DIAN TARA 2010

80
i DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010 Main Oke FRIENDS ARE EVERLASTING GIFTS EDISI 6 TAHUN 2010 Belajar Ok e,

description

Majalah SMP Katolik Santa Clara Surabaya

Transcript of DIAN TARA 2010

  • i DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Main Oke

    FRIENDS ARE EVERLASTING GIFTS

    EDISI 6 TAHUN 2010

    Belajar Oke,

  • ii DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Melaksanakan manajemen pem-1. belajaran secara efektif dan eisien sehingga target pembelajaran tuntas tercapai.Mengupayakan pendidikan akade-2. mis yang berkualitas.Memberikan peluang kepada pe-3. serta didik untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bakat dan minat sebagai bekal kehidupan.

    Menyiapkan kader-kader pemimpin 4. bangsa dan gereja melalui wadah organisasi siswa intra sekolah (OSIS).Memberikan pembekalan pen-5. guasaan ilmu dan teknologi serta kemampuan berbahasa asing dalam menghadapi globalisasi.Membangun budaya kehidupan dan 6. cinta terhadap almamater.Meningkatkan penghayatan iman 7. dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta kasih Tuhan.

    Lux Est VitaTerang Adalah Kehidupan

    Sekolah Menengah Pertama Katolik Santa Clara, pendidikan umum yang menyelenggarakan pendidikan dengan output yang memiliki kemampuan intelegensia, leadership, life skilss,

    dan kepribadian yang utuh untuk menghadapi globalisasi dalam suasana kasih untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    Visi

    Misi

  • BAGI Teresa, begitu ia suka dipang-gil, Sanclar

    adalah tempat yang nyaman. Apalagi, ba-nyak temannya yang juga bersekolah di sini. Wah, aku suka sekali kelasnya, kantinnya, kata cewek mungil ini.

    Kelas yang nyaman karena terasa adhem di dalam, terus luas sementara kantinnya, hmm, lengkap sekali maka-nannya. Namun menurut Teresa, kalau bisa kantinnya diperluas. Banyak anak yang makan tak dapat tempat duduk.

    Ditanya, bagaimana perasaannya masuk ke Sanclar, Teresa mengaku senang sekali. Nggak menyangka gitu, bisa masuk ke sini. Soalnya, kemampuan belajar saja tidak semuanya saya sukai, tambah cewek yang tinggal di Galaxy Bumi Permai ini.

    Kebetulan juga, teman-temannya berasal dari SDK Santa Clara. Teresa mengakui, saat ini, Sanclar lebih membanggakan, karena memiliki ge-dung yang berubah cepat, dari gedung kecil menjadi gedung yang mewah.

    Saya sangat bangga, apalagi dengan prestasi yang diraih sekolah saya ini, tambah Teresa.Ia menyebut, bahwa Sanclar pernah berjaya di lomba basket, lomba matematika,

    sains dan paduan suara. Teresa sendiri sekarang mengikuti ekstrakurikuler modern dance. Saya ingin bisa menari, lanjut Teresa.

    Sanclar menawarkan banyak kegiatan ekstra, dan siswa boleh memilih beberapa di antaranya. Ada basket, bola voli, jurnalistik, dance, pramuka, melukis, karawitan dan lain-lain. Saya pernah ikut basket waktu SD dulu, jadi saya sekarang coba ikut nari, jelas Teresa. nWawancara oleh Novi 7C-28

    Vita

    Nggak MenyangkaFeedbackFeedback

    SMPK Santa Clara menjadi

    pilihan tempat belajar. Tentu

    saja, banyak alasan yang

    mendasarinya. Ini seperti

    halnya Jessica Teresa, yang

    sekarang duduk di Kelas 7A.

    DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010 1

    Redempta elva Callista8A-36

    DARI TK, saya sekolah di Sanclar.

    Sangat menye-nangkan.. Semua muridnya mau membaur. Tidak membeda-beda-kan satu sama lain. Emm, guru-gurun-ya juga baik.

    Lingkungan sekolah nyaman. Rasanya comfort aja sama badan, dan pikiran. Pelajarannya bermutu banget dan nggak membosan-kan. Soalnya, banyak banget guru yang punya selera humor yang tinggi.

    Contohnya, guru geograi kita. Pak Dodit Wahyudi Mulyanto, dia punya selera humor yang tinggi. Lima menit saja sama dia, bisa cegukan. Haha..tapi kalau pas pelajaran nggak donk. Pokoknya, semua gurunya sangat profesional. Karena bisa mbedain kapan harus serius saat pelajaran, kapan harus ketawa-tawa. Siiplah pokoknya. n

    eRiC evan YunaRdi7A-12

    SAYA pilih sekolah di Sanclar,

    karena fasili-tasnya komplet pendidikan terja-min. Ya, ada ring basket, ada aula, ada macem-ma-cem. Oh, ya, satu lagi, lokasinya strategis. Saya ikut ekstra basket, jadi puas deh, bisa main. Apalagi, lapangannya, bisa dibuat untuk berbagai macam olahraga.

    Waktu milih Sanclar, itu pilihan saya sendiri. Sebelumnya, memang sudah sekolah di SD Sanclar. Saat ini, tentu saja, saya enjoy banget di Sanclar. Bisa berkumpul bersama guru n temen-temen. Bisa belajar banyak, dapat pengalaman juga banyak seperti guru yang nerangin pelajaran ato kasih nasihat. n

    Semuanya Membaur Pilihan Sendiri

    Keterangan Cover Majalah :Model : Savira Gunawan, Sonia Gunawan, Eva Callista, Billie Tjahjono, Yoseph Maria Untung, Kent Hermawan.Foto : Cindy Hutomo

    Kartini-an ................................ 8

    Belajar Oke, Main Oke ............... 12

    Terbuka pada Orangtua ............. 15

    Friends Are Everlasting Gifts..... 41

    Kapok Dikejar Satpam .............. 60

    Karyawisata ke Bali .................. 76

    IndexIndex

    Pada 1 Februari 2010, SMPK Santa Clara men

    dapat tamu istimewa, Dr Clare

    Roberts dari Australia. Dia menjadi nara sum

    ber dalam seminar Optimisme

    Anak dan Remaja di Aula Maria Ines.

  • EssayEssay

    Guru Ideal!!!Wanted :

    Tulisan ini saya ambil dari berbagai situs di internet, dengan maksud untuk memberikan wawasan baru pada siswa dan guru, seperti apakah guru ideal itu?

    Kalau ada murid mengatakan sesuatu yang salah, guru Chen tidak menyalahkannya. Dia bahkan akan berkata sambil tersenyum,Kesalahan Bagus! Kesalahan membantu kami menemukan masalah-masalah.

    FRans R WiYoko spdGuru IPS (EkonomI) SmPk SAntA ClArA

    SISWA punya kecenderun-gan menganggap guru mereka datang dengan

    solusi untuk semua masalah yang mereka hadapi. Bahkan, kepercayaan mereka terhadap guru melebihi kepercayaan mereka terhadap orangtu-anya.

    Setiap orang akan menyo-dorkan daftar panjang berisi kriteria untuk menjawab pertanyaan ini. Daftar tadi bisa jadi akan merujuk pada berbagai referensi, kesiapan materi, cara memperlaku-kan anak didik, tingkah laku, yang bisa jadi berbeda-be-da bagi setiap orang.

    Mari simak komentar anak-anak tentang guru yang baik. Komentar ini bisa berlaku universal bagi kita se-Komentar ini bisa berlaku universal bagi kita se-mua. Di China, anak-anak mengatakan, ibu guru Gao seperti ibu bagi mereka. Dia mendengar semua masalah dan keluh kesah serta membantu mereka menyelesaikan masalah.

    Sedangkan, guru Shan selalu melucu dalam kelas me-nulis dan membuat semua murid sangat tertarik dalam pelajaran itu. Tanpa disadari, murid jadi sangat suka me-nulis dan secara bertahap, mereka memelajari beberapa trik untuk menulis dengan baik.

    Gur Shan memperlakukan tiap siswa dengan setara. Da-lam kebaikan hatinya, dia tidak pernah memihak. Sebagai murid, ini adalah hal yang paling berharga tentang guru.

    Sebaliknya, dalam kelas guru Chen, murid merasa san-tai dan hidup (bersemangat). Dia selalu tanpa sengaja mengajukan pertanyaan atau membuat kesalahan agar murid dapat membetulkannya.

    Tidak seberapa lama kemudian, bahkan siswa yang paling pemalu mau mengangkat tangan dan menjawab pertanyaannya.

    Di China, guru disukai jika mengetahui nama setiap anak. Dia juga mampu menjelaskan pelajaran di papan tulis. Jika seseorang murid tidak paham, guru akan akan mendudukan anak itu di sebelahnya dan menjelaskan lagi pelajarannya.

    Guru yang disukai menghormati anak-anak. Dia selalu memang-

    gil siswa dengan sopan dan memperhatikan semua siswa

    ketika mengajar, tambah seorang murid.

    Pusat PerhatianDari komentar para

    siswa di atas, agaknya men-gena dan menggambarkan

    secara jelas bagaiaman seharus-nya seorang guru yang ideal.

    Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka punya kepribadian penyayang, baik, han-gat, sabar, tegas, luwes dalam perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka.

    Pusat perhatiam mereka bukan pada buku teks atau kurikulum, tetapi pada anak-anak. Mereka sangat me-nyadari beragamnya cara anak-anak belajar, perbedaan antar anaka-anak dan pentingnya metode beragam un-tuk mendorong siswa mampu belajar.

    Anak-anak yang belajar dengan guru semacam itu tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk mengi-kuti les sepulang sekolah.

    Guru ideal harus mampu memahami psikologis mu-rid-muridnya. Setiap siswa berbeda dari yang lain dan akan beraksi berbeda terhadap situasi.

    Semua siswa tidak dapat disamakan dan karena itu perlu perhatian secara individu. Guru ideal tahu di mana kekurangan para siswanya. Guru ideal tidak pernah membiarkan siswanya dalam keterbatasan. Ia selalu me-motivasi mereka untuk mencapai masa depan dan mem-perluas cakrawala mereka.

    Guru dalam pengertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. Perkembangan pesat teknologi informasi saat ini, kiranya menumbuhkan tantangan tersendiri bagi guru.

    Mengingat guru sudah bukan lagi satu-satunya sum-ber informasi hingga muncul pendapat bahwa pendidi-kan bisa berlangsung tanpa guru.

    Hal ini benar jika pendidikan diartikan sebagai proses memperoleh pengetahuan. Namun pendidikan juga me-dia pendewasaan, maka prosesnya tidak dapat berlang-sung tanpa guru.

    Sebuah TantanganTentu saja tuntutan profesionalisme guru semakin ting-

    gi karena pesaingnya juga tinggi. Salah satunya, tayangan televisi yang lebih mampu membuat sebagian besar pe-serta didik lupa pada tugas utamanya, yaitu belajar.

    Bahkan, tayangan televisi membuat mereka tidak memiliki rasa rindu untuk hadir di sekolah. Bagaimana guru menghadapi tantangan ini sehingga tetap menjadi guru ideal yang difavoritkan peserta didik?

    Kategori guru ideal akan memiliki makna berbeda bagi setiap orang. Guru ideal bagi Ikal dalam Laskar Pe-langinya Andrea Hirata adalah Ibu Mus yang memiliki kemampuan superhero. Ibu Mus dapat mengajar kelas I sampai Kelas 6 SD, yang kebetulan di sekolah itu hanya ada satu orang. n

    2 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • Hola guys! Kita ketemu lagi di

    majalah sekolah kita. Yap yap, apa lagi kalo bukan majalah DIAN-TARA. Kali ini, kita dari tim majalah sekolah

    mengambil tema Talk, Play, Love. Buat yang belum tau, tema ini juga merupakan judul

    lagu, lho! Yapzz, empat kalimat yang kita tampilin di atas itu adalah sebagian dari lagu Talk, Play, Love (TPL) yang sudah di translate-kan ke Inggris.

    Nah..kalau menurut lagu yang dipopulerkan oleh Anyband ini, ada orang yang putus asa karena suasana yang nggak enak. Semua orang ninggalin dia. Makanya, lewat lagu ini, dia pengen nunjukin kalo dia nggak ma-salah dengan itu, karena ada musik yang nyelamatin hi-dupnya.

    Wih.. Kliatannya nggak nyambung amat sama maja-lah sekolah kita ya?? Hehehehe.. Tenang aja, kita nggak menafsirkan lagu ini seperti itu kok! Kali ini, kita pengen nafsirin Talk, Play, Love nggak seperti makna aslinya.

    Kali ini, kita pengen nunjukin lewat tema itu tentang kehidupan kita sebagai remaja. Sadar nggak, jadi remaja itu enak, lho! Kita bisa ngapain aja yang kita suka tanpa perlu gengsi.

    Coba kalo kita udah dewasa kaya ortu-ortu kita, kan nggak lucu kalo kita masih lari-lari kayak anak kecil. Kalo kita masih kecil-kecil imut-imut kaya anak TK, kan nggak lucu kalo kita pacaran (buat yang sekarang lagi pacaran :D). Ya nggak? Hayo ngakuu!!!

