Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

71
DIET ENERGI TINGGI PROTEIN TINGGI Gambaran Umum Diet Energi Tinggi Protein (ETPT) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk miniman Enteral Energi Tinggi Protein Tinggi. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap. Tujuan Diet Tujuan Diet Energi Tinggi Protein Tinggi adalah untuk : 1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh 2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal Syarat Diet syarat-syarat Diet Energi Tinggi Protein Tinggi adalah : 1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB 2. Protein tinggi, yait 2,0-2,5 g/kg BB 3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total 4. karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total 5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal 6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna Macam Diet dan Indikasi Pemberian Diet Energi Tinggi Protein Tinggi diberikan kepada pasien : 1. Kurang Energi Protein (KEP) 2. Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi

description

diet protein

Transcript of Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Page 1: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

DIET ENERGI TINGGI PROTEIN TINGGI

Gambaran Umum

Diet Energi Tinggi Protein (ETPT) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas

kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber

protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk miniman Enteral Energi Tinggi

Protein Tinggi. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat

menerima makanan lengkap.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Energi Tinggi Protein Tinggi adalah untuk :

1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi

kerusakan jaringan tubuh

2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal

Syarat Diet

syarat-syarat Diet Energi Tinggi Protein Tinggi adalah :

1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB

2. Protein tinggi, yait 2,0-2,5 g/kg BB

3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total

4. karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total

5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal

6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna

Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi diberikan kepada pasien :

1. Kurang Energi Protein (KEP)

2. Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi

3. Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi

4. Hipertiroid, hamil, dan post partum di mana kebutuhan energi dan protein meningkat.

Menurut keadaan, pasien dapat diberikan salah satu dari dua macam Diet Energi Tinggi Protein

Tinggi (ETPT) seperti dibawah:

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi 1 (ETPT I)

Energi 2600 kkal, Protein : 100 g (2 g/kg BB)

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi II (ETPT II)

Energi 3000 kkal, Protein : 125 g (2,5 g/kg BB)

Page 2: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Bahan Makanan yang diitambahkan Pada makanan Biasa

Bahan Makanan ETPT I ETPT II

Berat (g) Urt Berat (g) Urt

Susu

Telur Ayam

Daging

Formula Komersial

Gula Pasir

200

50

50

200

30

1 gls

1 btr

1 ptg sdg

1 gls

3 sdm

400

100

100

200

30

2 gls

2 btr

2 ptg sdg

1 gls

3 sdm

Nilai Gizi

ETPT I ETPT II

Energi (kkal)

Protein (g)

Lemak

Karbohidrat (g)

Kalsium (mg)

Besi (mg)

Vitamin A (RE)

Tiamin (mg)

Vitamin C (mg)

2690

103

73

420

700

30,2

2746

1,5

114

3040

120

98

420

1400

36

2965

1,7

116

Pembagian Bahan Makanan Sehari (sebagai tambahan pada Makanan Biasa)

Waktu Pemberian ETPT I ETPT II

Pagi

Pukul 10.00

Siang

Pukul 16.00

Malam

Pukul 21.00

1 btr telur ayam

-

1 ptg daging

1 gls susu

-

1 gls formula komersial

1 btr telur ayam

1 gls susu

1 ptg daging

1 gls susu

1 ptg daging

1 btr telur ayam

1 gls formula komersial

Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Yang Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil

olah tepung-tepungan lain, seperti

cake, tarcis, puding, dan pastri,

dodol, ubi, karbohidrat sederhana

seperti gula pasir

Page 3: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Sumber Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur,

susu, dan hasil olah seperti keju

dan yogburt custard dan es cream

Dimasak dengan banyak

minyak atau kelapa/santan

kental

Sayuran Semua jenis sayuran, terutama

jenis B, seperti bayam, buncis,

daun singkong, kacang panjang,

labu siam, dan wortel direbus,

dikukus dan ditumis

Dimasak dengan banyak

minyak atau kelapa/santan

kental

Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah

kaleng, buah kering dan jus buah

Lemak dan minyak Minyak goreng, mentega

margarin, santan encer, salad

dresing

Santan kental

Minuman Soft drink, madu, sirup, teh dan

kopi encer

Minuman rendah energi

Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti

bawang merah, bawang putih,

laos, salam, dan kecap

Bumbu yang tajam, seperti

cabe dan merica

Contoh Menu Sehari ETPT II

Pagi Siang Malam

Nasi

Telur dadar

Daging semur

Ketimun + tomat iri

Susu

Pukul 10.00

Bubur kacang hijau

Susu

Nasi

Ikan bb acar

Ayam goreng

Tempe bacam

Sayur asam

Pepaya

Pukul 16.00

Susu

Nasi

Daging empal

Telur balado

Sup sayuran

Pisang

Pukul 21.00

Telur ½ masak

Formula komersial

Cara Memesan Diet

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi I (ETPT I)

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi II (ETPT II)

Page 4: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

DIET SERAT TINGGI

Gambaran Umum

Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati.

Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri

atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Serat tidak larut air adalah selulosa,

hemiselulosa, dan lignin yang banyak terdapat dalam dedak beras, gandum, sayuran dan buah-

buahan. Serat golongan ini dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid,

dan divertikulosis. Serat larut air yaitu pektin, gum, dan mukilase yang banyak terdapat dalam

havermout, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan. Serat golongan ini dapat mengikat asam

empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan kolesterol darah, sehingga menurunkan

risiko, mencegah atau meringankan penyakit jantung koroner dan dislipidemia. Serat dapat

mencegah kanker kolon dengan mengikat dan mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalanm

usus.

Pada umumnya, makanan serat tnggi mengandung energi rendah, dengan demikian dapat

membantu menurunkan berat badan. Diet serat tinggi menimbulkan rasa kenyang sehingga

menunda rasa lapar. Saat ini di pasaran terdapat produk serat dalam bentuk minuman, tetapi

penggunaannya tidak dianjurkan. Asupan serat berlebihan dapat menimbulkan gas yang

berlebihan dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral seperti mafgnesuim, zat besi, dan

kalsium. Makanan tinggi serat alamai lebih aman dan mengandung zat tinggi serta lebih murah.

WHO menganjurkan asupan serat 25-30 g/hari.

Tujuan Diet

Tujuan diet serat tinggi adalah untuk memberi makaan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat

sehingga dapat meransang peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.

Syarat Diet

Syarat-syarat diet serat tinggi adalah :

1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas

2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

3. Lemak cukup, yaitu 10-25 % dari kebutuhan energi total

4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total

5. Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot saluran

cerna

6. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum

sebelum makan akan membantu meransang peristaltik usus.

7. serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras tumbuk,

beras merah, roti whole wheat, sayuran, dan buah.

Page 5: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Indikasi Pemberian

Diet Serat Tinggi diberikan kepada pasien konstipasi kronis dan penyakit divertikulosis. Lama

pemberian diet disesuaikan dengan perkembangan penyakit.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras merah

Daging

Telur ayam

Tempe

Kacang hijau

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

275

100

50

100

25

300

300

25

25

4 gls nasi

2 ptg sdg

1 btr

4 ptg sdg

2 ½ sdm

3 gls

3 ptg sdg pepaya

2 ½ sdm

2 ½ sdm

Nilai Gizi

Energi

Protein

Karbohidrat

Kalsium

Besi

2100 kkal

79 g

329 g

700 mg

23 mg

Vitamin A

Tiamin

Vitamin C

Serat

34404 RE

1,5 mg

186 mg

41 g

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00

Beras merah 75 g = 1 gls nasi

Telur ayam 50 g – 1 btr

Sayuran 100 g = 1 gls

Minyak 5 g = ½ sdm

Kacang hijau 25 g = 2 ½ sdm

Gula pasir 15 g = 1 ½ sdm

Siang/Malam Pukul 16.00

Beras merah 100 g = 1 ½ gls nasi

Daging 50 g = 1 ptg sdg

Tempe 50 g = 2 ptg sdg

Sayuran 100 g = 1 gls

Jeruk / Apel 100 g = 1 bh

Minyak 10 g = 1 sdm

Nenas 100 g = 1 ptg sdg

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Page 6: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Bahan Makanan Yang Dianjurkan

Sumber karbohidrat : Beras tumbuk/merah, havermout, roti whole wheat.

Sumber protein nabati : Kacang-kacangan yang dikomsumsi dengan kulitnya seperti

kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan hasil oleh

kacang-kacangan, seperti tempe.

Sayuran : Sayuran yang serat tinggi, seperti daun singkong, daun kacang

panjang, daun pepaya, brokoli, jagung muda, oyong, pare, kacang

panjang, buncis, dan ketimun.

Buah-buahan : Buah-buahan yang berserat tinggi, seperti jeruk (dimakan dengan

selaputnya), nenas, mangga, salak, pisang, pepaya, sirsak serta

buah yang dimakan dengan kulitnya, seperti apel, anggur,

belimbing, pir, dan jambu biji.

Contoh Menu

Pagi Siang Malam

Nasi

Telur mata sapi

Setup wortel + buncis

Nasi

Semur daging

Opor tempe

Sayur asam

Lalapan (slada da ketimun)

Sambal

Jeruk

Nasi

Ikan bb, acar

Tahu goreng

Setup brokoli

Sayuur lodeh

Sambal

Apel

Pukul 10.00

Bubur kacang hijau

Pukul 16.00

Setup nenas

Disamping itu minum air putih 8-10 gelas sehari.

