Diabetes Melitus

51
DIABETES MELITUS Secara harfiah : “MANIS SEPERTI MADU”. Ketidakmampuan tubuh mengubah makanan menjadi energi. DM adalah kondisi dimana tubuh memiliki kadar GULA DALAM DARAH yang SANGAT TINGGI. Penyakit kronis, tapi dapat ditangani dengan perawatan khusus. Kondisi normal,tubuh kita mampu mengubah makanan menjadi gula atau glukosa sehingga menghasilkan energi.Hal ini dilakukan oleh hormon INSULIN yang dihasilkan oleh PANKREAS,organ yang terletak didekat lambung. JENIS-JENIS DIABETES DIABETES TIPE I Penyakit serius. Penyakit autoimun. Anak2 atau dewasa <30 tahun “JUVENILE DIABETES” “IDDM” Kasus 5-10 % Penyebab : Kelainan Genetis,reaksi kekebalan tubuh terhadap sel2 Beta. Faktor Lingkungan. Infeksi. Infeksi virus. Cuaca dingin. “ GEJALA KLINIS AKAN TAMPAK SETELAH 80-90% SEL –SEL BETA RUSAK” . Tubuh kehilangan kemampuannya memproduksi Insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel pembuat Insulin. . Ketika tidak ada Insulin didalam tubuh,Glukosa tinggal didalam darah dan tidak dapat digunakan sebagai Energi. . Penderita Diabetes Tipe I harus menyuntikan Insulin untuk bertahan hidup. KETOASIDOSIS Timbul karena jumlah gula darah selalu tinggi (Hiperglikemia). Tubuh tidak mampu menyerapnya untuk membentuk

Transcript of Diabetes Melitus

Page 1: Diabetes Melitus

DIABETES MELITUS

Secara harfiah : “MANIS SEPERTI MADU”.

Ketidakmampuan tubuh mengubah makanan menjadi energi.

DM adalah kondisi dimana tubuh memiliki kadar GULA DALAM DARAH yang SANGAT TINGGI.

Penyakit kronis, tapi dapat ditangani dengan perawatan khusus.

Kondisi normal,tubuh kita mampu mengubah makanan menjadi gula atau glukosa sehingga menghasilkan energi.Hal ini dilakukan oleh hormon INSULIN yang dihasilkan oleh PANKREAS,organ yang terletak didekat lambung.

JENIS-JENIS DIABETES

DIABETES TIPE IPenyakit serius.

Penyakit autoimun.

Anak2 atau dewasa <30 tahun “JUVENILE DIABETES” “IDDM” Kasus 5-10 % Penyebab : Kelainan Genetis,reaksi kekebalan tubuh terhadap sel2 Beta. Faktor Lingkungan. Infeksi. Infeksi virus. Cuaca dingin. “ GEJALA KLINIS AKAN TAMPAK SETELAH 80-90% SEL –SEL BETA RUSAK” . Tubuh kehilangan kemampuannya memproduksi Insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel pembuat Insulin. . Ketika tidak ada Insulin didalam tubuh,Glukosa tinggal didalam darah dan tidak dapat digunakan sebagai Energi. . Penderita Diabetes Tipe I harus menyuntikan Insulin untuk bertahan hidup. KETOASIDOSIS Timbul karena jumlah gula darah selalu tinggi (Hiperglikemia). Tubuh tidak mampu menyerapnya untuk membentuk energi,akibatnya tubuh membakar lemak sebagai sumber energi dan menghasilkan sisa berupa Keton.Penumpukan Keton dalam darah disebut Ketosis.Proses pengeluaran keton dari tubuh bersama urin disebut ketonuria.Produksi urin makin meningkat,sehingga timbul dehidrasi yang membuat pH darah menjadi asam dan proses ketoasidosis dimulai dan dapat menyebabkan koma dan kematian. GEJALA KETOASIDOSIS Sering buang air kecil. Sangat haus. Mual dan muntah. Pandangan kabur. Mengantuk dan disorientasi DETEKSI KETOASIDOSIS Jika kadar gula darah >200mg/dl pada 2 tes berturut-turut,Periksakan kandungan keton pada urin anda.

Keton ~ aseton.Dapat dideteksi dengan uji Aseton.

Page 2: Diabetes Melitus

Koma akibat ketoasidosis adalah kondisi serius,ketoasidosis ringan tidak akan menyebabkan Koma.

Therapi dengan Insulin.

DIABETES MELITUS TIPE II

Disebut NIDDM (Non insulin dependent diabetes melitus),diabetes melitus yang tidak tergantung pada insulin.

Usia Dewasa.

Disebabkan kurangnya produksi insulin atau tidak efektifnya penggunaan insulin oleh tubuh.

Frekwensi 90-95%.

Masa kehamilan,dapat menunjukkan gejala diabetes -> Diabetes Gestasional. 40% akan menderita NIDDM dalam waktu 4 tahun.

GANGGUAN TOLERANSI GLUKOSA

Kadar Gula darah > normal,tapi tidak cukup tinggi untuk disebut Diabetes Melitus.Kadar GD setelah puasa : 100-130mg/dl.Biasanya tanpa gejala.Faktor resiko dikurangi -> GTG berkurang -> kadar GD normal.Beberapa penderita GTG -> Diabetes

BAGAIMANA DIABETES MELITUS MUNCUL?

Adanya gangguan pada proses produksi dan penggunaan insulin membuat glukosa tetap berada dalam aliran darah yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi (hipaerglikemia).Sebaliknya sel-sel tubuh tidak memiliki cukup gula untuk membentuk energi yang dibutuhkan.

ISTILAH YANG BIASA DITEMUKAN DALAM DIABETES

Hiperglikemia adalah kondisi dimana kadar glukosa atau gula darah tinggi.

Page 3: Diabetes Melitus

Gejala :LetihHaus MualPandangan kaburSering buang air kecilKulit kering dan gatalTerasa gatal didaerah kemaluan.

Hipoglikemia adalah kondisi dimana glukosa atau gula darah rendah.

Gejala :GemetarMudah terangsangTidak dapat berkonsentrasiJantung berdebarBerkeringatPusingMerasa sangat lapar.

Faktor-faktor penyebab kadar gula tinggi (Hiperglikemia)Konsumsi makan-makanan yang mengandung gula sederhana ex : permen,es krim, dan kue.

Minuman berkarbonasi atau sari buah.

Sedentary (hidup santai)-tidak membakar gula,karbohidrat,dan zat lain yang diperoleh dari makanan.

Tidak cukup insulin atau jenis obat yang lain.

Stres fisik (ex,infeksi / flu).

Stres psikologis.

Faktor-faktor penyebab kadar gula darah rendah (HipoglikemiaTerlambat atau tidak makan.

Page 4: Diabetes Melitus

Memakai insulin atau obat diabetes lain dengan dosis berlebihan.

Tidak cukup mengkonsumsi karbohidrat.

Olahraga yang berlebihan.

MENGUKUR RISIKO ANDA

Beberapa test sederhana akan menjawab apakah anda menderitadiabetes atau tidak.Test darah dari vena.Test dilakukan dilaboratorium klinis.1.Gula darah puasa,normal : 100mg/dl,jika hasil tes lebih tinggi,ada indikasi anda mungkin menderita diabetes. 2.Gula darah Pascaprandial (2 jam setelah mengkonsumsi makanan berat atau 75 gram glukosa), hasil >130mg/dl dan hasil uji lainnya positif,itu menandakan anda menderita diabetes.Uji glukosa darah dengan stik.Tes Urin, untuk mengetahui kandungan albumin,gula,mikroalbuminuria.

Faktor risiko untuk terkena Diabetes Tipe II :

Orang tua atau saudara kandung menderita Diabetes tipe II.Obesitas,Tekanan darah tinggi.Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi.Gaya hidup santai..Ibu melahirkan dengan berat bayi > 4kg.Kadar gula sering diatas normal (pradiabetes),mungkin akan menderita diabetes dalam 10 tahun.Stres berkepanjangan.Pernah menderita diabetes Gestasional

Page 5: Diabetes Melitus

KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN(permataindonesia.ac.id)

Posted by harpeni on Mar 12, 2012 in Artikel Kesehatan, Kebidanan

Tulisan ini disusun oleh Harpeni Siswatibudi

Beberapa definisi promosi kesehatan telah dikemukakan, salah satunya definisi Ottawa Charter, bahwa promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah sehat secara fisik, mental dan sosial sehingga individu atau masyarakat dapat merealisasikan cita-citanya, mencukupi kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah atau mengatasi lingkungannya. Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya objek untuk hidup. Kesehatan adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari social dan kekuatan personal. Jadi promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan saja, melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat. (Keleher,et.al, 2007).Disisi lain Nutbeam dalam Keleher, et.al (2007) menerangkan bahwa promosi kesehatan adalah proses sosial dan politis yang menyeluruh, yang tidak hanya menekankan pada kekuatan