    Lewat tema kita, kita pengen nunjukin kehidupan kita yang fantastic secara umum plus simpel: bicara, main, dan mewujudkan kasih sayang.

    Tapiiii, (sayangnya) kehidupan kita yang juga men-gikutsertakan kata belajar kita masukkan dalam maja-lah sekolah kita kali ini. Belajar itu kita masukkan dalam Talk alias bicara. (Maksa banget ya? :P)

    Anyway... Enjoy our school magazine, and we apologize if theres any fault or if this school magazine isnt like you think it would be. n

    With love,DIANTARA Magazine Team

    Even if everything changesYou can talk, you can play, you can loveEven if everyone leavesIts ok, I will be by your side

    3 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Editors NoteEditors NoteSELI NovIodorE 8d - 39

  • Untuk Kalangan Sendiri. redaksi menerima sumbangan naskah sesuai dengan rubrikasi yang tersedia. Panjang naskah maksimal 800 kata tanpa spasi. Materi naskah, dan juga foto-fot0, komik dan lain-lain dalam bentuk softcopy dapat dikirimkan e-mail redaksi. Materi yang belum dapat dipublikasikan pada edisi kali akan hadir untuk edisi majalah Diantara berikutnya.

    4 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Ketua UmumSr Benedicta Suhananti MC

    Koordinator PelaksanaHaryadi AMd

    AnggotaStefanus Maryadi SAgDra Sri Rahayu PrihatinHariyanto

    Koordinator Tim Giselle Carmelia Aditya

    Tim ISherlyta UtomoAngela Maria WLucia JessicaNadineMaria MarcellaAlvin HandoyoFelicia Angka

    Tim IIFebrina CinantyaGianne KartikoMonica LaveniaSwany AgustineChaterine EFelicia A PurnomoChaterine Dj

    Tim IIINadia IsabellaMagdalena SumintoLinawatiFebriana MariaJennifer CiciliaChristina SuhartonoFelicia HalimAvilia Tania

    Tim FotoCindy HutomoLivia MarshaAyling CalistaTania Maharani

    Sekretaris RedaksiVivian PutriErica Felita

    Alamat RedaksiSMPK Santa ClaraJl Ngagel Madya 1 Surabaya(031) 5032171

    Email redaksi [email protected]

    SELI NovIodorE 8d - 39

    SELI NovIodorE 8d - 39

    SELI NovIodorE 8d - 39

    SELI NovIodorE 8d - 39

    CINdY HuTo

    Mo 8d - 27

    i DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Main Oke

    FRIENDS ARE EVERLASTING GIFTS

    EDISI 6 TAHUN 2010

    Belajar Oke, Talk PlayLove

  • nadia isabell8C-23

    UDAH lama Florentina Tamariska atau akrab disapa Chica, suka mendesain baju. Di kelas, kalo Chica udah nyele-

    sein tugas dari guru atau lagi nganggur, Chica langsung nglakuin hobinya ini.

    Makanya, waktu di Santa Clara ada lomba mendesain baju, Chica langsung ikut! Awal-nya sih, Chica bingung mau desain baju kayak apa. Beneran deh, otakku saat itu buntu banget, cerita Chica.

    Gak ada satu gambaran pun yang terbayang di pikirannya Chica, habisnya te-manya Imlek sih! Susah. Sampe-sampe Chica nanya juga ke temen-temennya, minta ide maksudnya, terutama ke sahabatnya, Melissa.

    Tapi, semuanya tidak sesuai dengan selera dan jiwa seorang Chica. Akhirnya, pada suatu hari, tepat saat pelajarannya Pak Bangkit, Chica nemuin gambaran yang sesuai banget dengan jiwanya!

    Padahal, awalnya cuma bermaksud buat corat-coret doank.. Malam harinya, Chica

    langsung menggambar ulang di kertas gam-bar dan mewarnainya. Setelah nyelesein satu gambar, tebersit ide cemerlang ini.

    Chica mendesain baju Imlek yang kedua! Woww. Baju yang kedua ini, Chica terinspirasi dari Debby (salah satu pemenang dari lomba ngedit foto) yang waktu itu minta dibuatin desain baju batiknya.

    Tapi, karena bagus bangett, jadinya aku pake untuk ikutan lomba mendesign baju, papar Chica.

    Setelah puas, Chica melihat kembali maja-lah mamanya. Awalnya seh, cuma bermaksud buat baca cerpen doank. Tapi, ketika ngeliat gambar yang terpampang di majalah. Mulai-lah semangat Chica membara lagi.

    Sempat konsultasi sama mamanya, Chica membuat desain baju yang ketiga. Nah, gam-bar ketiga inilah yang jadi juaranya. Gambar ketiga ini bener-bener sesuai dengan jiwaku. Thanks untuk semuanya yang udah bantu, jelasnya. n

    Selain lomba ngedit foto, ada lomba

    mendesain baju, yang bertema Imlek! Dari sekian banyak karya

    yang masuk, juri yang terdiri atas Ibu Maria, Lucia Jessica

    dan Savira Gunawan, hanya menetapkan

    satu pemenang saja. Siapa dia?

    5 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    CreativityCreativity

    Konsultasi Mama

  • sWanY aGustine8B - 37

    SEKOLAH merayakan Kemerdeka-an dengan mengadakan upacara dan aneka lomba. Semua kegia-

    tan dilakukan di lapangan yang baru saja dibangun. Upacara berlangsung khidmat. Sedangkan lombanya sangat semarak.

    Lomba MIPA, mengadu wawasan ilmu pengetahuan antarsiswa.

    Ada lomba yang butuh kekompakan antaranggota kelompok. Kalau tidak kompak, salah satu anggota akan ter-jatuh, karena kaki antar anggota saling terikat. Nah, seru kan?

    O ya guys, ada juga loh lomba yang bisa bikin kita tertawa sekaligus deg-degan. Lomba futsal , eitss, tetapi sam-bil mengenakan daster loo. Lalu, lomba yang ngenyangin, yaitu lomba makan krupuk. Cuma membutuhkan kecepa-tan mengunyah dan menelan krupuk yang sudah disediakan panitia. n

    Aneka Tujuhbelasan

    6 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Our Activities

  • FebRina CinantYa8B - 11

    EHM, tanggal 14 Februari, tanggal dan bulan yang sangat berkesan bagi kaum muda. Hari itu identik dengan

    cokelat, bunga. Pokoknya yang berbau romantis.

    Tahun ini, Sanclar tidak memperingati. Agak kecewa sih, tapi tidak masalah. Di hari itu, sejumlah siswa tetap dapat ber-bagi kasih dengan sesama.

    Salah satunya, berbagi cokelat, bernyanyi dan bersenang-senang. Ten-tunya, tanpa melanggar aturan sekolah. Pokoknya, tetap enjoy. n

    SAAT semua lampion warna merah terpasang, saatnya terucap,Gong Xi Fai Choi!

    Ucapan selamat Hari Raya Imlek disampaikan, termasuk bagi-bagi amplop.

    Imlek dirayakan pada hari per-tama bulan pertama menurut pen-anggalan Tionghoa. Tahun Baru ini dianggap sebagai hari libur besar dan memiliki pengaruh luas.

    Namun makna terpenting dari Imlek adalah merayakan pergan-tian tahun dan memohon berkat pada Yang Kuasa.

    Nah, bagaimanakah kalian me-rayakan Imlek bersama keluarga? kalian? Makan bersama? Menyala-kan kembang api? Berdoa bersama ? Yap..itulah yang dilakukan. n

    Imlek di Sekolah

    Bagi-bagi Cokelat

    7 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Our Activities

  • 8 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    TIDAK hanya dalam emansipasi (persamaan hak), Kartini melihat per-

    juangan perempuan untuk memperoleh kebebasan, otonomi dan persa-maan hukum itu, hanyalah bagian dari gerakan yang lebih luas.

    Kartini memang dilahirkan dari keluarga dengan tradisi intelektual kuat. Saat sekolah, kira-kira berumur 12 tahun, Kartini menguasai pelajaran dengan baik. Ia fasih berbahasa Be-landa, prestasi yang tidak biasa bagi wanita Jawa waktu itu.

    Tahun 1964, Presiden Soekarno menyatakan tanggal kelahiran Kartini, 21 April, sebagai Hari Kartini, dan menjadi Hari Libur Nasional. Namun, keputusan ini banyak dikritik.

    Bukan soal libur dan tidak, yang jelas Kartini adalah salah tokoh nasionalis, dengan ide-ide baru, yang berjuang atas nama banyak orang. n

    Nyala Perjuangan KartiniLahir 21 April 1879, Kartini meninggal dalam usia muda (25 tahun). Namun, ia meninggalkan pandangan hidup yang terus menyala sampai sekarang.

    Pemenang Perayaan Paskah-Kartinian

    Rias dan Fashion Show : Hans Kristian/Nova Surya Pranata (9D), Derry Galista/Michelyne Whitney (9C), Bonifasius Vendra Putra/Disa Christian (9B)Mini Conference : Guszeus Wisnu/Christian Natan, Daniel Hendro (8D), Belinda Sunur/Ayu Permata Sari/Yovita Sugiono Putri (8A), Christian Pranata/Sebastianus Pradipta/Magdalena Suminto (7B)Band : Little Wings, Mikir Band, Seven HeavenJuara Favorit Band : Mikir BandVocal Group : Kelas 8B, Kelas 7D, Kelas 7BStory Telling : Dea Malinda, Celine Tashya Evangelista, Vivian PutriDance : Veronica Sutanto/Catherine/Tasha/Gaby Christina, Al-exandra Claudia/Angielica Ruslie/Indah Cahyani/Sisca Melani, Natasha Citra/Teresa Benaputri/Gabriella Wisesa/Felicia GiovanniCipta Karya : Alfred Tjandra/Kevin, Viona Sutantra/Patricia Devi-na/Stei Augusta, Nadine NathaniaPidato Bahasa Jawa : Satryatama Ekaputra, Tadeo Benita, Anna Karenina EkaputriFashion Show Individu : Rossa, Narulita, Maria Yolanda Felicita.Favorit Fashion Show : Narulita dan Athanasius Ronaldus

    Our ActivitiesCINdY HuToMo 8d - 27

    ANgELA MArIA 8d - 3CINdY HuToMo 8d - 27

  • 9 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    FeliCia ap8C-13

    SAYA sangat terkesan dengan acara Sanclar-21, even Kar-tini-an di sekolah 24 April 2010. Sebagai penerus bangsa, kita bisa memahami, apa arti Kartini dengan cara mode-

    ren. Berkat Ibu Kartini, kita bisa sekolah.Saya juga ikut senang, ketika melihat temen-temen saya

    berlomba mendadani, cipta karya, band dan dance. Semua ini berkat ibu kita Kartini.

    Pada saat acara ini dimulai anak-anak sangat heboh dan meriah. Apalagi, waktu Little Wing (band sekolah), main. Se-Apalagi, waktu Little Wing (band sekolah), main. Se-mua bersorak dan waktu dance juga banyak yang menonton. Saya juga senang karena mendapat banyak hadiah sebab kelas saya banyak yang menang lomba.

    Saya menjadi bangga, sebagai penerus Kartini-Kartini kecil zaman sekarang. Saat mengikuti lomba-lomba, temen-temen, melakukan dengan sepenuh hati dan akhirnya mereka yang bekerja sepenuh hati, maka ia akan memperoleh hasil baik.

    Guru-guru juga ikut memeriahkan Sanclar-21 ini dengan penuh semangat. Walau lift-nya tidak bisa dipakai, ada bebe-rapa guru yang rela naik turun ke lantai 4, buat melihat lomba konferensi tentang global warning. n

    Sepenuh Hati

    Our ActivitiesCINdY HuToMo 8d - 27

  • nadine nathania7C-25

    HARIETT anak tunggal yang punya kekurangan. Jantung-Jantung-nya tidak normal. Beberapa

    kali bocor. Karena ekonomi kelu-arganya kuat, penyakitnya dapat teratasi. Sebenarnya, penyakit Ha-riett dapat sembuh bila ada donor jantung untuknya. Sejauh ini, belum ada jantung yang cocok.

    Suatu hari, saat berbincang, Ny Johnsson mengusulkan mengang-kat anak dari yayasan yatim piatu yang diasuhnya. Tuan Johnsson semula agak keberatan, namun akhirnya tersentuh juga saat istrinya memberi alasan.

    Ketika hari yang ditentukan, keluarga Johnsson jalan-jalan sore, keliling kota. Pulangnya, mobil mengarah ke panti asuhan. Hariett, kami memutuskan mengadopsi seorang anak dari yayasan mamamu ini agar kamu tidak merasa kesepian lagi, jelas Ny Johnsson begitu tiba di halaman parkir Yayasan Cinta Anak.

    Hariett kemudian diperkenalkan dengan Jenny. Selamat siang, Tn, Ny, dan Nona Johnsson. Saya Jenny, kata gadis itu. Umur Jenny lebih tua dua tahun dari Hariett.

