Diet Pd Nefrologi
date post
15-Feb-2015Category
Documents
view
18download
6
Embed Size (px)
Transcript of Diet Pd Nefrologi
Rita Irma Jurusan Gizi Poltekkes Kendari
GINJAL URETER KANDUNG KEMIH FUNGSI GINJAL Membuang sampah nitrogen Mengatur keseimbangan air dan elektrolit Mengatur keseimbangan asam basa Sebagai kelenjar endokrin (Sintesa hormon erithropoetin, renin, Vitamin D aktif)
Penyakit
ginjal akut Penyakit ginjal kronik GNA Sindrom Nefrotik Urolitiasis/Nefrolitiasis
Penurunan
tiba2 faal ginjal pd individu dgn ginjal sehat, dgn atau tanpa oliguria sebelumnya. : 1. Pre renal gangg. Perfusi ginjal tdk adekuat 2. Intra renal gangg. Parenkim ginjal 3. Post renal gangg. obstruksi
Penyebab
Tahap GGA : 1. Fase Oliguri (10 hr) : urine 500 ml/hr, homeostasis terganggu 2. Fase diuretik produksi urin berlebihan. 3. Fase penyembuhan (3 bln 1 thn)
Objektif pelaksanaan : 1. Mengobati penyakit dasar 2. Memperbaiki homeostasis 3. Memperbaiki keseimbangan cairan & elektrolit & mineral 4. Menghindari gagal ginjal 5. Memperbaiki volume urine, hiperlipidemia, PEM, sepsis, komplikasi paru 6. Memperhatikan proses katabolisme & pe BB
Anamnesa Gangg. Saluran gastro intestinal ringan berat Gejala2 anemia Kadar ureum Pemakaian obat nefrotoksik Suhu badan Tanda2 hiperurikemiaPem. Fisik KU Sakit perut yg batasx tdk jelas Muntah Nausea berat
Laboratorium Ht GFR K, Na, Ca Ureum, kreatinin BUN Phospor SGOT Kolesterol Albumin, transferin Fe, TIBC
Tujuan Pemberian Nutrisi : - Mempertahankan st. nutrisi yg baik - Mencegah semakin beratnya gangg. Fx ginjal - Mencegah uriemia & gangg. Metabolisme yg lebih berat
Keadaan klinik dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yg menetap & progresif Pd keadaan lanjut gejala uremia Kerusakan ginjal selama 3 bulan/lebih dengan atau tanpa penurunan LFG yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau kerusakan ginjal) LFG < 60 ml/menit lebih dari 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal
ETIOLOGI
Glomerulopati - primer - disertai peny. Iskemik : DM, amiloidosis. Penyakit ginjal herediter, polikistik kidney Hipertensi Uropati obstruksi kronik Infeksi Interstitiel kronik
53 156
20
17 17
392
190
Glomerulonefritis Hipertensi Urat
Diabetes Pielonefritis
Polikistik BatuPERNEFRI 1995
Gejala Klinis :
LFG 35-50% dari normal : tdk ada keluhan LGF 20-53% dr normal : proteinemia mulai terjadi, anemia, hipertensi, hiperuricemia, gangg. Toleransi KH. LFG < 20% : gejala2 klinik dr gagal ginjal akan lebih nyata (uremia). LFG < 5% : px masuk tahap terminal.
GAGAL GINJAL TERMINAL
Pasien dengan LFG < 15 ml/menit dapat dialisis (konsensus pernefri, 2003) LFG < 10 ml/menit dengan gejala uremia LFG < 5 ml/menit walaupun tanpa gejala Penurunan fungsi ginjal secara bertahap, yang sifatnya ireversibel dengan kreatinin clearance < 5 mL/menit diberikan terapi pengganti ginjal untuk survival.
Pemeriksaan
Laboratoris Pemeriksaan urinalisis Hb, PCV, BUN, kreatinin, gula darah, Na, K, Ca, P, HCO3, asam urat, Klirens kreatinin, biakan urine.penunjang : Radiologi BNO,
Pemeriksaan
USG, IVP.
