DIAGNOSA.docx

21
DIAGNOSA Diagnosis ( trouble shooting ) sistem kemudi secara manual Pada saat memeriksa system kemudi, perhatikan bahwa antara system kemudi dengan roda-roda depan ada kaitannya, demikian juga dengan suspensi, poros dan rangka. Adanya hubungan tersebut disebabkan oleh system kemudi, suspensi atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan bahwa gangguan terdapat pada system kemudi, pertimbangkan dan periksa semua penyebab lain yang mungkin ada. Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box - Cara memeriksanya sebagai berikut : - Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata - Periksa tinggi permukaan oli - Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi - Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang - Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya. - Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak. - Pasang kemlai sumbat penguapan Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage ) Cara memeriksanya sebagai berikut : - Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata - Periksa tinggi permukaan oli - Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi - Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang - Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya - Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak

Transcript of DIAGNOSA.docx

Page 1: DIAGNOSA.docx

DIAGNOSA

Diagnosis ( trouble shooting ) sistem kemudi secara manual

Pada saat memeriksa system kemudi, perhatikan bahwa antara system kemudi dengan roda-roda depan ada kaitannya, demikian juga dengan suspensi, poros dan rangka. Adanya hubungan tersebut disebabkan oleh system kemudi, suspensi atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan bahwa gangguan terdapat pada system kemudi, pertimbangkan dan periksa semua penyebab lain yang mungkin ada.

Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box

- Cara memeriksanya sebagai berikut :

- Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata

- Periksa tinggi permukaan oli

- Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi

- Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang

- Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.

- Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak.

- Pasang kemlai sumbat penguapan

Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )

Cara memeriksanya sebagai berikut :

- Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata

- Periksa tinggi permukaan oli

- Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi

- Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang

- Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya

- Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak

- Pasang kembali sumbat penguapan.

Pemeriksaan kebebasan roda kemudi

Langkah-langkahnya :

- Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus

Page 2: DIAGNOSA.docx

- Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda berherak

- Besarkan gerakan roda kemudi (free play)

- Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya tidak lebih dari 30 mm

Kemudi berat

Langkah-langkahnya :

- Periksa tekanan ban

- Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)

- Periksa ball jaoin atau king pin

- Periksa suspension arm

- Periksa tinggi kendaraan

- Periksa wheel aliggment

Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering

Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering, yaitu :

- Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah

- mengkilat / terbakar

- kerusakan lain/ tergencet

Apabila sabuk penggerak pompa berbunyi pada saat kendaraan sedang membelok, berarti sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu disetel. Penyetelan dapat dilakukan menggunakan alat khusus uji ketegangan sabuk.

Memeriksa tekanan kerja power steering

Langkah-langkahnya :

- Lepaskan saluran tekanan dari rumah pompa

- Pasangkan meter tekanan dan kran, antara saluran yang dilepas dengan saluran ke luar pompa

- Untuk pemeriksaan teliti, perlu bantuan termometer dan tachometer

- Keluarkan angin yang kemungkinan ada pada sistem dengan jalan menghidupkan motor dan memutar kemudi ke kanan dan ke kiri berkali-kali. Periksa ketinggian cairan, tambahkan bilamana perlu, dan biarkan meter katup sampai cairan mencapai suhu spesifikasi.

Page 3: DIAGNOSA.docx

- Ukur tekanan cairan pada rumah gigi kemudi, harga spesifikasi tekanan lebih dari 72 kg/cm.

 Cara perawatan power steering agar awet :

1. Bila kendaraan mau belok sebaiknya jalan atau gerak dulu baru belok.2. Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama.3. Memilih minyak Power Steering yang original (jenis ATF).4. Memilih spare parts yang original bila diservice.5. Untuk hidrolik jenis rack steer, disarankan setiap mencuci kendaraan karet pelindung

(boot steer) kanan dan kiri diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya.

6. Jika parkir kendaraan, hendaknya posisi roda bagian depan harus lurus.7. Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya rendah

Macam-Macam Power Steering yaitu :

1. Hidrolik Power SteeringHidrolik Power Steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo hidrolik) yang berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.

Cara kerja power steering hidrolic :

Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh berat kendaraan dan mobil gesekan antara ban dan permukaan jalan menyebabkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi membelok. Hal ini merubah posisi valve spool dan sleeve, kemudian mengarahkan minyak power steering dibawah tekanan ke power cylinder.

