diatas berkehendak untuk menyatakan dengan akte resmi ... - ART-Asosiasi_Praktisi...
Transcript of diatas berkehendak untuk menyatakan dengan akte resmi ... - ART-Asosiasi_Praktisi...
1
ANGGARAN DASAR
ASOSIASI PRAKTISI REMUNERASI INDUSTRI MIGAS
INDONESIA
(APRIMI)
BAB I
UMUM
Pasal 1
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
- Organisasi ini bernama “ASOSIASI PRAKTISI REMUNERASI
INDUSTRI MIGAS INDONESIA” disingkat “APRIMI”
berkedudukan di Jakarta dan apabila dipandang perlu dapat
didirikan cabang-cabang di seluruh Indonesia.
- Asosiasi ini didirikan pada tanggal Tujuh Belas Desember
Duaribu Sepuluh (17-12-2010) dan didirikan untuk waktu yang
tidak ditentukan lamanya.
Pasal 2
AZAS
- Asosiasi ini berazaskan PANCASILA dan UNDANG-UNDANG
DASAR 1945.
Pasal 3
2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan Asosiasi ini adalah:
a. Memperjuangkan segala sesuatu yang menyangkut
pengembangan industri MIGAS Indonesia pada umumnya dan
Sumber daya manusia khususnya di bidang Remunerasi dalam
arti yang seluas-luasnya;
b. Memupuk rasa kekeluargaan dan mengusahakan kemajuan
anggotanya dalam arti yang seluas-luasnya.
- Dalam mencapai tujuannya, Asosiasi ini akan menempuh cara-
cara yang demokratis ilmiah dan kekeluargaan yang tidak
bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
- Adapun usaha-usaha itu dapat berupa :
a. Dibidang pendidikan menunjang pengembangan sistem
pendidikan keahlian di bidang Remunerasi agar dapat
memenuhi kebutuhan Praktisi Remunerasi Industri MIGAS
Indonesia baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
b. Dibidang penelitian mengadakan aktifitas survey
kompensasi/remunerasi “Indonesian (Oil & Gas) Industry
Compensation Survey (IICS)” secara reguler dan
mengintensifkan diskusi hasil-hasil survey
3
kompensasi/remunerasi setiap tahun khusus dilingkungan
industri MIGAS.
c. Dibidang kebijaksanaan pengembangan keahlian bidang
remunerasi akan mengadakan kursus-kursus, bimbingan
belajar dibidang Sumber Daya Manusia (SDM) pada
umumnya dan bidang remunerasi pada khususnya.
d. Dalam mewujudkan tujuan tersebut dilakukan kegiatan yang
dapat berbentuk pertemuan ilmiah, penerbitan ilmiah dan
kerja sama dengan lembaga-lembaga professional didalam
negeri maupun di luar negeri.
Pasal 4
BENTUK DAN SIFAT
1. Organisasi ini berbentuk Asosiasi profesi dan merupakan
wadah bagi perorangan maupun perusahaan-perusahaan
nasional dan multinasional yang bergerak dalam bidang
MIGAS.
2. Asosiasi Praktisi Remunerasi Industri MIGAS Indonesia ini
bersifat independen, tidak komersial, tidak menganut
sesuatu paham politik dan tidak melibatkan diri dalam
politik praktis.
4
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 5
S T A T U S
I. Anggota terdiri dari:
a. ANGGOTA BIASA
adalah Warga Negara Indonesia pria dan wanita Indonesia
yang mempunyai profesi dalam bidang SDM
dan bidang Remunerasi Industri MIGAS Indonesia, serta
Perusahaan nasional maupun multinasional yang bergerak
dalam bidang MIGAS yang beroperasi di Indonesia.
b. ANGGOTA LUAR BIASA terdiri dari:
1. Anggota Kehormatan, yaitu mereka yang karena
sumbangannya yang besar dalam mendorong perkembangan
profesi ahli Remunerasi Industri MIGAS Indonesia yang
diusulkan dan diangkat menjadi anggota.
2. Anggota Peminat, yaitu mereka yang menaruh minat yang
besar pada perkembangan profesi atau praktisi remunerasi
dilingkungan Industri MIGAS Indonesia.
5
2. Untuk dapat menjadi anggota harus mengajukan permohonan
yang tata caranya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, dan
persetujuan atas permohonan diberikan oleh Pengurus atau yang
diberi kuasa secara tertulis oleh Pengurus.
3. Keanggotaan berakhir karena:
a. berhenti atas permintaan sendiri;
b. diberhentikan sesuai dengan keputusan rapat anggota;
c. melanggar Anggaran Dasar Rumah Tangga atau Kode Etik;
d. Meninggal dunia.
