Diagnosis, Penatalaksanaan, Komplikasi, Prognosis

23
Diagnosis, Penatalaksanaan, Komplikasi, Prognosis Trauma Maksilofasial

description

knelk;

Transcript of Diagnosis, Penatalaksanaan, Komplikasi, Prognosis

Diagnosis, Penatalaksanaan, Komplikasi, Prognosis

Diagnosis, Penatalaksanaan, Komplikasi, PrognosisTrauma Maksilofasial

DiagnosisAnamnesa-Identitas pasien: nama pasien, umur, alamat-Kapan, Dimana, Bagaimana trauma terjadi?-Apakah ditemukan gigi/serpihan gigi ditempat kejadiantrauma?-Bagaimana status kesehatan umum pasien? Ada alergiterhadap obat, kelainan jantung, kelainan darah, penyakitumum lainnya?-Apakah pasien mengalami mual, muntah, pingsan, amnesia,sakit kepala, gangguan penglihatan, atau kebingungan setelahkejadian?

Pemeriksaan FisikInspeksiDeformitas, memar, abrasi, laserasi, edema.Luka tembus.Asimetris atau tidak.Adanya Maloklusi / trismus, pertumbuhan gigi yang abnormal.Otorrhea / Rhinorrheaf. Telecanthus, Battle's sign, Raccoon's sign.Cedera kelopak mata.Ecchymosis, epistaksisi. Defisit pendengaran.

PalpasiPeriksa kepala dan wajah untuk melihat adanya lecet, bengkak, ecchymosis, jaringan hilang, luka, dan perdarahan.Balikkan kelopak mata dan periksa benda asing atau adanya laserasiPalpasi untuk cedera tulang, krepitasi, terutama di daerah pinggiran supraorbital dan infraorbital, tulang frontal, lengkungan zygomatic, dan pada artikulasi zygoma dengan tulang frontal, temporal, dan rahang atas.

Periksa lidah dan mencari luka intraoral, ecchymosis, atau bengkak.Secara bimanual meraba mandibula, dan memeriksa tanda-tandakrepitasi atau mobilitas.Tempatkan satu tangan pada gigi anterior rahang atas dan yang lainnya di sisi tengah hidung.Gerakan hanya gigi menunjukkan fraktur le fort I.Gerakan di sisi hidung menunjukkan fraktur LeFort II atau III.Lakukan tes gigit pisau. Minta pasien untuk menggigit keras pada pisau. Jika rahang retak, pasien tidak dapat melakukan ini dan akan mengalami rasa sakit.

Meraba seluruh bahagian mandibula dan sendi temporomandibularuntuk memeriksa nyeri, kelainan bentuk, atau ecchymosis.Palpasi kondilus mandibula dengan menempatkan satu jari di salurantelinga eksternal, sementara pasien membuka dan menutup mulut. Rasasakit atau kurang gerak kondilus menunjukkan fraktur.Periksa paresthesia atau anestesi saraf.

RadiologiWajah Bagian Atas :CT-scan 3D dan CBCT-scan 3D (Cone Beam CT-scan 3D). CT-scan aksial koronal. Imaging Alternatif diantaranya termasuk CT Scan kepaladan X-ray kepalaWajah Bagian Tengah : CT-scan 3D dan CBCT-scan 3D (Cone Beam CT-scan 3D). CT scan aksial koronal. Imaging Alternatif : termasuk radiografi posisi waters dan posteroanterior (Caldwells), Submentovertek(Jughandles).Wajah Bagian Bawah : CT-scan 3D dan CBCT-scan 3D. Panoramic X-ray. Imaging Alternatif diagnostik mencakup posisi :- Posteroanterior (Caldwells).- Posisi lateral (Schedell).- Posisi towne.

7

Penatalaksanaan

Jika pasien sadar. Dudukkan pasien menghadap ke depan sehingga lidahnya, saliva dan darah mengalir keluar. Jika pasien tidak sadar Saat perawatan perlu ditidurkan pada posisi recovery, hati hati bila ada cedera lain yang membahayakan.Diberikan oksigen dan cairan kristaloid isotonik. Mengadministrasikan Packed Red Cell (PRC) jika pasien mengalami pendarahan masif. Diindikasikan tetanus profilaksis. Bahan haemostatic asam tranexamid (cyclokapron). Dosis : 25mg/kg BB IV bolus pelan selam 5 10 menit.Kebersihan dan desinfeksi. Jika sadar suruh untuk kumur kumur dengan :Cairan kumur clorheksidin 0,5 %larutan garam 2 %jika tidak mungkin kumur dengan air bersih.

Terapi Umum

Obat-obatanAntibiotika, diberikan golongan penisillin selama seminggu, harus diberikan segera.Untuk luka wajah, gunakan Cefazolin (Sefalosporin). Untuk luka rongga mulut, gunakan klindamisin.Untuk patah tulang sinus, gunakan amoksisilin.Untuk patah tulang dengan robeknya duramater atau kebocoran cairan serebrospinal, gunakan vankomisin dan ceftazidime.

Jika gelisah berikan diazepam.Manajemen nyeri. Gunakan obat oral untuk luka ringan dan obat parenteral jika pasien tidak dapat mengambil obat oral (yaitu, tidak melalui mulut). Untuk obat anti-inflamasi, gunakan ibuprofen, naproxen, atau ketorolac.Untuk kontrol pusat, gunakan narkotika (misalnya, kodein, oxycodone, xanax, meperidin, morfin).

Teknik Pembedahan

Komplikasi AspirasiGangguan jalan nafasJaringan parutDeformitas wajah Kerusakan saraf yang mengakibatkan hilangnya sensasi, gerakan wajah, bau, rasa, penglihatanInfeksi MaloklusiPerdarahan

PrognosisFiksasi intermaksilari merupakan treatment paling sederhana dan salah satu yang paling efektif pada fraktur maksila.Mandibula yang utuh dalam fiksasi ini dapat membatasi pergeseran wajah bagian tengah sehingga elongasi dan retrusi wajah dapat dihindari. Sedangkan fraktur yang baru akan ditangani setelah beberapa minggu kejadian, dimana sudah mengalami penyembuhan secara parsial, hampir tidak mungkin untuk direduksi tanpa full open reduction, bahkan kalaupun dilakukan tetap sulit untuk direduksi.