Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh...

74
PEMANAS AIR ENERGI SURYA DENGAN KOLEKTOR PIPA SERI Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Disusun oleh Anggara Nurwidhi Prasetyanta NIM : 035214026 Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 i

Transcript of Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh...

  • i

    PEMANAS AIR ENERGI SURYA

    DENGAN KOLEKTOR PIPA SERI

    Tugas Akhir

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Teknik

    Jurusan Teknik Mesin

    Disusun oleh

    Anggara Nurwidhi Prasetyanta

    NIM : 035214026

    Program Studi Teknik Mesin

    Jurusan Teknik Mesin

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2008

    i

  • ii

    SOLAR WATER HEATER WITH SERIES PIPE COLLECTOR

    Final Project

    Pressented as partial fulfillment of

    the requirements to obtain

    The Sarjana Teknik degree in

    Mechanical Engineering

    By

    Anggara Nurwidhi Prasetyanta

    Student number : 035214026

    Mechanical Engineering Study Program

    Mechanical Engineering Department

    Science and Engineering Faculty

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    2008

    ii

  • iii

    Tugas Akhir

    PEMANAS AIR ENERGI SURYA

    DENGAN KOLEKTOR PIPA SERI

    Disusun oleh

    Anggara Nurwidhi Prasetyanta

    NIM : 035214026

    Telah disetujui

    Tanggal 23 Februari 2008

    Dosen Pembimbing

    Ir. FA.Rusdi Sambada,M.T

    iii

  • iv

    Tugas Akhir

    PEMANAS AIR ENERGI SURYA

    DENGAN KOLEKTOR PIPA SERI

    Dipersiapkan dan ditulis oleh

    Anggara Nurwidhi Prasetyanta

    NIM : 035214026

    Telah dipertahankan di depan panitia penguji

    pada tanggal 23 Februari 2008

    dan dinyatakan memenuhi syarat

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua : Budi Setyahandana, ST., MT. ______________

    Sekretaris : R.B. Dwiseno Wihadi, ST., M.Si. ______________

    Anggota : Ir. FA.Rusdi Sambada,M.T ______________

    Yogyakarta, 23 Februari 2008

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    Dekan

    (Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc)

    iv

  • v

    Pernyataan

    Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat

    karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

    perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau

    pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

    tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Yogyakarta, 23 Februari 2008

    Anggara N.P.

    v

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tanggan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anggara Nurwidhi Prasetyanta Nomor Mahasiswa : 035214026 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : …………………………………………………………………………………………… Pemanas Air Energi Surya Dengan Kolektor Pipa Seri ................................. .................................................................................................................................... beserta peragkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dam mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 Februari 2008 Yang menyatakan ( Anggara Nurwidhi Prasetyanta )

    vi

  • vii

    Intisari

    Seiring perkembangan jaman pemanfaatan energi surya terus berkembang mengikuti kebutuhan manusia. Penelitian ini bertujuan membuat alat pemanas air memanfaatkan sumber panas alternatif yang ramah lingkungan serta mengetahui besar temperatur maksimum dan faktor efisiensi pemanas air tersebut.

    Sistem pemanas air ini menggunakan kolektor seri dengan luas 0,5 m2 tanpa menggunakan reflektor. Pengukuran suhu ditempatkan pada beberapa titik yaitu suhu air masuk, suhu kolektor suhu air keluaran serta suhu tangki penyimpan. Pengukuran dilakukan secara periodik yaitu setiap 10 menit pemanasan. Setiap jam dikeluarkan air sebanyak 5 liter dan diukur temperaturnya.

    Dari penelitian ini dapat diketahui besar faktor efisiensi tertinggi = 96% dan faktor efisiensi rata-rata 58% serta suhu tertinggi sebesar = 66,90 oC dan suhu yang terendah 38,40 oC.

    vii

  • viii

    Kata Pengantar

    Puji syukur kepada Allah Bapa di surga yang telah menganugerahkan

    berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

    Tugas Akhir yang berjudul ” Pemanas Air Energi Surya dengan Kolektor Pipa

    Seri”. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk

    memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan

    Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam kesempatan ini penulis

    mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan, saran dan fasilitas,

    sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan, kepada :

    1. Romo Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc. selaku Dekan

    Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Budi Sugiharto, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

    3. Ir. FA.Rusdi Sambada,M.T selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

    4. Doddy Purwadianto, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing Akademik

    5. Agustinus Roni, selaku Laboran Laboratorium Mekanika Fluida

    Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta, terima kasih atas bantuannya.

    6. Bapak, Ibu, Kakak, Adek, Nenek, Om Dundee serta keluarga yang

    telah memberikan cinta, doa restu dan yang pasti bantuan finansialnya.

    7. Romo FX. Tri Priyo Widarto, SCJ. atas doa serta semangatnya.

    8. G.Agung Nugroho, Stefonus Tri Ardi, Thomas, Ign Kurniadi yang

    telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

    9. Dian.K., Rista Tiranda.S. atas pinjaman laptop dan flasdisknya.

    viii

  • ix

    10. Cevy Amelia, Maria Stephany Aliandu, Pak Hari dan keluarga atas

    dukungan, sindiran dan semangatnya.

    11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir

    ini.

    Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak terlepas dari kekurangan,

    oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu diterima

    supaya laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi orang lain khususnya teman-

    teman yang melaksanakan penelitian tentang sistem pemanas air energi surya..

    Yogyakarta, 23 Februari 2008

    Hormat saya

    Anggara N.P

    ix

  • x

    Daftar Isi

    Halaman Judul ............................................................................................................ i

    Tittle Page .................................................................................................................. ii

    Halaman Pengesahan Pembimbing.............................................................................iii

    Halaman Pengesahan .................................................................................................. iv

    Halaman Pernyataan .................................................................................................. v

    Intisari ........................................................................................................................vi

    Kata Pengantar ..........................................................................................................viii

    Daftar Isi .................................................................................................................... ix

    Daftar Gambar ............................................................................................................xi

    Daftar Tabel ..............................................................................................................xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

    1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 3

    1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

    1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 4

    1.5 Manfaat penelitian.. .................................................................................. 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Dasar Teori................................................................................................ 5

    2.1.1 Prinsip Kerja Pemanas Air Tenaga Surya........................................ 6

    2.1.2 Kolektor ........................................................................................... 8

    2.1.3 Tangki Penampung Air ................................................................... 11

    2.1.4 Isolasi .............................................................................................. 12

    x

  • xi

    2.1.5 Pipa Saluran Air .............................................................................. 13

    2.1.6 Keran Pengeluaran Air Panas ......................................................... 13

    2.2 Penelitian yang pernah dilakukan ............................................................ 14

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Skema Alat .............................................................................................. 15

    3.2 Cara Kerja Alat ....................................................................................... 16

    3.3 Diagram Alir Penelitian ........................................................................... 17

    3.4 Peralatan yang digunakan pada Penelitian............................................... 18

    3.5 Langkah Penelitian................................................................................... 19

    3.5.1 Pembuatan Alat .............................................................................. 19

    3.5.2 Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 19

    3.5.3 Parameter yang dihitung ................................................................ 21

    3.6 Langkah Perhitungan ............................................................................... 21

    BAB IV PEMBAHASAN

    4.1 Data Hasil Pengamatan ............................................................................ 24

    4.2 Perhitungan Data Hasil Percobaan........................................................... 32

    4.3 Analisa Data Percobaan ........................................................................... 41

    4.3.1 Temperatur Air ............................................................................... 41

    4.3.2 Temperatur Air Tangki ................................................................... 46

    4.3.3 Nilai Radiasi Masuk (Gt) ................................................................ 49

    4.3.4 Nilai Faktor Efisiensi (F’) dan (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt.......... 53

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 57

    5.2 Saran ....................................................................................................... 57

    xi

  • xii

    Daftar Pustaka ........................................................................................................... 59

    Lampiran ................................................................................................................... 60

    xii

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air panas sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari

    keperluan rumah tangga hingga untuk proses-proses industri. Air panas ini dapat

    disediakan dengan berbagai macam cara atau proses, antara lain yang telah umum

    kita lakukan yaitu dengan merebus menggunakan sumber panas api. Akan tetapi ada

    cara lain yang lebih murah dan mudah yaitu melalui peralatan pemanas air dengan

    sistem tenaga surya (Solar Water Heater System). Seiring perkembangan jaman

    pemanfaatan energi surya terus berkembang mengikuti kebutuhan manusia. Melalui

    pancaran tenaga surya / sinar matahari langsung ini, kita dapat memperoleh

    pemanasan air tanpa harus menggunakan energi listrik ataupun harus membeli bahan

    baker minyak.

    Pemanas air tenaga surya telah banyak digunakan di negara-negara maju

    seperti; Jepang, Australia dan Israel. Pemanas thermosifon merupakan tipe pemanas

    yang banyak digunakan. Pemanas thermosifon mempunyai metode konversi energi

    surya yang sederhana dan sangat efektif, sehingga banyak digunakan di negara

    sedang berkembang. Pada saat ini kira-kira 60 % dari penjualan kolektor pelat rata di

    Amerika Utara adalah sistem panas bagi keperluan rumah tangga. Kebanyakan dari

    sistem tersebut menggunakan zat anti beku atau dengan mensirkulasi air melalui

    1

  • 2

    kolektor. Air dialirkan kembali ke dalam tangki penyimpan apabila radiasi surya

    tidak cukup.

    Pemanas air sistem thermosifon merupakan sistem pemanas air yang

    sederhana, sistem ini hanya terdiri dari sebuah tangki penyimpan yang ditempatkan

    lebih tingi di bagian atas dari kolektor. Thermosifon diciptakan oleh perbedaan

    massa jenis fluida, apabila dalam kolektor memperoleh panas dari matahari, maka

    massa jenisnya turun; segera setelah perbedaan massa jenis antara kolektor dan

    tangki telah cukup untuk mengatasi tinggi gesekan dari sistem, maka terjadilah suatu

    sirkulasi searah jarum jam, air hangat dari kolektor dipindahkan ke tangki penyimpan

    dan diganti oleh air yang dingin dari dasar tangki. Sirkulasi ini berlanjut sampai

    seluruh sistem mencapai temperature yang seragam. Gerakan sirkulasi fluida ini tidak

    lagi memerlukan sensor temperatur, alat-alat kontrol, pompa serta motor.

