perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain...

44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER ANTARA WANITA YANG SUDAH MENIKAH DENGAN WANITA YANG BELUM MENIKAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran MOHD HASRUL BIN HASSAN G 0006504 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER ANTARA

WANITA YANG SUDAH MENIKAH DENGAN WANITA YANG BELUM

MENIKAH

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

MOHD HASRUL BIN HASSAN

G 0006504

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERSETUJUAN

Proposal Penelitian/Skripsi dengan judul : Perbedaan Angka Kejadian

Dysmenorrhea Primer Antara Wanita Yang Sudah Menikah Dengan Wanita

Yang Belum Menikah

Mohd Hasrul Bin Hassan, G 0006504, Tahun 2010

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Validasi Proposal

Penelitian/Tim Ujian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari ............. , Tanggal .................. 20.....

Pembimbing Utama Penguji Utama

Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes Yulia Lanti Retno Dewi, dr, Msi

NIP : 194709271976102001 NIP : 196103201992032001

Pembimbing Pendamping Anggota Penguji

Dra. Indriyati Sulistyo Santoso, dr

NIP : 195812011986012001 NIP : 194511291976121001

Tim Skripsi

Muthmainah, dr.,M.Kes

NIP : 196607021998022001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 26 Januari 2011

Mohd Hasrul Bin Hassan

NIM. G 0006504

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Perbedaan Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer

Antara Wanita Yang Sudah Menikah Dengan Wanita Yang Belum Menikah

Mohd Hasrul Bin Hassan, NIM: G 0006504, Tahun: 2011

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari Rabu , Tanggal 12 Januari 2011

Pembimbing Utama Nama : Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes NIP : 19470927 197610 2 001 ....................................

Pembimbing Pendamping

Nama : Dra. Indriyati NIP : 19581201 198601 2 001 .................................... Penguji Utama Nama : Yulia Lanti Retno Dewi, dr., MSi

NIP : 19610320 199203 2 001 ....................................

Anggota Penguji Nama : Sulistyo Santoso, dr NIP : 19451129 197612 1 001 ....................................

Surakarta, ................................. Ketua Tim Skripsi Dekan Fakultas Kedokteran UNS

Muthmainah, dr., MKes Prof. Dr. AA Subijanto, dr., M.S NIP : 19660702 199802 2 001 NIP : 19481107 197310 1 003

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRAK

Mohd Hasrul Bin Hassan, G0006504, 2011. Perbedaan Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer antara Wanita yang Sudah Menikah dengan Wanita yang Belum Menikah. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan Penelitian : Dysmenorrhea adalah nyeri yang timbul akibat kontraksi disritmik miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala, mulai dari nyeri ringan sampai berat pada perut bagian bawah, pantat dan nyeri spasmodik pada sisi medial paha. Pada keadaan berat disertai dengan berbagai gejala dan tanda mulai dari mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala sampai pingsan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan angka kejadian dysmenorrhea primer antara wanita yang sudah menikah dengan wanita yang belum menikah.

Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat epidemiologik analitik dengan pendekatan cross sectional di mana teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Besar sampel sebanyak 200 wanita usia reproduksi dengan kisaran umur 18-48 tahun yang terdiri atas 100 wanita yang sudah menikah dan 100 wanita yang belum menikah. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jebres, Surakarta, pada bulan Nopember-Disember 2010. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Chi Square.

Hasil Penelitian : Hasil analisis Chi Square didapatkan X2 hitung adalah 4,577. Angka ini lebih besar daripada X2 tabel untuk taraf signifikan 5% yaitu sebesar 3,841 (p<0,05).

Simpulan : Dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang bermakna mengenai perbedaan angka kejadian dysmenorrhea primer antara wanita yang sudah menikah dengan wanita yang belum menikah.

Kata kunci : Dysmenorrhea primer-sudah menikah-belum menikah

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRACT

Mohd Hasrul bin Hassan, G0006504, 2011. Incident Rate of Primary Dysmenorrhea between Married Women with An Unmarried Women. Faculty of Medicine, University of Sebelas Maret, Surakarta.

Objective: Dysmenorrhea is pain caused by contractions of myometrium disritmik featuring one or more symptoms, ranging from mild to severe pain in lower abdomen, buttocks and spasmodic pain in the medial side of thigh. In severe conditions accompanied by various signs and symptoms ranging from nausea, vomiting, diarrhea, dizziness, headache until unconscious. The purpose of this research is to know the difference between the incidence of primary dysmenorrhea married woman with an unmarried woman.

Method: This research is epidemiological analytic cross sectional approach in which the sampling technique used was purposive sampling. A sample size of 200 women of reproductive age with age range 18-48 years consisting of 100 women who were married and 100 unmarried women. The research was conducted in District of Jebres, Surakarta, in November-December 2010. The data obtained were statistically analyzed using Chi Square.

Result: Chi square analysis results obtained X2 count is 4.577. This figure is greater than X2 table for 5% significance level that is equal to 3.841 (p <0.05).

Conclusion: It can be concluded that the difference was significant about the difference in the incidence of primary dysmenorrhea among women who are married with an unmarried woman.

Keywords : Primary dysmenorrhea-married-unmarried

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Perbedaan Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer antara Wanita yang Sudah Menikah dengan Wanita yang Belum Menikah”.Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. AA.Subijanto, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. 2. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes. selaku Pembimbing Utama yang telah

meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan arahan, bimbingan dan nasehat.

4. Dra. Indriyati selaku Pembimbing Pendamping yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan arahan, bimbingan dan nasehat.

