Digital Imaging

20
SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn 1 DIGITAL IMAGING PENGERTIAN DESAIN GRAFIS Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Desain grafis juga didefinisikan sebagai salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. SEJARAH PERKEMBANGAN DESAIN GRAFIS Sejarah desain grafis jelas terlihat dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang- lambang grafis yang berwujud gambar atau tulisan. Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna, dan lain-lain). Tulisan/aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan aturan komunikasinya lebih rumit dibandingkan gambar. Manusia melakukan komunikasi menggunakan gambar sekitar pada zaman manusia primitif, mereka menggunakan coretan-coretan pada dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukannya tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398- 1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai desain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini merupakan suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible”. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu berkembang corak huruf dan cenderung realis dan tidak banyak icon.

description

Mengenai digital imaging

Transcript of Digital Imaging

Page 1: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

1 DIGITAL IMAGING

PENGERTIAN DESAIN GRAFIS

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk

menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga

dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan.

Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Desain grafis juga didefinisikan

sebagai salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada

sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti

ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan

dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia

periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

SEJARAH PERKEMBANGAN DESAIN GRAFIS

Sejarah desain grafis jelas terlihat dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-

lambang grafis yang berwujud gambar atau tulisan. Gambar mendahului tulisan karena

gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora,

fauna, dan lain-lain).

Tulisan/aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan aturan komunikasinya lebih

rumit dibandingkan gambar. Manusia melakukan komunikasi menggunakan gambar sekitar

pada zaman manusia primitif, mereka menggunakan coretan-coretan pada dinding gua untuk

kegiatan berburu binatang.

Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia

saat ditemukannya tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-

1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan

menyerupai desain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini

merupakan suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara

massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa

kebangkitan kembali Eropa.

Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang Johannes Fust, dibantu oleh Peter

Schoffer ia mencetak “Latin Bible”. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung

perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu

berkembang corak huruf dan cenderung realis dan tidak banyak icon.

Page 2: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

2 DIGITAL IMAGING

Setelah ditemukannya tulisan dan mesin cetak, desain grafis mengalami perkembangan

pesat. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama telah membawa peradaban baru dalam

sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta

alfabet latin yang dibawa dari Yunani.

Kemudian dengan adanya mesin cetak dan komputer pada saat ini juga merupakan dua hal

yang secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga

akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

BATASAN MEDIA SERTA UNSUR DAN PRINSIP DESAIN GRAFIS

Batasan Media

Awal diterapkannya desain grafis yaitu pada media-media statis, seperti buku, majalah, dan

brosur. Namun, seiring dengan perkembangan zaman desain grafis juga diterapkan dalam

media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain multimedia.

Kemudian secara otomatis batas dimensi pun berubah seiring dengan berkembangnya

pemikiran tentang desain. Saat ini desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain

lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Prinsip Dan Unsur Desain

Unsur dalam desain grafis yaitu termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan

warna membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti

keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”) dan

kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

KETERAMPILAN DESAIN GRAFIS

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang desainer grafis adalah sebagai berikut:

1. Nirmana

Nirmana adalah ilmu yang mempelajari elemen dan prinsip dari desain grafis. Untuk lebih

spesifiknya yaitu pembelajaran tentang garis, bentuk, ruang, tekstur, warna dan lain

sebagainya.

2. Typografi

Typografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan

penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga

dapat memberikan kenyamanan kepada para pembacanya.

Page 3: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

3 DIGITAL IMAGING

3. Pewarnaan

Pewarnaan merupakan hal yang penting untuk hasil karya desain grafis, karena dengan

menambahkan warna seseorangan akan memahami estetika atau keindahan dari gambar

yang dibuat.

4. Software

Software adalah pendukung dari sesuatu yang bisa kita hasilkan, dilihat dari bidangnya

software desain terbagi menjadi dua sofware pengolah grafis dua dimensi dan pengolah grafis

tiga dimensi. Menurut medianya terbagi menjadi tiga, yaitu media cetak, digital dan

multimedia.

5. Sketch

Sketch yaitu membuat sketsa gambar dengan tangan. Kemampuan menggambar tidak begitu

mempengaruhi hasil karya dalam bidang desain grafis, namun orisinalitas dalam menggambar

manual akan sangat memberikan efek memudahkan kita dalam mengolah karya desain

menggunakan software.

6. Kemampuan umum

Kemampuan umum adalah kemampuan tambahan. Contohnya dalam bidang grafis seperti

pengetahuan tentang website ( website grafis seperti flickr, deviantart, website ecommerce

untuk menjual karya desain dsb )

7. Seni Visual

Ilmu yang termasuk dalam seni visual antara lain adalah fotografi dan digital imaging.