    Pemanas air tenaga surya merupakan suatu peralatan pemanas air yang

    menggunakan media pemanas yang diperoleh dari radiasi atau pancaran sinar

    matahari. Pada prinsipnya pemanas air tenaga surya ini didasari prinsip mekanika

    fluida dan peralatan-peralatan elemen perancangan peralatan konversi energi.

    Perencanaan solar water heater system mencakup prinsip- prinsip perpindahan panas

    radiasi, konveksi, maupun konduksi.

    Sebagai suatu gambaran mengenai tiga cara perpindahan panas dalam sebuah

    alat pemanas cairan surya, panas mengalir secara konduktif sepanjang pelat penyerap

    dan melalui dinding saluran. Dari pelat penyerap panas kemudian dipindahkan ke

  • 3

    fluida dalam saluran melalui cara konveksi, apabila sirkulasi dilakukan dengan

    pompa, biasa kita sebut dengan konveksi paksa. Pelat penyerap yang panas itu

    melepaskan panas ke pelat penutup kaca dengan cara konveksi alamiah dan dengan

    cara radiasi.

    Pemanas cairan surya pada umumnya terdiri dari selembar bahan konduktif

    thermal yang biasa disebut pelat penyerap yang terhubung dengan pipa pemindah

    panas. Radiasi thermal ditransmisikan melalui penutup yang trnsparan dan diubah

    menjadi panas pada pelat penyerap tersebut. Alat pemanas cairan digunakan untuk

    menyediakan air panas untuk keperluan industri dan sistem air panas untuk keperluan

    rumah tangga.

    1.2 Rumusan Masalah

    Pada penelitian ini akan dibuat model pemanas air jenis thermosifon yang

    tersusun seri dan bersusun pararel untuk mengetahui unjuk kerja yang dihasilkan jika

    digunakan di Indonesia, dalam hal ini penelitian dilakukan di halaman laboratorium

    konversi energi Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Selain itu dalam penelitian ini juga akan dicoba meningkatkan efisiensi pemanas

    air dengan menggunakan reflektor, yaitu yang dipasang pada bagian: atas, samping

    kanan-kiri, serta di bawah kolektor.

  • 4

    1.3 Tujuan Penelitian

    a. Membuat model pemanas air energi surya sederhana (jenis thermosifon).

    b. Mengetahui temperatur air dan faktor efisiensi pemanas air yang dapat

    dihasilkan.

    c. Membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian lain yang ada.

    1.4 Batasan Masalah

    a. Kemiringan kolektor 30° tipe seri, luas 0,5 m2 dan susunan pipa seri.

    b. Jumlah tangki yang digunakan 2 buah, yaitu tangki air dingin(atas), dan

    tangki air panas (bawah).

    c. Volume air tiap tangki 20 liter

    d. Pemakaian / pengambilan air panas dilakukan setiap 1 jam sekali sebanyak 5

    liter

    1.5 Manfaat Penelitian

    a. Menambah kepustakaan teknologi pemanas air energi surya.

    b. Dikembangkan untuk membuat prototipe dan produk teknologi pemanas air

    energi surya sederhana yang sesuai dengan kondisi cuaca di Indonesia dan

    dapat diterima masyarakat.

    c. Mengurangi ketergantungan penggunaan energi listrik, kayu bakar, minyak

    dan gas bumi khususnya untuk memanaskan air.

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Dasar Teori

    Pemanas air sistem thermosifon merupakan salah satu dari sistem pemanas air

    tenaga surya atau tenaga matahari. Pemanas air tenaga surya menggunakan sinar

    matahari sebagai sumber panas, ini berbeda dengan pemanas air elektrik yang

    mamarlukan tenaga listrik sebagai sumber energi panas. Pemanas air tenaga matahari

    ini jauh lebih sederhana dan lebih efisien dibandingkan dengan pemanas air elektrik,

    karena pemanas air tenaga surya hanya memerlukan panas matahari yang cukup

    untuk membangkitkan panas yang digunakan untuk memanaskan air di dalam

    kolektor. Berbeda dengan yang elektrik dimana pemanas air elektrik hanya dapat

    beroperasi bila ada temaga listrik, hal ini akan menyulitkan bila pemanas air elektrik

    ini harus beroperasi di daerah yang belum terjangkau listrik.

    Pemanas air tenaga surya bekerja untuk memanaskan air melalui pemanas

    pada kolektor. Sinar matahari akan memanasi pipa-pipa kolektor yang akan

    menyebabkan air yang berada di dalam kolektor akan menjadi ikut terpanasi. Pada

    saat air di dalam kolektor terkena panas, air akan menjadi memuai dan air akan

    menjadi lebih ringan dari pada air dingin yang ada di tangki penyimpan yang terletak

    di atas kolektor. Adanya pengaruh gaya grafitasi akan mendorong air dingin mengalir

    turun menuju ke kolektor. Karena adanya dorongan air dingin ke kolektor

    5

  • 6

    menyebabkan air panas akan ikut terdorong mengalir keluar dari kolektor pemanas

    menuju ke tangki penyimpan air panas yang terletak lebih tinggi dari tangki

    penyimpan air dingin. Demikian siklus ini bekerja, air dingin akan terpanasi oleh

    kolektor sehingga menjadi lebih ringan dan akan terdorong ke atas menuju tangki

    penyimpan air panas. Siklus ini akan terus bekerja sehingga seluruh air akan

    terpanasi dengan suhu secara merata.

    Gambar 2.1 Pemanas air sistem thermosifon

    2.1.1 Prinsip kerja pemanas air tenaga surya

    Prinsip kerja pemanas air tenaga surya ini didasari prinsip mekanika

    fluida dan peralatan-peralatan elemen perancangan peralatan konversi energi.

    Perencanaan solar water heater system mencakup prinsip- prinsip

    perpindahan panas radiasi, konveksi, maupun konduksi. Energi radiasi dari

    sinar matahari akan ditangkap oleh kolektor,panas mengalir secara konduktif

    sepanjang pelat penyerap dan melalui dinding saluran. Dari pelat penyerap

  • 7

    panas kemudian dipindahkan ke fluida dalam saluran melalui cara konveksi.

    Agar panas tidak cepat hilang maka isolasi harus benar-benar baik.

    Gambar. 2.2 Aliran panas ke dalam cairan

    Sebagai gambaran mengenai perpindahan panas dalam sebuah alat

    pemanas air tenaga surya, dapat terjadi melalui konduksi, konveksi, dan

    radiasi.

    • Perpindahan panas konduksi adalah perpindahan kalor yang melalui media

    padat. Panas mengalir dari temperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur

    rendah.

    • Perpindahan kalor konveksi adalah perpindahan energi dalam bentuk kalor

    antara suatu permukaan dan fluida yang berada di atasnya yang

    disebabkan adanya gerakan molekul secara acak, atau adanya gerakan

    fluida itu sendiri

    • Radiasi yaitu proses perpindahan panas tanpa membutuhkan suatu zat

    perantara. Ada beberapa jenis radiasi elektromagnetic, radiasi termal

    adalah salah satu diantaranya. Dalam radiasi termal ada radiasi surya.

  • 8

    Radiasi ini akan merambat dengan kecepatan cahaya 3 x 1010 m/s.

    Kecepatan ini sama dengan perkalian panjang gelombang dengan

    frekuensi radiasi.

    Gambar 2.3 Radiasi surya

    2.1.2 Kolektor

    Kolektor merupakan suatu komponen atau peralatan yang fungsinya

    untuk menangkap atau menerima sinar matahari yang digunakan untuk

    memanasi air yang mengalir di dalam kolektor. Bahan untuk kolektor ini

    menggunakan kaca dan tembaga. Kaca berfungsi sebagai penerima dan

    pengumpul sinar matahari. Kaca mempunyai konduktivitas thermal rata-rata

    0,043 W/mºK, diperkirakan ada faktor warna yang berpengaruh pada kaca.

    Sifat kaca bening menyebabkan panas yang ditransmisikan relatif lebih besar.

  • 9

    Kaca bening baik untuk digunakan pada tempat yang langsung terkena sinar

    matahari.

    Tembaga mempunyai sifat sebagai penghantar panas dan penghantar listrik

    yang sangat tinggi. Selain mempunyai daya hantar panas yang baik, tembaga

    juga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap terjadinya karat, sehingga

    biasa digunakan pada pembuatan alat pemanas.

    Gambar 2.4 Kolektor

    Kolektor yang digunakan adalah kolektor pelat datar. Kolektor jenis

    ini merupakan kolektor yang biasa digunakan di rumah untuk pemanas air dan

    pemanas ruangan. Kolektor pelat rata adalah suatu kotak logam yang dibatasi

    dengan suatu plastik atau suatu kaca atau penutup plastik yang disebut glazing

    dan suatu piringan penyerap berwarna gelap. Pemasangan kaca dapat tembus

    cahaya atau transparan. Kaca tipis adalah suatu material yang umum

    digunakan untuk kolektor pelat rata, sebab kaca tipis memancarkan suatu

    prosentase yang tinggi dari total energi matahari yang tersedia. Pemasangan

  • 10

    kaca memungkinkan cahaya untuk mengenai penyerap tapi mengurangi

    jumlah panas yang dapat dilepas. Alas dan sisi dari kolektor pada umumnya

    diisolasi, tujuannya untuk memperkecil hilangnya panas.

    Gambar 2.5 Susunan pipa kolektor pararel dan seri

    Pelat penyerap pada umumnya hitam sebab warna hitam adalah penyerap

    energi matahari yang baik. Cahaya matahari lewat melalui kaca dan memantul

    ke pelat penyerap, yang akan memanaskan dan akan mengubah radiasi

    matahari menjadi energi panas. Panas ditransfer ke udara atau cairan yang

    terdapat pada kolektor itu. Plat penyerap biasanya ditutup dengan mantek

    selektip, yang akan mempertahankan cahaya matahari yang diserap lebih baik

    dan menjadi lebih tahan lama dibanding cat hitam biasa. Supaya pipa kolektor

    tidak bergeser,maka dilakukan penyambungan pipa saluran air dengan pelat

    penyerap yaitu dengan dipatri.

    Plat penyerap sering dibuat dari logam, pada umumnya tembaga atau

    aluminium karena kedua-duanya merupakan konduktor panas yang baik.

  • 11

    Tembaga lebih mahal, tetapi merupakan konduktor yang lebih baik dan

    cenderung lebih mudah berkarat dibanding aluminium.