5. Yulia Lanti Retno Dewi, dr., MSi., selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Sulistyo Santoso, dr., selaku Anggota Penguji yang telah memberikan bimbingan, kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staff Laboratorium Biologi Fakultas Kedokteran UNS. 8. Dr. Nurul Aqmar Mohamad Nor Hazalin, S.Biomed., PHD., tunangan yang

senantiasa memberi dukungan. 9. Seluruh keluarga dan teman-teman atas motivasi, bantuan dan kerjasamanya

selama pelaksanaan penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, bagi dunia kedokteran pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Surakarta, Januari 2011

Mohd Hasrul Bin Haji Hassan

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

PRAKATA ……………............................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix

BAB

I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................

B. Perumusan Masalah ..............................................................

C. Tujuan Penelitian ..................................................................

D. Manfaat Penelitian ................................................................

1

3

3

4

BAB

II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................

1. Menstruasi.........................................................................

2. Dysmenorrhea...................................................................

a. Definisi.......................................................................

b. Klasifikasi...................................................................

c. Patofisiologi................................................................

d. Faktor Risiko..............................................................

e. Penatalaksanaan..........................................................

B. Kerangka Pemikiran .............................................................

C. Hipotesis...............................................................................

5

5

9

9

9

10

14

16

19

20

BAB

III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 21

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

B. Lokasi Penelitian ..................................................................

C. Subjek Penelitian ..................................................................

D. Teknik Sampling ..................................................................

E. Variabel Penelitian.................................................................

F. Definisi Operasional Variabel................................................

G. Instrumen Penelitian.…….....................................................

H. Pengumpulan Data................................................................

I. Desain Penelitian….……......................................................

J. Uji Statistik............... .............................................................

21

21

23

23

24

24

24

25

26

BAB

IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Sampel..........................................................

B. Analisis Data Sampel............................................................

27

30

BAB

V

PEMBAHASAN ....................................................................... 31

BAB

VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...............................................................................

B. Saran .....................................................................................

34

34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 35

LAMPIRAN

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Perbandingan Gejala Dysmenorrhea Primer dan Dysmenorrhea

Sekunder

Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer Berdasarkan Rentang Umur

Angka Kejadian Dymenorrhea Primer pada Wanita yang Sudah

Menikah dan Wanita yang Belum Menikah

Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer pada Wanita yang Sudah

Menikah dan Wanita yang Belum Menikah Berdasarkan Rentang Umur

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menstruasi atau haid menggambarkan suatu perubahan siklus yang teratur

pada seorang wanita (Ihya, 2002). Haid adalah peristiwa keluarnya darah dari

vagina. Darah ini berasal dari rongga rahim dan timbul akibat terlepasnya

selaput lendir rahim (endometrium) yang mengalami proses kemunduran dan

kerusakan (deskuamasi). Karenanya dalam darah haid selain darah biasa

terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut (Suryo,

2005).

Siklus ini merupakan siklus yang tidak terputus semenjak seorang wanita

pertama kali mendapat haid sampai pada masa menopouse (tidak mendapat

haid lagi), kecuali pada masa kehamilan dan laktasi. Menstruasi baru akan

terjadi bila semua organ tubuh yang berperan dalam sistem reproduksi matang

dan siap bekerja. Menstruasi pertama rata-rata terjadi pada usia 12 tahun dan

berhenti pada umur 51 tahun, walaupun patokan umur ini bervariasi antara

satu orang dengan yang lain (Pritchard et al, 1991).

Lamanya siklus haid yang normal adalah 28 hari, tapi 26-30 hari masih

dianggap normal, dengan lama satu periode haid berkisar antara 3-7 hari

(Savitri, 2006). Siklus tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon indung telur,

yaitu estrogen dan progesteron (Junita, 2004). Pada saat menjelang atau

selama fase haid tersebut berlangsung sering dijumpai gangguan berupa nyeri

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

haid atau disebut juga dysmenorrhea, yang nyerinya terasa sedemikian

hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan

pekerjaan ataupun kegiatan sehari-harinya selama beberapa jam atau beberapa

hari (Galya, dkk, 2001).

Dysmenorrhea dikenal dua macam, yaitu dysmenorrhea primer dan

sekunder. Dari kedua dysmenorrhea tersebut, dysmenorrhea primer adalah

yang paling sering terjadi di dalam masyarakat. Penelitian yang dilakukan

oleh Andersh pada tahun 1982 di Swedia menyatakan bahwa sekitar 72% dari

596 gadis umur 19 tahun menderita nyeri haid primer dan 15% di antaranya

sangat berat sehingga memerlukan pengobatan untuk menghilangkan rasa

nyeri tersebut. Dysmenorrhea primer ini biasanya timbul setelah dimulainya

menstruasi pertama dan seringkali berkurang atau bahkan hilang setelah

kehamilan atau melahirkan anak pertama (Smith, 2000).

Di Indonesia angka kejadian dysmenorrhea ini secara menyeluruh belum

diketahui dengan pasti, tetapi di Surabaya dijumpai sebesar 1,07-1,31 % dari

jumlah total pasien yang datang ke bagian kebidanan dengan keluhan rasa

nyeri saat haid (Yastroki, 2001). Angka ini tidak menggambarkan keadaan

yang sebenarnya karena tidak semua penderita dysmenorrhea datang untuk

berobat. Bahkan masyarakat terkesan membiarkan gangguan itu dengan

anggapan bahwa nyeri saat haid itu akan hilang dengan sendirinya apabila

wanita yang bersangkutan menikah atau hamil (Jacoeb, 1990).

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan uraian di atas peneliti mau mengetahui apakah benar

anggapan masyarakat yang menyatakan ada perbedaan angka kejadian

dysmenorrhea primer antara wanita yang sudah menikah dengan wanita yang

belum menikah.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah pada penelitian ini, yaitu :

“Apakah ada perbedaan angka kejadian dysmenorrhea primer pada wanita

yang sudah menikah dengan yang belum menikah?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian

dysmenorrhea primer antara wanita yang sudah menikah dengan wanita yang

belum menikah.