8. Tata Letak

Tata letak adalah seni dalam menyusun elemen (konten) yang ada pada sebuah halaman,

seperti penempatan gambar dan teks. Tata letak pada sebuah karya pun sangatlah penting

karena menentukan kenyamanaan para pembacanya.

9. Desain Interaksi

Desainer grafis bekerja sama dengan pengembang situs web atau pengembang perangkat

lunak dalam merancang tampilan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna saat

menggunakan perangkat lunak atau mengunjungi halaman web.

Page 4: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

4 DIGITAL IMAGING

PROGRAM DESAIN GRAFIS

1) Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)

Program ini sering digunakan untuk pembuatan brosur, pamflet, poster, dan lain sejenisnya.

Program ini yang mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program

lain. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

a. Adobe FrameMaker

b. Adobe In Design

c. Adobe PageMaker

d. Corel Ventura

e. Microsoft Publisher

f. Quark Xpress

2) Aplikasi Pengolah Vektor/Garis

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam

bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang

dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Salah

satu kelebihan dari gambar vektor adalah meskipun gambar diperbesar dengan resolusi

maksimal gambar vektor tidak akan terlihat pecah. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok

ini adalah :

a. CorelDraw

CorelDraw diciptakan oleh Corel Corporation. Corel Draw merupakan contoh

program yang berbasis vector, ciri dari program berbasis vector yaitu objek yang

dihasilkan relative sama saat dibesarkan. Aplikasi CorelDraw ini sangat unggul untuk

pembuatan logo dan simbol-simbol.

b. Adobe Illustrator

c. Beneba Canvas

d. Macromedia Freehand

e. Metacreations Expression

f. Micrografx Designer

Page 5: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

5 DIGITAL IMAGING

3) Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar

Fungsi utama dari progman ini adalah untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo

retouching). Semua objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai

kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto.

Akan tetapi, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis,

teks dan garis disini dianggap sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program

pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis

akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik. Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:

a. Adobe Photoshop

Adobe Photoshop adalah software pengolah gambar yang sudah sangat lengkap

fasilitasnya. Software ini merupakan program yang berbasis bitmap, bitmap

merupakan sekumpulan titik dengan tingkat kerapatan tertentu (pixel). Adobe

Photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang

dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak

ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga

dianggap sebagai market leader untuk perangkat lunak pengolah gambar sebagai

produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan

aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan

disebut Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi

kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 dan versi yang terakhir adalah Adobe

Photoshop CS5.

b. Corel Photo Paint

c. Macromedia Xres

d. Metacreations Painter

e. Metacreations Live Picture

f. Micrografx Picture Publisher

g. Microsoft Photo Editor

h. QFX

i. Wright Image

j. Pixelmator

k. Manga studio

Page 6: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

6 DIGITAL IMAGING

l. Gimp

4) Aplikasi Pengolah Film/Video

Program aplikasi pengolah film/video fungsinya yaitu untuk mengolah film dalam berbagai

macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah

menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus seperti suara ledakan,

desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang

termasuk dalam kategori ini adalah:

a. Adobe After Effect

Adobe After Effects adalah salah satu software compositing yang populer dan telah

digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film dan web. After

Effects terutama dipakai dalam penambahan efek khusus seperti efek petir, hujan,

salju, ledakan bom, dan efek khusus lainnya. After Effects telah membantu para

praktisi perfilman Hollywood dalam menghasilkan film-film dengan efek khusus

yang spektakuler. Beberapa judul film yang telah memanfaatkan potensi After

Effects adalah Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal.

b. Power Director

c. Show Biz DVD

d. Ulead Video Studio

e. Element Premier

f. Easy Media Creator

g. Pinnacle Studio Plus

h. WinDVD Creater

i. Nero Ultra Edition

j. Camtasia

5) Aplikasi Pengolah Multimedia

Program aplikasi pengolah multimedia digunakan untuk membuat sebuah karya dalam

bentuk Multimedia yang berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan

dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie,

animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancang sedemikian rupa sehingga pesan yang

disampaikan lebih interktif dan menarik perhatian. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

a. Macromedia Authorware

Page 7: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

7 DIGITAL IMAGING

b. Macromedia Director

c. Macromedia Flash

d. Multimedia Builder

e. Ezedia

f. Hyper Studio

g. Ovation Studio Pro

PENGARUH TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN DESAIN GRAFIS

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini desain grafis menjadi sangat mudah untuk di

operasikan dan juga lebih mudah dalam mengembangkan imajinasi setiap desainer. Tidak

hanya itu, pembaharuan software juga membuat para desainer dapat menghasilkan desain-

desain terbaru mereka dengan lebih apik lagi. Dengan adanya perkembangan internet pun

setiap orang dapat lebih mudah untuk menikmati setiap karya yang dihasilkan oleh para

desainer. Namun, perkembangan teknologi yang semakin pesat juga harus diimbangi dengan

pemikiran positif dari penggunanya. Berikut dampak positif dan dampak negatif dari

kemajuan teknologi terhadap desain grafis :

Dampak positif :

Dapat memperkenalkan karyanya secara luas melalui media internet.

