praktik media relations PR perusahaan multinasional terhadap Media lokal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MEDIA RELATIONS .../Media...perpustakaan.uns.ac.id...
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MEDIA RELATIONS .../Media...perpustakaan.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
DALAM MENDUKUNG PROMOSI KOTA SOLO
(Studi Deskriptif di Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta)
SKRIPSI
Oleh:
ANITA ARUM SARI
K7408180
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
i
MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
DALAM MENDUKUNG PROMOSI KOTA SOLO
(Studi Deskriptif di Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta)
SKRIPSI
Oleh:
ANITA ARUM SARI
K7408180
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
i
MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
DALAM MENDUKUNG PROMOSI KOTA SOLO
(Studi Deskriptif di Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta)
SKRIPSI
Oleh:
ANITA ARUM SARI
K7408180
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
DALAM MENDUKUNG PROMOSI KOTA SOLO
(Studi Deskriptif di Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta)
Oleh:
ANITA ARUM SARI
K7408180
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Anita Arum Sari. MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTASURAKARTA DALAM MENDUKUNG PROMOSI KOTA SOLO (StudiDeskriptif di Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta). Skripsi;Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas MaretSurakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mengetahui strategi media relationsyang dijalankan oleh Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakartadalam mendukung promosi Kota Solo; 2) mengetahui proses media relationsBagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta; 3) mengetahui kegiatanmedia relations yang dilakukan di Bagian Humas dan Protokol Pemerintah KotaSurakarta dalam mendukung promosi Kota Solo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif.Sumber data yang digunakan meliputi informan, tempat dan peristiwa, dandokumen. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling dansnowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Validitas data dengan trianggulasisumber dan metode. Analisis data dengan menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian adalah : Strategi media relations yang dijalankan olehBagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta adalah : 1) membangunmedia center; 2) mengikutsertakan beberapa pegawai Bagian Humas dan ProtokolPemerintah Kota Surakarta untuk mengikuti pelatihan jurnalistik, fotografi;3) mengupdate informasi terbaru tentang Pemerintah Kota Surakarta melaluifacebook dan SMS; 4) menjalin hubungan baik dengan organisasi kewartawananseperti PWI . Proses media relations Bagian Humas dan Protokol PemerintahKota Surakarta adalah : 1) perencanaan yang dilakukan satu tahun sebelumnya;2) pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan; 3) evaluasi dari pelaksanaanrencana sudah sesuai apa belum dengan rencana yang telah ditetapkan sehinggadepat menjadi pedoman untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Kegiatan mediarelations yang dijalankan Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakartaadalah : 1) jumpa pers; 2) press tour; 3) press luncheon; 4) wawancara pers.Media yang digunakan untuk mempromosikan Kota Solo adalah : 1) surat kabarharian; 2) leaflet; 3) events; 4) brosur.
Kata Kunci: media relations, humas pemerintahan, promosi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Anita Arum Sari. MEDIA RELATIONS OF SURAKARTA CITYGOVERNMENT IN SUPPORTING THE PROMOTION OF SOLO CITY (ADescriptive Study on Public Relations and Protocol Division of Surakarta CityGovernment). Skripsi, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty.Surakarta Sebelas Maret University, July 2012.
The objectives of research are: 1) to find out the media relations strategytaken by the Public Relations and Protocol Division of Surakarta CityGovernment in supporting the promotion of Solo City; 2) to find out the mediarelations process in the Public Relations and Protocol Division of Surakarta CityGovernment; 3) to find out the media relations activity undertaken by the PublicRelations and Protocol Division of Surakarta City Government in supporting thepromotion of Solo City.
This study employed a descriptive qualitative research approach. The datasource used included informant, place and event, and document. The samplingtechniques used were purposive sampling and snowball sampling. Techniques ofcollecting data used were interview, observation, documentation and field note.The data validation was done source and method triangulation. The data analysiswas done using an interactive model of analysis.
The result of research showed that the media relations strategy undertakenby the in supporting the promotion of Solo City included: 1) to build mediacenter, 2) to involve some employees of Public Relations and Protocol Division ofSurakarta City Government in attending journalistic and photography training;3) to update the recent information about Surakarta City’s Government throughfacebook and SMS; 4) to establish good relationship with journalist organizationsuch as PWI. Meanwhile the media relations process in the Public Relations andProtocol Division of Surakarta City Government included: 1) planning that wasconducted one year before; 2) implementation of plan; (3) evaluation on the planimplementation, whether or not it had been consistent with the predetermined planso that it could become a guideline to do the next activity. The media relationsactivities undertaken by the Public Relations and Protocol Division of SurakartaCity Government were: 1) press conference, 2) press tour, 3) press luncheon; and4) press interview. The media used to promote Solo City were: 1) dailynewspaper, 2) leaflet, 3) events, and 4) brochure.
Keywords: media relations, government public relations, promotion.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Ketekunan dan kebulatan tekad adalah kekuatan yang dahsyat untukmenjadi yang lebih baik.
(Peneliti)
Kejujuran adalah modal utama untuk menjadi orang besar.(Peneliti)
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabilaengkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain)(QS. Al-Insyiroh : 6-7)
“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengankesanggupannya”
(QS. Al Baqarah: 286)
” Belajar sebagai proses, tidak pernah dibatasi dimensi waktu dantempat, sepanjang semuanya dalam kerangka Ilmu Amaliah, Amal
Ilmiah’”(Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukur kepada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan segalanya.
Adik Kandungku Aditya Dwi Saputra yang tersayang.
Seseorang yang telah mengisi hidupku dan memberi
support dalam penyelesaian Skripsi ini (Rangga).
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta yang
telah memberikan ijin penelitian.
Bapak-Ibu Dosen PAP FKIP UNS Surakarta yang telah
membimbing dalam meyelesaikan Skripsi.
Teman-teman PAP A tercinta.
Almamater.
Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah
ikut berperan serta dalam membantu kelancaran penulisan
Skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna
memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami
hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat
menyelesaikannya. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya tidak lupa
peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta segenap jajarannya, yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui
permohonan ijin menyusun skripsi.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin
penyusunan skripsi.
4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah
memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi.
5. Bapak Drs. Sutaryadi M. Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar
senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan, dan dukungan, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak Andre N. Rahmanto, S. Sos, M. Si, selaku Pembimbing II yang dengan
sabar senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan dukungan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Administrasi Perkantoran yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat
bermanfaat bagi peneliti.
8. Bapak Jackson A. Napitupulu, selaku Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta yang
telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
9. Pegawai Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dan
wartawan media massa yang telah menjadi informan sehingga dalam
penelitian dapat berjalan dengan lancar.
10. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan pilihan terbaik untuk saya dan
menjadikan motivasi terbesar saya dalam menjadi yang terbaik.
11. Adikku tersayang Aditya Dwi Saputra yang selalu membawa keceriaan dalam
hidup saya. Serta seluruh keluarga yang selalu memberikan doanya untuk
saya.
12. Sahabat-sahabat dari kecil hingga dewasa saat ini, yang selalu memberikan
bimbingan, bantuan, dukungan, motivasi yang begitu luar biasa.
13. Rekan-rekan PAP 2008 yang selalu memberikan motivasi untuk menjadi yang
terbaik di antara kalian semua.
14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti harapkan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya
serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, Juli 2012
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………... i
HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………. ii
HALAMAN PENGAJUAN ………………………………………… iii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………… iv
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………. v
HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………. vi
HALAMAN MOTTO ……………………………………………….. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….. ix
KATA PENGANTAR ………………………………………………. x
DAFTAR ISI ………………………………………………………… xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. xiv
DAFTAR TABEL…………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………... xvi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1
B. Perumusan Masalah ………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………….. 6
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………. 7
A. Tinjauan Pustaka …………………………………………… 7
1. Tinjauan Tentang Public Relations……………………... 7
2. Tinjauan Tentang Humas Pemerintahan……………….. 13
3. Tinjauan Tentang Media Relations……………………... 15
4. Tinjauan Tentang Media Massa………………………… 25
5. Tinjauan Tentang Promosi………………………………. 28
6. Hasil Penelitian yang Relevan ………………………….. 31
B. Kerangka Berpikir…………………………………………… 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………... 35
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….. 35
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian …………………………….. 35
C. Data dan Sumber Data ………………………………………. 37
D. Teknik Sampling ……………………………………………... 39
E. Pengumpulan Data …………………………………………… 39
F. Uji Validitas Data …………………………………………….. 41
G. Analisis Data …………………………………………………. 43
H. Prosedur Penelitian …………………………………………... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………. 47
A. Deskripsi Lokasi Penelitian …………………………………. 47
B. Deskripsi Temuan Penelitian ………………………………… 63
C. Pembahasan …………………………………………………... 88
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ………………… 99
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 99
B. Implikasi ……………………………………………………… 102
C. Saran ………………………………………………………….. 103
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 104
LAMPIRAN …………………………………………………………. 106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. 1. Arus Komunikasi dalam Media Relations ……………………… 17
2. 2. Kerangkan Berpikir………………………………………………. 34
3. 1. Trianggulasi Sumber…….……………………………………...... 42
3. 2. Trianggulasi Metode……………………………………………… 42
3.3. Model Analisis Interaktif………………………………………… 44
3.4. Prosedur Penelitian……………………………………………..... 46
4. 1. Lambang Pemerintah Kota Surakarta......……………………….. 53
4.2. Bagan Organisasi SETDA Kota Surakarta ……………………… 59
4.3. Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol Pemkota SKA.. 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Rencana Dialog Interaktif Radio……………………………… 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Jadwal Kegiatan Penelitian …………………………………….. 106
2. Daftar Informan Penelitian……………………………………… 107
3. Pedoman Wawancara ……………………….…………………... 108
4. Hasil Wawancara ( Field Note )……………………………..….. 112
5. Deskripsi Hasil Observasi ……………..……………………....... 133
6. Peraturan Walikota Surakarta …….……………………………… 134
7. Program Kegiatan Bagian Humas dan Protokol Pemkot SKA ….. 150
8. Pers Release ..…………………………………………………….. 156
9. Facebook Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta ……… 158
10. Kliping Berita Media Massa …..…………………………………. 159
11. Berita Media Massa yang Menyudutkan Pemkot SKA…………… 196
12. Brosur Promosi Kota Solo………………………………………… 197
12. Foto Penelitian ……………………………………………………. 200
13. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi ……………………… 206
14. Surat Permohinan Ijin Research…………………………………… 208
15. Surat Keterangan Telah Melakukan Research……………………. 210
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang
informasi dan komunikasi sangat pesat. Dengan adanya perkembangan
tersebut maka kita dituntut untuk lebih bekerja keras dan kreatif agar dapat
memajukan dan meningkatkan citra positif suatu instansi baik pemerintahan
maupun non pemerintahan sehingga instansi tersebut semakin diikenal oleh
masyarakat.
Keberadaan humas dalam instansi pemerintahan merupakan suatu
keharusan untuk mengemban tugas menyebarkan informasi dan kebijakan,
program dan kegiatan yang akan dilakukan instansi pemerintahan tersebut.
Salah satu kegiatan humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat
untuk memperoleh kepercayaan publik adalah kegiatan hubungan pers (media
relations) yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang
mengelola media cetak dan media elektronik.
Sementara itu, harus diakui bila selama ini peran dan fungsi humas
di lingkungan pemerintahan masih sangat terbatas dan belum optimal.
Alasannya karena keterbatasan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
dari para pejabat humas itu sendiri dalam penguasaaan substansi tugas dan
peran, kurangnya pejabat yang berkualifikasi kehumasan dari sisi pendidikan
formal, serta masih terbatasnya pemahaman tentang arti dan fungsi dari humas
itu sendiri.
Di era sekarang ini media massa memliki peran yang sangat vital
dalam setiap sendi kehidupan. Selain sebagai partner pembangunan, media
massa juga sebagai jembatan arus informasi antara media massa dan
pemerintahan, setiap instansi tentu telah memiliki lembaga kehumasan.
Namun, banyak lembaga kehumasan pada setiap instansi pemerintahan
tersebut yang ternyata belum berjalan maksimal. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya pemahaman terhadap fungsi humas itu sendiri oleh setiap aparatur,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
hingga sekarang ini masih banyak pihak yang belum paham betul soal pers.
Bahkan mereka mengatakan kehadiran rekan pers dianggap sangat berbahaya.
Padahal media massa merupakan salah satu profesi yang penting untuk
digandeng dalam setiap pembangunan. Jadi sangat ironis kalau ada pegawai
pemerintah yang masih alergi dengan keberadaan pers.
Kenyataannya, banyak humas pemerintah yang belum memahami
tugas dan fungsinya. Humas pemerintah cenderung sebagai pelayan pejabat
pemerintah yang bisa disuruh kesana kemari oleh kepala daerah, ketimbang
menjadi pulic relations pemerintah. Bahkan humas pemerintah cenderung
hanya sebagai tukang kliping surat kabar. Humas pemerintah seringkali tidak
konsisten, kurang peka terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat luas.
Hal ini lantaran humas pemerintahan tidak memahami dan kurang mengerti
berbagai persoalan yang timbul akibat kebijakan yang ditetapkan pemerintah
di lingkungannya.
Kota Surakarta disebut juga dengan Kota Solo atau Sala adalah kota
yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Nama Kota Surakarta
digunakan dalam konteks formal sedangkan nama Solo digunakan untuk
konteks informal. Konteks formal adalah dalam konteks kepemerintahan kota,
antara lain sebutan untuk Pemkot yaitu Pemerintah Kota Surakarta dan
bagian-bagian yang ada disana juga menggunakan Kota Surakarta, sedangkan
dalam konteks informal biasanya menggunakan kata Kota Solo, misalnya
untuk mempromosikan kota juga menggunakan Kota Solo, untuk slogan juga
ada kata Solonya.
Pemerintah Kota Surakarta merupakan organisasi pelaksana dan
penyelenggaran pemerintahan secara administratif. Dalam pelaksanaan
kegiatan kesehariannya, Pemerintah Kota Surakarta tidak terlepas dari
berbagai bentuk penentuan, pelaksanan, penerapan program-program
kebijakan serta aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan berbagai aspek
kehidupan masyarakat kota Surakarta yang menjadi publik dari Pemerintah
Kota Surakarta itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Peran dan fungsi media sebagai partner kerja dalam upaya
penyebarluasan informasi dari berbagai kebijakan Pemerintah Kota Surakarta
sangat dibutuhkan guna tercapainya suatu pengetahuan, pengertian,
pemahaman, dan keikutsertaan dari publik internal dan eksternal untuk
mendukung keberadaan organisasi Pemerintah Kota Surakarta. Sedangkan
fungsi media sebagai kontrol sosial menjadikan Pemerintah Kota Surakarta
lebih “waspada” dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan fungsi dan
perannya sebagai pihak yang menjalankan mandat dari Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD), karena apapun yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Surakarta selalu diawasi dan harus dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat.
Seiring ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9
Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
Kota Surakarta dan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 19-B Tahun 2009
tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural Pada Sekretariat Daerah
Kota Surakarta maka Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta sebagai
Humas Institusi Pemerintah Kota Surakarta merupakan pihak yang
berkewajiban untuk turut serta menjalin hubungan yang baik dengan
publiknya dan memberikan informasi mengenai organisasi. Humas diharapkan
mampu menjelaskan kepada publik apa yang diprogramkan pemerintah
dengan melakukan pendekatan dan tehnik penyampaian yang berkenan
terutama penyampaian informasi berkaitan dengan pihak pers.
Tugas pokok yang diemban oleh Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta yaitu menyusun perumusan kebijakan pemerintah
daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pembinaan dan
fasilitasi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintahan daerah di bidang publikasi, pengolahan informasi, analisis
media, informasi, dan pelayanan tamu. Salah satu penyampaian informasi
yang dilakukan oleh Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
adalah menyebarkan informasi kepada masyarakat luas khususnya masyarakat
Kota Solo mengenai adanya slogan baru untuk Kota Solo yaitu Solo The Spirit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
of Java. Dengan adanya media relations maka diharapkan masyarakat
mengetahui slogan tersebut dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Pemerintah Kota Surakarta. Masyarakat diharapkan agar dapat melakukan
tindakan yang sesuai dengan pengertian slogan tersebut yaitu Solo Jiwanya
Jawa, sehingga Kota Solo akan lebih dikenal oleh masyarakat luas dan salah
satu alat untuk mendukung promosi Kota Solo adalah melalui media. Apabila
ada wisatawan datang ke Kota Solo mereka dapat merasakan apa yang tertulis
dalam slogan tersebut, sehingga para wisatawan akan merasa puas dengan apa
yang ada di Kota Solo dan apabila mereka puas pastinya mereka akan
bercerita kepada para saudara ataupun masyarakat yang tinggal ditempat asal
mereka. Sehingga lewat tindakan yang nyata dari slogan tersebut maka para
wisatawan dapat membantu untuk mempromosikan Kota Solo.
Alasan peneliti tertarik melakukan peneitian ini karena pemerintah
Kota Surakarta sedang gencar-gencarnya melakukan promosi. Pemerintah
Kota Surakarta telah banyak mengadakan kegiatan yang dapat mendukung
promosi Kota Solo, seperti karnaval ataupun yang lainnya. Kurangnya
pengertian masyarakat mengenai slogan baru Kota Solo. Belum semua
masyarakat mengetahui tentang slogan baru Kota Solo yaitu Solo The Spirit of
Java, terutama masyarakat Kota Solo yang telah berada di pinggiran kota
maupun yang berusia lanjut, karena mereka masih terpaku pada slogan Kota
Solo yang lama yaitu BERSERI (Bersih Sehat Rapi dan Indah) serta tidak
adanya wartawan internal di Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta yang mengakibatkkan pegawai humas merangkap tugas menjadi
wartawan.
Pemerintah Kota Surakarta khususnya Bagian Humas dan Protokol
harus dapat membangun hubungan yang baik dengan media, hal itu sangat
bergantung pada bagaimana cara berkomunikasi Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dengan media, Bagian Humas dan Protokol harus
dapat memahami karakteristik media dan kebutuhan media, selain itu Bagian
Humas harus dapat mengatur strategi media relations yang akan dijalankan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
karena hal tersebut akan berpengaruh pada tujuan yang akan dicapai atau yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai “Media Relations Pemerintah Kota
Surakarta Dalam Mendukung Promosi Kota Solo (Studi Deskriptif di
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta).”
B. Perumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang di atas, maka penulis mengajukan
pertanyaan penelitian berupa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi media relations yang dijalankan Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung promosi Kota
Solo?
2. Bagaimana proses media relations Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung promosi Kota Solo?
3. Apa bentuk kegiatan media relations yang dilakukan di Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung promosi Kota
Solo?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi media relations yang dijalankan oleh Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung
promosi Kota Solo.
2. Untuk mengetahui proses media relations Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung promosi Kota Solo.
3. Untuk mengetahui bentuk kegiatan media relations yang dilakukan di
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung
promosi Kota Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis (Akademis)
Dapat menambah wawasan dibidang kehumasan terutama
mengenai hubungan dengan media massa (media relations).
2. Manfaat Praktis
a. Dapat mengetahui hubungan antara Bagian Humas Pemerintah Kota
Surakarta dengan media massa.
b. Bagian Humas dapat mengetahui apakah pihak media massa sudah
merasa puas dengan apa yang diberikan oleh pihak humas selama ini.
c. Dapat memberikan masukan positif bagi Bagian Humas Pemerintah
agar dapat lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Tinjauan Tentang Public Relations (Humas)
a. Pengertian Public Relations
Kegiatan public relations yang dalam Bahasa Indonesia
diterjemahkan dengan istilah Hubungan Masyarakat (HUMAS) tersebut
berpusat pada komunikasi. Hal ini berarti bahwa tidak ada aktivitas atau
kegiatan yang dilakukan tanpa komunikasi baik komunikasi langsung dan
tidak langsung, karena dengan adanya komunikasi kita akan dapat
menemukan persamaan ide dan pemikiran.
Public relations identik dengan tugas-tugas menyampaikan
informasi atau menjadi juru bicara. Ketercukupan informasi akan terwujud
apabila public relations menyediakan saluran komunikasi yang terbuka
dan memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang timbal balik.
Menurut definisi kamus terbitan Institute Of Public Relations (dalam
Anggoro, 2005:2), humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
khalayak.
Dalam instansi pemerintah diperlukan adanya bagian public
relations atau sering disebut dengan HUMAS, untuk dapat menyalurkan
kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Terutama kebijakan-kebijakan
yang dapat membangkitkan citra pemerintahan dan mendukung promosi
pemerintah kota itu sendiri. Disamping itu, dengan adanya public relations
diharapkan dapat menciptakan hubungan baik dengan publiknya.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Harlow (dalam Ruslan,
2005:16) bahwa :
Public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukungpembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi denganpubliknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
dan kerjasama yang melibatkan manajemen dalam mengahadapipersoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk menanggapiopini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti danmemanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistemperingatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaanpenelitian serta tehnik komunikasi yang sehat dan etis sebagai saranautama.
Menurut Grunig & Hunt (dalam Kriyantono, 2008:5) bahwa public
relations adalah manajemen komunikasi antara organisasi dengan
publiknya Hal senada juga disebutkan oleh Tony Greener yang
menyatakan bahwa public relations adalah presentasi positif suatu
organisasi kepada keseluruhan publiknya. Selain itu Cutlip, Center dan
Broom (2006) menyatakan bahwa public relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Kriyantono,2008:5).
Sedangkan menurut Lattimore, Baskin, Heiman & Toth (2010)
sebagai berikut :
Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemenyang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantumendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Parapraktisi public relations berkomunikasi dengan semua masyarakatinternal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubunganyang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasidengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan,melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yangmempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman diantaraorganisasi dan masyarakat (hlm.4).
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
public relations adalah upaya membangun komunikasi dan
mempertahankan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya.
b. Tujuan Public Relations
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju atau diraih.
Tujuan merupakan sesuatu yang mengarah pada kegiatan public relations,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sehingga tidak melenceng atau salah sasaran. Dalam pelaksanaannya
public relations menggunakan komunikasi untuk memberitahu,
mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik
sasarannya. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan public relations pada
intinya adalah good image (citra baik), goodwill (itikad baik), saling
pengertian, saling mempercayai, saling menghargai dan toleransi.
