perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG...

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH DOSIS EKSTRAK ETANOL PROPOLIS TERHADAP KADAR ALANIN TRANSAMINASE (ALT) TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Asih Novea K. G.0008058 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH DOSIS EKSTRAK ETANOL PROPOLIS TERHADAP KADAR

ALANIN TRANSAMINASE (ALT) TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus)

YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Asih Novea K.

G.0008058

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul: Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap

Kadar Alanin Transaminase (ALT) Tikus Putih (Rattus norvegicus)

yang Diinduksi Minyak Goreng Pemanasan Berulang

Asih Novea K., G.0008058, Tahun 2011

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Ujian Skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari , Tanggal Juni 2011

Pembimbing Utama

Kisrini, dra., M.Si., Apt.

NIP : 19550804 198303 2 001

Pembimbing Pendamping

Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes

NIP : 19650718 199802 1 001

Penguji Utama

Prof. Dr. dr. Muchsin Douwes,

MARS., AIFO

NIP : 19480531 197603 1 001

Anggota Penguji

Yul Mariyah, dra., M. Si., Apt

NIP : 19510329 198303 2 001

Tim Skripsi

Nur Hafidha Hikmayani, dr., M.Clin Epid.

NIP: 19761225 200501 2 001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Juni 2011

Asih Novea K.

NIM. G.0008058

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Asih Novea K, G.0008058, 2011. Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap Kadar Alanin Transaminase (ALT) Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Minyak Goreng Pemanasan Berulang. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak etanol propolis terhadap kadar ALT tikus putih yang diinduksi minyak goreng pemanasan berulang. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah eksperimen laboratorik dengan rancangan penelitian post test only control group design. Subjek dari penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus), berumur 6-8 minggu dengan berat 200 gram. Subjek dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan. Seluruh kelompok perlakuan diinduksi dengan minyak goreng 0,7 ml/200 gram BB/hari. Kemudian kelompok kontrol positif diberi vitamin C 18 mg/200 gram BB/hari, kelompok perlakuan 1 diberi dosis ekstrak etanol propolis 3 mg/200 gram BB/hari, kelompok perlakuan 2 diberi dosis ekstrak etanol propolis 6 mg/200 gram BB/hari dan kelompok perlakuan 3 diberi dosis ekstrak etanol propolis 12 mg/200 gram BB/hari. Pada hari ke-15 perlakuan, dilakukan pengambilan sampel darah dari pleksus retroorbitalis tikus untuk pengukuran kadar ALT. Kemudian data dianalisis menggunakan uji One way ANOVA. Hasil Penelitian: Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji One way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar ALT yang nyata antara kelima kelompok perlakuan (p = 0,000). Post Hoc Test menunjukkan kelompok perlakuan 1 dan 2 memiliki efektivitas yang sama dengan kelompok kontrol (+) dalam menurunkan kadar ALT. Sedangkan kelompok perlakuan 3 kurang efektif dalam menurunkan kadar ALT dibandingkan kelompok kontrol (+). Simpulan Penelitian: Ekstrak etanol propolis berpengaruh terhadap penurunan kadar ALT tikus putih yang diinduksi minyak goreng pemanasan berulang. Dosis ekstrak etanol propolis yang paling efektif untuk menurunkan kadar ALT adalah 6 mg/200 gram BB tikus putih/hari. Kata kunci: ekstrak etanol propolis, ALT, minyak goreng pemanasan berulang

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT Asih Novea K, G.0008058, 2011. The Effect of Extract Ethanolic Propolis Dosage to the Serum Alanin Transaminase (ALT) Level in White Rats (Rattus norvegicus) Induced by Deep Frying Oil. Objective: The purpose of this research is to find out whether the dosage of extract ethanolic propolis has an effect to the serum ALT level in white rats (Rattus norvegicus) induced by deep frying oil. Methods: This research is a laboratoric experiment using experimental randomized control group post test only design. Subjects of this research are 25 male white rats (Rattus norvegicus), 6-8 weeks of age and 200 grams of body weight. Subjects were divided into five groups. All groups were induced by 0,7 ml/200 gram body weight/day of deep frying oil. Furthermore the positive control group received 18 mg/200 gram body weight/day of vitamin C, the first group received 3 mg/200 gram body weight/day of extract ethanolic propolis, the second group received 6 mg/200 gram body weight/day of extract ethanolic propolis and the third group received 12 mg/200 gram body weight/day of extract ethanolic propolis. On the fifteenth day of treatment, blood samples were collected from the retroorbitalis plexus of white rats for the measurement of serum ALT level. Data was then analyzed by using One way ANOVA. Results: The statistical analysis by using One way ANOVA shows a significant difference in serum ALT level among the five groups of treatment with p value = 0,000. Post Hoc Test shows that the first group and the second group have the same effectivity as the positive control group to decrease the serum ALT level. Meanwhile the third group is less effective than the positive control group to decrease the serum ALT level. Conclusion: The extract ethanolic propolis has an effect to decrease the serum ALT level in white rats induced by deep frying oil. The most effective dosage to decrease the serum alanin transaminase (ALT) level in white rats induced by deep frying oil is 6 mg/200 gram of body weight/day. Key words: extract ethanolic propolis, ALT level, deep frying oil

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap Kadar Alanin Transaminase (ALT) Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Minyak Goreng Pemanasan Berulang”. Penyusunan skripsi ini digunakan dalam rangka memenuhi salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, SpPD-KR, selaku Dekan FK UNS

Surakarta. 2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Kisrini, dra., M.Si., Apt., selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan

bimbingan, masukan, dan motivasi bagi penulis. 4. Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes., selaku Pembimbing Pendamping , yang telah

memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi bagi penulis. 5. Prof. Dr. dr. Muchsin Douwes, MARS., AIFO selaku Penguji Utama yang

telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. 6. Yul Mariyah, dra., M.Si., selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan

kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. 7. Dosen dan staf Laboratorium Farmokologi FK UNS yang telah banyak

membantu penyusunan skripsi ini. 8. Kedua orang tuaku tercinta (Drs. Sukamdah dan Supini) atas doa, motivasi

dan cinta kasih yang telah engkau berikan. Kakakku tersayang (Mbak Penny dan Mas Wahyu) atas suntikan semangat dan jemputanya di stasiun Tugu. Adik kembarku (Hasan dan Husein) atas kelucuan kalian. Keluarga besarku, mbah kakung dan putri, pakdhe dan budhe, paklik dan bulik, keponakan dan sepupu yang telah memberikan doa restu dan dukungan, baik material, moral, maupun spiritual. Kalian semua membuatku berani bermimpi dan berlari tanpa lelah untuk terus mewujudkan semuanya. Aku cinta kalian semua.

9. Sahabat-sahabat terbaikku di kos Anissa (Nunik, Tika, Indi, Bani, Riani, Mustiqa, Rini, Rizky, Zahra, Dahniar), di kos Mufida dan di kos cendekia (Ninis, Rini, Lia, Mbak Mega, Mbk Sari, Mbak Mulky, Ica, Ira, Via) atas dukungan dan kebersamaannya selama ini, baik di waktu senang dan sedih.

10. Nunik Wijayanti W. sebagai partner yang hebat dalam penelitian payung ini. 11. Pak Sigit, Pak Atmoko dan staf laboratorium klinik Rahanu yang telah

berpartisipasi dan membantu jalannya penelitian skripsi. 12. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juni 2011

Asih Novea K.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI halaman

PRAKATA ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 7

1. Propolis ........................................................................................... 7

2. Hati .................................................................................................. 12

3. Minyak Goreng Pemanasan Berulang sebagai Radikal Bebas ........ 15

4. Antioksidan ..................................................................................... 19

5. Aktivitas Antioksidan Propolis sebagai Hepatoprotektor............... 20

B. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 23

C. Hipotesis ............................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 25

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 25

B. Lokasi Penelitian .................................................................................... 25

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

C. Subjek Penelitian ................................................................................... 25

D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................. 25

E. Rancangan Penelitian ............................................................................. 27

F. Identifikasi Variabel .............................................................................. 28

G. Definisi Operasional Variabel ............................................................... 28

H. Alat dan Bahan ....................................................................................... 29

I. Penentuan Dosis ..................................................................................... 30

J. Cara Kerja ............................................................................................... 31

K. Teknik Analisis ....................................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 37

A. Data Hasil Penelitian ............................................................................. 37

B. Anlisis Data Penelitian ........................................................................... 39

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 49

A. Simpulan ................................................................................................ 49

B. Saran ....................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Kandungan Senyawa Kimia Rata-rata Propolis……………9

Tabel 2. Rerata Kadar ALT Tikus Putih………………………………………..37

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Rerata Kadar ALT Tikus Putih………………………….......38

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Kadar ALT Tikus Putih pada Pengukuran Hari ke-15

Lampiran 2. Uji Normalitas Distribusi

Lampiran 3. Uji Homogenitas dan Uji One way ANOVA Kadar ALT

Lampiran 4. Hasil Post Hoc Test

Lampiran 5. Volume Maksimal Larutan Sediaan Uji yang Dapat Diberikan pada

Hewan Uji

Lampiran 6. Konversi Dosis untuk Manusia dan Berbagai Jenis Hewan

Lampiran 7. Pembuatan Ekstrak

Lampiran 8. Surat Keterangan Pemesanan Ekstrak dari LPPT UGM

Lampiran 9. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di Laboratorium Histologi

FK UNS

Lampiran 10. Surat Keterangan Pengukuran Kadar ALT

Lampiran 11. Brosur Cara Kerja Pengukuran Kadar ALT

Lampiran 12. Ethical Clearance

Lampiran 13. Foto-foto Penelitian

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap

Kadar Alanin Transaminase (ALT) Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang

Diinduksi Minyak Goreng Pemanasan Berulang

Asih Novea K., NIM : G.0008058, Tahun: 2011

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari , Tanggal Juni Tahun 2011

Pembimbing Utama

Nama : Kisrini, dra., M.Si., Apt. NIP : 19550804 198303 2 001 ……………………… Pembimbing Pendamping

Nama : Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes NIP : 19650718 199802 1 001 .……………………... Penguji Utama

Nama : Prof. Dr. dr. Muchsin Douwes, MARS., AIFO NIP : 19480531 197603 1 001 ……………………… Anggota Penguji

Nama : Yul Mariyah, dra., M. Si., Apt NIP : 19510329 198303 2 001 ……………………… Surakarta, Juni 2011 Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, SpPD-KR NIP : 19660702 199802 2 001 NIP : 19510601 197903 1 002

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Makanan yang digoreng sangat disukai dan dikonsumsi secara luas oleh

berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dari segala tingkat usia. Bahan

makanan yang digoreng menempati porsi yang cukup besar dari menu

makanan sehari-hari (Ketaren, 1986). Menggoreng merupakan suatu cara

memasak bahan pangan yang banyak dilakukan di Indonesia dengan

menggunakan minyak goreng sebagai penghantar panas untuk mematangkan

bahan makanan (Winarno, 1999).