Dapat dengan mudah mempelajari ilmu tentang desain grafis serta teknik pembuatan

karya-karya yang baru melaui internet.

Karya dalam bentuk foto dapat terlihat lebih lembut dengan proses pengeditan.

Progam desain grafis yang sudah ada semakin muktahir dan dapat menghasilkan karya

yang memiliki rasa dari penciptanya.

Memudahkan berkomunikasi antar desainer didunia untuk menciptakan karya yang

spektakuler suatu saat nanti.

Memberi fasilitas yang lebih mudah untuk menjual ataupun membeli hasil karya seni

yang sudah diciptakan.

Dampak negatif :

Sangat besar kemungkinan terjadi pencurian karya (plagiat).

Karena progam internet yang semakin muktahir, desain grafis akan lebih mudah

ditinggalkan.

Page 8: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

8 DIGITAL IMAGING

Membuat masyarakat lebih memilih progam internet yang lain ketimbang desain

grafis.

HUBUNGAN DESAIN GRAFIS DAN PSIKOLOGI

Psikologi warna merupakan ilmu yang paling berpengaruh dalam bidang desain grafis. Karena

warna merupakan elemen yang penting dari seni visual. Setiap warna yang ada di bumi ini

memiliki psikologi warna tersendiri yang bisa menyimbolkan tentang perasaan atau makna

tersendiri. Meskipun di beberapa negara simbol warna bisa mempunyai arti yang berbeda,

namun sebuah warna bisa memiliki makna tertentu secara umum.

Psikologi Warna: Hitam

Hitam adalah warna yang kuat yang membangkitkan otoritas, kekuasaan, keberanian dan

keanggunan. Dalam dunia fashion, warna hitam popular karena membuat orang menjadi

tampak langsing. Disisi lain, warna hitam berarti sangat kuat, pemakainya akan terlihat jahat

dan menyeramkan. Penjahat atau drakula sering memakai warna hitam sebagai simbol

keabadian mereka.

Psikologi Warna: Putih

Putih adalah warna perdamaian. Simbol kepolosan, kemurnian, kesederhanaan,

kesucian. Didalam dunia fashion warna putih termasuk warna yang paling sering digunakan

karena warna putih akan nampak bercahaya, netral dan bisa dikombinasikan dengan warna

apapun. Begitu juga dalam desain grafis, warna putih sering digunakan sebagai teks yang

menyala pada latar belakang warna yang lebih gelap.

Psikologi Warna: Merah

Merah adalah warna yang paling emosional dan cenderung ekstrem. Menyimbolkan

agresivitas, keberanian, gairah, kekuatan dan vitalitas. Warna merah akan lebih tampak

menonjol dibandingkan warna lain pada pengaplikasian pekerjaan desain.

Psikologi Warna: Biru

Biru melambangkan kewenangan, martabat, keamanan dan kesetiaan. Warna biru yang

tenang menyebabkan tubuh memproduksi bahan kimia yang menenangkan, sehingga sering

digunakan dalam kamar tidur. Orang juga lebih produktif di ruangan biru. Dalam desain logo,

biru banyak digunakan sebagai warna dominan logo pemerintahan, pendidikan dan medis.

Psikologi Warna: Hijau

Page 9: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

9 DIGITAL IMAGING

Hijau adalah warna alam dan kesuburan. Warna hijau melambangkan kesegaran, ketenangan,

alam, natural, kesehatan. Dalam relevansi dengan dunia desain, warna hijau banyak

digunakan dalam bidang kesehatan, konstruksi, real estate, ekologi, konservasi alam dan

olahraga semacam golf.

Psikologi Warna: Kuning

Kuning adalah warna optimis, akan tetapi warna yang paling sulit ditangkap oleh

mata. Penggunaan warna kuning dalam desain sebaiknya tidak berlebihan.

Psikologi Warna: Ungu

Ungu adalah warna kerajaan, kemewahan, spiritualitas, kekayaan, dan kecanggihan. Hal ini

juga melambangkan kekuasaan dan kedudukan, bisa juga menjadi warna yang feminin dan

romantis.

Psikologi Warna: Coklat

Coklat adalah warna bumi dan alam. Menunjukkan utilitas, membumi, warna kayu dan

kekayaan alam yang berlimpah.

Psikologi Warna: Oranye

Warna orange melambangkan energi, antusiasme, flamboyan dan perhatian. Sifatnya

menarik, cerah, ceria sehingga menawarkan keterbukaan dan keramahan kepada yang

melihatnya.

