perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program...

130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN MINAT MENULIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI (Survai pada Siswa Kelas X SMA Regina Pacis Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Oleh: Maria Indratin S 840809018 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN MINAT

MENULIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

(Survai pada Siswa Kelas X SMA Regina Pacis Surakarta)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh:

Maria Indratin

S 840809018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN MINAT

MENULIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

(Survai pada Siswa Kelas X SMA Regina Pacis Surakarta)

Disusun oleh:

Maria Indratin

S 840809018

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. St.Y. Slamet, M.Pd. ___________ _________ NIP 19461208 198203 1 001

Pembimbing II Dr. H. Budhi Setiawan, M.Pd. . ___________ _________ NIP 19612405 198901 1 001

Mengetahui

Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia,

Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. NIP 19440315 197804 1 001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN MINAT

MENULIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

(Survei pada Siswa Kelas X SMA Regina Pacis Surakarta)

Disusun oleh:

Maria Indratin

S 840809018

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua : Prof. Dr. Herman J.Waluyo, M.Pd. ___________ ___________ Sekretaris : Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. ___________ __________ Anggota Penguji 1. Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd. ___________ ___________ 2. Dr. H. Budhi Setiawan, M.Pd. ____________ ___________ Mengetahui Ketua Program Studi

Direktur PPS UNS, Pendidikan Bahasa Indonesia,

Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc.,Ph.D. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. NIP 19570820 198503 1 004 NIP 19440315 197804 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Maria Indratin

NIM : S840809018

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul adalah Hubungan

antara Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis dengan Keterampilan Menulis

Argumentasi (Survai pada Siswa Kelas X SMA Regina Pacis Surakarta) betul-betul

karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda

citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari

tesis tersebut.

Surakarta, Desember 2010

Yang membuat pernyataan,

Maria Indratin

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia dan pertolongan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis

ini. Dalam menyelesaikan tesis ini, peneliti banyak mendapat bantuan, bimbingan,

dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. dr. H. Much Syamsulhadi, Sp. KJ. (K), Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan izin peneliti untuk melaksanakan

penelitian;

2. Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc.,Ph.D. Direktur PPs UNS yang telah

memberikan izin penyusunan tesis ini;

3. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia yang telah memberi motivasi kepada peneliti untuk segera

menyelesaikan tesis ini;

4. Prof. Dr. St.Y. Slamet, M.Pd., sebagai Pembimbing I tesis ini yang telah

memberikan bimbingan, petunjuk, dan pengarahan sehingga tesis ini dapat

diselesaikan;

5. Dr. Budhi Setiawan, M.Pd., sebagai Pembimbing II tesis ini yang telah

memberikan masukan dan saran-saran berharga demi kesempurnaan tesis ini;

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

6. Sr. Florentia Mujiyati, OSU, Kepala SMA Regina Pacis Surakarta yang telah

memberikan subsidi biaya studi, dorongan dan motivasi, serta izin penelitian di

SMA Regina Pacis Surakarta;

7. Keluarga besar Yohanes de Deo Marto Suwarno, selaku orang tua peneliti yang

telah memberi doa restu demi kelancaran studi lanjut yang saya tempuh;

8. Secara pribadi, terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada

suami tercinta Drs. Anang Suparlan, anak-anak saya Filomena Hanindita Chandra

Buana, Eleonora Hanindita Chandra Dewi, dan Digna Debby Widya Nanda yang

telah memberikan semangat dan motivasi sehingga tesis ini dapat selesai. Tanpa

semangat dan motivasi mereka, tesis ini tidak akan terselesaikan;

9. Rekan-rekan guru dan para siswa SMA Regina Pacis yang telah memberikan

dukungan demi terwujudnya tesis ini.

Akhirnya, peneliti hanya dapat berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa

melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada semua pihak tersebut di atas, dan

mudah-mudahan tesis ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Desember 2010

Peneliti,

M.I.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ………………………………………………………………..… i

PENGESAHAN PEMBIMBING................................................................ ii

PENGESAHAN PENGUJI …….. ............................................................ iii

PERNYATAAN ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xiv

ABSTRAK ................................................................................................. xvi

ABSTRACT ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

1. Manfaat Teoretis ............................................................. 5

2. Manfaat Praktis .............................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

8

A. Kajian Teori ...................................................................... 8

1. Keterampilan Menulis Argumentasi................... ........... 8

a. Pengertian Keterampilan............................................. 8

b. Hakikat Menulis.......................................................... 9

c. Tahap-tahap Menulis................................................... 13

d. Manfaat Menulis....................................................... 13

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Halaman

e. Tujuan Menulis.......................................................... 15

f. Pengertian Argumentasi............................................ 17

g. Dasar atau Landasan Argumentasi............................ 20

h. Cara Menguji Data..................................................... 24

i. Cara menguji Fakta..................................................... 26

j. Cara Menilai Autoritas................................................. 27

2. Kemampuan Berpikir Logis......................................... 29

a. Hakikat Berpikir...................................................... 29

b. Hakikat Penalaran.................................................. 30

c. Hakikat Logika........................................................... 34

d. Jenis-jenis Penalaran................................................... 35

e. Hakikat Berpikir Logis............................................... 37

f. Tahap-tahap Berpikir Logis........................................ 39

g. Argumen.................................................................... 40

3. Minat Menulis................................................................ 44

a. Pengertian Minat ........................................................ 45

b. Aspek Minat ............................................................... 52

c. Kontribusi Minat Menulis terhadap Keterampilan

Menulis Argumentasi..................................................

54

d. Faktor yang mempengaruhi Minat............................. 56

e. Aspek yang Diukur dalam Minat Menulis................. 61

B. Penelitian yang Relevan ..................................................... 66

C. Kerangka Berpikir .............................................................. 68

1. Hubungan Kemampuan Berpikir Logis dengan Keterampilan Menulis Argumentasi...........................

68

2. Hubungan Minat menulis dengan Keterampilan Menulis Argumentasi...................................................

69

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Halaman

3. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis secara bersama-sama dengan Keterampilan Menulis Argumentasi............................

70

D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 72

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 73

A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................... 73

1. Tempat Penelitian......................................................... 73

2. Waktu Penelitian ......................................................... 73

B. Metode Penelitian ............................................................. 74

C. Desain Penelitian................................................................. 74

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................... 75

1. Keterampilan Menulis Argumentasi............................... 75

2. Kemampuan Berpikir Logis........................................... 75

3. Minat Menulis................................................................ 76

E. Populasi, Sampel Penelitian, dan Sampling....................... 76

1. Populasi........................................................................... 76

2. Sampel............................................................................ 77

3. Teknik Pengambilan Sampel........................................ 77

F . Teknik Pengumpulan Data.................................................. 77

G. Instrumen Penelitian......................................................... 78

1. Instrumen Tes Keterampilan Menulis Argumentasi..... 78

2. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Logis............... 79

3. Instrumen Angket Minat Menulis................................ 79

H. Hasil Uji Coba Instrumen................................................... 84

1. Hasil Analisis Validitas............................................... 84

2. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen.......................... 84

I. Teknik Analisis Data........................................................... 85

J. Hipotesis Statistik ………………………………………… 86

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Halaman

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................ 88

A. Deskripsi Data .................................................................... 88

1. Data Keterampilan Menulis Argumentasi (Y)............... 88

2. Data Kemampuan Berpikir Logis (X1)......................... 90

3. Data Minat Menulis (X2)................................................ 91

B. Pengujian Persyaratan Analisis...................................... 92

1. Uji Normalitas Data...................................................... 92

2. Uji Keberartian dan Linearitas Regresi........................... 93

C. Pengujian Hipotesis............................................................ 96

1. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Keterampilan Menulis Argumentasi............................

96

2. Hubungan antara Minat menulis dan Keterampilan Menulis Argumentasi.....................................................

98

3. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis Secara Bersama-sama dengan Keterampilan Menulis Argumentasi.............................

101

D. Pembahasan Hasil Penelitian............................................ 103

E. Keterbatasan Penelitian...................................................... 104

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................. 107

A. Simpulan....... ...................................................................... 107

B. Implikasi ............................................................................. 108

1. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis un- tuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentasi

109

2. Upaya Meningkatkan Minat Menulis untuk Meningkat- kan Keterampilan Menulis Argumentasi......................

110

C. Saran ................................................................................... 111

1. Saran untuk Para Guru Bahasa Indonesia SMA Regina Pacis...............................................................................

111

2. Saran untuk Para Siswa.................................................. 113

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Halaman

3. Saran untuk Peneliti yang Lain....................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 114

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 118

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ………………………………. 73

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Argumentasi (Y) 89

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Berpikir Logis (X1)........... 90

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Menulis (X2).......................... 91

Tabel 5. Tabel Anava untuk Regresi Linear Y = 77,818 + 0,223 X1 ……. 97

Tabel 6. Tabel Anava untuk Regresi Linear Y = 69,996 + 0,104 X2 ……. 99

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur Berpikir Hubungan Antarvariabel dalam Penelitian Korelasi......................................................................................

71

Gambar 2. Desain Penelitian ...................................................................... 74

Gambar 3. Histogram Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Argumentasi (Y).....................................................................

89

Gambar 4. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Berpikir Logis (X1). 90

Gambar 5. Histogram Frekuensi Nilai Minat Menulis (X2)....... 91

Gambar 6. Diagram Pencar dan Garis Regresi Linear Y atas X1 ……...... 95

Gambar 7. Diagram Pencar dan Garis Regresi Linear Y atas X2 ……… 95

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1A Kisi-kisi Tes Keterampilan Menulis Argumentasi ......... 119

Lampiran 1B Tes Keterampilan Menulis Argumentasi ....................... 120

Lampiran 2A-1 Kisi-kisi Tes Keterampilan Berpikir Logis (Sebelum Ujicoba)........................................................................

121

Lampiran 2A-2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis (Sesudah Ujicoba)……………………...................................

122

Lampiran 2B Tes Kemampuan Berpikir Logis .................................... 123

Lampiran 3A-1 Kisi-kisi Angket Minat Menulis (Sebelum Ujicoba)..... 135

Lampiran 3A-2 Kisi-kisi Angket Minat Menulis (Sesudah Ujicoba)...... 136

Lampiran 3B Angket Minat Menulis .... ..................................... 137

Lampiran 4 Analisis Reliabilitas Ratings untuk Tes Keterampilan Menulis Argumentasi (Y)................................................

144

Lampiran 5A Hasil Analisis Uji Validitas Butir Soal Tes Kemam- puan Berpikir Logis ....................................................

147

Lampiran 5B Hasil Analisis Uji Reliabiltas Butir Soal Tes Kemam- puan Berpikir Logis .....................................................

153

Lampiran 6A Hasil Analisis Uji Validitas Butir Angket Minat Menulis.......................................................................

156

Lampiran 6B Hasil Analisis Uji Relibilitas Angket Minat Menulis .... 162

Lampiran 7 Data Induk Penelitian ..................................................... 165

Lampiran 8A Hasil Uji Normalitas Data Keterampilan Menulis Argumentasi …………………………………………

168

Lampiran 8B Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Logis 171

Lampiran 8C Hasil Uji Normalitas Data Minat Menulis………… 174

Lampiran 9 Tabel Kerja untuk Melakukan Analisis Regresi dan Korelasi (Sederhana, Ganda)..........................................

177

Lampiran 10 Hasil Analisis Data Deskriptif................................ 180

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Halaman

Lampiran 11A Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Y atas X1....... 181

Lampiran 11B Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Y atas X2....... 182

Lampiran 12A Hasil Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Sederhana Y atas X1................................................

183

Lampiran 12B Hasil Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi

Sederhana Y atas X2.................................................

189

Lampiran 13A. Hasil Analisis Korelasi Sederhana X1 dan Y .............. 194

Lampiran 13B Hasil Analisis Korelasi Sederhana X2 dan Y .......... 195

Lampiran 14A Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana X1 dan Y..............................................................................

196

Lampiran 14B Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana X2 dan Y..............................................................................

197

Lampiran 15A Hasil Analisis Regresi Ganda Y atas X1X2 ................... 198

Lampiran 15B Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Ganda Y atas X1X2...........................................................................

200

Lampiran 16A Hasil Analisis Korelasi Ganda X1X2 dengan Y.............. 201

Lampiran 16B Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda X1X2 dan Y............................................................................

202

Lampiran 17A Kontribusi X1 terhadap Y................................................ 203

Lampiran 17B Kontribusi X2 terhadap Y............................................... 204

Lampiran 17C Kontribusi X1X2 terhadap Y............................ 205

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Maria Indratin. S840809018. 2010. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis dengan Keterampilan Menulis Argumentasi (Survai pada Siswa Kelas X SMA Regina Pacis Surakarta). Tesis. Surakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya (1) hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi, (2) hubungan antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi, dan (3) hubungan antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan kemampuan menulis argumentasi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Regina Pacis Surakarta, bulan Juni hingga Desember 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Regina Pacis Surakarta. Sampel berjumlah 80 orang yang diambil dengan cara simple random sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes keterampilan menulis argumentasi, validitasnya menggunakan validitas isi dan reliabilitasnya mengggunakan reliabilitas ratings. Instrumen tes kemampuan berpikir logis validitasnya menggunakan r-point biserial dan reliabilitasnya menggunakan KR-20. Sementara itu, instrumen angket minat menulis, validitasnya menggunakan r-product moment dan reliabilitasnya menggunakan Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik regresi dan korelasi (sederhana dan ganda). Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi (r y.1 = 0,69 pada taraf nyata α = 0,05 dengan N= 80 di mana r t = 0,220); (2) ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi (r y.2 = 0,30 pada taraf nyata α = 0,05 dengan N= 80 di mana r t = 0,220); dan (3) ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi (R y.12 =0,69 pada taraf nyata α = 0,05 dengan N= 80 di mana r t = 0,220). Dari hasil penelitian di atas dapat dinyatakan bahwa secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama kemampuan berpikir logis dan minat menulis memberikan sumbangan yang berarti kepada keterampilan menulis argumentasi. Ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi keterampilan menulis argumentasi.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRACT

Maria Indratin. S840809018. 2010. The Correlation between The Ability of Logical Thinking and Writing Interest and The Skill of Argumentation Writing ( A Survey at Upper Secondary School Students of Regina Pacis in Surakarta. Thesis: Surakarta: Indonesian Education Study Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University. This research aimed to determine the correlation between (1) the ability of logical thinking and the skill of argumentation writing, (2) writing interest and the skill of argumentation writing, and (3) both the ability of logical thinking and writing interest together and the skill of argumentation writing. The research was carried out at upper secondary school of Regina Pacis in Surakarta, from June to December 2010. The research method used was correlational survey. The population of the research were the second grade students at upper secondary school of Regina Pacis in Surakarta. The sample consisted of 80 students who were taken by using simple random sampling. The instruments used for data collection were: test for the skill of writing argumentation, its validity used content validity and its reliability used rating reliability. The validity of test instrument for logical thinking used r-point biserial and its reliability used KR-20. While the validity of polling instrument for writing interest used r-product moment and its reliability used Alpha Cronbach. The technique used for analyzing the data was the statistical technique of regression and correlation. The result of the study shows that: (1) there is a positive correlation between the ability of logical thinking and the skill of writing argumentation (r y1 = .69 at the level of significance α = .05 with N = 80 where rt = .220); (2) there is a positive correlation between writing interest and the skill of writing argumentation (r y2 = .30 at the level of significance α = .05 with N = 80 where rt = .220); (3) there is a positive correlation between both the ability of logical thinking and writing interest with the skill of writing argumentation (R y. 12 = .69 at the level of significance α = .05 with N = 80 where rt = .220). The above results show that both the ability of logical thinking and writing interest simultaneously give significant contribution to the skill of writing argumentation. It means that both variables could be good predictors for the skill of writing argumentation.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek penting dalam proses

komunikasi. Bahkan boleh dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa atau negara dapat

diukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut. Maju tidaknya

komunikasi tulis dapat dilihat dan diukur dari kualitas dan kuantitas hasil percetakan

yang terdapat di suatu negara.

Morsey (dalam Henry Guntur Tarigan, 1993: 20), menyatakan bahwa tulisan

dipergunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan,

serta mempengaruhi orang lain, dan maksud serta tujuan tersebut hanya bisa tercapai

dengan baik oleh orang-orang (atau para penulis) yang dapat menyusun pikirannya

serta mengutarakannya dengan jelas (dan mudah dipahami). Kejelasan tersebut

tergantung pada pikiran, susunan/organisasi, penggunaan kata-kata, dan struktur

kalimat yang cerah.

Dalam dokumen Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan

Pendidikan Menengah SMA-MA-SMK-MAK (Peraturan Mendiknas No. 22 dan 23

Tahun 2006) dinyatakan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

Indonesia diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

budaya yang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam

masyarakat, dan menemukan serta menggunakan keterampilan analisis dan

imajinatif yang ada dalam dirinya.

Terkait dengan hal di atas, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan dalam

rangka meningkatkan kemampuam peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan

apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi

mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi keterampilan minimal peserta

didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan

sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Dalam komunikasi berbahasa, ada empat keterampilan berbahasa, meliputi (1)

keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan

(4) keterampilan menulis. Setiap keterampilan berhubungan erat dengan proses-

proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.

Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya

(Henry Guntur Tarigan. 1993: 1)

Sebagaimana diketahui bahwa menulis merupakan satu bentuk komunikasi

secara tidak langsung. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah mampu memanfaatkan grafologi,

kosa kata, dan struktur bahasa. Oleh karena itu, pembelajaran menulis mempunyai

kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan pengajaran. Keterampilan

menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, tetapi melalui proses pembelajaran

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang sebagian merupakan tanggung jawab guru. Dengan demikian, guru dituntut

untuk dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan menulis.

Sebagian besar informasi dapat digali dari berbagai jenis atau bentuk tulisan.

Melalui pengetahuan yang dimiliki itu, orang dapat mengkomunikasikan kembali

informasi yang dimiliki dalam bentuk lisan atau tulisan. Dengan kata lain, menulis

dapat membantu pula seseorang untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Melalui aktivitas menulis yang baik dan benar, siswa mampu menuangkan

idenya dalam sebuah tulisan. Sebaliknya, siswa juga mendapatkan sesuatu dari

aktivitas menulis yang ia lakukan. Semakin banyak gagasan yang dapat

diungkapkannya, maka semakin baik pula keterampilan bernalar (reasoning) anak

juga akan berkembang dengan pesat ketika siswa berhasil menuangkan informasi

melalui tulisannya.

Dalam dokumen Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan

Pendidikan Menengah SMA-MA-SMK-MAK (Peraturan Mendiknas No. 22 dan 23

Tahun 2006) salah satu Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk

SMA/Ma kelas X adalah siswa dituntut mampu menulis gagasan secara logis dan

sistematis dalam bentuk ragam paragraf argumentatif.

Faktor lain yang terkait dengan mampu tidaknya siswa menulis, adalah minat

siswa dalam menulis. Minat adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara

sadar atau tidak sadar karena tertarik atau tidak tertarik untuk melakukan suatu

tindakan dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, guru harus dapat mengembangkan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

minat siswa agar tercipta suasana yang dapat melahirkan kesenangannya untuk

menulis.

Sementara beberapa temuan di lapangan menunjukkan bahwa (1) masih

sangat terbatasnya jumlah karya siswa dalam bentuk tulisan baik yang terbit melalui

media majalah sekolah maupun melalui media massa cetak seperti surat kabar, (2)

masih sangat terbatasnya siswa yang tertarik untuk mengikuti berbagai lomba

kegiatan menulis, (3) kurangnya motivasi siswa terhadap kegiatan menulis, (4)

adanya anggapan bahwa keterampilan menulis adalah bakat, (5) adanya kesan bahwa

menulis itu kegiatan yang membosankan.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan membahas “Hubungan antara

Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis dengan Keterampilan Menulis

Argumentasi pada Siswa SMA Regina Pacis Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”

   

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan

menulis argumentasi?

2. Apakah terdapat hubungan antara minat menulis dan keterampilan menulis

argumentasi?

3. Apakah terdapat hubungan secara bersama-sama antara kemampuan berpikir logis

dan minat menulis dengan keterampilan menulis argumentasi?

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Terdapat tidaknya hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan

menulis argumentasi.

2. Terdapat tidaknya hubungan antara minat menulis dan keterampilan menulis

argumentasi.

3. Terdapat tidaknya hubungan antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis

secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis bagi para pengajar/guru dan siswa SMA Regina Pacis Surakarta pada

khususnya, dan masyarakat pembaca secara luas dan pada umumnya.

1. Manfaat Teoritis

Dari segi teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau

informasi pada pembaca maupun para praktisi pendidikan bahasa tentang

ada tidaknya hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis

dengan keterampilan menulis argumentasi, baik secara sendiri-sendiri maupun

bersama-sama; seberapa besar kadar kekuatan hubungan di antara variabel bebas

(kemampuan berpikir logis dan minat menulis) dan variabel terikat (keterampilan

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

menulis argumentasi). Selain itu, dapat memberikan sumbangan kepada teori

pembelajaran yang berkenaan dengan menulis argumentasi serta varaibel-variabel

yang berperan dalam hubungannya dengan keterampilan menulis argumentasi siswa.

