DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

18
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602- 73470-5-2 1273 DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN PEMERINTAH DI INDONESIA Antar Zidane 1 , Fikram Rettob 2 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Alamat Korespondensi: [email protected], [email protected] ABSTRAK Tulisan ini mengkaji isu-isu terkait validitas informasi dari media yang diserap diasumsikan oleh masyarakat Indonesia. Permasalahan hoax di Indonesia adalah sebuah permasalahan yang sangat serius dan harus segera dicari jalan keluarnya. Pasalnya permasalahan ini berimplikasi terhadap kesejahteraan dan persatuan masyarakat Indonesia. Sehingga hal tersebut mendorong penulis untuk mengkaji permasalahan ini dan menawarkan solusi terkait bagimana pemerintah mengatur validitas dan persebran informasi di Indonesia. Karya ilmiah ini dibuat penulis dengan menggunakan metode kualitatif yang merujuk terhadap sumber-sumber yang bersifat credible sebagai acuan terkait bagimana pemerintah dapat menerapkan suatu kebijakan yang bijak dan profesional mengenai validitas informasi dan persebarannya di Indonesia. Disisi lain penelitian ini juga akan memberikan pernjelasan terkait bagaiman dampak dari tersebar luasnya hoax di Indonesia. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis mendapatkan bahwasajanya pemerintah dapat bertindak dengan menerapkan sebuah kebijakan dimana persebebaran informasi harus terverifikasi oleh pemerintah agar dapat terwujudnya persebaran informasi yang valid di Indonesia. Kata Kunci : Hoax, Pemerintah Indonesia, Masyarkat, Validitas, Credible, Implikasi ABSTRACT This paper examines issues related to the validity of information from the absorbed media assumed by the people of Indonesia. The problem of hoaxes in Indonesia is a very serious problem and solutions must be sought immediately. Because this problem has implications for the welfare and unity of Indonesian society. So that it encourages the authors to examine this problem and offer solutions related to how the government regulates the validity and distribution of information in Indonesia. This scientific work is made by the writer using qualitative methods that refer to credible sources as a reference related to how the government can implement a wise and professional policy regarding the validity of information and its distribution in Indonesia. On the other hand this research will also provide an explanation related to the impact of the widespread hoax in Indonesia. In this scientific paper the author gets that the government can act by implementing a policy in which the distribution of information must be verified by the government in order to realize the dissemination of valid information in Indonesia. Keywords : Hoax, Indonesian Government, Society, Validity, Credible, Implications PENDAHULUAN Dalam perkembangan isu-isu kontemporer, Hoax merupakan salah satu subjek yang berurgensi tinggi. Pasalnya, seiring berjalannya waktu isu-isu hoax menjadi semakin marak. Hal itu membuat para akademisi risau dan khawatir akan hal ini yang mana merupakan suatu hal yang dapat menuntun masyarakat Indonesia kepada kemasifa. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Deddy Mulyana, guru besar ilmu komunikasi dari universitas padjajaran menyampaikan bahwa bangsa Indonesia yang memiliki tingkat kegemaran membaca buku yang rendah, tiba-tiba dicekoki dengan banyak informasi di

Transcript of DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

Page 1: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1273

DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN

PEMERINTAH DI INDONESIA

Antar Zidane1, Fikram Rettob2

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Alamat Korespondensi: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Tulisan ini mengkaji isu-isu terkait validitas informasi dari media yang diserap diasumsikan oleh

masyarakat Indonesia. Permasalahan hoax di Indonesia adalah sebuah permasalahan yang sangat

serius dan harus segera dicari jalan keluarnya. Pasalnya permasalahan ini berimplikasi terhadap

kesejahteraan dan persatuan masyarakat Indonesia. Sehingga hal tersebut mendorong penulis

untuk mengkaji permasalahan ini dan menawarkan solusi terkait bagimana pemerintah mengatur

validitas dan persebran informasi di Indonesia. Karya ilmiah ini dibuat penulis dengan

menggunakan metode kualitatif yang merujuk terhadap sumber-sumber yang bersifat credible

sebagai acuan terkait bagimana pemerintah dapat menerapkan suatu kebijakan yang bijak dan

profesional mengenai validitas informasi dan persebarannya di Indonesia. Disisi lain penelitian ini

juga akan memberikan pernjelasan terkait bagaiman dampak dari tersebar luasnya hoax di

Indonesia. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis mendapatkan bahwasajanya pemerintah dapat

bertindak dengan menerapkan sebuah kebijakan dimana persebebaran informasi harus terverifikasi

oleh pemerintah agar dapat terwujudnya persebaran informasi yang valid di Indonesia.

Kata Kunci : Hoax, Pemerintah Indonesia, Masyarkat, Validitas, Credible, Implikasi

ABSTRACT

This paper examines issues related to the validity of information from the absorbed media

assumed by the people of Indonesia. The problem of hoaxes in Indonesia is a very serious problem

and solutions must be sought immediately. Because this problem has implications for the welfare

and unity of Indonesian society. So that it encourages the authors to examine this problem and

offer solutions related to how the government regulates the validity and distribution of

information in Indonesia. This scientific work is made by the writer using qualitative methods that

refer to credible sources as a reference related to how the government can implement a wise and

professional policy regarding the validity of information and its distribution in Indonesia. On the

other hand this research will also provide an explanation related to the impact of the widespread

hoax in Indonesia. In this scientific paper the author gets that the government can act by

implementing a policy in which the distribution of information must be verified by the government

in order to realize the dissemination of valid information in Indonesia.

