DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230...

40
DINAMIKA BE CONSISTENT INTERNAL NEWSLETTER ASIAN AGRI SEPTEMBER 2016 03

Transcript of DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230...

Page 1: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

DINAMIKABe consistent

internal newsletter asian agri

septemBer 2016

03

Page 2: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

13.

Media Jambi Mengunjungi Perkebunan

Asian Agri

28.

16.

Tanoto Foundation, UNDP dan Asian Agri

Memberdayakan Petani Kelapa Sawit untuk

Peningkatan Kualitas Hidup

8.

Asian Agri Menuju 100% Traceability

Daftar Isi

JL. MH. THAMRIN NO. 31JAKARTA PUSAT 10230

2 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan di Hari Keluarga Nasional

Klinik Asian Agri Sehat meraih juara pertama sebagai klinik terbaik perusahaan pelaksana program Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Jambi saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Kabupaten Tebo bulan Agustus lalu.

03   Learning and development Selamat Datang di Era Baru!!

04 Continuous Improvement Produktivitas dalam

Pengangkutan TBS 09 Event Sosialisasi Desa Bebas Api di Desa Tambak, Kabupaten

Pelalawan

14 Galeri Foto Kunjungan Jawa Pos Group

15 Galeri Foto Kunjungan MetroTV

17 CSR PT Inti Indosawit Subur Gandeng Universitas dan STIKES Tingkatkan Kualitas Hidup

Masyarakat

33 Sustainability Asian Agri dan Petani Terapkan

Praktik Perkebunan Sawit Kelas Dunia

36 Learning & Development Menciptakan Pekebun Sawit Tangguh di Pusat Pelatihan Asian Agri

38 Inspiring Merangkul Masyarakat

dengan Disiplin, Ketelitian dan Kegembiraan Hati

39 Selamat Ulang Tahun

Page 3: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Selamat Datang di Era Baru !!Dipersembahkan olehAA ConnectedPlantation

LeArNINg AND DeveLopMeNt

Page 4: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Pengenalan Aplikasi Mobileuntuk Operasional

Page 5: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Untuk itu Manajemen Asian Agri menerapkan Asian Agri Connected Plantation (AACP) guna meningkatkan Productivity, Quality dan Cost (PQC). Hal ini tidak terlepas dari penekanan budaya kerja yang bisa diwujudkan dengan memanfaatkan aplikasi di AACP meliputi :

1. Pemanfaatan citra yang ditangkap dari UAV/drone

2. Pemanfaatan aplikasi mobile3. Penggunaan proses ilmiah dalam

melakukan transformasi data menjadi informasi yang berguna secara real time.

Adapun slogan/tagline dari proyek ini adalah “Kerja Cerdas, Tuntas, adalah Kita”, mengandung arti bahwa user

Asian Agri Connecting Plantation oleh Pantun Sihombing, Head L&DDi era digital ini, perkembangan teknologi harus disikapi secara positif dengan memanfaatkannya untuk mempermudah pekerjaan. Asian Agri melihat bahwa dengan penggunaan teknologi akan meningkatkan produksi, sejalan dengan harapan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas kerja, kualitas kerja semakin baik, dan biaya dapat menjadi lebih efektif.

Page 6: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

dapat bekerja lebih Cerdas yaitu dengan penggunaan teknologi berupa tablet, Tuntas berarti dengan selesai melakukan pekerjaan di lapangan, maka diharapkan perhitungan dan laporan bisa dihasilkan dari sistem secara otomatis, sementara kata Kita berarti proyek ini adalah bagian dari cara kerja untuk mewujudkan budaya kerja agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

AACP dimulai dengan Kick off Meeting pada tanggal 10 Mei 2016 yang dilakukan oleh Top Management RGE, Asian Agri, Averis, bersama dengan konsultan Accenture dan ABS. Acara tersebut menandai dimulainya era digitalisasi di Asian Agri.

Untuk menyukseskan Proyek AACP dibentuk beberapa tim proyek seperti Field Data Acquisition yang dipimpin oleh Djohan & O.W. Limbong, tim Computer Vision & DS yang dipimpin oleh Marjan Purba, Business Enablement yang dikomandoi Sutarman dan Change Champion dipimpin oleh Bapak Pantun Sihombing. Dalam mengimplementasikan suatu sistem baru, sering ditemukan kendala yang terbesar yakni penolakan dari user/karyawan yang akan menggunakan sistem tersebut. Maka pada tanggal 30 Juni 2016 dilakukan pengukuhan atas Change Champion, yaitu asisten yang terpilih untuk membantu mensosialisasikan dan meng­implementasikan proyek ini di lapangan. Change Mindset

Pada tanggal 3 Agustus 2016 dilakukan training change mindset untuk membuka wawasan dari setiap karyawan, krani buah, operator/supir, mandor panen, mandor transport, mandor I dan asisten, yang juga menjadi sosialisasi awal AACP sebagai sistem baru, yang kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi proyek AACP kepada seluruh karyawan/ti Gunung Melayu Group, pada tanggal 17 Agustus 2016, bertepatan dengan hari kemerdekaan yang dipimpin oleh OW Maradat Limbong di Gunung Melayu Group.

Training AACPSesuai dengan standar implementasi

proyek baru, maka training dibagi menjadi 4 (empat) tahap agar perubahan sistem baru berjalan dengan baik seperti gambar berikut ini :

Sesuai dengan konsep di atas, maka AACP melakukan tahapan training, meliputi : 1. Training AACP khusus untuk team Champion/perwakilan yang terpilih yang sering disebut Train of Trainer (ToT)2. Training kepada semua staf meliputi Staf Afdeling/Asisten dan manajer3. Training kepada semua user yaitu mandor, krani buah, dan operator.

Karena AACP ini menggunakan perangkat tablet ­ yang mana belum semua

user memiliki perangkat tersebut, maka training kepada user dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yaitu :

1. Training tahap 1 di mana semua user hanya melakukan simulasi di 30 (tiga puluh) TPH2. Training tahap 2 di mana user melakukan simulasi di 300 TPH3. Training Pararel-Run, dimana user menggunakan sistem baru dengan tablet, namun user masih menggunakan kertas atau sistem lama secara manual. n

6 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Page 7: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

ASIA

N AG

RI 2016 | 7

Produktivitas dalam Pengangkutan TBS

Pengangkutan TBS merupakan faktor yang sangat vital dalam perkebunan kelapa sawit. Panen ­ transport TBS ­ Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS)

merupakan bagian yang terintegrasi dan saling tergantung satu dengan yang lain. Kelancaran pada satu proses akan sangat mempengaruhi proses yang lain.

Pengangkutan TBS menjadi fokus Kaizen, mulai sejak Kaizen diluncurkan pada tahun 2012. Upaya untuk meningkatkan produktivitas mesin (Dump Truck) dan mengefektifkan pekerjaan tukang muat merupakan hal­hal yang terus diobservasi dan diupayakan peningkatannya. Pada awalnya ide untuk mengefektifkan transport TBS masih terbatas pada DT mengangkut TBS ke PMKS dan mengangkut Empty Fruit Bunch (EFB) ke lapangan, diikuti dengan peta jalur terpendek dalam pengangkutan TBS untuk meminimalkan km/trip.

Proyek­proyek Kaizen selanjutnya terkait pengangkutan TBS juga tidak lepas dari observasi untuk meningkatkan output dump truck per hari dan mengurangi waktu tunggu tukang muat melalui sentralisasi tukang muat. Kaizen Event di Group Tungkal Ulu (KTU) dan Group Taman Raja (KTR) pada bulan Juni dan Agustus juga masing­masing mengangkat inisiatif untuk lebih mengefektifkan lagi transportasi TBS.

Menurunkan Biaya Pengangkutan TBS di (KTU)Monthly Kaizen Week, 20-24 Juni 2016

Biaya pengangkutan TBS yang tinggi di Kebun Tungkal Ulu (KTU) disebabkan oleh persentase double handling TBS yang tinggi. Kondisi jalan serta jumlah hari dan curah hujan yang tinggi menjadi aspek yang mempengaruhi kondisi tersebut. Inisiatif yang dilakukan adalah perbaikan jalan pada saat kondisi cuaca mendukung. Biaya pengangkutan TBS hingga bulan Mei untuk Kebun Tungkal Ulu (KTU) yang mencapai Rp 83,03/kg membuat

Tim Pengangkutan TBS yang dipimpin Bapak Azwan Sutondo bekerja keras untuk mengatasi masalah tersebut. Pada kondisi dengan curah hujan yang tinggi, Tim Pengangkutan TBS mengobservasi proses pengangkutan TBS untuk mencari peluang meningkatkan produktivitas. Berdasarkan hasil obsevasi dan dirangkum oleh tim, ditemukan waste transportation dalam proses pekerjaan double handling. TBS diangkut dari TPH menggunakan mini traktor oleh 2 orang pemuat, diangkut dan dibongkar di TPH besar. Dari TPH besar, TBS dimuat ke DT oleh 2 orang pemuat yang berbeda. Berdasarkan hasil observasi dan analisa disimpulkan bahwa muatan TBS dari TPH ke mini traktor dan dari mini traktor ke DT cukup dilakukan oleh 2 orang pemuat yang sama.

Meningkatkan Efektifitas Pengangkutan TBS, Kebun Taman Raja (KTR) Monthly Kaizen Week, 22 – 25 Agustus 2016

Biaya pengangkutan TBS yang tinggi di Kebun Taman Raja (KTR) dan percepatan pengangkutan TBS ke PMKS merupakan hal yang menjadi fokus Tim KTR. Tim Kaizen yang dipimpin oleh Askep KTR, Ruben Gultom, berupaya mengatasi masalah tersebut dengan mengambil 1 topik Kaizen “Menurunkan biaya dan meningkatkan percepatan pengangkutan TBS ke PMKS”. Berdasarkan data rata­

rata biaya pengangkutan hingga bulan Juli adalah Rp 51,71/kg dan 12% TBS dikirim ke PMKS diatas pukul 19.00 WIB. Tim yang dipimpin oleh Askep melakukan observasi dari tanggal 23­25 Agustus 2016. Beberapa hal yang ditemukan berdasarkan hasil observasi pada hari pertama adalah: keterlambatan pengiriman ke PMKS disebabkan oleh keterlambatan TBS diangkat ke TPH oleh pemanen, unit ataupun pemuat yang tidak tersedia pada pagi hari.

Pada hari ke­2 diupayakan percepatan pengeluaran TBS ke TPH oleh pemanen dan ketersediaan unit DT pada pagi hari, namun upaya percepatan pengangkutan TBS ini berdampak pada naik nya km/trip pada hari ke­2. Masih perlu dilakukan observasi lebih lanjut dan integrasi antara pekerjaan panen dan pengangkutan TBS sehingga percepatan pengangkutan dapat terwujud tapi km/trip juga harus diminimalkan sehingga Rp/kg dapat ditekan. Head Plantation Asian Agri, Bukit Sanjaya, pada saat kunjungannya ke Tim Pengangkutan TBS, menekankan bahwa konsistensi dan disiplin merupakan kata kunci. “Arah dan jalur pada pengangkutan TBS harus diikuti secara konsisten. Pemanen juga harus disiplin dalam mengeluarkan TBS. Tidak boleh sesuka hati. Kita tidak akan mencapai percepatan dan km/trip yang optimum jika disiplin dan konsisten tidak ditegakkan,” ungkap Bukit saat kunjungannya ke Tim Pengangkutan TBS. n

CoNtINuous IMproveMeNt

Page 8: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Salah satu komitmen Asian Agri adalah 100% traceability di tahun 2016. Saat ini secara paralel proses traceabiilty sedang dilaksanakan oleh Asian Agri

di 3 provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau dan Jambi.

Khusus untuk di Jambi, pelaksanaan traceability Asian Agri dilaksanakan bergandengan dengan tim SETARA dan IDH sebagai sponsor. Traceability adalah proses di mana Asian Agri melakukan penelusuran asal buah hingga ke kebun supplier-nya.

Dari proses yang sudah dijalani oleh Asian Agri selama ini, proses penelusuran tersebut tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Diperlukan ekstra waktu untuk melakukan pendekatan dengan supplier.

Banyak supplier bertanya­tanya apa

Asian Agri Menuju 100% Traceability

tujuan melakukan traceability. Tidak sedikit pula yang curiga. Di sinilah kita harus berperan. Memberikan pemahaman kepada supplier bahwa traceability adalah sesuai dengan yang diminta oleh pembeli di pasar internasional. Bahwa traceability merupakan suatu proses yang harus dilalui untuk melakukan perubahan praktik manajemen kelapa sawit yang mereka lakukan. Bahwa traceability merupakan kunci bagi Asian Agri untuk bersama­sama turun dan berdampingan dengan supplier menuju praktik berkelanjutan. Kepercayaan menjadi kunci akses untuk masuk kepada supplier Asian Agri untuk ikut bersama dengan kita menuju traceability. Selain itu, kelengkapan data supplier menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam mengukur pencapaian traceability.

