perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran...

49
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN PADA PRIMIGRAVIDA USIA KEHAMILAN 36 - 40 MINGGU DENGAN LAMA PERSALINAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Anung Rizki Putri Utami G.0008055 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN PADA PRIMIGRAVIDA

USIA KEHAMILAN 36 - 40 MINGGU DENGAN LAMA PERSALINAN DI

SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Anung Rizki Putri Utami

G.0008055

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dan

banyak dijumpai dalam masyarakat. Kecemasan dapat terjadi apabila ada

perubahan-perubahan yang tidak diduga sebelumnya, misalnya seorang yang

terkena pemutusan hubungan kerja, pindah kerja, baru menikah, dan

menghadapi kehamilan atau persalinan. Bagi yang penyesuaiannya kurang

baik, kecemasan dapat menghambat kegiatan sehari-hari. Orang dengan

kecemasan yang berlebihan (distress) akan susah berkonsentrasi dan

bersosialisasi sehingga menjadi kendala dalam menjalankan fungsi sosial,

pekerjaan, dan perannya (Jatmika, 1999).

Masa kehamilan dan persalinan pada manusia menjadi fokus perhatian

yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seorang wanita hamil

biasanya mengalami perasaan ambivalen yaitu perasaan yang bersifat positif

dan negatif terhadap kehadiran bayi. Perasaan positif berupa kebahagiaan dan

tidak menimbulkan perasaan bersalah. Perasaan negatif meliputi kecemasan

yang berlebihan (distress) akan rasa sakit yang ditimbulkan pada saat

persalinan tiba (Tursilowati, 2007).

Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

2007, derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

2

228/100.000 Kelahiran Hidup sedangkan target Millenium Development Goals

(MDGs) 2015 yang harus dicapai adalah menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI) hingga sebesar 110/100.000 Kelahiran Hidup. Menurut Sri Hermiyanti

(2010), penyebab langsung kematian ibu, antara lain perdarahan 28 %,

eklamsia 24 %, infeksi 11 %, partus lama 5 %, dan abortus 5 % (Depkes,

2010).

Selama ini dikenal 3 faktor yang mempengaruhi kelancaran proses

persalinan (primigravida maupun multigravida), yaitu 3 "P" : Power (tenaga),

Passage (jalan lahir) dan Passenger (janin). Namun, ternyata ada faktor "P"

lain yang diduga ikut mempengaruhi kelancaran proses persalinan, yaitu

Psyche (kejiwaan), termasuk kecemasan, dan Penolong (Mochtar, 1992).

Kecemasan yang berlebihan (distress) dan depresi pada wanita hamil berisiko

terhadap terjadinya persalinan preterm dan kemajuan persalinan yang lama

(Santrock, 2010).

Kecemasan lebih sering dialami oleh primigravida terutama pada

trimester akhir. Primigravida lebih membutuhkan usaha lebih keras untuk

beradaptasi terhadap kondisi baru yang dialami. Kecemasan terutama

berkaitan dengan proses dan nyeri persalinan yang akan dialami (Natalia,

2008). Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan (distress) merupakan faktor

utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. Beberapa mekanisme

biologi dapat menjelaskan hubungan antara kecemasan yang berlebihan

(distress) dengan lama persalinan. Kecemasan yang berlebihan (distress) akan

merangsang sekresi epinefrin dan kortisol yang nantinya akan berpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

3

terhadap kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Peningkatan kadar epinefrin dan

kortisol akan berpotensi menyebabkan penurunan kontraksi uterus sehingga

persalinan berlangsung lama (Salmah, 2006).

Melihat potensi kecemasan yang bisa dialami oleh wanita hamil serta

efek-efek yang mungkin timbul dari kecemasan yang berlebihan (distress)

selama persalinan, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang hubungan

antara kecemasan dengan lama persalinan.

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara tingkat kecemasan pada primigravida usia

kehamilan 36 - 40 minggu dengan lama persalinan di Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

tingkat kecemasan pada primigravida usia kehamilan 36 - 40 minggu dengan

lama persalinan di Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

hubungan antara tingkat kecemasan pada primigravida usia kehamilan 36 -

40 minggu dengan lama persalinan di Surakarta.

2. Aspek Aplikatif

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi wanita hamil, suami,

dan pihak keluarga dalam upaya pencegahan kecemasan serta petugas

kesehatan dalam upaya penatalaksanaan kecemasan sehingga proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

4

persalinan dapat berjalan dengan normal. Hasil penelitian yang diperoleh

juga diharapkan dapat berguna sebagai referensi atau bahan pembanding

bagi peneliti-peneliti yang ingin mengkaji masalah yang berkaitan dengan

kecemasan dan lama persalinan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Persalinan

a. Definisi

Menurut Wiknjosastro (2002), persalinan adalah proses

pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melaui

vagina ke dunia luar. Sedangkan menurut Mochtar (1992) persalinan

merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

dapat hidup ke dunia luar, dari uterus melalui jalan lahir atau dengan

jalan lain.

b. Pembagian Persalinan

Menurut cara persalinan, dibagi menjadi dua (Wiknjosastro,

2002), yaitu:

1) Persalinan normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin yang

cukup bulan (37 - 42 minggu), pada janin letak memanjang,

presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran

plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu

kurang dari 24 jam tanpa tindakan atau pertolongan buatan dan

tanpa komplikasi.

2) Persalinan abnormal adalah persalinan pervaginam dengan bantuan

alat-alat maupun melalui dinding perut dengan seksio sesarea.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

6

c. Diagnosis Persalinan

Diagnosis persalinan merupakan salah satu diagnosis yang

paling kritis dalam obstetri. Menurut Cunningham et al. (2006),

diagnosis persalinan biasanya dibuat berdasarkan kontraksi yang

terjadi, yaitu:

1) Kontraksi pada persalinan sejati

a) Kontraksi terjadi dengan interval yang teratur

b) Interval secara bertahap memendek

c) Intensitas secara bertahap meningkat

d) Nyeri di punggung dan abdomen

e) Serviks membuka

f) Nyeri tidak hilang dengan sedasi

2) Kontraksi pada persalinan palsu

a) Kontraksi terjadi dengan interval yang tidak teratur

b) Interval tetap lama

c) Intensitas tetap tidak berubah

d) Nyeri terutama di perut bawah

e) Serviks belum membuka

f) Nyeri biasanya mereda dengan sedasi

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan

1) Passage (jalan lahir)

Passage merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh

janin, terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

7

vagina. Passage harus normal agar proses persalinan berjalan

dengan lancar. Faktor genetik, fisiologis, dan lingkungan termasuk

gizi mempengaruhi perawakan seorang ibu. Perbaikan gizi dan

kondisi kehidupan juga penting karena dapat membantu mencegah

terhambatnya pertumbuhan. Selain itu, serviks yang terlalu kaku

juga dapat berpengaruh terhadap kemajuan persalinan, karena

akan menghambat proses penipisan portio yang nantinya akan

berdampak pada lamanya pembukaan (Wiknjosastro, 2002).

