perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit...

37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBANYAKAN TANAMAN LENGKENG (Dimocarpus longan) DENGAN TEKNIK OKULASI TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jurusan / Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan Arsitektur Pertamanan Disusun Oleh : WENING WIDIASTIKA H 3308034 PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBANYAKAN TANAMAN LENGKENG (Dimocarpus longan)

DENGAN TEKNIK OKULASI

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya

Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Jurusan / Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan Arsitektur Pertamanan

Disusun Oleh :

WENING WIDIASTIKA

H 3308034

PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Laporan Tugas Akhir dengan

Judul :

PERBANYAKAN TANAMAN LENGKENG (Dimocarpus longan)

DENGAN CARA OKULASI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

WENING WIDIASTIKA

H 3308034

Telah dipertahankan di depan dosen penguji pada tanggal : ...............................

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Penguji

Penguji I / Pembimbing

Ir. Panut Sahari, MP NIP.194905211980031001

Penguji II

Dra. Linayanti Darsana,M.Si NIP.195207111980032001

Surakarta, Juni 2011

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian

Dekan,

Prof. Dr. Ir. H. Bambang Pujiasmanto, MS. NIP. 195602251986011001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

karunia serta hidayah-Nya yang selalu memberikan kesempatan dan kemampuan

dalam menyusun tugas akhir ini dengan baik dan lancar dengan judul "Perbanyakan

Tanaman lengkeng dengan Teknik Okulasi" di KBH Tejomantri.

Penyusunan tugas akhir ini merupakan syarat utama untuk mencapai gelar

Ahli Madya bagi mahasiswa D-III Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur

Pertamanan, di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam

penyusunan tugas akhir ini, penulis sangat menyadari bahwa laporan ini tidak dapat

diselesaikan tanpa dorongan dan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Dr. Ir. H. Bambang Pujiasmanto, MS.

2. Bapak Ir. Heru Irianto, MM selaku Ketua Program Studi DIII Agribisnis

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ir. Panut Sahari, MP selaku Ketua Minat Program Studi Agribisnis

Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan serta pembimbing dalam

penyusunan tugas akhir dan penguji I.

4. Dra. Linayanti Darsana,M.Si selaku penguji II terimakasih atas bimbingan

dan sarannya.

5. Bapak Sudardjo selaku pimpinan KBH Tejomantri terima kasih atas ijin

magang yang diberikan serta seluruh staf dan karyawan terimakasih atas

bimbingannya.

6. Bapak Yatno terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya memberi

pengarahan dilapangan.

7. Kedua orang tercinta dan adik-adik tersayang dirumah yang memberi

semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Teman – teman seperjuangan Agribisnis Diploma III 2008.

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

9. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas akhir yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu kritik dan saran yang menuju sempurnanya laporan ini senantiasa kami

harapkan. Akhir kata, penulis mohon maaf bila dalam laporan ini terdapat kata-kata

yang kurang berkenan. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bemanfaat bagi

penulis pada khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Surakarta, Juni 2010

Penyusun

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................. 3

1. Tujuan Umum ............................................................................... 3

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

III. TATALAKSANA PELAKSANAAN ...................................................... 12

A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan ........................................................ 12

1. Tempat Pelaksanaan Magang ........................................................ 12

2. Waktu Pelaksanaan Magang ......................................................... 12

B. Cara Pelaksanaan ................................................................................ 12

1. Metode Dasar ................................................................................ 12

2. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 12

3. Metode Analisis Data .................................................................... 12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 13

A. Kondisi Umum Lokasi ....................................................................... 13

1. Selayang pandang KBH Tejomantri ............................................. 13

2. Keadaan KBH Tejomantri ............................................................ 14

B. Pembahasan ......................................................................................... 16

C. Identifikasi Masalah Dan Alternatif Solusinya .................................. 22

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 24

A. Kesimpulan ......................................................................................... 24

B. Saran.................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Struktur Organisasi KBH Tejomantri ............................... 16

Gambar 2. Sayatan Batang Bawah .................................................................. 19

Gambar 3. Pengambilan Mata Tunas .............................................................. 19

Gambar 4. Penempelan Mata Tunas Pada Batang Bawah .............................. 19

Gambar 5. Pembalutan Mata Tunas Dengan Plastik....................................... 20

Gambar 6. Batang Yang Telah Selesai Diokulasi ........................................... 20

Gambar 7. Tanaman Lengkeng Yang Berhasil Diokulasi .............................. 20

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lengkeng (Dimocarpus longan) merupakan tanaman buah-buahan yang

berasal dari daratan Asia Tenggara. Tanaman yang muncul di daratan China

ini merupakan keluarga buah rambutan dan leci. Dalam bahasa Mandarin,

lengkeng disebut “ong ya guo” atau “long yan” yang berarti mata naga.

Sementara di Indonesia buah ini populer dengan sebutan “mata kucing”.

Daging buahnya berbentuk bulat, berwarna putih bening, dan mengandung

banyak air. Di tengah daging buah terdapat biji berwarna hitam atau cokelat

tua. Daging buah lengkeng mengandung banyak zat gizi yang penting untuk

kesehatan dan kesegaran tubuh. Ada sukrosa, glukosa, protein (nabati), lemak,

vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa fitokimia (kimia tumbuhan)

lain yang berguna bagi kesehatan.

Lengkeng yang merupakan kerabat dekat dari rambutan (Naphelium

lappceum), kapulasan (Naphelium mutabile) dan leci (Naphelium litchi).

Pohon lengkeng dapat menjadi besar dan bercabang banyak,daunnya rimbun

dan masih mampu berproduksi hingga umurnya diatas 100 tahun. Buahnya

kecil; kurang lebih sebesar kelereng; warna kulit buahnya kecoklatan seperti

sawo dan tidak berbulu; daging buahnya berwarna putih agak bening; bijinya

satu dan berwarna hitam kecoklatan (Sunanto, 1990).

Ada beberapa jenis lengkeng yaitu varietas batu dan kopyor. Lengkeng

varietas batu termasuk lengkeng jenis unggul. Kulit buahnya agak kasar dan

berwarna coklat muda. Buahnya lebih besar daripada lainnya. Daging buahnya

lebih tebal dan nglothok, aromanya lebih tajam sehingga harganya lebih

mahal. Sedangkan lengkeng varietas kopyor lebih murah, kulit buahnya

halus,berwarna coklat agak kuning. Daging buahnya kurang nglothok. Mampu

berproduksi di daerah ketinggian 950 meter di atas permukaan laut. Lengkeng

batu dan lengkeng kopyor merupakan lengkeng jenis lokal yang banyak tubuh

didaerah Temanggung dan Ambarawa. Kelemahan dari lengkeng lokal adalah

karena waktu berbuah relatif lama yaitu 12 – 14 tahun. Menanggapi

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyaknya permintaan konsumen akan tanaman lengkeng yang cepat berbuah

dengan diikuti keunggulan yang lainya, maka pada pemulia mewujudkannya

dengan cara memperbanyak tanaman dengan cara vegetatif seperti okulasi,

sambung dan sambung susuan. Selain itu cara tersebut juga dapat

memperbaiki kelemahan tanaman dan membuat tanaman lengkeng yang ada

mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Cara perbanyakan tanaman secara vegetatif lebih sering digunakan

karena bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan sifat tetuanya

dan tanaman dapat berbuah lebih cepat dibandingkan dengan bibit yang

berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil

dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan, cangkok, dan

okulasi. Keberhasilan hidup bibit kelengkeng cara susuan lebih tinggi

dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif lainnya. Hal ini karena

batang bawah dan batang atas masih hidup menyatu dengan pohon induknya,

sehingga mendorong pembentukan bibit lebih cepat (Yulianto,et al.2008).