Tantangan­tantangan di lapangan inilah yang tidak terbayangkan oleh

pembeli di internasional. Keadaan di lapangan tidaklah semudah yang ada di benak mereka. Oleh karena itu sebagai perusahaan yang menjalankan traceability, kita harus terus menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan untuk menjelaskan tantangan yang ada, dan mengundang stakeholder untuk mencari solusi yang dihadapi di lapangan, baik dengan LSM maupun dengan pemerintah terkait.

Asian Agri tetap terus menjalankan proses ini. Diharapkan dengan mengetahui lokasi dan kondisi kebun petani, Asian Agri dapat bersama­sama dengan pemasoknya untuk berdampingan dalam memperbaiki manajemen kelapa sawit yang masih belum sempurna. Namun hal ini tidaklah mudah. Diperlukan dukungan dari pemangku kepentingan lainnya untuk menyukseskan hal ini. n

sustAINAbILIty

8 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Page 9: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Sosialisasi tanpa henti terus dilakukan Asian Agri dalam rangka mendukung berkurangnya potensi kemunculan titik api di negeri ini. Setelah sebelumnya dilakukan di berbagai desa yang ada di Kabupaten Pelalawan, kini giliran Desa Tambak yang dengan sangat antusias menerima kedatangan tim Asian Agri, sebagai pemberi materi sosialisasi dan pelatihan untuk mencegah

terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 6 Oktober lalu. Dihadiri oleh Samardi selaku Sekretaris Desa Tambak dan Langgam Harfizi

yang mewakili Babinkamtibmas, sosialisasi desa bebas api di Desa Tambak merupakan

Sosialisasi Desa Bebas Api di Desa Tambak, Kabupaten Pelalawan

ASIA

N AG

RI 2016 | 9

eveNt

Page 10: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

kali kedua setelah sebelumnya sempat diadakan pada bulan April lalu.

“Lebih dari sekedar mendampingi desa dalam mencegah terjadinya karhutla, usaha ini merupakan bentuk tanggung jawab moral kami sebagai perusahaan kepada warga desa dan juga negara. Namun kami sadar bahwa perusahaan tidak dapat melakukannya sendiri. Dibutuhkan tangan­tangan terampil warga desa untuk bersama­sama menjaga api jauh dari desa,” ujar Zulbahri selaku Manajer Sustainability Asian Agri.

Zulbahri menjelaskan bahwa antusiasme yang diberikan oleh warga desa saat menghadiri acara sosialisasi menambah semangat dari tim pemberi materi untuk terus membimbing dan

mengajar. Pencapaian yang diharapkan sejak sosialisasi pertama kali juga dinilai berhasil. Setiap harinya, crew leader yang bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan warga desa, selalu berinisiatif melaksanakan patroli bersama beberapa warga desa yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA). Masyarakat Peduli Api sendiri adalah komunitas yang didirikan oleh warga desa secara sukarela untuk bersama­sama menjaga desanya dari ancaman si jago merah.

“Pada pertemuan sosialisasi yang kedua ini, kami tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan bagi warga desa. Kami juga turut memberikan bantuan seragam MPA dan juga peralatan

tangan seperti helm, sepatu, cangkul, pemukul api, dan keperluan lainnya yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya karhutla,” tutur Hafiz, Koordinator Fire Asian Agri. Perusahaan juga turut memberikan bantuan lewat renovasi posko MPA untuk mengapresiasi inisiatif warga yang telah mendirikan komunitas ini.

“Semoga berbagai inisiatif dan langkah yang ditempuh ini dapat mengurangi angka kebakaran hutan yang terjadi. Tidak ada lagi kebakaran hutan yang dilakukan secara sengaja. Selain itu, kami juga berharap pemerintah dapat turut berkontribusi secara lebih aktif agar seluruh pihak dapat bersama­sama mencegah kebakaran hutan,” tutup Hafiz.n

10 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Page 11: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

“Kucuran dana BPDP itu dinilai penting atau mendesak karena sebagai daerah penghasil terbesar kedua setelah Riau, luasan tanaman sawit petani yang perlu di­replanting sangat luas,” ujar Herawati.

Dalam acara yang digelar Dinas Perkebunan (Disbun) bekerja sama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia

(Apkasindo) Sumatra Utara (Sumut) itu, hadir pembicara dari BPDP, Bank Syariah Mandiri, BRI, Apkasindo, dan Asian Agri, diikuti pejabat Dinas Perkebunan dan kelompok tani

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap petani sawit Sumatera Utara mendapat dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan atau BPDP seperti yang sudah diterima KUD Mulus Rahayu, petani binaan Asian Agri di Riau. Harapan ini disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawati saat membuka acara Pembinaan Kelembagaan Asosiasi Petani Pekebun, Kelompok Tani dan Koperasi Petani Perkebunan, di Medan, 16 Agustus 2016.

Asian Agri Berbagi Pengalaman di Pameran Kelapa Sawit Dinas Perkebunan Sumatera Utara

ASIA

N AG

RI 2016 | 11

eveNt

Page 12: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

diremajakan cukup, juga ada informasi bahwa sebagian tanaman petani memiliki produktivitas di bawah 10 ton per hektar,” kata Deni. Tetapi tentunya pengucuran dana replanting dari BPDPS yang sebesar Rp25 juta itu harus memenuhi persyaratan seperti harus masuk dalam kelembagaan seperti kelompok tani dan kerja sama dengan perbankan.

Manajer BSM Area Medan 1, Wisnu Sunandar, menyampaikan bahwa pihaknya berminat sebagai bank penalang dana replanting sawit dari BPDPS itu karena beberapa faktor.

Beberapa faktor itu mulai dari wujud komitmen mendukung program pemerintah dalam membantu petani dan pengembangan sawit berkelanjutan, serta melihat potensi

besar bisnis sawit petani. BSM didukung Asian Agri untuk ikut dalam pembiayaan replanting petani yang menggunakan dana BPDPS di Riau sebanyak Rp 6,7 miliar. “Setelah Riau, BSM siap bermitra dengan petani Sumut,” kata Wisnu.

Ketua Apkasindo Sumut, Gus Darlih Harahap mengatakan, “Kemitraan petani dengan perusahaan perkebunan sawit seperti Asian Agri diharapkan bisa berlangsung selamanya. Tanpa bermitra dan dapat dukungan dari pemerintah, kita mengakui bahwa petani tidak bisa berkembang dengan baik.”

Head Plasma Asian Agri, Pengarapen Gurusinga menyebutkan, bagi Asian Agri kerja sama dengan petani bukanlah hal yang

baru untuk dilakukan. Bahkan Asian Agri sejak tahun 2010 sudah mempersiapkan program replanting untuk petani plasma binaan perusahaan. Dari total 60.000 hektar total areal plasma binaan Asian Agri, tahun ini sudah 310 hektar yang diremajakan dan akan menyusul 990 hektar lagi.

Usia tanaman sawit di Sumut diakui lebih tua dibandingkan daerah lain karena awal penanaman komoditas itupun memang bermula dari Sumut. Gurusinga menegaskan, replanting bukan saja sudah diperlukan, tetapi sudah mendesak dilakukan karena usia tanaman sudah terlalu tua.

“Asian Agri siap bekerja sama dengan petani Sumut asal memang memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku,“

katanya. Benih yang dihasilkan oleh PT. Tunggal Yunus Estate sudah diakui kualitasnya seperti hasil di tahun pertama bisa mencapai 15 – 18 ton per hektar dan tahun kelima bisa 31­35 hektar..

Head Oil Palm & Research Station Asian Agri, Ang Boon Beng juga membenarkan pentingnya penggunaan bibit unggul dalam rangka peremajaan kebun sawit. Dalam peremajaan, bibit unggul sawit yang digunakan harus dipastikan asli, agar petani tidak merugi dan menyesal nantinya. “Gunakanlah bibit unggul yang jelas sumbernya. Asian Agri sendiri hanya menggunakan satu pintu untuk pemasaran bibit agar bibit yang sampai kepada konsumen lebih terjamin,” ujarnya. n

dari kabupaten/kota di Sumut. Menurut Herawati, dalam menjalankan program peremajaan tanaman sawit, petani Sumut berharap atas dana BPDPS itu, dan para petani bisa belajar dari yang sudah dijalankan para petani sawit di Riau. “Disbun sudah langsung melihat ke Riau. Di Riau yang menginisiasi adalah dinas kabupaten/kota, jadi kami berharap di Sumut juga seperti itu,” kata Herawati.

Program itu dinilai semakin penting dimanfaatkan karena Kementerian Pertanian juga sudah mengisyaratkan tidak ada lagi kucuran dana dana untuk perkebunan sawit menyusul adanya dana BPDPS.

“Dinas Perkebunan Sumut berharap petani maupun kelompok tani memanfaatkan keseriusan Bank Syariah Mandiri dan BRI yang sudah membantu pendanaan dan khususnya kesiapan Asian Agri sebagai pendamping kelompok tani,” ujar Herawati yang didampingi Kabid Usaha Tani Disbun Sumut, Syahrida Khairani. Dia menegaskan, upaya peningkatan produktivitas dan mutu mutlak menjadi fokus petani dalam peremajaan mengingat selain persaingan semakin ketat, pemerintah juga sudah mengisyaratkan tidak ada penambahan luas areal. Sementara dari luas lahan sawit di Sumut yang mencapai 1.203.298 hektar, lahan milik petani seluas 416. 475 hektar sebagian besar mendesak diremajakan baik karena berumur tua ataupun menggunakan bibit asalan.

“Benih Topaz yang diklaim dan sudah diakui petani plasma di beberapa daerah bahwa memiliki banyak keunggulan seperti tahan dengan kekeringan dan serangan ganoderma bisa menjadi pertimbangan petani untuk menggunakan benih hasil perusahaan kelompok Asian Agri, yang juga sudah digunakan petani yang mendapat dana BPDPS di Riau,” lanjut Herawati.

Staf Eksekutif BPDPS, Deri Ridhanif , menyebutkan bahwa BPDPS akan mengucurkan dana kalau semua persyaratan sudah dipenuhi kelompok tani, setelah sebelumnya mendapat rekomendasi dari Komite Sawit.

“Petani sawit Sumut memang memiliki potensi untuk mendapatkan dana BPDPS. Karena selain luas tanaman tua yang perlu 12

| ASI

AN

AG

RI 2

016

eveNt

Page 13: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Asian Agri menyambut kedatangan 10 wartawan media terbitan nasional dan lokal dari Kota Jambi di perkebunan kelapa sawit

Desa Bahilang, Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara.

Dari kantor kebun Asian Agri yang merupakan Pusat Research & Development (R&D), di tengah­tengah areal pohon kelapa sawit di Desa Bahilang itu, para insan pers mendapat pemahaman tentang tanaman unggulan Indonesia dari para ahli yang berada di perusahaan kelima terbesar kelapa sawit nasional itu.

Head Plasma dan Kemitraan Asian Agri, Pengarapen Gurusinga, menyatakan komitmen perusahaan untuk mendorong kesuksesan usaha perkebunan para petani plasma dan swadaya binaan, guna meraih produktivitas yang lebih baik di masa mendatang.

Asian Agri yang berdiri sejak tahun 1979 saat ini memiliki areal kebun inti seluas 100.000 hektar, dan 60.000 hektar (40 persen) adalah lahan petani plasma serta lahan seluas 18.600 hektar yang dikelola petani swadaya mitranya.

Asian Agri kini juga memiliki 20 unit Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), 5 pabrik biogas, 6 Kernel Crushing Plant (KCP), 1 unit R&D center, balai benih dengan kapasitas 25 juta benih per tahun, serta

dilengkapi dengan 1 unit pusat pelatihan.Gurusinga menjelaskan, salah satu

kunci keberhasilan Asian Agri membina petani kelapa sawit plasma dan swadaya binaan adalah memastikan masa penanaman dengan menggunakan benih berkualitas dan praktik agronomi terbaik.

“Selain benih berkualitas, kita juga melakukan pendampingan melalui tim R&D secara berkesinambungan dengan dukungan pakar pertanian yang kita miliki, dan juga memberi jaminan harga komoditas tetap terjaga dan tidak merugikan petani,” katanya menjelaskan.

Di Provinsi Jambi, Asian Agri memiliki areal kebun inti kelapa sawit seluas 18.000 hektar dan 23.500 hektar kebun plasma/KKPA, empat unit PMKS dan satu unit KCP serta 1 unit pabrik biogas dari rencana 2 unit.

Gurusinga menjelaskan, prospek industri kelapa sawit di masa mendatang masih cukup baik, antara lain ditandai dengan bertambahnya permintaan minyak nabati dan produk turunannya seiring pertambahan penduduk dunia, dan pendapatan per kapita masyarakat.

Apalagi, kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati yang sangat efisien jika dibandingkan dengan minyak nabati lain. Kelapa sawit juga dapat menghasilkan energi alternatif baik dari produk utama seperti biosolar dan

sampingan berupa biogas.Selain itu, Asian Agri juga mendukung

para petani binaan untuk melakukan peremajaan atau replanting terhadap kebun yang tidak produktif.

