Diagram Alir Percobaan 1

7
PRAKTIKUM KIMIA FISIK “PANAS PELARUTAN ASAM BORAT DAN ASAM OKSALAT” Alat dan Bahan Alat: a. Neraca analitik (1 buah) b. Tabung reaksi besar (6 buah) c. Gelas beker (2 buah) d. Erlenmayer 50 mL (4 buah) e. Baskom (1 buah) f. Satu set alat titrasi (2 buah) g. Termometer (2 buah) h. Penangas air (1 buah) i. Gelas ukur 10 mL (1 buah) j. Pengaduk kaca (1 buah) Bahan: a. Asam borat H3BO3 Merck kemurnian 99,5% b. Asam oksalat H2C2O4.2H2O Merck M= 126,07 c. Indikator PP d. NaOH Merck M= 40,00 e. Aquades

description

Praktikum KF

Transcript of Diagram Alir Percobaan 1

Page 1: Diagram Alir Percobaan 1

PRAKTIKUM KIMIA FISIK

“PANAS PELARUTAN ASAM BORAT DAN ASAM OKSALAT”

Alat dan Bahan

Alat:

a. Neraca analitik (1 buah) b. Tabung reaksi besar (6 buah) c. Gelas beker (2 buah) d. Erlenmayer 50 mL (4 buah) e. Baskom (1 buah) f. Satu set alat titrasi (2 buah) g. Termometer (2 buah) h. Penangas air (1 buah) i. Gelas ukur 10 mL (1 buah) j. Pengaduk kaca (1 buah)

Bahan:

a. Asam borat H3BO3 Merck kemurnian 99,5% b. Asam oksalat H2C2O4.2H2O Merck M= 126,07 c. Indikator PP d. NaOH Merck M= 40,00 e. Aquades

Page 2: Diagram Alir Percobaan 1

Diagram Alir 1. Panas Pelarutan Asam Borat

Mulai

H3BO3 Merck

kemurnian 99,5% 0,5000 gram dan air

7,50 gram

H3BO3 Merck kemurnian

99,5% 0,7500 gram dan air 7,50 gram

H3BO3 Merck kemurnian

99,5% 1,0000 gram dan air 7,50 gram

H3BO3 Merck kemurnian

99,5% 1,2500 gram dan air 7,50 gram

Dimasukkan ke dalam tabung

reaksi 1

Dimasukkan ke dalam tabung

reaksi 2

Dimasukkan ke dalam tabung

reaksi 3

Dimasukkan ke dalam tabung

reaksi 4

Ditimbang dengan neraca analitik

Dibiarkan dingin secara perlahan dan digojok konstan

sampai terbentuk kristal

Dimasukkan ke penangas air es jika

belum terbentuk kristal

Dicatat suhu pertama kali terbentuk kristal

Dilakukan sebanyak dua kali dan diambil

rata-ratanya

Ditimbang lagi setelah dingin

Selesai

Disiapkan

Tabel Pengamtan 1, 2, dan 3

Dipanaskan hingga asam borat larut

Page 3: Diagram Alir Percobaan 1

Diagram Alir 2. Standarisasi NaOH (Duplo)

Mulai

Disiapkan

Padatan NaOH

Merck Mr=

40,00 ... gram Aquadest ... mL

Padatan C

2H

2O

4.2H

2O

Merck kemurnian 99,5% ... gram

Dimasukkan larutan NaOH dan ditambahkan aquades ke dalam labu takar sampai tanda batas

Dimasukkan larutan C2H2O4.2H2O dan ditambahkan aquades ke dalam

labu takar sampai tanda batas

Diaduk hingga larut

Dimasukkan padatan C

2H

2O

4.2H

2O dan

sedikit aquades ke dalam gelas beker

Ditutup dan digojok sampai homogen

Dimasukkan padatan NaOH dan sedikit aquades ke dalam

gelas beker

Diaduk hingga larut

Ditutup dan digojok sampai homogen

Diambil 10 mL dan dimasukkan ke dalam erlenmayer

Dimasukkan ke dalam buret sampai tanda nol (0)

Ditambahkan indikator pp 3 tetes

Dititrasi larutan asam oksalat dengan larutan NaOH (Duplo)