Selama proses penggorengan, minyak goreng mengalami berbagai

reaksi kimia utama, yaitu oksidasi dan polimerisasi. Oksidasi minyak goreng

akan menghasilkan peroksida lipid (LPO) sebagai produk primer yang akan

terdekomposisi menjadi epoksida, aldehida jenuh, aldehida tidak jenuh, keton

dan hidrokarbon. Sedangkan polimerasi akan membentuk senyawa polimer

menyerupai gum (gummy material) yang mengendap di dasar wadah

penggoreng. Pemanasan minyak goreng secara berulang akan mempercepat

proses destruksi akibat peningkatan kadar peroksida pada tahap pendinginan

yang akan terdekomposisi saat pemanasan kembali (Halliwell dan Gutteridge,

1999).

Peroksida lipid (LPO) yang dihasilkan selama proses menggoreng

merupakan radikal bebas bersifat autokatalisis. Dengan perantara LPO, asam

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

lemak tak jenuh dapat mendegradasi membran sel melalui serangkaian reaksi

berantai untuk menghasilkan lipid hidroperoksida yang akan terdekomposisi

membentuk berbagai produk toksik (Zhao et al., 2009). Menurut Sunityoso et

al (1998), jika produk toksik ini terkumpul pada membran sel hepatosit akan

menyebabkan terjadinya degenerasi hingga nekrosis hepatosit. Kerusakan

hepatosit tersebut berhubungan erat dengan berbagai abnormalitas biokimiawi

yang ditandai dengan adanya kebocoran enzim intraseluler ke dalam sirkulasi,

seperti Aspartat Transaminase (AST) dan Alanin Transaminase (ALT)

(Kumar et al., 2004). Peningkatan aktivitas dari AST dan ALT dalam serum

merupakan indikasi telah terjadi kebocoran seluler dan hilangnya integritas

fungsional dari membran sel hepatosit (Rajesh et al., 2004). Dari kedua enzim

tersebut, ALT dianggap lebih spesifik daripada AST karena ALT paling

banyak ditemukan di dalam hati, sedangkan AST juga dapat ditemukan di

jantung, otot rangka, otak dan ginjal (Widyatmoko, 2009).

Berbagai antioksidan, vitamin dan produk alami telah diteliti untuk

dapat mencegah terjadinya kerusakan oksidatif akibat radikal bebas

(Bhandarkar dan Khan, 2004). Antioksidan berperan penting dalam

menghambat dan memakan radikal peroksidatif sehingga dapat memberikan

proteksi terhadap efek buruk dari radikal bebas. Peran tersebut dapat

digunakan sebagai strategi penting untuk pencegahan berbagai penyakit

(DeFeudis et al., 2003; Wang et al., 2004).

Propolis sebagai salah satu produk alami mulai banyak diteliti oleh

beberapa ilmuwan karena diduga memiliki efek proteksi terhadap kerusakan

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

oksidatif akibat radikal bebas (Bhadauria et al., 2007). Propolis adalah

senyawa lengket seperti lem yang dihasilkan lebah Apis mallifera dari

berbagai tumbuhan sesuai dengan lokasi geografis lebah berada. Propolis

yang dikumpulkan dicampur dengan lilin lebah dan β glukosida yang

disekresikan dari kelenjar saliva lebah. Propolis digunakan lebah sebagai lem

untuk menyegel sarang lebah yang terbuka dan untuk membunuh hewan

penginvasi dari luar (Bonhevi et al., 1994; Meyer, 1956; Greenaway et al.,

1990). Propolis dilaporkan memiliki aktivitas antimikrobial, fungisidal,

antiviral, imunostimulator, antiinflamatori, antioksidan dan sitostatik

(Burdock, 1998). Terdapat lebih dari 300 senyawa, terutama flavonoid, fenol

dan ester diduga berperan dalam aktivitas yang dimiliki propolis (Simoes et

al., 2004). Senyawa bioaktif yang ada pada propolis dapat melindungi

kerusakan oksidatif dengan cara menetralisir secara langsung oksidan reaktif,

meningkatkan kapasitas pertahanan antioksidan endogen dan memodulasi

keadaan redoks seluler (Moskaug et al.,2005). Senyawa bioaktif tersebut

didapatkan di dalam ekstrak etanol propolis melalui proses ekstraksi.

Ekstrak merupakan sediaan pekat tumbuh-tumbuhan atau hewan yang

diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat,

menggunakan pelarut yang cocok kemudian semua atau hampir semua pelarut

diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diatur untuk ditetapkan

standarnya. Potensi yang terkandung di dalam ekstrak mencapai 2 sampai 6

kali berat bahan mentah obat yang dipakai sebagai bahan pada permulaan

pembuatan (Ansel, 1989). Dengan menggunakan Etanol (70% volume)

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sebagai pelarut dapat dihasilkan bahan aktif yang optimal, dimana bahan

pengotornya hanya dalam skala kecil turut dalam cairan pengekstrasi. Etanol

(70% volume) dapat memberikan perlindungan terhadap kontaminasi

mikroba dan membantu mencegah pemisahan bahan yang diekstraksi bila

didiamkan (Voigt, 1994).

Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh dosis ekstrak etanol propolis

terhadap kadar ALT tikus putih yang diberi minyak goreng pemanasan

berulang dengan suhu tinggi. Walaupun beberapa penelitian sebelumnya

sudah pernah dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etanol propolis

terhadap kadar ALT tikus putih, namun senyawa yang digunakan untuk

menginduksi terjadinya kerusakan hati dalam penelitian ini berbeda.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ezzat et al (2009) menggunakan

efek toksisitas dari senyawa Ochratoxin A untuk menginduksi terjadinya

kerusakan hati. Bhadauria et al (2007) melakukan penelitian yang sama

dengan menggunakan penginduksi karbontetraklorida (CCl4) sebagai zat yang

menimbulkan kerusakan pada hati. Zhao et al (2009) meneliti efek

antioksidan ekstrak etanol propolis dengan menggunakan zat penginduksi

merkuri (HgCl2). Lin et al (1999) menemukan bahwa ekstrak etanol propolis

dengan dosis 30 mg/Kg BB dapat menurunkan kadar ALT tikus yang sel

hatinya dipapar dengan alkohol kronis secara signifikan. Pada penelitian ini

digunakan minyak goreng pemanasan berulang dengan suhu tinggi sebagai

penginduksi kerusakan hati. Alasan penggunaan tersebut berhubungan

dengan fenomena pemakaian minyak goreng yang luas di kalangan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

masyarakat Indonesia, baik oleh ibu rumah tangga dan pedagang makanan

sehingga dari penelitian ini diharapkan akan ditemukan dosis ekstrak etanol

propolis paling efektif sebagai antioksidan alternatif alami yang dapat

melindungi hati dari bahaya akibat radikal bebas yang timbul selama proses

menggoreng.

B. Rumusan Masalah

Apakah dosis ekstrak etanol propolis berpengaruh terhadap kadar

Alanin Transaminase (ALT) tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi

minyak goreng pemanasan berulang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak

etanol propolis terhadap kadar Alanin Transaminase (ALT) tikus putih

(Rattus norvegicus) yang diinduksi minyak goreng pemanasan berulang.

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritik:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

mengenai pengaruh dosis ekstrak etanol propolis terhadap kadar Alanin

Transaminase (ALT) tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi

minyak goreng pemanasan berulang dengan suhu tinggi.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Aspek Aplikatif:

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menentukan

dosis ekstrak etanol propolis yang paling efektif untuk mencegah

kerusakan hepar akibat radikal bebas yang timbul selama proses

menggoreng.

b. Penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi tahap penelitian lebih lanjut

dalam mengembangkan pemanfaatan ekstrak etanol propolis sebagai

antioksidan alami alternatif.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Propolis

a. Definisi

Propolis adalah senyawa lengket seperti lem yang dikumpulkan

oleh lebah madu Apis mallifera dengan kelenjar mandibulanya dari

bagian kuncup daun berbagai sumber tumbuhan. Lebah mencerna resin

yang telah dikumpulkan, kemudian menambahkan enzim β glukosida

dari kelenjar salivanya. Sementara itu material yang terdigesti sebagian

dicampur dengan lilin lebah dan digunakan untuk melapisi sarang lebah

sebagai perlindungan terhadap kondisi yang kering, hewan-hewan

penginvasi dari luar dan untuk mengawetkan bangkai dari hewan yang

mati di dalam sarang (Pietta et al., 2002; Bruschi et al., 2006). Produksi

rata-rata propolis tiap tahun (10-300 gram/sarang) bervariasi tergantung

pada jenis lebah, iklim, jenis tumbuhan dan mekanisme pengumpulan

yang digunakan (Krell, 1996; Lin et al., 1999; Kumazawa et al., 2003).