Sementara itu, Head Corporate Communications Asian Agri, Maria Sidabutar menjelaskan bahwa kegiatan perusahaannya dilakukan secara berkesinambungan, sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan.

Lebih lanjut, Asian Agri mendukung program pemerintah di bidang ketahanan energi yakni menciptakan sumber alternatif energi yang hijau berupa biodiesel dan biogas.

Dalam kunjungan itu, para wartawan dan pimpinan media Jambi dipimpin langsung oleh Ketua PWI Jambi Mursyid Songsang, dan didampingi tim komunikasi Asian Agri, Elly Mahesa Jenar dan Lidya Veronika.

Rombongan media juga mendapat pencerahan tentang kualitas bibit unggul kelapa sawit yang disampaikan oleh Head Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri, Ang Boon Beng, di R&D Center & Balai Benih Bahilang.

Asian Agri, kata Ang, terus meneliti dan mengembangkan untuk penyediaan bibit unggulan kelapa sawit serta mengamati perilaku hama yang dapat mengancam, sehingga dapat dipastikan para petani plasma dan swadaya binaan mendapat hasil produksi yang terukur dan berkualitas.

“Melalui OPRS Asian Agri, kami terus berinovasi dalam penyediaan bibit­bibit unggul, sehingga masyarakat dan perusahaan dipastikan dapat memperoleh hasil produksi yang memuaskan dan berkualitas,” kata Ang.

Asian Agri juga menargetkan bisa membangun 20 unit pembangkit listrik tenaga biogas hingga tahun 2020 sebagai bukti komitmen perusahaaan menjaga lingkungan dan sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketersediaan energi.

Satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Asian Agri itu mampu menghasilkan energi sebesar 2 MW dengan asumsi dapat melayani sebanyak 2.000 unit rumah sebagai pelanggan listrik.n

Media Jambi Mengunjungi Perkebunan Asian Agri

ASIA

N AG

RI 2016 | 13

eveNt

Page 14: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

14 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Wartawan dari Grup Jawa Pos dan media lainnya berkunjung ke RGE Technology Center (RTC)

Rekan-rekan wartawan dari Grup Jawa Pos dan media lain meninjau Pabrik Buatan Satu didampingi Manajer Pabrik Buatan Satu, Parnel Saragih

Bedian Satria, Manajer Kebun Buatan PT. Inti Indosawit Subur, menjelaskan mengenai salah satu praktik penge-lolaan kebun kelapa sawit yang baik dengan menerapkan Penanganan Hama Terpadu meng gunakan burung hantu untuk mengendalikan hama tikus

Jawa Pos GroupKunjungan

Rekan-rekan wartawan dari Grup Jawa Pos dan media lainnya serius mendengarkan cerita dari Nasib Wiyono, salah satu petani mitra Asian Agri yang juga Ketua KUD Jaya Makmur, Desa Kumbara Utama, Kabupaten Siak, Riau

Page 15: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

ASIA

N AG

RI 2016 | 15

Kunjungan

Rekan-rekan dari Metro TV berfoto bersama saat berkunjung ke Koperasi Unit Desa Jaya Makmur bersama Direktur Asian Agri, Freddy Widjaya, Head CSR, Rafmen, Head Plasma dan Kemitraan Pengarapen Gurusinga, dan Kepala KTU Buatan Satu, Agung Ardi Wardana.

Rekan-rekan Metro TV saat berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Pabrik Buatan Satu, PT Inti Indosawit Subur.

Head Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri, Ang Boon Beng menjelaskan mengenai benih unggul Topaz kepada Direktur Pemberitaan Metro TV, Suryopratomo didampingi oleh Direktur Asian Agri, Freddy Widjaya.

Rekan-rekan Metro TV meninjau salah satu peternakan sapi milik Mundir, petani mitra Asian Agri sebagai bagian dari program integrasi kelapa sawit dengan sapi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Page 16: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Sektor pertanian berperan penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

yang cukup besar yaitu sekitar 13,38 persen pada tahun 2014, atau merupakan urutan ketiga setelah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan. Sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, para petani kelapa sawit harus bisa mencapai hidup sejahtera, mandiri, dan mendapatkan penghasilan secara berkesinambungan.

Data dari Badan Pusat Statistik 2013 menyebutkan bahwa dari 10,46 juta hektar perkebunan kelapa sawit di Indonesia, 4,36 juta hektar (41,63%) dikelola oleh petani rakyat (smallholders). Sementara dari sisi produktivitas, perkebunan rakyat menyumbang produksi 10,01 juta ton (36,03%) kepada produksi nasional. Produktivitas lahan kelapa sawit yang dikelola oleh rakyat lebih kecil ketimbang perkebunan kelapa sawit yang dikelola perusahaan swasta maupun

negara. Produktivitas petani rakyat perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan praktik agriculture yang baik.

Di sisi lain, konsumen global menuntut adanya produk yang bersertifikasi untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan produk kelapa sawit. Petani rakyat memerlukan dukungan untuk melakukan fasilitasi dan penyederhanaan proses, agar sertifikasi dapat diperoleh secara cepat dan efisien.

Untuk itu, pada 4 Agustus 2016 di Jakarta, Tanoto Foundation dan United Nations Development Programme (UNDP) menandatangani perjanjian kerjasama program untuk memfasilitasi petani swadaya kelapa sawit dalam meningkatkan produktivitas serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dalam program kerjasama ini, salah satu kegiatan UNDP adalah melaksanakan advokasi dengan pemangku kepentingan terkait di tingkat provinsi dan nasional untuk memudahkan proses sertifikasi. Sementara itu, kegiatan Tanoto Foundation mencakup

pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, penguatan fungsi koperasi petani, pengadaan fasilitas air bersih dan layanan kesehatan, serta pengembangan pusat unggulan untuk memfasilitasi proses sertifikasi bagi petani swadaya. Asian Agri yang merupakan mitra korporasi Tanoto Foundation juga akan memberikan pelatihan praktik pertanian yang baik dan pendampingan bagi para petani.

“Kerja sama dengan UNDP telah kami lakukan sebelumnya. Pada bulan Februari lalu, kami telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam percontohan perumusan Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat provinsi dan kabupaten di Indonesia. Saat ini kegiatan tengah berlangsung di Riau sebagai daerah percontohan pelaksanaan SDGs di Indonesia. Kami percaya bahwa kerja sama lanjutan dengan UNDP ini akan mendukung petani kelapa sawit untuk meningkatkan pendapatan maupun kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.,” kata Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation. n

Tanoto Foundation UNDP dan Asian AgriMemberdayakan Petani Kelapa Sawit Untuk Peningkatan Kualitas Hidup

16 | A

SIA

N A

GRI

201

6

eveNt

Page 17: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), Asian Agri terus melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar perusahaan.

”Dalam menjalankan operasional perusahaan, kami senantiasa berupaya agar keberadaan kami di tengah masyarakat dapat memberikan manfaat guna peningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Oleh karena itu berbagai program CSR secara berkesinambungan terus kami lakukan. Bahkan untuk optimalisasi program CSR, kami juga berkolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Koordinator CSR Asian Agri wilayah Riau, Benjamin Hutagalung pada acara Training CSR bagi warga Desa Bukit Agung, Kecamatan SP5, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak Provinsi Riau, pada 28 Juli lalu.

Menurut Benjamin, training program IbW (Iptek bagi Wilayah) ini merupakan salah satu wujud nyata dari Memorandum of Understanding (MoU) pada 9 April 2015 hingga 31 Desember 2018 antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lancang Kuning (Unilak), Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Al­Insyirah, dengan PT Inti Indosawit Subur (IIS) Kebun Buatan ­ yang merupakan salah satu unit bisnis dari Asian Agri.

Bentuk kerja samanya yaitu perusahaan memberikan program CSR dan pendampingan kepada masyarakat, Unilak memberikan bimbingan teknis usaha tani dan ternak kepada masyarakat, dan Stikes Al­Insyirah memberikan bimbingan terkait kesehatan masyarakat. Tujuannya adalah untuk bersinergi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar PT. Inti Indosawit Subur, Kebun Buatan.

”Training CSR ini merupakan upaya untuk optimalisasi program integrasi sapi dengan kelapa sawit yang sudah dilakukan PT. IIS sejak Tahun 2008. Bila sebelumnya integrasi sapi ini fokus pada penggemukan ternak, maka dengan adanya kolaborasi ini bertujuan untuk melakukan diversifikasi manfaat dari ternak sapi tersebut, sekaligus memberikan penyuluhan terkait kesehatan lingkungan dan gizi masyarakat. Tujuannya adalah untuk bersinergi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar PT. Inti Indosawit Subur, Kebun Buatan,” ujar Benjamin.

Sementara itu, Ketua Pengabdian IbW dari LPPM Universitas Lancang Kuning, Latifa Siswati, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat yang berada di wilayah binaan PT. Inti Indosawit Subur, Kebun Buatan, Asian Agri.

”Training kali ini merupakan tindak lanjut diversifikasi ternak sapi, sehingga menambah wawasan masyarakat peternak guna mendapatkan tambahan penghasilan melalui pengolahan kotoran sapi menjadi biogas,” paparnya.

Sedangkan Ketua LPPM Stikes Al­Insyirah, Rizky Noverayanti menyatakan bahwa lembaganya ingin memberikan pengabdian kepada masyarakat untuk mendorong keluarga yang ada di sekitar wilayah PT. Inti Indosawit Subur, Kebun Buatan, agar dapat hidup sehat.

”Dengan adanya pemanfaatan limbah ternak sapi tersebut, maka lalat­lalat yang hinggap di kotoran sapi akan jauh berkurang, sehingga sanitasi keluarga peternak sapi menjadi lebih baik. Artinya kesehatan lingkungan tempat tinggal masyarakat juga tetap terjaga,” ujarnya.

Rasan, salah satu petani yang hadir juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim dari Asian Agri, Unilak, dan Stikes Al­Insyirah. Ia sangat tertarik dan ingin sekali membuat biogas di dekat kandang sapinya yang saat ini berjumlah 5 ekor. Sehingga, selain bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk kelapa sawitnya, dirinya juga dapat menghemat biaya penggunaan LPG dengan menggunakan biogas. n

PT Inti Indosawit Subur Gandeng Universitas dan Stikes Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

ASIA

N AG

RI 2016 | 17

Csr

Page 18: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Asian Agri Tingkatkan Kesejahteraan Warga melalui Program Dana Peternakan Bergulir

“Kami sudah memulai Program Dana Peternakan Bergulir sejak tahun 2008, dan

terus berkembang serta berkesinambungan. Awalnya, program ini adalah salah satu

18 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Berkah Program Dana Peternakan Bergulir yang dilakukan Asian Agri sejak 2008 dapat dirasakan hingga saat ini, khususnya dalam rangka Hari Raya Idul Adha.

inisiatif perusahaan memberikan alternative income bagi petani sawit binaannya yang akan menghadapi masa replanting. Dengan perkembangannya yang demikian menggembirakan, dan terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat desa, maka program ini menjadi salah satu program

CSR andalan yang diharapkan dapat terus memberikan manfaat secara berkelanjutan kepada masyarakat,” ucap Welly Pardede selaku Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri.

Untuk keberlangsungan dan keberhasilan masyarakat dalam program

Csr

Page 19: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

ASIA

N AG

RI 2015 | 19A

SIAN

AGRI 2016 | 19

ini, turut diadakan acara diskusi kelompok atau focus group discussion (FGD) antar kelompok peternak, yang dilakukan untuk menggali informasi dari para peternak untuk agar dapat sama­sama mengetahui kendala dalam membudidayakan ternaknya, sehingga para peternak dapat merumuskan langkah­langkah perbaikan untuk dituangkan dalam program tanggung jawab sosial perusahaan.

“Program Dana Peternakan Bergulir di Desa Silikuan Hulu tahun ini adalah yang ketiga kalinya digulirkan. Adapun pengguliran awal diadakan tahun 2011, dengan penerima manfaat 11 orang peternak sapi dari kelompok ternak Agri Utama dengan jumlah sapi 20 ekor dan saat ini berkembang menjadi 29 ekor. Pada tahun 2013 dana tersebut digulirkan kali kedua kepada 5 orang peternak sapi dengan jumlah sapi 10 ekor dan sudah berkembang menjadi 24 ekor. Saat ini pengguliran menjangkau 11 orang petani yang tergabung dalam Kelompok Ternak Bahagia Mandiri, yang terdiri dari 8 orang peternak sapi dan 3 orang peternak kambing,” jelas Benjamin R

Hutagalung selaku Koordinator CSR Asian Agri wilayah Riau.

Para peternak yang menerima bantuan ditentukan berdasarkan syarat dan kesiapan peternak, termasuk kondisi hewan ternak maupun kemampuan manajerial. Setelah dana tersebut diterima, maka peternak melakukan pembayaran cicilan ke KUD maksimal 24 bulan. Dana yang terkumpul ini akan digulirkan kembali kepada peternak. Seperti saat ini, petani memperoleh keuntungan paling banyak saat menjual sapinya pada hari Lebaran Kurban, karena harganya cukup tinggi. Selain itu mereka juga memanfaatkan kotoran sapi untuk pupuk kelapa sawit mereka.

