perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal...

191
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia, sangat luhur dalam meningkatkan kualitas manusia, sehingga segala usaha yang mengarah pada keberhasilan pendidikan merupakan sebuah keharusan. Pada era globalisasi, masyarakat sudah sadar akan pentingnya pendidikan. Pendidikan akan membawa manusia pada kehidupan yang lebih baik dan lebih bermartabat. Hal ini senada dengan makna pendidikan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Aqidah Akhlak, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN, No. 20, 2003: 3). Keberhasilan dalam bidang pendidikan melalui proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu guru, peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, biaya, sarana dan prasarana serta faktor lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi, sudah tentu akan memperlancar proses pembelajaran. Keberhasilan dalam bidang pendidikan akan meningkatkan kualitas pendidikan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan umat

manusia, sangat luhur dalam meningkatkan kualitas manusia, sehingga segala

usaha yang mengarah pada keberhasilan pendidikan merupakan sebuah

keharusan. Pada era globalisasi, masyarakat sudah sadar akan pentingnya

pendidikan. Pendidikan akan membawa manusia pada kehidupan yang lebih

baik dan lebih bermartabat. Hal ini senada dengan makna pendidikan

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, Aqidah Akhlak, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN, No. 20, 2003: 3).

Keberhasilan dalam bidang pendidikan melalui proses pembelajaran

di sekolah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu guru,

peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, biaya, sarana dan prasarana serta

faktor lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi, sudah tentu

akan memperlancar proses pembelajaran. Keberhasilan dalam bidang

pendidikan akan meningkatkan kualitas pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

2

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, maka perlu adanya proses

pembelajaran yang bermutu dan berkualitas. Baik bermutu pada prosesnya

maupun hasil akhir pembelajaran yaitu prestasi belajar. Prestasi belajar

merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberprestasian belajar

siswa. Siswa yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah

berprestasi dalam pembelajaran, dan sebaliknya siswa yang prestasi belajarnya

rendah dapat dikatakan belum berprestasi dalam pembelajaran.

Belajar sebagai suatu proses yamg ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap

dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimaannya dan aspek lainnya yang ada pada individu (Sudjana, 2002:

280). Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat

pengetahuan dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri

seseorang baik itu pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan tingkah

lakunya.

Menurut Djamarah (1996) metode pembelajaran konvensional adalah

metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah,

karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan

antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran,.

Sehingga kadang kala metode konvensional menimbulkan kejenuhan dalam

proses pembelajaran yang berakibat penurunan hasil belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

3

Proses pembelajaran yang didominasi dengan tuntutan untuk

menghafalkan dan menguasai pelajaran sebanyak mungkin untuk menghadapi

ujian, dimana peserta didik harus mengeluarkan apa yang telah dihafalkannya.

Kondisi ini sangat bertentangan dengan kondisi psikologis peserta didik

dimana proses transfer pengetahuan bakal efektif jika melalui “gaya belajar”

peserta didik sendiri. Oleh karena itu, gaya mengajar pendidik harus

disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik tersebut.

Hal ini pun sejalan dengan pendapat Sudjana (2005: 40), bahwa

peserta didik adalah insan yang aktif serta perlu diperdayakan untuk

berpartisipasi penuh dalam penentuan dan pembentukan cara belajarnya.

Tetapi kenyataannya, dalam pembelajaran di kelas justru sebaliknya, peserta

didik harus susah payah menyesuaikan dengan gaya mengajar pendidik.

Akibatnya peserta didik cenderung tertekan dan belajar dalam kondisi yang

tidak menyenangkan.

Hasil observasi awal peneliti di SMK Gajah Mada Purwodadi, bahwa

mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang membosankan dan

kurang menarik bagi siswa, hal ini disebabkan siswa harus menghafal dan

mengingat materi PKn. Selain itu proses pembelajaran PKn yang berlangsung

masih berorientasi pada guru yang menyampaikan materi dengan tidak

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sedangkan siswa hanya berperan

sebagai penerima informasi saja. Hal ini mengakibatkan keterlibatan siswa

dalam proses pembelajaran masih sangat kurang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

4

Belum nampaknya keterlibatan siswa dalam pembelajaran PKn itu

terlihat dari masih banyaknya siswa yang kurang aktif dalam memberikan

pendapat atau memberi gagasannya, mengajukan pertanyaan ataupun dalam

mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal jika proses

pembelajaran berorientasi pada siswa dimana siswa mencari tahu sendiri

mengenai materi yang dipelajari dengan dikaitkan pada suatu fenomena atau

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, maka siswa akan mampu

memahami pelajaran dengan baik.

Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan

beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa

dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil

menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa

kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang

diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri. Pengetahuan yang

didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar

pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan jawaban atas

permasalahan atau konsep yang dipelajari.

Sebagaimana yang penulis tahu bahwa materi PKn syarat dengan

nilai. Nilai-nilai yang akan mendukung untuk membentuk siswa menjadi

warga negara yang baik, warga negara yang cinta pada tanah air, yang rela

berkorban, mampu bersikap adil, saling menolong dan memiliki toleransi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

5

tinggi. Selain contoh nilai-nilai di atas masih banyak lagi nilai-nilai yang

diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa.

Berdasarkan realita di atas, maka peranan guru sangat diperlukan

dalam keberhasilan pembelajaran. Guru dikatakan berhasil dalam mengajar

jika tujuan-tujuan pembelajaran sudah tercapai. Kreativitas guru dalam

memilih metode pembelajaran yang tepat sangat diperlukan. Siswa tidak

hanya berperan sebagai obyek pembelajaran, tetapi juga sebagai subyek

pembelajaran. Alur proses pembelajaran tidak hanya dari guru ke siswa, tetapi

juga dari siswa ke guru bahkan siswa bisa juga belajar bersama peserta didik

lain dan bekerjasama.

Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan

dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan teori

dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Pembelajaran yang pada

hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik, perlu

untuk ditingkatkan. Karena pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum

yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan

kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Guru

harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika

peserta didik belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah kegiatan

pembelajaran dihentikan, diubah metodenya, atau mengulang dulu

pembelajaran yang lalu. Guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran,

pemilihan dan penggunaan metode mengajar (Mulyasa, 2004:100). Atas dasar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

6

itulah guru mencoba mengembangkan pendekatan contextual teaching and

learning (CTL) pada pembelajaran PKn. Wina Sanjaya (2006: 255),

menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Lebih lanjut

Syaiful Sagala (2005: 88), menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual

adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari.

Bertitik tolak dari masalah-masalah di atas, maka guru mata pelajaran

PKn harus selalu berupaya mencari solusi untuk memperbaiki proses

pembelajaran dalam rangka meningkatkan prestasi siswa, salah satunya yaitu

dengan penerapan model pembelajaran kontekstual. Metode kontekstual ini

diasumsikan memiliki peranan yang cukup kuat dalam memberikan

pemahaman kepada siswa atas teori materi yang bersifat abstrak agar bisa

dipahami secara konkrit. Siswa menjadi lebih mudah memahami materi

pelajaran dari segi proses pembelajaran dengan mengaitkan antara materi dan

lingkungan sekitar.

Hal tersebut sebagaimana hasil observasi sementara peneliti di SMK

Gajah Mada Purwodadi, dimana siswa masih menemui beberapa hambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

7

dan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran PKn secara maksimal.

Mengingat pembelajaran PKn merupakan materi pelajaran yang banyak

bersifat moral dan afektif yang memerlukan pemahaman yang bersifat praktis

secara komprehensif.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud mengadakan

penelitian di SMK Gajah Mada Purwodadi dengan judul “ Pembelajaran PKn

dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning, di SMK Gajah Mada

Purwodadi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas fokus penelitian ini adalah

“Bagaimana Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contexstual Teaching

Learning (CTL) di SMK Gajah Mada Purwodadi”. Fokus tersebut

dijabarkan menjadi empat sub fokus sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi ?

3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pembelajaran

PKn dengan Pendekatan Contexstual Teaching Learning (CTL) di

SMK Gajah Mada Purwodadi ?

4. Bagaimana evaluasai dalam pembelajaran PKn dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi ?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

mendiskripsikan:

1. Perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi.

2. pelaksanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran PKn dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada

Purwodadi.

4. Evaluasi pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi baik secara teoritis

maupun praktis terhadap pengembangan program pendidikan. Secara teoritis

penelitian ini dapat memberi masukan, berupa pengembangan model

pembelajaran kontekstual terutama dalam pembelajaran PKn.

Secara praktis, metode pembelajaran CTL diharapkan dapat

bermanfaat:

1) Bagi guru

a. Memberikan pengalaman untuk guru dalam merancang model

pembelajaran CTL pada mata pelajaran PKn di SMK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

9

b. Mengembangkan potensi guru sebagai pengembang kurikulum

(curriculum development), perencana, pelaksana serta sebagai motivator,

serta sebagai bahan masukan dalam meningkatkan efektivitas

mengembangkan kemampuan profesional untuk mengadakan perubahan,

perbaikan dalam pembelajaran PKn di SMK.

2) Bagi siswa

a. Menumbuhkan motivasi, meningkatkan aktivitas, memupuk kreativitas

serta penuh inisiatif siswa dalam pembelajaran PKn.

b. Melatih keberanian, keterampilan dan rasa percaya diri pada saat

melaksanakan pembelajaran PKn dan menumbuhkan kreatifitas siswa

dalam melaksanakan pembelajaran PKn dengan menggunakan berbagai

model diantaranya model pembelajaran CTL.

3) Bagi sekolah

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran dalam rangka

mencapai tujuan mata pelajaran PKn.

b. Hasil perbaikan ini menjadi masukan bagi sekolah untuk menerapkan

pembelajaran khususnya mata pelajaran PKn di SMK.

4) Bagi penulis

a. Memberi pengalaman bagi peneliti dan menambah khazanah keilmuan

sebagai bekal menjadi guru yang profesional kelak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Belajar merupakan proses perubahan perilaku berkat

pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan

tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan

maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi

(Djamarah, 2002: 11). Kegiatan belajar mengajar seperti

mengorganisasikan pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar

mengajar, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk

dalam cakupan tanggung jawab guru.

Belajar dapat diartikan sebagai proses berfikir. Belajar berfikir

menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan

melalui interaksi antara individu dengan lingkungan. Dalam

pembelajaran berfikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya

menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi

yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh

pengetahuannnya sendiri (Sanjaya, 2006: 107).

Pembelajaran merupakan kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

11

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran

(Hamalik, 2008: 55). Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan

dampak logis dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang sangat pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan mengharuskan

penyesuaian dan peningkatan proses pembelajaran secara terus

menerus. Di samping itu diperlukan pemutakhiran pilihan atas

berbagai konsep-konsep pembelajaran serta alternatif inovasi

pendidikan yang berkembang semakin beragam. Harus selalu

diupayakan adanya usaha perbaikan dan peningkatan kualitas isi,

efisiensi dan efektivitas pembelajaran, proses dan hasil pembelajaran.

Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng dalam (Uno ,

2008:2) adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Sebagaimana

diungkapkan (Dexzrek,2008:1) bahwa Pembelajaran ialah

membelajarkan siswa menggunakan jasa pendidikan maupun teori

belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Sehingga

Secara impilisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih,

menetapkan, mengembangkan metode, untuk mencapai hasil

pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan

metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.

b. Ciri-ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antar manusia

yang disebut sebagai interaksi. Menurut Hamalik ( 2011: 23 ) ada tiga

ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

12

1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang

merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana

khusus.

2) Saling ketergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem

pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur

bersifat esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya

kepad sistem pembelajaran.

3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang

hendaka dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara dasar

perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem yang

alami (natural).

c. Unsur-unsur pembelajaran

Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem

pembelajaran adalah seorang warga belajar, suatu tujuan dan suatu

prosedur kerja untuk mencapai tujuan, dalam hal ini, tutor tidak

termasuk sebagai unsur sistem pembelajaran, fungsinya dapat

digantikan atau dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti :

buku, slide atau teks diprogram dan sebagainya.

Unsur-unsur dinamis pembelajaran pada tutor:

1) Motivasi membelajarkan warga belajar.

2) Kondisi guru/tutor siap membelajarkan siswa/peserta didik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

13

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran

Sumadi Suryabrata (2004: 249-250), belajar sebagai proses atau

aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor yaitu

sebagai berikut :

1) Faktor yang berasal dari luar diri warga belajar di golongkan

menjadi yaitu : Faktor non sosial dan Faktor sosial.

2) Faktor yang berasal dari dalam diri warga belajar, Faktor fisiologis,

jasmani, fungsi fungsional tertentu, dan Faktor psikologis

mendorong aktivitas belajar.

2. Pembelajaran Berdasarkan Konsep Siswa

Konsep siswa memandang belajar sebagai proses aktif dan

interaktif sebagai proses interpretasi dan interaksi diri terhadap realitas dan

sensori-sensori baru yang melibatkan konstruksi - konstruksi inter dan

intra individu. Dengan konsep siswa, siswa dapat mencipta makna-makna

melalui interaksi atau pengaitan diri antara pengetahuan yang telah ada

dalam struktur kognitifnya dengan pengetahuan baru. Sentralitas dari

setiap peristiwa pembelajaran terletak pada “suksesnya siswa

mengorganisasi pengalaman belajarnya, bukan pada kebenaran siswa

dalam melakukan replikasi atas apa yang dikerjakan guru”(Bodner dalam

Sadia, 1996). Pembelajaran dengan menggunakan konsep siswa

memandang siswa bukan sebagai kertas kosong akan tetapi siswa

dipandang sebagai pihak yang telah memiliki pengetahuan awal yang

merupakan hasil dari pengalaman-pengalaman terhadap peristiwa-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

14

peristiwa yang dialaminya sehari-hari. Sehingga dalam tahapan awal dari

penerapan pembelajaran dengan konsep siswa, guru harus dapat menggali

pengetahuan-pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh siswa (Rodjikin,

2012: 116).

Pengembangan pembelajaran berdasarkan konsep siswa dapat

digambarkan sebagai berikut :

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan konsep siswa

ada beberapa tahapan dalam pelaksanaannya :

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan guru membuat rencana pembelajaran

sesuai dengan pokok bahasan yang akan dibahas. Selain itu tugas-tugas

yang akan diberikan kepada siswa juga sudah disiapkan sesuai dengan

pokok bahasan yang akan dibahas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

15

b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan konsep siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan konsep siswa guru

hanya berfungsi sebagai fasilitator dan mediator saja, materi yang

disampaikan oleh guru kepada siswa dikaitkan dengan kondisi aktual

sehari-hari yang dialami oleh siswa. Sehingga konsep – konsep yang

ada dalam pokok bahasan yang sedang dibahas merupakan konsep-

konsep yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

c. Evaluasi

Pada tahapan ini dilakukan evaluasi sejauhmana penguasaan

siswa terhadap pokok bahasan yang dipelajari. Dari hasil evaluasi ini,

kita akan mengetahui sejauhmana efektifitas dari pembelajaran dengan

menggunakan konsep siswa.

d. Refleksi

Tahapan akhir yaitu refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran.

Hasil dari refleksi merupakan masukan untuk perbaikan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran berikutnya.

3. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

a. Pengertian pembelajaran CTL

Elaine B. Johnson (Riwayat, 2008), mengatakan pembelajaran

kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk

menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Lebih lanjut, Elaine

mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

16

pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna

dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari

kehidupan sehari-hari siswa. Jadi, pembelajaran kontekstual adalah

usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri

tanpa merugi dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari

konsep sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dengan dunia nyata.

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa

pembelajaran kontekstual adalah suatu usaha yang dilakukan peserta

didik untuk menghasilkan pengetahuan dengan menghubungkan muatan

akademis dan mengaitkannya dengan dunia nyata.

Sejauh ini, pembelajaran masih didominasi oleh pandangan

bahwa pengetahuan sebagai fakta untuk dihapal. Pembelajaran tidak

hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan

pengetahuan yang bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar

pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan

permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungannya. Dengan

demikian, inti dari pendekatan CTL adalah keterkaitan setiap materi

atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata.

CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep ini

membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. CTL ini senada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

17

dengan model Gordom yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas

pemecahan masalah, ekspresi kreatif, empati, dan hubungan social. Ia

juga menekankan bahwa ide-ide yang bermakna dapat ditingkatkan

melalui aktivitas kreatif untuk memperkaya pemikiran ( Mulyasa,

2008:163 ).

Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of

Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna

belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana

mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang

mereka pelajari berguna sebagai bekal dalam hidupnya nanti. Sehingga,

akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang

memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan

siswa akan berusaha untuk meggapinya.

Pembelajaran Kontekstual melibatkan para siswa dalam

aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran

akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi.

Beberapa pendapat tentang pembelajaran Kontekstual adalah sebagai

berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

18

1) Nanang Hanafiah (2009 : 67), menyatakan bahwa Contextual

Teaching and Learning yang umumnya disebut dengan

pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pembelajaran

holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam

memahami bahan ajar secara bermakna (Meaningfull) yang

dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan

lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi maupun kultural.

Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer dari satu

konteks permasalahan yang satu ke permasalahan lainnya.

2) Wina Sanjaya (2006: 255), menyatakan bahwa Contextual Teaching

and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk

dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya

dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk

dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

3) Syaiful Sagala (2005 : 88), menyatakan bahwa Pembelajaran

kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sehari – hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

19

4) Rusman (2009: 240), mengatakan pendekatan Kontekstual adalah

keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan

nyata. Untuk mengaitkannya bisa dilakukan berbagai cara, selain

karena memang materi yang dipelajari secara langsung terkait

dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian

ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media, dan lain sebagainya

yang memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan

terkait atau ada hubungan dengan pengalaman hidup nyata. Dengan

demikian, pembelajaran selain akan lebih menarik, juga akan

dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa yang

dipelajari dirasakan langsung manfaatnya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran Kontekstual merupakan suatu model pembelajaran yang

memberikan fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah,

dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkrit (terkait

dengan kehidupan nyata) melalui keterlibatan aktivitas siswa dalam

mencoba, melakukan, dan mengalami sendiri. Dengan demikian,

pembelajaran tidak sekadar dilihat dari sisi produk, tetapi yang

terpenting adalah proses.

b. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran CTL

Pembelajaran kontekstual lebih dikenal dengan istilah

Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL merupakan pendekatan

pendidikan yang melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

20

sekedar menuntun para siswa dalam menggabungkan subjek-subjek

akademik dengan konteks keadaan mereka sendiri. CTL berusaha

melibatkan para siswa untuk mencari makna “konteks” itu sendiri.

Dalam pembelajaran kontekstual, siswa diharapkan mengerti apa makna

dari belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana

mencapainya, dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka

pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, tugas guru adalah

membantu siswa. Guru akan lebih banyak berurusan dengan strategi

dari pada memberi informasi materi pelajaran. Guru hanya mengelola

kelas dan menciptakan situasi atau kondisi agar siswa dapat belajar

untuk mencapai tujuannya.

CTL sebagai suatu model pembelajaran memiliki tujuh komponen.

Komponen-komponen ini yang melandasi pelaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Menurut Wina

Sanjaya (2006: 264-269), ada tujuh komponen pendekatan CTL

sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini:

1) Kontruktivisme

Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan

pengalaman (Wina Sanjaya, 2006: 264). Kontuktivisme merupakan

landasan berpikir (filosofi) dalam CTL, yaitu bahwa pengetahuan

dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

21

melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat

fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Manusia harus membangun pengetahuan ini memberi makna

melalui pengalaman yang nyata.

2) Menemukan (inquiry)

Inquiry adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis (Wina Sanjaya,

2006:265). Menemukan, merupakan kegiatan inti dari CTL, melalui

upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa

pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain

yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat

fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri.

3) Bertanya (Questioning)

Unsur lain yang menjadi karekteristik utama CTL, adalah

kemampuan dan kebiasaan untuk bertanya. Pengetahuan yang

dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya. Oleh karena itu,

bertanya merupakan strategi utama dalam CTL. Penerapan unsur

bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa

untuk bertanya atau kemampuan dalam menggunakan pertanyaan

yang baik akan mendorong pada peningkatan kualitas dan

produktivitas pembelajaran.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

22

Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk

melakukan kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari

teman-teman belajarnya. Seperti yang disarankan dalam learning

community, bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama

dengan orang lain melalui berbagai pengalaman (sharing). Melalui

sharing ini anak dibiasakan untuk saling memberi dan menerima,

sifat ketergantungan yang positif dalam learning community

dikembangkan.

5) Pemodelan (Modelling)

Modelling yang dimaksudkan adalah proses pembelajaran dengan

memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap

siswa (Wina Sanjaya, 2006: 267). Modelling merupakan komponen

yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui

modelling siswa dapat terhindar dari pmbelajaran yang teoritis –

abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme.

6) Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru terjadi atau baru

saja dipelajari. Dengan kata lain refleksi adalah berfikir ke belakang

tentang apa yang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa lalu, siswa

mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai stuktur

pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari

pengetahuan sebelumnya. Pada saat refleksi, siswa diberi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

23

kesempatan untuk merenung atau mengingat kembali apa yang telah

dipelajarinya.

7) Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)

Tahap terakhir dari pembelajaran kontekstual adalah melakukan

penilaian. Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran

memiliki fungsi yang amat menentukan untuk mendapatkan

informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui penerapan

CTL. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan

informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap

pengalaman belajar siswa. Dengan terkumpulnya berbagai data dan

informasi yang lengkap sebagai perwujudan dari penerapan

penilaian, maka akan semakin akurat pula pemahaman guru

terhadap proses dan hasil pengalaman belajar setiap siswa.

c. Keunggulan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa kelebihan dari model

pembelajaran dengan pendekatan CTL yaitu:

1) Siswa dapat secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

2) Siswa dapat saling bertanggung jawab atas kemampuan teman

dalam kelompoknya.

3) Siswa dapat belajar dari teman ( menjadi tutor sebaya ).

4) Siswa dapat belajar melalui pengalaman sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

24

d. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning.

Depdiknas (Trianto, 2008: 25-26) secara garis besar langkah-

langkah Contextual Teaching and Learning adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

3) Mengembangkan sifat ingin tahu dengan bertanya.

4) Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-

kelompok).

5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

6) Melakukan refleksi di akhir pertemuan.

7) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

4. Pembelajaran PKn

a. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) berubah menjadi Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) dan dalam Kurikulum 2004 disebut sebagai

mata pelajaran Kewarganegaraan (Citizenship) (Depdiknas, 2003: 2).

Mata pelajaran Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi

agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi

warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Fungsinya adalah sebagai

wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

25

berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan

merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai

dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas, 2003: 2).

b. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah

untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

1) Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan;

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara;

3) Berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia, agar

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain; dan

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan atau

tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikas (Depdiknas, 2003: 2).

Mata pelajaran PKn terdiri dari dimensi pengetahuan

Kewarganegaraan (civics knowledge) yang mencakup bidang politik,

hukum, dan moral. Dimensi ketrampilan Kewarganegaraan (civics skill)

meliputi ketrampilan, partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Dimensi nilai-nilai Kewarganegaraan (civics values)

mencakup antara lain percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai

religius, norma dan moral luhur, nilai keadilan, demokratis, toleransi,

kebebasan individual, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan

berserikat dan berkumpul dan perlindungan terhadap minoritas. Mata

pelajaran Kewarganegaraan merupakan bidang kajian Interdisipliner

artinya materi keilmuan Kewarganegaraan dijabarkan dari beberapa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

26

disiplin ilmu antara lain ilmu politik, ilmu negara, ilmu tata negara,

hukum sejarah, ekonomi, moral, dan filsafat (Depdiknas, 2003: 2).

c. Visi dan Misi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Dengan memperhatikan visi dan misi mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, yaitu membentuk warga negara yang baik, maka

selain mencakup dimensi pengetahuan, karakteristik mata pelajaran

Kewarganegaraan ditandai dengan memberi penekanan pada dimensi

sikap dan keterampilan civics. Jadi, pertama-tama seorang warga

negara perlu memahami dan menguasai pengetahuan yang lengkap

tentang konsep dan prinsip-prinsip politik, hukum, dan moral civics.

Setelah menguasai pengetahuan, selanjutnya seorang warga negara

diharapkan memiliki sikap dan karakter sebagai warga negara yang

baik serta memiliki keterampilan Kewarganegaraan dalam bentuk

keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

keterampilan menentukan posisi diri, serta kecakapan hidup (life skills)

(Depdiknas, 2003: 4).

d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran Kewarganegaraan

dikelompokkan ke dalam komponen rumpun bahan pelajaran dan sub

komponen rumpun bahan pelajaran. Aspek sistem berbangsa dan

bernegara yang meliputi: Persatuan bangsa dan Negara, Nilai dan

norma (agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum), Hak Asasi Manusia,

Kebutuhan hidup warga Negara, Kekuasaan dan Politik, Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

27

demokrasi, Pancasila dan Konstitusi Negara, dan globalisasi

(Depdiknas, 2003: 5).

5. Pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL.

a. Perencanaan Pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses dan cara berfikir

mengenai sesuatu hal yang akan dilakukan dengan tujuan agar diri

seseorang dapat berubah. Perubahan tersebut mencakup aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik (Suwardi, 2007: 30). Pembelajaran dengan

pendekatan CTL merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan

bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran

yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks

kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural),

sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara

fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks

ke permasalahan/konteks lainnya. CTL merupakan suatu konsep belajar

dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan masyarakat.

