Diktat Materi

176
 BUKU PANDUAN (DIKTAT MATERI) S M A G A PA L A (PECINTA ALAM SMA NEGERI 3 SURABAYA) EDISI 2011

Transcript of Diktat Materi

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 1/176

 

BUKU PANDUAN (DIKTAT MATERI)

S M A G A PA L A

(PECINTA ALAM SMA NEGERI 3 SURABAYA)

EDISI 2011

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 2/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 2  - 

TIM PENYUSUN

1.  Cak Tun (Pendiri & Angkatan 0)

2.  Cak Opik (Instruktur Sangga Bhuwana)

3.  Cak Aan (Angkatan II)

4.  Cak Yayak/Hari (Angkatan IV)

5.  Cak Qomar (Angkatan IV)

6.  Cak Eko Teyeng (Angkatan VI)

7.  Cak Yoyok/Cahyo (Angkatan XII)

Buku Materi Panduan ini Diterbitkan & Diedarkan Secara Terbatas untuk KalanganSMAGAPALA

Kritik & Saran harap dilayangkan melalui email:[email protected] atau kunjungi website:http://www.facebook.com/groups/smagapala/ 

EDISI 2011

DILARANG KERAS MENGUTIP, MENGCOPY, DAN ATAU MENGGANDAKAN SEBAGIAN ATAU SELURUHBAGIAN DARI BUKU PANDUAN INI DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN TERTULIS DARI SMAGAPALA

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 3/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 3 - 

PENGANTAR

SALAM RIMBA,

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan bukumateri panduan ini dapat kami selesaikan dengan baik. Terima kasih kami ucapkan kepadarekan-rekan semuanya yang mendukung dan memberikan sumbangan baik berupa modulmateri, kritik, komentar, dan sebagainya sehingga buku ini dapat kami susun danterbitkan.

Buku ini merupakan panduan materi teori dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan latihanmaupun dasar-dasar yang diperuntukan dalam PRA-DIKLAT (Pra Pendidikan Latihan)maupun DIKLATSAR (Pendidikan Latihan Dasar) Kepecinta-alaman SMAGAPALA (PecintaAlam SMA Negeri 3 Surabaya).

Materi yang terdapat di buku ini diperoleh dari berbagai sumber bacaan, artikel, majalah,dan pengalaman para anggota senior SMAGAPALA sendiri kemudian kami kumpulkan, editdan tulis sedemikian rupa sehingga menjadi satu buku panduan.

Kami menyadari beberapa pokok bahasan materi dalam buku ini belum bisa diajarkansepenuhnya di lapangan (seperti; menyelam /diving, penelusuran gua /caving, SAR, dll)dikarenakan saat ini terdapat keterbatasan resources dan peralatan yang dimiliki, namuntidak menutup kemungkinan dalam perkembangannya materi tersebut akan dapatdiajarkan secara menyeluruh di lapangan.

Buku materi panduan ini diharapkan dapat menjadi landasan teori dasar-dasar ilmukepecinta-alaman, hutan & gunung, serta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kegiatan alam

bebas yang nantinya dapat dikembangkan sendiri oleh para anggota baik dengan caramengikuti pelatihan tambahan dari luar atau institusi/organisasi lain maupun kegiatankegiatan alam bebas yang menunjang berkembangnya ilmu kepecinta-alaman.

Tidak ada gading yang tak retak begitu kata pepatah, untuk itu kami yakin bahwa dalampenulisan buku panduan ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan ataukesalahan baik dalam penyajian maupun isi materinya, berangkat dari itu kamimenginginkan kritik dan saran sekaligus sumbangsih dalam perbaikan buku panduan iniagar dapat diperbaiki kekurangan dan kelengkapan materi yang disajikan. Kritik, saran,maupun revisinya agar dapat dilayangkan melalui email kami [email protected] untukpenyempurnaan buku materi ini.

Akhir kata, kami berharap agar buku panduan ini dapat memberikan pencerahan,

manfaat, dan nilai tambah bagi seluruh anggota SMAGAPALA sebagai insan pecinta alam.

SMAGAPALA Jaya,

Tim Penyusun

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 4/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 4 - 

KODE ETIK PEMUDA PECINTA ALAM SE-INDONESIA

Kode Etik Pecinta Alam Indonesia dicetuskan dalam kegiatan Gladian Nasional Pecinta Alam IV  yang dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari 1974.

Gladian yang diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang ini diikuti oleh 44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.

Kode etik pecinta alam Indonesia ini, sampai saat ini masih dipergunakan oleh berbagaiperkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia.

Bunyi dari kode etik pecinta alam Indonesia adalah sebagai berikut:

  Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan YangMaha Esa 

  Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan tanah air. 

  Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian dari makhluk yangmencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa 

  Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran menyatakan: 

1.  Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa 

2.  Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengankebutuhannya 

3.  Mengabdi kepada bangsa dan tanah air  

4.  Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta

menghargai manusia dan kerabatnya 5.  Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas

 pecinta alam 

6.  Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdianterhadap Tuhan, bangsa dan tanah air  

7.  Selesai 

Disyahkan bersama dalam Gladian Nasiona ke-4Ujung Pandang, 1974

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 5/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 5  - 

TENTANG SMAGAPALA

Pada awalnya SMAGAPALA merupakan wadah bagi kelompok kecil siswa SMA Negeri 3Surabaya yang mempunyai hobby atau pun ketertarikan yang sama terhadap kegiatan

alam bebas. Ketika itu Cak Tun, Cak Abidin, dan beberaapa siswa lainnya kemudianmengembangkan ketertarikan dan hobinya pada kegiatan alam bebas untukmenjadikannya dalam suatu organisasi kegiatan alam bebas dan kepecinta-alaman danselanjutnya menamakan diri dengan nama SMAGAPALA (Pecinta Alam SMA Negeri 3Surabaya).

SMAGAPALA didirikan pada tanggal 5 Desember 1984, dan kemudian diresmikan padatanggal 18 Desember 1984. Tujuan didirikan organisasi ini adalah sebagai wadah dalampengembangan kegiatan alam bebas, petualangan, konservasi alam yang memiliki hakikatsebagai insan yang mencintai alam dan sekaligus memberikan kesadaran pentingnya alam,hutan, dan seisinya untuk terus dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan.

SMAGAPALA mempunyai semboyan Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama, memberikan arti

tidak hanya pentingnya untuk mewujudkan kecintaan dan kelestarian alam tetapi jugaperlunya hubungan antar manusia yang saling mencintai dan menghargai satu denganlainnya.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 6/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 6  - 

ANGGARAN DASAR SMAGAPALA

Mukadimah

Perkembangan kegiatan pecinta-alaman di Indonesia adalah merupakan perwujudan yangnyata dari dinamika pemuda yang sadar menghimpun dirinya dalam organisasi dan indukkepecinta-alaman dengan jenis dan fungsinya dengan tujuan akhir mencapai cita-cita

berlandaskan falsafah negara Pancasila.

Hal ini terjadi pula di Sekolah Menengah Atas Negeri Tiga (SMAN 3) Surabaya, yangbertujuan membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang mampu berkarya di dalam

pembangunan nasional dan berprestasi di bidang-bidang kepecinta-alaman.

BAB INama, Bentuk dan Sifat Organisasi

Pasal 1Nama

Organisasi ini bernama Pecinta Alam SMA Negeri 3 dan dalam pemakaiannya bisadigunakan dengan nama SMAGAPALA

Pasal 2Bentuk

Organisasi ini berbentuk demokrasi yang mewadai kegiatan kepecinta-alaman dilingkungan SMAN 3 Surabaya

Pasal 3Sifat

Organisasi ini bersifat terbuka untuk mengkoordinasikan dan mengembangkan segalakegiatan kepecinta-alaman di lingkungan SMAN 3 Surabaya

BAB IIKedudukan dan Sejarah

Pasal 4Kedudukan

SMAGAPALA berkedudukan di SMAN 3 Surabaya

Pasal 5Sejarah

SMAGAPALA didirikan tanggal 5 Desember 1984 dan diresmikan pada tanggal 18 Desember1984 di Surabaya untuk jangka waktu tak terbatas

BAB IIIAzas, Dasar dan Tujuan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 7/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 7  - 

Pasal 6Azas

SMAGAPALA berazaskan Pancasila

Pasal 7Dasar

SMAGAPALA berdasarkan kepada Tri Dharma

Pasal 8Tujuan

SMAGAPALA bertujuan sebagai wadah dalam pengembangan olahraga prestasi,petualangan, dan konservasi dengan semboyan Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama

BAB IVBendera, Lambang dan Atribut

Pasal 9Bendera

Bendera SMAGAPALA berwarna biru dan kuning yang di tengahnya bertuliskan SMAGAPALAberwarna merah

Pasal 10

Lambang

Lambang SMAGAPALA berupa segitiga yang bergambar didalamnya dua buah tali yangterikat dan lingkaran yang didalamnya terdapat tulisan

Pasal 11Atribut

1. 

Atribut organisasi berupa bendera, lambang, pakaian seragam, scraft orange,scraft merah, dan NIPA (Nomor Induk Pecinta Alam)

2.  Tata cara penempatan dan ketentuan yang tercantum pada pasal 11 ayat 1 inidiatur oleh pengurus SMAGAPALA

BAB VRuang Lingkup, Kewajiban dan Usaha

Pasal 12

SMAGAPALA mempunyai ruang lingkup sebagai berikut:

1. 

Pengembangan keorganisasian2.  Pembinaan anggota

3. 

Sosialisasi kegiatan kepecinta-alaman4. 

Latihan kegiatan rutin

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 8/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 8  - 

5.  Hal-hal yang berkaitan dengan kepecinta-alaman

Pasal 13Kewajiban dan Usaha

1. 

Mengkoordinasikan dan membina kegiatan kepecinta-alaman di SMAN 3 Surabayadengan merencanakan pembinaan dan peningkatan prestasi kegiatan kepecinta-alaman tahap demi tahap

2. 

Membina dan mengarahkan perkembangan siswa yang menjadi anggotaSMAGAPALA agar nantinya dapat berprestasi di bidang kepecinta-alaman sehinggadapat mengharumkan nama SMAN 3 Surabaya

3. 

Mengadakan kegiatan konservasi alam, ekpedisi, pendakian gunung, panjat tebing,dan kegiatan lainnya dalam lingkup kepecinta-alaman yang sanggup dilaksanakandan tidak bertentanga dengan peraturan di SMAN 3 Surabaya

4.  Mengawasi dan ikut serta menegakkan keamanan dan keselamatan bagi seluruhanggota SMAGAPALA

5. 

Memupuk dan membina persahabatan dan persaudaraan baik di dalam organisasimaupun antar organisasi lainnya

6.  Membina usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan yangberlaku

BAB VIKeanggotaan

Pasal 14Anggota

1. 

Anggota pecinta alam SMAGAPALA adalah siswa SMAN 3 Surabaya yang aktif belajardan atau telah lulus sekolah yang sanggup memenuhi peraturan, tata tertib danpersyaratan yang berlaku dan ditetapkan

2.  Keanggotaan SMAGAPALA yang dimaksud dalam pasal 14 ayat 1 ini diperolehdengan cara seleksi

Pasal 15Hak dan Kewajiban

1.  Anggota SMAGAPALA memiliki hak:a.  Partisipasib.

 

Bicara

c. 

Dipilihd.

 

Menggunakan fasilitas organisasi sesuai ketentuane.

 

Mendapatkan pelatihan2.  Anggota SMAGAPALA memiliki kewajiban

a.  Menjaga nama baik organisasib.

 

Menaati AD/ARTc.  Aktif dalam kegiatan yang ditentukan pengurusd.  Menyumbangkan dan mengembangkan ilmue.

 

Menaati peraturan yang dibuat oleh organisasi

Pasal 16

Jenis Keanggotaan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 9/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 9 - 

SMAGAPALA memiliki 4 (empat) jenis keanggotaan, yaitu:1.

 

Calon Anggota2.  Anggota Muda3.  Anggota Tetap4.

 

Anggota Kehormatan

Pasal 17Sanksi – Sanksi

Anggota SMAGAPALA dapat dikenakan sanksi apabila melanggar aturan organisasi dimanasanksi bisa ditentukan oleh musyawarah anggota dan pengurus. Sanksi terberat adalah

diberhentikannya sebagai aggota SMAGAPALA

Pasal 18Kehilangan Status Keanggotaan

1. 

Mengundurkan diri2.

 

Diberhentikan dari organisasi3.  Organisasi telah dibubarkan atau membubarkan diri

BAB VIIOrganisasi

Pasal 19Struktur Organisasi

Keterangan:Garis KordinasiGaris Komando

Sie Pelatihan &Pengembangan

Pembina

Ketua Umum

Wakil Ketua Umum

BendaharaSekretaris

SieDokumentasi

Sie

Perlengkapan

Divisi Hutan &Gunung

DivisiRock Climbing

Alumni

Instruktur

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 10/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 10  - 

Pasal 20Pengurus Organisasi

Pengurus SMAGAPALA terdiri dari:

1. 

Ketua Umum2.  Wakil Ketua Umum3.

 

Sekretaris4.

 

Bendahara5.  Seksi atau koordinator bidang

BAB VIIIMusyawarah

Pasal 21Musyawarah Anggota

Musyawarah anggota merupakan kekuasaan tertinggi SMAGAPALA yang diselenggarakansekali dalam setahun

Pasal 22Rapat Anggota

Dalam rangka mengkoordinasikan kegiatan dan yang terkait maka diselenggarakan rapatanggota

BAB IXSistem Pendidikan dan Pelatihan

Pasal 23Sistem Pendidikan

SMAGAPALA memiliki sistem pendidikan dan pelatihan kepecinta-alaman sebagai berikut:1.  Pendidikan dan Pelatihan dalam ruang kelas2.

 

Pendidikan dan Pelatihan praktek di luar kelas3.  Pra-Diklat (Pra Pendidikan Latihan) untuk calon anggota4.  DIKLATSAR (Pendidikan Latihan Dasar) kepecinta-alaman secara menyeluruh5.

 

Kegiatan Ekspedisi

6. 

Kenaikan scarf anggota

BAB XPendanaan dan Kekayaan Organisasi

Pasal 24Pendanaan

Pendanaan SMAGAPALA diperoleh dari1.  Iuran anggota

2. 

Bantuan dari sekolah3. 

Donatur dan atau sumbangan yang tidak mengikat

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 11/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 11 - 

4.  Sponsorship5.

 

Usaha usaha lain yang sah dan yang tidak bertentangan dengan peraturan yangberlaku

Pasal 25

Kekayaan Organisasi

1. 

Kekayaan SMAGAPALA adalah harta organisasi yang bersifat tetap atau tidak tetapyang diperoleh dari pembelian, hibah, sumbangan, dan usaha lainnya yang sah

2.  Kekayaan SMAGAPALA digunakan untuk pengembangan organisasi dankesejahteraan anggota

BAB XIPerubahan Anggaran Dasar dan Ketentuan Lain

Pasal 26Perubahan Anggaran Dasar

1.  Apabila dianggap perlu maka perubahan Anggaran Dasar (AD) dapat dilaksanakanmelalui forum musyawarah besar

2.  Forum musyawarah besar yang dimaksud pada pasal 26 ayat 1 tersebut harusdihadiri minimal 2/3 dari seluruh anggota aktif SMAGAPALA

Pasal 27Ketentuan Lain

Pasal – pasal dalam Anggaran Dasar ini dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan atau

ketentuan lain yang disepakati oleh anggota dan pengurus SMAGAPALA

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 12/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 12  - 

BENDERA DAN LOGO SMAGAPALA

BENDERA

Bendera SMAGAPALA berwarna biru-kuning-biru  yang mengandung arti: keagungan,kebesaran, dan kebanggaan.

Di tengah warna kuning bendera tertulis SMAGAPALA  dengan warna merah yangmelambangkan keberanian.

LOGO

Pada logo SMAGAPALA terdapat:1.  Tiga (3) puncak gunung, artinya: puncak prestasi diraih di SMA 3 Surabaya.2.

 

Arah kompas, artinya: anggota SMAGAPALA menjadi panduan dan panutan bagi oranglain.

3.  Dua (2) pohon kelapa disisi kanan dan kiri, artinya: anggota SMAGAPALA terdiri dariputra dan putri.

4. 

Bunga teratai berwarna putih, artinya: sebagai pendidikan yang suci.5.  Bingkai yang melingkar diatas bertuliskan CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA

melambangkan cinta kasih dan persaudaraan di antara manusia dan sesama makhlukciptaan Tuhan YME.

6.  Simpul tali yang mengikat melambangkan ikatan kuat untuk tetap setia kepadaSMAGAPALA.

7. 

Bingkai dibawah bertuliskan DIVISI PECINTA ALAM SMA NEGERI 3 SURABAYA

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 13/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 13 - 

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN  2

PENGANTAR   3

KODE ETIK  PEMUDA PECINTA ALAM SE-INDONESIA  4

TENTANG SMAGAPALA  5

ANGGARAN DASAR  SMAGAPALA  6

BENDERA DAN LOGO SMAGAPALA  12

DAFTAR  ISI  13

BAB 1 ALAM DAN MANFAATNYA 181.1 PENGERTIAN HUTAN DAN MANFAATNYA 181.2 ANATOMI HUTAN 19

1.3 KEHIDUPAN FLORA DAN FAUNA 191.4 TIPE, STRUKTUR DAN JENIS HUTAN 191.4.1 TIPE HUTAN 261.4.2 STRUKTUR HUTAN 261.4.3 MACAM HUTAN 261.5 ALAM DAN HUTAN INDONESIA 221.6 SEJARAH SINGKAT PENGELOLAAN HUTAN INDONESIA 231.7 KERUSAKAN HUTAN INDONESIA 23

BAB 2 PENGENALAN DASAR MOUNTAINEERING 25 2.1 PENDAHULUAN 252.2 PERSIAPAN PENDAKIAN GUNUNG 262.2.1 PENGENALAN MEDAN 26

2.2.2 PERSIAPAN FISIK 262.2.3 PERSIAPAN TIM 262.2.4 PERBEKALAN DAN PERALATAN 262.3 LANGKAH DAN PROSEDUR PENDAKIAN 272.3.1 PERSIAPAN 272.3.2 PELAKSANAAN 272.3.3 EVALUASI 272.4 FISIOLOGI TUBUH DI PEGUNUNGAN 272.4.1 KONSEKUENSI PENURUNAN SUHU 272.4.2 KONSEKUENSI PENURUNAN JUMLAH OKSIGEN 272.4.3 KESEGARAN JASMANI 282.5 PENGETAHUAN DASAR MOUNTAINEERING 292.5.1 ORIENTASI MEDAN 29

2.5.1.1 MENENTUKAN ARAH PERJALANAN DAN POSISI PADA PETA 292.5.1.2 MENGGUNAKAN KOMPAS 292.5.1.3 PETA DALAM PERJALANAN 292.5.2 MEMBACA KEADAAAN ALAM 302.5.2.1 KEADAAN UDARA 302.5.2.2 MEMBACA SANDI-SANDI YANG DITERAPKAN ATAU DISEPAKATI 302.6 TINGKATAN DALAM PENDAKIAN 30

BAB 3 TALI TEMALI & SIMPUL (R OPE HANDLING & K NOTS)  33 3.1 PENDAHULUAN 333.2 SIMPUL ALPINE BUTTERFLY (KUPU-KUPU)  343.3 SIMPUL BACK SPLICE (SAMBATAN BALIK)  343.4 SIMPUL BOWLINE 35

3.5 SIMPUL CLOVE HITCH 353.6 SIMPUL CONSTRICTOR 36

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 14/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 14 - 

3.7 SIMPUL FIGURE OF EIGHT & DOUBLE FIGURE OF EIGHT 363.8 SIMPUL DOUBLE FISHERMAN 373.9 SIMPUL DOUBLE OVERHAND 373.10 SIMPUL SHEET BEND (ANYAM GANDA)  383.11 SIMPUL EYE SPLICE 38

3.12 SIMPUL HUNTER’S BEND 393.13 SIMPUL MUNTER / ITALIAN HITCH 393.14 SIMPUL OVERHAND 403.15 SIMPUL PRUSIK 403.16 SIMPUL REEF 413.17 SIMPUL ROLLING HITCH 413.18 SIMPUL ROUND TURN & TWO HALF HITCHES 423.19 SIMPUL SHEEPSHANK 423.20 SIMPUL SHEET BEND 433.21 SIMPUL SHORT SPLICE 433.22 SIMPUL WHIPPING 443.23 SIMPUL SURGEON 443.24 SIMPUL TAPE / WEBBING 45

3.21 SIMPUL TRUCKER’S HITCH 45BAB 4 PERENCANAAN PERJALANAN DI ALAM BEBAS 474.1 PERENCANAAN DAN PERSIAPAN 474.1.1 TUJUAN 474.1.2 WAKTU 474.1.3 PERSERTA 474.1.4 ANGGARAN 474.1.5 PERIJINAN 484.1.6 PEMBUKUAN PERJALANAN 484.1.7 PUBLIKASI DAN SPONSOR 484.1.8 SURVEY 484.1.9 PERENCANAAN DI LAPANGAN 48

4.1.10 BRIEFING 484.1.11 CHECK KESEHATAN 494.1.12 PELAKSANAAN DI LAPANGAN 494.1.13 SETELAH PERJALANAN 494.2 PERLENGKAPAN DAN PERBEKALAN 494.3 PERLENGKAPAN DASAR 494.3.1 SEPATU 494.3.2 KAOS KAKI 504.3.3 CELANA 504.3.4 BAJU 504.3.5 RANSEL / BACKPACK / CARRIER 504.3.6 PERALATAN NAVIGASI 504.3.7 OBAT-OBATAN DAN SURVIVAL KITS 50

4.3.8 LAMPU SENTER & LENTERA 504.3.9 PERLENGKAPAN MASAK 504.3.10 PERLENGKAPAN TIDUR 504.3.11 TOPI ATAU TUTUP KEPALA 514.3.12 SYAL/SLAYER, SARUNG TANGAN, IKAT PINGGANG 514.4 PACKING (TEKNIK PENGEPAKAN)  514.5 MEMILIH DAN MENEMPATKAN BARANG 52

BAB 5 K EORGANISASIAN 545.1 PENDAHULUAN 545.2 TIPE-TIPE ORGANISASI 555.2.1 ORGANISASI LINI (GARIS)  555.2.2 ORGANISASI LINI DAN STAF 55

5.2.3 ORGANISASI FUNGSIONAL 555.2.4 ORGANISASI PANITIA 555.3 PENGELOLAAN ORGANISASI 55

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 15/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 15  - 

5.3.1 DASAR-DASAR PENGELOLAAN ORGANISASI 555.3.2 PEMBUATAN PROPOSAL 555.3.3 PENJADWALAN KEGIATAN 565.3.4 PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN 565.4 RAPAT DAN DISKUSI 56

5.4.1 PENYAMPAIAN PENDAPAT 575.4.2 MEMIMPIN FORUM DISKUSI 575.4.3 ETIKA RAPAT DAN DISKUSI 575.4.4 PROSEDUR RAPAT 585.4.5 TEKNIK RAPAT DAN PROSES RAPAT BERJALAN 585.5 TEKNIK PENGUASAAN LAPANGAN DALAM ORGANISASI 585.5.1 PERSIAPAN FISIK 595.5.2 PENGENDALIAN MASSA DALAM ORGANISASI 595.6 KEORGANISASIAN DALAM SMAGAPALA  595.6.1 AD/ART SMAGAPALA  605.6.2 KONVENSI (PERATURAN TIDAK TERTULIS)  605.6.3 STRUKTUR ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA 60

BAB 6 PENGENALAN DASAR NAVIGASI DARAT 626.1 PENDAHULUAN 626.2 PETA TOPOGRAFI 626.3 KORDINAT 636.4 ANALISA PETA 646.5 KOMPAS 646.6 ORIENTASI PETA 656.7 GARIS KONTUR DAN GARIS KETINGGIAN 666.8 TITIK TRIANGULASI 676.9 RESECTION 676.10 INTERSECTION 686.11 AZIMUTH – BACK AZIMUTH 666.12 SIMBOL-SIMBOL UMUM (LEGENDA) PETA 69

6.13 MERENCANAKAN JALUR LINTASAN 706.14 PENAMPANG LINTASASAN 716.15 PEMAHAMAN PETA TOPOGRAFI 726.15.1 MEMBACA GARIS KONTURI 726.15.2 MENGHITUNG INTERVAL KONTUR 726.15.3 UTARA PETA 726.15.4 MENGENAL TANDA MEDAN 726.15.5 MENGGUNAKAN PETA 736.15.6 MEMAHAMI CARA PLOTTING DI PETA 736.15.7 MEMBACA KORDINAT 746.15.8 SUDUT PETA 746.15.9 TEKNIK MEMBACA PETA 74

BAB 7 SURVIVAL 787.1 PENDAHULUAN 787.2 KONDISI DAN KEADAAN SUATU SURVIVAL 787.3 HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI SURVIVOR 797.4 BAHAYA-BAHAYA DALAM SURVIVAL 807.5 PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM SURVIVAL 817.5.1 CARA MEMBUAT BIVOUAC/SHELTER 817.5.2 MENGATASI GANGGUAN BINATANG 847.5.3 MEMBACA JEJAK 847.5.4 KEBUTUHAN DALAM SURVIVAL 847.5.5 MEMASANG PERANGKAP (TRAP)  89

BAB 8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA GAWAT DARURAT (PPGD)  988.1 LATAR BELAKANG 98

8.2 ALOGARITHMA DASAR PPGD  988.3 NAFAS BANTUAN 104

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 16/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 16  - 

8.4 NAFAS BUATAN 1058.5 PIJAT JANTUNG 105

BAB 9 PENGENALAN DASAR R OCK CLIMBING 1079.1 PENDAHULUAN 1079.2 SEJARAH ROCK CLIMBING 107

9.3 PERLENGKAPAN ROCK CLIMBING 1079.4 PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ALAT 1239.5 KOMPONEN DASAR PANJAT TEBING 1259.6 PROSEDUR PEMANJATAN 1269.7 STYLE / TIPE PEMANJATAN 1279.8 TEKNIK DASAR PEMANJATAN 1279.9 PERAWATAN PERALATAN ROCK CLIMBING 136

BAB 10 PENGENALAN SAR  (SEARCH & R ESCUE)  13910.1 PENGERTIAN SAR  13910.2 SISTEM SAR  13910.3 POLA-POLA PENCARIAN 140

BAB 11 PENGENALAN DASAR ARUNG JERAM (R AFTING)  14211.1 PENDAHULUAN 14211.2 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 14211.3 SUNGAI 14411.4 PENGETAHUAN DASAR BERARUNG-JERAM 148

BAB 12 PENGENALAN DASAR MENYELAM (DIVING)  15312.1 PENDAHULUAN 15312.2 STANDAR JENJANG OLAHRAGA PENYELAMAN 15412.3 PENGETAHUAN DASAR PENYELAMAN 140

BAB 13 PENGENALAN DASAR PENELUSURAN GUA (CAVING)  16613.1 DEFINISI TELUSUR GUA 16613.2 SEJARAH PENELUSURAN GUA 166

13.3 TERJADINYA GUA DAN JENISNYA 16713.4 ETIKA DALAM PENELUSURAN GUA 16913.5 TEKNIK DALAM PENELUSURAN GUA 169

DAFTAR  PUSTAKA  176

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 17/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 17  - 

Tidak terlalu sulit untuk mengerti, mengapa sepanjang jaman orang yang mencari arti hidupmencoba hidup sedekat mungkin dengan alam. -Henry J. M. Nouwen- 

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengansangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa

berpikir dilingkupi perasaan “rendah hati”. -Albert Einstein- 

Alam bukan untuk ditaklukkan, tapi kita yang harus bisa menaklukkan ketakutan, kengerian,kegamangan untuk mempelejari sifat-sifat alam. –Norman Edwin-

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 18/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 18  - 

BAB 1 ALAM DAN MANFAATNYA 

1.1  Pengertian Hutan dan Manfaatnya

Hutan merupakan persekutuan hidup(ekosistem) yang didalamnya terdapatinteraksi antara faktor hidup (biotik) yangterdiri atas tumbuhan (flora) dan hewan(fauna) dengan faktor lingkungan abiotik(tanah, air, udara, cahaya matahari.

Belantara rimba memberikan kenyamananbagi kehidupan berbagai jenis makhluk

hidup, khususnya hutan tropik di sepanjanggaris khatulistiwa. Hutan tropic memilikisistem pengaturan udara yang canggihsehingga suasananya akan menjadi hangatdan lembab setiap saat, dan secara umumhutan memberikan manfaat sbb:

  Penghasil oksigen terbesar; yaitu didapat karena terdiri dari tumbuhan yang

melakukan proses fotosintesis yang memberi manfaat pada tumbuhan itu sendiri danmanusia disekitarnya.

  Pengendali fungsi hidrologi; hutan mempunyai fungsi penting dalam mengaturbesarnya air permukaan. Dengan adanya resapan di lantai hutan, tanah menjadigembur dan air hujan dapat mudah meresap ke dalam tanah disbanding dengan tanahyang tidak tertutup hutan. Air larian berkurang sehingga mengurangi resiko banjir.Fungsi perlindungan tanah dari erosi sebenarnya bukan dilakukan oleh pohonmelainkan ekosistem yang ada dibawahnya.

  Penyimpan plasma nuftah atau bank gen; didalam hutan Indonesia terdapat sekitar25.000 jenis fauna dan 400.000 jenis flora. Hal ini jelas bahwa peran hutan sebagaitempat hidup (habitat) bagi ratusan ribu flora dan faunanya sangatlah besar. Dapatkita bayangkan apabilasatu jenis flora saja yang punah, maka beberapa fauna yangtergantung padanya akan turut punah juga.

  Pengendali iklim; selain penghasil oksigen, hutan merupakan penyeimbang kadar CO2dari hasil respirasi. Pemanasan global saat ini merupakan adanya peningkatan kadarCO2. Hutan menyediakan O2 sebagai penyeimbangnya sehingga pemanasan bumidapat dikurangi.

  Produk hutan yang dapat dimanfaatkan; mulai dari kebutuhan yang sangat sederhanayaitu baker sampai dengan produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti hasil

kayu rotan, jati, ramin, tengkawang, dan cendana. Akan tetapi eksploitasi kayu hutan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 19/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 19 -

 

secara besar-besaran atau deforestasi dan merusak lingkungan akan mengakibatkanbencana di alam bumi.

1.2 

Anatomi Hutan

Hutan tersusun dari beberapalapisan horizontal, yangberdasarkan atas tinggi rendahnyapohon yang bergantung pada umurdan jenis masing-masingtumbuhan:

  Lapisan A, tingginya 35-42 mdan kadang-kadang diselingioleh pohon-pohon yang

mencapai 80m, disebut lapisanpenembus (emergent) denganciri khas yang mempunyai tajukberbentuk payung.

  Lapisan B, tingginya rata-rata 20 m, bertajuk lebat dan kurang lebar namun lebihrapat daripada lapisan A.

  Lapisan C, tingginya 4-15 m, memiliki dahan, ranting, dan daun yang lebih lebatdaripada lapisan A dan B.

  Lapisan D, tingginya rata-rata 1 m, merupakan lapisan semak dan anakan pohon

1.3  Kehidupan Flora dan Fauna

Flora (tumbuhan) dipandang sebagai tulang punggung ekosistem hutan dan digolongkanmenjadi dua, yaitu tumbuhan yang mampu mendapatkan energi matahari tanpa bantuantumbuhan lain dan tumbuhan yang secara mekanis membutuhkan topangan dari tumbuhanlain untuk mendapatkan energi matahari.

Setiap tumbuhan yang hidup dalam suatu kawasan hutan saling berhubungan erat dan

harmonis dengan tumbuhan yang lain. Pohon-pohon besar atau raksasa melindungitumbuhan dibawahnya yang tidak tahan terhadap matahari. Tumbuhan dibawahnyatersebut adalah cendawan dan tumbuhan pengurai memanfaatkan sisa-sisa tanaman yangmati untuk hidupnya dan menjadikan humus serta zat-zat anorganik yang kemudianbermanfaat tumbuhan besar dan atau lainnya sehingga suatu lingkaran kehidupan.

Beberapa satwa memiliki habitat yang terbatas, beberapa satwa yang lain memilik habitatyang sangat luas seperti burung yang mampu berpindah tempat sampai ribuan kilometre.Satwa-satwa tersebut mempunyai peranan yang penting dalam membantu penyebarangeografis tumbuhan dan memperlancar peredaran unsur hara dalam ekosistem.

1.4  Tipe, Struktur dan Jenis Hutan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 20/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 20  -

 

Variasi hutan cukup banyak, sesuai dengan faktor-faktor yang dimilikinya terutama iklim,ketinggian, dan jenis tananhnya.

1.4.1 Tipe Hutan

Pada tempat yang memiliki perbedaan bulan kering dan bulan basah cukup menyolokseperti di Jawa Tengah, Jawa Timur dan kepulauan Nusa Tenggara, terdapat hutan/pohonyang daunnya di musim kemarau. Tipe hutan ini disebut DECIDEOUS.

Sedangkan kebalikannya adalah hutan yang sepanjang tahun selalu kelihatan hijau(evergreen) yang banyak dijumpai di daerah yang curah hujannya cukup tinggi. Hutanseperti ini termasuk tipe hutan Tropik cukup tinggi, tipe hutan seperti ini termasuk hutanTROPIK.

1.4.2 Struktur Hutan

Struktur hutan menurut terjadinya dibedakan atas:

  Hutan Primer, disebut juga hutan inti. Hutan ini tidak dapat berdiri sendiri tetapiselalu dikelilingi pelindungnya. Adapun ciri-cirinya antara lain, memiliki kerapatantumbuhan yang relative tinggi, bentuk fisik tumbuhannya didominasi olehpepohonan yang besar dan tinggi, tingkat kerusakannya oleh manusia sangat kecildan terbentuk secara alami.

  Hutan Sekunder, atau hutan penyangga, mempunyai ciri-ciri antara lain kerapatanpohonnya relative rendah, di dominasi oleh tumbuhan yang relatif muda umurnya,tingkat kerusakan non alamiah cukup besar dan dapat terbentuk secara alamiahmaupun buatan.

1.4.3 

Macam Hutan

Macam hutan berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi:

  Hutan Lindung, yaitu kawasan hutan yang khas keadaan sifat alaminyadiperuntukkan guna mengatur tata air, mencegah bencana banjir dan erosi sertapemeliharaan kesuburan tanah. Apabila hutan ini terganggu maka akan kehilanganfungsinya sebagai pelindung bahkan akn menimbulkan bencana alam seperti banjirdan erosi.

  Hutan Produksi, yaitu kawasan hutan yang memiliki produksi hutan untuk

memenuhi keperluan masyarakat umumnya dan khususnya untuk pembangunan,industri dan keperluan ekspor.

  Hutan Suaka Alam, yaitu kawasan hutan yang sifatnya khas diperuntukkan secarakhusus untuk perlindungan alam hayati dan manfaat-manfaat lainnya. Hutan suakaalam terbagi atas CAGAR ALAM yang berhubungan dengan keadaan alaminya yangkhusus termasuk hewani dan nabati, serta SUAKA MARGASATWA yang ditetapkansebagai tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmupengetahuan dan kebudayaan.

  Hutan Wisata, yaitu kawasan hutan yang diperuntukkan ecara khusus untuk dibinadan dipelihara guna kepentingan pariwisata, terbagi atas TAMAN WISATA yang

mempunyai keindahan alam nabati, hewani maupun keindahan alamnya sendiriyang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi , serta

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 21/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 21 -

 

TAMAN BURU yang didalamnya terdapat satwa buru yang memungkinkandiselenggarakan perburuan dengan teratur, teroganisir yang baik untukkepentingan rekreasi.

Macam hutan berdasarkan letak geogrfisnya dibedakan atas:

  Hutan Tropik, termasuk hutan Indonesia memiliki lapisan horizontal hutan

  Hutan Sub-Tropik, ditandai dengan hutan peluruh karena pengaruh empat musimmaka pada musim gugur tampak daunnya berguguran.

  Hutan Runjung, di daerah mendekati mendekati kutub bumi, ditandai dengantumbuhan Coniferae seperti tusam dan eru.

  Hutan Rumput Tundra, di daerah kutub bumi yang selalu diliputi salju, hanyamampu ditumbuhi lumut daun, lumut kerak dan tundra.

Menurut iklim dan keadaan alam temperaturnya, hutan-hutan di Indonesia dapatdibedakan menjadi:

  Hutan Tropik, terdapat di daerah-daerah yang mempunyai curah hujan dantemperatur udara yang tinggi di sepanjang tahun. Hutan tropic umumnya lebat,pohonnya relatif tinggi dan banyak jenisnya. Makin tinggi letaknya dari permukaanlaut, jenis pohon besarnya makin berkurang, sedangkan pakis dan palem makinbanyak.

  Hutan Musim, dipengaruhi iklim musim, jenis tumbuhannya tidak sebanyak hutantropik, kelebatannya juga berkurang. Pada musim kemarau tumbuh-tumbuhanmeranggas, sebaliknya pada musim hujan berdaun lebat, misalnya hutan jati.

  Sabana dan Stepa, didaerah yang curah hujannya rendah (daerah kering sepertiNusa Tenggara) pohon-pohonnya semakin berkurang. Yang ada daerah padangrumput hijau diselingi rumput kering, ilalang atau sabana. Daerah ini cocok untukpeternakan luas.

  Hutan Bakau (Mangrove) terdapat di daerah pantai terbentuk karena pengaruhpasang surut air laut dan berkembang di daerah berlumpur maka Rhizopora,Avicennia, Sonneratia, Ceriops, Xylocarpus dan Lumnitzera banyak kita jumpai.Indonesia merupakan tempat komunitas bakau terbaik dan terluas didunia lebihkurang 3,7 juta ha atau 21,8 dari luas bakau di dunia (17 juta ha).

Luas hutan bakau Indonesia terdiri atas propinsi Papua (35%), Kalimantan Timur(20,6%), Sumatra Selatan (9,6%), dan propinsi lainnya kurang dari (6%).

Menurut jenis tumbuhannya, hutan dapat dibedakan 2 jenis:

  Hutan Homogen, sesuai namanya hanya ada satu jenis tumbuhan, misalnya hutanjati, hutan pinus.

  Hutan Heterogen, terdiri dari berbagai macam jenis tumbuhan atau pohon. Padaumumnya hutan alam Indonesia adalah hutan heterogen.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 22/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 22  -

 

1.5  Alam dan Hutan Indonesia

Seiring dengan semakin menguatnya kesadaranakan perubahan iklim, keberadaan hutan

menjadi semakin sering diperbincangkan.Perubahan iklim yang disebabkan efek gasrumah kaca berdasarkan banyak kajian dananalisa memberikan ancaman masa depan yangsuram bagi bumi dan kehidupan manusia.

Ancaman ketahanan pangan, penyebaranpenyakit malaria, tenggelamnya banyak daerahpesisir dan bahaya kekeringan membuat duniasaat ini mulai merancang-rancang dan mencaricara untuk mengurangi efek rumah kacatersebut.

Secara alami gas rumah kaca telah eksis di atmosfer. Keberadaan gas-gas seperti CO2,Methana, N2O, Ozon, uap air dan lainnya secara alami justru menguntungkan kehidupanmanusia. Panas dari matahari yang diperangkap oleh gas-gas tersebut mampu membuatbumi menjadi hangat hingga cukup nyaman untuk ditinggali. Tanpa keberadaan gas-gastersebut bumi diperkirakan lebih dingin 330 C.

Namun semuanya menjadi berbeda ketika aktivitas manusia menyebabkan konsentrasigas-gas tersebut semakin pekat. Pembakaran bahan bakar fosil, kegiatan industri yangmassif, produksi BBM di kilang-kilang, pembakaran hutan dan sebagainya telah

menyebakan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer semakin tinggi, terutama CO2.Menurut IPCC konsentrasi karbondioksida di atmosfer saat ini, menurut pengukuran padaudara yang terperangkap pada inti es, jauh lebih besar dibandingkan dengan 650.000tahun terakhir.