Perbanyakan bibit melalui sambung susuan memiliki kelemahan, karena

jumlah bibit yang dihasilkan dari satu cabang batang atas terbatas. Dengan

ukuran batang atas sama pada sambung pucuk dapat menghasilkan 3 – 4 bibit,

sedangkan pada sambung susuan hanya menghasilkan satu bibit

(Firstantinovi, 2004). Membedakan bibit yang berasal dari hasil vegetatif

dengan generatif sangat mudah. Meskipun demikian, tetap memerlukan

keahlian, ketelitian, dan pengalaman sehingga kita dapat melakukannya

dengan baik. Pada bibit lengkeng hasil okulasi terlihat ada bekas tempelan

mata tunas pada bagian batangnya, sedangkan pada bibit kelengkeng dari hasil

grafting terlihat bekas dari sambungan dan untuk tanaman lengkeng hasil

susuan terlihat bekas sambungan yang saling berlawanan arah sebagai akibat

pemotongan batang atas dan batang bawah (Usman, 2004).

Pemilihan cara perbanyakan vegetatif dengan okulasi merupakan cara

yang paling populer dilakukan, meskipun mudah tetapi cara ini tidak boleh

sembarangan, ada faktor – faktor yang harus diperhatikan. Keberhasilan

perbanyakan tanaman secara vegetatif khususnya okulasi dipengaruhi

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

beberapa faktor seperti : faktor tanaman, faktor lingkungan dan faktor

ketrampilan. Ketiga faktor tersebut jika terpenuhi maka akan menghasilkan

bibit tanaman okulasi yang baik. Untuk mengetahui lebih jauh tentang teknik

okulasi yang baik pada tanaman lengkeng dan kendala – kendala yang ada

dalam pembibitan secara okulasi khususnya tanaman lengkeng maka

dilakukan kegiatan magang di Kebun Bibit Hortikultura (KBH) Tejomantri

Desa Wonorejo Kecamatan Bekonang Kabupaten Sukoharjo.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara

teori dengan penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor

yang mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal bagi

mahasiswa setelah terjun di masyarakat.

b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang agribisnis.

c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan

agribisnis.

d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan Instansi

pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat, dalam rangka

meningkatkan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang

pertanian khususnya pembibitan atau perbanyakan tanaman lengkeng

dengan teknik okulasi.

b. Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan

agribisnis serta melaksanakan praktek langsung dilapangan, khususnya

agribisnis tanaman lengkeng (Dimocarpus longan).

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lengkeng (Dimocarpus longan)

Lengkeng merupakan jenis tanaman buah dari suku lerak-lerakan atau

Sapindaceae, secara botani tanaman lengkeng (Dimocarpus longan)

Devisio : Magnoliophyta

Sub Devisio : Magnoliopsida

Classis : Dicotyledon

Ordo : Sapindales

Familia : Sapindaceae

Genus : Dimocarpus

Species : Dimocarpus longan

(Praswoto, 2001)

Lengkeng merupakan tanaman keras yang mempunyai batang kayu

yang kuat, sistem perakarannya sangat luas dan mempunyai akar tunggang

yang sangat dalam (terutama tanaman lengkeng yang berasal dari biji),

sehingga sangat tahan terhadap kekeringan dan tidak mudah roboh.

Daun lengkeng termasuk daun majemuk, tiap tangkai memiliki tiga

sampai enam pasang daun. Bentuknya bulat panjang dan ujungnya agak

runcing. Kuncup daunnya berwarna kuning kehijauan, tetapi ada pula yang

berwarna merah. Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4-80 cm

panjangnya, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu

(malai). Mahkota bunga lima helai, warna bunga lengkeng kuning muda atau

putih kekuningan, ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat diamati secara

jelas bila memakai alat pembesar (Sunanto,1990)

Lengkeng (Dimocarpus longan) merupakan tanaman buah-buahan yang

berasal dari daratan Asia Tenggara. Tanaman yang muncul di daratan China

ini merupakan keluarga buah rambutan dan leci. Dalam bahasa Mandarin,

lengkeng disebut “ong ya guo” atau “long yan” yang berarti mata naga.

Sementara di Indonesia buah ini populer dengan sebutan “mata kucing”.

Daging buahnya berbentuk bulat, berwarna putih bening, dan mengandung

4

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyak air. Di tengah daging buah terdapat biji berwarna hitam atau cokelat

tua. Daging buah lengkeng mengandung banyak zat gizi yang penting untuk

kesehatan dan kesegaran tubuh. Ada sukrosa, glukosa, protein (nabati), lemak,

vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa fitokimia (kimia tumbuhan)

lain yang berguna bagi kesehatan (Anonim, 2008).

Sebagian ahli botani tanaman lengkeng merupakan kerabat dekat

rambutan dan leci yang berasal dari India (Usman,2004). Namun, pendapat

tersebut disanggah oleh Direktorat Perbenihan Dan Sarana Produksi (2008)

yang menyatakan bahwa lengkeng termasuk familia Sapindaceae yang

merupakan tanaman keras yang berasal dari daratan rendah Asia ( China,

Vietnam, Thailand).

Ada beberapa jenis dan asal lengkeng, Dimocarpus L. Sebagi berikut:

1. Ssp. Longan var.Longan. longan (Inggris), lengkeng (Indonesia,

Malaysia), Lam yai pa (Thailand) berasal dari wilayah pegunungan di

Myanmar hingga tiongkok selatan. Kini dibudidayakan secara meluas

hingga ke Taiwan, Thailand, Indonesia, Australia (Queenslan) dan

Amerika Serikat (Florida).

2. Ssp. Longan var.longepetiolatus dari viatnam selatan .

3. Var. Longan var. Obtusus, lamyai khiaver, lamyai tao (Thailand) dari

Indocina dan dibudidayakan di Thailand.

4. Ssp. Malesianus var. Malesianus, mata kucing (Mata kucing), medaru,

medano, bedaro (Sumatra) iahu (Kaltim), isau, sau, kakus (Serawak)

menyebar di Indocina dan Malaysia.

5. Ssp. Malesianus var. Echinatus, dari Kalimantan dan Filipina.

( Verheij dan Coronel,1997)

Tanaman lengkeng di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua jenis

yaitu sebagai berikut :

1. Lengkeng lokal

Jenis lengkeng lokal di Indonesia antara lain adalah lengkeng batu

atau lengkeng kopyor atau lengkeng Ambarawa dan lengkeng Bantul

kekurangan lengkeng jenis lokal yang masih menjadi kendala yaitu umur

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berbuahnya yang masih relatif lama (12 – 14 tahun). Kedepannya

diharapkan lengkeng jenis lokal dapat menjadi varietas unggul dan

berkembang menjadi sumber pendapatan agribisnis yang dapat diandalkan.

