Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan...

67
LAPORAN KEGIATAN MAGANG 1 DI MTs. NEGERI MODEL KOTA SORONG TAHUN AKADEMIK 2019/2020 Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program Magang 1 Oleh Suraya NIM : 148820117016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG 2019

Transcript of Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan...

Page 1: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

LAPORAN KEGIATAN MAGANG 1

DI MTs. NEGERI MODEL KOTA SORONG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan

Pelaksanaan Program Magang 1

Oleh

Suraya

NIM : 148820117016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

2019

Page 2: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 3: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

KATA PENGANTAR

Bismillarirrahmaanirrahiim ...

Alhamdulillah, segala puji bagi الله Tuhan seluruh alam yang senantiasa memberikan kita

Rahmat dan Nikmat_Nya sehingga kita dapat menjalankan segala yang

diperintahkan_Nya dan Menjauh yang dilarang_Nya. Sholawat serta salam kita

haturkan kepada baginda nabi الله Rasulullah صلى الله عليه وسلم, yang telah menjadi tauladan bagi kita

semua sehingga pada saat ini kita masih merasakan keindahan islam.

Laporan ini merupakan pertanggungjawaban penulis selama melaksanakan kegiatan

magang I di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Kota sorong dari tanggal 05

September sampai 18 september 2019. Tujuan laporan magang ini adalah sebagai

pemenuhan tugas mata kulia magang I mahasiswa FKIP UNIMUDA Sorong.

Tersusunnya laporan ini berkat usaha yang maksimal penulis dan bantuan berbagai

pihak yang dengan caranya masing-masing baik berupa dorongan semanga maupun

materi. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan

terimah kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Rustamadji, M.Si. selaku Rektor Universitas Pendidikan

Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong

2. Bapak Teguh Yuliandri Putra, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia UNIMUDA Sorong

3. Bapak Faturrahman, M.Pd selaku Dosen pembimbing saya,

4. Bapak Drs.H.Arafai, M.Pd.I. selaku kepala MTsN Model KotaSorong

5. Bapak Irmawan Hadi, S.Pd.selaku Guru pembimbing saya

6. Semua tenaga kependidikan dan staff tata usaha MTsN Model Kota Sorong yang

terlibat dalam proses pelaksanaan magang I ini

7. Rekan – rekan Magang 1 yang telah bekerja sama

8. Seluruh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIMUDA Sorong

yang melaksanakan Program Magang I

9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran program ini yang belum sempat

kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan isi laporan ini masih jauh dari kesempurnaan

seperti pepata yang mengatakan “Tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk kesempurnaan

laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya

bagi pembaca.

Sorong, 20 September 2019

Page 4: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

Suraya

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................

Halaman Pengesahan ........................................................................................

Kata Pengantar ..................................................................................................

Daftar Isi ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................

B. Tujuan ...................................................................................................

C. Manfaat .................................................................................................

BAB II HASIL

A. Deskripsi Pengamatan Langsung Kultur Sekolah ................................

B. Deskripsi Pengamatan terhadap Unsur Pembangunan Kompetensi

Dasar, Pedagogik, akaepribadian, dan Sosial .......................................

C. Deskripsi Pengamatan terhadap Unsur Pemerkuat Pemahaman

Peserta Didik ........................................................................................

D. Deskripsi Pengamatan terhadap Proses Pembelajaran Langsung

di Kelas .................................................................................................

E. Deskripsi Pengamatan terhadap Pelaksanaa Refleksi

Pembelajaran ........................................................................................

F. Faktor Pendukung Magang 1 ................................................................

G. Faktor Penghambat Magang 1 ..............................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................

B. Saran .....................................................................................................

Lampiran

A. Lembar Pemberian Tugas .....................................................................

B. Lembar Laporan Kegiatan Harian ........................................................

C. Lembar Daftar Hadir Mahasiswa .........................................................

D. Lembar Kartu Bimbingan .....................................................................

Page 5: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

E. Foto/Dekomentasi yang Relevan ..........................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memiliki posisi yang penting dan

strategis untuk menghasilkan sumber daya manusia dibidang pendidikan dan

keguruan yang berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu

membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, disiplin dan etos kerja,

sehingga menjadi tenaga akademisi dan profesional yan siap mengabdi untuk

bangsa dan negara.

Pendidikan yang berkualifikasi sangat di perlukan sebagai upaya

peningkatan untuk mengembangkan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas

sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pada masa (periode) tertentu

oleh inovasi pendidikan yang relevan. Jika pendidikan tidak mengikuti

perubahan yang terjadi pada masa tertentu, maka pendidikan akan tertinggal.

Sekarang ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan

pendekatan khusus untuk melibatkan peran aktif guru dan orang tua murid.

Setiap kota atau kabupaten memiliki kesempatan untuk menjalankan roda

pemerintahan denga lebih lelusa terutama dalam mengatur bidang pendidikan,

untuk mencapai hasil yang optimal.

Salah satu upaya dalam program pengembangan tersebut dilakukan melalui

Program Magang ke skolah mitra. Program magang dilakukan dengan tujuan:

(1) membangun landasan jati diri pendidik; (2) memantapkan kompetensi

akademik; dan (3) merasakan langsung proses pembelajaran di sekolah. oleh

karena itu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengimplementasikan

Program Magang secara bertahap yang dilaksanakan untuk mahasiswa semester

V (lima), VII (enam), dan VII (tujuh).

Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Sorong terletak diwilayah administratif

Kota Sorong pada posisi 0,53 LS – 12,39 LS dan 131,17 BT – 19,62 BT

tepatnya di Kelurahan Remu Selatan Distrik Sorong Timur Kota Sorong

Provinsi Papua Barat. MTs. Negeri Kota Sorong merupakan alifungsi dari

Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 4 tahun yang berdiri sejak tahun 1965,

lalu pada tanggal 31 Mei 1980 menjadi MTs. Negeri 388 pada tanggal 14 Maret

tahun 1998 dikukuhkan menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs.N)

MODEL. Bangunan MTs Negeri Model Kota Sorong terdapat dua lantai dan

memiliki 24 ruang kelas, telah menggunakan kurikulum 2013, memiliki 11 mata

Page 6: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

pelajaran, 44 tenaga pendidik (Guru), 13 tenaga kependidikan (pegawai), 11

sarana dan prasarana, serta ratusan prestasi yang telah dimiliki.

B. Tujuan

Secara umum program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan,

keterampilan, dan sikap professional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun

secara khusus program magang bertujuan khusus sebagai berikut :

Program magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan

memantapkan kompetensi akademik kependidikan akademik melalui :

a. Pengamatan langsung kultur Sekolah

b. Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar pedagogik,

kepribadian dan social

c. Pengamatan untuk memperkuat pemahaman pesrta didik

d. Pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas

e. Mengenal kurikulum dan pembelajaran di sekolah

f. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran

g. Memenuhi tugas magang 1 sebagai mahasiswa semester 5 di

UNIMUDA Sorong.

Tujuan kegiatan magang bagi mahasiswa adalah sebagai berikut :

1. Membangun landasan jati diri pendidik melalui pengamatan langsung

kultur sekolah dan pengamatan proses pembelajaran .

2. Memantapkan kopetensi akademik kependidikan dan bidang studi

melalui kurikulum, perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran,

system evaluasi membantu mengembangkan perangkat pembelajaran

(silabus, RPP, media pembelajaran bahan ajar, LKS, dan perangkat

evaluasi.

3. Peseta melakukan proses pembelajaran dan memantapkan jati diri

pendidik, dengan menjadi asisten guru melalui praktik mengajar dengan

bimbingan melekat guru pamong dan dosen pembimbing, melaksanakan

tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstra kulikuler.

C. Manfaat

Program Magang diharapkan bermanfaat bagi peserta, yang dijabarkan

sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Magang

a. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan dam

pembelajaran di sekolah.

b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara

interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu yang

diperoleh dalam perkuliahan dengan kondisi yang nyata di sekolah.

Page 7: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

c. Meningkatkan penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan

pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan

pembelajaran dan kegiatan di sekolah.

e. Mendapat pengalaman langsung untuk mengamati belajar dan

pembelajaran sehingga memiliki kopetensi akademik kependidikan dan

bidang studi.

f. Mahasiswa dapat melakukan refleksi atas kompetensinya dalam praktik

mengajar sebagai asisten guru.

g. Mahasiswa bias mengenal lebih jauh tentang profil guru sekolah

sehingga dapat meniru perilaku sebagai sosok guru sekolah yang baik.

Page 8: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

BAB II

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG

A. Deskripsi Pengamatan Langsung Kultur Sekolah

Profil sekolah disusun dalam rangka memenuhi kewajiban yang

diamanatkan sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja MTs Negeri

Kota Sorong Tahun Anggaran 2019. Profil ini juga dimaksudkan sebagai bahan

untuk melakukan evaluasi atas kinerja aparat ajaran Kementerian Agama

Provinsi Papua Barat. Di samping itu, profil ini diharapkan dapat dijadikan

bahan pertimbangan untuk menentukan program kerja tahun berikutnya.