DIGITAL IMAGING

Digital Imaging(Inggris) atau Pencitraan Digital adalah penciptaan gambar digital, biasanya

dari adegan fisik. Istilah ini sering dianggap menyiratkan atau meliputi pengolahan, kompresi,

penyimpanan, percetakan, dan menampilkan gambar tersebut. Metode yang paling umum

adalah dengan fotografi digital dengan kamera digital, namun metode lain juga digunakan.

SEJARAH

Digital Imaging dikembangkan pada 1960-an dan 1970-an, sebagian besar untuk menghindari

kelemahan operasional kamera film, untuk misi ilmiah dan militer termasuk program KH-11.

Sebagai teknologi digital menjadi lebih murah dalam beberapa dekade kemudian,

menggantikan metode film lama untuk berbagai tujuan. Gambar digital pertama diproduksi

pada tahun 1920, oleh gambar kabel sistem transmisi Bartlane. Penemu Inggris, Harry G.

Bartholomew dan Maynard D. McFarlane, mengembangkan metode ini. Proses terdiri dari

"serangkaian negatif pada seng piring yang terbuka untuk jangka waktu yang lama, sehingga

Page 10: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

10 DIGITAL IMAGING

menghasilkan kepadatan yang berbeda-beda,".[1] Kabel bartlane sistem transmisi gambar

yang dihasilkan pada kedua transmitter dan receiver yang mengakhiri data yang menekan

kartu atau tape yang diciptakan sebagai gambar.[2]

Pada tahun 1957, Russell A. Kirsch menghasilkan perangkat yang dihasilkan data digital yang

dapat disimpan dalam komputer; ini menggunakan drum scanner dan tabung

photomultiplier. Pada awal 1960-an, ketika mengembangkan kompak, ringan, peralatan

portabel untuk pengujian destruktif non onboard, pesawat angkatan laut, Frederick G.

Weighart dan James F. McNulty di Automation Industri, Inc, kemudian, di El Segundo,

California menemukan aparat pertama yang menghasilkan gambar digital secara real-time,

yang gambar adalah radiografi digital fluoroscopic. Sinyal gelombang persegi yang terdeteksi

oleh pixel dari tabung sinar katoda untuk membuat gambar.

Ide-ide ini pemindaian yang berbeda adalah dasar dari desain pertama kamera digital. Kamera

Awal butuh waktu lama untuk menangkap gambar dan buruk cocok untuk tujuan konsumen.

Tidak sampai perkembangan CCD (charge-coupled device) bahwa kamera digital benar-benar

berangkat. CCD menjadi bagian dari sistem pencitraan yang digunakan dalam teleskop,

pertama kamera digital hitam dan putih dan camcorder pada 1980-an.[1] Warna akhirnya

ditambahkan ke CCD dan merupakan fitur biasa kamera hari ini.

PERUBAHAN LINGKUNGAN

Langkah besar telah dilakukan di bidang digital imaging. Negatif dan eksposur adalah konsep

asing bagi banyak orang, dan gambar digital pertama pada tahun 1920 akhirnya

menyebabkan peralatan yang lebih murah, perangkat lunak namun sederhana semakin kuat,

dan pertumbuhan Internet.

Kemajuan konstan dan produksi peralatan fisik dan perangkat keras yang terkait dengan

pencitraan digital telah dilakukan lingkungan sekitar lapangan. Dari kamera dan webcam

untuk printer dan scanner, perangkat keras menjadi lebih ramping, lebih tipis, lebih cepat,

dan lebih murah. Sebagai biaya peralatan menurun, pasar untuk penggemar baru

memperlebar, memungkinkan lebih banyak konsumen untuk mengalami getaran

menciptakan gambar mereka sendiri.

Sehari-hari laptop pribadi, desktop keluarga, dan komputer perusahaan yang mampu

menangani perangkat lunak fotografi. Komputer kami adalah mesin yang lebih kuat dengan

peningkatan kapasitas untuk menjalankan program perangkat lunak pencitraan jenis-

Page 11: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

11 DIGITAL IMAGING

terutama digital. Dan perangkat lunak yang cepat menjadi baik cerdas dan sederhana.

Meskipun fungsi pada program saat ini mencapai tingkat editing yang tepat dan bahkan

render 3D, antarmuka pengguna dirancang untuk bersikap ramah kepada pengguna tingkat

lanjut serta penggemar pertama kali.

Internet memungkinkan mengedit, melihat, dan berbagi foto digital dan grafis Sebuah

browsing cepat di seluruh web dapat dengan mudah muncul karya seni grafis dari para

seniman, foto berita dari seluruh dunia, gambar perusahaan produk dan layanan baru, dan

banyak lagi. Internet telah jelas membuktikan dirinya katalis dalam mendorong pertumbuhan

digital imaging.

