Sistem Nilai ( Merit Point System ) Pengadaan Barang : 1 ( satu ) Unit Turbin Air
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · It was doing research about...
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...... · It was doing research about...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN MARKETING MIX PADA PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO
SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagai
Persyaratan Guna Mencapai Derajat Ahli Madya
Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh :
ITA SOLEKAH
F3209061
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
THE APPLYING OF MARKETING MIX AT PT DJITOE INDONESIA
TOBAKO SURAKARTA
ABSTRACT
ITA SOLEKAH
F3209061
It was doing research about Development business world in look for and
maintenance consumer which are and defend its product with show the special
quality product that they have. The competition also undergo by company
cigarette PT Djitoe Indonesia Tobako Surakarta.
Marketing strategy (marketing mix) is media to communication company
aim with purpose that should do reach to reach the aim for stakeholder or sides
that have decision to company. As a result it clears that marketing strategy is point
that very important to apply by company merit or non merit in order to can
compete.
The aim of research was description of market strategy in PT. Djitor
Indonesia Tobako Surakarta, And analyze company position, and what strategy
that must done by PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta. Method was used in
this research was descriptive with research kind case study at research object that
using observation method, interview, and documentation.
The result of research was show that marketing strategy that doing by PT.
Djitoe Indonesia Tobako Surakarta was Stability Strategy (Stability) that was
emphasize at marketing strategy product level, more at the effort to increase of
efficiency in increase the work and the profit and to jack up sale volume, one
factor of them was promotion.
Keyword : Marketing strategy, marketing volume, marketing mix.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
PENERAPAN MARKETING MIX PADA PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO
SURAKARTA
ABSTRAK
ITA SOLEKAH
F3209061
Sedang dilakukan penelitian tentang Perkembangan dunia bisnis dalam
mencari dan mempertahankan konsumen yang ada serta mempertahankan
produknya dengan menonjolkan keunggulan produk yang mereka punya.
Persaingan juga dialami oleh perusahaan rokok PT. Djitoe Indonesia Tobako
Surakarta.
Strategi pemasaran (marketing mix) merupakan sarana untuk
mengkomunikasikan tujuan perusahaan dengan arah yang hendak ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut kepada para stakeholder atau pihak-pihak yang
mempunyai keputusan terhadap perusahaan. Maka jelas bahwa strategi pemasaran
merupakan poin yang sangat penting untuk diterapkan oleh perusahaan jasa
maupun non jasa agar tetap dapat bersaing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dari strategi
pemasaran pada PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta. dan menganalisa posisi
perusahaan, serta strategi apa yang harus dilakukan oleh PT. Djitoe Indonesia
Tobako Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus pada obyek penelitian yang menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan
oleh PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta adalah Strategi Stabilitas (Stability)
yaitu menekankan pada tingkat strategi pemasaran produk, lebih pada upaya
peningkatan efesiensi dalam rangka peningkatan kinerja dan keuntungan dan
mendongkrak volume penjualan, salah satu faktor tersebut adalah promosi.
Kata kunci : strategi pemasaran, volume penjualan, marketing mix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
MOTTO
Segala sesuatu akan indah pada waktunya
Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan-
kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai
senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan
lagi
Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun
kepada manusia tanpa bekerja keras
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah
Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya
salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan
membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan
diri sendiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
PERSEMBAHAN
Tugas Akhirku ini kupersembahkan kepada:
Allah SWT, puji syukur atas inspirasi yang senantiasa mengalir, keajaiban
yang selalu tak terduga, dan kesempatan hidup yang sungguh berharga
Papi dan Mamahku, terima kasih atas do’a siang-malam, pengorbanan tak
ternilai, dan cinta tulus yang tiada berakhir
Kakak- kakakku tercinta mas Anton, mas Welly yang selalu memberikan
motivasi dan yang selalu memberikanku arahan dalam hidup ini dan Gala
Sagala yang memberikanku semangat.
Untuk para sahabatku yang selalu meberi semangat dan motivasi Mas Bro,
Fadila Nurin, Khoirunnisa, Micko ”Kecil”, Aji Priantoro, Nauval, Setyo
Palupy, Rulibta
Teman-teman Manajemen Pemasaran 2009 kalian merupakan teman
seperjuangan dalam menyelesaikan kuliah ini. Sukses selalu buat kalian
semua!
Almamater yang saya banggakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan karunia
dan anugerahNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dalam
penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul :
“PENERAPAN MARKETING MIX PADA PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO
SURAKARTA”.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya pada program Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih adanya
kurangan, hal ini disebabkan adanya keterbatasan dan kemampuan pada diri
penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis tidak lepas dari keterlibatan semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan tugas akhir ini. Untuk
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, Ms selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Harmadi, MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah
berkenan membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3. Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi D3
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Bapak Supadi selaku kepala personalia PT. Djitoe Indonesia Tobako
dan ibu Tri Mulyani yang selalu mendampingi penulis dan berkenan
memberikan informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini.
5. Keluarga besarku, Kedua orang tuaku, kakak-kakak ku, Gala Sagala
dan semua orang yang telah mendoakan hal baik untukku hingga
sekarang ini.
6. Mas Bro Yang selalu ada disaat senang, susah dan selalu membantuku.
7. Sahabat Karibku Fadhila Nurin, Khoirunnisa, Micko “Kecil”, Aji
Priantoro, Nauval, Rulibta yang selalu memberi semangat dan
masukan yang berarti.
8. Teman-teman seperjuanganku Setyo Palupi, Juariyanti, Uud Harinda
dan semua teman Manajemen Pemasaran 2009 yang tidak bisa penulis
sebut satu persatu, semoga persahabatan ini tidak terpisahkan oleh
waktu dan tempat.
9. Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu demi kelancaran penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sebagai koreksi Tugas Akhir. Harapan Penulis semoga Laporan Praktek kerja
Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan Penulis pada khususnya.
Surakarta, Agustus 2012
Penulis
Ita Solekah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
E. Metode Penelitian ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 7
A. Pemasaran ................................................................................. 7
B. Strategi Pemasaran .................................................................... 11
C. Penjualan ................................................................................... 13
D. Bauran Pemasaran ( Marketing mix ) ........................................ 15
E. Kerangka Pemikiran .................................................................. 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................... 30
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................... 30
B. Laporan Magang Kerja ............................................................. 42
C. Pembahasan Masalah ................................................................ 44
BAB IV PENUTUP ................................................................................ 63
A. KESIMPULAN ......................................................................... 63
B. SARAN ..................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
DAFTAR GAMBAR
A. Gambar 2.1 Kerangka pemikiran .............................................. 28
B. Gambar 3.1 Struktur Organisasi ................................................ 36
C. Gambar 3.2 Bagan Proses Distribusi ........................................ 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
DAFTAR TABEL
A. Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Magang
di PT. Djitoe Indonesia Tobako ................................................ 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
THE APPLYING OF MARKETING MIX AT PT DJITOE INDONESIA
TOBAKO SURAKARTA
ABSTRACT
ITA SOLEKAH
F3209061
It was doing research about Development business world in look for and
maintenance consumer which are and defend its product with show the special
quality product that they have. The competition also undergo by company
cigarette PT Djitoe Indonesia Tobako Surakarta.
Marketing strategy (marketing mix) is media to communication company
aim with purpose that should do reach to reach the aim for stakeholder or sides
that have decision to company. As a result it clears that marketing strategy is point
that very important to apply by company merit or non merit in order to can
compete.
The aim of research was description of market strategy in PT. Djitor
Indonesia Tobako Surakarta, And analyze company position, and what strategy
that must done by PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta. Method was used in
this research was descriptive with research kind case study at research object that
using observation method, interview, and documentation.
The result of research was show that marketing strategy that doing by PT.
Djitoe Indonesia Tobako Surakarta was Stability Strategy (Stability) that was
emphasize at marketing strategy product level, more at the effort to increase of
efficiency in increase the work and the profit and to jack up sale volume, one
factor of them was promotion.
Keyword : Marketing strategy, marketing volume, marketing mix.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN MARKETING MIX PADA PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO
SURAKARTA
ABSTRAK
ITA SOLEKAH
F3209061
Sedang dilakukan penelitian tentang Perkembangan dunia bisnis dalam
mencari dan mempertahankan konsumen yang ada serta mempertahankan
produknya dengan menonjolkan keunggulan produk yang mereka punya.
Persaingan juga dialami oleh perusahaan rokok PT. Djitoe Indonesia Tobako
Surakarta.
Strategi pemasaran (marketing mix) merupakan sarana untuk
mengkomunikasikan tujuan perusahaan dengan arah yang hendak ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut kepada para stakeholder atau pihak-pihak yang
mempunyai keputusan terhadap perusahaan. Maka jelas bahwa strategi pemasaran
merupakan poin yang sangat penting untuk diterapkan oleh perusahaan jasa
maupun non jasa agar tetap dapat bersaing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dari strategi
pemasaran pada PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta. dan menganalisa posisi
perusahaan, serta strategi apa yang harus dilakukan oleh PT. Djitoe Indonesia
Tobako Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus pada obyek penelitian yang menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan
oleh PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta adalah Strategi Stabilitas (Stability)
yaitu menekankan pada tingkat strategi pemasaran produk, lebih pada upaya
peningkatan efesiensi dalam rangka peningkatan kinerja dan keuntungan dan
mendongkrak volume penjualan, salah satu faktor tersebut adalah promosi.
Kata kunci : strategi pemasaran, volume penjualan, marketing mix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis di era ini mengalami perubahan yang dramatis.
