perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI...

100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010) Skripsi Oleh: REZA YOHANA NIM K5406035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI

MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER

DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1

Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)

Skripsi

Oleh:

REZA YOHANA

NIM K5406035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

i

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI

MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER

DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1

SurakartaTahun Ajaran 2009/2010)

Oleh: REZA YOHANA

NIM K5406035

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan

Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Reza Yohana. K5406035. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010 dengan menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi.

Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-4 sebanyak 39 siswa. Data diperoleh melalui dokumentasi, observasi, wawancara, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Indikator kinerja yang harus dicapai adalah ketuntasan 80% motivasi dan hasil belajar.

Hasil belajar pada siklus I menunjukan bahwa penerapan metode Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran geografi belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Hal ini ditunjukkan pada motivasi siswa yang baru mencapai 67% dan hasil belajar siswa mencapai 67% dari jumlah siswa. Hasil penelitian siklus II terjadi peningkatan motivasi siswa menjadi 85% dan hasil belajar belajar siswa 82%. Hasil pada siklus II tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode TGT pada pembelajaran geografi disertai dengan pemberian motivasi, penilaian terhadap hasil kerja individu dan mengoptimalkan penggunaan media seperti makromedia flash dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Motivasi siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 18% (siklus I = 67% dan siklus II = 85%). Hasil belajar siswa meningkat 15% dari siklus I ke siklus II (siklus I = 67% dan siklus II = 82%). Dengan demikian dapat diajukan rekomendasi bahwa penerapan metode TGT dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

REZA YOHANA. K5406035. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE GEOGRAPHY LEARNING MOTIVATION AND RESULT USING TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) LEARNING METHOD IN BASIC COMPETENCY OF ANALYZING HYDROSPHERE AND THE EFFECT ON LIFE ON THE EARTH SURFACE. (Clasroom Action Research on Class X-4 of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in Academic Year 2009/ 2010).Thesis, Surakarta: Teaching and Education Science Faculty of Sebelas Maret University Surakarta, August 2010. The aim of the research is to know student motivation and student learning result on class X-4 of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in academic year 2009/2010 using Teams Games Tournament (TGT) method in basic competency of analyzing hydrosphere and the effect on life on the earth surface.

This research is Clasroom Action Research. The subject of the research is students on class X-4 in amount of 39 students. Instrument of data collecting in this research are documentation, observation, interview and test. Technique of analyzing data used is qualitative description. The indicator of work system needing to be achieved is 80% passing in learning motivation dan learning result. The learning outcome in the first cycle showed that TGT method in

motivation reached 67% and student learning result reached 67% of total student number. In second cycle result, there is an increase in student motivation into 85% and student learning result into 82%. That result showed that use of TGT method in geography learning is accompained by motivation giving value and optimizing to use of media as makromedia flash can increase the student learning motivation and student learning result. The student motivation increase by 18% from cycle I to cycle II (cycle I =67% and cycle II =85%). The student learning result increase by 15% from cycle I to cycle II (cycle I =67% and cycle II =82%). So it can be recommended that the application of TGT method can improve student motivation and student learning result of geography on class X-4 of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in academic year 2009/2010.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.

Orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan

(Mario Teguh)

Jika anda dapat memimpikan dan meyakininya, anda dapat meraihnya

(Rev. Jesse Jackson)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dalam naungan Allah SWT, kupersembahkan karya

ini untuk:

1. Ibuku tercinta yang selalu mendoakan dan

menguatkanku

2. Almarhum Bapak, segala doa kupanjatkan untuk

kedamaian dan ketenanganmu di sana

3. Kedua kakakku Rosi dan Riki yang selalu

menanyakan kabar skripsiku dan

menyemangatiku tentunya

4. Seseorang yang berarti bagiku, terima kasih

telah menemani perjalananku

5. Teman- 6

6. Almamaterku

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya, skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Geografi. Selain

karena kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya, keberhasilan penyusunan

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberi izin

penelitian skripsi kepada penulis.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP-UNS yang telah memberi izin penulisan skripsi

kepada penulis.

3. Drs. Partoso Hadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

yang telah memberikan izin penulisan skripsi.

4. Bapak Drs. Partoso Hadi, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan penyusunannya.

5. Bapak Dr. M. Gamal Rindarjono, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan arahan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik yang

dengan sabar membimbing penulis pada tahun-tahun awal studi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan

perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

8. Drs. H. Tri Kuat, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1

Surakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Ibu Umi Rochyani selaku guru Geografi kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1

Surakarta yang telah membantu kelancaran penelitian.

10. Siswa-siswi kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

11. Teman-teman seperjuangan 6 yang ikut memberikan sejarah bagi

hidupku.

12. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini mungkin masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Oktober 2010

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK INDONESIA ........................................................... v

HALAMAN ABSTRAK INGGRIS ................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 9

1. Penelitian Tindakan Kelas..................................................... 9

2. Belajar Pembelajaran ............................................................ 11

3. Metode Pembelajaran ............................................................ 14

4. Motivasi Belajar .................................................................... 21

5. Hasil Belajar .......................................................................... 24

6. Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap

Kehidupan di Muka Bumi ..................................................... 25

B. Penelitian yang Relevan ............................................................. 36

C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 38

D. Hipotesis Tindakan...................................................................... 40

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian ....................................................................... 41

B. Pendekatan Penelitian ................................................................ 42

C. Sumber Data ............................................................................... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 46

E. Validitas Data ............................................................................. 50

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 51

G. ............................................................. 52

H. .......................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian......................................................... 55

1. Lingkungan Sekolah.............................................................. 55

2. Karakteristik Guru ................................................................. 60

3. Karakteristik Siswa ............................................................... 60

B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 62

1. Kondisi Awal ........................................................................ 62

2. Siklus I ................................................................................. 64

3. Siklus II ................................................................................. 79

C. Pembahasan ................................................................ 90

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 98

B. Implikasi ..................................................................................... 98

C. Saran ........................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 100

LAMPIRAN ..................................................................................................... 103

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1. Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Geografi Kelas X ............... 2

2. Tabel 2. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas X pada tiap

Kompetensi Dasar Tahun 2008. ............................................. 4

3. Tabel 3. Perbandingan Metode TGT dengan Metode STAD............... 18

4. Tabel 4. Penelitian yang Relevan ......................................................... 36

5. Tabel 5. Jadwal Penyusunan Skripsi .................................................... 42

6. Tabel 6. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ............................... 48

7. Tabel 7. Kategori Motivasi Belajar ...................................................... 49

8. Tabel 8. Ukuran Keberhasilan Penelitian ............................................ 52

9. Tabel 9. Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta ................. 58

10. Tabel 10. Keadaan Guru dan Pegawai SMA Muhammadiyah 1

Surakarta ................................................................................ 58

11. Tabel 11. Sarana Prasarana SMA Muhammadiyah 1 Surakarta............. 59

12. Tabel 12. Motivasi Awal Siswa terhadap Mata Pelajaran Geografi. ...... 62

13. Tabel 13. Nilai Awal Siswa ................................................................... 63

14. Tabel 14. Motivasi Siswa Siklus I .......................................................... 74

15. Tabel 15. Nilai Tes Formatif Siklus I.................. ................................... 75

16. Tabel 16. Hasil Tes Formatif Siklus I terhadap masing-masing

indikator.................. ............................................................... 76

17. Tabel 17. Motivasi Siswa Siklus II.................. ....................................... 88

18. Tabel 18. Nilai Tes Formatif Siklus II .................................................... 89

19. Tabel 19. Perbandingan Pembelajaran Awal dan Baru yang digunakan

Guru ...................................................................................... 91

20. Tabel 20. Perbandingan Kategori Motivasi Siswa pada Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II .............................................................. 94

21. Tabel 21. PerbandinganTingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Dilihat dari Nilai Tes Kondisi Awal, Siklus I Dan Siklus I ... 96

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam PTK .................................................... 10

2. Kerangka Pemikiran....... ............................................................................ 39

3. Peta Lokasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta ......................................... 56

4. Peta Citra Lokasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta....... ......................... 57

5. Peta Persebaran Asal SMP Siswa Kelas X-4 Tahun Ajaran 2009/ 2010

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta............................................................. 61

6. Histogram Motivasi Awal Siswa ............................................................... 63

7. Histogram Nilai Awal Siswa ...................................................................... 64

8. Histogram Motivasi Siswa Siklus I ............................................................ 74

9. Histogram Nilai Tes Formatif Siklus I ....................................................... 75

10 Histogram Motivasi Siswa Siklus II .......................................................... 88

11. Histogram Nilai Tes Formatif Siklus II ..................................................... 89

12. Histogram Perbandingan Kategori Motivasi Siswa pada Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II .................................................................................. 95

13. Histogram Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Dilihat

dari Nilai Tes Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II...................... ............. 97

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Angket Motivasi Belajar

Lampiran 2. Lembar Observasi Terstruktur Untuk Siswa

Lampiran 3. Kuesioner Tanggapan Siswa terhadap Cara Pembelajaran

yang Dilaksanakan Guru

Lampiran 4. Lembar Observasi untuk Guru

Lampiran 5. Angket Karakteristik Guru Kolaborasi

Lampiran 6. Pedoman Wawancara Guru

Lampiran 7. Daftar Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Lampiran 8. Nilai UAN dan Asal Sekolah Siswa Kelas X-4 SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta

Lampiran 9. Silabus Siklus I

Lampiran 10. Silabus Siklus II

Lampiran 11. RPP Siklus I

Lampiran 12. RPP Siklus II

Lampiran 13. Validitas Instrumen Soal Tes Formatif Siklus I

Lampiran 14. Validitas Instrumen Soal Tes Formatif Siklus II

Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal Tes Formatif Siklus I

Lampiran 16. Soal dan Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus I

Lampiran 17. Kisi-Kisi Soal Tes Formatif Siklus II

Lampiran 18. Soal dan Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus II

Lampiran 19. Soal dan Kunci Jawaban Diskusi Siklus I

Lampiran 20. Soal dan Kunci Jawaban Diskusi Siklus II

Lampiran 21. Peraturan Permainan Siklus I dan Siklus II

Lampiran 22. Soal dan Kunci Jawaban Permainan Siklus I

Lampiran 23. Soal dan Kunci Jawaban Permainan Siklus II

Lampiran 24. Skor Motivasi Siswa pada Survei Awal

Lampiran 25. Rata-Rata Nilai Ulangan Siswa pada Survei Awal

Lampiran 26. Hasil Observasi Terstruktur untuk Siswa Siklus I

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 27. Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa terhadap Cara Pembelajaran

yang Dilaksanakan Guru Siklus I

Lampiran 28. Hasil Observasi untuk Guru Siklus I

Lampiran 29. Skor Motivasi Siswa Siklus I

Lampiran 30. Nilai Ulangan Siswa Siklus I

Lampiran 31. Analisis Soal Tes Formatif Siklus I

Lampiran 32. Hasil Observasi Terstruktur untuk Siswa Siklus II

Lampiran 33. Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa terhadap Cara Pembelajaran

yang Dilaksanakan Guru Siklus II

Lampiran 34. Hasil Observasi untuk Guru Siklus II

Lampiran 35. Skor Motivasi Siswa Siklus II

Lampiran 36. Nilai Ulangan Siswa Siklus II

Lampiran 37. Pembagian Kelompok

Lampiran 38. Materi Hidrosfer

Lampiran 39. Dokumentasi Foto Kondisi Pembelajaran

Lampiran 40. Profil SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Lampiran 41. Perijinan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumberdaya manusia yang berkualitas merupakan kunci masa depan suatu

bangsa. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk

mengembangkan dan membina potensi sumberdaya manusia. Pendidikan

merupakan investasi utama bagi setiap bangsa karena dari sanalah tunas muda

harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.

Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan

lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar, sehingga dapat menjadi

pelopor dalam pembaharuan dan perubahan. Oleh karena itu, bidang pendidikan

perlu mendapatkan perhatian, baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya

dan juga para pengelola pendidikan pada khusunya. Tantangan untuk

meningkatkan mutu pendidikan yang akan mampu meningkatkan kualitas

manusia dan meningkatkan mutu kehidupan harus dihadapi. Untuk mewujudkan

keberhasilan dalam bidang pendidikan perlu adanya perhatian terhadap proses

belajar di sekolah yang tak lepas dari peran serta guru sebagai pendidik dan siswa

swa tidak

hanya tergantung pada rencana pengajaran dan buku pelajaran yang baik saja,

melainkan bergantung pula pada orang yang berdiri di muka kelas. Kalau orang

itu mampu dan cakap menjalankan tugasnya, barulah dapat kita harapkan bahwa

kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-

Sejak tahun pelajaran 2006/ 2007 pemerintah telah menerapkan kurikulum

baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penerapan Kurikulum

yang digunakan saat ini yaitu KTSP mengharuskan siswa untuk berperan aktif

dalam proses belajar mengajar. Kurikulum ini mulai diberlakukan sejak tahun

2006 yang merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada kedua kurikulum ini, guru tidak

lagi mendominasi pembelajaran (teacher centered) tapi menempatkan siswa

sebagai subyek didik sehingga pendekatannya berpusat pada siswa (student

1

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

centered). Namun pembelajaran dengan konsep teacher centered nampaknya

masih sering diterapkan karena dianggap praktis dan mudah dilaksanakan.

Pembelajaran yang digunakan guru geografi kelas X di SMA Muhammadiyah 1

Surakarta juga masih menerapkan teacher centered.

Pembelajaran geografi yang dilaksanakan di kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta terutama kelas X-4 menemui kendala yaitu

menyangkut hasil dan motivasi belajar yang masih rendah. Berdasarkan data yang

diperoleh dari guru geografi kelas X SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, diketahui

bahwa kelas X-4 memiliki rata-rata nilai ulangan paling rendah bila dibandingkan

dengan kelas X yang lain. Berikut disajikan tabel rata-rata nilai ulangan harian

geografi kelas X.

Tabel 1. Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Geografi Kelas X

Kelas Rata-Rata Nilai Ulangan

X-1 69,05

X-2 64,6

X-3 63,4

X-4 59,6

X-5 60,5

X-6 60,4

X-7 62,3

Sumber: Data Guru Pengampu Mata Pelajaran Geografi KelasX

Pada saat ulangan, sebagian besar siswa kelas X-4 belum mencapai nilai

65 yang merupakan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata

pelajaran geografi. Dari 39 siswa hanya 16 siswa (41%) yang mencapai KKM

sehingga 23 siswa (59%) belum mencapai ketuntasan.

Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh motivasi siswa. Jika siswa

kurang memiliki motivasi maka hasil belajarpun kurang optimal. Sesulit apapun

materi jika siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa akan tetap belajar.

Informasi awal mengenai motivasi belajar kelas X-4 diperoleh melalui wawancara

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

guru dan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 April 2010. Siswa kelas

tersebut cenderung pasif ditandai dari ketidakberanian mengungkapkan pendapat

maupun mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti. Pada

saat pembelajaran berlangsung banyak siswa tidak memperhatikan, mengantuk,

hanya ada beberapa siswa yang mencatat penjelasan dari guru dan jika diberi

tugas siswa suka mengulur waktu mengerjakannya. Sikap siswa tersebut

memperlihatkan mengenai motivasi siswa yang masih rendah terhadap

pembelajaran geografi. Motivasi siswa dapat disebabkan oleh kurangnya

kesadaran siswa akan pentingnya mata pelajaran geografi ataupun karena metode

yang sering digunakan guru kurang menimbulkan ketertarikan siswa.

Bersamaan dengan observasi motivasi siswa, peneliti juga melaksanakan

observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan guru. Berdasarkan observasi

tersebut diperoleh informasi bahwa pembelajaran geografi kelas X masih

menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru (teacher centered) serta

penggunaan media yang kurang menarik. Guru menggunakan metode ceramah

karena dirasa metode ini mudah dalam penerapannya dan sudah sering dilakukan.

Kegiatan dalam pembelajaran banyak diisi dengan penyampaian materi sedangkan

siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru menyampaikan materi dengan

berorientasi menghabiskan materi yang sangat padat sehingga kegiatan yang

mengaktifkan siswa dalam pembelajaran kurang begitu mendapat perhatian.

Dalam metode yang diterapkan guru ini, siswa hanya bersifat mendengarkan

penjelasan dari guru dan tidak ada interaksi dari siswa terhadap materi yang

diajarkan. Situasi belajar pasif yang didominasi guru menjadikan siswa cenderung

jenuh dan mengantuk sehingga tidak berkonsentrasi dalam belajar.

