DINAMIKA KEPENDUDUKAN

download DINAMIKA KEPENDUDUKAN

of 43

Transcript of DINAMIKA KEPENDUDUKAN

SELAMAT DATANGDUNIA GEOGRAFI Kelas : XI IS

DINAMIKA KEPENDUDUKAN

ANTROPOSFER : SEBUAH LINGKUNGAN BAGIAN DARI BIOSFER YANG MENJADI TEMPAT HIDUP MANUSIA.

MASALAH KEPENDUDUKAN YANG DIHADAPI BANGSA INDONESIA.1.Masalah pertumbuhan penduduk. yatiu : pada periode 1990 2000 sebesar 1,6 % pertahun. 2.Persebaran penduduk tidak merata 3.Kualitas Penduduk Rendah a. Tingkat pendapatan rendah b. Tingkat pendidikan rendah c. Tingkat kesehatan rendah d. Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda.

Data Kependudukana. Sensus Penduduk / Cacah Jiwa adalah suatu kegiatan dalam rangka menghitung jumlah penduduk dalam satu negara. Sensus dilakukan dengan 2 cara : 1. secara de jure adalah sensus penduduk yang secara resmi berdomisili di tempat dilaksanakannya sensus. 2. secara de facto adalah sensus penduduk sesuai keberadaannya pada saat dilakukan sesnsus.

b. Registrasi penduduk adalah pencatatan terhadap setiap peristiwa kependudukan yang terjadi setiap saat dari instansi terendah ke instansi yang lebih tinggi. Hal yang di catat ; kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan, dan perubahan tempat tinggal. c. Survei Penduduk adalah pendataan penduduk yang berifat samfel.

Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia

Jumlah Penduduk Negara Asean Tahun 1999

Sepuluh Negara di Dunia Dengan Jumlah Penduduk Terbesar

Teori Kependudukana. Aliran Malthusin Menurut Malthus, jumlah penduduk bertambah sesuai dengan deret ukur (1,2,4,8,16,32 dst). sedangkan bahan makanan bertambah sesuai dengan deret hitung (1,2,3,4,5,6,dst) b. Aliran Neo-Malthusin (Garrett Hardin dan Paul Ehrlich). Paul Ehrlith dalam bukunya The Population Bomb tahun 1971 menggambarkan kondisi penduduk dan lingkungan dewasa ini sebagai berikut : 1. Dunia sudah terlalu banyak manusia. 2. Keadaan bahan makanan sangat terbatas. 3. terlalu banyak manusia di dunia ini sehingga lingkungan sudah banyak yang rusak dan tercemar.

c. Aliran Marxist Dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Menurut Marx tekanan penduduk yang terjadi di suatu negara bukan merupakan tekanan bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Kemelaratan bukan terjadi karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi justru disebabkan oleh struktur masyarakat itu sendiri. d. Teori Kependudukan Mutakhir dipelopori oleh John Stuard Mill, Arsene Dumont, dan Michael Thomas sadler. Teori kependudukan mutakhir menekankan pada kondisi sosial, ekonomi, dan teknologi.

Dampak Peledakan PendudukLedakan pendudukan adalah pertumbuhan Suatu wilayah yang tidak terkendali. Masalah yang timbul sebagai berikut : a. Persaingan lapangan pekerjaan b. Persaingan untuk mendapatkan permukiman c. Kesempatan pendidikan Pengendalian Peledakan Penduduk. a. Insentif dan sanksi Insentif akan diberikan pada pasangan dengan sedikit anak. sanksi : diberikan pada pasangan yang memiliki banyak anak. Contoh di Negara China hanya boleh satu pasangan satu anak. b. Pendidikan tentang keluarga berencana

Pemukiman Yang Padat

Pencemaran Lingkungan

Kemiskinan

Komposisi pendudukKomposisi penduduk meliputi ; Jenis kelamin, Umur , Jumlah tenaga kerja. Tergambar pada piramida penduduk yang dibedakan atas : a. Piramida penduduk muda (Piramida ekspansif/ piramida berbentuk limas ) bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalami pertumbuhan.Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda.Piramida penduduk ini juga menggambarkan bahwa tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Contoh negara Indonesia. b. Piramida Penduduk Stasioner(piramida konstruktif/piramida berbentuk batu nisan ): Piramida ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang, contoh negara Swedia c. Piramida Penduduk Tua(piramida stasioner/piramida berbentuk granat) menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua. Contoh negaranya Amerika Serikat. Tugas : Buatlah Gambar 3 piramida.