Page 6: Diabetes Melitus

ketrampilan dan kemampuan individu , tetapi juga perubahan sosial, lingkungan dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Jadi promosi kesehatan adalah proses untuk memungkinkan individu mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan mengembangkan kesehatan individu dan masyarakat..WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategii inti untuk pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu proses yang berkembang dan berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan individu dan masyarakat.Dari beberapa definisi diatas, promosi kesehatan mempunyai beberapa level pengertian, sehingga konsep promosi kesehatan adalah semua upaya yang menekankan pada perubahan sosial, pengembangan lingkungan, pengembangan kemampuan individu dan kesempatan dalam masyarakat, dan merubah perilaku individu, organisasi dan sosial untuk meningkatkan status kesehatan individu dan masyarakat. (Keleher,et.al, 2007).Berlandaskan konsep dasar tersebut, maka area promosi kesehatan pun tidaklah sempit, menurut Keleher,et.al, (2007) terdapat 10 (sepuluh) area tindakan promosi kesehatan, yaitu :1. membangun kebijakan kesehatan publik2. menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan3. memberdayakan masyarakat4. mengembangkan kemampuan personal5. berorientasi pada layanan kesehatan6. promote social responbility of health7. meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan social8. meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk kesehatan9. memberdayakan masayarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat.10. infrastuktur yang kuat untuk promosi kesehatanPada realitasnya, area-area promosi kesehatan itu harus dilakukan dengan menekankan pada prioritas supaya pelaksanaannya lebih terarah, efektif dan tepat sehingga tujuan tercapai. Pada tahun 2011 sampai dengan 2016 area prioritas promosi kesehatan, adalah1. social determinant of health, yang termasuk determinan sosial untuk kesehatan ini adalah kebijakan-kebijakan kesehatan, health equity, kesenjangan social termasuk juga persoalan-persoalan ekonomi.2. noncommunicable disease control and prevention. Di Indonesia, data penyakit tidak menular sebagai berikut, proporsi angka kematian penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007. Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan tingginya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia, seperti hipertensi (31,7 %), penyakit jantung (7,2%), stroke (0,83%), diabetes melitus (1,1%) dan diabetes melitus di perkotaan (5,7%), asma (3,5%), penyakit sendi (30,3%), kanker/tumor (0,43%), dan cedera lalu lintas darat (25,9%). Stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, jumlahnya mencapai 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes melitus 5,7%, kanker 5,7%, penyakit saluran nafas bawah kronik (5,1%), penyakit jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung lainnya 4,6%. Faktor risiko penyakit tidak menular meliputi pola makan tidak sehat seperti pola makan rendah serat dan tinggi lemak serta konsumsi garam dan gula berlebih, kurang aktifitas fisik (olah raga) dan konsumsi rokok. Artinya bahwa perubahan pola penyakit di atas sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya. Penyakit tidak menular menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan bidang kesehatan.3. health promotion system, berkaitan dengan infrasturktur atau hal-hal yang yang mendukung promosi kesehatan, seperti kempetensi, alat dan pengalaman, penelitian dan pengembangan

Page 7: Diabetes Melitus

tentunya dengan melibatkan budaya, systemn dan teknologi-teknologi terbaru.4. promosi kesehatan yang berkelanjutan, melingkupi pendekatan-pendekatan kemitraan, pendekatan lingkungan, pencegahan bencana dan manajement pasca bencana.Di saat melakukan promosi kesehatan dalam area-area tersebut maka dibutuhkan suatu strategi atau pendekatan-pendekatan tertentu supaya hasil yang didapatkan efektif dan tepat. Keleher, et.al (2007) menyampaikan 5 (lima ) strategi (pendekatan) sebagai berikut :1. primary care / pencegahan penyakit2. pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku3. partisipasi pendidikan kesehatan4. community action5. socio-ecological health promotion.Masing-masing dari pendekatan tersebut mempergunakan metode-metode / teknik yang berbeda-beda, misalnya kita akan melakukan suatu promosi kesehatan yang berkelanjutan (area no 4) maka strategi yang dapat digunakan salah satunya adalah dengan pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku. Bilamana mempergunakan strategi ini maka media informasi kesehatan, kelompok-kelompok diskusi, pengembangan ketrampilan personal akan lebih tepat sebagai metodenya. Dan tentunya pemilihan pendekatan atau metode selalu didahului dengan community analysis, karena menurut Dignan & Carr (1992) bahwa dalam setiap upaya promosi kesehatan melalui langkah-langkah berikut ini : Community analysis, targeted assessment, program plan development, implementation, evaluation.

Sebagai bentuk kesinambungan promosi kesehatan maka langkah-langkah peromosi kesehatan tidak bisa dilepaskan dari monitoring dan evaluasi. Suatu monitoring adalah Berikut ini tipe-tipe evaluasi (Fertman & Allensworth, 2010)1) Formative evaluation, menekankan pada informasi dan materi-materi selama program perencanaan dan pengembangan.2) Process evaluation, berkenaan dengan evaluasi pada informasi sistematis yang didapat selama implementasinya.3) Impact evaluation, menekankan pada efek atau isi mengenai tujuan yang akan dicapai,4) Outcome evaluation, menekankan apakah program ini dapat emmberikan hasil sampai sejauh mana perubahan perilaku yang didapatkan.

Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai visi, misi dan strategi yang jelas, sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Visi, misi dan strategi tersebut sejalan dan bersama program kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka Paradigma Sehat menuju visi Indonesia Sehat. Bilamana ditengok kembali hal ini sejalan dengan visi global.Visi Promosi Kesehatan adalah: “PHBS 2010”, yang mengindikasikan tentang terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang berbudaya sehat. Visi tersebut adalah benar-benar visioner, menunjukkan arah, harapan yang berbau impian, tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai. Visi tersebut juga menunjukkan dinamika atau gerak maju dari suasana lama (yang ingin diperbaiki) ke suasana baru (yang ingin dicapai). Visi tersebut juga menunjukkan bahwa bidang garapan Promosi kesehatan adalah aspek budaya (kultur), yang menjanjikan perubahan dari dalam diri manusia dalam interaksinya dengan lingkungannya dan karenanya bersifat lebih lestari.Misi Promosi Kesehatan yang ditetapkan adalah: (1) Memberdayakan individu, keluarga dan

Page 8: Diabetes Melitus

masyarakat untuk hidup sehat; (2) Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya phbs di masyarakat; (3) Melakukan advokasi kepada para pengambil keputusan dan penentu kebijakan. Misi tersebut telah menjelaskan tentang apa yang harus dan perlu dilakukan oleh Promosi Kesehatan dalam mencapai visinya. Misi tersebut juga menjelaskan fokus upaya dan kegiatan yang perlu dilakukan. Dari misi tersebut jelas bahwa berbagai kegiatan harus dilakukan serempak.

Selanjutnya, perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan merupakan tanggungjawab kita bersama, bahkan bukan sektor kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor, masyarakat dan dunia usaha. Promosi kesehatan perlu didukung oleh semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Kesamaan pengertian, efektifitas kerjasama dan sinergi antara aparat kesehatan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan semua pihak dari semua komponen bangsa adalah sangat penting dalam rangka mencapai visi, tujuan dan sasaran promosi kesehatan secara nasional. Semuanya itu adalah dalam rangka menuju Indonesia Sehat, yaitu Indonesia yang penduduknya hidup dalam perilaku dan budaya sehat, dalam lingkungan yang bersih dan kondusif dan mempunyai akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga dapat hidup sejahtera dan produkti

Reference:

Dignan MB., Carr PA., 1992. Program Planning for Health Education and Promotion. Second Edition.USA : Lea & Febiger

Fertman, Cl., & Allensworth, DD.2010. Health Promotion Program. San Francisco, US : A Wiley Imprint.

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion. Victoria, Australia : Oxford University Press.

www.who.int. 1998

Page 9: Diabetes Melitus

Diabetes mellitusDari Wikipedia, ensiklopedia bebasLangsung ke: navigasi, cari"Diabetes" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Diabetes (disambiguasi).Diabetes mellitusKlasifikasi dan sumber daya eksternal

Universal biru lingkaran simbol untuk diabetes [1].ICD-10 E10-E14ICD-9 250MedlinePlus 001.214eMedicine med/546 emerg/134MESH C18.452.394.750

Diabetes mellitus, atau hanya diabetes, adalah sekelompok penyakit metabolik di mana seseorang memiliki gula darah tinggi, baik karena pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup, atau karena sel tidak merespon insulin yang dihasilkan [2]. Ini tinggi gula darah menghasilkan gejala klasik poliuria (sering kencing), polidipsia (haus meningkat) dan polifagia (kelaparan meningkat).

Ada tiga jenis utama diabetes mellitus (DM).

    * Type 1 DM hasil dari kegagalan tubuh untuk memproduksi insulin, dan saat ini membutuhkan orang untuk menyuntikkan insulin atau memakai pompa insulin. Formulir ini sebelumnya disebut sebagai "insulin-dependent diabetes mellitus" (IDDM) atau "diabetes anak-anak".    Ketik * 2 hasil DM dari resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel gagal menggunakan insulin dengan benar, kadang-kadang dikombinasikan dengan defisiensi insulin absolut. Formulir ini sebelumnya disebut sebagai non insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) atau "dewasa-onset diabetes".    * Bentuk utama ketiga, diabetes gestasional terjadi ketika wanita hamil tanpa diagnosis diabetes sebelumnya mengembangkan tingkat glukosa darah yang tinggi. Ini mungkin mendahului perkembangan DM tipe 2.

Bentuk lain dari diabetes mellitus termasuk diabetes bawaan, yang karena cacat genetik sekresi insulin, cystic fibrosis terkait diabetes, diabetes steroid disebabkan oleh dosis tinggi glukokortikoid, dan beberapa bentuk diabetes monogenik.