Adapun sumbangan variabel-variabel yang berhubungan dengan keterampilan

menulis argumentasi tersebut, adalah kemampuan berpikir logis dan minat menulis.

Hasil penelitian ini pun dapat juga bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu

khususnya dalam bidang pengajaran dan mendorong peneliti lain untuk melaksanakan

penelitian sejenis yang lebih luas dan mendalam pada masa-masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

Dari segi praktis, berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh informasi

tentang seberapa besar kadar kekuatan hubungan antara kedua belah variabel

sehingga dengan mengetahui hasil itu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

tentang apakah kemampuan berpikir logis dan minat menulis dapat diabaikan atau

tidak dalam mengembangkan keterampilan menulis argumentasi siswa. Selain itu,

hasil penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan besarnya sumbangan

kemampuan berpikir logis dan minat menulis kepada keterampilan menulis

argumentasi. Besarnya sumbangan kedua variabel tersebut dapat menunjukkan

derajat pentingnya variabel-variabel itu terhadap keterampilan menulis argumentasi,

dan dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya variabel lain yang

mempengaruhi keterampilan menulis argumentasi siswa. Selanjutnya, hasil

penelitian ini dapat memberi masukan kepada guru bahasa Indonesia khususnya di

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

SMA Regina Pacis Surakarta dalam menentukan strategi pengajaran menulis

argumentasi yang tepat sehingga tujuan pengajaran keterampilan berbahasa,

utamanya keterampilan menulis argumentasi dapat dicapai.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

Pada Bab II ini dideskripsikan konsep-konsep atau teori-teori yang relevan

dengan variabel penelitian yang diteliti, yaitu (1) teori keterampilan menulis

argumentasi, (2) teori kemampuan berpikir logis, dan (3) teori minat menulis.

1. Keterampilan Menulis Argumentasi

Pada subbab ini akan dideskripsikan konsep-konsep atau teori-teori yang

terkait dengan keterampilan menulis argumentasi. Untuk maksud tersebut, secara

berturut-turut pada bab ini dideskripsikan teori tentang (a) pengertian keterampilan,

(b) hakikat menulis, (c) tahap-tahap menulis, (d) manfaat menulis, (e) tujuan menulis,

(f) pengertian argumentasi, (g) dasar atau landasan argumentasi, (h) cara menguji

data, (i) cara menguji fakta, dan (j) cara menilai autoritas.

a. Pengertian Keterampilan

Menurut Gagne dan Briggs (1979: 49-50) terdapat lima kategori keluaran

belajar: (1) keterampilan intelektual (intellectual skill), (2) pengaturan kegiatan

kognitif (cognitive strategy), (3) informasi verbal (verbal information), (4)

keterampilan motorik (motor skill), dan (5) sikap (attitudes).

Kata keterampilan yang melekat pada frasa (kelompok kata) “keterampilan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

menulis cerita pendek” pada penelitian ini memiliki acuan pengertian yang sepadan

dengan salah satu kategori keluaran belajar yang disebutkan Gagne dan Briggs di

atas, yaitu keterampilan intelektual. Dijelaskan oleh Winkel (1991: 73), yang

dimaksud keterampilan intelektual ialah keterampilan untuk berhubungan dengan

lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya

konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata, gambar). Menurut

Muhibbin Syah (2000: 119) keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik

melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif. Jadi,

keterampilan intelektual di sini berkenaan dengan kecekatan orang dalam

mendayagunakan segala fungsi mental/kognitifnya untuk mencapai hasil secara

maksimal. Melalui penjelasan itu, kata keterampilan pada penyebutan penelitian ini,

bukan dimaksudkan sebagai keterampilan motorik yang berhubungan dengan

gerakan-gerakan otot tubuh seseorang.

Berdasarkan pandangan itu, pengertian keterampilan menulis argumentasi di

sini diartikan sebagai kecekatan seseorang (siswa) dalam hubungannya dengan

bagaimana ia mendayagunakan semua fungsi mental/kognitifnya untuk menuangkan

buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam sebuah karangan yang

berbentuk argumentasi.

b. Hakikat Menulis

Menulis merupakan satu keterampilan berbahasa yang produktif dan

ekspresif. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka.

Henry Guntur Tarigan (1993: 21) menyatakan menulis adalah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Dengan kata

lain, menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi

bahasa.

Sementara itu, McCrimmon (dalam St.Y.Slamet, 2009:96) menyatakan bahwa

menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu objek,

memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga

pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Pada dasarnya, menulis itu

bukan hanya melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan

pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam

bahasa tulis. Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana

dan tidak perlu dipelajari, tetapi harus dikuasai.

Tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Sabarti Akhadiah (1997:

13), menulis merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan

tulisan sebagai mediumnya. Lebih jauh Bell dan Barnaby (dalam Nunan, 1989: 141)

menjelaskan bahwa menulis adalah aktivitas kognitif yang kompleks untuk

menunjukkan pengaturan sejumlah variabel secara bersamaan. Kedua variabel yang

berlangsung secara bersamaan tersebut,yaitu (1) variabel di dalam kalimat yang

mencakup isi, susunan, diksi, tanda baca, ejaan, dan susunan huruf, dan (2) variabel

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

di luar kalimat yang terdiri atas penyusunan dan penggabungan kalimat menjadi

paragraf.

Menurut Burhan Nurgiyantoro (1987: 270-271), aktivitas menulis merupakan

suatu bentuk manifestasi kemampuan (dan keterampilan) berbahasa paling akhir

dikuasai pelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca.

Dibanding tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit

dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal itu

disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur

kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Baik

unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga

menghasilkan karangan yang runtut dan padu.

Dalam kegiatan menulis, menghendaki orang untuk menguasai lambang atau

simbol-simbol visual dan aturan tata tulis, khususnya yang menyangkut tata ejaan.

Unsur situasi dan paralinguistik yang sangat efektif membantu komunikasi berbicara,

tak dapat dimanfaatkan dalam menulis. Karangan adalah suatu bentuk sistem

komunikasi lambang visual. Agar komunikasi lewat lambang tulis dapat seperti yang

diharapkan, penulis hendaklah menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat,

teratur, dan lengkap. dalam hubungan ini, sering kita dengar adanya kata-kata bahasa

yang teratur merupakan manivestasi pikiran yang teratur pula.

Berkaitan dengan teori tentang keterampilan menulis, telah dikemukakan hasil

penelitian terdahulu. Christine Hockings 1998 “Developing Journal Writing Skills in

Undergraduates: the need for Journal Workshops”. Journal of Working Paper 020/98

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Series September 1998. Dalam hasil penelitian yang dimuat di jurnal ini

dikemukakan bahwa proses menulis juga dipercaya untuk menstimulasi kegunaan

dari keterampilan kognitif pada level tinggi. Dijelaskan bahwa menulis adalah unik

yang menuntut penulis menggunakan tiga model dari belajar,yaitu mengejakan,

modeling, dan simbolisasi secara berkesinambungan (simultan). Proses menulis

memaksa penulis untuk mengingat, merefleksikan, dan membuat tanggap akan

informasi dan pengalaman baru, hasil tulisan memenuhi basis atau dasar untuk

menyusun konsep, peningkatan identifikasi, modeling, dan perencanaan untuk

penerapan di masa yang akan datang mengenai ide dan teori.

Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, Burhan Nurgiyantoro (1987:273)

menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas menghasilkan

bahasa. Dilihat dari pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas

mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan

unsur bahasa, sedang yang kedua menekankan unsur gagasan. Kedua unsur tersebut

hendaknya diberi penekanan yang sama.

Bertolak dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu

keterampilan berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan

mengenai suatu hal ke dalam bahasa tulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain

(pembaca). Dalam hal ini, kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai

unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi

karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa

sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Tahap-hahap Menulis

Untuk dapat menguasai keterampilan menulis, ada beberapa tahap yang harus

dilalui. Menurut Proett dan Gill (1986), ada tiga tahap proses menulis, yaitu (1) tahap

prapenulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap pascapenulisan. Sejalan dengan

pendapat tersebut, Sabarti Akhadiah (1997:20) menjelaskan kegiatan menulis adalah

suatu proses yang berarti melakukan serangkaian aktivitas yang terjadi dan

melibatkan tiga fase, yaitu (1) fase prapenulisan (persiapan), (2) fase penulisan

(pengembangan isi kerangka), dan (3) fase pascapenulisan (telaah dan revisi atau

penyempurnaan).

Masing-masing fase harus dipahami sebagai komponen yang memang ada dan

harus dilalui oleh seorang penulis dalam proses tulis-menulis. Kegiatan kepenulisan

sangat terkait dengan penalaran. Penalaran (reasoning) adalah suatu proses berpikir

dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, ataupun sesuatu

yang dianggap bahan bukti menuju pada suatu simpulan (Anton Moeliono,1989:124-

125).

Berpijak dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan

menulis meliputi tiga tahap yaitu prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan (telaah

dan revisi atau penyempurnaan).

d. Manfaat Menulis

Kegiatan menulis memiliki banyak manfaat. Menurut Graves (dalam Suparno

dan Mohammad Yunus,2002:1.4) manfaat menulis meliputi:

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Meningkatkan kecerdasan

Dikatakan meningkatkan kecerdasan karena ketika menulis, siswa

mengembangkan gagasannya dengan penalaran, yaitu menghubungkan fakta,

membandingkannya, dan menggunakan struktur bahasa yang logis agar dapat

dipahami pembaca.

2) Mengembangkan daya inisiatif dan kreatif

Pengembangan gagasan pokok menjadi informasi yang lebih rinci dikemas ke

dalam kalimat-kalimat yang efektif agar pembaca dapat menangkap pesan yang

disampaikan penulis. Untuk itu diperlukan daya inisiatif dan kreatif yang tinggi.

3) Menumbuhkan keberanian

Kegiatan menulis memupuk keberanian untuk berpendapat. Kegiatan menulis

diawali dengan penentuan masalah yang dihadapi penulis. Dengan membaca literatur

penulis memperoleh masukan dan saran pemecahannya. Penulis dituntut untuk berani

membuat keputusan menurut perasaan, pikiran, dan gaya penuangan gagasan yang

mungkin berbeda satu dengan yang lain. Penulis juga harus berani menghadapi

berbagai kritik dari pembaca karena akan muncul penilaian dari pembaca.

4) Mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi

Kegiatan menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan

informasi. Bahan yang akan ditulis adalah informasi. Informasi ditulis dari berbagai

sumber. Makin banyak sumber yang dibaca, didengar, maka akan semakin

memantapkan penulis dalam mengambil keputusan dan semakin dapat dipercaya.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e. Tujuan Menulis

Kegiatan menulis memiliki berbagai macam tujuan. Menurut Henry Guntur

Tarigan (1993:23-25) ada beberapa tujuan kegiatan menulis. Tujuan tersebut

meliputi :

1) memberitahukan atau mengajar yang kemudian disebut dengan wacana informatif

(informative discourse).

2) meyakinkan atau mendesak yang kemudian disebut dengan wacana persuasif

(persuasive discourse).

3) menghibur atau menyenangkan yang kemudian disebut dengan tulisan literer

(wacana kesastraan atau literary discourse).

4) mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api yang

kemudian disebut dengan wacana ekspresif (expresive discourse).

Sehubungan dengan tujuan penulisan, maka Hugo Hartig merangkumnya

sebagai berikut :

1) assignment purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya

para siswa yang diberi tugas merangkumkan buku; sekretaris yang ditugaskan

membuat laporan, notulen rapat)

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) altruistic purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan, menghindarkan kedukaan, menolong

para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat

hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3) persuasive purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan

yang diutarakan.

4) informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan

kepada para pembaca.

5) self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang

kepada para pembaca.

6) creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini berhubungan erat dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi ”keinginan

kreatif” di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan

mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan

mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.

7) problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat

dimengerti dan diterima oleh para pembaca. (Hipple, 1973 : 309-311).

f. Pengertian Argumentasi

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi

sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai

dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1985 : 3). Dalam

ilmu pengetahuan, argumentasi merupakan usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau

menentukan kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat

mengenai sesuatu hal.

Georgacarakos, G.N. dan Robin Smith (1979: 4-7) mengemukakan bahwa

yang dimaksud dengan argumen adalah satu hal tertentu yang dapat kita gunakan

dalam kegiatan berpikir/beralasan (reasoning), meyakinkan (convincing), atau

membujuk (persuading). Argumen adalah serangkaian pernyataan yang salah satunya

(disebut kesimpulan) ditarik dari pernyataan lainnya (disebut premis).

Argumen dapat digunakan untuk membujuk atau meyakinkan orang untuk

mempercayai suatu pernyataan. Statement atau pernyataan adalah sebuah kalimat

yang bisa benar atau salah.

Menurut Stephen Naylor Thomas (1986: 10-38), sebuah alasan adalah

berbagai pernyataan yang diberikan untuk mendukung, membenarkan, atau

menjelaskan beberapa fakta, pernyataan, pengharapan, prediksi dan peringatan.

Beralasan (reasoning) adalah berbagai wacana dimana beberapa pernyataan

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

diberikan sebagai alasan untuk sebuah kesimpulan. Untuk menerima beberapa

pernyataan memang benar dengan dasar mendukung alasan, atau menawarkan /

mempertimbangkan alasan untuk dukungan atau penjelasan tentang sesuatu adalah

hal yang berkaitan dengan reasoning. Jadi argumen berisi alasan (reasoning).

Berkaitan dengan teori tentang argumentasi, telah dikemukakan hasil

penelitian terdahulu. Lesley A. Rey, Ebony Elizabeth Thomas, dan Steven Engel

2010; 99.6. pg 56-62. “English Journal: Applying Toulmin: Teaching Logical

Reasoning and Argumentative Writing.Juli 2010. Dalam hasil penelitian yang dimuat

di jurnal ini dikemukakan bahwa argumentasi adalah suatu proses membentuk logika

atau alasan-alasan yang masuk akal dari serentetan ide yang bersifat persuasif bagi

pembaca/pendengar. Salah satu cara untuk memahami definisi persuasif adalah

menganggapnya sebagai suatu alasan-alasan yang menjelaskan bagaimana sesuatu

seharusnya. Kita dibujuk dikarenakan penjelasan yang ada sesuai dengan kerangka

berpikir kita.

Menulis argumen dimulai dengan membentuk suatu sikap / perasaan hati-hati

terhadap sesuatu untuk suatu tujuan dan pembaca tertentu. Orang yang ingin

berargumen secara efektif pertama-tama harus mempertimbangkan dimana mereka

berada, dan kemudian secara terorganisir mengumpulkan ide-ide dan informasi untuk

membujuk pembaca dengan sudut pandang mereka. Supaya lebih meyakinkan,

alasan-alasan yang diajukan harus dilengkapi dengan ide-ide, informasi, atau bukti-

bukti yang secara sengaja dipilih.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Pengetahuan siswa mengingatkankita bahwa tugas kita tidak mengajari

mereka bagaimana berargumen atau bahkan pentingnya berargumen. Sebaliknya,

tantangan kita adalah meyakinkan mereka untuk berargumen dalam tulisan akademik.

Tiga pertanyaan yang dapat membantu seseorang dengan hati-hati memilih sikap:

1) Sudut pandang: Bagaimana saya melihat dan memahami apa yang sedang saya

pelajari?

2) Pernyataan: Apa yang benar dan seharusnya diketahui tentang subyek ini?

3) Permintaan: Apa yang seharusnya dipahami pembaca tentang subyek ini?

Bukti yang terpercaya dan meyakinkan seharusnya memenuhi empat syarat:

1) Apakah bukti tersebut kredibel?

2) Apakah bukti itu mencukupi?

3) Apakah bukti itu akurat?

4) Urutan bukti mana yang terbaik?

Warrants (2005: 25) menjelaskan bahwa pembenaran adalah alasan yang

menghubungkan bukti-bukti dan sikap. Menemukan pembenaran adalah yang paling

sulit karena ini adalah tahap dimana kita meminta siswa untuk mengungkapkan dalam

kata-kata pemikiran bawah sadar mereka sebelumnya dan menggunakan kerangka

berpikir yang baru bagi mereka.

Pembenaran yang efektif membujuk pembaca akan hubungan antara

pernyataan yang dibuat dengan bukti-bukti. Mengajar siswa untuk menulis hubungan-

hubungan tersebut melibatkan sesi pertanyaan yang menuntut siswa mengungkapkan

alasan mereka sampai mereka menginternalisasi pertanyaan-pertanyaan itu untuk diri

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mereka. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan:

1) Apa alasanmu untuk memilih bukti-bukti ini untuk mendukung sikapmu?

2) Mengapa kamu berpendapat bahwa bukti ini cocok / mendukung sikap yang

kamu ambil?

3) Bagaimana bukti-bukti ini yang telah kamu pilih berhubungan satu sama lain?

Akhirnya, untuk belajar menulis argumen persuasif yang masuk akal, siswa

perlu belajar berpikir melalui kompleksitas dan komplikasi suatu permasalahan /

subyek / isu, membuat kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dan secara hirarki

mengelompokkan dan secara logis, mengurutkan ide-ide. Siswa sangat tergantung

pada guru untuk memungkinkan hal ini terjadi.

Bertolak dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa argumen-

tasi adalah suatu retorika yang berupa bukti-bukti yang digunakan untuk menarik

suatu simpulan yang akhirnya mampu mempengaruhi sikap dan keyakinan orang lain.

g. Dasar atau Landasan Argumentasi

Dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif adalah berpikir kritis dan

logis. Oleh karena itu harus bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada.

Fakta-fakta atau evidensi itu dapat dijalin dalam metode-metode sebagaimana

dipergunakan juga oleh eksposisi. Tetapi dalam argumentasi terdapat motivasi yang

lebih kuat. Eksposisi hanya memerlukan kejelasan, sebab itu fakta-fakta dipakai

seperlunya. Namun argumentasi di samping memerlukan kejelasan, memerlukan juga

keyakinan dengan perantaraan fakta-fakta itu. Sebab itu, penulis harus meneliti

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

apakah semua fakta yang akan dipergunakan itu benar, dan harus meneliti pula

bagaimana relevansi kualitasnya dengan maksudnya. Dengan fakta yang benar, ia

dapat merangkai suatu penuturan yang logis menuju kepada suatu kesimpulan yang

dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan semua kenyataan di atas, maka untuk berbicara mengenai sebuah

tulisan argumentatif, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa hal penting yang

menjadi landasan argumentasi. Beberapa hal penting tersebut, menurut Gorys Keraf

(1985: 5), adalah sebagai berikut:

1) Penalaran

Penalaran yaitu bagaimana dapat merumuskan pendapat yang benar sebagai

hasil dari suatu proses berpikir untuk merangkaikan fakta-fakta menuju suatu

kesimpulan yang dapat diterima oleh akal sehat. Penalaran (reasoning), jalan pikiran

adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau

evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. Yang dimaksud

dengan jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-

hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada suatu kesimpulan yang masuk

akal.Bahasa tidak bisa dilepaskan dari penalaran.

2) Proposisi

Penalaran bukan saja dapat dilakukan dengan menggunakan fakta-fakta yang

masih berbentuk polos, tetapi dapat juga dilakukan dengan menggunakan fakta-fakta

yang telah dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang berbentuk pendapat dan

kesimpulan. Penalaran dapat kita batasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.

Sebuah pernyataan dapat dibenarkan bila terdapat bahan-bahan atau fakta-fakta untuk

membuktikannya. Sebaliknya sebuah pernyataan atau proposisi dapat disangkal atau

ditolak bila terdapat fakta-fakta yang menentangnya.

Proposisi selalu berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat adalah

proposisi. Hanya kalimat deklaratif yang dapat mengandung proposisi, karena hanya

kalimat semacam itulah yang dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya.

3) Inferensi dan Implikasi

Fakta adalah apa saja yang ada, baik perbuatan yang dilakukan maupun

peristiwa-peristiwa yang terjadi atau sesuatu yang ada di alam ini. Fakta adalah hal

yang ada tanpa memperhatikan atau mempersoalkan bagaimana pendapat orang-

orang tentangnya. Sebaliknya pendapat merupakan kesimpulan (inferensi), penilaian,

pertimbangan, dan keyakinan seseorang tentang fakta atau fakta-fakta itu. Sebab itu

setiap ucapan yang bersifat faktual, atau suatu pernyataan yang didasarkan atas fakta,

harus selalu dapat dibuktikan sebagai sesuatu yang benar atau yang mustahil.