Perbedaan tekanan pada satu sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi usaha putar. Minyal pelumas yang ada di dalam sisi power cylinder lainnya dipaksa ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Pada saat steering efforts berhenti, maka control valve diketengahkan oleh gaya putar dari torsion bar, tekanan diseimbangkan pada kedua sisi piston, dan roda depan kembali lurus ke posisi depan.

 Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang

Page 4: DIAGNOSA.docx

diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.

A. Konstruksi System

Keterangan :

1. Reservoir2. Unit pompa3. Pipa pendingin4. Unit pengatur sirkit aliran minyak5. Rumah gigi kemudi6. Saluran pembagi

Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:• Rack and pinion steering gear boxRack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.• Power steering oil pumpPompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak. Tipe pompa banyak sekali, antara lain :

pompa torak, membran, plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa menghasilkan

Page 5: DIAGNOSA.docx

tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.Pengaturan jumlah minyak yang mengalir keluar dari pompa diatur oleh flow control valve, sehingga selalu konstant. Pada kenyataannya, karena tahanan pengemudian pada kecepatan tinggi berkurang maka jumlah aliran minyak juga harus dikurangi, supaya stabilitas pengemudian tetap terjaga Pada power steering rpm sensing dan power steering yang mempunyai flow control valve dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur sesuai dengan kecepatan kendaraan.Kerja pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control spool adalah sebagai berikut :a). Pada Putaran RendahPada putaran rendah (650 s.d. 1250 rpm), tekanan yang dihasilkan oleh pompa akan dialirkan ke dua saluran yaitu x (saluran ke flow control valve) dan y (saluran ke control spool). Aliran yang melewati saluran x sebagian kembali ke pompa dan sebagian lagi keluar (P1). Aliran P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2 dan terbagi menjadi dua yaitu output pompa dan dialirkan ke sebelah kiri flow control valve menjadi tekanan P2. Perbedaan tekan P1 dan P2 tergantung putaran mesin. Pada saat putaran mesin naik maka terjadi kenaikan perbedaan antara P1 dan P2.Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas ”A”, maka flow control valve akan bergerak kek kiri, sehingga membuka saluran pengeluaran ke sisi pengisapan pompa sehingga jumlah aliran pengeluaran tidak naik. Pada kondisi ini jumlah aliran minyak dikontrol pada ± 6.6 ltr/ min.b). Pada Putaran MenengahPada saat putaran menengah (1250 s.d. 2500 rpm) tekanan pengeluaran pompa (P1) yang bekerja pada sisi kiri control spool valve mempunyai tekanan yang mampu mengalahkan tekanan pegas ”B”, sehingga control spool valve tergerakkan ke kanan. Dengan bergesernya control spool valve maka besarnya lubang orifice 2 berkurang, sehingga tekanan out-put pompa dan tekanan P2 berkurang yang menyebabkan flow control valve semakin bergeser ke kiri.Jadi pada posisi putaran menengah control spool valve akan tergeser ke kanan dan memperkecil orifice 2 sehingga mengurangi volume fluida yang melalui orifice.c). Pada Putaran TinggiJika putaran mencapai lebih dari 2500 rpm, control spool valve akan optimum terdorong ke kanan sehingga menutup orifice 2 dengan sempurna. Pada kondisi ini out-put pompa dan P2 hanya melalui orrifce 1, sehingga jumlah alirannya menjadi kecil, yaitu 3.3 ltr/ min.Di dalam flow control valve terdapat relief valve yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja. Jika tekanan kerja mencapai 80kg/ cm2, pegas relief valve akan terdorong sehingga relief valve terbuka dan P2 turun.

Page 6: DIAGNOSA.docx

Oil reservoir Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S. Tubes/Hose (selang) Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump

ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.

b. Prinsip Kerja Power Steering Hidrolis

Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan oleh power steering pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi. Power steering pump dipasang di depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve yang letaknya di dalam power steering pump.2. Electric Power SteeringPada mobil toyota tahun 2005 sudah menerapkan Electric Power Steering (EPS), dimana proses kerja power steering yang awalnya menggunakan sistem hidrolis berubah menjadi sistem elektris.Ciri khas yang terdapat pada EPS adalah sudah tidak menggunakan pompa power steering. Pada mobil toyota tahun 2005 sudah menerapkan Electric Power Steering (EPS), dimana proses kerja power steering yang awalnya menggunakan sistem hidrolis berubah menjadi sistem elektris.a. Cara kerja sistem electric power steering (EPS)

Ketika kunci di putar ke posisi On, Control module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand bay, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Dan ketika mesin dihidupkan, Noise suppressor segera menginformasikan pada control module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir.

Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada control module ketika setir mulai diputar yang dinamakan Torque Sensor, alat ini akan memberikan informasi kepada control module sejauh mana setir diputar dan seberapa cepat putarannya.Dengan informasi tersebut control module segera mengirim arus listrik sesuai kebutuhan , motor listrik akan memutar gigi kemudi, dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.Vehicle speed sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. sensor ini memberikan informasi bogi control module tentang kecepatan kendaraan, jika kecepatan melampaui 80 KM maka motor elektrik akan di nonaktifkan sehingga dengan begitu setir menjadi berat dan meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik sesuai yang dibutuhkan oleh motor listrik dan memberikan kode tertentu jika ada malfungsi pada system.

Page 7: DIAGNOSA.docx

Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang sama seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid valve pada power steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak di panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid yang bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle Speed Sensor) dan TPS.

Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module.Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:

1. Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.2. Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control

module tentang kecepatan mobil.4. Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control

module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.

Page 8: DIAGNOSA.docx

5. Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.

6. Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.

7. On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.

b. Keungulan Electric Power SteeringEPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.

1. Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.

2. Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.3. Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk

menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.4. Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati

posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.

5. Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.

6. Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.

Permasalahan yang timbul biasanya adalah kemudi/ steer terasaberat sehingga ada indikasi bahwa power steering menjadi salah satukemungkinan penyebabnya, walaupun bukan merupakan satu-satunyapenyebab. Jika ada permasalahan tersebut maka dalam melakukanpemeriksaan sistem power steering adalah sebagai berikut :

1. Periksa power steering belt (belt pemutar pompa power steering). Jika kondisinya rusak maka harus diganti namun jika hanya kendor/ longgar lakukanlah penyetelan kekencangan belt-nya (lihat spesifikasi pada workshop manual).

Page 9: DIAGNOSA.docx

2. Periksa minyak power steering. Cek jumlah dan kualitas minyak dengan melihat deep stik pada tabung recervoir. Lakukan juga pengecekan terhadap kebocoran yang mungkin terjadi pada pipa/ selang penghubung. Jika ada kebocoran perbaiki atau atasi terlebih dahulu kebocoran yang terjadi, tambahkan minyak power steering pada recervoir dan lakukan bleeding. Bleeding dilakukan dengan menghidupkan mesin pada 100 rpm, kemudian roda kemudi diputar secara maksimum ke kanan dan ke kiri tiga atau emapat kali.

Penggantian minyak dilakukan jika minyak ditemukan sudahteroksidasi/ berbuih/ berbusa dan atau bahkan sudah ada emulsi.Penggantian minyak dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Naikkan bagian depan kendaraan Lepaskan pipa pengembalian minyak dari recervoir dan keluarkan minyak Dengan mesin hidup idling, putarkan roda kemudi maksimum kekanan dan ke kiri

sambil mengeluarkan minyak. Matikanlah mesin. Isikan minyak baru ke recervoir. Hidupkan mesin pada 1000 rpm. Setelah minyak keluar melalui pipa saluran balik, pastikan bahwa minyak

direcervoir selalu penuh dan minyak yang keluar melalui saluran balik tidak bercampur udara.

Pasang kembali pipa pengembalian minyak dari recervoir. Lakukan pembuangan udara yang kemungkinan masih tersisa (bleeding) dengan

cara sebagaimana dijelaskan di atas. Pastikan bahwa pada saat mesin dimatikan, kenaikan level minyak pada recervoir tidak lebih dari 5 mm.

3). Periksa tekanan minyak power steering.

Dengan menggunakan pressure gauge pastikan bahwa tekanan minyak tidak lebih rendah dari 65 kg/ cm pada kondisi maksimum belok dan atau pada saat idle dansaluran pressure gauge diblok (max bloking 10 detik).

