DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS,...

105

Transcript of DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS,...

Page 1: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya
Page 2: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

MODUL

TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEMENTERIAN KEUANGAN

OLEH: TIM PUSDIKLAT PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

JAKARTA 2014

Page 3: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2014

i

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER

DAYA MANUSIA

Berdasarkan Surat Tugas Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pengembangan SDM, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan,

Kementerian Keuangan Nomor: ST-032/PP.2/2013 tanggal 9 Januari 2013

tentang Penyusunan Kembali Modul Ujian Dinas Tingkat Tk. I, Sdr. Budi Susilo

ditunjuk untuk menyusun kembali/memutakhirkan modul Tugas, Fungsi,

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan yang sebelumnya

disusun oleh Sdr. Rakhmi Khalidya.

Penunjukan ini sangat beralasan karena penyusun memiliki pengalaman

mengajar cukup lama yang memungkinkan penyusun memilih materi yang

diharapkan memenuhi kebutuhan belajar bagi peserta Diklat Ujian Dinas Tk. I.

Hasil penyusunan modul ini telah dipresentasikan di hadapan para

widyaiswara serta pejabat struktural terkait di lingkungan Pusdiklat

Pengembangan SDM, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Kami menyetujui modul ini digunakan sebagai bahan ajar bagi peserta

Diklat Ujian Dinas Tk. I. Namun, mengingat Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Keuangan sebagai bahan studi senantiasa

berkembang, penyempurnaan modul perlu selalu diupayakan agar tetap

memenuhi kriteria kemuktahiran dan kualitas.

Pada kesempatan ini, kami mengharapkan saran dan kritik dari semua

pihak (terutama peserta UD Tk.I) untuk penyempurnaan modul ini. Setiap saran

dan kritik yang membangun akan sangat dihargai.

Atas perhatian dan peran semua pihak, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Februari 2012

Kepala Pusat

ttd

Safuadi

NIP 196909051996031001

Page 4: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2014

ii

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................ iv

PETA KONSEP TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN

TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ................................... vi

PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1. Deskripsi Singkat .......................................................................... 1

2. Standar Kompetensi ..................................................................... 2

3. Kompetensi Dasar ....................................................................... 2

4. Relevansi Modul ......................................................................... 4

KB 1: PENGERTIAN, STRUKTUR ORGANISASI, DAN POKOK-

POKOK ORGANISASI KEMENTERIAN ............................................. 5

1. Uraian dan Contoh ...................................................................... 5

A. Organisasi dan Sistem Pemerintahan Negara RI .................. 5

B. Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur OrganisasiKementerian 11

C. Pengangkatan ....................................................................... 20

D. Ketentuan Khusus Kementerian Tertentu ............................. 20

E. Instansi Vertikal .................................................................... 21

F. Unit Pelaksana Teknis .......................................................... 21

G. Jabatan Fungsional .............................................................. 21

H. Tata Kerja Kementerian ......................................................... 23

2. Latihan KB 1 ................................................................................ 26

3. Rangkuman ................................................................................. 27

4. Tes Formatif ................................................................................ 28

5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................... 32

Page 5: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2014

iii

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

KB 2: TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI

KEMENTERIAN KEUANGAN TINGKAT PUSAT .............................. 33

1. Uraian dan Contoh ...................................................................... 33

A. Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Wakil Menteri,

Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal. Dan Inspeltora

Jendral .................................................................................. 37

B. Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Badan-Badan dan

Pusat di Lingkungan Kementerian Keuangan Dan Staf Ahli

Menteri Keuangan ................................................................. 45

2. Latihan KB 2 ................................................................................ 54

3. Rangkuman ................................................................................. 54

4. Tes Formatif ................................................................................ 57

5. Umpan Balik dan TIndak Lanjut ................................................... 59

KB 3: TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI INSTANSI

VERTIKAL DANUNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN

KEUANGAN........................................................................................ 60

1. Uraian dan Contoh .................................................................. 60

A. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak .......................... 61

B. Instansi Verikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ............ 65

C. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan ........ 70

D. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara ...... 72

E. Unit Pelaksana Teknis Kementerian Keuangan .................. 74

F. Balai Pengujian dan Identifikasi Barang .............................. 75

G. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ......................... 75

2. Latihan KB 3 ........................................................................... 76

3. Rangkuman ............................................................................ 76

4. Tes Formatif ............................................................................ 79

5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................. 82

TES SUMATIF ................................................................................... 84

KUNCI JAWABAN .............................................................................. 92

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ............................................ 93

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 94

Page 6: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2014

iv

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Langkah-langkah mempelajari modul ini:

1. Carilah tempat yang cukup kondusif untuk belajar!

2. Berdoalah sebelum memulai belajar!

3. Pelajarilah seluruh kegiatan belajar yang ada!

Perlengkapan yang harus dipersiapkan:

1. Siapkan modul yang akan dibaca!

2. Siapkan referensi lain seperti yang terdapat pada Daftar Pustaka!

3. Siapkan alat tulis seperti bolpen, pensil, dan spidol/highlighter!

4. Siapkan buku catatan untuk mencatat hal-hal penting dan memahami

materi yang terdapat dalam modul!

Target waktu dan pencapaian dalam pembelajaran:

Usahakan membuat target waktu untuk setiap materi yang akan

dipelajari!

Hasil evaluasi self assessment:

1. Cobalah mengerjakan latihan yang terdapat pada masing-masing

kegiatan belajar untuk mengetahui hasil belajar/tingkat pemahaman

Anda!

2. Cocokkan hasil pengerjaan Anda dengan kunci jawaban yang

terdapat pada modul bagian belakang!

Prosedur peningkatan kompetensi materi:

Untuk pendalaman materi, silahkan Anda baca referensi yang

terdapat pada Daftar Pustaka.

Page 7: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2014

v

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Peran Widyaiswara/pengajar dalam proses pembelajaran:

Widyaiswara dalam Diklat Ujian Dinas berfungsi sebagai fasilitator

bagi peserta untuk memahami materi Tugas, Fungsi, Struktur

Organisasi, Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Jangan terlalu

mengharapkan pada Widyaiswara/pengajar karena terbatasnya waktu

yang disediakan untuk penyelenggaraan tutorial.

Page 8: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2014

vi

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Page 9: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 1

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat

Sebagai organisasi, negara Republik Indonesia mempunyai tujuan

bernegara dan susunan organisasi kelembagaan negara sebagaimana

tercantum dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Menurut Peraturan

Presiden Nomor 47 Tahun 2009, Kementerian sebagai bagian Pemerintahan

Negara Republik Indonesia merupakan unsur pelaksana pemerintah, bertugas

melaksanakan sebagian tugas-tugas pemerintahan dibidang masing-masing,

dipimpin oleh seorang Menteri Negara yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Presiden.

Dalam organisasi Kementerian, Sekretariat Jenderal selain melakukan

pembinaan serta pelaksanaan tugas dan administrasi juga berperan sebagai

unsur pembantu Menteri dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit-unit

organisasi di lingkungan Kementerian. Sedangkan Direktorat Jenderal

merupakan unsur pelaksana yang mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidangnya berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan Menteri. Sementara itu, Badan/Pusat merupakan

pelaksana tugas-tugas tertentu yang karena sifatnya tidak tercakup dalam

tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal dan/atau Inspektorat Jenderal.

Adapun Inspektorat Jenderal melaksanakan tugas pengawasan fungsional

dalam lingkungan Kementerian terhadap pelaksanaan tugas semua unsur

Kementerian agar supaya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan

yang berlaku.

Selain itu, tugas-tugas Kementerian di daerah dilaksanakan oleh Instansi

Vertikal yang dapat berupa Kantor Wilayah Kementerian atau Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal. Kementerian apabila diperlukan dapat pula membentuk

Unit-unit Pelaksana Teknis untuk melaksanakan tugas-tugas teknis operasional

dan/atau tugas teknis penunjang.

Selain unit-unit organisasi yang sudah disebutkan tadi, Menteri dalam

melaksanakan tugasnya dapat juga dibantu oleh beberapa orang Staf Ahli

untuk memberikan telaahan mengenai masalah-masalah tertentu.

Page 10: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 2

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai organisasi pemerintah yang

mencakup beberapa pengertian organisasi, dan pokok-pokok organisasi

kementerian yang meliputi kedudukan, tugas, fungsi dan pola susunan

organisasi kementerian, beserta rentang kendali (span of control) masing-

masing unit organisasi.

Selanjutnya dalam Kegiatan Belajar 2 akan dijelaskan tugas, fungsi, dan

susunan organisasi Kementerian Keuangan di tingkat Pusat yang meliputi

Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal-Direktorat Jenderal, Inspektorat

Jenderal, Badan, Pusat dan Staf Ahli Menteri Keuangan.

Sedangkan dalam Kegiatan Belajar 3 akan diuraikan tugas, fungsi, dan

susunan organisasi Instansi Vertikal Kementerian Keuangan yang merupakan

penyelenggara tugas Kementerian Keuangan di daerah/wilayah serta Unit-unit

Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di lingkungan Kementerian Keuangan.

Dengan mengetahui gambaran umum organisasi pemerintah, kedudukan,

tugas, fungsi dan susunan organisasi kementerian serta tugas, fungsi, dan

susunan unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan baik di

tingkat Pusat maupun organisasi instansi vertikal di daerah dan UPT, Anda

akan mudah memahami seluk beluk dan karakteristik organisasi Kementerian

Keuangan secara keseluruhan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas

pekerjaan masing-masing.

2. Standar Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mampu

memahami tujuan dan sistem Pemerintahan Negara RI, pengertian organisasi,

kedudukan, tugas, fungsi, susunan, dan tata kerja Kementerian, tugas, fungsi,

susunan unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan, Staf Ahli

Menteri, Instansi Vertikal di daerah dan UPT.

3. Kompetensi Dasar

Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mampu:

a. menjelaskan kembali mengenai tujuan negara

b. menjelaskan kembali mengenai sistem pemerintahan negara

c. menjelaskan kedudukan Menteri dalam sistem pemerintahan negara

d. menerangkan mengenai pengertian organisasi dan struktur organisasi

Page 11: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 3

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

e. menjelaskan asas-asas pengorganisasian

f. mengenal dan menjelaskan kembali mengenai kedudukan, tugas, fungsi,

dan pola susunan organisasi kementerian berikut rentang kendali masing-

masing unit kementerian

g. memahami ketentuan khusus rentang kendali untuk Kementerian

Keuangan

h. membedakan pengertian instansi vertikal dan unit pelaksana teknis

i. menerangkan pengertian, jenis, dan manfaat jabatan fungsional

j. menjelaskan pengertian dan pedoman umum tata kementerian

k. membedakan antara tugas, fungsi Kementerian Keuangan

l. menerangkan pengertian keuangan negara

m. menerangkan tugas, fungsi, dan susunan organisasi:

Sekretariat Jenderal,

Direktorat Jenderal Anggaran,

Direktorat Jenderal Pajak,

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,

Direktorat Jenderal Perbendaharaan,

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang,

Inspektorat Jenderal,

Badan Kebijakan Fiskal,

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK),

Staf Ahli Menteri Keuangan,

Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek),

Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai(PPAJP),

Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan (Pushaka),

Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (Pusat LPSE), dan

Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai.

n. menjelaskan tugas, fungsi dan susunan organisasi instansi vertikal di

lingkungan:

Ditjen Pajak,

Ditjen Bea dan Cukai,

Ditjen Perbendaharaan, dan

Ditjen Kekayaan Negara

o. menjelaskan tugas, fungsi dan susunan organisasi:

Page 12: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 4

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai,

Balai Pengujian dan Identifikasi Barang, dan

Balai Diklat Keuangan

sebagai Unit-unit Pelaksana Teknis

p. memahami tata kerja Kementerian Keuangan

4. Relevansi Modul

Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai tugas dan tanggung jawab

memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dituntut untuk memiliki

wawasan yang komprehensif atas seluruh tugas, fungsi dan struktur organisasi

dan tata kerja Kementerian Keuangan

Dengan memahami materi modul ini, diharapkan peserta diklat dapat

manfaat:

1. Memperoleh tambahan pemahaman tentang konsep-konsep organisasi

secara umum, budaya organisasi, dan pokok-pokok reformasi birokrasi

dilingkungan Kementerian Keuangan.

2. Dapat memahami lebih jauh tentang visi, misi Kementerian Keuangan, latar

belakang dan pedoman pengusulan organisasi serta tugas pokok, fungsi

dan susunan organisasi Kementerian Keuangan.

Page 13: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 5

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Kegiatan Belajar 1

PENGERTIAN, STRUKTUR ORGANISASI, DAN POKOK-POKOK

ORGANISASI KEMENTERIAN

Indikator:

a. memahami organisasi dan sistem pemerintahan NKRI;

b. memahami kedudukan, tugas, fungsi dan susunan organisasi kementerian;

c. memahami instansi vertikal, unit pelaksana teknis serta jabatan fungsional

di lingkungan kementerian.

1. Uraian dan contoh

A. Organisasi dan Sistem Pemerintahan Negara RI

Negara Republik Indonesia sebagai organisasi mempunyai susunan dan

tujuan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Susunan Negara

Republik Indonesia dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 " ….., maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu UUD negara

Indonesia yang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada …… .“

Sedangkan tujuan negara Republik Indonesia adalah:

- melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia,

- memajukan kesejahteraan umum,

- mencerdaskan kehidupan bangsa dan

- ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian dan keadilan sosial.

Untuk mencapai tujuan negara tersebut, Sistem Pemerintahan Negara

Republik Indonesia yang menurut Penjelasan UUD 1945 merupakan pedoman

dasar dalam penyelenggaraan sistem administrasi negara, menentukan bahwa:

a. Indonesia adalah negara hukum;

b. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD;

c. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD;

Page 14: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 6

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

d. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara;

e. Menteri-menteri negara diangkat dan diberhentikan oleh Presiden;

f. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan;

g. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara

diatur dalam undang-undang.

Dari uraian diatas tadi, dapat diketahui bahwa untuk mencapai tujuan

negara, Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan negara dalam

menjalankan pemerintahannya dibantu Menteri-menteri Negara. Menteri-

menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Yang dimaksudkan

dengan Menteri-menteri Negara ialah Menteri yang memimpin suatu

kementerian pemerintahan maupun Menteri yang tidak memimpin kementerian

pemerintahan.

Dari penjelasan UUD 1945 dapat kita ketahui bahwa meskipun

kedudukan Menteri Negara tergantung pada Presiden, akan tetapi para Menteri

bukan pegawai tinggi biasa karena menteri-menterilah yang terutama

menjalankan kekuasaan pemerintah. Sebagai pimpinankementerian, Menteri

mengetahui seluk-beluk mengenai lingkungan pekerjaannya. Itulah sebabnya

Menteri mempunyai pengaruh besar terhadap Presiden dalam menentukan

politik negara yang berkaitan dengan kementeriannya.

Pembagian aktivitas penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara

dalam kementerian-kementerian pemerintahan tersebut adalah merupakan

perwujudan pola kementerianisasi. Dengan demikian negara beserta

pemerintahannya yang merupakan suatu organisasi, membagi habis aktivitas-

aktivitas penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara dalam

kementerian-kementerian pemerintahan.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai organisasi pemerintah,

terlebih dahulu perlu dijelaskan mengenai pengertian organisasi. Para pakar

memberikan perumusan tentang organisasi antara lain sebagai berikut:

Organisasi adalah entitas sosial yang secara sengaja dikoordinasikan,

dengan batas-batas yang relatif jelas, yang berfungsi dalam waktu yang

relatif berkelanjutan, untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan

bersama (Robbins dan Barnwell, 2002).

Page 15: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 7

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Organisasi adalah hubungan-hubungan yang terpolakan diantara orang-

orang, yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan,

yang diarahkan untuk suatu tujuan tertentu (Wexley dan Yuki, 2003).

Dari perumusan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi

hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan

secara efisien. Sebagai alat, organisasi harus senantiasa menyesuaikan diri

dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu bentuk dan susunan

organisasi seharusnya selalu mengikuti peran atau fungsinya.