Perubahan tersebut selalu berputar dan sifatnya tidak dapat diduga. Perkembangan
teknologi informasi menjadikan pasar semakin sempit, sehingga dalam mencari
dan mempertahankan konsumen yang ada memerlukan usaha yang lebih keras.
Persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk sejenis
membuat masing-masing perusahaan tersebut selalu aktif dalam memasarkan
produknya degan menonjolkan keunggulan produk yang mereka punya.
Persaingan juga dialami oleh perusahaan rokok. Dengan adanya perkembangan
perusahaan rokok yang semakin banyak diminati oleh masyarakat, makin banyak
perusahaan yang bergerak dalam usaha rokok tersebut. Tidak hanya perusahaan-
perusahaan besar saja yang sedang bersaing meraih pangsa pasar yang seluas-
luasnya, namun saat ini juga banyak usaha rokok kecil yang berusaha mencari
celah pasar tersendiri.
Tujuan Perusahaan pada umumnya adalah mencapai keuntungan maksimal dan
berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang.
Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran
yang tepat. Strategi pemasaran tidak lepas dari serangkaian bauran pemasaran,
atau lebih dikenal dengan marketing mix. Marketing mix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
terdiri dari empat elemen yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place),
dan promosi (promotion).
Salah satu cara untuk tetap eksis dalam persaingan usaha yang demikian ketat
adalah dengan melakukan pemasaran (marketing mix). Salah satu bagian
pemasaran adalah apa yang disebut sebagai komunikasi pemasaran. Komunikasi
pemasaran menurut Shimp (2003:4) dapat dipahami dengan menguraikan dua
unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses
dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara
organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana
persahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara
mereka dengan pelanggannya. Jika digabungkan, Komunikasi Pemasaran
merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang
memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Kepercayaan akan merek, berhubungan dengan kebutuhan seseorang untuk
mengatur kehidupan sosial dan lingkungan psikologisnya yang meliputi berbagai
hal yang akan membentuk konsep diri kehidupan seseorang. Shimp (2003 : 60)
Pembeli yang selalu membeli merek yang sama mengetahui bahwa mereka akan
mendapat fitur, manfaat dan kualitas yang sama setiap kali mereka melakukan
pembeliaan. Citra merek yang tinggi akan membuat konsumen memilih suatu
merek dibandingkan merek lain karena berhubungan dengan kepercayaan
pengalaman menggunakan kualitas dan kehandalan suatu merek dalam jangka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
waktu yang lama. Tingginya brand image, akan memberikan kesan kualitas
terhadap merek tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas. Perlu diteliti tentang penerapan
marketing mix produk rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako. Oleh karna itu
diangkat penelitian dengan judul “ PENERAPAN MARKETING MIX PADA
PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO SURAKARTA”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka kepuasan konsumen dapat terpenuhi
apabila perusahaan memberikan produk yang baik. Dengan demikian, masalah
yang dapat dirumuskan adalah ”Bagaimana Marketing mix yang dilakukan oleh
PT. Djitoe Indonesia Tobako dalam memasarkan produknya ?”
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Masing-masing
penelitian mempunyai tujuan yang berbeda-beda satu sama lain. Tujuan penelitian
sangat diperlukan karena menjadi pedoman tentang arah penelitian yang
dilaksanakan. Dalam penulisan tugas ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
mengetahui Marketing mix yang dilakukan oleh PT. Djitoe Indonesia Tobako
dalam memasarkan produknya.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihasilkan dari hasil penilitian ini adalah :
1. Praktisi
a. Dapat memberikan masukan kepada pihak PT. Djitoe selaku obyek
penelitian untuk dapat mengetahui dan mengevaluasi hal-hal apa saja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
yang harus dibenahi untuk meningkatkan kualitas produk yang
berorientasi pada kepuasan konsumen yang mengandung keberhasilan
usaha.
b. Dapat memberikan informasi yang berguna untuk mengambil
kebijakan yang mengutamakan kepuasan konsumen dan demi
kemajuan PT. Djitoe dapat bersaing dengan usaha rokok lain baik di
Solo ataupun d luar Solo.
2. Akademisi
a. Sebagai wacana yang memperkaya pengetahuan kami dan
sekaligus sebagai sarana untuk mempraktikkan teori yang sudah
didapatkan di bangku kuliah dan sebagai bahan reverensi untuk
penelitian dengan bahan yang sama.
b. Bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta wawasan tentang
produk di PT. Djitoe yang dapat memuaskan konsumen.
E. Metode Penelitian
1. Waktu dan Objek Penelitian
Penulisan laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan
pada PT. Djitoe tahun 2012 yang berlokasi di Jalan LU Adisucipto No. 51
Surakarta.
2. Jenis data
a. Data Sekunder
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Penulis mendapatkaan data ini
dengan jalan membaca buku dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian
yang sedang dilakukan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Suatu bentuk teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab
secara langsung dengan pihak-pihak yang ada dalam perusahaan. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih mendalam.
b. Observasi
Suatu bentuk pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara
cemat terhadap obyek penelitian yaitu mengenai proses marketing mix kemudian
dilakukan pencatatan secara sistematis.
c. Studi Pustaka
Penulis memperoleh data dan informasi dengan cara membaca buku-buku literatur
dan sumber lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
4. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu teknik pembahasan
untuk menggambarkan kebijakan PT. Djitoe Indonesia Tobako dalam penerapan
strategi marketing mix untuk meningkatkan volume penjualan produk yang
ditawarkan. Analisis deskriptif dilakukan dengan melihat kegiatan pemasaran
yang dilakukan PT. Djitoe Indonesia Tobako dalam periode tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Untuk bisa
memenuhi kebutuhan konsumen, seseorang sering berubah setiap saat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Kemudian mengenai analisis data,
peneliti menggunakan analisis Deskriptif Dan hasil dari penelitian ini adalah Strategi dari
pemasaran rokok PT. Djitoe Indonesia Tobako memiliki peluang dan kesempatan pasar
yang cukup baik dilihat dari lingkungan pemasarannya, maka strategi yang harus dipilih
adalah melakukan pengembangan marketing mix.
Ada beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli antara lain:
a. Philip Kotler (1997), (Marketing) pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler, Gary Armstrong. (1996), pemasaran adalah
sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain.
c. Menurut William J.Stanton, (1978), pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli
potensial.
Dalam penjelasan diatas maka pokok pembahasan pemasaran adalah suatu sistem
total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan
dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
2. Fungsi Pemasaran
Ada beberapa fungsi pemasaran antara lain :
a. Pembelian
b. Penjualan
c. Pengiriman
d. Penyimpanan
e. Standarisasi
f. Klasifikasi
g. Pembungkusan
h. Penanggungan resiko
i. Pendanaan
j. Pengendalian informasi pemasaran (periklanan)
(Swastha, Basu, 2003 : 78)
3. Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien menjalankan
konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada
konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara
definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan
perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu
memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi
perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi
adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler,
1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju
sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi
berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat
atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran
masyarakat (Swasta, 1996).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Selanjutnya akan dibahas tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam
konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini,
maka :
1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam
penjualan.
3) Menentukan produk dan program pemasarannya.
4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,menilai
dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau
model yang menarik.
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen
pemasaran yang ada harus di integrasikan. Hindari adanya pertentangan antara
perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi
masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang
mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer
pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan
kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba.
Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan
kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari
sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping
laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan
dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan
bagi perusahaan.
B. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi
pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan
strategi dalam pemasaran yaitu :
a. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
b. Posisi persaingan perusahaan di pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,
apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil
dari pasar.
c. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
2. Macam-macam Strategi Pemasaran
Macam strategi pemasaran diantaranya:
a. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu menambah
jumlah pemakai dan Meningkatkan jumlah pembeli.
b. Strategi kebutuhan selektif
Yaitu dengan cara mempertahankan pelanggan misalnya, memelihara kepuasan
pelanggan, Menyederhanakan proses pembelian, Mengurangi daya tarik atau
jelang untuk beralih merk, Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier),
Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning), Mengambil posisi
berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1) Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2) Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat
pembelian.
3) Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan
pelanggan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4) Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Penjualan
Penjualan adalah suatu kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencana-
rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen
kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu
mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan
produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan
sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya
seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran.
Dalam prakteknya semua pelaku ini harus mempunyai ketrampilan pendukung
yang dapat menunjang aktifitasnya, seperti pengenalan terhadap produk yang
dijualnya (product knowledge), harga, jenis pasar, segment pasar dan daya beli
konsumen. Dukungan dari faktor lainnya juga sangat dibutuhkan dalam
mendongkrak volume penjualan, salah satu faktor tersebut adalah promosi.
Promosi ini biasanya dilakukan untuk menjangkau konsumen yang diharapkan
akan membeli produk yang ditawarkan tersebut. Ada tiga cara yang biasanya
dilakukan dalam melakukan sebuah promosi :
a) Iklan, melalui media cetak, media elektronik, maupun internet.
b) Publikasi pada acara-acara tertentu, sponsor pada suatu kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c) Direct selling atau penjualan yang dilakukan secara langsung kepada
konsumen.
Dengan adanya promosi dan strategi lainnya, diharapkan penjualan produk dapat
meningkat sehingga volume laba yang diperoleh perusahaan atau organisasi akan
semakin tinggi. Pada akhirnya perusahaan akan dapat berkembang dan lebih
terpacu untuk meningkatkan jumlah produksinya. Dan tentu saja, hal ini akan
berdampak langsung pada meningkatnya pendapatan karyawan dan
kesejahteraannya.