Sesuai dengan tempat tumbuhan berasal dan musim saat dipanen,

propolis memiliki warna yang bervariasi dari kuning sampai coklat

(Krell, 1996; Canas, 2002; Bracho, 2003). Panen propolis pada daerah

tropis dilakukan saat permulaan musim hujan (Krell, 1996).

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Komposisi senyawa kompleks pada propolis terutama terdiri

atas lilin, resin, air, senyawa inorganik, senyawa fenol dan minyak

esensial. Komposisi dari propolis tergantung pada sumber tumbuhan

tempat lebah mengambil resin (Burdock, 1998). Sejauh ini, melalui

analisis kimia beberapa senyawa polifenolik telah berhasil diidentifikasi

dari propolis yang dikumpulkan oleh Apis mallifera. Senyawa polifenol

utama adalah flavonoid, asam fenolik, ester, aldehida fenolik, alkohol

dan keton (Bankova et al., 1992). Propolis dilaporkan memiliki

aktivitas antimikrobial, fungisidal, antiviral, imunostimulator,

antiinflamatori, antioksidan dan sitostatik (Burdock, 1998).

b. Kandungan Senyawa Kimia

Propolis mengandung lebih dari 180 senyawa kimia. Komponen

utama propolis adalah resin dan balsam yang di dalamnya terdapat

flavonoid dan asam fenolik atau ester (50%), senyawa dengan

kandungan lilin yang tinggi (7,5-35%), minyak volatil (10%), tepung

sari (5%) dan kontaminan (4,4-19,5%). Dalam jumlah yang kecil,

propolis juga mengandung terpen, tannin, dan elemen dari sekresi

kelenjar lebah serta kontaminan. Dari keseluruhan kandungan tersebut,

komponen yang paling aktif adalah flavonoid yang meliputi flavon,

flavonol, flavonon dan flavononol. Komposisi kandungan senyawa

kimia rata-rata dari propolis berdasarkan penelitian Krell (1996) dan

Durk (1997) disajikan dalam tabel berikut:

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Tabel 1. Komposisi Kandungan Senyawa Kimia Rata-rata dari Propolis

Komposisi (%) Kandungan Senyawa dan Karakteristik

Resin 45-55 Flavonoid, asam fenolik dan ester

Lilin 7,55-35 Lilin lebah, serat tumbuhan

Oil esensial 5-10 Senyawa volatil

Asam

Lemak

5 Kebanyakan dari lilin dan tergantung pada asal

tumbuhan

Tepung sari 5 Protein tepung sari asam amino bebas dan

prolin

Senyawa

organik lain

dan mineral

5 14 elemen sisa yang sebagian besar terdiri atas

Fe, Zn, dan elemen lain yaitu Au, Ag, Cs, Hg,

K, keton, lakton, quinon, steroid, asam benzoat

ester, vitamin B1, B2, B3, B6

c. Ekstrak

Ekstrak merupakan sediaan pekat tumbuh-tumbuhan atau hewan

yang diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing

bahan obat, menggunakan pelarut yang cocok kemudian semua atau

hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa

diatur untuk ditetapkan standarnya. Ekstrak merupakan sediaan poten,

biasanya potensinya sampai 2 sampai 6 kali berat bahan mentah obat

yang dipakai sebagai bahan pada permulaan pembuatan. Kandungannya

terutama dari bahan mentah obat, dengan bagian terbesar adalah zat

yang tidak aktif dan komponen yang menyusun bahan mentah obat

dihilangkan. Fungsinya untuk menyediakan sejumlah kecil dan dalam

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kesesuaian bagi bentuk fisik yang mantap, aktivitas obat dan sifat dari

bahan-bahan baku tumbuhan yang ditunjukkan oleh ekstrak (Ansel,

1989).

Ekstraksi adalah penarikan zat pokok yang diinginkan dari

bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut. Pemilihan pelarut

yang akan digunakan dalam ekstraksi dari bahan mentah obat tertentu

berdasarkan pada daya larut zat aktif dan zat tidak aktif serta zat yang

tidak diinginkan juga tergantung pada tipe preparat farmasi yang

diperlukan. Campuran hidroalkohol mungkin merupakan pelarut yang

serba guna dan paling luas pemakaiannya. Hidroalkohol kerjanya

merupakan gabungan keduanya yaitu pelarut air dan alkohol dan karena

keduanya mudah bercampur, memungkinkan kombinasi yang fleksibel

dari kedua bahan tersebut membentuk campuran pelarut yang paling

sesuai untuk mengekstraksi bahan aktif dari obat khusus. Pelarut

hidroalkohol pada umumnya memberikan perlindungan yang terpadu

terhadap kontaminasi mikroba dan membantu mencegah pemisahan

bahan yang diekstraksi bila didiamkan (Ansel, 1989). Alkohol yang

dipakai adalah jenis etanol karena tidak menyebabkan pembengkakan

membran sel sehingga memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut.

Dengan etanol (70% volume) dapat dihasilkan suatu bahan aktif yang

optimal, dimana bahan pengotor hanya dalam skala kecil turut dalam

cairan pengekstraksi (Voigt, 1994).

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Metode dasar dari ekstraksi obat adalah maserasi dan perkolasi.

Biasanya metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti

sifat dari bahan mentah obat dan daya penyesuaian dengan tiap macam

metode ekstraksi serta kepentingan dalam memperoleh ekstrak

mendekati sempurna dari obat. Sifat dari bahan mentah obat merupakan

faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode

ekstraksi. Perkolasi memerlukan keterampilan operator yang lebih

banyak daripada proses maserasi. Perkolasi juga lebih mahal dalam

pelaksanaannya karena memerlukan peralatan yang khusus dan waktu

yang lebih banyak. Maserasi merupakan proses paling tepat dimana

obat yang sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam pelarut

sampai meresap dan melunakkan susunan sel sehingga zat-zat yang

mudah larut akan melarut. Maserasi dilakukan pada temperature 15oC

sampai 20oC dalam waktu selama 3 hari sampai bahan-bahan melarut.

Pada kenyataannya sering digunakan kombinasi dari proses maserasi

dan perkolasi dalam mengekstraksi bahan mentah obat. Bahan mentah

obat mula-mula dimaserasi untuk melunakkan jaringan tanaman dengan

melarutkan lebih banyak zat aktifnya, kemudian dilakukan proses

perkolasi untuk memisahkan ekstrak dari ampas (Ansel, 1989).

Pada ekstrak tumbuhan dengan konsentrasi etanol yang berbeda-

beda jika bahan pengekstraksinya diuapkan sebagian atau seluruhnya,

maka diperoleh ekstrak, yang dikelompokkan menurut sifat-sifatnya

menjadi:

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Ekstrak encer: sediaan seperti itu memiliki konsistensi madu dan

dapat dituang. Saat ini sudah tidak terpakai lagi.

2) Ekstrak kental: sediaan ini liat pada kondisi dingin dan tidak dapat

dituang. Kandungan airnya berjumlah sampai 30% sehingga

menyebabkan suatu instabilitas sediaan obat akibat serbuan bakteri.

3) Ekstrak kering: sediaan ini memiliki konsistensi kering dan mudah

digosokkan, kandungan airnya tidak lebih dari 5%.

4) Ekstrak cair: dalam hal ini diartikan sebagai ekstrak cair yang

dibuat sedemikian hingga 1 bagian obat sesuai dengan 2 bagian

ekstrak cair. Ekstrak cair dan ekstrak kering adalah komponen

yang paling banyak tersedia (Voigt, 1994).

2. Hati

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat rata-rata

sekitar 1500 gram atau 2% berat badan orang dewasa normal. Hati

merupakan organ lunak yang lentur. Hati memiliki permukaan superior

yang cembung dan terletak di bawah kubah kanan diafragma dan sebagian

kubah kiri. Bagian bawah hati berbentuk cekung merupakan atap dari

ginjal kanan, lambung, pankreas dan usus. Hati memiliki dua lobus utama

yaitu kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan

posterior oleh fisura segmentalis kanan. Lobus kiri dibagi menjadi segmen

medial dan lateral oleh ligamentum falsiformis hepatis. Permukaan hati

diliputi oleh peritoneum visceralis, kecuali daerah kecil pada permukaan

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

posterior yang melekat langsung pada diafragma. Di bawah peritoneum

terdapat jaringan ikat padat disebut kapsula Glisson, yang memiliki bagian

paling tebal pada daerah porta hepatis. Porta hepatis adalah alur pada hati

tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya

duktus hepatika. Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur yang disebut

lobulus, berbentuk heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati

(hepatosit) berbentuk kubus tersusun radial mengelilingi vena sentralis.

Diantara lempengan hepatosit terdapat kapiler yang disebut sinusoid yang

dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer, yang fungsi utamanya adalah

menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah (Price dan Wilson,

2006).

Fungsi utama hati adalah membentuk dan mengekskresi empedu.

Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak dalam usus

halus. Hati berperan penting dalam metabolisme tiga makronutrien yang

dihantarkan oleh vena porta pasca absorbsi di usus, yaitu karbohidrat,

protein dan lemak. Hati merupakan tempat produk sisa metabolisme

didetoksifikasi melalui proses deaminasi asam amino yang menghasilkan

urea dan diekskresikan oleh ginjal. Bersama-sama dengan limpa, hati

terlibat dalam penghancuran sel-sel darah merah. Hati bertanggungjawab

dalam mensintesis dan mensekresikan bilirubin serta mensintesis

lipoprotein dan plasma protein, termasuk albumin, protrombin, fibrinogen

dan faktor-faktor pembekuan darah lain (Burkitt et al., 1993). Hati

bertugas mempertahankan kadar glukosa darah dengan mengambil dan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menyimpan glukosa darah dalam bentuk glikogen melalui proses

glikogenesis, dan memecah kembali glikogen menjadi glukosa saat

diperlukan melalui proses glikogenolisis. Hati juga dapat membentuk

glukosa dari sumber non karbohidrat seperti asam amino melalui proses

glukoneogenesis. Kebanyakan fungsi biokimiawi yang dijalankan oleh hati

tersebut menggunakan produk dari sistem digestivus. Semua produk

makanan yang telah diabsorbsi dalam usus kecuali lipid, lewat secara

langsung dari usus menuju hati melalui vena porta hepatis untuk

selanjutnya mengalami detoksifikasi dari racun-racun yang berbahaya bagi

tubuh (Giannini et al., 2005).