Disini kemudian peran hutan menjadi salah satu isu sentral dalam upaya mereduksikonsentrasi gas karbondioksida di atmosfer. Tegakan hutan dan tumbuhan hijau lainnyamenyerap CO2 dari atmosfer pada masa pertumbuhannya melalui proses fotosintesis. Iniakan membantu mengurangi konsentrasi karbondioksida di udara dan berdampak pulapada pengurangan efek rumah kaca. Selama tegakan hutan mengalami pertumbuhanberarti proses penyerapan karbondioksida akan terus berlangsung, model seperti ini seringdisebut juga sebagai carbon sink. Jumlah karbondioksida yang mampu diserap oleh

tegakan hutan akan dipengaruhi oleh kondisi tempat tumbuh hutan tersebut seperti iklim,topografi dan kondisi tanah. Selain itu karakter pohon yang tumbuh dan pola manajemenpengelolaan hutanpun akan mempengaruhi tingkat penyerapan karbondioksida.

Indonesia adalah salah satu pemilik kawasan hutan tropis utama di dunia. Sehinggasemestinya Indonesia dapat berkontribusi dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca,terutama karbondioksida. Namun semua menjadi kurang meyakinkan ketika melihatbagaimana hutan Indonesia dikelola.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 23/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 23 -

1.6  Sejarah Singkat Pengelolaan Hutan Indonesia

Pengelolaan hutan di Indonesia mulai memasuki masa ekploitasi sistematis pada zamanorde baru. Target utama dari pengelolaan pada masa awal-awal orde baru adalah untuk

pemulihan ekonomi. Sehingga pola-pola sustainable management tidak menjadi perhatiansaat itu. Sektor kehutanan diharapkan pada saat itu karena sektor-sektor lain tidakmampu memberikan kontribusi yang memuaskan. Sektor industri sulit berkembangdisebabkan sejak pertengahan 1965 hingga awal 1966 terjadi hiperinflasi. Begitu jugasektor perkebunan, tingkat produksi dan investasi di berbagai komoditas utama sepertikopra, teh, karet dan kopi merosot sejak 1950. Pada tahun 1965 defisit anggaran belanjamencapai 248 juta dollar. Tahun berikutnya defisit mencapai dua kali lipatnya.

Menghadapi hal ini pemerintahan Orde Baru menjadikan pemulihan ekonomi sebagaiprogram utama, dimana peningkatan produksi pangan dan sektor industri terutamasandang dan pengelohan sumber daya alam (pertambangan dan hasil hutan). Pada fase-fase awal ini dimulai berbagai kebijakan yang mendukung program tersebut, pada sektorpertanian misalnya seiring dengan revolusi hijau dimulailah era penggunaan pupukanorganik dan alam mekanisasi pertanian.

Sejak diberlakukannya UU Pokok Kehutanan tahun 1967 permintaan untuk mendapatkanHPH meningkat pesat. Hingga menjelang 1970 jumlah pemegang HPH tercatat 64perusahaan dengan meliputi luasan 8 juta hektar. Hingga sekarang dengan dikeluarkannyaUU No. 41 tahun 1999 pengusahaan hutan oleh investor perorangan dan badan usaha tetapberlaku. Kalau dulu dikenal dengan HPH (Hak Pengusahaan Hutan) sekarang disebutsebagai Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu.

1.7 

Kerusakan Hutan Indonesia

Berdasarkan data-data dari berbagai pihak yang berkompeten, diketahui hutan Indonesiamengalami kerusakan yang cukup mengkhawatirkan. Kerusakan itu diakibatkan oleh lajudeforestasi yang tinggi. Tahun 1997 saja menurut World Resource Institute sebagaimanayang dikutip Walhi, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya seluas 72 persen. Lajukerusakan hutan pada periode 1985-1997 sebesar 1,6 juta hektar pertahun, dan padaperiode 1997-2000 laju kerusakan hutan sebesar 3,8 juta hektar pertahun.

Apa penyebab utamanya? Beberapa faktor dapat dapat diklasifikasikan sebagai penyebabutama yaitu penebangan oleh HPH (legal dan illegal), konversi ke lahan perkebunan

(terutama sawit), kebakaran hutan serta proyek transmigrasi. Beberapa pihakmenyertakan peladang berpindah sebagai salah satu penyebab kerusakan hutan. Namunberbagai pihak pula terutama kalangan akademisi dan NGO menyangkal hal ini, karenakemampuan yang dimiliki oleh para peladang berpindah baik potensi SDM yang sedikitmaupun peralatan yang digunakan mustahil mampu melakukan kerusakan hutan yangdemikian luas.

Penebangan yang dilakukan oleh HPH banyak disorot oleh berbagai kalangan sebagaipenyebab paling utama kerusakan hutan. Ini tidak mengherankan karena beberapa HPHbesar memegang konsesi yang sangat besar, sampai tiga juta hektar lebih. Memangpemerintah telah menetapkan berbagai sistem penebangan dan silvikultur yang harusdiadopsi oleh pemegang HPH yang diharapkan mampu mengendalikan deforestasi dan

memperbaiki hutan seperti sistem Tebang Pilih Indonesia (TPI) dan Tebang Pilih TanamIndonesia (TPTI). Namun dalam prakteknya banyak operator HPH yang tidak

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 24/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 24 -

mempedulikan sistem tersebut. Tebang Pilih yang menetapkan seleksi terhadap pohonyang akan ditebang yaitu yang berdiameter 50 cm keatas, sering tidak diindahkan. Banyakkayu-kayu yang berdiameter 30-an cm bahkan lebih kecil juga ditebang. Belum lagiperilaku HPH yang menebang pohon pada zona terlarang seperti sempadan sungai danlereng bukit. Pemegang HPH juga sering abai terhadap kewajiban mereka untuk

melakukan penanaman kemabli di area/blok bekas tebangan. Luas konsesi yangsedemikian besar menyebabkan ketiadaan fungsi kontrol dari pemerintah yang selaludirundung keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan. Atas hal inilah, menurutLembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN), pada tahun 1985 Bank Dunia menyebutkan ”dalam 40 tahun Indonesia akan menjadi tandus. Faktor penyebabnya praktek penebangankayu (logging) tanpa perhatian.

Selain kegiatan logging oleh HPH, konversi hutan menjadi lahan perkebunan, terutamasawit, juga memberikan andil yang tidak sedikit bagi kerusakan hutan. Pada data tahun1998 saja menurut Paul K. Gelen, sebagaimana yang dikutip LATIN, telah terjadi konversilahan hutan alam yang dicadangkan untuk hutan produksi ke perkebunan sawit seluas2.721.428 Hektar dan telah disetujui untuk dikonversi berikutnya seluas 3.504.084 hektar.

Kecenderungan konversi ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, mengingat hargaproduk sawit seperti crude palm oil (CPO) juga cenderung terus naik dari tahun ke tahun.Bukan cuma lahan hutan, bahkan banyak lahan persawahan pun terutama di Sumatera danKalimantan juga dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan sawit. Selain pengaruhlangsung dari konversi lahan hutan, perkebunan sawit ditengarai juga berperan bagikebakaran hutan besar-besaran yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Memang harusdicatat kebakaran hutan bukan hanya disebabkan oleh pengusaha perkebunan kelapasawit, land clearing dengan metode bakar yang dilakukan oleh pengusaha HTI jugamemberikan sumbangan bagi luasnya lahan hutan yang terbakar. Kebakaran hutan hebatyang terjadi 1997 telah mengakibatkan hutan terbakar seluas 102.431,36 hektar di pulauSumatera. Pada dekade sebelumnya di Kalimantan kebakaran hebat terjadi tahun 1982/83

dimana diperkirakan tidak kurang dari 3,5 juta hektar hutan Kalimantan Timur habisterbakar.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 25/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 25  -

BAB 2 PENGENALAN DASAR MOUNTAINEERING

2.1  Pendahuluan

Bagi orang awam, kegiatan petualangan seperti mendaki gunung selalu mengundangpertanyaan klise “mau apa sih kesana? ” atau pertanyaan lainnya “memang ada apa sih di gunung? ” Pertanyaan sederhana tapi sering membuat bingung yang ditanya atau bahkanmengundang rasa kesal. George F. Mallory , seorang pendaki Inggris menjawab pertanyaantersebut “because it is there”. Mallory bersama rekannya menghilang di Everest  tahun1924. Soe Hook Gie (Mapala UI) menulis dalam puisi “Aku Cinta Pangarango; karena akumencintai kebenaran hidup”, tetapi dalam perjalanan hidupnya dia tewas tercekik gasberacun di puncak Mahameru pada tanggal 16 Desember 1969.

Mountaineering, berasal dari kata ‘mountain’ yang berarti gunung. Mountaineering adalahkegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga

1. 

Hill Walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidakmempergunakan peralatan dan teknis pendakian.

2.  Scrambling, Merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal, tanganhanya digunakan sebagai keseimbangan.

3.  Climbing, adalah:a.  Rock climbing, yaitu pendakian dan atau pemanjatan pada tebing batub.

 

Ice & Snow climbing, yaitu merupakan pendakian pada es dan salju

Dalam mountaineering atau kegiatan pendakian gunung terdapat 2 (dua) tipe atau sistempendakian yaitu:

1. 

Himalayan Style adalah system pendakian dengan rute yang panjang, biasanyapendaki terdiri dari beberapa kelompok, dalam sistem ini apabila hanya terdapat satuatau beberapa orang saja yang berhasil mencapai puncak maka sudah dianggapmewakili peserta pendaki yang lain atau dinyatakan bahwa pendakian ekspedisinyaberhasil. Sistem ini biasanya digunakan untuk ekspedisi atau suatu misi tertentu,seperti pengibaran bendera merah putih di puncak himalaya,dsb.

2.  Alpine Style adalah sistem pendakian dianggap berhasil apabila seluruh pesertaanggota mencapai puncak gunung. Sistem ini dlakukan biasanya untuk kegiatankenaikan tingkat bagi anggota baru, yang mensyaratkan tiap anggota apabila telahmencapai puncak maka bisa dinaikan tingkat keanggotaannya. 

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 26/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 26  -

2.2  Persiapan Pendakian Gunung

Mendaki gunung diperlukan persiapan yang cukup. Seringkali kegiatan latihan fisik tidakdisiapkan dengan baik. Dalam mendaki gunung ditentukan oleh faktor ekstern danintern. Kebugaran fisik mutlak diperlukan. Pendaki gunung legendaris asal Inggris, SirGeorge Leigh Mallory, kerap menjawab pendek pertanyaan mengapa ia begitu “tergila-

gila” naik gunung. “Because it is there,” ujarnya. Jawaban itu menggambarkan betapaluas pengalamannya mendaki gunung dan bertualang.

Bila pendaki tidak mempersiapkan pendakian, maka dia hanya memperbesar bahayasubyektif. Misalnya, bahaya kedinginan karena pendaki tidak membawa jaket tebal atautenda untuk melawan dinginnya udara dan kencangnya angin. Tidak bisa ditawar,mendaki gunung adalah kegiatan fisik berat. Karena itu, kebugaran fisik adalah halmutlak. Untuk berjalan dan menarik badan dari rintangan dahan atau batu, otot kakidan tangan harus kuat. Untuk menahan beban ransel, otot bahu harus kuat. Daya tahan(endurance) amat diperlukan karena dibutuhkan perjalanan berjam-jam hinggahitungan hari untuk bisa tiba di puncak. Bila tidak biasa berolahraga, calon pendakisebaiknya melakukan jogging dua atau tiga kali seminggu, dilakukan dua hingga tigaminggu sebelum pendakian.

2.2.1  Pengenalan Medan

Untuk menguasai medan dan memperhitungkan bahaya obyek seorang pendaki harusmenguasai menguasai pengetahuan medan, yaitu membaca peta, menggunakan kompasserta altimeter. Mengetahui perubahan cuaca atau iklim. Cara lain untuk mengetahuimedan yang akan dihadapi adalah dengan bertanya dengan orang-orang yang pernahmendaki gunungtersebut. Tetapi cara yang terbaik adalah mengikut sertakan orangyang pernah mendaki gunung tersebut bersama kita.

2.2.2 

Persiapan Fisik

Persiapan fisik bagi pendaki gunung terutama mencakup persiapan olahraga fisiktermasuk lari, senam aerobik dan kekuatan kelenturan otot. Kesegaran jasmani akanmempengaruhi transport oksigen melelui peredaran darah ke otot-otot badan, dan inipenting karena semakin tinggi suatu daerah semakin rendah kadar oksigennya.

2.2.3  Persiapan Tim

Menentukan anggota tim dan membagi tugas serta mengelompokkannya danmerencanakan semua yang berkaitan dengan pendakian.

2.2.4 

Perbekalan dan Peralatan

Persiapan perlengkapan merupakan awal pendakian gunung itu sendiri. Perlengkapanmendaki gunung umumnya mahal, tetapi ini wajar karena ini merupakan pelindungkeselamatan pendaki itu sendiri. Namun perlengkapan tersebut tidak sepenuhnya mahaldan harus kita beli, karena kita bisa menyiasatinya dengan membeli bahan sendiri lalukemudian bisa kita buat atau kita bawa ke pembuat yang sudah biasa menerima orderdari para pendaki. Jadi banyak banyaklah berdiskusi dengan para senior yang telahterbiasa dan berpengalaman untuk menyiasatinya.

Gunung merupakan lingkungan yang asing bagi organ tubuh kita yang terbiasa hidup didaerah yang lebih rendah. Karena itu diperlukan perlengkapan yang memadai agar

pendaki mampu menyesuaikan di ketinggian yang baru itu. Seperti sepatu, ransel,pakaian, tenda, perlengkapan tidur, perlengkapan masak, makanan, obat-obatan danlain-lain

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 27/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 27  -

Persiapan dan perencanaan pendakian dibahas serta disajikan materinya secara detilpada Bab 4 Perencanaan Perjalanan di Alam Bebas, dalam buku materi panduan ini.

2.3  Langkah dan Prosedur Pendakian

Umumnya langkah-langkah yang biasa dilakukan oleh kelompok-kelompok pencinta alamdalam suatu kegiatan pendakian gunung meliputi tiga langkah, yaitu:

2.3.1  Persiapan

Yang dimaksud persiapan pendakian gunung adalah menentukan pengurus panitiapendakian, yang akan bekerja mengurus : Perijinan pendakian, perhitungan anggaranbiaya, penentuan jadwal pendakian, persiapan perlengkapan/transportasi dan segalamacam urusan lainnya yang berkaitan dengan pendakian.

Persiapan fisik dan mental anggota pendaki, ini biasanya dilakukan dengan berolahraga

secara rutin untuk mengoptimalkan kondisi fisik serta memeksimalkan ketahanan nafas.Persiapan mental dapat dilakukan dengan mencari/mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga timbul dalam pendakian beserta cara-carapencegahan/pemecahannya.

2.3.2  Pelaksanaan

Bila ingin mendaki gunung yang belum pernah didaki sebelumnya disarankan membawaguide/penunjuk jalan atau paling tidak seseorang yang telah pernah mendaki gunungtersebut, atau bisa juga dilakukan dengan pengetahuan membaca jalur pendakian.Untuk memudahkan koordinasi, semua peserta pendakian dibagi menjadi tigakelompok, yaitu:

1. 

Kelompok pelopor2.  Kelompok inti3.  Kelompok penyapu

Masing-masing kelompok, ditunjuk penanggungjawabnya oleh komandan lapangan(penanggungjawab koordinasi). Daftarkan kelompok anda pada buku pendakian yangtersedia di setiap base camp pendakian, biasanya menghubungi anggota SAR atau jurukunci gunung tersebut. Didalam perjalanan posisi kelompok diusahakan tetap yaitu:Pelopor di depan (disertai guide), kelompok initi di tengah, dan team penyapu dibelakang. Jangan sesekali merasa segan untuk menegur peserta yang melanggarperaturan ini. Demikian juga saat penurunan, posisi semula diusahakan tetap. Setelah

tiba di puncak dan di base camp jangan lupa mengecek jumlah peserta, siapa tahu adayang tertinggal.

2.3.3  Evaluasi

Biasakanlah melakukan evaluasi dari setiap kegiatan yang anda lakukan, karena denganevaluasi kita akan tahu kekurangan dan kelemahan yang kita lakukan. Ini menujuperbaikan dan kebaikan (vivat et floreat).

2.4  Fisiologi Tubuh di Pegunungan

Mendaki gunung adalah perjuangan, perjuangan manusia melawan ketinggian dansegala konsekuensinya. Dengan berubahnya ketinggian tempat, maka kondisilingkunganpun jelas akan berubah. Anasir lingkungan yang perubahannya tampak jelas

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 28/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 28  -

bila dikaitkan dengan ketinggian adalah suhu dan kandungan oksigen udara. Semakinbertambah ketinggian maka suhu akan semakin turun dan kandungan oksigen udara jugasemakin berkurang.

2.4.1  Konsekuensi Penurunan Suhu

Manusia termasuk organisme berdarah panas (poikiloterm), dengan demikian manusiamemiliki suatu mekanisme thermoreguler untuk mempertahankan kondisi suhutubuhterhadap perubahan suhu lingkungannya. Namun suhu yang terlalu ekstrim dapatmembahayakan. Jika tubuh berada dalam kondisi suhu yang rendah, maka tubuh akanterangsang untuk meningkatkan metabolisme untuk mempertahankan suhu tubuhinternal(mis : dengan menggigil). Untuk mengimbangi peningkatan metabolisme kitaperlu banyak makan, karena makanan yang kita makan itulah yang menjadi sumberenergi dan tenaga yang dihasilkan lewat oksidasi.

2.4.2  Konsekuensi Penurunan Jumlah Oksigen

Oksigen bagi tubuh organisme aerob adalah menjadi suatu konsumsi vital untukmenjamin kelangsungan proses-proses biokimia dalam tubuh, konsumsi dalam tubuhbiasanya sangat erat hubungannya dengan jumlah sel darah merah dari konsentrasihaemoglobin dalam darah. Semakin tinggi jumlah darah merah dan konsentrasiHaemoglobin, maka kapasitas oksigen respirasi akan meningkat. Oleh karena itu untukmengatasi kekurangan oksigen di ketinggian, kita perlu mengadakan latihan aerobic,karena disamping memperlancar peredaran darah, latihan ini juga merangsangmemacusintesis sel-sel darah merah.

2.4.3  Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah syarat utama dalam pendakian. Komponen terpenting

yangditinjau dari sudut faal olahraga adalah system kardiovaskulare danneuromusculare. Seorang pendaki gunung pada ketinggian tertentu akan mengalamihal-hal yang kurang enak, yang disebabkan oleh hipoksea (kekurangan oksigen), inidisebut penyakit gunung (mountain sickness). Kapasitas kerja fisik akan menurun secaramenyolokpada ketinggian 2000 meter, sementara kapasitas kerja aerobic akan menurun(dengan membawa beban 15 Kg) dan juga derajat aklimasi tubuh akan lambat.

Mountain sickness ditandai dengan timbulnya gejala-gejala:

1.  Merasakan sakit kepala atau pusing-pusing2.

 

Sukar atau tidak dapat tidur3.  Kehilangan control emosi atau lekas marah4.  Bernafas agak berat/susah5.

 

Sering terjadi penyimpangan interpretasi/keinginannya aneh-aneh, bersikapsemaunya dan bisa mengarah kepenyimpangan mental.

6.  Biasanya terasa mual bahkan kadang-kadang sampai muntah, bila ini terjadi makaorang ini harus segera ditolong dengan memberi makanan/minuman untukmencegah kekosongan perut.

Gejala-gejala ini biasanya akan lebih parah di pagi hari, dan akan mencapai puncaknyapada hari kedua. Apabila diantara peserta pendakian mengalami gejala ini, maka perlusecara diniditangani/diberi obat penenang atau dicegah untuk naik lebih tinggi.Bilamana sudah terlanjur parah dengan emosi dan kelakuan yang aneh-aneh serta tidakpedulilagi nasehat (keras kepala), maka jalan terbaik adalah membuatnya pingsan.

Pada ketinggian lebih dari 3000 m.dpl, hipoksea cerebral dapat menyebabkankemampuan untuk mengambil keputusan dan penalarannya menurun. Dapat pula timbulrasapercaya diri yang keliru, pengurangan ketajaman penglihtan dan gangguan pada

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 29/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 29 -

koordinasi gerak lengan dan kaki. Pada ketinggian 5000 m.dpl, hipoksea semakin nyatadan pada ketinggian 6000 m.dpl kesadarannya dapat hilang sama sekali.

2.5  Pengetahuan Dasar Mountaineering

2.5.1  Orientasi Medan

2.5.1.1  Menentukan Arah Perjalanan dan Posisi Pada Peta

Dengan dua titik di medan yang dapat diidentifikasikan pada gambar di peta. Denganmenggunakan perhitungan teknik/azimuth, tariklah garis pada kedua titik diidentifikasitersebut di dalam peta. Garis perpotongan satu titik yaitu posisi kita pada peta.

Bila diketahui satu titik identifikasi. Ada beberapa cara yang dapat dicapai:

1. 

Kalau kita berada di jalan setapak atau sungai yang tertera pada peta, makaperpotongan garis yang ditarik dari titik identifikasi dengan jalan setapak atausungai adalah kedudukan kita.

2. 

Menggunakan altimeter. Perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasidengan kontur pada titik ketinggian sesuai dengan angka pada altimeter adalahkedudukan kita.

3. 

Dilakukan secara kira-kira saja. Apabila kita sedang mendaki gunung, kemudiantitik yang berhasil yang diperoleh adalah puncaknya, maka tarik garis dari titikidentifikasi itu, lalu perkirakanlah berapa bagian dari gunung itu yang telah kitadaki.

2.5.1.2  Menggunakan Kompas

Untuk membaca peta sangat dibutuhkan banyak bermacam kompas yang dapat dipakaidalam satu perjalanan atau pendakian, yaitu tipe silva, prisma dan lensa. Materipenggunaan kompas ini dibahas secara menyeluruh di bab 6 Pengenalan Dasar NavigasiDarat, dalam buku materi panduan ini.

2.5.1.3  Peta Dalam Perjalanan

Dengan mempelajari peta, kita dapat membayangkan kira-kira medan yang akan dilaluiatau dijelajahi. Penggunaan peta dan kompas memang ideal, tetapi sering dalampraktek sangat sukar dalam menerapkannya di gunung-gunung di Indonesia. Hutan yangsangat lebat atau kabut yang sangat tebal acap kali menyulitkan orientasi.

Penanggulangan dari kemungkinan ini seharusnya dimulai dari awal perjalanan, yaitudengan mengetahui dan mengenali secara teliti tempat pertama yang menjadi awalperjalanan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 30/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 30  -

Gerak yang teliti dan cermat sangat dibutuhkan dalam situasi seperi di atas. Adabaiknya tanda alam sepanjang jalan yang kita lalui diperhatikan dan dihafal, mungkinakan sangat bermanfaat kalau kita kehilangan arah dan terpaksa kembali ketempatsemula. Dari pengalaman terutama di hutan dan di gunung tropis kepekaan terhadaplingkungan alam yang dilalui lebih menentukan dari pada kita mengandalkan alat-alatseperti kompas tersebut. Hanya sering dengan berlatih dan melakukan perjalanan

kepekaan itu bisa diperoleh.

2.5.2  Membaca Keadaaan Alam

2.5.2.1  Keadaan Udara

Sinar merah pada waktu Matahari akan terbenam. Sinar merah pada langit yang tidakberawan mengakibatkan esok harinya cuaca baik. Sinar merah pada waktu Matahariterbit sering mengakibatkan hari tetap bercuaca buruk.

Perbedaan yang besar antara temperature siang hari dan malam hari. Apabila tidakangin gunung atau angin lembab atau pagi-pagi berhembus angin panas, makadiramalkan adanya udara yang buruk. Hal ini berlaku sebaliknya.

Awan putih berbentuk seperti bulu kambing. Apabila awan ini hilang atau hanya lewatsaja berarti cuaca baik. Sebaliknya apabila awan ini berkelompok seperti selimut putihmaka datanglah cuaca buruk.

2.5.2.2  Membaca Sandi-Sandi Yang Diterapkan atau Disepakati

Menggunakan bahan-bahan dari alam, seperti :1.  Sandi dari batu yang dijejer atau ditumpuk

2. 

Sandi dari batang/ranting yang dipatahkan/dibengkokkan3.  Sandi dari rumput/semak yang diikat

Tujuan dari penggunaan sandi-sandi ini apabila kita kehilangan arah dan perlu kembalike tempat semula atau pulang.

2.6  Tingkatan Dalam Pendakian

Agar setiap orang mengetahui apakah lintasan yang akan ditempuhnya sulit ataumudah, maka dalam olahraga mendaki gunung dibuat penggolongan tingkat kesulitan

setiap medan atau lintasan gunung. Penggolongan ini tergantung pada karakter tebingatau gunungnya, temperamen dan penampilan fisik si pendaki, cuaca, kuat danrapuhnya batuan di tebing, dan macam-macam variabel lainnya.

1. 

Kelas 1: Berjalan (trail hikes). Tidak memerlukan peralatan dan teknik khusus.2.

 

Kelas 2: Merangkak (scrambling). Dianjurkan untuk memakai sepatu yang layak.Penggunaan tangan mungkin diperlukan untuk membantu.

3.  Kelas 3: Memanjat (climbing). Tali diperlukan bagi pendaki yang belumberpengalaman.

4.  Kelas 4: Memanjat dengan tali dan belaying (semi-technical climbing). Anchor danperalatan carabiner lainnya untuk belaying mungkin diperlukan.

5. 

Kelas 5: Memanjat bebas dengan penggunaan tali belaying dan runner (technical

climbing). Menurut Yosemite Decimal System, kelas 5 ini dibagi lagi menjadi 14tingkatan (5.1 sampai 5.14), di mana semakin tinggi angka di belakang angka 5,berarti semakin tinggi tingkat kesulitan tebing. Pada kelas ini, runners dipakaisebagai pengaman.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 31/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 31 -

  5.1 s/d 5.4 Terdapat tumpuan dua tangan dan dua kaki.  5.5 s/d 5.6 Terdapat tumpuan dua tangan bagi yang berpengalaman, untuk

sulit menemukan tumpuan dua tangan  5.7 Gerakan kehilangan satu pegangan/tumpuan/pijakan kaki.  5.8 Kehilangan dua tumpuan dari keempat tumpuan atau kehilanan satu

tumpuan tapi cukup berat.  5.9 Hanya ada satu tumpuan yang pasti untuk kaki dan tangan.  5.10 Tebing tidak memiliki tumpuan, namun masih dapat dipanjat.

Berdoa atau pulang kerumah  5.11 Tebing benar-benar tidak memungkinkan untuk dipanjat, namun

beberapa orang yang benar-benar terlatih dapat memanjatnya.  5.12 Dinding vertikal tegak lurus dengan permukaan licin seperti gelas.  5.13 Dinding mengantung (overhang) dengan permukaan licin seperti

gelas.

6.  Kelas 6 [Kelas A]: Pemanjatan artificial (artificial climbing). Tali dan anchor

digunakan untuk gerakan naik. Kelas ini sering disebut kelas A. Dalam kelas A iniuntuk menambah ketinggian pendaki harus menggunakan alat. Kelas A di bagimenjadi lima tingkatan (A1 sampai A5). Contohnya: tebing kelas 5.4 tidak dapatdilewati tanpa bantuan alat A2. Tingkat kesulitan tebing menjadi 5.4 - A.2

Klasifikasi pendakian berdasarkan penempatan peralatan pengamanan yang digunakan:

1. 

G –  Good. Penempatan peralatan pengamanan benar-benar dapat melindungidengan baik.

2.  PG – Pretty Good. Peralatan pengaman cukup dapat melindungi pemanjat.3.  PG13 –  OK Protection. Penempatan peralatan cukup baik. Jika jatuh tidak

menyebabkan masalah serius.4.  R –  Runout. Peralatan pengaman berjarak cukup jauh, jika jatuh kemungkinan

dapatmenimbulkan masalah serius.5.

 

X – No protection. Berbahaya, jika jatuh dapat menyebabkan kematian.

Klasifikasi pendakian medan es berdasarkan skala numerikal M:

1. 

M1- M3 Pendakian tebing mudah, biasanya tanpa membutuhkan peralatan.2.  M4 Tebing cukup curam sampai vertikal, membutuhkan peralatan.3.  M5 Pendakian tebing harus didukung peralatan.4.

 

M6 Tebing vertikal sampai overhang.5.

 

M7 Tebing overhang.6.  M8 Tebing hampir horizontal overhang, yang membutuhkan ketrampilan dan

peralatan.

7. 

M9 Tebing overhang dengan jarak dua sampai tiga panjang tubuh pemanjat.8.  M10 Tebing overhang lebih dari 10 meter.9.

 

M11 Tebing overhang lebih dari 15 meter.10.  M12 Sama dengan M11 namun dengan terdapat penghalang yang

membutuhkan teknik khusus dalam bergerak.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 32/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 32  -

Foto: Cemoro Tunggal, jalan menuju puncak Mahameru

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 33/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 33 -

BAB 3 TALI TEMALI & SIMPUL(ROPE HANDLING & KNOTS)

3.1  Pendahuluan

Simpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja untukkeperluan tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat PanjatTebing, dan atau kegiatan mountaineering serta alam bebas lainnya itu sendiri.

PERINGATAN! Semua materi pembuatan Tali Temali & Simpul dan Mekanisme TeknisPanjat Memanjat tidak bisa dipelajari dari sekedar membaca buku panduan ini saja.

Harus dipelajari langsung dari instruktur dan atau yang ahli karena kesalahan dalampembuatan dan penggunaan bisa berakibat FATAL

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 34/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 34 -

3.2  Simpul Alpine Butterfly (Kupu-Kupu)

Simpul ini umumnya dianggap sebagai salah satu simpul yang paling kuat, aman danmudah terikat. Dapat terikat di tengah sebuah tali bila anda tidak memiliki tambatanakhir. Dapat diambil dalam dua atau tiga arah tanpa distorting, dan dapat digunakanuntuk memperkuat tali yang rusak dengan mengisolasi area yang rusak. Hal ini

membuat Alpine Butterfly sangat fleksibel dan perlu kita ketahui. Jika anda ikatkanAlpine Butterfly di ujung tali, anda dapat mengikat sebuah stopper knot bebas ke ujungtali untuk keamanan.

3.3  Simpul Back Splice (Sambatan Balik)

Simpul ini umumnya digunakan untuk mencegah ujung tali agar tidak terurai. Untukmembuat simpul ini ujung kepala lalat dililitkan kemudian membuat anyaman balik.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 35/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 35  -

3.4  Simpul Bowline

Simpul Bowline ini mudah berubah dan mudah untuk membukanya ketika tidak adabeban (terutama di beberapa tali sintetis), apabila salah membuatnya dapatmembahayakan. Dalam membuat simpul ini, penting untuk membuat simpul kancingandi ujung bebas untuk menjaga kemungkinan simpul ini terbuka.

3.5  Simpul Clove Hitch

Simpul Clove Hitch merupakan simpul yang mudah untuk mengikat, dan merupakansalah satu simpul yang paling sering digunakan terutama sebagai jangkar dan simpul dibelay-up. Jangan membuat simpul dua atau lebih ke satu Carabiner. Cara yang benaruntuk klip pada simpul adalah dengan beban tali terdekat dari belakang Carabiner.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 36/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 36  -

3.6  Simpul Constrictor

Simpul Constrictor salah satu simpul baru yang berguna untuk cavers maupun climberspada sat ini. Di beri nama constrictor   karena sangat besar tahan terhadap gesekan,serta dapat digunakan untuk Clamp/penahan suatu object.

3.7  Simpul Figure of Eight & Double Figure of Eight

Simpul Figure of Eight (berbentuk angka 8) adalah simpul yg sangat bermanfaat, cukupmudah untuk membuat, dan mudah untuk membuka setelah memberatkan, dan strestali rendah waktu ikat dgn kencang. Sedangkan simpul Double Figure of Eight padaprinsipnya adalah sama hanya saja simpulnya double (ganda).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 37/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 37  -

3.8  Simpul Double Fisherman

Simpul standar untuk tying  /mengikat dua simpul tali bersama. Jika digunakan ditengah sebuah pitch, satu lingkaran simpul seperti Figure-of-Eight harus terikat menjadisalah satu 'ekor' dari simpul untuk keamanan selama simpul lulus. Dua knot yangmenenangkan ganda nelayan tidak boleh mirror gambar dari satu sama lain (yaitu

mereka yang sama harus memiliki 'hati') jika mereka tidak akan susunan benar.

3.9 

Simpul Double Overhand

Simpul penggabungan antara Overhand Knot, Double Overhand Knot lebih baikdigunakan sebagai simpul pengunci karena sulit untuk membuka. Hal ini kadang-kadangdiikat dengan simpul lain untuk keamanan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 38/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 38  -

3.10  Simpul Double Sheet Bend (Anyam Ganda)

Simpul Double Sheet Bend berguna untuk menyambung dua tali dan efektif untukmenyambung dua tali yang berbeda ukuran.

3.11  Simpul Eye Splice

Simpul ini digunakan untuk menyambung atau membuat mata tali (eye splice).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 39/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 39 -

3.12  Simpul Hunter’s Bend

3.13  Simpul Munter / Italian Hitch

Simpul Italian Hitch adalah simpul yang sangat berguna karena dapat digunakan untuk

Belaying, Bar, dan tali-temali yang bergesekan, biasanya Carabiner, sehingga pada saatturun dapat dikontrol dalam mekanisme belay. Italia Hitch hanya digunakan sebagaicadangan atau untuk situasi darurat. Sebagai simpul belaying, hal ini memungkinkanfleksibilitas besar dalam desain dan sistem operasi. Simpul yang dikendalikan daridepan, karena bertentangan dengan belay plate yang harus dikontrol dari belakang.Maksimum yang diperbolehkan tidak melebihi tali paralel di samping beban carabiner.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 40/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 40  -

3.14  Simpul Overhand

Simpul ini biasanya digunakan sebagai simpul pengunci dan juga merupakan dasar daribeberapa simpul lainnya yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungandengan memanjat.

3.15  Simpul Prusik

Simpul Prusik biasanya digunakan dalam sebuah tali atau tambatan pada batang. Simpulini juga berguna dalam menambat tali arah vertikal dan hauling atas beban ataupendaki lain.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 41/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 41 -

3.16  Simpul Reef

Simpul Reef ini digunakan untuk menggabungkan dua buah tali, Gambar di bawah inimenunjukkan tahapan cara membuat Simpul Reef. Menunjukkan urutan caramembuatnya dan pada langkah akhir simpul ini dikencangkan dengan dua buah simpulpada akhir talinya.

3.17  Simpul Rolling Hitch

Simpul Rolling Hitch ini biasanya dipergunakan untuk mengencangkan dan dipasangpada pasak, seperti misalnya pada sebuah tenda. Simpul ini dapat mengalami slidingsepanjang standing part. Saat dilepaskan, tegangan pada standing part makinmengeratkan lilitan dalam knot, penambahan friksi yang mana mempertahankan simpulpada tempat karena bekerjanya tegangan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 42/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 42  -

3.18  Simpul Round Turn & Two Half Hitches

Simpul ini berguna untuk mengikatkan dan menguatkan ikatan pada benda-benda bulatseperti tiang sebagai ikatan diujungnya.

3.19  Simpul Sheepshank

Simpul Sheepshank atau simpul erat biasanya digunakan sebagai simpul untukmemendekkan tali tanpa harus memotong tali tersebut.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 43/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 43 -

3.20  Simpul Sheet Bend

Simpul Sheet Bend dipergunakan untuk tujuan yang sama dengan simpul Rolling Hitch,tetapi dengan sentakan yang kuat pada ujung, maka akan terlepas begitu saja. Iniadalah keuntungan saat menggunakan sarung tangan atau karena kedinginan, jari-jarikaku. Lebih jauh lagi, tidak seperti Rolling Hitch, Sheet Bend dapat dikunci disuatu

tempat untuk mencegah dari sliding. Dapat juga tidak dikunci untuk membuatnya dapatdiatur lagi.

3.21  Simpul Short Splice

Simpul Short Splice biasanya digunakan untuk menyambung dua tali dengan ikatan yangkuat.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 44/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 44 -

3.22  Simpul Simple Whipping

Simpul ini digunakan untuk menganyam tali yang terurai agar dapat dipergunakankembali.

3.23  Simpul Surgeon

Simpul Surgeon digunakan untuk menyambung dua tali dimana dengan diameter taliyang berbeda.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 45/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 45  -

3.24  Simpul Tape / Webbing

Simpul ini digunakan untuk mengikat webing menjadi slings untuk caving atau panjattebing. Ujung webbing muncul dari simpul harus diamankan ke webbing menggunakansetengah lingkaran hitches atau insulating tape. Simpul ini terikat sehingga bebanbearing tape muncul dari sisi berlawanan dari simpul sehingga secara alami akan

kencang bila terbebani.

3.25  Simpul Trucker’s Hitch 

Penggunaan simpul Trucker’s Hitch atau simpul pangkal ini adalah untuk memulaiikatan, setiap kali akan membuat ikatan apa pun yang menghubungkan tali dengansebuah benda.

Ada 2 Cara untuk membuat simpul Trucker’s Hitch: 

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 46/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 46  -

3.25.1  Simpul Trucker’s Hitch 1 

3.25.2  Simpul Trucker’s Hitch 2 

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 47/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 47  -

BAB 4 PERENCANAAN PERJALANANDI ALAM BEBAS

4.1  Perencanaan dan Persiapan

Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas menyebabkan para penggiatnyamelakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuranpantai, pengarungan sungai berarus deras, dll. Perjalanan tsb dilakukan denganberbagai tujuan mulai dari eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan-jalan.Semua perjalanan tsb memerlukan persiapan yang baik, mengingat kegiatan di alambebas seperti ini menghadapkan kita pada berbagai kondisi alam yang apabila tidak kitaketahui dengan baik akan menghadapkan kita pada keadaan yang dapat membahayakanjiwa kita, dan sebaliknya bila kita pahami akan memberikan kenikmatan berpetualangpada penggiatnya.Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai dengan rencana

kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

4.1.1 Tujuan

Merumuskan suatu tujuan haruslah berdasarkan realita, tidak boleh terlalu ambisius.Tujuan haruslah disesuaikan dana yang telah tersedia, kemampuan anggota, dan waktu.Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas tujuan perjalanannya, hal ini untukmenghindari kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi.

4.1.2 Waktu

Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota? Perencanaan

perjalanan alam bebas harus pula memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaananggota-anggotanya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah musim pada saatpelaksanaan perjalanan alam bebas tsb.

4.1.3 Peserta

Jumlah anggota yang ikut haruslah ditetapkan dengan beberapa pertimbangan, berapaorang yang dapat dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada? berapa orang yangdibutuhkan untuk melaksanakan tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan minatpeserta bekerjasama eegentk sesuai dengan ae iitanuyan' iklnpdnlak k untukmenentukan itu semua maka seleksi haruslah dilakukan. Tentukan koordinatorperjalanan (leader), bidang-bidang koordinasi, subkoordinasi, seperti bidang dana,

publikasi dan dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis dll. Koordinatorperjalanan haruslah dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya pengalamansebagai pemimpin. Dia tidak harus seorang pendaki yang hebat, tetapi yang lebihpenting lagi adalah yang mampu mengkoordinasi pendakian tsb.

4.1.4 Anggaran

Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan, antara lainkemungkinan situasi ekonomi negara kita, seperti inflasi, perubahan kurs mata uangasing. Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya beberapa tahun yang lalu tidakjadi berangkat hanya beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi inflasi.

Kemungkinan lain adalah tidak tercapainya dana yang dibutuhkan.Alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal. Buatlah anggaran yangterperinci untuk setiap bidang. Pengeluaran dan pemasukan uang hanya berhakdilakukan oleh satu orang, mis bendahara atau pemimpin perjalanan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 48/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 48  -

4.1.5 Perijinan

Setiap daerah atau negara mempunyai peraturan perijinan yang berbeda. Izin initergantung juga pada sifat ekspedisi yang akan dilakukan; untuk penelitian, wisata,pembuatan film, atau petualangan. Demikian pula apabila perjalanan itu gabungandengan pihak luar negeri, prosedur perijinan dan administrasi harus dilakukan.

