Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam...
Transcript of Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam...
i
Konstruksi Sosial dan Motivasi Tenaga Kerja Wanita (TKW) Bercadar di
Indramayu Jawa Barat
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
JULAEKHAH
NIM. 15540026
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
vi
MOTTO
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
vii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk Almamater
Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah
dan nikmat-Nya, sehingga skripsi berjudul “Kosntruksi Realitas Tenaga Kerja
Wanita Bercadar di Indramayu Jawa Barat” ini telah terselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat. Yang telah menjadi suri tauladan bagi
seluruh ummat. Semoga kita di dunia selalu mendapatkan barokahnya dan
mendapatkan syafa’atnya di Yaumul Qiyamah nanti.
Di tangan pembaca, mungkin skripsi ini tidak bernilai apa-apa, tanpa
bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini juga tidak akan terselesaikan dengan
maksimal. Maka dari itu, melalui kata pengantar ini, dengan tanpa menurangi rasa
hormat, izinkan penulis untuk menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini,
khususnya kepada :
1. Prof.Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
2. Dr. Alim Roswantoro, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
3. Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. selaku ketua Program Studi Sosiologi
Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakara
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
ix
4. Terima kasih kepada Bapak Alm. Dr. Muhammad Amin, L.c. selaku
Dosen Pembimbing Akademik yang terbaik dan telah diganti Ibu Dr.Nurus
Sa’adah, S.Psi.,M.Si,. selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) Yang
senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan.
5. Terima kasih kepada Ibu Dr.Inayah Rohmaniyah, S.Ag,.M.Hum, M.A.
selaku Dosen Pembimbing Skripsi (DPS), yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dukungan dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh dosen yang telah mendidik dan yang telah membagi ilmunya
untuk penulis selam kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam Jurusan Sosiologi Agama.
7. Segenap Karyawan yang telah mebantu terhadap kelancaran proses belajar
mengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.
8. Terima kasih kepada teman-teman Program Studi Sosiologi Agama
angkatan 2015 yang telah menemani sepak terjang penulis di bangku
kuliah.
9. Terima kasih kepada Bapak K.H.Abdul Muhaimin beserta ibu Nyai Umi
As’adah sebagai pengasuh Pondok Pesantren Putri Nurul Ummahat,
sekaligus sebagai suri tauladan yang selalu membimbing santri-santrinya
dalam segala hal.
10. Terima kasih kepada Ayahku Alm.Mustafid yang telah menjadi ayah
terbaik dan Ibunda tercinta ibu Nahariyah yang telah memberikan petuah,
bimbingan, dukungan, doa dan semangat kepada penulis,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
x
11. Terima kasih kepada kakak tercinta Musthofah, Iin Inayah dan Anton
Makhoni yang mampu mengisi kekosongan figur ayah dan telah
memberikan bantuan materil maupun spiritual kepada penulis.
12. Terima kasih kepada sahabat-sahabat santri asrama al-Hikmah, alfi, ana,
Obi, Shofi, Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta yang telah
memberikan dorongan.
13. Terima kasih sahabat-sahabat santri Pondok Pesantren Nurul Ummahat,
komplek Al-hidayah, arofah, mbak elok, firah, mbak lia, sari yang telah
memberikan semangat kepada penulis.
14. Terima kasih kepada teman-teman KKN 110 Pace A, yang telah
memberikan semangat serta canda tawa selama penulis menyelesaikan
skripsi ini.
15. Terima kasih kepada Tim Peduli Indramayu dan Serikat Buruh Migran
Indonesia yang telah berkenan membantu dan memberikan informasi
untuk kelengkapan skripsi ini.
16. Para informan yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu proses penelitian, dan telah memberikan informasi terkait
penelitian ini, serta berbagi cerita tentang pengalaman hidup sehingga
dengan sepenuh tenaga penulis mampu mempersembahkan skripsi ini
untuk almamaterku, Bangsa Indonesia dan orang-orang yang penulis
banggakan.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
xi
17. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam
segala hal, baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis memohon maaf, karena belum bisa membalas semua kebaikan-
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga Allah SWT menerima
semua amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, dan membalasnya
dengan balasan yang lebih baik, serta ditulis sebagai amal jariyah yang pahalanya
akan terus mengalir selamanya.
Penulis berharap, semoga karya sederhana ini bisa memberikan manfaat
untuk penulis khususnya dan untuk semua pembaca pada umumnya. Amiin.
Yogyakarta, 25 November 2018
Julaekhah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
xii
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara berkembang yang mengirimkan banyak tenaga kerjanya ke negara maju. Indramayu merupakan daerah pengirim tenaga kerja terbanyak, dan didominasi oleh wanita atau yang disebut tenaga kerja wanita (TKW). Setelah adanya moratorium, banyak tenaga kerja wanita Indramayu dikirim untuk bekerja di negara-negara di Asia Timur, seperti Taiwan, Hongkong, Jepang dan Korea. Terdapat fenomena menarik di masyarakat Indramayu, yaitu TKW yang mengenakan cadar setelah kepulanganya bekerja di negara-negera tersebut. TKW tersebut mendapatkan nilai-nilai Islam setelah bekerja di negara di Asia Timur, dimana penganut Islam merupakan minoritas. Melihat fenomena tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam mengenai TKW bercadar. Penelitian ini merupakan sebuah analisis sosiologis untuk mengungkapkan kehidupan tenaga kerja wanita bercadar dengan menggambarkan suatu konstruksi sosial tenaga kerja wanita bercadar serta mengungkapkan alasan menggunakan cadar dan motivasinya menggunakan cadar pada TKW bercadar asal Indramayu.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode analisis data kualitatif. Adapun metode pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi dan wawancara. Sumber data primernya adalah tenaga kerja wanita bercadar dan pengurus Serikat Buruh Migran Indramayu. Sumber data skundernya antara lain buku, majalah, skripsi, jurnal dan sebagainya yang terkait dengan kosntruksi tenaga kerja wanita bercadar yang dikaji lebih mendalam melalui teori konstruksi sosial Peter L.Berger yang terdiri dari proses eksternalisasi, obyektvasi, dan internalisai serta mengungkap motivasi yang menyebabkan mereka bercadar.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa proses konstruksi sosial tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu melalui 3 proses yaitu pertama, proses eksternalisasi melalui media sosial, kajian, serta teman sejawat. Kedua, proses obyektifikasi ditandai dengan adanya anggapan bahwa cadar sebagai bentuk kesalihan seorang muslimah, adanya penyesalan dimasa lalu, serta signifikasi, dan yang ketiga adalah proses Internalisasi yaitu ditunjukan dengan adanya penggunaan cadar sebagai pakaian sehari-hari, semangat berdakwah di media sosial dan organisasi. Pada tenaga kerja wanita bercadar terdapat motivasi yang menyebabkan mereka bercadar, yaitu motif teognetis, motif darurat, motif eksplorasi, motif sosiogenetis, serta aktualisasi diri sebagai dorongan melakukan perubahan. Pasca proses konstruksi sosial tenaga kerja wanita bercadar asal Indramayu mengalami beberapa perubahan seperti, perubahan pada dimensi ieologis, dimensi ritual,dimensi pengetahuan, dimensi penghayatan, dimensi interksi sosial. Pasca mengalami konstruksi sosial tenaga kerja wanita bercada merasa jauh lebih baik dan lebih bahagia karena memperoleh petunjuk untuk mengenakan cadar dan perasaan tersebut menjadikan batinnya lebih tentram.
