perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...bayi, ASI merupakan makanan yang...
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...bayi, ASI merupakan makanan yang...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP
BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
FITRI KURNIAWATI
R0108022
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN
BAYI UMUR 0-6 BULAN
KARYA TULIS ILMIAH
FITRI KURNIAWATI
R0108022
Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan dihadapan Tim Penguji
Pada hari: Rabu, 25 Juli 2012
Pembimbing Utama
( Fresthy Astrika Y, S.ST, M.Kes )
NIP. 19860622 201012 2003
Pembimbing Pendamping
( Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes )
NIP. 19780220 200501 1001
Ketua Tim KTI
( Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes )
NIP. 19780220 200501 1001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN VALIDASI
KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN
BAYI UMUR 0-6 BULAN
FITRI KURNIAWATI
R0108022
Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS
Pada Hari: ................., ........ Juli 2012
Pembimbing Utama
Fresthy Astrika Y, S.ST, M.Kes
NIP. 19860622 201012 2003
(......................................)
Pembimbing Pendamping
Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes
NIP. 19780220 200501 1001
(......................................)
Ketua Penguji
E.Listyaningsih, dr., M.Kes
NIP. 19640810 199802 2001
(......................................)
Sekretaris
Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes
(......................................)
Ketua Tim KTI
( Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes )
NIP. 19780220 200501 1001
Mengesahkan,
Ketua Program Studi DIV Bidan Pendidik
FK UNS
(H. Tri Budi Wiryanto, dr., Sp.OG(K))
NIP. 195104211980 111002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Fitri Kurniawati. R0108022. 2012. Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif
Terhadap Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan. Program Studi D IV Bidan
Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta
ASI sangat penting bagi pertumbuhan bayi. Pada enam bulan pertama kehidupan
bayi, ASI merupakan makanan yang terbaik. Pemberian ASI eksklusif di
kabupaten Boyolali Jawa Tengah tercatat hanya 55,9% dari 8.349 bayi. Di lingkup
kerja Puskesmas Mojosongo, menunjukan pemberian ASI eksklusif menurun
yaitu sebesar 50% pada bulan pertama lalu menurun sampai 10% pada bulan
keenam umur bayi. Pemberian makanan pendamping ASI dini pada bayi dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. Kelainan pertumbuhan yang terjadi di
Boyolali antara lain kejadian gizi buruk tahun 2011 yaitu sebesar 310 kasus atau
sekitar 3,7%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif
terhadap berat badan bayi umur 0-6 bulan.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan studi cross
sectional. Total sampel berjumlah 60, 30 pada kelompok ASI eksklusif dan 30
pada kelompok non ASI ekslusif dengan teknik quota sampling. Alat ukur yang
digunakan yaitu lembar wawancara, timbangan dan KMS, pengukuran dilakukan
melalui wawancara dan menimbang BB bayi dan membandingkan pada grafik
KMS. Analisa data dengan menggunakan uji chi square.
Perhitungan dengan uji Chi Square diperoleh nilai x2=26,133, df=1 dan α=0,05
dengan signifikansi 0,000
Ada pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi umur 0-6 bulan.
Kata kunci : ASI Eksklusif, Bayi, Berat badan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Fitri Kurniawati. R0108022. Of 2012. The Influence Of Exclusive
Breastfeeding For Infants Ages 0-6 Months Of Babies Weight. D IV Study
Program Midwife Educators Faculty of Medicine, Sebelas Maret University.
Surakarta
Breastfeeding is very important for infant growth. In the first six months of life
infants, breast milk is the best food. Exclusive breastfeeding in the districts of
Central Java Boyolali recorded only 55.9% of 8349 infants. In the scope of work
Mojosongo Health Center, showed that exclusive breastfeeding decreased by 50%
during the first month and then decreased to 10% at six months old baby.
Provision of early complementary feeding in infants can lead to poor growth.
Growth abnormalities that occur in Boyolali include malnutrition incidence in
2011 is equal to 310 cases, or about 3.7%.
The purpose of this study was to determine the effect of exclusive breastfeeding
of infants aged 0-6 months of babies weight.
This type of observational analytic study is a cross sectional study approach. The
total sample of 60, 30 at the exclusive breastfeeding group and 30 in the non
exclusive breastfeeding with quota sampling technique. Measuring instrument
used is the interview sheet, and KMS weights, measurements carried out through
interviews and weight babies weigh and compare the graphs KMS. Data analysis
using chi square test.
Chi Square test calculations with values obtained x2 = 26.133, df = 1 and α = 0.05
with a significance of 0.000
There is the influence of exclusive breastfeeding for infants ages 0-6 months of
babies weight.
Keywords: Babies Weight, Baby, Exclusive breastfeeding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Alangkah indahnya jika tidak ada orang yang perlu menunggu satu momen
khusus unbtuk mulai memperbaiki dunia.
( Anne Frank – Penulis )
Anda telah mencapai puncak kesuksesan jika anda tidak lagi tertarik dengan uang,
pujian, ataupun publisitas.
( Thomas Wolfe – Penulis )
Perhatikan pikiran anda, karena ia akan menjadi kata-kata. Perhatikan kata-kata
anda, karena ia akan menjadi tindakan. Perhatikan tindakan anda, karena ia akan
menjadi kebiasaan. Perhatikan kebiasaan anda, karena ia akan menjadi karakter.
Perhatikan karakter anda, karena ia akan menjadi nasib.
( Frank Outlaw – Aktor )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibuku tercinta, terimakasih atas doa,
kesabaran, kasih sayang dan pengorbanan
yang telah kalian berikan.
2. Kakakku dan seluruh keluargaku. Terima
kasih atas semangat dan doanya.
3. Kawanku Lala, Deasy, Rini, Wina dan Aulia.
Terima kasih untuk kebersamaan dan
keceriaan yang kalian berikan .
