Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir...
Transcript of Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir...
1
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM
FOLAT DI PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
FITRIYANI
B09 081
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
2
ii
3
iii
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Asam Folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
dengan maksud memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.S.T, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Yuni Istanti, SST, SKM, selaku Kepala Puskesmas di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan
6. Ibu hamil di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo yang telah bersedia menjadi
responden.
iv
5
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis llmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
v
6
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Fitriyani B08091
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT
DI PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO
TAHUN 2012
xiii + 47 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 17 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : Selama hamil upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu membutuhkan perhatian ekstra, sehingga kondisi kesehatan ibu tetap terjaga dan diupayakan minimal sama dengan kondisi kesehatan sebelum hamil. Untuk itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi salah satunya asam folat. Asam folat (vitamin B9) sangat penting selama kehamilan. Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat mengakibatkan anemia, kecacatan pada bayi yang dilahirkan, gangguan metabolisme DNA dan terjadi perubahan dalam morfologi inti sel-sel seperti sel darah merah atau sel darah putih. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat dalam tingkat baik, cukup atau kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian diambil di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo pada bulan April sampai Mei 2012. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu hamil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan menggunakan analisa data univariat. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo termasuk dalam kategori baik sebanyak 3 ibu hamil (10%), termasuk dalam kategori cukup sebanyak 25 ibu hamil (83,3%) dan dalam kategori kurang yaitu sebanyak 2 ibu hamil (6,7%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo yaitu sebanyak 25 ibu hamil (83,3%) mempunyai pengetahuan cukup tentang asam folat hal ini dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh dari tiap ibu hamil dan pengalaman ibu hamil. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Asam folat Kepustakaan : 39 literatur (Tahun 2002 s/d 2010)
vi
7
MOTTO
� Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila
tertimpa fitnah ( Kahlil Gibran)
� Adalah wajar jika manusia berbuat salah. Tapi itu bukan berarti bahwa setiap
kesalahan bisa dibenarkan (Penulis)
� Cintai dirimu, seburuk apapun masa lalumu. Karena hari ini kamu memulai
sesuatu yang baru, yang terbaik darimu untuk masa depanmu ( Penulis)
� Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak
mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu ( Kahlil Gibran)
� Tak perlu iri atas kemampuan orang lain, jika mereka bisa, kamu juga bisa.
Jangan remehkan dirimu, kamu kuat dari yang kamu bayangkan. (Penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis
Ilmiah ini penulis persembahkan :
Ayah dan bunda tercinta terima kasih
atas doa restunnya dan cinta kasihnya
selama in. Kakak tercinta yang selalu
memberikan support setiap langkahku.
Teman-teman yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini
Almamater tercinta.
vii
8
CURICULUM VITAE
Nama : Fitriyani
Tempat / Tanggal Lahir : Gunungkidul, 08 September 1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sumber Rt 01/7, Candirejo Semin Gunungkidul,
Yogyakarta
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 1 Candirejo LULUS TAHUN 2003
2. SMP 3 Semin Gunungkidul LULUS TAHUN 2006
3. SMA N 01 Semin Gunungkidul LULUS TAHUN 2009
4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009/2010
FOTO 3X4
BERWARNA
viii
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... .... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. ..... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................ 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori dari Masalah yang Diteliti ........................................... 8
1. Pengetahuan ....................................................................... 8
2. Kehamilan .......................................................................... 13
3. Gizi .................................................................................... 16
4. Asam Folat .......................................................................... 22
ix
10
B. Kerangka Teori ..................................................................... 28
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 30
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............ 30
D. Instrumen Penelitian .............................................................. 32
E. Metode Pengumpulan Data ................................................... 36
F. Variabel Penelitian ................................................................ 37
G. Definisi Operasional .............................................................. 37
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................... 38
I. Etika Penelitian ...................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum .................................................................. 42
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 42
C. Pembahasan ........................................................................... 43
D. Keterbatasan ........................................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 46
B. Saran ....................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
11
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai asam folat dari berbagai bahan makanan ........................... 25
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner tentang asam folat ........................................ 32
Tabel 3.2 Hasil uji validitas kuesioner ........................................................ 33
Tabel 4.1 Mean dan standar deviasi ............................................................ 42
Tabel 4.2 Pengetahuan ibu tentang asam folat ........................................... 43
xi
12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori .......................................................................... 27
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ...................................................................... 28
xii
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan ijin Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan ijin Validitas
Lampiran 6. Surat ijin penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Lembar informed consent
Lampiran 10. Kuesioner
Lampiran 11. Kunci jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Hasil uji validitas dan uji reliabilitas
Lampiran 13. Tabel Nilai r product moment
Lampiran 14 Mean dan Standar Deviasi
Lampiran 15. Prosentase Tingkat Pengetahuan Responden
Lampiran 16. Data Tabulasi Pengetahuan Tentang Asam Folat
Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah.
xii
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hamil adalah kodrat bagi seorang wanita dan merupakan anugrah dari
Tuhan yang harus disyukuri. Masa kehamilan perlu mendapat perhatian
khusus agar ibu dan bayi yang dilahirkan sehat jasmani dan rohani. Kehamilan
dapat menjadi saat yang berbahaya bagi wanita dalam hidupnya karena setiap
kehamilan merupakan kondisi yang beresiko terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Ibu hamil mempunyai resiko lebih tinggi apabila kehamilan disertai dengan
masalah. Selama hamil upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu
membutuhkan perhatian ekstra, sehingga kondisi kesehatan ibu tetap terjaga
dan diupayakan minimal sama dengan kondisi kesehatan sebelum hamil
(Depkes, 2006).
