Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan...

120
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI MTs NEGERI TANGERANG I Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah untuk Memenulti Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) III II1II II1II _lilt.. UIII OIeh: d:'ri : "':"';"OT';"dZJ'C'i:Y"'" I gl.. : LP. (; ..g No. Tnduk ; :.QJ.W.. ,;.:9..1: ..:.1..... 0 klasiiikasi : .•...•...•............•..•.................... AINUL MARDHIYAH 105018200668 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDlKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010/1431 H

Transcript of Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan...

Page 1: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DI MTs NEGERI TANGERANG I

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah

untuk Memenulti Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

III II1II II1II _lilt..UIII

OIeh: d:'ri : "':"';"OT';"dZJ'C'i:Y"'"I gl.. : LP. (;..gNo. Tnduk ; :.QJ.W..,;.:9..1:..:.1..... 0klasiiikasi : .•...•...•............•..•....................

AINUL MARDHIYAH

105018200668

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDlKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010/1431 H

Page 2: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

; 33. Muhaimin, dkk., 24 23 lPengembangan l\fodel KTSP -IPada Sekolah dan Madrasah,

(Raja grafindo persada,2008).,

34. Eneo Mulyasa, Kurikulum 25 33

Tingkm SalUan Pendidikan .... ,

35. NurehoJis, /vlanajemen 26 148

elfBerbasis Sekolah, (Jakarta: I};LGrasindo, 2003) v/

36. Bedjo Sujanto, Manajemen 27 122 I

Pendidikan Berbasis Sekolah :

Model Pengelolaan Sekolah di

Era Dlonomi Daerah, (JakartaJ

: Sagung Seta, 2007)

37. Eneo Mulyasa, Kurikulum 28 21

~Tingkal salUan Pendidikan ....,

8. Wina Sanjaya, Pembelajaran 28 87

~.dalam lmplememasi KBK, iff(Jakarta: Keneana, 2008),

i. Oemar Hamalik, Jvlanajemen 28 ]62

Pengemb{lI1gan KurikululI1, (

Bandung : UPI dan Remaja

Rosdakarya, 2006)

Wina Sanjaya, Kurikulum . ." 28 215./

Wina Sanjaya, Kurikulum dan 29 219

~pembelajaran . .. ,

Nanang Fattah, Landasan 29 5

l1anajemen Pendidikan, J{Bandung : PT. Remaja-

,osdakarya, 2008)

rief Furehan & Muhaimin, 30 5

mgembangan Kurikulum

rbasis Kompelens di

"gllrllan Tinggi Agama"-./

lIni, (Yogyakarta : Pustaka

'tiar, 2005).

Page 3: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN DI MTs NEGERI TANGERANG I

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UlN SyarifHidayatullah

untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar S.Pd

Oleh:

AINUL MARDHIYAH

105018200668

Di bawah Bimbingan :

YEFNELTY Z, M.Pd

NIP. 150209382

a.MANERAH

NIP. 150268 585

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKANJURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 4: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

II P;I~PUSTAKA"\N UTAMA

LEMBAR PENGESA~~_~Y~fJl=JI\K~f:\~L~

Skripsi berjudul : "Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di

MTs Negeri Tangerang I" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian

Munaqasyah pada 28 Januari 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.) dalam bidang Kependidikan Islam ­

Manajemen Pendidikan.

Jakarta, Februari 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal

Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil!.

NIP. : 19650530 198503 I 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Muarif Sam., Drs., M.Pd.

NIP. : 19650717 199403 I 005

Penguji I

Nurlena, MA., Ph.D

NIP.: 19591020 1986032 DOl

Penguji II

Masan AF., Drs. H., M.Pd

Page 5: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

"IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDlKAN DI

MTs NEGERI TANGERANG I" yang disusun oleh AINUL MARDHIYAH,

NIM 105018200668 Program Studi Manajemen Pendidikan; Jurusan

Kependidikan Islam; Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif

Hidayatullah Jakarta telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi

pada tanggal 20 Desember 2009.

Jakarta, 20 Desember 2009

Dosen Pembimbing Skripsi III

ra. I\IanerahNIP. 150268585

Dosen Pembimbing Skripsi I

Dra. Yefnelty Z., M.PdNIP. 150 209 382

Page 6: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

LEMBAR PERNYATAAN KARYA PENULIS

Bismillahirrahmanirrahim

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ainul Mardhiyah

NIM : 105018200668

Program Studi

Jurusan

Fakultas

: Manajemen Pendidikan

: Kependidikan Islam

: Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam memperoleh gelar Smjana Strata 1 (S I) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berJaku di UIN Syarif Hidayatullah. ., . . -

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, Januari 20 I0

~r~tl M~<1hiwh105018200668

Page 7: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

ABSTRAK

Ainul Mardhiyah, 105018200668. Imp]ementasi Kuriku]um Tingkat SatuanPendidikan di MTs Negeri Tangerang I.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satukebijakan pemerintah Indonesia yang dikeluarkan dalam rangka meningkatkanmutu pendidikan Indonesia. KTSP merupakan kurikulum keenarn yangdiberlakukan di Indonesia sebagai penyempumaao Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK) atau ada yang menyebutnya kurikulum 2004. KeberadaanKTSP menjadi sebuah paradigma bam dalam mengembangkan kurikulum di eradesentralisasi pendidikan, yang memberikan kewenangan (otonomi) luas bagi tiapsatuan pendidikan uiltuk memberdayakan dan meningkatkan kompetisi yang sehatantar satuan pendidikan.

Implementasi KTSP di sekolah diharapkan dapat meningkatkankompetensi siswa dan guru, sekaligus meningkatkan kemandirian sekolah.Implementasi KTSP menuntut partisipasi berbagai pihak, meliputi kepala sekolah,wali mood, komite sekolah, masyarakat dan terutamil gwu. Guru dituntut untukberpartisipasi dalam merubah paradigma mengajar menjadi sebua.~ pelobelajaranyang student centered, karena dalam implementasi KTSP gwu menjadi key personyang dapat merealisasikan kurikuJum ke dalam aktivitas belajar mengajar yangmerupakan inti dari sebuah penyelenggaraan pendidikan.

Fokus studi ini adalah implementasi KurikuJum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP). Studi irJ bennaksud mencleskripsikan secara rinci bagaimanasebuah satuan penelidikan menerapkan ku.likulum yang dibuatnya sendiri. Apakahsekolah sudah dapat mengimpJementasikan KTSP dengan optimal? Penulismengangkatnya ke dalam judul IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKATSATUAN PENDIDIKAN DI MTS NEGERI TANGERANG I.

Penelitian elilakukan eli MTs Negeri Tangerang I. Metode yang eligunakandalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber Data yang digunakandalam penelitian ini adalah 43 orang guru dan seorang Wakabid. KOOkulurn.Instrumen yang eligunakan adalah menyebarkan angket kepada guru danwawancara kepada Wakabid. Kurikulum.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi KTSP di MTsNegeri Tangerang I dapat dikatakan beIjalan baikJoptimal. Hal ini ditunjukkanoleh kemampuan sekolah dalam menge10Ja ke tujuah aspek yang merupakanaspek-aspek penting yang mendukung impJemen!flSi KTSP, yakni dengan skorrata-rata 79,95% (kategori baik). Namun, ~skipun demikian penulis memberikansaran bagi sekola1J agar lebih meningkatkan lagi pengeloJaan iklim pembelajaran,MGMP, kemandirian guru dan aSpek-aspek laimJya agar implementasi KTSP diMTsN Tangerang I benar-benar mampu meningkatkan mutu pendidikan danm~wujudkantujuan pendidikan.

Kata kunci : Implementasi, KTSP

Page 8: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

ABSTRACTION

Ainul Mardhiyah, 105018200668. The Implementation of School BasedCurriculum (KTSP) at MTs Negeri Tangerang I.

School Based Curriculum (KTSP) has become one of Indonesian governmentpolicy released in the purpose of increasing educational quality in Indonesia.KTSP is the sixth curriculum has applied in Indonesia as a completing ofCompetence Based Curriculum (KBK) that is well-known as 2004 Curriculum.The existence of KTSP becomes a new paradigm in developing curriculum in theera that is called decentralization of education, which is give a wide authority foreach educational unit to powered and increase a good competition between thoseeducational units.

The implementation of KTSP in the school is hoped could increase studentand teacher's competence, all at once it could also increase school's autonomy.The implementation of KTSP is needed a support and participation form others,such as The Head Master, student's surrogate, school's committee, society andespecially the teacher. The teacher strives for taking the participation in changingteaching paradigm becomes a student centered learning. It is because in itsimplementation, the teacher becomes a key person which is able to make arealization of the curriculum to the activity of teaching and learning process that isbecome a focus to the educational implementation.

This study is focused on the implementation of School Based Curriculum(KTSP). The purpose of the study is to describe in detail how the school appliedthe curriculum which is made itself. Have the school implemented the KTSP inthe optimal way? The Writer takes that question into a little THEIMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED CURRICULUM (KTSP) AT MTsNEGERI TANGERANG I.

The research is taken at MTs Negeri Tangerang I. The method used in thisresearch is a Descriptive Qualitative. The sources of data in this research are 43teachers and a vice chairman of curriculum field. (Wakabid. Kurikulum). Theinstrument used by the writer is giving the questionnaires to the teachers and didan interview session to the Wakabid. Kurikulum.

The result of this research indicates that the implementation of KTSP in MTsNegeri Tangerang I has been applied well. It is indicated by the School's ability inmanaging the seventh components that is important in supporting theimplementation of KTSP. It is shown by the average score 79,95% (goodcategory). However, the writer gives the suggestion to the school to improve moreof learning situation management, MGMP, teacher's independence and othercomponents in order to make the implementation of KTSP in MTs NegeriTangerang I is wholeheartedly able to increase the quality of education and bringinto reality the goal of education.

Key word: KTSP. Implementation

Page 9: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang

Maha Rahman yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

"Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Negeri

Tangerang I".

Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung

yaitu Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari hambatan dan kendala

yang dihadapi penulis baik tenaga, pikiran maupun biaya. Namun berkat

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak

langsung akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :

I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan

Keguruan.

2. Drs. Rusdy Zakaria, oM.Ed., M.Phi!., Ketua JurusanKependidikan Islam.

3. Drs. H. Mu'arif Sam, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan

Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan.

4. Ibu Dra. Yefnelty, M.Pd dan Ibu Dra. Manerah, Dosen pembimbing

skripsi yang senantiasa memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga

dan pikiran di sela-sela kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan

kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. Bapak H. Upen Supendi, M.Pd, Kepala MTsN Tangerang I yang telah

rnemperkenankan dan membantu penulis dalam meJakukan peneJitian di

MTsN Tangerang 1.

6. WakiJ Kepala Bidang KurikuJum, Bapak Teguh Budiarto, S.Ag., beserta

seJumh gum dan staf MTsN Tangerang I yang teJah banyak membantu

penuJis dalam melaksanakan penelitian di MTsN Tangerang 1.

Page 10: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Drs. H. Muhidin dan Hj. Sri Swniyati yang

selalu memberikan doa restu dan dukungan baik moril maupun materil

kepada penulis. Kalian merupakan motivator terbesar yang telah mendidik,

menanamkan cinta kasih, dan memotivasi penulis dan menyuntikkan

semangat agar penulis terus berusaha mengejar cita-cita dan

mewujdkannya.

8. Adik-adikku tersayang, Ebah, Idah dan leha. Terima kasih atas doa,

dukungan dan kasih sayang yang kalian berikan selama iill. KaHan selaJu

menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis. Semoga Allah selalu

merahmati kita dan keluarga.

9. Sahabat-sahabat terbaikku, Ela dan Eva yang selaJu memberi spirit bagi

penulis untuk selaJu berusaha menggapai cita dan cinta. Thank You,

Friends... You're the best problem solverfor me !.

10. My lovely friends, ternan-ternan satu kost "Alizah, lvon, Solhah dan Eti,"

yang selalu ceria menghadapi suka dan duka selama menYUSlill skripsi.

Dwi, Tsulis, Hikmah dan teman-temanku jurllsan KI-MP '05 'yang tidak

bisa disebutka~ satU persatu" terima k~ih atas semangat yang telah kaliah

tebarkan di antara kita. Good Luck dan Yakinlah kita Bisa! !!.

Akhimya, harapan dan doa penulis semoga skripsi iill bermanfaat bagi

penulis, khususnya dan bagi pembaca wnurnnya. Semoga jasa baik yang telah

turnt membantu menjadi amal shaJeh dan mendapat baJasan yang tak

terhingga dari Allah Yang Maha Rahim. Amin Ya Rabbal 'Alamin....

Jakarta, 20 Januari 2010

Penulis

Page 11: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN .

UJI REFERENSI 11

SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS iii

ABSTRAK IV

KATA PENGANTAR..................................................................................... V

DAFTAR lSI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTARLAMPlRAN x

BABI PENDAHULUAN

A. Latar BelakalIg Masalah 1

B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 5

C. PembatasaII dan PenlnlUSan Masalah 6

D. Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. PengertiaII KTSP............................................................................. 7

2. Komponen-Komponen KTSP 13

3. Tujuan KTSP 18

4. Dasar Penyusunan KTSP 18

5. Proses Penyusunan KTSP 19

B. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

I. Pengertian Implementasi KTSP 22

2. Prinsip-prinsip Implementasi KTSP : 24

3. Pembelajaran dalam Implementasi KTSP 27

Page 12: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian 36

C. Metode Penelitian 37

D. Sumber Data 37

E. Teknik Pengumpulan Data 38

F. Teknik Analisis Data 41

G. Teknik Interpretasi Data 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data 43

I. Iklim Pembelajaran yang Kondusif 44

2. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan 46

3. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan 48

4. Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional 50

5. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua 54

6. Ivlenghidupka!l serta Ivfeluruskan KKG & IvlGivlP , 55

7. Kemandirian Guru 57

B. Analisis dan Interpretasi Data............................................................... 60

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan 63

Ill. Saran 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi MTs Negeri Tangerang I Kota Tangerang

Lampiran 2. Rekapitulasi Jumlah Siswa Per Bulan MTsN Tangerang I

Lampiran 3. Kurikulum MTs Negeri Tangerang I

Lampiran 4. Surat Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 6. Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Observasi

Lampiran 8. Surat Permohonan RisetlWawancara

Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 10. Berita Wawancara

Lampiran 11. Hasil Wawancara

Lampiran 12. Tabel Perhitungan Skor

Lampiran 13. Daftar Referensi

Page 14: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu negara, pendidikan merupakan bagian penting yang ikut

menentukan pertumbuhan ekonomi. Pendidikan juga menjadi proses

pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual

maupun emosional pada diri manusia sehingga ia siap menghadapi

kehidupannya dalam bemegara dan beragama.· Pendiliikari merupakan

investasi jangka panjang dalam mengembangkan sumber daya manusia.

Begitu pentingnya pendidikan, mengharuskan suatu negara untuk

meningkatkan mutu pendidikan guna meningkatkan mutu sumber daya

manusJanya.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwasanya mutu pendidikan Indonesia

masih rendah dan masih tertinggal dengan beberapa negara berkembang

lainnya. Bahkan dengan Malaysia yang kemerdekaannya jauh setelah bangsa

Indonesia pun ternyata mutu pendidikan Indonesia masih tertinggal. Menurut

Human development Index (HOI) yang dikeluarkan oleh UNDP melaporkan

bahwa, "Indonesia berada pada ranking 108 tahun 1998, ranking 109 pada

tahun 1999, dan rangking III pada tahun 2004 dari 174 negara yang diteliti".'

I E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : Remaja Rosdakarya.

Page 15: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

3

Di akhir tabun 2006 dan sarnpai pertengahan tabun 2007, sebagian besar

satuan pendidikan sudah mulai disibukkan dengan proses penyusunan

kurikulumnya sendiri yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dengan semangat otonomi dan desentralisasi, KTSP memberi keleluasaan

sekolah untuk mengembangkan kurikulum sendiri.

Dalam perjalanannya, dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enamkurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984,kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), dan terakhir Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan pemerintab melalui PermenDiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi, Permen Nomor 23Tabun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Permen Nomor 24tabun 2006 tentang Pelaksanaan kedua Permen tersebut.2

KTSP memiliki struktur dan baban kajian yang sarna dengan Kurikulum

2004 yang berbasis pada kompetensi. Dengan kata lain KTSP pun berorientasi

pada pencapaian kompetensi hasil belajar. KTSP ingin memusatkan diri pada

pengembangan seluruh kompetensi peserta didik. Jelasnya, KTSP merupakan

model pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atas standar isi

dan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintab

Republik Indonesia Nomor 19 tabun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan yang mengarnanatkan tersusunnya KTSP jenjang pendidikan dasar

dan menengah dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi

lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Kunandar dalarn bukunya yang berjudul Guru Profesional Implementasi

KTSP, mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa KTSP menjadi

pilihan dalarn upaya perbaikan kondisi pendidikan di tanah air, antara lain:

"(I )Potensi siswa itu berbeda-beda dan potensi tersebut akan berkembangjika stimulusnya tepat; (2)Mutu hasil pendidikan yang masih rendah sertamengabaikan aspe-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni dan olah raga,serta life skill; (3) Persaingan global sehingga menyebabkan siswaJanak

2 Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,'"){)()'7\ L 0,,"

Page 16: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

4

yang mampu akan berhasil/eksis dan yang kurang mampu akan gagal;(4)Persaingan pada kemampuan SDM produk lembaga pendidikan;(5)Persaingan teljadi pada lembaga pendidikan sehingga perlu rumusanyang jelas mengenai SKL, yan~ selanjutnya SK mata pelajaran perludijabarkan menjadi sejumlah KD. "

Keberadaan KTSP sebagai kepanjangan tangan dari kebijakan

desentralisasi pendidikan sebenamya positif, sebab sekolah diberi otonomi

untuk berdiskusi terkait dengan Standar Kompetensi yang telah ditetapkan

oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sayangnya, sebagian besar

guru belum terbiasa untuk mengembangkan model-model kurikulum.

Selain itu, temyata dalam praktiknya masih terdapat berbagai

permasalahan seputar KTSP di lapangan, di antaranya : I)Belum semua warga

sekolah memahami esensi KTSP; 2) Masih banyak kendala dalam penyusunan

sampai dengan pelaksanaan; 3) SDM Terbatas; 4)Warga belum yakin apakah

dokumen KTSP yang disusun telah memenuhi syarat; 5)Dalam

pelaksanaannya diakui bahwa lmplementasi KTSP belum optimal karena

faktor pendukung yang belum memadai, terutama: SDM, Sarana dan

Prasarana pendukung, Manajemen, dan Biaya,

MTsN Tangerang I merupakan salah satu lembaga pendidikan fomlal yang

terus membenahi diri dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan

yang memadai. Hal ini terlihat dari fasilitas belajar yang dimiliki oleh MTsN

Tangerang I meliputi : laboratorium MIPA, laboratorium bahasa, laboratorium

Komputer, Mushola, dan Perpustakaan.

Dalam perkembangnya, MTsN Tangerang I Illl sedang

mengimplementasikan KTSP sebagai wujud realisasi program pemerintah

dalam peningkatan mutu pendidikan. KTSP mulai diterapkan di MTsN

Tangerang I pada tahun pelajaran 2008/2009. Dengan penerapan KTSP,

diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan, kompetensi guru dan

kualitas output para siswanya.

Page 17: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

6

C. Pembatasan dan }'erumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah dalam penelitian, maka perlu adanya

pembatasan masalah yang akan diteliti sehingga tidak terlalu meluas dan dapat

terarah. Dalam hal ini, penelitian yang dimaksud dalam implementasi KTSP

adalah dilihat dari segi pengelolaanlmanajemennya. Hal ini sesuai dengan

program studi yang peneliti jalani selama ini yaitu manajemen pendidikan.

Dengan demikian, penelitian ini dibatasi pada tinjauan secara empiris tentang :

Implementasi KTSP di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang I.

b. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

yang akan diteliti adalah : "Bagaimana Implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan di MTs Negeri Tangerang I?"

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Peneliti Penelitian ini dihaXapkan clapat 111enambah wawasan

pengetahuan peneliti tentang bagaimana implementasi KTSP di MTsN

Tangerang I.

2. Lembaga Pendidikan : Diharapkan menjadi 111asukanlkontribusi yang

berarti dalam implementasi KTSP. Selain itu, bagi MTsN Tangerang I,

hasil penelitian ini juga dapat dijadikan U111pan balik (feed back) dan

evaluator dari pihak luar sekolah terhaclap MTsN Tangerang I clalam

mengimple111entasikan Kurikulum Tingkat Satuan Penclidikan.

3. Para Pe111baca : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan wawasan bagi para pembaca tentang

implementasi KTSP.

Page 18: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BARIl

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Banyak definisi yang muneul terkait dengan istilah kurikulum. Ada

definisi kurikulum dalam arti sempit dan ada definisi yang luas. Bennaeam­

maeam definisi yang muneul tersebut banyak dipengamhi oleh arti kurikulum

menumt asal katanya.

Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olah raga pada

zaman Ytmani kuno yang berasal dari kata "curir" dan "cw"ere". Pada waktu

itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang hams ditempuh oleh seorang pelari.

Orang mengistilahkarmya dengan tempat berpaeu atau tempat berlari dari

mulai start sampai finish. I

Sedangkan dalam dunia pendidikan, kata kurikulum barn dikenal sejak

kurang lebih satu abad yang lampau. Kata "kurikulum" ini belum terdapat

dalam kamus webster tahun 1812 dan barn timbul untuk pertama kalinya

dalam kamus tahun 1856. Artinya pada waktu itu ialah : " a race course; a

place for running; a chariot. 2. a course in general; appliedparticulmy to the

course of study in a university". Jadi dengan "kurikulum" dimaksud suatu

Page 19: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

8

jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan, dari

awal sampai akhir.2

Setelah istilah kurikulum digunakan, kemudian muncullah macam-macam

definisi yang diberikan tentang kurikulum. Tidak jauh berbeda dengan asal

katanya "curir" atau "curere" yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh

seorang pelari, maka kemudian berkembang definisi menurut pandangan lama.

Menurut pandangan lama, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh siswa.

