perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id...

126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KEPUASAN PENGHUNI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA Renny Waskita Asri D0108098 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KEPUASAN PENGHUNI RUSUNAWA SEMANGGI

KOTA SURAKARTA

Renny Waskita Asri

D0108098

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KEPUASAN PENGHUNI RUSUNAWA SEMANGGI

KOTA SURAKARTA

Renny Waskita Asri

D0108098

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul :

“Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta.”

Adalah karya asli saya dan bukan plagiat baik secara utuh atau sebagian dan belum

pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di institusi lain.

Saya bersedia menerima akibat dicabutnya gelar kesarjanaan apabila ternyata di

kemudian hari terdapat bukti yang kuat bahwa karya tersebut ternyata bukan karya

yang asli atau sebenarnya.

Surakarta, Januari 2013

(Renny Waskita Asri)

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

(Q.S. Al Baqarah : 286)

“Orang yang menyerah adalah orang tak tahu seberapa dekat dirinya dengan titik

kemenangan saat dia memutuskan untuk menyerah.”

(Thomas Alfa Edison)

“Konsentrasikan seluruh pikiran anda pada pekerjaan yang anda lakukan. Sinar

matahari tak akan membakar sesuatu jika tidak fokus.”

(Alexander Graham Bell)

“Kesuksesan tidak diukur dari apa yang telah anda selesaikan, namun melalui

perlawanan yang telah anda hadapi, dan keberanian anda mempertahankan

perjuangan melawan rintangan yang sangat besar.”

(Orison Sweet Marden)

“Life is not about who you are. Life is about your choice. If you’ve choosed, just go

on. Don’t be scared. Hurt will let you know anything may not be done twice.”

(Penulis)

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku atas doa, kasih sayang, nasihat, dukungan, dan

serta pelajaran hidup yang tiada ternilai.

Adikku tercinta atas keceriaan dan semangat yang tak pernah padam.

Keluarga besarku yang selalu menyayangi dan mendoakanku.

Almamaterku AN B 2008, FISIP, UNS.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kekuatan dan berkat yang

diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan skipsi yang berjudul “Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta” ini merupakan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan studi dan

memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana sosial di Program Studi

Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.

Dalam kesempatan ini dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati, penulis

menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, mengarahkan

dan memberi dorongan hingga tersusunnya skripsi ini. Penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Drs, Sudarto, M.Si selaku Pembimbing, yang senantiasa memberi bimbingan,

arahan, dan motivasi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si dan Dra. Sudaryanti, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Ali, M.Si selaku pembimbing akademis, atas bimbingan akademis yang

telah diberikan selama ini.

4. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Administrasi dan karyawan FISIP UNS yang telah

mendukung dan membantu penulis selama perkuliahan selama ini.

6. Toto Jayanto, SH, M.Hum selaku Kepala UPTD Rumah Sewa dan seluruh staf

UPTD Rumah Sewa yang telah memberi bantuan, informasi, dan semua hal yang

penulis butuhkan demi kelancaran skripsi ini.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta selaku responden penelitian yang

telah memberikan waktu serta pendapat selama proses penelitian dilakukan.

8. Mulyadi, BA dan Tarni, SE orang tua tercinta yang telah memberikan doa, kasih

sayang, dukungan, dan motivasi yang tak ternilai harganya. Terima kasih Bapak

Ibu.

9. Ardian Benny Waskita, adik tercinta atas semangat yang diberikan.

10. Keluarga besar Parto Dikromo dan Karso Wiyono atas doa dan dukungannya

kepada penulis.

11. Teman-teman terbaik Rizqi Luthfiana, Vina Andriyani, Cherelia Dinar dan Rizka

Ayu, terima kasih telah memberi banyak inspirasi. Mari berjuang di pilihan

hidup kita masing-masing kawan. Suatu saat kita akan berkumpul kembali

membawa kemenangan yang kita impikan.

12. Sahabat-sahabatku tersayang Anindar Gita, Yostine Uthami, Eva Yulia, Lora

Mira Zika, Dwi Surya, Andhy Eko dan Mayang Djatu atas keceriaan dan canda

tawa yang kita bagi bersama. Terima kasih atas waktu, doa, bantuan dan

dukungan dalam pengerjaan skripsi ini.

13. Rekan-rekan AN B 2008 yang banyak berbagi pemikiran dan pembelajaran.

Maju terus teman. Sukses selalu.

14. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam proses

pengerjaan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan kemampuan dalam

skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak. Amin.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI..................................................................................................... .............. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xv

ABSTRAK ..................................................................................................................... xvi

ABSTRACT ................................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Balakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ................................ 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 6

1. Kepuasan Penghuni .................................................................................. 6

2. Kualitas Bangunan dan Air Bersih ........................................................... 14

B. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 25

C. Definisi Konseptual ....................................................................................... 26

D. Definisi Operasional ..................................................................................... 27

E. Hipotesis ........................................................................................................ 30

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 31

A. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 31

B. Jenis Penelitian .............................................................................................. 31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................... 32

D. Sumber Data Penelitian ................................................................................. 34

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 35

F. Skala Pengukuran .......................................................................................... 36

G. Uji Validitas Instrumen ................................................................................. 37

H. Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................................. 41

I. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 46

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................................... 46

B. Karakteristik Responden ............................................................................... 58

C. Analisis Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta .............. 61

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 107

A. Kesimpulan ................................................................................................... 107

B. Saran .............................................................................................................. 107

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 108

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 109

LAMPIRAN

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Laporan Keluhan Penghuni Rusunawa Semanggi ....................................... 4

Tabel 2.1 : Tabel Operasional Variabel ......................................................................... 28

Tabel 3.1 : Pengujian Validitas Lingkungan Rusunawa………………………………. 38

Tabel 3.2 : Pengujian Validitas Lingkungan Rusunawa setelah pernyataan nomor 6

dibuang ……………………………………………………………………. 39

Tabel 3.3 : Pengujian Validitas Persyaratan Keselamatan Bangunan………………… 40

Tabel 3.4 : Pengujian Validitas Persyaratan Kesehatan Bangunan………………… .... 40

Tabel 3.5 : Pengujian Validitas Ketersediaan Air Bersih………………… ................... 41

Tabel 3.6 : Pengujian Reliabilitas………………… ....................................................... 42

Tabel 4.1 : Data Rusunawa Semanggi………………… ................................................ 49

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………………… ...... 58

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………………… ..................... 58

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir……………… 59

Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan………………… .... 60

Tabel 4.6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan……………… . 60

Tabel 4.7 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menempati Rusun………… . 61

Tabel 4.8 : Nilai Indikator Lingkungan Rusunawa………… ......................................... 62

Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Butir Lokasi Rusunawa Semanggi………… .............. 63

Tabel 4.10 : Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa Ke Sekolah………… ............ 64

Tabel 4.11 : Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Tempat Ibadah………… ............ 65

Tabel 4.12 : Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa ke Rumah Sakit/ Puskesmas. 66

Tabel 4.13 : Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa ke Pasar………… ................. 67

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.14 : Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Tempat Bermain………… ......... 68

Tabel 4.15 : Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Ruang Untuk Olahraga……… ... 69

Tabel 4.16 : Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Tempat Pemakaman Umum…… 70

Tabel 4.17 : Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa ke Kantor Pemerintahan…… 71

Tabel 4.18 : Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Jalan Penghubung ke Jalan

Raya………… ........................................................................................... 72

Tabel 4.19 : Distribusi Frekuensi Butir Fungsi Saluran Air di Rusunawa………… ..... 73

Tabel 4.20 : Distribusi Frekuensi Butir Kelancaran Saluran Pembuangan

Limbah………… ....................................................................................... 74

Tabel 4.21 : Distribusi Frekuensi Butir Ketercukupan Tempat Pembuangan………… 75

Tabel 4.22 : Distribusi Frekuensi Butir Kesesuaian Kebutuhan Pasokan

Listrik………… ......................................................................................... 76

Tabel 4.23 : Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Jaringan Telepon………… ........ 77

Tabel 4.24 : Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Jaringan Gas………… ............... 78

Tabel 4.25 : Distribusi Frekuensi Butir Ukuran Per Unit………… ............................... 79

Tabel 4.26 : Distribusi Frekuensi Butir Tata Letak Antar Ruangan Per Unit………… . 80

Tabel 4.27 : Distribusi Frekuensi Butir Sekat Antar Ruangan Per Unit………… ......... 81

Tabel 4.28 : Nilai Indikator Persyaratan Keselamatan Bangunan………… .................. 82

Tabel 4.29 : Distribusi Frekuensi Butir Struktur Bangunan Rusunawa………… .......... 83

Tabel 4.30 : Distribusi Frekuensi Butir Struktur Atas Bangunan Berkontruksi Baja

dan Beton………… ................................................................................... 84

Tabel 4.31 : Distribusi Frekuensi Butir Pondasi Struktur Bawah Bangunan………… . 85

Tabel 4.32 : Distribusi Frekuensi Butir Sistem Deteksi Terhadap Kebakaran………… 86

Tabel 4.33 : Distribusi Frekuensi Butir Alat Pemadam Kebakaran Darurat………… .. 87

Tabel 4.34 : Distribusi Frekuensi Butir Instalasi Proteksi Petir………… ...................... 88

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.35 : Distribusi Frekuensi Butir Pemasangan Instalasi Listrik………… ............ 89

Tabel 4.36 : Distribusi Frekuensi Butir Keberadaan Meteran Listrik Pada Setiap

Unit………… ............................................................................................ 90

Tabel 4.37 : Nilai Indikator Persyaratan Kesehatan Bangunan………… ...................... 91

Tabel 4.38 : Distribusi Frekuensi Butir Sistem Pencahayaan………… ......................... 92

Tabel 4.39 : Distribusi Frekuensi Butir Sistem Pertukaran Udara………… .................. 93

Tabel 4.40 : Distribusi Frekuensi Butir Jendela/Ventilasi Untuk Pertukaran

Udara………… .......................................................................................... 94

Tabel 4.41 : Distribusi Frekuensi Butir Perolehan Sumber Air Minum yang

Digunakan di Rusunawa………… ............................................................ 95

Tabel 4.42 : Distribusi Frekuensi Butir Persyaratan Kesehatan Sumber Air Minum

yang Digunakan………… ......................................................................... 96

Tabel 4.43 : Distribusi Frekuensi Butir Saluran Pembuangan Air Limbah………… .... 97

Tabel 4.44 : Distribusi Frekuensi Butir Pembuangan Air Hujan Melalui Parit/Gorong-

Gorong………… ....................................................................................... 98

Tabel 4.45 : Distribusi Frekuensi Butir Tempat Penampungan Sampah Masing-

Masing Blok………… ............................................................................... 99

Tabel 4.46 : Distribusi Frekuensi Butir Pemakaian Bahan Bangunan yang

Digunakan………… .................................................................................. 100

Tabel 4.47 : Distribusi Frekuensi Butir Penggunaan Bahan Bangunan Ramah

Lingkungan………… ................................................................................ 101

Tabel 4.48 : Nilai Indikator Ketersediaan Air Bersih………… ..................................... 102

Tabel 4.49 : Distribusi Frekuensi Butir Kelayakan Sumber Air Sumur di

Rusunawa………… ................................................................................... 103

Tabel 4.50 : Distribusi Frekuensi Butir Kebersihan Sumber Air Sumur

Rusunawa………… ................................................................................... 104

Tabel 4.51 : Tingkat Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta………… .................................................................................... 105

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.52 : Tabel Kerja Untuk Menghitung Nilai X²………… .................................... 106

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta ................................................................................................... 26

Gambar 4.1 : Peta Lokasi Rusunawa Semanggi ............................................................. 47

Gambar 4.2 : Rusunawa Semanggi ................................................................................. 48

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Renny Waskita Asri. D0108098. Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2013. 110 halaman.

Pembangunan rumah susun merupakan salah satu solusi kebutuhan

perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Rusunawa

Semanggi merupakan salah satu rusunawa yang dibangun di Kota Surakarta dan

menjadi proyek percontohan bagi pembangunan rusunawa yang lain, meski masih

terdapat beberapa keluhan dari penghuni rusunawa diantaranya bangunan banyak

yang bocor dan air yang tidak layak konsumsi. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini

adalah penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta yang menempati setiap unit

rusunawa sebesar 196 unit. Jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan

tingkat kepercayaan 90% yaitu sebanyak 66 responden. Pengambilan sampel

dilakukan secara simpel random sampling. Hasil uji coba instrumen menunjukkan

bahwa instrument digunakan valid dengan koefisien korelasi 0,361 dan reliabel

dengan nilai alpha 0,361.

Analisis kepuasan dilakukan melalui nilai rataan dan nilai modus dan mengukur

kepuasan penghuni dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada perbedaan kepuasan penghuni

Rusunawa Semanggi. Ada penghuni yang merasa puas dengan kondisi Rusunawa

Semanggi tetapi ada pula yang merasa kurang puas dan tidak puas. Penghuni yang

merasa kurang puas dan tidak puas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

adanya fasilitas pendukung yang belum tersedia dan kondisi air yang tidak bersih dan

tidak layak konsumsi.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Renny Waskita Asri. D0108098. The Residents’ Satisfaction Rusunawa

Semanggi of Surakarta City. Thesis. Administration Science Department. Social

and Political Sciences Faculty. Sebelas Maret University. Surakarta. 2013. 110

pages.

Multi-storied house development is one of solutions to the housing demand

intended to the low-income society. Rusunawa Semanggi (Semanggi Multistoried

House) is one of rusunawas built in Surakarta City and becomes modeling project for

other rusunawa construction, despite some grievances from the residents of rusunawa

such as leaked building and not feasible to consume-water. This research was

conducted to find out the extent to which the residents are satisfied in Rusunawa

Semanggi of Surakarta City.

This study was a quantitative research. The population of research was the

residents of Rusunawa Semanggi of Surakarta City occupying every unit of rusunawa

consisting of 196 units. The sample was taken using confidence level of 90%,

consisting of 66 respondents. The sampling technique used was simple random

sampling. The result of instrument tryout showed that the instrument used was valid

with correlation coefficient of 0.361 and reliable with alpha value of 0.361.

The gratification analysis was conducted using a descriptive analysis using

mean and mode values and meansure residents’ satisfaction using chi square test. The

results of this study indicate that there are differences in overall occupant satisfaction

of Rusunawa Semanggi. There are residents who are satisfied with the condition of

Rusunawa Semanggi but others feel less satisfied and dissatisfied. Residents who feel

less satisfied and dissatisfied due to several factors, including the supporting facilities

are not yet available and the water is not clean and not worthy of consumption.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain makanan

dan pakaian. Rumah digunakan sebagai tempat berteduh, berlindung dan

berinteraksi antar sesama anggota keluarga dalam suatu tatanan kehidupan.

Rumah juga berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang dimana

pembentukan karakter seseorang ini pada akhirnya akan menjadi identitas bangsa.

