perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...analisis pengaruh ukuran perusahaan, net working...
-
Upload
phungquynh -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Analisis...analisis pengaruh ukuran perusahaan, net working...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, NET WORKING CAPITAL, ROA, CAR DAN NPL TERHADAP LIKUIDITAS PADA
BANK UMUM DAN BANK SYARIAH DI INDONESIA
(Studi pada Bank Umum dan Bank Syariah tahun 2008-2011)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
GALUH ARISTIKA FILASTI
F1310044
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat
keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah
hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak
disertai cinta”. (Khalil Gibran)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah:11)
“Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu kesiapan”
“Rahmat sering dating kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan,
kekecewaan, tetapi kalau kita sabar kita akan melihat bentuk aslinya” (Joseph
Addison)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang yang kucintai, yang
member hidup ini lebih bermakna:
Untuk Bapak, Ibu terima kasih atas segala curahan kasih sayang,
doa dan perhatian yang diberikan untuk ananda, sebuah karya
skripsi ini kupersembahkan sebagai tanda hormat dan baktiku.
Kakak dan Adikku, terimakasih atas semangat yang telah diberikan
selama ini.
Sahabat-sahabatku atas doa, dukungan, dan semangatnya.
Almamaterku Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR Penulis panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Net Working Capital, ROA, CAR Dan NPL Terhadap Likuiditas Pada Bank
Umum dan Bank Syariah Di Indonesia “
Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
lulus Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan memperoleh gelar kesarjanaan.
Dalam penulisan skripsi ini banyak bantuan, dorongan, yang penulis
dapatkan serta keterlibatan beberapa pihak untuk kelancaran penulisan skripsi ini.
Dan pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret.
2. Dr. Wisnu Untoro MS Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Drs. Santoso Tri Hananto, M. Si, Ak. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si,Ak. Selaku pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu dan memberikan banyak pengetahuan, dukungan serta
bimbingan kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Drs. Jaka Winarna, M.Si, Ak. Selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan informasi dalam pengambilan jumlah sks mata kuliah.
6. Bapak dan Ibu dosen serta staf pengajar Fakultas Ekonomi khususnya jurusan
Akuntansi yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan
wawasan yang cukup sehingga penulis mampu menyelesaikan kegiatan
akademik hingga penyusunan skripsi.
7. Ayah, Ibu, Kakak, dan adikku yang telah memberikan dukungan moral
maupun materiil hingga penulis mampu menjadi seperti saat ini.
8. Teman-teman Non-Reg ‘10 Dita, Ainun, Ima, Erma, Lisna, Jojo, dan Bayu
yang telah berjuang bersama semasa kuliah dan tak lupa selalu memberikan
dukungan, serta semangat kepada penulis dalam segala hal.
9. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan di kemudian hari .
Surakarta, Januari 2013
Galuh Aristika Filasti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
ABSTRAKSI ..................................................................................................... ii
ABSTRACT ....................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................ vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 10
A. Pengertian Bank ..................................................................... 10
B. Kinerja Keuangan Perbankan ................................................ 15
C. Rasio Keuangan Perbankan ................................................... 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Likuiditas ............................................................................... 18
E. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis.............. 21
F. Kerangka Penelitian ............................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 30
A. Desain Penelitian ................................................................... 30
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 30
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 33
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................ 33
E. Metode Analisis Data ............................................................. 38
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 44
A. Deskriptif Data ........................................................................ 44
B. Analisis Asumsi Klasik ........................................................... 49
1. Uji Normalitas ................................................................. 49
2. Uji Multikolonieritas ....................................................... 52
3. Uji Autokorelasi .............................................................. 54
4. Uji Heterokedastisitas ...................................................... 55
C. Analisis Regresi ...................................................................... 56
1. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F) ................ 57
2. Pengujian Signifikansi Parameter Individu (Uji T) ......... 59
3. Pengujian Determinasi ..................................................... 64
D. Pembahasan ............................................................................ 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
A. Kesimpulan ....................................................................... 70
B. Keterbatasan ........................................................................... 73
C. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya ....................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Bank Dengan Risiko NPL Diatas 5% ................................................ 3
Tabel 2.1 Tabel Matriks Penelitian Terdahulu ................................................... 28
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian .................................................................... 34
Tabel 3.2 Definisi Operasioanal ......................................................................... 38
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .............................................. 46
Tabel 4.2 Tabel Uji Kolmogorov Smirnov Test (Bank Umum) ........................ 51
Tabel 4.3 Tabel Uji Kolmogorov Smirnov Test (Bank Syariah) ....................... 51
Tabel 4.4 Tabel Uji Multikolinieritas ................................................................. 53
Tabel 4.5 Tabel Uji Autokorelasi ....................................................................... 52
Tabel 4.6 Tabel Hasil Uji Signifikansi F ............................................................ 58
Tabel 4.7 Tabel Uji Signifikansi t(Bank Umum) ............................................... 60
Tabel 4.8 Tabel Uji Signifikansi t(Bank Syariah) .............................................. 60
Tabel 4.9 Tabel Uji Determinasi (Bank Umum) ................................................ 65
Tabel 4.10 Tabel Uji Determinasi (Bank Syariah) ............................................... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 31
Gambar 4.1 Grafik Histogram LDR .................................................................... 49
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot LDR .................................................................. 50
Gambar 4.3 Grafik Persebaran Variabel LDR ..................................................... 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, NET WORKING CAPITAL, ROA, CAR DAN NPL TERHADAP LIKUIDITAS PADA BANK UMUM DAN BANK
SYARIAH DI INDONESIA
(Studi pada Bank Umum dan Bank Syariah tahun 2008-2011)
Galuh Aristika Filasti F1310044
Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor internal bank yang terdiri atas ukuran perusahaan, Net Working Capital, Return On Asset (ROA), Capital Adequcy Ratio (CAR) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap likuiditas pada perusahaan perbankan yang go public di indonesia yang diukur dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 28 perusahaan perbankan go public yang terdiri dari 14 bank umum dan 14 bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode tahun 2008-2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan tahunan publikasi bank. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel independen: Ukuran perusahaan, Net Working Capital, ROA, CAR dan NPL berpengaruh signifikan terhadap LDR. Hasil secara parsial dalam bank umum dengan uji t, variabel ukuran perusahaan dan NWC berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR pada tingkat signifikansi 5%. Selanjutnya ROA berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan. Sedangkan dalam Bank Syariah, hasil secara parsial dengan uji t, variabel NPL berpengaruh positif signifikan. ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR pada tingkat signifikansi 5%, sedangkan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap LDR.
Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Net Working Capital, ROA, CAR, NPL, LDR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS THE EFFECT OF SIZE COMPANY, NET WORKING CAPITAL, ROA, CAR AND NPL ON LIQUIDITY OF THE COMMERCIAL BANKS AND ISLAMIC BANK IN
INDONESIA
(Study on Commercial Banks and Islamic Banks in 2008-2011)
Galuh Aristika Filasti F1310044
This study examined the influence of internal factors on the size of banks consisting of the company, Net Working Capital, Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) and the Non-Performing Loan (NPL) to the liquidity of the banking company that go public in Indonesia, as measured by the ratio of loan to deposit ratio (LDR). The sample used in this study using 14 commercial banks and 14 islamic banks publicly traded banking companies listed on the Indonesia Banking in the period 2008-2011. The sampling technique used in this study using purposive sampling using criteria that have been set. The data used are secondary data derived from the publication of the annual report. The results showed that the simultaneous discussion of the independent variables: size of company, Net Working capital, ROA, ROE, CAR and NPL significant effect on LDR. The results partially by t test in commercial banks, the variable size of the company and NWC have a positive and significant impact on LDR at a significance level of 5%. Furthermore ROA positive but not significant. Meanwhile, the Islamic Bank, the partial results of the t test, significant positive NPL variable. ROA and significant negative effect on LDR at a significance level of 5%, while the CAR positive and significant effect on LDR.
Keywords: Size Company, Net Working Capital, ROA, CAR, NPL, LDR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stabilitas sistem keuangan di Indonesia semakin terpelihara ditandai
dengan meningkatnya dan terpeliharanya lembaga-lembaga keuangan, salah
satunya adalah perbankan. Kestabilan industry perbankan tercermin dari angka-
angka indikator kinerja yang terus membaik selama tahun tersebut walaupun
terdapat beberapa potensi permasalahan pada asset kredit dan permodalan
perbankan. Namun demikian, agar stabilitas sistem keuangan dapat terjaga,
terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian utama seperti belum
pulihnya intermediasi perbankan, lemahnya penerapan good governance, sebagai
wujud dari besarnya risiko operasional di perbankan, kemungkinan kenaikan NPL
(KajianStabilitas Keuangan,2003).
Selama tahun 2003, perbankan masih mengalami kelebihan likuiditas yang
sebagian besar ditanamkan pada SBI dan selebihnya pada PUAB. Cukup besarnya
pinjaman antar bank tersebut dapat beresiko sistemik, walaupun selama 2003
tidak terdapat bank yang mengalami krisis likuiditas. Disamping itu, risiko
operasional dinilai masih relative tinggi, seperti tercermin pada berbagai kasus di
beberapa bank sebagai akibat lemahnya pelaksanaan good governance. Kestabilan
perbankan didukung pula oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap
sektor perbankan Indonesia sebagaimana diindikasikan oleh hasil survey
confidence index (KajianStabilitasKeuangan,2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Perbankan memiliki kedudukan yang strategis yakni sebagai penunjang
kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian
stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan (Booklet Perbankan Indonesia, 2008).
Perbankan merupakan industri yang sarat dengan risiko, terutama karena
melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai
investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, dan
penanaman dana lainnya. Di tengah beratnya tantangan yang dihadapi, bank pada
umumnya mampu mempertahankan kinerja yang positif. Tingkat kesehatan bank
stabil pada tingkat yang memadai, namun fungsi intermediasi masih terkendala
akibat perubahan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan (Laporan
Tahunan Bank Indonesia, 2009).