BAB III
ORGANISASI
Pasal 6
KEPENGURUSAN
- Asosiasi dipimpin dan diurus oleh pengurus APRIMI yang
terdiri dari sekurang-kurangnya 6 (enam) anggota biasa yang
memenuhi ketentuan pasal 3 yang telah dipilih berdasarkan
pasal-pasal 24 sampai dengan 27 Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 7
1. Susunan kepengurusan Asosiasi terdiri dari:
Pengurus :
6
1. Dipilih atas dasar musyawarah dan bertanggungjawab
kepada Musyawarah Nasional (MUNAS) para anggota atas
segala kebijaksanaan yang dilakukan:
2. Yakni :
a. seorang Ketua;
b. seorang Wakil Ketua;
c. seorang Sekretaris;
d. seorang Wakil Sekretaris;
e. seorang Bendahara;
f. seorang Wakil Bendahara;
g. beberapa ketua-ketua bidang.
2. Pengurus Asosiasi bekerja untuk satu periode masa bakti selama
3 (tiga) tahun, dan sesudah habis masa baktinya dapat dipilih
kembali menjadi pengurus periode berikutnya.
3. Di kepengurusan dapat diangkat seorang pelindung dan seorang
atau beberapa orang penasehat.
4. Pengurus diharapkan melakukan pembinaan dan pengembangan
organisasi untuk kaderisasi dan suksesi kepengurusan.
7
Pasal 8
PERSYARATAN PENGURUS
1. Yang dapat dipilih menjadi anggota pengurus Asosiasi adalah:
a. Warganegara Indonesia yang tidak kehilangan hak pilihnya:
b. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam bidang
Remunerasi dilingkungan Industri MIGAS Indonesia serta
mempunyai dedikasi tinggi;
2. Keanggotaan dalam kepengurusan berakhir karena:
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Diberhentikan oleh pengurus
3. Pengurus Asosiasi berhak mengisi kekosongan anggota
pengurus yang berhenti karena hal-hal tersebut diatas.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 9
PELINDUNG DAN PENASIHAT
8
1. Berhak menghadiri rapat-rapat, berhak mengeluarkan
pendapat, tetapi tidak berhak memilih dan dipilih menjadi
pengurus.
2. Berhak memberikan nasehat baik diminta atau tidak.
3. Baik pelindung maupun penasehat tidak dikenakan uang
pangkal, uang iuran atau pungutan apapun juga.
Pasa1 10
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Setiap anggota tunduk pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga serta keputusan-keputusan rapat anggota.
2. Hanya anggota biasa yang berhak meminta pertanggung
jawaban dan memberikan usulan pada pengurus.
3. Hanya anggota biasa yang berhak memberikan suara dalam
setiap forum pemungutan suara.
4. Setiap anggota biasa berhak memilih dan dipilih dalam setiap
forum pemilihan.
5. Setiap anggota luar biasa berhak hadir dalam setiap rapat
anggota sebagai peninjau.
9
6. Setiap anggota berhak menikmati hasil dan fasilitas Asosiasi,
kecuali hasil survey remuneration IICS yang bersifat
confidential atau rahasia.
BAB V
RAPAT-RAPAT
Pasal 11
Rapat Asosiasi terdiri dari:
1. Rapat Anggota: diadakan setiap 1 (satu) tahun sekali.
Acara dalam rapat ini adalah:
a. Laporan kegiatan umum APRIMI selama 1 (satu) tahun.
b. Mengesahkan laporan dan pertanggung-jawaban pelaksanan
Anggaran Pendapatan dan Belanja APRIMI selama 1 (satu)
tahun.
c. Penilaian anggota mengenai sub a dan b.
d. Pengesahan laporan dan pertanggung-jawaban pada sub a dan b.
e. Lain-lain yang dianggap perlu.
2. Rapat Umum Anggota: diadakan setiap 3 tahun sekali
Acara dalam rapat ini adalah:
a. Laporan kegiatan umum APRIMI selama tiga tahun.
10
b. Laporan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan Anggaran
dan Pendapatan Belanja APRIMI selama tiga tahun.
c. Penilaian Anggota mengenai sub. a dan b.
d. Pengesahan laporan dan pertanggung jawaban pada sub a
dan b
e. Lain-lain yang dianggap perlu.
3. Rapat Umum Anggota Luar Biasa: Diadakan setiap waktu bila
dianggap perlu atas permintaan pengurus atau permintaan secara
tertulis dari sedikit-dikitnya 1/5 (seperlima) dari jumlah anggota
biasa.