Berdasarkan pengalaman guru geografi mengajar kelas X, materi hidrosfer

merupakan materi yang dianggap sulit. Guru memiliki kesulitan dalam

memahamkan materi tersebut kepada siswa karena keterbatasan waktu untuk

menyampaikan materi yang begitu luas meliputi siklus hidrologi, perairan darat

dan perairan laut. Selain itu, kegiatan pembelajaran berupa penyampaian materi

hidrosfer dengan metode ceramah saja dan tanpa kegiatan aktif bagi siswa untuk

memahami konsep materi menjadikan situasi belajar membosankan sehingga

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

siswa sulit menyerap materi. Apalagi dengan sikap siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran seperti ketidakberanian dalam mengungkapkan ketidakpahaman

melalui pertanyaan sehingga semakin menyulitkan guru untuk memahamkan

mereka. Dalam setiap ulangan harian yang diberikan sebagaian besar siswa belum

mencapai batas KKM yaitu 65, sehingga guru perlu memberikan remidi.

Berdasarkan perbandingan nilai pada tiap Kompetensi Dasar geografi kelas X

semester genap tahun 2008, diperoleh data bahwa KD Menganalisis Hidrosfer dan

Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi termasuk rendah bila

dibandingkan dengan KD lain. Berikut ini disajikan tabel perbandingan rata-rata

nilai siswa kelas X semester genap pada tiap Kompetensi Dasar.

Tabel 2. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas X pada tiap

Kompetensi Dasar Tahun 2008.

No. Kompetensi Dasar Nilai Rata-rata

1 Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan

litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap

kehidupan di muka bumi

65,16

2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap

kehidupan di muka bumi

62,36

3 Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap

kehidupan di muka bumi

59,45

Sumber: Data Guru Pengampu Mata Pelajaran Geografi KelasX

Data tersebut menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah pada

Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

di Muka Bumi. Oleh karena itu perlu diterapkan metode pembelajaran baru

sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada KD tersebut.

Di dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai metode pembelajaran

diantaranya yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), Numbered Head

Together (NHT), dan Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini

menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT). Metode Teams Games

Tournament (TGT) memiliki kesamaan dengan metode STAD (Student Teams

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Achievement Division) yaitu dalam pembentukan kelompok dan pembagian

materi, kecuali dalam satu hal yaitu kuis-kuis diganti dengan permainan. TGT

memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD, tetapi menggunakan dimensi

kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan (Slavin, 2009:14)

Metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) mengelompokkan siswa

secara heterogen misal dalam hal prestasi akademik dan jenis kelamin. Tahap-

tahap yang dilakukan dalam metode Teams Games Tournament (TGT) yaitu

penyampaian materi (presentasi kelas), diskusi, permainan (turnamen) dan reward

(penghargaan).

Tahap pertama dalam metode Teams Games Tournament (TGT) adalah

presentasi kelas. Guru hanya memberikan konsep-konsep pokok. Selanjutnya,

pengembangan dari konsep-konsep tersebut dilakukan oleh siswa dalam bentuk

kelompok. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan konsep dan soal yang

diberikan, membandingkan masing-masing jawaban dan membetulkan kesalahan

dalam memahami konsep sehingga seluruh siswa terlibat secara langsung dalam

penguasaan materi geografi. Kerja tim dipimpin oleh asisten yaitu siswa yang

memiliki kemampuan lebih daripada teman-temannya. Jika ada kesulitan maka

siswa yang merasa mampu harus mau membantu kesulitan teman sekelompoknya.

Permainan didesain untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dan disusun

dalam pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan permainan dalam Teams Games

Tournament (TGT) memuat penambahan pengetahuan dengan konsep

pembelajaran yang menyenangkan. Kelompok yang mempunyai kinerja tinggi

diberikan penghargaan oleh guru. Penghargaan yang diberikan dapat berupa nilai,

hadiah atau piagam. Setiap anggota ikut bertanggung jawab atas keberhasilan

kelompok tersebut sehingga diperlukan kerjasama diantara anggota kelompok

dalam memahami materi dan dalam menyelesaikan masalah. Metode

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) juga memiliki keterbatasan yaitu

membutuhkan manajemen waktu yang baik dan persiapan yang rumit yaitu

mempersiapkan segala instrumen misal untuk diskusi dan permainan. Selain itu

suasana kelas terkesan ribut dan kurang tertib.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Metode Teams Games Tournament (TGT) disesuaikan dengan kondisi

siswa kelas X-4 yang cenderung pasif dalam pembelajaran geografi seperti tidak

memperhatikan guru, jarang ada siswa yang bertanya dan mengungkapkan

pendapat. Selain itu, metode ini juga disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang

menjadi materi penelitian yaitu Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan

Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Materi hidrosfer bersifat hafalan

dan memiliki cakupan yang luas meliputi siklus hidrologi, perairan darat dan

perairan laut. Pembelajaran akan membosankan dan siswa sulit menyerap materi

jika kegiatan hanya diisi penyampaian materi dengan metode ceramah. Dalam

metode Teams Games Tournament (TGT) terdapat variasi kegiatan yang

melibatkan siswa secara aktif, dan melalui permainan siswa dapat lebih mudah

memahami materi karena belajar dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan aktif

dalam metode ini menjadikan siswa mengalami proses pembelajaran secara

alamiah sehingga hasilnya akan lebih mudah diingat. Dalam metode ini

pembelajaran kelompok dilaksanakan dengan bantuan asisten sehingga siswa

yang memiliki kemampuan lebih diantara teman lainnya dapat membantu teman

sekelompoknya yang belum paham. Kegiatan permainan dalam metode ini dapat

menyajikan materi hidrosfer yang memiliki cakupan luas dan bersifat hafalan

menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa akan lebih

mudah menyerap materi. Permainan disusun dengan variasi soal yang banyak

sehingga siswa dituntut untuk menguasai materi hidrosfer yang memiliki cakupan

luas. Aktivitas belajar dengan permainan membuat siswa dapat belajar lebih rileks

dan tanpa tekanan sehingga dapat menimbulkan ketertarikan siswa. Penghargaan

diberikan sebagai pengakuan terhadap keberhasilan kinerja kelompok.

Penghargaan dapat memacu setiap siswa untuk berkompetisi dan menjalin

kerjasama dengan siswa lain.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN

TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MENGANALISIS HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP

KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/ 2010.

B. Perumusan masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat

meningkatkan motivasi belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis

Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi siswa kelas

X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010?

2. Apakah metode pembelajaran TGT Teams Games Tournament (TGT) dapat

meningkatkan hasil belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis

Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi siswa kelas

X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah, maka tujuan pokok penelitian ini

yaitu

1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar geografi pada Kompetensi

Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka

Bumi siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/

2010 melalui metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi pada Kompetensi Dasar

Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi

siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010

melalui metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sumbangan untuk dunia pendidikan dalam rangka peningkatan motivasi dan

hasil belajar geografi melalui metode pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT).

b. Masukan bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Memberi peluang siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar

mengajar.

2) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

geografi.

b. Bagi Guru

1) Sebagai masukan bagi guru geografi tentang pentingnya keterlibatan

siswa dalam proses belajar mengajar.

2) Mendapatkan wawasan pengetahuan tentang metode pembelajaran yang

tepat untuk digunakan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa.

3) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil belajar siswa

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu bagaimana

sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka,

dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu

gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh

nyata dari upaya itu. Suharsimi Arikunto (2009: 2-3) menjelaskan PTK melalui

paparan gabungan definisi tiga kata, yaitu :

1. Penelitian Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan Tindakan adalah sesutu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian bebentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

PTK merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis,

karena penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktekkan guru dalam

tugasnya sehari-hari. Permasalahan yang diangkat untuk diteliti benar-benar

merupakan permasalahan yang ada dalam pekerjaan guru. Tujuan utama PTK

adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas. Kegiatan

penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahakan masalah, tetapi sekaligus

mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dapat dipecahkan dengan

tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk kegiatan nyata guru dalam

pengembangan profesionalnya. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki

9

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

berbagai persoalan dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami

langsung dalam interaksi antara guru dengan anak didik.

Arikunto (2009:16) mengemukakan bahwa secara garis besar terdapat

empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi.

Langkah-langkah tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas

(Arikunto dkk, 2009: 16)

Kegiatan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh, siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Kegiatan tersebut

meliputi mengidentifikasi masalah menganalisis masalah, merumuskan masalah

dan membuat hipotesa tindakan. Tahap berikutnya setelah perencanaan adalah

pelaksanaan tindakan. Dalam PTK rincian tindakan yang dilakukan adalah

langkah-langkah yang akan dilakukan, kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh

guru dan yang diharapkan oleh siswa, serta jenis media pembelajaran dan jenis

intrumen yang akan digunakan. Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

?

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mencatat semua hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Sedangkan pada tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian

evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk

membentuk siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah

semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan

refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.

Salah satu ciri khas dalam PTK adalah adanya kolaborasi (kerja sama)

antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain) dan peneliti (dosen,

mahasiswa, dan lain-lain). PTK juga dapat dilaksanakan sendiri oleh guru tanpa

kerjasama dengan peneliti sehingga guru berperan sebagai peneliti sekaligus

praktisi pembelajaran.

2. Belajar Pembelajaran

a. Belajar

Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak ditentukan oleh proses belajar yang dialami siswa sebagai

anak didik.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:7), Belajar merupakan tindakan dan

perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, belajar hanya dialami oleh siswa

sendiri. Kegiatan belajar tidak dapat dipaksakan dari seseorang kepada orang lain,

belajar harus dilakukan sendiri oleh individu secara aktif. Keterlibatan siswa

secara langsung sangat penting dalam kegiatan belajar.

es usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi

atu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pengetahuan - pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat

ngan yang dipelajari siswa berupa

keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal lain

yang dapat dijadikan bahan ajar. Dengan demikian banyaknya hal yang terdapat

dalam lingkungan dapat dijadikan sebagai bahan belajar melalui proses interaksi

yang berkesinambungan. Adanya interaksi dengan lingkungan, maka fungsi

intelek semakin berkembang.

Senada dengan penjelasan di atas, pengertian belajar menurut Uno

seseorang setelah mempelajari suatu obyek (pengetahuan, sikap atau

yang terjadi pada diri seorang anak. Perubahan yang dimaksud hendakya

perubahan yang mengarah pada hal-hal yang bersifat positif.

Menurut Gulo (2002 : 74), Belajar adalah aktivitas manusia dimana semua

potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan

mental intelektual, tetapi juga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat

emosional bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Rasa senang atau

tidak senang, tertarik atau tidak tertarik, simpati atau antipati, adalah dimensi-

dimensi emosional yang turut terlibat dalam proses belajar tersebut.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi akibat adanya usaha yang

dilakukan oleh orang itu sendiri. Perubahan itu berbentuk kemampuan

kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu relatif lama, perubahan perubahan

tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan individu yang sedang belajar.

b. Pembelajaran

sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan

mengaktifkan faktor ekstern d

7

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa

Sagala (2005:64) mengemu

yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Lebih lanjut

kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari sesuatu

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa

ya Dimyati

dan Mudjiono (1999:76) menyatakan bahwa pembelajaran tidak mengabaikan

karakteristik pebelajar dan prinsip-prinsip belajar. Oleh karena itu dalam program

dalam belajar. Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian,

mengelola, meganalisis dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan

(1) perhatian dan motivasi belajar siswa, (2) keaktifan siswa, (3) optimalisasi

keterlibatan siswa, (4) melakukan pengulangan-pengulangan belajar

(5) pemberian tantangan agar siswa bertanggung jawab, (6) memberikan balikan

dan penguatan terhadap siswa dan (7) mengelola proses belajar sesuai perbedaan

individual siswa.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran adalah usaha sadar dari pengajar untuk membuat proses belajar atau

membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor internal yang datang

dari individu dan faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu.

Seseorang yang melakukan kegiatan pembelajaran harus membawa siswa ke arah

perubahan tingkah laku yang positif. Sehubungan dengan hal tersebut, guru tidak

hanya menyampaikan informasi saja, tetapi membimbing siswa ke arah perubahan

yang lebih baik.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua unsur pokok yaitu unsur

kegiatan guru dan unsur kegiatan murid. Dalam proses belajar mengajar, di satu

pihak guru melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan dimana murid

melakukan serangkaian kegiatan atau perbuatan yang disediakan oleh guru, yaitu

kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yang hendak dicapai. Dalam proses

membimbing dan memfasilitasi, guru memungkinkan siswa dapat belajar secara

optimal serta kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode yang

dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, metode pembelajaran

merupakan salah satu penentu tercapainya tujuan belajar. Banyak penelitian yang

membuktikan bahwa siswa-siswa tidak menyukai guru karena metode yang

digunakan guru tidak tepat, dampaknya hasil belajar siswa menjadi rendah. Ada

beberapa pengertian mengenai metode pembelajaran.

Metode pembelajaran menurut Slameto (2003:65) adalah suatu cara atau

jalan yang harus dilalui di dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Uno

(2007:2), metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru

dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan

pembelajaran, metode pembelajaran lebih bersifat prosedural yang berisi tahapan

tertentu.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan. Seorang guru

diharapkan dapat menguasai berbagai metode serta memilih metode pembelajaran

yang tepat sehingga proses pembelajaran di kelas dan proses belajar siswa dapat

berjalan efektif dan efisien. Pemilihan metode yang tepat disesuaikan dengan

materi yang akan disampaikan, waktu, kondisi kelas, tujuan pembelajaran yang

diinginkan dan lain-lain.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Metode Teams Games Tournament (TGT)

1). Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang

melibatkan kerjasama dalam kelompok yang mempunyai tanggung jawab

bagi individu maupun kelompok terhadap tugas-tugas. Oickle dan Slavin

dalam Susan Bawn (2007: 4) menyatakan bahwa,

is a model of teaching to investigate for the purpose of eliminating the

achievement gap. While traditional methods focusing on individualism in

schools may attribute to the achievement gap, cooperative learning

Hal ini berarti

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang melibatkan

kerjasama kelompok. Kerja kelompok merupakan bagian dan bukan

hanya sekedar cara untuk mencapai tujuan. Tujuan dari pembelajaran

kooperatif adalah pencapaian hasil belajar, penerimaan keberagaman dan

keterampilan sosial. Dalam kerjasama kelompok, masing-masing anggota

dituntut untuk melibatkan diri secara optimal sehingga dapat memajukan

kelompoknya untuk menjadi yang terbaik. Hal ini berarti masing-masing

anggota harus memiliki tanggung jawab sebagai anggota kelompok yang

menentukan keberhasilan diri dan kelompoknya. Seperti yang

diungkapkan Johnson dan Johnson dalam Susan Bawn (2007: 4) bahwa,

positive interdependence. Positive interdependence is when students believe they can reach their learning goals only when other students in their cooperative group also reach their goals. Positive interdependence means that individual accountability must occur. Cooperative groups work

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.

Dalam kelas kooperatif para siswa diharapkan dapat saling membantu,

saling mendiskusikan dan menutup kesenjangan dalam pemahaman

mereka (Slavin, 2009:4).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dalam pembelajaran kooperatif, guru merancang struktur

kelompok dan tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa

untuk belajar dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam

penguasaan dan kemampuan memahami materi. Siswa dikondisikan untuk

mampu berperan bekerja sama dengan kelompoknya. Selama kerja

kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi

dan saling membantu teman sekelompok mencapai ketuntasan

Unsur pembelajaran kooperatif menurut Lie (2008:31) terdiri dari

lima unsur yaitu

(1). Saling ketergantungan positif Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada usaha setiap anggota kelompoknya. Setiap anggota diberi tugas berlainan kemudian bertukar informasi. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota kelompok merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain berhasil.

(2). Tanggung jawab perseorangan Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan. Setiap anggota kelompok akan meuntutnya untuk melaksanakan tugasnya agar tidak menghambat yang lain.

(3). Tatap muka Setiap anggota kelompok bertemu dan berdiskusi. Inti dari kegiatan ini adalah menghargai perbedaan dan memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan dari masing-masing anggota kelompoknya.

(4). Komunikasi antar anggota Keberhasilan suatu kelompok sangat bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat.

(5). Evaluasi proses kelompok Evaluasi dilaksakan untuk mengetahuai apakah dalam setiap anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik.

Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya

perlu diajarkan keterampilan-keterampilan kooperatif pada peserta didik.

Keterampilan-keterampilan tersebut sebagai berikut:

(1). Berada dalam tugas

(2). Mengambil giliran dan berbagi tugas

(3). Mendorong partisipasi

(4). Mendengarkan dengan aktif

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(5). Bertanya

Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya

perlu diajarkan keterampilan-keterampilan kooperatif pada peserta didik.

