Diam Kecuali Berkata Baik

download Diam Kecuali Berkata Baik

of 5

description

Nasehat Agama

Transcript of Diam Kecuali Berkata Baik

Diam Kecuali Berkata Baik - Tips Menjaga Lisan (bag. 02) , , :Saudaraku seimanDiantara hal yang dapat menjaga lisan dari penyakit-penyakitnya adalah;2. Membiasakan diam kecuali untuk perkataan yang mengandung kebaikan dan manfaatMari kita lihat dalil dari hadits-hadits dan penjelasan ulama tentang hal tersebut: - - .Artinya: Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam. HR. Bukhari.Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata: . : ... Di dalam hadits ini terdapat adab-adab dan sunan-sunan darinya adalah penekanan dalam keharusan berdiam dan perkataan baik lebih utama daripada diam, karena perkataan baik adalah harta rampasan dan diam adalah keselamatan, dan harta rampasan lebih utama daripaa keselamatan, dan demikian pula mereka mengatakan: Katakanlah kebaikan maka kamu akan mendapatkan harta banyak dan diamlah dari keburukan maka kamu akan selamat, berkata Ammar Al Kalbi:Dan katakanlah yang baik, kalau tidak, maka diamlah *** karena sesungguhnya barangsiapa yang selalu diam maka ia akan selamat. Lihat kitab At tamhid lima Fi Al Muwaththa min Al maani wa Al Sanid, 21/35.An Nawawi rahimahullah berkata: Adapun sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: Maka hendaklah ia berkata yang baik atau hendaklah ia diam, maka maknanya adalah jika ia ingin berbicara, maka, jika apa yang ia bicarakan itu adalah sebuah kebaikan yang diharapkan, diberikan pahala atasnya, baik berupa yang perkataan yang wajib atau dianjurkan, maka hendaklah ia berkata-kata, dan jika tidak terlihat untuknya, bahwa perkataan tersebut adalah sebuah kebaikan yang diberikan pahala atasnya, maka hendaklah ia menahan dari perkataan, baik terlihat untuknya bahwa ia adalah perkataan yang haram atau makruh atau mubah, sama sisi keduanya, oleh karena itu, perkataan yang baik diperintahkan untuk meninggalkannya, dianjurkan untuk menahannya, karena ditakutkan akan menariknya kepada sesuatu yang haram atau yang makruh, dan hal ini sering terjadi dalam kebiasaan. Lihat kitab Syarah An Nawawi ala Shahih Muslim, 2/19. - - .Artinya: Abdullah bin Amr radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang diam niscya ia selamat. HR. Tirmidzi.Al Aini rahimahullah berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda barangsiapa yang diam yaitu diam dari keburukan niscaya ia selamat atau menang dan bahagia mendapatkan setiap kebaikan atau selamat dari keburukan-keburukan dunia dan akhirat. Lihat kitab Mirqat Al Mafatih Syarah Misykat Al Mashabih, 14/110.Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata: Maka makna (hadits tersebut) adalah barangsiapa yang menunaikan kewajiban atas lisannya yang berupa berbicara dengan apa yang wajib ia bicarakan atau berdiam dari apa yang tidak bermanfaat untuknya. Dan menunaikan yang meruapakn ha katas kemaluannya yaitu berupa meletakkannya di dalam yang halal dan menahannya dari yang haram. Lihat kitab Fath Al Bari, 11/309.Beliau juga berkata: Sesungguhnya berbicara dengan lisan adalah pokok dalam menggapai setiap keiinginan, maka jika ia tidak berbicara dengannya kecuali kebaikan, niscaya ia akan selamat, berkata Ibnu Baththal: Hadits tersebut menunjukkan bahwa ujian yang paling berat bagi seorang manusia di dunia adalah lisannya dan kemaluannya, maka barangsiapa yang menjaga keburukan keduanya, niscaya akan terjaga dari keburukan yang paling besar. Lihat kitab Fath Al Bari, 11/310.Saudaraku seimanBerdiam dari perkataan yang buruk itu adalah sebuah kebaikan dan keutamaan, mari perhatikan perkataan ulama salaf berikut: : .Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata: Dengan banyaknya diam, disitulah terdapat harga diri/wibawa. lihat kitab Rabi Al Abrar, 1/124. : " " .Abu Habib Al Qadhi meriwayatkan bahwa Abu Darda sering mengatakan: Belajarlah dia sebagaimana kalian belajar berbicara, karena sesungguhnya diam adalah hukum yang agung. Jadilah seorang yang lebih suka mendengar daripada lebih suka berbicara, dan janganlah berbicara tentang sesuatu yang tidak bermanfaat untukmu, dan janganlah menjadi seorang yang menjadi tertawaan tanpa selain rasa takjub, dan janganlah berjalan ke tempat yang tidak ada keperluan. Lihat kitab Makarim Al Akhlak dan Maaliha, karya Al Kharaithi, 1/2. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata: ibadah yang paling utama adalah diam dan menunggu jalan keluar. Lihat Kitab Al Bayan wa At Tabyiin, hal: 157.Saudaraku seiman..TETAPI TIMBUL PERTANYAAN DAN PERBEDEAAN DIANTARA PARA ULAMA, MANA YANG LEBIH UTAMA; BERDIAMKAH ATAU BERBICARAKAH? Al Hasan (Al Bashri) rahimahullah berkata: Mengajarkan kebaikan lebih baik daripada diam, dan diam lebih baik daripada mengajarkan keburukan. Lihat kitab Al Bayan wa At Tabyiin, hal. 271.Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata: .Maka bukanlah perkataan yang diperintahkan secara mutlak, tidak juga diam, akan tetapi harus berbicara dengan kebaikan dan diam dari keburukan, dan kebanyakan para ulama salaf kebanyakan memuji diam dari keburukan, dan sesuatu yang tidak bermanfaat, karena beratnya untuk diri, oleh sebab itu kebanyakan manusia terperosok di dalamnya, maka mereka (para ulama salaf) mengobati diri mereka dan bersungguh-sungguh diam dari sesuatu yang tidak bermanfaat untuk mereka. Lihat kitab Jami Al Ulum Wa Al Hikam, 17/13.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah: : - - : . - - : Berbicara dengan kebaikan adalah sebuah kebaikan daripada diam darinya, dan diam dari keburukan adalah sebuah kebaikan daripada berbicara keburukan, adapun diam selalu maka ini adalah perbuatan bidah yang terlarang, dan demikianp pula menahan diri dari memakan roti, daging dan minum air, maka ini adalah termasuk dari perbuatan bidah yang tercela juga, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Shahih Bukhari, IBnu Abbas radhiyallahu anhu berkata: Ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berkhothbah berdirilah seseorang dan bertanya kepad beliau: Abu Israil bernadzar untuk berdiri dan tidak duduk dan tidak bernaung serta tidak berbicara dan berpuasa, (bolehkah?), nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda: Perintahkanlah ia untuk berbicara, bernaung dan menyempurnakan puasanya. Lihat kitab Al Furqan Baina Awliya Ar rahman dan Awliya Asy Syaithan, hal. 159.Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata: .Bahwa berkata yang baik seperti berdzikir kepada Allah, membaca Al Quran dan amalan-amalan baik lebih baik daripada berdiam, demikian pula berbicara dengan kebenaran seluruhnya dan mengadakan perdamaian diantara manusia, dan apa saja yang semisal dengannya, dan sesungguhnya diam yang terpuji adalah diam dari perkataan yang batil. Lihat kitab At Tamhid Lima Fi Al Muwaththa Min Al Maani wa Al Asanid, 22/20. : .Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata: Tidak ada kebaikan di dalam diam dari ilmu sebagaiman tidak ad kebaikan di dalam perkataan yang batil. Lihat Kitab Gharaib Al Furqan wa Gharaib Al Furqan, 1/227.Ditulis oleh Ahmad ZainuddinKamis, 27 Rajab 1434H, Dammam KSA