4.1.6 Pembukuan Perjalanan

Pembukuan sebaiknya dilakukan secepatnya, kalau perjalanan itu dilakukan pada masaliburan mis, pembukuan harus dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum kehabisan tiket .Kalau suatu lembaga memastikan akan memberikan bantuan transportasi tentulah kitatidak akan kesulitan , tinggal menentukan tanggal keberangkatan yang pasti.

4.1.7 Publikasi dan Sponsor

Adakalanya pencantuman seorang penasehat atau pelindung dalam organisasiperjalanan dilakukan dengan pertimbangan diplomatis, yaitu untuk mendukung

organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan fasilitas atau lainnya.

Publikasi di media massa seringkali penting dan berkaitan erat dengan usahapengumpulan dana. Seorang yang bertanggung jawab atas publikasi perlu ditunjuk. Diaharus pandai berhubungan dengan pihak luar dan menarik minat pers untuk menyiarkanekspedisi ini baik di koran, majalah, radio maupun televisi. Siaran pers harus disiapkansecara menarik lengkap dengan foto atau gambar.

4.1.8 Survey

Perencanaan terperinci harus dilakukan oleh setiap bidang. Kalau memangmemungkinkan ada baiknya mengirimkan satu kelompok pendahulu untuk dilakukansurvey lokasi, yang bertugas mencari informasi tentang lokasi. Tinggi gunung, tumbuh-tumbuhan yang ada, arus sungai, temperatur, adat istiadat penduduk setempat, semuainformasi tsb haruslah diketahui. Team survey harus juga mencari informasi tentangcamp induk yang akan didirikan dan untuk melapor pada pejabat setempat, tidak lupamenghubungi puskesmas atau dokter setempat (untuk bekerja sama apabila adakecelakaan dalam perjalanan). Bila survey tidak bisa dilaksanakan pencarian informasibila dilakukan dengan bertanya kepada orang yang sudah pernah berekspedisi ke sana,membaca buku atau mempelajari peta.

Dengan terkumpulnya seluruh informasi kita dapatmerencanakan perjalanan sematang mungkin.

Lakukanlah pengecekan dan konfirmasi seluruhinformasi apa yang telah masuk. Checklistperlengkapan disesuaikan dengan kondisi lokasi,buatlah daftar peralatan yang harus dibawa olehindividu atau kelompok. Pastikan tiap anggota

membawa P3K dan obat-obatan pribadi.

4.1.9  Perencanaan di Lapangan

Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan. Dirumuskan secaraterperinci dalam schedule. Susunlah rencana itu dalam suatu jadwal khusus hari perhari. Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target/ tujuan perjalanan,

serta strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, serta tempatmenginap/ bivoak.

4.1.10  Briefing

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 49/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 49 -

Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk menerima briefing. Padakesempatan ini, pimpinan perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaandengan perjalanan antara lain : tujuan, lokasi, kemungkinan-kemungkinan yang akanterjadi, metode dan strategi di lapangan dsb, kalau perlu dalam kesempatan inidiadakan pula ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan tentang lokasi dari segigeologi atau antropologi. Kesempatan ini juga dapat dilaksanakan untuk mengenal dan

mengadakan latihan pemakaian peralatan baru.

4.1.11  Check Kesehatan

Pastikan semua anggota telah melakukan check kesehatan. Usahakan semua anggotatelah mendapatkan mendapat vaksinasi apabila diperlukan untuk mencegah demam,tuberculoses, serta anti tetanus.

4.1.12  Pelaksanaan di Lapangan

Dalam tahap ini pemimpin perjalanan langsung menangani pelaksanaan perjalanan.Pimpinan harus pandai menekankan kepada anggota-anggotanya bahwa keberhasilansuatu perjalanan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk belajar tinggal danbekerjasama sebagai suatu kelompok yang utuh, pada setiap kesempatan lakukanlahpertemuan untuk mengadakan evaluasi dan diskusi mengenai masalah-masalah yangdihadapi. Berilah kesempatan setiap bidang untuk melaporkan setiap kegiatan yangtelah dan akan dilaksanakan, sehingga setiap anggota akan dapat mengetahuinya.

4.1.13  Setelah Perjalanan

Tahap ini adalah anti klimaks, sehingga kegiatannya seringkali terulur-ulur, bahkan takjarang dilupakan. Baiknya membuat laporan perjalanan. Kalau memungkinkankirimkanlah ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran

perjalanan.

4.2  Perlengkapan dan Perbekalan

Keberhasilan suatu perjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaanperlengkapan dan perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan antaralain; Tujuan, Jenis Medan, Lama Perjalanan, Keterbatasan kemampuan membawa,Perlengkapan & Obat-obatan pribadi.

Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan

yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuanmembawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh melebihisepertiga berat badan (sekitar 15 – 20 kg).

4.3  Perlengkapan Dasar

Perlengkapan jalan khususnya yang dipergunakan untuk medan hutan gunung:

4.3.1  Sepatu

  Melindungi tapak kaki sampai mata kaki 

Kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri.  Keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu.  Bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 50/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 50  -

4.3.2  Kaos Kaki

  Menyerap keringat  Menghindari lecet pada kaki

4.3.3  Celana

 

Kuat, lembut, ringan, praktis  Tidak menggangu gerakan kaki  Terbuat dari bahan yang menyerap keringat  Mudah kering, bila basah tidak menambah berat

4.3.4  Baju

  Melindungi tubuh dari kondisi sekitar  Kuat, ringan, tidak menggangu pergerakan  Terbuat dari bahan yang menyerap keringat  Praktis, mudah kering

4.3.5 

Ransel / Backpack/ Carrier  Mampu menampung perlengkapan sesuai kebutuhan  Ringan, kuat, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan, nyaman dipakai dan

praktis  Gunakan carrier yang ramping/proporsional walaupun agak tinggi, ini lebih baik

daripada yang gemuk tetapi rendah

4.3.6  Peralatan Navigasi

  Kompas  Peta Topografi (Peta Rupa Bumi)  Busur Derajat, Penggaris kecil, Pensil, dll.

4.3.7  Obat-Obatan dan Survival Kits

  Obat-obatan Pribadi  Pisau Serbaguna, Pisau Tebas  Peluit  Korek Api  Jarum & Benang

4.3.8  Lampu Senter & Lentera

  Water proof dan dilapisi karet  Cadangan Bohlam & Battery

 

Lentera bisa menggunakan battery atau dari minyak tanah

4.3.9  Perlengkapan Masak

  Alat Masak Lapangan (nesting/panic serbaguna)  Alat Bantu Makan (sendok, piring, gelas plastik)  Tempat Air (Vedples, Jerigen Lipat, dll)  Kompor Lapangan (berbahan; Propane Gas, Spiritus, Parafin, dll)

4.3.10  Perlengkapan Tidur

  Satu set pakaian tidur  Kaus kaki untuk tidur 

Sleeping bag  Matras  Tenda/ ponco/ plastik untuk bivak

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 51/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 51 -

4.3.11  Topi atau Tutup Kepala

  Melindungi kepala dari kemungkinan cidera akibat duri  Melindungi kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang  Kuat dan tidak mudah robek

4.3.12 

Syal/Slayer, Sarung Tangan, Ikat Pinggang  Warna syal yang menyolok, bahan kuat & cepat menyerap air  Terbuat dari kulit, tidak kaku dan tidak menghalangi pergerakan

Terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tapi teguh.Kegunaan ikat pinggang selain menjaga agar celana tidak melorot juga untukmeletakkan alat-alat yang perlu cepat dijangkau , seperti pisau pinggang, tempat airminum dll.

4.4  Packing (Teknik Pengepakan)

Dalam penyusunan, yang menjadi dasar adalah keseimbangan

beban, bagaimana kita menumpukan berat beban pada tubuhsedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara efisien.

Dalam batas-batas tertentu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyakmemberikan kenyamanan. Rangka ini membuat posisi tubuh lebihmenyenangkan saat menggendong beban. Namun bagaimanapundesain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidakmampu menyusun barang-barang anda dengan baik.

Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatandan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking

barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikanperjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan. Prinsip dasar yangmutlak dalam mempacking adalah:

  Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa bebanharus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnyapendakian] kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salahmempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidakdapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack andamenekan pinggul belakang. Ingat: Letakkan barang yang berat pada bagian teratasdan terdekat dengan punggung.

  Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundakTujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkananda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yangmembutuhkan keseimbangan seperti: meniti jembatan dari sebatang pohon,berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.

  Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untukmempermudah pengorganisasiannya. Misal: alat mandi ditaruh dalam satu kantungplastik.

  Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkankosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanankedalamnya, misal: beras dan telur.

  Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai padasaat diperlukan, misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping carrier.

 

Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang diluarcarrier akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan berkesanberantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carrier.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 52/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 52  -

Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatuangka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda, tetapi inikembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidakmemaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawadengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan danhanya membawa barang yang benar-benar perlu.

4.5  Memilih dan Menempatkan Barang

Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalucari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untukmeringankan berat beban yang harus anda bawa, contoh: Alumunium foil, bisa untukpengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yangpenting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.

  Matras; Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi

yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekanpendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagustetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode inimengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipulapada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

  Kantung Plastik; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena akanberguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun,baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisirbarang barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian,makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda inginmemilih pakaian, makanan dsb.

  Menyimpan Pakaian; Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau

tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agarpakaian tidak basah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantungtersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih.

  Menyimpan Makanan; Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakanmakanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalamkeril, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir sukamembongkar isi tenda untuk mencari makanan.

  Menyimpan Korek Api Batangan; Simpan korek api batangan anda didalam bekastempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 53/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 53 -

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 54/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 54 -

BAB 5 KEORGANISASIAN

5.1  Pendahuluan

Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon atau dalam bahasa Latin organum yangartinya alat, bagian atau berarti anggota badan. Dari berbagai macam batasanorganisasi dapat disarikan adanya dua pengertian, yaitu pertama rumusan J.D. Mooneyyang menyatakan organisasi sebagai perserikatan manusia untuk mencapai tujuanbersama, dan kedua batasan C.I. Barnard yang menyebutkan organisasi sebagai sistemdari usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan demikianorganisasi dapat dibedakan menjadi dua macam pengertian: sebagai alat dan sebagaifungsi atau organisasi sebagai manajemen. Dengan perkataan lain, berdasarkan sifatnyaorganisasi dapat dibedakan antara organisasi statis dan organisasi dinamis.

Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara

orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.Sedangkan organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usahamerencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang,tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi.Ringkasnya organisasi dinamis adalah kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatanmenetapkan susunan organisasi suatu usaha.

Organisasi merupakan wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuanbersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama danmerealisasikan tujuanya. Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakatdapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri (James L. Gibson, 1986). Organisasi merupakan framework atau struktur bingkaikerja seluruh bentuk kerjasama manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanbersama.

Sebagai sisi formal administrasi, organisasi mengandung dua pengertian yaitu:

1. 

Sebagai wadah pelaksanaan managerial. Artinya, di dalam wadah ini terkait poladan struktur yang relatif permanen (rasional).

2.  Sebagai proses interaksi antar individu yang saling terkait satu sama lain dalamsatu ikatan emosional (irrasional).

Unsur dasar yang terkandung dalam organisasi:

1. 

Terdiri dari dua orang atau lebih.2. 

Terdapat maksud untuk bekerjasama.3.

 

Pengatur hubungan dengan titik beratnya ada pada struktur dan pola hubunganyang jelas.

4.  Tujuan yang akan dicapai.

Prinsip-prinsip organisasi:

1.  Perumusan tujuan dengan jelas2.  Pembagian kerja3.

 

Pendelegasian4.  Rentang kekuasaan5.  Tingkat pengawasan6.

 

Satu perintah, satu tanggungjawab7.

 

Koordinasi8.  Keseimbangan9.

 

Berkelangsungan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 55/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 55  -

10.  Fleksibilitas

5.2  Tipe-Tipe Organisasi

5.2.1 

Organisasi Lini (Garis)

Organisasi Lini adalah bentuk organisasi di mana pimpinan dipandang sebagai sumberwewenang tunggal. Garis komandonya kuat dan hanya satu, yaitu dari atas ke bawah.Dengan demikian segala keputusan kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satutangan. Bentuk ini biasanya dipakai untuk organisasi yang orang-orangnya sedikitsehingga tugas-tugas pekerjaan yang ada di dalamnya juga tidak terlampau kompleks.

5.2.2  Organisasi Lini Dan Staf

Organisasi Lini dan Staf adalah organisasi di mana pimpinan dibantu oleh sekelompokstaf, yang mempunyai wewenang fungsional memberikan bantuan pemikiran/saran-

saran. Sedangkan wewenang komando tetap berada di tangan pimpinan atau kelompoklini, yang melaksanakan tugas-tugas pokok dalam organisasi dan yang berhak mengambilkeputusan terakhir. Bentuk ini lebih sesuai untuk organisasi yang besar dengan kegiatanyang banyak dan kompleks dan melibatkan banyak orang. (contoh: Struktur OrganisasiLini dan Staf).

5.2.3  Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional adalah organisasi di mana orang-orang digolongkan menurutfungsi atau pekerjaan yang mereka lakukan. Dalam bentuk organisasi fungsionalbawahan mendapat perintah dari beberapa kepala bagian yang masing-masing ahlidalam bidangnya.

5.2.4  Organisasi Panitia

Organisasi Panitia adalah bentuk organisasi yang pimpinannya bersifat kolegial ataudewan, artinya terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan diambil dandipertanggung jawabkan secara bersama-sama.

5.3  Pengelolaan Organisasi

5.3.1 

Dasar-Dasar Pengelolaan Organisasi

Tugas pokok seorang manager  antara lain adalah menyusun organisasi sedemikian rupasehingga orang-orang dapat bekerja sama dengan efektif dalam rangka mencapaitujuan. Oleh karena itu seringkali kita dengar ungkapan bahwa seorang manager  ataupemimpin yang baik adalah seorang organisator yang baik pula.

Adapun prinsip-prinsip atau dasar-dasar organisasi tersebut adalah:

1.  Tujuan yang jelas2.  Kesatuan komando3.

 

Pembagian kerja4.

 

Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab

5.3.2  Pembuatan Proposal

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 56/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 56  -

Setiap program yang telah disetujui tidak dengan mudah untuk dilaksanakan, teteapiperlu adanya perencanaan yang lebih matang dan lebih terinci. Sebuah proposaltersebut menjelaskan tentang :

1. 

Apa nama atau jenis program yang akan dilaksanakan2.

 

Mengapa program itu dilaksanakan (menjelaskan dasar pemikiran atau

pertimbangan)3. 

Untuk apa program tersebut dilaksanakan (menjelaskan tujuan program)4.

 

Isi atau materi, materi apa yang untuk mencapai tujuan tersebut.5.  Pembicara atau pembawa materi, orang-orang yang sesuai dengan materi yang

akan dibawakan.6.

 

Untuk siapa program tersebut dilaksanakan (peserta)7.  Bagaimana program tersebut dilaksanakan8.  Siapa yang menangani program tersebut9.

 

Kapan program tersebut dilaksanakan10.  Dimana program tersebut dilaksanakan11.  Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan program tersebut.

5.3.3 

Penjadwalan Kegiatan

Apabila tahap menetapkan kegiatan sudah dilaksanakan, maka semua kegiatan yangakan dilaksanakan itu disusun dalam suatu waktu tertentu sehingga dapat diperolehsuatu gambaran yang memuat rangkaian kegiatan secara terencana dan terkait satusama lain. Time schedule tersebut berfungsi sebagai rambu waktu dan disusun bersama-sama dengan panitia yang lain sehingga pengontrolan kegiatan dapat dengan mudahdilakukan.

5.3.4  Pembuatan Laporan Kegiatan

Secara umum sebuah laporan dapat dipandang sebagai atau terdiri atas tiga bagian

yaitu:

1.  PendahuluanBagian ini menjelaskan tujuan laporan, menguraikan metode yang digunakan dalamkegiatan yang merupakan subyek laporan.

2. 

Bagian IntiTerdiri dari sejumlah bab atau bagian dalam urutan yang logis subyek demi subyek.

3. 

Penutup.4.

 

Lampiran.

Kegunaan Penulisan Laporan:

1. 

Laporan memuat informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan.2.

 

Bentuk dan mutu laporan merupakan indikasi, factor penentu dari hasil kerja yangdibahas dalam laporan.

3. 

Bahwa penulisan laporan akan dinilai sampai batas-batas tertentu berdasarkanmutu karya tulisannya.

5.4  Rapat Dan Diskusi

Proses interaksi antar manusia akan melahirkan permasalahan-permasalahan yangmenuntut sebuah bentuan komuikasi untuk mengatasinya. Untuk mengatasi hal tersebutsering dibentuk sebuah kelompok-kelompok yang membahas tuntas permasalahan-permasalahan tersebut sehingga dihasilkan penyelesaian yang baik. Macam-macam

bentukan kelompok tersebut:1.

 

Rapat UmumPertemuan yang dilaksanakan di tempat umum dan dihadiri oleh masyarakat umumatau sebagaian daripadanya.intinya rapat yang pesertanya tidak dibatasi dari

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 57/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 57  -

kalangannya sendiri. Tujuannya untuk menyampaiakan informasi umum ( sepertikampanye, penyuluhan), dengan maksud untuk menarik minat , menambahpengetahuan, melakukan kegiatan dontasi, seruan spiritual. Kelemahannya,peserta rapat umum mudah berkurang sehingga perlu dikemas dengan sajian yangmenarik dan simpatik.

2. 

Rapat Khusus

Yaitu pertemuan yang dilakukan pada tempat tertentu, peserta dari kalangansendiri serta membahas masalah khusus yang ada hubungannya dengan organisasi.Istilah yang digunakan antara lain : mosi, resolusi, amandemen, addendum,rekomendasi, mosi tandingan dan amandemen tandingan.

3.  KonferensiBiasanya bertujuan untuk merundingkan suatu permasalahan yang menyangkutorganisasi.

4.  DebatBantahan lisan antar dua orang atau kelompok yang berbeda pendapat dalambatas-batas aturan main.

5.  Diskusi

Bertujuan menarik ide-ide peserta untuk dibicarakan bersama-sama danmenghasilkan kesepakatan bulat.

Hal-hal yang terkait dengan rapat dan diskusi adalah:

5.4.1  Penyampaian Pendapat

Pendapat disampaikan dengan singkat, jelas dan argumentatif dengan tidak bertele-tele. Sebelum disampaikan akan lebih baik bila disiapkan bahan terlebih dahulu. Bahandapat berupa data, informasi dan fakta. Prinsip yang digunakan terdiri daripendahuluan, pembuktian, dan kesimpulan.

5.4.2 

Memimpin Forum Diskusi

Tugas pimpinan adalah mengarahkan suasana diskusi berjalan dengan lancar, baik dantertib. Pembawaan yang tenang dan mantap merupakan kunci awal proseskepemimpinan diskusi.

Pimpinan diskusi harus mengetahui pokok permasalahan yang berkembang, selain ituinformasi seputar permasalahan harus disampaikan sehingga peserta tidak keluar dariarah pembicaraan. Disamping itu, pimpinan diskusi harus bijaksana dalam memutuskansuatu kebijakan diskusi, artinya tidak memihak salah satu pendapat tetapi lebih padaupaya mencari jalan tengah yang memuaskan semua pihak. Fungsi utama pimpinandiskusi atau rapat adalah membimbing dengan memberi petunjuk-petunjuk jalannya

rapat dan diskusi.

Tugas pimpinan rapat :

1. 

Mempersiapkan rapat atau diskusi2.  Membuka3.  Membimbing dan mengkoordinir4.

 

Menyimpulkan5.  Mengagendakan pertemuan selanjutnya

5.4.3  Etika Rapat dan Diskusi

Para peserta harus menghargai pendapat orang lain dan mau menerima perbedaan serta

beritikad baik untuk melaksanakan hasil diskusi. Lontaran pendapat dan pernyataan(sanggahan, persetujuan, kritikan, klarifikasi) harus disampaikan dengan sopan, singkat,jelas dan tidak berbelit-belit.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 58/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 58  -

5.4.4  Prosedur Rapat

1.  Persiapan Awala.  Waktu dan tempat rapatb.

 

Peserta rapat yang akan diundangc.

 

Sifat dari suatu rapat

d. 

Jadwal waktu pertemuan yang tepate. 

Persiapan kesekretariatan2.

 

Agenda Rapata.  Kegunaan: sebagai alat Bantu bagi peserta rapat untuk melakukan persidanganb.  Yang berwenang : disusun oleh sekretaris, atau ketua bersama sekretarisc.

 

Isi agenda:  Pembukaan  Pengantar dari pimpinan siding  Laporan singkat dari rapat yang lalu  Masalah rapat terdahulu yang belum terselesaikan  Masalah-masalah baru  Lain-lain

 

Penutup

5.4.5  Teknik Rapat dan Proses Rapat Berjalan

Hal pokok yang di bicarakan dalam ruang lingkup rapat adalah :1.  Menyelenggrakan rapat yang memuat hal-hal :

a. 

Penataan ruang rapatb.  Panyediaan sarana rapatc.  Informasi untuk kepentingan rapat

2. 

Mengendalikan sikpa yang mencakup :a.

 

Mengendalikan konflikb.  Menjaga pebicaraan agar tidak sampai keluar dari pokok permasalahan

c. 

Menerima atau menolak gagasan seseorang3. 

Menggairahkan siding yang mencakup:a.  Membuat peserta siding agar tidak merasa lelahb.  Membuat agar peserta yang gagasannya ditolak tidak merasa kecewa

4. 

Proses pengambilan keputusan yang mencakup:a.  Menawarkan suatu rumusanb.  Meyakinkan peserta rapatc.

 

Memperhatkan reaksi pesertad.  Lobbying

5.  Menjadi peserta rapat yang produktif, aktif dan kreatif :a.

 

Cara menangggapi usul atau pendapat orang lainb.  Cara menyampaikan pendapat dan usul

5.5  Teknik Penguasan Lapangan Dalam Organisasi

Proses Dalam ilmu pengkondisian lapangan ini, kita akan mempelajari dan melatihmengenai bagaimana teknik mengendalikan massa di lapangan sehingga massa bereaksisesuai dengan apa yang kita inginkan dan agar informasi yang hendak kita sampaikandapat diterima massa secara optimal.Mengendalikan massa berbeda jauh tingkat kesulitannya dibandingkan jikamengendalikan kelompok orang yang berjumlah kecil. Tetapi bagi seorang tenagaprofessional lapangan, mengendalikan massa adalah hal yang mudah jika kita

menguasai ilmunya.

Aplikasi ilmu ini dapat kita terapkan pada:

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 59/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 59 -

1.  Kegiatan pengorganisasian kerja massal (kerja bakti, persiapan kegiatan dalamwaktu singkat, dll)

2. 

Kegiatan yang bersifat kolosal (Kemah Bersama, Diklat, Ekspedisi)3.  Kegiatan Kaderisasi

5.5.1  Persiapan Fisik

1.  Penampilan fisik dan kharisma (pancaran jiwa) terutama sewaktu penampilanpertama, karena dapat menimbulkan kesan pertama.

2.  “Dekorasi” seperti spanduk, poster, dll. Kesemuanya bertujuan untuk

membangkitkan minat massa untuk memperhatikan dan sebagai alat bantupenyampaian informasi.

3. 

Ada kalanya dekorasi juga diwujudkan dalam hal yang kreatif seperti boneka,drama, dll.

4.  Alat komunikasi yang memadai (megaphone, sound system, dll)

5.5.2  Pengendalian Massa Dalam Organisasi

Massa tentu belum ada di tempat yang kita inginkan dan walau ada di tempat yang kitainginkan, belum tentu mereka berada dalam satu forum dengan kita. Tugas awal kitaadalah menyatukan mereka dengan kita.Teknik yang dapat kita gunakan adalah ajakan,perintah ataupun paksaan.

Pengumpulan ini dapat dilakukan oleh:

1.  DanLap: Dia berada di sekitar pusat lokasi dan mengajak massa secara “ammah”

untuk mengikuti kegiatan ini. Dia biasanya menggunakan alat komunikasi yangpaling baik.

2. 

Wakil-wakil DanLap: Mereka bergerak mendukung tujuan DanLap. Mereka dapat

menyebar ke lokasi-lokasi yang ada disekitar tempat acara (terutama lokasi yangtidak mendengar seruan DanLap ini). Tujuan penyebaran mereka untukmenginformasikan adanya acara ini. Mereka pun melakukan ajakan secara“ammah” 

3.  Tim Lapangan: Biasanya jumlahnya banyak, dan merekalah yang mengajak massabergabung secara fardiyah. Misalnya dengan ajakan langsung, menyebarkan lef let,mengibarkan spanduk, dll.

Pengkondisian lapangan ini juga dapat dilakukan jauh-jauh waktu sebelum acaradigelar, seperti jika acara digelar siang, maka pagi-paginya telah dilaksanakanpublikasi.

Aplikasi ilmu ini dapat kita terapkan pada:

1. 

Kegiatan pengorganisasian kerja massal (kerja bakti, persiapan kegiatan dalamwaktu singkat, dll)

2.  Kegiatan yang bersifat kolosal (Kemah Bersama, Diklat, Ekspedisi)3.

 

Kegiatan kaderisasi

5.6  Keorganisasian Dalam SMAGAPALA

Pada gerak langkah yang pertama, yang mempunyai peranan sangat penting dan

menentukan bagi keberadaan sebuah organisasi adalah dengan membentuk suatukepengurusan untuk melahirkan ide-ide kreatif serta semangat yang menyala-nyaladari para siswa. Tim pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 60/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 60  -

seksi operasional lainnya, merupakan kepengurusan` yang “simple” dan sederhanadalam suatu organisasi.Seiring waktu, tersusunlah rencana – rencana yang telah dilakukan dalam waktu yangrelative singkat, tersusunlah struktur organisasi dan AD/ART (Anggaran Dasar &Anggaran Rumah Tangga). Dengan bertambahnya anggota yang cukup dan semangatuntuk berfikir kritis, kepengurusan juga telah membuat program kerja dan mulai

memikirkan arah dan tujuan serta focus perhatian, yang tidak sekedar ”penyaluranhobi” kepecintaalaman tetapi juga kepada kepedulian tentang lingkungan dan alam itusendiri. pada waktu inilah kalau boleh dikatakan lebih banyak bersifat konsolidasiintern/kedalam organisasi lebih diutamakan serta ikut berpartisipasi menghadiriseminar kepecinta alaman dan konservasi alam yang diadakan organisasi lain sejenisInstansi pemerintah maupun organisasi lain yang peduli dengan pelestarian Lingkungan.

5.6.1  AD/ART SMAGAPALA

Sebagai organisasi yang tentulah memiliki aturan yang digunakan sebagai landasan sertapedoman bagi perjalanan organisasi serta untuk memudahkan pengaturan organisasi.Begitu pula dengan SMAGAPALA, sebagai suatu organisasi yang tertib ia memiliki aturantertinggi sebagai dasar bagi aturan lain dibawahnya sebagai landasan bagi gerak lajuorganisasi. aturan yang dimasud adalah yang dinamakan Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga (AD/ART) dimana keduanya merupakan satu kesatuan yang utuh yangtidak bisa dipisahkan sebab dalam bagian- bagiannya baik yang berupa pasal maupunayat-ayat memiliki keterkaitan yang erat dalam pemaknaanya. anggaran dasarSMAGAPALA berisikan hal-hal pokok tentang keberadaan SMAGAPALA yang meliputi Apadan Bagaimana SMAGAPALA itu, disamping memuat asas, jiwa dan tujuan organisasi.Selain itu juga diatur masalah atribut organisasi, keanggotaan, kepengurusan,keuangan , alat kelengkapan organisasi dan perubahan AD/ART serta masalahpembubaran organisasi.

Sedangkan ART memuat penjabaran lebih lanjut dari Anggaran Dasar dengan maksudagar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai segala sesuatu yang termuat dalamAnggaran Dasar. Untuk peraturan Dibawah AD/ART yang mengatur lebih lanjutmengenai hal-hal yang menyangkut hal khusus akan di tuangkan dalam peraturanorganisasi (PO) yang ditetapkan pengurus dalam pegangan bagi pengurus untukmenjalankan organisasi.

5.6.2  Konvensi (Peraturan Tidak Tertulis)

Kenyataan bahwa dalam suatu organisasi ada peraturan yang tertulis ada juga yangtidak tertulis. Didalam organisasi SMAGAPALA ini mempunyai beberapa peraturan tidaktertulis/konvensi misalnya, kesepakatan bersama tentang keharusan menjalankan

sanksi fisik (push-up 1 seri atau sepuluh kali apabila bagi anggota yang sembrono dantidak menghargai peralatan outdoor. Juga ada peraturan yang melakukan setiapanggota yang telah lulus menyumbangkan pemikiran dan pembinaan terhadap materikepecinta-alaman. Pemahaman akan hal ini akan berimplikasi pada penyikapan kitaterhadap organisasi yaitu lebih kepada penyadaran akan pentingnya makna diluar sangsihukuman fisik.

5.6.3  Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja

Pengurus SMAGAPALA menurut AD/ART adalah pengurus minimal (pengurus harian) yangterdiri dari Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara yang dipilih dalam forum tertinggiorganisasi. Sedangkan pengurus lengkap ditetapkan oleh pengurus harian sesuai dengan

peraturan yang digunakan yaitu berpedoman pada AD/ART.

Oganisasi SMAGAPALA menganut bentuk organisasi lini dan staff, dengan staff sebagaipemberi masukan kepada ketua baik diminta maupun tidak diminta, sedangkan ketua

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 61/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 61 -

memiliki kesatuan komando atau perintah terhadap seluruh pengurus yang ada dibawahnya, disamping terdapat pengurus harian ini berupa ketua, sekretaris danbendahara yang memiliki garis koordinasi terhadap pengurus secara keseluruhan. 

Struktur Organisasi SMAGAPALA

Keterangan:Garis KordinasiGaris Komando

Sie Pelatihan &

Pengembangan

Pembina

Ketua Umum

Wakil Ketua Umum

BendaharaSekretaris

Sie

Dokumentasi

Sie

Perlengkapan

Divisi Hutan &

Gunung

Divisi

Rock Climbing

Alumni

Instruktur

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 62/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 62  -

BAB 6 PENGENALAN DASAR NAVIGASI DARAT

6.1  Pendahuluan

Navigasi darat adalah ilmu praktis.Kemampuan bernavigasi dapatterasah jika sering berlatih.Pemahaman teori dan konsephanyalah faktor yang membantu, dantidak menjamin jika mengetahuiteorinya secara lengkap, makakemampuan navigasinya menjaditinggi. Bahkan seorang jago navigasiyang tidak pernah berlatih dalamjangka waktu lama, dapatmengurangi kepekaannya dalam

menerjemahkan tanda-tanda di petake medan sebenarnya, ataumenerjemahkan tanda-tanda medanke dalam peta. Untuk itu, latihansesering mungkin akan membantukita untuk dapat mengasahkepekaan, dan pada akhirnya

navigasi darat yang telah kita pelajari menjadi bermanfaat.

Gbr. 1. Peta Ranu Kumbolo

Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan

dituju dan posisi keberadaan navigator berada dimedan sebenarnya yang di proyeksikanpada peta. Beberapa hal dasar mengenai navigasi darat yang harus dipelajari adalah:

6.2  Peta Topografi

Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang diperkecil dengan skala tertentusesuai dengan kebutuhan. Peta yang biasanya digunakan dalam kegiatan alam bebasadalah peta topografi, seperti contoh diatas (Gbr.1). Peta topografi merupakanrepresentasi di atas bidang datar dengan sistem proyeksi tertentu. Peta ini adalahpenggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan

permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil denganperbandingan tertentu. Dalam navigasi darat, peta ini memetakan tempat-tempatdipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk gariskontur.

Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta:1.

 

Judul peta; biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta2.  Nomor peta; selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, kita bisa

menggunakannya sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah peta3.

 

Koordinat peta; penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya4.  Kontur; adalah merupakan garis khayal yang menghubungkan titik titik yang

berketinggian sama diatas permukaan laut.

5. 

Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontaldilapangan. Ada dua macam skala yakni skala angka (ditunjukkan dalam angka,misalkan 1:25.000, satu senti dipeta sama dengan 25.000 cm atau 250 meter di

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 63/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 63 -

keadaan yang sebenarnya), dan skala garis (biasanya di peta skala garis beradadibawah skala angka).

6. 

Legenda peta; adalah simbol-simbol yang dipakai dalam peta tersebut, dibuatuntuk memudahkan pembaca menganalisa peta.

Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi

Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS(American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun1960.

Gbr. 2. Garis-Garis Kontur

Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m.Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan PemetaanNasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur12,5 m). Peta yang diterbitkan oleh Bakosurtanal biasanya berwarna dan disebut PetaRupa Bumi.

Gbr. 3. Kontur pada Peta

6.3  Kordinat

Peta Topografi  selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisidipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta.Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinatditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garisyang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macamyaitu :

1.  Koordinat Geografis (Geographical Coordinate); Sumbu yang digunakan adalah garisbujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dangaris lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan gariskhatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dandetik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagaikoordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak)

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 64/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 64 -

lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik(30"), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60").

2.  Koordinat Grid   (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan

suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayahIndonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garisvertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke

timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Padapeta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsungditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulumenjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagimenjadi sepuluh bagian (per 1 mm).

6.4  Analisa Peta

Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah analisa peta. Dengansatu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentangkeadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di petatersebut.

1.  Unsur dasar peta; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertamakali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun petaitu dibuat, indeks peta (nomor peta), pembadian lembar peta, legenda peta dansebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkanpemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya.

2. 

Mengenal tanda medan; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legendapeta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapaciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :a.

 

Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan;b.

 

Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yangberketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnyakawah;

c.  Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah;d.  Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal

mempunyai kontur rapat;e.

 

Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi;f.  Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak

ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya;g.

 

Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnyamelengkung menjauhi puncak;

h. 

Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajammenjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat;i.  Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian;j.  Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian;k.

 

Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur,biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalammembaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokandan arah aliran;

l.  Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangatjelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk;

m. 

Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awaldalam menyusun perencanaan perjalanan.

6.5  Kompas

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 65/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 65  -

Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalumenunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yangsebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari:

1. 

Badan, tempat komponen lainnya berada2.

 

Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan

megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidakterganggu/peta dalam posisi horizontal.3.

 

Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.

Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompasbidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll).Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat darikompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompasorienteering lebih handal dan efisien.

Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namunsecara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat

menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perludiperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingatkompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat.

Note: saat ini sudah banyak digunakan GPS [Global PositioningSystem] dengan tehnologi satelite untuk mengantikan beberapa fungsi kompas.

Gbr. 4. Kompas Prisma

6.6  Orientasi Peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (ataudengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum andamulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yangmenyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan namapuncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi andadimana dan orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraanposisi anda dipeta adalah benar.

Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan sebelummenggunakan peta dan kompas, karena tiga arah utara tersebut tidak berada pada satugaris. Tiga arah utara tersebut adalah:

1.  Utara Sebenarnya (US) atau True North (TN) diberi symbol * (bintang), yaitu Utarayang melalui Kutub Utara di Selatan Bumi.

2. 

Utara Peta (UP) atau Grid North (GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajardengan garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.

3.  Utara Magnetis (UM) atau Magnetic North (MN) diberi simbol T (anak pariahseparuh), yaitu Utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas. Utara magnetis selalumengalami perubahan tiap tahunnya (ke Barat atau ke Timur) dikarenakan olehpengaruh rotasi bumi hanya ada di medan.

Karena ketiga arah Utara tersebut tidak berada pada satu, maka akan terjadipenyimpangan-penyimpangan sudut, antar lain:

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 66/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 66  -

1.  Penyimpangan sudut antara US – UP baik ke Barat maupun ke Timur, disebut IktilafPeta (IP) atau Konvergensi Merimion. Maka yang menjadi patokan adalah UtaraSebenarnya (US).

2.  Penyimpangan sudut antara US - UM balk ke Barat maupun ke Timur, disebutIkhtilaf Magnetis (IM) atau Deklinasi (Declination). Maka yang menjadi patokanadalah Utara sebenarnya (US).

3. 

Penyimpangan sudut antara UP - UM balk ke Barat maupun ke Timur, disebutIkhtilaf Utara Peta - Utara Magnetis atau Deviasi. Yang menjadi patokan adalahUtara Pela f71').

Dengan diagram sudut dapat digambarkan sbb:

Gbr. 5. Utara Sebenarnya, Utara Magnetis, & Utara Peta

Langkah-langkah orientasi peta:

1. 

Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihattanda-tanda medan yang menyolok.

2.  Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar3.

 

Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai denganarah medan sebenarnya

4.  Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan

5.  Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingathal-hal khas dari tanda medan.

Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secarakasar, dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat,dipakailah metode resection.

6.7  Garis Kontur atau Garis Ketinggian

Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi (lihat Gbr.2).

Sifat-sifat garis kontur, yaitu:

1.  Garis kontur merupakan kurva tertutup sejajar yang tidak akan memotong satusama lain dan tidak akan bercabang.

2.  Garis kontur yang di dalam selalu lebih tinggi dari yang di luar.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 67/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 67  -

3.  Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama4.

 

Indek kontur dinyatakan dengan garis tebal.5.

 

Semakin rapat jarak antara garis kontur, berarti semakin terjal Jika garis konturbergerigi (seperti sisir) maka kemiringannya hampir atau sama dengan 90°.

6.  Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi terpisahsatu sama lain. Pelana yang terdapat diantara dua gunung besar dinamakan PASS

6.8  Titik Triangulasi

Selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat denganpertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi Titik Triangulasi adalahsuatu titik atau benda yang merupakan pilar atau tonggak yang menyatakan tinggimutlak suatu tempat dari permukaan laut. Macam-macam titik triangulasi antara lain:

1.  Titik Primer, I'. 14 , titik ketinggian gol.l, No. 14, tinggi 3120 mdpl.2.  Titik Sekunder, S.45 , titik ketinggian gol.II, No.45, tinggi 2340 mdpl.

3. 

Titik Tersier, 7: 15 , titik ketinggian gol.III No. 15, tinggi 975 mdpl.4.  Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol.IV, No.20, tinggi 875 mdpl.5.  Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara, No.23, tinggi 670 mdpl.6.

 

Titik Kedaster, K.131 , titik ketinggian Kedaster, No. 131, tinggi 1202 mdpl.7.  Titik Kedaster Kuarter, K.Q 1212, titik ketinggian Kedaster Kuarter, No. 1212,

tinggi 1993 mdpl.

6.9  Resection

Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau

lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tandamedan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuklatihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agartanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).

Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.

Gbr. 6. Resection

Langkah-langkah melakukan resection:

1. 

Lakukan orientasi peta2.  Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah3.  Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut

(untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).4.

 

Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompasbidik. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.

5. 

Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudutpelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titikacuan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 68/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 68  -

6.  Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kitadipeta.

6.10  Intersection

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta denganmenggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersectiondigunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihatdilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Syaratnya,sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanyasebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.

Gbr. 7. Intersection Contour

Langkah-langkah melakukan intersection adalah:

1. 

Lakukan orientasi peta2.

 

Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.3.  Bidik obyek yang kita amati4.  Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta5.

 

Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-36.  Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek

yang dimaksud.

6.11 

Azimuth – Back Azimuth

Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, danmemperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth.Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengancara:

1.  Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuthdikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Backazimuthnya adalah 200º- 180º = 20º

2.  Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperolehazimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 69/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 69 -

Gbr.8. Letak Asal Azimuth (Azimuth Origin)

Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapatmelakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan).Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut

kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnyamembuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas kedepan dan ke belakang pada jarak tertentu.

Gbr. 9. Back Azimuth

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1.  Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitungsudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titikakhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.

2. 

Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikantanda medan lain pada lintasan yang dilalui.

3. 

Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medanlain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.

4.  Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi,untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (backazimuth).

5.  Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagaisasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistempergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.

