Diare Akut

12
LAPORAN KASUS DIARE AKUT Pembimbing : Dr. Aisyah, Sp.A., MKes Oleh : HERDIAN WAHYU E. P. (07700103) I KOMANG GEDE WIDIATMIKA (08700172) PUTU HENDRA SUKMAWAN (08700281) WIDYA ASTRI LINTERA (08700212) EKA NUR ASIA (08700332) SMF ILMU KESEHATAN ANAK

description

diare

Transcript of Diare Akut

LAPORAN KASUSDIARE AKUT

Pembimbing :Dr. Aisyah, Sp.A., MKesOleh :HERDIAN WAHYU E. P. (07700103)I KOMANG GEDE WIDIATMIKA (08700172)PUTU HENDRA SUKMAWAN (08700281)WIDYA ASTRI LINTERA (08700212)EKA NUR ASIA (08700332)

SMF ILMU KESEHATAN ANAKRSUD DR.R.SOSODORO DJATIKOESOEMOBOJONEGORO2012Selasa, 11 Desember 2012I. IdentitasNama: An. Muhamad AbdullohUmur: 2 bulan Jenis kelamin: Laki lakiAgama : IslamAlamat : Kec. Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur

II. ANAMNESA Keluhan utama : Diare RPS : - BAB cair (+) 2 hari 10 x (hari I 6 x,hari II 4 x) lendir (+) darah (+) sedikit warna kuning kemerahan - Saat BAB anak menangis - BAB gelas - Bau amis (-)- Panas (-)- Pusing (-) lemas (+)- Batuk (-) pilek (-)- Mual muntah (-)- Tidak mau minum - BAK (+) jarang 5 jam sekali RPD : tidak pernah spt ini sebelumnya dan belum pernah MRS RPK : tidak ada yg mengalami spt ini di keluarga R. Obat: Alergi obat (-) R. Imunisasi : Belum semuaHepatitis B ( - )Polio ( - )BCG ( - )Campak ( - )DPT ( - )

III.Pemeriksaan FisikKesadaran : AlertKesan sakit : SedangHidrasi : Dehidrasi ringan Gizi : Z score (BB/PB)Z = 7 5,7 = 1,3 = 1,8 (Normal)0,7 0,7Nadi :108x /menit regular, isi cukupRR: 24x /menit regulersuhu: 36 C axillaBB: 7 kgPB: 60 cmLK: 40 cmLila: 12 cmKepala : mesochepali , simetris , ubun-ubun besar cekung (-)Mata : cowong ( - )Sclera : ikterus ( - )Konjungtiva : anemis ( - )Hidung : secret ( - )Telinga : secret ( - )Mulut : Cianosis ( - )Leher: pembesaran KGB (-)Thorax: simetris , retraksi (-) Cor S1 S2 tunggal regulerPulmo : Suara nafas bronkovesikuler Rh - / - ; Wh - / -Abdomen : Soefel, hepar tidak terabaDistended ( - )Meteorismus ( - )Asites ( - )Nyeri tekan ( - )Bising Usus (+) meningkat

Extremitas: Akral hangat extr supp et infCRT < 2 dtkIV. ASSESMENT Diare akut, disentri form, dehidrasi ringan DD : Disentri Malabsorbsi Diare karena virus Diare karena bakteri

V. PLANNING a). Planning Diagnosa : Pemeriksaan Darah Lengkap,gol.darah Lab FL (Feses Lengkap)b). Planning Therapy Infuse D10 0,18 S 700cc/24 jam Probiotik 2 x 1 sachet Paracetamol drop 3 x 0,8 cc (prn) Diet : berikan ASI sebanyak anak mau Vitamin : zinc 10mgc) Planning Mx Tanda tanda dehidrasi Obs. Vital sign d) Planning edukasi Penggunaan jamban keluarga Tidak membuang tinja sembarangan Mencuci tangan secara rutin Tidak berbagi handuk atau alat-alat pribadi lain Hindari kontak dengan penderita Memasak air sebelum diminum Mencuci buah dan sayur sebelum dimakan DIARE AKUTI. DEFINISIDiare : buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan perubahan konsistensi Diare akut : berlangsung kurang dari semingguDiare berkepanjangan : lebih dari semingguDiare kronis : berlangsung lebih dari 2 minggu