Kata Kunci : Konstruksi Sosial, Tenega Kerja Wanita, Cadar.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...............................................................ii
SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ............................................................................iii
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................v
MOTTO .............................................................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................................vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................................viii
ABSTRAK ............................................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalahe ............................................................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian........................................................................ 8
D. Tinjauan Pustaka ................................................................................................................. 9
E. Kerangka Teori .................................................................................................................. 11
F. Metode Penelitian .............................................................................................................. 15
G. Sistematika Penulisan ....................................................................................................... 19
BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN INDRAMAYU JAWA BARAT ............................................................................................... Error! Bookmark not defined.1
A. Sejarah Lahirnya Indramayu .............................................. Error! Bookmark not defined.1
B. Demografis Lokasi Indramayu ........................................... Error! Bookmark not defined.3
C. Konteks Masyarakat Indramayu ........................................ Error! Bookmark not defined.5
BAB III PROSES KONSTRUKSI SOSIAL TENAGA KERJA WANITA (TKW) BERCADAR DI INDRAMAYU JAWA BARAT ............................................................................... 40
A. Eksternalisasi Cadar pada Tenega Kerja Wanita .............................................................. 41
B. Obyektifikasi Tenaga Kerja Wanita Bercadar .................................................................. 53
C. Proses Internalisasi Tenaga Kerja Wanita Bercadar ......................................................... 59
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
xiv
BAB IV MOTIVASI TENAGA KERJA WANITA (TKW) BERCADAR DI INDRAMAYU JAWA BARAT ........................................................................................................... 65
A. Motivasi Tenaga Kerja Wanita Bercadar di Indramayu Jawa Barat ................................. 65
B. Perubahan Sikap Tenaga Kerja Wanita Bercadar Pasca Konstruksi Sosial ...................... 73
BAB V PENUTUP ................................................................................................................................ 81
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 81
B. Saran.................................................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................83
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................87
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan di Indramayu ..................................................................................... 24
Tabel 2 : Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indramayu di Tahun 2017 .... 26
Tabel 3 : Daftar Jumlah Keluarga Miskin per-Kecamatan di Indramayu Jawa Barat.............................................................................................. 28
Tabel 4 : Daftar Jumlah Sarana Pendidikan per-Kecamatan di Indramayu Jawa Barat ................................................................................... 30
Tabel 5 : Daftar Jumlah Pemeluk Agama di Indramayu Jawa Barat ....... 31
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Informan
Lampiran 2 : Foto Dukemtasi
Lampiran 3 : Fotokopi Bukti Seminar
Lampiran 4 : Fotokopi KRS Semester VII
Lampiran 5 : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran 6 : Fotokopi sertifikat KKN
Lampiran 7 : Fotokopi Sertifikat ICT
Lampiran 8 : Fotokopi Sertifikat TOEFL
Lampiran 9 : Fotokopi Sertifikat IKLA
Lampiran 10 : Fotokopi Sertifikat Sospem
Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk yang banyak
melakukan migrasi keluar negeri. Pada awal tahun 1980-an, pemerintah Indonesia
memperluas pogram transmigrasi. Pogram tersebut diintegrasikan menjadi
pogram migrasi massal untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja murah di negara-
negara yang lebih makmur. Pekerja migran banyak dikirim ke berbagai negara
tujuan seperti Timur Tengah, dan negara-negara di Asia Timur seperti Jepang,
Taiwan, dan Hongkong, serta negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura,
Malaysia, dan Brunei Darussalam.1
Pada tahun 1983, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengirimkan
pekerja migran yang tujuannya berakar pada kebutuhan katup pengaman
mengatasi pengangguran, dan sebagai upaya menghasilkan devisa negara.2 Pada
bulan Maret tahun 2018 data terakhir menunjukan jumlah pekerja migran
Indonesia seluruhnya mencapai 6,1 juta orang, dan 4,5 juta diantaranya masuk
kedalam kategori migran yang resmi, sekitar 75 persen diantaranya adalah
perempuan yang bekerja disektor domestik.3
1 Misra dan Rosenberg , Buruh Migran (Jakarta:ICMC,2003). hlm. 41 2 Sulistyowati Irianto, Akses Keadilan dan Migrasi Global : Kisah Perempuan Indonesia Pekerja Domestik di Uni Emirat Arab (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011), hlm.7. 3 Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi (PUSLITFO BNP2TKI).
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
2
Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan salah satu sebutan yang
diberikan pada seorang wanita yang bekerja sebagai buruh migran. Buruh migran
adalah pekerja pendatang yang berbeda bangsa dan kultur dengan masyarakat
setempat.4 Pada mulanya orang yang bekerja di luar negeri disebut TKI,
penamaan ini hanya sekedar untuk mempertegas bahwa ada tenaga kerja wanita di
antara tenaga kerja Indonesia (TKI).5 Berbicara tentang buruh migran adalah
cerita tentang harapan dan kerja keras tentang buruh migran dan pengiriman buruh
migran ke luar negeri semakin mengalami peningkatan. Secara kuantitas, jumlah
persentase tenaga kerja wanita juga tampaknya lebih besar dibandingkan dengan
tenaga kerja laki-laki.6
Fenomena Migrasi banyak mewarnai di berbagai negara berkembang,
termasuk di berbagai daerah di Indonesia, terutama banyaknya jumlah tenaga
kerja yang berasal dari negara berkembang melakukan migrasi ke negara maju.
Hal tersebut juga menyerupai keadaan masyarakat Indramayu. Kehidupan sebagai
buruh tani sawah dirasakan tidak lagi menjanjikan bagi sebagian masyarakat
Indramayu. Oleh sebab itu, wajar kiranya Indramayu menjadi salah satu daerah
pengirim TKW atau TKI ke luar negeri di Jawa Barat.7 Pengiriman Tenaga kerja
Indonesia dari Indramayu ke luar negeri masih tinggi sampai dengan bulan Maret
4 Romany Sihite, Perempuan Kesetaraan dan Keadilan (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2007), hlm.40. 5 Romany Sihite, Perempuan Kesetaraan dan Keadilan.., hlm.1. 6 Rusdi Tagaroa dan Encop Sofia, Buruh Migran Indonesia Mencari Keadilan (Bekasi: Solidaritas perempuan lembaga advokasi buruh migran Indonesia, 2003), hlm. 8. 7 Ngaripin,Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Para TKW (Tenaga Kerja Wanita) Usia 8-15 Tahun di Desa Krangkeng, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu Jawa Barat”.Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011, hlm.34.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
3
2018 saja, jumlah warga Indramayu yang menjadi TKI mencapai 1.622 orang.8
Dibandingkan pada bulan Februari 2018, jumlah TKI asal Indramayu hanya
mencapai 1.173 orang.9 Kebanyakan dari mereka adalah perempuan, mayoritas
berangkat ke Taiwan yaitu mencapai 40 persen dari 1.622 orang yang berangkat
sementara lainnya bekerja di negara tujuan TKI lainnya seperti Hongkong,
Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, Timur Tengah dan negara lainnya.10
Kebanyakan mereka bekerja di yayasan panti jompo, buruh pabrik dan pembantu
rumah tangga.11
Dibandingkan Arab Saudi, Taiwan berada pada urutan pertama sebagai
negara tujuan buruh migran Indramayu, hal ini terjadi karena adanya moratorium
pengiriman TKI ke Timur Tengah. Dari pemberitaan media masa internasional
yang memberitakan kasus kekerasan terhadap perempuan pekerja domestik
Indonesia di negara-negara Timur Tengah, Seperti kasus Sumyati yang disiksa
sekujur tubuhnya dan bibirnya digunting, dan menuai kecaman dari Amnesty
Internasional.12 Hal ini merupakan pukulan bagi pemerintah Indonesia sehingga
pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman pekerja migran perempuan ke
Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Salah satu dampak dari
moratorium, yaitu jumlah TKW asal Indramayu banyak yang dikirim ke negara-
negara di Asia Timur terutama Taiwan.13 Hal ini disebabkan karena secara
8 Data Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi (PUSLITFO BNP2TKI).
9 Data Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi (PUSLITFO BNP2TKI).
10
Data Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi (PUSLITFO BNP2TKI). 11 Wawancara dengan Robidin, Staff Advokasi Serikat Buruh Migran Indonesia wilayah Indramayu pada 19 Juni 2018. 12 Sulistyowati Irianto, Akses Keadilan dan Migrasi Global.., hlm. 16 13 Wawancara dengan Robidin, Staff Advokasi Serikat Buruh Migran Indonesia wilayah Indramayu, di Indramayu 19 Juni 2018.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
4
geografis letak Taiwan lebih dekat dari Indonesia serta gaji yang lebih tinggi.
Padahal secara historis gelombang migrasi orang Indonesia ke Timur Tengah
sangat tinggi karena faktor identitas kultural dan agama yang mudah diterima
tenaga kerja wanita Indonesia. Sehingga tidak menyulitkan tenaga kerja wanita
untuk beradaptasi.
Perbedaan lingkungan, iklim, sosial, kultur, bahasa dan agama antara
negara Indonesia dengan negara tujuan TKW Indramayu bekerja di luar negeri
membuat mereka harus melakukan proses adaptasi. Para TKW tidak jarang
banyak yang mengalami perubahan baik itu secara ekonomi maupun sosial. Selo
Soemardjan dalam mendefinisikan perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memperngaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap
dan pola-pola perlakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.14
Secara sosial-ekonomi TKW Indramayu mengalami perubahan.15 Dari
studi penelitian awal, perubahan sosial-ekonomi terlihat pada beberapa TKW
setelah kepulangannya. Perubahan sosial-ekonomi TKW Indramayu ada yang ke
arah positif dan negatif. Perubahan perilaku sosial-ekonomi TKW Indramayu
secara positif terlihat dari pemanfaatan hasil kerja di luar negeri dengan membuat
usaha seperti berjualan sembako, membuat kontrakan dan sebagainya. Sedangkan
perubahan perilaku sosial-ekonomi TKW Indramayu ke arah negatif terjadi karena
14 Sidi Gazalba, Islam dan Perubahan Sosial budaya (Jakarta: Pustaka Al-Husna 1993), hlm.26. 15 Berdasarkan hasil observasi peneliti di Indramayu pada tanggal 21 Maret 2018.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
5
banyak TKW Indramayu yang memanfaatkan hasil kerjanya untuk memenuhi
kebutuhan gengsi semata.16
Dari pengamatan awal penulis, tenaga kerja wanita Indramayu selain
mengalami perubahan secara sosial-ekonomi, perubahan juga terjadi pada segi
keagamaan TKW Indramayu. Perubahan keagamaan TKW Indramayu terjadi
secara drastis, terlihat dari cara berpakaian, karena sebelum bekerja di luar negeri
mereka menggunakan pakaian dan hijab biasa17 kemudian berubah mengenakan
pakaian yang longgar dan penutup wajah atau yang disebut dengan cadar.18
Adanya fenomena baru di kalangan TKW Indramayu setelah bekerja di luar
negeri yaitu adanya beberapa TKW asal Indramayu yang menggunakan pakaian
longgar, dan mengenakan hijab dengan menutup sebagian wajah atau yang
disebut cadar.
Melihat fenomena TKW bercadar di Indramayu setelah kepulanganya
bekerja di luar negeri, penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam mengenai
TKW bercadar, karena TKW bercadar asal Indramayu bekerja di negara-negara di
Asia Timur seperti Korea, Jepang, Hongkong, Taiwan, dan negara lainnya.
Tenaga kerja wanita Indramayu memiliki latar belakang keagamaan mayoritas
beragama Islam.19 Dalam kegiatan agama Islam, tenaga kerja wanita Indramayu
16 Seruni Novalia, “Perubahan Perilaku Sosial..,hlm.9. 17 Hijab biasa ialah sehelai kain yang befungsi untuk menutup bagian kepala terutama rambut wanita. 18 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm 155. 19 Wawancara dengan Robidin, Staff Advokasi Serikat Buruh Migran Indonesia wilayah Indramayu, di Indramayu 19 Juni 2018.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
6
sebelum bekerja di luar negeri masih dipengaruhi oleh budaya dan sosial Jawa.20
Hal ini tergambar dari adanya budaya slametan, tahlilan, memitu, dan lainnya,
yang semuanya merefleksikan sisi-sisi budaya Islam dan Jawa. Sebagaimana di
tempat lain, di Indramayu juga terdapat sebagian warga yang mengaku Islam akan
tetapi tidak melaksanakan ibadah wajib, dan juga tidak memperdulikan aturan-
aturan Islam dalam bermua’malah, serta tidak peduli dengan himbauan-
himabauan yang diberikan, atau yang lebih dikenal Islam KTP (Kartu Tanda
Penduduk).21 Karena jika dilihat secara keagamaan, tenaga kerja wanita bercadar
asal Indramayu sebelum menjadi tenaga kerja wanita, mereka mendapatkan ilmu
agama melalui guru ngaji di desa, di mushola, dan madrasah. Namun setelah
keberangkatan mereka bekerja di luar negeri, perubahan keagamaan terjadi pada
mereka, seperti pola hidup yang lebih sederhana, pola hidup yang lebih zuhud
ditandai dengan adanya penggunaan cadar sebagai penutup aurat.22 Hal ini
menarik untuk diteliti karena Islam sebagai minoritas di negara asal mereka
bekerja, dan tenaga kerja wanita bercadar merupakan budaya baru di masyarakat.
Wanita bercadar memiliki budaya yang mereka ciptakan sendiri yang
meliputi perilaku mereka yang unik, mereka dapat menunjukan atribut mereka
melalui bahasa verbal dan nonverbal.23 Disebutkan bahwa penelitian ini
merupakan sebuah analisis sosiologis untuk mengungkapkan kehidupan tenaga
20 Wawancara dengan Anis Suhayati, tenaga kerja wanita bercadar di Hongkong tanggal 28 Maret 2018. 21 Wawancara dengan Yanti, tenaga kerja wanita bercadar di Taiwan tanggal 28 Maret 2018.