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis:

Memberi sumbangan informasi bagi pengembangan ilmu kedokteran

mengenai dysmenorrhea primer.

2. Manfaat Praktis

Dapat membantu wanita dalam mengatasi masalah nyeri haid di dalam

kehidupan sehari-hari, yaitu dengan membiasakan diri untuk tidak

melakukan perkara-perkara yang bisa mengakibatkan kejadian

dysmenorrhea primer.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Menstruasi

Mensturasi atau haid adalah satu keadaan fisiologis di mana terjadi

pengeluaran darah dan sisa-sisa sel yang berasal dari mukosa uterus secara

berkala dan panjang siklus menstruasi rata-rata adalah 28 + 3 hari dan rata-rata

durasi aliran menstruasi adalah 5 + 2 hari dengan kehilangan darah

rata-rata 130 ml (Berkow, 1987).

Siklus menstruasi terdiri dari fase folikular dan fase luteal. Ini disebabkan

adanya interaksi antara korteks serebri, hipotalamus, hipofisis dan ovarium.

Ada beberapa hormon yang berperan di dalam siklus ini yaitu Gonadotropin

Releasing Hormone (GnRH), Follicular Stimulating Hormone (FSH),

Luteinizing Hormone (LH), Luteotrophic Hormone (LTH), Estradiol (E) dan

Progesterone (P).

Hormon wanita yang berpengaruh terhadap siklus menstruasi antara lain :

a. hormon yang dikeluarkan hipothalamus, yaitu Gonadotropin Releasing

Hormone (GnRH).

b. Hormon Hipofisis Anterior, yaitu Follicular Stimulating Hormone (FSH),

Luteinizing Hormone (LH), keduanya disekresi sebagai respon terhadap

pelepasan hormon GnRH dari hypothalamus.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Hormon-hormon ovarium, yaitu Estrogen dan Progesteron, yang di sekresi

oleh ovarium sebagai respon terhadap kedua hormon dari kelenjar hipofisis

anterior.

Siklus haid dibagi dalam beberapa fase : (Hanafiah, 1995)

1) Fase deskuamasi

Fase ini berlangsung 3 sampai 4 hari dengan gambaran

endometrium yang luruh dan terkelupas. Stroma mengalami

disintegrasi serta terlepas dari stratum basale, pembuluh darah rusak

dan ruptur dan terdapat daerah perdarahan yang luas dan difus.

2) Fase regenerasi

Fase ini berlangsung lebih kurang 4 hari. Tampak pertumbuhan

awal selapis sel endometrium baru dengan tebal sekitar 0,5 mm.

3) Fase proliferasi

Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 siklus haid

dengan gambaran ketebalan endometrium sekitar 3,5 mm. Di bawah

pengaruh estrogen yang disekresi dalam jumlah banyak oleh ovarium

selama setengah bagian pertama siklus ovarium, sel-sel stroma dan

epitel berproliferasi dengan cepat. Terjadi regenerasi epitel, kelenjar

berlekuk-lekuk dan stroma menjadi edema.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4) Fase sekresi

Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Tebal

endometrium tetap, namun kelenjar bertambah panjang, berlekuk-lekuk

dan mengeluarkan sekresi yang banyak.

Selama satu siklus haid, hari mulainya haid di ambil sebagai hari

pertama dari siklus yang baru, akan terjadi peningkatan FSH sampai

mencapai kadar 5 ng/ml. Akibat pengaruh sinergis dari kedua hormon

gonadotropin, folikel berkembang menghasilkan estrogen dalam jumlah

yang banyak. Peningkatan estrogen yang terus-menerus pada akhir fase

follikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua hari sebelum ovulasi,

kadar estrogen mencapai 150-400 pg/ml. Kadar tersebut melebihi nilai

ambang rangsang untuk pengeluaran gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya

FSH dan LH akan meningkat dan mencapai puncaknya satu hari sebelum

ovulasi.

Saat yang sama pula, kadar estrogen akan kembali menurun. Kadar

maksimal LH berkisar antara 8 dan 35 ng/ml atau setara dengan 30-40

mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml

(Jacoeb et al., 1994).

Di bawah pengaruh LH, folikel de Graaf menjadi matang,

mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi (ovum

dilepas oleh ovarium). Pada ovulasi ini kadang-kadang terdapat

perdarahan sedikit yang akan merangsang peritonium di pelvis, sehingga

timbul rasa sakit yang disebut intermenstrual pain. Dapat pula diikuti

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dengan adanya perdarahan vagina sedikit. Setelah ovulasi terjadi,

dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum di bawah

pengaruh hormon-hormon LH dan LTH (Luteotrophic hormones). Korpus

luteum menghasilkan hormon progesteron yang memiliki pengaruh

terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan

kelenjar-kelenjarnya berkelok-kelok dan bersekresi.

Bila tidak ada pembuahan, corpus luteum berdegenerasi dan ini

akan mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron menurun. Penurunan

kadar progesteron akan menstimulasi lepasnya prostaglandin oleh uterus

sehingga menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah endometrium. Efek

vasokonstriksi ini menimbulkan suplai darah ke endometrium terhenti

yang berakibat hilangnya perfusi oksigen ke jaringan endometrium. Hal ini

menyebabkan kematian sel-sel endometrium dan pembuluh darah

endometrium itu sendiri. Rusaknya pembuluh darah ini menyebabkan

pendarahan (Guyton and Hall, 1997).