Almatzier (2004), menjelaskan salah satunya yang memerlukan
perhatian khusus yaitu nutrisi, karena nutrisi akan memberi dampak langsung
pada status gizi ibu. Apabila status gizi ibu kurang atau jelek, ibu akan
mengalami anemia dan kurang energi protein yang memberi dampak langsung
pada penurunan kapasitas angkut oksigen oleh darah ibu hamil. Gizi
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingat kesejahteraan
manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang
tersebut. Terdapat kaitan yang sangat erat antara status gizi dengan konsumsi
2
makanan. Tingkat status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi
terpenuhi (Wiryo, 2002).
Asupan gizi yang dibutuhkan ibu selama kehamilan lebih banyak dari
biasanya. Untuk itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi
seperti zat besi, kalori, mineral, protein, vitamin A, kalsium, magnesium, tidak
terkecuali yaitu asam folat. Itulah sebabnya fokus pertimbangan ditujukan
terhadap vitamin A, asam folat dan iodium yang berinteraksi secara kompleks
(Charlish dan Davies, 2005).
Menurut Glade (2008), asam folat (vitamin B9) sangat penting selama
kehamilan. Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat mengakibatkan
anemia dan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Tambahan asam folat sangat
diperlukan untuk janin. Spina bifida mungkin bisa dicegah jika calon ibu
minum 0,4 mg asam folat sehari. Hal ini disarankan untuk semua wanita hamil
khususnya pada ibu hamil yang pernah melahirkan bayi dengan penonjolan
sumsum tulang belakang. Menurut Almatsier (2004), selain itu kekurangan
asam folat juga dapat menyebabkan gangguan metabolisme DNA, terjadi
perubahan dalam morfologi inti sel-sel yang sangat cepat membelah, seperti
sel darah merah dan sel darah putih.
Berdasarkan penelitian di Amerika setiap tahunnya sekitar 4.000
kehamilan mengalami Neural Tube Birth Defecs (NTD). Dari jumlah tersebut
sekitar 2.500 bayi lahir dengan menderita NTD, sedangkan di Indonesia
memang belum ada data yang pasti mengenai jumlah penderita NTD namun
3
setiap bulan dari 300 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSCM,
3 pasien diantaranya terbukti janinnya menderita NTD (Suhardjo, 2009).
Banyaknya resiko akibat kekurangan asam folat tersebut mendorong
diadakannya sebuah kampanye yang diselenggarakan oleh Departemen Of
Health pada bulan November 1995 yang merekomendasikan agar semua bidan
harus menyarankan ibu hamil untuk mengkonsumsi asam folat
(Henderson, 2006).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo pada bulan Januari dan Februari 2012 terdapat 89 ibu
hamil yang memeriksakan kehamilanya, dilakukan wawancara sebanyak 12
ibu hamil. Didapatkan 11 ibu hamil yang diwawancarai tidak mengetahui
tentang asam folat baik kegunaan, manfaat, dampak kekurangan asam folat
maupun jenis asam folat, sedangkan 1 ibu hamil mengerti dampak dari
kekurangan asam folat tetapi tidak mengetahui apa kegunaan, manfaat dan
jenis asam folat. Hasil tersebut menunjukkan masih banyak ibu hamil yang
belum mengetahui tentang asam folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.
Pentingnya asam folat untuk dikomsumsi ibu hamil dan banyaknya
resiko akibat kekurangan asam folat, didukung dengan hasil studi pendahuluan
di atas serta belum ada penelitian sebelumnya yang dilakukan di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Tentang Asam Folat di
Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis membuat
perumusan masalah yaitu “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Asam Folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam
folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di
Puskesmas Tawangsari Sukoharjo pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di
Puskesmas Tawangsari Sukoharjo pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di
Puskesmas Tawangsari Sukoharjo pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya.
5
2. Bagi diri sendiri
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Instituti Pendidikan
Sebagai tambahan bacaan untuk pengunjung dan bahan referensi
tambahan di Perpustakaan.
4. Bagi Institusi Puskesmas Tawangsari
Sebagai bahan masukan atau informasi di bidang kesehatan ibu
dan anak khususnya tentang pengetahuan ibu hamil terhadap asam folat.
5. Bagi Klien atau Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya
mengkomsumsi asam folat selama kehamilan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Aprillia (2009) dengan judul
penelitian “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam
Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang”. Pada penelitian tersebut metode yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif, uji analisis yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil sejumlah 54% dalam kategori
baik, 21% dalam kategori cukup, 25% dalam kategori kurang. Persamaan
antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah pada metode dan uji
analisis, yaitu sama-sama menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan uji
analisis Univariat.
6
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak
pada variabel, waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian dan hasil
penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun menjadi 5 bab. Adapun
penyusunannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan
diteliti meliputi pengetahuan, kehamilan, gizi, asam folat, kerangka
teori, kerangka konsep penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel teknik
pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan
data dan analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan gambaran umum tempat penelitian, hasil
penelitian, pembahasan, keterbatasan.
7
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga dan sebagainya) dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek
sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo,
2010).
b. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang dicakup
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu,untuk mengetahui
atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan
pertanyaan-pertanyaan.
9
2) Memahami (Comprehension)
Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap obyek
tersebut, tetapi orang tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi
orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar
tentang obyek yang diketahui tersebut.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami
obyek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
4) Analisa (Analisys)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan
dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-
komponen yang terdapat pada suatu masalah atau obyek yang
diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai
pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan atau memisahkan, mengelompokan, membuat
diagram (bagan) terhadap pengetahuan terhadap obyek tersebut.
5) Sintesis (sintesys)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
suatu komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan
kata lain, sintesis adalah suatu komponen untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi.
10
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan komponen seseorang untuk
melakukan justivikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu.
Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
c. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2009), Menentukan tingkat pengetahuan
berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dan nilainya
berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut:
1. Pengetahuan baik, bila nilai ( x ) > mean + 1 SD.
2. Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1SD � x � mean + 1 SD.
3. Pengetahuan kurang, bila nilai ( x ) < mean – 1 SD.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Sari (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan secara umum adalah:
1) Umur
Semakin tua umur seseorang maka proses-proses
perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur
tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak
secepat seperti ketika berumur belasan tahun.
2) Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
belajar dan berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental
dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang
11
mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang
merupakan salah satu modal untuk berpikir dan mengolah berbagai
informasi secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi
dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat
pengetahuan.
3) Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan
pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat
mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk
tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang
akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara
berpikir seseorang.
4) Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan
seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam
hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang
mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu
pengetahuan.
5) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran
untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu
12
sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat
pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada
umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin
baik pula pengetahuannya.
6) Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan
atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat
digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.
e. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), untuk memenuhi rasa ingin
tahunya, manusia menggunakan berbagai cara untuk memperoleh
kebenaran yang dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Cara Tradisional
a) Cara Coba Salah (trial dan error)
Cara ini merupakan cara yang paling tradisional, yaitu
upaya pemecahan masalah dilakukan dengan cara coba–coba,
bila satu cara tidak berhasil maka dicoba cara yang lain.
13
b) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau
kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
agama maupun ahli pengetahuan.
c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pibadi dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pegetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
d) Melalui jalan pikiran
Cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung
melalui pernyatan-pernyataan yang dikemukakan dan dicari
hubunganya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
2) Cara modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi
penelitian (research methodology). Cara baru dalam memperoleh
pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau
9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin,
2007).
14
Masa mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (
Wiknjosastro, 2007)
b. Masa Kehamilan
Menurut Anggraini (2010), masa kehamilan umumnya akan
dilalui selama 40 minggu terbagi dalam 3 trimester kehamilan
1) Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 sampai 12 minggu
2) Kehamilan trimester II : dimulai usia 13-27 minggu.
3) Kehamilan trimester III : dimulai usia 28-40 minggu.
c. Tanda Gejala Kehamilan
1) Menurut Wiknjosastro (2007), terdapat beberapa tanda kehamilan
yaitu:
a) Tanda tidak pasti kehamilan :
(1) Amenorea / tidak dapat haid
(2) Mual muntah (nausea and vomiting)
(3) Mengidam, sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
(4) Tidak tahan bau-bauan
(5) Anoreksia (hilang nafsu makan)
(6) Lelah/fatigue
(7) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
b) Tanda Kemungkinan Hamil
(1) Perut membesar
15
(2) Uterus membesar
(3) Tanda hegar : konsistensi uterus lebih lunak
(4) Tanda chadwik: warna vulva dan vagina lebih merah/agak
kebiru biruan
(5) Tanda piscaseck: uterus membesar kesalah satu jurusan
(6) Suhu basal
(7) Pp test positif
c) Tanda Pasti /Positif Hamil
(1) Terdapat gerakan janin ( pada primigravida dapat dirasakan
ibu usia kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida
umur16 minggu)
(2) Palpasi atau perabaan teraba bagian-bagian janin (20 minggu)
(3) Adanya ballotemen ( lentingan dari bagian janin)
(4) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) dengan memakai alat
Dopller dan stetoskop laennec pada kehamilan mulai dari 18-
20 minggu.
(5) Dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, tuanya
kehamilan dan pertumbuhan janin dengan ultrasonografi.
d. Standar Minimal Asuhan Antenatal Care
Pengertian Antenatal care yaitu pengawasan kehamilan untuk
mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit
yang menyertai kehamilan, komplikasi kehamilan dan menetapkan
resiko kehamilan.
16
Tujuan antenatal care adalah untuk mengetahui data kesehatan
ibu hamil dan perkembangan bayi intrauterin sehingga kesehatan yang
optimal dapat dicapai dalam menghadapi persalinan, puerperium dan
laktasi, serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
pemeliharaan bayinya (Manuaba, dkk 2008).
Menurut Yulaikah (2008), ada 14 standar minimal Asuhan
Antenatal Care yaitu:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Tekanan darah
3) Tinggi fundus
4) Tablet besi
5) TT (Tetanus Toxoid)
6) Tes Hb
7) Tes VDRL
8) Tekan / pijat payudara
9) Tingkatkan kebugaran ibu hamil dengan senam
10)Temu wicara
11)Tes protein urin
12)Tes reduksi urine
13)Terapi iodium
14)Terapi anti malaria
17
3. Gizi
a. Pengertian
Menurut Supariasa (2002), kata gizi berasal dari bahasa Arab
“ghidza”, yang berarti makanan. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan
makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan
makanan, pangan dan bahan makanan.
Gizi berasal bahasa Mesir yang berarti “makanan’’ gizi juga
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris nutrition, juga bisa
diterjemahkan menjadi nutrisi (Devi, 2010).
Menurut Soenardi (2006), gizi adalah elemen yang ada dalam
makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh.
Kebutuhan zat gizi masing-masing orang berbeda, salah satunya
karena faktor genetik. Kegunaan perhitungan gizi adalah sebagai baku
evaluasi konsumsi pangan dan gizi, perencanaan menu atau konsumsi
pangan, perencanaan produksi dan ketersediaan pangan. Kecukupan
gizi yang dianjurkan menurut Auliana (2003) adalah jumlah gizi yang
diperlukan seorang atau rata-rata kelompok orang agar hampir semua
orang dapat hidup sehat.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Janin
1) Suhu Lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-
37˚ Celsius untuk mempertahankan metabolisme yang optimum.