Kondisi perekonomian sensitive mengenai isu-isu bank yang mengalami
kegagalan, jika terjadi berita kegagalan suatu bank tertentu khususnya yang
memiliki dampak sistematik yang besar, langkah yang diambil perusahaan
perbankan untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan penguatan likuiditas.
Dengan adanya gejolak keuangan global yang terjadi, penting bagi perusahaan
perbankan, untuk mengidentifikasi apakah kondisi perusahaan perbankan tersebut
dalam keadaan baik atau tidakbaik, karena ketika masalah terlambat
teridentifikasi biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih mahal sebagai usaha
menyelesaikan kesulitan keuangan (Poghosyandan Cihak,2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Beberapaindikator yang memperlihatkan gejala kondisi perekonomian
Indonesia yang sedang mengalami gangguan akibat adanya krisis global yang
terjadi, diantaranya adalah nilai tukar rupiah yang sempat mencapai Rp.10.000,00,
kurangnya likuiditas perbankan, dan setidaknya ada 19 bank berpotensi masuk
pengawasan intensif Bank Indonesia, karena kredit macet (NPL) diatas 5% (Bank
Indonesia,2010).
Selain kondisi ekonomi, tingginya nilai kredit macet juga merupakan
indikator bank dalam kondisi bermasalah karena menunjukkan risiko kredit yang
dihadapi bank cukup tinggi, yang akan berpengaruh pada permodalan yang
meningkatkan kemungkinan kerugian. Berikut ini merupakan data mengenai rasio
NPL pada tahun 2006-2010:
Tabel 1.1
Bank denganRasio NPL diatas 5%
Tahun Jumlah Bank
Presentase % dari Total Bank
2006 30 30,00 2007 22 20,37 2008 19 18,09 2009 14 13,08 2010 15 14,01
Sumber: Bank Indonesia
Dari table 1.1 menunjukkan pada tahun 2006 terdapat 30% bank
bermasalah dari total bank yang ada dengan rasio NPL 5%, kemudian pada tahun
2007 terdapat 22 bank atau 20,37%. Pada tahun 2008 bank bermasalah dengan
NPL diatas 5% terdapat 19 bank atau 18,09%, dan pada tahun 2009 terdapat 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
bank atau 13,08%, kemudian pada tahun berikutnya terjadi peningkatan 15 bank
bermasalah atau sebesar 14,01% dari total bank yang ada.
Tingginya rasio ini mengindikasikan bahwa angka kredit macet cukup
tinggi, yang berarti bahwa bank tersebut sedang dalam keadaan bermasalah.
Munculnya isu-isu bank yang mengalami kesulitan likuiditas, memperburuk
kondisi perbankan yang menurunkan tingkat kepercayaan nasabah. Adanya krisis
global yang terjadi beberapa waktu lalu, pemerintah dalam hal ini bank Indonesia
lebih ketat dalam mengawasi dan melakukan kebijakan dalam mengatasi keadaan
krisis terhadap bank karena dikhawatirkan dapat berdampak seperti yang terjadi
pada krisis 1997/1998 dimana bank-bank banyak mengalami kebangkrutan dan
akhirnya dilikuidasi (Surifah,2002).
Kesulitan keuangan jangka pendek bersifat sementara jika segera ditangani
dengan benar, namun jika tidak segera diatasi bisa berkembang menjadi kesulitan
tidak solvable, yang kemudian perusahaan bisa dilikuidasi bahkan direorganisasi
(hanafidanhalim,2005). Perlunya disusun suatu sistem peringatan dini (early
warning) yang dapat memberikan peringatan terhadap masalah keuangan yang
dihadapi bank (Hadad, Santoso,2004).
Indikasi lebih awal mengenai kondisi perbankan akan memungkinkan
bank melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mencegah agar krisis keuangan
dapat diantisipasi, sehingga diharapkan dapat menjadi suatu tanda mengenai
kondisi bank apakah sedang bermasalah atau tidak, serta dapat dijadikan dasar
kebijakan untuk mengatasi masalah dan penyelamatan lebih dini dan dampak atau
kerugian dapat diminimalkan (Martharini,2012).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Di Indonesia sistem perbankan yang digunakan adalah dual banking
sistem dimana beroperasi dua jenis usaha bank yaitu bank syariah dan bank
konvensional. Dengan begitu kebijakan yang diambil pemerintah melalui Bank
Indonesia tentu berbeda untuk kedua jenis bank tersebut. Pada bank syariah tidak
mengenal sistem bunga, sehingga profit yang di dapat bersumber dari bagi hasil
dengan pelaku usaha yang menggunakan dana dari bank syariah serta investasi
dari bank syariah sendiri (Antonio, 2001).
Kajian mengenai manajemen risiko bank syariah adalah suatu yang
kompleks dan penting. Karakteristik bank syariah sesungguhnya memadukan
suatu bentuk bank komersial dengan bank investasi (Chapra, 2000:32;Khan,
2005). Mengingat keadaan seperti ini, kajian mengenai bank syariah terkait
dengan aspek manajemen risikonya akan selalu menantang di tengah sistem
keuangan hari ini.
Likuiditas juga mempunyai peranan penting dalam pengelolaan kinerja
perbankan karena menyangkut pemecahan antara reserve requirement yang
ditetapkan Bank Central, penarikan dana oleh deposan dan debitur serta
pembayaran kewajiban jatuh tempo. Salah satu ukuran untuk menghitung
likuiditas bank yaitu menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang ditetapkan
maksimum 110% sesuai dengan Peraturan BI Nomor 5/20/P.BI/2003 (Fitriyana,
2011).
Bank dikatakan likuid jika bank dapat membayar semua hutangnya
terutama hutang-hutang jangka pendek (tabungan, giro, deposito) serta mampu
membayar dan dapat memenuhi semua permintaan kredit yang harus dipenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
(Suyatmin, 2006). Makin tidak likuid maka akan menimbulkan runtuhnya
kepercayaan masyarakat yang dapat menyebabkan penarikan dana dan
menurunkan kinerja.
Likuiditas yang tercermin dalam Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan
posisi likuiditas untuk menjaga kesehatan bank, terutama dalam posisi jangka
pendek. Bahkan bagi dunia perbankan likuiditas merupakan faktor fundamental.
Sebesar apapun asset suatu bank jika kondisi likuiditasnya terancam, maka pada
saat itu juga bank akan mengalami kesulitan dalam penarikan dana yang
dilakukan oleh deposan. Terlebih dalam menghadapi rush (penarikan dana
serentak oleh para deposan), bank harus menyiapkan dana likuiditas. Semakin
tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya
semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam
menyalurkan kredit, sehingga semakin tinggi LDR maka CAR semakin menurun
(Edginarda, Cynthia,2012).
Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko likuiditas,
umumnya bank melakukan aktivitas manajemen risiko. Manajemen risiko
menurut Peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum, manajemen resiko adalah serangkaian
prosedur dan teknologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank. Untuk
dapat menerapkan proses manajemen risiko, maka pada tahap awal bank harus
secara tepat mengidentifikasi risiko dengan cara mengenal dan memahami seluruh
risiko yang sudah ada (inherent risks) maupun yang mungkin timbul dari suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
bisnis baru bank, termasuk risiko yang bersumber dari perusahaan terkait dan
afiliasi lainnya.
Penelitian Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqat (2011) dalam penelitiannya
menguji pengaruh ukuran perusahaan, networking capital, ROE, rasio kecukupan
modal (CAR), dan ROA dalam bank konvensional menunjukkan bahwa CAR
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap risiko likuiditas. Begitu juga
penelitian yang dilakukan oleh ArdityaPrayudi (2011) yang menguji pengaruh
CAR, NPL, BOPO, ROA, dan NIM terhadap LDR di perbankan yang memiliki
asset terbesar di Indonesia, menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio(LDR).
Sedangkan penelitian yang dilakukan Martharini Latifa (2012) yang
menguji analisis pengaruh CAMEL dan size terhadap prediksi kondisi bermasalah
pada perbankan menunjukkan bahwa variable CAR berpengaruh negative dan
tidak signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada perbankan.
Risikokredit (NPL) menurut penelitian yang dilakukan oleh Arditya
Prayudi (2011) berpengaruh negative tidak signifikan terhadap Loans to Deposit
Ratio (LDR), begitu juga resiko kredit (NPL) menurut penelitian yang dilakukan
Wisnu Mawardi (2005) berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan
bank umum sehingga perlu menjaga agar jumlahnya tidak membengkak, atau
maksimal sebesar ketentuan Bank Indonesia yakni 5%. Karena NPL yang
semakin meningkat akan meningkatkan biaya cadangan aktiva produktif.
Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Martharini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
(2012), dimana risiko kredit (NPL) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
prediksi kondisi bermasalah pada perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang
berpengaruh terhadap likuiditas di Bank Umum dan Bank Syariah di Indonesia.
Faktor-faktor yang diuji terdiri atas faktor internal bank. Faktor internal bank yang
dinilai dalam penelitian ini adalah Size of the firm, Net Working Capital, Return
On Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Loans. Berdasarkan
uraian tersebut di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul “ Analisis
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net Working Capital, ROA, CAR, dan NPL
terhadap Likuiditas pada Bank Umum dan Bank Syariah di Indonesia”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap likuiditas pada bank
umum dan syariah di Indonesia?
2. Apakah networking capital (NWC) berpengaruh terhadap likuiditas
pada bank umum dan syariah di Indonesia?
3. Apakah return on assets (ROA) berpengaruh terhadap likuiditas pada
bank umum dan syariah di Indonesia?
4. Apakah capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh terhadap likuiditas
pada bank umum dan syariah di Indonesia?
5. Apakah non performing loans (NPL) berpengaruh terhadap likuiditas
pada bank umum dan syariah di Indonesia?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menguji apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap likuiditas
pada bank umum dan bank syariah di Indonesia?
2. Menguji apakah Net Working Capital berpengaruh terhadap likuiditas
pada bank umum dan bank syariah di Indonesia?
3. Menguji apakah Return on Assets berpengaruh terhadap likuiditas pada
bank umum dan bank syariah di Indonesia?