Perencanaan dalam sebuah pembelajaran sangatlah penting

dipersiapkan oleh guru di awal, supaya pembelajaran benar-benar

terencana dan terprogram dengan baik. Guru mata pelajaran PKn

layaknya guru mata pelajaran lain, tentunya harus mempersiapkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

28

program tahunan (prota), program semester (promes), silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pemilihan metode

pembelajaran juga menjadi prioritas awal yang harus dicermati oleh

guru supaya pembelajaran bisa berjalan dengan baik, lancar serta tepat

sasaran.

Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata

pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di

kelas. Bagi guru, rencana pengajaran ini berfungsi sebagai acuan untuk

melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efisien dan

efektif (Uzer Usman, 2008: 61). Berdasarkan RPP inilah seorang guru

(baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan

bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Karena itu, RPP

harus mempunyai daya terap (aplicable) yang tinggi. Tanpa

perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran bisa tercapai

secara maksimal. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat diketahui kadar

kemampuan guru dalam menjalankan profesinya. Sebagaimana rencana

pembelajaran pada umumnya, rencana pembelajaran berbasis

kompetensi melalui pendekatan kontekstual dirancang oleh guru yang

akan melaksanakan pembelajaran di kelas¬yang berisi skenario tentang

apa yang akan dilakukan siswanya sehubungan topik yang akan

dipelajarinya. Secara teknis rencana pembelajaran minimal mencakup

komponen-komponen berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

29

1) Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian

hasil belajar.

2) Tujuan pembelajaran.

3) Materi pembelajaran.

4) Pendekatan dan metode pembelajaran.

5) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

6) Alat dan sumber belajar.

7) Evaluasi pembelajaran.

Berbeda dengan rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh

paham objektivis yang menekankan rincian dan kejelasan tujuan,

rencana pembelajaran kontekstual -yang dikembangkan oleh paham

konstruktivis- menekankan pada tahap-tahap kegiatan (yang

mencerminkan proses pembelajaran) siswa dan media atau sumber

pembelajaran yang dipakai. Dengan demikian, rumusan tujuan yang

spesifik bukan menjadi prioritas dalam penyusunan rencana

pembelajaran kontekstual karena yang akan dicapai lebih pada

kemajuan proses belajarnya.

Persiapan pembelajaran ini dikenal dengan perencanaan,

perencanaan yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat utuk

membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai

langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi

sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Uno,

2008: 2). Pembelajaran PKn berkaitan dengan bagaimana guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

30

mengajar dan bagaimana siswa belajar. Kegiatan pembelajaran ini

merupakan kegiatan yang disadari dan direncanakan. Perencanaan

pembelajaran ini berkaitan dengan program pembelajaran berupa suatu

program yang isinya mengenai bagaimana mengajarkan materi PKn

yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Perencanaan pembelajaran

ini harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang

dianut dalam kurikulum (Syaodikh dan Ibrahim, 2003: 51).

Uno (2008: 3) menyatakan bahwa upaya perencanaan

pembelajaran dilakukan dengan asumsi:

1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan

perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain

pembelajaran.

2) Untuk merancang suatu pembelajaran perlu dilakukan pendekatan

sistem.

3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana

seseoarang belajar.

4) Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada

siswa secara perorangan.

5) Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah

mudahnya siswa untuk belajar.

b. Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (CTL) dapat

diterapkan dalam aneka ragam kurikulum dan bidang studi, demikian

juga pada kelas yang bagaimanapun keadaannya. Strategi pembelajaran

kontekstual mata pelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi sudah

beberapa kali diterapkan dalam rangka mengembangkan pendekatan

pembelajaran PKn, dan hasilnya sudah cukup ada perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

31

meskipun belum maksimal, sehingga perlu adanya penerapan kembali

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ini.

Penerapan model pendekatan kontekstual yang dilakukan oleh

guru di kelas, memiliki langkah-langkah pembelajaran. Sebagaimana

yang dijabarkan oleh Depdiknas (Trianto, 2008: 25-26) secara garis

besar langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

d. Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-

kelompok).

e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.

g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Hal ini juga dikemukakan oleh Prayudi (2007: 1), Proses

pembelajaran adalah sebuah upaya bersama antara guru dan siswa

untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar

pengetahuan yang terbentuk terinternalisasi dalam diri peserta

pembelajaran dan menjadi landasan belajar secara mandiri dan

berkelanjutan. Maka kriteria keberhasilan sebuah proses pembelajaran

adalah munculnya kemampuan belajar berkelanjutan secara mandiri.

Proses pembelajaran PKn dapat dilakukan dengan

memperhatikan langkah-langkah pembelajaran. Langkah atau cara

menuju kreatif adalah suatu cara yang dapat dilakukan seseorang

(guru) dalam meningkatkan kemampuannya dalam mengajar, langkah-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

32

langkah tersebut menurut Utami Munandar (2005: 79-81) sebagai

berikut:

1) Mendefinisikan kembali problem yang dihadapi. Secara esensi cara

ini bisa dimaknai sebagai pelepasan seseorang dari belenggu

pikirannya. Proses ini adalah bagian dari sintetis berpikir kreatif.

2) Bertanya dan menganalisa asumsi. Orang kreatif mempertanyakan

asumsi dan cepat menggerakkan orang lain melakukan hal yang

sama. Mempertanyakan asumsi adalah bagian dari kreativitas

berpikir analisis.

3) Menjual ide. Murid-murid dilatih bagaimana mempengaruhi orang

lain melalui gagasan-gagasan mereka. Menjual gagasan adalah

bagian dari aspek praktikal berpikir kreatif.

4) Mendorong menghasilkan ide. Orang kreatif mampu

mendemonstrasikan gaya berpikir seorang legislatif. Seorang

legislatif suka menghasilkan ide. Siswa butuh banyak pengetahuan

agar ide yang muncul lebih baik. Guru dan murid harus bersama-

sama mengidentifikasi dan mengenali aspek kreatif dari ide yang

dihadirkan.

5) Mengenali dua arah perolehan pengetahuan. Murid-murid

dikenalkan pada proses belajar dua arah, berpusat pada guru dan

belajar dari diri mereka sendiri. Proses belajar mengajar diciptakan

sedemikian rupa,agar terjadi interaksi dua arah (guru-siswa),

sehingga guru bukan hanya sebagai penceramah, akan tetapi siswa.

6) Mendorong siswa mengidentifikasi rintangan dan mengatasinya.

Interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar

perlu diciptakan suasana yang nyaman. Guru dalam proses belajar

mengajar harus dapat merangsang pikiran siswa untuk berpikir

menemukan masalah dan cara memecahkannya. Siswa perlu tahu

bahwa proses kreativitas berlangsung lama, agar nilai atau ide

kreatif bisa dikenal dan dihargai.

7) Mendorong berpikir sehat dan berani mengambil resiko. Apakah

kesulitan, rintangan dan resiko harus dihindari? Tidak. Pertanyaan

dan jawaban ini harus ditanamkan secara kuat pada jiwa murid,

agar sadar tentang semua resiko yang akan dihadapi dari setiap

pengambilan keputusan. Inilah bentuk berpikir sehat, sehingga hal

tesebut merupakan harga kerja kreatif.

8) Mendorong toleransi ambigu. Menyadari adanya kodrat hitam dan

putih demikian pula, pemikiran dan perbuatan mempunyai dua

dimensi, baik-buruk. Guru sebagai pendidik perlu untuk melatih

daya pikir siswa terhadap hal-hak yang bersifat ambigu.

9) Membantu siswa membangun keyakinan meraih sukses (self-

efficacy). Semua siswa pada dasarnya mempunyai kemampuan

berkreasi atas pengalaman-pengalamannya. Berada di kelompok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

33

yang menyenangkan, misalnya, mendorong siswa mampu

memunculkan sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, cara pertama

adalah memberi suasana kondusif pada siswa untuk bisa kreatif.

10) Membantu siswa menemukan cinta pada perbuatannya. Siswa

disadarkan pentingnya mencintai apa yang sedang dikerjakan. Hal

ini mendorong siswa menampilkan kerja yang bagus, fokus dan

penuh dedikasi.

11) Mengajarkan siswa pentingnya menunda kepuasaan. Siswa harus

ditanam kesadaran pentingnya kita mengerjakan suatu proyek

dalam jangka waktu lama, tanpa berharap cepat-cepat mendapatkan

hasil

12) Memelihara lingkungan agar tetap kreatif. Suasana kelas

hendaknya dikondisikan untuk tetap terjaga kreativitasnya. Dengan

demikian siswa akan terdorong untuk selalu kreatif.

c. Evaluasi Pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL

Evaluasi merupakan komponen dalam sistem pengajaran,

sedangkan pengajaran merupakan implementasi dari kurikulum.

Fungsi utama evaluasi dalam kelas adalah untuk menentukan hasil-

hasil urutan pengajaran. Tujuan evaluasi untuk memperbaiki

pengajaran dan penguasaan tujuan tertentu dalam kelas (Oemar

Hamalik, 2011: 145-146). Evaluasi merupakan sebuah proses

pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan

bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai. Pembelajaran yang terjadi

di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang

bertanggung jawab atas hasil belajar siswa. Dengan demikian, guru

patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung

tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru

bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang

dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

34

dirumuskan (Arikunto, 2006: 3-4).

Ada tiga langkah pokok yang dilakukan dalam evaluasi

keseluruhan program pengajaran, terkait dengan pembelajaran PKn

yang masuk dalam kurikulum KTSP, yaitu sebagai berikut:

1) Evaluasi awal

Evaluasi awal atau pre test dilakukan sebelum pelajaran

diberikan. Tujuan dan fungsinya adalah untuk mengetahui

kemampuan awal siswa mengenai pembelajaran yang

bersangkutan. Dengan mengetahui kegiatan awal siswa, guru akan

dapat menentukan cara-cara penyampaian yang akan ditempuh

nanti. Untuk bahan-bahan yang telah dikuasai siswa, misalnya guru

tidak akan memberikan penjelasan yang banyak lagi, disamping itu

dengan adanya evaluasi awal guru akan dapat melihat hasil yang

betul-betul dicapai melalui program yang dilaksanakannya, setelah

membandingkannya dengan hasil evaluasi akhir (Syaodikh dan

Ibrahim, 2003: 88).

2) Pelaksanaan Pengajaran

Langkah berikutnya adalah melakukan pengajaran sesuai

dengan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang sudah

direncanakan. Selama langkah ini berlangsung, kegiatan evaluasi

yang dilakukan oleh guru antara lain dalam bentuk kuis, tugas-

tugas, observasi dan bertanya langsung kepada siswa tentang

pelajaran yang disajikan, apakah cukup jelas, dsb. Dari kegiatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

35

evaluasi ini, guru dapat mengetahui bagian-bagian mana dari

materi yang belum begitu dipahami oleh siswa, dan bagian mana

dari kegiatan belajar mengajar yang tampaknya kurang efektif atau

sulit dilaksanakan dengan baik (Suwardi, 2007: 98).

3) Evaluasi akhir

Evaluasi akhir atau post test berfungsi untuk memperoleh

gambaran tentang kemampuan yang dicapai siswa pada akhir

pengajaran. Jika hasil evaluasi akhir kita bandingkan dengan

evaluasi awal, maka dapat diketahui seberapa jauh efek atau

pengaruh dari pengajaran yang telah kita berikan, disamping

sekaligus dapat pula diketahui bagian-bagian mana dari bahan

pengajaran yang masih belum dipahami oleh sebagian besar siswa

(Uno, 2008: 95).

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan untuk mengetahui

kompetensi dan hasil belajar siswa mengenai materi tertentu.

Pelaksanaan evaluasi pada sebuah pembelajaran pada prinsipnya juga

sama antara metode yang satu dengan yang lain. Beberapa tahapan

evaluasi pembelajaran PKn ini dilakukan baik pada setiap akhir bab,

tengah semester maupun akhir semester. Hasil belajar siswa bisa

terlihat pada setiap tahapannya, baik yang jangka pendek maupun

jangka panjang. Pada jangka panjang, hasil evaluasi pada beberapa

tahapan tersebut digabung kemudian diambil rata-ratanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

36

Pada umumnya bentuk evaluasi tersebut bisa dilaksanakan

secara tertulis dan lisan, namun pada pembelajaran PKn ini, bentuk

evaluasi seringa dilakukan dalam bentuk praktik. Karena mengingat

bahwa pembelajaran PKn ini lebih mengedepankan sikap (afektif)

siswa dari pada aspek kognitif saja. Namun demikian, secara formal

akademik juga dilaksanakan evaluasi dalam bentuk tertulis.

Dalam pendekatan kontekstual hal-hal yang biasa digunakan

sebagai dasar menilai hasil belajar siswa adalah proyek

kegiatan/laporan, PR, kuis, karya siswa, presentasi atau penampilan

siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tertulis, karya tulis.

Dengan penilaian sebenarnya siswa dinilai kemampuannya dengan

berbagai cara, salah satunya adalah tes tertulis sebagai sumber data

untuk meihat kemampuan/prestasi siswa (Trianto,2008:25-26).

B. Penelitian yang Relevan

Wayne Melville dan Bevis Yaxley (2009) dalam jurnal yang

berjudul Contextual Opportunities for Teacher Professional Learning: The

Experience of One Science Department. Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa ada tiga poin penting yang timbul dari data analisis.

Yang pertama adalah dampak diabaikan oleh salah satu kebijakan sekolah

pada karya para guru di departemen. Yang kedua adalah kemauan guru

untuk memanfaatkan keahlian yang tepat, terlepas dari sumber keahlian

itu. Yang ketiga adalah cara dimana guru telah mengembangkan sebuah

komunitas di mana pengajaran praktek, baik individu maupun perusahaan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

37

dapat dibahas dan dikritik. Implikasi yang jelas dari poin ini adalah bahwa

guru, bekerja dalam departemen dan masyarakat pendidikan ilmu

pengetahuan yang lebih luas, yang membuat perubahan konseptual dari

pengembangan profesional untuk belajar profesional.

Persamaan dengan penelitian ini adalah peran guru diperlukan

dalam menyukseskan pencapaian belajar siswa yaitu dengan pendekatan

kontekstual sedangkan perbedaannya adalah lingkup yang diteliti bahwa di

penelitian ini tentang sekolah dan hasil belajar siswanya tetapi dalam

penelitian Wayne Melville dan Bevis Yaxley yaitu guru disebuah

departemen ilmu pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Misbachun Nisya’ dan Muchlis.

2013. Berjudul Penerapan pendekatan contextual teaching and learning

(CTL) Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Untuk Meningkatkan

Karakter Menghargai Bagi Siswa Kelas XI IPA MA Bahauddin Sidoarjo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter menghargai dan

hasil belajar siswa setelah penerapan pendekatan Contxtual Teaching

and Learning (CTL) pada materi pokok hidrolisis garam. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Bahauddin Sidoarjo. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan

empat siklus yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan,

dan 4) refleksi. Hasil penelitianmenunjukkan karakter menghargai siswa

pada putaran I sebesar 62,5% dengan kategori baik,pada putaran II

sebesar 70,8% dengan kategori baik, dan pada putaran III sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

38

81,2%dengan kategori sangat baik. Ketuntasan hasil belajar siswa

pada putaran I sebesar 62,5%,pada putaran II sebesar 87,5%, pada

putaran III sebesar 87,5%. Berdasarkan data tersebut selama penerapan

pendekatan CTL karakter menghargai siswa mengalami peningkatan

dan ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan klasikal pada

putaran II dan III..

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahu ini

dengan penelitian ini yaitu persamaannya menggunakan sebuah metode

CTL dalam mengukur hasil belajar siswa, Sedangkan perbedaannya pada

penelitian terdahulu ini menggunakan metode CTL untuk mengetahui

karakter menghargai dan hasil belajar siswa setelah penerapan , dan

menggunakan bebrapa siklus untuk mengetahuinya sedangkan pada

penelitian ini dengan deskriptif kualitatif tentang pelaksanaan hingga

evaluasi serta faktor pendukung dan penghambatnya.

Penelitian yang dilakukan oleh I Pt. Agus Putra Adnyana1, Ni Kt.

Suarni2, I Wyn. Koyan. 2014. Berjudul Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kontekstual Berbasis Diskusi Kelompok Debat Terhadap

Kemampuan Berpikir Analitik Mata Pelajaran PPKn Ditinjau dari Sikap

Sosial Siswa X MM SMK PGRI 2 Badung. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual berbasis

debat terhadap kemampuan berpikir analitik PKn ditinjau dari sikap sosial

siswa kelas X MM SMK PGRI 2 Badung dengan rancangan Post Test

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

39

Only Control Group Design. Sampel penelitian ini berjumlah 54

siswa dengan sistem random sampling terhadap kelas. Pengambilan

data dilakukan dengan kuisioner dan tes. Data diolah dengan

Anakova satu jalur. Hasil penelitiannya adalah: (1) kemampuan

berpikir analitik PKn siswa yang belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual berbasis debat lebih baik dari siswa yang

belajar dengan model konvensional sebelum kovariabel sikap sosial

dikendalikan (Fhitung=15,696;P<0,05); (2) setelah kovariabel sikap

sosial dikendalikan, siswa yang belajar dengan model pembelajaran

kontekstual berbasis debat memiliki kemampuan berpikir analitik PKn

yang lebih baik dari siswa yang belajar model konvensional

(Fhitung=9,748;P<0,05); (3) sikap sosial memberikan kontribusi positif

terhadap kemampuan berpikir analitik PKn, dengan kontribusi sebesar

16,4%. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual

berbasis debat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitik PKn

ditinjau dari sikap sosial siswa

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas maka terdapat persamaan

dengan penelitian ini yaitu menggunakan sebuah metode kooperatif CTL

dalam mengukur keberhasilan anak dalam pembelajaran PKn, salah

satunya dengan menggunakan metode debat pada pembelajaran ini.

Sedangkan perbedaannya adalah penelitian terdahulu ini mengukur

tentang besarnya pengaruh pembelajaran CTL pada tingkat pemahaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

40

anak sedangkan penelitian ini tidak ada sebuah pengukuran tetapi

deskriptif tentang pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan

CTL hingga sebuah evaluasinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Ifraj Shamsid-Deen and Bettye P.

Smith. (2006). yang berjudul “Contextual Teaching And Learning

Practices in The Family and Consumer Sciences curriculum”. Hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa para guru yang berada di daerah

pedesaan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam melakukan kegiatan

pembelajaran kontekstual bila dibandingkan dengan sekolah didaerah

perkotaan.

Meurut penelitian yang dilakukan oleh ISfraj bahwa bahwa para

guru yang berada di daerah pedesaan mempunyai kesempatan lebih

banyak dalam melakukan kegiatan pembelajaran kontekstual bila

dibandingkan dengan sekolah didaerah perkotaan. Hal ini berbanding

terbalik dengan penelitian ini karena lokasi penelitian ini dikota dan

menghasilkan prestasi belajar anak yang lebih baik dibandingkan dengan

yang dipelosok. Persamaannya adalah metode yang digunakan dengan

deskriptif kualitatif dengan survey lapangan, dokumen dan diperkuat

adanya wawancara.

Agung Yulianto dan Arief Yulianto. (2007). dalam Peningkatan

Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada SMA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

41

Negeri 11 Semarang. Hasil penelitian adalah mencoba menerapkan

konsep belajar yang mendorong guru menghadirkan dunia nyata ke

dalam kelas, dalam hal ini konsep-konsep ekonomi yang secara

realitas terjadi di dunia ekonomi dan memberikan rangsangan kepada

siswa untuk mengembangan kemampuan kritisnya untuk

menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Persamaan antara penelitian Agung Yulianto dengan penelitian kali

ini adalah sama-sama mengkaitkan proses pembelajaran dengan dunia

nyata yang ada dilingkungan sekitar. Perbedaannya bahwa jenis penelitian

Agung Yulianto penggunaan pendekatan kontekstual dilakukan secara

eksperimen, sedangkan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Dian Ismail. 2013. Penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi di kelas V SDN 6 Tibawa

kabupaten Gorontalo. Hasil pelaksanaan siklus I kemampuan siswa

kelas V SDN 6 Tibawa dalam menulis puisi masih rendah. Hal ini

berdasarkan hasil penilaian pada siklus I bahwa dari 25 orang siswa

terdapat 15 orang siswa atau 60% yang mampu menulis puisi. Dan

dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indikator

yang ditetapkan yaitu dari 25 orang siswa terdapat 20 orang atau 80%

tuntas secara klasikal 80%. Dengan demikian pelaksanaan tindakan

tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan data hasil

penilaian dari siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

42

siswa dalam menulis puisi melalui penggunaan pendekatan kontekstual

dapat meningkat.

Persamaan antara penelitian Dian Ismail dengan penelitian kali ini

adalah bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru menggunakan

pendekatan kontekstual. Perbedaanya, penelitian Dian Ismail

menggunakan pendekatan PTK sementara penelitian kali ini berjenis

deskriptif kualitatif.

C. Kerangka Pikir

Dengan pembelajaran Contexstual Teaching Learning (CTL)

diharapkan sekolah memiliki keunggulan dalam bidang mata pelajaran PKn ,

karena tujuan dari PKn tidak hanya pengetahuan secara teoritis yang harus

dikembangkan tetapi lebih dari itu baik yang berhubungan dengan sikap

pribadi maupun sebagai warga negara yang baik, kesemuanya itu tidak lepas

dari tuntunan dari mata pelajaran PKn, hal ini memerlukan peran guru di

sekolah agar benar – benar mengkaji dan menerapkan model ini secara

maksimal baik mulai dari perencanaan, proses ( pelaksanaan KBM) sampai

pada pemberian evaluasi, dan adanya umpan balik, namun tidak hanya

pelajaran di kelas yang harus di berikan kepada siswa tetapi keteladanan

guru setiap hari juga merupakan hal yang utama. Di sisi lain siswa nantinya

juga akan menemukan sendiri manfaat ilmu yang di dapat baik dari

pengetahuan teoritis, maupun pembiasaan di sekolah, dan di masyarakat.

yang pada akhirnya siswa tumbuh menjadi manusia yang berkompeten,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

43

cerdas , dan berakhlak mulia sehingga dapat hidup di masyarakat secara

damai dan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab sesuai

dengan tujuan nasional.

Adapun kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

Pembelajaran PKn rendah

Pembelajaran PKn

optimal

Perencanaan

pendekatan

CTL

Pelaksanaan pendekatan

CTL

Faktor pendukung

Faktor Penghambat

Evaluasi

pendekatan CTL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didasari oleh

konsep konstruktivisme yang memiliki pandangan bahwa realita bersifat

jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-

pisahkan. Dimana realita bersifat terbuka, kontekstual, secara sosial meliputi

persepsi dan pandangan-pandangan individu dan kolektif, diteliti dengan

menggunakan manusia sebagai instrumen ( Sutama, 2012: 32 ).

Penelitian diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam

kehidupan orang yang menjadi partisipan ( Sutama, 2012: 32 ). Penelitian

kualitatif juga dikenal sebagai penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan suatu keadaan atau

fenomena-fenomena apa adanya, tidak ada manipulasi atau perlakuan

tertentu terhadap objek penelitian ( Sutama, 2012: 38 ).

Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif karena

permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis, dan penuh makna

sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut terjaring dengan

metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner,

pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial

44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

45

secara mendalam dan menemukan pola. Menurut Harsono ( 2008: 155 )

penelitian kualitatif disebut juga dengan penelitian naturalistik. Dengan

penelitian narulatistik, maka situasi lapangan akan tetap bersifat natural,

alami, wajar, dan tidak ada tindakan manipulasi, pengaturan, ataupun

eksperimen.

Penelitian kualitatif memiliki karakteritik antara lain (1) dilakukan

pada latar alami, karena yang merupakan alat penting adalah data langsung

dan perisetnya, (2) data yang dihimpun berbentuk kata-kata atau gambar

bukan dalam bentuk angka-angka, (3) lebih memperhatikan proses dan

mempedulikan produknya dari pada hasil, (4) data yang diperoleh dianalisis

dengan cara induktif tidak dalam rumusan hipotesa, (5) lebih

memperhatikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ( Sutama, 2012: 64 ).

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial

dan masalah manusia (Harsono, 2011: 19). Dalam penelitian kualitatif,

peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan,

terinci dari pandangan responeden, dan melakukan studi situasi yang alami.

Dengan penelitian naturalistik, maka situasi lapangan akan tetap bersifat

natural, alami, wajar, dan tidak ada tindakan manipulasi, pengaturan,

ataupun eksperimen (Harsono, 2008: 155).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

46

2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana suatu studi atau kajian yang

merupakan hasil tahapan rencana penelitian. Desain itu kemudian

diimplementasikan di dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya, data yang

telah dikumpulkan dianalisis, kemudian dituangkan ke dalam laporan

penelitian (Mantja, 2008: 2). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

desain penelitian etnografi. Penelitian kualitatif menggunakan kajian

etnografis sebagai ciri khasnya dimana dalam penelitian kualitatif hal-hal

subjektif ( subjektivitas murni ) termasuk yang diperhitungkan dalam

pengumpulan dan analisis data ( Sutama, 2012:33 ).