1. Letak Geografis

Secara astronomi, Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Sorong terletak

diwilayah administratif Kota Sorong pada posisi 0,53 LS – 12,39 LS dan

131,17 BT – 19,62 BT tepatnya di Kelurahan Remu Selatan Distrik Sorong

Timur Kota Sorong Provinsi Papua Barat.

Posisi MTs. Negeri Kota Sorong sangat strategis karena berada di jalan

protokol, yaitu jalan Basuki Rahmat No. 40 Kota Sorong, di mana semua

jaluran angkutan bus, taksi angkutan kota maupun pedesaan melintas di

depannya. Sebelah Barat terdapat Kompleks Perumahan, Terminat Angkutan

Kota, dan Bank Mandiri pada bagian utara terdapat MAN Kota Sorong, SD

Inpres 17 Sorong, SMA YPPK Agustinus dan SMA YPK 2 Maranatha serta

deretan Rumah Toko (RUKO) dan Gedung KPPN Sorong.

Sebelah Timur terdapat Kompleks Perumahan Transmigrasi, Mesjid Al

Hikmah Sorong, dan Bandara Udara Domine Eduard Osok (DEO). Pada

bagian selatan terdapat Kompleks Perumahan penduduk, Mesjid Quba

Sorong, dan Pasar Sentral Remu yang merupakan Pasar Tradisional terbesar

di Kota Sorong.

2. Latar Belakang Sejarah

MTs. Negeri Kota Sorong merupakan alifungsi dari Pendidikan Guru

Agama Negeri (PGAN) 4 tahun yang berdiri sejak tahun 1965 berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 7 Tahun 1980

Tanggal 31 Mei 1980 menjadi MTs. Negeri 388. Dan pada tanggal 14 Maret

tahun 1998 melalui Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama

Islam, Depertemen Agama, Madrasah Tsanawiyah Negeri 388 Sorong

DIKUKUHKAN menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs.N) MODEL.

Page 9: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

3. Tugas dan Fungsi Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Sorong mempunyai tugas dan fungsi

yang sama dengan Madrasah Tsanawiyah lainnya maupun lembaga

pendidikan umum yang mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional. Tugas MTs. Negeri Kota Sorong adalah menyelenggarakan

program pendidikan formal dalam bidang Ilmu Agama Islam dan ilmu lain

yang terkait dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas, budaya

saing tinggi, dan bermanfaat bagi mesyarakat. MTs. Negeri Kota Sorong

memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan teknis pengelolaan administrasi

dan berbagai kebijakan Menteri Agama dalam bidang pendidikan. Selain itu,

MTs. Negeri Kota Sorong memiliki tugas pokok yaitu mencerdaskan anak

bangsa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi

oleh iman dan taqwa dalam rangka peningkatan kualitas, derajat dan

martabat hidup manusia Indonesia.

4. Riwayat Kepemimpinan

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan Madrasah

Tsanawiyah Negeri Kota Sorong, maka kepemimpinan Madrasah

Tsanawiyah Negeri Kota Sorong dari periode ke periode adalah sebagai

berikut:

No. Nama Kepala Madrasah Periode Jabatan

1. Hi. Uso, BA 1979 – 1980

2. Ny. Simtia Ali, BA 1980 – 1987

3. A. Rahman Yeubun, BA 1987 – 1991

4. La Ali Mobe, BA 1991 – 2000

5. Abd. Rasyid Wainsaf, A.Md. 2000 – 2009

6. Drs. Kaim Seknun 2009 – 2014

7. Drs.Hi. Arafai 2014– Sekarang

5. Visi dan Misi Sekolah

“ MENJADIKAN MTs. NEGERI KOTA

SORONG SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN YANG

UNGGUL DAN MEMBENTUK GENERASI PENERUS

YANG BERWAWASAN IMTAQ DAN IPTEKS”

Visi :

Page 10: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

a. Mengapa MTs. Negeri Kota Sorong dalam membentuk generasi penerus

harus berwawasan pada Iman dan Taqwa (IMTAQ) bukan hanya berfokus

pada IPTEKS saja?

“Iman dan taqwa merupakan hal yang pertama dan paling utama

dalam ajaran islam yang mesti tetanam dalam setiap individu, mengingat

kita adalah sekolah islam (Madrasah) sehingga pendidikan keimanan

merupakan fondasi dari ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan lainnya

serta merupakan pedoman dan pandangan hidup seorang muslim.

Sehingga dalam memahami dan mendalami serta meyelidiki ajaran Islam,

menghayati dan mengamalkannya harus berlandaskan keimanan yang

kuat bahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Ungkap Irwana

Hadi, S.Pd. (Guru Matematika) sekaligus menjabat sebagai Waka

Kurikulum

Dengan keulatan iman manusia akan dapat mengokohkan kehidupan

batin, dapat mengembangkan perasaan moral, susila, dan akhlak dapat

membangun spritual yang stabil. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan

keimanan merupakan asa dari segala upaya pendidikan dan dasar

penompang bagi kehidupan manusia baik sebagai individu maupun

masyarakat.

“Adalanya pembelajaran/pemahaman tentang iman dan taqwa ini

siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada الله karena di MTs

Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan mengaji setiap

pagi dari pukul 07.15-07.30, dan setiap kelas memiliki jadwan untuk

Sholat Duha berjamaah, selain itu untuk masuk di Madrasah ini harus

melewati dua tes yaitu tes tertulis; dan tes lisan; dimana tes lisan ini

adalah tes membaca Qalam Suci Al-Qur’an dan hafalan do’a shalat”.

Lanjutnya.

“MENDIDIK SISWA YANG BERAKHLAKUL

KARIMAH, MANDIRI, CERDAS, TRAMPIL DAN

KREATIF”

Misi :

Page 11: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

b. Mengapa didahulukan yang berakhlakul karimah bukan dan cerdas

dinomor duakan? Bukankah jika kita melihat dari fakta yang terjadi

sekarang bahwa 99% dari perusahaan akan melihat nilai yang kita

dapatkan tanpa melihat akhlak kita terlebih dahulu. Akankah kita

memperoleh pekerjaan yang layak dengan nilai kurang?

“Manusia yang baik adalah manusia yang baik akhlaknya.

Mengapa kami menomorsatukan beraklakul karimah, karena menyadari

bahwa akhlak yang baik adalah hal yang penting dan harus dimiliki semua

Hamba Allah. Jika kita hanya memfokuskan pada kecerdasan saja maka

tidak akan ada lagi orang jujur di muka bumi ini. Karena seorang yang

cerdas belum tentu berakhlak baik, sedangkan seorang yang berakhlak

baik sudah tentu cerdas. Kecerdasan tidak hanya berupa nilai yang bagus,

tetapi juga kejujuran, kerajinan, kedisiplinan, amanah, dan

bertanggungjawab. Contohnya saja, Anggota DPR mereka adalah orang-

orang yang cerdas tetapi tidak semua berakhlak baik. Mengapa? Karena

sampai sekarang masih banyak anggota DPR yang korupsi. Kita

bandingkan dengan para ulama, mereka juga adalah orang-orang cerdas

tapi mengapa mereka tidak korupsi? Hanya satu jawabannya yaitu karena

mereka mempunyai akhlak yang baik sehingga rasa takut kepada Allah

sangatlah besar. Tegas Waka Kurikulum

1. Adanya peningkatan kualitas belajar mengajar, yang

berorientasi kepada peningkatan kualits siswa.

2. Meningkakan pelayanan dan kelengkapan sarana dan

prasarana pendidikan.

3. Terciptanya suasana agamis dalam prilaku hidup

sehari-hari.

4. Adanya perilaku yang sopan santun (Be-Akhlakul

Karimah) terhadap Guru/Karyawan, teman-teman dan

lingkunga Madrasah.

5. Terlaksananya kegiatan ibadah yang dinamis

dilingkungan Madrasah.

6. Terciptanya lingkungan Madrasah yang Bersih, Aman

dan Menyenagkan.

Tujuan :

Page 12: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

6. Rencana Strategi (RENSTRA) Sekolah

Semua sekolah pastilah memiliki rencana strategi yang cermat untuk

mencapai tujuan bersama, yang mana tujuan kedepannya sudah dijabarkan

dalam Visi Misi dan Tujuan Sekolah.