Acara dalam rapat ini adalah:
a. Laporan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja APRIMI selama tahun
yang sudah berjalan:
b. Acara khusus lain yang diusulkan oleh anggota dan telah
mendapat persetujuan pengurus
4. Rapat Pengurus : diadakan sedikit-sedikitnya setiap 1 (satu)
bulan sekali.
Acara dalam rapat ini adalah :
11
a. membicarakan segala sesuatu yang menjadi tugas dan
kewajiban pengurus.
b. rapat pengurus dapat dianggap sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya ½ (setengah) jumlah anggota pengurus.
c. apabila ketentuan sub b diatas tidak tercapai maka keputusan
diambil dengan persetujuan ¾ (tiga per-empat) dari jumlah
pengurus yang hadir.
d. rapat dipimpin oleh ketua, apabila ketua berhalangan maka
dipimpin oleh wakil ketua.
e. apabila ketua dan wakil ketua berhalangan hadir, maka rapat
dapat diteruskan dengan memilih salah seorang dari anggota
pengurus yang hadir untuk memimpin rapat.
5. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat dilakukan dengan
cara musyawarah dan mufakat, kecuali tidak tercapai
kemufakatan bulat baru dilakukan pemungutan suara yang
akan dijelaskan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB V I
KEUANGAN
Pasal 12
- Keuangan Asosiasi diperoleh dari:
12
a. Uang iuran Anggota;
b. Sumbangan dari anggota perusahaan yang besarnya ditentukan
oleh Pengurus bagi yang mengikuti survey
kompensasi/remunerasi tahunan: Indonesian (Oil & Gas)
Industry Compensation Survey (IICS);
c. Usaha-usaha yang sah lainnya yang tidak melanggar peraturan
yang berlaku.
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 13
- Perubahan atas ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini
dilakukan oleh Rapat Umum Anggota yang bermata acara khusus
untuk itu.
BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
PASAL 14
- Pembubaran organisasi Asosiasi ini diputuskan oleh Rapat Umum
Anggota (RUA) Luar Biasa yang bermata acara khusus diadakan
untuk itu, dan diusulkan oleh Pengurus atau sekurang-kurangnya
½ (setengah) dari jumlah anggota biasa.
13
BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 15
- Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
- Menyimpang dari ketentuan yang tertulis dalam pasal tersebut
diatas, maka untuk pertama kali ditetapkan susunan pengurus
dari Asosiasi ini adalah sebagai berikut:
- Ketua: Penghadap Tuan Dwianugerah Hariadi, swasta bertempat
tinggal di jalan Cipete Raya no. 9 – B5, Jakarta Selatan 12410.
- Wakil Ketua merangkap Bendahara I: Tuan Nurtejo Bayu
Atmadji, swasta bertempat tinggal di Jakarta, jalan Salihara No.
8, Pasar Minggu Jakarta Selatan.
- Sekretaris I: Ibu Annalia Desiawati Budi, swasta bertempat
tinggal di Jakarta, Jl. H. Abdul Gani 146, Rempoa - Jakarta
Selatan
- Pengangkatan-pengangkatan mana juga telah disetujui oleh
masing-masing yang bersangkutan.
14
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ASOSIASI PRAKTISI REMUNERASI INDUSTRI MIGAS
INDONESIA
( APRIMI )
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Anggaran Rumah Tangga ini dibuat berdasarkan ketentuan dalam
Anggaran Dasar Asosiasi Praktisi Remunerasi Industri MIGAS
Indonesia (APRIMI).
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
1. Umum
Anggota Asosiasi terdiri dari:
a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa:
• Anggota Kehormatan
• Anggota Peminat
15
2. Anggota Biasa
Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia Pria dan Wanita
yang mempunyai profesi di bidang Remunerasi dalam arti seluas-
luasnya, dan Perusahaan nasional maupun multinasional yang
bergerak dalam bidang MIGAS yang beroperasi di Indonesia.
3. Anggota Luar Biasa
a. Anggota Kehormatan, yaitu mereka yang karena
sumbangannya yang besar dalam mendorong pengembangan
Praktisi Remunerasi Industri MIGAS Indonesia, yang
diusulkan dan diangkat menjadi anggota.
b. Anggota Peminat, yaitu mereka yang menaruh minat yang
besar pada pengembangan pengetahuan remunerasi, yang
diusulkan dan diangkat menjadi Anggota.
BAB III
PENERIMAAN ANGGOTA
PASAL 3
Anggota Biasa
1. Untuk dapat diterima sebagai Anggota Biasa harus dipenuhi
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
16
a. Mengajukan permohonan dengan cara mengisi formulir yang
telah disediakan.
b. Mendapat persetujuan Pengurus dalam Rapat Pengurus
c. Membayar iuran Anggota yang jumlahnya telah ditetapkan
oleh suatu Rapat Anggota
2. Penerimaan atau penolakan kepada yang bersangkutan
diberitahukan oleh Pengurus secara tertulis.