Pandangan lama atau sering disebut pandangan tradisional merumuskan

bahwa : "kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh

murid untuk memperoleh ijazah"? Rupanya pengertian kurikulum sebagai

sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik ini menjadi

sebuah konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewamai teori-teori

dan praktik pendidikan.

Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya definisi kurikulum menurut

pandangan lama menjadi definisi yang lebih lengkap. Jika pada pandangan

lama kurikulum dinyatakan sebagai sejumlah mata peJajaJ;an, makamenurUl

definisi pandangan modem kurikulum tidak hanya bisa dikatakan sebagai

sejumlah mata peajaran; akan tetapi bisa juga dikatakan sebagai usaha, cara,

reneana, bahkan sejumlah pengalaman.

Di bawah ini penulis cantumkan sejumah definisi kurikulum menurut

beberapa ahli kurikulum sebagaimana dikutip oleh S. Nasution dalam

bukunya yang berjudul Asas-Asas Kurikulum : 4

a. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku CurriculumPlanning for BeTter Teaching and Learning, menjelaskan kurikulumsebagai berikut : " The curriculum is the sum total ofschool's effort toinfluence learning, wether in the classraO,m, on the playground, or outof school". Jadi, kurikulum adalah segala usaha sekolah untukmempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman

2 S. Nasution, Asas-Asas KlIriklllllm, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)., Cet.ke-S., 11.1-2.3 Oemar Hamalik, Pengembangan KlIrikllllim (Dasar-Dasar dan Perkembangnnya)

Bandung.: Mandar Maju, 1990),11.4

Page 20: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

h.5

9

sekolah atau di luar sekolah tennasuk kurikulum. Kurikulum meliputijuga apa yang disebut kegiatan ekstra kurikuler.

b. B. Othanel Smith, W.O Stanley dan J. Harlan Shores memandangkurikulum sebagai : " a sequence ojpotential experience set up in theschool Jor the purpose oj disciplining children and youth in groupsways oj thinking and acting". Mereka melihat kurikulum sebagaisejumlah pengalaman yang seeara potensial dapat diberikan kepadaanak dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuaidengan masyarakatnya.

e. Hilda Taba mengemukakan, bahwa "pada hakikatnya tiap kurikulummerupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasisebagai anggota yangproduktij'dalam masyarakatnya". 5

Beberapa definisi kurikulum di atas, tampaknya telah terangkum dalam

satu definisi yang lengkap sebagaimana tereantum dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 bahwa :

"kurikulum adalah seperangkat reneana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta eara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk meneapai tujuan pendidikan

tertentu".6 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi da~rah, .satuan pendidikan

dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

Sarna dengan apa yang tereantum dalanl Undang-Undang SISDIKNAS

yang intinya mengatakan kurikulum sebagai seperangkat reneana, Nana

Syaodih juga menambahkan bahwasanya "kurikulum bukan hanya

merupakan reneana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang

nmgsional yang beroperasi clalam kelas, yang memberi pecloman dan

mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas". 7

5 S. NasutioID, Asas-Asas Kurikulum ... , h.76 Undang-Undang SISDIKNAS : UU Rl No.20 Th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),

7 Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

Page 21: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

11

Setelah mengetahui bahwa ada beberapa unsur dalam kurikulum dan

membandingkan beberapa definisi kurikulum menu,ut beberapa pakar

pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwasanya kurikulum

merupakan serangkaian rencana yang berisi tujuan, isi, metode dan evaluasi

pembelajaran yang menjadi pedoman pembelajaran di bawah tanggungjawab

institusi pendidikan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya kurikulum merupakan hal

yang sangat urgen keberadaanya dalam setiap satuan pendidikan, baik itu

negen maupun swasta; sebab kurikulum menjadi pedoman dalam

penyelenggaraan proses belajar mengajar. Hal ini senada dengan pendapat

Hendyat Soetopo & Wasty yang mengatakan bahwa "dalam proses belajar

jelas kedudukan kurikulum sangat penting, karena dengan kurikulum maka

anak sebagai individu yang berkembang akan mendapatkan manfaat".11

Manfaat yang akan didapatkan oleh anak didik tersebut dapat berupa

potensi yang tems berkembang; dan tentunya diperoleh melalui kurikulum.

Hal ini dikarenalcan kurikulum juga mempakan seni dalam menyusun

perencanaan program bagi anak, remaja ,dan dewasa. Sebag"imana -yang

dikatakan oleh Louise dan Jessie bahwasnya "Curriculum refers to the art of

planning for implementing, and gathering data on programs for childrens,

youth and adults". 12

Setelah mengetahui arti dari istilall kurikulum, maka dapat ditelusuri apa

arti dari istilah KTSP yang belakangan ini marak dibicarakan dan dikerjakan

oleh sebagian besar pengelola pendidikan.

Istilah KTSP muneul sejak disahkannya PP No. 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan sebagai penjabaran dari UU No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di dalam PP tersebut dinyatakan, KTSP

adalah jenis kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan

pendidikan bersangkutan.

II Hendya! Soe!opo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,(Jakarta: Humi Aksara, 1993), h. 16.

12 Louise M. Berman and Jessie A. Roderick. Curriculum: Tpnrhino Tn/> Whl1f J..Jr.'H rmA

-;

Page 22: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

12

Disebut operasional karena kurikulum ini secara teknis menjabarkan

standar isi dan standar kompetensi lulusan yang ditentukan oleh pemerintah.

Dengan mempertimbangkan visi dan misi, karakterisitik, potensi serta daya

dukung alam dan sosialnya, sekolahlmadrasah mengembangkan standar baku

pemerintah tersebut ke dalam bahan ajar dan kegiatan pembelajaran berikut

tahapan-tahapannya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Enco Mulyasa, "KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan

pendidikan, potensi sekolahl daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan

karakteristik peserta didik".J3 Sedangkan menurut Kunandar, "KTSP

merupakan revisi dan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau

ada yang menyebutnya Kurikulurn 2004. 14 Menurutnya, KTSP lahir karena

dianggap KBK masih sarat beban be!ajar dan pemerintah pusat dalam hal ini

Depdiknas masih dipandtmg terlalu intervensi da!am pengembangan

kurikulum.

Lebih !anjut, Enco Mulyasa mengatakan bahwa KTSP adalah kurikulum

operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh seliap salUan

pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan

memperhatikan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 36 :15

a Pengembangan kurikultun dilakukan dengan mengacu pada StandarNasional Pendidikan untuk mewujudkan tujllan pendidikan nasional.

b Kurikul11m pada semlla jenjang dan jenis pendidikan dikembangkandengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, patensidaerah dan peserta didik.

c Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengahdikembangkan oleh sekolall dan komite sekolah berpedoman padastandar kompetensi lulllsan dan standar isi serta panduan penyusunankurikulum yang dibuat oleh BSNP.

13 Eneo Mulyasa, Kurikulum Tingkal Saluan Pendidikan, (Bandung : PT. RemajaRosdakarya Offset, 2008), Cet. Y, h. 8.

l4 Kunandar, Guru Profesional : lmplemenlasi KTSP, (Jakarta: Raja GrafindoPersada,2007), h.90-91

Page 23: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

13

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwasanya KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, dengan mengacu kepada standar

isi dan standar kompetensi lulusan; serta mempertimbangkan potensi sekolah,

kebutuhan daerahlkarakteristik budaya setempat dan peserta didik.

KTSP menjadi indikator bahwa pendidikan sudah didesentralisasikan ke

daerah-daerah, bahkan hingga ke sekolah-sekolah. Sekolah menjadi lebih

otonom dalarn melaksanakan tugas pokoknya untuk mencerdaskan putra-putri

bangsa. Dengan demikian kurikulum di Indonesia atau di daerah menjadi

sangat bervariasi dalarn banyak hal, kecuali dalam standar kompetensi (SK)

dan kompetensi dasar (KD) yang sudah ditetapkan secara nasional oleh Pusat.

Jadi dengan adanya KTSP ini, maka seluruh kegiatan pembelajaran mulai

dari penyusunan program pembelajaran di sekolah hingga pembiayaannya

harus didasarkan kepada hal-hal yang sudah ditetapkan dalarn KTSP.

Dengan demikian ada acuan yang jelas bagi sekolah dalam menyusun

RAPBS dan dalarn meminta dana partisipasi orang tua di daerah yang belum

menggratiskan pendidikan, atm! menghitung besarnya sub~idi pcmerintah

kepada sekolah sesuai dengan kebutuhan riil sekolah. 16

2. Komponen-Komponen KTSP

Sebagai a1at pendidikan, kurikulum tentu memiliki bagian-bagian penting

dan penunjang yang dapat mendukung operasinya lebih baik. Bagian-bagian

ini disebut komponen. Menurut Subandijah, "kurikulum sebagai alat untuk

mencapai tujuan pendidikan memiliki komponen pokok dan komponen

penunjang yang saling berkaitan, berinteraksi dalam rangka dukungannya

untuk mencapai tujuan itu". 17 Komponen pokok kurikulum meliputi (1)

komponen tujuan, (2) komponen isi/materi, (3) komponen organisasi/strategi,

(4) komponen media, (5) komponen PBM. Sedangkan yang tennasuk dalam

komponen penunjang kurikulum meliputi : (1) Sistem Administrasi dan

Supervisi, (2) Pelayanan bimbingan dan penyuluhan, dan (3) Sistem evaluasi.

16 Nanang Rijono, XrS? dan Ujian Nasianal,http://rijol1o.wordpress.com, 25 Maret 2008.17 Subandijah, Pengembangan dan inovasi Kurikulum,(Jakarta : Raia Grafinrlr. Ppr<::nrb

Page 24: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

14

Dengan demikian, KTSP pun terdiri dari komponen-komponen yang turut

mendukungnya. Dalam garis besarnya, KTSP memiliki enam komponen

penting sebagai berikut : 18

a. Visi dan Misi

Visi dan misi dapat dikembangkan oleh lembaga pendidikan masing­

masing dengan memperhatikan potensi & kelemahan masing-masing. 19

b. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, dirumuskan dengan

mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut :

I) Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2) Pendidikan menengah bertujuan meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3) Pendidikan menengah kejuruan bertujuan meningkatkan

keccrdasan, pengetahuan, kepribadi::II1,. akhlak mulia, sel1a.

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut sesuai dengan kejuruannya.

c. Kalender Pendidilmn

Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan

kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan

masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana

tercantum dalam Standar lsi.

:~ Enco Mulyasa, Kurikulum Tingkal Saluan Pendidikan... , h. 176· 182.

Page 25: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

15

d. Struktur dan Muatan KTSP

Struktur KTSP pada jeajang pendidikan dasar dan menengah tertuang

dalam Standar lsi, yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran

sebagai berikut :

I). Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2). Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3). Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

4). Kelompok mata pelajaran estetika

5). Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan

diri yang termasuk ke dalam isi kurikulum antara lain:

1). Mata pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat

satuan pendidikan tertera pada struktur kurikulum yang tercantum

dalam Standar lsi.

2). Muatan Lokal

Muatap lokal merupakan ~kegiatan kurikuJer untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas

dan potensi daerah, termasuk keungguJan daerah, yang materinya

tidak dapat dikeJompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

Substansi muatan Jokal ditentukan oJeh satuan pendidikan.

Kurikulum Muatan Lokal pada hakikatnya merupakan suatu

perwujudan Pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN) yang berbunyi : "Pelaksanaan kegiatan

pendidikan daJam suatu pendidikan didasarkan atas kurikuJum

yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan

dengan keadaan serta kebutuhan Jingkungan dan ciri khas satuan

pendidikan" 20

20 E. Mulyasa, Manaiemen Berbasis Sekolah. IBandung : PT Remaia Rosdakarva )004)

Page 26: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

16

3). Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah.

4). Pengaturan Beban Belajar

(a) Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat

satuan pendidikan SD/MIISDLB, SMP/MTs/SMPLB baik

kategori standar maupun mandiri, SMAIMA/SMALB

ISMK/MAK kategori standar.

(b) Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat

digunakan oleh SMPIMTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh

SMAI MAl SMALBI SMK/MAK kategori standar.

(c) Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan

oleh SMAIMAISMALB/SMK/MAK kategori mandiri.

(d) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem

paket dialokasikan sebagaimand tertera dalam struktur

kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah

maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara

keseluruhan.

(e) Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan

mandiri tidak terstmktur dalam sistem paket untuk

SD/M1/SDLB 0% - 40%, SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan

SMAIMAISMALB/SMKlMAK 0% - 60% dari waktu kegiatan

tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan

alokasi waktu tersebut mempeliimbangkan kebutuhan peserta

didik dalam mencapai kompetensi.

(f) Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di

sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik

di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

Page 27: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

17

(g) Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasau terstruktur, dan

kegiatau mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan

SMAIMA/SMKlMAK yaug menggunakau sistem SKS.

5). Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusau

Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusau mengacu kepada

standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP

6). Kecakapau Hidup

Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMAIMA/

SMALB, SMKlSMAK dapat memasukkau pendidikan kecakapau

hidup, yaug mencakup kecakapau pribadi, kecakapau sosial,

kecakapau akademik dan/atau kecakapau vokasional

7). Pendidikan Berbasis Keunggulau Lokal dan Global

Kurikulum untuk semua tingkat satuau pendidikau dapat

memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

e. Silabus dan Rencana Pelal{sanaan Pembelajaran

Silabus Merupakan penjabaran standar kompetensi dau kompetensi

dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaiau. Berdasarkan silabus yaug

telah disusun guru bisa mengembangkannya menjadi Rancangau

Pelaksauaan Pembelajaran (RPP) yang akau diterapkan dalam

kegaiatau belajar mengajar (KBM) bagi siswauya.2!

Secara dokumentatif, komponen-komponen KTSP tersebut

dikemas dalam dua dokumen berikut :

I). Dokllmen ] memuat acuan pengembaugan KTSP, tujuan

pendidikan, struktur dan muatan KTSP, serta kalender pendidikan.

2). Dokllmen II memuat silabus dari SKlKD yang dikembaugkau pusat

dau silabus dari SKlKD yang dikembaugkau sekolah (muatan

lokal, mata pelajaran tambahan).22

21 Wina Sanjaya, Klirikulum dan Pembelajaran... , h. 148.22 Masnur Muslich. Pembelaiaran Berhm:if: Knmnpfp)H'; Ann Yr>V1fn!u.t.,,..T fT,.,I~ ........~ • n .._~

Page 28: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

18

3. Tujuan KTSP

Secara umum, diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan

(otonomi) kepada lembaga pendidikan. 23 Dengan kata lain, penerapan

KTSP diharapkan dapat mendorong sekolah untuk melakukan

pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan

kurikulum.

Secara khusus diterapkannya KTSP adalah :

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif

sekolah.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat.

c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.24

4. Dasar Penyusunan KTSP

Pengembangan KTSP didasarkan kepada dua landasan pokok, yakni

landasan empirik dan landasan fonnal. Yang meJ1iadi landasan empirik di

antaranya : pertama, adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan

bairn dilihat dari sudut proses maupun hasil belajar; kedua, Indonesia

adalah negara yang sangat luas yang memilki keragaman sosial budaya

dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Akibatnya, lulusan

pendidikan tidak sesuai dengan harapan & kebutuhan daerah di mana

siswa tinggal.

Yang menjadi landasan fonnal, KTSP disusun dalam rangka

memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

23 Wina Sanjaya. Kurikulum dan Pembelaiaran h 117

Page 29: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

19

Menurut Wina Sanjaya, "Terdapat sejumlah pasal yang terkait baiksecara langsung maupun tidak langsung dari Undang-undang, peraturanpemerintah, maupun peraturan menteri pendidikan nasional. Pasal-pasaldari UU No 20 Tahun 2003 adalah : Pasal I ayat 19; Pasal 18 Ayat 1,2,3dan 4; Pasal 32 Ayat I, 2 dan 3; Pasal 35 Ayat 2; Pasal 36 Ayat I, 2, 3,dan 4; Pasal 37 Ayat I, 2 dan 3; Pasal38 Ayat I dan 2. Pasal yang terkaitdengan PP No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan ialah :Pasal I Ayat 5,13,14 dan 15; Pasal5 ayat I dan 2; Pasal6; Pasal 7 ayat I,2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8; Pasal 8 Ayat 1,2 dan 3; Pasal 10 Ayat 1,2 dan 3;Pasalll Ayat 1,2,3, dan 4; Pasal13 Ayat 1,2,3 dan 4; Pasal14 Ayat I,2,3; Pasal16 Ayat 1,2,3,4 dan 5; Pasal 17 Ayat I dan 2; Pasal 18 AyatI, 2, 3 dan Pasal 20". 25

5. Proses Penyusunan KTSP

Menyusun KTSP temyata tidak semudah yang dibayangkan, hal ini karena

KTSP melibatkan banyak aspek dan kompetensi. Terdapat beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam menyusun KTSP, yaitu :

a. Analisis Konteks

1). Analisis potensi dan kekuatanlkelemahan yang ada di sekolah:

peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana,

biaya, dan program-program yang ada di sekolah

2). Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan

lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas

pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber

daya alam dan sosial budaya.

3). Mengidentifikasi Standar lsi dan Standar Kompetensi Lulusan

sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan

pendidikan.

Kegiatan analisis konteks ini lebih dikenal dengan analisis SWOT

(strength, weakness, opportunity and threat), yakni menganalisa

kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dimiliki oleh pihak

sekolah).

Page 30: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

20

b. Mekanisme Penyusunan KTSP

I) Tim Penyusun

(a) Tim penyusun KTSP SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru,

konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dengan

kepala sekolah sebagai ketua, disupervisi oleh dinas kabupaten

/kota dan provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.

(b) Tim penyusun KTSP MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru,

konselor, kepala madrasah, komite madrasah, dan nara sumber

dengan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota, dan

disupervisi oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan

di bidang agarna.

(c) Tim penyusun KTSP khusus (SDLB,SMPLB, dan SMALB) terdiri

atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara

sumber dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota,

dan disupervisi oleh dinas provinsi bidang pendidikan.

2) Kegiatan Penyusunan

(a) Kegiatan penyusunan KTSP dapat berbentuk rapat kelja daJ)Jatau.

lokakarya sekolahlmadrasah yang diselenggarakan dalarn jangka

waktu sebelum tahun pelajaran baru.

(b) Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi:

penyiapan dan penyusunan draf, review dan revisi, serta finalisasi.

3) Pemberlakuan

(a) Dokumen KTSP SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku

oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas

kabupatenlkota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan

(b) Dokumen KTSP MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku

oleh kepala madrasah, diketahui oleh komite madrasah dan oleh

departemen agama.

(c) Dokumen KTSP SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku

oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas

Page 31: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

21

c. Acuan Operasional Penyusunan KTSP

Acuan operasional penyusunan KTSP sedikitnya mencakup 12 (dua belas)

poin, antara lain :26

I) Peningkatan Iman dan Takwa Serta Akhlak Mulia2) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat

Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik3) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan4) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional5) Tuntutan Dunia Kerja6) Perkembangan IImu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni7) Agama8) Dinamika Perkembangan Global9) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan10) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat SetempatII) Kesetaraan lender12) Karakteristik Satuan Pendidikan

Selanjutnya, proses penyusunan KTSP dari pusat (Depdiknas) sampai

kepada proses pembelajaran di sekolah dapat dilukiskan sebagai berikut :27

1). Penyiapan Peraturan

DEPDlKNAS

DlSDlKPropinsi

DISDIKKotaJKabupaten

SekoJah

KeJas/Guru

2). Penyiapan Standar Nasional

3). Penyiapan Anggaran

1). Penyesuaian Buku Teks

2). Penyesuaian Aturan-aturan

I). Dewan Pendidikan

2). Pengalokasian Anggaran

3). Fasilitas Pendidikan

I). Koordinasi program

2). Komite Sekolah/Kurikulum

3). Pelayanan Administrasi

I). Rancangan Kompetensi dan Indikator

kompetensi, serta Materi Pelajaran

2). Rencana pelaksanaan Pembelajaran

3). Strategi pembelajaran

': Enco Mulyasa, Kurikulum Tinf,kal Saluan Pendidikan .... h. 168

Page 32: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

22

Banyak hasil yang diperoleh dari kegiatan penyusunan KTSP tersebut,

tidak saja berupa silabus dan rencana pembelajaran serta keterampilan

menerapkmmya, tetapi juga memberi pengalaman baru bagi guru tentang

bagaimana berpikir tentang masa depan pendidikan bagi peserta didiknya.

Bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut akan digunakan guru dalam

mengimplementasikan KTSP.

B. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Definisi Implementasi KTSP

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,

atau inovasi dalam suafu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik

berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap. Dalam

Oxford Advance Learner's Dictionary dikemukakan bahwa implementasi

adalah : "put something into effect ", (penerapan sesuatu yang memberikan

efek atau dampak).28

Adapun Implementasi Kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi

kurikulum tertulis (written curriculum) dalam bentuk ,pembelajaran. Hal

tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan Miller dan Seller sebagaimana

dikutip oleh Enco Mulyasa, bahwa "in some cases implementation has been

identified with instruction. .. " Lebih lanjut dijelaskan bahwa "Implementasi

kurikulum mempakan suafu proses penerapan konsep, ide, program, atau

tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktivitas-aktivitas

baru, sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan

untuk berubah.29

Iskandar dan Usman mengatakan bahwa "Pelaksanaan pendidikan di

sekolah pada hakikatnya merupakan implementasi kurikulum"?O

28 Enco Mulyasa, KBK : Konsep, Karaklerislik, & lmplemenlasi, (Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2006), h.93

29 Enco Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompe/ensi..., h. 9430 Tsktlnrl<lr W orin T J,;.:m:'ln nnl'17V_nn,.,..,.. Ponno"",hn",n ...", V~ ... ;1,•• 14'''. I 1_1,_ ....__ n~__ ~

Page 33: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

24

2. Prinsip-prinsip Implementasi KTSP

Terkait dengan pengembangan KTSP, terdapat sejumlah prinsip"prinsip

yang hams dipenuhi, yaitu )2

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

b. Memperhatikan keragaman karakterisik peserta didik, kondisi daerah,

dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan suku, budaya,

dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.

c. Tanggap terhadap perkembangan IPTEK dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan.

f. Belajar sepanjang hayat.

g. Seimbang antar kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara

penerapan KTSP dengan kurikulum sebelumnya (KBK), yang justru

lampak.nya sering kali lerabaikan, k.arena prinsip~prinsip itu. boleh

dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum.

Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan KTSP adalah sebagai berikut :33

a. Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik

untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini

peserta didik harus mendapatkan layanan.

b. Menegakkan kelima pilar belajar, yaitu (a) belajar untuk beriman dan

bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami

dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat

secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang

lain, (e) belajar untuk membangun jati diri, melalui proses

pembelaj aran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

"Akhmad Sudrajat, Prinsip Pengembangan Kurikulum, http://akhmadsudrajat.wordpress. com

33 Muhaimin, dkk., Pen"embal1l!:an Madel Kurikulum Tinekal Saluan Pendidikan (K7:~P)

Page 34: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

25

c. Memungkinkan peserta didik mendapat layanan yang bersifat

perbaikan, pengayaan, dan percepatan sesuai dengan potensi, tahap

perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan

keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke­

Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik

yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,

dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing

ngarso sung tulada.

e. Dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan

budaya serta kekayaan daerah.

f. Mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal

dan pengembangan diri

Selanjutnya, agar pengembangan dan penerapan KTSP mampu

mendongkrak kualitas pendidikan; perlu didukung oleh perubahan

mendasar dalam kebijakan pengelolaan sekolah yang menyangkut aspck­

aspek berikut :34

a. Iklim Pembelajaran yang Kondusif

Dalam penerapan dan pengembangan KTSP harus ada dukungan dari

pihak intern sekolah yakni berupa iklim pembelajaran yang kondusif.

Iklim pembelajaran yang kondusif dapat menciptakan suasana belajar

yang aman, nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat

berJangsung dengan tenang dan menyenangkan (enjoyable learning).

Adapun Iklim pembelajaran yang kondusif tersebut dapat

dikembangkan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut :

1) Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang kurang

berprestasi.

2) Memberikan pengayaan bagi siswa yang kemampuannya lebih

tinggi.

Page 35: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

26

3) Menciptakan persamgan dan kerjasama antarsiswa dalam

pembelajaran.

4) Menentukan metode yang tepat dalam menilai hasil belajar.

5) Melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar.

b. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan

Dalam KTSP, kebijakan pengembangan kurikulum dan pembelajaran

beserta sistem evaluasinya didesentralisasikan ke satuan pendidikan,

sehingga pengembangan kurikulum diharapkan sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan masyarakat secara lebih fleksibel.

c. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan

Pelaksanaan KTSP perlu disertai seperangkat kewajiban, serta

monitoring dan tuntutan pertanggung jawaban (akuntabel) yang relatif

tinggi, untllk menjamin bahwa sekolah selain memiliki otonomi juga

mempunyai kewajiban melaksanakan kebijakan pemerintah dan

memenuhi ·harapan masyarakat. Selain itu, akuntabilitas pendidikan

juga hams dibanglln untuk menjamin bahwa siswa akan memperoleh

hasilmaksimaJ dalam prosespendidikan. 35

Dengan demikian, sekolah dan satuan pendidikan dituntut mampu

mengembangkan kllrikulum dan mengelola sumber daya secara

transparan, demokratis, dan bertanggung jawab baik terhadap•

masyarakat maupun pemerintah, dalam rangka meningkatkan kapasitas

pelayanan dan kualitas terhadap peserta didik.

d. Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional

Pelaksanaan KTSP memerlukan sosok kepala sekolahlmadrasah yang

memiliki kemampuan manajerial dan integritas profesional yang

tinggi, serta demokratis dalam proses pengambilan keputusan­

keputusan mendasar.

Page 36: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

27

Oleh karena itu, dalam implementasi KTSP, kepala sekolah

dituntut memiliki visi dan wawasan luas tentang pembelajaran yang

efektif serta kemampuan profesional yang memadai dalarn bidang

perencanaan, kepemimpinan, manajerial, dan supervisi pendidikan.

e. Revitalisasi Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua

Dalam pengembangan KTSP, partisipasi aktif berbagai kelompok

masyarakat dan pihak orang tua dalarn perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan program-program sekolah/madrasah

perlu dibangkitkan kembali. Menumt Bedjo Sujanto, "keikutsertaan

masyarakat secara sistematik melalui suatu organisasi akan sangat

membantu sekolah berkembang cepat,,36

Keikutsertaan masyarakat ini dapat diwujudkan dengan pemberian

bantuan untuk semua kegiatan sekolah, baik akademik maupun

administratif.

f. Menghidupkan serta Melumskan KKG dan MGMP

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Musyawarah Gum

Bidang Studi (MGBS) dan Kelompok Kelja Guru (KKG) merupakan

organisasi guru, yang pada saat ini keberadaannya pada sebagian

sekolah dan satuan pendidikan sudah mati suri.

Keberadaan KKG dan MGMP di setiap satuan pendidikan dapat

dihidupkan kembali dengan jalan mengadakan rapat rutin antarguru

guna menyusun strategi pembelajaran, menyusun perkembangan

kemajuan belajar, mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar, dan

menentukan KKM.

g. Kemandirian Guru

Dalam KTSP, guru juga harus mampu bekerja mandiri untuk

memperbaiki diri dalam pembelajaran. Sehingga ia tidak saja mampu

mengembangkan KTSP tetapi Juga melaksanakannya dalam

pembelajaran yang secm'a efektif dan menyenangkan.

36 Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah : Model Pen?,elolaan Sekolah

Page 37: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

28

3. Pembelajaran dalam Implementasi KT 'o.'O__'~__·O_'__ TA'v\A 1PERPUSTAKAAN LJ ,

a. Definisi Pembelajaran UIN SYAHID ,IAI<ARTA

Kurikulum dan pembelajaran merupakan ua SISI ma a uang. Artmya,

dalam proses pendidikan dua hal itu tidak dapat dipisahkan. Kurikulum

tidak akan berarti tanpa diimplementasikan dalam proses pembelajaran;

sebaliknya pembelajaran tidak akan efektif tanpa didasarkan pada

kurikulum sebagai pedoman.

KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang

diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni

sekolah dan satuan pendidikan. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum

dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan

Pendidikan?7 Menurut Wina Sanjaya "Keterkaitan antara belajar dan

mengf\iar itulah yang disebut pembelajaran".38 Senada dengan apa yang

dikatan oleh Oemar Hamalik, bahwa pembelajaran juga dapat dikatakan

sebagai "Suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar dengan pengajar

dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam

suatu lokasi ;ertentu dalam jangka satuan waktu teltentu pula".39

Dengan demikian, implementasi KTSP yang paling riil dapat dilihat

dari proses pembelajaran yang memang merupakan kegiatan inti dari

penyelenggaraan pendidikan.

Dalam konteks implementasi KTSP, mengajar bukan hanya sekedar

menyampaikan materi pelajaran; akan tetapi juga dimaknai sebagai proses

mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang

demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran.40 Pembelajaran yang

sesuai dengan KTSP adalah sebuah pembelajaran yang tentunya dapat

memberdayakan semua potensi peselta didik untuk menguasai kompetensi

yang diharapkan.

37 Eoco Mulyasa, Kurikulum Tingkal sa/uaH Pendidikan..... h. 21.3B Wina Sanjaya, Pembe/ajaran da/am lmp/ementasi KBK, (Jakarta: Kencana, 2008),

h.8?39 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kuriku/um, ( Bandung : UP! dan Remaja

Rosdakarya, 2006) h.16240 ~T"

Page 38: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

29

Dari urman itu, maka tampak jelas bahwa istilah "pembelajaran"

(instruction) itu menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan

pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Di sini jelas, proses pembelajaran

yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru.

Adapun makna pembelajaran dapat ditunjukkan oleh beberapa cm

berikut:41

I) Pembelajaran adalah proses berpikir

2) Proses Pembelajaran adalah memanfaatkan Potensi Otak

3) Proses Pembelajaran Belangsung Sepanjang Bayat

Ciri belajar sepanjang hayat seperti yang telah dikemukakan di atas,

sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang dirumuskan

Unesco (1996), yaitu :

I) Learning to Know atau Learning to Learn, belajar itu pada

dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar,

akan tetapi juga harus berorientasi kepada proses belajar.

2) Learning to do, belajar itu bukan hanya sekadar mendengar dan

melihat dengan tujuml akumulasi pengetahuan, akan tetapi belajar

untuk berbuat dengan tujuan akhir penguasaan kompetensi yang

sangat diperlukan dalarn era persaingan global.

3) Learning to be, belajar untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri

sebagai individu dengan kepribadian yang memiliki tanggung

jawab sebagai manusia.

4) Learning to live together, belajar untuk bekerja sama.

Empat pilar pendidikan yang dikemukakan oleh Unesco di atas,

sangat reIevan dengan tujuan pendidikan, bahwasanya pendidikan tidak

haIlya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang,

tetapi juga untuk kehidupan sekaraIlg, ymlg dialami individu dalarn

perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya.42

41 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran... , h.21942 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung PT. Remaja

Page 39: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

30

Kurikulum sebagai media pembelajaran, memberikan makna terhadap

proses pendidikan dan pembelajaran di lembaga pendidikan, sehingga

dimungkinkan terj adi adanya saling interaksi antara pendidik dan peserta

didik.

Menurut Farchan dan Muhamin "Proses interaksi inilah sebenarnya

yang mengantarkan pada pencapaian berbagai kompetensi".43 Sementara

Sudarwan Danim menambahkan bahwasanya "Keberhasilan refonnasi

kurikulum dapat dilihat dari apakah implementasinya mampu mengubah

sosok tampilan lulusan dari hanya sekedar tahu ke memiliki pengetahuan

dan mumpuni dalam berbuat".44

b. Pclaksanaan Pcmbclajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengejawantahan kurikulum ke

dalam tindakan nyata, atau lebih tepat disebut implementasi kurikulum.

Pembelajaran menjadi kegiatan inti dalam pendidikan. Sebab melalui

proses pembelajaran, tujuan akbir pendidikan dapat divvl~udkan. Hal ini

sependapat de!1gan. Enco Mulyasa yang mengalakan bahwasanya

"Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah

yang lebih baik". 45

Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup

tiga hal: pre tes, pembentukan kompetensi, dan post test. 46

1). Pre test (Tes Awal)

Pre tes ini memiliki banyak kegunaan dalam menJaJagl proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

43 Arief Farchan & Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompe/ens diPerguruan Tinggi Agama Islami, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005). h. 5

44 Sudarwan Danirn, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta: Bum; Aksara, 2006), h.1654' Eneo Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , h. 25546 Eneo Muiyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , h. 255 - 257

Page 40: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

31

2). Pembentukan Kompetensi

Pembentukan kompetensi mempakan kegiatan inti dari pe1aksanaan

proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk peserta

didik, dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direa1isasikan. proses

pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila se1uruh peserta

didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosia1nya.

Metode dan strategi belajar- mengajar yang kondusif untuk hal

tersebut perlu dikembangkan, misalnya metode inquiry, discovery,

problem solving, dan sebagainya. Dengan metode dan strategi tersebut

diharapkan setiap peserta didik dapat mengembangkan kompetensi

dasar dan potensinya secara optimal.

3). Pos Test (Tes Akhir)

Sarna halnya dengan pre test, post tes juga memiliki banyak kegunaan,

temtama dalam melihat keberhasilan pembe1ajaran dan pembentukan

kompetensi.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di atas, gum dituntut untuk mampu

menciptakal1 suasanakelas yang konJusif sesuai semangaL KTSP.

Menumt Enco Mulyasa : "Paling tidak gum hams dapat menciptakan

suasana be1ajar yang kondusif,47 Dengan kata lain, pembelajaran da1am

KTSP menuntut suasana ke1as yang demokratis, tidak tegang, tetapi hams

tetap tertib agar semua siswa bisa optimal da1am menyimak, berbicara, dan

mengekspresikan dirinya.

Se1ain suasana be1ajar yang kondusif, lingkungan belajar pun hams

kondusif. Seperti yang dikatakan oleh Martinis Yamin, bahwasanya :

"Para allli menyarankan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif

dan akademik, baik secara fisik maupun nonfisik, 1ingkungan fisik

mempakan kondisi belajar yang hams didukung oleh berbagai sarana,

1aboratorium, dan media lain". 48

47 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru ... , h. 88."Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru & JlI7plementasi KBK, (Jakarta: GaungPersada

Page 41: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

32

Lingkungan nonfisik meliputi penampilan, sikap guru, hubungan

hannonis antara guru dan peserta didik, serta organisasi dan bahan

pembelajaran secara tetap sesuai dengan kemampuan dan perkembangan

peserta didik.

Dengan demikian, suasana dan lingkungan belajar yang kondusif

dalam pelaksanaan pembelajaran l11enjadi penting untuk diciptakan. Sebab,

hal tersebut dapat l11enunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta

didik.

Dalam KTSP guru juga diberi kebebasan untuk mel11anfaatkan

berbagai metode pembelajaran. Guru perlu l11emanfaatkan berbagai

metode pembelajaran yang dapat membangkitkan minat, perhatian, dan

kreativitas peserta didik. Karena dalam KTSP guru berfungsi sebagai

fasilitator dan pembelajaran berpusat pada peserta didik, metode ceran1ah

perlu dikurangi. Metode-l11etode lain, seperti diskusi, pengamatan, tanya­

jawab perlu dikel11bangkan.

Selain itu, dalam KTSP guru juga harus berperan secara aktif sebab

guru <;lalam. proses pel11belqjaran memiliki peran yang sangat penting.

Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap

diperlukal1. Beberapa peran guru antara lain: 49

I) Guru sebagai sumber belajar

Dikatakan guru yang baik adalah manakala ia dapat l11enguasai materi

pelajaran del1gan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai

sumber belajar bagi anak didiknya.

2) Guru sebagai fasilitator

Sebagai fasilitator, guru berperan dalam meberikan pelayanan untuk

memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.

Page 42: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

33

3) Guru sebagai pengelola pembelajaran

Sebagai pcngelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan

iklim pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara

nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga

kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.

Dalam melaksanakan pengelolaan pembel~aran, ada dua macam

kegiatan yang harus dilakukan yaitu mengelola sumber belajar dan

melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri.

4) Guru sebagai demonstrator

Dalam perannya sebagai demonstrator, guru harus manlpu

mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat

siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan.

5) Guru sebagai pembimbing

Guru harus mampu membimbing Slswa agar dapat menemukan

berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka;

membimbing siswa agardapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas

perkembangan mereka, sej;ingga dengan ketercapaian itu ia dapat

tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan

setiap orang tua dan masyarakat.

6) Guru sebagai motivator

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi

dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi

belajar siswa.

7) Guru sebagai evaluator

Dalam memerankan dirinya sebagai evaluator, maka guru berfungsi

dalam menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi

kurikulum dan Juga menentukan keberhasilan guru dalam

melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.

Page 43: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

34

c. Penilaian HasH Belajar

Pcnilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan

penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan

pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, dan penilaian program.50

1). Penilaian Kelas

Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum,

dan ujian akhir. Ulangall harian dilakukall setiap selesai proses

pembelajaran dalam dalam kompetensi dasar tertentu. Ulangan

umum dilaksanakan setiap akhir semester.

2). Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan

kegiatan penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan

menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam

satuan waktu tertentu.

3). Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu stalldar untuk mengukur kinerja

yang sedang beljlllan, proses, dan hasil _untnk mencapai sualU

keunggulan yang memuaskan.

Untuk dapat memperoleh data dan informasi tentang pencapaian

benchmarking tertentu dapat diadakan penilaian secara nasional

yang dilaksanakan pada akhir satuan pendidikan. Hasil penilaian

tersebut dapat dipakai secara keseluruhan, dan dapat digunakan

untuk memberikall peringkat kelas, tetapi tidak untuk memberikan

nilai akhir peserta didik.

4). Penilaian Program

Peniaian Program dilakukan oleh Dediknas dan Dinas Pendidikan

secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaiall program

dilakukan untuk mengetahui kesesuaiall KTSP dengan dasar,

fullgsi, dan tujuan pendidikallllasional, serta kesesuaiannya dengan

tUlltutan perkemballgan masyarakat, dan kemajuan jaman.

Page 44: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

35

Setiap tindak pendidikan dan pembelajaran selalu

diorientasikan pada pencapaian kompetensi-kompetensi tertentu,

baik berkaitan dengan pengembangan kecerdasan spiritual

(spiritual intelligence), inleleklual (intellectual intelligence),

emosional (emotional intelligence). Unluk mencapai hal lersebut,

maka diperlukan media yang reievan dengan subslansi berbagai

kecerdasan tersebul. Media dimaksud salah salunya adalah

kurikulum.

Menurut Wina Sanjaya, "Dalam KTSP, ada dua hal penting yang hams

dipallami tentang evaluasi. Pertama, evaluasi merupakan kegiatan integral

dalam suatu proses pembelajaran. Kedua, evaluasi bukan hanya tanggung

jawab guru, akan tetapi juga menjadi langgung jawab siswa". 51

Pendapat Wina di atas menyiratkan bahwasanya pe!1ilaian (evaluasi)

menjadi kegiatan yang tidak lerpisah dalam proses pembelajaran. Selain

ilu, ternyata dalam kegialan penilaian; siswa pun harus dilibatkan. Hal ini

dikarenakan penilaian menjadi lolak ukur bukan hanya bagi keberhasilan

guru dalam mengajar, tapi juga mengukur keberhasilan siswa dalam

belajar.

Berdasarkan penjelasan di alas, maka dapat diketahui bahwasanya

sistem penilaian yang diperlukan dalam implementasi KTSP adalah sistem

penilaian yang berkelanjutan. Penilaian berkelanjutan tersebut merupakan

suatu sistem penilaian yang menyeluruh dengan menggunakan indikator­

indikator yang dikembangkan guru secara jelas. Penilaian tersebut

ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki

kompetensi dasar. Dengan demikian, perlu dikembangkan berbagai teknik

penilaian (evaluasi) seperti pertanyaan lisan, kuis, ulangan harian, tugas

mmah, ulangan praktek, dan pengamatan.

Page 45: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Negeri Tangerang 1.

B. Tempat dan \Vaktu Penelitian

Dalam usaha memperoh~h data yang diperlukan dalam penyusunan

skripsi ini, penulis melaku1<an penelitian secara langsung di MTsN Tangerang

I yang berlokasi di J1. Perintis Kemerdekaan II C/ No.2 kelura11an babakan

Tangerang.

Adapun waktu penelitian dilakukan sejak tanggal 27 Oktober sampa!

dengan 17 November 2009. denga!l rincianjacIwal sebagai berikut :

NO JENIS KEGIATAN SEPT. OKT. NOV.

Pemilihan Judu!

2 Konsultasi dengan Pembimbing

3 Pendekatan ke sekolah

4 Meminta ijin ke sekoJah

5 Pengumpulan Data

6 Pengolahan/ AnaJisis Data

Page 46: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

37

C. Metode Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian tentang

implementasi KTSP di MTsN Tangerang I ini, peneliti menggunakan metode

deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan yang

sebenarnya dad fenomena seputar implementasi KTSP di MTsN Tangerang I.

Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis melakukan

serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkanl

melukiskan keadaaan obyek penelilian pada saat sekarang berdasarkan fakta

dan data kemudian data tersebut di analisis, diinterpretasikan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa l, kemudian disimpulkan.

D. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah 52 orang yang

merupakan keselumhan subjek penelitian. Sumber data tersebut terdiri dad:

I. 51 orang guru di MTsN Tangerang I pada Tahun Pelajaran 2009-2010.

2. Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I Tahun Pelajaran 2009-2010.

E. Teknik Pengnmplllan Data

Peneliti di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrumen

atan alat, agar data yang diperoleh lebih baik.2 Dalam penelitian ini, teknik

pengumpulan data yang digunakan antara lain:

I. Angket (Quetionel) yang berisi sejumlah pertanyaan atau pemyataan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dad informan. Jenis

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,

jawaban sudah disediakan sehingga informan tinggal memilih jawaban

yang sesuai menurut mereka. Kuesioner ini diperuntukkan kepada guru

untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi KTSP dan proses

pembelajaran di MTsN Tangerang I.

1 Lexy J. Moleong, Melodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2006),. h.6

2 Suharsimi Arilnmtn P"ro<,orl'I>' P,., .... ,.,l;.;~._. ro_.~._ To

Page 47: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

38

2. Wawancara yang berisi sejumlab pertanyaan yang ditujukan kepada

Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I.

Wawancara yang peneliti gunakan merupakan suatu cara

mengumpulkau data atan informasi dengan cara langsung bertatap muka

dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang

topik yang diteliti3; yakni tentaug implementasi KTSP.

Adapun kisi-kisi instrurnen angket dan pedoman wawancara dapat

dilihat di bawah ini :

Tabell

Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I

Dimensi Indikator No. Item Jm!.

I Iklim 1.1 Menyediakan pelayanan remedial I I

Pembelajaran 1.2 Menyediakan pelayanan Pengayaan 17 I

yang Kondusif (Enrichment)

1.3 Membangun kerjasama antarmurid 2 I

1.4 Mengembangkan teknik evaluasi

belajar

,/ Menentukan metode yang tepat 24 I

dalam menilai hasil belajar

,/ Melaksanakan tindak lanjut 25 I

terhadap hasil evaluasi

2 Gtonomi Sekolah 2.1 Gtonomi Pengembangan Kurikulum:

dan Satuan ,/ Membuat indikator, 5 I

Pendidikan ,/ Membuat silabus 12 1

2.2 Gtonomi Pembelajaran :

,/ Menentukan metode pembelajaran 26 I

,/ Menentukan media pembelajaran 35 J

2.3 Gtonomi sistem evaluasi pembelajaran

,/ Menyusun kisi-kisi peniJaian 27 1

,/ Menentukan instrumen penilaian 32 I

3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,?004) hIlt!