CONTOH PIRAMIDA

Angka Beban KetergantunganPo-14 + P65+ Dr = P 15 64X100

Dr = dependency ratio P 0-14 = penduduk usia muda P 65+ = penduduk usia tua P 15-64 = penduduk usia dewasa 100 = konstanta Contoh ; Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan data-data Provinsi Papua sebagai berikut. Jumlah penduduk usia 0-14 tahun sebanyak 825.855 jiwa, usia 15 -64 tahun sebanyak 1.384.513 jiwa, dan usia lebih dari 65 tahun sebanyak 23.162 jiwa. Angka beban ketergantungan Provinsi Papua adalah : Dr = 825.855 + 23.162 X 100 = 61,322 1.384.513

Perbandingan Jenis KelaminSex Ratio = L x 100 P Keterangan : L = Penduduk laki-laki P = Penduduk perempuan 100 = konstanta Contoh : Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan data-data Provinsi Papua sebagai berikut. Penduduk laki-laki berjumlah 1.171.160 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.062.370 jiwa. Sex ratio Provinsi Papua adalah : Sex Ratio 1.171.160 x 100 = 110, 2403 1.062.370 Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 110 penduduk laki-laki. Angka tersebut menunjukkan penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan.

Pertumbuhan Penduduka. 1) Pengukuran Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Penduduk Alami T=(LM) Keterangan : T = pertumbuhan penduduk L = jumlah kelahiran M = jumlah kematian Contoh : Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan data-data Provinsi Papua sebagai berikut. Kelahiran sebanyak 25.000 jiwa dan kematian sebanyak 5.000 jiwa. Pertumbuhan penduduk alami Propinsi Papua adalah : T = ( L-M ) = 25.000 5.000 = 20.000 Artinya , pertumbuhan penduduk alami Provinsi Papua adalah 20.000 jiwa.

2) PertumbuahnPenduduk Total T = ( L M ) + (I E ) Keterangan: T = pertumbuhan penduduk L = jumlah kelahiran M= jumlah kematian I = migrasi masuk E = migrasi keluar Contoh : Hasil sensus penduduk Tahun 2000 menunjukkan data-data Provinsi Papua sebagai berikut. Kelahiran sebanyak 25.000 jiwa. Kematian sebanyak 5.000 jiwa, migrasi masuk sebanyak 1.000 jiwa, dan migrasi keluar sebanyak 500 jiwa. Pertumbuhan penduduk total Provinsi Papua adalah : T = ( L M ) + (I E ) = (25.000 5.000) + (1.000 500) = 20.000 + 500 = 20.500 Artinya , pertumbuhan penduduk total Provinsi Papua adalah 20.500 jiwa

3) Persamaan Penduduk Berimbang (Balancing Equation) Pt = Po + (B D) + (Mi Mo) Keterangan : Pt = jumlah penduduk pada akhir periode t Po= jumlah penduduk pada awal periode t B = jumlah kelahiran yang hidup pada periode t D = jumlah kematian pada periode t Mi= jumlah migrasi masuk pada periode t Mo= jumlah migrasi keluar pada periode t Contoh : Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan data-data Provinsi Papua sebagai berikut. 1. Jumlah penduduk awal tahun 1995 sebanyak 1.500.000 jiwa. 2. Jumlah kelahiran tahun 1995 sebanyak 2.000 jiwa 3. Jumlah kematian tahun 1995 sebanyak 500 jiwa 4. Jumlah migrasi masuk tahun 1995 sebanyak 1.000 jiwa 5. Jumlah migrasi keluar tahun 1995 sebanyak 500 jiwa. jumlah penduduk Propinsi Papua pada awal tahun berikutnya adalah: Pt = Po + ( B D ) + ( Mi Mo ) Pt = 1.500.000 + ( 2.000 500 ) + ( 1.000 500 ) = 1.500.000 + ( 1.500 + 500) = 1.502.000 jiwa

3.1 Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate / CBR) CBR = B x k Pm Keterangan : CBR = Tingkat Kelahiran Kasar B = jumlah kelahiran pada tahun tertentu Pm = jumlah penduduk pada pertengahan tahun K = konstanta (umumnya 1.000) Contoh ; Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan data-data Propinsi Papua sebagai berikut. Jumlah kelahiran tahun 1995 sebanyak 25.000 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1995 sebanyak 1.000.000 jiwa. Tingkat kelahiran kasar penduduk Propinsi Papua adalah:CBR = 25.000 x 1000 = 25 1.000.000 Artinya, tingkat kelahiran kasar di Propinsi Papua pada tahun 1995 adalah 25 jiwa setiap 1.000 pendudulk.