Sebaliknya pendapat atau kesimpulan hanya dapat diterima atau ditolak karena

kebenaran atau kemustahilan faktanya dan cara menghubung-hubungkan fakta itu

secara absah.

Kata inferensi berasal dari kata latin infrre yang berarti menarik kesimpulan.

Kata implikasi juga berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata implicare yang berarti

melibat atau merangkum. Dalam logika, juga dalam bidang ilmiah lainnya, kata

inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta-fakta

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yang ada. Sedangkan implikasi adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena

sudah diragukan dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Banyak dari simpulan sebagai

hasil dari proses berpikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan

kemungkinan-kemungkinan yang tercakup dan evidensi(= implikasi), dan simpulan

yang masuk akal berdasarkan implikasi(= inferensi).

4) Evidensi

Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian,

semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk

membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh

dicampur-adukkan dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan.

Pernyataan tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap sebuah evidensi, ia hanya

sekadar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Dalam argumentasi,

seorang penulis boleh mengandalkan argumentasinya pada pernyataan saja, bila ia

menganggap pembaca sudah mengetahui fakta-faktanya, serta memahami

sepenuhnya kesimpulan-kesimpulan yang diturunkan daripadanya.

Dalam wujudnya yang paling rendah, evidensi berbentuk data atau informasi.

Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh

dari suatu sumber tertentu. Biasanya semua bahan informasi berupa statistik, dan

keterangan-keterangan yang dikumpulkan atau diberikan oleh seseorang kepada

orang lain, semuanya dimasukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan

informasi (bahan keterangan). Pada dasarnya semua data dan informasi harus diyakini

dan diandalkan kebenarannya. Untuk itu pembicara harus mengadakan pengujian atas

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

data dan informasi tersebut, apakah semua bahan keterangan itu merupakan fakta.

Fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara

nyata. Bila seorang mengatakan bahwa ia telah melihat kapal musuh mendarat di

sebuah pantai yang sepi, itu baru merupakan informasi. Kalau sebuah surat kabar

memberitakan bahwa ekspor Indonesia bulan Oktober mencapai 500 juta dollar, itu

baru merupakan data. Dalam kedua kasus perlu didakan penyelidikan lebih lanjut

untuk mendapatkan sebuah fakta, yaitu apakah sungguh-sungguh musuh sudah

mendarat di pantai tadi; apakah memang benar ekspor Indonesia bulan Oktober 500

juta dollar, bagaimana perinciannya, barang apa saja yang diekspor, ke negara mana

dan sebagainya.

h. Cara Menguji Data

Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan

informasi itu harus merupakan fakta. Dalam kedudukanya yang pasti sebagai fakta,

bahan-bahan itu siap digunakan sebagai evidensi. Sebab itu perlu diadakan pengujian-

pengujian melalui cara-cara tertentu. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa cara

yang dapat dipergunakan untuk mengadakan pegujian tersebut.

1). Observasi

Fakta-fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan

seorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan

sekaligus dapat menggunakan sebaik-baiknya dalam usaha meyakinkan para

pembaca, maka kadang-kadang pengarang merasa perlu untuk mengadakan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atau informasi itu.

2). Kesaksian

Keharusan menguji data dan informasi, tidak selalu harus dilakukan dengan

observasi. Kadang-kadang sangat sulit untuk mengharuskan seseorang mengadakan

observasi atas objek yang akan dibicarakan. Kesulitan itu terjadi karena waktu,

tempat, dan biaya yang harus dikeluarkan. Untuk mengatasi hal itu penulis atau

pengarang dapat melakukan pengujian dengan meminta kesaksian atau keterangan

dari orang lain yang telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri persoalan itu.

Kesaksian di sini tidak hanya mencakup apa yang didengar langsung dari seseorang

yang mengalami sesuatu peristiwa, tetapi juga diketahui melalui buku-buku,

dokumen-dokumen, dan sebagainya.

3). Autoritas

Cara ketiga yang dapat dipergunakan untuk menguji fakta dalam usaha

menyusun evidensi adalah meminta pendapat dari suatu autotoritas, yakni pendapat

dari seorang ahli, atau mereka yang telah menyelidiki fakta-fakta itu dengan cermat,

memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan

pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu. Autotoris

dengan demikian dapat diartikan sebagai kesaksian ahli yang diberikan oleh

seseorang, sebuah komisi, atau suatu badan atau kelompok yang dianggap berwenang

untuk itu.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

i. Cara Menguji Fakta

Sebagai telah dikemukakan di atas, untuk menetapkan apakah data atau

informasi yang telah kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan

penilaian, apakah data-data atau informasi itu merupakan kenyataan atau hal yang

sungguh-sungguh terjadi. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian-penilaian

tingkat pertama. Penilaian tingkat pertama hanya diarahkan untuk mendapatkan

keyakinan, bahwa semua bahan itu adalah fakta.

Dan penilaian itu tidak saja berhenti di sini. Pengarang atau penulis harus

mengadakan penilaian tingkat kedua, yaitu yang mana dari semua fakta itu dapat

digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Atau

dengan kata lain harus diadakan seleksi untuk menentukan fakta-fakta mana yang

dapat dijadikan evidensi dalam argumentasi itu.

1) Konsistensi

Dasar pertama yang dipakai untuk menetapkan fakta mana yang akan

dipakai sebagai evidensi adalah kekonsistenan. Sebuah argumentasi akan kuat dan

mempunyai tenaga persuasif yang tinggi, kalau evidensi-evidensinya bersifat

konsisten, tidak ada satu evidensi bertentangan atau melemahkan evidensi yang lain.

2) Koherensi

Dasar kedua yang dapat dipakai untuk mengadakan penilaian fakta mana yang

dapat dipergunakan sebagai evidensi adalah masalah koherensi. Semua fakta yang

akan digunakan sebagai evidensi harus pula koheren dengan pengalaman-pengalaman

manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku. Bila penulis meng-

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

inginkan agar sesuatu hal dapat diterima, ia harus meyakinkan pembaca bahwa

karena pembaca setuju atau menerima fakta-fakta dan jalan pikiran yang dikemuka-

kannya, maka secara kosekuen pula pembaca harus menerima hal lain, yaitu

konklusinya.

j. Cara Menilai Autoritas

Yang dapat dilakukan adalah membanding-bandingkan autoritas-autoritas

itu, mengadakan evaluasi atas pendapat-pendapat itu untuk menemukan sesuatu

pendapat dipertanggungjawabkan. Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat

memilih beberapa pokok berikut:

1) Tidak Mengandung Prasangka

Dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat

autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka. Yang tidak mengandung

prasangka artinya pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

oleh ahli itu sendiri, atau didasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang

dilakukannya. Pengertian tidak mengandung prasangka juga mencakup hal lain, yaitu

bahwa autoritas itu tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data

eksperimentalnya.

2) Pengalaman dan Pendidikan Autoritas

Dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat

suatu autoritas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan

yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperolehnya harus

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan sebagai seorang ahli yang

diperoleh melalui pendidikan tadi. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh autoritas,

penelitian-penelitian yang dilakukannya dan presentasi hasil-hasil penelitian dan

pendapatnya akan lebih memperkokoh kedudukannya, dengan catatan bahwa syarat

pertama di atas harus juga diperhatikan.

3) Kemasyuran dan Prestise

Faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas

adalah meneliti apakah pernyataan/pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu

hanya sekedar bersembunyi di balik kemasyuran dan prestise pribadi di bidang lain.

4) Koherensi dengan Kemajuan

Hal keempat yang perlu diperhatikan penulis argumentasi adalah apakah

pendapat yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan

jaman, atau koheren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu.

Berpijak dari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

pada hakikatnya yang dimaksud dengan keterampilan menulis argumentasi adalah

kesanggupan siswa dalam menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bahasa

Indonesia tulis dengan jelas, didukung oleh organisasi isi atau bahasa yang baik, tata

bahasa (struktur) yang benar, pilihan kata dan ejaan yang tepat dengan bertujuan

untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca dengan jalan mengemukakan alasan

dan bukti-bukti yang kuat tentang suatu kebenaran.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Kemampuan Berpikir Logis

Pada subbab ini akan dideskripsikan konsep-konsep atau teori-teori

yang terkait dengan kemampuan berpikir logis. Untuk maksud tersebut, secara

berturut-turut pada bab ini dideskripsikan teori tentang (a) hakikat berpikir, (b)

hakikat penalaran, (c) hakikat logika, (d) jenis-jenis penalaran, (e) hakikat berpikir

logis, (f) tahap-tahap berpikir logis, dan (g) argumen

a. Hakikat Berpikir

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjumpai kenyataan-kenyataan yang

menunjukkan bahwa ada anggota masyarakat yang dapat mengungkapkan pendapat

atau pikirannya dengan teratur, tanpa mempelajari secara khusus struktur gramatikal

suatu bahasa. Ini berarti ada unsur lain yang harus diperhitungkan dalam pemakaian

suatu bahasa. Menurut Gorys Keraf (1980: 49), unsur lain adalah segi penalaran atau

logika. Jalan pikiran pembicara turut menentukan baik tidaknya kalimat seseorang,

mudah tidaknya pikirannya dapat dipahami. Dikatakan dengan tegas oleh Jujun S.

Suriasumantri (1993 : 43) bahwa manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk

yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya itu bersumber

pada pengetahuan yang diperolehnya melalui kegiatan berpikir dan merasakan.

Berkaitan dengan hakikat manusia sebagai makhluk berpikir tersebut, perlu

dijelaskan arti kata berpikir dan penalaran. Menurut Poespoprodjo dan T. Gilarso

(1985 : 4), berpikir adalah suatu kegiatan akal untuk "mengolah” pengetahuan yang

telah diterima melalui pancaindra, dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran di

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dalam batin. Dengan kata lain, berpikir adalah suatu kegiatan berbicara dengan diri

sendiri (Partap Sing Mehra dan Jazir Burhan, 1986 : 1-2). Oleh Partap Sing Mehra

dan Jazir Burhan (1986 : 1-2) dijelaskan bahwa berpikir adalah suatu kegiatan jiwa

untuk mendapatkan suatu pengetahuan. Namun, secara umum mereka menggunakan

istilah pemikiran, yaitu mencari sesuatu yang belum diketahui berdasarkan sesuatu

yang telah diketahui. Sesuatu yang telah diketahui merupakan data atau bahan

pemikiran, sedangkan sesuatu yang belum diketahui merupakan konklusi yang akan

diperoleh dari pemikiran. Melalui aktivitas berpikir, manusia mengkaji perihal benda-

benda, gejala-gejala, dan peristiwa-peristiwa untuk kemudian menarik kesimpulan

berupa ilmu pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia memperoleh

kebenaran.

Pendapat lain yang tidak kalah pentingnya dikemukakan oleh Jujun S.

Suriasumantri (1993 : 42) bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan untuk

menemukan pengetahuan yang benar. Pendapat-pendapat tersebut mempunyai

kesamaan. Jadi, berpikir merupakan suatu kegiatan akal yang dilakukan oleh manusia

untuk menemukan pengetahuan yang benar.

b. Hakikat Penalaran

Kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam

menemukan kebenaran disebut penalaran. Lebih tegas lagi dijelaskan pula bahwa

penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan berupa

pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan. Pengetahuan yang dihasilkan

tersebut merupakan pengetahuan yang benar. Namun, apa yang disebut benar bagi

tiap orang tidak sama. Oleh karena itu, kegiatan berpikir untuk menghasilkan

pengetahuan yang benar itu pun berbeda-beda. Tiap jalan pikiran memiliki kriteria

kebenaran, dan kriteria kebenaran itu merupakan landasan bagi proses penemuan

kebenaran tersebut (Jujun S. Suruasumantri, 1993 : 42).

Menurut Herman J. Waluyo (1989: 3),penalaran adalah kegiatan berpikir yang

mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Selanjutnya, sebagai

suatu kegiatan berpikir, penalaran memiliki ciri-ciri penanda: (1) adanya suatu pola

berpikir yang secara luas disebut logika, dan (2) mempunyai sifat analitik dalam

proses berpikirnya.

Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan

data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan (Zainal Arifin dan

Amran Tasai, 1991 : 160). Sementara itu, Jos Daniel Parera (1982 : 77)

mengemukakan bahwa penalaran adalah proses berpikir untuk mencapai satu

kesimpulan yang masuk akal atau logis berdasarkan kenyataan-kenyataan atau

pernyataan-pernyataan.

Menurut Angelo (1980 : 241), penalaran merupakan penarikan kesimpulan

dari pengamatan, fakta-fakta, atau hipotesis. Pendapat lain menyatakan bahwa

penalaran (reasoning) adalah proses mengambil simpulan (conclusion, inference) dari

bahan bukti atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan bukti atau

petunjuk (Anton M. Moeliono, 1989 : 124-125). Definisi-definisi tersebut memiliki

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

makna bahwa dalam mengomunikasikan gagasan atau ide diperlukan proses berpikir,

yaitu bernalar.

Sementara Gorys Keraf (1995: 5) menyatakan bahwa penalaran adalah suatu

proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-

evidensi yang diketahui menuju kepada suatu simpulan. Selanjutnya, Gorys Keraf

(1990 : 5), menjelaskan bahwa penalaran merupakan salah satu proses berpikir yang

mengikuti cara-cara, langkah-langkah, dan syarat-syarat tertentu sedemikian rupa

untuk mencapai suatu simpulan yang dapat diandalkan. Masalah penalaran, yaitu

masalah bagaimana mermuskan pendapat yang benar sebagai hasil dari proses

berpikir bagaimana merangkaikan kata-kata, kalimat-kalimat, atau simpulan-

simpulan individual menjadi simpulan umum. Jalan pikiran manusia pada hakikatnya

sangat kompleks yang dapat terdiri dari mata rantai evidensi dan berbagai

kesimpulan.

Agar suatu penalaran dapat menghasilkan suatu simpulan yang benar dan

sah, penalaran tersebut harus memenuhi persyaratan: (1) berpangkal pada kenyataan;

(2) alasan-alasan yang diajukan harus tepat; (3) semua alasan yang berupa fakta atau

pemikiran dalam bentuk rangkaian langkah disusun secara logis menjadi suatu jalan

pikiran; dan (4) hubungan antara titik pangkal dan kesimpulan harus logis

(Poespoprojo, 1985: 13).

Pendapat lain, dikemukakan oleh Thomas (1986 : 10) bahwa penalaran

merupakan suatu pernyataan yang diberikan pada sebuah pembenaran, atau

penjelasan terhadap suatu dugaan, harapan, atau fakta.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Leahey dan Harris (1997 : 229), berpendapat bahwa penalaran adalah proses

penarikan kesimpulan logis berdasarkan fakta atau premis yang ada; sedangkan

Suhendar dan Supinah (1992 : 44) mengatakan bahwa penalaran adalah kegiatan

berpikir yang lebih tinggi yang dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang

saling berhubungan, serta bertujuan untuk sampai pada kesimpulan. Sejalan dengan

pendapat terdahulu, Poespoprojo dan Gilarso (1985 : 8) berpendapat bahwa penalaran

adalah suatu penjelasan yang menunjukkan kaitan atau hubungan antara dua hal atau

lebih yang berdasarkan pada alasan-alasan dan langkah-langkah tertentu sehingga

sampai pada suatu kesimpulan.

Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang bertolak pada suatu

analisis dan kerangka berpikir yang digunakan untuk analisis tersebut adalah logika

penalaran yang bersangkutan. Sifat analitik penalaran merupakan konskuensi dari

adanya suatu pola berpikir tertentu. Tanpa adanya pola berpikir tersebut maka tidak

akan ada kegiatan analisis. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan

berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.

Dalam bidang keilmuan, kegiatan berpikir dilakukan secara sistematis dan

didasarkan pada kaidah-kaidah keilmuan. Dengan kata lain, kegiatan penalaran yang

dilakukan dalam bidang keilmuan adalah proses berpikir logis. Berpikir logis

diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu atau dengan perkataan

lain menurut logika tertentu.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Hakikat Logika

Logika didefinisikan secara luas sebagai pengkajian untuk berpikir secara

sahih (Jujun S. Suriasumantri, 1993 : 42-46). Selanjutnya, pengertian logika ini secara

singkat dikatakan oleh Alex Lanur (1983 : 7) sebagai ilmu pengetahuan dan

kecakapan untuk berpikir lurus (tepat). Kemudian, Anton M. Moeliono (1989 : 124-

125) juga mengatakan bahwa logika merupakan pengetahuan tentang kaidah berpikir.

Sementara itu, Irving M. Copi sebagaimana dikutip oleh Mundiri (1996 : 2),

menyatakan bahwa logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-

hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang

salah.

Pada bahasan selanjutnya, Mundiri (1996 : 15) mengatakan bahwa

keseluruhan informasi keilmuan merupakan suatu sistem yang bersifat logis, karena

itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika. Logika

membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan

kebenaran dan menghindari kekeliruan. dari pernyataan tersebut tercermin bahwa

manusia menggunakan prinsip logika dalam segala aktivitas berpikir dan bertindak.

Dengan logika, manusia dapat berpikir secara benar lepas dari prasangka emosi dan

keyakinan seseorang, karena logika dapat mendidik manusia bersikap objektif, tegas,

dan berani.

Seorang yang memiliki jalan pikiran yang tepat sesuai dengan aturan logika

berarti ia memiliki pemikiran yang logis. Hal ini sesuai dengan pendapat

W.Poespoprodjo dan T.Gilarso (1985: 4), yang mengatakan bahwa suatu jalan pikiran

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

yang tepat dan jitu, yang sesuai dengan patokan-patokan seperti yang dikemukakan

dalam logika, disebut “logis”, sedangkan jalan pikiran yang tidak mengindahkan

patokan-patokan logika itu tentu “berantakan” dan sesat, dan dari pikiran yang

tersesat akan timbul tindakan yang sesat pula.

d. Jenis-jenis Penalaran

Dalam tulisan ilmiah ini, dikemukakan dua jenis penalaran, yaitu penalaran

deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang

didasarkan atas prinsip, hukum, teori, atau keputusan lain yang berlaku umum untuk

suatu hal atau gejala,kemudian berdasarkan prinsip tersebut ditarik kesimpulan

tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian dari hal atau gejala tersebut.

Herman J. Waluyo (1989: 20) menyatakan bahwa penalaran deduktif bergerak dari

sesuatu yang umum kepada yang khusus.

Sementara, penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik suatu

prinsip atau sikap yang berlaku umum maupun kesimpulan yang bersifat umum

berdasar fakta-fakta khusus. Herman J. Waluyo (1989: 16) menyatakan bahwa

penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyatan-pernyataan yang

mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang

diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

Proses penalaran induktif memiliki beberapa variasi antara lain generalisasi,

analogi, dan hubungan kausal. Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang

bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.

Sementara itu, analogi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua

peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa

yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal lain. Sabarti Akhadiah

(1988: 3) menyatakan bahwa analogi induktif adalah suatu proses penalaran untuk

menarik kesimpulan/inferensi tentang kebenaran suatu gejala khusus yang lain yang

memilki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.

Di samping analogi induktif, dikenal juga apa yang disebut analogi deklaratif

atau analogi penjelas. Gorys Keraf (1995: 48) menyatakan bahwa analogi penjelas

adalah suatu metode untuk menjelaskan hal yang tidak dikenal dengan

mempergunakan atau membandingkannya dengan sesuatu hal yang lain yang sudah

dikenal. Sebagai metode penjelasan, analogi deklaratif merupakan suatu cara yang

sangat bermanfaat, karena gagasan yang bari itu dapat diterima bila dihubungkan

dengan apa yang sudah diketahui.

Hubungan kausal dapat berlangsung dalam tiga pola yaitu penalaran dari

sebab ke akibat, penalaran dari akibat ke sebab, penalaran dari akibat ke akibat.

Ketiga pola hubungan kausal tersebut dapat dipakai secara bergantian dalam sebuah

tulisan.

Di samping penalaran, unsur yang memiliki hubungan erat dengan tulisan

argumentasi adalah logika. Menurut pengertian sehari-hari, logika adalah ”menurut

akal sehat”. Soekadijo (1991: 3) menyatakan bahwa sebagai istilah, logika berarti

metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Herman J.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Waluyo (1989: 29) berpendapat bahwa logika adalah ilmu pengetahuan dan

kecakapan untuk berpikir lurus atau tepat. Kejelasan, keruntutan, dan ketepatan peng-

gunaan kata-kata dalam berbahasa berhubungan dengan kemampuan penalaran sese-

orang. Jadi, dengan dimilikinya kemampuan logika yang baik akan sangat men-

dukung seseorang dalam mengemukakan argumentasi dengan baik, runtut, dan sah.