D. Bauran Pemasaran ( Marketing mix )
Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan
sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan
konsumen.
“Bauran pemasaran ialah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem perusahaan, yang terdiri dari: produk, harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi.” ( Swastha dan Irawan, 1999 )
“Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran terkendali yan dipakai
oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan terkendali perusahaan dari pasar
sasarannya.”( Kotler, 2001 )
Keempat unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut saling berhubungan.
Manajemen harus memiliki kombinasi terbaik antara unsur – unsur tersebut yang
dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Serangkaian variabel dimaksudkan
dalam definisi tersebut adalah termasuk keputusan – keputusan dalam 4 variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
yang dikenal sebagai “4P” yaitu : product (produk), price (harga), promotion
(promosi), dan place (distribusi).
1. Product ( Produk )
a. Pengertian Produk
“Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba, maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestis perusahaan dan pengecer,
pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhannya. ” ( Swastha dan Irawan, 1990 )
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan suatu
keinginan atau suatu kebutuhan.” ( Kotler, 2001 )
Didalam strategi bauran pemasaran, strategi produk merupakan unsur yang paling
penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis
produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi
yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya.
b. Tahapan Dalam Pembuatan Produk
1) Perencanaan Produk
Mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan
produk linenya.
a) Pengembangan Produk
Mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan, dan pendesainan
produk.
b) Perdagangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen ke penyalur untuk
menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar. ( Swastha dan Irawan, 1999)
c) Aspek – aspek Produk
Produk Inti ( Core Product )
Merupakan manfaat inti yang ditampilkan suatu produk kepada konsumen dalam
memenuhi kebutuhan serta keinginannya.
Produk yang Diperluas ( Augmented Product )
Merupakan produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang
diminati oleh konsumen dari produk yang inti yang dibelinya.
Produk Formal
Merupakan produk penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun
perluasan produknya.
(Swastha, Basu, 1996).
2. Price ( Harga )
a. Pengertian Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya (Swasta, 1996).
“Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
mendapatkan produk.” ( Kotler, 2001 ).
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah sejumlah uang
yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan sejumlah barang beserta
pelayanannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Harga
1) Keadaan perekonomian
2) Penawaran dan permintaan
3) Elastisitas permintaan
4) Persaingan
5) Biaya
6) Tujuan perusahaan
7) Pengawasan Pemerintah.
(Swastha, Basu, 1996).
c. Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan penjualan
2) Mempertahankan dan memperbaiki market share
3) Stabilitas harga
4) Mencapai target pengembalian investasi
5) Mencapai laba maksimal. (Swastha dan Irawan, 1990)
d. Metode Penetapan Harga
1) Cost Plus Pricing Methode
Menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah
biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba yang
diinginkan.
Jumlah biaya + Marjin = Harga jual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2) Mark Up Pricing Methode
Menetapkan harga jual setelah menambah harga beli dengan jumlah Mark Up (
kelebihan harga jual diatas harga belinya ).
Harga beli + Mark Up = Harga jual
3. Promotion ( promosi )
a. Pengertian Promosi
“Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen
agar mereka dapat menjadikan kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang kemudian
membeli produk tersebut.” (Swastha, Basu, 1996).
“Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.
( Swastha dan Irawan, 1990 ).
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa promosi merupakan komunikasi yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi yang bertujuan untuk menginformasikan kepada
masyarakat bahwa adanya suatu produk.
b. Definisi Promotional Mix
Promotional adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel variabel
periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain untuk mencapai tujuan
program penjualan (Swatha dan Irawan 1999).
c. Variabel -Variabel Promotional Mix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Menurut Swastha dan Irawan (1999) variabel promotional mix itu dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Periklanan
Periklanan adalah bentuk presentase dalam promosi non pribadi tentang ide,
barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2) Memasyarakat
Dengan iklan yang baik dan tepat akan dapat menjangkau masyarakat luas dengan
cepat.
3) Kemampuan Membujuk
Periklanan mempunyai daya bujuk yang tinggi (sangat persuasif) hal ini
disebabkan periklanan dapat dimuat berkali-kali.
4) Expresif
Periklanan mempunyai kegiatan untuk mendramatisir produk sekaligus juga
perusahaannya.
5) Impersonal
Periklanan merupakan bentuk komunikasi respon atau tanggapan secara langsung
dari pembaca iklan.
6) Efisiensi
Periklanan dapat menjangkau masyarakat luas terutama secara geografis.
a) Personal selling
Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon
pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Sifat personal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
selling dapat dikatakan lebih luas karena tenaga penjual dapat secara langsung
menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-
masing calon pembeli. Selain itu tenaga penjual dapat segera mengetahui reaksi
calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan
penyesuaian-penyesuaian di tempat itu juga. (Lawrence R. Jauch dan William F.
Glueck, 1999).
Personal selling mempunyai beberapa fungsi antara lain :
Mengadakan analisis pasar
Menentukan calon konsumen
Mengadakan komunikasi
Memberikan pelayanan
Memajukan pelanggan
Mempertahankan pelanggan
Mendefinisikan pelanggan
b) Publisitas
Publisitas merupakan pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu
produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media masa
dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
Publisitas mempunyai beberapa sifat yakni :
Kredibilitas Tinggi
Kredibilitas tinggi karena publisitas dianggap bukan merupakan propaganda,
karena tidak dibiayai oleh perusahaan pemilik produk atau jasa.
Dapat Menembus Batas Perasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Publisitas ini mampu menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan. Karena
kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang bersifat bebas dan tidak
memihak.
Dapat Mendramatisir
Publisitas mampu mendramatisir atau menghangatkan suasana karena yang
melakukan bukan perusahaan yang bersangkutan. Publisitas merupakan pelengkap
bagi alat promosi yang lain. Biasanya media bersedia mempublikasikan suatu
cerita apabila materinya dirasa cukup menarik untuk dijadikan berita.
Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan
dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.
Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan, pertunjukan, pameran,
demonstrasi dan sebagainya.
Promosi penjualan ini mempunyai beberapa sifat :
Komunikasi
Promosi penjualan mampu menarik informasi dan sikap konsumen terhadap
perusahaan.
Insentif
Promosi penjualan dapat dengan jalan memberikan insentif yang berupa potongan
harga, premi dan sebagainya.
Mengundang
Promosi penjualan mampu mengundang konsumen dengan segera karena daya
tariknya yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Sarana-sarana yang dapat dipakai dalam promosi penjualan sebagai berikut :
1) Sampel
Yaitu pemberian secara cuma-cuma untuk dicoba oleh calon pembeli.
2) Kupon
Yaitu suatu kupon atau sertifikat yang memberikan potongan harga, jika membeli
sebuah produk tertentu.
3) Paket Harga
Paket harga ini mencoba menawarkan kepada pembeli suatu penghematan harga
apabila pembeli membeli suatu paket barang tertentu.
4) Penghargaan Pelanggan
Yaitu memberikan penghargaan kepada pelanggan dalam bentuk uang atau suatu
yang diberikan karena secara tetap menggunakan produk perusahaan.
5) Promosi Point Of Purchase
Yaitu suatu display ditempat penjualan.
6) Barang Khusus Periklanan
Yaitu menyertakan nama perusahaan pada barang-barang bermanfaat misalnya
gelas, asbak, plastik pembungkus dan lain-lain.
7) Kontes, Undian dan Permainan
Kontes yaitu perlombaan yang mengharuskan konsumen melakukan sesuatu.
Undian dilakukan dengan cara mengundi nama-nama atau nomor konsumen.
Sedangkan permainan adalah memerlukan sedikit usaha dalam memenangkannya.
4. Place (Distribusi)
a. Pengertian distribusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Distribusi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk
menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang
dipasarkan itu kepada konsumen Drs.H. Indriyo Gito Sudarmo (1999).
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk dari produsen sampai ke konsumen. ( Swastha, 1996 )
b. Beberapa alternatif saluran distribusi menurut Basu Swastha (1996)
adalah sebagai berikut :
1) Produsen - Konsumen
Merupakan bentuk saluran distribusi tanpa menggunaka perantara. Oleh karena itu
saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.
2) Produsen - Pengecer - Konsumen
Seperti halnya saluran distribusi Produsen – Konsumen, saluran ini juga disebut
sebagai saluran distribusi langsung. Beberapa pengecer besar membeli langsung
ke produsen. Adapula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer,
sehingga dapat langsung melayani konsumen.
3) Produsen - Pedagang besar - Pengecer - Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar
saja, tidak menjual ke pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang
besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani oleh pengecer saja.
4) Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen
Produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Sasaran penjualannya terutama
ditujukan kepada pengecer besar.
5) Produsen - Agen - Pedagang besar – Pengecer - Konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Produsen menggunakan agen sebagai pengantara untuk menyalurkan barangnya
kepada pedagang besar, yang kemudian menjualnya kepada toko – toko kecil
c. Saluran distribusi berdasarkan intensitas
Alternatif pilihan saluran distribusi berdasarkan intensitas distribusi menurut Drs.
H. Indriyo Gito Sudarmo (1999) yaitu:
1) Distribusi Insentif
Merupakan cara distribusi dimana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar
dapat / menyebar seluas mungkin hingga dapat secara intensif menjangkau semua
lokasi dimana calon konsumen itu berada.
2) Distribusi Selektif
Merupakan cara distribusi dimana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa
penyalur saja yang terpilih atau selektif.
