perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI...

100
DAMPAK SOSIAL E (Studi Kasus UD Abio FAKULTAS UN EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAY MASYARAKAT DESA oso di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, K Boyolali) SKRIPSI Oleh: ROFFI FITRIANA HAFIDH K8408099 S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN NIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 YU PADA Kabupaten N perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA

MASYARAKAT DESA

(Studi Kasus UD Abioso di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten

Boyolali)

SKRIPSI

Oleh:

ROFFI FITRIANA HAFIDH

K8408099

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA

MASYARAKAT DESA

(Studi Kasus UD Abioso di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten

Boyolali)

SKRIPSI

Oleh:

ROFFI FITRIANA HAFIDH

K8408099

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA

MASYARAKAT DESA

(Studi Kasus UD Abioso di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten

Boyolali)

SKRIPSI

Oleh:

ROFFI FITRIANA HAFIDH

K8408099

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

iii

DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA

MASYARAKAT DESA

(Studi Kasus UD Abioso di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten

Boyolali)

Oleh:

ROFFI FITRIANA HAFIDH

K8408099

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

vi

ABSTRAK

Roffi Fitriana Hafidh. DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYAINDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA (Studi Kasus UD AbiosoDi Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali). Skripsi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Juli 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui awal masuknya industri,perkembangan industri, dan mengetahui dampak perkembangan industripabrik kayu Abioso di Desa Ngargosari.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Menggunakansumber data yaitu sumber data primer dan skunder yang meliputi informan,peristiwa atau aktivitas, dan tempat atau lokasi. Penelitian ini jugamenggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam,pengamatan langsung (observasi) dan studi pustaka. Menggunakan teknikcuplikan purposive sampling. Validitas data menggunakan teknik trianggulasidata. Kemudian teknik analisis data tahapannya meliputi pengumpulan data,reduksi data, sajian data, dan yang terakhir adalah verivikasi data ataupenarikan kesimpulan. Selain itu penelitian ini juga menggunakan prosedurpenelitian yang meliputi pertama persiapan, kedua pengumpulan data, ketigaanalisis data dan yang terakhir adalah laporan penyusunan laporan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal masuknya industri kayu adalahide dari seorang warga masyarakat yang memiliki tujuan untuk meningkatkankesejahteraan kehidupannya, dan membuka lapangan pekerjaan, sehinggamasyarakat memiliki kesempatan kerja, meningkatkan pendapatannya, danmensejahterakan kehidupan masyarakat.

Kesimpulan penelitian ini adalah munculnya industri kayu di DesaNgargosari memiliki pengaruh baik bagi masyarakat yaitu meningkatkanpendapatan dan kesejahteraan. Tetapi di sisi lain, terjadi juga lunturnya nilaisosial dalam masyarakat.

Kata kunci: Dampak sosial ekonomi, industri pedesaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

vii

ABSTRACT

Roffi Fitriana Hafidh. Social Economic Impact of Wood IndustryRaising To The Village Society (A Case Study on Ud AbiosoNgargosari Subdistrict Ampel District Boyolali). Thesis. EducationAnd Teachers Training Faculty Sebelas Maret University. July 2011.

The aim of this research is to identify the beginning of the industryentrance, the development of industry, and to know the impact of the woodindustry development on Abiyoso wood factory in Ngargosari village.

This research is descriptive qualitative research. This research useddata as primer data source and secondary data source which coversinformant, event or activities, place and location. This research also useddata collecting such as deep interview, direct observation and librarystudy. This research used purposive random sampling. Data validity usedis three angulations data. Then the steps of the data analyzing techniqueare collecting data, reducing data and the last verifying data or takingconclusion. Besides that this research used research procedures includingfirst preparation, second collecting data, third analyzing data, and the lastwriting the research report.

The result of this research shows that the beginning of the woodindustry entrance comes from one of the people there that want to develophis life prosperity and open the job vacancy, therefore people there canhave the chance to work, increase their income, and help people to bemore prosper in their life.

The summary of this research is the increasing of wood industry inNgargosari village have good impact to the society increasing the incomeand the prosperity, but in the other hand, it reduces the social norm insociety.

Keywords: Social Economic, Wood Industry, Village Industry.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

viii

MOTTO

Pengalaman adalah hal yang sangat

berharga.

Pengalaman yang berharga bukan memori

untuk dikenang tetapi merupakan guru yang

mulia.

Dan sesungguhnya dibalik kesulitan ada

kemudahan.(Q.S Alam Nasyroh 5-6).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini

untuk:

Bapak Muhammad Harsono, Ibu Warsiti (Alm) dan Ibu

Suwarni Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada

henti, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayang

tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga

memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan

seabadi kasih sayangmu.

Kedua adikku Aziza Miftachul Hafidh dan Khofif Riziq

Al Hafidh Terimakasih karena senantiasa mendorong

langkahku dengan perhatian dan semangat untuk

menjadi contoh yang baik buat kalian.

Agusta Rudyana yang terus memberi doa dan

dukungan.

Terimakasih Sahabatku Niken, Lala, Maya, Arin

dukungannya.

Sosant 08.

Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi dan kemuliaan Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “DAMPAK SOSIAL EKONOMI

MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA (Studi

Kasus UD Abioso di Mayarakat Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten

Boyolali)”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Antropologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2. Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi Antropologi, Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs. Haryono, M.Si, selaku pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi

dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

4. Yosafat Hermawan T, S.Sos MA selaku pembimbing II, yang selalu memberi

pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.

5. Kepala Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, yang telah

memberi kesempatan dan tempat guna mengambil data dalam penelitian.

6. Bapak Mintarjo, selaku pemilik Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso, yang

telah memberikan kesempatan untuk mengambil data.

7. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu per satu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, 30 Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

xii

DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………… i

PERNYATAAN……………………………………………………………. ii

PENGAJUAN……………………………………………………………… iii

PERSETUJUAN…………………………………………………………… iv

PENGESAHAN…………………………………………………………….. v

ABSTRAK………………………………………………………………….. vi

MOTTO…………………………………………………….......................... viii

PERSEMBAHAN…………………………………………………………… ix

KATA PENGANTAR………………………………………………………. x

DAFTAR ISI………………………………………………………………… xii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….... xvii

BAB1 PENDAHULUAN……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………… 5

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 6

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………… 7

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………………... 7

a. Tinjauan Masyarakat Desa……………………………………….. 7

b. Perkembangan Industri ………………………………………….. 12

c. Tinjauan Tentang Dampak Industri Pada Masyarakat Desa…….. 21

B. Penelitian Relevan……………………………………………………. 27

C. Kerangka Pemikiran…………………………………………………... 28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………. 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………. 31

B. Bentuk dan Strategi Penelitian………………………………………… 33

C. Sumber Data…………………………………………………………… 34

D. Teknik Cuplikan……………………………………………………….. 35

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….. 35

F. Validitas Data………………………………………………………….. 37

G. Teknik Analisis Data…………………………………………………... 38

H. Prosedur Penelitian…………………………………………………….. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….. 41

A. Deskripsi Lokasi/ Obyek Penelitian…………………………………… 41

a. Gambaran Umum Desa Ngargosari……………………………….. 41

b. Sejarah Desa Ngargosari dan Sejarah Perkembangan Industri Kayu 46

B. Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………………... 48

a. Awal Masuk Sektor Industri di Pedesaan…………………………. 49

b. Perkembangan Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso………………. 54

c. Dampak Sosial Ekonomi Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso di

Desa Ngargosari Bagi Masyarakat………………………………… 56

C. Pembahasan…………………………………………………………… 66

a. Awal Masuknya Sektor Industri di Pedesaan…………………….. 66

b. Perkembangan Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso……………… 71

c. Dampak Sosial Ekonomi Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso di

Desa Ngargosari Bagi Masyarakat……………………………… 73

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………. 80

B. Implikasi………………………………………………………………. 81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

xiv

C. Saran ………………………………………………………………….. 83

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 84

LAMPIRAN…………………………………………………………………… 86

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

xv

DAFTAR GAMBAR

1. Imperaktif Fungsional…………....................................................... 20

2. Kerangka Berfikir…………………………………………………. 30

3. Model Analisis Data Interaktif……………………………………. 40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

xvi

DAFTAR TABEL

1. Tabel Waktu Penelitian ……………………………………………. 31

2. Tabel Jumlah Penduduk…………………………………………... 42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Interview Guide…………………………………………………... 86

2. Fieldnote………………………………………………………….. 89

3. Foto Dokumentasi………………………………………………... 118

4. Surat Izin Penelitian………………………………………………. 123

5. Surat Keputusan Dekan Tentang Izin Menyusun Skripsi……….... 124

6. Surat Izin Penelitian………………………………………………. 125

7. Surat Keterangan………………………………………………….. 126

8. Surat Ijin Penelitian Bakesbangpollimnas…………………………. 127

9. Surat Ijin Penelitian Kelurahan……………………………………. 128

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi ini, negara-negara di berbagai belahan dunia

berlomba-lomba untuk memajukan seluruh sektor yang terdapat di negara

tersebut untuk memajukan nama negara tersebut. Tidak terkecuali dalam

sektor industri. Saat ini sektor perindustrian di seluruh dunia sangat

berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi

dalam bidang perindustrian yang semakin lama semakin canggih. Akan

tetapi meskipun banyak sekali kelebihan-kelebihan yang dirasakan dalam

sektor industri ini, ternyata sektor perindustrian juga memiliki dampak

yang negatif.

Proses pembangunan dan industrialisasi pada dasarnya merupakan

satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti

tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu.

Pada esensinya keduanya sama-sama menuju ke arah tatanan yang lebih

baik meskipun tidak bisa dipungkiri berbagai dampak negatif muncul

mengiringinya.

Sejalan dengan hal itu, pembangunan dalam bidang ekonomi dalam

hal ini di sektor perindustrian diyakini mampu menciptakan suatu keadaan

perekonomian yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat secara

umum.

Irzan Azhari Saleh (1986: 18) mengungkapkan bahwa sejak awaltujuh puluhan secara tajam mulai disadari bahwa meskipun mengalamitingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun kebanyakan negaraberkembang belumlah berhasil menyediakan lapangan pekerjaan yanglayak bagi angkatan kerja pada umumnya baik ditinjau dari segi tingkatpendapatan ataupun dari kesesuaian pekerjaan terhadap keahlian.

Harapan bahwa pertumbuhan yang pesat dari sektor industri

modern akan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran

secara tuntas ternyata masih berada dalam rentang panjang.

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2

Kemiskinan setiap tahun meningkat, membutuhkan perhatian

khusus dan menjadi sorotan dunia untuk meningkatkan kualitas

perekonomian yang stabil, maka banyak perorangan yang mendirikan

industri. Industri merupakan usaha jangka panjang untuk merubah struktur

ekonomi ke arah ekonomi yang kokoh dan seimbang antara pertanian

dengan industri. Ini berarti pembangunan industri akan memperluas

lapangan kerja, memeratakan kesempatan kerja, memeratakan kesempatan

berusaha, mempertinggi pemanfaatan sumberdaya manusia dan

mempercepat laju pembangunan di kawasan industri ini.

Berbicara masalah kesempatan kerja, tidak lepas dari sektor

industri. Industrialisasi merupakan salah satu tahap perkembangan

ekonomi yang dianggap penting untuk dapat mempercepat kemajuan

ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi merupakan proses perubahan

struktur ekonomi dari struktur ekonomi pertanian atau agraris ke struktur

ekonomi industri. Tidak dapat di pungkiri bahwa industrialisasi memberi

dampak yang positif bagi perekonomian Indonesia, dengan kata lain sektor

industi muncul menjadi penyumbang nilai tambah yang dominan dan telah

tumbuh pesat mengimbangi laju pertumbuhan sektor pertanian.

Pada tahun 1992, ternyata sektor industri telah menggeser peranansektor pertanian dalam pembangunan. Industri telah menyumbangPDB (Produk Domesti Bruto). Sektor industri secara keseluruhanmenyumbang 40% terhadap PDB, dimana peranan industrimanufaktur cukup menonjol karena menyumbang 21% terhadapPDB. Pada tahun yang sama, sumbangan sektor pertanian menurundrastis hingga tinggal 19% dari PDB (BPS 2000). Maka sektorindustri merupakan salah satu yang berpengaruh penting dalampembangunan dan perekonomian.Pentingnya industri, khususnya di negara-negara sedang

berkembang sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial

di negara tersebut seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah

pengangguran yang besar terutama dari golongan masyarakat pendidikan

rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, dan proses pembangunan yang

tidak merata antara kota dan desa. Keberadaan industri sangatlah penting

bagi kelangsungan perekonomian suatu negara.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3

Dalam perkembangan yang terjadi saat ini serta perubahan yang

terjadi, sektor industri telah memegang peran penting dalam masyarakat.

Sektor industri telah menciptakan barang dan jasa untuk pemenuhan

kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam. Sektor industri

telah memasuki ranah pedesaan karena sebagian besar masyarakat

pedesaan merupakan para pencari kerja dan penyumbang tenaga kerja

terbesar. Masyarakat yang semula bekerja dari sektor pertanian kini

beralih bekerja ke sektor industri, karena dengan sektor industri, bagi

masyarakat lebih menguntungkan dan menghasilkan pendapatan tercepat.

Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali merupakan daerah yang

banyak penduduknya, tetapi daerah ini memiliki potensi perindustrian

kayu yang baik. Salah satu daerah yang memiliki daerah perindustrian

yang besar adalah di Desa Ngargosari. Industri yang berkembang di daerah

ini adalah pabrik kayu lapis. Karena letaknya strategis, dan sebagian besar

hasil pertaniannya adalah kayu mengakibatkan sektor industri ini masuk

dengan mudah mengalami perubahan yang sangat besar.

Desa Ngargosari sendiri terletak di Jalan Tentara Pelajar, sekitar

1Km dari jalan utama Solo Semarang, berdekatan dengan wisata air Tlatar.

Daerah ini berdekatan dengan kota Salatiga dan kota Boyolali, selain

letaknya sangat strategis dan mudah di jangkau, daerah ini banyak ladang

sehingga petani banyak yang menanam berbagai tanaman kayu, misalnya

kayu sengon, jati dan jabon. Maka dari itu industri kayu terutama kayu

lapis mudah berkembang dan mengalami pertumbuhan yang pesat.

Ngargosari merupakan Desa yang sedang mengalami perkembangan baik

dari segi perekonomian dan pembangunan serta termasuk desa ke arah

perkembangan industrialisasi.

Industri di Desa Ngargosari tumbuh dan berkembang melalui

inisiatif seorang angkatan TNI yang memiliki keunikan tersendiri. Dalam

perkembangan pabrik kayu lapis ini memasuki era baru. Dimana kini

perkembangan dari industri tersebut telah banyak mengalami perubahan

dibanding era sebelumnya baik dalam penggunaan bahan baku, tenaga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

4

kerja, pengolahan produk, penggunaan teknologi hingga proses

pemasranya. Jika dulu pabrik tersebut bahan baku hanya sedikit karena

tenaga kerja kurang, bahan baku sulit dicari, dan keterbatasan alat, dahulu

hanya memakai alat manual atau alat tradisional dan pemasaran hanya

sekitar kabupaten Boyolali saja. Tetapi kini pabrik tersebut semakin luas,

sudah memiliki banyak tenaga kerja, bahan baku mudah dicari, alat yang

digunakan juga sudah modern, pemasarannya pun sudah sampai luar kota

bahkan sampai luar negri.

Masyarakat Desa Ngargosari dahulunya banyak yang bekerja di

sektor pertanian atau agraris. Tetapi kini sudah banyak yang berpindah ke

sektor industri setelah sektor ini memasuki daerah Ngargosari. Masuknya

Industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari ini sangat

berpengaruh sekali dengan masyarakat sekitar, sangat terlihat

perubahannya baik perubahan sosial dan ekonominya. Selama industri

masuk ke Desa Ngargosari, sektor pertanian mulai terdesak dan semakin

sedikit warga bekerja pada sektor ini. Mereka memilih bekerja di pabrik

tersebut yang lebih menguntungkan dan menghasilkan income lebih besar

dari pada sektor pertanian.

Masyarakat desa Ngargosari yang bekerja pada sektor industri

kayu. Terbagi dalam sub-sub bagian, yaitu bagian longyard (penerimaan

dan penggolahan kayu glondong), saw mill (pengergajian kayu), produksi

(pengelupasan kayu atau pembuatan vineer), hot pres (pengeringan vineer

dengan cara pemakaian oli yang dipananaskan), plywood (pembuatan

triplek), barecore (pembuatan lapisan tengah triplek), repair

(pengeleman), asah pisau (pengasahan pisau atau mungkal), dan

pemasaran. Selain itu setelah industri masuk di Desa Ngargosari,

masyarakat sekitar juga berbondong-bondong membuka usaha kecil-

kecilan yaitu membuka warung makan, warung kelontong dan bahkan ada

yang membuka mini market. Salah satu alasan utama yang melandasi

pentingnya berbagai usaha industri adalah potensi alamiahnya besar dalam

memberi andil bagi menyelesaikan penyelesaian masalah kesempatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

5

kerja. Sehingga dengan adanya industri ini, masyarakat daerah sekitar turut

merasakan hasilnya. Mereka bisa mendapatkan lapangan pekerjaan baru

untuk bekerja. Tetapi selain dampak-dampak positif tersebut juga ada

dampak negatifnya yaitu lunturnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat.

Dari uraian di atas penulis tertarik mengadakan suatu penelitian yang

berjudul “DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI

KAYU PADA MASYARAKAT DESA” (Studi Kasus UD Abioso Di

Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali).

B. Perumusan Masalah

Masuknya industri kayu di pedesaan yaitu Desa Ngargosari,

Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali sangat memberi dampak-dampak

baik positif maupun negatif bagi masyarakat. Dari hal tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana awal masuknya industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa

Ngargosari tersebut?

2. Bagaimana perkembangan industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa

Ngargosari?

3. Bagarimana dampak sosial ekonomi industri pabrik kayu lapis Abioso

bagi masyarakat di Desa Ngargosari?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

di capai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui awal masuknya industri pabrik kayu lapis Abioso

Di Desa Ngargosari.

2. Untuk mengetahui perkembangan industri pabrik kayu Abioso di Desa

Ngargosari.

3. Untuk mengetahui dampak sosial ekonomi industri pabrik kayu lapis

Abioso bagi masyarakat di Desa Ngargosari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

6

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

perubahan sosial ekonomi masyarakat setelah masuknya

industrialisasi di pedesaan sehingga dapat digunakan sebagai acuan

perencanaan sosial yang mencakup manfaat usaha dan

pengembangan sumber daya manusia terkait dengan adanya

industri pabrik kayu lapis Abioso.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi acuan dalam

pengembangan industri di pedesaan dan memberikan masukan

kepada pemerintah tentang penyuluhan mengenai cara

mengembangkan industri di pedesaan.

2. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan tentang adanya pertumbuhan masuknya

sektor industri di daerah pedesaan bagi masyarakat.

b. Menambah wawasan tentang bagaimana menciptakan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat terutama masyarakat pedesaan.

c. Dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian-penelitian sejenis

untuk tahap selanjutnya.

d. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengkajian dan pengembangan bidang kajian sosiologi ekonomi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Masyarakat Desa

Dalam penelitian ini, akan banyak membahas tentang masyarakat

desa, karena kajian utama penelitian ini di daerah pedesaan. Dalam

masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural

community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Untuk

menentukan suatu komunitas apakah termasuk masyarakat pedesaan atau

masyarakat perkotaan, dari segi kualitatif sulit dibedakan karena adanya

hubungan atara konsentrasi penduduk dengan gejala sosial dan

perbedaannya bersifat gradual. Lebih sesuai bila menentukan

perbedaannya dengan sifat kualitas atau kriteria kualitatif, dimana struktur,

fungsi, adat-istiadat, serta corak kehidupannya dipengaruhi oleh proses

penyesuaian ekologi masyarakat. Masyarakat desa ditentukan oleh basis

fisik dan sosialnya, seperti kolektivitas, petani individu, tuan tanah, buruh

tani dan lain-lain. kondisi fisik dan sosial desa berbeda dengan kondisi

fisik dan sosial kota. Oleh karena itu Soerjono Soekanto (2005)

berpendapat, “Antara warga masyarakat pedesaan dan masyarakat

perkotaan, terdapat perbedaan dalam perhatian, khususnya terhadap

keperluan hidup”. (hlm.155)

Munandar Solaeman (2001) juga mengatakan:

Ciri lain bahwa desa terbentuk erat kaitannya dengan nalurialamiah untuk mempertahankan kelompoknya, melaluikekerabatan tinggal bersama dalam memenuhi kebutuhannya.Perkembangan lanjut suatu desa akan memunculkan desa lainnya,sebagai fungsi induk desa. Masyarakat kota ditekankan daripengertian kotanya dengan ciri dan sifat kehidupannya sertakekhasan dalam interes hidupnya. Dalam masyarakat kotakebutuhan primer dihubungkan dengan status sosial dan gayahidup masa kini masyarakat modern.(hlm.131-132).