2) Passenger (janin)

Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala

janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan

persalinan. Faktor postur janin dalam uterus juga berpengaruh

terhadap proses persalinan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk

postur janin dalam uterus, antara lain sikap (habitus), letak,

presentasi, dan posisi janin. Plasenta juga dianggap sebagai

passenger tetapi plasenta jarang menghambat pada persalinan

normal (Manuaba, 1998).

3) Power (Tenaga atau kekuatan)

Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang

dihasilkan oleh adanya kontraksi otot-otot uterus (his), kontraksi

otot-otot dinding perut, kontraksi diafragma pelvis, dan ketegangan

serta ligmentous action terutama ligamentum rotundum.

Timbulnya his adalah indikasi mulainya persalinan. Hal-hal yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

8

perlu diperhatikan dari his, antara lain frekuensi, intensitas, durasi

atau lama, keteraturan, interval, dan aktivitas. Sifat-sifat dari his

yang normal adalah kontraksi simetris, fundus dominan, relaksasi,

involunter (terjadi di luar kehendak), intermiten (terjadi secara

berkala), terasa sakit, terkoordinasi, kadang dapat dipengaruhi dari

luar secara fisik, kimia dan psikis (Mochtar, 1992).

Apabila his yang timbul sifatnya lemah, pendek, dan jarang

maka akan mempengaruhi turunnya kepala dan pembukaan serviks

atau yang sering disebut dengan inkoordinasi kontraksi otot uterus.

Keadaan ini dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim

untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengusiran janin dari

dalam rahim. Akhirnya ibu akan mengalami persalinan lama

karena tidak adanya kemajuan dalam persalinan (Wiknjosastro,

2002).

4) Psyche (kejiwaan)

Faktor-faktor kejiwaan yang mempengaruhi persalinan,

antara lain emosi ibu, edukasi, pengalaman bersalin sebelumnya,

kebiasaan adat, dan dukungan dari orang terdekat. Wanita hamil

mengalami rasa khawatir, was-was, gelisah, dan cemas dalam

menghadapi kehamilannya. Hal ini berkaitan dengan keadaan janin

yang dikandungnya, ketakutan dalam menghadapi persalinan, dan

perubahan fisik yang akan terjadi. Ketakutan dan kecemasan yang

berlebihan (distress) merupakan faktor utama yang menyebabkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

9

rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap kontraksi

uterus dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi lama

(Cunningham, 2006).

5) Penolong

Peran penolong persalinan adalah menolong persalinan,

mengantisipasi, dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi

pada ibu dan janin. Kelancaran persalinan tergantung dari

kemampuan (skills) dan kesiapan penolong dalam menghadapi

proses persalinan.

e. Tahap Persalinan

Proses persalinan dibagi menjadi empat kala, antara lain

(Wiknjosastro, 2002):

1) Kala I

Ditandai dengan timbulnya his dan pengeluaran lendir yang

bersemu darah (bloody show). Proses membukanya serviks akibat

his dibagi menjadi 2 fase, yaitu:

a) Fase laten : pembukaan berlangsung lambat sampai mencapai

ukuran diameter 3 cm. Fase berlangsung selama 8

jam.

b) Fase aktif : dibagi dalam tiga fase lagi, yakni:

(1) Fase akselerasi

Dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 4 cm.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

10

(2) Fase dilatasi maksimal

Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung cepat, dari 4

cm menjadi 9 cm.

(3) Fase deselerasi

Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam,

pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap (10 cm).

2) Kala II

Setelah serviks membuka lengkap, janin akan segera

keluar. His sempurna dan efektif bila ada koordinasi gelombang

kontraksi sehingga kontraksi simetris dengan dominasi di fundus

uteri, mempunyai amplitude 40 - 60 mmHg, berlangsung 60 - 90

detik dengan jangka waktu 2 - 4 menit, dan tonus uterus saat

relaksasi kurang dari 12 mmHg. Pada primigravida kala II

berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multigravida rata-rata 30

menit.

3) Kala III

Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri

agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi

lagi untuk melepaskan plasenta. Biasanya plasenta lepas 6 - 15

menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan

pada fundus uteri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

11

4) Kala IV

Kala ini penting untuk menilai keadaan ibu terutama

terhadap bahaya perdarahan postpartum dan juga menilai baik

tidaknya kontraksi uterus.

f. Durasi Persalinan

Mochtar (1992) menyebutkan bahwa lama persalinan normal

pada primigravida rata-rata 14 jam 30 menit dan multigravida rata-rata

7 jam 45 menit.

2. Persalinan lama

a. Definisi

Persalinan lama adalah fase terakhir dari suatu partus yang

macet dan berlangsung terlalu lama sehingga menimbulkan gejala-

gejala seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, serta asfiksia dan

kematian janin dalam kandungan. Bila persalinan berlangsung lama,

dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi baik terhadap ibu maupun

janin dan dapat meningkatkan angka kematian ibu dan anak.

Persalinan lama terjadi lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih

dari 18 jam pada multigravida (Mochtar, 1992).

b. Faktor Penyebab

Faktor-faktor yang menyebabkan persalinan lama, antara lain

kelainan letak janin, kelainan-kelainan panggul, kelainan his, pimpinan

partus yang salah, janin besar atau ada kelainan kongenital,

primigraviditas, perut gantung (grendemulti), dan ketuban pecah dini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

12

(Mochtar, 1992). Namun, Simkin dan Archeta (2005), Oxorn dan Forte

(2010) menyatakan bahwa aspek psikoemosional (kecemasan dan

ketakutan) pada fase laten bisa menyebabkan hambatan pada kemajuan

persalinan.

c. Komplikasi

Menurut Manuaba (2000), komplikasi yang timbul karena

persalinan lama, yaitu:

1) Pada ibu :

a) Dehidrasi

b) Tampak sakit, pucat, mata cekung, dan berkeringat dingin

c) Nadi meningkat, tensi turun, dan temperatur meningkat

d) His mulai melemah dan perut nampak kembung

e) Karena manipulasi berlebihan pada pemeriksaan dalam maka

terdapat infeksi intrauterin (lokhia berbau, berwarna keruh

tampak bercampur dengan mekoneum, dan vulva edema)

f) Meteorismus (perut kembung) karena tekanan bagian terendah

janin

2) Pada janin :

a) Asfiksia ringan hingga kematian dalam rahim

b) Air ketuban keruh dan bercampur dengan mekoneum karena

terjadi asfiksia dalam rahim

c) Pada beberapa keadaan terjadi kelainan letak janin (letak

sungsang, letak lintang, kelainan letak kepala)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