Keywords : Hoax, Indonesian Government, Society, Validity, Credible, Implications

PENDAHULUAN

Dalam perkembangan isu-isu kontemporer, Hoax merupakan salah satu

subjek yang berurgensi tinggi. Pasalnya, seiring berjalannya waktu isu-isu hoax

menjadi semakin marak. Hal itu membuat para akademisi risau dan khawatir

akan hal ini yang mana merupakan suatu hal yang dapat menuntun masyarakat

Indonesia kepada kemasifa. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Deddy

Mulyana, guru besar ilmu komunikasi dari universitas padjajaran

menyampaikan bahwa bangsa Indonesia yang memiliki tingkat kegemaran

membaca buku yang rendah, tiba-tiba dicekoki dengan banyak informasi di

Page 2: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1274

ranah digital, dan lebih parahnya lagi karena sifat dasarnya suka berbincang

maka informasi yang diterima itu lalu dibagikan tanpa melalui verifikasi

(Marsaor, 2018).

Banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan internet

memungkinkan menjadi sebuah indikator penyebab buruknya diskursus1 pada

masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Indonesia merupakan negara yang

berpenduduk sebanyak 268,2 juta jiwa, dan berpengguna internet sebanyak 150

juta (Lihat Gambar 1.1) (Wearesosial, 2019). Dengan banyaknya pengguna itu

tentu persebaran hoax memiliki potensi tinggi yang dapat berimplikasi terhadap

kehidupan masyarakat Indonesia yang harmonis dan sejahtera.

Gambar 1. Data pengguna telpon, internet media sosial Indonesia menurut;

(Wearesosial, 2019)

Namun dalam kajian akademis, apakah hoax itu? Secara Bahasa, hoax

merupakan kelompok dari kata practical joke, joke, jest, prank, trick, yang

mana dapat diartikan sebagai; lelucon, cerita bohong, kenakalan, olokan,

membohongi, menipu, mempermainkan, meperdaya, dan memperdayakan

(Anonym, pengertian hoax menurut para ahli, 2019).

Page 3: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1275

Dalam perspektif hukum Indonesia, sudah pula diatur dalam pasal 28

ayat 1 UU nomer 11 tahun 2008 tentang ITE yang berbunyi “setiap orang

dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan

yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik (Suwahju,

2019). Dalam pasal 28 ayat 1 Ini kata "bohong" dan juga kata "menyesatkan"

tersebut memiliki makna yang berbeda di mana pengertian bohong disini

merupakan suatu tindakan dimana berita atau informasi yang disebarkan adalah

informasi yang tidak benar adanya. Sedangkan kata menyesatkan itu memiliki

makna; dampak yang timbul dari tindakan menyebarkan berita atau informasi

yang tidak benar tersebut (Sembiring, 2017). Selain itu, hoax menurut Robert

Nares itu berasal dari “hocus” yang mana merupakan salah satu kata dari

Bahasa latin yang berarti “to cheat” atau menipu (Anonym, pengertian hoax

menurut para ahli, 2018).

Adapun ciri-ciri hoax memiliki 12 poin sebagaimana yang telah

dipaparkan oleh ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo (Herman, 2019). 12

poin ciri-ciri hoax tersebut ialah;

No Deskripsi No Deskripsi

1. Menciptakan kecemasan,

kebencian, permusuhan

7. Memberi penjulukan

2. Sumber tidak jelas dan

tidak ada yang bisa

dimintai tanggungjawab

atau klarifikasi

8. Minta upaya di share

atau di viralkan

3. Pesen sepihak, menyerang

dan tidak netral atau berat

sebelah

9. Menggunakan argumen

dan data yang sangat

teknis supaya terlihat

ilmiah dan dipercaya

4. Mencatut nama tokoh 10. Artikel yang ditulis

Page 4: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1276

berpengaruh atau

memakai nama mirip

media terkenal

biasanya

menyembunyikan fakta

dan data serta memelintir

pertanyaan

narasumbernya

5. Memanfaatkan fanatisme

atas nama ideologi,

agama, suara rakyat

11. Berita ini biasanya ditulis

oleh media abal-abal, di

mana alamat media dan

penanggungjawab tidak

jelas

6. Judul pengantarnya

provokatif dan tidak cocok

dengan isinya

12. Manipulasi foto dan

keterangannya. Foto-foto

yang digunakan biasanya

sudah lama dan berasal

dari kejadiandi tempat

lain dan keterangannya

juga di manipulasi

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, kajian mengenai

persebaran hoax itu memiliki urgensi yang tinggi. Sebab, hoax merupakan

perihal yang krusial akan keharmonisan dan kesejahteraan kehidupan

bernegara. Oleh karena itu, karya tulis ilmiah yang berjudul :Dinamika

Persebaran Hoax sebagai Tantangan Pemerintah di Indonesia” ini akan

mengkaji permasalahan hoax tersebut. Penulis berharap semoga penelitian ini

bisa menjadi bermanfaat dalam usaha penghapusan persebaran hoax di

Indonesia.