Menurut Kriyantono (2008), tujuan public relations antara lain :
1) Menciptakan pemahaman publik.
2) Membangun citra korporat.
3) Membangun opini publik yang mendukung.
4) Membentuk goodwill dan kerjasama. (hlm. 7)
Oxley (1987) menyebutkan tujuan PR sesunggguhnya tidak bisa
dilepaskan dari tujuan organisasi, mengingat PR adalah fungsi manajemen
satu organisasi dan PR pun bekerja di dalam organisasi itu. Sedangkan
tujuan kegiatan PR adalah mengikhtiarkan dan memelihara saling
pengertian antara organisasi dan publiknya (Iriantara,2004:17).
Sedangkan tujuan PR yang dirinci oleh Lesly (dalam Iriantara,
2004:17) adalah sebagai berikut :
1) Prestise atau citra yang favourable dan segenap faedahnya.2) Promosi produk atau jasa3) Mendeteksi dan menangani isu dan peluang4) Menetapkan postur organisasi ketika berhadapan dengan publiknya5) Good will karyawan atau anggota organisasi6) Mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan7) Mengayomi good will komunitas tempat organisasi menjadi bagian
di dalamnya8) Good will para stakeholder dan konstituen9) Mengatasi kesalahpahaman dan prasangka10) Mencegah serangan11) Good will para pemasok12) Good will pemerintah13) Good will bagian lain dari industri14) Good will para dealer dan menarik dealer lain15) Kemampuan untuk mendapatkan personel terbaik16) Pendidikan publik untuk menggunakan produk dan jasa17) Pendidikan publik untuk satu titik pandang18) Good will para pelanggan atau para pendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
19) Investigasi sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan20) Merumuskan dan membuat pedoman kebijakan21) Menaungi viabilitas masyarakat tempat organisasi berfungsi22) Mengarahkan perubahan
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan tujuan dari public
relations meliputi :
1) Membentuk goodwill publik.
2) Menciptakan pemahaman publik sehingga dapat mencegah terjadinya
salah paham.
3) Membangun opini publik yang baik.
c. Fungsi Pulic Relations
Selain mempunyai tujuan, humas atau PR juga berfungsi sangat
penting dalam organisasi dan lembaga pemerintahan. Humas dituntut
berperan dan berfungsi secara strategis dan profesional sehingga seorang
humas haruslah memiliki kualifikasi yang memadai. Seorang humas
hendaknya dapat memberi informasi pada publik mengenai langkah-
langkah yang diambil pemerintah. Secara garis besar Kriyantono (2008)
menyebutkan fungsi public relations adalah :
1) Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan
publiknya.
2) Melayani kepentingan publik dengan baik.
3) Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (hlm.22).
Menurut Bernay (dalam Ruslan,2005:18) terdapat 3 fungsi utama
humas, yaitu :
1) Memberikan penerangan kepada masyarakat.2) Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung.3) Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/
lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atausebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Sedangkan menurut Cutlip dan Center (dalam Kriyantono,2008:22)
fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Menunjang kegiatan menajemen dan mencapai tujuan organisasi.2) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik danmenyalurkan opini publik kepada perusahaan.
3) Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinanperusahaan untuk kepentingan umum.
4) Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik,baik internal maupun eksternal.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai fungsi dari public
relations, dapat disimpulkan bahwa fungsi public relations adalah:
1) Menciptakan komunikasi yang harmonis dengan publik.
2) Melayani kepentingan publik.
3) Membina hubungan baik dengan publik.
d. Kegiatan dan Sasaran Public Relations
Masyarakat menggantungkan diri untuk memperoleh kepuasan
batin kepada instansi tersebut. Hal tersebut telah banyak membuat
organisasi yang ada menyadari akan manfaat dari public relations (humas)
di dalam sebuah organisasi. Selain itu humas juga berfungsi sebagai
jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam rangka
menghadapi berbagai permasalahan yang ada antar berbagai stakeholders
organisasi, baik internal maupun eksternal dalam rangka mempromosikan
pemerintahan itu sendiri.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang humas harus dapat
menjalankannya sesuai dengan sasaran yang mana telah ditentukan
sebelumnya. humas harus dapat membedakan antara kegiatan yang
berorientasi ke dalam dengan kegiatan yang berorientasi keluar.
Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, di mana secara
operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara
organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan yang
mungkin terjadi diantara keduanya. Secara definitif, humas adalah suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
fungsi manajemen yang bertujuan menjembatani antara organisasi dan
stakeholder baik di luar maupun di dalam. Apa yang terjadi di organisasi,
humas harus tahu. Humas harus mengetahui segala kebijakan dari
organisasi. Jadi humas sebagai juru bicara pemerintah harus mengetahui
segala kebijakan publik yang diambil itu dapat diimplementasikan dengan
baik, sangat membutuhkan dukungan publik.
Public Relations perlu direncanakan dalam suatu pendekatan
manajemen kepada target-target publik tertentu. Menurut Anggoro (2005)
public relations adalah significancy public, yaitu khalayak sasaran yang
disebut “stakeholders”. Terdapat 2 sasaran pekerjaan public relations
yaitu :
1) Hubungan ke luar (eksternal public relations)Publik dari luar organisasi namun memiliki kepentingan
pada organisasi. Misalnya masyarakat sekitar, pers atau wartawan.2) Hubungan ke dalam (internal public relations)
Publik internal meliputi publik yang ada di dalamorganisasi atau perusahaan tersebut (hlm.59)
Baik publik internal dan eksternal sama-sama penting untuk
mencapai tujuan, karena itu membangun hubungan baik dengan publik
dipandang sangat perlu. Menjalin hubungan dengan media merupakan
salah satu cara untuk menjaga, meningkatkan dan mempromosikan
organisasi kepada masyarakat.
Menurut Fayol (dalam Ruslan, 2005:23) kegiatan dan sasaran
public relations adalah sebagai berikut :
1) Membangun identitas dan citra perusahaan.a) Menciptakan identitas perusahaan yang positif.b) Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
berbagai pihak.2) Menghadapi krisis.
a) Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi denganmembentuk manajemen krisis dan PR Recovery of image yangbertugas memperbaiki krisis.
3) Mempromosikan aspek kemasyarakatan.a) Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.b) Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, serta
menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan kegiatan dan sasaran
public relations ada 2 yaitu :
1) Stakeholder eksternal
Stakeholder yang ada di luar lingkungan sekitar. Seperti press
atau wartawan dan masyarakat, pers berguna untuk mempromosikan
kepentingan atau kebijakan yang menyangkut publik sedangkan
masyarakat berguna untuk menjalankan kebijakan yang baru.
2) Stakeholder internal
Stakeholder yang berada di dalam organisasi atau lembaga
tersebut. seperti pegawai atau karyawan, mereka berguna membantu
direksi atau pimpinan mengambil keputusan.
2. Humas Pemerintahan
Humas pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis, dimana
bagian humas tersebut dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Humas yang terdapat dalam instansi pemerintahan tidak menuntut
adanya unsur komersial, walaupun humas pemerintah juga melakukan hal
yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas
pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan
pelayanan umum.
Melalui unit atau program kerja humas tersebut, pemerintah dapat
menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan
tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas
atau kewajiban-kewajiban kepemerintahannya.
Menurut Dimock dan Koening (dalam Ruslan 2005:338), pada
umumnya tugas dari pihak humas instansi atau lembaga pemerintahan, yaitu
sebagai berikut:
a. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakattentang pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akandicapai oleh pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan sertamengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaanprogram pembangunan di berbagai bidang, sosial, budaya, ekonomi,politik serta menjaga stabilitas dan keamanan.
c. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintahyang bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalammelaksanakan tugas serta kewajibannya masing-masing.
Sedangkan Gordon (2011), merangkum tugas-tugas seorang humas
pemerintah sebagai berikut :
a. Memberi informasi konsisten tentang aktivitas pemerintah.b. Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah, voting dan
kepatuhan kepada program aturan-kewajiban menggunakan sabukpengaman, dilarang merokok.
c. Mendorong warga mendukung kebijakan dan program yangditetapkan, sensus, program pengawasan keamanan lingkungan,bantuan untuk pertolongan bencana.
d. Melayani sebagai advokat publik untuk administrator pemerintah,menyampaikan opini publik kepada oembuat keputusan, mengelola isupublik didalam organisasi.
e. Mengelola informasi internal.f. Memfasilitasi hubungan media dan menjaga hubungan dengan pers
lokal.g. Membangun komunitas dan bangsa, menggunakan kampanye
kesehatan publik dengan dukungan pemerintah dan program keamananpublik lainnya serta mempromosikan berbagai program sosial danpembangunan.
Ruslan (2005), mengemukakan empat macam tugas pokok humas
pemerintah sebagai berikut :
a. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan danaspirasi yang terdapat dalam masyarakat.
b. Kegiatan memberikan nasihat/sumbang saran mengenai apa yangdilakukan oleh lembaga pemerintah.
c. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskanyang diperoleh antara publik dengan para aparat pemerintahan.
d. Memberikan penerangan/informasi tentang apa yang telah diupayakanoleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan (hlm.338).
Selain itu, dalam A Public and Media Relations Handbook for Local
Government menyebutkan bahwa pemerintah daerah harus bersedia untuk
berbagi informasi dan untuk menggunakan gaya kerja yang terbuka dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
transparan. Penyediaan informasi yang efektif merupakan dasar untuk
membangun hubungan positif di antara para pejabat terpilih lokal, staf
pemerintah, dan warga negara. Penduduk setempat yang kurang informasi
tentang kegiatan pemerintah daerah tidak akan dapat berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan.
Sebagai contoh, Turpanjian Center for Policy Analysis (TCPA) di
American University di Armenia melaporkan bahwa, survei pada tahun 2004
oleh warga masyarakat terhadap 12 program kota, 54,3 persen dari warga
yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka bisa memainkan sebuah peran
yang lebih aktif dalam kehidupan masyarakat jika mereka memiliki informasi
lebih lanjut tentang kegiatan pemerintah daerah.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan tugas
humas pemerintah yaitu:
1) Memberi informasi kepada masyarakat mengenai kebijakan yang telah
diambil sehingga masyarakat mengetahui dan dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Menjalin hubungan yang harmonis dengan media dan masyarakat
(publiknya).
3) Mendorong masyarakat untuk dapat mengaplikasikan suatu kebijakan
yang telah diambil pemerintah.
3. Tinjauan Tentang Media Relations
a. Pengertian Media Relations
Media massa bukan hanya memberitakan manusia dan peristiwa,
organisasi juga menjadi salah datu sumber pemberitaan media massa.
Media merupakan jalur terpenting dalam kegiatan public relations.
Organisasi akan menjadi bahan pemberitaan karena organisasi tersebut
sudah menjadi bagian dari publik dan kepentingan publik. Publik ingin
mengetahui apa yang terjadi pada organisasi tersebut maka organisasi
memerlukan seorang humas. Seorang humas harus dapat bekerja keras
agar dapat mendorong media untuk memuat suatu pendapat yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dijadikan bahan berita. Bagi seorang wartawan, berita adalah cerita yang
menarik perhatian pembaca, pemasang iklan, membawa misi tertentu,dan
sebagainya. Dengan cara seperti inilah seorang humas akan dapat
membina hubungan yang baik dengan pihak media. Untuk melakukan itu
semua maka harus mengetahui sifat media. Jika tidak, akan sulit mencapai
tujuan dan hanya akan membuang-buang waktu dan uang.
Membangun hubungan baik dengan media massa sangatlah
penting. Dengan adanya hubungan baik tersebut maka media masa dapat
dijadikan mitra untuk memaksimalkan pengkomunikasian, informasi, citra
atau gagasan yang berasal dari organisasi kepada publik-publiknya. Media
relations dijalankan untuk melayani publik, karena media massa
mempunyai kemampuan membentuk opini publik.
Dengan adanya bagian humas maka diharapkan kebijakan yang
telah diambil oleh pemerintah dapat disalurkan kepada masyarakat melalui
bantuan media. Untuk itu perlu diketahui pengertian dari media massa
agar tidak salah memahami pengertian tersebut.
Menurut Avrerill (dalam Iriantara, 2011:28) bahwa Mediarelations sebagai salah satu bagian dari public relations yang merupakansarana yang sangat penting dan efisien”. Media relations penting karenaakan menopang keberhasilan program, dan efisien karena tidakmemerlukan banyak daya dan dana untuk menginformasikan programyang hendak dijalankan dengan menggunakan teknik publisitas.
Sedangkan Lesly menjelaskan “Media relations sebagai pekerjaan
humas yang berhubungan dengan media komunikasi untuk melakukan
publisitas atau merespon kepentingan media terhadap organisasi”
(Iriantara, 2011:29).
Dari uraian diatas dapat dilihat keterkaitannya untuk membentuk
pengertian media relations, bahwa media relations itu berkenaan dengan
media komunikasi. Media komunikasi diperlukan karena menjadi sarana
yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik
(masyarakat luas). Agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik
maka organisasi harus dapat merespon baik semua kepentingan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
massa tersebut. Dengan respon yang baik maka tujuan atau program akan
tercapai dengan baik. Dengan kata lain media relations adalah usaha untuk
menjalin hubungan dengan media, tujuannya mempromosikan organisasi
melalui media massa.
Media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian
informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama
organisasi. Media relations merupakan komunikasi dua arah. Bukan hanya
menyampaikan informasi kepada publik, tetapi juga menyimak informasi
yang berasal dari publik. Informasi yang datang dari publik pada
organisasi bukan hanya umpan balik tetapi juga pernyataann aspirasi,
harapan atau keinginan maupun kritik terhadap organisasi.
Secara sederhana, arus komunikasi dalam praktik media relations
itu akan muncul seperti berikut ini:
Gambar 2.1 Arus Komunikasi dalam Media Relations
(Sumber : Iriantara, 2011 :31)
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa, organisasi menyampaikan
informasi, gagasan atau citra melalui media massa kepada publik.
Sedangkan publik, bisa menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan atau
informasi melalui media massa pada organisasi. Namun publik juga bisa
menyampaikan secara langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia
antara publik dan organisasi.
Dengan demikian, media relations bisa diartikan bagian dari public
relations yang mengembangkan hubungan baik dengan media atau
Media Massa
Publik-publikOrganisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
publisitas antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Manfaat Media Relations
Melalui pelaksanaan media relations, maka hubungan antara
organisasi dengan media diwakili oleh praktisi humas dengan wartawan,
dan diharapkan akan lebih baik dan positif.
Menurut Wardhani (2008), manfaat media relations antara lain :
1) Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawaborganisasi dengan media massa.
2) Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip salingmenghargai dan menghormati serta kejujuran dan kepercayaan.
3) Penyampaian atau perolehan informasi yang akurat, jujur danmampu memberikan pencerahan bagi publik (hlm.14).
Menurut Iriantara (2011), berpendapat bahwa :
Media massa menjadi penting bagi kegiatan dan program PR lantaranmedia massa memang memiliki kekuatan. Bukan hanya sekedarmenyampaikan pesan kepada jutaan khalayak sekaligus. Tetapi lebihkarena media menjalankan fungsi mendidik, mempengaruhi,menginformasikan dan menghibur. Dengan fungsi seperti itu makamedia massa memliki potensi untuk membangkitkan kesadaran,mengubah sikap, pendapat dan perilaku, mendorong tindakan(hlm.12).
Dari kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat dari media relations adalah untuk menyampaikan informasi
(kebijakan) yang akurat sehingga publik atau khalayak dapat mengubah
sikap dan mendorong kebijakan yang telah disampaikan.
c. Tujuan Media Relations
Instansi yang menjalankan program media relations, pada
umumnya adalah instansi yang sangat membutuhkan dukungan media
massa dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Wardhani (2008),
secara rinci tujuan media relations bagi organisasi adalah :
1) Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan, sertalangkah organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2) Memperoleh tempat dalam pemberitaan media secara objektif,wajar dan berimbang mengenai hal-hal yang menguntungkanorganisasi.
3) Memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan organisasi.4) Melengkapi data bagi pimpinan organisasi untuk keperluan
kebijaksanaan.5) Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang
dilandasi saling percaya dan menghormati (hlm.13).
Sedangkan menurut Iriantara (2011), tujuan menjalin hubungan
dengan media itu bukan hanya demi menjalankan peran PR sebagai
“pemadam kebakaran” atau sebagai solusi setelah timbul masalah,
melainkan terus dipelihara sepanjang organisasi itu ada (hlm.13).
Dari pendapat yang diungkapkan oleh Diah Wardhani dan Yosal
Iriantara dapat disimpulkan bahwa tujuan dari media relations adalah
mewujudkan hubungan yang harmonis sehingga dapat menjadi solusi
apabila timbul masalah sehingga memperoleh publisitas seluas mungkin.
d. Proses Media Relations
Kegiatan media relations sebagai salah satu kegiatan PR,
dilaksanakan melalui tahapan-tahapan dalam proses PR. Proses PR itu
mencakup penelitian, perumusan masalah, perencanaan, aksi dan
komunikasi serta evaluasi. Sedangkan Iriantara merangkum tahapan-
tahapan dalam proses media relations yaitu mencakup perencanaan,
implementasi dan evaluasi (2011).
1) Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan usaha mewujudkan
sesuatu agar terjadi atau tidak terjadi di masa depan. Dalam kegiatan
perencanaan biasanya diperhitungkan tindakan yang akan dilakukan
dan sumber data yang diperlukan seperti sumber daya manusia dan
sumber daya financial. Itu sebabnya dalam perencanaan, selain
diperhitungkan aspek-aspek internal organisasi juga diperhitungkan
aspek-aspek eksternal organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2) Implementasi
Suatu perencanaan yang baik, berarti perencanaan tersebut
sudah menyelesaikan separuh pekerjaan, namun tidak berarti dengan
selesainya sebuah rencana langkah berikutnya adalah berdiam diri.
Perencanaan merupakan pedoman untuk melakukan tindakan.
Program/kegiatan media relations, misalnya dijalankan dengan
mengacu pada perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya.
Satu hal yang penting dilakukan dalam implementasi rencana
adalah melakukan monitoring. Pada dasarnya monitoring merupakan
bentuk kontrol dan pengumpulan informasi mengenai tahapan
pencapaian tujuan sebuah program/kegatan.
Berdasarkan monitoring bisa diketahui apakah satu program
berjalan baik atau tidak. Monitoring juga diperlukan untuk mengontrol
pelaksanaan kegiatan. Kontrol atau pengendalian tersebut diperlukan
mengingat kemungkinan apa yang sedang berjalan tersebut tidak
sesuai dengan perencanaan semula.
Implementasi rencana itu pada dasarnya akan melibatkan
sumber daya manusia, metode atau tehnik yang digunakan dalam
bekerja, dan bentuk pekerjaan yang harus dilakukan.
3) Evaluasi
Evaluasi merupakan keharusan apabila satu program atau
kegiatan PR sudah diselesaikan. Melalui evaluasi itulah dapat
diketahui bagaimana efektivitas program/kegiatan dalam mencapai
tujuan organisasi.
Menurut Lindenmann (dalam Iriantara,2011:67)
menyebutkan bahwa evaluasi PR adalah setiap dan semua penelitian
yang dirancang untuk menentukan efektivitas relatif sebuah program
kegiatan, atau strategi berdasarkan jumlah yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Ada 4 komponen penting yang harus diperhitungkan dalam
mengevaluasi program komunikasi atau program PR organisasi. Keempat
komponen itu mencakup :
a) Menetapkan sasaran dan tujuan komunikasi yang spesifik dan terukur.b) Mengukur keluaran komunikasi.c) Mengukur hasil dan dampak komunikasi.d) Mengukur dampak institusional.
Sedangkan menurut Zarriyati, proses media relations adalah
sebagai berikut :
1) Fact Finding (identifikasi masalah)
Fact Finding merupakan kegiatan untuk mencari dan mengumpulkan data
atau fakta sebelum melakukan tindakan.
2) Planning (perencanaan)
Perencanaan program kerja biasanya dibuat dengan menyesuaikan
penemuan fakta dan masalah serta mengetahui secara optimal situasi dan
perkembangan yang ada dalam perusahaan atau instansi.
3) Actions & Communications (aksi dan komunikasi)
Sebagai tindak lanjut dari tahap perencanaan dan pengambilan keputusan
yaitu suatu proses pengkomunikasian yang sering dilakukan pada praktik
pelaksanaanya dengan menerapkan strategi komunikasi dengan media
relations.
4) Evaluating (evaluasi)
Evaluasi program yaitu kegiatan mengevaluasi strategi media relations
yang telah dilakukan humas, apakah tujuan tersebut sudah tercapai atau
perlu menggunakan cara lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
(2010).
Dari kedua pendapat di atas mengenai proses media relations, dapat
ditarik kesimpulan bahwa proses media relations meliputi :
1) Identifikasi dan perumusan masalah
2) Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
3) Menjalankan rencana
4) Evaluasi
e. Strategi Media Relations
Memahami startegi media relations sangat penting. Secara umum
kegiatan media relations itu bisa dikategorikan menjadi publisitas dan
periklanan. Keduanya tidak selalu menggunakan media massa untuk
menyampaikan pesan pada publik dan stakeholder organisasi.
Adapun strategi media relations menurut Iriantara, adalah sebagai
berikut :
1) Mengelola relasi
Melalui kegiatan PR, organisasi berkomunikasi dan
membangun atau memelihara relasi dengan publiknya. Menjalin relasi
yang baik dengan media dimaksudkan agar organisasi dapat
berkomunikasi dengan baik dengan publik-publiknya, sekaligus
mendengar suara dari publik-publiknya.
Oleh karena itu, dalam media relations harus dapat menjalin
hubungan baik dengan media massa, karena hal tersebut akan dapat
menunjang kegiatan PR. Keberhasilan kegiatan PR maka organisasi
akan berhasil yaitu dengan adanya pemberitaan yang sering disiarkan
oleh media.
2) Mengembangkan strategi
Setelah hubungan relasi dengan media massa terjalin dan
terpelihara dengan baik, maka selanjutnya melakukan kegiatan strategi
media relations organisasi. Strategi ini pada dasarnya adalah strategi
untuk berkomunikasi dengan publik-publik yang menjadi khalayak
sasaran kegiatan komunikasi relasi satu organisasi melalui praktik PR
khususnya media relations.