3.2 Tingkat Kelahiran Umum (General Fertility Rate/ GFR) CFR = B xk Pf (15 49 ) Keterangan; CFR = Tingkat Kelahiran Umum B = jumlah kelahiran pada tahun tertentu Pf = jumlah penduduk perempuan umur ( 15 49 ) k = konstanta (umumnya 1.000) Contoh : Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan data-data Propinsi Papua sebagai berikut. Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1995 sebanyak 1.000.000 jiwa, jumlah penduduk perempuan usia ( 14 49) pada tahun 1995 sebanyak 750.000 jiwa, dan jumlah kelahiran tahun 1995 sebanyak 25.000 jiwa. Tingkat kelahiran umum penduduk Propinsi Papua adalah :25.000 x 1.000 = 33,33 750.000 Artinya, tingkat kelahiran umum di Propinsi Papua pada tahun 1995 adalah 33 jiwa setiap 1.000 penduduk perempuan usia 15 - 49 CFR =

3.3 Tingkat Kelahiran Menurut Kelompok Umur ( Age Specific Fertility Rate/ ASFR) ASFRi = Bi x k Pfi Keterangan; ASFRi = Tingkat Kelahiran Kelompok i Bi = jumlah kelahiran pada kelompok umur i Pfi = jumlah penduduk perempuan kelompok umur i pada pertengahan tahun k = konstanta (umumnya 1.000) Contoh ; Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan data-data Propinsi Papua sebagai berikut. Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1995 sebanyak 1.000.000 jiwa, jumlah penduduk perempuan usia ( 15 -19) pada pertengahan tahun 1995 sebanyak 5.000 jiwa, dan jumlah kelahiran pada usia (15 -19) sebanyak 150 jiwa. Tingkat kelahiran kelompok umur Propinsi Papua adalah ; ASFRi = 150 x 1.000 = 30 5.000 Artinya, tingkat kelhairan kelompok umur di Propinsi Papua pada tahun 1995 adalah 30 jiwa setiap 1.000 penduduk perempuan yang umurnya 15 19 tahun.

3.4 Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR) CDR = D x Pm Keterangan : CDR = Tingkat Kematian Kasar D = jumlah kematian pada tahun tertentu(biasanya berdasarkan data registrasi penduduk) Pm = jumlah penduduk pada pertengahan tahun K = konstanta (umunya 1.000) Contoh : Hasil sensus penduduk Tahun 2000 menunjukkan data-data Propinsi Papua sebagai berikut. Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1995 sebanyak 1.000.000 jiwa dan jumlah kematian sepanjang tahun adalah 3.500 jiwa. Tingkat kematian kasar Propinsi Papua adalah : CDR = 3.500 x 1.000 = 3,5 1.000.000 Artinya, tingkat kematian kasar di Propinsi Papua pada tahun 1995 adalah 3,5 jiwa setiap 1.000 penduduk.

3.5 Tingkat Kematian Menurut Kelompok Umur ( Age Specific Death Rate/ASDR) ASDRi = Di x k Pmi Keterangan ASDRi = Tingkat Kematian pada Kelompok Umur I Di = jumlah kematian pada kelompok umur I Pmi = jumlah penduduk kelompok umur I pada pertengahan tahun k = konstanta (umumnya 1.000) Contoh Jumlah penduduk Propinsi Papua tahun 1995 sebanyak 1.000.000 jiwa. Jumlah penduduk berusia 60-64 sebanyak 1.500 jiwa, dan jumlah kematian penduduk berusia 60-64 sebanyak 10 jiwa. Tingkat kematian menurut kelompok umur di Propinsi Papua tahun 1995 adalah : ASDRi 10 x 1.000 = 6,66 1.500 Artinya, tingkat kematian menurut kelompok umur di Propinsi Papua pada tahun 1995 adalah 6,6 jiwa dari setiap 1.000 penduduk yang berusia 60 64 tahun.