Cara Memesan Diet

Diet Serat Tinggi (DST)

Page 7: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

11

DIET SISA RENDAH

Gambaran Umum

Diet Sisa Rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makann rendah serat dan hanya

sedikit meninggalkan sisa. Yang dimadsud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan yang tidak

diserap seperti yang terdapat didalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar

(liat). Disamping itu, makanan lain yang meransang saluran cerna harus dibatasi.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Sisa Rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang

sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak

meransang saluran cerna.

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Sisa Rendah adalah:

1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas

2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total

4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total

5. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8 g/hari.

Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan

6. Mennghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi

perorangan.

7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan berbumbu

tajam

8. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin

9. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil

10. Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai

suplemen vitamin dan mineral, makanan formula atau makanan parenteral.

Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Diet Sisa Rendah diberikan kepada pasien dengan diare berat, peradangan saluran cerna akut,

divertikulitis akut, obstipasi spastik, penyumbatan sebagian saluran cerna, hemoroid berat, serta

pada pra dan panca bedah saluran cerna. Diet biasanya rendah dalam beberapa jenis zat gizi,

sehingga hanya diberikan untuk jangka waktu pendek. Bila diperlukan, disamping diet diberikan

suplemen vitamin dan mineral dan atau makanan parenteral.

Menurut beratnya penyakit diberikan Diet Sisa Rendah I atau II.

Page 8: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Diet Sisa Rendah I

Diet Sisa Rendah I adalah makanan yang diberikan dalam bentuk disaring atau diblender.

Makanan ini enghindari makanan berserat tinggi dan sedang, bumbu yang tajam, susu, daging

berseat kasar (liat), dan membatasi penggunaan gula dan lemak. Kandungan serat maksimal 4

gram. Diet ini rendah energi dan sebagian bear zat gizi.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Roti

Biskuit

Telur Ayam

Ayam

Tahu

Sari Tomat

Sari Jeruk

Margarin

Gula Pasir

90

40

40

50

100

100

200

200

25

40

3 gls bubur saring

2 iris

4 bh

1 btr

2 ptg sdg

1 bh bsr

1 gls

1 gls

2 ½ sdm

4 sdm

Catatan: Pada diare akut selama 24 jam hanya diberi the encer dan air biasa ditambah 1 sendoh

teh garam dapur dan 2 sendok makan gula pasir dalam 1 liter air atau makanan

parenteral. Sesudah itu secara berangsur diberi roti bakar, kemudian Diet Sisa Rendah

I dan II.

Nilai Gizi

Energi

Protein

Lemak

Karbohidrat

Kalsium

1441 kkal

40 g

58 g

188 g

100 mg

Besi

Vitamin A

Tiamin

Vitamin C

Serat

6,5 mg

3352 RE

1,5 mg

118 mg

1,5 g

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Siang / Malam

Beras 30 g = 1 gls bubur saring

Telur ayam 50 g = 1 btr

Sari Tomat 100 g = ½ gls

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Beras 30 g = 1 gls bubur saring

Ayam 50 g = 1 ptg sdg

Tahu 50 g = ½ bh bsr

Sari jeruk 100 g = ½ gls

Margarin 10 g = 1 sdm

Page 9: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Pukul 10.00 dan 20.00 Pukul 16.00

Biskuit 20 g = 2 bh

Gula pasir 10 g =1 sdm

Roti 40 g = 2 iris

Margarin 5 g = ½ sdm

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Sari tomat 100 g = ½ gls

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjukan

Sumber Karbohidrat

Sumber protein hewani

Sumber protein nabati

Sayuran

Buah-buahan

Minuman

Bumbu

Bubur disaring, roti dibakar,

kentang dipure, makaroni,

mie, bihun direbus, biskuit,

krakers, tepung-tepungan ,

dipuding atau dibubur

Daging empuk, hati, ayam, il\

kan digiling halus, telur

direbus, ditim, diceplok air

atau sebagai campura dalam

makanan dan minuman

Tahu ditim dan direbus, susu

kedelai

Sari sayuran

Sari buah

Teh, sirup, kopi encer

Garam, vetsin, gula

Beras tumbuk, beras ketan,

roti whole wheat, jagung, ubi,

singkong, talas, cake, tarcis,

dodol, tepung-tepungan yang

dibuat kue manis

Daging berserat kasar, ayam,

dan ikan yang diawet,

digoreng kering, telur

diceplok, udang dan kerang,

susu dan produk susu

Kacang-kacangan seperti

kacang tanah, kacang merah,

kacang tolo, kacang hijau,

kacang kedelai, tempe, dan

oncom

Sayuran dalam keadaan utuh

Buah dalam keadaan utuh

Teh dan kopi kental, minuman

beralkohol dan mengandung

soda

Bawang, cabe, jahe, merica,

ketumabr, cuka, dan bumbu

lain yang tajam

Page 10: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Bubur saring

Telur ½ masak

Kecap

Sari Tomat

Bubur saring

Semur daging (diblender)

Tim tahu

Sari jeruk

Bubur saring

Ayam ungkep

Sup tahu

Sari jeruk

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20.00

Biskuit

Sirup

Roti panggang

Sari tomat

Biskuit

Teh

Diet Sisa Rendah II

Diet Sisa Rendah II merupakan makanan peralihan dari Det Sisa Rendah I ke makanan biasa.

Diet ini diberikan bila penyakit mulai membaik atau bila penyakit bersifat kronis. Makanan

diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam

jumlah terbatas, sedangkan makanan berserat tinggi tidak diperbolehkan. Susu dierikan maksimal

2 gelas sehari. Lemak dan gula diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Bumbu kecuali cabe,

merica, dan cuka, boleh diberikan dalam jumlah terbatas. Kandungan serat diet ini adalah 4-8

gram.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Roti

Maizena

Daging giling

Telur ayam

Tahu

Sayuran

Buah

Margarin

Gula pasir

Susu

150

40

15

100

50

100

100

200

25

50

400

3 gls tim

2 iris

3 sdm

½ gls

1 btr

1 bh bsr

1 gls

2 ptg sdg pepaya

2 ½ sdm

5 sdm

2 gls

Page 11: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Nilai Gizi

Energi

Protein

Lemak

Karbohidrat

Kalsium

1750 kkal

61 g

60 g

281 g

800 mg

Besi

Vitamin A

Tiamin

Vitamin C

Serat

16 mg

3234 RE

0,7 g

117 mg

6,3 g

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00

Roti

Telur Ayam

Margarin

Susu

Gula Pasir

40 g = 2 iris

50 g = 1 btr

5 g = ½ sdm

200 g = 1 gls

10 g = 1 sdm

Maizena 15 g = 3 sdm

Susu 200 g = 1 gls

Gula Pasir 30 g = 3 sdm

Siang Pukul 16.00

Beras

Daging gling

Tahu

Sayuran

Pepaya

Margarin

75 g = 1 ½ gls tim

50 g = ½ gls

50 g = ½ bh bsr

50 g = ½ gls

100 g = 1 ptg sdg

10 g = 1 sdm

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat

Sumber protein hewani

Beras dibubur/ditim, roti

bakar, kentang rebus, krakers,

tepung-tepungan dibubur atau

dibuat puding

Daging empuk, hati, ayam,

ikan direbus, ditumis, dikukus,

diungkep, dipanggang, telur

direbus, ditim, diceplok ar,

didadar, dicampurkan dalam

makana dan minuman, susu

maksimal 2 gls perhari

Baras ketan, beras

tumbuk/merah, roti whole

wheat, jagung, ubi, singkong,

talas, tarcis, dodol, dan kue-

kue lai yang manis dan gurih

Daging berserat kasar (liat)

serta daging, ikan, ayam

diawet, daging babi, telur mata

sapi, telur dadar

Page 12: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Sumber protein nabati Tahu, tempe ditim, direbus,

ditumis, pindakas, susu

kedelai

Kacang merah serah kacang-

kacangan kering seperti

kacang tanah, kacang hijau,

kacang kedelai, dan kacang

tolo.

Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sayuran

Buah-buahan

Lemak

Minuman

Bumbu

Sayuran yang berserat rendah

dan sedang seperti : kacang

panjang, buncis muda, bayam,

labu siam, tomat masak,

wortel direbus, dikukus,

ditumis

Semua sari buah, buah segar

yang matang (tanpa kulit dan

biji) dan tidak banyak

menimbulkan gas seperti :

pepaya, pisang, jeruk, avokad,

nenas

Margarin, mentega, dan

minyak dalam jumlah terbatas

untuk menumis, mengoles dan

setup

Kopi, teh encer dan sirup

Garam, vetsin, gula, cuka,

salam, laos, kunyit, kunci

dalam jumlah terbatas

Sayuran yang berserat tinggi

seperti daun singkong, daun

katuk, daun pepaya, daun dan

buah melinjo, oyong, pare

serta semua sayuran yang

dimakan mentah

Buah-buahan yang dimakan

dengan kulit, seperti apel,

jambu biji dan pir, serta jeruk

yang dimakan dengan kulit ari,

buah yang menimbulkan gas

seperti durian dan nangka

Minyak untuk menggoreng,

lemak hewani, kelapa da

santan

Kopi dan teh kental, minuman

yang mengandung soda dan

alkohol

Cabe dan merica

Page 13: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Roti bakar

Orak arik

Susu

Nasi tim

Semur daging giling & tahu

Tumis labu siam

Pepaya

Nasi tim

Sup bola-bola ayam

Tim tahu

Setup wortel

Semangka

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Puding maizena + saos susu Teh

Cara Memesan Diet

Diet Sisa Rendah I/II (DSR I/II)

Page 14: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

13

DIET LUKA BAKAR

Gambaran Umum

Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada suhu

tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Luka bakar dapat disebabkan

oleh ledakan, aliran linstrik, api, zat kimia, uap panas, minyak panas matahari, dan sebagainya.

Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan :

1. Kedalam pengaruh panas terhadap tubuh, dikenal dengan ”Derajat Luka Bakar” Is/dd III

a. Derajat I adalah derajat luka bakar dimana terjadi kematian pada lapisan atas epidermis

kulit yang disertai pelebaran pembuluh darah sehingga kulit tampak kemerah-merahan

b. Derajat II adalah derajat luka bakar di mana terjadi kerusakan epidermis dam dermis,

sedangkan pembuluh darah di bawah kulit menumpuk dan mengeras. Selain timbul

warna kemerah-merahan pada kulit juga timbul gelembung-gelembung

c. Derajat III adalah derajat luka bakar di mana terjadi kerusakan seluruh sel epitel kulit

(epidermis, dermis, dan sub kutis) dan otot. Pembuluh darah mengalami trombosis.

2. Luasnya permukaan tubuh yang terkena pengaruh panas

Luka bakar dinyatakan dalam persen luas tubuh. Untuk dewasa, perkiraan luas tubuh yang

terkena didasarkan pada bagian tubuh yang terkena menurut ”Rumus 9” (Rule of Nine) yang

dikembangkan oleh Wallace (1940) yaitu:

1. Kepala 9%

2. Tubuh bagian depan 18%

3. Tubuh Bagian Belakang 18%

4. Ekstremitas Atas 18%

5. Ekstremitas Bawah Kanan 18%

6. Ekstremitas Bawah Kiri 18%

7. Organ Genital 1%

Penilalaian luka bakar yang memerlukan perawatan dan pengobatan adalah sebagai berikut:

1. Luka bakar derajat II dengan luas luka bakar > 15%

2. Luka bakar derajat III dengan luas BAKAR > 20%

3. Luka bakar pada daerah genital dan anus

4. Luka bakar yang disertai trauma berat terutama pada jalan napas, tulang, dan alat tubuuh

dalam rongga perut

Page 15: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Tujuan Diet

Tujuan Diet Luka Bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya

gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal selama proses

penyembuhan, dengan cara:

1. Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak

2. Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif

3. Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia

4. Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Luka Bakar adalah :

1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau Nutrisi Enteral Dini (NED)

2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar, yaitu :

a.Menurut Curreri : 25 kkal/kg BB aktual + 40 kkal x % luka bakar

b. Menurut Asosiasi Dietetik Australia berdasarkan % luka bakar (Tabel 13.1)

Tabel 13.1 Kebutuhan energi sehari berdasarkan persen luka bakar

Luka bakar (%) Kebutuhan Energi (kkal)

< 10 1,2 x AMB

11-20 1,3 x AMB

21-30 1,5 x AMB

31-50 1,8 x AMB

> 50 2,0 x AMB

Sumber:Handbook No. 6 Principles of Nutrional Management of Disorders JADA, 1990

3. Protein tinggi, yaitu 20-25% dari kkebutuhan energi total

4. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total. Pemberian lemak yang tinggi

menyebabkan penundaan respons kekebalan, sehinggga pasien lebih mudah terkena infeksi

5. Karbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total. Bila pasien mengalami trauma

jalan napas (trauma inhalasi), karbohidrat diberikan 45-55% dari kebutuhan energi total

6. Vitamin diberikan di ata Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan, untuk membantu

mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya ditambahkan dalam bentuk suplemen.

Kebutuhan beberapa jenis vitamin adalah sebagai berikut:

a.Vitamin A minimal 2 x AKG

b. Vitamin B minimal 2 x AKG

c.Vitamin C minimal 2 x AKG

d. Vitamin E 200 SI

Page 16: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium.

Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen

8. Cairan tinggi akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan dan elektrolit secara intensif. Pada

48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk mengganti cairan yang hilang agar tidak

shock.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Diet Luka Bakar I

Diet luka bakar I diberikan pada pasien luka bakar berupa cairan air gula garam soda (AGGS)

dan makanan cair penuh dengan pengaturan sebagai berikut :

a. 0-8 jam pertama sampai residu lambung kosong, diberi AGGS dan makanan cair penuh ½

kkal/ml, dengan cara drip dengan kecepatan 50 ml/jam

b. 8-16 jam kemudian, jumlah energi per militer ditingkatkan menjadi 1 kkal/ml dengan

kecepatan yang sama

c. 16-24 jam kemudian, apabila tidak kembung dan muntah, energi ditingkatkan menjadi 1

kkal/ml dengan kecepatan 50-75ml/menit. Di atas 24 jam bila tidak ada keluhan, kecepatan

pemberian makanan dinaikkan sampai dengan 100 ml/menit

d. Apabila ada keluhan kembung dan mual, AGGS dan makanan cair penuh diberikan dalam

keadaan dingin. Apabila muntah, pemberian makanan diberhentikan selama 2 jam.

Komposisi cairan AGGS adalah:

Air 200 ml

Gula/sirup 25 g/30 ml

Garam dapur 2 g/2 bks

Soda kue 1 g/1 bks

Diet Luka Bakar II

Diet Luka Bakar II merupakan perpindahan Diet Luka Bakar I, yaitu diberikan segera setelah

pasien mampu menerima cairan AGGS dan makanan cair penuh dengan nilai energi 1kkal/ml,

serta sirkulasi cairan tubuh normal.

Cara pemberiannya sebagai berikut:

1. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien, dapat berbentuk cair, saring,

lumat, lunak atau biasa

2. Cairan AGGS diberikan tidak terbatas

3. Bila diberikan dalam bentuk cair, frekuensi pemberian 8 kali sehari, volume setiap kali

pemberian disesuaikan dengan kemampuan pasien, maksimal 350 ml

4. Bila diberikan dalam bentuk saring, frekuensi pemberian 3-4 kali sehari dan dapat

dikombinasikan dengan makanan cair penuh untuk memenuhi kebutuhan gizi

Page 17: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

5. Bila diberikan dalam bentuk lunak atau biasa, frekuensi pemberian disesuaikan dengan

kemampuan pasien sehingga asupan zat gizi terpenuhi.

Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi

1. Bentuk Cair

Dapat dilihat pada Makanan Cair Penuh

2. Bentuk Saring

Dapat dilihat pada Makanan saring

Makanan ini ditambah Makanan Cair sebagai berikut:

Pukul 10.00 : Makanan Cair Penuh 200 ml

Pukul 16.00 : Makanan Cair Penuh 200 ml

Pukul 21.00 : Makanan Cair Penuh 200 ml

Pukul 05.00 : Makanan Cair Penuh 200 ml

Nilai gizi tambahan :

Energi 800 kkal Lemak 30 g

Protein 35 g Karbohidrat 99 g

3. Bentuk lunak

Dapat dilihat pada diet makanan lunak

Makanan ini ditambah dengan makanan sebagai berikut :

Pukul 10.00 : 1 butir telur ayam rebus

Pukul 16.00 : 1 butir telur ayam rebus

Pukul 22.00 : 1 porsi roti, mie instan, biskuit

Nilai gizi tambahan :

Energi 539 kkal Lemak 31 g

Protein 25 g Karbohidrat 39 g

4. Bentuk Biasa

Dapat dilihat pada diet energi tinggi protein tinggi (Diet ETPT)

Bila pasien tidak dapat menghabiskan porsi makanan biasa, maka frekuensi makan dapat

ditambah menjadi 4 x makanan utama. Jadwal makanan adalah sebagai berikut :

Pukul 08.00 Makanan pagi Pukul 18.00 Makan malam I

Pukul 10.00 Selingan Pukul 21.00 Makan malam II

Pukul 13.00 Makan siang Pukul 05.00 Selingan

Pukul 16.00 Selingan

Page 18: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan makanan yang dianjurkan Bahan makanan yang tidak dianjurkan

Semua bahan makanan sumber energi dan

protein seperti susu, telur, daging ayam, dan

keju, serta gula pasir, dan sirup

Bahan makanan hiperalergik seperti udang

Contoh Menu Sehari

Contoh menu sehari untuk diet luka bakar dapat dilihat pada makanan cair penuh, makanan

saring, makanan lunak, makanan biasa, dan diet ETPT.

Cara Memesan Makanan

Diet Luka Bakar I / II (DLB I/II)

Page 19: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

16

DIET PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU

Diet Penyakit Paru

Gambaran Umum

Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan setelah diabsorbsi, langsung

dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut kebagian tubuh

yang membutuhkan. Hati merupakan tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan tembaga

yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin-vitamin larut lemak A, D, E,

dan K. Hati mengatur volume dan sirkulasi darah serta berperan dalam detoksifikasi obat-obatan

dan racun-racun. Dengan deminian, kelainan atau kerusakan pada hati berpengaruh terhadap

fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh sehingga sering menyebabkan

gangguan gizi.

Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalah Hepatitis dan Sirosis Hati. Hepatitis

adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus.

Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta jaundice (kuning). Hepatitis

dapat bersifat akut dan kronis.

Sirosis hati adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh Hepatitis Kronis, alkohol,

penyumbatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati secara merata

rusak akibat pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya terganggu. Gejalanya yaitu

kelelahan, kehilangan berat badann, penurunan daya tahan tubuh, gangguan pencernaa, dan

jaundice. Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi portal, dan hematemesis melena yang

dapat berakhir dengan koma hepatik.

Tujuan Diet

Tujuan diet penyakit hati dan kandung empedu adalah untuk mencapai dan mempertahankan

status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan cara:

1. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan atau

meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa

2. Mencegah katabolisme protein

3. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang

4. Mencegah atau mengurangi asites, varises esogagus, hipertensi portal

5. Mencegah koma hepatik.

Page 20: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit hati dan kandung empedu adalah:

1. Energi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai dengan

kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB

2. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna

atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam

lemakrantai sedang (Medium Cbain Triglyceridel MTC). Jenis lemak ini tidak

membutuhkan aktivitas lipase dan asam empedu dalam proses absorbsinya. Pemberian

lemak sebanyak 45 gram dapat mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak

3. Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein. Pada kasus

Hepatitis Fulminan dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai peningkatan

amoniak dalam darah, pemberian protein harus dibatasi untuk mencegah koma, yaitu

sebanyak 30-40 g/hari. Pada sirosis hati terkompensasi, protein diberikan sebanyak 1,25

g/kg BB. Asupan minimal protein hendaknya 0,8-1g/kg BB. Protein nabati memberikan

keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak melalui

feces. Namin, sering timbul keluhan berupa rasa kembung dan penuh. Diet ini

dapatmengurangi status ensefalopati, tetapi tida dapat memperbaiki keseimbangan nitrogen

4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi bila perlu, diberikan

suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral seng dan zat besi bila anemia.

5. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mencapat

diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa

6. Cairan diberikan lebh dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi

7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai

kemampuan saluran cerna.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Diet Hati I

Diet Hati I di berika bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi

dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan

dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan

dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched

Chain Amino Acid/ BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan

dan asites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 liter/hari.

Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan tiamin, karena itu sebaiknya

diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan

sebagai Diet Hati I Garam Rendah. Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum

membaik, diberikan diet garam rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain makanan

per oral juga diberikan makanan panrenteral berupa cairan glukosa.

Page 21: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Bahan Makanan Sehari

1. Makanan Padat

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Telur ayam

Maizena

Daging

Sayuran

Buah

Margarin

Gula pasir

120

50

20

50

200

300

20

100

4 gls bubur

1 btr

4 sdm

1 ptg sdg

2 gls

3 ptg sdg pepaya

2 sdm

10 sdm

Nilai Gizi

Energi 1394 kkal

Protein 28 g

Lemak 37 g

Karbohidrat 244 g

Kalsium 271 g

Besi 11,3

Vitamin A 12018 RE

Tiamin 0,5 mg

Vitamin C 271 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00

Beras 30 g = 1 gls bubur Maizena 20 g = 4 sdm

Telur Ayam 50 g = 1 btr Gula Pasir 40 g = 4 sdm

Sayuran 50 g = ½ gls Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Siang dan Malam Pukul 16.00

Beras 45 g = 1 ½ gls bubur Gula Pasir 30 g + 3 sdm

Daging 25 g = 1 ptg kcl

Sayuran 75 g = ¾ gls

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Margarin 10 g = 1 sdm

Contoh Menu

Pagi Siang Malam

Bubur ayam

Telur ½ masak

Jus Tomat

Bubur nasi/tim

Gadon Daging

Setup ayam

Pepaya

Bubur nasi/tim

Perkedel daging

Sup woter + labu siam

Pisang

Page 22: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Puding maizena + sirup Sirup

Air jeruk

2. Makanan Padat + Formula Enteral BCAA ( Branched Chain Amino Acid)

Bahan Makanan Berat (g) urt

Beras

Maizena

Daging

Sayuran

Buah

Margarin

Formula BCAA

Gula Pasir

100

20

50

200

300

20

750 ml

25

4 gls bubur

4 sdm

1 ptg sdg

2 gls

3 ptg sdg pepaya

2 sdm

3 ¼ gls

2 ½ sdm

Nilai Gizi

Energi 1264 kkal

Protein 54 g

Lemak 40 g

Karbohidrat 202 g

Kalsium 395 mg

Besi 12,3 mg

Vitamin A 11468 RE

Tiamin 0,4 mg

Vitamin C 320 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00

Formula BCAA 25 ml = 1 ½ gls Maizena 20 g = 4 sdm

Gula Pasir 10 g = 1 sdm Gula Pasir 15 g = 1 ½ sdm

Sayuran 50 g = ½ gls Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Siang dan Malam Pukul 16.00

Beras 50 g = 2 gls bubur Formula BCAA 250 ml = 1 ¼ gls

Daging 25 g = 1 ptg kcl

Sayuran 100 g = 1 gls

Margarin 10 g = 1 sdm

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Page 23: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Formula BCAA

Teh Manis

Bubur nasi/tim

Gadon daging

Setup wotel + buncis

Jeruk

Bubur nasi/tim

Perkedel daging bakar

Sup sayuran

Jeruk

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00

Puding Maizena Formula BCAA Formula BCAA

Pepaya

Diet Hati II

Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang nafsu

makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.

Protein diberikan 1 g/kg BB dan lemak sedang (2-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk

yang udah dicerna.

Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan C, tetapi kurang kalsium dan

tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati II Garam

Rendah. Bila asistes hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Garam Rendah I.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Maizena

Daging

Telur Ayam

Tempe

Sayuran

Buah

Minyak

Gula Pasir

200

40

100

50

50

200

300

25

70

4 gls tim

8 sdm

2 ptg sdg

1 btr

2 ptg sdg

2 gls

3 ptg sdg pepaya

2 ½ sdm

7 sdm

Nilai Gizi

Energi 1973 kkal

Protein 53 g

Lemak 55 g

Karbohidrat 318 g

Kalsium 295 mg

Besi 18,8 mg

Vitamin A 26671 RE

Tiamin 0,7 mg

Vitamin C 271 mg

Natrium 194 mg

Page 24: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00

Beras 50 g = 1 gls tim Maizena 2 g = 4 sdm

Telur Ayam 50 g = 1 btr Gula Pasir 30 g = 3 sdm

Sayuran 50 g = ½ gls Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Minyak 5 g = ½ sdm

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Siang Pukul 16.00

Beras 75 g = 1 ½ gls tim Maizena 20 g = 4 sdm

Daging 50 g = 1 ptg sdg Gula Pasir 30 g = 3 sdm

Tempe 25 g = 1 ptg sdg

Sayuran 75 g = ½ gls

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Minyak 10 g = 1 sdm

Malam

Beras 75 g = 1 ½ gls tim

Daging 50 g = 1 ptg sdg

Tempe 25 g = 1 ptg sdg

Sayuran 75 g = ½ gls

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Minyak 10 g = 1 sdm

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Bubur Manado

Telur ½ masak

Teh manis

Nasi/tim

Semur bola-bola daging

Souffle tahu sao tomat

Tumis bayam

Selada buah

Nasi/tim

Lele bakar kecap

Pepes tempe

Sayur lodeh

Pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Ongol-ongol + Kelapa muda Puding karamel

Jus apel Sirup

Page 25: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Diet Hati III

Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien

hepatitis akut ( Hepatitis Infeksiosa/Adan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu

makannya telah baik, telah dapat menerima protein, dan tidak menunjukkan gejala sirosis hati

aktif.

Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. makanan

ini mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral, dan vitamin tapi tinggi karbohidrat.

Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberian sebagai Diet Hati III Garam Rendah

I.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Maizena

Daging

Telur Ayam

Tempe

Kacang Hijau

Sayuran

Buah

Minyak

Gula Pasir

Susu

250

20

100

100

100

25

200

300

25

70

200

5 gls tim

4 sdm

2 ptg sdg

2 btr

4 ptg sdg

2 ½ sdm

2 gls

3 ptg sdg pepaya

2 ½ sdm

7 sdm

1 gls

Nilai Gizi

Energi 2367 kkal

Protein 78 g

Lemak 65 g

Karbohidrat 371 g

Kalsium 676 mg

Besi 28,9 mg

Vitamin A 27002 RE

Tiamin 1,1 mg

Vitamin C 274 mg

Natrium 298 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00

Beras 50 g = 1 gls tim Kacang Hijau 25 g = 2 ½ sdm

Telur Ayam 50 g = 1 btr Gula Pasir 30 g = 3 sdm

Sayuran 50 g = ½ gls Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Minyak 5 g = ½ sdm

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Susu 200 g = 1 gls

Page 26: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Siang Pukul 16.00

Beras 100 g = 1 ¼ gls tim Maizena 20 g = 4 sdm

Daging 50 g = 1 ptg sdg Gula Pasir 30 g = 3 sdm

Telur Ayam 25 g = ½ btr

Tempe 50 g = 2 ptg sdg

Sayuran 75 g = ½ gls

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Minyak 10 g = 1 sdm

Bahan Makanan Yang Dibatasi

Bahan makanan yang dibatasi untuk Diet Hati I, II, dan III adalah dari sumber lemak, yaitu semua

makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan serta bahan makanan yang

menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan

Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah makanan yang

mengandung alkohol, teh, atau kopi kental.