13

d) Bila terdapat lingkaran Bandle yang makin meningkat, keadaan

ini disebut ruptur uteri-imminen.

d. Penatalaksanaan

Penanganan umum untuk persalinan lama, antara lain

(Saifuddin, 2002):

1) Menilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin

(termasuk tanda vital dan tingkat hidrasinya)

2) Mengkaji kembali partograf dan menentukan apakah pasien berada

dalam persalinan (menilai lama dan frekuensi his)

3) Memperbaiki keadaan umum dengan memberikan dukungan

emosi, perubahan posisi sesuai dengan penanganan persalinan

normal, dan memeriksa keton dalam urin serta memberikan cairan

baik oral maupun parenteral

4) Memberikan analgesia

Beberapa pertolongan yang dilakukan untuk penanganan

lanjutan dari kasus persalinan lama, antara lain vakum ekstraksi,

forceps ekstraksi, manual aid pada letak sungsang, embriotomi bila

janin mati, dan seksio sesarea (Mochtar, 1992).

3. Kecemasan

a. Definisi

Kecemasan merupakan perasaan takut terus menerus terhadap

bahaya yang seolah-olah terus mengancam yang sebenarnya tidak

nyata tetapi hanya dalam perasaan penderita saja (Zulkarnaen, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

14

Menurut Maramis (2005), kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak

aman, dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan terjadi

sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar

tidak diketahui dan manifestasi kecemasan dapat melibatkan somatik

dan psikologis.

b. Faktor Penyebab

Menurut Nevid et al. (2005), faktor penyebab kecemasan

adalah sebagai berikut:

1) Faktor Biologis

a) Faktor genetis : faktor genetis mempunyai peran penting dalam

perkembangan kecemasan. Hal ini dikaitkan dengan suatu gen

neurotisisme, yaitu suatu trait kepribadian yang mungkin

mendasari kemudahan untuk berkembangnya kecemasan.

b) Neurotransmitter : neurotransmitter yang berpengaruh terhadap

reaksi kecemasan adalah gamma aminobutric acid (GABA).

GABA adalah neurotransmitter yang meredakan aktivitas

berlebih dari sistem saraf dan membantu untuk meredam

respon-respon stres. Aksi GABA yang kurang adekuat dapat

meningkatkan reaksi kecemasan. Disfungsi reseptor serotonin

dan norepinefrin di otak juga memegang peran dalam

meningkatnya kecemasan. Gen yang terlibat dalam regulasi

serotonin kemungkinan memegang peran dalam menentukan

trait yang terkait dengan kecemasan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

15

2) Faktor Sosial-Lingkungan

a) Pemaparan terhadap peristiwa yang mengancam atau traumatis.

b) Mengamati respon takut pada orang lain sehingga dirinya juga

ikut terpengaruh terhadap rasa takut yang dialami orang

tersebut.

c) Kurangnya dukungan sosial.

3) Faktor Behavioral (perilaku)

a) Kelegaan dari kecemasan karena melakukan ritual kompulsif

atau menghindari stimuli fobik.

b) Kurangnya kesempatan untuk menghilangkan kecemasan

karena penghindaran terhadap objek atau situasi yang ditakuti.

4) Faktor kognitif dan emosional

a) Konflik psikologis yang tidak terselesaikan.

b) Faktor-faktor kognitif, seperti anggapan berlebih tentang

ketakutan, keyakinan-keyakinan yang irasional, sensitivitas

berlebih terhadap ancaman, sensitivitas kecemasan, salah

atribusi dari sinyal-sinyal tubuh, dan self-efficacy yang rendah.

c. Gejala

Gejala kecemasan dibagi menjadi dua (Mudjaddid, 2006),

yaitu:

1) Gejala Psikis

Penampilan berubah, sulit konsentrasi, mudah marah, cepat

tersinggung, gelisah, tak bisa diam, atau timbul rasa takut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

16

2) Gejala Somatis

Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, sesak napas, kepala terasa

ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal (mati

rasa), diare, konstipasi, insomnia, gelisah, rasa gatal, sulit tidur dan

lain-lain.

d. Diagnosis

Untuk menentukan diagnosis kecemasan dapat dipakai

pedoman diagnostik yang merujuk pada Pedoman Penggolongan dan

Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi III, yaitu penderita harus

menunjukkan gejala kecemasan yang berlebihan (distress) dan

berlangsung hampir setiap hari selama beberapa minggu atau bulan.

Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:

1) Kekhawatiran akan nasib buruk yang akan terjadi pada dirinya.

2) Ketegangan motorik, misalnya gelisah, sakit kepala, gemetaran,

dan tidak dapat santai.

3) Overaktivitas otonomik, misalnya kepala terasa ringan,

berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan

lambung, pusing, dan mulut kering.

Tingkat kecemasan juga dapat diukur dengan menggunakan

kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA), dan Taylor

Manifest Anxiety Scale (TMAS) (Mudjaddid, 2006; Hawari, 2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

17

e. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan gangguan kecemasan harus memperhatikan

prinsip holistik (menyeluruh) dan eklitik (mendetail) yaitu meliputi

aspek organo-biologik, aspek psiko-edukatif dan aspek sosiokultural

(Mudjaddid, 2006).

Terapi psikofarmaka juga bisa digunakan. Obat yang biasa

digunakan oleh psikiater adalah obat anti cemas (anxyolitic) dan obat

anti depresi (antidepressant) yang juga berkhasiat sebagai obat anti

stres (Hawari, 2006).

f. Kecemasan pada Kehamilan

Kecemasan pada kehamilan adalah kekhawatiran, keprihatinan,

dan ketakutan tentang kehamilan, melahirkan, kesehatan bayi, dan

masa depan orang tua. Gejala kecemasan yang berlebihan (distress)

pada kehamilan sangat terkait dengan faktor psikososial seperti

dukungan psikososial. Dukungan psikososial yang tidak memadai akan

meningkatkan risiko terjadinya kecemasan yang berlebihan atau

distress (Littleton et al., 2006).

Kecemasan yang timbul biasanya akibat informasi yang salah

mengenai kehamilan dan persalinan serta penolakan terhadap bayi

dalam kandungannya. Kecemasan juga bisa disebabkan karena

ketakutan terhadap perubahan fisik yang akan terjadi pada dirinya,

meningkatnya kebutuhan sekuritas sosial untuk dirinya, pengalaman

internal sebelumnya, dan tergantung kepribadian wanita itu sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

18

Kecemasan yang berlebihan (distress) pada saat kehamilan akan

berakibat buruk bagi ibu maupun bayinya (Kartini, 1992).