“MTs Negeri Model Kota Sorong adalah sekolah islam yang pastinya

lebih mendepankan aturan/ pendidikan islam tetapi kami seimbangkan juga

dengan pendidikan umun. Di MTs Negeri Kota Sorong kami bagi dalam 2

kelas yaitu ‘kelas Prestasi’, dan ‘kelas Reguler’. Kelas ini diisi dengan siswa

yang pada Sekolah Dasar mendapatkan peringkat 1 – 64 yang dipecah

menjadi 2 kelas jadi setiap kelasnya terdapat 32 siswa. Ini adalah salah satu

strategi kami yang bertujuan untuk memudahkan kami dalam memilih siswa

yang akan diikut sertakan dalam suatu perlombaan. Dua kelas istimewa ini

ada disetiap tingkatan, yaitu:

1. Kelas VII Prestasi (G) dan Reguler (H)

2. Kelas VIII Prestasi (H) dan Reguler (A)

3. Kelas IX Prestasi (H) dan Reguler (A)

Dan siswa yang lain masuk pada kelas Homogen (campuran). Dalam proses

pembelajaran kami tidak membedakan antara kelas prestasi/ kelas reguler

dengan kelas homogen, semua materi pembelajarannya sama”. Tegas

Irmawan Hadi, S.Pd. selaku Waka Kurikulum

7. Tata Tertib dan Peraturan Sekolah

Tata tertib secara umum diartikan sebagai suatu aturan atau tatanan yang

harus dilaksanakan dan dipatuhi. Umumnya tata tertib terdapat pada

institusi-institusi pendidikan, perusahaan dan kegiatan lainnya yang

melibatkan banyak orang.

“Tata tertib sekolah adalah aturan-aturan yang harus atau wajib ditaati

di sekolah agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung

dengan baik. Tata tertib bertujuan untuk membantu siswa siswi memperoleh

prestasi belajar yang maksimal. Dalam tata tertib ada hal-hal yang wajib

dikerjakan dan dilarang dalam lingkungan sekolah. Setiap pelanggar akan

dikenakan sanksi, entah itu berupa hukuman lisan ataupun lainnya. Bukan

hanya untuk siswa, di lingkungan sekolah tata tertib berlaku juga untuk

kepala sekolah, guru atau perangkat sekolah lainnya”. Tegas Bapak Ansori,

S.Pd,.M.Pd. selaku Waka Kesiswaan di MTs Negeri Kota Sorong.

Berikut adalah aturan/ tata tertib Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kota

Sorong.

Page 13: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KOTA SORONG

NSPN : 60702907 TERAKREDITASI “A” NISM : 12119271001

Jl. Basuki Rahmat No. 40 Kotak Pos 1040 Telp. 322522 Emai

[email protected]

SORONG – PAPUA BARAT 98415

KETERTIBAN UMUN

1. Setiap siswa harus hadir 15 menit sebelum pelajaran dimulai.

2. Setiap siswa wajib memakai seragam sekolah sesuai ketentuan.

3. Setiap siswa wajib menjunjung tinggi nama baik Madrasah/

Sekolah.

4. Setiap siswa wajib berperilaku sopan, baik tutur kata maupun

lewat perbuatan.

5. Setiap siswa wajib menjaga kebersihan kelas dan lingkungan.

6. Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera merah putih

setiap hari senin dan hari-hari besar nasional.

7. Setiap siswa harus tunduk pada peraturan Madrasah/ sekolah,

petunjuk dan bimbingan guru.

8. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran karena sakit

lebih dari tiga hari harus membuat surat pemberitahuan yang

ditandatangani Orang tua / Wali dan dilampirkan bukti surat

keterangan sakit dari dokter.

9. Apabila ada halangan lain sehingga siswa tidak dapat mengikuti

pelajaran, maka harus ada pemberitahuan secara tertulis yang

ditandatangani Orang tua / Wali Siswa.

10. Masing-masing ketua kelas melaporkan ketidakhadiran siswa

pada Guru BP / Wali kelas.

Page 14: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

1. LARANGAN DAN JENIS PELANGGARAN

A. PELANGGARAN RINGAN

1. Terlambat masuk Madrasah/ Sekolah

2. Tidak memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

3. Tidak mengerjakan tugas/ PR

4. Membuang sampah sembarangan

5. Memelihara kuku panjang dan (rambut panjang bagi laki-

laki).

6. Tidak memasukkan baju seragam.

• SANKSI TERHAPAT PELANGGARAN RINGAN

1. Ditegur / dinasehati

2. Mengaji atau menyetor hafalan

3. Membersihkan lingkungan

4. Membersihkan Mushollah

5. Lari jarak sedang / Push Up

6. Panggilan terhadap orang tua.

B. PELANGGARAN SEDANG

1. Mencoret-coret gedung, meubeler, kantor dan fasilitas

Madrasah lainnya.

2. Membawa buku, keset dan alat lainnya yang bertentangan

dengan pendidikan dan idiologi Negara.

3. Membawa Hand Phone (HP)

4. Meninggalkan Madrasah saat proses belajar mengajar

berlangsung (kecuali mendapatkan ijin).

5. Memakai perhiasan emas yang berlebihan.

6. Merubah bentuk pakaian seragam dan tidak memakai atribut

Madrasah.

• SANKSI TERHADAP PELANGGARAN SEDANG

1. Berdiri di depan kelas lain.

2. Membersihkan WC / kamar mandi.

3. Ganti rugi.

4. Tidak diijinkan mengikuti pelajaran.

5. Penyitaan barang bukti.

6. Panggilan terhadap orang tua.

(Termasuk juga jika mengulagi pelanggaran ringan sebanyak

3 kali).

Page 15: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

8. Prestasi Sekolah

No. JENIS LOMBA TAHUN TINGKAT JUARA

1. MTQ XXVI (Cerdas

Cermat)

2017 Nasional I

2. MTQ (Tilawah

Qur’an)

2017 Kota

Sorong

III

3. MTQ (Da’i Cilik) 2017 Kota

Sorong

III

4. MTQ (Da’i Cilik) 2017 Kota

Sorong

I

5. Cerdas cermat HAB 2017 Kota

Sorong

I

6. Bulu Tangkis (O2SN) 2018 Kota I

7. Bulu Tangkis (O2SN) 2018 Kota III

8. Bulu Tangkis (O2SN) 2018 Kota II

9. Karate 2018 Kota I

10. Pencak Silat 2018 Kota I

A. PELANGGARAN BERAT

1. Membawa benda tajam (kucuali ada ketentuan lain).

2. Merokok, Minum-minuman keras, Narkoba, Berzina dan tindak

Asusila lainnya.

3. Merusak sarana dan prasarana Madrasah.

4. Perkelahian antar siswa / antar Madrasah / antar sekolah.

5. Menghina, mengancam dengan kata-kata / perbuatan kepada

Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan.

6. Memukul Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan.

7. Mencuri / mengambil barang milik orang lain / barang Madrasah.

8. Jika siswa tidak masuk 6 hari berturut-turut tanpa ijin dan

pemberitahuan ke Madrasah, dan siswa yang bersangkutan

dinyatakan keluar / mengundurkan diri.

• SANKSI TERHADAP PELANGGARAN BERAT

1. Panggilan terhadap orangtua.

2. Diskors 3-6 hari

3. Tidak naik kelas

4. Dikembalikan ke orang tua

(Termasuk juga jika melanggar pelanggaran sebanyak 3 kali)

Page 16: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

11. Sains (KSM) 2018 Kota I

12. IPS (O2SN) 2018 Kota I

13. PRAMUKA 2018 Kota I

14. PRAMUKA 2018 Kota II

15. Bulu Tangkis 2018 Kota I

16. Bulu Tangkis 2018 Provinsi I

17. MATEMATIKA 2018 Provinsi III

18. MTQ 2018 Provinsi I

19. MTQ 2018 Provinsi II

20. Vokalis Gambus 2018 Provinsi II

21. Olympiade

Matematika

2018 Kota I

22. Hut Boden Powel ke

162

2018 Kota III

23. Pidato Bahasa Inggris 2019 Kota I

24. Cerdas Cermat IPA 2019 Kota III

25. Cersas Cermat IPA 2019 Kota III

26. Bulu Tangkis O2SN 2019 Kota I

27. Bulu Tangkis O2SN 2019 Provinsi I

28. Atletik 2019 Kota II

29. Atletik 2019 Kota III

30. Pencak Silat 2019 Kota II

31. KSM 2019 Provinsi III

9. Jam Belajar Sekolah

Jam

ke

Waktu Jam

ke

Waktu Jam

ke

Waktu

Senin Selasa – Sabtu Khusus jum’at

Up 07.10 – 08.00 0 07.15 – 07.30

(mengaji)

0 07.00 – 07.15

(mengaji)

1 08.00 – 08.40 1 07.30 – 08.10 1 07.15 – 07.55

2 08.40 – 09.20 2 08.10 – 08.50 2 07.55 – 08.35

3 09.20 – 10.00 3 08.50 – 09.30 3 08.35 – 09.15

4 10.00 – 10.40 4 09.30 – 10.10 Ist 09.15 – 09.30

Ist 10.40 – 11.00 Ist 10.10 – 10.30 4 09.30 – 10.10

5 11.00 – 11.40 5 10.30 – 11.10 5 10.10 – 10.50

6 11.40 – 12.20 6 11.10 – 11.50 6 10.50 – 11.30

Shlt 12.20 – 13.00 7 11.50 – 12.30

7 13.00 – 13.40 Shlt 12.30 – 13.10

8 13.40 – 14.20 8 13.10 – 13.50

Page 17: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

Kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan Program Pendidikan

Pengajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Sorong, adalah Kurikulum

13 (K-13) yang merupakan adaptasi dari kurikulum yang disusun oleh

Kementerian Pendidikan Nasional dan Badan Standarisasi Nasional

Pendidikan (BSNP), serta Kurikulum Pendidikan Agama dari Kementerian

Agama sebagai ciri dari lembaga Pendidikan Islam, serta tetap

memperhatikan kekhususan ciri khas daerah, khususnya Kota Sorong dan

Provinsi Papua Barat pada umumnya.