METODE PENELITIAN

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode

kualitatif sebagai pisau analisis dan juga metodologi penelitian ini. Menurut

Rachmat Kritantono, tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan fenomena

yang terjadi di masyarakat secara mendalam dengan mengumpulkan data

Page 5: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1277

secara mendalam dan lengkap (Andayani, 2017). Oleh karena itu kelengkapan

dan kedalaman data yang diteliti merupakan suatu hal yang penting.

Selain itu, terdapat empat tahapan dalam melakukan penelitian kualitatif

(Nadzifah, 2015). Tahapan-tahapan tersebut adalah;

1. Pengumpulan data

2. Reduksi data (penggabungan)

3. Proses Pengkodean

4. Penarikan Kesimpulan

Sehingga, dengan metode kualitatif ini memiliki tujuan untuk

memahami terkait fenomena dengan konteks sosial yang secara alamiah terjadi

dengan menggunakan data yang komprehensif yang bersifat credible. Selain

itu, dengan penuh harapan melalui penelitian ini penulis dan pembaca sama-

sama dapat dan akan mengetahui terkait solusi yang tepat dalam menyelesikan

masalah yang terjadi dalam peroblematika persebaran hoax di Indonesia.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan persebaran hoax di Indonesia?

2. Mengapa persebaran hoax menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia?

3. Bagaimana pemerintah Indonesia menyikapi persebaran hoax di Indonesia?

4. Bagaimana implikasi persebaran hoax pada masyarakat Indonesia?

5. Bagaimana negara asing menyikapi isu-isu persebaran hoax?

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan hoax di Indonesia Dalam bagian awal pembahasan ini,

akan berisi mengenai analisis perkembangan hoax di Indonesia. Tentu akan

ambigu jika dalam pembahasan perkembangan hoax di Indonesia itu tidak

terdapat penelitian dan contoh kasus. Oleh karena itu pembahasan ini akan dibalut

oleh penelitian dan study case yang credible.

Berdasarkan data yang didapatkan dari kominfo, menyebutkan bahwa

ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar

hoax (Yuliani, media hoax kominfo, 2017). Selain itu, pada tempo jelang

pemungutan suara pemilu 2019, persebaran berita hoax di media sosial kian

Page 6: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1278

marak (Liputan6.com, 2019). Hal ini berdasarkan data yang dimiliki oleh

Kementrian Komunikasi Informatika. Dalam hal ini, hoax paling banyak

didapati pada akun-akun yang memposting hoax lalu pada saat itu juga pemilik

akun men-screenshot dan memviralkan postingan tersebut dengan hasil gambar

layar yang ia peroleh. Sebagai antisipasi atau “cari aman” pemilik akun tersebut

segera menutup akunnya. Selain itu, Menkominfo Rudiantara mengatakan

bahwa Facebook dan Instagram adalah media yang paling banyak didapati

hoax.

Pernyataan Menkominfo Rudiantara ternyata juga sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Mastel (Judhita, 2018). Survey Mastel (2017)

mengungkapkan menyebutkan bahwa saluran yang banyak digunakan dalam

penyebaran hoax adalah; situs web sebesar 34,90%, aplikasi chatting

(Whatsapp, Line, Telegram) sebesar 62,80%, dan melalui media sosial

(Facebook, Twitter, Instagram dan Path) yang merupakan media yang paling

banyak digunakan untuk menyebarkan hoax, yakni mencapai 92,40%. Survey

yang dilakukan oleh Mastel juga mengungkapkan bahwa dari 1.146 responden,

44,3% diantaranya menerima berita hoax setiap harinya dan 17,2% menerima

lebih dari satu kali dalam sehari. Bahkan media arus utama yang diandalkan

sebagai media yang dapat dipercaya terkadang ikut terkontaminasi persebaran

hoax. Dalam hal ini, “virus” hoax dan data yang dihasilkan dari penelitian

Mastel dan Kemenkominfo telah memberikan spektrum kepada public tentang

maraknya hoax di media-media yang ada, terutama Facebook dan Instagram.

Sebagai warga negara yang cerdas, tentu data-data yang telah

dipaparkan sebelumnya menunjukan jumlah yang tidak sedikit. Oleh karena itu,

sikap hati-hati akan suatu informasi yang didapatkan dari media-media yang

telah disebutkan diatas merupakan hal yang penting dan dibutuhkan bagi

bangsa ini demi mewujudkan Indonesia yang harmonis dan sejahtera.