4. Menguji apakah Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap
likuiditas pada bank umum dan bank syariah di Indonesia?
5. Menguji apakah Non Performing Loans berpengaruh terhadap
likuiditas pada bank umum dan bank syariah di Indonesia?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Praktisi dapat meemberikan tambahan bukti empiris pada literature
akuntansi, khususnya mengenai manajemen risiko likuiditas dalam sektor
perbankan.
2. Bagi sektor perbankan dapat membantu memberikan kontribusi agar
menjadi lebih baik lagi dalam menangani risiko likuiditas sehingga tidak
bertentangan dengan peraturan BI.
3. Bagi akademisi, dapat memberikan kontribasi dalam menambah
pengetahuan di bidang sistem pengendalian manajemen dan perbankan
untuk menjadi acuan penelitian selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Bank
Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(financialintermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)
dengan pihak-pihakyang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga
yang berfungsi memperlancaraliran lalu lintas pembayaran. Di samping itu, bank
juga sebagai suatu industri yang dalamkegiatan usahanya mengandalkan
kepercayaan masyarakat sehingga seharusnya tingkatkesehatan bank perlu
dipelihara (Merkusiwati, 2007).
Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang perbankan, bank memiliki pengertian yaitu:
1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
3. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau yang berdasarkan prinsip syariah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Kasmir (2002) menyatakan bahwa bank secara sederhana dapat diartikan
sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa Bank lainnya.
Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai
tujuan atausebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank dapat
sebagai agent of trust, agent of development, dan agen of services (Sigit Triandaru
dan Totok Budisantoso, 2008:9)
1. Agen Of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik
dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur
kepercayaan.
2. Agen Of Development
Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat
diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat
semua kegiatan investasi-distribusi-konsumsi berkaitan dengan
penggunaan uang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Agen Of Services
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,
bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya
dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok
perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya hanyalah
merupakan pendukung dari kedua kegiatan di atas.
Jenis-jenis perbankan di Indonesia dapat ditinjau dari berbagai segi antara
lain (Kasmir,2008:20):
1. Dilihat dari segi fungsinya
Berdasarkan UU RI No.20 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari:
a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa
yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh
jasa perbankan yang ada.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Artinya, kegiatan BPR jauh lebih sempit jika
dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Dilihat dari segi kepemilikannya di bagi menjadi:
a. Bank Milik Pemerintah merupakan bank yang akte pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank
ini dimiliki oleh pemerintah pula.
b. Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau
sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte
pendiriannyapun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya diambil oleh swasta pula. Dalam Bank Swasta Milik
Nasional termasuk pula bank-bank yang dimiliki oleh badan usaha
yang berbentuk koperasi.
c. Bank Milik Asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu
Negara.
d. Bank Milik Campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Di mana
kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara
Indonesia.
3. Dilihat dari segi status:
a. Bank Devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi
keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, travelers cheque,
pembukuaan dan pembayaran letter of Credit (L/C).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Bank non devisa, merupakan bank yang mempunyai ijin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi seperti bank devisa. Bank non devisa
melakukan transaksi dalam batas-batas suatu Negara.
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga:
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional, menetapkan bungan
sebagai harga jual baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan
maupun deposito. Demikian pula harga beli untuk produk pinjaman
(kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.
b. Bank berdasarkan prinsip syariah, yang menerapkan aturan perjanjian
berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain baik dalam
hal untuk menyimpan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya.
Bank syariah adalah bank yang dalam kegiatannya tundukpada ketentuan
dan prinsip syariah.Bank syariah harus senantiasatunduk dan patuh pada
ketentuan syariah Islam dalam penyediaanlayanan sistem keuangan dan
perbankan kepada masyarakat (Antonio dan Karnaen, 1999: 2).
Menurut ensiklopedi Islam, Bank Islam atau Bank Syariahadalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kreditdan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uangyang pengoperasiannya disesuaikan dengan
prinsip-prinsip syariahIslam. Dengan demikian, bank syariah dalam menjalankan
kegiatannya didasarkan pada ketentuan dan prinsip syariah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Menurut Ascarya dan Yumanita (2005) dalam menentukan harga atau
mencari keuntungan bagi bank yang berdasar prinsip syariah adalah sebagai
berikut:
a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)
c. Prinsip Jual beli dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(Ijarah).
e. Pembiayaan dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank atau pihak lain (ijahwaraiqtima).
B. Kinerja Keuangan Perbankan
Kinerja keuangan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai suatu
perusahaan dengan mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan
seefektifdan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
manajemen(Farid dan Siswanto, 1998).
Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaanmerupakan suatu kegiatan
yang sangat penting, karena berdasarkan penilaiantersebut dapat dijadikan sebagai
ukuran keberhasilan suatu perusahaan selamaperiode waktu tertentu.Disamping
itu penilaian kinerja juga dapat dijadikanpedoman bagi usaha perbaikan atau
peningkatan kinerja keuangan perusahaantersebut. Untuk melaksanakan analisis
kinerja keuangan yang dinyatakan dalamprosentaseShitawati,Artin(2006).
Kinerja bank menurut Aprilia Ayu P (2009) merupakan ukuran
keberhasilan suatu bank yang mencerminkan kemampuan manajemen dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
mengelola usahanya. Penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara
sistematis, mandiri dan objektif dengan berorientasi pada masa depan, atas
kebijakan atau keputusan manajemen dalam mengelola sumber daya dan dana
yang dipercayakan kepadanya dalam rangka meningkatkan kemampuan
pelaksanaan fungsi manajemen yang lebih baik.
Kinerja perbankan dapat diukur dengan menggunakan rata-rata
tingkatbunga pinjaman, rata-rata tingkat bunga simpanan dan profitabilitas
perbankan(Kidwell, 1982: 247).Menurut survey yang dilakukan (Gilbert, 1984:
633) dapatdisimpulkan bahwa tingkat bunga simpanan merupakan ukuran kinerja
yanglemah dan menimbulkan masalah. Apabila tingkat suku bunga
pinjamandigunakan sebagai ukuran kinerja kemungkinan ukuran akan bias,
karena rata-ratatingkat bunga pinjaman akan tergantung pada portfolio pinjaman
bank. Begitupula dengan rata-rata tingkat bunga simpanan karena tergantung pada
distribusijatuh temponya bermacam-macam simpanan.Maka secara umum
pengukurankinerja yang paling tepat adalah profitabilitas, dimana untuk mencapai
laba yangtinggi perusahaan harus efektif dan efisien dalam mengelola kegiatannya
(Sofyan,2003).
C. Rasio-Rasio Keuangan Perbankan
Penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu
kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin maupun
secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam suatu periode
tertentu.Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan
analisis CAMELS (Kasmir, 2008 : 50-53), yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
1. Aspek Permodalan, yang dinilai adalah permodalan yang ada
didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.
Penilaian tersebut didasarkan pada Capital Adequacy Ratio (CAR)
yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
2. Aspek Kualitas Aset yaitu untuk menilai jenis -jenis aset yang dimiliki
oleh bank. Penilaian aset harus sesuai dengan Peraturan oleh Bank
Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang
diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan
penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif
diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah
dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.
3. Aspek Kualitas Manajemen yaitu aspek penilaian kegiatan bank yang
dikelola sehari-hari dari kulitas manajemennya. Kualitas manajemen
juga dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja. Kualitas
manajemen juga dilihat dari sisi pendidikan dan pengalaman dari
karyawannya dalam menangani berbagai kasus-kasus yang terjadi.
4. Aspek Likuiditas, yaitu penilaian atas kemampuan bank yang
bersangkutan untuk membayar semua hutang-hutangnya terutama
simpanan tabungan giro, dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula
memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
5. Aspek Rentabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam
meningkatkan labanya apakah setiap periode atau untuk mengukur
tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara
rentabilitas yang terus meningkat.
6. Aspek Sensitivitas, merupakan aspek dimana perbankan harus
memperhatikan dua unsur, yaitu tingkat perolehan laba yang harus
dicapai dan risiko yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang harus
diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan.
Sensitivitas terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba
dapat tercapai dan pada akhirnya kesehatan bank juga terjamin.
D. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban
kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio
Likuiditas yang sering digunakan dalam menilai kinerja bank antara lain: cash
ratio, reserve requirement, loan to depositratio, loan to asset ratio, dan rasio
kewajiban bersih call money (Dendawijaya,2001).
1. Cash Ratio, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalammembayar kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan
menggunakanalat likuid yang dimilikinya.
2. Reserve Requirementatau lebih dikenal juga dengan likuiditas
wajibminimum adalah suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara
dalambentuk giro di Bank Indonesia bagi semua bank.
3. Loan to Deposit Ratio(LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit
yangdiberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Menurut
O.PSimorangkir (2004), LDR (Loan to Deposit Ratio)merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
perbandinganantara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga,
termasuk pinjamanyang diterima, tidak termasuk pinjaman
subordinasi. Loan to Deposit Ratio(LDR) tersebut menyatakan
seberapa jauh kemampuan bank dalammembayar kembali penarikan
dana yang dilakukan deposan denganmengandalkan kredit yang
diberikan sebgai sumber likuiditasnya. RumusLDR menurut
Dendawijaya (2009):
LDR=
Ket: KLBI= Kredit Likuiditas Bank Indonesia, jika ada.
Menurut Robert Ang (1997), likuiditas yaitu kemampuan suatu perusahaan
untuk segera menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Suatu perusahaan yang
memiliki alat-alat likuid pada suatu saat tertentu dengan jumlah yang sedemikian
besar sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus
segera dipenuhi maka perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid, namun jika
keadaan sebaliknya yang terjadi maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut
tidak likuid atau illikuid.
Menurut Kasmir (2008 : 286) rasio likuiditas merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan suatu bank dalam memenuhi kewajiban jangkapendeknya
pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pecairan dana
deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah
diajukan. Bank dikatakan likuid jika bank dapat membayar semua hutangnya
terutama hutang-hutang jangka pendek (tabungan, giro, dan deposito) serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
mampu membayar dan dapat memenuhi semua permintaan kredit yang harus
dipenuhi.