Struktur Kurikulum yang dikembangkan pada Madrasah Tsanawiyah

Negeri Kota Sorong, mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan, berdasarkan Keputusan Mendiknas nomor 81 a Tahun 2017 tentang

Implementasi Kurikulum, dan juga mempertimbangkan ke khasan faktor -

faktor sosial budaya serta daya dukung dan kebetula daerah.

• Struktur Kurikulum pada MTs. Negeri Kota Sorong sebagai berikut :

Komponen Kekas dan Alokasi Waktu

Kelas VII Kelas

VIII

Kelas IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

a. Akidah Akhlak

b. Al-Qur’an Hadits

c. Fiqih

d. SKI

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2 Jam

2. Pendidikan

Kewarganegaraan

3 Jam 3 Jam 3 Jam

3. Bahasa Indonesia 6 Jam 6 Jam 6 Jam

4. Bahasa Inggris 4 Jam 4 Jam 4 Jam

5. Bahasa Arab 3 Jam 3 Jam 3 Jam

6. Matematika 5 Jam 5 Jam 5 Jam

7. Ilmu Pengetahuan

Alam

5 Jam 5 Jam 5 Jam

8. Ilmu Pengetahuan

Sosial

6 Jam 6 Jam 6 Jam

9. Seni Budaya 3 Jam 3 Jam 3 Jam

10. Pendidikan Jasmani

Olaraga dan

Kesehatan

3 jam 3 Jam 3 Jam

11. Prakarya 2 Jam 2 Jam 2 Jam

JUMLAH 46 Jam 46 Jam 46 Jam

Page 18: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

• Disrtibusi Mata Pelajaran

Komponen Kekas dan Alokasi Waktu

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

a. Akidah Akhlak

b. Al-Qur’an Hadits

c. Fiqih

d. SKI

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

16 Jam

2. Pendidikan

Kewarganegaraan

24 Jam 24 Jam 24 Jam

3. Bahasa Indonesia 48 Jam 48 Jam 48 Jam

4. Bahasa Inggris 32 Jam 32 Jam 32 Jam

5. Bahasa Arab 24 Jam 24 Jam 24 Jam

6. Matematika 40 Jam 40 Jam 40 Jam

7. Ilmu Pengetahuan

Alam

40 Jam 40 Jam 40 Jam

8. Ilmu Pengetahuan

Sosial

48 Jam 48 Jam 48 Jam

9. Seni Budaya 24 Jam 24 Jam 24 Jam

10. Pendidikan Jasmani

Olaraga dan

Kesehatan

24 Jam 24 Jam 24 Jam

11. Prakarya 16 Jam 16 Jam 16 Jam

JUMLAH 384 Jam 384 Jam 384 Jam

• Ekstra kurikuler dan Intra Sekolah

Intra Kurikuler Sekolah Ekstra Kurikuler Sekolah

1. OSIS 1. Pramuka

2. PMR

3. Drum Band

4. Karate

5. Qasidah

6. Tilawatil Qur’an

Page 19: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

10. Hubungan Kerja Sama Sekolah Dengan Institusi Lain dan Orangtua

Siswa

MTs Negeri Kota Sorong menjalin kerja sama dengan beberapa institusi

Pendidikan, Nonpendidikan, maupun Masyarakat. Diantaranya yaitu :

PENDIDIKAN NONPENDIDIKAN MESYARAKAT

1. Perguruan

Tinggi

a. Universutas

Pendidikan

Muhammadiyah

(UNIMUDA)

Sorong.

b. Universitas

Muhammadiyah

Sorong (UMS).

c. Sekolah Tinggi

Islam Negeri

(STAIN).

Sorong

d. Politekhnik /

Pelayaran.

Puskesmas Kesehatan

Kegiatan donor

darah, pemeriksaan

HIV / AIDS,

pemeriksaan kesehatan,

dan lain sebagainya

yang berkaitan dengan

kesehatan.

1. Komite

Sekolah

2. Alumni MTs

Negeri Kota

Sorong

Tergabung dalam

ikatan Alumni Akbar

MTs Negeri Kota

Sorong, yang

bertujuan agar

hubungan silaturahim

antar pihak sekolah

dan Alumni tertap

berjalan dengan baik.

3. Orangtua

Siswa

Setia Wali kelas

membuat grup

WhatsApp dengan

orangtua murid,

bertujuan agar

Orangtua dapat

mengetahui perilaku

anaknya di Sekolah.

4. Tingkat

Menengah Atas

a. Sekolah Negeri

maupun Swasta

se-Kota Sorong

5. Tingkat

Menengah

Pertama

a. MTs Negeri

maupun swasta

se-Kota Sorong

“Kami pihak Sekolah selalu menjaga hubungan baik antar Institusi maupun

Orangtua murid dengan cara selalu bersikap terbuka dan apa adanya,

sehinggan proses belajar mengajar di MTs Negeri Kota Sorong terlaksanan

dengan baik. Khusus orangtua disini adalah hal yang terpenting dalam

berlangsungnya pembelajaran, sehingga pihak Sekolah memohon kepada

para oarangtua agar lebih memperhatikan anaknya, dan tidak bersifat acuh

tak acuh kepada anak”. Ujar H. Miftahuddin, S.Pd. selaku Waka Humas.

Page 20: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

B. Deskripsi Pengamatan Terhadap Unsur Pembangunan Kompetensi Dasar

Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta

didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengamatan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan beribawa,

menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif denagn peserta didik, tenaga kependidikan, orang

tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Dunia pendidikan adalah dunia guru, rumah rehabilitasi anak didik. Dengan

sengaja guru mengeluarkan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk

mengeluarkan anak didik dari terali kebodohan. Sekolah sebagai tempat

pengabdian guru adalah hasil dari perjuangan guru untuk mewariskan nilai-nilai

norma yang baik agar anak didik dapat menjadi manusia yang berakhlak mulia,

cerdas, kreatif, dan mandiri, bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara

di masa depan.

UU Nomor 14 Th.2005 tentang GURU DAN DOSEN, BAB I Pasal 1 Ayat

1; Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, memahami dan memahami peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan

pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran,

sedangkan proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam

pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses

pembelajaran, sedangkan proses pembelajaran merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan.

• Hasil dari observasi yang saya lakukan terhadap beberapa guru di MTs

Negeri Kota Sorong adalah sebagai berikut:

Page 21: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

a. Beban Mengajar Guru

1. Mugo Anduh Rah

Galuh, S.Pd.

(guru Matematika)

a. Pelajaran

Matekatika

dalam satu kelas

terhidung 5 jam.

b. 5 jam

pembelajaran

dibagi menjadi

dua kali tatap

muka, jadi setiap

pertemuan 2 jam

setengah.

c. Dan Bapak Mugo

mengajar di 5

kelas, jadi dalam

satu minggu Pak

Mugo mengajar

selama 25 jam.

2. Musalam Saiyof,

S.Or.

(guru Penjaskes)

a. Pelajaran Penjas

dalam satu kelas

terhitung 3 jam.

b. 3 jam

pembelajaran

hanya terhitung 1

kali tatap muka

setiap minggunya.

c. Dan Pak Musalam

mengajar di kelas

VII A-H, jadi

dalam satu

minggu Pak

Musalam

mengajar selama

24 jam.

3. Sonarti, S.Pd.

(guru Bahasa

Indonesia)

a. Pelajaran Bahasa

Indonesia dalam

satu kelas terhitung

6 jam.

b. 6 jam pembelajaran

dibagi menjadi dua

kali tatap muka,

jadi setiap

pertemuannya

terhitung 3 jam.

c. Dan ibu Sonarti

mengajar di kelas

VII A-H, jadi

dalam satu minggu

Ibu Sonarti

mengajar 48 jam.

Jika mendengar kata MATEMATIKA maka yang ada dipikiran kita adalah kata

“susah”, “sulit”, “ hanya orang hebat yang menyukainya”,”menjengkelkan”

“membosankan”. Iya, semua ungkapan kebencianpun dilontarkan, tapi tidak

dengan Bapak Mugo Anduh Rah Galuh, S.Pd. “Saya menjadi guru Matematika

karena sejak dulu saya sangat menyukai pelajaran ini. Dan semakin lama

Matematika pun menjadi hobi saya”. Ungkapnya.

“Sejujurnya saya sebagai seorang guru tidak mendapatkan beban apapun

dalam proses belajar mengajar karena saya mencintai pekerjaan saya.