    Hari-hari berikutnya, di rumah keluarga Johnsson yang sangat besar, tidak terasa sepi. Hariett dan Jenny semakin akrab. Namun, sesua-tu mulai berubah. Hariett cemburu kepada Jenny. Apalagi, suatu kali saat pulang, rumah sepi. Ternyata, papa dan mamanya berjalan-jalan ke kota dengan Jenny.

    Hariett menangis. Ia tahu, sebe-lum ada Jenny, jarang bepergian

    karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan. Hariett tidak boleh terlalu capek.

    Belakangan, Hariett mulai meng-hindar dari Jenny. Lebih banyak berdiam di kamar. Jenny merasa dan bertekad mencari tahu penyebab-nya. Sewaktu Hariett bersekolah, diam-diam Jenny pergi ke kamar Hariett. Tiba-tiba, iaa menatap laptop Hariett.

    Perlahan, Jenny membuka laptop. Ada ile pada folder pribadi Hariett. Isinya curahan hati, tentang penyakitnya, tentang keiriannya pada Jenny, dan keinginan untuk sembuh sangat kecil. Jenny mene-Jenny mene-teskan air mata.

    Selama ini, Jenny belum tahu penyakit Hariett. Apa yang bisa kulakukan. Aku ingin membantumu, Hariett. Tapi, bagaimana caranya, gumamnya dalam hati.

    Tanpa disadari Jenny, Hariett masuk kamar. Ia kaget melihat Jen-ny memegang laptopnya. Ia berlari dan merebut laptop itu. Apa yang kamu lakukan di sini, apa maumu. Berani-beraninya kamu membaca tulisan pribadiku, cecar Hariett.

    Jenny menunduk. Ia meminta maaf. Aku tidak tahu, perbuatanku telah menyakiti hatimu.

    Tapi Jenny justru menghardik. Kamu lancang. Kamu tidak tahu apa-apa tentang aku. Aku benci kamu, damprat Hariett, yang lalu mengusir Jenny dari kamar.

    Karena menangis semalaman, Hariett memutuskan tidak ber-sekolah. Seharian, ia mengurung diri. Baru saat makan malam, ia keluar. Hariett, papa dan mama ingin bicara serius kepadamu, kata papanya.

    Di ruang makan, tidak terlihat Jenny. Sesudah duduk, perasaan ingin tahu itu terjawab. Jenny memutuskan pulang ke kampung halaman. Papa sudah mencegah, tapi Jenny memaksa pergi. Dia tak sempat berpamitan padamu, katanya, takut mengganggu istira-hatmu.

    +++

    MALAM itu, Hariett menonton tele-visi. Tanpa sengaja, ia melihat berita. Si pembaca berita mengabarkan adanya kecelakaan pesawat jurusan Bandung. Itu kan rumah Jenny, dan ia pulang hari ini, berarti..., gumam Hariett.

    Ia pun berteriak memanggil orangtuanya. Mereka juga kaget melihat berita di televisi itu, lalu menghubungi rumah sakit tempat para korban kecelakaan. Ketiganya lantas bergegas ke sana.

    Dalama perjalanan, Hariett me-nyadari, sebenarnya ia menyayangi Jenny. Ia jadi teringat kata terakhir yang diucapkannya : Aku benci kamu! Ada sebongkah penyesalan mendalam.

    Di rumah sakit, orangtuanya sibuk mencari Jenny. Tidak dikete-mukan. Ternyata, Tuhan membe-rikan rencana lain. Sebuah kabar menyatakan, Jenny tidak tertolong. Hanya, pihak rumah sakit menda-pat pesan dari Jenny mengenai donor jantung. Semula rumah sakit keberatan karena tidak ada wali yang menyetujuinya. Karena Jenny bersikeras mendonorkan jantung-nya, pihak rumah sakit setuju.

    Sebelum meninggal, Jenny meminta jantungnya diberikan kepada Hariett Johnsson. Keluarga Johnsson datang, dengan perasaan gemetar, Tuan Johnsson menying-kap kain yang penutup jenazah. Jenny!!! Sedangkan, Hariett menje-rit dan menangis.

    Pihak rumah sakit kemudian menyampaikan bila Jenny telah mendonorkan jantungnya kepada Hariett. Surat keterangan disodor-kan. Hariett semakin terguguk, me-nangis tersedak-sedak. Isi surat itu dibaca. Aku mendonorkan jantung ini, karena aku ingin melihat adikku, sehat kembali.

    Dalam suasana duka, operasi jantung dilakukan. Berhasil. Tapi, dua bulan sesudahnya, Hariett me-ninggal karena serangan jantung. Ia dimakamkan disamping makan Jenny. Keluarganya mengiringi jenazah Hariett dengan sedih.

    Hariett bersatu kembali dengan Jenny dan Hariett berkesempatan menyampaikan rasa bersalahnya walau terlambat. n

    ReligiousityReligiousity

    Hariett dan JennyIni kisah tentang gadis cantik dan ceria. Namanya, Hariett Johnsson. Ia berasal dari keluarga terpandang. Papanya, Mark Johnsson, pengusaha sukses, dan mamanya, Demetria Johnsson, aktivis anak.

    10 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • haRiYantoPEmBInA EkStrA JurnAlSmPk SAntA ClArA

    SEORANG siswa bertanya,Pak, kok, teman-teman menjauhi saya sekarang. Siswa lain

    mengeluh,Saya merasa kesepian di rumah Pak, jadi saya main komputer saja. Lalu, siswa lain curhat,Saya kesal sama orangtua, saya mau se-kolah di sana, tapi tidak boleh, dan harus masuk sekolah yang ini.

    Keluhan, dialog, dan percakapan ini memang tidak langsung. Kadang saat saya tengah mengerjakan pekerjaan utama saya di malam hari, kalimat-kalimat itu muncul di mes-senger saya di facebook. Ya, saya melakukan komunikasi lewat chat, dengan anak-anak saya itu.

    Substansi yang hampir sama terlontar ketika saya memimpin pendalaman iman di lingkungan saya. Para ayah umumnya menyampaikan begini,Sebagai ayah, tugas pokok saya mencari uang. Anak-anak adalah urusan ibu di rumah. Sekolah juga.

    Sebaliknya, para ibu tak mau kalah. Katanya,Saya selalu bangun paling pagi, menyiapkan semuanya, buat anak-anak. Saya juga capek. Kenapa ayah tidak pernah mau berbagi pekerjaan ini.

    Kepada anak-anaksaya, saya sampaikan, untuk selalu berpikir positif. Ambil sisi baik dari apa yang mereka alami sekarang. Tidak ada orangtua yang menginginkan hal tidak baik bagi anaknya. Pasti tuju-annya terbaik.

    Sekarang yang penting, saling membuka hati, berkomunikasi secara dua arah. Anak-anak mem-pertegas apa sih maunya anak, dan orangtua menampung apa yang diinginkan si anak. Nikmati keber-samaan ini sebagai hal yang meny-enangkan dalam keseharian.

    Kepada bapak dan ibu di ling-kungan saya, saya sampaikan, saling menyadari, ada sesuatu yang salah dalam relasi anak, ibu dan ayah. Ini dapat dimulai dengan memecah kebuntuan akan rasa, perhatian dan kepedulian. Bukan hanya dari sisi anak tapi juga sisi orangtua.

    ***IBU Teresa pernah mengungkapkan bahwa penyakit terbesar saat ini bukanlah lepra atau TBC melain-kan perasaan tidak dikehendaki. Kemiskinan yang terburuk adalah kesepian dan merasa tidak dicintai. Ada banyak kelaparan cinta dan apresiasi di dalam dunia dibanding-kan kelaparan makanan.

    Ungkapan ini begitu terasa ketika

    zaman terus menggulirkan paradig-ma kebendaan di sekitar kita. Saya masih sering berpikir, kemiskinan sekadar terkait dengan kelaparan, tidak punya pakaian dan tidak pu-nya rumah. Padahal, ada yang lebih parah, yakni kemiskinan atas rasa tidak dikehendaki, tidak dikasihi dan tidak dipedulikan.

    Saya kira, kita semua pernah mengalami kemiskinan yang seper-ti ini. Saya mencatat kata-kata Ibu Teresa saat masih hidup dan berada di Washington tahun 1984. Ia menja-wab pertanyaan kenapa banyak terjadi kesedihan dan ketidakgem-biraan di dunia.

    Dunia sedang jungkir balik dan sangat menderita. Hanya sedikit kasih di dalam rumah, di dalam kehidupan keluarga. Tidak cukup waktu menikmati kebersamaan. Padahal, kasih kasih berasal dari rumah, kata Ibu Teresa.

    Dalam sebuah cerita yang bere-dar di milis, seorang anak sampai perlu menabung hanya untuk mengganti waktu luang ayahnya, yang terus-terus menerus memilih kerja lembur daripada menemani si anak.

    Kisah Bicara Sebelum Terlambat, salah satu bagian dari tema Aku Cinta Keluarga pada Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2010 Keus-kupan Surabaya, mengungkapkan perlunya keterbukaan di dalam keluarga.

    Kalau tidak ada keterbukaan itu, maka sangat mungkin kata-kata inilah yang akan meluncur. Kasihku, dapat menikahimu, adalah hal yang paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Kasihku, jika engkau menangis sewaktu mem-baca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku.

    Si tokoh ayah menuliskan surat ini ketika semuanya sudah terlambat. Si ayah menderita kanker stadium akut, dan tidak dapat menikmati keber-samaan bersama istri dan anaknya. Semuanya gara-gara, saling meny-impan perasaan dan informasi yang seharusnya dapat diutarakan.

    Sang istri tidak dapat ber-buat apa-apa lagi. Pada detik-detik terakhir si ayah, ia hanya dapat berkata,Sayang bukalah matamu sebentar, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya.

    Kehangatan, sebuah kerinduan, yang sering saya rasakan saat lama ti-dak bertemu orangtua saya. Kehanga-tan sebuah kasih dari orang yang menyayangi. Kehangatan yang dapat kita peroleh dari rumah kita, keluarga kita. Kembalilah kepada keluarga, sebelum semuanya terlambat. n

    ReligiousityReligiousity

    Kasih dari Rumah

    Semua orang hidup dengan sangat terburu-buru. Ingin lebih bertambah kaya, ingin lebih berkembang dan seterusnya. Anak-anak hanya punya sedikit waktu bersama orangtuanya, orangtua memiliki sedikit waktu untuk diri mereka.

    11 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Ibu Teresa

  • livia maRsha8D - 24

    SEKOLAH.pasti yang ada dalam pikiran,Aduhhh belajaraaaahhh pelajaran. Nggak juga kok! Sekolah

    tuh asyik banget, nggak cuma belajar di sekolah. Bisa main atau melakukan kegiatan non-akademis dan menemukan kasih sayang.

    Sekolah Santa Clara ini salah satu contohnya. Lomba-lomba di bidang aka-demik dan non-akademik ada, termasuk juga tentunya kepedulian dan kasih. Pendeknya, you can talk you can play you can love.

    Redaksi DIANTARA berbagi cerita dengan sejumlah teman. Di antaranya Fabbiana, Kenneth, Clarissa, dan Dio.

    BLAK-BLAKAN, itulah kesan pertama dari Frans Loekito saat diwawanca-rai DIANTARA, Kamis (24/2/2010).

    Ditemui di perpustakaan, cowok kelahiran Surabaya, 24 Desember 1995 ini, men-coba memaknai Talk, Play, Love, dalam kesehariannya.

    Peraih nilai rata-rata try-out pertama tertinggi di Santa Clara ini membagi kiat belajarnya. Kebetulan, cara belajar Frans adalah audiovisual, yaitu belajar dengan bantuan suara.

    Kalo aku, biasanya belajar sambil ngomong keras-keras. Kalo ada orang yang ngomong dalam kamar, langsung aku usir. Ganggu belajar, ujarnya.

    Selain itu, Frans berpendapat, dalam belajar diperlukan komitmen. Ia menya-rankan untuk menjauhkan handphone, NDS, dan komputer karena mengandung hawa yang menjerumuskan kita untuk tidak belajar.

    Kalau ada handphone, pengennya SMS-an terus. Kalau lihat NDS sama kom-puter, pengennya main terus. Makanya, tiga benda itu harus disingkirin sebelum menjerumuskan kita, ungkapnya.

    Belajar Oke, Main OkeMajalah skul DIANTARA tahun 2010 ini, mencetuskan tema Talk Play Love. Bingung ya? Hehehe Talk Play Love ini diambil dari judul lagunya Anyband. Kata-kata ini sarat dan amat menggambarkan jiwa remaja.

    Giselle aditYa 8D-21, sheRlYta 8B - 35

    Kata Mereka.

    12 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    IluStrASI: vinCent halim (8d)

    FocusFocus

  • Belajar Oke, Main Oke

    Mereka ternyata punya pandangan yang sama dan juga berbeda mengenai Talk Play Love.

    Kalau talk, ya belajar sama guru, per-tamanya kita ndak tau.. Akirnya jadi tau. Trus kita main sama semua orang, ndak pilih-pilih temen.. Kalo love, menyayangi sesama, ungkap Fabbiana.

