digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
Transcript of digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 1/27
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rekam Medis
2.1.1 Pengertian Rekam MedisDalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang
dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1960
dikeluarkan kepada semua petugas kesehatan diwajibkan untuk menyimpanrahasia kedokteran, termasuk berkas rekam medis. Kemudian pada tahun 1972
dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 034/Birhup/1972, ada
kejelasan bagi Rumah Sakit menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan
medical record . Bab I Pasal 3 menyatakan bahwa guna menunjang
terselenggaranya rencana induk(Maste Plan)
yang baik, maka setiap rumah sakitharus mempunyai dan merawat data statistik yang up to date serta membuat
medical record yang berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MenKes/Per/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Berdasarkan definisi tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa rekam medis atau health record adalah berkas
penyimpanan data dan informasi mengenai catatan dan dokumen tentang identitas
i ik b t ti d k d l l i dib ik
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 2/27
6
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan yang yang ingin dicapai
dalam menggerakkan fungsi dokumen rekam medis yaitu : terekamnya informasi
yang cukup dan akurat tentang data sosial pasien, pemeriksaan penunjang,
pengobatan dan lain-lain untuk mencapai kesembuhan/ kesehatan pasien sehingga
informasi dokumen rekam medis tersebut dipakai sewaktu-waktu jika pasien
membutuhkan kembali.
2.2.2 Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan dari rekam medis tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek
yang biasa disingkat dengan ”ALFRED” diantaranya :
1. Aspek Administrasi (Administrative)
2. Aspek Hukum (Legal)
3. Aspek Keuangan (Financial)
4. Aspek Penelitian (Riset)
5. Aspek Pendidikan (Education)
6. Aspek Dokumentasi (Documentation)
Selain keguanaan rekam medis menurut aspek ”ALFRED”. Dengan
melihat dari beberapa aspek tersebut diatas, rekam medis mempunyai kegunaan
yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi
pelayanan saja. Kegunaan rekam medis secara umum sesuai dengan Undang-
undang Dirjen Pelayanan Medis Depkes RI dalam keputusan No. 78 tahun 1991
menjelaskan bahwa rekam medis digunakan sebagai:
1. Sumber informasi medis dari pasien yang berobat di rumah sakit berguna
untuk keperluan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan pasien.
2. Alat komunikasi antara dokter dengan dokter lainnya, antara dokter dengan
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 3/27
7
6. Untuk penelitian dan pendidikan.
7. Untuk perencanaan dan pemanfaatan dan sumber daya.
8. Untuk keperluan lain yang ada kaitannya dengan rekam medis.
2.3 Pencatatan Rekam Medis
Pencatatan rekam medis dilakukan dengan menggunakan kartu-kartu.
Tetapi pada beberapa rumah sakit modern kartu ini berbentuk lembar kerja
(worksheet) komputer. Kartu ini biasa disebut Kartu Indeks, terdiri atas dua jenis
yaitu Kartu Indeks Utama dan Kartu Indeks Khusus atau Tambahan. Kartu Indeks
Utama Pasien (KIUP) adalah salah satu cara untuk menunjang kelancaran
pelayanan terhadap pasien, karena bila pasien tidak membawa kartu berobat maka
KIUP dapat dipakai untuk mencari data pasien yang diperlukan. Data yang
terdapat dalam KIUP adalah sebagai berikut:
1. Nama Pasien Lengkap 9. Status Perkawinan
2. Nomor Rekam Medik 10. Tempat/Tanggal Lahir
3. Alamat 11. Pekerjaan
4. Nama Ibu 12. Tanggal Kunjungan Pertama
5. Nama Ayah 13. Orang yang harus dihubungi bila terjadi sesuatu
6. Agama
7. Jenis Kelamin
8. Umur
Kegiatan pencatatan rekam medis dilakukan setelah pasien menerima
pelayanan medis, seperti yang tercantum dalam buku pedoman penyelenggaraan
rekam medis Departemen Kesehatan RI tahun 1989. Rekam medis harus segera di
buat dan dilengkapi seluruhnya oleh dokter, perawat, bidan dan tenaga medis.
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 4/27
8
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang
melayani pasien di rumah sakit
2. Dokter tamu yang merawat pasien di rumah sakit
3. Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik
4. Tenaga paramedik perawat dan non perawat yang langsung terlihat didalam
antara lain : perawat, perawat gigi, bidan, tenaga laboratorium klinik, gizi,
anestesi, penata rontgent, rehabilitasi medis dan lainnya.
5. Dalam hal dokter luar negeri melakukan alih teknologi kedokteran yang
berupa tindakan atau konsultasi kepada pasien, yang membuat rekam medis
nya adalah dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit.
Secara garis besar isi data rekam medis di rumah sakit adalah data
administrasi dan data klinis (penyakit dan pengobatannya) dari pasien yang
dilayani. Menurut guwandi (1992) isi rekam medis yang lengkap mencakup 4
macam data, yaitu :
1. Data pribadi : meliputi identitas penderita (nama, No.KTP, alamat, tempat
lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, keluarga dekat, nomor register,
dokter yang merawat, asal rujukan, tanggal masuk, dan tanggal keluar.
