Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

40
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 LELES Jl. Raya Leles No. 7 Telp. (0262) 455209 Garut DIKTAT SEJARAH KELAS IX [semester I] A. Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Harus dipahami bersama bahwa kemerdekaan suatu bangsa merupakan bentuk akhir dari satu proses untuk pembentukan jati diri dan karakter suatu bangsa. Kemerdekaan Indonesia merupakan suatu proses yang sangat panjang, dimana kita pernah mengalami suatu masa keemasan dan kejayaan dikala kita menjadi suatu bangsa yang merdeka. Namun kemerdekaan itu hilang dan tidak pernah kita alami lagi saat bangsa ini mengalami masa penjajahan, baik itu penjajahan dari Bangsa Eropa maupun dari Banga Asia itu sendiri. Hal ini harus kita pahami mengapa ini dialami oleh Bangsa Indonesia. Bangsa yang besar dengan pengalaman sejarah yang besar pula. Pengalaman ini harus menjadi bahan pembelajaran oleh rakyat dan Bangsa Indonesia saat ini, bahwa kemerdekaan akan hilang dan tidak pernah kita alami lagi dimana Bangsa Indonesia mengalami kelemahan dan kelengahan. Kemerdekaan Indonesia yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hasil perjuangan Bangsa Indonesia yang sudah kembali sadar dengan dirinya, kesadaran yang tumbuh kembali setelah kita diperalat dengan kolonialisasai Bangsa Eropa maupun Bangsa Asia sendiri. Sydjspd 2008-09

Transcript of Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Page 1: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

PEMERINTAH KABUPATEN GARUTDINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 LELESJl Raya Leles No 7 Telp (0262) 455209 Garut

DIKTAT SEJARAH KELAS IX

[semester I]

A Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Harus dipahami bersama bahwa kemerdekaan suatu bangsa merupakan bentuk akhir dari

satu proses untuk pembentukan jati diri dan karakter suatu bangsa Kemerdekaan Indonesia

merupakan suatu proses yang sangat panjang dimana kita pernah mengalami suatu masa

keemasan dan kejayaan dikala kita menjadi suatu bangsa yang merdeka

Namun kemerdekaan itu hilang dan tidak pernah kita alami lagi saat bangsa ini

mengalami masa penjajahan baik itu penjajahan dari Bangsa Eropa maupun dari Banga Asia itu

sendiri Hal ini harus kita pahami mengapa ini dialami oleh Bangsa Indonesia Bangsa yang

besar dengan pengalaman sejarah yang besar pula Pengalaman ini harus menjadi bahan

pembelajaran oleh rakyat dan Bangsa Indonesia saat ini bahwa kemerdekaan akan hilang dan

tidak pernah kita alami lagi dimana Bangsa Indonesia mengalami kelemahan dan kelengahan

Kemerdekaan Indonesia yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945

merupakan hasil perjuangan Bangsa Indonesia yang sudah kembali sadar dengan dirinya

kesadaran yang tumbuh kembali setelah kita diperalat dengan kolonialisasai Bangsa Eropa

maupun Bangsa Asia sendiri

Namun ternyata dibalik kemerdekaan yang sudah kita peroleh itu masih ada hal yang

perlu diluruskan mengenai prosesi kemerdekaan itu sendiri jangan ada kesan bahwa

kemerdekaan yang kita peroleh merupakan hasil perolehan atau merupakan hadiah dari bangsa

asing

Prosesi kemerdekaan Indonesia sendiri terjadi diawali oleh suatu peristiwa Internasional

terjadi pada waktu itu pada waktu itu sedang Perang Dunia II pada saat yang bersamaan

Indonesia saat itu berada dalam kekuasaan Jepang pada masa itu posisi Bangsa Jepang dalam

Perang Dunia II berada dalam Blok Timur sekelompok dengan Jerman Italia

Peristiwa kekuasaan Jepang di Indonesia dimulai dengan ditandatanganinya perjanjian

antara Jepang dengan Belanda di Kalijati yang kemudian terkenal dengan perjanjian Kalijati

tanggal 8 Maret 1942 inti dari perjanjian ini adalah bahwa Belanda menyerahkan kekuasaannya

Sydjspd 2008-09

atas Indonesia kepada Jepang yang meliputi wilayah kekuasaan Belandadengan adanya

perjanjian ini mengandung arti bahwa secara de jure atau hukum maka sejak tanggal 8 Maret

1942 kita mulai dikuasai oleh Jepang

Kedatangan Bangsa Jepang ke Indonesia ditanggapi oleh Bangsa Indonesia secara

variatif artinya ada kelompok yang merasa senang dengan kadatangan Jepang tentunya dengan

alasan tersediri tetapi ada juga sebagian Bangsa Indonesia yang merasa tidak suka denga

kedatangan Bangsa Jepang tentunya dengan alasan tersenzxdiri juga Perbedaan pandangan

terhadap Jepang ini ternyata bertahan sampai menjelang proklamasi kemerdekaan

Hal ini disadari oleh Bangsa Jepang sangat dimanfaatkan sekali Diawali dengan proses

propaganda Jepang dengan semboyan 3A diteruskan dengan pembentukan hal-hal yang

bernuansakan militerisme langkah ini dilanjutkan lagi namun lebih bernuansakan politik yaitu

dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

[BPUPKI] pada tanggal 29 April 1945 Dokuritsu Jumbi choosakai yang pelantikannya dilakukan

pada tanggal 28 Mei 1945 dan mulai bekerja pada tanggal 29 Mei 1945 yang kalau kita lihat

pembentukan ini dilator belakangi oleh keadaan Jepang sendiri dalan kancah Perang Dunia II

yang mulai mengalami keruntuhan untuk lebih menarik simpatik bangsa Indonesia itu sendiri

Untuk menunjukan kemurniaan pembentukan BPUPKI maka kemudian BPUPKI

mengadakan beberapa kali sidang Pada tanggal 29 Mei 1945 Badan Penyelidik Usaha-Usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia mulai mengadakan sidang pertamanya dan ini merupakan

suatu tonggak yang sangat bersejarah karena pada waktu itu Mr Muhamad Yamin

menyampaikan suatu pidatonya diantaranya menyampaikan lima azas Dasar Negara yang

kemudian disebut dengan Pancasila

1 Peri Kebangsaan

2 Peri Kemanusian

3 Peri Ketuhanan

4 Peri Kerakyatan

5 Kesejahteraan Rakyat

Tetapi dalam usulannya rancangan UUD beliau menyampaikannya dalam bentuk yang

berbeda yaitu

1 Ketuhanan Yang Maha Esa

2 Kebangsaan Persatuan Indonesaia

Sydjspd 2008-09

3 Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab

4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Masih dalam sidang pertama Ir Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan

pidatonya juga sama perumusan azas-azas dasar negara yang sistematiknya sebagai berikut

1 Kebangsaan Indonesia

2 Internasionalisme atau Perikemanuasiaan

3 Mufakat atau Demokrasi

4 Kesejahteraan social

5 Ketuhanan yang berkebudayaan

Lima azas yang disampaikan oleh Soekarno tersebut beliau menyebutnya dengan

Pancasila meramu sosio nasionalisme sosio demokrasi dan ketuhanan disebut Trisila dan

diperas lagi menjadi ekasila yaitu gotong royong

Kalau kita analisa antara rumusan Pancasila menurut Mr Muhamad Yamin dengan

rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 banyak sekali persamaannya

tetapi kalau kita membandingkan rumusan Pancasila menurut Ir Soekarno dengan rumuan

Pancasila dalam UUD 1945 sangat bertolak belakang

Pada tanggal 22 Juni 1945 dalm usulan landasan koinstitusional yang nantinya

disebut dengan UUD 1945 Panitia sembilan BPUPKI berhasil merumuskan Piagam Jakarta

yang merupakan cikal bakal UUD 1945 yang didalamnya terdapat juga rumusan Pancasila

sebagai berikut

1 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya

2 Kemanusiaan yang adil dan beradab

3 Persatuan Indonesia

4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan

5 Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Sydjspd 2008-09

Rumusan Piagam Jakarta ini yang didalamnya terdapat rumusan Pancasila diterima

BPUPKI pada tanggal 14-16 Juli 1945 yang kalau kita runtut secara kronologis sejarah rumusan

sistemetik lima azas dimulai tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945 22 Juni 1945 14 Juli 1945 dan

ini bukan merupakan rumusan yang final karena masih bersifat usulan perseorangan kecuali

usulan Piagam Jakarta

Itulah awal singkat sejarah perumusan azas dan landasan konstitusional yang terjadi pada

masa Indonesia dikuasai oleh Jepang yang pada awalnya merupakan langkah yang dilakukan

Jepang untuk lebih memikat bangsa Indonesia yang ternyata oleh bangsa Indonesia kesempatan

ini benar-benar dimanfaatkan untuk mempersiapkan kemerdekaan yang ternyata sudah terjadi

reorientasi pandangan dan maksud pembentukan awalnya

Namun ternyata langkah-langkah yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia yang pada

awalnya untuk memikat lebih bangsa Indonesia tidak berdampak positif terhadap keadaan

Jepang dalam Perang Dunia II dimana posisi Jepang ternyata semakin terjepit

Kondisi ini diperkuat dengan dijatuhkannya dua bom atom di Nagasaki dan Hiroshima

oleh Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 tentunya dipilih dua kota itu dilatar belakangi

oleh factor strategis militer Dan ternyata ini mengakibatkan Jepang pada tanggal 14 Agustus

1945 Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu

Dari sinilah kita benar-benar diuji kebangsaan kita Golongan pemuda yang sejak awal

kedatangan Jepang menolak kedatangan Jepang setelah mendengar bahwa Jepang sudah

menyatakanm menyerah mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekan

Sikap ini diambil tentunya dengan alasan tertentu dan ingin segera memanfaatkannya karena

kondisi Indonesia pada waktu itu berada dalam kondisi vacuum of power artinya Indonesia

sedang berada dalam kekosongan kekuasaan yang ditandai dengan menyerahnya Jepang kepada

Sekutu Sekutu sendiri belum dating ke Indonesia untuk menggantikan Jepang disisi lain

Indonesia belum menyatakan merdeka

Namun ternyata desakan golongan muda kepada golongan tua tidak berhasil untuk segera

melaksanakan proklamasi kemerdekaan golongan muda dengan alasan tertentu dan golongan tua

dengan alasan tertentu pula menolak keinginan golongan muda Tetapi pada dasarnya antara

golongan muda dan tua mereka semua ingin segera melaksanakan proklamasi perbedaan hanya

terjadi kapan sebenarnya kita akan segera memproklamasikan ini yang terjadi pada tanggal 15

Agustus 1945

Karena desakannya tidak diterima pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda

mengasingkan golongan tua ke Rengasdengklok peristiwa inilah yang terkenal dan disebut

Sydjspd 2008-09

dengan Peristiwa Rengasdengklok Latar belakang terjadinya peristiwa ini dilatar belakangi oleh

adanya perbedaan visi antara golongan muda dan tua mengenai proklamasi kemerdekaan

golongan muda menghendaki kemerdekaan secepatnya dilaksanakan karena kondisinya

menentukan tetapi golongan tua mempunyai pandangan lain bahwa proklamasi akan dibicarakan

dulu dengan PPKI [dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 pengganti BPUPKI]

Pertimbangan golongan tua yang demikian memberikan pemahaman kepada golongan

muda bahwa proklamasi kemerdekaan yang menurut golongan tua akan dikompromikan dulu

dengan PPKI kemerdekaan seolah-olah merupakan hasilpemberian Jepang karena

keberangkatan pembentukannya BPUPKI hasil bikinan Jepang untuk kepentingan propaganda

Jepang

Selain terjadinya perbedaan pandangan tersebut tujuan golongan muda membawa

golongan tua adalah untuk menjauhkan golongan tua dari pengaruh atau intimidasi pihak Jepang

juga tetap mendesak golongan tua untuk tetap secepatnya memproklamasikan kemerdekaan

berkenaan dengan prosesi kemerdekaan Indonesia

Dengan mengedepankan rasa kebangsaan dan persatuan dan dengan tidak bermaksud

merendahkan peran personal yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok akhirnya dicapai

kata sepakat antara golongan muda dan golongan tua mengenai proklamasi kemerdekaan yang

menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan besok hari tanggal 17 Agustus

