diagram
description
Transcript of diagram
Blog Eris
eriskusnadi.wordpress.com
Maret 18, 2012
Activity Network Diagram (Bagian Pertama)
By Eris KusnadiSistem adalah serangkaian bagian‑bagian yang saling berhubungan dan bergantungsehingga interaksi dan saling pengaruh dari salah satu subsistem (bagian) akanmempengaruhi keseluruhan sistem (Huse & Bowditch, 1973, p. 28). Jenis sistem yangkompleks akan lebih mudah dipahami jika digambarkan dalam sebuah diagram
daripada melalui bahasa tulisan. Diagram mampu memperlihatkan saling keterkaitan yangsebenarnya antara bagian‑bagian yang dapat ditampilkan dalam sistem.
Dalam perangkat manajemen proyek, kita mengenal sebuah diagram yang disebut activitynetwork diagram (diagram jaringan kerja). Activity network diagram merupakan salah satu daritujuh alat perencanaan manajemen (7 management and planning tools) atau 7 New Quality Toolssehingga dalam businessdictionary.com (http://www.businessdictionary.com/definition/activity‑network‑diagram.html) disebutkan bahwa activity network diagram adalah salah satu alatmanajemen kualitas:
A quality management tool that charts the flow of activity between separate tasks. It graphicallydisplays interdependent relationships between groups, steps, and tasks as they all impact a project.Bubbles, boxes, and arrows are used to depict these activities and the links between them(businessdictionary.com (http://www.businessdictionary.com/definition/activity‑network‑diagram.html)).
Dengan activity network diagram dapat dilakukan analisis terhadap jadwal waktupenyelesaian proyek, masalah yang mungkin timbul jika terjadi kelambatan, probability selesainyaproyek, biaya yang diperlukan dalam rangka mempercepat penyelesaian proyek, dan sebagainya.
Terdapat beberapa versi activity network diagram, namun yang luas pemakaiannya adalah:
CPM (critical path method), merupakan teknik pertama activity network diagram yangdiperkenalkan pertama kali tahun 1957 oleh M. R. Walker dari DuPont Company(http://www.dupont.com/) and J. E. Kelley, Jr. dari Remington Rand Univac(http://en.wikipedia.org/wiki/Remington_Rand). [1]
PERT (program evaluation and review technique), yang diperkenalkan tahun 1958 oleh U.S.Navy Special Projects Office (http://www.navy.mil).PDM (precedence diagram method), yang dikembangkan oleh J. W. Fondahl dari StanfordUniversity pada awal dekade 1960‑an.
Perbedaan mendasar antara CPM dan PERT adalah terletak pada perkiraan waktu, CPMmenaksir waktu dengan cara pasti (deterministic) sedangkan PERT dengan cara kemungkinan(probabilistic). Metode ketiga, PDM, memiliki jaringan kerja yang lebih sederhana karena kegiatanatau tugas‑tugas digambarkan pada node (simpul atau sambungan jalur), bukan pada garis panahseperti pada CPM dan PERT. Metode menggambarkan kegiatan pada node disebut metodediagram AON (activity on node), sedangkan metode menggambarkan kegiatan pada garis panahdisebut metode diagram AOA (activity on arrow) atau arrow diagramming method (ADM).
Metode Diagram AOA dan AON
Ada dua metode untuk menggambarkan activity network diagram yaitu:
1. Activity on arrow (AOA), yang mana kegiatan digambarkan pada garis panah (arrow) dalam halini node merupakan suatu peristiwa (event).
2. Activity on node (AON), yang mana kegiatan digambarkan pada node dalam hal ini garis panah(arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan.
n = Event number
x = Duration time
A = Activity name
ES = Earliest start time
LS = Latest start time
EF = Earliest finish time
LF = Latest finish time
(a) Hubungan Peristiwa Kegiatan padaActivity On Arrow
(b) Hubungan Peristiwa Kegiatan padaActivity On Node
Gambar 1. Pendekatan dalam Menggambarkan Activity Network Diagram
Menggambarkan diagram AOA sedikit lebih sulit dari diagram AON, begitupun pembaca
Menggambarkan diagram AOA sedikit lebih sulit dari diagram AON, begitupun pembacayang belum berpengalaman akan lebih mudah memahami diagram AON ketimbang diagramAOA karena jaringan diagram AON memfokuskan pada kegiatan atau tugas‑tugas (tasks)sementara diagram AOA pada peristiwa (event).
Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram AOA didasarkan padahubungan kegiatan yang mendahului (predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti(successor) atau keduanya sekaligus sebagai kontrol.
Tabel 1
Beberapa ketergantungan antar kegiatan
AOA/CPM AON/PDM Keterangan
(a) Kegiatan B dimulai setelah kegiatan A selesai
A predecessor B, B successor A
(b) Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai
A predecessor B dan C, B dan C successor A
(c) Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai
A dan B predecessor C dan D, C dan D successor A dan B
(d) Hubungan ketergantungan dengan memakai dummy pada AOA
A dan B menjadi predecessor C karena ada kegiatandummy dari B ke C di AOA
Pada Tabel 1 di atas, kita melihat adanya kegiatan dummy pada diagram AOA, sementarapada diagram AON tidak akan pernah dijumpai kegiatan dummy. Apa yang dimaksud dengankegiatan dummy? Mengapa hanya digunakan dalam diagram AOA ?
Dummy dalam Diagram AOA
Ketika suatu diagram AOA dibuat, kita mungkin akan menemukan masalah penting yang terkait
Ketika suatu diagram AOA dibuat, kita mungkin akan menemukan masalah penting yang terkaitdengan fungsi garis panah. Garis panah dalam diagram AOA selain berfungsi untukmenunjukkan urutan juga berfungsi sebagai simbol kegiatan dan durasinya. Dalam beberapakasus jaringan, garis panah ini sering menimbulkan ketidakjelasan urutan dan kerancuanpenyebutan suatu kegiatan.
Untuk menghindari masalah tersebut, para pengembang diagram AOA membuat konsepkegiatan ‘dummy’ yang disimbolkan dengan garis panah putus‑putus (‑ – – >). Kegiatan dummymerupakan kegiatan semu yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber daya), yangdiselipkan ke dalam jaringan untuk menjaga logika pada jaringan.
Menurut Herjanto (2008), terdapat dua jenis kegiatan dummy, yaitu grammatical dummy dan logical dummy (p. 363).
Gramatical dummy
Gramatical dummy adalah dummy yang digunakan untuk menghindari kerancuan penyebutansuatu kegiatan jika ditemukan dua atau lebih kegiatan yang berasal dari peristiwa yang sama danberakhir pada peristiwa yang sama pula, contoh: tiga kegiatan A, B, dan C pada Gambar 2.a,yang mana A dan B dimulai dan berakhir pada waktu yang sama, dan C tidak dapat dimulaisetelah A dan B selesai. Kondisi A dan B dimulai dan berakhir pada waktu yang sama ini sulitdibedakan oleh algoritma penjadwalan pada komputer karena yang dibaca oleh komputer adalahperistiwa/node.
Meskipun diagram AOA dan AON populer digunakan, banyak paket software manajemenproyek, seperti Microsoft Project atau Primavera, menggunakan diagram AON karenakesederhanaannya[2]. Komputer mengidentifikasi setiap kegiatan pada diagram AOA sesuaidengan sepasang angka yang tercantum dalam node di awal garis panah dan node di ujung garispanah. Oleh karena itu, kita perlu bantuan dummy, seperti ditunjukkan Gambar 2.b dan Gambar2.c, sehingga jelas dapat dibedakan penyebutan dari masing‑masing kegiatan. Untuk analisismanual tanpa komputer, penggunaan grammatical dummy dapat diabaikan sehingga contohseperti Gambar 2.a bisa saja digunakan.
(a) Gambaran Rancu
(b) Gambaran Jelas (c) Gambaran Jelas
Gambar 2. Contoh Penggunaan Grammatical Dummy
Berikut dua panduan yang perlu diingat agar kita tidak lupa menambahkan grammaticaldummy dalam diagram AOA:
1. Setiap kegiatan harus mempunyai identitas tersendiri yang dinyatakan oleh nomor node awaldan nomor node akhir. Jika lebih dari satu kegiatan dengan nomor pasangan node yang sama,maka grammatical dummy harus ditambahkan,contoh:Kegiatan A identitasnya 1‑2 (dari node no. 1 ke node no. 2)Kegiatan B identitasnya 1‑3Kegiatan C identitasnya 2‑3Kegiatan D identitasnya 2‑3Kegiatan E identitasnya 2‑4
Kegiatan C dan D tidak diperbolehkan karena memiliki identitas yang sama, maka harusditambahkan dummy.