Definisi organisasi mensyaratkan perlunya hubungan antar anggota

organisasi, di mana hubungan koordinasi tersebut diformalkan. Formalisasi

tersebut dikenal dengan istilah struktur organisasi (Robbins dan Barnwell,

2002). Struktur organisasi adalah cara bagaimana tugas pekerjaan dibagi,

dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal (Robbins, 2003). Atau

dalam definisi Wexley dan Yuki (2003), struktur organisasi adalah rumusan

peran dan hubungan peran, pengalokasian aktivitas guna memisahkan sub

unit-sub unit, distribusi kekuasaan diantara jabatan-jabatan administratif serta

jaringan kerja komunikasi formal. Jadi sebenarnya, struktur adalah

perencanaan formal guna mencapai pembagian tenaga yang efisien serta

efektifitas koordinasi aktivitas-aktivitas para anggotanya.

Untuk menghadapi tuntutan perkembangan global, profil organisasi

pemerintah masa depan hendaknya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Organisasi flat/datar

Dengan organisasi yang berbentuk flat atau datar berarti struktur

organisasi pemerintah tidak perlu terdiri dari banyak tingkatan atau hirarki.

Organisasi pemeritah cukup memiliki dua atau tiga tingkatan jabatan struktural

dibawah pucuk pimpinan.

b. Organisasi ramping atau tidak banyak pembidangan

Dengan orgainisasi yang berbentuk ramping maka jumlah pembidangan

pada setiap organisasi dapat ditekan seminimum mungkin sesuai dengan

beban tugasnya.

Page 16: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 8

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

c. Organisasi pemerintah banyak diisi jabatan-jabatan fungsional

Sejalan dengan bentuk organisasi yang flat, maka jabatan struktural

hanya ada pada pucuk pimpinan, strata pertama dan strata kedua saja,

selebihnya diisi oleh pejabat-pejabat fungsional.

d. Organisasi berbentuk piramida

Organisasi pemerintah secara nasional akan berbentuk piramida, yaitu

organisasi pemerintah pusat kecil dan organisasi di daerah lebih besar dari

pada pusat.

e. Organisasi di lingkungan pemerintah daerah bervariasi

Sesuai dengan karakteristik daerah, maka organisasi di lingkungan

pemerintah daerah dimungkinkan untuk bervariasi, terutama organisasi yang

tugas pokoknya berkaitan langsung dengan keunggulan komparatif yang

dimiliki masing-masing daerah.

Guna mewujudkan organisasi pemerintahan seperti tersebut di atas, perlu

dilakukan upaya-upaya agar dapat diciptakan postur organisasi pemerintahan

yang lebih proprosional sesuai dengan visi dan misi yang diembannya. Upaya-

upaya tersebut dapat dilakukan antara lain dengan menerapkan dasar

pertimbangan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip

pengorganisasian dalam proses pembentukan organisasi pemerintah.

Agar tugas pokok aparatur pemerintah dapat terlaksana dengan baik,

maka dalam penyusunan kelembagaan perlu didasarkan pada asas-asas

pengorganisasian yang tepat, antara lain adalah (LAN, 1997-a):

a. Asas pembagian tugas

Dalam pengorganisasian Aparatur Pemerintah tugas-tugas pemerintah

perlu dibagi habis kedalam tugas-tugas kementerian, Lembaga Pemerintah non

Kementerian, dan Aparatur Pemerintah lainnya sehingga dapat dijamin selalu

adanya instansi yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas

pemerintah. Sesuai dengan asas ini maka perlu adanya perumusan tugas yang

jelas sehingga dapat dicegah duplikasi, benturan, dan kekaburan.

Page 17: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 9

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

b. Asas fungsionalisasi

Asas fungsionalisasi menentukan bahwa dalam penyelenggaraan tugas

dan fungsi pemerintah harus ada satu instansi yang secara fungsional paling

bertanggungjawab atas suatu bidang substanstif Pemerintahan dan

pembangunan. Asas ini menentukan bahwa dalam penanganan suatu masalah

dan dalam rangka mewujudkan koordinasi yang mantap antar kegiatan aparatur

pemerintahan maka instansi yang secara fungsional bertanggung jawab

berkewajiban memprakarsainya.

c. Asas koordinasi

Asas ini menekankan agar dalam penyusunan organisasi pemerintah

harus memungkinkan setiap instansi pemerintah menyerasikan, memadukan

dan menyeleraskan baik dalam kegiatan, waktu maupun perumusan

kebijaksanaan, perencanaan, pemrograman dan penganggaran, pengendalian

sera pengawasan tugas dan fungsi yang diembannya. Hal ini disebabkan

karena pada dasarnya pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan terutama

tugas-tugas pembangunan harus ditangani secara multi fungsional.

d. Asas Kesinambungan

Asas kesinambungan mengharuskan adanya institusialisasi dalam

pelaksanaan dalam arti bahwa tugas-tugas umum pemerintahan dan

pembangunan harus berjalan secara terus-menerus sesuai dengan

kebijaksanaan dan program yang telah ditetapkan tanpa tergantung pada diri

pejabat/pegawai tertentu.

e. Asas Akordion

Asas akordion menentukan bahwa organisasi dapat berkembang atau

mengecil sesuai dengan tuntutan tugas dan beban kerjanya, namun tidak boleh

menghilangkan fungsi yang harus dilaksanakan.

f. Asas Pendelegasian Wewenang

Asas ini mengharuskan setiap pimpinan untuk melimpahkan sebagian

tugas dan wewenang kepada pejabat bawahannya (menentukan tugas-tugas

apa yang perlu didelegasikan dan tugas-tugas apa yang masih harus dipegang

Page 18: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 10

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

pimpinan). Sebagai konsekwensi dari asas ini, maka setiap unit yang menerima

pelimpahan harus mampu melaksanakan tugas-tugas dan wewenang yang

dilimpahkan.

g. Asas Keluwesan

Asas keluwesan menghendaki agar organisasi selalu mengikuti dan

menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan keadaan sehingga

dapat dihindarkan kekakuan dalam pelaksanaan tugasnya.

h. Asas Rentang Kendali

Asas rentang kendali ini dimaksudkan agar dalam menentukan jumlah

satuan organisasi atau orang yang dibawahi oleh seorang pejabat pimpinan,

diperhitungkan secara rasional mengingat terbatasnya kemampuan seorang

pimpinan/atasan dalam mengadakan pengendalian terhadap bawahannya.

i. Asas Jalur dan Staf

Asas jalur dan staf adalah asas yang menentukan bahwa dalam

penyusunan organisasi pemerintah perlu dibedakan antara satuan-satuan

organisasi yang melaksanakan tugas-tugas pokok instansi dengan satuan-

satuan organisasi yang melaksanakan tugas-tugas pemunjang. Misalnya unit

yang melakukan tugas pokok kementerian adalah Direktorat Jenderal

sedangkan unit yang melaksanakan tugas penunjang adalah Sekretariat

Jenderal.

j. Asas Kejelasan dalam Pembaganan

Asas pembaganan mengharuskan setiap organisasi pemerintah

menggambarkan susunan organisasinya dalam bentu bagan agar setiap pihak

yang berkepentingan dapat segera memahami kedudukan dan hubungan dari

setiap satuan organisasi yang ada.

k. Asas Pengembangan Jabatan Fungsional

Penyusunan organisasi aparatur pemerintah hendaknya tidak hanya

berorientasi pada pengembangan jabatan struktural saja, melainkan juga

kepada jabatan fungsional.

Page 19: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 11

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Setiap asas tersebut tadi diterapkan dalam pengorganisasian aparatur

pemerintah baik ditingkat Pusat maupun ditingkat Daerah. Artinya penerapan

asas yang satu harus memperhatikan asas yang lain karena satu sama lain

saling menunjang.

Selain asas/prinsip tersebut di atas peraturan-peraturan yang melandasi

pembentukan organisasi kementerian harus selalu disempurnakan sesuai

dengan perkembangan/perubahan keadaan. Misalnya, susunan organisasi dan

pembagian tugas kementerian pada awalnya ditetapkan dengan Keputusan

Presiden (Keppres) Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok–Pokok Organisasi

Departemen dan Keppres Nomor 45 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi

Departemen. Kedua Keppres tersebut telah beberapa kali disempurnakan,

terakhir dengan Perpres Nomor 9 Tahun 2005 jo Nomor 94 Tahun 2006 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian

Negara RI, dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 jo Nomor 91 Tahun

2006 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen serta Peraturan

Presiden Nomor 95 Tahun 2006 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Departemen

Keuangan.

B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi

Kementerian

Seperti telah dijelaskan diatas, menurut UUD 1945, Presiden dalam

menyelenggarakan pemerintahan dibantu menteri-menteri. Menteri-menteri itu

diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Setiap menteri membidangi urusan

tertentu dalam pemerintahan. Sebagai tindak lanjut dari pembidangan dalam

urusan-urusan pemerintahan tersebut maka dibentuklah kementerian-

kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, misalnya

Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan,

dan lain-lain.

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas penyelenggaraan

pemerintahan maka Presiden menganggap perlu untuk mengatur mengenai

tugas, susunan organisasi, dan tata kerja dari kementerian-kementerian yang

berada di bawahnya. Peraturan dimaksud ditetapkan dalam Peraturan Presiden

Page 20: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 12

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian

Negara.

1) Kementerian Koordinator

Kementerian Koordinator terdiri dari:

1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;

3. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

a) Kedudukan

Kementerian Koordinator dalam pemerintahan Negara Republik Indonesia

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

b) Tugas

Kementerian Koordinator mempunyai tugas membantu Presiden dalam

menyinkronkan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan

pelaksanaan kebijakan di bidangnya.

c) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut Kementerian Koordinator

menyelenggarakan fungsi:

1. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidangnya;

2. koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidangnya;

3. pengendalian penyelenggaraan urusan kementerian sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b;

4. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya;

5. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; dan

6. pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.

d) Susunan Organisasi

Pola susunan organisasi Kementerian Koordinator, terdiri atas:

Page 21: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 13

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

1. Menteri Koordinator;

2. Sekretariat Kementerian Koordinator;

3. Deputi Kementerian Koordinator;

4. Inspektorat.

2) Kementerian yang menangani Urusan Pemerintahan yang Nomenklatur

Kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945 dan yang

ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD 1945

Kementerian yang dimaksud terdiri dari:

1. Kementerian Dalam Negeri;

2. Kementerian Luar Negeri;

3. Kementerian Pertahanan;

4. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

5. Kementerian Keuangan;

6. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

7. Kementerian Perindustrian;

8. Kementerian Perdagangan;

9. Kementerian Pertanian;

10. Kementerian Kehutanan;

11. Kementerian Perhubungan;

12. Kementerian Kelautan dan Perikanan;

13. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

14. Kementerian Pekerjaan Umum;

15. Kementerian Kesehatan;

16. Kementerian Pendidikan Nasional;

17. Kementerian Sosial;

18. Kementerian Agama;

19. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata; dan

20. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

a) Kedudukan

Kementerian dalam pemerintahan Negara Republik Indonesia berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Page 22: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 14

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

b) Tugas

Kementerian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu

dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam

menyelenggarakan pemerintahan negara.

c) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian sebagaimana dimaksud dalam

angka 1 sampai dengan angka 3, menyelenggarakan fungsi :

1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;

2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya;

3. pengawasan atas pelaksanaan tugas dibidangnya; dan

4. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

Dalam melaksanakan tugas,,Kementerian sebagaimana dimaksud dalam

angka 4 sampai dengan angka 20, menyelenggarakan fungsi :

1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidangnya;

2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya;

3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya;

4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

kementerian di daerah; dan

5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

d) Susunan Organisasi

Susunan organisasi Kementerian sebagaimana dimaksud dalam angka 1

sampai dengan angka 3, terdiri atas :

1. pemimpin, yaitu Menteri;

2. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal;

3. pelaksana, yaitu direktorat jenderal;

4. pengawas, yaitu inspektorat jenderal;

5. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat; dan

6. pelaksana tugas pokok di daerah dan/atau perwakilan luar negeri

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 23: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 15

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Susunan organisasi Kementerian sebagaimana dimaksud dalam angka 4

sampai dengan angka 20, terdiri atas unsur :

1. pemimpin, yaitu Menteri;

2. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal;

3. pelaksana, yaitu direktorat jenderal;

4. pengawas, yaitu inspektorat jenderal; dan

5. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat.

Sebagai kementerian yang melaksanakan urusan pemerintah pusat,

Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,dan

Kementerian Keuangan, selain memiliki unsur-unsur diatas, juga memiliki

unsur pelaksana tugas pokok di daerah.

Adapun tugas dan fungsi masing-masing unsur di atas adalah sebagai

berikut:

Menteri

Menteri mempunyai tugas memimpin Kementerian sesuai dengan bidang

tugas Kementerian.

Wakil Menteri

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara, dalam hal terdapat beban kerja yang membutuhkan

penanganan khusus, Presiden dapat membentuk wakil menteri yang mempunyai

tugas membantu Menteri dalam memimpin pelaksanaan tugas Kementerian.

Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri meliputi:

a. membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan

Kementerian; dan

b. membantu Menteri dalam mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis

lintas unit organisasi eselon I di lingkungan Kementerian.

Sekretariat Jenderal

Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal berada di bawah

Page 24: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 16

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

dan bertanggung jawab kepada Menteri.

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada

seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan

fungsi:

1. koordinasi kegiatan Kementerian;

2. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian;

3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsipdan

dokumentasi Kementerian;

4. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama,

dan hubungan masyarakat;

5. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan

hukum;

6. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan

7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Rentang kendali (span of control) Sekretariat Jenderal terdiri atas paling

banyak 5 (lima) Biro. Masing-masing Biro terdiri atas paling banyak 4 (empat)

Bagian.Masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian.

Direktorat Jenderal

Direktorat Jenderal dipimpin oleh Direktur Jenderal berada di bawah dan

bertanggung jawabkepada Menteri.

Direktorat Jenderal mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

kebijakan dan standardisasi teknis di bidangnya. Dalam melaksanakan tugas,

Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

1. perumusan kebijakan Kementerian di bidangnya;

2. pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidangnya;

3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangnya;

4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan

5. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

Page 25: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 17

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Rentang kendali (span of control) jumlah Direktorat Jenderal ditentukan

sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja. Direktorat Jenderal terdiri atas

Sekretariat Direktorat Jenderal dan paling banyak 5 (lima) Direktorat. Sekretariat

Direktorat Jenderal terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian, dan Bagian

terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian. Direktorat terdiri atas paling

banyak 5 (lima) Subdirektorat dan 1 (satu) Subbagian Tata Usaha.

Subdirektorat terdiri atas 2 (dua) Seksi.

Inspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Menteri.

Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di

lingkungan Kementerian.Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat Jenderal

menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;

2. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui

audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatanpengawasan lainnya;

3. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri;

4. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan

5. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.

Rentang kendali (span of control) Inspektorat Jenderal terdiri atas

Sekretariat Inspektorat Jenderal dan paling banyak 5 (lima) Inspektorat.

Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian,

dan Bagian terdiri atas 2 (dua) Subbagian. Inspektorat terdiri atas 1 (satu)

Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

Badan dan/atau Pusat

Badan dipimpin oleh Kepala Badan berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Menteri. Rentang kendali (span of control) Badan terdiri atas

Sekretariat Badan dan paling banyak 4 (empat) Pusat/Biro. Sekretariat Badan

terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian, dan Bagian terdiri atas paling

Page 26: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 18

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

banyak 3 (tiga) Subbagian. Pusat/Biro terdiri atas kelompok jabatan fungsional

dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Bidang/Bagian, dan masing-

masing Bidang/Bagian terdiri atas2 (dua) Subbidang/Subbagian. Pusat yang

tempat kedudukannya tidak satu lokasi dengan tempat kedudukan Sekretariat

Badan terdiri atas 1 (satu) Subbagian Tata Usaha atau Bagian Tata Usaha yang

terdiri atas 2 (dua) Subbagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau

dapat terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Bidang yang masing-masing Bidang

terdiri atas 2 (dua) Subbidang.

Sedangkan Pusat yang dipimpin oleh Kepala Pusat berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Rentang

kendali (span of control) Pusat terdiri atas Bagian Tata Usaha dan Kelompok

Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 3 (tiga)

Bidang.Bagian Tata Usaha terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian. Bidang

terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbidang.

Staf Ahli

Menteri dibantu oleh Staf Ahli, yang merupakan satu kesatuan dalam

susunan organisasi Kementerian. Menteri dibantu oleh paling banyak 5 (lima)

Staf Ahli. Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan

secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.Staf Ahli

mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri mengenai masalah

tertentu sesuai bidang keahliannya.