Keterampilan-keterampilan tersebut sebagai berikut:

Menurut Lie (2008:55), ada beberapa metode pembelajaran

kooperatif, yaitu : (1) Make a Match ( Mencari Pasangan), (2) Bertukar

Pasangan, (3) Thing Pair Share, (4) Berkirim salam dan soal, (5)

Numbered Heads (Kepala bernomor), (6) Kepala bernomor terstruktur, (7)

Dua Tamu Dua Tinggal, (8) Keliling Kelompok, (9) Kancing

Gemerincing, (10) Keliling Kelas, (11) Lingkaran Kecil Lingkaran Besar,

(12) Tari Bambu, dan (13) Jigsaw

Metode-metode pembelajaran kooperatif menurut Slavin (2009:11)

dibedakan menjadi :

(1). Student Teams Achievement Divisions (STAD)

(2). Teams Games Tournamet (TGT)

(3). Jigsaw

(4). Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)

(5). Teams Assisted Individualization (TAI)

2). Metode Teams Games Tournament (TGT)

Metode Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu

bentuk pembelajaran kooperatif. Metode ini menggunakan pelajaran yang

sama yang disampaikan guru dan tim kerja sama seperti Student Teams

Achievement Divisions (STAD). Dalam STAD, siswa dibentuk kelompok

secara heterogen, kemudian guru menyampaikan pelajaran lalu siswa

bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa anggota tim telah

menguasai pelajaran, selanjutnya semua siswa mengerjakan kuis. TGT

hampir sama dengan STAD menggantikan kuis dengan turnamen.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tabel 3. Perbandingan Metode TGT dengan Metode STAD

Metode TGT STAD

Pembentukan

kelompok

kelompok beranggotakan 4-5

siswa yang heterogen

berdasarkan jenis kelamin,

ras, nilai akademis, dan

sebagainya.

kelompok beranggotakan 4-5

siswa yang heterogen

berdasarkan jenis kelamin,

ras, nilai akademis, dan

sebagainya.

Tahap-tahap - Presentasi Kelas

- Kerja Kelompok

- Permainan

- Penghargaan

- Presentasi Kelas

- Kerja Kelompok

- Kuis

- Penghargaan

Tipe pembelajaran

kooperatif

TGT mengkombinasikan

pembelajaran kooperatif

dengan game/ permainan

STAD lebih bersifat

kooperatif yang murni

Kelebihan Memotivasi siswa karena

belajar dikombinasikan

dengan game /menggunakan

permainan dan siswa dilatih

untuk bekerjasama.

Mendorong siswa berdiskusi,

saling bantu menyelesaikan

tugas, menguasai dan pada

akhirnya menerapkan

keterampilan yang diberikan

Kekurangan Dalam penerapannya

membutuhkan manajemen

waktu yang baik.

Persiapan yang rumit.

Dalam penerapannya

membutuhkan manajemen

waktu yang baik.

Mengacu pada belajar

kelompok sehingga

kurangnya kesempatan untuk

individu.

Penerapan metode Teams Games Tournament (TGT) yaitu dengan

dibentuk kelompok-kelompok kecil siswa yang heterogen seperti dalam

hal kemampuan belajar, ras, jenis kelamin dan prestasi akademik. Seperti

yan Teams Games

Tournament (TGT) is based on a grouping of four to five students per

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

group. The different groups are each heterogeneous in respect of the

de group.

Kegiatan-kegiatan dalam metode ini dirancang untuk mengaktifkan

siswa. Tujuan utamanya adalah kerja sama antar sesama anggota

kelompok dalam suatu tim sebagai persiapan menghadapi turnamen yang

dipersiapkan antar kelompok dengan pola permainan yang dirancang oleh

guru. Aktivitas belajar dengan permainan dalam turnamen yang dirancang

dalam pembelajaran memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks

disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat

dan keterlibatan belajar.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam metode

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) :

(1). Presentasi kelas

Pada tahap ini guru menjelaskan materi sesuai dengan pokok

bahasan yang diajarkan di depan kelas. Siswa harus memperhatikan

selama penyajian kelas karena dengan demikian akan membantu

mereka mengerjakan soal dengan baik dan skor mereka menentukan

posisi kelompok.

(2). Tim

Tim dalam Teams Games Tournament (TGT) terdiri atas 4-5

siswa dengan latar belakang yang heterogen, yaitu prestasi akademik,

jenis kelamin, ras, atau etnis yang bervariasi. Pada penelitian ini

kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan prestasi akademik dan

jenis kelamin. Setelah guru menyampaikan materi, kelompok bertemu

untuk mempelajari lembar kerja atau materi lain. Seringkali dalam

pembelajaran tersebut melibatkan siswa untuk mendiskusikan soal

bersama, membandingkan jawaban dan mengoreksi miskonsepsi jika

teman sekelompok membuat kesalahan. Pada anggota kelompok

ditekankan untuk menjadi yang terbaik bagi timnya dan dalam

memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan akademik

anggotanya selama belajar.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(3). Turnamen atau kompetisi

Turnamen merupakan struktur game (permainan) yang

dimainkan. Game disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang isinya

relevan dan didesain untuk menguji pengetahuan siswa dari penyajian

materi dan latihan tim. Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunkan permainan Roda Impian.

Roda Impian merupakan sarana permainan berupa suatu roda

bernomor yang dimainkan dengan cara diputar. Bermain Roda Impian

seperti sedang mengikuti acara kuis berhadiah. Oleh karena itu saat

permainan berlangsung suasana diusahakan kondusif dan semenarik

mungkin. Permainan ini tidak ada bantuan huruf atau kisi-kisi

jawaban, sehingga siswa harus menguasai materi pelajaran. Supaya

dapat menjawab dengan benar, diperlukan koordinasi dan kerjasama

kelompok sehingga kontribusi individu sangat menentukan

keberhasilan tim. Penguasaan materi pelajaran dan kreativias siswa

merupakan modal untuk bertanding. Suasana yang menarik/

menyenagkan menyebabkan siswa bersemangat dan memacu untuk

melakukan yang terbaik.

Turnamen biasanya diselenggarakan pada akhir pekan atau unit,

setelah guru melaksanakan penyajian materi dan tim telah berlatih

dengan lembar kerja.

(4). Penghargaan

Penghargaan diberikan kepada tim yang mendapat skor tertinggi

dan diberikan hadiah sebagai motivasi belajar. Dengan metode

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) diharapkan bisa

merangsang siswa untuk lebih siap belajar tanpa ada rasa takut untuk

mempelajarinya.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan hal yang sangat penting dimiliki siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sesulit apapun materi jika siswa memiliki

motivasi yang tinggi maka siswa akan tetap belajar.

yang menjadi pendorong kegiatan

individu disebut motivasi, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu

Sejalan dengan pendapat James.O.Whittaker dalam Darsono (2000:61)

men

dalam psikologi, yang meliputi kondisi-kondisi atau keadaan internal yang

mengaktifkan atau memberi kekuatan kepada organisme, dan mengarahkan

tingkah laku organisme mencapai tuj

tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan

proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah

kan menurut Sardiman (1990:75)

-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukakan sesuatu, dan bila ia tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka

tumbuh dari dalam diri seseorang.

motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga yang dikehendaki

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Jenis Motivasi

sumber yang menimbulkannya, motif

Motivasi intrinsik berasal dari dalam individu. Motivasi intrinsik merujuk pada

motivasi yang telah diinternalisasi dan menjadi penggerak untuk melakukan

sesuatu untuk keuntungan atau kebanggaan mereka sendiri. Sedangkan motivasi

ekstrinsik merujuk pada kebutuhan untuk menyelesaikan tugas atau menjalankan

suatu aktivitas karena adanya dorongan dari luar.

Motivasi intrinsik berisi : Penyesuaian tugas dengan minat Perencanaan yang penuh variasi Umpan balik atas respon siswa Kesempatan respon peserta didik yang aktif Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya.

Motivasi ekstrinsik berisi : 1). Penyesuaian tugas dengan minat 2). Perencanaan yang penuh variasi 3). Respon siswa 4). Kesempatan peserta didik yang aktif 5). Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya 6). Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

(Uno, (2007:9)

menjadi

motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif primer adalah motif

bawaan, tidak dipelajari. Sedangkan motif sekunder adalah motif yang diperoleh

dari belajar melalui pengalaman. Hal ini berbeda dengan motivasi primer.

Motivasi sekunder memegang peranan penting bagi kehidupan manusia.

c. Fungsi Motivasi

Dalam kegiatan belajar, motivasi sangatlah diperlukan. Tanpa adanya

motivasi, siswa akan pasif dan proses belajar tidak akan mencapai tujuan.

Uno (2007:27) menjelaskan ada beberapa peranan penting dari motivasi

dalam belajar pembelajaran, antara lain dalam :

1). Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.

2). Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajarinya itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.

3). Menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang sudah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.

Sardiman (1990 : 85) mengemukakan 3 fungsi motivasi sebagai berikut :

1). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2). Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatannya yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3). Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

d. Teknik Memotivasi Siswa

Guru perlu mengupayakan cara untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa. Upaya terebut dapat ditempuh melalui berbagai cara, diantaranya:

1). Pernyataan penghargaan secara verbal.

2). Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.

3). Menimbulkan rasa ingin tahu.

4). Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa.

5). Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.

6). Memberikan pengalaman sukses dan keberartian pada siswa.

7). Menjelaskan hubungan antara usaha dan strategi yang digunakan dengan hasil

yang didapatkan.

8). Menggunakan materi yang sudah dikenal siswa sebagai contoh belajar.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolok ukur keberhasilan kegiatan belajar

mengajar. Sudjana (2005

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan

masalah (Syaodih, 2003:179).

Menurut Sudjana (2005:22), Dalam sistem pendidikan nasional rumusan

tujuan pendidikan, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom

yang secara garis besar membaginya menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah

Perinciannya sebagai berikut :

1). Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2). Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan internalisasi.

3). Ranah Psikomotor Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Meliputi gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak

dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa

dalam menguasai isi bahan ajar.

Hasil belajar dapat dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

kompetensi pelajaran yang dapat dikuasai siswa. Hasil belajar siswa dapat diukur

dengan menggunakan tes yang diselenggarakan guru sendiri pada setiap akhir

pertemuan pelajaran ataupun dapat dilakukan Depdiknas yang berupa ujian akhir

pertanyaan yang harus dijawab atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

seseorang atas pertanyaan-pertanyaan tersebut diperoleh suatu ukuran mengenai

karakteristik orang tersebut yang berhubungan dengan penguasaan materi

pelajaran.

Sedangkan menurut Sudjana (2005:35), Tes sebagai alat penilaian adalah

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk untuk mendapat

jawaban dari siswa dalam bentuk perbuatan (tes lisan), tulisan (tes tertulis) dan

perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan dalam untuk menilai

siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaraan.

6. Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap

Kehidupan di Muka Bumi

a. Siklus Hidrologi dan Unsur-Unsurnya

1) Pengertian hidrosfer

Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata

yaitu hydro yang berarti air dan sphere yang berarti bulatan. Jadi hidrosfer

adalah daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Ilmu yang

mempelajarinya disebut hidrologi.

Air di bumi tidak pernah habis dan jumlahnya relatif tetap karena

terdapat siklus hidrologi. Siklus ini merupakan proses peredaran air secara

berurutan dan terus-menerus. Air tersebut dapat berbentuk butir cairan,

hablur es dan uap air di atmosfer. (Hestiyanto, 2004:129)

2) Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air

secara yang berurutan secara terus-menerus. Siklus hidrologi dibedakan

menjadi tiga yaitu :

a) Siklus pendek

Air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan,

lalu jatuh ke laut.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b) Siklus Sedang

Air laut menguap, mengalami kondensasi dan angin membawa air,

mambentuk awan dibatas daratan, jatuh sebagai hujan lalu mengalir

melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke

laut.

c) Siklus Panjang

Air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es

di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh

sebagai salju, membentuk gletser, masuk ke sungai lalu kembali ke

laut.

(Hestiyanto, 2004:130)

Unsur-unsur utama siklus hidrologi:

a) Evaporasi

Evaporasi merupakan penguapan benda-benda abiotik (benda mati)

b) Transpirasi

Transpirasi merupakan penguapan air dari tumbuh-tumbuhan melalui

bagian daun, terutama stomata atau mulut daun.

c) Evapotranspirasi

Merupakan kombinasi antara proses evaporasi dan transpirasi.

d) Kondensasi

Proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air.

e) Presipitasi

Segala curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan

air, salju, dan es.

f) Run Off (Aliran Permukaan)

Pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui saluran sungai

maupun anak sungai.

g) Infiltrasi

Perembesan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.

(Hestiyanto, 2004:130)

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Perairan Darat

1) Air tanah

Air tanah (ground water) adalah air yang terdapat di bawah permukaan

tanah di dalam zona jenuh (saturation). (Ariwibowo, 2007:134)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kedalaman air tanah :

Permeabilitas tanah

Tanaman penutup

Jauh dekatnya laut/ danau

Kemiringan lereng

Berdasarkan kemampuan meloloskan air, lapisan batuan terdiri dari:

a) Lapisan kedap air

Pada lapisan ini kadar pori lapisan kedap sangat kecil, sehingga

kemampuan meloloskan air juga sangat kecil.

b) Lapisan tak kedap air

Kadar pori tak kedap air cukup besar sehingga kemampuan dalam

meneruskan air juga besar.

Berdasarkan letaknya, air tanah dibedakan menjadi :

a) Air tanah dangkal (freatik)

Air dangkal adalah air tanah yang terletak di atas lapisan batuan

kedap air.

b) Air tanah dalam

Air tanah dalam yaitu air tanah yang terletak diantara dua lapisan

kedap air. Air tanah dalam merupakan sumber air yang tidak pernah

kering.

2) Sungai dan DAS (Daerah Aliran Sungai)

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan

menuju dan bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar.

Pola utama saluran sungai

a) Lurus (straight channels)

b) Anyaman (braided channels)

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c) Meander (mendering channels)

(Hestiyanto, 2004:130)

Jenis Sungai Berdasarkan Asal Airnya

a) Sungai hujan

b) Sungai gletser

c) Sungai mata air

d) Sungai campuran

(Ariwibowo, 2007:142)

Jenis Sungai Berdasarkan Intensitas Aliran

a) Sungai Intermitten (Periodik)

Sungai yang ada air hanya musim hujan dan kering pada musim

kemarau.

b) Sungai Episodik (Perenial)

Sungai yang aliran airnya selalu ada, tetapi saat musim kemarau

debit alirannya menurun.

(Ariwibowo, 2007:142)

Jenis Sungai Berdasarkan Pola Alirannya

a) Pola Aliran Dendritik

Pola aliran ini berbentuk seperti pohon yang memiliki cabang atau

ranting. Pola aliran merupakan pertemuan antara sungai induk

dengan anak-anak sungainya yang membentuk sudut lancip/ tumpul.

Pola aliran ini biasanya terdapat di daerah dataran rendah atau

pantai.

b) Pola Aliran Radial

Pola aliran ini dibedakan menjadi dua yaitu radial sentrifugal

(menyebar) dan radial sentripetal (memusat).

c) Pola Aliran Trelis

Pola aliran sungai ini dicirikan dengan percabangan anak-anak

sungai pada sungai utama yang membentuk sudut siku-siku, akan

tetapi induk-induk sungainya paralel dengan lembah-lembah

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pegunungan. Pola ini dijumpai pada kompleks pegunungan lipatan

dan patahan.

d) Pola Aliran Rektanguler

Pola aliran sungai ini saling membentuk sudut siku atau hampir

siku-siku. Terjadi pada daerah patahan dan rekahan.

e) Pola Aliran Annular

Pola aliran ini menunjukkan ciri aliran terpencar, tetapi sungai orde

satu berpusat pada orde dua yang melingkar. Pola aliran demikian

terdapat di daerah pegunungan yang berbentuk dome.

f) Pola Aliran Paralel

Pola aliran ini sejajar. Dapat dijumpai pada daerah perbukitan yang

memanjang dengan kemiringan lereng yang curam.

