perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TUGAS AKHIR ......pengukuran tingkat kesadaran merek (brand...
-
Upload
hoangkhuong -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TUGAS AKHIR ......pengukuran tingkat kesadaran merek (brand...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TUGAS AKHIR
PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK ( BRAND
AWARENESS ) PADA TELKOMSEL FLASH
(STUDI KASUS PADA MAHASISWA DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA)
Diajukan untuk Memenuhi Syarat- syarat Mencapai Gelar Ahli Madya di Bidang
Manajemen Pemasaran
Oleh :
Rias Titi
F3209085
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA TELKOMSEL FLASH
(STUDI KASUS PADA MAHASISWA DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA)
RIAS TITI
F3209085
Kesadaran merek (brand awareness) merupakan salah satu elemen terpenting dari Brand Equity. Tingkat kesadaran merek dalam benak setiap konsumen akan berpengaruh terhadap seberapa besar konsumen mengenal merek produk tersebut. Untuk itu dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Pengukuran Tingkat Kesadaran Merek (Brand Awareness) Pada Telkomsel Flash” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta). Dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran terhadap merek Telkomsel Flash dilihat dari Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition, dan Unaware of Brand.
Dengan menggunakan metode analisis data deskriptif yaitu memberikan gambaran atau deskripsi secara sistematis mengenai objek yang diteliti, kemudian melakukan pengolahan data dari hasil kuesioner, serta frekuensinya disajikan dalam bentuk persentase. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dimana kuesioner sebagai alat pengambilan data dari mahasiswa Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merek Telkomsel Flash sebagai merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) yang paling diingat dan menempati posisi ketiga dalam analisis Brand Recall yang berarti kebanyakan responden menyebut merek Telkomsel Flash sebagai Top of Mind.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari perhitungan analisis Brand Awareness didapatkan bahwa merek Telkomsel Flash menempati Top of Mind 31%, merek Smartfren menempati Brand Recall 34%, pada analisis Brand Recognition didapatkan bahwa sebanyak 44 orang atau 44% responden perlu diingatkan akan keberadaan merek Telkomsel Flash, dan pada analisis Unaware of Brand terdapat 5 orang atau 5% responden yang tidak mengenal keberadaan merek Telkomsel Flash. Serta 34 orang atau 34% responden mengetahui keberadaan merek Telkomsel Flash melalui media internet.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran bagi perusahaan yaitu perusahaan perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari segala aspek, terutama dalam hal promosi di berbagai media cetak agar Telkomsel Flash lebih dikenal oleh konsumen.
Kata kunci : Kesadaran Merek (Brand Awareness)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
· Lakukan semua usaha dengan sukacita maka akan menjadi berkat dalam
hidup ini.
· Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah (Lao Tze).
· Karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia
(1 Korintus 15 : 58)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
w Orang tuaku tercinta, (alm) Ibu yang di Surga, dan Bapak yang telah
memberikan kasih sayang dan segala yang terbaikk untukku.
w Kakak-kakakku tercinta yang selalu mendukungku dan juga seseorang yang
aku sayangi.
w Sahabat-sahabat terbaikku dan semua teman-teman MP 2009.
w Almamaterku tercinta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan, atas limpahan karunia dan
anugerahNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dalam
penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul :
“PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS)
PADA TELKOMSEL FLASH” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Diploma III
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta).
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya pada program Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih
kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan adanya keterbatasan dan kemampuan
pada diri penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis tidak lepas dari keterlibatan semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan tugas akhir ini. Untuk
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, Ms selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
2. Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi D3
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Drs. Harmadi, MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah
berkenan membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Murni Marlina Lestari dan Bapak Djayus Syofulmilah selaku
Supervisor di GraPARI TELKOMSEL Solo.
5. Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu demi kelancaran penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sebagai koreksi Tugas Akhir. Harapan Penulis semoga Laporan Praktek kerja
Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan Penulis pada khususnya.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
Rias Titi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
MOTTO ......................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
E. Metode Penelitian .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 9
A. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 9
1. Definis dan Perspektif Merek ........................................... 9
2. Peranan Merek ................................................................... 13
3. Strategi Merek .................................................................. 14
4. Brand Equity ..................................................................... 15
5. Brand Awareness ............................................................. 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
6. Peranan Brand Awareness ................................................. 18
7. Mencapai Kesadaran Merek ............................................ 21
8. Mengukur Kesadaran Merek ............................................. 22
B. Kerangka Pemikiran ............................................................... 25
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 27
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 27
1. Sejarah Perkembangan Perusahaan ................................... 27
2. Lokasi Perusahaan ............................................................ 29
3. Slogan, Visi dan Misi Perusahaan ................................... 32
a. Slogan Telkomsel ....................................................... 32
b. Visi .............................................................................. 33
c. Misi ............................................................................. 33
4. Struktur Organisasi .......................................................... 33
5. Produk TELKOMSEL ....................................................... 36
6. Corporate Account Management (CAM) ......................... 39
B. Laporan Magang Kerja ......................................................... 45
C. Analisis dan Pembahasan ....................................................... 46
1. Analisis Deskriptif Gambaran Umum Responden .......... 46
2. Analisis Deskriptif Kesadaran Merek ............................. 53
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................ 62
B. Saran ........................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Piramida Brand Awareness .................................................................... 18
2.2 Nilai-nilai Kesadaran Merek ................................................................ 20
2.3 Kerangka Pikiran .................................................................................. 26
3.1 Struktur Organisasi GraPARI TELKOMSEL Solo .............................. 35
3.2 KartuHALO .......................................................................................... 37
3.3 Kartu SimPATI ..................................................................................... 38
3.4 Kartu AS ............................................................................................... 39
3.5 TELKOMSEL FLASH ......................................................................... 42
3.6 Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 47
3.7 Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Usia ............................... 48
3.8 Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Alamat ........................... 49
3.9 Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan ............ 51
3.10 Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Rata-Rata Biaya Internet Per
Bulan ..................................................................................................... 52
3.11 Diagram Analisis Top of Mind ............................................................... 54
3.12 Diagram Analisis Brand Recall .............................................................. 56
3.13 Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Media atau Informasi
................................................................................................................ 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
3.1 Pembagian Area dan Regional PT. Telkomsel ..................................... 29
3.2 Tarif Telkomsel Flash Unlimited Corporate ........................................ 43
3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 46
3.4 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ................................................ 48
3.5 Distribusi Responden Berdasarkan Alamat .......................................... 49
3.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan ............................. 50
3.7 Distribusi Responden Berdasarkan Rata-Rata Biaya Internet Per Bulan
................................................................................................................ 52
3.8 Analisis Top of Mind .............................................................................. 54
3.9 Analisis Brand Recall ............................................................................. 56
3.10 Analisis Brand Recognition .................................................................... 57
3.11 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Media atau Informasi ...... 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis di era globalisasi sekarang ini semakin
mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke arah perekonomian
mekanisme pusat yang memposisikan pemasaran untuk selalu
mengembangkan dan memperebutkan Market Share (Pangsa Pasar).
Dimana salah satu cara untuk mencapai keadaan tersebut adalah
menciptakan suatu kekuatan merek (Brand Equity) di hati para
konsumen. Sekarang ini sebagian besar perusahaan dituntut untuk bisa
memunculkan sebuah ciri. Antara lain dengan pemberian merek untuk
produk dan jasa yang ditawarkan. Berbagai perusahaan mulai
menyadari arti penting dari pemberian sebuah merek dimana merek
dapat dijadikan sebagai aset perusahaan yang paling penting. Salah
satu peran merek yaitu menjembatani harapan konsumen pada saat
kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian
terdapat ikatan emosional yang terjalin antara konsumen dengan
perusahaan melalui merek.
Menurut Durianto, dkk (2001,1), merek merupakan nama,
istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang
mengidentifikasi suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu
perusahaaan. Brand equity adalah seperangkat asset dan liabilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk
atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan Durianto, dkk
(2001:4).