Jumlah darah yang keluar saat haid adalah berkisar antara 50-150

ml, normalnya sekitar 40 ml darah ditambah 35 ml cairan serous. Darah

haid ini tidak akan membeku karena adanya fibrinolisin yang dilepaskan

bersama dengan nekrotik endometrium. Kemudian dalam waktu 4 sampai

7 hari sesudah dimulainya menstruasi, pengeluaran darah akan berhenti

karena pada saat itu endometrium sudah mengalami reepitelisasi (Ihya,

2002).

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Dysmenorrhea

a. Definisi

Dysmenorrhea adalah nyeri yang timbul akibat kontraksi disritmik

miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala, mulai dari nyeri

ringan sampai berat pada perut bagian bawah, pantat dan nyeri spasmodik

pada sisi medial paha. Pada keadaan berat disertai dengan berbagai gejala

dan tanda mulai dari mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala sampai

pingsan (Jacoeb, 1990).

b. Klasifikasi

1) Dysmenorrhea primer

Disebut juga sebagai dysmenorrhea essensial, intrinsik atau

idiopatik yaitu nyeri haid yang timbul karena ketidakseimbangan

hormonal dalam tubuh tanpa adanya kelainan ginekologik. Diduga

berhubungan dengan siklus perlepasan telur dari indang telur. Nyeri haid

timbul sejak menarche, biasanya pada bulan-bulan atau tahun–tahun

pertama haid. Biasanya terjadi pada usia antara 15- 25 tahun dan kemudian

hilang pada usia 20-an atau 30-an. Tidak dijumpai kelainan alat-alat

kandungan.

2) Dysmenorrhea sekunder

Disebut juga dysmenorrhea ekstrinsik, yaitu nyeri haid yang timbul

karena adanya kelainan ginekologik seperti endometriosis, tumor jinak

rahim, kista indung telur, polip dinding rahim, infeksi panggul rahim dan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

lain sebagainya. Dimulai pada usia dewasa, menyerang wanita yang

semula bebas dari dysmenorrhea.

c. Patofisiologi

Patofisiologi dysmenorrhea sampai sekarang masih belum jelas,

tetapi akhir-akhir ini teori prostaglandin banyak digunakan. Dikatakan

bahwa pada keadaan dysmenorrhea kadar prostaglandin meningkat

(Helms, 1987). Ada beberapa penyebab terjadinya dysmenorrhea primer,

yaitu:

1) Faktor peningkatan kadar prostaglandin, terutama PGF2α

Kadar PGF2α akan menstimulasi/merangsang kontraksi

miometrium dan meningkatkan kepekaan serabut-serabut saraf

terminal rangsang nyeri (Coco, 1999). Kadar PGF2α ini ditemukan

dalam jumlah yang besar, yaitu 5x lebih banyak pada wanita dengan

ovulasi teratur dibanding wanita yang ovulasinya tidak teratur. Karena

itu wanita yang ovulasinya teratur lebih sering mengalami

dysmenorrhea primer (Sheldon, 1999).

2) Faktor sistem saraf

Uterus dipersarafi oleh Sistem Saraf Otonom (SSO) yang terdiri

dari sistem saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Ketidakseimbangan

pengendalian SSO terhadap indometrium ini akan menyebabkan

dysmnorrhea primer karena terjadi perangsangan yang berlebihan oleh

saraf simpatik sehingga serabut-serabut sirkuler pada istmus dan

ostium uteri internum menjadi hipertonik (Galya, dkk, 2001).

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Faktor hormon steroid seks

Dysmenorrhea primer hanya terjadi pada siklus ovulatorik. Artinya

dysmenorrhea hanya timbul bila uterus berada di bawah pengaruh

progesteron. Sedangkan prostaglandin berhubungan dengan fungsi

ovarium. Kadar progesteron yang rendah akan menyebabkan

terbentuknya PGF2α dalam jumlah yang banyak (Galya, dkk, 2001).

4) Faktor vasopresin

Wanita dengan dysmenorrhea primer ternyata memiliki kadar

vasopresin yang sangat tinggi dan berbeda sangat bermakna dari

wanita tanpa dysmenorrhea. Pemberian vasopresin pada saat haid

menyebabkan peningkatan kontraksi uterus dan berkurangnya darah

haid. Namun demikian peranan pasti vasopresin dalam mekanisme

dysmenorrhea masih perlu diteliti lebih lanjut (Akerlund and Forsling,

1979).

5) Faktor psikis

Semua nyeri tergantung pada hubungan susunan saraf pusat,

khususnya thalamus dan korteks. Pada dysmenorrhea, faktor

pendidikan dan faktor psikis sangat berpengaruh. Pada wanita yang

secara emosional tidak stabil, dysmenorrhea primer mudah terjadi.

Dengan demikian nyeri dapat dibangkitkan atau diperberat oleh

keadaan psikis penderita. Seringkali segera setelah perkawinan

dysmenorrhea hilang, dan jarang masih menetap setelah melahirkan.

Mungkin kedua keadaan tersebut (perkawinan dan melahirkan)

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

membawa perubahan fisiologik pada genitalia maupun perubahan

psikis (Jacoeb, 1990).

6) Faktor konstitusi

Erat hubungannya dengan hal tersebut di atas, sehingga dapat

menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Penyakit anemia, penyakit

menahun dan sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya

dysmenorrhea primer (Sarwono, 1999).

7) Obstruksi kanalis servikalis

Salah satu teori yang menyebabkan terjadinya obstruksi ialah

dengan terjadinya stenosis pada kanalis servikalis (Sarwono, 1999).