1945 di Jakarta

B Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Berdasarkan kesepakatan inilah kemudian golongan tua dan golongan muda kemudian

kembali ke Jakarta untuk merumuskanmempersiapkan proklamasi kemerdekaan dan atas

pertimbangan faktor keamanan atas saran dari beberapa tokoh akhirnya perumusan naskah

proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jalan Imam Bonjol No 1 yang merupakan rumah dinas

kediaman Laksamana Muda Maeda Tentu Maeda memberikan rumahnya untuk tempat

perumusan proklamasi kemerdekaan sangat beresiko dan Maeda siap dengan resiko yang

dihadapinya

Mereka terbagi menjadi dua kelompok kelompok pertama yang terdiri dari golongan

muda dan tua ada yang berada di ruang depan satu kelompok lagi yang terdiri dari Ir Soekarno

Drs Muhamad Hatta dan Achmad Soebardjo berada diruang makan mereka bertiga inilah yang

terlibat langsung dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan

Sydjspd 2008-09

Naskah proklamasi kemerdekaan yang terdiri dari dua alinea ini merupakan hasil konsep

dari dua orang yaitu Achmad Soebardjo dan Muhamad Hatta sedangkan peran Soekarno sebagai

penulis konsepidegagasan dari dua orang tersebut tetapi dilain sumber dikatakan bahwa benar

alinea pertama dari pemikiran A Soebardjo sedangkan alinea kedua adalah hasil pemikiran dari

Soekarno yang kemudian kedua alinea tersebut ditulis seperti yang sekarang merupakan hasil

dari Muhamad Hatta Alinea pertama yang awalnya berbunyi ldquokami rakyat Indonesia dengan ini

menyatakan kemerdekaan kamirdquo dari Achmad Soebardjo kemudian diubahnya pula menjadi

ldquokami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia alinea kedua [dalam

satu sumber lain hasil Soekarno] yang berbunyi ldquohal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan

dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara secepat-cepatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnyardquo Kedua alinea tersebut kemudian oleh Muhamad Hatta [dalam satu sumber

lain oleh Soekarno] digabungkan dan ditulis seperti yang kita kenal sekarang ini seperti

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan

Indonresia

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll deselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja

Djakarta 17-8-lsquo05

Wakil2 bangsa Indonesia

Sydjspd 2008-09

Naskah yang sudah mereka rumuskan bertiga ini kemudian dibawa keruang depan saat

golongan muda dan tua lainnya berkumpul kemudian dibacakan oleh Soekarno Setelah

dibacakan salah satu golongan muda Soekarni menyampaikan sarannya agar naskah proklamasi

yang sudah selesai itu dirubah Berdasarkan atas saran tersebut kemudian Soekarno memberikan

naskah proklamasi tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang Naskah Proklamasi tulisan

tangan [menurut Soekarno atau Muhamad Hatta] disebut naskah proklamasi konsep dan naskah

proklamasi yang di ketik Sayuti Melik disebut naskah proklamasi otentik menjadi

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara

saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja

Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen lsquo05

Atas nama Bangsa Indonesia

SoekarnoHatta

Kalau kita amati antara naskah proklamasi konsep dan otentik ternyata ada beberapa hal

yang berbeda dan ini tentunya disadari sebgai satu bentuk kepercayaan dari mereka yang hadir

pada waktu itu

Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi kemudian mereka semua kembali

kerumah masing-masing dengan catatan bahwa proklamasi akan dibacakan dilapangan Ikada

tetapi karena disadari bahwa semua titik didaerah Jakarta sudah diawasi dengan ketat oleh

Jepang kemudian proklamasi dialihkan ke rumah Soekarno jalan pegangsaan timur no 56

Pagi harinya tepat jam 10 hari jumrsquoat tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur no

56 Ir Soekarno membacakan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh golongan

muda dan golongan tua serta segenap rakyat yang ada disekitarnya Sejak itulah Bangsa

Indonesia yang selama ini merupakan bangsa yang terjajah sekarang menjadi sebuah Negara

yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa lainnya

Proklamasi kemerdekan yang dibacakan pada waktu itu ternyata berbeda dengan naskah

yang otentik maupun dengan naskah proklamasi konsep

Tetapi kita harus ingat bahwa negara merdeka tidak hanya ditandai dengan pembacaan

proklamsi kemerdekaan saja tetapi ada factor yang lain atau syarat-syarat yang lain Makanya

Sydjspd 2008-09

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 2: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

atas Indonesia kepada Jepang yang meliputi wilayah kekuasaan Belandadengan adanya

perjanjian ini mengandung arti bahwa secara de jure atau hukum maka sejak tanggal 8 Maret

1942 kita mulai dikuasai oleh Jepang

Kedatangan Bangsa Jepang ke Indonesia ditanggapi oleh Bangsa Indonesia secara

variatif artinya ada kelompok yang merasa senang dengan kadatangan Jepang tentunya dengan

alasan tersediri tetapi ada juga sebagian Bangsa Indonesia yang merasa tidak suka denga

kedatangan Bangsa Jepang tentunya dengan alasan tersenzxdiri juga Perbedaan pandangan

terhadap Jepang ini ternyata bertahan sampai menjelang proklamasi kemerdekaan

Hal ini disadari oleh Bangsa Jepang sangat dimanfaatkan sekali Diawali dengan proses

propaganda Jepang dengan semboyan 3A diteruskan dengan pembentukan hal-hal yang

bernuansakan militerisme langkah ini dilanjutkan lagi namun lebih bernuansakan politik yaitu

dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

[BPUPKI] pada tanggal 29 April 1945 Dokuritsu Jumbi choosakai yang pelantikannya dilakukan

pada tanggal 28 Mei 1945 dan mulai bekerja pada tanggal 29 Mei 1945 yang kalau kita lihat

pembentukan ini dilator belakangi oleh keadaan Jepang sendiri dalan kancah Perang Dunia II

yang mulai mengalami keruntuhan untuk lebih menarik simpatik bangsa Indonesia itu sendiri

Untuk menunjukan kemurniaan pembentukan BPUPKI maka kemudian BPUPKI

mengadakan beberapa kali sidang Pada tanggal 29 Mei 1945 Badan Penyelidik Usaha-Usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia mulai mengadakan sidang pertamanya dan ini merupakan

suatu tonggak yang sangat bersejarah karena pada waktu itu Mr Muhamad Yamin

menyampaikan suatu pidatonya diantaranya menyampaikan lima azas Dasar Negara yang

kemudian disebut dengan Pancasila

1 Peri Kebangsaan

2 Peri Kemanusian

3 Peri Ketuhanan

4 Peri Kerakyatan

5 Kesejahteraan Rakyat

Tetapi dalam usulannya rancangan UUD beliau menyampaikannya dalam bentuk yang

berbeda yaitu

1 Ketuhanan Yang Maha Esa

2 Kebangsaan Persatuan Indonesaia

Sydjspd 2008-09

3 Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab

4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Masih dalam sidang pertama Ir Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan

pidatonya juga sama perumusan azas-azas dasar negara yang sistematiknya sebagai berikut

1 Kebangsaan Indonesia

2 Internasionalisme atau Perikemanuasiaan

3 Mufakat atau Demokrasi

4 Kesejahteraan social

5 Ketuhanan yang berkebudayaan

Lima azas yang disampaikan oleh Soekarno tersebut beliau menyebutnya dengan

Pancasila meramu sosio nasionalisme sosio demokrasi dan ketuhanan disebut Trisila dan

diperas lagi menjadi ekasila yaitu gotong royong

Kalau kita analisa antara rumusan Pancasila menurut Mr Muhamad Yamin dengan

rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 banyak sekali persamaannya

tetapi kalau kita membandingkan rumusan Pancasila menurut Ir Soekarno dengan rumuan

Pancasila dalam UUD 1945 sangat bertolak belakang

Pada tanggal 22 Juni 1945 dalm usulan landasan koinstitusional yang nantinya

disebut dengan UUD 1945 Panitia sembilan BPUPKI berhasil merumuskan Piagam Jakarta

yang merupakan cikal bakal UUD 1945 yang didalamnya terdapat juga rumusan Pancasila

sebagai berikut

1 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya

2 Kemanusiaan yang adil dan beradab

3 Persatuan Indonesia

4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan

5 Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Sydjspd 2008-09

Rumusan Piagam Jakarta ini yang didalamnya terdapat rumusan Pancasila diterima

BPUPKI pada tanggal 14-16 Juli 1945 yang kalau kita runtut secara kronologis sejarah rumusan

sistemetik lima azas dimulai tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945 22 Juni 1945 14 Juli 1945 dan

ini bukan merupakan rumusan yang final karena masih bersifat usulan perseorangan kecuali

usulan Piagam Jakarta

Itulah awal singkat sejarah perumusan azas dan landasan konstitusional yang terjadi pada

masa Indonesia dikuasai oleh Jepang yang pada awalnya merupakan langkah yang dilakukan

Jepang untuk lebih memikat bangsa Indonesia yang ternyata oleh bangsa Indonesia kesempatan

ini benar-benar dimanfaatkan untuk mempersiapkan kemerdekaan yang ternyata sudah terjadi

reorientasi pandangan dan maksud pembentukan awalnya

Namun ternyata langkah-langkah yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia yang pada

awalnya untuk memikat lebih bangsa Indonesia tidak berdampak positif terhadap keadaan

Jepang dalam Perang Dunia II dimana posisi Jepang ternyata semakin terjepit

Kondisi ini diperkuat dengan dijatuhkannya dua bom atom di Nagasaki dan Hiroshima

oleh Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 tentunya dipilih dua kota itu dilatar belakangi

oleh factor strategis militer Dan ternyata ini mengakibatkan Jepang pada tanggal 14 Agustus

1945 Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu

Dari sinilah kita benar-benar diuji kebangsaan kita Golongan pemuda yang sejak awal

kedatangan Jepang menolak kedatangan Jepang setelah mendengar bahwa Jepang sudah

menyatakanm menyerah mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekan

Sikap ini diambil tentunya dengan alasan tertentu dan ingin segera memanfaatkannya karena

kondisi Indonesia pada waktu itu berada dalam kondisi vacuum of power artinya Indonesia

sedang berada dalam kekosongan kekuasaan yang ditandai dengan menyerahnya Jepang kepada

Sekutu Sekutu sendiri belum dating ke Indonesia untuk menggantikan Jepang disisi lain

Indonesia belum menyatakan merdeka

Namun ternyata desakan golongan muda kepada golongan tua tidak berhasil untuk segera

melaksanakan proklamasi kemerdekaan golongan muda dengan alasan tertentu dan golongan tua

dengan alasan tertentu pula menolak keinginan golongan muda Tetapi pada dasarnya antara

golongan muda dan tua mereka semua ingin segera melaksanakan proklamasi perbedaan hanya

terjadi kapan sebenarnya kita akan segera memproklamasikan ini yang terjadi pada tanggal 15

Agustus 1945

Karena desakannya tidak diterima pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda

mengasingkan golongan tua ke Rengasdengklok peristiwa inilah yang terkenal dan disebut

Sydjspd 2008-09

dengan Peristiwa Rengasdengklok Latar belakang terjadinya peristiwa ini dilatar belakangi oleh

adanya perbedaan visi antara golongan muda dan tua mengenai proklamasi kemerdekaan

golongan muda menghendaki kemerdekaan secepatnya dilaksanakan karena kondisinya

menentukan tetapi golongan tua mempunyai pandangan lain bahwa proklamasi akan dibicarakan

dulu dengan PPKI [dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 pengganti BPUPKI]

Pertimbangan golongan tua yang demikian memberikan pemahaman kepada golongan

muda bahwa proklamasi kemerdekaan yang menurut golongan tua akan dikompromikan dulu

dengan PPKI kemerdekaan seolah-olah merupakan hasilpemberian Jepang karena

keberangkatan pembentukannya BPUPKI hasil bikinan Jepang untuk kepentingan propaganda