3) Kementerian yang Menangani Urusan Pemerintahan Dalam Rangka

Penajaman, Koordinasi, dan Sinkronisasi Program Pemerintah

Kementerian yang dimaksud terdiri dari:

1. Kementerian Sekretariat Negara;

2. Kementerian Riset dan Teknologi;

3. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

4. Kementerian Lingkungan Hidup;

5. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

6. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi;

Page 27: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 19

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

7. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal;

8. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional;

9. Kementerian Badan Usaha Milik Negara;

10. Kementerian Perumahan Rakyat; dan

11. Kementerian Pemuda dan Olah Raga.

Ketentuan mengenai Kementerian Sekretariat Negara diatur tersendiri

dengan Peraturan Presiden.

a) Kedudukan

Berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

b) Tugas

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan

untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

negara.

c) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian yang dimaksud

menyelenggarakan fungsi :

1. perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya;

2. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya;

3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya; dan

4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

d) Susunan Organisasi

Susunan organisasi Kementerian yang dimaksud terdiri atas unsur :

1. pemimpin, yaitu Menteri;

2. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat kementerian;

3. pelaksana, yaitu deputi kementerian; dan

4. pengawas, yaitu inspektorat kementerian.

Page 28: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 20

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

C. Pengangkatan

Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, Kepala Badan

dan Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri yang

bersangkutan. Kepala Biro, Direktur, Inspektur, Kepala Pusat diangkat dan

diberhentikan oleh Menteri. Sedangkan pejabat eselon III ke bawah dapat

diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang diberi pelimpahan wewenang

oleh Menteri.

D. Ketentuan Khusus Kementerian Tertentu

Khusus bagi kementerian-kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi,

moneter dan fiskal nasional, serta agama susunan dan jumlah unit

organisasinya diatur secara tersendiri dalam Peraturan Presiden Nomor 47

Tahun 2009.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, susunan dan

jumlah unit organisasi Kementerian Keuangan ditetapkan sebagai berikut:

a. Sekretariat Jenderal, terdiri atas paling banyak 8 (delapan) Biro,

masing-masing Biro terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian,

dan masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat)

Subbagian.

b. Inspektorat Jenderal, terdiri dari Sekretariat Itjen dan Inspektorat-

inspektorat:

Sekretariat Itjen, terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian, dan

masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbagian.

Inspektorat, paling banyak 8 (delapan),dan masing-masing

Inspektorat terdiri atas Subbagian Tata Usaha dan Kelompok

Jabatan Fungsional Auditor.

c. Direktorat Jenderal, terdiri dari Sekretariat Ditjen dan Direktorat-direktorat:

Sekretariat Ditjen, terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian, dan

masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbagian.

Direktorat, paling banyak 8 (delapan), masing-masing Direktorat terdiri

atas paling banyak 6 (enam) Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha,

dan masing-masing Subdirektorat terdiri atas paling banyak 4 (empat)

Seksi.

Page 29: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 21

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Khusus Direktorat Jenderal Pajak terdiri atas paling banyak 12 (dua

belas) Direktorat.

d. Badan, terdiri dari Sekretariat Badan dan Pusat-pusat atau Biro-biro

(khusus Bapepam):

Sekretariat Badan terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian,

dan masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak

4 (empat) Subbagian.

Pusat paling banyak 7 (tujuh), masing-masing Pusat terdiri atas

kelompok jabatan fungsional dan/atau dapat terdiri atas

paling banyak 5 (lima) Bidang, dan masing-masing Bidang

terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbidang.

Khusus Bapepam-LK, paling banyak 12 (dua belas) Biro, masing-

masing Biro terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian dan masing-

masing Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbagian.

e. Pusat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

terdiri atas Bagian Tata Usaha yang terdiri atas paling banyak 3 (tiga)

Subbagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas

paling banyak 4 (empat) Bidang, masing-masing Bidang terdiri atas

paling banyak 4 (empat) Subbidang.

E. Instansi Vertikal

Kewenangan Pemerintah Pusat dalam kedudukannya sebagai perumus

dan pelaksana kebijakan, dilakukan oleh kementerian-kementerian. Bagi

kementerian yang kewenangannya tidak diserahkan kepada daerah sesuai

peraturan perundangan yang berlaku seperti telah dijelaskan diatas dapat

dibentuk Instansi Vertikal yang merupakan perangkat kementerian yang berada

di daerah. Pembentukan, susunan organisasi, formasi dan tata laksana instansi

vertikal di lingkungan kementerian ditetapkan dengan Peraturan Presiden.

F. Unit Pelaksana Teknis

Selain Unit-unit organisasi yang telah disebutkan diatas tadi, Kementerian

secara selektif dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksana

tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang. Pedoman Organisasi

Page 30: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 22

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Unit Pelaksana Teknis ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di

bidang pendayagunaan aparatur Negara.

G. Jabatan Fungsional

Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur

organisasi seperti Sekretaris Jenderal, Direktur, Kepala Seksi dan sebagainya.

Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya sangat

diperlukan oleh suatu organisasi agar dapat menjalankan tugas-tugas pokoknya

dengan lancar dan mandiri.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, jabatan fungsional

adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang

danhak seseorang pegawai negeri sipil dalam satu satuan organisasi yang

dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan

tertentu serta bersifat mandiri.

Jabatan fungsional terdiri dari:

a. Jabatan fungsional keahlian, yaitu kedudukan yang menunjukan tugas

yang dilandasi oleh pengetahuan, metodologi dan teknis analisis yang

didasarkan atas disiplin ilmu atau berdasarkan sertifikat yang setara

dengan keahlian;

b. Jabatan fungsional keterampilan, yaitu kedudukan yang menunjukan tugas

yang mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu serta dilandasi

c. kewenangan penanganan berdasarkan sertifikat yang ditentukan.

Manfaat jabatan fungsional adalah:

a. Penyusunan jabatan fungsional dimaksudkan untuk menciptakan jabatan-

jabatan profesional dan mengurangi pendekatan yang beorientasi pada

jabatan struktural;

b. Pengembangan jabatan fungsional bertujuan membina dan meningkatkan

mutu, dedikasi dan keterampilan/keahlian pegawai kearah yang lebih

profesional, sehingga mampu menjalankan tugas secara efektif dan

efesien.

c. Melalui jabatan fungsional pembinaan pegawai berdasarkan sistem karier

dan sistem prestasi kerja lebih dapat diwujudkan, karena didalam menilai

kenaikan pangkat seorang pegawai disamping pengabdian dan kesetiaan

Page 31: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 23

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

kepada UUD 1945, Pemerintah dan Negara, diperhatikan pula kecakapan

dan prestasi kerjanya yang dengan mudah dapat dinilai secara objektif.

d. Jabatan fungsional pada hakekatnya merupakan wadah pengembangan

karier bagi pegawai-pegawai yangmemiliki keahlian teknis. Dengan jabatan

fungsional pengembangan spesialisasi/keahlian pegawai dapat

ditingkatkan karena karier pegawai tidak akan terbentur pada jenjang

jabatan struktural yang jumlahnya terbatas, namun akan terus meningkat

sesuai dengan tingkat keterampilan dan keahlian masing-masing.

Pembentukan jabatan-jabatan fungsional di lingkungan Kementerian

adalah sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah di bidang organisasi yang

menjalankan prinsip “Hemat Struktural Kaya Fungsional”.

H. Tata Kerja Kementerian

Dalam rangka penyelenggaran tugas-tugas pemerintahan, tujuan atau

sasaran yang harus dicapai oleh pemerintah selalu memerlukan kegiatan-

kegiatan yang menyangkut tugas atau fungsi lebih dari satu kementerian.

Dengan perkataan lain setiap tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh

pemerintah, perlu diperlukan dengan pendekatan multifungsional. Artinya

bahwa setiap permasalahan harus dipandang dari fungsi berbagai kementerian

yang terlibat di dalamnya. Ini berarti bahwa setiap pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan dan pembangunan wajib mengikutsertakan berbagai kementerian

yang terlibat didalamnya.

Tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin

atas sesuatu tugas dengan mempertimbangkan segi-segi tujuan, peralatan,

fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan biaya yang tersedia (LAN, 1997-b).

Secara umum, pengaturan di bidang tata kerja, prosedur kerja, adalah sebagai

berikut:

a. Setiap pimpinan instansi pemerintah wajib menerapkan prinsip koordinasi,

integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan instansi masing-masing

maupun instansi lain.

b. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan

mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan membimbing serta

memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Page 32: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 24

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

c. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti petunjuk-petunjuk dan

bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dengan menyampaikan

laporan berkala tepat pada waktunya.

d. Setiap pimpinan organisasi wajib mengolah dan memanfaatkan laporan-

laporan lebih lanjut untuk bahan pengambilan keputusan penyusunan

laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

e. Dalam menyampaikan suatu laporan, setiap satuan organisasi wajib

memberikan tembusan kepada satuan organisasi lainnya yang secara

fungsional mempunyai hubungan kerja.

Sehubungan dengan itu dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan maupun dalam rangka menggerakkan pelaksanaan tugas-tugas

pembangunan, kegiatan berbagai kementerian perlu dipadukan, diserasikan

dan diselaraskan. Hal ini penting untuk mencegah timbulnya tumpang tindih,

kekakuan dan kesimpangsiuran atau adanya tugas-tugas yang tidak tertangani.

Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya,

Menteri yang memimpin kementerian harus berkoordinasi dan saling

berkonsultasi sesama Menteri Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non

Kementerian, dan Pimpinan Lembaga terkait.

Demikian pula pimpinan satuan organisasi dalam melakukan tugasnya

wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) serta

bekerja sama baik intern maupun ekstern kementerian dan wajib melaksanakan

pengawasan melekat.

Dengan demikian koordinasi dalam pemerintahan dapat diartikan sebagai

fungsi untuk memadukan (mengintegrasikan) serta menyerasikan dan

menyelaraskan (menyinkronkan) berbagai kepentingan dan kegiatan yang yang

saling berkaitan beserta segenap gerak, langkah dan waktunya dalam rangka

pencapaikan tujuan dan sasaran bersama yang akan dicapai.

Koordinasi harus diterapkan mulai dari proses perumusan kebijaksanaan,

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasannya. Koordinasi

dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pengembangan dapat

dibedakan dalam:

a. Koordinasi hirarkis (vertikal) merupakan koordinasi yang dilakukan oleh

seseorang pejabat pimpinan dalam suatu instansi pemerintah terhadap

pejabat (pegawai) atau instansi bawahannya. Misalnya Kepala Biro

Page 33: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 25

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

terhadap Kepala Bagian dalam lingkungannya, atau Kantor Wilayah

terhadap kantor operasional di bawahnya.

b. Koordinasi fungsional adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang

pejabat pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya

yang bidang tugasnya saling berkaitan berdasarkan asas fungsionalisasi.

Koordinasi fungsional dibedakan atas:

(1) Koordinasi fungsional horizontal adalah koordinasi yang dilakukan oleh

seorang pejabat pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau

instansi lain yang setingkat baik dalam suatu instansi maupun dengan

instansi lain.

Misalnya: Sekretaris Jenderal mengkoordinasi para Direktur Jenderal,

Inspektur Jenderal dan Kepala Badan dalam lingkungan

kementeriannya dalam bidang kesekretariatan.

Contoh lain, Kementerian Keuangan mengkoordinasikan kegiatan

Kementerian/Instansi lain yang mempunyai kaitan tugas dengan

pelaksana kegiatan di bidang keuangan atau pelaksanaan APBN.

(2) Koordinasi fungsional diagonal adalah koordinasi yang dilakukan oleh

seorang pejabat Pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau

instansi lain yang lebih rendah tingkatannya tetapi bukan bawahannya.

Misalnya: Biro Keuangan pada Sekretariat Jenderal mengkoordinasikan

kegiatan-kegiatan Bagian Keuangan dari Sekretariat Direktorat Jenderal

dalam lingkungan kementerian yang bersangkutan, Badan

Kepegawaian Negara mengkoordinasikan Biro-Biro Kepegawaian pada

Kementerian atau Instansi pemerintah lainnya.

(3) Koordinasi fungsional teritorial (authority type) adalah koordinasi yang

dilakukan oleh seorang pejabat pimpinan atau suatu instansi terhadap

pejabat atau instansi lainnnya yang berada dalam suatu wilayah

(teritorial) tertentu dimana semua urusan yang ada dalam wilayah

(teritorial) tersebut menjadi wewenang atau tanggungjawabnya selaku

penguasa atau penanggung jawab tunggal.

Misalnya: koordinasi yang dilakukan oleh Administrasi Pelabuhan

terhadap Kantor Pelayanan Bea Cukai.

Page 34: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 26

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

2. Latihan KB 1

Kerjakanlah latihan di bawah ini. Kemudian sesuaikan jawaban Anda

dengan materi yang terdapat dalam Kegiatan Belajar 1 ini.

1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi? Jelaskan!

2. Sebagai sesuatu organisasi, Negara Republik Indonesia mempunyai

tujuan. Sebutkann tujuan tersebut!

3. Untuk mencapai tujuan negara tersebut, Sistem Pemerintahan Negara

Republik Indonesia telah menetapkan beberapa ketentuan sebagai

pedoman. Sebutkan!

4. Dalam proses pembentukan organisasi kementerian dikenal beberapa

asas/prinsip organisasi. Sebutkan dan jelaskan!

5. Jelaskan ciri-ciri organisasi pemerintah yang diharapkan dapat memenuhi

tuntutan perkembangan masa depan!

6. Uraikan kedudukan Kementerian dalam pemerintahan negara berdasarkan

Perpres Nomor 47 Tahun 2009!

7. Apakah tugas Kementerian menurut Keppres Nomor 47 Tahun 2009?

8. Sebutkan pola susunan organisasi Kementerian!

9. Jelaskan kedudukan Instansi Vertikal Kementerian dalam kerangka

hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah!

10. Gambarkan bagan organisasi Direktorar Jenderal dan uraikan rentang

kendalinya!

11. Gambarkan bagan organisasi Sekretariat Jenderal dan uraikan rentang

kendalinya!

12. Sebutkan susunan organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan!

13. Dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan perlu

diterapkan prinsip koordinasi. Jelaskan!

14. Dalam suatu organisasi, dikenal adanya jabatan struktural dan jabatan

fungsional. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai jabatan

fungsional!

15. Apa yang saudara ketahui mengenai persamaan dan perbedaan antara

Direktorat Jenderal dan Badan dalam lingkungan kementerian?

Page 35: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 27

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

3. Rangkuman

Setiap organisasi mempunyai tujuan tertentu yang ditentukan.

Organisasi hanyalah merupakan alat untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan secara efisien. Negara beserta pemerintahannya merupakan bentuk

organisasi paling besar dan kompleks serta mempunyai ciri universal dalam

rangka usaha manusia memenuhi kebutuhannya. Sebagai organisasi, Negara

Indonesia mempunyai tujuan, seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,

alinea keempat. Untuk mencapai tujuan negara tersebut, dalam Sistem

Pemerintahan Negara Republik Indonesia, Presiden memegang kekuasaan

pemerintahan menurut UUD. Dalam penyelenggaraan kekuasaan

pemerintahan tersebut Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara yang

diangkat dan diberhentikan Presiden. Menteri-menteri tersebut memimpin

kementerian pemerintahan. Organisasi pemerintah akan menghadapi berbagai

tantangan dalam menyongsong era globalisasi. Kemajuan disegala bidang

akan menjadikan masyarakat semakin menuntut peningkatan kualitas

pelayanan. Oleh sebab itu organisasi pemerintah perlu ditata secara

menyeluruh agar tercipta postur organisasi yang lebih proporsional sesuai visi

dan misi yang diembannya. Sesuai dengan tuntutan perkembangan global,

bahwa profil organisasi pemerintah kedepan hendaknya mempunyai ciri-ciri

organisasi yang flat, ramping, berbentuk piramida serta organisasi yang banyak

diisi oleh jabatan-jabatan fungsional. Dalam hal ini penyempurnaan organisasi

pemerintah harus tetap berpedoman pada prinsip serta asas-asas

pengorganisasian antara lain : asas pembagian tugas, asas fungsionalisasi,

asas koordinasi, asas kesinambungan, asas akordian, asas pendelegasian

wewenang serta asas rentang kendali.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan

Fungsi Eselon I Kementerian Negara diatur bahwa kementerian merupakan

unsur pelaksana pemerintah, Kementerian dipimpin oleh Menteri yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Setiap Kementerian

mempunyai tugas membantu Presiden dalam melaksanakan sebagian tugas

pemerintahan di bidang masing-masing. Pola susunan organisasi kementerian

terdiri dari Menteri, Sekretariat Jendral, Direktorat Jenderal, Inspektorat

Jenderal, Badan dan/atau Pusat dan Staf Ahli.