2. Data finansial yaitu data dari penanggung jawab, alamat, perusahaan,
perusahaan asuransi yang menanggung, tipe asuransi dan nomor polis.
3. Data sosial yaitu data mengenai kewarganegaraan, kebangsaan, hubungan
keluarga, penghidupan, kegiatan masyarakat, dan data kedudukan sosial
penderita
4. Data medis yaitu : data medis penderita dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
keadaan umum/ nadi, tensi, diagnosis waktu masuk, catatan pengobatan,
kemajuan/ kemunduran penderita, instruksi dokter, pemeriksaan penunjang,
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 5/27
9
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, yang mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk pasien gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan.
2) Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-
kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, yang mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan
i. Catatan observasi kliis dan hasil pengobatan
j. Ringkasan pulang (discharge summary)
k. Nama dan tandatangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 6/27
10
d. Tangal dan waktu
e. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan atau tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum menunggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut
j. Nama dan tandatangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan.
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain
l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
4) Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 ditambah dengan :
a. Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan
b. Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana missal
c. Identitas yang menemukan pasien
5) Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
6) Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal dicatat
dalam rekam medis sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3)
dan disimpan pada sarana pelayanan kesehatan yang merawatnya
2.4 Penyimpanan Rekam Medis
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 7/27
11
2. Desentralisasi
Cara penyimpanan dimana dilakukan pemisahan antara rekam medis rawat jalan
(poliklinik) dengan rekam medis rawat inap.
2.5 Kerahasiaan Rekam Medis
Informasi yang bersumber dari berkas rekam medis, ada 2 (dua) kategori
yaitu :
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan
Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis sebagai
hasil pemeriksaan, pengobatan, observasi atau wawancara dengan pasien.
Informasi ini tidak boleh disebarluaskan kepada pihak – pihak yang tidak
berwenang karena menyangkut individu langsung si pasien.
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan
Jenis informasi yang dimaksud adalah perihal identitas pasien (nama, alamat,
dll) serta informasi lain yang tidak mengandung nilai medis. Namun, perlu
diingat bahwa tidak boleh disiarkan kepada pihak yang tidak berwenang.
2.6 Kelengkapan Rekam Medis
Pencatatan rekam medis harus dibuat selengkap mungkin oleh dokter
maupun tenaga kesehatan yang berwenang untuk melihat catatan perkembangan
riwayat penyakit pasien dari awal hingga akhir secara kontinyu. Adapun sumber
hukum yang dapat dijadikan acuan mengenai kelengkapan rekam medis, yaitu:
Pasal 46 Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2004
1) Setiap dokter atau dokter dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis.
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 8/27
12
2.7 Lama Penyimpanan Rekam Medis
Menurut permenkes 269/MENKES/PER/III/2008 pada pasal 8
menjelaskan lama penyimpanan rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit
wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Bila batas waktu lima tahun
dilampaui, maka rekam medis dapat dimusnahkan kecuali ringkasan pulang dan
persetujuan tindakan medik. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik
harus disimpan sampai jangka waktu 10 tahun terhitung dari tanggal dibuatnya
ringkasan tersebut.
2.8 Faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu rekam medis
Mutu pelayanan rumah sakit yaitu produk akhir dari interaksi dan
ketergantungan yang rumit antara berbagai komponen atau aspek rumah sakit itu
sebagai suatu sistem (Jacobalis, 1989). Mutu juga dapat diartikan upaya organisasi
dan manajemen rumah sakit berdasarkan “costumer needs dan Expectation”. Pada
definisi lain, yang disimpulkan oleh Goestsch dan Davis, mutu adalah keadaan
dinamik yang di asosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses dan lingkungan
yang mencapai atau melebihi harapan.
Suatu dokumen rekam medis dan kesehatan yang memadai dan wajib
dimiliki oleh setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Dokumen rekam medis haruslah bersifat rahasia, mutakhir, tepat dan senantiasa
tersedia bagi pelayanan pasien (Hatta,1987). Mutu rekam medis dapat dinilai
dengan adanya akreditasi rumah sakit. Dengan adanya akreditasi dapat diketahui
keadaan rekam medis di suatu rumah sakit dan disesuaikan dengan standar yang
telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan. Akreditasi juga merupakan suatu
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 9/27
13
Menurut Nurhaidah, (2008) Secara sistem faktor-faktor dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu faktor input (masukan), output
(keluaran), process (proses), environtment (lingkungan)
1. Input
Pada area input terdapat bebarapa faktor antara lain Sumber Daya
Manusia, sarana dan prasarana, pembiayaan dan faktor kebijakan. Sumber Daya
Manusia merupakan unsur terpenting di dalam rumah sakit sekaligus merupakan
potensi terbesar untuk terjadinya masalah bila tidak dikelola dengna baik.
