dinamika kehidupan manusia
-
Upload
muhammad-hasby-jamil -
Category
Documents
-
view
39 -
download
1
description
Transcript of dinamika kehidupan manusia
DINAMIKA KEHIDUPAN MANUSIA
A. Pendahuluan
Perjalanan hidup seseorang tentu berbeda-beda, karena setiap
individu mempunyai dinamika hidup sendiri-sendiri ada yang kaya, ada
yang miskin, dan ada juga yang biasa-biasa aja. Dunia ini bulat dan
perjalanan nasib seseorangpun berubah-ubah, kadang diatas kadang juga
dibawah, jadi sebagai manusia makhluq ciptaan Tuhan seharusnya kita
sadar, bahwa setiap sesuatu di dunia ini ada yang mengendalikanya.
Berkembangnya tekhnologi yang sangat pesat dewasa ini telah
banyak menguntungkan manusia dalam aspek apapun terutama dalam
aspek perekonomian. Namun di balik semua itu, tak jarang pula kita
menemui dari sejumlah media yang kita baca atau yang telah ditayangkan
dalam wacana-wacana televisi yang justru menjadikan aib bagi manusia
itu sendiri, tak hanya individu itu yang menanggung aib, namun juga
keluarga, masyarakat bahkan bangsa pun menanggungnya. Namun
kebanyakan dari kita tak semuanya sadar jika hal tersebut telah menjadi
aib bagi kita. Dalam makalah ini, pemakalah akan membahas tentang
dinamika kehidupan manusia.
B. Dinamika Kehidupan Manusia
1. Pengertian Dinamika Kehidupan Manusia
Pada dasarnya manusia itu tidak mungkin dapat hidup sendiri.
Manusia membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi demi
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik pada segi-segi fisiologi, psikologi,
maupun sosiologi. Dengan demikian, disebabkan adanya kebutuhan
untuk bergaul dengan manusia lain itulah, terjadilah dinamika sosial.
Gilirannya, tercipta kelompok-kelompok sosial yang masing-masing di
antaranya memiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Yaitu tumbuh persaingan, lahir kompetisi, saling adu strategi, bahkan
pada akhirnya muncul pula sikap-sikap saling mendominasi atau saling
menguasai di antara kelompok-kelompok masyarakat itu sendiri.
1
Dinamika merupakan perubahan, jadi dinamika manusia dapat kita
artikan perubahan yang dialami oleh manusia sejak manusia itu masih
dalam kandungan sampai dilahirkan hingga akhir hayatnya selalu
bersifat dinamis.1 Dinamis berarti berubah, berkembang atau tidak
tetap. Jadi dinamika kehidupan manusia adalah proses perubahan
kehidupan dari satu kondisi kepada kondisi lain, yang menghasilkan
efek positif dan negatif.
Sebenarnya mencermati sistem kemasyarakatan yang ada di
sekitar kita, bak menonton film mafia yang menonjolkan potret perilaku
jahat manusia, atau membaca novel tentang sikap hitam putih manusia,
atau pun mendengarkan kisah-kisah drama yang menceritakan soal
keindahan cinta, kesucian jiwa seorang rohaniwan, dan lain sebagainya.
Dan memang, disadari atau tidak kita sadari, kisah-kisah tersebut pada
dasarnya adalah refleksi dari perilaku-perilaku manusia sebagai
keniscayaan yang terjadi apa adanya.
Dari kisah-kisah tersebut seharusnya dapat menjadi cermin
sekaligus menyadarkan diri kita, betapa sangat kompleksnya perilaku
manusia itu, sehingga seolah membenarkan pendapat kalangan filosof
bahwasanya semakin dalam kita membahas dimensi manusia, semakin
banyak pertanyaan yang timbul. Bila direnungkan, kompleksitas
masalah manusia tersebut sebenarnya adalah sebuah rahmat. Hal itu
merupakan ladang persemaian untuk dijadikan peluang meraih sukses
bagi manusia yang cerdik.
Bagi kalangan pakar psikologi, pakar manajemen, pakar
komunikasi, situasi itu seolah medan berlomba untuk berebut kebenaran
melalui metode-metode pendekatan terhadap permasalahan manusia
yang mereka tawarkan. Maka, dinamika kehidupan manusia pun
menjadi hidup dan bergairah. Para analis maupun kalangan konsultan,
semakin dibanjiri klien yang membutuhkan diagnosis dan terapi. Dalam
1Lotharmatheussitanggang,DinamikaManusia,http://lotharmatheussitanggang.blogspot.com/p/dinamika-manusia.html (akses 21 september 2013)
2
keadaan yang demikian itu, takaran-takaran atau ukuran-ukuran tentang
apa yang disebut dengan kesuksesan memang menjadi kian bias, jika
tidak disebut semakin kabur. Sebab tidak ada standar penilaian yang
baku. Semuanya dikembalikan kepada ukuran penilaian masing-masing
pribadi manusia sesuai keyakinan dan kepentingannya.2
Kini, sebagai pemilik kehidupan manusia memiliki agenda
tentang bagaimana mengelola dirinya sendiri agar dapat meraih sukses.