Menurut David A. Aaker (Managing Brand Equity) dalam
bukunya (Dirianto dkk, 2011:4) menjelaskan bahwa Managing Brand
Equity dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu :
1. Brand Awareness (Kesadaran merek), menunjukkan kesanggupan
seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu.
2. Brand Association (Asosiasi merek), mencerminkan pencitraan
suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan
kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga,
pesaing, dll.
3. Received Quality (Persepsi kualitas), mencerminkan kualitas
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
produk atau jasa layanan yang berkenaan dengan maksud yang
diharapkan.
4. Brand Loyalty (Loyalitas merek), mencerminkan tingkat
keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.
5. Other Proprietary Brand Assets (Aset-aset merek lainnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dari kelima elemen tersebut elemen brand awareness
(kesadaran merek) adalah salah satu elemen yang terpenting bagi
perusahaan. Konsumen cenderung menggunakan merek yang sudah
mereka kenal, karena dengan menggunakan merek yang mereka kenal
maka konsumen akan berasumsi bahwa merek tersebut aman untuk
dikonsumsi. Fenomena ini membawa operator seluler Indonesia
berbondong-bondong menawarkan mobile broadband dengan
berbagai keunggulannya masing-masing. Dengan harapan masyarakat
dapat memperoleh perangkat aplikasi internet yang canggih dan dapat
diakses dimana saja dan kapan saja. Beberapa perusahaan operator
seluler mengeluarkan produk-produk unggulannya, seperti Im2 dari
Indosat, Esia, Smartfren, Speedy dari Telkom, dan lain sebagainya.
Begitu juga dengan Telkomsel yang menyediakan layanan internet
yang bersifat mobile yaitu Telkomsel Flash Unlimited Corporate yang
dapat mengakses internet kapan saja dan dimana saja tanpa terhalang
oleh panjangnya kabel atau area wifi yang biasa disediakan di tempat-
tempat tertentu.
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengukur kesadaran merek yang didasarkan pada tingkatan Top Of
Mind, Brand Recall, Brand Recognition, dan Unaware of Brand pada
merek Telkomsel Flash melalui suatu penelitian yang berjudul :
“PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK ( BRAND
AWARENESS ) PADA TELKOMSEL FLASH” (STUDI KASUS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
PADA MAHASISWA DIPLOMA III MANAJEMEN
PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan
masalah sebagai berikut : Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat
terhadap merek Telkomsel Flash dilihat dari Top of Mind, Brand
Recall, Brand Recognition, dan Unaware Brand ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kesadaran terhadap merek Telkomsel Flash dilihat dari Top of Mind,
Brand Recall, Brand Recognition, dan Unaware of Brand.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bisa dijadikan sarana untuk menerapkan teori yang
diperoleh dibangku kuliah.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan bahan pertimbangan dalam menciptakan serta
mengimplementasikan strategi dalam meningkatkan promosi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
mempertahankan posisi Top of Mind, Brand Recall, Brand
Recognition, dan Unaware of Brand.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan sebagai berikut :
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survey
dalam mengumpulkan data. Metode survey merupakan metode
pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
Survey ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan kepada mahasiswa Diploma III Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di
bidang jasa yaitu PT.TELEKOMUNIKASI SELULAR GraPARI
Solo. Perusahaan ini terletak di Jl. Slamet Riyadi No.433
Purwosari Solo 57142.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3. Metode pengumpulan data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner. Teknik kuesioner dilakukan dengan
cara menyebarkan daftar pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan
umum dan khusus dan harus diisi langsung oleh responden.
4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi
Keseluruhan unit individu dalam ruang lingkup dan
waktu yang ingin diteliti (Durianto dkk, 2001 : 26). Populasi
terdiri dari mahasiswa Diploma III Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b. Sampel
Sebagian observasi yang dipilih dipopulasikan dengan
menggunakan prosedur-prosedur tertentu sehingga diharapkan
dapat mewakili populasinya (Durianto dkk, 2001:26). Dan
sampel pada penelitian ini yaitu mahasiswa Diploma III
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta sebanyak 100 orang sebagai responden.
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode Convinience Sampling, yaitu teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja di mana anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia dijadikan
responden untuk sampel, namun tetap memperhatikan kriteria-
kriteria yang ditentukan sampel.
5. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal langsung dari
objek penelitian yaitu berupa kuesioner yang diberikan secara
langsung kepada responden untuk memperoleh informasi
tentang kesadaran merek terhadap produk Telkomsel Flash.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
pustaka dan sumber lainnya yang relevan dengan penelitian.
Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari sumber
tertulis (literatur) dan sumber lainnya, seperti pihak terkait
yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang sedang
diteliti oleh penulis.
6. Tehnik Analisis Data
Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
analisis data diskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
menggambarkan data yang terkumpul. Beberapa hal yang termasuk
dalam bagian ini adalah mengumpulkan data, mengolah data,
menganalisisnya, serta menyajikannya (Djarwanto, 2001:2).
Penyajian hasil-hasil analisis diskriptif dalam penelitian ini berupa
frekuensi yang disajikan dalam bentuk persentase serta diagram
dan tabel penghitungan hasil pengisian kuesioner.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi dan Perspektif Merek
Pemberian merek terhadap suatu produk sangat penting agar
suatu produk dapat dibedakan dengan produk yang lain. Merek
merupakan masalah utama dalam strategi produk (Kotler, 1997:442).
Mungkin keahlian paling unik dari pemasar adalah kemampuan untuk
menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek.
Beberapa definisi merek menurut para ahli.
“A brand is a name, term, sign, symbol or design or
combination of them, intended to identify the goods or services of one
seller of group of sellers and differentiate them from those of
competitors (Philip Kotler, 1997:443)”. Maksudnya, merek
merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau
kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan mengidentifikasi
barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing.
Menurut Aaker dalam Durianto (2004:2), merek merupakan
nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal
tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Menurut American Marketing Association dalam Rangkuti
(2002:1), definisi merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek
adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan
sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
Menurut Mc. Daniel (2001:421) merek adalah suatu nama,
istilah, simbol, desain, atau gabungan keempatnya yang
mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dengan
produk pesaing. Sedangkan menurut William J. Stanton, dalam
Rangkuti (2002:36) merek adalah nama, istilah, simbol atau desain
khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur yang dirancang untuk
mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual. Dari
dua pengertian tersebut, merek dapat disimpulkan bahwa merek
mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf
atau kata-kata yang dapat dibaca, serta brand mark yang membentuk
simbol, desain, atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur
tersebut, selain berguna untuk membedakan suatu produk dari produk
pesaingnya juga berguna untuk mempermudah konsumen untuk
mengenali dan mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak dibeli.
Merek juga dibagi dalam pengertian lainnya (Rangkuti,
2002:2), seperti:
a. Brand name (nama merek) yang merupakan bagian yang dapat
diucapkan misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Brand mark (tanda merek) yang merupakan bagian dari merek
yang dapat dikenali namun tidaak dapat diucapkan, seperti
lambang, desain huruf atau warna khusus.
c. Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau
sebagian merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya
untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini
melindungi penjual untuk menggunakan nama merek (tanda
merek).
d. Copyright (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang
dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan
dan menjual karya tulis, karya musik, ataupun karya seni.
Merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten
memberikan ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek
dapat memiliki enam tingkatan pengertian atau disebut dimensi
merek, sebagaimana yang dijelaskan oleh Kotler (1997:443) berikut
ini :
a. Atribut produk, merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu
seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan lain-
lain. Mercedes menyatakan sesuatu yang mahal, berkualitas tinggi,
produk yang dibuat dengan rancangan yang baik, aman, dan tahan
lama.
b. Manfaat, meskipun merek membawa sejumlah atribut, yang
diinginkan konsumen adalah manfaat dari produk tersebut. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
hal ini atribut merek diberikan untuk diterjemahkan menjadi
manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sebagai gambaran,
atribut “mahal” cenderung diterjemahkan sebagai manfaat
emosional, sehingga orang yang mengendarai Mercendes akan
merasa dirinya dianggap penting dan dihargai.
c. Nilai, merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.