4. Teman seperjuangan “KaMeRun” DIV Bidan
Pendidik FK UNS „08, terimakasih untuk
semangat dan kebersamaannya .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbil„alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif
Terhadap Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan” dapat terselesaikan dengan baik.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang berjuang di jalan-Nya.
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Saint Terapan Prodi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret. Terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini tentunya tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Tri Budi W, dr, Sp.OG (K) selaku Ketua Prodi D IV Bidan Pendidik FK
UNS.
2. Sri Mulyani, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Sekretaris Prodi D IV Bidan Pendidik
FK UNS.
3. Erindra Budi C, S.Kep. Ns selaku ketua tim KTI.
4. Ibu Fresthy Astrika Y, S.ST, M.Kes dan Bapak Erindra Budi C, S.Kep, Ns,
M.Kes selaku pembimbing yang telah mencurahkan waktu dan pikiran untuk
memberikan bimbingan dalam penyusunan KTI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
5. Seluruh dosen dan staf prodi D IV Bidan Pendidik Fakultas kedokteran UNS
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga penulis.
7. Teman-teman D IV Bidan Pendidik UNS angkatan 2008.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
dan memberi dukungan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih mempunyai banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisan. Oleh sebab itu
segala kritik, saran dan evaluasi sangat penulis harapkan. Selanjutnya semoga
Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat, bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Surakarta, Juli 2012
Fitri Kurniawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN VALIDASI ...................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
MOTTO ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 5
1. ASI Eksklusif ................................................................................... 5
2. Pertumbuhan Berat Badan Bayi ....................................................... 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
3. Pengaruh pemberian ASI Eksklusif Terhadap Berat Badan Bayi ... 10
B. Kerangka Konsep .................................................................................... 12
C. Hipotesis ................................................................................................. 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................................... 13
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 13
C. Populasi .................................................................................................. 13
D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................................. 14
E. Estimasi Besar Sampel ............................................................................ 14
F. Kriteria Restriksi ..................................................................................... 14
G. Pengalokasian Subjek ............................................................................. 15
H. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 16
I. Cara Kerja ............................................................................................... 17
1. Alat Ukur ......................................................................................... 17
2. Cara Pengambilan Data ................................................................... 19
J. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 19
1. Pengolahan Data .............................................................................. 20
2. Analisis Data .................................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden ......................................................................... 23
B. Analisis Data ........................................................................................... 27
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan............................................................................................. 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 32
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................. 33
B. Saran ....................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Definisi operasional ............................................................................. 16
Tabel 2. Cross tabulation pemberian ASI terhadap berat badan bayi ................ 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka konsep ................................................................................ 12
Gambar 2. Desain Penelitian ................................................................................ 13
Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Umur Ibu .......................................... 23
Gambar 4. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Formal.............. 24
Gambar 5. Distribusi Responden Menurut Status Pekerjaan ............................... 24
Gambar 6. Distribusi Responden Menurut Lokasi Posyandu .............................. 25
Gambar 7. Distribusi Responden Menurut Pemberian ASI Eksklusif ................. 26
Gambar 8. Distribusi Responden Menurut Pemberian Non ASI Eksklusif ......... 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabulasi data
Lampiran 2 Hasil Uji SPSS
Lampiran 3 Perbandingan kandungan gizi antara ASI dengan susu formula
Lampiran 4 Jadwal Tahapan Penelitian
Lampiran 5 Surat Keterangan Pengujian Timbangan
Lampiran 6 Form Persetujuan Subjek Penelitian
Lampiran 7 Lembar Wawancara
Lampiran 8 Lembar Konsultasi
Lampiran 9 Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data
Lampiran 10 Surat Rekomendasi Pemberian Ijin Penelitian
Lampiran 11 Surat Pemberian Ijin Pengambilan Data
Lampiran 12 Surat Pernyataan Keaslian Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia
(SDM) dimasa yang akan datang. Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas,
maka perlu dipersiapkan anak secara dini agar bisa tumbuh dan berkembang
seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan yang optimal
memerlukan gizi yang adekuat (Narendra, 2002).
Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi pertumbuhan bayi. Pada enam bulan
pertama kehidupan bayi, ASI merupakan makanan yang terbaik (Stoppard, 2008).
Pemberian ASI saja sampai bayi berusia enam bulan disebut ASI eksklusif. ASI
memberi pengaruh terhadap pertumbuhan terutama pada tahun pertama kehidupan
dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terutama
pertumbuhan otak (Bahiyatun, 2002).
Indikator pertumbuhan pada bayi, dapat dilihat melalui status gizi. Parameter
status gizi bayi dan balita yang umum digunakan di posyandu seluruh Indonesia
adalah berat badan menurut umur (Marimbi, 2010). Anak dengan pertumbuhan
baik, menunjukkan peningkatan berat badan tiap bulan (Sidi, 2004).
Tingkat rata-rata nasional pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih sangat
rendah, yaitu sebesar 15,3% bayi yang mendapat ASI ekslusif hingga enam bulan
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. UNICEF menyimpulkan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari rata-rata dunia sebesar 38%
(BPS, 2010).
Pemberian ASI eksklusif di kabupaten Boyolali Jawa Tengah dalam satu
tahun terakhir tercatat 55,9% dari 8.349 bayi. Di lingkup kerja Puskesmas
Mojosongo sebagai tempat penelitian, menunjukan pemberian ASI eksklusif
menurun tiap bulannya, yaitu sebesar 50% pada bulan pertama lalu menurun pada
bulan berikutnya sampai 10% pada bulan keenam umur bayi (Dinkes, 2011).