Sesulit apapun pekerjaannya tetapi jika dijalani dengan rasa cinta makanya

yang sulit sekalipun tetap akan terasa mudah. Bahkan riset kesuksesan pun

menyebutkan bahwa Kecintaan pada apa yang dikerjakan (Loving my

career/business) merupakan salah satu faktor kesuksesan”. Ungkap Mugo

Andu Rah Galuh, S.Pd. (Guru Matematika)

Page 22: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

Pembelajaran pendidikan jasmani dapat dikatakan sukses jika mampu

membangkitkan suasana belajar dalam siswa. “perlu diingat baik-baik, bahwa

pendidikan jasmani itu tidak diartikan sempit, hanya sebagai kesempatan bagi

siswa untuk mendapatkan kegiatan sebagai penyeleksi bukan belajar, atau

sekedar mengamankan siswa supaya tertib”. Lanjutnya.

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani,

tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh mencakup domain kognitif, efektif,

dan psikomotor. Dengan kata lain bahwa melalui aktivitas jasmani anak

diarahkan untuk belajar, sehingga terjadi perubahan perilaku tidak hanya

menyangkut fisikal, tetapi juga intelektual, emosional, sosial dan moral. Maka

dari itu untuk menciptakan pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih kreatif

makan guru harus menganalisis setiap bentuk pelayanan pendidikan.

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu untuk meningkatkan

keterampilan berkomunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan

yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai dan

mengekspresikan diri dengan berbahasa. Dan tujuan pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia secara umum meliputi :

“Alhamdulillah bagi saya menjadi seorang guru penjas tidak memiliki

beban yang berat, karena kebanyakan murid menyukai mata pelajaran

penjaskes karena tidak membosankan dan tidak duduk berjam-jam di dalam

kelas seperti mata pelajaran lainnya, apalagi kalau praktik itu biasanya

murid minta tambahan jam lagi karena saking asyiknya”. Ungkap musalam

Saiyof, S.Or. (Guru Penjaskes).

“Belajar Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah belajar komunikasi.

Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan pelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis. Hal

ini relevan dengna kurikulum 2004 bahwa kompetensi pembelajaran bahasa

diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak,

dan mendengarkan”. Ujar Dra. Raihan Tayeb dan Sonarti, S.Pd. (Guru

Bahasa Indonesia).

Page 23: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

1. Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan (Nasional) dan bahasa Negara.

2. Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta

menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan,

keperluan dan keadaan.

3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan sosial.

4. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dab berbahasa.

5. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bahasa.

6. Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai Khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

“yah, meskipun fakta di lapangan menunjukkan bahwa minat siswa untuk belajar

Bahasa Indonesia sangat minim”. Lanjut Sonarti, S.Pd.

Bagi seorang guru ada beberapa hal yang menjadi ketakutan terbesar dalam

diri yaitu tidak pahamnya siswa terhadap materi yang disampaikan. Itulah

tantangan terbesar yang harus dilalui oleh seorang guru, mengingat tugas dan

tanggung jawab seorang guru ialah mendidik sekaligus mengajar, yaitu

membantu peserta didik untuk mencapai kedewasaan. Selain sebagai pendidik

guru juga sebagai pembimbing. Guru hendaknya memahami semua aspek pribadi

peserta didik baik fisik maupun psikis, memahami tingkat perkembangan peserta

didiknya yang meliputi kebutuhan, pribadi, kecakapan, kesehatan mentalnya, dan

lain sebagainya.

b. Keterlibatan Guru Dalam Organisasi Profesi

1. Organisasi profesi dapat diartikan sebagai organisasi yang anggotanya adalah

para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung

bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka

laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.

Organisasi profesi merupakan suatu wadah tempat para anggota

professional tersebut menggabungkan diri dan mendapatkan

perlindungan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa organisasi profesi guru adalah

suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki suatu keahlian khusus

dalam mendidik.

2. Berdasarkan struktur dan kedudukannya, organisasi profesi kependidikan

terbagi atas tiga kelompok, yaitu:

a. Organisasi profesi kependidikan yang bersifat lokal (daerah dan

kewilayahan), misalnya: Serawak Teacher’s Union di Malaysia.

Page 24: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

b. rganisasi profesi kependidikan yang bersifat nasional.

Seperti: Persatuan Guru Republik Indobesia (PGRI)

c. Organisasi profesi kependidikan yang bersifat internasional. Seperti:

UNESCO (United Nations Educational Scientific and Culture

Organization).

3. Jenis-jenis organisasi keguruan

a. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

b. Guru Mata Pelajaran (MGMP)

c. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)

d. Kelompok Kerja Guru (KKG)

4. Fungsi organisasi profesi keguruan meliputi:

1. fungsi pemersatu,

2. fungsi peningkatan kemampuan professional

Nama Guru Organisasi Profesi

1. Mugo Andu Rah Galuh, S.Pd. - PGRI

- MGMP

Di luar aktif dalam organisasi

keagamaan.

2. Musalam Saiyof, S.Or. - MGMP

(Baru terlibat menjadi guru sehinggan

belum mengikuti organisasi profesi.

Di luar mengikuti : - Sanggar Tari

(Dinas Pariwisata), dan Palang Merah

Indonesia.

3. Dra. Raihan Tayeb - PGRI

- MGMP

4. Sonarti, S.Pd. - MGMP

c. Keterlibatan Guru Dalam Kegiatan Ilmiah

Guru pada zaman sekarang ini dituntut lebih profesional,lebihhandal,lebih

kompeten ,itu sudah menjadi tuntutan masyarakat modern,maka wajar dan

pantas bahwa sekarang ini menulis dalam bentuk publikasi ilmiah adalah sarana

untuk meningkatkan kemmampuan guru dalam pengembangan profesi mereka

lebih maju.

Publikasi ilmiah dapat dimaknai sebagai upaya untuk menyebarluaskan

suatu karya pemikiranatau gagasan seseorang atau sekelompok orang dalam

bentuk ulasan ilmiah dan laporan penelitian baik yang sederhana seperti

Penelitian Tindakan Kelas dan juga penelitian yang lebih kompleks, makalah,

buku atau artikel. Publikasi ilmiah yang dilakukan guru pada dasarnya

Page 25: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

merupakan wujud dari profesionalisme guru. Steven R.Covey, (BPSDM-

Kemendikbud, 2012) menyebutkan bahwa kegiatan publikasi ilmiah adalah

salah satu bentuk upaya untuk memperbaharui mental.

Oemar Hamalik (2003) bahwa salah satu peran guru adalah sebagai

ilmuwan, yang berkewajiban tidak hanya menyampaikan pengetahuan yang

dimiliki kepada muridnya, akan tetapi juga berkewajiban mengembangkan

pengetahuan itu dan terus menerus memupuk pengetahuan yang dimilikinya.

Dengan kata lain, guru berkewajiban untuk membangun tradisi dan budaya

ilmiah.

Nama Guru Organisasi Profesi

5. Mugo Andu Rah Galuh, S.Pd. - Diklat Matematika

- Diklat Perpustakaan

- Seminar

6. Musalam Saiyof, S.Or. - Sanggar tari bersama

Dinas Periwisata

7. Dra. Raihan Tayeb -

8. Sonarti, S.Pd. -

C. Deskripsi Pengamatan Terhadap Unsur Pemerkuat Pemahaman Peserta

Didik

Suatu pembelajaran dikatakan berhasil jika seorang guru bisa memahami

peserta didiknya dengan baik karena dengan memahami peserta didik maka

seorang guru bisa mengetahui kemampuan peserta didik sehingga guru bisa

menyesuaikan dan mengimplementasikannya ke dalam cara mengajarnya,

semakin guru bisa memahami peserta didiknya maka semakin berhasil pula

peran guru tersebut, karena sedikit banyaknya guru adalah mediator keberhasilan

siswa. Faktor yang memengaruhi perkembangan peserta didik untuk

memahaminya adalah:

1. Faktor internal

2. Faktor eksternal

3. Faktor yang berasal dari orang tua

4. Faktor yang berasal dari sekolah

5. Faktor pertumbuhan fisik, psikomotorik, kognitif, dan sosial.

Page 26: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

a. Jumlah dan Karakteristik Siswa

• Jumlah Siswa

Kelas Jumlah Siswa

1. VII A 32 Siswa

2. VII G 32 Siswa

3. IX B 32 Siswa

4. IX F 32 Siswa

• Karakter Siswa

Karakteristik merupakan salah satu variabel dalam desain

pembelajaran. Karakteristik siswa adalah segi-segi latar belakang

pengalaman siswa yang memengaruhi keefektifan proses belajar

mengajar. Antar siswa yang satu dengan yang lain memiliki karakteristik

yang berbeda, hingga guru perlu memperhatikannya. Upaya guru- guru

di MTs Negeri Kota Sorong dalam mengenal sekaligus menguasai

karakter siswa didukung dari banyak pihak, diantaranya pengelola

sekolah, orang tua, dan siswa itu sendiri. Guru – guru di MTs Negeri

Kota Sorong telah mengetahui karakteristik masing-masing siswanya

sehingga lebih mudah dalam merencanakan pembelajaran. Dari setiap

guru yang saya amati dapat saya simpulkan bahwa guru dapat:

a. Guru mengetahui karakter belajar peserta didiknnya, sehingga mampu

menyesuaikan diri dengan peserta didiknnya.

b. Guru selalu memastikan peserta didiknnya untuk mendapatkan

kesempatan yang sama dan aktif dalam pembelajaran.

c. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang

sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan

belajar yang berbeda.

d. Guru bersifat terbuka dengan semua peserta didiknnya sehingga mudah

mengetahui penyimpangan yang dilakukan oleh peserta

didiknnya sehingga tidak merugikan peserta didik yang lain dan

mencegah perilaku tersebut tidak terjadi dan tidak merugikan peserta

didiknnya.

e. Guru membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta

didiknnya dengan cara menyarankan, dan mengajak masuk kedalam

organisasi intra atau ekstra sekolah sesuai dengan potensi yang dimiliki

peserta didik, selain itu guru selalu memberikan motivasi untuk peserta

didik yang merasa dirinya memiliki kekurangan.