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka
18
mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan
hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti
dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara
tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas
yang akan dilepaskan (Kristiyanasari, 2010).
Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan
lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang
harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar
perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang diperlukan
(Francin dkk, 2005).
2) Status Ekonomi dan Sosial
Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi
seorang wanita dalam memilih makanan. Status ekonomi, jika yang
bersangkutan hidup dibawah garis kemiskinan. Keluarga
prasejahtera berguna untuk pemastian mampu membeli dan
memilih bahan makanan yang bernilai gizi tinggi (Arisman, 2009).
3) Kebiasaan dan Pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya
lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain.
Padahal sebenarnya ibu hamillah yang memerlukan perhatian yang
serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam
mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan
perkembangannya (Kristiyanasari, 2010).
19
4) Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat
gizi yang akan diberikan. Usia akan mempengaruhi kemampuan
atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi
anak balita. Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu
hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang banyak,
karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
dirinya sendiri, juga harus berbagi dengan janin yang sedang
dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang
besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan
energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang
berlangsung (Kristiyanasari, 2010).
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak
energi yang di butuhkan. Angka kematian maternal yang berusia
10 - 14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 20 - 24
tahun. Remaja yang berumur 15 - 19 tahun menunjukkan angka
kematian 2 kali lebi besar. Ini berhubungan dengan status gizi
remaja yang perkembangan fisik dan mentalnya masih
membutuhkan energi lebih banyak (Francin dkk, 2005).
Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup
gizi untuk menjamin pertumbuhan sempurna salah satunya ialah
20
umur saat hamil terlalu muda kurang 20 tahun atau umur terlalu
tua diatas 35 tahun (Manuaba dkk, 2009).
5) Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang
berarti, dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih
baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat
(Notoadmodjo, 2007).
Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup
tentang nilai gizi lebih banyak menggunakan pertimbangan
rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau
pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan
kebutuhan psikis
(Francin dkk, 2005).
6) Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemunkinan sangat
berpengaruh terhadap nafsu makan. Seorang ibu dalam keadaan
sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan
ibu yang dalam keadaan sehat (Francin dkk, 2005).
7) Aktifitas
Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang
dengan gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih
besar dari-pada orang yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas
21
memerlukan energi, maka apabila semakin banyak aktifitas yang
dilakukan, energi yang dibutuhkan juga semakin banyak (Francin
dkk, 2005).
8) Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil, akan
menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat
berjalan dengan lancar (Francin dkk, 2005).
c. Perubahan Fisiologi Dalam Kehamilan Yang Berkaitan Dengan Gizi
Banyak perubahan yang terjadi pada waktu kehamilan muda
dalam mempersiapkan kebutuhan untuk pertumbuhan janin.
Konsentrasi zat gizi dalam darah menurun selama kehamilan misalnya
asam amino, glukosa, vitamin C, B6, B12, asam folat dan peningkatan
lipida darah. Fungsi tubuh juga berubah misalnya aliran darah
meningkat, target utama adalah ginjal dan kulit. Akibatnya sisa-sisa
metabolisme yang larut dalam air dibuang secara efisien lewat ginjal
dan panas lewat kulit. Oleh karena itu ibu hamil sering kencing dan
merasa panas. Gerakan peristaltik otot gastroistetinal menurun
sehingga menyebabkan konstipasi. Jumlah cairan tubuh bertambah dan
umumnya penambahan air akan hilang dalam waktu 6 - 8 minggu
setelah melahirkan. Hal tersebut merupakan perubahan hormon selama
reproduksi (Arisman, 2009).
22
d. Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil menurut
Pudjiadi (2003) yaitu: Energi 15%, Protein 68%, vitamin A 25%,
vitamin D 100%, Vitamin E 25%, Vitamin C 33%, zat besi 100% dan
untuk asam folat 100%.
1) Kalori
Selama kehamilan kebutuhan nutrisi meningkat dari
kebutuhan biasa sebanyak 200 kalori setiap hari. Selama masa
kehamilan ibu hamil menjadi lebih efisien dalam menyerap nutrisi
dalam sistem pencernaan.
2) Energi
Selama hamil diperlukan kurang lebih 27.000 kkal atau 100
kkal/hari.
3) Protein
Kebutuhan protein tergantung pada kecepatan pertumbuhan
janin. Kurang lebih 6 gram tiap hari pada trimester 1, sedangkan
pada trimester akhir 10 gram tiap hari.
4) Vitamin dan mineral
Diperlukan pula berbagai vitamin dan mineral seperti
vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, seng.
23
4. Asam Folat
a. Definisi Asam Folat
Asam folat berasal dari bahasa Inggris yaitu: folic acid, folate
atau folacin, yang artinya adalah vitamin yang larut air. Folat berasal
dari bahasa latin ‘folium’ yang artinya daun. Asam folat digolongkan
sebagai vitamin B. Asam folat merupakan salah satu dari beberapa
jenis vitamin B9 yang sangat penting bagi tubuh (Almatsier, 2004)).
b. Absorbsi, Metabolisme dan Penyimpanan
Dalam pemasakan di dapur keluarga atau pengolahan teknologi
pangan dapat merusak biopotensi asam folat sampai 50 – 95% kadar
asal. Proses absorpsi asam folat di dalam saluran gastrointestinal,
diserap dengan baik oleh usus halus, penyerapan terbaik di bagian
proksimal usus halus, dialirkan lebih lanjut melalui vena portae ke hati.