Startegi media relations merupakan sekumpulan kebijakan
dan taktik yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan kegiatan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
relations khususnya dan PR pada umumnya yang tentunya diacukan
pada tujuan organisasi.
3) Mengembangkan jaringan
Pengembangan jaringan merupakan aspek pokok dalam
media relations organisasi. Salah satu cara yang dapat dignakan untuk
mengembangkan jaringan tersebut adalah memasuki organisasi-
organisasi profesi atau memliki kontak dengan organisasi profesi.
Bukan hanya jaringan relasi dengan sesama wartawan dan
media massa, melainkan juga jaringan relasi dengan pihak lain yang
pernah menjadi sumber beritanya (2011).
Sedangkan strategi media relations yang diungkapkan oleh
Yusuf (2011) dalm blognya adalah sebagai berikut :
1) Embedded Media StrategyMengikutsertakan media dalam forum informal diskusi, coffee
morning, forum hobby, mengirimkan email/contact person secararutin, mengenal wartawan secara personal, dan sebagainya.
2) Media Gathering StrategyMerancang acara khusus (cenderung informal), sebagai saranan
pertemuan atau silaturahmi untuk mempererat hubungan denganmedia/wartawan. Contoh: kunjungan ke redaksi media.
3) Embargo Media StrategyMembantu kerja media/wartawan dalam proses produksi berita
dengan memberikan informasi/data seawal mungkin dengan limitwaktu penyajian berita yang sudah disepakati. Contoh: pengirimanpress release/kit dan undangan peliputan.
4) Media Briefing StrategiMelakukan briefing /pengarahan kepada pihak media/wartawan
untuk memberikan latar belakang informasi serta aturan dalampeliputan. Tujuannya, meminimalisir perbedaan persepsi/interpretasi.Contoh: press conference/tour dilengkapi press release.
Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi
media relations meliputi :
1) Mengelola relasi, dapat dijalankan dengan cara mengikutsertakan
media dalam diskusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2) Mengembangkan strategi, dapat dijalankan dengan cara melakukan
pengarahan kepada pihak media untuk memberikan latar belakang
informasi serta aturan dalam peliputan.
3) Mengembangkan jaringan, dapat dijalankan dengan cara mengunjungi
redaksi media sehingga dapat menjalin silaturahmi untuk mempererat
hubungan dengan wartawan.
f. Bentuk Kegiatan Media Relations
Menurut Ruslan (2005), kegiatan yang berkaitan dengan media
relations adalah :
1) Konferensi press, yaitu suatu pertemuan khusus dengan pihak persyang bersifat resmi atau sengaja diselenggarakan oleh pejabathumas, yang bertindak sebagai narasumber dalam upayamenjelaskan suatu rencana atau permasalahan tertentu yang tengahdihadapi.
2) Wisata pers, sejumlah wartawan berasal dari berbagai media massayang telah dikenal baik oleh humas bersangkutan diajak wisatakunjungan ke suatu event khusus, atau peninjauan ke luar kotabersama dengan pajabat instansi atau pimpinan perusahaan sebagaipengundang selama lebih dari satu hari, untuk meliput secaralangsung mengenai kegiatan tertentu.
3) Resepsi pers, yaitu jamuan wartawan bersifat sosial, menghadiriacara resepsi tertentu baik formal maupun informal.
4) Taklimat pers (press briefing), acara ini mirip dengan suatu diskusiaatu berdialog, saling memberikan masukan atau informasi cukuppenting bagi kedua belah pihak. Pihak waratwan akan diberikankesempatan untuk menggali seluas-luasnya mengenai suatuinformasi, masalah yang sedang actual dan factual, kemudiandiharapkan wartawan mempunyai pengetahuan lebih baik.
5) Wawancara pers, biasanya inisiatif wawancara datang dari pihakwartawan setelah melalui perjanjian atau konfirmasi dengannarasumbernya. Narasumber yang diwawancarai tersebut terbatas,mungkin hanya satu atau dua orang untuk dimintakan pendapat,komentar, keterangan dan sebagainya tentang masalah yang tengahactual dan faktual.
6) Pertemuan press gathering, yaitu pertemuan secara informal,khususnya hubungan antara pihak praktisi humas dan wartawanmedia massa dalam suatu acara sosial keagamaan dan aktivitasolahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Sedangkan menurut Soemirat dan Ardianto (2008) dalam upaya
membina pers, maka humas akan melakukan berbagai kegiatan yang
bersentuhan dengan pers antara lain ;
1) Konferensi press, temu pers atan jumpa pers yaitu diberikan secarastimulan oleh seorang pejabat pemerintah atau swasta kepadasekelompok wartawan, bahkan bisa ratusan wartawan sekaligus.
2) Press briefing, yaitu diselenggarakan secara regular oleh seseorangpejabat humas. Dalam kegiatan ini disampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada pers, jugadiadakan tanggapan atau pernyataan bila wartawan belum puas danmenginginkan keterangan lebih rinci.
3) Press tour, yaitu diselenggarakan oleh suatu perusahaan ataulembaga untuk mengunjungi daerah tertentu dan mereka pun (pers)diajak menikmati objek wisata yang menarik.
4) Press release atau siaran pers sebagai publisitas, yaitu media yangbanyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapatmenyebarkan berita.
5) Special event yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan humasyang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalamsuatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan danmemenuhi selera publik.
6) Press luncheon yaitunpejabat humas mengadakan jamuan makansiang bagi para wakil media massa/wartawan, sehingga padakesempatan ini pihak pers bisa bertemu dengan top managementperusahaan/lembaga guna mendengarkan perkembanganperusahaan atau lembaga tersebut.
7) Wawancara pers yaitu sifatnya lebih pribadi,lebih individual.Humas atau top management yang diwawancarai hanyaberhadapan denagn wartawan yang bersangkutan.
Dari bentuk-bentuk kegiatan media relations yang dikemukakan
oleh Rosady Ruslan dan Soemirat, maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan-kegiatan media relations meliputi konferensi press, wisata press
(press tour), resepsi pers, press briefing, press release, press luncheon,
special event, wawancara pers, dan pertemuan press gathering.
4. Tinjauan tentang Media Massa
a. Pengertian Media Massa
Dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (2011) dijelaskan bahwa
media massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media massa secara khusus
didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam
pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjaadi media.
Sedangkan menurut Oemar Seno Adji, pengertian pers adalah :
1) Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan,atau berita-berita dengan kata tertulis
2) Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua mediamass communications yang memancarkan pikiran dan perasaanseseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pers berarti
sebagai berikut :
1) Alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
2) Alat untuk menjepit atau memadatkan
3) Surat kabar dan majalah yang berisi berita
4) Orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
massa atau pers adalah komunikasi massa dimana didalamnya terdapat
kegiatan mencari, memperoleh, menginformasikan baik dalam bentuk
tertulis maupun lisan.
b. Jenis-Jenis Media Massa
Pada umumnya ada dua jenis media yang sering dipergunakan
dalam aktivitas publikasi public relations. Dalam instansi pemerintah juga
terdapat dua jenis media tersebut yang ada di bagian humas. Jenis media
merupakan prioritas utama untuk mempublikasikan dan menyampaikan
pesan-pesan atau informasi secara luas mengenai aktivitas humas kepada
pihak publik sasarannya. Kalsifikasi media tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar harian,
tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitannya secara berkala
mingguan dan bulanan, tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat
umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a) Kelebihan media cetak adalah harganya murah, berita menyeluruh,
lengkap dan dapat menyebar secara cepat serta efektif,
jangkauannya luas mencakup para pembaca yang terbesar
diberbagai tempat dalam waktu bersamaan.
b) Kelemahan media cetak adalah komunikasi searah, umur atau
jangka waktu berlakunya realtif pendek.
2) Media elektronik, seperti stasiun radio dan TV, baik milik pemerintah
(TVRI dan RRI) maupun stasiun TV swasta komersial (RCTI, SCTV,
TPI, ANTV dan Indosiar, termasuk stasiun TV baru lainnya seperti
Metro TV, Trans TV, TV-7, dan Global TV) dan radio swasta niaga
lainnya yang mempunyai pendengar atau pemirsa dalam jumlah yang
besar dan terbesar di seluruh Indonesia.
a) Kelebihan dari media elektronik adalah pesannya mudah diterima
dan diingat pemirsanya, serta kecepatan penyampaian berita dan
daya pengaruhnya cukup tinggi.
b) Sedangkan kelemahan dari media elektronik adalah relatif lebih
mahal, pengaruhnya langsung khususnya dapat bersifat negatif.
Penyampaian pesan atau beritanya tidak menyeluruh karena jam
siarannya harus menghemat waktu sangat ketat dan biasanya
dihitung per detik (Ruslan, 2005).
Sedangkan Wikipedia Bahasa Indonesia membedakan jenis media
massa kedalam 2 kategori, yaitu :
1) Media massa tradisionalMedia massa tradisional adalah media massa dengan
otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa.Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: suratkabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Dalam jenismedia ini terdapat ciri-ciri seperti:
a) Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dandidistribusikan
b) Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinyamelalui saluran tertentu.
c) Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian darimasyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima.
d) Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
2) Media massa modernSeiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan
teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lainyang kemudian dikelompokkan kedalam media massa sepertiinternet dan telepon seluler. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciriseperti:
a) Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyakpenerima (melalui SMS atau internet misalnya)
b) Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasinamun juga oleh individual
c) Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individud) Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalame) Penerima yang menentukan waktu interaksi.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media
massa ada 3 yaitu:
1) Media cetak
Alat komunikasi massa yang berbentuk tulisan. Misalnya surat
kabar, majalah, tabloid, dan lain-lain.
2) Media elektronik
Alat komunikasi massa yang dalam penyampaian informasi atau
berita menggunakan suatu media elektronik tertentu. Misalnya radio
dan TV.
3) Media massa modern
Alat komunikasi massa yang telah mengikuti perkembangan
teknologi yang ada saat ini. Misalnya melalui internet dan telepon
seluler.
5. Tinjauan tentang Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi identik didefinisikan kegiatan yang berkaitan dengan atau
sering dilakukan oleh perusahaan, tetapi tidak hanya perusahaan saja yang
dapat menggunakan promosi untuk menawarkan produk atau jasa yang
mereka miliki, melainkan dalam instansi pemerintahan juga dapat
menggunakan kata promosi dalam kegiatan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Menurut Kotler (1997), (dalam Rangkuti 2009:177)
mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk
meyakinkan konsumen agar membelinya.
Sedangkan Lupiyadi (2001) mendefinisikan promosi sebagai salah
satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan
oleh perusahaan untuk memasarkan produk jasa (dalam Rangkuti
2009:177).
Dalam instansi pemerintah diperlukan adanya seseorang yang
dapat mempromosikan pemerintahan itu sendiri terutama kota dimana
mereka tinggal. Untuk itu instansi pemerintah membutuhkan seorang
humas untuk melakukan kegiatan tersebut. Dengan adanya promosi
mengenai kota itu maka akan banyak wisatawan dalam negeri maupun luar
negeri yang berminat untuk mendatangi kota tersebut. Promosi hendaknya
dilakukan dengan menggunakan bantuan media agar masyarakat luas
dapat mengetahuinya.
Promosi yang identiknya diartikan dengan upaya memberitahu atau
menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen
untuk membeli atau mengkonsumsinya. Tetapi, promosi di sini diartikan
dengan kegiatan untuk memberitahu kepada masyarakat luas mengenai
apa yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun memberitahu tentang
kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah sehingga masyarakat
mengetahuinya.
b. Macam-macam Media Promosi
Dalam melakukan kegiatan promosi, sebuah organisasi atau
perusahaan sering dibantu atau memerlukan sebuah media promosi. Media
promosi digunakan untuk mempermudah promosi yang dijalankan oleh
organisasi. Terdapat 2 macam media promosi, yaitu media promosi yang
mewakili ukuran besar dan media promosi yang mewakili ukuran kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Media promosi yang mewakili ukuran besar antara lain surat kabar
harian, sedangkan media promosi yang mewakili ukuran kecil antara lain
pamflet atau brosur, booklet, katalog, leaflet, dan sebagainya.
1) Surat kabar harian adalah media promosi yang berukuran besar danterbitannya secara berkala mingguan dan bulanan, tersebar luas dandibaca oleh masyarakat umum.
2) Pamflet atau brosur yaitu terbitan tidak berkala yang dapat terdiridari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait denganterbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Pada umumnya,pamflet dicetak dengan kualitas bagus karena dimaksudkan untukmembangun citra yang baik terhadap layanan atau produk yangdiinformasikan dalam pamflet tersebut.
3) Booklet yaitu media promosi yang Terdiri dari beberapa halamandan seringkali memiliki sampul, halaman judul, dijilid baik secarasederhana menggunakan staples maupun dijilid dengan hiasanmisalnya menggunakan ring.
4) Katalog merupakan media promosi ini biasanya memuat informasiyang cukup lengkap. Media ini cocok digunakan untukmenawarkan produk yang disertai dengan diskon yang akandiperoleh apabila membeli produk tersebut.
5) Leaflet merupakan media promosi yang biasanya terdiri dari satulembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas darileaflet adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagianleaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri.
Selain media tersebut diatas, menurut Ruslan (2005) promosi juga
dapat dilakukan melalui mengadakan kegiatan khusus (event) atau pameran.
1) EventsDengan menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus
(events) merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian mediapers dan publik terhadap perusahaan atau organisasi tertentu yangakan ditampilkan dalam acara tersebut.
Kegiatan tersebut diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak lain yang terlibt atau terkait untuk berperan serta dalam suatukesempatan pada acara khusus, baik untuk meningkatkanpengetahuan, pengenalan, maupun upaya pemenuhan selera danmenarik simpati atau empati (hlm.225)
2) PameranPameran secara komunikologis yaitu menyebarkan suatu
pesan, informatif, persuasif, dan sebagai sarana komunikasi yangmembuat public tetap menjadi ingat dan mengerti tentang apa yangingin ditampilkan pada suatu pameran tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Pameran adalah kegiatan yang menunjukkan sesuatukepada orang banyak mengenai kelebihan dan keunggulan yangdimiliki sesuatu tersebut (hlm.232).
Dari pendapat kedua para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa macam-macam media promosi meliputi surat kabar, pamflet,
booklet, katalog, leaflet, event, dan pameran.
6. Tinjauan terhadap Hasil Penelitian yang Relevan
Sebagaimana yang ditulis oleh Syukri (2008) dalam Jurnal Penelitian
Teroka Riau Vol.VIII No.4 September 2008 dengan judul Pengaruh Media
Massa dan Media Elektronik Dalam Mensosialisasikan Masyarakat di Provinsi
Riau, menyatakan sebagai berikut :
Fakta menunjukkan bahwa media massa dan media elektronik sangatdigemari masyarakat baik di Provinsi Riau maupun daerah lainnya diIndonesia baik di daerah kabupaten maupun diperkotaan. Ini banyakdikonsumsi oleh baik tua maupun muda. Namun hal itu sangat besarpengaruhnya bagi bangsa Indonesia umumnya dan penduduk Riaukhususnya. Pengaruhnya sangat besar disamping untuk menambahpengetahuan maupun sekedar mengetahui informasi pada suatu daerahbaik di Provinsi Riau maupun di daerah lainnya di Indonesia, seperti diJawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Baru-baru ini GubernurRiau mencanangkan Gerakan Gemar Menbaca bagi anak-anak sekolahbaik SD, SMP, dan SLTA sampai perguruan tinggi dengan gerakanmembaca ini akan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia yangberkualitas di Provinsi Riau yang merupakan generasi penerus bangsaini.
Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa media massa baik
cetak maupun elektronik sangat berpengaruh bagi masyarakat baik di daerah
Kabupaten maupun di perkotaan. Pengaruhnya sangat besar disamping untuk
menambah pengetahuan maupun hanya sekedar mengetahui informasi pada
suatu daerah.
Dari sini dapat diketahui bahwa dalam Pemerintah Kota Surakarta
peran petugas media sangat diperlukan untuk menyebarkan kebijakan-
kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah Kota Surakarta sehingga
seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kota Solo akan mengetahuinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Apabila masyarakat mengetahuinya maka masyarakat diharapkan dapat
mendukung apa yang telah diputuskan oleh Pemerintah Kota Surakarta.
Selain itu, dalam Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik
dengan judul Peranan Humas Dalam Rangka Promosi Pariwisata Kota
Manado yang ditulis oleh Rondonuwu salah satu dosen jurusan komunikasi
Universitas Sam Ratulangi Manado, dalam kesimpulannya menyatakan :
Dari hasil analisis korelasi memperlihatkan bahwa ada korelasi anatraperanan hubungan msayrakat dengan promosi pariwisata Kota Manado.Derajat hubungan antara peranan humas dengan promosi pariwisataKota Manado berada pada kategori hubungan yang cukup berarti.Disamping itu kemampuan variabel peranan hubungan masyarakatpengaruhnya terhadap promosi pariwisata adalah sebesar 49%sedangkan sisanya 51% dipengaruhi oleh variabel lainnya.Hasil analisis regresi sederhana memperlihatkan bahwa peranan humasberpengaruh terhadap promosi pariwisata Kota Manado. Artinya,terjadinya kenaikan pada peranan humas, maka akan berpengaruh padakenaikan promosi pariwisata.Hasil analisis varians memperlihatkan bahwa hubungan antara perananhumas dengan promosi pariwisata adalah linier dan fungsional . Artinyakenaikan pada peranan humas akan naik secara garis lurus pada promosipariwisata.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan humas
cukup besar mempengaruhi promosi pariwisata sebuah kota. Untuk itu perlu
diketahui bahwa petugas humas pemerintah sangat berperan dalam rangka
mempromosikan kota, baik itu masalah pariwisata, kebudayaan atau yang
lainnya. Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta harus dapat
mempromosikan Kota Solo agar lebih dikenal oleh publik baik dalam negeri
maupun luar negeri.
Sebagaimana yang ditulis oleh Khodarahmi dalam Journal Vol. 18
No. 5, 2009 tentang Media Relations. Di dalam kesimpulannya menjelaskan
“MR is remarkable however, it is essential to think of the end result, which is
the disseminated message to the publics…..Well established MR can disable
speculation and rumors, if organizations take a strategic approach and co-
operate with the media”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Dari kesimpulan tersebut dapat diartikan bagaimanapun hubungan
media luar biasa, penting untuk organisasi memikirkan hasil akhir, yang
merupakan pesan yang disebarluaskan kepada publik. Hubungan media dapat
menonaktifkan spekulasi dan rumor, jika organisasi dapat mengambil suatu
pendekatan yang strategis dan bekerja sama dengan media. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa hubungan dengan media itu sangat diperlukan dalam
suatu organisasi, karena pesan yang disampaikan oleh organisasi kepada
media akan disebarluaskan kepada publik, dengan menggunakan pendekatan
strategis dan bekerja sama dengan media maka dapat menonaktifkan rumor
yang ada. Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta harus dapat
bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan media sehingga berita yang
akan dipublikasikan kepada publik (masyarakat) adalah berita yang dapat
menunjang pemerintahan.
B. Kerangka Berpikir
Public relations merupakan kegiatan yang dapat membangun dan
mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik
yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Agar
dapat membangun hubungan baik tersebut, maka seorang humas harus dapat
merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai cara yang memungkinkan
dapat mendorong promosi dan meningkatkan citra organisasi. Dalam
mempromosikan organisasi, seorang humas harus dapat memperhatikan
stakeholder (publik). Stakeholder disini ada 2, yaitu : stakeholder internal dan
stakeholder eksternal. Stakeholder merupakan sasaran kegiatan public relations.
Stakeholder atau publik internal meliputi publik yang ada di dalam organisasi atau
perusahaan tersebut. Misalnya direksi, karyawan organisasi, dan sebagainya.
Sedangkan stakeholder atau publik eksternal merupakan publik dari luar
organisasi namun memiliki kepentingan pada organisasi. Dalam hal ini publik
eksternal yang dimaksud adalah wartawan media massa dan masyarakat.
Wartawan media massa merupakan salah satu stakeholder eksternal yang
dapat mempengaruhi tugas pegawai di Bagian Humas dan Protokol Pemerintah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Kota Surakarta. Wartawan merupakan pekerja media massa yang bertugas untuk
mencari dan mendapatkan informasi terkini mengenai suatu organisasi. Menjalin
hubungan baik dengan wartawan atau pekerja media (media relations) sangatlah
penting, karena pada dasarnya media massa itulah yang diperlukan dalam
kegiatan public relations. Apabila hubungan baik dijalin dengan wartawan, maka
wartawan tersebut akan membantu dalam promosi organisasi. Baik wartawan
maupun media massa sama pentingnya bagi organisasi untuk menjalin
komunikasi dan relasi dengan publik sasarannya. Dalam menjalin relasi yang baik
dengan media massa dan wartawan hal yang penting untuk diingat adalah
hubungan antara dua profesi atau bidang tugas yang saling membutuhkan. Agar
hubungan tersebut dapat terjalin dengan baik tentu saja harus ada komunikasi
yang cukup intens di antara kedua belah pihak yang berkenaan dengan tugas
masing-masing.
Semakin sering pemerintah mempromosikan Kota Solo, maka pemahaman
atau pengertian masyarakat mengenai slogan terbaru Kota Solo akan semakin
luas. Promosi dapat dilakukan dengan bantuan media massa, karena dengan
adanya media massa maka akan mempermudah dan mendorong pemerintah untuk
mempromosikan Kota Solo. Dengan demikian promosi merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat.
Secara konseptual kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
PublikRelations
StakeholdereksternalWartawan
Media Massa
MasyarakatKota Solo
ProsesMedia Relations
PromosiKota Solo
StakeholderInternalPegawai
Bag.Humas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian diguanakan untuk mendapatkan data, informasi,
keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian serta
sekaligus sebagai tempat dilaksanakannya penelitian. Sesuai dengan judul
penelitian, maka lokasi penelitian yang diambil adalah Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman
No.2 Telp/Fax (0271) 642028 Surakarta.
