Dian Saputri Yunus_Gerak Lurus Beraturan

29
 GERAK LURUS BERATURAN Dian Saputri Yunus, Fitri Safitri, Ni Nyoman Putri Ari, Sadri. LABORATORIUM FISIKA DASAR JURUSAN FISIKA FMIPA UNM Abstrak. Telah dilakukan praktikum fisika da sar dengan judul “Gerak Lurus Beraturan”. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menentukan besar jarak dan  perpindahan, menentukan besar kecepatan rata -rata dan kelajuan r ata-rata, mengetahui hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh, serta bagaimana memahami gerak lurus beraturan. Dalam  praktikum ini dilakukan dua kegiatan. Kegiatan pertama dilakukan untuk mengukur jarak,  perpindahan, dan waktu tempuh. Kegiatan kedua dilakukan untuk mengukur jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus beraturan. Dalam praktikum ini pula digunakan beberapa alat dan  bahan, yaitu meteran untuk mengukur besar jarak yang ditempuh oleh objek, stopwatch untuk mengukur waktu yang digunakan oleh objek untuk menempuh lintasan, tabung GLB, statif, dan alat tulis menulis. Pada kegiatan pertama diperoleh hasil bahwa semakin besar kecepatan maka semakin sedikit waktu tempuh yang digunakan. Sedangkan pada kegiatan kedua diperoleh hasil  bahwa semakin besar jarak tempuh suatu benda yang bergerak maka, semakin lama pula waktu yang di butuhkan untuk sampai di posisi akhirnya. KATA KUNCI: Gerak Lurus Beraturan, Jarak, Perpindahan, Kecepatan, Kelajuan. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan ? 2. Bagaimana menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata ?  3. Bagaimana hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh benda yang bergerak lurus beraturan ? TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan. 2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata. 3. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh ( t ) benda yang  bergerak lurus beraturan (GLB). 4. Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan (GLB) METODOLOGI EKSPERIMEN Teori Singkat Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu dalam waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar  perubahan posisi benda da ri posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak adalah  besaran ska lar, sedang kan perpindah an adalah bes aran vek tor. Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak  pada l intasan yang lurus dan bergerak dengan kecepa tan tetap atau tidak ada perubahan

description

Laporan praktikum

Transcript of Dian Saputri Yunus_Gerak Lurus Beraturan

  • GERAK LURUS BERATURAN

    Dian Saputri Yunus, Fitri Safitri, Ni Nyoman Putri Ari, Sadri.

    LABORATORIUM FISIKA DASAR JURUSAN FISIKA FMIPA UNM

    Abstrak. Telah dilakukan praktikum fisika dasar dengan judul Gerak Lurus Beraturan. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika Universitas Negeri

    Makassar. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menentukan besar jarak dan

    perpindahan, menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata, mengetahui hubungan

    antara jarak tempuh dan waktu tempuh, serta bagaimana memahami gerak lurus beraturan. Dalam

    praktikum ini dilakukan dua kegiatan. Kegiatan pertama dilakukan untuk mengukur jarak,

    perpindahan, dan waktu tempuh. Kegiatan kedua dilakukan untuk mengukur jarak tempuh dan

    waktu tempuh pada gerak lurus beraturan. Dalam praktikum ini pula digunakan beberapa alat dan

    bahan, yaitu meteran untuk mengukur besar jarak yang ditempuh oleh objek, stopwatch untuk

    mengukur waktu yang digunakan oleh objek untuk menempuh lintasan, tabung GLB, statif, dan

    alat tulis menulis. Pada kegiatan pertama diperoleh hasil bahwa semakin besar kecepatan maka

    semakin sedikit waktu tempuh yang digunakan. Sedangkan pada kegiatan kedua diperoleh hasil

    bahwa semakin besar jarak tempuh suatu benda yang bergerak maka, semakin lama pula waktu

    yang di butuhkan untuk sampai di posisi akhirnya.