Lengkeng Batu/Pringsurat merupakan lengkeng yang pertama-tama

dikembangkan di Indonesia. Lengkeng Pringsurat telah dilepas dengan

nama varietas Batu pada tahun 1997. Lengkeng jenis ini banyak ditemukan

di daerah Temanggung dan Ambarawa. Lengkeng batu merupakan

lengkeng jenis lokal yang termasuk varietas unggul. Buahnya berbentuk

bulat dengan berat 5 – 6 gram per buah. Kulit buahnya halus, tipis dan

berwarna cokelat. Daging buahnya berwarna bening, mudah terlepas dari

bijinya, dan cukup tebal (sekitar 0,7 cm). Tinggi tanaman bisa mencapai

15 meter. Jika ditanam diatas lahan, satu pohon lengkeng bisa usia

produktif atau berumur 12 tahun, bisa menghasilkan 350 kg buah

lengkeng segar per tahun. Lengkeng kopyor mempunyai warna kulit buah

berwarna cokelat kekuningan, daging buahnya tipis sulit dilepaskan dari

bijinya dan buahnya bergerombol pada malai seperti anggur.

2. Lengkeng impor

Lengkeng jenis impor mempunyai banyak keunggulan

dibandingkan lengkeng jenis lokal, seperti daging buahnya lebih tebal,

rasanya lebih manis, ukurannya lebih besar dan waktu berbuahnya relatif

lebih cepat, berikut beberapa jenis lengkeng impor :

a. Lengkeng pingpong

Lengkeng jenis ini mempunyai tajuk dan daun yang unik,

dahannya cenderung memanjang, lentur dan menjulur kesegala arah.

Daun berwarna hijau tua dan berukuran kecil menggulung kebawah.

Ukuran buah jumbo lebih besar dari lengkeng diamond river. Disebut

lengkeng pingpong karena ukurannya yang seperti bola tenis meja.

Kulit buahnya berwarna cokelat cerah dengan semburat merah muda di

bagian pangkal buah. Buahnya memiliki aroma yang khas, buahnya

cukup tebal, kulit buahnya tipis dan kering atau tidak berair saat

dikupas. Lengkeng jenis ini dapat berbuah saat umur 8 – 12 bulan untuk

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lengkeng dari perbanyakan vegetatif dan untuk tanaman yang berasal

dari perbanyakan generatif berbuah saat berumur 2 – 3 tahun.

Kelemahan dari kelengkeng jenis ini yaitu produktivitas tanaman yang

rendah.

b. Lengkeng diamond river

Lengkeng diamond river merupakan lengkeng yang berasal dari

Cina dan banyak dibudidayakan di Malaysia. Mengenali lengkeng ini

cukup mudah , yaitu daunnya berwarna hijau cerah, lebar dan tepinya

bergelombang. Tanaman ini memiliki sosok yang cenderung melebar

kesamping dari pada tumbuh keatas. Tajuk yang kompak membuat

diamond river paling disukai pembudidaya untuk ditanam didalam pot.

Sementara itu,daging buahnya relatif tebal dan berair saat

dikupas. Lengkeng ini bisa berbuah saat berumur 8-12 bulan untuk

lengkeng hasil perbanyakan vegetatif dan 2 – 3 tahun untuk lengkeng

hasil perbanyakan generatif ( berasal dari biji).

c. Lengkeng itoh

Lengkeng itoh yang merupakan hasil penyambungan diamond

river dengan lengkeng dari Thailand ini, sepintas penampilan mirip

diamond river dengan daun lebar dan bergelombnag. Kualitas buah

paling unggul dibandingkan dengan lengkeng jenis lain. Daging buah

tebal, manis kering dan berbiji tebal. Lengkeng itoh hasil cangkokan

bisa berbuah saat berumur 2 tahun atau 7 – 10 bulan setelah tanam dari

bibit berumur 6 bulan (Usman, 2004).

Tanaman Lengkeng dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah yang

mempunyai ketinggian 300 - 900 meter diatas permukaan laut. Oleh

karenanya di Pulau Jawa banyak diusahakan orang didaerah – daerah seperti

Ambarawa, Temanggung, Wonosobo, Malang Selatan dan sebagainya.

Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah – daerah yang mempunyai tipe iklim B

(basah), tipe iklim C (agak basah), tipe iklim D atau sedang (Sunanto, 1990).

Kondisi suhu ideal bagi pertumbuhan lengkeng yaitu 20-330 C pada

siang hari dan 15-220C pada malam hari. Pada kisaran suhu tersebut tanaman

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lengkeng bisa berbunga dan berbuah. Sebaliknya, jika suhu pada malam hari

melewati kisaran optimal, tanaman tidak bisa berbunga. Meskipun demikian,

lengkeng dapat beradaptasi dan hidup pada kondisi suhu yang ekstrem sangat

dingin, yaitu kurang dari 00C atau pada suhu tinggi hingga 35oC. Kelembaban

udara ideal bagi lengkeng adalah 65-90% dan curah hujan

2.000-4.000 mm/tahun. Bunga tanaman lengkeng sensitif terhadap curah

hujan. Curah hujan terlalu tinggi bisa mengakibatkan bunga rontok, sehingga

lengkeng tidak dapat berproduksi optimal (Usman, 2004).

Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang tanahnya bertekstur

halus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang bertekstur halus biasanya adalah

tanah yang sebagian besar terdiri dari debu dan lempung atau tanah-tanah

yang tidak berpasir, misal tanah-tanah andosol, vertisol, latosol, atau laterit

dan sebagainya (Sunanto, 2004).

Lengkeng hidup baik ditanah lempung yang berpasir dan mengandung

kapur. Tanah lempung memiliki ciri berwarna kelabu hingga kecoklatan dan

bertekstur liat atau liat berpasir. Jenis tanah lain yang baik bagi pertumbuhan

lengkeng adalah tanah andosol yang umumnya terdapat di dataran tinggi.

Tanah andosol memiliki ketebalan solum 1,0-2,25 m, berwarna hitam sampai

kelabu atau cokelat tua, struktur remah dan memiliki pH 5,0-7,0. Jenis tanah

latosol juga sesuai untuk tanaman lengkeng. Jenis tanah ini tersebar didataran

rendah hingga dataran tinggi. Tanah latosol memiliki solum setebal 1,3-5,0,

berwarna merah hingga cokelat atau kekuningan dengan pH 4,5-6,5. Pada

dasarnya lengkeng membutuhkan tanah yang subur dan banyak mengandung

zat organik. Keasaman tanah yang ideal bagi lengkeng berkisar 5,5-6,5 serta

memiliki aerasi dan drainase yang baik. Tanah yang becek kurang disukai

lengkeng karena dapat menyebabkan akar tanaman busuk (Usman, 2004).