3. Calon Anggota yang ditolak dapat mencalonkan kembali dan
apabila ditolak untuk kedua kalinya maka yang bersangkutan
tidak dapat lagi mencalonkan dirinya untuk waktu-waktu
berikutnya.
4. Kepada calon yang telah resmi diterima sebagai Anggota
diberikan Kartu Anggota sebagai bukti sah bahwa yang
bersangkutan telah resmi menjadi anggota APRIMI.
PASAL 4
Anggota Luar Biasa
A. Anggota Kehormatan:
1. Pengangkatan Anggota Kehormatan dilakukan oleh
Pengurus dalam suatu Rapat Pengurus.
17
2. Yang dapat diangkat menjadi Anggota Kehormatan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Mereka yang sangat berjasa terhadap APRIMI atau
mereka yang telah berjasa dalam perkembangan Praktisi
Remunerasi Industri MIGAS Indonesia.
b. Tidak pernah tercela karena melakukan pelanggaran
hukum.
c. Mempunyai kepribadian serta reputasi baik di dalam
masyarakat luas.
d. Menyatakan kesediaannya untuk diangkat sebagai
Anggota Kehormatan.
3. Usul pengangkatan Anggota Kehormatan dapat di lakukan
oleh :
a. Pengurus dan atau
b. Sedikit-sedikitnya 5 (lima) orang Anggota Biasa yang
bukan pengurus.
4. Predikat berjasa terhadap APRIMI atau berjasa mendorong
pengembangan Praktisi Remunerasi Industri MIGAS
Indonesia seperti dimaksudkan dalam pasal 4: ayat 2 sub 2.a,
harus mempunyai kriteria yang jelas dan dapat diterima oleh
Rapat Pengurus.
18
B. Anggota Peminat:
1. Pengangkatan Anggota Peminat dilakukan oleh Pengurus
dalam suatu Rapat Pengurus.
2. Yang dapat diangkat menjadi Anggota Peminat harus
memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Mereka yang betul-betul menunjukkan minat dan
perhatian yang besar terhadap pengetahuan bidang
remunerasi.
b. Tidak tercela karena melakukan pelanggaran hukum.
c. Mempunyai kepribadian serta reputasi baik di masyarakat
luas.
d. Menyatakan kesediannya untuk diangkat sebagai Anggota
Peminat.
3. Usul Pengangkatan Anggota Peminat dapat dilakukan oleh:
a. Pengurus dan atau
b. Sedikit-dikitnya 5 (lima) orang Anggota Biasa yang bukan
pengurus.
19
BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
PASAL 5
Setiap Anggota diwajibkan:
a. Tunduk dan mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan keputusan-keputusan Rapat Anggota serta
ketentuan-ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Pengurus.
b. Turut aktif melaksanakan seluruh program kerja APRIMI, baik
diminta ataupun tidak diminta.
c. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa saling pengertian
diantara sesama anggota.
d. Menjunjung tinggi kehormatan anggota dan martabat APRIMI.
e. Loyal kepada APRIMI serta menjunjung tinggi etika profesi .
PASAL 6
Setiap Anggota berhak untuk menikmati dan menggunakan semua
fasilitas yang disediakan oleh dan untuk APRIMI menurut
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
20
PASAL 7
Setiap Anggota mempunyai hak untuk menghadiri Rapat Umum
Anggota dan Rapat Anggota.
PASAL 8
Hak suara dan hak memilih Anggota Pengurus hanya dimiliki oleh
Anggota Biasa.
PASAL 9
Hak untuk dipilih sebagai Anggota Pengurus hanya dimiliki oleh
Anggota Biasa.
PASAL 10
Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa berhak untuk
memberikan usul baik secara lisan maupun tertulis kepada pengurus
untuk kemajuan APRIMI.
PASAL 11
Setiap Anggota kecuali Anggota Kehormatan diwajibkan membayar
uang iuran anggota yang jumlah dan aturan-aturannya ditetapkan
oleh Rapat Anggota menurut pasal 3 ayat 1 butir c.
21
BAB V
DIBERHENTIKAN SEMENTARA, BERHENTI DAN
PENCABUTAN KEANGGOTAAN
PASAL 12
1. Anggota dapat diberhentikan untuk sementara oleh Pengurus
dengan alasan:
a. Tidak memenuhi kewajiban membayar uang iuran selama 3
(tiga) tahun berturut-turut.
b. Setelah 3 (tiga) kali berturut-turut diberikan peringatan
secara tertulis oleh Pengurus karena dengan sengaja
melanggar tata tertib peraturan-peraturan APRIMI.