Hoax yang beredar di media-media khususnya media sosial merupakan

suatu hal yang beruk bagi masyarakat. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh

ketua MIAH (Masyarakat Indonesia Anti Hoax) Septiaji Eko Nugroho, ia

mengatakan bahwa persebaran hoax di media sosial menimbulkan keresahan bagi

masyarakat (yunita, 2017). Dia juga menghimbau agar media sosial dimanfaatkan

untuk hal-hal yang sifatnya sinergis dan edukatif. Tentunya hoax merupakan virus

Page 7: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1279

yang mengontaminasi edukasi sehingga dapat membuat keadaan dan intelektualitas

masyarkat Indonesia menjadi beruk. Kecepatan persebaran hoax pun tidak bisa

dipungkiri. Dalam menjelaskan persebaran hoax, penulis menggunakan model

yang didapatkan dari Kemenkominfo. Lihat gambar 2.

Gambar 2. Lingkaran Setan Persebaran Hoax Menurut; (Yovita,

2017)

Gambar diatas menjelaskan bahwa persebaran yang berasal dari sumber

hoax mulai menyebar ke media sosial, lalu dari media sosial menyebar ke

media online, hingga TV dan media cetak. Namun, dalam persebaran hoax itu

juga memungkinkan tersebarnya dari sumber hoax ke media online dan dari

media sosial ke media cetak dan tv. Untuk penjelasan lebih lanjut, penulis

menggunakan kasus Ratna Sarumpaet sebagai study case penjelasan persebaran

hoax.

Page 8: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1280

Kasus Ratna Sarumpaet dimulai ketika gambar hasi screenshot di unggah

ke Facebook oleh Swary Utami Dewi (Ihsanuddin, 2018). Dalam foto yang

diunggahnya, tampak muka Ratna itu bengkak. Swary Juga mengatakan “Apakah

karena berbeda maka seseorang berhak dipukuli?”. Lalu postingan tersebut

diunggah ke Twitter oleh salah satu aktifis Grindra yang bernama Rachel Maryam.

Dalam postingannya ia mengatakan bahwa Ratna tidak meminta berita

penganiayaan tersebut untuk disebar luaskan dan Ratna masih dalam keadaan

trauma. Setah itu pada keesokan harinya, berita mulai menyebar di berbagai

media cetak, seperti salah satunya adalah Warta Kota2 (Anonym, koran ratna

sarumpaet, 2018). Pers tersebut menyebarkan berita penganiayaan tersebut

pada keesokan harinya atau lebih tepatnya 3 Oktober 2018. Bahkan dari media

televisi pun tidak kalah ccepatnya dari pada media cetak. Salah satu media TV

yang memberitakan berita penganiayaan tersebut adalah CNN (Anonym, ratna

sarumpaet dianiaya, 2018).

Tak lama setelah publikasi berita yang dilakukan oleh berbagai media,

Ratna Sarumpaet baru mengakui kebohongannya atau dengan kata lain berita

yang selama ini beredar di masyarakat merupakan hoax. Bahkan ia tertangkap

pada tanggal 4 Oktober 2018ndi Bandara Internasional Soekarno Hatta, ketika

ia hendak pergi ke Santiago, Cile (Prasongko, 2018).

Oleh karena itu, persebaran hoax merupakan suatu hal yang krusial. Hal

ini dikarenakan media yang seharusnya menjadi sumber informasi yang bersifat

edukatif malah menghasilkan output yang buruk bagi masyarakat Indonesia.

Sampai disini, neara memiliki dua tantangan. Tantangan tersebut ialah; Perilaku

masyarakat yang mudah menyerap dan menyebar luaskan suatu Informasi dan

Kebebasan persebaran informasi yang pers miliki membuat segala hal dapat

diberitakan. Hal itu tentu amat berbahaya bagi kehidupan harmonis,

kesejahteraan dan edukasi masyarakat Indonesia.

Pemerintah Indonesia dalam menyikapi persebaran hoax di Indonesia;

Indonesia telah masuk pada trowongan perkembangan yang begitu

pesat yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Hal ini berimplikasi pada

penyebaran dan penerimaan informasi begitu cepat, sehingga kebenaran

maupun kebohongan tidak dapat difilter dengan begitu baik yang berujung

Page 9: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1281

pada kesalahpahaman di tengah masyarakat dan memicuh konflik dianatara

sesama. Hal ini menjadi peratihan pemerintah Indonesia sehingga ada beberapa

kebijakan yang dikeluarkan guna mengatasi dan memerangi hoax di Indonesia.

Kebijakan pemerintah Indonesia untuk memerangi hoax;

1. Cyber Drone 9; adalah sistem baru dari Kementerian Komunikasi dan

Informatika sebagai pengganti sistem pemblokiran konten negative yang

telah ada sebelumnya yakni Trust+ yang secara de facto di bubarkan

(Yuliani, Apa itu cyber drone 9, 2018). Agar mengetahui lebih dalam

mengenai cyber drone 9, penulis akan membaginya dalam tiga poin yaitu

fungsi, peran dan cara kerja dari cyber drone 9.

• Fungsi dari cyber drone 9 adalah untuk melakukan pemblokiran konten

negative yang sebelumnya dilakukan oleh sistem Trust+, tetapi sistem

pemblokiran pada Ciber Drrone 9 ini dapat dilakukan secara aktif dan

pasif bila sebelumnya hanya dilakukan secara pasif oleh sistem Trust+.