Jepang

Selain terjadinya perbedaan pandangan tersebut tujuan golongan muda membawa

golongan tua adalah untuk menjauhkan golongan tua dari pengaruh atau intimidasi pihak Jepang

juga tetap mendesak golongan tua untuk tetap secepatnya memproklamasikan kemerdekaan

berkenaan dengan prosesi kemerdekaan Indonesia

Dengan mengedepankan rasa kebangsaan dan persatuan dan dengan tidak bermaksud

merendahkan peran personal yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok akhirnya dicapai

kata sepakat antara golongan muda dan golongan tua mengenai proklamasi kemerdekaan yang

menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan besok hari tanggal 17 Agustus

1945 di Jakarta

B Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Berdasarkan kesepakatan inilah kemudian golongan tua dan golongan muda kemudian

kembali ke Jakarta untuk merumuskanmempersiapkan proklamasi kemerdekaan dan atas

pertimbangan faktor keamanan atas saran dari beberapa tokoh akhirnya perumusan naskah

proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jalan Imam Bonjol No 1 yang merupakan rumah dinas

kediaman Laksamana Muda Maeda Tentu Maeda memberikan rumahnya untuk tempat

perumusan proklamasi kemerdekaan sangat beresiko dan Maeda siap dengan resiko yang

dihadapinya

Mereka terbagi menjadi dua kelompok kelompok pertama yang terdiri dari golongan

muda dan tua ada yang berada di ruang depan satu kelompok lagi yang terdiri dari Ir Soekarno

Drs Muhamad Hatta dan Achmad Soebardjo berada diruang makan mereka bertiga inilah yang

terlibat langsung dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan

Sydjspd 2008-09

Naskah proklamasi kemerdekaan yang terdiri dari dua alinea ini merupakan hasil konsep

dari dua orang yaitu Achmad Soebardjo dan Muhamad Hatta sedangkan peran Soekarno sebagai

penulis konsepidegagasan dari dua orang tersebut tetapi dilain sumber dikatakan bahwa benar

alinea pertama dari pemikiran A Soebardjo sedangkan alinea kedua adalah hasil pemikiran dari

Soekarno yang kemudian kedua alinea tersebut ditulis seperti yang sekarang merupakan hasil

dari Muhamad Hatta Alinea pertama yang awalnya berbunyi ldquokami rakyat Indonesia dengan ini

menyatakan kemerdekaan kamirdquo dari Achmad Soebardjo kemudian diubahnya pula menjadi

ldquokami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia alinea kedua [dalam

satu sumber lain hasil Soekarno] yang berbunyi ldquohal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan

dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara secepat-cepatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnyardquo Kedua alinea tersebut kemudian oleh Muhamad Hatta [dalam satu sumber

lain oleh Soekarno] digabungkan dan ditulis seperti yang kita kenal sekarang ini seperti

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan

Indonresia

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll deselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja

Djakarta 17-8-lsquo05

Wakil2 bangsa Indonesia

Sydjspd 2008-09

Naskah yang sudah mereka rumuskan bertiga ini kemudian dibawa keruang depan saat

golongan muda dan tua lainnya berkumpul kemudian dibacakan oleh Soekarno Setelah

dibacakan salah satu golongan muda Soekarni menyampaikan sarannya agar naskah proklamasi

yang sudah selesai itu dirubah Berdasarkan atas saran tersebut kemudian Soekarno memberikan

naskah proklamasi tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang Naskah Proklamasi tulisan

tangan [menurut Soekarno atau Muhamad Hatta] disebut naskah proklamasi konsep dan naskah

proklamasi yang di ketik Sayuti Melik disebut naskah proklamasi otentik menjadi

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara

saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja

Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen lsquo05

Atas nama Bangsa Indonesia

SoekarnoHatta

Kalau kita amati antara naskah proklamasi konsep dan otentik ternyata ada beberapa hal

yang berbeda dan ini tentunya disadari sebgai satu bentuk kepercayaan dari mereka yang hadir

pada waktu itu

Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi kemudian mereka semua kembali

kerumah masing-masing dengan catatan bahwa proklamasi akan dibacakan dilapangan Ikada

tetapi karena disadari bahwa semua titik didaerah Jakarta sudah diawasi dengan ketat oleh

Jepang kemudian proklamasi dialihkan ke rumah Soekarno jalan pegangsaan timur no 56

Pagi harinya tepat jam 10 hari jumrsquoat tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur no

56 Ir Soekarno membacakan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh golongan

muda dan golongan tua serta segenap rakyat yang ada disekitarnya Sejak itulah Bangsa

Indonesia yang selama ini merupakan bangsa yang terjajah sekarang menjadi sebuah Negara

yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa lainnya

Proklamasi kemerdekan yang dibacakan pada waktu itu ternyata berbeda dengan naskah

yang otentik maupun dengan naskah proklamasi konsep

Tetapi kita harus ingat bahwa negara merdeka tidak hanya ditandai dengan pembacaan

proklamsi kemerdekaan saja tetapi ada factor yang lain atau syarat-syarat yang lain Makanya

Sydjspd 2008-09

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 3: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

3 Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab

4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Masih dalam sidang pertama Ir Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan

pidatonya juga sama perumusan azas-azas dasar negara yang sistematiknya sebagai berikut

1 Kebangsaan Indonesia

2 Internasionalisme atau Perikemanuasiaan

3 Mufakat atau Demokrasi

4 Kesejahteraan social

5 Ketuhanan yang berkebudayaan

Lima azas yang disampaikan oleh Soekarno tersebut beliau menyebutnya dengan

Pancasila meramu sosio nasionalisme sosio demokrasi dan ketuhanan disebut Trisila dan

diperas lagi menjadi ekasila yaitu gotong royong

Kalau kita analisa antara rumusan Pancasila menurut Mr Muhamad Yamin dengan

rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 banyak sekali persamaannya

tetapi kalau kita membandingkan rumusan Pancasila menurut Ir Soekarno dengan rumuan

Pancasila dalam UUD 1945 sangat bertolak belakang

Pada tanggal 22 Juni 1945 dalm usulan landasan koinstitusional yang nantinya

disebut dengan UUD 1945 Panitia sembilan BPUPKI berhasil merumuskan Piagam Jakarta

yang merupakan cikal bakal UUD 1945 yang didalamnya terdapat juga rumusan Pancasila

sebagai berikut

1 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya

2 Kemanusiaan yang adil dan beradab

3 Persatuan Indonesia

4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan

5 Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Sydjspd 2008-09

Rumusan Piagam Jakarta ini yang didalamnya terdapat rumusan Pancasila diterima

BPUPKI pada tanggal 14-16 Juli 1945 yang kalau kita runtut secara kronologis sejarah rumusan

sistemetik lima azas dimulai tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945 22 Juni 1945 14 Juli 1945 dan

ini bukan merupakan rumusan yang final karena masih bersifat usulan perseorangan kecuali

usulan Piagam Jakarta

Itulah awal singkat sejarah perumusan azas dan landasan konstitusional yang terjadi pada

masa Indonesia dikuasai oleh Jepang yang pada awalnya merupakan langkah yang dilakukan

Jepang untuk lebih memikat bangsa Indonesia yang ternyata oleh bangsa Indonesia kesempatan

ini benar-benar dimanfaatkan untuk mempersiapkan kemerdekaan yang ternyata sudah terjadi

reorientasi pandangan dan maksud pembentukan awalnya

Namun ternyata langkah-langkah yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia yang pada

awalnya untuk memikat lebih bangsa Indonesia tidak berdampak positif terhadap keadaan

Jepang dalam Perang Dunia II dimana posisi Jepang ternyata semakin terjepit

Kondisi ini diperkuat dengan dijatuhkannya dua bom atom di Nagasaki dan Hiroshima

oleh Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 tentunya dipilih dua kota itu dilatar belakangi

oleh factor strategis militer Dan ternyata ini mengakibatkan Jepang pada tanggal 14 Agustus

1945 Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu

Dari sinilah kita benar-benar diuji kebangsaan kita Golongan pemuda yang sejak awal

kedatangan Jepang menolak kedatangan Jepang setelah mendengar bahwa Jepang sudah

menyatakanm menyerah mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekan

Sikap ini diambil tentunya dengan alasan tertentu dan ingin segera memanfaatkannya karena

kondisi Indonesia pada waktu itu berada dalam kondisi vacuum of power artinya Indonesia

sedang berada dalam kekosongan kekuasaan yang ditandai dengan menyerahnya Jepang kepada

Sekutu Sekutu sendiri belum dating ke Indonesia untuk menggantikan Jepang disisi lain

Indonesia belum menyatakan merdeka

Namun ternyata desakan golongan muda kepada golongan tua tidak berhasil untuk segera

melaksanakan proklamasi kemerdekaan golongan muda dengan alasan tertentu dan golongan tua

dengan alasan tertentu pula menolak keinginan golongan muda Tetapi pada dasarnya antara

golongan muda dan tua mereka semua ingin segera melaksanakan proklamasi perbedaan hanya

terjadi kapan sebenarnya kita akan segera memproklamasikan ini yang terjadi pada tanggal 15

Agustus 1945

Karena desakannya tidak diterima pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda

mengasingkan golongan tua ke Rengasdengklok peristiwa inilah yang terkenal dan disebut

Sydjspd 2008-09

dengan Peristiwa Rengasdengklok Latar belakang terjadinya peristiwa ini dilatar belakangi oleh

adanya perbedaan visi antara golongan muda dan tua mengenai proklamasi kemerdekaan

golongan muda menghendaki kemerdekaan secepatnya dilaksanakan karena kondisinya

menentukan tetapi golongan tua mempunyai pandangan lain bahwa proklamasi akan dibicarakan

dulu dengan PPKI [dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 pengganti BPUPKI]

Pertimbangan golongan tua yang demikian memberikan pemahaman kepada golongan

muda bahwa proklamasi kemerdekaan yang menurut golongan tua akan dikompromikan dulu

dengan PPKI kemerdekaan seolah-olah merupakan hasilpemberian Jepang karena

keberangkatan pembentukannya BPUPKI hasil bikinan Jepang untuk kepentingan propaganda

Jepang

Selain terjadinya perbedaan pandangan tersebut tujuan golongan muda membawa

golongan tua adalah untuk menjauhkan golongan tua dari pengaruh atau intimidasi pihak Jepang

juga tetap mendesak golongan tua untuk tetap secepatnya memproklamasikan kemerdekaan

berkenaan dengan prosesi kemerdekaan Indonesia

Dengan mengedepankan rasa kebangsaan dan persatuan dan dengan tidak bermaksud

merendahkan peran personal yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok akhirnya dicapai

kata sepakat antara golongan muda dan golongan tua mengenai proklamasi kemerdekaan yang

menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan besok hari tanggal 17 Agustus

1945 di Jakarta

B Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Berdasarkan kesepakatan inilah kemudian golongan tua dan golongan muda kemudian

kembali ke Jakarta untuk merumuskanmempersiapkan proklamasi kemerdekaan dan atas

pertimbangan faktor keamanan atas saran dari beberapa tokoh akhirnya perumusan naskah

proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jalan Imam Bonjol No 1 yang merupakan rumah dinas

kediaman Laksamana Muda Maeda Tentu Maeda memberikan rumahnya untuk tempat

perumusan proklamasi kemerdekaan sangat beresiko dan Maeda siap dengan resiko yang

dihadapinya

Mereka terbagi menjadi dua kelompok kelompok pertama yang terdiri dari golongan

muda dan tua ada yang berada di ruang depan satu kelompok lagi yang terdiri dari Ir Soekarno

Drs Muhamad Hatta dan Achmad Soebardjo berada diruang makan mereka bertiga inilah yang

terlibat langsung dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan

Sydjspd 2008-09

Naskah proklamasi kemerdekaan yang terdiri dari dua alinea ini merupakan hasil konsep

dari dua orang yaitu Achmad Soebardjo dan Muhamad Hatta sedangkan peran Soekarno sebagai

penulis konsepidegagasan dari dua orang tersebut tetapi dilain sumber dikatakan bahwa benar

alinea pertama dari pemikiran A Soebardjo sedangkan alinea kedua adalah hasil pemikiran dari