    2.1.3 Tangki penampung air

    Air yang nantinya akan disikulasikan terlebih dahulu akan disimpan

    dan ditampung di dalam tangki. Oleh karena itu penyimpan harus mempunyai

    sifat yang tahan terhadap air, diantaranya harus tahan terhadap terjadinya

    karat. Apabila tangki air ini mudah terkena karat ini akan sangat berbahaya,

    karena air yang disimpan akan ikut jadi kotor tercemar oleh karat yang ada

    ditangki.

    Gambar 2.6 Tangki penampung air

    Tangki penyimpan air sebaiknya menggunakan bahan yang tidak

    mudah berkarat dan juga dari bahan yang tahan terhadap panas, walupun pada

    alat pemanas air ini suhu air yang dihasilkan tidak terlalu panas atau masih

  • 12

    dibawah titik didih air 1000C. Alat pemanas air thermosifon ini akan

    mempergunakan tangki yang terbuat dari plastik dan plat logam. Tangki

    plastik ini seperti yang telah dijelaskan salah satunya untuk menghindari

    terjadinya karat. Dengan tangki yang terbuat dari bahan plastik ini pula,

    pengerjaan akan lebih mudah kemudian plat logam mudah dibentuk dan

    relatif tahan terhadap terjadinya panas. Tangki yang akan digunakan untuk

    menyimpan dan menampung air harus bebas dari segala kotoran agar tidak

    mengotori pipa kolektor.

    2.1.4. Isolasi

    Agar panas yang diperoleh dari sistem thermosifon tidak mudah

    terlepas ke lingkungan sekitar maka diperlukan isolasi yang baik. Isolasi ini

    sangat penting, apalagi jika pemanas air ini digunakan pada daerah yang

    cukup dingin. Dengan adanya isolasi ini diharapkan dapat mencegah

    keluarnya suhu air panas dari tangki ke lingkungan sekitar. Isolasi yang

    digunakan pada perancangan alat pemanas air energi surya ini adalah isolasi

    dengan menggunakan bahan glass-woll. Alasan utama dipilih glass-woll

    karena mempunyai nilai konduktivitas panas yang sangat kecil. Selain glass-

    woll pada alat pemanas ini menggunakan isolasi yang lain yaitu Sealant dan

    kayu pada bagian luar tangki penyimpan air panas.

  • 13

    2.1.5. Pipa saluran air

    Gambar 2.7 Pipa saluran air

    Dalam pemanas air tenaga surya ini digunakan pipa besi sebagai

    penyalur aliran air. Pipa besi ini dipilih karena dalam perancangan

    sebelumnya yang menggunakan pipa pralon, mempunyai kecenderungan tidak

    kuat atau pipa pralon berubah bentuk karena menerima panas dari air panas

    yang keluar dari kolektor. Selain itu pipa pada bagian output kolektor diberi

    isolasi berupa karet ban untuk mengurangi laju perpindahan kalor ke

    lingkungan sekitar.

    2.1.6. Keran pengeluaran air panas

  • 14

    Gambar 2.8 Keran pengeluaran air panas

    Untuk mengeluarkan air panas dari hasil pemanasan dengan sistem

    thermosyphon ini, digunakan keran yang terpasang pada bagian atas tangki

    penyimpanan air panas. Pemasangan keran pada bagian wadah ini bertujuan

    agar air yang diambil selalu mendapatkan air yang terpanas karena massa

    jenis air panas lebih ringan dan berada di bagian atas daripada air yang lebih

    dingin yang berada di bagian bawah tangki penyimpan.

    2.2. Penelitian yang pernah dilakukan

    Pada penelitian pemanas air sistem termosiphon dengan pipa seri sebelumnya

    oleh saudara Agus Tomi pada tahun 2004, pemanas air termosiphon ini menggunakan

    pipa pralon sebagai alat distribusi airnya. Tangki penyimpan air panas menggunakan

    jerigen plastik yang cenderung kurang bisa menahan suhu tinggi. Alat ini dijemur

    dibawah terik matahari antara pukul 09.00 hingga 15.00 dan dibiarkan hingga air

    bersirkulasi secara kontinyu selama rentang waktu tersebut dan tidak diakukan

    pengukuran suhu air panas keluaran dari tangki penyimpan air panas.

    Pada penelitian ini diperoleh data suhu air tertinggi keluar dari kolektor, pada

    kolektor seri 86,1 0C dan yang paling rendah 39,6 0C. Pada penelitian ini juga

    diperoleh perhitungan Faktor efisiensi F’ terbesar pada pipa seri sebesar 99% dan

    yang paling rendah sebesar 86%.

  • 15

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Skema alat

    Gambar 3.1 Skema alat

    15

  • 16

    Parameter yang diukur dalam pemanas air thermosifon ini antara lain :

    T1 = suhu permukaan kaca (0C)

    T2 = suhu permukaan kolektor (0C)

    T3 = suhu air masuk kolektor (0C)

    T4 = suhu air keluar kolektor (0C)

    T5 = suhu penampung air bagian bawah (0C)

    T6 = suhu penampung air bagian atas (0C)

    T lingkungan = suhu lingkungan sekitar (0C)

    T air keluar = Temperatur air keluar (0C)

    V = Tegangan (Volt)

    3.2 Cara Kerja Alat

    Prinsip kerja sistem pemanas air tenaga surya ini adalah pertama air

    dimasukkan ke dalam alat pemanas ini hingga tangki cadangan atau tangki

    penyimpan air dingin terisi penuh, ini dimaksudkan agar siklus termosiphon dapat

    terjadi secara kontinyu. Air dipanaskan di dalam kolektor, setelah suhu naik maka

    massa jenis air akan menjadi lebih ringan dari air dingin, air panas akan mengalir ke

    bagian atas kolektor karena terdorong oleh air dingin yang mempunyai massa jenis

    lebih besar dan kemudian masuk ke dalam tangki penyimpanan yang terletak di atas

    kolektor. Karena adanya dorongan air dingin ke kolektor menyebabkan air panas

    akan ikut terdorong mengalir keluar dari kolektor pemanas menuju tangki penyimpan

  • 17

    air panasyang terletak lebih rendah daripada tangki penyimpan air dingin. Demikian

    siklus ini bekerja, air dingin akan terpanasi oleh kolektor sehingga massa jenisnya

    menjadi lebih ringan dan akan terdorong ke atas oleh air dingin, siklus ini akan terus

    berlangsung berulang – ulang hingga seluruh air akan mencapai suhu yang seragam.

    3.3 Diagram Alir Penelitian

    Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian

    Pengambilan data

    Analisa data

    Pembahasan

    Kesimpulan

    Selesai

    Tidak

    Pembuatan / perbaikan alat sebagai sarana penelitian

    Mulai

    Ada masalah alat

    Uji coba alat

    Ya

  • 18

    3.4 Peralatan yang digunakan pada penelitian

    1. Kolektor

    Panjang kolektor = 1 m

    Lebar = 0,5 m

    2. Kaca

    Tebal = 0,003 m

    Panjang = 1 m

    Lebar = 0,5 m

    Luasan kaca (Ac) = 1 m x 0,5 m

    = 0,5 m2

    Transmitasi-absorber normal (τα ) = 0,8

    3. Rangka dan casing

    Kemiringan kolektor (β) = 30°

    4. Pipa besi ukuran ½ anci

    Diameter pipa (d1) = 0,013 m

    Sela antar pipa (s) = 0,11 m

    Diameter dalam pipa = 0,011 m

    Panjang keseluruhan pipa = 4,46 m

    5. Tangki air

    Tangki air dingin (air input)

    Terbuat dari jerigen plastik, dengan kapasitas 20 liter

  • 19

    Tangki air panas

    Terbuat dari jerigen plat seng, dengan kapasitas 20 liter

    Diameter = 0,28 m

    Tinggi = 0,37 m

    6. Massa air yang ditampung tangki adalah 20 liter

    3.5 Langkah Penelitian

    3.5.1 Pembuatan Alat

    1. Membuat tangki dari seng (ember cat) dengan kapasitas 20 liter.

    2. Memasang kolektor dengan sudut kemiringan 30°.

    3. Membuat pipa saluran air beserta ulirnya untuk penyambungan

    4. Merangkai tangki yang dihubungkan dengan pipa yang sudah dibuat

    dengan kolektor.

    5. Mengisolasi dan menyiler sambungan –sambungan pipa,kolektor, serta

    kotak penampung tangki air panas.

    3.5.2 Pelaksanaan penelitian

    a. Persiapan pengambilan data

    1. Pengisian air ke tangki sampai penuh dan di isi dari tangki input

    (atas) dan siap dipanaskan

    2. Penempatan solar cell dan diukur pasisinya dengan kemiringan

    kolektor yaitu 30°C.

  • 20

    b. Pengukuran masukan energi matahari

    1. Solar cell dipanaskan dan diatur posisinya sama dengan

    kemiringan kolektor.

    2. Diukur voltasenya setiap 10 menit bersamaan dengan

    pengambilan data.

    c. Pengambilan data

    Setiap 10 menit diukur temperatur ruangan, temperatur kolektor

    (T1), temperatur kaca (T2), temperatur air masuk kolektor (T3),

    temperatur air keluar kolektor(T4), temperatur air masuk tangki

    bagian atas (T5), temperatur air masuk tangki bagian atas bawah

    (T6), energi radiasi matahari yang terserap.

    d. Lokasi Pengambilan data

    Halaman laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta.

  • 21

    3.5.4 Parameter yang dihitung

    1. Arus keluaran sel yang masuk kolektor (Iph)

    2. Energi sel surya yang terukur (GT)

    3. Tahanan thermal (Us)

    4. Temperatur tangki rata-rata (Ts)

    5. Faktor efisiensi (F’)

    3.6 Langkah Perhitungan

    Karena akan menggunakan temperatur air kolektor rata – rata (T1+T0)/2 maka

    Faktor efisiensi dinyatakan dengan persamaan : (Wiranto Arismunandar, 1995:116)

    ( ) ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡−⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛ +−

    −+⋅=

    aLTc

    rSSSss

    TTTUGA

    TTAUddTsCm

    F

    2

    ))(()(

    01

    1

    τα

    θ ( 3.1 )

    dengan : ms = massa air (liter)

    Cs = panas jenis fluida

    dTs = T awal – T sebelum

    dTθ = waktu (detik)

    Ac = luas kolektor (m2)

    τα = trasmitan kaca,absortifitas plat

    GT = Radiasi masuk

    UL = Koefisien kerugian (W/(m2.K))

    T1 = Suhu air masuk kolektor (celcius)

    T0 = Suhu air keluar kolektor (celcius)

    Ta = Suhu lingkungan (celcius)

    Ts = Teperatur rata-rata (celcius)

    Tr = Suhu ruangan dalam lingkungan

  • 22

    Us = Tahanan thermal (W/(m2.K))

    As = Luas permukaan (m2)

    • Arus keluaran sel yang masuk kolektor ( I )

    Dirumuskan;

    Iph = V / R (ampere) ( 3.2)

    Dimana ; V = Voltase terukur ( V )

    R = Hambatan Resistor ( Ω )

    • Radiasi masuk (GT)

    Yaitu jumlah intensitas radiasi yang di terima oleh solar cell.