3) Distribusi Eksklusif
Merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyaluran yang sangat
terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk
satu daerah tertentu.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi
antara lain :
1) Pertimbangan Pasar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah konsumen atau pasar industri,
jumlah pembeli potensial, konsentrasi pasar secara geografis, jumlah pesanan dan
kebiasaan dalam pembelian.
2) Pertimbangan Barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain nilai unit,besar atau berat
barang, sifat teknis, barang standar dan pesanan serta luasnya product line.
3) Pertimbangan Perusahaan
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain sumber pembelanjaan,
pengalaman dan kemampuan manajemen, pengawasan saluran dan pelayanan
yang diberikan oleh penjual.
4) Pertimbangan Perantara
Beberapa yang perlu dipertimbangkan antara lain pelayanan perantara, kegunaan
perantara, sikap perantara terhadap kebijakan produsen, volume penjualan dan
ongkos. Penetapan dari satu atau beberapa variabel bauran pemasaran pada
umumnya membuat strategi pemasaran menjadi berhasil, jadi perusahaan dapat
mengembangkan strategi produk, harga, distribusi dan promosi kemudian
mengkombinasikan variabel - variabel tersebut kedalam rencana strategi yang
menyeluruh.
E. Kerangka Pemikiran
Penerapan
Marketing Mix /
Bauran Pemasaran
promosi
distribusi
produk
harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Gambar 2.1 Tahap-tahap dalam proses Marketing Mix
Sumber : Kotler (1997:170)
Keterangan :
Kerangka pemikiran yang ditunjukkan pada gambar 2.1 tersebut menggambarkan
bagaimana menerapkan marketing mix / bauran pemasaran dalam PT. Djitoe
Indonesia Tobako. Bauran pemasaran tersebut meliputi promosi, harga, produk,
serta saluran distribusi yang dimana semuanya itu berpengaruh pada volume
penjualan serta pertumbuhan suatu perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Djitoe Indonesia Tobako
Perusahaan rokok Djitoe yang pertama kali didirikan sekitar tahun 1960 yang
berlokasi di kampung sewu, merupakan perusahaan milik perseorangan sebagai
pemiliknya Bapak Soetantiyo pada waktu itu produksi rokok kretek tangan
lintingan tradisional, dan hanya dikerjakan oleh beberapa orang tenaga kerja yang
sebagian terdiri dari keluarga sendiri. Perusahaan ini pertama kalinya didirikan
dengan nama “Perusahaan Rokok DJITOE” agar mudah dikenal dan diingat oleh
para konsumen. Djitoe dalam bahasa jawa berarti tujuh belas. Angka tujuh belas
bagi bangsa Indonesia merupakan angka keramat. Djitoe juga dapat diartikan
paling tepat, jadi rokok Djitoe paling tepat untuk dinikmati konsumen golongan
bawah dan menengah. Karena harga rokok Djitoe yang relatif murah dapat
terjangkau oleh konsumen golongan bawah, sedangkan mutu dan rasa pada waktu
itu banyak digemari oleh masyarakat Solo khususnya.
Dengan kemajuan dan perkembangan perusahaan rokok Djitoe cukup baik, maka
bapak Soetantyo mempuunyai pemikiran yang lebih jauh untuk meningkatkan dan
memperkuat perusahaannya. Resminya tahun 1964 dengan bentuk badan hukum
perusahaan dengan pendirian no 8124/1964 produksi pada saat itu yang dilakukan
masih berupa rokok kretek tangan, pada awal tahun 1968 perusahaan rokok Djitoe
mengalami kemunduran karena adanya persainagan dengan adanya bermunculan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
perusahaan sejenis yaitu perusahaan rokok lain di Solo. Hal ini disebabkan karena
alat-alat yang digunakan kurang efisien sehingga perusahaan didalam
mempertahankan dan mengembangkan usahanya, merasa perlu adanya tambahan
modal yang digunakan untuk menggantikan atau menambah alat-alat yang lebih
baik dan modern. Dengan adanya peraturan pemerintah nomor: 7/68 tentang
pemberian penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan syarat perusahaan
harus berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas( PT). Dalam hal ini
merupakan dorongan dan kesempatan baik bagi perusahaan rokok Djitoe, yang
merupakan angin segar untuk kelanjutan dalam usahanya, sehingga bapak
Soetantyo merubah dari perusaan perorangan menjadi Perseroan terbatas (PT).
Yaitu pada tanggal 7 Mei 1969 dengan disyahkan akta notaris H. Moelijanto
dengan nomor 14 tanggal 7 Mei 1969 dengan nama PT. DJITOE INDONESIA
TOBAKO SURAKARTA. Dimana hampir seluruh saham-sahamnya dimiliki oleh
keluarga Bapak Soetantyo dengan ditambah modal mendapat kepercayaan dari
pemerintah berupa kredit PMDN. Setelah adanya akta notaris tersebut diatas,
kemudian diperbaiki lagi dengan akta perusahaan nomor : 2 tanggal 18 Februari
1970.
Dengan bertambahnya peralatan dan mesin-mesin yang dimiliki maka mampu
mengikuti perkembangan dan kemajuan teknik didalam menunjang kebutuhan
pasar yang dapat dicapai. Maka dari tahun ke tahun perusahaan Djitoe mengalami
kemajuan yang pesat. Baik volume penjualan maupun daerah pemasarannya.
Pada tahun 1971 PT. Djitoe melengkapi peralatan dengan satu set mesin
percetakan yang semula hanya digunakan untuk cetak mencetak kebutuhan sendiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
seperti mencetak pembungkus, merek dan lain-lain. Karena muti cetakan cukup
baik, lama-kelamaan menjadi berkembang pada bidang percetakan. Disamping
mencetak untuk kebutuhan sendiri juga menerima jasa dari perusahaan lain,
melayani pesanan barang cetakan atau mencetakkan, bahkan sampai sekarang
mesin cetak yang dimiliki bertambah banyak sehingga merupakan unit dari
perusahaan PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO SURAKARTA yang diberi
nama “Percetakan ASIA OFFSET”.
Tujuan didirikan perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang layak
sebagai sumber penghasilan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
melalui produk perusahaan, untuk membantu pemerintah dalam mengurangi
pengangguran, dengan adanya kesempatan lapangan kerja khususnya bagi
penduduk disekitar pabrik dan untuk menambah pemasukan bagi pemerintah
daerah, dengan melalui bea cukai dan pajak.
2. Letak Geografis Perusahaan
Letak geografis peusahan rokok Djitoe tepatnya berlokasi di jalan LU. Adisucipto
Nomor 51 Surakarta, dengan luas lahan pabrik sekitar 40000 m2.
3. Modal Perusahaan
Modal perusahaan seperti diketahui bahwa modal suatu perusahaan perseorangan
terbatas dilihat dari sumbernya berasal dari hutang dan modalnya sendiri, hal ini
terlihat dalam neraca sebelah kredit atau pasiva diantara salah satu modal adalah
saham-saham yang ada tiga macam:
a. Saham biasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Yaitu jenis saham yang pemegangnya atas deviden, bilamana perusahaan
memperoleh laba berhak atas laba sebesar prosentase tertentu yang telah
ditetapkan perusahaan.
b. Saham preferen
Yaitu jenis saham yang pemegangnya berhak atas deviden tetap sekalipun
perusahaan menderita rugi, berhak menerima secara tetap sebesar prosentase
tertentu yang telah ditetapkan perusahaan. Hal ini seperti hutang obligasi,
walaupun perusahaan menderita rugi tetap dibayar bunganya.
c. Saham Preferen Kumulatif
Yaitu jenis saham yang pemegang sahamnya berhak atas deviden tetap, dan juga
mempunyai hak atas pembayaran tahun yang lalu yang belum dibayarkan.
4. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
PT. Djitoe Indonesia Tobako mempunyai visi:
a. Ingin menguasai Pangsa pasar daerah asli Solo
b. Ingin mengenalkan rokok asli solo kepada masyarakat bahwa ada
rokok yang berkualitas di Solo yaitu rokok Djitoe.
Misi PT. Djitoe Indonesia Tobako adalah:
a. Selalu menghasilkan produk rokok terbaik sesuai dengan keinginan
konsumen.
b. Selalu menjaga kualitas rokok tetap sama sejak jaman dahulu sehingga
cita rasa rokok tidak berubah sampai sekarang.
c. Selalu menggunakan bahan baku tembakau, cengkeh yang berkualitas
asli Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tujuan perusahaan rokok Djitoe:
a. Ingin selalu meningkatkan mutu produk agar bisa sejajar dengan
pabrik rokok yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Seperti :
Gudang Garam, Djarum, Sampoerna.
5. Struktur organisasi perusahaan
Setiap perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya dan dapat berjalan dengan
lancar harus mempunyai susunan organisasi yang jelas sehingga tidak terjadi
kesimpangsiuran atau kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan maupun
pemberian tugas dan perintah yang tidak sesuai dengan prosedur dan fungsi
tugasnya. Adapun sekelompok oramg yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
Suatu organisi kemasyarakatan dapat disebut organisasi apabila ada sejumlah
orang yang menjadi anggota, ada penggurus yang menjalankan tugas sebagai
pimpinan dan ada administrasi yang baik dan teratu. Pada perusahan rokok PT.
DJITOE INDONESIA TOBAKO SURAKARTA. Bentuk organisasinya adalah
bentuk garis dan staf. Adapun struktur organisasi PT. Djitoe ITC secara garis
besar dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Rapat Umum Pemegang Saham
Komisaris
Direksi
Direktur I dan Direktur II
Bag. Sekretariat
Umum dan Adm.