Semua bentuk diabetes telah diobati sejak insulin menjadi tersedia pada tahun 1921, dan diabetes tipe 2 dapat dikontrol dengan obat-obatan. Kedua jenis 1 dan 2 adalah kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan. Transplantasi pankreas telah dicoba dengan sukses terbatas dalam tipe 1

Page 10: Diabetes Melitus

DM, operasi bypass lambung telah berhasil dalam banyak dengan obesitas morbid dan DM tipe 2. Gestational diabetes biasanya sembuh setelah melahirkan. Diabetes tanpa perawatan yang tepat dapat menyebabkan banyak komplikasi. Komplikasi akut termasuk hipoglikemia, ketoasidosis diabetes, atau koma hiperosmolar nonketotic. Serius komplikasi jangka panjang termasuk penyakit jantung, gagal ginjal kronis, dan retinopati diabetik (kerusakan retina). Perawatan yang memadai diabetes demikian penting, serta kontrol tekanan darah dan faktor gaya hidup seperti berhenti merokok dan menjaga berat badan yang sehat.

Secara global, pada 2012 [update], yang 346 juta orang diperkirakan memiliki diabetes tipe 2. [3]Isi [Sembunyikan]

    * 1 Klasifikasi          o 1.1 Diabetes tipe 1          o 1.2 diabetes tipe 2          o diabetes 1,3 Gestational          o 1.4 Lain jenis    * 2 Tanda dan gejala          o 2.1 Diabetes darurat          o 2.2 Komplikasi    * 3 Penyebab    * 4 Patofisiologi    * 5 Diagnosis    * 6 Manajemen          o 6.1 Lifestyle          o 6.2 Obat-obatan          o 6.3 Dukungan    * 7 Epidemiologi          o 7.1 Australia          o 7,2 Cina          o 7,3 India          o 7,4 Inggris          o 7,5 Amerika Serikat    * 8 Sejarah          o 8.1 Etimologi    * 9 Masyarakat dan budaya    * 10 Pada hewan lain    * 11 Referensi    * 12 Pranala luar

Klasifikasi

Page 11: Diabetes Melitus

Perbandingan tipe 1 dan 2 diabetes [4] Fitur tipe 1 diabetes tipe 2 diabetesMendadak bertahap OnsetUsia saat onset Sebagian pada anak-anak Sebagian pada orang dewasaHabitus tubuh yang tipis atau normal [5] Sering obesitasUmum Langka ketoasidosisAutoantibodi Biasanya hadir AbsenInsulin normal endogen rendah atau tidak ada, menurunatau meningkatKonkordansipada kembar identik 50% 90%Prevalensi ~ 10% ~ 90%

Diabetes mellitus diklasifikasikan ke dalam empat kategori besar: tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional "jenis tertentu lainnya" [2] The "tipe tertentu lainnya" adalah kumpulan dari sebab-sebab individual beberapa lusin [2] Istilah "diabetes.. ", tanpa kualifikasi, biasanya mengacu pada diabetes mellitus. Penyakit langka diabetes insipidus memiliki gejala yang sama seperti diabetes mellitus, tetapi tanpa gangguan dalam metabolisme gula (insipidus berarti "tanpa rasa" dalam bahasa Latin).

Istilah "diabetes tipe 1" telah menggantikan istilah beberapa mantan, termasuk anak-onset diabetes, diabetes juvenile, dan insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM). Demikian juga, istilah "diabetes tipe 2" telah menggantikan istilah beberapa mantan, termasuk diabetes onset dewasa, obesitas yang berhubungan dengan diabetes, dan diabetes mellitus noninsulin-dependent (NIDDM). Di luar dua jenis, tidak ada nomenklatur disepakati standar.Tipe 1 diabetesArtikel utama: Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 ditandai dengan hilangnya sel yang memproduksi insulin beta dari pulau Langerhans di pankreas, yang menyebabkan kekurangan insulin. Jenis ini dapat lebih diklasifikasikan sebagai kekebalan yang dimediasi atau idiopatik. Mayoritas diabetes tipe 1 adalah sifat kekebalan yang dimediasi, di mana hilangnya sel beta adalah serangan T-sel-dimediasi autoimun. [6] Tidak ada tindakan pencegahan yang diketahui terhadap diabetes tipe 1, yang menyebabkan sekitar 10% dari diabetes mellitus kasus di Amerika Utara dan Eropa. Kebanyakan orang yang terkena dampak sehat dan berat badan yang sehat saat onset terjadi. Sensitivitas dan tanggap terhadap insulin biasanya normal, terutama pada tahap awal. Diabetes tipe 1 dapat mempengaruhi anak-anak atau orang dewasa, tetapi secara tradisional disebut "diabetes anak-anak" karena mayoritas kasus diabetes pada anak-anak.

"Rapuh" diabetes, juga dikenal sebagai diabetes yang tidak stabil atau labil diabetes, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara tradisional terhadap perubahan dramatis dan berulang kadar glukosa, sering terjadi tanpa alasan yang jelas dalam insulin-dependent

Page 12: Diabetes Melitus

diabetes. Istilah ini, bagaimanapun, tidak memiliki dasar biologis dan tidak boleh digunakan [7]. Ada banyak alasan untuk diabetes tipe 1 harus disertai oleh hyperglycemias tidak teratur dan tak terduga, sering dengan ketosis, dan hypoglycemias kadang serius, termasuk respon counterregulatory gangguan terhadap hipoglikemia, infeksi tersembunyi, gastroparesis (yang mengarah penyerapan menentu karbohidrat diet), dan endocrinopathies (misalnya, penyakit Addison) [7]. Fenomena ini diyakini terjadi tidak lebih sering daripada di 1% sampai 2% dari orang dengan tipe 1 diabetes. [8]Diabetes tipe 2Artikel utama: Diabetes mellitus tipe 2

Tipe 2 diabetes mellitus ditandai dengan resistensi insulin, yang dapat dikombinasikan dengan sekresi insulin relatif berkurang [2]. Responsivitas cacat jaringan tubuh terhadap insulin diyakini melibatkan reseptor insulin. Namun, cacat spesifik tidak diketahui. Diabetes mellitus kasus karena kerusakan yang dikenal diklasifikasikan secara terpisah. Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling umum.

Pada tahap awal tipe 2, kelainan dominan berkurang sensitivitas insulin. Pada tahap ini, hiperglikemia dapat dibalik oleh berbagai tindakan dan obat-obatan yang meningkatkan sensitivitas insulin atau mengurangi produksi glukosa oleh hati.Gestational diabetesArtikel utama: Gestational diabetes

Gestational diabetes mellitus (GDM) menyerupai diabetes tipe 2 dalam beberapa hal, yang melibatkan kombinasi dari sekresi insulin relatif memadai dan responsif. Ini terjadi pada sekitar 2% -5% dari seluruh kehamilan dan dapat meningkatkan atau menghilang setelah melahirkan. Gestational diabetes sepenuhnya dapat disembuhkan, tetapi membutuhkan pengawasan medis berhati-hati selama kehamilan. Sekitar 20% -50% dari wanita yang terkena mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Meskipun mungkin bersifat sementara, gestational diabetes yang tidak diobati dapat merusak kesehatan janin atau ibu. Risiko terhadap bayi makrosomia termasuk (berat lahir tinggi), bawaan jantung dan tengah anomali sistem saraf, dan malformasi otot rangka. Peningkatan insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan menyebabkan sindrom gangguan pernapasan. Hiperbilirubinemia dapat menyebabkan kerusakan dari sel darah merah. Dalam kasus yang parah, kematian perinatal dapat terjadi, paling sering sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk akibat gangguan pembuluh darah. Induksi persalinan dapat diindikasikan dengan fungsi plasenta menurun. Sebuah operasi caesar dapat dilakukan jika ada ditandai gawat janin atau peningkatan risiko cedera yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.

Sebuah penelitian di tahun 2008 diselesaikan di AS menemukan jumlah wanita Amerika memasuki kehamilan dengan pra-ada diabetes semakin meningkat. Bahkan, tingkat diabetes pada

Page 13: Diabetes Melitus

ibu hamil telah lebih dari dua kali lipat dalam enam tahun terakhir [9]. Hal ini terutama bermasalah seperti diabetes meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, serta meningkatkan potensi anak-anak dari ibu diabetes untuk menjadi diabetes di masa depan.Lain jenis

Pradiabetes menunjukkan suatu kondisi yang terjadi ketika darah seseorang kadar glukosa lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk diagnosis DM tipe 2. Banyak orang ditakdirkan untuk mengembangkan tipe 2 DM menghabiskan bertahun-tahun dalam keadaan pradiabetes yang telah disebut [10] :10-11 "epidemi kesehatan terbesar di Amerika."

Diabetes autoimun laten dewasa (LADA) adalah suatu kondisi di mana DM tipe 1 berkembang pada orang dewasa. Orang dewasa dengan LADA sering awalnya salah didiagnosis sebagai mempunyai tipe 2 DM, berdasarkan usia daripada etiologi.

Beberapa kasus diabetes disebabkan oleh reseptor jaringan tubuh tidak menanggapi insulin (bahkan ketika tingkat insulin normal, yang adalah apa yang memisahkannya dari diabetes tipe 2), formulir ini sangat jarang. Mutasi genetik (autosomal atau mitokondria) dapat menyebabkan cacat pada fungsi sel beta. Aksi insulin abnormal juga mungkin telah ditentukan secara genetik dalam beberapa kasus. Setiap penyakit yang menyebabkan kerusakan pada pankreas dapat menyebabkan diabetes (misalnya, pankreatitis kronis dan cystic fibrosis). Penyakit yang berhubungan dengan sekresi berlebihan insulin-hormon antagonis dapat menyebabkan diabetes (yang biasanya diselesaikan setelah kelebihan hormon dihapus). Banyak obat mengganggu sekresi insulin dan beberapa sel pankreas racun kerusakan beta. ICD-10 (1992) diagnostik entitas, malnutrisi terkait diabetes mellitus (MRDM atau MMDM, ICD-10 kode E12), yang ditinggalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ketika taksonomi saat ini diperkenalkan pada tahun 1999. [11]Tanda dan gejalaSekilas gejala yang paling signifikan diabetes

Gejala klasik diabetes yang tidak diobati adalah hilangnya berat badan, poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (haus meningkat) dan polifagia (kelaparan meningkat) [12]. Gejala dapat berkembang dengan cepat (beberapa minggu atau bulan) pada diabetes tipe 1, sementara mereka biasanya mengembangkan jauh lebih lambat dan mungkin halus atau tidak ada pada diabetes tipe 2.