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tabel 1. Perbandingan Gejala Dysmenorrhea Primer dengan Dysmenorrhea Sekunder

Dysmenorrhea primer Dysmenorrhea sekunder

1. Usia lebih muda

2. Timbul segera setelah terjadinya

siklus haid yang teratur

3. Sering pada nulipara

4. Nyeri sering terasa sebagai

kejang uterus dan spastik

5. Nyeri timbul mendahului haid

dan meningkat pada hari

pertama atau kedua dari haid

6. Tidak dijumpai keadaan

patologi pelvik

7. Hanya terjadi pada siklus haid

yang ovulatorik

8. Sering memberikan respon

terhadap pengobatan medika

mentosa

9. Pemeriksaan pelvik : normal

10. Sering disertai nausea, vomitus,

diare, kelelahan dan nyeri

kepala

1. Usia lebih tua

2. Cenderung mulai setelah 2

tahun siklus haid teratur

3. Tidak berhubungan dengan

paritas

4. Nyeri sering terasa menerus dan

tumpul

5. Nyeri mulai pada saat haid dan

meningkat bersamaan dengan

keluarnya darah

6. Berhubungan dengan kelainan

pelvik

7. Tidak berhubungan dengan

adanya ovulasi

8. Seringkali memerlukan tindakan

operatif

9. Terdapat kelainan pelvik

(Mansjoer dkk, 2001)

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

d. Faktor risiko

Faktor resiko dari dysmenorrhea adalah sebagai berikut :

1) Faktor risiko dysmenorrhea primer

a) Nullipara

Dalam hubungannya dengan paritas, ternyata wanita

nullipara lebih sering menderita dysmenorrhea, kemudian

berkurang setelah melahirkan terutama dengan persalinan

aterm pervaginam. Diduga hal ini disebabkan oleh uterus yang

masih kecil atau uterus yang masih tegang dan ostium uteri

masih sempit. Perubahan psikis setelah melahirkan diduga kuat

juga berpengaruh (Jacoeb, 1990).

b) Merokok

Penelitian yang dilakukan di Milan, Itali, dengan

menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok

dengan angka kejadian dysmenorrhea primer. Durasi terjadinya

dysmenorrhea primer meningkat pada wanita perokok dan

cenderung turun pada wanita bukan perokok (Hornsby, 1998).

c) Riwayat keluarga

Jeffcoate menemukan bahwa wanita yang ibunya menderita

dysmenorrhea primer lebih sering mengalami keluhan yang

sama. Keadaan ini erat kaitannya dengan faktor-faktor seperti

keawaman terhadap proses haid, jiwa yang masih labil dan

masih dalam pertumbuhan fisik (Jacoeb, 1990).

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2) Faktor risiko dysmenorrhea sekunder

a) Infeksi pada pelvis

Infeksi pada pelvis menimbulkan keluhan dysmenorrhea.

Pada keadaan ini rasa sakit menyerang di seluruh perut bagian

bawah, tidak bisa ditentukan lokasinya secara tepat dan terus-

menerus terasa (Faisal, 2001).

b) Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa angka kejadian

dysmenorrhea meningkat pada wanita yang menderita penyakit

menular seksual (Medline, 2004).

c) Endometriosis

Endometriosis merupakan kelainan letak lapisan dinding

rahim yang menyebar keluar rahim. Akibatnya penderita

endometriosis akan merasa sensasi sakit yang luar biasa menjelang

dan saat menstruasi, yaitu pada saat dinding rahim menebal

(Medline 2010).

Andercsh dan Milson membagi tingkatan kejadian dysmenorrhea

primer menjadi 4 derajat, yaitu (Jacoeb, 1990):

a) Derajat 0 : Tanpa rasa nyeri, aktifitas sehari-hari tidak

terpengaruh.

b) Derajat 1 : Nyeri ringan, jarang memerlukan analgetika,

aktifitas sehari-hari jarang terpengaruh.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c) Derajat 2 : Nyeri sedang, memerlukan analgetik, aktifitas

sehari-hari terganggu.

d) Derajat 3 : Nyeri berat dan tidak banyak berkurang dengan

analgetik.

e. Penatalaksanaan

1) Pendekatan non-farmakologi

Intervensi seperti obat-obat herbal, stimulasi saraf transcutaneus,

akupuntur, latihan dan terapi panas topikal telah dilaporkan dapat

mengurangi gejala dysmenorrhea (Akin MD, dkk, 2001). Diet

rendah lemak dikatakan dapat menurunkan intensitas dan durasi

dysmenorrhea pada wanita yang berusia muda (Barnard ND, dkk,

2000). Suplemen diet dengan asam lemak omega-3 dikatakan

memiliki efek yang menguntungkan dalam menurunkan gejala

dysmenorrhea. Pengambilan diet asam lemak omega-3 yang sering

akan menyebabkan produksi prostaglandin dan leukotrien menurun,

seterusnya dapat mengurangi gejala menstruasi pada wanita (Harel

Z, dkk, 1996).

2) Psikoterapi

Penderita diberikan pengertian bahwa kelainan ini dapat diatasi

dengan pengobatan yang sederhana. Selain itu perlu pula diberitahu

bahwa gangguan ini bersifat jinak, self limited, fungsi seksual normal

dan fertilitas masih dapat diharapkan. Penjelasan tentang fisiologi

haid, mekanisme timbulnya nyeri spasmodik, maupun tentang

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

tiadanya kelainan organik yang diderita akan mempertinggi

keberhasilan pengobatan (Jeffcoate, 1982).

3) Obat nonsteroid antiprostaglandin

Obat nonsteroid anti prostaglandin (NSAIDs) memegang peranan

yang sangat penting terhadap dysmenorrhea primer. NSAIDs ini

berkerja dengan cara memblok produksi prostaglandin sehingga kadar

prostaglandin yang berlebihan dapat ditekan dan nyeri haid dapat

berkurang (Majoribanks, et al., 2003).