    KATA KUNCI: Gerak Lurus Beraturan, Jarak, Perpindahan, Kecepatan, Kelajuan.

    RUMUSAN MASALAH

    1. Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan ?

    2. Bagaimana menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata ?

    3. Bagaimana hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh benda yang bergerak

    lurus beraturan ?

    TUJUAN

    1. Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan.

    2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata.

    3. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh (t) benda yang

    bergerak lurus beraturan (GLB).

    4. Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan (GLB)

    METODOLOGI EKSPERIMEN

    Teori Singkat

    Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu

    titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu

    dalam waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar

    perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak adalah

    besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah besaran vektor.

    Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak

    pada lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan

  • kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan sebagai

    perubahan posisi setiap saat atau dalam bentuk matematis dituliskan;

    sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk

    matematis dituliskan;

    keterangan :

    v : kecepatan (m/s)

    x : perubahan posisi atau perpindahan (m)

    x : jarak (m)

    t : selang waktu (s)

    v : kelajuan (m/s)

    Alat dan Bahan

    1. Meteran

    2. Stopwatch

    3. Tabung GLB

    4. Statif

    5. Alat tulis menulis

    Identifikasi Variabel

    Kegiatan 1

    1. Variabel Manipulasi : jarak

    2. Variabel kontrol : kecepatan

    3. Variabel respon : perpindahan dan waktu

    Kegiatan 2

    1. Variabel Manipulasi : jarak tempuh

    2. Variabel kontrol : ketinggian

    3. Variabel respon : waktu tempuh

    Definisi Operasional Variabel

    1. Waktu adalah tempuh adalah waktu yang diperlukan suatu objek/benda untuk

    menempuh suatu lintasan dengan satuan sekon.

    2. Pepindahan adalah besar perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir

    dengan satuan meter.

    t

    xv

    t

    xv

  • 3. Jarak adalah panjang total lintasan yang di lalui benda dengan satuan meter.

    4. Kecepatan didefenisikan sebagai besarnya perpindahan benda tiap satuan waktu

    dengan satuan m/s.

    5. Ketinggian adalah besarnya ukuran dari dasar ke titik puncak suatu benda atau objek

    dengan satuan m atau cm.

    Prosedur Kerja

    Kegiatan 1.

    Menentukan besar jarak, perpindahan, dan waktu tempuh.

    1. Membuat tiga titik yaitu A, B, C yang dapat membentuk sebuah segitiga siku-siku.

    2. Mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut dengan menggunakan

    meteran yang tersedia.

    3. Menyiapkan 3 orang teman sebagai objek yang akan bergerak dengan kecepatan yang

    berbeda.

    4. Untuk orang pertama, berdiri di titik A lalu berjalan menuju titik B. Pada saat

    bersamaan mengukur waktu untuk menempuh lintasan dari A ke B. Melakukan hal

    yang sama untuk lintasan dari A ke B ke C.

    5. Melakukan setiap kegiatan 4 sebanyak 3 kali untuk setiap orang.

    6. Melanjutkan untuk orang kedua dan ketiga, mencatat hasil dalam tabel hasil

    pengamatan.

    Kegiatan 2

    Mengetahui hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh

    1. Mengambil tabung GLB dan statif untuk menggantungkan salah satu ujung tabung.

    2. Menandai minimal 4 titik sebagai titik A, B, C, dan D pada tabung (mengupayakan

    agar selang antar setiap titik sama).

    3. Mengukur panjang lintasan dari dasar tabung (0 cm) ke titik A, ke titik B, ke titik C,

    dan ke titik D.

    4. Menggantung salah satu ujung tabung pada statif pada ketinggian 5 cm dari alas/dasar.

    5. Mengangkat ujung tabung yang satunya, agar gelembung dalam tabung berada di

    ujung yang terangkat.