Penyebab kegagalan organisasi dari sisi SDM sekurang-kurangnya dapat di
identifikasi sebagai berikut :
a. Sikap dan pola fikir yang negative
b. Tingkat pergantian staff yang tinggi
c. Program insentif yang buruk
d. Program pelatihan yang buruk
e. Rendahnya kemampuan mengembangkan dan memotivasi karyawan.
Oleh sebab itu harus ada program-program untuk meningkatkan kualitas
SDM. Menurut Siagian (1995) berkualitas ada dua hal, yaitu keterampilan dan
integritas. Keterampilan meliputi pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan
kemampuan melaksanakan tugas. Integritas mencakup motivasi, moral disiplin
dan tanggung jawab. Sumber daya menusia yang berkualitas bila memiliki dua
aspek secara proporsional, artinya bila memiliki pengetahuan yang tinggi tidak
akan ada artinya bila tidak bermoral atau bertanggung jawab. Sumber daya
menusia memeliki beberapa karakteristik seperti, latar belakang pendidikan,
pelatihan tentang rekam medis, masa kerja dan uraian tugas yang sesuai dengan
beban kerja.
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 10/27
14
b. Validitas (kesahihan)
Isi rekam medis harus jelas, singkat, benar dan tepat waktu. Isi rekam medis
diperiksa oleh panitia rekam medis dan kualitasnya tergantung dokter yang
merawatnya dan keahliannya dinilai oleh sesama dokter.
c. Sanksi
Adanya sanksi untuk dokter yang alpa perlu diberlakukan, tidak hanya dokter,
sub bagian rekam medis dan unit lain juga berlaku. Peringatan dapat berupa
teguran, peringatan tertulis hingga tindakan administrasi.
3. Proses
Analisis mutu rekam medis dilakukan oleh staff rekam medis, dengan cara
meneliti rekam medis yang dihasilkan oleh staff medis, paramedis dan hasil-hasil
pemeriksaan dari unit-unit penunjang sehingga kebenaran diagnose dan
kelengkapan rekam medis dapat dipertanggungjawabkan (Depkes, 1997).
Menurut Hatta (1993), Direktur Rumah Sakit di Indonesia wajib membuat
Standar Operating Prosedur dan Kriteria Audit Pelayanan Pasien (KAPP). Staff
rekam medis bertugas mengidentifikasi staff dan bertanggung jawab atas adanya
ketidaklengkapan dan melaporkannya untuk dilengkapi sampai batas waktu yang
telah ditentukan dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
rumah sakit.
Dokter yang merawat pasien rawat inap seharunya melengkapi resume
medis sesuai dengan standar yang berlaku. Menurut Hatta proses analisis mutu
rekam medis ada dua yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif (Hatta, 1993).
a. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisi yang ditujukan untuk memeriksa
kelengkapan urutan lembaran pemeriksaan sejak saat masuk ke rumah sakit
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 11/27
15
a. Semua diagnosis ditulis dengan benar pada lembaran masuk dan keluar.
Semua diagnosis dan tindakan pembedahan yang dilakukan harus dicatat.
Simbol dan singkatan tidak boleh digunakan.
b. Dokter yang merawat harus menulis tanggal dan menandatanganinya pada
sebuah catatan serta menandatangani pada catatan yang diisi dokter lain
c. Laporan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik dalam keadaan lengkap dan
berisi semua data penemuan baik yang positif maupun negatif
d. Catatan perkembangan harus memberikan kronologis dan analisis klinis
keadaan pasien
e. Hasil laboratorium, radiologi dicatat dan dicantumkan tanggal dan serta
ditandatangani oleh pemeriksa
f. Semua konsultasi harus dicatat secara lengkap serta harus ditandatangani
g. Pada kasus observasi, catatan prenatal dan persalinan dicatat dengan lengkap.
Jalannya persalinan dan kelahiran sejak pasien masuk ke rumah sakit harus
dicatat dengan lengkap
h. Catatan perawat, catatan prenatal, observasi dan pengobatan yang diberikan
harus lengkap dan ditandatangani
2) Tujuan Analisis Kualitatif menurut Kusnandar (2006) adalah :
a. Menentukan bila ada kekurangan agar dapat dikoreksi dengan segera saat
pasien masih dirawat sehingga dapat menjamin efektifitas kegunaan rekam
medis dikemudian hari
b. Mengidentifikasi bagian yang tidak lengkap agar dengan mudah dapat
dokoreksi dengan membuat prosedur, sehingga rekam medis menjadi lebih
lengkap.
3) Komponen dasar analisis kualitatif
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 12/27
16
2. Adanya lembaran khusus (laporan operasi, laporan anestesi, hasil
pemeriksaan penunjang) sesuai dengan peraturan yang ada.
3. Adanya waktu pencatatan karena ada kaitan dengan peraturan pengisian.
c. Adanya autentifikasi penulis :
1. Dapat berupa tanda tangan, paraf, inisial, cap yang dapat diidentifikasi
dalam rekam medis atau kode seseorang untuk komputerisasi.