Page 10: DIAGNOSA.docx

Gangguan Pada Sistem Kemudi dan Suspensi MobilA. Saat melaju di jalan datar dengan kecepatan agak tinggi (jalan tol), roda depan sulit dikendalikan.Kemungkinan Penyebab :

1. Gangguan pada sistem kemudi.2. Gangguan sistem suspensi, terutama bagian belakang.Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Pada kemudi terdapat gerak bebas. Gerak bebas adalah gerak yang tidak mengakibatkan roda depan bergerak ke kiri atau ke kanan. Gerak bebas normal sekitar 10-30 mm gerak busur setir. Gerak bebas setir yang terlalu besar dapat menimbulkan masalah seperti di atas.2. Periksa gerak bebas setir dengan mendongkrak bagian depan kendaraan hingga kedua roda terangkat. Periksa sistem kemudi. Jika ada sambungan longgar, kencangkan. Jika ada yang rusak, ganti segera. Bagian sistem kemudi yang perlu diperiksa :3. Sambungan sistem kemudi.4. Bantalan roda. Jika sudah aus dan longgar sebaiknya diganti.5. Pasangan roda gigi kemudi. Jika longgar setel lagi.6. Kendaraan besar yang menggunakan pegas daun, jika baut pusat pegas daun patah menimbulkankan efek pengemudian yang sulit dikontrol dan kendaraan tidak stabil.B. Saat kendaraan berjalan,setir sulit digerakan.Kemungkinan Penyebab

1. Tekanan ban depan terlalu rendah atau terjadi kebocoran.2. Minyak pelumas pada bak roda gigi setir atau pelumas pada sambungan batang kemudi dan bantalan roda kurang.3. Penyetelan sistem kemudi kurang tepat.Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Periksalah kondisi tekanan ban depan. Sesuaikan tekanan sesuai persyaratannya.2. Periksa sistem kemudi dengan mendongkrak bagian depan kendaraan hingga kedua roda terangkat. Gerakkan kemudi penuh ke kiri, lalu gerakan pelan-pelan ke kiri dan ke kanan. Amati kerusakan yang mungkin terjadi. Lakukan juga sebaliknya, putar penuh kemudi ke kanan, lalu gerakkan pelan-pelan ke kiri dan ke kanan. Bagian-bagian yang perlu diperiksa:3. Sambungan dan baut sistem kemudi.4. Bak roda gigi kemudi.5. Suspensi depan termasuk ball joint.6. Batang-batang kemudi7. Lumasi bagian-bagian tersebut, jika gerakannya kurang lancar.

Page 11: DIAGNOSA.docx

8. Penyetelan kelurusan roda-roda kemudi perlu dilakukan di bengkel dengan peralatan yang khusus untuk mendapatkan hasil yang baik.C. Kemudi cenderung bergerak ke satu arah meskipun sedang berjalan di jalan lurus dan datar.

Kemungkinan Penyebab:1. Kondisi roda kiri dan kanan tidak sama. Demikian pula kondisi bantalannya.2. Salah satu rem depan atau belakang menggesek.3. Penyetelan kelurusan roda depan tidak tepat.4. Gangguan pada pegas suspensi depan.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Pastikan tekanan kedua roda depan dan belakang telah sama. Periksa lingkar roda. Kondisi telapak ban kiri dan kanan, depan dan belakang, harus sama. Kondisi roda yang tidak sama, terlebih jika ekstrim, dapat membahayakan.

2. Rem yang bekerja tidak seragam juga dapat menyebabkan kendaraan cenderung bergerak ke satu arah. Periksa daya cengkeram rem dan yakinkan rem telah lepas penuh saat pedal rem tidak diinjak.

3. Periksakan kondisi kelurusan roda depan (front wheel alignment ) ke bengkel.4. Periksa kondisi pegas dan suspensi roda depan jika ada kerusakan.D. Pada kecepatan tertentu, setir bergetar meskipun jalan rata.

Kemungkinan Penyebab

1. Kedua roda depan tidak seimbang atau terjadi kerusakan pada pelek.2. Kondisi kedua roda depan tidak sama.3. Penyetelan roda depan tidak tepat.4. Ada bagian sistem kemudi yang aus.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Roda depan yang tidak seimbang menyebabkan setir bergetar. Roda yang tidak seimbang harus diseimbangkan dengan memberi semacam pemberat pada pelek. Penyeimbangan sebaiknya dilakukan dengan alat khusus di bengkel.