7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

8

Menurut Inayatuliyah, (1977), “Desa merupakan suatu kesatuan

hukum , dimana bertempat tinggal di suatu masyarakat yang berkuasa dan

mengadakan pemerintahan sendiri”. (hlm 23-24) Desa terjadi bukan

hanya dari satu tempat kediaman masyarakat saja, namun terjadi dari satu

induk desa dan beberapa tempat kediaman. Sebagian dari mana hukum

yang terpisah merupakan kesatuan tempat tinggal sendiri, kesatuan

pedukuhan, ampean, kampung, cantilan, beserta tanah pertanian, tanah

perikanan darat, tanah hutan dan tanah belukar.

Setelah mengetahui dengan jelas bahwa desa merupakan tempat

tinggal dalam suatu masyarakat yang berkuasa dan mengadakan

pemerintahan sendiri dan merupakan suatu kesatuan hukum. Kemudian

menurut Munandar (2001)masyarakat desa adalah:

Masyarakat desa adalah suatu persekutuan hidup permanen padasuatu tempat, kampung, babakan dengan sifat yang khas, yaitukekeluargaan, adanya kolektivitas, ada kesatuan ekonomis yangmemenuhi kebutuhan sendiri. Jadi, masyarakat desa adalah suatusistem sosial yang menempati suatu wilayah yang memiliki sifatkekerabatan yang sangat kental. (hlm. 130)

Kemudian menurut Siagian (1983) masyarakat di pedesaan

memiliki ciri-ciri khas yang tidak dimiliki masyarakat pedesaan sebagai

berikut :

a. Kehidupan di pedesaan erat hubungannya dengan alam, matapencaharian tergantung dari alam serta terikat pada alam.

b. Umumnya semua anggota keluarga mengambil bagian dalamkegiatan bertani, walaupun keterlibatannya berbeda.

c. Orang desa sangat terikat pada desa dan lingkungannya, apa yangada di desa sukar dilupakan sehingga perasaan rindu akan desanyamerupakan ciri yang Nampak.

d. Di pedesaan segala sesuatu seolah-olah membawa hidup yangrukun, perasaan sepenangungan dan jiwa tolong menolong sangatkuat dihayati.

e. Corak feodalisme masih nampak walaupun derajatnya sudah mulaiberkurang.

f. Hidup di pedesaan banyak bertautan dengan adat istiadat dankaidah-kaidah yang diwarisidari satu generasi berikutnya, sehinggasering masyarakat desa dicap “statis”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

9

g. Di beberapa daerah jiwa masyarakat terbuka kepada perkara-perkara rohani sehingga mereka tidak mudah melepaskanketerikatan dan ketakutannya ilah-ilah dalam kehidupan sehari-hari.

h. Karena keterkaitan terhadap lingkungan dan kebiasaan-kebiasaanyang ada mereka mudah curiga terhadap sesuatu yang lain daripadayang terbiasa, terutama terhadap hal-hal yang lebih menuntutrasionalitas.

i. Banyak daerah pedesaan yang penduduknya sangat padat padahallapangan pekerjaandan sumber penghidupan relative sedikitmengakibatkan kemelaratan sehingga sering mendorong jiwaapatis. ( hlm 30-31)

Selain ciri-ciri khas pedesaan juga memiliki ciri-ciri umum.

Seorang ahli Sosiologi Fedinand Tonnies menggambarkan masyarakat

desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-

ciri sebagai berikut :

a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang,cinta, kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikapdan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadapmusibah yang diderita orang lain dan menolong tanpa pamprih.

b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dariafektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan, tidajsuka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbedapendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragamanpersamaan.

c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang adahubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempatatau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaansesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentusaja. (lawannya Universalisme).

d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khususyang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudahmerupakan kebiasaan atau keturunan. (lawannya prestasi).

e. Kekerabatan (diffusennes) suatu yang tidak jelas terutamadalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yangdinyatakan eksplisit.Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untukmenunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat FerdinandTonnies) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murnimasyarakatnya tanpa pengaruh dari luar. (Soerjono Soekanto,2009:284)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

10

Gemeinschaft atau paguyuban adalah bentuk hidup bersama yang

lebih bersesuaian dengan Triebwille. Kerjasama dan kebersamaan tidak

diadakan untuk mencapai tujuan di luar melainkan dihayati sebagai tujuan

dalam dirinya. Orangnya merasa dekat satu sama lain dan memperoleh

kepuasan karenanya. Suasanalah yang dianggap lebih penting daripada

tujuan. Spontanitas diutamakan di atas undang-undang atau keteraturan.

Tonnies menyebut sebagai contoh keluarga, lingkungan tetangga, sahabat-

sahabat, serikat pertukangan dalam abad pertengahan, gereja, desa dll.

Para anggota disemangati dan dipersatukan dalam perilaku sosial

mereka oleh ikatan persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya, sehingga

mereka terlibat secara psikis dalam suka duka hidup bersama. Kita boleh

mengatakan bahwa mereka sehati dan sejiwa. Masyarakat desa

kebanyakan memiliki mata pencaharian yang satu sama lain. Mereka

umumnya menjadi petani, baik di lahan sendiri atau menjadi buruh di

lahan milik orang lain. Apabila dalam satu keluarga mempunyai satu

bidang sawah, maka untuk menggarap sawah tersebut mereka melibatkan

semua anggota keluarga. dari mulai mempersiapkan lahan untuk ditanami,

menyemaikan bibit, menanam bibit, menyiangi tanaman dari hama, hingga

proses panen, hasil dikerjakan secara bergotong royong oleh seluruh

anggota keluarga.

Dalam hal ini produk menggunakan pedoman bahwa semua

anggota keluarga adalah unit ekonomi yang harus dimanfaatkan agar

proses produksi dapat berjalan serta menghemat biaya produksi. Karena

sejak kecil sudah dibiasakan untuk bergaul dengan tanah serta diajarkan

untuk merawat serta menggolahnya dalam suasana kekeluargaan, sehingga

kebanyakan penduduk mengalami ikatan batin yang kuat dengan tanah

tinggal merekadi desa. Persamaan dalam bidang ekonomi yang terwujud

pada mata pencaharian sebagai petani membuat para penduduk memiliki

permasalahan yang sama, sehingga mereka saling bahu membahu untuk

menyelesaikan masalah yang ada pada pekerjaan mereka sebagai petani.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

11

Ini tentunya berimbas pada semakin kuatnya ikatan kekerabatan antar

warga masyarakat.

Kemudian dalam pasai 1 Peraturan Pemerintahan 72 tentang Desa

ayat 5, 6, 7, 8,dan 9, disebutkan, ayat 5: “desa atau yang disebut dengan

nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum

yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dan dihirmati dalam dalam sistem

pemerintahan negara kesatuan republik Indonesia”. Ayat 6: “pemerintah

desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah desa dan

badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan republik

Indonesia”. Ayat 7: “ pemerintah desa atau yang disebut dengan nama lain

kepala desa dan perangkat desa sebagai unsure penyelenggara pemerintah

desa”. Ayat 8: “badan permusyawaratan desa atau yang disebut dengan

nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan

perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai

unsur penyelenggara pemerintah desa”. Ayat 9: “ lembaga kemasyarakatan

atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh

masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah

desa dalam memberdayakan masyarakat”.

Dari pendapat para ahli di atas, penelitian dapat menarik

kesimpulan bahwa yang dimaksud sebagai masyarakat desa adalah

kelompok manusia yang tinggal bersama di wilayah pedesaan dengan

batas-batas tertentu, dimana mereka ini masih memegang tradisi serta

nilai-nilai warisan leluhur seperti kekeluargaan serta gotong royong di

tengah proses modernisasi yang berlangsung. Penelitian ini akan dibahas

tentang masyarakat desa, dan hal ini adalah masyarakat yang berada di

wilayah desa Ngargosari, Ampel, Boyolali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

12

B. Perkembangan Industri

a. Pengertian Industri

Sebelum membahas lebih jauh tentang perkembangan industri,

berikut akan diuraikan pengertian industri. Dalam perkembangan jaman

yang saat ini serta perubahan yang terjadi, sektor industri telah memegang

peranan penting dalam masyarakat. Sektor industri telah menciptakan

barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin

kompleks dan beraneka ragam. Sektor industri telah memasuki ranah

pedesaan karena sebagian besar masyarakat pedesaan merupakan para

pencari kerja dan penyumbang tenaga kerja terbesar. Masyarakat yang

semula bekerja di sektor pertanian, kini berubah kesektor industri. Karena

dengan sektor industri, bagi masyarakat lebih menguntungkandan

menghasilkan pendapatan tercepat.

Pengertian industri juga meliputi semua perusahaan yang

mempunyai kegiatan tertentu dalam mengubah secara mekanik atau secara

kimia bahan-bahan organis sehingga menjadi hasil baru. Menurut Dumairy

(1997), “ Industri merupakan suatu sektor ekonomi yang di dalamnya

terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang

setengah jadi”. (hlm. 227)

Menurut Nurimansjah Hasibuan (1993) secara makro, pengertian

industri adalah:

Kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifatsaling mengganti yang sangat erat. Namun demikian, dari segipembentukan pendapatan, yakni cenderung bersifat makro, industriadalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. (hlm.3)

Jadi, dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, industri adalah

suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah

jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan

keuntungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

13

b. Klasifikasi Industri

Industri dapat digolongkan berdasarkan beberapa sudut tinjauan

atau pendekatan, “industri digolongkan antara lain berdasarkan kelompok

komoditas, berdasarkan skala usaha, dan berdasarkan hubungan arus

produknya” (Dumairy 1997: 232). Penggolongan yang paling universal

adalah berdasarkan “baku international klasifikasi industri” (international

standart of industrial classification, ISIC). Penggolongn menurut ISIC ini

didasarkan atas pendekatan kelompok komoditas yang secara garis besar

dibedakan menjadi 9 golongan, yaitu: (a) industri makanan, minuman dan

tembakau (b) industri tekstil, pakaian jadi, dan kulit (c) industri kayu dan

barang-barang dari kayu, termasukperabotan rumah tangga (d) industri

kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan (e)

industri kimia dan barang-barang dari kimia, minyak bumi, batu bara,

karet dan plastik (f) industri barang galian bukan logam, kecuali minyak

bumi, dan batu bara (g) industri logam dasar (h) industri barang dari

logam, mesin dan peralatannya (i) industri pengolahan lainnya.

Untuk keperluan perencanaan anggaran Negara dan analisis

pembangunan, pemerintah membagi sektor industri pengolahan menjadi

tiga sub sektor yaitu:

1) Sub sektor industri pengolahan non migas

2) Sub sektor pengilangan minyak

3) Sub sektor pengolahan gas alam cair

Sedangkan untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri,

serta berkaitan dengan administrasi Departemen Perindustrian dan

Perdagangan, industri di Indonesia digolong-golongkan berdasarkan

hubungan arus produknya menjadi:

1) Industri hulu, yang terdiri atas:

a. Industri kimia dasar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

14

b. Industri mesin, logam dasar dan elektronika

2) Industri hilir

a. Aneka industri

b. Industri kecil

Sub sektor industri penggolongan non migas merupakan kegiatan

industri yang merubah bentuk baik secara mekanis maupun kimiawi dari

bahan organik maupun anorganik menjadi produk baru yang lebih tinggi

mutunya. Proses tersebut dapat dilakukan dengan mesin atau tangan, baik

dibuat pabrik atau dibuat rumah tangga, termasuk perakitan mobil dan

elektronik. Untuk sub sektor pengilangan minyak bumi merupakan semua

hasil pengilangan minyak yang dihasilkan oleh perusahaan pengilangan

minyak. Biasanya kilangan minyak tersebut berasal dari bahan-bahan

organik yang berada di perut bumi selama berjuta-juta tahun yang lalu.

Sedangkan untuk sub sektor pengolahan gas alam cair merupakan semua

hasil dari gas bumi yang di kelola oleh perusahaan gas alam cair sehingga

dapat dihasilkan gas alam cair yang berkualitas baik.

Industri hulu merupakan industri yang hanya mengolah bahan

mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya

menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Industri hulu

terbagi menjadi dua bagian yaitu: a) industri kimia dasar yakni merupakan

industri yang memerlukan modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan

merupakan teknologi maju. b) industri mesin logam dasar dan elektronika

merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-

mesin berat dan rekayasa mesin perakitan.

Industri hilir merupakan industri yang mengolah barang setengah

jadi menjadi barang jadi yang bisa langsung dinikmati oleh para

konsumen. Industri ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a) aneka industri

dimana industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan

barang-barang kebutuhan sehari-hari, b) industri kecil, merupakan industri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

15

yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit dan dengan menggunakan

teknologi yang sederhana.

Penggolongan industri dengan pendekatan besar kecilnya skala

usaha yang dilakukan oleh beberapa lembaga, dengan criteria yang

berbeda. Biro pusat statistik membedakan skala industri menjadi empat

lapisan berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha, yaitu:

a) Perusahaan/ industri besar jika mempekerjakan 100 orang ataulebih

b) Perusahaan/ industri sedang jika mempekerjakan 20 orang sampai99 orang

c) Perusahaan/ industri kecil jika mempekerjakan 5 orang sampai 19orang

d) Industri kerajinan rumah tangga jika mempekerjakan < 5 orang(termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar)

Menurut Djoko Santoso (2008), klasifikasi industri dapat

dibedakan berdasarkan atas: a) hubungan vertical, b) hubungan horizontal,

c) skala usahanya, d) tingkat jenis produksinya.(hlm. 6)

Klasifikasi industri berdasarkan hubungan vertikal terdiri dari

industri hulu dan industri hilir adalah kelompok perusahaan menggunakan

produk perusahaan lain sebagai bahan baku untuk kemudian diproses

menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Klasifikasi industri berdasarkan hubungan horizontal maksudnya

adalah peninjauan atas dasar hubungan sejajar atau produk yang dihasilkan

masing-masing perusahaan.

Klasifikasi industri atas dasar skala usahanya ditentukan oleh besar

kecilnya modal yang ditanamkan, sehingga klasifikasinya dapat dibagi

menjadi industri skala usaha kecil, industri skala usaha menengah, dan

industri besar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

16

Klasifikasi industri atas tingkat jenis produksinya digolongkan

menurut tingkatan jenis produksinya, yaitu industri ringan, industri

menengah, dan industri berat.

Industri semakin lama semakin mengalami perkembangan begitu

pula industri yang ada di desa. Perkembangan ini semakin terjadi

dikarenakan masuknya sektor industri ini menambah pendapatan dalam

pemasukan masyarakat desa. Banyak masyarakat desa yang mulai beralih

untuk melakukan perubahan dari mata pencaharian sebagai petani, berubah

ke sektor industri.karena bagi mereka dari sektor industri ini dapat

menghasilkan pendapatan income yang cepat dibandingkan dengan sektor

pertanianyang waktu panen terkadang sampai tiga bulan. Sehingga

pendapatan mereka kurang menentu. Setelah ada industri, mereka mulai

beralih untuk mencari pendapatan dengan cara lain. Selain pendapatan

atau upah yang didapat tiga bulan sekali, mereka juga dapat membuka

peluang kerja bagi masyarakat di daerah sekitarnya.

Industri juga memberikan manfaat yang lain. Menurut Irsan Azhari

Saleh (1986) manfaat industri adalah sebagai berikut:

a) Terpenuhinya kebutuhan masyarakat, baik itu sandang, pangan,dan papan

b) Terciptanya lapangan pekerjaan baru, semakin banyak jumlahindustri yang dibangun maka banyak pula tenaga kerja yangdiserap terutama pada industri padat karya

c) Dapat meningkatkan pendapatan perkapitad) Dapat diikut serta mendukung pembangunan nasional di bidang

ekonomi terutama sektor industri. (hlm 5)

Jadi, industri memberikan manfaat yang sangat besar bagi

perekonomiandi suatu negara. Serta dari sektor ini, pembukaan lapangan

pekerjaan di masyarakat dapat merata dan pengurangan pengangguran

dapat teratasi dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

17

c. Perkembangan Industri

Di era globalisasi ini, negara-negara di berbagai belahan dunia

berlomba-lomba untuk memajukan seluruh sektor yang terdapat di negara

tersebut untuk memajukan nama Negara tersebut. Tidak terkecuali dalam

sektor industri. Saat ini sektor perindustrian di seluruh dunia sangat

berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi

dalam bidang perindustrian yang semakin lama semakin canggih. Akan

tetapi meskipun banyak sekali kelebihan-kelebihan yang dirasakan dalam

sektor industri ini, ternyata sektor perindustrian juga memiliki dampak

yang negatif. Begitu pula di Indonesia, Indonesia merupakan Negara yang

menjadikan sektor industri menjadi matapencaharian sebagian besar

penduduknya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya industri-industri yang

menggunakan teknologi yang cukup baik sehingga tidak sedikit sektor

industri di Indonesia dapat menembus pasar asing.

Awal perkembangan industri pada tahun 1992, ternyata sektorindustri telah menggeser peranan sektor pertanian dalampembangunan. Industri telah menyumbang PDB (Produk DomestikBruto). Sektor industri secara keseluruhan menyumbang 40%terhadap PDB, dimana peran industri manufaktur cukup menonjolkarena menyumbang 21% terhadap PDB. Pada tahun yang samasumbangan sektor pertanian menurun drastis hingga tinggal 19%dari PDB (BPS, 2000). Kemudian pada tahun 2009. Sektor industrisecara keseluruhan menyumbang 60% terhadap PDB, di manaperan industri menyumbang 49% terhadap PDB dan sektorpertanian sangan menurun drastis hingga 11% dari PDB (BPS2009). Jadi sektor industri merupakan salah satu sektor yangberpengaruh penting dalam pembangunan dan perekonomian, dansektor industri mulai berkembang lebih cepat. (BPS 2009)

Pentingnya industri, khususnya di negara-negara sedang

berkembang sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial

di negara tersebut seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah

penganguran yang besar terutama dari golongan masyarakat berpendidikan

rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, dan proses pembangunan yang

tidak merata antara kota dan desa. Keberadaan industri sangatlah penting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

18

bagi kelangsungan perekonomian suatu negara. Industri kayu merupakan

industri besar yang mempekerjakan lebih dari 100 orang, industri ini lebih

menjanjikan. Keberadaan industri di pedesaan juga dapat membuka

lapangan baru bagi masyarakat pedesaan.

Menurut Kenneth James (1993):

industri penting sangat pada masing-masing negara, dipandang darisudut perusahaan dan kesempatan tenaga kerja. Pengembanganindustri akan membantu mengatasi masalah penganguranmengingat teknologi yang digunakan teknologi padat karya,sehingga bisa memperbesar lapangan pekerjaan dan kesempatanusaha, yang pada saatnya mendorong pembangunan daerah dankawasan pedesaan. (hlm 4)

Di Indonesia, hakekat pembinaan dan makna esensial dari industri

tidaklah dapat dipisahkan dari aspek-aspek normatif yang mendasarinya.