Alasan peneliti memilih dan mengadakan penelitian di Bagian Humas
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta adalah :
a. Tersedianya data yang diteliti.
b. Lokasi kantor Pemerintah Kota Surakarta cukup dekat dari tempat tinggal
sehingga mempermudah untuk melakukan penelitian, baik dari segi
transportasi, tenaga dan biaya.
c. Kantor belum pernah diadakan penelitian dengan masalah yang sama.
d. Terdapat permasalahan kurangnya pengertian masyarakat mengenai slogan
baru Kota Solo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 s/d Juli 2012,
sehingga waktu yang dipergunakan selama 6 bulan. Hal tersebut sudah
termasuk meliputi kegiatan observasi dan pengurusan izin, pengumpulan data,
analisis data dan penulisan laporan.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan
Dalam penelitian yang berjudul Media Relations Pemerintah Kota
Surakarta Dalam Mendukung Promosi Kota Solo (Studi Deskriptif di Bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta), penulis menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Alasan penulis menggunakan penelitian
kualitatif karena seperti apa yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor
(dalam Moeleong, 2011:4) bahwa metodologi penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Iskandar (2008)
pentingnya penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan data-data yang
berbentuk lisan dan tulisan (hlm.186).
Mengingat permasalahan dan tujuan yang akan diteliti, maka
penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data dan informasi mengenai
media relations Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
dalam menjalin hubungan dengan media, dalam rangka mendukung promosi
Kota Solo. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap informan
yaitu Kepala Sub. Bagian Publikasi dan Dokumentasi dan pegawai Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta serta para wartawan media
massa.
Dengan adanya gambaran tersebut maka penelitian ini tidak
bermaksud untuk menguji hipotesis atau menjelaskan pola hubungan, karena
telah dijelaskan bahwa peneliti hanya ingin mengetahui bagaimana media
relations yang dijalankan untuk mempromosikan Kota Solo sehingga data
yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dan gambar.
2. Jenis Penelitian
Dalam hal ini peneliti mengacu pada bentuk penelitian deskriptif
terpancang tunggal. Sutopo (2002:112) menyatakan “Suatu penelitian disebut
sebagai studi kasus tunggal, bilamana penelitian tersebut terarah pada satu
sasaran (satu lokasi, atau satu subyek)”.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha untuk
mendeskripsikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat yang terjadi, atau
tentang kecenderungan yang sedang berlangsung.
Sedangkan ciri-ciri penelitian deskriptif kualitatif adalah :
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada sekarang, pada
masalah-masalah aktual.
b. Data yang dikumpulkan mulai disusun, dijelaskan kemudian di analisa.
(Surakhmad, 2004:140)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif
adalah mempelajari masalah-masalah dari lembaga, situasi-situasi tertentu,
sikap, tanggapan, pandangan berdasarkan fakta yang ada. Dalam penelitian
tunggal terpancang peneliti hanya memusatkan penelitiannya pada beberapa
hal yang sesuai dengan tujuan dari penelitian yang dilakukan.
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Menurut Iskandar (2008:100), “Secara garis besar data penelitian
dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif (data statistik)”. Dalam pendekatan kualitatif, data atau informasi
yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah merupakan data yang
terwujud data primer dan data sekunder (Iskandar, 2008:252). Data primer
merupakan data yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan observasi,
wawancara, maupun penyebaran angket. Sedangkan data sekunder merupakan
data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat
studi dokumentasi (analisis dokumen) berupa penelaah terhadap dokumen
pribadi, resmi kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan yang memiliki
relenvansi dengan fokus permasalahan penelitian (Iskandar, 2008:253). Dalam
penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :
a. Data primer berasal dari :
1) Hasil observasi berupa kata-kata, aktivitas/tindakan dan foto.
2) Hasil wawancara yang berupa kata-kata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b. Data sekunder berasal dari :
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen resmi
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta, peraturan-
peraturan dan referensi yang relevan dengan masalah penelitian.
2. Sumber Data
Lofland berpendapat bahwa sumber data utama dari penelitian
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain (Moeleong 2007:157). Berdasarkan pengertian tersebut
dapat dikatakan bahwa sumber data utama berupa kata-kata dan tindakan
orang-orang yang diamati atau diwawancarai, sedangkan data tertulis seperti
dokumen, sumber data arsip, majalah ilmiah, merupakan data tambahan.
Adapun sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Informan
Dalam penelitian kualitatif informan adalah orang yang
dipandangbmengetahui permasalahan yang dikaji dalam penelitian dan
bersedia untuk memeberikan informasi kepada peneliti yang berupa kata-
kata. Dalam penelitian ini peneliti akan memilih informan yang benar-
benar mengetahui permasalahan, sehingga diperoleh data yang objektif.
Informan yang dipilh adalah Kepala Sub. Bagian Publikasi dan
Dokumentasi, dan pegawai Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta serta para wartawan media massa.
b. Tempat dan peristiwa
Dari pengamatan peristiwa dan aktivitas peneliti bisa mengetahui
proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan
sendiri secara langsung. Tempat atau lokasi berkaitan dengan sasaran atau
permaslahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang
bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai kondisi dari lokasi
peristiwa atau aktivitas bisa digali dari lokasinya, baik yang merupakan
tempat maupun lingkungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c. Dokumen
Dokumen digunakan untuk mengetahui tentang data yang
berhubungan dengan struktur organisasi Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dan data lainnya yang berhubungan dengan
permasalahan yang sedang diteliti.
D. Tehnik Sampling
Dalam Buku Pedoman Skripsi FKIP UNS dijelaskan tehnik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian kualitatif pada dasarnya ada tiga cara.
Pertama, dilakukan secara selektif atau yang biasa disebut dengan purposive
sampling atau internal sampling, yakni pengambilan sampel karena pertimbangan
tertentu. Kedua, tanpa melakukan seleksi atau sering disebut snow ball sampling
atau tehnik bola salju, yakni peneliti tidak membatasi atau menyeleksi jumlah
informan. Ketiga, dengan menerapkan time sampling, yaitu mempertimbangkan
waktu dan tempat dalam pengumpulan data (2012).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel
purposive sampling atau internal sampling dan snow ball sampling atau tehnik
bola salju. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Peneliti menggunakan teknik ini karena mempertimbangkan dari segi
pengetahuan tentang media relations yang berhubungan secara langsung adalah
Kepala Sub. Bagian Publikasi dan Dokumentasi, dan pegawai Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta serta wartawan media massa. Sedangkan
snow ball sampling digunakan karena wartawan media massa yang ada disana
banyak, sehingga peneliti ingin menyeleksi informan wartawan yang dapat
digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.
E. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan informan untuk membantu
dalam penelitian. Yang mana informan merupakan orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam
hal ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai Kepala Sub. Bagian
Publikasi dan Dokumentasi, dan pegawai Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta serta wartawan media massa yang ada disana.
2. Observasi
Menurut Mardalis (2002) merumuskan pengertian observasi
sebagai berikut :
Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkandata dalam suatu penelitian. Observasi atau pengamatan merupakanhasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadariadanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau studi yangdisengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dangejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat (hlm.63).
Menurut Spradley (dalam Sutopo 2002:65) menjelaskan bahwa
pelaksanaan tehnik dalam observasi dapat dibagi menjadi :
a. Tak berperan sama sekali
b. Observasi berperan, yang terdiri dari berperan pasif, berperan aktif,
dan berperan penuh, dalam arti peneliti benar-benar menjadi warga
(bagian) atau anggota kelompok yang sedang diamati.
Penelitian ini menggunakan tehnik observasi berperan pasif yang
dilakukan secara informal dan berlangsung selama penelitian dengan
mengamati situasi dan berbagai hal yang ditemui.
Peneliti melakukan pengamatan terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh pegawai dan wartawan yang ada di Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh
suatu data yang ditempuh dengan jalan peneliti mengamati sendiri.
3. Dokumentasi
Guna melengkapi data-data yang diperoleh, peneliti juga
menggunakan metode dokumentasi. Arikunto (2002) memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
pengertian tentang metode dokumentasi adalah mencari data mengenai
hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya (hlm.206).
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Dengan cara mengumpulkan pemberitaan mengenai Pemerintah Kota
Surakarta di media.
4. Catatan lapangan
Peneliti kualitatif mengandalkan pengamatan dan wawancara
dalam pengumpulan data di lapangan. Pada waktu berada di lapangan
peneliti membuat catatan. Catatan lapangan itu berguna sebagai perantara
yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba.
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moeleong, 2011:209) catatan
lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat,
dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi
terhadap data dalam penelitian kualitatif.
F. Uji Validitas Data
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moeleong 2007:248) Analisis data
kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Untuk mengetahui keakuratan dari penelitian ini digunakan cara
trianggulasi. Menurut Moeleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif,
trianggulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain (2011:330). Denzin (dalam Moeleong 2011:330) membedakan
empat macam trianggulasi sebagai tehnik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Sedangkan Patton (dalam
Sutopo, 2006:92) menyatakan bahwa ada empat macam tehnik trianggulasi, yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
trianggulasi data (sumber), trianggulasi peneliti, trianggulasi metodelogi, dan
trianggulasi teoretis.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik trianggulasi sumber
dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber digunakan untuk membandingkan
berbagai pendapat dari beberapa narasumber dengan satu permasalahan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut :
Gambar 3.1 Trianggulasi Sumber
Sedangkan trianggulasi metode digunakan untuk mengecek derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui tehnik pengumpulan data
yang berupa wawancara, observasi dan dokumen. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada skema berikut :
Gambar 3.2 Trianggulasi Metode
PENELITI
PENELITI
Kasubag. Publikasi dan DokumentasiBagian Humas dan Protokol Pemerintah
Kota Surakarta
Kasubag. Analisis dan Kemitraan MediaBagian Humas dan Protokol Pemerintah
Kota Surakarta
WartawanMedia Massa
Wawancara
Dokumen
Observasi
Pegawai BagianHumas dan
ProtokolPemerintah Kota
Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
G. Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif.
Model analisis data secara interaktif, yaitu suatu proses yang bersifat siklus antara
tahap penyediaan data dan analisa data sampai tahap penyajian hasil analisis yang
berupa pemamparan dan penegasan simpulan.
Penelitian ini berproses mulai dari tahap penyediaan data, reduksi atau
seleksi data, display atau penyajian data, dan pengambilan kesimpulan data.
Dalam penelitian ini, peneliti melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti melakukan pencatatan, pengorganisasian
data yang relevan untuk dapat memfokuskan pada masalah yang diteliti.
2. Reduksi data
Pada tahap ini peneliti menyeleksi data, focus dan
menyederhanakan data yang sudah didapat. Data yang tidak diperlukan
disisihkan, sedangkan data yang diperlukan (data yang penting)
dikumpulkan menjadi satu.
3. Penyajian data
Pada tahap ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dengan cara
mendeskripsikan dalam bentuk narasi, sehingga memungkinkan dapat
menyimpulkan penelitian dapat dilakukan.
4. Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti membuat pernyataan atau kesimpulan
mengenai apa yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan catatan
lapangan secara rinci tentang permasalahan yang telah diteliti.
Dapat digambarkan sebagai berikut proses penelitian kualitatif dengan
menggunakan model analisis interaktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 3.3 Model Analisis Interaktif
(Sumber : Sutopo, 2006:120)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam penelitian dari
awal sampai akhir. Kegiatan penelitian ini dimulai dengan penyusunan proposal
penelitian, mengurus perijinan, pelaksanaan penelitian di lapangan, analisis data
dan penyusunan laporan serta penggandaan. Kegiatan analisis data dimulai
dengan analisis akhir dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan
melalui tahapan-tahapan berikut ini:
1. Tahap persiapan penelitian
Pada tahap ini kegiatan yang dapat dilakukan adalah merencanakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, yakni
perumusan masalah, pengajuan judul, penyususnan proposal dan
mengurus perijinan.
2. Tahap pengumpulan data
Setelah persiappam penelitian selesai, kemudian peneliti terjun ke
lapangan untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini peneliti
menggunakan tehnik wawancara, observasi, dokumentasi dan catatan
lapangan.
ReduksiData
SajianData
PengumpulanData
Penarikansimpulan/verifikasi
1
3
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3. Tahap analisis data awal
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga akan
dapat diketahui data-data yang diperlukan dan data yang tidak diperlukan.
Hal ini dilakukan agar data yang diambil benar-benar sesuai dengan tujuan
yang dirumuskan.
4. Tahap analisis data akhir
Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah semua data yang
diperoleh dalam penelitian dan sudah melampaui analisis awal. Dengan
demikian diharapkan data yang dihasilkan benar-benar valid.
5. Tahapan penarikan kesimpulan
Setelah semua data dianalisis maka tahap selanjutnya adalah
menarik kesimpulan atau verifikasi dari semua data yang terkumpul.
Penarikan kesimpulan harus didasarkan pada tujuan penelitian dengan
didukung data yang valid, sehingga diperoleh hasil penelitian yang dapat
dipertanggung jawabkan.
6. Tahap penulisan dan penggandaan laporan
Dalam tahap ini, semua hasil kegiatan yang dilaksanakan selama
penelitian disusun dan ditulis dalam laporan hasil penelitian yang sesuai
dengan aturan-aturan yang ada. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Secara skematis prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan sebuah
bagan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Gambar 3.4 Prosedur Penelitian
PersiapanPenelitian
PembuatanProposal dan
Perijinan
PenyususnanLaporan danPenggandaan
PenarikanKesimpulan
PengumpulanData
Analisis DataAkhir
Analisis DataAwal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Pemerintah Kota Surakarta
a. Sejarah Pemerintah Kota Surakarta
Bermula dari kenyataan sejarah, yaitu tumbuh dan
berkembangnya sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), maka secara de facto pada tanggal 16 Juni 1946
terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur
dan mengurus rumah tangga sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan
Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran. Secara juridis, kota
Surakarta terbentuk berdasarkan Penetapan Pemerintah Tahun 1946
No.16/S.D yang diumumkan pada tanggal 15 Juli 1946 dengan melalui
berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya. Kemudian
ditetapkanlah tanggal 16 Juni 1946 sebagai hari jadi Pemerintah Kota
Surakarta.
Perkembangan Pemerintahan Kota Surakarta melalui
beberapa periode, yaitu :
1) Periode Pemerintahan Daerah Kota Surakarta
Diawali sejak berlakunya Ketetapan Pemerintah
No.16/S.D tanggal 15 Juli 1946, yang isinya tidak hanya berkaita
dengan Pemerintah Daerah Kota Surakarta tetapi juga
Pemerintah Daerah Yogyakarta.
2) Periode Pemerintahan Haminte Surakarta
Diawali sejak berlakunya UU No.16 Tahun 1947, yaitu
tanggal 5 Juni 1947. Dalam Undang-Undang tersebut
diamanatkan bahwa Kota Surakarta ditunjuk sebagai daerah
berhak mengurus rumah tangga sendiri dengan nama “Haminte
Kota Surakarta”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
3) Periode Pemerintah Daerah Kota Surakarta
Dimulai sejak berlakunya UU No.22 Tahun 1948 tanggal
10 Juli 1948 yang mencantumkan pokok-pokok pikiran yang
bermaksud meneruskan Pemerintahan Kabupaten dan Kota
dengan memberikan otonomi yang lebih luas daripada saat
zaman penjajahan. Dalam artian bahwa melalui UU ini, maka
akan dibentuk provinsi dan desa yang otonom. Sedangkan hak
otonomi desa yang tidak memeliki kemampuan untuk mengurus
rumah tangganya sendiri harus digabungkan dengan desa-desa
lain.
4) Periode Pemerintah Daerah Kotapraja Surakarta
Dimulai sejak berlakunya UU No.1 Tahun 1957, yaitu
tanggal 18 Januari 1957 yang merupakan aturan pelaksanaan dari
Undang Undang Dasar Sementara 1950. Dalam Undang Undang
tersebut, daerah dibagi paling banyak dalam tiga tingkatan
dengan istilah Daerah Tingkat I, Daerah Tingkat II, Daerah
Tingkat III.
5) Periode Pemerintah Kotamadya Surakarta
Diawali sejak mulai berlakunya UU No.18 Tahun 1965,
yaitu tanggal 1 September 1965. Menurut pasal 2 UU No.18
Tahun 1965, wilayah Republik Indonesia dibagi dalam daerah-
daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri dan tersusun dalam tiga tingkatan.
Pada tanggal 30 September 1965 di Jakarta, PKI
melakukan gerakan perebutan kekuasaan dengan nama Gerakan
G 30 September atau kemudian dikenal dengan G-30S/PKI.
Gerakan tersebut membawa akibat yang sungguh hebat terutama
di wilayah Pemerintahan Daerah Kotamadya Surakarta,
mengingat walikotanya merupakan kader dan tokoh PKI,
sehingga Pemerintahan Kotamadya Surakarta tidak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
berjalan. Akan tetapi, pada tanggal 25 Oktober 1965 Pemerintah
Kotamadya Surakarta mulai berjalan kembali.
6) Periode Pemerintah Kota Surakarta
Sejak berlakunya UU No.22 Tahun 1999, yaitu tanggal 4
Mei 1999 tentang Pemerintah Daerah sampai sekarang.
Walikota Kapala Daerah yang selama ini memimpin Kota Surakarta
adaalah:
1) Sindoerodjo (19-5-1946 s/d 15-7-1946)
Diangkat menjadi walikota Surakarta oleh Komite
Nasional Indonesia daerah Kota Surakarta pada saat keadaan
Kota Surakarta bergolak karena adanya penentangan terhadap
Pemerintah Daerah Istimewa Kasunanan dan Mangkunegaran.
Masa jabatannta hanya mampu bertahan selama empat bulan dan
pada tanggal 15 Juli dia tidak lagi menjadi Walikota.
2) Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo (15-7-1946 s/d 14-11-1946)
Diangkat menjadi Residen merangkap Walikota Surakarta
pada saat Daerah Surakarta menjadi Karesidenan. Masa
pemerintahannya tidak lama karena pada tanggal 8 Oktober 1946
atas desakan dan resolusi badan-badan perjuangan, beliau
mengundurkan diri dan meninggalkan Kota Surakarta.
3) Sjamsoeridjal (14-11-1946 s/d 13-1-1949)
Masa jabatannya berakhir karena beliau bersama
Sekretaris Ongko, Kepala Djawatan Sosial Soeprapto, dan
Kepala Djawatan Penerangan Soetomo ditawan tentara Belanda
pada tanggal 3 Oktober 1949.
4) Soeharjo Soejopranoto (Juni 1949 s/d 1-5-1950)
Merangkap jabatan sebagai jabatan dan Kepala Teritorial
Organisasi Pemerintahan Militer untuk Daerah Karesidenan
Surakarta. Pada masa jabatannya terjadi serangan Empat Hari di
Surakarta, dimana Lokasi Slamet Riyadi pada bulan Agustus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
1949 mengadakan serangan Umum terhadap Kota Surakarta atas
kekuasaan belanda.
5) K.Ng. Soebekti Poesponoto (1-5-1950 s/d 1-8-1951)
Merupakan mantan Bupati Pacitan dan diangkat menjadi
Walikota Surakarta bersamaan dengan dihapusnya Pemerintahan
Daerah Militer Karesidenan Surakarta. Pekerjaan yang
dihadapinya sangat berta mengingat keadaan kota sendiri yang
porak poranda.
6) Muhammad Saleh Werdisastro (1-8-1951 s/d 1-10-1955 dan s/d
17-2-1958)
Menjabat sebagai Walikota Surakarta sebanyak dua kali
berturut-turut. Pada masa jabatannya muncul keinginan untuk
membuat lambang daerah. Hal ini berkaitan dengan terbentuknya
Pemerintahan Daerah Surakarta dan tingginya semangat
perjuangan rakyat Surakarta untuk mencapai dan
mempertahankan kemerdekaan.
7) Oetomo Ramelan (17-2-1958 s/d 23-10-1965)
Terpilih sebagai Walikota Surakarta berdasarkan hasil
pemilihan rakyat dari golongan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Karena keterlibatannya secara langsung terhadap G30S/PKI,
maka pada tanggal 22 Oktober 1965 diberhentikan sementara
dari jabatannta dan pada tanggal 10 November 1965
diberhentikan secara tidak hormat.
8) Th. J. Soemantha (23-10-1965 s/d 11-1-1968)
Letnan Kolonel Th.J. Soemantha diangkat menjadi
Walikota Kepala Daerah Kotamadya Surakarta dengan Nrp.
15439 berdasarkan SKEP Mendagri No. UP.47/3/20-1534 dan
diikiuti dengan SPINT No. PRINT-853/10/1965 tanggal 25
Oktober 1965 dari PANGDAM VII/DIPONEGORO yang berisi
penugasan sebagai Walikota Kepala Daerah Kotamadya
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
9) R. Koesnandar (1968 s/d 1975)
Diangkat menjadi Walikota Kepala Daerah Kotamadya
Surakarta dengan Nrp.12702 Dandim 0753/Pepekuper kemudian
dikuatkan Mendagri dengan SKEP No.Pemda 7/4/4-63 tanggal
26 Mei 1968.
10) Soemari Wongso Praawiro ( 1975 s/d 1980)
Terpilih menjadi Walikota Kepala Daerah Tingkat II
Surakarta dalam suasana pemberlakuan UU No.5 Tahun 1974
tentang Pemerintahan Daerah yang otonom.
Pada masa pemerintahannya mulai direncanakan
normalisasi Kali Pepe, pembangunan Terminal Bus Tirtonadi,
dan berdirinya Universitas Sebelas Maret.
11) Soekatmo Prawiro Hadisoebroto,SH (1980 s/d 1985)
Terpilih sebagai Walikota Surakarta melalui proses
penjaringan bakal Walikota dan pemilihan melalui pemungutan
suara.
Pada masa kepemimpinannya mencanangkan Program 5K
(Kebersihan, Keindahan, Kesehatan, Ketertiban, dan Keamanan)
melalui Gerakan Massal Gersitin (Gerakan Kebersihan Rutin),
Gersila (Gerakan Kebersihan Berkala), dan Gersinum (Gerakan
Kebersihan Umum). Selain itu juga menyelesaikan pemugaran
Stadion Sriwedari yang ditetapkan sebagai Monumen PON I.