Kelainan dan penyakit pada hati sering diikuti dengan

abnormalitas biokimia dari beberapa fungsi hati. Salah satu bentuk

kelainan pada hati adalah kerusakan hati akut dan kronik, yang akan

berakibat pada peningkatan konsentrasi amino transferase pada serum.

Enzim AST dan ALT merupakan enzim-enzim transaminase yang sangat

umum digunakan untuk mendeteksi kerusakan hati seperti mengetahui

terjadinya toksisitas pada hati dan perubahan arsitektur membran sel-sel

hati. Keduanya berperan dalam mengkatalis pemindahan gugus amina dari

asam amino glukogenik menjadi senyawa intermediet pada siklus asam

sitrat (Edem dan Akpanabiatu, 2006). ALT terletak hanya pada sitoplasma

sel. Sedangkan AST terletak pada sitoplasma sel (20%) dan mitokondria

(80%). Baik ALT dan AST memiliki konsentrasi tinggi dalam hati. AST

juga terdapat secara difus pada jantung, musculoskeletal, ginjal dan sel

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

darah merah. Berbeda dengan ALT yang memiliki konsentrasi rendah di

muskuloskeletal dan ginjal. Oleh karena itu, peningkatan kadar ALT

dalam serum lebih spesifik untuk kerusakan hati daripada AST (Giannini

et al., 2005).

3. Minyak Goreng Pemanasan Berulang sebagai Radikal Bebas

Minyak dan lemak termasuk lipid netral (Ketaren, 1986). Minyak

dan lemak berperanan sangat penting dalam gizi kita yaitu sebagai sumber

energi, citarasa, serta sumber vitamin A, D, E dan K (Winarno, 1984).

Minyak goreng banyak digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak

goreng yang paling banyak digunakan adalah minyak kelapa sawit.

Minyak sawit memiliki karakteristik asam lemak utama penyusunnya

terdiri atas 35-40% asam palmitat, 38-40% asam oleat dan 6-10% asam

linoleat serta kandungan mikronutriennya seperti karotenoid, tokoferol,

tokotrienol, dan fitosterol (Sartika, 2009).

Selama proses penggorengan, minyak goreng mengalami berbagai

reaksi kimia, yaitu hidrolisis, isomerisasi, oksidasi dan polimerisasi pada

asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam minyak kelapa sawit.

Kerusakan minyak karena pemanasan berulang pada suhu tinggi

disebabkan oleh proses oksidasi dan polimerisasi. Oksidasi minyak goreng

akan menghasilkan peroksida lipid sebagai produk primer, selanjutnya

dekomposisis peroksida lipid akan menghasilkan epoksida, aldehida jenuh,

aldehida tidak jenuh keton dan hidrokarbon (Halliwell dan Gutteridge,

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1999). Pembetukan senyawa polimer selama proses menggoreng terjadi

karena reaksi polimerisasi tambahan dari asam lemak tidak jenuh. Hal ini

terbukti dengan terbentuknya bahan menyerupai gum (gummy material)

yang mengendap di dasar wadah penggoreng. Jika minyak dipanaskan

berulang-ulang pada suhu yang tinggi maka proses destruksi minyak akan

bertambah cepat akibat meningkatnya kadar peroksida pada tahap

pendinginan dan peroksida tersebut akan mengalami dekomposisi jika

minyak goreng tersebut dipanaskan kembali (Ketaren, 1986).

Menurut penelitian Oeij et al (2007) mendapatkan bahwa

senyawa-senyawa yang terbentuk selama proses pemanasan minyak kelapa

sawit dengan suhu tinggi dan dilakukan berulang-ulang akan

menyebabkan nekrosis hepatosit. Di samping itu, zat-zat toksik lain yang

terbentuk dapat menginduksi pembentukan senyawa oksigen reaktif.

Senyawa oksigen reaktif dapat memicu terjadinya peroksidasi lipid dari

asam lemak tidak jenuh jamak yang terdapat dalam membran sel hepatosit

sehingga menimbulkan kerusakan membran sel hepatosit.

Lipid peroksidasi merupakan salah satu rangkaian reaksi yang

dapat mengakibatkan terbentuknya radikal bebas dalam sel dan jaringan.

Mekanisme dari radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel telah

dikemukakan pada penemuan baru-baru ini (Slater, 1984; Halliwel dan

Gutteridge, 1999). Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom atau

molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan

pada orbita paling luar, termasuk diantaranya adalah atom hidrogen,

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

logam-logam transisi dan molekul oksigen (Hess dan Manson, 1984;

Slater, 1984; Halliwel dan Gutteridge, 1999;). Oksigen adalah molekul

kimia utama yang terlibat dalam pembentukan radikal bebas. Radikal

bebas yang terbentuk dari molekul oksigen disebut dengan reactive oxygen

species yang selanjutnya akan mengakibatkan berbagai kerusakan

oksidatif pada sel.

Untuk menstabilkan jumlah elektronnya, radikal bebas

melangsungkan berbagai reaksi kimia. Reaksi kimia yang digunakan oleh

radikal bebas untuk menstabilkan jumlah elektronnya terdiri dari empat

tipe reaksi. Reaksi kimia yang pertama adalah abstraksi hidrogen, dimana

radikal bebas berinteraksi dengan molekul lain yang memiliki hidrogen

atom bebas. Akibatnya radikal bebas berikatan dengan atom hidrogen dan

menjadi stabil, sedangkan donor hidrogen berubah menjadi radikal bebas.

Reaksi berikutnya adalah adisi, dimana radikal bebas berikatan dengan

molekul yang stabil sehingga gabungan keduanya akan membentuk radikal

bebas. Reaksi ketiga adalah terminasi, dimana dua radikal bebas

berinteraksi satu dengan yang lain untuk mendapatkan bentuk yang lebih

stabil. Reaksi keempat adalah disproporsionasi, dimana dua radikal bebas

yang identik bereaksi satu dengan yang lainnya, dengan salah satu radikal

menjadi donor elektron untuk radikal yang lain sehingga terbentuk dua

molekul yang lebih stabil (Wu et al., 2003).

Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan radikal

bebas secara kimiawi bersifat sangat reaktif, dapat menimbulkan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti

protein, gugus tiol non protein, lipid, karbohidrat dan nukleotida (Suyatna,

1989). Terhadap protein, radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

dan cross-linking sehingga mempercepat terjadinya proteolisis. Terhadap

lipid menyebabkan reaksi peroksidasi yang akan mencetuskan proses

autokatalitik yang akan menjalar sampai jauh dari tempat semula.

Terhadap nukleotida radikal bebas akan menyebabkan terjadinya

perubahan struktur DNA atau RNA sehingga terjadi mutasi atau

sitotoksisitas.

Menurut Slater (1984) Perusakan sel oleh radikal bebas reaktif

didahului oleh kerusakan membran sel dengan terjadi serangkaian proses

reaksi. Awalnya terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

komponen-komponen membran (enzim-enzim membran, komponen

karbohidrat membran plasma) sehingga terjadi perubahan struktur dari

fungsi reseptor. Kemudian terjadi oksidasi gugus tiol pada komponen

membran oleh radikal bebas yang menyebabkan proses transpor lintas

membran terganggu. Reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol membran

yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk (poly unsaturated

fatty acid). Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berefek

langsung terhadap kerusakan membran sel, antara lain dengan mengubah

fluiditas, struktur, fungsi membran dan cross linking. Dalam keadan lebih

ekstrim akhirnya akan menyebabkan nekrosis/kematian sel.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4. Antioksidan

Antioksidan adalah substansi yang menetralkan radikal bebas dan

mencegah reaksi yang ditimbulkannya (Sies, 1996). Secara alami setiap sel

telah diberi mekanisme proteksi yang cukup terhadap akibat buruk yang

ditimbulkan oleh radikal bebas, yaitu dengan adanya superoksida

dismutase (SOD), glutathion peroksidase, glutathion reduktase,

thioredoksin, tiol dan ikatan disulfida. Asam askorbat (vitamin C) di dalam

tubuh juga termasuk mekanisme proteksi sel normal terhadap radikal

bebas. α-Tocopherol (vitamin E) adalah nutrien esensial yang berfungsi

sebagai antioksidan pemutus reaksi berantai yang mencegah

perkembangan reaksi radikal bebas pada seluruh membran sel tubuh.

Antioksidan non enzimatis lain termasuk karotenoid, flavonoid, polifenol,

α-lipoic acid dan gluthation. Antioksidan dapat menetralisisr radikal bebas

dan reaksi yang ditimbulkan olehnya melalui berbagai tingkatan yang

berbeda. Antioksidan dapat berperan dalam tahap prevensi, intersepsi dan

reparasi. Antioksidan preventif berusaha untuk menghentikan

pembentukan radikal bebas dari oksigen. Termasuk di dalamnya adalah

superoksida dismutase (SOD) yang mengkatalisis dismutasi dari

superoksida menjadi hidrogen peroksida sehingga dapat diuraikan oleh

katalase menjadi air dan oksigen (Cadenas dan Packer, 1996; Sies, 1996).

Intersepsi radikal bebas oleh antioksidan terutama dengan cara memakan

(scavenging) radikal bebas tersebut. Termasuk di dalamnya adalah

berbagai macam antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, gluthathion,

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

senyawa tiol, karotenoid dan flavonoid. Pada tingkat reparasi akan

melibatkan perbaikan enzim-enzim yang telah rusak (Halliwel dan

Aruoma, 1993; Sies, 1996).