Pendapat-pendapat pakar tersebut tidaklah jauh berbeda, tetapi pada hakikatnya

sama. Kesamaan tersebut dapat dilihat dengan dimasukkannya aktivitas berpikir

dalam proses bernalar. Dengan kata lain, dapat dinyatakan bahwa inti dari bernalar

adalah berpikir.

e. Hakikat Berpikir Logis

Menurut Sabarti Akhadiah, Maidar Arsyad, dan Sakura Ridwan (1988: 102-

109), berpikir logis mempunyai kaitan dengan sikap dan sifat analitis seseorang.

Pendapat yang logis merupakan hasil analisis yang seksama dan cermat, itulah yang

merupakan salah satu sebab bahwa pendapat yang logis mempunyai keberterimaan

bagi siapa pun. Hasil berpikir logis tidak dapat dipisahkan dari proses berpikir logis.

Sebenarnya, tidak dapat dipahami pikiran seseorang kalau tidak diwujudkan

dalam bentuk tulisan, ucapan, atau isyarat. Kata-kata yang dituliskan mewakili

pikiran bukan sekedar coretan pena belaka, namun merupakan susunan kata yang

memuat pikiran. Oleh sebab itu, perlu dipelajari logika, karena logika dapat

membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kebenaran dan menghindari kekeliruan. Manusia mendasarkan diri atas prinsip dalam

segala aktivitas berpikir dan bertindak. Logika menyampaikan kepada berpikir benar,

lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seorang. Karena itu, logika dapat

mendidik manusia bersikap objektif tegas dan berani. Sikap seperti inilah yang

dibutuhkan dalam segala situasi dan kondisi.

Sebagai suatu kegiatan berpikir, penalaran memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:

(1) logis, artinya sebagai kegiatan berpikir yang menurut suatu pola tertentu, atau

sesuai dengan logika; dan (2) analitik, artinya sebagai kegiatan berpikir dengan alur

atau langkah-langkah tertentu. Sebaliknya, cara berpikir yang tidak termasuk kedalam

penalaran, seperti intuisi bersifat tidak logis dan tidak analitik.

Herman J. Waluyo (1989: 29) menyatakan bahwa berpikir kritis erat

hubungannya denga logika, sebab berpikir kritis merupakan objek material logika.

Lebih lanjut, Herman J. Waluyo menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan berpikir

kritis adalah kegiatan berpikir akal budi manusia.

Menurut Carney dan. Scheer (1980: 3-14), logika pada dasarnya adalah ilmu

tentang argumen dan metode yang menentukan bilamana argumen benar atau salah.

Argumen adalah serangkaian pernyataan dengan sebuah kesimpulan. Serangkaian

pernyataan ini terdiri dari dua atau lebih pernyataan yang disebut premis. Setiap

argumen berisi satu kesimpulan dan paling tidak satu premis.

Berpikir logis mempunyai kaitan dengan sikap dan sifat analitis. Pendapat

yang logis merupakan hasil analisis yang seksama dan cermat, itulah yang merupakan

salah satu sebab bahwa pendapat yang logis mempunyai keberterimaan bagi siapa

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pun. Hasil dari berpikir logis tidak dapat dipisahkan dari proses berpikir logis.

(Jamaluddin Kafie,1989: 41).

f. Tahap-hahap Berpikir Logis

Menurut Sumadi Suryabrata (1989: 54-56), proses berpikir logis pada pokok-

nya terdiri dari tiga tahap, yaitu 1) tahap pebentukan pengertian, 2) tahap

pembentukan pendapat, dan 4) tahap penarikan kesimpulan.

1) Pada tahap pembentukan pengertian. Proses pembentukan pengertian

dimulai dari pemahaman terhadap suatu objek. Orang yang tidak memahami suatu

objek tidak akan menarik suatu pengertian terhadap objek tersebut. Objek tersebut

dapat berupa benda-benda (orang), peristiwa-peristiwa, dan fenomena-fenomena atau

persepsi yang diperoleh.

Tahap pembentukan pengertian logis dapat dibentuk melalui empat langkah,

yaitu: (1) dengan cara menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis.

Misalnya, jika kita ingin membentuk pengertian tentang manusia, kita harus

menganalisis ciri-ciri manusia itu; (2) dengan cara membanding-bandingkan ciri-ciri

yang telah diperoleh. Proses perbandingan ini untuk mengetahui ciri-ciri yang sama

dan ciri-ciri yang tidak sama, ciri-ciri yang selalu ada, dan tidak ada, ciri-ciri yang

hakiki dan yang tidak hakiki; (3) dengan cara mengabstraksikan. Cara ini

dimaksudkan untuk mengambil ciri-ciri yang mempunyai kesamaan sebagai dasar

untuk membentuk pengertian; (4) berdasarkan ketiga langkah tersebut ditariklah

pengertian tentang objek yang diamati.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2) Tahap pembentukan pendapat. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap

pembentukan pengertian. Pada tahap pembentukan pendapat, pengertian-pengertian

yang telah diperoleh pada tahap pertama dicoba menghubung-hubungkannya.

Berdasarkan hubungan tersebut ditariklah suatu pendapat. Pendapat yang dinyatakan

dalam bahasa disebut kalimat. Dengan demikian, pada hakikatnya sebuah alinea

adalah gabungan dari beberapa pendapat, karena dalam alinea atau paragraf terdapat

beberapa kalimat.

3) Tahap penarikan kesimpulan. Pada tahap ini, diperolehnya suatu

pendapat bukan berarti kegiatan berpikir logis telah selesai, justru itulah inti kegiatan

berpikirlogis dimulai, yaitu penarikan kesimpulan. Kesimpulan merupakan pendapat

akhir dari kegiatan berpikir logis. Dalam berpikir logis, penarikan kesimpulan

tersebut sesuai dengan teori yang dilakukan secara induktif, deduktif, dan analogi.

Berkaitan dengan penarikan kesimpulan ini, Garlikov menjelaskan bahwa untuk

membuat pernyataan (kesimpulan) yang benar diperlukan bukti-bukti yang aktual,

cukup dan sesuai dengan apa yang dinyatakan. (http://www.educ.kent.

edu/deafed/b990423.htm).

g. Argumen

Banyak argumen yang tidak sepenuhnya dinyatakan. Simpulan satu atau lebih

premis atau dua-duanya mungkin tidak dinyatakan. Argumen ini disebut entimem

(Enthymemes). Sebuah premis dihilangkan karena hal ini jelas kepada siapa argumen

dinyatakan.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Premis yang mengikuti membuat argumen sebelumnya menjadi benar. Sebuah

aturan untuk menyediakan premis yang hilang ini disebut Principle of Charity. Ini

adalah aturan dimana seseorang seharusnya menyediakan premis yang hilang karena

meletakkan argumen pada tempat yang sesuai.

Dalam argumen deduktif, kesimpulan yang ditarik dari premis-premis menjadi

kesimpulan yang tidak mungkin bagi premis-premis itu benar dan kesimpulannya

salah ; sedangkan karakteristik argumen induktif adalah bahwa kesimpulan dari

sebuah argumen merupakan kesimpulan yang ditarik dari premis dengan syarat

bahwa hal ini mungkin terjadi jika kesimpulannya salah walapun diketahui kebenaran

setiap premis. Tingkat ketidakmungkinan bervariasi dari argumen satu dengan yang

lain.

Dalam argumen, orang tidak berharap bahwa kesimpulan pasti benar jika

premisnya benar. Premis semata-mata memberikan bukti untuk mendukung

kesimpulan dan tidak lebih dari itu. Argumen deduktif dikatakan valid bagi premis

benar dan kesimpulannya salah.

Georgacarakos dan Smith (1979: 4-7) mengemukakan bahwa apa yang

dimaksud dengan argumen adalah satu hal tertentu yang dapat kita gunakan dalam

kegiatan berpikir/beralasan (reasoning), meyakinkan (convincing), atau membujuk

(persuading). Statement atau pernyataan adalah sebuah kalimat yang bisa benar atau

salah.

Argumen adalah serangkaian pernyataan yang salah satunya (disebut

kesimpulan) ditarik dari pernyataan lainnya (disebut premis). Argumen dapat

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

digunakan untuk membujuk atau meyakinkan orang untuk mempercayai suatu

pernyataan. Sedangkan logika adalah studi tentang bagaimana kita sebaiknya

membentuk argumen.

Argumen yang valid adalah argumen yang ditarik dari premis. Sound Argu-

men adalah argumen yang valid dimana premis-premisnya benar. Untuk menyatakan

bilamana argumen itu valid, yang dapat dilakukan adalah menentukan kesimpulan

yang benar yang ditarik dari premis-premis yang ada.

Definisi bentuk argumen adalah suatu rangkaian pernyataan (masing-masing

disebut premis) dan sebuah pernyataan lagi yang disebut kesimpulan. Untuk

menentukan bentuk argumen, menggunakan prosedur berikut ini: (1) menyingkat

pernyataan argumen dan kemudian kita membuat pernyataan dari argumen-argumen

itu. Akan tetapi,kita harus mempunyai suatu cara untuk menentukan pernyataan yang

merupakan kesimpulan dan yang merupakan premis.

Ada dua aspek dalam masalah ini, yaitu (a) kita harus mampu

mengidentifikasi premis dan kesimpulan,(b) kita harus memiliki suatu cara untuk

mempresentasikan hal ini dalam bentuk argumen. Dua masalah ini cukup mudah

diselesaikan karena argumen hamyalah suatu rangkaian pernyataan dan sebuah

pernyataan. Yang harus kita lakukan adalah mendata pernyataan-pernyataan yang

terkandung dalam argumen dan menandai salah satu premis.

Menurut Thomas (1986: 10-38), sebuah alasan adalah berbagai pernyataan

yang diberikan untuk mendukung, membenarkan, atau menjelaskan beberapa fakta,

pernyataan, pengharapan, prediksi dan peringatan. Beralasan (reasoning) adalah

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

berbagai wacana dimana beberapa pernyataan diberikan sebagai alasan untuk sebuah

kesimpulan. Untuk menerima beberapa pernyataan memang benar dengan dasar

mendukung alasan, atau menawarkan atau mempertimbangkan alasan untuk

dukungan atau penjelasan tentang sesuatu adalah hal yang berkaitan dengan

reasoning. Jadi argumen berisi alasan (reasoning)

Begitu wacana yang berisi alasan-alasan terbentuk, langkah berikutnya adalah

menentukan arahnya. Untuk melakukan hal ini, kita karus memutuskan pernyataan

dalam wacana yang berfungsi sebagai alasan untuk pernyataan lain dan pernyataan

yang merupakan kesimpulan. Alasan utama adalah alasan-alasan yang tidak dengan

sendirinya didukung oleh alasan-alasan lain dalam wacana. Alasan-alasan ini

merupakan dasar kesimpulan terbentuk.

Baum dan Wieck (1981: 122-123) menjelaskan bahwa suatu argumen adalah

serangkaian pernyataan yang salah satunya merupakan kesimpulan yang didukung

oleh pernyataan-pernyataan lainnya yang disebut premis.

Ada dua macam argumen yaitu deduktif dan induktif. Argumen deduktif yang

valid, premis-premisnya meyediakan dukungan mutlak untuk suatu kesimpulan entah

premis-premis itu benar atau salah. Validitas argumen deduktif dapat dievaluasi

berdasarkan bentuk logikanya daripada isinya. Suatu argumen yang secara deduktif

tidak valid membentuk argument induktif. Premis-premis dalam argumen induktif

tidak menyediakan dukungan mutlak terhadap kesimpulan.

Serangkaian pernyataan yang dimaksudkan sebagai argumen deduktif dapat

menjadi argumen induktif dan sebaliknya. Argumen deduktif harus valid dan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kebenaran semua premis-premisnya harus dipertahankan. Akan tetapi karena

menentukan kebenaran premis membutuhkan pengetahuan yang khusus, para pemikir

akan memfokuskan diri dalam mengevaluasi validitas daripada aspek lainnya.

Untuk menentukan suatu argumen baik atau tidak, harus mempertimbangkan

kebenaran premis-premisnya dan kemungkinan kesimpulan. Kita dapat mengatakan

sebuah argumen induktif kuat bilamana dibandingkan dengan argumen-argumen yang

mungkin dapat memberikan dukungan terhadap kesimpulannya. Argumen tertentu ini

lebih kuat dibandingkan yang lainnya. Tidak seperti argumen deduktif, argumen

induktif dapat diperkuat atau dilemahkan dengan informasi tambahan.

Berdasarkan beberapa pendapat dan konsep teori yang telah diuraikan di

atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa pada hakikatnya yang dimaksudkan dengan

kemampuan berpikir logis dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam

melakukan aktivitas berpikir dengan menggunakan pola-pola, kaidah-kaidah, dan

sistematika yang tepat dan benar sesuai dengan logika tertentu. Ada banyak faktor

yang harus diperhatikan dalam menganalisa argumen dalam konteks kehidupan

sehari-hari, termasuk mengidentifikasi dan memformulasikan subargumen dan

mengetes validitas kekuatan deduktif atau induktif.

3. Minat Menulis

Pada subbab ini akan dideskripsikan konsep-konsep atau teori-teori yang

terkait dengan minat menulis. Untuk maksud tersebut, secara berturut-turut pada bab

ini dideskripsikan teori tentang (a) pengertian minat, (b) aspek minat, (c) pengaruh

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

minat menulis terhadap keterampilan menulis argumentasi, (d) faktor yang

mempengaruhi minat, (e) aspek yang diukur dalam minat menulis

a. Pengertian Minat

Istilah minat dapat diartikan bermacam-macam oleh para pakar psikologi.

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Anak akan berkembang ke arah positif terhadap minat atau tidak

berminat terhadap sesuatu. Sesuatu yang menaruh minat itu tidak hanya

menyenangkan atau dapat mendatangkan sesuatu kepuasan baginya (Purwanto, 1988

: 66).

Menurut Tidjan (1977: 71) minat adalah gejala psikis yang menunjukkan

pemusatan perhatian terhadap suatu objek. Dengan minat yang tinggi, suatu kegiatan

akan memperoleh prestasi yang baik, karena kegiatan yang dilakukannya akan selalu

disertai dengan perhatian yang tinggi dan dilakukan dalam suasana yang

menyenangkan. Minat yang besar akan mendorong seseorang untuk selalu berusaha

sekuat tenaga dengan menggunakan berbagai fasilitas yang ada agar tujuan yang

diinginkan tercapai. Sementara itu, kurangnya minat seseorang terhadap suatu objek

akan mengurangi perhatiannya terhadap objek tersebut, sehingga hasil yang

diharapkan atas objek itu tidak akan memuaskan apalagi bila fasilitas atau sarana

tidak mendukung.

Bernard (1982: 203) menyebutnya sebagai dorongan yang ada di antara

individu dan objek-objek, situasi, orang atau kegiatan. Minat merupakan perasaan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

senang yang mewarnai setiap individu yang ditimbulkan oleh situasi orang ke arah

mana energi mental atau fisik tertuju.

Sementara itu, Bingham (1989: 21) menjelaskan bahwa minat adalah

kecenderungan untuk ikut serta aktif dalam pengalaman-pengalaman dan memelihara

pengalaman tersebut. Minat (interest) dapat dikatakan lawan dari keengganan

(aversion) yang dirumuskan sebagai kecenderungan untuk menjauhi terjadinya

pengalaman tentang objek-objek.

Crow dan Crow (1993: 153) mengatakan bahwa minat bisa berhubungan

dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan

dengan orang lain, benda atau kegiatan atau bisa sebagai pengalaman yang efektif

yang dirangsang oleh kegiatan atau bisa sebagai pengalaman yang efektif yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab

partisipasi dalam kegiatan.

Sejalan dengan pandangan Crow & Crow, Thorndike dan Hagen (1981: 317)

mengemukakan minat sebagai kecenderungan untuk mencari dan berpartisipasi dalam

kegiatan-kegiatan tertentu. Minat merupakan salah satu kepribadian, yaitu terdiri dari

karakter, adjustmen, temperamen.

Chaplin (2000: 246) yang merumuskan minat dalam tiga buah rumusan, yaitu

pertama, sebagai suatu sikap yang menetap yang mengikat perhatian individu ke arah

objek-objek tertentu secara selektif. Kedua, perasaan yang berarti bagi individu

terhadap kegiatan, pekerjaan sambilan atau objek-objek yang dihadapi oleh setiap

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

individu, dan ketiga, kesiapan individu yang mengatur atau mengendalikan perilaku

dalam arah tertentu atau ke arah tujuan tertentu.

Minat merupakan gejala psikis yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu atau memberikan perhatian yang penuh terhadap objek tertentu sehingga

pekerjaan yang dilakukannya bisa membuat orang tersebut menjadi senang dan orang

tersebut akan melakukannya secara terus menerus. Hal ini sesuai dengan apa yang

diungkapkan oleh Winkel (1996: 30-31) bahwa minat adalah kecenderungan yang

menetap dalam diri seseorang untuk tertarik pada bagian atau hal tertentu dan merasa

senang berkecimpung dalam bidang tertentu.

Selanjutnya dijelaskan oleh Traw (1993: 105), bahwa minat sangat erat

hubungannya dengan perasaan individu, objek, aktivitas, dan situasi. Minat dapat

menunjuk pada keasyikan mental dalam mengamati objek atau situasi tertentu,

sedangkan Aiken (1991: 209) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan

terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya.

Sementara itu, Anastasia dan Urbuna (1977: 386), mengungkapkan bahwa

minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan

dalam hidupnya.

Meitasari Candrasa (1990: 114) berpendapat bahwa minat merupakan suatu

sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang

dipilihnya. Apabila individu melihat sesuatu yang memberikan manfaat, maka dirinya

akan memperoleh kekuasaan dan akan berminat pada hal tersebut. Kemudian jika

berkurang maka minatnya juga berkurang. Minat termasuk ke dalam salah satu aspek

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

jiwa manusia biasanya menimbulkan kencenderungan gambaran yang lebih luas.

Sehubungan dengan masalah minat, Good dan Brophy (1990: 408),

mengartikan minat sebagai keingintahuan siswa untuk membangun secara terus

menerus melebihi waktu yang telah ditentukan dalam belajar. Hal ini berarti bahwa

minat seseorang selalu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan tertentu di sekitarnya.

Jelasnya apabila seseorang memiliki minat terhadap sesuatu hal, ia akan merasa

tertarik untuk melakukan berbagai kegiatan atau usaha yang berkaitan dengan hal

tersebut. Dengan demikian terlihat jelas bahwa minat merupakan salah satu gejala

psikis yang bisa membuat seseorang untuk menetapkan pilihannya dalam melakukan

suatu kegiatan, sebab minat dapat menjadi daya pendorong atau motivasi bagi

seseorang untuk melakukan sesuatu.

Sementara itu, Hurlock (1981: 420) menambahkan bahwa jika seseorang

berminat pada satu objek atau peristiwa tertentu, ia tidak akan dapat dihalangi, ia

akan berusaha untuk melakukan atau mendapatkan objek yang diminatinya, sehingga

tidak mungkin objek tersebut dapat ditinggalkannya, karena suatu objek yang

menyenangkan perasaan seseorang dapat menimbulkan minatnya terhadap objek

tersebut.

Hal itu senada dengan apa yang dikemukakan oleh Entwistle (1983: 82)

bahwa minat juga merupakan motif yang menunjuk ke arah perhatian seseorang

terhadap objek yang menarik. Minat yang timbul dari kebutuhan anak-anak akan

menjadikan faktor pendorong bagi anak-anak dalam melakukan usahanya. Anak-anak

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

tidak perlu mendapat dorongan dari luar apabila pekerjaan yang dilakukannya cukup

menarik minatnya.

Sejalan dengan pendapat di atas, Slameto (1995: 57) menyatakan bahwa minat

adalah suatu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati akan diperhatikan terus-menerus dan

apabila dilakukan akan disertai dengan rasa senang.

Conny Semiawan (1982: 48) mengemukakan pengertian minat adalah suatu

keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek

tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Minat

dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimulus

khusus sesuai dengan keadaan tersebut.

Dalam Ensiklopedia Indonesia IV (1998: 2252), minat diartikan sebagai

“Kecenderungan bertingkah laku yang terarah terhadap objek kegiatan atau

pengalaman tertentu”. Dalam hal ini minat berhubungan dengan (a) intensionalitas,

yaitu keterarahan dan pengarahan sebagai tanda penting bagi semua gejala hidup.

Kecenderungan ini berbeda dalam intesitasnya pada setiap individu ; (b). kecakapan,

kekurangan intelegensi merupakan keterbatasan dalam minat .

Ahmadi (2003: 151) memberi batasan minat sebagai sikap jiwa orang

seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi), yang tertuju

pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat.

Harras dan Lilis Sulistianingsih (1997/1998) memberi makna minat seba-

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

gai hal yang dapat mendorong atau menggerakkan hati seseorang melakukan suatu

perbuatan dengan penuh senang hati dan suka rela. Orang yang dalam dirinya

telah memiliki minat yang tinggi dalam suatu hal, maka ia akan dengan suka

rela mengerjakan hal yang diminatinya tersebut, walaupun dirinya harus

melakukan pengorbanan, baik secara materi maupun nonmateri.