Penelitian etnografi dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang

cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan

para partisipan dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan serta

mengumpulkan dokumen-dokumen. Menurut Jensen dan Jankowski (dalam

Harsono, 2011: 13) diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data tetatpi

sebuah cara untuk mendekati data dalam meneliti fenomena komunikasi.

Etnografi memiliki ciri unik yang membedakannya dengan metode

penelitian kualitatif lainnya yaitu observatory participant sebagai teknik

pengumpulan data (Harsono, 2011: 14). Jangka penelitian relatif lama,

berada dalam setting tertentu, wawancara yang mendalam dan tak

terstruktur serta mengikutsertakan interpretasi penelitinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

47

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Gajah Mada Purwodadi. Pemilihan

lokasi ini karena beberapa alasan diantaranya adalah (1) SMK Gajah Mada

Purwodadi ini merupakan sekolah yang mengalami perkembangan pesat ,

terutama dalam prestasi siswa dan kelengkapan sarana dan prasarana

pendidikan (2) Guru memanfaatkan sumber belajar multimedia sehingga

kegiatan pembelajaran terlihat interaktif. (3) Untuk pembelajaran PKn materi

diberikan tidak hanya di dalam kelas saja, namun juga diberikan di luar kelas

dengan menggunakan berbagai metode. Adapun waktu pelaksanaan penelitian

ini secara keseluruhan diprogramkan bisa terlaksana selama kurun waktu

5 (lima) bulan, terhitung mulai bulan Maret s/d Juli 2014 dengan rincian waktu

sebagai berikut:

No Kegiatan

Waktu

Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Penyusunan

Proposal

2. Pengurusan

Ijin Penelitian

3. Persiapan

Pengumpulan

Data

4. Pengumpulan

Data

5. Analisis Data

6. Penyusunan

Laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

48

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah Siswa, Guru PKn, dan Kepala

Sekolah di SMK Gajah Mada Purwodadi. Dalam penelitian ini, kehadiran

peneliti di lapangan penelitian untuk mengumpulkan data tentang pengelolaan

pembelajaran PKn berbasis kontekstual. Kehadiran di tempat penelitian dapat

bersifat rutin maupun insidentil dalam pengertian sewaktu memerlukan data

maka peneliti terjun ke lapangan. Sebelum terjun ke lapangan penelitian,

peneliti terlebih dahulu menetapkan target responden yang akan diwawancarai

maupun data yang hendak dicari. Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif

cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data,

analis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya

(Moleong, 2006: 168).

D. Data, Sumber Data dan Nara Sumber

1. Data

Data merupakan tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala

sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh

peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan

tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang

kreatifitas guru dan siswa dalam pembelajaran PKn dengan pendekatan

CTL.

Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber

utamanya (Kountur, 2007: 182). Untuk memperoleh data primer, dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

49

melalui wawancara, observasi dan dokumentasi di lapangan. Data–data ini

merupakan data tentang penerapan model pembelajaran kontekstual pada

mata pelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi.

Data sekunder adalah data yang bersumber dari penelitan orang lain

yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Data tersebut dapat berupa fakta,

tabel gambar dan lain-lain (Kountur, 2007: 177). Data sekunder dalam

penelitian ini didapat dari dokumen-dokumen atau artikel tentang

pengelolaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di SMK Gajah

Mada Purwodadi.

2. Sumber Data

Menurut Lofland (dalam Moleong, 2006: 157). Sumber data utama

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Adapun sumber data yang digali dalam penelitian ini terdiri dari

sumber data utama yang berupa kata-kata dan tindakan, serta sumber data

tambahan yang berupa dokumen-dokumen. Sumber dan jenis data terdiri

dari data dan tindakan, sumber data tertulis, dan foto (Moleong, 2006: 117).

Sehingga beberapa sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini

meliputi:

a. Sumber data utama (primer), yaitu sumber data yang diambil peneliti

melalui wawancara dan observasi.

b. Kepala Sekolah (melalui wawancara).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

50

c. Guru PKn (melalui wawancara).

d. Siswa SMK Gajah Mada Purwodadi (melalui wawancara)

Sebagaimana yang diungkapkan Moleong bahwa: Kata-kata dan

tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber

data utama. Sumber utama dicatat melaui catatan tertulis dan melalui

perekaman video atau audio tape, pengambilan photo atau film, pencatatan

sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta

sehingga merupakan hasil utama gabungan dari kegiatan melihat,

mendengar dan bertanya (Moleong, 2006: 112).

Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data di luar kata-

kata dan tindakan yakni sumber data tertulis. Sumber tertulis dapat dibagi

atas sumber dari buku dan majalah ilmiah, sumber data arsip, dokumentasi

yang digunakan penulis dalam penelitian ini, terdiri atas dokumen-

dokumen yang meliputi: Struktur organisasi dan Struktur kurikulum.

Dengan demikian , maka sebagai sumber data yang digunakan

penulis dalam penelitian ini adalah :

a) Informan / orang

Orang adalah informan yang memberikan informasi tentang hal-hal

yang berhubungan dengan penelitian melalui wawancara. Ucapan dan

tindakan orang dalam penelitian ini bersifat dekriptif, etnografis,

struktural, dan kontras melalui wawancara. Sumber data manusia

berfungsi sebagai subjek atau informan seperti kepala sekolah, guru PKn,

dan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

51

b) Kejadian dan Peristiwa

Kejadian dalam penelitian ini merupakan tindakan yang dilakukan

oleh orang-orang yang diamati. Kejadian diperoleh dari hasil observasi

langsung pada subjek penelitian di tempat penelitian selama peneliti

berpartisipasi pada aktivitas pelaku (Harsono, 2008: 160).

c) Dokumen

Dokumen adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya

terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis

dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-

keterangan mengenai peristiwa tersebut. Dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen yang relevan dengan penerapan model pembelajaran

CTL pada pembelajaran PKn SMK misalnya RPP, materi pembelajaran

PKn, photo pelaksanaan pembelajaran.

3. Nara Sumber

Penentuan informan dalam penelitian ini didasarkan pada kriteria

(1) subjek sudah lama dan intensif menyatu dengan aktivitas yang menjadi

sasaran penelitian, (2) subjek masih aktif terlibat dilingkungan aktivitas

yang menjadi sasaran penelitian, (3) subjek masih memiliki waktu untuk

dimintai informasi oleh peneliti, dan (4) subjek yang tergolong asing bagi

peneliti. Jadi dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai

orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten. Dalam hal ini

adalah Kepala Sekolah, Guru PKn, dan Siswa SMK Gajah Mada

Purwodadi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

52

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu bahwa peneliti berfungsi

sebagai pelaku dan instrumen. Adapun untuk mengumpulkan data digunakan

beberapa metode yaitu metode interview (wawancara mendalam), observasi,

dan Studi dokumen.

1. Wawancara Mendalam (interview)

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topic tertentu (Sugiyono, 2009: 231). Wawancara adalah

suatu percakapan yang bertujuan mengetahui persepsi responden tentang

dominan kenyataan (S. Nasution, 2004: 69). Wawancara mendalam dapat

diberi makna kombinasi antara pertanyaan-pertanyaan deskriptif, struktural

dan kontras. Dalam wawancara, pertanyaan yang perlu memperoleh

jawaban dalam bentuk laporan dikemukakan secara lisan (Sutama,

2012:93). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono,

2009:231). Data yang ingin di dapat dari wawancara ini adalah data tentang

pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di SMK Gajah Mada

Purwodadi. Sumber data (orang yang diwawancarai) ada 3 orang meliputi

kepala sekolah, guru PKn, dan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

53

2. Observasi

Menurut ( Harsono, 2008: 164), observasi merupakan kegiatan

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dimana peneliti berperan aktif

dalam lokasi studi sehingga benar-benar terlihat dalam kegiatan yang

ditelitinya. Observasi dipakai untuk memahami persoalan-persoalan yang

ada di sekitar pelaku dan nara sumber (Harsono, 2008: 165). Menghimpun

data dan informasi melalui pengamatan atau observasi (observation)

dilakukan dengan memperhatikan/melihat dan/atau mendengarkan orang

atau peristiwa. Hasilnya yang telah terungkap selanjutnya dicatat (

Sutama,2012:92 ). Dalam observasi, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-

hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa

yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut melakukan apa yang dikerjakan

oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya ( Sugiyono, 2009:227).

Pengamatan ini difokuskan pada pembelajaran PKn dengan CTL di

SMK Gajah Mada Purwodadi. Observasi dilakukan dengan terjun langsung

ke lapangan secara aktif untuk memperoleh gambaran dan keterangan riil

mengenai pembelajaran pada mata pelajaran PKn.

3. Studi Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang (Sugiyono, 2009: 240). Metode dokumentasi dipakai untuk

mengumpulkan data dari sumber-sumber dokumen yang mungkin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

54

mendukung atau bahkan berlawanan dengan hasil wawancara (Harsono,

2008: 165). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang berupa

dokumen atau arsip. Metode dokumentasi dilaksanakan untuk menganalisis

dan melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Data

yang diperoleh berupa tulisan, rekaman seperti buku-buku pedoman,

laporan resmi, catatan harian, notulen rapat (Arikunto, 2006: 135).

Berdasarkan teknik pengumpulan data di atas maka dapat disusun

sebuah panduan penelitian yang akan saya gunakan untuk mempermudah

penelitian dilapangan nanti yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Panduan penelitian dalam pengumpulan data

No

Fokus

Masalah

Indikator

Metode Pengumpulan Data

Sumber

Data Wawa

ncara

Obser

vasi

Dokument

asi

1

Perencanaan

pembelajaran

PKn dengan

pendekatan

Contextual

Teaching

and Learning

1. Guru

mempersiapkan

prota dan

promes

2. Guru

mempersiapkan

silabus.

3. Guru

mempersiapkan

RPP.

4. Guru

mempersiapkan

-

-

-

Kepala

sekolah,

Guru

PKn,

Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

55

tempat

pembelajaran.

5. Guru

mempersiapkan

media.

6. Guru

mempersiapkan

instrument

evaluasi.

7. adanya desain

pembelajaran

-

2

Pelaksanaan

pembelajaran

PKn dengan

pendekatan

Contextual

Teaching

and Learning

1) Guru memulai

pembelajaran

dengan

apersepsi.

2) Mengembangkan

pemikiran

bahwa anak

akan belajar

lebih bermakna

dengan cara

bekerja sendiri,

menemukan

sendiri, dan

mengkonstruksi

sendiri

pengetahuan dan

keterampilan

barunya.

3)Melaksanakan

sejauh mungkin

kegiatan inkuiri

untuk semua

topik.

Kepala

sekolah,

Guru

PKn,

Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

56

4)

Mengembangka

n sifat ingin

tahu dengan

bertanya.

5) Menciptakan

masyarakat

belajar ( belajar

dalam

kelompok-

kelompok ).

6). Menghadirkan

model sebagai

contoh

pembelajaran.

7) Melakukan

refleksi di akhir

pertemuan.

8) Melakukan

penilaian yang

Sebenarnya

dengan berbagai

cara.

9) Guru mengajak

siswa

menyimpulakn

materi

pelajaran

-

-

-

-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

57

3

Faktor

Pendukung

dan

Penghambat

pembelajara

n PKn

dengan

pendekatan

Contextual

Teaching

and

Learning

1. Kemampuan

guru

2. Kelengkapan

dokumen

3. Daya serap

peserta didik

4. Fasilitas

sekolah

5. Ketersediaan

dana

6. Daya dukung

pihak luar

-

-

Kepala

sekolah,

Guru

PKn,

Siswa

4

Evaluasi

pembelajaran

PKn dengan

pendekatan

Contextual

Teaching

and Learning

1. Memberikan

evaluasi dalam

berbagai bentuk.

2. Memberikan

evaluasi secara

individu dan

kelompok.

3. Aspek evaluasi

(aspek kognitif,

afektif dan

psikomotorik).

-

Kepala

sekolah,

Guru

PKn,

Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

58

F. Keabsahan Data

Data yang diperoleh dikatakan valid apabila temuan dan

interpretasi data memiliki kredibilitas. Dalam penelitian ini, yang dapat

dilakukan oleh peneliti terbatas pada kredibilitas dengan mengusahakan

semaksimal mungkin peneliti tinggal di lapangan dengan melakukan

wawancara dan observasi berkali-kali sehingga diperoleh dan konsisten.

Cara berfikir kualitatif, informasi dapat dikatagorikan valid manakala

memiliki karakteristik informasi yang sama antar berbagai sumber

(Harsono, 2011: 35). Misalnya data dokumen sama dengan data observasi,

bahkan sama juga dengan informasi dari informan.

Keabsahan data dilakukan melalui trianggulasi data melalui

pengamatan kinerja guru dan kegiatan siswa. Menurut Moleong (2006:

330) trianggulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan

data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam

Sutopo, 2006: 92) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat

digunakan. Teknik triangulasi yang dapat digunakan menurut Patton

meliputi:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

59

1. Triangulasi Data

Teknik triangulasi data dapat disebut juga triangulasi sumber.

Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia

berusaha menggunakan berbagai sumber yang ada.

2. Triangulasi Peneliti

Triangulasi peneliti adalah hasil penelitian baik yang berupa

data maupun kesimpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya

dapat diuji oleh peneliti lain (Sutopo, 2006: 93). Triangulasi peneliti

dapat dilakukan dengan menyelenggarakan diskusi atau melibatkan

beberapa peneliti yang memiliki pengetahuan yang mencukupi.

3. Triangulasi Metodologis.

Teknik triangulasi metode digunakan dengan cara

mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan metode yang berbeda

(Patton dalam Sutopo, 2006: 93).

4. Triangulasi teoretis.

Triangulasi jenis ini dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas

permasalahan yang dikaji (Patton dalam Sutopo, 2006: 98). Oleh

karena itu, dalam melakukan jenis triangulasi ini, peneliti harus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

60

memahami teori-teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan

permasalahan yang diteliti sehinngga mampu menghasilkan yang mantap.

Berdasarkan uraian diatas maka Trianggulasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Trianggulasi sumber, yaitu membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

G. Teknik Analisis Data

Proses analisis data merupakan bagian yang paling sulit. Data

berupa deskripsi kata-kata dan kalimat yang dikumpulkan melalui

wawancara, deskripsi hasil interpretasi dari observasi, hasil dokumentasi,

disusun secara teratur dalam bentuk susunan kata yang menunjukkan

konstruk budaya (Harsono, 2008: 168). Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis data dalam situs.

Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs

ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan

jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala

tertentu terjadi. Prinsip dasarnya adalah kronologi. Berikut tahapan dalam

analisis data tertata, yaitu :

Pertama, Membangun sajian.

Pada tahap ini cara yang mudah bergerak maju adalah memecah-mecah

inovasi ke dalam komponen-komponen atau aspek-aspek khusus, dengan

menggunakan ini sebagai baris matriks. Kolom matriks adalah jangka-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

61

jangka waktu, dari penggunaan awal sampai penggunaan nanti (Miles dan

Huberman, 2007: 173-174).

Kedua, Memasukkan data.

Pada tahap ini, penganalisis sedang mencari perubahan-perubahan

dalam inovasi itu, komponen demi komponen. Perubahan-perubahan itu

dapat ditempatkan dalam catatan-catatan lapangan wawancara dengan para

pengguna inovasi yang sudah terkode, yang ditanyai secara khusus apakah

mereka telah membuat suatu yang sudah terkode dalam format buku

inovasi. Kelanjutan penyelidikan menurut adanya bagian-bagian yang

telah ditambah, didrop, diperbaiki, digabungkan, atau diseleksi untuk

digunakan. Dalam beberapa hal dapat mengacu pada bukti-bukti

dokumenter (Miles dan Huberman, 2007: 174).

Ketiga, Menganalisis data.

Pada tahap ini, penganalisis dapat memahami lebih dalam

mengenai apa yang terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-aspek lain

dari catatan lapangan, khususnya apa lagi yang dikatakan orang mengenai

perubahan itu atau alasan-alasannya (Miles dan Huberman, 2007: 177).

Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah-

langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis

Interactive Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-

langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu

pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

62

a. Pengumpulan Data ( data collection )

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,

gambar, foto, dan sebagainya.

b. Reduksi Data ( data reduction )

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan akhir atau verifikasi. Reduksi data ini berlangsung secara terus

menerus selama penelitian berlangsung.

c. Penyajian Data ( data display )

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang

bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta

memberikan tindakan dan untuk menemukan suatu makna dari data tersebut

Data yang diperoleh dari penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat,

atau paragraph. Karena itu data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks

atau berupa uraian naratif. Dalam penelitian ini data yang telah diperoleh

disajikan bentuk gambar, matrik dan skema (Sugiyono, 2009: 349).

d. Penarikan Kesimpulan ( conclusion )

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 352), menyatakan

langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Dari reduksi data dan penyajian data yang telah didukung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

63

oleh bukti-bukti valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

diskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang

remang atau belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas (Sugiyono,

2008: 345).Hubungan langkah-langkah tersebut bersifat interaktif yang

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 :

Komponen dalam analisis data (Interactive Model) Miles and Huberman

Dalam Sugiyono (2009: 247)

Data

Collection

Data Reduction

Data Display

Conclusion:

Drawing

/verifying

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Untuk mengetahui kondisi SMK Gajah Mada Purwodadi secara jelas, maka

akan disajikan deskripsi umum obyek penelitian sebagai berikut :

Penelitian dilakukan di SMK Gajah Mada Purwodadi. NPSN / NSS :

69752158 / 322031513023 . Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang terletak

di : Kampus I Jl. Untung Suropati, Gang I , Kampus II Jl. Taman Sari Purwodadi

: No telpon : 0292/421957 dan email : Gajah Mada [email protected],

http://www.smkGajah Mada Purwodadi.sch.id . Sekolah ini merupakan sekolah

yayasan yang berdiri tahun 2012. : dengan SK Pendirian 421.5/3563/C/2012. Luas

sekolah ini : 3073 m2. Berikut adalah data sarana prasarana yang dimiliki oleh

SMK Gajah Mada Purwodadi.

No Nama Prasarana Panjang (m) Lebar (m)

1 Perpustakaan 9 8

2 R. Praktek Las & Kerja Bangku 5 6

3 R. Praktek TKJ 1 7 6

4 R. praktek TKJ 2 5 7

5 R. Praktek TKR 7 7

6 R. Praktek TSM 7 5

7 Ruang Guru 9 7

8 Ruang Kelas X AK 7 7

9 Ruang Kelas X TKJ 8 7

10 Ruang Kelas X TKR 9 7

11 Ruang Kelas X TSM 8 7

12 Ruang Kelas XI TKJ 8 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

65

13 Ruang Kelas XI TKR 8 7

14 Ruang Kelas XI TSM 1 8 6

15 Ruang Kelas XI TSM 2 8 6

16 Ruang Kelas XII TKJ 7 7

17 Ruang Kelas XII TKR 8 7

18 Ruang Kelas XII TSM 8 7

19 Ruang Kepala Sekolah 6 5

20 Ruang Koperasi 4 3

21 Ruang Tata Usaha 7 7

22 Ruang WC 3 3

23 Ruang WC 3 13

24 Ruang WC 3 3

No Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan

1 Meja Kerja / sirkulasi 1 Perpustakaan Laik

2 Rak Buku 8 Perpustakaan Laik

3 Meja Baca 1 Perpustakaan Laik

4 Kursi Baca 16 Perpustakaan Laik

5 Lemari 1 Perpustakaan Laik

6 Papan Tulis 2 Ruang Kelas XII TSM Kurang Laik

7 Meja Guru 1 Ruang Kelas XII TSM Laik

8 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XII TSM Laik

9 Meja Siswa 17 Ruang Kelas XII TSM Kurang Laik

10 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XII TSM Laik

11 Kursi Siswa 34 Ruang Kelas XII TSM Kurang Laik

12 Ragum meja 12

R. Praktek Las &

Kerja Bangku Kurang Laik

13 Mesin bor listrik 1

R. Praktek Las &

Kerja Bangku Laik

14 Tabung oksigen 1

R. Praktek Las &

Kerja Bangku Laik

15 Meja Ragum 1

R. Praktek Las &

Kerja Bangku Laik

16

Regulator/oksigen

Acetilin 1

R. Praktek Las &

Kerja Bangku Laik

17 Selang las Oksigen 1

R. Praktek Las &

Kerja Bangku Laik

18 Las listrik 1

R. Praktek Las &

Kerja Bangku Laik

19 Las oksi asetilin 1

R. Praktek Las &

Kerja Bangku

Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

66

20 Lemari Katalog 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

21 Printer 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

22 Komputer 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

23 Kursi Kerja 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

24 AC 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

25 Meja Kerja / sirkulasi 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

26 Filling Cabinet 2 Ruang Kepala Sekolah Laik

27 Kursi Siswa 32 Ruang Kelas XII TKR Kurang Laik

28 Meja Siswa 16 Ruang Kelas XII TKR Kurang Laik

29 Meja Guru 1 Ruang Kelas XII TKR Laik

30 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XII TKR Laik

31 Papan Tulis 2

Ruang Kelas XI TSM

1 Laik

32 Simbol Kenegaraan 1

Ruang Kelas XI TSM

1 Laik

33 Meja Guru 1

Ruang Kelas XI TSM

1 Laik

34 Kursi Siswa 24

Ruang Kelas XI TSM

1 Laik

35 Kursi Guru 1

Ruang Kelas XI TSM

1 Laik

36 Meja Siswa 12

Ruang Kelas XI TSM

1 Laik

37 Kursi Siswa 25

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

38 Meja Siswa 13

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

39 LCD Proyektor 1

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

40 AC 1

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

41 Simbol Kenegaraan 1

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

42 Meja Guru 1

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

43 Kursi Guru 1

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

44 Papan Tulis 1

Ruang Kelas XI TSM

2 Laik

45 Tempat cuci tangan 1 R. Praktek TSM Laik

46 Motor 3 R. Praktek TSM Kurang Laik

47 Motor 2 R. Praktek TSM Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

67

48 Elektrikal Trainer Kit 1 R. Praktek TSM Laik

49

Alat peraga motor

belah 4 tak 2 R. Praktek TSM Kurang Laik

50 Lemari 2 R. Praktek TSM Kurang Laik

51 Meja Guru 1 Ruang Kelas X TSM Laik

52 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas X TSM Laik

53 Papan Tulis 1 Ruang Kelas X TSM Laik

54 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X TSM Laik

55 Meja Siswa 17 Ruang Kelas X TSM Laik

56 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X TSM Laik

57 AC 1 Ruang Kelas X TSM Laik

58 Kursi Siswa 34 Ruang Kelas X TSM Laik

59 Papan Tulis 1 Ruang Guru Laik

60 Meja Kerja / sirkulasi 17 Ruang Guru Laik

61 Kursi Kerja 20 Ruang Guru Laik

62 AC 1 Ruang Guru Laik

63 Komputer Laptop 2 Ruang Tata Usaha Laik

64 LCD Proyektor 8 Ruang Tata Usaha Laik

65 Printer 1 Ruang Tata Usaha Laik

66 Kotak kontak 1 Ruang Tata Usaha Laik

67 Kursi TU 3 Ruang Tata Usaha Laik

68 Meja TU 3 Ruang Tata Usaha Laik

69 Filling Cabinet 2 Ruang Tata Usaha Laik

70 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Tata Usaha Laik

71

Penanda Waktu (Bell

Sekolah) 1 Ruang Tata Usaha Laik

72 Perlengkapan P3K 1 Ruang Tata Usaha Laik

73 Pengeras Suara 1 Ruang Tata Usaha Laik

74 Lemari Katalog 1 Ruang Tata Usaha Laik

75 Tape Recorder 1 Ruang Tata Usaha Laik

76 Lemari 1 Ruang Tata Usaha Laik

77 Jam Dinding 1 Ruang Tata Usaha Laik

78 Komputer TU 1 Ruang Tata Usaha Laik

79 Foto Copy 1 Ruang Tata Usaha Laik

80 Meja Siswa 10 R. praktek TKJ 2 Laik

81 Kursi Siswa 10 R. praktek TKJ 2 Laik

82 Kipas angin 2 R. praktek TKJ 2 Laik

83 Komputer PC 10 R. praktek TKJ 2 Kurang Laik

84 Stabilizer 10 R. praktek TKJ 2 Laik

85 Meja Guru 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

68

86 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

87 Kursi Siswa 30 Ruang Kelas XI TKJ Laik

88 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

89 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

90 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

91 Meja Siswa 15 Ruang Kelas XI TKJ Laik

92 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

93 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

94 Meja Guru 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

95 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

96 Meja Siswa 16 Ruang Kelas XI TKR Laik

97 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

98 Kursi Siswa 32 Ruang Kelas XI TKR Kurang Laik

99 AC 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

100 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

101 Kursi Siswa 28 Ruang Kelas X TKJ Laik

102 Meja Guru 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

103 Meja Siswa 14 Ruang Kelas X TKJ Laik

104 AC 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

105 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

106 Papan Tulis 2 Ruang Kelas X TKJ Kurang Laik

107 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

108 Papan Tulis 1 R. Praktek TKR Laik

109 Peraga kopling 1 R. Praktek TKR Laik

110

Obyek Latihan

Transmisi 2 R. Praktek TKR Laik

111 Lemari Katalog 2 R. Praktek TKR Laik

112 Elektrikal Trainer Kit 1 R. Praktek TKR Kurang Laik

113 Engine Life 3 R. Praktek TKR Laik

114 Kursi Kerja 2 R. Praktek TKR Laik

115 AC trainer 1 R. Praktek TKR Laik

116 Lemari 1 R. Praktek TKR Kurang Laik

117 Meja Kerja / sirkulasi 2 R. Praktek TKR Laik

118

Trainer

Machanic/Dead

engine 1 R. Praktek TKR Laik

119 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X TKR Laik

120 Papan Tulis 1 Ruang Kelas X TKR Laik

121 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X TKR Laik

122 AC 1 Ruang Kelas X TKR Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

69

123 Meja Guru 1 Ruang Kelas X TKR Laik

124 Kursi Siswa 38 Ruang Kelas X TKR Laik

125 Meja Siswa 40 Ruang Kelas X TKR Laik

126 Meja Guru 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

127 Hand tools box 2 R. Praktek TKJ 1 Laik

128 Kursi Siswa 20 R. Praktek TKJ 1 Laik

129 Komputer 18 R. Praktek TKJ 1 Laik

130 AC 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

131 Meja Siswa 18 R. Praktek TKJ 1 Kurang Laik

132 Rak Buku 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

133 Monitor 5 R. Praktek TKJ 1 Kurang Laik

134 Stabilizer 18 R. Praktek TKJ 1 Laik

135 Printer 1 R. Praktek TKJ 1 Kurang Laik

136 Lemari Katalog 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

137 Komputer 5 R. Praktek TKJ 1 Kurang Laik

138 Kursi Guru 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

139 Gayung 1 Ruang WC Laik

140 Lemari Katalog 1 Ruang Koperasi Laik

141 Alat pres 1 Ruang Koperasi Laik

142 Foto Copy 1 Ruang Koperasi Laik

143 Tempat Sampah 10 Ruang Koperasi Laik

144 AC 1 Ruang Kelas X AK Laik

145 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X AK Laik

146 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas X AK Laik

147 Kursi Siswa 23 Ruang Kelas X AK Laik

148 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X AK Laik

149 Papan Tulis 2 Ruang Kelas X AK Laik

150 Meja Siswa 12 Ruang Kelas X AK Laik

151 Meja Guru 1 Ruang Kelas X AK Laik

152 Gayung 1 Ruang WC Laik

153 Meja Siswa 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

154 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

155 Kursi Siswa 16 Ruang Kelas XII TKJ Laik

156 Meja Guru 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

157 AC 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

158 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

Total 847

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

70

Sekolah ini cukup banyak peminatnya, jumlah peserta didik saat ini

berjumlah 313 siswa seperti dibawah ini :