Mercendes menyatakan produk yang berkinerja tinggi, aman,
bergengsi, dan sebagainya. Dengan demikian produsen Mercendes
juga mendapat nilai tinggi di masyarakat.
d. Budaya, merek juga mencerminkan budaya tertentu. Mercendes
mencerminkan budaya Jerman yang terorganisir, konsisten, tingkat
keseriusannya tinggi, efisien dan berkualitas tinggi.
e. Kepribadian, merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.
Sering kali sabuah produk tertentu menggunakan kepribadian
orang yang terkenal untuk mendongkrak atau menopang merek
produknya.
f. Pemakai, merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut. Pemakai Mercedes pada umumnya
diasosiasikan dengan orang kaya, kalangan manajer, dan
sebagainya. Pemakai Dimension Kiddies tentunya adalah anak-
anak.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
merek adalah suatu nama atau simbol untuk mengidentifikasi barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
atau jasa yang ditawarkan oleh seseorang maupun perusahaan dengan
tujuan untuk membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh
pesaing.
2. Peranan Merek
Salah satu peran merek dalam bisnis adalah menjembatani
harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada
konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional
yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk
melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi
mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.
Menurut Durianto dkk (2001:2), merek menjadi sangat
penting karena beberapa faktor seperti:
a. Emosi konsumen terkadang turun naik. Mereka mampu membuat
janji emosi menjadi konsisten dan stabil.
b. Mereka mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa
dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh
dunia dan budaya.
c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan
konsumen. Semakin kuat suatu merek, semakin kuat pula
interaksinya dengan konsumen dan makin banyak Brand
association (asosiasi merek) yang terbentuk dalam merek tersebut.
Jika Brand association yang terbentuk memiliki kualitas dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
kuantitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image
(citra merek).
d. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen.
Merek yang kuat akan sanggup mengubah perilaku konsumen.
e. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh
konsumen, dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah
membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain
sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan ataupun atribut
lain yang melekat pada merek tersebut.
f. Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan.
3. Strategi Merek
Menurut Kotler, (1997:443) strategi merek meliputi :
a. Merek baru (New Brand)
Sebuah perusahaan dapat menciptakan sebuah nama merek baru
ketika memasuki sebuah kategori produk baru. Strategi ini dapat
dilakukan karena tidak ada nama merek yang sesuai.
b. Strategi multi merek (Multi Brand Strategy)
Perusahaan ingin mengelola berbagai nama merek dalam kategori
yang ada untuk mengemukakan fungsi dan manfaat berbeda.
c. Strategi perluasan merek (Brand Extension Strategy)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Usaha apapun yang dilakukan untuk menggunakan sebuah nama
merek yang sudah berhasil untuk meluncurkan produk baru atau
produk yang dimodifikasi dalam kategori baru.
d. Strategi perluasan lini (Line Extestion Strategy)
Strategi ini dapat dilakukan dengan cara perusahaan
memperkenalkan berbagai macam feature atau tambahan variasi
produk, dalam sebuah kategori produk yang ada dibawah nama
merek yang sama, seperti rasa, bentuk, warna atau ukuran kemasan
baru.
4. Brand Equity
Menurut Durianto dkk (2001:6), brand equity merupakan aset
yang dapat memberikan nilai tersendiri di mata pelanggannya yaitu
membantu pelanggan dalam menafsirkan, memproses, dan
menyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merek tersebut,
serta dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu
dalam penggunaan atau kedekatan, assosiasi dengan berbagai
karakteristik merek.
Menurut David A. Aaker dalam Durianto dkk (2001:4),
brand equity dapat dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu
a. Brand Awareness (kesadaran merek), menunjukkan kesanggupan
seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu.
b. Brand Association (asosiasi merek), mencerminkan pencitraan
suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan
kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga,
pesaing, selebritis, dll
c. Perceived Quality (persepsi kualitas), mencerminkan persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk
atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
d. Brand Loyalty (loyalitas merek), mencerminkan tingkat keterikatan
konsumen dengan suatu merek produk.
e. Other Proprietary Brand Assets (aset-aset merek lainnya).
Empat elemen brand equity di luar aset-aset merek lainnya
dikenal dengan elemen-elemen utama dari brand equity. Elemen
brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh
kualitas dari empat elemen utama tersebut.
5. Brand Awareness
Kesadaran (awareness) menggambarkan keberadaan merek
di dalam pikiran konsumen yang dapat menjadi penentu dalam
beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam
brand equity. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk
memperluas pasar merek. Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
tingkah laku. Kesadaran merupakan key of brand asset atau kunci
pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Jadi, jika kesadaran itu
sangat rendah maka hampir dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga
rendah.
Menurut Durianto, dkk (2001:54), brand awareness adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat
kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk
tertentu. Bagian dari sutau kategori produk perlu ditekankan karena
terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan
merek yang dilibatkan.
Sedangkan menurut Ambadar, dkk (2007:67), brand
awareness adalah ukuran kekuatan eksistensi suatu merek di benak
pelanggan. Brand awareness ini mencakup brand recognition (merek
yang pernah diketahui pelanggan), brand recall (merek apa saja yang
pernah diingat oleh pelanggan untuk kategori tertentu), top of mind
(merek pertama apa yang disebut pelanggan untuk satu produk
tertentu) dan dominant brand (satu-satunya merek yang diingat
pelanggan).
Secara umum, kesadaran merek menggambarkan persepsi
seseorang dan reaksi kognitif pada sebuah kondisi atau peristiwa
kesadaran tidak memerlukan pemahaman penuh karena ini adalah
sebuah konsep yang abstrak. Kesadaran bisa difokuskan pada keadaan
internal, seperti insting atau pada even-even eksternal seperti persepsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
pancaindra. Kesadaran merek adalah kapasitas konsumen untuk
mengenal atau mengingat sebuah merek dan terdapat hubungan antara
merek dan kelas produk, tetapi hubungan tersebut tidak harus kuat.
Kesadaran merek adalah proses dari mana merek tersebut dikenal
pada sebuah level ketika konsumen telah menempatkan merek
tersebut pada tingkat yang lebih tinggi, maka merek tersebut menjadi
“top of mind”.
6. Peran Brand Awareness
Peran brand awareness adalah brand equity tergantung pada
tingkatan akan pencapaian kesadaran di benak konsumen. Menurut
Rangkuti (2002:40) tingkatan kesadaran merek secara berurutan dapat
digambarkan sebagai suatu piramida seperti dibawah ini:
Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness
Sumber Durianto dkk (2004:7), Brand Equity Ten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Penjelasan mengenai piramida kesadaran merek dari tingkat
terendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut :
a. Unaware Of Brand (tidak menyadari merek)
Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran
merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu
merek.
b. Brand Recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal dari kesadaran merek, dimana pengenalan suatu
merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat
bantuan (aided recall).
c. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek)
Pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided
recall).
d. Top Of Mind (puncak pikiran)
Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan
pengingatan dan dia dapat menyebutkan satu nama merek, maka
merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan
puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek
utama dari berbagai merek yang ada didalam benak konsumen.
Peran brand awareness (kesadaran merek) dalam membantu
merek dapat dipahami dengan mengkaji bagaimana kesadaran merek
menciptakan suatu nilai (Durianto dkk 2004:7).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 2.2 Nilai-nilai Kesadaran merek
Sumber Durianto,dkk (2004:7)
Penjelasan dari keempat nilai tersebut adalah sebagai berikut:
a. Jangkar yang menjadi cantolan bagi asosiasi lain
Suatu merek yang kesadarannya tinggi akan membantu asosiasi-
asosiasi melekat pada merek tersebut karena daya jelajah merek
tersebut menjadi sangat tinggi di benak konsumen.
b. Familiar /rasa suka
Jika kesadaran merek kita sangat tinggi, maka konsumen akan
sangat akrab dengan merek kita, dan lama kelamaan timbul rasa
suka yang tinggi terhadap merek yang kita pasarkan.
c. Substansi /komitmen
Kesadaran merek dapat menjadi faktor yang menentukan dalam
keputusan pembelian, menandakan keberadaan, komitmen, dan inti
yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran atas
merek tinggi, kehadiran merek tersebut akan selalu dapat kita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
rasakan. Sebuah merek dengan kesadaran konsumen tinggi
biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1) Diiklankan secara luas
2) Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu
3) Jankauan distribusi yang luas
4) Merek tersebut dikelola dengan baik
d. Mempertimbangkan merek
Langkah pertama dalam proses pembelian adalah menyeleksi
merek-merek yang dikenal dalam suatu kelompok untuk
dipertimbangkan dan diputuskan merek mana yang akan dibeli.