(Ariwibowo, 2007:144)

Jenis Sungai Berdasarkan Struktur Geologi (batuan)

a) Sungai Anteseden

b) Sungai Epigenesa

(Hestiyanto, 2004:134)

Jenis Sungai Berdasarkan Arah Jurus Kemiringan Formasi Batuan di

Bawahnya

a) Sungai Konsekuen

b) Sungai Subsekuen

c) Sungai Obsekuen

d) Sungai Resekuen

e) Sungai Insekuen

(Ariwibowo, 2007:143)

DAS merupakan bentuk dari kumpulan berbagai jenis sungai pada

suatu tempat tertentu dan pada kurun waktu tertentu pula. Daerah Aliran

Sungai adalah suatu wilayah daratan yang secara topografi dibatasi oleh

punggung punggung (igir igir) gunung yang menampung dan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya (air, sedimen,

unsur hara) ke laut melalui sungai utama (satu outlet).

Penyebab kerusakan DAS antara lain pengambilan air yang

berlebihan sehingga mengurangi debit aliran sungai, pembuangan limbah

industri di dalam DAS, alih fungsi lahan bagian hulu dari kawasan hutan

penyangga menjadi areal lahan pertanian atau permukiman, pemanfaatan

yang tidak arif di bagian hulu dan erosi yang tinggi di bagian hulu karena

karena tingginya kerusakan hutan akibat penebangan liar (ilegal logging).

Upaya pelestarian DAS antara lain rehabilitasi hutan, perlindungan

terhadap lahan-lahan yang umumnya sensitif terhadap terjadinya erosi atau

tanah longsor dan peningkatan atau pengembangan sumberdaya air. (Hadi,

2004:113)

3) Danau dan Rawa

Manfaat danau antara lain untuk irigasi, perikanan, PLTA, rekreasi,

olahraga dan penampungan air untuk mencegah banjir. (Ariwibowo,

2007:137)

Jenis-jenis danau berdasarkan proses terbentuknya yaitu

a) Danau Alam, terdiri dari :

Danau karst

Danau karst adalah danau yang berada di daerah berkapur.

Danau tektonik

Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena adanya

penurunan daratan yang disebabkan oleh tenaga tektonik.

Danau vulkanik

Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada bekas kawah

gunungapi. Air danau berasal dari curah hujan yang tertampung

pada lubang kepundan atau kaldera.

Danau tektonovulkanik

Danau tektonovulkanik yaitu danau yang terbentuk karena

gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Akibat

terjadi letusan gunungapi, sebagian badan gunung patah dan

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menutup lubang kepundan. Lubang kepundan yang tertutup

tersebut kemudian terisi oleh air hujan.

Danau gletser

Yaitu danau yang terbentuk dari es yang mencair. Pada saat gletser

mencair dan meluncur ke bawah, gletser tersebut mengikis batuan

yang dilaluinya sehingga terbentuklah cekungan.

Danau ladam (tapal kuda/ oxbow lake)

Yaitu terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai meander

secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya sehingga disebut juga

kali mati.

b) Danau Buatan yang disebut dengan waduk

Danau buatan adalah danau buatan manusia yang dibentuk dengan cara

membendung aliran sungai.

Rawa adalah genangan air di daratan pada cekungan yang relatif

datar. Adapun manfaat rawa antara lain mencegah terjadinya banjir, sumber

cadangan air, mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah, dapat menyerap

dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan

mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering,

sumber energi dan sumber makanan nabati maupun hewani. (Ariwibowo,

2007:138)

Jenis rawa berdasarkan lokasi kejadiannya

Rawa Pantai

Yaitu rawa yang terdapat di pinggir pantai.

Rawa Payau

Yaitu rawa yang terdapat di muara sungai dan dipengaruhi pasang surut

air laut.

Rawa Sungai

Yaitu rawa yang terjadi karena di bagian sisi kanan-kiri sungai terdapat

daerah-daerah yang rendah dimana air sungai selalu menggenanginya.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Rawa Cekungan

Yaitu rawa yang terdapat pada daerah cekungan-cekungan tertentu

yang selalu terisi air.

Rawa Danau

Yaitu rawa yang terjadi akibat pasang surutnya air danau.

c. Perairan Laut

1) Pesisir dan pantai

Pantai (shore) merupakan wilayah yang dibatasi oleh pasang

tertinggi dan surut terendah. Pesisir (coastal) adalah suatu wilayah yang

lebih luas dari pada pantai. Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan

sejauh masih mendapat pengaruh laut dan wilayah laut sejauh masih

mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimen dari darat).

(Hestiyanto, 2004:141)

2) Klasifikasi laut

Klasifikasi laut dibedakan menjadi beberapa pembagian yaitu

berdasarkan kedalamannya, letaknya, proses terjadinya dan Hukum Laut

Internasional. (Ariwibowo, 2007:155-156)

Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan sebagai berikut :

Zona litoral yaitu bagian cekungan lautan yang terletak di antara

daerah pasang dan surut.

Neritik yaitu daerah laut yang kedalamannya < 200 m (laut dangkal)

Bathyal yaitu daerah laut yang kedalamannya antara 200 2.000 m

Abysal yaitu daerah laut yang kedalamannya > 2.000 m.

Berdasarkan letaknya laut dibedakan sebagai berikut :

a) Laut pedalaman

b) Laut tengah

c) Laut tepi

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasarkan proses terjadinya laut dibedakan sebagai berikut :

Laut transgresi adalah laut dangkal yang semula merupakan daratan.

Naiknya permukaan air laut ini terjadi karena adanya pencairan es

secara besar-besaran ketika berakhirnya zaman es.

Laut ingresi adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar

laut oleh tenaga tektonik.

Laut regresi adalah laut yang menyempit, terjadi karena permukaan

air laut turun pada awal zaman es. Suhu di permukaan bumi turun

sehingga banyak terjadi pembekuan air, terutama di daerah kutub.

Akhirnya permukaan air laut turun atau menyempit.

Hukum Laut Internasional telah mengakui tiga wilayah laut yaitu

a) Zona Laut Teritorial

Laut teritorial merupakan laut kedaulatan penuh suatu Negara. Batas

laut teritorial ditarik dari garis dasar sejauh 12 mil laut ke arah luar.

Penarikan garis dilakukan pada peta dengan menghubungkan titik-titik

pada ujung pulau-pulau terluar. Pulau-pulau yang dapat dihubungkan

titik dasar adalah pulau terdekat yang memiliki jarak kurang dari 200

mil laut.

b) Landas Kontinen

Landas kontinen merupakan bagian benua yang terendam oleh air laut.

Wilayah ini merupakan zona neritik dengan kedalaman antara 130-200

m. Batas landas kontinen diukur dari garis dasar ke arah laut dengan

jarak paling jauh 200 mil laut. Jika terdapat dua Negara berdampingan

dalam satu landas kontinen dan jarak antar Negara tersebut kurang dari

200 mil laut, batas lautnya akan dibagi dua sama jauh dari garis dasar

masing-masing.

c) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari garis dasar laut

lurus ke arah laut bebas sejauh 200 mil laut.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3) Morfologi laut

Morfologi laut dibedakan menjadi :

a) Teras benua

Teras benua meliputi paparan benua dan lereng benua.

b) Dasar lautan.

Relief lantai dasar lautan meliputi continental island, island arc,

abysal plain, ridge dan rise, lubuk laut dan palung laut.

(Ariwibowo, 2007:158)

4) Gerakan air laut

Gerakan air laut dibedakan menjadi 3 yaitu arus laut, gelombang laut dan

pasang surut air laut. (Ariwibowo, 2007:159-161)

a) Arus Laut

Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat

ke tempat lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi arus laut :

Tiupan angin

Perbedaan kadar garam/berat jenis air laut

Tumbukan dengan daratan

Perbedaan suhu

b) Gelombang Laut

Gelombang laut adalah gerakan air laut naik turun sehingga

membentuk punggung air yang menyerupai bentuk bukit yang dapat

berubah bentuk pada permukaan air. Gelombang terjadi karena

beberapa sebab, antara lain karena angin, menabrak pantai dan gempa

bumi.

c) Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut (ocean ride) yaitu perubahan ketinggian

permukaan air laut yang berlangsung secara periodik dalam periode

setengah hari. Penyebab terjadinya pasang surut adalah gaya tarik

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

bulan dan matahari terhadap bumi. Pasang surut permukaan air laut

lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.

Ada dua macam pasang surut :

Pasang Purnama, ialah terjadi ketika bumi, bulan dan matahari

berada dalam suatu garis lurus. Pasang surut purnama ini terjadi

pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Pasang Perbani, ialah terjadi ketika bumi, bulan dan matahari

membentuk sudut tegak lurus. Pasang surut perbani ini terjadi

pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.

5) Kualitas air laut

Kualitas air laut dapat diamati dan dipelajari berdasarkan sifat-sifat air laut

yaitu

a) Suhu

Suhu air laut ditentukan oleh besar kecilnya pemanasan sinar matahari

(faktor utama), letak lintang geografis dan keadaan angin (fungsinya

dapat membawa udara panas dan udara dingin di laut).

b) Kecerahan / warna laut

Sebagian besar warna laut terlihat berwarna biru. Hal ini karena sinar

matahari bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak

daripada sinar lain.

Laut berwarna kuning : karena dasar laut terdapat lumpur kuning.

Berwarna hitam : karena di dasarnya terdapat lumpur berwarna hitam.

Berwarna hijau : karena pantulan dari warna binatang koral dan

tumbuhan laut.

c) Salinitas

Salinitas merupakan kadar kandungan mineral garam dalam air laut.

Faktor yang mempengaruhi salinitas yaitu penguapan, curah hujan,

penambahan air tawar karena pencairan pada musim panas dan

penambahan air tawar yang dibawa air sungai ke laut.

(Ariwibowo, 2007:162).

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

6) Manfaat perairan laut

Manfaat perairan laut yaitu diantaranya :

laut merupakan sumber makanan dari binatang dan tanaman

sumber mineral (fosfat berasal dari tulang-belulang ikan dan

kotoran burung pemakan ikan, endapan metalik, seperti timah dan

bauksit, garam, minyak dan gas bumi)

tempat olahraga dan rekreasi

sarana transportasi

pengatur iklim.

(Hestiyanto, 2006:151)

B . Penelitian yang Relevan

Tabel 4. Penelitian yang Relevan

Yudhi Asti Laksanawati

Enny Dyah Rahmawati Reza Yohana

Judul Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) sebagai Suatu Alternatif dalam Pembelajaran IPS Geografi pada Pokok Bahasan Unsur Fisik Wilayah Indonesia Kelas VIIIB di SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007.

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Teams Games Turnament (TGT), Student Teams Achieved Division (STAD) dan Konvensional terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Karanganyar Tahun Ajaran 2007/2008

Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Geografi melalui Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/ 2010)

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif model

1). Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar yang dicapai siswa yang diberi metode TGT, STAD dan konvensional terhadap hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Karanganyar tahun ajaran 2007/2008.

1). Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS geografi di SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2006/2007.

2). Untuk mengetahui apakah penggunaan metode TGT, lebih baik digunakan daripada metode STAD terhadap hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Karanganyar tahun ajaran 2007/2008. 3). Untuk mengetahui apakah penggunaan metode TGT, lebih baik digunakan daripada metode konvensional terhadap hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Karanganyar tahun ajaran 2007/2008. 4). Untuk mengetahui apakah penggunaan metode STAD, lebih baik digunakan daripada metode konvensional terhadap hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Karanganyar tahun ajaran 2007/2008.

tahun ajaran 2009/ 2010 melalui metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournament). 2). Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010 melalui metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournament).

Metode Penelitian Tindakan Kelas

Eksperimen semu Penelitian Tindakan Kelas

Hasil Metode Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini terlihat dari hasil tes pada siklus pertama maupun siklus kedua. Siklus pertama mencapai prosentase 32, 5% sedangkan siklus kedua mencapai 95%. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Teams Games Tournament (TGT) mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 62,5%.

1). Ada perbedaan penggunaan metode pembelajaran antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode mengajar TGT, STAD dan konvensional. Ini ditunjukkan dengan harga Fhit = 45,944 > 3,08 = Ftabel 2.) Penggunaan metode TGT lebih baik daripada metode STAD dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar geografi siswa, yang ditunjukkan dengan dengan harga Fhit = 20,11 > 3,94 = Ftabel 3). Penggunaan metode TGT lebih baik daripada metode ceramah dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar geografi siswa, yang ditunjukkan dengan harga Fhit = 91,97 > 3,94 = Ftabel 4). Penggunaan metode STAD lebih baik daripada metode ceramah dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar geografi, yang ditunjukkan dengan harga Fhit = 25,96 > 3,94 = Ftabel

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

C . Kerangka Pemikiran

Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor,

salah satunya yaitu segi pemilihan metode pembelajaran. Penggunaan metode

yang tepat akan berpengaruh terhadap kesadaran siswa untuk mempelajari dan

mengembangkan pengetahuan yang didorong oleh kebutuhan dan rasa ingin tahu

sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki. Penggunaan metode

pembelajaran yang tepat diperlukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

dan membantu siswa dalam memahami materi. Metode ceramah yang sering

digunakan guru selama ini menjadikan siswa pasif karena guru lebih banyak

mendominasi dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa menjadi tidak antusias dan

kurang termotivasi karena situasi yang diciptakan guru bersifat monoton yaitu

guru menerangkan dan siswa mendengarkan. Hal ini berakibat terhadap hasil

belajar yang dicapai siswa yang cenderung rendah.

Jika hal ini dibiarkan maka dikhawatirkan prestasi siswa akan menurun.

Sesuai dengan hal tersebut maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

sebagai upaya memperbaiki mutu pembelajaran di kelas X-4 SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta. Pada PTK ini diterapkan metode baru sebagai

alternatif untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan motivasi sehingga

hasil belajarpun juga meningkat. Metode alternatif tersebut adalah Teams Games

Tournament (TGT).

Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu bentuk pembelajaran

kooperatif yang terdiri atas empat tahap yaitu penyampaian materi (presentasi

kelas), diskusi, permainan (turnamen) dan reward (penghargaan). Metode ini

merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam

berbagai kegiatan aktif untuk menelaah materi dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran tersebut dengan memberikan pertanyaan atau permasalahan

yang dipecahkan dalam bentuk kelompok dengan panduan asisten. Melalui

metode Teams Games Tournaments (TGT) siswa akan mengalami proses alamiah

sendiri melalui kerjasama antar anggota kelompoknya. Siswa lebih mudah

memahami konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

masalah-masalah tersebut dengan temannya. Dengan mengorganisasikan pikiran

yang telah dimiliki dan ditambah informasi baru dari siswa lain akan

meningkatkan kemampuan berfikir lebih daripada hanya menerima informasi saja

sehingga sumber informasi siswa tidak hanya guru tapi juga dari siswa lain.

Dengan diterapkannya metode Teams Games Tournaments (TGT) diharapkan

dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, khususnya pada Kompetensi

Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka

Bumi. Secara lebih jelasnya berikut ini adalah skema kerangka pemikiran.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Motivasi Rendah

Hasil Belajar Rendah

Kondisi Awal

Upaya Perbaikan dengan Metode Teams Games

Tournament

Hasil Belajar Meningkat

Motivasi Meningkat

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

D. Hipotesis Tindakan

Agar permasalahan yang diajukan dalam penelitian terhadap kelas X-4

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dapat terjawab maka disusunlah hipotesis

tindakan sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dapat

meningkatkan motivasi geografi bagi siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah

1 Surakarta pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya

terhadap Kehidupan di Muka Bumi.

2. Metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dapat

meningkatkan hasil belajar geografi bagi siswa kelas X-4 SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer

dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

Surakarta kelas X-4 tahun ajaran 2009/2010. Secara administrasi sekolah ini

terletak di Jl. Raden Mas Said No 35, Kelurahan Ketelan, Kecamatan Banjarsari,

Kota Surakarta. Secara astronomis, dilihat dari Peta Rupa Bumi Indonesia lembar

Surakarta skala 1:25.000 terletak pada 7o o

Adapun alasan pemilihan tempat penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

a. Di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta belum pernah diadakan penelitian

dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT).

b. Pembelajaran geografi kelas X di sekolah ini belum menerapkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

c. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-4 terhadap mata pelajaran

geografi.

2. Waktu Penelitian

Peneltian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010

dimulai pada bulan Januari sampai Oktober 2010. Adapun jadwal waktu

penelitian terbagi dalam tabel berikut ini :

41

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 5. Jadwal Penyusunan Skripsi

No Jadwal Penyusunan Skripsi

Jan

10

Feb

10

Mar

10

Aprl

Mei

Jun-Agsts

Sept- Okt

1 Persiapan

2 Penyusunan proposal

3 Pembuatan instrumen

4 Penelitian

5 Analisis data

6 Penyusunan laporan

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1

Surakarta, dengan jumlah siswa 39 anak yang terdiri dari 17 laki-laki dan 22

perempuan.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Arikunto dkk (2009 penelitian

tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran

di kelasnya Maksud dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk

mengetahui apakah metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi pada

Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

di Muka Bumi.