5. Aktivitas Antioksidan Propolis Sebagai Hepatoprotektor

Propolis merupakan sumber antioksidan alami yang melindungi

minyak dan serum lipoprotein dalam tubuh dari oksidasi (Krell, 1996).

Khasiat antioksidan propolis karena aktivitas anti radikal yang dimilikinya

(alkoksi radikal, superoksida) dan efek inhibisi pada ion tembaga serta

kemampuannya untuk mengoksidasi Low Density Lipoprotein (LDL).

Propolis memiliki efek antioksidan dengan cara mengurangi konsentrasi

lipid hidroperoksida. Beberapa komponenya yang diabsorbsi dapat masuk

ke dalam sirkulasi, kemudian berperan sebagai antioksidan hidrofilik dan

meningkatkan konsentrasi vitamin C dalam jaringan (Sun et al., 2000).

Efek hepatoprotektif dari ekstrak etanol propolis terhadap

berbagai zat toksik telah berhasil diteliti pada golongan tikus. Lin et al

(1999) menemukan bahwa 30 mg/Kg BB ekstrak propolis secara

signifikan mencegah peningkatan enzim mikrosomal hati dan serum

transaminase yang diteliti pada tikus yang diinduksi dengan alkohol secara

kronis. Sementara itu efek hepatoprotektif berbagai konsentrasi ekstrak

etanol propolis terhadap kerusakan hepar yang diinduksi ekonazole dosis

toksik dapat diamati dari penurunan kadar AST dan ALT yang jelas

terlihat dan dengan pengamatan mikroskopis yang menunjukkan perbaikan

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sel hepatosit (Sugimoto et al., 1999). Dengan cara yang sama

menggunakan induksi D-galaktosamine, propolis mencegah kenaikan

serum AST dan ALT pada dosis 30 mg/Kg BB. Dari hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa propolis mempunyai efek memperbaiki disfungsi

hepatis.

Mahran et al (1996) menyatakan bahwa efek hepatoprotektif dari

propolis diduga kuat karena propolis memiliki peran sebagai antioksidan

dan dapat memakan (scavenging) radikal bebas sehingga mampu menjaga

kadar intraselular glutasi yang telah tereduksi. Rodriguez et al (1997)

melaporkan bahwa ekstrak propolis merah dari Cuba dapat menurunkan

peningkatan aktivitas dari ALT dan Malonildehida dalam serum tikus

yang diinduksi dengan galaktosamin. Menurut penelitian Mani et al

(2006) terdapat penurunan aktivitas enzim ALT yang signifikan setelah

pemberian propolis secara oral pada mencit yang hatinya dirusak

menggunakan Ochratoxin A. Liu et al (2004) mempostulasikan bahwa

efek hepatoprotektif dari ekstrak etanol propolis kemungkinan besar

karena kemampuan propolis dalam menghambat pembentukan lipid

peroksida (LPO) pada membran sel dan radikal bebas lainnya serta

kemampuan dalam memakan radikal bebas.

Pemberian propolis mampu melindungi hati melalui eliminasi

lipid peroksida (LPO). Flavonoid dan fenol yang terkandung di dalam

propolis memberikan proteksi melalui perannya sebagai antioksidan

terhadap patogenesis yang ditimbulkan oleh LPO (Molina et al., 2003),

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Senyawa tersebut juga berfungsi sebagai chelator efektif untuk beberapa

ion metal toksik (Afanasev et al., 1989). Efek antioksidan propolis dapat

melindungi kerusakan jaringan akibat LPO. Quercetin dalam propolis

diketahui dapat menghambat pembentukan LPO dengan memakan radikal

bebas (Terao dan Piskula, 1999).

Propolis memiliki lebih dari 300 senyawa kimia, utamanya adalah

flavonoid, fenol dan ester. Ketiga senyawa tersebut berperan penting

dalam aktivitas biologis yang dimiliki propolis (Simoes et al., 2004). Dari

berbagai penelitian terhadap efek antioksidan yang dimiliki propolis,

Moskaug et al (2005) merumuskan bahwa beberapa senyawa bioaktif

yang ada pada propolis dapat melindungi kerusakan oksidatif akibat

radikal bebas dengan cara menetralisir secara langsung oksidan reaktif,

meningkatkan kapasitas pertahanan antioksidan endogen dan memodulasi

keadaan redoks seluler. Hal tersebut dimungkinkan karena propolis

memiliki kemampuan masuk melewati membran sel kemudian terkumpul

di sisi hidrofilik dan hidrofobik membran untuk melindungi sel terhadap

stress oksidatif dengan memakan radikal bebas yang menempel pada

membran tersebut. Dengan cara ini akan terjadi proses stabilisasi membran

plasma dan perbaikan kerusakan jaringan akibat radikal bebas yang

dibentuk oleh berbagai macam zat toksik (Sharma dan Kumar, 2002).

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

B. Kerangka Pemikiran

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Hipotesis

Dosis ekstrak etanol propolis berpengaruh terhadap kadar Alanin

Transaminase (ALT) tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi minyak

goreng pemanasan berulang.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Histologi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar

dengan jenis kelamin jantan, umur 6-8 minggu, berat badan kurang lebih 200

gram, dan sehat.

D. Teknik Sampling

Sampel diambil dari populasi tikus putih jantan (Rattus norvegicus)

galur Wistar dengan jenis kelamin jantan dengan kriteria inklusi tikus putih

jantan (Rattus norvegicus), berat badan ± 200 gram, berumur sekitar 6-8

minggu, dan kondisi sehat (aktif, tidak cacat). Sedangkan kriteria eksklusi

adalah tikus putih yang mati dalam masa penelitian. Bila ada tikus putih yang

drop-out selama masa perlakuan, diganti dengan tikus putih lain sesuai kriteria

inklusi, sehingga jumlah tikus putih sesuai dengan yang diinginkan.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Dengan teknik simple random sampling, tikus putih kemudian

dikelompokkan menjadi 5, yaitu:

1. Kelompok kontrol negatif: perlakuan dengan pemberian minyak goreng

pemanasan berulang dosis 0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

2. Kelompok kontrol positif: perlakuan dengan pemberian vitamin C dosis 18

mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari dan minyak goreng pemanasan

berulang dosis 0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

3. Kelompok perlakuan 1: perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol

propolis dosis 3 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari dan minyak goreng

pemanasan berulang dosis 0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

4. Kelompok perlakuan 2: perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol

propolis dosis 6 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari dan minyak goreng

pemanasan berulang dosis 0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

5. Kelompok perlakuan 3: perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol

propolis dosis 12 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari dan minyak goreng

pemanasan berulang dosis 0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan jumlah

kelompok diatas. Karena terdapat 5 kelompok maka berdasarkan rumus

Federer jumlah sampel minimal adalah:

(n-1)(t-1) ≥ 15

Keterangan :

n = jumlah sampel tiap kelompok perlakuan

t = jumlah kelompok perlakuan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

t = 5, maka didapatkan :

(n - 1)(5 - 1) ≥ 15; 4n – 4 ≥ 15; 4n ≥ 19; n ≥ 4,75

Berdasarkan hasil perhitungan di atas jumlah sampel tikus putih yang

digunakan pada penelitian ini adalah 5 ekor tikus putih untuk tiap kelompok,

sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih

(Rattus norvegicus).

E. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental

randomized control group pos test only design.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

F. Identifikasi Variabel

Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : dosis ekstrak etanol propolis

2. Variabel terikat : kadar ALT tikus putih

3. Variabel luar :

a. Dapat dikendalikan :

1) makanan dan minuman

2) jenis kelamin

3) usia

4) berat badan

b. Tidak dapat dikendalikan :

1) sistem imun hewan uji

2) kondisi psikologis hewan uji

G. Definisi Operasional Variabel

1. Ekstrak etanol propolis

Ekstrak etanol propolis adalah ekstrak yang diperoleh dengan cara

mengekstrak propolis mentah dari peternakan lebah di daerah Gejen Kerjo

RT 3 RW 2 Karanganyar-Solo melalui bantuan LPPT Universitas Gajah

Mada.

Skala ukuran variabel ini adalah interval

2. Kadar ALT

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Kadar ALT adalah kadar yang ditentukan dengan mengukur serum

darah tikus putih (Rattus norvegicus) menggunakan alat spektrofotometer

pada hari ke-15 setelah perlakuan.

Skala ukuran variabel ini adalah rasio

3. Minyak goreng pemanasan berulang

Minyak goreng pemanasan berulang adalah minyak goreng yang

diperoleh dengan cara memanaskan minyak goreng kelapa sawit sebanyak

10 kali pada suhu 200 oC (Oeij et al., 2007).

H. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Kandang tikus putih beserta kelengkapan pemberian makan

2. Timbangan hewan

3. Sonde lambung

4. Spuit injeksi

5. Tabung mikrokapiler

6. Tabung reaksi 5 ml

7. Tabung ependorf

8. Pipet mikro

9. Spektrofotometer

10. Homogenizer

11. Pemanas water bath

12. Vacuum rotary evaporator

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Ekstrak etanol propolis

2. Minyak Goreng pemanasan berulang

3. Vitamin C

I. Penentuan Dosis

1. Perhitungan dosis minyak goreng pemanasan berulang

Dosis minyak goreng dari kelapa sawit pemanasan berulang yang

diberikan pada mencit sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel hati

adalah 0,5 ml/100 gram BB mencit atau 0,1 ml/20 gram BB mencit (Oeij et

al.,2007). Faktor konversi mencit (20 gram) ke tikus (200 gram) adalah 7,0

(Suhardjono, 1995). Maka, dosis minyak goreng kelapa sawit pemanasan

berulang yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 0,1 ml x 7,0 = 0,7

ml/200 gram BB tikus putih/hari.