Risiko terjadinya kecemasan yang berlebihan (distress)

seringkali lebih tinggi pada masa kehamilan sampai dengan proses

persalinan daripada setelah persalinan. Wanita hamil yang masih

berusia muda berisiko tinggi mengalami kecemasan yang berlebihan

(distress) selama kehamilan. Kecemasan yang berlebihan (distress)

yang muncul di berbagai tahap kehamilan merupakan masalah klinis

dengan patogenesis yang berbeda (Antoinette et al., 2007).

4. Hubungan antara tingkat kecemasan dengan lama persalinan

Sebagai respon terhadap kecemasan, neuron tertentu di

hipotalamus mensekresikan suatu substansi yang dinamakan

Corticotrophin-Releasing Factor (CRF). CRF menstimulasi hipofisis

untuk melepaskan adenocorticotrophin hormone (ACTH), yang

merupakan hormon stres utama tubuh. ACTH selanjutnya dibawa oleh

aliran darah ke kelenjar adrenal dan ke berbagai organ tubuh lainnya, yang

menyebabkan pelepasan sekitar 30 hormon, yang masing-masing memiliki

peranan tertentu dalam penyesuaian tubuh terhadap situasi darurat

(Saputra, 2000). Kelenjar adrenal akan mensekresi epinefrin (adrenalin)

dan kortisol yang akan meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah

untuk memenuhi kebutuhan ke otak, jantung, otot, dan tulang untuk

mengatasi krisis (Pick, 2005).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

19

Menurut Simkin dan Archeta (2005), dan Salmah (2006), ibu hamil

pertama tidak jarang memiliki pikiran yang mengganggu, sebagai

pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya. Oleh

karena itu, muncul ketakutan-ketakutan pada primigravida yang belum

memiliki pengalaman bersalin, adanya pikiran-pikiran seperti melahirkan

yang akan selalu diikuti dengan nyeri kemudian akan menyebabkan suatu

respon melawan atau menghindar (fight or flight). Fight or flight yaitu

suatu proses fisiologis yang meningkatkan kemampuan menyelamatkan

diri dari bahaya atau ketakutan. Respon ini mengakibatkan disregulasi

biokimia tubuh yaitu sistem endokrin yang terdiri dari kelenjar-kelenjar,

seperti adrenal, tiroid, dan pituitari (pusat pengendalian kelenjar),

melepaskan pengeluaran hormon masing-masing ke aliran darah dalam

rangka mempersiapkan badan pada situasi darurat. Akibatnya, sistem saraf

otonom mengaktifkan kelenjar adrenal yang mempengaruhi sistem pada

hormon epinefrin. Hormon yang juga dikenal sebagai hormon adrenalin ini

memberi tenaga pada individu serta mempersiapkan secara fisik dan

psikis. Adanya peningkatan hormon epinefrin menimbulkan ketegangan

fisik pada diri ibu hamil. Di samping itu, kadar hormon epinefrin yang

tinggi pada sirkulasi darah menyebabkan beralihnya aliran darah dari

uterus dan plasenta ke organ-organ lain yang penting dalam reaksi fight or

flight, seperti jantung, paru-paru, otak dan otot rangka. Penurunan aliran

darah ke uterus dan plasenta memperlambat kontraksi uterus dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

20

mengurangi pasokan oksigen janin. Hal ini berpotensi untuk

memperlambat kemajuan persalinan.

Penurunan kontraksi uterus juga bisa disebabkan karena

peningkatan produksi kortisol oleh kelenjar adrenal. Hal ini terjadi sebagai

respon dari kecemasan yang berlebihan (distress). Kortisol akan

menyebabkan penurunan sintesis protein miosit sehingga tenaga yang

timbul pada miosit juga menurun. Akibatnya kontraksi miometrium

melemah dan persalinan berlangsung lama (Soetrisno, 2009).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

21

B. Kerangka Pemikiran

Skema 1. Kerangka Pemikiran

KETERANGAN CRF : Corticotrophic-Releasing Factor : Diteliti

ACTH : Adenocorticotrophin hormone : Tidak Diteliti

↑ Lama persalinan

Kelenjar Adrenal

↑ Aliran darah ke organ-organ yang penting dalam fight or

flight (jantung, paru-paru, otak, otot

rangka) ↓ Aliran darah

ke uterus

↓ kontraksi uterus

Hipofisis

Hipotalamus

CRF

ACTH

↑ sekresi adrenalin

↑ sekresi kortisol

↓ sintesis protein miosit

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi: 1. Passage (jalan lahir) 2. Passanger (janin) 3. Penolong

Kecemasan yang berlebihan (distress)

Faktor-faktor yang mempengaruhi: 1. Faktor biologis a. Genetis b. Neurotransmiter 2. Faktor Sosial

Lingkungan 3. Faktor Behavioral 4. Faktor Kognitif dan emosional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

22

C. Hipotesis

Ada hubungan antara tingkat kecemasan pada primigravida usia

kehamilan 36 - 40 minggu dengan lama persalinan di Surakarta, dimana

semakin tinggi tingkat kecemasan maka lama persalinan akan semakin

memanjang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan

metode cross sectional, yaitu penelitian non eksperimental dalam rangka

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek yang

diobservasi sekaligus pada saat yang sama (Pratiknya, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Surakarta, Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Sampangan, dan Rumah

Bersalin An Nur Surakarta pada bulan Mei-Agustus 2011.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Semua primigravida yang akan melahirkan di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta, Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah

Sampangan, dan Rumah Bersalin An Nur Surakarta pada bulan Mei-

Agustus 2011.

2. Sampel Penelitian

Setiap primigravida yang akan melahirkan di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta, Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah

Sampangan, dan Rumah Bersalin An Nur Surakarta pada bulan Mei-

Agustus 2011 yang termasuk dalam kriteria inklusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

24

3. Kriteria Subjek Penelitian

a. Kriteria Inklusi

1) Primigravida usia 20 - 30 tahun

2) Usia kehamilan 36 - 40 minggu yang akan melahirkan

3) Bersedia ikut dalam penelitian

b. Kriteria Eksklusi

1) Kelainan letak janin

2) Kelainan-kelainan panggul

3) Janin besar atau ada kelainan kongenital

4) Perut gantung, grandemulti

5) Ketuban pecah dini

6) Persalinan secara seksio sesarea

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling yakni

purposive sampling dimana setiap yang memenuhi kriteria di atas dimasukkan

dalam penelitian sampai kurun waktu yang ditetapkan (Murti, 2006).