Glukosa darah berkepanjangan tinggi dapat menyebabkan penyerapan glukosa dalam lensa mata, yang mengarah ke perubahan bentuknya, sehingga perubahan visi. Penglihatan kabur adalah keluhan umum yang mengarah ke diagnosis diabetes, tipe 1 harus selalu dicurigai pada kasus perubahan visi cepat, sedangkan dengan tipe 2 perubahan umumnya lebih bertahap, namun tetap harus dicurigai [rujukan?]. Sejumlah ruam kulit yang dapat terjadi pada diabetes secara kolektif dikenal sebagai dermadromes diabetes.

Page 14: Diabetes Melitus

Diabetes darurat

Orang (biasanya dengan tipe 1 diabetes) juga dapat hadir dengan ketoasidosis diabetes, keadaan disregulasi metabolik yang ditandai oleh bau aseton, bernapas, cepat dalam dikenal sebagai Kussmaul, mual muntah pernapasan, dan nyeri perut, dan keadaan kesadaran yang berubah.

Kemungkinan jarang tetapi juga parah adalah negara nonketotic hiperosmolar, yang lebih sering terjadi pada diabetes tipe 2 dan terutama hasil dari dehidrasi.KomplikasiArtikel utama: Komplikasi diabetes mellitus

Semua bentuk diabetes meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang. Ini biasanya berkembang setelah bertahun-tahun (10-20), tetapi mungkin gejala pertama pada mereka yang telah dinyatakan tidak menerima diagnosis sebelum waktu itu. Jangka panjang utama komplikasi berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah. Diabetes melipatgandakan risiko penyakit kardiovaskular. [13] utama "macrovascular" penyakit (yang berhubungan dengan aterosklerosis arteri besar) adalah penyakit jantung iskemik (angina dan infark miokard), stroke dan penyakit pembuluh darah perifer.

Diabetes juga merusak kapiler (penyebab microangiopathy) [14] Diabetic retinopathy, yang mempengaruhi pembentukan pembuluh darah di retina mata, dapat menyebabkan gejala visual, visi berkurang, dan berpotensi kebutaan.. Nefropati diabetes, dampak diabetes pada ginjal, dapat menyebabkan jaringan parut perubahan dalam jaringan ginjal, hilangnya jumlah kecil atau semakin besar protein dalam urin, dan ginjal dialisis penyakit kronis yang membutuhkan akhirnya. Neuropati diabetik merupakan dampak diabetes pada sistem saraf, yang paling sering menyebabkan mati rasa, kesemutan dan nyeri pada kaki dan juga meningkatkan risiko kerusakan kulit akibat sensasi diubah. Bersama dengan penyakit pembuluh darah di kaki, neuropati berkontribusi pada risiko diabetes yang berhubungan dengan masalah kaki (seperti ulkus kaki diabetik) yang dapat sulit untuk mengobati dan kadang-kadang memerlukan amputasi.Penyebab

Penyebab diabetes tergantung pada jenis.

Diabetes tipe 1 sebagian diwariskan, dan kemudian dipicu oleh infeksi tertentu, dengan beberapa bukti yang menunjuk pada virus Coxsackie B4. Sebuah elemen genetik dalam kerentanan individu untuk beberapa pemicu telah dilacak untuk genotipe HLA tertentu (yaitu genetik "diri" identifier diandalkan oleh sistem kekebalan tubuh). Namun, bahkan pada mereka yang telah mewarisi kerentanan, DM tipe 1 tampaknya membutuhkan memicu lingkungan. Terjadinya diabetes tipe 1 tidak berhubungan dengan gaya hidup.

Diabetes tipe 2 terutama disebabkan faktor gaya hidup dan genetik. [15]

Page 15: Diabetes Melitus

Berikut ini adalah daftar lengkap dari penyebab lain dari diabetes: [16]

    * Genetik cacat dari β-fungsi sel          o Kematangan onset diabetes kaum muda          o mitokondria DNA mutasi    * Genetik cacat dalam pengolahan insulin atau kerja insulin          o Cacat di proinsulin konversi          Insulin gen mutasi o          reseptor insulin o mutasi    * Cacat pankreas eksokrin          o kronis Pankreatitis          o pancreatectomy          o Pankreas neoplasia          o Cystic fibrosis          o Hemochromatosis          o Fibrocalculous pancreatopathy

    * Endocrinopathies          o Hormon pertumbuhan berlebih (akromegali)          o Sindrom Cushing          o Hipertiroidisme          o pheochromocytoma          o Glucagonoma    * Infeksi          o Cytomegalovirus infeksi          o Coxsackievirus B    * Obat          o Glukokortikoid          o hormon tiroid          o β-adrenergik agonis          o Statin [17]

PatofisiologiPertanyaan buku-new.svgBagian ini tidak mengutip manapun acuan atau sumber. Harap membantu meningkatkan bagian ini dengan menambahkan kutipan ke sumber terpercaya. Disertai rujukan bahan mungkin sulit dan dihapus. (November 2009)Fluktuasi gula darah (merah) dan gula-menurunkan hormon insulin (biru) pada manusia selama

Page 16: Diabetes Melitus

sehari dengan tiga kali makan - salah satu efek dari vs kaya gula makan tepung kaya disorot.Mekanisme pelepasan insulin dalam sel beta pankreas normal - produksi insulin lebih atau kurang konstan dalam sel beta. Rilis dipicu oleh makanan, terutama makanan yang mengandung glukosa diserap.

Insulin adalah hormon utama yang mengatur penyerapan glukosa dari darah ke dalam sel sebagian besar (terutama otot dan sel-sel lemak, tapi tidak tengah sel sistem saraf). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau ketidakpekaan pada reseptor yang memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus.

Manusia mampu mencerna beberapa karbohidrat, terutama yang paling umum dalam makanan mereka, pati, dan beberapa disakarida seperti sukrosa, yang diubah dalam beberapa jam ke bentuk yang lebih sederhana, terutama glukosa monosakarida, energi sumber karbohidrat utama yang digunakan oleh tubuh . Sisanya diteruskan untuk diproses oleh flora usus terutama di usus besar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel), ditemukan di pulau Langerhans di pankreas, sebagai respons terhadap meningkatnya kadar glukosa darah, biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua-pertiga dari sel-sel tubuh untuk menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan.

Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan internal di hati dan sel-sel otot. Menurunkan kadar glukosa menyebabkan baik dalam rilis insulin berkurang dari β-sel dan dalam konversi kebalikan dari glikogen menjadi glukosa ketika kadar glukosa turun. Hal ini terutama dikendalikan oleh hormon glukagon, yang bertindak dengan cara yang berlawanan dengan insulin. Glukosa sehingga paksa dihasilkan dari toko sel hati internal (sebagai glikogen) kembali memasuki aliran darah, sel-sel otot kekurangan mekanisme ekspor yang diperlukan. Biasanya, sel-sel hati melakukan hal ini ketika tingkat insulin rendah (yang biasanya berkorelasi dengan rendahnya tingkat glukosa darah).

Kadar insulin lebih tinggi meningkatkan beberapa ("membangun") proses anabolik, seperti pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesis protein, dan penyimpanan lemak. Insulin (atau kurangnya) adalah sinyal utama dalam mengkonversi banyak proses bidirectional metabolisme dari katabolik ke arah anabolik, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkat insulin rendah adalah pemicu untuk memasuki atau meninggalkan ketosis (fase metabolisme pembakaran lemak).

Jika jumlah insulin yang tersedia tidak mencukupi, jika sel-sel merespon buruk terhadap efek insulin (insulin ketidakpekaan atau perlawanan), atau jika insulin itu sendiri rusak, maka glukosa tidak akan memiliki efek yang biasa, sehingga tidak akan diserap dengan baik oleh sel-sel tubuh mereka yang memerlukannya, dan tidak akan disimpan secara tepat dalam hati dan otot. Efek bersih adalah tingkat tinggi terus-menerus dari glukosa darah, sintesis protein yang buruk, dan derangements metabolik lainnya, seperti asidosis.

Page 17: Diabetes Melitus

Ketika konsentrasi glukosa dalam darah dinaikkan menjadi sekitar 9-10 mmol / L (kecuali kondisi tertentu, seperti kehamilan), yang melampaui ambang batas ginjal (yaitu ketika kadar glukosa melampaui maksimum transportasi glukosa reabsorpsi), reabsorpsi glukosa dalam tubuli ginjal proksimal tidak lengkap, dan bagian dari glukosa tetap dalam urin (glikosuria). Hal ini meningkatkan tekanan osmotik urin dan menghambat reabsorpsi air oleh ginjal, sehingga produksi urin meningkat (poliuria) dan kehilangan cairan meningkat. Volume darah yang hilang akan diganti osmotik dari air yang diadakan di sel-sel tubuh dan kompartemen tubuh lainnya, menyebabkan dehidrasi dan haus meningkat.