Merek dengan top of mind tinggi mempunyai nilai pertimbangan
yang tinggi pula. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan,
merek tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam benak
konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan
konsumen adalah yang disukai atau dibenci.
7. Mencapai Kesadaran Merek
Pengenalan maupun pengingatan merek akan melibatkan
upaya mendapatkan identitas nama dan menghubungkannya ke
kategori produk. Menurut Durianto dkk (2001:57) agar brand
awareness dapat tercapai dan diperbaiki dapat ditempuh dengan
beberapa cara, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
a. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda
dibandingkan dengan lainnya serta harus ada hubungannya antara
merek dengan kategori produknya.
b. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu
konsumen untuk mengingat merek.
c. Jika produk memiliki simbol, hendaknya simbol yang dipakai dapat
dihubungkan dengan mereknya.
d. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek tersebut semakin
diingat oleh pelanggan.
e. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat
yang sesuai kategori produk, merek, atau keduanya.
f. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena
membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk
pengenalan.
8. Mengukur Kesadaran Merek
Pengukuran brand awareness didasarkan pada pengertian-
pengertian dari brand awareness yang mencakup tingkatan brand
awareness menurut David A. Aaker, yaitu Top Of Mind (puncak
pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek), Brand
Recognition (pengenalan merek), dan Unaware Brand (tidak
menyadari merek). Informasi dapat diperoleh dengan menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
kuesioner (daftar pertanyaan) yang berisi pertanyaan umum atau
khusus.
a. Top Of Mind, menggambarkan merek yang pertama kali diingat
responden atau disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang
suatu kategori produk. Top Of Mind adalah single responden
question, artinya, suatu responden hanya boleh memberikan satu
jawaban untuk pertanyaan ini. Jawaban yang disebutkan pertama
kali oleh responden termasuk katagori Top Of Mind. Misalnya
dalam konteks yang sama dapat dinyatakan: Sebutkan merek jasa
layanan internet tanpa kabel (wireless) apa saja yang anda ketahui?
Atau
Sebutkan merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) yang
pertama kali muncul di benak anda?.
b. Brand Recall, mencerminkan merek-merek apa yang diingat
responden setelah menyebut merek yang pertama kali disebut.
Brand Recall merupakan multi response question yang
menghasilkan jawaban tanpa dibantu (unaided question). Jawaban
berikutnya yang disebutkan oleh responden termasuk dalam
kategori Brand Recall.
Masih dalam konteks yang sama dapat ditanyakan.
Merek-merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) apa saja
yang anda ketahui?
Atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Sebutkan merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) lain
selain yang telah anda sebutkan di atas?.
c. Brand Recognition, merupakan pengukuran brand awareness
responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan.
Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri
dari produk merek tersebut (aided question). Pertanyaan yang
diajukan dibantu untuk mengetahui seberapa banyak responden
yang perlu diingat akan keberadaan merek tersebut. Untuk
mengukur pengenalan brand awareness selain mengajukan
pertanyaan dapat dilakukan dengan menunjukkan photo yang
menggambarkan ciri-ciri merek tersebut (cara ini lebih efektif
dilakukan).
1.) Mengajukan pertanyaan
Apakah anda mengenal merek layanan internet tanpa kabel
(wireless) TELKOMSEL FLASH?
Alternatif jawaban terbaik adalah
a) Ya, saya mengenal dan telah menuliskannya dalam
pertanyaan sebelumnya
b) Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini
c) Tidak mengenal sama sekali
Biasanya pertanyaan untuk mengetahui bagaimana cara
responden mengenal merek tersebut sebagai informasi
pendukung dengan pertanyaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Di mana anda mengetahui merek layanan internet tanpa kabel
(wireless) TELKOMSEL FLASH?
2.) Menunjukkan foto yang menggambarkan atribut atau ciri
produk layanan internet tanpa kabel (wireless) TELKOMSEL
FLASH tanpa menunjukkan mereknya.
Terhadap responden dapat ditanyakan:
Apakah anda mengetahui merek produk ini?
Yang termasuk kelompok brand recognition adalah menjawab
alternatif jawaban No.2, karena jawaban No.1 sudah termasuk
dalam kelompok brand recall dan Top of Mind.
d. Unaware of Brand, untuk pengukuran unaware of brand dilakukan
observasi terhadap pertanyaan pengenalan brand awareness
sebelumnya dengan melibatkan responden yang menjawab
alternative No. 1) c) jawaban tidak mengenal sama sekali atau
menjawab tidak tahu ketika di tunjukkan photo produknya?
B. Kerangka Pemikiran
Berikut dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam
mengukur kesadaran merek (brand awareness) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa brand awareness
(kesadaran merek) dapat diukur melalui empat tingkatan yaitu Top Of
Mind (puncak pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek),
Brand Recognition (pengenalan merek), dan Unaware Brand (tidak
menyadari terhadap merek). Brand Awareness (kesadaran merek) akan
memberikan informasi tentang cara merespon terhadap suatu merek yang
dilakukan oleh responden dalam mengenal atau mengingat suatu merek.
Penelitian ini akan mengukur kesadaran merek (brand awareness) pada
produk Telkomsel Flash yang didasarkan pada tingkatan kesadaran
merek (brand awareness) itu sendiri pada mahasiswa Diploma III
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perkembangan Perusahaan
Telkomsel adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
penyedia (provider) jasa layanan telekomunikasi selular berbasis
teknologi GSM (Global System for Mobile Communications).
Telkomsel merupakan singkatan dari “Telekomunikasi Selular” dengan
produk-produknya adalah kartuHALO, simPATI dan kartuAS.
Telekomunikasi selular GSM di Indonesia berawal dari
pemerintah yang meminta PT Telkom untuk melakukan pilot project di
Batam dan Bintan pada bulan November 1993. Pada tanggal 31
Desember 1993, proyek tersebut dapat beroperasi.
Pada tanggal 26 Mei 1995 PT Telekomunikasi Selular
(Telkomsel) resmi berdiri dan menjadi operator yang pertama di Asia
yang memperkenalkan sistem jasa GSM isi ulang untuk produk jasa
prabayar. Di awal tahun 1998, Telkomsel menjadi operator pertama di
Indonesia yang berhasil memasang 1000 BTS (Base Transciever
Station) terbesar di seluruh tempat di Indonesia. Telkomsel juga
memiliki zona tarif lokal hingga ke Jawa dan Madura.
Pada tahun 2002, Telkomsel menjadi operator selular terbesar
di Indonesia, dengan komposisi kepemilikan saham 65% PT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan 35 % SingTel, Singapore. Selain
itu Telkomsel juga berhasil menjadi operator pertama yang
menyediakan pre-paid International Roaming kartu pra bayar pada
tahun 2003.
Telkomsel selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi
pelanggannya. Dengan cara menyediakan pre-paid kartu simPATI dan
post-paid kartu HALO. Tidak hanya itu, pada tahun 2004 Telkomsel
meluncurkan pre-paid ekonomis kartu AS. Atas keberhasilan
Telkomsel dalam meluncurkan berbagai macam produk andalannya,
pada tahun yang sama Telkomsel dan 6 operator Asia Pasific lainnya
bekerjasama membentuk Bridge Mobile Alliance Operator. Bridge
Mobile Alliance adalah Join Venture antara Mobile Operator terbesar di
Asia Pasific yang anggotanya terdiri dari Mobile Operator yang
terpandang di Negaranya.
Untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pelayanan yang
baik, pada tahun 2005 Telkomsel menghadirkan layanan seluler di
seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia. Karena itulah sampai saat ini
Telkomsel merupakan Market Leader Operator selular di Indonesia,
dengan penguasaan pasar lebih dari 55%.
Sebagai provider terbesar, Telkomsel tentunya mempunyai
cakupan jaringan yang luas. Telkomsel memiliki cakupan jaringan
GSM atau GPRS atau EDGE paling luas di Indonesia dengan
menyediakan cakupan jaringan suara sama luasnya dengan cakupan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
jaringan data. Selain itu, jaringan Telkomsel telah melingkupi lebih dari
95% dari total area populasi Indonesia, termasuk kota besar, kabupaten,
dan kecamatan. Untuk menjangkau coverage Internasional yang lebih
luas, saat ini Telkomsel telah menjalin kerjasama dengan mitra
Intrnasional untuk GSM roaming di berbagai negara. Telkomsel juga
didukung oleh SMS Centers dengan total kapasitas trafik mencapai
ribuan SMS per detik.
2. Lokasi Perusahaan
Kantor pusat PT TELKOMSEL beralamat di Gedung Wisma
Mulia, lantai 15 Jl. Jendral Gatot Subroto No.42, Jakarta 12710.
Sedangkan pembagian Area dan Regionalnya meliputi sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pembagian Area dan Regional PT. Telkomsel
Sumber : Telkomsel 2012
AREA REGIONAL
SUMATERA UTARA Sumbagut Riau Kepualuan dan daratan Sumbagsel
JABOTABEK DAN JABAR
Jabotabek I dan II Jawa Barat
JAWA DAN BALI AREA
Jawa Tengah Jawa Timur Bali Nusra
PAMASUKA AREA Kalimantan Sulawesi Papua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Keterangan :
a. Regional I Sumbagut terdiri dari beberapa GraPARI, yaitu :
GraPARI Bnda Aceh, GraPARI Lhokseumawe, GraPARI Medan
Mandiri, GraPARI Medan Menara, GraPARI Tanjung Balia
Asahan, GraPARI Pematang Siantar, GraPARI Sibolga, GraPARI
Dumai, GeraiHALO Rantau Prapat, GraPARI Padang, GraPARI
Bukittinggi, GraPARI Pekanbaru, GeraiHALO Duri.
b. Regional II Sumbagsel
GraPARI Batam, GraPARI Tanjung Balai Karimun, GraPARI
Tanjung Pinang, GraPARI Jambi, GraPARI Pangkal Pinang,
GraPARI Palembang, GraPARI Bengkulu, GraPARI Bandar
Lampung.
c. Regional III Jabotabek
GraPARI Jakarta Utara, GraPARI Banten, GeraiHALO Kelapa
Gading, GeraiHALO Kedoya, GraPARI Cilegon, GraPARI Jakarta
Barat, GraPARI Pusat (Gambir), GeraiHALO Roxy Mas,
GeraiHALO Pondok Gede, GraPARI Selatan Timur, GeraiHALO
Fatmawati, GeraiHALO Bintaro, GeraiHALO Cinere, GeraiHALO
Depok, GraPARI Bekasi, GraPARI Bogor, GeraiHALO Karawang,
GeraiHALO Sukabumi.
d. Regional IV Jawa Barat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
GraPARI Bandung, GeraiHALO BIP, GraPARI Cirebon,
GeraiHALO Indramayu, GraPARI Tasikmalaya, GeraiHALO
Cianjur.
e. Regional V Jawa Tengah
GraPARI Semarang, GraPARI Mal Ciputra, GeraiHALO Kudus,
GeraiHALO Magelang, GeraiHALO Tegal, GraPARI Yogyakarta,
GraPARI Solo, GraPARI Purwokerto, GeraiHALO Cilacap.
f. Regional VI Jawa Timur
GraPARI Surabaya, GraPARI Surabaya Graha Pena, GraPARI
Surabaya Hr Muhammas, GraiHALO Mall Galaxy, GeraiHALO
Sidoarjo, GraPARI Malang, GeraiHALO Blitar, GraPARI Jember,
GraPARI Madiun, GeraiHALO Kediri, GraPARI Gresik, GraPARI
Probolinggo.
g. Regional VII Bali Nusra
GraPARI Denpasar, GraPARI Kuta, GraPARI Kupang, GraPARI
Mataram – Lombok, GeraiHALO Singaraja.
h. Regional VIII Kalimantan
GraPARI Balikpapan, GraPARI Banjarmasin, GraPARI Bone,
GraPARI Palangkaraya, GraPARI Pontianak, GraPARI Samarinda,
GraPARI Tarakan, GreaiHALO Banjarbaru, GeraiHALO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Kotabaru, GeraiHALO Sangata, GeraiHALO Sampit, GeraiHALO
Singkawang, GeraiHALO Tanjung Redep.
i. Regional IX Sulawesi dan Malirja
GraPARI Makassar, GraPARI Manado, GraPARI Palu, GraPARI
Jayapura, GraPARI Timika, GraPARI Sotong, GraPARI Kendari,
GeraiHALO Makassar, GeraiHALO Gorontalo, GeraiHALO
Soroako, GeraiHALO Merauke.
Tersebarnya lokasi GraPARI dimaksudkan untuk memberikan
kemudahan bagi pelanggan TELKOMSEL dalam mencari informasi
dan memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Sudah
menjadi komitmen bagi TELKOMSEL bahwa kepuasan pelanggan
merupakan faktor kunci yang memberikan efek peningkatan pendapatan
perusahaan. Perusahaan yang berhasil menjaga agar pelanggannya
selalu puas hampir tidak akan terkalahkan dan akan menjadi market
leader dari waktu ke waktu dikarenakan loyalitas pelanggannya
(www.telkomsel.com).
Sedangkan penelitian ini dilaksanakan di GraPARI
TELKOMSEL Solo yang berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No.433, Solo
dan termasuk dalam Regional V Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Slogan, Visi dan Misi Perusahaan
a. Slogan Telkomsel
Slogan Telkomsel adalah “Begitu Dekat, Begitu Nyata”
(So Close So Real). Dengan slogan tersebut, Telkomsel ingin
mewujudkan suatu sarana telekomunikasi seluler yang tidak hanya
mampu mendekatkan jarak tetapi juga seolah-olah sedang
melakukan percakapan secara langsung (face to face).
b. Visi
Penyedia layanan mobile lifestyle terbaik di Indonesia
(The best mobile lifestyle provider in region).
c. Misi
Memberikan pelayanan dan solusi komunikasi yang sesuai
dengan harapan customer, memberikan nilai tambah kepada para
stakeholder dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan
ekonomi bangsa. (Deliver mobile lifestyle service and solution in
excellent way that exceed customer expectation, create value for all
stakeholders, and the economic development for nation).
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di TELKOMSEL disusun untuk disesuaikan
dengan kepentingan perusahaan dan didesain dengan mempertimbangkan
kemampuan karyawannya. Pada awalnya struktur organisasi di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
TELKOMSEL dipusatkan pada satu komando, namun sistem tersebut
ternyata tidak efektif. Akibatnya terjadi ketidakcocokan antara demand
pasar dengan dukungan jaringan yang diakibatkan kurang lancarnya
koordinasi antara Network dan Commerce dalam satu wilayah kerja yang
sama. Selain itu fungsi supporting untuk setiap regional terpisah, padahal
fungsi tersebut akan lebih efisien jika disatukan. Akhirnya dilakukan
reorganisasi dengan memberikan fungsi VP (Vice Presiden) sebagai
pemersatu kedua bidang dan juga membawahi langsung fungsi support.