Rumah atau disebut tempat tinggal merupakan hak bagi setiap warga

Negara, sebagaimana diatur dalam pasal 28H ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi :

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

layanan kesehatan.”

Lebih lanjut dijelaskan dengan ketentuan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman pada Pasal

5 Ayat 1 yang bunyinya : “Setiap warga Negara mempunyai hak untuk

menempati dan/atau menikmati dan/atau memiliki rumah rumah yang layak

dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.”

Untuk memenuhi hak setiap warga negara akan perumahan, pemerintah

berusaha mewujudkan rumah bagi masyarakat terutama perumahan yang dapat

terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah. Namun, permasalahan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang timbul disini pemerintah selalu dihadapkan pada permasalahan keterbatasan

luas tanah yang tersedia untuk pembangunan terutama di daerah perkotaan yang

berpenduduk padat. Untuk mengatasinya, pemerintah berusaha untuk membangun

rumah susun. Pemerintah membangun rumah susun untuk kalangan masyarakat

berpenghasilan rendah tetapi layak huni.

Pembangunan rusun diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2011

tentang Rumah Susun (Rusun) disebutkan dalam Pasal 1 Ayat 1 bahwa : “Rusun

adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang

terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam

arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-

masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat

hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah

bersama.”

Rumah susun (rusun) memiliki dua tipe. Pertama, rumah susun dengan

sistem sewa dan sistem kepemilikan. Akan tetapi, rumah susun yang dibangun di

Kota Surakarta lebih dominan pada rumah susun dengan sistem sewa atau

rusunawa (rumah susun sederhana sewa).

Selama kurang lebih satu dekade ini, pemerintah Kota Surakarta telah

banyak melakukan pembangunan rumah susun, terutama rumah susun dengan

sistem sewa. Rusunawa yang telah dibangun di Kota Surakarta diantaranya

Rusunawa Begalon I dan II, Rusunawa Semanggi, Rusunawa Kerkop dan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rusunawa Jurug. Selain itu, menurut keterangan pihak UPTD Rumah Sewa

pemerintah akan terus melakukan pembangunan rumah susun karena tingginya

permintaan masyarakat akan keberadaan rusunawa. Hal ini terlihat dari

banyaknya daftar tunggu (waiting list) masyarakat yang ingin menjadi menempati

rumah susun. Tak bisa dipungkiri, keberadaan rusunawa bagi masyarakat yang

tak memiliki tempat tinggal dinilai meringankan beban mereka dalam kebutuhan

perumahan yang layak. Masyarakat menilai menyewa di rusunawa jauh lebih

murah daripada menyewa rumah di luar lingkungan rusunawa. Sehingga

rusunawa yang telah dibangun dan sudah ditempati seperti Rusunawa Begalon I

& II dan Rusunawa Semanggi selalu terisi penuh.

Namun demikian, pembangunan rumah susun sebagai salah satu solusi

tempat hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah bukanlah tanpa

permasalahan. Permasalahan yang sering muncul dalam pembangunan rusun

yakni pembangunan yang cenderung mengabaikan kualitas. Rusunawa memang

diperuntukkan untuk masyarakat kecil yang memiliki penghasilan rendah. Namun

dalam pembangunannya diharapkan rumah susun ini memiliki kualitas yang baik.

Rumah susun dengan kualitas baik disamping memberikan kepuasan bagi

penghuninya juga merupakan aset jangka panjang. Hal ini dikarenakan

pembangunan rumah susun diambil dari dana APBN maupun APBD dengan

jumlah yang tidak sedikit. Untuk itu, pemerintah mengharapkan adanya

kerjasama dari berbagai pihak seperti perusahaan rekanan diharapkan dalam

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembangunanannya memberikan kualitas bangunan yang baik. Begitu pula

setelah masa penyerahan dan pemeliharaan diharapkan pemerintah daerah

ataupun SKPD yang terkait dibantu dengan penghuni rusun bersama-sama ikut

dalam memelihara rumah susun. Selain itu, faktor penting lainnya yang perlu

diperhatikan dalam sebuah rusunawa yakni kelengkapan fasilitas pendukung

bangunan rusunawa itu sendiri.

Permasalahan ini juga yang dialami penghuni Rusunawa Semanggi, salah

satu rusunawa yang telah dihuni selama kurang lebih tiga tahun. Dalam

pengelolaannya rusunawa ini masih ditemui adanya keluhan yang disampaikan

oleh para penghuninya. Berikut disajikan data keluhan penghuni Rusunawa

Semanggi yang disampaikan kepada pihak pengelola yakni UPTD Rumah Sewa.

Tabel 1.1

Laporan Keluhan Penghuni Rusunawa Semanggi

No. Keluhan yang disampaikan

1. Bangunan banyak yang bocor

2. Air yang tidak layak konsumsi

Sumber: data lapangan

Melihat permasalahan tersebut di atas membuat penulis merasa tertarik

untuk meneliti tentang kepuasan penghuni rusunawa, terutama kepuasan

penghuni Rusunawa Semanggi. Hal ini dikarenakan Rusunawa Semanggi sering

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dijadikan proyek percontohan bagi pembangunan rusunawa lainnya tetapi masih

ditemui beberapa permasalahan yang dialami oleh penghuni.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. “Bagaimana kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional yaitu untuk mengetahui kepuasan penghuni Rusunawa

Semanggi Kota Surakarta.

2. Tujuan Individual yaitu untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khazanah keilmuan untuk para pembaca khususnya dan masyarakat pada

umumnya terkait dengan kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta.

2. Manfaat Praktis yaitu dapat memberikan masukan terhadap pemerintah atau

institusi mitra terkait dengan kepuasan penghuni rusunawa agar di kemudian

hari dalam membangun rusunawa lebih diperhatikan lagi.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Kepuasan Penghuni

Tujuan utama pelayanan publik adalah memenuhi kebutuhan warga

pengguna agar dapat memperoleh pelayanan yang diinginkan dan

memuaskan. Karena itu, penyedia layanan harus mampu mengidentifikasi

kebutuhan dan keinginan warga pengguna, kemudian memberikan pelayanan

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan warga negara tersebut (Agus

Dwiyanto, 2006:152).

Seiring dengan perkembangan jaman pemerintah dituntut untuk

menerapkan pelayanan prima. Dalam bukunya Sedarmayanti (2009:249)

mendefinisikan pelayanan prima adalah

“pelayanan yang diberikan kepada pelanggan (masyarakat) minimal

sesuai dengan standar pelayanan (cepat, tepat, akurat, murah, ramah).

Dalam sektor publik, pelayanan dikatakan prima apabila sebagai

berikut:

1. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan/ pengguna jasa.

2. Pelayanan prima bila ada standar pelayanan.

3. Pelayanan prima melebihi standar, atau sama dengan standar. Bila belum

ada standar, pelayanan yang terbaik dapat diberikan, pelayanan yang

mendekati apa yang dianggap pelayanan standar, dan pelayanan yang

dilakukan secara maksimal.

4. Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan

masyarakat internal (SESPANAS LAN, 1998).”

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya dalam melaksanakan pelayanan prima dibutuhkan suatu

strategi untuk mendukung pelayanan prima tersebut. Strategi pelayanan prima

yang mengacu pada kepuasan/keinginan pelanggan dapat ditempuh melalui:

1. Implementasi visi misi pelayanan pada semua tingkat yang terkait dengan

pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat (pelanggan).

2. Hakikat pelayanan prima disepakati untuk dilaksanakan oleh aparatur

yang memberi pelayanan.

3. Dalam pelaksanaan pelayanan prima, didukung sistem dan lingkungan

yang dapat memotivasi anggota organisasi untuk melaksanakan pelayanan

prima.

4. Pelaksanaan pelayanan prima aparatur pemerintah, didukung sumber daya

manusia, dana dan teknologi canggih tepat guna.

5. Pelayanan prima dapat berhasil guna, apabila organisasi menerbitkan

standar pelayanan prima yang dapat dijadikan pedoman dalam melayani

dan panduan bagi pelanggan yang memerlukan jasa pelayanan

(Sedarmayanti, 2009:250).

Dengan adanya pelayanan prima dimana pemberi pelayanan dituntut

memberikan pelayanan minimal sesuai standar pelayanan yang ada,

diharapkan kebutuhan dan keinginan serta aspirasi masyarakat dapat tercapai

sehingga akhirnya berujung pada kepuasan masyarakat.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pernyataan lebih tegas diungkapkan oleh Ratminto dan Atik Septi

Winarsih (2010:28) yang mengungkapkan bahwa dalam tingkat kepuasan

masyarakat, ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh

tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai

apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang

dibutuhkan dan diharapkan. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan tingkat

kepuasan masyarakat, Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004

mengamanatkan agar setiap penyelenggara pelayanan secara berkala

melakukan survey indeks kepuasan masyarakat.

Dalam Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra (2005:195) menyebutkan

kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis” (artinya cukup

baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa

diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu

memadai”. Oxford Advanced Learner’s Dictionary (2000) mendeskripsikan

kepuasan sebagai “the good feeling that you have when you achieved

something or when something that you wanted to happen does happen”; “the

act of fulfilling a need or desire”; dan “an acceptable way of dealing with a

complaint, a debt, an injury, etc.” Sekilas definisi-definisi ini kelihatan sangat

sederhana, namun begitu dikaitkan dengan konteks manajemen dan perilaku

konsumen, istilah ini menjadi begitu kompleks. Bahkan, Richard L. Oliver

(1997) dalam bukunya yang berjudul “Satisfaction: A Behavioral Perspective

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

on the Customer” menyatakan bahwa semua orang paham apa itu kepuasan,

tetapi begitu diminta mendefinisikannya, kelihatannya tak seorangpun tahu.

Selanjutnya dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2010:220)

menuliskan Kebijakan Pengembangan Indeks Kepuasan Masyarakat.

Kebijakan pemerintah untuk mengembangkan indeks kepuasan masyarakat

dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan diatur dalam Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/ 25/ M.PAN/ 2/ 2004

Tanggal 24 Februari 2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/ 25/ M.PAN/ 2/ 2004 Tanggal 24 Februari 2004 Tentang

Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan

Instansi Pemerintah disebutkan bahwa kepuasan pelayanan adalah hasil

pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan

oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan

masyarakat adalah hasil penilaian pengguna pelayanan/ masyarakat terhadap

pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah penyelenggara pelayanan.

Atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kepuasan masyarakat akan

pelayanan terjadi apabila pelayanan yang diberikan oleh aparatur

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penyelenggara pelayanan sudah sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan

aspirasi.

Hal ini berlaku pula dalam pelayanan di bidang perumahan.

Pemenuhan pelayanan kebutuhan dan keinginan masyarakat akan perumahan

pada akhirnya akan berujung pada kepuasan masyarakat atau lebih dikenal

dengan kepuasan penduduk/penghuni. Pengertian kepuasan

penduduk/penghuni disampaikan oleh beberapa ahli dalam jurnal Social

Indicators Research; Residential Satisfaction in Public Core Housing in

Abeokuta, Ogun State, Nigeria; 2012, yang mengemukakan bahwa:

“….In housing research, satisfaction studies have been referred to as

housing satisfaction (Kaitilla 1993; Karna et al. 2009; Jiboye 2010),

occupants‟ satisfaction (Fatoye and Odusami 2009), residents‟ satisfaction

(Ukoha and Beamish 1997) or residential satisfaction (Galster 1987; Salleh

2008; Mohit et al. 2010; Mohit and Nazyddah 2011). Kaitilla (1993), Hashim

(2003) and Lee and Park (2010) specifically noted that residential satisfaction

is an individual‟s satisfaction with both the house as a distinct physical

product and the environment or neighbourhood; noting that residential

satisfaction encompasses both housing and neighbourhood satisfaction. To

this end, residential satisfaction as used in this study encompasses occupants‟

satisfaction with housing units, neighbourhood and associated services.”

(Beberapa ahli tersebut memberikan definisi, dalam penelitian

perumahan, studi kepuasan telah disebut sebagai kepuasan perumahan

(Kaitilla 1993; Karna et al 2009; Jiboye 2010), kepuasan penghuni (Fatoye

dan Odusami 2009), kepuasan penduduk (Ukoha dan Beamish 1997) atau

kepuasan kediaman (Galster 1987; Salleh 2008; Mohit et al 2010;. Mohit dan

Nazyddah 2011). Kaitilla (1993), Hashim (2003) dan Lee dan Park (2010)

secara khusus mencatat bahwa kepuasan perumahan adalah kepuasan individu

dengan keduanya yaitu rumah sebagai produk fisik yang jelas dan lingkungan

atau lingkungan sekitar; mencatat bahwa kepuasan perumahan meliputi

keduanya baik kepuasan perumahan dan lingkungan. Untuk tujuan ini,

kepuasan perumahan seperti yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

kepuasan penghuni dengan unit perumahan, lingkungan sekitar dan terkait

jasa).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain memberikan beberapa definisi, beberapa ahli tersebut juga

mengemukakan tentang pendekatan tentang studi kepuasan

perumahan/penghuni yaitu:

“….It has also been observed that studies on residential satisfaction

have been approached from two basic empirical perspectives. First is the

purposive approach, which views residential satisfaction as a measure of the

extent to which the residential environment enhances or inhibits the goal of

the users (Fatoye 2009). According to Amole (2009), the purposive approach

places emphasis on goals or related activities, and helps researchers to

understand the degree to which various facets and roles of individuals

contribute to their satisfaction. The implication of this is that this approach

helps to explain the degree to which an individual‟s housing conditions have

influence on the attainment of his or her personal goals and aspirations. The

second is the aspiration-gap approach. This approach draws a comparison

between what users have and what they are expected to have (Djebarni and

Al-Abed 2000; Amole 2009). Specifically, Galster (1987) noted that the

aspiration-gap approach is very important in comparing individuals‟

previous and current housing with their desired housing situations.

Consequently, most theories of residential satisfaction are based on the notion

that residential satisfaction measures the difference between household‟s

actual and desired residential situations (Galster and Hesser 1981; Mohit et

al. 2010).”

(Ini juga telah diamati bahwa studi tentang kepuasan perumahan telah

didekati dari dua perspektif dasar empiris. Pertama adalah pendekatan tujuan,

yang memandang kepuasan perumahan sebagai ukuran sejauh mana

lingkungan perumahan meningkatkan atau menghambat tujuan dari pengguna

(Fatoye 2009). Menurut Amole (2009), tempat penekanan pendekatan tujuan

yaitu pada tujuan atau kegiatan yang berhubungan, dan membantu peneliti

untuk memahami sejauh mana berbagai aspek dan peran individu

berkontribusi untuk kepuasan mereka. Implikasi dari pendekatan ini adalah

bahwa pendekatan ini membantu menjelaskan sejauh kondisi perumahan

individu berpengaruh terhadap pencapaiannya tujuan pribadi dan aspirasi.