2. Harus ada title/gelar profesi (dr, ns)
3. Tidak bolah ditandatangani oleh orang lain.
d. Terciptanya pelaksanaan rekaman pencatatan yang baik.
2.9 Pengertian Resume Medis
Menurut Permenkes 269/MenKes/Per/III/2008 pada pasal 4 menyebutkan
bahwa ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan
perawatan pasien. Isi ringkasan pulang atau resume medis sekurang-kurangnya
memuat :
a. Identitas pasien
b. Diagnosisi masuk dan indikasi pasien dirawat
c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, Diagnosis akhir,
Pengobatan dan tindak lanjut
d. Nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan
kesehatan
Kemudian setelah rekam medis selesai digunakan dari ruang rawat, maka
dalam waktu 2X24 jam rekam medis tersebut harus dikembalikan ke bagian
Rekam Medis.
Tidak hanya Permenkes yang menyebutkan dan menjelaskan tentang
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 13/27
17
Jadi resume medis atau disebut dengan ringkasan pulang, merupakan
kesimpulan atau ringkasan yang menjelaskan tentang penyakit yang diderita
pasien, pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan yang diterima dokter. Resume
medis ini harus segera ditulis dan dibuat setelah pasien selesai dan pulang dalam
perawatan oleh dokter dari rumah sakit dalam keadaan hidup. Pemeriksaan pasien
akan terlihat secara langkap namun ringkas dalam resume medis dan dapat
digunakan kembali untuk pengobatan atau control kembali dimanapun pasien
kembali berobat.
Apabila mutu resume medis kurang baik, dapat dilihat apakah tidak
adanya resume medis atau tidak lengkapnya pengisian resume medis, maka secara
keseluruhan akan menyebabkan mutu rekam medis akan kurang baik, dan diikuti
dengan mutu rumah sakit yang kurang baik. Akibat dari resume medis yang tidak
ada atau tidak di isi dengan lengkap. Karena resume medis mencerminkan
ringkasan segala informasi yang penting, menyangkut pasien dan bisa dijadikan
sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang lebih lanjut.
Menurut Huffman (1994), tinggi rendahnya mutu rekam medis dan resume
medis sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sumber daya yang ada dalam rumah
sakit, seperti tenaga, sarana, metode, teknologi yang digunakan dan pembiayaan
serta interaksi pemanfaatan sumber daya rumah sakit yang digerakkan melalui
proses dan prosedur tertentu sehingga interaksi dari sumber daya menghasilkan
mutu rekam medis yang baik dengan indikator rekam medis yang lengkap, akurat,
tepat waktu dan memenuhi persyaratan, untuk menjaga jasa pelayanan kesehatan
rumah sakit.
Dokter yang menangani pasien pada unit rawat inap mempunyai
kontribusi yang besar dalam kelengkapan pencatatan dan pengisian berkas rekam
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 14/27
18
• Untuk menjaga kelangsungan mutu pelayanan medis, dikarenakan data medis
ini sangat berharga bagi dokter, terutama untuk kasus-kasus pasien yang
dirawat kembali.
• Untuk memberi bahan pembicaraan bagi komite rekam medis bila terdapat
kasus-kasus sulit.
• Untuk memberikan jawaban bagi kantor asuransi pasien, dokter pengirim,
konsulen, tentang perjalanan penyakit pasien, pengobatan dan perawatannya.
• Agar dokter / asisten ahli dapat mengumpulkan dan menyimpan kasus-kasus
yang menarik atau kasus bedah dimana yang bersangkutan ikut
membentuknya.
• Resume medis berisi keterangan yang penting tentang penyakit pasien dan
pengobatannya.
Pada resume medis tercantum : nama suami, nama pasien, umur, kelas,
instansi suami, instansi pasien, alamat rumah, tanggal masuk, tanggal keluar,
diagnose masuk, pengobatan, anjuran dokter, tandatangan dokter, nama dokter,
tenggal pengisian.
2.10 Tanggung Jawab Terhadap Resume Medis
Jika dilihat dari aspek hukum, yang bertanggung jawab terhadap
kelengkapan rekam medis dan resume medis adalah :
1. Tanggung Jawab Dokter yang Merawat
Tanggung jawab utama dalam kelangkapan resume medis yaitu dokter
yang merawat pasien hingga pasien pulang. Walaupun untuk melengkapi rekam
medis khususnya resume medis dapat didelegasikan ke staffnya, namun tetap
tanggung jawab utama dari isi rekam medis khususnya resume medis adalah
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 15/27
19
Mengenai tenaga dokter di rumah sakit, harus dilihat terlebih dahulu
statusnya. Apakah dokter tersebut dokter karyawan atau dokter tamu. Hal ini
menjadi penting, karena seorang dokter tamu dapat bekerja secara mendiri dan
bebas. Sedangkan untuk dokter tamu harus sesuai dengan jam kerja dan
menjalankan tugasnya.