    Clarissa menambahka, belajar itu dari OSIS, belajar dari orang lain. Sedangkan, kalau main ya dari ekstrakulikuler, karena dapat ngembagin bakat di situ. Kalo love, ah itu antar temen, terangnya.

    Untuk membagi waktu di antara Talk Play Love, Otto langsung nyerocos. Pagi belajar, siang ya play dan malem ya love. Wah, wah, wah. Jadi, bagi waktu mesti pinter, tukas Kenneth. amun, Clarissa tampaknya lebih bijak. Baginya, yang pertama adalah harus sadar diri.

    Belajar ya gak usah belajar terus, perlu ekstra juga biar gak stres. Kalo love tuh sebagai pemacu buat belajar. Ya pokok-nya harus bisa bedain sendiri, profesional. Fabbiana menambahkan bagi waktu antara belajar, main, sama fokus. Kalo love sebagai hiburan saja.

    Saat ditanya, mana di antara tiga hal itu yang paling penting, Fabbiana menye-but semuanya penting. Kalo sekarang kita khan usia sekolah. Ya, yang paling penting belajar dulu, tapi jangan lupa mainnya buat refreshing, tandas Clarissa.

    Menurut Otto, play adalah yang tidak penting. Alasannya, walaupun berbakat dalam permainan tapi belum bisa men-jamin masa depan. Eh, semua penting, kita butuh semua buat masa depan, tukas Kenneth tak mau kalah. n

    Adik Evelyn Loekito ini mengatakan pernah mengikuti remidi pada mata pelajaran tertentu. Aku pernah remidi geograi, bahasa Daerah, sama sejarah, ujarnya sambil tertawa.

    Setelah mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam ulangan, Frans berusa-ha memperbaiki diri, dengan belajar dari jawaban yang salah itu.

    Dalam ujian yang dihadapinya, Frans selalu memasang target nilai. Pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan Ilmu Peng-etahuan Alam (IPA), ia mematok nilai 9.

    Sedangkan Matematika, ia mematok nilai antara 9 sampai 9,5, dan Bahasa Indo-nesia, memasang target nilai minimal 8.

    Cowok berkacamata ini mengaku, dirinya sebenarnya maniak game, baik game handphone, komputer, maupun NDS. Awalnya, sering curi-curi kesempa-tan main NDS sambil belajar.

    Ujung-ujungnya pasti ketauan, ung-kapnya. Ia lalu sadar, bermain cuma buat refreshing saja, tapi kalau belajar itu kan terus-menerus.

    Cowok yang suka makan, tidur, menonton TV, dan bermain pada waktu luangnya ini berpesan agar tidak belajar secara nggetu atau belajar secara me-maksa.

    Kalo belajarnya maksa, pasti nggak bisa masuk. Pintar-pintarlah membagi waktu, bersikap dewasa dan bisa mem-batasi diri. Selain itu, jaga kesehatan, pesannya.

    Lain orang, lain pendapat. Menurut Indira Siedharta, peraih nilai rata-rata try-out Dinas Pendidikan tertinggi kedua, remaja harus dapat menyeimbangkan antara satu unsur dan yang lain.

    Kalo menurutku, kita harus bisa nyeimbangin antara talk, play, sama love. Akademis jalan, main jalan, mencintai orang lain juga harus jalan. Kalo gak gitu, wah ga tau deh, ujarnya sambil tertawa.

    Ditanya tips agar para remaja dapat menyeimbangkan semua unsur-unsur tersebut, Indy, panggilan akrab Indira, mengatakan bahwa remaja harus pintar mengatur waktu dan harus mampu ber-komitmen.

    Meski ia berpendapat remaja harus mengutamakan akademis alias talk, Indy dengan tegas menyatakan bahwa unsur lain tidak boleh dilupakan.

    Memang, talk itu harus lebih diuta-

    makan dibanding yang lain, tapi, kita juga harus bisa nyeimbangin unsur yang lain. Play sama love gak boleh dilupain, tegasnya.

    Kakak dari Surya Siedharta ini men-gungkapkan dalam belajar itu sebaiknya tidak menggunakan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Buat mata pelajaran ha-palan, sering-sering baca. Soalnya, nggak mungkin hapal cuma dalam satu malem.

    Kalo mata pelajaran hitungan, sering-sering latihan. Tapi yang paling penting, jangan lupa berdoa. ujar Indy yang menginginkan semua nilai ujiannya di atas 9..

    Dalam waktu luangnya, cewek kelahiran Surabaya, 9 Oktober 1994 ini, mengaku senang bermain dengan keenam anjingnya yang bernama Ichy, Franco, Pufy, Chelsea, Balto, dan Kuro. Selain itu, ia juga senang mendengarkan musik, main komputer, jalan-jalan, dan tidur. n

    13 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    ANgELA MArIA 8d - 3

  • Masing-masing Ada Waktunya

    FocusFocus

    Sapa sih yang nggak kenal Bu Christine? Yup.. Beliau adalah guru-guru Bimbingan Konseling (BK) di SMPK Santa Clara.

    MENURUT Bu Christine, talk itu baik karena berhubun-gan dengan sesama,

    berhubungan dengan guru, seh-ingga membentuk play. Dalam kasih sayang, dapat menyayangi diri sendiri, saudara dan sesama.

    Sebaiknya, sebatas saling kenal. Kalu ingin tahu lebih dekat, ada batas-batas yang dapat dimengerti. Jika dilakukan sembu-nyi-sembunyi, akan memberi peluang yang bersifat negatif, katanya dalam wawancara dengan redaksi DIANTARA.

    Kegiatan ekstra kurikuler, menurut Bu Christine, menunjang bakat anak seperti model-ing, basket, dan pencapaian maksimal Unas. Tahun lalu, ada siswa yang nilainya tertinggi se-Surabaya dan peserta yang lulus 100%.

    Cara menyeimbangkan Talk Play Love adalah tidak ada larangan berbicara di dalam kelas. Ada waktu sendiri untuk bermain dan berbicara. Berbicara dapat berupa presentasi, berdiskusi. Kasih sayang dapat berupa mengasihi guru, menghargai dan memahami guru dengan cara perhatian di dalam kelas, tugas dari guru di selesaikan dengan baik.

    Berbicara itu misalnya, dengan baik dan sopan. Coba kalau bicara di kelas tidak dengan baik, tidak pada saatnya, bisa menyebabkan pelajaran tertinggal dan belajar men-jadi tidak baik. Bermain pada saat jam pelajaran yang tidak disenangi sama saja juga tidak ada kasih sayang, terang Bu Christine.

    Tiga unsur itu, Talk Play Love jika diterapkan dengan baik, memberi pengaruh positif terhadap sekolah dari segi murid, guru dan pelajaran. Kalau anak-anak tertib dan di-siplin, tidak perlu ada tata tertib dan pemberlakuan poin.

    Menurut Bu Christine, Talk dalam lingkup murid baik karena masih ada rasa hormat walau ada juga yang masih kurang hormat sehingga perlu diperbaiki dengan cara di-ingatkan dan ditegur.

    Play itu wajar asal tidak berlebihan. Kalau berlebihan lantas lupa belajar, dan sampai rumah tidak belajar karena ngantuk, akhirnya tidak dapat konsentrasi dalam pelaja-ran, tambahnya.

    Di masa Bu Christine sekolah dulu, talk itu menyenang-kan karena dirinya aktif belajar. Play merupakan kreativitas karena terdapat game yang bersifat belajar sambil ber-main.

    Contohnya kalau sekarang itu, Bina Rohani ke Kaliandra dan kunjungan ke tempat bersejarah. Nah, untuk Love sangat menyenangkan karena merupakan dasar dari relasi berkomunikasi dengan orang lain yang didasari kasih dan tidak ada rasa iri hati, tersinggung, marah dan dendam.

    Pikiran yang positif akan menimbulkan kata-kata yang baik dan pikiran yang baik pula, papar Bu Christine. n

    14 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    lAPorAn: livia maRsha, anGela maRia, aYlinG Calista, maRCella, CindY hutomo

  • NAH, soal sehat itu artinya nggak sakit dan nggak perlu minum obat. Naahh, klo pacaran yang sehat apa

    ya artinya? Kali ini, putra-putri Santa Clara kita, Frans Loekito (9A) dan Belinda Sunur (8A) serta guru Bimbingan Konseling (BK), Ibu Yessi, menyumbangkan pendapatnya.

    Sebenernya, boleh nggak sih anak SMP pacaran?

    Frans : Sebenernya boleh-boleh aja sih kalo anak SMP pacaran. Asalkan anak itu bisa membagi waktu antara belajar dan pacaran dengan baik.

    Belinda : Boleh kok, asal mereka bisa mengendalikan diri mereka sendiri dengan benar.

    Bu.Yessi : Tergantung pada anaknya sendirri, pacaran itu baik, namun se-baiknya anak SMP jangan pacaran dulu. Karena masa-masa SMP itu digunakan memperluas pergaulan, menambah teman, dan menambah pengetahuan, apalagi emosi kita yang masih labil, sehingga susah untuk mengendalikan diri dalam kondisi marah.

    Sebatas apa pacaran anak SMP itu?Frans : Yah..menurutku, pacaran anak

    smp itu cuma cimon (a.k.a cinta monyet) deh.. jadi seperti temen deket gitu, nggak lebih..

    Belinda : Sebatas teman, yang bisa saling mendukung, melengkapi, nggak saling menghancurkan, dan bahkan, pacaran itu dapat memotivasi diri untuk menjadi yang lebih baik.

    BuYessi : Pacaran anak SMP itu hanya sebatas teman untuk berbagi dan saling sharing cerita, hampir sama seperti sahabat gitu lah.

    Apa sih, manfaat pacaran bagi anak SMP?

    Belinda : Ya, manfaat pacaran itu dapat saling mendukung, tidak saling menghan-curkan, dapat dijadikan motivasi diri, dan menambah prestasi..

    Frans : Menurutku, ya cuma sebagai temen deket sih..

    BuYessi : Manfaat pacaran itu hanya sebagai sarana untuk sharing cerita-cerita dan curhat..

    Menurut kalian, pacaran yang sehat itu bagaimana?

    Frans : pacaran yang sehat itu pacaran yang nggak berlebihan, sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan bisa membatasi diri. Oh iya, lebih baik, kalau pacaran terbuka aja dengan orangtua kita, nggak pake back street-back street an. Jadi, kalau orangtua nggak setuju pacaran, ya sudah, nggak usah pacaran daripada nanti jadi berantakan.

    Belinda : Pacaran yang sehat itu paca-ran yang saling mendukung satu sama lain, tidak saling menghancurkan dan dapat membuat membuat kedua pihak menjadi lebih baik, jadi pacaran itu se-macam simbiosis saling menguntungkan kedua belah pihak..

    BuYessi : Paca-ran yang sehat itu

    pacaran yang hanya sebatas teman untuk tempat sharing, nggak berlebihan, dan bisa

    membatasi diri dengan norma-norma yang ada.

    Omong-omong, kalian (pa-pi sanclar) sudah pernah pacaran?

    Belinda : Belom kok..Frans : Belum.!! Nggak mau pacar-paca-

    ran, ntar aja kalo sudah SMA, udah bukan cimon lagi namanya.. Hahaha. n

    FocusFocus

    Terbuka pada OrangtuaKata orang sih, zaman sekarang edan banget alias gila banget. Gaya pacaran anak remaja sudah nggak terkontrol dan terlalu bebas. Tapi, kalau cinta diri sendiri, gaya pacaran seharusnya tidak perlu mengikuti zaman edan begitu kan??

    sheRlYta 8B-35

    15 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • 16 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Comic

    ViVian Putri 8C 39

  • 17 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Comic

  • DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 201018

    Comic

  • maRia JessiCa RaChman9D-18

    STUDY Tour Jakarta-Bandung, horeeeee !!!! Anak-anak Kelas 9 pada tanggal 2 s/d 9 November 2009,

    meninggalkan sejenak kesuntukkan di sekolah. Di sana, belanja selain untuk be-lajar, kata seorang kawan lalu terbahak.

    Waktu mau berangkat, semua terlihat siap di Stasiun Gubeng. Wuiiihh, bawaan anak-anak, banyak sekali, kayak mau pin-dahan. Begitu masu gerbong, sebagian anak-anak keheranan. Lho, kok ada cop-copane (stop kontak) yo? Asik iki, ujarnya.

    Nah, gini ini kalo kebiasaan naik do-kar, jadi katrok deh naik kereta. Lalu, saat kereta api berjalan kurang lebih satu jam,

    mulailah kerusuhan terjadi. Entah kur-sinya dibalik, nangga, maen kartu, sampe foto-foto.

    Sesudah 13 jam jalan, peserta stu-dy tour harus menenteng koper-koper menuruni tangga Stasiun Gambir. Duh, baru dateng udah disuruh gini, gimana nanti, gumam teman lain. Untung aja, begitu sampai bus, anak-anak langsung dapat. Lega.

    Monas adalah tujuan perdana. Sete-lah itu, menuju TMII, menonton di Teater Imax Keong Mas. Filmnya bener-bener keren banget! Waktu shopping hadir se-sudah makan siang. Anak-anak berham-buran masuk ITC Cempaka Mas.