B. Teknik perbanyakan tanaman secara okulasi

Cara perbanyakan tanaman secara vegetatif lebih sering digunakan

karena bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan sifat induknya

dan tanaman lebih cepat berbuah dibandingkan bibit yang berasal dari biji.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Okulasi sering disebut juga dengan menempel, oculatie (belanda) atau

budding (inggris). Oculus artinya mata, sedangkan bud artinya tunas yang

dalam bahasa Indonesia disebut mata tunas. Okulasi atau penempelan ini

adalah mempersatukan dua sifat baik tanaman yang berakar kuat serta tumbuh

subur dapat disatukan dengan tanaman yang buahnya bermutu tinggi. Okulasi

dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang baik dan tahan

terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang

mempunyai rasa buah yang lezat, tetapi mempunyai perakaran yang kurang

baik. Tanaman yang mempunyai perakaran yang baik digunakan sebagai

batang bawah yang akan ditempeli (batang bawah). Pengaruh batang bawah

terhadap batang atas kemungkinan nampak pada besarnya buah, warna,

ketebalan kulit, kandungan cairan, rasa dan aroma buah, waktu pembungaan

atau pembuahan serta menambah ketahanan terhadap hama penyakit

(Wudiyanto, 2002).

Okulasi merupakan cara penyambungan satu mata tunas sebagai entres

(batang atas) dengan batang bawah pada tanaman sejenis (sefamili). Bibit

okulasi dapat berbuah mulai umur 3 tahun.

Tahapan-tahap penyiapan bibit okulasi adalah sebagai berikut :

1. Persiapan alat dan bahan

- Bahan tanaman berupa bibit batang bawah berumur 8-12 bulan, mata

tunas dari cabang yang tumbuhnya tegak ataupun agak condong, pisau

okulasi, tali pengikat, dan sarana penunjang lainnya.

2. Tata cara pengokulasian

- Batang bawah dibersihkan di lahan persemaian ataupun dalam

polybag dengan menggunakan kain lap.

- Batang bawah diiris pada kulit kira-kira 10-15 cm dari permukaan

tanah dengan ukuran irisan (sayatan) 3-5 cm. Kulit hasil irisan

dikelupas ke bawah, lalu dipotong dua per tiga bagian.

- Cabang yang mempunyai mata dipilih, kemudian mata disayat dengan

menyertakan sedikit kayunya. Ukuran sayatan entres 2 cm di atas dan

di bawah mata, lalu kayunya dilepaskan secara hati-hati.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

- Mata entres ditempelkan pada sayatan batang bawah hingga pas.

- Bidang tempelan (okulasi) diikat dengan tali plastik atau rafia dimulai

dari atas ke bawah dengan tidak menutup mata okulasi.

3. Pemeliharaan pasca okulasi

- Pemeriksaan mata okulasi sekitar 10-15 hari sejak pengokulasian.

Apabila mata berwarna hijau, berarti penyambungan tersebut berhasil.

Sebaliknya, bila mata berwarna coklat dan kering, berarti okulasi

gagal.

- Ujung batang bawah dipotong dengan ketinggian 10-20 cm tepat di

atas bidang okulasi apabila tunas entres telah mencapai 20-30 cm.

- Tunas-tunas yang tumbuh di bawah mata (tunas) okulasi dipangkas

dengan pisau maupun tangan.

- Bibit okulasi disemaikan ke polybag atau keranjang bambu yang

diameternya cukup lebar sesuai dengan ukuran bibit. Sebagian tanah

disertakan pada saat pemindahan agar letak akar tidak berubah

(Rukmana, 1999).

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III. TATALAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan magang dilaksanakan di Kebun Bibit Hortikultura Tejomantri

Wonorejo Polokarto Sukoharjo.

2. Waktu Pelaksanaan Magang

Magang ini dilaksanakan pada Tanggal 7 Februari – 7 Maret 2011.

B. Cara Pelaksanaan

Adapun Metode yang digunakan dalam pelaksanaan magang ini yaitu :

1. Metode Dasar

Metode dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan adalah

metode Deskriptif Analitik, yaitu metode penerapan permasalahan

sehingga memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada pada masa

sekarang dan bertitik tolak dari data yang dikumpulkan, dianalisis dan

disimpulkan dalam konteks teori–teori yang ada dan dari penelitian

terdahulu.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan dengan

pencatatan yaitu mencatat data–data yang diperlukan dari sumber yang

dapat dipercaya.

3. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan tabulasi

representatif yaitu dengan menganalisa data yang telah terkumpul dengan

analisis kualitatif. Pada kasus–kasus tertentu mahasiswa dapat pula

menjelaskan secara lebih mendalam berdasarkan teori-teori atau

keterangan yang relevan.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Lokasi

1. Selayang Pandang KBH Tejomantri

Keberadaan Kebun Benih Hortikultura Tejomantri bermula dari

tanah kas desa Wonorejo yang dibuat menjadi kebun oleh masyarakat

setempat. Kebun tersebut terbengkalai tidak dipelihara dengan baik

sehingga tanah pada kebun tersebut menjadi kritis dan tandus. Keadaan

tanah tersebut membuat tanaman pada lahan dikebun pertumbuhannya

kurang baik sehingga secara ekonomis lahan tersebut tidak

menguntungkan. Tanah kemudian dipinjam oleh Dinas Pertanian Rakyat

Wilayah Surakarta pada 1953 sampai dengan tahun 1958 untuk

diupayakan rehabilitasi (tanpa ada sewa menyewa). Tahun 1958, tanah

beserta isinya dikembalikan ke Desa Wonorejo, namun karena Desa

Wonorejo tidak mampu memelihara dan mengelola kebun tersebut dengan

baik, akhirnya tanah tersebut dijual kepada Kebun Dinas Pertanian Rakyat

Wilayah Surakarta. Tanaman yang dipelihara diantaranya cengkih, randu,

kelapa, jeruk dan lain-lain. Mulai tahun 1971, status tanah berubah

menjadi Kebun Benih Hortikultura. Nama Tejomantri merupakan nama

Pimpinan Kebun /Mantri Tani yaitu Bapak Sunarto yang sama dengan

tokoh pewayangan Togog alias Tejomantri. Tokoh wayang Togog alias

Tejomantri merupakan pamong bangsa Kurawa yang berkarakter fisik

serba jelek seperti kondisi kebun benih saat itu. Berkat ketekunan dan

keuletan bapak Sunarto, sebagai pamong yang dibantu oleh staf kebun,

sedikit demi sedikit kondisi kebun benih dibenahi dan dibangun sehingga

menjadi baik.

Pengolahan Kebun Benih Hortikultura Tejomantri di Desa

Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kewedanan Bekonang, Kabupaten

Sukoharjo dari tahun 1958 sampai tahun 1985 dilakukan oleh Dinas

Pertanian Rakyat Wilayah Surakarta. Namun sejak tahun 1986 Kebun

Benih Hortikultura Tejomantri diserahkan ke Dinas Pertanian Tanaman

13

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pangan Kabupaten Sukoharjo. Kemudian sejak April 1986 pengelola

kebun Benih Hortikultura Tejomantri dipindahkan kepada UPTD Wilayah

Surakarta di bawah Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah yang

berkembang menjadi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

Wilayah Surakarta di Tegalgondo.

Fungsi dari KBH Tejomantri sendiri sebagai pelaksana teknis

pembibitan tanaman adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu sarana Pengali Anggaran Daerah (PAD) Sukoharjo.