Kemakmuran yang menjadi cita-cita dan kehendak politik bagi bangsa

Indonesia adalah kemakmuran bagi masyarakat luas, bukan kemakmuran

individu atau perseorangan. Dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945

ayat 1 dan 2, disebutkan ayat 1: “perekonomian Indonesia disusun sebagai

usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam ayat 2: ” bumi,

air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara

dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Sehingga

kemakmuran merupakan milik masyarakat luas Indonesia.

Industri kayu ini merupakan milik perseorangan yang dikelola

sendiri oleh pemiliknya pada awalnya dalam skala sedang kemudian di

kembangkan menjadi skala besar. Keberadaan industri kayu ini berperan

penting dalam menyumbang laju pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat

pedesaan. Industri ini juga menyerap tenaga kerja yang berjumlah lebih

100 orang. Sehingga dengan adanya industri ini dapat mengurangi

pengangguran yang ada di dalam masyarakat terutama masyarakat

pedesaan dan menciptaka kesempatan kerja bagi masyarakat sehingga

memiliki potensi sumber daya manusia yang tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

19

Industri yang ada di daerah pedesaan pada mulanya merupakan

pada mulanya merupakan bentuk kerajaan rumah tangga maupun industri

kecil. Kegiatan dalam perindustrian kecil di pedesaan semakin lama

semakin berkembang. Tindakan dalam mengembangkan industri

merupakan keputusan yang diambil diri sendiri dan merupakan sebuah

tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan sebuah paradigma yang di

kemukakan oleh Weber. Pemikirannya merupakan konsep verstehen

(pemahaman subyektif) sebagai metode untuk memperoleh pemahaman

yang valid mengenai arti-arti subyektif tindakan sosial. Sosiologi harus

menganalisa perilaku aktual manusia individual menurut orientasi

subyektif mereka sendiri. Konsep rasionalitas merupakan kunci bagi suatu

analisa obyektif mengenai arti-arti subyektif dan juga merupakan dasar

perbandingan mengenai jenis-jenis tindakan sosial yang berbeda. Dalam

hal ini, actor sangat berperan penting dalam melakukan tindakan sosial.

Aktor dalam hal ini adalah masyarakat sendiri.

Pada dasarnya manusia adalah aktor yang bersifat aktif dan kreatif

dari sebuah realitas sosialnya di mana keputusan berada ada pada dirinya

sendiri. Manusia bebas melakukan tindakan yang mereka lakukan untuk

mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan hal itu Hinkle dalam Ritzer

menjelaskan bahwa:

manusia adalah aktor yang kreatif dan realitas sosialnya. Manusiaadalah aktif dan kreatif. Tindakan manusia muncul darikesadarannya sendiri dari subyek dan dari situasi eksternal dalamposisinya sebagai obyek. Sebagai subyek, manusia bertindak atauberperilaku untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Jadi, tindakanmanusia bukan tanpa tujuan. Dalam bertindak manusiamenggunakan cara, teknik, prosedur, metode perangkat yangberpikirkan cocok untuk mencapai tujuan itu tersebut. Manusiamemilih, menilai dan mengevaluasi terhadap tindakan yang akan,sedang dan telah dilakukannya. (Douglas George Ritzer, 2004: 43-46)

Metode pemahaman yang diajukan Weber bukan hanya bersifat

pemberian penjelasan kausal saja terhadap tindakan sosial manusia seperti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

20

penjelasan dalam ilmu alam. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, Weber

membedakan dalam empat tipe. Keempat tipe tindakan tersebut adalah:

a) Rasionalitas instrumental (Zwerk rational)

Merupakan tingkat rasionalitas yang paling tinggi meliputipertimbangan dan pilihan yang sadar yang berhubungan dengantujuan tindakan itu dan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.

b) Rasionalitas yang berorientasi nilai (Wertrational Action)Dalam tindakan tipe ini alat-alat hanya merupakan obyekpertimbangan dan perhitungan yang sadar, tujuan-tujuannya sudahada dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifatabsolut atau merupakan nilai akhir baginya.

c) Tindakan tradisional (Traditional Action)Tindakan tradisional merupakan tipe tindakan sosial yang bersifatnon rasional. Kalau seseorang individu memperlihatkan perilakukebiasaan, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.

d) Tindakan efektif (Affectual Action)Tipe tindakan ini ditandai oleh dominasi perasaan atau emosi tanparefleksi inteklektual atau perencanaan yang sadar. (Doyle PaulJohnson,1987: 220-221)

Kemudian menurut Talcott Parsons bahwa dalam suatu kompleks

kegiatan-kegiatan yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan, harus

melalui empat sistem fungsi imperatif fungsional AGIL yaitu Adaptation

(adaptasi), Goal attainment (pencapaian), Integration ( integrasi), Latency

(Latensi atau pemeliharaan pola).

L

Sistem kepercayaan

I

Komunitas Masyarakat

A

Ekonomi

G

Industri

Gambar 1. Imperatif Fungsional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

21

Ekonomi adalah subsistem yang berfungsi menyesuaikan

masyarakat kepada lingkungan melalui kerja dan produksi. Melalui fungsi

itu, ekonomi menyesuaikan lingkungan kepada kebutuhan-kebutuhan

masyarakat, dan membantu masyarakat beradaptasi kepada realitas-realitas

eksternal. Polity (sistem politis) melaksanakan fungsi pencapaian tujuan

dengan mengejar tujuan masyarakat dan memobilisasi para aktor dan

sumber daya menuju tujuan itu. Sistem kepercayaan ( misalnya sekolah,

keluarga dan nilai-nilai) kepada para aktor dan memungkinkan mereka

menginternalisasinya. Yang terakhir, fungsi integrasi dilaksanakan oleh

komunitas masyarakat (misalnya hukum) yang mengkoordinasi berbagai

komponen masyarakat. (Talcott Parsons, 1973: 417).

Dalam penelitian ini, seorang pemilik industri melakukan tindakan

rasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, jika keempat

imperatif fungsionalnya yaitu AGIL terpenuhi maka fungsi tersebut akan

memberikan pengaruh terhadap perubahan masyarakat.

C. Tinjauan Tentang Dampak Industri Pada Masyarakat Desa

Pulau Jawa terutama Jawa Tengah telah mengalami perubahaan

sebagai daerah agraris. Tetapi saat ini stereotipe tersebut telah banyak

mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat diantaranya

dengan menurunnya hasil di bidang pertanian. Hal ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain, semakin menyempitnya lahan pertanian yang

disebabkan oleh adanya pengalihan pemberdayaan lahan pada bidang non

pertanian yaitu pembangunan gedung-gedung bertingkat maupun untuk

usaha lain seperti industri, baik industri berskala kecil sampai industri

dengan skala besar. Pengaruh yang lain seperti berkurangnya minat para

pemuda khususnya sebagai generasi penerus di bidang pertanian. Pada

umumnya golongan muda di pedesaan sudah tidak begitu tertarik untuk

bekerja di sektor pertanian. Masyarakat di pedesaan umumnya mempunyai

berbagai alasan tersendiri seperti, bidang pekerjaannya relatif berat,

efektifitas kerja tergantung musim, penghasilan tidak menentu, pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

22

relatif rendah dan kurang pasti Fatimah (2005). Sehingga dalam pikiran

masyarakat muncul anggapan bahwa kalau tetap di bidang pertanian, maka

akan selalu ketinggalan zaman, karena pekerjaan di bidang pertaniaan

diidentikkan dengan masyarakat tradisional yang berpikiran belum maju.

Dari beberapa pengaruh tersebut maka muncul pemikiran atau ide untuk

menciptakan usaha-usaha yang bergerak di bidang non pertanian seperti

industri-industri kecil/home industri sampai dengan penciptaan industri-

industri berskala yang besar. (hlm.2)

Negara Indonesia sedang dalam proses menuju era industrialisasi,

suatu era yang dipandang sangat penting dalam sejarah kebudayaan bangsa

karena pada era inilah diharapkan Indonesia dapat mengejar

ketertinggalannya dari negara lain sehingga dapat hidup sederajat dengan

negara-negara maju yang lain. Era industri dipandang sebagai era strategis

untuk memacu bangsa dalam mencapai cita-cita kemerdekaan. Namun

tetap ada kesadaran bahwa jalan menuju era itu tidaklah mulus. Sejumlah

pakar telah menunjukkan bahwa terdapat berbagai hal yang patut

diperhatikan dalam menyiapkan diri dalam menyambut era industri itu,

baik menyangkut kualitas penduduk, pendidikan, ekonomi dan sebagainya.

Hal-hal tersebut sangat berpengaruh dalam upaya mencapai keberhasilan

bangsa dalam melangkahkan kaki menuju era tersebut. Pengembangan

industri yang di topang dengan penerapan teknologi maju, bukan hanya

menghasilkan barang-barang kebutuhan hidup secara massal dan

beranekaragam, melainkan juga telah merangsang perkembangan

masyarakat agraris ke arah masyarakat industri. Sebagian anggota

masyarakat mulai mengambil alih nilai-nilai budaya yang terkait dengan

teknologi maju yang mereka gunakan. Masyarakat transisi tradisional di

gambarkan sebagai masyarakat yang sedang mengalami perubahan dari

masyarakat agraris yang bercorak komunal tradisional ke masyarakat

industri yang bercorak individual modern. Perubahan yang ada berupa

struktur hubungan masyarakat yang belum tuntas ke corak yang lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

23

rasional dan komersial sebagai akibat dari proses pembangunan yang

dilakukan (Maryadi, 2000: 53).

Menurut Loekman Soetrisno (1995) menjelang memasuki era

pembangunan jangka panjang, Indonesia dihadapkan pada suatu masalah

pembangunan yang cukup rumit, yakni bagaimana melakukan

transformasi dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Menurutnya,

masalah ini rumit karena membangun masyarakat industri bukanlah

membangun sekedar membangun pabrik, melainkan membangun

masyarakat baru. Seperti halnya membangun rumah baru, maka

membangun masyarakat industri tidak berhenti hanya dengan menciptakan

fundasi dari masyarakat industri, yang berupa nilai budaya, ekonomi, dan

politik baru, tetapi juga perlu mencari model industri yang diinginkan. Di

samping itu, harus diperhatikan juga faktor-faktor lain dari luar yang dapat

mempengaruhi kelancaraan pemasaran hasil-hasil industri yang akan kita

bangun.(hlm. 159-160)

Kemajuan teknologi juga berpengaruh dalam mentransformasi

masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat pedesaan, yaitu dalam

bidang pertanian, laju penetrasi teknologi pertanian modern tidak kalah

cepatnya. Sejak revolusi hijau dicanangkan oleh pemerintah sebagai model

pembangunan subsektor pertanian tanaman pangan maka penetrasi

teknologi pertanian modern subsektor pertanian pangan seperti tidak dapat

dibendung lagi. Masyarakat petani pangan dibanjiri berbagai jenis pupuk

dan obat-obatan kimiawi, serta berbagai teknologi pascapanen yang sering

membuat orang pangkling terhadap kemajuan teknologi sektor pertanian

kita yang semula hanya tergantung pada teknologi alamiah seperti pupuk

kandang. Tetapi walaupun teknologi pertanian semakin maju, masyarakat

masih lebih tertarik pada sektor industri. Dalam dunia industri sekarang

juga banyak menggunakan teknologi modern, untuk menghasilkan hasil

yang cepat dan tidak memakan waktu produksi yang lama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

24

Dampak Pembangunan dan perkembangan industri mengakibatkan

terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi masyarakat,

perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan

jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah

sarana dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian

menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif

pembangunan industri merupakan kondisi perubahan dalam masyarakat

akibat adanya pembangunan industri yang memberikan keuntungan

meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi sebelumnya.

Setiap masyarakat selalu berusaha untuk memperbaiki nasibnya atau

sekurang-kurangnya untuk mempertahankan hidupnya. Terdapat sejumlah

definisi perubahan sosial yang agak berbeda menurut pendapat para ahli:

Menurut Gillin and Gillin dalam Soerjono Soekanto (1983)

menyatakan “perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup

yang telah diterima dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya

kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi pendidikan, idiologi

maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964)

mengemukakan “perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi

dalam lembaga masyarakat dan mempengaruhi sistem-sistem sosial

didalamnya seperti nilai-nilai, sikap-sikap serta pola perilaku antar

kelompok-kelompok masyarakat. (hlm.336-338)

Definisi lain dari perubahan sosial juga dijelaskan oleh Samuel

Koenig dalam Soerjono Soekanto (1983) mendefinisikan “perubahan

sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi pada pola

kehidupan manusia”. Perubahan sosial dapat mengenai nilai-nilai sosial,

norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan kelembagaan

masyarakat, kekeasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

25

Menurut Everett Rogers dalam Abdillah Hanafi (1987)

mengemukakan “perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan

struktur dan fungsi suatu sistem sosial”. Fungsi sosial dan struktur sosial

berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam

proses perubahan sosial jika salah satu berubah, maka yang lain akan

berubah juga. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya

adalah “segala perubahah-perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem

sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di

antara kelompok-kelompok masyarakat”. (hlm.16)

Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perubahan

sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat

mempengaruhi sistem sosial. Dari definisi tentang perubahan sosial yang

dikemukakan oleh para ahli maka dapat diketahui kesimpulan mengenai

karakteristik perubahan sosial yaitu:

a) Perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat

b) Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)

atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)

hubungan sosial.

c) Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia.

d) Segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan

di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya,

termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara

masyarakat.

Berpuluh ahli agama, ahli ilmu sosial dan bahkan para pengarang

novel mengembangkan teori-teori tentang perubahan sosial. Sebuah teori

besar merupakan teori yang cakupan sangat luas dan meliputi beberapa

fenomena penting yang terjadi pada semua kurun waktu yang tepat. Teori

Evolusioner, teori ini menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

26

yang dilalui oleh semua masyarakat. semua masyarakat melalui urutan

pertahapan yang sama dan bermula dari tahap pengembangan awal menuju

ketahap pengembangan akhir. Di samping itu, teori evolusioner

menyatakan bahwa, jika tahap terakhir telah dicapai, maka pada saat itu

perubahan evolusioner pun berakhir. Auguste Comte dalam Paul B.

Horton (1984) mengungkapkan tiga tahap perkembangan yang dilakukan

oleh masyarakat:

a) Tahap teologis yang dialami oleh nilai-nilai supranaturalb) Tahap metafisik yakni tahap peralihan dimana kepercayaan

terhadap unsur-unsur adikodrati digeser oleh prinsip-prinsipabstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan

c) Tahap positif atau tahap ilmiah, dimana masyarakat diarahkan olehkenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.(hlm. 209)

Dalam teori evolusi sosial Hebert Spencer (1984) dikatakan bahwa

“peralihan masyarakat melalui serangkaian tahap yang berawal dari tahap

kelompok suku yang homogeny dan sederhana ke tahap masyarakat

modern yang kompleks”. (hlm. 209). Spencer berpandangan bahwa orang-

orang yang cakap dan bergairah akan memenangkan perjuangan hidup,

sedangkan orang-orang yang malas akan tersisih.

Karl Mark dalam Paul B. Horton (1984) berpendapat:

“serangkaian tahapan perubahan yang kompleksitas teknologinyasemakain meningkat yaitu dari tahap masyarakat pemburuprimitive ke masyarakat industrialis modern. Setiap tahap memilikimetode produksi yang cocok untuk tahap tersebut dan unsurebudaya lainny diselaraskan dengan cara tersebut”. (hlm. 209)

Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan

sosial yakni, perubahan sosial yang terjadio dari luar masyarakat terjadi

karena adanya sistem komunikasi. Dengan sistem komunikasi masyarakat

didorong untuk menghubungkan apa yang didengar dan apa yang dilihat,

apa yang dilakukan dengan apa yang diperoleh sehingga akan merubah

tindakan yang ada kea rah tindakan yang baru. Hal lain yang menyebabkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

27

perubahan sosial karena adanya kesadaran akan keterbelakangan. Selain

itu faktor yang bersumber dari luar meliputi sebab-sebab yang bersumber

dari lingkungan alami fisik yang ada di lingkungan sekitar.

Disamping faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang

bersumber dari dalam maupun dari luar, juga terdapat faktor-faktor

penunjang untuk mempermudah jalannya perubahan sosial. Hendra

Puspito (1989), mengemukakan bahwa faktor-faktor penunjang faktor

penunjang perubahan sisial antara laini:

a) Berkembangknya ilmu pengetahuan yang dapat menambahpemecahan mengenai berbagai masalah yang dihadapi.

b) Jiwa terbuka terhadap perubahanc) Timbulnya keinginan baru yang dijadikan sebagai cita-cita nasional

yang harus diperjuankan pencapaiannya yang membuka hatibangsa sehingga mendorong terjadinya perubahan

d) Penemuan-penemuan baru di sektor sosial tertentu, yang menjadipeluang penting yang membutuhkan perubahan kode etik danperilaku yang selaras dengan pola-pola kelakuan-kelakuan baruyang masih berbentuk.

e) Kemajuan Negara-negara lain yang merupakan faktor suatuteknologi tepat guna, adaptasi dan dapat disesuaikan dengantingkat kebutuhan dan kemampuan penerima.

Perubahan sosial yang diikuti penyebaran dan adopsi teknologi

menyebabkan terjadinya perubahan terhadap gaya hidup yang memberi

pengaruh terhadap presepsi, sikap dan perilaku manusia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua masyarakat

tersebut menimbulkan timbal balik, karena masing-masing masyarakat

mempengaruhi masyarakat lain.

B. Penelitian yang Relevan

Karulina Sabrina (2007) tentang Pertumbuhan Sektor Industri

Kecil Pembuatan Tahu Dalam Penyerapan Tenaga Kerja. Penelitian ini

dilakukan di Desa Kaoman, Kelurahan Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

28

Kabupaten Boyolali. Bahwa di era globalisasi ini kebutuhan masyarakat

semakin banyak, terutama pada masyarakat pedesaan, sebagian besar

masyarakat hanya mengandalkan hasil dari pertanian sementara kebutuhan

semakin meningkat. Setelah masuknya industri kecil yaitu pembuatan

tahu, masyarakat beralih dadi sektor pertanian ke sektor industri.

Pendapatan Dari sektor industri tersebut pendapatan masyarakat semankin

meningkat. Maka setelah masuknya industri di pedesaaan kesejahteraan

masyarakat lebih baik. Sehingga menimbulkan perubahan sosial dalam

masyarakat.

Deny Setyaningsih (2006) tentang Dampak Industri Konveksi

Terhadap Pergeseran Kerukunan Dalam Masyarakat Jawa. Penelitian ini

dilakukan di Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

Bahwa Seiring perkembangan jaman dewasa ini dan masuknya

industrialisasi ke negara Indonesia, Kehidupan masyarakat menjadi

berubah dari agraris ke masyarakat industri. Masuknya industri ke desa ini

mengakibatkan berubahnya pola perilaku masyarakat. Masyarakat

cenderung berperilaku seperti masyarakat pada negara-negara maju

khususnya dalam hal konsumeritas. Setelah masuknya industri ke

pedesaan ini, orang-orang mulai mengurangi aktivitasnya di sawah.

Pekerjaan di sawah sudah banyak digantikan oleh orang lain dengan

menggunakan sistem upah. Dengan adanya pergeseran sosial masyarakat

yang tadinya bersifat agraris menjadi masyarakat industri, tentunya

membawa pengaruh atau perubahan yang tidak sedikit dalam kehidupan

masyarakat terutama ekonomi.