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Nasi/ tim

Telur ceplok air

Setup buncis

Susu

Nasi/tim

Ikan bakar + saos tomat

Tumis tahu

Sup ayam

Apel

Nasi/tim

Empal daging

Oseng-oseng tempe

Sup kacang polong + wortel

Pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Bubur kacang hijau Kelepon

Teh Teh

Cara Memesan Diet

Diet Hati I/II/III (DH I/II/II)

Page 27: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Diet Penyakit Kandung Empedu

Gambaran Umum

Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu

yang diproduksi oleh hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan kolesterol. Empedu

membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin larut lemak A, D, E, K, mineral besi, dan

kalsium.

Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis dan

Kolesistitis.

Kolelitiasis

Kolelitiasis adalah terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran empedu

menimbulkan penyumbatan dan kram. Penyaluran empedu ke duodenum terganggu sehingga

mengganggu absopsi lemak. Ada dua jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol dan batu pigmen

yang terdiri dar polimer bilirubin dan garam kalsium.

Faktor risiko terjadinya batu kolesterol antara lain adalah gender perempuan, kegemukan,

faktor etnik, obat-obatan, dan penyakit saluran cerna, sedangkan faktor risiko batu pigmen antara

lain adalah berat badan kurang, asupan lemak dan protein kurang, serta sirosis hati.

Kolesistitis

Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu. Penyebab utamanya adalah batu empedu

yang menyumbat saluran empedu. Penyakit ini dapat disertai jaundice (ikterus, karena cairan

empedu yang tidak masuk ke saluran cera berubah warna menjadi bilirubin yang berwarna kuning

dan masuk ke peredaran darah.

Tindakan medik biasanya dilakukan berupa operasi pengeluaran batu atau kandung

empedu.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Penyakit Kandung Empedu adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi

optimal dan memberi istirahat pada kandungan empedu, dengan cara:

1. Menurunkan berat badan bila kegemukan yang dilakukan secara bertahap

2. Memberikan makanan yang menyebabkan kembung dan nyeri abdomen

3. Mengatasi malabsorbsi lemak.

Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu adalah :

1. Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan Diet Rendah Energi. Hindari

penurunan berat badan yang terlalu cepat

2. Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25g/kg BB

Page 28: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

3. Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda, sedangkan

pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total. Bila ada steatorea

di mana lemak feces > 25 g/24 jam, lemak dapat diberikan dalam bentuk asam lemak rantai

sedang (MCT), yang mungkin dapat mengurangi lemak feces dan mencegah kehilangan

vitamin dan mineral

4. Bila perlu diberikan suplemen vitamin A,D,E, dan K

5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam empedu

dalam saluran cerna

6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Diet Lemak Rendah I

Diet Lemak Rendah I diberikan kepada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik akut.

Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makaan ni rendah energi dan

semua zat gizi kecuali vitamin A dan C. Sebaiknya diberikan selama 1-2 hari saja.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Buah

Sirup

Gula Pasir

1000

400

100

1 ptg sdg pepaya

2 gls

10 sdm

Nilai Gizi

Energi 996 kkal

Protein 5 g

Lemak 0 g

Karbohidrat 244 g

Kalsium 200 mg

Besi 17 mg

Vitamin A 1100 RE

Tiamin 0,4 mg

Vitamin C 780 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pukul 07.00 Teh 1 gls Pukul 15.00 Pepaya 2 ptg sdg

Pukul 08.00 Pisang 1 bh sdg Pukul 18.00 Pisang 2 bh sdg

Pukul 10.00 Pepaya 2 ptg sdg Sirup 1 gls

Pukul 12.00 Pisang 2 bh sdg Pukul 20.0 Pisang 1 bh sdg

Sirup 1 gls Teh manis 1 gls

Page 29: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Diet Lemak Rendah II

Diet Lemak Rendah II diberikan secara berangsung bila keadaan akut sudah dapat diatasi dan

perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit saluran empedu kronis yang terlalu

gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberkan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa.

Makanan ini rendah alergi, kalsium, dan tiamin.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Telur ayam

Daging

Tempe

Sayuran

Buah

Margarin

Gula pasir

100

50

100

100

200

400

10

30

4 gls bubur

1 btr

2 ptg sdg

4 ptg sdg

2 gls

4 ptg sdg pepaya

1 sdm

3 sdm

Nilai Gizi

Energi 1250 kkal

Protein 56,2 g

Lemak 34 g

Karbohidrat 187 g

Kalsium 335 mg

Besi 21 mg

Vitamin A 12248 RE

Tiamin 0,7 mg

Vitamin C 184 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00 dan 16.00

Beras 30 g = 1 gls bubur Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Telur Ayam 50 g = 1 btr Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Sayuran 50 g = ½ gls

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Siang dan Malam

Beras 35 g = 1 gls bubur

Daging 50 g = 1 ptg sdg

Tempe 50 g = 2 ptg sdg

Sayuran 75 g = ¾ gls

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Margarin 5 g = ½ sdm

Page 30: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Bubur Nasi/ tim

Telur ceplok air + Saos Tomat

Rebusan Kacang Panjang

Teh

Bubur Nasi/tim

Pekedel daging panggang

Tempe bacem

Sayur bening bayam

Apel

Bubur Nasi/tim

Ayam presto

Tahu bakso kukus saos tomat

Sup sayuran

Pisang

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Jus jeruk Selada pepaya

Diet Lemak Rendah III

Diet Lemak Rendah III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dan

cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak

atau biasa. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Maizena

Telur ayam

Daging

Tempe

Sayuran

Buah

Margarin

Gula pasir

Susu skim bubuk

250

20

50

100

100

250

200

10

80

20

5 gls bubur

4 sdm

1 btr

2 ptg sdg

4 ptg sdg

2 ½ gls

2 ptg sdg pepaya

1 sdm

8 sdm

4 sdm

Nilai Gizi

Energi 2073 kkal

Protein 74 g

Lemak 34 g

Karbohidrat 369 g

Kalsium 700 mg

Besi 21,8 mg

Vitamin A 14049 RE

Tiamin 0,9 mg

Vitamin C 143 mg

Page 31: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Pukul 10.00

Beras 50 g = 1 gls tim Susu skim bubuk 20 g = 4 sdm

Telur Ayam 50 g = 1 btr Maizena 20 g = 4 sdm

Sayuran 50 g = ¾ gls Gula pasir 40 g = 4 sdm

Gula Pasir 20 g = 2 sdm

Siang dan Malam Pukul 16.00

Beras 100 g = 2 gls tim Gula pasir 20 g = 2 sdm

Daging 50 g = 1 ptg sdg

Tempe 50 g = 2 ptg sdg

Sayuran 100 g = 1 gls

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Margarin 5 g = ½ sdm

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Roti bakar isi madu

Telur ceplok

Susu krim

Nasi/Tim

Soto ayam

Perkedel tempe bakar

Tumis taoge + kacang panjang

Semangka

Nasi/Tim

Fu Yung Hay

Sup Tau

Capcay

Pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Puding maizena + Saos Sirup

Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan

Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Penyakit Kandung Empedu adalah semua

makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas

seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

Cara Memesan Diet

Diet Lemak Rendah I/II/III (DLR I/II/III)

Page 32: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

19

DIET PENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH

Gambaran Umum

Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit, dan

bahan-bahan organikdalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi dan sekresi.

Disamping itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting, seperti sintesis hormon eritropoietin

serta sekresi renin dan aldosteron, mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif, dan degradasi

berbagai hormon.

Diet khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu, yaitu pada penyakit-penyakit Sindroma

Nefrotik, Gagal ginjal Akut, Penyakit Ginjal Kronik dengan penurunan fungsi ginjal ringan

sampai dengan berat, penyakit ginjal tahap akhir yang memerlukan transpalansi ginjal atau

dialisis, dan batu ginjal. Diet pada penyakit ginjal ditekankan pada pengkontrolan asupan energi,

protein, cairan, elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fosfor.

Diet Sindroma Nefrotik

Gambaran Umum

Sindroma Nefrotik atau nefrosis adalah kumpulan manifestasi penyakit yang ditanddai oleh

ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen sebagai akibat meningkatnya

permeabilitas membran kapiler glomerulus. Kehilangan protein melalui urin yang ditandai oleh

proteinuria masif >3,5 g protein/24 jam) menyebabkan hipoalbuminemia yang diikuti oleh edema

retensi air), hipertensi, hiperlipidemia, anoreksia, dan rasa lemah.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Sindroma Nefrotik adalah untuk:

1. Mengganti kehilangan protein terutama albumin

2. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh

3. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida

4. Mengkontrol hipertensi

5. Mengatasi anoreksia

Syarat Diet

Syarat-syarat diet sindroma nefrotik adalah :

1. Energi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yait 35 kkal/kg BB per hari

2. Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kg BB ditambahkan jumlah protein yang

dikeluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein bernilai biologik tinggi

3. Lemak sedang, yaitu 15-0% dari kebutuhan energi total. Perbandingan lemak jenuh, lenak

jenuh tunggal, da lemak jenuh ganda adalah 1:1:1

Page 33: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

4. Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energi. Utamakan penggunaan karbohidrat kompleks

5. Natrium dibatasi, yaitu 1-4 g sehari, tergantung berat ringannya edema

6. Kolesterol dibatasi < 300 mg, begitu pula gula murni, bila ada peningkatan triliserida darah

7. Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urin ditambahkan

500 ml pengganti yang dikeluarkan melalui kulit dan pernapasan.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Karena gejala penyakit sangat individual, diet disusun secara individual pula, dengan menyatakan

banyak protein dan natrium yang dibutuhkan didalam diet. Contoh: Diet Sindroma Nefrotik,

Energi: 1750 kkal, P : 50 g, Na : 2 g.