DiagnosaLihat juga: hemoglobin terglikasi dan uji toleransi glukosaDiabetes diagnostik kriteria [18] [19] sunting Kondisi 2 jam glukosa Puasa glukosa HbA1cmmol / l (mg / dl) mmol / l (mg / dl)%Normal <7,8 (<140) <6.1 (<110) <6.0Gangguan puasa glycaemia <7,8 (<140) ≥ 6.1 (≥ 110) & <7.0 (<126) 6,0-6,4Toleransi glukosa ≥ 7,8 (≥ 140) <7.0 (<126) 6,0-6,4Diabetes mellitus ≥ 11.1 (≥ 200) ≥ 7.0 (≥ 126) ≥ 6,5

Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia berulang atau persisten, dan didiagnosis dengan menunjukkan salah satu dari berikut: [11]

    * Puasa plasma glukosa tingkat ≥ 7.0 mmol / l (126 mg / dl)    * Plasma glukosa ≥ 11,1 mmol / l (200 mg / dL) dua jam setelah beban glukosa oral 75 g seperti dalam tes toleransi glukosa    * Gejala hiperglikemia dan glukosa plasma kasual ≥ 11,1 mmol / l (200 mg / dl)    * Hemoglobin terglikasi (Hb A1C) ≥ 6,5% [20]

Sebuah hasil positif, dengan tidak adanya hiperglikemia tegas, harus dikonfirmasi oleh pengulangan salah satu metode di atas pada hari yang berbeda. Adalah lebih baik untuk mengukur tingkat glukosa puasa karena kemudahan pengukuran dan komitmen waktu yang cukup toleransi glukosa pengujian formal, yang memakan waktu dua jam untuk menyelesaikan dan tidak memberikan keuntungan prognostik selama tes puasa. [21] Menurut definisi saat ini , dua pengukuran glukosa puasa di atas 126 mg / dl (7,0 mmol / l) dianggap diagnostik untuk diabetes mellitus.

Orang dengan kadar glukosa puasa 110-125 mg / dl (6,1-6,9 mmol / l) dianggap memiliki gangguan glukosa puasa. [22] Pasien dengan glukosa plasma pada atau di atas 140 mg / dL (7,8 mmol / L), tetapi tidak lebih dari 200 mg / dL (11,1 mmol / L), dua jam setelah beban glukosa oral 75 g dianggap memiliki gangguan toleransi glukosa. Dari dua negara prediabetic, yang

Page 18: Diabetes Melitus

terakhir khususnya adalah faktor risiko utama untuk pengembangan menjadi full-blown diabetes mellitus, serta penyakit kardiovaskular [23].

Hemoglobin terglikasi lebih baik daripada glukosa puasa untuk menentukan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dari setiap penyebab [24].PengelolaanArtikel utama: manajemen Diabetes

Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan kecuali dalam situasi yang sangat spesifik. Manajemen berkonsentrasi pada menjaga kadar gula darah mendekati normal ("euglycemia") mungkin, tanpa menyebabkan hipoglikemia. Hal ini biasanya dapat dicapai dengan diet, olahraga, dan penggunaan obat yang tepat (insulin dalam kasus diabetes tipe 1, obat-obatan oral, serta mungkin insulin, pada diabetes tipe 2).

Pasien pendidikan, pemahaman, dan partisipasi sangat penting, karena komplikasi diabetes jauh lebih umum dan kurang parah pada orang yang memiliki kadar gula yang dikelola dengan baik [25]. [26] Tujuan dari pengobatan adalah tingkat HbA1C sebesar 6,5% , tapi tidak boleh lebih rendah dari itu, dan dapat ditetapkan lebih tinggi [27] Perhatian juga diberikan kepada masalah kesehatan lain yang dapat mempercepat efek buruk dari diabetes.. Ini termasuk merokok, kadar kolesterol tinggi, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kurangnya olahraga teratur. [27]Gaya hidupLihat juga: diet diabetes

Ada peran untuk pendidikan pasien, dukungan diet, olahraga yang masuk akal, dengan tujuan agar kadar glukosa darah baik jangka pendek dan jangka panjang dalam batas-batas dapat diterima. Selain itu, mengingat risiko yang lebih tinggi terkait penyakit kardiovaskular, modifikasi gaya hidup yang dianjurkan untuk mengontrol tekanan darah. [28]Obat-obatan

Oral obat

Artikel utama: Anti-diabetes obat

Metformin umumnya direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk diabetes tipe 2, karena ada bukti yang baik bahwa menurunkan angka kematian [29] penggunaan rutin aspirin, Namun, belum ditemukan untuk memperbaiki hasil pada diabetes tanpa komplikasi.. [30]

Insulin

Artikel utama: Terapi Insulin

Page 19: Diabetes Melitus

Diabetes tipe 1 biasanya diobati dengan kombinasi insulin reguler dan NPH, atau analog insulin sintetik. Ketika insulin digunakan pada diabetes tipe 2, sebuah formulasi long-acting biasanya ditambahkan awalnya, sambil terus obat oral [29] Dosis insulin kemudian meningkat menjadi efek.. [29]Mendukung

Di negara-negara menggunakan sistem dokter umum, seperti Inggris, perawatan dapat berlangsung terutama di luar rumah sakit, dengan berbasis rumah sakit perawatan spesialis hanya digunakan dalam kasus komplikasi, kontrol gula darah yang sulit, atau proyek-proyek penelitian. Dalam keadaan lain, dokter umum dan spesialis perawatan saham pasien dalam pendekatan tim. Dokter mata, podiatrists / Chiropodists, ahli gizi, fisioterapi, keperawatan spesialis (misalnya, perawat spesialis diabetes), praktisi perawat, atau pendidik diabetes bersertifikat, bersama-sama dapat memberikan keahlian multidisiplin. [Rujukan?] Rumah dukungan telehealth dapat menjadi teknik manajemen yang efektif. [31 ]EpidemiologiPrevalensi diabetes di seluruh dunia pada tahun 2000 (per 1.000 penduduk) - rata-rata dunia adalah 2,8%.  tidak ada data  ≤ 7,5  7.5-15  15-22.5  22.5-30  30-37.5  37.5-45

  45-52.5  52.5-60  60-67.5  67.5-75  75-82.5  ≥ 82,5Disability-adjusted tahun hidup untuk diabetes mellitus per 100.000 penduduk pada tahun 2004  Tidak ada data  <100  100-200  200-300  300-400  400-500  500-600

  600-700

Page 20: Diabetes Melitus

  700-800  800-900  900-1,000  1,000-1,500  > 1.500

Secara global, pada 2010 [update], yang 285 juta orang diperkirakan menderita diabetes, dengan tipe 2 membuat naik sekitar 90% dari kasus [4]. Insiden Its meningkat dengan cepat, dan pada tahun 2030, jumlah ini diperkirakan hampir dua kali lipat. [32] Diabetes mellitus terjadi di seluruh dunia, namun lebih umum (terutama tipe 2) di negara-negara yang lebih maju. Peningkatan terbesar dalam prevalensi, bagaimanapun, diharapkan terjadi di Asia dan Afrika, di mana kebanyakan pasien mungkin akan ditemukan pada tahun 2030 [32]. Peningkatan kejadian di negara berkembang mengikuti tren urbanisasi dan perubahan gaya hidup, mungkin yang paling penting dalam "gaya Barat" diet. Ini telah menyarankan efek (yaitu, diet) lingkungan, tapi ada sedikit pemahaman tentang mekanisme (s) saat ini, meskipun ada banyak spekulasi, sebagian paling compellingly disajikan. [32]Australia

Penduduk asli di negara-negara dunia pertama memiliki prevalensi yang lebih tinggi dan meningkatnya insiden diabetes daripada populasi non-pribumi yang berhubungan. Di Australia, prevalensi usia-standar diabetes yang dilaporkan sendiri di pribumi Australia hampir empat kali lipat dari non pribumi Australia [33] program kesehatan preventif masyarakat, seperti Man Gula (diabetes pendidikan),. Menunjukkan beberapa keberhasilan dalam menangani masalah ini .Cina

Hampir satu orang dewasa Cina dalam sepuluh memiliki diabetes. Sebuah studi 2010 memperkirakan bahwa lebih dari 92 juta orang dewasa Cina memiliki penyakit, dengan yang lain 150 juta menunjukkan gejala awal [34] Insiden penyakit ini meningkat dengan cepat,.. Sebuah studi 2009 menemukan peningkatan 30% dalam 7 tahun [35]India

India memiliki penderita diabetes lebih dari negara lain di dunia, menurut International Diabetes Foundation, [36] meskipun data yang lebih baru menunjukkan bahwa Cina memiliki lebih [34] Penyakit ini mempengaruhi lebih dari 50 juta orang India -. 7,1% dari bangsa dewasa - dan membunuh sekitar 1 juta orang India tahun [36] Rata-rata usia pada awal adalah 42,5 tahun [36] Insiden tinggi dikaitkan dengan kombinasi dari kerentanan genetik ditambah adopsi gaya hidup rendah aktivitas yang tinggi kalori, oleh.. India tumbuh kelas menengah [37].Inggris

Sekitar 3,8 juta orang di Inggris memiliki diabetes mellitus, tetapi amal Diabetes UK telah membuat prediksi bahwa yang bisa menjadi setinggi 6,2 juta oleh 2035/2036. Diabetes UK juga

Page 21: Diabetes Melitus

meramalkan bahwa National Health Service bisa menghabiskan sebanyak £ 16900000000 pada diabetes mellitus pada 2035, angka yang berarti NHS bisa menghabiskan sebanyak 17% dari anggarannya untuk perawatan diabetes pada tahun 2035. [38 ] [39] [40]Amerika SerikatDiabetes harga di tingkat kabupaten 2004 - 2009.