2. Tanggung Jawab Petugas Rekam Medis
Petugas rekam medis yaitu membantu dokter yang merawat dalam
mempelajari kembali rekam medis. Analisa dari kelangkapan isi dimaksudkan
untuk mencari hal-hal yang kurang dan masih diragukan, dan menjamin bahwa
rekam medis telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit, yaitu rekam medis yang lengkap dan akurat.
3. Tanggung Jawab Pimpinan Rumah Sakit
Pempinan rumah sakit bertanggung menyediakan fasilitas unit rekam
medis yang meliputi: ruangan rekam medis, peralatan dan tenaga yang memadai.
Sehingga tenaga rekam medis dapat bekerja secara efektif dan efisien dengan
memeriksa kembali, membuat indeks, penyimpanan dari semua system medis
dalam waktu singkat.
4. Tanggung Jawab Staff Medik
Staff medik Terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
professional lainnya. Mempunyai peranan penting di rumah sakit dan
pengorganisasian staff rekam medis tersebut secara langsung menentukan kualitas
pelayanan kepada pasien. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka
dibuatlah peraturan-peraturan yang akan mengatur para anggota staff medis dan
membentuk komisi khusus.
5. Tanggung Jawab Komite Rekam Medis
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 16/27
20
Kegiatan dari komite rekam medis yaitu memberikan perhatian atas
kelangkapan rekam medis dan peningkatan dokumentasi pelayanan pasien, dan
memonitor kualitas rekam medis, meninjau kembali formulir rekam medis guna
mengurangi duplikasi informasi yang tidak pentingdan mencapai keseragaman isi,
bentuk dan ukuran (Guwandi,1991;Watson,1992;Huffman,1994)
2.11 Kelengkapan Pengisian Resume Medis
Menurut Wirawan, 1997 untuk meningkatkan mutu rekam medis
memerlukan 3 unsur diantaranya : a) kelengkapan isian rekam medis, b) validitas
atau kesahihan dari isi rekam medis karena isi rekam medis harus jelas, singkat
dan tepat waktu , c) adanya sanksi untuk dokter yang ‘alpa’.
Menurut naskah Wilson yang dikutip oleh Anggraini (2005) mengenai “ a
clinical chart far the record of patient in smaal hospital” menyatakan bahwa
kelengkapan rekam medis merupakan sangat penting nilainya demi kepentingan
pasien maupun bagi pihak Rumah Sakit.
Mengingat resume medis adalah salah satu formulir rekam medis dasar
rawat inap, maka kelengkapan resume medis menjadi tanggung jawab semua
pihak yang terlibat dalam perngisian resume medis tersebut. Resume medis yang
lengkap adalah cermin mutu rekam medis serta layanan yang diberikan oleh
Rumah Sakit (Depkes,1991).
Audit dan analisis terhadap resume medis dilakukan agar kelengkapan dan
ketepatan pengisian rekam medis dapat dipertanggungjawabkan. Audit dan
analisis kelengkapan resume medis dilakukan dengan cara meneliti rekam medis
yang dihasilkan oleh dokter dan tenaga paramedis perawatan atau paramedis non
keperawatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 17/27
21
menjaga mutu rekam medis rumah sakit juga sering digunakan untuk administrasi
klaim asuransi.
2.12 Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dokter dalam
mengisi resume medis
Berdasarkan teori Lawrence Green, teori Gibson, teori Snehandu B.KAr
digabungkan dengan penelitian-penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya
mengenai prilaku kepatuhan, maka dalam penelitian ini factor-faktor yang diduga
berhubungan dengan kepatuhan dokter dalam pengisian resume medis adalah
sebagai berikut :
2.12.1 Faktor Internal
a. Pengetahuan
Pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi enam tinkatan yaitu
pengetahuan, penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi (Blum, 1975) dalam Azwar
(1966). Pengetahuan merupakan hasil tahu, terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan melalui panca indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui indra penglihatan (mata) dan indra pendengaran
(telinga).
Menurut Notoatmodjo (1997), pengetahuan atau kognitif adalah domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan, bila perilaku tidak didasari
dengan pengetahuan maka perilaku tersebut tidak akan berlangsung lama.
Pengetahuan dapat di ukur dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang materi yang ingin di ukur (Notoatmodjo, 1993).