2. Kondisi kedua roda depan harus sama. Periksa kondisi telapak ban, tekanan ban, dan lingkar ban.

3. Penyetelan kelurusan roda depan dapat dilakukan di bengkel.4. Periksa bagian-bagian sistem kemudi bila ada kerusakan atau keausan atau

kekurangan pelumas pada bak roda gigi stir.E. Saat diparkir di tempat datar, mobil terlihat tidak rata/miring.Kemungkinan Penyebab

1. Kondisi roda atau beban tidak sama.2. Salah satu pegas suspensi lemah/patah.

Pemeriksaan dan Perbaikan

Page 12: DIAGNOSA.docx

1. Jika kondisi roda atau beban sudah sama, kemiringan pasti disebabkan hal lain.2. Periksa kondisi pegas masing -masing roda. Periksa juga tumpuan-tumpuan pegas.

Pemeriksaan ketinggian kendaraan dapat dilakukan dengan alat ukur pada lampu utama kendaraan ke tanah/landasan.F. Kendaraan memantul berlebihan meskipun hanya melewati jalan yang sedikit tidak rata.Kemungkinan Penyebab

1. Tekanan ban terlalu tinggi.2. Peredam kejut (shock absorber) lemah atau rusak.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Bila pada saat kendaraan tidak terlalu banyak membawa beban, sedangkan tekanan ban terlalu tinggi dapat menimbulkan pantulan, sehingga terasa kurang nyaman. Sesuaikan tekanan ban sesuai persyaratannya.

2. Parkir di tempat yang rata, periksa kondisi peredam kejut dengan menekan kendaraan pada salah satu ujungnya. Jika kendaraan hanya memantul sekali atau dua kali berarti peredam kejut (shock absorber) masih baik. Tetapi, jika pantulan lebih lama, periksa kondisi peredam kejut, barangkali terdapat kebocoran atau kerusakan. Peredam kejut juga dapat diperiksa dengan memegangnya segera sesudah kendaraan berhenti. Jika terasa panas, berarti peredam kejut masih baik. Sebaliknya jika terasa dingin, berarti sudah rusak.G. Ban cepat kempes meskipun tekanan sudah sesuai dengan persyaratan.Kemungkinan Penyebab

1. Kerusakan pentil.2. Terdapat benda yang menusuk bagian luar, di antara telapak ban.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Pentil yang terdapat di ban dalam merupakan katup searah. Kerusakan atau kesalahan dalam pemasangan pentil dapat menyebabkan udara di dalam ban dalam mudah keluar pada saat kendaraan dibebani. Periksa pentil dengan membuka tutupnya. Oleskan air sabun atau ludah pada lubang pentil. Jika timbul gelembung udara, menandakan adanya udara yang keluar dari pentil yang berarti terjadi kebocoran. Kencangkan pentil dengan kuncinya (tutup pentil). Jika masih bergelembung, pentil sebaiknya diganti.

2. Bila kondisi pentil sudah baik, tetapi ban tetap cepat kempes, sebaiknya kondisi ban diperiksa. Barangkali dari perbaikan sebelumnya masih tersisa paku atau benda runcing lain yang menusuk ban luar.H. Sirip iejak ban pada pundak kiri dan kanan, lebih aus dibandingkan bagian tengah.Kemungkinan Penyebab

1. Tekanan ban kurang.2. Beban berlebihan.

Page 13: DIAGNOSA.docx

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Tekanan ban kurang menyebabkan bekas telapak ban di tanah (jalan) tidak rata. Bagian yang berkontak dengan tanah adalah pundak ban, kiri dan kanan. Akibatnya, jika kendaraan berjalan, pundak ban cepat aus. Tambah tekanan ban sesuai ketentuan.

2. Beban berlebihan mempengaruhi umur ban dan kendaraan. Karena beban berlebihan menyebabkan kerja mesin lebih berat. Cara mengemudi mempengaruhi keausan. Kecepatan yang tinggi saat membelok, mengerem atau mempercepat kendaraan secara tiba-tiba, dapat mempercepat keausan ban.I. Salah satu pundak ban lebih cepat aus.Kemungkinan Penyebab

1. Tie rod (batang pengikat) bengkok.2. Kelurusan ban kurang tepat.

Pemeriksaan dan PerbaikanPeriksa tie rod, rusak atau tidak. Jika batang kemudi balk, periksa kelurusan ban (front wheel alignment). Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut sebaiknya dilakukan di bengkel.