Diet Gagal Ginjal Akut

Gambaran Umum

Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungs ginjal secara mendadak yang terlihat pada

penurunan Glomerulo Filtration Rate (GDR) atau Tes Kliren Kreatinin TKK) dan terganggunya

kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme. Penyakit ini disertai

oliguria urin < 500 ml/24) sampai anuria. Penyebabnya bermacam-macam, seperti kekurangan

caran tubuh secara berlebihan akibat diare dan atau muntah, perdarahan hebat atau trauma pada

ginjal akibat kecelakaan, keacunan obat, dan luka bakar. Pada gagal ginjal akut terjadi

katabolisme protein berlebihan hiperkatabolisme) yang dipengaruhi oleh : berat ringannya

penyakit, ganguan fungs ginjal, statuus gizi pasien, dan jenis terapi yang diberikan. Pemberian

diet disesuaikan dengan keempat hal tersebut. Gejala penyakit dapat disertai anoreksia, nausea,

rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan sesak nafas. Dalam keadaan katabolik sedang dan berat,

pasien memerlukan dialisis. Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit dapat disembuhkan

yang berarti fungsi ginjal kembali normal.

Tujuan Diet

Tujuan diet penyakit gagal ginjal akut adalah untuk :

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal

2. Menurunkan kadar ureum darah

3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat penyembuhan

Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit gagal ginjal akut adalah:

1. Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB

Page 34: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

2. Protein dissuaikan dengan katabolisme protein, yait 0,6-1,5 g/kg BB. Pada katabolik ringan

kebutuhan protein 0,6-1 g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan katabolik berat 1-

1,5 g/kg BB

3. Lemak sedang, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5 1,5 g/kg BB.

Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.

4. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang diperoleh

dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliseridemia, batasi penggunaan

karbohidrat sederhana atau gula murni

5. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria

6. Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin + 500 ml

7. Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk formula enteral

atau parenteral. Bila diperlukan, tambahkan suplemen asam folat, vitamin B 6, vitamin C,

vitamin A, dan vitamin K.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien da berat ringannya katabolisme

protein. Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan makanan per oral dalam bentuk

lunak. Pada katabolik sedang (infeksi, peritonitis) serta katabolik berat (luka bakar, sepsis)

diberikan makanan formula enteral dan atau parenteral.

Jenis diet yang diberikan adalah:

1. Diet gagal ginjal akut lunak

2. Diet gagal ginjal akut cair

Makanan Yang Dianjurkan

Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh diberikan, batasi pemnambahan

garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites (lihat diet rendah garam), serta batasi makan

sayur dan buah tinggi kalium bila ada hiperkalemia (lihat lampiran 9.1).

Bahan Makanan Sehari

Untuk Gagal Ginjal Akut dengan Katabolik Ringan, Berat Badan Ideal 60 kg

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Telur Ayam

Ayam

Ikan

Tempe

Tahu

Sayuran

150

50

50

50

25

50

150

3 gls tim

1 btr

1 ptg sdg

1 ptg sdg

1 ptg sdg

½ bh bsr

1 ½ gls

Page 35: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Buah

Minyak

Gula Pasir

Madu

Susu

Kue RP

300

25

40

30

200

100

3 ptg sdg pepaya

2 ½ sdm

4 sdm

3 sdm

1 gls

2 porsi

Rendah Protein

Kue RP dapat diberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue klepon ubi, dan kue lain

dengan nilai protein rendah (lihat lampiiran 19.2)

Nilai Gizi

Energi 1801 kkal

Protein 51 g (11% energi total)

Lemak 58 g (28% energi total)

Karbohidrat 286 g (61% energi total)

Kalsium 623 mg

Besi 17,1 mg

Vitamin A 26449 RE

Tiamin 1 mg

Vitamin C 245 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Siang/Malam

Beras 50 g = 1 gls tim Nasi 50 g = 1 gls

Telur Ayam 50 g = 1 btr Ikan/Ayam 50 g = 1 ptg sdg

Sayuran 50 g = ½ gls Tempe/Tahu 25/50 g =1 ptg sdg

Minyak 5 g = ½ sdm Sayuran 50 g = ½ gls

Susu 200 g = 1 gls Sayuran 150 g = 1 ½ ptg sdg pepaya

Gula Pasir 10 g = 1 sdm Minyak 150 g = 1 sdm

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Kue RP 50 g =1 porsi Kue RP 100 g = 1 porsi

Gula Pasir 10 g = 1 sdm Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Pukul 21.00

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Contoh Menu Sehari

Pada dilihat pada menu diet makanan lunak. Bila membutuhkan diet gagal ginjal akut cair atau

enteral, lihat pada menu makanan cair.

Page 36: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Cara Memesan Diet

Diet Gagal Ginjal Akut Lunak / Cair (DGGA Lunak/Cair)

Diet Penyakit Ginjal Kronik

Gambaran Umum

Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi

ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.

Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversibble). Gejala

penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah,

edema pada kaki dan tangan, serta uremia. Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes

Kliren Kreatinin (TKK) < 25 ml/menit, diberikan Diet Protein Rendah.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Penyakit Ginjal Kronik adalah untuk :

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal,

agar tidak memberatkan kerja ginjal

2. Mencgah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)

3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

4. Mencegah dan mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunya laju

filtrasi glomerulus

Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit ginjal kronik adalah :

1. Energi cukup, 35 kkal/kg BB

2. Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi

3. Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda

4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan

lemak

5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, aliguria, atay anuria, banyaknya natrium

yang diberikan antara 1-3 g

6. kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkaliemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria,

atau anuria

7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui

keringat dan perbapasan (± 500 ml)

8. Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan Vitamin D.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien yaitu:

Page 37: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

1. Diet Protein Rendah I : 30 g protein, diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg

2. Diet Protein Rendah II : 35 g, diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg

3. Diet Protein Rendah III : 40 g, diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg

Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada keadaan dan berat

badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah

daripada standar. Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial murni.

Bahan makanan 30 g protein 35 g protein 40 g protein

Berat (g) urt Berat (g) urt Berat (g) Urt

Beras

Telur ayam

Daging

Sayuran

Pepaya

Minyak

Gula Pasir

Susu Bubuk

Kue RP

Madu

Agar-agar

100

50

50

100

200

35

60

10

150

20

-

1 ½

1

1

1

2

3 ½

6

2

2

2

1

Gls nasi

Btr

Ptg sdg

Gls

Ptg sdg

Sdm

Sdm

Sdm

Sdm

Sdm

Porsi

150

50

50

150

200

40

80

150

150

20

-

2

1

1

1 ½

2

4

8

3

3

2

1

Gls nasi

Btr

Ptg sdg

Gls

Ptg sdg

Sdm

Sdm

Sdm

Porsi

Sdm

porsi

150

50

75

150

200

40

100

20

150

30

-

2

1

1

1 ½

2

4

10

4

3

3

1

Gls

Btr

Ptg bsr

Gls

Ptg sdg

Sdm

Sdm

Sdm

Porsi

Sdm

porsi

Rendah Protein

Kue RP dapat diiberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue klepon ubi, dan kue lain

dengan nilai protein rendah (lihat lampiran 19.2)

Nilai Gizi

30 g Protein 35 g Protein 40 g Protein

Energi (kkal)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Kalsium (mg)

Besi (mg)

Vitamin A (RE)

TiaminC (mg)

Vitamin C (g)

Fosfor (mg)

Nattrium (mg)

Kalium (mg)

1729

30

57

263

262

10

27403

0,4

182

497

195

1277

Page 38: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Diet Rendah Protein 40

Pagi Siang/Malam

Beras 50 g = ¾ gls nasi Beras 50 g = ¾ gls nasi

Telur Ayam 50 g = 1 btr Daging 50 g = 1ptg sdg

Sayuran 50 g = ½ gls Sayuran 50 g = ½ gls

Minyak 10 g = 1 sdm Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Gula Pasir 10 g = 1 sdm Minyak 15 g = 1 ½ sdm

Madu 30 g = 3 gls Gula Pasir 20 g = 1 ½ sdm

Susu bubuk 20 g = 4 sdm Sdm

Pukul 10.00 / 21.00 Malam

Kue RP 50 g = 1 porsi Beras 50 g = ¾ gls nasi

Gula Pasir 20 g = 2 sdm Ayam 25 g = 1 ptg kecil

Sayuran 50 g = ½ gls

Pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Minyak 15 g = 1 ½ sdm

Gula pasir 20 g = 2 sdm

Pukul 16.00

Kue RP 50 g = 1 porsi

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan/dbatasi

Sumber karbohidrat

Sumber protein

Sumber lemak

Nasi, bihun, jagung, kentang,

makaroni, mie, tepung-

tepungan, sngkong, ubi, selai,

madu, permen

Telur, daging, ikan, ayam,

susu

Minyak jagung, minyak

kacangtanah, minyak kelapa

sawit, minyak kedelai,

margarin, dan mentega rendah

garam

Kacang-kacangan dan hasil

olahannya, seperti tempe dan

tahu

Kelapa, santan, minyak

kelapa, margarin, mentega

basa dan lemak hewan

Page 39: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Sumber vitamin dan mineral Semua sayuran dan buah,

kecuali pasien dengan

hiperkalemia dianjurkan yang

mengandung kalium

rendah/sedang

Sayuran dan buah tinggi

kalium pada pasien dengan

hiperkalemia

Keterangan :

Pada pasien yang tidak mengalami dialisis, protein yang diberkan adalah 50% protein nabati dan

sisanya protein hewani. Kacang-kacangan tidak dianjurkan pada diet rendah < 40 g.