2. Perhitungan dosis ekstrak etanol propolis

Berdasarkan penelitian Lin et al. (1999) dosis ekstrak etanol

propolis yang diberikan pada tikus sehingga dapat menyebabkan penurunan

kadar ALT secara signikan adalah adalah 30 mg/Kg BB. Berat tikus putih

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 gram, sehingga didapatkan

3 dosis ekstrak etanol propolis:

a. Dosis I = 1/2 x 200/1000 x 30 mg = 3 mg/2 ml/200 gram BB tikus

putih/hari

b. Dosis II = 200/100 x 30 mg = 6 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

c. Dosis III = 2 x 200/100 x 30 mg = 12 mg/2 ml/200 gram BB tikus

putih/hari

3. Perhitungan dosis vitamin C

Dosis vitamin C yang dapat berfungsi sebagai antioksidan pada

manusia adalah 1000 mg. Faktor konversi dari manusia ke tikus putih

adalah 0,018 (Suhardjono, 1995). Maka dosis vitamin C yang digunakan

dalam penelitian ini adalah: 1000 mg x 0,018 = 18 mg/2 ml/200 gram BB

tikus putih/hari (Dawson et al., 1999).

J. Cara Kerja

1. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Histologi Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Dilakukan adaptasi pada hewan coba dengan tempat

penelitian selama1 minggu.

2. Tikus putih ditimbang dan dilakukan pengelompokan secara random

menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus

putih:

a. Kelompok kontrol negatif

b. Kelompok kontrol positif

c. Kelompok perlakuan 1

d. Kelompok perlakuan 2

e. Kelompok perlakuan 3

3. Cara membuat ekstrak etanol propolis.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi.

Propolis dicuci dengan aquades sampai bersih untuk menghilangkan madu.

Propolis yang sudah bersih dikeringkan dalam almari pengering suhu 450C

selama 48 jam. Kemudian ditambahkan ethanol 70%, direndam selama 3

jam, diblender selama 30 menit, didiamkan selama 24 jam, lalu disaring.

Prosedur tersebut diulangi sebanyak 3 kali. Filtrat hasil penyaringan

diuapkan dengan vacuum rotary evaporator, pemanas water bath suhu

700C. Dari proses tersebut akan didapatkan ekstrak kental yang dituang

dalam cawan porselin. Selanjutnya ekstrak kental dalam cawan porselin

dipanaskan dengan pemanas water bath suhu 700C sambil terus diaduk

sehingga didapatkan ekstrak etanol propolis. Ekstrak etanol propolis ini

diberikan peroral sekali dalam sehari menggunakan sonde lambung. Dalam

penelitian ini digunakan tiga dosis ekstrak etanol propolis, yaitu 3mg/2

ml/200 gram BB/hari, 6 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari dan 12 mg/2

ml/200 gram BB tikus putih/hari. Ekstrak etanol propolis ini diberikan

selama 14 hari.

4. Cara membuat larutan uji.

a. Dosis I ekstrak etanol propolis, 3 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari

dibuat sebanyak 100 ml sehingga dibutuhkan ekstrak etanol propolis

sebanyak 3 mg x 100/2 = 150 mg. Kemudian ekstrak etanol propolis

dilarutkan dalam 100 ml air dengan suspending agent Carboxymethyl

cellulose (CMC) 1%.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Dosis II ekstrak etanol propolis, 6 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari

dibuat sebanyak 100 ml sehingga dibutuhkan ekstrak etanol propolis

sebanyak 6 mg x 100/2 = 300 mg. Kemudian ekstrak etanol propolis

dilarutkan dalam 100 ml air dengan suspending agent Carboxymethyl

cellulose (CMC) 1%.

c. Dosis III ekstrak etanol propolis, 12 mg/2 ml/200 gram BB/hari dibuat

sebanyak 100 ml sehingga dibutuhkan ekstrak etanol propolis sebanyak

12 mg x 100/2 = 600 mg. Kemudian ekstrak etanol propolis dilarutkan

dalam 100 ml air dengan suspending agent Carboxymethyl cellulose

(CMC) 1%.

d. Dosis vitamin C, 18 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari dibuat

sebanyak 100 ml sehingga dibutuhkan vitamin C sebanyak 18 mg x

100/2 = 900 mg. Kemudian vitamin C dilarutkan dalam 100 ml air

dengan suspending agent Carboxymethyl cellulose (CMC) 1%.

5. Kelompok kontrol negatif diberi minyak goreng kelapa sawit pemanasan

berulang dosis 0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari selama 14 hari. Minyak

goreng diberikan per oral sehari sekali.

6. Kelompok kontrol positif diberi vitamin C. Vitamin C yang digunakan

dalam penelitian ini adalah vitamin C tablet @ 50 mg. Tablet vitamin C ini

dilarutkan dalam aquades dan diberikan peroral sekali dalam sehari

menggunakan sonde lambung dengan dosis 18 mg/2ml/200 gram BB tikus

putih/hari. Selain itu, juga diberi minyak goreng kelapa sawit pemanasan

berulang dosis 0,7 ml/ 200 gram BB tikus putih/hari selama 14 hari.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

7. Kelompok perlakuan 1 diberi ekstrak etanol propolis dosis 3 mg/2 ml/200

gram BB tikus putih/hari dan minyak goreng pemanasan berulang dosis 0,7

ml/200 gram BB/ hari selama 14 hari.

8. Kelompok perlakuan 2 diberi ekstrak etanol propolis dosis 6 mg/2 ml/200

gram BB tikus putih/hari dan minyak goreng pemanasan berulang dosis 0,7

ml/200 gram BB tikus putih/ hari selama 14 hari.

9. Kelompok perlakuan 3 diberi ekstrak etanol propolis dosis 12 mg/2 ml/200

gram BB tikus putih/hari dan minyak goreng pemanasan berulang dosis 0,7

ml/200 gram BB tikus putih/ hari selama 14 hari.

10. Pada hari ke-15, dilakukan pengukuran kadar ALT tikus putih pada

masing-masing kelompok.

11. Cara mengukur kadar ALT.

Pengambilan darah tikus dilakukan dengan menggunakan

mikrokapiler melalui pleksus retroorbitalis. Sampel darah dimasukkan ke

dalam tabung reaksi tanpa antikoagulan untuk mendapatkan serumnya.

Tabung reaksi yang berisi darah tanpa antikoagulan didiamkan selama 30

menit pada suhu kamar, kemudian disentrifus dengan kecepatan 1500 rpm

selama 15 menit. Serum di atas sel-sel darah yang menggumpal selanjutnya

diambil dengan pipet mikro dan dimasukkan ke dalam tabung ependorf.

Kemudian dilakukan pengukuran kadar ALT menggunakan reagen (kit).

Dengan menggunakan kit ALT, kuvet I sebagai blanko diberi 100 ml

aquades dan 1000 ml reagen I. Setelah dicampur dan diinkubasi 5 menit

pada suhu 37 ºC. Masing-masing kuvet dicampur ditambah 250 ml reagen

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

II. Setelah tercampur dan diinkubasi 1 menit pada suhu yang sama,

ditentukan Optical density (OD) nya dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 365 nm. Pembacaan OD diulang 3 kali dengan interval waktu 1

menit. Delta absorben / menit selanjutnya dikalikan faktor konversi sebesar

3971 untuk mendapatkan kadar ALT. Kadar ALT normal pada tikus putih

adalah 17,5-30,2 IU/L (Widyatmoko,2009).

12. Membandingkan rata-rata kadar ALT tikus putih pada tiap kelompok,

kemudian melakukan analisis terhadap data yang diperoleh.

K. Teknik Analisis

Data yang berupa kadar ALT dianalisis normalitas distribusinya

dengan menggunakan Saphiro Wilk tes. Kemudian dilakukan uji parametrik

komparatif menggunakan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Post

Hoc Test berupa uji LSD. Data akan diolah dengan menggunakan Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 17,0 for Windows:

1. Saphiro Wilk tes.

Tes ini adalah tes normalitas distribusi. Tes ini dilakukan lebih dahulu

agar didapatkan hasil bahwa data terdistribusi secara normal. Karena

jumlah sampel dalam tiap kelompok perlakuan (n) kurang dari 50, maka uji

normalitas yang dipakai adalah Saphiro Wilk tes.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Uji One way ANOVA (Analysis of Variance)

Uji ini digunakan untuk membandingkan rerata kelima kelompok

perlakuan sekaligus sehingga dapat diketahui apakah kelima kelompok

perlakuan memiliki rerata kadar ALT yang berbeda atau tidak (α = 0,05).

Hipotesis:

H0: rerata kelima kelompok perlakuan adalah sama

H1: rerata kelima kelompok perlakuan adalah tidak sama

3. Uji Least Significance Difference (LSD)

Uji LSD digunakan untuk membandingkan rerata kadar ALT antar

kelompok perlakuan sehingga dapat diketahui kelompok mana yang

berbeda secara signifikan atau tidak dengan kelompok lain (α = 0,05)

Hipotesis:

H0: perbedaaan rerata kadar ALT antar kelompok yang dibandingkan tidak

signifikan

H1: perbedaaan rerata kadar ALT antar kelompok yang dibandingkan

signifikan

Pengambilan keputusan:

Jika nilai probabilitas (p) < 0,05, maka H0 ditolak.