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah untuk menilai segala sesuatu yang
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 18/27
22
seseorang berkarya dalam suatu organisasi, semakin tinggi pula produktifitasnya
karena semakin berpengalaman dengan demikian semakin tinggi pula
keterampilannya untuk menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya
(Siagian, 1995).
c. Status Dokter
Status menurut Vecchio (1995) sangat kuat mempengaruhi prilaku
seseorang dalam organisasi. Status dokter di rumah sakit yang dimaksud adalah
dokter tetap atau dokter tamu. Hal ini menjadi penting karena seorang dokter tamu
bekerja secara bebas dan mandiri. Berbeda dengan seorang karyawan rumah sakit
yang harus datang pada jam kerja dan menjalankan tugasnya (Guwandi, 1991).
d. Persepsi Mengenai beban kerja
Menurut Sastrowinoto (1985), beban kerja merupakan volume pekerjaan
yang dibebankan kepada seseorang pekerja dan merupakan tanggung jawab
pekerja tersebut. Sedangkan menurut Gibson (1987), beban kerja merupakan tugas
yang menjadi tanggung jawab dari seorang pekerja untuk dilaksanakan. Beban
kerja harus sesuai dengan kemampuan individu agar tidak terjadi hambatan atau
kegagalan dalam pelaksanaan tugas, sehingga para praktisi membagi pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya sehingga menghasilkan mutu keluaran yang
lebih baik.
e. Persepsi Mengenai format resume medis
Format resume medis di setiap rumah sakit berbeda-beda, pada resume
medis yang ada di RSIA Budi Kemuliaan Berbeda variabel nya untuk pasien anak
dan dewasa. Pada resume medis dewasa sesuai dengan penelitian yang dilakukan
tercantum : nama suami, nama pasien, umur, kelas, instansi suami, instansi pasien,
alamat rumah, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnose masuk, pengobatan,
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 19/27
23
(1996) adalah keterangan tentang suatu mutu yang diharapkan. Standar pelayanan
adalah setiap langkah yang harus dilakukan oleh petugas secara berurutan dalam
memberikan suatu jenis pelayanan. Standar dibuat menunjuk pada tingkat ideal
yang diinginkan.
2.12.2 Faktor Eksternal
a. Insetif
Menurut Notoatmojo (2003), dalam kehidupan organisasi diyakini bahwa
setiap orang atau sumber saya manusia dalam organisasi ingin mendapatkan
penghargaan dan perlakuan yang adil dari pimpinan organisasi yang
bersangkutan. Insentif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu insentif yang
berhubungan dengan ekonomi, yaitu berupa uang tambahan yang diterima dokter
dalam pengisian resume medis secara lengkap dan tepat waktu sehingga dengan
pemberian insentif tersebut, kepatuhan dokter dalam mengisi resume medis
semakin meningkat dan mengurangi angka ketidaklengkapan dalam pengisian
resume medis.
b. Motivasi dari pimpinan
Motivasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri seseorang guna
mencapai suatu tujuan, Notoatmojo (2003). Motivasi yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu dorong atau dukungan dari pihak rumah sakit kepada dokter
dalam hal kepatuhan dalam mengisi dan melengkapi resume medis.
c. Sanksi
Pada Pasal 79 UU Praktik Kedokteran bebunyi bahwa setiap dokter atau
dokter gigi yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis dapat dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 20/27
24
penegak hukum (hakim-majelis), permintaan pasien sendiri atau berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, rahasia
kedokteran (isi rekam medis) baru dapat dibuka bila diminta oleh hakim majelis di
hadapan sidang majelis. Dokter dan dokter gigi bertanggung jawab atas
kerahasiaan rekam medis sedangkan kepala sarana pelayanan kesehatan
bertanggung jawab menyimpan rekam medis.
2.13.1 Sanksi Hukum
Pada Pasal 79 UU Praktik Kedokteran bebunyi bahwa setiap dokter atau
dokter gigi yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis dapat dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Selain tanggung jawab pidana, dokter dan dokter gigi yang tidak membuat
rekam medis juga dapat dikenakan sanksi secara perdata, karena dokter dan dokter
gigi tidak melakukan yang seharusnya dilakukan (ingkar janji/wanprestasi) dalam
hubungan dokter dengan pasien.
2.13.2 Sanksi Disiplin dan Etik
Dokter dan dokter gigi yang tidak membuat rekam medis selain mendapat
sanksi hukum juga dapat dikenakan sanksi disiplin dan etik sesuai dengan UU
Praktik Kedokteran, Peraturan KKI, Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
dan Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia (KODEKGI).
Dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor
16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan
Pelanggaran Disiplin MKDKI dan MKDKIP, ada tiga alternatif sanksi disiplin
yaitu :
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 21/27
25
2.14 Rekam Medis Kaitannya Dengan Manajemen Informasi Kesehatan
Di bidang kedokteran dan kedokteran gigi, rekam medis merupakan salah
satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan dokter
gigi. Di dalam rekam medis berisi data klinis pasien selama proses diagnosis dan
pengobatan (treatment). Oleh karena itu setiap kegiatan pelayanan medis harus
mempunyai rekam medis yang lengkap dan akurat untuk setiap pasien dan setiap
dokter dan dokter gigi wajib mengisi rekam medis dengan benar, lengkap dan
tepat waktu.