12) H.R. Hartomo (1985 s/d 1995)
Pada masa kepemimpinannya beliau mencanagkan
program TRI KRIDA UTAMA, yang meliputi Program Jangka
Panjang, yaitu mewujudkan Kota Solo sebagai Kota Budaya,
Kota Pariwisata, dan Kota Olahraga, dan Program Jangka Pendek
yaitu mewujudkan Berseri (Bersih, Sehat, Rapi dan Indah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
13) Imam Soetopo (1995 s/d 8-1-2000)
Masa kepemimpinannya diisi dengan upaya
mempertahankan kebijakan Program Berseri menuju Solo
Kuncoro, salah satunya ialah usaha pengentasan kemiskinan.
14) Slamet Suryanto (10-4-2000 s/d 2004)
Dilantik menjadi Walikota Surakarta pada tanggal 10
April 2000. Mengakhiri tahun pertama millennium ketiga pada
tanggal 31 Desember 2000. Pemerintahan Kota Surakarta
mencanangkan pelaksanaan otonomi daerah.
15) Ir. Joko Widodo (2005 s/d sekarang)
Mencanangkan Program “Solo Masa Depan adalah Solo
Masa Dahulu”. Dalam artian bahwa budaya dan tradisionalitas
yang dimiliki Kota Solo akan menjadi acuan utama dan
penopang dasar ke arah modernitas.
b. Visi dan Misi Pemerintah Kota Surakarta
Visi dan Misi Kota Surakarta berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001 tanggal 13 Desember 2001
Visi :
Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu
pada potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan
Olah Raga.
Misi :
1) Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen
masyarakat dalam semua bidang pembangunan, serta perekatan
kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang
berlandaskan pada nilai-nilai “Sala Kota Budaya”.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan dalam pengusahaan dan pendaya gunaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, guna mewujudkan inovasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
integrasi masyarakat madani yang berlandaskan ke-Tuhanan
Yang Maha Esa.
3) Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi daerah, sebagai
pemacu tumbuhan dan berkembangnya ekonomi rakyat yang
berdaya saing tinggi, serta mendaya gunakan potensi pariwisata
dan teknologi terapan yang akrab lingkungan.
4) Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan hak asasi
manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat,
utamanya para penyelenggara pemerintahan.
c. Lambang Pemerintah Kota Surakarta
Arti Lambang :
Gambar 4.1 Lambang Pemerintah Kota Surakarta
Warna hijau berarti hidup, warna-warna putih, kuning, merah, dan
hitam melukiskan nafsu diantara beberapa nafsu manusia. Semuanya
berarti hidup harus dapat menguasai nafsunya.
Makna dari lukisan :
1) Perisai mewujudkan lambang perjuangan dan perlindungan.
2) Tugu lilin menyala melukiskan kebangunan dan kesatuan
kebangsaan.
3) Keris melambangkan kejayaan dan kebudayaan.
4) Panah berarti selalu waspada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
5) Jalur mendatar berombak berarti Bengawan Sala.
6) Bintang kanan kiri melukiskan bintang dilangit dan berarti
kesejahteraan.
7) Bambu runcing menggambarkan perjuangan rakyat.
8) Kapas dan padi melukiskan pakaian dan makanan yang berarti :
Do'a kearah kemakmuran
9) Jumlah 6 dari daun, bunga dan buah kapas berarti bulan 6,
jumlah 16 dari buah padi berarti tanggal 16
10) Kain adalah hasil kerajinan terpenting dari Kota Besar Surakarta
dan Sidomukti mengandung arti do'a keluhuran
Lukisan yang terdapat dalam lingkaran jorong merupakan surya
sangkala memet :
1) Anak panah diatas busur dengan bergerak, berarti " rinaras" dan
berwatak enam.
2) Air berarti "waudadi" atau "dadi" dan berwatak empat
3) Mulai pangkal panah sampai ujung tugu merupakan bentuk lurus
berarti " terus " dan berwatak Sembilan
4) Tugu lilin berarti "manunggal" dan berwatak satu
Secara lengkap berbunyi : "RINARAS DADI TERUS
MANUNGGAL" .
d. Arah Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta
1) Strategi Umum
Strategi dijabarkan dalam kebijakan yang menjelaskan
respon suatu komunitas stakeholder (elemen mayarakat) kota
terhadap isu-isu penting dalam melaksanakan misi untuk mencapai
visi. Strategi yang efektif akan mendapatkan keuntungan dan
kekuatan, peluang, dan mengatasi kelemahan dan ancaman, maka
arah kebijakan atau strategi Pemerintah Kota Surakarta yang ada di
website Pemkot dijabarkan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
a) Optimalisasi terwujudnya kota Surakarta sebagai Kota Budaya
dengan citra budaya Kota Surakarta sebagai asset wisata,
didukung oleh sumber daya manusia yang professional dan
handal serta perlakuan baik terhadap pengunjung wisata.
b) Optimalisasi peran strategis kota Surakarta sebagai pusat
pelayanan dan pusat industri jasa bagi daerah sekitarnya
dengan memanfaatkan akses ketiga kutub pertumbuhan, yaitu
Jogjakarta, Semarang dan Surabaya sebagai jalur perdagangan
dan ekspor-impor.
c) Membuka peluang sebesar-besarnya bagi kerjasama yang
saling menguntungkan dengan daerah lain termasuk pihak
swasta maupun masyarakat.
d) Revitalisasi ekonomi masyarakat disegala bidang dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya manusia, membuka peluang
usaha, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan
masayarakat.
e) Membuka peluang bagi pemberdayaan partisipasi masyarakat
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pembangunan, sehingga mendorong tumbuhnya rasa memiliki
dan cinta terhadap kotanya.
f) Meningkatkan profesionalitas para penegak hukum dengan
tetap menjunjung tinggi supremasi hukum sehingga dapat
mengurangi angka kriminalitas serta meningkatkan keamanan
dan ketertiban masyarakat.
g) Meningkatkan pelayanan publik dengan prinsip memberikan
kemudahan kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang
mampu maupun kurang mampu secara fisik, ekonomi dan
politik untuk mendapatkan pelayanan prima yaitu cepat, tepat,
mudah dan murah.
Arah kebijakan atau strategi ini harus menjadi landasan
berpikir dan bertindak bagi seluruh stakeholder (elemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
mayarakat) kota dalam keikutsertaannya menjalankan
pembangunan kota sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing.
Keberhasilan dalam menjalankan strategi ini sangat bergantung
pada perumusan kebijakan dan program yang mengiringinya, serta
prioritas pelaksanaanya.
2) Strategi Khusus
Strategi khusus dilakukan dalam segala bidang sebagai berikut :
a) Sosial Budaya
b) Hukum
c) Ekonomi
d) Politik
e) Aparatur Pemerintah Kota
f) Komunikasi dan Media Massa
g) Agama
h) Pendidikan
i) Lingkungan Hidup
j) Ketertiban Masyarakat
k) Sumber Dana
e. Penghargaan Pemerintah Kota Surakarta
Pengahargaan untuk Kota Surakarta selama dibawah
kepemimpinan Bapak Ir. Joko Widodo yang ada dalam website
Pemkot, antara lain :
Tahun 2006
1) Penghargaan Kota Ramah Anak Terbaik dari Menteri
Pemberdayaan Peremupuan Republik Indonesia.
2) Penghargaan UNICEF untuk program Perlindungan Anak.
Tahun 2009
1) Penghargaan Indonesia MICE (Meeting, Incentive Travelling,
Conference, Exhibition), diberikan kepada daerah yang mampu
mengembangkan kota/daerahnya dalam bidang industri pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Penilaian terhadap Solo dilakukan selama tahun 2009 ini baik
melalui pengamatan sejumlah event atau acara, juga melalui hasil
reportase langsung.
2) Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah
sebesar 19,2 Milyard karena Solo dinilai telah melaksanakan
pengelolaan keuangan dengan baik.
3) Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari
Departemen Kesehatan, Pemerintah Kota Surakarta telah
memberikan perhatian terhadap kesehatan masyarakat sebagai
contoh keberhasilan PKMS (Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Surakarta).
4) Serifikasi ISO 9001:2000 untuk 7 Puskesmas.
5) Indonesia Tourism Award (ITA) 2009 dalam kategori Indonesia
Best Destination dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI.
6) Wahana Tata Nugraha Kencana, 3 kali berturut-turut mendapatkan
penghargaan dibidang tertib lalu lintas.
7) Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik
Indonesia, untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan
Publik, Kebijakan, Penegakan Kedisiplinan, dan Pengembangan
Manajemen Pelayanan.
8) Grand Award Layanan Publik di Bidang Pendidikan.
9) Sertifikasi ISO 90001:2000 untuk 7 SMK Negeri dan 1 SMK
Swasta.
Tahun 2010
1) Bung Hatta Anti Krupsi Award (BHACA) 2010.
Penghargaan tersbut diterima secara resmi pada tanggal 28
Oktober 2010. Walikota dinilai telah mampu melakukan perubahan
kota dengan sangat merakyat, hal tersebut terlihat dalam hal
penataan PKL tanpa gejolak, pembangunan pasar-pasar tradisional,
taman-taman kota serta informasi pelayanan dan efisiensi dalam
penggunaan anggaran. Walikota Surakarta dinilai berhasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
melakukan reformasi birokrasi, bersih, bertindak nyata dengan
membangun sistem yang transparansi sehingga memperkecil
terjadinya korupsi.
2) Wahana Tata Nugraha Kencana, 5 kali berturut-turut mendapatkan
penghargaan dibidang tertib lalu lintas.
3) Kota bersih ke-3 dari praktik korupsi dari Lembaga Transparency
International Indonesia (TII).
4) Dua Penghargaan dalam Indonesia Tourism Award 2010, dinilai
mampu memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan, Kota
Solo dinilai menjadi daerah terfavorit bagi para wisatawan.
Tahun 2011
1) Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2011 untuk kategori
kota besar karena telah sukses menata manajemen lalu lintas dan
angkutan kota.
2) Penghargaan Langit Biru, diberikan untuk kota dengan udara
terbersih.
Tahun 2012
1) Penghargaan pengendali inflansi terbaik se-Jawa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
f. Bagan Organisasi Sekretariat Daerah Kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
2. Gambaran Umum Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta
a. Visi dan Misi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta
1) Visi
Optimalisasi pelayanan umum, pemberdayaan dan peran
serta masyarakat di bidang informasi dan komunikasi melalui
reformasi dan revitalisasi peran kehumasan dan keprotokolan.
2) Misi
a) Mengkomunikasikan strategi kehumasan dan keprotokolan
secara efektif kepada internal maupun eksternal.
b) Menyelaraskan implementasi strategi kehumasan dan
keprotokolan.
c) Menciptakan citra kepemerintahan yang positif.
d) Menumbuhkan kepercayaan seluruh elemen masyarakat
terhadap Pemerintah Daerah.
b. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Humas dan Protol Pemerintah
Kota Surakarta
1) Tugas Pokok
Sesuai dengan Perda Kota Surakatrta No.9 Tahun 2008
tugas pokok Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta mempunyai tugas menyusun perumusan kebijakan
pemerintahan daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas
perangkat daerah, pembinaan dan fasilitasi, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah
di bidang publikasi, pengelolaan informasi, analisis media,
informasi, acara protokoler dan pelayanan tamu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2) Fungsi
Adapun fungsi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta sesuai dengan Perda Kota Surakarta No.9 Tahun 2008
sebagai berikut :
a) Perumusan bahan kebijakan pemerintahan daerah di bidang
hubungan masyarakat dan protokol.
b) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah di
bidang hubungan masyarakat dan protokol.
c) Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
di bidang hubungan masyarakat dan protokol.
d) Pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis bidang
publikasi, pengelolaan informasi, analisis media, informasi,
acara protokoler dan pelayanan tamu.
e) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintahan daerah di bidang hubungan masyarakat dan
protokol.
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Asisten Administrasi
sesuai tugas pokok dan fungsinya.
c. Program Kerja Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta
1) Kerjasama dengan media massa
Bentuk kegiatan
a) Penyebarluasan informasi pembangunan daerah, seperti
sambutan walikota, dokumentasi dan publikasi. Dilakukan
melalui Iklan Layanan Masyarakat (ILM) baik melalui media
cetak maupun media elektronik.
b) Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah,
seperti pengadaaan event-event dalam rangka mempromosikan
Kota Solo agar Solo masa depan adalah Solo masa lalu.
Walaupun Kota Solo semakin maju dengan adanya promosi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
tetapi Kota Solo adalah tetap Kota Solo yang dahulu yang
berbudaya. Dilakukan melalui dialog interaktif, promosi
melalui media cetak maupun media elektronik.
2) Pengembangan komunikasi dan informasi
Bentuk kegiatan : peningkatan kerjasama dengan media massa.
3) Pelatihan staff Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta
Bentuk kegiatan : pengembangan pelatihan jurnalistik dan fotografi
dengan cara mendatangkan wartawan senior dan petugas
dokumentasi yang handal.
d. Sub Bagian dan Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta
1) Sub Bagian Humas dan Protokol :
a) Subbagian Publikasi dan Dokumentasi
b) Subbagian Analisis dan Kemitraan Media
c) Subbagian Protokol
2) Struktur Organisasi
Sesuai dengan Perda No.14 tahun 2011, struktur organisasi
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta adalah :
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta
KEPALABAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
Kepala SubBagian
Publikasi danDokumentasi
Kepala SubBagian
Analisis danKemitraan
Media
Kepala SubBagian
Protokol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
B. Deskripsi Temuan Hasil Penelitian
Sejalan dengan masalah yang peneliti kaji yaitu mengenai media
relations di Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota dalam rangka
mendukung promosi kota, maka sebelum melakukan analisis, peneliti perlu
memberikan gambaran mengenai data yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Strategi Media Relations yang Dijalankan Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam Mendukung Promosi Kota Solo
Media massa membutuhkan informasi yang bisa menarik perhatian
publik, karena media massa memang menyajikan informasi untuk
kepentingan publik. Titik temu antara organisasi dan media massa adalah
karena kedua belah pihak memang saling membutuhkan. Organisasi
membutuhkan media massa sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan
publik, sedangkan media massa membutuhkan organisasi, karema ada
peristiwa atau informasi yang patut dan perlu diketahui publik lantaran
bernilai berita.
Organisasi harus dapat memposisikan sebagai relasi media, yaitu
menempatkan media bukan sekedar kawan seiring-sejalan dalam pencapaian
tujuan organisasi, melainkan mitra penting organisasi. Jangan menganggap
media sebagai “musuh”, tertutup pada media massa, bukan posisi yang baik
bila hendak mengembangkan media relations yang baik. Demikian juga
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta mempunyai strategi
untuk dapat menjalin hubungan baik dengan media massa, terutama dengan
pekerja media yang berada di sekitar Pemkot yang meliputi :
a. Membangun media center
Dalam menjalin hubungan baik dengan media massa, terutama
dengan pihak wartawan atau pekerja media massa yang ada di Pemkot
Surakarta, Bagian Humas Dan Protokol Pemkot Surakarta bekerja sama
dengan Diskominfo membangun fasilitas media center. Dengan adanya
media center diharapkan tidak ada lagi wartawan yang keluar masuk
Pemkot hanya untuk megirimkan berita yang sudah didapatnya melalui
Warung Internet (Warnet), karena media center yang ada sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
dilengkapi dengan fasilitas hotspot sehingga para wartawan dapat
mengakses informasi atau mengirimkan berita yang didapatnya melalui
media center.
Berikut pemaparan informan I pada wawancara tanggal 15 Mei
2012 menyatakan bahwa :
Media massa adalah partner kerja kami. Bagian humasbekerjasama dengan Diskominfo telah menyediakan fasilitasmedia center untuk para rekan wartawan yang dapat digunakanmereka untuk mencari informasi dan mengirimkan beritakepada redaksi. Ada komputer yang dipasang disana dandilengkapi dengan AC dan hotspot, sehingga para wartawanakan merasa nyaman berada disana.
Hasil wawancara informan I juga senada dengan informan II
pada wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Dalam mengelola relasi dengan pekerja media atau wartawan,bagian humas telah menyediakan fasilitas yang dapatmenunjang pekerjaan mereka, yaitu dibangunnya media centeryang belum lama ini. Pembangunannya pun tidak biasa,ruangan tersebut sudah dilengkapi dengan AC dan hotspot sertatentunya komputer. Ya….dengan adanya media center tersebutdiharapkan wartawan tidak lagi bolak-balik keluar Balaikotahanya untuk ke Warnet dengan tujuan mengirimkan berita yangtelah didapatnya.
Hasil wawancara informan I dan II hampir sama dengan
informan IV pada wawancara tanggal 20 Mei 2012 sebagai berikut :
Bagian humas telah memberikan yang terbaik untuk kami,kami selalu aktif sendiri dalam artian pihak humas tidakmelarang atau membatasi kami ketika ada berita yang perludikonfirmasi, selain itu ketika ada informasi yang kurang setiapkami minta kesana selalu dikasih. Pihak humas yangbekerjasama dengan Diskominfo juga telah menyediakanmedia center. Itu salah satu alasan kami mengapa kami betahberada disini, ruangannya saja sudah dilengkapi dengan hotspotdan AC serta beberapa komputer.
Informan I pada wawancara tanggal 15 Mei 2012
menambahkan bahwa “Untuk membangun media center ini diperlukan
perencanaan yang matang, karena ini memakan biaya yang tidak sedikit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Kami harus pintar-pintar untuk menganggarkannya. Ya…..akhirnya baru
terealisasi pada tahun awal ini”.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan II pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menambahkan sebagai berikut :
Dulu belum ada fasilitas MC seperti sekarang ini, karena untukpembangunannya pastilah akan memakan biaya yang gaksedikit. Kami selalu mengusahakan adanya fasilitas tersebutkarena dianggap media center itu sebagai tempat untukpemdekatan pribadi antara pihak humas dengan wartawan.
Media center tersebut mempunyai tujuan untuk Bagian Humas
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam menjalin hubungan baik
dengan media massa diantaranya terwujudnya hubungan yang harmonis
dan berkelanjutan yang dilandasi dengan saling percaya dan
menghormati, memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan
yang dilakukan organisasi, serta memproleh tempat pemberitaan yang
dapat menguntungkan organisasi.
Berikut penuturan informan I pada wawancara tanggal 15 Mei
2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Dengan adanya media center maka pihak humas dan wartawanmedia massa dapat menjalin hubungan yang stabil yang manakita sama-sama saling percaya dan menghormati, selain itu kitajuga akan mendapatkan tempat untuk pemberitaan yang dapatmenguntungkan organisasi karena kita telah memperlakukanmereka dengan baik maka hasil beritanya pun diharapkan jugabaik dan tidak memojokkan Pemkot.
Hasil wawancara informan I ditambahkan oleh informan II
pada tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Bukan hanya dapat menjalin hubungan yang harmonis danmemperoleh tempat pemberitaan yang dapat menguntungkankita, melainkan juga dapat memperoleh umpan balik mengenaiupaya dan kegiatan kita. Ya…..setidaknya kita akanmemperoleh umpan balik dari mereka, walaupun hanya sekedardengan berita yang dapat memberikan kita masukan sehinggakita dapat menjadi lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Dalam menjalin hubungan dengan media massa penting untuk
dijalankan karena media massa adalah salah satu alat yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah. Informan I menambahkan pada
wawancara tanggal 15 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Begini, hubungan dengan media massa itu sangat penting untukdijalankan, memingat media massa itu adalah salah satu alatyang dapat memecahkan masalah bagi pihak Pemkot. Kemarinada berita yang memojokkan Pemkot tentang laporan kinerjaPak Wali yang hanya copas, berita tersebut kami dapat melaluimedia massa juga untuk itu kami juga mempunyai hak jawabuntuk menjawab berita miring tersebut sehingga hak jawabkami akan diberitakan kembali oleh media massa kepadamasyarakat. Ya……kami klarifikasi saja, kalau itu tidak benar.Itu salah satu mengapa media massa menjadi alat pemecahmasalah kami.
Hasil wawancara informan I senada juga dengan hasil
wawancara informan V pada wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang
menyatakan bahwa :
Ya…dengan adanya MC setidaknya kami dapat memberikanyang terbaik untuk pemkot khususnya. Jalin hubungan yanglebih harmonis dengan mereka, berita yang kami keluarkanjuga harus bener-bener kami klarifikasikan terlebih dahulu,kalau tidak bisa klarifikasi ya…kita tulis saja apa yang kitadapat. Khan kalau tidak sesuai dengan kenyataan Pemkotmempunyai hak jawab untuk mengklarifikasi berita tersebut.
b. Mengikutsertakan beberapa pegawai Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta untuk mengikuti pelatihan.
Dalam mengembangkan strategi, Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta terus menerus mengembangkan materi PR
untuk media massa. Hal tersebut dilakukan dengan cara menunjuk
beberapa pegawainya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tertentu,
seperti pelatihan jurnalistik yang mana pelatihan tersebut mendatangkan
wartawan senior dan fotografi, dengan tujuan agar Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta memiliki pegawai yang kompeten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
di dunia pers, sehingga bisa menyediakan materi yang baik bagi
kebutuhan media massa.
Berikut penuturan informan I pada wawancara tanggal 15 Mei
2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Dalam program kerja kami sudah ada kegiatan untukmengadakan pembinaan dan pengembangan sumber dayakomunikasi dan informasi, bentuk kegiatannya salah satunyameningkatkan kapasitas kehumasan. Lha…dari situ kami sudahmempunyai rencana untuk mengikutkan beberapa pegawaikami untuk melakukan pelatihan-pelatihan tertentu, sepertipelatihan jurnalistik dengan cara mendatangkan wartawansenior,dll.
Hasil wawancara informan I senada juga dengan informan II
pada wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Ada program yang sudah kami kembangkan yang mana sudahada pada program kerja kami yaitu meningkatkan kapasitaskehumasan untuk pegawai kami, dilakukan dengan caramengikutkan beberapa pegawai humas untuk melakukanpelatihan-pelatihan tertentu, pelatihan jurnalistik dan fotografi.