Selain berpengaruh besar terhadap pertumbuhan yang optimal, manfaat ASI
juga sebagai pencegahan jangka panjang terhadap kondisi kesehatan kronik. Dari
beberapa penelitian didapatkan anak yang tidak mendapatkan ASI mempunyai
risiko terkena diabetes, sklerosis mutiple, gizi buruk dan obesitas, serta penyakit
kardiovaskular (Narendra, 2005).
Hal yang mempengaruhi pemberian ASI saat ini antara lain karena gaya
hidup. Para ibu merasa terbatasi aktivitas sosial mereka, dan merasa repot karena
harus menyusui anaknya. Sekitar 55% ibu memberikan ASI setelah melahirkan,
tetapi berhenti dalam minggu pertama (Meadow, 2003).
Menurut Narendra (2002), di Indonesia terutama di daerah pedesaan sering
dijumpai pemberian makanan pendamping ASI beberapa hari setelah bayi lahir.
Kebiasaan tidak baik ini dapat menyebabkan beberapa gangguan, seperti diare,
mudah alergi terhadap makanan tertentu, malnutrisi, gangguan pertumbuhan, serta
hiperosmolaritas yang meningkatkan beban ginjal. Beberapa kelainan
pertumbuhan yang terjadi di Boyolali adalah kejadian gizi buruk di Boyolali tahun
2011 yaitu sebesar 310 kasus atau sekitar 3,7% (Dinkes, 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dari uraian tersebut penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh
pemberian ASI eksklusif dan seberapa besar pengaruhnya terhadap berat badan
bayi umur 0-6 bulan. Studi penelitian mengenai ASI sejenis dilakukan oleh Kholil
(2007) dengan judul Pengaruh Pemberian ASI Terhadap Tumbuh Kembang Bayi
Umur 4-6 Bulan. Penelitian dilakukan kembali dengan menggunakan metode
penelitian dan responden di tempat yang berbeda. Perbedaan hasil penelitian pada
responden yaitu bayi usia 0-6 bulan.
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi umur 0-6
bulan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi
umur 0-6 bulan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan mengenai ASI eksklusif
b. Mendeskripsikan mengenai berat badan bayi umur 0-6 bulan
c. Menganalisis pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan
bayi umur 0-6 bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Menambah wacana tentang manfaat pemberian ASI eksklusif.
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian yang akan datang.
2. Manfaat Aplikatif
a. Menambah pengetahuan ibu mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif
b. Meningkatkan kesadaran para ibu mengenai manfaat pemberian ASI
eksklusif
c. Meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi
d. Memberi masukan bagi institusi pelayanan kesehatan dalam mendukung
keberhasilan program ASI eksklusif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. ASI Eksklusif
a. Definisi
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja termasuk kolostrum, tanpa
tambahan makanan ataupun minuman lain bahkan seperti air matang, air
gula, madu dan susu formula, kecuali vitamin, mineral dan obat-obatan
(Sidi, 2004).
Pemberian ASI secara eksklusif diberikan sampai bayi berusia enam
bulan (Bahiyatun, 2002). Setelah bayi berumur enam bulan, baru boleh
diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI, disamping pemberian
ASI dapat dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun (Roesli, 2009).
b. Keunggulan ASI
ASI mengandung nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena
mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam
bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).
Kandungan ASI yang paling baik adalah ASI yang keluar pada 3 hari
pertama setelah bayi lahir (Proverawati, 2010). Beberapa kandungan ASI
yang bermanfaat bagi pertumbuhan anak, antara lain:
1) Imunoglobulin, sebagai antibodi (Hidayat, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2) Lisozim, untuk perlindungaan terhadap berbagai virus (Verralls,
2003).
3) Laktobasilus dan faktor bifidus, mencegah pertumbuhan kuman
patogen (Verralls, 2003).
4) Faktor antistafilokokus, asam lemak yang melindungi serangan
bakteri stafilokokus (Hidaat, 2009).
5) Laktoferin dan transferin merupakan protein yang dapat mengurangi
ketersediaan zat besi pada pertumbuhan kuman (Verralls, 2003).
6) Sel makrofag dan neutrofil yang berfungsi memfagosit kuman
(Hidayat, 2009).
7) Lipase sebagai antivirus (Hidayat, 2009).
8) LCPUFAs (Arachidonic acid atau AA dan Docosahexanoic acid
atau DHA) dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan otak
menunjang kecerdasan anak (Narendra, 2002).
Manfaat lain dari pemberian ASI adalah efek psikologis bagi bayi.
Saat menyusu, kulit bayi akan menempel pada kulit ibu. Kontak kulit
yang dini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak.
Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan
menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk
menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi (Sidi, 2004).
Beberapa faktor pendukung dalam keberhasilan pemberian ASI
eksklusif sejak dini, antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1) Peran pemerintah
Manfaat ASI bagi pemerintah antara lain sebagai usaha
penghematan untuk subsidi anak sakit, pemakaian obat-obatan,
pembelian susu formula, mengurangi polusi dan untuk mendapatkan
SDM yang berkualitas. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama
dengan pemerintah yang dapat menunjang pemberian ASI eksklusif
pada bayi seperti Bank ASI, sehingga bayi dapat terus minum ASI
walaupun ibunya bekerja (Saleha, 2009).
2) Rumah sakit dan petugas kesehatan
Bagi rumah sakit dan petugas kesehatan, upaya untuk
mendukung pemberian ASI secara dini adalah diawali dari kontak
pertama ibu dan bayi. Edukasi staf rumah sakit untuk menyediakan
perawatan bayi baru lahir di sisi tempat tidur ibu dan menunda
prosedur, seperti mencap kaki sampai bayi telah disusui. Bidan juga
perlu mendorong ibu yang takut untuk mulai menyusui atau ibu yang
kelelahan karena persalinan yang lama untuk tetap mempertahankan
kontak dengan bayi (Saleha, 2009).