    Hari kedua, jadwal belanja berlan-jut ke Mangga Dua. Bus baru bergeser kemudian ke Dufan. Setelah bermain-

    main kayak anak-anak kecil, bus bersiap ke Bandung. Wah, its shopping time, again, ucap teman lain saat tiba di Paris van Java.

    Di Bandung, anak-anak Sanclar men-gunjungi Puspa Iptek. Guru memberi tugas mencari lima alat isika dan melaporkan-nya saat masuk sekolah. Tugas beres baru-lah, anak-anak bermain dan berfoto-foto. Asik banget karena tempatnya juga sangat terawat.

    Tak terasa, waktunya mengakhiri stu-dy tour. Tiba di stasiun, rombongan ter-paksa menunggu hampir dua jam. Pada 9 November 2009, pukul 08.00 WIB, tiba di Surabaya. Sedih selesai study tournya, tapi aku senang juga ketemu keluarga kami lagi yang udah nunggu di rumah, gumam teman yang lain. n

    Our ActivitiesOur Activities

    Our Memorable Moments

    Setelah guru selesai mengabsen, rombongan masuk peron. Kereta Api Bima datang kurang lebih pukul 17.00 WIB. Kuda besi ini siap mengantar anak-anak Sanclar Kelas 9 menuju Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

    19 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • FeliCia ap8C-13

    ENTAH kenapan, sewaktu ke Kaliandra, bus rombongan mogok. Sesudah diperbaiki,

    perjalanan dilanjutkan. Pas mogok itu, kita sempat foto-fotoan narsis, hahaha, ujar seorang kawan.

    Meski mogok di jalan, di lokasi out-bound ini, hampir seluruh siswa terlihat senang. Maklum, sebelum bertempur dengan kegiatan, tuan rumah memberi-kan suguhan yang menyegarkan.

    Hahahaha. Semua tertawa riang keti-ka tema-teman berjatuhan ke kolam yang kotor saat permainan ular berganti sisik.

    Dalam permainan ini, anggota kelom-pok duduk di sebatang bambu. Instruktur meminta mengurutkan anggota kelompok sesuai abjad nama. Bila salah satu anggota

    tania m Ch8A-38

    BINA rohani di Wisma Shyanti memberikan pelajaran akan kebersamaan. Semua kegiatan

    dilakukan bersama, seperti makan atau doa. Kalau semua siswa belum hadir, sesi itu nggak akan dimulai, kata seorang kawan.

    Kegiatan bertema Grow In Love dipimpin empat orang pembina, yang merupakan guru dari SMPK Santa Clara, yaitu Bu Titik, Pak Ste-fanus, Pak Haryadi, dan Bu Christine.

    Acaranya berlangsung secara bergilir. Kami dari 8A, dapat tanggal 10-12 Okto-ber 2009, kata teman dari kelas itu. Acara di Wisma Shyanti, Lawang, Malang, nggak akan terlupa.

    Menurut Pak Haryadi, kegiatan ini un-tuk mengolah hidup batin dan hidup rohani siswa. Di sana, siswa mendapat pengajaran bahwa hidup merupakan kado dari Tuhan. Kado ini bukanlah kado biasa, katanya.

    Kado ini punya empat lapisan. Pertama, keadaan isik yang baik, kedua segala sifat baik, ketiga, semua bakat dan kemampuan, di lapisan keempat, pengalaman menggembira-kan dalam hidup. n

    Our ActivitiesOur Activities

    Mogok dan Tertawa

    Grow In Love

    jatuh, berarti harus mengulang langkah sebelumnya.

    Awalnya sih takut, kan air kolamnya kotor dan bau. Tapi, begitu ada yang jatuh, kami malah tertawa-tawa, ujar teman yang lain.

    Kaliandra menjadi tempat yang mengesankan. Banyak permainan dan latihan di sini. Siswa mendapat bekal membuat kolak. Ada yang mengupas, memotong, merebus. Lalu batik dan bermain gamelan. n

    20 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • FeliCia ap8C-13GabY m8D-22

    BERBAGI kebahagiaan bisa dengan siapa saja. Nah, Kelas 8C dan

    8D mendapat kesempatan pelayanan sosial di Yayasan Bhakti Luhur (YBL) di Jalan Kapuas FI-22, Komplek Perumahan Tropodo, Surabaya.

    Ini adalah tempat oma-oma, kata Bayu, bocah berusia lima ta-hun yang tinggal di YBL itu. Di sini, ada Oma Munla La, Oma Yosephine, yang jago lima bahasa.

    Sebelumnya, Kelas 8D sempat berbagi cokelat ke seluruh penghuni panti. Cokelat sebanyak tiga stoples besar langsung ludes disebarkan ke seluruh penghuni yang menempati kurang lebih sembilan wisma itu.

    Sementara itu, ketika Kelas 8C berkunjung, mereka disambut me-riah anak-anak panti yang kurang beruntung itu. Anak-anak bernyanyi tanpa malu. Saya terharu sekali, tu-tur Patrice, yang kebetulan berulang tahun saat kunjungan.

    Go Go Panti Asuhan mengingat-kan untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah diterima. n

    Our ActivitiesOur Activities

    Go Go Panti Asuhan

    21 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    CINdY HuToMo 8d - 27

  • CatheRine e7B-10

    PUH SARANG adalah bagian menyenangkan selama bersekolah di

    SMPK Santa Clara. Dari pagi hingga malam hari, kegiatan mengalir tiada henti. Makin lama semakin akrab antarteman sekelas.

    Setelah perjalanan selama dua jam, pada 7 s/d 9 Oktober 2009, Kelas 7B mencapai rumah retret di Puh Sarang. Kami lalu diberik kunci masing-masing kamar dan langsung memulai kegiatan, kata Nadia.

    Malam harinya, di kapel, baru se-mua peserta mengetahui tema keg-iatan selama di Puh Sarang. Temanya adalah I Cant if I Think I Can.

    Kami diberi tali panjang, war-nanya merah dan ada tulisan sesuai

    dengan tema, ungkap Caroline. Di sana kami diajarkan untuk melihat sesama kita yang lebih menderita.

    Inti dari tema itu adalah siswa diajak bersikap proaktif. Pak Dawer dan Pak Daniel, yang menjadi pem-bina, mengajarkan juga untuk selalu mengerti tentang orangtua dan apa yang telah dilakukannya untuk anak-anaknya. n

    Our ActivitiesOur Activities

    Saya Bisa!!!

    22 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    CAroLINE SuHArLI 7B 14

  • 23 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    maGdalena suminto7B-22

    MBAH siapa yang diperingati 100 tahun sejak kematiannya? Hiiii, itu hanya

    terjadi saat camping, 8-10 April 2010 di Pondok Betlehem, Malang. Kami harus berdoa agar malam itu, kami nggak diganggu, cerita Didi dari Kelas 7B.

    Waktu itu, kurang lebih pukul 20.30 WIB. Kak Bangkit menakut-nakuti semua peserta camping. Katanya, tepat pada hari itu dan jam itu, diperingati hati 100 tahun kematian se-orang Mbah.

    Mbah itu meminta kado. Hadiah itu, harus sesuai huruf awal nama si pemberinya. Saya sendiri mau kasih Bemo, kata Kak Bangkit. Lalu Kak Yanti bilang, ingin memberi Yamaha Mio, dan Kak Dodit memilih memberi hadiah odol. Yang menyamar menjadi Mbah, Kak Vincent. Hahaha, awalnya kami percaya dan takut juga, kenang Jesica.

    Peserta camping berangkat dengan bus Kalisari. Tahun lalu, menggunakan bus kota. Lokasi camping juga tidak di hutan seperti tahun lalu. Untuk tenda, tahun ini bukan satu tenda untuk satu regu tetapi satu tenda beri-sikan 2-3 orang, kombinasi dari anggota regu lain. n

    Our ActivitiesOur Activities

    Kado untuk Mbah

  • 24 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    nadia isabell8C - 23

    KAGET. Perasaan itu melanda Erica dan Gaby Zerlyne.

    Wah, gak nyangka banget, tutur Zerlyne yang baru kali pertama ikut lomba. Pasangan ini memang kompak. Inspirasinya saja, datang dari karakter mereka sendiri.

    Zerlyne tuh masih kayak anak kecil yang bisa men-gungkapkan tema majalah sekolah kali ini, ujar Erica ke-mudian tertawa.

    Sebelum dinobatkan juara, Erica dan Zerlyne sempat ke-sal. Soalnya, juri meragukan keaslian foto mereka. Awal-nya, keduanya mengambil konsep kalo Talk itu anak SD, Play tu anak TK, Love itu anak SMP.

    Erica n Zerlyne ngambil foto dari berbagai tingka-tan. Tapi, karena waktu yang tersedia nggak cukup, jadinya mereka setuju untuk ambil foto anak TK.

    Pada 10 Maret 2010, anak TK ngga masuk atau mungkin sudah pulang, pokoknya ga ada deh, akhirnya Erica dan Zerlyne malah puter-puter sekolahan.

    Waktu liat anak play-group, kita mutusin untuk foto candid (mencuri) dari atas gedung SD, terang Erica. n

    CreativityCreativity

    Nyuri Foto Anak Playgroup

  • Warna ungu itu punya daya tarik yang bisa memikat mata orang, khususnya buat dia. Apa aja si koleksi Miss Purple yang satu ini? Yuk kita liat!

    linaWati 8A-26, moniCa lavenia 8D-30, nadia isabell 8C-23

    NAMANYA Winona Widjaya. Cewek kela-hiran Surabaya, 22 Maret 1995 ini, pur-ple holic banget. Dia mulai suka sama

    warna ungu sejak kelas 6 SD. Berawal dari te-mennya yang sering bawa bolpen ungu, Win-ona merasa kalo warna ungu itu lucu banget dan glamor.

    Dan ternyata, nyaris benda-benda milinya, seperti perlengkapan sekolah, dari tas, alat tulis,botol minum,jam tangan, sepatu dan lain-lain, warnanya ungu.

    Nggak salah, cewek yang akrab dipanggil ce Wi ini disebut Miss Purple! Wah, kebayang donk uang yang dikeluarin ce Wi ini.

    Nggak juga, aku biasanya beli barang, khususnya alat tulis, berwarna putih atau war-na lain, trus barang-barang itu ditempel sama karton/kertas yang warnanya ungu, kata Win-ona kepada DIANTARA.

    Tapi untuk tas, ce Wi biasanya membeli yang warna ungu langsung. Nggak main tem-ple lagi. Yang jadi favoritnya, adalah tas seko-lahnya. Ini belinya susah banget, tempatnya sempit dan jauh dari Surabaya, akunya.

    Ternyata, ce Wi membeli kala kakak-

    ProfileProfile

    kakak kelas 9 melakukan

    study tour ke Ja-karta. Selain mem-

    beli, ce Wi mendapat-kan koleksi ungunya dari

    pemberian keluarga dan teman-teman.

    Keluarga cewek cantik ini, semula nggak setuju kalo dia suka warna ungu. Katanya` warna ungu itu warna janda, tapi bagi ce Wi` ungu adalah warna yang unik.

    Jodoh itu di tangan Tuhan, jadi nggak ada yang tau jadi janda ato ngga, paparnya.

    Kalo menurut ramal meramal, konon, cuma orang yang punya mental kuat yang bisa jadi pasangan si ungu Kira-kira kenapa ya? Yang jelas, banyak yang kasih saran agar ce Wi, gan-ti warna seperti kuning atau pink.

    Bosen sama warna ungu sih ngga, soalnya aku udah terhipnotis sama warna ungu. Ha-haha, tuturnya.

    Selain warna ungu, ce Wi sebenarnya suka warna hitam dan emas. Soalnya, warna itu ter-Soalnya, warna itu ter-lihat gothic dan glamor . Tapi dia belum punya niat buat ganti warna favorit.

    Siswa Kelas 9B ini cukup dikenal guru-guru. Para pendidik ini tau, kalau ce Wi juga suka ngoleksi Patrick Star cs ini, sebagai pur-ple holic. Kadang ada guru yang sampe heran ngeliatnya.

    Aku pengen banget punya kamar yang warnanya ungu semua, tapi udah keduluan sama cece, yang suka warna biru, ungkap-nya.

    Karena sudah keduluan, ce Wi bertekad yang pintar piano ini, kalau besar pengin punya rumah, yang warnanya ungu semua. Sukses ya ce!!! n

    Lucu dan Glamor

    25 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    CINdY HuToMo 8d - 27

  • aYlinG Calista8D - 5

    MENGALIR bagai air. Prestasi Narulita di bidang modeling

    terus berlanjut sejak menjadi juara pertama dalam lomba fashion show saat pentas seni 24 Januari 2009. Ia mulai serius dengan mengikuti kursus di ITC guna menjadi model.

    ProfileProfile

    Nggak MudahMenyerah

    Nggak ada yang mendorong, ini mauku sen-diri, kata Lita, sapaan akrab, Narulita. Aku dapat

    pengetahuan baru,. Model juga menam-bahkan rasa percaya diri, serta menga-jarkan tidak mudah putus asa.