Terlepas mengenai makna seperti apa yang dimaksudkan dengan hidup
sukses. Sebab orang dapat saja menafsirkan, dan pendapat ini paling
banyak peminatnya, adalah sebuah kesuksesan ketika manusia itu sudah
memiliki kekayaan, popularitas, serta jabatan yang tinggi. Atau, ada
pula orang yang meyakini bahwasanya kesuksesan hidup itu dapat
diraih bilamana manusia itu telah memasuki alam kehidupan yang
tenang, dinamis, dan tidak direcoki dengan persoalan hidup macam-
macam, meski secara faktual tidak dapat disebut sebagai orang kaya,
orang top, dan seterusnya.
2. Penyebab Manusia Bermasalah menurut Islam
Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Pengingkaran manusia terhadap agama agaknya
dikarenakan faktor-faktor tertentu baik disebabkan oleh kepribadian
maupun lingkungan masing-masing. Ajaran Islam adalah ajaran yang
bersumber dari Allah SWT. Oleh karena itu, al-qur’an sebagai sumber
utama ajaran Islam memiliki kebenaran mutlak. Kebanyakan manusia
hanya mengakui sebatas kebenaran itu, namun mereka tidak ingin atau
belum memiliki kebenaran untuk mengaplikasikan al-qur’an itu dalam
seluruh aspek ilmu pengetahuan dan kehidupan. Seolah-olah antara
agama, sains dan kehidupan terpisah adanya. Hal inilah yang menjadi
2Argreenpekalongan, makalah dinamika kehidupan manusia. Html (akses 22 September 2013)
3
sebab utama manusia mengalami kegagalan dalam mengulangi dan
mencari berbagai solusi terhadap ujian dan persoalan dala kehidupan.3
Adapun penyebab manusia bermasalah menurut Islam adalah:
a. Kurangnya iman dan ketakwaan
Manusia yang kurang iman dan ketakwaannya kepada
Allah, akan memiliki masalah dalam hidupnya. Kehidupan
manusia di dunia ini akan selalu mengalami perubahan, baik
yang berbentuk positif dan juga yang negatif. Apabila manusia
tidak mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi
dalam hidupnya, maka hal ini akan menjadi masalah pada
dirinya. Contohnya saja manusia yang tiba-tiba mengalami
krisis keuangan atau mengalami kebangkrutan, maka ia akan
bisa menjadi stres, mengeluh atau mengupat kepada Allah, dan
gila yang disebabkan karena kurangnya keimanan dalam dirinya
sehingga ia tidak mampu enerima keadaannya tersebut
b. Selalu mengikuti hawa nafsu
Manusia yang selalu mengikuti hawa nafsu juga
menyebabkan dirinya bermasalah, karena memperturutkan hawa
nafsu ini adalah perbutan yang tidak baik.orang yang selalu
mengikuti hawa nafsu ini akan mengalahkan akal dan hatinya,
sehingga ia akan melakukan apa saja tanpa memikirkan terlebih
dahulu baikburuknya perbuatan tu.
c. Tidak memanfaatkan ilmu pengetahuan
Manusiayang tidak memanfaatkan ilmu pengetahuan ini
juga bisa menjadi permaslahan dalam hidupnya. Orang yang
memanfaatkan ilmu akan berbeda kehidupannya dengan orang
yang tidak memanfaatkan ilmu.misalnya saja dalam mengelola
rumah tangga yang baik, apabila seseorang tidak memanfaatkan
atau tidak memiliki ilmu tentang itu, maka rumah tangganya
3 Ainurel, bagaimana komsep dasar Islam dalam memandang perilaku bermasalah, http://ainurel.blogspot.com/2012/06/bagaimana-konsep-dasar-Islam-dalam-memandang-perilaku-bermasalah/ (akses 21 september 2013)
4
bisa berantakan atau tidak terkelola dengan baik, dan hal
tersebut akan menjadi sebuah masalah dalam hidup seseorang.
d. Pengaruh lingkungan
Pengaruh lingkungan juga dapat menyebabkan manusia
bermasalah pada dirinya. Misalnya masyarakat dalam sebuah
lingkungan hanya membiarkan anak-anaknya bergaul sesuka
mereka, maka seorang anak akan merasa bebas melakukan apa
saja yang diinginkannya, yang cenderung berbuat ke arah
negatif, maka hal tersebut akan menjadi sebuah permaslahan
dalam hidup seseorang.
e. Jarang beramal shaleh
Orang yang jarang beramal shaleh atau melakukan
perbuatan yang baik akan menyebabkan dirinya bermasalah.