Tabel Pengamatan 4

Selesai

Page 4: Diagram Alir Percobaan 1

Digram Alir 3. Pengukuran Kelarutan Asam Oksalat Secara Langsung

Mulai

Disiapkan

Padatan H2C2O4.2H2O

Merck Mr= 126,07 1,8000 gram

Aquades 10,00 mL

Aquades 10,00 mL

Padatan H2C2O4.2H2O

Merck Mr=126,07 1,8000 gram

Dimasukkan padatan asam borat dan aquades ke dalam

tabung reaksi 1

Dimasukkan padatan asam borat dan aquades ke dalam

tabung reaksi 2

Ditambahkan air dengan

suhu 40◦ C

Ditambahkan air dengan

suhu 40◦ C

Diletakkan dalam penangas air selama 15 menit dan digojok hingga

tercapai suhu 37◦ C

Diletakkan dalam penangas air selama 15 menit dan digojok hingga

tercapai suhu 27◦ C

Diambil 5,00 mL dengan menggunakan gelas ukur 10

mL

Diambil 5,00 mL dengan menggunakan gelas ukur 10

mL

Dimasukkan ke dalam erlenmayer 50 mL yang telah

diketahui beratnya

Dimasukkan ke dalam erlenmayer 50 mL yang telah

diketahui beratnya

Ditambahkan 25,00 mL aquades ke dalam erlenmayer

50 mL (Larutan 1)

Ditambahkan 25,00 mL aquades ke dalam erlenmayer

50 mL (Larutan 2)

Disisihkan

Ditimbang dengan neraca

analitik

Ditimbang dengan neraca

analitik

Tabel Pengamatan 5

Page 5: Diagram Alir Percobaan 1

Diagram Alir 4. Titrasi Larutan 1 dan Laurtan 2 dengan Larutan Standar NaOH (Duplo)

Mulai

Disiapkan

Larutan satu

10,00 mL

Larutan NaOH ... M 25,00 mL

Larutan NaOH ... M 25,00 mL

Larutan dua

10,00 mL

Dimasukkan ke dalam

erlenmayer 50 mL

Ditambahkan indikator PP 3 tetes

Dimasukkan ke dalam buret 25 mL sampai tanda nol

Dititrasi larutan 1 dengan larutan NaOH

(duplo)

Dimasukkan ke dalam erlenmayer 50 mL

Ditambahkan indikator PP 3 tetes

Dimasukkan ke dalam buret 25 mL sampai tanda nol

Dititrasi larutan 2 dengan larutan NaOH

(duplo)

Tabel Pengamatan 6

Selesai

Page 6: Diagram Alir Percobaan 1

Tabel Pengamatan 1. Hasil Pengukuran Suhu Larutan Campuran Asam Borat

No. Asam Borat (gram)

Air (gram) T larut (˚C) T Kristal (˚C) Percobaan

1 Percobaan

2 Percobaan

1 Percobaan

2

1. 0,5000 7,50 2. 0,7500 7,50 3. 1,0000 7,50 4. 1,2500 7,50

Tabel Pengamatan 2. Hasil Rata- Rata T Kristal

Komposisi Campuran (gram)

0,50 + 7,50 0,75 + 7,50 1,00 + 7,50 1,25 + 7,50

T Kristal (˚C)Percobaan 1

T Kristal (˚C)Percobaan 2

Rata - Rata

Tabel Pengamatan 3. Berat Kehilangan Air

Komposisi Campuran (gram) 0,50 + 7,50 0,75 + 7,50 1,00 + 7,50 1,25 + 7,50 Berat awal total (gram) Berat akhir total (gram) Selisih awal – akhir (gram)

Tabel Pengamatan 4. Pembuatan Larutan Standar NaOH atau Standarisasi NaOH

Volume AsamOksalat (mL) Volume NaOH (mL) 10,00 mL 10,00 mL Rata-rata

Tabel Pengamatan 5. Berat Erlenmayer dan Larutan Asam Oksalat

Berat (gram) Pertama (dengan suhu 37◦ C) Kedua (dengan suhu 27◦ C) Erlenmayer kosong Erlenmayer dengan larutan Larutan

Tabel Pengamatan 6. Data Pengamatan Titrasi Asam Oksalat dengan Larutan NaOH

a. Larutan jenuh asam oksalat 270C

Volume AsamOksalat ( mL ) Volume NaOH … mL 10,00 mL 10,00 mL Rata-rata

b. Larutan jenuh asam oksalat 370C

Volume AsamOksalat (H2C2O4) … mL Volume NaOH ….. mL 10,00 mL 10,00 mL Rata-rata

Page 7: Diagram Alir Percobaan 1

Kurva 1.Kelarutan terhadap Konsentrasi Molal

Kurva 2.KonsentrasiMolalterhadap 1/T

y = -0,0076x + 38,567R² = 0,6857

37

37,5

38

38,5

39

39,5

40

0 15 30 45 60 75 90 105

T(C

)

t (s)

Grafik t vs T (tetapan kalorimeter)

Series1

Linear (Series1)

y = 28,5R² = #N/A

0

5

10

15

20

25

30

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

T (C

)

t (s)

Grafik t Vs T(Penentuan Panas Pelarutan H3BO3

Series1

Linear (Series1)