2. Pemberhentian sementara dimaksud pada ayat (1) pasal ini
dilakukan setelah adanya pengaduan atau laporan tertulis kepada
Pengurus yang diajukan oleh seorang atau lebih Anggota
Pengurus atau sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Anggota Biasa
bukan Pengurus.
3. Dalam pengambilan keputusan untuk mengumumkan tindakan
pemberhentian sementara, Pengurus harus mengindahkan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
22
a. Mengadakan penyelidikan akan kebenaran pengaduan/laporan
yang diajukan sampai didapat data-data lengkap mengenai
pelanggaran yang dilakukan.
b. Mengadakan Rapat Pengurus yang khusus diadakan mengenai
tindakan Pemberhentian Sementara.
c. Keputusan Rapat Pengurus dalam hal tersebut pada sub. b.
diatas diambil atas dasar pasal 12 ayat 1.
d. Keputusan Pemberhentian Sementara oleh Pengurus harus
dipertanggung-jawabkan dalam Rapat Umum Anggota.
4. Anggota yang dikenakan tindakan Pemberhentian sementara
diberitahukan secara tertulis oleh Pengurus.
5. Anggota yang dikenakan tindakan pemberhentian sementara
tersebut tidak diperkenankan menggunakan haknya sebagai
anggota.
6. Anggota yang dikenakan tindakan pemberhentian sementara,
dapat dipulihkan haknya oleh Pengurus, apabila telah memenuhi
kewajiban sebagai yang dimaksud dalam ketentuan ayat 1 butir a
pasal ini.
7. Pemulihan hak dilakukan Pengurus dalam Rapat Pengurus.
8. Keputusan pemulihan hak tersebut disampaikan oleh Pengurus
secara tertulis.
23
PASAL 13
1. Berhenti sebagai anggota karena:
a. Permintaan sendiri.
b. Meninggal dunia.
c. Tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota.
2. Berhenti atas permintaan sendiri harus dilakukan dengan jalan
mengajukan secara tertulis kepada Pengurus.
3. Pengurus akan mengadakan rapat untuk membahas mengenai
permintaan pengunduran diri tersebut.
4. Dalam hal ini Pengurus dapat menerima atau menolak permintaan
berhenti tersebut.
5. Pengurus menolak permintaan pemberhentian tersebut apabila
dianggap bahwa dengan berhentinya anggota tersebut dapat
mengakibatkan timbulnya kerugian, perpecahan dan keretakan
APRIMI.
6. Dalam hal ini pengurus menerima permintaan berhenti anggota,
maka tanggal resmi berhentinya anggota adalah terhitung sejak
tanggal yang ditetapkan oleh Pengurus.
24
7. Sebelum dicabut keanggotaannya, kepada yang bersangkutan
diberi hak untuk membela diri terakhir dalam suatu Rapat Umum
Anggota.
8. Apabila Rapat Umum Anggota dapat menerima dan merehabilitir
anggota tersebut, maka proses pencabutan keangotaan dengan
sendirinya dihentikan.
BAB VI
KEPENGURUSAN
PASAL 14
UMUM
Asosiasi dipimpin dan diurus oleh Pengurus APRIMI yang terdiri
dari sekurang-kurangnya 6 (enam) anggota biasa yang memenuhi
ketentuan pasal 3 yang telah dipilih atas dasar pasal-pasal 24 s/d 27.
PASAL 15
SUSUNAN PENGURUS
1. Susunan pengurus terdiri dari:
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris
25
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
2. Mengenai susunan pengurus dibawah jajaran ayat (1) butir a
sampai dengan f tersebut dapat diatur dan disusun oleh Ketua
sesuai kebutuhan.
3. Untuk memudahkan koordinasi, maka apabila dianggap perlu
dapat dibentuk Susunan Pengurus di wilayah-wilayah yang
dianggap strategis.
4. Susunan Pengurus Wilayah dengan susunan sebagai-mana
termaksud dalam pasal 15 ayat (1) diatas.
5. Susunan Pengurus Wilayah tersebut harus mendapat persetujuan
secara tertulis dari Pengurus.
PASAL 16
HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN
PENGURUS
Pengurus menjalankan hak, wewenang dan kewajiban Pengurus
berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta membuat dan menetapkan peraturan-
peraturan pelaksanaanya
26
PASAL 1 7
1. Pengurus berkewajiban menyusun Rencana Kerja dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja APRIMI selama masa
jabatannya.
2. Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
harus sudah selesai selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak
diangkat sebagai pengurus dan disahkan dalam suatu Rapat
Pengurus.
3. Pelaksanaan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja APRIMI harus dilaporkan secara tertulis setiap tahun
kepada anggota.