Yang kedua adalah pendekatan aspirasi-kesenjangan. Pendekatan ini menarik

sebuah perbandingan antara apa pengguna memiliki dan apa yang mereka

harapkan untuk dimiliki (Djebarni dan Al-Abed 2000; Amole 2009). Secara

khusus, Galster (1987) mencatat bahwa pendekatan aspirasi-gap sangat

penting dalam membandingkan individu sebelumnya dan perumahan sekarang

dengan situasi perumahan yang mereka inginkan. Akibatnya, sebagian besar

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

teori-teori kepuasan perumahan didasarkan pada pemikiran bahwa

pengukuran kepuasan perumahan berbeda antara rumah tangga sebenarnya

dan situasi perumahan yang diinginkan (Galster dan Hesser 1981; Mohit dkk.

2010)).

Lebih lanjut lagi, masih di jurnal yang sama dikemukakan tentang

aspek-aspek kepuasan perumahan yaitu:

“….Varady and Carrozza (2000) also conceived of residential

satisfaction as comprising four different aspects of satisfactions; namely,

satisfaction with dwelling units; satisfaction with services provided;

satisfaction with the whole housing package (dwelling and service inclusive)

and satisfaction with the neighbourhood or environment. Most recently, Lee

and Park (2010) viewed residential satisfaction as comprising mainly

perception of housing and neighbourhood satisfaction, while Mohit and

Nazyddah (2011) based their measurement of residential satisfaction on two

housing components: dwelling unit features and housing unit support services

as well as three non-housing components: public facilities; social

environment and neighbourhood facilities.”

(Varady dan Carrozza (2000) juga memahami kepuasan perumahan

terdiri dari empat aspek kepuasan yang berbeda, yaitu kepuasan dengan unit

hunian; kepuasan dengan layanan disediakan; kepuasan dengan paket

perumahan keseluruhan (hunian dan layanan inklusif) dan kepuasan dengan

lingkungan sekitar atau lingkungan. Baru-baru ini, Lee dan Park (2010)

melihat kepuasan perumahan terdiri dari persepsi perumahan utama dan

kepuasan lingkungan sekitar, sementara Mohit dan Nazyddah (2011)

mendasarkan pengukuran kepuasan perumahan mereka pada dua komponen

perumahan: fitur unit hunian dan unit perumahan pendukung pelayanan

sebaik tiga komponen non-perumahan: publik fasilitas, lingkungan sosial dan

fasilitas lingkungan).

Dari beberapa pengertian yang disampaikan oleh ahli pada jurnal di

atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan perumahan atau kepuasan penghuni

adalah kepuasan seseorang terhadap kondisi rumah secara keselurahan seperti

kondisi fisik perumahan, kondisi lingkungan, dan pelayanan perumahan yang

diberikan.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pernyataan tersebut ditegaskan lagi dalam Jurnal Social Indicators

Research; Housing Satisfaction Related to Health and Importance of Services

in Urban Slums: Evidence from Dhaka, Bangladesh; 2012; dimana Badan

Dunia WHO mengungkapkan:

“….In the most recent report on environmental burden of disease in

relation to inadequate housing (2011) World Health Organization (WHO)

defines housing through four interrelated dimensions: the physical structure

of the dwelling, the home including psychosocial, economic and cultural

attributes of the household, the neighbourhood infrastructure and the

community environment. In its initiative „Healthy housing‟ WHO outlines the

negative health impact of certain housing conditions (e.g. injuries, indoor air

quality, pests etc.) and the particular vulnerability of different population

groups (poor, children, sick or disabled, housewives) spending most of the

time in their home setting and thus being exposed to negative impacts.”

(Laporan terbaru pada pokok penyakit lingkungan dalam kaitannya

dengan perumahan yang tidak memadai (2011) Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) mendefinisikan perumahan melalui empat dimensi yang saling terkait:

struktur fisik tempat tinggal, rumah termasuk psikososial, ekonomi dan atribut

budaya rumah tangga, infrastruktur lingkungan sekitar dan lingkungan

masyarakat. Dalam inisiatif 'perumahan sehat' WHO menguraikan dampak

negatif kesehatan dari kondisi perumahan tertentu (misalnya cedera, kualitas

udara dalam ruangan, hama dll) dan kerentanan tertentu dari kelompok

populasi yang berbeda (miskin, anak-anak, sakit atau cacat, ibu rumah tangga)

menghabiskan sebagian besar waktu dalam pengaturan rumah mereka dan

sehingga tidak terkena dampak negatif).

Sehingga dapat diketahui bahwa kepuasan perumahan juga berkaitan

dengan kesehatan dan kesejahteraan umum seperti yang Thomson et al.

ungkapkan masih dalam jurnal yang sama sebagai berikut:

“….Increased housing satisfaction following housing improvements

has been strongly linked to improvements in mental health as well as in

physical health and general well-being (Thomson et al. 2001).”

(Peningkatan kepuasan perumahan mengikuti perbaikan perumahan

telah sangat terkait dengan peningkatan kesehatan mental serta kesehatan fisik

dan kesejahteraan umum (Thomson et al. 2001)).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lebih lanjut lagi ditunjukkan dalam pernyataan berikut:

“It has been shown that poor quality housing may have a range of

negative impacts on human health, such as increased frequency of infectious

diseases, poor mental health, respiratory infections, chronic diseases, injuries

etc. (Krieger and Higgins 2002; WHO 2008, 2011; Howden-Chapman

2004).”

(Telah ditunjukkan bahwa perumahan berkualitas rendah mungkin

memiliki berbagai dampak negatif terhadap kesehatan manusia, seperti

peningkatan frekuensi penyakit infeksi, kesehatan lemah mental, infeksi

pernafasan, penyakit kronis, cedera dll (Krieger dan Higgins 2002; WHO

2008, 2011; Howden-Chapman 2004)).

Dengan demikian, dari berbagai pernyataan-pernyataan di atas, dapat

dilihat bahwa kepuasan perumahan/kepuasan penghuni merupakan sesuatu

yang kompleks. Kepuasan perumahan/penghuni tidak hanya berdasarkan

kondisi fisik perumahan saja, tetapi juga menyangkut kesehatan dan

kesejahteraan sosial. Kondisi fisik perumahan meliputi unit hunian dan

lingkungan sekitar. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa kondisi perumahan

yang memadai akan membawa dampak yang baik bagi kesehatan baik fisik

maupun mental serta pada kesejahteraan umum.

2. Kualitas Bangunan dan Air Bersih

2.1. Kualitas Bangunan

Pembangunan rumah Susun diatur dalam Undang-Undang No. 20

Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Rusun) menggantikan UU No. 16

Tahun 1985 disebutkan dalam Pasal 1 Ayat 1 bahwa : “Rusun adalah

bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang

terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang

masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama

untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda

bersama dan tanah bersama.”

Dalam Pasal 35 UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun diatur

tentang persyaratan teknis pembangunan rumah susun terdiri atas:

a. Tata bangunan yang meliputi persyaratan peruntukan lokasi serta

intensitas dan arsitektur bangunan; dan

b. Keandalan bangunan yang meliputi persyaratan keselamatan,

kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

Penjelasan mengenai Pasal 35 adalah sebagai berikut:

a. Yang dimaksud dengan “peruntukan lokasi” adalah ketentuan tentang

jenis fungsi atau kombinasi fungsi bangunan rumah susun yang boleh

dibangun pada lokasi atau kawasan tertentu. Yang dimaksud dengan

“intensitas bangunan” adalah ketentuan teknis tentang kepadatan dan

ketinggian bangunan rumah susun yang dipersyaratkan pada lokasi

atau kawasan tertentu yang meliputi koefisien dasar bangunan,

koefisien lantai bangunan, dan jumlah lantai bangunan.

b. Yang dimaksud dengan “persyaratan keselamatan” adalah kemampuan

bangunan rumah susun untuk mendukung beban muatan serta untuk

mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Persyaratan kesehatan” meliputi sistem penghawaan, pencahayaan,

sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan. “Persyaratan kenyamanan”

meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan antarruang, kondisi

udara dalam ruang, pandangan, serta terhadap pengaruh tingkat

getaran dan tingkat kebisingan. “Persyaratan kemudahan” meliputi

kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan rumah susun

serta sarana dan prasarana dalam pemanfaatan bangunan rumah susun.

Di samping itu, dijelaskan juga dalam UU No. 20 Tahun 2011

tentang prasarana, sarana, dan utilitas umum lingkungan rumah susun

diatur dalam Pasal 40 yang menyebutkan pelaku pembangunan wajib

melengkapi lingkungan rumah susun dengan prasarana, sarana, dan

utilitas umum.

Lebih lanjut lagi, dalam Pasal 40 dijelaskan sebagai berikut:

Yang dimaksud dengan “lingkungan rumah susun” adalah sebidang

tanah dengan batas-batas yang jelas yang di atasnya dibangun rumah

susun, termasuk prasarana, sarana, dan utilitas umum yang secara

keseluruhan merupakan kesatuan tempat permukiman.

Yang dimaksud dengan “prasarana” adalah kelengkapan dasar fisik

lingkungan hunian rumah susun yang memenuhi standar tertentu untuk

kebutuhan tempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

meliputi jaringan jalan, drainase, sanitasi, air bersih, dan tempat

sampah.

Yang dimaksud dengan “sarana” adalah fasilitas dalam lingkungan

hunian rumah susun yang berfungsi untuk mendukung

penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan

ekonomi meliputi sarana sosial ekonomi (pendidikan, kesehatan,

peribadatan dan perniagaan) dan sarana umum (ruang terbuka hijau,

tempat rekreasi, sarana olahraga, tempat pemakaman umum, sarana

pemerintahan, dan lain-lain).

Yang dimaksud dengan “utilitas umum” adalah kelengkapan

penunjang untuk pelayanan lingkungan hunian rumah susun yang

mencakup jaringan listrik, jaringan telepon, dan jaringan gas.

Selain itu, dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :

05/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun

Sederhana Bertingkat Tinggi di dalam lampiran dijelaskan ada beberapa

ketentuan teknis keandalan bangunan. Ketentuan teknis keandalan

bangunan tersebut antara lain:

1. Persyaratan keselamatan

a. Persyaratan struktur bangunan gedung

Setiap bangunan rusuna bertingkat tinggi, strukturnya harus

direncanakan dan dilaksanakan agar kuat, kokoh, dan stabil dalam

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan

keselamatan (safety), serta memenuhi persyaratan kelayanan

(serviceability) selama umur layanan yang direncanakan dengan

mempertimbangkan fungsi bangunan gedung, lokasi, keawetan,

dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya.

Di dalam persyaratan struktur bangunan gedung, diatur

pula struktur atas bangunan rusuna tingkat tinggi yakni konstruksi

beton dan baja. Sedangkan struktur bawah bangunan rusuna

tingkat tinggi yakni pondasi langsung dan pondasi dalam serta

basemen dengam menggunakan standar teknis dan pedoman teknis

tertentu.

b. Persyaratan kemampuan bangunan rusuna bertingkat tinggi

terhadap bahaya kebakaran

Bangunan rusuna bertingkat tinggi harus dilengkapi dengan

sistem proteksi pasif dan sistem proteksi aktif. Pada sistem

proteksi pasif yang perlu diperhatikan meliputi: persyaratan

kinerja, ketahanan api dan stabilitas, tipe konstruksi tahan api, tipe

konstruksi yang diwajibkan, kompartemenisasi dan pemisahan,

dan perlindungan pada bukaan (fire stop). Pada sistem proteksi

aktif yang perlu diperhatikan meliputi: Sistem Pemadam

Kebakaran baik berupa APAR, sprinkler, hidran box maupun

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hidran pilar/halaman; Sistem Deteksi & Alarm Kebakaran; Sistem

Pengendalian Asap Kebakaran; dan Pusat Pengendali Kebakaran.

c. Persyaratan kemampuan bangunan rusuna bertingkat tinggi

terhadap bahaya petir dan bahaya kelistrikan

Setiap bangunan rusuna bertingkat tinggi harus dilengkapi

dengan proteksi terhadap petir, dalam upaya untuk mengurangi

secara nyata risiko kerusakan yang disebabkan oleh petir terhadap

bangunan gedung yang diproteksi, termasuk di dalamnya manusia

serta perlengkapan bangunan lainnya. Persyaratan proteksi petir

harus memperhatikan sebagai berikut: Perencanaan sistem proteksi

petir; Instalasi Proteksi Petir; dan Pemeriksaan dan Pemeliharaan.

Sistem kelistrikan dalam rusuna bertingkat tinggi harus

memenuhi Persyaratan sistem kelistrikan yang meliputi sumber

daya listrik, panel hubung bagi, jaringan distribusi listrik,

perlengkapan serta instalasi listrik untuk memenuhi kebutuhannya.

Persyaratan sistem kelistrikan harus memperhatikan: Perencanaan

instalasi listrik; Jaringan distribusi listrik; Beban listrik; Sumber

daya listrik; Transformator distribusi; Pemeriksaan dan pengujian;

dan Pemeliharaan.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Persyaratan kesehatan bangunan gedung

a. Persyaratan sistem penghawaan

Bangunan rusuna bertingkat tinggi harus mempunyai

bukaan permanane, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukan

permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.

b. Persyaratan sistem pencahayaan

Bangunan rusuna bertingkat tinggi harus mempunyai

bukaan untuk pencahayaan alami yang optimal, disesuaikan

dengan fungsi bangunan hunian dan fungsi masing-masing ruang

di dalamnya.

c. Persyaratan sistem air minum dan sanitasi

Sistem air minum harus direncanakan dan dipasang dengan

mempertimbangkan sumber air minum, kualitas air bersih, sistem

distribusi, dan penampungannya. Sumber air minum dapat

diperoleh dari sumber air berlangganan dan/atau sumber air

lainnya yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai pedoman

dan standar teknisyang berlaku.

Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor

diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem

pengaliran/pembuangan dan penggunaan peralatan yang

dibutuhkan. Sedangkan sistem penyaluran air hujan harus

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan ketinggian

permukaan air tanah, permeabilitas tanah, dan ketersediaan

jaringan drainase lingkungan/kota.

Pertimbangan fasilitas penampungan diwujudkan dalam

bentuk penyediaan tempat penampungan kotoran dan sampah pada

masing-masing bangunan rusuna bertingkat tinggi, yang

diperhitungkan berdasarkan jumlah penghuni, dan volume kotoran

dan sampah. Pertimbangan jenis sampah padat diwujudkan dalam

bentuk penempatan pewadahan dan/atau pengolahannya yang tidak

mengganggu kesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya.

d. Persyaratan penggunaan bahan bangunan

Bahan bangunan rusuna bertingkat tinggi yang digunakan

harus aman bagi kesehatan penghuni dan tidak menimbulkan

dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan bahan bangunan

yang tidak berdampak negative terhadap lingkungan harus:

menghindari timbulnya efek silau dan pantulan bagi pengguna

bangunan gedung lain, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya;

menghindari timbulnya efek peningkatan temperature lingkungan

di sekitarnya; mempertimbangkan prinsip-prinsip konservasi

energi; dan menggunakan bahan-bahan bangunan yang ramah

lingkungan.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Persyaratan kesehatan perumahan menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 829 Tahun 1999 Tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan meliputi :

1. Lingkungan perumahan yang terdiri dari lokasi, kualitas udara,

kebisingan dan getaran, kualitas tanah, kualitas air tanah, sarana dan

prasarana lingkungan, binatang penular penyakit dan penghijauan.