Red cell
Hypocrom Micrositic (An. Def.Fe)
Machrorom Macrocitic (An. (-) as. folat
Normochrom Normocitic (An. Pny. Kronik)
MCV MCHC MCH
N
N (70-97) N (26,5-40) N (25-33,5)
STATE OF MALNUTRITION
PROGRESIVITY OF RENAL FAILURE
SUPLAI NUTRISI YG TDK ADEKUAT
Serum kreatinin predialisis < 10 mg/dl malnutrisi energi dan protein serta wasting. (K/DOQI, 2002). serum kreatinin 9-11 mg/dl berhubungan dengan mortalitas pada pasien HD (Lowrie, dkk, 1995). Hubungan antara mortalitas dengan kadar kolesterol yang rendah (< 150 mg%) dan kadar kolesterol yang tinggi (> 220 mg %). Iseki (2002)
Asupan
nutrisi yang tidak adekuat Proses DPMB *meningkatknya kehilangan protein *Adanya cairan dalam perut Meningkatnya toksin uremik
PENGELOLAAN NUTRISI PADA PGK ADALAH BAGIAN DARI MANAGEMEN OPTIMAL TERAPI NUTRISIPENYAKIT DASAR
PENY GINJAL KRONIS Gangguan metabolime Katabolisme tinggi Akumulasi toksin Jumlah cairan terbatas
PENYAKIT DASAR
PROGRESIFITAS GAGAL GINJAL
MALNUTRISIMemberikan nutrisi cukup Menghambat progresifitas Mencegah malnutrisi
GAGAL GINJAL TERMINAL
PENGELOLAAN NUTRISI BERDASARKAN TAHAPAN PGK
TAHAP LFG PENGELOLAAN
TAHAP TAHAP 1&1 2&2
TAHAP 3 & 4
TAHAP 5
LFG > 90 cc/min LFG 60-89 cc/min
LFG 30- 59 cc/min LFG 15 -29 cc/min
GGT/dialisis GFR < 15 CC/min
TERAPI NUTRISI UNTUK PENY.DASAR -Diabetes -Hipertensi
DIET RENDAH PROTEIN ( 0,6- 0,8 grm/KG BB/hari)
DIET TINGGI PROTEIN ( 1-1,2 grm/KG BB/hari)
Tahap 3 dan 4 (LFG 15-59) pengganti-
Terapi
-
ureum, kreatinin, kalium Hipertensi, anuria, odema Hiperfosfatemia, hipocalcemia Dan lain-lain
- HD - DPMB
Mengapa pasien CAPD harus diatur makanannya? Zat gizi hilang saat dialisis Sering terjadi gizi kurang Sering terjadi kesakitan & kematian Anoreksia, anemia adanya perasaan kenyang karena penyerapan glukosa dari cairan dialisis, perut penuh karena tekanan dari cairan dialisat.
PREDIALISIS Mengurangi progresivitas gagal ginjal dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus
HEMODIALISIS Memberikan protein yg cukup untuk mengganti AAE dan N yang hilang dalam dialisat Mencegah penimbunan hasil sisa metabolisme antar HD
DPMB Mencukupi kebutuhan protein, untuk menggantikan tingginya protein yang hilang dalam dialisat
untuk
mempertahankan keseimbangan nitrogen dan komposisi tubuh sekitar 35 kkal/kg BB/hari. = 35-45 kkal/kgBBI/hari
DPMB
< 60 tahunESPEN (2000) KDOQI (2000) ADA (2000) Pernefri (2003) 35 35 30 - 35 35
> 60 tahun35 30-35 30 - 35
Umur (tahun) Bayi Anak0,0 0,5 0,5 1,0 1-3 4-6 7-10 11-14 15-18 18-21 11-14 15-18 18-21
Kkal/kg BB/hari108 98 102 90 70 55 45 40 47 40 38
Laki2
Perempuan
20
amino acids 11 dapat dibuat oleh tubuh 9 essential amino acids (harus didapat dari diet) Syarat sintesis protein AA essensial lengkap AAE dalam jumlah yang cukup
Renal
Unit di Scotland menyarankan penurunan protein pada serum creatinin sekitar 300 micromol/L, apabila asupan protein tinggi disarankan diturunkan menjadi 1 g/kg BB/hari. Serum creatinin mencapai 400 500 micromol/l, disarankan turun menjadi 0,6 0,8 g/kg BB/hari.