2. Tidak boleh ada arus berbalik arah atau loop dalam diagram AOA. Pastikan node di ujung garispanah selalu memiliki nomor node lebih besar dari node di awal garis panah.
Logical Dummy
Logical dummy dipergunakan untuk memperjelas hubungan antar kegiatan. Perhatikanpenggambaran diagram yang salah dalam kolom 3 pada Tabel 2, diagram tersebut dapat dibaca Cdan D dapat dimulai setelah A dan B selesai. Padahal maksud sesungguhnya adalah D dapatdimulai setelah A dan B selesai, sedangkan C hanya membutuhkan A sebagai predecessor. Untukmenggambarkan logika ini, kita memerlukan dummy untuk memperjelas maksud tersebut,seperti ditunjukkan pada kolom 4 Tabel 2.
Tabel 2
Contoh penggunaan logical dummy
Kegiatan Predecessor Salah Benar
A —
B —
C A
D A, BContoh lain diperlihatkan Gambar 3. Kegiatan Q dan R berakhir pada node yang sama dan
keduanya punya predecessor yang sama yaitu P, namun Q punya predecessor lain yaitu O (yangbukan predecessor R), sementara R punya predecessor lain yaitu N (yang bukan predecessor Q).Artinya Q dan R tidak berbagi semua set predecessor yang sama. Jika digambarkan tanpa kegiatan
dummy, seperti pada Gambar 3.a, maka diagram akan terlihat tidak logis karena P memilikiidentitas rangkap. Oleh karena itu, dua kegiatan dummy perlu disisipkan agar menunjukkanurutan kegiatan dengan benar seperti diperlihatkan Gambar 3.b.
(a) Gambaran Tidak Logis (b) Gambaran LogisGambar 3. Contoh Penggunaan Logical Dummy
Kemudahan Diagram AON vs. Popularitas DiagramAOA
Kegiatan dummy tidak diperlukan dalam diagram AON, dan siapapun akan bilang diagram AONnampak lebih rapih dan mudah ketimbang diagram AOA. Hal ini juga mungkin menjadi alasanmengapa semua paket software manajemen proyek menggunakan diagram AON. Bahkan paraakademisi sudah menyarankan untuk mengurangi dominasi diagram AOA dalam buku‑bukupengantar operational research / management science (misalnya, Sniedovich, 2005).
Diagram AOA jarang digunakan di luar bidang akademik karena tingkat kesulitan AOAlebih tinggi di banding AON, seperti yang dikatakan Shogan (1988) bahwa pembangunanjaringan AOA memerlukan lebih banyak waktu dan usaha karena memerlukan wawasan dankreativitas agar kegiatan dummy secara tepat digunakan dalam jaringan (Sniedovich, 2005, p.52).Lalu mengapa kita masih mempertimbangkan penggunaan diagram AOA beserta kegiatandummy‑nya?
Jika dibandingkan dengan diagram AON, diagram AOA lebih mudah dan cepatdigambarkan dalam bentuk sketsa tangan sehingga cocok dengan prinsip 7 New Quality Toolsyang menggunakan mekanisme brainstorming. Diagram AOA sangat berguna selama sesibrainstorming atau perencanaan team di awal suatu proyek karena dapat menghemat waktuberharga pada meeting perencanaan awal yang biasa dihadiri oleh karyawan‑karyawan yangsibuk.
Selain bermanfaat dalam sesi brainstorming, diagram AOA masih sangat umum digunakan
Selain bermanfaat dalam sesi brainstorming, diagram AOA masih sangat umum digunakandalam manajemen proyek. Dari perspektif akademik diagram AOA masih berguna, terutamauntuk tujuan optimasi, karena sebagian besar formula‑formula linear programming untuk mencarijalur kritis (critical path) didasarkan pada diagram AOA.