Soekarno yang kemudian kedua alinea tersebut ditulis seperti yang sekarang merupakan hasil

dari Muhamad Hatta Alinea pertama yang awalnya berbunyi ldquokami rakyat Indonesia dengan ini

menyatakan kemerdekaan kamirdquo dari Achmad Soebardjo kemudian diubahnya pula menjadi

ldquokami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia alinea kedua [dalam

satu sumber lain hasil Soekarno] yang berbunyi ldquohal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan

dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara secepat-cepatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnyardquo Kedua alinea tersebut kemudian oleh Muhamad Hatta [dalam satu sumber

lain oleh Soekarno] digabungkan dan ditulis seperti yang kita kenal sekarang ini seperti

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan

Indonresia

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll deselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja

Djakarta 17-8-lsquo05

Wakil2 bangsa Indonesia

Sydjspd 2008-09

Naskah yang sudah mereka rumuskan bertiga ini kemudian dibawa keruang depan saat

golongan muda dan tua lainnya berkumpul kemudian dibacakan oleh Soekarno Setelah

dibacakan salah satu golongan muda Soekarni menyampaikan sarannya agar naskah proklamasi

yang sudah selesai itu dirubah Berdasarkan atas saran tersebut kemudian Soekarno memberikan

naskah proklamasi tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang Naskah Proklamasi tulisan

tangan [menurut Soekarno atau Muhamad Hatta] disebut naskah proklamasi konsep dan naskah

proklamasi yang di ketik Sayuti Melik disebut naskah proklamasi otentik menjadi

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara

saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja

Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen lsquo05

Atas nama Bangsa Indonesia

SoekarnoHatta

Kalau kita amati antara naskah proklamasi konsep dan otentik ternyata ada beberapa hal

yang berbeda dan ini tentunya disadari sebgai satu bentuk kepercayaan dari mereka yang hadir

pada waktu itu

Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi kemudian mereka semua kembali

kerumah masing-masing dengan catatan bahwa proklamasi akan dibacakan dilapangan Ikada

tetapi karena disadari bahwa semua titik didaerah Jakarta sudah diawasi dengan ketat oleh

Jepang kemudian proklamasi dialihkan ke rumah Soekarno jalan pegangsaan timur no 56

Pagi harinya tepat jam 10 hari jumrsquoat tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur no

56 Ir Soekarno membacakan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh golongan

muda dan golongan tua serta segenap rakyat yang ada disekitarnya Sejak itulah Bangsa

Indonesia yang selama ini merupakan bangsa yang terjajah sekarang menjadi sebuah Negara

yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa lainnya

Proklamasi kemerdekan yang dibacakan pada waktu itu ternyata berbeda dengan naskah

yang otentik maupun dengan naskah proklamasi konsep

Tetapi kita harus ingat bahwa negara merdeka tidak hanya ditandai dengan pembacaan

proklamsi kemerdekaan saja tetapi ada factor yang lain atau syarat-syarat yang lain Makanya

Sydjspd 2008-09

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 4: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Rumusan Piagam Jakarta ini yang didalamnya terdapat rumusan Pancasila diterima

BPUPKI pada tanggal 14-16 Juli 1945 yang kalau kita runtut secara kronologis sejarah rumusan

sistemetik lima azas dimulai tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945 22 Juni 1945 14 Juli 1945 dan

ini bukan merupakan rumusan yang final karena masih bersifat usulan perseorangan kecuali

usulan Piagam Jakarta

Itulah awal singkat sejarah perumusan azas dan landasan konstitusional yang terjadi pada

masa Indonesia dikuasai oleh Jepang yang pada awalnya merupakan langkah yang dilakukan

Jepang untuk lebih memikat bangsa Indonesia yang ternyata oleh bangsa Indonesia kesempatan

ini benar-benar dimanfaatkan untuk mempersiapkan kemerdekaan yang ternyata sudah terjadi

reorientasi pandangan dan maksud pembentukan awalnya

Namun ternyata langkah-langkah yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia yang pada

awalnya untuk memikat lebih bangsa Indonesia tidak berdampak positif terhadap keadaan

Jepang dalam Perang Dunia II dimana posisi Jepang ternyata semakin terjepit

Kondisi ini diperkuat dengan dijatuhkannya dua bom atom di Nagasaki dan Hiroshima

oleh Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 tentunya dipilih dua kota itu dilatar belakangi

oleh factor strategis militer Dan ternyata ini mengakibatkan Jepang pada tanggal 14 Agustus

1945 Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu

Dari sinilah kita benar-benar diuji kebangsaan kita Golongan pemuda yang sejak awal

kedatangan Jepang menolak kedatangan Jepang setelah mendengar bahwa Jepang sudah

menyatakanm menyerah mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekan

Sikap ini diambil tentunya dengan alasan tertentu dan ingin segera memanfaatkannya karena

kondisi Indonesia pada waktu itu berada dalam kondisi vacuum of power artinya Indonesia

sedang berada dalam kekosongan kekuasaan yang ditandai dengan menyerahnya Jepang kepada

Sekutu Sekutu sendiri belum dating ke Indonesia untuk menggantikan Jepang disisi lain

Indonesia belum menyatakan merdeka

Namun ternyata desakan golongan muda kepada golongan tua tidak berhasil untuk segera

melaksanakan proklamasi kemerdekaan golongan muda dengan alasan tertentu dan golongan tua

dengan alasan tertentu pula menolak keinginan golongan muda Tetapi pada dasarnya antara

golongan muda dan tua mereka semua ingin segera melaksanakan proklamasi perbedaan hanya

terjadi kapan sebenarnya kita akan segera memproklamasikan ini yang terjadi pada tanggal 15

Agustus 1945

Karena desakannya tidak diterima pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda

mengasingkan golongan tua ke Rengasdengklok peristiwa inilah yang terkenal dan disebut

Sydjspd 2008-09

dengan Peristiwa Rengasdengklok Latar belakang terjadinya peristiwa ini dilatar belakangi oleh

adanya perbedaan visi antara golongan muda dan tua mengenai proklamasi kemerdekaan

golongan muda menghendaki kemerdekaan secepatnya dilaksanakan karena kondisinya

menentukan tetapi golongan tua mempunyai pandangan lain bahwa proklamasi akan dibicarakan

dulu dengan PPKI [dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 pengganti BPUPKI]

Pertimbangan golongan tua yang demikian memberikan pemahaman kepada golongan

muda bahwa proklamasi kemerdekaan yang menurut golongan tua akan dikompromikan dulu

dengan PPKI kemerdekaan seolah-olah merupakan hasilpemberian Jepang karena

keberangkatan pembentukannya BPUPKI hasil bikinan Jepang untuk kepentingan propaganda

Jepang

Selain terjadinya perbedaan pandangan tersebut tujuan golongan muda membawa

golongan tua adalah untuk menjauhkan golongan tua dari pengaruh atau intimidasi pihak Jepang

juga tetap mendesak golongan tua untuk tetap secepatnya memproklamasikan kemerdekaan

berkenaan dengan prosesi kemerdekaan Indonesia

Dengan mengedepankan rasa kebangsaan dan persatuan dan dengan tidak bermaksud

merendahkan peran personal yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok akhirnya dicapai

kata sepakat antara golongan muda dan golongan tua mengenai proklamasi kemerdekaan yang

menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan besok hari tanggal 17 Agustus

1945 di Jakarta

B Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Berdasarkan kesepakatan inilah kemudian golongan tua dan golongan muda kemudian

kembali ke Jakarta untuk merumuskanmempersiapkan proklamasi kemerdekaan dan atas

pertimbangan faktor keamanan atas saran dari beberapa tokoh akhirnya perumusan naskah

proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jalan Imam Bonjol No 1 yang merupakan rumah dinas

kediaman Laksamana Muda Maeda Tentu Maeda memberikan rumahnya untuk tempat

perumusan proklamasi kemerdekaan sangat beresiko dan Maeda siap dengan resiko yang

dihadapinya

Mereka terbagi menjadi dua kelompok kelompok pertama yang terdiri dari golongan

muda dan tua ada yang berada di ruang depan satu kelompok lagi yang terdiri dari Ir Soekarno

Drs Muhamad Hatta dan Achmad Soebardjo berada diruang makan mereka bertiga inilah yang

terlibat langsung dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan

Sydjspd 2008-09

Naskah proklamasi kemerdekaan yang terdiri dari dua alinea ini merupakan hasil konsep

dari dua orang yaitu Achmad Soebardjo dan Muhamad Hatta sedangkan peran Soekarno sebagai

penulis konsepidegagasan dari dua orang tersebut tetapi dilain sumber dikatakan bahwa benar

alinea pertama dari pemikiran A Soebardjo sedangkan alinea kedua adalah hasil pemikiran dari

Soekarno yang kemudian kedua alinea tersebut ditulis seperti yang sekarang merupakan hasil

dari Muhamad Hatta Alinea pertama yang awalnya berbunyi ldquokami rakyat Indonesia dengan ini

menyatakan kemerdekaan kamirdquo dari Achmad Soebardjo kemudian diubahnya pula menjadi

ldquokami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia alinea kedua [dalam

satu sumber lain hasil Soekarno] yang berbunyi ldquohal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan

dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara secepat-cepatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnyardquo Kedua alinea tersebut kemudian oleh Muhamad Hatta [dalam satu sumber

lain oleh Soekarno] digabungkan dan ditulis seperti yang kita kenal sekarang ini seperti

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan

Indonresia

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll deselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja

Djakarta 17-8-lsquo05

Wakil2 bangsa Indonesia

Sydjspd 2008-09

Naskah yang sudah mereka rumuskan bertiga ini kemudian dibawa keruang depan saat

golongan muda dan tua lainnya berkumpul kemudian dibacakan oleh Soekarno Setelah

dibacakan salah satu golongan muda Soekarni menyampaikan sarannya agar naskah proklamasi

yang sudah selesai itu dirubah Berdasarkan atas saran tersebut kemudian Soekarno memberikan

naskah proklamasi tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang Naskah Proklamasi tulisan

tangan [menurut Soekarno atau Muhamad Hatta] disebut naskah proklamasi konsep dan naskah

proklamasi yang di ketik Sayuti Melik disebut naskah proklamasi otentik menjadi

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara

saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja

Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen lsquo05

Atas nama Bangsa Indonesia

SoekarnoHatta

Kalau kita amati antara naskah proklamasi konsep dan otentik ternyata ada beberapa hal

yang berbeda dan ini tentunya disadari sebgai satu bentuk kepercayaan dari mereka yang hadir

pada waktu itu

Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi kemudian mereka semua kembali

kerumah masing-masing dengan catatan bahwa proklamasi akan dibacakan dilapangan Ikada

tetapi karena disadari bahwa semua titik didaerah Jakarta sudah diawasi dengan ketat oleh

Jepang kemudian proklamasi dialihkan ke rumah Soekarno jalan pegangsaan timur no 56

Pagi harinya tepat jam 10 hari jumrsquoat tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur no

56 Ir Soekarno membacakan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh golongan

muda dan golongan tua serta segenap rakyat yang ada disekitarnya Sejak itulah Bangsa

Indonesia yang selama ini merupakan bangsa yang terjajah sekarang menjadi sebuah Negara

yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa lainnya

Proklamasi kemerdekan yang dibacakan pada waktu itu ternyata berbeda dengan naskah

yang otentik maupun dengan naskah proklamasi konsep

Tetapi kita harus ingat bahwa negara merdeka tidak hanya ditandai dengan pembacaan

proklamsi kemerdekaan saja tetapi ada factor yang lain atau syarat-syarat yang lain Makanya

Sydjspd 2008-09

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 5: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

dengan Peristiwa Rengasdengklok Latar belakang terjadinya peristiwa ini dilatar belakangi oleh

adanya perbedaan visi antara golongan muda dan tua mengenai proklamasi kemerdekaan

golongan muda menghendaki kemerdekaan secepatnya dilaksanakan karena kondisinya

menentukan tetapi golongan tua mempunyai pandangan lain bahwa proklamasi akan dibicarakan

dulu dengan PPKI [dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 pengganti BPUPKI]

Pertimbangan golongan tua yang demikian memberikan pemahaman kepada golongan

muda bahwa proklamasi kemerdekaan yang menurut golongan tua akan dikompromikan dulu

dengan PPKI kemerdekaan seolah-olah merupakan hasilpemberian Jepang karena

keberangkatan pembentukannya BPUPKI hasil bikinan Jepang untuk kepentingan propaganda