Page 36: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 28

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Sedangkan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kementerian di

daerah khusus bagi Kementerian-kementerian yang kewenangannya tidak

diserahkan kedaerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,

dilaksanakan oleh instansi vertikal.

Selain itu dalam rangka mencapai tujuan nasional, dimana tugas

pemerintahan dan pembangunan sebagian besar merupakan tugas-tugas

teknis (fungsional) pengembangan jabatan-jabatan fungsional dalam suatu unit

organisasi sangat diperlukan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, semua unsur dalam Kementerian

harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) serta

bekerja sama, baik kedalam maupun keluar Kementerian, dan setiap pimpinan

satuan organisasi wajib melaksanakan pengawasan melekat.

4. Tes Formatif

1. Asas yang menekankan perlunya setiap instansi pemerintah memadukan,

menyerasikan dan menyelaraskan kegiatan, waktu maupun perumusan

kebijaksanaan, perencanaan, penganggaran, pengendalian serta

pengawasan tugas dan fungsi yang diembannya, adalah asas:

a. Fungsionalisasi

b. Pembagian tugas

c. Koordinasi

d. Kesinambungan.

2. Sesuai asas pembagian tugas, tugas-tugas pemerintah perlu dibagi habis

ke dalam tugas-tugas kementerian, lembaga non kementerian dan aparatur

pemerintah lainya sehingga:

a. Dapat dijamin selalu adanya instansi yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan tugas pemerintah;

b. Dapat dijamin selalu adanya koordinasi sesuai asas fungsionalisasi;

c. Dapat dijamin alokasi dana sesuai tugasnya;

d. Menjadi jelas mana tugas pemerintah dan yang mana tugas lembaga

non pemerintah.

Page 37: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 29

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

3. Asas jalur dan staf adalah :

a. Mengharuskan setiap pimpinan melimpahkan sebagian tugas

wewenang kepada pejabat bawahannya;

b. Menekankan perlunya setiap instansi pemerintah menyerasikan,

memadukan, dan menyelaraskan kegiatan, waktu perumusan

kebijaksanaan;

c. Yang menentukan bahwa dalam penyusunan organisasi perlu

dibedakan antara satuan organisasi yang melaksanakan tugas-tugas

bantuan dan tugas pokok;

d. Mengharuskan setiap organisasi pemerintah menggambarkan susunan

organisasinya agar setiap pihak yang berkepentingan dapat segera

memahami kedudukan dan hubungan setiap satuan organisasi yang

ada.

4. Asas yang menghendaki agar organisasi selalu mengikuti dan

menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan keadaan

sehingga dapat dihindarkan kekakuan dalam pelaksanaan fungsinya,

disebut:

a. Asas akordion

b. Asas koordinasi

c. Asas rentang kendali

d. Asas keluwesan

5. Prinsip yang menjamin bahwa tugas pokok dan fungsi suatu instansi

adalah sedemikian rupa dan jelasnya, sehingga kemungkinan terjadinya

duplikasi dapat ditiadakan/dikurangi, adalah:

a. Asas linin dan staf

b. Asas kesederhanaan

c. Asas fungsionalisasi

d. Asas pembagian tugas

6. Dalam rangka penyempurnaan organisasi, ada 10 asas pengorganisasian

aparatur pemerintahan. Tiga diantaranya adalah:

a. Asas pembagian tugas, asas fungsionalisasi, dan asas koordinasi

Page 38: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 30

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

b. Asas kemampuan, asas akordion, dan asas manfaat

c. Asas pembagian tugas, asas manfaat, dan asas hierarkhis

d. Asas fungsionalisasi, asas keluwesan, asas hierarhis

7. Asas yang menentukan bahwa organisasi dapat berkembang atau

mengecil sesuai dengan tuntutan tugas dan beban kerjanya, namun tidak

boleh menghilangkan fungsi yang harus dilaksanakan adalah:

a. Asas kesinambungan

b. Asas koordinasi

c. Asas rentang kendali

d. Asas akordion

8. Kementerian sebagai bagian pemerintah negara berkedudukan:

a. Sebagai perumus dan pelaksana Pemerintah Pusat

b. Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas umum

pemerintah dan pembangunan

c. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas

kementerian

d. Di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden

9. Jabatan Sekretaris Jenderal setingkat dengan jabatan:

a. Direktur

b. Kepala Badan

c. Kepala Biro

d. Kepala Pusat

10. Rentang kendali Inspektorat Jenderal terdiri dari sebanyak-banyaknya:

a. 5 Inspektorat dan Sekretaris Inspektorat Jenderal

b. Jumlah Inspektorat berdasarkan kebutuhan

c. 7 Inspektorat dan Sekretaris Inspektorat Jenderal

d. 3 Inspektorat dan Sekretaris Inspektorat Jenderal

11. Badan di lingkungan Kementerian adalah unsur:

a. Pembantu Pimpinan Kementerian

Page 39: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 31

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

b. Pengawasan tugas Kementerian

c. Pendukung tugas Kementerian

d. Pelaksana tugas Kementerian

12. Di lingkungan Kementerian yang kewenangannya tidak diserahkan kepada

daerah, perangkatnya di daerah adalah:

a. Instansi Vertikal

b. Dinas Daerah

c. Kepala Daerah

d. Kepala Wilayah

13. Koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat/instansi terhadap

pejabat/instansi lain yang dalam tugasnya saling berkaitan berdasarkan

asas fungsionalisasi, disebut koordinasi:

a. Vertikal

b. Fungsional

c. Fungsional horizontal

d. Fungsional diagonal

14. Manfaat/tujuan pengembangan jabatan fungsional dalam suatu organisasi

adalah, kecuali:

a. Memperlancar pelaksanaan tugas

b. Mengurangi kecenderungan bertambahnya jabatan struktural

c. Memperjelas pembinaan pegawai berdasarkan sistem karier dan

prestasi kerja

d. Meningkatkan mutu, dedikasi, ketrampilan pegawaike arah yang lebih

profesional

15. Unit organisasi di lingkungan Kementerian yang melaksanakan tugas-tugas

teknis penunjang disebut:

a. Instansi Vertikal

b. Pusat

c. Unit Pelaksana Teknis

d. Staf Ahli

Page 40: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 32

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

5. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut

Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban. Kemudian gunakan

rumus berikut unruk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi

kegiatan belajar ini.

Nilai =

Nilai 91 – 100 : Baik sekali

Nilai 81 – 90 : Baik

Nilai 71 – 80 : Cukup

Nilai 61 – 70 : Kurang

Nilai 0 – 60 : Sangat Kurang

Bila nilai Anda mencapai 81 atau lebih, berarti Anda telah memahami kegiatan

belajar pada modul ini. Bila nilai Anda kurang dari 81, berarti Anda harus

mempelajari kembali setiap kegiatan belajar pada modul ini.

Page 41: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 33

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Kegiatan Belajar 2

TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN

KEUANGAN TINGKAT PUSAT

Indikator:

a. memahami tugas, fungsi, dan susunan organisasi Sekretariat Jenderal,

Direktorat Jenderal, dan Inspektorat Jenderal;

b. memahami tugas, fungsi, dan susunan organisasi Badan dan Pusat di

Kementerian Keuangan serta Staf Ahli Menteri Keuangan.

1. Uraian dan Contoh

Kementerian adalah bagian dari pemerintahan negara Republik

Indonesia. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan

Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, Kementerian

Keuangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah dipimpin oleh seorang

Menteri Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Presiden. Selanjutnya, Kementerian Keuangan mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan di bidang keuangan dan kekayaan negara dalam

pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugas pemerintah tersebut Kementerian

Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang keuangan

dan kekayaan negara;

b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Keuangan;

c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Keuangan;

d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Kementerian Keuangan di daerah;

Page 42: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 34

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan

f. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

Seperti telah dijelaskan di atas, tugas Kementerian Keuangan adalah

membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan

dibidang keuangan dan kekayaan negara. Timbul pertanyaan, apakah yang

diartikan dengan bidang keuangan tersebut. Sebagian ilustrasi berikut ini

dikemukakan pendapat beberapa pakar antara lain:

a. Menurut Musgrave dalam bukunya A Theory of Public Finance, Ilmu

Keuangan Negara adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah

kompleks yang berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran-

pengeluaran pemerintah.

b. Menurut M Suparmoko (2000), "Ilmu Keuangan Negara adalah bagian dari

Ilmu Ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan–kegiatan pemerintah

dalam bidang ekonomi terutama mengenai penerimaan dan

pengeluarannya beserta pengaruh-pengaruhnya di dalam perekonomian

tersebut." Yang dimaksud “pengaruh-pengaruh” tersebut yaitu pengaruh

APBN terhadap pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, distribusi

penghasilan yang lebih merata, peningkatan efisiensi, dan penciptaan

kesempatan kerja.

c. Di dalam UUD 1945 Bab VIII pasal 23 – 23 D tentang Hal Keuangan

berbunyi sebagai berikut:

(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari

pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-

undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(2) RAPBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan

memperhatikan pertimbangan DPR.

(3) Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan Presiden,

Pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu.

(4) Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara

diatur dengan undang-undang.

(5) Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang

(6) Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang

Page 43: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 35

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

(7) Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan,

kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan

undang-undang.

d. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

pasal 1:

Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat

dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa

barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan

hak dan kewajiban tersebut.

Apabila diperhatikan dalam pengertian-pengertian keuangan negara

tersebut di atas terkandung inti pengertian yang sama yaitu keuangan negara

pada dasarnya berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran negara.

Penerimaan dan pengeluaran negara ini dituangkan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dimulai dari tahap

persiapan/perencanaan, tahap penyampaian RAPBN kepada Dewan

Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan pengesahan, tahap pelaksanaan

anggaran oleh pemerintah, tahap pengawasan anggaran, tahap pengajuan

perhitungan pelaksanaan anggaran kepada Badan Pemeriksa Keuangan.

Dalam pelaksanaan anggaran tersebut Menteri Keuangan sebagai pimpinan

tertinggi Kementerian Keuangan juga bertindak sebagai Bendahara Umum

Negara.

Dalam menghimpun dana, Kementerian Keuangan melaksanakan

kegiatan yang berkaitan dengan usaha menghimpun penerimaan negara yang

berasal dari penerimaan minyak dan gas alam, pajak penghasilan, pajak

pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, bea masuk, cukai, pungutan

ekspor, pajak-pajak lainnya dan penerimaan bukan pajak. Selain itu juga

melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan dana bantuan luar negeri serta

pengurusan piutang negara macet dan lelang.

Sedangkan dalam mengalokasikan dana, Kementerian Keuangan

melakukan pula perencanaan kegiatan yang berhubungan dengan

pengalokasian bagi pengeluaran-pengeluaran untuk pembiayaan

penyelenggaraan seluruh tugas umum pemerintahan dan pembangunan seperti

Page 44: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 36

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang dan

lain-lain

Di samping kegiatan tersebut, Kementerian Keuangan juga

melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengarahan dan pengerahan

dana melalui kebijaksanaan di bidang lembaga keuangan bukan bank,

perasuransian dan pasar modal.

Di dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut termasuk pula kegiatan yang

berhubungan dengan penyusunan perimbangan keuangan Pusat dan Daerah.

Selain itu setiap tahun Kementerian Keuangan mewakili Pemerintah

melakukan penyusunan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan

Belanja Negara (RAPBN) serta pelaksanaan APBN.

Selanjutnya memberikan jawaban pemerintah atas pemandangan umum

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang Nota Keuangan dan RAPBN, serta

melaksanakan rapat kerja dengan DPR dalam rangka perubahan APBN dan

pembicaraan pendahuluan mengenai APBN serta menyusun laporan

pertanggungjawaban dalam bentuk Laporan Keuangan.

Pengertian keuangan yang dilihat dari geraknya inilah yang dijabarkan

dalam susunan organisasi Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan

bersifat holding company karena direktorat jenderal-direktorat jenderalnya

mempunyai tugas dengan ruang lingkup dan sifat yang berbeda-beda.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, Kementerian

Keuangan terdiri dari:

a. Wakil Menteri Keuangan;

b. Sekretariat Jenderal;

c. Direktorat Jenderal Anggaran;

d. Direktorat Jenderal Pajak;

e. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

f. Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

g. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

h. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan;

i. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;

j. Inspektorat Jenderal;

k. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan;

Page 45: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 37

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

l. Badan Kebijakan Fiskal;

m. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;

n. Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara;

o. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara;

p. Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional;

q. Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal;

r. Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi;

s. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan;

t. Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai;

u. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan;

v. Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik; dan

w. Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai.

Pada kegiatan belajar 2 ini, akan diuraikan satu persatu Tugas, Fungsi,

dan Susunan Organisasi Unit-unit organisasi tersebut berdasarkan ketentuan

yang ada pada Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

A. Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Wakil Menteri, Sekretariat

Jenderal, Direktorat Jenderal, dan Inspektorat Jenderal

1. Wakil Menteri

Wakil Menteri Keuangan mempunyai tugas membantu Menteri Keuangan

dalam memimpin pelaksanaan tugas Kementerian Keuangan.

2. Sekretariat Jenderal

Tugas Sekretariat Jenderal adalah melaksanakan koordinasi pelaksanaan

tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh

unit organisasi di lingkunganKementerian Keuangan.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan

fungsi:

Page 46: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 38

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

a. koordinasi kegiatan Kementerian Keuangan;

b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian

Keuangan;

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip,

dan dokumentasi Kementerian Keuangan;

d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja

sama, dan hubungan masyarakat;

e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan

bantuan hukum;

f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.

Adapun susunan organisasi Sekretariat Jenderal terdiri dari :

a. Biro Perencanaan dan Keuangan;

b. Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan;

c. Biro Hukum;

d. Biro Bantuan Hukum;

e. Biro Sumber Daya Manusia

f. Biro Komunikasi dan Layanan Informasi;

g. Biro Perlengkapan;

h. Biro Umum.

Selain berdasar PMK Nomor 184/PMK.01/2010 terdapat pula unit-unit

yang bertanggung jawab kepada menteri keuangan melalui Sekretariat

Jenderal unit tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sekretariat Pengadilan Pajak, berdasarkan Undang-undang Nomor 14

Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan diberi

tugas untuk membina organisasi, administrasi dan keuangan bagi

Pengadilan Pajak yang dilaksanakan oleh Sekretariat Pengadilan Pajak.

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.

01/2009, di lingkungan Sekretariat Jenderal telah ditunjuk Tenaga Pengkaji

yang dalam pelaksaan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan. Tenaga

Page 47: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 39

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Pengkaji ini secara administratif berada dalam lingkungan Biro

Perencanaan dan Keuangan dan bertugas menelaah dan mengkaji hal-hal

yang menyangkut sumber daya aparatur, perencanaan strategik, dan

pengelolaan kekayaan Negara Kementerian Keuangan dan menyusun

rekomendasi tentang strategi pengembangan dan penanganannya. Tenaga

Pengkaji adalah jabatan setingkat eselon IIb.

b. Pusat Investasi Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2008

c. Komite Pengawas Perpajakan adalah unit non struktural yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.9/2008. Dalam

operasionalnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

133/PMK.01/2010 dibantu oleh Sekretariat Komite Pengawas perpajakan

3. Direktorat Jenderal Anggaran

Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010

mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang penganggaran.

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Jenderal Anggaran

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang penganggaran;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

penganggaran;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penganggaran; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Anggaran.

Direktorat Jenderal Anggaran terdiri dari :

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

c. Direktorat Anggaran I;

d. Direktorat Anggaran II;

e. Direktorat Anggaran III;

f. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;

Page 48: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 40

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

g. Direktorat Sistem Penganggaran;

h. Direktorat Harmonisasi Peraturan Penganggaran.