C. Kerangaka Pemikiran

Seiring perkembangan jaman kebutuhan masyarakat semakin lama

semakin meningkat. Termasuk dalam masyarakat desa, kini kebutuhan

masyarakat menjadi sangat beragam bentuknya. Sektor pertanian yang

dipandang kurang bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

29

kesejahteraan masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan, pada akhirnya

industri masuk di pedesaan maka masyarakat banyak yang lebih memilih

beralih dari sektor pertanian ke sektor industri karena sektor industri

pendapatannya lebih besar dari pada sektor pertanian. Tanpa dipungkiri

setelah masuknya industri di pedesaan terjadi dampak-dampak yang terjadi

baik dampak positif maupun dampak negatif, tetapi tidak menghambat

masyarakat untuk beralih ke sektor industri. Karena dengan sektor

industri, bagi masyarakat dianggap lebih menguntungkan dan

menghasilkan pendapatan tercepat. Setelah masyarakat memilih bekerja di

sektor industri banyak perubahan yang terjadi misalnya perubahan sosial

dan ekonomi. Selain itu masuknya industri di pedesaan dapat menambah

pendapatan (income) dalam masyarakat, serta dapat menambah

kesejahteraan bagi anggota masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

30

Gambar 2. Kerangka Berfikir

MasyarakatDesa (Agraris)

Masuknya Insustri diPedesaan

Dampak SosialEkonomi

Ketersediaan lapangan pekerjaan

Mendapatkan pendapatan dankesejahteraan

Lunturnya Nilai-nilai SosialDalam Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

31

BAB III

METODE PENELITIAN

Secara umum metode adalah cara atau prosedur yang harus

dilakukan untuk dapat melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara

metodologi ialah suatu kajian untuk mempelajari peraturan-peraturan dari

suatu metode. Jadi metode penelitian adalah kajian untuk mempelajari

peraturan-peraturan dalam penelitian. Jika ditinjau dari segi filsafat,

metodologi penelitian merupakan epistemologi penelitian, yaitu

menyangkut bagaimana seorang peneliti mengadakan penelitian (Husaini

Usman dan Purnomo Setiady A, 2000: 42).

Dalam mengadakan suatu penelitian ilmiah dapat di percaya

kebenarannya jika disusun dengan menggunakan metode yang tepat dan

benar. Metode merupakan cara kerja atau tata cara kerja untuk dapat

memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang

bersangkutan. Metode adalah pedoman, cara, seseorang ilmuan

mempelajari dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapi.

(Soerjono,Soekanto,1986:6).

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian (Setting)

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Desa

Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tempat di mana

pabrik kayu lapis berada. Lokasi ini dipilih karena wilayah ini banyak

didirikan industri terutama industri kayu yang sedang berkembang. Selain

itu lokasi ini di pilih karena dekat dengan domisili penelitian sehingga

penggalian informasi dapat dapat dilakukan secara maksimal, mendalam,

dan untuk keperluan kroscek data dapat dilakukan secara berulang-ulang.

31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

32

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diawali dengan pengajuan judul, penyusunan proposal,

penyusunan desain penelitian, pengumpulan data, analisis data, penulisan

laporan sampai penulisan laporan akhir. Adapun runcian waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel waktu observasi

No Jadwal

Kegiatan

Tahun 2011-2012

Januari

2011

Februari

2012

Maret

2012

April

2012

Mei

2012

Juni

2012

Juli

2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1. Pengajuan judul

2. Penyusunan

proposal

3. Penyusunan

desain

penelitian

4. Pengumpulan

data, analisis

data

5. Penulisan

laporan akhir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

33

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini tentang

proses dan makna, maka jenis penelitian dengan strateginya yang terbaik

adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan strategi penelitian yang

digunakan adalah studi kasus.

Studi kasus adalah uraian penjelasan komprehensif mengenai

berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi

(komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti studi kasus

berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti.

Dalam hal ini peneliti sering menggunakan berbagai metode: wawancara

(riwayat hidup), pengamatan, penelaahan dokumen, (hasil) survey, dan

data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Dengan

mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau

suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap

dan mendalam mengenai subjek yang di teliti (Mulyana, 2003: 201)

Penelitian akan menangkap fenomena-fenomena yang ada, di

lapangan kemudian dikaji lebih mendalam lagi. Realitas yang ada di

lapangan tadi kemudian dikonstruksi secara sosial. Informasi yang

diperoleh di lapangan tersebut disusun ke dalam teks yang menekankan

pada masalah proses dan makna. Informasi atau data tersebut berupa

keterangan, pendapat, konsep, pandangan, tanggapan/respon yang

berhubungan dengan perubahan masyrakat setelah masuknya pabrik kayu

lapis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang bersifat lentur

dan terbuka, disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang dijumpai.

Peneliti terjun langsung ke lapangan berinteraksi dengan informan sampai

jenuh dalam mengambil informasi. Karena disesuaikan dengan fakta atau

keadaan di lapangan maka data dapat berubah sesuai pengetahuan baru

ditemukan.

Adapun tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1)

melakukan observasi dengan terjun langsung ke lapangan, (2) menetapkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

34

informan, (3) melakukan wawancara dengan informan, (4) membuat

catatan lapangan (field note), (5) mengolah dan menganalisis data yang

diperoleh, (6) menyusun deskripsi data yang dikumpulkan, dan (7)

mengevaluasi hasil

C. Sumber Data

Sumber data yang di gunakan adalah sumber data primer dan

skunder. Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan

dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Informasi

tersebut akan digali dari beragam sumber data. Ada tiga (3) sumber data

penting yang dijadikan sasaran penggalian informasi dalam penelitian ini.

Sumber tersebut meliputi: (1) informan, (2) peristiwa atau aktivitas, (3)

tempat atau lokasi. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah

seorang yang dapat memberikan keterangan yang diperlukan dalam

penelitian ini. Informan itu meliputi:

(1) Informan atau nara sumber yaitu orang yang dapat memberikan

keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Informan tersebut

adalah orang yang mempunyai pabrik dan masyarakat yang bekerja di

pabrik kayu lapis .

(2) Tempat dan peristiwa/aktivitas yaitu berupa tempat di mana

penelitian dilakukan. Sumber data peristiwa atau aktivitas dalam

penelitian ini berupa kegiatan ataupun aktifitas sehari-hari yang

dilakukan oleh masyarakat yang bekerja di pabrik kayu lapis

mengenai perubahan masyrakatnya ketika belum bekerja di pabrik

kayu lapis dan sesudah bekerja di pabrik kayu lapis. Sedangkan

sumber data tempat adalah di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel,

Kabupaten Boyolali.

(3) Studi pustaka yaitu sumber data yang diperoleh dari buku-buku

penting yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan

penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji beberapa buku

penting yang diperoleh dari perpustakaan pusat Universitas Sebelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

35

Maret Surakarta yang sangat mendukung dan yang mempunyai

referensi yang berkaitan dengan perubahan sosial ekonomi

masyarakat.

Sumber data rekaman dalam penelitian ini adalah suatu alat

perekam yang tanpa disengaja dipasang untuk mengamati peristiwa yang

terjadi dalam penelitian

D. Teknik Cuplikan

Teknik cuplikan atau sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik

mendapatkan sample dengan memilih individu-individu yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data (Goetz Le Compte dalam H.B.

Sutopo, 2002:185). Jadi dalam metode ini beberapa objek penelitian

dipilih, kemudian dari yang terpilih tersebut dijadikan sebagai sumber data

yang akan membantu dalam mengungkap permasalahan yang telah

dirumuskan. Dengan kata lain, metode pengambilan sampel yang

digunakan ialah teknik informan kunci (key informant) yaitu peneliti

mengambil orang-orang kunci untuk dijadikan sebagai sumber data.

Orang-orang kunci tersebut meliputi, pemilik pabrik, para buruh pabrik

dan warga masyarakat sekitar pabrik.

Untuk teknik purposive sampling peneliti tidak menjadikan semua

orang sebagai informan, tetapi peneliti memilih informan yang dipandang

tahu dan cukup memahami tentang masalah yang diteliti dan bisa diajak

bekerjasama, misalnya bersikap terbuka dalam menjawab semua

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik wawancara mandalam (in-depth interview), teknik

pengamatan langsung (observasi) dan teknik analisis dokumen. Adapun

kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

36

a. Wawancara Mendalam (In-Depth Intervew)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan

peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap

dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan

pada si peneliti (Mardalis, 2002:64).

Dalam penelitian, sumber data yang paling penting adalah

informan. Wawancara dilakukan secara bebas, dalam susunan informal

dan pertanyaan yang tidak terstruktur namun tetap mengarah pada fokus

masalah penelitian. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap

tahu tentang topik permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti menerapkan

teknik face to face sehingga peneliti dapat menangkap secara langsung

keterangan dari informan tanpa melalui perantara.

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan

konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi,

peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau

persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk

merekostruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman

masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan

yang bisa terjadi di masa yang akan datang.

b. Pengamatan Langsung (Observasi)

Observasi adalah mengamati dan mendengar perilaku seseorang

selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian,

serta mencatat penemuan yang memungkinkan atau memenuhi syarat

untuk digunakan ke dalam tingkat penafsiran analisis (James A. Black &

Dean J. Champion, 1992:286).

Menurut Winarno Surachmand (1990:174) observasi adalah "Cara

yang sangat langsung untuk mengenal peristiwa atau gejala yang penting

dalam penyelidikan". Kegiatan observasi ini dilakukan untuk memperoleh

pemahaman mengenai proses dan tindakan suatu objek yang diteliti yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

37

manusia, tempat dan situasi sosialnya. Sutopo (2002:64) menjelaskan

bahwa "Teknik observasi digunakan untuk menggali dari sumber data

yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda dan rekaman gambar".

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi

berperan pasif. Dimana peneliti ikut datang dalam peristiwa yang dimana

peneliti sudah ikut dalam peristiwa tetapi bersifat pasif. Peneliti hanya

mengamati peristiwa untuk mendapatkan data sehingga dapat dikaji ulang.

c. Studi Pustaka

Dokumen atau data sekunder merupakan bahan yang berhubungan

dengan sesuatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia merupakan tertulis

tetapi juga gambar atau benda peningalan yang berkaitan dengan suatu

aktivitas atau peristiwa tertentu (Sutopo, 2002:54).

Mencatat dokumen ini oleh Yin (1987) disebut sebagai content

analysis, dan yang dimaksudkan bahwa peneliti bukan sekedar mencatat isi

penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang makna

tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen

tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bersikap kritis dan teliti, dan

data sekunder pribadi peneliti adalah foto-foto dan rekaman hasil

wawancara.

F. Validitas Data

Guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan

dikumpulkan dalam penelitian ini, teknik pengembangan validitas data

yang bisa digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu Teknik Trianggulasi.

Menurut Moleong (2001:178) "Trianggulasi data adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data itu untuk keperluan pengecekan/sebagai pembanding data itu".

Artinya bahwa data yang diperoleh akan diuji keabsahannya dengan cara

mengecek kepada sumber lain sehingga dihasilkan suatu kebenaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

38

Adapun validitas data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

trianggulasi sumber. Tringgulasi sumber digunakan untuk memperoleh

data yang sama dari sumber yang berbeda.Trianggulasi ini diterapkan

dengan cara peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan data

hasil wawancara. Sedangkan teknik trianggulasi metode dilakukan dengan

menggunakan metode atau teknik pengumpulan data yang berbeda untuk

mendapatkan data yang sama atau sejenis yaitu dengan observasi, teknik

wawancara mendalam, dan analisis dokumen.

G. Teknik Analisis Data

Ada dua model pokok dalam melaksanakan analisis data di dalam

penelitian kualitatif yaitu (1) model analisis jalinan mengalir flow model

of analisis, (2) model analisis interaktif atau interaktif model of analysis

(Miles dan Huberman dalam Sutopo,2002:94).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis interaktif yang

meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data

(reduction), sajian data (display) dan verifikasi data/penarikan kesimpulan

(condusion drawing). Keterkaitan ketiga komponen itu dilakukan interaktif

dengan proses pengumpulan data sehingga kegiatan dilakukan secara

continue sehingga proses analisis merupakan rangkaian interaktif yang

bersifat siklus. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data melelui teknik

observasi, wawancara dan analisis dokumen.

2. Reduksi Data (Reduction)

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi

data dari field note. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan

penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan

data. Artinya, reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil

keputusan (meski mungkin tidak disadari sepenuhnya) tentang kerangka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

39

kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, menyusun pertanyaan

penelitian, dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan

digunakan.

Pada pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan

dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dari lapangan.

Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga membuat coding,

memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, dan juga

menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus sampai laporan akhir

penelitian selesai disusun.

Memperhatikan penjelasan singkat di atas, maka bisa dinyatakan

bahwa reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting,

dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat

dilakukan.

3. Sajian Data (Display)

Sajian data dilakukan merangkai data atau informasi yang telah

direduksi dalam bentuk narasi kalimat, gambar atau skema, maupun table

yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data

ini merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis

sehingga bila dibaca akan mudah dipahami mengenai berbagai hal yang

terjadi dalam penelitian, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan

sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.

Pada awal pengumpulan data hingga penyajian data, peneliti

melakukan pencatatan dan membuat pernyataan untuk membuat

kesimpulan. Penyajian data dalam penelitian ini diperoleh melalui

pengamatan langsung (observasi), wawancara mendalam (in-depth

interview) dan analisis dokumen.

4. Verifikasi Data/Penarikan Kesimpulan

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa

arti dari berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

40

pola-pola, pernyataanpernyataan, konfigurasi yang mungkin, arah sebab

akibat, dan berbagai proposi untuk membuat kesimpulan akhir.

Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data

berakhir. Kesimpulan harus diverifikasi agar cukup mantap dan

benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu peneliti melakukan

aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali,

melihat lagi field note sehingga kesimpulan penelitian menjadi kokoh dan

lebih bisa dipercaya.

Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan dengan

skema sebagai berikut:

Gambar 3. Model Analisis Data Model Interaktif

H. Prosedur Penelitian

Menurut HB. Sutopo (2002: 187-190) prosedur penelitian adalah

rangkaian tahap demi tahap kegitan dari awal sampai akhir penelitian.

Dalam penelitian kasus ini, peneliti menggunakan prosedur atau langkah-

langkah dari persiapan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan

laporan penelitian.

Lebih jelasnya diuraikan sebagai berkut:

Pengumpulan dataPenyajian data

Reduksi data

Penarikankesimpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

41

1. Persiapan

a. Menyusun proposal penelitian yang meliputi pengajuan judul dan

tulisan proposal penelitian kepada dosen pembimbing .

b. Membuat desain penelitian yaitu dengan mengumpulkan bahan

atau sumber materi penelitian yang berasal dari lapangan berupa

data dan pengamatan awal serta menyiapkan instrumen penelitian

atau alat observasi.

c. Mengurus perizinan penelitian.

2. Pengumpulan Data

a. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam

dan pengamatan berperan serta atau observasi partisipan.

b. Membuat fieldnote (catatan lapangan) dan transkrip hasil

wawancara.

c. Memilah dan mengatur data sesuai kebutuhan.

3. Analisis Data.

a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai desain penelitian

yang meliputi reduksi data (pembuatan matriks hasil penelitian

lapangan), penyajian data (pembuatan matriks hasil lapangan

dengan matriks teori) dan penarikan kesimpulan (verifikasi).

b. Mengembangkan hasil interpretasi data dengan analisis lanjut

kemudian disesuaikan dengan hasil temuan di lapangan.

c. Melakukan pengayaan dalam menganalisis data yang sudah ada

dengan dosen pembimbing.

d. Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

4. Penyusunan Laporan Penelitian

a. Penyusunan laporan awal

b. Review laporan yaitu mendiskusikan laporan yang telah disusun

dengan dosen pembimbing

c. Melakukan perbaikan laporan sesuai hasil diskusi

d. Penyusunan laporan akhir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripi Lokasi/Obyek Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Ngargosari

Berdasarkan data monografi Desa Ngargosari, Kabupaten Boyolali

merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah. Kabupaten

Boyolali terdiri dari 19 kecamatan, salah satu kecamatannya adalah

Kecamatan Ampel. Batas wilayah Kabupaten, Kecamatan Ampel adalah

sebelah barat Kecamatan Selo Kabupaten Magelang, sebelah timur

Kecamatan Cepogo, sebelah selatan dan utara Kabupaten Semarang.

Kecamatan Ampel terbagi atas 20 kelurahan (desa) yakni salah satunya

adalah Desa Ngargosari. Desa Ngargosari berada di ketinggian 520-1840

diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 26-30 derajat Celcius.. Jarak

Desa Ngargosari dari pusat pemerintahan kecamatan yakni Kecamatan

Ampel adalah sekitar 5 KM. Sedangkan jarak Desa Ngargosari dari

ibukota kabupaten yakni Kabupaten Boyolali adalah 12 KM, dan jarak

Desa Ampel dari Ibukota provinsi yakni Jawa Tengah adalah 120 KM.

Secara adminitratif Kecamatan Ampel terdiri dari 20 Desa yakni Desa

Urutsewu, Gondang Slamet, Ngampon, Ngenden, Selondoko, Candi,

Sidomulyo, Ngargosari, Banyuanyar, Seboto, Tanduk, Gladaksari,

Kembang, Candisari, Ngarong, Ngargoloko, Kaligentong, Ngadirejo,

Sampetan dan Njalarem.

Desa Ngargosari memiliki jumlah penduduk 1171 jiwa, angkatan

kerja sebesar 508 atau 65.8% dari total jumlah penduduk. Sebagian besar

penduduk Ngargosari termasuk dalam usia produktif. Dari jumlah

angkatan tersebut, yang bekerja di sektor pertanian 125 jiwa atau 16.21%,

ada 232 jiwa sebagai buruh di pabrik kayu lapis Abioso atau 30.08%, ada

56 jiwa atau 7.26% bekerja sebagai pegawai sektor formal (PNS, POLRI,

TNI) dan 95 jiwa atau 12.3% bekerja pada sektor lain.

41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

43

Pekerjaan Jumlah Penduduk Presentase

Sektor Pertanian125 jiwa 16.21%

Industri Pabrik Kayu

Lapis Abioso

232 jiwa 30.08%

PNS, POLRI, TNI56 jiwa 7.26%

Pedagang95 jiwa 12.03%

Tabel 2. Jumlah Penduduk

Desa Ngargosari dipilih sebagai lokasi penelitian karena fokus

persoalan dalam penelitian ini yaitu tentang dampak sosial ekonomi

munculnya industri kayu lapis pada masyarakat desa. Desa Ngargosari

adalah desa yang sedang berkembang, terutama sektor industri. Beberapa

industri masuk di pedesaan, terutama industri kayu lapis. Secara

adminitrasi Desa Ngargosari memiliki 4 Dusun, 17 dukuh, 8 RW, dan 19

RT dan secara geografis Desa Ngargosari terletak di sebelah timur

Kabupaten Semarang dan Kecamatan Boyolali, sebelah selatan berbatasan

dengan Kecamatan Boyolali, sebelah barat Desa Sidomulyo dan

Kecamatan Boyolali, dan sebelah utara Desa Selondoko dan Kabupaten

Semarang.

Desa Ngargosari terletak di lereng Gunung Merbabu, sehingga

suasana desa ini lekat dengan suasana alam pegunungan yang berhawa

dingin dan sejuk. Aktivitas pertanian di desa ini adalah jenis pertanian

tegalan dengan komoditas utamanya seperti tanaman kayu sengon, dan

jabon, adapun tanaman sayuran, buah-buahan maupun berbagai jenis

tanaman palawija lainnya.

Desa Ngargosari memiliki visi dan misi, visi Desa Ngargosari

adalah pertama terwujudnya Desa Ngargosari yang makmur, dan kedua

sejahtera berbasis pertanian, peternakan dan perindustrian. Kemudian misi

Desa Ngargosari adalah pertama mewujudkan tata pemerintahan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

44

adminitrasi yang tertib untuk peningkatan pelayanan, kedua mendorong

peningkatan inisiatif dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan

pelaksanaan dan pelestarian pembangunan, ketiga meningkatkan persatuan

dan kesatuan serta toleransi beragama demi terwujudnya kedamaian,

ketentraman, keamanan, kenyamanan dan ketertiban dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara, keempat mendorong tumbuhnya

usaha-usaha home industri atau industri kecil dan Industri sedang atau

besar untuk meningkatkan perekonomian warga, kelima mendorong

tumbuh kembangnya kreatifitas, produktifitas, dan ketrampilan masyarakat

demi peningkatan kualitas serta daya saing sumber daya manusia (SDM),

keenam mendorong kemandirian masyarakat dengan menumbuh

kembangkan keinginan dan usaha pemenuhan kebutuhan sesuai potensi

yang dimiliki, dan yang terakhir meningkatkan produktifitas pertanian dan

peternakan yang merupakan sumber pendapatan sebagian besar

masyarakat, dan yang terakhir pembangunan di segala bidang yang

menyentuh kepentingan masyarakat ubtuk terciptakannya kesejahteraan.