Dalam mengelola likuiditas selalu akan terjadi benturan kepentingan
antara keputusan untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan keuntungan.
Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2002:280), ada beberapa risiko yang
timbul dalam pengelolaan likuiditas bank, antara lain sebagai berikut:
a. Risiko Pendanaan (funding risk)
Risiko ini timbul apabila bank tidak cukup dana untuk memenuhi
kewajibannya. Beberapa hal yang dapat menyebabkan risiko
pendanaan adalah penarikan deposito dan pinjaman dalam jumlah
besar yang tidak di duga sebelumnya, atau jatuh tempo (maturity
profile) dari asset maupun liabilities tidak terdeteksi, dan sebagainya.
b. Risiko Bunga (interest risk)
Adanya berbagai variasi tingkat suku bunga dalam asset maupun
liabilities dapat menimbulkan ketidakpastian tingkat keuntungan yang
akan di peroleh.
E. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
1) Hubungan ukuran perusahaan dengan likuiditas
Penelitian (Akhtar et al.,2011) yang meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi likuiditas bank konvensional dan bank islam di pakistan
menemukan bahwa ukuran bank berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap likuiditas bank konvensional maupun syariah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Latifa Matharini (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap likuiditas.Berdasarkan
penelitian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap likuiditas di dua bank.
2) Hubungan Net Working Capital dengan likuiditas
Pengertian modal kerja bersih (networking capital) menurut Weston
dan Brigham (1994) mengemukakan bahwa : “Modal kerja bersih adalah
selisih antara aktiva lancar dan utang lancar”. Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan di atas maka aktiva lancar harus lebih besar daripada utang
lancar yang dimaksudkan sebagai jaminan kemampuan perusahaan untuk
membayar kebutuhan-kebutuhan jangka pendek atau kewajiban finansial
jangka pendek berupa hutang-hutang.
Menurut Weston dan Copeland (1992) pengertian modal kerja bersih
(Net Working Capital) adalah sebagai berikut : “Modal kerja bersih adalah
merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga,
piutang dan persediaan dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk
membiayai aktiva lancar”. Modal kerja yang cukup sangat penting bagi
perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan
tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
(Munawir dan Riyanto, 1977).
Net working capital dalam penelitian ini mengacu pada penelitian
(Akhtar et al., 2011) dimana net working capital diukur dengan ratio dari
aktiva lancar dikurangi hutang lancar dibagi total aset. Penelitian (Akhtar et
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
al., 2011) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas bank
konvensional dan bank islam di pakistan menemukan bahwa net working
capital berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap likuiditas bank
konvensional maupun syariah. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : net working capital berpengaruh positif terhadap likuiditas di dua bank.
3) Hubungan Return on Asset (ROA) dengan likuiditas
Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih
mementingkan penilaian besarnya ROA karena Bank Indonesia sebagai
pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas
suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari
dana simpanan masyarakat (Lukman Dendawijaya, 2009 : 119). Suatu bank
dapat dimasukkan dalam kategori sehat apabila memiliki rasio ROA minimal
1,5%.
ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva / assets yang
dimilikinya. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asset (Veithzal Rivai, 2006 : 157).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara laba sebelum
pajak / earning before interest tax (EBIT) terhadap total assets. EBIT
merupakan pendapatan bersih sebelum bunga dan pajak. Total assets
merupakan total asset perusahaan dari awal tahun dan akhir tahun. Total assets
yang lazim digunakan untuk mengukur ROA sebuah bank adalah jumlah dari
asset-asset produktif yang terdiri dari penempatan surat-surat berharga (seperti
Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, penempatan dalam
saham perusahaan lain, penempatan dalam Call Money atau Money Market)
dan penempatan dalam bentuk kredit (kredit konsumtif maupun produktif baik
kepada perorangan maupun institusi atau perusahaan) Robert Ang (1997).
Hasil penelitian (Akhtar et al.,2011) menunjukkan bahwa ROA
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap likuiditas pada perbankan. Akan
tetapi penelitian Arditya Prayudi (2011) menunjukkan bahwa ROA memiliki
pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap LDR.Berdasarkan penjelasan
tersebut di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap likuiditas.
4) Hubungan Capital Adequcy Ratio(CAR) dengan likuiditas.
Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2002:562) CAR adalah
kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,mengukur, mengawasi
dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap
besarnya modal bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi
penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang
disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Lukman Dendawijaya, 2009:121).
Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk
menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko.
Menurut PBI No. 10/15/PBI/2008 Pasal 2 Bank wajib menyediakan
modal minimum sebesar 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR). Sebuah bank mengalami risiko modal apabila tidak dapat
menyediakan modal minimum sebesar 8%. Dengan penetapan CAR pada
tingkat tertentu dimaksudkan agar bank memiliki kemampuan modal yang
cukup untuk meredam kemungkinan timbulnya resikosebagai akibat
berkembang atau meningkatnya ekspansi aset terutama aktiva yang
dikategorikan dapat memberikan hasil dan sekaligus mengandung resiko
sebagaimana yang dikutip oleh Argo Asmoro dalam Hesti Werdaningtyas
(2002).
Berdasarkan hasil penelitian (Akhtar et al., 2011) yang meneliti faktor-
faktor yang mempengaruhi likuiditas bank konvensional dan bank islam di
Pakistan menemukan bahwa CAR ditemukan berpengaruh positif dan
signifikan di bank konvensional namun tidak signifikan di bank islam.Begitu
juga penelitian yang dilakukan oleh Arditya Prayudi (2011) dan Adi Stiawan
(2009) menemukan bahwa CAR berpengaruh positif.Tetapi berbeda dengan
penelitian yang dilakukan Latifa Martharini (2012) CAR memiliki pengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
negatif terhadap kondisi bermasalah pada perbankan.Berdasarkan penjelasan
tersebut maka dirumuskan hipotesis berikut :
H4: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap likuiditas
5) Hubungan Non Performing Loan terhadap likuiditas.
Non performing loan atau sering disebut kredit bermasalah. Semakin
tinggi angka NPL akan membawa konsekuensi pembentukan PPAP (cadangan
penghapusan aktiva produktif) yang tinggi pula sehingga akan menurunkan
tingkat laba bank (Retnadi, 2006). Kredit bermasalah ini menurut Bank
Indonesia dapat diukur dari jumlah kolektibilitasnya dengan jumlah kredit
bermasalah (kriterianya kurang lancar, diragukan, macet) terhadap jumlah
kredit yang telah dikeluarkan oleh bank (Budisantoso dan Triandaru,
2006:118).
Penelitian terdahulu Arditya Prayudi (2011) menunjukkan bahwa NPL
memiliki pengarh negatif terhadap Loans Deposit Ratio(LDR).Begitu juga
penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) NPL memiliki
pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.Dari penjelasan tersebut maka
dirumuskan hipotesi sebagai berikut :
H5 : Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap likuiditas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Muhammad Farhan Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqat (2011) dalam
Liqudity Risk Management: A comparative study between conventional and
Islamic banks of Pakistan menunjukkan pengaruh variable size (ukuran bank),
networking capital, ROE, CAR, dan ROA terhadap risiko likuiditas antara bank
konvensional dan bank syariah di Pakistan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variable yang berpengaruh paling signifikan adalah Capital Adequcy Ratiodi bank
konvensional tetapi tidak di bank syariah. Variabel yang digunakan Muhammad
Farhan dan teman-teman juga akan digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran
perusahaan, networking capital, CAR, dan ROA.
Latifa Martharini (2012) dalam Analisis Pengaruh Rasio CAMEL dan Size
Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Perbankan menunjukkan variable
CAR, NIM, NPL, ROA, BOPO, LDR, dan Size. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa NPL berpengaruh positif signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah
pada perbankan, ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap prediksi kondisi
bermasalah pada perbankan. Variabel CAR, NIM, LDR berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah perbankan. Variabel BOPO dan
Size berpengaruh positif tidak signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah
pada perbankan. Variabel mampu menjelaskan 82,9% dan sisanya 17,1%% dapat
dijelaskan variabel yang lain. Variabel dalam penelitian Latifa juga akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu CAR, NPL, dan ROA.
Arditya Prayudi (2011) dalam Pengaruh CAR, NPL, BOPO, ROA, dan
NIM terhadap LDR menggunakan metode regresi berganda dan uji asumsi.Hasil
penelitian menunjukkan CAR, NPL, BOPO, ROA dan NIM dengan uji F, secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
bersama-sama berpengaruh terhadap LDR. Hasil secara parsial dengan uji t,
variabel; CAR, NPL dan BOPO tidak berpengaruh terhadap LDR dengan tingkat
signifikansi 0,812, 0,209 dan 0,121, sedangkan variable ROA dan NIM
berpengaruh terhadap LDR dengan tingkat signifikansi 0,001 dan 0,011. Nilai
Adjusted R Squaresebesar 0,255 menunjukkan bahwa LDR dapat dijelaskan oleh
variable-variabel penelitian sebesar 25,5 persen, sedangkan sisanya dijelaskan
oleh faktor-faktor lain.Variabel Arditya Prayudi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah CAR, NPL, dan ROA.
Wisnu Mawardi (2005) dalam Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi kasus pada Bank Umum
dengan total assets kurang dari 1 Triliun) menunjukkan pengaruh variabel
Efisiensi Operasi (BOPO), Resiko Kredit (NPL), Resiko Pasar (NIM) dan Modal
(CAR) terhadap Kinerja Keuangan Bank (ROA). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel yang berpengaruh paling signifikan adalah NIM. Variabel yang
digunakan Wisnu Mawardi juga akan digunkan dalam penelitian ini yaitu NPL,
CAR, dan ROA.