Hingga sekarang program ini dapat memberi manfaat bagi 205 para peternak yang tergabung dalam Program Dana Peternakan Bergulir, dengan jumlah sapi sebanyak 596 ekor.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada perusahaan karena kami bisa mendapatkan dana peternakan bergulir ini. Usaha ternak saat ini cukup menguntungkan, apalagi saat ini memasuki

Lebaran Kurban. Beberapa ekor ternak kambing saya sudah dipesan oleh pembeli untuk Idul Adha,” ujar Junaidi, Ketua Kelompok Ternak “Bahagia Mandiri” dari Desa Silikuan Hulu, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

Tidak hanya di Desa Silikuan Hulu, salah satu program yang dinilai berhasil adalah yang dilakukan oleh PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kebun Tanah Datar.

Pada 14 September 2016 lalu, PT. SMA kembali menyerahkan bantuan berupa ternak kepada sejumlah warga di 3 desa di Kabupaten Batubara dan satu desa di Kabupaten Simalungun.

Dalam pertemuan dengan pengurus Kelompok Tani dan Kepala Desa di kantor PT. SMA, Kebun Tanah Datar, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Head Sustainability Operation & CSR Agri, Welly Pardede mengatakan, bantuan CSR ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat untuk bisa berkembang dan meningkat. “Diharapkan bantuan ini bisa dijaga dengan baik, dimanfaatkan, dan terus dikembangkan

Csr

Page 20: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

20 |

ASI

AN

AG

RI 2

016

hingga semua masyarakat desa merasakan manfaat bantuan ini,” katanya.

Untuk kelompok Pinahan Jaya yang terletak di Dusun Parulian, Kecamatan Talawi, dengan ketua kelompok yakni Jumadi Pakpahan dan Sartono Sitinjak sebagai sekretaris, diberikan bantuan 7 ekor babi.

Delapan ekor kambing etawa diterima Kelompok Makmur Jaya, Desa Karang Baru, Kecamatan Talawi, dengan ketua kelompok, Suhardiyanto. Jenis

kambing berkuping lebar panjang ini diproyeksikan sebagai kambing pedaging dan bukan untuk diambil susunya.

Berikut, itik sebanyak 90 ekor diterima oleh Kelompok Makmur, Dusun Banjar Ulu, Kecamatan Ujung Pandang, Kabupaten Simalungun. Ketua Kelompok Makmur, Sunaryo menyatakan, itik ini diharapkan dapat menghasilkan telur yang bermanfaat bagi penambahan pendapatan warga.

“Hewan­hewan ternak itu harus di­

kembangbiakkan dan nantinya digulirkan kepada anggota kelompok tani lainnya,” ujar Welly.

Menurutnya, ternak yang digulirkan, akan digulirkan kembali kepada warga lainnya, dan demikian seterusnya.

“Sehingga program CSR kita ini diharapkan terus berkesinambungan. Harapan kami, dengan sistem pengguliran ini akan ada kerjasama yang baik dari si penerima dan calon penerima. Dan untuk mendukung kesuksesan program

Page 21: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

ASIA

N AG

RI 2016 | 21

pengguliran ini, perusahaan juga akan memantau dan memonitor perkembangan program ini secara berkala. Bila berhasil, pasti bisa menambah pendapatan warga,” ujarnya.

Selain itu, program corporate social responsibility ini, ungkap Welly, juga menyerahkan satu bangunan pompa air sehingga warga desa dapat menggunakan air bersih untuk memasak, minum, ataupun mencuci pakaian. “Selama ini, air sumur warnanya kuning. Kini, kami memperoleh

air yang putih”, ucap ibu Wagiyem (65 tahun) yang sedang mencuci pakaian, sekaligus menunjukkan perbedaan warna air itu.

Para ketua kelompok penerima ternak termasuk ibu Wagiyem menyampaikan rasa terima kasih tidak terhingga atas bantuan tersebut, yang sangat berguna bagi warga, terutama untuk menambah pendapatan sehari­hari.

Di akhir acara penyerahan ternak, Welly mengatakan, program ternak bergulir diterapkan untuk anggota kelompok dan diharapkan ternak­ternak dapat dipelihara sebaik mungkin. “Disiplin dan keseriusan dalam peternakan ini sangat diutamakan, supaya program bergulir dapat terwujud”, ungkapnya.

Program CSR ini sudah dijalankan sejak beberapa tahun. Dusun dan desa tersebut berada di sekitar Kebun Tanah Datar yang dikelola Asian Agri. Program ini berkesinambungan dan tetap dilakukan pemantauan.n

Csr

Page 22: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Asian Agri melalui PT. Supra Matra Abadi (SMA) menyerahkan bantuan pendidikan kepada SD 115460 di Desa Teluk Panji,

Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Medan.

Disaksikan oleh Head Sustainibility dan CSR Asian Agri, Welly Pardede, penyerahan bantuan oleh Manajer Kebun Bibit, Sembiring, kepada Kepala Sekolah SD 115460, Tuarti S.Pd. berlangsung tanggal 1 September 2016, sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility/CSR di bidang pendidikan.

Bantuan yang diberikan berupa pembuatan sumur bor, pemberian meja dan kursi, serta perbaikan kamar mandi dan ruang kelas. Kegiantan perbaikan ruang kelas dilakukan secara gotong­royong antara pihak sekolah, orang tua murid, staf pengajar, dan juga karyawan PT. SMA. Pada kesempatan tersebut, manajemen Asian Agri, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan komite sekolah juga ikut melakukan pengecatan dinding ruang kelas secara bersama­sama, sebagai tanda dimulainya perbaikan ruang kelas.

Tuarti, Kepala SD 115460

mengucapkan terima kasih kepada Asian Agri yang berkunjung dan memberikan bantuan untuk sekolah. “Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada PT. SMA dan Asian Agri. Mewakili segenap guru, kami berusaha meningkatkan semaksimal mungkin kualitas pendidikan. Kami tidak ingin anak­anak kami terbelakang. Kami ingin anak­anak kami maju juga,” ujarnya.

Adanya bantuan Asian Agri sangat besar artinya bagi sekolah. Untuk air bersih biasanya pihak sekolah mengambil air ke sungai dengan cara mengangkat menggunakan timba. Namun sekarang air bersih yang dibutuhkan sudah tersedia dengan dibangunnya sumur bor. “Anak­anak murid kami tidak kesulitan lagi mengambil air bersih. Begitu juga untuk BAB, tidak perlu ke sungai atau ke bawah pohon karena kamar mandinya sudah diperbaiki,” jelas Tuarti.

Dengan komitmen peduli warga sekitar, Asian Agri rutin memberikan bantuan serta membangun desa­desa di sekitar perusahaan beroperasi, untuk meningkatkan taraf kesejahteraan warga desa yang ada. “CSR Asian Agri selalu ada setiap tahun untuk desa kami. Mari kita guru­guru, orang tua murid, saling menjaga

bantuan CSR Asian Agri. Jika bantuan ini bisa kita rawat terus, akan besar manfaatnya bagi kita. Tetapi kalau tidak dijaga, sebesar apapun bantuan perusahaan pasti akan sia­sia. Air bersih di SD ini sangat penting. Kami sudah berusaha cukup lama agar sekolah memiliki air bersih, tetapi baru sekarang terwujud dan itu atas kepedulian Asian Agri melalui program CSR­nya. Sebagai perwakilan Desa Teluk Panji, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Asian Agri,” lanjut Tuarti.

Dalam acara ini, Asian Agri juga memberikan 1000 bibit pohon, terdiri dari bibit mangga, durian, kelengkeng, dan jambu air, yang dapat ditanam oleh warga dan nantinya dapat dipanen untuk kebutuhan pangan desa. Penanaman perdana bibit­bibit tersebut dilakukan oleh masyarakat, pemerintah desa, karyawan perusahaan, guru, hingga murid­murid. Pemberian bibit ini diharapkan dapat berdampak positif bagi desa. Selain untuk kebutuhan pangan, bantuan ini juga untuk menjaga desa tetap hijau.

Salah satu orang tua murid merangkap komite sekolah yang juga turut hadir pada saat itu, Maralokot Dalimunthe, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Asian Agri yang sudah mau menyempatkan waktu untuk datang, melihat, dan juga berbuat untuk kemajuan sekolah. n

Asian Agri Perbaiki SaranaPendidikan Sekolah dan Air Bersih

22 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Page 23: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Asian Agri Wujudkan Gerakan Hijau dengan Lestarikan Desa

Gerakan untuk meng­hijaukan desa dilaksanakan dengan melakukan pe­nanaman bibit pohon yang menyasar pekarangan

SD Negeri 115460 Desa Teluk Panji, di mana penanaman perdana dilakukan oleh masyarakat, pemerintah desa, karyawan perusahaan, guru, dan murid­murid sekolah dasar.

Adapun jenis bibit yang dibagikan ke masyarakat adalah mangga, durian, kelengkeng, dan jambu air dengan jumlah total sekitar 1.000 batang. Bibit­bibit tersebut dibagikan ke beberapa lokasi yaitu

Sebagai wujud gerakan hijau dalam pelestarian lingkungan, Asian Agri melakukan penanaman bibit pohon buah-buahan di sekitar Desa Teluk Panji, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan batu Selatan (Labusel), Sumut.

Perkebunan Teluk Panji, Simpang Kanan, Bukit Sembilan, BLH Labusel dan Desa Teluk Panji.

Murid­murid sangat antusias mengikuti penanaman bibit pohon buah­buahan. Hal ini terlihat dengan keikutsertaan mereka dalam menanam pohon. Salah satu murid SDN 115460, Fadilah mengatakan, sangat senang bisa ikut menanam pohon, karena kalau besar pohonnya bisa untuk berteduh jadi tidak panas, dan kalau berbuah bisa dimakan.

Kepala SDN 115460, Tuarti, S.Pd mengatakan, senang mendapat bantuan bibit buah­buahan, agar di sekolahnya

rindang, dan syukur­syukur ada buahnya kalau besar. “Terima kasih kepada Asian Agri dan Kepala Desa yang memberikan bibit buah­buahan ke sekolah, karena sebagian besar bibit­bibit tersebut dibagi ke warga, tetapi sekolah tidak dilupakan oleh Bapak Kades,” katanya.

Manajer Kebun Bibit, Sembiring, didampingi Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri, Welly Pardede, mengatakan sangat senang bisa berbagi dengan masyarakat sekitar dalam program Gerakan Hijau. “Ini merupakan bentuk silaturahmi kami dari perusahaan untuk melakukan penanaman bibit buah­buahan di lahan pekarangan masyarakat ataupun sekolah.

Mudah­mudahan tanaman ini sehat dan bertumbuh besar, sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini juga menjaga kondisi lingkungan hidup kita agar tetap asri dan teduh, sehingga kelihatan hijau dan segar,” ujar Sembiring.

Kepala Desa, Irham Siregar sangat bangga kepada Asian Agri yang terus memberikan perhatian kepada masyarakat Desa Teluk Panji. “Sebelumnya, kita sudah dibantu perbaikan jembatan, perbaikan jalan, sekolah dasar, dan juga bantuan bibit buah­buahan ini. Semoga Asian Agri tidak bosan berkunjung dan bersilaturahmi ke desa kami, sehingga acara­acara seperti ini akan sering kita lakukan,” katanya.

Menurut Irham, keakraban karyawan perusahaan dan masyarakat dalam berkegiatan ini akan berdampak pada kenyamanan dalam hidup berdampingan, sehingga tercipta hubungan yang harmonis. Jika hubungan terjalin harmonis maka kemakmuran dan kemajuan akan tercapai.

Penanaman pohon serta penyerahan bibit pohon disaksikan wakil dari Kecamatan Kampung Rakyat, Irfan Ansyari Lubis, KUPT Kampung Rakyat, Muklis, Kepala Sekolah SDN 115460, Tuarti, S.Pd, Kepala Desa Kampung Rakyat, Irham Siregar, Komite Sekolah, Maralokot Dalimunthe, Manajer Pabrik, Ismail, Koordinator CSR, Fajar Suryono, Humas PT. SMA, Sumarjono, CSR Specialist Tanoto Foundation, Fauzi Aksana, guru­guru, orang tua murid, tokoh masyarakat, dan karyawan perusahaan. n

ASIA

N AG

RI 2015 | 23A

SIAN

AGRI 2016 | 23

Csr

Page 24: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Dalam rangka mendukung kreativitas dan pemberdayaan masyarakat, Asian Agri melalui PT. Inti Indosawit Subur (IIS) menyelenggarakan pelatihan pengelolaan sampah bagi masyarakat Desa Air Emas, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, pada 30-31 Agustus 2016.24

| A

SIA

N A

GRI

201

6

Peduli Lingkungan, Asian Agri Ajak Masyarakat Ubah Sampah menjadi Rupiah

Page 25: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Bekerja sama dengan Tanoto Foundation dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai

bentuk nyata kepedulian perusahaan kepada masyarakat, dan untuk menjawab permasalahan sampah yang hingga saat ini masih terjadi.