Dalam PTK, peneliti (dosen, mahasiswa, dan lain-lain) dapat berkolaborasi

dengan praktisi (guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain). Selain itu PTK juga

dapat dilaksanakan sendiri oleh guru tanpa kerjasama dengan peneliti sehingga

guru berperan sebagai peneliti sekaligus praktisi pembelajaran. Pada penelitian

yang direncanakan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru pengampu mata

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pelajaran geografi kelas X. Peneliti bertindak sebagai observer, sedangkan guru

kolaborasi bertindak sebagai pengajar materi hidrosfer dengan menerapkan

metode TGT pada kelas X-4.

Arikunto (2006:16) mengemukakan bahwa secara garis besar terdapat

empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi. Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut

adalah unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang

kembali ke langkah semula.

Pada penelitian ini rincian tahap yang dilakukan yaitu

1. Perencanaan

Tindakan yang dilakukan pada tahap perencanaan, diantaranya:

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP.

Silabus dan RPP disusun oleh peneliti setelah berdiskusi dengan guru

kolaborasi.

b. Menyiapkan instrumen penelitian diantaranya tes formatif, angket

motivasi, lembar observasi, dan angket tanggapan siswa terhadap metode

pembelajaran yang dilaksanakan guru.

c. Menyiapkan materi yang akan digunakan dalam penelitian yaitu materi

hidrosfer.

d. Menyiapkan media pembelajaran untuk menunjang KBM.

Media yang digunakan diantaranya video tentang hidrosfer, kerangka

konsep, power point dan gambar materi.

2. Pelaksanaan tindakan

Tahap ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat

yaitu berupa penerapan metode pembelajaran yang bertujuan untuk

memperbaiki mutu pembelajaran. Pada penelitian ini, tindakan yang dilakukan

adalah melaksanakan pembelajaran dengan metode TGT.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam metode TGT yaitu

a. Presentasi kelas

Secara teknis guru hanya memberikan konsep-konsep pokok.

Pengembangan dari konsep-konsep tersebut dilakukan oleh siswa dalam

bentuk kelompok melalui soal-soal yang diberikan.

b. Diskusi

Setelah guru menyampaikan materi, kelompok bertemu untuk mempelajari

lembar kerja atau materi. Dalam diskusi, siswa mendiskusikan konsep dan

soal yang diberikan, membandingkan masing-masing jawaban dan

membetulkan kesalahan dalam memahami konsep sehingga seluruh siswa

terlibat secara langsung dalam penguasaan materi geografi.

c. Permainan

Dalam penelitian ini akan dilakukan permainan dengan menggunakan

Roda Impian. Roda Impian merupakan sarana permainan berupa suatu

roda bernomor yang dimainkan dengan cara diputar. Permainan ini tidak

ada bantuan huruf atau kisi-kisi jawaban, sehingga siswa harus menguasai

materi pelajaran.

d. Penghargaan

Penghargaan diberikan kepada tim yang mendapat skor tertinggi dan

diberikan hadiah sebagai motivasi belajar.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada

saat tindakan dilakukan, peneliti mengamati jalannya pembelajaran.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan. Peneliti bertugas sebagai observer (pengamat) pelaksanaan KBM,

sedangkan guru kolaborasi bertugas sebagai guru yang menerapkan metode

pembelajaran tersebut.

Evaluasi diberikan melalui tes formatif yang dilaksanakan setelah

pelajaran selesai diulas. Evaluasi ini untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah diterapkannya metode pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT).

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi yang berupa

tes formatif dikumpulkan kemudian dianalisis. Peneliti kemudian mengadakan

pertukaran pendapat dengan guru yang bersangkutan mengenai hasil

pengamatan peneliti. Dalam kegiatan tukar pendapat tersebut diungkapkan

kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran yang telah berlangsung dengan

memfokuskan pada penampilan guru di kelas dan pada respons siswa terhadap

materi dan metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) yang

digunakan oleh guru. Dari analisis observasi dan evaluasi dapat dilihat apakah

indikator keberhasilan telah tercapai atau belum. Siklus berikutnya dilanjutkan

apabila belum memenuhi target. Kelemahan-kelemahan pada siklus I akan

diperbaiki pada siklus II.

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa segala gejala atau peristiwa yang

mengandung informasi yang berkaitan dengan penelitian. Data penelitian

dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu sekolah, guru pengajar mata pelajaran

geografi kelas X-4, siswa kelas X-4 dan peristiwa kegiatan belajar mengajar

geografi ketika metode Teams Games Tournament (TGT) diterapkan.

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu

1. Data sekolah.

Data yang dikumpulkan meliputi profil sekolah, nilai UAN siswa yang

diterima (input) maupun lulusan (output), serta identitas siswa kelas X-4 yang

menjadi subjek penelitian. Sumber data dari sekolah diperoleh melalui

dokumen sekolah.

2. Motivasi belajar siswa.

Sumber data motivasi belajar siswa sebelum dilakukan PTK yaitu dari guru

mata pelajaran geografi yang diperoleh melalui wawancara, dan dari siswa

melalui observasi dan angket. Sedangkan sumber data motivasi belajar siswa

saat metode TGT diterapkan yaitu dari siswa kelas X-4 yang diperoleh melalui

angket dan observasi.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul

dan akan diamati. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 2. Angket

motivasi diukur berdasarkan indikator motivasi yang termuat pada kisi-kisi

motivasi meliputi usaha untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru,

kemauan bertanya dan meningkatkan kualitas belajar jika menemui kesulitan,

mempelajari kembali materi dari guru, mempelajari geografi dari berbagai

sumber, semangat untuk memperhatikan pelajaran dan belajar geografi dengan

sungguh-sungguh. Instrumen untuk mengetahui motivasi dapat dilihat pada

lampiran 1.

3. Hasil belajar

Sumber data hasil belajar siswa sebelum dilakukan PTK yaitu dari guru mata

pelajaran geografi yang diperoleh melalui kajian dokumen yang berisi rata-

rata nilai ulangan harian siswa. Sedangkan sumber data hasil belajar siswa saat

metode TGT diterapkan yaitu dari siswa kelas X-4 yang diperoleh melalui

nilai ulangan siswa pada materi hidrosfer.

4. Aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dengan metode TGT

berlangsung.

Sumber data yaitu pada peristiwa kegiatan belajar mengajar geografi ketika

metode Teams Games Tournament (TGT) diterapkan. Data ini diperoleh

melalui observasi yang dilakukan peneliti. Lembar observasi siswa pada

lampiran 2 dan observasi guru dapat dilihat pada lampiran 4.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat

yaitu :

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Teams Games

Tournaments (TGT).

b. Variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Teknik Pengambilan Data

Dalam penelitian ini, metode pengambilan data yang digunakan sebagai

berikut :

a. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan berupa data sekolah,

data identitas siswa dan data hasil belajar siswa yang berupa nilai ulangan

geografi kelas X-4. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai

kegiatan pembelajaran yang berlangsung juga diadakan dokumentasi proses

kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dengan menggunakan metode

TGT (Teams Games Tournament).

b. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti

mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang diteliti, baik

pengamatan itu dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun di dalam situasi

buatan yang khusus diadakan (Surakhmad, 1994:162). Pedoman observasi

berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.

Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan dan

perkembangan pembelajaran geografi yang dilakukan oleh siswa dan guru.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer sedangkan

guru bertindak sebagai pengajar. Lembar observasi yang digunakan yaitu

pengamatan terhadap siswa pada saat pembelajaran dan pengamatan terhadap

guru. Lembar observasi pengamatan siswa dapat dilihat pada lampiran 2 dan

pengamatan terhadap guru pada lampiran 4.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru untuk menggali informasi guna

memperoleh data terkait dengan aspek-aspek pembelajaran, penentuan

tindakan dan respon yang diberikan sebagai akibat dari tindakan yang

dilakukan. Jenis wawancara yang akan dilakukan bebas terpimpin, peneliti

membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan, tetapi cara bagaimana

pertanyaan itu diajukan sesuai dengan kebijaksanaan interviewer. Pedoman

wawancara dapat dilihat pada lampiran 6.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

d. Angket

Dalam penelitian yang akan dilakukan, angket diberikan pada guru dan

siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar

mengajar. Angket yang digunakan adalah angket tanggapan siswa terhadap

cara pembelajaran yang dilakukan guru (lampiran 3) dan motivasi belajar

siswa (lampiran 5).

Angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran geografi yang dilakukan guru merupakan jenis angket tertutup,

karena daftar pertanyaan yang diberikan langsung kepada responden dan

jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih jawaban

yang ada. Sedangkan angket yang digunakan untuk mengetahui motivasi

belajar siswa adalah jenis angket terbuka. Angket terbuka memberikan

kebebasan pada responden untuk menjawab sesuai pendapat pengisi angket.

Kisi-kisi pedoman angket yang digunakan untuk mengukur motivasi

siswa terhadap pelajaran geografi sebagai berikut:

Tabel 6. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa.

Konsep

Indikator

Butir Item

Jumlah

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

(Sardiman A.M, 1990: 75)

Usaha untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru

1,2 2

Kemauan bertanya dan meningkatkan kualitas belajar jika menemui kesulitan

3,4 2

Mempelajari kembali materi dari guru

5 1

Mempelajari geografi dari berbagai sumber

6,7 2

Semangat untuk memperhatikan pelajaran

8,9 2

Belajar geografi dengan sungguh-sungguh

10 1

JUMLAH 10

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Kisi-kisi angket motivasi digunakan sebagai pedoman dalam

pembuatan pertanyaan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Dalam kisi-

kisi terdapat indikator konsep motivasi dan pertanyaan dibuat berdasarkan

indikator tersebut.

Skala penilaian dapat menghasilkan data interval dalam bentuk skor

nilai melalui jumlah skor yang diperoleh dari instrumen tersebut. Pembuatan

kelas interval dilakukan dengan cara sebagai berikut (Sudjana, 2005 : 47):

Angket motivasi berisi 10 pertanyaan yang membutuhkan jawaban

uraian. Tiap item butir soal diberi skor 1 sampai 3. Kemudian skor tersebut

diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu motivasi tinggi, sedang dan rendah.

Tabel 7. Kategori Motivasi Belajar

Kategori Motivasi Skor

Tinggi 24-30

Sedang 17-23

Rendah 10-16

e. Tes

Pemberian tes yang akan dilakukan dalam penelitian dimaksudkan

untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan

pemberian tindakan. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu tes yang

dilakukan secara tertulis baik pertanyaan maupun jawabannya. Tes diberikan

pada akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pertanyaan pada tes

formatif disusun berdasarkan kisi-kisi yang terdiri dari sepuluh indikator. Kisi-

kisi soal tes formatif siklus I dapat dilihat pada lampiran 15 dan siklus II pada

lampiran 17. Tes siklus I dan II yang dilaksanakan pada penelitian berupa soal

tes formatif dengan sepuluh soal objektif dan 5 soal essay (lampiran 16 dan

18).

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

E. Validitas Data

Informasi yang akan dikumpulkan peneliti dan akan dijadikan data dalam

penelitian ini perlu diperiksa validitasnya sehingga dapat dipertanggungjawabkan

dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Validitas

sering diartikan dengan kesahihan atau ketepatan. Menurut Nunnaly dalam Susilo

(2008:79) menyatakan bahwa dinyatakan telah memiliki

validitas yang baik jika instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang

1. Validitas untuk Mengukur Tes Formatif

Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

aliditas isi menunjukkan pada sejauh mana instrumen tersebut

menarik sampel topik maupun proses kognitif yang terdapat di dalam universum

berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang

-kisi tes formatif, baik siklus I maupun siklus II, disusun

berdasarkan indikator yang ingin diteliti. Kemudian soal tes dibuat berdasarkan

pedoman kisi-kisi tersebut. Dengan demikian, tes tersebut mampu

mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Validitas tes

formatif siklus I dapat dilihat pada lampiran 13 dan siklus II lampiran 14.

2. Validitas untuk Mengukur Angket Motivasi

Validitas angket motivasi yang digunakan adalah validitas bangun

pengertian (konstruk). Sudjana (2005:13) menyatakan bahwa validitas konstruk

berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-

pengertian yang terkandung pada materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian

yang terkandung dalam konsep motivasi harus jelas apa yang hendak diukurnya.

Konsep-konsep tersebut masih abstrak sehingga memerlukan penjabaran yang

lebih spesifik agar mudah diukur. Ini berarti konsep harus dikembangkan

indikatornya. Adanya indikator tiap konsep, bangun pengertian akan tampak

sehingga mudah dalam penetapan alat penelitiannya. Indikator yang disusun pada

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

angket motivasi yaitu menggunakan pemahaman atau logika berfikir atas dasar

teori pengetahuan ilmiah dan menggunakan pengalaman empiris yaitu yang terjadi

dalam kehidupan nyata.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Dalam

kegiatan penelitian tindakan kelas analisis data dilakukan sejak awal sampai

berakhirnya kegiatan pengumpulan data. Proses analisis data menurut Miles dan

Huberman dalam Sutopo (2002:91-92) mencakup tiga komponen utama, yaitu

Reduksi data ialah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,

pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi bermakna.

Paparan atau penyajian data ialah proses pengambilan data secara lebih

sederhana dalam bentuk paparan naratif sehingga dapat mempermudah dalam

penarikan kesimpulan.

Penyimpulan ialah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah

terorganisasikan tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan/ atau formula

yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas.

Pada penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan menyederhanakan data

motivasi maupun data hasil belajar siswa melalui seleksi, pemfokusan dan

pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data motivasi

diperoleh melalui angket motivasi yang diisi siswa, sedangkan data hasil belajar

diperoleh melalui tes formatif. Angket motivasi disusun berdasarkan indikator

konsep yang tercantum pada kisi-kisi motivasi. Pertanyaan tes formatif terdiri dari

10 butir pilihan ganda dan 5 essay yang disusun berdasarkan kisi-kisi soal. Angket

motivasi dan tes formatif diberikan siswa pada akhir siklus setelah pembelajaran

dilaksanakan. Setelah data hasil motivasi dan hasil belajar diperoleh, langkah

selanjutnya yaitu data tersebut disajikan secara lebih sederhana dalam bentuk

paparan deskriptif yang dijadikan sebagai dasar dalam penarikan kesimpulan

penelitian. Agar lebih mudah dipahami data juga disajikan dalam bentuk tabel

dan diagram. Hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan dari kondisi awal,

siklus I, dan siklus II. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui apakah ada

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa, serta seberapa besar (prosentase)

perubahan yang terjadi. Jika minimal 80% siswa telah menunjukkan motivasi

dalam pembelajaran geografi maka target motivasi dinyatakan tercapai.

Sedangkan target hasil belajar dinyatakan berhasil jika minimal 80% hasil ulangan

siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.

G. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan

motivasi dan hasil belajar siswa ketika metode Teams Games Tournaments (TGT)

diterapkan.

Tabel 8. Ukuran Keberhasilan Penelitian

Ukuran

Keberhasilan

Target Teknik Pengumpulan

Data

Hasil Belajar siswa

Motivasi siswa

Minimal 80% hasil

ulangan siswa mencapai

Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 65

Minimal 80% siswa

menunjukkan motivasi

dalam pembelajaran

geografi

Tes formatif

Angket

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setelah dilaksanakan proses

pembelajaran dan siswa mengerjakan tes formatif, hasil observasi dan tes tersebut

kemudian dievaluasi. Dari hasil evaluasi dapat diketahui apakah hasilnya sudah

memenuhi target keberhasilan yang telah ditetapkan atau belum. Siklus II

dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I.

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti menetapkan tahap-

tahap yang akan dilaksanakan sehingga pada waktu pelaksanaan penelitian dapat

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dicapai hasil yang diharapkan. Ada 6 tahap yang akan dilaksanakan pada

penelitian ini yaitu :

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru geografi kelas X

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta untuk kelancaran penelitian.

b. Observasi awal untuk mendapatkan gambaran tentang SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta secara keseluruhan dan keadaan kegiatan

belajar mengajar pada kelas yang akan diteliti.

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui kelas yang memiliki masalah

yang menyangkut motivasi dan hasil belajar terhadap pelajaran geografi.

Sesuai dengan hal tersebut maka peneliti dapat memilih kelas yang tepat

untuk diperbaiki mutu pembelajarannya. Peneliti mendapatkan informasi

tersebut dengan bantuan guru pengampu geografi kelas X melalui

wawancara maupun kajian dokumen guru mengenai hasil belajar.

c. Mengidentifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar kelas yang

akan digunakan sebagai bahan penelitian.