    Dirumuskan; (Solar sell. GL8 33 TF 5.4W/12V System)

    GT = (Iph/0,4) x 1000 ( 3.3 )

    • Tahanan Thermal ( Us )

    Yaitu jumlah hambatan total antara air dalam tangki sampai luar box

    Dirumuskan; (J.P. Holman, 1994: 33)

    01

    44

    33

    22

    111

    hkx

    kx

    kx

    kx

    Us+

    Δ+

    Δ+

    Δ+

    Δ= ( 3.4 )

    dimana ; ∆x1= tebal plat seng (m)

    ∆x2= tebal glasswoll (m)

    ∆x3= tebal gabus (m)

    ∆x4= tebal kayu (m)

    k1 = konduktivitas thermal plat seng (W/(m.K))

    k2 = konduktivitas thermal glasswoll (W/(m.K))

    k3 = konduktivitas thermal gabus (W/(m.K))

    k4 = konduktivitas thermal kayu (W/(m.K))

  • 23

    • Koefisien konveksi luar ( h0 )

    Dinyatakan dengan persamaan : (Wiranto Arismunandar, 1995:51)

    h0 = 5,7 + (3,8).V W/(m2.K) (3.5 )

    dengan ; V = kecepatan angin (m/s)

  • 24

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Dalam bab ini data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa untuk

    mengetahui faktor efisensi (F’) dari pemanas air sistem termosifon. Pada bab ini juga

    akan ditunjukkan tabel data yang diperoleh selama pengujian atau pengambilan data.

    4.1. Data Hasil Pengamatan

    Pengujian alat diakukan pada tanggal 1 September 2007 hingga 14 September 2007.

    Tempat Percobaan = Halaman depan laboratorium konversi energi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    Jenis Reflektor = thermosifon Seri

    Besar Tahanan = 10 Ohm

    Kemiringan Kolektor = 30°

    Luas kolektor = 0,5 m2

    Diameter tabung = 28 cm

    Tinggi tabung = 37 cm

    Pengukuran suhu pada pemanas air themosiphon ini dilakukan dengan

    termokopel yang kemudian disambungkan pada penera temperatur, termokopel ini

    dipasang pada beberapa titik yaitu :

    T1 = suhu permukaan kaca (0C)

    T2 = suhu permukaan kolektor (0C)

    T3 = suhu air masuk kolektor (0C)

    24

  • 25

    T4 = suhu air keluar kolektor (0C)

    T5 = suhu penampung air bagian bawah (0C)

    T6 = suhu penampung air bagian atas (0C)

    Sedangkan untuk mengukur parameter yang lain yaitu suhu lingkungan dan

    radiasi matahari digunakan termokopel dan solarcell. Hasil pengambilan data

    penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 sampai dengan 4.6 . Pada tabel –tabel tersebut

    beberapa data diarsir, yang berarti data tidak dipakai karena suhu rata-rata air tangki

    turun.

  • 26

    Tabel 4.1 Data penelitian termosifon pipa seri pertama

    Waktu T1 (°C) T2

    (°C) T3

    (°C) T4

    (°C) T5

    (°C) T6

    (°C)

    T lingk (°C)

    V T air

    keluar (°C)

    T rata2 (°C)

    10:05 29,50 46,10 16,30 38,40 26,90 34,50 26,50 3,66 30,7010:15 29,50 47,10 17,60 40,90 26,90 40,30 28,00 3,41 33,6010:25 38,00 47,20 20,30 47,00 27,80 40,60 30,70 3,39 34,2010:35 38,20 55,00 21,10 53,00 27,60 42,20 31,20 3,37 34,9010:45 41,00 56,40 21,00 53,90 30,60 46,00 32,50 3,56 38,3010:55 43,90 57,00 22,10 54,20 33,20 47,50 33,00 3,56 40,3511:05 44,10 59,20 23,10 56,60 34,20 49,20 32,80 4,46 48,30 41,7011:15 54,00 52,10 23,10 54,20 30,70 42,20 29,60 4,46 36,4511:25 57,60 58,00 24,00 55,90 31,40 44,60 28,10 3,57 38,0011:35 60,20 60,30 25,50 56,40 32,00 47,60 31,20 3,87 39,8011:45 63,70 60,90 26,20 56,80 35,90 49,00 32,90 3,92 42,4511:55 63,20 61,10 26,00 58,70 36,00 52,00 30,40 2,58 44,0012:05 63,50 61,30 25,20 60,90 38,20 58,20 31,80 3,98 59,10 48,2012:15 63,50 64,50 24,20 57,20 35,40 49,10 27,90 3,61 42,2512:25 63,90 64,10 26,00 59,10 39,20 53,00 29,40 2,88 46,1012:35 64,00 63,00 27,00 60,00 39,60 56,20 30,00 2,63 47,9012:45 64,30 62,60 25,10 60,90 39,10 57,80 33,10 3,62 48,4512:55 65,20 62,50 26,20 63,20 39,00 59,80 27,00 3,49 49,4013:05 66,50 62,90 26,90 66,90 40,20 61,20 26,70 3,17 61,20 50,7013:15 63,60 64,00 25,70 55,20 34,20 49,20 28,10 2,79 41,7013:25 66,10 66,30 25,70 57,70 33,10 50,90 30,00 2,93 42,0013:35 63,20 60,00 23,50 56,00 34,60 52,00 31,30 2,93 43,3013:45 55,20 56,00 25,90 57,80 33,50 55,20 25,00 2,14 44,3513:55 56,60 57,70 27,00 59,00 33,30 56,70 29,70 2,17 45,0014:05 56,80 57,60 26,80 62,20 36,70 57,20 28,70 1,05 59,20 46,95

  • 27

    Tabel 4.2 Data penelitian termosifon pipa seri kedua

    Waktu T1 (°C) T2

    (°C) T3

    (°C) T4

    (°C) T5

    (°C) T6

    (°C)

    T lingk (°C)

    V T air

    keluar (°C)

    T rata2 (°C)

    9:25 33,20 49,20 21,70 44,30 29,30 27,50 26,20 3,31 28,40 9:35 36,40 53,40 20,10 50,80 31,80 31,10 25,30 3,40 31,45 9:45 37,50 48,70 21,10 51,10 36,60 40,40 26,40 3,32 38,50 9:55 43,90 54,00 24,70 55,80 38,40 45,80 29,70 3,48 42,10 10:05 44,10 54,70 28,20 59,00 39,30 49,40 23,70 3,42 44,35 10:15 44,20 48,50 22,30 55,30 40,90 50,00 29,90 3,47 45,45 10:25 40,70 54,10 22,10 57,60 42,30 52,00 25,90 3,53 45,20 47,15 10:35 42,20 50,00 26,10 59,10 36,40 49,90 25,30 3,74 43,15 10:45 43,20 52,50 31,50 57,50 38,70 51,40 32,00 3,84 45,05 10:55 44,30 51,10 26,20 59,00 38,50 51,10 29,40 3,54 44,80 11:05 40,40 49,60 24,30 56,00 38,70 52,70 30,30 3,70 45,70 11:15 54,00 55,00 24,50 57,50 39,00 53,00 32,10 3,69 46,00 11:25 43,30 55,40 24,60 55,60 35,20 51,30 30,60 3,70 51,70 43,25 11:35 45,00 52,80 26,20 56,10 33,00 50,50 30,20 3,51 41,75 11:45 43,30 54,00 24,90 59,80 31,60 50,60 29,10 3,32 41,10 11:55 41,30 54,40 26,20 58,00 35,00 49,70 28,50 2,61 42,35 12:05 44,40 49,90 25,50 57,60 33,30 53,70 30,00 3,34 43,50 12:15 43,10 55,40 28,20 61,50 35,10 52,40 30,50 3,43 43,75 12:25 43,50 57,20 30,00 64,50 37,70 55,50 29,50 3,57 54,00 46,60 12:35 54,50 57,60 27,30 59,50 35,30 52,40 26,80 3,05 43,85 12:45 52,80 51,70 27,30 62,30 32,00 53,30 28,80 3,18 42,65 12:55 46,60 53,10 28,30 63,40 30,50 53,00 25,90 3,14 41,75 13:05 42,20 45,20 29,40 58,50 29,20 53,00 29,70 0,00 41,10 13:15 46,70 51,80 28,80 61,00 28,00 48,20 30,60 2,90 38,10 13:25 43,90 54,00 29,10 60,70 27,30 52,50 28,80 2,98 54,80 39,90 13:35 24,10 51,80 30,80 59,00 22,80 47,70 30,10 2,73 35,25 13:45 42,30 43,90 36,20 56,90 28,10 49,50 28,20 0,53 38,80 13:55 44,00 40,00 39,70 50,50 22,00 44,60 28,50 0,40 33,30 14:05 47,7 48,5 34,3 57,8 22,9 46 28,6 2,25 34,45 14:15 44,7 43,6 38,7 53 21,9 44,9 29,3 0,88 33,4 14:25 44,4 41,7 35,5 54,4 30,4 41,7 29 0,75 51,1 36,05

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai dalam perhitungan

  • 28

    Tabel 4.3 Data penelitian termosifon pipa seri ketiga

    Waktu T1 (°C) T2

    (°C) T3

    (°C) T4

    (°C) T5

    (°C) T6

    (°C) T lingk (°C) V

    T air keluar (°C)

    T rata2 (°C)

    9:00 39,20 31,20 21,00 48,10 28,20 28,50 24,40 2,69 28,35 9:10 41,10 37,90 20,60 51,10 33,60 35,40 24,90 2,78 34,50 9:20 42,30 41,00 23,30 52,00 35,70 40,90 28,10 2,88 38,30 9:30 46,00 41,00 22,00 53,00 37,20 45,00 30,00 2,93 41,10 9:40 45,40 41,90 24,80 54,10 38,30 47,20 31,40 3,16 42,75 9:50 41,30 45,00 24,00 54,70 39,40 48,30 33,10 3,17 43,85