2. Rumah tinggal yang terdiri dari bahan bangunan, komponen dan

penataan ruang rumah, pencahayaan, kualitas udara, ventilasi,

binatang penular penyakit, air, makanan, limbah, dan kepadatan

hunian ruang tidur.

2.2. Air Bersih

Air merupakan kebutuhan vital manusia. Untuk menjaga

keterlangsungannya, maka air perlu dikelola. Menurut UU No.7 Tahun

2004 disebutkan air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun

di bawah permukaan tanah,termasuk dalam pengertian ini air permukaan,

air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.

Dalam bangunan rusunawa, kesediaan air bersih masuk ke dalam

Pasal 40 tentang prasarana, sarana, dan utilitas umum lingkungan rumah

susun. Dimana yang dimaksud dengan “prasarana” adalah kelengkapan

dasar fisik lingkungan hunian rumah susun yang memenuhi standar

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tertentu untuk kebutuhan tempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan

nyaman meliputi jaringan jalan, drainase, sanitasi, air bersih, dan tempat

sampah.

Dalam Permenkes Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat-Syarat

dan Pengaturan Kualitas Air mendefinisikan air bersih adalah air yang

digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Namun, seiring

dengan perkembangan waktu, Permenkes ini tidak lagi digunakan dan

diganti dengan Permenkes Nomor 907 Tahun 2002 kemudian diganti lagi

dengan Permenkes Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas

Air Minum. Sehingga Permenkes yang digunakan adalah Permenkes

yang baru tentang kualitas air minum karena Permenkes yang lama sudah

tidak digunakan lagi.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

menyebutkan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau

tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi

persyaratan fisika, mikrobilogis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat

dalam parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib

merupakan persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

oleh seluruh penyelenggara air minum. Pemerintah daerah dapat

menetapkan parameter tambahan sesuai dengan kondisi kualitas

lingkungan daerah masing-masing dengan mengacu pada parameter

tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.

Persyaratan kualitas air minum dilihat dari parameter wajib yaitu

sebagai berikut:

a. Parameter mikrobiologis, yaitu tidak mengandung bakteri E.coli dan

total bakteri koliform.

b. Parameter an-organik, yaitu dilihat dari kandungan arsen, florida, total

kromium, kadmium, nitrat, nitrit, sianida, selenium yang kadar

maksimumnya diatur sesuai dengan Permenkes No. 492/2010.

c. Parameter fisik, yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.

Tingkat kekeruhan, total zat padat terlarut dan suhu yang kadar

maksimumnya diatur sesuai dengan Permenkes No. 492/2010.

d. Parameter kimiawi, yaitu meliputi aluminium, besi, kesadahan,

khlorida, mangan, pH, seng, sulfat, tembaga, amonia yang kadar

maksimumnya diatur sesuai dengan Permenkes No. 492/2010.

Selain itu, dalam Permen PU No. 05/PRT/M/2007 tentang

Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat

Tinggi disebutkan setiap bangunan rusuna bertingkat tinggi harus

menyediakan sistem air minum yang memenuhi ketentuan:

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Sistem air minum harus direncanakan dan dipasang dengan

mempertimbangkan sumber air minum, kualitas air bersih, sistem

distribusi, dan penampungannya.

2. Sumber air minum dapat diperoleh dari sumber air berlangganan

dan/atau sumber air lainnya yang memenuhi persyaratan kesehatan

sesuai pedoman dan standar teknis yang berlaku.

3. Perencanaan sistem distribusi air minum dalam bangunan gedung

harus memenuhi debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan.

4. Penampungan air minum dalam bangunan gedung diupayakan

sedemikian rupa agar menjamin kualitas air.

5. Penampungan air minum harus memenuhi persyaratan kelaikan fungsi

bangunan gedung.

6. Persyaratan plambing dalam bangunan rusuna bertingkat tinggi harus

mengikuti: kualitas air minum mengikuti Peraturan Pemerintah

Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan sistem Air Minum dan

Permenkes 907/2002 yang diganti dengan Permenkes 492/2010,

sedangkan instalasi perpipaannya mengikuti Pedoman Plambing; dan

SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing 2000, atau edisi terbaru.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini menjelaskan tentang alur penelitian

yang dimulai dari permasalahan keluhan penghuni rusunawa yang disampaikan

kepada instansi terkait sampai pada pengukuran tingkat kepuasan penghuni

terhadap atribut-atribut kepuasan penghuni rusunawa. Kepuasan penghuni

rusunawa dilakukan dengan menilai indikator-indikator yang mempengaruhi

kepuasan penghuni. Pada penelitian ini atribut-atribut yang digunakan untuk

mengukur tingkat kepuasan penghuni rusunawa meliputi lingkungan rusunawa,

persyaratan keselamatan bangunan rusunawa, persyaratan kesehatan bangunan

rusunawa dan air bersih. Di bawah ini gambar kerangka pemikiran kepuasan

penghuni rusunawa.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta

Kepuasan penghuni

2. Persyaratan Keselamatan

Bangunan

1. Lingkungan Rusunawa

3. Persyaratan Kesehatan

Bangunan

4. Air Bersih

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Definisi Konseptual

Definisi konseptual perlu dibuat agar antara penulis dan pembaca ada

persamaan pengertian tentang arti istilah yang dipakai. Definisi konseptual yang

dipakai adalah kepuasan penghuni. Kepuasan penghuni/kepuasan perumahan

merupakan suatu penilaian individu terhadap aspek-aspek kepuasan. Kepuasan

penghuni terhadap aspek-aspek kepuasan tidaklah sama antara satu dengan yang

lainnya. Aspek-aspek kepuasan penghuni dapat beraneka ragam, seperti misalnya

kepuasan perumahan/penghuni tidak hanya berdasarkan kondisi fisik perumahan

saja, Kondisi fisik perumahan ini meliputi unit hunian dan lingkungan sekitar.

Selain itu, kepuasan penghuni/perumahan juga menyangkut masalah kesehatan

perumahan dan kesejahteraan umum.

Dilihat dari banyaknya aspek-aspek penentu kepuasan penghuni di atas,

dalam penelitian ini dibatasi kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi yang

dibangun pada tahun 2008 ini hanya didasarkan pada atribut-atribut seperti

berikut:

1. Lingkungan rumah susun

2. Persyaratan keselamatan bangunan

3. Persyaratan kesehatan bangunan

4. Air bersih

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Definisi Operasional

Setelah mendefinisikan konsep, peneliti mendefinisikan secara

operasional terhadap konsep yang dipakai. Definisi konsep perlu diturunkan

derajatnya menjadi indikator dari gejala yang sedang diukur. Selanjutnya secara

lebih jelas, definisi operasional dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tabel Operasional Variabel

Konsep Variabel Indikator

KEPUASAN

PENGHUNI

1. Lingkungan Rusunawa a. Sarana, meliputi sarana sosial

ekonomi (pendidikan,

kesehatan, peribadatan dan

perniagaan) dan sarana umum

(ruang terbuka hijau, tempat

rekreasi, sarana olahraga,

tempat pemakaman umum,

sarana pemerintahan, dan lain-

lain).

b. Prasarana, meliputi jalan,

drainase, sanitasi, air bersih, dan

tempat sampah.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Utilitas umum, meliputi

mencakup jaringan listrik,

jaringan telepon, dan jaringan

gas.

2. Persyaratan Keselamatan

Bangunan a. Persyaratan struktur bangunan

gedung

b. Persyaratan kemampuan

bangunan rusuna bertingkat

tinggi terhadap bahaya

kebakaran

c. Persyaratan kemampuan

bangunan rusuna bertingkat

tinggi terhadap bahaya petir dan

bahaya kelistrikan

3. Persyaratan Kesehatan

Bangunan a. Persyaratan sistem penghawaan

b. Persyaratan sistem pencahayaan

c. Persyaratan sistem air minum

dan sanitasi

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Persyaratan penggunaan bahan

bangunan

4. Air Bersih a. kualitas kebersihan sumber air

di rusunawa (air sumur)

b. kelayakan sumber air tersebut

untuk dikonsumsi.

E. Hipotesis:

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho: Tidak ada perbedaan kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta.

H1: Ada perbedaan kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)

Semanggi yang terletak di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon Kota

Surakarta dengan fokus penelitian pada kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi.

Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah Rumah Susun Sederhana Sewa

(Rusunawa) Semanggi merupakan salah satu rumah susun yang dibangun oleh

pemerintah dengan menggunakan dana APBN dan APBD di atas tanah milik

Pemkot Solo. Selain itu, Rusunawa Semanggi juga dijadikan proyek percontohan

bagi pembangunan rusunawa selanjutnya meski ia bukanlah rusunawa yang

pertama dibangun di Kota Surakarta.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

merupakan penelitian yang data penelitiannya berupa angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:7). Pada penelitian ini peneliti mencoba

meneliti tentang kepuasan penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)

Semanggi Rusunawa Semanggi tersebut yang disajikan dalam bentuk data-data

kuantitatif.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2010:80). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-

benda, sistem dan prosedur, fenomena, dan lain-lain (Kountour, 2004:137).

Pengertian populasi juga diungkapkan oleh Y. Slamet (2006:40) yang

menerangkan bahwa populasi adalah keseluruhan daripada unit-unit analisis

yang memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu. Populasi dalam penelitian ini

adalah penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta yang menempati setiap

unit rusunawa sebesar 196 KK.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Selain itu, Kountour (2004:137) juga

menyebutkan sampel adalah bagian dari populasi. Pada umumnya kita tidak

bisa mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi

karena terlalu banyak. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengambil

beberapa representatif dari suatu populasi kemudian diteliti. Representatif

dari populasi ini yang dimaksud dengan sampel. Sampel dalam penelitian ini

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah sebagian dari penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta yang

menempati setiap unit rusunawa.

Husein Umar (2004:107) untuk menentukan berapa minimal sampel

yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat menggunakan rumus

Slovin:

21 Ne

Nn

dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir.

Untuk menerapkan rumus tersebut, apabila digunakan kelonggaran

ketidaktelitian sebesar 10 % dengan ukuran populasi sebesar 196 KK, maka

jumlah sampel yang didapat adalah sebagai berikut:

21 Ne

Nn

21,01961

196

n

= 66,22

= 66 (dibulatkan)

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling.

Pengambilan anggota sampel dari populasi diberlakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2006:82).

Dengan demikian dalam penelitian ini, setiap penghuni Rusunawa Semanggi

memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

D. Sumber Data Penelitian

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama,

misalnya individu atau perseorangan, seperti: hasil wawancara, pengisian

kuisioner, atau bukti transaksi, seperti tanda bukti pembelian barang dan

karcis parkir. Data ini merupakan data mentah yang kelak akan diproses

untuk tujuan-tujuan tertentu, sesuai kebutuhan. Data primer dalam penelitian

ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada penghuni Rusunawa

Semanggi Kota Surakarta.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut.

Data sekunder di satu sisi merupakan informasi juga karena merupakan hasil

pengolahan data primer dan sudah lebih informatif (Umar, 2004:64). Data

sekunder berasal dari UPTD Rumah Sewa, yaitu data/dokumen yang lebih

bersifat sebagai data pendukung data primer dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu:

1. Kuisioner (angket)

Teknik pengumpula data dengan menggunakan kuisioner erat sekali

dengan kegiatan survey. Kuisioner adalah seperangkat daftar pertanyaan

tertentu yang disusun secara sistematis dan lengkap. Jawaban-jawaban

terhadap pertanyaan dapat pula sudah digolongkan menurut kategori-kategori

tertentu secara sistematis sehingga memungkinkan perbandingan secara

kuantitatif. Namun, dapat pula pertanyaan itu diberi jawaban terbuka yang

nantinya akan diklasifikasikan juga (Slamet, 2006:94).

Kuisioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang

keadaan yang dialami oleh responden (penghuni Rusunawa Semanggi).

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam

angket tersebut.

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh

informasi melalui kegiatan interaksi social antara peneliti dengan yang

diteliti. Dalam interaksi social itu peneliti berusaha mengungkapkan gejala

yang sedang diteliti melalui kegiatan tanya jawab (Slamet, 2006:101). Dalam

penelitian ini, wawancara digunakan untuk deskripsi lokasi penelitian dan

hal-hal yang berhubungan dengan Rusunawa Semanggi ini.

3. Telaah dokumen

Merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang dilakukan peneliti

untuk menelaah dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Telaah

dokumen ini digunakan untuk menyusun latar belakang masalah dan

deskripsi lokasi penelitian.

F. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan

data kuantitatif (Sugiyono, 2010:92-93). Jenis skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala interval. Skala interval ini seperti skala ordinal tetapi

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jarak antardata harus memiliki interval yang relative sama, serta angka nol yang

tidak mutlak, maksudnya angka nol hanya perjanjian belaka, bukan yang

sebenarnya.

Sedangkan skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala Likert, maka

variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2010:93).

Penggunaan skala Likert dalam penelitian ini mempunyai jawaban yang

bergradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

G. Uji Validitas Instrumen

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Validitas alat ukur dapat dilakukan dengan cara menghitung

korelasi masing-masing item pernyataan dengan skor total dari jawaban

responden terhadap kuisioner. Suatu pernyataan dinyatakan valid apabila angka

korelasi yang diperoleh melebihi angka kritik tabel korelasi nilai – r (Singarimbun

& Effendi, 1989 : 139). Teknik yang digunakan untuk menguji validitas yaitu

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menggunakan Correlation Product Moment dengan mengaplikasikannya

menggunakan SPSS 16.. Pada penelitian ini, jumlah pernyataan yang digunakan

sebanyak 40 pernyataan. Pernyataan tersebut dinyatakan valid apabila nilai

korelasi yang diperoleh melebihi nilai korelasi tabel pada taraf signifikan 0,05.