Page 48: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

39

3 Kew,yiban 3.1 Transparan 33,34 2

Sekolah dan 3.2 Demokratis 28,29 2

Satnan pendidikan

4 Kepemimpinan 4.1 Memiliki kemampuan Manajeria1 I 1,15 2

Seko1ah yang 4.2 Memiliki wawasan Inas terhadap 13,16,19 3

Demokratis dan pembelajaran

Profesional 4.3 Memiliki kemampuan supervisi. 6, 7 2

4.4 Demokratis 8,23 2

5 Partisipasi 5.1 Menynmbangkan pemikiran unhlk 9,30 2

masyarakat & peningkatan kualitas pembe1ajaran

Orang Tua 5.2 Memberi dukungan finansiaJ 31 I

6 Menghidupkan 6. J Menyusun strategi pembelajaran 20 I

serta Meluruskan 6.2 Menynsun perkembangan kemajuan 21 I

MGMPdanKKG belajar

6.3 Mengevaluasi perkembangan 22 I

kemajuan belajar

7 Kemandirian 7.1 Mampu menyusun Program tahunan 14, 18 2

Guru dan semester, -7.2 Marnpu menyusun Silabus 0 IJ

7.3 Mampu menyusun RPP 4 1

7.4 Mampu menynsun KKM. 10 I

Page 49: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

40

Tabel2

Kisi-kisi Wawancara Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I

No.Dimensi Indikator

Item

l. Sosialisasi KTSP 1.1 CaraJlangkah dalam mensosialisasikan KTSP I

1.2 Respoll para guru terhadap KTSP 2

2. Penyusunan KTSP 2.1 Keterlibatan stake holder pendidikan dalam 3

penyusunan KTSP

2.2 CaraJlangkah dalam menyusun KTSP 4

3. Pelaksanaan 3.1 Ketersediaan sarana pembelajaran yang 5

KTSP memadai

3.2 Keberadaan faktor-faktor pendukung 6

pelaksanaan KTSP

3.3 Pengawasan dalam pelaksanaan pembelajaran 7

3.4 Hambatan-hambatan <ialam pelaksanaan KTSP 8

3.5 Implikasi Hambatan terhadap pelaksanaan

KTSP 9

3.6 Upaya mengatasi hambatall-hambatall dnlam~ . : ."

KTSP 10..F. Teknik Anahsls Data

Analisis data merupakan proses yang penulis lakukan untuk mengetahui

infonnasi yang telah dikumpulkan. Analisis termasuk mengolah data yang

telah dikumpulkan untuk menentukan kesimpulan yang mendukung data

tersebut. Tujuan penulis menganalisis data adalah menyimpulkan pesan-pesan

yang ada di dalamnya sebagai infonnasi yang dapat dipakai sebagai dasar

untuk pengambilan keputusan.

Adapun langkah-Iangkah yang digunakan dalam menganalisis data

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Editing

Penulis mengedit dan memeriksa satu persatu kelengkapan penglSlan

angket yang telah diiisi oleh responden, yang telalJ diserahkan kepada

penulis.

Page 50: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

41

2. Tabulating

Untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item yang penulis

kemukakan, maka dibuatlah tabel-tabel yang mempunyai kolom setiap

bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan yang lainnya,

untuk kemudian dicari persentasenya dan dianalisis.

Jadi, dalam menganalisis data ini peneliti mengolah data dengan

memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi.

Kemudian, setelah data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka

peneliti melakukan analisis data berupa deskriptif dengan presentase.

3. Persentase

Data yang telah terkumpul melalui angket dianalisis secara kuantitatif

melaJui distribusi frekuensi dengan memberikan persentase. Rumusnya :

FP ---xlOO%

NKeterangan .'

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number OfCases (jltmlaJ1 (rekue.nsi/banyakJ1)3 indi\idu)

P = Angka Persentase4

Tafsiran Persentase

NO Persentase % Penafsiran

1 100 Seluruhnya

2 90-99 Han1pir Seluruhnya

3 60-89 Sebagian Besar

4 51-59 Lebih dari Setengah

5 50 Setengalmya

6 40-49 Hampir setengahnya

7 10-39 Sebagian Kecil

8 1-9 Sedikit Sekali

9 0 Tidak Sarna sekali

;"''''''''A\

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,""'_~'-_ '" 1 ." ••

Page 51: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

42

G. Telmik Interpretasi Data

Setelah melakukan perhitungan pers<;ntase, maka selanjutnya peneliti

melakukan interpretasi data. Dalam memberikan interpretasi atas nilai rata­

rata yang diperoleh tersebut, digunakan pedoman interpretasi menurut

Suharsimi Arikunto sebagaimana yang dikutip oleh Wira Cahya dalam

Skripsinya yang berjudul "Implementasi Manajemen Kurikulum Berbasis

Kompetensi di SMP Al-Ihsan Jakarta", sebagai berikut ;5

I. Baik, Jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76% sid 100%

2. Cukup Baik, Jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56% sid 75%

3. Kurang Baik, Jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40% sid 55%.

4. Tidak Baik, Jika nilai yang diperoleh kurang dad 40%.

Untuk menentukan persentase, digunakan perhitungan sederhana dengan

langkah-Iangkah ;

I. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

2. Menghitung nilai skor (N~)Niai ini l1lerupabn nilai r"ta-rata sebenarnya

yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Menentukan rul1lUS kategorinya, yaitu dengan l1lenggunakan rul1lus ;

NSp----

NHx 100%

5 Wira Cahya Dimulya, Implemenlasi l\lanajemen Kurikulum Berbasis Kompetensi di8MP Al-Ihsan Jakarta, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan UtamaJITN <;;:v~rifl-ltrl",,,,>tnll..,h '){\f\J::\ 1-. 'l'l .. ...I

Page 52: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BABIV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Pada deskripsi data ini, penulis menggunakan statistik sederhana dengan

menggunakan rumus persentase. Adapun yang menjadi sumber data pada

penelitian ini adaJah 51 orang guru dan Wakabid. Kurikulum MTsN

Tangerang 1.

Akan tetapi, pada waktu pengumpulan data; ternyata sumber data yang

ada berkurang jumlahnya karena : 2 orang guru sedang menunaikan ibadah

haji, 2 orang sedang cuti hamil, 3 orang sakit, dan I orang pindah tugas ke

sekolah lain. Dengan demikian, jumlah sumber data menjadi 43 orang guru.

Angket yang telah disusun kemudian disebarkan kepada 43 informan.

Angket tersebut terdiri dari 35 item pernyataan pilihan, angket bersifat tertutup

dan langsung.

Angket yang telah disebarkan kepada informan yang ada di MTsN

Tangerang I, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus persentase,

maka hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Page 53: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

44

1. IkJim Pembelajaran yang Kondusif

Tabel3

Iklim Pembelajaran yang Kondusif

Alternatif Jawaban

No Item Pernyataan SL SR KD TP

F % F % F % F %

1 Guru memberikan pembelajaran

remedial bagi siswa yang 15 35 16 37 1I 26 1 2

kurang berprestasi

2 Guru menciptakan persaingan

dan kerja sarna antarsiswa 30 70 9 21 4 9 0 0

dalam kegiatan pembelajaran

3 Guru memberikan pengayaan

bagi siswa yang memiliki 17 40 12 28 9 21 5 12

kemampuan lebih tinggi

4 Guru menentukan metode yang29 67 13 30 I 2 0 0

tepat dalam menilai hasil bel~ar

5 Guru melaksanakan tindak

lanjut terhadap hasil evaluasi 21 40 14 33 7 16 I 2

belajar

DaJam impJementasi KTSP, diperJukan ikJim pembeJajaran yang kondusif.

Sebab, iklim pembeJajaran yang kondusif dapat menciptakan suasana belajar

yang aman, nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat

berJangsung dengan tenang dan menyenangkan (enjoyable learning).

Adapun IkJim pembelajaran yang kondusif tersebut dapat diciptakan oJeh

guru melalui beberapa upaya berikut ini :

a. Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang kurang berprestasi.

b. Memberikan pengayaan bagi siswa yang kemampuannya lebih tinggi.

c. Menciptakan persaingan dan kerjasama antarsiswa dalam pembelajaran.

d. Menentukan metode yang tepat dalam menilai hasil belajar.

e. Melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar.

Page 54: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

45

Berdasarkan tabel di atas, pemberian pelayanan remedial bagi siswa

di MTsN Tangerang I dapat dikatakan telah dilakukan oleh sebagian besar

guru. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar guru (72%) yang

memberikan remedial bagi siswa, yakni 35% selalu dan 37% senng.

Sedangkan yang memberikan remedial kadang-kadang saJa, hanya

sebanyak 26% guru.

Upaya dalam menciptakan persaingan dan kerjasama antarsiswa

dalam proses pembelajaran di MTsN Tangerang I juga dapat dikatakan

telah dilakukan oleh seluruh guru. Dibuktikan oleh adanya sebagian besar

guru (70%) yang selalu menciptakan persaingan dan kerjasama antarsiswa

dalam proses pembelajaran. Sementara sebagian kecil lainnya (21 %)

menyatakan sering, dan hanya sedikit sekali yang melakukal1I1ya kadang­

kadang; yakni 9% guru.

Adapun pemberian pengayaan bagi siswa yang memiliki kemampuan

lebih tinggi di MTsN Tangerang I secara umUlnnya dapat dikatakan telah

dilakukan oleh guru. Hal ini ditunjukkan oleh hampir setengah guru (40%)

yang selalu memberikan pt'ngayaan. bagi, siswa, 28% guru sering_

memberikan pengayaan dan 21% guru hanya memberikan pengayaan

kadang-kadang. Sedangkan yang tidak pernah mengadakan pengayaan

hanya sebagian kecil yakni 12% guru.

Selain pemberian pengayaan di atas, kemampuan guru dalam

menentukan metode yang tepat dalam menilai hasil belajar siswa di MTsN

Tangerang I juga dapat dikatakan telah dilakukan oleh seluruh guru. Hal

ini ditunjukkan oleh hampir seluruh guru (97%) telah menentukan metode

yang tepat dalam menilai hasil belajar, yakni 67% selalu dan 30% sering.

Selanjutnya, upaya menciptakan iklim pembelf\iaran yang kondusif

melalui tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar siswa di MTsN

Tangerang I dapat dikatakan telah lakukan. Dapat dilihat dari jawaban

informan yang menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah melakukan

tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar siswa (49% selalu dan 33%

sering).

Page 55: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

46

Setelah mengetahui bahwa umumnya para guru MTsN Tangerang I

telah berusaha menciptakan iklim pembelajaran yang :,ondusif di sekolah.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara umumnya iklim

pembelajaran di MTsN Tangerang I sudah baik (kondusif).

Dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif tersebut,

Kepala MTsN Tangerang I pun temyata ikut serta membantu dengan

melaksanakan fungsinya sebagai supervisor. Hal ini sesuai dengan apa

yang dikatakan oleh Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang r, bahwa

"Proses pembelajaran di MTsN Tangerang r sudah kondusif.

Pelaksanaarmya baik secara langsung maupun tidak langsung diawasi oleh

KepaJa MTsN Tangerang 1".1

2. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan

Tabel4

Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan

Alternati[ Jawaban

No Item Pernyataan SL SR KD TP, .

F % F % F % F %

I Guru menentukan indikator

kompetensi yang akan dicapai33 77 7 16 3 7 0 0

siswa setiap kali melakukan

kegiatan mengajar

2 Kepala MTsN Tangerang I

bersama para guru 22 51 16 37 5 12 0 0

mengembang-kan si1abus

3 Guru menentukan sendiri

metode pembe1ajaran yang akan 34 79 7 16 2 5 0 0

digunakan

4 Guru menyusun kisi-kisi19 44 14 33 10 23 0 0

penilaian setiap semester

I Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I, Wawancara 31

Page 56: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

47

5 Guru menentukan instrumen

penilaian setiap kali melakukan 30 70 12 n 1 2 0 0

kegiatan mengajar

6 Guru menentukan sendiri jenis

media pembelajaran dalam 31 72 8 19 3 7 1 2

PBM

Implementasi KTSP selain memerlukan dukungan iklim pembelajaran

yang kondusif, juga perlu didukung oleh kemampuan sekolah dalam

menggunakan hak otonominya sebagai satuan pendidikan. Otonomi satuan

pendidikan tersebut di antaranya : otonomi dalam pengembangan kurikulum,

otonomi pembelajaran dan otonomi dalam sistem evaluasi.

Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum di MTsN Tangerang I

dapat dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar guru MTsN 1

(77% selalu, 16% sering) yang telah menentukan indikator kompetensi setiap

kali mengajar). Selain itu, ditunjukkan juga oleh kekompakan seluruh guru

(100%) dengan kepala sekolah dalam mengembangkan silabus.

Selanjutnya, pelaksanaan otonomi sekohih di MTsN Tangerang- I dalam

pembelajaran berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hampir seluruh

guru (95%) MTsN Tangerang 1 yang telah menentukan sendiri metode

pembelajaran yang akan digunakan dalam PBM, yakni sebanyak 79% guru

selalu dan 16% guru sering. Dengan kata lain, MTsN Tangerang 1 telah

berupaya melaksanakan otonomi pembelajaran di sekolahnya.

Adapun otonomi sekolah dalam sistem evaluasi pembelajaran dapat

ditunjukkan oleh adanya sebagian besar guru (44% selalu dan 33% sering)

yang menyusun kisi-kisi penilaian setiap semester dan sebagian besar guru

(70%) di MTsN Tangerang 1 yang selalu menentukan instrumen penilaian

dalam mengevaluasi hasil belajar siswa.

Page 57: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

48

Terakhir, otonomi sekolah dalam pembelajaran juga dapat ditunjukkan

oleh kemampuan guru dalam menentuka11 sendiri media pembelajaran.

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar guru (72%)

MTsN Tangerang I telah menggunakan kewenangannya dalam PBM,yakni

dengan selalu menentukan sendiri jenis media pembelajaran.

Selain beberapa bentuk otonomi di atas, otonomi MTsN Tangerang I juga

dilaksanakan dalam bentuk penyusunan KTSP. Kurikulum yang disusun oleh

MTsN Tangerang I tersebut memiliki ciri khas yang membedakannya dengan

MTsN lain, yaitu "Ciri khas yang dimiliki oleh MTsN Tangerang I tersebut

terlihat pada struktur kurikulunmya, yaitu muatan lokal yang terdiri dari tahfiz

(menghafal AI-Qur'an), muhadatsah dan conversation. 2

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara umumnya otonomi

sekolah di MTsN Tangerang I telah dilaksanakan dengan baik.

3. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan

TabeiS

Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikal1. .

Alternatif Jawaban

No Item Pernyataan SL SR KD TP

F % F % F % F %

1 Komite sekolah diikutsertakan

dalam rapat penyusunan 2 5 5 12 10 23 26 60

program kllrikuler

2 Wali mllrid diJibatkan dalam

mengembangkan sarana belajar 21 49 II 26 8 19 3 7

dan kegiatan ekstra kllriklller

3 Wali murid dilibatkan dalam20 47 5 12 8 19 9 21

rapat penyusllnan RAPBS

4 Wali murid ikut mengawasi14 33 2 5 13 30 13 30

penggllnaan APBS

2 Tegllh Blldiarto, S.Ag, Wakabid. KurikllJum MTsN Tangerang J, Wawancara 3J{)1t-tnhpr ')()()O

Page 58: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

49

Salah satu aspek yang Juga penting untuk e1ikelola e1alam rangka

mengimplementasikan KTSP aelalah aspek kewajiban sekolah elan saman

penelielikan. Di antara kewajiban-kewajiban sekolah tersebut aelalah bersifat

transparan dan demokratis.

Sifat transparan sekolah kepada masyarakat e1apat ditunjukkan melalui

usaha sekolah dalam mengikutsertakan komite sekolah dalam penyusunan

kurikulum. Berdasarkan tabel eli atas, e1apat diketahui bahwa seelikit sekali

tingkat keikutsertaan komite sekolah dalam rapat penyusunan program

semester. Hal ini dimnjukkan oleh sebagian besar infomlan (60%)

menyatakan bahwa komite sekolah tidak pemah e1iikutsertakan dalam

penyusunan program semester.

Rendahnya keikutsertaan komite sekolah dalam penyusunan program

semester bukan diakibatkan oleh madrasah yang tidak bersifat transparan,

melaiukan diakibatkan oleh sikap masyarakat yang kurang responsive

terhadap kegiatan tersebut. Selain itu masyarakat juga temyata cenderung

lebih mempercayakan penyusunan program semester tersebut kepada pihak

MTsN Tangerang I, sehingga penyusunan program semester masih didominasi

oleh pihak madrasah.3 Hal ini menunjukkan bahwasanya tingk:1t keterlibatan

komite sekolahdalam'penyUsunan program semester masih renelah.

Meskipun demikian, ternyata keterlibatan wali murid e1alam

pengembangan sarana belajar di MTsN Tangerang I e1apat dikatakan cukup

baik. Berdasarkan jawaban informan dapat diketahui bahwa hampir sebagian

besar wali murid (75%) telah dilibatkan e1alam mengembangkan sarana belajar

dan kegiatan ekstrakurikuler, yakni 49% selalu dan 26% sering.

Adapun keterlibatan wali murid dalam rapat penyusunan RAPBS juga

dapat dikatakan cukup baik. Sebab, lebih dari setengall (59%) wali murid telah

dilibatkan dalam rapat penyusunan RAPBS, yakni 47% selalu dan 12% sering.

Selanjutnya, keterlibatan wali muriel dalam mengawasi penggunaan

anggaran belanja sekolah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh

sebagian besar wali murid (68%) yang ikut serta mengawasi penggunaan

APBS, yakni 33% selalu, 5% sering elan 30% kaelang-kadang.

) Teguh Budiarto, S.Ag., Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I, Wawancara 01

Page 59: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

51

dalam kegiatan seminar,

workshop, lokakarya eli bielang

kurikulum

Dalam implementasi KTSP, peran serta Kepala Seko1ah mutlak

diperlukan. Sebab kepala seko1ah merupakan master of plan dalam setiap

aktivitas pendidikan di seko1ahnya. Begitupun dalam implementasi KTSP,

kepala sekolah memiliki peran penting. Mu1ai dari penyusunan, pe1aksanaan,

monitoring hingga evaluasi; 1a harus terlibat. 01eh karena itu, kepala sekolah

dituntut harus bisa bersifat demokratis dan profesional.

Tabel di atas menunjukkan kepemimpinan kepala seko1ah yang demokratis

dan profesional. Salah satu tindakan profesional kepala seko1ah adalah

melaksanakan fungsinya sebagai supervisor. Kepala sekolah me1akukan

monitoring baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap PBM

Peran kepala MTsN Tangerang 1 dalam PBM dapat dikatakan baik. Hal ini

berclasarkan ditllnjukkan oleh hampir selurllh infonnan (91%) yang

menyatakan bahwa kepala sekolah telah melakukan monitoring terhadap

PBM, yakni 47% selalu dan 44% sering. Sedangkan peran kepa1a seko1ah

dalam memeriksa silabus yang dibuat oleh gum juga dapat dikatakan baik,

sebab sebagian besar infonnan (84%) menyatakan bahwa kepa1a sekolah

selalu memeriksa silabus yang dibuat oleh gum.

Selanjutnya, kepa1a sekolah juga hams bersifat demokratis. Di antara

bentuk pelaksanaan sifat demokratis tersebut ada1ah dengan melibatkanl

mengikutsertakan para gum dalam menentukan SKB (Standar Ketuntasan

Belajar) dan program TahunanlSemester. Berdasarkan tabe1 di atas, maka

dapat diketahui bahwa Kepala MTsN Tangerang 1 te1ah bersikap demokratis.

Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar informan (88%) yang menyatakan

bahwa Kepala MTsN Tangerang 1 selalu melibatkan para guru da1am

menentukan Standar Ketuntasan Belajar (SKB) dan sela1u mengarahkan para

gum dalam membuat program tahunan dan program semester.

Page 60: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

52

PEHPUST AKAAN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA

Selain itu, peran manajerial kep per a dapat

dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar guru (81%) yang

menyatakan kepala MTsN 1 selahl mengarahkan para guru untuk membuat

RPP. Selain itu, kepala sekolah juga selalu menyelenggarakan rapat rutin

seputar pelaksanaan kurikulum. Dapat diJihat dari sebagian besar informan

(84%) menyatakan bahwa kepala MTsN tangerang 1 selalu menyelenggarakan

rapat rutin guna membahas pelaksanaan kurikulum.

Peran manajerial kepala sekolah dalam pembelajaran, yakni berupa

mengarahkan guru untuk memberikan remedial bagi siswa yang kurang

berprestasi pun dapat dikatakan cUkup baik. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian

besar informan (79%) yang menyatakan kepala sekolah telah memberikan

pengarahan dalam memberikan remedial pada siswa, yakni 44% menyatakan

selalu dan 35% menyatakan sering.

Adapun profesionalisme kepala sekolah, salah satunya dapat dilihat dari

seberapa besar wawasannya dalam pembelajaran. Berdasarkan tabel di atas,

dapat diketahui bahwasanya kemampuan kepala sekolah dalam memilihkan

metocle yangtepat dalam mengajar eudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh

hampir setengah guru MTsN Tangerang I (40%) yang menjawab bahwa

kepala MTsN I kadang-kadang membantu guru dalam memilihkan metode

yang tepat dalam mengajar.

Selanjutnya, sikap demokratis kepala MTsN Tangerang I berupa

mengikutsertakan para guru dalam kegiatan pelatihan, workshop, seminar dan

penataran di bidang kurikulum dapat dikatakan cukup baik. Sebab, sebagian

besar guru MTsN Tangerang I (60%) selahl diikutsertakan dalam kegiatan

pelatihan, workshop, seminar dan penataran di bidang kurikulum.

Berdasarkan deskripsi data di atas, maka dapat dikatakan bahwa kepala

MTsN Tangerang I telah meJakukan kepemimpinan yang demokratis dan

profesional. Dengan kata lain, kepemimpinan kepala sekolah dalam upaya

mengimplementasikan KTSP sudah baik.