3) Faktor masyarakat
Kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi masih sangat minim. Oleh karena itu,
masyarakat perlu diberikan pengetahuan mengenai pentingnya
pemberian ASI, sehingga ibu terdorong untuk memberikan ASI
untuk bayinya (Saleha, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
4) Keluarga
Wanita merespon pemberian informasi, nasihat dan dorongan
semangat dari keluarga dan orang terdekat (Meadow, 2003). Selain
itu, ASI juga memberikan manfaat bagi keluarga antara lain
menghemat biaya untuk membeli susu formula dan biaya untuk
berobat, karena bayi yang mendapatkan ASI jarang sakit (Saleha,
2009).
5) Peran ibu
Faktor paling penting yang mempengaruhi pemberian ASI
eksklusif terhadap bayi adalah peran ibu. Berbagai faktor seperti
umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan mempengaruhi ibu
dalam mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayinya (Sidi,
2004).
6) Faktor bayi
Pada bayi sering terjadi beberapa masalah yang dapat
mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI, antara lain berkaitan
dengan manajemen laktasi sehingga bayi menjadi bingung puting
atau sering menangis, yang sering diinterpretasikan oleh ibu dan
keluarga bahwa ASI tidak tepat untuk bayinya (Sidi, 2004).
2. Pertumbuhan Berat Badan Bayi
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler. Pertumbuhan secara fisik berupa perubahan ukuran besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
kecilnya ukuran organ dimulai dari tingkat sel hingga pertumbuhan organ
tubuh (Behrman, 2000).
Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain adalah perubahan ukuran, perubahan
proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Pertumbuhan
bersifat kuantitatif dan dapat diukur dengan mempergunakan satuan panjang
dan satuan berat (Narendra, 2002).
Indikator pertumbuhan pada bayi, dapat dilihat melalui status gizinya
(Sidi, 2004). Penilaian status gizi dilakukan dengan pengukuran antropometri
meliputi pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar
lengan atas (Hidayat, 2009).
Parameter status gizi bayi dan balita yang umum digunakan di Posyandu
seluruh Indonesia adalah berat badan dan panjang badan. Berat badan ialah
parameter pertumbuhan yang paling sederhana dan mudah diukur. Berat
badan rata-rata bayi sekitar 3,33 kg pada saat lahir. Dalam beberapa hari
kehidupan, neonatus kehilangan sampai 10% dari berat lahir, pada usia empat
bulan berat badan mencapai dua kali berat lahir, dan mencapai tiga kali lipat
pada akhir tahun pertama (Merenstein, 2002).
Panjang badan merupakan suatu parameter yang dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai status nutrisi dan pertumbuhan fisik. Hasil
pengukuran panjang badan pada bayi baru lahir cukup bulan adalah sekitar 50
cm, dan pada umur satu tahun mencapai 1,5 x panjang waktu lahir
(Matondang, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Pemantauan pertumbuhan bayi dilakukan dengan menggunakan KMS
(Kartu Menuju Sehat). Baku berat badan terhadap umur yang dipakai adalah
NCHS-WHO (Narendra, 2002).
Parameter status gizi bayi dan balita yang umum digunakan di Posyandu
seluruh Indonesia adalah berat badan menurut umur (Marimbi, 2010). KMS
mempunyai garis tegak yang merupakan skala berat badan dalam kilogram,
garis datar merupakan skala umur dalam bulan, dan kurva berat badan dengan
bentuk garis melengkung.
Anak dengan pertumbuhan baik, menunjukkan kurva pertumbuhan yang
selalu naik tiap bulan. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita
warna atau pindah ke pita warna diatasnya (Purwoko, 2011).
Sebaliknya pada anak dengan pertumbuhan buruk menunjukkan kurva
pertumbuhan turun, mendatar, dan garis pertumbuhan naik tapi pindah ke pita
warna dibawahnya (Sidi, 2004).
3. Pengaruh pemberian ASI Eksklusif Terhadap Berat Badan Bayi
Nutrisi yang adekuat dan seimbang merupakan kebutuhan yang
terpenting bagi pertumbuhan bayi, terutama pada tahun pertama kehidupan
dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, terutama
pertumbuhan otak (Narendra, 2002).
Sampai bayi berumur enam bulan, ASI merupakan makanan dan
minuman terbaik bagi bayi agar tumbuh kuat dan sehat. Manfaat ASI juga
berlanjut pada sistem kekebalan tubuh dan intelegensianya (Welford, 2001).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Menurut Roesli (2009), beberapa kebutuhan yang dapat menunjang
pertumbuhan yang optimal yaitu kebutuhan asuh, asih, dan asah. Asuh
merupakan kebutuhan untuk pertumbuhan otak dan jaringan tubuh, hal ini
membutuhkan makanan yang bergizi dan ASI dapat memenuhinya.
Asih adalah kebutuhan untuk perkembangan emosi dan spiritual. Anak
akan merasa disayangi dan merasa aman ketika disusui ibunya, sehingga dia
akan dapat tumbuh optimal tanpa gangguan baik dari dalam maupun dari luar
(Roesli, 2009).
Kebutuhan terakhir adalah asah yang merupakan stimulasi dalam
perkembangan kecerdasan anak. Setelah bayi lahir, stimulasi sudah dapat
diberikan melalui menyusukan bayi pada ibunya, dari sini akan
menyempurnakan refleks rooting, menghisap dan menelan, sehingga dapat
memudahkan bayi untuk mendapatkan stimulasi dan nutrisi (Narendra, 2002).
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal atau merupakan faktor genetik
didalamnya dapat ditentukan dari kualitas dan kuantitas pertumbuhan yang
ditandai dengan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang (Supariasa,
2002).