Dengan berkembangnya evidence based medicine dimana pelayanan medis
yang berbasis data sangatlah diperlukan maka data dan informasi pelayanan medis
yang berkualitas terintegrasi dengan baik dan benar sumber utamanya adalah data
klinis dari rekam medis. Data klinis yang bersumber dari rekam medis semakin
penting dengan berkembangnya rekam medis elektronik, dimana setiap entry data
secara langsung menjadi masukan (input) dari sistem/manajemen informasi
kesehatan.
Manajemen informasi kesehatan adalah pengelolaan yang memfokuskan
kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi pelayanan kesehatan
dengan menjabarkan sifat alami data, struktur dan menerjemahkannya ke berbagai
bentuk informasi demi kemajuan kesehatan dan pelayanan kesehatan perorangan,
pasien dan masyarakat. Penanggung jawab manajemen informasi kesehatan
berkewajiban untuk mengumpulkan,mengintegrasikan dan menganalisis data
pelayanan kesehatan primer dan sekunder, mendesiminasi informasi, menata
sumber informasi bagi kepentingan penelitian, pendidikan, perencanaan dan
evaluasi pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi.
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 22/27
26
a. Alat komunikasi (informasi) dan dasar pengobatan bagi dokter, dokter gigi
dalam memberikan pelayanan medis.
b. Masukan untuk menyusun laporan epidemiologi penyakit dan demografi (data
sosial pasien) serta sistem informasi manajemen rumah sakit
c. Masukan untuk menghitung biaya pelayanan
d. Bahan untuk statistik kesehatan
e. Sebagai bahan/pendidikan dan penelitian data.
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 23/27
27
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terdiri dari berbagai faktoryang saling berhubungan atau diperkirakan berhubungan serta satu sama lain
saling mempengaruhi, yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sabarguna, 2006). Selain itu sistem juga
merupakan suatu kesatuan yang tersusun secara tidak teratur yang saling
melengkapi karena berlandarkan satu tujuan, dalam pelaksanaannya system dapatmemperlihatkan kegiatan atau perilaku (Gordon B. Davis).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan sistem dengan
bentuk sistem sederhana yang terdiri dari masukan (input), proses (process) dan
keluaran (output). Azwar (1996) menyatakan bahwa terdapat beberapa macam
batasan mengenai pendekatan sistem. Pendekatan sistem adalah suatu strategi
yang menggunakan metoda analisa, desain dan manajemen untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Batasan sistem lainnya
menyatakan bahwa pendekatan sistem adalah penerapan dari cara berfikir yang
sistematis dan logis dalam membahas dan mencari pemecahan dari suatu masalah
atau keadaan yang dihadapi.
Jika sistem dipandang sebagai upaya untuk menghasilkan pelayanan
kesehatan, maka yang dimaksud dengan :
1. Input / masukan adalah : kumpulan bagian atau elemen yang terdapat di dalam
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 24/27
28
Rawat Inap oleh dokter/Bidan dan Mengechek kelengkapan Form Resume
medis pasien.
3. Keluaran adalah : kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan pada saat
proses dalam sistem tersebut. Variabelnya yaitu Kelengkapan Resume Medis
Pasien Rawat Inap.
Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan sistem
seperti dalam gambar dibawah ini:
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pada
Pasien Rawat Inap di RSIA Budi Kemuliaan Tahun 2009
Input Proses Output
1. SDM (Man)
• Pengetahuan Dokter
tentang resume medis
• Pengetahuan Bidan
tentang resume medis
• Pengetahuan PetugasRekam Medis tentang
resume medis
• Pengetahuan pasien
tentang resume medis
2. Money (sumber
Pendanaan Untuk ResumeMedis)
3. Material (kebijakan
tentang resume medis)
1. Mengechek
kelengkapan
Form Resume
medis pasien.
Kelengkapan Resume
Medis Pasien Rawat
Inap.
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 25/27
29
Universitas Indonesia
3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur
1 Resume Medis catatan yang mencerminkan segala informasi penting yang menyangkut pasien, dijadikan sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang lebih
lanjut dalam upaya pelayanan medis.