Selanjutnya dengan menggunakan diagram AOA, kita akan membahas bagaimana caramenjadwalkan proyek di posting bagian kedua(https://eriskusnadi.wordpress.com/2012/03/18/activity‑network‑diagram‑part‑2/).
Catatan Kaki:
[1] Kelley Jr., J. E. (1961). Critical‑path planning and scheduling: Mathematical basis.Operations Research, 9(3), 296–320. doi: 10.1287/opre.9.3.296
[2] Tentang mengapa paket software manajemen proyek menggunakan dasar perhitungandiagram AON, silahkan lihat: CPMtutor. (2010). CPM tutor: A pratical guide to constructionscheduling. (chap. 5.c). Retrieved fromhttp://www.cpmtutor.com/c05/numberingdummies.html(http://www.cpmtutor.com/c05/numberingdummies.html)
Rujukan:
gustini, D. H., & Rahmadi, Y. E. (2004). Riset operasional: Konsep‑konsep dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
aker, S. L. (2004). Critical path method (CPM). Retrieved fromhttp://hspm.sph.sc.edu/COURSES/J716/CPM/CPM.html(http://hspm.sph.sc.edu/COURSES/J716/CPM/CPM.html)
endrickson, C., & Tung, A. (2008). Project management for construction: Fundamental concepts for owners,engineers, architects and builders. (2.2 ed., chap. 10.3). Pittsburgh, PA: Prentice Hall. Retrieved fromhttp://pmbook.ce.cmu.edu/ (http://pmbook.ce.cmu.edu/)
erjanto, E. (2008). Manajemen operasi. (3rd ed.). Jakarta: Grasindo.
use, E. F., & Bowditch, J. L. (1973). Behavior in organizations: A systems approach to managing. Reading,Massachusetts: Addison‑Wesley Pub. Co.
elley Jr., J. E. (1961). Critical‑path planning and scheduling: Mathematical basis. Operations Research,9(3), 296–320. Retrieved from http://or.journal.informs.org/content/9/3/296.full.pdf(http://or.journal.informs.org/content/9/3/296.full.pdf)
niedovich, M. (2005). Towards an AoA‑free courseware for the critical path method. INFORMSTransactions on Education, 5(2), 47–63. Retrieved fromhttp://archive.ite.journal.informs.org/Vol5No2/Sniedovich/(http://archive.ite.journal.informs.org/Vol5No2/Sniedovich/)
ague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, Wisconsin: ASQ Quality Press. Available
ague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, Wisconsin: ASQ Quality Press. Availablefrom http://asq.org/quality‑press/display‑item/index.html?item=H1224 (http://asq.org/quality‑press/display‑item/index.html?item=H1224)
aylor, J. (2008). Project scheduling and cost control: Planning, monitoring and controlling the baseline. Ft.Lauderdale, Fla: J. Ross Pub.
This entry was posted on Minggu, Maret 18th, 2012 at 9:16 am and tagged with 7 managementand planning tools, 7 new quality tools, activity network diagram, activity‑on‑arrow, activity‑on‑node, arrow diagram, arrow diagramming method, CPM, PERT, precedence diagram method,project management and posted in Project Management, Quality Tools. You can follow any
responses to this entry through the RSS 2.0 feed.
3 responses to “Activity Network Diagram (Bagian Pertama)”
Yantisa Oktaviana
Februari 3rd, 2014 at 5:18 amSalam kenal sebelumnya gan.. saya mau tanya nih gimana penerapan metode cpm diMicrosoft Project????
BalasDevinswf
Juni 4th, 2014 at 7:33 amReblogged this on Architecture Biased and commented:Activity Network Diagram (Bagian Pertama)
BalasShalin
November 19th, 2014 at 7:39 am
About these ads (http://wordpress.com/about-these-ads/)
Can activity network diagrams drawn from a uml diagram software or a network diagramsoftware. I dont think Cisco version does support AON diagrams. If there is a good platformindependent online network diagram tool , please specify here. Thanks
Balas
Subscribe to RSSBlog di WordPress.com. The Elegant Grunge Theme.
Ikuti
Ikuti “Blog Eris”
Buat situs dengan WordPress.com