Hasil wawancara informan I dan II ditambahkan oleh informan
IV pada wawancara tanggal 16 Mei 2012, yang menambahkan sebagai
berikut :
Kami tahu kalau bagian humas melakukan pelatihan-pelatihan,ada wartawan yang diajak juga kok mbak..tapi tidaksemuanya. Setahu saya ada pelatihan jurnalistik yang manapelatihannya juga mendatangkan wartawan yang sudah senior,kayaknya dulu juga pernah ditugaskan disini kok mbakwartawan itu.
Pelatihan-pelatihan tersebut mempunyai manfaat untuk Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta yaitu dapat membangun
pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dengan
media massa, penyampaian informasi yang akurat dan terpercaya.
Berikut penuturan informan I pada wawancara tanggal 27 April 2012
yang menyatakan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Manfaat dari adanya pelatihan tersebut ya….pegawai humaskhususnya pegawai yang mengikuti palatihan dapat memahamitugas dan tanggung jawab organisasi yang menjalin hubungandengan media massa. Harapannya dengan adanya pelatihantersebut pegawai humas agar dapat lebih kompeten dalammenjalin hubungan dengan media massa, khususnyamengetahui apa yang diperlukan mereka dan berusaha menjadiyang terbaik untuk mereka. Selain itu juga bisa menjadi sumberinformasi yang akurat.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada
wawancara tanggal 10 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Media massa itu penting untuk mencerdaskan masyarakat,untuk itu kita juga harus dapat memberikan yang terbaik untukmedia massa agar masyarakat kita cerdas. Ya….kalau tidakdari kita, dari siapa lagi. Makanya pegawai humas ada yangdiikutkan pelatihan tertentu, manfaatnya biar mereka lebihtanggung jawab dengan pekerjaan mereka dan dapat menjadisumber informasi bagi media massa yang terpercaya.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan V pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Pegawai humas mengikuti pelatihan ada manfaatnya bagi kami.Setidaknya informasi yang disampaikan adalah informasi yangakurat dan terpercaya sehingga apa yang kami beritakan tidakmemojokkan Pemkot dan mereka lebih mengetahui tentangpekerjaan kami sehingga apabila kami membutuhkan mereka,mereka akan memberinya.
Hasil wawancara informan V senada dengan informan VI pada
wawancara tanggal 20 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Manfaat adanya pelatihan bagi pegawai humas juga berimbaske kami. Kami akan memperoleh informasi yang akurat danterpercaya, jadi berita yang kami sajikan tidak hanya sekedarberita. Apa yang kami butuhkan juga akan diberikan karenamereka paham akan pekerjaan kami sebagai pencari berita.
c. Mengupdate informasi terbaru tentang Pemerintah Kota Surakarta
melalui facebook
Dalam menjalin hubungan baik dengan para wartawan media
massa, Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
melakukannya secara intens. Salah satunya melalui situs jejaring sosial
(facebook), dimana bagi pihak Bagian Humas dan Protokol Pemerintah
Kota Surakarta adalah suatu kenyataan teknologi informasi yang sangat
membantu mereka di tengah keterbatasan anggaran dana yang ada.
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta mendata para
wartawan media massa yang bekerja di lingkungan Pemkot Surakarta,
sehingga apabila ada event, acara, dan informasi yang berkaitan dengan
Pemkot Surakarta dapat memberitahukan kepada wartawan melalui SMS
atau telepon dan facebook tersebut karena Bagian Humas dan Protokol
Pemkot Surakarta telah memliki nomor kontak para wartawan.
Berikut penuturan informan I pada wawancara tanggal 27 April
2012 yang menyatakan bahwa :
Salah satu cara yang dilakukan oleh humas untukmenginformasikan berita ya..melalui facebook, karenamengingat kita jarang tatap muka, kita diatas dan merekadibawah, gedungnya pun beda. Kalau ada berita terkini pastikita share ke facebook agar dapat segera diakses mereka.Khan…..banyak wartawan yang menggunakan BB jadi setiapada pemberitahuan di FB pasti bunyi dan pastinya informasitersebut akan tersebar dengan sendirinya ke semua wartawan.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara
tanggal 1 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Untuk menyampaikan informasi pihak humas menggunakanfacebook untuk mengupdate berita terkini sehingga informasicepat diketahui oleh wartawan. Kayaknya banyak kokwartawan yang menggunakan BlackBerry, setiap adapemberitahuan khan BB nya bunyi mbak jadi wartawan akanmembukanya dan mengetahuinya.
Hasil wawancara informan I dan II juga senada dengan
informan VI pada wawancara tanggal 20 Mei 2012 yang menyatakan
sebagai berikut :
FB saya sudah berteman kok mbak dengan FB Bagian Humas,saya pun juga pakek BB jadi setiap ada pemberitahuan pastiBB saya bunyi. Setiap informasi yang diupdate oleh humas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pasti saya mengetahuinya dan saya juga menginformasikannyake teman-teman yang lain juga.
Selain menggunakan facebook untuk mengupdate informasi
terbaru Bagian Humas juga memberitahukan informasi terbaru mengenai
Pemkot melalui telepon atau SMS. Berikut penuturan informan I pada
wawancara tanggal 27 April 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Tidak hanya facebook mbak untuk memberitahukan informasiterbaru tentang Pemkot, tetapi juga melalui telepon atau SMS,kalau telepon jarang juga mbak yang sering dilakukan jugaSMS karena khan lebih murah biayanya. SMS lebih seringdilakukan apabila kita sudah pulang kerja tetapi ada informasi,ya langsung saja kami SMS kan ke mereka.
Hasil wawancara informan I senada dengan informan II pada
wawancara tanggal 1 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Bukan hanya facebook sebagai sarana kita untuk memberikaninformasi terbaru, melainkan kita juga memberikan informasiitu lewat SMS, kalau pun ada waktu kita juga ketemu samawartawan, tetapi jarang juga. Kita lewat SMS karena khanterkadang informasi yang kita peroleh kalau kita sudah pulangkerja, ya…lebih baik di SMS saja daripada informasi tersebuttidak sampai ke wartawan.
Hasil wawancara informan I dan II senada juga informan IV
pada wawancara tanggal 20 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Lewat SMS mbak…saya sering kok dapat SMS dari PakJackson atau pegawai humas yang lain karena saya khan jugatidak punya BB mbak jadi kalau sudah tidak ada di Balaikotabiasanya saya di SMS atau kadang-kadang ada teman wartawanjuga yang memberitahu saya lewat SMS.
d. Membina hubungan baik dengan pimpinan redaksi dan organisasi
kewartawanan
Menjalin hubungan baik degan media merupakan salah satu
cara untuk menjaga dan meningkatkan reputasi organisasi. Untuk
menjalin hubungan baik dengan media massa, sebaiknya juga harus
dapat menjalin hubungan baik dengan pimpinan redaksi dan organisasi
kewartawanan. Organisasi kewartawanan juga berperan bagi organisasi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
karena dengan menjalin hubungan baik dengan organisasi kewartawanan
maka organisasi dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan
wartawan atau petugas media massa. Organisasi yang menjalankan
media relations juga perlu mengetahui kepentingan-kepentingan bisnis
media, dengan demikian akan memudahkan serta mengeratkan
kerjasama antara kedua belah pihak.
Pengembangan jaringan untuk menjalin hubungan baik dengan
pimpinan redaksi dan organisasi kewartawanan merupakan suatu
keharusan dimana jaringan inilah yang dinyatakan sebagai modal sosial
yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam menjalankan
kehidupannya. Sebuah organisasi tidak hanya mengembangkan jaringan
relasi dengan sesama wartawan dan media massa melainkan juga dengan
semua pihak yang pernah menjadi sumber beritanya.
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta tidak
hanya menjalin hubungan baik dengan para wartawan media massa,
melainkan juga dengan pimpinan redaksi media massa. Hubungan baik
tersebut biasanya dilakukan dengan mengundang pimpinan redaksi ke
Balaikota dalam suatu acara tertentu. Berikut penuturan informan I pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Biasanya kita
mengundang pimpinan redaksi kesini mbak..seperti kita adakan halal bi
halal setelah lebaran”.
Hasil wawancara informan I senada dengan informan III pada
wawancara tanggal 22 Mei 2012, yang menyatakan bahwa “Kami juga
menjalin kerjasama dengan pimpinan redaksi, karena mereka adalah
salah satu partner kita juga..kita undang mereka pada saat kita adakan
halal bi halal”.
Selain itu, Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta juga telah menjalin hubungan baik dengan organisasi profesi
kewartawanan. Berikut penuturan informan I pada wawancara tanggal
15 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Bagian Humas dan Protokol
Pemkot Surakarta membina hubungan baik dengan organisasi profesi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
kewartawanan yang ada, seperti dengan Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI)”.
Hasil wawancara informan I sama dengan informan II pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Biasanya kita
juga menjalin hubungan baik dengan organisasi kewartawanan mbak,
seperti dengan PWI”.
Hasil wawancara informan I dan II senada dengan informan IV
pada wawancara tanggal 16 Mei 2012 sebagai berikut :
Saya selaku anggota PWI mengacungi jempol untuk BagianHumas dan Protokol Pemkot Surakarta. Mereka berhubunganbaik dengan pengurus PWI dan pengurus PWI pun banyakditolong oleh Bagian Humas. Bagian Humas selalu memberisaran yang terbaik untuk PWI ke depannya.
Adanya hubungan baik dengan organisasi kewartwanan maka
memberikan keuntungan bagi Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta yaitu memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan,
serta langkah organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik.
Berikut penutura infroman I pada wawancara tanggal 15 Mei 2012 yang
menyatakan bahwa “Dengan menjalin hubungan baik dengan organisasi
kewartawanan maka pihak humas akan mendapatkan publisitas yang
luas tentang kegiatan yang akan kita lakukan ataupun yang lain yang
baik untuk diketahui publik”.
Hasil wawancara informan I senada juga informan II pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Informasi yang disampaikan media massa itu sangatberpengaruh bagi kita, untuk itu kita harus pintar-pintarmenjalin hubungan baik dengan wartawan seluas-luasnya danorganisasi kewartawanan agar kita mendapatkan publisitasyang luas dalam meyampaikan kegiatan atau kebijakan Pemkotsendiri.
Dari uraian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
strategi media relations yang dijalankan oleh Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta ada 4 yaitu membangun media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
center, mengikutsertakan beberapa pegawai Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta untuk mengikuti pelatihan, mengupdate
informasi terbaru tentang Pemerintah Kota Surakarta melalui facebook,
membina hubungan baik dengan organisasi kewartawanan.
Bagian Humas dan Protokol bekerjasama dengan Diskominfo
membangun media center dengan tujuan, dapat terwujudnya hubungan
yang harmonis dan berkelanjutan yang dilandasi saling percaya dan
menghormati, memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan
organisasi, memperoleh tempat dalam pemberitaan media yang dapat
menguntungkan organisasi.
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
mengikutsertakan beberapa pegawainya untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan, seperti pelatihan jurnalistik dan fotografi. Dengan adanya
pelatihan tersebut mempunyai manfaat untuk Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta yaitu dapat membangun
pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dengan
media massa, penyampaian informasi yang akurat dan terpercaya.
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta selain
menggunakan facebook untuk mengupdate informasi terbaru Bagian
Humas juga memberitahukan informasi terbaru mengenai Pemkot
melalui telepon atau SMS. Adanya hubungan baik dengan organisasi
kewartwanan maka memberikan keuntungan bagi Bagian Humas dan
Protokol Pemkot Surakarta yaitu memperoleh publisitas seluas mungkin
tentang kegiatan, serta langkah organisasi yang dianggap baik untuk
diketahui publik.
2. Proses Media Relations Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta dalam Mendukung Promosi Kota Solo
Proses media relations sebagai salah satu kegiatan PR yang
dilaksanakan melalui beberapa tahapan-tahapan. Proses media relations yang
dilakukan Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta yakni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
dengan mengacu pada program kerja yang berasal dari Pemerintah Kota
Surakarta selain itu juga program kerja yang telah dibuat oleh Bagian Humas
itu sendiri.
Adapun proses media relations yang dijalankan oleh Bagian Humas
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta agar terjalin hubungan yang
harmonis dengan media sehingga dapat mendukung promosi kota. Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta merangkum tiga hal pokok
yang dijalankan dalam proses media relations sebagai berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan usaha untuk mewujudkan
sesuatu agar terjadi pada masa depan. Perencanaan yang dilakukan Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta adalah perencanaan
jangka pendek, karena waktunya hanya satu tahun.
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
mengambil keputusan dan merencanakan tentang langkah-langkah
program yang akan dijalankan. Perencanaan media relations telah
direncanakan dalam anggaran satu tahun sebelum dikerjakan.
Adapun rencana yang sudah dibuat pada tahun 2011 untuk tahun
2012 ini yang menyangkut menjalin hubungan dengan media massa sudah
ada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) program kerja Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta tahun 2012 yaitu :
1) Program kerjasama informasi dengan mas media yaitu dengan cara
memberikan pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi
dan informasi. Adapun bentuk kegiatannya adalah kerjasama publikasi
pembangunan daerah dengan media massa.
2) Program kerjasama informasi dengan mas media yaitu dengan cara
penyebarluasan informasi pembangunan daerah. Adapun bentuk
kegiatannya adalah iklan media cetak dan media elektronik.
3) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa yaitu
dengan cara penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
daerah. Adapun bentuk kegiatannya adalah dialog interaktif radio dan
televise serta jumpa pers.
4) Program kerjasama informasi dengan mas media yaitu dengan cara
penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat.
Adapun kegiatannya adalah siaran langsung televisi dan radio, leaflet,
brosur, penyelenggaraan event, dsb.
Berikut penuturan informan I pada wawancara tanggal 27 April
2012 yang menyatakan bahwa :
Dalam proses media relations, yang pertama dilakukan adalahperencanaan yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan pihak-pihak terkait dan menampung seluruh pendapat yang selanjutnyaakan diputuskan apa yang akan direncanakan pada tahun depan.Diadakan rapat mbak…mengenai program dan kegiatan apa yangharus dilakukan serta anggaran yang dianggarkan untukmelaksanakan kegiatan tersebut.
Hasil wawancara informan I senada dengan informan II pada
wawancara tanggal 1 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Yang pertama dilakukan ya perencanaan mbak. Kita adakan rapatdengan beberapa pihak yang terkait dengan apa yang akan kitakerjakan, kita tampung pendapat dari mereka, selanjutnya kitamengambil keputusan apa yang akan kita kerjakan secara bersama-sama. Ya….disitu kita dapat membuat program kerja dan anggaranberapa yang akan kita usulkan.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan III pada
wawancara tanggal 10 Mei 2012, sebagai berikut :
Perencanaan dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak-pihakterkait. Nanti kita adakan rapat dulu, suara rapat juga kita tampungyang selanjutnya baru kita putuskan apa yang akan kita lakukanpada tahun depan. Khan ada bulan-bulan tertentu yang ada tanggaluntuk memperingati hari besar mbak,itu juga kita pikirkan.Sehingga kita dapat memberitahu siapa khalayak yang dituju, dantujuan yang akan dicapai serta besarnya biaya yang akandikeluarkan.
Informan I pada wawancara tanggal 27 Mei 2012 menambahkan
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Ini lhooo… mbak program kerja, anggaran dan kegiatan yang akankita lakukan pada tahun ini, sudah ada di DPA tahun 2012 (sambilmemperlihatkan DPA tahun 2012). Ya……ini yang jadi pedomankami mbak.(DPA dan program kerja dilampirkan).
Tujuan diadakan rencana tersebut adalah sebagai pedoman Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam menjalankan
hubungan baik dengan media massa, karena dalam Dana Pelaksanaan
Anggaran 2012 terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan dan
memerlukan adanya media massa untuk menginformasikan kepada
masyarakat. Berikut pernyataan informan I paada tanggal 27 Mei 2012
yang menyatakan sebagai berikut :
Dalam DPA 2012 banyak melibatkan media massa untukmenginformasikan ke masyarakat. Ada dialog interaktif radio RRIdan Meta FM, dialog interaktif televisi TATV, siaran-siaranlangsung, iklan media cetak dan elektronik, dsb. Itu semua sudahdirencanakan sebelumnya mbak dan anggaranpun juga disesuaikan.Tujuan adanya rencana ya…biar kita tidak repot mbak untukmengadakan semua itu karena sudah ada anggarannya.
Hasil wawancara informan I hampir sama dengan informan II pada
wawancara tanggal 1 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Semua kegiatan yang akan kita lakukan sudah ada direncanakansebelumnya mbak. Tujuannya ya…biar kita punya pedoman untukmelaksanakan suatu kegiatan mbak, sehingga informasi yang kitasampaikan kepada wartawan itu ya lebih jelas. Dalam DPA sendirisudah ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan dan melibatkanmedia massa.
Adapun contoh perencanaan yang digunakan oleh Bagian Humas
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta adalah :
Tabel 4.1 Rencana Dialog Interaktif Radio Meta-FM, bincang-bincang
dengan Bapak Wakil Walikota Surakarta
Siapa sasaran utaman dari program
kegiatan tersebut?
Masyarakat Solo pada umumnya
Mengapa program kegiatan
tersebut dilakukan?
Program ini dilaksanakan agar
dapat mengetahui suara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
masyarakat tentang Pemkot
Surakarta dan keluhan-keluhan
masyarakat.
Bagaimana cara yang dapat
digunakan untuk menjangkau
masyarakat?
Dengan cara mengadakan dialog
interaktif di radio Meta FM.
Kapan kegitan ini dilaksanakan? Satu minggu sekali, setiap hari
Selasa dimulai dari jam 9 pagi.
Siapa yang terlibat dengan
program ini?
Bapak Wakil Walikota, Media
Elektronik Radio Meta FM dan
masyarakat kota Solo.
Bagaimana keinginan dari
keberhasilan setiap program yang
dilaksanakan?
Dapat mengetahui keluhan-
keluhan dan suara masyarakat kota
Solo sehingga Pemkot dapat
menjadi lebih baik di kedepannya.
b. Pelaksanaan
Perencanaan merupakan pedoman untuk melakukan suatu
tindakan, dengan adanya perencanaan maka pelaksanaan program tidak
menyimpang jauh dari rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. Satu
hal penting dalam pelaksanaan melakukan monitoring yang merupakan
bentuk kontrol dan pengumpulan informasi mengenai tahapan
pencapaian tujuan organisasi.
Dalam menjalankan suatu rencana, sudah biasa terjadi
perencanaan akan dihadapkan pada hal-hal yang tidak diduga
sebelumnya. Perencanaan yang tidak sesuai dengan apa yang akan
dilaksanakan apabila terjadi hal-hal yang tidak tertuga maka dapat
diperbaiki dan disempurnakan, namun tidak semena-mena diubah
sehingga membingungkan pelaksana program, tidak mengubah
keseluruhan rencana, melainkan hanya menyesuaikan saja.
Berikut hasil wawancara dengan informan I pada wawancara
tanggal 27 April 2012 yang menyatakan bahwa “Rencana yang sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
kita buat selanjutnya kami laksanakan dari apa yang telah direncanakan.
Untuk pelaksanaannya sendiri kita juga harus bekerjasama dengan pihak
terkait”.
Hal yang hampir sama diungkapkan oleh informan II pada
wawancara tanggal 1 Mei 2012 sebagai berikut :
Setelah ada rencana, yang pasti pihak humas akan bekerjasamadengan pihak terkait untuk menjalankan program yang telahdibuat sebelumnya. suatu program akan berjalan dengan baikapabila pihak-pihak yang terkait dapat bekerjasama denganbaik. Untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu maka pihakhumas akan mengadakan jumpa pers dengan para wartawanmedia massa, mengenai siapa sasaran yang akan dituju, dimanapelaksanaannya sehingga dalam pelaksanaan program tersebutpublik akan menyaksikannya karena wartawan sudahmenginformasikan ke mereka.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada
wawancara tanggal 10 Mei 2012 sebagai berikut :
Rencana selesai dibuat, berarti hal selanjutnya adalahbagaimana kita melaksanakan rencana tersebut. Dalampelaksanaan pihak-pihak yang terkait menjalankan tugasnyasendiri-sendiri, dengan demikian maka pelaksanaan programtidak menyimpang jauh dari rencana yang sudah dibuat.
Salah satu contoh pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat
sebelumnya adalah pelaksanaan siaran langsung televisi yang dilakukan
di stasiun TATV, iklan media cetak dan media elektronik. Berikut
penuturan informan I pada wawancara tanggal 27 April 2012 yang
menyatakan bahwa:
Tadi khan ada rencana untuk melakukan siaran langsungtelevisi di stasiun TATV ya itu kita laksanakanmbak…biasanya siaran langsung itu kita lakukan apabila KotaSolo mempunyai event tertentu, sebentar lagi di KeratonKasunanan ada Jumenengan, kegiatan itu juga disiarkanlangsung oleh TATV. Ada juga iklan di media cetak mbak,biasanya kita memberikan ucapan selamat kepada instansi lain,atau ucapan berduka cita kepada siapa gitu. Kalau kegiatan itutidak dianggarkan sebelumnya terus mau pakek uang darimanambak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Hasil wawancara informan I senada dengan informan III pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 sebagai berikut :
Ada program kerja untuk melakukan siaran langsung televisi distasiun TATV kalau itu tidak kita anggarkan bagaimana kitabisa membiayainya mbak…misalnya ada kegiatan di wilayahSolo yang menarik pasti juga disiarin langsung mbak, sebentarlagi ada jumenengan di Keraton Solo itu juga di siarin diTATV. Kita juga mempunyai kolom di surat kabar sepertiSolopos mbak, itu biasanya digunakan untuk memberikanucapan selamat ke instansi lain, dsb.
c. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu keharusan manakala satu program
sudah selesai dilaksanakan. Melalui evaluasi itulah bisa diketahui
efektivitas program dalam mencapai tujuan organisasi. Adapun pedoman
untuk mengevaluasi suatu program yang dijalankan oleh Bagian Humas
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta yaitu :
1) Mengukur keluaran, berapa banyak jumlah berita, artikel atau tulisan
yang muncul di media massa.
2) Mengkaitkan program yang dijalankan dengan pencapaian sasaran
dan tujuan organisasi.