Berdasarkan observasi dan analisis data hasil belajar, diperoleh informasi

bahwa kelas X-4 memiliki rata-rata nilai ulangan paling rendah bila

dibandingkan dengan kelas lain. Motivasi kelas tersebut juga rendah

dilihat dari kepasifan siswa serta perhatian siswa yang minim terhadap

pembelajaran geografi.

2. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan penelitian adalah

menyiapkan materi yang akan digunakan untuk kegiatan penelitian, media

pembelajaran, dan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus dan RPP.

Selain itu juga menyiapkan instrumen penelitian diantaranya tes formatif,

angket motivasi, lembar observasi, dan angket tanggapan siswa terhadap cara

pembelajaran yang dilakukan guru.

Pada tahap ini peneliti mendiskusikan bersama guru geografi mengenai

berbagai hal yang menyangkut tindakan pelaksanaan. Silabus dan RPP yang

digunakan pada penelitian ini disusun dengan pertimbangan RPP dan silabus

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

yang digunakan guru geografi. Setelah menyiapkan media, materi dan

instrumen, peneliti mendiskusikan dengan guru mengenai tindakan yang akan

dilakukan terkait pelaksanaan dengan metode TGT.

3. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan yaitu

penerapan metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) pada

materi hidrosfer dan kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Kegiatan

yang dilaksanakan dengan metode ini yaitu presentasi kelas, diskusi,

permainan dan penghargaan.

4. Tahap Observasi

Peneliti bertugas sebagai observer (pengamat) pelaksanaan KBM,

sedangkan guru kolaborasi yaitu guru geografi kelas X bertugas sebagai

pengajar yang menerapkan metode pembelajaran tersebut. Evaluasi diberikan

melalui tes formatif yang dilaksanakan setelah pelajaran selesai diulas.

5. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses KBM

serta penguasaan materi yang diwujudkan dalam nilai tes. Setelah memperoleh

data, maka akan dilakukan refleksi untuk menentukan langkah selanjutnya

sebagai bentuk perbaikan KBM sebelumnya.

6. Tahap Tindak Lanjut

Berdasarkan pada keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan

tindakan maka peneliti bersama guru kolaborasi mengadakan diskusi untuk

mengambil tindakan perbaikan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan

oleh guru. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar

yang lebih optimal dari proses sebelumnya.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Lingkungan Sekolah

Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Dilihat dari

Peta Rupa Bumi Indonesia lembar Surakarta skala 1:25.000 mempunyai letak

astronomis 7o o

terletak di Jl. Raden Mas Said No 35, Kelurahan Ketelan, Kecamatan Banjarsari,

Kota Surakarta. Letak SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Jl. RM. Said

Sebelah Selatan : Masjid Sholihin dan Jl. Kartini

Sebelah Barat : Permukiman

Sebelah Timur : Jl. Kartini dan Kompleks Keraton Mangkunegaran

Lokasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berada di pusat kota Surakarta.

Keberadaan tersebut menjadikan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki

letak yang strategis. Sarana transportasi baik umum maupun pribadi dapat

menjangkau lokasi dengan mudah. Lokasi sekolah tersebut berada dekat dengan

mangkunegaran yang merupakan salah satu bangunan penting bernilai sejarah di

kota Surakarta. SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berkembang dengan baik

karena didukung basis Muhammadiyah yang sangat kuat di kota Surakarta. Selain

bangunan Muhammadiyah 1 Surakarta, berdiri juga SD Muhammadiyah 1 dan

masjid yang menjadi syiar islam khususnya jamaah Muhammadiyah. Lebih

jelasnya lokasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dapat dilihat pada Peta Lokasi

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta skala 1 : 30.000 Tahun 2010. Kondisi

eksisting terhadap daerah sekitar dapat dilihat pada Peta Citra Lokasi SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta skala 1 : 3.500 Tahun 2010.

55

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta merupakan Sekolah Mandiri

terakredetiasi A dengan nilai akreditasi 92,55. Sekolah ini merupakan sekolah

swasta yang menerima siswa dengan hasil belajar yang bervariasi, artinya siswa

yang diterima memiliki nilai akademis tinggi, sedang dan rendah. Namun pada

kenyataannya siswa yang berada di sekolah tersebut memiliki hasil belajar yang

cenderung rendah. Pada tahun ajaran 2009/ 2010, rata-rata nilai UAN siswa yang

diterima yaitu 29,19 meliputi 4 mata pelajaran yang diujikan sehingga rata-rata

nilai tiap mata pelajaran 7,30. Sedangkan rata-rata nilai UAN lulusan siswa SMA

ini yaitu 40,06 meliputi 6 mata pelajaran sehingga rata-rata nilai tiap mata

pelajaran 6,67.

Secara keseluruhan jumlah siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta pada

tahun ajaran 2009/ 2010 sebanyak 822 anak. Data dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Kelas Jumlah Siswa X 294 XI 274 XII 254

Jumlah 822 Sumber: Data Administrasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Staf pengajar SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sebanyak 59 orang yang

terdiri dari guru negeri, guru tetap yayasan dan guru tidak tetap. Sedangkan tenaga

administrasi sebanyak 17 orang meliputi pegawai tetap yayasan dan pegawai

honorer.

Tabel 10. Keadaan Guru dan Pegawai SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

No Jenis Ketenagaan L P Jumlah

1 Guru negeri 10 20 30

2 Guru tetap yayasan 5 - 5

3 Guru tidak tetap yayasan 13 11 24

4 Pegawai tetap yayasan 8 1 9

5 Pegawai honorer 4 4 8

Jumlah total 40 36 76

Sumber: Data Administrasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diperlukan sarana

dan prasarana. Sarana prasarana sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Sarana Prasarana SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

No Jenis Jumlah 1 Ruang kelas 21 2 Ruang guru 1 3 Perpustakaan 1 4 Laboratorium Kimia 1 5 Laboratorium Fisika 1 6 Laboratorium Biologi 1 7 Laboratorium Bahasa 1 8 Laboratorium Multimedia 1 9 Mushola 1 10 UKS 1 11 Ruang BP 1 12 Ruang TU 1 13 Ruang Kepala Sekolah 1 14 Meja siswa 420 15 Kursi siswa 836 16 LCD 21 17 Komputer 38

Sumber: Data Administrasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki 21 ruang kelas. Masing-

masing kelas telah dilengkapi dengan LCD. LCD sangat membantu guru dalam

kegiatan belajar mengajar, salah satunya untuk mata pelajaran geografi. LCD

dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi-materi tertentu, misal

menampilkan gambar mengenai proses dan hasil fenomena alam. Fenomena alam

seperti tsunami, pembentukan bumi dan bentukan sungai akan lebih mudah

dipahami siswa jika dijelaskan tidak hanya dengan kata-kata tapi juga dilengkapi

dengan media seperti gambar. Sekolah ini juga memiliki 5 ruang laboratorium

yang terdiri dari laboratorium Kimia, laboratorium Fisika, laboratorium Biologi,

laboratorium Bahasa dan laboratorium Multimedia. Untuk mata pelajaran geografi

tidak disediakan laboratorium sehingga pembelajaran diadakan dalam ruang kelas.

Terdapat 1 perpustakaan yang menyediakan bacaan tentang berbagai macam

pelajaran, termasuk geografi, dan pengetahuan umum.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2. Karakteristik Guru

Mata pelajaran geografi untuk kelas X diampu oleh satu guru. Guru

tersebut bertanggung jawab dalam mengajar geografi pada semua kelas X yang

terdiri dari 7 kelas dengan jumlah siswa 294 siswa.

Berikut disajikan data mengenai karateristik guru geografi kelas X. Data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

a. Nama guru : Dra. Umi Rochyani

b. Fasilitas untuk menunjang KBM : laptop

c. Media yang digunakan dalam KBM :

power point materi

peta yang ditampilkan pada LCD

gambar-gambar materi seperti pembentukan bumi dan lapisan atmosfer.

d. Metode yang sering digunakan : ceramah

e. Pelatihan yang pernah diikuti :

Pelatihan Penginderaan Jauh dan SIG

Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

f. Seminar yang pernah diikuti :

Diklat Pembelajaran Inovatif dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Bimbingan Teknik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Workshop Pengembangan Bahan Ajar

3. Karakteristik Siswa

Jumlah siswa kelas X-4 adalah 39 anak yang terdiri dari 17 laki-laki dan

22 perempuan. Hampir semua siswa tersebut berasal dari dalam kota, sedangkan

luar kota hanya ada 3 siswa yaitu dari Boyolali. Persebaran asal dan jumlah siswa

dapat dilihat pada Peta Persebaran Asal SMP Siswa Kelas X-4 Tahun Ajaran

2009/ 2010 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Dari 39 siswa, 22 siswa berasal

dari SMP negeri dan 17 siswa dari SMP swasta. Rata-rata nilai UAN kelas X-4

adalah 27,97 sehingga rata-rata nilai tiap mata pelajaran yang diujikan yaitu 6.99.

Nilai UAN tertinggi yaitu 33,50 atau rata-rata nilai tiap mata pelajaran 8.37, dan

terendah 22,10 atau rata-rata nilai 5.52.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Observasi pra tindakan dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kelas

terutama yang berkaitan dengan pembelajaran geografi di kelas. Berdasarkan hasil

observasi pra tindakan, diketahui bahwa kelas X-4 memiliki permasalahan

terhadap pembelajaran geografi. Rata-rata nilai ulangan harian kelas ini paling

rendah bila dibandingkan dengan kelas X lainnya. Kondisi ini juga semakin

diperparah dengan kurangnya motivasi belajar siswa terlihat dari kepasifan serta

perhatian yang minim saat pembelajaran berlangsung.

a. Kondisi awal motivasi siswa

Berdasarkan wawancara dan observasi dengan guru geografi,

diketahui bahwa kelas X-4 memiliki permasalahan terhadap pembelajaran

geografi. Pada saat pembelajaran, kebanyakan siswa pasif misalnya terlihat

dari jarangnya siswa bertanya dan mengungkapkan pendapat jika guru

memberi pertanyaan. Hanya ada beberapa siswa yang mencatat ketika guru

menerangkan dan siswa juga suka mengulur waktu bila diberi tugas saat

pembelajaran.

Berdasarkan hasil angket motivasi dapat diketahui bahwa sebesar 24

siswa (62% dari 39 siswa) memiliki motivasi rendah, 9 siswa (23 %) motivasi

sedang dan 6 siswa (15 %) motivasi tinggi. Data dapat dilihat pada lampiran

24. Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 12. Motivasi Awal Siswa Terhadap Mata Pelajaran Geografi

Motivasi Frekuensi Prosentase

Tinggi 6 15 %

Sedang 9 23 %

Rendah 24 62%

Jumlah 39 100%

Sumber: Data Primer PTK 2009/2010

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam gambar berikut ini :

Gambar 6. Histogram Motivasi Awal Siswa

b. Kondisi awal nilai siswa

Data yang digunakan sebagai nilai awal adalah rata-rata nilai ulangan

geografi kelas X-4. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa rata-rata nilai

siswa kelas X-4 yaitu 59,6. Rata-rata tersebut masih berada di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Dari 39 siswa hanya 16 siswa (41 %)

yang mencapai KKM sehingga 23 siswa (59 %) belum mencapai ketuntasan.

Data dapat dilihat pada lampiran 25.

Kondisi tersebut digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 13. Nilai Awal Siswa

Kategori Jumlah Prosentase

Tuntas 16 41 %

Belum Tuntas 23 59 %

Jumlah 39 100%

Sumber: Data Guru Pengampu Mata Pelajaran Geografi KelasX

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam gambar berikut ini :

Gambar 7. Histogram Nilai Awal Siswa

Observasi pra tindakan bermanfaat terutama dalam hal identifikasi

permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi

tersebut, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan pada siswa kelas X-4

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Peneliti mencoba mencari pemecahan

permasalahan tersebut dengan menerapkan metode pembelajaran baru yang

menarik dan mengaktifkan siswa. Metode yang dipilih yaitu metode Teams

Games Tournaments (TGT). Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode

pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) yaitu Penyampaian Materi

(Presentasi Kelas), Diskusi, Permainan (Turnamen) dan Reward (Penghargaan).

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1). Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan

tindakan, (3). Observasi, dan (4). Analisis dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaaan Tindakan I

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Peneliti bersama guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilakukan dalam penelitian ini. Perangkat pembelajaran meliputi RPP dan

silabus. Waktu yang direncanakan untuk siklus I yaitu 4x45 menit. Waktu

tersebut direncanakan untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu

tanggal 3 dan 10 Mei 2010.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2) Menyiapkan instrumen penelitian diantaranya tes formatif, angket

motivasi, lembar observasi dan angket tanggapan siswa terhadap metode

pembelajaran yang dilaksanakan guru.

3) Menyiapkan materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar. Materi pembelajaran pada penelitian ini yaitu

hidrosfer.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan rencana

pembelajaran. Media yang digunakan yaitu power point materi hidrosfer

(siklus hidrologi, perairan darat dan perairan laut), kerangka konsep

materi hidrosfer, gambar materi hidrosfer, video siklus hidrologi dan roda

impian.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Sesuai dengan rencana, pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 2

kali pertemuan yaitu tanggal 3 dan 10 Mei 2010. Pertemuan dilaksanakan

selama 4 x 45 menit.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut :

1) Pertemuan 1, Senin, 3 Mei 2010 (2 x 45 menit)

a) Pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam

pembuka, kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa/

mengabsen. Setelah mengabsen, guru menjelaskan rencana kegiatan yang

akan dilakukan dengan metode Teams Games Tournaments (TGT), yaitu

guru menyampaikan materi, siswa dibagi menjadi 8 kelompok, siswa

berdiskusi secara berkelompok, permainan secara berkelompok dan tiga

tim terbaik mendapatkan penghargaan.

Sebelum penyampaian materi, guru terlebih dahulu melakukan

apersepsi yaitu menayangkan video siklus hidrologi. Hampir semua siswa

tampak tertarik dan memperhatikan. Setelah menayangkan video siklus

hidrologi, guru menanyakan pertanyaan yang masih terkait dengan video

tersebut. Guru bertanya mengenai mengapa air di bumi tidak pernah habis.

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab secara sukarela oleh salah seorang

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

siswa. Guru kemudian membahas mengenai air di bumi mengalami proses

peredaran air secara berurutan dan terus-menerus yang dinamakan siklus

hidrologi, sehingga dengan adanya siklus tersebut air di bumi tak pernah

habis. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai arti pentingnya

mempelajari hidrosfer sehingga siswa tertarik untuk mempelajarinya.

b) Inti

Pada pertemuan pertama guru memulai pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan menyampaikan materi siklus hidrologi,

perairan darat dan perairan laut. Materi tersebut ditampilkan pada power

point dan dijelaskan oleh guru. Selain tulisan yang ditampilkan pada

power point, kerangka konsep dan gambar-gambar juga ditampilkan

sehingga lebih memudahkan siswa dalam memahami materi yang

diajarkan tersebut. Dalam menyampaikan materi, guru sudah

menggunakan dan menguasai media dengan cukup baik. Sedangkan dalam

penguasaan materi guru tampak kurang menguasai materi sehingga

terkadang masih membaca buku/ hand out.

Ketika menyampaikan materi, guru mengajak siswa untuk

berinteraksi dengan cara menanyakan pada siswa mengenai materi yang

sedang dibahas tersebut. Saat pertama kali guru bertanya ada beberapa

siswa yang menjawab secara serentak. Jawaban mereka beracam-macam,

ada yang tepat dan ada juga yang belum tepat. Dikarenakan kelas menjadi

ramai, maka guru menyuruh mereka yang ingin menjawab untuk

mengacungkan jari. Namun siswa-siswa yang pada awalnya menjawab

menjadi tidak berani mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan.

Siswa terlihat kurang berani dalam mengungkapkan pendapat sehingga

guru perlu menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa

yang ditunjuk harus menjawab pertanyaan dan jika tidak dapat menjawab

guru kemudian menunjuk siswa lain untuk menjawabnya. Jika jawabannya

benar maka guru akan menjelaskan kembali, dan jika jawaban tersebut

salah maka guru akan membenarkan jawaban tersebut. Ada beberapa juga

siswa yang bertanya pada guru tetapi hanya pada saat guru mendekati

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

mereka. Jadi mereka bertanya tanpa mengacungkan jari dan dengan suara

yang pelan karena guru berada dekat dengan mereka.