Pada dosis oral sebesar 200 mg, dapat diserap sampai 80% oleh
seorang normal dan postdosing. Penetrasi asam folat ke dalam sel
jaringan merupakan proses aktif dan selektif. Asam folat ditimbun
terutama di dalam hati dan dapat mencapai kadar 5 – 9 µg/gram
jaringan basah, ginjal mengandung 3 µg/gram. Sedangkan di dalam
jaringan hati, diperkirakan folat total di dalam tubuh normal sebesar 5 -
10 mg. Pada keadaan normal, ekresi asam folat di dalam urin naik
turun sesuai tingkat konsumsi. Eskresi ini sekitar 5 µg/24 jam dan pada
kondisi defesiensi turun menjadi 3 µg dalam 24 jam (Sediaoetama,
2004).
24
Dari mega dosis sebesar 5 mg yang diberikan oral, akan di
ekskresikan sebanyak 2 – 3 mg dalam 24 jam. Sedangkan pada seorang
defisiensi, yang diekskresikan ini hanya 1,5 mg dalam 24 jam atau
lebih rendah lagi. Asam folat diekskresiakan pula di dalam cairan
empedu dan ditemukan di dalam tinja. Sebagian asam folat di dalam
cairan empedu mengalami enterohepatic cycle Asam folat yang
ditemukan dalam tinja sebagian berasal dari hasil sintesa mikroflora
usus (Sediaoetama, 2004).
c. Manfaat Asam Folat
1) Mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube Birth Defecs / NTDs).
Dianjurkan pada ibu untuk mengonsumsi asam folat atau
multivitamin yang mengandung asam folat selama beberapa bulan
pertama kehamilan. Saat hamil level folat dalam darahnya akan
menurun, seiring kenaikan sintesa RBC pada kehamilan dan janin
membutuhkan folat tersebut di kehamilan. Janin bayi sangat
membutuhkan asam folat untuk perkembangan otak, tulang dan
urat syaraf tulang belakang setiap hari disertai dengan konsumsi
makanan yang kaya folat (WHO, 2010).
2) Untuk memproduksi sel darah merah.
Asam folat tergolong vitamin B yang berfungsi membantu
pembentukan sel-sel darah merah dan meningkatkan kadar Hb
yang dapat mencegah anemia. Sedangkan pada kondisi kehamilan,
asam folat bertambah penting karena perannya dalam pembentukan
25
sel-sel DNA dan RNA sebagai cikal bakal pertumbuhan
(Almatzier, 2004).
3) Menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Asam folat bekerja dengan menambah produksi sel-sel
darah putih, pertahanan utama tubuh. Kekurangan asam folat akan
memicu pengerutan kelenjar thymus dan bongkol getah bening
sehingga mengurangi produksi sel darah putih dan untuk menjaga
sistem imun (WHO, 2010).
4) Sebagai kesehatan mental.
Asam folat merupakan kunci penyeimbang zat kimia otak
dan pengatur keakuratan fungsi nutrisi neurotransmitter. Selain itu,
asam folat juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap otak
(WHO, 2010).
5) Asam folat menghambat zat teratogenik
Asam folat sangat penting karena sifatnya menghambat
secara signifikan zat teratogenik (bersifat penganggu pembentukan
sel jaringan janin), ini dapat menekan kelainan pada janin terutama
di periode pembentukan janin pada masa kehamilan. Meski tidak
bisa dikatakan sebagai satu-satunya pencegah kecacatan janin,
namun paling tidak asam folat mampu mereduksi efek zat-zat yang
merusak atau menghambat pertumbuhan janin seperti radikal
bebas, zat artifisial yang tidak aman, racun dan polutan. Tanpa
adanya asam folat, zat-zat teratogenik semakin tak terbendung
26
merusak dan mengganggu proses dalam inti sel-sel yang sedang
bertumbuh. Logikanya kalau zat yang mereduksi efek teratoganik
kurang, maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin buruk
(Siti, 2009).
d. Sumber Asam Folat
Asam folat sering tersedia dalam bentuk tablet 5 mg dan juga tablet
400 µg (Werner dkk, 2010). Asam Folat adalah turunan dari Vitamin B
yang bersumber dari makanan sehari-hari. Folat terdapat luas di dalam
bahan makanan terutama seperti: sayuran berwarna hijau, bayam, brokoli,
serta asparagus yang kaya dengan asam folat. Begitu juga dengan buah-
buahan berwarna merah dan kuning, seperti semangka, pisang, nanas.
Selain itu asam folat juga terdapat pada daging, hati sapi, ikan dan susu
(Almatzier, 2004).
Tabel 2.1 Nilai Asam Folat Berbagai Bahan Makanan ( µg/ 100 gram)
Bahan Makanan µg
Hati ayam 1128
Hati sapi 250
Ginjal sapi 45,3
Ikan kembung 36,5
Ganggang laut 61
Kepiting 56
Ubi jalar 52
Gandum 49
Bungkil kacang Tanah 124
Jeruk mandarin 5,1
Asparagus 109
Bayam 134
Rumput laut kering 4700
Daun kacang 109,8
Daun selada 88,8
Kucai 57,8
Kacang kedelai 210
27
Kacang hijau 121
Kacang merah 180
Pindakas 125
Sumber : Almatzier, 2004.
Selain dari macam-macam asupan di atas, saat ini sudah banyak susu yang
difortifikasi asam folat.