2. Penyedia lapangan pekerjaan sekitar.

3. Sebagai penyedia sekaligus produsen bibit bermutu.

4. Sebagai sarana pendidikan.

5. Sebagai penyedia lahan demonstrasi pertanian.

Kebun Bibit Hortikultura Tejomantri merupakan kebun produksi

tanaman hortikultura terutama tanaman tahunan dan tanaman hias.

Produksi bibit di KBH Tejomantri lebih diintensitaskan pada bibit

tanaman mangga. Fungsinya sebagai kebun KBH Tejomantri juga

memproduksi bibit tanaman hias dan tahunan lainnya baik tanaman yang

berasal dari hasil vegetatif ataupun generatif. Bibit tanaman yang

diproduksi antara lain : melinjo, legkeng, durian, rambutan (tanaman buah)

untuk tanaman hias antara lain: palem, euphorbia, adenium, walisota,

anthurium, aglonema, sameo, puring dll. Selain itu KBH Tejomantri juga

menyediakan untuk tanaman penghijauan yaitu jati, mahoni, binahong,

gabon.

2. Keadaan KBH Tejomantri

a. Keadaan geografis Kebun Benih Hortikultura Tejomantri di Desa Wonorejo,

Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo berada pada jarak 2 km

dari jalan raya Bekonang. Daerah Kebun Benih Hortikultura Tejomantri

termasuk daerah dataran dengan batas-batas sebagai berikut :

1) Sebelah timur : Dukuh Kersan, Desa Jatisobo

2) Sebelah selatan : Tanaman persawahan Desa Wonorejo

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Sebelah barat : Tanaman persawahan Desa Wonorejo

4) Sebelah utara : Dukuh Winong, Desa Kragilan, Kecamatan

Mojolaban, Sukoharjo

b. Topografi Kebun Benih Hortikultura Tejomantri mempunyai keadaan tanah

yang mendatar sedikit bergelombang dan berwarna coklat dengan

struktur tanah yang subur dan gembur. Daerah Kebun Benih

Hortikultura Tejomantri terletak di dataran rendah dengan sifat tanah

sebagai berikut :

1) Jenis tanah : Regosol

2) Struktur tanah : Lempung berpasir

3) Tekstur tanah : Coklat

4) Reaksi tanah : Agak asam

5) pH : 6 – 7

6) Aerasi : Sedang

7) Kesuburan : Sedang

c. Keadaan tanah

Tanah di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri merupakan jenis

tanah regosol dengan pH 6.5 – 7.5 dan mempunyai struktur tanah lepas-

lepas. Tanah regosol bertekstur pasir, seperti tanah di Kebun Benih

Hortikultura Tejomantri, memiliki perkapabilitas lebih cepat dan

porositas lebih besar dibandingkan dengan jenis tanah yang lainnya.

Tanah regosol di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri berwarna

kelabu coklat atau coklat kuning sampai keputihan. Tanah berstruktur

lapis atau butir tunggal dengan tekstur pasir sampai lempung berdebu,

kepadatan lepas atau teguh dan keras.

d. Kondisi Iklim Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari Dinas Perairan

Kecamatan Polokarto selama 10 tahun terakhir maka tipe iklim Kebun

Benih Hortikultura Tejomantri termasuk tipe iklim C atau agak basah,

yaitu dengan kelembaban udara 65-90% dan curah hujan

2.000-4.000mm/tahun.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Luas Areal Luas Kebun Benih Hortikultura Tejomantri seluruhnya adalah

14,756 m2 (Gambar Denah Pada Lampiran 1).

Mulai tahun 1996 Kebun Benih Hortikultura Tejomantri

sepenuhnya dikelola oleh Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Wilayah Surakarta dan Tegalgondo. Struktur organisasi

kepegawaian dapat dilihat pada skema gambar di bawah ini :

Gambar 1. Skema Struktur Organisasi KBH Tejomantri.

B. Pembahasan

Dari hasil kegiatan magang yang dilakukan ada beberapa urutan

kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan praktek kegiatan okulasi

tanaman lengkeng adalah sebagai berikut :

PIMPINAN KBH TEJOMANTRI

SEKSI ADMINISTRASI

SEKSI PEMASARAN SEKSI PRODUKSI SEKSI PERANCANAAN

DAN PPERKEMBANGAN

TEKNOLOGI

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Penyemaian Bibit

Penyemaian bibit pada KBH Tejomantri biasanya menggunakan

jenis tanaman lengkeng jenis lokal, untuk kesempatan kali ini yang

digunakan sebagai batang bawah yaitu varietas batu. Pemilihan lengkeng

batu sebagai batang bawah adalah karena merupakan lengkeng jenis lokal

maka daya adaptasi terhadap lingkungan tinggi, sehingga sistem perakaran

tanaman lebih kuat. Lengkeng Batu/Pringsurat merupakan lengkeng yang

pertama-tama dikembangkan di Indonesia. Lengkeng Pringsurat telah

dilepas dengan nama varietas Batu pada tahun 1997. Lengkeng jenis ini

banyak ditemukan di daerah Temanggung dan Ambarawa. Biji agak kecil,

rasa buah manis, mudah mengelupas (nglotok) dan beraroma harum.

Selain itu lengkeng batu merupakan lengkeng lokal dengan varietas unggul

dari lengkeng jenis lokal lainnya.

Tahap penyemaian diawali dari Persiapan lahan semai, pada KBH

Tejomantri dimulai dengan memilih lahan. Lahan yang dipilih untuk

penyemaian adalah lahan yang subur, gembur dan mendapat penyinaran

yang baik. Sebelum ditanami tanah diolah dahulu dengan mencangkul

kurang lebih sedalam 15 cm, kemudian dicampur dengan pupuk kandang

dan pasir dengan perbandingan antara pupuk kandang dan pasir 1 : 1 untuk

membantu aerasi dan drainase tanah, setelah pencampuran selesai lahan

disiram dengan air secukupya dan diratakan. Luas lahan semai disesuaikan

dengan banyaknya benih yang disemai. Benih yang sudah siap tanam

ditanam pada lahan yang sudah disiapkan atau dideder (diperam). Lahan

semai harus dijaga kelembabannya agar pertumbuhan dengan baik.

Biji lengkeng yang dijadikan bibit harus dipilih dari buah yang

benar – benar masak dan berasal dari indukan yang kuat, pertumbuhannya

subur, buahnya lebat dan unggul. Biji harus utuh tidak cacat , kulitnya

licin dan mengkilat, mudah dikelothok dan rasanya manis. Biji lengkeng

yang akan disemai harus dipisahkan dari daging buahnya, biji tidak

terkena hama atau penyakit dan mulus. Biji lengkeng yang siap disemai

harus dikeringkan dahulu dengan cara diangin–anginkan. Biji - biji

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tersebut tidak boleh dijemur pada sinar matahari untuk menghindari

penguapan kandungan air pada biji yang berlebihan (Sunanto, 1990). Biji

yang mempunyai vigor dan viabiliatasnya baik dalam jangka waktu

seminggu benih sudah berkecambah. Perawatan kecambah dilakukan

dengan penyiramannya yang teratur dan penyiangan gulma disekitar lahan

penyemaian. Benih yang tumbuh menjadi bibit setelah berumur 4 bulan

atau sudah mulai berkayu bibit dipindahkan kelahan yang lebih luas agar

mendapatkan hara dan nutrisi makanan yang cukup untuk pertumbuhan

tanaman dengan jarak tanam 25cm x 25cm. Bibit yang siap diokulasi ciri –

cirinya sudah berkayu dan ukuran batang sudah sebesar pensil atau sekitar

umur 8 – 12 bulan.