Namun dalam perjalanannya ditemukan bahwa ekspansi perusahaan
ternyata akan mudah terjadi jika masing-masing bidang berada di bawah
satu jalur komando dengan tetap mempertimbangka aspek konfiguransi
Network, dan area diharapkan fokus pada fungsi sales dan servis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Gambar 3.1 Struktur Organisasi GraPARI TELKOMSEL Solo
Sumber : arsip Divisi Administrasi Umum
Branch Departement dipimpin oleh seorang Manager. Sales
Outlet Operation dipimpin oleh seorang Supervisor dengan 20 orang staf.
Dengan didampingi Supervisor New Bussines and Segmented dan
Corporate Account Management dengan masing-masing staf-nya.
Berikut tugas-tugas dari masing - masing staf :
a. Tugas Staf New Bussines and Segmented
1) Membuat surat menyurat bisnis.
Divisi Regional
Manager Branch
Spv New Bussines & Segmented
Spv Sales Outlet Operation
Spv Sales Operation
Spv. Keu / Ad.Um
CAM (Corporate Account
Management)
Staf New Bussines & segmented
Staf Sales Outlet Staf Keuangan dan
Ad.Um
Staf Sales Operation (aktivasi)
Staf Sales Operation (handle
complain)
Customer Service Officer
Validasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2) Mengupdate data-data customer.
3) Memonitor dan mengevaluasi kualitas pelayanan di GraPARI.
b. Tugas Sales Outlet Operation
1) Melakukan penjualan dan promosi produk Telkomsel.
2) Melakukan pembinaan terhadap para mitra.
3) Melayani pembelian modem Telkomsel Flash, kartu modem
serta isi ulang modem.
c. Tugas Sales Operation
1) Memberikan pelayanan kepada pelanggan yang berkunjung ke
GraPARI.
2) Melakukan permintaan aktivasi kartu baru maupun open blokir.
3) Menindaklanjuti keluhan pelanggan.
4) Melakukan validasi terhadap permintaan customer yang sudah
selesai.
d. Tugas Staf Keuangan dan Administrasi Umum
1) Menerima pembayaran setelah dilakukannya validasi (bila
perlu).
2) Melakukan perhitungan pencapaian target per bulan.
3) Melakukan penjualan produk multimedia.
5. Produk TELKOMSEL
Data produk dan servis dari Telkomsel adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
a. KartuHALO
Gambar 3.2
KartuHALO
Adalah kartu pasca bayar (post paid) dari TELKOMSEL,
produk layanan GSM dengancara berlangganan dan memenuhi
beberapa persyaratan. KartuHALO memiliki keunggulan yang
lebih dibandingkan dengan SIM card operator lainnya, yaitu :
1) Unik
Hanya kartuHALO dari TELKOMSEL yang memiliki brand
image paling kuat di seluruh Indonesia dibandingkan dengan
produk sejenis.
2) Cakupan
KartuHALO memiliki daya jangkau di seluruh 33 Propinsi di
lebih dari 500 kota kabupaten di seluruh Indonesia. Memiliki
mitra roaming Internasional paling banyak yakni 329 operator
dan 177 negara.
b. SimPATI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Gambar 3.3
Kartu SimPATI
Adalah kartu pra-bayar (pre-paid) dari TELKOMSEL.
Pengguna tidak dikenakan biaya berlangganan bulanan
(abonemen), jika pulsa habis cukup dengan menggunakan voucher
dengan nilai pulsa tertentu. Fasilita-fasilitas yang disediakan oleh
simPATI yaitu :
1) SimPATI dilengkapi dengan fasilitas canggih,
Seperti : GPRS, MMS, Video streaming, Mobile Banking,
Nada sambung pribadi.
2) Isi Pulsa saat Roaming Internasional
SimPATI Internasional Roaming selama berlibur ataupun
bertugas di luar negeri yang sudah menjangkau 329 operator
dan 177 negara. Fasilitas dan layanan ekstra yang dapat di
nikmati dari simPATI Internasional Roaming adalah dapat
melakukan isi ulang selama kita berlibur di luar negeri
dengan cara dial : *133*kode voucher# lalu tekan OK/Yes.
3) SimPATI Transfer Pulsa
SimPATI memberikan layanan ekstra untuk seluruh
pelanggannya dengan Layanan simPATI Transfer Pulsa ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sesama pengguna simPATI. Selain itu ada juga layanan minta
Pulsa untuk membantu anda di saat kekurangan pulsa melalui
USSD *858#.
c. Kartu AS
Gambar 3.4
Kartu AS
Adalah kartu pra-bayar (pre-paid) dari TELKOMSEL.
Sesuai dengan namanya Kartu AS bermakna kartu yang memiliki
berbagai kelebihan dan memiliki nilai tertinggi dibandingkan kartu
sejenis lainnya dengan jangkauan paling luas, harga starterpack
yang sangat terjangkau bahkan kartunya cuma-cuma
(www.telkomsel.com).
6. Corporate Account Management (CAM)
Corporate Account Management (CAM) Telkomsel
merupakan divisi khusus yang dibentuk untuk melayani segmen
pelanggan korporat, yang mempunyai misi untuk melayani kebutuhan
masa depan pelanggan saat ini juga, secara konsisten dan
berkesinambungan. Selain itu Telkomsel juga berkeinginan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
menjadi bagian dari proses bisnis pelanggan korporat. Dengan cara
memberikan solusi, masukan, ide-ide untuk pengembangan bisnis
pelanggan dan memberikan komitmen atas kualitas produk dan servis
dari Telkomsel. Untuk memberikan pelayanan yang lebih, CAM
memiliki Account Manager yang secara khusus melayani pelanggan
korporat. Account Manager ini berfungsi sebagai konsultan Anda dalam
memberikan berbagai solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi oleh
pelanggan corporate Telkomsel. Sebagai bagian dari komitmen CAM
untuk memberikan solusi yang terbaik bagi pelanggan korporat
(www.telkomsel.com). CAM dapat memberikan solusi-solusi yang ada
sesuai dengan kebutuhan khusus pelanggan. Account Manager dibantu
oleh support operasional dan Account Officer.
a. Strategi komunikasi atau komunikasi pemasaran yang digunakan
oleh divisi Corporate Telkomsel adalah sebagai berikut :
1) Presentasi
Dengan Presentasi akan terjadi interaksi langsung dengan satu
atau lebih calon pembeli, dan dengan presentasi juga bisa
memberikan kesempatan untuk yang mendengarkan dan
pertanyaan dapat langsung dijawab.
2) Pemeran atau TO (Temporary Outlet)
Komunikasi Pemasaran dengan cara membuka Stand atau tempat
penjualan sementara diperusahaan-perusahaan yang sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
direncanakan. Sebelumnya pihak yang akan melakukan promosi
akan meminta izin menurut prosedur yang berlaku di perusahaan
tersebut.
3) Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung seperti penggunaan surat, telepon, faksimil,
e-mail, SMS dan alat penghubung nonpersonal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
4) Flyer
Flyer adalah leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar. Flyer
umumnya memiliki ukuran tak lebih dari A5 (14,8 cm x 24 cm).
Karena selembar flyer mudah disebar di jalan sambil lalu
sehingga melayang-layang sebelum jatuh ke jalan. Tapi flyer juga
umum dibagikan pada pengunjung dalam suatu acara tertentu,
seperti pameran.
b. Produk-Produk yang ditawarkan CAM
1) TELKOMSEL FLASH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 3.5
TELKOMSEL FLASH
Layanan internet tanpa kabel (wireless) yang disediakan
oleh TELKOMSEL untuk seluruh pelanggannya. Layanan ini
didukung dengan teknologi HSDPA/3G/EDGE/GPRS
TELKOMSEL yang dapat menghasilkan kecepatan download
sampai dengan 7,2 Mbps. TELKOMSEL Flash menawarkan
suatu pengalaman baru dalam melakukan koneksi jaringan
internet dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan jaringan
HSDPA/3G/EDGE/GPRS TELKOMSEL.