No Nama Rombel Jumlah Siswa

L P Jumlah

1 X AK

Kelas

10 3 20 23

2 X TKJ

Kelas

10 19 9 28

3 X TKR

Kelas

10 36 0 36

4 X TSM

Kelas

10 33 0 33

5 XI TKJ

Kelas

11 17 13 30

6 XI TKR

Kelas

11 32 0 32

7 XI TSM1

Kelas

11 23 0 23

8 XI TSM2

Kelas

11 22 3 25

9 XII TKJ

Kelas

12 13 4 17

10 XII TKR

Kelas

12 31 0 31

11 XII TSM

Kelas

12 34 1 35

Total 263 50 313

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan fokus masalah dan indikator dalam penelitian yang

saya lakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi

dokumen, maka di dapat data sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

71

Perencanaan dalam sebuah pembelajaran merupakan tahapan

yang cukup penting agar bisa dipersiapkan oleh guru di awal tahun ajaran

baru, supaya pembelajaran benar-benar terencana dan terprogram dengan

baik. Baik buruknya proses pembelajaran bisa ditentukan dari baik

tidaknya perencanaan pembelajaran yang dikemas oleh guru. Maka

perencanaan pembelajaran bisa dikatakan sebagai langkah awal (start)

penentu proses pembelajaran selanjutnya.

Guru mata pelajaran PKn layaknya guru mata pelajaran lain,

tentunya harus mempersiapkan program tahunan (prota), program

semester (promes), silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Pemilihan metode pembelajaran juga menjadi prioritas awal yang

harus dicermati oleh guru supaya pembelajaran bisa berjalan dengan

baik, lancar serta tepat sasaran.

Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata

pelajaran per kompetensi yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran

di kelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP

itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan

pembelajaran secara terprogram. Karena itu, RPP harus mempunyai daya

terap (aplicable) yang tinggi. Tanpa perencanaan yang matang, mustahil

target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui

RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan

profesinya. Sebagaimana rencana pembelajaran pada umumnya, rencana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

72

pembelajaran berbasis kompetensi melalui pendekatan kontekstual

dirancang oleh guru yang akan melaksanakan pembelajaran di kelas yang

berisi skenario tentang apa yang akan dilakukan siswanya sehubungan

topik yang akan dipelajarinya. Secara teknis rencana pembelajaran

minimal mencakup komponen-komponen berikut:

a. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian

hasil belajar.

b. Tujuan pembelajaran.

c. Materi pembelajaran.

d. Pendekatan dan metode pembelajaran.

e. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

f. Alat dan sumber belajar.

g. Evaluasi pembelajaran.

Berbeda dengan rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh

paham objektivis yang menekankan rincian dan kejelasan tujuan, rencana

pembelajaran kontekstual yang dikembangkan oleh paham

konstruktivisme menekankan pada tahap-tahap kegiatan (yang

mencerminkan proses pembelajaran) siswa dan media atau sumber

pembelajaran yang dipakai. Dengan demikian, rumusan tujuan yang

spesifik bukan menjadi prioritas dalam penyusunan rencana

pembelajaran kontekstual karena yang akan dicapai lebih pada kemajuan

proses belajarnya.

Pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi sangat perlu

mendapat perhatian khusus dari guru mata pelajaran maupun kepala

sekolah. Hal ini karena adanya kondisi yang bertolak belakang, yaitu

antara harapan dan kenyataan. Secara umum diharapkan semua siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

73

antusias dan semangat mengikuti pembelajaran PKn ini karena

pentingnya manfaat dan tuntutan akan kepemilikan skill dan moral yang

tinggi bagi para lulusan SMK Gajah Mada Purwodadi. Selain itu

memang karena program pemerintah yang sedang diprioritaskan pada

pengembangan skill siswa SMK sebagai lulusan siap kerja yang memiliki

moralitas dalam dunia kerja. Oleh karenanya, guru mata pelajaran PKn

di SMK Gajah Mada Purwodadi harus bekerja ekstra agar mampu

mengantarkan siswanya memiliki kemampuan sebagaimana yang

diharapkan.

Kerja ekstra guru mapel PKn dimulai sejak perencanaan hingga

pelaksanaan dan sampai pada tahapan evaluasi pembelajaran. Pada tahap

awal guru mapel melaksanakan perencanaan di awal tahun ajaran baru.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn :

Saya menyusun perencanaan pembelajaran ini pada saat awal tahun

ajaran secara lengkap. Hal ini biasa saya lakukan semenjak saya

menjadi guru. Namun kali ini lebih menyenangkan karena

pengembangan RPP saat ini lebih leluasa daripada beberapa tahun

yang silam, pada RPP pembelajaran kali ini kami menggunakan

pendekatan kontekstual. ( CL 1 halaman 164 )

Sedangkan Bapak G. Wahyu Hendarto, ST, MM selaku Kepala

sekolah juga menuturkan sebagai berikut:

Saya memang memberikan tugas kepada semua guru di SMK Gajah

Mada Purwodadi agar bisa mempersiapkan perecanaan

pembelajaran di awal tahun agar secara administratif guru memiliki

ancang-ancang persiapan yang cukup matang pada proses

pembelajaran 1 tahun ke depan. ( CL 2 halaman 173 )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

74

Dari hasil wawancara ini dapat diketahui bahwa pada awal tahun

ajaran sekolah ini semua guru, termasuk guru PKn mempersiapkan

segala yang menjadi kebutuhan perlengkapan untuk suksesnya

pembelajaran. Mempersiapkan secara maksimal apa yang menjadi

kebutuhannya.

Adapun perlengkapan yang dimaksudkan pada tahap perencanaan

ini antara lain program tahunan (prota), promes (program semesteran),

silabus, RPP serta media.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn sebagai berikut.

Tentu. saya berusaha mempersiapkan prota, promes, silabus, rpp

dan media pembelajaran PKn pada materi “ Sistem Hukum dan

Peradilan Internasional ”secara lengkap dengan memadukan pola

bermain dalam belajar. Media yang dijadikan permainan berupa

Video dan gambar yang berkaitan dengan Sistem Hukum dan

Peradilan Internasoianal. ( CL 1 halaman 165 )

Persiapan-persiapan yang dimaksudkan di atas juga sesuai dengan

hasil dokumentasi yang peneliti lakukan pada observasi awal tanggal 10

Maret 2014. Guru mapel benar-benar memiliki seperangkat

pembelajaran yang mendukung pelaksanaan pembelajaran sebagai

kelengkapan administrasi sebagi guru profesional. Guru mengajar

berdasarkan acuan yang lengkap dan terarah, sehingga tidak

dikhawatirkan adanya penggunaan waktu dan pembicaraan yang sia-sia.

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa prota,

promes, silabus dan RPP materi “Sistem Hukum dan Peradilan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

75

Internasoianal” sudah dikemas sejak awal perencanaan sebelum

pelaksanaan pembelajaran ini berlangsung di kelas dengan

menggunakan pendekatan kontekstual, guru juga memadukan pola

bermain sambil belajar. Artinya dalam menyampaikan materi “Sistem

Hukum dan Peradilan Internasoianal”, Bp. M. Nur Setiawan, S.Pd,

menerapkan pendekatan CTL dengan pola-pola permainan yang

didalamnya mengandung materi pelajaran atau materi pelajaran dikemas

dalam pola permainan, sehingga lebih bisa diterima, dipahami dan

menyenangkan bagi siswa.

Dalam mempersiapkan semua perlengkapan perencanaan tersebut

guru mapel sangat dituntut agar selalu siap secara profesional sebagai

guru sepanjang waktu. Dalam arti mempersiapkan perencanaan

pembelajaran tidak hanya di sekolah, namun di rumah pun juga harus

siap dalam mempersiapkan perencanaan secara maksimal. Guru dituntut

mempersiapkan perencanaan baik secara mandiri maupun berpatner

untuk menghasilkan persiapan perencanaan pembelajaran yang baik dan

maksimal.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mapel PKn:

Mulanya Saya mempersiapkan sendiri, namun kemudian persiapan

itu saya diskusikan (sharing) dengan teman yang juga memiliki

keahlian di bidang yang sama dalam MGMP. Saya juga ber sharing

pada kepala sekolah jika ada sesuatu yang saya rasa kurang, seperti

media maupun fasilitas pembelajaran yang belum tersedia. ( CL 1

halaman 165 )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

76

Kepala sekolah menegaskan:

Saya sangat respect pada bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, . Beliau

termasuk salah satu guru yang aktif di SMK Gajah Mada Purwodadi

ini. Jika menyusun program merasa ada kesulitan, beliau langsung

menemui saya, termasuk dalam penyusunan persiapan pembelajaran

PKn ini. ( CL 2 halaman 173 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru mapel

secara mandiri menyusun RPP. Namun ada fasilitas untuk

bermusyawarah baik dengan sesama teman MGMP, maupun guru se

SMK Gajah Mada Purwodadi. Hal ini dikandung maksud agar saling

melengkapi untuk memperoleh kerangka persiapan yang sempurna dan

maksimal, dengan sharing dan ataupun musyawarah bersama.

Perencanaan tersebut disusun tentunya memiliki tujuan ke depan

yang lebih baik. Baik tujuan pada proses pembelajaran yang kondusif

maupun hasil belajar siswa yang maksimal, dan masuk kriteria berhasil.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru PKn:

Agar saya merasa mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dan

mengelola kelas, bisa lebih efektif dan efisien. Saya berharap siswa

mampu memahami materi yang saya sampaikan secara maksimal.

Selain itu, secara formal karena adanya tuntutan administrasi bagi

guru. ( CL 1 halaman 165 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru mapel

PKn akan lebih mudah dalam menyampaikan materi dan mengelola

kelas dalam pembelajaran jika sudah ada persiapan yang matang dari

awal, baik silabus maupun RPP dan media pembelajaran. Guru berasumsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

77

pembelajaran akan berlangsung lebih efektif dan efisien. Kelas juga akan

terasa lebih tenang dan menyenangkan bagi siswa. Apalagi dengan

metode yang sesuai.

Guru mapel PKn sudah biasa dalam menyusun perencanaan

pembelajaran, meskipun dengan metode pembelajaran yang berbeda.

Sehingga, guru mapel belum merasa menemui kejanggalan maupun

kesulitan yang vital dalam penyusunannya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

Pada prinsipnya tidak, karena sekarang guru lebih leluasa dalam

mengembangkan silabus dan RPP. Guru hanya berpatokan pada

standart kompetensi yang telah ditentukan dari pusat sebagai

kurikulum induk. Selanjutnya guru bebas mengembangkan metode

apa yang tepat untuk diterapkan yang terpenting adalah materi yang

disampaikan oleh guru benar-benar dapat dipahami, dimengerti dan

diingat oleh siswa. Dan belajarpun tidak harus dilakukan di dalam

kelas yang bersifat monoton tetapi dapat dikemas dengan pola

permainan atau belajar di luar kelas. ( CL 1 halaman 165 )

Kepala sekolah menuturkan:

“saya rasa Pak M. Nur Setiawan tidak terlalu kesulitan dalam

mempersiapkan silabus dan RPP. Toh beliau merupakan guru senior dan

juga segudang pengalaman telah dikantonginya”. ( CL 2 halaman 173 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru mapel

PKn tidak merasa kesulitan dalam menyusun perencanaan pembelajaran.

Menurut asumsi guru mapel, dikarenakan guru memiliki kebebasan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

78

menuysun silabus menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar. Termasuk

melihat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran.

menuysun silabus menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar. Termasuk

melihat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

“Saya mengacu pada kurikulum dari pusat, namun saya berusaha

mengembangkan secara mandiri, menyesuaikan kondisi yang ada di

wilayah SMK Gajah Mada Purwodadi ”. ( CL 1 halaman 166 )

Hal ini senada dengan dokumentasi hasil observasi peneliti pada

tanggal 9 Juni 2014. Peneliti melihat adanya format dan content dalam

silabus benar-benar mengacu pada kurikulum dari pusat yang telah baku.

Namun saya melihat ada pengembangan menyesuaikan kebutuhan sekolah

dan lingkungan masyarakat”.

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa adanya acuan

pokok sebagai kurikulum dari pusat pada silabus sebagai standar

kompetensi utama. Namun, guru memiliki kebebasan dalam

mengembangkannya baik berupa kompetensi dasar maupun indikator yang

lain. Prinsipnya adalah siswa mampu memahami sesuai yang diharapkan

dan memiliki skill serta moralitas tinggi yang berdasarkan pancasila

sebagaimana kebutuhan lingkungan sekitar, baik yang bersifat lokal

maupun nasional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

79

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn:

Layaknya guru yang lain, pada perencanaan ini saya mentarget

persiapannya secara lengkap baik silabus, RPP dan media yang tepat.

Harapan saya dengan persiapan yang matang dan lengkap ini,

pelaksanaan pembelajaran nanti berlangsung secara maksimal,

sehingga hasil belajar siswa juga maksimal. ( CL 1 halaman 166 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru mapel

mentargetkan agar siswa memahami materi pembelajaran khususnya. Target

utama dari perencanaan ini adalah agar siswa nantinya mampu mengikuti

pembelajaran secara komprehenshif sebagaimana yang diproyeksikan dalam

metode CTL.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku guru

mata pelajaran PKn :

Patner sharing saya dalam perencanaan pembelajaran PKn ini antara

lain: teman se MGMP PKn, guru di SMK Gajah Mada Purwodadi,

dan juga Kepaqla Sekolah, sehingga bisa mengetahui fasilitas dari

para pemilik tempat magang dan untuk memudahkan schedule

pelaksanaan pembelajaran. ( CL 1 halaman 166 )

Kepala SMK Gajah Mada Purwodadi menuturkan:

Saya sangat menghimbau para guru untuk mengikuti berbagai

macam kegiatan baik dalam lingkup rayon, kabupaten maupun

nasional dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Kegiatan

tersebut bisa berupa MGMP, OJT, Diklat, seminar maupun

lokakarya. ( CL 2 halaman 174 )

Hal ini senada dengan hasil dokumentasi adanya beberapa sertifikat

kegiatan yang dimiliki oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selama 3 tahun

terakhir ini. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

80

mapel dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran terkadang harus

bermusyawarah dengan teman MGMP agar persiapan lebih maksimal.

Dalam penyusunan perencanaan silabus dan RPP ini guru mapel

tidak hanya sekali jadi. Adakalanya guru mapel mengalami kekurangan

dalam kerangka, sehingga harus melengkapi kekurangannya di tengah-

tengah pembelajaran.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku guru

mata pelajaran PKn :

“Biasanya saya menyusun dua kali, yaitu pada awal tahun semester 1 dan awal

semester 2. Namun saya tetap melengkapi jika ditemui kekurangannya pada

saat pembelajaran sudah berlangsung”. ( CL 1 halaman 167 )

2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

Strategi pembelajaran kontekstual (CTL) dapat diterapkan dalam

kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun

keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah. Strategi

pembelajaran kontekstual mata pelajaran PKn di SMK Gajah Mada

Purwodadi sudah beberapa kali diterapkan dalam rangka mengembangkan

pendekatan pembelajaran PKn, dan hasilnya sudah cukup ada

perkembangan meskipun belum maksimal, sehingga perlu adanya

penerapan kembali pembelajaran kontekstual ini.

Penerapan model pendekatan kontekstual yang dilakukan oleh

guru di kelas, memiliki langkah-langkah pembelajaran. Sebagaimana yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

81

dijabarkan oleh Depdiknas (Trianto, 2008:25-26) secara garis besar

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi

sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bartanya.

d. Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok).

e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.

g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran PKn materi kompetensi

“Sistem Hukum dan Peradilan Internasional ” ini, guru mapel memulai

pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan deskripsi tentang rencana

penyampaian materi kompetensi “Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional ”. Guru memicu siswa agar tergugah untuk bisa merespon

mengenai m,ateri Sistem Hukum dan Peradilan Internasional dalam PKn.

Namun, sebelum menyampaikan materi kompetensi “Sistem Hukum dan

Peradilan Internasional ”, guru juga menyinggung beberapa materi yang

telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

82

Secara umum saya memulai pembelajaran PKn ini dengan

pendahuluan sebagai appersepsi. Bertanya kepada para siswa

mengenai materi yang lalu. Dan selanjutnya menanyai siswa

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan saya

sampaikan yaitu tentang “konsep Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional ” sebagai pemanasan bagi para siswa. ( CL 1 halaman

167 ).

Hal ini sesuai dengan observasi peneliti pada tanggal 9 Juni

2014. Guru mapel sebelum menyampaikan materi inti, beliau memberikan

pemanasan terlebih dahulu pada siswa. Menurutnya, agar siswa mendapat

stimulus pada proses pembelajaran berikutnya.

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pada

permulaan pembelajaran guru tidak secara spontan langsung

menyampaikan materi pelajaran yang baru. Namun guru melakukan

pemanasan agar otak (mind) siswa tergugah. Hal ini dimaksudkan untuk

mengkondisikan pemikiran siswa agar tidak kaget dengan materi yang

baru. Ibarat pemain sepak bola, sebelum pelaksanaan sepak bola

berlangsung, para pemain melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk

melenturkan otot-ototnya.

Dalam pembelajaran materi “Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional ” ini, guru mengawali dengan menyampaikan pemahaman

materi secara global dan secukupnya. Setelah itu guru meminta agar siswa

secara langsung mempelajari dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

secara baik dan benar.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

83

Saya memulai dengan menyampaikan materi tentang “Sistem Hukum

dan Peradilan Internasional ”, dan selanjutnya saya meminta siswa

untuk mempraktekkan secara langsung dengan saya berikan tugas

mencari data sambil bermain di luar kelas dengan saya beri batas

waktu, kemudian setelah data di dapat siswa menyampaikan

laporannya di hadapan siswa lainnya yang selanjutkan didiskusikan

bersama. ( CL 1 halaman 167 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru secara

berurutan memberikan materi pemahaman sebagai aspek kognitif

secukupnya. Lebih luas dari itu semua, guru mapel memberikan

penekanan kepada siswa agar bisa mengetahui secara langsung penerapan

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional dalam PKn sebagaimana

yang dimaksudkan.

Dengan strategi CTL ini, siswa merasakan adanya perbedaan

dalam model pembelajaran. Siswa merasa disibukkan oleh beberapa

instruksi guru, sehingga siswa dituntut harus tetap aktif untuk mengikuti

instruksi guru. Hal ini membuat kondisi siswa menjadi lebih senang dan

semangat dalam pembelajaran.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

Siswa nampak semangat dan terlihat aktif dalam aktivitas proses

pembelajaran dengan metode CTL ini. Semua siswa terlihat berfikir

mengenai tugas yang saya berikan . Siswa aktif dalam menemukan

jawaban, aktif bertanya mengenai materi yang belum dipahami, aktif

dalam berdiskusi, saling membantu dan aktif dalam menyelesaikan

masalah. ( CL 1 halaman 167 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa siswa cukup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

84

terlihat aktif dalam pembelajaran. Siswa aktif bertanya, aktif menemukan

jawaban, dan aktif berdiskusi sesama teman (saling membantu).

Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual

mampu menjadikan suasana belajar terasa hidup dan menyenangkan

karena siswa dapat saling mengemukakan pendapat, jawaban dan

argument sebelum guru memberikan kesimpulan. Siswa bisa menyelami

materi pelajaran dan mengkaitkan dengan kondisi yang ada di sekitarnya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

Kondisi kelas terasa menyenangkan dan hidup, terbukti dengan

adanya beberapa indikasi ; kelas yang terkondisi artinya siswa

saling mengajukan pertanyaan, jawaban dan argument sambil

sesekali diwarnai humor karena jawaban atau pertanyaan atau

argument siswa yang terkesan lucu namun siswa tidak merasa malu

untuk menyampaikannya, siswa mempunyai keberanian atas

jawaban yang disampaikan dengan mengemukakan argument-

argument, tidak ada siswa yang mengantuk, tidak adanya siswa

yang bercerita sendiri, semua siswa terlibat dalam diskusi dan

pembelajaran yang menyenangkan. ( CL 1 halaman 168 )

Kepala Sekolah menuturkan:

Beberapa minggu terakhir ini saya melihat, pada saat pembelajaran

PKn ini berbeda dengan biasanya. Jika biasanya suara di kelas

terdengar dan terlihat ramai dan gaduh tanpa arah. Namun, beberapa

waktu ini nampak hidup dengan adanya diskusi-diskusi, jawaban-

jawaban, pertanyaan-pertanyaan dan argument-argument yang

disampaikan siswa. Siswa terlihat respect pada apa yang

disampaikan oleh guru. Bahkan banyak kegiatan pembelajaran yang

terlihat diterapkan langsung di luar kelas, sehingga siswa tidak

merasa bosan dan jenuh, justru siswa terlihat sangat antusias dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. (CL2 halaman 174)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

85

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dengan

strategi CTL ini, pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa sangat

antusias dalam mengikuti pembelajaran karena proses pembelajaran yang

memadukan unsur bermain sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh.

Justru siswa merasa tertantang untuk dapat menemukan materi pelajaran

yang disampaikan guru dengan kenyataan yang di dapat siswa di luar kelas

pada saat mendapatkan tugas. Dengan begitu siswa dapat menarik

kesimpulan sementara atas tugas yang diberikan dengan hasil atau data

yang dikumpulkan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn :

Benar, saya cermati tidak ada yang terlihat menyulitkan pada saat

proses pembelajaran, karena siswa menurut dan terlihat sangat

senang serta antusias terhadap tugas-tugas yang saya berikan. Siswa

sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar

tugas yang telah mereka kerjakan di luar kelas, sebaliknya siswa

yang lain juga sangat berkeinginan untuk menjawab pertanyaan dari

teman lain yang diajukkan, yang pada akhirnya terjadi perdebatan

atau diskusi yang mengalir begitu saja tanpa harus disetting, namun

masih dalam kendali saya sehingga kelas tidak justru terlihat gaduh.

Kemudian setelah itu baru saya memberikan jawaban atau

memberikan kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan dengan

memberikan contoh yang mudah dipahami dan dimengerti dengan

mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan

dengan materi “Sistem Hukum dan Peradilan Internasional. ( CL 1

halaman 168 )

Sebagaimana yang disampaikan oleh Wulan April Liyani selaku

siswa kelas XI sebagai berikut:

Memang begitu, sekarang saya jadi tambah semangat kalau cara

mengajarnya kaya begini. Saya dan teman-teman merasa senang,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

86

semangat, antusias dalam mengikuti pelajarannya Pak Setiawan.

Buktinya saya dan teman-teman tidak merasa ngantuk dan jenuh atau

ramai sendiri. Justru kami mengikuti instruksi Pak Setiawan. ( CL 3

halaman 176 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru sudah

cukup mampu mengelola kelas dengan baik. Sebagai salah satu kunci

utama adalah guru mapel menguasai secara maksimal strategi CTL dengan

baik. Guru tinggal mengaplikasikan pada pembelajaran materi Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional.