Bag.
Keuangan
Bag. Humas dan
Personalia
Bag. Produksi Bag. Umum
Staff Direksi
Unit SKT
Dan SKM
Unit
Filter
Sie. Penggajian Adm. Keu. dan
Pembukuan
Bag. Pembelian Bag.
Penjualan
G. Bahan
Perawatan
Gedung
Urusan
Rumah
Tangga
Perush.
Keamanan
G.
Bahan
Listrik
Mesin
Bengkel
G.
Bahan
Ekspedisi
Kendaraan Kantor
Perwakilan
Age
n
Pedagang Besar
Pengecer
Konsumen
Akhir
KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO
Iklan
Promosi
Pengolahan
Cengkeh &
Tembakau
Pencampuran
Saos Setengah
Jadi
Linting/
Making/
Packing Tiket/
Pembungkus
G.
Barang
Jadi
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur
organisasi tersebut akan dijelaskan dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan
adalah uraian tertulis mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian serta seksi-seksinya yang terdapat dalam struktural organisasi yang
bersangkutan. Deskripsi jabatan masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS adalah badan yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam perusahaan, dimana
para anggotanya adalah pemegang saham yang berhak menentukan arah jalannya
perusahaan.
2. Komisaris
Komisaris merupakan badan pengawas dan penasihat direksi yang ditunjuk dan
bertanggung jawab terhadap RUPS. Komisaris beranggotakan dua orang,
tugasnya yaitu:
a. memberi nasihat kepada direksi bilamana dipandang perlu.
b. mengawasi kegiatan perusahaan serta menilai kebijaksanaan direksi,
apakah sesuai dengan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Rumah
Tangga perusahaan atau peraturan-peraturan perusahaan yang telah
ditetapkan.
3. Direksi
Direktur I
Bertangggung jawab langsung kepada RUPS, tugasnya adalah :
a. melaksanakan fungsi sebagai pimpinan dan menjalin hubungan dengan
pihak ekstern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. menerima laporan kepada pemegang saham mengenai perkembangan
perusahaan, serta menentukan diadakannya RUPS.
Direktur II
a. bertindak sebagai direktur I pada saat direktur I berhalangan hadir dan
tidak ada ditempat.
b. sebagai pengawas langsung yang bertanggung jawab penuh terhadap
segala kegiatan intern perusahaan.
4. Staf Direksi
Staf direksi merupakan badan penasihat dan sebagai pembantu direksi, yang
tugasnya membantui direktur dan memberikan saran atau pendapat serta
pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil suatu keptusan atau perumusan
kebijaksanaan perusahaan.
5. Bagian Penjualan
Bagian penjualan bertanggung jawab langsung kepada direksi.
Tugasnya adalah sebagai berikut :
a. mengadakan penyusunan pesanan dari masing-masing kantor
perwakilan atau dari agen di masing-masing daerah pemasaran.
b. melaksanakan penjualan produk kepada konsumen melalui lembaga
perantara.
c. menyelenggarakan administrasi penjualan dan rekapitulasi laporan
penjualan baik secara berkala ataupun laporan akhir tahunan.
d. mengadakan saluran distribusi yang baik. Dalam pelaksanaannya
dibantu oleh seksi ekspedisi untuk pengangkutan atau pengiriman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
produk perusahaan sesuai dengan pesanan dari kantor perwakilan atau
agen.
e. mengadakan survei ke masing-masing daerah pemasaran dalam usaha
meningkatkan omset pemasaran dan memperluas daerah pemasaran
yang dalam pelaksanaanya dibantu oleh seksi iklan dan promosi.
6. Bagian Pembelian
Bagian pembelian bertanggung jawab langsung kepada direksi. Tugasnya adalah
sebagai berikkut :
a. melaksanakan pembelian bahan-bahan yang diperlukan perusahaan
serta melakukan pembelian peralatan dan perlengkapan lainnya yang
perlu.
b. melakukan return barang-barang yang dibeli jika tidak sesuai dengan
pesanan baik secara kualitas maupun harga yang telah disetujui
sebelumnya.
c. menyelenggarakan administrasi pembelian dan membuat laporan
pembelian yang ditujukan kepada direksi.
d. mengadakan pengangkutan bahan-bahan dari daerah-daerah asalnya
yang sekiranya perlu diangkut dengan kendaraan perusahaan untuk
kelancaran bahan-bahan yang diperlukan, yang dalam pelaksanaannya
dibantu oleh seksi ekspedisi.
e. melakukan pencatatan atas keluar masuknya persediaan yang ada di
gudang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
7. Bagian Sekretariat Umum dan Adminisrasi
Bagian sekretariat umum dan administrasi bertanggung jawab kepada direksi.
Adapun tugas-tugas bagian ini adalah sebagai berikut :
a. mengurus keluar masuk surat-surat perusahaan.
b. menyelenggarakan sisitem file atau pengarsipan atas dokumen
perusahaan.
c. mengadakan atau membuat laporan perkembangan perusahaan yang
meliputi angggaran, baik secara berkala tiap triwulan, maupun laporan
pada akhir tahun.
d. tekhnik yang meliputi listrik, mesin, dan bengkel kendaraan.
e. Kesehatan dan kebersihan
f. perawatan gedung dan bangunan
g. urusan rumah tangga perusahaan dan dana sosial untuk kepentingan
umum
h. keamanan
8. Bagian Keuangan
Bagian keuangan bertanggung jawab langsung kepada direksi. Tugas bagian
keuangan adalah :
a. menyelenggarakan atau mengatur anggaran perusahaan menyangkut
penerimaan dan pengeluaran kas.
b. menyelenggarakan sistem pembukuan dan pengawasan keuangan
yang baik dan teratur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. membuat dan mengajukan laporan keuangan kepada direksi, yang
pelaksanaanya dalam hal ini dibantu oleh seksi pembukuan.
9. Bagian Humas dan Personalia
Bagian ini bertanggung jawab kepada direksi. Tugasnya adalah :
a. melaksankan seleksi penerimaan karyawan baru.
b. mengatur tata tertib bagi karyawan dan pembayaran upah atau gaji
karyawan dalam pelaksanaanya dibantu oleh seksi penggajian.
c. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawan yang tidak
memenuhi syarat atau bagi karyawan yang melanggar peraturan yang
berlaku baik yang diatur dalam KKB perusahaan maupun yang
ditetapkan dalam menteri tenaga kerja.
10. Bagian Produksi
Bagian ini bertanggung jawab langsung kepada direksi untuk mengajukan
permintaan pembelian sesuai posisi persediaan yang ada digudang, melakukan
pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantias barang yang diterima dari
pemasok guna menentukan dapat Atau tidaknya barang tersebut diterima oleh
perusahaan dan untuk menyimpan barang yang diterima. Selain itu, bagian
produksi mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menjalankan proses produksi sesuai rencana yang telah ditetapkan,
baik untuk produksi maupun untuk persediaan gudang barang jadi.
b. menjaga dan meningkatkan kualitas produk dalam perawatannya.
B. Laporan Magang Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia kerja yang sebenarnya
dengan harapan agar nantinya mahasiswa dapat menerapkan berbagai teori yang
telah dipelajari di bangku perkuliahan. Sasaran magang kerja adalah perusahaan
manufaktur, jasa, usaha kecil dan menengah, koperasi, instansi pemerintah/swasta
dan kelompok masyarakat umum.
2. Tujuan Magang Kerja
a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung
tentang berbagai aktifitas dalam dunia kerja.
b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran dikampus
dengan dinamika pekerjaan di masyarakat.
c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.
d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan
pekerjaan.
3. Lokasi magang kerja
Penelitian ini dilakukan pada PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta yang
berlokasi di Jalan LU Adisucipto No. 51 Surakarta.
4. Jangka Waktu Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan selama 1 (satu) bulan yaitu mulai bulan Januari s/d
Februari 2012.
5. Kegiatan Magang Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Pelaksanaan magang kerja di PT. Djitoe Indonesia Tobako dimulai tanggal 9
Januari sampai dengan 9 Februari 2012 berlangsung dengan baik dan tidak
terdapat gangguan yang berarti. Beberapa tugas yang dilakukan penulis dalam
pelaksanaan magang tersebut, penulis mendapatkan tugas yaitu mencatat laporan-
laporan pembelian dan penjualan produk dll.
Secara rinci berbagai tugas yang penulis laksanakan selama magang di PT. Djitoe
Indonesia Tobako adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pelaksanaan Kegiatan Magang di PT. Djitoe Indonesia Tobako
No Hari/Tanggal Uraian Pekerjaan
1 Senin, 09-01-2012 Perkenalan, membuat laporan pembelian, merekap
2 Selasa, 10-01-2012 Merekap pembelian Djitoe, Saos, Asia Offset, Gravure,
kertas cetak, melakukan pencatatan
3 Rabu, 11-01-2012 Izin PJT CDC
4 Jum’at, 13-01-2012 Menyusun faktor/kwitansi, surat jalan, TTB, PO, faktur
pajak
5 Sabtu, 14-01-2012 Member data penjual (surat-surat) ke bag. Accounting,
fotocopy
6 Senin, 15-01-2012 Membuat nota pembelian (Djitoe, Saos, Asia Offset,
Gravure), merekap membuat laporan (mic. excel)
7 Selasa, 17-01-2012 Melakukan pencatatan transaksi pembelian, menyusun surat-
surat, membuat laporan, merekap
8 Rabu, 18-01-2012 Membuat laporan pembelian, membuat nota, merekap,
mengarsip pembelian
9 Kamis, 19-01-2012 Membuat laporan, meminta TTD manajer keuangan,
meminta uang ke bag. Kasir
10 Senin, 23-01-2012 Membuat laporan, membuat nota pembelian, menyusun data
penjualan, merekap, melihat bag. Produksi rokok.