TELKOMSEL Flash memberikan keuntungan-keuntungan
kepada pelanggannya, yaitu :
a) Mudah Dikontrol
Dengan pilihan paket Unlimited, anda dapat menggunakan
internet sepuasnya tanpa khawatir dengan batasan waktu dan
kelebihan biaya akses.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b) Fleksibel
Dapat digunakan dimana saja dan kapan saja dengan
menggunakan kartu TELKOMSEL apa saja, baik
kartuHALO, simPATI ataupun Kartu AS.
c) Kecepatan Tinggi
Anda dapat menikmati pengalaman akses internet dengan
kecepatan hingga 7,2 Mbps.
d) Jangkauan Jaringan Yang Luas
Akses internet dimana saja dan kapan saja, dalam jangkauan
3G/HSDPA Telkomsel.
Tabel 3.2
Tarif Telkomsel Flash Unlimited Corporate
Sumber : www.telkomsel.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2) BlackBerry Internet Service (BIS) For Personal
Layanan pushmail BlackBerry yang ditujukan untuk semua
pelanggan kartuHALO. Dengan adanya layanan ini pelanggan
dapat mengirim dan menerima email melalui ponsel BlackBerry.
3) WEB2SMS
Layanan SMS yang dapat mengirimkan SMS secara serentak
dengan nomor sender yang bisa dirubah sesuai nama perusahaa.
4) MVPN
Salah satu solusi bagi perusahaan yang menawarkan tarif sama
untuk satu komunitas, sehingga memudahkan komunitas
dilingkungan tersebut untuk berkomunikasi.
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Program magang kerja adalah suatu upaya mengarahkan
mahasiswa agar dapat melihat dan merasakan situasi dunia kerja.
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang bersifat
wajib dengan berorientasi pada dunia kerja.
2. Data Hasil Penelitian
a. Lokasi Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan di graPARI TELKOMSEL Solo yang
beralamatkan di Jl. Slamet Riyadi No. 433 Purwosari Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
b. Penempatan Magang Kerja
Magang kerja ditempatkan di bagian back office.
c. Jangka Waktu Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2012 sampai
dengan tanggal 29 Februari 2012.
d. Kegiatan Magang Kerja
Hari serta jam kerja magang disesuaikan dengan hari dan jam kerja
pegawai, yaitu Senin sampai Jumat dimulai pukul 08.00 sampai
17.00 WIB, dan hari Sabtu libur. Kegiatan yang dilakukan selama
magang kerja berlangsung antara lain: membantu menginput data
report ganti kartu, filling data ke PRETI (Prepaid Registration),
filling data mutasi layanan pelanggan prepaid – postpaid per tanggal.
C. Analisisdan Pembahasan
Di bagian ini penulis akan menganalisis semua data yang
diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Analisis data
merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian, dalam hal ini
adalah tugas akhir, karena analisis data ini akan digunakan di dalam
pengambilan kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi yaitu dengan
cara melakukan analisis deskriptif dari hasil kuesioner yang telah disebar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
1. Analisis Deskriptif Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Diploma
III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Jumlah responden dalam dalam penelitian ini
sebanyak 100 responden. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
kuesioner yang telah dibagikan, maka responden dapat dibedakan
berdasarkan jenis kelamin, usia, tempat tinggal, angkatan responden
dalam program studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan besarnya biaya
komunikasi yang dikeluarkan per bulan.
a. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Dalam penelitian ini jenis kelamin responden dibedakan menjadi
dua, yaitu laki-laki dan perempuan. Tabel 3.3 dibawah ini
menunjukkan distribusi jenis kelamin responden:
Tabel 3.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 62 62%
Perempuan 38 38% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Gambar 3.6
Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel 3.3 dan Gambar 3.6 mengenai distribusi
responden berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa
jumlah responden berjenis kelamin laki-laki lebih besar daripada
jumlah responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 62
orang atau 62% responden.
b. Distribusi responden berdasarkan usia
Dalam penelitian ini responden dikelompokkan dalam tiga
kelompok usia, yaitu usia kurang dari 19 tahun, usia antara 19
tahun sampai 22 tahun, dan usia 22 tahun keatas. Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
data yang di peroleh dari penelitian, maka distribusi usia dapat
diketahui dalam tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase < 19 Tahun 8 8% 19 – 22 Tahun 91 91%
>22 Tahun 1 1% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Gambar 3.7
Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan Tabel 3.4 dan Gambar 3.7 mengenai distribusi
responden berdasarkan usia, maka dapat diketahui bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 19 tahun sampai
22 tahun, yaitu sebanyak 91 orang atau 91% responden.
c. Distribusi responden berdasarkan alamat
Dalam penelitian ini alamat responden dibedakan menjadi dua,
yaitu solo dan luar solo, maka distribusi alamat responden dapat
di ketahui dalam tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5
Distribusi Responden Berdasarkan Alamat
Alamat Frekuensi Persentase Solo 59 59%
Luar Solo 41 41% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Gambar 3.8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Alamat
Berdasarkan Tabel 3.5 dan Gambar 3.8 mengenai distribusi
responden berdasarkan alamat, maka dapat diketahui bahwa
mayoritas responden dalam penelitian ini beralamat di Solo, yaitu
sebanyak 59 orang atau 59% responden.
d. Distribusi responden berdasarkan per angkatan
Berdasarkan 100 responden yang diambil sebagai sampel saat
penelitian, maka di peroleh distribusi pada tabel 3.6 berikut ini :
Tabel 3.6
Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
Angkatan Frekuensi Persentase 2008 4 4% 2009 45 45% 2010 40 40% 2011 11 11% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Gambar 3.9
Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
Berdasarkan Tabel 3.6 dan Gambar 3.9 mengenai distribusi
responden berdasarkan tahun angkatan, maka dapat diketahui
bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini tahun angkatan
2009, yaitu sebanyak 45 orang atau 45% responden.
e. Distribusi responden berdasarkan rata-rata biaya internet yang
dikeluarkan per bulan.
Dilihat berdasarkan biaya internet yang dikeluarkan responden
dalam penelitian ini, maka hasil yang diperoleh, maka dapat
didistribusikan seperti pada tabel 3.7 berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel 3.7
Distribusi Responden Berdasarkan Rata-Rata Biaya Internet
Per Bulan.
Biaya internet Frekuensi Persentase < Rp 50.000,00 3 3%
Rp 50.000,00 – Rp 99.999,00 19 19% Rp 100.000,00 – Rp 149.999,00 24 24% Rp 150.000,00 – Rp 199.999,00 16 16%
>Rp 200.000,00 10 10% Tidak tentu 28 28%
Total 100 100% Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Gambar 3.10
Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Rata-Rata Biaya
Internet Per Bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Berdasarkan Tabel 3.7 dan Gambar 3.10 mengenai distribusi
responden berdasarkan rata-rata biaya internet yang dikeluarkan
per bulan, maka dari 100 responden dapat diketahui bahwa
sebagian responden rata-rata mengeluarkan biaya yang tidak tetap
untuk per bulannya, hal ini terjadi karena responden
menyesuaikan dengan kebutuhan internet yang diperlukan.
2. Analisis Deskriptif Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Analisis kesadaran merek (brand awareness) dapat
digolongkan menjadi empat, yaitu top of mind, brand recall, brand
recognition, dan unaware of brand. Berikut ini hasil pengolahan
datanya :
a. Analisis Top of Mind
Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat
responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan
ditanya tentang suatu kategori produk. Top of Mind adalah single
respon question, artinya satu responden hanya boleh memberikan
satu jawaban untuk pertanyaan ini. Dalam analisis ini responden
diminta untuk menyebutkan satu merek jasa layanan internet tanpa
kabel (wireless) yang paling diingat. Hasil yang diperoleh dapat di
distribusikan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel 3.8
Analisis Top of Mind
Merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless)
Frekuensi Persentase
Telkomsel Flash 31 31% Smartfren 30 30%
Speedy 21 21% Esia 15 15%
Indosat Im2 3 3% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Gambar 3.11
Diagram Analisis Top of Mind
Berdasarkan Tabel 3.8 dan Gambar 3.11 mengenai analisis Top of
Mind, menunjukkan bahwa 31 orang atau 31% responden
menyebutkan merek Telkomsel Flash sebagai merek jasa layanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
internet tanpa kabel (wireless) yang paling diingat. Berdasarkan
hasil dari jawaban yang diberikan oleh responden dalam kuesioner
menunjukkan bahwa merek jasa layanan internet tanpa kabel
(wireless) Telkomsel Flash merupakan merek yang paling diingat
oleh responden. Hal ini menunjukkan bahwa Telkomsel Flash
menjadi merek yang menempati posisi top of mind dalam penelitian
ini.
b. Analisis Brand Recall
Brand recall atau pengingatan kembali merek, mencerminkan
merek-merek apa yang diingat setelah menyebutkan merek pertama
kali tersebut. Brand Recall merupakan multi response question
yang menghasilkan jawaban tanpa bantuan (unaided question).