2. Pemilihan mata tunas

Keberhasilan dari perbanyakan vegetatif, terutama okulasi,

ditentukan oleh mata tempel yang baik. Mata tempel harus diambil dari

pohon induk yang sudah jelas kualitasnya atau keunggulannya. Pada

teknik okulasi, mata tunas (mata tempel) harus diambil dari tanaman yang

memiliki pertumbuhan yang baik, sehat serta cukup umur untuk diambil

sebagai mata entres, mata tunas diambil dari cabang yang tumbuh keatas

(tunas air) dan Pengambilan mata tempel tidak saat batang sedang tumbuh

tunas. Selain itu pemilihan mata tunas yang akan digunakan sebagai

batang atas harus dipilih batang yang sudah pernah berbuah, bentuknya

silindris dan tumbuh tegak lurus. Pemilihan ini bertujuan agar hasil okulasi

cepat berbuah dan pertumbuhan batang yang diokulasi tumbuh keatas.

Mata tunas yang digunakan dalam praktek okulasi di KBH

Tejomantri yaitu lengkeng jenis diamond river. Pemilihan lengkeng

varietas ini karena daging buahnya yang tebal dan umur berbuahnya relatif

cepat yaitu 8 – 12 bulan setelah pengokulasian dan produktivitas tanaman

lebih tinggi dibanding lengkeng pingpong. Selain itu lengkeng diamond

river paling dicari oleh konsumen karena tajuknya yang kompak membuat

tanaman lengkeng ini terlihat menarik dan banyak digunakan sebagai

tabulampot untuk menghias taman atau beranda rumah.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pelaksanaan okulasi

KBH Tejomantri adalah kebun produksi bibit tanaman, selain

memproduksi bibit dari biji atau zailing juga memproduksi bibit yang

berasal dari perbanyakan vegetatif seperti cangkok, okulasi dan sambung

pucuk. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan teknik okulasi.

Teknik okulasi yang dilakukan di KBH Tejomantri adalah metode tempel

segiempat atau teknik jendela dan metode tempel lidah atau fokert .

Metode tempel segiempat yaitu dengan menempelkan mata tunas pada

batang bawah dengan masih terdapat kulit kayu sekitar mata tunas yang

dibentuk segiempat, sedangkan metode lidah atau fokert ujung sayatan

lidah dibuat setengah lingkaran untuk menjepit mata tunas.

Peralatan yang akan digunakan untuk okulasi sebaiknya dibersihkan

terlebih dahulu atau disterilkan untuk mengurangi terjadinya kontaminasi

jamur, bakteri atau organisme lain yang menyebabkan kegagalan pada

tanaman yang diokulasi. pisau yang digunakan untuk membuat sayatan

pada batang yang diokulasi harus tajam dan diusahakan hanya sekali

proses sayatan untuk mengurangi cacat pada tanaman yang dapat

menghambat penyatuan tempelan.

Tanaman lengkeng dapat dilakukan okulasi setelah umur lebih

kurang 8 – 12 bulan dari bibit zailing atau batang tanaman sudah sebesar

pensil. Langkah – langkah dalam pelaksanaan okulasi dapat dipaparkan

sebagai berikut :

1. Batang bawah disayat, berukuran lebar 1 cm panjang 2-4 cm

kemudian diambil kulit kayu pada bagian yang disayat.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2. Sayatan Batang Bawah

2. Mata tunas (entres) pada cabang disayat bersama sebagian kulit

kayunya dari arah bawah keatas sesuai ukuran sayatan batang bawah.

Gambar 3. Pengambilan Mata Tunas

3. Mata tunas (entres) ditempelkan pada celah sayatan batang bawah

hingga benar-benar menyatu.

Gambar 4. Penempelan Mata Tunas Pada Batang Bawah

4. Pada bidang tempelan (okulasi) dibalut dengan plastik bersih mulai

dari tempelan bawah sampai keatas dan berakhir dibawah lagi.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 5. Pembalutan Mata Tunas Dengan Plastik

Gambar 6. Batang Yang Telah Selesai Diokulasi

5. Pada umur 4-6 minggu setelah penempelan pembalut plastik dapat

dibuka untuk mengetahui keberhasilannya.

Gambar 7. Tanaman Lengkeng Yang Berhasil Diokulasi

Sayatan batang atas atau mata tempel disesuaikan dengan batang

bawah yang disayat agar terjadi kompabilitas yang baik, pada penempelan

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

harus dipastikan tempelan bagian atas benar – benar menempel rapat

karena pada bagian tersebut merupakan tempat datangnya aliran makanan

hasil fotosintesis semakin banyak aliran makanan yang didapat maka

proses pertunasan batang akan lebih cepat. Mata okulasi yang telah

ditempel ditali dengan teknik genting yaitu ditali dari bawah keatas,

tujuannya adalah agar air tidak masuk pada mata tempel yang

menyebabkan busuk pada tempelan. Ikatan tidak boleh terlalu kencang dan

terlalu longgar jika terlalu terlalu kencang maka antara sambungan dapat

tercekik dan jika terlalu longgar maka dapat dimungkinkan masuknya air

dan angin yang dapat menyebabkan okulasi busuk.

Waktu okulasi yang diperlukan oleh tanaman lengkeng untuk terjadi

persenyawaan antara batang atas dan batang bawah kurang lebih 4 - 6

minggu. Apabila mata tempel menyatu dan berwarna hijau segar berarti

okulasi berhasil, namun bila berwarna coklat sampai hitam dan kering

berarti penempelan gagal. Batang yang berhasil diokulasi dan pada mata

tempel tumbuh tunas maka batang pohon induk atau batang bawah yang

tumbuh diatas tunas tempelan dipotong sebagian atau dibengkokan untuk

menyisakan sebagian daunnya guna membantu suplai makanan pada tunas

baru pada hasil tempelan. Tunas baru pada tempelan yang sudah tumbuh

cukup daun menunjukan sudah mampu untuk melakukan fotosintesis

sendiri sehingga sebagian batang dari batang bawah yang tersisa sudah

bisa dihilangkan sepenuhnya. Pelaksanaan okulasi sangat baik dilakukan

pada bulan September – Oktober (akhir musim kemarau) karena jika

musim penghujan, terlalu banyak air menyebabkan okulasi membusuk,

timbul bakteri, dan tumbuh jamur.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan terhadap mata tunas yang telah tumbuh antara lain

yaitu memberi ajir pada tanaman lengkeng untuk mengikat mata tunas

yang telah tumbuh agar tumbuh lurus keatas, memotong tunas – tunas lain

yang tumbuh disekitar mata tempel supaya tidak terjadi persaingan suplai

makanan yang dapat menghambat pertumbuhan tunas hasil okulasi.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penyiangan juga dilakukan pada lingkungan sekitar tanaman tumbuh

terutama pada awal pertumbuhan dengan menyiang gulma yang tumbuh

disekitar tanaman yang dapat menimbulkan kompetisi dalam mendapatkan

makanan dan hara pada tanaman lengkeng. Penyiraman pada tanaman

dilakukan jika perlukan saja untuk menjaga kelebaban lingkungan.

Pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada awal tanam dan

menjelang musim berbuah, pupuk yang digunakan NPK (15: 15 :15).

Pemberian pupuk pada masing – masing tanaman 20gram per tanaman

atau kurang lebih satu sendok makan, jarak pemberian pupuk pada

tanaman kurang lebih 10 - 15 cm dari daerah perakaran tanaman. Untuk

pestisida pengendalian hama penyakit tanaman digunakan seperlunya saja

jika tanaman terkena penyakit dan terserang hama.

Tanaman lengkeng hasil okulasi yang telah berumur satu tahun

yang ditanam dilahan dipindahkan pada polybag – polybag besar dengan

sistem transplansi atau muter. Cara pelaksanaan transplansi dilakukan

dengan menggunakan linggis dan cangkul, tanaman yang akan dipindah

digali sedalam perakaran tunggang tanaman, dengan masih menyisakan

sebagian tanah yang masih terikat pada perakaran. Jika tanah terlalu remah

maka sebelum dipindah dari lahan tanah yang berada disekitar perakaran

diikat dengan tali supaya tanah tidak pecah. Pohon yang telah dirolling

kemudian dimasukan kedalam polybag yang sudah diisi sebagian media

baru, setelah pohon dimasukan dalam polybag ratakan bagian yang kosong

dengan media baru dan dipadatkan supaya tanaman tegak berdiri dan tidak

goyang. Pohon lengkeng yang sudah di transplansi menunjukan tanaman

sudah siap jual.

Pemasaran yang dilakukan di KBH Tejomantri dilakukan pada

konsumen yang datang dikebun langsung dan melalui pemesanan. Di KBH

Tejomantri menjual bibit secara eceran dan partai besar, untuk dalam

partai besar biasanya dilakukan pemesanan terlebih dahulu. Di KBH

Tejomantri merupakan kebun spesialis tanaman mangga sehingga untuk

pesanan tanaman lengkeng dalam jumlah besar belum bisa memenuhi

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sendiri, untuk itu pihak KBH Tejomantri bekerja sama dengan nursery lain

untuk memenuhi permintaan lengkeng dalam jumlah besar. Faktor lain

yang menyebabkan KBH Tejomantri belum dapat mengembangkan

lengkeng secara okulasi maupun perbanyakan vegetatif lainya disebabkan

belum mempunyai indukan determedier yang baik. Inovasi yang dilakukan

oleh pihak KBH Tejomantri adalah membuat tanaman multi varietas

dengan membuat satu tanaman dengan memiliki 2 jenis varietas sehingga

memberi nilai ekonomis lebih tinggi pada tanaman.

C. Analisis Usaha Tani

Berikut ini adalah analisis perbanyakan tanaman lengkeng dengan

okulasi dengan luasan 1000 m2 (dalam 2 tahun) di KBH Tejomantri adalah

sebagai berikut :

1. Biaya Produksi

a. Biaya Tetap

1) Cangkul 2 buah @ Rp. 80.000,- Rp 160.000,-

2) Pisau okulasi 3 buah @ Rp. 35.000,- Rp 105.000,-

3) Gunting 2 buah @ Rp. 35.000,- Rp 70.000,-

4) Linggis 1 buah @ Rp. 100.000,- Rp 100. 000,-

5) Ember Besar 2 buah @ Rp. 25.000,- Rp 50.000,-

Total biaya tetap Rp 485.000,-

b. Biaya variabel

1) Biaya Sarana Produksi

a) Biji lengkeng 1000 biji @ Rp. 100,- Rp 100.000,-

b) Mata tempel 1000 buah @250 Rp 250.000

c) Pupuk

Pupuk kandang 25 sak @ Rp. 10.000,- Rp 250.000,-

NPK 20 kg @ Rp. 8500,- Rp 170.000,-

d) Plastik okulasi ½ rol @ Rp. 50.000,- Rp 25.000,-

e) Polybag besar 15 kg @ 20.000 Rp 300.000,-

Total biaya sarana produksi Rp 1.095.000,-

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Biaya Tenaga Kerja

a) Pengolahan tanah 1 orang x 1 HOK Rp 30.000,- Rp 30.000,-

b) Penanaman 2 orang x 1 HOK Rp 30.000 Rp 60.000,-

c) Penyiangan 3 orang x 1 HOK Rp 30.000 Rp 90.000,-

d) Pemupukan 3 orang x 1 HOK Rp 30.000 Rp 90.000,-

e) Okulasi 1 orang x 4 HOK Rp 30.000 Rp 120.000,-

f) Transplansi 1 orang x 7 HOK Rp 30.000 Rp 210.000,-

Total biaya tenaga kerja Rp 600.000,-

3) Biaya lain-lain Rp 300.000

Total biaya variable Rp 1.995.000,-

Total Biaya Produksi Rp 2.480.000,-

2. Produksi dan Keuntungan

Produksi bibit lengkeng dari 1000 bibit yang diokulasi persentase

kegagalan 3% sehingga dihasilkan bibit siap jual sebanyak 970 tanaman

dengan harga jual pertanaman Rp 10.000,-. Banyaknya penerimaan dan

keuntungan dapat diketahui sebagai berikut :

Penerimaan = Harga jual x Jumlah produksi

= 10.000 x 970

= Rp 9.700.000

Keuntungan = Penerimaan – Biaya total

= 9.700.000 – 2.480.000

= Rp 7.220.000

3. Perbandingan Antara Penerimaan dan Biaya

R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) merupakan ukuran perbandingan

antara penerimaan dengan biaya operasional. R/C Ratio dihitung untuk

menentukan kelayakan suatu usaha. R/C Ratio lebih dari satu maka usaha

ini layak untuk dijalankan. Rumus R/C Ratio adalah total penerimaan

dibagi total biaya produksi. Sehingga R/C Ratio dari perbanyakan

lengkeng di KBH Tejomantri adalah sebagai berikut :

R/CRatio=jumlahpenerimaantotalbiaya

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

= ䷘.䦠nn.nnn挠.恼馁n.nnn

= 3,9

Hal ini berarti bahwa setiap pengeluaran Rp. 1.000.000,- akan

diperoleh penerimaan sebesar Rp. 3.900.000,-. Kesimpulan yang dapat

ditarik adalah usaha perbanyakan lengkeng secara okulasi layak dijalankan

dan menguntungkan secara ekonomis.

4. Analisis Titik Impas (Break Event Point / BEP )

Analisis titik impas pulang modal / Break Event Point (BEP)

adalah suatu kondisi yang menggambarkan hasil usaha tani yang diperoleh

sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam kondisi seperti ini usaha tani

yang dihasilkan tidak menghasilkan keuntungan tetapi juga tidak

mengalami kerugian.