Desa Ngargosari merupakan desa yang sedang mengalami

perkembangan, terutama perkembangan di bidang industri. Industri yang

banyak masuk dan berkembang di Desa Ngargosari adalah industri kayu

lapis. Sebelum industri masuk ke desa ini, masyarakat mayoritas bekerja di

sektor pertanian. Selain bergerak di bidang pertanian dan industri, sebagian

masyarakat berprofesi sebagai peternak, pedagang, buruh bangunan dan

pegawai negri sipil (PNS).

Desa Ngargosari yang berada 420 mdpl (meter diatas permukaan

laut) dengan suhu maksimum 34 derajat celcius dan minimum 26 derajad

celcius, merupakan daerah yang memungkinkan untuk berkembang lebih

baik, karena sebagian tanah garapan berupa ladang dan tegalan yang tidak

kurang dari 35 Ha sudah ditanami tanaman atau pohon sengon dan juga

jabon. Hal ini menjadi modal dasar penyuplai kayu sebagai bahan baku

bangunan, apabila dikondisikan dengan sistem yang baik dan bernar,

dimungkinkan sekali karena di Desa Ngargosari terdapat Industri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

45

pengolahan UD.Abioso utamanya kayu sengon untuk bahan baku triplek

untuk ekspor keluar negeri.

Desa Ngargosari juga sebagai tempat untuk pencanangan Sistem

Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) atau hutan rakyat di wilayah Kabupaten

Boyolali, hal ini berdampak baik pada sektor pertanian dan kehutanan.

Desa Ngargosari secara mikro dengan berbagai peningkatan Sumber Daya

Manusia (SDM) meningkatkan kesejahteraan secara bertahap.

Desa Ngargosari juga sebagai jalur atau akses menuju tempat

wisata (pemancingan Umbul Tlatar) dan jalur alternatif Solo-Semarang hal

ini akan berdampak pada pola pikir masyarakat untuk mengembangkan

potensi desa misalnya dengan mendirikan ruko atau toko, warung makan,

Industri pengolahan kayu skala menengah (UD.Abioso).

Secara sosial budayanya Desa Ngargosari adalah kehidupan

masyarakat pedesaan. Dalam struktur ini, budaya dan nilai-nilai tradisi

masih terjaga. Masyarakat di wilayah Desa Ngargosari mempunyai sifat

untuk bergotong royong dan kesetiakawanan yang tinggi. Di samping

masyarakat mempunyai kesetiaan, loyal kepada pimpinan baik ditingkat

RT, RW, Desa ataupun kominitas tingkat Nasional. Sifat dan jiwa

semacam itu merupakan bagian peran serta masyarakat dalam

pembangunan sehingga hal ini sebagai modal yang besar efisiensi dan

produktifitas yang lebih terarah, terencana dan terpadu untuk bersama-

sama dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang di wilayah Desa

Ngargosari aspek pemberdayaan masyarakat (community Empowering)

khususnya masyarakat lokal harus menjadi prioritas dalam pengembangan

sosial budaya masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

46

2. Sejarah Desa Ngargosari dan Sejarah Perkembangan Industri

Kayu

Menurut cerita rakyat Desa Ngargosari, Dahulu kala ada seorang

kesatria yang tampan, arif, bijaksana, suka menolong dan suka membantu

orang yang kesulitan, kesusatan dan tertindas. Hanya sayang kesatria

tersebut tidak pernah meninggalkan nama pada setiap perbuatan mulianya

itu, sehingga orang-orang menyebutnya “satria wicaksana”. Pada suatu

hari satria wicaksana itu melakukan perjalanan ke timur untuk bertapa di

suatu gunung. Dalam perjalananya dia bertemu dengan jin (genderuwo)

dan terjadilah perdebatan di tempat itu, maka di tempat itu kesatria

tersebut menanamkan Druwo atau sarang gendruwo (sekarang menjadi

Dukuh. Ngargosari). Perdebatan itu berlanjut dengan perkelahian, karena

kalah dalam perkelahian genderuwo itu lari kesebuah hutan yang banyak

ditumbuhi alang-alang dan pepohonan yang malang melintang. Oleh

kesatria daerah itu dinamakan Alasmalang (sekarang menjadi Dukuh.

Alasmalang) di tempat tersebut genderuwo malah semakin membuat onar

dan selalu menggangu manusia yang lewat di hutan tersebut. Kesatria yang

mengalahkan gendruwo itu tahu maka kesatria itu datang dan berhasil

melumpuhkan genderuwo itu. Kemudian genderuwo itu dibelengu atau

diborogol di suatu tempat. (sekang menjadi Dukuh. Grogol) agar tidak

menggangu manusia. Akan tetapi genderuwo tersebut tidak patah arang

dia tetap saja menggangu manusia dan membuat gaduh dengan berteriak-

teriak. Kesatria itu jengkel atau marah kemudian memasukkan genderuwo

itu kedalam sebuah gudang (sekarang menjadi Dukuh. Gudang). Di dalam

gudang, genderuwo tersebut malah berkembang biak.

Kemudian kesatria tersebut melakukan perjalanan ke sebuah

gumuk (pegunungan atau bukit kecil) yang diapit sungai. Di tempat

tersebut kesatria itu bertemu dengan genderuwo yang dulu

dibelenggungnya dan kini malah membuat daerah itu menjadi ramai.

Karena ramainya, oleh kesatria itu menamakan daerah itu Gumukrejo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

47

(sekarang menjadi Dukuh. Gumukrejo ). Kesatria itu merasa khawatir

kalau genderuwo berkembang biak dan berkembang menguasai daerah

atau menjadikan daerah itu dan daerah yang dilaluinyaa sebagai sarang

genderuwo, oleh karena itu kesatria tersebut mengajak warga untuk

menjadikan daerah itu sebagai lahan pemukiman dan pertanian. Dengan

dibantu kesatria maka daerah itu maka di daerah itu menjadi daerah yang

subur dengan hasil bumi yang melimpah. Kemudian kesatria itu

menamaka daerah itu menjadi Desa Ngargosari (Argo adalah gunung dan

sari adalah hasil atau inti atau kekuatan). Kemudian warga masyarakat

menginginkan kesatria itu menjadi ketua pemimpin atau ketua Desa

Ngargosari, akan tetapi kesatria tersebut menolak dan lebih memilih hidup

berkelana. Akhirnya warga masyarakat memilih salah satu orang dari

warga untuk dijadikan demang atau pemimpin di daerah Ngargosari.

(Buku monografi Desa Ngargosari)

Maka dari itu Desa Ngargosari terkenal sekali mempunyai lahan

pertanian yang sangat luas, dan masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai

petani, ada yang memiliki lahan sendiri atau buruh tani. Masyarakat

kebanyakan menanam sayur-sayuran seperti kacang panjang, lembayung,

bayam, kacang tanah dll, dan buah-buahan misalnya papaya, durian,

mangga dan rambutan. Selain itu petani selalu menanam jagung, tembakau

dan ketela. Dan yang paling utama masyarakat menanam pohon kayu

sengon dan jabon, karena menurut masyarakat menanam pohon sengon

dan pohon jabon adalah menanam investasi jangka panjang. Masyarakat

juga menanam rumput-tumputan untuk makanan ternak, dan mayoritas

masyarakat Desa Ngargosari memiliki hewan peliharaan yaitu sapi dan

kambing. Jadi lahan pertanian sangat penting bagi masyarakat Desa

Ngargosari.

Berdasarkan wawancara dengan pemilik industri pabrik kayu lapis

Abioso, sejarah perkembangan industri di Desa Ngargosari, pada awalnya

penduduk Desa Ngargosari mayoritas bekerja di sektor pertanian. Dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

48

kebanyakan hasil pertaniannya yang paling besar adalah kayu sengon dan

kayu jabon, maka ada beberapa dari penduduk desa memberanikan diri

untuk mendirikan Depo-depo kayu atau pengergajian kayu untuk

menampung sebagai pembeli kayu-kayu tersebut. Persaingan terjadi,

kemudian ada seseorang yang ingin maju dan ingin membantu

mensejahterakan masyarakat. Yaitu pemilik pabrik kayu lapis Abioso.

Semenjak tahun 2000 berdirinya pabrik kayu lapis tersebut, kemudian

mulai berkembang mulai tahun 2004 Industri di Desa Ngargosari. Dan

Depo-depo kayu tersebut hanya menjadi perantara. Jika ada warga

masyarakat menjual kayu ke Depo kayu tersebut, tetapi kemudian di

setorkan atau di jual lagi ke pabrik kayu lapis Abioso. Setelah masuknya

Industri pabrik kayu lapis di Desa Ngargosari masyarakat banyak beralih

ke sektor Industri. Itulah sejarah perkembangan Industri di Desa

Ngargosari. (Wawancara dengan MJ/31/05/2012)

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil analisis penelitian dimaksudkan untuk menyajikan

data yang dimiliki sesuai dengan pokok permasalah yang dikaji pada

penelitian ini yaitu dampak sosial ekonomi munculnya Industri kayu pada

masyarakat Desa Ngargosari. Sesuai rumusan masalah yang diajukan pada

Bab1 terdapat tiga rumusan masalah terkait dampak sosial ekonomi

munculnya Industri kayu yang ada dalam mempertahankan dan

memajukan perkembangan Industri di Desa Ngargosari. Dalam penelitian

terdapat tujuh informan yang bersedia diwawancarai, yaitu pemilik

industri pabrik kayu lapis Abioso MJ, tenaga kerja yang meliputi LMT,

NNJ, W, dan PT, warga masyarakat Desa Ngargosari yang meliputi TK,

dan R. Dari jawaban para informan diharapkan dapat memberikan

gambaran tentang persoalan yang diajukan dalam penelitian ini.

Saat ini banyak masyarakat yang menganggur karena keterbatasan

lapangan pekerjaan. Di daerah pedesaan juga sangat minim adanya

industri-industri atau lapangan pekerjaan lainnya. Lahan pertanian yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

49

semakin sempit akibat bangunan rumah penduduk yang semakin padat.

Penduduk semakin bertambah, otomatis banyak yang membutuhkan

pekerjaan. Seiring perkembangan jaman atau globalisasi pada era sekarang

mencari pekerjaan sangatlah sulit jika tidak memiliki jenjang pendidikan

yang tinggi. Sehingga semakin banyaknya penduduk dan semakin

banyaknya penganguran di desa.

Permasalah sulitnya mencari pekerjaan sehingga banyaknya

penganguran di pedesaan dan lahan pertanian sekarang kurang

menjanjikan dalam pemenuhan kebutuhan yang semakin bertambah. Maka

salah seorang warga masyarakat Desa Ngargosari memiliki ide yang

sangat mulia dan dengan kemampuannya ekonominya, membuka lapangan

pekerjaan yaitu mendirikan Industri pabrik kayu lapis, sehingga

masyarakat memilik kesempatan kerja, dan mengurangi pengaguran di

pedesaan, terutama masyarakat setempat yaitu Desa Ngargosari. Dengan

adanya Industri pabrik kayu lapis ini, mayarakat yang bekerja di industri

tersebut pendapatannya yang dimiliki semakin meningkat dan dapat

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dan Desa Ngargosari dengan

adanya industri ini akan lebih sejahtera.

1. Awal Masuk Sektor Industri di Pedesaan

Industri pabrik kayu lapis Abioso merupakan industri berskala

besar yang mempekerjakan lebih dari 100 orang tenaga kerja. Industri

pabrik kayu lapis Abioso yang berada di Desa Ngargosari, Kecamatan

Ampel, Kabupaten Boyolali. Awal masuknya industri kayu lapis ini adalah

ide dari seorang warga Desa Ngargosari guna untuk membuka lapangan

pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat. Seperti yang di ungkapkan

pemilik industri pabrik kayu lapis ini yaitu MJ sebagai berikut:

“Disik aku mung asal-asalan ngedekke usaha iki mbak yo gesamben lah, awale yo aku gur ngedekke Depo kayu cilik-cilikankok mbak.” (dulu saya hanya iseng-iseng mendirikan usaha ini buatsambilan, awalnya ya saya cuma mendirikan Depo kayu kecil-kecilan saja). (MJ/30/05/2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

50

Lambat laun Depo kayu ini di kembangkan oleh MJ dengan segala

kemampuannya. Menurutnya seiring perkembangan jaman, mencari

pekerjaan saat ini dirasa sangat sulit. Apalagi sektor pertanian sudah tidak

menjanjikan lagi. Kondisi cuaca yang berubah-ubah, mahalnya bibit

pertanian, dan hasil pertanian sangat murah. Membuat para petani seringa

gagal panen. Karena kebanyakan di Desa Ngargosari adalah petani

musiman. Jadi petani sering mengalami kerugian yang cukup fantastik.

Dan pengagguran di Desa Ngargosari cukup banyak, anak-anak putus

sekolah dan sulit mencari pekerjaan dan petani yang mengaggur karena

tidak ada hasil pertanian. Seperti yang di ungkapkan MJ:

“Saiki ki golek kerjaan yo angel mbak, petani yo okeh sing gagalsoale musim e wis gak menentu, cah enom-enom bar lulus sekolahyo mung okeh sing ngangur mbak ning deso kene iki.” (Sekarangmencari pekerjaan juga sulit, para petani juga banyak yang gagalkarena musimnya sudah tidak menentu, dan anak-anak mudasetelah lulus sekolah juga banyak yang nganggur di Desa ini).(MJ/30/05/2012)

Keadaan seperti inilah yang mendorong MJ untuk merintis

usahanya agar lebih maju dan besar. Karena tidak hanya ingin membantu

masyarakat dalam membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga ingin

mencoba merubah pola pikir anak-anak muda saat ini. Bahwa jika ada

kemauan dan kerja keras pasti banyak jalan. Demikian yang di nyatakan

MJ berikut ini:

“Kahanan saiki lho mbak, jaman wis maju, selain aku membukalapangan pekerjaan ge masyarakat desa, aku pengen ngrubah polapikire masyarakat khususe cah-cah enom, nek wong tuo mungkinangel mbak, tapi nek cah enom ki generasi penerus bangsa tombak? Pikirane ki ojo instan terus, karo dolan-dolan terus nekpengen sukses ki yo kerjo keras, setiap kemauan kie mesti enekdalan to mbak.” (Keadaan sekarang ini jaman sudah maju, selainsaya ingin membuka lapangan pekerjaan buat masyarakat desa,saya juga ingin merubah pola pikir masyarakat khususnya anakmuda, kalau orang tua mungkin sulit, tapi anak muda kan generasipenerus bangsa. Pemikiranya jangan cuma yang instan saja danhanya main-main saja kalau ingin suksesya bekerja keras, setiapkemauan pasti ada jalan). (MJ/30/05/2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

51

Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa yang lebih

baik, maka MJ ingin memajukan industri pabrik kayu lapis ini sehingga

menambah pendapatan (income), serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Tindakakan seperti ini yang dilakukan MJ guna untuk

meningkatkan kualitas desa. Dengan berdirinya industri pabrik kayu lapis

Abioso ini masyarakat akan lebih sejahtera. Sehingga dengan adanya

industri ini, diharapkan warga masyarakat tidak ada penganguran lagi dan

desa juga lebih sejahtera setelah adanya industri ini. Seperti yang di

ungkapkan MJ:

“…ya alasan kulo ngedekke industri pabrik kayu niki, supadosningkatke pemasukan pendapatan mbak, apa meneh kanggekesejahteraan keluargi kulo. Ngih kangge kesejahteraanmasyarakat bersama…”. (Alasan saya mendirikan industri ini agarmeningkatkan pemasukan dan pendapatan apalagi buatkesejahteraan keluarga saya, dan buat kesejahteraan masyarakatbersama). (MJ/30/05/2012)

Ungkapan lain diungkapkan oleh karyawan Industri pabrik kayu

lapis Abioso, yaitu LMT. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Desa Ngargosari, karena dahulunya kesejahteraan warga dirasa kurang

terpenuhi kebutuhannya, tetapi setelah industri ini masuk pedesaan

masyarakat mengalami perubahan yaitu perubahan ekonomi dan

perubahan sosial walaupun belum semuanya. Berikut ini ungkapan LMT:

“sebelum adanya industri ini ya pekerjaanya cuma petani mbak,tetelah industri ini berdiri kebanyakan masyarakat beralih kesektor industri kok mbak…” (LMT/31/05/2012)

Dalam membangun industri pabrik kayu membutuhkan lahan yang

sangat luas untuk melakukan kegiatan produksi. Lahan yang digunakan

oleh pemilik industri pabrik kayu lapis yakni MJ semuanya lahan milik

sendiri atau pribadi, tetapi kini industri akan diperluas, dan sementara

waktu lahan menyewa dahulu, karena harga tanah setelah berdirinya

industri pabrik kayu lapis ini, harga tanah sekitar meningkat atau naik

hingga 4 kali lipat. Tempat produksi yang luas dan tidak sempit membuat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

52

para pekerja lebih betah dan nyaman untuk bekerja dan dalam proses

produksi lancar dan tidak banyak barang rusak karena bertumbuk-tumbuk

dan bercampur-campur dengan barang-barang dan alat-alat produksi.

Seperti yang diungkapkan MJ:

“Lahan yang saya gunakan adalah lahan sendiri mbak, tetapirencananya saya akan memperluas lagi industri ini, tetapi lahanyang saya gunakan adalah lahan sewaan, karena jika mau membelitanah sekarang ini sangat mahal, harga tanah mulai tinggi hingga 4kali lipat”.

Peralatan juga hal yang penting dalam proses produksi industri ini

sangat diperlukan guna kelancaran proses produksi berlangsung. Maka

dibutuhkan alat-alat yang bagus dan berkualitas. Pemilik industri ini

menggunakan alat-alat buatan luar negri yaitu dari Korea, tetapi juga ada

alat buatan sendiri yaitu buatan dari anak-anak SMK yaitu mesin

pengering (oven).

“…ya saya menggunakan alat-alat yang berkualitas baik untukmemperlancar proses produksi mbak, saya menggunakan alat-alatdari luar negri yaitu dari korea, tetapi saya juga menggunakan alatdari lokal. yaitu buatan anak-anak SMK yaitu mesin pengering atauoven..” (MJ/30/05/2012)

Ungkapan lain dari karyawan industri pabrik kayu Abioso yaitu W,

bekerja dalam industri ini alat-alat sangat penting bagi kelancaran proses

industri, karena jika tidak ada alat yang menunjang pekerjaannya yaitu

yang berkualitas pekerjaanya akan berlangsung lama dan lambat. Seperti

yang di ungkapkan W sebagai berikut:

“Alat-alat niku penting kangge lancaripun pekerjaan mbak, nekalate mboten sae ngih pekerjaane suwe mbak..” (Alat-alat itusangat penting bagi kelancaran pekerjaan, jika alat tidak bagus,pekerjaanya sangat lama). (W/01/06/2012)

Senada dengan W, LMT juga beranggapan teknologi atau alat-alat

yang digunakan dalam proses produksi sangat penting apalagi PT bekerja

di bagian produksi yaitu bagian produksi di bagian Rotari, proses ini

adalah proses yang sangat sulit, yaitu pengupasan bahan mentah, jika tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

53

ada atat penunjang yang berkualitas dan hanya menggunakan tenaga

manusia saja, pekerjaanya akan berlangsung lama. Karena harus

menggunakan pisau kusus, jiha hanya menggunakan sabit, pekerjaanya

sangat lama, bisa-bisa dalam 1 hari hanya mendapatkan 10 bahan mentah.