“Kebanyakan orang akan berpikir bahwa sampah adalah hal yang kotor dan merusak lingkungan. Padahal dengan

kreativitas, ternyata sampah itu bisa kita sulap menjadi rupiah. Oleh karena itu, hari ini ini Asian Agri, BLH Kabupaten Pelalawan, dan Tanoto Foundation melakukan pelatihan pengelolaan sampah. Harapan kami pelatihan dapat meningkatkan kreativitas warga, sehingga ke depan lebih banyak produk­produk daur ulang yang bisa dihasilkan, yang bermanfaat bagi banyak orang serta menambah pundi­pundi masyarakat,” ujar Welly Pardede, Head Sustainability & CSR Asian Agri.

Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang ini merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh Asian Agri, BLH Kabupaten Pelalawan, dan juga Tanoto Foundation yang sebelumnya sempat berkolaborasi untuk membentuk bank sampah yang diberi nama Bank Sampah Asri di Desa Air Hitam, tidak jauh dari Desa Air Emas. Di bank sampah tersebut, semua warga desa dapat mengirimkan sampahnya sebagai bentuk tabungan mereka. Dan pada periode tertentu, tabungan sampah mereka akan dibayarkan dalam bentuk rupiah kepada warga penabung.

Direktur Bank Sampah Asri, Satori, mengungkapkan, rata­rata sampah yang dikelola oleh Bank Sampah Asri ini adalah

1­1,5 ton per bulan, dengan pendapatan 2­2,5 juta rupiah per bulan. Selain menabung di bank sampah, warga juga secara kecil­kecilan sudah mendaur ulang sampah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual dengan penghasilan sekitar 2 juta rupiah per tahun.

Kepala BLH Kabupaten Pelalawan, Syamsul Anwar menyambut baik kegiatan yang dilakukan ini. “Sampah telah jadi masalah global, sehingga dibutuhkan kepedulian dari berbagai elemen bangsa. Pada hari ini kami sangat berterima kasih atas sinergi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, sehingga Bank Sampah Asri ini dapat menjadi bank sampah yang paling aktif di Kabupaten Pelalawan,” ujarnya.

Yusnita, peserta pelatihan dari Desa Air Hitam juga turut mengucapkan terima kasih atas peran serta Asian Agri yang sudah memberikan pelatihan pengelolaan sampah bagi warga desa. “Kami sangat berterima kasih atas pelatihan pengelolaan sampah yang telah dilakukan perusahaan. Harapan kami agar bimbingan dan dukungan dari perusahaan dapat terus berkelanjutan, sehingga kami semakin ahli dalam berkreasi untuk mengelola limbah sampah agar dapat menghasilkan rupiah,” ujar Yusnita. n

ASIA

N AG

RI 2016 | 25

Csr

Page 26: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Peduli Kesehatan Anak, Asian Agri Lakukan Khitanan Massal

Kegiatan khitanan massal ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR)

untuk meningkatkan kesehatan anak serta mendukung program Pemerintah Kabupaten Kampar.

“Dalam pelaksanaan program CSR, salah satu tujuan kami adalah untuk membantu meningkatkan kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pada kesempatan ini kami melakukan khitanan massal yang merupakan kewajiban umat, serta untuk meningkatkan kesehatan anak. Program ini juga sesuai dengan pilar

Sebanyak 42 orang anak mengikuti khitanan massal yang dilaksanakan oleh PT Tunggal Yunus Estate (PT.TYE) di Puskemas Tapung, Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar pada 27 Agustus 2016.

pertama dan keempat dari program Pemkab Kampar yakni peningkatan ahlak dan moral serta peningkatan kesehatan,” ujar Jaka Hermanto, Manajer PT. Tunggal Yunus Estate.

Jaka juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Kampar, Puskesmas Tapung, Pemerintah Kecamatan Tapung dan Pemerintah Desa Petapahan atas kerja sama yang baik sehingga kegiatan CSR Asian Agri melalui PT. Tunggal Yunus Estate dapat terselenggara dengan baik. Khitanan massal ini juga dihadiri oleh Bupati Kabupaten Kampar, Jefry Noer, yang mengapresiasi PT. Tunggal Yunus Estate yang berpartisipasi dalam program

Pemkab Kampar.Dalam pelaksanaan khitanan massal

ini PT. TYE juga bekerja sama dengan pihak puskesmas setempat. Tasliaty, Kepala Puskesmas Tapung juga berterima kasih kepada perusahaan atas kontribusi dan kerja sama untuk membantu anak­anak dari masyarakat yang kurang mampu sehingga bisa ikut khitanan massal.

Di tempat yang sama, Koordinator CSR Asian Agri Riau, Benjamin R Hutagalung menyatakan bahwa berbagai kegiatan CSR sudah dilakukan PT. TYE, termasuk bermitra dengan petani swadaya; pemberian bantuan bibit unggul sawit serta paket hari raya bagi warga.

“Kami berharap keberadaan kami di sini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan. Setiap tahunnya kami aktif melakukan beragam kegiatan CSR, dan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, kami sangat mengharapkan kerjasama dan sinergi dari pihak pemerintah terutama masyarakat terkait, agar bisa menghasilkan program CSR, yang manfaatnya bisa dirasakan secara berkesinambungan,” kata Benjamin.

Menurutnya, salah satu program besar PT. TYE adalah kemitraan perusahaan dengan petani swadaya seluas 498 Ha yang sudah dimulai sejak tahun 2014. Kemitraan ini adalah salah sub program CSR di bidang ekonomi, dengan tujuan untuk menciptakan manfaat bersama antara perusahaan dan petani.

Melalui kemitraan ini, selain mendapatkan kepastian penjualan buah, para petani juga memperoleh pendampingan dari perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha, meningkatkan kualitas hamparan dan produksi serta menghemat biaya, sehingga pendapatan petani bisa lebih besar. Sedangkan bagi perusahaan kemitraan ini dapat memberikan kepastian pasokan buah dengan kualitas yang baik.

“Bahkan pada tahun 2014 kami juga sudah memberikan bantuan bibit Topaz untuk lahan tanah kas desa seluas 10 hektar, dengan tujuan agar hasil dari produksi kelapa sawit tersebut menjadi sumber pendapatan bagi Pemerintah Desa Petapahan, yang merupakan desa di mana PT. TYE berada,” ujarnya. n26

| A

SIA

N A

GRI

201

6

Csr

Page 27: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Semangat Peduli Sesama, COPPU dan PMI Relawan Gelar Kegiatan Donor Darah

Tidak hanya memberikan sumbangsih dalam menghasilkan bibit­bibit kelapa sawit unggul bagi negeri ini, COPPU juga turut

berkontribusi di bidang kesehatan lewat kegiatan donor darah yang diselenggarakan pada 19 September lalu.

Mengusung tema Bangun Solidaritas Untuk Berbagi, kegiatan yang berlandaskan semangat para karyawan COPPU untuk berbagi ini tidak lepas dari dukungan PMI Kabupaten Pelalawan dan Keluarga Donor Darah / KDD­Riau Kompleks.

“Kegiatan ini kembali kita lakukan setelah sempat terhenti di tahun 2012. Sebelumnya kita cukup rutin mengadakan donor darah. Bisa setahun 3 kali, dan akhirnya terhenti karena berbagai kesibukan di kantor. Namun, melihat antusias teman­teman yang sangat tinggi untuk menyumbangkan darahnya, kita menghidupkan kembali kegiatan ini,” ujar Afriandy Marcius Sijabat, Kepala Tata Usaha (KTU) COPPU yang juga merupakan ketua panitia kegiatan donor darah kali ini.

Kegiatan yang sebenarnya hanya ditujukan bagi karyawan internal saja, ternyata mendapatkan respon positif dari pihak lain. Tidak heran apabila akhirnya para karyawan dari plasma, PBS, dan AAALI juga turut menyumbangkan darahnya pada kegiatan ini.

“Kami ingin berbagi dengan sesama

ASIA

N AG

RI 2016 | 27

pihak PMI untuk mendukung jumlah stok darah, mengingat angka permintaan darah yang semakin meningkat tiap bulannya di provinsi Riau.

Ida Febriantine selaku Manajer COPPU menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan sosial ini. Dirinya berharap kegiatan ini dapat membantu mereka yang membutuhkan dukungan darah nantinya. “Terima kasih atas dukungan PMI Kabupaten Pelalawan dan KDD­Riau Kompleks, segenap panitia dari COPPU, dan juga para peserta yang telah mendonorkan darahnya pada kegiatan kali ini. Semoga amal ibadah hari ini dapat diterima oleh Tuhan YME dan dapat membantu menyelamatkan nyawa sesama,” ujarnya.

“Kami berencana untuk merutinkan kembali kegiatan donor darah ini. Hal ini sebagai bentuk nyata kepedulian sosial dari kami kepada sesama yang membutuhkan dukungan darah. Tanggal 19 November 2016 nanti kami berencana akan kembali mengadakan kegiatan donor darah ini, dengan harapan tidak hanya diikuti oleh karyawan COPPU saja, namun dengan melihat berbagai antusias dari warga sekitar kemarin, kami harap mereka juga dapat turut berpartisipasi untuk mendonorkan sedikit darahnya bagi mereka yang memerlukan,” tutup Afriandy mengakhiri perbincangan pagi itu. n

yang membutuhkan, dan sifatnya tidak harus selalu secara materiil. Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan menyumbangkan darah bagi orang­orang yang memerlukan. Selain bermanfaat bagi orang lain, hal ini juga turut memberikan manfaat kesehatan bagi kita sebagai pendonor, dengan adanya sel­sel darah yang dibaharui di dalam tubuh,” jelas Afriandy mengenai alasan diselenggarakannya kegiatan ini.

“Kami tidak menyangka bahwa acara ini akan mampu menarik perhatian dari banyak orang. Kami mengunggah foto­foto di Facebook, dan seketika banyak orang yang menelepon saya dan bertanya mengenai kegiatan ini. Dan tidak sedikit juga dari mereka yang langsung datang ke COPPU untuk ikut menyumbangkan darahnya,” lanjutnya.

Afriandy menjelaskan, begitu banyak pihak yang menunjukkan antusiasnya dengan datang ke COPPU untuk menyumbangkan darahnya. “Setelah mengetahui ada kegiatan donor darah di COPPU, banyak orang yang langsung datang untuk menyumbangkan darahnya. Namun mereka datang di jam yang sama ketika kami dan tim dari PMI sedang istirahat. Jadi beberapa dari mereka terpaksa tidak dapat mendonorkan darahnya pada kesempatan itu.”

Kegiatan donor darah ini berhasil mengumpulkan 31 kantong darah berukuran 350 ml, yang seluruhnya diserahkan kepada

Csr

Page 28: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Klinik Asian Agri Sehat meraih juara pertama sebagai klinik terbaik perusahaan pelaksana program KB di Provinsi Jambi saat peringatan Hari

Keluarga Nasional (Harganas) di Kabupaten Tebo bulan Agustus lalu.

Gubernur Jambi, Zumi Zola menyerahkan penghargaan itu setelah klinik Asian Agri Sehat Taman Raja (AASTR) di bawah naungan PT Dasa Anugrah Sejati berhasil melaksanakan program keluarga berencana di lingkungan keluarga perusahaan.

Dokter klinik AASTR, Hairul Akmal menjelaskan, “Keberhasilan klinik Asian Agri dalam meraih juara 1 sebagai klinik

Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan di Hari Keluarga Nasional

perusahaan pelaksana KB terbaik di Provinsi Jambi, merupakan hasil dari kerja keras tim dan dukungan dari manajemen perusahaan.”

Terpilihnya klinik perusahaan PT. DAS melewati proses panjang dan tidak mudah, karena harus bersaing dengan klinik perusahaan­perusahaan besar yang ada di Jambi, bahkan perusahaan­perusahaan besar di Indonesia.

“Sebelumnya, pada peringatan Harganas XXIII yang dilaksanakan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), klinik AASTR juga telah menerima penghargaan sebagai Juara 2 Nasional sebagai klinik perusahaan pelaksana program KB terbaik,” ujar Hairul.

Klinik AASTR secara konsisten

melakukan program­program BKKBN. Di antaranya melaksanakan KB safari, melakukan penyuluhan tentang KB, pendataan akseptor KB ke rumah­rumah warga, dan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan anak­anak PAUD, melakukan program­program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan program Bina Keluarga Balita (BKB). Selain itu, Klinik AASTR juga melakukan program pemasangan pemasangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) secara gratis.