3.6 Tingkat Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate/IMR) IMR Do x k B Keterangan IMR = Tingkat Kematian Bayi Do = jumlah kematian bayi pada tahun tertentu B = jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu K = konstanta (umumnya 1.000) Contoh Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1995 sebanyak 1.000.000 jiwa, jumlah kelahiran pada tahun 1995 sebanyak 3.500 jiwa, dan jumlah kematian bayinya sebanyak 25 jiwa. Tingkat kematian bayi di Papua tahun 1995 adalah ; IMR = 25 x1.000 = 7,1 3.500 Artinya, tingkat kematian bayi di Propinsi Papua pada tahun 1995 adalah 7,1 jiwa dari setiap 1.000 penduduk.

3.7 Tingkat Migrasi Masuk (In-Migration/Mi) Mi I x k P Keterangan Mi = tingkat migrasi masuk I = jumlah migrasi masuk P = jumlah penduduk daerah tujuan K = konstanta ( umumnya 1.000) Contoh Jumlah penduduk Papua tahun 1995 sebanyak 1.900.000 jiwa dan jumlah migrasi masuk sebanyak 3.500 jiwa, Tingkat migrasi masuk di Papua tahun 1995 : Mi = 3.500 x 1.000 = 1,84 1.900.000 Artinya , tingkat migrasi masuk di papua tahun 1995 adalah 1,84 jiwa dari 1.000 penduduk.

3.8 Tingkat Migrasi Keluar (Out-Migration/Mo) Mo = O x k P Keterangan Mo = tingkat migrasi keluar O = jumlah migrasi keluar P = jumlah penduduk daerah asal K = konstanta (umumnya 1.000) Contoh Jumlah penduduk Papua tahun 1995 1.900.000 jiwa dan jumlah migrasi keluar sebanyak 7.500 jiwa. Tingkat migrasi keluar di Papua adalah : Mi= 7.500 x 1.000 = 3.94 1.900.000 Artinya, tingkat migrasi keluar Pro Papua tahun 1995 adalah 3,94 jiwa dari setiap 1.000 penduduk.

3.9 Tingkat Migrasi Netto (Net-Migration/Mn) Mn Mi Mo x k P Mn = tingkat migrasi netto Mi = jumlah migrasi masuk Mo = jumlah migrasi keluar P = jumlah penduduk k = konstanta (umumnya 1.000) Contoh Jumlah penduduk Pro Papuan tahun 1995 1.900.000 jiwa, jumlah migrasi masuk sebanyak 7.500 jiwa, dan jumlah migrasi keluar sebanyak 3.500 jiwa tingkat migrasi netto di Pro Papua tahun 1995 adalah : Mn 7.500 3.500 x 1.000 = 2,1 1.900.000 Artinya, tingkat migrasi setto Pro Papua pada tahun 1995 adalah 2,1 jiwa dari setiap 1.000 penduduk.

3.10 Laju Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan kecepatan pertumbuhan penduduk dalam bentuk angka setiap tahun dalam kurun waktu tertentu.Penghitungan laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan dua cara, yaitu laju pertumbuhan penduduk geometris dan laju pertumbuhan penduduk eksponensial.

3.10.a Laju pertumbuhan penduduk geometris. Pt = Po (1 + r) t Keterangan Pt= jumlah penduduk pada tahun akhir perhitungan Po = jumlah penduduk pada tahun awal perhitungan r = laju pertumbuhan penduduk per tahun t = jangka waktu (dalam banyaknya tahun, umumnya 10 tahun)

Contoh Jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 1961 sebesar 2.163.000 jiwa dan pada tahun 1971 meningkat menjadi 2.490.000 jiwa. Besarnya laju peertumbuhan penduduk setiap (dalam persen) selama periode tahun 1961 hingga 1971 adalah sebagai beriktu Pt = Po (1 + r) t 2.490.000 = 2.163.000 (1+r)t (1 + r)10 = 2.490.000 2.163.000 = 1.151179 10 log (1+r) = log 1.151179 = 0.0611429 log (1+r) = 0,00611429 ( 1 + r) = 1,014178 r = 1,014178 1 r = 0, 014178 = 1,42 % Arinya, laju pertumbuhan geometris daerah Istimewa Yogyakarta Pada periode tahun 19611971adalah sebesar 1,42 %

3.10.b Laju Pertumbuhan Penduduk Eskponensial Pt = Po.e rt Keterangan Pt= jumlah pddk pd tahun akhir perhitungan Po = jumlah pddk pada tahun awal perhitungan r = laju pertumbuhan penduduk per tahun t = jangka waktu (umumnya 10 tahun) e = angka eskponensial (2.718282)