11 Selasa, 24-01-2012 Mencari data pembelian, penjualan, membuat nota
pembelian
12 Rabu, 25-01-2012 Menyusun surat penjualan, pembukuan, membuat nota
pembelian, mengarsip, member data penjualan ke accounting
fotocopy
13 Kamis, 26-01-2012 Mencatat pelunasan uang, membuat nota pembelian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
pembukuan, arsip
14 Jum’at, 27-01-2012 Pembukuan, membuat nota pembelian, pembukuan
pengarsipan, membuat nota pejualan
15 Sabtu, 28-01-2012 Membuat, menyusun etika, pack press, pembukuan,
membuat nota, arsip
16 Senin, 30-01-2012 Menyusun surat pembelian, pembukuan, membuat nota
pembelian, mengarsip ke kampus
17 Selasa, 31-01-2012 Menyusun surat pembelian, pembukuan, menyerahkan data
pembelian ke accounting
18 Rabu, 1-02-2012 Menyusun surat pembelian, pembukuan, membuat nota
pembelian, meminta pin ke bag. Manajer keuangan, minta
uang ke bag. Kasir
19 Kamis, 2-02-2012 Mencatat lap. Produksi (mic. Fox pro)
20 Jum’at, 3-02-2012 Menyusun pelunasan hutang diberikan ke bag. Accounting,
minta TTD, minta uang bag. Kasir
21 Sabtu, 4-02-2012 Minta TTD bag. Manajer ke uangan, foto copy, nota kasir,
ke bag. Penjualan kertas, ke bag. Pembelian AO
22 Senin, 6-02-2012 Menyusun pelunasan hutang, pembukuan, penyerahkan data
pembelian ke accounting
23 Selasa, 7-02-2012 Menyusun surat pembelian, pembukuan, membuat nota
24 Rabu, 8-02-2012 Menyusun surat pembelian, pembukuan, pengarsipan
25 Kamis, 9-02-2012 Pembukuan, membuat nota, mengarsip
Sumber PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta
Demikiam cara kerja yang dilakukan oleh penulis selama pelaksanaan magang
kerja di PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta.
C. Pembahasan Masalah
Penempatan Marketing mix pada PT. Djitoe Indonesia menggambarkan sebagai
inti dari sistem strategi pemasaran terpadu, marketing mix memegang peranan
penting dalam menawarkan produk yang dihasilkan pada konsumen sehingga
tujuan perusahaan tercapai yaitu memaksimalkan hasil penjualannya. Marketing
mix itu merupakan variabel-variabel yang dipakai perusahaan untuk memenuhi
dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Variabel yang ada didalamnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
mencakup product (produk), price (harga), place (distribusi), dan promotion
(promosi).
1. Produk
a. PT. Djitoe menghasilkan produk rokok berbagai macam jenis yang
digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
1) Sigaret Kretek Tangan (SKT) adalah rokok yang pembuatannya
dengan menggunakan tangan (manual), jenis rokok ini dibagi
menjadi:
a) Djitoe King Size Merah
b) Djitoe King Size Hijau
2) Sigaret Kretek Mesin (SKM) adalah rokok yang pembuatannya
dengan menggunakan mesin, jenis rokok ini dibagi menjadi:
a) Djitoe Golden Eksekutive
b) Djitoe Slim
b. Bahan baku yang digunakan
Bahan baku utama yang digunakan untuk proses produksi digolongkan menjadi
dua macam, yaitu:
1) Bahan baku utama
a) Tembakau
Pasokan tembakau berasal dari daerah sekitar Surakarta karena daerah surakarta
berdekatan dengan daerah produsen tembakau antara lain daerah Boyolali,
Temanggung, Muntilan, Weleri, Bojonegoro, dll. Sehingga untuk penyediaan
bahan baku tembakau ini dapat berlangsung lancar, namun apabila pasokan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
tembakau dari daerah tersebut habis, baru mempergunakan tembakau dari daerah
lain.
b) Cengkeh
Cengkeh yang digunakan adalah cengkeh lokal yaitu cengkeh yang diperoleh dari
daerah Purwokerto, Lampung, Sulawesi, Ambon,dll. Apabila habis maka
perusahaan akan memperoleh pasokan cengkehnya melalui cengkeh impor.
c) Saos, untuk bahan baku saos ini diperoleh dari supplier
d) Filter root
e) Kertas sigaret
2) Bahan penolong, terdiri dari:
a) Pati
b) Manis jangan
c) Gula jawa
d) Sakarine
e) Mentol
f) Plastik
g) Air : untuk merendam cengkeh dan mengisi ketel uap yang
digunakan dalam proses pemanasan uap air pada proses
pengeringan tembakau.
h) Bahan bakar (solar) untuk pemanasan ketel uap.
c. Aspek Produksi
1) Perencanaan Produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Dalam menyusun jadwal produksinya, PT. Djitoe Indonesia Tobako
menggunakan aturan First Come First Served (FCFS), dimana pekerjaan pertama
yang datang ke stasiun kerja akan diproses terlebih dahulu. Input penjadwalan
produksi berupa permintaan diperoleh dari marketing, permintaan tersebut berasal
dari permintaan-permintaan agen pertama, kemudian oleh departemen PPC dibuat
penjadwalan dengan memperhatikan kapasitas setiap lintasan produksi.
Kapasitas produksi perhari berbeda pada awal dan akhir minggu. Hal ini
disebabkan pada awal minggu lintasan produksi masih mengalami setting awal
tiap minggu dan dan pada akhir minggu (hari jumat) waktu kerja terpotong shalat
jumat, khususnya bagi karyawan muslim.
2) Alur Proses-Proses Produksi secara umum
Produk yang dihasilkan di PT.Djitoe Indonesia Tobako berbeda-beda sehingga
proses produksinya pun berbeda. Alur proses produksi secara garis besar untuk
masing-masing jenis rokok adalah sebagai berikut:
a) Alur Proses Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Proses produksi untuk non filter atau Sigaret Kretek Tangan (SKT) Sebagian
besar dikerjakan dengan menggunakan tangan, urutan prosesnya sebagai berikut:
Pertama kali daun tembakau jenis rokok oven dirajang
kecil-kecil dengan menggunakan mesin lalu dijemur untuk
pengeringan.
Tembakau jenis rajangan rakyat yang berupa gulungan
diudal dengan menggunakan mesin udal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Setelah itu kedua jenis tembakau tersebut itu diayak dengan
maksud untuk menghilangkan debu dengan kotoran lainnya.
Dari kedua jenis tembakau tersebut, kemudaian dicampur
dengan cengkeh sedangkan proses penyempurnaannya
menggunakan mesin.
Setelah dicampur dengan cengkeh, kemudian tembakau
cengkeh tersebut disemprot dengan saos menggunakan
mesin penyemprot serta diaduk agar campuran bisa merata
tercampur, sebelum dibawa ke tempat pelintingan terlebih
dahulu diendapkan selama satu malam. Sampai tahap ini
maka telah terbentuklah tembakau masak atau bahan
setengah jadi.
Bahan setengah jadi yang berupa tembakau masak tersebut
kemudian masuk ke bagian tenaga kerja pelinting untuk
dilinting dengan menggunakan bantuan alat pelinting
(pengoperasian alat dilakukan secara manual) oleh operator
sehingga menjadi rokok batangan.
setelah menjadi rokok batangan, kemudian rokok-rokok
tersebut dimasukkan ke bagian pemeriksaan yang sekaligus
memperbaiki apabila terjadi kelebihan kertas / sigaret
(kertas untuk membungkus tembakau masak), operator yang
melakukan tugas ini disebut operatkor ketok yang artinya
operator yang tugasnya memotong apabila terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
kelebihan kertas sigaretdi ujung-ujung batang rokok
tersebut sehingga rokok yang sihasilkan rapi sesuai ukuran,
dan selanjutnya dilakukan proses penyortiran untuk
memilih rokok yang memenuhi standar kualitas.
Proses selanjutnya rokok yang memenuhi standar kualitas
dimasukkan ke dalam ruang pengovenan untuk
mengeringkan rokok tersebut selama kurang lebih 12 jam.
Setelah keluar dari proses pengovenan maka selama 12 jam
kemudaian dibawa ke bagian etiket untuk di pak serta diberi
bandrol dan rokok siap untuk dibungkus. Komposisi
bungkus rokok adalah sebagai berikut:
Rokok dibungkus ke dalam satu pak, satu pak berisi 10 batang rokok SKT.
Kemudian 10 pak rokok dibungkus menjadi satu pres, setelah itu 20 pres rokok
dibungkus menjadi satu bos. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
Rokok dibungkus ke dalam satu pak, satu pak berisi 10 batang rokok SKT.