Nilai korelasi tabel pada taraf signifikan 0,05 tersebut yaitu 0,361. Hasil

pengujian validitas yang diperoleh dari kuisioner adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Rusunawa

Tabel 3.1

Pengujian Validitas Lingkungan Rusunawa

Pernyataan r hitung Nilai Korelasi Tabel Keterangan

1 0,575 0,361 Valid

2 0,492 0,361 Valid

3 0,457 0,361 Valid

4 0,423 0,361 Valid

5 0,461 0,361 Valid

6 0,030 0,361 Tidak Valid

7 0,408 0,361 Valid

8 0,423 0,361 Valid

9 0,362 0,361 Valid

10 0,532 0,361 Valid

11 0,386 0,361 Valid

12 0,567 0,361 Valid

13 0,449 0,361 Valid

14 0,594 0,361 Valid

15 0,453 0,361 Valid

16 0,576 0,361 Valid

17 0,690 0,361 Valid

18 0,533 0,361 Valid

19 0,505 0,361 Valid

20 0,403 0,361 Valid

Sumber: diolah dari data penelitian

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel di atas merupakan hasil pengolahan kuisioner yang

menunjukkan bahwa suatu pernyataan dinyatakan valid apabila nilai koefisien

korelasi hitung lebih besar daripada nilai tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu

sebesar 0,361. Semua item pernyataan di atas dinyatakan valid kecuali pada

pernyataan nomor 6. Pernyataan nomor 6 tersebut tidak valid karena nilai

koefisien korelasi hitungnya lebih kecil daripada nilai korelasi pada tabel

(lebih kecil daripada 0,361). Sehingga apabila pernyataan nomor 6 dibuang,

maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2 Pengujian Validitas Lingkungan Rusunawa setelah pernyataan

nomor 6 dibuang

Pernyataan r hitung Nilai Korelasi Tabel Keterangan

1 0,566 0,361 Valid

2 0,491 0,361 Valid

3 0, 459 0,361 Valid

4 0,428 0,361 Valid

5 0,472 0,361 Valid

7 0,389 0,361 Valid

8 0,403 0,361 Valid

9 0,380 0,361 Valid

10 0,534 0,361 Valid

11 0,404 0,361 Valid

12 0,577 0,361 Valid

13 0,466 0,361 Valid

14 0,600 0,361 Valid

15 0,448 0,361 Valid

16 0,584 0,361 Valid

17 0,690 0,361 Valid

18 0,541 0,361 Valid

19 0,496 0,361 Valid

20 0,400 0,361 Valid

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber: diolah dari data penelitian

2. Persyaratan Keselamatan Bangunan

Tabel 3.3

Pengujian Validitas Persyaratan Keselamatan Bangunan

Pernyataan r hitung Nilai Korelasi Tabel Keterangan

1 0,535 0,361 Valid

2 0,519 0,361 Valid

3 0,527 0,361 Valid

4 0,644 0,361 Valid

5 0,586 0,361 Valid

6 0,392 0,361 Valid

7 0,519 0,361 Valid

8 0,493 0,361 Valid

Sumber: diolah dari data penelitian

Tabel di atas merupakan hasil pengolahan kuisioner yang

menunjukkan bahwa suatu pernyataan dinyatakan valid apabila nilai koefisien

korelasi hitung lebih besar daripada nilai tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu

sebesar 0,361. Semua item pernyataan di atas dinyatakan valid.

3. Persyaratan Kesehatan Bangunan

Tabel 3.4

Pengujian Validitas Persyaratan Kesehatan Bangunan

Pernyataan r hitung Nilai Korelasi Tabel Keterangan

1 0,427 0,361 Valid

2 0,439 0,361 Valid

3 0,588 0,361 Valid

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 0,754 0,361 Valid

5 0,566 0,361 Valid

6 0,547 0,361 Valid

7 0,649 0,361 Valid

8 0,566 0,361 Valid

9 0,387 0,361 Valid

10 0,534 0,361 Valid

Sumber: diolah dari data penelitian

Tabel di atas merupakan hasil pengolahan kuisioner yang

menunjukkan bahwa suatu pernyataan dinyatakan valid apabila nilai koefisien

korelasi hitung lebih besar daripada nilai tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu

sebesar 0,361. Semua item pernyataan di atas dinyatakan valid.

4. Ketersediaan Air Bersih

Tabel 3.5

Pengujian Validitas Ketersediaan Air Bersih

Pernyataan r hitung Nilai Korelasi Tabel Keterangan

1 0,644 0,361 Valid

2 0,644 0,361 Valid

Sumber: diolah dari data penelitian

Tabel di atas merupakan hasil pengolahan kuisioner yang

menunjukkan bahwa suatu pernyataan dinyatakan valid apabila nilai koefisien

korelasi hitung lebih besar daripada nilai tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu

sebesar 0,361. Semua item pernyataan di atas dinyatakan valid.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Dengan begitu, dapat reliabilitas menunjukkan konsistensi

suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mengukur

reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, mengaplikasikan menggunakan

SPSS 16. Suatu pernyataan dinyatakan reliabel apabila angka korelasi yang

diperoleh melebihi angka kritik tabel korelasi nilai – r. Pernyataan tersebut

dinyatakan reliable apabila nilai korelasi yang diperoleh melebihi nilai korelasi

tabel pada taraf signifikan 0,05. Nilai korelasi tabel pada taraf signifikan 0,05

tersebut yaitu 0, 361.

Dalam penelitian ini, pernyataan nomor 6 tidak diikutkan dalam uji

reliabilitas karena dalam uji validitas, pernyataan nomor 6 dinyatakan tidak valid

sehingga pernyataan tersebut harus dibuang. Hasil pengujian reliabilitas yang

diperoleh dari kuisioner adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Pengujian Reliabilitas

Variabel

Alpha

Cronbach

Nilai Korelasi

Tabel Keterangan

Lingkungan Rusunawa 0,872 0,361 Reliabel

Persyaratan Keselamatan

Bangunan 0,810 0,361 Reliabel

Persyaratan Kesehatan Bangunan 0,838 0,361 Reliabel

Ketersediaan Air Bersih 0,774 0,361 Reliabel

Sumber: diolah dari data penelitian

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada tabel di atas menunjukkan hasil pengujian reliabilitas terhadap

kuisioner. Berdasarkan hasil pengujian di atas, semua variabel dalam kuisioner

dinyatakan bahwa semuanya reliabel. Ini terlihat dari nilai Alpha Cronbach yang

lebih besar daripada nilai koefisien tabel pada taraf signifikan 0.05 yaitu sebesar

0,361.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data melalui ukuran central tendency. Ukuran central tendency

juga dikenal dengan ukuran rata-rata, sehingga dalam penelitian ini analisis

deskriptif dilakukan melalui perhitungan nilai rata-rata dan modus. Selain itu,

untuk mengetahui tingkat kepuasan penghuni rusuawa Semanggi digunakan uji

chi square.

Langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Tahap persiapan, yaitu mengecek identitas responden (penghuni Rusunawa)

dan isian data.

2. Tahap skoring, yaitu pemberian skor terhadap jawaban responden untuk

memperoleh data kuantitatif yang diperlukan. Pada penelitian ini, digunakan

skala Likert yang dimodifikasi untuk menentukan skor. Setiap pernyataan

diberikan pilihan jawaban yang sesuai dengan redaksi pernyataan tersebut.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penulis memberikan 5 alternatif jawaban dari yang paling negatif, netral,

sampai yang paling positif. Masing-masing jawaban diberikan skor 1-5.

Misalkan, dalam kuisioner ada sebuah pernyataan nilai-nilainya adalah:

Sangat tidak baik : 1

Tidak baik : 2

Netral : 3

Baik : 4

Sangat baik : 5

3. Tahap Perhitungan dan Analisis

a. Pada tahap ini dicari nilai sikap masing-masing penghuni Rusunawa

Semanggi terhadap masing-masing butir/item. Sesuai dengan rumus

rerataan, maka masing-masing jawaban dari setiap butir dikalikan dengan

jawabannya. Semua hasilnya dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah

responden.

n

NjXNiNs

)(

Dimana:

Ns : nilai sikap penghuni Rusunawa Semanggi

Nj : jumlah jawaban penghuni Rusunawa dari setiap butir

Ni : nilai masing-masing penghuni Rusunawa dari setiap butir

n : jumlah penghuni Rusunawa yang menjawab pernyataan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Tahap berikutnya, dicari nilai sikap penghuni Rusunawa Semanggi

terhadap indikator.

a

NsIndikatorNilai

Dimana:

Nilai Indikator : nilai sikap responden terhadap indikator

a : jumlah butir yang membentuk suatu indikator

c. Tahap selanjutnya adalah tahap analisis. Setelah nilai masing-masing butir

diperoleh, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai standar berikut:

1,00 ≤ nilai indikator ≤ 2,50 : penghuni memiliki sikap negatif terhadap

indikator tersebut.

2,51 ≤ nilai indikator ≤ 3,50 : penghuni memiliki sikap netral terhadap

indikator tersebut.

3,51 ≤ nilai indikator ≤ 5,00 : penghuni memiliki sikap positif terhadap

indikator tersebut. (Freddy Rangkuti, 2006:95).

d. Selain menggunakan nilai rata-rata, pengukuran kepuasan penghuni juga

diukur melalui modus. Modus adalah nilai dari butir/item yang memiliki

frekuensi tertinggi. Dalam penelitian ini, modus setiap butir/item dapat

diketahui dari jumlah frekuensi tertingginya.

e. Selanjutnya untuk mengetahui kepuasan penghuni rusunawa Semanggi

secara keseluruhan digunakan uji chi square untuk satu kelompok (Slamet,

1993:35).

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada dasarnya pembangunan Rusunawa Semanggi merupakan salah satu

program pembangunan rusun yang memiliki tujuan:

1. Memberikan solusi atas kebutuhan perumahan sederhana dan sehat.

2. Menyediakan rumah sederhana dan sehat untuk Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) di Kota Surakarta.

3. Diperuntukkan untuk penataan wilayah kumuh di Kota Surakarta sehingga

tempat-tempat kumuh di Kota Surakarta bisa berkurang.

4. Meminimalkan hunian tak berijin di bantaran sungai, sepanjang rel kereta api

dan tempat-tempat terlarang tainnya.

Rumah Susun Sederhana Sewa Semanggi atau yang lebih dikenal dengan

Rusunawa Semanggi merupakan salah satu rusunawa yang terletak di Kota

Surakarta. Rusunawa Semanggi yang dibangun pada tahun 2008 ini terletak di

Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Surakarta dan dihuni pada

tahun 2010. Sumber dana pembangunan rusunawa ini berasal dari APBN dan

APBD. Dana APBN yakni melalui Kementerian Pekerjaan Umum sedangkan

dana APBD berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBD Kota Surakarta.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4.1

Peta Lokasi Rusunawa Semanggi

Sumber: UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4.2

Rusunawa Semanggi

Sumber: UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta

Rusunawa Semanggi dibangun di atas tanah milik Pemerintah Kota

Surakarta dengan luas 8.000 m². Bangunan rusunawa Semanggi ini terdiri dari

dua bangunan kembar (twin block), masing-masing blok terdiri dari 5 lantai

dengan ketentuan sebagai berikut:

Lantai dasar terdiri dari 2 satuan unit rusun (untuk difabel)

Lantai 1 terdiri dari 24 satuan unit rusun

Lantai 2 terdiri dari 24 satuan unit rusun

Lantai 3 terdiri dari 24 satuan unit rusun

Lantai 4 terdiri dari 24 satuan unit rusun

Sehingga total ada 192 satuan unit rusun dan 4 satuan unit rusun khusus untuk

difabel dengan luas masing-masing satuan unit rusun yaitu 24 m².

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.1

Data Rusunawa Semanggi

Sumber: UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta

No. Data Rusunawa Semanggi

1. Dibangun oleh : KemenPU

2. Luas : 8.000 m²

3. Sumber Dana : APBN dan APBD

4. DIPA : Ta. 2008 No. 0624/033-05.0/-/2007

5. No. IMB : No. 601/0992/P-02/IMB/XII/2009

6. Type : Type -24 / 2 Blok

7. Jumlah Lantai : 5 Lantai

8. Jumlah Unit : 192 Unit/ 24 m2

9. Jumlah Difabel : 4 Unit/ 24 m2

10. Lokasi : Kel. Semanggi Kec. Pasar Kliwon Kota

Surakarta

11. Pemilik Tanah : Pemkot Surakarta

12. Sertifikat Hak : Pakai HP.36, luas : 13.365 M2

13. Tanggal Penerbitan : 29-7-2005 No. 11.02.03.02.4.00036

14. Dihuni : Th. 2010

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Fasilitas Rusunawa Semanggi

Rusunawa Semanggi mempunyai fasilitas-fasilitas seperti berikut:

Satuan unit rusun memiliki luas 24 m².

Satuan unit rusun memiliki ruang tamu, kamar mandi/wc, dan dapur, dan

tempat menjemur pakaian.

Setiap blok memiliki tempat parkir.

Mempunyai ruang pertemuan dan mushola.

Dilengkapi dengan listrik dan air bersih.

Tarif Sewa Rusunawa Semanggi

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang

Retribusi Daerah, tarif sewa di Rusunawa Semanggi memiliki tarif yang berbeda-

beda yaitu sebagai berikut:

Lantai Dasar/difabel : 100.000/ bulan

Lantai 1 : 100.000/ bulan

Lantai 2 : 90.000/ bulan

Lantai 3 : 80.000/ bulan

Lantai 4 : 70.000/ bulan

Sedangkan besarnya biaya listrik dan air dibebankan kepada penyewa, tergantung

pada masing-masing pemakaian.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Syarat-Syarat Penyewa

Syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila menyewa Rusunawa Semanggi

adalah sebagai berikut:

Ber-KTP Surakarta

Sudah menikah

Belum mempunyai rumah

Berpenghasilan antara Rp. 750.000 s/d Rp. 2.500.000 setiap bulannya.

Pengelolaan Rusunawa Semanggi

Pengelolaan Rusunawa Semanggi dilaksanakan oleh UPTD Rumah Sewa

Kota Surakarta yang berada di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum.

Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 45 Tahun 2008, UPTD Rumah

Sewa memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Tugas pokok UPTD Rumah Sewa yaitu melaksanakan sebagian kegiatan

teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dinas di bidang

penanganan kegiatan teknis di rumah sewa sesuai dengan kebijakan teknis

yang ditetapkan kepala dinas.

b. Fungsi UPTD Rumah Sewa yaitu sebagai berikut:

Penyusunan rencana teknis operasional di bidang penanganan kegiatan

teknis di rumah sewa.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang penanganan kegiatan

teknis di rumah sewa.

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang penanganan kegiatan teknis di

rumah sewa

Pengelolaan ketatausahaan

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Dasar Hukum Pengelolaan Rusunawa

Dasar hukum pengelolaan rusunawa yang dilakukan oleh UPTD Rumah

Sewa yaitu sebagai berikut:

PERDA Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kota Surakarta.

PERDA Nomor 8 Tahun 2009 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 17 Tahun 2008 tentang Penjabaran

Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 45 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota

Surakarta.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 20-0 Tahun 2009 tentang Pedoman

Uraian Tugas Jabatan Struktural Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pekerjaan

Umum.