Faktor eksternal merupakan faktor luar yang ikut mempengaruhi
tercapainya potensi genetik yang optimal. Lingkungan ini meliputi faktor
pranatal pada saat anak masih dalam kandungan dan pascanatal yaitu
lingkungan saat anak tumbuh setelah lahir (Supariasa, 2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Berdasarkan uraian dan tinjauan teori di atas dapat dikatakan bahwa
pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap berat badan bayi.
B. Kerangka Konsep
, : Tidak diteliti
, : Diteliti
Gambar 1. Kerangka konsep
(Saleha, 2009; Roesli, 2000)
C. Hipotesis
Ada pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi umur 0-6 bulan.
[[[[
Variabel bebas:
Pemberian ASI
eksklusif
Variabel terikat:
Berat badan bayi
Peran Pemerintah
Peran RS dan nakes
Faktor masyarakat
Faktor keluarga
Peran Ibu
Faktor bayi
Asuh
Asih
Asah
Faktor Genetik
Faktor Lingkungan
Imunoglobulin
Lisozim
Laktobasilus
Antistafilokokus
Laktoferin
Sel makrofag
Lipase
LCPUFAs
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
pendekatan studi cross sectional, untuk mempelajari pengaruh pemberian ASI
eksklusif terhadap berat badan bayi umur 0-6 bulan.
Gambar 2. Desain penelitian cross sectional
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lingkup kerja Puskesmas Mojosongo, Kabupaten
Boyolali pada bulan Februari - Juli 2012.
C. Populasi
1. Populasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah bayi umur 0-6 bulan.
Sampel
ASI Eksklusif
Non
ASI Eksklusif
Berat badan baik
Berat badan buruk
Populasi
Berat badan baik
Berat badan buruk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah bayi umur 0-6 bulan yang
bertempat tinggal di lingkup kerja Puskesmas Mojosongo, Kabupaten
Boyolali sejumlah 74 bayi.
D. Sample dan Teknik Sampling
a. Sampel
Sampel yang digunakan, diambil dari populasi terjangkau yaitu bayi
umur 0-6 bulan yang bertempat tinggal di lingkup kerja Puskesmas
Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
b. Teknik sampling
Dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling sejumlah 30
bayi untuk masing-masing kelompok.
E. Estimasi Besar Sampel
Jumlah sampel ditentukan menurut quota sampling dan rule of thumb yaitu 30
sampel pada kelompok ASI eksklusif dan 30 sampel pada kelompok non ASI
eksklusif.
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Kelompok ASI eksklusif
1) Bayi umur 0-6 bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Bayi hanya diberi ASI, vitamin, mineral dan obat-obatan.
3) Bayi bertempat tinggal di lingkup kerja Puskesmas Mojosongo.
4) Ibu dari bayi bersedia untuk menjadi responden.
b. Kelompok non ASI eksklusif
1) Bayi umur 0-6 bulan.
2) Bayi diberi ASI dan makanan tambahan lain seperti susu formula.
3) Bayi bertempat tinggal di lingkup kerja Puskesmas Mojosongo.
4) Ibu dari bayi bersedia untuk menjadi responden.
2. Kriteria Eksklusi
a. Bayi mengalami kelainan pertumbuhan sejak lahir misalnya bayi dengan
berat lahir rendah.
b. Bayi dalam keadaan sakit 7 hari sebelum penimbangan.
c. Bayi dengan riwayat diabetes mellitus.
G. Pengalokasian Subjek
1. Kelompok ASI eksklusif
Bayi umur 0-6 bulan yang bertempat tinggal di lingkup kerja Puskesmas
Mojosongo yang hanya diberi ASI, vitamin, mineral dan obat-obatan.
2. Kelompok non ASI eksklusif
Kelompok non ASI eksklusif pada penelitian ini berasal dari populasi
yang sama dengan kasus, sehingga mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpajan oleh faktor risiko yang diteliti. Kelompok yang diteliti yaitu
kelompok bayi usia 0-6 bulan yang bertempat tinggal di lingkup kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Puskesmas Mojosongo yang diberi ASI dan makanan tambahan seperti susu
formula.
H. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Definisi operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Pengukuran
a.
b.
Pemberian
ASI
Pertumbuhan
Berat Badam
Pemberian
ASI pada bayi
umur 0-6
bulan.
Bertambahnya
ukuran fisik
pada bayi
umur 0-6
bulan yang
diukur melalui
berat badan
menurut
umur.
Lembar
wawancara.
Timbangan
dan KMS.
1) Eksklusif: Bayi
umur 0-6 bulan
diberi ASI,
vitamin, mineral
dan obat saja.
2) Non eksklusif:
Bayi umur 0-6
bulan diberi
ASI dan
tambahan
makanan lain.
1) Baik:
Penambahan
berat badan
dalam kurva
pertumbuhan
normal,
mengikuti salah
satu pita atau
naik pada pita
diatasnya pada
grafik KMS.
2) Buruk:
Berat badan
tetap sama atau
terjadi
penurunan
sesuai pada
grafik KMS.
Nominal
Nominal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
I. Cara Kerja
1. Alat Ukur
a. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti
dengan memberikan pertanyaan lisan mengenai pemberian ASI eksklusif
pada ibu dengan menggunakan alat bantu berupa lembar wawancara.
b. Timbangan
Penimbangan dilakukan oleh peneliti dan alat ukur yang digunakan
adalah timbangan dacin logam dengan merek Budi memiliki kapasitas
sebesar 25 kg dan memiliki ketelitian 0,1 kg dengan nomor seri 8408871.
Alat ukur telah dilakukan Tera ulang pada tanggal 7 Mei 2012 oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Balai Metrologi Wilayah Surakarta
dengan Surat Keterangan Pengujian No. 116/STU/5/2012.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang bayi antara lain
pakaian dibuat seminim mungkin, bayi ditidurkan didalam kain sarung.