II. PATOFISIOLOGI

Penularan dengan air atau makanan yang tercemar. Setelah penularan oral bakteri berkembang biak di usus halus dan mengeluarkan eksotoksin.. Eksotoksin bekerja pada mukosa usus halus dan menyebabkan ekskresi air dan elektrolit. Jumlah cairan elektrolit ini melampaui kemampuan absorbsi kolon dan keluar sebagai tinja yang cair. Tinja isotonis dengan plasma, tetapi konsentrasi bikarbonat dan kalium lebih tinggi daripada plasma. Akibatnya terjadi dehidrasi, hipovolemia, asidosis, dan hipokalemia.III. PENYEBAB

Penyebab diare pada anak sangat beragam, secara umum dibagi menjadi:1.Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).2.Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).3.Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.4.Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kutang matang.5.Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.

Enteral : Infeksi virus (Rotavirus, Adenovirus, dll), infeksi bakteri (Salmonella, Shigella, E.Coli, Yersinia, Campylobacter, V.cholerae), infeksi protozoa (Entamoeba histolytica), infeksi jamur, intoksikasi makanan Parenteral : Infeksi parenteral (ISPA, ISK, Inf SSP, dll)

IV. GEJALA KLINIS

Pada tahap awal gejala anak akan menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan /atau sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi, berat badan turun, ketegangan dan kekenyalan kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, pada bayi ubun-ubun besar cekung.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Tinja.Pemeriksaan penting dalam tinja ialah terhadap parasit dan telur cacing. Sama pentingnya dalam keadaan tertentu adalah tes terhadap darah samar. Secara makroskopik, warna tinja dapat dipengaruhi oleh jenis makanan, kelainan dalam saluran usus dan oleh obat-obatan yang diberikan. Adanya lendir berarti rangsangan atau radang dinding usus. Jika lendir tersebut berada di bagian luar tinja, lokalisasi iritasi itu mungkin usus besar; jika bercampur baur dengan tinja mungkin sekali usus kecil. Adanya darah dapat menjadi petunjuk lokasi perdarahan. Makin proksimal terjadinya perdarahan, darah bercampur dengan tinja sehingga makin hitam warnanya. Merah muda biasanya oleh perdarahan yang segar di bagian distal. Pada pemeriksaan mikroskopik, usaha mencari protozoa dan cacing merupakan maksud terpentingV. DIAGNOSIS BANDING Diare akut yang cair karena non-agglutinable vibrio, V. parahemolyticus, E. coli patogen, Salmonella, Shigella dysenteriae, Clostridium perfringens, Enterovirus.VI. PENATALAKSANAAN

1. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat penyebabnya. Tujuannya adalah untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang sampai diarenya berhenti.2. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindari efek buruk pada status gizi.3. Antibiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus, termasuk diare berat dan diare dengan panas, kecuali pada disentri, kolera, dengan dehidrasi berat, diare persisten (harus dengan rekomendasi dari dokter).4. Obat-obatan antidiare, antimuntah dan absorben tidak boleh diberikan pada anak dibawah umur 5 tahun karena ternyata tidak satupun dari obat-obatan ini yang mempunyai efek yang nyata untuk diare akut, beberapa malah memberikan efek yang membahayakan.Penatalaksanaan diare akut karena infeksi terdiri atas: 1) rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan, 2) memberikan terapi simtomatik, dan 3) memberikan terapi definitif. Hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat adalah jenis cairan yang akan digunakan, jumlah, jalan masuknya cairan, serta jadwal pemberian cairan. Pada infeksi saluran cerna pencegahan sangat penting. Pada pengobatan amebiasis digunakan Metronidazol, Tinidazol, Secnidazole, atau Tetrasiklin

VII. KOMPLIKASI

Gangguan Keseimbangan Cairan :dehidrasi ringan, sedang, berat Gangguan Keseimbangan Elektrolit :hipokalemia, hipo/hipernatremia, hipokalsemia Gangguan Keseimbangan Asam-Basa :asidosis metabolik Hipoglikemia Kejang

VIII. PENCEGAHAN Penggunaan jamban keluarga Mencuci tangan pakai sabun sebelum memberikan susu pada bayi Tidak berbagi handuk atau alat-alat pribadi lain Memasak air sebelum diminum Imunitas melalui vaksinasi memegang peran.

DAFTAR PUSTAKAWHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Jakarta: 2008Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Surabaya: 2008http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/askep-anak-diare-akut-dehidrasi-sedang_16.html (Diakses 10 Desember 2012)