J. Pijakan rem terasa dalam dan harus dipompa agar bekerja lebih balk.Kemungkinan Penyebab 

1. Minyak rem kurang.2. Kebocoran pada bagian sistem rem.3. Jarak bebas bidang gesek rem terlalu besar.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Periksa minyak rem dengan melihat permukaannya pada reservoir. Tinggi permukaan minyak rem harus di antara tanda-tanda batas yang ada. Gunakan minyak rem yang sesuai. Hati-hati terhadap ceceran atau tumpahan minyak rem, karena dapat merusak cat kendaraan.

2. Lihat bagian-bagian yang perlu diperiksa, barangkali ada kebocoran. Kebocoran dapat disebabkan lubang pipa atau selang dan sambungan antara pipa dan selang yang kendor.Pemeriksaan pada sistem rem:

1. Periksa tutup silinder rem pada roda dengan membuka roda, ada tetesan minyak rem atau tidak. Periksa baut pembuang, jika longgar, kencangkan.

2. Jika kap mesin dibuka akan terlihat reservoir dan silinder utama. Periksa karet-karet penutup atau sambungan pipa . Kebocoran dapat dirasakan di ruang kemudi dengan terciumnya bau minyak rem yang khas dan menyengat. Pada karet penutup silinder utama yang dapat dilihat dari ruang kemudi. Periksa, terdapat kebocoran melalui karet pelindung atau tidak.

3. Karena digunakan, bidang gesek rem aus. Akibatnya, jarak bidang rem besar. Hal itu menyebabkan jarak antara pedal rem dan lantai (saat diinjak penuh) semakin sempit/ kecil. Jarak sempit ini juga disebabkan penyetelan yang kurang tepat pada bidang gesek/sepatu rem. Pada jarak lantai kendaraan dengan pedal rem saat diinjak penuh.

Page 14: DIAGNOSA.docx

Jarak yang sempit mengakibatkan daya pengereman kurang baik, untuk sementara dapat diatasi dengan memompa pedal rem (menginjak berulang-ulang). Karena dengan memompa, jumlah minyak rem dalam silinder rem pada roda bertambah banyak dan tekanan menjadi besar. Maka sepatu rem akan memberikan efek pengereman yang lebih kuat.K. Pijakan rem terasa kenyal/keras dan daya pengereman kurang baik.Kemungkinan penyebab

1. Ada udara dalam saluran minyak rem.2. Penyumbatan uap (vapor lock).3. Gangguan pada bagian sistem pengererrian.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Dalam keadaan normal, jika pedal rem diinjak beberapa kali, jarak antara pedal dan lantai bertambah besar karena pertambahan tekanan dalam silinder. Tetapi, hal itu tidak terjadi jika ada udara dalam saluran minyak rem. Injakan pedal rem malah tetap, terasa seperti menginjak balon. Keluarkan udara melalui baut pembuang udara yang terdapat pada silinder rem pada roda.

2. Jika pengereman terlalu sering dilakukan menyebabkan silinder dan minyak rem di dalamnya panas. Minyak rem yang panas, terutama jika kualitas minyak rem buruk, akan menguap. Gelembung uap yang terjadi untuk sementara terperangkap dalam saluran. Hal ini akan memberikan efek yang sama jika ada udara dalam saluran. Gejala akibat ini disebut vapor lock. Jika ini, terjadi, siram, silinder rem pada roda dengan air atau menutupinya dengan lap basah agar dingin. Pada kondisi jalan yang panjang dan menurun seringkali dilakukan pengereman. Kadang-kadang efek pengereman berkurang karena sepatu rem panas. Untuk mendapatkan kembali efektifitas pengereman, dinginkan rem dengan menyiramkan air pada rem.