Seperti yang diungkapkan LMT sebagai berikut:

“ Dalam bekerja harus menggunakan alat yang menunjang kok

mbak, nek mboten ngih suwe lan rekoso mbak.” (Dalam bekerja

harus menggunakan alat yang menunjang, jika tidak ya lama dan

berat). (LMT/30/05/2012)

Menurut pemilik industri pabrik kayu lapis Abioso yaitu MJ,

masalah teknologi atau alat-alat yang digunakan industri ini sudah

mengalami perkembangan bahkan perubahan yang sangat drastis. Karena

dahulu hanya menggunakan alat yang sangat sederhana, semua serba

manual dan hanya menggunakan tenaga manusia. Dulu memotong kayu

dan mengergaji kayu hanya menggunakan alat sederhana sekali. Tetapi

seringnya bersosialisasi dengan perusahaan-perusahaan kayu, MJ mengerti

dan tahu banyak tentang alat-alat yang baik untuk menunjang

pekerjaanya, dan proses produksinya cepat. Seringnya dikejar target, maka

MJ membeli peralatan yang lebih berkualitas. Berikut ungkapkan MJ:

“Disik niku mung gunakke peralatan sak enek e mbak, luwih akehgunakke tenaga manusia, tapi kok ya suwe banget dadine, teruskulo golek-golek referensi-referensi kaleh sosialisasilah karorencang kulo, ngatasi masalah iki mbak, yo wis akhire kulo tumbasalat-alat iki. La di kejar target terus mbak…” (Dahulu hanyamenggunakan peralatan seadanya, lebih banyak menggunakantenaga kerja manusia, tapi saya merasa prosese lama sekali, lalusaya mencari referensi-referensi dan sosialisasi bersama teman-teman, ya sudah saya membeli alat itu. Harus gimana lagi dikejartarget). (MJ/30/05/2012)

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa awal

masuknya Industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari adalah

usaha seorang warga masyarakat Desa Ngargosari, yang memiliki cukup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

54

modal untuk mendirikan industri pabrik kayu lapis ini yang bertujuan

untuk menambah pendapatan (income) dan kesejahteraan bagi

keluarganya. Serta membuka lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja

bagi masyarakat terutama masyarakat Desa Ngargosari, mengurangi

pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Perkembangan Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso

Industri pabrik kayu lapis Abioso setiap tahunnya mengalami

perkembangan. Bisa dilihat dari kasat mata, secara fisik bangunan tempat

produksi, sudah sangat layak karena setiap tahunnya dilakukan

pembangunan agar layak, dan karyawan dalam bekerja bisa lebih nyaman.

Dahulu usaha ini hanya industri kecil saja yang mempekerjakan 10

karyawan dan sekarang sudah menjadi industri besar dengan karyawan

lebih dari 800 orang. Seperti yang diungkapkan pemilik industri pabrik

kayu lapis Abioso yaitu MJ sebagai berikut:

“…ngih mbak, setiap tahun kulo berusaha membangun danmemperbaiki tempat produksi, kersane karyawan nyaman lingkerja. Disik ki usaha niki naming industri kecil mbak karyawane 10orang mawon, tapi sakniki mpun dados industri besar karyawannempun 800 orang luwih…”. ( iya mbak, setiap tahun saya berusahamembangun dan memperbaiki tempat produksi, agar karyawannyaman dalam bekerja. Dulu industri ini hanya industri kecil saja,tapi sekarang sudah menjadi industri besar karyawannya sudah 800lebih). (MJ/31/05.2012).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh warga masyarakat Desa

Ngargosari dan juga sebagai ketua RT yaitu TK. Berikut ungkapan dari

TK:

“..bener mbak, sakniki Abioso sampun sae, dari pada disik. Disikkie tempate kurang layak, dereng di jrambah, dadi nek udan kiebecek mbak…”. (Benar mbak, sekarang Abioso sudah bagus, daripada dulu itu tempate belum layak, belum di kasih ubin jadi jikahujan becek). (TK/01/06/2012)

Dari tahun 2000 semenjak pemilik industri pabrik kayu lapis

Abioso mendirikannya mulai dari sangat bawah, dari lahan yang sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

55

sempit untuk mendirikan Depo kayunya dan alat yang seadannya, hingga

sejak tahun 2004 perkembangan mulai kelihatan. Pemilik industri mulai

bangkit dan memulai membesarkan industrinya menjadi industri kayu

lapis, dan memakai alat-alat yang sudah modern sehingga cepat dalam

bekerja dan produksinya.

“…sejak tahun 2004 mulai membesarkan industri kulo mbak, singdisik niku gur Depo kayu mawon, niku men naming gunakke alat-alat sederhana. Tapi sakniki alhamdulilah, mpun berkembang dangunakke alat-alat modern…”. (semenjak tahun 2004 mulaimembesarkan industri saya mbak, yang dahulu hanya Depo kayuitu saja hanya menggunakan alat-alat sederhana saja, tetapisekarang Alhamdulilah. Sudah berkembang dan sudahmenggunakan alat-alat modern). (MJ/31/05/2012)

Pendapat yang sama dari karyawan industri pabrik kayu lapis

Abioso tentang perkembangan industri. Dan sudah bekerja selama industri

ini didirikan. Berikut ungkapan dari LMT:

“…iya mbak..industri pabrik kayu lapis ini sangat berkembangpesat dari tahun-ketahun, sampai saat ini…”. (LMT/31/05/2012)

Pendapat yang sama diungkapkan W, bahwa industri ini sudah

maju pesat. Karena sudah menggunakan alat-alat dan teknologi yang

modern. Sehingga mempermudah dan mempercepat produksi. Demikian

penuturan W:

“…selama 8 tahun ini industri ini berkembang sangat pesat, karenaalat-alat yang digunakan sudah modern sehingga lebihmemudahkan pekerjaan dan mempercepat produksi…”.(W/01/06/2012)

Dalam pemasaranya pun juga mengalami perkembangan. Yang

dahulu pemasarannya hanya di dalam daerah dan luar kota saja, tetapi

sekarang sudah mencapai ke ranah luar negri yaitu Cina dan Taiwan.

Berikut penuturan dari MJ:

“…dulu pemasaran kayu lapis kulo naming daerah Boyolali,Semarang, Yogjakarta, dan Jakarta mawon. Tapi sakniki ngihsampun sampe luar negri mbak, Cina dan Tiwan…”. ( Dahulu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

56

pemasaran kayu lapis saya hanya daerah Boyolali, Semarang,Yogyakarta, dan Jakarta saja. Tetapi sekarang sudah sampai luarNegeri yaitu Cina dan Taiwan). (MJ/31/05/2012)

Dalam pemasaran, NNJ juga berbendapat bahwa industri pabrik

kayu lapis Abioso sudah mencapai ke ranah luar negeri, target produksi

pun semakin banyak.

“…sekarang itu target berproduksi tambah banyak, karenapemasarannya sudah sampai luar negeri..”. (NNJ/31/05/2012)

Jadi, perkembangan industri pabrik kayu Abioso ini sangat

berkembang pesat, dahulu hanya merupakan industri kecil saja yang

mempekerjakan 10 orang karyawan tetapi sekarang sudah menjadi industri

besar yang mempekerjakan lebih dari 800 orang. Perkembangan dalam

bidang pembangunannya pun sudah sangat layak. Dan yang terakhir

adalah perkembangan pemasaran. Yang dahulu pemasarannya hanya di

dalam negeri sekarang sudah mencapai luar negeri.

3. Dampak Sosial Ekonomi Industri Pabrik Kayu Lapis

Abioso di Desa Ngargosari bagi Masyarakat

Keberadaan Industri pabrik kayu lapis Abioso, memberikan

pengaruh yang baik bagi kehidupan masyarakat di Desa Ngargosari,

Ampel, Boyolali. Kontribusi yang ditawarkan khususnya dalam bidang

ekonomi dan sosial ketenaga kerjaan yaitu terbukanya lapangan pekerjaan

baru dalam sektor industri sehingga dapat memberikan kesempatan kerja

bagi masyarakat yang menganggur, dan petani yang gagal. Dengan adanya

industri ini pendapatan masyarakat semakin meningkat dan kesejahteraan

semakin terjamin dengan baik. Selain itu keberadaan industri pabrik kayu

lapis Abioso juga mengakibatkan hilangnya nilai-nilai sosial dalam

masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

57

a. Kontribusi Industri Pabrik Kayu Terhadap Ketersediaannya

Lapangan Pekerjaan

Keberadaan industri pabrik kayu lapis Abioso bagi sebagian

masyarakat mampu memberikan lapangan pekerjaan baru bagi

masyarakat. Sebagian besar masyarakat Desa Ngargosari bekerja pada

sektor industri ini. Ada 1171 jiwa penduduk Desa Ngargosari, yang

bekerja di industri pabrik kayu lapis ini 299 jiwa, sedangakan 400 jiwa

bekerja sebagai petani dan sisanya bekerja dalam beberapa pekerjaan

lainnya.

Keberadaan industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari

mempunyai pengaruh besar dan positif bagi masyarakat Desa Ngargosari.

Pengaruh yang berarti adalah perubahan sosial ekonomi dan penyerapan

tenaga kerja di Desa Ngargosari. Karena dirasa sektor pertanian kurang

menjanjikan dalam pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti yang

diungkapkan MJ berikut ini:

“…yang penting asal ada kemauan bekerja tidak ada pengangurandi Desa Ngragosari, karena peluang yang diberikan begitu luas”.(MJ/30/05/2012)Demikian pernyataan MJ mengenai kontribusi yang ditawarkan

tentang keberadaan industri pabrik kayu lapis ini, penganguran dan

kesempatan bekerja bagi masyarakat dalam menambah pendapatan dapat

teratasi dengan baik setelah muncul industri ini, karena ada peluang yang

begitu besar bagi masyarakat untuk bekerja dalam industri ini. MJ juga

mengungkapkan:

“…sing penting mbak saking industri iki, sampun katah nyeraptenaga kerja, ingkang utami tiang saking Desa Ngargosari,makane songko sitik ngurangi penganguran. kulo ngih senengmbak, sampun saget bantu masyarakat sekitar golek pekerjaan”.(yang penting dari industri ini, sudah banyak nyerap tenaga kerjaterutama orang dari Desa Ngargosari, maka dari it sudahmengurangi penganguran. Saya juga senang sudah bisa membantumasyarakat sekitar dalam mencari pekerjaan). (MJ/30/05/2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

58

Ungkapan dari karyawan industri pabrik kayu lapis mengenai

kontribusi yang ditawarkan dari keberadaan indusri kayu lapis Abioso di

Desa Ngargosari NNJ beranggapan bahwa dengan adanya industri ini

warga masyarakat di Desa Ngargosari dapat membuka lapangan pekerja

baru dan memberi kesempatan kerja. Berikut penuturan NNJ:

“…ya dengan adanya industri kayu lapis ini di Desa Ngargosari,masyarakat sudah tidak ada yang mengangur lagi mbak…”(NNJ/31/05/2012)

Ungkapan lain datang dari warga masyarakat dan juga sebagai

ketua RT di Desa Ngargosari yaitu TK, beliau mengungkapkan sebagai

berikut:

“…dengan keberadaan industri pabrik kayu lapis Abioso ini,pengangguran sudah tidak ada lagi khususnya di DesaNgargosari…” (TK/01/06/2012)

Karena TK sangat merasakan dampak yang ditimbulkan dengan

adanya industri pabrik kayu lapis Abioso. Yaitu warga masyarakat di Desa

Ngargosari memiliki kesempatan kerja karena terbukanya lapangan

pekerjaan sehingga tidak ada penganguran di Desa Ngargosari telah

teraratasi dengan baik. Seperti yang diungkapkanny berikut ini:

“…senang dan lega mbak, melihat warga disini sudah memilikikemauan kerja yang tinggi..” (TK/01/06/2012)

Hal yang sama di ungkapkan oleh R sebagai ketua RW di Desa

Ngargosari. Bahwa keberadaan industri pabrik kayu lapis Abioso ini

sangat membantu warga dalam meningkatkan kesejahteraan bagi

kehidupannya. Seperti yang diungkapkan R berikut ini:

“…ngih sakwene enten industri pabrik kayu lapis niki, saget bantumasyarakat ningkatke kesejahteraan uripe mbak...”. (setelah adaindustri pabrik kayu lapis ini, bisa membantu masyarakat dalammeningkatkan kesejahteraan hidupnya.(R/01/06/2012)

Sebagian besar masyarakat Desa Ngargosari bekerja pada sektor

industri pabrik kayu lapis. Mereka dibagi menjadi beberapa bagian yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

59

bagian longyard (penerimaan dan penggolahan kayu glondong), saw mill

(pengergajian kayu), produksi (pengelupasan kayu atau pembuatan

veneer), hot pres (pengeringan vineer dengan cara pemakaian oli yang

dipananaskan), plywood (pembuatan triplek), barecore (pembuatan lapisan

tengah triplek), repair (pengeleman), asah pisau (pengasahan pisau atau

mungkal), dan pemasaran. Seperti yang diungkapkan pemilik industri

pabrik kayu lapis Abioso yaitu MJ berikut ini:

“kulo bagi bagian-bagian kerja dadi 9 bagian mbak, ngih niku,penerimaan kayu glondong, pengupasan kayu/pembuatan viner,pengeringan veneer, pembuatan triplek, pembuatan lapisan triplek,pengasah pisau kalih sing terakhir pemasaran mbak”. (bagiandalam bekerja menjadi 9 bagian yaitu penerimaan kayu glondong,pengupasan kayu/pembuatan viner, pengeringan veneer,pembuatan triplek, pembuatan lapisan triplek, pengasah pisau kalihsing terakhir pemasaran). (MJ/31/05/2012)

Bekerja di industri kayu lapis Abioso karena bekerja di sana tidak

memerlukan keahlian dan tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi, dan

patokan umur asalkan bersedia untuk bekerja dengan sungguh-sungguh

maka akan diterima di industri pabrik kayu lapis ini jika memerlukan

karyawan. Dan penerimaan kerja yang akan didahulukan adalah dari

warga di Desa Ngargosari. Seperti yang di ungkapkan pemilik industri ini

yaitu MJ berikut ini:

“memang kulo pekerjakan mboten memerlukan jenjang pedidikanyang tinggi kok mbak, asal purun bekerja keras sesuai kalihketentuan sing enten, ngih tak terima asal membutuhkan karyawan,kulo ngih nerima karyawan tak utamakke masyarakat DesaNgargosari niki kok mbak”. (memang yang dipekerjakan tidakmemerlukan jenjang pendidikan yang tinggi, asalkan mau bekerjakeras sesuai dengan ketentuan yang ada dan jika membutuhkankaryawan, dan penerimaannya yang didahulukan adalahmasyarakat Desa Ngargosari). (MJ/31/05/2012)

Hal tersebut menurtut warga masyarakat Desa Ngargosari,

sangatlah bagus dan memang harusnya seperti itu. Karena kemajuan

industri pabrik kayu lapis Abioso itu berhasil juga berkat bantuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

60

masyarakat Desa Ngargosari. Dan keberadaannya pun di tengah-tengan

desa tersebut, Maka harus memberi kontribusi juga bagi masyarakat Desa

Ngargosari. Seperti yang diuangkapkan TK

“…ya dari awal berdirinya industri ini, pemilik pabrik denganwarga sepakat menerima dan mendahulukan warga dari DesaNgargosari ini kok mbak…” (TK/01/06/2012)

Ungkapan yang sama dari ketua RW yaitu R, bahwa kesepakatan

dari pemilik industri dengan perangkat desa sudah dipenuhi.

“…ngih mbak, memang mpun enten kesepakatan kok, kalih warga.Nek penerimaan karyawan bakal diutamakke saking DesaNgargosari niki…”. (memang sudah ada kesepakatan bersamawarga kalau penerimaan karyawan akan di utamakan bagimasyarakat Desa Ngargosari). (R/01/06/2012)

Keberadaan industri pabrik kayu lapis Abioso selain membuka

lapangan pekerjaan, juga memberi kontribusi yang baik bagi para petani,

karena pemilik industri kayu lapis ini setiap tahunnya mempunyai program

member bibit-bibit kayu sengan dan jabon secara gratis. Dikarenakan

selain industri meraih keuntungan dari hasil kayu itu, petani juga memiliki

keuntungan dari penebangan kayu-kayu tersebut. Karena penanaman kayu

itu adalah penanaman jangka panjang dan tidak memerlukan biaya rawat

yang mahal. Berikut ungkapan MJ sebagai berikut:

“…ngih kulo setiap tahun gadah kegiatan misale bagi-bagi bibit-bibit kayu kangge masyarakat…”. (saya setiap tahun mempunyaikegiatan yaitu membagi bibit-bibit kayu untuk masyarakat).(MJ/31/05/2012)

Ungkapan yang sama di ungkapkan LMT yang bekerja di industri

tersebut dan juga masih memiliki sedikit lahan pertanian. Lahan

pertaniannya di tanami kayu sengon dan jabon.

“…iya mbak, setiap tahunnya memang dari industri ini membagibibit kayu gratis…”. (LMT/31/05/2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

61

Jadi, industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari dapat

membuka lapangan pekerjaan baru dan kesempatan kerja untuk

masyarakat terutama masyarakat Desa Ngargosari, karena warga

masyarakat banyak yang bekerja di sektor industri ini.

b. Kontribusi Industri Pabrik Kayu Terhadap Pendapatan dan

Kesejahteraan

Dalam industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari,

pendapatan yang diperoleh oleh warga masyarakat yang bekerja di industri

ini akan mengalami kenaikan. Seperti yang diungkapkan beberapa

karyawan yang bekerja di industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa

Ngargosari. Penuturan LMT yang diungkapkan seperti berikut:

“Dahulu saya bekerja sebagai di sektor pertanian mbak, tetapipenghasilannya itu gak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.Karena saya mendapatkan penghasilan saat panen saja, setiappanen itu 6 bulan sekali, setiap panen biasanya kurang lebih Rp.2.000.000,00 tetapi sekarang setelah bekerja di industri ini sayasetiap bulannya mendapatkan pendapatan Rp. 750.000,00 perbulan. Alhamdulilah, walau mepet tapi kebutuhan sehari-hariterpenuhi”. (LMT/31/05/2012)

LMT sangat terpengaruh dengan bekerja di sektor industri pabrik

kayu lapis Abioso, menurutnya bekerja di industri ini mengalami kenaikan

dalam penghasilanyang cukup dapat memenuhi kebutuhan hidup

keluarganya.

MJ juga memberikan alasan dengan memiliki industri pabrik kayu

lapis Abioso ini, mendapatkan penghasilan yang lebih dari cukup dapat

memenuhi kebutuhan hidup. Seperti ungkapnnya berikut:

“Lumayan mbak, setiap bulan angsal penghasilan kurang lebihRp. 500.000.000,- perbulan. Penghasilane niku ngih sagetmencukupi kehidupan hidup mbak..”. (Lumayan mbak, setiapbulan penghasilan kurang lebih Rp. 500.000.000.- perbulan danpenghasilannya itu juga bisa mencukupi hidup). (MJ/31/05/2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

62

Penuturan lain juga diungkapkan salah satu perangkat Desa yaitu

TK, sebagai perangkat desa. Peningkatan dalam pendapatan sudah terlihat,

karena warga masyarakat yang bekerja di industri pabrik kayu lapis

Abioso ini terpenuhi kebutuhannya bahkan ada yang bisa membeli

kebutuhan lain-lain misalnya kendaraan sepeda motor, TV bahkan mereka

juga bisa membeli sapi.

“…saya melihat dengan kasat mata ya mbak, yang bekerja diindustri pabrik kayu lapis Abioso itu banyak, yang bisa membelikendaraan, TV bahkan membeli sapi walau dengan sistemkridit…”. (TK/01/06/2012)

Ungkapan NNJ tentang pendapatnnya selama bekerja di industri

pabrik kayu lapis Abioso ini, lebih meningkat dari pada saat NNJ bekerja

di toko roti Wonder di Semarang walau meningkat sedikit.