Adi Stiawan (2009) dalam Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi,
Pangsa Pasar Dan Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi
Pada Bank Syariah Periode 2005-2008) menunjukkan faktor makroekonomi yang
diukur dengan pertumbuhan inflasi dan GDP, pangsa pasar yang diukur dengan
pangsa pembiayaan dan karakteristik bank yang diukur dengan CAR, FDR, NPF,
BOPO, SIZE terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia.
Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhaninflasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pertumbuhan GDP tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap
ROA.Variabel FDR, pangsa pasar, CAR berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA, sedangkanvariabel NPF, BOPO, dan SIZE berpengaruh negatif signifikan
terhadap ROA. Kemampuanprediksi dari ke delapan variabel tersebut terhadap
ROA dalam penelitian ini sebesar 12, 9%, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor
lain yang tidak dimasukkan ke dalam modelpenelitian. Variabel Adi Stiawan yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, SIZE, dan ROA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
F. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Ha1 (+)
Ha2 (+)
Ha3-(+) (-) (((((..A
Ha4 (+)
Ha5 (-)
LIKUIDITAS
Ukuran Perusahaan
NETWORKING CAPITAL
RETURN ON ASSET
CAPITAL ADEQUACY RATIO
NON PERFORMING LOANS
VARIABEL DEPENDEN VARIABEL INDEPENDEN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memahami objek yang menjadi
tujuan dari suatu penelitian, di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan penelitian yang berbobot cukup memadahi dan memberikan
kesimpulan yang tidak meragukan (Aprilia Ayu P, 2009).
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menguji Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size Of The Firm),
Net Working Capital, Capital Adequacy (CAR), Return On Asset (ROA), dan Non
Perforfing Loan (NPL) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR). Penelitian
dilakukan pada bank umum dan bank syariah yang listing di Bank Indonesia
dengan menggunakan data historis yang berasal dari website maupun laporan
keuangan publikasi perbankan.
B. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat
yang ingin peneliti investigasi (Sekaran,2006:122). Populasi dalam penelitian ini
adalah sektor perbankan konvensional dan perbankan syariah di Indonesia yang
menyajikan laporan keuangan per 31 Desember selama periode 2008 sampai
dengan periode 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel adalah
proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian
terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan
membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada
elemen populasi (Sekaran,2006:123). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria yang ditentukan
berdasarkan kebijakan dari peneliti. Penelitian menggunakan kriteria pengambilan
sampel sebagai berikut:
1. Telah meyampaikan laporan keuangan dan dipublikasikan oleh Bank
Indonesia pada kurun waktu 2008 – 2011.
2. Laporan keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir 31
Desember.
3. Untuk UUS memiliki laporan keuangan yang terpisah dari bank
induknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Dari ketiga syarat tersebut maka yang tersaring untuk dijadikan sampel
sejumlah 14 bank umum dan 14 bank syariah.
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian
Nama Bank Umum Kode
Bank Nama Bank Syariah Kode
Bank
Bank Bumi Putra Indonesia BBPI Bank Muamalat BBMT
Bank Central Asia BBCA Bank Tabungan Negara BBTN
Bank Bukopin BBKP Bank Bukopin BKPS
Bank Negara Indonesia BBNI Bank Negara Indonesia BNIS
Bank Mayapada MAYA Bank DKI BDKI
Bank Rakyat Indonesia BBRI Bank Rakyat Indonesia BRIS
Bank Danamon BDNM Bank Aceh BBAC
Bank Mandiri BMRI Bank Mandiri Syariah BMRS
Bank International Indonesia BIIN Bank BPD Jateng BPJT
Bank Permata BPER Bank Permata BNLS
Bank Artha Graha Internasional BAGI Bank BPD Jawa Timur BTIM
Bank Mega MEGA Bank Mega Syariah MEGS
Bank NISP NISP Bank CIMB Niaga CIMB
Bank Pan Indonesia (Panin) PNBN Bank BPD KalSel BPDK
Sumber : Data sekunder yang telah diolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
C. Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yaitu
laporan tahunan yang diperoleh dari publikasi Bank Indonesia dan media lain
yang menyediakan data terkait dan dibutuhkan dalam penelitian ini.
D. Variabel Penelitian Dan Pengukurannya
1. Variabel Independen
Variabel independen dari penelitian ini yaitu:
a. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan adalah besarnya perusahaan ditinjau dari aktiva
yang dimilikinya. Ukuran perusahaan secara langsung akan
mencerminkan tinggi rendahnya aktivitas operasi maupun investasi
perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan dihitung dengan
logaritma dari total aset mengacu pada penelitian Akhtar et al (2011).
b. Net Working Capital
Net Working Capital Ratio atau rasio modal kerja bersih. Modal kerja
merupakan suatu ukuran dari likuiditas perusahaan (Fahmi, 2011).
pada penelitian ini rasio modal kerja bersih (net working capital)
mengacu pada penelitian akhtar et al (2011) yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
c. Ruturn On Asset (ROA)
ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva / assets yang
dimilikinya. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar
pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik
pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Veithzal Rivai,
2006 : 157). ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Lukman
Dendawijaya, 2009:118).
ROA=
d. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang
aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit
yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank
untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-
kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Lukman
Dendawijaya, 2009:121).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Pada penelitian ini CAR dihitung menggunakan rasio antara jumlah
modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR). Besarnya
CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus berikut. (Lukman
Dendawijaya, 2009:144).
CAR = x 100%
ATMR merupakan penjumlahan ATMR neraca dan administratif posisi
Januari sampai dengan Desember (satu periode).
e. Non Performing Loans (NPL)
Non performing loans (NPL) merupakan salah satu pengukuran dari
rasio resiko usaha bank yang menunjukkan besarnya risiko kredit
bermasalah yang ada pada suatu bank. NPL mencerminkan risiko
kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang
ditanggung pihak bank. bank dalam memberikan kredit harus
melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar
kembali kewajibannya. Setelah kredit diberikan bank wajib melakukan
pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan
kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Bank melakukan
peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan untuk
memperkecil risiko kredit (Masyud Ali, 2004).
NPL =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2. Variabel Dependen
Varibel Dependen dalam penelitian ini adalah likuiditas. Menurut Kasmir
(2008:286) rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
suatu bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat
ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pecairan dana
deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit
yang telah diajukan. Rasio likuiditas yang lazim digunakan dalam dunia
perbankan adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Secara matematis LDR
dapat dirumuskan sebagai berikut (Lukman Dendawijaya, 2009:116)
LDR= x 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3. Definisi Operasional Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel Notasi Pengertian Rumus Sumber
Ukuran Perusahaan
Size Rasio besarnya perusahaan yang ditinjau dari aktiva yang dimilikinya.
Size = Total Aktiva (Akhtar et al., 2011)
Modal Kerja Bersih / Net Working Capital
NWC Rasio modal kerja yang merupakan ukuran likuiditas perusahaan.
(Akhtar et al., 2011)
Return On Asset
ROA Rasio yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
ROA=
Dendawijaya (2009)
Capital Adequacy
Ratio
CAR Rasio kinerja bank yang mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko.
CAR = x 100%
Dendawijaya (2009)
Non Performing
Loans
NPL Rasio resiko usaha bank yang menunjukkan besarnya risiko kredit bermasalah yang ada pada suatu bank.
NPL =
Ali M (2004)
Likuiditas / Loans
Deposit Ratio
LDR Rasio yang mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
LDR = x 100%
Dendawijaya (2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
E. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji asumsi klasik yang
dilakukan sebagai persyaratan hipotesis, statistic deskriptif dan pengujian
hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0. berikut ini dijelaskan tahapan
pengujian dalam penelitian ini.
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengambarkan variabel- variabel dalam
penelitian. Pengukuran yang digunakan terdiri dari perhitungan nilai rata-rata
(mean), standar devisiasi, minimum dan maksimum. Analisis ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku
data (Ghozali, 2009:19).
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka data yang diperoleh dalam
penelitian ini akan di uji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi klasik.
Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk
memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid, tidak bias, konsisten dan
penaksiran koefisien regresinya efisien (Ghozali, 2009:107).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) kurang
dari 10 dan nilai tollerance lebih dari 0,1 (Ghozali, 2009:25).
Cara mendeteksi multikolinieritas menurut Ghozali (2009) yaitu :
1) Dengan menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas. Jika
matrik antar variabel bebas mempunyai korelasi yang tinggi
(umumnya diatas 0,90) maka terdapat indikasi terjadinya
multikolinieritas.
2) Dengan melihat colinierity statistic yaitu nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Secara umum nilai tolerance
yang dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
Jika nilai VIF dibawah 10 maka diantara variabel bebas tidak
terdapat indikasi terjadinya multikolinieritas.
a. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah sebuah pengujian yang bertujuan untuk
menguji apakah di dalam model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1. Autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan
menggunakan uji Durbin Watson yaitu dengan membandingkan nilai
Durbin Watson hitung (d) dengan nilai Durbin Watson tabel yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih rendah (lower
bond atau d1).
Namun karena jumlah sampel 74 (setelah outlier) maka penulis
menggunakan pendekatan Santoso (2000) yang menyatakan bahwa
angka DW hitung dibawah -2 artinya ada autokorelasi positif, angka
DW hitung diantara -2 sampai +2 menunjukkan tidak adanya
autokorelasi ,dan angka DW hitung diatas +2 berarti ada autokorelasi
negatif.
b. Uji Heterokedastisitas
Untuk menentukan heterokedastisitas dengan grafik scatterplot,
titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi ini terpenuhi maka tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:37).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2009). Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan
digunakan alat uji normalitas, yaitu One Sample Kolmogorov-
Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika signifikansi
variabel dependen memiliki nilai signifikansi lebih dari 5 %. Data
penelitian yang baik adalah yang terdistribusi secara normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3. Pengujian Hipotesis
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan mengunakan regresi linier
berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Y = a + B1X1 + B2,X2 + B3 X3 + B4 X4 + B5 X5 +e
Dimana :
Y = Likuiditas bank,
a = kostanta,
B1 –B5 = koefisien regresi variabel bebas ke- 1 sampai ke- 5,
X1 = ukuran Perusahaan,
X2 = networking Capital,
X3 = return on Assets,
X4 = capital Adequacy Ratio,
X5 = non Performing Loan, dan
e = standar kesalahan.