Berbagi foto secara online mengubah cara kita memahami fotografi dan fotografer. Situs

online seperti Flickr, Shutterfly, dan Instagram memberikan miliaran kemampuan untuk

berbagi fotografi mereka, apakah mereka amatir atau profesional. Fotografi telah berubah

dari media mewah komunikasi dan berbagi lebih dari sesaat dalam waktu. Subjek juga telah

berubah. Gambar yang digunakan untuk terutama diambil dari orang-orang dan keluarga.

Sekarang, kita membawa mereka dari apa pun. Kita bisa mendokumentasikan hari dan

berbagi dengan semua orang dengan sentuhan jari kita.

KEMAJUAN TEORI APLIKASI

Meskipun teori dengan cepat menjadi realitas dalam masyarakat teknologi saat ini, berbagai

kemungkinan untuk pencitraan digital terbuka lebar. Salah satu aplikasi utama yang masih

dalam karya-karya adalah bahwa keselamatan anak dan perlindungan. Bagaimana kita bisa

menggunakan pencitraan digital untuk melindungi anak-anak kita? Program Kodak, Anak

Identifikasi Digital Software (KIDS) dapat menjawab pertanyaan itu. Awal termasuk kit

pencitraan digital yang akan digunakan untuk menyusun foto identifikasi siswa, yang akan

berguna saat darurat medis dan kejahatan. Versi yang lebih kuat dan maju aplikasi seperti ini

masih berkembang, dengan fitur peningkatan terus-menerus diuji dan ditambahkan.[7]

Tapi orang tua dan sekolah bukan satu-satunya orang yang melihat manfaat dalam database

seperti ini. Kantor investigasi kriminal, seperti polisi daerah sekitar, laboratorium kejahatan

negara, dan bahkan biro federal menyadari pentingnya pencitraan digital dalam menganalisis

sidik jari dan bukti, melakukan penangkapan, dan memelihara masyarakat yang aman.

Sebagai bidang digital imaging untuk dibangkitkan, begitu pula kemampuan kita untuk

melindungi masyarakat.

Page 12: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

12 DIGITAL IMAGING

Pencitraan digital dapat terkait erat dengan teori kehadiran sosial terutama ketika mengacu

pada aspek media sosial dari foto yang diambil oleh telepon kami. Ada banyak definisi yang

berbeda dari teori kehadiran sosial, tetapi dua yang jelas mendefinisikan apa itu akan "sejauh

mana orang dianggap sebagai nyata" (Gunawardena, 1995), dan "kemampuan untuk

memproyeksikan diri secara sosial dan emosional sebagai orang yang nyata "(Garrison, 2000).

Pencitraan digital memungkinkan seseorang untuk mewujudkan kehidupan sosial mereka

melalui gambar agar dapat memberikan rasa kehadiran mereka ke dunia maya. Kehadiran

gambar-gambar bertindak sebagai perpanjangan dari diri sendiri kepada orang lain,

memberikan representasi digital dari apa yang mereka lakukan dan siapa mereka dengan.

Pencitraan digital dalam arti kamera pada ponsel membantu memfasilitasi efek ini kehadiran

dengan teman-teman di media sosial. Alexander (2012) menyatakan, "kehadiran dan

representasi terukir dalam refleksi kita gambar ... Ini, tentu saja, kehadiran diubah ... tidak

ada yang membingungkan gambar dengan realitas representasi. Tapi kita membiarkan diri

kita diambil dalam oleh representasi itu, dan hanya itu 'representasi' mampu menunjukkan

keaktifan yang tidak hadir dalam cara yang dipercaya. "Oleh karena itu, pencitraan digital

memungkinkan diri kita sendiri untuk diwakili dengan cara yang mencerminkan keberadaan

sosial kita.

METODE

Sebuah foto digital dapat dibuat langsung dari adegan fisik dengan kamera atau perangkat

serupa. Atau, gambar digital dapat diperoleh dari gambar lain dalam media analog, seperti

foto, film fotografi, atau kertas yang dicetak, oleh scanner gambar atau perangkat serupa.

Banyak gambar-seperti teknis yang diperoleh dengan peralatan tomografi, side-scan sonar,

atau radio teleskop-sebenarnya diperoleh dengan pengolahan kompleks data non-gambar.

Peta radar cuaca seperti yang terlihat di berita televisi adalah contoh biasa. Digitalisasi analog

data dunia nyata dikenal sebagai digitalisasi, dan melibatkan sampling (diskritisasi) dan

kuantisasi.

Akhirnya, gambar digital juga dapat dihitung dari model geometris atau rumus matematika.

Dalam hal ini sintesis citra nama yang lebih tepat, dan lebih sering dikenal sebagai rendering.

Otentikasi gambar digital adalah masalah untuk penyedia dan produsen gambar digital

seperti organisasi perawatan kesehatan, lembaga penegak hukum dan perusahaan asuransi.

Page 13: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

13 DIGITAL IMAGING

Ada beberapa metode yang muncul dalam fotografi forensik untuk menganalisa gambar

digital dan menentukan apakah telah diubah.