    6. Menurunkan ujung tadi sampai di dasar/alas sehingga gelembung akan bergerak ke

    atas, mengukur waktu yang diperlukan gelembung untuk sampai di titik A

    (menyalakan stopwatch ketika gelembung tepat melintasi pada posisi 0 cm pada

    tabung), melakukan 3 kali pengukuran untuk setiap jarak tempuh.

  • 7. Mengulang langkah 4, 5, dan 6, dengan jarak tempuh yang berbeda (dari 0 ke titik B,

    ke C, dan ke titik D).

    8. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil pengamatan.

    HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA

    Hasil Pengamatan

    NST Mistar/Meteran

    Batas kur

    kala

    NST Stopwatch

    Batas kur

    kala

    s

    s

    s s

    Kegiatan I. Menentukan besar jarak, perpindahan, dan waktu tempuh

    Tabel 1. Hasil pengukuran jarak, perpindahan, dan waktu tempuh

    No Lintasan Jarak (m) Perpindahan (m) Waktu Tempuh

    (s)

    1 A ke B

    1. |3,2000 0,0005|

    2. |3,2000 0,0005|

    3. |3,2000 0,0005|

    1. |3,2000 0,0005|

    2. |3,2000 0,0005|

    3. |3,2000 0,0005|

    1. |4,3 0,1|

    2. |4,6 0,1|

    3. |4,5 0,1|

    2 A ke B ke C

    1. |5,0300 0,0005|

    2. |5,0300 0,0005|

    3. |5,0300 0,0005|

    1. |3,7700 0,0005|

    2. |3,7700 0,0005|

    3. |3,7700 0,0005|

    1. |6,6 0,1|

    2. |5,9 0,1|

    3. |7,0 0,1|

    3 A ke B ke C

    ke B

    1. |6,8600 0,0005|

    2. |6,8600 0,0005|

    3. |6,8600 0,0005|

    1. |3,2000 0,0005|

    2. |3,2000 0,0005|

    3. |3,2000 0,0005|

    1. |7,9 0,1|

    2. |7,9 0,1|

    3. |8,6 0,1|

  • 4 A ke B ke C

    ke B ke A

    1. |10,0600 0,0005|

    2. 10,0600 0,0005|

    3. 10,0600 0,0005|

    1. |0 0,0005|

    2. |0 0,0005|

    3. |0 0,0005|

    1. |12,2 0,1|

    2. |11,5 0,1|

    3. |12,7 0,1|

    Kegiatan 2. Mengetahui hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh

    Tabel 2. Hasil pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus beraturan

    No Ketinggian (cm) Jarak Tempuh (cm) Waktu Tempuh (s)

    1 |5,00 0,05|

    |11,00 0,05|

    1. |1,9 0,1|

    2. |1,9 0,1|

    3. |1,9 0,1|

    |22,00 0,05|

    1. |3,4 0,1|

    2. |3,4 0,1|

    3. |3,8 0,1|

    |33,00 0,05|

    1. |5,4 0,1|

    2. |5,6 0,1|

    3. |5,6 0,1|

    |44,00 0,05|

    1. |7,0 0,1|

    2. |7,1 0,1|

    3. |7,1 0,1|

    2 |10,00 0,05|

    |11,00 0,05|

    1. |1,3 0,1|

    2. |1,4 0,1|

    3. |1,3 0,1|

    |22,00 0,05|

    1. |2,5 0,1|

    2. |2,6 0,1|

    3. |2,6 0,1|

    |33,00 0,05|

    1. |3,9 0,1|

    2. |3,9 0,1|

    3. |4,0 0,1|

  • |44,00 0,05|

    1. |5,1 0,1|

    2. |5,1 0,1|

    3. |5,1 0,1|

    ANALISIS DATA

    Kegiatan I

    Rambat Ralat

    =|

    |+|

    |

    =|

    | + |

    |

    =|

    | + |

    |

    = + s

    = |

    | + | |

    |

    | + |

    | v

    |

    |

    Kegiatan I

    Kelajuan

    Lintasan A Ke B (Orang pertama)