Penerapan strategi CTL ini nampak cukup memunculkan

pengaruh yang besar bagi perkembangan sikap siswa dan dalam

pengembangan berfikir. Artinya, strategi ini merupakan salah satu variasi

pendekatan yang menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan tertarik dalam

mengikuti pembelajaran. Sehingga, siswa dapat dikondisikan oleh guru di

kelas dengan baik. Sebagai indikasinya adalah jika pada pembelajaran

sebelumnya, tidak sedikit siswa yang mengantuk, bercerita sendiri maupun

juga ramai karena kurang sesuainya metode yang diterapkan dan juga

nampak monoton. Sedangkan pendekatan ini semua siswa diprogram oleh

guru agar semua bisa mengaktifkan semua organ tubuh, baik otak maupun

organ tubuh lain. Karena selain dituntut pada aspek kognitif, siswa juga

dituntut adanya pengembangan pada aspek afektif dan psikomotorik.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

87

Menurut pengamatan saya, siswa tertarik karena dengan metode

CTL ini siswa belajar tidak hanya sekedar materi saja, melainkan

siswa langsung bisa masuk dalam kehidupan nyata. Dalam arti siswa

langsung mengetahui secara kongkrit mengenai media dan kegunaan

alat serta kesulitan dalam penggunaannya. ( CL 1 halaman 169 )

Sebagaimana yang disampaikan oleh Sudarsono selaku siswa kelas

XI sebagai berikut:

Betul pak, saya sekarang lebih mudah memahami pelajaran yang

disampaikan pak Setiawan. Jadi saya sekarang makin senang dan

semangat lagi untuk mengikuti pelajarannya PKn karena cara

mengajarnya sangat menyenangkan. Saya langsung mengerti materi

yang disampaikan dengan kondisi lingkungan sekitar tentang Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional. Apalagi saat ditampilkan

tayangan tentang sistem hukum dan peradilan internasional di slide.

( CL 4 halaman 161 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa kondisi siswa

dengan penerapan pendekatan CTL ini cukup ada perkembangan yang

baik dan perlu dipraktekkan pada pembelajaran berikutnya. Inti dari

perkembangan ini adalah karena adanya proses pembelajaran yang

berlangsung secara kondusif. siswa juga lebih aktif, dan guru hanya

memposisikan diri sebagai fasilitator proses pembelajaran.

Jika dicermati dengan baik, strategi CTL ini memiliki kelebihan

dibandingkan dengan cooperetaif learning, meskipun ada beberapa

kesamaan didalamnya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

Pada prinsipnya tujuan metode pembelajaran itu sama, yaitu ingin

menjadikan siswa itu lebih pandai dan memahami materi pelajaran

dengan baik. Namun, antara materi yang satu dengan lainnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

88

terkadang saling melengkapi. Selain itu, satu materi belum tentu

sesuai dengan salah satu metode melainkan akan lebih cocok dengan

metode yang lain. ( CL 1 halaman 169 )

Kelebihan metode CTL dibandingkan dengan metode kooperatif

adalah bahwa dalam meode CTL ini, siswa secara langsung bisa

terjun kelapangan( luar kelas ), siswa mengaitkan materi pelajaran

dengan kondisi nyata (riil) yang ada di lingkungan sekitar. ( CL 1

halaman 169 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pendekatan

CTL memiliki kelebihan berupa adanya pengaitan secara langsung antara

materi yang dipelajari dengan kondisi nyata lingkungan sekitar, baik dari

unsur ekonomi, unsur sosial, unsur budaya maupun yang lainnya.

Sehingga, pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL ini dapat

membuat siswa menerapkannya secara langsung antara materi dengan

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional dengan kebutuhan nyata

masyarakat lingkungan secara kongkrit.

Pada pelaksanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL ini,

guru mapel PKn menggunakan beberapa media yang sesuai dengan materi

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional. Mengingat standar kompetensi

pembelajaran kali ini adalah Sistem Hukum dan Peradilan Internasional,

maka guru mapel PKn melengkapi beberapa media yang berhubungan

dengan Sistem Hukum dan Peradilan Internasional.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn :

Media yang saya butuhkan pada pembelajaran kompetensi hukum

dan peradilan internasional antara lain: slide, gambar dan video

mengenai proses dan status sistem hukum dan peradilan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

89

internasional. Media ini untuk memudahkan siswa memahami materi

yang tentunya saya kaitkan dengan berita-berita Sistem Hukum dan

Peradilan Internasional yang terkini. ( CL 1 halaman 169 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa media

pembelajaran PKn berupa slide, gambar dan video mengenai proses dan

status sistem hukum dan peradilan internasional. Media ini untuk

memudahkan siswa memahami materi yang tentunya saya kaitkan dengan

berita-berita Sistem Hukum dan Peradilan Internasional yang terkini.

Adanya media pembelajaran yang cukup maka menjadikan proses

pembelajaran berlangsung dengan baik. Baik lancarnya proses

pembelajaran maupun meningkatnya hasil belajar siswa.

Sebagaimana pembelajaran dan pendekatan lain yang biasa

diterapkan, guru mata pelajaran juga akan mengakhiri pembelajaran

dengan memberikan kepada para siswa berupa kesempatan bertanya dan

memberikan tugas sebagai bahan belajar di rumah.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn :

Saya mengakhiri pembelajaran ini dengan menanyakan kepada siswa

beberapa pertanyaan, antara lain: apakah semua siswa sudah paham

dan mampu semua, jika ada yang belum paham silahkan ditanyakan.

Kemudian saya juga memberikan tugas pada siswa sebagai tahap

evaluasi, dan agar siswa selalu mempelajari materi yang sudah saya

sampaikan, agar siswa tidak mudah lupa. ( CL 1 halaman 170 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru

memberikan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dengan adanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

90

penerapan pendekatan CTL pada pembelajaran materi Sistem Hukum dan

Peradilan Internasional .

3. Faktor yang menghambat dan mendukung pembelajaran PKn dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada

Purwodadi Purwodadi

Dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa masih adanya

beberapa fasilitas pembelajaran yang kurang, sehingga guru mapel harus

memberikan tugas pada siswa untuk mencari jawabannya dengan

mendatangi bengkel. Meskipun demikian, namun siswa tertarik karena

dengan metode CTL ini siswa belajar tidak hanya sekedar materi saja,

melainkan siswa langsung bisa masuk dalam kehidupan nyata. Dalam arti

siswa langsung mengetahui secara kongkrit mengenai media dan kegunaan

alat serta kesulitan dalam penggunaannya”, sesuai yang disampaikan

bapak M. Nur Setiawan yaitu :

Hambatan yang terkadang muncul adalah masih ada beberapa

fasilitas yang belum tersedia di SMK Gajah Mada Purwodadi.

Sehingga guru harus melakukan dengan cara siswa diberikan tugas

rumah untuk kemudian siswa mencari jawabannya di kelas atau di

luar kelas. ( CL 1 halaman 170 )

Pada pelaksanaan proses pembelajaran PKn dengan pendekatan

CTL biasanya ada beberapa yang menghabat dan mendukung pelaksanaan

tersebut, hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah :

“Pelaksanaan pembelajaran biasanya ada kendala yang membuatnya tidak

lancar, begitu pula sebaliknya terkadang guru juga dimudahkan untuk

melaksanakan pembelajaran tersebut”. ( CL 2 halaman 174 )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

91

Hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut menjelasakan

bahwa dalam pembelajaran memang ada faktor yang menunjang dan

menghambat pelaksanaan pembelajaran PKn itu sendiri. Hasil ini

diperkuat dengan observasi yang dilakukan peneliti pada saat

pembelajaran Pkn di kelas. Pada saat siswa belajar di kelas terkadang ada

beberapa siswa yang mengantuk di jam pembelajaran PKn, padahal guru

sudah melakukan strategi dalam mengajar dengan menggunakan video

untuk memutar film tentang tindak kejahatan Internasional.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dalam pembelajaran Pkn dengan model CTL misalnya

penggunaan video sebagai sarana yang digunakan untuk mengajar masih

kurang berjalan maksmimal maka siswa perlu dibentuk suasana yang

berbeda dalam mengajar misalnya dibuat bentuk kelompok melingkar atau

per blok dalam susunan tempat duduk. Mungkin ini lebih membuat

suasana yang berbeda dalam pembelajaran.

Selain faktor siswa yang masih malas dalam mengikuti

pembelajaran, terkadang faktor fasilitas juga berpengaruh terhadap proses

pembelajaran. Saat observasi dikelas XI diruang kelasnya belum ada

proyektor/ LCD sehingga pembelajaran masih center pada guru, guru

terhambat tidak bisa menggunakan peraga dikarenakan masih ada

beberapa kelas yang belum terpasang LCDnya. Hal ini diperkuat hasil

dokumentasi di SMK Gajah Mada Purwodadi bahwa ketersediaan LCD di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

92

sekolah ini belum 100 % terpenuhi, hanya kelas-kelas tertentu saja yang

sudah memiliki. Hasil wawancara dengan kepala sekolah:

Sekolah kami memang belum semua kelas mempunyai LCD,

biasanya guru yang ingin mengajar terkadang pinjam kelas lain yang

sedang praktek, tapi kalau saat semuanya pembelajaran dikelas,

itulah yang menghalangi proses pembelajaran berjalan baik. ( CL 1

halaman 175 )

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi di kelas

saat pembelajaran PKn berlangsung bahwa selain faktor siswa sendiri, ada

faktor sarana prasarana yang menghambat pelaksanaan pembelajaran PKn

dengan pendekatan CTL. Hal ini bisa dicegah jika setiap kelas mempunyai

sarana prasarana yang komplet, karena pada dasarnya guru di SMK Gajah

Mada ini sudah memahami pembelajaran dengan CTL agar siswa lebih

tertarik dan semangat dalam belajar sehingga hasil prestasi belajar yang

diinginkan dapat tercapai.

Kemampuan guru dalam mengajar Pkn dan menggunakan

pembelajaran CTL jangan diragukan, karena setiap kali ada seminar

tentang pembelajaran yang kreatif, kepala sekolah sering mengirimkan

guru untuk mengikutinya, hal ini dilakukan dengan bergilir sesuai dengan

keleluasaan dalam mengajar, agar tidak terganggu jam mengajar

dikelasnya. Seperti yang disampaikan Bp. Setiawan selaku guru PKn

bahwa:

Saya pernah mengikuti seminar tentang pembelajaran denggan

pendekatan kooperatif, seminar ini dilakukan hanya 1 hari. Saat itu

jam MGMP jadi kepala sekolah meminta saya untuk mengikuti

seminar tersebut. Setelah selesai mengikutinya maka saya

memahami arti pentingnya menghidupkan suasana kelas dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

93

menciptakan sistem belajar yang menarik yaitu dengan pembelajaran

kooperatif/ CTL. ( CL 1 halaman 170 )

Hasil wawancara guru diatas dibuktikan dengan pembuatan RPP

dan silabus yang dibuat oleh guru PKn, guru sudah memasukkan

pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajarannya, sehingga dapat

disimpulkan sementara bahwa kemampuan guru di SMK Gajah Mada

Purwodadi tentang pembelajaran model kooperatif khususnya pada

pembelajaran PKn sudah cukup memahami, tetapi kata memahami

tidaklah selesai karena diperlukan sebuah aplikasi yang sesuai dengan

silabus, dan RPP yang sudah dibuatnya.

4. Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan untuk mengetahui kompetensi dan

hasil belajar siswa mengenai materi tertentu. Pelaksanaan evaluasi pada

sebuah pembelajaran pada prinsipnya juga sama antara metode yang satu

dengan yang lain. Beberapa tahapan evaluasi pembelajaran PKn ini

dilakukan baik pada setiap akhir bab, tengah semester maupun akhir

semester. Hasil belajar siswa bisa terlihat pada setiap tahapannya, baik

yang jangka pendek maupun jangka panjang. Pada jangka panjang, hasil

evaluasi pada beberapa tahapan tersebut digabung kemudian diambil rata-

ratanya. Bentuk evaluasi tersebut bisa dilaksanakan secara tertulis dan

lisan. Dalam hal ini, guru mapel melakukan evaluasi pembelajaran pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

94

dua tahap. Evaluasi pada tahap proses pembelajaran berlangsung dan

evaluasi pada akhir pembelajaran.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn :

Saya selalu mengadakan evaluasi pada siswa di akhir pembelajaran.

Dan juga melakukan evaluasi pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Evaluasi yang saya maksudkan adalah ada 2 jenis, yaitu

evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil akhir belajar. apalagi

pada strategi CTL ini, siswa sangat dikedepankan mampu dalam

tahapan proses pembelajaran, tidak semata-mata pada akhir belajar. (

CL 1 halaman 171 )

Sebagaimana yang disampaikan oleh Wulan April Liyani selaku siswa

kelas XI sebagai berikut:

Ya Pak, Setiap proses pembelajaran Bp. Setiawan selalu

memberikan soal secara lisan ataupun tertulis untuk dikerjakan

siswa-siswi sebagai ulangan harian dan juga memberikan penugasan

di rumah serta pada akhir pembelajaran juga dilakukan ulangan

akhir semester. ( CL 3 halaman 177 )

Secara umum pelaksanaan evaluasi ini memiliki tujuan utama yaitu

untuk mengetahui kompetensi siswa, sejauh mana siswa mampu

memahami terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Skill apa yang

telah dikuasai oleh siswa dan bagaimana jika terjadi seandainya harapan

guru tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh oleh siswa.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

“Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa terhadap materi yang

sudah saya sampaikan dengan metode CTL ini. Dan sebagai bahan

perbaikan pada pembelajaran selanjutnya agar lebih baik dan sempurna”. (

CL 1 halaman 171 )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

95

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi

mengandung arti yang cukup penting untuk mengetahui kemampuan siswa. Untuk

mengukur sejauhmana keberhasilan pembelajaran dan agar bisa dijadikan

persiapan bagi guru untuk memperbaiki kekurangan pada program pembelajaran

berikutnya.

Pada tahap akhir pembelajaran, evaluasi ini berbentuk 2 (dua)

jenis, yaitu bentuk tertulis maupun praktek. Bentuk tertulis untuk

mengukur aspek kognitif siswa, sementara aspek psikomotorik untuk

mengukur kemampuan skill siswa. Apalagi pembelajaran PKn ini

memang sangat ditekankan pada aspek skill.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

“Saya menggunakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan praktek, evaluasi

kelompok dan individu”. ( CL 1 halaman 171 )

Sudarsono selaku siswa, menuturkan:

Betul Pak, Bp. Setiawan memberikan beberapa soal untuk melakukan

evaluasi secara tertulis dan praktek pada saat pembelajaran PKn

berlangsung.” Dan juga evaluasi diberikan dalam bentuk individu dan

kelompok ( CL 3 halaman 179 ).

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa bentuk

evaluasi pembelajaran adalah tertulis dan praktek proses pembelajaran.

Demikian juga evaluasi diberikan dalam bentuk individu dan kelompok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

96

Evaluasi akhir pembelajaran biasanya dilakukan sekali pada

setiap standar kompetensi (SK). Namun untuk evaluasi proses bisa

dilakukan 2 atau 3 kali menyesuaikan kondisi kemampuan siswa.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

Setiap Standar Kompetensi saya adakan 1 kali evaluasi, namun pada

saat proses pembelajaran berlangsung, biasanya saya juga

memberikan pertanyaan kepada siswa, tujuannya juga untuk sejauh

mana kemampuan siswa, namun evaluasi ini sifatnya masih part

evaluation saja, belum secara keseluruhan. ( CL 1 halaman 171 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi

proses pembelajaran tidak hanya cukup satu kali saja melainkan bisa lebih

dari itu. Karena proses pembelajaran sifatnya kondisional. Berbeda dengan

evaluasi akhir, cukup diadakan sekali karena sudah pada tahap akhir

pembelajaran.

Secara umum bentuk evaluasi pembelajaran bervariasi bergantung

kebutuhannya. Pada pmembelajaran kali ini, guru menggunakan evaluasi

proses, formatif dan sumatif. Ketiga evaluasi ini dirasa sudah cukup ntuk

mengetahui kemampuan siswa pada pembelajaran PKn materi Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional .

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran PKn :

Menurut hemat saya evaluasi formatif dan sumatif juga sudah cukup,

adapun bentuknya, selain evaluasi tertulis, evaluasi dalam bentuk

praktek juga sangat baik karena untuk mengukur skill siswa sehingga

lebih mudah diterapkan. Namun evaluasi tertulis juga penting untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

97

mengukur kemampuan secara kognitif siswa. Evaluasi tertulis ini

juga karena adanya tuntutan secara akademik. ( CL 1 halaman 171 )

Penilaian ini diorientasikan untuk mengukur ketiga aspek,baik

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sebagaimana dikemukakan oleh

Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd, selaku guru mata pelajaran PKn :

“Secara umum, saya melakukan pembelajaran PKn ini dari ketiga aspek,

baik aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik”. ( CL 1

halaman 172 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ketiga

aspek diproyeksikan pada pembelajaran PKn . Maka pendekatan CTL ini

memang ditekankan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa

dalam mencerna proses pembelajaran dengan baik.

Untuk mempermudah penilaian dan mengenai sasaran, maka

dari awal guru mempersiapkan format penilaian untuk mengukur

kemampuan siswa sebagaimana kompetensi dasar yang dimaksudkan

dalam standar kompetensi yang telah direncanakan di awal pembelajaran.

Adapun format penilaian sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur

Setiawan, S.Pd, selaku guru mata pelajaran PKn :

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa format

penilaian dibuat sedemikian rupa agar tidak menyimpang dari standar

kompeteni dan kompetensi dasar yang telah ditentukan di awal.

Guru juga perlu memberikan standar kriteria kelulusan bagi

siswa setelah mengikuti pembelajaran agar mudah mengukur kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

98

keberhasilan siswa.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd,

selaku guru mata pelajaran PKn :

Menurut hemat saya, siswa yang berhasil yaitu siswa yang bisa

memahami materi pelajaran serta mempraktekkan secara riil,

sehingga skill lebih menonjol daripada pemahaman teori saja. Secara

akademik memperoleh nilai minimal 75 sebagaimana KKM yang

telah ditentukan. Adapun secara keterampilan (skill) kriterian

minimal adalah nilai 80. ( CL 1 halaman 172 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ada

standar minimal yang harus diperoleh oleh siswa. Secara akademik siswa

harus mampu memperoleh nilai teori minimal 75, sementara pada

prakteknya harus memperoleh nilai minimal 80. Siswa ini yang akan

masuk kriteria berhasil atau tidak, bila distandarkan dengan nilai KKM.

C. Pembahasan

1. Perencanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

Pada tahap perencanaan pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada

Purwodadi, secara teknis rencana pembelajaran minimal mencakup

komponen-komponen standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator

pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

pendekatan dan metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran, alat dan sumber belajar, serta evaluasi pembelajaran.

Pada tahap perencanaan, guru menyusun perencanaan pembelajaran

pada saat awal tahun ajaran secara lengkap. Hal ini biasa dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

99

semenjak dini. Perencanaan kali ini lebih baik karena pengembangan RPP

saat ini lebih leluasa daripada beberapa tahun yang silam. Kepala SMK

Gajah Mada Purwodadi memberikan tugas kepada semua guru di SMK

Gajah Mada Purwodadi agar bisa mempersiapkan perencanaan

pembelajaran di awal tahun agar secara administratif guru memiliki

ancang-ancang persiapan yang cukup matang pada proses pembelajaran

satu tahun ke depan.

Dalam penelitian yang peneliti lakukan di SMK Gajah Mada

Purwodadi bahwa Guru mapel PKn mempersiapkan prota, promes, silabus,

RPP serta media pembelajaran PKn dengan kompetensi “Sistem Hukum

dan Peradilan Internasional ”secara lengkap menggunakan pembelajaran

kontekstual dengan memadukan pola bermain dalam belajar. Persiapan-

persiapan yang dimaksudkan ini sesuai dengan hasil dokumentasi yang

peneliti lakukan pada observasi awal tanggal 10 Maret 2014. Guru mapel

benar-benar memiliki seperangkat pembelajaran yang mendukung

pelaksanaan pembelajaran sebagai kelengkapan administrasi layaknya

sebagai guru profesional. Guru mengajar berdasarkan acuan yang lengkap

dan terarah, sehingga tidak dikhawatirkan adanya penggunaan waktu dan

pembicaraan yang sia-sia.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Uno (2008: 2)

bahwa persiapan awal ini dikenal dengan perencanaan yakni suatu cara

yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik,

disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

100

kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Guru mapel PKn selalu mempersiapkan sendiri, namun kemudian

persiapan itu didiskusikan (sharing) dengan teman yang juga memiliki

keahlian di bidang yang sama dalam MGMP kabupaten Grobogan . Guru

mapel juga sharing pada kepala sekolah jika ada sesuatu yang dirasa

kurang, seperti media maupun fasilitas pembelajaran yang belum tersedia.

Persiapan perencanaan ini dilakukan agar guru PKn merasa lebih

mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dan mengelola kelas, bisa

lebih efektif dan efisien. Guru mapel berharap siswa mampu memahami

materi yang disampaikan secara maksimal. Selain itu, secara formal karena

adanya tuntutan administrasi bagi guru.

Guru lebih leluasa dalam mengembangkan silabus dan RPP. Guru

hanya berpatokan pada standart kompetensi yang telah ditentukan dari

pusat sebagai kurikulum induk. Selanjutnya guru bebas mengembangkan

metode apa yang tepat untuk diterapkan yang terpenting adalah materi yang

disampaikan oleh guru benar-benar dapat dipahami, dimengerti dan diingat

oleh siswa. Dan belajarpun tidak harus dilakukan di dalam kelas yang

bersifat monoton tetapi dapat dikemas dengan pola permainan atau belajar

sambil bermain. Selain itu guru juga mendapat kebebasan dalam

mengembangkan menyesuaikan kondisi yang ada di wilayah SMK Gajah

Mada Purwodadi. Hal ini Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Syaodikh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

101

dan Ibrahim (2003:51) bahwa perencanaan pembelajaran ini harus sesuai

dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum.

Sebagaimana guru yang lain, pada perencanaan ini guru mapel

mentarget persiapannya secara lengkap baik silabus, RPP dan media yang

tepat. Harapannya dengan persiapan yang matang dan lengkap ini,

pelaksanaan pembelajaran nanti berlangsung secara maksimal, sehingga

hasil belajar siswa juga maksimal.

Guru mapel memiliki patner sharing dalam perencanaan

pembelajaran PKn ini antara lain: teman se MGMP PKn , guru di SMK

Gajah Mada Purwodadi , dan juga Kepala Sekolah, sehingga bisa

mengetahui fasilitas dari para pemilik tempat magang dan untuk

memudahkan schedule pelaksanaan pembelajaran. Untuk mendukung

program ini kepala SMK Gajah Mada Purwodadi sangat menghimbau para

guru untuk mengikuti berbagai macam kegiatan baik dalam lingkup rayon,

kabupaten maupun nasional dalam rangka peningkatan kompetensi guru.

Kegiatan tersebut bisa berupa MGMP, OJT, Diklat, seminar maupun

lokakarya.

Sehubungan dengan persiapan perangkat pembelajaran, guru mapel

menyusun dua kali, yaitu pada awal tahun semester 1 dan awal semester 2.

Guru mata pelajaran juga tetap melengkapi persiapan perlengkapan

perangkat pembelajaran baik protah, promes, silabus maupun RPP jika

ditemui kekurangannya pada saat pembelajaran sudah berlangsung.

Persiapan ini dimaksudkan agar pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

102

Purwodadi dengan menggunakan metode inqury menjadi lebih efektif dan

efisien. Pentingnya persiapan pembelajaran ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Uno (2008:3) bahwa upaya perencanaan pembelajaran

dilakukan dengan asumsi:

a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan

perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain

pembelajaran

b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu dilakukan pendekatan

sistem

c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang

belajar.

d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa

secara perorangan.

e. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya

siswa untuk belajar.

Berdasarkan pembahasan tersbebut bahwa pada prinsipnya

perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di SMK Gajah

Mada Purwodadi dilakukan di awal tahun ajaran. Guru mata pelajaran PKn

mempersiapkan program tahunan (prota) dan program semester (promes),

silabus pembelajaran, serta menyusun RPP. RPP dikembangkan dalam

bentuk permainan bagi siswa. Guru mata pelajaran PKn bermusyawarah

dengan MGMP kabupaten Grobogan untuk mensinkronkan persiapan

pembelajaran dan mencari solusi permasalahan yang ada. Guru

mempersiapkan media pembelajaran, kelas tempat pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

Pelaksanaan pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi

dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah di tetapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

103

Pelaksanaan pembelajaran ini sebagai perpaduan kegiatan bersama antara

guru sebagai instruktur maupun fasilitator, sementara siswa sebagai

pembelajar yang disetting keaktifannya. Hal ini sejalan dengan Prayudi

(2007: 1) yang menyatakan bahwa pendekatan kontekstual sebagai sebuah

upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah

informasi dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk terinternalisasi

dalam diri peserta pembelajaran dan menjadi landasan belajar secara

mandiri dan berkelanjutan. Maka kriteria keberhasilan sebuah proses

pembelajaran adalah munculnya kemampuan belajar berkelanjutan secara

mandiri.