Semua program tersebut dinilai selama tiga tahun berturut­turut oleh Tim BKKBN, dan berhasil mengukir prestasi mewakili grup Asian Agri di tingkat provinsi maupun nasional.n

28 | A

SIA

N A

GRI

201

6

eveNt

Page 29: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Sebagai salah satu implementasi komitmen Tanoto Foundation untuk meningkatkan akses akan pendidikan yang berkualitas, termasuk kepedulian terhadap

peningkatan kualitas tenaga pendidik dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Tanoto Foundation, PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Asian Agri mengadakan Lokakarya Kurikulum Pengajaran di TPA & English Reading Program. Lokakarya yang diikuti oleh 34 peserta yang terdiri guru Yayasan Kerinci Citra Kasih (YKCK), Ikatan Wanita Riau Andalan (IWARA) serta 26 Pengasuh TPA Asian Agri, Pangkalan Kerinci.

Early Childhood Education Specialist Tanoto Foundation, Lukas Banu Aji memaparkan bahwa Tanoto Foundation menginisiasi lokakarya ini dengan membuat silabus pengajaran di Tempat Penitipan Anak (TPA) yang memuat semua materi English Reading Program dan materi belajar seraya bermain untuk anak TPA. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan belajar seraya bermain dan English Reading Program dapat berjalan sinergis serta adanya panduan mengajar yang

sistematis yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH) sehingga dapat meningkatkan pemahaman anak PAUD.

Dengan diadakan lokakarya ini, diharapkan semua pengasuh dapat mempraktikkan bagaimana cara mengajar anak TPA dengan menggunakan silabus yang telah disusun dan mendapatkan pendampingan. Pendampingan ini dilakukan dengan cara mengajar di 19 TPA sekali sebulan untuk IWARA & volunteering guru YKCK dan sekali seminggu untuk AA Wives, tutur Lukas. Penasehat IWARA, Azrina Malfiany Sormin mengapresiasi Tanoto Foundation karena telah memfasilitasi kegiatan sosial IWARA untuk dapat melanjutkan dan memperluas TPA dalam implementasi English Reading Program.

Bantuan dan dukungan penuh Tanoto Foundation sangat bermanfaat bagi IWARA dan semua anak TPA sehingga dapat belajar menerapkan English reading program dari perencanaan, penyediaan semua materi mengajar, sampai dengan pembekalan cara membawakan materi English Reading Program sebagai salah satu cara meningkatkan kualitas pengasuh TPA, ujar Azrina. Pengasuh TPA

Afdeling 5 Kebun Rantau Baru, Sabarlah Marta Lena, menyampaikan banyak terima kasih karena TF sudah memperhatikan TPA sekitar dengan optimal.

“Lokakarya ini tidak hanya memberikan ilmu untuk meningkatkan kapasitas pengasuh, akan tetapi juga sudah dibuatkan perencanaan tahunan sampai dengan RKH untuk 1 semester dan juga membekali kami dengan memberikan media ajar berupa berbagai flash card, lirik lagu­lagu sederhana dalam bahasa Inggris, crayon, buku gambar, pensil, & kertas origami. Insya Allah, sepulang dari lokakarya ini, kami akan mengimplementasikan kurikulum pengajaran di TPA & English Reading Program ini”, ungkap Sabarlah. Pada awal tahun 2013, Ibu Tinah Bingei Tanoto menginisiasi kegiatan English Reading Program berupa kunjungan mengajar sebulan sekali pada 12 TPA di Kebun Buatan dan Kebun Rantau Baru Riau. Rutinitas mengajar ini merupakan kegiatan sosial yang dilakukan terhadap anak­anak karyawan Asian Agri & RAPP regional Riau yang kemudian inisiasi ini ditanggapi serius oleh IWARA & AA Wives mengikuti, melanjutkan, & memperluas TPA dalam kaitannya dengan kegiatan English Reading Program. n

Asian Agri bersama Tanoto FoundationTingkatkan Kualitas PengajaranTempat Penitipan Anak (TPA)

ASIA

N AG

RI 2016 | 29

Csr

Page 30: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Asian Agri bersama Tanoto Foundation mendukung Gerakan Indonesia Mem baca secara ber­kesinambungan dengan memberikan pelatihan

kepada masyarakat.Buku adalah gudang ilmu, jendela

dunia dan membaca adalah kuncinya. Buku adalah sumber berbagai informasi yang dapat membuka wawasan mengenai berbagai ilmu pengetahuan, mengembangkan kualitas diri, pemikiran dan pemahaman. Gemar membaca membentuk kita menjadi pribadi yang memiliki daya saing yang tinggi dan mampu beradaptasi serta unggul di era globalisasi.

Untuk bisa unggul di era globalisasi, maka budaya baca harus ditingkatkan, sebab buku adalah jendela dunia. “Mengingat pentingnya menumbuhkan minat baca khususnya di kalangan generasi muda maka Asian Agri dan Tanoto Foundation turut mendukung Gerakan Indonesia Membaca secara berkesinambungan dengan

melakukan berbagai pelatihan sebagaimana yang dilakukan pada 1 Agustus 2016,” ujar Sahrul Hasibuan, Head Plantation Asian Agri Wilayah Jambi saat memberikan sambutan di Acara Pelatihan Refresher Fasilitator Lokal Pelita Pustaka di Hotel Novita, Jambi.

Selain pelatihan, melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR), Asian Agri juga membantu fasilitas perpustakaan sekolah serta menambah buku­buku secara berkesinambungan. Hal ini dalam rangka mendukung peningkatan minat baca siswa. Regional Head Project Manager Tanoto Foundation, Dendi Satria Buana menjelaskan, Pelatihan Pelita Pustaka kali ini mengajarkan peserta untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kelengkapan pustaka, perencanaan kegiatan­kegiatan pengembangan minat dan kemampuan membaca di sekolah dan mendesain kegiatan kampanye membaca.

“Peserta juga akan mendapatkan pengalaman dalam hal mengukur kemampuan membaca siswa.

Tidak hanya memberikan pelatihan yang mendukung peningkatan membaca siswa, kami juga memberikan buku­buku fiksi dan non-fiksi yang relevan bagi siswa dan guru untuk melengkapi koleksi perpustakaan,” ujar Dendi.

Selain itu, pihaknya juga mendorong sekolah dampingan untuk terus kreatif mengelola dan menciptakan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar yang menyediakan media pengembangan minat baca siswa dan guru.

Dengan demikian pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan dan kegiatan pustaka, sehingga murid tertarik untuk membaca buku. Pelatihan Pelita Pustaka dibagi dua gelombang. Gelombang pertama pada 20­23 Juli, dan gelombang ke dua dilakukan 29­30 Juli dengan total peserta 59 orang, terdiri atas guru kelas, pengelola perpustakaan dan pengawas UPTD yang berasal dari sekolah pedampingan Tanoto Foundation di sekitar kebun Asian Agri, serta turut mengundang 2 sekolah dari Kota Jambi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Rahmat Derita yang membuka pelatihan pada gelombang pertama menyatakan bahwa pelatihan yang diselenggarakan Asian Agri dan Tanoto Foundation ini sangat penting guna memacu semangat membaca dalam rangka meningkatkan literasi siswa.

Rahmat menambahkan bahwa kemampuan literasi siswa di Indonesia masih tertinggal dibandingkan siswa di negara­negara Asia. Kami mengapresiasi Program Pelita Pustaka dan Pelatihan Guru yang digagas Tanoto Foundation ini. Guru­guru pun perlu memaksimalkan manfaat perpustakaan sebagai sumber belajar dan memberi contoh pembiasaan membaca bagi siswanya. n

Asian Agri dan Tanoto FoundationTingkatkan Budaya Baca Anak

30 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Csr

Page 31: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Industri sawit selain memproduksi minyak kelapa sawit dan banyak produk turunannya yang sangat berguna bagi masyarakat juga mampu menghasilkan tenaga listrik

dalam jumlah sangat besar yang diperoleh dari limbahnya.

Tenaga listrik yang didapat dari sumber terbarukan ini mempunyai potensi untuk memecahkan masalah kelangkaan listrik nasional. Hal ini telah dibuktikan oleh Asian Agri yang telah membangun lima Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Riau, Jambi dan Sumatra Utara, yang masing­masing PLTBg mampu menghasilkan 2 MW listrik. Sementara pantauan di daerah menunjukkan bahwa kebutuhan listrik di pabrik sawit sendiri tak lebih dari 700 kilowatt sehingga masih

Solusi Energi: Industri Sawit Menghasilkan Jutaan Watt Listrik Terbarukan

ada sisa atau kelebihan listrik (excess power) sebesar 1,3 MW.

Seandainya 1 rumah tangga sederhana membutuhkan 900 watt, maka kelebihan listrik Asian Agri saat ini dapat dimanfaatkan oleh lebih dari 7.000 rumah tangga. Asian Agri menargetkan akan membangun hingga 20 unit sampai tahun 2020. Dengan demikian pada tahun tersebut, sekitar 28.000 rumah akan dapat menikmati tenaga listrik ini.

Sebagai warga korporasi yang mendukung pemerintah mengurangi ketergantungan impor BBM dan membantu menyediakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan menjadikan program keberlanjutan, Asian Agri telah menghasilkan energi terbarukan yakni biodiesel, dan mengolah limbah cair sawit

(POME) untuk menghasilkan biogas sebagai sumber energi listrik. Tidak terhenti di situ, pengolahan POME juga mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dengan 42% lahan dikelola petani, luas perkebunan Indonesia sekitar 8,4 juta hektar dapat menghasilkan 21,3 juta ton minyak sawit. Bayangkan jika seluruh pelaku industri kelapa sawit mengambil peran melakukan inisiatif serupa. Masalah kelangkaan listrik nasional akan terpecahkan tanpa perlu investasi dari pemerintah, dan masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama dalam kegelapan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengatakan, langkah Asian Agri yang signifikan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan­perusahaan sejenis.

Sehingga, langkah ini tak hanya dapat menjaga lingkungan dalam operasionalnya, namun sekaligus memberikan manfaat ekonomis dan menunjang program ketahanan energi nasional.

“Asian Agri bisa menjual listriknya dari PLTBg ini ke PLN. Langkah tersebut juga sejalan dengan program pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 MW,” ujar Rida.

Rida menjelaskan, pembangunan PLTBg ini juga memberikan nilai tambah bagi perusahaan, utamanya terkait komitmen terhadap lingkungan.

“Pembangkit ini akan memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dalam pengolahan. Gas tersebut jika lepas ke atmosfer lebih berbahaya ketimbang karbon dioksida. Dengan memanfaatkan gas ini menjadi listrik, hal ini akan mengurangi dampak lingkungan,” tutur Rida.n

ASIA

N AG

RI 2016 | 31

eveNt

Page 32: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Model kerja sama petani­perusahaan ini telah dikembangkan oleh Asian Agri sejak 3 dekade lalu. Lewat kerja sama ini, para petani plasma diberikan pengetahuan tentang cara berkebun yang baik, akses kepada sarana & prasarana produksi, pendampingan

manajemen, transparansi, dan juga akses kredit perbankan dan juga akses secara langsung ke proses pembentukan harga sebagai bagian dari transparansi harga yang merefleksikan harga pasar, sehingga menghindari diskriminasi harga maupun kecurigaan bahwa harga yang diberikan perusahaan terlalu rendah.

Direktur Asian Agri, Freddy Widjaya menjelaskan, “Penerapan praktik terbaik yang ramah lingkungan sesuai dengan standar global

Asian Agri, salah satu perusahaan nasional terdepan di industri kelapa sawit, memanfaatkan pengalamannya bermitra dengan 29.000 petani plasma binaannya sebagai dasar untuk bekerja

sama dengan ribuan petani swadaya demi mendulang kesuksesan bersama.

Asian Agri dan PetaniTerapkan Praktik Perkebunan Sawit Kelas Dunia

32 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Page 33: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

diproduksi negara lainnya,” kata Freddy. Standar global untuk minyak sawit

berkelanjutan dan ketentuan Pemerintah Indonesia melalui ISPO patut dilaksanakan baik oleh perusahaan maupun oleh petani sawit sebagai bagian di dalam menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia terlibat aktif dalam praktik perkebunan berkelanjutan. Dan nyatanya, praktik berkelanjutan sudah menjadi tuntutan pasar saat ini.

Bagi petani swadaya yang belum tergabung dalam wadah seperti kelompok tani, informasi dan pengetahuan perihal perkebunan berkelanjutan akan berjalan lambat. Kesuksesan pengelolaan kelapa sawit bersama petani harus disampaikan dengan jelas agar tidak menimbulkan keraguan dalam mengambil keputusan. “Kemitraan dengan Asian Agri memungkinkan penyediaan kualitas bibit yang baik dan

unggul, kerja sama antar tim, keterlibatan dan pendampingan, pemberdayaan yang berkelanjutan, dan juga pembentukan koperasi petani kecil untuk mengakomodasi kepentingan­kepentingan yang ada.

“Asian Agri yang sejak tahun 2003 telah fokus kepada intensifikasi lahan kebun inti disamping terus membangun kerja sama dengan petani baik plasma maupun swadaya untuk mengelola kebun sawit secara optimal. “Sering kali petani tidak dapat berkebun secara optimal karena ketidakpahaman atas teknik budidaya yang baik, keterbatasan akses terhadap pupuk & sarana produksi lainnya,” ujar Freddy.