Dapat
meminimalkan pengaruh hiperphospatemia, asidosis, hiperkalemia dan gangguan elektrolit lainnya. hasil sisa metabolisme nitrogen
Menurunkan Menghambat
progresifitas gagal ginjal dan penundaan terapi pengganti.
Acchiardo, Moore, Burk(1990) protein< 1,2 g/kg BB/hari berhubungan dengan rendahnya serum albumin dan tingginya morbiditas Konsumsi protein 1,1 g/kg BB/hari dengan 50% protein bernilai biologi tinggi dapat mempertahankan status gizi, tetapi pada sebagian besar pasien tidak cukup apabila dengan asupan energi 25 - 35 kkal/kg BB/hari
ESPEN (2000) GFR 25 70 ml/min GFR < 25 ml/min HD PD 0,55 0,60 (2/3 HBV)
KDOQI (2000) -
0,55 0,60 (2/3 0,6 atau 0,75 HBV) bila asupan E < 1,2 1,4 1,2 1,5 1,2 (50% HBV) 1,2 1,3
Studi
di Eropa (1997) 191 pasien (usia 2-18 tahun) di follow up selama 2 tahun dan 112 pasien di follow up selama 3 tahun 2 kelompok kelompok diet diberikan protein yang aman untuk anak 0,8 1,1 g/kg BBI/hari dan kelompok kontrol tidak dibatasi protein. Untuk energi sama pada 2 kel. (sesuai kebutuhan) Kesimpulan diet rendah protein pada anak tidak menggangu pertumbuhan anak, tetapi tidak berpengaruh terhadap progresifitas ginjal
Umur (tahun)
CKD2,2 1,6 1,2 1,2 1,0 1,0 0,9 0,8 1,0 0,8 0,8
HD2,6 2,0 1,6 1,6 1,4 1,4 1,3 1,2 1,4 1,2 1,2
PD2,9-3,0 2,3-2,4 1,9-2,0 1,9-2,0 1,7-1,8 1,7-1,8 1,4-1,5 1,3 1,7-1,8 1,4-1,5 1,3
BayiAnak Laki2 Perempuan
0,0 0,5 0,5 1,0 1-3 4-6 7-10 11-14 15-18 18-21 11-14 15-18 18-21
Hubungan
lanjut asupan protein dengan status gizi, morbiditas, mortalitas, kualitas hidup pasien HD (Prospective Clinical Trial) Kebutuhan energi dan protein pada keadaan PEM/ asupan energi rendah, pasien obes, usila, catabolic illness Penilaian asupan energi yang rendah pada GGK predialisis Teknik meningkatkan asupan energi pada GGK
Mengapa
pasien dengan creatinin clearance < 50 ml/min sering menurun intake protein dan energi penurunan status gizi Intervensi untuk mencegah atau memperbaiki malnutrisi pada GGK Apakah intervensi dapat memperbaiki status gizi menurunkan morbidity dan mortality ?
Kalium
dibatasi terutama bila ada oliguria (urine < 400 ml/hari) dan kalium darah > 5,5 meq/liter. Rekomendasi kalium (ADA, 2000) untuk predialisis dan DPMB secara individual tergantung kadar kalium darah. Sedangkan pada HD sekitar 40 mg/ kg berat badan ideal/hari.
Hipokalsemia ( kalsium darah < 8,5 mg/dl) akibat penyerapan Ca yang berkurang dari usus, defisiensi vitamin D, dan berkurangnya 1,25 dihidrokolekalsiferol absorbsi Ca menurun Retensi phospor hiperphospatemia yang merupakan factor adanya hiperparathyroidsm dan renal osteodistrophy.
Rekomendasi Pospor (ADA, 2000), Predialisis : 8-12 mg/kg BB.; HD : 17 mg/kg BB (8001200 mg) Rekomendasi kalsium menurut ADA (2000) adalah 1000 1500 mg sehari. Pengurangan asupan kalsium dan peningkatan asupan kalsium sukar didapat dari makanan saja, sehingga perlu suplementasi.
Bahan Makanan TempeTahu Bayam Tepung susu Ikan mujaer
Kalsium (mg)155 223 150 904 96
Fosfor (mg)326 183 35 694 209
Teri segar
500
500265
Rebon