Setelah persamaan regresi terbebas dari asumsi dasar, selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis.
a. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
Merupakan pengujian bersama-sama variabel independen yang
dilakukan untuk melihat variabel independen secara keseluruhan
terhadap variabel dependen. Melalui uji F (ANOVA) kita akan
mengetahui apakah variabel Size of the firm, Networking Capital,
Return On Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Loans berpengaruh secara bersama-sama terhadap likuiditas bank yang
diukur dengan Loan Deposit Ratio (LDR).
b. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2)
Pengujian ketepatan perkiraan (Uji R2) bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan
dalam koefisien determinan majemuk (R2) yang nilainya antara 0
sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu
model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik
menggunakan nilai adjusted R2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
c. Pengujian Signifikansi Parameter Individu (Uji T)
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Uji T dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi
5%. Variabel independen dikatakan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen apabila nilai sig (p value) dibawah 5%. Hipotesis
nol yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama
dengan nol (Ghozali, 2009:17) atau
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya
(Ha) parameter suatu varibel tidak sama dengan nol, atau
Artinya varibel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan diberikan gambaran menganai hasil dari pengolahan
data dengan menggunakan software SPSS versi 16.0 dan disertai dengan analisis
dari angka-angka yang diperoleh dari pengolahan data tersebut. Seperti disebutkan
sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran
perusahaan, net working capital, Return On Asset , Capital Adequacy Ratio
terhadap likuiditas yang diukur dengan variable Loan to deposit Ratio pada bank
umum dan bank syariah. Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data,
hasil penelitian, pembahasan serta perbandingan dengan penelitian sebelumnya.
A. Deskriptif Data
Dalam deskripsi ini akan dijelaskan mengenai populasi data, jumlah
sampel, dan presentase masing-masing sampel yang digunakan.
1. Seleksi Sampel
Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris pengaruh ukuran
perusahaan, net working capital, Return On Asset , Capital Adequacy
Ratio terhadap likuiditas perbankan. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan (annual report)
perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia selama tahun 2008-2011
yang dipublikasikan di internet melalui website resmi Bank Indonesia.
(www.bi.go.id) .Metode pengambilan sampel dengan purposive
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
sampling. Berikut ini disajikan hasil pengambilan sampel penelitian
Bank Umum dan Bank Syariah:
Tabel IV.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian Bank Umum
Kriteria Jumlah
Perusahaan
Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 35
Pengurangan sampel kriteria 1:
Perusahaan yang laporan tahunannya delisting (21)
Jumlah sampel penelitian selama 1 periode 14
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013
Tabel IV.2 Gambaran Umum Sampel Penelitian Bank Syariah
Kriteria Jumlah
Perusahaan
Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 33
Pengurangan sampel kriteria 1:
Perusahaan yang laporan tahunannya delisting (19)
Jumlah sampel penelitian selama 1 periode 14
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif penelitian ini dilakukan guna mencari nilai
minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari variabel-variabel
penelitian.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics Bank Umum
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LNASET 56 29.34 33.94 31.8529 1.28966
NWC 56 .0300 .3800 .179666 .0594278
ROA 56 -.0614 .0493 .017977 .0156870
CAR 56 .1047 .2369 .151811 .0292211
NPL 56 .0040 .4870 .032830 .0635395
LDR 56 .5030 1.0022 .776193 .1204139
Valid N (listwise) 56
Descriptive Statistics Bank Syariah
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LNASET 56 22.70 31.52 27.6456 2.10208
NWC 56 .6958 .9868 .879795 .0672216
ROA 56 -.1460 .0493 .009054 .0258728
CAR 56 .0056 .4545 .155445 .0737421
NPL 56 .0134 .2060 .045088 .0432176
LDR 56 .5116 2.9041 1.009575E0
.3976963
Valid N (listwise) 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel Size
yang diukur berdasarkan total aktiva perusahaan dengan (LnAsset) yang diukur
menggunakan logaritma natural total asset minimum sebesar 29,34 yaitu pada
Bank Mayapada tahun 2008 dan total aktiva terbesar 33,94 pada Bank Mandiri
tahun 2011, rata-rata total aktiva bank sebesar 31,8529 dengan standard deviasi
1,28966. Sedangkan di dalam perbankan syariah variabel size yang diukur
berdasarkan total aktiva (logaritma natural total asset) menunjukkan total aktiva
terkecil sebesar 22,70 yaitu pada Bank BPD Jateng tahun 2008 dan total aktiva
terbesar sebesar pada Bank Mandiri Syariah 2011, rata-rata total aktiva bank
sebesar 27,6456 dengan standar deviasi 2,10208.
Variabel Net Working Capital (NWC) pada bank umum bernilai minimum
sebesar 0,0300 pada Bank Mandiri tahun 2009 dan nilai tertinggi sebesar 0,3800
pada Bank Danamon tahun 2011. Nilai mean atau rata-rata sebesar 0,179666
dengan nilai standar deviasi 0,0594278. Sedangkan pada Bank Syariah NWC
minimum senilai 0,6958 pada Bank Mega Syariah tahun 2011 dan nilai tertinggi
sebesar 0,9869 pada Bank Bukopin tahun 2008. Nilai mean atau rata-rata sebesar
0,879795 dengan nilai standar deviasi 0,0672216.
Variabel Return On Asset (ROA) pada bank umum bernilai minimum
sebesar -0,0614 pada Bank Bumi Putra Indonesia tahun 2011 dan nilai tertinggi
sebesar 0,0493 pada Bank DKI tahun 2009. Nilai mean atau rata-rata sebesar
0,17977 dengan nilai standar deviasi 0,0156870. Sedangkan pada bank syariah
ROA minimum senilai -0,1460 pada Bank BPD Jateng tahun 2011 dan nilai ROA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
tertinggi sebesar 0,0493 terdapat pada Bank DKI tahun 2009. Nilai rata-rata
sebesar 0.009054 dengan standar deviasi 0,0258728.
Variabel Capital Adequacy ratio (CAR) pada bank umum memiliki nilai
terendah 0,1047 pada Bank Bumi Putra Indonesia tahun 2011 dan nilai tertinggi
0,2369 pada Bank Mayapada tahun 2008. Nilai rata-rata sebesar 0,151811 dengan
nilai standar deviasi 0,292211. Sedangkan pada bank syariah memiliki nilai
minimum 0,0056 pada Bank CIMB Niaga Syariah tahun 2008, dan nilai tertinggi
0,4545 terdapat di Bank BRI tahun 2008. Nilai rata-rata 0,155445 dengan standar
deviasi 0,0737421.
Variabel Non Performing Loans (NPL) pada bank umum memiliki nilai
terendah 0,0040 pada Bank Mandiri tahun 2009 dan nilai tertinggi 0,4870 pada
Bank Bukopin tahun 2008. Nilai rata-rata 0,032830 dan nilai standar deviasi
0,0635395. Sedangkan pada bank syariah memiliki nilai minimum senilai 0.0134
terdapat pada Bank BPD Jatim tahun 2008 dan nilai maksimum 0,2060 pada Bank
DKI tahun 2008. Nilai rata-rata sebesar 0,045088 dengan standar deviasi
0,0432176.
Variabel Loans to Deposit Ratio (LDR) pada bank umum memiliki nilai
terendah 0,5030 pada Bank BCA tahun 2009 dan nilai tertinggi 1,0022 pada Bank
Mayapada tahun 2008. Nilai rata-rata senilai 0,776193 dan standar deviasi
0,1204139. Pada Bank Syariah memiliki nilai minimum 0,5116 terdapat pada
Bank BTN tahun 2011 dan nilai maksimum 2,9041 pada Bank DKI tahun 2008.
Nilai rata-rata sebesar 1,00957 dan standar deviasi senilai 0,3976963.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
B. Analisis Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian
hipotesis karena merupakan prasyarat bagi analisis regresi serta agar hasil analisis
regresi dapat dipercaya atau valid.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan
dua cara untuk mengetahui normalitas data yaitu analisis grafik dan
analisis statistik. Untuk menguji normalitas data secara grafik
menggunakan histogram dan normal probability plot (setelah outlier) yang
digambarkan sebagai berikut.
Gambar IV.1
Hasil Uji Normalitas: Grafik Histogram (Bank Umum dan Bank Syariah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar IV. 2
Hasil Uji Normalitas:
Grafik Normal P-Plot (Bank Umum dan Bank Syariah)
Dari gambar 4.1 dijelaskan bahwa grafik histogram membentuk
lonceng atau pola distribusi normal. Pada gambar 4.2 penyebaran titik-
titik berada disekitar garis diagonal atau searah dengan garis diagonal
dengan demikian maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Berikut ini adalah uji statistik untuk menguji normalitas data yaitu
uji Kolomogorov- Smirnov.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel IV.2
Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov (Bank Umum)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 56
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .07816060
Most Extreme Differences Absolute .079
Positive .057
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .592
Asymp. Sig. (2-tailed) .874
a. Test distribution is Normal.
Tabel IV.3
Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov (Bank Syariah)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 56
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .31106364
Most Extreme Differences Absolute .121
Positive .121
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .909
Asymp. Sig. (2-tailed) .380
a. Test distribution is Normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Berdasarkan pada tabel 4.3, uji normalitas terhadap data residual
menunjukan bahwa besarnya Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,874 diatas
tingkat signifikansi 0,05. Begitu juga dengan table 4.4, uji normalitas
terhadap data residual menunjukkan besarnya Asymp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,380 diatas tingkat signifikasi 0,05. Berdasarkan analisis grafik
dan statistik diatas dapat diketahui bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi antar variabel independen. Uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang sering dipakai
adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10, sehingga
data tidak terkena multikolinearitas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10
atau nilai VIF kurang dari 10.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel IV. 4.1 Hasil Uji Multikolinieritas (Bank Umum)
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
LNASET .438 2.286
NWC .771 1.296
ROA .439 2.276
CAR .720 1.389
NPL .927 1.079
Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel IV. 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas (Bank Syariah)
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
LNaset .931 1.074
NWC .803 1.245
ROA .793 1.261
CAR .845 1.184
NPL .785 1.274
Sumber : Hasil pengolahan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Hasil pengujian tolerance menunjukan bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 (10%). Hasil
perhitungan VIF juga menunjukan bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model
regresi.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah sebuah pengujian yang bertujuan untuk
menguji apakah di dalam model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1. Autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan
menggunakan uji Durbin Watson yaitu dengan membandingkan nilai
Durbin Watson hitung (d) dengan nilai Durbin Watson tabel yaitu batas
lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih rendah (lower bond atau
d1).