Jumlah penduduk Yogyakarta yahun 1961 2.163.000 jiwa dan tahun 1971 menjadi 2.490.000 jiwa. Besarnya laju pertumbuhan penduduk setiap tahun(%) selama periode 1961 hingga 1971 adalah: 2.490.000 = 2.163.000 x2.71828210r 2.71828210r = (2.490.000) 2.163.000 = 1.151179 10r log 2.718282 = log 1.151179 10r x 0,43295 = 0,0161143 10 r = 0,0161143 0.43295 r = 0,14079 = 0,014079 = 1,41% Artinya, laju pertumbuhan penduduk eksponensial daerah Istimewa Yogyakarta pada periode tahun 1961 1971 adalah sebesar 1,41 %

Angka Pertumbuhan penduduk Nol(Zero Population Grouth/ZPG)Terjadi Karena : 1. Banyaknya kelahiran sama dengan banyaknya kematian dan migrasi netto sama dengan nol. 2. Jumlah kelahiran melebihi jumlah kematian, tetapi kelebihan tersebut diimbangi oleh migrasi keluar netto 3. Jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran, tetapi kelebihan tersebut diimbangi oleh migrasi masuk netto.

3.10.b Pertumbuhan Penduduk DuniaNegara China India Amerika Serikat Indonesia Brazil Pakistan Bangladest Russia Nigeria Jepang Penduduk (juta jiwa 1.311 1.122 299 225 187 166 147 142 135 128 L P (%) 0,6 1,7 0,6 1,4 1,4 2,4 1,9 -0,6 2,4 0,0

Sumber ; World Populatin Data Sheet, 2006

3.10.c Proyeksi PendudukProyeksi penduduk juga didaasarkan pada tiga komponendemografis, yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Data dasar yang digunakan untuk proyeksi penduduk adalah : 1.Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin 2. Angka kelahiran, kematian dan migrasi penduduk 3. Tabel kematian pada periode proyeksi tersebut. Dengan rumus Pn = Po ( 1 + r ) n Keterangan Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po = jumlah penduduk pada tahun awal perkiraan r = Angka pertambahan penduduk n = Periode dalam tahun

Contoh Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2006 jumlah penduduk Indonesia adalah 225 juta dengan tingkat pertumbuhan setiap tahun 1,4%. Proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2011 adalah sebagi berikut. Pn = Po (1 + r) n = 225.000.000 (1 + 1,4%)5 =225.000.000 (1 + 0,014)5 =225.000.000 (1,014)5 =225.000.000 (1,0721) =241.222.500 Artinya, Proyeksi Penduduk Indonesia untuk tahun 2011 dengan laju pertumbuhan penduduknya 1,4% setiap tahun adalah 241.222.500 jiwa.

5.Kepadatan PendudukAdalah perbandingan antara banyaknya penduduk dan luas wilayahnya. Satuan yang dugunakan km2. 5.a. Kepadatan Penduduk Aritmatik Kepadatan penduduk aritmatik = Jmh Pddk Luas Wilayah Contoh Tahun 2006 Penduduk Indonesia berjumlah 225 Juta jiwa, Luas wilayah Daratan Indonesia 1,86 juta km2 Kepadatan Penduduk aritmatik = 225.000.000 =120,97 1.860.000 Artinya, setiap I km2 daratan Indonesia dihuni oleh 120,97 jiwa.

5.B Kepadatan penduduk Agraris Kepadatan penduduk agraris = Jumlah Penduduk Petani Luas Lahan Pertanian Contoh Tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani adalah 40,6 juta jiwa dan luas lahan pertanian adalah 535.000 km2. Kepadatan penduduk agraris 40.600.000 = 75,88 535.000 Artinya setiap 1 km2 lahan pertanian di Indonesia terdapat 75,88 jiwa yang bekerja sebagai petani

6. Kependudukan di IndonesiaKependudukan Di Indonesia memiliki ciri-ciri umum berikut ini. a. Jumlah penduduk yang makin bertambah b. Sebagian penduduk berusia muda c. Tidak tersebar merta disetiap Pulau d. Sebagian penduduk Indonesia bekerja dibidang pertanian.

a.Kebijakan kependudukan merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap permasalahan kependudukan di Indonesia. Kebijaksanaan tersebut antara lain ; penyediaan lapangan kerja, peningkatan kesehatan dan peningkatan kesejahteraan penduduk. b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia c. Kualitas Penduduk d. Redistribusi Penduduk.

TAMAT Ya