Page 61: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

53

Bahkan, Wakabid Kurikulum MTsN Tangerang I menambahkan

bahwasanya sikap profesional kepala sekolah ditunjukkan dengan melakukan

sosialisasi KTSP terlebih dahulu kepada para guru sebelum menerapkan

KTSP di sekolah.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk

mensosialisasikan KTSP yaitu: 4

I. Mengadakan pelatihan penyusunan KTSP

2. Membentuk Tim Penyusun KTSP

3. Melakukan pertemuan khusus

4. Mengadakan evaluasi penyusunan KTSP

5. Mengesahkan KTSP oleh komite dan Kepala Kandepag.

Agar pelaksanaan KTSP dapat terlaksana dengan baik, selain melakukan

sosialisasi, kepala sekolah juga memberikan motivasi kepada guru-guru

mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah terutama dalam

kegiatan pembelajaran atau pelaksanaan kurikulum, yaitu melalui rapat awal

tahun, mengikutsertakan guru pada acara MGMP serta mengikutsertakan guru

c1alam workshop atau seminar baik ilu lingkat komisariat maupun kabupatel1.

Di antara pelatihan yang pernah diikuli oleh guru MTsN Tangerang I adalah :

'Pelatihan Penyusunan KTSP'dan 'Pelatihan Pengembangan Metode Belajar'.

Pelatihan ini bertujuan agar guru lebih siap dalam menyusun KTSP dan

lebih kreatif serta inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Jika tujuan ini sudah

tercapai, maka siswa dapat belajar dalam suasana pembelajaran yang kondusif

sehingga memungkinkan lercapainya kompetensi-kompetensi tertentu pada

diri siswa.

Dalam mengimplementasikan KTSP di MTsN Tangerang I, para guru

diharuskan untuk mengikuli tallap penyusunan KTSP, dengan membuat

perangkat pembelajaran seperti program lahunan, program semester, silabus

dan RPP. Perangkat pembelajaran yang telah c1ibuat oleh para guru diserahkan

kepada Wakabid. Kurikulum tiap awal semester.

4 Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I, WawancaraTanger::1np 11 Oktnhpr ')(){)O

Page 62: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

54

5. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua

Tabel7

Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua

Alteruatif Jawaban

No Item Peruyataan SL SR KD TP

F % F % F % F %

I Komite sekolah terlibat dalam

rapat penyusunan program 4 9 10 23 I3 30 16 37

kurikuler

2 Wali murid ikut serta seeara aktif

dalam menindaklanjuti hasil 12 28 9 21 18 42 4 9

evaluasi belaj ar siswa

3 Komite sekolah memberikan

dukungan finansial dalam setiap 21 49 7 16 11 26 4 9

kegiatan yang diadakan sekolah

Dalam implementasi KTSP pa!1isipasi berbagai pihak jelas diperlukan.

Tidak terkeeuali partisipasi masyarakat dan orang tua siswa. Melalui tabel di

atas dapat diketahui tingkat keterlibatan masyarakat dan orang tua slswa

dalam melaksanakan KTSP. Partisipasi komite sekolah dalam rapat

penyusunan program kurikuler di MTsN Tangerang I dapat dikatakan masih

rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hanya ada sebagian kecil infonnan (32%)

yang menjawab komite sekolah terlibat seeara aktif dalam rapat penyusunan

program kurikuler, yakni 23% menjawab sering, 30% menjawab kadang­

kadang. Adapun sebagian keeil lainnya (30%) menyatakan bahwa komite

sekolah hanya kadang-kadang terlibat seeara aktif dalam rapat penyusunan

program kurikuler, ballkan 37% informan menyatakan komite sekolah tidak

pemah terlibat.

Page 63: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

dapat

dalam

55

Selanjutnya, keterlibatan wali murid dalam menindaklanjuti hasil evaluasi

belajar siswa di MTsN Tangerang I dapat dikatakan cukup. Hal ini

ditunjukkan oleh hampir setengah (49%) wali murid telah menindaklanjuti

hasil belajar putra-putri mereka, dan yang melaksanakannya kadang-kadang

saja hanya sedikit sekali yaitu 42% informan.

Dalam usaha meningkatkan keterlibatan wali murid dalam

menindaklanjuti hasil belajar siswa di MTsN Tangerang I, pihak madrasah

membangun jaringan komunikasi yang dilakukan pada setiap pengambilan

rapor. Pihak madrasah yang diwakili oleh wali kelas menyampaikan hasil

belajar siswa kepada wali murid dan meminta mereka untuk bersama-sama

menindaklanjuti hasil belajar siswa tersebut baik hasil ujian semester, ulangan

harian maupun ujian akhir sekolah.

Sementara itu, dukungan finansial yang diberikan komite sekolah kepada

MTsN Tangerang I dapat dikatakan cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh

sebagian besar informan (65%) yang menyatakan bahwa komite sekolah telah

memberikan dukungan finansial dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh

sekoluh, yakni 49% menyatakan selalu dan 16% menyatakan sering.

Berdasarkan deskripsi tabel di atas, maka secara keseluruhan

dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dan wali murid

mengimplementasikan KTSP di MTsN Tangerang I sudah cukup baik.

6. Menghidupkan serta Meluruslmn KKG dan MGMP

Tabel8

Menghidupkan serta Meluruskan KKG dan MGMP

Alternatif Jawaban

No Item Pernyataan SL SR KD TP

F % F % F % F %

I Para guru mengadakan rapat

dalan1 menyusun strategi 13 30 19 44 9 21 2 5

pembelajaran

Page 64: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

56

2 Para guru menyusun

perkembangan kemajuan 16 37 18 42 8 19 I 2

belajar siswa

3 Para guru mengevaluasi

perkembangan kemE\iuan 30 70 12 28 1 2 0 0

belajar siswa

Menghidupkan dan meluruskan kembali KKG (Kelompok KeIja Guru)

dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) juga menjadi salah satu aspek

penting yang harus diupayakan dalam implementasi KTSP. Sebab, melalui

kegiatan tersebut para guru dapat lebih terlibat secara aktif dalam menyusun

perencanaan belajar dan evaluasi belajar siswa.

Melalui tabel di atas dapat diketahui bagaimana pelaksanaan KKG

(Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di

MTsN Tangerang 1. Di MTsN Tangerang I yang telah dibentuk adalah

MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Dalam MGMP . tersebut

sebagian besar guru MTsN Tangerang I telah ikut aktif dalam usaha

mengembangkan strategi pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dari jawaban

infomlan yang menunjukkan bahwa sebagian besar guru (74%) telah ikut

serta dalam rapat penyusunan strategi pembelajaran, yakni 30% selalu dan

44% sering.

Selain itu, kegiatan guru MTsN Tangerang I dalam menyusun

perkembangan kemajuan belajar siswa juga dapat dikatan baik. Dapat dilihat

dari jawaban informan yang menunjukkan bahwa sebagaian besar guru (79%)

telah menyusun kemajuan perkembangan belajar siswa, yakni yang menjawab

selahl sebanyak 37% dan menjawab sering 42%. Adapun yang menjawab

kadang-kadang hanya 19% informan..

Page 65: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

57

Selanjutnya, kegiatan guru dalam mengevaluasi perkembangan kemajuan

belajar siswa di MTsN Tangerang 1 juga dapat dikatakan baik. Hal ini

ditunjukkan oleh sebagian besar guru (70%) MTsN 1 yang selalu

mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar siswa.

Dengan melihat jawaban informan secara keseluruhan, maka dapat

dikatakan bahwa pada umumnya pelaksanaan MGMP (Musyawarah Guru

Mata Pelajaran) di MTsN Tangerang I telah berjalan dengan cukup baik.

7. Kemandirian Guru

Tabel9

Kemandirian Guru

Alternatif Jawaban

No Item Pernyataan SL SR KD TP

F % F % F % F %- -

1 Guru menyusun silabus

setiap semester/tahun 40 93 2 5 1 2 0 0

pelajaran baru

2 Guru menyusun RPP setiap

kali melakukan kegiatan 34 79 5 12 2 5 2 5

mengajar

3 Guru menyusun KKM untuk34 79 3 7 4 9 2 5

setiap mata pelajaran

4 Semua guru ikut hadir dalam

rapat penyusunan program 27 63 6 14 5 12 5 12

kurikuler

5 Guru terlibat secara aktif

dalam penyusunan struktur 14 33 6 14 16 37 6 14

kurikulum

Page 66: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

59

Menurut wakabid kurikulum, selain didukung oleh kemandirian para

gunmya; temyata dalam mengimplementasikan KTSP MTsN Tangerang I

juga didukung oleh beberapa faktor pendukung lainnya, yaitu :

a. Keterpaduan guru-guru (kekompakan dan kerjasama)

b. Ketersediaan sarana dan prasarana. Di antara sarana instruksional

yang dimiliki oleh MTsN Tangerang: Lab. Komputer, Lab. Bahasa,

Lab. MIPA, Lab. Keagamaan, dan perpustakaan.

c. Kompetensi gurus

Keberadaan faktor-faktor pendukung di atas, tentu akan memudahkan

usaha sekolah dalam mengimplementasikan KTSP.

Akan tetapi, sayangnya dalam penerapan KTSP temyata ada juga beberapa

hambatan yang dialami oleh MTsN Tangerang I, yaitu : Ketersediaan dana

untuk pemenuhan pelaksanaan kegiatan dan penyediaan sarana6

Untungnya, keberadaan hambatan-hambatan tersebut tidak terlalu

mengganggu, sebab menurut Teguh Budiarto, "Hambatan tersebut secara

langsung memang tidak menghambat pelaksanaan KTSP di MTsN Tangerang

I, akautetapi menjadikan pelaksanammya tidak optimal"'.

Lalu, agar hambatan yang ada tidak meJ1jadi penghalang bagi MTsN I

untuk menerapkan KTSP, maka dilakukan beberapa solusi untuk

mengatasinya; di antaranya :

a. Melakukan penggalangan dana melalui komite

b. Melaksanakan Musyawarah Guru

c. Mengikutsertakan guru dalam pelatihan, seminar & workshop KTSP.

5 Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. KurikuJul11 MTsN Tangerang, Wawancara 3 J Oktober2009.

6 Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikulul11 MTsN Tangerang, Wawancara 3 J Oktober2009.

7 Tegllh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikullll11 MTsN Tangerang, Wawancara 31 Oktober'){\{\O

Page 67: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

60

B. Analisis dan Interpretasi Data

Setelah melakukan perhitungan persentase melalui deskripsi data di atas,

maka selanjutnya peneliti melakukan interpretasi data. Untuk menentukan

persentase terhadap dimensi-dimensi yang ada, digunakan perhitungan

sederhana dengan menggunakan rumus :

NSp=---

NHx 100%

TabellO

Persentase Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I

NO DIMENSI SKOR NH NS NS dOG KATEGORlNH

1 Iklim 710 5x4 -20 ;710): 43 16,51.P- x 100

Pembelajaran = 16,5120 BAlK

yang Kondusif = 82,55

2 Otonomi 917 6x4 =24 917 : 43 21,32P- x 100

Sekolah dan = 21,3224

BAlK

Satuan Pend. = 88,83

3 Kewajiban 426 4x4 - 16 426: 43 9,9

Sekolah danp- x 100

= 9,916

CUKUP

Satuan Pend. = 61,87

4 Kepemimpinan 1346 9x4 - 36 1346:43 31,3

Demokratis &P- x 100= 31,3

36BAlK

Profesional = 86,9

5 Partisipasi 377 3x4 - 12 377: 43 8,76

Masyarakat = 8,76P- x 100

12 CUKUP

dan Orang Tua = 73

6 Menghidupkan 421 3x4 = 12 421 : 43 9,8

& meluruskan = 9,8p- x 100

12 BAlK

MGMP&KKG = 81,6

7 Kemandirian 732 5x4 -20 732: 43 17,02

Gurup= x 100 BAlK= ]7,02

20

Page 68: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

62

6. Menghidupkan serta Meluruskan KKG dan MGMP

Dalam implementasi KTSP, selain aspek-aspek di atas; Kelompok

Kerja Guru (KKG) dan Musyawarh Guru Mata Pelajaran (MGMP)

juga termasuk ke dalam aspek yang penting untuk terus dihidupkan

dan dikembangkan kembali.

Dalam rangka menerapkan KTSP, MTsN Tangerang I membentuk

MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Dan berdasarkan rumus

kategori di atas, maka dimensi MGMP ini berada pada interval 81,6%

yang menunjukkan bahwa pelaksanaan MGMP di MTsN Tangerang I

termasuk kategori baik.

7. Kemandirian Guru

Berdasarkan rumus kategori di atas, maka dapat dikatakan bahwa

kemandirian guru di MTsN Tangerang I berada pada interval 85,1%

yang berarti termasuk ke dalam kategori baik.

Secara keseluruhan, ke 7 dimensi yang merupakan aspek-aspek

dalam pengelolaan KTSP di atas; dapat dikatakaq baik. Sesuai dengan

rata-rata yang peneliti hitung berdasarkan rumus kategori di atas, yaitu :

{82,5%+88,8%+61,8%+86,9%+73%+81,6% +85,1 %}

= ±79.95% (Baik)

7

Page 69: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis pada data yang telah penulis peroleh, maka

dapat diketahui bahwa rendahnya tingkat keikutsertaan komite madrasah

dalam penyusunan program semester bukan diakibatkan oleh madrasah yang

tidak bersifat transparan, melainkan diakibatkan oleh sikap masyarakat yang

kurang responsive terhadap kegiatan tersebut dan masyarakat cendenmg lebih

mempercayakan penyusunan progranl semester tersebut kepada pihak MTsN

Tangerang I, sehingga penyusunan program semesterlakademik masih

didominasi oleh pihak madrasah.

Selain itu, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada mata pelajaran yang

telah disusun oleh guru MTsN Tangerang I yang umumnya masih berada di

bawah kriteria ideal (75%) ternyata memang disesuaikan dengan

kemampuanJpotensi siswa MTsN Tangerang I yang mayoritas bukan berasal

dari Madrasah Ibtidaiyah dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Namun, meskipun demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa

implementasi KTSP di MTsN Tangerang I beJjalan dengan baik. Kesimpulan

ini dapat dilihat dari persentase jawaban informan terhadap 7 dimensi yang

merupakan aspek-aspek yang harns dikelola dalam implementasi KTSP.

Persentase jawaban informan tersebut yaitu :

Page 70: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

64

1. Iklim pembelajaran yang Kondusif berada pada interval 82,55%, hal

ini menunjukkan bahwa iklim pembelajaran MTsN Tangerang I baik.

2. Otonomi sekolah berada pada interval 88,83%, hal ini berarti hak

otonomi dalam pengembangan kurikulum, pembelajaran dan sistem

evaluasi telah digunakan dengan baik oleh MTsN Tangerang 1.

3. Kewf\iiban sekolah berada pada interval 61,87% yang berarti telah

dilaksanakan dengan cukup baik..

4. Kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis dan profesional berada

pada interval 86,9% yang berarti baik.

5. Partisipasi masyarakat dan orang tua berada pada interval 73%, hal ini

menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dan orang tua siswa telah

cukup baik.

6. Menghidupkan & meluruskan MGMP & KKG berada pada interval

81,6% yang berarti baik.

7. Kemandirian guru dalam menyusun KTSP dan melaksanakannya

berada pada interval 85,1%, yang berarti baik.

Selanjutnya, penu1is menghitung rata-rata dari seluruh persentase dimensi

di atas dengan ni1ai rata-rata 79,95%. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwasanya implementasi KTSP di MTsN Tangerang I telah dilaksanakan

dengan baik.

Page 71: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

65

B. Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan, saran dalam penelitian ini adalah :

I. Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I ini dapat dikatakan baik

(efektif). Namun sebaiknya, pihak MTsN Tangerang I lebih meningkatkan

lagi implementasi KTSP tersebut; sebab implementasi KTSP yang efektif

akan memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas

sekolah berupa kinerja guru yang semakin baik, kompetensi guru yang

terus berkembang, dan juga dapat meningkatkan potensi serta bakat

peserta didik.

2. Kepala MTsN Tangerang I sebaiknya lebih terbuka untuk mengajak

komite madrasah dalam penyusunan program akademik yang dilakukan

oleh madrasah agar keterlibatan mereka lebih meningkat.

3. Untuk meningkatkan keterlibatan wali murid daiam menindaklanjuti hasil

belajar siswa; kepala MTsN Tangerang I dapat mengeluarkan kebijakan

atau membangun sarana komunikasi lainnya yang lebih intens guna

menindaklanjuti hasil belajar siswa.

4. Pihak madrasah bersama dengan komite madrasah sebaiknya lebih

meningkatkan penyediaan sarana belajar yang memadai dan mendukung

pembelajaran yang efektif. Selain itu, bersama-sama menggalang dana

untuk kegiatan sekolah; baik itu untuk kegiatan kurikuler maupun

ekstrakurikuler.

5. Untuk meningkatkan kualitas peran dan kompetensi guru dalam

implementasi KTSP, pihak sekolah dapat mengadakan kegiatan-kegiatan

peningkatan profesional guru yang lebih bervariatif lainnya, misalnya :

"short course guru kreatif", "Public Speaking for Teaching" dan

mengikutsertakan guru dalam pelatihan, seminar, workshop, dan bentuk­

bentuk sosialisasi KTSP lainnya yang diadakan oleh Depdiknas maupun

oleh lembaga pendidikan lainnya yang lebih tinggi.

Page 72: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lia, Elwnomi Pembangunan, Jakarta: VIEU - University Press, 2007

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendelwtan Praktik, Jakarta :Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke-13.

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta Raja GrafindoPersada, 2004.

Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Selwlah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2008.

Furchan, Arief, dan Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetens diPerguruan Tinggi Agama Islami, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005.

Hamalik, Oemar, Pengembangan Kurikulum Dasar-Dasar dan Perkembangnnya,Bandung : Mandar Maju, 1990

Manajemen Pengembangan Kurikulum, BandungRosdakarya, 2006.

UPI dan Remaja

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung PT RemajaRosdakarya, 2006.

Kunandar, Guru Proftsional Implememasi JC]'SP, Jakarta Raja 0rafmdoPersada, 2007

Langggulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Balai Pustaka AI­Husna Barn, 2003

M. Berman, Louise, and Jessie A. Roderick, Curriculum: Teaching The What,How and Why Living, London: A Bell & Howell Company, 1977

Muhaimin, dkk., Pengembangan Model Kurikulum Tinglwt Satuan Pendidikan(KTSP) Pacia Selwlah dan Madrasah, PT. Raja Grafindo persada, 2008.

Mulyasa, Enco, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : RemajaRosda-karya, 2007

~ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : PT. Remaja RosdakaryaOffset, 2008, Cet. V.

~ Manajemen Berbasis Selwlah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, eel. VII.2004a

Page 73: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

~ KBK : Konsep, Karakteristik, & lmplementasi, Bandung PT. RemajaRosdakarya, 2004b

Muslich, Masnur, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta :Bumi Aksara, 2009, Cel. V.

Nasution, S., Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cel. ke-V~ Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Nurcholis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2003

Rijono, Nanang, "KTSP dan l)jian Nasional", http://rijono.wordpress.com, 25Maret 2008.

Sanjaya,Wina, Kurikulum danPembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008a

~ Pembelajaran dalam lmplementasi KBK, Jakarta: Kencana, 2008b.

Soetopo, Hendyat, dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan PengembanganKurikulum, Jakarta : Bumi Aksara, 1993

Subandijah, Pengembangan dan inovasi Kurikulum,Jakarta Raja GrafmdoPersada, 1996 Cel. II.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta PT. Raja GrafmdoPersada, 2000., Cel. X

Sudrajat, Akhmad, Prinsip Pengembangan Kurikulum, http://akhmadsudrajat.wordpress. Com

Sujanto, Bedjo, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah : Model PengelolaanSekolah df Era Olonomi Daerah, Jakarta: Sagung Seto, 2007.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek,Bandung : Remaja Rosdkarya, 2005

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah danKeguruan, Jakarta: DIN, 2007.

Undang-Undang SISDIKNAS : UU R1 No.20 Th.2003, Jakarta: Sinar Grafika,2008

W., Iskandar, dan Usman, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Jakarta: BinaAksara, 1988

Yamin, Martinis, Proftsionalisasi Guru & lmplementasi KKK, Jakarta: GaungPersada Press, 2006.

Page 74: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

--- I

J

J

J}

_-'----__~===l ISATiSAll';;;;;-AM---

S.,.WA _S~W' -"." ~Nm'" rI

~.(OMITE IIIADRASAH KEPALA MADRASAI!

--~KKM

IH.lEDlL SURYAD~B.Se - "-OPEN SOPENDI, M.l'd "

NIP. 150240260.~-~~-------._._-------------------- KEPALA URUSANTATA USAHA

AHMAD TANTOWI, S.Pd.JNIP. 150228292

pENGADMlNISTRASI UMUMVAKA BIOANG KURlKULUM WAKA BlDANG-h'ES1SWAAN WAKA BIDANGSARANA &PRAS WAKA BIDANG IIUMAS . _IWANSURYANTO.A.1vla

TEGUH BUDIARTO, S.Ag HASYlM, A.Md AHMAD TANTOWI, S.Pd.l Drs. ADANG SUDRAJAT - YA¥QSlITARYO

NIP. 150281968 NIP. 150271680 NIP. 150228292 NIP. 150291951-RULIALFIYAN

PENGADMINlSTRASI KEUANGANBl1\IDINGANKONSELING PEMBINA -RUSlLAWATI

KOORDlNATORJPEl\mINA KOQRDINATORfpEl\fDfNA LOr,. RO!ALI KEKELUARGAAN & SOSIAL - Hj. LA1lIKOH

NIP. 150270078 .2. AKHMADSYURUL. MK, S.Pd

NIP. 150343906 PENGADMINTSl"RASf KEPEGA WAIAN- USWATI HASANAH, A.Md. APRILLIA QURonn. AINl, A.1\1d

GURU IWALI KFLASPENGADMINI5TRASI KESISWAAN

'S. ZUUIAtvI HASmUAN 12. HASYlJ\.1, A.Md 2J. RlAN LUKiTA, S.Pd J4. SUBUR, S.Pd 45. KOHARUD1N, A.Md • sIn ROHN1AH·S. IKHSAN 13. Drs. /\DE BURHANUDIN 2-l, Drs. AKJ-fMAD KHAERUr.' 35. Dra. SIT! RUKYATUL H1LALJ 46. SITI MARIN£. S.Pd"'3. NEN] YUHANDINI 14. KOMARJAH, S.Pd 25. AKROM SOLiHIN, S.Pd. [ 36. Dra. SIll CHOrl1vW-I SACHLAN 47. DZfKY FAHROZA. S.Pd"s. MUHAMAD YUSUF.l\1M 15. S11l1vfA1.MUNAH, S.Pd.l 26. AKliMAD SYURUL. MK, .'i,II,1 37. IDA RO!';IDA, S.~ 48. MAHJ\.1UR AHMAD, AMaj, SOFrA1UN, S.Pd.l 16. SUPRlA1NA, A.M.a 17. ROMY ISKANDAR., S.N .18.0,4, sm MASITOH 49. SHOLEH, S.Pd.I PRAMUBAKTI['IN SURYATIN, SAg. 17. Drs. ADANG SUDRAJAT 18. EMMY PURWAt-ffI, S.PJ 39.IWAN SURYANTO.A.MII 50. FANI RACHMA. MUlLAN!, S.Pd ·JUSrNs.ROJALI 18. IDAFARIDA AULIA, M. S.Ar, 29. SULIYAH, S.Pd 40, SUKRIM, RKom 51. F1QROHODDIN, S.Pd.I -JUHRIa. NURAIN1 ZUBAIDAH 19. YATISYUKRAYATI,S,Pd 30. SELLY IDAYAN1l, S.Pd 41. CECEP IBROHIM, S.Kom 52. SUKf TRISWANTO, S,Pd ~SAnDlN

;:s. MARWIY/\l-I 20. IKA FAIQAH, S.Pd.I 31. Om. BADRIYETI'Y 42. KH,ISNA ZAENUDIN, S.AgOUH BUDlARTO. SAg 21. MAZROATUL JANNAH, SAg 32. Dca. EUIS NURFATl\fAH 43 ...'\J--IMAD KOSASm, S.PdNARn FAJARIYAH. S.Pd 22. I:>rs. SAPARUDlN 33. CARSUDIN, SYd 44. EVA NURAROFAH,S.Pd

.