“Pendapatan saya selama bekerja di toko roti wonder, hanya sekitarRp. 400.000,00 perbulan, tetapi habis untuk biaya hidup sehari-haridi Semarang. Tetapi setelah bekerja di industri pabrik kayu lapisAbioso ini pendapatannya sedikit meningkat yaitu Rp. 750.000,00perbulan, tetapi cukup untuk biaya hidup sehari-hari danmencukupi kebutuhan keluarganya. (NNJ/31/05/2012)

Penuturan yang sama dari PT yang dahulunya hanya menjadi buruh

petani harian, dahulu dari hasil buruhnya setiap hari hanya mendapatkan

Rp. 5000,00 per bulan. Jika dihitung satu bulan hanya mendapatkan Rp.

155.000,00 per bulan, dengan hasil itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari sangat kurang dan tidak tercukupi tetapi setelah bekerja di industri

pabrik kayu lapis PT pendapatan 4 kali lipat dari pendapatan sebelumnya.

“…Alhamdulilah mbak, semenjak kulo kerja ting Abioso,pendapatan kulo bertambah, sampun mencukupi kebutuhan sehari-hari kalih nyekolahke anak mbak..”, (alhamdulilah, setelah bekerjadi abioso pendapatan saya bertambah, sudah mencukupi kebutuhansehari-hari sama menyekolahkan anak). (PT/01/06/2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

63

Jadi, dengan bekerja di industri pabrik kayu lapis Abioso,

pendapatan yang di terima PT mengalami kenaikan. Sehingga PT lebih

memilih bekerja di sektor industri pabrik kayu lapis Abioso.

W juga berpendapat kalau penghasilan yang di dapat saat menjadi

petani hanya mendapatkan hasil saat masa panen saja dan biaya rawat

tanamannya juga mahal sedangkan setelah bekerja di sektor industri pabrik

kayu lapis Abioso dan mendapatkan gaji atau upah setiap bulannya krang

lebih Rp. 750.000,00 jika W harus lembur, bisa sampai Rp. 800.000,00.

Seperti yang diungkapkan W sebagai berikut:

“…saya sampun bersyukur mbak, memenjak kulo bekerja tingindustri niki, saya mendapatkan penghasilan setiap bulan…”.(saya sudah bersyukur mbak, setelah bekerja di industri ini, sayamendapatkan penghasilan setiap bulan). (W/01/06/2012)

Penuturan dari ketua RW yang dahulunya bekerja di industri pabrik

kayu lapis Abioso yaitu R. juga merasa keberadaan industri ini

peningkatan pendapatan sangat terasa. Yang dahulunya R tidak memiliki

pekerjaan, dan bisa bekerja di industri tersebut. Seperti yang di tuturkan R

berikut ini:

“…Lumayan mbak, penghasilan dari Abioso, bisa untuk kebutuhansehari-hari..” (R/01/06.2012)

Selain itu keberadaan industri pabrik kayu lapis Abioso,

memberikan kesejahteran baik jasmani maupun rokhani, kesejahteraan

jasmaninya adalah memberikan pendapatan setiap bulan sehingga bisa

mencukupi kenutuhan hidup sehari-hari, dan kemudian kesejahteraan

rokhani yaitu rekreasi. Hal ini di ungkapkan LMT:

“…iya mbak, sebulan sekali saya, istri dan anak bisa belanjadisupermarket, tidak di pasar lagi. Ya…sama nyenengin anakmbak”. (LMT/31/05/2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

64

Hal yang sama juga di ungkapkan NNJ, dengan hasil yang peroleh

setiap bulan, selain kebutuhan jasmani terpenuhi, tetapi kebutuhan rokhani

juga terpenuhi.

“ setidak-tidaknya walau tidak setiap hari atau setiap bulan, sayabisa meninkmati rekerasi mbak, saya bisa jalan bersama teman-teman, untuk menghilangkan penat katera pekerjaan”.(NNJ/31/05/2012)

Jadi, industri pabrik kayu lapis Abioso ini dapat memberikan

income pendapatan bagi warga masyarakat dengan keberadaan industri ini,

masyarakat semakin sejahtera karena upah yang diterima dapat meningkat

setelah bekerja di industri kayu lapis Abioso. Masyarakat dapat memenuhi

kebutuhan hidup dengan baik dan dapat menerima penghasilan yang

cukup. Kebutuhan akan jasmani dan rohani dapat tercukupi dengan baik.

Keburuhan rohani yang diterima masyarakat misalnya kebutuhan akan

rekreasi dapat dinikmati warga dengan hasil upahnya, sedangkan

kebutuhan jasmani mereka dapat memperbaiki rumah, membeli

kenndaraan bermotor, TV, serta menyekolahkan anak-anaknya.

c. Lunturnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat

Setelah masuknya pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari,

perubahan masyarakatpun terjadi. Misalnya hilangnya nilai-nilai sosial

dalam masyarakat. seperti yang di ungkapkan warga masyarakat Desa

Ngargosari yaitu TK:

“…ya perubahan sosial pasti ada mbak, setelah masuknya pabriktersebut, misalnya ada salah satu warga yang memiliki hajad yangdahulu hanya sebagai petani, bisa melakukan gotong royong kapansaja. Tetapi setelah bekerja di pabrik jarang ikut gotong royong,bahkan tidak pernah mbak…”.(TK/01/06/2012)

Ungkapan yang sama juga di ungkapkan oleh warga masyarakat

Ngargosari yaitu R:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

65

“…ngih mbak, sakniki kumpulan bulannan niku ngih jarang dugi,soale kerjo sift dalu ngoten mbak. (iya mbak, sekarang kumpulansetiap bulan juga jarang datang, katena kerja sift malam).(R/01/06/2012)

Penuturan lain di ungkapkan pemilik industri yaitu MJ, bahwa

perubahan dalam masyarakat itu pasti ada, terutama perubahan sosial

maupun perubahan ekonominya. selain dampak positif pasti ada dampak

negatif. Dalam mengatasi itu, sebagai pemilik industri membuat sistem

cuti, jika tenaga kerjanya sakit atau memiliki kepentingan. Tetapi juga

terbatas.

“…iya mbak, saya sudah memberi sistem cuti jika tenaga kerjasaya, sakit atau mempunyai kepentingan. Tetapi namanya bekerjapasiti cuti itu sangat terbatas. Dalam 6 bulan, saya memberikan cutiselama 3 kali. (MJ/31/05/2012)

Selain itu masyarakat juga mengalami perubahan, setelah bekerja

di industri pabrik kayu lapis Abioso ini yaitu masyarakat memiliki jiwa

konsumtif yang tinggi. Seperti yang di ungkapkan pemilik industri yaitu

MJ:

“…setelah masyarakat pekerja di sektor industri ini, memiliki jiwakonsumtif yang tinggi terutama anak muda. Mereka bisa membeliapapun yang dimau sesuai dengan kemampuannya..”(MJ/31/05/2012)

Ungkapan pemilik industri pabrik kayu lapis abioso dibenarkan

oleh warga masyarakat yaitu TK:

“ setelah bekerja di pabrik, secara fisik mereka sudah mengalamiperubahan mbak, karena yang dahulu hanya petani ataupenganguran yang memiliki penghasillan sedikit atau tidakmemiliki penghasilan sekarang selain mencukupi kebutuhan, tetapijuga sudah bisa membeli apa yang mereka inginkan..”.(TK/01/06/2012)

Seperti yang diungkapkan NNJ, bahwa setelah bekerja di industri

pabrik kayu lapis Abioso, merasa mengalami banyak perubahan, terutama

menjadi seseorang yang memiliki jiwa konsumtif yang tinggi, karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

66

merasa memiliki penghasilan yang cukup, karena NNJ masih muda dan

belum memiliki tanggungan karena belum berkeluarga. Berikut ungkapan

dari NNJ:

“…iya mbak, saya sekarang bisa membeli kebutuhan saya sendiri,saya juga bisa membeli HP dan pulsa sendiri, dan saya juga seringmembeli baju dan make up sendiri..”. (NNJ/31/05/2012)

Ungkapan yang sama juga di ungkapkan LMT, bahwa perubahan-

perubahan yang terjadi setelah keberadaan industri ini sangat signifikan.

Karena perubahan ini termasuk perubahan rokhani, walau menghilangkan

nilai-nilai di dalam masyarakat.

“…gini mbak, sekarang banyak sekali orang-orang membelikebutuhan sehari-hari tidak lagi di pasar tradisional, lebih memilihberbelanja di pasar modern, karena mereka memiliki kepuasansendiri, misalnya tempatnya lebih bagus, nyaman, bersih, dan lebihmudah mencari apa yang ingin dicari. Padahal, mbak tau sendirikan kalau harganya lebih terjangkau kalau berbelanja di pasartradisional”.(LMT/31/05/2012)

Jadi, setelah munculnya industri pabrik kayu lapis Abioso

memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positifnya

adalah memberikan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja,

memberikan pendapatan dan mensejahterakan masyarakat, sedangkan

dampak negatifnya adalah lunturnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat.

C. Pembahasan

1. Awal Masuknya Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso

Masyarakat pedesaan pada umumnya bekerja pada sektor

pertanian. Karena pedesaan yang memiliki ciri-ciri khas menurut Siagian,

(1983) sebagai berikut :

a. Kehidupan di pedesaan erat hubungannya dengan alam, matapencaharian tergantung dari alam serta terikat pada alam.

b. Umumnya semua anggota keluarga mengambil bagian dalamkegiatan bertani, walaupun keterlibatannya berbeda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

67

c. Orang desa sangat terikat pada desa dan lingkungannya, apa yangada di desa sukar dilupakan sehingga perasaan rindu akan desanyamerupakan ciri yang Nampak.

d. Di pedesaan segala sesuatu seolah-olah membawa hidup yangrukun, perasaan sepenangungan dan jiwa tolong menolong sangatkuat dihayati.

e. Corak feodalisme masih nampak walaupun derajatnya sudah mulaiberkurang.

f. Hidup di pedesaan banyak bertautan dengan adat istiadat dankaidah-kaidah yang diwarisidari satu generasi berikutnya, sehinggasering masyarakat desa dicap “statis”

g. Di beberapa daerah jiwa masyarakat terbuka kepada perkara-perkara rohani sehingga mereka tidak mudah melepaskanketerikatan dan ketakutannya ilah-ilah dalam kehidupan sehari-hari.

h. Karena keterkaitan terhadap lingkungan dan kebiasaan-kebiasaanyang ada mereka mudah curiga terhadap sesuatu yang lain daripadayang terbiasa, terutama terhadap hal-hal yang lebih menuntutrasionalitas.

i. Banyak daerah pedesaan yang penduduknya sangat padat padahallapangan pekerjaandan sumber penghidupan relative sedikitmengakibatkan kemelaratan sehingga sering mendorong jiwaapatis. ( hlm. 30-31)

Masyarakat dapat memberikan kontribusi yang baik bagi

kelangsungan perokonomian suatu negara. Munandar (2001) masyarakat

disebut pula kesatuan sosial, mempunyai ikatan-ikatan kasih yang

erat.(hlm. 122) Dalam hal ini, masyarakat akan memberi kontribusi yang

baik bagi pembangunan di suatu daerah. Begitu pula di daerah pedesaan,

masyarakat desa masih memiliki suatu persekutuan hidup yang memiliki

sifat kekeluargaan yang masih kental. Selain itu Munandar Solaeman

(2001) juga menyatakan bahwa desa memiliki ciri-ciri, ciri-ciri tersebut

adalah sebagai berikut:

Ciri lain bahwa desa terbentuk erat kaitannya dengan nalurialamiah untuk mempertahankan kelompoknya, melaluikekerabatan tinggal bersama dalam memenuhi kebutuhannya.Perkembangan lanjut suatu desa akan memunculkan desa lainnya,sebagai fungsi induk desa. Masyarakat kota ditekankan daripengertian kotanya dengan ciri dan sifat kehidupannya sertakekhasan dalam interes hidupnya. Dalam masyarakat kotakebutuhan primer dihubungkan dengan status sosial dan gayahidup masa kini masyarakat modern. (hlm. 131-132)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

68

Masyarakat desa sedang mengalami pertumbuhan dalam bidang

perindustrian. Desa Ngargosari merupakan suatu daerah yang letaknya

sangat strategis. Desa ini masih termasuk daerah tegalan atau ladang.

Sehingga untuk membangun kawasan industri di daerah ini tidak sulit.

Industri yang berkembang di daerah pedesaan khususnya di Desa

Ngargosari adalah industri kayu lapis Abioso. Berdirinya industri ini

menyebabkan perubahan yaitu perubahan ekonomi dan sosial. Dengan

keberadaan industri ini bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan

masyarakat.

Dalam mendirikan industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa

Ngargosari, pemilik industri yaitu MJ ingin meningkatkan kesejahteraan

hidupnya, beliau melakukan tindakan sosial dengan mendirikan industri

pabrik kayu lapis Abioso. Seorang individu yang melakukan sebuah

tindakan berarti terkandung suatu tujuan yang ingin di capai. Inisiatif

untuk mendirikan industri pabrik kayu lapis berasal dari dirinya sendiri.

Pada dasarnya manusian adalah aktor yang bersifat aktif dan kreatif dari

sebuah realitas sosialnya dimana keputusan berada pada dirinya sendiri.

Manusia bebas melakukan tindakan yang mereka lakukan untuk mencapai

tujuan tertentu. Sejalan dengan hal itu Hinkle dalam Ritzer (2004)

menjelaskan bahwa:

Manusia adalah aktor yang kreatif darirealitas sosialnya. Manusiaadalah aktif dan kreatif. Tindakan manusia muncul darikesadarannya sendiri dari subyek dan dari situasi eksternal dalamposisinya sebagai obyek. Sebagai subyek, manusia bertindak atauberperilaku untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Jadi, tindakanmanusia bukan tanpa tujuan. Dalam bertindak manusianmenggunakan cara, teknik, prosedur, metode perangkat yangberpikiran cocok untuk mencapai tujuan tersebut.manusia memilih,menilai dan mengevaluasi terhadap tindakan yang akan, sedang,dan telah dilakukannya. (hlm. 43-46)

Tindakan sosial merupakan sebuah paradigm yang ditemukan oleh

Weber. Pemikirannya mengenai konsep verstehen (pemahaman subyektif)

sebagai metode untuk memperoleh pemahaman yang valid mengenai arti-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

69

arti subyektif tindakan sosial. Sosiologi menganalisa perilaku actual

manusia individual menurut orientasi subyektif mereka sendiri. Konsep

rasionalitas merupakan kunci dari amalisa obyektif mengenai arti-arti

subyektif dan merupakan dasar perbandingan mengenai jenis-jenis

tindakan sosial yang berbeda. Dalam hal ini, aktor sangat berperan penting

dalam melakukan tindakan sosial. Aktor dalam hal ini adalah masyarakat

itu sendiri. Sebagai aktor, masyarakat mulai melakukan suatu tindakan

guna mencapai suatu tujuan yang dicapai.

Metode pemahaman yang diajukan Weber bukan hanya bersifat

pemberian penjelasan kausal saja terhadap tindakan sosial manusia seperti

penjelasan dalam ilmu alam. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, weber

membedakannya dalam empat tipe. Keempat tipe tindakan tersebut adalah:

Rasionalitas instrumental ( Zwek rational ), rasionalitas yang berorientasi

nilai (Wertrational Action), tindakan tradisional (Traditional action), dan

tindakan efektif (Affectual Action). (Doyle Paul Johnson, 1986: 220-221)

Dari keempat tindakan sosial, dalam penelitian di Desa Ngargosari

tindakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat pelaku industri pabrik

kayu lapis Abioso, termasuk dalam tindakan Zwerk Rational atau

Rasionalitas Instrumental dimana tindakan ini aktor tidak hanya sekedar

menilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya menentukan nilai dari

tujuan itu sendiri. Tindakan masyarakat dalam menentukan kegiatan

industri pembuatan kayu lapis didasarkan pada keadaan untuk mencari

jalan keluar dalam menghadapi terbatasnya lapangan pekerjaan, selain itu

juga memotivasi mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka guna

mencapai kesejahteraan hidup.

Jika tindakan yang dilakukan masyarakat pelaku industri yang ada

di Desa Ngargosari merupakan salah satu tindakan Zwerk Rational atau

Rasionalitas Instrumental yang memiliki tujuan yang ingin dicapai para

pelaku industri pabrik kayu lapis. MJ memiliki alasan mendirikan industri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

70

ini supaya kesejahteraannya meningkat serta pemasukan pendapatan

income dapat mengalami peningkatan. Tujuan yang lain juga keinginan

untuk membuka lapangan pekerjaan baru.

Kemudian menurut Talcott Parsons bahwa dalam suatu kompleks

kegiatan-kegiatan yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan, harus

melalui empat sistem fungsi imperatif fungsional AGIL yaitu Adaptation

(adaptasi), Goal attainment (pencapaian), Integration ( integrasi), Latency

(Latensi atau pemeliharaan pola). Ekonomi adalah subsistem yang

berfungsi menyesuaikan masyarakat kepada lingkungan melalui kerja dan

produksi. Melalui fungsi itu, ekonomi menyesuaikan lingkungan kepada

kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan membantu masyarakat beradaptasi

kepada realitas-realitas eksternal.

Di zaman globalisasi ini, kebutuhan masyarakat semakin

meningkat misalnya kebutuhan sandang, pangan dan papan, kebutuhan

pendidikan atau sekolah serta kebutuhan-kebutuhan skunder lainnya, tetapi

sulitnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat dihadapi dengan

permasalahan ekonomi. Kemudian setelah ada salah seorang warga

masyarakat memiliki ide dan tujuan yang baik yaitu memiliki untuk

kesejahteraan hidupnya dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Maka

melihat kebutuhan masyarakat yang yang sulit dicapai, kemudian didirikan

industri pabrik kayu sesuai dengan kemampuannya. Dengan adanya

industri ini terbukanya lapangan pekerjaan sehingga masyarakat memiliki

kesempatan kerja dan memperoleh pendapatan.

Dalam penelitian ini, seorang pemilik industri melakukan tindakan

rasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, jika keempat

imperatif fungsionalnya yaitu AGIL terpenuhi maka fungsi tersebut akan

memberikan pengaruh terhadap perubahan masyarakat terutama perubahan

sosial ekonominya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

71

2. Perkembangan Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso

Industri merupakan usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah

atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah

untuk mendapatkan keuntungan. Seperti yang dinyatakan Dumairy,

(1997), bahwa pengertian industri:

Industri merupakan suatu sektor ekonomi yang di dalamnyaterdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadibarang setengah jadi. (hlm.227)

Seperti halnya industri pabrik kayu lapis Abioso mengolah bahan

mentah menjadi barang jadi. Industri ini mempunyai peran penting dalam

meningkatkan ekonomi masyarakat. Sektor industri yang mengalami

peningkatan atau perkembangan juga akan berpengaruh dalam

kesejateraan masyarakat. Seperti yang diungkapkan Irsan Azhari (1886)

berikut ini, bahwa manfaat dari berdirinya industri:

e) Terpenuhinya kebutuhan masyarakat, baik itu sandang, pangan,dan papan

f) Terciptanya lapangan pekerjaan baru, semakin banyak jumlahindustri yang dibangun maka banyak pula tenaga kerja yangdiserap terutama pada industri padat karya

g) Dapat meningkatkan pendapatan perkapitah) Dapat diikut serta mendukung pembangunan nasional di bidang

ekonomi terutama sektor industri. (hlm. 5)

Industri memberi manfaat yang sangat besar bagi perekonomian di

suatu Negara. Sektor ini memberi lapangan pekerjaan di masyarakat

penganguran dapat teratasi dengan baik. Begitu halnya dengan industri

pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari manfaat mengatasi dengan

baik penganguran yang menjadi masalah sosial dalam suatu wilayah .

karena pembukaan industri di suatu wilayah dapat menyerap tenaga kerja.

Dalam perindustrian juga dapat digolongkan, “industri di

golongkan antara lain berdasarkan kelompok komoditas, berdasarkan skala

usaha, dan berdasarkan hubungan arus produknya” Dumairy (1997).

