Diagnosis Banding

85
DIAGNOSIS BANDING Beberapa jenis lesi pulva dan $agina dapat menyerupai kista Bartholin. Beberapa diantaranya adalah: Kista sebaceous pada $ul$a sangat sering ditemukan. Kista sebaseous ini merupakan suatu kista epidermal inklusi dan s e r i n g k a l i asimptomatik. +ada keadaan terin%eksi, diperlukan incisi dan drainase sederhana. (ysontogenetic cysts merupakan kista jinak yang berisi mukus dan berlokasi pada introitus atau labia minora. 4erdiri dari jaringan yang menyerupai mukosa rektum, dan seringkali asimptomatik. &ibroma merupakan tumor solid jinak $ul$a yang sering ditemukan. -ndikasi untuk eksisi berupa timbulnya rasa nyeri, pertumbuhan yang progresi%, dan kosmetik. TERAPI +engobatan kista Bartholin

description

XXX

Transcript of Diagnosis Banding

DIAGNOSIS BANDINGBeberapa jenis lesi pulva dan $agina dapat menyerupai kista Bartholin. Beberapa diantaranya adalah:

Kista sebaceous pada $ul$a sangat sering ditemukan. Kista sebaseous ini merupakan suatu kista epidermal inklusi dan seringkali asimptomatik. +ada keadaan terin%eksi, diperlukan incisi dan drainase sederhana.

(ysontogenetic cysts merupakan kista jinak yang berisi mukus dan berlokasi pada introitus atau labia minora. 4erdiri dari jaringan yang menyerupai mukosa rektum, dan seringkali asimptomatik.

&ibroma merupakan tumor solid jinak $ul$a yang sering ditemukan. -ndikasi untuk eksisi berupa timbulnya rasa nyeri, pertumbuhan yang progresi%, dan kosmetik. TERAPI +engobatan kista Bartholin bergantung pada gejala pasien. "uatu kista tanpa gejala mungkin tidak memerlukan pengobatan, kista yang menimbulkan gejala dan abses kelenjar memerlukan drainase. Tindakan Operati Beberapa prosedur yang dapat digunakan= 1. In!i"i dan Draina"e eskipun insisi dan drainase merupakan prosedur yang cepat dan mudah dilakukan serta memberikan pengobatan langsung pada pasien, namun prosedur ini harus diperhatikan karena ada kecenderungan kekambuhan kista atau abses. )da studi yang melaporkan, bah'a terdapat 1* kegagalan pada prosedur ini. #. $%rd Cat&eter ord catheter ditemukan pertama kali pada tahun 1960an. erupakan sebuah kateter kecil dengan balon yang dapat digembungkan dengan saline pada ujung distalnya, biasanya digunakan untuk mengobati kista dan abses Bartholin. +anjang dari kateter karet ini adalah sekitar 1 inch dengan diameter ;o.10 &rench &oley kateter. Balon kecil di ujung ord catheter dapat menampung sekitar m larutan saline. ord Catheter"etelah persiapan steril dan pemberian anestesi lokal, dinding kista atau abses dijepit dengan %orceps kecil dan blade no.11 digunakan untuk membuat incisi sepanjang 5mm pada permukaan kista atau abses. +enting untuk menjepit dinding kista sebelum dilakukan incisi, atau bila tidak kista dapat collapse dan dapat terjadi incisi pada tempat yang salah. -ncisi harus dibuat dalam introitus e:ternal hingga ke cincin hymenal pada area sekitar ori%ice dari duktus. )pabila incisi dibuat terlalu besar, ord catheter dapat lepas."etelah insisi dibuat, ord catheter dimasukkan, dan ujung balon dikembangkan dengan #ml hingga ml larutan saline. Balon yang mengembang ini membuat kateter tetap berada di dalam rongga kista atau abses. @jung bebas dari kateter dapat dimasukkan ke dalam $agina. )gar terjadi epitelisasi pada daerah bekas pembedahan, ord catheter dibiarkan di tempat selama empat sampai enam minggu, meskipun epithelialisasi mungkin terjadi lebih cepat, sekitar tiga sampai empat minggu. >ika Kista Bartholin atau abses terlalu dalam, pemasangan ord catheter tidak praktis, dan pilihan lain harus dipertimbangkan Mar"(pia)i"a"i arsupialisasi kelenjar Bartholin umumnya dilakukan apabila ada kista besar yang sulit dilakukan eksisi dan biasanya dilakukan pada kista yang rekuren. 4indakan ini dilakukan dalam 'aktu singkat dan dilakukan dengan anastesi lokal. +rosedur ini tidak boleh dilakukan ketika terdapat tanda tanda abses akut. arsupialisasi Kista BartholinA "etelah dilakukan persiapan yang steril dan pemberian anestesi lokal pada ner$us pudendus, dinding kista dijepit dengan dua hemostat kecil. alu dibuat incisi $ertikal pada $estibular mele'ati bagian tengah kista dan bagian luar dari hymenal ring. -ncisi dapat dibuat sepanjang 1.5 hingga cm, bergantung pada besarnya kista."etelah kista diincisi, isi rongga akan keluar. ongga ini dapat diirigasi dengan larutan saline, dan lokulasi dapat dirusak dengan hemostat. (inding kista ini lalu die$ersikan dan ditempelkan pada dindung $estibular mukosa dengan jahitan jelujur menggunakan benang absorbable #0. +emberian kompres dingin dalam # jam perrtama setelah operasi dapat mengurangi rasa sakit, bengkak, dan pembentukan hematoma. @ntuk memastikan perlekatan satu sama lain, dapat dilihat setelah minggu pertama. (alam 'aktu # minggu, luka akan mnyusut untuk membentuk saluran yang terbuka sekitar 5 mm. 8ubungan seksual sebaiknya dihindari selama minggu. Kekambuhan kista Bartholin setelah prosedur marsupialisasi adalah sekitar 510*. Komplikasi yang timbul berkaitan dengan dyspareunia, hematoma, dan in%eksi. *. Ek"i"i +Bart&%)ine!t%,-