4. Direktorat Jenderal Pajak

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang

perpajakan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut DJP menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang perpajakan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perpajakan;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pajak.

Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari :

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Peraturan Perpajakan I;

c. Direktorat Peraturan Perpajakan II;

d. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan;

e. Direktorat Intelijen dan Penyidikan

f. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian

g. Direktorat Keberatan dan Banding

h. Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan.

i. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat;

j. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan

k. Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur;

l. Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi

m. Direktorat Transformasi Proses Bisnis.

5. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas merumuskan

Page 49: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 41

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kepabeanan

dan cukai.

Dalam melaksanakan tugas tersebut DJBC menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kepabeanan

dan cukai;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai;

dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Teknis Kepabeanan;

c. Direktorat Fasilitas Kepabeanan;

d. Direktorat Cukai;

e. Direktorat Penindakan dan Penyidikan;

f. Direktorat Audit;

g. Direktorat Kepabeanan Internasional;

h. Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai;

i. Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai.

6. Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan

negara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Ditjen Perbendaharaan

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang perbendaharaan negara;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

perbendaharaan negara;

Page 50: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 42

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbendaharaan

negara; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan terdiri dari:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Pelaksanaan Anggaran;

c. Direktorat Pengelolaan Kas Negara;

d. Direktorat Sistem Manajemen Investasi;

e. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

f. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;

g. Direktorat Sistem Perbendaharaan;

h. Direktorat Transformasi Perbendaharaan.

7. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara,

piutang negara, dan lelang.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara,dan

lelang;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan

lelang;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kekayaan

negara, piutang negara, dan lelang;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekayaan negara,

piutang negara, dan lelang; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara terdiri dari:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Barang Milik Negara;

Page 51: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 43

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

c. Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan;

d. Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain;

e. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi;

f. Direktorat Penilaian;

g. Direktorat Lelang; dan

h. Direktorat Hukum dan Hubungan Masyarakat.

8. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perimbangan

keuangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Perimbangan

Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang perimbangan keuangan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perimbangan keuangan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perimbangan

keuangan;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perimbangan

keuangan; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan terdiri atas:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Dana Perimbangan;

c. Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

d. Direktorat Pembiayaan dan Kapasitas Daerah; dan

e. Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah.

9. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan utang.

Page 52: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 44

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Pengelolaan

Utang menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan utang;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan utang;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan

utang;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan utang; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang terdiri dari:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Pinjaman dan Hibah;

c. Direktorat Surat Utang Negara;

d. Direktorat Pembiayaan Syariah;

e. Direktorat Strategi dan Portofolio Utang;

f. Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen.

10. Inspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Keuangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Jenderal

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan

Kementerian Keuangan;

b. pelaksanaan dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan

kegiatan pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri

Keuangan;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian

Keuangan; dan

e. pengawasan intern di lingkungan Kementerian Keuangan terhadap kinerja

f. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.

Page 53: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 45

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Inspektorat Jenderal terdiri dari:

a. Sekretariat Inspektorat Jenderal;

b. Inspektorat I;

c. Inspektorat II;

d. Inspektorat III;

e. Inspektorat IV;

f. Inspektorat V;

g. Inspektorat VI;

h. Inspektorat VII;

i. Inspektorat Bidang Investigasi;

B. TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN-BADAN DAN

PUSAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN DAN STAF AHLI

MENTERI KEUANGAN

Tugas, fungsi dan susunan organisasi Badan-Badan dan Pusat

dilingkungan Kementerian Keuangan berdasar pada ketentuan yang ada pada

Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, namun untuk Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), pasal Pasal 55 ayat (1) menyebutkan .. Sejak tanggal tanggal 31

Desember 2012 fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan

kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun,

Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari

Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

ke OJK. Untuk itu pada modul ini tidak dibahas lagi tentang tugas, fungsi dan

susunan organisasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(BAPEPAM-LK)

Page 54: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 46

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

1. Badan Kebijaksanaan Fiskal (BKF)

Badan Kebijakan Fiskal, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas melaksanakan analisis di bidang

kebijakan fiskal.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Kebijakan Fiskal

menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program analisis di bidang

kebijakan fiskal;

b. pelaksanaan analisis dan pemberian rekomendasi di bidang kebijakan

fiskal;

c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan analisis di bidang

kebijakan fiskal; dan

d. pelaksanaan administrasi Badan Kebijakan Fiskal.

Badan Kebijakan Fiskal terdiri dari :

a. Sekretariat Badan;

b. Pusat Kebijakan Pendapatan Negara;

c. Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

d. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro;

e. Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal;

f. Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral;

g. Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral.

2. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas melaksanakan

pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPPK menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan

pelatihan di bidang keuangan negara;

b. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara;

c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan di bidang keuangan negara; dan

d. pelaksanaan administrasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Page 55: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 47

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

BPPK terdiri dari:

a. Sekretariat Badan;

b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anggaran dan Perbendaharaan;

d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak;

e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai;

f. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara dan Perimbangan

Keuangan;

g. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum

3. Staf Ahli

Staf Ahli Menteri adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian

Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

Keuangan.

Staf Ahli dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari didukung oleh

Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan.

Staf Ahli berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

184/PMK.01/2010 mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah-

masalah di bidang penerimaan negara, pengeluaran negara, makro ekonomi

dan keuangan internasional, kebijakan dan regulasi jasa keuangan dan pasar

modal, dan organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi secara keahlian, dan

memberikan penalaran pemecahan konsepsional atas petunjuk Menteri.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Staf Ahli menyelenggarakan fungsi:

a. pengolahan dan penelaahan masalah-masalah di bidang penerimaan

negara, pengeluaran negara, makro ekonomi dan keuangan internasional,

kebijakan dan regulasi jasa keuangan dan pasar modal, dan organisasi,

birokrasi, dan teknologi informasi, serta penyiapan penalaran secara

konsepsional;

b. penalaran konsepsional suatu masalah di bidang keahliannya atas inisiatif

sendiri dan pemecahan persoalan secara mendasar dan terpadu untuk

bahan kebijakan Menteri sebagai penelaahan Staf;

Page 56: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 48

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

c. pemberian bantuan kepada Menteri dalam penyiapan bahan untuk

keperluan rapat, seminar, dan lain-lain yang dihadiri oleh Menteri;

d. pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri.

Susunan Staf Ahli terdiri dari :

a. Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara mempunyai tugas memberikan

telaahan kepada Menteri Keuangan mengenai masalah penerimaan

negara.

b. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara mempunyai tugas memberikan

telaahan kepada Menteri Keuangan mengenai masalah pengeluaran

negara.

c. Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional mempunyai

tugas memberikan telaahan kepada Menteri Keuangan mengenai masalah

makro ekonomi dan keuangan internasional.

d. Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal

mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Keuangan

mengenai masalah kebijakan dan regulasi jasa keuangan dan pasar modal.

e. Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi mempunyai

tugas memberikan telaahan kepada Menteri Keuangan mengenai masalah

organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi.

Dalam melaksanakan tugas, Menteri dapat menunjuk seorang Staf Ahli

sebagai Koordinator Staf Ahli.

4. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan

Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas melaksanakan

pengkoordinasian penyusunan rencana strategis, kebijakan, dan standarisasi

teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan sistem informasi dan

teknologi keuangan, pengelolaan operasional layanan teknologi informasi dan

komunikasi, dan pengelolaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer.

Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Sistem Informasi dan Teknologi

Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan

melalui Sekretaris Jenderal, menyelenggarakan fungsi :

Page 57: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 49

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

a. koordinasi penyusunan rencana strategis teknologi informasi dan

komunikasi;

b. koordinasi dan pembinaan pengembangan arsitektur teknologi informasi

dan komunikasi;

c. koordinasi penyusunan kebijakan dan standarisasi tata kelola teknologi

informasi dan komunikasi;

d. koordinasi pelaksanaan manajemen program;

e. pembinaan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi tata kelola teknologi

informasi dan komunikasi dan manajemen risiko teknologi informasi dan

komunikasi;

f. pelayanan pengembangan sistem informasi;

g. koordinasi pertukaran data dan pengelolaan basis data;

h. pengelolaan operasional layanan teknologi informasi dan komunikasi ;

i. pembinaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer; dan

j. pelaksanaan administrasi pusat.

Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha;

b. Bidang Perencanaan dan Kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi;

c. Bidang Pengembangan Sistem Informasi;

d. Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi;

e. Bidang Operasional Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional Pranata Komputer.

5. Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP)

Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilaiberdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas menyiapkan

rumusan kebijakan di bidang pembinaan profesi akuntan publik dan penilai

publik, pengembangan dan pengawasan jasa akuntan publik dan jasa penilai

publik, serta penyajian informasi akuntan dan penilai publik.Dalam

melaksanakan tugasnya PPAJP berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal.

Dalam melaksanakan tugas PPAJP menyelenggarakan fungsi :

Page 58: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 50

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan profesi akuntan publik

dan penilai publik, register akuntan, perizinan, dan pengembangan jasa

akuntan dan jasa penilai;

b. penyiapan dan pelaksanaan program pemantauan kegiatan serta

pemeriksaan akuntan publik dan penilai publik;

c. penyajian informasi akuntan dan penilai publik.

Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai terdiri atas:

a. Bagian Tata Usaha;

b. Bidang Pembinaan Usaha dan Akuntan Publik;

c. Bidang Pembinaan Usaha dan Penilai Publik;

d. Bidang Pemeriksaan Usaha dan Akuntan Publik;

e. Bidang Pemeriksaan Usaha dan Penilai Publik;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Pusat Analisis Dan Harmonisasi Kebijakan (Pushaka)

Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakanberdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 mempunyai tugas melaksanakan analisis,

harmonisasi dan sinergi kebijakan atas pelaksanaan program dan kegiatan

Menteri Keuangan, pengelolaan program dan kegiatan Menteri Keuangan, dan

pengelolaan indikator kinerja utama Kementerian.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pushaka berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal.

Dalam melaksanakan tugas Pushaka menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan analisis, harmonisasi, dan sinergi kebijakan, program dan

kegiatan Menteri Keuangan di bidang pendapatan negara, pembiayaan

negara, pasar modal dan lembaga keuangan serta program dan kegiatan

pendukung lainnya;

b. pelaksanaan analisis, harmonisasi, dan sinergi kebijakan, program dan

kegiatan Menteri Keuangan di bidang belanja negara dan kekayaan

negara;

c. pelaksanaan pengelolaan program dan kegiatan Menteri Keuangan dan

Wakil Menteri Keuangan;

d. pelaksanaan pengelolaan indikator kinerja utama Kementerian Keuangan;

Page 59: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 51

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

e. pelaksanaan administrasi pusat.

Pushaka terdiri atas :

f. Bagian Tata Usaha;

g. Bidang Program dan Kegiatan I;

h. Bidang Program dan Kegiatan II;

i. Bidang Program dan Kegiatan III;

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik

BerdasarkanPeraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010,

Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik atau disebut Pusat LPSE

mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pengadaan

barang/jasa pemerintah secara elektronik, pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan pengadaan secara elektronik Kementerian Keuangan,

pengelolaan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik serta memberikan

pelayanan pengadaan secara elektronik Kementerian/Lembaga. Dalam

melaksanakan tugasnya Pusat LPSE berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.

Dalam melakasanakan tugas tersebut, Pusat LPSE menyelenggarakan

fungsi:

a. penyiapan regulasi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah secara

elektronik di lingkungan Kementerian Keuangan;

b. pelayanan pengadaan secara elektronik kepada Panitia Pengadaan/Unit

Layanan Pengadaan Kementerian Keuangan serta

Kementerian/Lembaga/Komisi;

c. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan secara elektronik di

lingkungan Kementerian Keuangan; dan

d. pelaksanaan administrasi pusat.

Pusat LPSE terdiri dari:

a. Bagian Tata Usaha;

b. Bidang Registrasi dan Verifikasi;

Page 60: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 52

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

c. Bidang Layanan Teknis Pengguna;

d. Bidang Kebijakan dan Pengelolaan Sistem;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

8. Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010,

Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas

menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, dan

evaluasi pelaksanaan kepatuhan pelaksanaan tugas, evaluasi kinerja, analisis

dan tindak lanjut kepatuhan internal, serta pelaksanaan pengawasan kepatuhan

internal, pemberian rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas dan

penyusunan rencana kerja, rencana strategik, dan laporan akuntabilitas kinerja

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan

dan Cukai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri yang

karena sifat tugasnya secara teknis operasional dan administratif

bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Kepatuhan Internal

Kepabeanan dan Cukai menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, dan evaluasi

pelaksanaan kepatuhan pelaksanaan tugas;

b. perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, dan evaluasi

pelaksanaan evaluasi kinerja;

c. perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, dan evaluasi

pelaksanaan analisis dan tindak lanjut kepatuhan internal;

d. pengawasan kepatuhan pelaksanaan tugas seluruh unsur di lingkungan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

e. evaluasi kinerja seluruh unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai;

f. penelitian, pemeriksaan, serta penyiapan bahan tanggapan dan tindak

lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan masyarakat;

g. investigasi internal atas pelanggaran kode etik dan pelanggaran disiplin

pegawai;

Page 61: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 53

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

h. pemberian rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas;

i. koordinasi penyusunan rencana kerja, rencana strategik, dan laporan

akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan

j. pelaksanaan urusan tata usaha Pusat.

Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai terdiri dari:

a. Bidang Penegakan Kepatuhan Pelaksanaan Tugas;

b. Bidang Evaluasi Kinerja;

c. Bidang Analisis dan Tindak Lanjut Kepatuhan Internal;

d. Subbagian Tata Usaha;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Selain berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010,

terdapat juga unit struktural maupun non struktural dibawah kementerian

Keuangan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden, Peraturan

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Keuangan lainya, antara lain :

a. Sekretariat Pengadilan Pajak berdasarkan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 83 Tahun 2003

b. Pusat Investasi Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2008

c. Komite Pengawas Perpajakan adalah unit non struktural yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.9/2008. Dalam

operasionalnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

133/PMK.01/2010 dibantu oleh Sekretariat Komite Pengawas perpajakan

Dan sejak tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan berlakunya Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otaritas Jasa Keuangan,

maka salah satu unit dalam Kementerian Keuangan yaitu Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, tugas dan fungsinya sepenuhnya

dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Page 62: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 54

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

2. Latihan KB 2

Kerjakanlah latihan di bawah ini. Kemudian sesuaikan jawaban Anda

dengan materi yang terdapat dalam Kegiatan Belajar 2 ini !

1. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Inspektorat Jenderal Kementerian

Keuangan mempunyai fungsi-fungsi, jelaskan!

2. Sebutkan Badan atau Pusat dalam lingkungan Kementerian Keuangan,

beserta tugasnya!

3. Sebutkan unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang

mempunyai fungsi pengkajian kebijakan ekonomi, keuangan dan fiskal!

4. Menteri Keuangan dalam menjalankan tugasnya dapat dibantu oleh Staf

Ahli. Sebutkan Staf Ahli yang ada di Kementerian Keuangan!

5. Apakah tugas seorang Staf Ahli Menteri?

3. Rangkuman

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan merupakan perubahan dari

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Departemen Keuangan, yang merupakan perubahan dari Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 131/KMK.01/2006 dalam rangka meningkatkan

efektivitas dan kinerja organisasi Kementerian Keuangan, sehingga diperlukan

adanya penyempurnaan organisasi dan tata kerja Kementerian Keuangan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang terbaru, Kementerian

Keuangan terdiri dari: Wakil Menteri, Sekretariat Jenderal; Direktorat Jenderal

Anggaran; Direktorat Jenderal Pajak; Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

Direktorat Jenderal Perbendaharaan; Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan; Direktorat Jenderal Pengelolaan

Utang; Inspektorat Jenderal; Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan; Badan Kebijakan Fiskal; Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan; Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara; Staf Ahli Bidang Pengeluaran

Negara; Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional; Staf Ahli

Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal; Staf Ahli

Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi; Pusat Sistem Informasi

dan Teknologi Keuangan; Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai; Pusat

Page 63: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 55

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Analisis dan Harmonisasi Kebijakan; Pusat Layanan Pengadaan Secara

Elektronik, dan Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai.

Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan sebagai unsur pembantu

pimpinan bertugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta

pembinaaan dan pemberian dukungan administratif kepada semua unsur di

lingkungan Kementerian Keuangan, baik kepada Menteri, Inspektorat Jenderal,

Direktorat Jenderal dan unit organisasi lainnya.

Sebagai unsur pengawasan di lingkungan Kementerian Keuangan,

Inspektorat Jenderal bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas semua unsur agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan

yang berlaku.

Di bidang anggaran pendapatan dan belanja negara, sebagai unsur

pelaksana Kementerian Keuangan ialah Direktorat Jenderal Anggaran serta

Ditjen Perbendaharaan. Sedangkan di bidang penerimaan negara yang berasal

dari pajak, unsur pelaksana Kementerian Keuangan ialah Direktorat Jenderal

Pajak. Adapun Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai unsur pelaksana

Kementerian Keuangan bertugas di bidang penerimaan Negara yang berasal

dari kepabeanan dan cukai serta mengamankan kebijaksanaan pemerintah

yang berkaitan dengan lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah

pabean dan pemungutan bea masuk serta pungutan negara lainnya.

Direktorat Jenderal lainnya di lingkungan Kementerian Keuangan ialah

Ditjen Kekayaan Negara serta Ditjen Perimbangan Keuangan dan Pengelolaan

Utang.

Terhitung sejak tanggal 31 Desember 2012 sesuai dengan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan

kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun,

Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari

Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

ke OJK.

Unit organisasi yang bertugas melaksanakan analisis di bidang fiskal

dan kerjasama internasional adalah Badan Kebijakan Fiskal.

Dalam hal tugas membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan

kegiatan pendidikan, pelatihan dan penataran keuangan negara dalam rangka

Page 64: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 56

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

pembinaan sumber daya manusia Kementerian Keuangan, dilaksanakan oleh

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Sedangkan Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan mempunyai

tugas melaksanakan pembinaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, dan

pelayanan serta pengembangan sistem informasi dan teknologi keuangan.

Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai bertugas menyiapkan rumusan

kebijakan di bidang pembinaan profesi akuntan publik dan penilai publik,

pengembangan dan pengawasan jasa akuntan publik dan jasa penilai publik,

serta penyajian informasi akuntan dan penilai publik. Pusat Analisis dan

Harmonisasi Kebijakan bertugas melaksanakan analisis dan harmonisasi serta

megnsinergikan kebijakan atas pelaksanaan program dan kegiatan Menteri

Keuangan.Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik bertugas merumuskan

kebijakan di bidang pegadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik,

pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan Kementerian Keuangan,

pengelolaan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik serta memberikan

pelayanan pengadaan secara elektronik Kementrian/Lembaga, sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Pusat Kepatuhan Internal

Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan,

standardisasi dan bimbingan teknis, dan evaluasi pelaksanaan kepatuhan

pelaksanaan tugas, evaluasi kinerja, analisis dan tindak lanjut kepatuhan

internal, serta pelaksanaan pengawasan kepatuhan internal, pemberian

rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas dan penyusunan rencana kerja,

rencana strategik, dan laporan akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Tes Formatif

1. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011

tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mulai 31 Desember 2012 salah

satu fungsi kementerian Keuangan yag dialihkan ke OJK adalah fungsi yag

sebelumnya dijalankan oleh ...

Page 65: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 57

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

a. Badan Kebijakan Fiskal

b. Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan

c. Ditjen Pengelolaan Utang

d. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan.

2. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak merupakan salah satu

Direktorat pada unit:

a. Ditjen Perbendaharaan

b. Badan Kebijakan Fiskal

c. Ditjen Anggaran

d. Ditjen Pajak.

3. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan rencana strategis, kebijakan,

dan standarisasi teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan

sistem informasi dan teknologi keuangan, pengelolaan operasional layanan

teknologi informasi dan komunikasi, dan pengelolaan Jabatan Fungsional

Pranata Komputer, merupakan tugas dari:

a. Bapeksta Keuangan

b. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan

c. Badan Informasi dan Teknologi Keuangan

d. Badan Akuntansi Keuangan Negara.

4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak merupakan salah satu organisasi

yang berada dalam lingkungan:

a. Direktorat Jenderal Pajak

b. Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan

c. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

d. Badan Kebijakan Fiskal.

5. Pembinaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer merupakan salah satu

fungsi dari unit organisasi dalam lingkungan:

a. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

b. Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai

c. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan

d. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan

Page 66: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 58

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

6. Direktorat Pengelolaan Kas Negara merupakan salah satu Direktorat pada

unit :

a. Ditjen Anggaran

b. Ditjen Perbendaharaan

c. Ditjen Pengelolaan Utang

d. Ditjen Kekayaan Negara

7. Unit di bawah ini merupakan unit yang berada dalam lingkungan Ditjen

Pengelolaan Utang, kecuali:

a. Direktorat Lelang Negara Perbankan

b. Direktorat Pinjaman dan Hibah

c. Direktorat Surat Utang Negara

d. Direktorat Strategi dan Portofolio Utang.

8. Staf Ahli Menteri Keuangan berkedudukan di bawah:

a. Koordinator Staf Ahli

b. Sekretariat Jenderal

c. Menteri Keuangan

d. Badan Kebijakan Fiskal.

9. Berikut adalah unit yang berada di bawah DJPK, kecuali:

a. Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

b. Direktorat Pembiayaan dan Kapasitas Daerah

c. Direktorat Pembiayaan Syariah

d. Direktorat Dana Perimbangan

10. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan berada di bawah:

a. Ditjen Anggaran

b. Badan Kebijakan Fiskal

c. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan

d. Ditjen Perbendaharaan.

Page 67: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 59

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban. Kemudian gunakan

rumus berikut unruk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi

kegiatan belajar ini.

Nilai =

Nilai 91 – 100 : Baik sekali

Nilai 81 – 90 : Baik

Nilai 71 – 80 : Cukup

Nilai 61 – 70 : Kurang

Nilai 0 – 60 : Sangat Kurang

Bila nilai Anda mencapai 81 atau lebih, berarti Anda telah memahami kegiatan

belajar ini. Bila nilai Anda kurang dari 81, berarti Anda harus mempelajari

kembali kegiatan belajar ini.

Page 68: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 60

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Kegiatan Belajar 3:

TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI INSTANSI VERTIKAL DAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN KEUANGAN

Indikator:

a. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak;

b. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

c. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

d. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

e. Unit Pelaksana Teknis Kementerian Keuangan.

Tata Kerja Kementerian Keuangan

Semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan dalam

melaksanakan tugasnya selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut

tugas atau fungsi lebih dari satu pendekatan dari beberapa fungsi atau multi

fungsional. Artinya bahwa setiap permasalahan pelaksanaan tugas harus

dipandang dari berbagai fungsi yang terlibat di dalamnya, ini berarti bahwa

setiap pelaksanaan sebagian tugas umum pemerintah dan pembangunan di

bidang keuangan harus mengikutsertakan berbagai unit organisasi yang terlibat

di dalamnya, oleh sebab itu perlu adanya tata kerja.

Tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin

atas suatu tugas dengan mengikat segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga

kerja, waktu, ruang, dan biaya yang tersedia (LAN, 1997). Berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 kemudian diubah terakhir menjadi

Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi

Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2006

sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2007 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di lingkungan Departemen

Keuangan yang lebih lanjut diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan dalam

setiap pembentukan masing-masing unit organisasi, tata kerja bagi semua unit

organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan dalam melaksanakan

tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik

dalam lingkungan Kementerian, maupun dalam hubungan antara

Page 69: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 61

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Kementerian/Instansi untuk kesatuan gerak yang serasi sesuai dengan tugas

pokoknya masing-masing.

Untuk hal tersebut, setiap pimpinan unit organisasi wajib mengawasi

pelaksanaan tugas bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan agar

mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Oleh karena itu bagi setiap pimpinan unit organisasi diberi tanggung

jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan

bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Selanjutnya

setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk,

bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan

laporan pada waktunya. Dari setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan

unit organisasi yang lebih tinggi, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan

untuk menyusun laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk bagi bawahan.

Dalam menyampaikan laporan, tembusan laporan wajib disampaikan

juga kepada pimpinan unit organisasi lain yang secara fungsional mempunyai

hubungan kerja.

1. Uraian dan Contoh

Instansi vertikal adalah penyelenggara tugas dan fungsi Kementerian di

daerah. Instansi vertikal kementerian dapat dibedakan dalam 2 (dua) macam:

a. Bagi kementerian-kementerian yang masing-masing Direktorat Jenderalnya

dalam melakukan tugas dan fungsinya secara keseluruhan mempunyai

sifat yang sejenis (Integrated Type Department), penyelenggara tugas dan

fungsi kementerian di daerah dilaksanakan oleh Kantor Wilayah

Kementerian. Misalnya adalah Kementerian Agama.

b. Bagi kementerian-kementerian yang masing-masing Direktorat Jenderal

dalam melakukan tugas dan fungsinya mempunyai sifat dan jenis yang

berbeda-beda satu dengan lainnya (Holding Company Type Department),

penyelenggara tugas dan fungsi Kementerian di daerah dilaksanakan oleh

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal. Misalnya adalah Kementerian

Keuangan.

Guna tercapainya kesatuan gerak yang serasi di antara unit-unit instansi

vertikal di daerah, sesuai tugas dan fungsi, maka pada Kementerian yang

Page 70: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 62

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

bertipe holding company unit-unit instansi vertikalnya dikoordinasikan oleh

salah seorang dari Kepala Instansi Vertikal. Misalnya dalam lingkungan

Kementerian Keuangan di Propinsi Jawa Timur terdapat Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan serta Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara, maka Kantor-kantor Wilayah Direktorat Jenderal tersebut

dikoordinir oleh Kepala Instansi Vertikal yang akan ditetapkan ditunjuk oleh

Menteri Keuangan.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 tahun

2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal dilingkungan

Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 22 tahun 2007, Instansi Vertikal di lingkungan Kementerian Keuangan

terdiri dari:

a. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak,

b. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,

c. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan,

d. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Karena Kementerian Keuangan mempunyai sifat holding company type

department, maka masing-masing Direktorat Jenderal mempunyai struktur

organisasi vertikal yang berbeda-beda. Berikut ini akan diuraikan satu persatu

struktur organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal di lingkungan

Kementerian Keuangan.

A. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

Instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari :

1. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak;

2. Kantor Pelayanan Pajak;

3. Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil Ditjen Pajak) adalah

instansi vertikal Ditjen Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Jenderal Pajak. Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

adalah instansi vertikal Ditjen Pajak yang berada di bawah dan bertanggung

jawab langsung kepada Kepala Kanwil Ditjen Pajak. Sedangkan Kantor

Page 71: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 63

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala KPP.

1. Tugas, Fungsi dan Tipologi Organisasi Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009

tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak,

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 167/PMK.01/2012, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

(Kanwil Ditjen Pajak) mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan

teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran kebijakan serta

pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan peratuan perundang-

undangan yang berlaku.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari :

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus;

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Selain Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak Jakarta Khusus

a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kanwil Ditjen Pajak Wajib Pajak

Besar dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus

menyelenggarakan fungsi:

1. Pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal

Pajak;

2. Pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan di bidang perpajakan;

3. Bimbingan konsultasi dan penggalian potensi perpajakan serta pemberian

dukungan teknis komputer;

4. Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data serta penyajian informasi

perpajakan;

5. Penyiapan dan pelaksanaan pemberian bantuan hukum;

Page 72: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 64

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

6. Bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan, serta pelaksanaan dan

administrasi penyidikan;

7. Bimbingan pelayanan dan penyuluhan, serta pelaksanaan hubungan

masyarakat;

8. Bimbingan dan urusan penyelesaian keberatan, pengurangan atau

penghapusan sanksi administrasi, dan pengurangan atau pembatalan

ketetapan pajak yang tidak benar, serta pelaksanaan urusan banding dan

gugatan;

9. Bimbingan dan penyelesaian pembetulan keputusan keberatan, keputusan

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dan keputusan

pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;

10. Pelaksanaan administrasi kantor.

Kanwil Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Jakarta Khusus terdiri dari:

a. Bagian Umum;

b. Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi;

c. Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak;

d. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat;

e. Bidang Keberatan dan Banding;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Kantor Wilayah Direktorat Pajak Selain Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak Jakarta Khusus.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kanwil Ditjen Pajak selain Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus menyelenggarakan fungsi:

1. Pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal

Pajak;

2. Pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan di bidang

perpajakan;

3. Bimbingan konsultasi dan penggalian potensi perpajakan serta pemberian

dukungan teknis komputer;

Page 73: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 65

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

4. Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data serta penyajian informasi

perpajakan;

5. Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama perpajakan, pemberian bantuan

hukum serta bimbingan pendataan dan penilaian;

6. Bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan, serta pelaksanaan dan

administrasi penyidikan;

7. Bimbingan pelayanan dan penyuluhan, serta pelaksanaan hubungan

masyarakat;

8. Bimbingan dan penyelesaian keberatan, pengurangan atau penghapusan

sanksi administrasi, dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak

yang tidak benar, serta pelaksanaan urusan banding dan gugatan;

9. Bimbingan dan penyelesaian pembetulan keputusan keberatan, keputusan

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dan keputusan

pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;

10. Bimbingan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan/atau bangunan.

11. Pelaksanaan administrasi kantor.

Kanwil Ditjen Pajak selain Kanwil Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus terdiri dari:

a. Bagian Umum;

b. Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi;

c. Bidang Kerjasama, Ekstensifikasi, dan Penilaian

d. Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak;

e. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat;

f. Bidang Pengurangan, Keberatan dan Banding;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak membawahi Kantor Pelayanan

Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak Madya, Kantor Pelayanan

Pajak Pratama, dan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan.

Kepala Kanwil Ditjen Pajak adalah jabatan eselon II a, Kepala KPP adalah

jabatan eselon III a, sedangkan Kepala KP2KP adalah jabatan eselon IV a.

Page 74: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 66

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

2. Tugas, Fungsi dan Tipologi Organisasi Kantor Pelayanan Pajak

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal

Pajak berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor

Wilayah. Sedangkan KPP terdiri dari : KPP Wajib Pajak Besar; KPP Madya dan

KPP Pratama.

a. Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dan KPP Madya.

KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya mempunyai tugas melaksanakan

penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak

Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,

dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan

perundang-undangan yang berlaku.

b. Kantor Pelayanan Pajak Pratama

KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan,

dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan

Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya,

Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

dalam wilayah wewenangnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

c. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan

Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan adalah

instansi vetikal Ditjen Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala KPP Pratama.

KP2KP mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan, penyuluhan, dan

konsultasi perpajakan kepada masyarakat serta membantu KPP Pratama

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.

B. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Sesuai Perpres Nomor 95 tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan

Perpres Nomor 22/2007 tentang instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai terdiri dari :

Page 75: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 67

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

b. Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai

c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.1/2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai, instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari:

a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan Kantor Wilayah

Direktorat Jederal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kanwil

Khusus);

b. Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;

c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

1. Tugas, Fungsi dan Tipologi Organisasi Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC)

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian,

evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kepabeanan dan cukai dalam

wilayah kerjanya berdasarkan peratuan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kanwil Ditjen Bea dan Cukai

menyelenggarakan fungsi:

a. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan

kepabeanan dan cukai;

b. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis, pengawasan teknis, dan

penyelesaian masalah di bidang kepabeanan dan cukai atas unit-unit

operasional didaerah wewenangnya;

c. Pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan pemberian perijinan dan fasilitas

di bidang kepabeanan dan cukai;

d. Pelaksanaan penelitian atas keberatan terhadap penetapan di bidang

kepabeanan dan cukai;

e. Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian, dan pelaksanaan intelijen di

bidang kepabeanan dan cukai;

Page 76: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 68

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

f. Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian, dan pelaksanaan patroli dan

operasi pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan,

penindakan, dan penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai;

g. Pengendalian dan pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan

penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai;

h. Perencanaan dan pelaksanaan audit serta evaluasi hasil audit di bidang

kepabeanan dan cukai;

i. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi

dan laporan di bidang kepabeanan dan cukai;

j. Pengendalian, pengelolaan, dan pemeliharaan sarana operasi dan senjata

api Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

k. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengawasan pelaksanaan tugas, dan

evaluasi kinerja;

l. Pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai.