PASAL 18
Dalam menjalankan Hak dan Wewenang sebagaimana dimaksud
pada pasal 16 dan 17, Pengurus mempunyai tugas dan kewajiban
sebagai berikut:
a. Mengelola dan mengurus kepentingan-kepentingan Asosiasi
guna mencapai tujuan APRIMI sebagaimana tertuang dalam
Anggaran Dasar pasal 3.
b. Mempertanggung-jawabkan segala tindakan dan kebijaksanaan
pengurus kepada Rapat Umum Anggota.
27
c. Memberikan pertanggung-jawaban keuangan tahunan kepada
Rapat Anggota.
d. Mengusahakan terciptanya suatu hubungan yang harmonis
antara Asosiasi dengan Pemerintah dan Lembaga Ilmiah serta
industri baik didalam maupun diluar negeri,
e. Mengusahakan terselenggaranya secara teratur penerbitan
bulletin ilmiah Asosiasi Praktisi Remunerasi Industri MIGAS
Indonesia.
f. Mengatur dan menetapkan tatakerja kepengurusan.
g. Mengatur dan melaksanakan penyelenggaraan RUA untuk
memilih Pengurus baru pada akhir masa kepengurusan.
PASAL I9
1. Dalam melakukan hak, wewenang dan kewajiban, apabila perlu
pengurus dapat mengangkat Panitia Kerja.
2. Panitia Kerja dipilih dari Anggota Biasa.
3. Panitia Kerja dapat terdiri antara lain:
a. Panitia Kerja bidang Administrasi dan Kesekretarisan.
b. Panitia Kerja bidang Keuangan.
c. Panitia Kerja bidang Ilmiah dan Humas.
d. Panitia Kerja bidang Umum (termasuk regulatory advocacy).
28
4. Segala tindakan dan kebijaksanaan Panitia Kerja berhubung
dengan tugasnya yang diperoleh dari Pengurus harus
dipertanggung jawabkan kepada Pengurus.
PASAL 20
Dalam melaksanaan tugasnya, Pengurus harus dilengkapi dengan
sekretariat yang selajutnya disebut Sekretariat.
PASAL 21
Sekretariat dipimpin dan dipertanggungjawabkan oleh Pengurus.
PASAL 22
1. Pembentukan, susunan organisasi kesekretariatan, demikian
pula tentang perubahan-perubahannya ditetapkan dengan Surat
Keputusan Pengurus.
2. Surat keputusan Pengurus pada ayat 1 pasal ini harus
diumumkan secara tertulis atau melalui papan pengumuman di
Sekretariat APRIMI.
PASAL 23
Organisasi, kesekretariatan dari waktu ke waktu disesuaikan dengan
kebutuhan serta tingkat perkembangan APRIMI.
29
PASAL 24
PEMILIHAN PENGURUS
Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota yang mempunyai hak dipilih
dan memilih dimaksud pada pasal 8 dan 9 dalam Rapat Umum
Anggota.
PASAL 25
1. Masa jabatan Pengurus adalah 3 (tiga) tahun terhitung mulai
tanggal pengesahan kepengurusan.
2. Pengurus Baru harus sudah terbentuk selambat larnbatnya 30
(tiga puluh) hari sejak berakhirnya masa kepengurusan lama.
3. Apabila masa jabatan Pengurus berakhir, sedangkan karena satu
dan lain hal Pengurus Baru belum berbentuk, maka kedudukan
Pengurus yang masa jabatannya berakhir itu tetap berjalan seperti
biasa sebagai Pengurus dengan status demisioner.
PASAL 26
1. Anggota Pengurus yang habis masa jabatannya dapat dipilih
kembali untuk masa 3 (tiga) tahun berikutnya.
2. Anggota Pengurus hanya dapat dipilih maksimum untuk 3 (tiga)
kali periode kepengurusan secara berturut-turut.
30
PASAL 27
Pemilihan Pengurus dapat dilaksanakan dengan ketentuan :
a. Pemilihan secara nominasi terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara atau.
b. Pemilihan Formatur yang terdiri atas 3 (tiga) orang, 5 (lima)
orang, 7 (tujuh) orang Anggota Biasa. Adapun tata cara pemilihan
pengurus oleh Formatur tersebut dilaksanakan secara
musyawarah, mufakat. Apabila tidak berhasil maka diputuskan
dengan suara terbanyak.
PASAL 28
RUA disamping mempunyai wewenang seperti pasal 36 juga berhak
menunjuk Pelindung dan Team Pemeriksa Keuangan.
PASAL 29
BERHENTI DAN DIBERHENTIKAN SEBAGAI ANGGOTA
PENGURUS
1. Berhenti sebagai Anggota Pengurus disebabkan karena:
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Diberhentikan oleh Pengurus.