Untuk setidaknya 20 tahun, diabetes tingkat di Amerika Utara telah meningkat secara substansial. Pada tahun 2010, hampir 26 juta orang menderita diabetes di Amerika Serikat, di antaranya 7 juta orang tetap tidak terdiagnosis. Lain 57 juta orang diperkirakan memiliki pradiabetes [41]. [42]

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah disebut perubahan epidemi [43]. The Clearinghouse Diabetes Informasi Nasional memperkirakan biaya diabetes 132 milyar dollar pada Amerika Serikat saja setiap tahun. Sekitar 5% -10% kasus diabetes di Amerika Utara adalah tipe 1, dengan sisanya menjadi tipe 2. Fraksi tipe 1 di bagian lain dari dunia berbeda. Sebagian besar dari perbedaan ini saat ini tidak dipahami. The American Diabetes Association (ADA) mengutip penilaian 2003 dari Pusat Nasional untuk Pencegahan Penyakit Kronis dan Promosi Kesehatan (Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan) bahwa satu dari tiga orang Amerika yang lahir setelah tahun 2000 akan mengembangkan diabetes dalam hidup mereka [44]. [45 ]

Menurut ADA, sekitar 18,3% (8,6 juta) dari Amerika usia 60 dan lebih tua memiliki diabetes [46] Diabetes mellitus prevalensi meningkat dengan usia,. Dan jumlah orang yang lebih tua dengan diabetes diharapkan tumbuh dengan meningkatnya penduduk lanjut usia dalam jumlah . Kesehatan Nasional dan Survei Pemeriksaan Gizi (NHANES III) menunjukkan, dalam populasi lebih dari 65 tahun, 18% sampai 20% mengidap diabetes, dengan 40% memiliki diabetes atau bentuk prekursor toleransi glukosa. [47]SejarahArtikel utama: Sejarah diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit pertama yang dijelaskan, [48] dengan manuskrip Mesir dari c. 1500 SM menyebutkan "pengosongan terlalu besar dari urin". [49] Kasus-kasus yang dijelaskan pertama diyakini dari diabetes tipe 1. [49] India dokter sekitar waktu yang sama mengidentifikasi penyakit dan diklasifikasikan sebagai madhumeha atau "madu urin" , mencatat urin akan menarik semut [49]. The "diabetes" istilah atau "melewati" pertama kali digunakan pada 230 SM oleh Appollonius Yunani Memphis. [49] Penyakit ini dianggap sebagai langka pada masa Romawi kerajaan, dengan Galen komentar dia hanya melihat dua kasus selama karirnya [49]. Ini mungkin karena pola makan dan gaya hidup dari orang-orang kuno, atau karena gejala klinis yang diamati selama tahap lanjut dari penyakit. Galen bernama penyakit "diare dari urin" (urinosa diare). Pekerjaan awal hidup dengan referensi rinci untuk diabetes adalah bahwa Aretaeus dari Cappadocia (2 atau 3 dini c. CE). Dia menggambarkan gejala dan

Page 22: Diabetes Melitus

perjalanan penyakit, yang ia dikaitkan dengan kelembaban dan dingin, yang mencerminkan keyakinan dari "Sekolah Pneumatic". Ia berhipotesis korelasi diabetes dengan penyakit lain dan ia membahas diagnosis diferensial dari gigitan ular yang juga memprovokasi rasa haus yang berlebihan. Karyanya tetap tidak diketahui di Barat sampai pertengahan abad ke-16 ketika, pada tahun 1552, bahasa Latin edisi pertama diterbitkan di Venice. [50]

Tipe 1 dan tipe 2 diabetes yang diidentifikasi sebagai kondisi yang terpisah untuk pertama kalinya oleh Sushruta dokter India dan Charaka di 400-500 CE dengan tipe 1 berhubungan dengan pemuda dan tipe 2 dengan kelebihan berat badan [49]. Istilah "mellitus" atau " dari madu "ditambahkan oleh pembalap Inggris John Rolle di akhir 1700-an untuk memisahkan kondisi dari diabetes insipidus, yang juga dikaitkan dengan sering buang air kecil. [49] Pengobatan yang efektif tidak dikembangkan sampai awal abad ke-20, ketika Kanada Frederick Banting dan Charles Herbert insulin Terbaik diisolasi dan dimurnikan pada tahun 1921 dan 1922. [49] Hal ini diikuti oleh perkembangan NPH insulin long-acting pada 1940-an. [49]Etimologi

Diabetes Kata (pron.: / ˌ daɪ.əbi ː ti ː z / atau / ˌ daɪ.əbi ː tɨs /) ". Seorang pejalan kaki melalui, menyedot" berasal dari diabetes Latin, yang pada gilirannya berasal dari διαβήτης Yunani Kuno (Diabetes) yang secara harfiah berarti [51] Aretaeus dokter Yunani kuno dari Cappadocia (fl. abad ke-1 Masehi) menggunakan kata, dengan "debit berlebihan urin" makna yang dimaksudkan, sebagai nama untuk penyakit [52] [53]. akhirnya, kata yang berasal dari bahasa Yunani διαβαίνειν ( diabaínein), yang berarti "untuk melewati," [51] yang terdiri dari δια-(diameter-), yang berarti "melalui" dan βαίνειν (bainein), yang berarti "pergi" [52]. Kata "diabetes" adalah pertama direkam dalam bahasa Inggris, dalam bentuk diabete, dalam sebuah buku kedokteran yang ditulis sekitar 1425.

The mellitus kata (/ mɨlaɪtəs / atau / mɛlɨtəs /) berasal dari kata Mellitus klasik Latin, yang berarti "mellite" [54] (yaitu dimaniskan dengan madu, [54] madu manis [55]). Kata Latin berasal dari mell-, yang berasal dari mel, yang berarti "madu", [54] [55] manis, [55] hal menyenangkan, [55] dan akhiran-ītus, [54] yang maknanya sama dengan bahwa dari akhiran bahasa Inggris "-ite" [56]. Itu Thomas Willis yang pada 1675 menambahkan "mellitus" ke "diabetes" kata sebagai sebutan untuk penyakit ini, ketika ia melihat air seni diabetes memiliki rasa manis ( glycosuria) [53]. ini rasa manis telah melihat dalam urin oleh orang Yunani kuno, Cina, Mesir, India, dan Persia.Masyarakat dan budayaInformasi lebih lanjut: Daftar film yang menampilkan diabetes

Tahun 1990 "St Vincent Deklarasi" [57] [58] adalah hasil dari upaya internasional untuk meningkatkan perawatan yang diberikan kepada orang-orang dengan diabetes. Melakukan hal penting tidak hanya dalam hal kualitas hidup dan harapan hidup, tetapi juga ekonomi-biaya akibat diabetes telah terbukti menguras besar pada sumber daya kesehatan dan produktivitas

Page 23: Diabetes Melitus

yang terkait untuk sistem kesehatan dan pemerintah.

Beberapa negara didirikan lebih dan kurang sukses program diabetes nasional untuk meningkatkan pengobatan penyakit. [59]

Pasien diabetes dengan gejala neuropati seperti mati rasa atau kesemutan di kaki atau tangan dua kali lebih mungkin untuk menjadi pengangguran seperti yang tanpa gejala. [60]Pada hewan lainArtikel utama: Diabetes pada anjing dan kucing di Diabetes

Pada hewan, diabetes ini paling sering ditemui pada anjing dan kucing. Setengah baya hewan yang paling sering terkena. Anjing betina dua kali lebih mungkin akan terpengaruh sebagai laki-laki, sedangkan menurut beberapa sumber, kucing jantan juga lebih rentan daripada perempuan. Dalam kedua spesies, semua keturunan mungkin akan terpengaruh, tetapi beberapa ras anjing kecil sangat mungkin untuk mengembangkan diabetes, seperti Pudel Miniature [61]. Gejala-gejala mungkin berhubungan dengan hilangnya cairan dan poliuria, tetapi tentu saja mungkin juga membahayakan. Hewan diabetes lebih rentan terhadap infeksi. The komplikasi jangka panjang diakui pada manusia lebih jarang pada hewan. Prinsip-prinsip pengobatan (penurunan berat badan, OAD, insulin subkutan) dan pengelolaan keadaan darurat (misalnya ketoasidosis) mirip dengan yang pada manusia

Penanganan Diabetes Melitus(www.diabetesmilitus.com)Posted on March 12, 2012 by admin · 3 Comments

Page 24: Diabetes Melitus

Penanganan diabetes melitus dimulai dengan tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita Diabetes Melitus atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dikerubuti semut.

Anda bisa mendapatkan informasi produk-produk herbal untuk penanganan diabetes melitus di sini.

Ada penyakit dipastikan juga ada penanganannya. Seseorang yang sudah dipastikan menderita diabetes militus, maka jangan terburu – buru memberikan penanganan diabetes melitus berupa obat – obatan antidiabetik.

 

Tahapan dalam penanganan diabetes melitus

Edukasi Penanganan diabetes melitus

Pasien diabetes militus harus mengerti apa itu diabetes militus, penyebab, gejala, komplikasi, serta penanganannya. Dengan pemahaman pasien yang baik, maka pengobatan dan penanganan diabetes melitus pun menjadi lebih terarah dan cepat berhasil.