    10:00 40,00 44,10 23,30 55,90 40,30 50,10 30,70 3,18 49,90 45,20 10:10 35,60 42,80 24,80 55,50 35,60 47,90 31,00 3,18 41,75 10:20 37,30 43,40 25,00 56,80 35,20 48,20 29,70 3,10 41,70 10:30 42,10 44,20 28,50 60,20 33,60 38,90 29,90 3,30 36,25 10:40 41,30 50,10 23,00 57,00 37,30 52,00 32,20 3,54 44,65 10:50 35,30 51,50 22,00 55,40 36,70 51,70 30,10 3,48 44,20 11:00 38,60 40,00 25,00 60,20 41,10 54,80 33,10 3,46 53,00 47,95 11:10 37,70 45,40 27,60 57,50 37,70 54,30 34,10 3,34 46,00 11:20 47,00 52,30 31,50 60,10 35,70 53,80 33,20 3,24 44,75 11:30 44,30 38,60 28,30 52,60 35,70 53,40 35,20 3,40 44,55 11:40 46,50 40,20 32,50 53,20 34,70 52,00 31,20 2,42 43,35 11:50 42,90 36,20 34,80 47,50 32,50 50,50 33,00 0,48 41,50 12:00 47,00 35,10 32,00 45,80 33,00 51,50 31,90 0,85 51,00 42,25 12:10 43,20 35,90 35,50 47,70 32,50 49,50 32,00 0,83 41,00 12:20 44,30 33,30 31,30 44,50 30,80 50,10 36,00 2,88 40,45 12:30 46,00 40,80 32,20 56,70 31,20 48,80 28,30 2,70 40,00 12:40 48,20 46,50 35,20 58,80 29,60 41,50 30,40 2,89 35,55 12:50 48,30 35,50 39,80 57,00 23,10 47,00 31,10 0,65 35,05 13:00 48,30 40,60 35,90 51,00 24,00 45,10 30,00 2,25 49,10 34,55 13:10 47,90 38,60 32,00 48,20 22,00 41,20 30,10 0,89 31,60 13:20 44,90 33,90 33,40 48,30 23,10 43,80 30,10 0,89 33,45 13:30 46,80 40,00 35,80 47,10 24,90 44,20 34,10 1,20 34,55 13:40 43,90 33,90 35,80 46,30 22,30 45,10 28,10 1,35 33,70 13:50 48,20 42,10 34,30 44,00 24,50 47,30 30,10 2,88 35,90 14:00 47,80 40,00 34,10 45,10 23,10 48,20 30,20 2,76 48,10 35,65

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai dalam perhitungan

  • 29

    Tabel 4.4 Data penelitian termosifon pipa seri keempat

    Waktu T1 (°C) T2

    (°C) T3

    (°C) T4

    (°C) T5

    (°C) T6

    (°C) T lingk (°C) V

    T air keluar (°C)

    T rata2 (°C)

    9.30 41,3 16,6 24,6 39,2 32,5 32,5 28,7 3,16 32,59.40 45,0 45,1 20,5 43,6 44,0 44,0 28,7 3,11 449.50 39,2 48,1 16,2 49,5 43,7 43,7 32,8 3,30 43,710.00 37,6 50,0 18,8 41,5 44,7 44,7 31,3 3,40 44,710.10 34,7 48,0 14,7 42,6 44,5 44,5 32,2 3,52 44,510.20 40,0 45,0 14,5 45,0 29,0 45,0 30,2 3,59 3710.30 41,4 54,3 17,3 41,9 34,7 47,2 31,6 3,81 47,3 40,9510.40 41,7 48,4 13,3 48,1 34,5 47,1 30,8 3,65 40,810.50 40,1 51,2 17,3 48,0 33,9 48,3 30,8 3,69 41,111.00 43,1 47,1 14,9 48,7 33,7 47,5 27,1 3,86 40,611.10 55,4 53,7 17,2 50,5 35,1 48,2 30,1 3,87 41,6511.20 57,6 50,6 14,9 57,8 35,8 50,2 30,2 3,88 4311.30 61,5 56,5 17,3 64,7 37,8 50,5 32,2 3,92 52,6 44,1511.40 53,4 54,0 31,3 46,9 33,7 50,4 32,4 3,86 42,0511.50 55,1 49,0 35,9 53,4 32,3 49,5 31,2 3,88 40,912.00 50,2 54,8 39,9 51,3 36,7 52,1 31,5 3,81 44,412.10 60,4 57,9 44,5 55,6 39,6 52,8 31,1 3,10 46,212.20 62,1 57,7 47,0 59,1 41,0 54,2 29,5 3,49 47,612.30 63,9 60,0 50,2 62,0 42,6 55,7 29,7 3,54 56,3 49,1512.40 55,3 44,1 46,8 57,7 37,5 52,9 29,5 3,20 45,212.50 56,5 43,2 44,0 57,8 35,0 54,4 28,3 0,67 44,713.00 55,8 56,5 45,0 63,0 38,0 55,3 30,6 3,26 46,6513.10 59,5 53,5 38,2 68,2 38,1 57,0 28,7 3,54 47,5513.20 60,0 47,0 43,2 67,1 37,7 56,6 28,9 2,50 47,1513.30 65,1 51,3 38,3 61,5 35,4 57,8 26,3 1,98 58,7 46,6

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai dalam perhitungan

  • 30

    Tabel 4.5 Data penelitian termosifon pipa seri kelima

    Waktu T1 (°C) T2

    (°C) T3

    (°C) T4

    (°C) T5

    (°C) T6

    (°C)

    T lingk (°C)

    V T air

    keluar (°C)

    T rata2 (°C)

    9:50 35,70 41,60 21,00 43,00 28,30 27,90 26,30 3,63 28,1010:00 38,60 45,70 21,10 48,40 27,60 37,10 25,50 3,07 32,3510:10 40,60 53,40 21,30 51,80 35,50 44,00 26,70 2,28 39,7510:20 43,10 54,70 22,00 54,00 40,50 47,50 31,20 4,04 44,0010:30 48,40 46,40 22,60 52,30 36,50 48,50 33,60 3,73 42,5010:40 44,30 43,20 27,00 49,50 36,10 48,70 32,10 2,33 42,4010:50 42,00 41,70 28,90 47,10 35,80 49,20 31,60 1,11 48,30 42,5011:00 43,30 46,20 22,30 44,00 33,70 46,70 29,60 3,94 40,2011:10 46,10 40,30 23,70 51,90 37,20 49,50 28,70 1,32 43,3511:20 30,80 35,50 28,70 46,70 32,60 45,90 30,60 1,30 39,2511:30 38,70 35,00 20,20 45,40 30,20 44,50 22,80 1,11 37,3511:40 39,70 36,00 29,20 43,90 29,80 40,50 21,50 1,50 35,1511:50 50,50 46,00 28,60 48,70 27,20 41,20 20,50 4,50 37,00 34,2012:00 47,40 40,10 29,20 48,80 29,10 41,50 21,70 1,52 35,3012:10 42,40 38,80 30,90 48,90 31,80 41,90 22,80 1,05 36,8512:20 46,10 38,00 32,20 48,00 32,00 43,20 28,60 1,67 37,6012:30 40,40 37,90 30,20 46,10 30,10 44,20 20,50 0,74 37,1512:40 39,40 33,90 31,10 43,50 28,00 39,70 25,10 1,02 33,8512:50 43,20 37,00 31,50 45,70 31,40 37,90 24,60 1,13 41,20 34,6513:00 35,10 36,00 25,40 40,10 28,70 33,00 25,30 0,75 30,8513:10 36,80 36,20 27,60 41,60 26,20 35,00 28,60 0,87 30,6013:20 32,50 34,20 27,40 43,20 23,70 36,90 26,70 0,98 30,3013:30 35,00 36,10 26,40 45,10 24,30 37,60 25,70 1,55 30,9513:40 38,30 37,50 21,50 43,80 25,30 36,70 24,40 1,12 31,0013:50 39,40 33,80 28,50 44,40 26,10 38,70 26,90 1,05 41,90 32,40

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai dalam perhitungan

  • 31

    Tabel 4.6 Data penelitian termosifon pipa seri keenam

    Waktu T1 (°C) T2

    (°C) T3

    (°C) T4

    (°C) T5

    (°C) T6

    (°C)

    T lingk (°C)

    V T air

    keluar (°C)

    T rata2 (°C)

    10:10 48,00 44,60 31,30 47,70 39,10 40,70 30,20 3,23 39,9010:20 45,10 43,00 27,00 50,80 41,40 44,00 34,30 3,20 42,7010:30 44,90 44,50 19,30 50,70 41,90 47,00 33,30 3,25 44,4510:40 44,40 46,50 18,50 50,60 42,80 50,40 33,40 3,30 46,6010:50 54,10 48,50 25,60 55,00 43,50 52,00 33,70 3,33 47,7511:00 54,70 44,70 27,70 53,30 41,30 50,40 32,90 3,37 45,8511:10 41,10 45,30 24,70 57,00 42,40 52,80 31,20 3,34 50,40 47,6011:20 47,20 44,30 24,90 56,00 41,30 53,00 33,20 3,30 47,1511:30 49,40 44,00 25,20 55,20 39,10 53,30 35,50 3,39 46,2011:40 46,70 46,60 26,10 52,90 40,60 54,40 35,20 3,25 47,5011:50 46,60 45,60 26,30 55,10 38,80 53,70 34,40 3,18 46,2512:00 45,50 45,70 26,70 53,60 39,00 53,30 35,30 3,11 46,1512:10 46,10 46,30 31,40 55,10 40,00 53,50 33,20 2,53 54,50 46,7512:20 46,00 43,00 33,20 53,50 36,10 51,20 31,00 2,82 43,6512:30 49,80 43,40 29,90 53,80 34,90 52,20 31,50 2,80 43,5512:40 42,70 40,10 30,10 50,40 35,90 52,00 31,20 1,25 43,9512:50 46,20 46,20 24,20 53,90 35,80 49,00 31,70 2,66 42,4013:00 47,90 42,00 23,20 54,20 35,00 48,10 28,90 2,58 41,5513:10 50,10 45,10 36,80 52,10 32,50 52,70 26,80 2,38 54,70 42,6013:20 51,80 43,80 42,20 58,50 26,60 48,00 27,80 2,37 37,3013:30 48,40 44,40 36,20 57,90 29,10 51,90 33,20 2,37 40,5013:40 41,80 44,50 40,50 61,00 30,50 53,30 34,70 3,05 41,9013:50 42,50 43,00 42,30 59,60 27,10 52,10 32,10 3,02 39,6014:00 44,10 42,20 43,20 59,90 26,30 52,50 33,20 2,93 39,4014:10 46,60 41,00 44,30 60,30 25,00 53,00 34,30 2,83 55,10 39,0014:20 48,60 39,50 42,50 58,20 24,20 48,50 31,00 2,58 36,3514:30 46,00 41,90 41,40 59,00 26,20 48,60 30,30 2,64 37,4014:40 45,70 42,40 30,10 58,00 25,10 50,70 31,50 2,20 37,9014:50 49,90 41,10 27,80 60,20 26,00 49,60 31,90 2,55 37,8015:00 45,40 38,80 40,00 58,80 25,10 48,30 30,70 2,46 36,7015:10 54,00 38,50 42,10 58,40 24,60 47,10 30,50 2,02 50,10 35,85

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai dalam perhitungan

  • 32

    4.2. Perhitungan Data Hasil Percobaan

    Energi surya total merupakan energi surya yang masuk ke kolektor.