6.12 

Simbol–Simbol Umum (Legenda) Peta

Beberapa symbol-simbol umum yang nampak pada peta dan dijabarkan dalam legendapeta:

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 70/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 70  -

Hutan

Jalan raya

Jalan makadam

Jalan setapak

Jembatan

Rel kereta api

Bangunan/Gedung

Desa/Kota kabupaten

Kota

Tangki penampung

Tower/Menara

Kabel listrik

Pagar

Airport/Bandara Udara

Elevasi

6.13  Merencanakan Jalur Lintasan

Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalurlintasan dalam sebuah medan perjalanan. Sebagai contoh anda misalnya ingin pergi kesuatu gunung, tapi dengan menggunakan jalur sendiri.

Penyusunan jalur ini dibutuhkan kepekaan yang tinggi, dalam menafsirkan sebuah petatopografi, mengumpulkan data dan informasi dan mengolahnya sehingga anda dapatmenyusun sebuah perencanaan perjalanan yang matang. Dalam proses perjalanansecara keseluruhan, mulai dari transportasi sampai pembiayaan, disini kita akanmembahas khusus tentang perencanaan pembuatan medan lintasan. Ada beberapa halyang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur lintasan.

Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuanuntuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasarnavigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuantentang peta kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalambagian sebelum ini.

Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan

jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot.Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan,vegetasi dan airnya. Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matangrencana anda.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 71/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 71 -

Tentang jalurnya sendiri, ada beberapa macam jalur lintasan yang akan kita buat.Pertama adalah tipe garis lurus, yakni jalur lintasan berupa garis yang ditarik lurusantara titik awal dan titik akhir. Kedua, tipe garis lurus dengan titik belok, yakni jalurlintasan masih berupa garis lurus, tapi lebih fleksibel karena pada titik-titik tertentukita berbelok dengan menyesuaian kondisi medan. Yang ketiga dengan guide/patokantanda medan tertentu, misalnya guide punggungan/guide lembahan/guide sungai. Jalur

ini lebih fleksibel karena tidak lurus benar, tapi menyesuaikan kondisi medan, dengantetap berpatokan tanda medan tertentu sebagai petokan pergerakannya.

Untuk membuat jalur lintasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1.  Usahakan titik awal dan titik akhir adalah tanda medan yang ekstrim, danmemungkinkan untuk resection dari titik-titik tersebut.

2. 

Titik awal harus mudah dicapai/gampang aksesnya3.  Disepanjang jalur lintasan harus ada tanda medan yang memadai untuk dijadikan

sebagai patokan, sehingga dalam perjalanan nanti anda dapat menentukan posisianda di peta sesering mungkin.

4.  Dalam menentukan jalur lintasan, perhatikan kebutuhan air, kecepatan pergerakan

vegetasi yang berada dijalur lintasan, serta kondisi medan lintasan. Anda harusbisa memperkirakan hari ke berapa akan menemukan air, hari ke berapa medannyaberupa tanjakan terjal dan sebagainya.

5. 

Mengingat banyaknya faktor yang perlu diperhatikan, usahakan untuk selaluberdiskusi dengan regu atau dengan orang yang sudah pernah melewati jalurtersebut sehingga resiko bisa diminimalkan.

6.14  Penampang Lintasan

Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan

jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan.Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudutpendangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana bentukmedan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yangkerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk di medan sebenarnya.

Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada,maka dibuatlah penampang lintasan.

Beberapa manfaat penampang lintasan:

1. 

Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan

2. 

Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan3.

 

Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu4.  Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter

block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.

Langkah-langkah membuat penampang lintasan:

1.  Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasayang runcing, penggaris dan penghapus

2. 

Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarakdari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakiliketinggian, dengan satuan mdpl (meter diatas permukaan laut). Angkanya bisa

dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi ataudiatasnya.3.  Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik

tersebut. Lalu peda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 72/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 72  -

jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang sudah andabuat. Demikian seterusnya hingga titik akhir.

4. 

Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebut dihubungkan satusama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun danmendatar.

5. 

Tembahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama

sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak dan titikistirahat), ataupun tanda medan lainnya. Tambahan informasi tentang vegetasipada setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalammenggunakan penampang yang telah dibuat.

6.15  Pemahaman Peta Topografi

6.15.1  Membaca Garis Kontur

1.  Punggungan Gunung

2. 

Punggungan gunung merupakan rangkaian garis kontur berbentuk huruf U, dimanaUjung dari huruf U menunjukkan ternpat atau daerah yang lebih pendek darikontur di atasnya.

3. 

Lembah atau Sungai4.  Lembah atau sungai merupakan rangkaian garis kontur yang berbentuk n (huruf V

terbalik) dengan Ujung yang tajam.5.

 

Daerah landai datar dan terjal curam6.  Daerah datar/landai garis kontumya jarang jarang, sedangkan daerah terjal/curam

garis konturnya rapat.

6.15.2  Menghitung Interval Kontur

Pada peta skala 1 : 50.000 dicantumkan interval konturnya 25 meter. Untuk mencariinterval kontur berlaku rumus 1/2000 x skala peta. Tapi rumus ini tidak berlaku untuksemua peta, pada peta GUNUNG MERAPI/1408-244/JICA TOKYO-1977/1:25.000, terteradalam legenda peta interval konturnya 10 meter sehingga berlaku rumus 1/2500 x skalapeta. Jadi untuk penentuan interval kontur belum ada rumus yang baku, namun dapatdicari dengan:

1.  Carl dua titik ketinggian yang berbeda atau berdekatan. Misal titik A dan B.2.  Hitung selisih ketinggiannya (antara A dan B).3.

 

Hitung jumlah kontur antara A dan B.4.  Bagilah selisih ketinggian antara A - B dengan jumlah kontur antara A - B, hasilnya

adalah Interval Kontur

6.15.3  Utara Peta

Setiap kali menghadapi peta topografi, pertama-tama carilah arah utara peta tersebut.Selanjutnya lihat Judul Peta (judul peta selalu berada pada bagian utara, bagian atasdari peta). Atau lihat tulisan nama gunung atau desa di kolom peta, utara peta adalahbagian atas dari tulisan tersebut.

6.15.4  Mengenal Tanda Medan

Selain tanda pengenal yang terdapat pada legenda peta, untuk keperluan

Orientasi harus juga digunakan bentuk-bentuk bentang alam yang mencolok di lapangandan mudah dikenal di peta, disebut Tanda Medan. Beberapa tanda medan yang dapatdibaca pada peta sebelum berangkat ke lapangan, yaitu:

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 73/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 73 -

1.  Lembah antara dua puncak2.

 

Lembah yang curam3.

 

Persimpangan jalan atau Ujung desa4.  Perpotongan sungai dengan jalan setapak5.  Percabangan dan kelokan sungai, air terjun, dan lain-lain.

Untuk daerah yang datar dapat digunakan.

1.  Persimpangan jalan2.

 

Percabangan sungai, jembatan, dan lain-lain

6.15.5  Menggunakan Peta

Pada perencanaan perjalanan dengan menggunakan peta topografi, sudah tentu titikawal dan titik akhir akan diplot di peta. Sebelurn berjalan catatlah:

1. 

Koordinat titik awal (A)2.

 

Koordinat titik tujuan (B)3.

 

Sudut peta antara A – B4.

 

Tanda medan apa saja yang akan dijumpai sepanjang lintasan A – B5.

 

Berapa panjang lintasan antara A - B dan berapa kira-kira waktu yang dibutuhkanuntuk menyelesaikan lintasan A -B.

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu operasi adalah

1.  Kita harus tahu titik awal keberangkatan kita, balk di medan maupun di peta.2.  Gunakan tanda medan yang jelas balk di medan dan di peta.3.

 

Gunakan kompas untuk melihat arah perjalanan kita, apakah sudah sesuai dengantanda medan yang kita gunakan sebagai patokan, atau belum.

4.  Perkirakan berapa jarak lintasan. Misal medan datar 5 krn ditempuh selama 60

menit dan medan mendaki ditempuh selama 10 menit.5.  Lakukan orientasi dan resection, bila keadaannya memungkinkan.6.  Perhatikan dan selalu waspada terhadap adanya perubahan kondisi medan dan

perubahan arah perjalanan. Misalnya dari pnggungan curam menjadi punggunganlandai, berpindah punggungan, menyeberangi sungai, ujung lembah danlain-lainnya.

7. 

Panjang lintasan sebenarnya dapat dibuat dengan cara, pada peta dibuat lintasandengan jalan membuat garis (skala vertikal dan horisontal) yang disesuaikandengan skala peta. Gambar garis lintasan tersebut (pada peta) memperlihatkankemiringan lintasan juga penampang dan bentuk peta. Panjang lintasan diukurdengan mengalikannya dengan skala peta, maka akan didapatkan panjang lintasansebenarnya.

6.15.6  Memahami Cara Plotting Di Peta

Plotting adalah menggambar atau membuat titik, membuat garis dan tandatandatertentu di peta. Plotting berguna bagi kita dalam membaca peta. Misalnya Tim Bumberada pada koordinat titik A (3986 : 6360) + 1400 m dpl. SMC memerintahkan Tim Buniagar menuju koordinat titik T (4020 : 6268) + 1301 mdpl. Maka langkah-langkah yangharus dilakukan adalah:

1.  Plotting koordinat T di peta dengan menggunakan konektor. Pembacaan dimualidari sumbu X dulu, kemudian sumbu Y, didapat (X:Y).

2. 

Plotting sudut peta dari A ke T, dengan cara tank garis dari A ke T, kemudiandengan busur derajat/kompas orientasi ukur besar sudut A - T dari titik A ke arahgaris AT. Pembacaan sudut menggunakan Sistem Azimuth (0" -360°) searah putaranjarum Jain. Sudut ini berguna untuk mengorientasi arah dari A ke T.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 74/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 74 -

3.  Interprestasi peta untuk menentukan lintasan yang efisien dari A menuju T.Interprestasi ini dapat berupa garis lurus ataupun berkelok-kelok mengikuti jalansetapak, sungai ataupun punggungan. Harus dipaharni betul bentuk garis gariskontur.

Plotting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhnya, faktor-faktor yang

mempengaruhi waktu tempuh:

1.  Kemiringan lereng + Panjang lintasan2.

 

Keadaan dan kondisi medan (misal hutan lebat, semak berduri atau gurun pasir).3.  Keadaan cuaca rata-rata.4.  Waktu pelaksanaan (yaitu pagi slang atau malam).5.

 

Kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yang dibawa.

6.15.7  Membaca Kordinat

Cara menyatakan koordinat ada dua cara, yaitu:

1. 

Cara Koordinat Peta

Menentukan koordinat ini dilakukan diatas peta dan bukan dilapangan. Penunjukkankoordinat ini menggunakan

a.  Sistem Enam Angka Misal, koordinat titik A (374;622), titik B (377;461)b.  Cara Delapan Angka Misal, koordinat titik A (3740;6225), titik B (3376;4614)

2.  Cara Koordinat Geografis

Untuk Indonesia sebagai patokan perhitungan adalah Jakarta yang dianggap 0 atau 106°4$' 27,79". Sehingga di wilayah Indonesia awal perhitungan adalah kota Jakarta. Bila disebelah barat kota Jakarta akan berlaku pengurangan dan sebaliknya. Sebagai patokanletak lintang adalah garis ekuator (sebagai 0). Untuk koordinat geografis yang perludiperhatikan adalah petunjuk letak peta.

6.15.8  Sudut Peta

Sudut peta dihitung dari utara peta ke arah garis sasaran searah jarum jam. Sistempembacaan sudut dipakai Sistem Azimuth (0° - 360°). Sistem Azimuth adalah sistemyang menggunakan sudut-sudut mendatar yang besarnya dihitung atau diukur sesuaidengan arah jalannya jarum jam dari suatu garis yang tetap (arah utara). Bertujuanuntuk menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan

arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arahlintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan.

Sistem penghitungan sudut dibagi menjadi dua, berdasar sudut kompasnya:

1.  AZIMUTH : SUDUT KOMPAS2.

 

BACK AZIMUTH : Bila sudut kompas > 180° maka sudut kompas dikurangi 180°.Bila sudut kompas < 1800 maka sudut kompas ditambah 180°.

6.15.9  Teknik Membaca Peta

1. 

Prinsip Dasar

"Menentukan posisi dari arah perjalanan dengan membaca peta dan menggunakanteknik orientasi dan resection, bila keadaan memungkinkan " Titik Awal : Kita harustahu titik keberangkatan kita, balk itu di peta maupun di lapangan. Plot titik tersebutdi peta dan catat koordinatnya.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 75/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 75  -

Tanda Medan: Gunakan tanda medan yang jelas (punggungan yang menerus, aliransungai, tebing, dll) sebagai guide line atau pedoman arah perjalanan. Kenali tandamedan tersebut dengan menginterpretasikan peta.

Arah Kompas: Gunakan kompas untuk melihat arah perjalanan kita. Apakah sesuaidengan arah punggungan atau sungai yang kita susuri.

Taksir Jarak: Dalam berjalan, usahakan selalu menaksir jarak dan selalumemperhatikan arah perjalanan. Kita dapat melihat kearah belakang dan melihatjumalah waktu yang kita pergunakan. Jarak dihitung dengan skala peta sehingga kitamemperoleh perkiraan jarak di peta. Perlu diingat, bahwa taksiran kita itu tidak pasti.

  10' X 10' untuk peta 1 : 50.000  20' X 20' untuk peta 1 : 100.000

Untuk peta ukuran 20' X 20' disebut juga LBD, sehingga pada 20' pada garis sepanjangkhatulistiwa (40.068 km) merupakan paralel terpanjang.40.068 km: (360° : 20') = 40.068 km: (360° : 1/3) = 40.068 km: (360° X 3) 40.068 km :1080 = 37,1 km.

Jadi 20' pada garis sepanjang khatulistiwa adalah 37,1 km. Jarak 37,1 km kalaudigambarkan dalam peta skala 1 : 50.000 akan mempunyai jarak : 37,1 km = 3.710.000cm. Sehingga dipeta : 3.710.000: 50.000 = 74,2 cm.Akibatnya I LBD peta 20' x 20' skala 1 : 50.000 di sepanjang khatulistiwa berukuran 74,2X 74,2 cm. Hal ini tidak praktis dalam pemakaiannya.

2. Lembar Peta

Dikarenakan LBD tidak praktis pemakaiannya, karena terlalu lebar. Maka tiap LBDdibagi menjadi 4 bagian dengan ukuran masing-masing 10' X 10' atau 37,1 X 37,1 cm.Tiap-tiap bagian itu disebut Lembar Peta atau Sheet, dan diberi huruf A, B, C, D. Jikaskala peta tersebut 1 : 50.000, maka peta itu mempunyai ukuran 50.000 X 37,1 =

1.855.000 cm = 18,55 km (1ihat gambar).

3. Penomoran Lembar Peta

a. 

Meridian (garis bujur) yang melalui Jakarta adalah 106° 48' 27,79" BT, dipakaisebagai meridian pokok untuk penornoran peta topografi di Indonesia. Jakartasebagai grs bujur 0.

b. 

Panjang dari Barat ke Timur = 46° 20', tetapi daerah yang dipetakan adalahmulai dari 12" sebelah barat meridian Jakarta. Daerah yang tidak dipetakanadalah : 106° 48' 27,79" BT - (12° + 46° 20' BT) = 8' 27,79", daerah inimerupakan taut sehingga tidak penting untuk pemetaan darat. Tetapipenomorannya tetap dibuatKeterangan: 

Daerah pada petak A dituliskan sheet 1/I-A dan titik paling Utara dan palingBarat ada di Pulau Weh.

  Cara pemberian nomor adalah dari Barat ke Timur dengn angka Arab (1, 2,3, .., 139). Dari Utara ke Selatan dengan angka Romawi (I, II, III, .., LI).

  LBD selau mempunyai angka Arab dan Romawi. Contoh: LP No. 47[XLI atauSHEET No. 47/XLI.

  Lembar peta selalu diben huruf, dan huruf itu terpisah dari nomor LBDnyadengan gar's mendatar. Contoh: LP No. 47/XLI - B.

c.  Pada uraian diatas disebutkan bahwa garis bujur 0° Jakarta selalu membagi duabuah LBD. Maka untuk lembar peta lainnya selalu dapta dihitung berapa derajatatau menit letak lembar peta itu dan' bujur 0° Jakarta.

Contoh: Lernbar Peta No. 39/XL - A terletak diantara garis 7" dan 70 10' LSserta 0° 40' dan 0° 50' Timur Jakarta. Kita harus selalu menyebutkan LembarPeta tersebut terletak di Barat atau Timur dan' Jakarta.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 76/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 76  -

d.  Pada Lembar Peta skala 1 : 50.000, LBD-nya dibagi menjadi 4 bagian. Tetapiuntuk peta skala 1 : 25.000, 1 LBD-nya dibagi menjadi 16 bagian dan diberihuruf a sampai q dengan menghilangkan huruf j.

e.  Mencari batas Timur dan Selatan suatu.Sheet atau Lembar Peta.Contoh:  Batas Timur dari bujur 0" Jakarta adalah 47/3 X I = 15" 40' Timur Jakarta

atau 15° 40' - 12° = 3° 40' BT Jakarta (batas paling Timur Sheet B).  Batas Selatan dan 0° Khatulistiwa adalah 47/3 : 1 = 13" 40' atau 13° 40' 6" =

7° 40' LS. Karena terlatak pada Lembar Peta B dalam 1 LBD, maka dikurangi10'. Sehingga didapat : 7° 40' - 10' = 7" 30' LS

f.  Mencari nomor Lembar Peta atau Sheet. Batas Timur Jakarta = 15" 40', sedangbatas Selatan adalah 7" 30' LS. + Jumlah LBD ke Timur = 15° 40' X 3 X 1 LBD =47 LBD + Jumlah LBD ke Selatan 13" 40' X 3 x 1 LBD = 41 LBD (XLI)

g.  Mencari suatu Posisi/Lokasi Contoh: sebuah pesawat terbang jatuh padakoordinat.- 110° 28' BT dan 7° 30' LS.Cari nomor Lembar Petanya Caranya adalah  110° 28' - 94" 40' = 15" 48'

15° 48' X 3 = 47t' 24' (batas paling Timur)  60 + 7" 30' = 13" 30'130 30' X 3 = 40° 30' (batas paling Selatan)

h.  Perhitungan di Koordinat Geografis  CARA ILuas dari I Sheet peta adalah 10' X 10', seluas 18,55 km X 18,55 km pada peta 1- 50.000. Sehingga di dapat (10 X 60 - 18,5 5) - 20 = 1,617, dibulatken menjadi1,62 (sebagai konstanta). Misal peta yang digunakan peta Sheet No. 47/XLI – BTriangulasi T. 932 terletak pada: 46 mm dari Timur & 16 mm dari Selatan.

1915Posisi Sheet 47/XLI – B1060 48` 27,79" + 30 40' = 110° 28' 27,79"

Dari Timur: 46 mm X 1,62 = 1' l4°52"1100 28' 27,79" BT - 1' 14,52" = 110° 27' 13,27" BT(dikurangi karena semakin mendekati ke titik Jakarta).Dari Selatan: 16 mm X 1,62 = 25,92"7° 30' LS - 25,92" = 7f' 29' 34,08" LS (dikurangi karena semakin mendekatiequator).Sehingga titik Triangulasi T. 932 terletak pada koordinat: 110° 27' 13,27"

1915BT dan 7° 29' 34,08" LS.

Untuk penggunaan peta 1 : 25.000, cara penghitungannya sama, hanyakonstantanya diubah menjadi 0,81, yang didapat dari:{(5 X 60) : 18,55 1 : 20 = 0,808, dibulatkan menjadi 0,81Luas dari 1 Sheet peta skala 1 : 25.000 adalah 5' X 5'  CARA 2Dari Timur: 46 mm = (46 : 37,1) X 60 = 1 ' 14,39"110° 28' 27,79" BT - 1' 14,39" = 11 Of' 27' 13,40"Dari Selatan: 16 mm = (16 :37,1) X 60 = 25,87"7° 30' LS - 25,87" = 7t' 29' 34,13" LSSehingga titik Triangulasi T. 932 terletak pada koordinat : I I0'' 27' 13,40"

1915BT dan 7° 29' 34,13" LS.Pada hasil perhitungan Cara 1 dan Cara 2 terdapat selisih 0,13" untuk BT dan

0,05" untuk LS. Hal ini tidak jadi masalah karena masih dalam batas toleransidan koreksi, yaitu kurang dari 1,00".Untuk penggunaan peta 5' X 5', 10' X 10' dan 20' X 20' tetap menggunakanpembagi 37,1.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 77/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 77  -

Sebaliknya, Jika ada laporan dengan koordinat gralicule, maka caramenentukan lokasinya pada peta adalah(Contoh) "Satu unit SRU menempati sebuah lokasi dengan koordinat 110° 27'13,27" BT dan 7° 29' 34,08" LS, tentukan lokasi SRU tersebut pada peta SheetNo. 47/XLI - B"JAWAB: Posisi peta 47/XLI -B : 110° 28' 27,79" BT sehingga 110° 27, 13,27" BT 1

10 "27' 13,27 1' 14,52" - 74,52"74,52" : 1,62 = 46 mm dari timur, dan ukurlah dengan penggaris Batas Selatan :7°30' sehingga didapat 7030' LS -7029' 34.08" = 25.92" 25,92" : 1,62 = 16 mmdari selatan dan ukurlah dengan penggaris Titik perpotongan kedua garistersebut adalah lokasi dari SRU yang dimaksud, yaitu 46 mm dari sisi timur dan16 mm dari sisi selatan berada di sekitar Triangulasi T.932

Peta Rute Semeru

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 78/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 78  -

BAB 7 SURVIVAL

7.1  Pendahuluan

Survival berasal dari kata survive artinya perjuangan untuk tetap hidup. Secara globalsurvival adalah tindakan untuk mempertahankan hidup di alam bebas dari berbagaikeadaan dan lingkungan (kondisi) yang darurat dengan segala keterbatasan yang ada.Orang yang berada dalam situasi survival disebut survivor.

Faktor-faktor penyebab dilakukannya survival antara lain:

1. 

Kehabisan perlengkapan disuatu tempat atau ekspedisi2.  Kecelakaan dalam suatu perjalanan atau ekspedisi3.

 

Tersesat4.

 

Hal-hal yang tidak terduga (kekurangan pangan,oksigen,dll)

Faktor-faktor penting untuk tetap hidup:

1.  Kemauan untuk tetap hidup (sikap mental).2.

 

Kondisi fisik dan perlengkapan yang dapat membantu.3.

 

Pengetahuan dan keterampilan

Definisi survival sendiri terdapat berbagai macam versi, dalam kaidah atau versikepecinta-alaman sendiri, survival dapat didefinisikan sebagai berikut:

S: Size up the situation - pandai-pandailah melihat situasi U: Under baste make waste - jangan tergesa-gesa R : Remember where you are - ingat dimana anda V: Vlungish fear and panic - kuasai rasa takut dan panik I: Improvice - perbaiki keadaan dari segala kesulitan V: Value living - hargai hidupmu A: Act like the setive - bertindaklah sewajarnya L: Learn basic skill - pelajari keterampilan dasar  

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agardapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika andatersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya:

S: Stop & seating / berhenti dan duduklahT: Thingking / berpikirlahO: Observe / amati keadaan sekitarP: Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

7.2  Kondisi dan Keadaan Suatu Survival

1. 

Aspek psikologis suatu survival

a.  Penyelesaian suatu situasi survival, membutuhkan tingkat ketahanan emosi

dan kepercayaan, sehingga dapat menyelesaikan problem mempertahankanhidup.b.  Menyadari akan kepentingan hidup, sehingga dapat mempertahankan hidup,

maka perlu mengatasi beberapa problema dalam situasi survival.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 79/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 79 -

2.  Tekanan yang timbul pada situasi survival

a.  Stress mental dan fisik (panik dan kelelahan).b.  Rasa takut, untuk mengurangi rasa takut maka perlu belajar untuk mengatasi

3.  Keadaan cuaca dan lingkungan

a. 

Cuaca dinginAda pepatah “dingin adalah pembunuh”. Berdasarkan laporan, angka kematianterbesar adalah karena terjadi pada suhu 0-10 derajat C. Sedangkan manusiamempunyai panas tubuh normal 36-37 derajat C, dimana temperature ini harusdipertahankan. Jika pengurangan suhu tubuh 1-2 derajat C dari suhu normal,ini dapat menyebabkan suatu kematian (Hipothermin). Produksi panas tubuhdihasilkan dari makanan jadi dapat mencapai panas tubuh normal. Panas dapatkeluar dari tubuh manusia melalui lima cara : 

Respirasi (pernafasan)  Evaporasi (penguapan: keringat)  Konduksi (penghantar melalui kontak: kontak langsung dengan tubuh) 

Konveksi (penghantaran: panas api)

 

Radiasi (pancaran: sinar matahari)b.  Cuaca panas

Panas tidak sebahaya dingin tetapi harus di ingat-ingat “panas menyebabkankematian”. Dehidrasi adalah kekurangan  cairan dalam semua sel tubuh. Bilapenguapan cairan ini terjadi pada organ tubuh yang fital (otak) maka akanmenyebabkan kematian.

7.3  Hal-Hal Yang Harus Dimiliki Survivor

1.  Sikap mental

a. 

Semangat untuk tetap hidupb.  Kepercayaan diric.  Akal sehatd.

 

Disiplin dan rencana matange.  Kemampuan belajar dari pengalaman

2.  Pengetahuana.

 

Cara membuat bivakb.

 

Cara memperoleh airc.  Cara mendapatkan makanand.  Cara membuat apie.

 

Pengetahuan orientasi medan

f. 

Cara mengatasi gangguan binatangg.

 

Cara mencari pertolongan

3. 

Pengalaman dan latihana.  Latihan mengidentifikasikan tanamanb.  Latihan membuat trap, dll

4.  Peralatan kotak survival (survival kits):a.

 

Perlengkapan memancingb.  Pisauc.  Tali kecild.

 

Senter

e. 

Cermin suryakanta, cermin kecilf.  Peluitg.

 

Korek api yang disimpan dalam tempat kedap airh.  Tablet garam, norit

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 80/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 80  -

i.  Obat-obatan pribadi

5. 

Kemauan belajar

Selalu belajar dalam segala situasi dan keadaan. Berikut langkah-langkah yangharus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :

a. 

Mengkoordinasi anggotab. 

Melakukan pertolongan pertamac.

 

Melihat kemampuan anggotad.  Mengadakan orientasi medane.  Mengadakan penjatahan makananf.

 

Membuat rencana dan pembagian tugasg.  Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuarh.  Membuat jejak dan perhatiani.

 

Mendapatkan pertolongan

7.4 

Bahaya-Bahaya Dalam Survival

Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain:

1. 

Ketegangan dan panicCara pencegahan:a.  Sering berlatihb.

 

Berpikir positif dan optimisc.

 

Persiapan fisik dan mental

2.  Matahari atau panasa.

 

Kelelahan panas

b. 

Kejang panasc.  Sengatan panas

Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas: penyakit akut /kronis, barusembuh dari penyakit Demam, baru memperoleh vaksinasi, kurang tidur,kelelahan, terlalu gemuk, penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatanudara panas, minum alkohol, dehidrasi.

Pencegahan keadaan panas:a.

 

Aklimitasib.  Persedian air

c. 

Mengurangi aktivitasd. 

Garam dapure.  Pakaian: Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong

3.  Serangan penyakit yang umum diderita pegiat alam bebas adalah:a.

 

Demamb.  Disentric.  Typusd.

 

Malaria

4. 

Bahaya binatang atau tanaman beracun dan berbisaa.  Gejala: Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret,

kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.b.

 

Penyebab: Makanan dan minuman beracun.c.  Pencegahan: Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh

pekat atau di tohok anak tekaknya.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 81/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 81 -

5.  Keletihan amat sangatPencegahan: Makan makanan berkalori, Membatasi kegiatan

Bahaya lainnya dalam survival adalah: Kelaparan, Lecet, Kedinginan (untukpenurunan suhu tubuh < 30°C bisa menyebabkan kematian

7.5  Pengetahuan dan Keterampilan dalam Survival

Secara sederhana survival memerlukan tempat berlindung, air, makanan, dan api sertamengatasi tekanan atau stress yang muncul. Dimana tekanan atau stress harus diatasilebih dulu dengan bersikap tenang, jangan panik, dan tekanan emosi yang lain. Setelahitu pilihlah mana yang didahulukan, antara mencari tempat perlindungan, makan,minum, atau membuat api. Karena keempat factor tersebut dibutuhkan dalam survivalagar tetap hidup.

7.5.1.  Cara Membuat Bivouac/Shelter 

Membuat bivouck atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnyabertujuan untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguanbinatang.

Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal iniyang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancamanterhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival.

7.5.1.1. Macam-Macam Bivouac/Shelter 

1. 

Bivouac atau shelter alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan.Atau denagn memanfaatkan kondisi alam (seperti, ceruk, pohon roboh, lubangpada tanah, dsb).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 82/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 82  -

2. 

Bivouac atau shelter buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan,flysheet dll.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 83/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 83 -

3. 

Bivouac atau shelter perpaduan antara alam dan buatan.

7.5.1.2. Syarat Membuat Bivouac/Shelter 

1.  Hindari daerah aliran air (bila terpaksa, maka gunakan bivouac panggung)2.  Di atas bivouac / shelter tidak ada dahan pohon mati atau rapuh atau di bawah

tebing yang labil

3. 

Bukan sarang nyamuk/serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehatdan kurang aman

4.  Gunakan bahan yang kuat5.  Jangan melakukan merusak alam sekitar berlebihan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 84/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 84 -

6.  Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar, longsor)

7.5.2.  Mengatasi Gangguan Binatang 

Nyamuk: Obat nyamuk seperti autan, dll , bunga kluwih dibakar, kain gombal / kainbutut [dalam keadaan memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai

pengganti gombal] dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnyabisa mengusir nyamuk , Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk.

Laron: Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

Disengat Lebah: Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali,tempelkan tanah basah/liat di atas luka sengatan, jangan dipijit-pijit, tempelkanpecahan genting panas di atas luka, olesi dengan petsin untuk mencegahpembengkakan.

Gigitan Lintah: Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam diataslintahnya, teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, taburkan abu rokok diatas

lintahnya, membuang (mengais) lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang adakambiumnya.

Semut Gatal: Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, letakkan cabe merah pada jalansemut, letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut.

Kalajengking dan Lipan: Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, ikatlah tubuhdi sebelah pangkal yang digigit, tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka, taburkanserbuk lada dan minyak goreng pada luka, taburkan garam di sekeliling bivouck untukpencegahan.

Gigitan Ular dll: Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatanbinatang berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care (EMC).

7.5.3.  Membaca Jejak 

Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu:

1. 

Jejak buatan, maksudnya adalah jejak yang dibuat oleh manusia.2.

 

Jejak alami yaitu tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan.Jejak alami biasanya menyatakan tentang:a.  Jenis binatang yang lewatb.

 

Arah gerak binatangc.  Besar kecilnya binatang

d. 

Cepat lambatnya gerak binatangMembaca jejak alami dapat diketahui dari :a.  Kotoran yang tersisab.  Pohon atau ranting yang patahc.

 

Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

7.5.4.  Kebutuhan Dalam Survival 

7.5.4.1. Air 

Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpamakan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsungdan air tak langsung.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 85/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 85  -

Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contohair yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telahditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidakberwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminumsekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk,

pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksamaterlebih dahulu sebelum meminumnya.

Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan prosesuntuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tumbuhan.

1. 

Tumbuhan beruas-ruas: rotan, liana dan keluarganya2.  Tumbuhan merambat: lumut and keluarganya3.

 

Tumbuhan khusus: kantong semar, sansievierra

Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana

yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kitasimpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air darimata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karenadari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air darigenangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur digenangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kitaminum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akanmemberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

Air langsung 

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival:

1. 

HujanApabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan inidipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untukmenampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dansebagainya.

2.  TanamanTanaman rambat dan rotan juga bambu banyak dijumpai di pegunungan dan hutanrimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung/liana) yang masih segar. Lalupotonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atastanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung dipenampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampaisatu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukandi pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat.Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untukmembasahi tenggorokan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 86/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 86  -

Meminum langsung air dari Liana 

3. 

Air sungai dan mata airKebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap ditelitisebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran ataulimbah.

4.  Air kelapaAir kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalahkelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satuliter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru ataukelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanyatelah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapayang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

5. 

Kondensasi TanahCara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Halini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranyasebagai berikut:

Kondensasi Tanah

a.  Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.b.  Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan,

agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.c.  Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.d.  Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah-tengah lubang.e.

 

Biarkan seharian.

6. 

Kondensasi Pada Tanaman

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 87/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 87  -

Kondensasi pada Tanaman

Air tidak langsung 

Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan

terlebih dahulu.

1. 

Lubang airAir yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potonganranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkandedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkanbeberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapatmelakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

2.  Air yang menggenangAir yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan.Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara

batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air:a.  Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga

apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.b.  Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di

kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumputkering atau daun kering.

c.  Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapanselama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telahdiendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan prosespenyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan

air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak. 

Penjernihan Air

Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya:

1. 

SedimentasiYaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.

2.  Koagulasiyaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4.non alkali sama dengan Na2SO4.

3.  FiltrasiYaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 88/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 88  -

4.  SterilisasiYaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara:

a.  Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menitb.

 

KMnO4 (kalium permanganate)c.

 

Tablet halozone (untuk penjernih air)d.  Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.

5. 

Untuk penghilang bau, warna, racun, adalah dengan karbon aktif seperti : norit,aqua nuchar, hidro darcoa.  Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable waterb.  Air bron/mata airc.

 

Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata aird.  Air dari tanaman:

  kelapa, kaktus dipotong diperas 

liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung  palmae diambil niranya  ruas bambu, bonggol pisang, lumut

 

Air tampungan dari embun

7.5.4.2. Makanan 

Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat dikonsumsi, tetapiharus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut:1.

 

Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia2.  Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok3.  Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali4.

 

sawo dan pepaya.5.  Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan,6.  bibir dan atau lidah, tunggu sesaat. Apabila terasa aman bisa dimakan.

7. 

Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 89/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 89 -

Catatan: Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidratmemerlukan air yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepatkehausan, Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak.

Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya:1.

 

Permukaan daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri

2. 

Tidak mengeluarkan getah yang sangat lekat3. 

Tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba dengan mengoleskan daunnyapada kulit atau bibir dan tidak menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicobadi ujung lidah]

4.  Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya:5.

 

Batang pohon pisang (putihnya)6.  Bambu yang masih muda (rebung)7.  Pakis dalamnya berwarna putih8.

 

Sagu dalamnya berwarna putih9.  Tebu

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya:

1. 

Selada air2.  Rasamala (yang masih muda)3.  Daun mlinjo4.

 

Singkong

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa buahnya:

1.  Arbei2.

 

Asam Jawa3.  Juwet

Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya: jamur merang, jamur kayu. Tetapi ada

beberapa jenis jamur mempunyai beracun yang ciri-cirinya adalah:1.

 

Mempunyai warna mencolok2.

 

Baunya tidak sedap3.  Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning4.  Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan5.

 

Bila diraba mudah hancur6.  Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya7.  Tumbuh dari kotoran hewan8.

 

Mengeluarkan getah putih

Berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga, misalnya Belalang,jangkrik, tempayak putih (gendon), cacing, burung, laron, lebah, larva, siput/bekicot,Kadal (bagian belakang dan ekor), katak hijau, ular (1/3 bagian tubuh tengahnya),binatang besar lainnya.

Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :

1. 

Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking2.  Binatang yang mengandung racun : penyu laut3.  Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung

7.5.5.  Memasang Perangkap (Trap) 

Dengan membuat perangkap,kita telah berusaha mencari makanan berupa hewan.Selain itu membuat perangkap dapt membantu kita tetap fokus ketika dalam keadaansurvival.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 90/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 90  -

7.5.5.1. Perangkap Yang Menimpa (Dead Fall)

Jenis perangkap ini memanfaatkan beban berat (batu atau bongkah kayu) untukmenimpa hewan yang melintas di bawahnya. Prinsip kerjanya jika hewan tersebutmelintas atau mencoba memakan umpan, tanpa sengaja ia menyentuh sistemperangkap, kemudian beban tersebut jatuh menimpanya.

7.5.5.2. Perangkap Yang Menjerat (Snaring Trap)

Perangkap ini memanfaat simpul geser (laso knot) pada tali perangkap. Umumnya untukbinatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap talisederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberiumpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telahterjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 91/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 91 -

7.5.5.3. Perangkap Berupa Lubang

Adalah perangkap yang dibuat denagn menggali tanah. Sistem kerjanya ketika hewanmelintas pada sistem trap, ia akan terperosok ke dalam lubang dan tak bisa keluar.

7.5.5.4. Perangkap Berupa Pegas (Spring Trap)

1.  Perangkap mosel ini memanfaatkan:2.  Kelenturan dahan pohon.3.

 

Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.4.

 

Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok,sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohonakan menarik, hingga akhirnyatali kan menjerat.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 93/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 93 -

7.5.6.  Penggunaan Api 

Api merupakan satu hal yang sangat penting dalam kondisi survival. Selain untuk

memasak air atau makanan , api juga berguna menjaga kondisi suhu tubuh kita daridingin bahkan hipotermia. dalam kondisi survival kita dituntut bisa membuat perapiandari bahan-bahan yang basah. Bahkan kita dituntut bisa menyalakan api tanpa pemantikmodern.

Ada tiga unsur, agar api dapat terus menyala

1.  Angin2.  Bahan bakunya

Memantik Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat

dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbedajenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapatmenimbulkan bunga api.

Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampakbagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepalapaku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkanbunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dansebagainya.

Tehnik mengergaji kayu (fire saw) Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek

panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya,sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayusatu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidakterlalu sulit dalam melakukan penggergajian.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 94/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 94 -

Tehnik Menarik-Narik Dengan Tali Kayu (Fire Thong)Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang

ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkanpada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secarabergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siapmenangkap bunga api.

Tehnik Mengebor Dengan Tangan (Hand Drill)

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 95/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 95  -

Tehnik Dengan Menggurat-Gurat Kayu (Fire Plow)

Tehnik Membuat Api Dengan Bor Busur (Fire Bow)

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 96/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 96  -

Teknik Membuat Api Dengan Fire Bow

Kita juga bisa memantik api dengan barang yang kita bawa, misalnya pemantik, ataujenis lensa (teropong,kaca pembesar, dsb.)

Dengan pemantik (flint)

Dengan lensa 

Urutan kerjanya adalah sebagai berikut;

1. 

Siapkan bahan bakar yang cukup, ambilah sebatang kayu yang berukuran sedangsebagai tumpuan bawah.

2. 

Lalu dapat dipalangkan dua buah kayu yang juga berukuran sedang. Jangan sampaijarak antara tanah dengan kayu kedua terlalu tinggi sehingga menyulitkan panasapi (pembakaran) sampai ke atas. Hal ini akan mengakibatkan kayu yang diatassulit terbakar dan menjadi bara sedangkan kayu yang telah menjadi bara dibawahakan cepat habis jika tidak diberi “umpan” lagi. 

3.  Susun lagi ranting-ranting kecil dengan memalangkannya di atas kedua kayu yangdibuat diatas). Pastikan ranting-ranting ini tidak mudah terjatuh/menggelincir kebawah. Oleh karena itu usahakan kedua palang kayu tersebut tidak terlalu miring.

4. 

Susunlah ranting-ranting yang paling kecil sehingga api yang muncul dapat denganmudah membakar ranting tersebut. Jangan menumpuk ranting secara berlebihan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 97/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 97  -

5.  Nyalakan api dengan bantuan korek, atau pemantik (dalam bahasan ini memangkita tidak akan membicarakan bagaimana membuat api dengan metoda-metodayang ada tapi lebih mengarah pada pembuatan perapian) di bagian paling dasar.Gunakan bantuan daun-daun kering atau plastik sampah.

6.  Jika api sudah menjilat ranting-ranting yang paling kecil, tetap lakukan perautan

kayu menjadi bagian-bagian yang kecil dan digunakan sebagai umpan. Usahakanagar lidah api membakar ranting atau daun kering untuk memperbesar nyala api.

7.  Apabila ranting terlalu ke sisi (sehingga tidak terbakar), pindahkanlah ke bagianyang “terjilat”oleh lidah api.

8. 