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data primer pada bulan Mei-

Agustus 2011 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, Rumah

Bersalin PKU Muhammadiyah Sampangan, dan Rumah Bersalin An Nur

Surakarta dengan membandingkan antara tingkat kecemasan pada

primigravida usia kehamilan 36 - 40 minggu dengan lama persalinan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

25

Besarnya sampel ditetapkan dengan rumus sebagai berikut (Murti, 2006):

룸 と5潜.颇.婆聘潜

룸 囊,内淖潜.难,难闹.难,内闹难,难闹潜

룸 72,9904 史73

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimum

p = Perkiraan prevalensi penyakit yang diteliti atau paparan pada populasi,

insidensi persalinan lama = 5 % = 0,05 (Depkes, 2010)

q = 1 - p (1 - 0,05 = 0,95)

Z翈 = Nilai statistik Z翈 pada kurva normal standar pada tingkat kemaknaan

d = Presisi absolut yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi populasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

26

E. Kerangka Penelitian

Skema 2. Kerangka Penelitian

KETERANGAN

L-MMPI : Lie Minnesota Multhiphasic Personal Inventory

TMAS : Taylor Manifest Anxiety Scale

Primigravida Trimester III akhir

Tidak Cemas (Skor TMAS < 21 )

Cemas (Skor TMAS ≥ 21)

Lama persalinan

normal

Lama persalinan

memanjang

Lama persalinan

normal

Lama persalinan

memanjang

Analisis data

Simpulan

Skor L-MMPI (Jawaban ”tidak” < 10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

27

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Tingkat kecemasan

2. Variabel Terikat : Lama persalinan

3. Variabel Luar

a. Variabel terkendali : Status kesehatan, usia, tingkat

pendidikan

b. Variabel tidak terkendali : Tingkat sosial ekonomi

G. Definisi Operasional

1. Tingkat Kecemasan

Cemas adalah perasaan takut terus-menerus terhadap bahaya yang

seolah-olah terus mengancam yang sebenarnya tidak nyata tetapi hanya

dalam perasaan penderita saja. Untuk mengetahui ada tidaknya kecemasan

digunakan instrumen Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) yang berisi

50 butir pertanyaan. Responden dinyatakan mengalami kecemasan bila

skor yang diperoleh ≥ 21. Instrumen Taylor Manifest Anxiety Scale

(TMAS) cukup valid dan reliabel sebagai alat bantu untuk mendiagnosis

gangguan cemas menyeluruh. Dalam penelitian sebelumnya oleh

Sudiyanto (2005), sensitivitas Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS)

yaitu 90 %, spesivitasnya 95 %, nilai ramal positif 94,7 %, nilai ramal

negatif 90,4 %, dengan reliabilitas r = 0,86. Sebelum mengisi Taylor

Manifest Anxiety Scale (TMAS) responden diberikan instrumen Lie

Minessota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI) yang terdiri dari

15 pertanyaan yang mempunyai validitas yang berfungsi untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

28

mengidentifikasi hasil yang mungkin invalid karena kesalahan dan

ketidakjujuran responden. Nilai batas skala adalah 10. Apabila responden

mempunyai jawaban ”tidak” ≥ 10, maka hasil penelitian dari responden

dinyatakan invalid (Azwar, 2007). Skala pengukuran variabel ini adalah

skala nominal, dimana variabel tingkat kecemasan dikategorikan menjadi

dua kelompok, yaitu cemas (skor Taylor Manifest Anxiety Scale atau

TMAS ≥ 21) dan tidak cemas (skor Taylor Manifest Anxiety Scale atau

TMAS < 21).

2. Lama Persalinan

Waktu yang diperlukan untuk mengeluarkan hasil konsepsi (janin

dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir.

Lama persalinan pada primigravida rata-rata 14 jam 30 menit (Mochtar,

1992; Oxorn dan Forte, 2010). Alat ukur yang digunakan adalah jam

dengan menggunakan satuan jam. Skala pengukuran variabel ini adalah

skala ordinal, dimana variabel lama persalinan dikategorikan menjadi dua

kelompok, yaitu lama persalinan normal (lama persalinan ≤ 14 jam 30

menit) dan lama persalinan memanjang (lama persalinan >14 jam 30

menit).

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Status Pasien

2. Jam

3. Lembar Biodata & Informed Consent

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

29

Pada bagian ini terdapat jaminan kerahasiaan data responden (Lampiran 1

dan Lampiran 2).

4. Kuesioner Lie Minnesota Multhiphasic Personality Inventory (L-MMPI)

Kuesioner Lie Minnesota Multhiphasic Personality Inventory (L-MMPI)

merupakan skala validitas yang berfungsi untuk mengidentifikasi hasil

yang mungkin invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran subjek

penelitian (Lampiran 3).

5. Kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS)

Kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) adalah instrumen

pengukuran kecemasan (Lampiran 4). Taylor Manifest Anxiety Scale

(TMAS) mempunyai derajat validitas yang cukup tinggi akan tetapi

dipengaruhi juga oleh kejujuran dan ketelitian responden dalam

mengisinya (Azwar, 2007).

I. Cara Kerja

1. Peneliti membuat surat izin penelitian dan mengirimnya ke Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Surakarta, Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah

Sampangan, dan Rumah Bersalin An Nur Surakarta yang akan menjadi

tempat penelitian.

2. Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan purposive sampling melalui

status pasien untuk menentukan bahwa pasien memenuhi kriteria inklusi.

3. Selanjutnya peneliti melakukan informed concent (Principle of Autonomy

and Respect) pada responden untuk dilakukan penjelasan tujuan penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

30

dan kesanggupannya menjadi sampel penelitian serta mengisi biodata

pribadi .

4. Peneliti juga menjelaskan bahwa pada penelitian ini tidak dilakukan

intervensi yang menyakiti responden (Principle of Non Maleficence).

5. Selain itu peneliti juga menjelaskan manfaat apa yang akan diperoleh

responden bila mengikuti penelitian ini (Principle of Beneficence).

6. Peneliti juga menjelaskan bahwa identitas dan hasil setiap responden akan

dijaga kerahasiannya (Principle of Confidentiality).

7. Peneliti meminta responden untuk mengisi kuesioner skala Lie Minnesota

Multhiphasic Personality Inventory (L-MMPI) kemudian dilanjutkan

dengan kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS).

8. Peneliti membagi responden menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang

cemas dan kelompok yang tidak cemas.

9. Peneliti menghitung lama persalinan setiap responden.

10. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis

data yang telah dipilih.