Page 75: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

REKAPITULASI JUMLAH SISWA PER BULANMTs NEGERI TANGERANG I

TAHl,JN PELA;JARAN 200!lnOlO

SISWA SISWA SISWA SISWAJUMLAH MA>UK II""IAD JUMLAH

NO KELASAWAL AKHIRL p L p L P L P

1 VIlA 7 25 32 0 0 0 0 7 25 322 VII B 12 20 32 0 0 0 0 12 20 323 VII C 15 17 32 0 0 0 0 15 17 324 VII D 20 20 40 0 0 0 0 20 20 40

_... ,- -'.._- -'- ,...

5 VII E 15 25 40 0 0 ,0 0 15 25 406 VHF 17 23 40 0 0 '0 0 17 23 40

. . ._- ._- .. . . ... . . ..

7 VIIG 20 20 40 0 0 0 0 20 20 40

S VII H 14 25 39 0 0 :0 0 14 25 39. ,

JUMLAH 120 175 295 0 0 0 0 120 175 295

9 ' : VIII A 3 27 30 0 0 0 0 3 27 3010: VIII B 8 22 30 0 0 0 0 8 22 3011 VIII C 8 22 30 0 0 0 0 8 22 3012: VIII D 19 21 40 0 0 ,0 0 19 21 4013 VIII E 25 11 36 0 0 0 0 25 11 3614 VIII F 17 21 38 0 0 0 0 17 21 3815 .' VIII G 21 18 39 0 0 0 0 21 18 39iii VIIIH 20 20 40 0 0 0 0 20 20 40. 'JUMLAH· 121 162 283 0 '0 0 0 121 162 283

17 ·DCA 7 25 32 0 0 0 0 7 25 3218, IXB 3 29 32 0 0 0 0 3 29 3219 IXC 13 25 38 0 0 0 0 13 25 3820 IXD 13 24 37 0 0 0 0 13 24 3721 IXE 17 19 36 0 0 0 0 17 19 3622 IXF 18 19 37 0 0 0 0 18 19 37

, JUMLAH 71 141 212 0 0 0 0 71 141 212

JUMLAH TOTAL 312 478 790 0 0 0 0 312 478 790

~=~~gl'3~~1~OktOber2009;"; eri Tangerang I,

Page 76: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

KURIKUlUMMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) TANGERANG 1

.t.

JI. Perintis Kemerdekaan IIfe No.2 Telp. 021-5531889KOTA TANGERANG

2008

Page 77: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

lEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) TANGERANG I

,Iah diteliti dan disahkan penggunaannya pada tanggal 15 Oktober

08 dan dlnyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2008/2009. _

Tangerang, 15 Oktober 2008

. -.