    Sudah berbagai macam lomba dime-nangkan. Di antaranya, dua kali juara lom-

    ba fashion yang diadakan di Royal Plaza. Kemudian masuk lima besar lomba foto mo-

    del di ITC sebelum dinobatkan sebagai juara dua. Lalu, juara satu Top Model dengan busana

    Imlek di Tunjungan Plaza.Aku juga pernah kalah, tapi tidak meny-

    erah. Malahan dari kekalahan itu, aku harus lebih belajar lagi, papar Lita.Karena saat ini masih sekolah, Lita hanya

    mengikuti lomba di saat hari libur saja. Kalau sempat, ia akan mengikuti lomba pada hari Minggu karena tidak ingin meninggalkan jam pelajaran sekolah.

    Bagaimana setelah lulus dari Sanclar? Pas-tilah, kegiatan modelling jalan terus, asal tetap bisa mengatur waktu, sahut Lita. n

    26 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • Band ini beranggotakan anak-anak kelas 8, antara lain Evan, Yosef, Aldo, Sonny, Danny, Sherlyta dan Nancy. Dibandingkan sembilan grup band di SMPK Santa Clara, jam terbang kelompok ini relatif tinggi, karena sudah sering tampil.

    moniCa lavenia 8D-30,Giselle aditYa 8D-21

    LITTLE Wing berdiri 20 November 2008. Kata Yosef, ketuanya, mereka memilih nama itu karena ngefans sama Jimi

    Hendrix. Ya, Jimi Hendrix itu gitaris yang terkenal pada era 60-70an.

    Sayangnya, Jimi Hendrix meninggal di umur yang masih di bilang muda. Dia bisa

    dibilang salah satu pemain gitar listrik yang paling berpengaruh dalam sejrah musik rock. Nah, Little wing, salah satu lagu karya Jimi Hendrix yang terkenal.

    Pilihan nama ini spontan. Nama Little Wing ditetapkan kira-kira 10 menit sebe-lum mereka tampil buat pertama kalinya, yaitu waktu bazar pesta nama tahun 2008.

    Banyak cerita di balik band ini. Mereka sudah dua kali ganti personel, Hugo sama Billie. Kenapa? Alasannya berbeda, kalau Billie bilang, dia mau fokus sama brea-kdance-nya.

    Posisi Billie di ganti sama Aldo dan Hugo digantiin sama Nancy. Sementara Sherlyta masuk sebagai vokalis mendampingi Evan.

    Waktu DIANTARA nanyain tujuan ndiriin band ini, jawabannya iseng, buat seneng-seneng. Biar kliatan keren, eh sekarang malah dikenal, tutur Yosef.

    Ngomongin lomba, Little Wing sudah se-ring ikut lomba di skul sama di luar Sanclar. Yang terakhir, ikut lomba di St Louis II. Di sana mereka nyanyiin lagunya Zigaz (Sahabat Jadi Cinta) sama Edane (Rockin 82).

    Ada 18 band yang ikut dari skul lain, tapi akhirnya kami masuk inal trus dape-tin juara 2, terang Yosef.

    Walau blon puas dengan cuma dapet juara 2, mereka nggak patah semangat. Mereka mau terus berkarya. Semoga bisa makin sukses ke depan ya. n

    ProfileProfile

    WingLittle

    Mulanya dari Iseng

    Prestasi Little WingPeserta Lomba Band Pentas Seni Santa ClaraPeserta Lomba Stella MarisLolos Audisi SMP 1220 Besar G-walk Band CompetitonPeserta Lomba CITO Surabaya Open MusicJuara 2 Lomba Band MIMI SchoolJuara 2 Lomba Band Sinlui IIJuara 1 lomba Band di Bazaar Santa ClaraJuara 1 lomba Band di perayaan Kartini Santa Clara

    27 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    CINdY HuToMo 8d - 27

  • KELAS ini dikomandani, Alvin Handojo. Itu lho, yang tinggi. Dia dibantu The, dan perangkat kelas lain, Priscilla dan Hendi

    sebagai bendahara. Nah, untuk tulis menulis, ada Felix dan Nikita.

    Wali kelas, siapa lagi kalau bukan Bu Maria yang baik, dan sabar itu. Walau kadang usil,

    Kelas 7A juga punya murid favorit. Sebut saja Hendi, Vincent, dan Felix.

    Keriuhan kelas paling terasa waktu di Puh-sarang. (Tapi ini jangan dicontoh ya). Anak laki-laki sempat begadang sampai jam 3 pagi. Alhasil, bangunnya kompak : kesiangan. Jadi deh, dimarahi para pembina di sana. n

    INI kelas paling seru, keren dan rame abis. Yang ngikutin pelajaran di kelas ini, dijamin nggak bakal rugi. Tambah keren, karena di 7B

    ada Tasha si ketua kelas, dan wakilnya Kent. Sek-retarisnya Tedi dan Melody, dan yang ngitung duit, Magda dan Austin.

    Wali Kelas 7B, adalah Bu Agnes dan murid favoritnya tak lain si Kent. Karena dari sononya sudah asik, ya saat Sinau Wisata, makin asik aja. Anak-anak bisa membangun hubungan yang le-bih akrab, dan ngobrol banyak sebelum tidur. n

    7A

    Class of The YearClass of The Year

    7B28 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • NGGAK nyombong neh, Kelas 7C cukup terkenal. Kelas ini di ketuai Galih yang pintar dan

    bijaksana. Wakilnya adalah Tasha, sek-retarisnya Cynthia dan Karin dan ben-dahara kelas, Citra dan Ricardo.

    Wali kelas Bu Tutik dengan murid favorit Yehezkiel, yang akrab dipang-gil Melky karena tertawanya yang khas, seperti orang yang tercekik yang mampu membuat Bu Agnes ikut ter-tawa.

    KELAS ini sering dibilang gokil, tapi anaknya pinter-pinter. Haha-ha. Rata-rata nilainya juga bagus.

    Dan yang penting, wali kelas, Bu Vera, orangnya gaul habis.

    Kelas ini diketuai Debby dibantu Al-vin. Lalu sekretarisnya Gabriel dan Ing-grid. Bendahara adalah Maria Permata Dewi dan Oswaldo. n

    7A

    Class of The YearClass of The Year

    7C

    7D

    29 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • KELAS pemenang lomba. Itulah sebu-tan kelas ini. Maklumlah, banyak siswa kelas ini yang jagoan, baik di prestasi

    akademik atau nonakademik. Ada yang lomba band, MIPA dll.

    Ketua kelasnya, David Wijaya, dibantu Nancy T, sekretaris Yovita Sugionoputri dan

    Evan Ignatius. Bendahara dipegang Jessica Hartono dan Kevin Wibowo.

    Di bawah walik kelas Bu Rahayu, Kelas 8A punya siswa favorit. Dia adalah Chaterine Meilia Gunawan. Anaknya rame, seru dan sering bikin lelucon di kelas. Suasana kelas jadi gak tegang. n

    KELAS ini bangga punya murid favorit Bernadio Okta Wicaksono. Anaknya lucu, gokil dan ramah kepada semua. Kelas

    makin asik karena ada ketuanya, Axel Hugo.Dia dibantu Sherlyta, lalu Felix Hindarto

    dan Devi Andrimulya di sekretaris, serta Ariella

    Siswanto dan Gaby Zerlyne di bendahara.Kelas ini diasuh Pak Vincent ini punya pen-

    galaman berhikmah besar. Saat diberi tugas Bu Nus, eh hampir semua lupa ngerjain. Marahlah Bu Nus. Satu pelajaran isika terbuang cuma-cuma, dan pengurus kelas kena marah. n

    Class of The YearClass of The Year

    8A

    8B30 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • USIL tapi asik. Jadi, wajar, kalo kelas ini difavoritkan bapak/ibu guru. Hehehe. Meski terkesan nggak

    bisa diatur, tapi kelas ini bisa diandalkan. Sudah terbukti, banyak anak-anaknya yang meraih prestasi.

    Di kelas ini banyak cerita. Salah sa-

    tunya, waktu anak-anak dandan seperti orang desa nan culun. Kelas jadi rame banget. Siapa dalangnya? Nggak lain, si Christian Nathanael, yang akrab dipang-gil PT. Dia memang favorit kelas ini. Kalo ada apa-apa, pasti PT yang kena. Hehehe. n

    Class of The YearClass of The Year

    8A KELAS 8C tu, menyenangkan, nakal, tapi pintar, dan dapat diandalkan. Di sini, semuanya sama. Tak ada yang

    favorit. Kompak deh. Ada Savira Gunawan, ketua kelas, seka-

    ligus merangkap ketua OSIS. Pinter nge-

    dance. Top banget. Dia dibantu Winston, lalu sekretaris Nadia, dan Satrya.

    Soal keuangan, uang kas , tabungan, utang, gadai, dsb (emang ada yang ut-ang?) diatur Ignas dan Vivi. Nah, Vivi ini termasuk siswa jenius juga. n

    8C

    8D

    31 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • NAIK lantai 2, belok kanan, paling ujung. Nah, itulah ruangan tempat Kelas 9A. Diketuai Aditya, wakilnya

    Juven, untuk bagian data ditangani Frans dan Paulus. Sedangkan, keuangan adalah Celi dan Cintia. Bos-nya 9A adalah Bu Atik.

    Pengalaman kelas paling yahud, waktu study tour. Ternyata anggota suku 9A, ta-kut sekali sama mainan karet yang mirip kodok, cicak, cacing dan tikus. Waktu dilemparin ke gerbong, ah, pada jerit-jerit. Hahhaa. n

    KATA si ketua kelas, kelas ini bi-asa-biasa saja. Itu kata Yeremia Trisnadinata. Wakil ketua, Fa-

    bian Hidayat, dibantu Disa Christian dan Elisabeth Sekar sebagai sekre-taris dan Monica Irisa dan Antonius Bennard di bendahara.

    Kelas ini punya murid favorit, Jason Jeremy dan Henry Contana. Anggota kelas lain menyebut Jason, suka bikin ramai dan nakal. Padahal, dia itu anak baik, ponter dan mudah bergaul. Nah, kalau Henry, dia paling baikan di kelas. n

    Class of The YearClass of The Year

    9B

    32 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    9A

  • WELCOME to 9C. Kelas asik, rame tapi disiplin. Tertib kalo ngikutin pelajaran. Kan ketua kelasnya

    Adrian Adiputra, yang baik dan lucu. Wa-kilnya, Tania Christanto, yang orangnya lempeng.

    Sekretaris Felicia Alamanda dan Mar-celinus Edwin, serta bendahara dipegang

    Gladys yang baik hati dan Indira Sidharta, yang juara kelas.

    Tapi, Bu Agnes paling gemes sama si Melinda. Ya, karena anaknya suka bikin rame. Sebenarnya, kalo niat, si Melinda ini, bisa diandalkan. Kerjaan langsung beres, res. Kelas memang sepi, kalo ndak ada Me-linda. n

    PLOK, plok, plok. Ini dia 9D The Royal Family. Kelas ini puna segudang murid bertalenta

    tinggi. Bisa bikin mlongo, terharu, ter-cengang, terkesima, bahkan ngakak abis.

    Ketua kelas, Queen Mary, dibantu VJ. Sekretaris Madame Dessi dan Sir Robert yang selalu sigap mencatat.

    Bagian keuangan ditangani Profesor Thony dan Maestro Ivan.

    Warga 9D adalah alumin Kelas 7C (2008/2009), yang terkenal kompak, kreatif dan nggak ada matinya. Kreati-fnya, sekarang, ada Queen Noph, yang mengajarkan banyak bahasa di kelas. Bahasa Betawi, Inggri sampe Melayu, pernah dicoba. n

    9D

    33 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    Class of The YearClass of The Year

    9C

  • GabY zeRlYne8B-19

    BRIAN, cowok paling keren dan paling cool di

    sekolah. Tapi, ia orang yang rese-nya nggak ketolongan! Nyebelin! Hes so annoying! Aku sebel sama dia! Banget! Seenaknya, mainin aku? Cih jangan harap aku bakal tertipu sama tampang dia!

    Alright, aku tahu dia memang keren banget. Otaknya pintar, malah termasuk juara kelas. Olahraga? Weitsjangan salah. Dia jago sepak bola. Oke, aku akui dia punya banyak kelebihan.

    But, satu yang membuat dia mendapat nilai minus dariku. Playboy! Semua cewek cakep, stylish, gaul, dan mentel sudah pernah dia pacari! Yang kuper, rajin baca buku? Sebagian besar juga sudah.

    Belum termasuk aku, tentunya. Aku sudah tahu se-playboy apa dirinya. Segala akal bulus dia buat ngerayu cewek, kuden-gar dari teman-temanku, yang sayangnya, pernah pacaran dengannya.

    Rata-rata cewek yang pacaran sama dia nggak pernah lebih dari tiga bulan. Paling singkat satu minggu lebih! Dan sekarang dia nembak aku, minta aku jadi ceweknya?

    Ra, aku mau kamu jadi pacarku. Kamu mau kan? Aku cinta sama kamu, Ra. True

    love aku. Aku yakin aku nggak bakal play-boy lagi kalau jalan sama kamu. Trust me, will you?