Contextual Teaching and Learning adalah Proses pembelajaran

dengan sebuah upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi dan

mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk

terinternalisasi dalam diri peserta pembelajaran dan menjadi landasan

belajar secara mandiri dan berkelanjutan. Maka kriteria keberhasilan

sebuah proses pembelajaran adalah munculnya kemampuan belajar

berkelanjutan secara mandiri (Prayudi, 2007: 1).

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran PKn materi kompetensi

“Sistem Hukum dan Peradilan Internasional ” ini di SMK Gajah Mada

Purwodadi , guru mapel memulai pelaksanaan pembelajaran dengan

memberikan deskripsi tentang rencana penyampaian materi kompetensi

“Sistem Hukum dan Peradilan Internasional ”. Guru berusaha memicu

siswa agar tergugah untuk bisa merespon mengenai konsep Sistem Hukum

dan Peradilan Internasional dalam PKn. Namun, sebelum menyampaikan

materi kompetensi “Sistem Hukum dan Peradilan Internasional ”, guru

juga menyinggung beberapa materi yang telah disampaikan pada pertemuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

104

sebelumnya. Secara umum guru mapel memulai pembelajaran PKn ini

dengan pendahuluan sebagai apersepsi. Mengajukan pertanyaan kepada

para siswa mengenai materi yang lalu, selanjutnya menanyai siswa

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan

yaitu tentang “Sistem Hukum dan Peradilan Internasional” sebagai

pemanasan bagi para siswa. Hal ini dilakukan agar siswa mendapat

stimulus pada proses pembelajaran berikutnya. Guru melakukan pemanasan

ini agar otak (mind) siswa tergugah. Hal ini juga dimaksudkan untuk

mengkondisikan pemikiran siswa agar tidak kaget dengan materi yang baru.

Ibarat pemain sepak bola, sebelum sepak bola berlangsung, para pemain

melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk melenturkan otot-ototnya.

Guru mapel memulai dengan menyampaikan materi tentang “Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional ”, dan selanjutnya guru meminta siswa

untuk mempraktekkan secara langsung dengan tugas mencari data sambil

bermain di luar kelas dengan batasan waktu tertentu, kemudian setelah data

didapat siswa menyampaikan laporannya di hadapan siswa lainnya yang

selanjutkan didiskusikan. Hal ini akan membuat siswa terasa enjoy dalam

pembelajaran, siswa tidak melulu fokus di kelas yang diasumsikan

menjenuhkan, melainkan siswa diberi suasana baru dalam proses belajar

dengan perpaduan di dalam dan luar kelas. Hal ini sejalan dengan pendapat

Nanang Hanafiah (2009: 67), menyatakan bahwa Contextual Teaching and

Learning yang umumnya disebut dengan pembelajaran kontekstual

merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

105

membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna

(Meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik

berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi maupun

kultural. Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer dari satu konteks

permasalahan yang satu ke permasalahan lainnya.

Jika dibandingkan, penelitian ini sedikit berbeda dengan pendapat

Nanang tentang CTL. Pelaksanaan pembelajaran kontekstual kali ini

memiliki kelebihan yang berupa adanya pelaksanaan pembelajaran CTL

yang diaplikasikan dengan bermain. Artinya, siswa belajar menggunakan

metode CTL dimana siswa diorientasikan agar bisa selalu riang dalam

pembelajaran. Sementara konsep CTL menurut Nanang masih berlaku teori

secara umum.

Guru secara berurutan memberikan materi pemahaman sebagai

aspek kognitif secukupnya. Selanjutnya guru mapel memberikan penekanan

kepada siswa agar bisa mengetahui secara langsung bagaimana Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional dalam PKn sebagaimana yang

dimaksudkan secara baik dan benar dengan pendekatan CTL. Siswa

nampak semangat dan terlihat aktif dalam aktivitas proses pembelajaran

dengan metode CTL ini. Semua siswa terlihat berfikir mengenai tugas yang

telah diberikan. Siswa aktif dalam menemukan jawaban, aktif bertanya

mengenai materi yang belum dipahami, aktif dalam berdiskusi, saling

membantu dan aktif dalam menyelesaikan masalah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

106

Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual

mampu menjadikan suasana belajar terasa hidup dan menyenangkan karena

siswa dapat saling mengemukakan pendapat, jawaban dan argument

sebelum guru memberikan kesimpulan. Siswa bisa menyelami materi

pelajaran dan mengkaitkan dengan kondisi yang ada di sekitarnya.

Kondisi kelas terasa menyenangkan dan hidup, terbukti dengan

adanya beberapa indikasi; kelas yang terkondisi, artinya siswa saling

mengajukan pertanyaan, jawaban dan argument sambil sesekali diwarnai

humor karena jawaban atau pertanyaan atau argument siswa yang terkesan

lucu namun siswa tidak merasa malu untuk menyampaikannya, siswa

mempunyai keberanian atas jawaban yang disampaikan dengan

mengemukakan argument-argument, tidak ada siswa yang mengantuk,

tidak adanya siswa yang bercerita sendiri, semua siswa terlibat dalam

diskusi dan pembelajaran yang menyenangkan.

Indikasi lain bahwa setelah penggunaan CTL, terlihat pada saat

pembelajaran PKn ini berbeda dengan biasanya. Jika biasanya suara di

kelas terdengar dan terlihat ramai dan gaduh tanpa arah. Namun, beberapa

waktu ini nampak hidup dengan adanya diskusi-diskusi, jawaban-jawaban,

pertanyaan-pertanyaan dan argument-argument yang disampaikan siswa.

Siswa terlihat respect pada apa yang disampaikan oleh guru. Bahkan

banyak kegiatan pembelajaran yang terlihat diterapkan langsung di luar

kelas, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh, justru siswa terlihat

sangat antusias dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

107

Dengan strategi CTL ini, pembelajaran berlangsung dengan baik,

siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran karena proses

pembelajaran yang memadukan unsur bermain sehingga siswa tidak merasa

bosan dan jenuh. Justru siswa merasa tertantang untuk dapat menemukan

materi pelajaran yang disampaikan guru dengan kenyataan yang didapat

siswa di luar kelas pada saat mendapatkan tugas. Dengan begitu siswa

dapat menarik kesimpulan sementara atas tugas yang diberikan dengan

hasil atau data yang dikumpulkan.

Guru mapel merasa tidak ada yang terlihat menyulitkan pada saat

proses pembelajaran, karena siswa menurut dan terlihat sangat senang serta

antusias terhadap tugas-tugas yang diberikan. Siswa sangat antusias dalam

mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar tugas yang telah mereka

kerjakan di luar kelas, sebaliknya siswa yang lain juga sangat berkeinginan

untuk menjawab pertanyaan dari teman lain yang diajukan, yang pada

akhirnya terjadi perdebatan atau diskusi yang mengalir begitu saja tanpa

harus disetting, namun masih dalam pengawasan guru sehingga kelas tidak

justru terlihat gaduh. Kemudian guru memberikan jawaban atau kesimpulan

atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dengan mengemukakan

dasar teoritisnya dengan memberikan contoh yang mudah dipahami dan

dimengerti dengan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari yang dekat

dengan kehidupan siswa kesehariannya. Kondisi ini dapat diketahui bahwa

guru sudah cukup mampu mengelola kelas dengan baik. Sebagai salah satu

kunci utama adalah guru mapel menguasai secara maksimal strategi CTL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

108

dengan baik. Guru tinggal mengaplikasikan pada pembelajaran materi

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional .

Jika dicermati dengan baik, strategi CTL ini memiliki kelebihan

dibandingkan dengan cooperetaif learning, meskipun ada beberapa

kesamaan di dalamnya. Meskipun pada prinsipnya tujuan metode

pembelajaran itu sama, yaitu ingin menjadikan siswa itu lebih pandai dan

memahami materi pelajaran dengan baik. Namun, antara materi yang satu

dengan lainnya terkadang saling melengkapi. Selain itu, satu materi belum

tentu sesuai dengan salah satu metode melainkan akan lebih cocok dengan

metode yang lain.

Kelebihan metode CTL dibandingkan dengan metode kooperatif

adalah bahwa dalam metode CTL ini, siswa secara langsung bisa terjun ke

lapangan (luar kelas), siswa mengaitkan materi pelajaran dengan kondisi

nyata (riil) yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa

pendekatan CTL memiliki kelebihan berupa adanya pengaitan secara

langsung antara materi yang dipelajari dengan kondisi nyata lingkungan

sekitar, baik dari unsur ekonomi, unsur sosial, unsur budaya maupun yang

lainnya. Sehingga, pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL ini dapat

membuat siswa menerapkannya secara langsung antara materi Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional dengan kebutuhan nyata masyarakat

lingkungan secara kongkrit.

Pada pelaksanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL

ini, guru mapel menggunakan beberapa media yang sesuai dengan materi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

109

Standar kompetensi pembelajaran kali ini adalah Sistem Hukum dan

Peradilan Internasional , maka guru mapel PKn melengkapi beberapa

media yang berhubungan dengan Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional, seperti LCD / Proyektor, Gambar dan Video dan lain-lain

yang berkaitan dengan pembelajaran. Adanya media pembelajaran yang

cukup ini, mendukung proses pembelajaran PKn berlangsung dengan

efektif dan efisien serta lancarnya proses pembelajaran maupun

meningkatnya hasil belajar siswa.

Guru mapel PKn mengakhiri pembelajaran ini dengan

menanyakan kepada siswa beberapa pertanyaan, antara lain mengenai

kemampuan pemahaman siswa, apakah semua siswa sudah paham dan

mampu semua, jika ada yang belum paham dipersilahkan untuk

ditanyakan. Kemudian saya juga memberikan tugas pada siswa sebagai

tahap evaluasi, dan agar siswa selalu mempelajari materi yang sudah

disampaikan, agar siswa mudah mengingat.

Berdasarkan pembahasan diatas tentang Pelaksanakan

Pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi dilaksanakan dengan

menggunakan metode CTL. Guru masuk kelas sesuai jadwal pembelajaran

yang telah ditentukan baik pelaksanakan pembelajaran PKn di kelas

maupun di luar kelas. Guru mata pelajaran memulai menerangkan materi

tentang “hukum dan peradilan internasional” secukupnya, Guru meminta

siswa untuk mengaitkan dengan lingkungan sekitar dan mendiskusikan

materi tentang hukum dan peradilan internasional. Guru memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

110

kesempatan pada siswa untuk menanyakan secara langsung jika menemui

berbagai mengenai materi konsep hukum dan peradilan internasional.

Guru PKn mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kesimpulan

bersama-sama.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Pembelajaran PKn dengan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada.

Proses pembelajaran PKn dapat berjalan dengan baik atau tidaknya

tergantung pada siswa, guru dan sarana prasarana, karena sarana yang

lengkap dapat mendukung peningkatan kreativitas. Siswa yang semanagat

dan suka belajar juga dapat menciptakan suasana kelas yang produktif

sehingga hasil belajar menjadi lebih maksimal. Begitu pula dari faktor

kemampuan guru, guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas, karena langsung berhubungan dengan siswa sehingga

guru harus berkompeten dibidangnya dan menguasai pembelajaran model

CTL dengan baik sehingga siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

Hambatan yang terkadang muncul adalah masih ada beberapa

fasilitas yang belum tersedia di SMK Gajah Mada Purwodadi. Sehingga

guru harus melakukan dengan cara siswa diberikan tugas rumah untuk

kemudian siswa mencari jawabannya di kelas atau di luar kelas.

Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya beberapa fasilitas

pembelajaran yang kurang. Sehingga guru mapel harus memberikan tugas

pada siswa untuk mencari jawabannya dengan mendatangi bengkel.

Meskipun demikian, namun siswa tertarik karena dengan metode CTL ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

111

siswa belajar tidak hanya sekedar materi saja, melainkan siswa langsung

bisa masuk dalam kehidupan nyata. Dalam arti siswa langsung mengetahui

secara kongkrit mengenai media dan kegunaan alat serta kesulitan dalam

penggunaannya.”

Dalam proses pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi ini

ada beberapa pendukung dan penghambat yang dihahapi antara lain

dorongan, waktu, kemampuan guru yang merangsang dan kendalanya yaitu

sarana prasrana yang kurang dan alat bantu untuk memudahkan imajinasi

oleh siswa serta motivasi siswa yang kurang sehingga menghambat jalannya

pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model CTL ( Fuad dan Rachmy,

2002: 52).

Dari pemaparan di atas memang sarana dan prasarana sangatlah

penting sekali bagi kegiatan belajar mengajar, karena siswa tidak

merasa jenuh. Apalagi dalam mata pelajaran PKn banyak alat peraga

yang harus dipakai guna untuk memudahkan siswa untuk memahami

dan mengingatnya, misalnya Bab demokrasi, hak asasi manusia, hukum

di Indonesia dan lain-lain. Tanpa adanya alat peraga atau media maka

siswa akan kesulitan akan menerima pelajaran.

Dari pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa faktor

pendukung dan penghambat dalam penerapan CTL di SMK Gajah Mada

Purwodadi meliputi:

Faktor Pendukung: a. Peranan para pendidik dalam memberikan

materi yang selalu merencanakan sebelum pembelajaran yang baik, hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

112

sesuai dengan tujuan pendidikan dan para pendidik selalu memberikan

tauladan pada peserta didik. b. Dalam lingkungan sekolah memberikan

kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan yang dapat mendukung

tercapainya pembinaan moral yang baik. Sehingga harapan pendidikan

untuk bermoral baik akan teralisasi meskipun tidak seratus persen.c. Adanya

kerjasama dari pihak kepala sekolah, karyawan dan para guru untuk

membina moral siswa SMK Gajah Mada Purwodadi mereka selalu

mengawasi terhadap kegiatan yang dilakukansiswa dan apabila kasus

yang terjadi dianggap menyimpang dari tata tertib sekolah langsung

adalaporan untuk segera ditindak (dinasehati) oleh pihak yang terkait

dan apabila kasus yang terjadi dianggap serius maka, tugas BP

menyelesaikan kasus tersebut. d. Adanya peraturan sekolah (tata tertib

sekolah) yang bersifat tertulis dan mengikat harus dipatuhi oleh seluruh

siswa-siswi SMK Gajah Mada Purwodadi tanpa terkecuali dan

berlakunya sanksi bagi mereka yang melanggar tata tertib tersebut. Fungsi

dan tujuan dari tata tertib sekolah tersebut dapat membiasakan siswa untuk

selalu hidup disiplin baik di dalam kelas, di lingkungan sekolah

maupun di masyarakat, sehingga secara tidak langsung dapat

mempengaruhi kepribadian siswa dalam berperilaku. e. Adanya sarana

dan prasarana yang menunjang siswa dalam melakukan aktifitas

tambahan misalnya misalanya LAB computer, laptop, LCD dan sarana

perpustakaan disediakan bagi siswa yang ingin menyalurkan bakatnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

113

dalam membaca guna menambah wawasan siswa di bidang Ilmu

Pengetahuan.

Faktor Penghambat: a. Faktor keluarga siswa, maksudnya kurang

adanya kesadaran dalam mengawasi perilaku siswa saat di rumah. b. Faktor

yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri karena kurang adanya

kesadaran dalam menerapkan perbuatan yang baik dalam kehidupannya

sehari-hari. c. Faktor lingkungan maksudnya orang tua, guru, anak didik

akan menjadi kunci kesuksesan dalam pembelajaran sosial bilamana

mampu bekerja sama dengan baik. Namun ada beberapa faktor lain yang

menunjang kearah tersebut yaitu masyarakat dimana tempat mereka tinggal.

Jika lingkungan sekitarnya kurang mendukung maka akan

mengakibatkan anak didik terabaikan. Bilamana tidak tersedia media

seperti ini akan mengakibatkan pemikiran anak didik yang terus

berkembang akan mengalami kebuntuan.

4. Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk

menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagaimana tujuan pendidikan

dapat tercapai. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya

di kelas, guru adalah pihak yang bertanggung jawab atas hasil belajar siswa.

Dengan demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang

mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini

guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

114

oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan

(Arikunto, 2006:3-4).

Pada tahap evaluasi pembelajaran ini, Bp. M. Nur Setiawan selaku

guru mata pelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi melakukan

evaluasi pembelajaran dengan 2 tahap, yaitu Evaluasi proses pembelajaran

dan evaluasi hasil akhir pembelajaran dengan materi “ Sistem Hukum dan

Peradilan Internasional”.

Evaluasi pembelajaran ini berbentuk 2 (dua) jenis, yaitu bentuk

tertulis maupun praktek. Bentuk tertulis untuk mengukur aspek kognitif

siswa, sementara aspek psikomotorik untuk mengukur kemampuan skill

siswa. Evaluasi ini juga dalam bentuk tertulis dan praktek baik secara

kelompok maupun individu.

Kemudian Bp. Setiawan memberikan soal di kelas dalam bentuk

tertulis, kemudian siswa tidak secara langsung menjawab di kelas sebagai

ruang teori melainkan siswa mencari jawaban di luar kelas. Artinya, masing-

masing siswa akan memperoleh jawaban yang berbeda karena jawaban tidak

bersifat permanen sebagaimana yang sudah dilihat keseharian di kelas.

Namun, jawabannya merupakan barang baru yang harus ditemukan di luar

kelas.

Dalam materi “ Sistem Hukum dan Peradilan Internasional” ini

diadakan 1 kali evaluasi, namun pada saat proses pembelajaran berlangsung,

biasanya Bp. Setiawan memberikan pertanyaan kepada siswa, tujuannya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

115

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa, namun evaluasi ini

sifatnya masih part evaluation saja, belum secara keseluruhan.

Penilaian pembelajaran PKn ini meliputi ketiga aspek, baik aspek

kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek tersebut

diproyeksikan pada pembelajaran PKn . Sehingga dengan pendekatan CTL

metode inquiry ini memang ditekankan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan siswa dalam mencerna proses pembelajaran dengan baik.

Untuk mempermudah penilaian dan mengenai sasaran, maka dari

awal Bp. M. Nur Setiawan selaku Guru PKn di SMK Gajah Mada

Purwodadi mempersiapkan format penilaian untuk mengukur kemampuan

siswa sebagaimana kompetensi dasar yang dimaksudkan dalam standar

kompetensi yang telah direncanakan di awal pembelajaran. Format penilaian

dibuat Bp. Setiawan agar tidak menyimpang dari standar kompeteni dan

kompetensi dasar yang telah ditentukan di awal.

Dalam memberikan penilaian Bp. M. Nur Setiawan juga

memberikan standar kriteria ketuntasan bagi siswa setelah mengikuti

pembelajaran agar mudah mengukur kemampuan keberhasilan siswa. siswa

yang berhasil yaitu siswa yang bisa memahami materi pelajaran serta

mempraktekkan secara riil, sehingga skill lebih menonjol daripada

pemahaman teori saja. Secara akademik ( teori ) memperoleh nilai minimal

75 sebagaimana KKM yang telah ditentukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

116

Gambaran Perubahan siswa setelah pembelajaran di sekolah

dengan menggunakan CTL khususnya pada mata Pelajaran PKn sebagai berikut :

No

.

Pilar/Solusi,

Indikator

Masalah

Pendekatan CTL Pendekatan

Tradisional

1 Motivasi Motivasi siswa dalam belajar

meningkat karena Belajar

berpusat pada siswa, Siswa lebih

aktif dalam pembelajaran dan mau

berkeraja sama dengan temannya

dan sikap toleransi bisa tumbuh

dengan konsep pembelajaran CTL

ini

Guru menjadi pusat

dalam belajar, siswa

pasif mendengarkan.

Siswa lebih terlihat

individual dan suasana

belajar terlihat sangat

bersaing

2 Pengetahuan Siswa dapat menerima ilmu baru

dan tidak hanya dengan duduk

manis lalu mendengarkan dan

dapat ilmu tetapi siswa dapat

menemukan, menjawab masalah

dengan membandingkan kehidup

an nyata sehingga siswa sanggup

membuat kesimpulan sendiri

Pengetahuan diperoleh

siswa dengan duduk

manis,

3 Bertanya Siswa lebih berani bertanya ,

karena dalam pembelajaran ini

guru memberikan rangsangan

supaya siswa aktif dalam bertanya

dan menjawab, sehingga kondisi

kelas terlihat sibuk dalam belajar

Pertanyaan biasanya

diakhir pembelajaran,

siswa kadang malu

dan banyak yang

belum memahami

sehingga bingung

kalau diminta untuk

bertanya atau

menjawab soal.

4 Prestasi Hasil belajar siswa meningkat,

penilaian dari segi proses dan

hasil tersebut yang membuat

penilaian lebih obyektif sehingga

hasilnya maksimaldan melebihi

KKM

Cukup banyak siswa

yang Hasil belajar

dibawah KKM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

117

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Perencanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

Perencanaan pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi

dilakukan di awal tahun ajaran. Guru mata pelajaran PKn mempersiapkan

program tahunan (prota) dan program semester (promes), silabus

pembelajaran, serta menyusun RPP. RPP dikembangkan dalam bentuk

permainan bagi siswa. Guru mata pelajaran PKn bermusyawarah dengan

MGMP Kabupaten Grobogan untuk mensinkronkan persiapan

pembelajaran dan mencari solusi permasalahan yang ada. Guru

mempersiapkan media pembelajaran, kelas tempat pembelajaran. Peralatan

(media) pembelajaran sudah disiapkan sebelumnya, baik media milik

SMK Gajah Mada Purwodadi maupun menyewa dari luar.

Perencanaan sebagai suatu cara yang memuaskan untuk membuat

utuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan

berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang

terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan pembelajaran ini harus sesuai dengan konsep pendidikan dan

pembelajaran yang dianut dalam kurikulum.

2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

118

Pelaksanakan Pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi

dilaksanakan dengan menggunakan metode CTL. Guru masuk kelas sesuai

jadwal pembelajaran yang telah ditentukan baik pelaksanakan

pembelajaran PKn di kelas maupun di luar kelas. Guru mata pelajaran

memulai menerangkan materi tentang “Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional ” secukupnya, Guru meminta siswa untuk mempraktekkan

secara langsung materi dalam konsep Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional dengan model bermain di luar kelas. Guru memberikan

kesempatan pada siswa untuk menanyakan secara langsung kepada guru

jika menemui berbagai Karangrayung mengenai materi konsep Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional .

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Pembelajaran PKn dengan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada

Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam proses

belajar mengajar PKn dengan pendekatan CTL di SMK Gajah Mada

Purwodadi Purwodadi adalah motivasi siswa, kemampuan guru dan sarana

prasarana. Faktor yang menunjang dalam pelaksanaan pembelajaran PKn

dengan model CTL adalah kemampuan guru dalam memahami dan

mengimplementasikan pembelajaran dengan model CTL dengan siswa.

Sedangkan penghambatntya adalah belum secara keseluruhan guru

memahami dan mengimplementasikan CTL didalam proses pembelajaran

PKn, sarana dan prasarana yang belum memahami, waktu yang terbatas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

119

Diharapkan semua guru dapat menggunakan pendekatan CTL,

karena implementasi CTL dapat mengaktifkan siswa dalam proses

pembelajran dan diharapkan sering mengikuti seminar maupun workshop

dan sering-sering membaca buku yang berhubungan dengan CTL untuk

lebih menguasai dan memperdalam bagaimana penerapan CTL yang baik

dan benar. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara

kesinambungan dan menjalin interaksi yang lebih baik untuk dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

4. Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

Penilaian pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi

dilakukan oleh guru untuk mengetahui proses pembelajaran PKn dan hasil

belajar siswa. Evaluasi pembelajaran PKn dilakukan dalam bentuk tertulis

dan praktik. Evaluasi tertulis dilakukan secara individual dengan soal yang

sesuai dengan materi yang sudah diberikan pada waktu pembelajaran.

Criteria keberhasilan adalah nilai yang diperoleh standar KKM 75. Siswa

yang belum tuntas akan mengikuti remedial PKn.

B. Impilkasi Penelitian

1. Jika perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di SMK

Gajamada Purwodadi dipersiapkan secara maksimal, maka

pelaksanaan pembelajaran PKn akan berlangsung secara efektif dan

efisien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

120

2. Jika pelaksanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di SMK

Gajamada Purwodadi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, maka

pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien.

3. Jika faktor pendukung bisa ditingkatkan dan factor penghambat dalam

pembelajaran PKn dengan model CTL dapat diminimalisir maka

pelaksanaan pembelajaran dengan CTL akan berjalan Maksimal

4. Jika evaluasi pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di SMK

Gajah Mada Purwodadi dilaksanakan secara teratur dan ditindak

lanjuti dengan baik dan benar, maka prestasi belajar siswa akan

meningkat.