3. Gangguan atau kerusakan seperti silinder bocor, pipa minyak rem usang, atau baut-baut pemegang silinder longgar membuat langkah pedal rem dalam. Periksa bagian-bagian sistem pengereman barangkali ada kerusakan terutama untuk kerusakan yang dapat dilihat. Periksa pipa-pipa dan selang-selang.Jika ada baut longgar, kencangkan. Jika dalam perjalanan rem dirasakan tidak bekerja dengan baik coba tekan pedal rem berulang-ulang. Periksa secara teratur sistem rem, karena sistem rem yang rusak/ terganggu sangat membahayakan.L. Panjang langkah pedal rem normal, tetapi daya pengereman tidak baik.Kemungkinan Penyebab

1. Terdapat air, oli atau minyak pada sepatu rem.2. Mekanisme sepatu rem terganggu.

Pemeriksaan dan Perbaikan 

1. Daya pengereman dapat terganggu jika dalam kendaraan melewati genangan air yang tinggi, hingga membasahi bidang gesek rem/sepatu rem. Lakukan pengereman berulang-ulang sambil tetap bergerak perlahan agar sepatu rem panas dan air menguap/terbuang. Jika sekat pelumas oli dalam roda gigi differensial bocor, oli mengalir ke sistem rem. Buka selubung rem agar terlihat jika ada oli yang membasahi sepatu rem.

Page 15: DIAGNOSA.docx

2. Mekanisme penggerak sepatu rem usang atau lama tidak diservis (berkarat) dapat menimbulkan kemamacetan sistem ini. Pemasangan sepatu rem yang tidak benar juga dapat mengganggu sistem penggerak sepatu rem. Periksa dan bersihkan bagian ini, lumasi jika berkarat.M. Pada saat dilakukan pengereman mendadak, kendaraan cenderung terbnting ke arah kiri tau kanan.Kemungkinan penyebab

1. Salah satu sistem rem terganggu.2. Kondisi roda tidak sama.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Daya pengereman tidak seragam mengakibatkan kendaraan terbanting ke satu arah. Pada keadaan yang baik, roda mengalami daya pengereman yang sama pada saat yang bersamaan pula. Bawa kendaraan ke bengkel.

2. Kondisi telapak ban atau tekanan yang berbeda antara ban satu dengan lainnya juga akan mempengaruhi efek pengereman. Periksa kondisi ban kendaraan agar didapat pengereman yang baik. Bagaimanapun kecilnya perbedaan efektifitas pengereman, berpotensi sebagai penyebab kecelakaan. Sebaiknya sistem rem diperbaiki segera, jika ditemukan adanya gangguan.N. Pada saat pedal gas dilepaskan kecepatan kendaraan berkurang dengan cepat dan berhenti tiba -tiba.Kemungkinan Penyebab

1. Gangguan pada sistem rem parkir/tangan.2. Gangguan pada sistem rem.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Jika timbul masalah seperti di atas, pertama periksa rem parkir. Berikut gangguan yang sering timbul pada sistem rem parkir :

2. Penyetelan rem parkir kurang tepat.3. Kabel-kabel penarik rem parkir sudah jelek/kendor.4. Sambungan batang-batang penarik rem parkir sudah aus atau kendor.5. Gangguan sistem rem saat mengemudi bisa dideteksi dari rasa panas berlebihan,

kadang disertai ceceran minyak rem pada selubung/tromol atau piringan rem/disk brake . Jika sejak awal pijakan sudah terasa berat, berarti jarak bebasnya tidak ada. Keadaan ini menunjukkan antara batang penekan (bersatu dengan bagian pedal rem) dan silinder utama tidak ada jarak bebas. oleh karena itu, batang penekan selalu dalam keadaan menekan plunger silinder utama seperti pada saat pengereman. Jadi meskipun pedal rem sudah bebas, karena plunger silinder utama tidak dapat bergerak balik dengan sempurna, maka tekanan minyak dalam saluran-saluran tidak berkurang seluruhnya.O. Setiap rem dioperasikan, terdengar bunyi putaran bergesekan dari bagian roda.Kemungkinan Penyebab

Page 16: DIAGNOSA.docx

1. Gangguan pada bidang gesek rem.2. Kontak yang tidak tepat antar bidang gesek rem.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Sepatu rem yang sudah aus sebaiknya diganti. Sebab, paku keling sepatu rem yang aus akan menonjol dan bergesekan dengan tromol/selubung rem. Kadang terjadi pengerasan pada sepatu rem sehingga halus dan mengkilat, sedangkan ketebalannya masih baik. Ampelas permukaan sepatu rem untuk memperoleh permukaan baru.

2. Pemasangan sepatu rem dan tromol yang tidak tepat dapat menimbulkan bunyi pada saat pengereman. Bawa kendaraan ke bengkel.