Proyek pertama penguatan petani

swadaya dimulai Asian Agri di Negeri Lama, Sumatra Utara pada tahun 2012. Kerja sama berlanjut hingga menjangkau petani wilayah Riau dan Jambi. Asosiasi Petani Amanah yang merupakan salah satu kelompok petani swadaya di dalam binaan Asian Agri berhasil menjadi asosiasi petani swadaya pertama yang bersertifikat RSPO, dan berkembang dari 763 hektar menjadi 1.048 hektar yang melibatkan 501 kepala keluarga.

Hingga akhir tahun pertengahan 2016, Asian Agri telah menggandeng petani swadaya yang mengelola 21.000 hektar kebun kelapa sawit di tiga provinsi tersebut. Kolaborasi antara Asian Agri dan petani swadaya berhasil menjadikan program ini meraih medali emas pada CSR Award di tahun 2014.

Di awal tahun 2016, Asian Agri

bersama dengan IDH dan Setara Jambi, mengadakan program yang melibatkan 10.000 petani swadaya di provinsi Jambi. Program ini untuk menginventarisasi dan memberikan pengetahuan kepada para petani agar dapat membentuk kelompok dan memberikan pelatihan praktik­praktik kebun terbaik sebagai fondasi di dalam menerapkan pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan.

Keberhasilan yang dicapai dari kerja sama dengan petani kelapa sawit ini tentunya dapat menjadi contoh untuk pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.n

merupakan kunci untuk melanjutkan kesuksesan pengelolaan kelapa sawit.”

Lebih lanjut Freddy mengungkapkan bahwa petani sawit yang belum menjalin kerja sama dengan perusahaan biasanya menghadapi tantangan di lapangan karena posisi tawar petani kelapa sawit selama ini relatif rendah. Bila tidak menjadi mitra perusahaan, ketika musim panen raya tiba, petani harus bersaing untuk menjual Tandan Buah Segar (TBS) ke perusahaan terdekat. Sementara itu, perusahaan memiliki pilihan prioritas yakni mengambil TBS dari petani mitranya. Selain itu, dalam kondisi pasokan TBS berlebih tersebut, perusahaan juga bisa menolak TBS petani yang bukan mitranya bila tidak sesuai dengan standar mereka ataupun karena kapasitas produksi yang sudah terlampaui. Akibatnya, ada kemungkinan TBS petani swadaya tersebut tidak terserap. Bayangkan bila hal ini terjadi, akan sangatlah miris nasib petani kelapa sawit yang merepresentasikan 42% dari sawit nasional.

Dalam beberapa bulan belakangan, produksi TBS petani sudah mulai membaik, setelah tahun lalu dilanda El Niño yang menyebabkan produksi kelapa sawit menurun drastis tahun ini. Industri sawit Indonesia masih terus dihujani kritik seputar pengelolaan kebun yang tidak mengikuti standar internasional, termasuk dituding sebagai penyebab kabut asap di musim kemarau panjang. Menyikapi hal ini, petani, perusahaan, masyarakat desa harus bersinergi, membangun pemahaman dan melaksanakan langkah­langkah nyata untuk sawit Indonesia yang berkelanjutan. Dukungan pemerintah melalui regulasi dan pendampingan akan memberi kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan industri sawit.

Dengan mengacu pada ketentuan ISPO & RSPO, petani dan perusahaan sawit akan mampu menghadapi kampanye negatif soal lingkungan. “Kemitraan kami dengan petani mendorong penerapan standar perkebunan yang berkelanjutan. Kita harus terus aktif mengambil peran di dalam mendorong maupun memfasilitasi industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia, untuk persaingan global dengan berbagai macam minyak nabati yang

ASIA

N AG

RI 2016 | 33

sustAINAbILIty

Page 34: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Di antara banyak pilihan komoditas untuk dikelola, petani Indonesia semakin antusias menggeluti kelapa sawit, tanaman berusia panjang yang akan memberikan manfaat bagi mereka dalam waktu yang panjang pula.

Salah satu perusahaan yang telah menunjukkan komitmennya untuk bermitra dengan petani kecil hampir 30 tahun adalah Asian Agri. Dalam naungan perusahaan ini petani tetap memiliki tanah mereka dengan mendapatkan bibit unggul dan bimbingan cara berkebun yang berkelanjutan sesuai dengan norma­norma global. Petani yang menjadi mitra Asian Agri juga tidak perlu risau terhadap pemasaran hasil sawit mereka karena Asian Agri akan otomatis menampungnya dengan harga yang pantas dan tidak akan merugikan petani.

Kemitraan yang telah berlangsung bertahun­tahun ini telah dirasakan manfaatnya oleh ratusan ribu bahkan jutaan anggota masyarakat di tiga provinsi yaitu di Riau, Jambi, dan Sumatra Utara. Saat ini Asian Agri sedang bermitra dengan kurang lebih 29.000 petani. Dengan perhitungan bahwa setiap keluarga petani beranggotakan suami, istri dan tiga orang anak, maka jumlah anggota masyarakat yang

Komitmen kerja sama jangka panjang antara petani dan Asian Agri menjadi satu resep yang

menghasilkan bisnis kelapa sawit yang berkelanjutan dan menyejahterakan rakyat banyak.

Kerja Sama Petani dan Asian AgriSejahterakan Ribuan Rakyat

34 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Page 35: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

ini, setiap pendatang berhak untuk mendapatkan 2 hektar lahan kosong yang digunakan untuk pembudidayaan kelapa sawit, dengan pabrik­pabrik yang terletak di dekatnya.

Meski demikian, cukup banyak dari para transmigran yang ternyata

tidak mengenal kelapa sawit. Mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana cara untuk menanam, perawatan, cara panen, dan juga hal­hal terkait untuk mengelola perkebunan kelapa sawit. Hal ini terjadi memang karena pada saat itu kelapa sawit belum menjadi industri populer di kalangan masyarakat, khususnya para transmigran.

Asian Agri yang berdiri pada 1979, adalah perusahaan kelapa sawit pertama yang mendukung pemberdayaan petani dalam program PIR­Trans ini. Perusahaan yang tergabung dalam RGE Group ini merupakan pelopor perusahaan kelapa sawit dengan skema petani plasma yang dibinanya.

Asian Agri juga turut berkontribusi dengan memberikan berbagai bentuk pelatihan dan memfasilitasi pelatihan bagi para petani. Tidak hanya itu, Asian Agri juga berperan dalam membangun infrastruktur untuk mendukung kegiatan para petani dalam melakukan kegiatan nantinya.

Perusahaan tidak hanya membantu para petani pada tahap awal, namun juga tetap membimbing para petani pada masa

produktif pohon kelapa sawit. “Pada masa persiapan, para transmigran diajak untuk terlibat di dalam pengelolaan kebun dan sekaligus mendapatkan pelatihan­pelatihan tentang pengelolaan perkebunan yang baik” kata Direktur Asian Agri, Freddy Widjaya.

“Ketika pohon kelapa sawit memasuki masa produksi dan mulai berbuah, dimana biasanya akan terjadi 3­4 tahun setelah bibit ditanam, lahan diserahkan kepada para petani. Namun tidak hanya menyerahkan begitu saja, kita tetap melakukan pendampingan untuk tetap membimbing petani agar mendapatkan hasil yang terbaik dari kebun mereka,” lanjut Freddy.

Lebih dari sekedar membimbing petani, Asian Agri juga membangun fasilitas umum di dekat lahan milik petani dan perkebunan milik petani plasma. Fasilitas tersebut ditujukan untuk memudahkan para petani di dalam mengelola kebun dan memproses lebih lanjut hasil panen mereka. Perusahaan berkomitmen membeli dan memproses Tandan Buah Segar/TBS segar kelapa sawit yang merupakan hasil panen dari perkebunan petani plasma. Dalam menentukan harga jual TBS kelapa sawit, baik petani dan perusahaan akan mengikuti peraturan pemerintah, dimana mekanismenya akan diatur bersama oleh pemerintah, perusahaan, dan kelompok tani yang ada.

Freddy menjelaskan, “Perihal kualitas, Asian Agri akan mengintensifkan pendampingan petani, sehingga kebun menghasilkan buah berkualitas dan hal ini akan memberikan kepastian mengenai keuntungan yang didapatkan oleh para petani.”

Perkembangan wilayah Ukui dan Buatan di Riau menunjukkan hasil nyata, di beberapa hunian petani plasma binaan Asian Agri tampak kendaraan roda dua dan empat yang terparkir rapi di halaman rumah mereka yang sudah bertransformasi dari konstruksi papan ke konstruksi tembok, dan jalan aspal telah menghubungkan lalu lintas di pemukiman masyarakat.

“Di balik kesuksesan yang diraih, ada perjalanan panjang dan juga penuh tantangan yang telah dilewati. Peran serta dari berbagai pihak seperti pemerintah, petani lokal, dan juga stakeholder lainnya menjadikan semua tantangan berhasil dilewati bersama­sama,” ujar Freddy. n

langsung terbantu kesejahteraannya melalui kemitraan ini mencapai kurang lebih 150.000 orang. Jika melihat bahwa Asian Agri juga mempunyai rekanan dengan perusahaan dan anggota masyarakat lain selain petani dan karyawannya, efek multiplier Asian Agri yang menyejahterakan

masyarakat dapat mencapai jutaan orang. Kemitraan yang menghasilkan

manfaat besar bagi masyarakat ini bukanlah hasil yang instan tetapi melalui jalan panjang, yang diawali oleh kesadaran pemilik perusahaan untuk memastikan kegiatan perusahaan dapat berguna buat masyarakat banyak, negara dan lingkungan. Awalnya, mayoritas petani kelapa sawit adalah para transmigran yang datang dari Jawa, mengikuti program pemerintah di era Orde Baru yang intensif di antara tahun 1979 dan 1984. Program transmigrasi saat itu dilakukan dalam rangka mengurangi angka kemiskinan, menyeimbangkan serta mendistribusikan populasi penduduk terkait dengan peningkatan kesejahteraan warga negara di seluruh Indonesia.

Untuk memastikan program yang dirancang tersebut dapat berjalan dengan baik, pemerintah turut meluncurkan Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi atau yang juga dikenal dengan PIR­Trans di tahun 1986. Program PIR­Trans ini merupakan program kerja sama yang dilakukan antara pemilik perkebunan dan para petani transmigran. Dalam program

ASIA

N AG

RI 2016 | 35

sustAINAbILIty

Page 36: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Menciptakan Pekebun Sawit Tangguh di Pusat Pelatihan Asian Agri

Langit terang dan sinar matahari menyengat menggambarkan suasana di Kabupaten Pelalawan, provinsi Riau hari ini. Kabupaten yang dikenal dengan Negeri Seiya Sekata ini hanya berjarak kurang lebih 150 kilometer dari ibu kota provinsi Riau.

Namun ada yang tidak biasa di tengah terik siang Riau hari ini. Di Mekar Jaya, sebuah desa di Kabupaten Pelalawan, Riau, terlihat sekelompok anak muda berseragam putih coklat sangat antusias berjalan bersama­sama ke areal perkebunan kelapa sawit. Sambil berjalan, anak­anak muda ini bertanya secara aktif kepada sang mentor dan berusaha menjawab berbagai pertanyaan yang ditujukan kepada mereka.

Terdiri dari 100 orang anak muda berbakat, mereka adalah angkatan baru yang hendak mengikuti pelatihan di APRIL Asian Agri Learning Institute (AAALI), sebuah pusat pelatihan terbaik yang dimiliki negeri ini untuk sektor perkebunan, khususnya industri kelapa sawit. Anak­anak muda berpotensi tersebut terpilih dari berbagai universitas di Indonesia karena kemampuan dan kecerdasan yang dimilikinya.

Belum banyak lembaga pelatihan kelapa sawit (non­universitas), yang mengakomodir kemampuan anak­anak muda berbakat di bidang perkebunan, kelapa sawit khususnya, di negeri ini. Meski rata­rata usia tanam kelapa sawit sudah mencapai 30 tahun, namun tingkat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh petani dan pekebun sawit Indonesia tidaklah sedewasa usia pohon yang ada, bila dibandingkan dengan usia produktif manusia.

Menyadari hal tersebut, AAALI berusaha untuk memfasilitasi putra­putri bangsa untuk mendapatkan bimbingan dan ilmu lebih terkait dengan industri kelapa sawit, sehingga mereka lebih mengenal tumbuhan primadona Indonesia ini.

Tentunya, mereka yang pernah menimba pengetahuan di pusat pelatihan ini menyadari betul bahwa lembaga pelatihan di AAALI merupakan tempat terbaik untuk berkembang sekaligus belajar bagi para pekebun muda yang ingin berkarir di industri yang menopang perekonomian negara berpenduduk 250 juta orang ini.

Setiap tahun, AAALI selalu mengadakan penerimaan peserta baru yang terbagi dalam

tiga angkatan. Masing­masing angkatan terdiri dari sekitar 100 orang.