Terus tumpuk ranting-ranting kayu sambil tetap memberi lubang sebagai sirkulasiudara.

9.  Perhatikan jarak antara sumber api dengan ranting/kayu yang dibakarnya. Janganterlalu jauh dan juga jangan sangat berdekatan

Agar api menyala dengan baik, kita juga harus mengetahui beberpa bentuk perapian.Antara lain, tepee, lean-to, cross, dan pyramide.

Setelah api menyala dengan baik, kita dapat memasak atau sekedar menghangatkantubuh. Dengan sedikit improvisasi kita dapat memasak air atau merebus makanan dalamwadah yang yang kita temukan, misalnya kaleng atau bambu.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 98/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 98  -

BAB 8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA GAWATDARURAT (PPGD)

8.1  Latar Belakang

B-GELS atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Pertolongan Pertama Pada GawatDarurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan padakondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari kematian. Di luarnegeri, PPGD ini sebenarnya sudah banyak diajarkan pada orang-orang awam atauorang-orang awam khusus, namun sepertinya hal ini masih sangat jarang diketahui olehmasyarakat Indonesia.

Prinsip Utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat

darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah “Time Saving is Life Saving”, dalamartian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslahbenar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangannyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas selama 2-3 menit dapat mengakibatkankematian).

Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D (Airway -Breathing - Circulation - Disability). Keempat poin tersebut adalah poin-poin yang harussangat diperhatikan dalam penanggulangan pasien dalam kondisi gawat darurat.

8.2 

Alogarithma Dasar PPGD

1. 

Ada pasien tidak sadar2.  Pastikan kondisi tempat pertolongan aman bagi pasien dan penolong3.  Beritahukan kepada lingkungan kalau anda akan berusaha menolong4.

 

Cek kesadaran pasien, yaitu;5.  Lakukan dengan metode AVPU

a. A  Alert : Korban sadar jika tidak sadar lanjut ke poin Vb. V  Verbal : Cobalah memanggil-manggil korban dengan berbicara keras di

telinga korban (pada tahap ini jangan sertakan dengan menggoyang ataumenyentuh pasien), jika tidak merespon lanjut ke P

c. P  Pain : Cobalah beri rangsang nyeri pada pasien, yang paling mudah adalah

menekan bagian putih dari kuku tangan (di pangkal kuku), selain itu dapatjugadengan menekan bagian tengah tulang dada (sternum) dan juga areal diatasmata (supra orbital)

d. U   Unresponsive : Setelah diberi rangsang nyeri tapi pasien masih tidakbereaksimaka pasien berada dalam keadaan unresponsive

6.  Call for Help, mintalah bantuan kepada masyarakat di sekitar untuk menelponambulans (118) dengan memberitahukan:a.

 

Jumlah korbanb.  Kesadaran korban (sadar atau tidak sadar)c.

 

Perkiraan usia dan jenis kelamin (missal; lelaki muda atau ibu tua)

d. 

Tempat terjadi kegawatan (alamat yang lengkap)7.  Bebaskan-lah korban dari pakaian di daerah dada (buka kancing baju bagian atas

agar dada terlihat)

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 99/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 99 -

8.  Posisikan diri di sebelah korban, usahakan posisi kaki yang mendekati kepalasejajar dengan bahu pasien

9. 

Cek apakah ada tanda-tanda berikut:a.  Luka-luka dari bagian bawah bahu ke atas (supra clavicula)b.  Pasien mengalami tumbukan di berbagai tempat (misal : terjatuh dari sepeda

motor)

c. 

Berdasarkan saksi pasien mengalami cedera di tulang belakang bagian leher10.  Tanda-tanda tersebut adalah tanda-tanda kemungkinan terjadinya cedera pada

tulang belakang bagian leher (cervical), cedera pada bagian ini sangat berbahayakarena disini tedapat syaraf-syaraf yg mengatur fungsi vital manusia (bernapas,denyut jantung)a.

 

Jika tidak ada tanda-tanda tersebut maka lakukanlah Head Tilt and Chin Lift.

b.  Chin lift dilakukan dengan cara menggunakan dua jari lalu mengangkat tulangdagu (bagian dagu yang keras) ke atas. Ini disertai dengan melakukan Head tiltyaitu menahan kepala dan mempertahankan posisi seperti figure berikut. Inidilakukan untuk membebaskan jalan napas korban.

c. 

Jika ada tanda-tanda tersebut, maka beralihlah ke bagian atas pasien, jepitkepala pasien dengan paha, usahakan agar kepalanya tidak bergerak-gerak lagi(imobilisasi) dan lakukanlah Jaw Thrust

Gerakan ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera lebih lanjut padatulang belakang bagian leher pasien.

d. 

Sambil melakukan a atau b di atas, lakukan lah pemeriksaan kondisi Airway(jalan napas) dan breathing (pernapasan) pasien.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 100/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 100  -

11.  Metode pengecekan menggunakan metode Look, Listen, and Feel.

Look: Lihat apakah ada gerakan dada (gerakan bernapas), apakah gerakan tersebutsimetris?

Listen: Dengarkan apakah ada suara nafas normal, dan apakah ada suara nafastambahan yang abnormal (bisa timbul karena ada hambatan sebagian)Jenis-jenis suara nafas tambahan karena hambatan sebagian jalan nafas:a.  Snoring : suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan

napas bagian atas oleh benda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlahpengecekan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut

(menggunakan 2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakanuntuk chin lift tadi, ibu jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekanrahang bawah ke bawah). Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut ditenggorokan korban (eg: gigi palsu dll). Pindahkan benda tersebut.

b. 

Gargling: suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan

yang disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-finger (sepertidi atas), lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jariyang sudah dibalut dengan kain untuk “menyapu” rongga mulut dari cairan-cairan).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 101/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 101 -

c. 

Crowing: suara dengan nada tinggi, biasanya disebakan karena pembengkakan(edema) pada trakea, untuk pertolongan pertama tetap lakukan maneuverhead tilt and chin lift atau jaw thrust saja.

Jika suara napas tidak terdengar karena ada hambatan total pada jalan napas,maka dapat dilakukan:a.  Back Blow sebanyak 5 kali, yaitu dengan memukul menggunakan telapak

tangan daerah diantara tulang scapula di punggungb.

 

Heimlich Maneuver, dengan cara memposisikan diri seperti gambar, lalumenarik tangan ke arah belakang atas.

c. 

Chest Thrust, dilakukan pada ibu hamil, bayi atau obesitas dengan caramemposisikan diri seperti gambar lalu mendorong tangan kearah dalam atas.

Feel: Rasakan dengan pipi pemeriksa apakah ada hawa napas dari korban?

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 102/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 102  -

12.  Jika ternyata pasien masih bernafas, maka hitunglah berapa frekuensipernapasan pasien itu dalam 1 menit (Pernapasan normal adalah 12 -20 kalipermenit)

13.  Jika frekuensi nafas normal, pantau terus kondisi pasien dengan tetapmelakukan Look Listen and Feel

14. 

Jika frekuensi nafas < 12-20 kali permenit, berikan nafas bantuan (detail

tentang nafas bantuan dibawah)15.  Jika pasien mengalami henti nafas berikan nafas buatan (detail tentang nafas

buatan dibawah)16.

 

Setelah diberikan nafas buatan maka lakukanlah pengecekan nadi carotis yangterletak di leher (ceklah dengan 2 jari, letakkan jari di tonjolan di tengahtenggorokan, lalu gerakkan lah jari ke samping, sampai terhambat oleh ototleher (sternocleidomastoideus), rasakanlah denyut nadi carotis selama 10detik.

17. 

Jika tidak ada denyut nadi maka lakukanlah Pijat Jantung (figure D dan E ,figure F pada bayi), [detil tentang pijat jantung dijelaskan di bawah] diikutidengan nafas buatan(figure A,B dan C)[detil tentang nafas buatan dijelaskan dibawah],ulang sampai 6 kali siklus pijat jantung-napas buatan, yang diakhiridengan pijat jantung.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 103/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 103 -

18.  Cek lagi nadi karotis (dengan metode seperti diatas) selama 10 detik, jika terabalakukan Look Listen and Feel (kembali ke poin 11) lagi. jika tidak teraba ulangipoin nomer 17.

19.  Pijat jantung dan nafas buatan dihentikan jika

a. 

Penolong kelelahan dan sudah tidak kuat lagib. 

Pasien sudah menunjukkan tanda-tanda kematian (kaku mayat)c.  Bantuan sudah datangd.

 

Teraba denyut nadi karotise.  Setelah berhasil mengamankan kondisi diatas periksalah tanda-tanda shock

pada pasien:f.

 

Denyut nadi >100 kali per menitg.

 

Telapak tangan basah dingin dan pucat20.  Capilarry Refill Time > 2 detik ( CRT dapat diperiksa dengan cara menekan ujung

kuku pasien dg kuku pemeriksa selama 5 detik, lalu lepaskan, cek berapa lamawaktu yg dibutuhkan agar warna ujung kuku merah lagi)

21.  Jika pasien shock, lakukan Shock Position pada pasien, yaitu dengan mengangkat

kaki pasien setinggi 45 derajat dengan harapan sirkulasi darah akan lebih banyak kejantung.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 104/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 104 -

22. 

Pertahankan posisi shock sampai bantuan datang atau tanda-tanda shockmenghilang

23.  Jika ada pendarahan pada pasien, coba lah hentikan perdarahan dengan caramenekan atau membebat luka (membebat jangan terlalu erat karena dapatmengakibatkan jaringan yg dibebat mati)

24.  Setelah kondisi pasien stabil, tetap monitor selalu kondisi pasien dengan LookListen and Feel, karena pasien sewaktu-waktu dapat memburuk secara tiba-tiba

8.3  Nafas Bantuan

1.  Nafas Bantuan adalah nafas yang diberikan kepada pasien untuk menormalkanfrekuensi nafas pasien yang di bawah normal. Misal frekuensi napas : 6 kali permenit, maka harus diberi nafas bantuan di sela setiap nafas spontan dia sehinggatotal nafas permenitnya menjadi normal (12 kali).

2.  Prosedurnya:a.

 

Posisikan diri di samping pasien

b. 

Jangan lakukan pernapasan mouth to mouth langsung, tapi gunakan lah kainsebagai pembatas antara mulut anda dan pasien untuk mencegah penularanpenyakit-penyakit

c.  Sambil tetap melakukan chin lift, gunakan tangan yg tadi digunakan untukhead tilt untuk menutup hidung pasien (agar udara yg diberikan tidak terbuanglewat hidung).

d. 

Mata memperhatikan dada pasiene.  Tutupilah seluruh mulut korban dengan mulut penolong

f. 

Hembuskanlah nafas satu kali ( tanda jika nafas yg diberikan masuk adalahdada pasien mengembang)g.

 

Lepaskan penutup hidung dan jauhkan mulut sesaat untuk membiarkan pasienmenghembuskan nafas keluar (ekspirasi)

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 105/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 105  -

h.  Lakukan lagi pemberian nafas sesuai dengan perhitungan agar nafas kembalinormal.

8.4  Nafas Buatan

Cara melakukan nafas buatan sama dengan nafas bantuan, bedanya nafas buatandiberikan pada pasien yang mengalami henti napas. Diberikan 2 kali efektif (dadamengembang).

8.5  Pijat Jantung

1.  Pijat jantung adalah usaha untuk “memaksa” jantung memompakan darah keseluruh tubuh, pijat jantung dilakukan pada korban dengan nadi karotis yang tidakteraba. Pijat jantung biasanya dipasangkan dengan nafas buatan (seperti dijelaskanpada algortima di atas)

2. 

Prosedur pijat jantung: Posisikan diri di samping pasien3.  Posisikan tangan seperti gambar di center of the chest (tepat ditengah-tengah

dada)

4.  Posisikan tangan tegak lurus korban seperti gambar

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 106/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 106  -

5. 

Tekanlah dada korban menggunakan tenaga yang diperoleh dari sendi panggul (hipjoint)

6.  Tekanlah dada kira-kira sedalam 4-5 cm (seperti gambar kiri bawah).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 107/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 107  -

BAB 9 PENGENALAN DASAR ROCK CLIMBING

9.1 

Pendahuluan

Pada dasarnya Rock Climbing adalah bagian dari Mountaineering (kegiatan mendakigunung, suatu perjalanan petualangan ke tempat-tempat yang tinggi), hanya di sini kitamenghadapi medan yang khusus. Dengan membedakan daerah atau medan yang dilalui.

Rock Climbing (panjat tebing) adalah teknik melakukan pemanjatan naik dan turunpada tebing yang memiliki celah, tonjolan maupun tumpuan sesuai dengan tujuan untukmencapai puncak atau titik tertentu dari rute jalur pemanjatan yang ditentukan.

Kegiatan rock climbing ini memerlukan penguasaan teknik pemanjatan yang khusus danperalatan pendukung yang memadai. Peralatan pendukung diperlukan ketika melakukan

pemanjatan pada tebing-tebing yang sudah tidak mungkin lagi ditempuh tanpaperalatan (mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi) atau dianggap terlalu berbahayaapabila ditempuh dengan tidak menggunakan peralatan. Untuk menjadi seorangpemanjat yang baik,diperlukan beberapa persyaratan yaitu antara lain; sikap mental,pengetahuan dan ketrampilan, kondisi fisik yang prima dan etika.

9.2  Sejarah Rock Climbing

Rock Climbing awalnya dimulai pada kuartal terakhir abad kesembilan belas di berbagaibelahan Eropa dan Amerika. Climbing Aid atau alat bantu untuk memanjat yaitu

penggunaan peralatan standar memanjat awalnya telah dipakai pada periode 1920-1960, yaitu dilakukan di pegunungan Alpen dan di Yosemite Valley.

Seiring perkembangannya Rock Climbing, teknik pemanjatan, penggunaan peralatandan pertimbangan etika panjat tebing kemudian berkembang dan berevolusi terusmenerus sampai saat ini. Dan juga seiring berkembangnya waktu, dibuatlah sistemgrade (grading system) dengan tujuan untuk dapat memberikan perbandingan dan nilaitingkat kesulitan memanjat.

9.3  Perlengkapan Rock Climbing

9.3.1  Tali (Rope)

Fungsi utamanya sebagai pengaman apabila pemanjat terjatuh. Pada umumnyapanjang maksimal sebuah tali untuk memanjat adalah 50 meter, yang memungkinkanseorang leader dan belayer masih dapat saling berkomunikasi. Tali yang digunakandalam suatu pemanjatan yaitu:

1. 

Tali Serat Alam

Jenis tali ini sudah jarang digunakan karena kekuatan tali ini rendah dan mudahterburai, tidak memiliki kelenturan sehingga membahayakan bagi pemanjat.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 108/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 108  -

Tali Serat Alam (Natural Rope)

2. 

Hawser Laid

Terdiri dari serat-serat sintetis halus yang dipilin menjadi tiga bagian. Kelemahannyaadalah kurang tahan terhadap zat kimia, sulit untuk membuat simpul dengan tali ini,dan mempunyai kelenturan yang rendah yaitu sekitar 40 %, serta tali jenis ini cukupberat bebannya.

Tali Hawser-Laid

3.  Core dan Sheat Rope (Kermantel Rope)

Terdiri dari dua bagian, yaitu inti dan jaket dengan kelenturan mencapai 20%. Yangterkenal adalah buatan Edelrid, Beal dan Mammut. Ukuran tali yang umum dipakaibergaris tengah 11 mm, panjang 45 m. Untuk pendakian yang ringan, dan atau untukmenaikkan barang / peralatan, biasanya dipakai yang berdiameter 9mm atau 7mm.

Untuk menghitung kekuatan tali kernmantle dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut: A2 x 22 kg, dimana = diameter tali (mm)

Tali karnmantel memiliki sifat-sifat :

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 109/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 109 -

1.  Tidak tahan terhadap gesekan dengan tebing, terutama pada tebing laut (cliff).Apabila dipakai untuk menurunkan barang, sebaiknya bagian tebing yangbergesekan dengan tali diberi alas (pading). Tabu untuk menginjak tali jenis ini.

2.  Peka (tidak tahan) dengan zat kimia.3.  Tidak tahan terhadap panas. Bila tali telah dicuci sebaiknya dijemur di tempat

teduh.

Tali Kernmantle dan Struktur Bagiannya

Berdasarkan kelenturannya, Tali Karnmantel terbagi 2 yaitu:

1.  Static, kelenturan 2-5 % pada berat max yang diberikan, kaku, umumnya berwarnaputih atau hijau, dan biasanya digunakan untuk rappelling atau Singel RopeTechnic

2. 

Dynamic, kelenturan 5-20% pada berat max yang diberikan, lentur, dan berwarna

mencolok.

Pada umumnya tali-tali tersebut akan berkurang kekuatannya bila dibuat simpul.Sebagai contoh, simpul delapan (figure of eight) akan mengurangi kekuatan tali sampai10%. Karena sifat tali yang demikian, maka dibutuhkan perawatan dan perlakuan yangbaik dan benar.

Aturan umum untuk memilih ukuran diameter Tali Karnmantel :

1. 

Top Roping dan serbaguna: Gunakan tali tunggal ukuran diameter 11mm

2.  Sport Climbing: Gunakan tali tunggal ukuran diameter 9.1 mm - 10.2mm

Untuk lebih lengkapnya dalam memilih tali kernmantel juga dapat memperhatikan jugadetail tipe tali, yaitu Jumlah dan cara pemakaian tertentu. Ada 3 tipe yang dikenal danuntuk mengetahui tipe tali dapat dilihat pada ujung tali dan akan terdapat simbolseperti dibawah ini :

1.  SINGLE artinya tunggal yaitu tali yang cukup satu saja untuk digunakan memanjat.

2. 

DOUBLE artinya dobel atau dua tali. Tali dobel ini harus digunakan bersamaan danmasing-masing tali harus di klip ke dalam kuikdraw yang berbeda.

3.  TWIN artinya kembar, dua tali yang sama persis seperti pada tali dobel hanya sajapada saat mengklip serupa dengan penggunaan pada tali tunggal. kedua tali tsb diklip ke dalam satu kuikdraw/ karabiner saja. Anggap kedua tali kembar itu sebagaitali tunggal saat mengklip

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 110/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 110  -

Cara menggulung tali juga perlu diperhatikan agar tidak kusut, sehingga tidak mudahrusak dan mudah dibuka bila akan digunakan. Ada beberapa cara menggulung tali,antara lain :

1. 

Mountaineers Coil2.

 

Skein Coil

3. 

Royal Robbin Style

Gambar: Cara-Cara Menggulung Tali

9.3.2  Carabiner

Carabiner atau istilah lainnya;  Snapring, Snapling, Cincin Kait, digunakan sebagaipengaman untuk pemanjatan atifisial. Sebaiknya terbuat dari alumunium alloy yangringan tapi mempunyai kekuatan tinggi.

Berdasarkan model pengamanannya, Carabiner dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1.  Non Screw Gate Carabiner

Carabiner yang tidak memiliki kunci berulir, biasanya digunakan pada pemanjatanartifisial karena tidak perlu repot-repot mengunci. Berdasarkan sistem lock dibagimenjadi dua jenis yaitu:

a. Auto lock Carabinerb. Non Auto lock Carabiner

2.  Screw Gate Carabiner

Carabiner dengan kunci berulir, biasa digunakan sebagai pengaman utama dalam suatupemanjatan artifisial.

Berdasarkan bentuknya, Carabiner dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 111/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 111 -

1.  Oval Carabiner: Berbentuk bulat, dalam SRT dapat dipergunakan hamper dalamberbagai kondisi.

2. 

Delta Carabiner: Berbednetuk huruf D, bermanfaat karena memungkinkanpembagian beban, namun tidak bisauntuk instalasi tertentu.

3.  Heart Carabiner: Berbentuk segitiga sama kaki, baik untuk tambatan reacue karenamemungkinkan banyak tali ditambatkan

4. 

A Carabiner: Bentuk, fungsi hampir sama dengan carabiner Heart atau jenis Delta

9.3.3  Sling

Terbuat dari tabular webbing atau dari prusik yang berfungsi sebagai penghubung,pengaman pada ancor, mengurangi gaya gesek dengan memperpanjang point, danmengurangi gerakan yang akan menambah beban. Dalam penggunaannya slinkdigabungkan dengan carabiner dengan menggunakan simpul jangkar.

Sling 

9.3.4  Harness

Adalah alat pengaman yang terikat pada pinggang pemanjat. Berfungsi menahan bebantubuh pemanjat ketika terjatuh supaya beban terdistribusi ke tali dan tidakmematahkan pinggang.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 112/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 112  -

3 jenis harness, yaitu: seat harness, chest harness dan full body harness.

9.3.5  Helm

Bagian tubuh yang paling lemah adalah kepala, sehingga perlu mengenakan helm untukmelindungi dari benturan tebing saat pendaki terjatuh atau bila ada batu yangberjatuhan. Meskipun helm agak mengganggu, tetapi kita akan terhindar darikemungkinan terluka atau keadaan fatal.

Helm

9.3.6  Sepatu Tebing

Sebagai pengaman kaki saat melakukan pemanjatan. Konstruksi sepatu terdiri dari 2macam board-lasted dan slip-lasted. Dari segi kecocokan dengan kaki yaitu terstrukturdan tidak terstruktur. Model sepatu juga bermacam-macam, antara lain:

1. 

Lace-up yang menggunakan tali2.

 

Slipper atau slip-on3.  Zipper yang menggunakan menggunakan ritsleting

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 113/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 113 -

Sepatu Panjat

Bagian atas sepatu biasanya terbuat dari kulit tujuannya yaitu untuk kenyamanansetelah sepatu sering dipakai. Bahan lain yang digunakan dan makin populer untukbagian atas sepatu yaitu kulit palsu atau sintetis yang tidak akan terlalu melardibandingkan dengan kulit asli.

1. 

Sepatu yang lentur dan fleksibel dalam hal ini menggunakan sol yang halus

a. 

Setiap pijakan dapat dirasakan oleh pemanjat karena solnya tipisb.  Untuk medan keringc.  Menguntungkan pada rekahan kecil, permukaan tebing yang miring (overhang),

pijakan membulta (slob).d.

 

Ringan

2.  Sepatu yang solnya kaku

a. 

Lebih aman untuk jamming pada rekahan yang lebar dan tajam.b.  Tidak mudah lelah dan menguntungkan untuk berdiri pada pijakan kecil dan

tajam.c.

 

Berat

d. 

Untuk medan basah dan kering.

9.3.7  Tabular Webbing

Biasanya digunakan untuk membuat slink. Selain itu sering digunakan sebagai penggantiharness.

Webbing

9.3.8  Palu Tebing

Pada bagian ekornya berbentuk runcing untuk membersihkan dinding dan mencongkel

atau melepaskan piton. Fungsi utama dari palu tebing adalah untuk memasang anchor.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 114/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 114 -

9.3.9  Bor dan Driver

Bor dan Driver. Driver yang digunakan dalam rock climbing adalah jenis Rubber Hand.Bor sendiri memiliki 2 bagian peluru dan spit.

9.3.10  Descender

Descender merupakan alat yang digunakan untuk turun pada lintasan, jenis descenderantara lain yaitu:

1.  Figure of Eight

2. 

Brake Bar

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 115/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 115  -

3.  Capstand

Penggunaan maksimalcsebaiknya pada jalur kurang dari 50m karena semakinpanjang lintasan, semakin besar tegangan pada tali yang menyebabkan alat tidakbekerja maksimal.

Capstand Tipe Autostop

4.  Rack

Rack dapat digunakan pada lintasan lebih dari 50m, dan lebih stabil, namun untukbeban terlalu ringan bekerjanya tidak maksimal

5.  Whaletail

Whaletail merupakan peralatan untuk turun yang umumnya digunakan pada kegiatanpenelusuran gua (caving) yang mampu digunakan pada lintasan <100m. Peralatan yangbiasa digunakan caver adalah Spelean Whaletail.

Spelean Whaletail

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 116/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 116  -

Cara Penggunaan Whaletail

6.  Kombinasi peralatan yang berfungsi sebagai Descender

Selain itu juga dapat dilakukan modifikasi terhadap alat sehingga fungsinya sebagaiperalatan descender seperti:

a. 

Modifikasi Carabiner: Carabiner yang kita susun sedemikian rupa sehinggaberfungsi semacam brake bar.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 117/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 117  -

b.  Kombinasi Carabiner dengan Italian Hitch

Penggunaan kombinasi peralatan tersebut diatas adalah cara darurat bilatidak mempunyai alat descender jenis apapun dan sebaiknya menggunakancarabiner berjenis screw-gate.

9.3.11 

Ascender

Ascender merupakan alat digunakan untuk naik. Jenis ascender antara lain:

1.  Hand Ascender

Hand Ascender terbagi 3 macam: Standard Jumar, Jumar, Jumar CMI5000/Colorado Mountains Industries. Jenis ini mempunyai kekuatan sekitar 5000pounds dan carabiner dapat langsung disangkutkan pada kerangkanya.

Hand Ascender

2. 

Chest Ascender

Chest Ascender

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 118/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 118  -

Contoh Penggunaan / Pemasangan Peralatan

9.3.12  Anchor

Merupakan poin tambatan yang dipakai sebagai penahan beban. Berdasarkan Jenisnyaterdapat dua macam anchor, yaitu:1.

 

Natural anchor, dapat berupa pohon besar, tonjolan, lubang-lubang ditebing danberbagai macam bentukkan-bentukkan di tebing.

2. 

Artificial anchor, yaitu anchor buatan yang ditempatkan atau dipasang pada tebingseperti:a.

 

Chock 

Chock jenis Stopper

Chock jenis Stopper

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 119/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 119 -

  Chock jenis Heksentrik

Chock jenis Heksentrik

b.  PitonPiton, ada tiga macam:  Horizontal, untuk celah horizontal. 

Vertical, untuk celah vertical. 

Angle, untuk lubang.Cara memasang piton :  Periksa rekahan yang akan dipasang piton. 

Pilih piton yang cocok dengan rekahan, lalu ditancapkan dan pukul denganhammer.

  Dalam pemasangannya harus setengah lebih agar lebih safety sebagaianchor.

Untuk mengetahui rapuh tidaknya rekahan yang akan kita pasang piton, adalahdengan memukulkan hammer pada tebing sekitar rekahan. Suara yang nyaringmenunjukkan rekahan tersebut tidak rapuh.Cara melepas piton adalah dengan menggunakan hammer yang kita pukulkan

pada mata piton searah dengan rekahan sampai pada akhirnya piton dapatditarik.

c. 

Cam / FriendPengaman sisip yang bekerja berdasarkan sistem friksi yang ditimbulkan ketikadikenai beban. Memilki ukuran yang beragam untuk setiap bentukan tebing,dan gagang nya ada yang lentur ada yang fix.

d.  HangerBiasanya digunakan untuk tebing yang blank, artinya tebing yang akan dipanjatsedikit memilki natural anchor. Jenis hanger berdasarkan bentuknya: 

Plate,  clown, 

Azymetrique,

 

Twist

Berdasarkan posisi dan urutan mendapat beban, anchor dapat dibedakan menjadi:1.  Main anchor, anchor utama yang secara langsung mendapatkan beban.2.  Back up anchor, berfungsi sebagai anchor cadangan apabila main anchor jebol.

9.3.13  Belay Device

Alat belay dari sudut pandang kepraktisan dalam menghentikan jatuhnya pemanjatterbagi dalam dua jenis yaitu:

1. 

Manual, yaitu alat belay yang digunakan untuk menghentikan jatuhnya climberdengan menarik dan menekan tali tambang pada posisi tertentu sehingga terjadifriksi atau tekanan jepit yang menahan tali yang terulur. Belay Device tipe iniantara lain:

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 120/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 120  -

a.  Kombinasi Carabiner dengan Italian Hitch

b. 

Sticht Plate/ Spring Plate

c.  Figure Of Eight

d. 

Tubular

2.  Otomatis, yaitu alat belay yang akan terkunci dengan sendirinya pada saat climberjatuh atau saat tali tambang terbebani. Fungsi alat ini serupa dengan sabuk

pengaman yang biasa kita pakai saat berkendaraan dimana jika terjadi hentakankeras sabuk tersebut akan menahan dan menghentikan hentakan badan sepertiGrigri, Trango cinch, dll.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 121/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 121 -

Beban maksimal yang ditanggung oleh beberapa belay device ketika mendapatkansentakan:

Type Breaking Force (kN)

Figure of Eight 1.5

Stitch Plate 2.0

ATCs 2.0

Italian Hitch 3.0

Grigri 9.0

9.3.14  Pulley

Alat yang digunakan untuk membelokan arah gaya suatu beban. Secara umum pulleyterdiri dari Fix Cheek Pulley dan Oscillante Cheek Pulley.

Bentuk – bentuk dasar pullay antara lain:

1.  Fixed2.  Tandem3.

 

Oscillante4.

 

Ultragere5.  Mini Traxion: perpaduan pulley & descender

9.3.15 

Skyhook

Merupakan perangkat Rock Climbing yang digunakan untuk istirahat sementara saatmelakukan pemanjatan, terutama saat melakukan pengeboran.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 122/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 122  -

9.3.16  Runner

Runner merupakan sling yang pada kedua ujungnya telah diberi carabiner. Teknikpemasangan runner:

9.3.17  Stir Up

Stir Up / Tangga tebing adalah terbuat dari bahan yang sama dengan bahan webbing.

9.3.18  Sarung Tangan (Glove)

Sarung tangan digunakan untuk melindungi telapak tangan saat melakukan pemanjatan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 123/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 123 -

9.3.19  Prusik

Prusik digunakan sebagai pengaman yang umumnya dipasang pada lubang tembus.

9.3.20  Chalk Bag

Chalk Bag adalah tempat bubuk magnesium.

9.3.21  Bubuk Magnesium

Bubuk magnesium, digunakan agar saat melakukan pemanjatan agar tidak licin.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum memakai / membaeli alat antara lain rekomendasiminimum terhadap kekuatan alat yang telah ditetapkan oleh badan sertifikasiinternasioanl (UIAA, CE, dll). Beberapa ketentuan batas minimum kekuatas alat yang

ditetapkan oleh UIAA untuk alat tertentu :

Setiap alat maupun pengaman memiliki breaking load maupun working load tertentuyang harus diperhatikan oleh setiap climber ketika melakukan pemanjatan.

9.4  Penggunaan dan Perawatan Alat 

Untuk menjaga agar alat yang digunakan tetap dapat bekerja maksimal sertamemperpanjang umur alat, maka setiap climber perlu mengetahui prinsip pemilihanalat dan menjaga alat tersebut baik pada saat pemakaian, penyimpanan maupun

perawatan. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan :

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 124/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 124 -

1.  Tali

a.  Sebaiknya dalam membeli tali, belilah tali baru dan jangan pernah beli yangbekas.

b. 

Gunakan tali kernmantel jenis dinamik dan bukan statik untuk melakukan

pemajatan. Tali panjat memanjat harus dinamik artinya tali tersebut lenturdan meregang (stretch) sehingga dapat menahan impak pada tali dan tubuhsaat climber jatuh. Jika digunakan tali statis maka akan mempercepatkerusakan tali (hilang sifat statisnya sehingga akan lebih mudah putus tali) danmenyebabkan resiko cedera yang lebih besar. Tali statik hanya digunakanuntuk rapeling atau mengangkut peralatan dan suplai (hauling) pada aidclimbing.

c.  Pastikan ukuran tali kompatibel dengan belay device yang digunakan sehinggaalat dapat berfungsi maksimal, dan jangan menggunakan tali yang basahkarena Tali yang basah menyebabkan tali tidak enak digunakan baik dipegangmaupun dipakai atau dibawa. Elastisitas tali yang basah akan berkurangsehingga mudah terjadi friksi. Penelitian menyatakan bahwa tali tersebut akanberkurang kekuatannya 30% jika basah.

d.  Jangan menginjak tali dan berilah alas saat tali digunakan, hindari kontaklangsung tali dengan benda tajam, tanah atau pasir karena akan membuatpartikel kecil dari pasir masuk kedalam inti tali dan mempercepatkerusakannya.

e.  Berilah perekat permanen pada setiap ujung tali untuk mencegah banyak nyagelembung udara masuk ke dalam tali sehingga menyebabkan inti tali regangdari mantelnya. Selain itu juga beri tanda permanen pada ujung tali (panjang

dan diameter tali).

f. 

Segeralah mencuci tali setelah pemanjatan jika dalam keadaan kotor (lumpuratau pasir). Jangan menggosok tali dengan kuas yang kasar karena akanmerusak mantelnya, sebaiknya gunakan kuas yang sangat lembut jika talidalam keadaan sangat kotor, jika tidak maka cukup dengan membilas nyasaja. Selain itu juga dihindari merendm tali dengan alat deterjen karenabahan kimianya akan merusak tali, gunakanlah cairan pembersih khusus ataucukup dengan merendam tali dalam air bersih yang sedikit hangat.

g. 

Jangan menjemur tali dalam keadaan basa langsung dibawa terik matahariatau panas yang berlebih.

h.  Selalu menyimpan tali dalam kondisi normal (tidak terlalu kering atau lembab)dandalam keadaan tidak tersimpul

2. 

Sepatu

a.  Pilih sepatu dengan ukuran yang sesuai dengan kaki, seketat mungkin danbentuk nya mengerucuk di ujung, pilih jenis kelenturan yang cocok (kulit atausintetis).

b. 

Jangan memakai sepatu ketika tidak memanjat karena sepatu Panjat Tebingdibuat untuk climbing dan bukan untuk belaying, spotting atau hiking.

c.  Jangan menyimpan sepatu setelah climbing langsung kedalam ransel karenasepatu masih dalam keadaan lembab / basah oleh keringat dan merangsangjamur / bakteri tumbuh yang akan membaut sepatu bau dan benang

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 125/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 125  -

jahitannya membusuk / rusak. Sebaiknya biarkan sedikit kering dahulu ataucukup gantungkan sepatu dibagian luar ranselmu (bisa pake karabiner) agarsepatu terkena angin dan lebih cepat kering.

d.  Jagalah sol sepatu tetap bersih. Gunakan sikat untuk keperluanmembersiahkan setiap saat dansetelah selesai memanjat.

e. 

Untuk sepatu laces (tali), longgarkan tali pengikat sepatu setelah kamu selesaipemanjatan dan tarik lidah sepatu (bagian sepatu yang menutupi atas kaki)keluar. Untuk sepatu velcro periksa dan bersihkan velcronya, soalnya kalokotor bakal cepet rusak dan velcronya engak lengket banget yang hasilnyasepatunya enggak akan bisa dipake ngetat dan ngejoss.

f.  Jangan menjemur sepatu yang agak basah, lembab langsung dibawah sinarmatahari. Simpan sepatu ditempat yang terangin-angin, kering namun tidakterlalu panas. Penyimpanan sepatu ditempat panas membuat perekatnyamenjadi meleleh dan tempelan antar karet juga kulitnya cepet lepas. Jikasepatu terasa lembab disebabkan keringat, bisa digunakan butiran pengering(silica gel).

g. 

Jika sepatu bau, tuangkan baking soda kedalam sepatumu dan diamkan selamakurang lebih semalam. Penggunaan kaos kaki tipis juga bisa mengurangi bausepatu yang diakibatkan oleh keringat dan lembabnya udara.

h. 

Jika sepatu dalam keadaan sangat kotor, cuci menggunakan tangan dan janganmenggunakan air panas, pemutih atau deterjen. Penggunaan mesin cuci sangatTIDAK disarankan.

i. 

Saat sol bagian bawah sepatu telah tipis segera di resole / tambal ganti karet

baru. jangan menunggu hingga berlubang.

j.  Sepatu yang jarang digunakan akan membuat sol nya menjadi keras untuk itusegera bersihkan dengan kain dan air hangat kemudian gosok dengan sikatlembut hingga keliatan karet yang keliatan lebih hitam dan segar. Penggunaansikat ini jangan terlalu sering, karena meskipun efektif namun membuat solcepat tipis atau gunakan kertas ampelas (sand paper) yang biasa dugunakanuntuk menghaluskan kayu. Dapat juga digunakan penghapus pulpen,penghapus ini lebih keras dari penghapus pensil. Gosok di bagian depan solsepatu dan bersihkan sebersih mungkin debu/ kotoran karet yang ada. NamunCara paling gampang adalah denga saling menggosokan kedua sol sepatu yangkanan dan yang kiri setiap selesai / akan melakukan pemanjatan. Tip yang ini

dipraktekan oleh beberapa pemanjat saat emergensi / dadakan denganmenggunakan air ludah.

3.  Secara umum perawatan alat yang lain adalah jangan diinjak, dibanting dansegeralah membersihkan alat setelah pemakaian serta simpan ditempat yangmemiliki suhu normal.

9.5  Komponen Dasar Panjat Tebing 

Seperti halnya jenis olah raga lain, Panjat Tebing memerlukan tingkat fisik dan mentalyang baik. Satu hal yang mungkin perlu diingat yaitu bahwa dari satu sisi panjat tebingterlihat sebagai satu olah raga yang bersifat mental, karena untuk menyelesaikan satu

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 126/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 126  -

rute/problem kamu harus membuat strategi penyelesaian masalah (problem solving)dengan kombinasi tehnik yang baik. Disisi lain karena posisi pemanjat yangmenggantung dan arah gerak/posisi tubuh yang berlawanan dengan daya gravitasimereka perlu otot yang enggak lembek, yang ini lebih bersifat fisik.

Komponen dasar ini dapat dikategorikan dalam dua aspek:

1.  Komponen Fisika.  KekuatanJangan menganggap bahwa kekuatan yang dimaksud disini yaitu sekedar kekuatantangan. Pemanjat enggak manjat cuma dengan tanggannya mereka pake kaki, pakebadan dan yang penting lagi mereka juga pake otak bo. Kekuatan ini cakupannyamenyeluruh termasuk kekuatan tangan dan kaki (limp strength) dan kekuatantubuh (core strength) yaitu perut, dada, punggung dan pinggang. Kekuatan inisangatlah diperlukan ketika kamu mulai beranjak ke tingkat mahir yang biasadimulai dengan pemanjatan dengan kesulitan rute 5.11 keatas.

b.  Daya Tahan

Daya tahan artinya kemampuan kamu untuk memanjat rute yang panjang tanpaterlalu banyak berhenti/ istirahat. Tentunya ini sangat mendominasi para pemanjatmulti pitch. Training untuk ini jarang sekali dilakukan pada rute dengan kesulitantingkat tinggi karena jika demikian maka akan cenderung ke training kekuatan danbukannya daya tahan. Cukup dimulai dengan rute mudah dan terus dilanjutkan kerute-rute yang tidak terlalu sulit untuk sekitar 15 menit sampe 45 menit (pemula)tanpa diselingi istirahat.

c.  KelenturanMeskipun wanita pada umumnya tidak sekuat pria, biasanya mereka lebih menonjoldalam bidang ini. Kelenturan bisa sangat menentukan apakah seseorang pemanjatdapat menyelesaikan satu rute tertentu atau tidak, karena itu janganlahdisepelekan. Selalu lakukan pemanasan kemudian melenturkan tubuh (stretching)sebelum kamu memanjat. Kombinasi kelenturan dan kekuatan akan menjadikanalur gerak (fluidity) si pemanjat tampak indah, mudah (padahal sebetulnya sulit)dan mengesankan.

2.  Komponen Non Fisika.  Mental dan SikapYang dua ini harus selalu positif. Keadaan mental kamu akan menjelma menjadisikap yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu pemanjatan. Alasan-alasanseperti aku kayaknya enggak bisa, aku udah cape, rutenya bukan tipeku, rutenyauntuk pemanjat yang badannya tinggi/ pendek dll merupakan contoh ketidaksiapan mental. Hadapi semua rute/ problem dengan ucapan ” Saya akan coba

sebaik mungkin!” Kalo kamu jatoh/ gagal coba lagi dan coba lagi, disinilah prosesbelajar memanjat tebing menuju kesempurnaan sampai kamu akhirnya berhasilmenyelesaikan rute tsb tanpa jatuh.

b. 