Namun karena jumlah sampel 54 bank umum dan 53 bank syariah
(setelah outlier) maka penulis menggunakan pendekatan Santoso (2000)
yang menyatakan bahwa angka DW hitung dibawah -2 artinya ada
autokorelasi positif, angka DW hitung diantara -2 sampai +2 menunjukkan
tidak adanya autokorelasi ,dan angka DW hitung diatas +2 berarti ada
autokorelasi negatif.
Hasil Uji autokorelasi dengan Durbin Watson dapat dilihat pada table
berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel IV.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary Bank Syariahb
Model Durbin-Watson
1 1.620
a. Predictors: (Constant), NPL, LNaset, CAR, NWC, ROA
b. Dependent Variable: LDR
Hasil uji autokorelasi seperti tersaji di atas menunjukkan bahwa
nilai DW hitung sebesar 1,902 pada Bank Umum dan 1,620 pada Bank
Syariah. Hasil DW hitung diantara -2 sampai +2. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditunjukan dengan menggunakan grafik
Scatter Plot antara variabel dependen (SRESID) dan variabel residualnya
(ZPRED). Grafik ini menunjukan pola penyebaran titik-titik.
Model Summary Bank Umumb
Model Durbin-Watson
1 1.902
a. Predictors: (Constant), NPL, NWC, ROA, CAR, LNASET
b. Dependent Variable: LDR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y,
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan digunakan.
Gambar IV.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar IV.3 diatas, terlihat titik-titik yang tersebar
secara acak sebelah kiri bank umum dan sebelah kanan bank syariah, tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi likuiditas.
C. Pengujian Hipotesis
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure.
Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan analisis data penelitian
dengan menggunakan model regresi berganda. Pengujian hipotesis terdiri dari uji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
signifikansi-F, uji signifikansi-t dan uji koefisien determinasi yang dipaparkan
seperti di bawah ini.
a. Uji Signifikansi-F
Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fittest atau
uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis
hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini
adalah probability value (sig), apabila probability value dalam hasil
pengujian lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model layak
(fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian yaitu size
(ukuran perusahaan), net working capital (NWC), Return on Asset (ROA),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loans (NPL) secara
simultan berpengaruh terhadap likuiditas dan sebaliknya jika probability
value lebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak
layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
Berikut disajikan hasil uji signifikansi-F dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel IV. 6
Hasil Uji Signifikansi
Bank Syariah
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.101 5 .420 8.567 .000a
Residual 2.305 47 .049
Total 4.406 52
a. Predictors: (Constant), NPL, LNaset, CAR, NWC, ROA
b. Dependent Variable: LDR
Sumber : Hasil pengolahan data
Dari hasil pengujian dengan nilai F, terlihat bahwa pada bank
umum nilai F=17,707 dengan probabilitas signifikan 0,000. Karena
signifikansi lebih kecil dari 0,05, dan pada bank syariah nilai F=8,567
dengan probabilitas signifikan 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa
secara bersama-sama (simultan) kelima variabel independen yaitu variabel
Bank Umum
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .473 5 .095 17.707 .000a
Residual .256 48 .005
Total .729 53
a. Predictors: (Constant), NPL, NWC, ROA, CAR, LNASET
b. Dependent Variable: LDR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
size, NWC, ROA, CAR, NPL mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen yaitu likuiditas perbankan.
b. Uji Koefisien Regresi Parsial ( Uji Signifikansi-t)
Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana
dinyatakan dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh
tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien
regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat ditentukan
arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen.
Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah
probability value (sig)-t, apabila probability value (sig)-t lebih kecil dari
atau 5%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian. Berikut ini
disajikan hasil uji signifikansi-t dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tabel IV. 7 Hasil Uji Signifikansi-t (Bank Umum)
Variabel Prediksi B t Sig.
Constant 2.839 7.711 .000
LNASET -.066 -5.693 .000*
NWC 1.329 7.022 .000*
ROA 1.246 1.311 .169
CAR -1.443 -3.583 .001*
NPL -.026 -.159 .874
a. Dependent Variable: LDR
* sig
Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel IV. 8 Hasil Uji Signifikansi-t (Bank Syariah)
Variabel Prediksi B t Sig.
Constant 1.569 2.451 .018
LNASET -.022 -1.511 .137
NWC -.246 -.490 .626
ROA -2.732 -2.084 .043*
CAR .088 .191 .849
NPL 6.223 5.163 .000*
a. Dependent Variable: LDR
Sumber : Hasil pengolahan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Dari hasil analisis dengan program SPSS tersebut, maka dapat
diketahui persamaan regresi yang terbentuk. Adapun persamaan regresi
linier yang terbentuk dalam Bank Umum adalah :
LDR =2,839-0,066 Ln Aset+1,329NWC+1,246ROA–1,443CAR–
0,026NPL
Dari persamaan tersebut dapat diartikan:
a. Koefisien regresi variabel Size (ukuran perusahaan)
Dari hasil uji statistic terhadap size diperoleh t hitung sebesar 7,711
dengan p value senilai 0,000 maka size memiliki pengaruh signifikan
terhadap likuiditas. Variabel LnAset sebesar -0,066, hal tersebut
berarti bahwa setiap kenaikan LnAset sebesar 2,839 akan menurunkan
LDR sebagai indikator likuiditas -0,066. Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa semakin rendah nilai LDR maka kemampuan
likuiditas bank akan semakin baik. Maka dari hasil diatas dapat
disimpulkan bahwa sehingga ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap likuiditas, maka hipotesis pertama
diterima.
b. Koefisien regresi variabel Net Working Capital (NWC)
Hipotesis kedua yang diproksikan dengan variabel modal kerja
bersih (NWC) sebesar 1,329. Dengan nilai signifikasi 0,000 kurang
dari 0,05 dan nilai B sebesar 1,329 maka dapat disimpulkan bahwa
H2a didukung sehingga modal kerja bersih (net working capital)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas, maka hipotesis
kedua diterima.
c. Koefisien regresi variabel Return On Asset (ROA)
Hipotesis ketiga yang diproksikan dengan ROA signifikansi
sebesar 0,169. Hal ini menunjukan bahwa ROA lebih besar dari 0,05
dan nilai B sebesar 1,246 sehingga H3a tidak didukung. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif tetapi
tidak berpengaruh signifikan, maka hipotesis ketiga ditolak.
d. Koefisien regresi variabel Capital Adequacy Ratio(CAR)
Hipotesis keempat yang diproksikan dengan variabel CAR dengan
sinifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa CAR lebih kecil
dari 0,05 dan nilai B sebesar -1,443 sehingga H4a tidak didukung.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR berpengaruh negatif
signifikan terhadap likuiditas perbankan sehingga hipotesis keempat
ditolak.
e. Koefisien regresi variabel Non Performing Loans (NPL)
Hipotesis kelima yang diproksikan dengan variabel NPL dengan
signifikansi sebesar 0,874. Hal ini menunjukkan bahwa NPL lebih
besar dari 0,05 dan nilai B sebesar -0,026 sehingga H5a tidak
didukung maka hipotesis kelima ditolak.
Sedangkan persamaan regresi linier yang terbentuk dalam Bank
Syariah adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
LDR =1,569-0,022 LnAset-0,246NWC-2,732ROA+0,088CAR+6,223NPL
Dari persamaan tersebut dapat diartikan:
a. Koefisien regresi variabel Size (ukuran perusahaan)
Hipotesis pertama yang diproksikan dengan variabel ukuran
perusahaan (Size) dengan signifikansi sebesar 0,137. Hal ini
menunjukkan bahwa size lebih besar dari 0,05 dan nilai B sebesar -
0,022 sehingga H1b tidak didukung maka hipotesis pertama yaitu
ukuran perusahaan terhadap likuiditas perbankan syariah ditolak.
b. Koefisien regresi variabel Net working Capital (NWC)
Hipotesis kedua yang diproksikan dengan variabel modal kerja
bersih (NWC) sebesar -0,246. Dengan nilai signifikasi 0,626 lebih dari
0,05 dan nilai B sebesar -0,246 maka dapat disimpulkan bahwa H2b
tidak didukung sehingga modal kerja bersih (net working capital)
tidak signifikan terhadap likuiditas, maka hipotesis kedua ditolak.
c. Koefisien regresi variabel Return On Asset (ROA)
Hipotesis ketiga yang diproksikan dengan ROA signifikansi
sebesar 0,043. Hal ini menunjukan bahwa ROA lebih kecil dari 0,05
dan nilai B sebesar -2,732 sehingga H3b didukung. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh negatif signifikan, maka
hipotesis ketiga diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
d. Koefisien regresi variabel Capital Adequacy Ratio(CAR)
Hipotesis keempat yang diproksikan dengan variabel CAR dengan
sinifikansi sebesar 0,849. Hal ini menunjukkan bahwa CAR lebih
besar dari 0,05 dan nilai B sebesar 0,088 sehingga H4b tidak
didukung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap likuiditas perbankan
syariah sehingga hipotesis keempat ditolak.
e. Koefisien regresi variabel Non Performing Loans (NPL)
Hipotesis kelima yang diproksikan dengan variabel NPL dengan
signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa NPL lebih
kecil dari 0,05 dan nilai B sebesar 6,223 sehingga H5b tidak didukung
maka hipotesis kelima ditolak.