Aktivitas olahraga

Olahraga yang dianjurkan pada pasien untuk memberikan penanganan diabetes melitus adalah olahraga yang tidak bersifat kompetitif, seperti jalan cepat, berenang, senam, bersepeda, dsb. Olahraga keras seperti tenis, badminton, sepakbola tidak dianjurkan. Tujuan dari aktivitas jasmani ini adalah mengurangi lemak tubuh serta meningkatkan kepekaan insulin terhadap glukosa. Olahraga yang baik berkisar 30 menit, yang dilakukan sebanyak 3 kali seminggu. Jenis dan intensitas olahraga sangat bervariasi pada setiap individu, tergantung usia, jenis kelamin, berat badan dan penyakit yang diderita selain diabetes militus.

Page 25: Diabetes Melitus

Perencanaan penanganan diabetes melitus pada makanan

Hal ini juga sangat tergantung pada masing – masing penderita. Berapa jumlah karbohidrat, lemak dan protein harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berat badan, dan aktivitas.

Penanganan diabetes melitus dengan pemberian obat

Hal ini juga sangat tergantung pada masing – masing penderita diabetes militus. Berapa jumlah karbohidrat, lemak dan protein harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berat badan, dan aktivitas.

Biasanya observasi pasien  dilakukan selama 2 – 4 minggu tergantung kondisi penderita diabetes, penderita diabetes diminta untuk berolahraga dan melakukan perencanaan makanan dengan baik. Setelah dievaluasi kembali, ternyata kadar gula darah masih tinggi, maka saatnya memberikan obat antidiabetik.

Saat ini muncul banyak obat anti diabetik selain yang diberikan dengan resep dokter yang populer dengan sebutan pengobatan alternatif, ada beberapa hal yang mendasari pengobatan alternatif semakin populer, yaitu aman bagi ginjal, efek samping bagi tubuh yang kecil, harapan sembuh yang semakin besar dan harga yang terjangkau, anda bisa melihat produknya di sini yang kami rekomendasikan untuk penanganan diabetes melitus.

(sugicloud.com)

Diabetes merupakan salah satu penyakit pembunuh paling populer di Indonesia maupun di dunia selain penyakit jantung dan hepatitis. Kalau dulu Diabetes Mellitus hanya di derita oleh orang kaya tapi sekarang diabetes mellitus juga di derita oleh golongan kelas menengah bahkan kebawah.

Page 26: Diabetes Melitus

Penyebabnya sudah pasti, dari pola makan yg tidak sehat, mengkonsumsi makanan fast food sampai jadwal tidur yang  tidak teratur, yg sudah merupakan fenomena biasa terutama di kota kota besar seperti Jakarta.

Pada dasarnya ada 3 gejala yang bisa menjadi pertanda bahwa Anda terkena Penyakit Diabetes Mellitus yaitu:

Polyuria (banyak kencing) Polydipsia (banyak minum) Polyphagia (banyak makan)

Ketiga gejala diatas adalah efek langsung akbitanya tingginya kadar gula darah.

Faktor utama terjadinya Diabetes Mellitus adalah kurangnya produksi Insulin dan jaringan tubuh yang kurang sensitif terhadap Insulin.

Meski demikian sebenarnya ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi komplikasi Diabetes seperti yang dilansir dari PenyakitDiabetes.net, diantaranya adalah:

Jaga berat Badan Anda supaya Stabil. Jika Anda merokok hentikan kebiasaan Anda tersebut sekarang juga. kontrol kadar gula dan tekanan darah tinggi pada tubuh Anda. Olahraga secara teratur. Jaga pola makan Anda. Jaga pola Tidur Anda Selalu ikuti nasihat dokter.

Ingat: penyakit Diabetes Mellitus saat ini belum dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya namun efek dari penyakit ini dapat ditekan seminimal mungkin dengan pola hidup sehat yang teratur

Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda Green Lipsus Fiksiana Freez

Home

Page 27: Diabetes Melitus

Kesehatan

Alternatif

Artikel

Alternatif

Yuni Konsultan

Jadikan Teman | Kirim Pesan

konsultan bersertifikasi bioactive

0inShare

Penanganan Diabetes Melitus Tanpa Menggunakan Obat KimiaREP | 21 November 2012 | 14:01 Dibaca: 262 Komentar: 0 Nihil

Penanganan Diabetes Melitus Tanpa Menggunakan Insulin Dan Obat Kimia

(kompasiana.com)

Penanganan-diabetes-melitus

Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit diabetes merupakan sebuah penyakit yang bisa diderita oleh siapa saja dikarenakan mereka tidak bisa menjaga pola makan mereka setiap harinya atau

Page 28: Diabetes Melitus

bisa juga karena pengaruh gen keturunan. Disini anda akan mendapatkan informasi mengenai diabetes mellitus dan Penanganan Diabetes Melitus yang pastinya akan berguna bagi anda, baik anda yang tidak menderita penyakit ini ataupun anda yang telah menderita penyakit ini. Pada diabetes melitus tipe 1, kita akan melihat bahwa diabetes pada tingkat ini banyak diderita oleh anak-anak. Diabetes ini mengakibatkan berkurangnya rasio insulin pada sirkulasi darah yang nantinya berakibat pada hilangnya sel beta utam yang berfungsi sebagai penghasil insulin pada bagian pancreas. Meskipun pada tipe 1 ini para penderitanya banyak di dominasi oleh anak-anak, para orang dewasa pun juga bisa terjangkit oleh penyakit ini.

Namun sayangnya pada tipe satu ini, tidak ada solusi yang bisa anda lakukan untuk menanganinya meskipun anda sudah melakukan berbagai macam hal seperti diet ataupun olahraga secara teratur. Namun bukan berarti tidak ada harapan, cara Penanganan Diabetes Melitus tipe satu ini sebenarnya bisa dilakukan dengan menggunakan insulin dan tentunya harus dalam pengawasan dokter untuk mencegah kelebihan atau over dosis. Cara melakukan pemberian insulin cukup sederhana, pertama, dokter akan memeriksa kadar insulin pada pasien. Setelah kadar insulin pada pasien berhasil dianalisa, dokter akan mampu mengkalkulasi berapa banyak insulin yang harus ditambahkan kepada pasien. Ini merupakan tahap paling awal dalam Penanganan Diabetes Melitus tingkat satu, yaitu dengan menggunakan penambahan insulin. Jika diabetes melitus tingkat satu ini tidak ditangani akan sangat berbahaya bagi pasien di kemudian hari. Bahaya tersebut bisa mengakibatkan koma yang berkepanjangan pada pasien yang nantinya akan berimbas pada kematian. Namun jangan lupa bahwa, meskipun anda telah melakukan injeksi penambahan insulin, tetaplah lakukan kebiasaan sehat seperti olahraga dan diet yang teratur. Dijamin dengan melakukan hal ini anda akan bisa tetap beraktivitas dengan sehat dan bugar tanpa khawatir dengan resiko yang akan anda dapatkan dari penyakit ini.

Pemberian insulin pada diabetes melitus tingkat satu ini dilakukan setiap harinya dengan tingkat dosis yang sudah ditentukan oleh dokter. Anda bisa menggunakan sebuah alat pump yang mana bisa anda lakukan pada saat anda makan. Perawatan dan Penanganan Diabetes Melitus tingkat satu ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan tidak boleh terlewatkan satu hari pun. Semakin rajin anda melakukan terapi penanganan diabetes ini, maka semakin cepat pula anda akan sembuh.

Berikutnya adalah diabetes melitus tipe 2. Diabetes melitus tipe dua ini terjadi akibat kelainan metabolism yang mana penyebabnya adalah mutasi pada gen si penderita, sehingga memberikan efek pada hormon insulinnya. Pada tahap ini rasio pada hormon resitin sangat tinggi yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya glukosa atau gula dalam darah. Parahnya lagi efek ini bisa berpengaruh pada kinerja hati anda yang akan semakin meningkat dan pastinya hal ini sangat berbahaya pada penderita diabetes mellitus dan membutuhkan Penanganan Diabetes Melitus yang serius.

Pada tahap awal ini bisa dilihat bahwa jumlah atau kadar insulin berkurang akibat berbagai macam hal yang telah dijelaskan diatas. Kurangnya kadar insulin pada darah ini bisa diatasi melalui Penanganan Diabetes Melitus dengan memberikan obat anti diabetes yang memiliki fungsi sebagai peningkat kadar insulin dalam darah. Obat penambah insulin ini bisa anda dapatkan dengan mudah melalui resep dari dokter atau anda mungkin bisa mendapatkannya di toko-toko obat terdekat di kota anda. Biasanya hasil dengan mengkonsumsi obat ini secara rutin,

Page 29: Diabetes Melitus

kadar insulin dalam darah akan meningkat dan kadar glukosa akan menurun sehingga dampak diabetes seperti koma dan dampak berbahaya lainnya akan bisa segera teratasi. Perlu anda ketahui bahwa diabetes melitus tahap kedua ini sangat berbahaya karena anda tidak akan merasakan gejala yang timbul pada penyakit ini. Anda akan merasa bahwa anda sehat namun sebenarnya anda sakit.

Selain dengan menggunakan obat penambah insulin seperti yang telah dijelaskan diatas, diabetes melitus tingkat dua ini bisa disembuhkan melalui kebiasaaan yang sehat sebagai Penanganan Diabetes Melitus, yaitu melakukan diet dan olahraga yang teratur. Jangan lupa juga menyusun makanan sehat setiap harinya untuk makan pagi, makan siang, makan sore dan juga makan malam. Seperti yang telah kita ketahui bahwa penderita diabetes tingkat dua ini rentan mengalami obesitas sehingga melakukan diet merupakan hal yang wajib bagi mereka. Dengan melakukan diet, maka kadar gula dalam darah akan berkurang dan mengurangi resiko anda untuk terkena dampak dari penyakit diabetes melitus tahap dua ini.