C. Saran - saran

1. Bagi guru SMK Gajah Mada Purwodadi

a. Hendaknya guru selalu menerapkan strategi pembelajaran dengan

menggunakan metode CTL dengan baik.

b. Diharapkan kepada guru-guru untuk meningkatkan kemampuan dan

wawasannya agar dapat mengajar sesuai dengan kemampuan siswa

dengan harapan siswa dapat dengan mudah menerima materi yang

disampaikan.

c. Hendaknya para guru lebih mengetahui dan memahami tentang

strategi, model dan metode apa yang harus diterapkan untuk mencapai

kompetensi dasar yang dipelajari. Jadi bukan kegiatan pembelajaran

yang menuntut mereka untuk mengajarkan materi yang harus dikuasai

oleh siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

121

2. Bagi kepala sekolah SMK Gajah Mada Purwodadi

a. Hendaknya kepala sekolah SMK Gajah Mada Purwodadi untuk

memberikan pengertian, pemahaman, dan penjelasan kepada guru

perihal pentingnya penggunaan metode pembelajaran yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran dengan menyediakan buku

penunjang tentang metode pembelajaran agar dapat memberikan

semangat dan dorongan kepada guru-guru akan pentingnya strategi dan

metode pembelajaran

b. Hendaknya kepala sekolah SMK Gajah Mada Purwodadi mendukung

segala program guru berupa MGMP, OJT, Diklat, seminar maupun

lokakarya.” yang kiranya prospektif

3. Bagi Siswa SMK Gajah Mada Purwodadi

a. Diharapkan kepada siswa untuk selalu meningkatkan kemampuan

mereka dengan cara meningkatkan belajarnya, memperbanyak

membaca agar berwawasan luas.

b. Diharapkan kepada siswa untuk bisa lebih berkonsentrasi saat di

dalam kelas agar materi yang disampaikan oleh guru dapat mudah

diterima.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

122

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. ( 2006 ). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Chaniago, Defria. 2009. “Materi Ajar”. Diambil dari http://id.shvoong.com/exact

sciences. Diakses pada hari Senin 1 Oktober 2012.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah dan Zain. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Dexsrek . 2008. Sukses untuk Anak-anak Prasekolah. Jakarta: Macanan Jaya

Cemerlang.

E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

E. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Fuad dan Rachmy. 2002 Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam

Psikologi Islami, Yogyakarta: Menara Kudus.

Hamalik, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hanafiah, Nanang. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung. Refika

Aditama.

Harsono, 2008. Model-Model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Harsono, 2011. Etnografi Pendiidkan Sebagai Desain Penelitian Kualitatif. Solo:

UMS.

http://prayudi.wordpress.com/2007/05/15/ proses - pembelajaran. Diakses pada

tanggal 18 November 2010.

Ibrahim, R dan Nana Syaodikh. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka

Cipta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

123

Ifraj Shamsid-Deen and Bettye P. Smith . 2006. Contextual Teaching And

Learning Practices In The Family And Consumer Sciences Curriculum.

Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24, No. 1,

Spring/Summer.

I Pt. Agus Putra Adnyana1, Ni Kt. Suarni2, I Wyn. Koyan. 2014. Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Diskusi Kelompok

Debat Terhadap Kemampuan Berpikir Analitik Mata Pelajaran PPKn

Ditinjau dari Sikap Sosial Siswa X MM SMK PGRI 2 Badung. e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)

Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Edisi Revisi. Jakarta: PPM.

Misbachun Nisya’ dan Muchlis. 2013. Penerapan pendekatan contextual teaching

and learning (CTL) Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Untuk

Meningkatkan Karakter Menghargai Bagi Siswa Kelas XI IPA MA

Bahauddin Sidoarjo. Unesa Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 2,

pp. 114-120 May 2013

Mantja. 2008. Etnografi, desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen

Pendidikan. Malang: Elang Mas.

Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Buku

Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi

Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Munandar, Utami. 2005. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah:

Petunjuk Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

N.K. Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta.

Nana Syaodikh, Nana dan Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses

Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Riwayat. 2008. CTL (Contextual Teaching and Learning). Bandung: Kaifa

Rodjikin. 2012. “ Pengembangan Pembelajaran Pendidikan IPS Ekonomi Pada

Siswa SD Berdasarkan Konsep Siswa ” . www.rodjikin.pdf.com.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

124

Diakses pada hari Senin 1 Oktober 2012.

Rusman, 2009. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran

(pedoman Bagi Guru). Bandung: UPI.

S. Nasution, 2004. Metode Research. Bandung: JEMMARS

Sadia, l Wayan, (1996), “Pengembangan Model Belajar Konstruklivis Dalam

Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah pertama. Desertasi, PPS. IKIP

Bandung

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorintasi Standart Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto. 1993. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Sutopo.2006. Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya

Dalam.Penelitian.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:

Penerbit Alvabeta.

Sukmadinata, S. 2007. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Suryabrata, Sumadi .1984. Psikologi Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta

Suryabrata. Sumadi (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura. Fairuz Media.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2005 ). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran. Salatiga: STAIN SALATIGA PRESS

Trianto. 2008. Mendesain pembelajaran Kontekstual di Kelas. Surabaya: Cerdas

Pustaka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

125

Uno, Hamzah B.2008. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif . Jakarta: Bumi Aksara

US Department of Education and the National School- to-Work. Office, 2001

Wayne Melville dan Bevis Yaxley. 2009. “Contextual Opportunities for Teacher

Professional Learning: The Experience of One Science Department”.

Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5(4),

357-368.

Yulianto, Agung dan Arief Yulianto. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada SMA Negeri 11

Semarang. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Semarang: UNNES Press.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

126

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

127

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

128

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

129

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

130

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

131

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

132

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

133

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

134

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

135

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

136

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

137

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

138

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

139

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

140

Semes

ter No Materi Pokok/Kompetensi Dasar

Alokasi

Waktu Keterangan

3 1. Budaya Politik di Indonesia

1.1 Mendeskripsikan pengertian

budaya politik

1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya

politik yang berkembang dalam

masyarakat Indonesia

1.3 Mendeskripsikan pentingnya

sosialisasi pengembangan

budaya politik

1.4 Menampilkan peran serta

budaya politik partisipan

14 JP

2.A Budaya Demokrasi Menuju

Masyarakat Madani (I)

2.1 Mendeskripsikan pengertian

dan prinsip-prinsip budaya

demokrasi

2.2 Mengidentifikasikan ciri-ciri

budaya demokrasi

8 JP

2.B Budaya Demokrasi Menuju

Masyarakat Madani (II)

2.3 Menganalisis pelaksanaan

demokrasi di Indonesia sejak

orde lama, orde baru, dan

reformasi

2.4 Menampilkan perilaku budaya

6 JP

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SMK GAJAH MADA PURWODADI Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : XI ( Sebelas ) / 3 dan 4 Tahun Ajaran : 2013 / 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

141

demokrasi dalam kehidupan

sehari-hari

3. Keterbukaan dan Keadilan dalam

Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara

3.1 Mendeskripsikan pengertian

dan pentingnya keterbukaan

dan keadilan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

3.2 Menganalisis dampak

penyelenggaraan pemerintah

yang tidak transparan

3.3 Menunjukkan sikap

keterbukaan dan keadilan

dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara

10 JP

Jumlah 38 JP

4 4. Hubungan Internasional dan

Organisasi Internasional

4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara

4.2Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional

4.3Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik

4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional

4.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia

20 JP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

142

5. Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional

5.1 Mendeskripsikan sistem hukum

dan peradilan internasional

5.2 Menjelaskan penyebab

timbulnya sengketa

internasional dan cara

penyelesaian oleh Mahkamah

Internasional

5.3 Menghargai putusan

Mahkamah Internasional

16 JP

Jumlah 36 JP

Purwodadi, Januari 2014

Mengetahui,

KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

G. Wahyu Hendarto, ST, MM M. Nur Setiawan, S.Pd

NIP: ---

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

143

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

144

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

145

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

146

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Gajah Mada Purwodadi

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaran

Kelas/Semester : XI / 4 ( Genap )

Pertemuan Ke : 15 ( Lima belas )

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Keahlian : Semua Jurusan

A. Standar Kompetensi :

5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional

B. Kompetensi Dasar :

5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara

Penyelesaian oleh Mahkamah Internasional

C. Indikator :

No Indikator Pencapaian Kompetensi

1 Mengidentifikasi penyebab timbulnya sengketa internasional

2 Menguraikan cara penyelesaian sengketa internasional oleh

Mahkamah internasional

D. Tujuan Pembelajaran :

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :

Mengidentifikasi penyebab timbulnya sengketa internasional

Menguraikan cara penyelesaian sengketa internasional oleh Mahkamah

Internasional

E. Materi Pembelajaran :

Peran Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional

F. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Ceramah, Penugasan, diskusi kelompok,

presentasi hasil kerja kelompok, tanya jawab

Model pembelajaran : CTL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

147

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan pertama

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Metode Nilai

Karakter

1 Pendahuluan

Apersepsi

Berdoa dengan tujuan

penanaman pembiasaan pada

diri siswa bahwa

pengembangan diri

hendaknya selaras antara

imtaq dan iptek

Menyampaikan SK, KD dan

tujuan pembelajaran

Melakukan appersepsi

terhadap materi pelajaran

yang akan diajarkan

Menyampaikan topik diskusi

untuk pembahasan dalam

kelompok

Memotivasi siswa agar aktif

dalam diskusi karena selalu

diamati

15 menit

Ceramah

Religius,

disiplin

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Menguraikan tujuan dan

nilai konstitusi.

menjelaskan pengertian

dasar negara dan konstitusi

negara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil

@ 4 orang, dinamakan

60 menit

Diskusi

Kelompo

kTanya

jawab,pr

esentasi

hasil

kerja

kelompo

Kerjasam

a, berfikir

logis,

jujur,

toleransi,

disiplin,

kerja

keras,

mandiri,

demokrati

s, rasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

148

kelompok kooperatif.

Guru menyampaikan tugas-

tugas yang harus

dikerjakan masing-masing

anggota kelompok

kooperatif, yang terdiri atas

:

Peran Mahkamah

Internasional dalam

Menyelesaikan Sengketa

Jika jumlah siswa 40 orang,

berarti terdapat 10

kelompok. Jadi terdapat

kelompok yang membahas

materi sama.

Setelah selesai melakukan

diskusi dalam kelompok

kecil, setiap anggota

kelompok mengambil

undian tugas secara

indivual yang telah

disediakan oleh guru.

Undian berisi materi-materi

yang telah didiskusikan.

Siswa diminta menemui

teman lain yang

mempunyai tugas sama

untuk membentuk

kelompok baru dan

mengerjakan tugas yang ia

terima. Anggota kelompok

baru tersebut kemungkinan

besar terdiri atas siswa

yang dalam kelompok kecil

membahas materi berbeda.

Jadi anggota kelompok

baru jumlahnya lebih

banyak dan berisi siswa

dari kelompok yang

membahas materi berbeda

dan dinamakan kelompok

ahli.

Setiap anggota kelompok

k ingin

tahu,

tanggung

jawab,

Mandiri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

149

baru bertindak sebagai ahli

yang harus mencatat, ikut

serta secara aktif

memberikan informasi dan

berdiskusi.

Kelompok ahli kembali

berkumpul ke kelompok

kooperatif semula, bertugas

memberikan informasi dari

hasil diskusi kelompok

ahli.

Meminta perwakilan

kelompok kooperatif untuk

mempresentasikan hasil

diskusi secara menyeluruh

dalam diskusi kelas dan

mengambil kesimpulan.

Guru memfasilitasi jika

terdapat siswa atau

kelompok yang mengalami

kesulitan dan memberikan

klarifikasi jika terjadi

kesalahan konsep.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi,

Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-

hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal

yang belum diketahui..

3 Penutup

- Evaluasi / Tanya jawab

Penenangan

15 menit

Berlatih

mandiri

H. Alat, media dan Sumber Belajar :

Alat / media :

1. LCD Projector, Gambar

2. Spidol, White board

Sumber Belajar :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

150

Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI Smt 4 oleh Setiadi dan

Retno Listyarti (2008)

dan Buku-Buku lainnya yang relevan

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Menjelaskan

penyebab

timbulnya

sengketa

internasional dan

cara penyelesaian

oleh Mahkamah

Internasional

Memberikan contoh

penyebab timbulnya

sengketa

internasional dan

cara penyelesaian

oleh Mahkamah

Internasional

Siswa dapat

Menguraikan cara

penyelesaian

sengketa

internasional oleh

Mahkamah

internasional

Penilaian Kognitif, Guru melakukan post-tes dengan membuat pertanyaan

yang tidak mengulang pengalaman belajar. Penilaian di dalam

pembelajaran ini mengutamakan penilaian proses dalam bentuk lembar

tugas yang dikerjakan siswa.

Pembelajaran tindak lanjut

Laporan ditulis pada kertas kerja sesuai dengan petunjuk guru.

Dikumpulkan dalam waktu 1 minggu

Penilaian dalam bentuk soal uraian untuk mengukur tujuan pembelajaran

yang ingin

dicapai

Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh siswa

X 100

Jumlah skor maksimal

Penilaian Afektif, penilaian ini dilakukan dengan lembar pengamatan

perindividu, yang dilakukan oleh guru. Selama proses pembelajaran, guru

mengadakan penilaian baik berupa “komentar”, atau dalam bentuk

pengamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

151

Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa ( Penilaian Afektif ) Kerja

kelompok :

No

Indikator Sikap

Nama Siswa Ker

ja s

ama

Pem

bag

ian t

ugas

Tan

gung j

awab

Ten

ggan

g r

asa

Pen

guas

aan m

ater

i

Mutu

pre

senta

si

Nil

ai r

ata-

rata

(kual

itat

if/h

uru

f)

1

2

3

4

5

Purwodadi, Juni 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

G. Wahyu Hendarto, ST, MM M.Nur Setiawan, S.Pd

NIP : ---

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

152

PROFIL SMK GAJAH MADA PURWODADI

Provinsi : Prop. Jawa Tengah Kab/Kota : Kab. Grobogan

A. Identitas Sekolah Nama Sekolah : SMK Gajah Mada Purwodadi

NPSN / NSS : 69752158 / 322031513023 Jenjang Pendidikan : SMK

Status Sekolah : Swasta

B. Lokasi Sekolah Alamat : Kampus I Jl. Untung Suropati, Gang I ,

: Kampus II Jl. Taman Sari Purwodadi

RT/RW

: 4/19 Nama Dusun : Purwodadi

Desa/Kelurahan : Purwodadi Kode pos

: 58111

Kecamatan : Kec. Purwodadi Lintang/Bujur : -6.6646/118.4766

C. Data Pelengkap Sekolah Kebutuhan Khusus : - SK Pendirian Sekolah : 421.5/3563/C/2012

Tgl SK Pendirian : 2012-07-31 Status Kepemilikan : Yayasan

SK Izin Operasional : 421.5/3563/C/2012 Tgl SK Izin Operasional : 2012-07-31 SK Akreditasi :

Tgl SK Akreditasi : No Rekening BOS : 076-01-001232-30-0

Nama Bank : BRI Cabang / KCP Unit : Purwodadi

Rekening Atas Nama : SMK Gajah Mada Purwodadi MBS

: Ya

Luas Tanah Milik : 3073 m2 Luas Tanah Bukan Milik : 0 m2

C. Kontak Sekolah Nomor Telepon : 0292/421957

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

153

Nomor Fax : Email

: [email protected]

Website

: http://www.smkgajahmada.sch.id

D. Data Periodik Kategori Wilayah :

Daya Listrik : 17000 Akses Internet : Telkom Speedy

Akreditasi : Belum Terakreditasi Waktu Penyelenggaraan : Pagi

Sumber Listrik : PLN Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat

No Nama Prasarana Panjang (m) Lebar (m)

1 Perpustakaan 9 8

2 R. Praktek Las & Kerja Bangku 5 6

3 R. Praktek TKJ 1 7 6

4 R. praktek TKJ 2 5 7

5 R. Praktek TKR 7 7

6 R. Praktek TSM 7 5

7 Ruang Guru 9 7

8 Ruang Kelas X AK 7 7

9 Ruang Kelas X TKJ 8 7

10 Ruang Kelas X TKR 9 7

11 Ruang Kelas X TSM 8 7

12 Ruang Kelas XI TKJ 8 7

13 Ruang Kelas XI TKR 8 7

14 Ruang Kelas XI TSM 1 8 6

15 Ruang Kelas XI TSM 2 8 6

16 Ruang Kelas XII TKJ 7 7

17 Ruang Kelas XII TKR 8 7

18 Ruang Kelas XII TSM 8 7

19 Ruang Kepala Sekolah 6 5

20 Ruang Koperasi 4 3

21 Ruang Tata Usaha 7 7

22 Ruang WC 3 3

23 Ruang WC 3 3

24 Ruang WC 3 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

154

No Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan

1

Meja Kerja /

sirkulasi 1 Perpustakaan Laik

146-

1532 Rak Buku 8 Perpustakaan Laik

3 Meja Baca 1 Perpustakaan Laik

4 Kursi Baca 16 Perpustakaan Laik

5 Lemari 1 Perpustakaan Laik

6 Papan Tulis 2 Ruang Kelas XII TSM

Kurang

Laik

7 Meja Guru 1 Ruang Kelas XII TSM Laik

8 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XII TSM Laik

9 Meja Siswa 17 Ruang Kelas XII TSM

Kurang

Laik

10 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XII TSM Laik

11 Kursi Siswa 34 Ruang Kelas XII TSM

Kurang

Laik

12 Ragum meja 12

R. Praktek Las & Kerja

Bangku

Kurang

Laik

13 Mesin bor listrik 1

R. Praktek Las & Kerja

Bangku Laik

14 Tabung oksigen 1

R. Praktek Las & Kerja

Bangku Laik

15 Meja Ragum 1

R. Praktek Las & Kerja

Bangku Laik

16

Regulator/oksigen

Acetilin 1

R. Praktek Las & Kerja

Bangku Laik

17 Selang las Oksigen 1

R. Praktek Las & Kerja

Bangku Laik

18 Las listrik 1

R. Praktek Las & Kerja

Bangku Laik

19 Las oksi asetilin 1

R. Praktek Las & Kerja

Bangku Laik

20 Lemari Katalog 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

21 Printer 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

22 Komputer 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

23 Kursi Kerja 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

24 AC 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

25

Meja Kerja /

sirkulasi 1 Ruang Kepala Sekolah Laik

26 Filling Cabinet 2 Ruang Kepala Sekolah Laik

27 Kursi Siswa 32 Ruang Kelas XII TKR Kurang Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

155

28 Meja Siswa 16 Ruang Kelas XII TKR Kurang Laik

29 Meja Guru 1 Ruang Kelas XII TKR Laik

30 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XII TKR Laik

31 Papan Tulis 2 Ruang Kelas XI TSM 1 Laik

32 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XI TSM 1 Laik

33 Meja Guru 1 Ruang Kelas XI TSM 1 Laik

34 Kursi Siswa 24 Ruang Kelas XI TSM 1 Laik

35 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI TSM 1 Laik

36 Meja Siswa 12 Ruang Kelas XI TSM 1 Laik

37 Kursi Siswa 25 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

38 Meja Siswa 13 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

39 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

40 AC 1 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

41 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

42 Meja Guru 1 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

43 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

44 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XI TSM 2 Laik

45 Tempat cuci tangan 1 R. Praktek TSM Laik

46 Motor 3 R. Praktek TSM

Kurang

Laik

47 Motor 2 R. Praktek TSM Laik

48

Elektrikal Trainer

Kit 1 R. Praktek TSM Laik

49

Alat peraga motor

belah 4 tak 2 R. Praktek TSM

Kurang

Laik

50 Lemari 2 R. Praktek TSM

Kurang

Laik

51 Meja Guru 1 Ruang Kelas X TSM Laik

52 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas X TSM Laik

53 Papan Tulis 1 Ruang Kelas X TSM Laik

54 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X TSM Laik

55 Meja Siswa 17 Ruang Kelas X TSM Laik

56 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X TSM Laik

57 AC 1 Ruang Kelas X TSM Laik

58 Kursi Siswa 34 Ruang Kelas X TSM Laik

59 Papan Tulis 1 Ruang Guru Laik

60

Meja Kerja /

sirkulasi 17 Ruang Guru Laik

61 Kursi Kerja 20 Ruang Guru Laik

62 AC 1 Ruang Guru Laik

63 Komputer Laptop 2 Ruang Tata Usaha Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

156

64 LCD Proyektor 8 Ruang Tata Usaha Laik

65 Printer 1 Ruang Tata Usaha Laik

66 Kotak kontak 1 Ruang Tata Usaha Laik

67 Kursi TU 3 Ruang Tata Usaha Laik

68 Meja TU 3 Ruang Tata Usaha Laik

69 Filling Cabinet 2 Ruang Tata Usaha Laik

70 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Tata Usaha Laik

71

Penanda Waktu (Bell

Sekolah) 1 Ruang Tata Usaha Laik

72 Perlengkapan P3K 1 Ruang Tata Usaha Laik

73 Pengeras Suara 1 Ruang Tata Usaha Laik

74 Lemari Katalog 1 Ruang Tata Usaha Laik

75 Tape Recorder 1 Ruang Tata Usaha Laik

76 Lemari 1 Ruang Tata Usaha Laik

77 Jam Dinding 1 Ruang Tata Usaha Laik

78 Komputer TU 1 Ruang Tata Usaha Laik

79 Foto Copy 1 Ruang Tata Usaha Laik

80 Meja Siswa 10 R. praktek TKJ 2 Laik

81 Kursi Siswa 10 R. praktek TKJ 2 Laik

82 Kipas angin 2 R. praktek TKJ 2 Laik

83 Komputer PC 10 R. praktek TKJ 2

Kurang

Laik

84 Stabilizer 10 R. praktek TKJ 2 Laik

85 Meja Guru 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

86 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

87 Kursi Siswa 30 Ruang Kelas XI TKJ Laik

88 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

89 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

90 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI TKJ Laik

91 Meja Siswa 15 Ruang Kelas XI TKJ Laik

92 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

93 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

94 Meja Guru 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

95 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

96 Meja Siswa 16 Ruang Kelas XI TKR Laik

97 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

98 Kursi Siswa 32 Ruang Kelas XI TKR

Kurang

Laik

99 AC 1 Ruang Kelas XI TKR Laik

100 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

157

101 Kursi Siswa 28 Ruang Kelas X TKJ Laik

102 Meja Guru 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

103 Meja Siswa 14 Ruang Kelas X TKJ Laik

104 AC 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

105 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

106 Papan Tulis 2 Ruang Kelas X TKJ Kurang Laik

107 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X TKJ Laik

108 Papan Tulis 1 R. Praktek TKR Laik

109 Peraga kopling 1 R. Praktek TKR Laik

110

Obyek Latihan

Transmisi 2 R. Praktek TKR Laik

111 Lemari Katalog 2 R. Praktek TKR Laik

112

Elektrikal Trainer

Kit 1 R. Praktek TKR

Kurang

Laik

113 Engine Life 3 R. Praktek TKR Laik

114 Kursi Kerja 2 R. Praktek TKR Laik

115 AC trainer 1 R. Praktek TKR Laik

116 Lemari 1 R. Praktek TKR

Kurang

Laik

117

Meja Kerja /

sirkulasi 2 R. Praktek TKR Laik

118

Trainer

Machanic/Dead

engine 1 R. Praktek TKR Laik

119 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X TKR Laik

120 Papan Tulis 1 Ruang Kelas X TKR Laik

121 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X TKR Laik

122 AC 1 Ruang Kelas X TKR Laik

123 Meja Guru 1 Ruang Kelas X TKR Laik

124 Kursi Siswa 38 Ruang Kelas X TKR Laik

125 Meja Siswa 40 Ruang Kelas X TKR Laik

126 Meja Guru 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

127 Hand tools box 2 R. Praktek TKJ 1 Laik

128 Kursi Siswa 20 R. Praktek TKJ 1 Laik

129 Komputer 18 R. Praktek TKJ 1 Laik

130 AC 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

131 Meja Siswa 18 R. Praktek TKJ 1

Kurang

Laik

132 Rak Buku 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

133 Monitor 5 R. Praktek TKJ 1

Kurang

Laik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

158

134 Stabilizer 18 R. Praktek TKJ 1 Laik

135 Printer 1 R. Praktek TKJ 1

Kurang

Laik

136 Lemari Katalog 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

137 Komputer 5 R. Praktek TKJ 1

Kurang

Laik

138 Kursi Guru 1 R. Praktek TKJ 1 Laik

139 Gayung 1 Ruang WC Laik

140 Lemari Katalog 1 Ruang Koperasi Laik

141 Alat pres 1 Ruang Koperasi Laik

142 Foto Copy 1 Ruang Koperasi Laik

143 Tempat Sampah 10 Ruang Koperasi Laik

144 AC 1 Ruang Kelas X AK Laik

145 Kursi Guru 1 Ruang Kelas X AK Laik

146 Simbol Kenegaraan 1 Ruang Kelas X AK Laik

147 Kursi Siswa 23 Ruang Kelas X AK Laik

148 LCD Proyektor 1 Ruang Kelas X AK Laik

149 Papan Tulis 2 Ruang Kelas X AK Laik

150 Meja Siswa 12 Ruang Kelas X AK Laik

151 Meja Guru 1 Ruang Kelas X AK Laik

152 Gayung 1 Ruang WC Laik

153 Meja Siswa 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

154 Kursi Guru 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

155 Kursi Siswa 16 Ruang Kelas XII TKJ Laik

156 Meja Guru 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

157 AC 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

158 Papan Tulis 1 Ruang Kelas XII TKJ Laik

Total 847

Sekolah ini cukup banyak peminatnya, jumlah peserta didik saat ini berjumlah

313 siswa seperti dibawah ini :

No Nama Rombel Jumlah Siswa

L P Jumlah

1 X AK

Kelas

10 3 20 23

2 X TKJ

Kelas

10 19 9 28

3 X TKR

Kelas

10 36 0 36

4 X TSM

Kelas

10 33 0 33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

159

5 XI TKJ

Kelas

11 17 13 30

6 XI TKR

Kelas

11 32 0 32

7 XI TSM1

Kelas

11 23 0 23

8 XI TSM2

Kelas

11 22 3 25

9 XII TKJ

Kelas

12 13 4 17

10 XII TKR

Kelas

12 31 0 31

11 XII TSM

Kelas

12 34 1 35

Total 263 50 313

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

160

LEMBAR OBSERVASI

NO

FOKUS

MASALAH

INDIKATOR

YA

TID

AK

KE

T

1

Perencanaan

pembelajaran

PKn dengan

pendekatan

Contextual

Teaching and

Learning

1. Guru mempersiapkan silabus.

2. Guru mempersiapkan prota dan

promes.