• Peran dari cyber drone 9 adalah sebagai salah satu bagian di Kementerian

Komunikasi dan Informatika yang secara khusus untuk memproteksi

masyarakat indonesia dari konten – konten negative.

• Cara kerja dari cyber drone 9 ini adalah dengan proses crawling (mengais)

dan setelah melalui proses crawling, konten-konten negatif akan diteruskan

ke tim verifikator atau Security Operation Center (SOC Room) untuk

dianalisis. Selanjutnya, konten-konten yang melanggar aturan di-

screencapture dan dibawa ke tim eksekutor. Tim eksekutor (War Room)

ini yang menentukan tindakan apa yang bisa diambil atas konten tertentu

(Anonim, Arti kata Cyber Drone 9, 2018).

Seperti yang dijelaskan pada fungsi, peran, dan juga cara kerja dari

cyber drone 9 maka pemerintah Indonesia begitu serius dalam memerangi

hoax, tidak hanya itu tetapi pemerintah Indonesia melalui Kementerian

Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa penyebar hoax dapat

diguling ke meja hijau3 berlandaskan Undang-Undang Informasi dan

Transaksi Elektronik dan juga KUHP.

Page 10: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1282

2. Pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) adalah institusi yang

resmi dibentu oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Perpres Nomor 53

Tahun 2017 dan Perpres Nomor 133 Tahun 2017. Penulis akan

menyebarkan BSSN dalam 2 poin, yaitu tugas dan fungsi.

• TUGAS; BSSN mempunyai tugas melaksanakan keamanan siber secara

efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan, dan

mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber

(Tugas badan siber dan sandi negara, 2018).

• FUNGSI; Dalam melaksanakan tugas tersebut, BSSN menyelenggarakan

fungsi

a) Penyusunan kebijakan teknis dibidang identifikasi, deteksi, proteksi,

penanggulangan, pemulihan, pemantauan, evaluasi, pengendalian proteksi

e-commerce, persandian, penapisan, diplomasi siber, pusat manajemen

krisis siber, pusat kontak siber, sentra informasi, dukungan mitigasi,

pemulihan penanggulangan kerentanan, insiden dan/atau serangan siber.

(Tugas badan siber dan sandi negara, 2018):

b) Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang identifikasi, deteksi, proteksi,

penanggulangan, pemulihan, pemantauan, evaluasi, pengendalian proteksi

e-commerce, persandian, penapisan, diplomasi siber, pusat manajemen

krisis siber, pusat kontak siber, sentra informasi, dukungan mitigasi,

pemulihan penanggulangan kerentanan, insiden dan/atau serangan siber.

c) Pemantauan dan evaluasi kebijakan teknis di bidang identifikasi, deteksi,

proteksi, penanggulangan, pemulihan, pemantauan, evaluasi, pengendalian

proteksi e-commerce, persandian, penapisan, diplomasi siber, pusat

manajemen krisis siber, pusat kontak siber, sentra informasi, dukungan

mitigasi, pemulihan penanggulangan kerentanan, insiden dan/atau serangan

siber.

d) Pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSSN dan

sebagai wadah koordinasi bagi semua pemangku kepentingan;

e) Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada

seluruh unit organisasi di lingkungan BSSN.

f) Pengawasan atas pelaksanaan tugas BSSN.

Page 11: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1283

g) Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur

organisasi di lingkungan BSSN.

h) Pelaksanaan kerjasama nasional, regional, dan internasional dalam urusan

keamanan siber.

2 Undang-Undang No.11 Tahun 2008; Hukum positif yang dimaksud adalah

hukum yang berlaku. Maka, penebar hoax akan dikenakan KUHP,

Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik (ITE), Undang-Undang No.40 Tahun 2008 tentang

Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta tindakan ketika ujaran

kebencian telah menyebabkan terjadinya konflik sosial (Diandra, t.thn.)

Badan ini bekerja sama dengan Cyber Drone 9, Badan Inteljen Negara

(BIN) dan juga Kepolisian Republik Indonesia guna memerangi hoax.

Implikasi dari penyebaran hoax kepada masyarakat;

Diolah dari data Asosiasi Penyelenggara jasa internet Indonesia (APJII)

dan Polling Indonesia, bahwa penduduk Indonesia yang sudah melek internet

sekitar 64,8 persen dari jumlah total. Artinya, dari 264,16 juta penduduk di

Indonesia, maka sedianya 171,17 juta jiwa sudah memanfaatkan internet

(Anonim, Jumlah masarakat indonesia yang masih melek, 2019). Komparasi

antara pengguna yang mengherti dan tidak telah membuktikan bawasaja

dengan begitu muda hoax dapat merusakan kekeluargaan, persaydaraan, dan

persatuan di tengah masayarakat.