Kemudian 10 pak rokok dibungkus menjadi 20 pres rokok dibungkus menjadi
satu bos. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
bos = 20 pres/slop
= 200 pak/bungkus
= 2000 batang
Baru setelah rokok di bos, siap untuk dibawa ke gudang produk jadi untuk
selanjutnya didistribusikan ke daerah pemasaran. Lama proses produksi untuk
rokok kretek non filter adalah tujuh hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
b) Alur Proses Produksi Sigaret Kretek Mesin
Proses produksi untuk rokok filter atau Sigaret Kretek Mesin (SKM) sudah
menggunakan mesin-mesin yang agak modern, sehingga pada proses pembuatan
rokok kretek filter ini tenaga manusia tidak banyak diperlukan. Mesin yang
digunakan antara lain:
Vacum Chamber
Mesin Cutter Molin
Mesin Thrasser
Mesin Conditioning
Mesin Dryer
Mesin Culler
Mesin Silo
Mesin Blending Silo
Mesin Mollin
Mesin Packing
Mesin Chelopane
: untuk memberi uap pada tembakau
: untuk merajang tembakau
: untuk memisahkan debu, ganggang, dan daun
: menambah kadar air
: untuk mengeringkan tembakau
: untuk menyaring debu
: untuk meratakan tembakau
: untuk mencampur material yang digunakan
: untuk memproses membuat rokok batangan
: untuk membungkus rokok batangan
: untuk membungkus rokok yang telah dipak
Untuk urutan proses produksinya adalah sebagai berikut:
Mula-mula bahan baku yang masih berupa daun berasal dari
gudang dikeluarkan kemudian dimasukkan ke Vacum
Chamber untuk diberi uap (di-steam).
Daun tembakau yang tealh di steam tersebut kemudian
dimasukkan ke mesin Cutter Mollin untuk proses perajangan
(pecacahan) tembakau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tembakau yang tealh dirajang kemudian masuk ke mesin
Thrasser, dalam mesin ini tembakau tersebut mengalami
proses pengudalan dengan menggunakan mesin Thrasser,
fungsi dari proses pengudalan tersebut untuk memisahkan
antara debu, ganggang, dan daun (material yang digunakan).
Setelah proses pengudalan tembakau tersebut kemudian
dimasukkan ke conditioning, fungsinya untuk menambah
kadar air agar tembakau bisa mengembang. Dalam mesin
conditioning tersebut terdapat proses pencampuran dengan
saos dasar yang fungsinya untuk memperkuat rasa dari
senterial (tembakau).
Tembakau selanjutnya di masukkan ke mesin Dryer, mesin
tersebut berfungsi untuk mengeringkan tembakau.
Setelah tembakau dikeringkan selanjutnya tembakau masuk
ke mesin Culler untuk proses penyaringan debu kembali.
Proses selanjutnya tembakau dimasukkan ke mesin Silo
yang berfungsi untuk perataan tembakau.
Dari mesin Silo kemudian tembakau masuk ke Blending
Silo, di dalam Blending silo inilah terdapat proses
pencampuran bermacam-macam bahan baku yaitu
tembakau, cengkeh, dan saos. Setelah dicampur kurang lebih
4 jam, tembakau diturunkan siap untuk diproses mejadi
rokok jadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tembakau masak tersebut masuk ke dalam mesin pelinting
untuk menjadi rokok batangan.
Rokok batangan tersebut bersama rokok filter roads dikirim
ke mesin assembling untuk disatukan sehingga terbentuklah
rokok berfilter yang sering dikenal dengan rokok filter.
Masih dalam satu kesatuan mesin rokok filter tersebut
mengalir ke sub mesin pembungkus/ pengepak untuk
dibungkus.
Rokok yang telah dipak tersebut kemudian dikirim ke mesin
Chelopane yang berfungsi untuk membungkus rokok pak-
pakan tersebut dengan menggunakan kertas Chelopane dan
dipres dengan isi 10 bungkus untuk setiap presnya, setelah
itu pres-pres tersebut dibos atau dibungkus, tiap bos berisi
20 pres.
Keterangan isi tiap-tiap bos untuk SKM sebagai berikut:
1 pak = 12 batang rokok
1 pres/ slop = 20 pres/slop = 2400 batang
Rokok yang telah dibos kemudian dikirim ke gudang barang
jadi dan selanjutnya siap untuk didistribusikan (dipasarkan)
ke daerah pemasaran.
c) Alur Proses Produksi Filter Roads
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Filter merupakan salah satu bahan untuk membuat rokok jenis Sigaret Kretek
Mesin (SKM), dimana kedua jenis rokok ini untuk filternya sudah diproduksi
sendiri. Alur proses produksi filter roads dijelaskan sebagai berikut :
Mula-mula bahan baku dasar (Acetat Tow, Wrapping
Papper, Platicezer, Pasta) dipersiapkan.
Acetat Toe diproses terlebih dahulu ke dalam Preparation
Machin.
Bersama-sama bahan dasar tersebut diproses di mesin Filter
Making Machine untuk penggabungan.
Setelah keluar dari mesin Filter Making Machine berupa
filter jadi kemudian disortir, untuk merapikan ukuran filter.
Filter yang telah disortir kemudian di packing.
3) Pengendalian Mutu
PT. Djitoe Indonesia Tobako melakukan pengendalian mutu dan kualitas yang
dilakukan dengan beberapa uji terhadap bahan baku dan produk jadi antara lain,
yaitu :
a) Cengkeh
Adapun yang diuji dari cengkeh adalah kadar air yang terkandung di dalam
cengkeh. Untuk pengujiannya digunakan alat yang disebut Teste Meter,
sedangkan cara kerjanya sebagai berikut :
Cengkeh ditimbang dengan teliti sebanyak satu ons
Kemudian dimasukkan dalam wadah khusus dari Teste
Meter yang berbentuk piringan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Lalu dimasukkan dalam Teste Meter dan tombol ditekan
Diamati dan catat skalanya
Kemudian disesuaikan dengan Table Teste Meter sehingga
kadar air dapat diketahui
Kadar air dalam cengkeh yang memenuhi syarat adalah 1,8
%.
b) Tembakau
Uji yang digunakan untuk mendapatkan tembakau berkualitas baik dilakukan
berdasarkan arganolaptis dan kadar airnya. Untuk arganolaptis berdasarkan warna
dan bau, sedangkan untuk kadar air dapat dilakukan seperti pada pengujian
cengkeh.
c) Produk jadi
Dalam produksinya PT. Djitoe Indonesia Tobako menghasilkan bermacam-
macam merk. Rasa dari tiap merek akan berbeda- beda karena komposisi dari
setiap merk dibuat berbeda.
Untuk menjaga kualitas dari produk jadi sebelum dipasarkan maka harus diuji
terlebih dahulu. Pengujiannya dilakukan melalui aroma, rasa, serta kemantapan.
Pengujian dilakukan oleh seseorang yang ditunjuk perusahaan dan telah
berpengalaman di bidangnya selama bertahun-tahun sehingga dapat dipercaya
menjadi QC (Quality Control) yang mengendalikan kualitas produk jadi.
4) Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dapat membantu konsumen dalam
usaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Kegunaan pemaaran adalah untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu pemasaran merupakan kunci
untuk mencapai sukses dalam bidang penjualan agar nantinya perusahaan dapat
berkembang serta terjamin kelangsungan hidupnya.
Daerah pemasaran PT. Djitoe Indonesia Tobako adalah sebagai berikut:
a) Jawa Barat
Jakarta
Bandung
Ciamis
b) Jawa Tengah
Pekalongan
Tegal
Yogyakarta
Magelang
Semarang
Demak
c) Jawa Timur
Madiun
Malang
Jember
Surabaya
Blitar
d) Luar Jawa, diantaranya :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Palembang
Jambi
Medan
Samarinda
Banjarmasin
Makasar
Tersebarnya daerah pemasaran ini dimaksudkan oleh perusahaan untuk
mendapatkan konsumen sebangyak mungkin dan untuk memperkenalkan hasil
produksinya kepada masyarakat luas.
2. Harga
PT. Djitoe Indonesia Tobako menetapkam berbagai kebijakan, untuk mencapai
tujuan yang diinginkan perusahaan. Kebijakan tersebut antara lain:
1) Faktor yang mempengaruhi penetapan harga pada produk-produk PT.
Djitoe Indonesia Tobako, antara lain sebagai berikut:
a) Kondisi Perekonomian
Kondisi perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku yaitu
adanya kenaikan harga bahan baku, apabila harga bahan baku naik. Maka dari itu
ketidakstabilan keadaan perekonomian sangat berpengaruh terhadap harga produk
yang ditetapkan, sehingga PT. Djitoe Indonesia Tobako memberikan harga yang
cukup terjangkau.
b) Persaingan
PT. Djitoe Indonesia Tobako selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
produknya, namun demikian harga jual ditekan serendah mungkin, setidaknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
sama dengan pesaing. Hal ini dimaksudkan untuk merebut pangsa pasar yang
lebih besar karena mampu menjangkau setiap lapisan masyarakat.
c) Biaya Produksi dan Distribusi
Biaya Produksi dan Distribusi merupakan salah satu faktor yang harus
diperhitungkan dalam menetapkan harga, sebab sebuah perusahaan jika menutup
seluruh biaya yang telah dikeluarkan maka perusahaan tersebut akan merugi,
demikian pula sebaliknya.
2) Tujuan penetapan harga
Tujuan penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Djitoe Indonesia Tobako adalah
untuk meningkatkan laba perusahaan serta dapat terus bersaing dengan
perusahaan rokok lainnya.