Susunan organisasi Kanwil DJBC terdiri dari:

a. Bagian Umum;

b. Bidang Kepabeanan dan Cukai;

c. Bidang Fasilitas Kepabeanan;

d. Bidang Penindakan dan Penyidikan;

e. Bidang Kepatuhan Internal dan Audit;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pembentukan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus

Kepulauan Riau didasarkan pada karakteristik yang spesifik yaitu pemisahan

pelaksanaan fungsi penindakan dan fungsi penyidikan.Kepala Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah jabatan struktural eselon II.a.

Kantor Wilayah Khusus terdiri dari:

a. Bagian Umum;

b. Bidang Kepabeanan dan Cukai;

c. Bidang Penindakan dan Sarana Operasi;

d. Bidang Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan;

Page 77: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 69

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

e. Bidang Kepatuhan Internal Audit;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Tugas, Fungsi dan Tipologi Organisasi Kantor Pelayanan Utama

Bea dan Cukai

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU) mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan dan pengawasan, penelitian atas keberatan serta

audit di bidang kepabeanan dan cukai dalam daerah wewenangnya

berdasarkan peratuan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPU menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pelayanan teknis di bidang Kepabeanan dan cukai;

b. Pelaksanaan pelayanan perijinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan

cukai;

c. Pelaksanaan pemberian bimbingan kepatuhan, konsultasi dan layanan

informasi di bidang kepabeanan dan cukai;

d. Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai dan

pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal;

e. Pelaksanaan intelijen, patroli, penindakan, dan penyidikan di bidang

kepabeanan dan cukai;

f. Pelaksanaan penelitian atas keberatan terhadap penetapan di bidang

kepaeanan dan cukai dan penyiapan administrasi urusan banding;

g. Perencanaan dan pelaksanaan audit serta evaluasi hasil audit di bidang

kepabeanan dan cukai;

h. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen

kepabeanan dan cukai;

i. Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan

kepabeanan dan cukai;

j. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan

senjata api;

k. Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja;

l. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai

Page 78: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 70

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu KPU

Tipe A (Tanjung Priok) dan KPU Tipe B (Batam).Kepala Kantor Pelayanan

Utama Bea dan Cukai Tipe A adalah jabatan eselon II.a. Sedangkan Kepala

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B adalah jabatan eselon II.b.

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Kantor Pelayanan Utama Bea

dan Cukai Tipe A dan Tipe B dapat membawahi Kantor Bantu Pelayanan Bea

dan Cukai dan/atau Pos Pengawasan Bea dan Cukai.

3. Tugas, Fungsi dan Tipologi Organisasi Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (Kantor

Pengawasan dan Pelayanan) mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

dan pelayanan kepabaeanan dan cukai dalam daerah wewenangnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Pengawasan dan Pelayanan

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan intelijen, patroli, penindakan, dan penyidikan di bidang

kepabeanan dan cukai;

b. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan

senjata api.

c. Pelaksanaan pelayanan teknis di bidang kepabeanan dan cukai;

d. Pelaksanaan pemberian perijinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan

cukai;

e. Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai, dan

pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal;

f. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen

kepabeanan dan cukai;

g. Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan

kepabeanan dan cukai;

h. Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja;

Page 79: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 71

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

i. Pelaksanaan administrasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan terdiri dari 6 (enam) tipe yaitu :

a. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean;

b. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai;

c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A;

d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B;

e. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C;

f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pabean,

Tipe Cukai, Tipe Madya Pabean A dan Tipe Madya Pabean B adalah jabatan

struktural eselon III.a. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai Tipe Pabean C adalah jabatan struktural eselon III.b. Sedangkan Kepala

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama adalah

jabatan struktural eselon IV.a. Seperti Kantor Pelayanan Utama, Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean, Madya

Cukai, Tipe Madya Pabean A, Tipe Madya Pabean B, Tipe madya Pabean C,

dan Tipe Pratama dapat membawahi Kantor Bantu Pelayanan Bea dan Cukai

dan/atau Pos Pengawasan Bea dan Cukai.

C. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan, Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan terdiri

dari :

1. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

2. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah instansi

vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.

Page 80: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 72

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

1. Tugas, Fungsi dan Tipologi Organisasi Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012

Tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan, Kanwil Ditjen Perbendaharaan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi, pembinaan, penyuluhan, bimbingan teknis,

penelaahan, monitoring, evaluasi, penyusunan laporan, verifikasi dan

pertanggungjawaban di bidang perbendaharaan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Wilayah Ditjen

Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:

a. penelaahan, pengesahan, dan revisi dokumen pelaksanaan anggaran, serta

penyampaian pelaksanaannya kepada instansi yang telah ditentukan;

b. penelaahan dan penilaian keserasian antara dokumen pelaksanaan

anggaran dengan pelaksanaan di daerah;

c. pemberian bimbingan teknis pelaksanaan dan penatausahaan anggaran;

d. pemantauan realisasi pelaksanaan anggaran;

e. pembinaan teknis sistem akuntansi;

f. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan pemerintah;

g. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran dana perimbangan;

h. pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU)

i. pembinaan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP);

j. pelaksanaan pengelolaan dana investasi dan pemberian pinjaman kepada

daerah;

k. pengawasan kewenangan dan pelaksanaan teknis perbendaharaan dan

bendahara umum negara;

l. pelaksanaan verifikasi atas pertanggungjawaban belanja program pensiun;

m. verifikasi dan penatausahaan pertanggungjawaban dana Perhitungan Fihak

Ketiga (PFK);

n. pelaksanaan kehumasan;

o. pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah.

Susunan organisasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan terdiri dari:

b. Bagian Umum;

Page 81: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 73

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

c. Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran I;

d. Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II;

e. Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;

f. Bidang Supervisi KPPN dan Kepatuhan Internal;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepala Kantor Wilayah adalah jabatan struktural eselon II.a.

2. Tugas, Fungsi dan Tipologi Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012,

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) terdiri dari 5 tipe sebagai

berikut :

a. KPPN Tipe A1;

b. KPPN Tipe A2;

c. KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah;

d. KPPN Khusus Penerimaan; dan

e. KPPN Khusus Investasi

KPPN tipe A1 dan A2 mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban

anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran

melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tipe A1 dan A2

adalah instansi vertikal yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Kantor Wilayah.

KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah mempunyai tugas melaksanakan

penyaluran pembiayaan atas beban anggaran untuk dana yang berasal dari

luar dan dalam negeri secara lancar, transparan, dan akuntabel serta

melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara,

penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan

penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara

berdasarkan peraturan perundang-undangan. KPPN Khusus Pinjaman dan

Page 82: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 74

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Hibah adalah instansi vertikal yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara.

KPPN Khusus Penerimaan mempunyai tugas melaksanakan penerimaan,

pengelolaan, pelaporan, dan rekonsiliasi transaksi data penerimaan serta

penatausahaan penerimaan negara melalui dan dari kas negara berdasarkan

peraturan perundang-undangan. KPPN Khusus Penerimaan adalah instansi

vertikal yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

Pengelolaan Kas Negara.

KPPN Khusus Investasi mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan

naskah perjanjian investasi, penyaluran dana investasi pemerintah,

penghitungan, penagihan, dan penerbitan perintah membayar investasi

pemerintah, penerusan pinjaman, kredit program, dan investasi lainnya. KPPN

Khusus Investasi adalah instansi vertikal yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Sistem Manajemen Investasi.

D. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Sesuai Perpres Nomor 95 tahun 2006 instansi vertikal Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara terdiri dari :

a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

b. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.

Kanwil Ditjen Kekayaan Negara adalah instansi vertikal Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.

1. Tugas, Fungsi dan Tipologi Organisasi Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012,

Kanwil Ditjen Kekayaan Negara mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,

bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi, dan pelaksanaan tugas di bidang

kekayaan negara, piutang negara dan lelang.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Wilayah Ditjen Kekayaan

Negara menyelenggarakan fungsi:

Page 83: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 75

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

a. pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di

bidang kekayaan negara;

b. pemberian bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan di bidang penilaian;

c. pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan pengurusan piutang negara;

d. pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan, keringanan

hutang, pencegahan, paksa badan atau penyelesaian piutang negara;

e. pemberian bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan dan pemeriksaan

harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik

penanggung hutang atau penjamin hutang;

f. pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, evaluasi

dan verifikasi lelang serta pengembangan lelang;

g. pemberian pelayanan bantuan hukum di bidang kekayaan negara,

penilaian, piutang negara dan lelang;

h. pemberian bimbingan teknis pemantauan, evaluasi, dan pelaksanaan

pelayanan informasi serta pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang

negara dan lelang;

i. pembinaan terhadap Penilai, Usaha Jasa Lelang, dan Profesi Pejabat

Lelang;

j. pelaksanaan dan pengawasan teknis pengelolaan kekayaan negara,

penilaian, pengurusan penilaian dan pengurusan piutang negara dan

lelang;

k. pelaksanaan penilaian dan pengurusan piutang negara;

l. pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah.

Kantor Wilayah DJKN terdiri dari :

a. Bagian Umum;

b. Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara;

c. Bidang Penilaian;

d. Bidang Piutang Negara;

e. Bidang Lelang;

f. Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, Hukum dan Informasi;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 84: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 76

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

2. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) mempunyai

tugas melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan Negara, penilaian, piutang

Negara, dan lelang.

Seperti halnya Kantor Wilayah Ditjen-ditjen yang lain, Kepala Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara adalah jabatan eselon II.a,

Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang eselon III.a.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Kantor Wilayah Ditjen Kekayaan Negara setempat.

E. Unit Pelaksana Teknis Kementerian Keuangan

Sesuai kebutuhan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Direktorat Jenderal/Badan/Pusat. UPT Kementerian Keuangan terdiri dari sebagai berikut :

1. Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan

Adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang

pengolahan data dan dokumen perpajakan, yang berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak. Pusat

Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan dipimpin oleh seorang Kepala

dan dalam pelaksanaan tugasnya secara teknis fungsional dibina oleh

Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.

Tugas Utama Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan

melaksanakan penerimaan, pemindaian, perekaman, dan penyimpanan

dokumen perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pusat Pengolahan Data dan

Dokumen Perpajakan berlokasi di Jakarta dan dipimpin oleh seorang

kepala dengan jabatan struktural eselon II.b., Sedangkan untuk wilayah

kerja diluar Jakarta dibentuk Kantor Pengolahan Data dan Dokumen

Page 85: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 77

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Perpajakan (KPDDP) yang dipimpin pejabat struktural eselon III.b,

berdasar Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 172/PMK.01/2012 ada

2 KPDDP yaitu Makassar dan Jambi.

2. Kantor Pengolahan Data Eksternal

Adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang

pengolahan data dan dokumen yang berkaitan dengan perpajakan yang

diberikan oleh instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Jenderal Pajak, dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Teknologi

Informasi Perpajakan. Berlokasi di Jakarta dan dipimpin oleh seorang

kepala dengan jabatan struktural eselon III.a.

3. Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak

Adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang layanan

pemberian informasi perpajakan, penanganan pengaduan, dan pemberian

himbauan kepada Wajib Pajak dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Jenderal Pajak. Berlokasi di Jakarta dan dipimpin oleh

seorang kepala dengan jabatan struktural eselon III.a.

4. Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai

Berbeda dengan Direktorat Jenderal yang lain, Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai dalam melaksanakan tugas-tugasnya terutama dalam rangka

penyidikan dan penegakan serta pengawasan dan pengamanan terhadap

kemungkinan adanya penyalahgunaan di bidang impor/ekspor yang merugikan

negara, dilengkapi dengan sarana operasi.

Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai adalah Unit Pelaksana Teknis

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bidang pengelolaan sarana patroli dan

operasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai

secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Penindakan dan Penyidikan.

Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai menurut Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 448/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.01/2012

Page 86: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 78

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengoperasian sarana

operasi Bea dan Cukai dalam rangka menunjang patroli dan operasi

pencegahan dan penindakan di bidang kepabeanan dan cukai berdasarkan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu

Tipe A dan Tipe B.

Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A adalah jabatan

eselon III a sedang Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai tipe B

adalah jabatan eselon III b. Terdapat 4 (empat) Pangkalan Sarana Operasi Bea

dan Cukai yang berlokasi di Tanjung Balai Karimun (Tipe A), Batam (Tipe B),

Tanjung Priok (Tipe B), dan Pantoloan (Tipe B).

5. Balai Pengujian dan Identifikasi Barang

Adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di

bidang pengujian dan identifikasi barang yang berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Balai

Pengujian dan Identifikasi Barang secara teknis fungsional dibina oleh Direktur

Teknis Kepabeanan.

Balai Pengujian dan Identifikasi Barang menurut Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 449/KMK.01/2001 yang diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 176/PMK.01/2012 mempunyai tugas melaksanakan

pengujian laboratoris dan identifikasi barang berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Balai Pengujian dan Identifikasi Barang terdiri dari dua tipe yaitu Tipe A

dan Tipe B. Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Tipe A adalah

jabatan eselon IIIa sedangkan Kepala Balai Pengujian Tipe B adalah eselon

IIIb. Terdapat 3 (tiga) Balai Pengujian dan Identifikasi Barang yang berlokasi di

Jakarta (Tipe A), Medan dan Surabaya (Tipe B).

6. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (Balai Diklat) adalah Unit

Pelaksana Teknis Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang berada di

Page 87: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 79

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan menurut Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 66/PMK.02/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.01/2012 mempunyai tugas

melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penataran

keuangan Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan adalah jabatan eselon

III a. Saat ini terdapat 11 (sebelas) Balai Diklat yang berlokasi di Medan, Pekan

Baru, Palembang, Cimahi, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Pontianak,

Balikpapan, Makassar, dan Manado.

7. Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan

Adalah unit pelaksana teknis Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan, Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber

Daya Manusia. Berlokasi di Magelang dan dipimpin oleh seorang kepala

dengan jabatan struktural eselon III.a.

8. Kantor Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Barang Milik

Negara

adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung

jawab langsung kepada Kepala Pusat Sistem Informasi dan Teknologi

Keuangan. Kantor Pengelolaan TIK dan BMN mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi dan barang

milik negara. Kantor Pengelolaan TIK dan BMN adalah jabatan struktural

eselon III a.

Page 88: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 80

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

2. Latihan KB 3

Kerjakanlah latihan di bawah ini. Kemudian sesuaikan jawaban Anda

dengan materi yang terdapat dalam Kegiatan Belajar 1 ini.

1. Sebagai penyelenggara tugas dan fungsi di daerah instansi vertikal suatu

kementerian dapat dibedakan menjadi dua macam. Sebutkan dan jelaskan!

2. Sebutkan Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian Keuangan yang

tidak mempunyai Kantor Wilayah!

3. Selain kantor operasional yang berada di bawah Kantor Wilayah,

Kementerian Keuangan mempunyai juga kantor-kantor operasional lain

yang tidak berada di bawah Kanwil. Sebutkan!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Unit Pelaksana Teknis!

5. Apakah tugas Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan?

6. Sebutkan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

beserta tugas masing-masing UPT!

3. Rangkuman

Instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak di daerah yaitu Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Pajak. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajakterdiri

dari Kanwil Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar dan Kanwil Ditjen Pajak Jakarta

Khusus serta Kanwil Ditjen Pajak selain Kanwil Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar

dan Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Khusus. Sedangkan Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) terdiri dari KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya, dan KPP Pratama serta

KP2KP.

Di bidang kepabeanan dan cukai instansi vertikal di daerah ialah Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai membawahi Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) yang terdiri dari 6 (enam) tipe, yaitu: Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean, Tipe Madya

Cukai, Tipe Madya Pabean A, Tipe Madya Pabean B, Tipe Madya Pabean, dan

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama.

Page 89: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 81

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah instansi

vertikal dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan membawahi Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara yang terdiri dari 5 tipe yaitu KPPN Tipe A1, Tipe A2,

Khusus Pinjaman dan Hibah, Khusus Penerimaan, dan KPPN Khusus Investasi

Adapun di bidang kekayaan negara, instansi vertikal di daerah ialah

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada di bawah

dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara membawahi Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Walaupun Kementerian Keuangan merupakan holding company type

department, tetapi tidak semua Direktorat Jenderalnya mempunyai Kantor

Wilayah. Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Perimbangan

Keuangan, dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang tidak mempunyai

instansi vertikal di daerah, karena tugas pekerjaan Direktorat Jenderal tersebut

lebih bersifat pembinaan, pemberian bimbingan, pengarahan, dan pemantauan.