Penggolongan yang paling universal adalah berdasarkan “baku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

72

international klasifikasi industri” (international standart of industrial

classification, ISIC). (hlm. 232). Penggolongn menurut ISIC ini

didasarkan atas pendekatan kelompok komoditas yang secara garis besar

merupakan industri kayu dan barang-barang dari kayu. Dan dilihat dari

Biro Pusat (BPS) Statistik membedakan skala industri menjadi empat

lapisan berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha sebagari berikut:

e) Perusahaan/ industri besar jika mempekerjakan 100 orang ataulebih

f) Perusahaan/ industri sedang jika mempekerjakan 20 orang sampai99 orang

g) Perusahaan/ industri kecil jika mempekerjakan 5 orang sampai 19orang

h) Industri kerajinan rumah tangga jika mempekerjakan < 5 orang(termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar)

Industri pabrik kayu lapis Abioso merupakan industri kayu dan

barang-barang dari kayu, dan merupakan industri atau perusahaan besar,

karena industri pabrik kayu lapis Abioso sudah mempekerjakan lebih dari

100 orang, lebih tepatnya mempekerjakan 825 tenaga kerja.

Awal perkembangan industri pada tahun 1992, ternyata sektor

industri telah menggeser peranan sektor pertanian dalam pembangunan.

Industri telah menyumbang PDB (Produk Domestik Bruto). Sektor industri

secara keseluruhan menyumbang 40% terhadap PDB, dimana peran

industri manufaktur cukup menonjol karena menyumbang 21% terhadap

PDB. Pada tahun yang sama sumbangan sektor pertanian menurun drastis

hingga tinggal 19% dari PDB (BPS 2000). Kemudian pada tahun 2009.

Sektor industri secara keseluruhan menyumbang 60% terhadap PDB,

dimana peran industri menyumbang 49% terhadap PDB dan sektor

pertanian sangan menurun drastis hingga 11% dari PDB (Sumber: BPS

2009). Jadi sektor industri merupakan salah satu sektor yang berpengaruh

penting dalam pembangunan dan perekonomian, dan sektor industri mulai

berkembang lebih cepat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

73

Industri pabrik kayu lapis Abioso ini mulai berdiri tahun 2000, dan

mulai berkembang sejak tahun 2004. Setelah berkembangnya industri ini,

sangat berpengaruh penting bagi masyarakat sekitar terutama masyarakat

Desa Ngargosari, karena dengan keberadaan industri ini penganguran di

Desa ini sudah teratasi, dan yang dahulunya bekerja di sektor pertanian

yang dirasa kurang terpenuhinya kebutuhan, bisa beralih ke sektor industri

dan bisa mensejahterakan kehidupan.

MJ pemilik industri pabrik kayu lapis Abioso dan karyawan

beberapa karyawan yaitu LMT, NNJ, W, dan PT merasa senang, dengan

keberadaan industri ini, selain membantu mengurangi penganguran juga

mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat Desa Ngargosari.

3. Dampak Industri Pabrik Kayu Lapis Abioso di Desa Ngargosari bagi

Masyarakat

a. Kontribusi Industri Pabrik Kayu Terhadap Ketersediaannya

Lapangan Pekerjaan

Industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari dapat

memberi kontribusi yang dapat mengurangi penganguran yang ada di

pedesaan. Pengangguran yang menjadi polemik dapat masyarakat dapat

teratasi dengan keberadaan industri ini, sehingga dapat menekan

pengagguran di Desa Ngargosari. Suroto (1992) menyatakan:

Pengangguran adalah mereka mempunyai pekerjaan dan inginmemperolehnya. (hlm. 192)

Setelah berkembang menjadi industri besar, industri pabrik kayu

lapis Abioso memiliki karakteristik, yang dahulunya hanya memakai alat

sederhana, tetapi setelah berkembang alat-alatnya sudah menggunakan alat

modern. Karena alat-alat atau teknologi yang digunakan dalam industri

untuk menunjang proses produksi. Industri pabrik kayu lapis Abioso ini

menggunakan lahan sendiri untuk proses produksi. Tenaga kerja yang

digunakan berasal dari masyarakat, terutama masyarakat Desa Ngargosari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

74

serta dari daerah lain. Jadi industri pabrik kayu lapis ini memiliki

karakteristik yang sama dengan sektor informal. Menurut Djuhari

Wirakartakusumah (1999) Industri ini merupakan bagian dari kektor

informal, yang memiliki cirri-ciri pokok yang sama:

1) Mudah dimasuki oleh siapapun2) Menggunakan sumberdaya setempat3) Usaha umumnya milik sendiri4) Bersifat padat karya dan menggunakan teknologi yang sudah

disesuaikan dengan kondisi setempat5) Tidak menuntut ketrampilan yang berasal dari pendidikan formal6) Pasar yang dihadapi tidak diatur oleh pemerintah dan sangat

kompetitif. (hlm. 93)

Jadi, industri ini merupakan bagian dari sektor informal sebagian

sumber penciptaan lapangan pekerjaan dan peluang berusaha. Pembukaan

lapangan kerja baru tersebut berdampak pada penekanan penganguran di

Desa Ngargosari. Untuk itu cukup jelas bahwa dengan berdirinya industri

pabrik kayu lapis telah mampu memberikan lapangan pekerjaan baru

sehingga dapat menyerap tenaga kerja. Sejalan dengan hal tersebut, Irsan

Azahary (1986) mengemukakan: “Dengan adanya pengembangan industri

ada beberapa manfaat yang didapatkan antara lain yaitu menciptakan

lapangan pekerjaan baru, semakin banyaknya jumlah industri yang

dibangun maka banyak pula tenaga kerja yang diserap terutama pada

industri padat karya”. (hlm. 5). Dengan hal tersebut, industri kayu lapis di

Desa Ngargosari dapat memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

MJ sebagai pemilik industri pabri kayu lapis Abioso merasa senang

karena dapat memberi peluang kerja bagi masyarakat sekitar serta dapat

mengurangi pengangguran yang ada di Desa Ngargosari. Serta kontribusi

yang diberikan oleh industri ini pembukaan lapangan kerja akan lebih

terbuka lebar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

75

b. Kontribusi Industri Pabrik Kayu Terhadap Pendapatan dan

Kesejahteraan

Kegiatan industri pabrik kayu lapis Abioso yang berada di Desa

Ngargosari merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan oleh

masyarakat sekitar. Industri kayu lapis di Desa Ngargosari memberikan

manfaat kontribusi yang baik bagi kesejahteraan dan peningkatan

pendapatan yang terjadi di daerah pedesaan. Karena dengan keberadaan

industri kayu lapis akan memberikan nilai tambah pula bagi perekonomian

masyarakat di Desa Ngargosari. Industri di daerah pedesaan, merupakan

suatu usaha masyarakat dalam meningkatkan pembangunan dalam suatu

wilayah. Dengan mendirikan industri ini kesejahteraan masyarakat akan

sermakin meningkat karena industri dapat memberikan nilai tambah dalam

kegiatan perekonomian. Menurut Nurumansjah Hasibuan (1993). Secara

makro, pengertian industri adalah:

Kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifatsaling mengganti yang sangat erat. Namun demikian, dari segipembentukan pendapatan, yakni cenderung bersifat makro, industriadalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. (hlm. 3)

Manfaat keberadaan industri merupakn usaha besar , sehingga

industri ini memiliki andil yang besar dalam menyumbang devisa negara

serta memberikan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya kepada

masyarakat dalam mengembangkan perekonomian nasional. Pergerakat

tabungan domestic semakin baik, sehingga industri yang dijalankan dapat

mengalami perkembangan setiap tahunnya. Selain itu, industri juga

memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. pendapatan perkapita

yang dimiliki masyarakat semakin meningkat. Hal ini terjadi karena

masyarakat yang bekerja di sektor pertanian memilih beralih ke sektor

industri, dan yang dahulunya tidak memiliki pekerjaan dapat terserap

dalam industri ini. Hal ini mewujudkan memiliki peluang yang besar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

76

dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat memenuhi kebutahan

yang lain.

Jadi dengan demikian nilai tambah yang diberikan suatu industri

untuk masyarakat adalah peningkatan pendapatan atau pemasukan

(income) serta kesejahteraan yang diinginkan oleh masyarakat.

Tenaga kerja yang bekerja di industri pabrik kayu lapis Abioso di

Desa Ngargosari juga mendapatkan manfaat berkat kontribusi yang

ditawarkan oleh industri ini. Tenaga kerja yang bekerja di industri pabrik

kayu lapis ini mendapatkan upah atau gaji tetap setiap bulannya. Setiap

bulan mendapatkan upah sebesar RP. 750.000,00 dibayarkan dua kali,

tetapi jika lembur bisa sampai RP. 800.000,00 sampai Rp. 900.000,00.

Karena industri ini masih menggunakan upah dengan UMD (upah

minimum daerah). Tetapi menurut tenaga kerja sudah cukup untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anaknya,

dibandingkan bekerja di sektor pertanian.

c. Hilangnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat

Setiap berdirinya suatu industri tidak bisa di pungkiri pasti terdapat

dampak-dampak yang terjadi, yaitu dampak positif dan negatif. Dampak

positif yang terjadi setelah munculnya industri pabrik kayu lapis Abioso

ini di Desa Ngargosari adalah terbukanya lapangan pekerjaan dan

memberikan pendapatan dan kesejahteraan. Sedangkan dampak negatifnya

adalah hilangnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat.

Munculnya industri pada masyarakat desa mendorong masyarakat

mengalami suatu perubahan dalam kehidupannya, baik perubahan sosial

maupun ekonominya. Karena setiap manusia selalu mempunyai keinginan

memperbaiki nasibnya untuk mempertahankan hidupnya. Menurut Gillin

and Gillin dalam Soerjono Soekanto (1983) menyatakan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

77

perubahan sosial adalah suatu variasi cara-cara hidup yang telahditerima dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya kondisigeografis, kebudayaan material, komposisi pendidikan, ideology,maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalammasyarakat. (hlm. 336)

Penduduk yang masih primitive dan masih terikat oleh tradisi,

seiring berkembangan jaman akan mengalami perubahan. Suatu

masyarakat yang berubah secara cepat memiliki sikap yang berbeda

terhadap perubahan. Sikap itu merupakan penyebab dan juga akibat dari

perubahan yang sudah berlangsung. Masyarakat yang berubah dengan

cepat dapat memahami perubahan sosial. Para anggota masyarakat bersifat

kritis terhadap beberapa bagian dari kehidupan mereka dan selalu

berupaya melakukan penemuan baru. Karena perubahan memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1) Perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.2) Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)

atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)hubungan sosial.

3) Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia.4) Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam

suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.

Menurut Teori Evolusioner menilai bahwa perubahan sosial memiliki

arah yang tetap dilalui oleh semua masyarakat. semua masyarakat melalui

urutan pentahapan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan awal

menuju ketahapan perkembangan akhir. Auguste Comte dalam Paul B.

Horton (1984) mengungkapkan tiga tahap perkembangan yang dilakukan

oleh masyarakat:

d) Tahap teologis yang dialami oleh nilai-nilai supranaturale) Tahap metafisik yakni tahap peralihan dimana kepercayaan

terhadap unsur-unsur adikodrati digeser oleh prinsip-prinsipabstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan

f) Tahap positif atau tahap ilmiah, dimana masyarakat diarahkan olehkenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.(hlm. 209)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

78

Tahapan evolusioner dikatakan bahwa peralihan masyarakat melalui

serangkaian tahap yang berawal dari tahap kelompok suku homogeny dan

sederhana ketahap yang masyarakat modern yang kopleks. Karl Mark

dalam Paul B. Horton (1984) berpendapat:

serangkaian tahapan perubahan yang kompleksitas teknologinyasemakain meningkat yaitu dari tahap masyarakat pemburuprimitive ke masyarakat industrialis modern. Setiap tahap memilikimetode produksi yang cocok untuk tahap tersebut dan unsurbudaya lainnya diselaraskan dengan cara tersebut. (hlm. 209)

Jadi, perubahan yang terjadi di Desa Ngargosari setelah munculnya

industri pabrik kayu lapis Abioso ini memberikan perbubahan yaitu dari

sektor pertanian beralih ke sektor industri. Mulai dari masyarakat yang

primitive menuju ke masyarakat modern. Perubahan terjadi melalui

beberap faktor. Faktor penunjang petubahan menurut Hendra Puspito

(1989):

f) Berkembangknya ilmu pengetahuan yang dapat menambahpemecahan mengenai berbagai masalah yang dihadapi.

g) Jiwa terbuka terhadap perubahanh) Timbulnya keinginan baru yang dijadikan sebagai cita-cita nasional

yang harus diperjuankan pencapaiannya yang membuka hatibangsa sehingga mendorong terjadinya perubahan

i) Penemuan-penemuan baru di sektor sosial tertentu, yang menjadipeluang penting yang membutuhkan perubahan kode etik danperilaku yang selaras dengan pola-pola kelakuan-kelakuan baruyang masih berbentuk.

j) Kemajuan Negara-negara lain yang merupakan faktor suatuteknologi tepat guna, adaptasi dan dapat disesuaikan dengantingkat kebutuhan dan kemampuan penerima.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini, jiwa terbuka

terhadap perubahan, timbulnya keinginan yang menjadi cita-cita,

penemuan-penemuan baru serta kemajuan teknologi dan perkembangan

jaman mendorong masyarakat mengalami perubahan.

Tetapi perubahan-perubahan tersebut, masyarakat Desa

Ngargosari, juga berdampak pada lunturnya nilai-nilai sosial yang ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

79

didalam masyarakat. karena dalam pedesaan merupakan Gemeinschaft

atau paguyuban adalah bentuk hidup bersama yang lebih bersesuaian

dengan Triebwille. Kerjasama dan kebersamaan tidak diadakan untuk

mencapai tujuan diluar melainkan dihayati sebagai tujuan dalam dirinya.

Dalam hal ini masyarakat Desa Ngargosari sangat erat dengan gotong

royong, gotong royong sangat penting bagi masyarakat karena desa suatu

persekutuan hidup permanen pada suatu tempat, kampung dengan sifat

yang khas yaitu kekeluargaan, adanya kolektifitas, ada kesatuan ekonomis

yang memenuhi kebutuhan sendiri. Jadi, masyarakat desa adalah sistem

sosial sosial yang menempati suatu wilayah yang memiliki sifat

kekerabatan yang sangat kental. Setelah industri pabrik kayu lapis Abioso

ini muncul di Desa Ngargosari lama kelamaan nilai-nilai sosialnya luntur.

yaitu gotong royong, karena sibuk bekerja dengan jam kerja yang tidak

menentu maka lama-kelamaan luntur bahkan hilang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

80

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan analisis data penelitian

tentang Dampak Sosial Ekonomi Munculnya Industri Pabrik Kayu Lapis

Pada Masyarakat Desa (Studi Kasus UD Abioso di Masyarakat Desa

Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali) peneliti dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Pertama, awal masuknya industri pabrik kayu lapis Abioso adalah

salah satu ide warga masyarakat yang memiliki tujuan untuk

mensejahterakan kehidupannya, memberi lapangan pekerjaaan dan

meningkatkan pendapatannya, karena mayoritas penduduk Desa

Ngargosari bekerja di sektor pertanian dan tidak memiliki pendapatan

tetap, setelah munculnya industri ini kemudian beralih pada sektor

industri.

Kedua, perkembangan industri pabrik kayu lapis Abioso memberi

pengaruh bagi masyarakat khususnya Desa Ngargosari, karena

memberikan pendapatan tetap setiap bulan, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

Ketiga, dampak industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa

Ngargosari bagi Masyarakat yaitu dampak positif dan dampak negtif.

Dampak positif dan negatif industri pabrik kayu lapis Abioso ini adalah:

a. Tersedianya lapangan pekerjaan

Dengan adanya industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa

Ngargosari, maka akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi

warga masyarakat. Sehingga, penganguran dapat ditekan dan

petani bisa beralih bekerja di sektor industri. Industri pabrik

kayu lapis Abioso merupakan sektor formal sebagai sumber

penciptaan lapangan pekerjaan baru.

80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

81

b. Memberikan pendapatan dan kesejahteraan

Industri pabrik kayu lapis Abioso di Desa Ngargosari juga

memberikan kontribusi positif dalam penambahan pendapatan

masyarakat. Dari sektor pertanian yang tidak memiliki

pendapatan tetap setiap bulan, mendapatkan pendapatan hanya

dari hasil pertaniannya yang tidak menentu memilih beralih ke

sektor industri yang dirasa lebih akan menambah

pendapatannya.

c. Hilangnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat

Keberadaan industri pabrik kayu lapis Abioso juga memiliki

dampak negatif yaitu hilangnya nilai-nilai sosial dalam

masyarakat misalnya gotong royong dan jiwa konsumtif yang

tinggi. Karena kesibukan bekerja dan jam kerja yang tidak

menentu membuat masyarakat tidak menjalankan

kewajibannya yaitu gotong royong yang menjadi ciri-ciri

masyarakat tradisional (Gemeinschaft), dan merasa memiliki

pendapatan setiap bulan masyarakat berubah menjadi

masyarakat konsumtif.

B.IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan kesimpulan di atas bahwa alasan bagi pemilik industri

membuka industri pabrik kayu lapis Abioso menurut Weber merupakan

suatu tindakan sosial yang memiliki makna subyektif. Maka subyektif

terlihat dari adanya tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku

industri pabrik kayu lapis Abioso. Hal tersebut dalam analisis konsep

rasionalitas tindakan sosial Weber merupakan tindakan rasional

instrumental dimana tindakan ini meliputi pertimbangan dan pilihan yang

sadar yang berhubuangan dengan tujuan tindakan itu dan alat yang

dipergunakan untuk mencapainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

82

Ekonomi adalah subsistem yang berfungsi menyesuaikan

masyarakat kepada lingkungan melalui kerja dan produksi. Melalui fungsi

itu, ekonomi menyesuaikan lingkungan kepada kebutuhan-kebutuhan

masyarakat, dan membantu masyarakat beradaptasi kepada realitas-realitas

eksternal. Polity (sistem politis) melaksanakan fungsi pencapaian tujuan

dengan mengejar tujuan masyarakat dan memobilisasi para aktor dan

sumber daya menuju tujuan itu. Sistem kepercayaan ( misalnya sekolah,

keluarga dan nilai-nilai) kepada para aktor dan memungkinkan mereka

menginternalisasinya. Yang terakhir, fungsi integrasi dilaksanakan oleh

komunitas masyarakat (misalnya hukum) yang mengkoordinasi berbagai

komponen masyarakat.

Dalam penelitian ini, seorang pemilik industri melakukan tindakan

rasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, jika keempat

imperatif fungsionalnya yaitu AGIL terpenuhi maka fungsi tersebut akan

memberikan pengaruh terhadap perubahan masyarakat.

2. Implikasi Praktis

Bekerja di sektorindustri pabrik kayu lapis Abioso merupakan cara

yang digunakan warga masyarakat Desa Ngargosari guna meningkatkan

kesejahteraan dan penambahan income pendapatan yang dilakukan

masyarakat. Fakta di lapangan bahwa masyarakat mayoritas bekerja di

sektor pertanian dan setelah munculnya industri ini, masyarakat memilih

untuk beralih ke sektor industri.

C. SARAN

Setelah mengadakan penelitian dan pengkajian tentang pertumbuhan

sektor industri masyarakat Desa Ngargosari (Studi kasus UD Abioso di

Masyarakat Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAMPAK SOSIAL .../Dampak... · DAMPAK SOSIAL EKONOMI MUNCULNYA INDUSTRI KAYU PADA MASYARAKAT DESA ... Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

83

Peneliti memberikan saran-saran untuk menambah wawasan mengenai hal

tersebut sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah, diharapkan pemerintah memberikan sosialisasi

bagi masyarakat akan pentingnya membuka usaha baru untuk

menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mengurangi

penganguran.

2. Bagi pemilik industri, diharapkan dapat memberikan upah yang

sesuai dengan hasil kerja keras para karyawannya yang telah

bekerja dengan baik, dan memiliki sistem lembur yang menentu

agar masyarakat juga bisa memenuhi kewajibannya sebagai warha

masyarakat.

3. Sebaiknya industri ini terus dipertahankan dan di kembangkan agar

dapat lebih meningkatkan income pendapatan masyarakat dan

kesejahteraan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user