Beberapa macam NSAIDs yang dapat digunakan ialah:

a) Naproxen dosis 250 mg 2x sehari

b) Ibuprofen dosis 400 mg 3-4x sehari

c) Indometachin dosis 25 mg 3-4x sehari

d) Mefenamic acid dosis 250 mg 4x sehari

4) Terapi hormonal

Terapi hormonal ini dilakukan dengan pemberian pil kontrasepsi

oral kombinasi (OCP). Pil kontrasepsi tersebut bekerja dengan cara

menghambat proses ovulasi dan menurunkan kadar prostaglandin

serta motilitas uterus (Smith and Shimp, 2000).

Pil kontrasepsi oral kombinasi ini berisikan estrogen dosis sedang

(>35mcg) dan progesteron generasi satu atau dua (Proctor, et al.,

2001).

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

5) Dilatasi kanalis servikalis

Dengan dilakukan dilatasi pada kanalis servikalis dapat

memberikan keringanan karena memudahkan pengeluaran darah haid

dan prostaglandin di dalamnya. Neurektomi prasakral (pemotongan urat

saraf sensorik antara uterus dan susunan saraf pusat) ditambah dengan

neorektomi ovarial (pemotongan urat saraf sensorik yang ada di

ligamentum infundibulum) merupakan tindakan terakhir, apabila usaha-

usaha lain gagal (Sarwono, 1999).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

B. Kerangka Pemikiran

Wanita usia reproduksi (18-48 th)

Sudah menikah

Vasopressin ↓ Katekolamin ↓

Menstruasi

Kadar progesteron ↓

Liabilisasi membran lisosom

Lepasnya enzim fosfolipase A

Lepasnya asam arachidonat

Kerusakan sel

PG sintetase ↓ PG sintetase ↑

PGF2α ↓ PGF2α ↑

Kontraksi miometrium ↓

Belum menikah

Emosi lebih stabil Emosi kurang stabil

Tingkat stress ↓ Tingkat stress ↑

Vasopressin ↑ Katekolamin ↑

Vasokonstriksi ↓ Iskemi ↓

Vasokonstriksi ↑ Iskemi ↑

Kerusakan sel

Kontraksi miometrium ↑

Dysmenorrhea primer (-) Dysmenorrhea primer (+)

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Hipotesis

Ada perbedaan angka kejadian dysmenorrhea primer antara wanita yang

sudah menikah dengan wanita yang belum menikah.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologik analitik dengan

pendekatan Cross Sectional.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

C. Subyek Penelitian

Wanita yang sesuai dengan kriteria sampel di Kota Surakarta.

Populasi sumber (source population) merupakan himpunan subjek dari

populasi sasaran yang digunakan sebagai sumber pencuplikan sumber

penelitian (Murti B, 2006).

Dengan demikian, yang menjadi populasi sumber adalah wanita di

Surakarta, yang memasuki kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan observasi peneliti, jumlah populasi sumber ini ada sekitar 62.258

orang.

Sampel merupakan sebuah subset yang dicuplik dari populasi, yang akan

diamati atau diukur peneliti (Murti B, 2006).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Penentuan besar sampel pada penelitian ini menurut Slovin dengan rumus

sebagai berikut :

n =

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

Ε : tingkatan kekeliruan pengambilan sampel yang ditolerir.

Dengan rumus di atas maka sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah (dengan mengansumsi tingkat kekeliruan yang ditolerir adalah sebesar

10% ) (Murti B, 2006) :

n =

n =

n = 99,99

= 100

Jadi pada penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran sampel sebanyak

100 orang.

N

1+Nε²

N

1+Nε²

62258

1 + 62258 (10%)²

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan secara purposive

sampling untuk menentukan sampel. Dilakukan dengan memasukkan semua

subyek yang memenuhi kriteria penelitian hingga jumlah subyek yang

diperlukan terpenuhi.

Subyek dalam penelitian ini adalah wanita yang memenuhi kriteria sebagai

berikut :

1. Usia 18-48 tahun

2. Sudah menikah ataupun yang belum menikah

3. Tidak memiliki riwayat kelainan ginekologik

4. Tidak merokok

5. Bertempat tinggal di Wilayah Kecamatan Jebres Kotamadia Surakarta.

E. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas : wanita yang sudah menikah dan wanita yang belum menikah. 2. Variabel Terikat : dysmenorrhea primer

3. Variabel Luar :

a) Terkontrol :

i. Kelainan ginekologik

ii. Merokok

b) Tidak terkontrol :

i. Faktor psikis

ii. Diet

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

F. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel bebas : wanita yang sudah menikah

wanita yang belum menikah

a. Definisi :

Wanita yang sudah menikah adalah wanita yang telah mempunyai

suami dan hidup sebagai satu keluarga. Sedangkan wanita yang belum

menikah adalah wanita yang belum pernah mempunyai suami dan tidak

pernah menjalani kehidupan berkeluarga.

b. Skala : Nominal

2. Variabel terikat : dysmenorrhea primer

a. Definisi :

Dysmenorrhea primer adalah nyeri haid yang sangat tanpa

dijumpai adanya kelainan ginekologik (Faisal, 2001).

b. Skala : Nominal

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dipandu dengan wawancara

tatap muka antara peneliti dan responden.

H. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari pengisian

kuesioner yang dibagikan kepada wanita yang dijadikan sample atau subyek

penelitian.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

I. Desain Penelitian

Wanita umur 18-48 tahun

Sampel wanita yang sudah

menikah

Sampel wanita yang belum

menikah

Kuesioner Kuesioner

Dysmenorrhea Primer (-)

Dysmenorrhea Primer (+)

Uji Chi Square

Dysmenorrhea Primer (+)

Dysmenorrhea Primer (-)

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

J. Uji Statistik

Dalam penelitian ini data dapat dianalisis dengan metode analisis Chi

Square, dengan rumus sebagai berikut :

X² = N ( ad – bc )²

( a + b )( c + d )( a + c )( b + d )

Keterangan :

N : Jumlah sampel

a : Sampel I, Kategori I

b : Sampel II, Kategori I

c : Sampel I, Kategori II

d : Sampel II, Kategori II

(Murti B, 1996)

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Jebres, Surakarta, selama

waktu bulan Nopember sampai bulan Desember 2010. Subyek penelitian adalah

200 orang dari beberapa desa yang berada di Kecamatan Jebres. Subyek penelitian

adalah wanita reproduktif, berusia antara 18 sampai dengan 48 tahun, terdiri atas

100 wanita yang sudah menikah dan 100 wanita yang belum menikah.

