DIARE KRONIK

download DIARE KRONIK

If you can't read please download the document

Transcript of DIARE KRONIK

DIARE KRONIK

Diare adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian pada anak-anak baik di negara berkembang maupun di negara maju. Pada tahun 2003, kematian akibat diare di dunia mencapai angka 1,5-2,5 juta kematian per tahun. Di Indonesia sendiri, diare merupakan salah satu penyebab utama kunjuangan ke puskesmas. Kematian akibat diare di Indonesia sendiri mencapai angka 200.000400.000 per tahun. Pengertian dari diare adalah berak encer lebih dari tiga kali sehari, bisa disertai atau tidak disertai darah dan lendir. Diare terjadi bisa disebabkan oleh banyak penyebab, bisa penyebab langsung maupun penyebab tidak langsung.2

Batasan Diare kronik merupakan diare yang berlangsung lebih dari dua minggu.Ketentuan ini diberlakukan untuk anak-anak sedangkan untuk orang dewasa batasan waktunya adalah lebih dari tiga minggu.3,4,6

Penyebab dan Faktor Resiko Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui. Infeksi : 1. Ekstraintestinal : sering UTI 2. Intraintestinal : kuman penyebab khusus, sering : Enteroadherent E.Coli (EAEC)

Cryptosporadium Enteropathogenic E.Coli (EPEC) Salmonella non typus Faktor penderita :

1. Usia kurang dari 3 bulan 2. Gizi buruk 3. Depresi sistem immunologik 4. Ensim-ensim yang berkurang Faktor-faktor lain : kejadian diare akut yang terdahulu merupikan resiko terjadinya diare kronik. Penanganan yang tidak efektif menambah resiko terjadinya diare kronik.1,4,6

Patofisiologi Proses terjadinya diare dipengaruhi oleh dua hal, yaitu konsistensi feses dan motilitas usus, umumnya terjadi akibat keduanya. Gangguan proses mekanik dan enzimatik, disetai gangguan mukosa akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk. Peristaltik saluran cerna yang teratur akan mengakibatkan proses cerna secara enzimatik berjalan baik. Sehingga peningkatan motilitas berakibat terganggunya proses cerna secara enzimatik yang akan mempengaruhi pada defekasi.1,4 Diare kronik dibagi tiga yaitu : 1. Diare osmotik Dijelaskan dengan adanya faktor malabsobrpsi karbohidrat, lemak, atau

protein dan tersering adalah malabsorbpsi lemak. Feses berbentuk steatore. 2. Diare sekretorik Terdapat gangguan transpor akibat adanya perbedaan osmotik intralumen dengan mokosa yang besar sehingga terjadi penarikan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Feses akan seperti air 3. Diare inflamasi Diare dengan kematian dan kerusakan eritrosit disertai peradangan. Feses berdarah. Diare inflamasi terbagi dua yaitu inflamasi nonspesifik dan spesifik. Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn termasuk kelompok inflamasi non spesifik. Diare dengan perdarahan terutama disebabkan oleh inflamasi spesifik penyebabnya adalah bakteri, protozoa, virus, dan cacing.1 Mekanisme terjadinya diare kronik : 4,6 1. Osmotik : a) Overfeeding b) Malabsorpsi karbohidrat c) Bahan makanan yang tak berserat 2. Sekretori : a) Infeksi interopatogen b) Interotropik - hormon secreting factor 3. Overgrowth Bakteria, Malabsorpsi asam empedu dan asam lemak : a) Usus halus terkontaminasi

b) Reseksi ileum 4. Abnormalitas absorpsi ion aktive Chloride diarrhea congenital 5. Kerusakan Mukosa : a) Enteritis/kolitis infectious b) Gastro enteropathy karena alergi c) Celiac disease d) Inflamatory Bowel Disease 6. Motilitas Intestinal yang abnormal dan atau berkurangnya permukaan usus yang berfungsi a) Hypomotility b) Hypermotility c) Short Bowel Syndrome

Gejala Klinik Diare lebih dari dua minggu, disertai gejala intoleransi dan/atau infeksi enteral atau sepsis. Biasanya disertai gangguan gizi. Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meingkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemdian timbul daire. Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya menjadi lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asamsebagai akibat makin banyaknya asam laktat yag berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsobrsi usus selama diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang

turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila penderita mulai banyak kehilangan caira dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.1

Pemeriksaan dan Diagnosis a) Anamnesis yang teliti b) Pemeriksaan Fisis : 1) Adanya gagal tumbuh 2) Gejala lain yang menyertai 3) Pemeriksaan anorektal c) Riwayat Diit d) Laboratorium : Kultur faeces Uji malabsorpsi : a) gula : pH, Clinitest b) lemak : butir-butir lemak, sudan III, Rosipal, Van de Kamer e) Pemeriksaan untuk menyingkirkan infeksi parenteral, misal kultur urine. f) X-foto abdomen/barium untuk menyingkirkan kelainan anatomis. g) Biopsi usus serial, dan dilakukan eliminasi dan chalenge untuk CMPSE.4

Komplikasi Sepsis

Malnutrisi

gangguan tumbuh kembang 1,4,6

Penatalaksaan 1) Koreksi gangguan cairan & elektrolit bila ada 2) Kausal 3) Supportif dan dietetik : Vit A 100.000 -200.000 U 1x i.m. Vit B-compleks, Vit C. Dietetik : a) Dalam keadaan yang berat mungkin diperlukan parenteral nutrisi b) Enteral Continous Drip Feeding memberikan hasil yang baik dengan formula khusus ( low lactose ) c) Dalam keadaan malabsorpsi berat, serta allergi protein susu sapi dapat diherikan elemental atau semi elemental formula. 4) Probiotik1,5,6

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdoerrachman, M.H dkk. Ilmu Kesehatan Anak jilid II. InfoMedika Jakarta. Jakarta. 2007 2. Diare pada anak available from URL : www.doktersekoteng.com/artikel/diare 3. Diare pada anak available from URL : www.medicastore.com/artikel/diare 4. Diare kronik pada anak available from URL : www.pediatrik.com/artikel/diare 5. 5 langkah tuntaskan diare pada anak available from URL : www.pediatricinfo.com/artikel/diare 6. Mansjoer, arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran jilid II. Media Aesculapius. Jakarta. 2002

Tugas Bagian Ilmu Kesehatan Anak JUNI 2009

DIARE KRONIK

Disusun oleh: Didik Siswandoro, S.Ked C111 05 176

DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2009