Minat menurut The Liang Gie (1994: 28) berarti sibuk, tertarik atau

terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya

kegiatan itu. Jadi minat adalah keterlibatan seseorang dengan segenap kesadaran

secara penuh, dan perhatian disertai perasaan senang karena menyadari

pentingnya suatu kegiatan untuk mencapai tujuan.

Stinggins dalam Vera Ginting (2005: 10) mengatakan minat\ merupakan salah

satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan

seseorang, khususnya dalam kehidupan belajar seorang siswa. Aspek afektif adalah

aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi,

diposisikan dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang.

Selanjutnya, Stiggins (2005:10) menambahkan dimensi aspek afektif mencangkup

tiga hal penting, yaitu 1) behubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda.

2) Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral kedua

kubu yang berlawanan, titik positif, dan titik negatif. 3) Berbagai perasaan

memiliki intensitas yang berbeda, yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah.

Siti Meichati (1978: 68) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat,

intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

aktivitas. Aspek minat terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif

berupa konsep positif terhadap suatu objek dan berpusat pada manfaat dari objek

tersebut. Aspek afektif nampak dalam rasa suka atau tidak senang dan kepuasaan

pribadi terhadap objek tersebut.

Kemudian dalam http://www.geocities.com/jipsumbar/lap_ar_07.html

dijelaskan pula bahwa minat merupakan variabel penting yang berpengaruh

terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita yang diharapkan.

Individu yang mempunyai minat, dalam tingkah lakunya akan berbeda

dengan yang tidak berminat. Minat mendorong seseorang untuk memperhatikan

terhadap sesuatu, dapat berupa individu, benda atau mungkin kegiatan. Seseorang

yang menaruh minat terhadap sesuatu biasanya mempunyai dorongan yang kuat

untuk berbuat aktif terhadap barang atau kegiatan yang menarik minatnya itu. Dari

dirinya timbul dorongan untuk melakukan aktivitas yang dapat memuaskan

keinginannya dalam mencapai suatu tujuan (H.G. Tarigan, Aceng R.S., Kholid A.H.,

1989: 98).

Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang dalam melakukan

kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja dapat

mewarnai perilaku seseorang, tetapi lebih dari itu minat mendorong orang untuk

melakukan suatu kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan rela

untuk terikat pada suatu kegiatan (J.U. Nasution, 1981: 1).

Jones, mengemukakan bahwa minat adalah perasaan suka cita yang berkaitan

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dengan reaksi, baik nyata maupun imaji, terhadap sesuatu atau situasi tertentu (Arthur

J. Jones, 1970: 95).

Mort dan Vincent menjelaskan bahwa minat adalah tenaga yang sangat kuat.

Seseorang akan bangkit dalam banyak kesempatan jika ia memiliki minat.

Pembelajaran yang berlangsung tanpa adanya minat dari para peserta didik, bukanlah

pembelajaran yang baik (Paul R.Mort dan William S.Vincent, 1950: 69).

b. Aspek Minat

Menurut Evita E Singgih (2006: 59) minat memiliki dua aspek yaitu aspek

kognitif dan aspek afektif. Kedua aspek ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

(1) Aspek kognitif, minat cenderung egosentris. Aspek kognitif ini berhubungan

dengan apa saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat

itu. Sebagai contoh, anak ingin merasa yakin bahwa waktu dan usaha yang

dihabiskannya dengan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya akan memberi

kepuasan dan keuntungan pribadi. Bila terbukti ada kepuasan dan keuntungan, minat

mereka tidak saja menetap melainkan menjadi lebih kuat tatkala kepuasan dan

keuntungan itu menjadi nyata.

Hal sebaliknya akan terjadi bila kepuasan dan keuntungan pribadi yang

diperoleh hanya sedikit. (2) Aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, yaitu

dari sikap orang yang dianggap penting, seperti orang tua, guru, teman-temannya di

lingkungan sekolah terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari

sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa. Misalnya,

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

siswa yang mempunyai hubungan yang menyenangkan dengan guru suatu mata

pelajaran tertentu, biasanya mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajaran

tersebut. Minat siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut diperkuat. Sebaliknya akan

terjadi, jika pengalaman yang tidak menyenangkan dengan salah seseorang guru mata

pelajaran, dapat mengarah ke sikap yang tidak positif terhadap mata pelajaran

tersebut. Aspek afektif ini memiliki peran yang besar dalam memotivasi tindakan.

Pendapat yang sama disampaikan Hurlock (1987: 116) bahwa semua minat

mempunyai dua aspek, yaitu aspek kognitf dan aspek afektif. Aspek kognitif

didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan

dengan minat. Misalnya, aspek kognitif dari minat anak terhadap sekolah. Bila

mereka menganggap sekolah sebagai tempat mereka dapat belajar tentang hal-hal

yang telah menimbulkan rasa ingin tahu mereka dan tempat mereka mendapatkan

kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman sebaya yang tidak didapat pada masa

sebelumnya. Minat siswa terhadap sekolah akan berbeda dibandingkan bila minat itu

didasarkan atas konsep sekolah yang menekankan frustasi dan pengekangan oleh

peraturan sekolah dan kerja keras untuk menghafal pelajaran.

Aspek afektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif

minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Seperti

halnya aspek kognitif, aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, dari sikap

yang penting – yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya- terhadap kegiatan yang

berkaitan dengan minat tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam

berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Sebagai contoh, siswa yang mempunyai hubungan yang menyenangkan

dengan para guru, biasanya mengembangkan sikap yang positif terhadap sekolah.

Karena pengalaman sekolahnya menyenangkan, minat meraka pada sekolah

diperkuat. Sebaliknya pengalaman yang tidak menyenangkan dengan guru dapat dan

sering mengarah ke sikap yang tidak positif yang mungkin kelak akan memperlemah

minat anak terhadap sekolah.

Walaupun kedua aspek kognitif dan afektif penting perannya dalam

menentukan apa yang akan atau yang tidak dikerjakan oleh siswa, jenis penyesuaian

pribadi dan sosial siswa. Aspek afektif lebih penting daripada aspek kognitif kerena

dua alasan. Pertama, aspek afektif mempunyai peran yang lebih besar dalam

memotivasi tindakan daripada aspek kognitif. Suatu bobot emosional positif dari

minat memperkuat minat itu dalam suatu tindakan. Suatu bobot emosional yang tidak

menyenangkan mempunyai pengaruh sebaliknya. Bobot itu mengakibatkan

kebosanan disertai pengaruh yang memperlemah motivasi atau yang mendorong

tindakan yang mengganggu penyesuaian pribadi dan sosial yang baik.

Berdasarkan pendapat kedua pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek

minat ada dua yakni aspek kognitif dan aspek afektif. Diantara kedua aspek tersebut

yang lebih penting dalam memperkuat minat adalah aspek afektif.

c. Kontribusi Minat Menulis terhadap Keterampilan Menulis Argumentasi

Bila dikaitkan dengan aktivitas menulis, minat memegang peranan yang

sangat penting. Orang yang mempunyai minat menulis yang tinggi akan memberikan

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

perhatian yang besar terhadap aktivitas menulis, termasuk menulis argumentasi.

Minat menulis mempunyai makna yang mengikat seseorang pada aktivitas menulis,

dan orang tersebut menyadari bahwa aktivitas menulis sangat berharga bagi dirinya,

sehingga ia selalu melakukan aktivitas menulis untuk memenuhi kebutuhannya.

Aktivitas menulis yang dilakukan tidak menjadi suatu beban bagi dirinya. Aktivitas

menulis akan dilakukan dengan penuh rasa suka, senang sehingga pekerjaan tersebut

merupakan suatu kegemaran.

Minat merupakan salah satu faktor yang cukup penting yang dapat

mempengaruhi keterampilan menulis argumentasi. Harjasujana (1988) menyatakan

bahwa ketiadaan minat menulis dapat menimbulkan ketidakmampuan dalam

menuangkan ide, gagasan atau informasi lain.. Berdasarkan pendapat tersebut, jelas

bahwa minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi mempunyai hubungan

timbal balik yang saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar-mengajar.

Yus Rusyana (1982: 53) mengungkapkan bahwa minat memiliki kedudukan

yang sangat penting dalam kegiatan baca-tulis, sebab kegiatan baca-tulis berusaha

untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kita mempunyai hubungan dengan

berkepentingan dengan apa yang dibaca dan ditulis. Kegiatan baca-tulis terutama

berusaha untuk menumbuhkan minat budaya, yaitu minat yang luas dan mendalam

terhadap nilai bacaan dan tulisan serta kesadaran akan kemafaatannya bagi

kehidupan. Oleh karena itu, jelaslah bahwa minat merupakan dasar untuk melakukan

sesuatu kegiatan. Agar seseorang dapat melakukan kegiatan menulis, maka harus

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dilandasi oleh minat menulis yang baik. Sehubungan dengan masalah minat menulis,

Sumartana (1986: 229-230) menjelaskan bahwa minat menulis sangat erat

hubungannya dengan kebutuhan; misalnya seseorang membutuhkan informasi guna

bahan yang ditulisnya, maka dia akan berhubungan dengan bahan bacaan seperti

buku-buku teks, surat kabar, majalah, karya sastra, dan sebagainya.

d. Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat yang timbul dalam diri seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik

faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor instrinsik) mapun

faktor yang datang dari luar (faktor ekstrinsik). Proses terbentuknya minat menurut

Wells dan Prensky (1996: 23) berasal dari perpaduan internal dan eksternal. Faktor

internal berupa sikap untuk melakukan sesuatu yang terbentuk dari keyakinan bahwa

perilaku akan mengarahkan ke tujuan yang diinginkan dan evaluasi terhadap hasil

yang dicapai. Faktor eksternal berupa norma subjektif yang terbentuk dari keyakinan

bahwa kelompok referensi untuk melakukan atau tidak dan motivsi untuk identifikasi

dengan kelompok referensi. Masih dalam Vivi, pendapat yang sama dengan Wells

dan Prensky disampaikan oleh Hadipranata (1989) menyatakan bahwa minat adalah

perpaduan antara kebutuhan (individual needs) dan tuntutan masyarakat (social

need).

Pendapat yang lebih terperinci disampaikan oleh Crow and Crow (1987: 159).

Menurut Crow dan Crow ada 3 faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu faktor

dorongan dari dalam, faktor motif sosial dan faktor emosional. Lebih lanjut

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dijelaskan, faktor yang mendorong dari dalam merupakan faktor yang mendorong

pemusatan perhatian dan keterlibatan mental secara aktif, faktor dorongan sosial

merupakan faktor yang membangkitkan minat yang berhubungan dengan kebutuhan

sosial individu itu sendiri, sedangkan faktor dorongan emosional merupakan faktor

yang mendasari timbulnya minat setelah dirasakan emosi menyenangkan pada

peristiwa sebelumnya.

Secara rinci ketiga factor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: faktor

dorongan atau keinginan dari dalam (inner urges), yaitu dorongan atau keinginan

yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap sesuatu akan menimbulkan minat

tertentu. Termasuk di dalamnya berkaitan dengan faktor – faktor biologis yaitu faktor

– faktor yang berkaitan dengan kebutuhan fisik yang mendasar.

Faktor motif sosial (social motive), yaitu motif yang dikarenakan adanya

hasrat yang berhubungan dengan faktor dari diri seseorang sehingga menimbulkan

minat tertentu. Faktor ini menimbulkan seseorang menaruh minat terhadap suatu

aktifitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungan termasuk di dalamnya faktor

status sosial, harga diri, prestise dan sebagainya.

Faktor emosional (emotional motive), yaitu motif yang berkaitan dengan

perasaan dan emosi yang berupa dorongan – dorongan, motif – motif, respon – respon

emosional dan pengalaman – pengalaman yang diperoleh individu.

Pendapat Crow dan Crou tentang faktor emosional menurut penulis adalah

perpaduan antara faktor internal dan eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa secara garis besar minat di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dari dalam diri individu itu sendiri (faktor instrinsik) yaitu yang berhubungan dengan

minat itu sendiri dengan minat yang lebih mendasar atau asli dan faktor yang berasal

dari luar individu tersebut (faktor ekstrinsik) yaitu yang ditujukan dengan adanya

emosi senang yang berhubungan dengan tujuan dari aktivitas tertentu.

Sementara itu, menurut Dawson dan Bamman (1960: 165) ada beberapa

faktor yang mempengaruhi minat, yaitu :

1) Faktor Psikologis

Minat akan meningkat jika kebutuhan dasar anak ( rasa aman, status dan

kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan kebebasan ) lewat bahan- bahan tulisan

( topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan dan cara penyajian) terpenuhi sesuai

dengan kenyataan individunya dan tingkat perkembangannya.

2) Faktor Sosiologis

Terdapat beberapa faktor sosiologis yang dapat mempengaruhi minat

seseorang. Faktor-faktor tersebut meliputi: (a) minat menulis dipengaruhi oleh

kondisi atau status sosial, ekonomi keluarga masing – masing anak. Hal ini akan

mempengaruhi tersedianya sarana buku bacaan di dalam lingkungan keluarga. (b)

Minat menulis dipengaruhi kebiasaan dan kesenangan membaca di kalangan anggota

keluarga .

3) Faktor Kurikuler

Yang termasuk dalam faktor kurikuler dalam memepnegaruhi minat seseorang

meliputi: (a) terjadinya sarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

sempurna juga merupakan faktor pendorong minat menulis anak; (b) pelaksanaan

pelajaran secara intensif dan ekstensif merupakan kegiatan kurikuler yang sangat

mendorong dalam pembinaan, pengembangan dan peningkatan minat anak; (c)

kegiatan belajar mengajar yang memberi kesempatan pada anak untuk bertukar

pengalaman, diskusi dan sumbang saran serta saling mempengaruhi dalam hal

pemilihan bahan bacaan dapat juga sebagai pendorong minat.

4) Faktor Pendidik

Faktor pendidik yang berupa kemampuan mengelola kegiatan dan interaksi

belajar, khususnya dalam program pengajaran membaca, kejelian guru dalam

memperhatikan selera dan minat baca anak akan mendorong pembinaan,

pengembangan dan peningkatan minat.

5) Faktor jenis Kelamin

Faktor jenis kelamin secara psikologis juga dapat mendorong minat menulis

anak. Mengacu pada uraian di atas, secara umum faktor – faktor yang

mempengaruhi minat menulis dapat dibagi menjadi dua : (a) faktor internal yaitu

faktor psikologis dan faktor jenis kelamin; dan (b) faktor eksternal yaitu faktor

sosiologis, kurikuler dan faktor pendidik.

Syamsudin menjelaskan ada empat hal yang mempengaruhi minat yakni kondisi

fisik, kondisi mental, status emosi, dan lingkungan sosial (1980: 8-9). Agar lebih jelas

keempat hal tersebut perlu diuraikan sebagai berikut.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

1) Kondisi fisik

Seseorang yang biasanya tertarik pada permainan sepak bola, pada waktu ia

jatuh sakit ia enggan untuk memperhatikan. Misalnya mengikuti dalam berita surat

kabar, radio, melihat di tanah lapang, dan sebagainya. Mungkin juga individu yang

dalam keadaan lelah, akan kurang minatnya terhadap sesuatu objek yang mungkin

bisa dalam keadaan sehat, objek itu menarik baginya.

2) Kondisi mental

Tak bedanya seperti kondisi fisik, kondisi mental banyak pengaruhnya terhadap

minat seseorang. Orang yang sedang kacau pikirannya sudah akan lain

minatnya bila sedang dalam keadaan tenang, harmonis atau seimbang.

3) Status emosi

Individu dalam suatu situasi tertentu, dapat mengalami status emosi tertentu,

mungkin status emosinya tinggi atau rendah. Orang yang dalam keadaan marah,

banyak dikuasai emosi, minat terhadap objek di luar dirinya akan lain dibandingkan

dengan pada waktu ia dapat menguasai atau mengendalikan emosinya.

4) Lingkungan sosial

Orang hidup sama-sama di lingkungan sosial, tetapi jenis lingkungan sosialnya

bermacam-macam. Anak yang hidup dalam lingkungan sosial petani akan lain

minatnya dengan orang yang hidup dalam lingkungan sosial pedagang, walaupun

sama-sama menghadapi sesuatu objek yang sama pula.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

e. Aspek yang Diukur dalam Minat Menulis

Untuk dapat mengukur atau mengenali minat menulis siswa, tidak harus

selalu dilakukan secara langsung. Akan tetapi, dapat pula dilakukan secara

tidak langsung, yaitu melalui penelitian atau pengukuran tingkah laku

(Saifuddin Azwar, 2001: 18 dan Kartini Kartono, 1990: 3). Adapun tingkah laku

yang memanifestasikan atau mengekspresikan aspek yang terkandung dalam

minat menulis adalah: (1) Adanya kesadaran bahwa menulis merupakan suatu

kebutuhan yang harus dipenuhi; (2) Kemauan/ keinginan, yaitu dorongan

kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu yang dikendalikan oleh

pertimbangan akal budi; (3) Perhatian, yaitu aktivitas yang vital dalam

pendidikan; dan (4) Perasaan yang merupakan sikap dalam aktivitas menulis.

(Witherington, 1984: 131). Berikut ini dideskripsikan satu persatu aspek yang diukur

dalam minat menulis siswa.

1) Kesadaran

Perbuatan atau kegiatan menulis akan berhasil apabila seseorang

menyadari kebutuhannya. Kesadaran merupakan hal yang dirasakan dan dialami

oleh seseorang. Kesadaran untuk menulis akan mengantarkan seseorang mencari

dan bertindak untuk memperoleh hasil yang maksimal, sehingga seseorang itu

akan memperoleh kepuasan dalam pemenuhan kebutuhannya. Witherrington

(1984: 135) mengartikan minat sebagai kesadaran seseorang, bahwa suatu objek,

suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Merasa diri seseorang itu ada kekurangan, maka ada kebutuhan yang

harus dipenuhi dalam dirinya. Dengan kesadaran yang tinggi seseorang akan

memenuhi kekurangannya itu dengan menulis lebih baik lagi. Kondisi semacam

ini akan menjadi kebiasaan pada diri seseorang tersebut. Tanpa disadari dalam

diri seseorang tersebut, dalam hal ini anak didik akan terbentuk minat menulis.

2) Kemauan

Ahmadi (2003: 113-115) menyamakan kemauan dengan istilah kehendak

atau hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.

Hasrat ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang, sedangkan

kemauan ialah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu

yang berdasarkan perasaan dan pikiran

Kartono (1980: 83) berpendapat bahwa kemauan adalah dorongan

kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, yang dikendalikan oleh

pertimbangan-pertimbangan akal budi. Senada pendapat tesebut, Ahmadi (2003:

113) memberi batasan kemauan sebagai aktivitas psikis yang mengandung

usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan merupakan

titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah.

Aktivitas secara sadar ini akan berpengaruh pada sikap dan tingkah laku

pada diri seseorang. Kemauan merupakan aktivitas sadar yang dapat

menumbuhkan rangsangan kuat untuk berusaha melakukan perintah internalnya

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan logis agar terpenuhi kebutuhan dalam

dirinya.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Kemauan yang dipupuk terus menerus akan melahirkan sikap yang

positif pada diri seseorang, yaitu sikap dalam diri anak didik. Kemauan

berhubungan erat dengan minat. Minat yang dimiliki anak didik menjadi

penyebab anak didik tersebut termotivasi untuk beraktivitas dan berusaha untuk

dapat mencapai tujuan. Dengan kemauan, anak dapat berkembang, bersikap,

dan berinisiatif untuk mencapai tujuan dengan hasil maksimal.

3) Perhatian

Perhatian menurut Ahmadi (2003: 145) yaitu keaktifan jiwa yang

diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya.

Suryabrata (2004: 14) mendifinisikan perhatian menjadi dua, yaitu: (1)

pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek; (2) banyak sedikitnya

kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.

Perhatian dan minta umumnya dianggap sama/ tidak ada perbedaan. Dan

dalam praktiknya, kedua istilah ini selalu bergandengan satu sama lain. Apa

yang menarik minat dapat menyebabkan adanya perhatian, dan apa yang

menyebabkan adanya perhatian kita terhadap sesuatu tentu disertai dengan

minat.

Apabila dalam diri anak sudah ada minat, perhatian yang dilakukan oleh

anak merupakan perhatian yang spontan keluar dari dalam diri anak sendiri.

Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Walgito (1996: 69) bahwa perhatian erat

hubungannya dengan minat individu, bila individu telah mempunyai minat

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

terhadap sesuatu, terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan

secara otomatis.