TehnikTehnik ini jangkauannya umum, bisa termasuk gabungan dari komponen fisikdiatas. Namun kalo kita bicara tehnik biasanya enggak secara langsungberhubungan dengan otot karena itu saya kategorikan komponen ini ke non fisik.Tehnik ini didapat dari proses belajar yang enggak sebentar, makanya untukbelajar tehnik dengan cepat dan baik belajarlah langsung dari pemanjat pro yangsudah berpengalaman. Mereka biasanya bisa langsung menunjukan kelemahan dan

kekurangan pemanjatan kamu. Kadang untuk belajar tehnik ini kamu harusmelakukan gerakan-gerakan yang sama secara terus menerus sampai tubuh kamuhafal betul untuk mengeksekusi gerak tsb (biasa disebut engram: daya ingat tubuhdalam melakukan gerakan/posisi tertentu). Tehnik cakupannya luas termasuk

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 127/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 127  -

keseimbangan dan perpindahan berat badan, posisi, pernafasan, gerak dinamik danstatik dll.

9.6  Prosedur Pemanjatan 

Dalam suatu pemanjatan semua yang dilakukan haruslah terencana. Baik persiapanperalatan, pemasangan alat yang tepat, perhitungan langkah yang cepat, manajementrope, serta memperhatikan faktor keselamatan.

Proses memanjat merupakan gabungan dari berbagai kegiatan dasar sebagai berikut:

1. 

Mengamati mengenal medan dan menentukan lintasan yang akan dilalui baiksecara keseluruhan maupun selangkah demi selangkah.

2.  Memikirkan teknik yang akan digunakan secara keseluruhan maupun selangkahdemi selangkah.

3.  Mempersiapkan persiapan yang diperlukan.

4. 

Gerak memanjat yang sesuai dengan lintasan dan teknik yang telah di rencanakan.5. 

Penyimpanan energi/ istirahat

Istilah dalam pemanjatan

1. 

Leader : Orang yang pertama memanjat / membuka jalur2.  Belayer : Orang yang mengamankan si pemanjat3.  Boulder : Latihan ketrampilan/ merambat4.

 

Travers : Berpindah / kekiri atau kekanan5.

 

Top-rope : Memanjat dengan tali yang terpasang6.  Hanging belay : Si pengaman membelay sambil menggantung

9.7  Style / Tipe Pemanjatan 

Sedikitnya style atau tipe pemanjatan terdiri dari 3 bagian:

1. 

Artificial ClimbingAdalah pemanjatan yang seluruhnya menggantungkan pada peralatan. Baik ituperalatan pengaman sisip yang menggunakan rekahan-rekahan maupun peralatan untukmelubangi tebing yaitu bor.2.

 

Free ClimbingDapat diartikan suatu pemanjatan yang “on sight”, pemanjatan yang benar-benarmenggunakan ketrampilan walaupun tetap menggunakan alat atau pegangan sisip atau

paku tebing, pengaman hanya untuk istirahat dan pengamanan saat pemanjat jatuh3.  Solo ClimbingAdalah teknik pemanjatan yang dilakukan seorang diri tanpa adanya orang keduasebagai pengaman.

9.8  Teknik Dasar Pemanjatan 

1.  Pegangan

Idealnya, pegangan tangan lebih banyak berfungsi mendukung tumpuan beban dikaki dan menjaga keseimbangan tubuh dan berfungsi membantu kaki dalammenopang beban tubuh.a.  Open Grip

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 128/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 128  -

Teknik open grip biasa digunakan pada permukaan yang luas bentuk sebuahgenggaman. Apabila permukaan tebing besar untuk sebuah genggaman,seluruh jari dan telapak tangan teknik ini dapat digunakan.

b.  Pinch GripSesuai namanya, pinch grip adalah teknik pegangan tangan seperti mencubit.Kekuatan pegangan diperoleh karena tekanan antara ibu jari dengan jari-jarilainnya secara berlawanan arah mencubit permukaan tebing. Teknik pinch grip

biasa digunakan pada cacat tebing berupa tonjolan.

c.  Crimp GripTeknik crimp grip, pada umumnya dilakukan pada permukaan tebing yangtipis. Teknik ini sangat mengandalkan kekuatan yang besar pada otot-otot jari.

d.  PalmingDalam teknik palming, bagian telapak tangan yang digunakan sebagai

pegangan. Fungsi tangan pada palming, sebagai penopang dan pendorongbeban tubuh naik ke atas. Teknik ini dapat digunakan pada permukaan tebingyang slab.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 129/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 129 -

e.  SidePullSidepull adalah teknik pegangan dengan cara menarik celah rekahan tebing kearah samping kanan atau kiri karena bentuk celah rekahan biasanyamemanjang vertical. Teknik sidepull dapat digunakan misalnya untuk posisi

istirahat selama perintisan jalur dengan cara posisi tangan diluruskansemaksimal mungkin.

f.  JammingTiga jenis pegangan jamming yaitu :a.  fingers jamming

Digunakan pada crack yang hanya menyisakan celah untuk beberapa ruasjari. Caranya adalah memasukkan jari-jari ke dalam crack semaksimalmungkin dengan posisi jempol ke bawah dan telapak tangan menghadapkeluar, lalu putar pergelangan tangan ke arah bawah.

b. 

Hand Jamming

Apabila crack lebih lebar dan dapat menampung seluruh bagian telapaktangan, maka teknik ini dapat digunakan. Caranya adalah memasukkantelapak tangan ke dalam crack dengan posisi jempol diselipkan dibagiandalam telapak tangan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 130/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 130  -

c.  Fist JammingKita dapat menggunakan teknik ini untuk crack yang lebih lebar lagi yaitu

dengan cara menjejali crack dengan telapak tangan. Kedua sisi kiri dankanan kepalan tangan akan menekan kedua sisi crack sehingga kepalantangan mengunci pegangan.

g.  Off-widthTeknik ini digunakan ketika ukuran tangan sudah tidak bisa menjangkau sisicrack. Crack terlalu lebar untuk dijejali tangan. Cara yang dapat digunakanuntuk adalah dengan memanfaatkan seluruh bagian lengan, mulai dari telapaktangan hingga punggung dengan menggunakan teknik off-width.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 131/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 131 -

h.  Stemming and BridgingDigunakan pada crack yang sangat lebar tetapi kedua sisinya masih dijangkaudengan tangan. Crack untuk teknik ini biasa berbentuk cerobong asap. Cracksemacam ini disebut dengan chimney.

2. 

Pijakan

Bentuk pijakan kaki di tebing menyesuaikan dengan bentuk permukaan tebing.Bentuk permukaan tebing sendiri bervariasi.a.  Smearing

Teknik smearing biasa dipakai pada permukaan tebing slab, yaitu muka tebingdengan yang kemiringannya kurang dari 90 derajat. Dalam teknik ini, hampirseluruh beban tubuh bertumpu pada kaki.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 132/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 132  -

b.  EdgingPada permukaan tebing yang tegak lurus bersudut 90 derajat atau lebih(overhang). Pijakan kaki lebih optimal menggunakan teknik edging, yaitumemanfaatkan ujung depan sepatu panjat pada permukaan tebing yang tipis.

c. 

Hooking

Kaki tidak hanya berfungsi sebagai pijakan yang menopang tubuh, tetapidigunakan sebagai pengait yang menahan tubuh saat tubuh dalam posisimenggantung pada medan overhang atau roof.

3.  Slab dan Overhang

Tebing alam yang yang kita panjat tidak selalu 90 derajat vertikal. Tebing yangderajat kemiringannya lebih besar dari 90 biasa disebut Slab. Tergantung dari jenisbatu ditebing tersebut, untuk memanjat slab pada umumnya diperlukan banyakfriksi atau kontak dari sebagian besar karet sepatu.

Pada saat memanjat tebing slab posisi badan harus cenderung tegak lurus yangmemungkinkan pusat gravitasi yang jatuh (tekanan berat badan) sepenuhnyatertumpu pada bagian kaki yang menempel pada tebing. jika memanjat tebing slabdengan posisi badan yang paralel/ sejajar dengan kemiringan tebing,akan mudahtergelincir dan jatuh. Posisi yang salah ini sangat populer dikalangan pemuladikarenakan rasa takut jatuh yang membuat mereka berpikir denganmemeluk/menempelkan badan ke tebing akan menyelamatkan mereka.

Sedangkan tebing yang kemiringannya lebih kecil dari 90 derajat biasa disebutOverhang. Untuk memanjat tebing overhang diperlukan kekuatan yang tinggi dantehnik memanjat yang baik. Salah satu kekuatan yang penting yaitu core strengthatau kekuatan otot-otot perut, Karena otot perut diperlukan untuk menghubungkankekuatan tangan dan kekuatan kaki sehingga badan akan tetap dekat dengan tebingyang akan membuat mudah mengontrol keseimbangan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 133/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 133 -

Overhang pada tebing

Hal yang perlu diperhatikan dalam memanjat tebing overhang :

a.  Memanjat dengan cepat. Saat memanjat tebing overhang tangan lebih cepatlelah. Dengan memanjat cepat dan menggunakan energi yang se-efektif danse-efeisien mungkin. Memanjat dengan cepat artinya harus cepat dalammengambil keputusan dimana akan menempatkan kaki dan pegangan manayang akan dicapai berikutnya.

b. 

Pertahankan tiga titik kontak atau Three points of Contact. Rumus ini dikenalsebagai aturan dasar memanjat tebing untuk para pemula Pada saatmelakukan gerak vertikal usahakan tiga titik tetap menempel yaitu dua kakidan satu tangan, atau sebaliknya; dua tangan dan satu kaki.

c.  Pada saat posisi pegangan dan tumpuan kaki sudah bagus dan mendukung

istirahatlah dan goyang-goyangkan tangan dan jari-jari supaya otot-otot lebihsegar untuk mengeksekusi gerak selanjutnya. Untuk pemanjatan rute panjang,harus pintar-pintar mengambil kesempatan untuk sering beristirahat.

d.  Tetaplah fokus dan bernafas dengan baik.

4.  Ascending

Teknik Ascending yaitu memanjat dengan meniti pada seutas tali yang sudahtertambat di atasnya. Teknik ascending dilakukan dengan menggunakan alatascender. Model ascender yang sering digunakan umumnya jenis jumar. Prinsipkerja jumar adalah menjepit tali apabila jumar dibebani.selain menggunakanjumar, ascending dapat dilakukan dengan cara klasik, yaitu menggunakan tali

prussic yang disimpulkan pada fixed rope. Teknik ini disebut prusiking.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 134/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 134 -

5.  Rappeling

Rappelling adalah kebalikan ascending, yaitu teknik memudahkan pemanjat turuntebing dengan meniti pada tali. Selain rappelling, ada beberapa istilah yang biasadigunakan untuk turun tebing, seperti abseiling atau ropping down. Teknikrappelling dilakukan dengan memanfaatkan friksi antara tali dan alat rappelling

(descender). Teknik ini digunakan untuk menuruni tebing.

Prinsip Rappeling adalah sebagai berikut:

a.  Penggunaan gaya berat dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong.b.  Pengunaan tali rappel sebagai alur lintasan dan tempat bergantung.c.

 

Penggunaan salah satu tangan untuk keseimbangan dan satu lagi untukmengatur kecepatan turun.

Macam-macam variasi teknik rappling banyak mengalami perkembangan yangsesuai dengan perkembangan dan peralatan yang diciptakan manusia. Beberapacara turun tebing, yaitu :

a. 

Body Rappel/DulferDengan melilitkan tali langsung pada tubuh. Tali rappelling lewat di antaradua kaki, lalu menyilang diagonal di dada membentuk huruf “S” dan melewatibahu.

b. 

Sling RappleDengan menggunakan webbing dan carabiner. Webbing dibuat menjadi loopuntuk mengikat kedua paha, lalu dikaitkan pada tali menggunakan carabinerdan menyilang melewati bahu.

c.  Arm Rapple/Hesti

Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati belakangbadan. Untuk tebing yang tidak terlalu curam.

d.  Break BarTeknik ini menggunakan sejumlah karabiner untuk membuat sebuah gaya friksiyang benar. Selama itu pula mengggunakan figure of eight untuk turun.

Dalam rappeling usahakan selalu posisi badan tegak lurus pada tebing dan janganterlalu cepat bergerak. Usahakan kurangi kecepatan, sedikit mungkin benturanbadan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan tali lintasan.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai turun tebing :

a. 

Periksa dulu anchor, carabiner pengait alat rappelling terkunci.b.

 

Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang digunakan.c.  Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasang (siap pakai).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 135/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 135  -

d.  Sebelum mulai turun posisi tangan jangan dalam keadaanmenahan/mengerem.

e. 

Jangan lihat ke atas, mungkin ada batu atau tanah yang terjatuh.f.  Pastikan bahwa pakaian tidak tersangkut carabiner (posisi tubuh agak menjauh

dari tali).g.

 

Lihat kemana hendak turun dan, pastikan tali sampai kebawah.

h. 

HAPPY LANDING…….!!!!!!! 

6.  Belaying

Dalam panjat tebing, tali berfungsi mengamankan pemanjat agar tidak terjatuh.Sistem mengamankan pemanjat menggunakan teknik belay, dimana seorangpemanjat diamankan oleh seorang belayer dibawah lintasan tebing. Dalam teknikbelay, tanggung jawab belayer cukup besar dalam mengamankan pemanjat.Kemungkinan jatuhnya pemanjat dapat terjadi setiap saat. Oleh karena itu,belayer harus fokus dan siaga dalam kondisi apapun. Sebelum pemanjatan, belayerharus mengecek semua kesiapan termasuk pemanjat. Apakah harness sudahterpasang dengan baik? Apakah carabiner sudah terkunci dengan benar? Semuamenjadi tanggung jawab seorang belayer.

Beberapa istilah  yang digunakan untuk komunikasi antara pemanjat dan belayerdalam teknik belay sebagai berikut :

a. 

Climber Up, Belay On (pemanjat ke belayer).yaitu, pemanjat sudah siap

melakukan pemanjatan, dan belayer siap mengamankan.b.  On Belay (pemanjat ke belayer). Yaitu, pemanjat sudah siap melakukan

pemanjatan.c.  Belay On (belayer ke pemanjat). Yaitu, belayer sudah siap mengamankan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 136/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 136  -

d.  Off Belay (pemanjat ke belayer). Yaitu, pemanjat meminta belayer untukmenghentikan belay.

e. 

Belay Off (belayer ke pemanjat). Yaitu, belayer menghentikan belay.f.  Slack (pemanjat ke belayer). Yaitu, perintah mengulur tali.g.  Pull (pemanjat ke belayer). Yaitu, perintah menarik tali.h.

 

Rock !!! (pemanjat ke belayer). Yaitu, peringatan ada batu yang jatuh. Posisi

belayer merapatkan tubuhnya ke tebing.

9.9  Perawatan Peralatan Rock Climbing 

Dalam rock climbing, peralatan-peralatan yang digunakan harus benar-benardiperhatikan. Hal ini di sebabkan peralatan tersebut dapat rusak tanpa terlihat

kerusakannya. Bagi seorang pemanjat tebing (Climber), peralatan tersebut ibaratnyawa bagi mereka yang memang menyangkut keselamatan mereka sendiri. Bilaperalatan tersebut pada saat digunakan rusak, maka taruhannya adalah nyawa. Dengankata lain, keselamatan kita tergantung pada perawatan yang digunakan.

Faktor ketelitian dan kecermatan dalam merawat peralatan tersebut sangat penting.Sebelum digunakan, kita harus meneliti dulu keadaan peralatan yang akan kitagunakan. Dan yang lebih penting lagi adalah membersihkan lagi peralatan tersebutsetelah digunakan.

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan peralatan rock climbingantara lain:

1.  JANGAN MENGINJAK TALI, WEBBING, SLING, DAN PERALATAN LAIN YANGDIGUNAKAN DALAM ROCK CLIMBING.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 137/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 137  -

Hal ini disebabkan bila kita menginjak alat-alat tersebut akan cepat rusak, dimanakotoran dan tanah yang melekat pada tali yang terbuat dari nylon tersebut dapatmembusuk, ikatan/anyaman dalam tali akan rusak atau putus.

2.  HINDARI GESEKAN TERHADAP ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN SEMINIMAL MUNGKIN.Bila terlalu sering terjadi gesekan juga akan merusak tali. Gesekan tersebut dapatterjadi antara lain gesekan tali dengan tebing, tali dengan alat lain.

3. 

JANGAN MENJATUHKAN/MELEMPARKAN ALAT-ALAT YANG TERBUAT DARI LOGAM.Bila hal ini dilakukan maka alat tersebut dapat rusak. Kita kadang tidak sadarmelempar alat-alat tersebut bila sedang digunakan. Hal ini akan mengakibatkanbagian dalam dari alat tersebut dapat hancur walaupun bagian luarnya masih utuh.

4.  HINDARI PENGGUNAAN OBAT-OBATAN KIMIA/SABUN DALAM PENCUCIAN ALAT.Bila tidak terlalu kotor cukup dibersihkan dengan air bersih (khusus untuk alat-alatnon logam). Bila dianggap tidak perlu sebaiknya jangan digunakan.

5.  KHUSUS UNTUK TALI JANGAN SAMPAI MELINTIR BILA KITA MENGGULUNG TALISETELAH DIGUNAKAN.Hal ini disebabkan bila tali melintir setelah digulung akan cepat rusak.Ikatan/anyaman tali menjadi tidak rapat (tidak teratur) dan tali juga akan rusak

karena selalu dalam keadaan tegang dan usahakan tali dalam keadaan normal bilatidak digunakan.

Kita harus selalu menjaga alat-alat yang ada apabila kita ingin aman dan selamat dalamkegiatan rock climbing. Selain hal tersebut di atas haraga alat-alat rock climbing diIndonesia masih tergolong barang yang mahal. Jadi harus dirawat sebaik mungkin bilakita tidak ingin kehilangan biaya yang mahal.

PEMELIHARAAN TALI

1.  Hindari ujung tali yang terurai. dengan cara dibakar / ditempelkan dengan pisaupanas.

2. 

Tali kernmantel yang baru dibeli harus terlebih dahulu dicuci agar sisa-sisa bahankimia dari pabrik dapat hilang dan lapisan luar dengan lapisan dalam dapatmenyatu. Setelah dipakai ekspedisi atau latihan, tali harus dicuci, janganmenggunakan air panas atau sabun.

3.  Hindari tali dari air panas atau panas matahari, karena nylon akan meleleh padasuhu 215-220 C.

4. 

Hindari terjadinya gesekan secara langsung (friksi).5.

 

Hindari turun dengan cara meloncat dan menghentak tali, karena hal ini dapatmengurangi daya tahan tali secara perlahan-lahan.

6.  Hindari tali dari zat-zat kimia korosif (asam baterai) agar tidak hancur.7.

 

Jangan menduduki tali atau menginjaknya, karena tanah atau kotoran lainnyadapat menyelinap masuk diantara serat-serat tali dan mempercepat kerusakan tali,

terutama untuk kernmantel.8. 

Bebaskan tali dari segala macam simpul setelah dipakai.9.  Jangan menggantungkan tali dengan beban berat yang cukup lama, dan juga

jangan dipergunakan untuk menarik mobil dan beban berat lainnya. Sebab tali akankehilanangan daya elastisnya, sehingga akan cepat putus bila mendapat hentakandengan beban yang berat.

10.  Ceklah tali sebelum dipergunakan kembali. Tali kernmantel sering mengalamikerusakan pada bagian dalamnya, misalnya serat-serat yang putus. Rabalah dantelusuri tali tiap jengkalnya, jika ada yang putus akan terasa perbedaan besardiameter tali tersebut.

11. 

Catatlah riwayat tali tersebut untuk mengetahui perkiraan kekuatannya.

Penggunaan tali dianjurkan (tanpa jatuh) tergantung banyak hal :1.

 

Frekuensi pemakaian dan cara penanganannya.2.  Jenis batuan.3.  Berdasarkan pintalan tali.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 138/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 138  -

4.  Pengaruh cuaca.

Tali dianjurkan untuk tidak digunakan lagi, jika:

1.  Rusak mekanis (tertimpa batu, terinjak crampon dll).2.  Mantelnya sudah terurai.

3. 

Sudah mengalami beberapa fall.4.  Sudah dipakai secara terus-menerus lebih dari 5 tahun.5.  Terkena zat kimia ( bensin, oli, dll ).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 139/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 139 -

BAB 10 PENGENALAN DASAR S.A.R.(SEARCH & RESCUE)

10.1  Pengertian SAR

SAR adalah suatu pengerjaan dari personel dan fasilitas yg dapat digunakan untukmenolong dengan cara yang efektif dan efisien jiwa manusia dansesuatu yg berharga ygberrada dalam keadaan mengkhawatirkan (distrees).

Tahapan SAR

1.  Awareness stage (tahap kekhawatiran)2.  Initial stage (tahap kesiapan)3.

 

Planning stage(tahap perencanaan)

4. 

Operation stage (tahap operasi)5.  Mission conclusion stage (tahap konklusi misi)

Organisasi SAR Yang Dikenal Di Indonesia:

1.  BASARI (Badan SAR Indonesia) : 6 Kementerian (Keuangan, Hankam, DalamNegeri, Luar Negeri, Sosial, dan Perhubungan)

2. 

BASARNAS (Badan SAR Nasional) : Dibawah Departemen Perhubungan3.  KKR (Kantor Koordinator Rescue) : Berada dilokasi Jakarta, Surabaya, Ujung

Pandang, dan Biak4.

 

SKR (Sub Koordinasi Rescue) : Berada di daerah Medan, Padang, TanjungPinang, Denpasar, Pontianak, Menado, Banjarmasin, Kupang, Ambon, Balikpapan,

Sorong, Merauke, Jayapura.

Komponen SAR

1.  Organisasi Operasi SAR (SAR Coordinators, Rescue Coordinators Center (RCC),Rescue Sub-Centers(SSCs), SAR Mission Coordinators (SMCs), On Scene Commanders(OSCs), dan SRU (Search and Rescue Unit)

2.  Fasilitas (menyediakanpersonil, perlengkapan dan fasilitas yg dibutuhkan)3.

 

Komunikasi (menyediakan semua media komunikasi yg mendukung seluruh bagiansystem SAR)

4.  Perawatan gawat darurat (memberikan PGD sebisa mungkin pada korban)5.

 

Dokumentasi (memberikan koleksi data dan analisa-analisa dari informasi yg

berhubungan dengan misi SAR termasuk semua data yg diterima dari tahap awalsampai tahap akhir)

10.2  Sistem SAR

1. 

Awareness Stage (Tahap Kekhawatiran) Adalah kekhawatiran bahwa suatukeadaan darurat diduga akan muncul (saat disadarinya terjadi keadaan darurat/musibah)

2. 

Initial Action Stage (Tahap Kesiagaan/ Preliminary Mode) Adalah tahap seleksiinformasi yang diterima, untuk segera dianalisa dan ditetapkan bahwa berdasarkaninformasi tersebut, maka keadaan darurat saat itu diklasifikasikan sebagai :

a. 

INCERFA (Uncertainity Phase/ Fase meragukan) : adalah suatu keadaanemergency yang ditunjukkan dengan adanya keraguan mengenai keselamatanjiwa seseorang karena diketahui kemungkinan mereka dalam menghadapikesulitan.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 140/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 140  -

b.  ALERFA (Alert Phase/ Fase Mengkhawatirkan/ Siaga) : adalah suatu keadaanemergency yang ditunjukkan dengan adanya kekhawatiran mengenaikeselamatan jiwa seseorang karena adanya informasi yang jelas bahwa merekamenghadapi kesulitan yang serius yang mengarah pada kesengsaraan (distress).

c.  DITRESFA (Ditress Phase/ Fase Darurat Bahaya) : adalah suatu keadaanemergency yang ditunjukkan bila bantuan yang cepat sudah dibutuhkan oleh

seseorang yang tertimpa musibah karena telah terjadi ancaman serius ataukeadaan darurat bahaya. Berarti, dalam suatu operasi SAR informasi musibahyang diterima bisa ditunjukkan tingkat keadaan emergency dan dapat langsungpada tingkat Ditresfa yang banyak terjadi.

3.  Planning Stage (Tahap Perencanaan/ Confinement Mode)

Yaitu saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan (respons) terhadap keadaansebelumnya, antara lain : *Search Planning Event (tahap perencanaan pencarian).

a.  Search Planning Sequence (urutan perencanaan pencarian).b.  Degree of Search Planning (tingkatan perencanaan pencarian).c.

 

Search Planning Computating (perhitungan perencanaan pencarian).

4.  Operation Stage (Pertolongan)

Detection Mode/ Tracking Mode And Evacuation Mode, yaitu seperti dilakukanoperasi pencarian dan pertolongan serta penyelamatan korban secara fisik. Tahapoperasi meliputi : *Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian.

a.  Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian.b.  Melakukan pencarian dan mendeteksi tanda-tanda yang ditemui yang

diperkirakan ditinggalkan survivor (Detection Mode).c.  Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan survivor (Tracking Mode).d.  Menolong/ menyelamatkan dan mengevakuasi korban (Evacuation Mode),

dalam hal ini memberi perawatan gawat darurat pada korban yangmembutuhkannya dan membawa korban yang cedera kepada perawatan yangmemuaskan (evakuasi).

e. 

Mengadakan briefing kepada SRU.f.  Mengirim/ memberangkatkan fasilitas SAR.g.  Melaksanakan operasi SAR di lokasi kejadian.h.

 

Melakukan penggantian/ penjadualan SRU dilokasi Kejadian.

5. 

Mission Conclusion Stage (Tahap Akhir Misi / Evaluasi)

Merupakan tahap akhir operasi SAR, meliputi penarikan kembali SRU dari lapanganke posko, penyiagaan kembali tim SAR untuk menghadapi musibah selanjutnya yangsewaktu-waktu dapat terjadi, evaluasi hasil kegiatan, mengadakan pemberitaan(Press Release) dan menyerahkan jenasah korban, survivor kepada yang berhakserta mengembalikan SRU pada instansi induk masing-masing dan pada kelompokmasyarakat.

10.3  Pola-Pola Pencarian

Ada 8 kelompok utama pola pencarian, sebagai berikut :

1.  Track line2.

 

Parallel3.  Creeping Line4.  Square

5. 

Sector6.

 

Contour7.  Flare8.

 

Homing

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 141/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 141 -

Pola-pola pencarian yang sering dilakukan pada misi SAR darat (khususnya di Indonesia)adalah track line, parallel, dan contour. Untuk menamakan sesuatu pada pencarianSAR. Biasanya digunakan dengan huruf-huruf awal yang terdiri dari 3 huruf.

1. 

Huruf 1 : Pola pencarian yang digunakan, misalnya T (Track Line), P (Parallel)2.

 

Huruf 2 : Unit yang terlibat, misalnya S (Single Unit), M (Multi Unit)

3. 

Huruf 3 : Keterangan pelengkap, misalnya C (Coordinated / dengan koordinasi)atau Circle (melingkari), R (Radar /digunakan untuk pengendalian) atau return tostarting point, N (Non return / tidak perlu kembali ke titik awal), L (Loran Linesesuai garis loran)

Pola Pencarian Track Line

Pola pencarian track line (pencarian dengan pola garis lintasan), digunakan apabilaseseorang dinyatakan hilang pada jalur perjalanan yang direncanakan dan tidakdiketahui data-data lain, berarti jalur perjalanan/garis lintasan merupakan satu-satunya data.

Untuk usaha pencarian secara fisik yang pertama kali dapat dilakukan misalnyameminta bantuan pada pesawat komersil yang kebetulan melintas jalur tersebut.

Pola track line dikenal 4 jenis:

1.  TSR (Track Line, Single Unit, Return)2.  TMR (Track Line, Multi Unit, Return)3.

 

TSN (Track Line, Single Unit, Non-Return)4.  TMN (Track Line, Multi Unit, Non-Return)

Pola Pencarian Parallel

Pola pencarian paralel (pencarian dengan pola sejajar memanjang / melingkar),digunakan:

1. 

Bila daerah pencarian cukup luas dan medannya relatif datar2.

 

Hanya diketahui posisi duga fari sasaran yang dicari.

Dikenal 9 bentuk:

1. 

PS (Parallel Track, Single Unit)2.  PM (Parallel Track, Multi Unit)3.  PMR (Parallel Track, Multi Unit, Return)4.

 

PMN (Parallel Track, Multi Unit, Non-Return)5.  PSC (Parallel Track, Singe Unit, Circle)

6. 

PMC (Parallel Track, Multi Unit, Circle)7. 

PSS (Parallel Track, Single Unit, Spiral)8.  PSL (Parallel Track, Single Unit, Loran)9.  PSA (Parallel Track, Single Unit, ARC)

Pola Pencarian Contour

Pola pencarian contour (pencarian pencapaian dengan pola kontur daerah yangbergunung dan berbukit.

1. 

Anggota SRU (Search and Rescue Unit) harus mempunyai pengalaman,pengetahuan, dan mempunyai kondisi daya tahan yang tinggi.

2. 

Briefing harus baik, dengan peta yang cukup luas.3.

 

Keadaan cuaca harus baik, termasuk visibility (jangkauan pandang) dan keadaananginnya.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 142/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 142  -

BAB 11 PENGENALAN DASAR ARUNG JERAM 

(RAFTING)

11.1  Pendahuluan

Arung jeram adalah suatu aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam,dengan menggunakan wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungaiberjeram / riam yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dandayung.

Ketrampilan berarung jeram memerlukan waktu untuk berkembang. Kemampuanmembaca sifat sungai juga seringnya mempelajari dan mengarungi sungai itu sendiri.

Dengan kata lain, kemampuan mengendalikan perahu memerlukan pengertian danpemahaman tentang segala teknik mendayung dan banyak latihan. Jadi pada dasarnyamerupakan gabungan antara pengetahuan teoritis dan pengalaman. Bagi pemula, sungaitenang merupakan pilihan tempat berlatih, berangsur-angsur meningkat pada sungaiyang makin sulit jeramnya.

Arung jeram sebagai olah raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan timsecara keseluruhan. Kerja sama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antarawak perahu, dapat dikatakan sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilanmelewati berbagai hambatan di sungai. Tak dapat dibantah bahwa Arung Jerammerupakan olah raga yang penuh resiko (high risk sport).

Foto: Rafting di sungai Citarik tahun 2010, Sukabumi

11.2  Peralatan dan Perlengkapan

11.2.1  Peralatan Regu

3.  Perahu Karet (Riverboat)Perahu karet (Inflatable Raft) untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahankaret sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis. Hal ini dimaksudkanuntuk menahan dari goresan dan benturan batu-batu sungai.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 143/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 143 -

Bentuk dan rancangan bagian buritan dan baluan dibuat agak mencuat agar air tidakmudah masuk dan mampu menjaga kestabilan perahu ketika melewati ombak besar.Biasanya perahu terdiri dari beberapa bagian tabung udara, hal ini dimaksudkan apabilasalah satu tabung perahu bocor /pecah, maka untuk suatu saat tertentu perahu masihdapat mengapung. Ukuran panjang dan lebar perahu biasanya 2 berbanding 1, dan inisangat tergantung pada kapasitas berat maksimum muatan perahu tersebut.

4.  Dayung (Paddle)Dayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat daribahan yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahogany dan kombinasi antara fiberglassdan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu, panjangnya berkisarantara 4,5 - 6 kaki. Tetapi umumnya adalah 5 - 5,5 kaki. Sesungguhnya faktor penentuukuran panjang dayung ada tiga hal, yaitu: besar badan dan kekuatan awak, diametertabung perahu, dan fungsinya, sebagai pendayung awak atau pendayung kemudi ataukapten.

Tanpa memandang besar tubuh awak perahu dan ukuran perahu, dayung yangdigunakan oleh kapten adalah 5,5 - 6 kaki, sedangkan untuk awak perahu ukurannyalebih pendek.

5.  Pompa dan Peralatan ReparasiPompa yang digunakan untuk mengisi tabung- tabung udara perahu harus selaludibawa pada saat mengarungi sungai. Sebab hal itu untuk menjaga bila udara dalamtabung-tabung itu berkurang / kempes. Dimaksudkan dengan peralatan reparasiberkaitan dengan reparasi pompa dan perahu (karena sobek, berlubang dan lain-lain).

6.  TaliPerahu karet dilengkapi tali jenis karmantle sepanjang 40 meter yang digunakansebagai: tumpuan kaki, pengaman awak perahu dan tali jangkar.

7.  Peta SungaiBiasanya digunakan adalah topografi sungai. Bermanfaat sebagai petunjukmemperkirakan situasi medan dan kondisi sungai yang akan diarungi, juga daerah aliransekitar sungai tersebut.

8.  Ember Plastik / GayungDigunakan untuk menimba air yang masuk ke dalam bagian dalam perahu. Biasanyapenggunaan ember / gayung ini dilakukan apabila air yang masuk masih relatif sedikit.Bila sudah terlalu banyak, untuk membuangnya lebih efisien dengan membalikkanperahu, yang tentunya terlebih dahulu perahu tersebut dibawa ke tepi. Pentingnyamembuang air yang masuk ke dalam perahu ini adalah agar perahu mudah

dikendalikan.

9.  Perlengkapan PPPKMutlak harus dibawa. Jenis dan jumlah obatnya dapat disesuaikan dengan kondisimedan dan kebutuhan selama mengarungi sungai.

11.2.2  Peralatan Pribadi

1.  Pelampung (Personal Floating Device)Jenis pelampung yang baik dan benar untuk arung jeram adalah pelampung yang sesuaidengan ukuran postur tubuh, berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahanbenturan terhadap benda keras). Kelayakan dapat dilihat dari kualifikasi teruji dalam

hal daya apung untuk berat maksimalnya.

Untuk kemungkinan menghadapi keadaan darurat, perlu dipertimbangkan mengenaipenggunaan pelampung dengan tambahan di bagian belakang kepala, agar kepala tetap

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 144/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 144 -

terapung tengadah, apabila ketika tidak sadarkan diri. Untuk menjaga agar pelampungtidak naik atau mencuat ke atas saat dipergunakan, maka bagian bawah pelampungdapat diikat ke pangkal paha atau bagian badan lainnya yang memungkinkan.

2.  PakaianPakaian yang tepat untuk berarung jeram adalah pakaian yang memungkinkan kita

tetap leluasa dalam bergerak.

3.  SepatuUntuk melindungi kaki dari kemungkinan terluka, gunakan jenis sepatu yang dapatmelindungi mata kaki, namun pergelangan kaki dapat tetap bergerak bebas, termasukmemudahkan untuk berenang.

4.  Helm (Helmet)Mengarungi sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak beraturan atau sungaidengan derajat kesulitan yang tinggi, helm mutlak digunakan. Tujuannya untukmelindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Helm yang baik harusringan, tahan air dan tidak mengganggu pandangan maupun gerakan.

5.  Survival KitPerlengkapan survival, harus selalu melekat di badan, tetapi usahakan jangan sampaimengganggu gerakan kita. Biasanya terdiri dari pisau lipat, korek api tahan air, dll.Sebagaimana disebut di atas, lamanya waktu mengarungi sungai juga mempengaruhibarang yang harus dibawa. Jadi peralatan tambahan diperlukan bila pengarunganmemerlukan waktu sekurang-kurangnya satu minggu, yaitu:

a. 

Handy talky untuk komunikasi dengan tim darat.b.  Container kedap airc.  Bahan makanand.

 

Perlengkapan kemah

e. 

Peralatan masak, makan, minum

Riverboat, Life Jackets (PFD), Helmets, & Paddle

11.3  Sungai

Bahasan akan berkisar pada aliran sungai serta gejalanya dan berbagai ketrampilanyang dibutuhkan untuk pengarung jeram. Memerlukan latihan yang sering danberulang-ulang untuk jadi mahir membaca dan mengerti seluk beluk mengenai karaktersungai. Bagaimanapun bagi pengarung jeram suatu pengertian mengenai sifat dandinamika sungai penting untuk diketahui.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 145/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 145  -

Suatu saat, ketika kita melintasi suatu sungai, pertanyaan yang ada di benakkita adalah: sungai itu lebar/sempit, berarus deras/lambat, debit airnya besar/kecil,landai/curam, dsb. Jawaban kesemuanya adalah merupakan faktor penyebab terjadinyajeram.

11.3.1  Definisi Jeram

Jeram adalah bagian sungai dimana air mengalir dengan deras dan cepat danbertaburan diantara banyak batu dari berbagai ukuran dan seakaligus membentukturbulensi dan arus balik. Hal yang paling sulit ketika mengarungi sungai adalah padasaat menjumpai jeram / riam. Tapi disitulah kegembiraan biasanya muncul.

11.3.2  Faktor Penyebab Terjadinya Jeram

Secar umum ada 4 (empat) faktor terjadinya jeram:

1.  Volume AirMenunjukkan ukuran jumlah air yang melewati satu titik tertentu di sungai dalam

satuan waktu tertentu. Ukurannya cfs (cubiq feets per second). Data mengenai volumeair penting untuk diketahui, bilamana volume air tinggi atau rendah, sehingga bisamemastikan apakah sungai bisa diarungi atau tidak.

Kondisi terbaik mengarungi sungai ketika volume mencapai 800 - 10.000 cfs. Biasanyaukuran volume air dapat dianggap sebagai tinggi air dan kekuatan aliran sungai. Dinegara kita, situasi ini dapat terjadi pada bulan April s.d November. Diluar bulantersebut, sifat sungai akan cepat berubah secara drastis. Sungai dengan volume 800 -10.000cfs cenderung mudah dilalui, karena kendali melalui jeram dan rintangan relatiflebih mudah dikuasai. Sebaliknya sungai besar dengan vol diatas 40.000 cfsumumnya sulit dilalui dan dihindari.Sekali terjebak dalam lengkungan ombak dan

menabrak rintangan batu, cenderung berakibat menghancurkan.

Untuk mengetahui jumlah volume atau debit air suatu sungai pada suatu tempat dapatdiukur dengan cara:

a.  Mengetahui Luas Penampang SungaiHal ini dapat dilakukan dengan mengukur lebar sungai pada satu titik,kemudian mengukur kedalaman sungai setiap 5 meter dari satu titik ke titiklainnya pada satu garis lebar sungai.

b.  Mengetahui Kecepatan Arus SungaiArus air diukur dengan menghitung waktu tempuh yang diperlukan oleh suatuobyek untuk menempuh suatu jarak tertentu. Volume atau debit air sungaidapat diketahui dengan mengalikan luas penampang sungai dengan kecepatanarusnya. Untuk melakukan pengukuran volume/debit air ini kita harus mencaritempat yang memungkinkan kita untuk dapat menyeberanginya dengan mudahuntuk mengukur kedalaman dan lebar sungai, serta arus sungai yang relatifsama pada tempat kita mengukur volume/ debit air sungai supaya tercapaiakurasi yang tinggi.

2.  Tingkat Kecuraman Aliran Sungai (Gradient)Tingkat kecuraman / kemiringan aliran sungai menunjukkan nilai rata-rata penurunandalam suatu jarak tertentu. Setiap sungai pada jarak tertentu mempunyai tingkatkecuraman yang berbeda. Kadang tajam dan sebaliknya mendatar. Kecuraman bisadianggap sebagai petunjuk kasar tingkat kesulitan dan kecepatan alur aliran sungai.

Sungai dengan tingkat kecuraman lebih kecil dari 10 kaki per mil biasanya alirannyalambat dan mudah untuk dilalui, sebaliknya bila mencapai 20 kaki atau lebih per milbaisanya arusnya cepat, berbahaya serta sulit dilalui. Untuk mengetahui tingkat

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 146/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 146  -

kecuraman / kemiringan (gradient) suatu sungai dapat dilihat pada topografi sungaitersebut.

3.  Tonjolan Dasar Sungai (Roughness)Letak batuan atau tonjolan di dasar sungai yang tidak beraturan mengakibatkanturbulensi aliran arus sungai. Semakin tak beraturan letak batu di dasar sungai, semakin

besar turbulensinya (putaran air ke hilir).

4.  Penyempitan Lebar Penampang Sungai (Constriction)Penyempitan lebar penampang sungai, diakibatkan oleh pendangkalan dan kejadianalam lainnya. Semakin sempit aliran sungai, semakin deras arus air mengalir.