Unit Pelaksana Teknis merupakan pelaksana tugas-tugas teknis

penunjang Direktorat Jenderal ataupun Badan yang dibentuk secara selektif

sesuai kebutuhan dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

4. Tes Formatif

1. Tipe Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai ada 6 tipe, diantara adalah :

a. Tipe Madya Pabean

b. Tipe Cukai

c. Tipe A khusus;

d. Tidak ada tipe.

2. Tipe Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ada 5 tipe, diantaranya

adalah tipe:

a. Tipe A1

Page 90: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 82

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

b. Tipe Madya;

c. Pratama;

d. Tidak ada tipe.

3. Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai secara teknis fungsional dibina:

a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;

b. Direktur Penindakan dan Penyidikan;

c. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai;

d. Sekretaris Ditjen Bea dan Cukai.

4. Instansi vertikal di lingkungan Kementerian Keuangan terdiri dari:

a. Instansi Vertikal DJP

b. Instansi Vertikal DJBC

c. Instansi Vertikal DJPB

d. Instansi Vertikal DJPK

5. Instansi Vertikal DJP terdiri dari, kecuali:

a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

b. Kantor Pelayanan Pajak

c. Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan

d. Pangkalan Sarana Operasi

6. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara adalah unit organisasi yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada:

a. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;

b. Ketua Panitia Kekayaan Negara;

c. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

d. Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Kekayaan Negara.

7. Balai Pengujian dan Identifikasi Barang secara teknis fungsional dibina

oleh:

a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;

b. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai;

c. Direktur Teknis Kepabeanan;

Page 91: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 83

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

d. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

8. Kantor operasional di bawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai adalah:

a. Kantor Inspeksi Bea dan Cukai;

b. Kantor Cabang Inspeksi Bea dan Cukai;

c. Kantor Pemeriksaan Bea dan Cukai;

d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

9. Kanwil Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar dan Kanwil Ditjen Pajak Jakarta

Khusus terdiri dari, kecuali:

a. Bidang Kerjasama, Ekstensifikasi, dan Penilaian

b. Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi

c. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Penagihan Pajak

d. Bagian Umum

10. Kepala KPKNL adalah pejabat setingkat :

a. eselon II a;

b. eselon III a;

c. eselon III b ;

d. eselon IV a .

11. Susunan organisasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan terdiri dari, kecuali:

a. Bidang Pelaksanaan Anggaran

b. Bidang Pembinaan Perbendaharaan I

c. Bidang Akuntansi dan Pelaporan

d. Bidang Audit.

12. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

adalah:

a. Sekolah Tinggi Akuntansi Keuangan Negara (STAN);

b. Balai Diklat Keuangan;

c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai;

Page 92: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 84

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

d. Balai Program Diploma Keuangan.

13. Instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari antara lain:

a. Kantor Pelayanan dan Pengamatan Potensi Perpajakan;

b. Kantor Pemeriksaan PBB;

c. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Kosultasi Perpajakan;

d. Kantor Inspeksi Pajak.

14. UPT di lingkungan Kementerian Keuangan antara lain:

a. Kantor Pelayanan Pajak;

b. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara;

c. Balai Pengujian dan Identifikasi Barang;

d. Kantor Bantu Pelayanan Bea dan Cukai.

15. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan tugasnya

bertanggung jawab kepada:

a. Kantor Wilayah Ditjen Pajak;

b. Kantor Pelayanan Pajak Madya;

c. Kantor Pelayanan Pajak Pratama;

d. Direktur Jenderal Pajak.

16. Balai Pengujian dan Identifikasi Barang berada di bawah dan bertanggung

jawab langsung kepada:

a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;

b. Direktur Teknis Kepabeanan;

c. Direktur Pencegahan dan Penyidikan;

d. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai.

5. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban. Kemudian gunakan

rumus berikut unruk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi

kegiatan belajar ini.

Page 93: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 85

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Nilai =

Nilai 91 – 100 : Baik sekali

Nilai 81 – 90 : Baik

Nilai 71 – 80 : Cukup

Nilai 61 – 70 : Kurang

Nilai 0 – 60 : Sangat Kurang

Bila nilai Anda mencapai 81 atau lebih, berarti Anda telah memahami kegiatan

belajar pada modul ini. Bila nilai Anda kurang dari 81, berarti Anda harus

mempelajari kembali setiap kegiatan belajar pada modul ini.

Page 94: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 86

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

TES SUMATIF

I. Pilihlah B bila pernyataan BENAR, dan A bila pernyataan SALAH

1. B – S Direktorat Jenderal merupakan unsur pelaksana yang

mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan

dan standardisasi teknis di bidangnya

2. B – S Staf Ahli dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari didukung oleh

Sekretariat Jenderal.

3. B – S Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal,

Kepala Badan dan Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh

Menteri yang bersangkutan

4. B – S Direktorat Jenderal mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan tugas tertentu di bidangnya yang tidak

dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal.

5. B – S Kementerian di pimpin oleh Menteri Negara yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

6. B – S Koordinasi fungsional diagonal adalah koordinasi yang

dilakukan oleh seorang pejabat Pimpinan atau suatu instansi

terhadap pejabat atau instansi lain yang sederajat tingkatannya.

7. B – S Sekretariat Jenderal berkedudukan sebagai unsur pembantu

pimpinan yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.

8. B – S Pusat Investasi Pemerintah (PIP) tidak diatur dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010

9. B – S Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Tipe B adalah

jabatan eselon III/b

10. B – S KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan,

pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang PPh, PPN,

PPnBM, dan pajak tidak langsung lainnya.

Page 95: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 87

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

II. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama,

dan hubungan masyarakat adalah ….

a. fungsi Direktorat Jenderal

b. fungsi Inspektorat Jenderal

c. fungsi Sekretariat Jenderal

d. fungsi Badan dan/atau Pusat

2. Organisasi pemerintah pusat yang lebih kecil dan organisasi di daerah

lebih besar dari pada pusat, merupakan ciri dari ….

a. organisasi flat

b. organisasi ramping

c. organisasi berbentuk piramida

d. organisasi terstruktur

3. Menteri dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Staf Ahli. Staf Ahli ….

a. berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

b. berada di bawah Sekretariat Jenderal dan bertanggung jawab kepada

Menteri

c. berada di bawah dan bertanggun jawab kepada Sekretariat Jenderal

d. berada di bawah dan bertanggun jawab kepada Direktorat Jenderal

yang menjadi bidang tugasnya.

4. Jabatan fungsional yang kedudukannya menunjukkan tugas yang dilandasi

oleh pengetahuan, metodologi dan teknis analisis yang didasarkan atas

disiplin ilmu atau berdasarkan sertifikat yang setara dengan keahlian,

disebut ….

a. Jabatan Fungsional Keahlian

b. Jabatan Fungsional Keterampilan

c. Jabatan Fungsional Peneliti

d. Jabatan Fungsional Pengkaji

Page 96: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 88

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

5. Koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat pimpinan atau suatu

instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya yang berada dalam suatu

wilayah tertentu disebut ….

a. koordinasi fungsional horizontal

b. koordinasi fungsional diagonal

c. koordinasi fungsional internal

d. koordinasi fungsional territorial

6. Salah satu fungsi Sekretariat Jenderal Kementerian antara lain ….

a. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang keuangan dan

kekayaan negara

b. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang keuangan sesuai dengan kebijakn yang ditetapkan oleh Menteri

c. penyusunan standar, norma, pedoman, criteria, dan prosedur di bidang

kelembagaan

d. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsipdan

dokumentasi Kementerian

7. Prinsip-prinsip pengorganisasian antara lain ….

a. asas harmonisasi tugas

b. asas fungsionalisasi

c. asas pembagian wilayah

d. asas desentralisasi

8. Pola fungsi Inspektorat Jenderal setiap Kementerian adalah ….

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis

b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya

c. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung

transparansi pelaksanaan tugas

d. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern

Page 97: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 89

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

9. Tugas Staf Ahli Menteri adalah….

a. tugas staf ahli yaitu merumuskan kebijakan masalah tertentu sesuai

dengan bidang keahliannya

b. tugas Staf Ahli yaitu merumuskan kebijakan umum tertentu sesuai

bidang keahliannya

c. Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri

mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya

d. Staf Ahli mempunyai tugas memberikan dukungan keahlian dan

perumusan kebijakan mengenai masalah tertentu sesuai bidang

keahliannya

10. Kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan dan susunan organisasi

Kementerian Negara diatur dalam....

a. Peraturan Pemerintah

b. Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang

c. Penetapan Presiden

d. Peraturan Presiden

11. Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan diatur dalam …

a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006

b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2007

c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/ PMK.01/2008

12. Di bawah ini yang tidak masuk dalam Direktorat Jenderal Pajak adalah ….

a. Direktorat Intelijen dan Penyidikan

b. Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan

c. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan

d. Direktorat Pajak Daerah

13. Tugas Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah …

a. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang kepabeanan dan cukai

Page 98: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 90

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

b. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang penganggaran

c. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang perbendaharaan negara

d. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang

14. Fungsi perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di

bidang lembaga keuangan diselenggarakan oleh ….

a. Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan

b. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

c. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-

LK)

d. Badan Kebijakan Fiskal

15. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat berada di

bawah ….

a. Direktorat Jenderal Anggaran

b. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

c. Direktorat Jenderal Pajak

d. Direktorat Jenderal Perbendaharaan

16. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

penganggaran, merupakan salah satu fungsi dari ….

a. Direktorat Jenderal Anggaran

b. Direktorat Jenderal Perbendaharaan

c. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

d. Direktorat Jenderal Pajak

17. Pusat di lingkungan Kementerian Keuangan yang dalam melaksanakan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

Keuangan ….

a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keuangan

b. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan

Page 99: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 91

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

c. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

d. Pusat Pengolahan Data dan Informasi Keuangan

18. Fungsi Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan adalah ….

a. penilaian kelaikan, manajemen resiko, divestasi, pengembangan

instrumen, pengendalian pembiayaan, dan masalah hokum

Pemerintah Pusat

b. pelaksanaan analisis, harmonisasi dan sinergi kebijakan, program dan

kegiatan Menteri Keuangan di bidang pendapatan negara, pembiayaan

negara, pasar modal dan lembaga keuangan serta program dan

kegiatan pendukung lainnya

c. memberikan telaahan mengenai masalah di bidang pembinaan umum

pengelolaan kekayaan negara

d. pembinaan organisasi dan kepegawaian kementerian

19. Kedudukan Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai adalah ….

a. berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Pajak

b. langsung koordinasi dengan Menteri Keuangan

c. bertanggung jawab kepada Sekrerataris Jenderal Kementerian

Keuangan

d. bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris

Jenderal Kementerian Keuangan

20. Direktorat Sistem Manajemen Investasi, merupakan salah satu direktorat

pada ….

a. Direktorat Jenderal Anggaran

b, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

c, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

d. Pusat Investasi Pemerintah (PIP)

21. Susunan organisasi Direktorat Jenderal Pajak antara lain ….

a. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan; Direktorat Ekstensifikasi dan

Penilaian; Direktorat Keberatan dan Banding

Page 100: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 92

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

b. Direktorat Pajak Penghasilan; Direktorat Pajak Pertambahan Nilai;

Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan

c. Pusat Penyuluhan Perpajakan; Direktorat Pengolahan Data dan

Informasi Perpajakan; Direktorat Pemeriksanaan Pajak

d. Direktorat Kepatuhan Internal dan Trasnformasi Sumber Daya

Aparatur; Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasil

Direktorat Reformasi Birokrasi

22. Susunan organisasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai antara lain ….

a Direktorat Fasilitas Kepabeanan; Direktorat Cukai; Direktorat

Penindakan dan Penyidikan; Direktorat Sarana Perhubungan

b. Direktorat Teknis Kepabeanan; Direktorat Fasilitas Kepabeanan;

Direktorat Cukai; Direktorat Pemberantasan Penyelundupan

c. Direktorat Fasilitas Kepabeanan; Direktorat Cukai; Direktorat

Penindakan dan Penyidikan; Direktorat Audit

d. Sekretariat Direktorat Jenderal; Direktorat Pengolahan Data dan

Informasi Kepabeanan; Direktorat Penindakan dan Penyidikan;

Direktorat Sarana Perhubungan

23. Direktorat Jenderal yang tidak mempunyai instansi vertikal di daerah

adalah ….

a. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

b. Direktorat Jenderal Anggaran

c. Direktorat Jenderal Pajak

d. Direktorat Jenderal Perbendaharaan

24. Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A dipimpin oleh pejabat ….

a. Eselon III/b

b. Eselon III/a

c. Eselon II/b

d. Eselon II/a

25. Balai Diklat Keuangan adaah unit pelaksanan teknis BPPK yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada ….

Page 101: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 93

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

a. Kepala BPPK

b. Sekretaris BPPK

c. Kepala Pusdiklat Pengembangan SDM

d. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan

Page 102: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 94

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

KUNCI JAWABAN

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

KB 1 KB 2 KB 3

KUNCI JAWABAN TES SUMATIF

Bagian I Bagian II

1. C

2. A

3. C

4. D

5. D

6. A

7. D

8. D

9. B

10. A

11. C

12. A

13. B

14. A

15. C

1. B

2. C

3. B

4. C

5. D

6. B

7. A

8. C

9. C

10. D

1. A

2. A

3. B

4. D

5. D

6. C

7. C

8. D

9. A

10. B

11. D

12. B

13. C

14. C

15. C

16. A

1. B

2. B

3. S

4. B

5. B

6. S

7. B

8. B

9. B

10. B

1. C

2. C

3. A

4. A

5. D

6. C

7. B

8. D

9. C

10. D

11. C

12. D

13. C

14. C

15. B

16. A

17. B

18. B

19. D

20. B

21. A

22. C

23. B

24. D

25. A

Page 103: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 95

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

8. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban. Kemudian gunakan

rumus berikut unruk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi

kegiatan belajar ini.

Nilai =

Nilai 91 – 100 : Baik sekali

Nilai 81 – 90 : Baik

Nilai 71 – 80 : Cukup

Nilai 61 – 70 : Kurang

Nilai 0 – 60 : Sangat Kurang

Bila nilai Anda mencapai 81 atau lebih, berarti Anda telah memahami kegiatan

belajar pada modul ini. Bila nilai Anda kurang dari 81, berarti Anda harus

mempelajari kembali setiap kegiatan belajar pada modul ini.

Page 104: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 96

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

DAFTAR PUSTAKA

Kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Perampingan Organisasi,

Jakarta, 1997.

Kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Visi, Misi, dan Profil Organsiasi Birokrasi Pemerintah pada Abad ke-21, Jakarta, 1997

Lembaga Administrasi Negara (LAN). Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Jilid 1, Edisi Ketiga. Toko Gunung Agung: Jakarta, 1997

Lembaga Administrasi Negara (LAN). Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Jilid 2, Edisi Ketiga. Toko Gunung Agung: Jakarta, 1997

Lembaga Administrasi Negara. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Jilid 2. Edisi Ketiga. Toko Gunung Agung: Jakarta, 1997

Robbins, Stephen P dan Neil Barnwell. Organization Theory: Concept and Cases, 4th edition. Pearson/Prentice Hall Education: NSW, 2002

Robbins, Stephen P. dan Tim Indeks (Penterjemah). Perilaku Organisasi [Organizational Behavior]. Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta, 2003

Suparmoko, M. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, Edisi 5. BPFE: Yogyakarta, 2000.

Wexley, Kenneth N; Gary A. Yuki; dan Muh. Shobaruddin (Penterjemah). Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia [Organizational Behavior and Personnel Psychology], Rineka Cipta: Jakarta, 2003

Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen Keempat)

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006.

Page 105: DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I - bppk.kemenkeu.go.id · DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I MODUL TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN ... melaksanakan tugasnya

Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia – 2013 97

DIKLAT UJIAN DINAS TINGKAT I

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2006.

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2007 Tentang Penataan Organisasi Biro Kepegawaian pada Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.01/2009 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 448/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai., tanggal 23 Juli 2001

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.01/2009 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 449/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengujian dan Identifikasi Barang, tanggal 23 Juli 2001.

Keputusan MENPAN Nomor 106/1994 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana Teknis di Daerah, dan Unit Pelaksana Teknis Dinas