Pola Pengelolaan Rusunawa

Pola pengelolaan rusunawa baik rusunawa Semanggi ataupun rusunawa

lainnya yaitu:

Berkontribusi pada Pemkot Surakarta yaitu sebagai penyumbang PAD.

Mandiri dalam operasional

Hak dan Kewajiban Pengelola

UPTD Rumah Sewa selaku pengelola Rusunawa Semanggi ataupun

rusunawa lainnya memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:

a. Hak Pengelola

Menarik uang sewa, rekening air, listrik dan beaya-beaya lain yang

ditetapkan pengelola.

Mengenakan sanksi atas pelanggaran penghunian oleh penyewa.

Melaksanakan penertiban penghuni.

Melaksanakan pemutusan sewa apabila penyewa melalaikan

kewajibannya.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Kewajiban Pengelola

Menyediakan fasilitas listrik, air bersih di setiap Satuan Unit Rusunawa.

Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan secara teratur terhadap

seluruh elemen dan komponen sarana Rusunawa sesuai dengan standar

kesehatan dan keamanan.

Mewujudkan lingkungan yang bersih dan teratur serta lestari.

Menjaga keamanan lingkungan bekerjasama dengan penyewa dan aparat

keamanan.

Memberikan informasi kepada penyewa atas kebijakan-kebijakan

pengelola yang akan ditetapkan.

Memberikan pemberitahuan kepada Penyewa atas kegiatan-kegiatan

berkaitan dengan pemeliharaan dan atau perbaikan Rusunawa.

Hak dan Kewajiban Penyewa

Selain pengelola, setiap penyewa rusunawa memiliki hak dan kewajiban

sebagai berikut:

a. Hak Penyewa

Menempati Satuan Unit Rusunawa untuk keperluan tempat tinggal.

Menggunakan fasilitas umum dan fasilitas sosial dalam lingkungan

Rusunawa.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mengajukan keberatan atas pelayanan yang kurang baik oleh Pengelola

Rusunawa.

Mendapatkan penjelasan, pelatihan dan bimbingan tentang pencegahan,

pengamanan dan penyelamatan terhadap bahaya kebakaran.

Memanfaatkan bagian bersama.

Memanfaatkan benda bersama.

Memanfaatkan tanah bersama yang didasarkan atas luas sarana Rusunawa.

b. Kewajiban Penyewa

Membayar sewa dan segala beaya yang ditetapkan pengelola.

Membayar pemakaian listrik dan air bersih

Membuang sampah di tempat yang telah ditentukan/ disediakan dengan

menggunakan pembungkus secara rapi dan teratur tidak berserakan.

Memelihara sarana Rusunawa yang disewa dengan sebaik-baiknya.

Mematuhi ketentuan tata tertib tinggal di sarana Rusunawa yang

ditetapkan oleh pengelola dan yang ditetapkan secara bersama antara

pengelola dan penyewa.

Mengikuti kegiatan yang dilakukan warga Rusunawa.

Larangan Bagi Penyewa

Selain memilik hak dan kewajiban, penyewa rusunawa juga memiliki

larangan sebagai berikut:

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Bidang Administrasi

Tidak Menempati SUR yang disewa

Menyewakan/ memindahtangankan sarana Rusunawa kepada pihak lain

Menyewa lebih dari satu Satuan Unit Rusunawa.

Dilarang menggunakan Satuan Unit Rusunawa sebagai tempat usaha.

b. Fasilitas Rusunawa

Dilarang melakukan tindakan merusak atau melakukan tindakan yang

dapat menimbulkan pencemaran terhadap fasilitas bersama yang ada di

lingkungan Rusunawa.

Dilarang memasang tambahan instalasi listrik atau air, menggali jalan,

taman dan lain-lain tanpa seijin pengelola.

Dilarang memasang alat pendingin (AC) tanpa ijin pengelola.

Dilarang merusak instalasi listrik, air, lampu taman dan lampu

penerangan di komplek Rusunawa.

Dilarang memasang antene rig, radio cb maupun alat komunikasi radio

lainnya selain yang disediakan oleh pengelola.

c. Konstruksi Bangunan Rusunawa

Penyewa dilarang melakukan perubahan atau perombakan bangunan

Rusunawa dalam bentuk apapun tanpa persetujuan tertulis dari

pengelola.

Penyewa dilarang membuat bangunan tambahan.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penyewa dilarang memaku atau melubangi dinding.

Penyewa dilarang membongkar langit-langit dan menyimpan barang-

barang di langit-langit.

Penyewa dilarang membawa, meletakkan, menaruh benda/ barang yang

beratnya melampaui batas kekuatan/ daya dukung lantai yang

ditentukan.

d. Ketertiban

Penyewa dilarang memelihara binatang peliharaan kecuali ikan hias di

dalam akuarium.

Penyewa dilarang membuang benda/ sampah dari atas ke bawah.

Penyewa dilarang melakukan kegiatan yang menimbulkan suara bising/

keras, bau menyengat dan lainnya.

Penyewa dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu

keamanan, ketertiban dan kesusilaan. Perbuatan tersebut antara lain

berjudi, menjual/ memakai Narkoba, minuman keras, berbuat maksiat

dan lain sebagainya.

Penyewa dilarang menyimpan, meletakkan barang/ benda di koridor,

tangga atau tempat yang dapat mengganggu/ menghalangi kepentingan

bersama.

Penyewa dilarang menjemur pakaian selain di tempat yang telah

disediakan.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini karakteristik responden dideskripsikan berdasarkan

jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, jumlah penghasilan dan

lama menempati rusun. Responden dalam penelitian ini adalah penghuni

Rusunawa Semanggi yang berjumlah 66 orang.

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

Laki-laki 30 45,45 %

Perempuan 36 54,55 %

Jumlah 66 100 %

Sumber: diolah dari data penelitian

Hasil pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel

di atas menunjukkan bahwa responden yang terlibat dalam survey lebih

banyak berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 66 responden, 36 orang

(54,55%) diantaranya adalah perempuan, sedangkan sebanyak 30 orang

berjenis kelamin laki-laki (45,45%).

2. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi (orang) Persentase ( % )

20 tahun 4 6,06 %

21-30 tahun 19 28,79 %

31-40 tahun 19 28,79 %

41-50 tahun 15 22,73 %

>50 tahun 9 13,63 %

Jumlah 66 100 %

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan hasil pengelompokan responden pada tabel di atas,

terlihat bahwa usia 21-30 tahun dan 31-40 tahun lebih mendominasi dengan

jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 19 orang (28,79 %).

3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi (orang) Persentase ( % )

SD 7 10,60 %

SMP 16 24,24 %

SMA 38 57,58 %

Akademi 3 4,55 %

Sarjana 0 0 %

Tidak lulus SD 2 3,03 %

Jumlah 66 100 %

Sumber: diolah dari data penelitian

Hasil pengelompokan responden di atas berdasarkan pada tingkat

pendidikan terakhir, menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden

didominasi oleh lulusan SMA yaitu sebanyak 38 orang (57,58%), kemudian

diikuti lulusan SMP sebanyak 16 orang (24,24%), lulusan SD sebanyak 7

orang (10,60%), dan lulusan akademi sebanyak 3 orang (4,55%). Selain itu,

terdapat pula responden yang tidak lulus SD sebanyak 2 orang (3,03%), dan

tidak ada responden yang lulus sarjana (0 %).

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase ( % )

Buruh 18 27,27 %

Wiraswasta 20 30,30 %

Pegawai Negeri 2 3,03 %

Pegawai Swasta 9 13,64 %

Ibu Rumah Tangga 17 25,76 %

Jumlah 66 100 %

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan pada jenis pekerjaannya, dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh wiraswasta sebanyak 20 orang (30,30%), kemudian diikuti

oleh buruh sebanyak 18 orang (27,27%) dan ibu rumah tangga 17 orang

(25,76%), pegawai swasta 9 orang (13,64%) dan pegawai negeri 2 orang

(3,03%).

5. Karakteristik responden berdasarkan jumlah penghasilan

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan

Jumlah Penghasilan Frekuensi (orang) Persentase ( % )

≤ Rp 500.000 5 7,58 %

Rp 600.000 – Rp 1.000.000 36 54,55 %

Rp 1.100.000 – Rp 1.500.000 13 19,7 %

Rp 1.600.000 – Rp 2.000.000 3 4,54 %

>Rp 2.000.000 3 4,54 %

Tidak diisi 6 9.09 %

Jumlah 66 100 %

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan hasil pengelompokan responden pada tabel di atas,

terlihat bahwa responden dengan jumlah penghasilan antara Rp 600.000- Rp

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1.000.000 lebih mendominasi dengan jumlah responden sebanyak 36 orang

(54,55%).

6. Karakteristik responden berdasarkan lama menempati rusun

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menempati Rusun

Lama Menempati Rusun Frekuensi (orang) Persentase ( % )

≤ 6 bulan 10 15,15 %

7-12 bulan 3 4,54 %

13-18 bulan 4 6,06 %

19-24 bulan 9 13,64 %

>24 bulan 40 60,61 %

Jumlah 66 100 %

Sumber: diolah dari data penelitian

Hasil pengelompokan responden pada tabel di atas berdasarkan pada

lama menempati rusun dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden

menempati rusun selama lebih dari 24 bulan atau lebih dari dua tahun, yakni

sebesar 40 responden (60,61%).

C. Analisis Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta

Analisis kepuasan penghuni ini dilakukan dengan menggunakan nilai rata-

rata (rataan) dan nilai modus. Setiap butir/item pernyataan dianalisis

menggunakan nilai sikap rata-rata dan nilai modus, berikutnya dari nilai sikap

setiap item tersebut dihitung nilai sikap untuk setiap indikator. Selanjutnya, untuk

mengetahui tingkat kepuasan penghuni rusunawa Semanggi Kota Surakarta

secara keseluruhan menggunakan uji chi square.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Analisis Deskripsi Indikator Lingkungan Rusunawa

Tabel 4.8

Nilai Indikator Lingkungan Rusunawa

No. Butir Pernyataan Penilaian

1 Lokasi rusunawa 3,50

2 Jarak rusunawa ke sekolah 3,87

3 Ketersediaan tempat ibadah 4,12

4 Jarak rusunawa ke rumah sakit/puskesmas 4,11

5 Jarak rusunawa ke pasar 3,80

6 Ketersediaan tempat bermain 3,54

7 Ketersediaan ruang untuk olahraga 2,42

8 Ketersediaan tempat pemakaman umum 2,15

9 Jarak rusunawa ke kantor pemerintahan 3,92

10 Ketersediaan jalan penghubung ke jalan raya 4,02

11 Fungsi saluran air di rusunawa 3,64

12 Kelancaran saluran pembuangan limbah 3,80

13 Ketercukupan tempat pembuangan 3,88

14 Kesesuaian kebutuhan pasokan listrik 3,89

15 Ketersediaan jaringan telepon 3,51

16 Ketersediaan jaringan gas 3,53

17 Ukuran per unit 3,01

18 Tata letak antar ruangan per unit 3,76

19 Sekat antar ruangan per unit 4,00

Jumlah 68,47

= 3,60

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian penghuni

terhadap indikator lingkungan rusunawa adalah 3,60. Apabila rata- penilaian

tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka termasuk dalam

kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni terhadap indikator

lingkungan Rusunawa Semanggi ini positif (penghuni merasa puas terhadap

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lingkungan rusunawa yang ada). Untuk lebih jelas, akan disajikan lebih rinci

setiap butir pernyataan di bawah ini.

a. Lokasi Rusunawa

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Butir Lokasi Rusunawa Semanggi

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Strategis 0 1 0

Tidak Strategis 5 2 10

Netral 29 3 87

Strategis 26 4 104

Sangat Strategis 6 5 30

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 231

Penilaian Lokasi

Rusunawa =

3,50

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap lokasi rusunawa adalah 3,50. Apabila rata-rata

penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka

termasuk dalam kategori netral. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap lokasi Rusunawa Semanggi ini netral. Hal itu juga didukung dari

jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) lokasi rusunawa yakni pada

pilihan jawaban netral sebanyak 29 orang.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Jarak Rusunawa Ke Sekolah

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa Ke Sekolah

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Terjangkau 0 1 0

Tidak Terjangkau 2 2 4

Netral 4 3 12

Terjangkau 55 4 220

Sangat Terjangkau 4 5 20

Tidak Menjawab 1 0 0

Jumlah 66 256

Penilaian Jarak

Rusunawa ke

Sekolah = 3,87

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap jarak rusunawa ke sekolah adalah 3,87. Apabila rata-

rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap jarak rusunawa ke sekolah ini positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni jarak

rusunawa ke sekolah itu terjangkau sebanyak 55 orang.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Ketersediaan Tempat Ibadah

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Tempat Ibadah

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 0 1 0

Tidak Tersedia 0 2 0

Netral 6 3 18

Tersedia 46 4 184

Sangat Tersedia 14 5 70

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 272

Penilaian

Ketersediaan

Tempat Ibadah

= 4,12

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan tempat ibadah adalah 4,12. Apabila rata-

rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan tempat ibadah ini positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tersedianya

tempat ibadah sebanyak 46 orang.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Jarak Rusunawa ke Rumah Sakit/ Puskesmas

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa ke Rumah Sakit/ Puskesmas

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Terjangkau 0 1 0

Tidak Terjangkau 2 2 4

Netral 1 3 3

Terjangkau 51 4 204

Sangat Terjangkau 12 5 60

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 271

Penilaian Jarak

Rusunawa ke

Rumah Sakit/

Puskesmas = 4,11

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap jarak rusunawa ke rumah sakit/puskesmas adalah 4,11.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap jarak rusunawa ke rumah sakit/puskesmas

positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus)

yakni jarak rusunawa ke rumah sakit/puskesmas itu terjangkau sebanyak

51 orang.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Jarak Rusunawa ke Pasar

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa ke Pasar

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Terjangkau 0 1 0

Tidak Terjangkau 5 2 10

Netral 11 3 33

Terjangkau 42 4 168

Sangat Terjangkau 8 5 40

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 251

Penilaian Jarak

Rusunawa ke Pasar

= 3,80

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap jarak rusunawa ke pasar adalah 3,80. Apabila rata-rata

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap jarak rusunawa ke pasar positif. Hal itu juga didukung

dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni jarak rusunawa ke

pasar itu terjangkau sebanyak 42 orang.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Ketersediaan Tempat Bermain