11.3.3  Komponen Jeram

Bagian dari jeram/riam, terdiri dari beberapa komponen, sebagai berikut:

1.  Lidah Air (Tongue)Terbentuk dari dua alur yang terhambat batu dan bertemu membentuk huruf ‘V’ yang

mengarah ke hilir. Bila terdapat lebih dari satu lidah air,maka yang terbesar merupakanjalur utama yang sebaiknya dipilih. Biasanya setelah melalui lidah air, pada ujung lidahair akan diikuti oleh ombak besar yang teratur.

2.  Ombak Berdiri (Standing Waves)Benturan akhir arus kuat yang mengalir ke bawah dengan arus lambat yang mengalirsecara mendatar di dasar sungai membentuk gelombang ke atas yang permanen danyang disebut sebagai ombak berdiri. Ombak berdiri yang mencapai ketinggian lebih dari3 meter disebut haystacks.

Rangkaian ombak berdiri diawali oleh ombak yang lebih besar dan tinggi yang

berangsur-angsur menjadi rendah. Selagi perahu melewati bagian ini, usahakan bagianhaluan masuk dalam posisi lurus dan dayung mundur akan membantu perahu masukmelewati ombak yang berikutnya. Jika terpaksa harus melakukan ferry, maka hindariketika perahu dalam posisi naik, dengan kata lain ferry dilakukan saat perahu menuruniombak.

3.  Arus Balik (Reversal/Holes/Stopper)Menggambarkan aliran sungai yang mengayun keatas dan berputar ke belakang dengansendirinya. Secara umum terdapat 3 bentuk arus balik sebagai berikut:

a.  Disebabkan oleh batu yang berada di bawah permukaan air danmenghambat aliran air, mengakibatkan permukaan berikutnya berputar kebelakang dari bawah. Reversal ini menghasilkan buih-buih yang tersebar danmengalir ke atas dan mendatar kebawah. Reversal kecil ini, dapat sementaramenahan perahu untuk berhenti, tetapi reversal besar dapat membuat perahuterbalik dan awak perahunya tenggelam dan mati. Sedapat mungkin jenisreversal ini dihindari tetapi bila terlanjur masuk, usahakan agar perahumasuk lurus dan dayung maju sekuat-kuatnya dilakukan serempak agarmencapai arus maju di dasar sungai dan sekitarnya sehingga dengan segeradapat keluar dari radius reversal ini.

b. 

Hydraulic, merupakan reversal yang disebabkan oleh aliran yang turun secaravertical. Jenis reversal ini hampir sama dengan reversal di atas, tapi dayaputar lebih kuat. Hydraulic sangat berbahaya, karena bisa membalikkanperahu dan menenggelamkan awaknya.

c. 

Back Curling Standing Wave, merupakan reversal yang ujung lidahnyabergelombang melengkung ke belakang. Arus balik ini dengan mudah dapatmembalikkan perahu. Biasanya gelombang bentuk ini berpasangan dan ombakpertama dapat mengangkat perahu dan ombak berikutnya memutar dan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 147/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 147  -

membalikkannya. Untuk mencegah kejadian ini, dayung korektif yang kuatuntuk menahan gaya putar pada ombak pertama tadi.

4.  Pusaran Air / Arus Air (Eddies)Menunjukkan suatu tempat, dibalik batu dimana arus sungai berhenti dan mengalir kearah hulu. Daerah turbulensi antar suatu pusaran air dengan arus ke hilir biasanya

ditandai dengan air melingkar dan bergelembung dan ini biasa disebut sebagai garisatau batas pusaran air / eddies. Jika tenaga pusarannya begitu kuat, maka bataspusaran menjadi putaran turbulensi yang berbahaya karena dapat menarik perahuberputar-putar dan terbalik.

Pusaran air banyak dijumpai di air yang mengalir cepat secara beruntun dan dihadangbatu besar yang terletak di bagian tengah atau tepi sungai. Bermanfaat sebagai tempatberistirahat atau sebagai tempat mengamati kondisi sungai di bagian hilir.

5.  Belokan (Bends)Belokan sungai perlu dipelajari karena merupakan dasar untuk memasuki belokan jeram/ riam yang terletak di antara sela batu. Pada belokan sungai, arus yang cepat danaliran yang dalam terdapat pada lingkaran bagian luar belokan sungai, antara lainakibat adanya kekuatan centrifugal, karenanya permukaan aliran arus yang berbelokcepat, sebaiknya yang dilalui bagian dalamnya. Perahu yang terperosok dan terlanjurmasuk ke ke aliran tepi belokan sungai, kerap kali tidak ada pilihan lain untuk keluardan baisanya kemungkinan akan terhempas atau menabrak bagian tepi sungai.

6.  Air Dangkal (Shallows)Kerap kali dijumpai pada penampang sungai yang melebar, memaksa awak perahuuntuk memilih serta mencari dengan berbagai cara dan hati-hati, untuk memilihberbagai jalur untuk lewat. Ketika sedang mengamati berbagai jalur di antara airdangkal, maka yang perlu diingat sebagai petunjuk bahwa permukaan air dengan ombak

yang besar biasanya menunjukkan aliran / alur sungai yang terdalam dan memiliki arusyang cepat, masuklah ke jalur ini.

Jika suatu tepi sungai permukaannya tinggi, sedang lainnya rendah, maka jalur yangdipilih terletak mendekati tepi yang tinggi. Tempat-tempat yang perlu dihindari adalahdimana aliran sungai yang berombak kecil-kecil, karena merupakan tanda yang kuatbahwa tempat tersebut dangkal.

11.3.4  Skala Tingkat Kesulitan Sungai

Dengan berbekal pengetahuan tentang sifat dan dinamika sungai di atas maka dengansegera kita dapat mengatisipasi pada saat tertentu, saat kita berada dalam

kesulitan.

Kondisi yang menyatakan bahwa sungai berjeram itu sulit atau tidak, ditunjukkanmelalui skala tingkat kesulitan sungai. Saat ini ada 2 skala yang dikenal dalam olahragaarung jeram, yaitu:

1.  International ScaleAngka ukurannya adalah I s.d. VI; I = mudah dan VI = amat sulit dan tidak mungkindilalui. Angka skala kesulitan ini berlaku dan digunakan di sungai- sungai Amerika Utaradan juga daratan Eropa.

2.  Western Scale

Angka skala ini diperkenalkan oleh penguasa Grand Canyon di Amerika yaitu DocMarston. Ukurannya berkisar 1 s.d 10. Angka skala ini umumnya hanya digunakan disungai bagian Barat Amerika, salah satunya Colorado.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 148/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 148  -

Tabel Internatinal Scale dan Western Scale:

INTERNATIONALSCALE 

WESTERNSCALE 

D E S C R I P T I O N  

0 I Air mendatar dan tenang

1 – 2 IIOmbak bergelombang kecil, mudah dan tidakada rintangan/ hambatan yang berarti. Lintasanjalur/ alur sungai sangat jelas

3 – 4 III

Tingkat kesulitan jeram agak moderat, sedang,dan lintasan jalur/alur sungai sangat jelas.Memerlukan pengalaman yang cukup ditambahperlengkapan dan perahu yang memadai.

5 – 6 IV

Sulit, ombak bergelombang tinggi dan takberaturan, berbatu-batu, banyak pusaran air,

jeram berlintasan sangat jelas tapi sempit. Untukmengarunginya dibutuhkan keahlian meng-

 

7 – 8 V

Sangat sulit, aliran sungai berjeram panjang danberturut-turut dan berombak kuat,tak beraturandan banyak batuan yang membahayakan, pusaranair yang berbuih- buih,lintasan sulitdiintai.Diperlukan kendali yang tepat dancepat.Diutamakan awak perahu yang

9 – 10 VI

Teramat sangat sulit,jeramnya sulit dikendalikanberbahaya dan berturut-turut sepanjang jaraktertentu.Diantara awak perahu tidak adakesempatan saling menyapa,karena setiap saatdihadapi arus berbahaya,aliran yang sangatcuram.Kondisi seperti ini sangat memerlukan awakperahu dan perlengkapan yang terbaik.Seluruhawak harus berhati-hati dan teta was ada.

U Sama sekali tidak mungkin dilalui.

11.4  Pengetahuan Dasar Berarung Jeram

Ketrampilan berarung jeram memerlukan waktu untuk berkembang. Kemampuanmembaca sifat sungai semata-mata tidak hanya tergantung pada kemampuanintelektual, tetapi juga seringnya mempelajari dan mengarungi sungai itu sendiri.Dengan kata lain, kemampuan mengendalikan perahu memerlukan pengertian danpemahaman tentang segala teknik mendayung dan banyak latihan. Jadi pada dasarnyamerupakan gabungan antara pengetahuan teoritis dan pengalaman.

11.4.1  Teknik Mendayung

Secara umum perahu karet dikendalikan dengan dua sistem cara:

  Hanya seorang yang mendayung dengan dua buah dayung panjang. Pendayung

itu sekaligus berfungsi sebagai kapten di perahu tersebut. Sistem ini disebut OARTECHNIQUES.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 149/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 149 -

  Seluruh awak mendayung dan seorang sebagai kapten. Sistem ini disebutPADDLERAFT TECHNIQUES. Dan selanjutnya teknik inilah yang akan dijelaskan disini.

1.  Mengatur Posisi Duduk Pada Perahu KaretDuduk di perahu karet sebenarnya tidak ada aturan mutlak, karena tergantung dari rasa

keseimbangan dan kenyamanan yang dipunyai oleh tiap awak perahu. Namun begitucara duduk yang dikenal selama ini ada dua : Pertama dengan duduk sepertimenunggang kuda (Cowboy style) dimana kedua kaki menjepit lingkaran tabung udaraperahu. Sedang cara kedua adalah seperti orang perempuan duduk membonceng sepedamotor, dimana kedua kaki masuk ke bagian dalam perahu.

Bagi awak perahu yang memilih duduk dengan cara cowboy style harus selalu waspadadan segera menarik kaki bagian luar ke dalam ketika perahu akan menabrak batu. Padapengaturan posisi awak perahu diusahakan membagi kekuatan secara seimbang antarakedua sisi perahu, dan bila jumlahnya ganjil, maka ada yang duduk di buritan perahuuntuk bertindak sebagai kapten dan mengemudi, mengarahkan perahu ketika satusisi atau lainnya mendayung tidak serempak.

2.  Gerak dan Arah MendayungDalam mendayung tidak perlu berlebihan tanpa arah yang tepat. Tetapi kalau memangdibutuhkan tambahan kecapatan, maka masukkan gagang dayung ke dalam air dankayuh dengan tenaga penuh. Pada kesempatan ini otot perut dan tangan dikerahkanuntuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efektif.

Gerakan dan arah mendayung yang perlu dipahami oleh semua awak perahu adalahsebagai berikut:

a.  Dayung Maju (Forward Strokes)Dimulai dengan mendorong daun dayung ke muka dengan tangan sebelah luar.

Kemudian tahan sebentar posisi ini dengan kuat dorong pegangan dayung kemuka untuk menekan daun dayung dalam-dalam ke air. Lanjutkan mendayungdengan mendorong pegangan sekaligus menarik gagang dayung, denganmempertahankan daun dayung pada sudut yang benar sehingga dayung beradadi bawah pantat. Keluarkan daun dayung kemudian putar daun dayung sejajarpermukaan air. Ulangi lagi. Ini sering disebut dengan dayung kuat. Jenismendayung maju lain adalah dengan menempatkan dayung lebih ke luar.

b.  Dayung Balik (Back Strokes)Kebalikan dari forward stroke. Celupkan daun dayung ke dalam air sehinggajauh ke belakang pantat, kemudian dorong gagang ke muka sambil menarikpegangan ke belakang dan gerakan ini berakhir ketika daun dayung beradapada posisi awal dayung maju.

c.  Dayung Tarik (Draw Strokes)Dilakukan dengan menancapkan daun dayung jauh ke samping dan kemudiantarik ke arah perahu dengan lurus.

d.  Dayung Menyamping (Pry Strokes)Merupakan kebalikan dari dayung tarik dan merupakan pelengkap untukmengendalikan perahu dan biasanya dilakukan kapten yang duduk di buritanuntuk mengendalikan perahu.

3.  Komando dan KaptenBerarung jeram memerlukan tindakan dan keputusan yang cepat dan tepat karenasetiap awak perahu memerlukan seorang pemimpin / kapten untuk menyatukantindakan seluruh awak. Seorang kapten tidak perlu harus memiliki status atau kekuatan

tertentu, tapi harus pandai membaca situasi sungai; dia merupakan seorang awak, yanguntuk sementara bertindak mengendalikan perahu melalui instruksi-instruksi. Yang

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 150/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 150  -

paling menyenangkan apabila semua mendapat kesempatan menjadi kapten. Bagipemula, menjadi kapten berarti mempercepat proses peningkatan kemampuan danketrampilan berarung jeram.

Mengingat perlunya komunikasi yang seragam antar awak perahu dengan kapten, secara

sepakat harus disetujui adanya sejumlah komando ulang jelas dan singkat:

a.  Maju, semua mendayung maju.b.

  Kuat, semua mendayung kuat.c.

  Dayung balik, semua mendayung balik.d.  Belok kanan, sebelah kanan mendayung balik; sebelah kiri mendayung maju.e.

 

Belok kiri, sebelah kiri mendayung balik; sebelah kanan mendayung maju.f.

  Tarik kanan, sebelah kanan dayung tarik; sebelah kiri dayung menyamping.g.  Tarik kiri, sebelah kiri dayung tarik; sebelah kanan dayung menyamping.h.

  Pancung kanan, sebelah kiri dayung maju kuat; pendayung terdepan maju kehidung perahu dan melakukan dayung kuat kearah kanan perahu; sebelahkanan dayung tarik.

i. 

Pancung kiri, sebelah kanan dayung maju kuat; pendayung terdepan majusampai hidung perahu dan melakukan dayung kuat ke arah kiri perahu; sebelahkiri dayung tarik.

j.  Stop, untuk menyatakan pendayung berhenti mendayung, kapten dapatmeneriakkan komando stop atau berhenti.

4.  ManuverFerry merupakan teknik dasar manuver. Digunakan ketika melewati belokan sungai danmenghindari hambatan / rintangan jeram. Ada 2 macam ferry, haluan mengarah kehulu (Bow Upstream ferry) dan haluan mengarah ke hilir (Bow Downstream ferry):

Bow Upstream ferry dilakukan dengan dayung maju dan mengarah posisi perahu

ke hulu dengan sudut 45 derajat, terhadap aliran arus dan perahu akan menuju arahyang diinginkan.

Sebaliknya Bow Downstream ferry dilakukan dengan dayung balik dan mengarahkanburitan ke hulu dengan sudut 45 derajat menuju arah tempat yang diinginkan.

Jika kecepatan perahu ke hilir ingin diperlambat, maka lakukan Bow Upstream ferrydengan sudut kurang dari 45 derajat dan sebaliknya perbesar sudut hingga tepat ataumendekati aliran alur sungai. Umumnya sudut ferry sebesar 45 derajat adalah sudutoptimum. Sudut ferry adalah sudut antara perahu dengan arah aliran sungai bukandengan tepi sungai. Pada aliran pelan sangat mungkin melakukan ferry lurusmemotong aliran arus air, tetapi dengan arus cepat, kebanyakan usaha memotongaliran arus dilakukan dengan ferry bersudut ox sampai 45 derajat.

11.4.2  Pengintaian (Scouting)

Pengintaian untuk mengamati jeram yang belum dikenal, selelu dipandang sebagaitindakan yang bijaksana, khususnya bagi pemula. Pengintaian sejumlah jeram meliputipencarian tempat mendarat yang aman, bebas dari air yang menyulitkan. Semuadilakukan dengan berjalan sepanjang tepi sungai untuk mengetahui dan menemukanbagaimana kesulitan dan bahaya yang mungkin akan dihadapi dalam berarung jeram.Sekali diputuskan untuk melewati jeram tertentu, maka usahakan seoptimal mungkinlewat jalur terbaik dan aman.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 151/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 151 -

Pentingnya melakukan pengintaian terhadap situasi sungai berjeram karenaberhubungan dengan beberapa faktor penentu untuk memutuskan untuk melewatijeram tertentu atau tidak. Adapun factor tersebut adalah sebagai berikut:

4.  Panjang, kesulitan dan bahaya jeram yang bersangkutan.

5.  Bagaimana sifat-sifat air yang berada di bawah jeram.

6. 

Kesanggupan dan kemampuan awak perahu untuk menyelamatkan diri pada jeramyang sulit.

7.  Persiapan mental seluruh awak.

CATATAN:  Biasanya awak perahu terdiri dari orang-orang berpengalaman, tetapikadang-kadang lebih banyak yang bersumber pengalaman dan karena itu pemulaseharusnya tidak ikut berarungjeram bila peralatan pengaman tidak cukup memadai,dan dalam kondisi seperti ini, mutlak pengarungan harus ditunda atau dibatalkan.

Tahap selanjutnya setelah melalui pengintaian adalah berembuk merencanakan jalurpengarungan

11.4.3  Perencanaan Jalur (Planning A Course)

Sebelum melewati jeram, rencanakan dahulu jalur mana yang mungkin dipilih, karenabila diamati dengan seksama ada banyak alur jeram yang secara langsungmerupakan rintangan yang harus dihindari. Pilih jalur termudah. Dengan melewatisuatu jalur jeram yang tepat, berarti jeram yang dilewati tersebut tidak perlu denganmelakukan manuver yang berlebihan. Cukup mengikuti kecepatan aliran arus air yangada pada jeram tersebut.

Pada aliran yang bertenaga kuat, minimumkan usaha manuver, karena manuvercenderung memepercepat keadaan perahu terbalik. Sebab akhir dari aliran arus yangkuat membentuk ombak dan gelombang yang tinggi. Dalam memutuskan suatu jalurtetentu, resiko melakukan kesalahan harus diperhitungkan. Kerap kali setelah kitamenentukan suatu jalur, berulang kali harus diamati dari mulut hingga kaki lidahair.Setelah berhasil melalui alur diantara batu-batu, maka jalur-jalur tersebutdipelajari dan diingat kembali untuk digunakan sebagai pegangan / patokan dalampengarungan selanjutnya.

11.4.4  Menghadapi Keadaan Darurat

Suatu keadaan darurat dalam olah raga arung jeram disebabkan beberapa hal sebagaiberikut:

1.  Menabrak BatuMenabrak batu yang muncul di permukaan air, umumnya jarang berakibat fatal biladiatasi dengan cepat dan tidak panik. Jika tabrakan dengan batu tak mungkindihindari, maka arahkan haluan ke batu tersebut. Akibat dari tindakan ini, perahu akanterhenti sesaat dan arus di sekitar batu akan memutar perahu dan bagi awak perahuyang kurang waspada biasanya akan terpental dari perahu. Lakukan langkah-langkahpengamanan dengan posisi siap mendayung untuk keluar dari situasi berbahaya lebihlanjut, di sebelah hulu.

2. 

Menempel di Batu

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 152/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 152  -

Bilamana perahu menabrak batu pada sisi kiri / kanan maka seluruh awak dari sisilainnya harus segera berpindah ke sisi dimana perahu itu menempel di batu. Doronganarus yang kuat dari hulu akan mengengkat naik perahu dan menempel di batu.

3.  Terbalik

Bila perahu akan terbalik waspada dan hati-hatilah terhadap bahaya berikutnya, baikterhadap benda-benda keras di dalam perahu atau batu itu sendiri. Jika perahu akibatdari tabrakan itu terbalik, maka segera melompat kearah yang bebas dan aman. Bagiawak perahu yang tidak dapat segera lepas dari perahu yang terjebak, tertutup dalambagian perahu yang terbalik. Segera keluarlah pada situasi seperti ini, sehinggaakan terhindar dari benturan batu bagian bawah yang tidak terlihat.

CATATAN : Bila menabrak batu dengan haluan di muka, reaksi dan respon orang-orang diburitan harus segera berpindah ke tengah, dengan demikian perahu akan terhindar dariterbalik atau terangkat menempel di batu.

Perahu yang terbalik dan tidak dapat segera dikembalikan ke posisi semula denganringan / mudah, maka tali dan tenaga aliran sungai dari hulu dapat membantunya, danini dilakukan setelah perahu bebas dari aliran arus yang kuat dan berjeram. Awakperahu naik ke sisi perahu yang mengarah ke hulu. Setelah perahu dimiringkan denganbantuan tali, arus sungai dari bagian hulu akan membantu mendorong bagian bawahyang memutar perahu untuk dan mudah dibalikkan kembali.

4.  Berenang di JeramBila awak perahu terlempar dari perahu, berteriaklah agar diketahui oleh teman yanglain. Berenanglah ke arah tepi atau ke arah perahu. Posisi berenang yang benar padasungai yang berjeram dan berbatu yaitu dengan muka menghadap ke hilir. Tetapi padajeram tanpa batu, posisi berenang adalah mendatar di atas perut seperti biasa.

Bagaimanapun saat berenang harus memperhatikan rintangan atau hambatan batudi depan, perhitungkan arah arus agar dapat menghindar terhadap rintanganberikutnya.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 153/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 153 -

BAB 12 PENGENALAN DASAR MENYELAM 

(DIVING)

12.1  Pendahuluan

Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau tanpamenggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung antara lainkepada, kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan.

Jika kedalaman yang dijadikan tolok ukur, penyelaman dapat dibedakan menjadi:1.  Penyelaman dangkal, yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m.2.

 

Penyelaman sedang, yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m.3.  Penyelaman dalam, yaitu penyelaman dengan kedalaman > 30 m.

Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, penyelamanbisa dibedakan menjadi:

1.  Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain :a.

 

Tactical (Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempurb.

 

Submarine Rescue, penyelamatan kapal selamc.  Search & Rescue (SAR)

d. 

Inspection & Repair (inspeksi dan perbaikan)e. 

Ship Salvage

Penyelaman-penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para penyelamAngkatan Bersenjata atau tugas-tugas rescue (SAR).

2.  Penyelaman komersialYaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan konstruksi dibawahpermukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore drilling). Salvage, dll.

3.  Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving)Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah, antara lain : penelitianbiologi, geologi, arkeologi dan kelautan pada umumnya.

4. 

Penyelaman Olah Raga (Sport Diving)Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan mempertahankan ataumeningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa dan raga. Penyelaman olahraga (sport diving) ini dapat dibedakan berdasarkan peralatan yang digunakanyaitu:a.

 

Skin Diving : penyelaman yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dasarselam (masker, snorkel dan fins).

b.  Scuba Diving : penyelaman menggunakan peralatan Scuba.

Pada umumnya seseorang harus terlebih dahulu mahir dalam skin divingsebelum menjadi penyelam scuba (Scuba Diver).

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 154/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 154 -

Meskipun pada uraian-uraian selanjutkan pembahasan lebih dititikberatkan pada halpenyelaman olah raga, namun juga berlaku bagi semua jenis penyelaman yang lain,karena hampir semuanya menggunakan media/peralatan yang sama yaitu: SCUBA.

12.2  Standar Jenjang Olahraga Penyelaman

Pelaksanaan Pendidikan Selam Olah Raga dilakukan secara bertahap yang mewajibkansetiap calon penyelam mempelajarinya setingkat menurut jenjang- jenjang yang telahdibakukan dan berlaku di Indonesia.

12.2.1  Jenjang Untuk Olahragawan

Sertifikat Lama  Sertifikat Baru 

Skin Diver – A1 Skin Diver

Scuba Diver 3 – A2 Scuba Diver * - A1

Scuba Diver 2 – A3 #) Scuba Diver ** - A2

Scuba Diver 1 – A4 Scuba Diver ** - A2

Master Scuba Diver 2 – A5 Scuba Diver *** - A3

Master Scuba Diver 1 – A6 Master Scuba Diver – A4

Keterangan:

1.  Skin DiverMerupakan jenjang bagi seorang pemula yang mempunyai kemampuan ataukemahiran selam bebas, dasar-dasar P.A.P. dan penggunaan peralatan dasarselam.

2.  One Star (A1)Jenjang bagi seorang penyelam yang telah mampu menyelam dilingkungan terbatas

dengan kondisi perairan yang baik, jernih dan tidak terlalu dalam (maks. 30 feet)dan diawasi oleh mitra selam yang berpengalaman. Penyelaman wajib 3 xpenyelaman dengan maksimum kedalaman 30 feet.

3.  Two Star (A2)Jenjang bagi penyelam Scuba Diver 3 yang sudah lebih berpengalaman, tenang dansecara naluriah mampu mengendalikan peralatan selamanya. Penyelaman wajib 15x penyelaman, 5 penyelaman diantaranya kedalaman 60 feet.Penyelam yang telah lebih tinggi baik kemampuan pengalaman maupunketrampilannya dan telah memiliki sertifikat selam Scuba Diver 2 (A3) selamaminimal 1 tahun.Penyelaman wajib 25 x penyelaman, 10 diantaranya pada kedalaman 90 feet

4. 

Three Star (A3)

Jenjang bagi penyelam yang telah dianggap layak bertindak sebagai pemandubawah air, dive master dan safety diver.Penyelaman wajib 30 x penyelaman, 10 x diantaranya pada kedalaman 130 feet.Disamping hal-hal tersebut diatas, mereka juga harus memiliki pengalaman:a.  Aktif sebagai asisten instruktur.b.

 

Minimal 2 kali menghasilkan karya tulis ilmiah aspek-aspek penyelaman.c.

 

Pernah bertindak sebagai asisten dive master dalam suatu LPT (LatihanPerairan Terbuka)

5.  Master Scuba (A4)Jenjang olah raga selam tertinggi yang memberikan hak pada pemegangnya untukdapat mengikuti Pendidikan Instruktur Selam Olah Raga.

Penyelaman wajib 30 x penyelaman, 10 x diantaranya pada kedalaman 130 feetatau lebih, dan sekurang-kurangnya menguasai 3 macam ketrampilan khusus dari 3

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 155/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 155  -

daftar di bawah ini:a.

 

Decompression Dive (tiruan)b.  Wreck Divec.  Night Dived.

 

Deep Dive (lebih dari 130 feet)

e. 

Recovery Divef.  Drift Diveg.

 

Survey and Search Diveh.

 

Zero Visibility Divei.  Working Dive

Mereka juga harus memiliki pengalaman :a.  Sebagai asisten instrukturb.  Minimal 2 x menulis karya ilmiah aspek-aspek penyelamanc.  Pernah bertindak sebagai Dive Master dalam LPT

6.  #) ada tambahan materi yang diberikan oleh instruktur

Bagi pemegang sertifikat lama masih tetap berlaku, tetapi bila akan naik jenjang makayang keluar adalah sertifikat baru. Atau pemegang sertifikat lama dapat menukarsertifikatnya (cross) dengan sertifikat baru yang sama jenjangnya dengan sertifikatlama.

12.2.2  Jenjang Untuk Instruktur

1.  One Star Instruktur Klab 2 – B12.

 

Instruktur Klab 1 – B23.

 

Instruktur Regional – B3

Khusus untuk jenjang instruktur persyaratan kemampuan dapat dibaca di buku PPDSI

dan buku standard Instruktur Selam Olah Raga.

12.3  Pengetahuan Dasar Penyelaman

12.3.1  Peralatan Dasar Selam

Penyelaman olah raga pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : SkinDiving dan Scuba Diving.

Skin Diving adalah penyelaman olahraga yang hanya menggunakan peralatan dasarselam (Skin Diving Equipment), antara lain : Mask, Snorkel, Fins, Wet Suit, Weight beltdan Buoyancy Vest.

1.  Mask

Mask mencegah air masuk ke hidung dan mata, sekaligus mencegah timbulnya

iritasi, mask haruslah nyaman, pas dan kedap air. Ia harus sedemikian rupamengikuti bentuk wajah si pemakai. Untuk menguji kedepannya, kenakan mask

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 156/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 156  -

tersebut di wajah tanpa mengenakan tali kepala, tarik napas sedikit melalui hidungdan lepaskan tangan yang memegang mask tersebut. Jika tidak jatuh berarti maskitu cocok untuk anda. Jika jatuh carilah yang lain.Ciri-ciri :Jika memilih masker, perhatikan ciri-ciri sebagai berikut :

a. 

Safety tempered glass;b.  Frame terbuat dari bahan anti karat;c.

 

Memiliki double seal yang lentur untuk wajah;d.

 

Dilengkapi dengan ikat kepala yang memiliki buckles/gesper pengencangPemeliharaan dan penyimpanan :a.

 

Jangan dibiarkan kena panas matahari terlalu lama;b.

 

Cuci bersih dengan air tawar selesai dipakai;c.  Jangan sampai tergencet saat menyimpan;d.  Untuk penyimpanan jangka lama, berikan silicon spray/talk dan masukkan

dalam kantong plastik.

2.  Snorkel

Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan oleh seorang Skin maupunScuba Diver, sebab berfungsi:

a. 

membantu penyelam bernafas di permukaan air tanpa mengangkat kepalanya.b.

 

Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa harusmenggunakan udara dari tabung scuba;

c.  Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan caraberenang dan menelungkupkan muka di permukaan air.

Jika memilih snorkel, perhatikan cirri-ciri sebagai berikut :a.  pas dan nyaman di mulut;b.  panjang antara 12 s/d 14 inci;c.

 

semi fleksible; tidak dilengkapi alat penutup apapun pada ujung atas,misalnya bola pingpong

3. 

Fins

Fin yang diindonesiakan dengan istilah “sirip selam” atau “kaki katak” diciptakanuntuk memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak. Fins bukan

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 157/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 157  -

dibuat demi menambah kecepatan berenang namun menambah daya kayuh.Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besardisbanding tanpa menggunakan fins.Ada tiga macam jenis fins:a.

 

Jenis Foot Pocket

Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible,dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudahlelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih repotuntuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.

b.  Jenis Open HeelCocok untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kakudengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar,namun membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open heel finsmempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan danmelepasnya.

c.  Adjustable Open HeelJenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuatmempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots(semacam kaos kaki terbuat dari karet), mempunyai lempengan yang lebihlebar untuk menghasilkan tenaga besar dan biasanya terdapat lobang-lobangalur air di bagian atas lempengan tersebut. Lobang alur air ini mengurangikelelahan kaki yang disebabkan oleh daerah negatif pada lempengan.

4.  Boots

Pelindung kaki merupakan keharusan, terutama digunakan untuk daerah-daerahberkarang dan batu-batuan juga perlindungan terhadap kejang kaki disebabkankedinginan dan kemungkinan kaki lecet. Boots dari karet busa dengan sol kerasadalah jenis perlengkapan pelindung kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kakiyang umum dipakai penyelam, kaos kaki tebalpun dapat digunakan sebagaipencegah lecet sewaktu latihan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalahpemilihan ukuran fins agar cocok dan pas jika menggunakan pelindung kaki.

5.  Wet Suit

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 158/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 158  -

Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM NEOPRENE WETSUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busaberudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuranketebalan bahan.Fungsi dari Wet Suit adalah untuk melindungi penyelam dari goresan karang dan

pengurangan panas badan di bawah permukaan air. Namun Wet Suit sama sekalitidak membuat penyelam menjadi hangat, hanya mencegah penyelam darikedinginan, dan bukan berarti penyelam tidak basah. Selain Wet Suit, ada jugapakaian selam yang bernama DRY SUIT terbuat dari bahan kanvas dan dilapisidengan wool dan atau memakai T-shirt.

6.  Weight Belt

Weight belt atau sabuk beban diperlukan guna mengatur daya apung (buoyancy).Setiap penyelam mempunyai daya apung yang berbeda. Seorang penyelam di airlaut tanpa menggunakan wet suit memerlukan berat antara 4 s/d 6 pounds untukmengimbangi daya apung positifnya, sedang bila menggunakan wet suitmemerlukan tambahan pemberat antara 10 s/d 12 pounds di atas daya apungnormal, sehingga jumlah total yang diperlukan oleh seorang penyelam berkisar

antara 14 s/d 16 pounds. Sebagai pedoman untuk mempermudah penentuanberapa berat yang diperlukan adalah 1/10 dari berat badan normal untuk wet suitdengan ketebalan 3/16 inchi. Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASEBUCKLE yaitu suatu gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Carapemakaian weight belt dipasang paling terakhir dan paling pertama dilepas, jikadalam keadaan darurat.

7.  Buoyancy Vest

Buoyancy vest adalah perlengkapan penting bagi seorang penyelam. Fungsi dari

peralatan tersebut adalah :

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 159/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 159 -

a.  Untuk memberikan daya apung positif selama berenang di permukaanair, dengan demikian seorang penyelam dapat bergerak tanpa banyakmengeluarkan tenaga;

b.  Untuk memberikan daya apung agar dapat beristirahat ataumenyangga penyelam yang mengalami keadaan darurat;

c. 

Untuk memberi daya apung netral (neutral buoyancy) terkendali di dalam air.

Ada beberapa jenis Buoyancy Vest yang digunakan :a.  Standard Safety Vestb.

 

Buoyancy Compensator (BC)

Catatan :Disamping alat-alat tersebut diatas biasanya masih ditambah lagi dengan peralatankeamanan tambahan, yang diperlukan untuk menambah dan mempertinggi tingkatkeamanan dan keselamatan seorang penyelam antara lain :1.  Pisau, berfungsi untuk membantu melepaskan seorang penyelam jika terjerat

tali atau jaring, juga sebagai piranti pengungkit, palu dan lain-lain;2.

 

Sarung tangan, di setiap penyelaman pada lokasi manapun sebaiknya seorangpenyelam menggunakan sarung tangan. Tangan penyelam akan menjadi lembutjikalau terendam dalam air dan apabila tergores sangat sulit untuk menghentikanpendarahan.

3.  Tas Selam (Gear Bag), untuk menyimpan piranti selam agar tidak tercecer, sertamelindungi peralatan dari panas matahari.

12.3.2  Peralatan Scuba

SCUBA: Self Contained Underwater Breathing apparatus

Penyelam harus yakin akan kemampuan dan keahliannya sendiri untuk memakaiSCUBA. Jadi scuba adalah peralatan pernafasan di bawah permukaan air yangdapat dibawa sendiri oleh si penyelam. Pada saat ini ada 4 macam sistem dasar SCUBAyang dipakai:

1. 

Sistem Sirkuit TertutupSuatu sistim yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap kimiauntuk menghalau zat asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 160/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 160  -

hakekatnya meniupkan kembali O2 tanpa membuang udara ke dalam air. Inimerupakan suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatashingga kedalaman 33 feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentukarena sangat berbahaya.

2. 

Sistem Sirkuit Terbuka

Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (CompressedAir Tank) adalah jenis alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang palingaman dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator kepenyelam, dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpadipergunakan lagi.

3. 

Sistem Sirkuit Semi-TertutupDipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistim-sistim sirkuitterbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak kimiawi,regulator dan tabung udara yang dimampatkan. Sistem ini memungkinkanpenyelam militer untuk bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama.Sistim ini memerlukan pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatanpendukung yang khusus pula, hingga unit ini jarang dipakai umum.

4. 

Sistem Sirkuit Tertutup Gas CampuranSistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal. Unitini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronispenyaring oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2 pada kedalaman lebih dari1.000 feet, yang memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali kepermukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukanlatihan yang sangat khusus.a.  Tabung Selam / AqualungSebuah tabung selam atau botol udara yang bertekanan tinggi dibuat untukmenampung udara yang dimampatkan secara aman. Tabung-tabung masa kinidibuat dari bahan Baja atau Campuran Aluminium, dan dapat diperoleh dalam

beberapa ukuran.b.

 

Sidik-sidik tabung buatan AmerikaSemua tabung bertekanan tinggi buatan Amerika diharuskan mempunyaisejumlah tanda khusus, yang tertera di sekeliling bahu tabung untukmemperlihatkan pemenuhan persyaratan peraturan yang dikeluarkan olehDepartment of Explosive and Department of Transportation (DOT) atauCanadian Transport Commission (CTC). Tabung-tabung lama kadang-kadangmenggunakan tanda Interstate Commerce Commission (ICC).CONTOH :DOT 3 AA 2250H 4567099 + 72 + Keterangan :

DOT : Department of Transportation3 AA : Kelas dan macam bahan penahan tekanan tinggi(Chromenolybdenum stell-4130).2250 : Tekanan kerja maksimum (PSI) H 456709 : Nomer seri tabung9 + 72 + : Tanggal pengujianTanda A Plus (+), yang mengikuti tanggal ini berarti bahwa tabung dapat diisilebih 10% dari tekanan maksimum (Working Pressure). Suatu tekananmaksimum sebesar 2250 Psi, dapat diisi hingga 2475 Psi.Tabung udara tekanan tinggi buatan negara-negara Continental mempunyaisedikit perbedaan daripada buatan Amerika. Semua tabung tekanan tinggiharus diuji/di tes kembali setiap 5 tahun sekali, dan dibubuhi tanggal testing

terakhir. Tes ini dilakukan pada stasiun pengujian Hidrostatis. Di Indonesia

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 161/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 161 -

pengujian tabung dapat dilakukan di JATAS, Jl. Minangkabau No.25, JakartaSelatan.Macam-macam jenis tabung:  Tabung Baja 71,2 Cuft 

Tabung Aluminium 71,2 Cuft

 

Tabung Aluminium 3000 Psi 72,0 Cuft  Unit Tabung Ganda

Katup Tabung / Valve

Ada 2 jenis katup standar yang dipakai pada tabung selam, yaitu :1.

 

Type Non Reserve / “K” Valve Katup “K” tanpa cadangan adalah katup yang mudah ditutup dan dibuka. Tabungdengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan untukmemonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu disebut“Submersible Pressure Gauge”. 

2.  Type Constant Reserve / “J” Valve 

Katup ini hampir sama dengan katup “K” Valve, adapun perbedaannya adalahType Constant Reserve/ (J) Valve ini dilengkapi dengan perlengkapanmekanisme cadangan pada tekanan 300 Psi. Jadi apabila tekanan tabung turunsampai kira-kira 300 Psi, pegas akan menutup katup dan menimbulkan kontraksidalam pengadaan udara untuk pernapasan, dan dengan menarik ke bawah batangpenghubung yang tersambung pada katup cadangan disisi kiri tabung, dapatmelepaskan kembali katup yang tertutup, maka mengalirlah sisa udara terakhirpada tabung. Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segeranaik ke permukaan. Batang penarik katup cadangan harus selalu pada posisi naik(up position) walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal ini untuk mengendorkanpegas pada katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah ditarikke bawah selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply

aliran udara, hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliranudara. Unit tabung ganda mempunyai cadangan sebesar 600 Psi. Ini hanya diisikanpada satu tabung saja yang mana akan disebarkan merata pada tabung lainnya bilatangkai cadangan ditarik, sehingga tersedia 300 Psi cadangan udara pada setiaptabung.

Penanganan dan perawatanBila membuka suatu katup, putarlah kearah buka sampai habis, kemudian putarkembali kearah tutup setengah putaran, hal ini untuk menghindari kemacetanatau kerusakan pada katup tabung. Bila akan menutup katup tabung,lakukanlah secara halus namun rapat dan tidak perlu keras-keras., sebab

kebanyakan katup menggunakan nilon yang dapat rusak bila ditutup secara paksadan kuat-kuat. Apabila ingin melakukan pengujian visual, maka tabung harusdikosongkan perlahan-lahan untuk menghindari pengembunan di sekeliling katupdan leher tabung bila kosong.“Jangan sekali-kali membubuhi lemak atau pelumas apapun pada katup anda.Bengkel perbaikan dan pemeliharaan hanya menggunakan minyak pelumas silikonanti meledak”. 

O-Ring seal

O-ring karet (gelang karet berbentuk O) yang kecil terletak pada permukaan katupmembuat suatu kedap tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Bawalahselalu persediaan O-ring dalam tas perlengkapan selam anda, sebab apabila o-ringtersebut hilang maka regulator anda tidak dapat dipakai.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 162/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 162  -

Pipa partikel

Semua katup tabung mempunyai pipa partikel yang menggantung ke dalam tabung,gunanya untuk mencegah pencemaran butiran-butiran besar tertiup masuk ke dalamregulator.

Pelat Keamanan/Savety disc

Letak pelat ini belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan padasaat pengisian udara yang berlebihan atau apabila terjadi kebakaran. Contoh tekananpengisian yang dapat merusakkan pelat pengaman:1.