Jika nilai probabilitas (p) > 0,05, maka H0 diterima.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pengaruh dosis ekstrak etanol propolis terhadap kadar

Alanin Transaminase (ALT) tikus putih yang diinduksi minyak goreng

pemanasan berulang adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rerata Hasil Pengukuran Kadar ALT pada Tiap Kelompok

Kelompok N Rerata ± SD (U/L)

Kelompok perlakuan (-)

Kelompok perlakuan (+)

Kelompok perlakuan 1

Kelompok perlakuan 2

Kelompok perlakuan 3

5

5 5 5 5

128,80 ± 14,255 75,80 ± 11,649

92,80 ± 14,738 85,40 ± 16,134 102,00 ± 17,000

(Data Primer, 2011, Lampiran 1)

Keterangan:

kelompok kontrol (-) : diberi perlakuan dengan minyak goreng

pemanasan berulang dosis 0,7 ml/200 gram BB

tikus putih/hari.

kelompok kontrol (+) : diberi perlakuan dengan vitamin C dosis 18 mg/2

ml/200 gram BB tikus putih/hari dan minyak

goreng pemanasan berulang dosis 0,7 ml/200

gram BB tikus putih/hari

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kelompok perlakuan 1 : diberi perlakuan dengan ekstrak etanol propolis

dosis 3 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari

dan minyak goreng pemanasan berulang dosis

0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

kelompok perlakuan 2 : diberi perlakuan dengan ekstrak etanol propolis

dosis 6 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari

dan minyak goreng pemanasan berulang dosis

0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

kelompok perlakuan 3 : diberi perlakuan dengan ekstrak etanol propolis

dosis 12 mg/2 ml/200 gram BB tikus putih/hari

dan minyak goreng pemanasan berulang dosis

0,7 ml/200 gram BB tikus putih/hari

Grafik dari tabel 1 di atas, dapat disajikan sebagai berikut:

Gambar 1. Grafik Rerata Kadar ALT Tikus Putih

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa rerata kadar ALT paling

tinggi terdapat pada kelompok kontrol (-) sebesar 128,80 U/L. Rerata kadar

ALT paling rendah didapatkan pada kelompok kontrol (+) sebesar 75,80 U/L.

Rerata kadar ALT kelompok perlakuan 1 sebesar 92,80 U/L, kelompok

perlakuan 2 sebesar 85,40 U/L dan kelompok perlakuan 3 sebesar 102,00

U/L. Dari ketiga kelompok perlakuan, kelompok perlakuan 2 memiliki rerata

kadar ALT paling rendah.

B. Analisis Data

Data penelitian sebelum dilakukan uji One way ANOVA harus

diketahui apakah terdistribusi secara normal dan memiliki varian data yang

sama. Uji normalitas data dilakukan dengan Saphiro Wilk tes. Kriteria ujinya

adalah bila nilai signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi

secara normal. Sebaliknya, bila nilai p lebih kecil dari 0,05 maka data tidak

terdistribusi secara normal. Hasil analisis dapat dilihat dalam tabel pada

Lampiran 2. Dari tabel pada Lampiran 2, dapat dilihat kelima kelompok

sampel mempunyai nilai p masing-masing sebesar 0,565; 0,952; 0,912; 0,958

dan 0,134. Nilai p lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan data ALT

terdistribusi secara normal.

Syarat selanjutnya sebelum dilakukan uji One way ANOVA adalah

varian data harus sama. Oleh karena itu perlu dilakukan uji kesamaan varian

(Homogeneity of variances). Uji kesamaan varian ini dilakukan dengan uji

Levene (Levene test). Kriteria ujinya adalah varian dikatakan sama bila nilai

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

signifikansinya (p) lebih besar dari 0,05. Sebaliknya, varian dikatakan tidak

sama, bila nilai p lebih kecil dari 0,05. Hasil uji disajikan dalam tabel pada

Lampiran 3. Terlihat dalam tabel nilai p adalah 0,987. Nilai ini lebih besar

dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian datanya sama.

Data terdistribusi secara normal dan varian datanya sama maka dapat

dilakukan uji One way ANOVA. Kriteria ujinya adalah nilai ALT diantara

variasi dalam perlakuan dikatakan ada perbedaan yang nyata, bila nilai p

lebih kecil dari 0,05. Sebaliknya tidak ada perbedaan yang nyata bila nilai p

lebih besar dari 0,05. Hasilnya disajikan dalam tabel pada Lampiran 3. Dalam

tabel pada Lampiran 3, terlihat nilai p sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan nilai ALT yang nyata

diantara kelima kelompok perlakuan yang diteliti.

Uji One way ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang nyata, maka

perlu dilakukan uji lanjutan (Post Hoc Test) untuk menentukan kelompok

perlakuan yang mampu memberikan nilai ALT terbaik (paling rendah). Post

Hoc Test yang sesuai adalah uji LSD (Least Significance Difference). Kriteria

ujinya adalah pasangan perlakuan yang diuji dikatakan ada perbedaan nilai

ALT yang nyata bila nilai p lebih kecil dari 0,05. Sebaliknya, dikatakan tidak

ada perbedaan nilai ALT yang nyata, bila nilai p lebih besar dari 0,05 . Hasil

uji disajikan dalam tabel pada Lampiran 4. Pada tabel terlihat kadar ALT

kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 berbeda secara

nyata dengan kadar ALT kelompok kontrol negatif (p < 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol propolis

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

maupun vitamin C mempunyai efek menurunkan kadar ALT pada tikus yang

diinduksi dengan minyak goreng pemanasan berulang. Dari tabel terlihat

kadar ALT antara kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 tidak berbeda secara nyata

satu sama lain (p > 0,05). Hal ini berarti dosis ekstrak etanol propolis pada

kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 sama-sama mempunyai efek menurunkan

kadar ALT. Selanjutnya dapat dilihat bahwa kadar ALT kelompok kontrol

positif dengan kelompok perlakuan 1 dan 2 tidak berbeda secara nyata (p >

0,05). Hal ini berarti dosis ekstrak etanol propolis pada kelompok perlakuan 1

dan 2 memiliki efektivitas yang sama dengan dosis vitamin C pada kelompok

kontrol positif. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk kelompok perlakuan 3

karena kadar ALT antara kelompok kontrol positif dengan kelompok

perlakuan 3 berbeda secara nyata (p < 0,05) sehingga efektivitasnya lebih

rendah dibandingkan dengan dosis vitamin C pada kelompok kontrol positif.

Dengan melihat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan 2

mempunyai efek menurunkan kadar ALT paling baik karena kadar ALT

kelompok perlakuan 2 tidak berbeda secara nyata dengan kelompok kontrol

positif (p > 0,05) dan memiliki rerata kadar ALT paling rendah yaitu sebesar

85,40 U/L (Gambar1).

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 4253

42

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan

pendekatan post test only control group design yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dosis ekstrak etanol propolis dalam menurunkan kadar Alanin

Transaminase (ALT) tikus putih yang diinduksi minyak goreng pemanasan

berulang. Perlakuan pada tikus putih diberikan selama 14 hari dan pada hari ke-15

dilakukan pengambilan darah tikus untuk pemeriksaan kadar ALT. Setelah

dilakukan analisis statistik melalui beberapa tahapan didapatkan hasil yang

mendukung hipotesis peneliti bahwa dosis ekstrak etanol propolis berpengaruh

terhadap kadar ALT tikus putih yang diinduksi minyak goreng pemanasan

berulang.

Berdasarkan uji normalitas distribusi didapatkan bahwa nilai signifikansi

(p) dari kelima kelompok perlakuan lebih besar dari 0,05 yang berarti data ALT

terdistribusi secara normal. Uji homogenitas dengan Leven test menunjukkan nilai

p sebesar 0,987 (lebih besar dari 0,05) sehingga dapat diketahui bahwa varian data

sama. Kemudian dari uji komparatif One way ANOVA didapatkan nilai p sebesar

0,000 (kurang dari 0,05) yang berarti terdapat perbedaan nilai ALT yang nyata

diantara kelima kelompok perlakuan yang diteliti. Dari hasil uji One way ANOVA

tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis alternatif yang diajukan peneliti dapat

diterima sehingga untuk mengetahui lebih lanjut tentang kelompok perlakuan

yang dapat memberikan hasil ALT terbaik (ALT paling rendah) dilanjutkan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dengan Post Hoc Test dengan uji Least Significance Difference (LSD). Dari Post

Hoc Test uji LSD didapatkan perbedaan kadar ALT yang nyata antara kelompok

kontrol positif, kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 dengan kelompok kontrol negatif

(Lampiran 4). Perbedaan ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C pada

kelompok kontrol positif dan pemberian ekstrak etanol propolis pada kelompok

perlakuan 1, 2 dan 3 mampu menurunkan tingginya kadar ALT akibat induksi

minyak goreng pemanasan berulang pada tikus putih. Peningkatan kadar ALT

akibat induksi minyak goreng pemanasan berulang dapat dilihat dari rerata

kelompok kontrol negatif yaitu sebesar 128,80 (Lampiran 1). Tingginya rerata

kadar ALT pada kelompok kontrol negatif karena tikus putih pada kelompok ini

hanya diberi minyak goreng pemanasan berulang tanpa diberi vitamin C maupun

ekstrak etanol propolis.

Minyak goreng yang dipanaskan secara berulang pada suhu yang tinggi

akan mengalami berbagai reaksi kimia utama yaitu oksidasi dan polimerisasi.

Oksidasi asam lemak tak jenuh pada minyak goreng akan menghasilkan lipid

peroksida. Sedangkan polimerisasi akan menghasilkan senyawa seperti gum yang

mengendap di dasar wadah penggoreng. Menurut Halliwel dan Gutteridge (1999),

lipid peroksida bertindak sebagai radikal bebas yang mencetuskan rangkaian

reaksi yang disebut reaksi peroksidasi lipid. Hasil peroksidasi lipid pada asam

lemak tak jenuh jamak yang menyusun membran sel hepatosit akan berefek

langsung terhadap kerusakan membran sel hepatosit, antara lain dengan

mengubah fluiditas, struktur, fungsi dan cross linking. Dalam keadaan lebih

ekstrim akhirnya akan menyebabkan nekrosis hepatosit (Slater, 1984). Kerusakan

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

membran sel hepatosit ini berhubungan erat dengan berbagai abnormalitas

biokimiawi yang ditandai dengan adanya kebocoran enzim intraseluler ke dalam

sirkulasi (Kumar et al., 2004). Enzim utama yang akan meningkat jika kebocoran

ini terjadi adalah Alanin Transaminase (ALT) karena lokasinya paling banyak

ditemukan di hati (Widyatmoko, 2009).

