Diagram Alir

11
a. Penentuan Benda Asing b. Pemeriksaan Makroskopik c. Pemeriksaan Mikroskopik

description

farmakognosi

Transcript of Diagram Alir

Page 1: Diagram Alir

a. Penentuan Benda Asing

b. Pemeriksaan Makroskopik

c. Pemeriksaan Mikroskopik

Page 2: Diagram Alir

d. Pengujian Mikrosublimasi

e. Pengujian Kromatografi Lapis Tipis pada Jamu

Page 3: Diagram Alir

f. Penetapan Kadar Abu Total

g. Penetapan Kada AbuLarut Air

h. Penetapa Kadar Abu tidak Larut Etanol

Page 4: Diagram Alir

i. Pengukuran Indeks Pengembangan

j. Pengukuran Indeks Busa

Page 5: Diagram Alir

k. Penentuan Kadar Sari Larut Etanol

l. Penentuan Kadar Sari Larut Air

2,0 – 4,0 gram simplisia

- Dimaserasi dengan etanol dalam labu takar 100 mL- Dikocok sesekali selama 6 jam pertama- Didiamkan selam 18 jam- Disaring cepat (mencegah etanol meguap)- Diuapkan 25,0 mL filtrat dalam cawan dangkal (yang telah ditara) diatas tangas air hingga kering-Dipanaskan residu pada suhu 1050C hingga bobot tetap- Dihitung kadar dalam persen terhadap berat simplisia

Hasil

2,0 - 4,0 gram simplisia

+ 100 mL air- Ditimbang wadah dan isinya- Diaduk dan dibiarkan 1 jam- Direfluks selama 1 jam- Didinginkan dan ditimbang kembali- Diadd dengan air hingga bobot awal- Diaduk, disaring, dan diuapkan 25,0 mL filtrat dalam cawan dangkal (yang telah ditara) diatas tangas air hingga kering - Dipanaskan residu pada suhu 1050C hingga bobot tetap- Dihitung kadar dalam % terhadap berat simplisia

Hasil

Page 6: Diagram Alir

m. Penentuan Kadar AirPembuatan Toluen

n. Penetapan Susut Pengeringan

Page 7: Diagram Alir

o. Penentuan Kadar Minyak Atsiri

p. Penentuan Angka Kepahitan Pembuatan larutan stok kinin HCl dan pengencerannya

20 gram simplisia

- Dimasukan kedalam labu

- Dimasukan air kedalam labu sampai

simplisia terendam (150 mL)

- Dihubungkan dengan bagian pendingin dan

penampung berskala

- Dididihkan isi labu dengan pemanasan

yang sesuai untuk mejaga agar pendidihan

berlangsung tidak terlalu kuat selama 2 jam

atau sampai minyak atsiri terdestilasi

sempurna dan tidak bertambah lagi dalam

bagian penampung berskala.

- Dihitung kadar minyak atsiri

Minyak atsiri

Page 8: Diagram Alir

Pembuatan Larutan Uji dan Pengencerannya

Penentuan Tingkat Kepahitan

q. Penetapan Kadar Tanin

Page 9: Diagram Alir

Percobaan Metode MMI

Pembuatan Asam Indigo Sulfonat

Minyak atsiri

- Dipanaskan dengan 50 mL air mendidih selama

15 menit

- Didiamkan dan enaptuangkan melalui segumpal

kapas kedalam labu takar 100 mL

- Ampas dibilas dengan air mendidih beberapa

kali, kemudian didinginkan.

- Ditambah air sampai tanda batas

- Dipipet 5,0 mL ekstrak kedalam labu takar 100

mL

- Ditambahkan asam indigo sulfonat 5,0 mL,

kemudian ditambahkan air hingga tanda batas

- Dititrasi dengan KMnO4 0,1 N

Hasil

1,0 indigo karmin

- Dilarutkan dalam 25 mL asam sulfat P

- Ditambahkan 25 mL asam sulfat P dan

diencerkan dengan air hingga 1000 mL

- Dilakukan pengenceran degnan menuang

larutan asam pada sebagian besar air

Asam indigo sulfonat

Page 10: Diagram Alir

Pembakuan larutan baku sekunder KMnO4 0,1 N

10 mL H2C2O4. 2H2O 0,1 N

- Dimasukan kedalam Erlenmeyer

- Ditambahkan 10 mL asam sulfat 2N

- Dititrasi dengan KMnO4 0,1N sebanyak 3

tetes, kemudian dihangatkan hingga suhu

70oC

- Dilanjutkan titrasi hingga timbul warna

merah jambu yang tetap

- Dihitung normalitas larutan KMnO4

Larutan baku sekunder