Diagram Kipas

12
ANALISIS KEKAR A. Kekar Kekar merupakan retakan – retakan pada batuan yang belum mengalami pergeseran, biasanya terbentuk karena adanya gaya tektonik sepert tension, stress dan lainnya. Kekar terdapat pada semua jenis batuan. Klasifikasi kekar di bagi menjadi 2, yaitu genetis dan geometris. 1. Klasifikasi Genetis a. Kekar Gerus b. Kekar Tarik c. Kekar Kolom 2. Klasifikasi Geometris a. Berdasarkan kedudukan terhadap lapisan batuan. Strike joint : jurus kekar dan jurus perlapisan saling sejajar. Dip joint : jurus kekar sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan. Diagonal/oblique joint : jurus kekar dan jurus perlapisan batuan saling memotong. Bedding joint : bidang kekar dan bidang lapisan saling sejajar. b. Berdasarkan pola kekar. Kekar sistematik . Kekar tidak sistematik. c. Berdasarkan ukuran. 1) Master joint 2) Major joint 3) Kekar minor 4) Kekar mikro B. Sesar Sesar merupakan kekar yang telah mengalami pergeseran melalui bidangnya. Pergeseran terjadi karena adanya gaya tektonik yang bekerja di dalam bumi. Sesar terdapat pada semua jenis batuan dengan panjang bervariasi dari beberapa milimeter sampai ratusan kilometer . C. Lipatan

description

rizaldi saputra ubb

Transcript of Diagram Kipas

ANALISIS KEKAR

A.KekarKekar merupakan retakan retakan pada batuan yang belum mengalami pergeseran, biasanya terbentuk karena adanya gaya tektonik sepert tension, stress dan lainnya. Kekar terdapat pada semua jenis batuan. Klasifikasi kekar di bagi menjadi 2, yaitu genetis dan geometris.1.Klasifikasi Genetisa.Kekar Gerusb.Kekar Tarikc.Kekar Kolom

2.Klasifikasi Geometrisa.Berdasarkan kedudukan terhadap lapisan batuan.Strike joint : jurus kekar dan jurus perlapisan saling sejajar.Dip joint : jurus kekar sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan.Diagonal/oblique joint : jurus kekar dan jurus perlapisan batuan saling memotong.Bedding joint : bidang kekar dan bidang lapisan saling sejajar.

b.Berdasarkan pola kekar.Kekar sistematik.Kekar tidak sistematik.

c.Berdasarkan ukuran.1)Master joint2)Major joint3)Kekar minor4)Kekar mikroB.SesarSesar merupakan kekar yang telah mengalami pergeseran melalui bidangnya. Pergeseran terjadi karena adanya gaya tektonik yang bekerja di dalam bumi. Sesar terdapat pada semua jenis batuan dengan panjang bervariasi dari beberapa milimeter sampai ratusan kilometer.C.LipatanLipatan merupakanstruktur pada batuan yang tampak seperti bergelombang.Lipatan dapat dijumpai pada semua jenis batuan, namun yang paling sering dijumpai adalah pada batuan sedimen berlapis. Bentuk gelombang yang cembung ke atas dinamakan antiform, sementara yang cembung ke bawah dinamakan synform.

B.Analisis KekarPenganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya dengan menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan daerah tersebut. Hubungan antara kekar, sesar ,lipatan dikemukakan oleh moody dan Hill (1956).

Dalam menganalisis kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga metode,yaitu:a.Histogramb.Diagram kipasc.Stereografis

Dalam analisis kekar dengan histogram dan diagram kipas yang dianalisis hanyalah jurus dan kekar dengan mengabaikan besar dan analisis arah kemiringan , sehingga analsis ini akan mendekati kebenaran apabila kekar-kekar yang dianalisis mempunyai dip yang cukup besar atau mendekati 90 .Gaya yang bekerja dianggap lateral, karena arah kemiringan kekar diabaikan, maka dalam perhitungan kekar yang mempunyai arah N180 E dihitung sama dengan N65 W . Jadi semua pengukuran dihitung ke dalam interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 W N 90 W.

Untuk analisis statistik , data yang diperkenankan umumnya 50 data , tetapi 30 data masih diperkenankan . Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik dipisahkan , karena gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda.

1.Buat tabulasi fata dari hasil pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke dalam tabel , kemudian buat interval misalnya 5 derajat . Hitung frekuensi dan prosentase masing-masing interval. Prosentase dihitung masing-masing interval terhadap pengukuran.