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Tempat Bermain

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 1 1 1

Tidak Tersedia 14 2 28

Netral 7 3 21

Tersedia 36 4 144

Sangat Tersedia 8 5 40

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 234

Penilaian Ketersediaan

Tempat Bermain = 3,54

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan tempat bermain adalah 3,54. Apabila rata-

rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan tempat bermain positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tersedia

tempat untuk bermain sebanyak 36 orang.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

g. Ketersediaan Ruang Untuk Olahraga

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Ruang Untuk Olahraga

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 8 1 8

Tidak Tersedia 37 2 74

Netral 6 3 18

Tersedia 15 4 60

Sangat Tersedia 0 5 0

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 160

Penilaian

Ketersediaan Ruang

Untuk Olahraga =

2,42

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan ruang untuk olahraga adalah 2,42. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori negatif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan ruang untuk olahraga negatif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tidak tersedia

ruang untuk olahraga sebanyak 37 orang.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Ketersediaan Tempat Pemakaman Umum

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Tempat Pemakaman Umum

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 11 1 11

Tidak Tersedia 37 2 74

Netral 12 3 36

Tersedia 4 4 16

Sangat Tersedia 1 5 5

Tidak Menjawab 1 0 0

Jumlah 66 142

Penilaian

Ketersediaan Tempat

Pemakaman Umum

= 2,15

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan tempat pemakaman umum adalah 2,15.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori negatif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap ketersediaan tempat pemakaman umum

negatif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai

modus) yakni tidak tersedia tempat pemakaman umum sebanyak 37 orang.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i. Jarak Rusunawa ke Kantor Pemerintahan

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Butir Jarak Rusunawa ke Kantor Pemerintahan

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Terjangkau 0 1 0

Tidak Terjangkau 1 2 2

Netral 9 3 27

Terjangkau 45 4 180

Sangat Terjangkau 10 5 50

Tidak Menjawab 1 0 0

Jumlah 66 259

Penilaian Jarak

Rusunawa ke

Kantor

Pemerintahan = 3,92

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap jarak rusunawa ke kantor pemerintahan adalah 3,92.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap jarak rusunawa ke kantor pemerintahan

positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus)

yakni jarak rusunawa ke kantor pemerintahan terjangkau sebanyak 45

orang.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

j. Ketersediaan Jalan Penghubung ke Jalan Raya

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Jalan Penghubung ke Jalan Raya

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 0 1 0

Tidak Tersedia 0 2 0

Netral 6 3 18

Tersedia 47 4 188

Sangat Tersedia 13 5 65

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 271

Penilaian

Ketersediaan

Jalan

Penghubung ke

Jalan Raya=

4,02

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan jalan penghubung ke jalan raya adalah

4,02. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai

standar yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap ketersediaan jalan penghubung ke jalan raya

positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus)

yakni adanya/tersedianya jalan penghubung ke jalan raya terjangkau

sebanyak 47 orang.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

k. Fungsi Saluran Air di Rusunawa

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi Butir Fungsi Saluran Air di Rusunawa

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 1 1 1

Tidak Baik 10 2 20

Netral 5 3 15

Baik 46 4 184

Sangat Baik 4 5 20

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 240

Penilaian

Fungsi Saluran

Air di

Rusunawa =

3,64

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap fungsi saluran air di rusunawa adalah 3,64. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap fungsi saluran air di rusunawa positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni fungsi

saluran air di rusunawa berjalan baik sebanyak 46 orang.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l. Kelancaran Saluran Pembuangan Limbah

Tabel 4.20

Distribusi Frekuensi Butir Kelancaran Saluran Pembuangan Limbah

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Lancar 1 1 1

Tidak Lancar 3 2 6

Netral 5 3 15

Lancar 56 4 224

Sangat Lancar 1 5 5

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 251

Penilaian Kelancaran

Saluran Pembuangan

Limbah= 3,80

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap kelancaran saluran pembuangan limbah adalah 3,80.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap kelancaran saluran pembuangan limbah

positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus)

yakni saluran pembuangan limbah berjalan lancar sebanyak 56 orang.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

m. Ketercukupan Tempat Pembuangan

Tabel 4.21

Distribusi Frekuensi Butir Ketercukupan Tempat Pembuangan

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Mencukupi 0 1 0

Tidak Mencukupi 2 2 4

Netral 10 3 30

Mencukupi 48 4 192

Sangat Mencukupi 6 5 30

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 256

Penilaian

Ketercukupan

Tempat Pembuangan

= 3,88

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketercukupan tempat pembuangan adalah 3,88. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketercukupan tempat pembuangan positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tempat

pembuangan yang tersedia di rusunawa dinilai mencukupi sebanyak 48

orang.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

n. Kesesuaian Kebutuhan Pasokan Listrik

Tabel 4.22

Distribusi Frekuensi Butir Kesesuaian Kebutuhan Pasokan Listrik

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Sesuai 1 1 1

Tidak Sesuai 6 2 12

Netral 3 3 9

Sesuai 45 4 180

Sangat Sesuai 11 5 55

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 257

Penilaian

Kesesuaian

Kebutuhan

Pasokan Listrik =

3,89

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap kesesuaian kebutuhan pasokan listrik adalah 3,89.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap kesesuaian kebutuhan pasokan listrik positif.

Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni

kebutuhan pasokan listrik dinilai sesuai sebanyak 45 orang.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

o. Ketersediaan Jaringan Telepon

Tabel 4.23

Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Jaringan Telepon

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 1 1 1

Tidak tersedia 8 2 16

Netral 15 3 45

Tersedia 40 4 160

Sangat Tersedia 2 5 10

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 232

Penilaian Ketersediaan

Jaringan Telepon = 3,51

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan jaringan telepon adalah 3,51. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan jaringan telepon positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni jaringan

telepon dinilai tersedia sebanyak 40 orang.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

p. Ketersediaan Jaringan Gas

Tabel 4.24

Distribusi Frekuensi Butir Ketersediaan Jaringan Gas

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 2 1 2

Tidak Tersedia 2 2 4

Netral 15 3 45

Tersedia 38 4 152

Sangat Tersedia 6 5 30

Tidak Menjawab 3 0 0

Jumlah 66 233

Penilaian

Ketersediaan

Jaringan Gas = 3,53

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ketersediaan jaringan gas adalah 3,53. Apabila rata-rata

penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka

termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap ketersediaan jaringan gas positif. Hal itu juga didukung dari

jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni jaringan gas dinilai tersedia

sebanyak 38 orang.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

q. Ukuran Per Unit

Tabel 4.25

Distribusi Frekuensi Butir Ukuran Per Unit

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Luas 0 1 0

Tidak Luas 11 2 22

Netral 43 3 129

Luas 12 4 48

Sangat Luas 0 5 0

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 199

Penilaian Ukuran Per

Unit = 3,01

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap ukuran per unit adalah 3,01. Apabila rata-rata penilaian

tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka termasuk

dalam kategori netral. Artinya, rata-rata penilaian penghuni terhadap

ukuran per unit netral. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi

tertinggi (nilai modus) ukuran per unit yakni pada pilihan jawaban netral

sebanyak 43 orang.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

r. Tata Letak Antar Ruangan Per Unit

Tabel 4.26

Distribusi Frekuensi Butir Tata Letak Antar Ruangan Per Unit

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Rapi 0 1 0

Tidak Rapi 3 2 6

Netral 15 3 45

Rapi 43 4 172

Sangat Rapi 5 5 25

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 248

Penilaian Tata Letak

Antar Ruangan Per

Unit = 3,76

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap tata letak antar ruangan per unit adalah 3,76. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap tata letak antar ruangan per unit positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tata letak

antar ruangan per unit dinilai rapi sebanyak 43 orang.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

s. Sekat Antar Ruangan Per Unit

Tabel 4.27

Distribusi Frekuensi Butir Sekat Antar Ruangan Per Unit

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 0 1 0

Tidak Baik 4 2 8

Netral 4 3 12

Baik 46 4 184

Sangat Baik 12 5 60

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 264

Penilaian Sekat Antar

Ruangan Per Unit = 4,00

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap sekat antar ruangan per unit adalah 4,00. Apabila rata-

rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap sekat antar ruangan per unit positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni sekat antar

ruangan per unit dinilai baik sebanyak 46 orang.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Analisis Deskripsi Indikator Persyaratan Keselamatan Bangunan

Tabel 4.28

Nilai Indikator Persyaratan Keselamatan Bangunan

No. Butir Pernyataan Penilaian

1 Struktur bangunan rusunawa 3,51

2 Struktur atas bangunan berkontruksi baja dan beton 3,58

3 Pondasi struktur bawah bangunan 3,70

4 Sistem deteksi terhadap kebakaran 3,65

5 Alat pemadam kebakaran darurat 3,64

6 Instalasi proteksi petir 3,80

7 Pemasangan instalasi listrik 3,89

8 Keberadaan meteran listrik pada setiap unit 3,86

Jumlah 29,63

= 3,70

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian penghuni

terhadap indikator persyaratan keselamatan bangunan adalah 3,70. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap indikator persyaratan keselamatan bangunan Rusunawa Semanggi

ini positif (penghuni merasa puas terhadap persyaratan keselamatan bangunan

Rusunawa Semanggi). Untuk lebih jelas, akan disajikan lebih rinci setiap butir

pernyataan di bawah ini.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Struktur Bangunan Rusunawa

Tabel 4.29

Distribusi Frekuensi Butir Struktur Bangunan Rusunawa

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Kuat 0 1 0

Tidak Kuat 8 2 16

Netral 18 3 54

Kuat 38 4 152

Sangat Kuat 2 5 10

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 232

Penilaian Struktur

Bangunan Rusunawa =

3,51

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap struktur bangunan rusunawa adalah 3,51. Apabila rata-

rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap struktur bangunan rusunawa positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni struktur

bangunan rusunawa dinilai kuat sebanyak 38 orang.

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Struktur Atas Bangunan Berkontruksi Baja dan Beton

Tabel 4.30

Distribusi Frekuensi Butir Struktur Atas Bangunan Berkontruksi Baja dan

Beton

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 2 1 2

Tidak Baik 5 2 10

Netral 15 3 45

Baik 41 4 164

Sangat Baik 3 5 15

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 236

Penilaian Struktur

Atas Bangunan

Berkontruksi Baja dan

Beton = 3,58

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap struktur atas bangunan berkontruksi baja dan beton

adalah 3,58. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan

nilai standar yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya,

rata-rata penilaian penghuni terhadap struktur atas bangunan berkontruksi

baja dan beton positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi

tertinggi (nilai modus) yakni struktur atas bangunan berkontruksi baja dan

beton dinilai baik sebanyak 41 orang.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Pondasi Struktur Bawah Bangunan

Tabel 4.31

Distribusi Frekuensi Butir Pondasi Struktur Bawah Bangunan

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 1 1 1

Tidak Baik 6 2 12

Netral 10 3 30

Baik 44 4 176

Sangat Baik 5 5 25

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 244

Penilaian Pondasi Struktur

Bawah Bangunan = 3,70

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap pondasi struktur bawah bangunan adalah 3,70. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap pondasi struktur bawah bangunan positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni pondasi

struktur bawah bangunan dinilai baik sebanyak 44 orang.

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Sistem Deteksi Terhadap Kebakaran

Tabel 4.32

Distribusi Frekuensi Butir Sistem Deteksi Terhadap Kebakaran

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 0 1 0

Tidak Tersedia 8 2 16

Netral 9 3 27

Tersedia 47 4 188

Sangat Tersedia 2 5 10

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 241

Penilaian Sistem

Deteksi Terhadap

Kebakaran = 3,65

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap sistem deteksi terhadap kebakaran adalah 3,65. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap sistem deteksi terhadap kebakaran positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tersedianya

sistem deteksi terhadap kebakaran sebanyak 47 orang.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Alat Pemadam Kebakaran Darurat

Tabel 4.33

Distribusi Frekuensi Butir Alat Pemadam Kebakaran Darurat

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 1 1 1

Tidak Tersedia 8 2 16

Netral 7 3 21

Tersedia 48 4 192

Sangat Tersedia 2 5 10

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 240

Penilaian Alat

Pemadam Kebakaran

Darurat = 3,64

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap alat pemadam kebakaran darurat adalah 3,64. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap alat pemadam kebakaran darurat positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tersedianya

alat pemadam kebakaran darurat sebanyak 48 orang.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Instalasi Proteksi Petir

Tabel 4.34

Distribusi Frekuensi Butir Instalasi Proteksi Petir

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Tersedia 0 1 0

Tidak Tersedia 5 2 10

Netral 11 3 33

Tersedia 42 4 168

Sangat Tersedia 8 5 40

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 251

Penilaian Instalasi

Proteksi Petir = 3,80

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap instalasi proteksi petir adalah 3,80. Apabila rata-rata

penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka

termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap instalasi proteksi petir positif. Hal itu juga didukung dari jumlah

frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni tersedianya instalasi proteksi petir

sebanyak 42 orang.

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

g. Pemasangan Instalasi Listrik

Tabel 4.35

Distribusi Frekuensi Butir Pemasangan Instalasi Listrik

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 0 1 0

Tidak Baik 5 2 10

Netral 5 3 15

Baik 48 4 192

Sangat Baik 8 5 40

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 257

Penilaian Pemasangan

Instalasi Listrik = 3,89

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap pemasangan instalasi listrik adalah 3,89. Apabila rata-

rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap pemasangan instalasi listrik positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni pemasangan

instalasi listrik dinilai baik sebanyak 48 orang.

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Keberadaan Meteran Listrik Pada Setiap Unit

Tabel 4.36

Distribusi Frekuensi Butir Keberadaan Meteran Listrik Pada Setiap Unit

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 0 1 0

Tidak Baik 3 2 6

Netral 10 3 30

Baik 46 4 184

Sangat Baik 7 5 35

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 255

Penilaian Keberadaan

Meteran Listrik Pada

Setiap Unit = 3,86

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap keberadaan meteran listrik pada setiap unit adalah 3,86.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap keberadaan meteran listrik pada setiap unit

positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus)

yakni keberadaan meteran listrik pada setiap unit dinilai baik sebanyak 46

orang.

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Analisis Deskripsi Indikator Persyaratan Kesehatan Bangunan

Tabel 4.37

Nilai Indikator Persyaratan Kesehatan Bangunan

No. Butir Pernyataan Penilaian

1 Sistem pencahayaan 4,06

2 Sistem pertukaran udara 3,97

3 Jendela/ventilasi untuk pertukaran udara 4,14

4

Perolehan sumber air minum yang digunakan di

rusunawa 3,59

5

Persyaratan kesehatan sumber air minum yang

digunakan 3,53

6 Saluran pembuangan air limbah 3,59

7 Pembuangan air hujan melalui parit/gorong-gorong 3,56

8 Tempat penampungan sampah masing-masing blok 3,82

9 Pemakaian bahan bangunan yang digunakan 3,53

10 Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan 3,56

Jumlah 37,35

= 3,73

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian penghuni

terhadap indikator persyaratan kesehatan bangunan adalah 3,73. Apabila rata-

rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka

termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap indikator persyaratan kesehatan bangunan Rusunawa Semanggi ini

positif (penghuni merasa puas terhadap persyaratan kesehatan bangunan

Rusunawa Semanggi). Untuk lebih jelas, akan disajikan lebih rinci setiap butir

pernyataan di bawah ini.