22 Observasi penulis di Indramayu Jawa Barat pada 23 November 2018
23 Zakiyah Jamal, Fenomena Wanita Bercadar ( Studi Fenomenologi Konstruksi Realitas Sosial dan Interaksi Sosial Wanita Bercadar di Surabaya ). Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 2013, hlm. 10.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
7
kerja wanita bercadar dengan menggambarkan suatu konstruksi sosial tenaga kerja
wanita bercadar. Untuk data secara pasti mengenai jumlah tenaga kerja wanita
bercadar di Indramayu masih belum ada.
Dalam konstruksi sosial memiliki makna ketika realitas sosial dikonstruksi
dan dimaknai secara subyektif. Jadi individu mengkonstruksi realitas sosial, dan
mengkonstruksikanya dalam dunia realitas, serta memantapkan realitas itu,
berdasarkan subyektivitas lain dalam institusi sosialnya. Konstruksi sosial amat
terkait dengan kesadaran merupakan bagian paling penting dalam konstruksi.24
Selain itu, penulis merasa perlu juga mengungkap mengenai motivasi
tenaga kerja wanita asal Indramayu, yang dulunya tidak mengenakan cadar
menjadi mengunakan cadar, karena setiap perubahan ada sesuatu yang dijadikan
dasar atau dorongan untuk melakukan perubahan tersebut.
Bila ditinjau dari sudut pandang sosial, dengan keberadaan tenaga kerja
wanita bercadar masih belum dapat diterima secarah penuh oleh masyarakat
Indonesia. Adanya prespekif negatif terhadap wanita bercadar tidak dapat
dipungkiri. Penggunaan pakaian bercadar dianggap mengganggu proses hubungan
antar pribadi masyarakat.25
Adanya tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu menimbulkan
pertanyaan bagi penulis untuk mengetahui konstruksi realitas yang dibangun oleh
tenaga kerja wanita bercadar itu sendiri, dalam konstruksi realitas meliputi proses
menjadi wanita bercadar dan mengungkapkan alasan menggunakan cadar serta
24 Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa, Kekuatan Pengaru Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Petter L.Berger & Thomas Luckmann ( Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 9. 25 Zakiyah Jamal, Fenomena Wanita Bercadar.., hlm. 13.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
8
bagaimana motivasi yang membuat tenaga kerja wanita menggunakan cadar.
Penulis tertarik dengan permasalahan tentang tenaga kerja wanita bercadar di
Indramayu tidak hanya terkait dengan kewajiban seorang muslimah berhijab atau
cadar tetapi juga sebagai alasan sosial dan budaya.
Fenomena tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu, tentu terdapat
konstruksi realitas terhadap mereka serta motivasi tenaga kerja wanita bercadar.
Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh dan mendalam dalam
penelitian yang berjudul “Konstruksi Sosial dan Motivasi Tenaga Kerja Wanita
Bercadar di Indramayu Jawa Barat”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konstruksi sosial tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu ?
2. Bagaimana motivasi tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu ?
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas penulis sudah
selayaknya mempunyai tujuan dan kegunaan penelitian, adapun tujuannya adalah
sebagai berikut :
1. Mengkaji konstruksi realitas sosial tenaga kerja wanita bercadar di
Indramayu
2. Untuk mengetahui motivasi apa yang mendorong tenaga kerja wanita
bercadar di Indramayu
Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat praksis
sekaligus teoritis. Praksis karena penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
9
persyaratan menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam,
UIN Sunan Kalijaga.
1. Sebagai sumbangan untuk dijadikan sumber dan bahan komperasi bagi
peneliti lain.
2. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
ilmu Sosiologi Agama.
D. Tinjauan Pustaka
Karya ilmiah dengan konsentrasi penelitian dibidang tenaga kerja wanita
pernah diangkat oleh Sri Hartati. Sri Hartati membahas tentang buruh migran
perempuan yang pernah mengalami tindak kekerasan fisik dan psikologis di
tempat kerja dan upaya-upaya membebaskan diri terhadap segala bentuk
kekerasan terhadap TKW yang tidak tertangani oleh lembaga yang
menyalurkannya. Penulis melihat peran dan tanggung jawab PPTKIS
(Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) dalam upaya
perlindungan TKW. Perbedaan penulisan Sri Hartati dengan penulisan ini terletak
pada poin yang akan dibahas. Penulisan Sri Hartati lebih memfokuskan pada
upaya para penyalur tenaga kerjanya dalam hal PPTKIS sedangkan penulisan
yang akan penulis lakukan berobyek pada TKW bercadar di Indramayu.
Persamaanya dengan penulisan tersebut terdapat pada subjek penulisan yaitu
tenaga kerja wanita .26
26 Sri Hartati, “Presepsi Buruh Migran Perempuan Terhadap Peran Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Kabupaten Brebes”, Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011, hlm.9-10.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
10
Rusi Tagaroa dan Encop Sofia memberikan gambaran dan telaah yang
kritis terhadap sekian persoalan yang melingkupi dunia tenaga kerja wanita.27
Penulis memandang bahwa mulai dari realitas dan pergulatanya, penyebab dan
persoalan yang dihadapi, hingga perjuangan untuk menegakkan harkat martabat
diri dan keluarga, serta nilai keberadaanya bagi bangsa dan negara. Penulisan
yang akan penulis tulis megungkap kontruksi realitas sosial TKW bercadar di
Indramayu yang menjadi topik pertama yang penulis kerjakan. Persamaanya
terletak pada obyek yang akan diteliti yaitu seorang tenaga kerja wanita.
Ihsan dalam skripsinya membahas mengenai perlindungan tenaga kerja
dan transmigrasi dalam Undang-undang No.39 tahun 2004 yang ditinjau dari
hukum Islam, undang-undang tersebut merupakan wujud keseriusan dari
pemerintah dalam usaha meningkatkan lapangan pekerjaan dalam rangka
mengurangi pengangguran di dalam negeri yang semakin meningkat. Skripsi
tersebut sebelumnya menunjukan tinjauan terhadap hukum Islam, sedangkan
penelitian ini membahas tentang kontruksi realitas sosial TKW bercadar dan apa
saja faktor yang membentuk konstruksi pada TKW bercadar. Persamaannya
terletak pada subjek yang akan diteliti yaitu tenaga kerja Indonesia dan sama-sama
meneliti tentang buruh migran.28
Dalam Bukunya Argyo Dermanto menjelaskan tentang realitas sosial yang
menunjukan keadaan TKW Indonesia di Luar Negeri dengan permasalahan-
permasalahan tindak diskriminasinya. Mereka mengalami masalah eksploitasi
27 Rusdi Tagaroa dan Encop Sofia, Buruh Migran Indonesia Mencari Keadilan.., hlm.5. 28 Ihsan, “Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Tinjauan Hukum Islam Terhadap Undang-Undang No.39 tahun2014 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri”. Skripsi Fakultas Syariah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarata, 2009, hlm. 4-5.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
11
berupa gaji yang tidak dibayar oleh sang majikan, tidak betah kerja, pelecehan
seksual, penyiksaan, terlantar hingga menjadi korban trafficking.29 Perbedaan
penulisan ini dengan sebelumnya adalah dari metode penulisannya dan sudut
pandang penulisan. Penulisan ini akan melihat sebuah pola pikir diri seorang
perempuan yang memberanikan diri menjadi TKW. Kemudian melihat suatu
permasalahan dari sudut pandang gender sehingga akan terlihat akar-akar dari
diskriminasi perempuan itu. Sedangkan persamaan yang ada pada penulisan kita
adalah dari obyek penulisan yang sama-sama membahas tentang TKW.