2.Membuat histograma.Buat sumbu datar untuk jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagai prosentaseb.Sumbu datar terdiri dari interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 w N 90 W. Buat skala sesuai interval.c.Buat balok masing-masing interval sesuai dengan besar prosentase msing-masing interval.

3.Membuat diagram kipas Buat setengah lingkaran bagian atas dengan jari-jari menunjukan besar prosentase terbesar dari interval yang ada, misal 24%. Busur dibagi menurut interval (jika interval 5 derajat maka dibagi menjadi 18 segmen). Plot jurus kekar sesuai interval. Buat busur lingkaran dengan jari-jari sama dengan prosentase masing-masing interval mulai dari batas bawah interval , hingga atas interval . Misal N 0E N 5 W prosentase 20%, maka buat busur lingkaran dari sumbu dekat (N 0E) hingga sama N 5W dengan jari-jari skala 20%.c4.InterpretasiArah gaya membentuk kekar membagi dua sudut lancip yang dibentuk oleh kedua kekar.a.Pada diagram kipas arah gaya pembentuk kekar adalah besarnya sudut (jenis kekar) yang terbaca pada busur lingkungan , yang diperoleh dengan membeagi dua dari dua maksima (interval dengan prosentase terbesar) yang berjarak kurang dari 90 derajat.

b.Pada Hsitogram, arah gaya sama dengan sudut yang terbaca pada sumbu datar yang merupakan titik tengah antara dua maksima yang berjarak kurang dari 90 derajat.c.Bila ingin mencari arah sumbu lipatan , tambahkan 90 derajat dari arah gaya , searah atau berlawanan jarum jam.

HUBUNGAN ANALISIS KEKAR TERHADAP SESAR DAN LIPATANBerdasarkan definisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan telah menunjukkan bahwa adanya keterkaitan satu dengan yang lain. Misalnya sesar, sesar ialah kekar yang mengalami pergeseran pada bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan (sinklin maupun antiklin).

Hubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melaluithree stages of deformationyang merupakan sifat deformasi suatu benda terhadap gaya berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga tingkatan tersebut adalah :1.ElasticBenda dikatakanelasticjika suatu benda dikenai gaya, maka akan mengalami deformasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang), maka benda tersebut akan kembali lagi pada bentuk dan ukuran semula. batas dimana suatu benda masih dapat kembali seperti semula jika gaya dilepas, disebutelastic limit.Maka jika besar gaya yang bekerja melebihielastic limit, benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya hilang.

2.PlasticBenda dikatakanplasticjika gaya yang bekerja mencapaielastic limit. Benda yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada bentuk semula, jika gaya dihilangkan.

3.Brittle and DuctileBenda dikatakan brittle,jika benda sudah pecah sebelum gaya yang bekerja mencapai titik plastis.Benda dikatakan ductile,jika benda pecah/hancur setelah gaya melewati titik elastic.

Berdasarkan penjelasan mengenai tingkat deformasi tersebut dapat diketahui bahwa kekar merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan lipatan. Hal ini dikarenakan kekar menjadi zona lemah suatu batuan yang apabila mendapat gaya yang lebih besar akan memicu terjadinya struktur geologi sesar dan lipatan. Sedangkan sesar naik umumnya terbentuk pada daerah lipatan berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan yang berupa antiklin. Hal ini dikarenakan ketika gaya tekan pada daerah lipatan hilang, maka batuan yang terlipat akan kembali berusaha kebentuk semula, tetapi karena adanya kekar maka terbentuklah sesar karena pergerakan yang terjadi pada bidang kekar.

Dari penjelasan barusan, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan itu berupa sinklin atau antiklin. Selain itu kita juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.Untuk menentukan suatu sesar, kita dapat melakukannya dengan analisis kekar untuk mendapatkan nilai1,2,3. Jikakedudukan1,2 relatif horizontal, sedangkan3 relatif vertikal sehingga menghasilkanhanging wallbergerak naik terhadapfoot wallmaka sesar tersebut merupakan sesar naik. Jikakedudukan2,3 relatif horisontal, sedangkan1 vertikal sehingga menyebabkanhanging wallbergerak turun terhadapfoot wallmaka sesar tersebut merupakan sesar turun. Jikakedudukan1,3 relatif horisontal, sedangkan2 vertikal, sehingga menyebabkan blok bergeser ke kanan atau kirimaka sesar tersebut merupakan sesar geser.