Sebelumnya pencitraan digital tergantung pada proses kimia dan mekanik, sekarang semua

proses ini telah dikonversi ke elektronik. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk pencitraan

digital terjadi, energi cahaya diubah menjadi energi listrik memikirkan grid dengan jutaan sel

surya kecil. Setiap kondisi menghasilkan muatan listrik tertentu. Biaya untuk masing-masing

"sel surya" diangkut dan dikomunikasikan kepada firmware untuk ditafsirkan. Firmware

adalah apa yang mengerti dan menerjemahkan warna dan kualitas cahaya lainnya. Pixel

adalah apa yang melihat ke depan, dengan berbagai intensitas mereka ciptakan dan

menyebabkan warna yang berbeda, menciptakan gambar atau gambar. Akhirnya firmware

mencatat informasi untuk masa depan dan reproduksi lanjut.

KEUNTUNGAN

Ada beberapa manfaat dari pencitraan digital. Pertama, proses memungkinkan akses mudah

foto dan dokumen word. Google adalah di garis depan ini 'revolusi' dengan misinya untuk

mendigitalkan buku di dunia. Digitalisasi tersebut akan membuat buku dicari, sehingga

membuat perpustakaan yang berpartisipasi, seperti Stanford University dan University of

California Berkley, dapat diakses di seluruh dunia.

KERUGIAN

Kritik digital imaging mengutip beberapa konsekuensi negatif. Peningkatan "fleksibilitas

dalam mendapatkan gambar berkualitas lebih baik untuk pembaca" akan menggoda editor,

fotografer dan wartawan untuk memanipulasi foto.[12] Selain itu, "staf fotografer tidak akan

lagi menjadi jurnalis foto, namun operator kamera ... sebagai editor memiliki kekuatan untuk

memutuskan apa yang mereka inginkan 'dipotret'".[12] Kendala hukum, termasuk hak cipta,

menimbulkan kekhawatiran lain: akan pelanggaran hak cipta terjadi sebagai dokumen yang

didigitalkan dan menyalin menjadi lebih mudah.

APA ITU RASTER?

Desain grafis sering berhubungan dengan penggunaan gambar digital (digital image),

yaitu gambar yang telah di-digitasi menjadi data-data digital sehingga dapat diolah dan

dimanipulasi oleh komputer, tentu saja melalui perangkat lunak grafik (graphic

software). Penggunaan yang tidak tepat pada suatu desain, selain merusak nilai estetis,

juga sering menimbulkan masalah pada proses persiapan Final Artwork (F/A), pracetak

Page 14: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

14 DIGITAL IMAGING

dan pada proses cetak. Sebaliknya, penggunaan gambar yang tepat dapat meningkatkan

nilai estetis desain sehingga hasil-hasil desain grafis dapat memberikan kesan mewah

lux dan mewah. Pengambilan keputusan dalam pemilihan dan penggunaan gambar

digital membutuhkan pengetahuan yang cukup tentang digital image, disamping faktor

ketelitian seorang designer.

Dalam dunia desain grafis, dikenal 2 (dua) jenis digital image, yaitu :

Gambar raster (bitmap image), yaitu gambar digital yang terbentuk

dari sekumpulan titik penyusun gambar atau pixel (picture-x element).

Grafik vektor (vector graphic), yaitu gambar digital

yang terbentuk dari garis, kurva dan bidang, yang masing - masing merupakan suatu

formulasi matematik.

Secara khusus tulisan ini membahas pemilihan dan penggunaan gambar raster (bitmap

image), adapun pemilihan dan penggunaan grafik vektor (vector graphic) akan dibahas

pada tulisan yang lain.

GAMBAR RASTER

Gambar raster (bitmap image) merupakan gambar digital yang tersusun dari sekumpulan

titik penyusun gambar yang disebut pixel (picture-x element). Pixel-pixel penyusun

gambar berkumpul dan bergabung membentuk seperti mozaik kemudian memanipulasi

mata sehingga pada jarak pandang tertentu akan tampak kesan gambar utuh.

Gambar raster bersifat dependent pixel, artinya sangat dipengaruhi oleh banyaknya pixel

penyusun gambar.

Semakin banyak pixel-pixel yang menyusun gambar raster, maka

kualitasnya akan semakin baik sehingga gambar terlihat halus. Sebaliknya, semakin

sedikit pixel-pixel yang menyusun suatu gambar, maka kualitasnya akan semakin kurang.

Sehingga gambar terlihat kasar.

Dalam pengolahan gambar raster, terdapat 2 (dua) hal pokok yang harus diperhatikan,

yaitu ukuran gambar (image size) dan resolusi (resolution).