Pagi Siang Malam

Nasi goreng

Telur ceplok

Ketimun

Susu

Madu

Nasi

Capcay goreng

Daging bistik

Pepaya

Puding saos karamel

Nasi

Ayam goreng

Setup buncis

Setup nenas

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00

Kue klepon ubi Kue cantik manis Kue pepe/lapis

Sirup Teh Sirup

Cara Memesan Diet

Diet RP 30, Diet RP 35, Diet RP 40

Diet Transpalantasi Ginjal

Gambaran Umum

Transplantasi ginjal adalah terapi pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal

donor. Setelah transplansi sering terjadi hiperkatabolisme protein, kegemukan, dan hiperlipidemia.

Diet pada bulan pertama setelah transplantasi adalah energi cukup dengan protein tinggi, settelah

itu berubah menjadi energi dan protein cukup. Karena diet sangat tergantung pada keadaan pasien,

penyusunan diet dilakukan secara individual.

Tujuan Diet

Tujuam diet transplantasi ginjal adalah untuk:

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal

2. Mencegah hiperlipidemia

3. Mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa

4. Mempercepat penyembuhan

Page 40: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Transplantasi Ginjal adalah :

1. Energi cukup, yaitu 30-35 kkal/kg BB hari

2. Protein tinggipada bulan pertana setelah transplantasi, yaitu 1,3 -1,5 g/kg BB/ hari, setelah satu

bulan menjadi 1 g/kg BB/hari

3. Lemak sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Batasi pemakaian lemak jenuh

4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan

lemak. Untuk mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa, batasi pemakaian gula sederhana dan

usahakan makanan berserat tinggi

5. Kolesterol < 300 mg/hari, untuk mencegah hiperlipidemia

6. kalsium tinggi, yaitu 800-1200 mg/hari

7. Fosfor sama dengan kebituhan kalsium untuk mengatasi absorpsi rendah

8. Natrium, kalium, dan cairan tidak perlu dibatasi, kecuali bila ada indikasi gangguan fungsi

ginjal

9. Bila perlu beri suplemen, kalsium, magnesuim, tiamin, dan vitamin D

10. Apabila setelah transplantasi, kemudian ginjal gagal, berfungsi, maka anjuran diet disesuaikan

dengan kondisi pasien (kembali ke diet penyakit ginjal kronik atau diet hemodialisis)

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Ada 2 jenis diet yang diberikan setelah transplantasi ginjal, yaitu :

1. Diare Transplantasi I/DT I (setelah transplantasi sampai dengan sebulan)

2. Diet Transplantasi II/DT II (setelah sebulan transplantasi.

Bahan Makanan Sehari

Untuk Transplantasi dengan berat badan ideal 60 kg, pada bulan pertama

Bahan Makanan Berat (g) Urt

Beras

Maizena

Ikan

Daging

Ayam

Tempe

Tahu

Sayuran

Buah

Minyak

Gula Pasir

Susu Bubuk

Susu

250

15

50

50

50

100

50

150

300

25

40

15

100

3 ¾ gls nasi

3 sdm

1 ptg sdg

1 ptg sdg

1 ptg sdg

4 ptg sdg

½ bh bsr

1 ½ gls

3 ptg sdg pepaya

2 ½ sdm

4 sdm

3 sdm

½ gls

Page 41: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Nilai Gizi

Energi 2151 kkal

Protein 77 g (14% energi total)

Lemak 63 g (27% energi total)

Karbohidrat 320 g (59% energi total)

Kalsium 653 mg

Besi 23,6 mg

Vitamin A 29353 RE

Tiamin 0,9 mg

Vitamin C 251 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi Siang/Malam

Beras 75 g = 1 gls nasi Susu bubuk 15 g = 3 sdm

Ayam 50 g = 1 ptg sdg Gula pasir 10 g = 1 sdm

Tempe 50 g = 2 ptg sdg

Sayuran 5 g = ½ gls

Minyak 5 g = ½ sdm

Gula Pasir 10 g = 1 sdm

Siang Pukul 16.00

Beras 100 g = 1 ½ gls nasi Maizena 5 g = 3 sdm

Ayam 50 g = 1 ptg sdg Susu 100 g = ½ gls

Sayuran 50 g = 2 ptg sdg Gula Pasir 20 g = 2 sdm

Pepaya 50 g = ½ gls

Minyak 150 g = 1 ½ ptg

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Malam

Beras 75 g = 1 gls nasi

Ikan 50 g = 1 ptg sdg

Tahu 50 g = ½ bh bsr

Sayuran 50 g = ½ gls

Buah 150 g = 1 ½ sdg pepaya

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Yang Dianjurkan

Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur-sayuran, dan buah-buahan

Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan

Page 42: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Sumber lemakjenuh, sumber kolesterol, sumber gula sederhana seperti gula pasir, gula merah,

madu dan makanan manis yang berlebihan (lihat lampiran 18.1) bila terjadi hiperkolesterolemia

atau hipertrigliseridemia.

Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Nasi

Ayam goreng

Tempe bacem

Tumis buncis

Teh

Nasi

Empal daging

Tumis tempe cabe ijo

Sup sayuran

Buah

Nasi

Ikan bumbu acar kuning

Pepes tahu

Sayur asam

Buah

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Susu Puding maizena

Teh

Cara Memesan Diet

Diet Transplantasi I/II (DT I/II), diet disusun secara individual.

Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis

Gambaran Umum

Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan

cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon. Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis dilakukan bila hasil tes

kliren kreatinin < 15 ml/menit.

Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal. Cara yang paling

banyak digunakan adalah hemodialisis. Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan

mellaui membran semipermeabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehinggga produk-produk

sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses dialisis peritoneal, aliran darah

dialihkan melalui dinding semipermeabel dan peritoneum.

Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.

Karena nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu perhatian makanan kesukaan pasien dalam

batas-batas diet yang ditetapkan.

Page 43: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Tujuan Diet

Tujuan Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah untuk :

1. Memcegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memmperbaiki status gizi, agar pasien

dapat melakukan aktivitas normal

2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah :

1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada pasien Hemodialisis (HD) maupun

Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jumlah

energi yang berasal dari cairan dialisis (lihat lampiran 19.3). Bila diperlukan penurunan berat

badan, harus dilakukan secara berangsur-angsur (250-500 g/minggu) untuk mengirangi risiko

katabolisme massa tubuh tanpa lemak (Lean Body Mass)

2. Protei tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang

hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada

CAPD. 50% protein hendaknya bernilai biologi tinggi

3. Karbohidrat cukup, yaitu 55-75 % dari kebutuhan energi total

4. Lemak total, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total

5. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap ½ liter urin (HD)

1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap ½ liter urin (HD)

1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap ½ liter urin (CAPD)

6. Kalium sesuai dengan urin yang keluar 24 jam, yaitu:

2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap 1 liter urin (HD)

3 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap 1 liter urin (CAPD)

7. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium

8. Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari

9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 ditambah 500-750 ml

10. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama viatamin larut air seperti B6, asam folat, dan vitamin C

11. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein

tinggi.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien.

Diet untuk pasien dengan dialisis biasanya harus direncanakan perorangan.