A. Deskripsi Data Sampel

Dari data yang diperoleh melalui kuesioner yang dipandu dengan

wawancara pada penelitian, didapatkan gambaran sebagai berikut :

Tabel 2. Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer Berdasarkan Rentang Umur

No Umur (tahun)

Jumlah (orang)

Dysmenorrhea Primer (+)

Dysmenorrhea Primer (-)

Jumlah (orang)

Persen (%)

Jumlah (orang)

Persen (%)

1. 18-28 119 71 59,66 48 40,34

2. 29-38 30 13 43,33 17 56,67

3. 39-48 51 29 56,86 22 43,14

Jumlah 200 113 56,50 87 43,50

Sumber : Data Primer 2010

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 200 responden, lebih dari

separuhnya mengalami dysmenorrhea primer, yakni sebanyak 113 orang (56,50

%) dan yang tidak mengalami dysmenorrhea primer sebanyak 87 orang (43,50

%). Responden yang mengalami dysmenorrhea primer berdasarkan perbandingan

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

jumlah persentase, paling banyak ialah pada rentang umur 18-28 tahun sebesar

59,66 % (71 orang), kemudian rentang umur 39-48 tahun sebesar 56,86 % (29

orang) dan yang paling kecil ialah pada rentang umur 29-38 tahun sebesar 43,33

% (13 orang). Sedangkan responden yang tidak mengalami dysmenorrhea primer

berdasarkan perbandingan jumlah persentase, paling banyak ialah pada rentang

umur 29-38 tahun sebesar 56,67 % (17 orang), kemudian rentang umur 39-48

tahun sebesar 43,14 % (22 orang) dan yang paling kecil pada rentang umur 18-28

tahun sebesar 40,34 % (48 orang).

Tabel 3. Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer pada Wanita yang Sudah Menikah dan Wanita yang Belum Menikah

Dysmenorrhea Primer (+) Dysmenorrhea Primer (-)

Sudah Menikah 49 51

Belum Menikah 64 36

Sumber : Data Primer 2010

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa yang mengalami dysmenorrhea

primer lebih banyak pada wanita yang belum menikah yaitu 64 orang, sedangkan

pada wanita yang sudah menikah sebanyak 49 orang dan yang tidak mengalami

dysmenorrhea primer lebih banyak pada wanita yang sudah menikah yaitu 51

orang sedangkan pada wanita yang belum menikah adalah sebanyak 36 orang.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 4. Angka Kejadian Dysmenorrhea Primer pada Wanita yang Sudah Menikah dan Wanita yang Belum Menikah Berdasarkan Rentang Umur

Dysmenorrhea Primer (+) Dysmenorrhea Primer (-)

18-28 tahun 29-38 tahun 39-48 tahun 18-28 tahun 29-38 tahun 39-48 tahun

Sudah menikah

7 36,84

%

13 43,33

%

29 56,86% 12 63,16% 17 56,67% 22 43,14%

Belum Menikah

64 64% 17 100% 0 0% 36 36% 0 0% 0 0%

Sumber : Data Primer 2010

Berdasarkan tabel di atas, angka kejadian dysmenorrhea primer

(berdasarkan jumlah persentase) umumnya lebih tinggi pada wanita yang belum

menikah dibandingkan dengan wanita yang sudah menikah, kecuali pada rentang

umur 39-48 tahun. Angka kejadian dysmenorrhea primer dengan rentang umur

18-28 tahun pada wanita yang sudah menikah sebesar 36,84 % (7 orang),

sedangkan pada wanita yang belum menikah sebesar 64 % (64 orang). Pada

rentang umur 29-38 tahun, pada wanita yang sudah menikah sebesar 43,33 % (13

orang) sedangkan pada wanita yang belum menikah adalah sebesar 100 % (17

orang). Untuk rentang umur 39-48 tahun, angka kejadian dysmenorrhea primer

pada wanita yang sudah menikah sebesar 56,86 % (29 orang) sedangkan pada

wanita yang belum menikah sebesar 0 % (tidak ada).

Responden yang tidak mengalami dysmenorrhea primer (berdasarkan

jumlah persentase) umumnya lebih tinggi pada wanita yang sudah menikah

dibandingkan dengan wanita yang belum menikah. Responden yang tidak

mengalami dysmenorrhea primer dengan kisaran umur 18-28 tahun pada wanita

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yang sudah menikah sebesar 63,16 % (12 orang) sedangkan pada wanita yang

belum menikah adalah sebesar 36 % (36 orang) dan pada rentang umur 29-38

tahun pada wanita yang sudah menikah sebesar 56,67 % (17 orang) sedangkan

pada wanita yang belum menikah sebesar 0 % (tidak ada). Untuk rentang umur

39-48 tahun, responden yang tidak mengalami dysmenorrhea primer pada wanita

yang sudah menikah sebesar 43,14 % (22 orang) sedangkan pada wanita yang

belum menikah sebesar 0 % (tidak ada).

B. Analisis Data Sampel

Untuk menguji hipotesis dari penelitian ini maka digunakan uji Chi Square

dengan derajat bebas = 1 dan taraf signifikan = 5 %.