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam
model. Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien
determninasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk model regresi
dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien
determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (adj R2). Penelitian
ini menggunakan nilai adj R2. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien
determinasi pada bank umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel IV. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Bank Umum
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .805a .648 .612 .0730857
a. Predictors: (Constant), NPL, NWC, ROA, CAR, LNASET
b. Dependent Variable: LDR
Sumber : Hasil pengolahan data
Pada tabel IV.11, diketahui bahwa koefisien determinasi yang ditunjukan
oleh nilai adjusted R2 pada bank umum sebesar 0,612. Hal ini berarti bahwa 61%
variabel independen yang terdiri dari size, Net Working Capital, Return On Asset,
Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans bisa menjelaskan variabel
dependen yaitu likuiditas bank umum yang diproksikan dengan Loans to Deposit
Ratio (LDR). sedangkan sisanya 39% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
tidak masuk dalam model regresi. Sedangkan Standar Error of Estimate (SEE)
sebesar 0,730857. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin
tepat dalam memprediksi variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi pada Bank Syariah.
Tabel IV. 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Bank syariah
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .691a .477 .421 .2214536
a. Predictors: (Constant), NPL, LNaset, CAR, NWC, ROA
b. Dependent Variable: LDR
Sumber : Hasil pengolahan data
Pada tabel IV.12, diketahui bahwa koefisien determinasi yang ditunjukan
oleh nilai adjusted R2 pada bank umum sebesar 0,421. Hal ini berarti bahwa 42%
variabel independen yang terdiri dari size, Net Working Capital, Return On Asset,
Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans bisa menjelaskan variabel
dependen yaitu likuiditas bank syariah yang diproksikan dengan Loans to Deposit
Ratio (LDR). sedangkan sisanya 58% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
tidak masuk dalam model regresi. Sedangkan Standar Error of Estimate (SEE)
sebesar 0,22145. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin
tepat dalam memprediksi variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
D. Pembahasan
Hasil pengujian menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap likuiditas perbankan umum. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin besar asset yang dimiliki oleh perusahaan semakin
besar memperoleh profit yang lebih besar. Begitu juga semakin besar dana yang
dimiliki, perusahaan tersebut akan aman terhadap likuiditas. (Minh dan Tripe,
2002).
Tetapi di dalam perbankan syariah ukuran perusahaan tidak memiliki
pengaruh signifikan. Mungkin hal tersebut sesuai dengan penelitian Athanasoglou
(2005) yang menjelaskan bahwa pengaruh pertumbuhan size terhadap
pertumbuhan profitabilitas dan likuiditas hanya sebatas beberapa aspek.
Kenyataannya bank yang tumbuh menjadi sangat besar mengakibatkan pengaruh
size menjadi negatif terhadap Profitabilitas dan likuiditas.
Hasil pengujian modal kerja bersih (net working capital) terhadap
likuiditas perbankan umum memiliki pengaruh positif signifikan. Penelitian ini
sejalan dengan teori modal kerja digunakan bank untuk memperoleh laba salah
satunya dengan meningkatkan penyaluran kredit guna meningkatkan profitabilitas
bank yang berdampak pada kenaikan nilai LDR. (Azwir,2006). Sehingga dapat
diambil kesimpulan semakin meningkat modal kerja bersih semakin tinggi
penyaluran kredit suatu perusahaan.
Sedangkan didalam perbankan syariah modal kerja bersih (net working
capital) terhadap likuiditas memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian (Azwir,2006) seperti di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
pembahasan perbankan umum akan tetapi semakin tinggi tingkat penyaluran
kredit akan semakin tinggi pula risiko likuiditas tersebut.
Selanjutnya hasil pengujian return on asset (ROA) terhadap likuiditas
bank umum memiliki pengaruh positif tidak signifikan. Begitu juga dengan bank
syariah, memiliki pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap likuiditas. Hasil
pengujian tersebut sejalan dengan teori (Dendawijaya, 2006) semakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset begitu juga
akan menyebabkan LDR semakin meningkat.
Akan tetapi Semakin tinggi LDR memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, sebaliknya semakin rendah LDR
menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan kredit.
Hasil pengujian Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap likuiditas bank
umum memiliki pengaruh negatif signifikan, begitu juga dengan bank syariah
CAR memiliki pengaruh positif akan tetapi tidak signifikan, hal tersebut didukung
dengan teori (Tony Wijaya, 2007) CAR bermanfaat mendeteksi likuiditas
perusahaan sehingga rasio ini berperan terhadap perubahan laba bank.
CAR yang rendah menandakan bahwa perusahaan mengalami kesulitan
likuiditas sehingga dapat menimbulkan masalah yang mengancam going concern
perusahaan. Sedangkan CAR yang tinggi bermakna baik bagi perusahaan karena
menunjukkan likuiditas tinggi, namun bagi kreditur CAR tinggi mengindikasikan
modal tidak didayagunakan dengan efektif sehingga aset yang ada menjadi besar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Hasil pengujian Non Performing Loans (NPL) terhadap likuiditas bank
umum berpengaruh negatif signifikan. Akan tetapi di dalam bank syariah NPL
berpengaruh positif dan signifikan. Pengujian tersebut didukung oleh (Mahsyud
Ali, 2004) yaitu, salah satu risiko yang muncul akibat semakin kompleknya
kegiatan perbankan adalah munculnya NPL yang semakin besar.
NPL mencerminkan risiko kredit yang ditanggung pihak bank, semakin
besar skala operasi suatu bank maka aspek pengawasan semakin menurun
sehingga risiko kredit semakin besar. Bank dalam memberikan kredit harus
melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali
kewajibannya. Setelah kredit diberikan bank wajib melakukan pemantauan,
penilaian dan pengikatan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan
kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban untuk memperkecil risiko kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai analisis pengaruh Ukuran
perusahaan (Size), Net Working Capital (NWC), Return On Asset (ROA), Capital
Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Likuiditas
bank yang diukur dengan Loan Deposit Ratio (LDR) pada bank umum dan bank
syariah yang dipublikasikan di Bank Indonesia.
Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan maka dapat
ditarik kesimpulan di dalam bank umum sebagai berikut:
1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
likuiditas. Semakin besar total asset yang dimiliki perusahaan semakin besar
profit yang diperoleh, maka dana yang dimiliki perusahaan semakin besar
sehingga akan aman terhadap likuiditas.
2. Variabel Net Working Capital (NWC) berpengaruh positif signifikan terhadap
likuiditas. Semakin meningkat modal kerja bersih semakin tinggi penyaluran
kredit suatu perusahaan, sehingga LDR meningkat.
3. Variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh positif tidak signifikan.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset akan tetapi memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
4. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap
likuiditas. Semakin tinggi CAR semakin baik bagi perusahaan karena
menunjukkan likuiditas tinggi, namun bagi kreditur CAR tinggi
mengindikasikan modal tidak didayagunakan dengan efektif sehingga asset
yang ada menjadi besar.
5. Non performing loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap likuiditas. Non
Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah tidak berpengaruh signifikan
terhadap Loan Deposit Ratio (LDR) dikarenakan sebagian besar bank umum
yang go public selama periode penelitian menunjukkan bahwa rasio kredit
bermasalah cukup rendah.
Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan maka dapat
ditarik kesimpulan di dalam bank syariah sebagai berikut:
1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan. Pengaruh
pertumbuhan ukuran perusahaan terhadap pertumbuhan profitabilitas dan
likuiditas hanya sebatas beberapa aspek. Kenyataannya bank yang tumbuh
menjadi sangat besar mengakibatkan pengaruh size menjadi negatif terhadap
Profitabilitas dan likuiditas.
2. Variabel NWC berpengaruh negatif tidak signifikan. Modal kerja bersih
digunakan bank untuk memperoleh laba salah satunya dengan meningkatkan
penyaluran kredit guna meningkatkan profitabilitas bank yang berdampak
pada kenaikan nilai LDR. Namun semakin tinggi nilai LDR menunjukkan
semakin riskan kondisi likuiditas bank, atau dapat dikatakan bank tidak
likuid.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
3. Variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan. Semakin
tinggi rasio LDR maka memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan
likuiditas bank. Maka dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Return On
Asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap likuiditas. Karena kenaikan
Return On Asset juga akan meningkatkan nilai LDR yang berarti
kemampuan likuiditas bank menurun.
4. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif tidak signifikan.
Semakin tinggi angka kecukupan modal bank, maka likuiditas bank tersebut
juga semakin baik atau dikatakan liquid.
5. Variabel Non Performing Loans (NPL) berpengaruh positif signifikan.
Semakin tinggi Non Performing Loan (NPL) akan menurunkan nilai LDR
yang berarti kemampuan likuiditas bank akan semakin baik.
B. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain :
1. Sampel Bank Umum yang digunakan terbatas pada bank yang go public yang
listing di Bank Indonesia. Begitu juga dengan bank syariah, karena di
Indonesia bank yang benar-benar syariah hanya sedikit, sebagian sampel bank
syariah diambil dari unit usaha syariah dengan laporan keuangan triwulan.
2. Variabel independen hanya terbatas pada variabel-variabel internal bank yaitu
ukuran bank, modal bank, profitabilitas dan rentabilitas bank dan penyaluran
kredit bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
C. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka
diberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya :
1. Dengan hasil perhitungan menunjukkan kemampuan prediksi dalam bank
syariah sebesar 42,1 % yang ditunjukkan pada nilai adjusted R square yang
mengindikasikan perlunya rasio keuangan lain yang belum dimasukkan
sebagai variabel independen yang mempengaruhi likuiditas maka untuk
penelitian selanjutnya perlu menggunakan rasio lain selain rasio yang
digunakan dalam penelitian yaitu dengan memasukkan indikator ekonomi
makro sebagai variabel independen seperti tingkat inflasi, jumlah kredit yang
disalurkan, produk domestik bruto (PDB) dan suku bunga.
2. Menggunakan rasio pengukuran likuiditas lain selain Loan Deposit Ratio
diantaranya yaitu cash ratio sebagai indikator likuiditas lain menurut Bank
Indonesia untuk mengetahui perbedaan.