UKURAN GAMBAR (IMAGE SIZE)

Ukuran gambar (image size) menyatakan ukuran banyaknya pixel penyusun

gambar raster yang dinyatakan dalam matrik 2 dimensi, yaitu (X × Y) Pixel,

dimana X menyatakan ukuran banyaknya pixel perbaris pada arah horizontal

Page 15: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

15 DIGITAL IMAGING

sedangkan Y menyatakan ukuran banyaknya pixel perkolom pada arah vertikal.

Sebagai contoh, gambar raster berukuran 800×600 pixel, terdiri dari 800×600

pixel = 480.000 pixel, dengan susunan 800 pixel setiap baris pada arah

horizontal dan 600 pixel setiap kolom pada arah vertikal.

RESOLUSI (RESOLUTION)

Atribut gambar raster yang tak kalah pentingnya adalah resolusi (resolution),

yang didefinisikan sebagai banyaknya pixel dalam setiap satuan panjang.

Umumnya, resolusi dinyatakan dalam satuan dpi (dot per inchi). Sebagai

contoh, gambar raster yang memiliki resolusi 72 dpi, berarti terdiri dari 72 dot

(titik) pada setiap inchi.

Semakin tinggi resolusi suatu gambar raster, maka kualitasnya akan semakin

baik, tetapi perlu diperhitungkan juga kemampuan mesin cetak, baik mesin

cetak konvensional maupun digital printing. Gambar raster yang resolusinya

terlalu tinggi akan menghasilkan hasil cetak yang kabur sehingga gambar raster

tidak terlihat dengan jelas. Sebaliknya, resolusi yang terlalu rendah juga akan

menghasilkan hasil cetak yang kasar. Memang terlalu rumit untuk

memprediksikan dengan tepat tatawarna dan resolusi gambar raster pada proses

cetak (press), namun dengan pengalaman dan peningkatan intensitas pekerjaan

desain, kita akan menemukan tatawarna dan resolusi yang tepat pada produksi

cetak (press).

Kelebihan Grafis Bitmap· Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga

dapat membuat objek tampil sesuai keinginan. Dapat menghasilkan objek

gambar bitmap darionjek gambar vektor dengan cara mudah dan cepat, mutu

hasilnya pun dapat ditentukan

Kelemahan Grafis Bitmap· Objek gambar tersebut memiliki permasalahan

ketika diubah ukurannya, khususnya ketika objek gambar diperbesar.

DIGITAL IMAGING DALAM INDUSTRI DKV ANTARA PELUANG DAN TANTANGANNYA

Perkembangan teknologi digital saat ini memberikan andil yang penting bagi perkembangan

industri kreatif terutama bagi kalangan profesional bidang desain komunikasi visual. Salah

keahlian yang memiliki peluang menjadi profesi adalah Digital Imaging Artis.

Page 16: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

16 DIGITAL IMAGING

Digital Imaging (DI) yang biasa juga disebut Digital Image Processing atau Digital Photographic

pada dasarnya merupakan sebuah metode untuk meng-edit atau mengolah gambar yang di-

scan dari dokumen asli menjadi digital file dalam bentuk pixel yang dapat dibaca dan

dimanipulasi oleh perangkat komputer grafis. Perkembangan digital imaging tidak bisa

dilepaskan dari trend fotografi digital yang begitu masif. Dalam industri periklanan, karya

fotografi menjadi salah satu elemen visual yang ditampilkan sebagai elemen penyampai

pesan. Karya fotografi yang ditampilan seringkali mengalami pengolahan, perekayasaan, dan

berkesan manipulatif. Penampilan visual yang demikain itu merupakan hasil olah kreatif yang

dilakukan oleh seorang Digital Imager.

Digital imaging sebagai profesi menjadi sebuah fenomena yang boleh dikatakan baru

sehingga bisa ditangkap sebagai sebuah peluang profesi bidang industri kreatif. Kehadiran

profesi Digital Imaging yang mengiringi dunia fotografi telah memberikan warna tersendiri

bagi industri periklanan. Imajinasi visual, dan gagasan visual yang cenderung hiperbola dan

surealis saat ini sudah menjadi pemandangan yang dengan mudah kita temukan pada

billboard, iklan majalah, dan media cetak lainnya.

Dalam rangka memberikan pengetahuan, penguatan motivasi dan menggali pengalaman

profesi Digital Imaging ini maka ASRD MSD telah mengadakan dialog kreatif pada tanggal 13

Mei 2014 bertempat gedung pertemuan kampus 2 ASRD MSD dengan narasumber Final Toto

founder dari KataMata Visualogy Jakarta. Final merupakan seorang digital Imaging Artis yang

telah banyak mengerjakan karya untuk iklan bagi berbagai perusahaan nasional dan

multinasional.