Hasil perhitungan statistik dengan menggunakan metode Chi Square

dengan derajat bebas = 1 dan taraf signifikan = 5 % diperoleh nilai X² hitung

= 4,577 sedangkan nilai X² tabel = 3,841 (p < 0,05). Jadi dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang bermakna mengenai angka kejadian dysmenorrhea

primer antara wanita yang sudah menikah dengan wanita yang belum menikah

yakni wanita yang belum menikah lebih banyak mengalami dysmenorrhea

primer berbanding wanita yang sudah menikah.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB V

PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian mengenai perbedaan angka kejadian

dysmenorrhea primer antara wanita yang sudah menikah dengan wanita yang

belum menikah di Kecamatan Jebres, Surakarta. Jumlah responden sebanyak 200

orang wanita reproduktif denagn kisaran umur 18 sampai dengan 48 tahun, terbagi

atas 100 wanita yang sudah menikah dan 100 wanita yang belum menikah.

Tabel 2 memberikan gambaran mengenai angka kejadian dysmenorrhea

primer berdasarkan rentang umur. Dari tabel ini didapatkan bahwa dysmenorrhea

primer paling banyak terjadi pada usia 18-28 tahun yaitu sebanyak 71 orang

(59,66%). Hal ini sesuai dengan teori bahwa dysmenorrhea primer paling banyak

terjadi pada wanita usia 16-25 tahun dan yang tertinggi pada wanita usia 17-20

tahun. Faktor stres yang merupakan salah satu faktor dominan yang dapat

memacu timbulnya dysmenorrhea primer diduga berperan besar, di mana usia

tersebut wanita dianggap rentan terhadap hal-hal yang mampu menimbulkan stres

(Dawood, 1988). Pada dysmenorrhea primer, rasa nyeri dapat dibangkitkan atau

diperberat oleh keadaan psikis penderita (Galya dkk, 2001).

Tabel 3 memberikan gambaran mengenai angka kejadian dysmenorhea

primer pada wanita yang sudah menikah dan belum menikah. Dari tabel

didapatkan bahwa pada wanita yang sudah menikah, yang mengalami

dysmenorrhea primer sebanyak 49 orang dan yang tidak mengalami

dysmenorrhea primer sebanyak 51 orang. Sedangkan pada wanita yang belum

menikah, yang mengalami dysmenorrhea primer adalah sebanyak 64 orang dan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

yang tidak mengalami dysmenorrhea primer sebanyak 36 orang. Berdasarkan uji

statistik (Chi Square), didapatkan bahwa X² hitung lebih besar daripada X² tabel

pada α 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada hasil yang bermakna mengenai

perbedaan angka kejadian dysmenorrhea primer pada wanita yang sudah menikah

dan wanita yang belum menikah.

Tabel 4 memberikan gambaran mengenai angka kejadian dysmenorrhea

primer pada wanita yang sudah menikah dan belum menikah berdasarkan rentang

umur. Dari tabel ini didapatkan bahwa dysmenorrhea primer lebih banyak terjadi

pada wanita yang belum menikah dibanding yang sudah menikah kecuali pada

rentang umur 39-48 tahun. Hal ini disebabkan wanita-wanita ini mengalami stres

akibat kerja atau stres pada kehidupan sehari-hari. Wanita yang secara emosional

tidak stabil, dysmenorrhea primer mudah terjadi (Jacoeb, 1990).

Seringkali segera setelah perkawinan dysmenorrhea primer hilang dan

jarang masih menetap setelah melahirkan. Perkawinan diduga membawa

perubahan fisiologik pada genetalia maupun perubahan psikis yang positif pada

seorang wanita (Jeffcoate, 1982; Galya dkk, 2001). Faktor lain yang dapat

mempengaruhi terjadinya dysmenorrhea primer antara lain faktor usia, status

sosial, pekerjaan dan konstitusional atau tingkat responsifitas terhadap rasa nyeri

(Jacoeb, 1990).

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kejadian

dysmenorrhea primer antara wanita yang sudah menikah dengan wanita yang

belum menikah. Wanita yang belum menikah lebih banyak mengalami

dysmenorrhea primer dibanding wanita yang sudah menikah. Kejadian ini adalah

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

karena pada wanita yang belum menikah yang mayoritasnya terdiri dari wanita

yang masih kuliah mengalami stres yang tinggi oleh karena beban kerja dan beban

kuliah. Tingkat stres yang tinggi pada wanita-wanita ini membuatkan mereka

sering mengalami dysmenorrhea primer yang mana sesuai dengan teori yang

mengatakan pada wanita yang secara emosional tidak stabil, dysmenorrhea primer

mudah terjadi (Jacoeb, 1990).

Selain itu wanita yang sudah menikah hampir semuanya pernah

melahirkan dan ini membuatkan mereka tidak mengalami dysmenorrhea primer.

Hal ini disebabkan karena perkawinan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi dysmenorrhea primer. Seringkali segera setelah perkawinan

dysmenorrhea primer hilang dan jarang masih menetap setelah melahirkan.

Perkawinan diduga membawa perubahan fisiologik pada genetalia maupun

perubahan psikis yang positif pada seorang wanita (Jeffcoate, 1982; Galya dkk,

2001).

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ANGKA ... · Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa dan hancuran dari selaput lendir rahim tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Ada perbedaan angka kejadian dysmenorrhea primer antara wanita yang

sudah menikah dengan wanita yang belum menikah, wanita yang belum

menikah lebih banyak menderita dysmenorrhea primer dari wanita yang sudah

menikah.

B. Saran

1. Agar penelitian yang akan datang dapat dijalankan dengan mengambil faktor

status sosial ekonomi dan pekerjaan sebagai salah satu faktor yang

berpengaruh dalam terjadinya dysmenorrhea primer, yang dalam penelitian

ini diabaikan.