J. Analisis Data

Untuk menguji hipotesis asosiatif antara variabel bebas dan variabel

terikat, data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan uji Chi

Square dan uji Korelasi (Correlations Test). Batas kemaknaan yang dipakai

adalah taraf signifikansi (α) = 0,05 atau dalam tabel interval kepercayaan 95

%. Data diolah dengan menggunakan SPSS 17.00 For Windows. Sedangkan

untuk mengetahui kekuatan hubungan antara tingkat kecemasan dengan lama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

31

persalinan dapat diketahui dari perhitungan Rasio Prevalensi (RP)

(Sastroasmoro, 1995).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di bagian Kebidanan dan

Kandungan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, Rumah Bersalin PKU

Muhammadiyah Sampangan, dan Rumah Bersalin An Nur Surakarta pada bulan

Mei-Agustus 2011, diperoleh responden sebanyak 74 orang dengan rincian 37

mengalami kecemasan dan 37 tidak mengalami kecemasan. Responden tersebut

telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan

sebelumnya. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut :

Tabel IV.1. Distribusi Responden Menurut Usia

Gambar VI.1. Distribusi Responden Menurut Usia

05

1015202530354045

20 - 25 26 - 30

Kelompok Usia (Tahun)

Usia (Tahun) Jumlah Responden

(Orang) %

20 - 25 33 44,6

26 - 30 41 55,4

Jumlah 74 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

33

Dari Gambar IV.1. dapat diketahui bahwa responden terbanyak didapatkan pada

primigravida dengan usia antara 26 - 30 tahun sebanyak 41 orang (55,4 %),

sedangkan responden lainnya didapatkan pada primigravida dengan usia antara 20

- 25 tahun sebanyak 33 orang (44,6 %).

Tabel IV. 2. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden

(Orang) %

SD 0 0

SMP 4 5,4

SMA/SMK 25 33,8

S1/D3 45 60,8

Jumlah 74 100

Gambar IV.2. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Dari Gambar IV.2. dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

penelitian ini yaitu SD 0 %, SMP 5,4 % (4 orang), SMA/SMK 33,8 % (25 orang),

0

10

20

30

40

50

SD SMP SMA/SMK S1/D3

0 4

25

45

Tingkat Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

34

dan S1/D3 60,8 % (45 orang). Dimana tingkat pendidikan terbanyak yaitu pada

tingkat S1/D3 sebanyak 45 orang atau 60,8 %.

Tabel IV.3. Distribusi Bayi Responden Menurut Berat Badan Lahir Bayi

Berat Badan Lahir Bayi

(gram)

Jumlah Responden

(Orang) %

2500 - 3000 40 54

3001 - 3500 29 39,2

3501 - 4000 5 6,8

Jumlah 74 100

Gambar IV.3. Distribusi Bayi Responden Menurut Berat Badan Lahir Bayi

Dari Gambar IV.3. dapat diketahui bahwa responden yang melahirkan bayi

dengan berat badan lahir bayi antara 2500 - 3000 gram sebanyak 40 orang (54 %),

3001 - 3500 gram sebanyak 29 orang (39,2 %), dan 3501 - 4000 gram sebanyak 5

orang (6,8 %).

2500 - 3000 3001 - 3500 3501 - 4000

40

29

5

Berat Badan Lahir Bayi (gram)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

35

Tabel IV.4. Distribusi Responden Menurut Lama Persalinan

Lama Persalinan Jumlah Responden

(Orang) %

< 9 jam 16 21,6

9 jam-14 jam 30 menit 36 48,7

> 14 jam 30 menit 22 29,7

Jumlah 74 100

Gambar IV.4. Distribusi Responden Menurut Lama Persalinan

Dari Gambar IV.4. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami

lama persalinan berkisar antara 9 jam sampai dengan 14 jam 30 menit, yaitu

sebesar 36 orang (48,7 %). Sedangkan yang mengalami lama persalinan > 14 jam

30 menit sebesar 22 orang (29,7 %) dan lama persalinan < 9 jam sebesar 16 orang

(21,6 %).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat kecemasan

dengan lama persalinan, dapat digunakan uji Chi Square dan uji Korelasi

21,6 %

48,7 %

29,7 %

< 9 jam

9 jam - 14 jam 30 menit

> 14 jam 30 menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

36

Spearman (distribusi data tidak normal) yang dihitung dengan SPSS 17.00 For

Windows.

PERHITUNGAN STATISTIK DENGAN UJI CHI-SQUARE (X²)

Tabel IV.5. Hasil Penelitian 2X2

Variabel Bebas Variabel Terikat

Jumlah Tingkat

Kecemasan

Lama Persalinan

Memanjang Normal

Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Cemas 17 45,9 20 54,1 37 100

Tidak Cemas 5 13,5 32 86,5 37 100

Jumlah 22 29,7 52 70,3 74 100

Tabel IV.6. Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 9.315a 1 .002

Continuity Correctionb

7.827 1 .005

Likelihood Ratio 9.711 1 .002

Fisher's Exact Test .005 .002

Linear-by-Linear Association

9.189 1 .002

N of Valid Cases 74

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

37

Tabel IV.7. Correlations Tests

Tingkat Kecemasan

Lama Persalinan

Spearman's rho

Tingkat Kecemasan

Correlation Coefficient

1.000 .355**

Sig. (2-tailed) . .002

N 74 74

Lama Persalinan

Correlation Coefficient

.355** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 74 74

Rumus Rasio Prevalensi:

Ȭ 룸 逛食纵逛十瑰邹规食纵规十圭邹

Perhitungan:

Ȭ 룸 17食纵17十20邹j食纵j十32邹

룸 17食37j食37

룸 3,4

Ho = Tidak ada hubungan antara baris dan kolom atau tidak ada hubungan antara

tingkat kecemasan dengan lama persalinan.

H1 = Ada hubungan antara baris dan kolom atau ada hubungan antara tingkat

kecemasan dengan lama persalinan.

Dasar pengambilan keputusan dengan analisis statistik,

a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

b. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

38

Dari tabel uji Chi Square di atas, menunjukkan bahwa nilai probabilitas = 0,002

yang berarti lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima.

Hasil uji korelasi Spearman menghasilkan korelasi positif antara tingkat

kecemasan dengan lama persalinan tetapi sifatnya lemah karena mempunyai nilai

koefisien korelasinya < 0.5 yaitu 0,355 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002.

Dari hasil perhitungan Rasio Prevalensi (RP) didapatkan nilai 3,4 yang berarti

lebih dari 1. Dari hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan yang

lemah antara tingkat kecemasan pada primigravida usia kehamilan 36 - 40 minggu

dengan lama persalinan, dimana tingkat kecemasan hanya berpengaruh sedikit

terhadap terjadinya lama persalinan memanjang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

39

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian tentang Hubungan antara Tingkat

Kecemasan pada Primigravida Usia Kehamilan 36 - 40 Minggu dengan Lama

Persalinan di Surakarta yang menggunakan desain penelitian observasional

analitik dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan di bagian Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta, Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Sampangan,

dan Rumah Bersalin An Nur Surakarta, telah diperoleh data-data yang

dicantumkan dalam bentuk tabel dan gambar pada BAB IV.