    Pengakuan Brian yang begitu terang-terangan di kelasku. Aku nggak mau, jawab-ku pendek. Nggak bakal. It will never be!

    ***KULIHAt anak kelas 3 SMA berlari kelil-

    ing lapangan. Kenapa aku tahu itu kelas 3? Sebab pakaian olahraga kami berbeda tiap tingkatannya. Aneh kan? Tapi keren juga sih, hehehe Yah, itulah sekolahku.

    Sekilas Brian terlihat oleh mataku. Dia sedang berlari santai. Wajar sebenarnya mengetahui dia anak yang ikut ekskul sepak bola. Nggak heran dia nggak terlihat begitu lelah seperti yang lainnya.

    Sebenarnya, kalau kelakuan dia nggak minus, aku rasa aku sendiri mungkin bisa jatuh hati juga padanya, as all my friends

    do. Tapi sayang, dia telanjur mendapat nilai minus itu dariku.

    Aku kembali sibuk dengan buku cerita yang ada di tanganku. Namun, tidak ada gunanya. Entah kenapa, terus terbayang senyum lembut Brian. Aku segera meng-geleng-geleng kepalaku. Berkali-kali aku menasihati diriku sendiri.

    Seminggu sudah berlalu. Tak ada tanda-tanda Brian akan menyerah untuk beru-saha memacariku. Sebelum bel pertama berbunyi, bahkan sebelum aku datang, dia selalu sudah duduk menunggu di mejaku.

    Tentu saja, teman-teman sekelasku tidak ada yang mengusirnya. Mana mung-kin ada yang mau! Bagi mereka, itu karunia di pagi hari. Pagi-pagi sudah dapat melihat Brian. But, not for me.

    Saat aku memutuskan untuk berjalan kaki untuk pulang, Brian segera menarik tan-ganku. Aku antar kamu pulang, katanya.

    Terang saja aku menolak. Ogah! Geng-

    si! Tapi, dia tetap memaksa. Bahkan ketika aku tetap ngotot dengan niatku, dia tetap mengikutiku.. Dia mengendarai motornya begitu pelan sehingga bisa mengimbangi langkahku.

    Terus terang saja, akuas a girlpasti senang sekali ada cowok yang begitu demi aku. Tapi, dia itu Brianplayboy be-rat! I cant fall in love with him! I cant. Nggak boleh!

    Sampai tengah jalan, kulihat dia terlihat begitu kelelahan. Wajar memang, sebab dia berjalan sambil mendorong motornya. Belum lagi ditambah teriknya matahari, nggak bisa diajak kompromi.

    Sampai tengah jalan, aku sengaja sing-gah ke warteg yang ada di pinggir jalan. Setidaknya, agar dia bisa beristirahat dulu. Minum, makan, atau apa kek. Terserah. Bahkan biar dia duduk semeja denganku, aku tak peduli.

    Ketika kulihat lelahnya sudah mulai hil-ang, aku segera berdiri dan menunggunya di motornya. Ayo cepat! Aku mau pulang! seruku.

    Dia bengong. Rumah kamu di mana? tanyanya yang sekarang sudah duduk di motornya, di hadapanku.

    Segera dia hidupkan motornya dan melaju kencang. Kok, aku berdebar-debar karena memeluknya. remember, Im not the irst one.

    Begitu sampai di depan rumahku, aku segera turun dari motornya. Air mataku sudah ada di pelupuk mataku. Gila! Dia benar-benar gila! Hes out of his mind! Lho, kamu kok nangis, sih, Ra? tanyanya panik.

    Kamu gila, ya? Kamu sadar nggak, sih, kalau kamu tadi ngebutnya sudah kayak orang gila! Orang yang sudah nggak waras! Kamu sadar nggak yang tadi ada di belakang kamu itu seorang cewek!

    Amarahku keluar semua. Aku belum gila, Ra. Aku tahu yang duduk di belakang aku itu seorang cewek. Seorang cewek yang aku sayangi, aku cintai.

    * * * BEBERAPA hari sejak kejadian itu, dia tak lagi mendatangiku. Sepertinya dia sudah menyerah. Suatu ketika, kudengar ada langkah yang mulai mendekati tempatku sekarang.

    B-Br-Brian? gumamku tak percaya. Dia? Seorang Brian datang ke perpusta-kaan? Saat jam pelajaran pula.

    Samar-samar kulihat sebuah senyum dari bibir Brian. Anak ini benar-benar ng-gak waras! Pertama kali aku ngeliat kamu itu di perpus ini juga, di tempat kamu duduk sekarang ini.

    Well, aku sudah menemukan cintaku. Sekarang aku benar-benar bahagia. Entah kenapa aku bangga sekali menjadi cewek pertama Brian yang paling bahagia. No doubt about it! n

    Short StoryShort Story

    Mr Extraordinary Cool

    34 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • StEfanuS MaryaDi Sagguru AgAMA SMPK SANTA CLArA

    Sepertinya setiap tahun, entah sampai

    kapan, bangsa ini akan disuguhi pemberitaan seputar sistem perpendidikan kita. Dari semua topik yang paling hot adalah pelaksanaan Ujian Nasional.

    Mencermati pelaksananaan Ujian Nasional dari tahun ke tahun, seba-gai seorang guru, saya sangat priha-tin. Sistem ujian ini telah membawa dampak sangat esensial, yaitu tujuan pendidikan itu.

    Sistemnya sekadar untuk menca-pai kelulusan saja. Tak heran, hampir semua sekolah, bahkan orangtua mengerahkan segala daya upaya su-paya anak didiknya lulus.

    Sebenarnya, tidak ada yang sa-lah, karena itu sebuah usaha atau perjuangan, tapi menjadi tidak tepat ketika kemudian mendewakan Ujian Nasional.

    Bukan rahasia lagi, kalau mata pe-lajaran yang diujikan menjadi priori-tas. Try out digenjot. Tiap kali try out mata pelajaran dalam Ujian Nasional, satu kelas diisi 20 siswa, sedangkan try out yang bukan Ujian Nasional, satu kelas seperti kelas reguler.

    Kalau bertanya kepada para sis-wa, sebagian besar pasti mengikuti

    les mata pelajaran yang diujikan itu, lepas dari kemampuan siswa di bi-dang itu atau bukan. Ditambah lagi, pelaksanaan Ujian Nasional yang berlebihan.

    Ada persiapan luar biasa. Ada anggaran keamanaan karena pen-distribusian soal. Dan, tentu ada nilai yang diremehkan, yaitu kejujuran, dengan ribetnya pelaksanaan Ujian Nasional.

    Soal dimasukan amplop, dilem, disolasi, dilakban, diberi stiker kemu-dian dimasukan ke amplop kedua dengan cara yang sama, diantar dan dikawal oleh aparat. Tidak berlebi-han kalau kemudian ada karikatur Dewa Ujian Nasional.

    Setiap guru, saya yakin, semua setuju adanya evaluasi belajar. Eva-luasi adalah bagian integral dari pro-ses pembelajaran. Sekadar menye-garkan pemahaman, tujuan evaluasi belajar antara lain mendiagnosa ke-kuatan dan kelemahan siswa, me-monitor kemjuan siswa.

    Lalu, mengualiikasikan nilai prestasi siswa, mengukur kemajuan siswa, menentukan standar sekolah dalam masyarakat, membantu men-gevaluasi guru, dan mengklasiikasi-kan tujuan pembelajaran.

    Proses evaluasi dan penilaian yang baik sangat bermanfaat, teruta-ma bagi siswa sehingga ia mengeta-hui sejauh mana telah berkembang baik, secara kognitif, afektif maupun psikomotorik melalui proses pembe-lajaran yang dilaluinya.

    Drs Radno Harsanto MSi dalam bukunya Pengelolaan Kelas yang Dinamis, menyebutkan, akhir-akhir ini prosedur evaluasi pendidikan pu-

    nya beberapa keterbatasan antara lain cenderung hanya mengevaluasi salah satu ranah kemampuan, yaitu ranah kognitif rendah, secara lebih terperinci, alat evaluasi yang digu-nakan hanya menjangkau tingkat kemampuan kognitif rendah.

    Evaluasi hanya mengevaluasi mi-nimum perilaku, padahal kehidupan siswa justru lebih banyak menun-tut kinerja keseharian dan evaluasi hanya mencuplik contoh kemampu-an sesaat yang tampak saat ujian se-hingga lebih mencerminkan proses untung-untungan.

    Semoga sistem pendidikan Indo-nesia dapat menerapkan dan tidak sekadar tahu pilar-pilar pendidikan seperti dicanangkan UNESCO.

    Lembaga PBB ini menulis empat pilar penyokong sistem pendidikan, yakni learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together.

    Sebuah ujian atau tes bukan ses-uatu yang menakutkan tapi menjadi sesuatu yang wajar dalam pembe-lajaran, menyenangkan karena bisa mengetahui kemampuan diri secara jujur dan dapat mempertanggung-jawabkan.

    Dengan begitu, tak perlu energi besar-besaran dan tidak imbang pada evaluasi. Otomatis pula, dana evaluasi yang besar bisa dialokasi-kan untuk peningkatan proses pem-belajaran.

    Pengalaman adalah guru paling baik, sejauh pengalaman itu dire-leksikan. Semoga dengan releksi ini, sisten pendidikan kita semakin tajam dan dunia pendidikan kita se-makin hari semakin baik. n

    ArticleArticle

    Foto

    : C

    ind

    y H

    uto

    mo 8

    D-2

    7

    Refleksi Ujian Nasional

    FOKUS Sistem pendidikan seharusnya

    membuka diri untuk kemampuan anak didik di berbagai

    bidang, bukan hanya dalam mata

    pelajaran Ujian Nasional.

    DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010 35

  • anGela maRia8D - 3

    SIAPA yang gak kenal Billie, Natasha, Ferris sama Savira? Yupp, mereka adalah anggota tim breakdance dan nari di sekolah. Merekalah yang mewakili sekolah tanding di sejumlah kompetisi.

    Banyak cerita dari mereka. Salah satunya, waktu di GOR Kodam Brawi-jaya. Mereka melawan Santo Yusuf, Karitas, Stanislaus II dan Giki.

    Kami optimistis menang, karena

    sudah latihan intensif, ujar Billie. Lalu, bagaimana perasaan mereka saat masuk ke dalam inal? Wah, senan-glah, ujar Natasha.

    Walau akhirnya mendapat juara kedua, mereka belum puas lhoo.. Yap, karena menurut mereka, sehar-usnya mereka yang menang. Mung-kin, karena baju dance kami sama ya, jadi nilainya malah berkurang, tutur Savira.

    Padahal, mau tau nggak, pakaian mereka ini milik sendiri, kecuali yang laki-laki, karena maminjam baju mi-lik perempuan.

    Lomba lainnya yang mereka ikuti adalah lomba di Mimi dan di Sinlui. Buat yang cewek, mereka juga ikut DBL. Ide tarian yang mereka bawa-kan saat lomba adalah hasil pemiki-ran dari seluruh anggota dan Novia (9D). n

    ProfileProfile

    Ide Anggota

    36 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    foTo-foTo: SELI NovIodorE 8d - 39

  • Seperti orang mau bertempur, SMPK Santa Clara mendapat sejumlah amunisi baru. Sesudah gedung sekolah berubah, dan adanya aturan kependidikan, maka sekolah ini membutuhkan tambahan tenaga. Selain itu, kebutuhan juga karena untuk kaderisasi demi perkembangan terbaik sekolah ini. Lantas, bagaimana kesan mereka ketika mengajar

    kali pertama di kelas. Berikut laporan, ViVian Putri 8C-37.

    DULU berambut

    grondrong. Namun,

    untuk anak-anak Sanclar,

    kelahiran Blitar 30 Juni

    1985 ini rela memotong

    rambutnya itu. Dodit

    Wahyudi Mulyanto atau

    akrab disebut Pak Dodit

    merupakan guru baru

    untuk bidang geograi.

    Sulit diungkapkan, susah,

    senang, sedih, bangga,

    nano-nano deh, paparnya

    tentang pengalaman

    mengajar.

    DARI daerah tengah,

    Stefanus Muryadi,

    bergeser ke sisi timur

    Pulau Jawa. Pria yang

    akrab dipanggil Pak Stef

    ini mengajar agama.

    Waktu pertama ngajar,

    pertama-tama kurang

    enak karena rame,

    tapi lama-lama enak,

    kata Pak Stef, kelahiran

    Gunung Kidul, 15 Juni

    1968 ini.

    DUA kata saja : Agnes

    Adryani. Guru sejarah

    ini akrab dipanggil Bu

    Agnes. Masih muda,

    kelahiran Wonogiri,

    22 Januari 1987. Saat

    pertama mengajar, ya

    senang. Muridnya lucu-

    lucu, tapi kadang juga

    nakal, katanya.

    PERPUSTAKAAN

    sekolah kini semakin

    tertata. Tentu itu tidak

    lain ada peran dari

    Margaretha Okta, atau

    Bu Okta. Perempuan asli

    Surabaya, lahir 8 Maret

    1978 ini memberikan

    ucapan khusus saat

    bertugas. Luar biasa.