Page 27: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

f. Guru memberikan motivasi, dan terbuka untuk siswa yang memilki fisik

yang berbeda dari peserta lainnya, sehingga peserta didik tersebut tidak

merasa dirinnya tersisihkan, diolok-olok, dan berjauhan dari peserta

didik lainnya.

b. Aspek Penilaian dan Hasil Belajar Siswa

Dalam penilaian berbasis kelas (PBK) dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Penilaian Assessment, yaitu suatu kegiatan untuk memperoleh informasi

tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa, dan mengefektifkan

pengguna informasi tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Penilaian Evaluation, yaitu suatu kegiatan yang dirancang untuk

mengukur keefektifan suatu sistem pendidikan secara keseluruhan,

termasuk kurikulum, assesment, pelaksanaanya, serta pengelolaan.

“ada tiga faktor yang perlu dipahami oleh seorang guru dalam proses

pembelajaran, yaitu: metode evaluasi, cara belajar, dan tujuan

pembelajaran”. Ungkap Mugo Andu Rah Galuh, S.Pd.

“dari pemahaman bermacam-macam metode evaluasi tersebut,

kemudian kami pilih yang paling tepat untuk dapat diterapkan kepada

siswa”. Lanjut Dra. Raihan Tayeb

“tugas kami sebagai guru dalam melakukan evaluasi dan penilaian

adalah untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan dari pendidikan

yang telah ditetapkan. Agar setelah keluar dari sini, (MTs Negeri Kota

Sorong) siswa telah mencapai tujuannya pertamanya dan melanjutkan

tujuan-tujuan berikutnya”. Tegas Sonarti, S.Pd.

Di MTs Negeri Kota Sorong guru diminta agar lebih paham tentang

bagaiman melakukan penilaian pembelajaran yang efektif sesuai dengan

aspek-aspek yang seharusnya dinilai dan dengan mempergunakan alat

penilaian apa yang tepat untuk mengukur aspek penilaian tersebut. MTs

Negeri Kota Sorong menjelaskan fungsi penilaian dalam proses belajar

mengajar, yaitu:

1. Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa telah menguasai

pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang telah

diberikan oleh guru.

2. Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar.

3. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

4. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari

siswa.

5. Sebagai alat untuk mengetahui perkembagan belajar siswa.

6. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.

Page 28: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

MTs Negeri Kota Sorong juga sangat memperhatikan hasil yang

didapatkan oleh siswa, yang dikaji dalam tujuan penilaian dalam proses

belajar mengajar, yaitu:

1. Apakah siswa tersebut telah mencapaian tujuannya

2. Mengukur macam-macam aspek belajar dari masing-masing siswa

3. Sebagai sarana untuk mrngrtahui apa yang siswa telah ketahui

4. Memotivasi belajar siswa

5. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling

6. Hasil evaluasi dan penilaian diladikan sebagai dasar perubahan kurikulim

Nama Guru Aspek Penilaian

1. Mugo Andu Rah Galuh,

S.Pd.

2. Musalam Saiyof, S.Or.

3. Dra. Raihan Tayeb

4. Sonarti, S.Pd.

1. Kedisiplinan

2. Kehadiran

3. Sikap

4. Mengaji (wajib nilai +)

5. Menguasai/ memehami

materi.

6. Kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal dan tugas :

- Individu

- Kelompok

7. Hasil ulangan

- UTS

- UAS

c. Permasalahan Yang Dihadapi Siswa dan Penanganannya

Masalah adalah suatu keadaan yang tidak diharapkan oleh kita, masalah

dianggap sebagai penyimpangan kecil dalam bidang kehidupan yang kita

alami. Bapak Ansori, S.Pd.,M.Pd. selaku guru Penjaskes dan sekaligus

menjabat sebagai Waka Kurikulim di MTs Negeri Kota Sorong mengatakan

bahwa ruang lingkup masalah di Dunia pendidikan sangat beragam baik itu

mikro maupun makro, masalah atau problem dalam pembelajaran sangatlah

mungkin, dan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu bisa dari

peserta didik itu sendiri, dari pengajar (guru), orang tua, maupun lingkungan.

Menurut Bapak H. Miftahuddin, S.Pd. Masalah belajar adalah suatu

kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan menghambat kelancara proses

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan

keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga

berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.

Page 29: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

“Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid yang lambat

saja, tetapi juga dapat menimpa murid-murdd yang pandai atau

cerdas”.Lanjutnya.

“Dalam interaksi belajar mengajar sisiwa merupakan kunci utama

keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar

merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar”. Ungkap Rizal

Abidin, S.Pd. Selaku guru Penjaskes di MTs Negeri Kota Sorong.

Dalam dunia pendidikan, diagnosis diartikan kesulitan belajar sebagai

segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan

sifat kesulitan belajar. Diagnosis juga mempelajari faktor-faktor yang

menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan

mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan) mapun secara preventif

(pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang subyektif mungkin.

Dengan demikian MTs Negeri Kota Sorong akui bahwa semua kegiatan

yang dilakukan oleh guru untuk menentukan “kesulitan belajar” termasuk

kegiatan diagnosa.

• Permasalah belajar yang dihadapi siswa

1. Faktor internal

Meliputi gaangguan psiko fisik siswa, yakni:

a. Bersifat kognitif rendahnya kapasitas intelektual.

b. Bersifat afektif antara labilnya emosi dan sikap. Kelemahan

emosional, seperti merasa tidak aman, kurang menyesuaikan diri

serta ketidakmatangan emosi.

c. Bersifat psikomotor; terganggunya alat indra, cacat tubuh, singga

kurang berfungsinya organ-organ prasaan.

d. Siswa yang tidak mampu mencapai tujuan belajar atau hasil belajar

sesuai dengan pencapaian teman-teman yang ada dalam kelas yang

sama.

e. Siswa yang mengalami keterlambatan akademik.

f. Kurangnya motivasi belajar.

g. Siswa yang sangat lambat dalam belajar.

h. Konsentrasi belajar yang kurang baik.

i. Kurangnya rasa percaya diri.

j. Kebiasaan belajar yang kurang.

k. Kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam

belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.

l. Tidak bisa menyesuaikan diri.

m. Tercekam rasa takut.

n. Kurang bisa menyampaikan gagasan kepada orang lain.

Page 30: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

2. Faktor eksternal

Meliputi semua situasi dan lingkungan siswa:

Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah Lingkungan Masyarakat

1. Ketidak

harmonisan

hubungan

keluarga

2. Rendahnya

tingkat ekonomi

keluarga

3. Sikap orangtua

yang tidak

memperhatikan

pendidikan

anaknya

1. Kondisi dan

letak sekolah

yang kurang

kondusif

2. Sarana dan

prasarana yang

kurang memadai

dan berkualitas

rendah

3. Kurangnya

perhatian guru

terhadap peserta

didik

4. Kurikulum

sekolah yang

kurang fleksibel.

5. Guru terlalu

memberatkan

siswa dalam

proses belajar

mengajar

6. Metode belajar

yang kurang

memadai

1. Pergaulan yang

bebas

2. Malnutrisi

(Kekurangan gizi)

3. Kemiskinan di kota-

kota besar

4.

• Solusi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan semangat/ minat belajar

siswa, adalah sebagai berikut:

1. Menanamkan pengertian yang benar tentang belajar pada siswa sejak

dini, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada siswa, menambahkan

kesadaran serta tanggung jawab sebagai pelajar pada siswa merupakan

hal lain yang bermanfaat jangka panjang.

2. Berikan contoh belajar yang baik dan benar pada siwa.

3. Memberikan insentif jika siswa belajar.

4. Orangtua sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan

di sekolah pada anak.

Page 31: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

5. Mengajar dengan metode yang sesuai dengan kemampuan siswa.

6. Menjaga komunikasi.

7. Mengajarkan disiplin pada anak.

8. Pilih waktu belajar yang tepat.

9. Memciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman.

10. Menghibur dan memberikan solusi yang baik dan bijaksana pada anak.

11. Membiasakan anak menggunakan imajinasinya.

12. Mengarahkan peseta didik untuk berteman den hidup dalam

lingkungan yang baik.