Berikut hasil wawancara dengan informan I pada wawancara
tanggal 27 Mei 2012 sebagai berikut :
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang melibatkan mediamassa selalu diawasi mbak..program yang telah direncanakandan dilaksanakan harus ada peloporan ke pak walikota.Bagaimana dampak kegiatan tersebut untuk Pemkot danmasyarakat. 2x kita membuat laporan mbak, selesai kegiatankita harus membuat laporan untuk pak walikota, yang kedualaporan setiap tahun juga diserahkan ke pak wali.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan II pada
wawancara tanggal 1 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Evaluasi
dilakukan apabila rencana sudah dilaksanakan, karena begitu ada
kegiatan atau program yang dilaksanakan tentunya ada output dan
pelaporan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Penting bagi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta dalam melakukan evaluasi yaitu dapat menjadi pedoman untuk
menyusun program selanjutnya secara cermat. Berikut penuturan
informan II pada wawancara tanggal 1 Mei 2012 yang menyatakan
“Dengan adanya pelaporan maka kita dapat menjadi pedoman untuk
melakukan kegiatan selanjutnya, sehingga kegiatan yang akan dilakukan
selanjutnya akan lebih baik”.
Hasil wawancara informan II senada dengan informan III pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Evaluasi dilakukan karena itu penting mbak..program yang kitajalankan sudah sesuai dengan rencana kita apa belum, sudahbaik atau belum. Dari evaluasi itu dapat menjadi pedomanuntuk kita melakukan kegiatan yang selanjutnya, apa yangperlu dibenahi dari program yang ada sekarang ini.
Pelaksanaan evaluasi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah
Kota Surakarta dapat dicontohkan yaitu ada program yang bentuk
kegiatannya mengadakan dialog interaktif radio sebanyak 21 kali, sudah
ada dalam rencana kalau pengadaan dialog interaktif itu sebanyak 21
kali, setelah akhir tahun, kegiatan tersebut akan dievaluasi sesuai dengan
rencana apa belum, apakah dilaksanakan sebanyak 21 kali atau kurang
atau mungkin bisa lebih.
Berikut hasil wawancara dengan informan I pada tanggal 27
April 2012 sebagai berikut “Gini mbak….tadi khan sudah saya kasih tau
ada rencana untuk mengadakan dialog interaktif dengan radio sebanyak
21 kali. Kami sebagai penjalan rencana ya kalau bisa dijalankan
sebanyak itu mbak,jangan lebih kalau lebih untuk biayanya kita dapat
darimana”.
Hasil wawancara informan I senada dengan informan II pada
wawancara tanggal 1 Mei 2012 yang menyatakan :
Ya…sebisa mungkin kita melaksanakan program tanpamenambah dana lagi mbak…masak ya kita mau ajukan danalagi, padahal itu khan sudah ada di anggaran mbak..ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
program untuk melakukan dialog interaktif dengan radiosebanyak 21 kali ya kita lakukan sebanyak itu mbak.
Informan I menambahkan pada wawancara tanggal 27 Mei
2012 sebagai berikut :
Bukan hanya itu saja mbak yang dapat kita evaluasi, disinikhan ada juga media cetak, jadi kita dapat melihat pemberitaantentang Pemkot itu seberapa banyak, apakah berita tersebutberpengaruh pada masyarakat dan apakah dengan berita itutujuan kita dapat tercapai. Kalau masyarakat ada yangmenanggapi berita itu berarti kita dapat melakukan evaluasimbak, mengapa masyarakat beranggapan demikian dan apayang perlu kita benahi dari Pemkot.
Selama ini Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta telah melaksanakan program kerja sesuai dengan rencana,
sehingga evaluasi yang didapatkan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Berikut penuturan informan I pada wawancara tanggal 15
Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Alhamdulillah selama ini evaluasi
yang kita kerjakan sudah bagus mbak..semua program kerja sudah
dikerjakan sesuai dengan rencana sehingga kami tidak bingung-bingung
lagi mengatur anggaran lagi”.
Hasil wawancara informan I senada dengan informan II pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan “Hasil evaluasi
selama ini bagus mbak, karena kita khan kerjanya sudah sesuai dengan
program kerja yang telah kita rencanakan”.
Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa proses
media relations Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
dalam mendukung promosi Kota Solo meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Setiap melakukan kegiatan tentu akan
direncanakan dahulu dengan tujuan agar kegiatan dapat berjalan dengan
lancar, setelah dilaksanakan program tersebut akan dievaluasi apa sudah
sesuai dengan rencana apa belum sehingga dapat menjadi pedoman
untuk melakukan kegiatan selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
3. Kegiatan Media Relations yang Dijalankan Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam Mendukung Promosi Kota Solo
Kebutuhan utama media yakni informasi, untuk memperoleh
informasi tersebut maka pihak wartawan media massa harus dapat menjalin
hubungan baik dengan pihak-pihak terkait, khususnya pihak bagian humas.
Tidak hanya wartawan yang membutuhkan informasi atau berita, melainkan
pihak terkait juga membutuhkan media massa untuk menginformasikan
kepada masyarakat tentang kebijakan ataupun kegiatan yang berhubungan
dengan kota tersebut.
Untuk menjalin hubungan baik antara humas dengan wartawan
media massa diperlukan adanya suatu kegiatan yang dapat menunjangnya.
Dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan, diharapkan dapat mempererat
hubungan antara humas dan wartawan media massa.
Adapun bentuk kegiatan media relations yang dijalankan oleh
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta agar terjalin
hubungan dengan media yang harmonis sehingga dapat mendukung promosi
kota. Bagian Humas dan Protokol pemerintah Kota Surakarta merangkum
kegiatan media relations yang dijalankan dalam mendukung promosi kota
Solo sebagai berikut :
a. Jumpa pers
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta,
melakukan beberapa kegiatan yang dapat menunjang hubungan antara
pihak humas dengan wartawan media massa. Berikut penuturan
informan I pada wawancara tanggal 1 Mei 2012 :
Biasanya kita melakukan jumpa pers dengan mengundang parawartawan media massa baik cetak maupun elektronik, apabilaada suatu informasi yang perlu disampaikan kepadamasyarakat, selain itu kita melakukan jumpa pers untukmenjawab isu-isu atau berita yang tidak benar atau merugikanpihak kami, terutama pemerintah kota.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Informan II pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Kegiatan yang sering dilakukan yang melibatkan wartawanadalah jumpa pers. Karena kegiatan tersebut telah dianggarkansebelumnya, maka kegiatan itu harus dapat dijalankanwalaupun hanya sebentar. Kita melakukan jumpa pers harusbekerja sama dengan pihak tertentu yang berkaitan denganacara atau permasalahan.
Hal senada diungkapkan oleh informan III pada wawancara 22
Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Biasanya kita melakukan jumpa pers yang bekerja sama denganpihak terkait dengan mengundag para wartawan media massa,jumpa pres dilakukan apabila terdapat suatu permasalahan yangharus diluruskan atau klarifikasi maslah dan jumpa persapabila akan ada event yang akan dilaksanakan.
Hal ini sesuai dengan hasil observasi peneliti yang mana
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta bekerjasama
dengan pihak terkait melakukan jumpa pers pada tanggal 1 Mei 2012,
dalam jumpa pers tersebut bertujuan memberikan arahan atau kegiatan
yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta pada tanggal 2 Mei
2012 yaitu dalam memperingati Hari Pendidikan.
b. Press tour
Selain jumpa pers, Bagian Humas melakukan kegiatan lain
yang dapat menjalin hubungan baik dengan media massa khususnya
wartawan. Berikut penuturan informan II pada tanggal 16 Mei 2012
sebagai berikut :
Selain jumpa pers, ada juga press tour dengan melakukankunjungan ke suatu daerah tertentu. Salah satunya kunjungankinerja ke Manado, dengan adanya kunjungan itu maka kitaakan mendapatkan informasi yang kaitannya dengan hal-halbaik yang dilakukan oleh pemerintahannya sehingga kita dapatmenyontohnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh informan IV pada wawancara
tanggal 24 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Yang saya tahu Bagian Humas Pemkot Solo pernah melakukanpress tour dan saya terlibat dalam penyelenggaraan kegiatantersebut. Saya pernah mengikuti press tour ke beberapa daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
seperti Bali, Padang, Manado, dan Bukit Tinggi. Selamaperjalanan bagian hunas tidak membedakan mana pegawainyadan mana wartawan. Kita saling bercanda dan tidak adaperbedaan.
c. Press luncheon
Selain jumpa pers dan press tour, kegiatan yang berkaitan
dengan media relations untuk menjalin hubungan baik dengan wartawan
media massa, berikut penuturan informan III pada wawancara 22 Mei
2012 yang menyatakan bahwa :
Sebelum pak walikota mencalonkan diri sebagai gubernur DKIJakarta, kita sering melakukan kegiatan makan bersama yangdiadakan satu bulan sekali. Namun, karena pak walinya barusibuk mempersiapkan diri untuk jadi gubernur, kegiatantersebut sudah terhenti satu bulan terakhir ini. Ya….maugimana lagi, urusannya juga banyak dan salah satunya harusditinggalkan.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan IV
pada wawancara tanggal IV pada wawancara tanggal 24 Mei 2012 yang
menyatakan bahwa :
Ada juga pertemuan satu bulan sekali yaitu minum teh pagiatau makan siang bersama, karena pak walikota sibukmengurusi pencalonan diri beliau sebagai gubernur DKI Jakartamaka kegiatan ini terhenti. Ya..semoga saja dapat dijalankankembali biar kita lebih akrab dan dapat mencairkan suasana.
d. Wawancara pers
Kegiatan ini biasanya dilakukan sendiri oleh wartawan media
massa apabila ingin mencari informasi atau mengkonfirmasi sendiri
kepada pihak-pihak yang terkait dengan suatu berita. Berikut penuturan
informan IV pada wawancara tanggal 24 Mei 2012 yang menyatakan
bahwa :
Kita sering juga melakukan wawancara pers untuk mencariinformasi sendiri dengan cara mewawancarai langsung pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan atau suatu kegiatan,karena selama ini pihak humas hanya memberitahu ataumenginformasikan apabila ada event atau kegiatan tertentu.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan V pada
wawancara tanggal 24 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Tugas wartawan adalah mencari berita, kalau hanyamengandalkan informasi yang akan diberikan saja kita tidakakan mendapatkan berita lebih dari itu. Untuk itu, saya danrekan-rekan wartawan lainnya mencari informasi sendiridengan cara mewawancarai secara langsung pihak-pihak yangterkait suatu masalah ataupun kegiatan.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan VI
pada wawancara tanggal 24 Mei 2012 yang menyatakan bahwa :
Wartawan yang baik dinilai dari hasil kerjanya, untuk itu kitaharus dapat mencari berita yang banyak untuk dapatdipublikasikan. Salah satu caranya adalah dengan caramewawancarai sendiri pejabat atau pihak yang terkait denganberita yang sedang beredar, kita ikuti dan kita klarifikasi terusmenerus sehingga kita akan mendapatkan berita tersebutdengan benar.
Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan media
relations yang dilakukan Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta adalah jumpa pers yang mana biasanya dilakukan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat, menjawab isu-isu yang sedang
beredar. Selain jumpa pers ada juga press tour, press luncheon, dan
wawancara pers. Bagian Humas dan pihak terkait serta wartawan media
massa melakukan kunjungan kerja kesuatu daerah. Selain itu setiap satu
bulan sekali biasanya diadakan makan siang bersama dengan walikota, dan
apabila ada informasi yang perlu dikonfirmasi dengan pihak terkait
wartawan harus mencari dan menemui sendiri pihak tersebut.
Dalam mendukung promosi Kota Solo maka Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta bekerja sama dengan beberapa media.
Media dalam masyarakat memliki peranan yang sangat penting.
Perkembangan teknologi, memungkinkan informasi dari belahan dunia
sekalipun dapat diterima oleh khalayak dengan seketika. Pada umumnya ada
dua jenis media yang sering dipergunakan dalam aktivitas public relations,
yaitu media cetak dan media elektronik. Dalam mempromosikan Kota Solo
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta menggunakan dua
jenis media massa yaitu media cetak dan media elektronik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Berikut hasil wawancara dengan informan I pada wawancara
tanggal 15 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Dalam promosi kota sendiri, kita dibantu oleh dua jenis mediamassa yang ada disini mbak…ada media massa cetak danelektronik, media massa cetak yang lebih banyak kita gunakan,kalau elektronik juga banyak tapi lebih banyak cetak. Media cetaksaja ada beberapa wartawan surat kabar yang ada disini mbak.
Hasil wawancara dengan informan I sama dengan informan II pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Kita menggunakan media cetak dan elektronik untukmempromosikan kota mbak..tapi lebih banyak cetak sih mbak,kalau elektroniknya jarang.wong wartawan yang ada disini ajakebanyakan juga dari media cetak surat kabar. Ya…itu tidakmasalah bagi kami yang penting kami bisa bekerjasama saja.
Dalam melakukan kegiatan promosi, sebuah organisasi
memerlukan media promosi. Ada beberapa media promosi yang digunakan
oleh Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta untuk
mempromosikan Kota Solo yaitu :
1) Surat kabar harian
2) Leaflet
3) Events
4) Brosur
Berikut hasil wawancara dengan informan I pada wawancara
tanggal 15 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Selain dengan media cetak seperti surat kabar dan mediaelektronik, kita melakukan promosi dengan menggunakan leafletdan brosur yang mana dalam pembuatannya kita bekerjasamadengan Dinas Pariwisata dan kita membantu mendistribusikannyakepada instansi yang mengadakan kunjungan kerja kesini danwisatawan yang ingin berkunjung kesini. Selain itu kita jugamengadakan beberapa events yang bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu.
Hasil wawancara dengan informan I senada dengan informan III
pada wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Promosi kita lakukan dengan menjalankan events yangbekerjasama dengan pihak terkait mbak, seperti besuk itu ada SoloBatik Carnaval tanggal 30 Juni 2012 mbak, kita selenggarakan itubekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Diskominfo, ada jugaleaflet yang kita sebarkan ke kecamatan untuk dibagikan kekelurahan-kelurahan, brosur untuk wisatawan yang mengunjungiBalaikota, baliho yang kita pasang dijalan-jalan mbak.
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta telah
melakukan promosi Kota Solo dengan menggunakan beberapa media
promosi. Penggunaan media promosi juga sangat berpengaruh dengan apa
yang diharapkan sebelumnya, karena media promosi mempunyai fungsi
untuk menyiarkan informasi dan mempengaruhi masyarakat Kota Solo.
Berikut hasil wawancara dengan informan I pada tanggal 15 Mei
2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Dengan adanya media promosi kita dapat menyiarkan informasiyang kita miliki kepada masyarakat, selain itu juga bisamempengaruhi masyarakat untuk melakukan suatu tindakantertentu. Dalam penyelenggaraan event maka kita jugaberkoordinasi dengan media massa agar dapat menyiarkan beritatersebut kapan dan dimana akan diselenggarakan, yang tentunyamasyarakat akan terpengaruh untuk melihatnya.
Hasil wawancara informan I senada dengan informan III pada
wawancara tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Oooo..media promosi yang kita gunakan mempunyai tujuan sendirimbak, kita dapat menyiarkan apa yang akan kita lakukan agarmasyarakat terpengaruh. Dalam penyelenggaraan event kita sajakerjasama dengan media massa untuk meyiarkannya mbak, tentangkapan dan dimana akan digelar, dari situ khan nanti masyarakatakan terpengaruh untuk datang menyaksikan.
Hasil wawancara informan I dan III hampir sama dengan informan
IV pada wawancara tanggal 20 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut :
Biasanya untuk mengadakan event Bagian Humas dan pihak terkaitmengadakan jumpa pers mbak..dalam jumpa pers itu diberitahukapan dan dimana event itu akan digelar. Darisitu kita dapatmenginformasikan kepada masyarakat mbak, sehingga mereka tahudan menontonnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa media yang
digunakan untuk mempromosikan Kota Solo ada beberapa jenisnya, ada
media elektronik dan media cetak. Media cetak yang digunakan juga
bermacam-macam ada surat kabar harian, pamflet, brosur dan leaflet serta
ada juga event untuk melakukan kegiatan tertentu. Tujuan Bagian Humas
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta menggunakan bermacam-macam
media promosi adalah untuk menyiarkan dan mempengaruhi masyarakat.
C. Pembahasan
Dalam bagian ini, peneliti akan menganalisis data yang berhasil
dikumpulkan di lapangan sesuai dengan rumusan permasalahan, selanjutnya
dihubungkan dengan teori yang sudah ada. Berikut ini peneliti akan menganalisis
media relations Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung promosi Kota Solo.
1. Strategi Media Relations yang Dijalankan Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam Mendukung Promosi Kota Solo
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam
menjalankan pekerjaan administrasi pemerintahan, Kepala Bagian Humas
dibantu oleh tiga kepala sub bagian dan staffnya. Adapun kepala sub bagian
tersebut meliputi Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi, Kepala Sub
Bagian Analisis dan Kemitraan Media dan Kepala Sub Bagian Protokol.
Masing-masing dari kepala sub bagian tersebut mempunyai tugas dan
tanggung jawab terhadap kepala bagian humas sesuai dengan bidangnya.
Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi mempunyai tugas yang
berhubungan dengan dokumentasi dan penyusunan naskah sambutan, Kepala
Sub Bagian Analisis dan Kemitraan Media mempunyai tugas yang
berhubungan dengan analisis berita, yaitu penyusunan kliping koran yang
mana dipilah-pilah antara berita yang bernilai heboh dengan berita yang biasa-
biasa saja, sedangkan Kepala Ssub Bagian Protokol mempunyai tugas yang
berhubungan dengan keuangan (bendahara).
Terdapat beberapa strategi media relations yang dapat digunakan
untuk mempertahankan hubungan baik dengan media massa. Bagian Humas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta mempunyai strategi untuk
mempertahankan hubungan baik dengan media massa, meliputi membangun
media center, mengikutsertakan beberapa pegawai Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta untuk mengikuti pelatihan, mengupdate
informasi terbaru tentang Pemerintah Kota Surakarta melalui facebook, dan
membina hubungan baik dengan organisasi kewartawanan.
Dalam media relations yang dipandang penting adalah menjalin
hubungan dengan pimpinan media massa, tetapi juga menjalin hubungan baik
dengan para wartawan atau pekerja media, karena merekalah yang mewakili
media massa di lapangan. Dalam menjalin hubungan baik dengan media
massa, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta tidak hanya
berhubungan baik dengan wartawan melainkan juga dengan pimpinan redaksi,
tetapi yang sering dilakukan adalah berhubungan baik dengan wartawan
karena dengan berhubungan baik dengan wartawan maka diharapkan berita
yang ditulis atau diinformasikan kepada masyarakat tidak menyudutkan pihak-
pihak tertentu, terutama bagian humas.
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta bekerjasama
dengan Diskominfo telah membangun media center dengan tujuan dapat
terwujudnya hubungan yang harmonis dan berkelanjutan yang dilandasi saling
percaya dan menghormati, memperoleh umpan balik mengenai upaya dan
kegiatan organisasi, memperoleh tempat dalam pemberitaan yang dapat
menguntungkan organisasi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Wardhani, yang menyatakan bahwa
tujuan media relations diantaranya adalah memperoleh tempat dalam
pemberitaan media secara objektif, wajar dan berimbang mengenai hal-hal
yang menguntungkan organisasi, mewujudkan hubungan yang stabil dan
berkelanjutan yang didasari saling percaya dan menghormati serta
memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan organisasi (2008).
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta tidak hanya
mengelola relasi dengan para wartawan, melainkan juga dengan pimpinan
redaksinya, namun tidak dengan selalu mengunjungi media massa yang terkait
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
melainkan diadakan di lingkungan Pemkot Surakarta dan waktunya tidak
tentu.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga
mengikutsertakan beberapa pegawainya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan,
seperti pelatihan jurnalistik dan fotografi. Strategi tersebut perlu
dikembangkan karena itu adalah taktik Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta untuk dapat mencapai tujuan organisasi.
Dengan adanya pegawai humas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
tersebut mempunyai manfaat untuk Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta yaitu dapat membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung
jawab organisasi dengan media massa, penyampaian informasi yang akurat
dan terpercaya. Hal ini sesuai dengan pendapat Wardhani yang menyatakan
manfaat media relations adalah untuk membangun pemahaman mengenai
tugas dan tanggung jawab organisasi dengan media massa, penyampaian
informasi yang akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi publik
(2008).
Pegawai Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta akan
mengetahui apa kebutuhan media massa dan bagaimana pekerjaan media
massa tersebut, untuk itu Bagian Humas dan Protokol akan mempunyai
tanggung jawab yang lebih dalam pemberian berita kepada media massa
sehingga berita yang disampaikan juga akurat dan dapat dipercaya oleh media
massa.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta dalam menjalin
hubungan baik dengan media massa juga dilakukan secara intens. Salah
satunya melalui situs jejaring sosial (facebook), dimana bagi pihak humas itu
merupakan kenyataan perkembangan teknologi informasi yang sangat
membantu ditengah keterbatasan anggaran dana yang ada. Selain
menggunakan facebook, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga
mendata nomor kontak para wartawan media massa agar apabila ada suatu
informasi atau kegiatan dapat dihubungi lewat telepon maupun SMS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta telah
memliki nomor kontak para wartawan, sehingga pada saat diluar kegiatan pers
apabila ada informasi-informasi dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan Pemkot Surakarta dapat dihubungi. Para wartawan juga dapat
mengakses FB Humas dan Protokol Pemkot Surakarta setiap waktu.
Infromasi yang disampaikan kepada wartawan memang banyak,
tetapi terkadang terdapat beberapa informasi yang lepas karena kurang
koordinasi dengan pihak terkait dan untuk release sangat jarang. Bagian
Humas dan Protokol Pemkot Surakarta tidak mau dianggap tidak
menyediakan release sesuai dengan kebutuhan wartawan, padahal terbukti
bahwa dalam setengah tahun terakhir ini penyediaan release sangat minim.