Menurut Sediaoetama (2004), bahan makanan yang membantu
penyerapan asam folat adalah vitamin C yang ada di dalam jeruk, pisang
dan buah kiwi. Asam folat mudah rusak dalam pemanasan sehingga
dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah atau sayur yang tidak
terlalu matang saat dimasak. Diperkirakan bahwa hanya 50% folat berasal
dari makanan yang dapat diabsorsi. Asam folat ternyata disintesis dalam
jumlah yang cukup banyak oleh bakteri usus. Konsumsi minuman
beralkohol, teh hijau yang berlebihan dan konsumsi pil KB akan
menghambat penyerapan asam folat (Suhardjo, 2009).
e. Kebutuhan Asam Folat
Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 µg
per hari. Sedangkan untuk wanita hamil kebutuhan asam folat lebih besar
sebanyak 280 µg per hari selama kehamilan trimester 1, sejumlah 1,660 µg
pada trimester 2 dan 4,70 µg per hari pada trimester 3 (Rusilanti, 2006).
f. Defisiensi Asam Folat
1) Anemia megaloblastik
Defisiensi asam folat memberi gambaran klinik anemia
megaloblastik di dalam sumsum tulang dan di dalam darah perifer. Di
daerah tropik defisiensi asam folat dapat banyak terdapat pada para
28
wanita yang sedang hamil dan pada anak-anak yang sedang tumbuh
dengan cepat, yaitu yang berumur di bawah tiga tahun. Anemia
megaloblastik pada ibu hamil biasanya timbul pada semester terakhir
pada kehamilanya
(Sediaoetama, 2004).
2) Perkembangan sistem saraf utama terganggu.
Defisiensi asam folat mempengaruhi perkembangan janin dan
pembentukan tulang-tulang kepala, termasuk wajah (menyebabkan
sumbing), sistem hormon (pada anak perempuan, di saat dewasa kelak
bisa tidak mengalami menstruasi) dan perkembangan pusat kecerdasan
(gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat pada sistem motorik
(mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak) tidak ada kontrol untuk
buang air besar maupun buang air kecil serta adanya gangguan jantung
(Cahanar, 2006).
3) Berakibat rambut beruban dini, letih, kurang semangat, sulit tidur
(insomia), mudah lupa serta depresi (Cahanar, 2006).
g. Kelebihan Asam Folat
Asam folat yang dikonsumsi dalam jumlah lebih dari cukup
tidak membahayakan ibu hamil, karena secara alamiah dapat
diekskresi oleh ginjal dan dikeluarkan oleh urin. Meskipun ada dugaan
bisa menimbulkan resiko bibir sumbing dan kelainan jantung bawaan
pada janin, hanya dugaan tersebut belum jelas (Sinsin, 2008).
29
B. KERANGKA TEORI
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber modifikasi Notoatmodjo (2010), Almatzier (2004), Sediaoetama (2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
: 1. Umur 2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Sosial Budaya 5. Pendidikan 6. Pengalaman
Ibu hamil Asam Folat
1. Pengertian asam folat 2. Manfaat asam folat 3. Sumber asam folat 4. Kebutuhan asam folat 5. Defisiensi asam folat 6. Kelebihan asam folat
Pengetahuan
30
C. KERANGKA KONSEP
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang asam folat
Baik
Cukup
Kurang
31
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian
Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran/deskriptif suatu keadaan secara obyektif kemudian
melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(Notoatmodjo, 2005). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka ( Riwidikdo, 2009)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian. Waktu
penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 19 April
sampai 22 Mei 2012 di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006).
Populasi yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo
pada bulan Maret2012 yang berjumlah 30 ibu hamil.
32
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Sampel yang telah
digunakan pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.
Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya
besar, maka dapat diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada
kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota
populasi menjadi sampel. Padapenelitian ini sampel yang digunakan
dengan jumlah 30 responden. Sampel yang digunakan harus memenuhi
criteria sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah batasan cirri atau karakter umum pada suatu
obyek penelitian (Saryono, 2010) . Kriteria inklusi pada penelitian ini
yaitu ibu hamil yang periksa di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo pada
tanggal 19 April sampai 22 Mei 2012. Kriteria Inklusi pada penelitian ini
yaitu:
1) Ibu hamil dengan umur kehamilan trimester I, II dan trimester III
2) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis
3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
Menurut Saryono (2010), kriteria eksklusi merupakan sebagian
subyek yang memenuhi kriteria inklusi, harus dikeluarkan dari penelitian
33
karena berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Kriteria ekslusi pada penelitian ini yaitu:
1) Ibu hamil yang sedang sakit
2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden
3) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi
sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada.Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental sampling.
Menurut Saryono (2010), Accidental samplingyaitu mengumpulkan data
dari subyek yang ditemuinya, saat itu dan dalam jumlah secukupnya.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner tertutup yang di
isi langsung oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner
tertutup adalah kuesioner dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya
tinggal memilih atau menjawab pernyataan yang sudah ada atau disediakan
jawabannya (Saryono,2010). Jenis pengukuran data menggunakan skala
Guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan
jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataanya dan
tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Dalam
kuesioner ini ada pernyatan positif dan negative. Untuk pernyataan positif
(favorable) jika jawaban benar mendapat nilai 1, jika jawaban salah mendapat
34
nilai 0. Untuk pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban benar mendapat
nilai0 dan jika jawabansalah mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut
dengan member tanda centang(�) pada jawaban yang dianggap benar atau
salah (Hidayat, 2007).
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-
kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Kisi-kisiKuesioner
Variabel Indikator No pernyataan
Favorable Unfavorable Jumlah
Pengetahuan tentang asam folat
Pengertian asam folat Manfaatasam folat Sumber asamfolat Kebutuhanasamfolat Defisiensiasamfolat KelebihanasamFolat
2,3 4,5,6,9,10,11, 12,15,16,17, 18,19 21,22,24 25,26,27,28 29 dan 30
1 7,8
13,14
20,23
3 8 8 5 4 2�
Total ���
Agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel, maka kuesioner diuji terlebih
dahulu dengan uji validitas dan reliabilitasdi tempat yang berbeda, namun
karakteristiknyasama (Riwidikdo, 2009). Uji validitas dan reliabilitas ini
dilakukandi Puskesmas Kecamatan Weru Sukoharjo dengan jumlah 30 orang.