    Dengan bantuan sel surya (solar sell), maka energi radiasi surya yang

    dipancarkan saat itu dapat diolah menjadi inputan voltase setelah sel surya

    dibeeri tahanan (R) sebesar 10 Ω. Sebagai contoh, dari data input pada table 4.1

    maka energi surya total dapat diperolah dengan cara :

    a. Menghitung Arus yang dikeluarkan solar sel (Iph)

    Arus yang dikeluarkan solar sel dapat diperoleh dari pesamaan (3.2)

    Iph= RV

    Iph=1041,3

    = 0,34 Ampere

    b. Energi Surya yang Terukur Sel Surya (G)

    Dari persamaan (3.3) dapat diperoleh harga G

    G =4,0

    phI x1000W/m2

    G = 4,0

    341,0 x1000W/m2

    = 852,50 W/m2

  • 33

    c. Menghitung besar koefisien konveksi luar ( h0 )

    Dari persamaan ( 3.5 ) dapat diperoleh besarnya h0 yaitu :

    h0 = 5,7 + 3,8 . V

    = 5,7 + 3,8 . 0,5

    = 7,60 W/(m2.K)

    d. Menghitung besar Tahanan Thermal tangki air ( Us )

    Dari persamaan (3.4) dapat diperoleh besarnya h0 yaitu:

    01

    44

    33

    22

    111

    hkx

    kx

    kx

    kx

    Us+

    Δ+

    Δ+

    Δ+

    Δ=

    6,71

    055,001,0

    045,001,0

    038,005,0

    2,112001,01

    ++++=Us

    Us = 0,54 W/(m2 .K)

    e. Menghitung besar Faktor efisiensi (F’)

    Dari persamaan (3.1) dapat diperoleh besarnya F’ yaitu

    ( ) ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡−⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛ +−

    −+⋅=

    aLTc

    rSSSss

    TTTUGA

    TTAUddTsCm

    F

    2

    ))(()(

    01

    1

    τα

    θ

    (

    ( ) ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡−⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛ +−

    −+⋅=

    7,302

    473,2085,8478,05,0

    ))7,302,34(44,0.540127,0()6006,0.78,418020(

    1F

    = 0,26

    = 26 %

  • 34

    Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama, maka perhitungan kuat

    arus sel surya, koefisien konveksi luar, energi surya terukur, tahanan termal

    penyimpan air serta faktor efisiensi F’ tiap data ujicoba dapat diketahui. Hasil

    perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.7 sampai dengan 4.12. Pada tabel–tabel

    tersebut beberapa data diarsir, yang berarti data tidak di pakai karena bernilai negatif

    dan lebih dari 100%.

  • 35

    Tabel 4.7 Data hasil perhitungan (F’) pipa seri pertama

    dTs I=V/R Gt (T3+T4/2) Us F' (Trata2-Tling)

    Gt

    2,90 0,34 852,50 29,25 0,54 1,21 0,01 0,60 0,34 847,50 33,65 0,54 0,26 0,00 0,70 0,34 842,50 37,05 0,54 0,31 0,00 3,40 0,36 890,00 37,45 0,54 1,41 0,01 2,05 0,36 890,00 38,15 0,54 0,86 0,01 1,35 0,45 1115,00 39,85 0,54 0,46 0,01

    -5,25 0,45 1115,00 38,65 0,54 -1,78 0,01 1,55 0,36 892,50 39,95 0,54 0,71 0,01 1,80 0,39 967,50 40,95 0,54 0,73 0,01 2,65 0,39 980,00 41,50 0,54 1,04 0,01 1,55 0,26 645,00 42,35 0,54 1,04 0,02 4,20 0,40 995,00 43,05 0,54 1,67 0,02

    -5,95 0,36 902,50 40,70 0,54 -2,67 0,02 3,85 0,29 720,00 42,55 0,54 2,30 0,02 1,80 0,26 657,50 43,50 0,54 1,22 0,03 0,55 0,36 905,00 43,00 0,54 0,25 0,02 0,95 0,35 872,50 44,70 0,54 0,50 0,03 1,30 0,32 792,50 46,90 0,54 0,79 0,03

    -9,00 0,28 697,50 40,45 0,54 -5,45 0,02 0,30 0,29 732,50 41,70 0,54 0,18 0,02 1,30 0,29 732,50 39,75 0,54 0,71 0,02 1,05 0,21 535,00 41,85 0,54 1,03 0,04 0,65 0,22 542,50 43,00 0,54 0,58 0,03 1,95 0,11 262,50 44,50 0,54 6,60 0,07

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai

  • 36

    Tabel 4.8 Data hasil perhitungan (F’) pipa seri kedua

    dTs I=V/R Gt (T3+T4/2) Us F' (Trata2-Tling)

    Gt

    4,50 0,34 850,00 36,75 0,54 1,98 0,01 2,55 0,33 830,00 34,90 0,54 1,98 0,01 3,25 0,35 870,00 39,35 0,54 1,21 0,01 2,05 0,34 855,00 41,45 0,54 0,76 0,02

    -1,05 0,35 867,50 35,40 0,54 -0,36 0,02 1,85 0,35 882,50 38,10 0,54 0,63 0,02

    -2,20 0,37 935,00 38,05 0,54 -0,73 0,02 0,35 0,38 960,00 42,00 0,54 0,11 0,01 0,65 0,35 885,00 38,65 0,54 0,22 0,02

    -1,40 0,37 925,00 36,95 0,54 -0,45 0,02 0,90 0,37 922,50 39,75 0,54 0,29 0,02

    -2,85 0,37 925,00 40,00 0,54 -0,96 0,01 -0,85 0,35 877,50 39,50 0,54 -0,30 0,01 1,15 0,33 830,00 39,45 0,54 0,42 0,01 0,80 0,26 652,50 40,30 0,54 0,37 0,02

    -1,05 0,33 835,00 37,70 0,54 -0,37 0,02 2,85 0,34 857,50 41,80 0,54 1,03 0,02 2,80 0,36 892,50 43,60 0,54 0,96 0,02

    -3,70 0,31 762,50 42,45 0,54 -1,50 0,02 -0,25 0,32 795,00 39,50 0,54 -0,10 0,02 -0,20 0,31 785,00 40,70 0,54 -0,08 0,02 -3,10 0,27 682,50 41,30 0,54 -1,45 0,01 0,65 0,29 725,00 40,30 0,54 0,28 0,01

    -0,50 0,30 745,00 41,55 0,54 -0,21 0,01 -3,10 0,27 682,50 41,30 0,54 -1,45 0,01 1,60 0,05 132,50 40,05 0,54 2,44 0,08

    -6,25 0,04 100,00 39,85 0,54 -14,80 0,05 4,10 0,23 562,50 41,40 0,54 2,34 0,01

    -2,90 0,09 220,00 41,15 0,54 -3,94 0,02 4,95 0,08 187,50 38,60 0,54 7,89 0,04

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai

  • 37

    Tabel 4.9 Data hasil perhitungan (F’) pipa seri ketiga

    dTs I=V/R Gt (T3+T4/2) Us F' (Trata2-Tling)

    Gt

    4,20 0,28 695,00 29,25 0,54 1,94 0,01 1,50 0,29 720,00 32,15 0,54 0,65 0,01 1,25 0,29 732,50 31,50 0,54 0,50 0,02 1,10 0,32 790,00 33,35 0,54 0,41 0,01 0,85 0,32 792,50 34,50 0,54 0,32 0,01 1,05 0,32 795,00 33,70 0,54 0,38 0,02

    -2,55 0,32 795,00 33,80 0,54 -0,95 0,01 0,45 0,31 775,00 34,20 0,54 0,17 0,02 0,90 0,33 825,00 36,35 0,54 0,37 0,01 0,25 0,35 885,00 36,55 0,54 0,08 0,01

    -1,10 0,35 870,00 36,75 0,54 -0,38 0,02 4,60 0,35 865,00 32,50 0,54 1,47 0,02

    -3,05 0,33 835,00 36,50 0,54 -1,05 0,01 0,30 0,32 810,00 41,90 0,54 0,11 0,01

    -3,75 0,34 850,00 33,45 0,54 -1,25 0,01 -0,20 0,24 605,00 36,35 0,54 -0,10 0,02 -3,95 0,05 120,00 35,50 0,54 -5,12 0,07 -0,60 0,09 212,50 33,55 0,54 -0,55 0,05 0,70 0,08 207,50 35,70 0,54 0,69 0,04

    -2,45 0,29 720,00 32,30 0,54 -0,96 0,01 6,30 0,27 675,00 36,50 0,54 2,75 0,02 0,25 0,29 722,50 40,85 0,54 0,12 0,01

    -4,15 0,07 162,50 37,65 0,54 -5,66 0,02 -2,55 0,23 562,50 38,25 0,54 -1,42 0,01 -2,40 0,09 222,50 35,30 0,54 -2,98 0,01 0,60 0,09 222,50 33,65 0,54 0,63 0,02 0,30 0,12 300,00 37,90 0,54 0,27 0,00

    -1,70 0,14 337,50 34,85 0,54 -1,36 0,02 -0,05 0,29 720,00 38,20 0,54 -0,03 0,01 -0,15 0,28 690,00 37,05 0,54 -0,08 0,01

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai

  • 38

    Tabel 4.10 Data hasil perhitungan (F’) pipa seri keempat

    dTs I=V/R Gt (T1+T0/2) Us F' (Trata2-Tling)