Berdasarkan berat badan dibedakan 3 jenis Diet Dialisis :

1. Diet Dialisis I, 0 g protein, diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 50 kg

2. Diet Dialisis II, 5 g proten. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 60 kg

Page 44: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

3. Diet Dialisis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 5 kg.

Bahan Makanan Sehari

Bahan makanan 60 g protein 65 g protein 70 g protein

Berat (g) urt Berat (g) urt Berat (g) Urt

Beras

Maizena

Telur ayam

Daging

Ayam

Tempe

Sayuran

Pepaya

Minyak

Gula Pasir

Susu Bubuk

Susu

200

15

50

50

50

75

200

300

30

50

10

100

3

3

1

1

1

3

1

3

3

5

2

½

Gls nasi

Sdm

btr

Ptg sdg

Ptg sdg

Ptg sdg

Gls

Ptg sdg

Sdm

Sdm

Sdm

gls

500

15

50

50

50

100

200

300

30

50

10

100

3

3

1

1

1

4

2

2

3

5

2

½

Gls nasi

Sdm

btr

Ptg sdg

Ptg sdg

Ptg sdg

Gls

Ptg sdg

Sdm

Sdm

Sdm

½ gls

220

15

50

75

50

100

200

300

30

50

10

100

3 ¼

3

1

1

1

4

2

3

3

5

2

½

Gls nasi

Sdm

btr

Ptg bsr

Ptg sdg

Ptg sdg

Gls

Ptg sdg

Sdm

Sdm

Sdm

Gls

Nilai Gizi

Bahan makanan 60 g protein 65 g protein 70 g protein

Energi (Kkal)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Kalsium (g)

Besi (mg)

Fosfor (mg)

Vitamin A (RE)

Tiamin (mg)

Vitamin C (mg)

Natrium (mg)

Kalium (mg)

2002

62

67

290

547

21,5

917

38630

0,8

254

400

2156

12% energi total

30% energi total

58% energi total

2039

67

68

293

579

24

957

38643

0,8

254

400

2156

13% energi total

30% energi total

57% energi total

2127

72

72

301

583

24,8

1013

38652

0,8

254

423

2288

13% energi total

30% energi total

57% energi total

Page 45: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Bahan makanan 60 g protein 65 g protein 70 g protein

Waktu dan bahan

makanan

Berat

(g)

urt Berat

(g)

urt Berat

(g)

Urt

Beras

Telur Ayam

Sayuran

Gula Pasir

Minyak

50

50

50

10

10

¾ gls nasi

1 btr

½ gls

1 sdm

1 sdm

50

50

50

10

10

¾ gls nasi

1 btr

½ gls

1 sdm

1 sdm

60

50

50

10

10

¾ gls nasi

1 btr

½ gls

1 sdm

1 sdm

Pukul

10.00 Susu bubuk 10 2 sdm 10 2 sdm 10 2 sdm

Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

Pepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg

Siang Beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi

Daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 75 1 ptg bsr

Tempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg

Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls 75 ¾ gls

Pepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg

Minyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

Pukul

16.00 Maizena 15 3 sdm 15 3 sdm 15 3 sdm

Susu 100 ½ gls50 100 ½ gls 100 ½ gls

Gula Pasir 30 3 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm

Malam Beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi

Ayam 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg

Tempe 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg

Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls 75 ¾ gls

Pepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg

Minyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

Page 46: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Contoh Menu Sehari

Makan Pagi Makan Siang/Malam

Nasi

Telur dadar

Tumis sayuran

Teh

Nasi

Daging/ayam goreng

Tumis tahu/tempe

Cah sayuran

Buah

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Susu Puding maizena + saos sirup

Apel

Cara Memesan Diet

Diet Dialisis (DD) 60 g protein

Diet Dialisis (DD) 65 g protein

Diet Dialisis (DD) 70 g protein

Atau secara spesifik menyatakan kebutuhan gizi perorangan (termasuk kebutuhan natrium dan

cairan)

Diet Nefrolitiasis (Batu Ginjal)

Gambaran Umum

Batu ginjal terbentuk bila konsentarsi mineral atau garam dalam urin mencapai nilai yang

memungkinkan terbentuknya kristal, yang akan mengendap pada tubulus ginjal atau ureter.

Meningkatnya konsentrasi garam-garam ini disebabkan adanya kelainann metabolisme atau

pengaruh lingkungan. Sebagian besar batu ginjal merupakan garam kalsium, fosfat, oksalat, serta

asam urat. Batu ginjal lainnya adalah batu sistin tetapi jarang terjadi.

Batu ginjal lebih banyak ditemukan pada orang dewasa laki-laki daripada orang dewasa

perempuan.Hiperkalsiuria, hiperurikosuria, hiperoksalouria, rendahnya volume pH urin

merupakan faktor risiko terjadinya batu ginjal. Asupan cairan yang tinggi (2,5-3 liter/hari) dapat

menghasilkan paling kurang 2 liter urin/hari, dapat mencegah terbentuknya berbagai jenis batu

ginjal. Kebutuhan cairan bertambah dengan adanya kenaikan suhu pada lingkungan dan

peningkatan aktivitas. Separo cairan hendaknya adalah air putih.

Gejala batu ginjal adalah rasa nyeri pada abdomen, mual, muntah, infeksi pada saluran

kemih, dan sering buang air kecil. Penyakit ini sering kambuh kembali. Agar bisa dilakukan

upaya penyembuhan yang tepat, hendaknya dilakukan analisis terhadap jenis batu dan penyakit

yang menjadi penyebabnya.

Page 47: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Tujuan Diet

Tujuan Diet Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah untuk :

1. Mencegah dan memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal

2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan urin melalui

peningkatan asupan cairan

3. Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah:

1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan

2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

3. Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total

4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total

5. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separonya berasal dari minuman

6. Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu.

Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat

Gambaran Umum

Sebagian besar batu ginjal terdiri dari batu oksalat (80%), tunggal atau bergabung dengan

kalsium fosfat. Umumnya hiperkalsiuria (> 200 mg dalam urin sehari) terjadi karena tingginya

absorpsi kalsium. Penyebabnya bermacam-macam, yaitu hiperparatiroidisme, hiperurikosuria,

hiperkalsiuria idiopatik, hiperoksaluria, dan sitrat dalam urin rendah. Pengobatan utamanya

adalah dengan memperbaiki penyebab secara khusus.

Hiperkalsiuria di bagi dalam 2 kelompok, yaitu tipe I, yang tidak tergantung pada diet

(kalsium dalam urin tidak bergantung pada asupan kalsium) dan tipe II, yang tergantung pada diet

(kalsium urin tinggi, jika asupan kalsium tinggi). Hiperkalsuria tipe I dianjurkan mengkomsumsi

kalsium adekuat tetapi tidak berlebihan. Hiperkalsuria tipe II dianjurkan mengkontrol asupan

kalsium dalam batas-batas normal, yaitu 500-800 mg untuk laki=laki 500-00 mg untuk

perempuan. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan keseimbangan

kalsium negatif dan meningkatkan ansorbsi oksalar, sehingga risiko pembentukan batu. Asupan

asam oksalar dalam makanan hendaknya dibatasi.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah untuk mencegah atau memperlambat

terbentuknya batu kalsium oksalat atau batu kalsium fosfat.

Page 48: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah:

1. Energi sesuai dengan kebutuhan

2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kg BB hari

3. Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total

4. Krbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total

5. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separo berasal dari minuman

6. Natrium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gram garam dapur), karena natrium dapat

memicu hiperkalsiuria

7. Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena dapat

menyebabkan keseimbangan kalsium negatif

8. Serat tidak larut air tinggi, karena serat dapat mengikat kalsium, sehingga membatasi

penyerapannya

9. Oksalat rendah dengan membatasi makanan tinggi oksalat

10. Fosfar normal. Diet rendah fosfat teryata tidak dapat mencegah pembentukan batu fosfat.

Bahan Makanan Yang Dibatasi

Sumber kalsium :

Susu dan keju serta makanan yang dibuat dari susu

Teri dan ikan yang dimakan dengan tulang

Sumber Oksalat:

Makanan yang dapat meningkatkan ekskresi oksalat melalui ginjal yaitu kentang, ubi, bayam,

stroberi, anggur, kacang-kacangan, teh dan coklat.

Diet Batu Asam Urat

Gambaran Umum

Batu asam urat berkaitan dengan gout, yaitu penyakit yang bersifat malignant dan penyakit

gastrointestinal yang disertai dengan diare. Penyakit ini berpengaruh terhadap metabolisme purin.

Batu asam urat terbentuk karena hiperurikemia, dehidrasi, aytau nilai pH urin yang rendah

(bersifat asam). Makanan yang mengandung purin tinggi, umumnya menghasilkan urin yang

bersifat asam dan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin. Oleh sebab itu, di samping

meningkatkan asupan cairan dan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi, perlu

diusahakan untuk meningkatkan pH urin.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Batu Asam Urat adalah untuk :

1. Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah

2. Meningkatkan pH urin menjadi ,0-,5

Page 49: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi..........

Syarat Diet

Syarat-syarat diet batu asam urat adalah:

1. Energi sesuai kebutuhan

2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total

4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total

5. Hindari bahan makanan sumber protein yang mengandung purin> 100 mg/100 g bahan

makanan

6. Makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi diutamakan, dan yang menghasilkan sisa

asam tinggi dibatasi

7. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separonya berasal dari air putih

8. Mineral dan vitamin cukup

Dalam menyusun diet, perhatikan daftar kadar purin dalam bahan makanan dan daftar makanan

yang menghasilkan sisa basa tinggi, sisa asam tinggi, dan yang bersifat netral.

Bahan Makanan Yang Cenderung Menghasilkan Sisa Basa Tinggi

Susu : Susu, susu asam, dan krim

Lemak : Minyak kelapa, kelapa, santan

Sayuran : Semua jenis sayuran terutama bayam dan bit

Buah : Semua jenis buah

Bahan Makanan Yang Cenderung Menghasilkan Sisa Asam Tinggi

Sumber karbohidrat : Nasi, roti, dan hasil terigu lainya, makaroni, spageti, cereal, mie,

cake, dan kue kering

Sumber protein : Daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan, dan hasil

olahannya

Sumber lemak : Lemak hewan

Bahan Makanan Yang Bersifat Netral

Sumber Karbohidrat : Jagung, tapioka, gula, sirup, dan madu

Sumber lemak : Minyak goreng selain minyak kelapa, margarin dan mentega

Minuman : Kopi dan teh

Cara Memesan Diet

Diet Rendah Oksalat Tinggi Sisa Asam (Batu Kalsium)

Diet Rendah Purin Tinggi Sisa Basa (Batu Asam Urat)