13. Tidak memfokuskan siswa belajar dari buku saja.

14. Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar

15. Membangun motivasi atau minat belajar siswa.

16. Menyiapkan ruang kelas yang nyama dan kondusif.

17. Guru dalam mengajar harus melibatkan anak secara aktif melalui

kegiatan diskusi, tugas kelompok, agar anak tidak bosan di dalam

kelas.

18. Guru harus mempunyai model pembelajaran yang bervariasi dalam

setiap pertemuan agar tidak monoton.

19. Melakukan pendekatan terhadap siswa.

D. Deskripsi Pengamatan Terhadap Proses Pembelajaran Langsung Di Kelas

Dalam proses pembelajaran guru harus menempatkan siswa sebagai subjek

belajar, guru perlu mengaktifkan siswa secara optimal.

“Saat ini kita fokus pada peningkatan proses pembelajaran, bagaimana

meningkatan kompetensi pembelajaran di kelas. Jadi prosesnya bukan konten

atau materi pembelajarannya”, ujar Supriano (Direktur Jenderal Guru dan

Tenaga Kependidikan).

Menurut Supriano “untuk masalah konten atau materi pembelajaran guru-

guru Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Akan tetapi yang masih menjadi

kendala adalah prosesnya sehingga menjadikan kelas menyenangkan, siswa

berpartisipasi aktif dan mampu mengungkapkan keinginannya”.

Observasi kali ini yang saya amati adalah sebagai berikut:

1. Identitas mata pelajaran yang diamati:

Kelas VII G Kelas XF

a. Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB IV Teks Narasi dan Cerita

Fantasi.

Teks cerita fantasi merupakan teks

yang hampir sama dengan teks

narasi jika dilihat dari ciri-ciri dan

a. Pendidikan Bahasa Indonesia

Pidato Persuasif adalah jenis pidato

yang bertujuan untuk menarik

perhatian para pendengar,

memengaruhi serta bersifat mengajak

atau membujuk para pendengar agar

Page 32: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

strukturnya. Yaitu sebuah cerita

yang memiliki alur normal namun

bersifat imajinatif.

mereka menjadi yakin dan mau

mengambil tindakan. Dalam

berpidato terdapat beberapa metode

yang digunakan yaitu, 1. Metode

Impromptu, 2. Memoriter, 3. Naskah,

dan 4. Ekstemporan.

Dalam pembelajaran kali ini metode

yang digunakan ialah memoriter yaitu

metode berpidato yang dengan cara

mengahafalkan naskah teks pidato

terlebih dahulu.

2. Data guru pengampu:

Kelas VII G Kelas XF

a. Pendidikan Bahasa Indonesia b. Pendidikan Bahasa Indonesia

Nama : Sonarti, S,Pd.

Guru : Bahasa Indonesia

Menjadi guru sejak : 2003 (Honor)

Lulusan : STIE YAPTI (Jeneponto

– Makassar)

Organisasi Keguruan : MGMP

Nama : Dra. Raihan Tayeb

Guru : Bahasa Indonesia

Menjadi guru sejak :1990 (Honor),

1999 (PNS)

Lulusan : IKIP NEGERI MANADO

Organisasi Keguruan : PGRI, MGMP

3. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kelas VII G Kelas XF

Sonarti, S.Pd. Dra. Raihan Tayeb

Kompetensi Dasar :

a. mengidentifikasi unsur-unsur

teks narasi (cerita fantasi) yang

dibaca dan didengar.

b. Menelaah struktur dan

kebahasaan teks narasi (cerita

fantasi) yang dibaca dan

didengar

Kompetensi Dasar :

3.4 menelaah struktur dan ciri

kebahasaan struktur pidato

persuasif tentang permasalahan

aktual yang didengar dan

dibaca.

4.4 menuangkan gagasan, pikiran,

arahan, atau pesan dalam pidato

(lingkungan hidup, kondisi

sosial, dan/atau keragaman

budaya) secara lisan dan/atau

tulis dengan memperhatikan

struktur dan kebahasaan.

Page 33: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

Indikator :

3.3.1 menjelaskan ciri tokoh, alur,

dan tema pada cerita fantasi

dan menunjukkan buktinya

pada teks yang

dibaca/didengar.

3.3.2 menentukan jenis cerita

fantasi dan menunjukkan

bukti pada teks yang

dibaca/didengar.

i. merinci struktur cerita

fantasi.

ii. menyimpulkan karakteristik

bagian-bagian pada struktur

cerita fantasi (orientasi,

kompikasi, resolusi).

Indikator :

3.4.1 menelaah struktur teks

(pidato persuasif).

3.4.2 menelaah ciri kebahasaan

pidato persuafif tentang

permasalahan aktual yang

didengar dan dibaca.

4.4.1 menyusun teks pidato

persuasif dengan

menuangkan gagasan,

oikiran, araha, atau pesan

dalam pidato (lingkungan

hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya.

4.4.2 menyajikan pidato persuasif

secara menarik (lingkungan

hidup, kondisi sosial,

dan/atau keberagaman

budaya).

4. Model pembelajaran yang digunakan :

Kelas VII G Kelas XF

Sonarti, S.Pd.

Model pembelajaran :

- Diskusi

- Tanya jawab

- Problem Based

Introduction (PBI)

Dra. Raihan Tayeb

Model pembelajaran :

- Tanya jawab

- Ceramah

- Artikulasi

5. Kegiatan belajar siswa

Kelas VII G Kelas XF

Sonarti, S.Pd.

- Kegiatan belajar siswa di kelas

VIIG yang saya amati sangat

menarik, disebabkan:

1. Guru sangat menguasi materi

sehingga membuat

pembelajaran menjadi terarah

dan sistematis.

Dra. Raihan Tayeb

- Kegiatan belajar di kelas IXF :

1. Guru menguasai materi.

2. Guru aktif dan penjelasan

lengkap hanya saja

penyampaian guru kurang

dipahami siswa.

3. Guru lebih dominan

Page 34: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

2. Cara penyampaian guru

sangat baik sehingga para

siswa tidak merasakan bosan

dan siswa mudah memahami

materi.

3. Guru sangat profesional dan

mempunyai trik khusus untuk

memperoleh perhatian siswa.

4. Guru menyeimbangkan antara

sifat santai dan tegas sehingga

membuat siswa tidak merasa

tertekan dalam pembelajaran.

5. Siswa sangat aktif (selalu

ingin menjawab dan

mengerjakan tugas).

menjelaskan dengan posisi

duduk dibandingkan dengan

berdiri menjelaskan dipapan

tulis.

4. Hanya 50% siswa yang aktif

dalam mejawab dan

mengerjakan tugas. Dan 50%

lainnya acuh tak acuh terhadap

guru maupun materi.

5. Guru kurang tegas sehingga

siswa terlalu anggap enteng

pembelajaran.

6. Permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran

Kelas VII G Kelas XF

Sonarti, S.Pd.

- Dalam proses pembelajaran di

kelas VIIG yang saya amati, saya

tidak menemukan permasalahan

apapun, dikarenakan:

1. 100% siswa sangat akif.

2. Alat tulis yang dibawa sangat

lengkap.

3. Suasana kelas sangat nyaman,

tidak ada yang sibuk sendiri

dan tidak ada yang mondar

mandir ketika proses belajar

mengajar berlangsung.

4. Sangat rajin menulis baik itu

perempuan maupun laki-laki.

5. 99% siswa di kelas VIIG

adalah siswa yang cerdas,

karena VIIG merupakan kelas

Prestasi yang mana kelasnya

diisi oleh siswa/i yang

berprestasi pula.

Dra. Raihan Tayeb

- Dalam proses pembelajaran di

kelas IXF yang sy amati, sy

menemukan beberapa

permasalahan berupa:

1. Hanya 50% siswa yang aktif.

2. Beberapa siswa tidak

membawa alat tulis berupa

(pena maupun buku

pembelajaran hari tersebut).

3. Suasana kelas kurang nyaman.

Karena hampir semua siswa

sibuk sendiri, mondar-mandir

sana sini, berbicara dengan

teman, berbicara/tertawa

dengan suara keras, dan tidak

memperhatikan guru.

4. 25% siswa tidak mengerjakan

tugas, 40% siswa yang belum

siap maju untuk berpidato, dan

35% siswa yang siap.

Page 35: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

6. Tidak ada yang tidak

mengerjakan tugas, bahkan

jika tidak diberikan tugas

siswa akan memintanya

langsung ke guru yang

bersangkutan.

5. Ketika ditegur guru, siswa

melawan dan mengulangi

perbuatannya.

6. Siswa menggunakan jaket

dalam proses belajar mengajar

sehingga ditegus oleh guru.