    Gt

    7,95 0,31 777,50 32,80 0,54 3,11 0,02 2,80 0,33 825,00 32,15 0,54 1,04 0,01

    -3,50 0,34 850,00 34,40 0,54 -1,28 0,02 0,45 0,35 880,00 31,35 0,54 0,15 0,01

    -6,55 0,36 897,50 29,75 0,54 -2,18 0,01 1,30 0,38 952,50 35,80 0,54 0,42 0,01 3,00 0,37 912,50 30,85 0,54 0,97 0,01

    -0,35 0,37 922,50 34,25 0,54 -0,12 0,01 0,25 0,39 965,00 31,00 0,54 0,07 0,01 1,60 0,39 967,50 35,45 0,54 0,51 0,01 4,00 0,39 970,00 32,75 0,54 1,22 0,01 4,45 0,39 980,00 36,90 0,54 1,39 0,01

    -10,95 0,39 965,00 42,65 0,54 -3,67 0,01 2,55 0,39 970,00 42,45 0,54 0,85 0,01 1,15 0,38 952,50 47,35 0,54 0,40 0,01 3,60 0,31 775,00 51,20 0,54 1,58 0,02 2,45 0,35 872,50 52,35 0,54 0,96 0,02 2,25 0,35 885,00 55,10 0,54 0,88 0,02

    -4,70 0,32 800,00 45,45 0,54 -1,88 0,02 -1,20 0,07 167,50 43,60 0,54 -1,53 0,10 4,10 0,33 815,00 50,75 0,54 1,66 0,02 2,65 0,35 885,00 45,85 0,54 0,92 0,02

    -0,75 0,25 625,00 45,10 0,54 -0,36 0,03 -3,95 0,198 495 44,8 0,54 -2,21 0,04

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai

  • 39

    Tabel 4.11 Data hasil perhitungan (F’) pipa seri kelima

    dTs I=V/R Gt (T3+T4/2) Us F' (Trata2-Tling)

    Gt

    2,35 0,31 767,50 33,40 0,54 1,02 0,01 5,65 0,23 570,00 37,35 0,54 3,09 0,02 3,60 0,40 1010,00 38,35 0,54 1,14 0,01

    -2,85 0,37 932,50 34,50 0,54 -0,93 0,01 -1,60 0,23 582,50 35,10 0,54 -0,78 0,02 -1,35 0,11 277,50 35,30 0,54 -1,14 0,04 -2,60 0,39 985,00 34,25 0,54 -0,82 0,01 5,70 0,13 330,00 32,00 0,54 3,93 0,04

    -4,90 0,13 325,00 32,10 0,54 -3,70 0,03 -1,85 0,11 277,50 27,60 0,54 -1,45 0,05 -0,95 0,15 375,00 32,60 0,54 -0,73 0,04 1,10 0,45 1125,00 37,30 0,54 0,33 0,01 1,00 0,15 380,00 34,65 0,54 0,77 0,04 1,40 0,11 262,50 34,85 0,54 1,46 0,05

    -0,35 0,17 417,50 35,10 0,54 -0,25 0,02 -1,90 0,07 185,00 34,05 0,54 -2,32 0,09 -2,35 0,10 255,00 32,50 0,54 -2,51 0,03 2,80 0,11 282,50 34,25 0,54 3,06 0,04

    -4,15 0,08 187,50 30,70 0,54 -6,86 0,03 -0,50 0,09 217,50 31,90 0,54 -0,70 0,01 -0,45 0,10 245,00 30,80 0,54 -0,52 0,01 1,25 0,16 387,50 31,25 0,54 0,96 0,01

    -0,15 0,11 280,00 29,50 0,54 -0,15 0,02 0,70 0,11 262,50 31,15 0,54 0,72 0,02

    Keterangan:

    Baris data terarsir tidak dipakai

  • 40

    Tabel 4.12 Data hasil perhitungan (F’) pipa seri keenam

    dTs I=V/R Gt (T3+T4/2) Us F' (Trata2-Tling)

    Gt

    2,70 0,32 800,00 35,00 0,54 1,06 0,01 0,20 0,33 812,50 31,90 0,54 0,07 0,01 0,40 0,33 825,00 32,50 0,54 0,14 0,02 2,55 0,33 832,50 37,05 0,54 0,90 0,02

    -1,95 0,34 842,50 36,20 0,54 -0,69 0,02 2,40 0,33 835,00 35,00 0,54 0,82 0,02

    -1,05 0,33 825,00 34,60 0,54 -0,37 0,02 -1,50 0,34 847,50 34,60 0,54 -0,51 0,01 -0,40 0,33 812,50 36,35 0,54 -0,14 0,02 0,20 0,32 795,00 35,95 0,54 0,07 0,01

    -0,65 0,31 777,50 36,20 0,54 -0,24 0,01 1,25 0,25 632,50 38,85 0,54 0,55 0,02

    -2,75 0,28 705,00 38,10 0,54 -1,15 0,02 -0,45 0,28 700,00 36,65 0,54 -0,19 0,02 -1,20 0,13 312,50 35,10 0,54 -0,88 0,04 1,70 0,27 665,00 35,20 0,54 0,73 0,02

    -0,25 0,26 645,00 32,60 0,54 -0,11 0,02 -2,30 0,24 595,00 40,95 0,54 -1,13 0,03 0,25 0,24 592,50 43,00 0,54 0,13 0,02 0,95 0,24 592,50 40,30 0,54 0,46 0,01 2,25 0,31 762,50 42,50 0,54 0,90 0,01

    -2,40 0,30 755,00 42,65 0,54 -0,99 0,01 -0,25 0,29 732,50 42,70 0,54 -0,11 0,01 -0,45 0,28 707,50 42,65 0,54 -0,20 0,01 -1,45 0,26 645,00 41,00 0,54 -0,71 0,01 1,40 0,26 660,00 41,65 0,54 0,66 0,01

    -1,05 0,22 550,00 36,25 0,54 -0,53 0,01 1,55 0,26 637,50 34,45 0,54 0,68 0,01

    -1,15 0,25 615,00 39,40 0,54 -0,57 0,01 -0,45 0,20 505,00 40,30 0,54 -0,28 0,01

    Keterangan: Baris data terarsir tidak dipakai

  • 41

    4.3 Analisa Data Percobaan

    Dari hasil penelitian dan perhitungan telah didapatkan beberapa perbedaan.

    Perbedaan itu disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi selama penelitian.

    Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu diadakan suatu analisa dan

    pembahasan dari data yang diperoleh selama penelitian. Sehingga dapat diketahui

    faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan.

    4.3.1 Temperatur air

    Tempat Percobaan = Halaman depan laboratorium konversi energi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    Jenis Reflektor = termosifon

    Lama uji coba = 4-5 jam

    Besar Tahanan = 10 Ohm

    Kemiringan Kolektor = 30°

    Luasan Reflektor = 0,5 m2

    Dari data-data yang telah diperoleh maka dapat dibuat dalam bentuk

    grafik sebagai berikut:

  • 42

    Grafik Suhu Vs Waktu

    15,00

    25,00

    35,00

    45,00

    55,00

    65,00

    10:05 10:45 11:25 12:05 12:45 13:25 14:05

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    ) T3T4

    T5

    T6

    T1T2

    T lingkungan

    Gambar 4.1 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada kolektor pipa seri pertama

    Grafik Suhu Vs Waktu

    15,00

    25,00

    35,00

    45,00

    55,00

    65,00

    9:25 10:05 10:45 11:25 12:05 12:45 13:25 14:05

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    ) T3T4

    T5T6

    T1

    T2

    T lingkungan

    Gambar 4.2 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada kolektor pipa seri kedua

  • 43

    Grafik Suhu Vs Waktu

    15,00

    25,00

    35,00

    45,00

    55,00

    65,00

    9:00 9:40 10:20 11:00 11:40 12:20 13:00 13:40

    Waktu

    Suhu

    (cel

    cius

    )

    T3

    T4

    T5

    T6

    T1

    T2

    T lingkungan

    Gambar 4.3 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada kolektor pipa seri ketiga

    Grafik Suhu Vs Waktu

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    70,00

    9:30 10:10 10:50 11:30 12:10 12:50 13:30

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    )

    T3

    T4

    T5

    T6

    T1

    T2

    T lingkungan

    Gambar 4.4 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada kolektor pipa seri keempat

  • 44

    Grafik Suhu Vs Waktu

    15,0020,0025,0030,0035,0040,0045,0050,0055,0060,00

    9:50 10:30 11:10 11:50 12:30 13:10 13:50

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    ) T3T4

    T5

    T6

    T1

    T2

    T lingkungan

    Gambar 4.5 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada kolektor pipa seri kelima

    Grafik Suhu Vs Waktu

    15,00

    25,00

    35,00

    45,00

    55,00

    65,00

    10:10 10:50 11:30 12:10 12:50 13:30 14:10 14:50

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    )

    T3

    T4T5

    T6

    T1

    T2T lingkungan

    Gambar 4.6 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada kolektor pipa seri keenam

  • 45

    Berdasarkan gambar grafik distribusi temperatur air dan udara sekitar terhadap waktu

    di atas, maka dapat dilihat terjadi perubahan temperatur pada setiap parameter yang

    diukur tiap sepuluh menit. Perubahan setiap parameter temperatur ini, lebih

    dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari yang diteruskan oleh kaca ke ruang

    sekitar kolektor. Apabila intensitas radiasi tinggi maka kenaikan suhunya akan lebih

    tinggi. Temperatur tersebut akan selalu naik, akan tetapi apabila terjadi penurunan,

    hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu pada umumnya karena faktor cuaca

    yang buruk, misalnya adalah pada waktu matahari tertutup awan atau mendung

    sehingga intensitas radiasi yang sampai ke kolektor tidak berlangsung baik. Penyebab

    lain menurunnya suhu yaitu kecepatan angin yang lebih besar sehingga menyebabkan

    intensitas radiasi yang masuk dalam alat kecil. Pada setiap 1 jam pemanasan akan

    terjadi penurunan suhu, hal ini karena air panas hasil pemanasan yang ada dalam

    tangki penyimpan selalu dikeluarkan sebanyak 5 liter untuk mengetahui suhu air

    keluaran.