Dalam aktivitas menulis, tidak dapat dipungkiri bahwa minat dan

perhatian memegang peranan penting. Perhatian yang timbul dari dalam diri

anak akan menghasilkan proses menulis yang lebih baik daripada perhatian

yang ditimbulkan akibat rangsangan dari luar. Perhatian ini tak lepas dari

minat dari diri anak untuk beraktivitas menulis.

4) Perasaan

Ahmadi (2003: 101) menyatakan bahwa perasaan ialah suatu kesadaran

kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak

senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.

Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan

pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain.

Perasaan menurut Sumadi Suryabrata (2004: 66) adalah gejala psikis

yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala

mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai

taraf. Maksudnya, perasaan timbul karena mengamati, menangkap,

mengkhayalkan, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu.

W. Wundt dalam Ahmadi (2003: 103) mengklasifikasikan perasaan

menjadi tiga, yaitu: (1) perasaan menyenangkan dan tidak menyenangkan; (2)

perasaan sebagai suatu hal yang menggairahkan (excited) atau tidak berdaya

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

(inert feling); (3) perasaan yang dialami individu sebagai suatu penghargaan

(expectancy) dan rasa kebebasan (release feeling).

Kaitannya dengan minat, tahapan perasaan senang cenderung menentukan

sikap individu seperti pernyataan Winkel (1986: 90) bahwa minat adalah

kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang

atau hal tertentu dan rasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Pernyataan di atas menempatkan minat sebagai motor penggerak psikis

yang dapat menimbulkan perasaan senang. Perasaan senang merupakan sikap positif

dalam aktivitas membaca, khususnya membaca cerita pendek. Perasaan

merupakan aktivitas psikis yang tidak boleh diabaikan karena perasaan dalam

diri anak akan berpengaruh pada aktivitas membacanya. Perasaan ini akan

menentukan sikap anak dalam menanggapi objek yang dihadapinya.

Perasaan senang, puas, gembira atau semacamnya akan membentuk

sikap yang positif, sedangkan perasaan benci, sedih, takut atau semacamnya

akan menimbulkan sikap yang negatif. Kedua sikap tersebut dapat memberi

pengaruh dalam pencapaian suatu tujuan. Sikap positif misalnya, dengan alasan

yang rasional sikap ini dapat memberi motivasi anak untuk beraktivitas pada

jalur yang mengarah pada pencapaian tujuan.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa minat

merupakan modal yang tidak dapat diabaikan dalam kegiatan menulis, dalam

konteks ini adalah menulis laporan. Minat merupakan aktivitas yang penuh

dengan kesadaran, kemauan, perhatian, dan perasaan dan merupakan perpaduan

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

antara yang satu dengan yang lain, di mana ada keterkaitan yang tidak

terpisahkan.

Minat merupakan faktor nonkebahasaan yang mempunyai pengaruh besar

terhadap keberhasilan menulis laporan. Dan minat merupakan salah satu

penyebab adanya perbedaan-perbedaan pada tingkat kemampuan pada anak

didik. Minat yang besar akan mencapai keterampilan menulis laporan yang

memuaskan, begitu sebaliknya menulis laporan tanpa dilandasi minat akan

menghasilkan prestasi yang rendah dan mengecewakan.

Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat ditarik simpulan bahwa minat

menulis adalah hasrat yang besar dengan kesadaran, kemauan, perhatian, dan

perasaan disertai rasa cinta untuk melakukan aktivitas menulis karena adanya

dorongan dan tendensi yang ingin didapat dari aktivitas menulis tersebut.

B. Penelitian yang Relevan

Berkaitan dengan teori tentang keterampilan menulis, telah dikemukakan hasil

penelitian terdahulu. Christine Hockings 1998 “Developing Journal Writing Skills in

Undergraduates: the need for Journal Workshops”. Journal of Working Paper 20/98

Series September 1998.

Dalam hasil penelitian yang dimuat di jurnal tersebut dikemukakan simpulan

bahwa proses menulis juga dipercaya untuk menstimulasi kegunaan dari keterampilan

kognitif pada level tinggi. Artinya, aktivitas menulis dapat digunakan untuk

mengembangkan kognitif tingkat tinggi, seperti cara berpikir kritis dan logis. Dengan

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

menulis, penulis berupaya untuk mengingat, merefleksikan, dan membuat tanggapan

akan informasi dan pengalaman baru.

Hasil penelitian di atas, memiliki persamaan dengan penelitian ini, yaitu

bahwa secara konseptual keterampilan menulis argumentasi berhubungan dengan

kemampuan berpikir logis. Hal ini berarti bahwa dengan menulis, dapat

dikembangkan cara berpikir. Sementara itu, perbedaannya dengan penelitian di atas

adalah terletak pada desain atau rancangan analisisnya. Penelitian ini menggunakan

paradigma kuantitatif dengan jenis survai korelasi, sedangkan penelitian di atas

didekati dengan paradigma kualitatif.

Penelitian yang dilakukan oleh Raheni Suhita dengan judul “Hubungan antara

Kemampuan Membaca Pemahaman dan Sikap Bahasa dengan Keterampilan Menulis

Argumentasi Siswa SMU Negeri Kota Surakarta.” pada Tahun 2001. Hasil penelitian

itu menyimpulkan bahwa (1) ada hubungan positif antara kemampuan membaca

pemahaman dan keterampilan menulis argumentasi siswa SMU Negeri Kota

Surakarta; (2) Ada hubungan positif antara sikap bahasa dan keterampilan menulis

argumentasi siswa SMU Negeri Kota Surakarta; (3) ada hubungan positif antara

kemampuan membaca pemahaman dan sikap bahasa secara bersama-sama dengan

keterampilan menulis argumentasi siswa SMU Negeri Kota Surakarta.

Dilihat dari fokus penelitian, penelitian ini dengan penelitian Raheni Suhita

sama-sama membidik masalah yang terkait dengan keterampikan menulis

argumentasi. Sementara itu, ditinjau dari perbedaannya adalah terletak pada variabel

bebas yang mempengaruhi. Jika penelitian Raheni Suhita menentukan variabel bebas

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

yang mempengaruhi keterampilan menulis argumentasi adalah kemampuan membaca

pemahaman dan sikap bahasa, dalam penelitian ini variabel bebasa ditetapkan

kemampuan berpikir logis dan minat menulis.

Penelitian yang dilakukan Suharyanti dengan judul “Hubungan Penguasaan

Struktur Bahasa dan Kemampuan Penalaran dengan Keterampilan Menulis

Eksposisi” pada Tahun 2001. Salah satu hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa

penguasaan struktur bahasa dan keterampilan menulis eksposisi mempunyai

hubungan positif yang signifikan.

Jika disandingkan dengan penelitian Suharyanti, variabel kemampuan berpikir

logis relevan dengan kemampuan penalaran. Sementara perbedaannya, terletak pada

variabel terikatnya, penelitian Suharyanti mengangkat variabel bebas kedua struktur

bahasa dan variabel terikat keterampilan menulis eksposisi; sedangkan penelitian ini

mengangkat variabel bebas kemampuan berpikir logis dan minat menulis dengan

variabel terikat keterampilan menulis argumentasi.

C. Kerangka Berpikir

Dari kajian teori yang telah dipaparkan di atas maka dapat dirumuskan

kerangka berpikir sebagai berikut:

1. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Keterampilan Menulis

Argumentasi.

Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk meng-

ungkapkan ide, gagasan mengenai suatu hal ke dalam bahasa tulis sehingga dapat

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dipahami oleh orang lain (pembaca). Dalam hal ini, kemampuan menulis meng-

hendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri

yang akan menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin

sedemikian rupa sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu.

Sementara dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif adalah berpikir

kritis dan logis. Oleh karena itu harus bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi

yang ada. Penalaran (reasoning), jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang

berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui

menuju kepada suatu kesimpulan. Yang dimaksud dengan jalan pikiran adalah suatu

proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-hubungkan evidensi-evidensi

menuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal.Bahasa tidak bisa dilepaskan dari

penalaran.

Dengan demikian siswa memiliki kemampuan berpikir logis yang baik diduga

akan mempunyai keterampilan menulis argumentasi dengan baik pula. Sebaliknya,

siswa memiliki kemampuan berpikir logis kurang baik diduga keterampilan menulis

argumentasi juga kurang baik.

2. Hubungan antara Minat Menulis dan Keterampilan Menulis Argumentasi.

Minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang

memberikan perhatian terhadap orang lain, sesuatu, atau aktivitas tertentu. Minat

menimbulkan kekuatan atau motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu dalam kehidupannya. Minat merupakan salah satu gejala psikis yang dapat

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

membuat seseorang untuk menetapkan pilihannya dalam melakukan kegiatan, sebab

minat dapat menjadi daya pendorong atau motivasi bagi seseorang untuk melakukan

sesuatu.

Minat sangat penting terhadap keterampilan menulis argumentasi. Minat

menulis mempunyai makna yang mengikat seseorang pada kegiatan menulis, dan

orang itu menyadari bahwa kegiatan menulis berharga, sehingga ia akan melakukan

kegiatan menulis untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan yang dilakukan tidak

menjadi beban karena akan dilakukan dengan senang hati.

Dengan demikian siswa memiliki minat yang tinggi diduga akan mempunyai

keterampilan menulis argumentasi dengan baik. Sebaliknya, siswa memiliki minat

rendah diduga keterampilan menulis argumentasi juga rendah.

3. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis secara

bersama-sama dengan Keterampilan Menulis Argumentasi.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa dasar sebuah tulisan yang bersifat

argumentatif adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu harus bertolak dari

fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada. Penalaran (reasoning), jalan pikiran

adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau

evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. Yang dimaksud

dengan jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-

hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada suatu kesimpulan

Demikian halnya dengan minat menulis. Minat sangat penting terhadap

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

keterampilan menulis argumentasi. Minat menulis mempunyai makna yang mengikat

seseorang pada kegiatan menulis, dan orang itu menyadari bahwa kegiatan menulis

berharga, sehingga ia akan melakukan kegiatan menulis untuk memenuhi

kebutuhannya. Kegiatan yang dilakukan tidak menjadi beban karena akan dilakukan

dengan senang hati.

Dengan demikian siswa memiliki kemampuan berpikir logis dan minat

menulis yang tinggi diduga akan mempunyai keterampilan menulis argumentasi yang

tinggi pula. Sebaliknya, memiliki kemampuan berpikir logis dan minat menulis yang

rendah diduga akan mempunyai keterampilan menulis argumentasi yang rendah pula.

Berikut ini disajikan skema berpikir tentang hubungan antarvariabel.

1 a 1 b

3a 3b

2 a 2 b

Gambar 1. Alur Berpikir Hubungan Antarvariabel dalam Penelitian Korelasi

Kemampuan Berpikir Logis

Tinggi Rendah 

Kemampuan Menulis Argumentasi

Minat Menulis

Tinggi Rendah 

Tinggi Rendah 

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Keterangan gambar di muka:

1a. Semakin tinggi kemampuan berpikir logis siswa, diduga semakin tinggi pula keterampilan menulis argumentasi mereka.

1b. Samakin rendah kemampuan berpikir logis siswa, diduga semakin rendah pula keterampilan menulis argumentasi mereka.

2a. Semakin tinggi minat menulis siswa, diduga semakin tinggi pula keterampilan

menulis argumentasi mereka. 2b. Semakin rendah minat menulis siswa, diduga semakin rendah pula keterampilan

menulis argumentasi mereka. 3a. Semakin tinggi kemampuan berpikir logis dan minat menulis siswa, diduga

semakin tinggi pula keterampilan menulis argumentasi mereka. 3b. Semakin rendah kemampuan berpikir logis dan minat menulis siswa, diduga

semakin rendah pula keterampilan argumentasi mereka.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan telaah/kajian terhadap teori-teori dan konsep-konsep yang

berhubungan dengan kemampuan berpikir logis, konsep diri, dan kemampuan

menulis argumentasi serta kerangka berpikir yang telah disusun, maka dapat diajukan

hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis

argumentasi.

2. Ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis

argumentasi.

3. Ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis

secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian ini adalah SMA Regina Pacis Surakarta yang

beralamatkan di Jalan Adisucipto 45 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama tujuh ( 7 ) bulan, dari Juni sampai

dengan Desemeber 2010. Jadwal kegiatan selengkapnya terlihat pada tabel berikut.

Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Jun’10 Jul’10 Agst’10 Sep’10 Okt’10 Nop’10 Des.10

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal Penelitian √ √ √ √

2 Pengkajian dan Penyusunan Proposal √ √

3 Penyusunan Instrumen √ √ √

4 Uji Coba dan Analisis Hasil Uji √ √ √ √

5 Pengumpulan Data Penelitian √ √ √

6 Pengolahan dan Analisis Data √ √ √ √

7 Penyusunan Laporan dan Penelitian √ √ √ √ √

8 Ujian Tesis √ √

9 Revisi Tesis √ √

10 Pengumpulan Laporan √ √

user
Inserted Text
Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

B. Metode Penelitian

Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu

tujuan, misalnya untuk menguji rangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik

serta alat-alat tertentu. Dengan demikian, metode penelitian adalah cara yang dipakai

dalam pengumpulan data untuk mencapai suatu tujuan (Winarno Surakhmad, 1994:

131). Sementara itu, Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa metode penelitian

adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan data (1995: 172).

Penelitian ini menggunakan metode survai melalui studi korelasional. Oleh

Sumadi Suryabrata (1993: 26) dijelaskan bahwa penelitian korelasional dapat dipakai

untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan

variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini dapat dilukiskan sebagai berikut:

X1 Y X2

Gambar 2. Desain Penelitian Korelasional

Keterangan: X1 : kemampuan berpikir logis (variabel bebas pertama) X2 : minat menulis (variabel bebas kedua) Y : keterampilan menulis argumentasi (variabel terikat) 1 : hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi

1

2

3

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2 : hubungan antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi 3 : hubungan antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama- sama dengan keterampilan menulis argumentasi

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Berikut ini diketengahkan definisi operasional masing-masing variabel

penelitian.

1. Keterampilan Menulis Argumentasi

Keterampilan menulis argumentasi adalah skor atau nilai yang dicapai oleh

siswa (responden) sesudah mereka mengikuti atau mengerjakan tes keterampilan

menulis argumentasi. Skor tersebut menggambarkan kecakapan siswa dalam

menuangkan ide, gagasan, pengalaman serta permasalahan dengan menggunakan

media bahasa tulis secara tepat kepada orang lain (pembaca) yang diindikatori oleh

lima aspek yaitu (1) kemampuan mereka dalam mengemukakan isi gagasan, (2)

kemampuan mereka dalam mengorganisasikan isi, (3) kemampuan mereka dalam

menggunakan tata bahasa yang benar, (4) kemampuan dalam menggunakan kata

(diksi), dan (5) kemampuan mereka dalam menggunakan ejaan yang tepat.

2. Kemampuan Berpikir Logis

Kemampuan berpikir logis adalah skor atau nilai yang diperoleh siswa

(responden) setelah mereka mengikuti atau mengerjakan tes kemampuan berpikir

logis. Skor tersebut mencerminkan kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas

berpikir dengan menggunakan pola-pola, kaidah-kaidah, dan sistematika yang tepat

dan benar sesuai dengan logika tertentu yang diindikatori oleh (a) kemampuan

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

mereka dalam berpikir dengan menggunakan penalaran induktif dan (b) penalaran

deduktif. Untuk aspek penalaran induktif, di dalamnya mencakupi: (1) generalisasi,

(2) analogi, dan (3) hubungan kausal; dan untuk aspek penalaran deduktif, di

dalamnya meliputi : (1) silogisme kategorial, (2) silogisme hipotetis, (3) silogisme

alternatif, dan (4) entimem.

3. Minat Menulis

Minat menulis merupakan skor atau nilai yang didapat siswa (responden)

sesudah mereka mengikuti atau mengerjakan angket minat menulis. Skor tersebut

melukiskan gejala psikis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap aktivitas

menulis yang didasari semangat menulis yang tinggi, daya tahan menulis yang lama,

pemanfaatan waktu senggang untuk menulis, dan variasi jenis tulisan yang diminati.

Menulis yang dilandasi dengan beberapa hal tersebut akan lebih menampakkan hasil

yang baik daripada mereka yang tidak atau kurang berminat dalam menulis, seperti

tidak semangat dalam menulis, daya tahan menulis yang sebentar, tidak pernah

memanfaatkan waktu senggang untuk menulis, dan kurang terhadap jenis bacaan

yang diminati. Nilai atau skor dalam angket minat tersebut menjadi gambaran minat

menulis siswa.

E. Populasi , Sampel Penelitian, dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan elemen yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian” (Supramono, 1993: 4), sedangkan Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-

benda sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian

(1995: 141).

Berdasarkan pendapat tersebut, populasi penelitian ini ialah seluruh siswa

kelas X SMA Regina Pacis Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah

359 siswa.

2. Sampel

Sementara itu, besar sampel penelitian ini ditentukan 80 siswa atau kurang

lebih 25% dari anggota populasi yang menurut pertimbangan peneliti sudah

menunjukkan sampel yang sangat representatif.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple

random sampling dengan cara undian. Setiap anggota populasi diberi kesempatan

atau peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang berbentuk tes

dan nontes. Ada tiga jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini. Ketiga jenis

data tersebut adalah (1) data keterampilan menulis argumentasi, (2) data kemampuan

berpikir logis, dan (3) data minat menulis. Data tentang keterampilan menulis

argumentasi dan kemampuan berpikir logis digunakan dengan teknik tes. Adapun tes

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis argumentasi berbentuk tes

esai dengan memberi tugas mengarang kepada siswa, sedangkan tes kemampuan

berpikir logis diukur dengan bentuk tes objektif (pilihan ganda). Sementara itu, data

minat menulis dikumpulkan dengan teknik nontes yang berupa pemberian angket

minat menulis pada responden (sampel ) penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, maka terda-

pat tiga instrumen penelitian yang digunakan. Ketiga instrumen penelitian tersebut

adalah: (1) tes keterampilan menulis argumentasi, (2) tes kemampuan berpikir logis,

dan (3) kuesioner (angket) minat menulis.

1. Instrumen Tes Keterampilan Menulis Argumentasi

Untuk mengumpulkan data tentang keterampilan menulis argumentasi siswa,

dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang berupa tes keterampilan

menulis argumentasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa

dalam menuangkan gagasan, ide, pikiran secara tertulis kepada orang lain. Ide atau

gagasan yang disampaikan berupa argumen yang bertujuan untuk meyakinkan

pembaca terhadap apa yang disampaikan dengan bukti-bukti empiris yang bisa

dipertanggungjawabkan sehingga dapat mempengaruhi sikap berpikir pembaca.

Adapun indikator yang dinilai dalam tes keterampilan menulis argumentasi ini

meliputi (a) isi gagasan yang disampaikan, (b) organisasi isi, (c) tata bahasa, (d) gaya:

penggunaan pola kalimat dan kosa kata, dan (e) ejaan dan tanda baca. Secara lebih

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

rinci tentang instrumen ini dapat dilihat pada Lampiran 1A halaman 119 tentang

Kisi-kisi Tes Keterampilan Menulis Argumentasi, sedangkan Lampiran 1B halaman

120 tentang Tes Keterampilan Menulis Argumentasi.

2. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Logis

Data tentang kemampuan berpikir logis dalam penelitian ini dijaring dengan

menggunakan instrumen tes kemampuan berpikir logis, yaitu tes yang dipakai untuk

mengukur seberapa baik kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas berpikir

dengan menggunakan pola-pola, kaidah-kaidah, dan sistematika yang tepat dan benar

sesuai dengan logika tertentu. Adapun indikator yang digunakan adalah (a)

kemampuan mereka dalam berpikir dengan menggunakan penalaran induktif dan (b)

penalaran deduktif. Untuk aspek penalaran induktif, di dalamnya mencakupi: (1)

generalisasi, (2) analogi, dan (3) hubungan kausal; dan untuk aspek penalaran

deduktif, di dalamnya meliputi : (1) silogisme kategorial, (2) silogisme hipotetis, (3)

silogisme alternatif, dan (4) entimem. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis untuk

penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2A-1 (kisi-kisi sebelum diujicabokan),

halaman 121, dan Lampiran 2A-2 (kisi-kisi sesudah diujicobakan) halaman 122.

Sementara itu, untuk tes kemampuan berpikir logis dapat dilihat pada Lampiran 2B

halaman 123-134.

3. Instrumen Angket Minat Menulis

Instrumen angket minat menulis ini merupakan daftar pernyataan yang harus

ditanggapi oleh responden yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

minat menulis yang dimiliki oleh siswa. Angket ini memiliki skala bertingkat (sesuai

dengan skala Likert). Skala Likert di sini menuntut sejumlah item pernyataan terdiri

dari pernyataan positif dan negatif. Dalam merespon item tersebut responden diminta

untuk menunjukkan kesukaannya dengan cara memilih ranting kategori yang

menentang dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Untuk perskoran pernyataan

positif dilakukan dengan memberi skor tinggi pada pilihan sangat setuju dan skor

terendah pada pilihan sangat tidak setuju, dan sebaliknya untuk pernyataan negatif

(Ibnu Hajar, 1996:137).