1. Uji Validitas
Sebelum instrument atau alat ukur digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner
untuk mencari kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2009).Uji
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).
35
Instrumenyang valid mempunyai validitas yang tinggidan
instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi
antara masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus
product
moment.Ujivaliditasdalampenelitianinimenggunakanteknikproduct
moment.Adapunrumus yang digunakansebagaiberikut:
{ }{ }2222 )()(
).()(
yyNxxN
yxxyNr
�−��−�
��−�=
Keterangan:
r : Koefisienkorelasi
x : Pernyataan
y : Skor total
xy : Skorpernyataan
N : Jumlahsampel
Item pernyataandinyatakan validjikarhitung>rtabel(Riwidikdo, 2009).
Pada penelitian ini, perhitungan uji validitas dilakukan dengan
bantuan komputer program for social science (SPSS) versi 16,0. Hasil uji
coba kuesioner kepada 30 orang adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner
Variabel Jumlah item
Jumlah item Valid
Jumlah item Tidak Valid
No item tidak Valid
Pengetahuan Tentang Asam Folat
30 25 5
Nomor 1,10,17,27 dan 30
36
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa item pernyataan untuk variabel
pengetahuan tentang asam folat sejumlah 30 item terdapat 25 item yang
valid dan 5 item yang tidak valid. Kelima item tersebut tidak valid
dikarenakan rhitung<rtabeldimana r tabel sebesar 0,361 untuk jumlah soal 30
butir dan taraf signifikansi 5%. Untuk item yang tidak valid selanjutnya
tidak digunakan dalam penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas ala tukur, alat
ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila
digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2009). Reliabilitas
menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetapakan sama hasilnya
(Arikunto, 2006).
Rumus untuk mengukur reliable atau tidaknya instrument penelitian
menggunakan pendekatan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumusnya
sebagaiberikut:
���
�
�
���
�
��
−−
=2
2
11ki
r
tS
iSk
Keterangan:
r1 = Reliabilitas internal seluruhinstrumen
k = Meankuadratantarasubjek
37
�2i
S = Jumlah mean kuadratkesalahan
2t
S= Varian total
Uji reliabilitas menggunakan program SPSS 16,0.Instrumen dikatakan
reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal 0,7(Riwidikdo, 2009).
Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Variabel Alpha Chronbach Keterangan
Pengetahuan
tentang asam folat
0.945 Reliabel
Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai memiliki Alpha Chronbach�
0,7 sehingga kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Metode pengumpulan data
merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum
melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar
dapat memperkuat hasil penelitian(Hidayat, 2009). Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang secara langsung diperoleh dari obyek(Saryono,
2010).Data primer dalam penelitian ini berupa pengetahuan ibuhamil
tentang asam folat yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner.
38
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung
diperoleh dari subyek penelitian (Saryono, 2010). Data sekunder pada
penelitian ini yaitu jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas Tawangsari Sukoharjo. Data sekunder diperoleh dari data
kunjungan di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.
F. Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk
diamati. Variabel sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
(Sugiyono, 2007).
Variabel juga mempunyai gejala yang bervariasi dan gejala merupakan
objek penelitian (Saryono, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan
variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang asam folat.
G. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati (Hidayat, 2007)
1. Pengetahuan tentang Asam Folat
Pengetahuan tentang asam folat yaitu kemampuan responden untuk
menjawab pengertian asam folat, manfaat asam folat, sumber asam folat,
bahan makanan yang menghambat asam folat, kebutuhan asam folat,
39
defisiensi asam folat dan kelebihan asam folat. Skala pengukuran yang
digunakan adalah skala ordinal.
MenurutRiwidikdo (2009), hasil dapat ditunjukkan dengan perhitungan
sebagai berikut:
4. Pengetahuan baik, bila nilai ( x) > mean + 1 SD.
5. Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1SD �x�mean + 1 SD.
6. Pengetahuan kurang, bila nilai ( x) < mean – 1 SD
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Menurut Riwidikdo (2009), setelah data terkumpul, dari hasil
pengumpulan data kemudian dilakukan pengolahan data langkah-langkah
yang dilakukan dalam pengolahan data meliputi:
a. Editing
Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
adalah lengkap
b. Coding
Tiap hasil dari pengamatan dan wawancara diberikan nomor kode
pada lembar pedoman untuk memudahkan pada waktu memasukkan
data.
c. Tabulating
Kegiatan atau langkah memasukkan data-data hasil penelitian
dalam tabel sesuai dengan kriteria.
40
d. Entry Data
Merupakan kegiatan atau langkah memasukkan data-data hasil
penelitian ke dalam program aplikasi statistik SPSS 16,0 (Stasistik
Program for Sosial Sciences) untuk pengujian data.
e. Cleaning
Pembersihan data dengan melihat apakah seluruh data variabel
sudah benar atau belum.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Riwidikdo (2009), menentukan tingkat pengetahuan
berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dam nilainya
berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut :
a. Pengetahuan baik, bila nilai( x) > mean + 1 SD.
b. Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1SD �x�mean + 1 SD.
c. Pengetahuan kurang, bila nilai ( x) < mean – 1 SD.
MenurutRiwidikdo ( 2009), rumus prosentase untuk ibu hamil tentang
asam folat menurut tingkat pengetahuan sebagai berikut:
Skor Prosentase =
Jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan
Jumlah responden x 100 %
41
I. EtikaPenelitian
Masalah etika penelitian kesehatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian kesehatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan
(Hidayat, 2007).Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak
boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi,
kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada
masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika
yang meliputi:
1. InformedConsent
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informedconsent
ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian
informed consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan
penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut
(Hidayat, 2007).Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar
persetujuan.