Tahap berikutnya adalah diabetes melitus tingkat tiga. Pada tingkat ketiga ini, diabetes hanya terjadi pada masa kehamilan dan akan segera pulih setelah masa kehamilan selesai. Namun, bagi wanita yang menderita diabetes mellitus tingkat tiga ini harus waspada karena ada kemunginan akan memberikan efek yang sebesar 20 sampai 50 persen bahwa penderitanya akan bisa selamat atau bertahan hidup.

Namun anda bisa bersyukur karena peluang anda untuk terkena penyakit ini hanyalah 2 persen saja dari semua kehamilan yang terjadi. Selain itu seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa penyakit diabetes ini akan segera menghilang seiring dengan berakhirnya proses kehamilan anda. Meskipun demikian, anda masih harus tetap melakukan penanganan apabila anda menderita penyakit diabetes melitus tingkat tiga ini. Penanganan Diabetes Melitus diperlukan guna mencegah efek negatif yang berkelanjutan. Tindakan dokter biasanya melakukan operasi caesar.

Disamping dengan obat-obatan kimia, yang memang menyelesaikan masalah secara instan tapi hanya sementara waktu belum pada sumber permasalahan diabetes. Ada hebal yang sangat lagi hebih di Indonesia, herbal ini telah mempunyai 14 uji klinis dan 44 patent penyakit lainnya dari seluruh dunia. herbal ini adalah salah satu produk bioaktif yang telah diuji coba oleh 1300 dokter dari 80 negara. Herbal ini mengandung banyak bioaktif terutama iridoid yang mampu memperbaiki sel-sel dalam tubuh manusia. Perbaikan sel ini sangat penting karena jika sel dalam tubuh tidak sehat, anda minum obat apa saja, pasti tidak akan menyerap dengan baik, bahkan mungkin hanya 30% dari obat yang anda minum dan sisanya tidak terserap dan automatis akan terbuang oleh tubuh anda. Makanya dokter pasti bilang “Anda harus makan obat seumur hidup”. Iridoid yang terkandung dalam herbal ini dapat memperbaiki sel-sel dalam tubuh anda dan perlahan-perlahan jika sel membaik penyerapan obat dokter akan makin maksimal, maka perlahan obat dokter akan dapat dikurangi dan lama-lama berhenti.

Banyak tanggapan yang positif oleh warga Indonesia yang telah mengkonsumsi Herbal tersebut. Kesempatan yang baik untuk penderita diabetes agar dapat terbebas selamanya dari obat dan hidup sehat.

Page 30: Diabetes Melitus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir karena pada 2000 ada 8,4 juta penderita dan meningkat jadi 21,3 juta orang tahun 2010.

Page 31: Diabetes Melitus

"Di Asia, jumlah penyandang diabetes dalam dua dekade terakhir ini telah meningkat dua hingga lima kali lipat dan angka ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara Barat. Sebanyak 110 juta penyandang diabetes di Asia berusia paruh baya, berbeda dengan kondisi di negara-negara Barat, penyandang diabetes sebagian besar adalah berusia lanjut," papar Dr dr Budiman Widjojo SpPD dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Data WHO tahun 2000 juga menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan penderita diabetes terbanyak keempat di dunia setelah India (31,7 juta), China (20,8 juta) dan Amerika Serikat (17,7 juta).

Sementara itu, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, tiga daerah di Indonesia memiliki tingkat prevalensi diabetes diatas 1,5 persen yaitu Aceh, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.

Budiman menyebut tingginya angka prevalensi itu antara lain dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat seperti banyak mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti gorengan, makanan cepat saji atau makanan lain yang kadar gulanya tinggi.

Sementara itu, tingkat kepedulian masyarakat Indonesia terhadap diabetes masih dirasa rendah karena masih banyak pasien datang dengan kasus komplikasi kronis.

Selain itu, penyakit DM adalah penyakit yang diturunkan secara genetik sehingga masyarakat diharapkan untuk melakukan skrining terhadap keluarga untuk kemungkinan adanya diabetes dan dapat melakukan tindakan pencegahan yang dibutuhkan.

"Tindakan preventif dari awal adalah yang terbaik karena bila sudah terjadi komplikasi kronis akan berdampak pada faktor sosial, ekonomi dan psikologis yang buruk," kata Budiman.

Jumlah Penderita Diabetes di Indonesia Masih Tinggi(www.jpnn.com)

Page 32: Diabetes Melitus

JAKARTA - Penyakit diabetes melitus masih menjadi ancaman serius bagi dunia kesehatan di Indonesia. Jumlah penderita diabetes terus meningkat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan pada 2030 penyandang diabetes di Indonesia akan meningkat sebanyak 21,3 juta orang.

"Penyakit diabetes ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua karena diabetes juga mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya, pengendalian diabetes melitus perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan secara komprehensif," jelas Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Prof dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P(K).

Tjandra memaparkan, berdasarkan prediksi WHO, Indonesia segera menduduki peringkat ke empat setelah Amerika Serikat, China, dan India di antara negara-negara yang memiliki penyandang diabetes terbanyak, dengan populasi penduduk terbesar di dunia.

Sementara itu, menurut data Riset Kesehatan Dasar 2007, diabetes merupakan penyebab kematian nomor 6 dari semua kelompok umur. Prevalensi diabetes di Indonesia yang ada di perkotaan adalah sebanyak 5,7% dan sebanyak 73,7% pasien diabetes tidak terdiagnosa.

Melihat besarnya ancaman yang harus dihadapi, kemenkes pun berupaya meningkatkan kapasitas SDM di bidang kesehatan. Khususnya, bagi pelayanan di Puskesmas maupun di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Rencananya, pada 2014 mendatang, setiap kabupaten/kota akan memiliki puskesmas yang bisa melayani penyakit tidak menular, seperti diabetes.

"Pada tahun 2014, setiap kabupaten/kota diharapkan mempunyai minimal satu puskesmas yang mampu melayani penyakit tidak menular dengan baik, termasuk diabetes melitus. Minimal 10% desa si Indonesia dapat menyelenggarakan Posbindu PTM," kata Tjandra.

Karena itu, lanjut Tjandra, Kemenkes menyambut baik kemitraan dengan pihak swasta dan asosiasi seperti PT Sanofi, Perkeni dan American Diabetea Association (ADA). Berdasarkan kemitraan tersebut, nantinya sebanyak 500 dokter spesialis penyakit dalam dan 5.000 dokter umum akan dilatih selama 5 tahun dalam program "Train the Trainer".

Tujuan dari pelatihan yang digelar mulai tahun 2012 sampai 2016 ini adalah untuk menekan pertumbuhan jumlah pasien diabetes di Indonesia. "Program ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah dan swasta untuk menggenjot target MDG"s tahun 2015 nanti," imbuh dia. (Ken)

Page 33: Diabetes Melitus

10 Tips Mencegah Diabetes Mellitus (majalahkesehatan.com)13 Feb 2011Kategori: Kardiovaskuler, Pencegahan penyakit Blm ada komentar

Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko tinggi terkena diabetes –misalnya, karena salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki diabetes atau berat badan Anda di atas normal– waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda. Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.

Diabetes tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas, cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak) tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.photo © 2009 Mike Baird | more info (via: Wylio)

Untungnya, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Melakukan beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Pertimbangkan 10 tips pencegahan diabetes berikut:

1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik

Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.

Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga yang independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.

Page 34: Diabetes Melitus

2. Dapatkan banyak serat dalam makanan

Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.

3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian

Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengonsumsi lebih dari lima porsi satu ounce kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi kacang sama sekali.

4. Turunkan berat badan

Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.

5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak

Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.

6. Kurangi lemak hewani

Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.

Page 35: Diabetes Melitus

7. Kurangi konsumsi gula

Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang selalu minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang hanya kadang-kadang atau tidak minum minuman bergula.

8. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan pengembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Penyebab pasti untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.

9. Hindari lemak trans

Hindari mengonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Minyak tersebut berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe- 2.

10. Dapatkan dukungan

Dapatkan teman, keluarga atau kelompok yang membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam mempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.

Page 36: Diabetes Melitus

(www.pdpersi.co.id)

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2007, lebih dari

194 juta orang di dunia telah terdiagnosis terkena penyakit diabetes. Sementara itu,

penelitian epidemiologik WHO menyebutkan, Indonesia menjadi negara dengan

jumlah penyandang peny akit diabetes terbesar ke-5 di dunia dengan perkiraan

jumlah pasien mencapaai 8,3 juta orang (International Diabetes Federation, 2007).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar ( 2007), angka prevalensi diabetes

mellitus tertinggi terdapat di provinsi Kalimantan Barat dan Maluku Utara (masing-

masing 11,1 persen), diikuti Riau (10,4 persen) dan NAD (8,5 persen).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Aceh Tahun 2011, diperkirakan

penderita diabetes di Aceh pada tahun 2010 sebanyak 5,7 juta orang dan berdasarkan

pola pertambahan penduduk diperkirakan pada 2030 akan ada 9,3 juta penyandang

diabetes dengan tingkat prevalensi 14,7% untuk daerah urban, dan 7,2% daerah rural

(Badan Pusat Statistik Aceh, 2011).

Page 37: Diabetes Melitus