Para kadet, demikian sebutan bagi para peserta pelatihan AAALI, akan diberikan berbagai pelatihan selama 6 bulan. Tidak hanya diberikan pelatihan, para peserta juga akan diberi gaji setiap bulannya, yang disesuaikan dengan upah minimum rata­rata di masing­masing provinsi. Gaji tersebut nantinya akan berkembang hingga tiga kali lipat apabila para peserta diterima menjadi pegawai tetap di Asian Agri.

Sebagai pegawai di Asian Agri, mereka akan mengemban tugas dan tanggung jawab mengelola tanaman­tanaman, serta menangani aspek­aspek operasional yang ada di perusahaan. Para peserta yang akan bergabung nantinya juga akan turut berperan dalam proses pengelolaan kelapa sawit dari hulu ke hilir. Mereka juga akan dikenalkan dan bertanggung jawab atas proses pengolahan menggunakan mesin, hingga urusan akomodasi.

Begitu banyak perusahaan yang sejauh lulusan terbaik yang tersebar di berbagai industri di Indonesia. Pencapaian ini merupakan bentuk dari kepedulian Asian Agri untuk mengembangkan kemampuan potensi­potensi para SDM yang dimilikinya.

Pencapaian serta keberhasilan ini

36 | A

SIA

N A

GRI

201

6

Page 37: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

tentunya tidak lepas dari peran para pelatih terbaik yang dengan sabar mengajar serta membimbing para peserta setiap harinya. Tidak hanya didukung para pelatih terbaik di bidangnya, AAALI juga dilengkapi dengan para ilmuwan serta para ahli dari berbagai universitas ternama di negeri ini, yang dengan semangat melatih anak­anak terbaik menjadi tenaga ahli yang berkualitas.

“Di sini, kita melatih mereka untuk menjadi pekebun yang terbaik dengan teknologi modern dan pengetahuan menyeluruh mengenai industri perkebunan, secara khusus kelapa sawit. Di samping memberi ilmu dan mengasah kemampuan, kami juga turut menanamkan mengenai pentingnya berlaku disiplin dan memiliki pola pikir yang baik mengenai nilai dan praktik prinsip­prinsip berkelanjutan agar dapat tertanam di hati dan pikiran mereka,” ucap Sufryiadi.

Sebagai industri yang seringkali dikambinghitamkan sebagai perusahaan yang tidak melakukan praktik bisnis

berkelanjutan, kurikulum yang dimiliki AAALI membuktikan Asian Agri selalu menjunjung tinggi komitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan memperhatikan aspek berkelanjutan. Langkah nyata yang dapat dilihat adalah bagaimana Asian Agri begitu bersungguh­sungguh mempersiapkan lini pertama, yakni para calon karyawannya sebagai investasi utama perusahaan dengan sikap dan pola pikir bisnis berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip perusahaan.

Kembali ke Pelalawan, Yusuf berharap bahwa dirinya dapat memberi kontribusi positif untuk perusahaan dan mampu mengaplikasikan berbagai ilmu yang telah dipelajarinya selama mengikuti pelatihan.

Yusuf yang berasal dari keluarga sederhana di Mandailing Natal, Sumatera Utara, menjelaskan keadaan keluarganya, di mana ayahnya saat ini sudah terlalu tua untuk bekerja, dan keluarganya kini bergantung pada pendapatan ibunya yang hanya menjual makanan di dekat pasar

di kampung halamannya. “Saya ingin membuat orang tua saya bangga kepada saya,” tuturnya.

Yusuf juga mengungkapkan keinginannya untuk dapat menggantikan peran sang ibu suatu hari nanti untuk menjadi tulang punggung keluarga. “Sekarang, saya sudah bisa membantu keluarga lewat gaji yang saya dapatkan saat ini,” ucap Yusuf.

Sejalan dengan kisah Yusuf, Sufryiadi mengungkapkan bahwa citra baik yang dimiliki oleh AAALI sebagai lembaga pelatihan perkebunan terbaik di Indonesia, mampu menjadi magnet bagi para mahasiswa yang baru lulus, khususnya para lulusan baru dari universitas ternama di provinsi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan juga Sulawesi seperti Yusuf, untuk bergabung. “Kita memiliki lulusan terbaik saat ini dari seluruh Indonesia, yang siap untuk belajar dan berkontribusi, serta mengembalikannya untuk kemajuan dan pembangunan negeri,” ucap Sufryiadi.n

ASIA

N AG

RI 2016 | 37

LeArNINg AND DeveLopMeNt

Page 38: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Merangkul Masyarakat dengan Disiplin, Ketelitian dan Kegembiraan Hati

Menjadi penghubung antara perusahaan dan masyarakat di lingkungan perusahaan melalui kegiatan pem­

berdayaan dan pengembangan potensi masyarakat adalah salah satu tanggung jawab yang diemban Welly Pardede, Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri.

Reputasi suatu perusahaan sangat identik dengan kinerja dan manfaat perusahaan terhadap lingkungan di sekitarnya. Sebagai Kepala Program Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Asian Agri, Welly Pardede juga menjadi duta Asian Agri di tengah masyarakat yang berada di tiga provinsi: Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Tanggung jawab ini tentunya memerlukan komitmen, energi, dan semangat yang tinggi untuk menyelesaikan program perusahaan di bidang keberlanjutan dan pengembangan lingkungan serta masyarakat.

Bagi sarjana pertanian lulusan Universitas Sumatra Utara yang bergabung sejak 16 Juni 1988 dengan Asian Agri ini, membangun karir di bidang perkebunan kelapa sawit tidak pernah

menjadi mimpinya semasa sekolah. Namun takdir berkata lain. Welly yang merupakan anak ke­9 dari 11 bersaudara ini harus menerima kenyataan bahwa ia diterima di Fakultas Pertanian USU ­ yang merupakan pilihan jurusan ketiga, dan menikmati ilmu yang akhirnya menjadi modal dalam mengikuti pelatihan di PT Supra Matra Abadi, grup Asian Agri.

Dipercaya sebagai Asisten Training di Kebun Aek Nabara, Sumatra Utara, membuat Welly memiliki kesempatan berinteraksi dengan masyarakat. “Dalam pembukaan lahan, kami harus menghadapi masyarakat yang takut arealnya digarap perusahaan. Resistensi atau penolakan masyarakat untuk bertemu wakil perusahaan pada saat itu sangat kuat. Namun dengan dialog dan pendekatan yang tulus, mereka dapat menerima penjelasan perusahaan untuk mengelola lahan kebun dengan lebih baik,” kata Welly.

Hingga tak terasa, dalam 29 tahun bersama Asian Agri, separuhnya atau

hampir 14 tahun Welly bertugas di kebun Asian Agri, termasuk di Tanah Datar, Teluk Panji, Tanjung Selamat, Negeri Lama, Aek Kuo, Topaz dan Bungo Tebo.

Welly mengungkapkan, pe­ngalaman bertugas di kebun yang

ber ada di tanah gambut dan mineral memperkaya pengetahuannya untuk merancang program pemberdayaan

masyarakat yang sesuai dengan kondisi di lapangan. “Sebelum ada pabrik di Sungai Kalam Teluk Panji, kami harus menggunakan air gambut berwarna coklat

seperti teh untuk membasuh. Hal ini pula yang mungkin menambah kecintaan kami pada Asian Agri, karena kami berhasil melewati dan menyaksikan berbagai phase pembangunan hingga maju seperti saat ini.”

Melintasi berbagai kondisi kebun dan berdialog langsung dengan masyarakat membuat Welly memahami kebutuhan yang dapat memajukan lingkungan di sekitar kebun dan pabrik Asian Agri, termasuk pembangunan sarana air bersih dan pendidikan, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Asian Agri mengutamakan kegiatan dan pembangunan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat. Beberapa program yang diluncurkan Asian Agri yakni Program Dana Peternakan Bergulir yang dilakukan Asian Agri sejak tahun 2008 terus berkesinambungan, dan berkahnya juga dirasakan para anggotanya terutama dalam menyambut Hari Raya Idul Adha. Pada tahun ini Asian Agri juga melakukan perbaikan ruangan kelas, perbaikan kamar mandi, pembuatan sumur bor dan bantuan meja guru untuk SDN 115460 Desa Teluk Panji.

Ayah dari dua anak yang menempuh pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Pertanian USU ini membagi rahasia untuk menjaga stamina dan semangatnya. “Di sela­sela kesibukan saya mengunjungi masyarakat di tiga provinsi, saya menyempatkan berolahraga renang ataupun bulu tangkis. Selain itu, saya menikmati film komedi, seperti Warkop DKI.”

Lalu, bagaimana mempertahankan semangat dalam melaksanakan program keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan yang tantangannya berbeda­beda di tiap wilayah? Welly yang juga mempunyai hobi memasak nasi goreng dan meramu jus mesir (melon­sirsak), menjawab lugas, “Kita harus tetap disiplin, mengerjakan dengan ketelitian dan hati yang gembira. Itu saja!”

Wah, alangkah menariknya jika obrolan langsung dengan masyarakat sekaligus disuguhi nasi goreng dan jus mesir buatan Pak Welly ya…

38 |

ASI

AN

AG

RI 2

016

INspIrINg

Page 39: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

Selamat Ulang Tahun Juli - September

Sumatera UtaraAbdul Azis Manik, Abdul Aziz, Abdullah Hasyim, Ahmad Fauzah Lubis, Alfred, Asbeni Simon, Brigita Julianti Lahutung, Broto,

Budi Sugiono, Dapit Arpian Harahap, Dedy R. Simangunsong, Edy Susanto, Eko Pramono, Eny Fitri Rambe, Fertaria Utama Agus, Firmansyah Harahap, Gatot Sibuea, Guruh Andryan Syahputra, Gustiawan, Hariadi, Hendry, Heri Prada Sinuraya, Herman Wijaya, Heryanda, Hotmatogu Pasaribu, Ir.Muliadi Jacob, Jhon Freddy S., Josua Rinalde Aritonang, Juliansyah Sasgara, Julianto Limbong, Juliati, Julvandi Purba, Jupiter Chandra, Karunia Indah Tarigan, Kesuma Wijaya, Liew Ah Chai, Manjit Singh Sidhu, Masrina Simanjuntak, Muhammad Irvan Andryan, Muhammad Taufiq Akbar, Mulia Binsar, Ping Astono, Ray Augusta, Reza Ifnoor, Rian Nanda Utama, Rika Dearma J.Y.Damanik, Rini Putri Wibowo, Rita Lusiana Tambunan, Rizal Sianipar, Roma Artha Dita, Rosmina, Sahat M. Sibuea, Sinnaiha Ganapathy, Sufian, Sumarjono, Sunardi, Sunarti Sumardi, Syawal Arijona, Taman Bahari, Toni Hitler Siregar, Tri Lasmono, Umar Bahzer, Wilianto, Yohanes Dionisius, Yudi, Yuli Anti, Yuliandora Barus

RiauAbdurrahman, Afriandy Marcius Sijabat, Agung Dwi Prasetya, Agushot M. Turnip, Anthony Tuahta Sinulingga, Arta Dame Sitompul,

Benjamin Rotorang Hutagalung, Edy Sukamto, Ery Falona Tarigan, Fahrul Rozi, Fajar Yandi Siahaan, Fendi Ginting, Frans Doli Sinatra Siagian, Frenky Situmorang, Goh Bun Hock, Gunawan Siddiq, Hafiz Hazalin Sinaga, Helen Silitonga, Heru Sumiko, Husnisyah, Jonly Saragih, Juliandi Pane, Juliarto Barus, Juliver Samosir, Lim Djun Sim, Masana Tarigan, Maulana Ansyari Saragih, Muhammad Fajri, Nicolas Otto Bangun, Pardomuan Sihaloho, Rahmad Wahyudin Siregar, Ramli Simarmata, Riki Santana Harahap, Rikwan Lumban Gaol, Rizki Akbar, Roby Darwis, Ronny Susilo, Ruli Prasetiyo, Rusli Sutanto / Ali, Setiyo, Slamet Prayogi, Sumarno, Supriadi, Suratman, T. Sunarto, Welly Pardede, Yakop Panjaitan, Zulbahri

JambiAdensius Tarigan, Andrian Risasta, Andriansyah, Ardy Arto, Aris Muharahman, Armstrong V.S., Azwan Sutondo, Bambang Purnomo,

Bintoro Wahyudi, David Anwar Sibagariang, Debbi Sihotang, Era Arafat, Fajar Yandi Siahaan, Hendra Fransiskus Pardede, Indra Setyawan, Juli Prayoga, Kairul Akmal, Nofy Saputra Masri, Novita Sari, Sofianto, Sukardi, Susandi Ngadimin, Yudiansyah.

JakartaDevy Stefiani, Frans Stanly, Handriyadi, Welly Joel Candra

ASIA

N AG

RI 2016 | 39

seLAMAt uLANg tAhuN

Page 40: DINAMIKA internal newsletter asian agri Be consistent · JL. MH. THAMRIN NO. 31 JAKARTA PUSAT 10230 2 | ASIAN AGRI 2016 Klinik Asian Agri Raih Juara Pertama Klinik Terbaik Perusahaan

www.asianagri.com