E. Kerangka Teori
Dalam pandangan Peter L.Berger, tidak ada realitas sosial yang dapat
terlepas dari manusia.30 Namun bagi Berger sebaliknya bahwa manusia adalah
hasil dari masyarakat sudah ada sebelum individu dilahirkan dan akan terus ada
setelah manusia itu mati. Eksistensi manusia merupakan suatu tindakan
penyeimbang antara manusia dan dirinya, manusia dan dunianya. Yang artinya
manusia selalu berada pada proses pengembangan diri, dalam proses ini manusia
mencoba membangun eksistensi dirinya karena dengan eksistensi tersebut akan
menghasilkan drinya sehingga setiap manusia dapat merealisasikan keinginanya .
Dalam pandangan Sosiologi, muncul pertanyaan mengenai hubungan
manusia yaitu apa yang harus lebih didahulukan apakah masyarakat memberikan
perioritas di atas individu, atau sebaliknya individu memberikan prioritas kepada
masyarakat. Pandangan inilah yang menimbulkan dua kubu di mana satu teori
29 Argyo Dermanto, Kebutuhan Praktis dan Strategis Gender Menyoal TKW Indonesia yang akan Dikirim Keluar Negeri (Surakarta: Sebelas Maret University Press,2009) .hlm. 45. 30 Peter L.Berger and Thomas Luckmann, The Construction Social Reality (New York;Anchor Book,1967).hlm.19-28.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
12
menekankan secara ekstrem kepada masyarakat dan teori lain berbicara lebih
menekankan kepada individu. Peter L.Berger mencoba keluar dari dua ekstrem
tersebut, yang selanjutnya membuat penulis tertarik dengan kerangka teorinya.
Artinya Berger melihat relasi antara masyarakat dan individu bersifat dialektik,
dengan adanya proses dialektik di antara masyarakat dan individu maka konsep
keduanya bisa dipandang sebagai kenyataan obyektif dan mengandung makna
subyektif.
Proses dialektik masyarakat menurut Peter L.Berger terdiri atas tiga
momentum yaitu eksternalisasi, obyektifikasi, dan internalisasi. Peter L.Berger
mengambil kesimpulan bahwa agama berperan dalam mengkonstruksi dunia
sosial (Sosial Construction). Ini artinya agama tidak semata-mata berfungsi
sebagai pemelihara dunia, akan tetapi justru yang lebih penting adalah sebagai
pembangun dunia. Dalam analisis teoritisnya, Berger melihat agama yang datang
dari langit suci (wahyu) ketika berada dalam dunia sosial menjadi sekumpulan
makna, nilai-nilai dan pandangan dunia (world view) transenden yang berproses
(berubah) dan dimiliki oleh individu ketika berinteraksi sosial dengan dunianya
yang sekuler.31
Dalam penelitian ini penulis berusaha menggunakan metode analisis
deskriptif dengan memakai teori dari Peter L.Berger dengan tiga konsep
teoritisnya, yaitu eksternalisasi,obyektifikasi, dan internalisasi. Jadi dunia sosial
yang dibangun dari proses internalisasi di mana individu menghayati nilai-nilai
dan makna suci dari wahyu (agama) yang kemudian dieksternalisasikan
31 Moh. Soehada. Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama (Yogyakarta: SUKA Press, 2007), hlm.40.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
13
(ditransformasikan) nilai-nilai dan makna itu ke dalam kesadaran dunia sosial.
Bentuk interaksi sosial individu semacam ini kemudian menghasilkan proses
obyektifikasi (makna universal) yang terus menerus oleh karena adanya kesadaran
proses internalisasi dan eksternalisasi yang terobyektifikasikan tersebut bergerak
mengikuti hukum-hukum dialektika sosial.32
Digunakannya teori Berger ini bukanlah suatu kebetulan semata,
melainkan keinginan penulis untuk mencari proses perubahan TKW Indramayu
bercadar secara eksternalisasi yang awalnya sebelum berangkat ke luar negeri
menjadi TKW tidak bercadar kini menjadi bercadar. Juga ingin melihat secara
menyeluruh keberadaan keberagamaan mereka secara obyektifikasi, dan memotret
kontruksi sosial mereka dalam masyarakat secara internalisasi. Di samping bacaan
penulis belum adanya penelitian tentang konstruksi sosial TKW bercadar yaang
memakai pendekatan teori Peter L.Berger.
Selain menggunakan teori konstruksi sosial Peter L Berger, penulis juga
menggunakan teori motivasi sosial untuk menganalisis secara deskriptif berbagai
motivasi tenaga kerja wanita bercadar. Digunakannya teori motivasi dikarenakan
pentingnya untuk mengungkap motivasi tenaga kerja wanita bercadar.
Motif menurut tafsir sosiologi adalah suatu deskripsi verbal yang
memberikan gambaran, penjelasan atau dasar kebenaran tingkah laku yang telah
dilakukan oleh seorang aktor sosial.33 Motif bisa diartikan sebagai suatu alasan
32 Moh. Soehada. Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama..,hlm.41 33 Brayan S. Traner, Sosiologi Islam (Jakarta: PT Rajawali, 1992), hlm, 26.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
14
atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu dan melakukan sikap
tertentu.34
Secara bahasa motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak dan berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi
dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, atau
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.35
Hodgetts dan Luthans mengemukakan motivasi sebagai proses psikologi
melalui keinginan yang belum terpuaskan, yang arahkan ke pencapaian tujuan.
Definisi tersebut menunjukan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan.36
Menurut Abraham Harold Maslow, berpendapat bahwa orang yang memiliki
kebutuhan akan terus menerus berubah, dan juga mengemukakan suatu hipotesa
bahwa kebutuhan manusia memiliki lima bentuk kebutuhan yang disusun secara
hirarki yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan
kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri
sebagai dasar dan perwujudan pribadi sebagai puncaknya.37
F. Metode Penelitian
Secara umum metode penulisan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.38 Komponen-komponen
34 Martin Handoko, Motivasi Daya Pengaruh Tingkah Laku (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hlm.9. 35 Hamah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan ( Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2012), hlm. 3.
36 A. Usmara, Motivasi Kerja: Proses, Teori dan Praktek (Yogyakarta: PT. Amarabooks,
2006), hlm. 14.
37 A. Usmara, Motivasi Kerja: Proses,....hlm. 16.
38 Sugiyono, Metode Penulisan Kualitatif (Bandung: CV.Alfabeta, 2007), hlm.3.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
15
yang akan ditempuh penulis dalam emnggali dan menganalisa data untuk
menemukan jawaban permasalahan, yaitu :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).39 Dengan
metode penelitian kualitatif yaitu penelitian dengan metode pengambilan
datanya langsung ke lapangan, kemudian berkaitan dengan sumber data dalam
penelitian ini adalah subyek dari data yang diperoleh.40
2. Sumber Data
Pengertian sumber data dalam penulisan ini adalah subyek dari mana data
yang diperoleh.41 Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari ungkapan
narasumber ketika wawancara, buku dan dokumentasi berupa foto.
a. Sumber data primer
Hasil wawancara dan observasi tetap dengan para tenaga kerja wanita
bercadar informan kunci (key informan), serta pihak-pihak yang masih
memiliki hubungan dengan tenaga kerja wanita bercadar.
b. Sumber data Sekunder
Meliputi referensi maupun penulisan yang berkaitan dengan kontruksi
realitas sosial dan faktor-faktor yang membentuk konstruksi. Diantaranya
yaitu buku, artikel, jurnal, majalah dan sebagainya.