Saat dilakukan penimbangan, catat berat badan dengan teliti sampai satu
angka desimal (Suparyanto, 2010). Prosedur penimbangan bayi dengan
menggunakan dacin ada sembilan tahap yaitu:
1) Dacin digantungkan pada dahan pohon, pelana rumah, atau
penyangga kaki tiga.
2) Dacin diperiksa kembali apakah sudah tergantung kuat dengan
mencoba menarik kuat-kuat batang dacinnya ke arah bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3) Sebelum timbangan digunakan, bandul geser diletakkan pada angka
nol.
4) Sarung timbang yang kosong dipasang pada dacin.
5) Dacin yang sudah dibebani sarung timbang diseimbangkan dengan
cara memasukkan pasir ke dalam kantung plastik di ujung batang
timbangan.
6) Anak ditimbang dan timbangan diseimbangkan sampai jarum
timbang tegak lurus.
7) Berat badan anak ditentukan dengan membaca angka di ujung
bandul geser.
8) Hasil penimbangan anak dicatat di atas secarik kertas.
9) Bandul geser dikembalikan ke angka nol, kemudian ujung batang
dacin dimasukkan ke tali pengaman. Setelah itu baru anak
diturunkan (Depkes, 2002).
c. KMS
Parameter status gizi bayi dan balita yang umum digunakan di
Posyandu seluruh Indonesia adalah berat badan menurut umur (Marimbi,
2010). KMS mempunyai garis tegak yang merupakan skala berat badan
dalam kilogram, garis datar merupakan skala umur dalam bulan, dan
kurva berat badan dengan bentuk garis melengkung.
Anak dengan berat badan baik, menunjukkan kurva pertumbuhan
yang selalu naik tiap bulan. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah
satu pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya (Purwoko, 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Sebaliknya pada anak dengan berat badan buruk menunjukkan kurva
pertumbuhan turun, mendatar, dan garis pertumbuhan naik tapi pindah ke
pita warna dibawahnya (Sidi, 2004).
2. Cara Pengambilan data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara yang
dilakukan pada ibu dari bayi usia 0-6 bulan di lingkup kerja Puskesmas
Mojosongo dengan kelompok ASI eksklusif dan non ASI eksklusif.
Pengumpulan data berat badan bayi dilakukan dengan cara peneliti
menimbang berat badan bayi dan membandingkan pada bulan berikutnya
pada grafik KMS. Data sekunder didapatkan dari catatan puskesmas dan
institusi kesehatan.
J. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul, data tersebut diolah secara manual dan
disajikan dalam bentuk tabel dan persen dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Penyuntingan (Editing)
Penyuntingan merupakan kegiatan memeriksa kuesioner atau data,
memeriksa jawaban, memperjelas dan melakukan pengolahan pada data
yang dikumpulkan serta memeriksa kelengkapan dan kesalahan (Hidayat,
2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
b. Pengkodean (Coding)
Coding merupakan kegiatan merubah data ke dalam bentuk yang
lebih ringkas dengan menggunakan kode-kode tertentu. Pemberian kode
disesuaikan dengan indikator pada kuesioner untuk mempermudah dalam
pengolahan data (Hidayat, 2007).
1) Pemberian ASI eksklusif
ASI eksklusif : 1
Non ASI eksklusif : 2
2) Berat badan
Baik : 1
Buruk : 2
c. Pemasukan Data (Entry)
Setelah data diedit dan dilakukan pemberian kode, langkah
selanjutnya adalah pemasukan data. Memasukkan data yang telah
dikumpulkan untuk diolah menggunakan program komputer untuk
dianalisis. Software yang bisa digunakan adalah SPSS versi 17, program
excell, dan lain-lain (Hidayat, 2007).
d. Scoring dan Tabulasi Data (Tabulating)
Cara scoring yaitu dengan memberikan nilai untuk masing-masing
jawaban pada kuesioner pemberian ASI eksklusif, hasil penilaian berat
badan bayi umur 0-6 bulan, menjumlah hasil (scoring) dari semua data,
kemudian membuat tabulasi untuk pengorganisasian data yang telah
terkumpul agar mudah dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dianalisis. Tabulasi data bisa dilakukan secara langsung, dengan kartu
tabulasi dan dengan komputer (Hidayat, 2007).
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Menganalisis secara deskriptif terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari
tiap variabel (Notoatmojo, 2005). Variabel yang dianalisis secara
univariat pada penelitian ini adalah karakteristik responden, variabel
pemberian ASI eksklusif dan keadaan berat badan bayi umur 0-6 bulan.
Presentase hitung diperoleh dengan menggunakan rumus:
𝑃 = 𝑥
𝑛 × 100%
Keterangan:
P : Presentase
x : Jumlah yang dihasilkan
n : Jumlah semua jawaban yang benar
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diteliti yaitu
pemberian ASI eksklusif dan keadaan berat badan bayi. Kedua variabel
tersebut menggunakan skala nominal, maka dalam penelitian ini
dilakukan pengujian statistik dengan uji Chi Square untuk mengetahui
pengaruh antara pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi umur
0-6 bulan. Analisis data ini akan dilakukan melalui proses komputerisasi
dengan program SPSS for Windows versi 17.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Uji yang digunakan pada analisis ini yaitu uji Chi Square dengan
ketentuan bahwa harga Chi Square hitung lebih besar dari tabel (x2
hitung > x2 tabel). Maka pengaruhnya signifikan yang berarti H0 ditolak
dan Ha diterima (Notoatmodjo, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan untuk mengamati pengaruh pemberian ASI eksklusif
terhadap berat badan bayi umur 0-6 bulan. Lokasi penelitian di lingkup kerja
Puskesmas Mojosongo yang terletak di Kabupaten Boyolali yang terdiri dari 14
posyandu. Wilayah ini terdiri dari lingkungan pemukiman warga, sarana umum,
dan juga persawahan. Penelitian dilakukan dengan menimbang bayi dan
menganalisis berat badan dengan grafik KMS pada buku Kesehatan Ibu dan Anak
Departemen Kesehatan RI. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
A. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah 60 ibu dan bayi berumur 0-6 bulan
yang terdapat di lingkup kerja Puskesmas Mojosongo pada bulan mei-juni 2012.