    Kelajuan Pertama

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    = 0,74418605

    = |

    | V

    = |

    | 0,74418605

    = |

    | 0,74418605

    = |

    | 0,74418605

  • = | | 0,74418605

    =

    KR =

    x 100 % = 2,34 %

    V = | |

    Kelajuan Kedua

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    = 0,69565217

    = |

    | V

    = |

    | 0,69565217

    = |

    |

    = |

    |

    = | | 0,69565217

    =

    KR =

    x 100 % = 2,18 %

    V = | |

    Kelajuan Ketiga

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    =

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    |

  • = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 2,23 %

    V = | |

    Lintasan A Ke B ke C (Orang kedua)

    Kelajuan Pertama

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    =

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 0,61 %

    V = | |

    Kelajuan Kedua

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    =

    = |

    | V

  • = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 1,86 %

    V = | |

    Kelajuan Ketiga

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    = 0,71857143

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | | 0,71857143

    =

    KR =

    x 100 % = 1,42 %

    V = | |

    Lintasan A Ke B ke C ke B(Orang ketiga)

    Kelajuan 1

    = | | m

    = | | s

  • V =

    =

    =0,86835443

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    | 0,86835443

    = | |

    = 0,01105512

    KR =

    x 100 % = 1,27 %

    V = | |

    Kelajuan kedua

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    =0,86835443

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    | 0,86835443

    = | |

    = 0,01105512

    KR =

    x 100 % = 1,27 %

    V = | |

    Kelajuan ketiga

    = | | m

  • = | | s

    V =

    =

    =

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % =1,17 %

    V = | |

    Lintasan A Ke B ke C ke B ke A(Orang keempat)

    Kelajuan 1

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    = 0,82459016

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    | 0,82459016

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 0,82 V = | |

    Kelajuan 2

  • = | | m

    = | | s

    V =

    =

    =

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 0,87 %

    V = | |

    Kelajuan 3

    = | | m

    = | | s

    V =

    =

    = 0,79212598

    = |

    | V

    = |

    |

    = |

    | 0,79212598

    = |

    | 0,79212598

    = | | 0,79212598

    =

    KR =

    x 100 % = 0,79 %

    V = | |

  • Kecepatan

    Lintasan A Ke B

    Kecepatan Pertama

    = | |

    = | | s

    =

    =

    = 0,74418605

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    | 0,74418605

    = |

    | 0,74418605

    = | | 0,74418605

    =

    KR =

    x 100 % = 2,34 %

    = | |

    Kecepatan kedua

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    = 0,69565217

    = |

    |

    = |

    | 0,69565217

    = |

    | 0,69565217

    = | | 0,69565217

    =

  • KR =

    x 100 % = 2,18 %

    = | |

    Kecepatan ketiga

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    =0,71111111

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 2,23 %

    = | |

    Lintasan A Ke B ke C(Orang kedua)

    Kecepatan pertama

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

  • = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 1,52 %

    = | |

    Kecepatan kedua

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 1,69 %

    = | |

    Kecepatan ketiga

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

  • = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 1,44 %

    = | |

  • Lintasan A Ke B ke C ke B (Orang ketiga)

    Kecepatan pertama

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    = 0,00519068

    KR =

    x 100 % = 1,28 %

    = | |

    Kecepatan kedua

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    = 0,00519068

  • KR =

    x 100 % = 1,28 %

    = | |

    Kecepatan Untuk Orang Ketiga

    = | | m

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 1,17 %

    = | |

    Kecepatan keempat bernilai 0 karena tidak melakukan perpindahan.