2. Anonimity(Kerahasiaan nama/identitas)
Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data(kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak
42
akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data(Hidayat,
2007).
3. Confidentiality (kerahasiaanhasil)
Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus
dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2007).
43
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 19 April sampai 22 Mei 2012
di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo. Pada penelitian ini diambil 30 responden
yaitu ibu hamil yang periksa di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo. Puskesmas
Tawangsari terletak di Jalan Laksamana Yos Sudarso No.13 Tawangsari
Sukoharjo dengan telepon (0272) 881090 dan luas wilayah � 40 km2.
Kecamatan Tawangsari terdiri dari 12 Desa.
Sebelah timur : Berbatasan dengan kecamatan Bulu
Sebelah barat : Berbatasan dengan kecamatan Karangdowo
Kabupaten klaten
Sebelah utara : Berbatasan dengan Kecamatan Sukoharjo
Sebelah selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Weru
B. Hasil Penelitian
Tingkat pengetahuan responden diukur dengan skor berdasarkan jawaban
kuesioner yang dibagikan. Berdasarkan pengetahuan responden tentang asam
folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asam
Folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo
44
Sumber data : Data Primer Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden
sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 3 responden atau sebesar 10%,
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 25 responden 83,3% dan tingkat
pengetahuan baik sebanyak 1 responden 6,3%.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang asam folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo sebanyak 3 responden
(10%) dalam tingkat pengetahuan baik, 25 responden (83,3%) dalam tingkat
pengetahuan cukup dan 2 responden (6,7%) dalam tingkat kurang.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
responden dengan kategori baik, responden sudah mengerti tentang pengertian
asam folat, manfaat asam folat, sumber asam folat, kebutuhan asam folat,
defisiensi asam folat dan kelebihan asam folat. Hal ini dikarenakan responden
sering mendapatkan informasi baik dari media cetak, media elektronik,
informasi dari bidan desa atau tenaga kesehatan lain. Kemudian responden
dengan kategori cukup, responden sudah mengerti tentang pengertian asam
folat, sumber asam folat, kelebihan asam folat, kurang mengerti tentang
manfaat asam folat, kebutuhan asam folat dan defisiensi asam folat.
No Pengetahuan Frekuensi Prosentasi (%)
1 Baik 3 10 2 Cukup 25 83,3 3 Kurang 2 6,7
Jumlah 30 100%
45
Sedangkan responden dengan kategori kurang, responden kurang mengerti
tantang pengertian asam folat dan manfaat asam folat. Hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan atau informasi yang di dapatkan oleh responden dari
media cetak atau media elektronik dan belum pernah diberikanya penyuluhan
tentang asam folat oleh tenaga kesehatan, selain itu pengalaman yang
diperoleh dari setiap responden yaitu pengalaman responden yang pernah
hamil berbeda dengan responden yang belum pernah hamil karena responden
yang pernah hamil sudah pernah mendapat asam folat dari bidan desa atau
tenaga kesehatan.
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain terpenting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Berdasarkan pernyataan tersebut baiknya ibu hamil menunjukkan rasa
keingintahuan yang tinggi sebagai responden terhadap suatu kasus.
Keingintahuan bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada tingkat
pengetahuan seseorang, tetapi masih ada faktor lain, yaitu : tingkat
pendidikan, pengalaman, informasi, budaya dan sosial ekonomi.
Menurut Almatsier (2004), asam folat merupakan salah satu dari
beberapa jenis vitamin B9 yang sangat penting bagi tubuh. Menurut WHO
(2010), manfaat asam folat yaitu mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube
Birth Defecs / NTDs), saat hamil level folat dalam darahnya akan menurun,
seiring kenaikan sintesa RBC pada kehamilan dan janin membutuhkan folat
46
tersebut di kehamilan. Menguatkan sistem kekebalan tubuh, asam folat bekerja
dengan menambah produksi sel-sel darah putih, pertahanan utama tubuh dan
sebagai kesehatan mental, asam folat merupakan kunci penyeimbang zat kimia
otak dan pengatur keakuratan fungsi nutrisi neurotransmitter.
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan dan kendala yaitu:
1. Kendala
Dalam penelitian ini terdapat kendala, yaitu keterbatasan waktu
karena tersitanya waktu peneliti untuk menyesuaikan jadwal ujian yang
belum terselesaikan.
2. Keterbatasan
a. Penelitian ini terdapat kelemahan dalam penyusunan alat (Kuesioner)
yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat
menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.
b. Penelitian ini hanya mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
asam folat tanpa adanya tindak lanjut terhadap hasil penelitiaan yang
diperoleh.
47
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 3 ibu
hamil (10%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo dalam kategori cukup yaitu sebanyak 25 ibu hamil
(83,3%).
3. Tingakt pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo dalam kategori kurang yaitu sebanyak 2 ibu hamil
(6,7%).
B. Saran
1. Bagi Institusi Kesehatan
Diharapkan meningkatkan pemberikan informasi kepada ibu hamil
tentang asam folat dengan cara penyuluhan maupun konseling tentang gizi
ibu hamil.
48
2. Bagi ibu hamil
Diharapkan agar lebih banyak mencari informasi tentang kebutuhan gizi
dalam masa kehamilan khususnya tentang asam folat melalui media cetak
atau media elektronik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian lebih
lanjut mengenai gizi ibu hamil khususnya tentang gizi asam folat.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah perbendaharaan buku di perpustakaan dan sebagai bahan
bacaan khususnya tentang asam folat