  • 46

    4.3.2 Temperatur air Tangki

    Dari data-data yang telah diperoleh maka dapat dibuat dalam bentuk

    grafik sebagai berikut:

    Grafik Suhu Vs Waktu

    0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00

    Waktu

    Suhu

    (cec

    ius)

    Trata-rata

    T air yang diambil

    Gambar 4.7 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada Tangki pertama

    Grafik Suhu Vs Waktu

    0,00

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    )

    Trata-rata

    T air yang diambil

    Gambar 4.8 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada Tangki kedua

  • 47

    Grafik Suhu Vs Waktu

    0,00

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    8:00 10:24 12:48 15:12

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    )

    Trata-rata

    T air yang diambil

    Gambar 4.9 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada Tangki ketiga

    Grafik Suhu Vs Waktu

    0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    )

    Trata-rata

    T air yang diambil

    Gambar 4.10 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada Tangki keempat

  • 48

    Grafik Suhu Vs Waktu

    0,00

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    )

    Trata-rata

    T air yang diambil

    Gambar 4.11 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada Tangki kelima

    Grafik Suhu Vs Waktu

    0,00

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    9:00 11:24 13:48 16:12

    Waktu

    Suhu

    (Cel

    cius

    )

    Trata-rata

    T air yang diambil

    Gambar 4.12 Grafik hubungan distribusi suhu terhadap waktu pada Tangki keenam

  • 49

    Berdasarkan gambar grafik distribusi temperatur air rata-rata tangki dan air kaluaran

    terhadap waktu diatas, maka dapat dilihat terjadi perubahan temperatur pada setiap

    parameter yang diukur per sepuluh menitnya pada temperatur rata-rata tangki. Suhu

    air akan terus meningkat seiring waktu hingga mencapai titik maksimal kemudian

    akan turun kembali menjelang sore. Perubahan temperatur ini dipengaruhi oleh

    naiknya suhu air dalam kolektor sehingga akan naik ke tangki. Siklus ini akan

    berlangsung berulang-ulang jika kolektor mendapatkan panas matahari. Pada setiap 1

    jam pemanasan akan terjadi penurunan suhu, hal ini karena air panas hasil pemanasan

    yang ada dalam tangki penyimpan selalu dikeluarkan sebanyak 5 liter untuk

    mengetahui suhu air keluaran.

    4.3.3. Nilai Radiasi Masuk (Gt)

    Dari data-data yang telah diperoleh maka dapat dibuat dalam bentuk grafik nilai

    Radiasi Masuk (Gt) terhadap waktu sebagai berikut:

    Grafik Gt Vs Waktu

    0,00

    200,00

    400,00

    600,00

    800,00

    1000,00

    1200,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00

    Waktu

    Gt (

    W/m

    2)

    GtLinear (Gt)

    Gambar 4.13 Grafik Nilai Radiasi Masuk terhadap Waktu pertama

  • 50

    Grafik Gt Vs Waktu

    0,00

    200,00

    400,00

    600,00

    800,00

    1000,00

    1200,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00

    Waktu

    Gt (

    W/m

    2)

    GtLinear (Gt)

    Gambar 4.14 Grafik Nilai Radiasi Masuk terhadap Waktu kedua

    Grafik Gt Vs Waktu

    0,00

    100,00

    200,00

    300,00

    400,00

    500,00

    600,00

    700,00

    800,00

    900,00

    1000,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00

    Waktu

    Gt (

    W/m

    2)

    Linear

    Gambar 4.15 Grafik Nilai Radiasi Masuk terhadap Waktu ketiga

  • 51

    Grafik Gt Vs Waktu

    0,00

    200,00

    400,00

    600,00

    800,00

    1000,00

    1200,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48

    Waktu

    Gt (

    W/m

    2)

    Linear

    Gambar 4.16 Grafik Nilai Radiasi Masuk terhadap Waktu keempat

    Grafik Gt Vs Waktu

    0,00

    200,00

    400,00

    600,00

    800,00

    1000,00

    1200,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00

    Waktu

    Gt (

    W/m

    2)

    Linear

    Gambar 4.17 Grafik Nilai Radiasi Masuk terhadap Waktu kelima

  • 52

    Grafik Gt Vs Waktu

    0,00

    100,00

    200,00

    300,00

    400,00

    500,00

    600,00

    700,00

    800,00

    900,00

    9:00 10:12 11:24 12:36 13:48 15:00 16:12

    Waktu

    Gt (

    W/m

    2)

    Linear

    Gambar 4.18 Grafik Nilai Radiasi Masuk terhadap Waktu keenam

    Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai radiasi masuk paling tinggi terletak disekitar

    pukul 12 :00. Semakin siang nilai radiasi masuk akan terus naik sampai titik tertinggi

    yang kemudian akan menurun kembali menjelang sore/malam. Perubahan nilai

    radiasi masuk dari waktu ke waktu juga dapat dipengaruhi oleh berbagai macam

    faktor yang lain. Yang paling utama antara lain faktor cuaca. Sebagai contohnya, ada

    awan atau cuaca mendung yang menutupi atau menghalangi sinar matahari, yang

    menyebabkan intensitas radiasi yang diterima solar cell menurun sehingga besar

    tegangan yang terbaca kecil. Maka dari itu besar nilai radiasi masuk juga menurun.

    Akan jauh berbeda apabila cuaca cerah/terik, solar cell akan menangkap radiasi

    dengan sempurna sehingga tegangan yang terbaca pun akan bernilai tinggi.

  • 53

    4.3.4. Nilai Faktor Efisiensi (F’) dan (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt

    Dari data-data yang telah diperoleh maka dapat dibuat dalam bentuk grafik

    Faktor efisiensi F’ terhadap besarnya (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt sebagai berikut:

    F' Vs (Trata2-Tling)/Gt

    0,00%

    10,00%

    20,00%

    30,00%

    40,00%

    50,00%

    60,00%

    70,00%

    80,00%

    90,00%

    100,00%

    0,00 0,01 0,02 0,03 0,04

    (Trata2-Tling)/Gt

    F' F'

    Linear (F')

    Gambar 4.19 Grafik Faktor efisiensi F’ terhadap (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt pertama

  • 54

    F' Vs (Trata2-Tling)/Gt

    0,00%

    10,00%

    20,00%

    30,00%

    40,00%

    50,00%

    60,00%

    70,00%

    80,00%

    90,00%

    100,00%

    0,00 0,01 0,02 0,03 0,04

    (Trata2-Tling)/Gt

    F'

    F'Linear (F')

    Gambar 4.20 Grafik Faktor efisiensi F’ terhadap (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt kedua

    F' Vs (Trata2-Tling)/Gt

    0,00%

    10,00%

    20,00%

    30,00%

    40,00%

    50,00%

    60,00%

    70,00%

    80,00%

    90,00%

    100,00%

    0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

    (Trata2-Tling)/Gt

    F'

    F'Linear (F')

    Gambar 4.21 Grafik Faktor efisiensi F’ terhadap (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt ketiga

  • 55

    F' Vs (Trata2-Tling)/Gt

    0,00%

    10,00%

    20,00%

    30,00%

    40,00%

    50,00%

    60,00%

    70,00%

    80,00%

    90,00%

    100,00%

    0,00 0,01 0,02 0,03 0,04

    (Trata2-Tling)/Gt

    F' F'

    Linear (F')

    Gambar 4.22 Grafik Faktor efisiensi F’ terhadap (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt keempat

    F' Vs (Trata2-Tling)/Gt

    0,00%10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%60,00%70,00%80,00%90,00%

    100,00%

    0,00 0,01 0,02 0,03 0,04

    (Trata2-Tling)/Gt

    F' F'

    Linear (F')

    Gambar 4.23 Grafik Faktor efisiensi F’ terhadap (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt kelima

  • 56

    F' Vs (Trata-Ta)/Gt

    0,00%10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%60,00%70,00%80,00%90,00%

    100,00%

    0,00 0,01 0,02 0,03

    (Trata-Ta)/Gt

    F' % Series1

    Linear (Series1)

    Gambar 4.24 Grafik Faktor efisiensi F’ terhadap (Trata-rata-Tlingkungan)/Gt keenam

    Dari grafik dapat diketahui bahwa nilai faktor efisiensi berbanding lurus dengan besar

    intensitas radiasi masuk. Semakin tinggi nilai intensitas radiasi matahari (Gt), maka

    nilai faktor efisiensinya semakin besar. Selain itu faktor efisiensi juga dipengaruhi

    oleh perbedaan suhu rata-rata tangki dengan suhu lingkungan, yaitu semakin kecil

    perbedaannya maka semakin besar faktor efisiensinya. Tidak demikian halnya pada

    grafik pertama, hal tersebut kemungkinan besar disebabkan pengukuran yang kurang

    baik karena alat masih belum stabil (sering terjadi kerusakan).

  • 57

    BAB V

    PENUTUP

    5. 1 Kesimpulan

    Mesin pemanas air tenaga surya tipe thermosiphon ini merupakan alat yang

    menggunakan energi alternatif yaitu energi matahari. Dari semua hasil uji coba,

    perhitungan, dan analisa data maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Pemanas air energi surya jenis thermosifon sebagai alat pada uji coba

    mempunyai nilai faktor efisiensi rata-rata 58% dan mempunyai nilai faktor

    efisiensi paling tinggi 96 %. Suhu air keluar paling tinggi adalah 66,9 °C dan

    suhu air keluaran paling rendah adalah 38,40 °C

    2. Pada penelitian sebelumnya suhu air dan nilai faktor efisiensi lebih tinggi

    yaitu suhu air tertinggi 86,10 C dan paling rendah 39,60 C serta faktor efisiensi

    terendah 86 % dan tertinggi 99 %.

    5. 2 Saran

    a. Untuk mendapatkan hasil data pengujian yang lebih baik maka

    penelitian dalam sehari hanya untuk satu percobaan

    b. Pengukuran temperatur kolektor dan air didalam kolektor tidak hanya

    di satu titik serta dilakukan maksimum tiap 5 menit.

    c. Untuk memaksimalkan hasil penyimpanan panas maka perlu bahan

    isolasi yang baik pada setiap dinding.

    57

  • 58

    d. Untuk alat pengukur panasnya sebaiknya dari thermocouple langsung

    ke display.

    e. Sebaiknya semua bagian pipa yang di lewati aliran air di isolasi

    dengan baik.

  • 59

    DAFTAR PUSTAKA

    Arismunandar, W., Teknologi Rekayasa Surya, PT Pradnya paramita, Jakarta Holman, J.P., Perpindahan Kalor. Jasjfi, Erlangga, 1994 Tomy, A., Tugas Akhir “Thermosiphon Solar Water Heater System with seri Pipe”,

    Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2004

  • 60

    LAMPIRAN

  • 61

  • 62

    DAFTAR PUSTAKA