Data dikumpulkan melalui wawancara dan diolah secara kuantitatif untuk
memperoleh gambaran yang jelas.
1. Distribusi responden menurut umur ibu.
Sumber: Data Primer, 2012
Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Umur Ibu
8,30%
53,30%
31,70%
6,70%
19-22 th
23-26 th
27-30 th
>30 th
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Hasil distribusi responden berdasarkan umur ibu dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden berumur 23-36 tahun, yaitu sebanyak 32 orang
(53%).
2. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan formal.
Sumber: Data Primer, 2012
Gambar 4. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Formal
Hasil distribusi responden berdasarkan pendidikan dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden merupakan ibu yang telah mendapatkan pendidikan
formal SMA/SMK yaitu sebanyak 48 ibu (80%).
3. Distribusi responden menurut status pekerjaan.
Sumber: Data Primer, 2012
Gambar 5. Distribusi Responden Menurut Status Pekerjaan
1,70% 6,70%
11,70%
80%
PT
SD
SMP
SMA/SMK
66,70%8,30%
25%
IRT
SWASTA
KARYAWAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Hasil distribusi responden berdasarkan pekerjaan dapat diketahui
bahwa mayoritas responden merupakan ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 40
responden (66,67%).
4. Distribusi responden menurut lokasi posyandu.
Sumber: Data Primer, 2012
Gambar 6. Distribusi Responden Menurut Lokasi Posyandu
Hasil distribusi responden berdasarkan lokasi posyandu dapat diketahui
jumlah responden terbanyak dari posyandu Selorejo yaitu 10 bayi (16,67%).
3,30%
13,30%
6,70%
13,30%
8,30%
8,30%6,70%
1,70%
1,70%
5%
16,70%
8,30%
8,30%
3,30%
Banjar
Butuh
Cermo
Gatak
Gendol
Gunung sari
Jomboran
Kr. Gondang
Mulyorejo
Ngangkruk
Selorejo
Tambak
Waru
Wonosari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
5. Distribusi responden menurut pemberian ASI terhadap berat badan bayi
a. ASI eksklusif
Sumber: Data Primer, 2012
Gambar 7. Distribusi Responden Menurut Pemberian ASI Eksklusif
Hasil distribusi responden yang diberi ASI eksklusif dapat diketahui
bahwa 29 bayi (96,7%) tumbuh dengan baik, dan hanya 1 bayi (3,3%)
dengan berat badan buruk.
b. Non ASI eksklusif
Sumber: Data Primer, 2012
Gambar 8. Distribusi Responden Menurut Pemberian Non ASI
Eksklusif
96,70%
3,30%
Baik
Buruk
33,30%
66,70%
Baik
Buruk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Hasil distribusi responden yang diberi ASI dan makanan tambahan
lain dapat diketahui bahwa 20 bayi (66,7%) dengan berat badan buruk,
dan hanya 10 bayi (33,3%) yang dapat tumbuh dengan baik.
B. Analisis Data
Dari data yang diperoleh dilakukan analisis data menggunakan uji Chi
Square. Hasil analisis yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Cross tabulation pemberian ASI terhadap berat badan bayi
Berat badan Baik Berat badan Buruk
ASI Eksklusif 29 responden 1 responden
Non ASI Eksklusif 10 responden 20 responden
Hasil perhitungan dengan uji Chi Square didapatkan hasil perhitungan
x2=26.447, df=1, dengan signifikansi 0,000 dan α=0,05. Perbandingan antara x
2
hitung dengan x2 tabel diketahui bahwa x
2 hitung lebih besar dari x
2 tabel (26.447
> 3,841) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa ada pengaruh yang
signifikan pada pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi umur 0-6
bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan 60 responden ibu dan bayi yang berumur 0-6
bulan. Responden diklasifikasikan menjadi dua kelompok, 30 untuk pemberian
ASI eksklusif dan 30 untuk non ASI eksklusif. Berdasarkan klasifikasinya, ASI
eksklusif adalah pemberian ASI saja termasuk kolostrum, tanpa tambahan
makanan ataupun minuman lain bahkan seperti air matang, air gula, madu dan
susu formula, kecuali vitamin, mineral dan obat-obatan (Sidi, 2004).
Hasil analisis data dengan perhitungan Chi Square dilakukan menggunakan
program komputer SPSS for Windows versi 17. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai x2=26.447, df=1, signifikansi 0,000 dan α=0,05. Perbandingan
antara x2 hitung lebih besar dari x
2 tabel (26.447> 3,841) sehingga H0 ditolak dan
Ha diterima, berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pemberian ASI
eksklusif terhadap berat badan bayi umur 0-6 bulan.
Penelitian sejenis dilakukan oleh Kholil (2007) yang berjudul “Pengaruh
Pemberian ASI eksklusif terhadap tumbuh kembang bayi umur 4-6 bulan”, hasil
penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif sampai 4-6
bulan memberikan pengaruh besar terhadap tumbuh kembang bayi. Bayi yang
diberikan ASI eksklusif berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai x2
hitung=20,80 dengan x2 hitung lebih besar dari x
2 tabel (20,80 > 3,841).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Berbagai faktor seperti umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan
mempengaruhi ibu dalam mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayinya
(Sidi, 2004). Hasil distribusi responden menurut umur ibu menunjukkan bahwa
sebagian besar responden merupakan ibu yang masih dalam masa produktif
dimana pada masa ini tersebut daya tangkap ibu terhadap segala bentuk informasi
yang disampaikan akan memperluas pengetahuan ibu (Mubarak, 2007).
Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya terhadap diri dan
lingkungan, sehingga akan berbeda cara menyikapi proses berlangsungnya
konseling pada klien yang berpendidikan tinggi dengan yang berpendidikan
rendah. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriana (2011) dengan
judul “Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Menyusui Dengan Perilaku Pemberian
Asi Eksklusif Di Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali”
menunjukkan bahwa ibu yang berpendidikan rendah mempunyai peluang
menyusui sebesar 0,071 kali dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan tinggi
dan ibu yang berpendidikan menengah mempunyai peluang menyusui 0,34 kali
dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan tinggi.
Ibu yang bekerja, terutama yang jauh dari rumah akan mengalami kesulitan
memberi ASI secara langsung kepada bayi. Tempat bekerja yang jauh dan jumlah
jam kerja yang tinggi akan menyebabkan berkurangnya kontak ibu dengan anak
sehingga ibu tidak dapat memberikan ASI esklusif dengan baik (Kholil, 2007).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2006) dengan judul
“Hubungan karakteristik ibu dan dukungan suami terhadap praktek pemberian
ASI eksklusif di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo” menyatakan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
semakin sibuk seseorang dengan pekerjaan akan berpengaruh terhadap pekerjaan
yang lain, jadi jika seorang ibu yang telah melahirkan dan sedang menyusui
apabila terlalu banyak bekerja maka konsentrasi ibu untuk bayinya sangatlah
kurang. Ibu yang tidak bekerja mempunyai kesempatan untuk menyusui secara
eksklusif dua kali lebih tinggi dibanding ibu yang bekerja.
Hasil distribusi responden menurut pemberian ASI menunjukkan bahwa
96,7% bayi berumur 0-6 bulan yang hanya mendapatkan ASI saja dapat tumbuh
dengan baik dimana BB bayi terus naik mengikuti salah satu pita atau naik ke pita
diatasnya pada grafik KMS. Hal ini sesuai dengan teori Welford (2001) bahwa
sampai bayi berumur enam bulan, ASI merupakan makanan dan minuman terbaik
bagi bayi agar tumbuh kuat dan sehat. Nutrisi yang adekuat dan seimbang
merupakan kebutuhan yang terpenting bagi pertumbuhan bayi, terutama pada
tahun pertama kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat (Narendra, 2002). Hasil distribusi responden yang diberi ASI dengan
ditambah makanan tambahan lain, diketahui bahwa 20 bayi (66,7%) dengan berat
badan buruk dimana BB bayi tetap sama seperti bulan sebelumnya atau bahkan
turun ke pita dibawahnya. Pernyataan ini sesuai dengan teori bahwa salah satu
faktor yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan adalah pemberian
makanan pendamping ASI beberapa hari setelah bayi lahir (Narendra, 2005).
ASI mengandung zat gizi yang sesuai dan diperlukan bayi usia 0-6 bulan.
Dibandingkan dengan susu formula, ASI mengandung anti infeksi, faktor
pertumbuhan, protein dan lemak dengan jumlah yang sesuai dan mudah dicerna.
ASI juga mengandung zat besi, vitamin dan air yang cukup dan mudah dicerna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
oleh bayi. Sedangkan susu formula tidak mengandung anti infeksi, faktor
pertumbuhan, derta kandungan protein dan lemaknya tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi. Kandungan zat besi, vitamin dan air pada susu formula juga
ditambahkan, namun dengan jumlah yang berlebih dan tidak dapat diserap dengan
baik (Sidi, 2004).
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini yaitu kurangnya pengendalian faktor perancu
pada kelompok non ASI eksklusif, sehingga makanan tambahan yang diberikan
tidak sama pada kelompok tersebut. Hal ini dapat merancukan penaksiran tentang
pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya (Murti, 2010). Hambatan teknis
pada penelitian antara lain kesediaan ibu datang ke posyandu untuk menimbang
bayinya, sehingga peneliti harus mendatangi ke rumah ibu untuk menimbang bayi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Pemberian ASI eksklusif dapat menunjang berat badan yang baik pada bayi.
2. Pemberian ASI ditambah dengan makanan pendamping yang terlalu dini
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan berat badan pada bayi.
3. Ada pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi umur 0-6
bulan dengan hasil perhitungan dengan uji Chi Square didapatkan x2=26.447,
df=1, dengan signifikansi 0,000 dan α=0,05.
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
Perlu adanya penyuluhan dari pemerintah melalui berbagai media sehingga
dapat meningkatkan kesadaran ibu dan masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif.
2. Bagi Rumah sakit dan tenaga kesehatan
Harus lebih aktif dalam melakukan penyuluhan dan memotivasi ibu dalam
memberikan ASI eksklusif dan memotivasi masyarakat untuk mendukung
program ASI eksklusif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Bagi Keluarga
Peran serta suami dan keluarga sangat penting dalam keberhasilan
pelaksanaan ASI eksklusif, untuk itu suami dan keluarga harus selalu
memberikan dukungan serta terlibat dalam pemberian ASI eksklusif.
4. Penelitian Selanjutnya
Pengendalian faktor perancu pada kelompok non ASI eksklusif, sehingga
makanan tambahan yang diberikan sama pada kelompok tersebut dan
sosialisasi dengan responden agar mau datang ke posyandu untuk menimbang
berat badan bayinya.