Tiap item dibagi dalam lima skala yaitu sangat setuju, setuju, tidak tahu, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk responden yang mendukung pernyataan positif

maka skornya adalah SS : 5, S : 4, TT : 3, TS : 2 STS : 1, sebaliknya untuk

responden yang mendukung pernyataan negatif maka skornya adalah SS : 1, S : 2, TT

: 3, TS, 4, STS : 5. Kisi-kisi dan Instrumen Angket Minat Menulis ini bisa dilihat

pada Lampiran 3A-1 (kisi-kisi sebelum diujicobakan), halaman 135, dan Lampiran

3A-2, (kisi-kisi sesudah diujicobakan), halaman 136. Sementara itu, untuk angket

minat menulis secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3B halaman 137-143.

Sebelum ketiga instrumen penelitian tersebut digunakan untuk mengambil

data sesungguhnya, perlu diujicobakan pada anggota populasi di luar sampel

penelitian yang masih memiliki karakteristik yang sama. Di sini sampel uji coba

besarnya 40 siswa. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas

(keabsahan) dan tingkat reliabilitas (keterandalan) tes/instrumen yang bersangkutan.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Dijelaskan oleh Djaali (2001: 23) bahwa instrumen berbentuk tes yang memi-

liki skor dikotomis (1 atau 0) penghitungan validitas butir digunakan rumus Korelasi

Point Biserial. Ada pun rumus korelasi biserial titik adalah sebagai berikut:

pbir = ( )

i

i

x

x

qp

δµµ −+

Keterangan:

=+µ rata-rata skor untuk yang menjawab benar =xµ rata-rata skor untuk seluruhnya =ip proporsi yang menjawab benar (tingkat kesulitan) =iq 1 - ip =xδ standar deviasi total semua responden`

sedangkan penghitungan validitas butir untuk instrumen yang mempunyai skor

kontinum (berkisar antara 1-5) digunakan rumus Korelasi Product Moment, yaitu

dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Adapun rumus korelasi product

moment yang digunakan sebagai berikut:

r Xi Xt =

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−2222

ttii

titi

XXXX

XXXXn

Keterangan: r Xi Xt = koefisien korelasi antara skor butir pernyataan dan skor total yang dicari

n = jumlah responden uji coba Xi = skor hasil butir pernyataan untuk butir ke-I Xt = skor hasil total

Sementara itu, penghitungan reliabilitas instrumen tes yang memiliki skor 1

atau 0 (dikotomis) digunakan rumus reliabilitas KR-20, sedangkan instrumen non-tes

yang mempunyai skor berkisar 1 – 5 (kontinum) dipakai rumus reliabilitas Alpha

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Cronbach.

Ada pun rumus-rumus yang dimaksud dapat dituliskan sebagai berikut:

Rumus KR-20:

=−20KRr ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−1kk ( )

2

2

t

t

SDpqSD ∑−

Keterangan:

k = banyak butir pernyataan yang valid 2tSD = variansi skor total 2iSD = variansi skor butir ke-I

p = proporsi jumlah peserta yang menjawab benar butir ke-I q = 1- p Rumus Alpha Cronbach:

=alphar ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−1kk ( )

2

22

t

it

SDSDSD ∑−

Keterangan:

k = banyak butir pernyataan yang valid 2tSD = variansi skor total 2iSD = variansi skor butir ke-I

Berdasarkan konsep tersebut, maka validitas butir tes kemampuan berpikir

logis digunakan rumus korelasi point biserial, sedangkan validitas kuesioner (angket)

konsep diri digunakan rumus korelasi product moment. Sementara itu, reliabilitas tes

kemampuan berpikir logis digunakan rumus KR-20, sedangkan reliabilitas kuesioner

(angket) konsep diri digunakan Alpha Cronbach.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Sementara itu, untuk validitas tes keterampilan menulis argumentasi tidak

diuji secara statistik tetapi hanya dilihat melalui validitas konstruk, yaitu dengan

melihat aspek-aspek yang dinilai dalam menulis, sedangkan untuk mengukur tingkat

reliabilitas butir tes kemampuan menulis argumentasi dengan menggunakan rumus

statistik reliabilitas ratings. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1 Menghitung jumlah kwadrat total (JKT)

( )( )( )aspekraters

XsXXXJKT nΣ

−++= 222

21 .......

Keterangan : JKT : koefisien jumlah kuadrat total yang dicari raters : jumlah penilai aspek : jumlah komponen yang dinilai

Kemudian dicari derajat bebas total (dbt), dengan rumus sebagai berikut :

dbt = (aspek) (raters) – 1

2 Menghitung jumlah kwadrat antar raters (JKT), dengan rumus sebagai berikut:

( ) ( ) ( ) ( )( )( )aspekraters

XsXtXXtXtJKT n

222

22

1 ....... Σ−Σ+Σ+Σ=

Kemudian dicari derajat bebas total (dbt) dengan rumus sebagai berikut :

dbt = raters – 1

3 Menghitung jumlah nilai antar aspek (JKS)

( ) ( ) ( ) ( )( )( )aspekraters

XsXsXsXsJKS n

222

22

−Σ+Σ+Σ=

Selanjutnya dicari derajat bebas aspek (dbs) dengan rumus sebagai berikut:

dbs = aspek - 1

4 Menghitung jumlah kwadrat residu (JKts) dengan rumus sebagai berikut :

JKts = JKT – JKt – JKs

Selanjutnya dicari derajat total dengan rumus = dbts = (aspek–1) (raters–1)

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

H. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Hasil Analisis Validitas

Hasil analisis validitas butir soal tes kemampuan berpikir logis dengan rumus

korelasi point biserial, ternyata dari 45 butir soal yang diujicobakan ada tiga butir soal

yang didrop, yakni butir soal nomor 6, 27, dan 45 karena koefisien validitas untuk

ketiga butir tersebut hasilnya lebih kecil dari r-kritis, yakni 0,312 (pada n=40 taraf

nyata 0,05) atau rh < rt (lihat Lampiran 5A halaman 147-152).

Sementara itu, hasil analisis validitas butir pernyataan angket minat menulis

dengan rumus product moment sebagaimana disebut di atas, ternyata dari 40 butir

pernyataan yang dinyatakan valid ada 38 butir, sedangkan yang dinyatakan drop atau

tidak valid ada 2 butir, yaitu butir pernyataan nomor 6 dan 22 karena koefisien

validitas untuk butir tersebut hasilnya lebih kecil dari r-kritis, yakni 0,312 (pada n=40

taraf nyata 0,05) atau rh < rt (lihat Lampiran 6A halaman 156-161).

2. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas ratings untuk tes keterampilan menulis

argumentasi dengan rumus reliabilitas ratings diperoleh koefisien reliabilitas dari

seorang rater = 0,93, sedangkan koefisien reliabilitas rata-rata rating dari 3 penilai =

0,97 (lihat Lampiran 4 halaman 144-146).

Hasil uji reliabilitas tes kemampuan berpikir logis dinyatakan memiliki koe-

fisien reliabilitas yang tinggi, sebab setelah dianalisis dengan teknik KR-20 diperoleh

nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,94 (lihat Lampiran 5B halaman 153-155).

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Sementara itu, uji reliabilitas angket minat menulis yang dihitung dengan

rumus Alpha Cronbach dihasilkan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,94 (lihat

Lampiran 6B halaman 162-164). Hal ini berarti angket minat menulis juga

dinyatakan reliabel.

I. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan analisis data. Dua langkah

pokok yang diperlukan dalam analisis data penelitian ini yaitu:

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyratan analisis ini meliputi: (a). uji normalitas dan (b). uji signifikansi

atau keberartian dan linearitas regresi. Uji normalitas digunakan teknik Lilliefors,

sedangkan uji keberartian dan linearitas regresi digunakan teknik anava dalam regresi

ganda.

2. Analisis Data Penelitian

Analisis data penelitian dilakukan dengan dua tahapan, yaitu tahap pertama

dilakukan analisis data secara deskriptif, dan tahapan kedua dilakukan analisis data

secara inferensial untuk pengujian hipotesis. Berikut diuraikan dua cara analisis

tersebut.

a. analisis deskriptif, meliputi pendeskripsian tendensi sentral (mean, modus,

median) dan tendensi penyebaran (varians, simpangan baku atau standar deviasi),

penyusunan distribusi frekuensi nilai dan histogramnya

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b. pengujian hipotesis, meliputi pengujian hipotesis I dan II digunakan teknik

korelasi sederhana, sedang pengujian hipotesis III digunakan teknik korelasi

ganda. Adapun rumus korelasi sederhana sbb.:

( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑∑∑

−−

−=

2222.

YYnXXn

YXXYnr xy

Keterangan: r y.x = koefisien korelasi antara skor X dan skor Y yang dicari

n = jumlah responden uji coba Y = skor keterampilan menulis laporan X = skor penguasaan kosakata atau skor minat menulis (Sudjana,1992: 47)

Sementara itu, rumus korelasi ganda adalah sbb:

∑= 212.

)(yregJKRy

Keterangan: 12.yR = Koefisien korelasi ganda (bersama-sama)

JK(reg) = Jumlah Kuadrat Regresi (Sudjana, 1992: 107)

J. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

Ho : ρ y1 ≤ 0

H1 : ρ y1 > 0 Keterangan: ρ y1 = koefisien korelasi antara X1 dan Y

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

2. Hipotesis kedua

Ho : ρ y2 ≤ 0

H1 : ρ y2 > 0 Keterangan: ρ y2 = koefisien korelasi antara X2 dan Y

3. Hipotesis ketiga

Ho : ρ y12 ≤ 0

H1 : ρ y12 > 0 Keterangan: ρ y12 = koefisien korelasi antara X1,X2 dan Y

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Sebagaimana telah dikemukakan pada Bab I, tujuan penelitian ini ialah untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara (1) kemampuan berpikir logis dan

keterampilan menulis argumentasi; (2) minat menulis dan keterampilan menulis

argumentasi; dan (3) kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama

dengan keterampilan menulis argumentasi. Untuk mencapai tujuan itu, dalam Bab IV

ini dilakukan pengujian hipotesis guna memperoleh jawaban, apakah masalah yang

diajukan dalam penelitian ini teruji atau tidak. Namun, sebelum langkah pengujian

hipotesis dilaksanakan, di sini akan diketengahkan deskripsi data masing-masing

variabel. Data yang dimaksud adalah data keterampilan menulis argumentasi (Y),

data kemampuan berpikir logis (X1), dan data minat menulis (X2).

Deskripsi data masing-masing variabel tersebut meliputi nilai rata-rata,

modus, median, varians, dan simpangan baku. Selain itu, dideskripsikan hasil

penyusunan distribusi frekuensi dan histogram.

1. Data Keterampilan Menulis Argumentasi (Y)

Data keterampilan menulis argumentasi merupakan nilai yang diperoleh

melalui instrumen tes keterampilan menulis argumentasi. Data ini memiliki nilai

tertinggi 89 dan nilai terendah 78. Mean (nilai rata-rata)-nya 83,26; median (nilai

tengah) 83; modus (nilai yang banyak muncul) 79. Sementara itu, varians data ini

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

adalah 9,56; dengan simpangan baku sebesar 3,09. Harga-harga statistik deskriptif

tersebut, penghitungannya dilakukan dengan Program Excel (lihat Lampiran 10

halaman 180). Distribusi frekuensi nilai data ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Argumentasi (Y)

Interval f absolut frel atif (%) 78 – 79 12 15,00 80 – 81 14 17,50 82 – 83 16 20,00 84 – 85 19 23,75 86 – 87 9 11,25 88 – 89 10 12,50 Jumlah 80 100,00

Histogram frekuensi nilai data Y dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

y

Gambar 3. Histogram Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Argumentasi

x

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

2. Data Kemampuan Berpikir Logis (X1)

Data X1 ini merupakan nilai tes kemampuan berpikir logis. Data ini memiliki

nilai tertinggi 41 dan nilai terendah 10. Mean = 24,44; median = 23; modus = 36.

Sementara itu, varians data = 91,06; dengan simpangan baku = 9,54. Harga-harga

tersebut, penghitungannya dilakukan dengan Program Excel (lihat Lampiran 10

halaman 180). Distribusi frekuensi data ini terlihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Berpikir Logis (X1)

Interval f absolut f relatif (%) 10 – 16 21 26,25 17 – 23 20 25,00 24 – 30 13 16,25 31 – 37 20 25,00 38 – 44 6 7,50 Jumlah 80 100,00

Gambar histogram frekuensi nilai untuk data X1 terlihat pada Gambar 4 berikut.

y

Gambar 4. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Berpikir Logis (X1)

x

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

3. Data Minat Menulis (X2)

Data X2 ini adalah nilai yang didapat melalui angket minat menulis. Data ini

memiliki nilai tertinggi 146 dan terendah 112. Mean = 127,63; median = 128; modus

= 128. Sementara itu, varians data = 78,90; dengan simpangan baku = 8,88. Harga-

harga tersebut, penghitungannya dilakukan dengan Program Excel (lihat Lampiran

10 halaman 180). Distribusi frekuensi data ini dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Menulis (X2)

Interval f absolut f relatif (%) 112 – 118 16 20,00 119 – 125 14 17,50 126 – 132 31 38,75 133 – 139 11 13,75 140 – 146 8 10,00

Jumlah 80 100,00 Gambar histogram frekuensi nilai data X2 terlihat pada Gambar 5 berikut.

y

Gambar 5. Histogram Frekuensi Nilai Minat menulis (X2)

x

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Karakteristik data penelitian yang telah dikumpulkan sangat menentukan

teknik analisis yang digunakan. Oleh karena itu, sebelum analisis data secara

inferensial untuk kepentingan pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu data-

data tersebut perlu diadakan pemeriksaan atau diuji. Pengujian yang dilakukan

menyangkut (1) pengujian normalitas, (2) pengujian linearitas dan keberartian regresi.

Uraian berikut ini mengetengahkan hasil pengujian tersebut.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan mempergunakan teknik Lilliefors

(Sudjana, 1992: 466-467). Pengujian normalitas terhadap data keterampilan menulis

argumentasi (Y) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0,0929 (lihat Lampiran 8A

halaman 168-170). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 80 dan

taraf nyata α = 0,05 diperoleh Lt = 0,0990. Dari perbandingan di atas tampak bahwa

Lo lebih kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data keterampilan

menulis argumentasi (Y) berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan berpikir logis (X1)

menghasilkan Lo maksimum sebesar 0,0949 (lihat Lampiran 8B halaman 171-173).

Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 80 dan taraf nyata α = 0,05

diperoleh Lt = 0,0990. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih kecil

daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan berpikir logis (X1)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Pengujian normalitas terhadap data minat menulis (X2) menghasilkan Lo

maksimum sebesar 0, 0811 (lihat Lampiran 8C halaman 174-176). Dari daftar nilai

kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 80 dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh Lt =

0,0990. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data minat menulis (X2) berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2. Uji Keberartian dan Linearitas Regresi

Dalam bagian ini akan diuji apakah persamaan regresi sederhana Y atas X1

dan Y atas X2 berarti dan linear. Hasil analisis regresi sederhana Y atas X1 diperoleh

persamaan 1223,0818,77ˆ XY += (lihat Lampiran 11A halaman 181). Tabel Anava

untuk uji keberartian dan linearitas regresi 1223,0818,77ˆ XY += masing-masing

menghasilkan Fo sebesar 70,04 dan 1,41 (lihat Tabel Anava pada Lampiran 12A

halaman 188). Dari daftar distribusi F pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang

1 dan dk penyebut 78 untuk hipotesis (1) bahwa regresi tidak berarti diperoleh Ft =

3,96; dan dengan dk pembilang 26 dan dk penyebut 52 untuk hipotesis (2) bahwa

regresi bersifat linear diperoleh Ft sebesar 1,71.Tampak bahwa hipotesis nol (1)

ditolak karena Fo lebih besar daripada Ft . Dengan demikian koefisien arah regresi

nyata sifatnya, sehingga dari segi ini regresi yang diperoleh berarti. Sebaliknya,

hipotesis nol (2) diterima karena Fo lebih kecil daripada Ft. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa regresi Y atas X1 linear dapat diterima.

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Analisis regresi sederhana Y atas X2 menghasilkan persamaan regresi

2104,0996,69ˆ XY += (lihat Lampiran 11B halaman 182). Tabel Anava untuk uji

keberartian dan linearitas regresi 2104,0996,69ˆ XY += masing-masing menghasilkan

Fo sebesar 7,64 dan 3,46 (lihat Tabel Anava pada Lampiran 12B halaman 193). Dari

daftar distribusi F pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut

78 untuk hipotesis (1) bahwa regresi tidak berarti diperoleh Ft = 3,96; dan dengan dk

pembilang 14 dan dk penyebut 64 untuk hipotesis (2) bahwa regresi bersifat linear

diperoleh Ft sebesar 1,85. Tampak bahwa hipotesis nol (1) ditolak karena Fo lebih

besar daripada Ft. Dengan demikian koefisien arah regresi nyata sifatnya, sehingga

dari segi ini regresi yang diperoleh berarti. Sebaliknya, hipotesis nol (2) ditolak

karena Fo lebih besar daripada Ft. Jadi, ternyata bahwa regresi Y atas X2 berbentuk

linear tidak dapat diterima.

Grafik Garis Regresi Linear Y atas X1 dan Y atas X2 masing-masing dapat

dilihat pada Gambar 6 dan 7 berikut ini.

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

KBL-X1

50454035302520151050

KM

A-Y

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Gambar 6. Diagram Pencar dan Garis Regresi Linear Sederhana Y atas X1

MM-X2

1501351201059075604530150

KM

A-Y

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Gambar 7. Diagram Pencar dan Garis Regresi Linear Sederhana Y atas X2

1223,0818,77ˆ XY +=

2104,0996,69ˆ XY +=

Keterangan: KMA : Kemampuan Menulis Argumentasi KBL : Kemampuan Berpikir Logis MM : Minat Menulis

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (Ho)

yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan tertentu hipotesis

alternatif (Ha) yang diajukan diterima. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka

hasil pengujian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut .

1. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Keterampilan Menulis

Argumentasi

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi.

Dalam hal ini, yang akan diuji adalah hipotesis nol (Ho), yang menyatakan “tidak ada

hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis

argumentasi” melawan hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan “ada hubungan

positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi.”

Analisis regresi linear sederhana antara kemampuan berpikir logis dan

keterampilan menulis argumentasi menghasilkan arah koefisien regresi sebesar 0,223

dan konstanta sebesar 77,818 (lihat Lampiran 11A halaman 181). Dengan demikian,

bentuk hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis

argumentasi dapat digambarkan dengan garis regresi, yaitu: 1223,0818,77ˆ XY +=

Untuk mengetahui derajad keberartian persamaan regresi sederhana antara

kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi maka dilakukan

uji F sebagaimana tampak pada tabel berikut ini

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabel 5. Tabel Anava untuk Regresi Linear Ŷ = 77,818 + 0,223 X1 Sumber Variasi dk JK KT Fo Ft

Total 80 555367 - - -

Koefisien (a) 1 554611,5125 - - - Regresi (b/a) 1 357,4271875 357,4271875 70,04 3,96

Sisa 78 398,0603125 5,1033337 - -

Tuna cocok 26 186,6771875 7,179892 1,41 1,71 Galat 52 211,75 4,0721154 - -

Keterangan:

dk = derajat kebebasan JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Fo = Nilai F hasil penelitian (observasi) Ft = Nilai F dari tabel Bagian atas untuk menguji keberartian regresi Bagian bawah untuk menguji linearitas regresi.

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil pengujian keberartian regresi

Fo sebesar 70,04 yang lebih besar dari F tabel sebesar 3,96 (lihat Lampiran 12A

halaman 188) sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi kemampuan

berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi adalah sangat signifikan

(berarti)

Hasil pengujian linearitas diperoleh Fo sebesar 1,41 yang lebih kecil dari Ftabel

sebesar 1,71 (lihat Lampiran 12A halaman 188), sehingga dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi

bersifat linear.

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Analisis korelasi sederhana antara kemampuan berpikir logis dan

keterampilan menulis argumentasi diperoleh koefisien korelasi ( )1yr sebesar 0,69.

(lihat Lampiran 13A halaman 194). Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian

koefisien korelasi tersebut, maka dilakukan uji t. Dari hasil pengujian ditunjukkan

bahwa kekuatan hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan

menulis argumentasi sebesar 8,42 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1,66 (lihat

Lampiran 14A halaman 196). Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis tersebut di

atas, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan

berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi. Dengan demikian hipotesis nol

(Ho) yang berbunyi “tidak ada hubungan antara kemampuan berpikir logis dan

keterampilan menulis argumentasi” ditolak. Sebaliknya, hipotesis altenatif (Ha) yang

berbunyi “ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan

menulis argumentasi” diterima.