    KALAU soal hitung

    menghitung, ada Bu

    Priza sekarang. Nama

    lengkap kelahiran

    Madiun, 25 September

    1986 ini adalah

    Marghareta Priza

    Kusumahargi. Kadang

    menyenangkan. Ya,

    ada suka dukanya,:

    ujarnya saat ditanya

    pengalaman pertama

    mengajarnya.

    NI ho ma? Ya, itu sapaan

    Maria Sukveny Soefandi

    atau Bu Veny, setiap

    kali hendak memulai

    pelajaran bahasa

    Mandarin. Bu Veny,

    begitu panggilannya,

    lahir di Surabaya, 25

    Oktober 1961. Perasaan

    saat mengajar? Ehm,

    kadang-kadang ada

    yang menyenangkan

    dan menyedihkan, urai

    Lao Shi Yang, eh Bu Veny.

    BERKULIT putih, itulah Fransisca Yovita. Guru bahasa Inggris ini akrab dipanggil Bu Sisca. Bagai-mana komentar kelahiran Surabaya, 2 Januari 1976 ini saat mengajar. Capek tapi happy, ungkapnya.

    DENGAN ruang baru,

    Bimbingan Konseling

    (BK) semakin peduli

    dengan kehidupan siswa

    Sanclar. Ketika mengajar

    pertama kali, pertama-

    tama senang, karena

    mengalami hal baru, yang

    belum pernah dialami

    sebelumnya, tutur Cecilia

    Yessi Vergiana. Kelahiran

    14 September 1982 ini

    suka disapa Bu Yessi dan

    sudah mulai mengajar BK.

    ProfileProfile

    Oh, Ini Lho.....

    37 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • CatheRine dJohansJah7D-6

    TEPATNYA Juli 2009, sekolah mengadakan masa orientasi siswa (MOS).

    Ini kegiatan rutin tahunan, bertujuan saling mengenal antarsiswa baru.

    Setiap akhir MOS, selalu ada pemilihan Putra dan Putri MOS. Pemilihan ini berdasarkan seber-apa banyak tanda tangan yang diperoleh. Aku merasa kaget, saya namaku dipanggil sebagai putra MOS tahun ini, ungkap Yohanes Christian Pranata alias Tinong.

    Sementara Debby Cynthia Putri merasa tidak berpikir dapat menyandang gelar tersebut. Begi-tu tahu dan benar itu aku, tentu saja aku bangga dan bahagia, sahutnya.

    Bicara tentang MOS sendiri, bagi Tinong yang lahir 23 Juli 1997, masih perlu untuk diselengga-rakan. Tujuannya tidak lain agar para siswa baru dapat cepat berbaur dan saling mengenal satu sama lain.

    Kalau aku, MOS itu wajib ada ya. Ini momen penting buat kita mengenal sekolah yang akan jadi tempat belajar kita. papar Debby yang lahir 15 Desember 1996 dan hobi menyanyi ini. n

    OrganizationOrganization

    Wajib Ada

    38 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • DIANTARA : Gimana rasanya jadi ketua OSIS?

    Vira : Sukanya, dapat diberi tang-gung jawab sebesar itu dan dukanya,

    banyak pekerjaan yang harus saya lakukan. Waa, menyenangkan seka-ligus menyusahkan ya.

    DIANTARA : Terus cara kamu membagi waktu antara pelajaran

    dan kegiatan OSIS gimana?Vira : Ya, untuk saat ini

    masih bisa ditangani, dibantu dengan jadwal yang sudah dibuat.

    DIANTARA : Oh ya, apa saja rencana kamu dengan OSIS ini?

    Vira : Rencananya, saya sih ingin memajukan sekolah, yaitu dengan mengadakan kegiaan seperti lomba-lomba untuk men-ingkatkan prestasi siswa di dalam sekolah.

    DIANTARA : Apa ada pro-gram baru setelah kamu terpi-lih jadi ketua OSIS?

    Vira : Nggak ada kayake, sama seperti tahun ajaran lalu peraturannya tetap sama.

    DIANTARA : Kamu kan sudah be-berapa bulan sebagai ketua OSIS. Apa ada halangan yang kamu rasakan?

    Vira : Aku kira bukan halangan ya, tapi rasae gak enak kalo ada kegiatan tidak dapat terlaksana dengan baik.

    DIANTARA : Apa kamu kesulitan mengoordinasiakan anggotamu?

    Vira : Oh, ndaklah, ndak, karena mer-eka sudah dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

    DIANTARA : Pertanyaan terakhir,

    menurut kamu, sekolah kita gimana sih?

    Vira : Oh ya, sekolah Santa Clara, merupakan sekolah yang aku senangi dan aku merasa nyaman, tentunya dibantu dengan bapak/ibu guru serta suster, dan tak lupa teman-teman yang membantu saya. n

    OrganizationOrganization

    Semua Sudah TerjadwalNuansa demokrasi juga hadir di skul. Namanya, pilihan ketua OSIS. Savira Gunawan, adalah ketua OSIS untuk periode 2009/2010. Kepada DIANTARA, Vira, demikian ia lazim disapa, berbagi suka dan dukanya

    dengan fEbrina Cinantya 8C-11, mengenai organisasi siswa ini.

    OSIS SMPK SANTA CLARA 20092010

    Ketua : Savira Gunawan (8C)

    Ketua I : Yosef Maria Untung (8A)

    Ketua II : Billie Tjahjono (8D)

    Sekretaris : Celina Tasya Evangelista (7B)

    Sekretaris I : Seli Noviodore (8D)

    Sekretaris II : Stephany Ruth Anchilla (7A)

    Bendahara : Quinton (7B)

    Bendahara II : Anna Karenina Ekaputri (7C).

    Savira Gunawan, Ketua OSIS

    39 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

  • 40 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    MARIA Ines Teresa Arias, pendiri kongre-gasi Misionaris Claris, sudah wafat pada 22 Juli 1981 di Roma. Keputusannya

    untuk berkarya tidak salah, karena kini apa yang dilakukannya telah memberi banyak kebaikan.

    Ini sesuai jiwa luhurnya. Dari pengakuan orang-orang yang dekat dengannya, Maria Ines atau biasa disebut Madre Ines, adalah so-sok yang cerdas, bijaksana, dan terbiasa berpi-kir sistematis, terencana dan tepat.

    Meski menduduki jabatan pimpinan, Madre Ines tidak pernah sombong. Sebaliknya, igur-nya begitu bersahaja, optimistis, dan berpikir positif. Di atas semuanya, imannya kuat dan memiliki jiwa kepemimpinan.

    Madre Ines merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Lahir di Ixtan del Rio, Nayarit, Meksiko, 7 Juli 1904. Ayahnya, Eusta-quio Arias, seorang pengacara sedangkan ibu-nya, Maria Espinoza, ibu rumah tangga biasa.

    Dalam buku hariannya, ia pernah menulis. Saya merasa ada sesuatu yang sedang terjadi dalam hidup saya, saya sangat yakin bahwa ada sesuatu yang belum saya mengerti terjadi pada diri saya.

    Meski tumbuh sebagaimana gadis nor-mal, beberapa tahun kemudian, Madre Ines mengetahui, bahwa Tuhan memanggilnya untuk menjalani kehidupan yang khusus, yai-tu hidup membiara.

    Pada 7 Juli 1929, Madre Ines masuk biara kontemplatif, yaitu tarekat Suster Claris yang miskin di Los Angeles, California. Waktu itu, para suster Claris Meksiko dalam pengungsian karena pengejaran agama Katolik di Meksiko.

    Ketika mengucapkan kaul sementaranya, Madre Ines merasakan suatu panggilan lain. Panggilan mendirikan : Kongregasi Misiona-ris.

    Dengan persetujuan pimpinan biara, 23 Agustus 1945, Madre Ines memulai kongrega-si barunya di kota Cuernavaca, Meksiko. Saat ini, lima suster lain ikut bergabung. Salah satu kekhasan kongregasi baru ini adalah memiliki janji ketaatan mutlak pada Sri Paus, seperti layaknya para Jesuit.

    Pada 31 Mei 1951, Madre Ines mengirim permohonan pengesahan atas kongregasi baru ini ke Tahta Suci. Tak kurang dari se bulan, persetujuan datang, tepatnya 22 Juni 1951. Kongregasi ini mendapat nama resmi : Misio-neras Clarisas del Santissimo Sacramento (Mi-sionaris Claris dari Sakramen Maha Kudus). n

    KALAU membuka website seko-lah, SMPK Santa Clara, ada ban-ner lash tentang bakal adanya

    pesta emas Misionaris Claris. Bahkan, logonya sudah jadi, dan tampak me-narik.

    Ya, diyakini, 15 September 1960, sebagai hari paling bersejarah bagi kongregasi ini. Waktu itu, tiga orang suster Misionaris Claris, untuk kali per-tama datang ke Indonesia, tepatnya di kota Madiun, Jawa Timur.

    Mereka datang atas undangan Ad-ministrator Apostolik waktu itu, yaitu Mgr Gaetano Alibrandi. Kedatangan ini menjadi patokan awal kelahiran Misionaris Claris di bumi Nusantara.

    Awalnya, tiga suster pionir ini ber-karya di Poliklinik dan BKIA Panti Bagi-ja, milik keuskupan. Kini, karya Misio-naris Claris sudah tersebar di pelbagai daerah lain seperti Surabaya, Jakarta dan Flores.

    Karya yang utama adalah bidang kesehatan dan pendidikan. Sebagian di antara mereka juga berkarya di bidang pastoral. Secara berkala, Mi-sionaris Claris mengirim beberapa anggotanya untuk studi lanjut di luar negeri, khususnya Roma.

    Nah, 15 September 2010 ini, genap sudah usia 50 tahun Misionaris Claris. Sebuah pesta emas sudah direncana-kan. Sebab, perjalanan sebuah kon-gregasi, seperti halnya hidup manu-sia, adalah perjalanan pencarian yang terus menerus. Berhenti sejenak da-lam momentum khusus adalah suatu kebutuhan, supaya bisa melangkah lagi dengan kesegaran baru. n

    OrganizationOrganization

    Pesta EmasMisionaris Claris

    TAHUN50 Dibanding kongregasi lain, usia Misionaris Claris relatif muda. Kendati tergolong baru, kongregasi ini berkembang sangat baik di 14 belas negara, termasuk di Indonesia.

    SuMbEr tuliSan Dan foto : WEBSITE SANTA CLArA dAN MAjALAH HIduP

    Tentang Madre Ines

  • HAI, CS, pe-gang kain-nya!! CS yang

    nama aslinya Christina Suhartono, cepat-cepat lari memegang kain yang dimak-sud. Hari itu, seluruh kelas mendesain stan di tepi lapangan di halaman da-lam sekolah.

    Sejak pukul 11.30 WIB, 8 Januari 2010, beberapa anak Kelas 8A sibuk mengaitkan kain ke tiang. Christina menghias papan nama stan. Jessica, Nancy, Belinda, Dea, menghias meja stan, memasang rumbai-rumbai, me-nempel hiasan pada kain.

    Hari mendung saat itu diabaikan. Pukul 14.00 WIB, seluruh kelas sudah berhenti menghias dan setengah jam kemudian, sekolah mulai sepi. Hanya anak Kelas 8A yang masih mengurus stan, dan anak-anak lain, melakukan gladi bersih di atas panggung.

    Stan dan atraksi di panggung ada-lah dua menu utama dalam bazar

    SMPK Santa Clara. Ini adalah bazar pertama yang diadakan di gedung se-kolah yang baru. Temanya Friends Are Everlasting Gift.

    Yang ngurusi, panitianya dari ka-kak Kelas 9 semua, memang ada be-berapa anak Kelas 7 dan 8 yang ikut terlibat, tutur Lana dari Kelas 7C.

    Menurut Lana, setiap kelas wajib mendirikan stan. Artinya, ada kurang lebih 12 stan dari Kelas 7 s/d 9, ditam-bah stan dari guru dan BP3. Setiap stan mendapat bantuan pinjaman modal dari sekolah sebesar Rp 400.000. Stan dilombakan dilombakan dengan krite-ria jumlah pengunjung dan kekreatifan dalam menata stan.

    InsightInsight

    Hiruk pikuk terdengar riuh dari kejauhan. Terlihat siswa-siswi SMPK Santa Clara datang pagi-pagi ke sekolah. Tapi, 9 Januari 2010 itu, mereka tak seperti layaknya mau bersekolah. Yang dibawa bukan tas, namun botol soda, piring dan gelas plastik.

    41 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 6 TAHUN 2010

    kE HAlAmAn 42

  • Ada stan yang menjual pancake, soto, sate, es krim, aksesori, jajanan pasar, berba-gai kue, minuman aneka rasa dan lain-lain. Bukan hanya makanannya, hasil dekorasi-nya, hebat, unik dan kreatif, kata Jennifer dari Kelas 7C.

    Nama stannya unik. Ada Frenchship dari Kelas 8C, EMOS dari kelas 8D. Dan, yang paling laris adalah Soto Ayam Mami Anas dari Kelas 9B. Toh, voting menetapkan stan Ke-las 8C,