E. Deskripsi Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Refleksi Pembelajaran

1. Kegiatan guru saat memulai pembelajaran

Sebelum memulai pelajaran guru sudah melakukan sesuai dengan aspek

yang ada dalam buku panduan. Yaitu mengkondisikan dan memotivasi siswa

untuk siap belajar, mengaji dan berdo’a sebelum memulai pelajaran,

mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Dalam mengecek kehadiran

siswa guru hanya menanyakan siswa yang tidak hadir saja, karena guru

sudah mengenal semua anak walinya. Sehingga guru mengetahui siswa yang

tidak hadir.

2. Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran

Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran guru tidak mengadakan

diskusi karena sebelumnya guru telah memberikan catatan dan tugas.

Diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat,

sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada

aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap mengikuti etika yang

disepakati bersama.

3. Saat guru mengakhiri pembelajaran

Sebelum guru mengakhiri pembelajaran, peserta didik mengerjakan

tugas yang telah diberikan guru. Agar pemahaman peserta didik bertambah

guru memberikan Pekerjaan Rumah, hal ini bertujuan agar peserta didik

dapat mengulang kembali pelajaran yang telah diplajari sebelumnya. Dan

sesudah itu barulah guru menutup pelajaran, dengan menyuruh ketua kelas

untuk memimpin teman-temannya membaca doa dan mempersiapkan diri

untuk pulang.

Setelah kami melakukan refleksi dengan dosen pembimbing, keunggulan dan

kelemahan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah:

• Keunggulan : Guru menguasai materi secara keseluruhan sehingga proses

pembelajaran berjalan dengan lancar, guru memiliki strategi khusus untuk

mendapatkan perhatian peserta didik.

Page 36: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

• Kelemahan : dalam menjelaskan materi, terkadang guru tidak melakukannya

secara sistematis yaitu tidak menulis matei di papan tulis, dan hanya

menjelaskan secara lisan. guru tidak melakukan diskusi selama proses

pembelajaran berlangsung, karena waktu tidak mencukupi. Oleh karena itu,

sebaiknya guru mengatur waktu agar yang ada dalam RPP, dan juga guru

harus memperhatikan kesesuaian pembelajaran dengan RPP yang ada.

F. Faktor Pendukung Program Magang 1

Progra magang I dilaksanakan di MTs Negeri Model Kota Sorong

Alhamdulillah dapat kami kerjakan dengan baik dan lancar, hal ini disebabkan

oleh faktor pendukung antara lain.

1. Kondisi sekolah yang sangat strategis dan mudah dijankau angkutan umum.

2. Adanya hubungan yang baik antara dosen pembimbing, kepala madrasah ,

guru pamong, dewan guru, serta mahasiswa PPL dan magang I yang berada

di MTsN Model Kota Sorong sehingga kami dapat diterima dengan baik.

3. Adanya kerja sama yang baik antara warga MTsN Model Kota Sorong

dengan mahasiswa magang I yang melakukan observasi.

4. Bimbingan dari kepala madrasah, dosen pembimbing, guru pamong dan guru

lainnya yang ikut memotivasi lancarnya kegiatan magang I ini.

5. Kekompakan mahasiswa PPL dan Magang I di MTsN Model Kota Sorong.

G. Faktor Penghambat Program Magang 1

Adapun faktor penghambat yaitu antara lain:

1. Kurang adanya komunikasi antara mahasiswa program magang 1 dan guru/

karyawan sekolah sehingga membuat kami kesulitan dalam mencari

informasi.

2. Jarak antara rumah dan sekolah yang jauh sering membuat kami kewalahan

karena harus berangkat pukul 06.10 karena takut akan terlambat sehingga

kami pun tidak pernah sarapan.

3. Mahasiswa program magang 1 kurang dihormati atau dihargai oleh siswa/i

dengan alasan kami tidak mengajar di kelas mereka.

Page 37: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan magang I di MTs Negeri Model Kota Sorong dalam waktu 10

hari, saya mendapat infomasi yang sebelumnya tidak saya ketahui yaitu sebelum

mengganti nama menjadi MTs Negeri Model (14 maret 1998) dulunya adalah

Pendidikan Agama Negeri (PGAN) 4 tahun (1965), yang kemudian berubah

menjadi MTs. Negeri 388 (31 mei 1980). Dan kini dikenal dengan MTs Negeri

Model Kota Sorong.

Dari observasi yang saya lakukan dapat saya simpulkan bahwa proses

pembelajaran yang diterapkan sangat baik, sarana dan prasarana yang cukup

memadai, ruang kelas yang terjangkau, aturan/tata tertib yang efisien, intra dan

ekstra kurikuler yang sangat aktif, dan strategi pembagian kelas yang sempurna.

Dari kegiatan ini kami dapat merasakan dan memahami betapa sulitnya menjadi

seorang guru yang profesional. Kami juga dapat mengenal kondisi fisik, proses

belajar mengajar, dan keadaan yang sebenarnya di MTs Negeri Model Kota

Sorong. Kami dapat merasakan langsung bagaimana berhadapan dengan siswa

di dalam kelas yang memiliki karakter yang berbeda-beda, mencari solusi untuk

setiap permasalahan yang dilakukan, dan memikirkan model pembelajaran yang

menarik agar siswa dapat memahami setiap materi yang disampaikan. Setelah

melakukan kegiatan magang 1 ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih

untuk situasi dan kondisi lingkukan dijenjang Madrasah, cara menghapi berbagai

masalah yang terjadi di dalam kelas, dan lain sebagainya.

B. Saran

Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, beberapa saran dapat di

berikan, yaitu :

1. Saran Kepada Panitia Magang I :

Terima kasih telah diberikan kesempatan untuk terjun langsung di

sekolah/Madrasah. Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama 10 hari

untuk observasi di sekolah di luar materi perkuliahan. Untuk magang II, saya

harap tempatnya dirolling dan ganti kelompoknya agar kami bisa melihat

perbedaan-perbedaan sistem sekolah yang ada di Kota dan Kabupaten

Sorong.

2. Saran Kepada Mahasiswa UNIMUDA Sorong

Kita sebagai mahasiswa dan calon guru harus benar-benar menanamkan

akhlak kita sebagai guru profesional dan memberikan teladan yang baik

untuk peserta didik kita kelak. Saya harapkan kita semua benar-benar

memanfaatkan waktu magang sebaik-baiknya untuk bahan evaluasi kita

untuk menjadi guru yang profesional.

Page 38: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

3. Saran Kepada MTsN Model Kota Sorong

Saya sangat bahagia bisa di terima dengan baik saat observasi di MTs

Negeri Model Kta Sorong, keramah tamahan sebagian guru, staff TU dan

siswa-siswi sangat tidak bisa di lupakan. Saran saya untuk sekolah, ialah:

1. Lebih diperhatikan lagi siswa-siswanya karena masih sangat banyak

yang melanggar aturan/ tata tertib secara diam-diam.

2. Ketika waktu sholat guru-guru harus lebih tegas dan ektra dalam

memerintahkan siswa untuk sholat karena mereka masih remaja yaitu

masih mencari jati diri paksalah mereka dalam kebaikan sebelum mereka

terlalu jauh dalam kemunkaran

3. Guru harus lebih cerdas memilih model pembelajaran dan tidak

menyamakan antara siswa cerdas dengan siswa yang daya tangkapnya

kurang, dan

4. Sebaiknya guru melakukan pendekatan dengan siswa yang bermasalah

agar tahu dimana letak permasalahan yang dia hadapi.

Page 39: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

Lampiran

A. Lembar Pemberian Tugas

Page 40: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 41: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

B. Lembar Laporan Harian

Page 42: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 43: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 44: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 45: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 46: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 47: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 48: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 49: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 50: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 51: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 52: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 53: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 54: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

C. Lembar Daftar Hadir

Page 55: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 56: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 57: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

D. Lembar Kartu Bimbingan

1. Dosem Pembimbing

Page 58: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

2. Guru Pamong

Page 59: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan
Page 60: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

E. Foto/Dokumentasi yang Relevan

1. Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Sorong

2. Visi, Misi dan Tujuan

3. Upacara hari senin, 14 September 2019

Page 61: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

4. Sarana dan Prasarana

a. Gedung Sekolah/Madrasah

b. Ruang Perpustakaan

c. Kantor Tata Usaha dan Kepala Madrasah

Page 62: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

d. Ruang Kelas

e. Lab. IPA dan Lab. Komputer

f. Tempat Wudhu

5. Perkenalan

Page 63: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

6. Prestasi Sekolah

7. Proses Pembelajaran

Page 64: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

8. Kegiatan Sholat Duha

9. Sanksi Bagi yang Melanggar peraturan

10. Aturan Perpustakaan

Page 65: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

11. Jam Belajar, Tata Tertib dan Struktur Osis

12. Tulisan Mendidik di Lingkungan MTs Negeri Kota Sorong

Page 66: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

13. Penanaman Bibit Unggul dari UNIMUDA Sorong kepada MTs Negeri

Kota Sorong

Page 67: Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Program ...siswa diharapkan agar lebih mendekatkan diri pada ﷲ karena di MTs Negeri Model Kota Sorong ini kami terapkan kegiatan

14. Penarikan Mahasiswa Magang 1