Final Toto founder dan seorang Digital

Imaging Artis memberikan pengalaman

kreatifnya dalam menggeluti profesi DI

Artis. (13/05/2014)

Page 17: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

17 DIGITAL IMAGING

Dalam paparannya, final mengatakan bahwa profesi DI artis menjadi salah satu profesi yang

cukup menjanjikan, karena masih jarang orang yang menekuni bidang ini. Sementara

kebutuhan pada karya visual untuk promosi akan terus tumbuh subur. Untuk menekuni

profesi ini tidak hanya sekedar memiliki kemampuan teknis namun harus mampu memahami

penting profesionalitas.

Ia mengingatkan bagi para peserta dialog kreatif yang kebanyakan para mahasiswa tersebut

untuk selalu mempertimbangkan dua hal penting kalu ingin sukses dalam karir. Yaitu

memahami pekerjaan dan proses kerjanya serta selalu membiasakan diri dengan

profesionalitas kerja.

MEMAHAMI PROSES KERJA

Seorang Digital Imaging Artis harus mampu melakukan proses kerja yang benar. Yang

pertama, harus mampu memahami brief yaitu harus mampu memahami dengan benar

konsep dan pesan yang akan disampaikan secara visual. Kedua, mengajukan Quotation atau

penawaran harga didasarkan pada bahan visual yang akan digubakan, tingkat kerumitan yang

akan dicapai, ekspetasi yang akan dicapai, dan melihat pula daya saing di pasar. Itu semua

akan menentukan besaran nilai penawaran yang akan diajukan. Ketiga, mengadakan

pertemuan Pre Production Meeting (PPM) yang melibatkan DI artis, fotografer (tim) dan

Agency atau klien untuk kemudian mempersiapkan presentasi. Hasil PPM akan menjadi

pegangan pada proses produksi. Tahap keempat adalah Photosession, tahap dimana peran DI

artis harus mengikuti jalannya proses pemotretan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

karya foto yang sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.

Page 18: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

18 DIGITAL IMAGING

Seorang Di Artis harus jeli dalam mengolah image yang terkadang tidak sesuai dengan

permintaannya. Sumber: Katamata Visualogy

MEMAHAMI PROFESIONALITAS KERJA

Seorang DI artis juga harus membiasakan diri dengan Profesionalitas Kerja yang dapat

ditunjukkan dengan sikap yang pertama harus fleksibel, dimana dalam industri sikap ego

hanya kan membunuh diri sendiri.

Page 19: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

19 DIGITAL IMAGING

Seringkali harus mengesampingkan penilaian pribadi dan harus mengikuti apa keinginan klien

Kedua, seorang DI artis bekerja untuk kebutuhan Komunikasi Visual, artinya bahwa Digital

Imaging artis harus membantu brand dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Ketiga,

seorang yang profesional harus memiliki komitmen yang kuat pada pekerjaannya yang

bekerja dengan penuh tanggung jawab dan tepat waktu. Keempat, harus terus mengasah

skill, tidak berhenti untuk belajar, dan harus bersahabat dengan detail. Seorang profesional

DI artis semestinya juga memahami dan menjalankan etika, sebagai contoh harus meminta

ijin atau membeli hak atas karya jika menggunakan foto atau image dari pihak lain.

Contoh Karya Digital imaging dengan menggunakan image yang dibeli dari situs penyedia

stock image. Sumber: Katamata Visualogy

Page 20: Digital Imaging

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG | STT RRI Fajar Jatmiko,S.Sn

20 DIGITAL IMAGING

Profesi digital imaging artis adalah bidang yang masih sangat menjanjikan, jika dari aspek

ekonomi bisa dilihat dari gambaran yang disampaikan oleh Final dimana setiap pekerjaan

memiliki nilai proyek antara satu juta hingga puluhan juta rupiah tergantung tingkat

kerumitan, profil sang Digital Imager artis dan klien. Dalam satu bulan, seorang Di artis rata-

rata mengerjakan 5 sampai puluhan proyek digital imaging. Setiap pekerjaan membutuhkan

waktu dari 2 hari, 1 minggu, sampai satu bulan. Seorang digital imaging artis bisa meraup

omzet ratusan juta rupiah dalam satu bulan.

Prospek kerja menjadi digital imging artis kebanyakan memang terjadi di kota besar, terutama

di pusat ekonomi dan bisnis. Namun untuk di daerah tetap memiliki peluang cukup besar

untuk menggeluti profesi ini. Trend foto digital dan kecanggihan teknologi komunikasi

menjadi potensi yang bagus dalam mengembangkan profesi digital imaging ini. Namun yang

harus dimengerti bahwa sebuah profesi dapat menjadi pilihan yang baik jika didasari oleh

passion, motivasi yang kuat, penuh komitmen dan bertanggung jawab terhadap pilihan

tersebut. Sikap demikian dapat dirintis sejak dari masa menimba ilmu, selalu mengerjakan

tugas dengan penuh tanggung jawab, dan dengan totalitas kreatif serta mampu menghargai

waktu.

______________ oO SALAM KREATIF Oo______________