Responden diminta untuk menyebutkan merek jasa layanan internet
tanpa kabel (wireless) selain yang telah disebutkan pada pertanyaan
nomor 1). Jadi, responden yang telah menyebutkan satu merek di
pertanyaan nomor 1), tidak boleh menyebutkan merek yang telah
dia sebutkan tersebut dipertanyaan nomor 2). Hasil kuesionernya
ditunjukkan pada Tabel 3.9 berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 3.9
Analisis Brand Recall
Merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless)
Frekuensi Persentase
Smartfren 34 34% Speedy 31 31%
Telkomsel Flash 20 20% Esia 11 11%
Indosat Im2 4 4% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Gambar 3.12
Diagram Analisis Brand Recall
Berdasarkan Tabel 3.9 dan Gambar 3.12 mengenai analisis Brand
Recall, menunjukkan bahwa merek jasa layanan internet tanpa
kabel (wireless) Smartfren menjadi brand recall di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
penelitian ini. Hal ini ditandai dengan tingkat presentase tertinggi,
yaitu 34%.
c. Analisis Brand Recognition
Brand recognition atau pengenalan brand awareness merupakan
pengukuran brand awareness responden dimana kesadarannya
diukur dengan memberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan
dibantu dengan menyebutkan merek jasa layanan internet tanpa
kabel (wireless) Telkomsel Flash dalam kuesioner tersebut.
Pertanyaan diajukan untuk mengetahui seberapa banyak responden
yang perlu diingatkan akan keberadaan merek tersebut. Hasil
kuesionernya ditunjukkan pada table berikut ini :
Tabel 3.10
Analisis Brand Recognition
Frekuensi Persentase a. Ya, saya mengenal dan telah
menuliskannya dalam pertanyaan sebelumnya
51 51%
b. Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini
44 44%
c. Tidak mengenal sama sekali 5 5% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terhadap brand recognition
dilakukan analisis berdasarkan banyaknya responden yang
menjawab dengan pilihan jawaban butir (b). Dari tabel diatas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
diketahui bahwa responden yang menjawab dengan pilihan
jawaban butir (b) sebanyak 44 orang atau 44% responden. Dengan
demikian sebannyak 44 responden harus diingatkan akan
keberadaan merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless)
Telkomsel Flash.
d. Analisis Unaware of Brand
Untuk pengukuran analisis Unaware of Brand dilakukan observasi
terhadap pertanyaan pengenalan brand awareness sebelumnya
dengan melihat responden yang menjawab pertanyaan nomor 3
dalam kuesioner dengan pilihan jawaban butir c) ,jawaban tidak
mengenal sama sekali.
Dilihat dari Tabel 3.10 dalam Brand Recognition di atas, maka
sebanyak 5 orang atau 5% responden menjawab pertanyaan dengan
pilihan jawaban butir c). Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran
akan keberadaan merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless)
Telkomsel Flash masih kurang, karena ada 5 responden yang tidak
mengenal merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless)
Telkomsel Flash. Untuk menumbuhkan kesadaran akan keberadaan
merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) Telkomsel Flash
maka perusahaan perlu menanamkan citra merek yang baik dibenak
konsumen dengan program periklanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
e. Sumber Media atau Informasi
Hasil penelitian dari 100 responden maka diperoleh distribusi
sumber media atau informasi yang digunakan responden untuk
mengetahui keberadaan merek jasa layanan internet tanpa kabel
(wireless) Telkomsel Flash, yang ditunjukkan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 3.11
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Media atau
Informasi
Sumber media/informasi Frekuensi Persentase Internet 34 34% Billboard (papan reklame) 21 21% Surat kabar 17 17% Teman 15 15% Iklan di TV 8 8% Tidak tahu 5 5% Iklan di radio 0 0% Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 3.13
Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Sumber
Media atau Informasi
Berdasarkan Tabel 3.11 dan Gambar 3.13 mengenai distribusi
responden berdasarkan sumber media atau informasi, maka dapat
di ketahui bahwa paling banyak responden yang mengetahui merek
jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) Telkomsel Flash dari
media internet, yaitu sebanyak 34 orang atau 34% responden. Dan
diketahui juga bahwa tidak ada responden yang mengetahui
keberadaan Telkomsel Flash dari iklan di radio, karena memang
Telkomsel Flash tidak mengiklankan diri di radio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden dalam mengetahui dan mengenali merek jasa layanan
internet tanpa kabel (wireless) Telkomsel Flash dari sumber media
atau informasi iklan di internet. Sebagian responden menjawab
tidak tahu, yaitu sebanyak 5 orang atau 5% responden. Hal ini
dikarenakan responden tersebut tidak mengenali keberadaan merek
jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) Telkomsel Flash
(unaware of brand).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari analisis diskriptif tentang karakteristik responden dapat
disimpulkan bahwa kebanyakan responden dalam penelitian ini adalah
responden yang berjenis kelamin laki-laki (62% responden), berusia 19
sampai 22 tahun (91% responden), bertempat tinggal di Solo (59%
responden), merupakan mahasiswa angkatan 2009 (45% responden),
dan rata-rata biaya internet yang dikeluarkan setiap bulan adalah tidak
tentu (28% responden).
2. Pengukuran kesadaran merek dilakukan dengan menggolongkannya
menjadi empat elemen, yaitu top of mind, brand recall, brand
recognition, dan unaware of brand. Dari perhitungan analisis brand
awareness dapat diketahui bahwa :
a. Merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) Telkomsel Flash
menempati posisi top of mind (31%).
b. Merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) Smartfren
menempati posisi pertama pada analisis brand recall (34%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
c. Pada analisis brand recognition didapatkan bahwa sebanyak 44%
responden perlu diingatkan akan keberadaan jasa layanan internet
tanpa kabel (wireless) Telkomsel Flash.
d. Pada analisis unaware of brand terdapat 5% responden yang tidak
mengingat keberadaan merek jasa layanan internet tanpa kabel
(wireless) Telkomsel Flash. Serta 34% responden mengetahui
keberadaan merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless)
Telkomsel Flash melalui media internet.
B. Saran
1. Bagi perusahaan
Dari hasil perhitungan analisis top of mind, dapat diketahui bahwa
merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless) Telkomsel Flash
menempati posisi Top of Mind dan hanya berselisih 1% responden
dengan merek Smartfren, maka dari itu perusahaan Telkomsel harus
dapatmeningkatkan kualitas dan kuantitas dari segala aspek, terutama
dalam hal promosi yang lebih gencar di berbagai media cetak maupun
elektronik. Hal ini bertujuan agar Telkomsel Flash dapat lebih dikenal
oleh semua kalangan dan tertanam di benak konsumen.
2. Bagi peneliti yang akan datang
a. Sebaiknya peneliti selanjutnya dalam penentuan sampel yang
diambil harus bervariasi tidak hanya mahasiswa saja, tetapi juga
masyarakat umum karena semua kalangan sudah banyak yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
memakai merek jasa layanan internet tanpa kabel (wireless)
Telkomsel Flash.
b. Peneliti selanjutnya menambahkan variabel lain dalam penelitian,
misalnya untuk pengaruh periklanan terhadap kesadaran merek
(brand awareness).