39 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,2007), hlm.26. 40 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 172. 41 Suharsini Arikunto, Prosedur Peelitian: Suatu Pendekatan Praktek..,hlm. 172.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
16
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah salah satu langkah yang harus di tempuh
dalam mengadakan suatu penulisan agar diperoleh data yang sesuai dengan apa
yang dikonsepsikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan
data dalam penulisan ini adalah :
a. Teknik Observasi
Observasi (observation) berasal dari bahasa latin yang berarti
memperhatikan dan mengikuti.42 Dalam hal ini mengandung arti mengamati
dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju. Observasi adalah
penelitian yang terfokus terhadap kejadian, gejala atau sesuatu.43
Dalam hal ini penulis menggunakan participation charts, yaitu
melakukan observasi merekam atau mencatat pembicaraan yang muncul
dari subyek atau sejumlah subyek yang diobservasi secara simultan dalam
suatu kegiatan atau aktivitas tertentu.44 Dalam observasi mencari informan,
menggunakan metode snowball, yaitu mencari informan kunci untuk
mendapatkan informan lainnya.
Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung ke
tempat penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai tenaga kerja
wanita bercadar, sekaligus mencari informasi mengenai tenaga kerja wanita
bercadar di tempat penelitian sebagai data pelengkap.
42 Haris Herdiansyah, Metodologi Penuliasan Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta : Salemba Humanika, 2010), hlm. 131. 43 Emzir M, Metofologi Penulisan Kualitatif “Analisis Data” (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), hlm. 28. 44 Haris Heriansyah, Metodologi Penuliasan Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.., hlm. 137.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
17
b. Teknik Wawancara
Wawancara (interview) merupakan salah satu teknik paling penting
urgen dalam penulisan kualitatif. Wawancara dalam penulisan kualitatif
menurut Denzim dan Lincoln (1994: 353) adalah percakapan seni bertanya
dan mendengar (The art of askig and listening).45
Adapun pihak tenaga kerja wanita yang bercadar yang bersedia dan
mau untuk diwawancarai penulis terdapat 5 orang, yang bekerja di negara
Taiwan dan Hongkong.
Dalam penulisan penulis menggunakan teknik wawancara bebas
terstruktur yaitu penulis membawa pedoman yang merupakan garis besar
tentang masalah yang sedang diteliti. Alat-alat yang digunakan penulis
dalam melakukan kegiatan wawancara adalah daftar pertanyaan, buku
catatan, kamera (untuk foto atau untuk merekam hasil wawancara) dan
handphone untuk melakukan wawancara via online.
Adapun sumber yang akan diwawancarai adalah tenaga kerja
wanita bercadar sebagai narasumber inti dan pihak-pihak yang memiliki
keterkaitan dengan tenaga kerja wanita bercadar sebagai informan
tambahan, seperti sesepuh masyarakat Indramayu, tokoh masyarakat dan
tokoh agama di Indramayu, serta staff advokasi Serikat Buruh Migran
Indonesia (SBMI) wilayah Indramayu.
45 Moh. Soehada, Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama..,hlm. 94.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
18
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan
sebagainya.46 Pengumpulan dokumen digunakan untuk menambah
informasi yang diteliti.
Macam-macam dokumentasi adalah arsip-arsip, foto, autobiografi,
dan surat-surat. Pengumpulan dokumen meliputi kondisi latar penulisan
yakni :
1. Foto hasil wawancara dengan informan maupun responden.
2. Foto dokumentasi kegiatan atau arsip-arsip yang bisa digunakan.
4. Teknik pengolahan data
Setelah data terkumpul, penulis menggunakan teknik pengolahan data
analisis diskriptif dan explanasi (penjelasan). Analisis diskriptif merupakan
teknik analisis data yang dilakukan dalam rangka mencapai perubahan
terhadap sebuah fokus kajian yang komplek.
Sedangkan analisis eksplanasi (penjelasan) adalah sebuah teknik analisis
data yang bertujuan untuk menyediakan informasi, penjelasan, alasan-alasan,
dan pertanyaan mengapa suatu hal bisa tejadi.47
5. Pendekatan Sosiologis
46 Suharsini Arikunto, Prosedur Peelitian: Suatu Pendekatan Praktek..,hlm. 236. 47 Moh. Soehada, Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama..,hlm. 115-116.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
19
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologis. Karena
ingin mengunggkap faktor-faktor apa saja yang mengkonstruksi tenaga kerja
wanita (TKW) bercadar di Indramayu.
G. Sistematika Penulisan
Hasil dari penelitian yang penulis lakukan akan dipaparkan menjadi
beberapa bab. Tujuannya untuk lebih memudahkan dalam memahami dan
membahas permasalahan yang diteliti. Berikut ada;ah pengklarifikasian bab yang
akan penulis rangkai :
Bab pertama, adalah bab pendahuluan, membahas tentang latar belakang
masalah yang kemudian melahirkan batasan dan rumusan masalah sebagai topik
pembahasan skripsi. Selanjutnya, tujuan penelitian, dan yang terakhir adalah
sistematika pembahasan atau sistematika penulisan skripsi.
Bab kedua, akan memaparkan sub-bab, yaitu gambaran umum atau
monografi Indramayu yang akan menjadi tempat penelitian dan gambaran kecil
mengenai profil kabupaten Indramayu yang menjadi lokasi penelitian sekaligus asal
dari tenaga kerja wanita bercadar yang akan menjadi informan. Dilihat dari kondisi
desa, demografi, pendidikan, dan kondisi sosial-keagamaan. Sehingga dapat terlihat
gambaran kecil tentang asal-usul informan.
Bab ketiga, pembahasan mengenai proses konstruksi sosial tenaga kerja
wanita bercadar, yakni bagaimana konstruksi sosial tentang tenaga kerja wanita
bercadar di Indramayu menjadi beberapa pembahasan, diantaranya Proses
perubahan yang mereka peroleh sebelum atau selama bekerja di luar negeri,
proses eksternalisasi nilai-nilai cadar, proses obyektifikasi cadar, internalisasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
20
cadar, dan prolog penulis. Sub bab ini sangat urgen karena menjawab bagaimana
konstruksi sosial membentuk tenaga kerja wanita bercadar.
Bab keempat, yang secara fokus berusaha menganalisis motivasi yang
menjadi dasar tenaga kerja wanita di Indramayu untuk bercadar. Selanjutnya sub
bab-nya antara lain: Motivasi tenaga kerja wanita bercadar dan perubaha secara
sikap setelah mengenakan cadar, serta uraian dengan menggunakan bukti yang
didapat dari ungkapan para informan.