Masyarakat Indonesia dipaksa masuk dalam desakan informasi yang

begitu menyesakan, sebab dengan banyaknya informasi yang kebenaranya

belum terverikasi dengan baik dapat menyebabkan kericuan dan skeptisme di

tengah masyarakat itu sendiri. Penulis akan menyeberakan implikasi dari hoax

kepada masayarakat. Ada beberapa poin yang menyajadi sorotan penulis seperti

pemicu perpecaan, ketidakpercayaan terhadapa fakta, dan kesehatan mental.

• Pemicu Perpecaan; pihak yang menyebarkan hoax sering menggunakan isu

sara atau politik guna memantik masyarakat untuk skeptis terhadap sesama

yang lain, hal ini sering terjadi ketika memasuki kotestasi pemilu sebab ini

merupakan bagian dari strategi dari para konsultan politik untuk

menggunakan politik identitas sebagai salah satu tak-tik demi mendapatkan

Page 12: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1284

suara, hasilnya masyarakatlah yang akan hidup dalam kekacauan. Salah

contohnyha adalah; Hoaks Ratna Sarumpaet; pengunggaan yang dilakukan

melalui media Facebook mengenai kejidian hoax tersebut menimbulkan

kekecauan ditengah masyarakat sebab penyeberan berita hoax tersebut

digunkakan sebagai strategi politik dengan penyebaran berita penganiyayan

terhadap salah satu tim sukses dari calon presiden, dan secara implisik berita

dikaitkan dengan pemerintahan yang begitu totaliter. (Detik.Com, 2018).

• Fakta mulai tidak dipercayah; dengan pernyebaran hoax yang begitu pesat,

dan ini berimplikasi pada deklinasi kebernaran atau fakta ditengah

masyarakat sehingga mempengaruhi pikiran bawasadar yang memicu

ketidakpercayaan terhadap informasi yang diterima meskipun itu suatu

informasi yang sesuai dengan fakta atau kebenarana.

• Dampak buruk hoax untuk kesehatan mental; dalam sebuah studi, para

psikolog sepakat bahwa hoax bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan

mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), menimbulkan

kecemasan, sampai kekerasan (Wisnubrata, 2019,). Hal ini disebabkan karena

sikorban yang terus-menerus menerima berita hoax yang membentuknya

menjadi pribadi pembenci, dari rasa benci menimpulkan stress yang akan

mempengaruhinya hingga membuat perbuatan kekerasan terhadap oknom

yang difitna melalu berita bohong atau hoax tersebut.

Negara asing dalam menyikapi penyebaran hoax;

Seperti yang kita ketahui bawasajanya bukan hanya Indonesia yang

mengalami dampak buruk dari pesatnya informasi yang kebenaranya tidak

selalu benar. Penulis akan menjelaskan kebijakan maupun sikap pemerintah

asing dalam upaya memerangi hoax. Agar menjadi referensi pemerintah

Indonesia untuk dijadikan sebagai suatu kebijakan bertujuan untuk

menghentikan peyenbara hoax.

• Pemerintah China; ideologi dasar dari negara China adalah komunis tetapi

sistem perekonomiannya yang begitu kapitalis yang bertujuan untuk

terciptanya Free Market sehingga masyarakat dan non-govermental

organization dengan muda mengakses berita atau menyebarkan informasi

yang kebenarannya masih dalam bentuk skeptisme. Untuk menghindari

Page 13: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1285

penyebaran beriata hoax oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,

pemerintah mengeluarkan suatu peraturan yang bertujuan untuk atasi hoax.

Peraturan tersebut menejelaskan bawasajanya pengguna internet China tidak

akan bisa mem-posting komentar di dunia maya seacar anonim. Menurut

Cyberspace Administration of China (CAC), situs-situs seperti jejaring sosial

dan forum diskusi diwajibkan untuk melakukan verifikasi data dan identitas

asli para penggunanya. Pengguna yang identitasnya belum terverifikasi tak

dapat mengunggah apa pun pada platform jejaring sosial ataupun forum

diskusi yang bersangkutan (Putri, 2017).

• Pemerintah Jerman; Menurut laporan, aturan yang digagas oleh Kementrian

Peradilan Jerman ini tak lain memberikan denda sebesar USD 53,2 juta atau

setara dengan Rp 711 miliar kepada perusahaan media sosial apabila terbukti ada

konten kebencian dan konten ilegal lain di dalamnya. Menteri Peradilan Jerman

Heiko Maas pun tak segan akan memanggil perusahaan media sosial tersebut

guna mengajukan nama yang bertanggung jawab untuk menangani komplain.

Jadi, seandainya perusahaan gagal untuk mematuhi regulasi, orang tersebut akan

didenda hingga USD 5,3 juta atau senilai Rp 70 miliar (Goenawan, 2017).

• Pemerintah Singapur; Pemerintah Singapur mengeluarkan Undang-undang

baru yang telah disahkan di Singapura demi memerangi hoax di Internet.

Beleid tersebut mengizinkan pemerintah menjatuhkan denda bagi perusahaan

dan individu bila mereka tidak menghapus, atau dianggap menyebar berita

palsu. Aturan hukum baru ini merupakan amandemen dari Undang-undang

Perlindungan Publik dari Manipulasi Online yang sudah ada sebelumnya

(Liotta, 2019). Undang-undangan ini memberikan wewenang kepada

Pemerintah Singapur untuk memngubah maupun membloker situs yang

menyebarkan berita hoax tersebut. Pemerintah Indonesia dapat mengadopsi

kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah asing guna mengatasi

penyebaran hoax yang terjadi di Indonesia.