Orang yang jarang beramal shaleh atau berbuat baik ini akan
memiliki hati yang tidak tenang dan tentram
3. Solusi Menghadapi Dinamika Kehidupan
Adapun solusi yang dapat diberikan untuk menghadapi
dinamika kehidupan yaitu:
a. Memperbaharui iman
Iman adalah makrifat dengan hati, pengakuan dengan lidah,
dan tindakan dengan anggota-anggota badan (dengan kata lain;
diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan
perbuatan). Apabila iman dalam diri sudah kokoh, maka segala ujian
yang diberikan Allah akan bisa kita terima dengan lapang dada.
Untuk memperbaharui iman dapat dilakukan dengan mempelajari
ayat-ayat al-qur’an atau hadits atau seorang konselor memberikan
dalil-dalil yang sesuai dengan permasalahan kliennya.
Fungsi dan tujuan membaca ayat-ayat al-qur’an itu adalah
dalam rangka sebagai berikut:
1) Pemberian nasehat
5
Cara pemberian nasehat disini dengan bijaksana, penuh
kasih sayang, ketauladanan dan bukan mengundang perdebatan.
Dalam pemberian nasehat, hendaknya harus menggunakan ayat-
ayat atau dalil-dalil al-qur’an dengan benar, sesuai dengan
permaslahan yang sedang dihadapi oleh seseorang. Disinilah
seorang terapis harus mempunyai keahlian menyimak makna-
makna lahir maupun batin dari pesan-pesan ayat al-qur’an itu.
Sehingga tampak adanya ruh nasehat yang masuk kedalam hati
dan jiwa seseorang. Disinilah klien akan mulai tertarik dan
terbuka untuk melakukan perbaikan dan perubahan yang lebih
baik, benar, dan menentramkan.
Sering klien mengemukakan permaslahannya bahwa ia
dihadapkan dengan persoalan-persoalan hidup yang cukup berat
yang dapat menggoncangkan kejiwaan atau mental. Dia bertanya
bagaimana menanggulangi dan membentengi diri agar tidak
mudah terkena stres, depresi, dan frustrasi dalam menghadapi
ujian hidup. Dalam menghadapi masalah ini, maka yang harus
konselor lakukan adalah memahami esensi persoalan yang ada
dalam diri seseorang itu, antara lain:
a) Klien harus diberi pemahaman terlebih dahulu tentang Allah
b) Klien harus diberi pemahaman tentang esensi musibah atau
peristiwa yang menyenangkan dan menyakitkan.
c) Klien harus diberi pemahaman tentang bagaiman metode
dalam mengatasi problema hidup secara qur;ani dan hikmah-
hikmah dari keberhasilan menanggulanginya. Firman Allah
dalam surat At-Taghabun: 11
Artinya: tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang) ,
kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa yang
beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi
petunjuk kepda hatinya. Dan Alah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
6
2) Tindakan pencegahan dan perlindungan
Pembacaan ayat-ayat al-qur’an juga berfungsi sebagai
pencegahan dan perlindungan, yakni sebagai permohonan (do’a)
agar senantiasa dapat terhindar dan terlindung dari suatu akibat
hadirnya musibah, bencana, atau ujian yang berat. Yang mana hal
itu dapat mengganggu keutuhan dari eksistensi kejiwaan (mental).
Karena dalam kehidupan nyata sehari-hari tidak sedikit orang
menjadi stres, depresi, dan frustrasi, bahkan menjadi hilang
ingatan. Karena keimanan dalam dada tidak kokoh, mental sangat
rapuh, dan lingkungan jauh dari perlindungan Allah dan orang-
orang shaleh.
3) Tindakan pengobatan atau penyembuhan
Fungsi dan tujuan yang lain dari pembacaan ayat al-qur’an
adalah memberikan penyembuhan atau pengobatan terhadap
penyakit kejiwaan (mental) bahkan dapat juga untuk penyakit
spritual dan fisik. Tindakan penyembuhan atau pengobatan
terhadap gangguan psikologis dengan menggunakan ayat al-
qur’an.4
b. Menjadikan hati nurani sebagai panglima dalam hidup
c. Selalu memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
d. Selektif terhadap pengaruh lingkungan
C. Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan dinamika kehidupan manusia adalah proses
perubahan kehidupan dari satu kondisi kepada kondisi lain, yang
menghasilkan efek positif dan negatif. Kemudian penyebab manusia
bermasalah menurut Islam yaitu karena kurangnya iman dan
4 Ainurel, bagaimana komsep dasar Islam dalam memandang perilaku bermasalah, http://ainurel.blogspot.com/2012/06/bagaimana-konsep-dasar-Islam-dalam-memandang-perilaku-bermasalah/ (akses 21 september 2013)
7
ketakwaan, selalu mengikuti hawa nafsu, tidak memanfaatkan ilmu
pengetahuan, pengaruh lingkungan, dan jarangnya melakukan amalan
yang shaleh. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan memperbaharui
iman dan meningkatkan ketakwan, menjadikan hati nurani sebagai
panglima dalam hidup, selalu memanfaatkan ilmu penetahuan, dan
selektif terhadap pengaruh lingkungan.
8