31
2. Mengundurkan diri sebagai Anggota Pengurus dilakukan dengan
alasan-alasan yang cukup kuat dan meyakinkan.
Apabila alasan tersebut dapat diterima oleh Rapat Pengurus maka
kepada yang bersangkutan diberikan Surat Persetujuan Pengunduran
diri sebagai Anggota Pengurus.
PASAL 3O
1. Anggota Pengurus dapat diberhentikan oleh Pengurus apabila :
a. Dalam melaksanakan tugas; bertentangan dengan ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau
melanggar kebijaksanaan Pengurus.
b. 3 (tiga) kali berturut-turut tidak menghadiri rapat pengurus
tanpa ada alasan yang jelas.
2. Pemberitahuan Anggota Pengurus harus dilaksanakan dalam
suatu Rapat Pengurus.
3. Jabatan yang lowong harus segera diisi dengan cara :
a. Dirangkap oleh Anggota Pengurus yang lain, sampai masa
kepengurusan tersebut berakhir.
b. Memilih Anggota Pengurus baru dalam Rapat Pengurus yang
khusus diadakan untuk itu.
32
4. Anggota Pengurus yang diberhentikan berhak menolak tindakan
pemberhentian apabila yang bersangkutan mempunyai alasan-
alasan yang cukup kuat untuk itu.
5. Anggota Pengurus yang diberhentikan tersebut berhak meminta
kepada Pengurus untuk mengadakan Rapat Umum Anggota Luar
Biasa guna membela diri, dengan mendapat dukungan dari
sedikit-dikitnya 1/5 jumlah anggota.
6. Rapat Umum Anggota Luar Biasa ini mempunyai kekuasaan
tertinggi dalam memutuskan apakah menerima keputusan
pemberhentian atau menolak keputusan pemberhentian.
7. Apabila Rapat Umum Anggota Luar Biasa memutuskan menolak
keputusan Pengurus untuk memberhentikan Anggota Pengurus,
maka kepada yang bersangkutan direhabilitir dan dapat bekerja
kembali.
8. Apabila Rapat Umum Anggota Luar Biasa menerima keputusan
pengurus untk memberhentikan Anggota Pengurus, maka
keputusan tersebut berlaku penuh.
33
BAB VIII
RAPAT – RAPAT
PASAL 31
Rapat-rapat Asosiasi terdiri dari:
1. Rapat Umum Anggota
2. Rapat Umum Anggota Luar Biasa
3. Rapat Anggota
4. Rapat Pengurus
PASAL 32
1. Rapat Umum Anggota diadakan setiap 3 (tiga) tahun satu kali.
2. Rapat Umum Anggota Luar Biasa diadakan :
Setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan Pengurus atau
atas permintaan secara tertulis dari sedikit-dikitnya 1/5 jumlah
Anggota Biasa.
3. Rapat Anggota diadakan berdasarkan keputusan Pengurus
sedikit-dikitnya setiap satu tahun satu kali.
4. Rapat Pengurus diadakan sedikit-dikitnya setiap 1 (satu) bulan
satu kali.
34
PASAL 33
Rapat Umum Anggota dan Rapat Umum Anggota Luar Biasa
diselenggarakan Pengurus dengan cara-cara :
a. Selambat-lambatnya 2 minggu sebelum saat diseleng-garakan
rapat harus sudah disampaikan surat undangan kepada seluruh
anggota yang berhak, dengan menyebutkan : tempat, hari, tanggal
serta acara rapat. Bila perlu disampaikan bahan-bahan yang
diperlukan.
b. Surat undangan tersebut diatas harus dilampiri formulir yang
menyatakan kesediaan/ketidaksediaan anggota untuk menghadiri
rapat yang dikirimkan melalui pos dan harus sudah diterima oleh
Pengurus selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum rapat
dimulai.
c. Apabila formulir-formulir tersebut tidak dikembalikan oleh
anggota, maka rapat dapat diteruskan dengan hanya sekurang-
kurangnya ¼ jumlah anggota biasa.
d. Dengan ketentuan sub b dan c tersebut diatas rapat dianggap
memenuhi kuorum untuk mengambil keputusan-keputusan.
Kepada anggota yang tidak hadir dianggap telah menyetujui
keputusan rapat.
e. Acara dan tata tertib rapat tunduk menurut pasal 35.
35
PASAL 34
Keputusan Rapat Umum Anggota dan Rapat Umum Anggota Luar
Biasa diambil:
a. Berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
b. Apabila pada sub a diatas tidak tercapai, maka keputusan
diambil dengan jalan pemungutan suara terbanyak.