Distribusi responden menurut umur yang terbesar adalah pada

primigravida usia 26 - 30 tahun sebesar 41 orang (55,4 %) dan responden lainnya

merupakan primigravida usia 20 - 25 tahun sebesar 33 orang (44,6 %). Data

tersebut menunjukkan bahwa responden yang dipilih merupakan primigravida

dengan usia yang ideal untuk hamil menurut BKKBN, yaitu antara 20 - 30 tahun.

Pada kelompok usia ini, aktivitas uterus untuk pembukaan serviks sangatlah baik

(Jatmika, 1999).

Distribusi responden menurut tingkat pendidikan yang terbesar adalah

pada primigravida dengan tingkat pendidikan S1/D3 yaitu sebesar 45 orang (60,8

%), kemudian disusul dengan primigravida dengan tingkat pendidikan SMA/SMK

sebesar 25 orang (33,8 %), primigravida dengan tingkat pendidikan SMP sebesar

4 orang (5,4 %), dan tidak didapatkan responden dengan tingkat pendidikan SD.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

40

Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat

pendidikan yang cukup tinggi. Dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi ini,

responden dianggap telah memiliki pengetahuan yang cukup pula tentang risiko-

risiko, seperti nyeri, yang akan dialami saat proses persalinan sehingga dapat

mempersiapkan kondisi kejiwaannya dan meminimalkan kecemasan yang terjadi.

Distribusi bayi responden menurut berat badan lahir bayi yang terbesar

adalah pada primigravida yang melahirkan bayi dengan berat badan antara 2500 -

3000 gram yaitu sebesar 40 orang (54 %), kemudian disusul bayi dengan berat

badan lahir antara 3001 - 3500 gram sebanyak 29 orang (39,2 %), dan yang

terkecil adalah bayi dengan berat badan antara 3501 - 4000 gram sebanyak 5

orang (6,8 %). Distribusi ini menunjukkan bahwa responden tidak ada yang

melahirkan bayi dengan berat badan berlebih ( > 4000 gram). Faktor janin

(passanger), termasuk berat badan, akan mempengaruhi kelancaran dari proses

persalinan (Manuaba, 1998). Menurut Cunningham et al. (2006), adaptasi

mekanis bagian terbawah janin menentukan efisiensi kontraksi uterus, berarti

semakin besar janin efektivitas kontraksi akan berkurang.

Distribusi responden menurut lama persalinan menunjukkan bahwa

responden dengan lama persalinan berkisar antara 9 jam sampai dengan 14 jam 30

menit menduduki proporsi terbesar yaitu 48,7 % (36 orang). Proporsi lama

persalinan yang berlangsung > 14 jam 30 menit sebesar 29,7 % (22 orang) dan < 9

jam hanya sebesar 21,6 % (16 orang). Dari data ini menunjukkan bahwa hampir

sebagian responden mengalami lama persalinan antara 9 jam sampai dengan 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

41

jam 30 menit. Lama persalinan tercepat berlangsung selama 4 jam 40 menit dan

yang terlama berlangsung selama 22 jam 50 menit (Lampiran 5)

Distribusi terjadinya lama persalinan memanjang pada primigravida yang

mengalami kecemasan mencapai 17 orang atau sebesar 45,9 % dari 37 kasus.

Sedangkan pada primigravida yang tidak mengalami kecemasan hanya sekitar 5

orang atau 13,5 % dari 37 kasus. Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa

kecemasan pada primigravida akan mengakibatkan lama persalinan memanjang.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan lama persalinan memanjang, antara lain

kelainan letak janin, kelainan-kelainan panggul, primigraviditas, kelainan his,

pimpinan partus yang salah, janin besar atau ada kelainan kongenital, perut

gantung (grendemulti), ketuban pecah dini, dan aspek psikoemosional (kecemasan

dan ketakutan) (Mochtar, 1992).

Pada penelitian ini, peneliti berusaha mengeluarkan beberapa faktor yang

menyebabkan lama persalinan memanjang ke dalam kriteria eksklusi, antara lain

kelainan letak janin, kelainan-kelainan panggul, kelainan his, pimpinan partus

yang salah, janin besar atau ada kelainan kongenital, perut gantung (grendemulti),

dan ketuban pecah dini. Sedangkan aspek psikoemosional, khusunya kecemasan

yang berlebihan (distress), merupakan variabel yang diteliti dengan subjek

penelitiannya adalah primigravida.

Kecemasan yang berlebihan (distress) pada ibu hamil menjelang

persalinan dapat disebabkan karena beberapa faktor, antara lain kurangnya

dukungan psikososial dan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan maupun

persalinan. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Risanto (2010)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

42

menyimpulkan bahwa dukungan psikososial yang diterima seorang ibu selama

proses persalinan akan menyebabkan nyeri yang dirasakan ibu lebih rendah, lama

persalinan menjadi lebih singkat, dan kecemasan lebih rendah dibandingkan

dengan kelompok yang tidak mendapatkan dukungan psikososial.

Hasil analisis dengan uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang

bermakna antara tingkat kecemasan dengan lama persalinan (p < 0,05). Hal ini

dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan, antara

lain pengumpulan sampel dengan metode non probability sampling yakni

purposive sampling sehingga populasi penelitian dapat dipersempit dengan

mengacu pada kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan untuk

efisiensi waktu penelitian. Namun, dalam penelitian jenis ini diperlukan jumlah

sampel yang cukup banyak agar dapat mewakili kondisi sebenarnya dalam

populasi.

Kendala yang dialami peneliti adalah pada saat menghitung lama

persalinan. Ada beberapa responden yang datang ke rumah sakit atau rumah

bersalin dengan pembukaan serviks lebih dari 1 cm sehingga menyulitkan

perhitungan untuk waktu permulaan kala 1. Berdasarkan nasihat dari pembimbing,

untuk menentukan waktu permulaan kala 1, peneliti melakukan anamnesis dengan

bertanya kepada responden, kapan responden tersebut mulai merasakan kontraksi

yang teratur dan nyeri di daerah punggung dan abdomen. Dari hasil anamnesis

tersebut, dapat diketahui waktu permulaan kala 1 sehingga dapat dihitung lama

persalinan responden.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

43

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

tingkat kecemasan pada primigravida usia kehamilan 36 - 40 minggu dengan lama

persalinan. Primigravida dengan kecemasan yang berlebihan (distress) akan

memicu kelenjar adrenal untuk mensekresikan kortisol dan adrenalin. Hormon

adrenalin menyebabkan penurunan aliran darah ke uterus dan plasenta sehingga

memperlambat kontraksi uterus dan mengurangi pasokan oksigen janin.