  • Kegiatan II

    Waktu tempuh rata-rata

    Dengan ketinggian | | cm

    Waktu Tempuh 0-A

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 1,9 s

    Dapat dilaporkan

    {t} = [ ] = [ ] s

    Waktu Tempuh 0-B

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 3,6 s

    = | | s = 0,2

    = | | s = 0,2 s

    = | | s = 0,2 s

    Karena = 0,2 s maka = 0,2s

    sehingga dapat dilaporkan :

    {t} = [ ] = [ ] s

    Waktu Tempuh 0-C

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 5,3 s

    = | | s = 0,1 s

    = | | s = 0,3 s

    = | | s = 0,3 s

  • Karena = 0,3 s maka = 0,3 s

    sehingga dapat dilaporkan :

    {t} = [ ] = [ ] s

    Waktu Tempuh 0-D

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 7,0 s

    = | | s = 0 s

    = | | s = 0,1 s

    = | | s = 0,1 s

    Dapat dilaporkan :

    {t} = [ ] = [ ] s

    Dengan ketinggian | | cm

    Waktu Tempuh 0-A

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 1,3 s

    = | | s = 0 s

    = | | s = 0,1 s

    = | | s = 0

    Karena = 0,1 s maka = 0,1 s

    sehingga dapat dilaporkan :

    {t} = [ ] = [ ] s

  • Waktu Tempuh 0-B

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 2,5 s

    = | | s = 0 s

    = | | s = 0,1s

    = | | s = 0,1 s

    Karena = 0,1 s maka = 0,1 s

    sehingga dapat dilaporkan :

    {t} = [ ] = [ ] s

    Waktu Tempuh 0-C

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 3,9 s

    = | | s = 0 s

    = | | s = 0 s

    = | | s = 1,0 s

    Karena = 0,1 maka = 0,1 s

    sehingga dapat dilaporkan :

    {t} = [ ] = [ ] s

    Waktu Tempuh O-D

    {t} = [ ]

    = | | s

    = | | s

    = | | s

    = ( )

    = 5,1 s

    Karena sama maka = 0,1 s

    sehingga dapat dilaporkan :

  • {t} = [ ] = [ ] s

    Kecepatan pada ketinggian | | cm

    jarak tempuh 0-A

    = | | cm

    = | | s

    =

    =

    = 5,789473698

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    | 5,789473698

    = |

    | 5,789473698

    = | | 5,789473698

    =

    KR =

    x 100 % = 5,71 %

    = | |

    jarak tempuh 0-B

    = | | cm

    = | | s

    =

    =

    = 6,11

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    | 6.11

    = |

    | 6.11

    = | | 6.11

    =

    KR =

    x 100 % = 5,78 %

    = | |

    jarak tempuh 0-C

    = | | cm

  • = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 5,81%

    = | |

    jarak tempuh 0-D

    = | | cm

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 1,54%

    = | |

    Kecepatan pada ketinggian | | cm

    jarak tempuh 0-A

    = | | cm

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

  • = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 7,28 %

    = | |

    jarak tempuh 0-B

    = | | cm

    = | | s

    =

    =

    = 8,8

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    | 8,8 `

    = |

    | 8,8

    = | | 8,8

    =

    KR =

    x 100 % = 4,22 %

    = | |

  • jarak tempuh 0-C

    = | | cm

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 3.00%

    = | |

    jarak tempuh 0-D

    = | | cm

    = | | s

    =

    =

    =

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = |

    |

    = | |

    =

    KR =

    x 100 % = 2,06 %

    = | |

  • Metode Grafik

    Kegiatan 2

    Pada ketinggian | |

    Grafik 1.1 Hubungan antara jarak tempuh (cm) dengan waktu tempuh (s)

    y = mx + C

    = m + C

    =

    =

    = ( )

    =

    = cm/s

    DK =

    DK = 1

    KR = (1-DK) x 100 %

    KR = (1-1) x 100 %

    KR = 0 %

    KR =

    = KR x

    y = 6.4706x - 1.2941 R = 1

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    50

    0 1 2 3 4 5 6 7 8

    Jara

    k te

    mp

    uh

    (m)

    Waktu tempuh(s)