Usaha perbanyakan lengkeng dikatakan tercapai titik impasnya bila

harga jual tanaman sesuai dengan BEP harga atau produksi tanaman

sesuai dengan BEP produksi.

Biaya variabel perunit = gǴ哦Ǵ�ǴrgǴ ju怒r努拧ú浓虐g트Ǵ奴ǴmǴ奴

= 쁈颇泸.䷘䷘Ė.nnn䷘䦠n

= Rp 2056,00-

BEP (unit) = gǴ哦Ǵ트j트Ǵ怒钮Ǵr扭ǴúǴu怒jrú奴g트能 gǴ哦Ǵ�ǴrgǴ ju怒jrú奴g트

= 쁈颇恼馁Ė.nnn쁈颇泸n.nnn能쁈篇挠nĖ淖

= 61 unit

Jadi artinya pihak KBH Tejomantri tidak mendapat untung atau

rugi jika mampu menjual bibit okulasi lengkeng sebanyak 61 tanaman

selama 2 tahun.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BEP (rupiah) = gǴ哦Ǵ트j트Ǵ怒泸能芹氢勤球勤秋勤请氢勤芹寝清䥐寝请穷晴氢琼轻勤请青勤倾穷勤清䥐寝请穷晴氢琼

= 쁈颇恼馁Ė.nnn泸能辱散潜钳谴堑ニ嵌钳辱散前钳.钳钳钳 = Rp 613.924,05-

Artinya KBH Tejomantri tidak mendapat untung atau rugi jika

penjualan bibit okulasi lengkeng selama 2 tahun Rp.613.924,05-.

5. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

Menurut Anonim (2010), B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) biasanya

digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha tani dilihat dari

keuntungan yang diperoleh yaitu dengan cara membandingkan antara

keuntungan dengan total biaya yang dikeluarkan. B/C Ratio lebih dari satu

maka usaha ini berarti untung dan layak untuk dijalankan. Rumus

B/CRatio adalah keuntungan dibagi total biaya. Sehingga Rumus B/C

Ratio adalah untuk usaha produksi bibit lengkeng okulasi sebagai berikut :

Artinya dari setiap modal Rp 1,00 yang dikeluarkan akan diperoleh

hasil Rp 2,91. Jadi semakin tinggi B/C Ratio maka semakin tinggi pula

keuntungan yang diperoleh. Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila

nilai benefit cost (B/C Ratio) lebih dari 1.

D. Identifikasi Masalah Dan Alternatif Solusinya

Dari hasil kegiatan magang mahasiswa di KBH Tejomantri, penulis

dapat mengidentikasi beberapa permasalahan yang terjadi di KBH

Tejomantri, antara lain :

a. Kondisi kepegawaian di KBH Tejomantri sangat minim baik karyawan

kantor ataupun tenaga lapang sehingga perawatan kebun kurang

terpelihara dengan baik. Solusinya adalah dengan penambahan karyawan

B/C Ratio = Keuntungan Total Biaya = Rp 7.220.000 Rp 2.480.000 = 2,91 (B/C > 1 = untung)

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

supaya kondisi kebun lebih terawat dan pemanfaatan kebun yang lebih

optimal.

b. Pembibitan tanaman lengkeng kurang diperhatikan, dikarenakan belum

memiliki pohon indukan determedier untuk itu perlu solusinya adalah

dengan melakukan perawatan pohon indukan lebih intensif untuk

mendapatkan pohon induk yang berkualitas.

c. KBH Tejomantri adalah badan milik pemerintah sehingga setiap tahun

mempunyai target yang harus dipenuhi sesuai dengan anggaran yang telah

ditetapkan.

d. KBH Tejomantri adalah kebun spesialis tanaman mangga yang

diprioritaskan, namun belakangan jumlah permintaan pasar terhadap bibit

mangga sangat minim sehingga pendapatan kebun menjadi berkurang yang

akibatnya gagal memenuhi target permintaan Dinas terkait. Solusinya

adalah dengan mengembangkan jenis varietas tanaman lain yang menjadi

objek pasar dan melakukan pelayanan “plus” yaitu jasa antar sampai

dengan tanam pada konsumen untuk dapat meningkatkan pendapatan.

e. Pohon lengkeng yang belum mendapatkan sertifikat dari BSPB menjadi

kendala pengembangan perbanyakan bibit lengkeng di KBH Tejomantri

karena pohon kurang mendapat perawatan yang intensif sehingga

produktivitas pohon rendah dan terdapat serangan hama penyakit pada

tanaman. Solusinya yaitu dengan melakukan perawatan intensif pada

pohon indukan untuk mendapatkan mata tempel atau batang atas yang baik

untuk pengembangan perbanyakan tanaman secara vegetatif.

f. Jam kerja yang berlakukan hanya sampai pukul 12.00 sangat kurang

sepadan dengan upah yang diterima pekerja dan yang dibayarkan pada

pekerja yang dibayar untuk 1 HOK, sehingga pekerja kurang menghargai

waktu dan pekerjaan yang ada. Solusinya adalah dengan mengefektifkan

jam kerja pekerja dengan pengawasan dari pihak kantor sehingga kinerja

pekerja lebih terkontrol.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Mata tunas yang digunakan sebagai entres dalam okulasi lengkeng harus

dari batang yang berkualitas baik, produksi tinggi serta tahan terhadap

hama dan penyakit. Mata tunas sebaiknya dipilih dari batang pohon

induk yang sudah pernah berbuah supaya batang hasil okulasi lebih cepat

berbuah.

2. Pemilihan batang bawah diutamakan dari tanaman lokal yang

mempunyai perakaran kuat dan produksi buahnya manis agar tidak

mempengaruhi hasil okulasi batang atas.

3. Umur tanaman yang akan diokulasi mempengaruhi keberhasilan okulasi

karena umur tanaman berpengaruh pada pembentukan jaringan kambium

pada tanaman. Tanaman lengkeng siap diokulasi pada usia ± 1 tahun dari

bibit zailing dengan ukuran batang sudah sebesar pensil.

4. Okulasi multivarietas pada satu tanaman dapat digunakaj sebagai salah

satu alternatif untuk meningkatkan nilai ekonomi tanaman sehingga

harga jual lebih tinggi dibanding lengkeng okulasi biasa.

B. Saran

1. Pengembangan potensi kebun perlu dipikirkan agar pendapatan kebun

meningkat seperti misalnya menjadikan kebun sebagai tempat rekreasi

agrowisata untuk lebih mengenalkan masyarakat akan pentingnya

tanaman.

2. Peningkatan inovasi lebih diintensitaskan lagi untuk meningkatkan nilai

ekonomis tanaman dan meningkatkan pendapatan kebun tidak hanya

lengkeng multivarietas tapi juga dapat membuat lengkeng dalam pot

(tabulampot).

3. Memperluas wilayah pemasaran dan penggunaan teknologi dalam

pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dan mempromosikan lokasi

kebun.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBANYAKAN ... · berasal dari biji. Perbanyakan bibit lengkeng secara vegetatif berhasil dilakukan melalui cara sambung pucuk, sambung susuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Pengembangan perbanyakan lengkeng okulasi lebih ditingkatkan

sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan

kemampuan kebun sebagai produsen bibit tanaman hortikultura.