Jepang

Selain terjadinya perbedaan pandangan tersebut tujuan golongan muda membawa

golongan tua adalah untuk menjauhkan golongan tua dari pengaruh atau intimidasi pihak Jepang

juga tetap mendesak golongan tua untuk tetap secepatnya memproklamasikan kemerdekaan

berkenaan dengan prosesi kemerdekaan Indonesia

Dengan mengedepankan rasa kebangsaan dan persatuan dan dengan tidak bermaksud

merendahkan peran personal yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok akhirnya dicapai

kata sepakat antara golongan muda dan golongan tua mengenai proklamasi kemerdekaan yang

menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan besok hari tanggal 17 Agustus

1945 di Jakarta

B Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Berdasarkan kesepakatan inilah kemudian golongan tua dan golongan muda kemudian

kembali ke Jakarta untuk merumuskanmempersiapkan proklamasi kemerdekaan dan atas

pertimbangan faktor keamanan atas saran dari beberapa tokoh akhirnya perumusan naskah

proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jalan Imam Bonjol No 1 yang merupakan rumah dinas

kediaman Laksamana Muda Maeda Tentu Maeda memberikan rumahnya untuk tempat

perumusan proklamasi kemerdekaan sangat beresiko dan Maeda siap dengan resiko yang

dihadapinya

Mereka terbagi menjadi dua kelompok kelompok pertama yang terdiri dari golongan

muda dan tua ada yang berada di ruang depan satu kelompok lagi yang terdiri dari Ir Soekarno

Drs Muhamad Hatta dan Achmad Soebardjo berada diruang makan mereka bertiga inilah yang

terlibat langsung dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan

Sydjspd 2008-09

Naskah proklamasi kemerdekaan yang terdiri dari dua alinea ini merupakan hasil konsep

dari dua orang yaitu Achmad Soebardjo dan Muhamad Hatta sedangkan peran Soekarno sebagai

penulis konsepidegagasan dari dua orang tersebut tetapi dilain sumber dikatakan bahwa benar

alinea pertama dari pemikiran A Soebardjo sedangkan alinea kedua adalah hasil pemikiran dari

Soekarno yang kemudian kedua alinea tersebut ditulis seperti yang sekarang merupakan hasil

dari Muhamad Hatta Alinea pertama yang awalnya berbunyi ldquokami rakyat Indonesia dengan ini

menyatakan kemerdekaan kamirdquo dari Achmad Soebardjo kemudian diubahnya pula menjadi

ldquokami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia alinea kedua [dalam

satu sumber lain hasil Soekarno] yang berbunyi ldquohal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan

dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara secepat-cepatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnyardquo Kedua alinea tersebut kemudian oleh Muhamad Hatta [dalam satu sumber

lain oleh Soekarno] digabungkan dan ditulis seperti yang kita kenal sekarang ini seperti

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan

Indonresia

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll deselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja

Djakarta 17-8-lsquo05

Wakil2 bangsa Indonesia

Sydjspd 2008-09

Naskah yang sudah mereka rumuskan bertiga ini kemudian dibawa keruang depan saat

golongan muda dan tua lainnya berkumpul kemudian dibacakan oleh Soekarno Setelah

dibacakan salah satu golongan muda Soekarni menyampaikan sarannya agar naskah proklamasi

yang sudah selesai itu dirubah Berdasarkan atas saran tersebut kemudian Soekarno memberikan

naskah proklamasi tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang Naskah Proklamasi tulisan

tangan [menurut Soekarno atau Muhamad Hatta] disebut naskah proklamasi konsep dan naskah

proklamasi yang di ketik Sayuti Melik disebut naskah proklamasi otentik menjadi

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara

saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja

Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen lsquo05

Atas nama Bangsa Indonesia

SoekarnoHatta

Kalau kita amati antara naskah proklamasi konsep dan otentik ternyata ada beberapa hal

yang berbeda dan ini tentunya disadari sebgai satu bentuk kepercayaan dari mereka yang hadir

pada waktu itu

Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi kemudian mereka semua kembali

kerumah masing-masing dengan catatan bahwa proklamasi akan dibacakan dilapangan Ikada

tetapi karena disadari bahwa semua titik didaerah Jakarta sudah diawasi dengan ketat oleh

Jepang kemudian proklamasi dialihkan ke rumah Soekarno jalan pegangsaan timur no 56

Pagi harinya tepat jam 10 hari jumrsquoat tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur no

56 Ir Soekarno membacakan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh golongan

muda dan golongan tua serta segenap rakyat yang ada disekitarnya Sejak itulah Bangsa

Indonesia yang selama ini merupakan bangsa yang terjajah sekarang menjadi sebuah Negara

yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa lainnya

Proklamasi kemerdekan yang dibacakan pada waktu itu ternyata berbeda dengan naskah

yang otentik maupun dengan naskah proklamasi konsep

Tetapi kita harus ingat bahwa negara merdeka tidak hanya ditandai dengan pembacaan

proklamsi kemerdekaan saja tetapi ada factor yang lain atau syarat-syarat yang lain Makanya

Sydjspd 2008-09

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 6: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Naskah proklamasi kemerdekaan yang terdiri dari dua alinea ini merupakan hasil konsep

dari dua orang yaitu Achmad Soebardjo dan Muhamad Hatta sedangkan peran Soekarno sebagai

penulis konsepidegagasan dari dua orang tersebut tetapi dilain sumber dikatakan bahwa benar

alinea pertama dari pemikiran A Soebardjo sedangkan alinea kedua adalah hasil pemikiran dari

Soekarno yang kemudian kedua alinea tersebut ditulis seperti yang sekarang merupakan hasil

dari Muhamad Hatta Alinea pertama yang awalnya berbunyi ldquokami rakyat Indonesia dengan ini

menyatakan kemerdekaan kamirdquo dari Achmad Soebardjo kemudian diubahnya pula menjadi

ldquokami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia alinea kedua [dalam

satu sumber lain hasil Soekarno] yang berbunyi ldquohal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan

dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara secepat-cepatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnyardquo Kedua alinea tersebut kemudian oleh Muhamad Hatta [dalam satu sumber

lain oleh Soekarno] digabungkan dan ditulis seperti yang kita kenal sekarang ini seperti

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan

Indonresia

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll deselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja

Djakarta 17-8-lsquo05

Wakil2 bangsa Indonesia

Sydjspd 2008-09

Naskah yang sudah mereka rumuskan bertiga ini kemudian dibawa keruang depan saat

golongan muda dan tua lainnya berkumpul kemudian dibacakan oleh Soekarno Setelah

dibacakan salah satu golongan muda Soekarni menyampaikan sarannya agar naskah proklamasi

yang sudah selesai itu dirubah Berdasarkan atas saran tersebut kemudian Soekarno memberikan

naskah proklamasi tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang Naskah Proklamasi tulisan

tangan [menurut Soekarno atau Muhamad Hatta] disebut naskah proklamasi konsep dan naskah

proklamasi yang di ketik Sayuti Melik disebut naskah proklamasi otentik menjadi

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara

saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja

Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen lsquo05

Atas nama Bangsa Indonesia

SoekarnoHatta

Kalau kita amati antara naskah proklamasi konsep dan otentik ternyata ada beberapa hal

yang berbeda dan ini tentunya disadari sebgai satu bentuk kepercayaan dari mereka yang hadir

pada waktu itu

Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi kemudian mereka semua kembali

kerumah masing-masing dengan catatan bahwa proklamasi akan dibacakan dilapangan Ikada

tetapi karena disadari bahwa semua titik didaerah Jakarta sudah diawasi dengan ketat oleh

Jepang kemudian proklamasi dialihkan ke rumah Soekarno jalan pegangsaan timur no 56

Pagi harinya tepat jam 10 hari jumrsquoat tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur no

56 Ir Soekarno membacakan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh golongan

muda dan golongan tua serta segenap rakyat yang ada disekitarnya Sejak itulah Bangsa

Indonesia yang selama ini merupakan bangsa yang terjajah sekarang menjadi sebuah Negara

yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa lainnya

Proklamasi kemerdekan yang dibacakan pada waktu itu ternyata berbeda dengan naskah

yang otentik maupun dengan naskah proklamasi konsep

Tetapi kita harus ingat bahwa negara merdeka tidak hanya ditandai dengan pembacaan

proklamsi kemerdekaan saja tetapi ada factor yang lain atau syarat-syarat yang lain Makanya

Sydjspd 2008-09

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 7: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Naskah yang sudah mereka rumuskan bertiga ini kemudian dibawa keruang depan saat

golongan muda dan tua lainnya berkumpul kemudian dibacakan oleh Soekarno Setelah

dibacakan salah satu golongan muda Soekarni menyampaikan sarannya agar naskah proklamasi

yang sudah selesai itu dirubah Berdasarkan atas saran tersebut kemudian Soekarno memberikan

naskah proklamasi tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang Naskah Proklamasi tulisan

tangan [menurut Soekarno atau Muhamad Hatta] disebut naskah proklamasi konsep dan naskah

proklamasi yang di ketik Sayuti Melik disebut naskah proklamasi otentik menjadi

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara

saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja

Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen lsquo05

Atas nama Bangsa Indonesia

SoekarnoHatta

Kalau kita amati antara naskah proklamasi konsep dan otentik ternyata ada beberapa hal

yang berbeda dan ini tentunya disadari sebgai satu bentuk kepercayaan dari mereka yang hadir

pada waktu itu

Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi kemudian mereka semua kembali

kerumah masing-masing dengan catatan bahwa proklamasi akan dibacakan dilapangan Ikada

tetapi karena disadari bahwa semua titik didaerah Jakarta sudah diawasi dengan ketat oleh

Jepang kemudian proklamasi dialihkan ke rumah Soekarno jalan pegangsaan timur no 56

Pagi harinya tepat jam 10 hari jumrsquoat tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur no

56 Ir Soekarno membacakan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia yang dihadiri oleh golongan

muda dan golongan tua serta segenap rakyat yang ada disekitarnya Sejak itulah Bangsa

Indonesia yang selama ini merupakan bangsa yang terjajah sekarang menjadi sebuah Negara

yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa lainnya

Proklamasi kemerdekan yang dibacakan pada waktu itu ternyata berbeda dengan naskah

yang otentik maupun dengan naskah proklamasi konsep

Tetapi kita harus ingat bahwa negara merdeka tidak hanya ditandai dengan pembacaan

proklamsi kemerdekaan saja tetapi ada factor yang lain atau syarat-syarat yang lain Makanya

Sydjspd 2008-09

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 8: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

dalam rangka untuk melengkapi syarat yang lain tersebut maka diadakan beberapa sidang Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sidang yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 membahas beberapa hal seperti

1 Berhasil menetapkan Piagam Jakarta menjadi landasan Konstitusional UUD 1945

dengan diadakan beberapa perubahan

2 Berhasil menetapkan presiden dan wakil presiden secara aklamasi yaitu Ir

Soekano dan M Hatta sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama

3 Akan di bentuk satu badan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

wewenangya dan tugasnya seperti DPRMPR

Karena permasalahan belum selesai agenda sidang PPKI kemudian diteruskan pada

besok harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 yang berhasil menetapkan beberapa keputusan

seperti

1 Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 profinsi

2 Membentuk 12 departemen

3 Membentuk 4 menteri negara

4 Membentuk 4 pejabat negara

Sedangkan mengenai pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat [KNIP] yang

merupakan agenda sidang pertama baru dapat direalisasaikan pada sidang ketiga tanggal 22

Agustus 1945 yang keanggotaannya baru diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan

susunan sebagai berikut

1 Ketua MrKasman Singodimejo

2 Wakil ketua I Sutarjo Kartohadikusumo

3 Wakil ketua II JLatuharhary

4 Wakil ketua III Adam Malik

5 Anggota 137 orang

Demikianlah peristiwa detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan dengan tidak

bermaksud merendahkan peran-peran personal tertentu mudah-mudahan dengan kebersamaan

dan persatuan walaupun masih ada yang perlu menggali dan mencari sumber baru untuk

menghilangkan dualisme informasi sekitar proklamasi kemerdekaan negara kita yang didirikan