3. Guru mempersiapkan RPP.

4. Guru mempersiapkan tempat

pembelajaran.

5. Guru mempersiapkan media.

6. Guru mempersiapkan

instrument evaluasi.

7. Guru menyususn adanya desain

pembelajaran PKn dengan

pendekatan CTL.

V

V

V

V

V

V

V

2

Pelaksanaan

pembelajaran

PKn dengan

pendekatan

Contextual

Teaching and

Learning

1. Guru memulai pembelajaran

dengan appersepsi.

2. Mengembangkan pemikiran

bahwa anak akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja

sendiri, menemukan sendiri,

dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuan dan keterampilan

barunya.

3. Melaksanakan sejauh mungkin

kegiatan inkuiri untuk semua

topik.

V

V

V

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

161

4. Mengembangkan sifat ingin

tahu dengan bertanya.

5. Menciptakan masyarakat

belajar (belajar dalam

kelompok-kelompok).

6. Menghadirkan model sebagai

contoh pembelajaran.

7. Melakukan refleksi di akhir

pertemuan.

8. Melakukan penilaian yang

sebenarnya dengan berbagai

cara.

9. Guru mengajak siswa

menyimpulakn materi pelajaran

V

V

V

V

V

V

3

Faktor

Pendukung

dan

Penghambat

pembelajaran

PKn dengan

pendekatan

Contextual

Teaching and

Learning

1. Kemampuan guru memadai

2. Kelengkapan dokumen

3. Daya serap peserta didik tinggi

4. Fasilitas sekolah lengkap

5. Ketersediaan dana cukup

6. Daya dukung pihak luar

kurang

V

V

V

V

V

V

4

Evaluasi

pembelajaran

PKn dengan

pendekatan

Contextual

Teaching and

Learning

1. Guru memberikan evaluasi

dalam bentuk tertulis.

2. Guru memberikan evaluasi

dalam bentuk multiple choice.

3. Guru memberikan evaluasi

dalam bentuk essay.

V

V

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

162

4. Guru memberikan evaluasi

dalam bentuk praktik.

5. Guru memberikan evaluasi

secara individu.

6.Guru memberikan evaluasi

secara kelompok.

7. Aspek evaluasi (aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik).

V

V

V

V

V

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

163

CATATAN LAPANGAN 1

Berikut adalah hasil wawancara dengan:

Nama : M. Nur Setiawan, S.Pd

Jabatan : Guru PKn

Tempat : Ruang guru SMK Gajah Mada Purwodadi

Hari/tanggal : Senin, 9 Juni 2014

==========================================================

Kegiatan penelitian diawali dengan izin peneliti untuk melakukan

kegiatan penelitian. Pihak SMK Gajah Mada Purwodadi memberikan izin untuk

melakukan penelitian dan peneliti dipersilahkan untuk melakukan wawancara

dengan kepala sekolah SMK Gajah Mada Purwodadi . Peneliti hanya bertanya

seputar pembelajaran PKn dengan pendekatan Contekstual Teaching and

Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi meliputi perencanaan, pelaksanaan,

hambatan dan pendukung serta evaluasi. Kegiatan wawancara peneliti lakukan

dengan santai sehingga kepala sekolah, guru tidak merasa terintimidasi. Penelitia

melakukan kegiatan wawancara di ruang guru. Berikut ini hasil wawancara

peneliti dengan salah satu guru PKn SMK Gajah Mada Purwodadi

Perencanaan Pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Bagaimana perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL di

SMK Gajah Mada Purwodadi?

MNS : Saya menyusun perencanaan pembelajaran PKn pada saat awal tahun

ajaran baru pembelajaran. Hal ini biasa saya lakukan semenjak saya

menjadi guru. Namun kali ini lebih menyenangkan karena pengembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

164

RPP saat ini lebih leluasa daripada beberapa tahun yang silam, pada RPP

pembelajaran kali ini kami menggunakan pendekatan kontekstual.

P : Apakah RPP yang disiapkan sudah sesuai dengan materi yang digunakan

? dan apakagh media yang digunakan dalam pembelajaran PKn dengan

pendekatan CTL ?

MNS : Tentu. Saya berusaha mempersiapkan prota, promes, silabus, rpp dan

media pembelajaran PKn pada materi “Sistem Hukum dan Peradilan

Internasional ”secara lengkap dengan memadukan pola bermain dalam

belajar. Media yang dijadikan permainan berupa card dan gambar yang

berkaitan dengan Sistem Hukum dan Peradilan Internasional”

P : Apakah persiapan pembelajarn tersebut disusun sendiri :

MNS : Ya benar. Awalnya saya mempersiapkan sendiri, namun kemudian

persiapan itu saya diskusikan (sharing) dengan teman yang juga memiliki

keahlian di bidang yang sama dalam MGMP PKn. Saya juga sharing pada

kepala sekolah jika ada sesuatu yang saya rasa kurang, seperti media

maupun fasilitas pembelajaran yang belum tersedia. Saya meminta saran

dan bimbingan kepala sekolah untuk mencari solusinya.”

P : Apakah ada fungsinya jika menyusun RPP dan silabus dengan

pendekatan CTL yang jelas disitu dan media yang digunakan ?

MNS : Agar saya merasa mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dan

mengelola kelas, bisa lebih efektif dan efisien. Saya berharap siswa

mampu memahami materi yang saya sampaikan secara maksimal. Selain

itu, secara formal karena adanya tuntutan administrasi bagi guru.”

P : Apakah ada kesulitan dalam mengembangkan RPP dari tahun ke tahun ?

supaya tidak monoton ?

MNS : Pada prinsipnya tidak, karena sekarang guru lebih leluasa dalam

mengembangkan silabus dan RPP. Guru hanya berpatokan pada standart

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

165

kompetensi yang telah ditentukan dari pusat sebagai kurikulum induk.

Selanjutnya guru bebas mengembangkan metode apa yang tepat untuk

diterapkan yang terpenting adalah materi yang disampaikan oleh guru

benar-benar dapat dipahami, dimengerti dan diingat oleh siswa. Dan

belajarpun tidak harus dilakukan di dalam kelas yang bersifat monoton

tetapi dapat dikemas dengan pola permainan atau belajar sambil bermain.”

P : Apakah acuan bapak dalam menyusun RPP dan silabus sebelum

memulai pembelajaran PKn ?

MNS : Saya mengacu pada kurikulum dari pusat, namun saya berusaha

mengembangkan secara mandiri, menyesuaikan kondisi yang ada di

wilayah SMK Gajah Mada Purwodadi.”

P : Apakah ada target khusu dalam pencapaian perencanaan pembelajaran

PKn dengan penekatan CTL ?

MNS : tentunya layaknya guru yang lain juga, pada tahap perencanaan ini saya

mentarget persiapannya secara lengkap baik silabus, RPP dan media yang

tepat. Harapan saya dengan persiapan yang matang dan lengkap ini,

pelaksanaan pembelajaran nanti berlangsung secara maksimal, sehingga

hasil belajar PKn siswa juga maksimal.”

P : Siapakah partner bapak dalam disukusi perencanaan pembelajaran Pkn

ini ?

MNS : Patner sharing saya dalam perencanaan pembelajaran PKn ini antara

lain: teman se MGMP PKn, guru di SMK Gajah Mada Purwodadi, dan

juga Kepala Sekolah, sehingga bisa mengetahui fasilitas dari para pemilik

tempat magang dan untuk memudahkan schedule pelaksanaan

pembelajaran”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

166

P : Kapan bapak menyusun RPP dna silabusnya?

MNS : Biasanya saya menyusun dua kali, yaitu pada awal tahun semester 1 dan

awal semester 2. Namun saya tetap melengkapi jika ditemui

kekurangannya pada saat pembelajaran sudah berlangsung.”

Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Apakah bapak pada saat memulai pembelajaran sering bertanya tentang

materi pembelajaran yang diajarkan kemarin ?

MNS : Ya benar. saya memulai pembelajaran PKn ini dengan pendahuluan

sebagai appersepsi. Bertanya kepada para siswa mengenai materi yang

lalu. Dan selanjutnya menanyai siswa beberapa pertanyaan yang berkaitan

dengan materi yang akan saya sampaikan yaitu tentang “Sistem Hukum

dan Peradilan Internasional”.

P : Bagaimana konsep pembelahjaran dengan model CTL pada awal

pembelajaran Pkn ?

MNS : Saya memulai dengan menyampaikan materi tentang “Sistem Hukum

dan Peradilan Internasional”, dan selanjutnya saya meminta siswa untuk

mempraktekkan secara langsung dengan tugas mencari data sambil

bermain di luar kelas dengan saya beri batas waktu, kemudian setelah data

di dapat siswa menyampaikan laporannya di hadapan siswa lainnya yang

selanjutnya didiskusikan bersama.”

P : Bagaimana respon siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung ?

MNS : Siswa nampak semangat dan terlihat aktif dalam aktivitas proses

pembelajaran dengan metode CTL ini. Semua siswa terlihat berfikir

mengenai tugas yang saya berikan . Siswa aktif dalam menemukan

jawaban, aktif bertanya mengenai materi yang belum dipahami, aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

167

dalam berdiskusi, saling membantu dan aktif dalam menyelesaikan

masalah.

P : Bagaimana situasi kelas saat pembelahjaran berlangsung ?

MNS : Kondisi kelas terasa menyenangkan dan hidup, terbukti dengan adanya

beberapa indikasi; kelas yang terkondisi artinya siswa saling mengajukan

pertanyaan, jawaban dan argument sambil sesekali diwarnai humor karena

jawaban atau pertanyaan atau argument siswa yang terkesan lucu namun

siswa tidak merasa malu untuk menyampaikannya, siswa mempunyai

keberanian atas jawaban yang disampaikan dengan mengemukakan

argument-argument, tidak ada siswa yang mengantuk, tidak adanya siswa

yang bercerita sendiri, semua siswa terlibat dalam diskusi dan

pembelajaran yang menyenangkan.”

P : Apakah ada kesulitan dalam pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL

?

MNS : Saya cermati tidak ada yang terlihat menyulitkan pada saat proses

pembelajaran, karena siswa menurut dan terlihat sangat senang serta

antusias terhadap tugas-tugas yang saya berikan. Siswa sangat antusias

dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar tugas yang telah mereka

kerjakan di luar kelas, sebaliknya siswa yang lain juga sangat berkeinginan

untuk menjawab pertanyaan dari teman lain yang diajukkan, yang pada

akhirnya terjadi perdebatan atau diskusi yang mengalir begitu saja tanpa

harus disetting, namun masih dalam kendali saya sehingga kelas tidak

justru terlihat gaduh. Kemudian setelah itu baru saya memberikan jawaban

atau memberikan kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang

disampaikan dengan mengemukakan dasar teoritisnya dengan memberikan

contoh yang mudah dipahami dan dimengerti dengan mengaitkannya

dalam kehidupan sehari-hari yang dekat dengan kehidupan siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

168

kesehariannya, terutama yang berkaitan dengan materi Sistem Hukum dan

Peradilan Internasional.

P : Bagaimana menurut bapak tentang respon siswa pada pelaksanaan

pembelajaran Pkn dengan menggunakan pendekatan CTL ?

MNS : Menurut pengamatan saya, siswa tertarik karena dengan metode CTL ini

siswa belajar tidak hanya sekedar materi saja, melainkan siswa langsung

bisa masuk dalam kehidupan nyata. Dalam arti siswa langsung mengetahui

secara kongkrit mengenai media dan kegunaan alat serta kesulitan dalam

penggunaannya.

P : Apakah tujuan pendekatan CTL pada pembelajaran PKn ?

MNS : Pada prinsipnya tujuan metode pembelajaran itu sama, yaitu ingin

menjadikan siswa itu lebih pandai dan memahami materi pelajaran dengan

baik. Namun, antara materi yang satu dengan lainnya terkadang saling

melengkapi. Selain itu, satu materi belum tentu sesuai dengan salah satu

metode melainkan akan lebih cocok dengan metode yang lain.

P : Apakah kelebihan pembelajaran dengan pendekatan CTL ?

MNS : Kelebihan metode CTL dibandingkan dengan metode kooperatif adalah

bahwa dalam meode CTL ini, siswa secara langsung bisa terjun

kelapangan(luar kelas), siswa mengaitkan materi pelajaran dengan kondisi

nyata (riil) yang ada di lingkungan sekitar.

P : Media apa yang digunakan dalam pembelajran PKn dengan pendekatan

CTL ?

MNS : Media yang saya butuhkan pada pembelajaran kompetensi Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional antara lain: slide, gambar dan video

mengenai proses pada materi Sistem Hukum dan Peradilan Internasional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

169

Media ini untuk memudahkan siswa memahami materi yang tentunya saya

kaitkan dengan berita-berita Hukum dan Peradilan yang terkini.”

P : Bagaiaman menutup pembelajaran dengan pendekatan CTL ?

MNS : Saya mengakhiri pembelajaran ini dengan menanyakan kepada siswa

beberapa pertanyaan, antara lain: apakah semua siswa sudah paham dan

mampu semua, jika ada yang belum paham silahkan ditanyakan.

Kemudian saya juga memberikan tugas pada siswa sebagai tahap evaluasi,

dan agar siswa selalu mempelajari materi yang sudah saya sampaikan,

agar siswa tidak mudah lupa.

Faktor yang menghambat dan mendukung pembelajaran PKn dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada

Purwodadi Purwodadi.

P : Apakah ada hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran

PKn dengan pendekatan CTL ?

MNS : Hambatan yang terkadang muncul adalah masih ada beberapa fasilitas

yang belum tersedia di SMK Gajah Mada Purwodadi. Adanya siswa yang

kurang terbiasa belajar secara aktif seperti pendekatan kontekstual ini, ada

sebagian siswa yang cenderung pasif, terima materi apa adanya dari guru.

Tentunya ini akan menghambat pembelajaran.

P : Apakah bapak pernah mengikuti seminar dalam rangka untuk

meningkatkan serta mendukung proses pembelajaran PKn ?

MNS : Saya pernah mengikuti seminar tentang pembelajaran denggan

pendekatan kooperatif, seminar ini dilakukan hanya 1 hari. Saat itu jam

MGMP jadi kepala sekolah meminta saya untuk mengikuti seminar

tersebut. Setelah selesai mengikutinya maka saya memahami arti

pentingnya menghidupkan suasana kelas dan menciptakan sistem belajar

yang menarik yaitu dengan pembelajaran kooperatif/ CTL.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

170

Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Apakah bapak selalu memberikan evaluasi pada proses dan pembelajaran

berlangsung ?

MNS : Saya selalu mengadakan evaluasi pada siswa di akhir pembelajaran. Dan

juga melakukan evaluasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Evaluasi yang saya maksudkan adalah ada 2 jenis, yaitu evaluasi proses

pembelajaran dan evaluasi hasil akhir belajar. apalagi pada strategi CTL

ini, siswa sangat dikedepankan mampu dalam tahapan proses

pembelajaran, tidak semata-mata pada akhir belajar.”

P : Apa fungsi evaluasi pada pembelajaran ini ?

MNS : Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa terhadap materi yang

sudah saya sampaikan dengan metode CTL ini. Dan sebagai bahan

perbaikan pada pembelajaran selanjutnya agar lebih baik dan sempurna.”

P : Bagaimana bentuk evaluasi ?

MNS : Saya menggunakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan praktek, evaluasi

kelompok dan individu.

P : Bagaimana pelaksanakan evaluasinya ?

MNS : Setiap SK saya adakan 1 kali evaluasi, namun pada saat proses

pembelajaran berlangsung, biasanya saya juga memberikan pertanyaan

kepada siswa, tujuannya juga untuk sejauh mana kemampuan siswa,

namun evaluasi ini sifatnya masih part evaluation saja, belum secara

keseluruhan (komprehenshif).”

P : Apakah evaluasi formatif dan sumatif sudah cukup ?

MNS : Menurut hemat saya evaluasi formatif dan sumatif juga sudah cukup,

adapun bentuknya, selain evaluasi tertulis, evaluasi dalam bentuk praktek

juga sangat baik karena untuk mengukur skill siswa sehingga lebih muda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

171

diterapkan. Namun evaluasi tertulis juga pentin untuk mengukur

kemampuan secara kognitif siswa. evaluasi tertulis ini juga karena adanya

tuntutan secara akademik.

P : Aspek apa saja yang dievaluasi ?

MNS : Secara umum, saya melakukan penilaian pembelajaran PKn ini dari

ketiga aspek, baik aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.

P : Bagaimana evaluasi dikatakan berhasil ?

MNS : Menurut hemat saya, siswa yang berhasil yaitu siswa yang bisa

memahami materi pelajaran serta mempraktekkan secara riil, sehingga

skill lebih menonjol daripada pemahaman teori saja. Secara akademik

memperoleh nilai minimal 75 sebagaimana KKM yang telah ditentukan.

Adapun secara keterampilan (skill) kriterian minimal adalah nilai 80.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

172

CATATAN LAPANGAN 2

Berikut adalah hasil wawancara dengan :

Nama : G. Wahyu Hendarto, ST, MM

Jabatan : Kepala SMK Gajah Mada Purwodadi

Tempat : Ruang kepala SMK Gajah Mada Purwodadi

Hari/tanggal : Selasa, 10 Juni 2014

==========================================================

Perencanaan pengelolaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Apakah benar Bapak memberikan tugas kepada semua guru di SMK

Gajah Mada Purwodadi tanpa terkecuali ?

KS : Benar, saya memang memberikan tugas kepada semua guru di SMK

Gajah Mada Purwodadi tanpa terkecuali, agar bisa mempersiapkan

perencanaan pembelajaran di awal tahun. Hal ini dimaksudkan agar

secara administratif guru memiliki ancang-ancang persiapan yang

cukup matang pada proses pembelajaran 1 tahun ke depan, minimal 1

P : Apakah respect Bapak kepada Bapak M. Nur Setiawan selaku guru PKn

?

KS : Saya sangat respect pada Bp. M. Nur Setiawan, S.Pd selaku guru PKn.

Beliau termasuk salah satu guru yang aktif di SMK Gajah Mada ini.

Jika menyusun program merasa ada kesulitan,beliau langsung menemui

saya, termasuk dalam penyusunan RPP PKn sehingga bisa dikatakan

bentuk susunan RPP PKn mendekatai kesempurnaan.

P : Menurut Bapak adakah kesulitan Bapak M. Nur Setiawan dalam

mempersiapkan RPP ?

KS : saya rasa Bapak M. Nur Setiawan, S.Pd tidak terlalu kesulitan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

173

mempersiapkan silabus dan RPP. Toh beliau merupakan guru senior

dan juga segudang pengalaman telah dikantonginya.

P : Apa benar Bapak sangat menghimbau para guru untuk mengikuti

berbagai macam kegiatan ?

KS : Benar. saya sangat menghimbau para guru untuk mengikuti berbagai

macam kegiatan baik dalam lingkup rayon, kabupaten maupun nasional

dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Kegiatan tersebut bisa

berupa MGMP, OJT, Diklat, seminar maupun lokakarya.

Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Adakah perubahan yang Bapak lihat dalam pembelajaran PKn saat ini ?

KS : Beberapa minggu terakhir ini saya melihat, pada saat pembelajaran PKn

ini berbeda dengan biasanya. Jika biasanya suara di kelas terdengar dan

terlihat ramai dan gaduh tanpa arah. Namun, beberapa waktu ini nampak

hidup dengan adanya diskusi-diskusi, jawaban-jawaban, pertanyaan-

pertanyaan dan argument-argument yang disampaikan siswa. Siswa

terlihat respect pada apa yang disampaikan oleh guru. Bahkan banyak

kegiatan pembelajaran yang terlihat diterapkan langsung di luar kelas,

sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh, justru siswa terlihat sangat

antusias dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran PKn dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada

Purwodadi.

P : Apakah dalam proses pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL ada

hambantan dan dukungan dalam pelaksanaan tersebut ?

KS : “Pelaksanaan pembelajaran biasanya ada kendala yang membuatnya

tidak lancar, begitu pula sebaliknya terkadang guru juga dimudahkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

174

untuk melaksanakan pembelajaran tersebut”

P : Apakah dalam proses pembelajaran sudah menggunakan alat media

seperti LCD ?

KS : “ Sekolah kami memang belum semua kelas mempunyai LCD,

biasanya guru yang ingin mengajar terkadang pinjam kelas lain yang

sedang praktek, tapi kalau saat semuanya pembelajaran dikelas, itulah

yang menghalangi proses pembelajaran berjalan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

175

CATATAN LAPANGAN 3

Berikut adalah hasil wawancara dengan:

Nama : Wulan April Liyani

Jabatan : Siswa

Tempat : Ruang kelas XI SMK Gajah Mada Purwodadi

Hari/tanggal : Rabu, 11 Juni 2014

==========================================================

Perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

-

Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Apakah benar Murid-murid semangat dan antusias mengikuti pelajaran

dengan model pembelajaran PKn yang saat ini ?

AN : “Memang begitu Pak, sekarang saya jadi tambah semangat kalau cara

mengajarnya kaya begini. Saya dan teman-teman merasa senang,

semangat, antusias dalam mengikuti pelajarannya Pak Setiawan.

Buktinya saya dan teman-teman tidak merasa ngantuk dan jenuh atau

ramai sendiri. Justru kami mengikuti instruksi Pak Setiawan.”

Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Apakah Pak Setiawan setiap akhir proses pembelajaran memberikan

evaluasi secara lisan atau tertulis dan juga pada akhir semester ?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

176

AN : “ Ya Pak, Setiap proses pembelajaran Bp. Setiawan selalum memberikan

soal secara lisan ataupun tertulis untuk dikerjakan siswa siswa sebagai

ulangan harian dan juga memberikan penugasan di rumah serta pada akhir

pembelajaran juga dilakukan ulangan akhir semester”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

177

CATATAN LAPANGAN 4

Berikut adalah hasil wawancara dengan :

Nama : Sudarsono

Jabatan : Siswa

Tempat : Ruang kelas XI SMK Gajah Mada Purwodadi

Hari/tanggal : Rabu, 11 Juni 2014

==========================================================

Perencanaan pembelajaran PKn dengan pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

-

Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Apakah benar Murid-murid menyukai model pembelajaran PKn yang

saat ini ?

AN : Betul Pak, saya sekarang lebih mudah memahami pelajaran yang

disampaikan Bp. Setiawan. Jadi saya sekarang makin senang dan

semangat lagi untuk mengikuti pelajarannya PKn karena cara

mengajarnya sangat menyenangkan. Saya langsung mengerti materi

yang disampaikan dengan kondisi lingkungan sekitar tentang Sistem

Hukum dan Peradilan Internasional. Apalagi saat ditampilkan tayangan

tentang Sistem Hukum dan Peradilan Internasional di slide.

Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning di SMK Gajah Mada Purwodadi

P : Apakah Pak Setiawan setiap proses pembelajaran memberikan

evaluasi secara tertulis atau praktek ?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

178

AN : Betul Pak, Pak Setiawan selalu memberikan beberapa soal untuk

melakukan evaluasi secara tertulis dan praktek pada saat

pembelajaran PKn berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

179

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

180

GEDUNG SEKOLAH

SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 181: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

181

WAWANCARA DENGAN Bp. M. NUR SETIAWAN, S.Pd

GURU PPKn SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 182: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

182

WAWANCARA DENGAN Bp. M. NUR SETIAWAN, S.Pd

GURU PPKn SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 183: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

183

WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 184: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

184

WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 185: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

185

WAWANCARA DENGAN WULAN APRIL LIYANI

SISWI KELAS XI SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 186: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

186

WAWANCARA DENGAN SUDARSONO

SISWA KELAS XI SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 187: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

187

WAWANCARA DENGAN SUDARSONO

SISWA KELAS XI SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 188: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

188

PROSES PEMBELAJARAN Bp. M. NUR SETIAWAN, S.Pd

DENGAN SISWA-SISWI KELAS XI

SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 189: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

189

PROSES PEMBELAJARAN Bp. M. NUR SETIAWAN, S.Pd

DENGAN SISWA-SISWI KELAS XI

SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 190: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

190

PEMBELAJARAN PPKn PADA SAAT PRESENTASI

SISWI KELAS XI SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 191: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal ... warga negara yang cinta pada tanah air, yang ... dampak logis dari perkembangan

191

PEMBELAJARAN PPKn PADA SAAT PRESENTASI

SISWA KELAS XI SMK GAJAH MADA PURWODADI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user