Bab kelima, adalah bab penutup yang merupakan bagian paling akhir
dalam pengkajian masalah tenaga kerja wanita bercadar ini, berupa kesimpulan
dari bab-bab yang telah dibahas sebelumnya dan penulis lengkapi dengan saran-
saran.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan ini, akan ditulis hasil penelitian yang penulis
dapatkan di lapangan sebagai jawaban dai rumusan masalah yang telah
ditentukan dalam bab pertama. Dari penjabaran dalam bab-bab terdahulu,
maka penulis mengambil kesimpulan sebagaimana berikut :
1) Proses eksternalisasi cadar pada tenaga kerja wanita bercadar asal
Indramayu terjadi melalui media sosial. Dengan alasan mudahnya akses
serta keterbatasan waktu tenaga kerja wanita bercadar untuk mengikuti
suatu diskusi atau kajian dengan beberapa ustadz. Selain itu, Proses
eksternalisasi cadar pada tenaga kerja wanita bercadar asal Indramayu
melalui kajian di media sosial, selain karena mudahnya akses serta
logisnya materi yang disampaikan da‟i atau ustadz di media sosial
menurut tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu. Proses eksternalisasi
cadar pada tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu selain melalui
media sosial, juga melalui kajian yang diikuti sat di negara tempat
mereka bekerja, serta melalui teman sejawat, dimana tenaga kerja wanita
bercadar tersebut dipengaruhi dari ajakan, motivasi, dan inspirasi teman
sendiri.
2). Proses obyektifikasi pada tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu
sebagai bentuk ketaatan seorang muslimah, karena tujuan mengenakan
cadar yaitu menjalankan perintah Allah. Dan dilegitimasi dengan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
83
merujuk pada dalil-dalil yang dianggap rasional yang menjadikan
kebenaran yanga dianggap obyektif oleh tenaga kerja wanita bercadar.
Selain itu, adanya penyeselan dimasa lalu sebelum mengenakan cadar,
dan dengan cara berpakian mengenakan cadar, tenega kerja wanita
bercadar merasa jauh lebih baik sehingga membentuk sebuah signifikansi
. Proses signifikansi tersebut terlihat dari cara berpakian yang
mengaplikasikan cadar dalam setiap kegiatan sehari-hari. Sehingga
menunjukan adanya penerimaan dari proses eksternalisasi.
3). Proses internalisasi cadar pada tenaga kerja wanita bercadar terjadi
dengan dijadikanya cadar sebagai pakian sehari-hari. Proses internalisasi
juga ditandai dengan adanya sosialisasi yaitu semangat berdakwah di
media sosial dan di organisasi.
4) Terdapat motivasi yang menyebabkan tenaga kerja wanita bercadar yaitu
motif teognetis yaitu motif yang berasal dari interaksi manusia dengan
Tuhannya, motif darurat yaitu motif yang dilakukan seseorang jika
sedang dalam keadaan yang berbahaya, motif eksplorasi yaitu motif
untuk memeriksa dan menyelidiki sesuatu hal, yang timbul karena rasa
penasaran, motif-motif yg berhubungan dengan orang lain yang memiliki
hubungan sosial yaitu motif sosiogenetis, serta aktualisasi diri sebagai
dorongan melakukan perubahan.
5). Pasca proses konstruksi sosial tenaga kerja wanita bercadar asal
Indramayu mengalami beberapa perubahan seperti, perubahan pada
dimensi ieologis, dimensi ritual,dimensi pengetahuan, dimensi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
84
penghayatan, dimensi interksi sosial. Pasca mengalami konstruksi sosial
tenaga kerja wanita bercada merasa jauh lebih baik dan lebih bahagia
karena memperoleh petunjuk untuk mengenakan cadar dan perasaan
tersebut menjadikan batinnya lebih tentram.
B. Saran-saran
Setelah melalui proses pembahasan dan kajian terhadap konstruksi realitas
tenaga kerja wanita bercadar di Indramayu Jawa Barat, maka dalam upaya
pengembangan dan penelitian di bidang kajian ini selanjutnya, kiranya penulis
perlu mengemukakan saran sebagai berikut : perlunya penelitian yang lebih
komprehensif dan kajian lebih lanjut tentang konstruksi sosial tenaga kerja
wanita bercadar di Indramayu Jawa Barat yang terkait dengan aspek dampak
pendidikan agama usia dini dengan pengaruh pemahaman keagaman
fundamental yang muncul di Indonesia beberapa dekade terakhir ini. Selain itu
penulis mengharapka kepada pihak :
1. Tenaga Kerja Wanita, terkhusus yang muslimah untuk membentengi diri
dengan pondasi agama yang kuat, agar tidak terbawa arus radikalisme
yang dapat mengancap siapapun.
2. Untuk lembaga yang menangani Tenaga Kerja Wanita, seperti agency,
sponsor dan lainnya, untuk dapat membekali tenaga kerja wanita bercadar
dengan bekal agama melalui ustadz atau ustadzah sebagai bekal pondasi
mereka saat bekerja di Luar negeri, jadi bukan hanya diberikan bekal
secara skill dan bahasa namun juga pondasi agama.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
85
3. Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara tenaga kerja wanita bekerja,
atau pihak pemerintah Indonesia untuk lebih selektif dalam memilih dan
mendatangkan ustadz-uztadzah, mubaligh, penceramah untuk melakukan
dakwah kepada kalangan tenaga kerja Indonesia khususnya wanita di negara
mereka bekerja. Karena melalui kajian, ceramah dan tabligh akbar mereka
mendapatkan pemahaman keagamaan, kebanyakan dari mereka hanya bisa
menelan secara mentah-mentah, sehingga perlu ada filter untuk mendatangkan
penceramah dari Indonesia ke luar negeri.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
86
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial.Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Ancok, Jamaluddin dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1994.
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Bappeda Kabupaten Indramayu,Profil Daerah.
Berger, Peter L. Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial.Jakarta:LP3ES,1991.
Berger,L. Petter and Thomas Luckmann, The Construction Social Reality (New York;Anchor Book,1967.
Bungin, Bungin. Konstruksi Sosial Media Massa . Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2008.
Bungin, Burhan. Kontruksi Sosial Media Massa, Kekuatan Pengaru Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Petter L.Berger &Thomas Luckmann.Jakarta: Kencana, 2008.
Bungin,Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Konsumen serta Kritik Terhadap Petter Berger dan Thomas Luckmann.
Dasuki,A. Sejarah Indramayu . Indramayu, tnp, ttt.
Dermanto, Argyo. Kebutuhan Praktis dan Strategis Gender Menyoal TKW Indonesia yang akan Dikirim Keluar Negeri.Surakarta: Sebelas Maret University Press. 2009.
Erikson,Eric H.Identitas dan Siklus Hidup Manusia:Sebuah Bunga Rampai. Jakarta: PT.Gramedia,1989.
Galba, Sindu. Budaya Tradisional pada Masyarakat Indramayu.Bandung: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, 2004.
Gazalba, Sidi.Islam dan Perubahan Sosial budaya. Jakarta: Pustaka Al- Husna.1993.
Hartati,Sri.Presepsi Buruh migran Perempuan Terhadap Peran Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Kabupaten Brebes. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.2011.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
87
Haryanto,Sindung. Spektrum Teori Sosial “dari Klasik hingga Postmodern”.Yogyakarta: ar- Ruzz Media, 2012.