Rekomendasi penulis kepada pemerintah Indonesia;

Seperti yang telah dijelaskan di atas bawasajanya hampir sebagaian

besar negara di dunia telah masuk pada fase dimana berita bohong atau hoax

menjadi ancaman bagi negara, dan pemerintah Indonesia pun telah

Page 14: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1286

mengeluarkan sekian banyak kebijakan-kebijakan guna memerangi hoax bahkan

telah mengambil sampel dari negara lain, tetapi realitas mengatakan

bawasajanya masih banyak berita hoax yang bersebaran di cyberspace ini

membuktikan bahwa perintah telah gagal memformulakan suatu kebijakan yang

dapat mengatasi hoax, sejatihnya hoax hadir dari tengah-tengah masyarakat

yang secara pemahaman bisa dikatakan dibawa standar kepintaran. Pemerintah

telah gagal memahami sumber masalah hoax, pemerintah mencoba

mengeluarkan kebijakan mengenai hoax tetapi pemerintah tidak membentuk

karakter kejujuran kepada masyarakat sehingga ini mempengarui mereka dalam

bermedia. Maka dari itu, sangat amat penting bagi pemerintah untuk

membentuk suatu badan yang mengatur tentang kerakter masyarakat dalam

bermedia, yang badan ini terdiri dari tokoh-tokoh agama dari masing-masing

kepercayahan yang ada di Indonesia. Pemerintah pusat harus melakukan

kerjasam dengan pemerintah daerah terutama dengan daerah yang masih sangat

melek akan perkembangan pengetahuan, khususnya terkait dengan informatika

yang bertujuan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tersebut.

Pemerintah Indonesia juga harus menawarkan kerjasama tingkat

ASEAN untuk semua anggota negara ASEAN mengingat bukan hanya

Indonesia yang menghadapi dampak buruk dari revolusi industri 4.0 ini.

banyak negara yang di ASEAN yang juga dalam keadaan seperti Indonesia,

contohnya seperti Singapur, Malaysia, Laos, dan negara-negara ASEAN

lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk membentuk suatu peradilan atau

badan siber tingkat ASEAN untuk mengatasi permasalahan ini bersama

secara regional tingkat ASEAN.

DAFTAR PUSTAKA

Marsaor, W. (2018, October 05). hoak ancaman akademik. Retrieved from

Hoaks, Sebuah Virus Digital Halaman all - Kompasiana.com:

https://www.kompasiana.com/willy73132/5bb7069ec112fe7d617896d7

/hoax-virus-digital?page=all

Wearesosial. (2019, February 08). Data Pengguna Internet Dan Medsos

Indoensia. Retrieved from Berapa Pengguna Media Sosial

Indonesia? | Databoks:

Page 15: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1287

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/02/08/berapa-

pengguna-media-sosial-indonesia

Anonym. (2019, January 09). pengertian hoax menurut para ahli.

Retrieved from Pengertian Hoax dan Ciri-Cirinya:

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-hoax-dan-

ciri-cirinya-41

Anonym. (2018, November 03). Pengertian Hoax Menurut Para Ahli.

Retrieved from Pengertian Hoax Dan Asal Kata Hoax | Lentera

Kecil: https://lenterakecil.com/pengertian-dan-asal-kata-hoax/

Herman. (2019, April 08). Ciri-ciri Hoax. Retrieved from Ini 12 Ciri Berita

Hoax - BeritaSatu.com:

https://www.beritasatu.com/digital/547545/ini-12-ciri-berita-hoax

Andayani, K. V. (2017). Pengaruh Komunikasi Dan Partisipasi

Masyarakat Terhadap Implementasi Metoda Clts (Community Led

Total Sanitation). Jurnal JENIUS, 104-113.

Yuliani, A. (2017, December 13). media hoax kominfo. Retrieved from Ada

800.000 SitusPenyebar Hoax di Indonesia - Kominfo:

https://kominfo.go.id/content/detail/12008/ada-800000-situs-penyebar-

hoax-di-indonesia/0/sorotan_media

Liputan6.com. (2019, March 28). Media Yang Paling Banyak Hoax.