  • = 0 x 6,4706 cm/s

    = cm/s

    Maka kecepatan grafik dilaporkan,

    = | |

    = | | cm/s

    Pada ketinggian | |

    Grafik 1.2 Hubungan antara jarak tempuh s (cm) dengan waktu tempuh t (s)

    y = mx + C

    = m + C

    =

    =

    = ( )

    = cm/s

    DK =

    DK = 0,999

    KR = (1-0,999) x 100 %

    KR = 0,1%

    KR =

    = KR x

    y = 8.5854x + 0.0268 R = 0.999

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    0 1 2 3 4 5 6

    Jara

    k te

    mp

    uh

    (m)

    Waktu tempuh(s)

  • = 0,1 x 8,5854 cm/s

    = 0,85 cm/s

    Maka kecepatan grafik dilaporkan,

    = | |

    = | | cm/s

    PEMBAHASAN

    Percobaan gerak lurus beraturan dilakukan dua kali kegiatan percobaan. Pada

    kegiatan pertama dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara jarak,

    perpindahan dan waktu tempuh terhadap kecepattan dan kelajuan. Setiap objek melintasi

    jarak yang berbeda dengan kecepatan yang terkontrol. Dari percobaan ini diukur

    perpindahan dan waktu tempuhnya menggunakan stopwatch. Berdasarkan hasil

    perhitungan didapatkan bahwa kelajuan yang diperoleh dari besarnya jarak dibagi dengan

    waktu tempuh berbanding lurus dengan jarak tempuh dan berbanding terbalik dengan

    waktu tempuhnya. Artinya, semakin besar jarak yang dilintasi oleh objek maka semakin

    besar pula kelajuannya, sedangkan semakin besar kelajuan objek maka waktu yang

    digunakan akan semakin lama. Demikian pula dengan kecepatan. Kecepatan diperoleh

    dari besarnya perubahan posisi atau perpindahan benda dibagi dengan waktu tempuhnya.

    Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan diperoleh hasil bahwa semakin besar

    perpindahan benda maka semakin besar pula kecepatannya, sementara semakin besar

    kecepatan benda semakin banyak waktu tempuh yang digunakan oleh benda.

    Pada kegiatan kedua, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

    antara jarak tempuh dengan waktu tempuh. Dari hasil pengamatan dan perhitungan

    diperoleh bahwa semakin besar jarak tempuh maka semakin banyak waktu tempuh yang

    digunakan. Hubungan ini dapat diamati dengan grafik yang terbentuk linear, artinya jarak

    tempuh berbanding lurus dengan waktu tempuh. Namun tidak semua memiliki kecepatan

    yang konstan, hal ini di pengaruhi oleh adanya kesalahan relatif setiap alat yang

    digunakan dalam percobaan, yaitu mistar dengan ketelitian 0,1 cm dan stopwatch dengan

    ketelitian 0,2 s, oleh sebab itu, setiap hasil percobaan di atas yang ditulis dalam laporan

    ini di dasarkan pada perhitungan kesalahan relatif mengacu pada aturan angka berarti.

  • SIMPULAN DAN DISKUSI

    Berdasarkan hasil percobaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ;

    a. Kelajuan dapat dihitung dengan terlebih dahulu menentukan besarnya jarak dan

    waktu tempuh.

    b. Kecepatan dapat dihitung dengan menentukan besarnya perpindahan dan waktu

    tempuh.

    c. Kelajuan berbanding lurus dengan jarak dan berbanding terbalik dengan waktu,

    sedangkan kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding

    terbalik dengan waktu.

    d. Jarak berbanding lurus waktu tempuh, artinya semakin besar jarak tempuh maka

    semakin banyak waktu tempuh yang digunakan.

    e. Benda bergerak lurus beraturan jika memiliki kecepatan yang konstan.

    DAFTAR RUJUKAN

    Herman. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Makassar; Unit Laboratorium Fisika

    Dasar UNM.