Herdiansyah, Haris. Metodologi Penuliasan Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika, 2010.
Ihsan. Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Tinjauan Hukum Islam Terhadap Undang-Undang No.39 tahun2014 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri. Skripsi. Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga.Yogyakarata.2009.
Irianto, Sulistyowati.Akses Keadilan dan Migrasi Global: Kisah Perempuan Indonesia Pekerja Domestik di Uni Emirat Arab.Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011.
Jamal, Zakiyah. Fenomena Wanita Bercadar (Studi Fenomenologi Konstruksi Realitas Sosial dan Interaksi Sosial Wanita Bercadar di Surabaya). Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” .Jawa Timur. 2013.
James, William. The Varieties of Religious Experience: Perjumpaa dengan Tuhan Ragam Pengalaman Religius Manusia, terj. Admiranto,Bandung: Mizan Media Utama, 2004.
Kasim, Supali. Cimanuk : Prespektif pendekatan Arkeologi, Sejarah, dan Budaya. Cirebon: LovRinz Publishing, 2016.
Kasim,Supali.Budaya Dermayu Nilai-nilai Historis, Estetis dan Transendental.Yogyakarta: Poestakadjati, 2013.
M, Emzir. Metofologi Penulisan Kualitatif “Analisis Data”. Jakarta : Rajawali Pers.2010.
Misra dan Rosenberg. Buruh Migran.Jakarta : ICMC, 2003.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.
Ngaripin. Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Para TKW (Tenaga Kerja Wanita) Usia 8-15 Tahun di Desa Krangkeng, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu Jawa Barat.Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011.
Novalia, Seruni.Perubahan Perilaku Sosial Ekonomi Mantan Tenaga Kerja Wanita TKW) Dalam Keberlangsungan Hidup Keluarga Prespektif Ekonomi Islam. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Purwokerto. 2015.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
88
Ratri, Lintang.Cadar, Media dan identitas Perempuan Muslim.dalam e- Journal.undip.ac.id, 2011.
Sihite,Romany. Perempuan Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Soehada,Moh.Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama.Yogyakarta: SUKA Press, 2007.
Sugiyono. Metode Penulisan Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta. 2007.
Syamsul Arifin, Bambang. Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Tagaroa, Rusdi dan Encop Sofia. Buruh Migran Indonesia Mencari Keadilan. Bekasi: Solidaritas Perempuan Lembaga Advokasi Buruh Migran Indonesia, 2003.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
89
Daftar Informan
1. Nama : Anis suhayti
Usia : 20 Tahun
Asal : Kec.Kedokan Bunder Kab.Indramayu
Awal bercad.ar : Februari 2015
Bekerja di negara : Hongkong
2. Nama : Yati
Usia : 19 Tahun
Asal : Kec.Kandanghaur Kab.Indramayu
Awal bercadar : 2016
Bekerja di negara : Taiwan
3. Nama : Hanna Abdillah
Usia : 22 Tahun
Asal : Kec.Balongan Kab.Indramayu
Awal bercadar : September 2018
Bekerja di negara : Taiwan
4. Nama : SS (Inisial)
Usia : 24 Tahun
Asal : Indramayu
Awal bercadar : awal 2016
Bekerja di negara : Taiwan
5. Nama : Yanti
Usia : 23 Tahun
Asal : Kec.Karanagampel Kab.Indramayu
Awal bercadar : Sejak 2015
Bekerja dinegara : Taiwan
6. Nama : Robidin
Usia : 27 Tahun
Asal : Tinumpuk Indramayu
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
90
Jabatan : Staff Advokasi SBMI (Serikat Buruh Migran
Indonesia)
7. Nama : Agus saefullah
Usia : 29 Tahun
Asal : Tinumpuk Indramayu
Jabatan : Koordinator lapangan SBMI
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
91
Panduan Pertanyaan Wawancara
1. Sejak kapan anda mengenakan cadar ?
2. Bagaimana proses anda bercadar ?
3. Dimana sekarang anda bekerja?
4. Apakah anda mengikuti forum/organisasi/ kajian tertentu?
5. Siapa ulama/ustadz/pendakwah yang sering anda ikuti ceramahnya?
6. Seberapa berpengaruh ceramah ulama/ustad/pendakwah tersebut terhadap
proses anda berhijrah?
7. Apakah yang anda tangkap dari ceramah tentang cadar ustad tersebut?
8. Apa yang membuat anda ingin mengaplikasikan cadar pada keseharian anda?
9. Apa saja materi yang disampaikan dalam ceramah tersebut?
10. Apakah dalam ceramah tersebut terdapat materi anjuran bercadar bagi
muslimah ?
11. Siapa yang medorong anda mengenakan cadar?
12. Siapa yang menginspirasi anda untuk menganakan cadar?
13.Apa motivasi anda mengenakan cadar?
14. Apakah keluarga mendukung anda mengenakan cadar?
15. Apakah ada hambatan dari orang-orang disekitar?
16. Bagaimana respon lingkungan anda dengan perubahan anda?
17. Apakah hambatan anda dalam mengenakan cadar ditempat anda bekerja?
18. Apakah ada keinginan untuk mensyiarkan cadar ke berbagai kalangan?
19. Apakah dalam keseharian anda mengenakan cadar?
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
92
20. Apakah ada perubahan dalam berinteraksi setelah mengenakan cadar?
21. Apa yang membuat anda merasa nyaman dengan menggunakan cadar?
22. Apa saja yang telah anda lakukan untuk mensyiarkan cadar?
23. Motif apa yang mendominasi anda mengenakan cadar?
24. Bagaimana perubahan sikap anda pasca konstruksi sosial ?
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
93
Foto bukti wawancara via online
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
94
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
95
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
96
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
97
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
98
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
99
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
100
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
101
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
102
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
103
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
104
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
105
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
106
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
107
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
108
Foto Kegiatan Tenaga Kerja Wanita Bercadar di Indramayu
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
109
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
110
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
111
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
112
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
113
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
114
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
115
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
116
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
117
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)
118
CURICULUM VITAE
A. Biodata Diri Nama : Julaekhah Tempat & Tanggal Lahir : Indramayu, 20 Juni 1997 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Kewarganaegaraan : Indonesia Alamat asal : Jl.Habib-keling Underan Ds.Pringgacala Kec.Karangampel-Kab. Indramayu Alamat Sekarang : Pondok Pesantren Nurul Ummahat Kotagede No Telp/hp : 087 828 690 590 E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan Formal
1. MI RAUD LATUT THULLAB Underan 2. MTs N 1 Karangampel/ MTs N 1 Indramayu 3. SMA N 1 Krangkeng/ SMA N 6 Indramayu 4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2015-sekarang)
C. Pendidikan Non Formal
1. Pondok Pesantren Wahid Hasyim 2. Pondok Pesantren Nurul Ummahat 3. Kresna English Course Pare
D. Pengalaman Organisasi
1. Koordinator Lapangan Lembaga Peduli Indramayu 2. Mahasantri Lazis Masjid Syuhada Yogyakarta 3. Anggota Beswan Inspiratif Dompet Dhuafa Yogyakarta 4. Sahabat Masjid UIN Sunan Kalijaga 5. Pengajar TPA Nurul Iman Blimbingsari Sleman 6. Sahabat Inklusi Pusat Layanan Difable UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)