Sydjspd 2008-09

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 9: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

tetap bertahan abadi untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-

cita UUD 1945 dan proklamasi itu sendiri tercapai Amin

C Usaha-Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjalanan sejarah panjang Indonesia tidak dapat dihentikan dengan telah dicapainya

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Karena hasil perjuangan bangsa ini harus

dipertahankan dan di isi dengan pembangunan sesuai dengan cita-cita proklamasi itu sendiri

Namun ini tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena setelah proklamasi kemerdekaan kita

dihadapkan dengan adanya usaha pihak Sekutu [Belanda] untuk kembali menguasai Indonesia

tentunya kita tidak menghendaki ini terjadi

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan kita melakukannya dengan dua cara cara

tersebut adalah dengan cara diplomasi dan cara militer Cara diplomasi ditempuh dengan jalur

komunikasi dan dilalog baik dilaksanakan dua pihak maupun dengan melibatkan pihak dunia

internasional sedangkan cara militer dilaksanakan dengan adanya perang kemerdekaan di

berbagai daerah baik yang bersipat lokal maupun terkatagori nasional

C1 Usaha Diplomasi

1 Diplomasi ke berbagai negara usaha ini dilakukan dengan cara mengirim utusanduta

Indonesia ke berbagai negara atau lembaga luar negeri tujuannya tentunya untuk memperoleh

dukungan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia dalam usahanya mempertahankan kemerdekan

utusanduta-duta tersebut antara lain

1 Lambertus Nico Palar dan Sudjatmoko ke PBB

2 Soemitro Djojohadikusumo ke AS

3 Soedarsono ke India

4 Zaibuddin Zafar ke Arab Saudi

5 Soebandrio ke Inggris

6 Idham Cholid ke Pakistan

7 H Rosyidi ke Mesir

2 Diplomasi di Forum PBB

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 11 Agustus 1947 RI mengutus PM Sutan

Syahrir H Agus Salim dan Sumitro Joyohadikusumo serta Sujatmoko diberi kesempatan untuk

menyampaikan keadaan Indonesia yang sebenarnya

Sydjspd 2008-09

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 10: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Dan berkat dari perjuangan diplomasi di forum PBB banyak negara yang terpanggil

untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda DK

PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara yaitu

1 Australia [tunjukan Indonesia] Richard Kirby

2 Belgia [tunjukan Belanda] Paul Van Zeeland

3 Amerika Serikat [ tunjukan Australia dan Belgia ] DrFrank Graham

3 Diplomasi dengan Belanda dan BFO ada beberapa perundingan yang terjadi antara

Indonesia Belanda antara lain

1 17 November 1945

2 10 Februari 1946

3 14-25 april 1946

4 20-30 September 1946

5 Linggajati

6 Renville

7 Roem Royen

8 Konfrensi Inter Indonesia

9 Konfrensi Meja Bundar

Dengan ditandatanganinya Perjanjian KMB antara Indonesia pada tanggal 27 Desember

1949 yang dilaksanakan di dua tempat di Den Haag dari PM Willem Drees kepada PM Drs

Moh Hatta dan di Jakarta dari Lovink sebagai Komisaris Tinggi Belanda kepada Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebagai wakil RIS dan sejak itu Belanda mengakui secara de fakto dan de

jure kemerdekaan Indonesia walaupun dalam bentuk serikat [RIS] sejak itu maka Bekanda harus

angkat kaki dari Indonesia dan ini merupakan kekalahan Belanda untuk menguasai kembali

Indonesia

Dalam satu isi Perjanjian KMB dikataakan bahwa masalah Irian JayaIrian Barat akan

diserahkan satu tahun kemudian tetapi dalam prakteknya Belanda dengan berbagai alasan selalu

menunda-nunda perjanjian KMB dan konplik ini berkelanjutan sampai tahun 1962

Untuk menyelesaikan masalah ini Indonesia melakukan berbagai perjuangan sejak tahun

1950 dan puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin Langkah awal untuk melakukan

pendekatan dengan Belanda dengan cara diplomasi antara lain

Sydjspd 2008-09

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 11: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

1 Perundingan bilateral dalam ikatan Uni Indonesia Belanda dari tahun 1950- 1953

tetapi Belanda selalu menolaknya

2 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda Konfrensi Asia Afrika

1955 Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia Afrika

3 Dengan memasukan masalah Irian Barat dalam agenda DK PBB maupun SU

PBB tetapi selalu gagal karena bElanda selalu mendapat dikungan dari sekutunya

4 Pemerintah RIS memutuskan secara sepihak kerja sama Uni Indonesia Belanda pada

tahun 1954

5 Pemerintah RIS melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda pada

tanggal 17 Agustus 1960

6 Pres Soekarno menyampaikan masalah Irian Barat didalam MU PBB pada tanggal

30 September 1960

Tetapi ternyata usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah RIS tidak berhasil

menyelesaikan masalah dengan Belanda mengenai Irian Barat akhirnya bangsa Indonesia

melakukan usaha pemogokan dan melaksanakan nasionalisasi perusahaan milik Belanda tetapi

karena tetap juga tidak berhasil melunakkan keinginan Belanda akhirnya pada tanggal 19

Desember 1961 Pres Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya

1 Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan Belanda

2 Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat

3 Bersiap untuk mobilisasi demi mempertahankan NKRI

Untuk melaksanakan perwujudan TRIKORA maka dibentuklah Komando Mandala

Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan panglimanya Mayjen Soeharto

tugasnya jelas yaitu mengembalikan Irian Barat ke bumi Indonesia dengan jalan infiltrasi

eksploitasi dan konsolodasi

C2 Secara Militer

1 Insiden Bendera Yamato peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945 karena

sikap konfrontatif yang dilakukan Belanda dengan dikibarkannya bendera merahputih biru

dipuncak hotel Yamato Surabaya para pemuda yang mengetahuinya kemudian menurunkan

bendera tersebut menyobek warna biru kemudian menaikkan kembali kepuncak Hotel Yamato

2 Pertempuran Surabaya peristiwa ini bermula dengan kedatangan tentara Sekutu di

Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin Brigjen Mallaby sebagai pasukan RAPWI

Sydjspd 2008-09

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 12: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

[ Relief of Allied Prisoner of War and Interners ] pada awalnya mereka diterima dengan baik

tetapi setelah mereka melakukan kegiatan merebut beberapa bangunan dan membebaskan

pasukan sekutu yang ditawan Jepang dan juga adanya perintah dari sekutu agar senjata yang

dirampas dari pasukan Jepang dikembalikan kepada sekutu

Permintaan Sekutu itu di hadapi oleh para pemuda Surabaya dengan melakukan

penghancuran pos-pos Sekutu pada tanggal 28-29 Oktober 1945 Untuk menyelesaikannya

pasukan AFNEI meminta Presiden Soekarno menghentikannya Akhirnya atas permintaan Pres

Soekarno Bung Hatta dan Amir Syarifudin inciden dapat dihantikan dengan dibentuk kontak

Biro tetapi kemudian terjadi Inciden Jembatan Merah pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam

inciden ini Brigjen Mallaba tewas

Petinggi AFNEI Christison dan ultimaacutetum Mayjen Mansergh agar para pemuda dan

rakyat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkan senjata ke pihak sekutu sampai

tanggal 10 Nopember 1945 jam 0600 Gubernur Suryo Bung Tomo Sungkono menolak

permintaan itu peristiwa ini merupakan pertempuran yang dasyat selama satu bulan dan

memakan korban hampir 15000 warga untuk mengenang kegigihan para pemuda dan rakyat

Surabaya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

3 Pertempuran Ambarawa peristiwa ini bermula dari pemnbebasan secara sepihak

tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Bethel terhadap para tahanan sekutu di Ambarawa

dan Magelang perang ini terjadi di Desa Jambu dipimpin oleh Letkol Sarbini dalam perang ini

gugur letkol Isdiman kemudian perang diteruskan oleh Kol Sudirman Dan untuk mengenang

meninggalnya Isdiman dibangun dibangun Monumen Ambarawamonumen Isdiman

Dengan mengerahkan sekitar 19 batalyon dari Yogyakarta Surakarta Salatiga Semarang

akhirnya pada tangal 15 Desember 1945 sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang Karena

perang ini dimenangkan denga cara infantri maka tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari

Infantri oleh TNI AD

4 Perang Medan Area berita proklamasi ternyata baru sampai di Medan pada tanggal

27 Agustus 1945 oleh Mr Teuku Moh Hassan para pemuda dibawah pimpinan Achmad

Tahir membentuk segera membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pertempuran pertama terjadi

pada tanggal 13 Oktober 1945 yang dimulai dengan pengambil alihan sarana-sarana yang pernah

dikuasai oleh Jepang

Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan balasan secara besar-

besaran dan perang ini memakan banyak korban Selain di Medan perang juga terjadi di berbagai

pelosok daerah di Sumatera

Sydjspd 2008-09

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 13: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

5 Perang Bandung Lautan Api perang ini terjadi karena tentara Sekutu menuntut rakyat

dan para pemuda yang memiliki rampasan perang Jepang unntuk segera mengembalikan senjata

tersebut kepada sekutu tetapi ini tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung tuntutan sekutu

dilanjutkan pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi

bahwa selambat ndash lambatnya tanggal 29 November 1945 kota bandung bagian utara harus di

kosongkan Pemuda dan rakyat Bandung tidak mengidahkan ultimatum tersebut sehingga

insiden ndash insiden dengan pasukan sekutu sering terjadi

Untuk ketiga kalinya sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 mengeluarkan

ultimatum yang isinya agar kota Bandung seluruhnya dikosongkan Menanggapi ultimatum

tersebut TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta agar kota Bandung dikosongkan tetapi

TRI Yogyakarata memerintah agar Bandung di pertahankan Akhiranya rakyat Bandung

mematuhi perintah dari Jakarta tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung mereka menyerang

dan membumi hanguskan kota Bandung bagian selatan Tujuan tindakan ini agar pos- pos yang

penting dan tempat ndash tempat yang vital tidak dapat dipergunakan oleh pihak lawan Pertempuran

ndash pertempuran melawan sekutu di Jawa Barat juga terjadi di daerah ndash daerah lain seperti di

Bojongkokosan Cimareme Dayeuhkolot dan lain ndash lain

6 Pertempuran MargaranaBali 29 November 1946

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukanya di Bali pada waktu

itu Letkol I Gusti Nguruh Rai sedang berada di Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi

dengan markas tertinggi TRI mengenai pembinaan Resiman Sunda Kecil dan cara ndash cara

manghadapi Belanda Sekembali dari Yogyakarta kesatuan ndash kesatuan resimennya ditemui

dalam keadaan terpencar

Sementara itu Belanda sedang giat ndash giatnya mengusahakan berdirinya Negara

Indonesia Timur dan membujuk Nguruh Rai untuk bekerja sama Ajakan tersebut ditolaknya

Ngurah Rai Pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan

menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran Untuk menghadapi

pasukan Ngurah Rai Belanda mengerahkan kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok

Disebabkan kekuatan pasukan yang tidak seimbang Ngurah Rai menyerukan Perang

Puputan yang artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan Seluruh pasukan

dan Ngurah Rai gugur dalam pertempuran di Margarana Gugurnya Letkol Ngurah Rai

melincinkan jalan terbentuknya Negara Indonesia Timur bagi Belanda pada tanggal 18

Desember 1946

7 Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Sydjspd 2008-09

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 14: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah

pimpinan Letkol Carmichael yang juga diikuti oleh tentara NICA Pemerintah RI di Palembang

menentukan bahwa pasukan sekutu hanya diizinkan mendiami daerah Talang Semut tetapi

kemudian mereka meluaskan daerahnya ke tempat ndash tempat lain Dalam suasanana yang panas

tersebut terjadi insiden dengan pemuda ketika pasukan sekutu menggeledah rumah ndash rumah

penduduk untuk mencari senjata

Sementara itu jumlah pasukan sekutu dan Belanda semakin bertambah banyak dan ketika

sekutu meninggalkan kota Palembang pada bulan Oktober 1946 mereka menyerahkan

kedudukannya kepada Belanda Suasana kota Palembang semakin tegang ditambah ketika