BAB VIIIKEKAR

8.1.Dasar TeoriDari hasil pengambilan data lapangan didapat beberapa lokasi pengukuran kekar, dimana penentuan lokasi sendiri berdasarkan keberadaan interpertasi keluarusan lansat yang telah dilakukan pada tahapan awal. Dari pengamatan lapangan kekar yang berkembang didaerah penelitian secara genetik termasuk kedalam kekar gerus(shear Joint), yang terbentuk akibat adanya gaya kompresi. Dari data kekar ini juga dilakukan proses analisi dengan memproyeksikan kedalamstereogramdanrossetdiagram, dari analisis dapat disimpulkan bahwa kekar di daerah penelitian berkembang secara abstrak atau memiliki pola yang berbeda beda setiap lokasi pengamatan.

Gambar 8.1. struktur kekarLipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan dua proses, yaitubending( melengkung ) danbucking( melipat ). Pada gejala bucking gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan padabending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan(Hill 1953).

Beberapa unsur lipatanPlunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai padaantiklinPitchatauRake, sudut antara garis poros dan horizontal diukur pada bidang poros.Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan.Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidangimajiner) yang melalui semuaHinge Linedari suatu lipatan.Limb(sayap), bagian dari lipatan yang terletakDowndip(sayap yang dimulai dari lengkungan maksimumantiklinsampaihinge sinklin) atauupdip(sayap yang dimulai dari lengkungan maksimumsinklinsampaihingeantiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar(planar),melengkung(curve),atau bergelombang(wave).Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.Back Limb, sayap yang landai.Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.Hinge Line, garis yang menghubungkanHinge Pointpada suatu perlapisan yang sama.Hinge Zone, daerah sekitarHinge Point.Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuahantiklin.Crestal Surface, disebut jugaCrestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan.Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai padasinklin.Trough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah pada setiap permukaan lapisan pada sebuahsinklin.Trough Surface, bidang yang melewatiTrough Line.Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya.

8.2Hubungan Gaya dan Pola KekarBerdasarkan definisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan telah menunjukkan bahwa adanya keterkaitan satu dengan yang lain. Misalnya sesar, sesar ialah kekar yang mengalami pergeseran pada bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan (sinklinmaupunantiklin).Hubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melaluithree stages of deformationyang merupakan sifat deformasi suatu benda terhadap gaya berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga tingkatan tersebut adalah :1. ElasticBenda dikatakanelasticjika suatu benda dikenai gaya, maka akan mengalami deformasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang), maka benda tersebut akan kembali lagi pada bentuk dan ukuran semula. batas dimana suatu benda masih dapat kembali seperti semula jika gaya dilepas, disebutelastic limit. Maka jika besar gaya yang bekerja melebihielastic limit, benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya hilang.2. PlasticBenda dikatakanplasticjika gaya yang bekerja mencapaielastic limit. Benda yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada bentuk semula, jika gaya dihilangkan.3. Brittle and DuctileBenda dikatakanbrittle, jika benda sudah pecah sebelum gaya yang bekerja mencapai titik plastis. Benda dikatakanductile,jika benda pecah/hancur setelah gaya melewati titik elastic.Berdasarkan penjelasan mengenai tingkat deformasi tersebut dapat diketahui bahwa kekar merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan lipatan. Hal ini dikarenakan kekar menjadi zona lemah suatu batuan yang apabila mendapat gaya yang lebih besar akan memicu terjadinya struktur geologi sesar dan lipatan. Sedangkan sesar naik umumnya terbentuk pada daerah lipatan berupasinklindan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan yang berupaantiklin. Hal ini dikarenakan ketika gaya tekan pada daerah lipatan hilang, maka batuan yang terlipat akan kembali berusaha kebentuk semula, tetapi karena adanya kekar maka terbentuklah sesar karena pergerakan yang terjadi pada bidang kekar.Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan itu berupasinklinatauantiklin. Selain itu kita juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.