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Sistem Pencahayaan

Tabel 4.38

Distribusi Frekuensi Butir Sistem Pencahayaan

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak

Terang 0 1 0

Tidak Terang 1 2 2

Netral 6 3 18

Terang 47 4 188

Sangat Terang 12 5 60

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 268

Penilaian Sistem

Pencahayaan = 4,06

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap sistem pencahayaan adalah 4,06. Apabila rata-rata

penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka

termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap sistem pencahayaan positif. Hal itu juga didukung dari jumlah

frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni sistem pencahayaan dinilai terang

sebanyak 47 orang.

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Sistem Pertukaran Udara

Tabel 4.39

Distribusi Frekuensi Butir Sistem Pertukaran Udara

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 0 1 0

Tidak Baik 4 2 8

Netral 4 3 12

Baik 48 4 192

Sangat Baik 10 5 50

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 262

Pencahayaan Sistem

Pertukaran Udara = 3,97

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap sistem pertukaran udara adalah 3,97. Apabila rata-rata

penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka

termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap sistem pertukaran udara positif. Hal itu juga didukung dari

jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni sistem pertukaran udara

dinilai baik sebanyak 48 orang.

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Jendela/Ventilasi Untuk Pertukaran Udara

Tabel 4.40

Distribusi Frekuensi Butir Jendela/Ventilasi Untuk Pertukaran Udara

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 0 1 0

Tidak Baik 0 2 0

Netral 4 3 12

Baik 49 4 196

Sangat Baik 13 5 65

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 273

Penilaian Jendela/

Ventilasi Untuk

Pertukaran Udara = 4,14

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap jendela/ventilasi untuk pertukaran udara adalah 4,14.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap jendela/ventilasi untuk pertukaran udara

positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus)

yakni jendela/ventilasi untuk pertukaran udara dinilai baik sebanyak 49

orang.

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Perolehan Sumber Air Minum yang Digunakan di Rusunawa

Tabel 4.41

Distribusi Frekuensi Butir Perolehan Sumber Air Minum yang Digunakan

di Rusunawa

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Mudah Diperoleh 1 1 1

Tidak Mudah Diperoleh 7 2 14

Netral 12 3 36

Mudah Diperoleh 44 4 176

Sangat Mudah Diperoleh 2 5 10

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 237

Penilaian

Perolehan

Sumber Air

Minum Yang

Digunakan = 3,59

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap perolehan sumber air minum yang digunakan di

rusunawa adalah 3,59. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan

dengan nilai standar yang ada maka termasuk dalam kategori positif.

Artinya, rata-rata penilaian penghuni terhadap perolehan sumber air

minum yang digunakan di rusunawa positif. Hal itu juga didukung dari

jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni perolehan sumber air

minum yang digunakan di rusunawa dinilai mudah diperoleh sebanyak 44

orang.

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Persyaratan Kesehatan Sumber Air Minum yang Digunakan

Tabel 4.42

Distribusi Frekuensi Butir Persyaratan Kesehatan Sumber Air Minum

yang Digunakan

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Memenuhi 2 1 2

Tidak Memenuhi 8 2 16

Netral 10 3 30

Memenuhi 45 4 180

Sangat Memenuhi 1 5 5

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 233

Penilaian

Persyaratan

Kesehatan

Sumber Air

Minum Yang

Digunakan =

3,53

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap persyaratan kesehatan sumber air minum yang

digunakan adalah 3,53. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita

bandingkan dengan nilai standar yang ada maka termasuk dalam kategori

positif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni terhadap persyaratan

kesehatan sumber air minum yang digunakan positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni persyaratan

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kesehatan sumber air minum yang digunakan dinilai memenuhi sebanyak

45 orang.

f. Saluran Pembuangan Air Limbah

Tabel 4.43

Distribusi Frekuensi Butir Saluran Pembuangan Air Limbah

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 1 1 1

Tidak Baik 8 2 16

Netral 11 3 33

Baik 43 4 172

Sangat Baik 3 5 15

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 237

Penilaian Saluran

Pembuangan Air Limbah

= 3,59

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap saluran pembuangan air limbah adalah 3,59. Apabila

rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada

maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata penilaian

penghuni terhadap saluran pembuangan air limbah positif. Hal itu juga

didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus) yakni saluran

pembuangan air limbah dinilai berfungsi dengan baik sebanyak 43 orang.

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

g. Pembuangan Air Hujan Melalui Parit/Gorong-Gorong

Tabel 4.44

Distribusi Frekuensi Butir Pembuangan Air Hujan Melalui Parit/Gorong-

Gorong

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Baik 0 1 0

Tidak Baik 11 2 22

Netral 10 3 30

Baik 42 4 168

Sangat Baik 3 5 15

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 235

Penilaian Pembuangan

Air Hujan Melalui Parit/

Gorong - Gorong = 3,56

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap pembuangan air hujan melalui parit/gorong-gorong

adalah 3,56. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan

nilai standar yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya,

rata-rata penilaian penghuni terhadap pembuangan air hujan melalui

parit/gorong-gorong positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi

tertinggi (nilai modus) yakni pembuangan air hujan melalui parit/gorong-

gorong dinilai baik sebanyak 42 orang.

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Tempat Penampungan Sampah Masing-Masing Blok

Tabel 4.45

Distribusi Frekuensi Butir Tempat Penampungan Sampah Masing-Masing

Blok

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Sesuai 0 1 0

Tidak Sesuai 3 2 6

Netral 12 3 36

Sesuai 45 4 180

Sangat Sesuai 6 5 30

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 252

Penilaian Tempat

Penampungan Sampah

Masing - Masing Blok=

3,82

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap tempat penampungan sampah masing-masing blok

adalah 3,82. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan

nilai standar yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya,

rata-rata penilaian penghuni terhadap tempat penampungan sampah

masing-masing blok positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi

tertinggi (nilai modus) yakni tempat penampungan sampah masing-

masing blok dinilai sesuai sebanyak 45 orang.

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i. Pemakaian Bahan Bangunan yang Digunakan

Tabel 4.46

Distribusi Frekuensi Butir Pemakaian Bahan Bangunan yang Digunakan

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Aman 0 1 0

Tidak Aman 9 2 18

Netral 14 3 42

Aman 42 4 168

Sangat Aman 1 5 5

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 233

Penilaian Pemakaian

Bahan Bangunan yang

Digunakan = 3,53

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap pemakaian bahan bangunan yang digunakan adalah

3,53. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai

standar yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap pemakaian bahan bangunan yang digunakan

positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai modus)

yakni pemakaian bahan bangunan yang digunakan dinilai aman sebanyak

42 orang.

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

j. Penggunaan Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Tabel 4.47

Distribusi Frekuensi Butir Penggunaan Bahan Bangunan Ramah

Lingkungan

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Ramah

Lingkungan 0 1 0

Tidak Ramah Lingkungan 1 2 2

Netral 29 3 87

Ramah Lingkungan 34 4 136

Sangat Ramah Lingkungan 2 5 10

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 235

Penilaian

Penggunaan

Bahan

Bangunan

Ramah

Lingkungan =

3,56

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan adalah

3,56. Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai

standar yang ada maka termasuk dalam kategori positif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap penggunaan bahan bangunan ramah

lingkungan positif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi

(nilai modus) yakni penggunaan bahan bangunan dinilai ramah

lingkungan sebanyak 34 orang.

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Analisis Deskripsi Indikator Ketersediaan Air Bersih

Tabel 4.48

Nilai Indikator Ketersediaan Air Bersih

No. Butir Pernyataan Penilaian

1 Kelayakan sumber air sumur di rusunawa 1,91

2 Kebersihan sumber air sumur rusunawa 2,18

Jumlah 4,09

= 2,04

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian penghuni

terhadap indikator ketersediaan air bersih adalah 2,04. Apabila rata-rata

penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar yang ada maka

termasuk dalam kategori negatif. Artinya, rata-rata penilaian penghuni

terhadap indikator indikator ketersediaan air bersih Rusunawa Semanggi ini

negatif (penghuni merasa tidak puas terhadap ketersediaan air bersih

Rusunawa Semanggi). Untuk lebih jelas, akan disajikan lebih rinci setiap butir

pernyataan di bawah ini.

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Kelayakan Sumber Air Sumur di Rusunawa

Tabel 4.49

Distribusi Frekuensi Butir Kelayakan Sumber Air Sumur di Rusunawa

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Layak Konsumsi 20 1 20

Tidak Layak Konsumsi 38 2 76

Netral 2 3 6

Layak Konsumsi 6 4 24

Sangat Layak Konsumsi 0 5 0

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 126

Penilaian

Kelayakan

Sumber Air

Sumur di

Rusunawa =

1,91

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap kelayakan sumber air sumur di rusunawa adalah 1,91.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori negatif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap kelayakan sumber air sumur di rusunawa

negatif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai

modus) yakni sumber air sumur di rusunawa dinilai tidak layak konsumsi

sebanyak 38 orang.

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Kebersihan Sumber Air Sumur Rusunawa

Tabel 4.50

Distribusi Frekuensi Butir Kebersihan Sumber Air Sumur Rusunawa

Pilihan Jawaban Frekuensi Skor Sigma (Nj x Ni)

Sangat Tidak Bersih 14 1 14

Tidak Bersih 34 2 68

Netral 10 3 30

Bersih 8 4 32

Sangat Bersih 0 5 0

Tidak Menjawab 0 0 0

Jumlah 66 144

Penilaia kebersihan Sumber

Air Sumur Rusunawa = 2,18

Sumber: diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata penilaian

penghuni terhadap kebersihan sumber air sumur di rusunawa adalah 2,18.

Apabila rata-rata penilaian tersebut kita bandingkan dengan nilai standar

yang ada maka termasuk dalam kategori negatif. Artinya, rata-rata

penilaian penghuni terhadap kebersihan sumber air sumur di rusunawa

negatif. Hal itu juga didukung dari jumlah frekuensi tertinggi (nilai

modus) yakni sumber air sumur di rusunawa dinilai tidak bersih sebanyak

34 orang.

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Analisis Kepuasan Penghuni

Untuk mengetahui kepuasan penghuni secara keseluruhan dapat dilakukan

dengan menggunakan uji chi square. Pada penelitian ini, uji chi square digunakan

untuk mengetahui kepuasan penghuni rusunawa Semanggi terhadap atribut-

atribut penentu kepuasan yaitu lingkungan rusunawa, persyaratan keselamatan

bangunan, persyaratan kesehatan bangunan dan air bersih di Rusunawa

Semanggi. Setelah dilakukan penilaian terhadap atribut-atribut penentu kepuasan

tersebut, hasil penilaian tersebut dikelompokkan menjadi tiga kelompok tingkat

kepuasan yaitu tidak puas, kurang puas dan puas. Berikut disajikan tingkat

kepuasan penghuni rusunawa Semanggi Kota Surakarta

Tabel 4.51

Tingkat Kepuasan Penghuni Rusunawa Semanggi Kota Surakarta

Variabel Tingkat Kepuasan

Jumlah Tidak Puas Kurang Puas Puas

Lingkungan Rusunawa 3 42 21 66

Persyaratan Kesehatan Bangunan 4 18 44 66

Persyaratan Keselamatan

Bangunan 7 2 57 66

Air Bersih 21 27 18 66

Jumlah 35 89 140 264

Setelah mengetahui kepuasan penghuni rusunawa, langkah berikutnya

adalah menguji hipotesis dengan cara menghitung nilai X² yang diperoleh untuk

dicocokkan dengan nilai X² yang ada pada tabel. Untuk memudahkan

memperoleh nilai X² disusun tabel kerja sebagai berikut:

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4. 52

Tabel Kerja Untuk Menghitung Nilai X²

Tingkat Kepuasan

Tidak Puas 35 88 53 31,92

Kurang Puas 89 88 1 0,01

Puas 140 88 52 30,73

Dalam tabel di atas diketahui nilai Hi (frekuensi yang diharapkan untuk

masing-masing kategori) sebesar 88. Nilai ini diperoleh dari mengisi masing-

masing sel sebanyak: sehingga diperoleh = 88.

Sedangkan nilai df (degree of freedom) diperoleh dari:

df = (b-1) (k-1)

= (3-1) (2-1)

= 2.1

df = 2

Dengan tabel kerja di atas diperoleh nilai X² sebesar 62,66. Sedangkan

nilai tabel kritis chi square menunjukkan dengan df= 2 pada taraf signifikan 5%

X² sebesar 5,991. Dengan demikian X² hitung > X² tabel sehingga pada penelitian

ini Ho ditolak atau ada perbedaan kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta.

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Secara keseluruhan ada perbedaan kepuasan penghuni Rusunawa Semanggi Kota

Surakarta. Perbedaan kepuasan penghuni rusunawa ini dikelompokkan menjadi

tiga tingkatan yaitu penghuni yang merasa tidak puas, kurang puas dan puas. Ini

menunjukkan bahwa kepuasan penghuni rusunawa Semanggi Kota Surakarta

belum sama antar penghuni yang satu dengan penghuni yang lain. Ada beberapa

penghuni yang sudah puas dengan kondisi Rusunawa Semanggi tetapi ada juga

penghuni yang merasa kurang bahkan tidak puas terhadap kondisi Rusunawa

Semanggi. Ketidakpuasan atau kekurangpuasan penghuni rusunawa Semanggi

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adanya beberapa fasilitas pendukung

yang dinilai masih belum tersedia di Rusunawa Semanggi Kota Surakarta atau

mungkin kondisi air di Rusunawa Semanggi yang dinilai tidak bersih dan tidak

layak konsumsi.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mencoba

memberikan beberapa rekomendasi/saran yaitu:

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KEPUASAN PENGHUNI ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Diharapkan kepada pemerintah melalui instansi yang bertugas mengelola

rusunawa Semanggi untuk menyediakan fasilitas pendukung yang belum

tersedia di Rusunawa Semanggi.

2. Diharapkan pemerintah melalui instansi pengelola Rusunawa Semanggi untuk

melakukan kerjasama dengan pihak PDAM dalam memenuhi kebutuhan air

bersih di Rusunawa Semanggi.

C. Keterbatasan Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, penelitian ini sudah mengikuti

prosedur penelitian yang ada. Namun, masih ada beberapa kekurangan dan

keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Secara teoritis, teori pengukuran kepuasan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teori kepuasan secara umum.

2. Secara metodologis, pengambilan sampel menggunakan metode acak (simple

random sampling) mengakibatkan ada beberapa penghuni yang tidak terpilih

menjadi anggota sampel.