Mengesahkan,

Ketua Komite Kepala

<:>r~1!~~pendj, M. Pd'" 150 240 260

Mengetahui,

Ke ala Seksl Mapenda

en Agama

ang115#:::::::;iZAN'TCiR-j'" -

~~~~~~i A., M.Pd50233022

Page 78: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

KEPUTUSAN BERSAMA!pala Madrasah Tsariawlyah Negerl (MTsN) Tangerang I dan Komlte Sekolah

Nomor: MTs.28.05.02/KP.02.3/1190/2008

Nomor :006/KM-MTsN/X/2008

Tentang

Kurikulum Tingkat satYan Pendidikan (KTSP)Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang I

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha KuasaKepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang I

.·2000 tentang

provinsi sebagai

25tahuri

kewenangan

a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

pembelajaran serta tersedianya kurikulum tingkat satu

pendidikan di Iingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Tangerang I! Kurikulum TIngkat Satuan Pendidikan (KTSP)yang sesuai dengan situasf dan' kondisr sekolah/satuan

pendidikan yang berpedoman pada standar isi dan standar

kcrnpetensi lulusan SMPjMTs sebagiamana ditetapkan oleh

pemerintah pusat melclui Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006.

b. Bahwa den9an pertimbangan butir a di atas, Kurikulum

TIngkat Satuan Pendidikan (KTSP) perlu dituang"kan dalam

Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Tangerang I adalah

1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem,

Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintah

daerah.

3. Undang-undang RI Nomor 14 tahun- 2005 .tentang Guru dan.

Dosen

4. Undang~undang RI Nomor

kewenangan pemerintah dan

otonomi daerah.

5. Undang-undang RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Stmdar

Nasional Pendidikan.

gingat

nimbang

Page 79: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

=mperhatikan

netapkan

tama

lua

ga

6. Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentagn Standar

lsi.

7. Peraturan Mendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan.

8. Peraturan Menteri RI Nomor 24 tahun 2006 tentang

Pelaksanaan Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 dan 23 tahun

2006.

1. Visi, Misi, dan Renstra Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Tangerang I.

2. Kesepakatan hasil musyawarah guru. Madrasah. Tsanawiyah

Negeri (MTsN) Tangerang I. dengan Komite/yayasan tangga/

09 Oktober 2008.

MEMUTUSKAN

Kuriku/um Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Madrasah

Tsanawiyah Nelleri (MTsN) Tan~eran~ I adalah seba~3imana

lampiran keputusan ini.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang I adalah sebagaimana

lampiran keputusan ini berJaku mulai tahun pelajaran 2008/2009

untuk kelas VII, VIII, dan'IX.

Keputusan inf berJaku sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan

hal-hal yang' be/um diatur atau jika terdapat kekeliruan dalam

keputusan inf akan diatur daJam keputusan tersendiri dan

diperbaikl sebagalmana mestinya.

Ditetapkan di : Tangerang

Pada tanggal : 150ktober 2008.

Ketua Komite

Suryadl, B.Se

Page 80: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah membimbing tim

!nyusun KTSP MTs Negeri Tangerang 1.

Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

ng tetah menyampaikan ajaran Allah kepada umatnya. Semoga kita termasuk

ngikut setia beliau.

KTSP MTs Negeri Tangerang I ini disusun untuk dijadikan pedoman dalam

laksanakan keg/atan pembelajaran. Selain itu, di dalam KTSP juta ditekumukakancalia pengernbangan MTS Negeri Tangerang 1. • - - -

5ebagai peritmbangan dalam penyusunan, dalam KTSP dipaparkan visi, mis, dan

Ian serta sasaran yang akan dicapai. Kami menyakini bhawa apabila KTSP ini

ksanakan secara konsekuen, dapat kita wujudkan cita-cita madrasah seputi yang

lang dalam visi dan misi MTs.

Tim penyusun tetah berusaha sekuat tenaga untuk menyusun KTSP ini secara

puma. Namun, karena keterbatasan tim penyusun, KTSP ini masih perlu

'empumaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan.

Akhimya, mudah-mudahan KTSP ini dapat dilaksanakan dan diterapkan dalam

a pengembangan dan peningkatan madrasah.

Page 81: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTAR lSI

Jar Pengesahan .

Itusan Bersama ii

Pengantar iv

ar lsi v

~ I. PENDAHULUAN ~~.......... L;.~

A. Rasional :..' 1

B. latar Belakang 1

C. landasan :.................... 2

D. Pengertian 2

E. Tujuan Penyusunan KfSP :.~..: :.,................. _2F. Prlnslp pengembangan KrSP 3

B II. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN MADRASAH ue................ 5

A. Visi 5

B. Mis! 5

C TUjuan Madrasah :.... 6

D. sasaran : ~......................... 7

E.. Struktur Dan Muatan Kurikulum 8

1. Struktur KUrlkulum 8

2. Muatan Kurikulum 9

3. Kegiatan Pengembangan Diri Pilihan 15

4. Pengaturan Beban Belajar 16

5. KKM (Kriterla Ketuntasan Minimal) 16

6. Kenaikan Kelas dan iinggal Kelas 17

7. Kelulusan : : :................ 17.

8. pendidlkan Kecakapan Hidup ;; .•.. : ; 18 -

AD III. KALENDER PENDIDlKAN 20

lAB IV. PROGRAM KELAS UNGGUlAN ........................................•.....••.;...... 21

A. Latar Belakan9 21

B. Tujuan 21

Page 82: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

C. Seteksi Calon Siswa Kelas Unggulan 22

D. Mata Pelajaran Tambahan Pada Kelas Unggulan 22

E. Biaya ,.......................................... 22

F. Fasilitas Kelas Unggulan .. , " .. " " "....................... 22

".8 V. PENUTUP 2

Page 83: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BAB I

PENDAHUlUAN

A. Rasional

KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang

pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi

peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang

dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global deng;;in:t-":

semangat Manajemen Berbas/s Sekolah (MBS).

B. Latar Belakang

Sesua/ dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang- •.• - .0. _

Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 38 ayat 2 yang menyatakan bahwa

"Kurikulum pendidikan dasar menengah dikembangkan sesuai dengan relevans/nya oleh

setiap kelompok atau satuan pend/diken dan komite sekolah/madrasah dibawah

koord/nas/ dan supervisi dinas pendidikan atau .kantor Departemen Agama

Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menengah". Dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan khususnya pasal 17 ayat 2 yang menyatakan bahawa n Sekolah dan

komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah mengembangkan kurikulum tingkat

satuan pend/dikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensl lulusan, dibawah supervisi dinas pend/dikan kotajkabupaten yang

bertanggungjawab d/bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, SMK dan Departemen yang

mengena/ unusan pemerintah dibidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK serta pasal

49 ayat 1 yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan pend/dikan dasar danmenehgah

menerapkan Managemen 8erbasis Sekolah (MBS ). Yang d/tunjukan dengan kemandirian,· .

kemltraan, partislpasi, keterbukaan dan akuntabilitas n Kuriku/um tingkat satuan

pendidikan mengacu kepada Standar Is/ (SI) dan Standar Kompetensl Lulusan (SKL) serta

berpedoman pada panduan yang dlsusun oleh Badan Standar Nasional Pend/dlkan

(BSNP).

m

Page 84: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

Pengembangan Kurikulum lingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar

nasiona! pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan

nasiona!. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar peniJaian pendidikan.

Dua dari kedelapan standar nasiona! pendidikan tersebut, yaitu Standar lsi (SI) dan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan

.dalam mengembangkan kuriku!um.

C. Landasan

Landasan pengembangan KTSP adalah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pe~didikan Nasional, PP No. 19 tahun 2005 tentang Sta~dar Nasionijl_Pendidikan (SNP),

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang

Standar lsi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional P-epublik Indonesia nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar lsi untuk Satuan

Pehdidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Pendldikan

Nasionaf Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah, serta memperhatikan Panduan Penyusunan KTSP yang

dlsusun BSNP•

. Pengertian

Kurikulum lingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yimg ..

disusun dan diJaJrsanakan oJeh masing- masing satuan pendidikan,

Tujuan Penyusunan KTSP

TUjuan pendldikan tlngkat satuan pendidikan adalah tahapan atau !angkah untuk

mewujudkan vlsi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Tujuan tingkat satuan pendldikan

-}".

Page 85: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

merupakan rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Tujuan

satuan pendidlkan memillki ciri-elri yaitu sesuai dengan visi, dapat diukur, dan terjangkau.

F. Prinsip Pengembangan KTSP

KT5P dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan

pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen

Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan

menengah. Pengembangan KTSP mengaeu pada 51 dan 5KL dan berpedoman pada

panduan penyusunan kurikulum yang disusun oreh BSNP, serta memperhatikan

pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus

drkoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendldikan provinsi, dan berpedoman pada 51 dan

5KL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh B5NP .

KTSP diJ<embangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagal berikut:

:r Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik

dan lingkungannya.

KUrikurum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki pOSIS'

sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beri!mu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensl peserta

d/dlk dlsesuaikan dengan patensl, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta dldik serta tuntutan Ilngkungan. MemilikJ pos/sf sentral berarti kegiatan

pembelajaran berpusat pada peserta didik.

}> Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta

didik, kondisl daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidcik

dlskrlniinatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status 50Srar

ekonoml, dan jender. Kurikulum mel/puti substansl komponen muatan wajib

kurtkurum, muatan lokal, dan pengembangan dirt seeara terpadu, serta disusun da/am

keterkaltan dan keslnambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansl.

Page 86: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BABII

VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH

A. VISI

Unggul, Berprestasi, Islami, dan Berwawasan Masa Depan.

Indikator Visi

1. Unggul di bidang akademik;

2. Unggul di bfdang nonakademik;

3. Terampil dalam penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Infonmasi dan Komunikasi;

4. Berprestasi dalam bidang MIPA;

5. Berprestasl dalam bldang Olah Raga dan seni;

6. Pendptaan lingkungan Madrasah yang lsiami;

7. Penciptaan pergaulan yang berakhlakul karimah;

8. Inovasi dalam pengembangan Madrasah sesuai dengan kebutuhan masa depan.

~. MISI

1. Mendptakan proses pembelajaran yang efektif;

2. Meningkatkan profesionaliSrile guru dan tenaga kependidikan;

3. Mendptakan lingkungan pendldikan yang Islam;;

4. Menumbuhkembangkan pengama/an nilai-niJal Is/ami dalam kehidupan sehari-hari;

5. Membekall slswa dengan keterampilan menggunakan dan memanfaatkan Teknologj

Infonmasl dan Komunikasi;

6. Membekali slswa dengan keterampilan berbahasa Inggris dan Arab;

7. Memotlvasi siswa untuk berprestasi dalam bidang akademii< dan nonakademik;

8. Menclptakan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan global ..

Indlkator Misl

1. Menclptakan proses pembe/ajaran yang efektif

1.1. Melengkapl sarana dan prasarana pembe/ajaran;

1.2. Menclptakan suasana Jingkungan belajar yang kondusif.

2. Menlngkatkan profesionaJisme guru

Page 87: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

1.4. Menjadj juara LCCM tingkat JABODETABEK;

1.5. Penlngkatan keterampilan Teknologi Infomasi dan Komunikasi 10% dari seluruh

siswa setiap tahun.

2. Bidang Nonakademik

2.1. Menjadi juara futsal tingkat provinsi;

2.2. Menjadi juara lomba kesenian tingkat kota;

2.3. Menjadi juara MTQ tingkat kota;

3. Bidang Keagamaan

3.1. Menjadjkan siswa Madrasah taat beribadah;

3.2. Membiasakan siswa sholat berjama'ah;

3.3. Membiasakan tadarus dj awal jam pelajaran;

3.4. Memblasakan mengucapkan salam;

3.5. MenjaJankan pola hidup yang bersih, sehat, dan islami;

4. Bidang Sarana dan Prasarana

4.1. Memiliki laboratorium Iceagamaan yang memadai;

- 4.2. MemiJiki kantin yang bersih, sehat, dan indah;

4.3. MeJengkapi Jaboratorium Komputer dengan fasiiitas Internet dan LAN;

4.4. MeJ~ngkapi ruang Usaha Kesehatan Seko!ah (UKS);

4.5. MemiJiki ruang serba guna (Aula);

4.6. Menambah fasilitas dan jumlah keJas unggulan;

4.7. Penambaharr we sJswa.

5. Ketenagaan

5.1. Meningkatkan profesionalisme guru;

5.2. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan.

SASARAN.1. Siswa memllikl kepribadian muslim (berakhlakuk karimah) secara istiqomah;

2. NiiaJ rata-rata Ujlan Naslonal tiap tahun meningkat 0,3;

3. Lulusan MTs N Tangerang I diterima di MAN Insan Cendekia;

4. Pengadaan laboratorium keagamaan (Masjid);

5. Pengadaan ruang serba guna (Aula);

Page 88: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

6. Pengadaan fasilires Internet dan LAN;

7. Mempertahankan dan meningkatkan prestasi olah raga dan seni;

8. Memilikll00% guru lulusan 51;

9. Memiliki 12 kelas unggulan;

10. Memiliki jumlah we siswa yang memadai.

E. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum

Mare pelajaran -yang diajarkan di MTs Negeri Tangerang selama tiga tahun mula;

kelas VII sampai dengan kelas IX adalah sebagai berikut:

A. Mare Pelajaran Wajib

1. Pendidikan Agama

a. Qur'an Hadits 2 2 2b. Aqidah Akhlak 2 2 2c. Fiqih 2 2 2d. Bahasa Arab 2 2 2e. se'arah Kebudahaan Islam 2 2 2

2. Bahasa dan 5astra Indonesia 4 4 4

3. Bahasa Inggris 4 4 4

4. Matematika 5 5 5

5. Pengetahuan A1am 5 5 5

6. Pengetahuan 50sial 4 4 4

7. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

8. Pendidlkan Jasmani 2 2 2

9. Senl BUdaya 1 1 1

10. Teknologl Informasl dan2 2 2

KomunlkaslB. Muatan Lokal

1. Tahflzd2. Conversation 2 2 23. Muhadatsah

m

Page 89: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

C. Pengembangan Diri1. Ekstrakurikuler

••2~.~Tadarus

22

22

22

Selain mata pelajaran dan alokasi waktu tersebut di atas, terdapat tambahan alokasi

waktu untuk kelas unggulan, yaitu:

Bahasa Indonesia

Matematika

Bahasa Inggris

Pengetahuan A1am

Bahasa Arab

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2. Muatari Kurikulum

Mata peiajaran yang diajarkan di MTs Negeri Tangerang I adalah sebagai berikut:

a. Qur'an Hadits

Mata pelajaran Qur'an Hadits di Madrasah Tsanawiyah hertujuan untuk:

1. Mengetahuai kemajuan belajar peserta didik, baik sebagai indiYidu maupun

anggota kelompok/kelas setelah ia mengikuti pembelajaran mata pelajaran

Qur'an Hadits.

2. Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen pembelajaran

yang dipergunakan guru Qur'an Hadits dalam jangka waktu tertentu.

3. Menentukan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran bagi peserta didik.

b. Aqldah Akhlak

Mata pelajaran Aqldah Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan

menlngkatkan kelmanan peserta dldik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang

Page 90: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan penghayatan,

pengalaman serta pengamalan peserta didik tentang Aqidah dan Akhlak Islam,

sehingga menjadi manusia yang terus berkembang dan meningkat kualitas

keimanan dan ketakwaanya kepada Allah swr, serta berakhlak mulia daJam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

c. Fiqih

Pembelajaran Rqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali

peserta diditk agar dapat:

4. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan

menyeluruh, baik berupa dali/ naqli dan aqlr. Pengetahuan dan pemahaman

tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup da/am kehidupan dan sosia!.

5. Melaksanakan dan mengama/kan ketentuan hukum Islam dengan benar.

Pengalarnan tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menajalankan

hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab 50sial yang tinggi dalam kehidupan

pribadi mi:lupun 5Osia!.

d. Bahasa Arab

Program pembelajaranBahasa Arab secara umum memiliki tujuan agar para

pserta dldik berkembang daram hal:

4. Kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis secara baik.

5. Berbicara secara sederahana tapi efektif da/am berbagai konteks untuk

menyampaikan informasl, piklran, dan perasaan, serta menjalin hubungan

50s/aI cfalambehtuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.

6. Menafsirkan lsi berbagal bentuk teks tulls pendek sederahan dan merespon

dalam bentuk keg/atan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.

7. Menu/ls kreatif mesklpun pendek sederahana berbagai bentuk teks untuk

menyampa/kan lnformasi, mengungkapkan p/klran dan perasaan.

8. Menghayati dan menghargal karya sastra.

Page 91: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

9. Kemampuan untuk berdiskusl dan menganalisis teks secara kritis.

10. Perbendaharaan kata Arab fusha sebanyak 1000 kata dalam berbagai bentuk

kata dan pola kalimat yang diprogram kan meliputi tema tentang kegiatan

sehari-hari, aqidah dan ibadah. Rasionalisasi penguasaan 1000 kata tersebut

adalah 300 kata pada jenjang ibtidaiyah dan 700 kata pada jenjang

tsanawlyah. :-';~RPIJSTAKAAN UTAMA \

UIN SYAHID JAKARTA

e. Sejarah Kebudayaan Islam

Pembelajaran Sejarah Kebljdayaan Islam (SKI) di Madrasah Tsanawiyah

sebagal berikut:

1. Memberikan'pengetahuan tentang sejarah Agama Islam dan kebudayaan

Islam kepada para peserta didik, agara memiliki data yang objektif dan

slstematis tentang sejarah.

2. Mengapresiasi dan mengambH ibrah, nHal dan makna yang terdapat dalam

sejarah•.

3. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan n!lai­

nilai Islam berda~rkan cermatan atas fakta sejarah yang ada.

4. Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya melalui imitasi

terhadap tokoh-tokoh teladan sehingga rebentukkepribadian yang luhur. _

f. Bahasa dan Sastra Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagal berikut.

1. Berkomunikasl secara efektif dan eftsien sesuai dengan etika yang berlaku,

baik secara IIsan maupun tulis

2. rvJenghargal ~ dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa negClra

3. Memahaml bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

untuk berbagal tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektua/,

serta kematangan emoslonal dan 50sial

Page 92: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekertl, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya

dan intelektual manusia Indonesia.

g. Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah bertujuan agar

peserta dldik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk Iisan dan tulis

untuk mencapal tingkat IIterasl functional

2. Memlllkl kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk

meningkatkan daya saln9 bangsa dalam maSYq,rakat global

3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara

bahasa dengan budaya.Mata pelajaran Bahasa

h. Matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep ·matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritrna, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matemalika dalam membuat generalisasi, menyusun buktl, atau menjelaskan

gagasan dan pemyataan matematika

3. Memecahkan· masalah yang meliputi .kemampuan memahami masalah,

merancimg rnodelmaternatika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang dlperoleh

4. Mengomunlkasikan gagasan dengan slmbol, tabel, diagram, atau media lain

untuk memperjelas keadaan atau masalah

Page 93: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memlliki rasa Ingln tahu, perhatlan, dan minat dalam mempelajari matematika,

serta slkap ulet dan percaya din dalam pemecahan masalah.

i. Pengetahuan Alam

Mata pelajaran IPA Madrasah Tsanawiyah bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

. berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya:-,...

2.' Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala a/am, konsep

dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

seharl-har;

3. Mengembangkan rasa Ingln tahu, sikap po~itif,. dan kesadaran terhadap

adanya hubungan· yang saling mempengaruhi antara IPA, Iingkungan,

teknologi, dan masyarakat .

4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap

dan bertindak ilmiah serta. berkomunikasi

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,

dan melestarikan lingkungan ~rta sumber daya alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagal salah satu ciptaan Tuhan

7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

j. Pengetahuan Sosial

Mata· pelajaran Pengetahuan Sosial bertujuan agar peserta didik memiliki... kemampuan sebagal berikut. '.. .. . .....

1; .Me~genal k6ri~~konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat danIIngkungannya .

2. Memll1ki kemampuan dasar untuk berpikir logIs dan kritis, rasa lngln tahu,Inkulri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehldupan soslal

3. MemllikJ komltmen dan kesadaran terhadap nilal-nilai sosial dan kemanusiaan

4. MemllikJ kemampuan berkomunlkasl, bekerjasama dan berkompetlsl dalammasyarakat yang majemuk, dl tingkat lokal, naslonal, dan global.

Page 94: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

k. Pendidikan Kewarganegaraan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta dldik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif daJam menanggapi isu

kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti­

korupsi

3. BerKembang secara positif dan demokratls untuk membentuk diri berdasarkan? ,. -

- karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam -percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan- , -komunikasi.

I. Pendidikan Jasmani

Mata peJajaran Jasmani, bla~raga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan

dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai

aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

2. Menlngkatkan pertumbuhan fisik dan.pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Menlngkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui lntemalisasi nilal-nilai

yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5.Mengembang~an sikap- sf)Ortif, jUjur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,

peri:aya dindan demokratis -

6.Mengembang~n k~terampilan untuk ~enjag~kes~lamatan diri sendiri, orang

lain dan Ilngkungan

7. Memahaml konsep aktivitas jasmani dan olahraga dl lingkungan yang bersih

sebagal Informasl untuk mencapal pertumbuhan fisik yang sempuma, pola

hldup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang posit/f.

Page 95: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

m. Seni Budaya

Mata pelajaran Senl Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

2. Menampilkan slkap apresiasi terhadap seni budaya

3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya

4. Menampllkan peran serta dalam sen! budaya da/am tingkat lokal, regional,

maupun global.

n. Teknologl Infonnasl dan Komunikasi (llK)

Mata pelajaran Teknologl Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagal berikut.

1. Memahaml t~knologi informasi dan komunikasi .

2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi

3. Mengembangkan sikap kritis, kreaUf, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi '. -

4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

3. Kegiatan pengembangan diri piJihan

Kegiatan pengembangan diri yang bersifat pilihan adalah kegiatan-kegiatan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang 1,

yaltu:

1. Paskibra Jumat, Pkl•.13.3(j-15.30 lrfan Amarullah

Pri1l11uka. .

. 2.. sabtui.Pkl.13.30-15.30 Iwan Suryanto, A. Ma.. . - ..' . - .

3. Marawls.5elasa<Jan Jumat,

Faridal ArkamPki. 13.30-15.30

4. NasyldSelasa dan Jumat,

Agus SyarifudlnPkI. 13.30-15.30

5. Drumbanct·Selasa dan Jumat,

Selly Idayantl, S.Pd.Pkl. 13.30-15.30

6. PMR Jumat, Pki. 13.30-15.30. Ida F. Aulia, S. Ag.

Page 96: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

7. KIR Jumat, p!<l. 13.30-15.30 Drs. Saparudih

8. Teater Jumat, Pkl. 13.30-15.30 Carsudin, S. Pd.

9. Tae Kwon DoRabu dan Sabtu, ErnawatiPkl. 150.00-17.00

4. Pengaturan Beban Belajar

a. Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket.

b. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera

dalam.struktur kurikulum Istandar isi.

c. Beban belajar da/h1 bentuk satuan waktu mengikuti program pembelajaran melalui

tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

d. Alokasi waktu untuk 1 (satu) jam pelajaran adalah 40 rTienit.

5~ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Ketuntasan be/ajar setiap .indikator yang telah ditetapkan da/am suatu kompetensi

dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing

indikator 75%. Kriteria Ketuntasan Minimal yang9itetapkan MTs. Negeri Tangerang 1

untuk tahun pelajaran 2008/2009 adalah:

A. Mata Pelajaran Wajib

Pendidikan Agama

Qur'an Hadits 67 67 67

Aq/dah Akhlak 67 67 67

Fiqih 67 67 67

Bahasa Arab 60- . 60 60

5ejarah kebudahaanIslarn 60 60 60

Bahasa dan $astra Indonesia 67 67 67

Bahasa Inggris 50 50 55

Matematika 55 55 55

Pengetahuan Alam 56 56 56

fi6l

Page 97: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

Pengetahuan Sosial 65 60 65

Pendidikan Kewarganegaraan 67 67 67

Pendidikan Jasmani 65 65 65

Seni Budaya 65 65 65

Teknologi Informasi dan Komunikasi 70 70 70

B. Muatan Lokala. Tahfizd 70 70 70b. Conversation 55 55 55

.c. Muhadatsah 60 6 60C. PengembanganDIJi f

.

Tadarus - - -

6. Kenaikan Kelas dan Tinggal Kelas .

Mekanisme'penentuan naik kelas dan tinggal kelas :

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap ?khir tahun dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Memenuhi kriteria ketuntasan minimal (minimal 80,% dan seluruh mata pelajaran).

b. Semua mata pelajaran yang di-UN-kan harus memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

c; Kehadiran minimal 75%.

d. Siswa dinyatakan tinggal kelas apabila:

1) Mata pelajaran yang tidak memenuhi KKM lebih dan 20% (tiga mata

peJajaran)

2) salah satu atau seluruh mata pelajaran yang di-yN-kan tidak memenuhl

kritena ketuntasan minimal (KKM)

3) Kehadiran kurang dari 75% p~da semester genap.

7. Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 PasaJ 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus

dari satuan pendldikan pada pendldikan dasar dan menengah sete/ah:

a. MenyeJesaikan seluruli program pembe/ajaran.

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penila/an akhir untuk seluruh mata peJajaran

kelompok mata pelajaran agama dan akh/ak mUlla, kelompok kewarganegaraan

Page 98: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga dan kesehatan.

c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran i1mu pengetahuan

dan teknologi.

d. Lulus Ujian Nasional.

8. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hldup, yang mencakup kecakapan prlbadl, kecakapan

soslal, kecakapan akademik, dan atau kecakapan vokasional dapat merupakan bagian.~ .•

integral dari pendidikan semua mata pelajaran/dalam pembelajaran pendidikan

kecakapan hldup tenntegrasi pada semua mata peJajaran . Secaro administratif,

pendldikan kecapakan hidup tertuang dalam RPP.

Kategori kecakapan hidup yang diintegrasikan adalah sebagai benkut:- • - • J

1. Kesadaran / 1. Kesadaran sebagai Dikembangkan melalui strategi

kecakapan makhluk Tuhan.

pembelajaran yang mampupersonal 2. Kesadaran akan memberikan pengafaman bagi

eksistensi diribertumbuhkembangnya keimanan"

3. Kesadaran akan

potensl dindan ketaqwaan siswa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa,

kesahajaan, nasiona/lsme,

kebersamaan dan persatuan.-

2. Kecakapan 1. Kecakapan Memberikan pengalaman bagi.....bertiklrraslonanl menggali inforlT)asi beittimbuhkembangnya semangat

-2. -Kecakapan- membaca, -mencan" referensi,

mengolah informasimengkritlsl data, dan keterampllan

3. Kecapakan

mengambilsiswa dalam memecahkan

keputusan dengan masalah

cepatjtepat

4. Kecakapan

lffi