Belanda menurut supaya kota Palembang dikosongkan Pemudandash pemuda menolak tuntutan

tersebut dan pertempuran hebat pun tak terelakan lagi pada tanggal 1 Januari 1947 dalam

pertempuran ini Belanda menggunakan peralatan dan senjata ndash senjata berat tetapi TRI dan para

pemuda dengan senjata sederhana dapat memberikan perlawanan yang gigih bahkan berhasil

membuat kerugian besar di pihak Belanda

Setelah pertempuran berlangsung lima hari lima malam seperlima kota Palembang

hancur serta korban berjatuhan di kedua belah pihak Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai

persetujuan gencetan senjata

8 Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah Agresi Militer Belanda II sudah berjalan hampir satu bulan rakyat dan TNI

segara mengadakan pukulan ndash pukulan terhadap tentara Belanda dengan sasaran garis ndash garis

komunikasi Belanda seperti memutuskan kawat ndash kawat telepon merusak rel kereta api dan

menyerang konvoi ndash konvoi Belanda Akibatnya Belanda terpaksa memperbanyak posndashpos di

jalanndashjalan besar untuk menghubungkan kota ndashkota yang telah diduduki Setelah kekuatan

Belanda terpecah ndash pecah TNI mulai mengadakan penyerangan ke dalam kota Yogyakarata

Puncak penyerangan TNI dan rakyat adalah serangan umum terhadap kota

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 serangan ini berhasil menguasai Yogyakarta selama 8

jam Keberhasilan serangan tersebut disiarkan melalui radio Wonogiri ke seluruh dunia Puncak

pimpinan TNI yang melakukan serangan umum ini meliputi sultan Hamengkubuwono IX Letkol

Soeharto ( sektor barat ) Mayor Vence Sumual ( sektor barat ) Mayor Sarjono ( sektor

selatan )Mayor Kusno ( sektor utara ) dan Letnan Amir Murtono ( sektor kota ) Serangan

umum 1 Maret 1949 mempunyai arti penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam

menghadapi Belanda sebagai berikut

Sydjspd 2008-09

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 15: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

1) Ke dalam secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan Rakyat

Indonesia yang sedang berjuang melakukan perang gerilya

2) Ke Luar untuk membutikan kepada dunia luar ( Internasional ) bahwa TNI dan

Negara Republik Indonesia masih ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangn

menyatakan bahwa negara RI dan TNI sudah berhasil dihancurkan

Pertempuran ndash pertempuran itu sesungguhnuya merupakan perlawanan bersenjata Bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Bangsa

Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaandan kedaulatannya walau hanya dengan

senjata hasil rampasan dari Jepang dan berbekal bambu runcing Itu semua bisa terwujud karena

Bangsa Indonesia berbekal semangat juang yang tinggi rela berkoban yang disertai jiwa heroik

pantang menyerah jiwa persatuan dan lebih baik berkalang tanah dari pada hidup harus dijajah

kembali

10 Peristiwa Merah Putih Manado

Berita mengenai proklamsi kemerdekaan akhirnya sampai juga di Manado rakyat

menyambutnya dengan suka cita namun ternyata pasukan sekutu yang membonceng NICA

untuk mengamankan kepentingannya telah mempersenjatai p tentara KNIL tindakan sepihak

Sekutu ini tentinya tidak dikehendaki dan mengakibatkan munculnya sikap membenci pasukan

sekutu [Pasukan Tangsi Putih]

Desember 1945 pasukan Sekutu menyerahkan kekuasaannya kepada NICA tindakan ini

dilanjutkan dengan penangkapan sejumlah tokoh RI Tindakan ini ditentang oleh para pemuda

dan anggota KNIL yang pro kemerdekaan [Pasukan Tangsi Hitam] dan akhirnya mereka

membentuk Pasukan Pemuda Indonesia [PPI]

Pada bulan Pebruari 1946 PPI menyerbu NICA di markas Pasukan Tangsi Putih di

Teling berhasil menguasai markas tersebut dan dibarkanlah bendera merah putih

D SEPUTAR SISTEM PEMERINTAHAN PASCA PROKLAMASI

Situasi pasca Perang Dunia II yang berakhir tahun 1945 berpengaruh besar terhadap

keadaan bangsa-bangsa yang baru saja mengalami kemerdekaan dimana Blok Barat dengan

paham liberal kapitalisme sebagai satu ideologi yang dominan mempengaruhi situasi dunia pada

waktu itu

Situasi dan keadaan ini berpengaruh juga terhadap perkembangan dan warna sistem

pemerintahan yang terjadi di Indonesia Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem pemerintahan

tiga bulan setelah kemerdekaan Melalui dikeluarkannya Maklumat Wapres No X tanggal 3

Sydjspd 2008-09

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 16: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Nopember 1945 yang isinya adalah adanya keleluasaan yang diberikan dari pemerintah kepada

kepada rakyat untuk pendirian partai politik kebijakan ini diambil oleh pemerintah agar kita

diakui sebagai negara yang berideologi demokrasi demokrasi versi barat

Dampak dari dikeluarkannya Maklumat ini tentunya berpengaruh terhadap terhadap

sistem pemerintahan kita

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Presidental4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila5 Pelaksanaan pemerintahan konstitusional

1 UUD 19452 Bentuk Negara NKRI3 Bentuk pemerintahan Parlementer4 Pelaksanaan Demokrasi Liberal

5Pelaksanaan pemerintahan inkonstitusional

Keputusan ini kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan kabinet parlementer

pertama Sutan Syahrir terpilih sebagai perdana menteri pertama hanya disayangkan bahwa

terjadinya perubahan sistem pemerintahan ini tidak bertujuan untuk membuat suatu perubahan

kearah yang lebih baik tetapi hanya semata bertujuan untuk agar kita diakui sebagai negara yang

bersistemkan demokrasi seperti pemikiran barat yang mengatakan bahwa negara demokrasi

adalah negara yang ditandai dengan banyaknya partai politik selain demi pemikiran tadi juga

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sistem pemerintahan kita mengalami perubahan

Sistem pemerintahan ini ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tentunya

keadaan ini disebabkan situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia dimana pada

waktu itu kita selain konsentrasi untuk mempertahankan kemerdekaan kita juga konsentrasi

untuk mencegah kembalinya Belanda yang ingin mencoba untuk kembali menguasai Indonesia

Situasi ini berjalan sampai dengan ditandatanganinya perjanjian Konprensi Meja Bundar [KMB]

tanggal 27 Desember 1949

Sebenarnya sejak itulah kita dapat dikatakan benar-benar masuk ke jaman demokrasi

liberal karena sistem pemerintahan kita mutlak berubah dan benar-benar berubah Dengan

ditandatanganinya KMB maka sejak itu kita berbentuk Republik Indonesia Serikat [RIS] yang

ditandai keanggotaan RIS terdiri dari beberapa negara bagianfederal seperti

Sydjspd 2008-09

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 17: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

1 Republik Indonesia

2 Negara Sumatera Timur

3 Negara Sumatera Selatan

4 Negara Pasundan

5 Negara Jawa Timur

6 Negara Madura

7 Negara Indonesia Timur

8 Kalimantan Barat

9 Kalimantan Timur

10 Bangka

11 Belitung

12 Riau

13 Jawa Tengah

14 Dayak Besar

15 Banjar

16 Kalimantan Tenggara

Kepala negara RIS yaitu Presiden Soekarno yang mulai bertugas mulai 28 Desember

1949 di Jakarta Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga ia tidak

mempunyai kekuasaan untuk memerintah sebab kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Perdana

Menteri Drs Mohammad Hatta Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah

demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Nederland dan Republik Indonesia sejak Sutan

Syahrir berkuasa

Bentuk negara dan pemerintahan RIS ternyata tidak dapat bertahan lama ini karena

disebabkan sistem pemerintahan RIS bersipat liberal kolonial yang memecah bangsa Indonesia

menjadi negara ferderal tidak sesuai dengan jiwa dan semangat persatuan rakyat Indonesia

selain itu negara ferderal tidak didukung oleh rakyat dan ini juga disebabkan oleh upaya Belanda

untuk memecah belah bangsa kita

Kuatnya jiwa untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang

disebut dengan semangat Unitarisme kuatnya keinginan rakyat untuk kembali ke bentuk NKRI

Sydjspd 2008-09

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 18: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

dipelopori oleh Negara Pasundan dan Jawa Timur Sampai dengan tanggal 5 April 1950 Negara

RIS hanya terdiri dari Republik indonesia Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia

Timur Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 terbentuklah Piagam Persetujuan antara RIS dan RI

yang bertugas merancang konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang hasil

rancangannya ditandatanganipada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Soekarnao yang nantinya

konstitusi ini di sebut dengan nama Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dibubarkan

dan kita kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Konstitusi yang dipakai

adalah konstitusi UUDS1950

E MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan maka babakan sejarah pemerintahan kita

masuk ke babakan sejarah pemerintahan demokrasi liberal Hal yang sangat menonjol pada masa

pemerintahan ini adalah terjadinya berbagai instabilitas pemerintahan Instabilitas pemerintahan

ini terjadi karena dilaksanakannya sistem oposisi dan koalisi pemerintahan yang berorientasai

kepada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya sehingga pada masa ini sering

terjadi pergantian kabinet yang sering

Tentunya dengan sering terjadinya pergantian kabinet ini merupakan satu gejala atau

dampak banyaknya partai politik yang muncul pada waktu itu misal Masyumi PNI NU PRI

PSII Partindo Parlindo dan lain-lain Selain itu juga berlaku sistem kabinet koalisi dan oposisi

dimana dengan sistem ini riskan sekali dengan terjadinya pencabutan dukungan sehingga kabinet

ganti lagi

Dari tahun 1950-1959 terjadi beberapa buah kabinet yang berkuasa berturut-turut adalah

a Kabinet M Natsir [6 September 1950-21 Maret 1951]

b Kabinet Sukiman [ 27April 1951-3 April 1952]

c Kabinet Wilopo [ 3 April 1952-3 Juni 1953]

d Kabinet Ali Sastroamidjojo I [31 Juli 1953-24 Juli 1955]

e Kabinet Burhanudin Harahap [12 Agustus 1955-3 Maret 1956]

f Kabinet Ali sastroamidjojo II [ 20 Maret 1956-14 Maret 1957]

g Kabinet Djuanda [9 April 1957- 5 Juli 1959]

Sydjspd 2008-09

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 19: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Setiap kabinet mempunyai program kerja yang tidak ada satupun dapat merealisasikan

programnya ini tentunya disebabkan pada masa itu dukungan dari oposisi dapt saja ditarik

sewaktu-waktu bilamana kepentingan partainya sudah tidak dapat berjalan bersama lagi dengan

partai pemerintah

F MOMENTUM MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Sampai dengan tahun 1955 masyarakat kita dihinggapai perasaan gelisah terutama

dalam politik kegagalan kabinet ternyata menumbuhkan perasaan tidak percaya lagi kepada

pemerintah wakil-wakil rakyat di kabinet hanya mementigkan kepentingan partainya saja oleh

karena itu masyarakat mulia menuntut untuk dilaksanakannya pemilu yang tentunya diharapkan

dari pemilu itu dapt mengakhiri kegelisahan masyarakat

Untuk itu sejak masa Kabinet Ali I pada tanggal 4 November 1953 telah terbentuk

Panitia Pemilhan Indonesia [PPI] yang diketuai oleh S Hadikusumo Pada tanggal 29

September 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat sedangkan pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan untuk memilih para anggota

dewan Konstituate [ Dewan Pembuat Undang-Undang Dasar] Dalam pelaksanaannya Indonesia

di bagi dalam 16 daerah pemilihan 208 kabupaten 2139 kecamatan 43429 desa DPR hasil

pemilu beranggota 272 orang dengan perbandingan satu anggota DPR sebanding dengan

300000 suara sedangkan anggota Dewan Konstituante berjumlah 542 orang

Pelantikan anggota DPR tanggal 20 Maret 1956 anggota DK tanggal 10 Nov 1956 dari

hasil pemilu ini didapat komposisi partai besar PNI 23 Masyumi 209 Nu 184 dan PKI

164

Keberhasilann pelaksanaan pemilu ini menunjukkan kematangan bangsa Indonesia

namun disisi lain keberhasilan ini tidak memenuhi harapan masyarakat praktek politik dagang

sapi diparlemen dan tawar menawar posisi terus mencolok dan berkelanjutan Akhirnya tugas