PASAL 35
1. Acara dalam Rapat Umum Anggota ialah:
f. Laporan kegiatan umum APRIMI selama tiga tahun.
g. Laporan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan Anggaran
dan Pendapatan Belanja APRIMI selama tiga tahun.
h. Penilaian Anggota mengenai sub. a dan b.
i. Pengesahan laporan dan pertanggung jawaban pada sub a
dan b
j. Lain-lain yang dianggap perlu.
2. Acara dalam Rapat Umum Anggota Luar Biasa :
a. Laporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran dan
Pendapatan dan Belanja APRIMI selama tahun yang sudah
berjalan.
36
b. Acara khusus lain yang diusulkan oleh anggota dan telah
mendapat persetujuan Pengurus.
PASAL 36
Acara dalam Rapat Anggota ialah :
1. Mengesahkan Laporan Tahunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja APRIMI.
2. Rapat Pengurus dapat dianggap sah apabila dihadiri sekurang-
sekurangnya 1/2 jumlah Anggota Pengurus.
3. Masalah keanggotaan.
4. Acara lain yang diusulkan oleh anggota dan telah mendapatkan
persetujuan pengurus.
PASAL 37
1. Rapat-rapat Pengurus membicarakan segala sesuatu yang menjadi
tugas dan kewajiban Pengurus.
2. Rapat Pengurus dapat dianggap sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya ½ jumlah anggota Pengurus.
3. Keputusan Rapat Pengurus diambil atas dasar musyawarah untuk
mencapai mufakat.
4. Apabila ketentuan sub 3 diatas tidak tercapai maka keputusan
diambil dengan persetujuan ¾ dari jumlah pengurus yang hadir.
37
5. Rapat Pengurus dipimpin oleh ketua. Apabila Ketua berhalangan
maka dipimpin oleh Wakil Ketua.
6. Apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan hadir, maka rapat
dapat diteruskan dengan memilih salah seorang dari Anggota
Pengurus yang hadir untuk memimpin rapat.
BAB IX
PERTEMUAN ILMIAH
PASAL 38
1. Sedikit-dikitnya 1 (satu) kali dalam dua tahun harus diadakan
pertemuan ilmiah,
2. Pertemuan ilmiah dapat diadakan dalam bentuk:
a. Simposium
b. Seminar
c. Workshop
d. Dan bentuk pertemuan ilmiah lainnya
3. Pengurus menentukan bentuk Pertemuan ilmiah tersebut.
PASAL 39
Pertemuan Ilmiah diselenggarakan oleh Pengurus dengan cara
menunjuk suatu Panitia untuk keperluan tersebut.
38
1. Membentuk Panitia
2. Tema Pertemuan Ilmiah
3. Menentukan Pedoman Umum Pelaksanaan Pertemuan Ilmiah.
BAB X
KEUANGAN ASOSIASI
PASAL 40
Keuangan APRIMI didapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 12
Anggaran Dasar.
Pengurus melakukan pengaturan dan cara-cara pungutan
pembayaran dan pungutan lain seperti dimaksud pada pasal 12.
PASAL 41
1. Kebijaksanaan penggunaan keuangan APRIMI ditetapkan oleh
pengurus.
2. Ketua melaksanakan kebijaksanaan keuangan dan bersama
Bendahara membuat laporan/pertanggung-jawaban tertulis kepada
pengurus untuk dibahas dalam Rapat Pengurus.
3. Pemeriksaan keuangan dapat dilakukan setiap waktu oleh team
Pemeriksa Keuangan.
4. Pengurus dan aparaturnya wajib memberikan keterangan yang
diperlukan oleh team Pemeriksaan Keuangan tersebut.
39
BAB XI
TAHUN BUKU KEUANGAN
PASAL 42
Tahun Buku Keuangan APRIMI dimulai sejak tanggal
pengesahan kepengurusan.
PASAL 43
Inventaris kekayaan APRIMI dilakukan oleh Pengurus setiap
tahun dan dilaporkan pada Rapat Umum Anggota.
BAB XII
PENUTUP
PASAL 44
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APRIMI dan
peraturan-peraturan pelaksanaannya ditulis dalam bahasa Indonesia.
PASAL 45
Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah melalui keputusan
RUA/RUA Luar Biasa.
40
PASAL 46
Keputusan yang dimaksud dalam pasal 45 dinyatakan sah apabila
mendapat persetujuan 3/4 jumlah suara yang hadir.
PASAL 47
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pengurus dan dipertanggung
jawabkan dalam Rapat Anggota.
PASAL 48
Segala peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan lain yang tidak
bersumber dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga mulai
tanggal pengesahan Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan tidak
berlaku.
Jakarta, 5 Januari 2011