Hasil Post Hoc Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar ALT

yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif

dengan nilai p sebesar 0,000 (Lampiran 4). Hal ini disebabkan kelompok kontrol

positif selain diinduksi dengan minyak goreng pemanasan berulang juga

mendapatkan dosis vitamin C. Menurut Sies (1996) vitamin C merupakan

antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas sekaligus mencegah reaksi yang

ditimbulkannya. Antioksidan ini dapat menetralisir radikal bebas serta reaksi yang

ditimbulkannya melalui berbagai tingkatan yang berbeda yaitu prevensi, intersepsi

dan reparasi. Antioksidan preventif berusaha untuk menghentikan pembentukan

radikal bebas dari oksigen (Cadenas dan Packer, 1996; Sies, 1996). Intersepsi

radikal bebas oleh antioksidan terutama dengan cara memakan radikal bebas

tersebut (scavenging). Pada tingkat reparasi akan melibatkan perbaikan enzim-

enzim yang telah rusak (Halliwel dan Aruoma, 1993; Sies, 1996).

Perbedaan ALT yang bermakna juga terdapat antara kelompok kontrol

negatif dengan kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 dengan nilai p berturut-turut

sebesar 0,001; 0,000; 0,010 (Lampiran 4). Perbedaan yang bermakna ini

menunjukkan bahwa pemberian dosis ekstrak etanol propolis pada kelompok

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

perlakuan 1, 2 dan 3 dapat menurunkan peningkatan kadar ALT pada tikus putih

akibat induksi dengan minyak goreng pemanasan berulang.

Propolis merupakan sumber antioksidan alami yang melindungi minyak

dan serum lipoprotein dalam tubuh dari oksidasi (Krell, 1996). Propolis memiliki

efek antioksidan dengan cara mengurangi konsentrasi lipid peroksida. Selain itu,

beberapa komponenya yang diabsorbsi dapat masuk ke dalam sirkulasi, kemudian

berperan sebagai antioksidan hidrofilik dan meningkatkan konsentrasi vitamin C

dalam jaringan (Sun et al., 2000). Dengan mekanisme yang ditimbulkan propolis

ini kerusakan membran sel akibat radikal bebas dapat dikurangi.

Propolis memiliki lebih dari 300 senyawa kimia, utamanya adalah

flavonoid, fenol dan ester yang berperan penting dalam aktivitas biologis yang

dimiliki propolis (Simoes et al., 2004). Dari berbagai penelitian terhadap efek

antioksidan yang dimiliki propolis, Moskaug et al (2005) merumuskan bahwa

beberapa senyawa bioaktif yang ada pada propolis dapat melindungi kerusakan

oksidatif akibat radikal bebas dengan cara menetralisir secara langsung oksidan

reaktif, meningkatkan kapasitas pertahanan antioksidan endogen dan memodulasi

keadaan redoks seluler. Hal tersebut dimungkinkan karena propolis memiliki

kemampuan masuk melewati membran sel kemudian terkumpul di sisi hidrofilik

dan hidrofobik membran untuk melindungi sel terhadap stress oksidatif dengan

memakan radikal bebas yang menempel pada membran tersebut. Dengan cara ini

akan terjadi proses stabilisasi membran plasma dan perbaikan kerusakan jaringan.

Aktivitas antioksidan propolis dalam penelitian ini selaras dengan

beberapa penelitian sebelumnya yang membuktikan aktivitas antioksidan propolis

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

memakai induksi kerusakan hati yang berbeda-beda. Rodriguez et al (1997)

melaporkan bahwa ekstrak propolis merah dari Cuba dapat menurunkan

peningkatan aktivitas dari ALT dan Malonildehida dalam serum tikus yang

diinduksi dengan galaktosamin. Mani et al (2006) menemukan adanya penurunan

aktivitas enzim ALT yang signifikan setelah pemberian propolis secara oral pada

mencit yang hatinya dirusak menggunakan Ochratoxin A. Sementara itu, Lin et al

(1999) menemukan bahwa 30 mg/Kg BB ekstrak propolis secara signifikan

mencegah peningkatan enzim mikrosomal hati dan serum transaminase pada tikus

yang diinduksi dengan alkohol secara kronis.

Hasil Post Hoc Test menunjukkan perbedaan ALT yang tidak bermakna

antara kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan 1 dan 2 yang

ditunjukkan dengan nilai p yang lebih besar dari 0,05 yaitu berturut-turut 0,086

dan 0,320 (Lampiran 4). Hal ini menunjukkan bahwa efek antioksidan dosis

ekstrak etanol propolis pada kelompok perlakuan 1 dan 2 sama dengan efek

antioksidan vitamin C pada kelompok kontrol positif. Namun, terdapat perbedaan

ALT yang bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan

3 dengan nilai p sebesar 0,011 (Lampiran 4). Hal ini bukan berarti dosis ekstrak

etanol propolis yang diberikan pada kelompok perlakuan 3 tidak memiliki efek

antioksidan dalam menurunkan kadar ALT, hanya saja dosis pada kelompok ini

efektifitasnya dibandingkan vitamin C masih lebih rendah. Meskipun begitu, dosis

pada kelompok perlakuan 3 sudah menunjukkan efek antioksidan jika

dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dibuktikan dengan nilai p yang

bermakna yaitu sebesar 0,010 (Lampiran 4). Hasil tersebut menunjukkan bahwa

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

peningkatan dosis ektrak etanol propolis tidak selalu diiringi dengan penurunan

kadar ALT yang signifikan. Hubungan dosis ekstrak etanol propolis dengan efek

yang ditimbulkannya dapat dijelaskan berdasarkan farmakodinamik obat. Menurut

konsep farmakodinamik, obat untuk dapat menimbulkan efek harus berikatan

dengan reseptor membentuk kompleks obat-reseptor. Menurut teori okupansi

reseptor yang dikemukakan oleh Alfred Joseph Clark dalam (Setiawati et al.,

2007) hubungan dosis obat dengan efek yang ditimbulkan sebanding dengan

jumlah reseptor yang diduduki oleh obat tersebut yang digambarkan sebagai

grafik berbentuk hiperbola. Pada grafik tersebut terdapat Emax yaitu efek maksimal

yang ditimbulkan oleh suatu konsentrasi dosis. Peningkatan dosis obat tidak akan

berarti lagi jika Emax telah tercapai karena menurut prinsip teori okupansi reseptor,

pada tahap ini semua reseptor yang ada telah diduduki oleh obat. Kemungkinan

dosis yang menimbulkan Emax pada penelitian ini adalah dosis ke-2 (6 mg/200

gram BB tikus putih/hari) sehingga dosis ke-3 sebesar 12 mg/200 gram BB tikus

putih/hari menjadi tidak efektif lagi dalam menurunkan kadar ALT tikus putih.

Faktor lain yang kemungkinan dapat menyebabkan penurunan aktivitas

antioksidan pada kelompok perlakuan 3 adalah adanya variasi kepekaan tikus

putih terhadap senyawa antioksidan dalam ekstrak etanol propolis. Variasi ini

bersifat individual dan mungkin tergantung pada sistem imun hewan uji dan

kondisi psikologis hewan uji. Dalam penelitian ini, kedua hal tersebut termasuk

dalam variabel luar yang tidak dapat dikendalikan. Selain itu terdapat faktor-

faktor non teknis yang berpengaruh, yaitu keterampilan peneliti dalam melakukan

sonde lambung, ketepatan dalam mengukur volume ekstrak yang akan diberikan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dan ketelitian dalam mempertimbangkan pengaruh perbedaan berat badan tikus

putih terhadap dosis yang diberikan.

Melihat hasil tersebut, jika dibandingkan efektivitas antara kelompok

perlakuan 1, 2 dan 3 maka kelompok 2 adalah yang paling efektif karena selain

memiliki efek antioksidan yang sama dengan vitamin C (p lebih besar dari 0,05),

kelompok perlakuan 2 juga memiliki rerata kadar ALT yang paling rendah yaitu

sebesar 85,40 U/L (Gambar 1). Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan dasar

sementara dalam menentukan dosis ekstrak etanol propolis yang paling efektif

dalam mencegah kerusakan hepatosit tikus putih akibat induksi dengan minyak

goreng pemanasan berulang yaitu dengan menggunakan dosis sebesar 6 mg/200

gram BB tikus putih/hari. Agar hasil ini dapat direkomendasikan ke manusia,

maka dosis dikonversi dengan dikalikan faktor konversi dari tikus ke manusia.

Menurut Suhardjono (1995) faktor konversi dari tikus dengan berat 200 gram ke

manusia dengan berat 70 kg adalah 56 sehingga dosis yang dibutuhkan menjadi

336 mg/70 Kg BB/hari.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH DOSIS .../Pengaruh...YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG PEMANASAN BERULANG SKRIPSI ... Pengaruh Dosis Ekstrak Etanol Propolis terhadap ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Ekstrak etanol propolis berpengaruh terhadap penurunan kadar Alanin

Transaminase (ALT) tikus putih yang diinduksi minyak goreng pemanasan

berulang, tetapi semakin besar dosis tidak berbanding lurus dengan

pengaruh yang ditimbulkan.

2. Dosis ekstrak etanol propolis paling efektif dalam menurunkan kadar

Alanin Transaminase (ALT) tikus putih yang diinduksi minyak goreng

pemanasan berulang adalah 6 mg/200 gram BB tikus putih/hari.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode ukur lebih

spesifik yaitu dengan pengukuran kadar Malonildehida (MDA) sehingga

dapat menilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol propolis secara tepat.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap struktur histologis

hepatosit sehingga dapat dilihat pengaruh dosis ekstrak etanol propolis

terhadap berbagai gambaran histologis hepatosit tikus putih yang diinduksi

minyak goreng pemanasan berulang.