Gambar 2.2. Jenis-jenis KekarUntuk menentukan suatu sesar, kita dapat melakukannya dengan analisis kekar untuk mendapatkan nilai1,2,3. Jika kedudukan1,2 relatif horizontal, sedangkan3 relatif vertikal sehingga menghasilkanhanging wallbergerak naik terhadapfoot wallmaka sesar tersebut merupakan sesar naik. Jika kedudukan2,3 relatif horisontal, sedangkan1 vertikal sehingga menyebabkanhanging wallbergerak turun terhadapfoot wallmaka sesar tersebut merupakan sesar turun. Jika kedudukan1,3 relatif horisontal, sedangkan2 vertikal, sehingga menyebabkan blok bergeser ke kanan atau kiri maka sesar tersebut merupakan sesar geser.8.3.Analisis KekarPenganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya dengan menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan daerah tersebut. Hubungan antara kekar, sesar ,lipatan dikemukakan olehMoodydanHill (1956).Dalam menganalisis kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga metode,yaitu:a. Histogramb. Diagram kipasc. StereografisDalam analisis kekar dengan histogram dan diagram kipas yang dianalisis hanyalah jurus dan kekar dengan mengabaikan besar dan analisis arah kemiringan, sehingga analsis ini akan mendekati kebenaran apabila kekar-kekar yang dianalisis mempunyaidipyang cukup besar atau mendekati 90 .Gaya yang bekerja dianggap lateral, karena arah kemiringan kekar diabaikan, maka dalam perhitungan kekar yang mempunyai arah N180 E dihitung sama dengan N65 W . Jadi semua pengukuran dihitung ke dalam interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 W N 90 W.Untuk analisis statistik, data yang diperkenankan umumnya 50 data , tetapi 30 data masih diperkenankan. Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik dipisahkan, karena gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda.

8.4Alat dan BahanAdapun alat dan bahan yang digunakan dalm praktikum ini adalah sebagi berikut :8.4.1. AlatAlat-alat yang digunakan adalah :Pensil.Penghapus.Penggaris.Pensil Warna.Busur.8.4.2. BahanBahan-bahan yang di gunakan adalah :Kertas form yang telah ditentukan dan berukuran A4.

8.5.Posedur KerjaAdapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :Buat tabulasi fata dari hasil pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke dalam tabel , kemudian buat interval misalnya 5 derajat . Hitung frekuensi dan prosentase masing-masing interval. Persentase dihitung masing-masing interval terhadap pengukuran.Membuat histograma.Buat sumbu datar untuk jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagaiprosentaseb.Sumbu datar terdiri dari interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 w N 90 W. Buat skala sesuai interval.c.Buat balok masing-masing interval sesuai dengan besar prosentase msing-masing interval.Membuat diagram kipasa)Buat setengah lingkaran bagian atas dengan jari-jari menunjukan besar prosentase terbesar dari interval yang ada, misal 24%.b)Busur dibagi menurut interval (jika interval 5 derajat maka dibagi menjadi 18 segmen). Plot jurus kekar sesuai interval.c)Buat busur lingkaran dengan jari-jari sama dengan prosentase masing-masing interval mulai dari batas bawah interval , hingga atas interval . Misal N 0E N 5 W persentase 20%, maka buat busur lingkaran dari sumbu dekat (N 0E) hingga sama N 5W dengan jari-jari skala 20%.Interpretasia.Pada diagram kipas arah gaya pembentuk kekar adalah besarnya sudut (jenis kekar) yang terbaca pada busur lingkungan, yang diperoleh dengan membeagi dua dari dua maksima (interval dengan presentase terbesar) yang berjarak kurang dari 90 derajat.b.Pada Hsitogram, arah gaya sama dengan sudut yang terbaca pada sumbu datar yang merupakan titik tengah antara dua maksima yang berjarak kurang dari 90 derajat.c.Bila ingin mencari arah sumbu lipatan , tambahkan 90 derajat dari arah gaya, searah atau berlawanan jarum jam.

8.6.Kesimpulansetelah melakukan pratikum ini Kesimpulan yang dapat di dapat adalah praktikan dapat mengetahui gambar kekar, bentuk kekar, mengetahui hubungan gaya dan pola kekar dan praktikan juga dapat mengetahui bagaimana analisa kekar dan aplikasinya di lapangan. Dari data kekar ini juga dilakukan proses analisi dengan memproyeksikan kedalamstereogramdanrossetdiagram, dari analisis dapat disimpulkan bahwa kekar di daerah penelitian berkembang secara abstrak atau memiliki pola yang berbeda beda setiap lokasi pengamatan.Dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap kekarpada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan itu berupasinklinatauantiklin. Selain itu kita juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.