Setelah menyampaikan materi, guru membagi siswa menjadi 8

kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan prestasi belajar.

Jumlah seluruh siswa kelas X-4 yaitu 39 sehingga 7 kelompok terdiri dari

5 siswa dan ada 1 kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Kelompok yang

telah dibagi tersebut kemudian berdiskusi mengenai tugas yang diberikan

guru. Bahan diskusi yang diberikan pada semua kelompok adalah sama.

Dalam berdiskusi tampak beberapa siswa yang mengantuk atau berbicara

dengan temannya sehingga tidak ikut berdiskusi. Selesai berdiskusi, guru

menyuruh siswa mengumpulkan laporan diskusi dan mempersilakan

perwakilan 2 kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompok mereka. Kelompok yang mengajukan diri maju ke depan

yaitu kelompok I dan kelompok VI. Ketika diberikan kesempatan untuk

bertanya, tidak ada siswa yang bertanya. Setelah presentasi, guru

melanjutkan pembahasan hasil diskusi.

c) Penutup

Di akhir pembelajaran, guru mengingatkan pada pertemuan

selanjutnya akan diadakan permainan dan ulangan. Sebelum meninggalkan

kelas, guru mengucapkan salam.

2) Pertemuan 2, Senin, 10 Mei 2010 (2 x 45 menit)

a) Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka.

Kemudian guru mengingatkan siswa mengenai materi yang dibahas pada

pertemuan lalu. Selanjutnya guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan

dilakukan pada pertemuan ini yaitu permainan, tes formatif dan

penghargaan 3 tim terbaik.

Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya. Sebelum dilakukan

permainan, guru menjelaskan peraturan permainan. Peraturan permainan

ditampilkan pada power point sehingga siswa dapat membaca sekaligus

mendengarkan penjelasan guru.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b) Inti

Kelompok dengan nomor urut pertama mengirimkan wakilnya

untuk memutar roda impian. Roda impian memiliki 15 nomor dan masing-

masing nomor terdiri dari 2 pertanyaan, sehingga setiap nomor memiliki

kesempatan untuk diberikan 2 kali. Apabila terjadi perulangan nomor

untuk ketiga kalinya maka dilakukan pemutaran sekali lagi atau dilakukan

pengacakan pada soal-soal yang belum terjawab. Jika pertanyaan tidak

dapat dijawab dengan benar maka pertanyaan dapat dilempar pada

kelompok lain. Skor/ nilai diberikan pada kelompok yang dapat menjawab

pertanyaan dengan benar. Setelah kelompok pertama mendapat giliran

memutar roda impian, giliran selanjutnya yaitu kelompok kedua dan

seterusnya. Permainan ini dilakukan dalam 2 putaran sehingga setiap

kelompok mendapatkan kesempatan 2 kali untuk memutar roda impian

dan menjawab pertanyaan pada nomor yang ditunjukkan roda impian

tersebut.

Pada saat kegiatan permainan ini, kelompok dapat berdiskusi dahulu

atau langsung menjawab pertanyaan. Namun masih terlihat bahwa yang

ikut berdiskusi atau menjawab pertanyaan hanya orang-orang tertentu saja.

Jadi ada anggota kelompok yang tidak terlibat aktif dalam kerja kelompok.

Permainan berlangsung selama 40 menit. Selesai permainan, siswa

duduk pada tempatnya masing-masing dan mempersiapkan diri

mengerjakan tes formatif. Guru dibantu peneliti membagikan soal tes.

Siswa segera mengerjakan tes tersebut setelah mendapatkan soal.

c) Penutup

Setelah waktu tes dinyatakan habis, guru dibantu peneliti

mengumpulkan lembar jawaban. Kegiatan selanjutnya yaitu memberikan

penghargaan bagi 3 kelompok terbaik. Kelompok terbaik dipilih

berdasarkan akumulasi nilai diskusi dan permainan. Juara 1 yaitu

kelompok VI, juara 2 kelompok IV dan juara 3 kelompok III. Setelah 3

kelompok terbaik menerima penghargaan, siswa diminta mengisi angket

motivasi.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

c. Observasi

Pada penelitian ini, guru kolaborasi bertindak sebagai guru dan peneliti

bertindak sebagai observer. Observasi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi

penerapan metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dan

untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung.

1) Hasil Observasi bagi Siswa

Pada pertemuan pertama siklus I, kegiatan pembelajaran yang

dilakukan yaitu penyampaian materi dan diskusi. Pada awal pembelajaran,

guru memberikan pertanyaan mengenai mengapa air di bumi tidak pernah

habis. Pertanyaan tersebut dijawab secara sukarela oleh salah seorang

siswa yang bernama Pratama Rachmad Wijaya. Pada saat penyampaian

materi, guru mengajak siswa berinteraksi dengan cara memberikan

pertanyaan pada siswa. Beberapa siswa menjawab pertanyaan tersebut

secara serentak. Guru kemudian menyuruh mereka yang ingin menjawab

untuk mengacungkan jari karena kelas menjadi ramai. Namun siswa-siswa

yang pada awalnya menjawab secara serentak menjadi tidak berani

menjawab sendiri, sehingga guru perlu menunjuk siswa untuk menjawab

pertanyaan tersebut. Ada 5 siswa yang ditunjuk guru untuk menjawabnya

yaitu Aulia Nur Fadhilah, Bayu Adji Wicaksono, Cik Imah

Widiyaningsih, Muhammad Fadholi dan Zulfa Naili Nasyrifah. Ada juga

2 siswa yang bertanya pada guru tetapi hanya pada saat guru mendekati

mereka. Jadi mereka bertanya tanpa mengacungkan jari dan dengan suara

yang pelan karena guru berada dekat dengan mereka. Siswa yang bertanya

tersebut yaitu Genit Fitri Dinivan dan Maharani Pangestiara. Data

mengenai hasil observasi siswa siklus I pada saat penyampaian materi

(presentasi kelas), diskusi dan permainan dapat dilihat pada lampiran 26.

Dari hasil observasi saat penyampaian materi diperoleh aktivitas

siswa sebagai berikut :

- Sebanyak 39 siswa (100%) datang tepat waktu, tidak ada siswa yang

terlambat masuk kelas.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

- Sebanyak 29 siswa (74%) membawa buku pegangan, sedangkan

sebanyak 10 siswa (26 %) tidak membawa buku pegangan.

- Sebanyak 27 siswa (69%) membuka buku pegangan, sedangkan

sebanyak 12 siswa (31%) tidak membuka buku pegangan.

- Sebanyak 39 siswa (100%) mengikuti pembelajaran geografi, tidak

ada siswa yang belajar pelajaran lain.

- Sebanyak 12 siswa (31%) mencatat penjelasan guru, sedangkan

sebanyak 27 siswa ( 69%) tidak mencatat penjelasan guru.

- Sebanyak 30 siswa (77% ) tidak mengantuk, sedangkan sebanyak 9

siswa (23%) mengantuk.

- Sebanyak 25 siswa (64% ) tidak berbicara yang tidak terkait materi

dengan temannya, sedangkan sebanyak 14 siswa ( 36%) berbicara

tidak terkait materi dengan temannya.

- Sebanyak 33 siswa (85% ) tidak membuat kegaduhan yang tidak

terkait materi, sedangkan sebanyak 6 siswa (15%) membuat

kegaduhan yang tidak terkait dengan materi.

- Sebanyak 2 siswa (5%) bertanya pada guru mengenai materi yang

belum jelas, sedangkan sebanyak 37 siswa (95%) tidak bertanya pada

guru mengenai materi yang belum jelas.

- Sebanyak 6 siswa (15% ) menjawab pertanyaan guru, sedangkan

sebanyak 33 siswa (85%) tidak menjawab pertanyaan guru.

Diskusi dilaksanakan setelah penyampaian materi. Pada kegiatan

diskusi ini terdapat beberapa siswa yang mengantuk atau berbicara dengan

temannya sehingga tidak ikut berdiskusi (bekerja dalam kelompok).

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas saat diskusi kelompok :

- Tidak ada siswa yang bertanya.

- Sebanyak 24 siswa (62%) mendengarkan diskusi dengan aktif,

sedangkan sebanyak 15 siswa ( 38%) tidak mendengarkan diskusi

dengan aktif.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

- Sebanyak 30 siswa (77%) bekerja dalam kelompok, sedangkan

sebanyak 9 siswa (23%) tidak ikut bekerja dalam kelompok.

Pada siklus I pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Senin 10

Mei 2010. Pada pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran yaitu

permainan dan tes formatif (ulangan). Dilihat dari kondisi kelas, tidak ada

siswa yang terlambat masuk kelas namun terdapat 9 siswa terlihat kurang

siap karena masih mencatat/ membuka buku pelajaran lain yang baru saja

selesai. Terdapat 6 siswa yang ramai karena tidak menginginkan ulangan

dilaksanakan pada pertemuan kedua. Pada saat kegiatan permainan ini,

kelompok dapat berdiskusi dahulu atau langsung menjawab pertanyaan.

Terlihat pada saat berdiskusi atau menjawab pertanyaan hanya orang-

orang tertentu saja sehingga ada beberapa anggota kelompok yang tidak

terlibat aktif dalam kerja kelompok.

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas siswa dalam permainan

kelompok :

- Sebanyak 11 siswa (28% ) menjawab pertanyaan, sedangkan

sebanyak 28 siswa (72%) tidak menjawab pertanyaan.

- Sebanyak 27 siswa (69% ) bekerja dalam kelompok, sedangkan

sebanyak 12 siswa (31%) tidak bekerja dalam kelompok.

2) Tanggapan Siswa terhadap Metode Pembelajaran yang Dilaksanakan

Guru. (Lampiran 27)

a) Sebanyak 11 siswa (28%) menyatakan sangat simpatik terhadap sikap

dan penampilan guru dalam mengajar, dan sebanyak 28 siswa (72%)

menyatakan simpatik.

b) Sebanyak 10 siswa (26%) menyatakan bahwa metode yang

dilaksanakan guru sangat sesuai dengan materi, sebanyak 22 siswa

(56%) menyatakan sesuai, dan sebanyak 7 siswa (18%) menyatakan

kurang sesuai.

c) Sebanyak 7 siswa (18%) menyatakan bahwa kemampuan guru dalam

menjelaskan sangat jelas, sebanyak 21 siswa (54%) menyatakan jelas,

dan 11 siswa (28%) menyatakan kurang jelas.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

d) Sebanyak 18 siswa (46%) menyatakan bahwa media yang digunakan

dalam pembelajaran geografi sangat menarik, sebanyak 17 siswa

(44%) menyatakan menarik, dan 4 siswa (10%) menyatakan kurang

menarik.

e) Sebanyak 16 siswa (41%) menyatakan bahwa media yang digunakan

guru sangat membantu mempermudah dalam memahami materi dan

sebanyak 23 siswa (59%) menyatakan mempermudah.

f) Sebanyak 7 siswa (18%) menyatakan sangat tertarik dengan materi

yang dibahas, sebanyak 28 siswa (72%) menyatakan tertarik, dan

sebanyak 4 siswa (10%) menyatakan kurang tertarik.

g) Sebanyak 21 siswa (54%) menyatakan senang diberi tugas tentang

materi, dan sebanyak 18 siswa (46%) menyatakan kurang suka jika

diberi tugas.

h) Sebanyak 10 siswa (26%) menyatakan sangat senang jika diminta

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, sebanyak 23 siswa

(59%) menyatakan senang, dan sebanyak 6 siswa (15%) menyatakan

kurang senang.

i) Sebanyak 9 siswa (23%) menyatakan sangat dilibatkan dalam proses

pembelajaran, sebanyak 28 siswa (72%) menyatakan dilibatkan, dan

sebanyak 2 siswa (5%) menyatakan kurang dilibatkan.

3) Hasil Observasi Aktifitas Guru dalam Pembelajaran. (Lampiran 28)

a) Guru memasuki kelas dan memberi salam sudah baik.

b) Guru dalam mengecek absensi kurang baik

c) Guru dalam memberikan apersepsi dan motivasi cukup baik, guru

masih terlihat kaku

d) Guru dalam menyampaikan materi kurang baik

e) Guru dalam menggunakan media pada saat penyampaian materi cukup

baik

f) Guru dalam memberikan arahan kepada siswa dalam menerapkan

langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

sudah baik

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

g) Guru dalam membimbing siswa pada saat diskusi kelompok sudah

baik

h) Guru dalam menggunakan media pada saat diskusi kelompok kurang

baik

i) Guru dalam membimbing siswa pada saat permainan sudah baik

j) Guru dalam menggunakan media pada saat permainan cukup baik

k) Guru dalam memberikan kesempatan bertanya pada siswa cukup baik

l) Guru dalam menjelaskan materi yang belum dipahami siswa cukup

baik

m) Guru dalam menutup pelajaran cukup baik

n) Guru dalam penguasaan terhadap manajemen waktu kurang baik

d. Hasil Tindakan

1) Motivasi Siswa

Motivasi siswa dapat diketahui melalui pengamatan aktivitas siswa

selama pembelajaran maupun angket terbuka yang telah diisi siswa. Dalam

lembar observasi pada ulasan sebelumnya, terdapat pengamatan kegiatan-

kegiatan yang berkaitan dengan motivasi siswa. Kegiatan-kegiatan pada

siklus I tersebut meliputi : ada 29 siswa yang membawa buku pegangan,

27 siswa membuka buku pegangan, tidak ada siswa yang belajar pelajaran

lain, 12 siswa mencatat penjelasan guru, 30 siswa tidak mengantuk, 25

siswa yang tidak berbicara tidak terkait materi dengan temannya, 33 siswa

tidak membuat kegaduhan yang tidak terkait materi, 2 siswa yang bertanya

pada guru mengenai materi yang belum jelas dan 6 siswa yang menjawab

pertanyaan guru. Pada saat kegiatan diskusi tidak ada siswa yang bertanya,

24 siswa mendengarkan diskusi dengan aktif dan 29 siswa bekerja dalam

kelompok. Pada saat permainan ada 11 siswa yang menjawab pertanyaan

dan 27 siswa bekerja dalam kelompok.

Motivasi siswa yang diukur melalui angket dapat dikategorikan

menjadi 3 yaitu tinggi, sedang dan rendah. Setelah dilakukan tindakan

siklus I, motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi meningkat.

Siswa yang memiliki motivasi tinggi yaitu 12 siswa (31%), motivasi

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

sedang 14 siswa (36 %) dan motivasi rendah 13 siswa (33%). Tapi

motivasi pada siklus I ini belum berhasil karena belum mencapai indikator

motivasi sebesar 80%. Data mengenai motivasi siswa pada siklus I dapat

dilihat pada lampiran 29.

Berikut disajikan tabel motivasi siklus I.

Tabel 14. Motivasi Siswa Siklus I

Motivasi Frekuensi Prosentase

Tinggi 12 31%

Sedang 14 36%

Rendah 13 33%

Jumlah 39 100%

Sumber: Data Primer PTK 2009/2010

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam gambar berikut ini :

Gambar 8. Histogram Motivasi Siswa Siklus I

2) Nilai Tes Formatif Siswa

Nilai tes siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I ini diperoleh

dari pemberian soal tes kepada siswa saat pembelajaran siklus I selesai.

Dari tes tersebut diketahui bahwa rata-rata nilai siswa adalah 64,43. Hasil

belajar tersebut meningkat tetapi belum mencapai target keberhasilan

penelitian. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan nilai adalah sebesar 26

siswa (67%). Sedangkan untuk mencapai keberhasilan siklus I, ketuntasan

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

nilai tes siswa harus mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu

sebesar 80 %. Data mengenai nilai tes formatif siswa pada siklus I dapat

dilihat pada lampiran 30.

Berikut disajikan tabel nilai tes formatif siklus I .