Dewan Konstituante yang mempunyai tugas merancang dan membuat undang-undang dasar

yang baru pengganti undang-undang dasar sementara tahun 1950 tidak dapat menyelesaikan

tugasnya

Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melelui Dewan Konstituante serta rentetan

peristiwa politik yang mencapai puncaknya pada bulan Juni 1959 akhirnya mendorong Presiden

Seokarno untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa telah timbulrsquokeadaan ketatanegaraan yang

membahayakan persatuan dan kesatuan negara serta merintangi pembangunan nasional dan

berdasarkan staatsnootdrecht [ hukum keadaan negara dalam bahaya ]pada hari Minggu tanggal

Sydjspd 2008-09

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 20: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

5 Juli 1959 jam 1700 Presiden Seokarno di Istana Merdeka mengumumkan Dekrit Presiden

yang isinya

1 Menyatakan pembubaran Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955

2 Menyatakan pembatalan pemberlakuan UUDS1950

3 Menyatakan berlakunya kembali UUD 1945

4 Akan dibentuk MPRSDPAS

Dengan dikeluarkannya Dekrit presiden ini maka berakhirlah masa demokrasi liberal

1960-1959 dan berakhir juga masa Kabinet Djuanda sejarah Indonesia mulai masuk ke dalam

sejarah baru yaitu masa demokrasi terpimpin

Walaupun pada masa demokrasi liberal ini kita mengalami instabilitas pemerintahan

yang ditandai dengan sering terjadinya pergantian kabinet instabilitas politik yang ditandai

dengan terjadinya berbagai gerakan sparatisme diberbagai daerah yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan ini seperti terjadinya gerakan sparatis Andi Azis APRA RMS PRRI

Permesta dan DITII juga mengalami instabilitas konstitusional yang ditandai dengan

penggunaan konstitusi UUDS1950 yang diakhiri dengan keluranya Dekrit Presiden tetapi pada

masa ini pula Indonesia mengalami keberhasilan pelaksanaan politik luar negerinya yaitu dengan

berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika tahun 1955

Konfrensi Asia Afrika merupakan pertemuan yang diperuntukan negara-negara di

kawasan Asia Afrika yang dipelopori bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan di dunia

yang muncul pada waktu itu KAA bukanlah organisasi yang bersipat ideologis artinya bukan

kegiatan yang diperuntukan bagi satu ideologi tetapi organisasi yang merupakan lintas ideologi

siapapun dapat menjadi peserta KAA dengan catatan mempunyai misi dan visi yang sama ini

dapat dibuktikan di KAA bahwa negara-negara yang berideologis berbeda dapat duduk sejajar

memecahkan permasalahan internasional waktu itu

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi pelaksanaan KAA iniSejarah mencatat

bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan Persamaan- persamaan

yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu itu adalah sebagai berikut

1 Memiliki letak geografis yang berbatasan dan sifat geografis yang sama

2 Memiliki hubungan keagamaan dan keturunan

3 Memiliki persamaan nasib yaitu pernah dijajah bangsa Eropa

Sydjspd 2008-09

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 21: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

4 Memiliki persamaan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dalam n

egerinya setelah memerdekakan diri seperti masalah pembangunan ekonomi sosial

budaya dan pendidikan

Persamaan nasib tersebut mendorong lahirnya kemauan untuk bersatu guna

memperjuangkan nasib bangsanya Setelah Perang Dunia II selesai usaha PBB untuk

menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan Sementara itu rakyat di

wilayah Asia - Afrika terus bergolak Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu

penjajahan dan mencapai kemerdekaannya Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun

1945 - 1950 Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur akhirnya negara-negara

merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941)

dan Piagam San Fransisco (1945) yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar

Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat) yang selalu

berusaha mempengaruhi dunia Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang

Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB yaitu mewujudkan

perdamaian dunia yang abadi

Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr Ali

Sastroamijoyo Pada waktu itu Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia Gagasan

itu disetujui India Pakistan Sri Lanka dan Burma Untuk mempersiapkan Konferensi Asia

Afrika dilaksanakan konferensi pendahuluan Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di

Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor)

a Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 Konferensi ini

bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi

di Jenewa Dalam Konferensi Colombo Ali Sastroamidjojo mengajukan usul diadakannya

Konferensi Asia Afrika Konferensi Colombo disebut juga Konferensi Panca Negara Masing-

masing negara peserta konferensi mengirimkan wakilnya

1 Sri Lanka diwakili oleh PM Sir John Kotelawala

2 Indonesia diwakili oleh PM Ali Sastroamidjojo

3 India diwakili oleh PM Pandit J Nehru

4 Pakistan diwakili PM Mohammad Ali Jinah

5 Burma (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu

Dalam konferensi tersebut dihasilkan keputusan- keputusan berikut

1 Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis

Sydjspd 2008-09

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 22: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

2 Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko

3 Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih

Indonesia sebagai penyelenggara

Tujuan pertemuan di Colombo tersebut adalah membicarakan masalah meningkatnya

agresi komunis serta soal persenjataan nuklir yang mengancam negara-negara muda (negara

ketiga atau negara berkembang) Gagasan Indonesia untuk mengadakan konferensi Asia Afrika

tidak dapat dilepaskan dari tujuan diplomasinya untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan

Irian Barat Oleh sebab itu pada akhir tahun 1954 diselenggarakan Konferensi Panca Negara di

Bogor untuk mengawali Konferensi Asia Afrika

b Konferensi Bogor

Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954 Konferensi di

Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara Konferensi Bogor

diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Bogor berhasil

menyusun keputusan-keputusan berikut ini

1 Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April

1955

2 Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika

3 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi

Bogor sebagai negara-negara sponsor

4 Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan

Konferensi Asia Afrika

C Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

a Negara peserta

Konferensi Asia Afrika diadakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955

Konferensi dihadiri 29 negara dari kawasan Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara pengundang

dan 24 negara yang diundang Yang bertindak sebagai negara pengundang ada 5 negara yaitu

Indonesia India Srilanka Pakistan dan Burma (sekarang Myanmar) Sementara itu negara-

negara yang diundang adalah Filipina Nepal Thailand Libanon Vietnam Selatan RRC

Vietnam Utara Afghanistan Laos Iran Turki Irak Jepang Syria Yordania Saudi Arabia

Kamboja Yunani Mesir Lybia Sudan Liberia Ethiopia Ghana

b Agenda Konferensi Asia Afrika

Agenda pokok yang dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung adalah

sebagai berikut

1 Memajukan kerja sama antarbangsa di Asia Afrika demi kepentingan bersama

Sydjspd 2008-09

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 23: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

2 Meninjau masalah-masalah sosial ekonomi dan budaya

3 Memecahkan masalah kedaulatan nasional rasialisme dan kolonialisme

4 Memperkuat kedudukan dan peranan negara di Asia dan di Afrika dalam usaha

perdamaian dunia

c Hasil-hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I yang dilaksanakan dari tanggal 18 -24 April 1955 menghasilkan

beberapa keputusan penting Keputusan-keputusan yang dihasilkan antara lain sebagai berikut

1048720 Memajukan kerja sama antarbangsa di kawasan Asia Afrika dalam bidang sosial

ekonomi dan budaya

1048720 Menuntut kemerdekaan atas Aljazair Tunisia dan Maroko

1048720 Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman

1048720 Menentang diskriminasi dan kolonialisme

1048720 Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan di atas Konferensi Asia Afrika I juga berhasil mencetuskan

10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Sepuluh prinsip ini dikenal dengan nama

Bandung Declaration atau Dasasila Bandung Bandung Declaration ini dicantumkan dalam

Declaration on The Promotion of World Peace and Cooperation Berikut ini isi Dasasila

Bandung

1048720 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- tujuan serta asas-asas yang

termuat dalam piagam PBB

1048720 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

1048720 Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar

maupun kecil

1048720 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dalam negeri

negara lain

1048720 Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau

secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

1048720 Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk

bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan

tekanan terhadap negara lain

1048720 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman- ancaman agresi terhadap

keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain

1048720 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan

piagam PBB

Sydjspd 2008-09

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 24: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

1048720 Mengajukan kerja sama untuk kepentingan bangsa

1048720 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

D Pengaruh Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika I di Bandung mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia

Akibat Konferensi Asia Afrika I bagi dunia antara lain

1048720 berkurangnya ketegangan dunia

1048720 Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi

di negaranya

1048720 Belanda mulai kebingungan untuk menghadapi blok Afro-Asia di PBB

Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia

Afrika khususnya dan dunia pada umumnya Arti penting Konferensi Asia Afrika antara lain

sebagai berikut

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan bukti adanya rasa kebersamaan dan kebangunan

bangsabangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-

bangsa Asia Afrika pada khususnya dan dunia pada umumnya

1048720 Konferensi Asia Afrika merupakan kelahiran kelompok netral yaitu kerja sama Asia

Afrika yang menjadi kelompok penengah di antara dua blok (blok Amerika dan blok Soviet)

yang selalu bersaing

1048720 Konferensi Asia Afrika membuka harapan baru bagi bangsa-bangsa yang belum

merdeka dan yang sudah merdeka Mereka merasa bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang

akan membela dan membantu mereka saat mereka mendapatkan ancaman dari pihak lain

E Kelanjutan Konferensi Asia Afrika

Pada 19-24 April 2005 silam negara-negara yang bergabung dalam KAA kembali

bertemu di Bandung Indonesia Hal ini dilakukan oleh 100 negara peserta untuk menegaskan

ulang bahwa semangat yang digalang tahun 1955 lalu masih solid dan berlaku kemitraan sejajar

visi dan pemilikan bersama dan juga tekad bersama yang kuat untuk menangani tantangan-

tantangan bersama memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun

inisiatif regional subregional yang sudah ada di Asia dan Afrika memajukan masyarakat yang

adil demokratik terbuka bertanggung jawab dan harmonismemajukan dan melindungi hak-

hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar termasuk hak untuk membangun memajukan

upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam forum-forum multilateral

Sydjspd 2008-09

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 25: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

DAPTAR PUSTAKA

1 Eddy Rosadi Belajar Efektif Sejarah Untuk Siswa SMAMA Kelas XII PT Inti Media

Ciptanusantara2006

2 Suparman Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 3 SMPMTs Kurikulum 2004 PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri2004

3 Modul Diklat Peningkatan Pemahaman Sejarah Indonesia Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 2003

4 Sartono Kartodirdjo Sejarah Nasional Indonesia Jilid V Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan 1975

5 Kuntjoro Purbopranoto Santiaji Pancasila Statu Tinjauan Filosofis Historis dan Yuridis

Konstitusional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kurnia Esa Yakarta 1972

6 Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Untuk SMA Kelas III Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan 1981

7 AK Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia PT Dian Rakyat1986

Sydjspd 2008-09

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 26: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan diktat ini Teknik penyusunan dibuat ringkas padat

proporsional dan mudah dipahami mudah dipelajari dan dicerna oleh siswa

Fungsi pengajaran IPSsejarah menyadarkan siswa akan adanya proses

perubahan dan perkembangan dalam masyarakat Dalam buku ini secara tersirat

mengajak siswa untuk menemukan memahami dan menjelaskan jati diri bangsa

masa kini dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Tujuan pengajaran

IPS pada tingkat SMP adalah (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam

memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan (2)

Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (3)

Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami

proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat (4) menanamkam benih benih

nilai perjuangan bangsa kepada generasi berikutnya dengan penekanan terhadap

keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia

Buku ini dibuat untuk dipergunakan sebagai satu solusi atas kurangnya

bukumata pelajaran sejarah sebagai pelengkap dan dipergunakan untuk kalangan

terbatas di sekolah khususnya dilingkungan SMP Negeri I Leles

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangannya Oleh karena itu

segala kritik membangun dan sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan

terima kasih demi semakin baiknya sajian buku ini penyusun terbuka menerima masukan

dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini Tidak lupa kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan buku ini

Semoga dunia pendidikan kita akan semakin menuju ke arah kemajuan dan selalu

mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa Amiinn

Garut Juli 2008

Sydjspd 2008-09

Penyusun

Sydjspd 2008-09

Page 27: Diktat Sejarah Kelas Ix Semester i

Penyusun

Sydjspd 2008-09