3. Promosi
Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan penting dalam proses pemasaran
untuk itu PT. Djitoe Indonesia Tobako selalu aktif dalam berbagai kegiatan
promosi. Bentuk- bentuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT.Djitoe
Indonesia Tobako antara lain :
a. Periklanan
Salah satu keunggulan periklanan yaitu mempunyai jengkauan promosi produk
yang luas dalam memenuhi kebutuhan kepada konsumen. Bentuk periklanan yang
dilakukan oleh PT. Djitoe Indonesia Tobako antara lain:
1) periklanan yang dilakukan melalui media elektronik dan media
masa,contohnya antara lain iklan di televisi, koran, majalah, dan
radio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2) periklanan dilakukan dengan pemasangan baliho, pamflet, spanduk
bergambarkan merek produk di tempat-tempat umum dan tempat-
tempat strategis lainnya yang sering dilihat orang, serta gambar-
gambar produk di mobil box milik perusahaan yang mengirimkan
produk-produk perusahaan dalam melakukan pendistribusian ke
suatu tempat.
3) periklanan yang dilakukan melalui kaos, jaket, payung, kalender,
poster, korek api yang bergambarkan merek produk.
4) PT. Djitoe Indonesia Tobako di dalam mempromosikan produknya,
perusahaan tersebut juga menggunakan diskon untuk para pedagang
besar jika membeli dengan jumlah yang lebih banyak dari target
yang diharapkan. Bertujuan untuk meningkatkan jumlah penjualan
rokok PT. Djitoe Indonesia Tobako.
b. Hubungan masyarakat
Promosi yang dilakukan melalui hubungan masyarakat dilakukan dengan cara
diadakannya acara seperti sepeda santai, touring bersama dengan para karyawan
dan masyarakat sekitar, selain itu juga menjadi sponsor di berbagai event.
Bertujuan agar dapat mengambil hati masyarakat dan sekaligus mempromosikan
produk rokok PT. Djitoe Indonesia Tobako.
4. Distribusi
Untuk mendukung kegiatan pemasaran pada perusahaan rokok Djitoe diperlukan
adanya penyaluran barang dari produsen kepada konsumen. Dengan digunakan
saluran distribusi yang tepat dan baik maka perusahaan dalam memasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
produknya tidak akan mengalami hambatan. Bahkan produk tersebut akan lebih
terjaga kualitasnya dan tidak akan mudah rusak.
Untuk mendistribusikan produk-produknya, PT. Djitoe Indonesia Tobako
menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Dalam hal ini perusahaan
melibatkan pedagang besar sebagai perantara untuk menyalurkan, menawarkan,
dan menjual produknya kepada para pengecer melalui selesmen kemudian dari
pengecer dijual lagi ke konsumen akhir.
Gambar 3.2
Bagan Proses Distribusi
Saluran distribusi ini di pilah karena untuk mencapai daerah sasaran pasar yang
lebih luas atau tempat yang terlalu luas atau tempat yang terlalu jauh untuk
dijangkau bila menggunakan saluran distribusi tidak langsung.
Keuntungan lain yang diperoleh PT. Djitoe Indonesia Tobako dengan adanya
saluran distribusi tidak langsung adalah sebagai berikut:
a. mengurangi tugas produsen didalam kegiatan distribusi untuk
menyalurkan produknya sampai ke tangan konsumen.
b. perantara dapat membantu dalam menyimpan barang.
c. perantara dapat membantu dalam mencari konsumen.
d. membantu dalam kegiatan distribusi.
PRODUSEN
PEDAGANG
BESAR
PEDAGANG
KECIL
KONSUMEN
AKHIR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
PT. Djitoe Indonesia Tobako dalam menyalurkan hasil produksinya kepada
konsumen mengguanakan dua macam cara, yaitu :
a. Melalui Kantor Perwakilan
1) Pedagang Besar
2) Pengecer
b. Melalui Agen Utama
1) Sub Agen
2) Pengecer
Sedangkan alat transportasinya yang digunakan untuk mendistribusikan
produksinya kepada konsume antara lain, yaitu :
a. Colt
Angkutan colt ini hanya diguankan untuk melayani daerah pemasaran di dalam
kota saja.
b. Truk
Angkutan truk diguankan untuk melayani daerah pemaaran pulau jawa dan
sekitarnya.
c. Kapal Laut
Angkutan dengan menggunakan kapal laut ini diguanaka untuk melayani daerah
pemasaran Kalimantan dan Sulawesi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
PT. Djitoe Indonesia Tobako dalam strategi pemasarannya menggunakan empat
variabel bauran pemasaran. Penerapan keempat variabel tersebut adalah
1. Produk ( product)
PT. Djitoe menghasilkan produk rokok berbagai macam jenis yang digolongkan
menjadi dua macam, yaitu:
a. Sigaret Kretek Tangan (SKT) adalah rokok yang pembuatannya
dengan menggunakan tangan (manual), jenis rokok ini dibagi menjadi:
1) Djitoe King Size Merah
2) Djitoe King Size Hijau
b. Sigaret Kretek Mesin (SKM) adalah rokok yang pembuatannya dengan
menggunakan mesin, jenis rokok ini dibagi menjadi:
1) Djitoe Golden Eksekutive
2) Djitoe Slim
2. Harga ( Price)
Bahwa dalam menetapkan suatu harga produk PT. Djitoe Indonesia Tobako selalu
memperhatikan beberapa faktor, yaitu :
a. kondisi perekonomian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
b. persaingan
c. biaya Produksi dan distribusi
Tujuan penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Djitoe Indonesia Tobako
adalah untuk meningkatkan laba perusahaan serta dapat terus bersaing dengan
perusahaan rokok lainnya.
3. Promosi ( promotion )
Media promosi yang digunakan oleh PT. Djitoe Indonesia Tobako adalah sebagai
berikut :
a. Hubungan masyarakat
1) Sepeda santai, touring bersama dengan karywan dan masyarakat
sekitar
2) Menjadi sponsor di berbagai event.
b. Periklanan melalui media elektronik dan media massa
c. Spanduk, baliho, pamflet, kaos, jaket, payung, korek api, kalender,
poster
d. diskon
e. gambar produk yang berada di mobil perusahaan
4. Distribusi (distribution)
Di dalam mendistribusikan produk-produknya, PT. Djitoe Indonesia Tobako
menggunakan saluran distribusi tidak langsung, sebab dalam mendistribusikan
produk-produknya perusahaan tersebut melibatkan pedagang besar, salesman,
pengecer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
PT. Djitoe Indonesia Tobako dalam menyalurkan hasil produksinya kepada
konsumen mengguanakan dua macam cara, yaitu :
a. Melalui Kantor Perwakilan
1) Pedagang Besar
2) Pengecer
b. Melalui Agen Utama
1) Sub Agen
2) Pengecer
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka sebaiknya PT. Djitoe Indonesia Tobako
mempertahankan strategi pemasaran (marketing mix) pasar yang telah ada dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk dapat memaksimalkan jumlah
pelanggan serta memaksimalkan jumlah pelanggan serta meningkatkan frekuensi
penjualan dengan cara :
1. PT Djitoe Indonesia Tobako harus memperluas daerah pemasarannya agar
dapat meningkatkan hasil penjualan
2. Dalam kaitannya dengan strategi pemasaran, sedapat mungkin
memberikan pelayanan baik terhadap keluhan yang disampaikan kepada
pelanggan, tentang produk PT Djitoe Indonesia Tobako yang dapat
dinikmati oleh pelanggan sehingga terjalin hubungan yang lebih dan
bersifat emosional. Karena hubungan emosional akan lebih memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
nilai tambah kepada loyalitas pelanggan konsumsi PT Djitoe Indonesia
Tobako.
3. Dalam kaitannya dengan keyakinan akan merek, selama ini semua produk
dari PT Djitoe Indonesia Tobako mempunyai keunggulan dalam luas
jangkauan dan peminat akan tembakaunya. Peningkatan layanan yang
diberikan ke semua pelosok wilayah akan menjadikan keyakinan akan
merek semakin kuat dan pada akhirnya akan memberikan tingginya
loyalitas pelanggan.
4. Penanganan strategi pemasaran, keyakinan akan mereka dan kepuasan
pelanggan dengan baik dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan
diharapkan dapat meningkatkan penjualan PT Djitoe Indonesia Tobako,
khususnya dan semua produk yang dihasilkan oleh PT Djitoe Indonesia
Tobako.
5. Kepada peneliti yang lain, diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat penjualan suatu produk selain faktor strategi
pemasaran, keyakinan akan merek dan kepuasan pelanggan, sehingga
dapat menggeneralisasi secara luas berbagai pengaruh yang dapat
meningkatkan tingkat penjualan suatu produk.
6. Produk PT Djitoe Indonesia Tobako barns lebih inovatif dan menarik bagi
konsumen/pembeli, sehingga keinginan konsumen/membeli produk
tersebut bisa lebih meningkat.
7. Promosi PT Djitoe Indonesia Tobako lebih kreatif dalam mempromosikan
produknya di semua media – media yang ada dan mengadakan kegiatan –
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
kegiatan yang bermanfaat bagi konsumen sehingga konsumen lebih
mengenal produk tersebut dan tertarik untuk membeli
8. Harga PT Djitoe Indonesia Tobako lebih bisa terjangkau oleh masyarakat
kecil dan menengah, sehingga harga produk tersebut harus lebih
rendahdari pada produk lain yang beredar di pasaran, sehingga konsumen
mampu untuk membeli produk tersebut.
9. Distribusi PT Djitoe Indonesia Tobako harus dilakukan ke tempat – tempat
yang terpencil atau pelosok yang belum mengetahui dan mengenal produk
tersebut, sehingga konsumen dapat mengetahui dan mengenal produk
tersebut, konsumen berkeinginan untuk membeli produk tersebut.