Tabel 15. Nilai Tes Formatif Siklus I

Kategori Jumlah Prosentase

Tuntas 26 67%

Belum Tuntas 13 33%

Jumlah 39 100%

Sumber: Data Primer PTK 2009/2010

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam gambar berikut ini :

Gambar 9. Histogram Nilai Tes Formatif Siklus I

Berdasarkan hasil tes formatif siklus I, dapat diketahui bahwa nilai

siswa yang paling tidak memuaskan terdapat pada beberapa indikator yaitu

mendeskripsikan jenis-jenis sungai dan Daerah Aliran Sungai (DAS),

mengidentifikasi unsur unsur utama siklus hidrologi dan mengidentifikasi

jenis-jenis laut. Analisis soal tes formatif siklus I dapat dilihat pada

lampiran 31. Berikut disajikan tabel mengenai hasil tes formatif siklus I

terhadap masing-masing indikator.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 16. Hasil Tes Formatif Siklus I terhadap Masing-Masing Indikator

Indikator Butir Soal Hasil Benar No Keterangan Pilihan

ganda Essay Pilihan

ganda Essay

1 Mengidentifikasi unsur unsur utama siklus hidrologi

2 1 56% 47%

2 Mengidentifikasi air tanah berdasarkan letaknya

1 2 66% 71%

3 Mendeskripsikan jenis-jenis sungai dan DAS

5 3 62% 48%

4 Mengidentifikasi jenis-jenis dan manfaat danau dan rawa

3, 4 66%, 72%

5 Menjelaskan perbedaan pantai dan pesisir

6 72%

6 Mengidentifikasi jenis-jenis laut

7, 8 59%, 56%

7 Menunjukkan bentuk-bentuk morfologi dasar laut

10 77%

8 Menjelaskan gerakan air laut 9 77% 9 Menjelaskan kualitas air laut 4 68%

10 Menjelaskan manfaat air laut 5 85% Sumber: Data Primer PTK 2009/2010

e. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi merupakan upaya mengkaji permasalahan yang

terjadi pada saat dilakukan tindakan dan hasil dari proses tindakan tersebut

kemudian dihubungkan dengan penyelesaian permasalahan. Berdasarkan

hasil observasi, peneliti menemukan beberapa kelemahan dalam penerapan

metode pembelajaran pada siklus I.

Kelemahan tersebut yaitu

1). Segi Siswa

Siswa kurang aktif dalam pembelajaran baik pada saat kegiatan

penyampaian materi ataupun kerja kelompok.

Pada saat penyampaian materi siswa masih merasa segan

bertanya langsung dengan guru. Siswa yang berani bertanya

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

hanya sedikit dan mereka lebih nyaman bertanya pada teman

atau guru pada saat guru mendekati mereka. Siswa juga kurang

memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari guru.

Pada saat kerja kelompok hanya siswa tertentu saja yang

terlihat aktif, bahkan ada beberapa anggota kelompok yang

tidak ikut terlibat dalam kerja kelompok.

Nilai tes formatif siswa kurang memuaskan pada beberapa

indikator. Indikator tersebut yaitu mendeskripsikan jenis-jenis

sungai terutama pada materi pola aliran sungai, mengidentifikasi

unsur unsur utama siklus hidrologi dan mengidentifikasi jenis-jenis

laut.

Masih ada siswa yang acuh terhadap pelajaran dan metode baru

yang digunakan guru.

2). Segi Guru

Guru jarang memberikan motivasi pada siswa saat pembelajaran

maupun kerja kelompok. Dalam memandu siswa, pemberian

motivasi dapat meningkatkan semangat siswa sehingga

pembelajaran akan semakin hidup.

Penggunaan media pembelajaran belum optimal, karena guru

terlalu fokus mengendalikan siswa yang gaduh.

Pelaksanaan pembelajaran oleh guru kurang sesuai dengan rencana

pembelajaran misalnya saat guru menutup pelajaran serta alokasi

waktu yang kurang terstruktur. Hal tersebut dapat terjadi karena

yang bertindak sebagai pengajar adalah guru geografi sekolah

tersebut dan bukan peneliti itu sendiri, sehingga maksud peneliti

terkadang kurang dipahami guru.

Guru kurang menguasai materi

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis maka dapat dilakukan

tidakan refleksi, yaitu

Dilakukan upaya untuk membangkitkan motivasi siswa. Pemberian

motivasi antara lain dengan cara memberi pujian, kata-kata

penyemangat, memberikan penghargaan, nilai dan hukuman.

Berbeda dengan siklus I, pada siklus II pemberian nilai tidak hanya

diberikan pada kelompok tapi juga hasil dari kerja individu. Pada

saat kerja kelompok dilaksanakan, nilai individu juga

diperhitungkan. Jadi setiap anggota kelompok selain bermain bagi

kelompoknya juga bermain bagi diri sendiri. Anggota kelompok

yang aktif misal menjawab pertanyaan, selain menyumbangkan

nilai bagi kelompoknya juga akan memperoleh nilai bagi dirinya.

Siswa yang aktif akan menjadi siswa terbaik. Diharapkan dengan

pemberian motivasi tersebut akan membangkitkan semangat serta

keberanian siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Mengoptimalkan kinerja guru dalam menjelaskan materi dan

mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran terutama

ditekankan pada materi yang belum dipahami siswa. Media

pembelajaran yang ditambahkan yaitu

Gambar pola aliran sungai dengan penjelasan topografinya.

Untuk menjelaskan pola aliran sungai akan lebih mudah jika

disertai gambar topografinya sehingga siswa tidak kesulitan

dalam memahami materi tersebut.

Makro media flash siklus hidrologi. Makro media flash tersebut

memuat penjelasan tentang unsur-unsur siklus hidrologi

sekaligus jenis-jenis siklus hidrologi. Penggunaan media

tersebut diharapkan dapat mempermudah siswa dalam

pemahaman materi dengan memanfaatkan waktu secara efektif.

Diadakan tambahan waktu untuk diskusi sehingga semua

kelompok dengan variasi soal diskusi mendapatkan kesempatan

untuk presentasi dan memacu kelompok lain untuk bertanya.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

3. Siklus II

a. Perencanaaan Tindakan II

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Peneliti bersama guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilakukan pada siklus II. Perangkat pembelajaran meliputi RPP dan

silabus. Kegiatan tindakan II direncanakan selama 5 x 45 menit yang

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu tanggal 17 dan 24 Mei 2010.

2) Menyiapkan instrumen penelitian diantaranya tes formatif, angket

motivasi, lembar observasi dan angket tanggapan siswa terhadap metode

pembelajaran yang dilaksanakan guru.

3) Menyiapkan materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar. Materi pembelajarannya yaitu hidrosfer. Materi ini

mengulang dari siklus I dengan beberapa tambahan dan penekanan

penjelasan oleh guru terhadap materi yang belum dipahami siswa. Materi

yang paling belum dipahami siswa yaitu pola aliran sungai,

mengidentifikasi unsur unsur utama siklus hidrologi dan mengidentifikasi

jenis-jenis laut.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan rencana

pembelajaran. Media yang digunakan yaitu power point materi hidrosfer

(siklus hidrologi, perairan darat dan perairan laut), kerangka konsep

materi hidrosfer, gambar materi hidrosfer, video tentang hidrosfer, makro

media flash siklus hidrologi dan roda impian.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I,

hanya pada tindakan II ini merupakan perbaikan tindakan I. Kekurangan-

kekurangan pada tindakan I dicari solusinya dan diperbaiki pada tindakan II,

sehingga diharapkan dapat tercapai target yang diinginkan.

Pelaksanaan tindakan II dilakukan sesuai dengan rencana yaitu 2 kali

pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 Mei 2010. Waktu

pelaksanaan pada 2 pertemuan tersebut yaitu 5 x 45 menit.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut :

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

1) Pertemuan 1, Senin, 17 Mei 2010 (3 x 45 menit)

a) Pendahuluan

Pada pertemuan pertama, mula-mula guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam dan mengabsen. Seperti pada siklus I, guru

menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus II ini. Selain dipilih 3 tim terbaik, pada siklus II ini

juga dipilih siswa terbaik yaitu siswa yang aktif dalam pembelajaran.

Pemberian nilai tidak hanya diberikan pada kelompok tapi juga hasil dari

kerja individu. Siswa yang aktif, selain menyumbangkan nilai bagi

kelompoknya juga akan memperoleh nilai bagi dirinya.

Sebelum penyampaian materi, guru terlebih dahulu melakukan

apersepsi yaitu menanyakan video tentang hidrologi. Siswa diam dan

memperhatikan. Berdasarkan video yang ditampilkan tadi, guru

kemudian merangsang siswa untuk berfikir mengenai dimana saja air di

bumi berada. Ada 1 siswa menjawab pertanyaan tersebut secara sukarela.

Guru kemudian membahas mengenai keberadaan air di bumi dan

menjelaskan mengenai manfaat keberadaan air di bumi bagi makhluk

hidup.

b) Inti

Pada pertemuan ini, media yang ditambahkan yaitu makro media

flash siklus hidrologi dan gambar pola aliran sungai dengan penjelasan

topografinya. Pada saat guru menerangkan materi dengan memanfaatkan

media tersebut siswa tampak diam dan memperhatikan. Dalam

menerangkan materi guru terkadang masih membaca buku/ hand out.

Keterampilan guru dalam menggunakan dan menguasai media sudah

baik. Guru memanfaatkan media yang telah disediakan dengan baik dan

lancar. Di sela-sela menerangkan materi, guru memberikan motivasi

untuk membangkitkan semangat dan keaktifan mereka dalam mengikuti

pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan pada siswa untuk

membuat siswa tetap fokus. Pada siklus II ini siswa sudah mulai berani

mengungkapkan pendapat secara sukarela dan tanpa ditunjuk. Pada saat

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

penyampaian materi terjadi peningkatan jumlah siswa yang bertanya

daripada siklus I. Mereka sudah berani mengacungkan jari dan bertanya

meskipun guru tidak tidak mendekati mereka.

Kegiatan selanjutnya setelah menyampaikan materi yaitu diskusi.

Berbeda dengan siklus I, pada siklus II ini bahan diskusi untuk masing-

masing kelompok berbeda. Masing-masing kelompok mendapatkan 2

pertanyaan untuk didiskusikan dengan anggota kelompoknya. Setelah

berdiskusi, guru meminta siswa mengumpulkan laporan diskusi dan

masing-masing kelompok mengirimkan perwakilannya maju ke depan

untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok yang

telah siap dipersilakan maju terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan

kelompok lain. Presentasi ini dilanjutkan kembali setelah terpotong jam

istirahat. Pada saat diskusi ini, keaktifan siswa lebih terlihat daripada saat

siklus I. Hal ini tampak dari adanya pertanyaan yang diajukan kelompok

lain untuk kelompok yang presentasi. Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, siswa yang presentasi dapat langsung menjawab ataupun

berdiskusi terlebih dahulu dengan teman sekelompoknya. Guru akan

menjelaskan kembali jika jawaban mereka benar dan jika belum benar

guru akan membenarkannya. Setelah presentasi, guru melanjutkan

pembahasan hasil diskusi.

c) Penutup

Sebelum menutup pelajaran, guru menyampaikan kesimpulan

materi. Guru juga memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya

akan diadakan permainan dan ulangan sehingga diharapkan semua siswa

masuk dan belajar dengan baik.

2) Pertemuan 2, Senin, 24 Mei 2010 (2 x 45 menit)

a) Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen

dan mengingatkan kembali sedikit materi pada pertemuan lalu.

Selanjutnya guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

pada pertemuan ini yaitu permainan, tes formatif, serta penghargaan 3

tim dan siswa terbaik.

Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya. Guru kemudian

menjelaskan peraturan permainan. Peraturan permainan dapat juga dibaca

siswa pada power point yang ditampilkan di depan. Pada permainan ini

siswa yang dapat menjawab pertanyaan selain mendapatkan nilai bagi

dirinya sendiri juga menyumbangkan nilai bagi kelompoknya. Dengan

demikian siswa akan termotivasi untuk aktif dalam permainan yaitu

dengan menjawab pertanyaan.

b) Inti

Kelompok dengan nomor urut pertama mengirimkan wakilnya

untuk memutar roda impian, dilanjutkan kelompok kedua dan seterusnya.

Prosedur permainan ini sama dengan permainan pada siklus I. Pada saat

kegiatan permainan ini, terlihat peningkatan kerja kelompok bila

dibandingkan dengan permainan sebelumnya. Selain itu kondisi kelas

lebih terkendali.

Selesai permainan, siswa kembali ke tempat duduk masing-masing

dan mengerjakan tes formatif. Selesai mengerjakan soal, siswa segera

mengumpulkan lembar jawabannya.

c) Penutup

Sama halnya pada siklus I, setelah mengerjakan tes formatif

kegiatan selanjutnya yaitu memberikan penghargaan. Penghargaan

diberikan pada 3 tim terbaik dan siswa terbaik. Pemilihan tersebut

didasarkan pada nilai yang diperoleh saat dikusi dan permainan.

Kelompok yang menjadi juara 1 yaitu kelompok VII, juara 2 kelompok II

dan juara 3 kelompok III. Sedangkan penghargaan siswa terbaik

diberikan kepada Genit Fitri Dinivan. Setelah penerimaan penghargaan,

siswa diminta mengisi angket motivasi.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

c. Observasi

1) Hasil Observasi Bagi Siswa

Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama yaitu

penyampaian materi dan diskusi. Pada awal pembelajaran, guru

memberikan pertanyaan mengenai dimana saja air di bumi berada. Siswa

yang bernama Ira Agustina Pertama Putri menjawab pertanyaan tersebut

secara sukarela. Di sela-sela menerangkan materi, guru memberikan

motivasi untuk membangkitkan semangat dan keaktifan mereka dalam

mengikuti pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan pada siswa

untuk membuat siswa tetap fokus. Siswa yang menjawab pertanyaan

tersebut secara sukarela ada 4 siswa yaitu Dinda Triyas Wara, Genit Fitri

Dinivan, Mahendara Radyan Adi dan Robet Hartanto. Sedangkan siswa

yang menjawab dengan ditunjuk guru ada 2 siswa yaitu Arya Galang Budi

Sejati dan Ibnu Hasan. Pada siklus II ini ada 5 siswa yang sudah berani

bertanya secara sukarela yaitu Asykari Indah Saputri, Efid Erdanosa

Branata, Genit Fitri Dinivan, Maharani Pangestiara Rahayu dan Pratama

Rachmat Wijaya. Data hasil observasi siswa pada siklus II dapat dilihat

pada lampiran 32.

Dari hasil observasi saat penyampaian materi diperoleh aktivitas

siswa :

- Sebanyak 39 siswa (100%) datang tepat waktu, tidak ada siswa yang

terlambat masuk kelas.

- Sebanyak 31 siswa (79%) membawa buku pegangan, sedangkan

sebanyak 8 siswa (21%) tidak membawa buku pegangan.

- Sebanyak 29 siswa (74%) membuka buku pegangan, sedangkan

sebanyak 10 siswa (26 %) tidak membuka buku pegangan.

- Sebanyak 39 siswa (100%) mengikuti pembelajaran geografi, tidak

ada siswa yang belajar pelajaran lain.

- Sebanyak 14 siswa (36% ) mencatat penjelasan guru, sedangkan

sebanyak 25 siswa (64%) tidak mencatat penjelasan guru.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

- Sebanyak 33 siswa (85%) tidak mengantuk, sedangkan sebanyak 6

siswa (15%) mengantuk.

- Sebanyak 25 siswa (64% ) tidak berbicara yang tidak terkait materi

dengan temannya, sedangkan sebanyak 14 siswa (36%) berbicara

tidak terkait materi dengan temannya.

- Sebanyak 33 siswa (85%) tidak membuat kegaduhan yang tidak

terkait materi, sedangkan sebanyak 6 siswa (15%) membuat

kegaduhan yang tidak terkait dengan materi.

- Sebanyak 5 siswa (13%) bertanya pada guru mengenai materi yang

belum jelas, sedangkan sebanyak 34 siswa (87%) tidak bertanya pada

guru mengenai materi yang belum jelas.

- Sebanyak 7 siswa (44%) menjawab pertanyaan guru, sedangkan

sebanyak 32 siswa (56%) tidak menjawab pertanyaan guru.

Pada kegiatan diskusi siklus II ini, siswa sudah berani bertanya

pada kelompok lain. Siswa yang bertanya tersebut yaitu Bahendar

Prashaga, Genit Fitri Dinivan, Ibnu Hasan, Nurrohmah Manda Noviana

dan Tito Tri Wijanarko.

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas saat diskusi kelompok :

- Sebanyak 5 siswa (13%) bertanya, sedangkan sebanyak 34 siswa

(87%) tidak bertanya.

- Sebanyak 27 siswa (39%) mendengarkan diskusi dengan aktif,

sedangkan sebanyak 12 siswa (61%) tidak mendengarkan diskusi

dengan aktif.

- Sebanyak 32 siswa (56%) bekerja dalam kelompok, sedangkan

sebanyak 7 siswa (44%) tidak ikut bekerja dalam kelompok.

Pada siklus II pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran yaitu

permainan dan tes formatif (ulangan). Dilihat dari kondisi kelas, tidak ada

siswa yang terlambat masuk kelas namun terdapat 9 siswa terlihat kurang

siap karena masih membuka/ mengemasi buku pelajaran lain yang baru