Didalam menjalin hubungan baik dengan wartawan, tidak hanya
dilakukan oleh Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi, melainkan seluruh
staf Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta. Mulai dari Kepala Bagian
Humas, Sub. Bagian Publikasi dan Dokumentasi, Sub. Bagian Analisis dan
Kemitraan Media dan Sub. Bagian Protokol, mereka selalu berusaha melayani
wartawan dengan baik, membantu apa yang dibutuhkan oleh wartawan sesuai
dengan tugas mereka masing-masing. Salah satu contoh adalah Sub. Bagian
Analisis dan Kemitraan Media bertugas salah satunya membuat analisis berita.
Selain menjalin relasi dengan wartawan dan pimpinan redaksi media
massa, penting juga bagi Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta
menjalin hubungan baik dengan organisasi kewartawanan karena organisasi
kewartawanan adalah jaringan dimana berkumpulnya para wartawan media
massa. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan relasi tersebut bernilai sangat
penting dalam pandangan organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Namun, pada kenyataannya Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta tidak memliki wartawan internal. Dalam hal bekerja sama dengan
wartawan media massa, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta
menunjuk beberapa orang stafnya untuk merangkap menjadi petugas dalam
hal berbagi berita, informasi, dan juga materi-materi seperti foto dan berita
kegiatan. Jadi misal terdapat wartawan media massa yang tidak bisa hadir atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
terlambat datang dalam acara Pemkot Surakarta, para wartawan bisa meminta
hasil tentang liputan tersebut kepada staf Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta, hal tersebut termasuk data-data dan foto-foto yang akan digunakan
untuk publikasi.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga membina
hubungan dengan organisasi profesi kewartawanan, seperti Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI), guna memperluas jaringan dengan media massa
sehingga memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan serta
langkah organisasi yang dianggap baik untuk diketahui oleh publik. Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dengan organisasi
kewartawanan berhubungan baik untuk dapat saling bersilaturahmi dan
bertukar informasi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Iriantara yang menyatakan bahwa
strategi media relations meliputi mengelola relasi dan mengembangkan
jaringan (2011). Menjalin relasi dilakukan dengan cara membangun media
center untuk para wartawan, mengikutkan pegawai humas untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan tertentu, dan mengupdate informasi terbaru melalui
facebook dan SMS. Sedangkan untuk mengembangkan jaringan Bagian
Humas dan Protokol Pemkot Surakarta menjalin hubungan baik dengan
organisasi kewartawanan agar mendpatkan publisitas seluas mungkin.
Hal ini hampir sama dengan pendapat Yusuf dalam blognya yang
menyatakan bahwa strategi media relations meliputi embedded media strategy,
embargo media strategy (2011). Embedded media strategy yaitu dilakukan
dengan cara mengirimkan SMS mengenai informasi terbaru Pemkot kepada
wartawan media massa, sedangkan embargo media strategy dilakukan dengan
cara memberikan informasi kepada wartawan media massa yang datang
terlambat dalam suatu acara dan brita yang didapatnya kurang lengkap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
2. Proses Media Relations Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta dalam Mendukung Promosi Kota Solo
Dalam menjalankan proses media relations, Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah kota Surakarta mengacu pada program kerja yang sudah
ada. Dalam mendukung media relations, Bagian Humas dan Protokol
mempunyai beberapa tahapan proses yang harus dilalui, yang pertama adalah
perencanaan, koordinasi pengambilan keputusan, dalam tahap ini Bagian
Humas dapat merencanakan dan mengambil keputusan mengenai langkah-
langkah program. Perencanaan dilakukan dengan cara mengumpulkan pihak-
pihak terkait dan menampung seluruh pendapat yang selanjutnya diambil
suatu keputusan. Selain itu, perencanaan media relations telah direncanakan
dalam anggaran satu tahun sebelum dikerjakan sehingga program kerja dan
anggaran tersebut telah disetujui oleh pihak terkait. Program kerja disetujui
DPRD sedangkan anggaran harus disetujui oleh DPR. Dalam tahap ini staff
Bagian Humas dan Protokol harus mengetahui apa yang dapat dikerjakannya.
Perencanaan program kerja untuk tahun 2012 telah dianggarkan di
tahun 2011 yang lalu, sehingga di tahun ini Bagian Humas dan Protokol dapat
menjalankan program kerja yang sudah dilaksanakan. Program kerja,
anggaran dan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2012 ini sudah ada di
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2012.
Tujuan adanya perencanaan adalah sebagai pedoman Pemkot
Surakarta dalam menjalankan hubungan baik dengan media massa, karena
dalam DPA terdapat beberapa kegitan yang melibatkan dan memerlukan
adanya media massa untuk menginformasikan kepada masyarakat.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta selanjutnya
melaksanakan ada yang sudah direncanakan, dalam tahap ini langkah-langkah
penting yang akan dilakukan oleh pihak terkait. Bagian Humas dan Protokol
mengadakan jumpa pers dengan para wartawan media massa, untuk
memberitahu apa yang akan dilakukannya, didalam jumpa pers tersebut juga
menggunakan dana yang akan digunakan untuk snack ataupun untuk
narasumber. Dalam tahap ini Bagian Humas dan Protokol dapat menjelaskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
kepada pihak terkait dan para wartawan apa yang harus dilakukan, mengapa
melakukannya, kapan dan dimana pelaksanaannya.
Dalam perencanaan sudah terdapat beberapa program yang
berhubungan dengan media massa salah satunya adalah pelaksanaan siaran
langsung televisi yang dilakukan di stasiun TATV, iklan media cetak dan
media eletronik. Dalam pelaksanaan siaran langsung televisi, Pemkot
Surakarta telah bekerjasama dengan stasiun TV untuk melakukan liputan
secara langsung, yang sudah direncanakan adalah liputan Jumenengan Keraton
Kasunanan yang akan diadakan sebentar lagi. Diperlukannya anggaran
sebelumnya karena agar dapat dikerjakan secara langsung dan tidak mencari
dana lagi.
Iklan media cetak dan media elektronik, dilakukan oleh Bagian
Humas dan Protokol Pemkot Surakarta untuk memberikan ucapan selamat
kepada instansi lain atau ucapan turut berduka cita kepada pihak yang
bersangkutan. Iklan tersebut tidak tentu pelaksanaannya, tetapi tetap
dianggarkan karena apabila tidak dianggarkan Bagian Humas dan Protokol
Pemkot Surakarta tidak dapat mengiklankan Pemkot Surakarta.
Program yang sudah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi yaitu
dengan cara mengukur keluaran, berapa jumlah berita, artikel atau tulisan
yang muncul di media massa tentang Pemkot Surakarta, dan mengkaitkan
program yang dijalankan dengan pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.
Program yang telah dilaksanakan harus dilaporkan kepada Bapak Walikota
Surakarta sebanyak dua kali, yang pertama pelaporan dilakukan setelah selesai
program dijalankan, yang kedua satu tahun sekali apa yang dilaksanakan juga
dilaporkan.
Evaluasi penting dilakukan oleh Bagian Humas dan Protokol
Pemkot Surakarta karena dengan adanya evaluasi maka dapat menjadi
pedoman untuk menyusun program selanjutnya secara cermat, sehingga dalam
pelaksanaan program selanjutnya akan lebih baik daripada program
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Pelaksanaan evaluasi Bagian Humas dan Protokol pemkot
Surakarta dapat dicontohkan yaitu adanya bentuk kegiatan untuk mengadakan
dialog interaktif radio sebanyak 21 kali, untuk itu perlu dievaluasi program
tersebut sudah sesuai dengan jumlah yang direncanakan atau belum, jangan
sampai melebihi rancana, kalau kurang dari rencana tidak masalah
anggarannya dapat digunakan untuk tambahan program yang lain.
Hal ini hampir sama dengan pendapat Zarriyati yang menyatakan
bahwa dalam proses media relations yang perlu dilakukan adalah identifikasi
masalah, perencanaan, aksi dan komunikasi serta evaluasi (2010). Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta melakukan proses media
relations meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Iriantara yang merangkum
tahapan-tahapan dalam proses media relations yaitu mencakup perencanaan,
implementasi dan evaluasi (2011). Dalam melakukan proses media relations
agar dapat berjalan dengan lancar maka pegawai humas harus merencanakan
apa program yang akan dilakukan, setelah rencana maka akan melaksanakan
program tersebut yang selanjutnya akan dievaluasi sudah sesuai dengan
rencana atau tidak.
3. Kegiatan Media Relations yang Dijalankan Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam Mendukung Promosi Kota Solo
Dalam mempertahankan hubungan yang telah terjalin baik dengan
media massa. Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
mempunyai beberapa cara. Selain dengan menggunakan strategi media
relations, pihak humas juga mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan
media relations yang meliputi jumpa pers, press tour, wawancara pers, dan
press luncheon. Berikut pemaparan kegiatan media relations yang ada di
Bagian Humas Dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta, jumpa pers adalah
kegiatan media relations yang sering dilakukan oleh pihak Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta, karena kegiatan tersebut telah
dianggarkan dalam APBD. Jumpa pers dilakukan apabila terdapat berita yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
simpang siur yang dapat menjatuhkan reputasi pemerintahan, isu-isu yang
tidak baik dan apabila akan mengadakan suatu event tertentu. Contohnya
jumpa pers untuk mengadakan event Solo Batik Carnaval. Event tersebut perlu
diberitahukan kepada wartawan agar dapat diinformasikan kepada masyarakat
sehingga masyrakat mengetahui event tersebut kapan dan dimana akan
diselenggarakan dan diharapkan banyak masyarakat yang menonton event
tersebut.
Selain itu juga ada press tour adalah suatu kegiatan yang diadakan
oleh Pemerintah Kota Surakarta yang biasanya diwakili oleh Bagian Humas
dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dan Diskominfo untuk mengadakan
kunjungan kerja ke suatu daerah tertentu dengan mengajak beberapa rekan
wartawan untuk menemani perjalanan mereka. Hal ini juga dapat digunakan
untuk mempererat hubungan antara pihak terkait dengan para wartawan media
massa. Kegiatan tersebut telah dilakukan dengan cara dengan mengunjungi
beberapa daerah seperti Manado, Bali, Padang, dan Bukit Tinggi.
Selain kedua kegiatan tersebut, biasanya juga ada wawancara pers
biasanya dilakukan oleh para wartawan media massa apabila ingin
mengkonfirmasi sendiri kepada pihak-pihak terkait dengan suatu berita
tertentu. Mengingat pihak humas sekarang ini hanya memberikan informasi
apabila ada suatu event atau kegiatan tertentu, sedangkan untuk
pengembangan berita tertentu dinilai masih kurang dan para wartawan harus
mencari berita itu sendiri. Contohnya masalah relokasi rumah di pucang sawit,
maka wartawan media massa mencari sendiri informasi mengenai berita
tersebut kepada pihak terkait seperti Bapak Rudi selaku Wakil Walikota
Surakarta yang berperan dalam kegiatan tersebut.
Press luncheon biasanya dilakukan satu bulan sekali, walaupun
dengan makan siang maupun hanya dengan minum teh. Tetapi kegiatan ini
terhenti karena kesibukan Bapak Walikota yang sedang mencalonkan diri
menjadi gubernur DKI Jakarta.
Hal ini sesuai dengan pandapat Soemirat dan Ardianto, dalam upaya
membina pers, maka humas akan melakukan berbagai kegiatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
bersentuhan dengan pers meliputi konferensi press atau jumpa pers, press
briefing, press tour, press release, special event, press luncheon (2003). Tidak
semua kegiatan media relations yang menurut Soemirat dan Ardianto
dilakukan oleh Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
melainkan hanya jumpa pers, press tour dan press luncheon.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Ruslan, yang menyatakan bahwa
kegiatan yang berkaitan dengan media relations adalah konferensi perss,
wisata press, resepsi perss, taklimat press, wawancara pers, pertemuan press
gathering (2005). Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
menjalankan kegiatan media relations yang diungkapkan oleh Ruslan yaitu
konferensi press, wisata press dan wawancara pers.
Dalam mendukung promosi Kota Solo Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta telah menjalin kerjasama dengan beberapa media
massa. Pada umumnya media sering digunakan dalam aktivitas publikasi
public relations. Dalam suatu instansi pemerintahan juga terdapat media yang
digunakan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang kebijakan
yang diambil serta mempengaruhi masyarakat untuk melakukan suatu
tindakan tertentu yang dapat mendukung kota. Ada dua jenis media yang
digunakan oleh Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta untuk
membantu mempromosikan Kota Solo yaitu media cetak dan media
elektronik.
Wartawan yang ada di Balaikota lebih banyak wartawan media
massa cetak daripada media elektronik. Media cetak yang digunakan untuk
mempromosikan Kota Solo diantaranya surat kabar harian, leaflet, brosur,
pamflet, dan penyelenggaraan events.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Kota Surakarta menggunakan
media promosi karena dinilai media promosi akan dapat menyampaikan
informasi dan memberikan pengaruh kepada masyarakat Kota Solo
khususnya. Dalam pembuatan leaflet, brosur dan pamflet Bagian Humas dan
Protokol Pemkot Surakarta bekerjasama dengan pihak terkait seperti Dinas
Pariwisata dan Diskominfo. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
bertugas untuk mendistribusikan media promosi tersebut kepada para
wisatawan yang berkunjung ke Balaikota atau kepada instansi lain yang
mengadakan kunjungan kerja di Balaikota.
Penyelenggaraan events dilakukan untuk menarik perhatian media
pers dan publik terhadap Pemkot Surakarta yang akan ditampilkan dalam
acara tersebut. Kegiatan ini diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak yang
terlibat untuk berperan serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta dalam penyelenggaraan events
bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti event Solo Batik Carnaval
pada tanggal 30 Juni 2012, event tersebut bekerja sama dengan Dinas
Pariwisata.
Dalam penyelenggaraan events tersebut juga melibatkan wartawan
media massa, karena sebelum events dijalankan biasanya dilakukan jumpa
pers mengenai kapan, dimana pelaksanaannya dan mengapa dilaksanakan
event tersebut agar masyarakat mengetahui sehingga masyarakat akan
menonton event tersebut.
Hal ini sesuai dengan apa yang ditulis oleh Wikipedia yang
menyatakan ada dua media promosi yaitu media promosi yang mewakili
ukuran besar yaitu surat kabar harian dan media promosi yang mewakili
ukuran kecil yaitu leaflet, brosur, booklet, katalog dan pamflet. Bagian Humas
dan Protokol Pemkot Surakarta menggunakan surat kabar harian, pamflet,
leaflet dan brosur untuk mendukung promosi Kota Solo.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Ruslan yang menyatakan bahwa
promosi juga dapat dilakukan melalui events dan pameran. Bagian Humas dan
Protokol Pemkot Surakarta bekerja sama dengan pihak terkait mengadakan
events untuk mendukung promosi Kota Solo.
Dengan adanya pembahasan diatas, maka sudah dapat memberikan
gambaran bagaimana media relations yang dijalankan Pemerintah Kota
Surakarta dalam mendukung promosi Kota Solo. Baik dari bagaimana strategi
media relations yang dilakukan, proses media relations, kegiatan media
relations dan media yang digunakan untuk mempromosikan Kota Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian di lapangan mengenai media relations di Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam mendorong promosi Kota
Solo, maka sesuai dengan rumusan masalah, teori yang digunakan dan analisis
data yang diperoleh, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi media relations yang dijalankan Bagian Humas Dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam mendorong promosi Kota Solo sebagai
berikut :
a. Membangun media center
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
bekerjasama dengan Diskominfo telah menyediakan fasilitas media center
yang dapat digunakan para wartawan untuk mengakses berita dan
mengirimkan berita yang telah didapatnya kepada redaksi.
Pembangunan media center tersebut dengan tujuan, dapat
terwujudnya hubungan yang harmonis dan berkelanjutan yang dilandasi
saling percaya dan menghormati, memperoleh umpan balik mengenai
upaya dan kegiatan organisasi, memperoleh tempat dalam pemberitaan
media yang dapat menguntungkan organisasi.
b. Mengikutsertakan beberapa pegawai Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Surakarta untuk mengikuti pelatihan
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta telah
mengikutsertakan pegawainya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seperti
pelatihan jurnalistik yang dilakukan dengan cara mendatangkan wartawan
senior, pelatihan fotografi. Dengan adanya pelatihan tersebut mempunyai
manfaat untuk Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
yaitu dapat membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
organisasi dengan media massa, penyampaian informasi yang akurat dan
terpercaya.
c. Mengupdate informasi terbaru tentang Pemerintah Kota Surakarta melalui
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam
menginformasikan informasi terbaru mengenai Pemerintah Kota Surakarta
menggunakan facebook selain itu memberitahukan informasi terbaru
mengenai Pemkot melalui juga dilakukan melalui telepon atau SMS.
d. Membina hubungan baik dengan pimpinan redaksi dan organisasi
kewartawanan
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta menjalin
hubungan baik dengan pimpinan redaksi media massa yang bekerja di
Balaikota dengan cara mengadakan halal bi halal. Selain itu, Bagian
Humas Dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta membina hubungan baik
dengan organisasi profesi kewartawanan, seperti Persatuan Wartawan
Indonesia guna memperluas jaringan dengan media massa. dalam menjalin
hubungan tersebut, pihak humas dan PWI saling bersilaturahmi dan
bertukar informasi.
Adanya hubungan baik dengan organisasi kewartwanan maka
memberikan keuntungan bagi Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta yaitu memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan,
serta langkah organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik.
2. Proses media relations yang dijalankan Bagian Humas Dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam mendorong promosi Kota Solo sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
membuat perencanaan yang dibuat satu tahun sebelum rencana tersebut
dilaksanakan, karena apa yang akan direncanakan satu tahun yang akan
datang harus terdapat dalam APBD yang akan diajukan. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
perencanaan tersebut mengandung beberapa hal pokok yaitu program,
kegiatan, bentuk kegiatan dan anggaran untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.
b. Pelaksanaan
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
bekerjasama dengan pihak terkait untuk melaksanakan program yang telah
direncanakan sebelumnya. Dalam pelaksanaan Bagian Humas dan pihak
terkait harus dapat menyesuaikan dengan program yang telah dibuat.
c. Evaluasi
Pada tahap ini Bagian Humas Dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta melakukan evaluasi terhadap suatu program yang telah
dijalankan dengan cara mengukur keluaran yaitu berapa banyak berita
tentang Pemkot Surakarta yang ditulis di media massa dan mengkaitkan
program yang dijalankan dengan pencapaian sasaran dan tujuan yang telah
ditentukan. Tujuan evaluasi dilakukan sebagai pedoman untuk melakukan
kegiatan selanjutnya.
3. Kegiatan media relations yang dijalankan Bagian humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta dalam mendorong promosi Kota Solo sebagai
berikut :
a. Jumpa pers
Bagian humas dan protokol pemerintah kota Surakarta
melakukan jumpa pers karena kegiatan tersebut telah dianggarkan dalam
APBD. Jumpa pers dilakukan apabila terdapat berita yang simpang siur
yang dapat menjatuhkan reputasi pemerintahan, isu-isu yang tidak baik
dan apabila akan mengadakan event tertentu.
b. Press tour
Bagian humas dan protokol pemerintah kota Surakarta dan
diskominfo mengadakan kunjungan kerja ke suatu daerah tertentu dengan
mengajak beberapa rekan wartawan dalam perjalanan tersebut. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
juga digunakan untuk mempererat hubungan baik pihak terkait dengan
wartawan media massa.
c. Press luncheon
Biasanya kegiatan ini dilakukan satu bulan satu kali, walaupun
hanya dilakukan dengan makan siang ataupun minum teh bersama, tetapi
kegiatan ini terhenti karena kesibukan Bapak Walikota yang sedang
mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta.
d. Wawancara pers
Wawancara pers dilakukan oleh para wartawan media massa
apabila ingin mengkonfirmasi sendiri kepada pihak-pihak terkait dengan
suatu berita tertentu. Mengingat pihak humas sekarang ini hanya
memberikan informasi apabila ada suatu event atau kegiatan tertentu,
sedangkan untuk pengembangan berita para wartawan media massa harus
mencari beritta itu sendiri.
B. ImplikasiBerdasarkan kesimpulan diatas serta beberapa temuan studi dalam
penelitian selama ini, maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut :
1. Strategi media relations yang dijalankan Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta untuk menjalin hubungan baik dengan media
massa dapat dijadikan inspiransi instansi pemerintahan yang lain untuk dapat
menjalankan strategi media relations yang mengutamakan kepentingan media
massa.
2. Adanya program kerja untuk menjalankan proses media relations di Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dapat dijadikan inspirasi
instansi pemerintahan yang lain untuk menjalankan proses media relations
sesuai dengan program kerja yang telah dibuat sehingga dapat mendukung
promosi kota.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kegiatan media relations yang
dijalankan oleh Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
bervariasi, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk Bagian Humas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
pemerintahan yang lain agar dapat menjalankan kegiatan media relations yang
bervariasi yang bertujuan agar hubungan baik dengan media massa dapat
terjalin.
4. Pengadaan release Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
yang sangat jarang yang mana seharusnya menjadi tugas Bagian Humas dan
Protokol Pemerintah Kota Surakarta. Maka hasil penelitian ini membawa
pengaruh positif bagi pegawai Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta untuk dapat membuat release apabila ingin mengadakan jumpa pers
atau menginformasikan kegiatan tertentu.
C. SaranBerdasarkan pada kesimpulan, implikasi serta temuan di lapangan, maka
peneliti memberikan saran, sebagai berikut :
1. Kepada Staf Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
a. Kurangnya pengadaan release, sehingga perlu adanya pegawai Bagian
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta yang khusus untuk
membuat release sehingga dengan adanya release setiap melakukan jumpa
pers atau menginformasikan kegiatan tertentu dapat mempermudah
pekerjaan wartawan media massa apabila mereka datang terlambat.
b. Tidak adanya wartawan internal di Bagian Humas dan Protokol
Pemerintah Kota Surakarta, sehingga perlu adanya wartawan internal yang
khusus berada di Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta
agar tidak ada lagi pegawai Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota
Surakarta yang merangkap tugas menjadi wartawan internal.
2. Kepada wartawan media massa, apabila ada berita yang menyudutkan
Pemerintah Kota Surakarta, sebaiknya meminta konfirmasi kepada pihak
terkait sehingga rekan wartawan media massa akan memperoleh berita
lanjutan dari berita yang kemarin.