Page 99: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

memecahkan

masalah secara arif

dan kreatif

3. Kecakapan 1. Kecakapan Memberikan pengalaman bagi

sosial komunikasi Iisan bertumbuhkembangnya2. Kecakapan kecerdasan emosional, semangat

komunikasi tertuliskerja kelompok, dan keterampilan

3. Kecakapan

menuliskanberkomunikasi siswa, baik secara

.. pendapatjgagasan Iisan maupun tertulis.~. .

4. Keeakapilli bekerja

sama

4. Kecapakan 1. Kecakapan Mampu memberikan pengalamanakadernil< mengldenflfikasl ba§li bertumbuhkembangnya

varlabel dan kemampuan siswa untuk selalumenghubungkan

tanggap terhadap masalah,satu denganlalnnya. semangat berfikir objektif, dan

.2. Kecapakan sistematis dalam memecahkan

merumuskan masalah.

hipotesa.3. Kecapakan

merancang danmelaksanakanpenelitlan.

'-

Page 100: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BAB IV

PROGRAM KELAS UNGGULAN

A. Latar Belakang

Siswa-siswi MTs Negeri Tangerang I berasa/ dari Seko/ah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah, baik negeri maupun swasta. Mereka diterima di MTs Negeri Tangerang I in;

melalui se/eksi akademik, yaitu se/eksi Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional

(UASBN) dan tes Baca Tulis AI Qur'an. Tes bacalulls AI QUr'an ini dilakukan krena

beberapa mata pelajaran di MTs Negeri Tangerang I berhubungan erat dengan

kemampuan membaca dn menuis AI Qur'an. Mata pelajaran tersebut adalah Bahasa Arab,

Aqldah Akhlaq, Qur'an Hadits dan Rqih.

Dan hasil seleksi, diketahui bahwa kemampuan siswa yang diterima sangat

bervariasi baik kemampuan akademik maupun kemampuan baca Wlis AI Qur'annya.

Memperhatikan hal tersebut dan didasarkan pda pengalaman, siswa-siswi yang

berkemapuan lebih di antara teman-temannya, tidak bisa berkembang apabila di

satukelaskan dengan siswa-siswi berkemampuan sedang atau kurang. Berdasarkan hal

tersebut, Kepala MTs Negeri Tangerang I memandang perJu diadakan Program Kelas

Unggulan..

Tujuan

Adapun tujuan diadakannya Kelas Unggulan adalah sebagal berikut:

1. Menampung siswa-siswi yang memiliki kemampuan lebih dari teman-temannya;

2. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat mengembangkan

kemampuannya;

3. Memberikan bekal keterampilan berbahaS<Y,biilk BahaSa Indonesia, Bahasa Inggris,

maupun Bahasa Arab. Khusus bahasa Inggris dan bahasa Arab, siswa diarahkan

untuk dapat berbahasa Inggris dan Arab secara aktifi

J. Memperslapkan siswa-slswi untuk dapat diterimadl sekolah-sekolah unggulan.

Page 101: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

C. Seleksi calon Siswa Kelas Unggulan

Slswa-slswi kelas unggulan adalah siswa-siswi yang berperingkat teratas pada

keals sebelumnya dengan jumlah siswa perkelas 32 orang. Khusus untuk kelas VII,

penentuan peringkat didasarkan pada peringkat nilai UASSN dan hasil tes baca tulis AI

Qur'an. Setelah diperoleh jumlah yang dibutuhkan, sekolah meminta persetujuan orang

tua karena biaya yang dibutuhkan pada kelas unggulan lebih besar darlpada kelas-kelas

reguler.

), Mata Pelajaran Tambahan pada Kelas Unggulani'" .

Di samplng mata pelajaran wajib, siswa-siswi pada kelas unggulan mendapatkan

pelajaran tambahan, yartu Matematika, IPA, Conversation, dan Muhadatsah. Pemberian

pelajaran tambahan tersebut dilakukan pada slang hari setelah selesal menglkuti

pelajaran wajib. OJeh karena itu, slswa-siswi kelas ungguJan belajar di sekolah sampai- . - . . ~ -

dengan puku115.00 WIS.

Biaya

Biaya yang dibutuhkan pada kelas unggulan lebih besar daripada kelas reguler. Kelebiba:n

biaya digunakan untuk pengadaan dan perawatan fasilitas.

Fasilitas Kelas Unggulan

FasiJitas yang terdapat pada kelas unggulan adalah:

1. Ruang kelas ber-AC;

2. sarana pembeJajaran audio visual berupa televisl dan VCD;

3. Pemberian pelalajaran tambahan.

Page 102: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BABV

PENUTUP

KTSP merupaka~erangkat dalam upaya pengembangan program yang akan

Jilaksanakan untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. KTSP merupakan dasar

lalam penyusunan program yang akan dilaksanakan ~aik oleh sekolah maupun oleh guru

Ian tenaga kependidikan lainnya. f

Berkenaan dengan hal di atas, sudah sepatutnya apabiJa semua unsur yang terlibat

an bertangggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan mengetahui dan memahami

urikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal jtu dimaksudkan agar pelaksanaan seluruh

rogram tidak menyjmpang darl koridor yang telah aitentukan.

Dengan selesainya penyusunan KTSP ini, semoga dapat dijadikan pedoman dalam

'enyelesaikan dan menentukan arah kebijakan pembangunan MTs Negeri Tangerang I dj

asa mendatang. Oleh karena jtu, peran ai<t:if dan dukungan dari semua pihak akan sangat

embantu keberhasiJan program madrasah.

Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

kelja sama dalam peilyeJesaian penyusunan KTSP ini.

Page 103: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

Jakarta,~ Mei 2009

Nomor: Istimewa

Lamp : 1 Berkas

Hal : Pengajuan Proposal Skripsi

Kepada Yth

Ketua Jurusan Kependidikan Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

U1N SyarifHidayatullah Jakarta

Di

Tempat

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Salam sejahtera saya sampaikan semoga bapaklibu senantiasa dalamlindungan Allah SWT . Selanjutnya, yangbertanda tangan di bawah iill:

Nama : AinuI Mardhiyah

Nim : 105018200668

Jrsn/prodi. : KIf Manajemen Pendidikan

Semester : 8 (delapan)

Berrnaksud mengajukan proposal skripsi dengan judul"IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANDI MTsN TANGERANG I" sebagai bahan pertimbangan berikut sayalampirkan:

1. Out line

2. BAB I, BAB II, BAB III

3. Daftar Pustaka Sementara

Dernikian pengajuan judul ini saya buat, atas perhatian Bapakllbu sayaucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Dosen Pernbimbing Akadernik

\v-jAbdur Rozak, S.Ag, M.Sl

NIP: 150275608d -'

AinulMardhiyah

NIM: 105018200668

Page 104: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

UIN JAKARTAFITKJI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputaf 15412 Indonesia

FORM (FR)No. Dokumen

Tgl. Terbit

No. Revisi:

Hal

FITK-FR-AKD-082

5 Januari 200900

1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

z;~Nomor : Un.011F.IIPP.009/ /2009Lamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth:Kepala MTs. Negeri Tangerang ITangerang.

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Jakarta, 5 Juni 2009

NamaNIMSemesterJurusanJudul Skipsi

Ainul Mardhiyah105018200668VIIIKI - Manajemen Pendidikan"Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di MTs

Negeri Tangerang I.". . ~iT-., .

Adalah benar~l)1ahasi§,va/i Fakultas Ihnu Tarbiyah dan K"guruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skTjpsi, d~,nakan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.Untuk itu ~ilmi molibn Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian di kmpat dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Tembusan:J. Dekan FlTK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan.

Page 105: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

DEPARTEMEN AGAMAUIN JAKARTAFITKJI. fro H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia

FORM (FR)No. Dokumen

T91. TerbitNo. Revisi:Hal

FITK-FR-AKD-081

5 Januari 2009

00

1/1

Nomor : Un.OIIP. ]/PP.009!..~'3.f..I2009Lamp.Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.1. Dra. Yefnelty Z, lVl.Pd2. Dra. ManerahPembimbing SkripsiFakultas lImu Tarbiyah dan KeguruanUlN Syarif Hidayatu]]ahJakarta.

Jakarta, 5 Juni 2009

Assalamu 'alai/cum wr. wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing Jill(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

NamaNIIVJSemesterJurusanJudul Skipsi

Ainul Mardhiyah105018200668VIIIKl- Manajemen Pendidikan"Jmplementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di MTs

Negeri Tangerang I."

Judul tersebut telah disehljui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tallggal 3 Juni 2009,abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan peruiJahan redaksional pada judultefsebut. Apabila peruoahan substans!al dianggap perlu, monon pembimb)ng mCllghubungjJUfusan terlebih dahulu. - . .

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'a/aikum wr. wb.

a.n. Dekan

Tembusan:I. Dekan FJTK2. Mahasiswa ybs.

Page 106: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

~DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-080

~Uin"UINJAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 5 Januari 2009

FITK No. Revisi: 00JI. Ir. H. Juanda No 95 Cipufa/15412 Hal 1/1Indonesia

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Jl~Nomor: Un.0I/F.l./PP.009/. /2009LampHal : Observasi

Kepada Yth.Kepala MTs Negeri 1Tangerang.

Assalamu 'alaikum wr.wb

Dengan hanna! kami sampaikan bahwa:

Jakarta, 17 Juni2009

Nama : Ainul Mardhiyah

adalah benar mahasaiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidaya!ulJah Jakarta:

NIM : 105018200688

Jurusan 7'KI - MP

Semester ','"VIII

Sehubungan dengan penyelesaian tugas mata kuliah "Skripsi", mahasiswa tersebut

memerlukan observasi dengan pihak terkail.

Oleh karena itu, kilmi mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut

dan memberikan bantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr.wb.

Page 107: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

, """

c;-: DEPARTEMEN AGAMA No,Dokumen FITK-FR-AKD-091

~ UIN JAKARTA FORM (FR) TgL Terbit 5 Januari 2009

~FITK No, Revisi: 00JI. If. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Hal 1/1Indonesia

SURAT PERMOHONAN RISETI WAWANCARA

, :l(,JNomor: UrLOJfFlJPP,009f ,,,"" /2009LampHal : Riset f Wawancara

Kepada Yth,Kepala MTsN 1 Tangerang

Assalamu 'alaikum wr, wb

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Ainul Mardhiyah

Jakarta, 27 Oktober 2009

NIM

Semester

Jurusan

JuduJ Skipsi

105018200668

IX

: KI - Manajemen Pendidikan

:"Implementasi KurikuJuDl Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

di MTsN 1 Tangerang".

adaJah benar mahasiswa pada Fakultas limu Tarbiyah dan Keguruan DIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mer,yusun skripsi, dan akan mengadakan

Riset- Wawancara dan angket di instansi yang saudara pimpin.

OJeh karena itu, kami mahan kesediaan Saudara untuk menerima

mahasiswa terse but dan memberikan bantuannya,

Demikianlah, atas perhatian dan bantuannya Salldara kami lIcapkan

terirna kasih,

Wa'salamu'alaikum wr.wb,

Page 108: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

DEPARTEMEN AGAMAMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) TANGERANG.

Jl. PERINTIS KEMEROEKAAN Ille NO.2 BABAKAN TElP./FAX.021-5531889KOTA TANGERANG

SURAT KETERANGAN PENEUTIANNOMOR: Mts.28.05.02/PP.005/lbMJ /2009

Yang bertanda tangan dibawah ini, PIt. Kepala Madrasa.h TsanawiyaH Negeri

Tangerang I Kota Tangerang menerangkan :

NAMA : AINUL MARDHIYAI-l

TEMPAT j TGL. LAHIR : Tangerang, 20 Oktober 1987

NIM : 105018200668

JENI5 KELAMIN : Perempuan

PERGURUAN TINGGI : Universitas Islam Negeri Jakarta

JENJANG PENDIDlKAN : 5-1 (KI - Manajemen Pendidikan)

ALAMAT : JI. Shayangkara Raya Siok Q1A Pakualam

Serpong Kota Tangsel.

Sahwa nama tersebut benar Mahasiswa Universiti1s Islam N€;!Jeri Jakarta yang

telah selesai mengadakan Riset / Penelitian di MTs Negeri Tangerang 1. Oaritanggal 27

Oktober sjd 17 Nopember 2009 dengan Judul Penelitian :

n Implementi1siKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di MTs Negeri

Tangerang I n

Oemikian surat keterangan ini kami buat untuk diperguna~an sebagaimana mestinya.

, 19 Nopember 2009KEPALA,

r~----\~

Page 109: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

LEMBAR KUESIONER

"Implementasi KlIriklllum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)"

A. Data Responden

Nama

Jabatan

Jenis KeJamin

Pendidikan Terakhir

: (LIP)

B. Petllnjul{ Pengisian Angket

J. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan da/am angkel ll1l tidak akan mempengaruhi

kredibilitas Bapak/Jbll di sekolah ini.

2. Jawaban dari Bapak/Ibu yang lerdapat dalam angket dijamin kerahasiaannya dan

diperuntllkkan hanya unluk kepentingan penelitian dan bersifat ilmiah semala.

3. Beri tanda cheklisl (-J ) pada salah satu piJihan jawaban yang sesuai lnenurut

Bapakllbu. SL : Selalu KD : Kadang - Kadang

SR : Sering TP : Tidak Pemah

4. Terima kasih alas bantuan Bapak/Jbu mengisi angket ini.

C. Pernyataan Angket

No Pernyatllan SL SR KD TPl. Bapak/ibu guru memberikan pembelajaran remedial

bagi siswa yang kurang berprestasi2. BapakJibu gum menciplakan persaingan dan kerja

sarna antarsiswa dalam kegiatan pembelajaran3. . Bapak/ibu guru menyusun program silabussetiap ,

semester/tahun pelajaran baru4. Bapak/ibu guru menyusun RPP setiap kali

meIakukan kegiatan mengajar5. Bapak/ibu guru menentukan indikator kompetensi

yang akan dicapai siswa setiap kali melakukankegiatan mengajar

6. Kepala MTsN 1 Tangerang mengawasi/memonitoring peIaksanaan belajar mengaJar disekolah

7. Kepala MTsN 1 Tangerang memeriksa silabus yangdibuat oleh guru

8. Kepala MTsN 1 Tangerang melibatkan para gurudaIam menentukan Standar Ketuntasan Belajar

9. Komite SekoJah ikut terlibat secara aktif dalamrapat penyusunan program kurikuler

10. Bapak/ibu guru menyusun KKM untuk setiap matapeJajaran

1l. Kepala sekoJah mengarahkan para guru untukmembuat program tahunan & program semesteran

12. Kepala MTsN I Tangerang bersama para gurumengembangkan silahlJ< npn... hp!<:>;"' .." .... ~~ .. _- --

Page 110: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

13. Kepala MTsN I Tangerang mengarahkan para guruuntuk membuat RPP

14. Semua guru ikut hadir dalam rapat penyusunanprogram kurikuler

IS. Kepala MTsN I Tangerang menye-lenggarakanrapat rutin untuk membahas peJaksanaan kurikulumdi sekolah

16. KepaJa Sekolah mengarahkan para guru untukmemberikan remedial

17. Bapak/ibu guru memberikan program pengayaan(enrichment) untuk SlS\Va yang memilikikemampuan Jebih tinggi

18. Bapak/ibu guru terlibat secara aktif dalampenyusunan struktur kurikulum

19. Kepala MTsN 1 Tangerang membantu guru dalammemilihkan dan menggunakan metode yang tepatdalam kegiatan belajar mengajar

20. Bapak/ibu guru bersama dengan guru lainnyamengadakan rapat dalam menyusun strategipembelajaran

21. Bapak/ibu guru bersama dengan guru lainnyamenyusun perkembangan kemajuan belajar siswa

22. Bapak/lbu guru mengeval uasi perkembangankemqjuan belajar siswa

23. Kepab MTsN I Tangerang melibatkan para gurudalam kegiatan seminar, lokakarya, penataran, ataudiskusi pendidikan di bidang kurikulum

24. Bapak/lbu guru menentukan metode yang tepatdalam menilai hasil belajar . . -

25. Bapak/ibu guru melaksanakan tindak lanjutterhadap hasil evaluasi

26. Bapak/ibu guru menentukan sendiri metodepembelajaran yang akan digunakan dalam PBJ,,]

27. Bapak/ibu guru menyusun kisi-kisi penilaian setiapsemester

28. Komite sekolah diikutsertakan dalam rapatpenyusunan program semester

29. Wali murid dilibatkan dalam mengembangkansarana belajar dan kegiatan ekstra kurikuler

30. Wali murid ikut serta secara aktif dalammenindaklanjuti hasil evaJuasi beJajar siswa

31. Komite sekoJah memberikan dukungan finansialdalam setiap kegiatan yang diadakan oleh sekolah

32. Bapak/ibu guru menentukan instrumen penilaiansetiap kali melakukan kegiatan mengajar

00 Wali murid dilibatkan dalam rapat penyusu nanJJ.

RAPBS34. Wali murid ikut selia mengawasl penggunaan

anggaran beJanja sekolah35. Bapak/ibu guru menentukan senrliri if':ni<: mpr1i~

Page 111: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

BERITA WAWANCARA

I. Bagaimana eara atau langkah sekolah dalam mensosialisasikan KTSP?

2. Bagaimana respon para guru terhadap KTS??

3. Siapa saja yang ikut terlibat dalam proses penyusunan KTSP?

4. Apa saja langkah-Iangkah yang dilakukan oleh sekolah dalam proses

penyusunan KTSP? Lalu, Apa eiri khas yang dimiliki oleh MTsN 1

Tangerang dalam program kurikulum yang telah disusun?

5. Bagaimana eara bapak atau sekolah ini dalam meningkatkan sarana

instruksional (pembelajaran) yang mendukung pelaksanaan KTSP? Lalu,

dari manakah sumber dana yang digunakan untuk pengadaan

/pengembangan sarana pembelajaran tersebut?

6. Faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan KTSP di MTsN 1

Tangerang?

7. Menurut bapak, bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di

MTsN' 1 Tangerang ini? Apakah pelaksanaannya diawasi oleh kepala

sekolah?

8. Apa saja hambatan-hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan program

kurikulum (KTSP) di MTsN 1 Tangerang ini?

9. Bagaimana implikasi hambatan-hambatan tersebut terhadap pelaksanaan

KTSP?

10. Solusi apa yang dilakukan oleh pibak sekolah dalam upaya mengatasi

hambatan-hambatan tersebut?

I~Ainul Mardhiyah

Tangerang, 31 OPiober 2009.-=~:::::

Page 112: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

Key Informan

Jabatan

Waktn

P

KI

RASIL WAWANCARA

: Teguh Budiarto, S.Ag

Kabid. Kurikulum

09.40 - 10.10 WIB

Peneliti

Key luforman

I. P : Bagaimana earn al3u Jangkah sekolah dalam menoosialisasikan KTSP?

KI : Langkah yang kami lakukan daJam rangka mensosialisasikan KTSP di antaranya :

I). Mengadakan pelatihan penyusunan KTSP

2). Membentak Tim Peoyusun KTSP

3). Melakukan pertemuan khusus

4). Evaluasi penyusunan KTSP

5). Pengesahan KTSP oleh komite dan Kepala Kandepag

2. P : Bagaimana respan para guru terhadap KTSP?

KI: Para guru MTs Negeri J Tangerang merespon KTSP dengan positif, dan mereka siap

meJaksanakannya

3. P : Siapa saja yang ileut terlibat dalam proses penyusunan KTSP?

KI : Yang ikut terliba! dalam proses penyusunan kurikulum adalah PKM Kurikulum

dibantu oleh guru-guru yang telah ditunjuk oleh Kepala MTsN J Tangerang.

4. P: Apa saja langkah-Jangkah" yang dilakukan oleh sekolah daJam ·proses penyusunan

KTSP? Laln, Apa eirl khas yang dimiliki oleh MTsN I Tangerang dalam program

kurikulum yang telah disusun tersebut?

KI : Langkah-Iangkahnya sarna dengan langkah sosialisasi di atas. Adapun ciri khas yang

dimiIiki oleh MTsN J Tangerang dalam program kurikulum terletak pada struktur

kurikulurnnya, yaitu muatan lokal yang terdiri dari tahfiz, muhadatsah dan

conversation.

Selain itu, kami juga membuka kelas unggulan yang disediakan bagi siswa-siswi yang

berperingkat teratas/terbaik di kelas sebelumnya. Pada keJas unggulan ini, siswa-siswi

mendapat pelajaran tambahan (M1PA, conversation, dan muhadatsah) hingga pukul

15.00 WID.

5. P : Bagaimana earn bapak atau sekolah ini dalam meningkatkau sarana instruksional

(pembelajaran) yang mendukung pelaksanaan KTSP? Lalu, dari manakah sumber

dana yang digunakan untuk pengadaan sarana pembelajaran tersebut?

Page 113: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

KI : Langkah yang kami lakukan: I). Menginventarisasi kebutuhan sarana

2). Membuat skala prioritas

3). Pengadaan sarana

Sumber dana berasal dari komite sekolah dan BOS.

6. P : Faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan KTSP di MTsN I Tangerang?

KI : I). Keterpaduan guru-guru (kekompakan dan keIjasama)

2). Ketersediaan sarana & prasarana

3). Kompetensi guru

7. P Menurut bapak, bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di MTsN I

Tangerang ini? Apakah pelaksanaannya diawasi oleh kepala sekolah?

KI : Menurut saya, proses pembelajaran di MTsN I Tangerang sudab kondusif.

Pelaksanaannya baik secara langsung maupun tidak langsung diawasi oleh Kepala

MTsN I Tangerang.

8. P : Apa saja hamhatan-hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan program kurikulum

(KTSP) di MTsN I Tangerang ini?

KI 1) Ketersediaan dana untuk pemenuban pelaksanaan kegiatan dan penyediaan

sarana.

2) Tidak ada pedoman khusus pelaksanaan KTSP.

9. P : Bagaimana implikasi hambatan-hambatan tersebut terhadap pelaksanaan KTSP?

KI : Secara riil, hambatan-hambatan tersebut tidak menghambat pelaksanaan KTSP di

MTsN 1 Tangerang; akan tetapi hambatan tersebut membuat pelaksanaannya jadi

tidak optimal.

10. P : Solusi apa yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam upaya mengatasi hambatan­

hambatan tersebut?

KI : I) Melakukan penggalangatl dana melalui komite

2) Melaksanakan Musyawarah Guru

3) Mengikutsertakan guru dalam pelatihan, seminar & workshop KTSP.

Page 114: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

NO DIMENSI ITEMSOAL F SKOR F*S N F*N P

15 4 60 4S 645 -35%16 3 48 43 688 37%

1 11 2 22 43 473 26%1 1 1 43 43 2%

17 4 68 43 731 40%12 3 36 43 516 28%

17 9 2 18 43 387 21%5 I 5 43 215 12%

30 4 120 43 1290 70%IKLlM PEMBELAJARAN 9 3 27 43 387 21%

YANG KONDUSIF2 4 2 8 43 172 9%1

0 1 0 43 0 0%29 4 116 43 1247 67'Vo13 3 39 43 559 30%

24 1 2 2 43 43 2%0 1 0 43 0 0%

21 4 84 43 903 49%14 3 42 43 602 33%

25 7 2 14 43 301 16%0 1 0 43 0 0%1 0 0 43 43 2%

710 924533 4 132 4S 141~ 7/"107 3 21 43 301 16%

5 3 2 6 43 129 7%0 1 0 43 0 0%

22 4 88 43 946 51%16 3 48 43 688 37%

- 12 -5 2 10 43 215 ·12%0 1 0 43 0 0%34 4 136 43 1462 79%7 3 21 43 301 16%

26 2 2 4 43 86 5%OTONOMI SEKOLAH 0 1 0 43 0 0%

2DAN SATUAN PENDIDIKAN 31 4 124 43 1333 72%

8 3 24 43 344 19%35 3 2 6 43 129 7%

1 1 1 43 43 2%19 4 76 43 817 44%14 3 42 43 602 33%

27 10 2 20 43 430 23%0 1 0 43 0 0%30 4 120 43 1290 70%12 3 36 43 516 28%

32 1 2 2 43 43 2%0 1 0 43 0 0%

917 11094

Page 115: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

lU " .u "" OOU ", -,,) j I) "" L'" ,L7.

33 • L 10 4;j ;j44 llj'7.

~ 1 ~ "" ""/ L17.

J U U 43 43 2%14 " )0 "" OUL ""7.l " 0 4;j ~b "'7.

34 jj L lO "",,,,,, "U70

KEWAJIBAN SEKOLAH jj 1 I> "" "'''' "U7.3 DAN SATUAN PENDIDIKAN I u u 43 43 2%

l " " "" 00 07.

28J j I) 4;j L1b 1L'7,

IV L lU "" ,,"U L"70

LO 1 20 4;j 11 HI bU'7.

LJ " lS4 "" "U" ""7,

29 " J jj 4;j 41;j LO"/.

" L 11> "" -"'4 ",·t.j J > "" lL" /70

426 7396jK 4 1;2 4;j 1b;;l4 1:l1:l'7.

114 3 12 43 172 9%1 2 2 43 43 2%0 1 0 43 0 0%36 4 144 43 1548 84%

156 3 18 43 258 14%1 2 2 43 43 2%0 I 0 43 0 0%35 4 140 43 1505 81%

136 3 18 43 258 14%2 2 4 43 86 5%0 I 0 43 0 0%19 4 76 43 817 44%

1615 3 45 43 645 35%6 2 12 43 258 14%3 1 3 43 129 7%

- 8 4- 32 43 344 19%12 3 36 43 516 28%

4 KEPEMIMPINAN SEKOLAH 19 17 2 34 43 731 40%YANG DEMOKRATIS 5 I 5 43 215 12%DAN PROFESIONAL I 0 0 43 43 2%

20 4 KO 43 860 47%

619 3 57 43 817 44 Yo4 l " "" ilL "'1.0 1 0 43 0 OYO36 4 144 43 1548 84%

72 3 6 43 86 5%4 2 8 43 172 9%I I 1 43 43 2%

38 4 152 43 1634 88%

83 3 9 43 129 7%2 2 4 43 86 5%U J U "" U U7,

Lo 4 IV4 4;j 1111:l 00'10

5 3 15 43 215 12%23 11 2 22 43 473 26%

1 1 1 43 43 2%1346 16641

Page 116: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

'I 'I 10 4~ IfL "7.

91U 3 3U 43 430 ;!3%U 2 26 43 559 30%10 I 16 43 688 37%21 4 S4 43 903 49%

PARTISIPASI MASYARAKAT31

! 3 21 43 301 16%5 DAN ORANG TUA 11 2 22 43 473 ;!6%

4 I 4 43 172 9%3U 4 I2U 43 1290 70%

32J2 3 30 43 515 ;!8%1 2 2 43 43 ;!%0 J U 43 U U%

377 5547

13 4 52 43 559 30%

20 I~ 3 YI 43 817 44%~ 2 IS 43 387 21%2 I 2 43 86 5%10 4 b4 43 688 37%I~ 3 ~4 43 114 42%

6 MENGHIDUPKAN SERTA 21 ~ L I() 43 ;j44 19%MELURUSKAN MGMP & KKG U I 0 43 U U%

I U U 4<l 43 "'%3U 4 I2U 43 1290 70%

22J2 3 3() 43 515 28%

, I L L 43 4<l 2%U I U 4;j U U7.

421 5547

27 4 108 43 1161 63%

14() 3 IlS 43 258 14%) L 10 43 "'15 l:l%:, I ) 4<l L10 1"'7.14 4 ~o 43 602 33%

- (). 3 I~ 43 258 14%18 I() L 32 43 588 3/%

0 I () 43 258 14%I U U 43 4<l 27.

4U 4 IoU 4<l 1720 "<l%

7 KEMANDIRIAN GURU3

2 3 0 43 86 5%I L L 43 43 :l%U I U 43 U U7.

34 4 UO 43 1462 1\;%

4~ 3 j) . 43 ;!15 12%L L 4 43 80 5%L I L 4<l 80 57.

34 4 UO 4<l 1462 nn.3 3 ~ 43 129 7%

10 4 L ~ 43 l/L 9%I 1 I 43 4<l 2%I U 0 43 43 2%

732 9245

Page 117: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

DAFTAR REFERENSI

No Halaman HalamanParaf Paraf

~o Footnote Skripsi ReferensiPembimbing Pembimbing

I II

I 1. E. Mulyasa, Standar BABI 3

~Kompetensi dan Sertifikasi1

rrGuru, (Bandung : Remaja J-

Rosdakarya, 2007)

2 2. Kunandar, Guru Profesional 2 85,

dfImplementasi KTSP, (Jakarta: ,Raja Grafindo Persada, 2007)

.

3 3. Kunandar, Guru Profesional 3 99

Implementasi KTSP.... 1---' l/4 1. Wina Sanjaya, Kurikulum dan BABII 3

Pembelajaran, (Jakarta: 7

~Kencana, 2008) I

5 2. S. Nasution, Asas-Asas 8 2 VKurikulum, (Jakarta: Bumi ,if-Aksara, 2005)., Cet.ke-5.

6 3. Oemar Hamalik, Pengem- 8 4

bangan KUl'ikulum (Dasar-

Dasar dan Pel'kembangnnya)

Bandung : Mandar Maju, 990) f-,..../

7 4. S. Nasution, Asas-Asas... , 8 4-5 r]8 5. S. Nasution, Asas-Asas..., 9 7 '-f9 6. Undang-Undang SISDIKNAS 9 5

~UU R1 No.20 Th.2003,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2008) )

10 7. Nana Syaodih, Pengembangan 9 5

Kurikulum : Teori dan 'V dfPraktek, (Bandung: Remaja

£\Rosdkarya, 2005)

1 8. Lia Amalia, Ekonomi 10 9

V1/

Pembangunan, (Jakarta:

UIEU - university Press,

2007)

Page 118: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

12 9, S,Nasution, Kurikulum dan 10 5

~Pengajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara,995)

13 10, Hasan Langgguiung, Asas- 10 295-296

Asas Pendidikan Islam,

~ $(Jakarta: Balai Pustaka AI-

Husna Baru, 2003)

14 II. Hendyat Soetopo dan Wasty I ] 6 f

Soemanto, Pembinaan dan

Pengembangan Kurikulum, "-J(Jakarta: Bumi Aksara, 993)

]5 12. Louise M. Bennan and Jessie ] 1 30

A. Roderick, Curriculum: -rTeaching The What, How and If-Why Living. (London: A Bell

& Howell Company, 1977)

16 J3. Enco Mulyasa, Kurikulum ]2 8

Tingkat SalUan Pendidikan, ell(Bandung : PT. Remaja ,

Rosdakarya Offset, 2008)

I i 14. Kunandar, Guru Projesional: 12 90-9]

lr-Implementasi KTSP, (Jakarta:

Raja GrafindoPersada, 2007), I-J

8 15. Enco Mulyasa, Kuriku]um 12 ]2

~Tingkat Satuan Pendidikan ...,

9 ] 6. Nanang Rijono, KTSP dan 13 -Ujian Nasional,http:

~//rijono.wordpress.com,25

Maret 2008.

0 17. Subandijah, Pengembangan J3 4

d?-dan inovasiKurikulum,(Jakarta

: Raja Grafindo Persada, 1996) ,

I ]8. Enco Mulyasa, Kurikulum 14 178

)~-"

Tingkat Satuan Pendidikan ... ,

]9. Enco Mulyasa, Kurikulwn 14 176-182

Tingkat Satuan Pendidikan ... ,

Page 119: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

22 20. E. Mulyasa, Manajemen 15 40

I~Berbasis Sekolah, (Bandung :

PT Remaja Rosdakarya,

2004), Cel. VII

23 21. Wina Sanjaya, Kurikulum dan 17 148

JfPembelajaran...,

24 22. Masnur Muslich, Pem- 17 31

belajaran BerbasisKompetensi Jr..dan Kontekstual, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009), Cel. V.1-.1

25 23. Wina Sanjaya, Kurikulum dan 18 132 YPembelajaran ... ,

26 24. Enco Mulyasa, Kurikulum... , 18 22

27 25. Wina Sanjaya, Kurikulum da!) 19 135

j~ dfPembelajaran... ,

28 26. Enco Mulyasa, Kurikulum 21 168

Tingkat Satuan Pendidikan ... ,

29 27. Enco Mulyasa, Kurikulum 21 175

Tingkat Satuan Pendidikan ... ,1

30 28. Enco Mulyasa, KBK : Konsep, 22 93 pelRarakteristik, & lmplemenwsi, "I(Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2006)

31 29. Enco Muly"sa, Kurikulum 22 94

Berbasis Kompetensi ...

32 30. Iskandar, W. dan Usman, 22 94

Dasar-Dasar Pengembangan gKurikulllln, ( Jakarta: Bina jP/LAksara, 1988)

13 31. Enco Mulyasa, Kurikulum 23 247,

Tingkat Satuan Pendidikan....,

14 32. Akhmad Sudrajat, Prinsip 24 -Pengembangan Kurikulum,

~.http://akhmadsudrajat. v

wordpress. Com -'

Page 120: Diajukankepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1896/1/AINUL... · LEMBAR PENGESAHAN IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN

1

46 Sudarwan Danim, Visi Baru 30- I

44. 165

Manajemen Seleolah, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2006)

47 45. Enco Mulyasa, Kurikulum 30 255

Tingleal Saluan Pendidilean ... ,

48 46. Enco Mulyasa, Kurikulum 30 255-257 elfTingleal Saluan Pendidilean ... ,

49 47. E. Mulyasa, Siandar ... , 31 88

50 48 Martinis Yamin, 31 93

Projesionalisasi Guru & -- -~

Implemenlasi KBK. (Jakarta: PERPUSTA~NUTAMAGaungPersada Press, 2006)

UIN SY,l\HI .JAKARTA

51 49. Wina Sanjaya, Kurikulum dan 32 280~

Pembelajaran .. "

52 50. Enco Mulyasa, Kurileulum 34 258 J)Tingleal Saluan Pendidilean.. "

53 51. Wina Sanjaya, Kurileulum dan 35 350 ! JfIPembelajaran .. "

54 1. Lexy J. Moleong, Metodologi BABIn 6

Penelitian Kualitatif, (Bandung : 37

, PT Remaja Rosdakarya, 2006),.~ ,,

. -

57 2. Suharsimi Arikunto. Prosedur 37 160

Penelitian: Suatu Pendekatan lrPrak/ik. (Jakarta: Rineka Cipta,

2006) Cet. Ke- 13

58 3. Burhan Bungin, Me/odologi 3-8 110

Peneli/ian Kualitatif, (Jakarta: dfRaja Grafindo Persada, 2004),

4, Wira Cahya Dimulya, 42 33lmplementasi Kurikulum Berbasis

Kompe/ensi Di MSP !slam AI-

Ihsan Jakarta. 2006

J';V'OO9Ainul Mardhiyah10"01 R'OOhhR