Koefisien determinan antara kemampuan berpikir logis dengan keterampilan

menulis argumentasi sebesar 47,61% (diperoleh dari harga koefisien korelasi X1-Y

dikuadratkan lalu dikalikan 100) Hal itu berarti variabel kemampuan berpikir logis

memberi kontribusi kepada variabel keterampilan menulis argumentasi sebesar

47,61% (lihat Lampiran 17A halaman 203).

2. Hubungan antara Minat Menulis dan Keterampilan Menulis Argumentasi

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi. Dalam hal ini

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

yang akan diuji adalah hipotesis nol (Ho), yang menyatakan bahwa tidak ada

hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi

melawan hipotesis altenatif (Ha), yang berbunyi “ada hubungan positif antara minat

menulis dan keterampilan menulis argumentasi”.

Analisis regresi linear sederhana antara minat menulis dan keterampilan

menulis argumentasi menghasilkan koefisien regresi sebesar 0,104 dan konstanta

69,996 (lihat Lampiran 11B halaman 182). Dengan demikian bentuk hubungan

antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi digambarkan dengan

persamaan garis regresi, yaitu : 2104,0996,69ˆ XY +=

Untuk mengetahui derajat keberartian persamaan regresi sederhana antara

minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi, maka dilakukan uji F.

Pengujian tersebut dapat diamati pada tabel yang tampak berikut ini:

Tabel 6. Tabel Anava untuk Regresi Linear Ŷ = 69,996 + 0,104X2

Sumber Variasi dk JK KT Fo Ft

Total 80 555367 - - -

Koefisien (a) 1 554611,5125 - -

Regresi (b/a) 1 67,379 67,379 7,64 3,96

Sisa 78 688,1085 8,8219 - -

Tuna cocok 14 296,5555 21,1825 3,46 1,85

Galat 64 391,5530 6,1180 - -

Keterangan :

dk = derajat kebebasan JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Fo = Nilai F hasil penelitian (observasi) Ft = Nilai F dari tabel Bagian atas untuk menguji keberartian regresi Bagian bawah untuk menguji linearitas regresi.

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil pengujian keberartian regresi

Fo sebesar 7,64 yang lebih besar dari F tabel sebesar 3,96 (lihat Lampiran 12B

halaman 193) sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi antara minat

menulis dan keterampilan menulis argumentasi adalah sangat signifikan (berarti)

Hasil pengujian linearitas diperoleh Fo sebesar 3,46 yang lebih besar dari Ftabel

sebesar 1,85 (lihat Lampiran 12B halaman 193), sehingga dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi bersifat

nonlinear.

Analisis korelasi sederhana antara minat menulis dan keterampilan menulis

argumentasi diperoleh koefisien korelasi ( )2yr sebesar 0,30 (lihat Lampiran 13B

halaman 195). Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi tersebut,

maka dilakukan uji t. Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa kekuatan hubungan

antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi 2,69 yang lebih besar

dari t tabel sebesar 1,66 (lihat Lampiran 14B halaman 197). Oleh karena itu,

berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif

yang signifikan antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi. Dengan

demikian, hipotesis nol (Ho) yang menyatakan “tidak ada hubungan positif antara

minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi” ditolak. Sebaliknya hipotesis

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

altenatif (Ha) yang berbunyi “ada hubungan positif antara minat menulis dan

keterampilan menulis argumentasi” diterima.

Koefisien determinan antara minat menulis dengan keterampilan menulis

argumentasi sebesar 9,00% (diperoleh dari harga koefisien korelasi X2-Y

dikuadratkan lalu dikalikan 100) Hal itu berarti variabel minat menulis memberi

kontribusi kepada variabel keterampilan menulis argumentasi sebesar 9,00% (lihat

Lampiran 17B halaman 204).

3. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis Secara

Bersama-sama dengan Keterampilan Menulis Argumentasi

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama

dengan keterampilan menulis argumentasi. Di sini hipotesis yang akan diuji adalah

hipotesis nol (Ho) yang menyatakan “tidak ada hubungan positif antara kemampuan

berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis

argumentasi”, melawan hipotesis altenatif (Ha) yang menyatakan “ada hubungan

positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama

dengan keterampilan menulis argumentasi”.

Analisis regresi linear ganda antara kemampuan berpikir logis dan minat

menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi,

menghasilkan arah koefisien regresi b1 sebesar 0,236; b2 sebesar -0,027; dan

konstanta b0 sebesar 74,05 (lihat Lampiran 15A halaman 199). Dengan demikian,

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

bentuk hubungan antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara

bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi dapat digambarkan dengan

persamaan garis regresi, yaitu : 21 027,0236,005,74ˆ XXY −+= . Untuk mengetahui

derajat keberartian persamaan regresi linear ganda antara kemampuan berpikir logis

dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi,

maka dilakukan uji F. Pengujian derajat keberartian dapat diperhatikan pada

Lampiran 15B halaman 200.

Berdasarkan Lampiran 15B diketahui hasil pengujian Fo sebesar 35,19 yang

lebih besar dari Ftabel dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 77 pada α =0,05

sebesar 3,96 sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier antara

kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan

keterampilan menulis argumentasi adalah signifikan .

Selanjutnya, dari hasil analisis korelasi ganda antara kemampuan berpikir

logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis

argumentasi diperoleh korelasi ( )12.yR sebesar 0,69 (lihat Lampiran 16A halaman

201). Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi ganda, maka

dilakukan uji F. Dari hasil pengujian diperoleh Fo sebesar 35,19 yang lebih besar dari

F tabel dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 77 pada taraf nyata α =0,05 sebesar

3,96 (lihat Lampiran 16B halaman 202). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan berpikir logis dan minat

menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi.

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Koefisien determinan kedua variabel tersebut secara ber-sama-sama dengan

keterampilan menulis argumentasi sebesar 47,61% (diperoleh dari harga koefisien

korelasi ganda dikuadratkan lalu dikalikan 100) Hal itu berarti se-kitar 47,61%

variansi keterampilan menulis argumentasi dapat dijelaskan oleh kemampuan berpikir

logis dan minat menulis secara bersama-sama (lihat Lampiran 17C halaman 205).

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis

kerja yang diajukan dalam penelitian ini semuanya diterima. Temuan ini mengandung

makna bahwa secara umum, bagi para siswa kelas X SMA Regina Pacis Surakarta,

kemampuan berpikir logis dan minat menulis yang mereka miliki mempunyai

hubungan positif yang signifikan dengan keterampilan menulis argumentasi, baik

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama (simultan). Secara rinci, pembahasan

hasil analisis dan pengujian hipotesis tersebut diuraikan berikut ini.

Pertama, mengenai hasil analisis yang berkenaan dengan hubungan antara ke-

mampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi. Adanya hubungan

positif antara kedua variabel tersebut mengandung arti bahwa makin baik kemam-

puan berpikir logis siswa, makin baik pula keterampilan menulis argumentasi mereka.

Kedua, tentang hasil analisis yang berkenaan dengan hubungan antara minat

menulis dan keterampilan menulis argumentasi. Diterimanya hipotesis penelitian

yang menyatakan ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

menulis argumentasi ini mengandung arti bahwa makin baik minat menulis siswa,

makin baik pula keterampilan menulis argumentasi mereka.

Pembahasan ketiga, berkenaan dengan hubungan antara kedua variabel bebas

secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi. Diterimanya hipo-

tesis penelitian yang menyatakan ada hubungan positif antara kemampuan berpikir

logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis

argumentasi, mengandung arti bahwa kedudukan kedua variabel bebas tersebut

sebagai prediktor varians nilai keterampilan menulis argumentasi tidak perlu

diragukan lagi.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini telah diupayakan penyusunannya sebaik mungkin dengan

menggunakan metode ilmiah, Namun demikian, karena keterbatasan kemampuan

peneliti yang tidak didukung keahlian di dalam penelitian dan cara menggunakan

metode, tidak tertutup kemungkinan adanya kesalahan atau kekeliruan yang terdapat

dalam hasil penelitian ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini perlu diungkapkan

beberapa keterbatasan penelitian.

Pertama, besarnya jumlah sampel penelitian adalah 80 siswa, yang hanya

sebagian kecil atau hanya sekitar 30 % dari populasi terjangkau. Jumlah sampel yang

demikian dapat memberikan pengaruh pada hasil yang diharapkan, karena dapat

dikatakan kurang komprehensif. Namun demikian, penelitian ini tetap dilakukan

karena keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti.

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Kedua, hasil penelitian ini hanya mengungkapkan keterampilan menulis

argumentasi siswa yang berkaitan dengan variabel kemampuan berpikir logis dan

minat menulis dengan populasi terbatas pada siswa kelas X SMA Regina Pacis

Surakarta, dengan ukuran sampel yang relatif kecil, yakni 80 responden. Oleh karena

itu, generalisasi kesimpulan penelitian hanya dapat digunakan terhadap populasi yang

memiliki kriteria dan karakteristik yang sama dengan populasi penelitian ini. Untuk

mendapatkan hasil yang lebih komprehensif, ukuran sampel dan wilayah populasi

perlu diperbesar. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh informasi yang lebih

banyak mengenai keterampilan menulis argumentasi siswa.

Ketiga, tidak seperti pada tes kemampuan berpikir logis, validitas tes kemam-

puan menulis argumentasi tidak dapat diukur dengan teknik korelasi biserial, oleh

karena memang bentuk nilai bukan merupakan nilai butir, sehingga kesahihan tes ini

mungkin diragukan. Tetapi, teknik tersebut bukanlah satu-satunya teknik yang dapat

digunakan. Dengan menggunakan pendekatan validitas konstruk, sebagaimana yang

telah dijelaskan pada Bab III, peneliti berharap kelemahan itu dapat dinetralisir.

Keempat, sebagai penelitian survai yang sebagian datanya dikumpulkan

dengan angket model skala Likert, seperti instrumen penelitian yang mengukur minat

menulis siswa, instrumen penelitian semacam ini kurang mampu menjangkau aspek-

aspek kualitatif dari indikator-indikator yang diukur, selain mengandung pula

kelemahan. Ini dapat dimaklumi, karena data yang diperoleh dari responden dengan

cara self-report sebagaimana pengisian angket ini, memiliki keterbatasan, antara lain:

kemauan untuk mengungkapkan semua keadaan pribadi yang sesungguhnya Dalam

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

hal ini menyebabkan adanya kecenderungan responden untuk memilih alternatif

jawaban yang “baik-baik” saja atas butir pernyataan yang disediakan. Kondisi inilah

yang membuat data minat menulis belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenar-

nya, karena itu perlu ditafsirkan secara hati-hati. Untuk mengatasi hal itu, sebenarnya

sudah diupayakan oleh peneliti dengan jalan menghimbau pada responden agar

memberikan jawaban yang sejujurnya terhadap setiap butir pernyataan.

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Mengacu pada hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dijelaskan di muka, hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut.

1. Hasil analisis korelasi sederhana antara kemampuan berpikir logis dan

keterampilan menulis argumentasi menunjukkan bahwa secara signifikan ada

hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis

argumentasi. Dengan demikian hipotesis yang pertama untuk penelitian ini telah

teruji kebenarannya. Ada hubungan positif ini memiliki makna bahwa makin baik

kemampuan berpikir logis siswa, maka makin baik pula keterampilan menulis

argumentasi mereka (r y1 = 69, dengan sumbangan 47,61%).

2. Hasil analisis korelasi sederhana antara minat menulis dan keterampilan menulis

argumentasi juga menunjukkan bahwa secara signifikan ada hubungan positif

antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi. Dengan demikian

hipotesis kedua untuk penelitian ini juga telah teruji kebenarannya. Ada

hubungan positif berarti makin baik minat menulis siswa , maka makin baik pula

keterampilan menulis argumentasi mereka (r y2 = 0,30, dengan sumbangan 9%).

3. Hasil analisis korelasi ganda antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis

secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi menunjukkan

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

bahwa secara signifikan ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis

dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis

argumentasi. Dengan demikian hipotesis ketiga penelitian ini pun juga telah teruji

kebenarannya. Ada hubungan positif dimaknai bahwa makin baik kemampuan

berpikir logis dan minat menulis siswa, maka makin baik pula keterampilan

menulis argumentasi siswa (R y.12 = 0,69, dengan sumbangan 47,61).

Berdasarkan simpulan yang diuraikan di atas, maka ketiga hipotesis

penelitian yang diajukan dapat diterima dan teruji kebenarannya secara

empiris Dengan demikian kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara

sendiri-sendiri maupun bersama-sama memiliki hubungan positif dengan

keterampilan menulis argumentasi.

Apabila dilihat dari besar nilai sumbangan variabel bebas (prediktor) kepada

variabel terikat (respons), diketahui bahwa kemampuan berpikir logis memberikan

sumbangan atau kontribusi yang lebih besar daripada minat menulis mereka.

B. Implikasi

Secara teoritis, penelitian ini berimplikasi bahwa keterampilan menulis

argumentasi tidak akan muncul begitu saja, tetapi ditentukan oleh beberapa faktor;

dan dua di antaranya ialah kemampuan berpikir logis dan minat menulis siswa. Hal

ini berarti bahwa secara konseptual agar siswa memiliki keterampilan menulis

argumentasi yang baik, yang ditandai dengan hasil tulisan mereka yang bermutu

(baca: sesuai dengan indikator yang diukur) diperlukan adanya faktor pendukung

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

(determinan) antara lain faktor kemampuan berpikir logis dan faktor minat menulis

siswa.

Selanjutnya dari implikasi teoritis tersebut dilahirkan implikasi praktis yang

merupakan kebijakan pokok yang berbentuk usaha-usaha nyata bagaimana agar

keterampilan menulis argumentasi siswa dapat ditingkatkan. Usaha-usaha tersebut

adalah dengan jalan meningkatkan kemampuan berpikir logis dan minat menulis

mereka. Secara rinci beberapa implikasi kebijakan atau usaha nyata tersebut

diuraikan sebagai berikut.

1. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Argumentasi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan

berpikir logis para siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan tersebut antara lain:

a. Guru memberikan pengetahuan dan pemahaman yang cukup memadai tentang

logika atau ilmu bernalar yang membahas tentang cara-cara atau kaidah

berpikir secara tepat. Hal ini dilakukan dengan jalan menyampaikan materi

logika tersebut di depan siswa di kelas pada saat mengajar topik menulis.

b. Guru memberikan pelatihan-pelatihan penarikan simpulan secara deduktif dan

induktif dengan jalan memberi tugas untuk menyusun paragraf yang kohesif

dan koheren dengan menerapkan cara berpikir deduktif, dan induktif sehingga

bila usaha ini dilakukan akan mendukung hasil tulisan argumentasi mereka.

c. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menganalisis kembali terhadap

organisasi tulisan yang dikembangkan oleh orang lain, dengan cara

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

mencermati kembali apakah menggunakan penalaran deduktif, induktif,

maupun gabungan keduanya. Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu

mengenal organisasi seluruh tulisan yang dikembangkan oleh penulis melalui

bacaan.

2. Upaya Meningkatkan Minat Menulis untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Argumentasi

Ada beberapa upaya yang bisa orang tua maupun guru dalam meningkatkan

minat menulis siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan tersebut antara lain:

a. Orang tua, wajib mengarahkan dan mengalihkan perhatian mereka (khususnya

anak-anak) dari kegiatan menonton televisi ke kegiatan belajar menulis.

Apalagi dengan dicanangkannya wajib belajar dengan cara mematikan

pesawat televisi pada jam yang telah ditentukan.

b. Orang tua juga harus berperan sebagai vasilitator, yaitu menyediakan buku-

buku yang bertalian dengan seluk-beluk menulis serta kebutuhan lainnya

untuk menopang aktivitas belajar menulis.

c. Orangtua wajib menciptakan iklim dan suasana belajar yang baik di ruang

belajar anak atau rumah, sehingga dengan iklim dan suasana belajar yang

kondusif di rumah diharapkan dapat membantu memotivasi anak dalam

belajar menulis.

d. Orangtua perlu membiasakan pada anak untuk membuat tulisan yang baik dan

mendidik.

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

e. Guru memberikan penjelasan dan petunjuk tentang arti penting kegiatan

menulis agar mereka sadar dan terdorong untuk melakukan kegiatan menulis

secara teratur, berencana, dan kontinyu.

f. Guru menjelaskan strategi belajar yang efektif dan efisien.

g. Guru memberi tugas kepada siswa untuk berlatih menulis dengan masalah

atau topik tertentu yang diarahkan oleh gurunya.

h. Guru menugasi siswa untuk membuat ringkasan atas buku-buku bahasa

Indonesia yang menunjang kegiatan belajarnya.

i. Guru memberi masukan kepada pihak-pihak yang berkompeten (pengambil

kebijakan dan pimpinan perpustakaan) mengenai buku atau bahan bacaan

yang diperlukan siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan

di atas, berikut ini diusulkan saran-saran sebagai berikut.

1. Saran untuk Para Guru Bahasa Indonesia SMA Regina Pacis

Guru hendaknya tidak langsung memberikan tugas kepada siswa untuk

membuat karangan bebas. Oleh karena itu, guru perlu merencanakan program

menyusun tulisan atau karangan yang terarah, dan perlu diberikan kepada siswa

pelatihan-pelatihan yang terkait dengan membuat tulisan yang terkendali. Salah satu

wujud komposisi terarah itu adalah pemberian latihan menganalisis aspek-aspek

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

karangan atau tulisan (misalnya, ejaan dan tanda baca atau pengorganisasian

paragraf), tetapi dapat mencakupi beberapa aspek karangan sekaligus.

Berhubung kemampuan berpikir logis dan minat menulis siswa dan

keterampilan menulis argumentasi siswa masih jauh dari yang diharapkan, maka guru

bahasa Indonesia hendaknya perlu mengembangkan ketiga bidang tersebut pada para

siswa lewat bangku pendidikannya di sekolah, bilamana dirasakan perlu dibuat

program kegiatan ekstrakurikuler untuk latihan ini.

Guru bahasa Indonesia perlu lebih kreatif menyesuaikan teknik pengajarannya

dengan kemampuan siswa sedemikian rupa sehingga teknik yang digunakan dapat

diterima siswa, baik yang berkemampuan tinggi maupun yang berkemampuan

rendah. Hal ini diperlukan karena latar belakang siswa sangat beragam.

Dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis argumentasi siswa, guru

bahasa Indonesia perlu memperhatikan aspek kemampuan berpikir logis dan minat

menulis siswa secara bersama-sama, karena kedua aspek tersebut telah terbukti

memiliki peran yang penting dalam menulis argumentasi.

Dalam penelitian ini terbukti aspek kemampuan berpikir logis memberi

sumbangan yang lebih daripada aspek minat menulis, untuk itu guru bahasa Indonesia

perlu menciptakan kebiasaan pada siswa untuk berlatih menuangkan gagasan ke

dalam tulisan dengan proses berpikir yang logis.

Untuk meningkatkan keterampilan menulis argumentasi, guru bahasa

Indonesia, disarankan agar menyelenggarakan kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah

yang dilangsungkan secara periodik dan berjenjang. Siswa perlu secara terus-menerus

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA ... · Bahasa Indonesia Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

dimotivasi untuk mengikuti lomba tersebut. Dalam penyelenggaraan lomba

diusahakan ada hadiahnya. Konsekuensi dari tindakan itu adalah guru bahasa

Indonesia perlu menyediakan waktu yang lebih banyak untuk memberikan bimbingan

yang lebih intensif kepada siswa.

2. Saran untuk Para Siswa

Para siswa disarankan untuk meningkatkan pula aspek kemampuan berpikir

logis dan minat menulis. Saran ini penting agar mereka bisa meningkatkan

keterampilan menulisnya, khususnya menulis argumentasi dan menulis pada

umumnya. Hal ini disadari bahwa hasil penelitian ini telah menyimpulkan bahwa

kemampuan berpikir logis dan minat menulis memiliki hubungan yang positif

dengan keterampilan menulis argumentasi dan telah teruji kebenarannya di lapangan.

3. Saran untuk Peneliti yang Lain

Kepada peneliti lain, adalah agar mereka mengadakan penelitian serupa

dengan melibatkan lebih banyak lagi variabel bebas, sehingga aspek-aspek lain yang

diduga memiliki hubungan dengan keterampilan menulis argumentasi dapat

dideteksi secara komprehensif. Selain itu dapat pula memperluas wilayah

penelitiannya, mungkin tingkat propinsi. Saran ini disampaikan karena hasil

penelitian ini telah membuktikan secara empiris bahwa dua variabel bebas yang

ditetapkan (dalam hal ini kemampuan berpikir logis dan minat menulis) memiliki

hubungan positif yang signifikan dengan keterampilan menulis argumentasi.