2 SDM :
Pengetahuan Dokter
Pemahaman dokter tentang yang
berhak mengisi resume medis,
manfaat, dan kriteria lengkap
tidaknya resume medis, berdasarkan
Permenkes 269 tahun 2008
• Teknik Wawancara
mendalam dengan
Membandingkan jawaban
Dokter dengan Permenkes
269 tahun 2008
• Pedoman
Wawancara
Mengukur kedalaman pengetahuan dokter bila:
• Pengetahuan Baik : menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan mendekati jawaban sebenarnya
berdasarkan Permenkes 269 tahun 2008
• Pengetahuan Kurang : menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan jawaban tidak sama dengan Permenkes 269
tahun 2008
3 Pengetahuan Bidan Pemahaman bidan tentang manfaat
resume medis, kriteria lengkaptidaknya resume medis, yang berhak
mengisi, dan batasan waktu
pengisian rekam medis berdasarkan
Permenkes 269 tahun 2008
• Teknik Wawancara
mendalam denganMembandingkan jawaban
Bidan dengan Permenkes
269 tahun 2008
• Pedoman
Wawancara
Mengukur kedalaman pengetahuan Bidan bila:
• Pengetahuan Baik : menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan mendekati jawaban sebenarnya
berdasarkan Permenkes 269 tahun 2008
• Pengetahuan Kurang : menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan jawaban tidak sama dengan Permenkes 269
tahun 2008
4 Pengetahuan PetugasRekam Medis
Pemahaman petugas rekam medistentang yang berhak mengisi resume
medis, adanya pembatasan waktu
dalam penulisan resume medis
berdasarkan Permenkes 269 tahun
2008
• Teknik Wawancaramendalam dengan
Membandingkan jawaban
Petugas Rekam Medis
dengan Permenkes 269
tahun 2008
• Pedomanwawancara
Mengukur kedalaman pengetahuan petugas rekammedis bila:
• Pengetahuan Baik : menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan mendekati jawaban sebenarnya
berdasarkan Permenkes 269 tahun 2008
Analisis kelengkapan..., Yulia Dirgantari Pratiwi, FKM UI, 2009
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 26/27
30
Universitas Indonesia
• Pengetahuan Kurang : menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan jawaban tidak sama dengan Permenkes 269
tahun 2008
5 Pengetahuan pasien Pemahaman pasien tentang definisi
dan manfaat resume medis
berdasarkan Permenkes 269 tahun
2008
• Teknik Wawancara
mendalam dengan
Membandingkan jawaba
Pasien dengan Permenkes269 tahun 2008
• Pedoman
wawancara
Mengukur kedalaman pengetahuan Pasien bila:
• Pengetahuan Baik : menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan mendekati jawaban sebenarnya berdasarkan Permenkes 269 tahun 2008
• Pengetahuan Kurang : menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan kepada informan
dan jawaban tidak sama dengan Permenkes 269
tahun 2008
6 Money (sumber
pendanaan untuk resume
medis)
Dana yang diberikan untuk
menunjang kelengkapan resume
medis
• Teknik Wawancara
mendalam dengan
mengetahui alokasi dana
atau jumlah yang
dikeluarkan untuk
kelengkapan resume medis
• Pedoman
wawancara
Gambaran alokasi dana atau jumlah yang
dikeluarkan untuk kelengkapan resume medis
7 Material
(kebijakan tentang
resume medis)
Ketersediaan Peraturan yang telah
dibuat oleh direktur RS tentang
resume medis
• Teknik Wawancara
mendalam dengan melihat
ketersediaan peraturan yang
dibuat oleh Direktur RS
tentang resume medis
• Pedoman
Wawancara
Gambaran tentang peraturan tentang resume medis
yang telah dibuat oleh Direktur RS
8 Methode (prosedur
dalam pengisian resume
medis
Adanya Standar Prosedur sebagai
acuan dokter, bidan dan staff rumah
sakit dalam melaksanakan kegiatan,
khususnya yang berhubungan dengan
proses kelengkapan resume medis
• Teknik Wawancara
mendalam dn mengetahui
ada tidaknya prosedur
dalam pengisian resume
medis
• Pedoman
wawancara
• Gambaran mengenai ketersediaan prosedur
yang akan digunakan secara tertulis.
• Mengetahui pelaksanaan di lapangan terhadap
prosedur yang sudah ada
Analisis kelengkapan..., Yulia Dirgantari Pratiwi, FKM UI, 2009
7/22/2019 digital_124735-S-5711-Analisis kelengkapan-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/digital124735-s-5711-analisis-kelengkapan-literaturpdf 27/27
31
Universitas Indonesia
9 Machine (Sarana dan
Prasarana)
Segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat/media yang disediakan
oleh direktur RS untuk menunjang
kelengkapan pengisian resume medis
oleh dokter maupun bidan yang
merawat.
• Teknik Wawancara
mendalam dengan melihat
ada tidaknya sarana dan
prasarana untuk menunjang
kelengkapan pengisian
resume medis oleh dokter
maupun bidan yang
merawat.
• Pedoman
Wawancara
Gambaran sarana dan prasarana RS untuk
menunjang kelengkapan resume medis.
10 Proses :
Mengechek kelengkapan
Form Resume medis
pasien
Mengetahui berapa banyak
variabel/komponen-komponen yang
ada pada form resume medis yang di
isi dan tidak di isi
• Observasi kelengkapan
formulir resume medis
• Daftar
tilik/checklist
Gambaran persentase Kelengkapan Resume medis
pasien rawat inap
11 Output :
Kelengkapan Resume
Medis Pasien Rawat
Inap.
Jumlah kelengkapan dari masing-
masing variabel/komponen yang ada
di form resume medis
• Observasi kelengkapan
variabel yang ada di
formulir resume medis
• Daftar
tilik/checklist
Gambaran kelengkapan dari masing-masing
variabel yang ada pada form resume medis pasien
rawat inap.
Analisis kelengkapan..., Yulia Dirgantari Pratiwi, FKM UI, 2009