Sedangkan mekanisme hormon kortisol ini berbeda. Hormon kortisol akan

menyebabkan penurunan sintesis protein miosit sehingga tenaga yang timbul pada

miosit juga akan menurun. Kedua hormon tersebut sama-sama menyebabkan

penurunan kontraksi uterus sehingga lama persalinan menjadi memanjang

(Simkin dan Archeta, 2005; Salmah, 2006; Soetrisno, 2009). Dari hasil

perhitungan Rasio Prevalensi didapatkan nilai 3,4 (RP > 1) sedangkan hasil uji

korelasi Spearman menghasilkan korelasi positif antara tingkat kecemasan dengan

lama persalinan tetapi sifatnya lemah karena mempunyai nilai koefisien

korelasinya < 0.5 yaitu 0,355 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Kedua hasil

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang lemah antara

tingkat kecemasan pada primigravida usia kehamilan 36 - 40 minggu dengan lama

persalinan, dimana tingkat kecemasan hanya berpengaruh sedikit terhadap

terjadinya lama persalinan memanjang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

44

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang lemah

antara tingkat kecemasan pada primigravida usia kehamilan 36 - 40 minggu

dengan lama persalinan, dimana tingkat kecemasan hanya berpengaruh sedikit

terhadap terjadinya lama persalinan memanjang.

B. Saran

Mengingat kecemasan pada primigravida akan berpengaruh pada lama

persalinan, maka penulis menyarankan:

1. Sebaiknya ibu hamil, khususnya primigravida, perlu diberikan edukasi

tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi selama kehamilannya dan

nyeri yang akan dialami selama proses persalinan, serta dukungan

psikososial baik dari suami, orang tua, petugas kesehatan maupun orang-

orang di sekitarnya agar tingkat kecemasan dapat diminimalkan sehingga

proses persalinan berlangsung lancar.

2. Untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang

sama, sebaiknya memilih rancangan penelitian yang lebih baik (misalnya

cohort).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

45

DAFTAR PUSTAKA

Antoinette, Lee, et. al. 2007. Prevalence, course, and risk factors for antenatal

anxiety and depression. The American College of Obstetricians and

Gynecologists. 110 : 1102-1112

Azwar. 2007. Konsep Pengukuran Validitas. Jakarta: Gunawan Pres, p: 60

Cunningham F.G., et. al. 2006. Pimpinan Persalinan dan Pelahiran Normal.

Dalam Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC, pp: 337-359

Depkes. 2010. Ibu Selamat, Bayi Sehat, Suami Siaga.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/790-ibu-selamat-

bayi-sehat-suami-siaga.html. (13 Februari 2011)

Hawari, Dadang. 2002. Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai

Penerbitan FK UI, pp: 63-78

Jatmika, Wahyu. 1999. Hubungan Skor Kecemasan dengan Lama Persalinan

Kala I. Semarang, Universitas Diponegoro. Thesis.

Kaplan H.I, Sadock B.J, Made,W. 2000. Gangguan Kecemasan. Dalam: Sinopsis

Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara, p: 60

Kartini, K. 1992. Psikologi Wanita, Jilid II, Edisi II. Bandung : CV Mandar Maju

Littleton, H, et. Al. 2006. Correlates of anxiety symptoms during pregnancy and

association with perinatal outcomes: A meta-analysis. American Journal of

Obstetrics and Gynecology. 7-8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

46

Manuaba, Ida Bagus G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC, pp: 161-164

Manuaba, Ida Bagus G. 2000. Persalinan Terlantar (Neglected Labour). Dalam

Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri, Ginekologi, dan KB.

Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp: 243-245

Maramis, W. E. 2005. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University

Press, p: 107

Mochtar, Rustam. 1992. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis-Obstetri Patologis

I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp: 81-90, 99,106, 423-425

Mudjaddid, E. 2006. Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik Gangguan

Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Dalam : Ilmu

Penyakit Dalam Edisi IV Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, p: 903

Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: UGM Pres, p: 67

Natalia J. 2008. Preffered Music, Anxiety, and Pregnant Woman. Amina,

Indonesian Psychological Journal. 24: 88-89

Nevid J. Rathus S. A, Greene B, Murad J, et. al. 2005. Psikologi Abnormal.

Surabaya : Erlangga, pp: 181-186

Oxorn, Harry and William R. Forte. 2010. Partus Lama. Dalam Ilmu Kebidanan:

Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yayasan Essentia Medica, p: 604

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

47

Pratiknya, Ahmad Watik. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran

dan Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers, p: 168

Pick, Marcelle. 2005. Anxiety in Women — Causes, Symptoms and Natural Relief.

http://www.womentowomen.com/depressionanxietyandmood/anxiety.aspx

. (13 Februari 2010)

Risanto, Winarani. 2010. Pengaruh Dukungan Psikososial Selama Persalinan

terhadap Rasa Nyeri saat Persalinan, Lama Persalinan dan Kecemasan.

Indonesia, Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Thesis

Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp: M

45-M 56

Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC, p: 83

Santrock, John W. 2010. Prenatal Development and Birth. Washington, DC: Mc

Graw-Hill, p: 89

Saputra, Lyndon. 2000. Pengantar Psikologi, Edisi Kesebelas, Jilid 1. Batam :

Interaksara, pp: 102-106

Sastroasmoro, Sudigdo. 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:

Binarupa Aksara, pp: 67-94

Simkin, Penny and Ruth Ancheta. 2005. Persalinan Disfungsional: Pertimbangan

Umum. Dalam Buku Saku Persalinan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC, pp: 12-19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN …/Hubungan...dan negatif terhadap kehadiran bayi. ... merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan. ... Hasil

48

Soetrisno. 2009. Ekspresi Heat Shock Protein 60,70,90, dan Kortisol Pada

Persalinan Ibu Primigravida yang Mendapat Psikokuratif. Surabaya,

Universitas Airlangga. Disertasi.

Sudiyanto, A. 2005. Keefektifan Psikoterapi Untuk Menurunkan Skor Kecemasan

Pasien Gangguan Ansietas. Indigeous, Jurnal Berkala Ilmiah Berkala

Psikologi. 7: 158-170

Tursilowati S. Y. 2007. Pengaruh peran serta suami terhadap tingkat kecemasan

ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan di Desa Jepat Lor

Kecamatan Tayu Kabupaten Pati 2007. Jurnal Kesehatan Surya Medika

Yogyakarta.

Wiknjosatro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan Edisi 6. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp: 296-314

Zulkarnaen. 2008. Buku Ajar Simptomatologi Psikiatri. Lampung : Department of

Psikiatri Medical Faculty, pp: 12-16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user