 

1800 Psi – akan pecah pada tekanan 2800 Psi2.  2250 Psi – akan pecah pada tekanan 3400 Psi3.  3000 Psi – akan pecah pada tekanan 3900 PsiPada keadaan tertentu pelat (lempengan tipis) dapat pecah pada tekanan yang rendah.Hal ini terjadi akibat pengisian yang terlalu cepat atau pengisian panas tanpamerendam tabung dalam air. Pelat-pelat pengaman ini dapat diganti pada fasilitasbengkel perbaikan alat selam.

Pengisian Tabung

Semua tabung harus diisi secara perlahan-lahan, direndam dalam bak air apabilamengisinya dengan kompresor tekanan tinggi atau sistim tabung gudang udara, makatabung yang diisi akan panas, Hal ini mengikuti hukum gas yang dikenal dengan “HukumCharles” yang berbunyi : “jika volume tetap konstan (sama), maka tekanan akanberbanding sama/lurus dengan suhu”. Dengan kata lain jika suhu naik maka tekananakan naik pula. Pada tabung standard (71,2 Cuft) kenaikan tekanan ini berkisar kira-kira4 Psi untuk setiap derajat Fahrenheit (1 F). Tabung yang diisi dengan tidak didinginkanmaka suhunya akan menjadi 130o F dan tekanan mencapai 2250 Psi. Jika tabung tadidimasukkan dalam air maka suhunya akan turun menjadi 50 F. berarti suatu penurunan

suhu sebanyak 80 F.

Telah diketahui bahwa jika terjadi penurunan tekanan sebesar 4 Psi maka akan terjadipenurunan satu derajat F, tabung tersebut kehilangan sebesar 320 Psi (4 Psi x 80 = 320Psi). Tabung yang semula diisi dengan tekanan 2250 Psi sesungguhnya kini hanyamempunyai tekanan sebesar 1930 Psi saja, berarti jauh berkurang dari tekanan normal.Hal serupa akan berbahaya jika suatu tabung diisi secara perlahan-lahan hinggamencapai tekanan 2475 Psi. Jika tabung demikian dibiarkan terjemur matahari, makasuhu dengan mudah dapat naik antara 170 F sampai 180 F. Tabung yang semulamempunyai tekanan 2475 Psi pada suhu 50 F kemudian naik menjadi 130 F, akanmendapat tambahan tekanan 520 Psi, maka tekanannya akan menjadi 3000 Psi (2995Psi). Tekanan tersebut sudah cukup untuk memecahkan pelat pengaman oleh karena itu"Letakkan tabung yang diisi tekanan maksimum di tempat yang rindang atau tempatyang tidak langsung terkena matahari".

Back Pack / Penyandang Tabung

Untuk menahan tabung anda pada tempatnya, maka diperlukan "PenyandangTabung" atau Backpack.

Peralatan masa dulu dilengkapi dengan penyandang yang biasanya dihubungkan padatabung dan sabuk dari logam. Macam penyandang ini masih memungkinkantabung bergerak atau terguling di punggung penyelam. Untuk menahan tabung agartidak bergerak, suatu pengikat yang melalui selangkangan kaki dianggap perlu.

Backpack yang dirancang akhir-akhir ini memungkinkan letak tabung pada ketinggianyang cocok bagi setiap penyelam.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 163/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 163 -

Dengan adanya lengkungan keping pada type ini mencegah tabung bergeser sertapengikat selangkangan tidak diperlukan lagi. Semua Unit Backpack dan sabukpenyandang harus mempunyai gesper luncur cepat pada ikat bahu kiri ikat pinggang.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas maupun memasang kembali

tabung di dalam air.

Regulator

Ada beberapa macam Regulator, yaitu :1.  Two Hose / Pipa Ganda

Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri dari satubagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur udaranapas, mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya disebutTwo Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu bagian yangdimasukkan ke dalam mulut.

2.  Two Stage / 2 Tingkatan

Tekanan tabung dibagi dalam 2 tingkatan.Dari tekanan tinggi pada tingkat pertama (first stage) ke tekanan lebih rendah kira-kira 140 Psi pada tingkat kedua (second stage). Hal ini diatur di dalam ruang kecilpada regulator.

Bila penyelam menarik napas ia akan menciptakan keadaan Vacum (hampa udara)dalam pipa pernapasan dan juga pada ruang regulator. Sekat karet (membran)yang terkena langsung dengan air menekan pengungkit tingkat kedua danmenyebabkan udara bertekanan rendah mengalir ke penyelam.

Apabila penyelam berhenti bernapas, aliran udara secara cepat menjadi seimbangdalam pipa dan ruang regulator, lalu sekat akan kembali ke letak biasa dimana

pengungkit tingkat kedua menutup jalannya aliran udara.Oleh karena tekanan air yang mengatur aliran udara, maka dengan sendirinyatekanan disesuaikan dimana penyelam berada.

Suatu Demand Regulator sebenarnya merupakan suatu mekanisme sederhana, dimanaudara mengalir hanya bila penyelam menarik napas dan langsung menyesuaikan secaraotomatis dengan tekanan air pada kedalaman tersebut melalui cara equalization yangsederhana.1.

 

Single Stage / Tingkat PertamaSalah satu jenis regulator dengan pipa ganda yang menggunakan sistem pengungkitsederhana, yang merubah tekanan langsung pada First Stage. Unit regulator ini

sudah tidak diproduksi lagi di Amerika.2.  Single Hose / Selang TunggalRegulator yang paling umum digunakan pada saat ini adalah Regulator SingleHose, yang terdiri dari:a.  First Stage / Tingkat Pertama dengan tekanan tinggi yang dikembangkan ke

katup tabung.b.

 

Pipa bertekanan antara.c.  Second Stage / Tingkat Kedua yang terdiri dari Sekat Karet Pengungkit Tingkat

Kedua, Katup Buang Udara dan Genggam Mulut / Mouthpiece.

Regulator Single Hose / selang tunggal bekerja dengan dua (2) tahap sama halnyaRegulator Two Hose / Selang Ganda. Perbedaan utamanya adalah bahwa kedua

tingkatannya terpisah. Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 164/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 164 -

memudahkan bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yangsama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa.

Gelembung udara yang dihembuskan / dibuang keluar melalui saluran pembuangyang terbuat dari karet, yang letaknya di bawah tingkat kedua. Regulator Two

Hose untuk perbandingan, membuang udara buangan kembali melalui bagian badanregulator yang terletak di belakang dan agak di atas penyelam melalui pipapembuang yang terpisah.

Regulator ini menimbulkan suara terlalu banyak serta tidak menghalangipandangan penyelam, tetapi pengambilan napas agak lebih sukar, disebabkan letakregulator yang berada di belakang.

Tombol Kuras

Regulator Single Hose adalah unit yang terpadu, mudah dipakai, mudah dikuras dansebagai tambahan mempunyai tombol kuras yang terletak di bagian depan tingkatan

kedua, yang menempel ke sekat karet demi melancarkan pengurasan.

Katup Pembuang Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuangyang terbuat dari karet, yang terletak di bagian dalam regulatorTolok Ukur Tekanan Tinggi (High Pressure Port Submersible Pressure Gauge)terletak pada tingkat pertama adalah "High Pressure Port", ini biasanya ditandai denganhuruf HP. Di sinilah "Submersible Pressure Gauge" anda dipasang untuk dapat melihatlangsung tekanan tabung anda pada waktu menyelam.

Alat ini merupakan salah satu bagian yang penting digunakan bersama regulator hinggapenyelam dapat mengetahui secara langsung berapa banyak udara yang tersisa di dalamtabung pada setiap saat. Alat ini merupakan alat ukur anda selama penyelaman.

Anda dapat merencanakan seluruh penyelaman dengan mengetahui kapan haruskembali ke kapal atau ke pantai untuk mengadakan penyelaman berikutnya, atau untukmemper- hitungkan naik yang aman pada waktu penyelaman yang lebih dalam.Submersible Pressure Gauge dapat digunakan dengan atau tanpa katup cadangan padatabung Scuba, katup cadangan hanya berfungsi sebagai unit penunjang bila anda lupamelihat Gauge pada saat yang beraturan.

Adaptor

Kebanyakan First Stage juga mempunyai "Low Pressure Port" yang dapat dipergunakanuntuk piranti (tool) yang memakai udara bagi penyelam pekerja, atau pemasangan

"Second Stage Regulator" dan pipa untuk patungan atau sebagai unit pendukung untukpenyelaman. Octopus Rig / Pipa untuk Patungan dan Bouyancy Compensator Vest dapatdisambungkan dengan Low Pressure Hose dan Adaptor untuk pengisian udara langsungdari regulator. Alat-alat tersebut merupakan sebagian dari alat yang digunakan untukAdvanced Diving.

Memasang Regulator pada tabung

Bila anda sudah siap untuk memasang regulator ke katup tabung, bukalah tutup pelan-pelan untuk menghembuskan kotoran debu pada O-ring yang melindungi inlettekanan tinggi dan tempatkanlah Yoke pada tingkatan pertama melingkupi katuptabung berkedudukan pada O-ring. Tempatkanlah selalu pipa regulator ke arah kanan

melewati bahu kanan penyelam. Keraskanlah pemutar sekuat tangan saja, kemudianbukalah perlahan-lahan katup tekanan tingginya dengan penuh, lalu putar kembali

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 165/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 165  -

setengah putaran. Ingatlah selalu untuk menguji dengan menarik dan menghembuskannapas, kadang-kadang katup pembuang tersangkut bila kering, dengan menyiram bagianmulut dengan air dan meniup keras-keras maka akan membuka kembali.

“Periksalah selalu tekanan udara di tabung” 

Bila Submersible Pressure Gauge pada regulator tidak dipergunakan atau tidakmemiliki peralatan tersebut untuk memeriksa tekanan tabung, maka sebuah tankPressure Gauge dapat dipergunakan.

Melepas regulator

Setelah selesai penyelaman, biarkanlah air terlebih dulu menetes hingga kering darikatup sebelum dibuka. Tutuplah katup sekuat kewajaran tangan. Semua regulatormasih mempunyai tekanan udara pada tingkat pertama dan tingkat kedua, udara iniharus dikeluarkan sebelum melepaskan regulator dari katup. Hal ini dapat mudahdilakukan dengan menekan tombol kuras pada single house regulator"s atau denganmeniup keluar udara sisa pada Two House Regulator. Bila regulator dilepas tanpamengeluarkan udara sisa, maka dapat mengakibatkan terjadinya sentakan pada O-ringyang kadang-kadang mengakibatkan O- ring tersebut pecah.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 166/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 166  -

BAB 13 PENGENALAN DASAR PENELUSURAN GUA

(CAVING)

10.1  Definisi Telusur Gua

Aktivitas Caving diterjemahkan sebagai ‘aktivitas penelusuran gua’. Setiap aktivitaspenelusuran gua, tidak lepas dari keadaan gelap total. Justru keadaan seperti ini yangmenjadi daya tarik bagi seorang caver, sebutan untuk seorang penelusur gua.Petualangan di lorong gelap bawah tanah menghasilkan pengalaman tersendiri.Perasaan ingin tahu yang besar bercampur dengan perasaan cemas karena gelap total.Ada apa dalam kegelapan itu ? membahayakankah ? adakah kehidupan di sana ?

Pertanyaan lebih jauh bagaimana lorong-lorong itu terbentuk ? Pertanyaan yangkemudian timbul, kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang gua danaspeknya, termasuk misteri yang dikandungnya. Maka dikenal istilah “speleologi”.Ruang lingkup ilmu pengetahuan ini tidak hanya keadaan fisik alamaiahnya saja, tetapijuga potensinya; meliputi segi terbentuknya gua, bahan tambang, tata lingkungan,geologi gua, dan segi-segi alamiah lainnya.

Mc. Clurg mencatat, setiap penelusuran gua tidak menginginkan lorong yangditelusurinya berakhir, mereka mengharapkan di setiap kelokan di dalam gua dijumpailorong-lorong yang panjangnya tidak pernah disaksikan oleh siapapun sebelumnya.Sehingga apabila orang bertanya, “ Mengapa mereka memasuki gua ?”, barangkalicatatan Norman Edwin adalah jawabannya, “ Adalah suatu kepuasan bagi seorang

penelusur gua bila lampu yang dibawanya merupakan sinar pertama yangmengungkapkan sebuah pemandangan yang menakjubkan di bawah tanah”. 

10.2  Sejarah Penelusuran Gua

Sejarah penelusuran gua dimulai di Eropa sejak 200 tahun lalu. Eksplorasi pertamatercatat dalam sejarah adalah tanggal 15 Juli 1780, ketika Louis Marsalliers menurunigua vertikal Fairies di Languedoc, Perancis. Kemudian pada tanggal 27 Juni 1888,seorang ahli hukum dari Paris bernama Eduard Alfred Martel mengikuti jejakMarssalliers. Penelusurannya kali ini direncanakan lebih matang dengan menggunakan

peralatan lengkap seperti katrol, tangga gantung, dan perahu kanvas yang pada waktuitu baru diperkenalkan oleh orang-orang Amerika. Bahkan telephone yang barudiperkenalkan digunakan untuk komunikasi di dalam tanah. Usaha Martel ini dianggapsebagai revolusi di bidang penelusuran gua, sehingga ia disebut sebagai “BapakSpeleologi Modern”. 

Prestasi Martel juga dalam hal memetakan gua yang merupakan kewajiban seorangpenelusur gua ketika ia melakukan eksplorasi gua ketika ia melakukan eksplorasi gua.Antara tahun 1888-1913, Martel telah banyak memetakan gua dalam setiappenelusurannya, ini digunakan untuk kepentingan ilmiah, dan untuk merekamkedalaman serta panjang gua-gua tersebut.

Ketika Perang Dunia II selesai, kegiatan penelusuran gua memunculkan kembali duaorang tokoh ; Robert de Jolly dan Norman Casteret. De Jolly merupakan pembaharu di

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 167/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 167  -

bidang peralatan peralatan penelusuran gua, seperti tangga gantung dari aluminiumdan perahu kanvas yang lebih sempurna. Penemuan ini mejadi standar bagi parapenelusur gua sampai 50 tahun kemudian. Sedangkan Casteret menjadi pioneer dibidang “cave diving”. Usahanya ini dilakukan pada tahun 1922, ketika Casteret pertamakali menyelami lorong-lorong yang penuh air di gua Montespan tanpa bantuan peralatan

apapun. Karangan-karangan Casteret antara lain “My Cave” dan “Ten Years UnderGround”, yang kemudian menjadi buku pegangan bagi para penggemar cave diving danahli speleologi.

Kebanyakan penelusur gua memulai kegiatannya sebagai pemanjat tebing, karenamemang kegiatan yang dilakukan hampir serupa. Para pemanjat tebing pula yangmemberi inspirasi bagi perkembangan penelusuran gua. French Alpine Club, sebuahperkumpulan pendaki gunung ternama di Eropa telah mengadakan ekspedisi bawahtanah, dan untuk pertama kalinya menggunakan tali sebagai pengganti tangga gantung.Kelompok ini pula yang mencipatakan rekor penurunan gua vertikal sedalam 608m.

Sejarah penelusuran gua sejalan dengan sejarah penelitian gua (speleologi), keduakegiatan ini tak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Hal inilah yang dilakukan olehEduard Martel, Robert de Jolly, Norman Casteret dan banyak lagi penelusur gua diseluruh dunia.

10.3  Terjadinya Gua dan Jenisnya

Dua unsur penting yang memegang peran terjadinya gua, yaitu rekahan dan cairan.Rekahan atau lebih tepat disebut sebagai “zona lemah”, merupakan sasaran bagi suatucairan yang mempunyai potensi bergerak keluar. Cairan ini dapat berupa larutan

magma atau air. Larutan magma menerobos ke luar karena kegiatan magmatis danmengikis sebagian daerah yang dilaluinya. Apabila kegiatan ini berhenti, maka bekasjejaknya (penyusutan magma cair) akan meninggalkan bentuk gua, lorong, celah ataubentuk lain semacamnya. Ini sering disebut gua lava, biasanya di daerah gunung berapi.

gambar 1. Proses Terbentuknya Gua

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 168/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 168  -

Proses yang terjadi terhadap batuan yang dilaluinya, tidak hanya proses mekanis, tetapijuga proses kimiawi. Karenanya, dinding celah atau gua, biasanya mempunyaipermukaan yang halus dan licin.

Pembentukan gua lebih sering terjadi pada jenis batuan gamping, karst, dengan

komposisi dominan Kalsium Karbonat (CaCO3), disebut gua batu gamping. Batuan inisangat mudah larut dalam air, bisa air hujan atau air tanah. Oleh karenanya, reaksikimiawi dan pelarutan dapat terjadi di permukaan dan di bawah permukaan. Tetapisering kali ditemukan juga mineral-mineral hasil reaksi yang tidak larut di dalam air,misalnya kuarsa dan mineral ‘lempung’. Lazimnya bahan-bahan ini akan membentukendapan tersendiri. Sedangkan larutan jenuh kalsium, di tempat yang tidakterpengaruh oleh tenaga mekanis, diendapkan dalam bentuk kristalin, antara lainberupa stalagtit dan stalagmit, yang tersusun dari mineral kalsit, dan variasi-variasaiornamen gua lainnya yang menarik untuk dilihat.

Air cenderung bergerak ke tampat yang lebih rendah. Sama dengan yang terjadi dibawah permukaan. Sama dengan yang terjadi di bawah permukaan. Hal ini berakibatdaya reaksi dan pengikisan bersifat kumulatif. Tidak heran betapapun kecilnya sebuahcelah tempat masuknya air di permukaan dapat menyebabkan hasil pengikisan beruparongga yang besar, bahkan lebih besar di tempat yang lebih dalam. Rongga yangterbentuk mestinya berhubungan pula, hal ini mungkin karena sifat air yang mudahmenyusup ke dalam celah yang kecil dan sempit sekalipun.

Ukuran besarnya gua tidak hanya tergantung pada intensitas proses kimiawi danpengikisan yang berlangsung, akan tetapi juga ditentukan oleh jangka waktu proses ituberlangsung. Sedangkan pola rongga yang terjadi di bawah permukaan tidak menentu.Seandainya ditemukan pola rongga yang spesifik (mengikuti arah tertentu) maka dapatdiperkirakan faktor geologi ikut berperan, misalnya adanya sistim patahan atau aspek

geologis lainnya.

Selain jenis lava dan batu gamping yang dapat menyebabkan terjadinya gua, jenis batupasir juga kadang-kadang memungkinkan terjadinya gua, demikian pula batuan yangmembentuk lereng curam di tepi pantai. Kedua jenis batuan yang terakhir ini, biasanyamengakibatkan terjadinya gua yang tidak begitu dalam. Tenaga yang mempengaruhinyaadalah tenaga mekanis berupa hantaman air atau hempasan ombak. Gua yang terjadi disini disebut gua laut.

Di dalam proses pembentukan lorong ada banyak sekali kemungkinan bentuk, termasukjuga pembentukan apa yang kemudian kita sebut sebagai ornamen gua atauspeleothem, beberapa ornamen yang memiliki sifat sama diberi nama; diantaranya;

1. 

Aragonite : Crystalline / cristal yang terbentuk dari CaCO3, jarang dijumpai.2.

 

Flow Stone : Kalsit (Calsite) yang terdeposisi (diendapkan) pada dinding lorong gua.3.  Gours : Kumpulan kalsit yang terbentuk di dalam aliran air atau kemiringan tanah.

Aliran ini mengandung banyak CO2. Semakin CO2 memuai (menguap), kalsit yangterbentuk semakin banyak.

4.  Helectite : Formasi gua yang timbul dengan sudut yang berlawanan dari gaya tarikbumi. Biasanya melingkar.

5. 

Marble : Batu gamping yang mengalami perubahan bentuk dimetamorfasekan olehpanas dan tekanan sehingga merubah struktur yang unik dari batu tersebut.

6.  Stalactite : Formasi kalsit yang menggantung7.

 

Stalacmite : Formasi kalsit yang tumbuh ke atas, di bawah atap stalactite.

8. 

Straw : seperti stalactite tapi diameternya kecil, sebesar tetasan air.9.  Styalalite : Garis gelombang yang terdapat pada potongan batu gamping.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 169/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 169 -

10.  Pearls : Kumpulan batu kalsit yang berkembang di dalam kolam di bawah tetesanair. Disebut pearls karena bentuknya mirip mutiara.

11.  Curtain : Endapan yang berbentuk seperti lembaran yang terlipat, menggantung dilangit-langit gua atau di dinding gua.

12. 

Column

13. 

Couli Flower14.  Rimstone Pool : Berbentuk seperti bendungan yang berbentuk ketika terjadi

pengendapan air, CO2-nya menghilang dan menyisakan kalsit yang bersusun-susun.

10.4  Etika Dalam Penelusuran Gua

Penelusuran gua merupakan kegiatan kelompok, karenanya dalam setiap penelusurantidak dibenarkan seorang diri. Jumlah minimal untuk sebuah eksplorasi gua adalah 4orang. Hal ini didasarkan atas pertimbangan, jika terjadi kecelakaan pada salahseorang anggota kelompok, satu orang dibutuhkan untuk menjaganya, sedangkan dualainnya mempersiapkan pertolongan (rescue), atau kalau tidak mungkin, caripertolongan kepada penduduk.

Sebelum memasuki gua, hal yang harus dilakukan adalah meninggalkan pesan kepadaorang lain tentang : tujuan gua yang akan dimasuki, jumlah penelusur, lama kegiatan,bagian gua yang akan dimasuki, dan lain-lain. Kemudian tinggalkan seorang pengamatdi luar gua. Orang ini akan sangat berguna untuk memberi peringatan, jika terjadisesuatu di luar gua, misalnya hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir dalam gua.Kalau tidak mungkin, pelajarilah keadaan cuaca terakhir di daerah tersebut, jugadisiplin waktu yang disepakati.

Hal lain yang harus diperhatikan, yaitu membawa makanan dan minuman. Palingpenting kondisi badan harus selalu fit di saat melakukan penelusuran gua. Sikap yangbaik, menyadari kemampuan diri sendiri dan tidak memaksakan diri untuk menelusurigua, jika kondisi atau kemampuan tidak memungkinkan.

Satu hal yang harus diresapi dan disadari oleh setiap penelusur gua yaitu masalah“konservasi”. Jangan mengambil apapun, jangan meninggalkan apapun dan janganbunuh apapun. Setiap buangan yang ditinggalkan akan merusak lingkungan biologis guayang sangat rapuh, misalnya sampah karbit. Bawalah semua sampah-sampah ke luar guadan buang ke tempat pembuangan sampah. Setiap kerusakan yang ditimbulkan olehpenelusur adalah tindakan tercela, karena untuk merusakkan benda-benda dalam guamisalnya stalagmit dan stalagtit hanya butuh beberapa detik saja, sedangkan proses

pembentukan benda-benda tersebut membutuhkan waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

Jika prinsip-prinsip di atas disadari dan dilaksanakan oleh penelusur gua, makasemboyan: take nothing but picture, leave nothing but footprint, kill nothing but time,terasa semakin berarti.

10.5  Teknik Dalam Penelusuran Gua

13.5.1  Penelusuran Gua Horisontal

Pada dasarnya setiap penelusur gua, harus memulai perjalanannya dalam kondisi tubuhyang fit . Malah dalam sebuah buku teks disebutkan , apabila badan terasa kurang fit,

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 170/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 170  -

sebaiknya perjalanan eksplorasi gua dibatalkan (etika penelusuran gua). Hal inidisebabkan karena udara di dalam gua sangat buruk, penuh deposit kotoran burung dankelelawar, ditambah kelembaban yang sangat tinggi. Mudah sekali dalam kondisidemikian seorang penelusur gua terserang penyakit paru-paru, beberapa pioneerpenelusur gua menghentikan kegiatan eksplorasinya karena terserang penyakit ini.

Selain memerlukan kondisi tubuh yang baik, seorang penelusur gua sedikit banyak harusharus memiliki kelenturan tubuh dan yang terpenting tidak cepat menjadi panik dalamkeadaan gelap dan sempit. Bentuk tubuh juga mempengaruhi kecepatan gerak seorangpenelusur gua. Penelusur Gua ideal adalah yang memiliki badan relatif kecil meskipunbelum tentu menjadi jaminan akan menjadi penelusur handal.

Dalam penelusuran horisontal, kita lakukan gerak, jalan membungkuk, merangkak,merayap, tengkurap, dan kadang terlentang, menyelam serta berenang. Dengkul danujung siku merupakan sisi penting buat seorang penelusur atau caver.

Peralatan pribadi untuk gua horisontal1.

 

Helm2.

 

Caving sling3.  Cover all4.  Caving pack sack

Peralatan tim untuk gua horisontal1.  Perahu karet2.  Tali3.

 

Kamera4.

 

Kompas5.  Topofil

13.5.2  Penelusuran Gua Vertikal

Sampai dengan saat ini, ada beberapa sistem yang digunakan dalam penelusuran guavertikal. Yang dianggap terbaik karena efektifitasnya adalah Single Rope Technique(SRT).

SRT hanya menggunakan satu tali tunggal, dan menggunakan prinsip pemindahan bebanketika menaiki tali tersebut, sehingga menggunakan dua alat naik.

Peralatan Penelusuran Gua Vertikal

Disini hanya akan dibahas mengenai peralatan yang digunakan untuk keperluan SRT,dan sedikit alternatifnya.

1.  Peralatan Pribadi

Perlengkapan/peralatan yang disebutkan di bawah ini merupakan perlengkapan yangharus melekat pada seorang penelusur gua pada saat melakukan penelusuran guavertikal. Secara garis besar peralatan yang harus dikenakan pribadi dibagi menjadi 3,yaitu alat untuk naik, alat untuk turun dan peralatan penunjang.

a. 

Peralatan Naik (ascender)Ada beberapa jenis peralatan yang dapat dikategorikan dalam ascender, yangmemiliki keistimewaan apabila terbeban akan semakin mengunci ke tali.

 

Foot Loop Jammer

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 171/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 171 -

Alat ini akan digunakan oleh tangan untuk menarik beban badan,dihubungkan dengan webbing ke sit harness, sehingga juga menjadipengaman kita. Pada alat ini ditempatkan foot-loop (sling injak) dansecurity link (tali pengaman). Alat ini menggunakan gigi-gigi runcing untukmencengkram mantel dari tali, sehingga semakin terbeban akan semakin

mengunci ke tali. Yang biasa digunakan sebagai Foot Loop Jammer adalahJumar produksi Petzl, yang memiliki dua warna, kuning untuk tangan kiri,dan biru untuk tangan kanan. Ada beberapa jenis ascender lain yangmemiliki bentuk dan fungsi hampir sama dengan Jumar Petzl, diantaranyaCMI Jammer.

 

Chest JammerAlat untuk naik yang prinsipnya hampir sama dengan Jumar, namunbentuknya lebih ringkas (tidak ada pegangan untuk tangan), dandihubungkan langsung dengan Sit Harness dan Chest Harness, selainsebagai alat naik, juga berguna untuk menjaga agar badan tetap sejajardengan tali. Chest Jammer keluaran Petzl biasa disebut Croll yang memangsudah dirancang untuk kepentingan SRT.Jumar dan Croll merupakan dua alat utama yang digunakan dalam SRT,ketika badan kita menggunakan Croll sebagai pengaman, dalam artianbeban kita bergantung di Croll, tangan kita dapat menggunakan Jumaruntuk menambah ketinggian.

b.  Peralatan Turun (Descender)  Figure Of Eight

Dapat digunakan sebagai alat turun, namun dalam SRT hal ini tidakdianjurkan, mengingat Figure Of Eight mengandalkan friksi dengan talidengan cara membelokkan arah tali, sementara tali yang digunakan di SRTadalah Tali Statis yang akan lebih mudah rusak apabila arah gayanya

diubah.  Bobin Descender

Alat yang dikeluarkan Petzl ini, dikhususkan penggunaannya untukmenuruni tali pada SRT, yang digunakan adalah Bobin Single Rope. Bobindigunakan oleh orang yang sudah terbiasa menuruni tali dengan SRT,karena tidak memiliki kunci pengaman, kontrol kecepatan diatur olehtangan kita.

  RackRack memiliki batang-batang yang dapat dirubah posisinya, untukmengatur friksi antara alat dengan tali, hal ini akan mempengaruhikecepatan. Rack akan relatif lebih dingin setelah pengunaan jangkapanjang.

 

Auto Stop DescenderAuto Stop merupakan alat turun yang paling aman untuk digunakan dalammelakukan SRT. Hal ini karena Auto Stop dilengkapi dengan sistem kunciotomatis, dan dapat dipasang tanpa melepaskannya dari kaitan ke harness.

c. 

Peralatan PenunjangMerupakan peralatan yang juga harus dikenakan ketika melakukan SRT, yangdigambarkan disini adalah prinsip-prinsipnya, bisa digunakan benda laindengan prinsip sama  Sit Harness

Ada berbagai jenis Sit Harness, untuk keperluan SRT Petzl khususmengeluarkan Avanti. Sit Harness ini berbeda dengan harness untukkeperluan memanjat ataupun canyoning. Avanti dapat diubah ukurannya

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 172/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 172  -

sesuai dengan badan kita, karena dalam melakukan SRT, ukurannya harusbenar-benar tepat agar terasa nyaman.

  Linking MaillonSemacam karabiner tetapi tidak memiliki sebuah gate (pintu dengan per).Maillon sangat kuat, terdiri dari berbagai tipe dan ukuran. Linking Maillon

gunanya sebagai penghubung foot-loop jammer dengan foot-loop dansafety link. Alternatif lain dapat menggunakan small oval screwgatecarabiner.

 

Foot LoopAtau tangga, digunakan waktu naik meniti tali. Foot loop merk “Camp”dapat dipanjang dan pendekkan sesuai dengan keperluan. Alternatif lainmemakai etrier atau sling.

  Security LinkDisebut juga “safety link”, gunanya sebagai safety pada waktu naik.Terbuat dari Dynamic Climbing Rope, berdiameter 9mm. Panjangnyasejangkau tangan atau lebih. Pada kedua ujungnya dibuat “figure of eightknot”. Ujung pertama di foot loop jammer dan ujung lainnya diattachment pada sit harness. Bisa juga menggunakan webbing.

  Chest HarnessMerupakan harness khusus di dada. Bentuknya seperti angka delapan.Chest harness berguna untuk menempatkan “petzl croll” waktu naik,sehingga badan tetap sejajar dengan tali. Figure of eight chest harnessmerupakan perlengkapan standar. Alternatif lain memakai sling/cheststrap.

  Main AttachmentDelta maillon 10mm adalah main attachment. Terbuat dari baja (steel)atau aluminium. Main attachment merupakan tempat utama untukberbagai kaitan/sangkutan. Selain untuk mengunci sit harness, delta

maillon juga untuk mengkaitkan croll, security link, cow’s tail dandescender. Untuk posisi main attachment tidak pernah digunakancarabiner.

  Cow’s tail Sebagai pengaman pada saat melewati sambungan tali dan pindah anchor,waktu menuruni tali atau menaiki tali. Cow’s tail dapat dibuat dari“climbing rope 11mm”. Panjangnya kemudian dilipat dua tidak samapanjang. Masing-masing ujungnya dibuat figure of eight knot juga bagiantengahnya, bagian yang membagi dua. “loop” pada bagian tengah inidikaitkan pada delta maillon.

  KarabinerOval karabiner digunakan untuk cow’s tail sedangkan oval screw gate

karabiner untuk descender. Pada umumnya dalam penelusuran gua vertikaldigunakan ‘oval screw gate carabiner’. 

 

HelmetMerupakan perlengkapan vital dan wajib dikenakan oleh para penelusurgua. Gunanya untuk melindungi kepala dari kemungkinan terbentur atautertimpa batu. ‘Petzl helmet’ diperlengkapi dengan lampu karbit. 

2.  Perlengkapan Tim

a. 

TaliTali yang dipakai dalam penelusuran gua vertikal, harus mempunyaikarakteristik sebagai berikut : kuat, memiliki daya tahan terhadap gesekan,

daya lentur kecil dan dapat menyerap kejut. Speleo rope memenuhi syarat ini.Biasanya, spleleo rope yang dipakai berdiameter 9,5 mm sampai 11 mm.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 173/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 173 -

Pemeliharaan:Untuk memperpanjang umur tali, jauhkan dari asam (acid), alkali, hindarkandari kemungkinan gesekan dengan batu, atau gunakan “rope pad” (alas tali).Cucilah tali setelah digunakan, tetapi jangan memakai sabun, pakailah sikathalus. Jemur tali di tempat teduh da berangin, jangan sekali-kali menjemur di

panas matahari.b.  Webbing

Disebut juga tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk membuatharness, anchor, dan lain-lain.

c.  Perlengkapan lainnyaPerlengkapan lain yang diperlukan seperti tas untuk membawa tali (rucksack,tackle bag), juga untuk membawa perlengkapan lainnya. Alat peneranganseperti lampu batre, lampu karbit, atau lainnya. Sebaiknya membawa batreatau karbit cadangan. Untuk membawa karbit dapat digunakan ban dalammobil atau motor.

Untuk mengarungi sungai di dalam gua diperlukan perahu karet khusus.

13.5.3  Tali Temali Pada Penelusuran Gua

Merupakan pengetahuan dasar yang wajib diketahui oleh penelusur gua. Simpul-simpulyang biasa digunakan di dalam penelusuran gua, yaitu:

1. 

BowlineDigunakan untuk membuat anchor karena sifatnya yang semakin mengikat apabilamendapat beban. Bowline juga digunakan dalam teknik rescue. Waktu membuatsimpul ini, ujung tali harus overhand knot.

2. 

Figure of eightMerupakan simpul yang paling penting karena sering digunakan. Mudah

membuatnya dan melepaskannya. Dipakai untuk membuat anchor, sebagai talibelay dan untuk menyambung tali.

3.  Tape knotSimpul ini digunakan untuk menyambung webbing dengan menggabungkan keduaujungnya. Tidak ada simpul lain untuk keperluan tersebut.

4.  Butterfly knotBerfungsi untuk mengikat tali yang patah sehingga tidak terbeban. Simpul ini untuktali dengan beban vertikal.

5.  Prusik knotUntuk prusikking (naik tali dengan bantuan prusik)

Untuk mengetahui tata cara penggunaan simpul lihat pada Bab 3 Tali Temali & Simpul(Rope Handling & Knots).

13.5.4  Abseiling (Teknik Turun Dengan Tali)

Dengan sistem SRT, teknik menuruni menjadi sangat mudah dan nyaman, dibandingkandengan penggunaan tangga gantung yang rumit. Yang harus diingat ialah ketikamelakukan SRT badan kita harus selalu berada dalam kondisi aman, dalam artian adapaling tidak satu buah pengaman yang menjaga apabila terjadi sesuatu. Dalam hal ini,pengaman yang paling terakhir dilepas dan paling awal dipasang adalah Cow’s Tail. 

Cara menuruni tali :

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 174/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 174 -

Pertama pasang cow’s tail pada back up belay, kemudian pasang tali pada descender.Setelah descender terpasang, lepaskan cow’s tail dan lakukan abseiling. Tangan kiripada descender, sedangkan tangan kanan memegang tali bawah sebagai kontrol lajupada waktu turun.

Kecepatan waktu abseiling sebaiknya konstan, jangan terlalu cepat atau tersendat-sendat selain berbahaya juga akan merusak tali. Untuk mengurangi laju percepatangunakan carabiner untuk menambah friksi. Carabiner ini dikaitkan pada mainattachment. Sebelum melakukan abseiling, jangan lupa membuat simpul pada ujungtali.

Pindah Anchor (passing a re-bellay on the descend)

Seringkali pada saat penelusuran gua harus memasang anchor lebih dari satu. Untukdapat melewati anchor waktu turun atau naik, diperlukan pengetahuan atau teknikpindah anchor.

Teknik pindah atau melewati anchor :

1.  Pasang cow’s tail pendek pada anchor, pada saat posisi descender sejajar dengananchor.

2.  Turun lagi sampai beban ada pada cow’s tail pendek, pasang cow’s tail panjang

pada hang belay, buka descender yang sudah bebas beban.3.  Buka cow’s tail pendek dengan cara berdiri pada foot loop.4.  Lanjutkan abseiling, lepaskan cow’s tail panjang dan lepas foot loop jammer.

Pindah Sambungan (Passing a knot on the descend)

Kadang-kadang tali yang digunakan untuk menuruni gua tidak cukup panjang dan harus

disambung dengan tali lain agar dapat mencapai dasar.

Teknik melewati sambungan :

1.  Turunkan descender hingga menyentuh sambungan tali2.

  Pasang cow’s tail pada safety loop figure of eight 3.

 

Pasang chest jammer, croll pada tali di atas descender, jangan terlalu jauh atauterlalu dekat

4.  Buka descender dan pasang di tali bawah sambungan dengan posisi mengunci5.

 

Buka croll, dengan bantuan foot loop6.  Lanjutkan abseiling setelah melepas cow’s tail dan foot loop jammer. 

13.5.5 

Prusiking (Teknik Naik Dengan Tali)

Yaitu bagaimana supaya penelusur gua dapat tiba kembali ke permukaan. Dalamvertikal caving, telah dikembangkan berbagai teknik memakai tali dengan kelemahandan kelebihannya.

Ada dua system, yaitu :

1. 

Rope Walking System

Ciri utama dari sistim ini adalah kedua kaki diikat pada ascender yang terpisah,sehingga setiap kaki dapat bergerak dengan bebas. Gerakan yang terlihat seperti

seorang yang sedang menaiki tangga. Semakin tegak badan seseorang, semakin

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 175/176

U NTUK K  ALANGAN S ENDIRI - SMAGAPALA - 175  -

efisien sistim ini berjalan. Rope walking system terdiri dari Floating system, BasisMitchell system, Pigmy system dan gabungan ketiganya.

2.  Sit-stand system

Berbeda dengan rope walking system, pada sistim ini tidak menggunakan duaascender, tetapi cukup hanya satu ascender. Kedua kaki bergerak bersama,sehingga beban ditopang bersama. Keuntungannya kaki tidak cepat capai danmudah untuk istirahat. Sit stand system terdiri dari frog system, inchworm system,texas system dan a one ascender prusik system. Dari keempat sistim, frog systempaling sering digunakan karena efisien dan aman.

Frog system menggunakan satu jummar dan chest jammer croll di dada. Tangan kananmendorong jumar ke atas, sehingga kedua kaki dalam foot loop berada dalam posisiterlipat. Pada posisi berdiri, croll ikut bergerak ke atas, sampai berada di bawahjummar. Demikian seterusnya.

Pindah anchor (passing a re-belay on the ascend)

Seperti pada abseiling, teknik melewati anchor waktu naik tidak banyak berbeda.Teknik melewati anchor :

1.  Pasang cow’s tail pada anchor 2.

 

Pindahkan foot loop jammer ke tali di atas anchor berdiri3.  Berdiri di foot loop, buka croll dan pasang pada tali atas.4.  Buka cow’s tail dan lanjutkan ascending.

Pindahan sambungan (passing a knot in the ascend)

1.  Pasang cow’s tail pada ‘safety loops’ figure of eight knot.2.

 

Pindahkan foot loop jammer ke tali di atas sambungan.3.  Berdiri di foot loop, buka croll dan pasang tali atas.4.  Buka cow’s tail dan lanjutkan ascending.

8/21/2019 Diktat Materi

http://slidepdf.com/reader/full/diktat-materi 176/176

 

DAFTAR PUSTAKA

1.  Attaway, Stephen W., “Rope System Analysis”, New South Wales, Oberon StateEmergency Service

2. 

CDEM, 2001, “General Rescue Manual”, New Zeland, New Zealand Civil DefenceEmergency Management

3.  Edwin, Norman, “ Etika Dasar Penelusuran Gua”, Jakarta: Paper Kursus Dasar III1983

4.  Edwin, Norman, “ Caving: Menelusuri Kegelapan”, Jakarta: Paper Kursus Dasar

III 1983

5. 

Laidlaw, Kenneth N., 2002, “Considerations For Rope Rescue in 2002”,http://basarc.org/papers/roperescue/RopeRescue2002.pdf 

6.  MaxLifestyle International Inc., http://www.abc-of-rockclimbing.com/info/rockclimbing-techniques.asp