Retrieved from Menkominfo: Hoaks Terbanyak Terjadi di

Facebook dan ...:

https://www.liputan6.com/news/read/3928066/menkominfo-

hoaks-terbanyak-terjadi-di-facebook-dan-instagram

Judhita, C. (2018). Interaksi komunikasi hoax di media sosial serta

antisipasinya. Jurnal Pekommas, 31-44.

yunita. (2017, 01 30). Keresahan Masyarakat Akibat Hoax. Retrieved from

Penyebaraninformasi hoax menimbulkan keresahan di ...:

https://kominfo.go.id/content/detail/9058/penyebaran-informasi-hoax-

menimbulkan-keresahan-di-masyarakat/0/sorotan_media

Yovita. (2017, January 16). Lingkaran setan persebaran hoax. Retrieved

from Kementerian Komunikasi dan Informatika:

Page 16: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1288

https://www.kominfo.go.id/content/detail/8898/ramai-ramai-

melawan-hoax/0/sorotan_media

Ihsanuddin. (2018, Okctober 04). Time Line Ratna Sarumpaet. Retrieved from

Kronologi Drama Kebohongan Ratna Sarumpaet Halaman all ...:

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/04/09114291/kronologi-

drama-kebohongan-ratna-sarumpaet?page=all

Anonym. (2018, October 03). koran ratna sarumpaet. Retrieved from

Image result for koran ratna sarumpaet:

https://wartakota.tribunnews.com/2018/10/03/ratna-sarumpaet-

ngaku-dihajar-di-tempat-gelap

Anonym. (2018, October 02). Ratna Sarumpaet Dianiaya. Retrieved from

Kasus Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet:

https://www.youtube.com/watch?v=vDa1DV1v_m0

Prasongko, D. (2018, October 05). Kronologi Ratna Sarumpaet. Retrieved

from Begini KronologiKasus Hoax Ratna Sarumpaet - Nasional ...:

https://nasional.tempo.co/read/1133129/begini-kronologi-kasus-hoax-

ratna-sarumpaet

Yuliani, A. (2018, 01 05). Apa itu cyber drone 9. Retrieved from Kenalan

Dengan Cyber Drone 9, Polisi Internet Indonesia:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/12292/kenalan-dengan-

cyber-drone-9-polisi-internet-indonesia/0/sorotan_media

Anonim. (2018, January 5). Arti kata Cyber Drone 9. Retrieved from Peran,

Fungsi Dan Cara

Kerja Cyber Drone 9, Polisi Internet Indonesia:

https://www.ekasulistiyana.web.id/teknologi-informasi/peran-fungsi-

dan-cara-kerja-cyber-drone-9-polisi-internet-indonesia/

Tugas badan siber dan sandi negara. (2018). Retrieved from Tugas dan Fungsi

BSSN | bssn.go.id: https://bssn.go.id/tugas-dan-fungsi-bssn/

Diandra. (n.d.). Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Hoax.

Retrieved from Penebar Hoax Bisa Dijerat Segudang Pasal:

https://kominfo.go.id/content/detail/8863/penebar-hoax-bisa-dijerat-

segudang-pasal/0/sorotan_media

Page 17: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1289

Anonim. (2019, Mei 19). Jumlah masarakat indonesia yang masih melek.

Retrieved from 64 Persen Penduduk Indonesia Melek Internet,

Sumbangsih Banten Lebih Besar dari Jakarta:

https://www.jpnn.com/news/64-persen-penduduk-indonesia-melek-

internet-sumbangsih-banten-lebih-besar-dari-jakarta

Detik.Com, T. (2018, Desember 19). Kasus Perpecahan Masayarakat

Karna Berita Hoax. Retrieved from Kominfo Rilis 10 Hoax

Paling Berdampak di 2018, Ratna Sarumpaet Nomor 1:

https://news.detik.com/berita/d-4350509/kominfo-rilis-10-hoax-

paling-berdampak-di-2018-ratna sarumpaetnomor-1

Wisnubrata. (2019,, Oktober 8). Implikasi Penyebaran Hoax Kepada

Masyarakat. Retrieved from Dampak Buruk Berita Hoax pada

Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya:

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/08/120209420/dampa

k-buruk-berita-hoax-pada-kesehatan-mental-ini-

penjelasannya?page=all

Putri, A. C. (2017, September 6). Kebijakan Negara China untuk mengatasi

permasalahan hoax. Retrieved from Berantas Hoaks Ini Langkah

Unik yang Dilakukan Cina:

https://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/17/09/06/ovuddl

359-berantas-hoaks-ini-langkah-unik-yang-dilakukan-cina

Goenawan, M. A. (2017, Maret 5). Kebijakan Negara Jerman untuk

mengatasi permasalahan hoax. Retrieved from Begini Cara

Jerman Perangi Hoax dan Hate Speech: https://inet.detik.com/law-

and-policy/d-3447048/begini-cara-jerman-perangi-hoax-dan-hate-

speech

Liotta, E. (2019, April 5 ). Kebijakan Negara Singapore untuk mengatasi

permasalahan hoax. Retrieved from Cara Singapura Perangi Hoax:

Denda Rp10 M Bagi Perusahaan Teknologi yang Sebar Berita

Palsu: https://www.vice.com/id_id/article/j57w57/cara-singapura-

perangi-hoax-denda-rp10-m-bagi-perusahaan-teknologi-yang-sebar-

berita-palsu

Page 18: DINAMIKA PERSEBARAN HOAX SEBAGAI TANTANGAN …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

1290

Suwahju, A. (2019, February 12). Pasal 28 ITE. Retrieved from

Menakar makna ''antar-golongan'' dalam Pasal 28 (2) UU ITE:

https://beritagar.id/artikel/telatah/menakar-makna-antar-

golongan-dalam-pasal-28-2-uu-i