Diare Akut Case

download Diare Akut Case

of 5

description

diare

Transcript of Diare Akut Case

STATUS ILMU KESEHATAN ANAK

Nama: HardiansyahUmur: 2 tahunBerat badan: 11 kilogramTanggal masuk: 25-11-2010Nama coass : Andi andriansyah (1102006030) Fachri valyasevi (1102005085) Tri dewi lestari (1102002279) ANAMNESEKeluhan utama: Mencret Keluhan tambahan: Muntah, batuk, panas, nafsu makan berkurangRPS : Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati, Cirebon pada pukul 19.30 wib dengan keluhan mencret sebanyak 10 kali, sejak 9 jam yang lalu. Mencret berhenti 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Ibu pasien mengatakan b.a.b pasien tidak berbau, dan tanpa lendir, isi dari b.a.b adalah air sebanyak 60%, ampas sebanyak 40%, berwarna kuning ada sedikit lendir dan darah, sejak 4 hari yang lalu. Ibu juga mengeluhkan buang air kecil berwarna merah. Keluhan muntah juga dirasakan sejak awal mencret, muntah sebanyak 5 kali. Isi dari muntahan berupa cairan tidak ada ampas, karena asupan yang masuk adalah hanya susu kental manis. Muntah terjadi setiap pemberian susu, jumlah muntah kira-kira sebanyak 1 gelas aqua. Ibu pasien juga mengeluh pasien batuk sejak 3 minggu yang lalu, batuk berdahak namun tidak keluar dahaknya, disertai keringat dingin, dan ibu pasien menyangkal ada penurunan berat badan yang signifikan, ibu pasien mengaku selama 5 bulan terakhir ini berat badan pasien tetap 11 kg. Ibu pasien memberikan pasien asi selama usia 14 bulan, dan sejak usia 6 bulan ibu memberikan pendamping asi, namun ibu sempat memberikan pisang di usia 1,5 bulan. Dan nafsu makan saat itu mau, namun beranjak usia makan hanya beberapa suap saja, menolak untuk makan biskuit, roti, sayuran, daging, serta buah-buahan. Pasien hanya mau minum susu kental manis sehari dapat menghabiskan satu kaleng. Berat Badan pasien saat waktu lahir 3000 gram dan panjang 50 cm, pasien lahir ditolong bidan, di usia kehamilan 40-41 minggu, serta segera menangis kuat, dengan presentasi kepala, yaitu ibu pasien mengatakan kepala yang keluar lebih dahulu, dan selama masa kehamilan ibu memperhatikan antenatal care, memeriksa kandungannya di bidan saat trimester pertama sebanyak 2 kali, lalu di trimester kedua sebanyak 1 kali ke bidan, serta di trimester ketiga sebanyak 1 kali, serta ada USG 1 kali. Namun menjelang di minggu- minggu kelahiran semakin intesif. Ibu pasien memberikan imunisasi lengkap dan sesuai waktunya. Ibu pasien mengeluh anaknya ada panas sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit, panas naik bertahap, menyangkal disertai kejang. Ibu baru memberikan oralit dan obat penurun panas yang dibeli di warung, serta mengkompres kening anaknya. Namun pemberian dan penatalaksanaan pengobatan tersebut belum memberikan arti dalam penyembuhan. Dan juga Ibu menyangkal pasien mengeluhkan nyeri di daerah telinga, atau dari telinga pasienpun ibu tidak menemukan cairan yang keluar dari kedua telinganya. Dan ibu pasienpun melihat pasien saat b.a.k tidak mengeluh kesakitan. Dan jumlah urin sedikit sejak mencret itu muncul. Lalu ibu juga menyangkal di pasien terdapat sesak nafas, panas yang terlalu tinggi, penurunan kesadaran.

RPD: Baru dalam pengobatan TBC selama 4 hariRPK: Kakak pasien berusia 3 tahun positif TBC paruRiwayat imunisasi: Ibu pasien mengaku anak mendapat imunisasi BCG, DPT, POLIO, dan terakhir imunisasi CAMPAK usia 9 bulan.

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentisStatus gizi: Gizi baikTanda vital :Suhu: 38,1 C HR: 140 kali/menit RR: 64 kali/menitKepala: Normocephal.Leher: Tidak teraba pembesaran KGB.Mata: Conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil bulat isokor 5 mm, reflex cahaya +/+, gerakan bola mata baik ke segala arah.THT: Liang telinga kanan & kiri lapang; sekret/serumen (-); perdarahan (-); tonsil hiperemis (-); hidung, faring, mulut dan lidah tidak ditemukan kelainan.Thorax: Cor: Inspeksi : Tak tampak kelainan Palpasi: Iktus cordis teraba kuat Perkusi : Redup Auskultasi: BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-) Pulmo: Inspeksi: Tak tampak kelainanPalpasi: Gerakan dinding dada kanan &kiri statis & dinamis simetris Perkusi: Sonor Auskultasi: VBS +/+; Rhonki +/+; Wheezing -/-Abdomen: Inspeksi: Perut cembung simetris Palpasi : Undulasi (-); Ballotemen ginjal (-) Perkusi: Timpani ; shifting dullness (-) Auskultasi: Bising usus meningkat Hepar/Lien: Tidak teraba NT/NK: (-) NL: (-)Extremitas: Atas: akral hangatEdema - - Bawah : akral hangat - -Kulit: Sianosis (-); Ikterik (-), Anemis (-)Rangsang meningeal: kaku kuduk: (-) Brudzinski I : (-) Brudzinski II: (-) Kernig : (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANGHEMATOLOGI HB : 10gr% (11-14 gr%)Leukosit: 7.800mm3 (5000-10.000mm3) Trombosit : 311000 mm3 (150.000-400.000 mm3)Hitung jenis Basofil: (0-1) Eosinofil: (1-3) Batang: (2-6) Segmen: (50-70) Limfosit: (20-40) Monosit: (2-8) LED: (10-15)

URINE PH: BJ: Protein: Sedimen: Urobilin: Bilirubin: Glukosa:

FAECES Konsistensi: Lembek Warna: kuning kemerahan Darah/lendir: positif ( + ) Amoeba Coli : Negatif ( - ) A. histolystica: Negatif ( - )MIKROSKOPI : Leukosit: 2-3 Eritrosit: 1-2 Telur cacing: tidak ditemukan Amoeba Coli : Negatif ( - ) A. histolystica: Negatif ( - )

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS : Amobiasis

DIAGNOSIS KERJA: DisentriTERAPI: Rehidrasi Infus ringer laktat 11 gtt/menit ( makro) L-bio 2x1 sachet Penggantian cairan 10ml/kgbb/hr Tiap muntah 2-5 ml/kgbb Early refeeding Syrup Zinkid 1x1 cth 1 Sesuai gejala symtom ( antrain 3x100mg, tomit 3x1.5mg iv, ambroxol 3x cth, cefotaxim 2x250mg)

PROGNOSIS: Quo ad vitam : ad bodam Quo ad functionam : ad bonam

ANJURAN: Cuci tangan sebelum makan Jaga kebersihan makanan pemberian makanan secepatnya ( early refeeding). Makanan sehari-hari. Oralit Hindari minumana soft drink Jangan beri obat anti diare pada saat mencret Jangan tidak di beri makanan pada saat diare