diabetes melitus

download diabetes melitus

If you can't read please download the document

description

kumpulan tugas yang di kerjakan oleh kawan-kawan STIKES mataram yang di sadur dari berbagai sumber, jika ada nama dan referensi yang turut serta pada tulisan ini adalah murni sebagai referensi.

Transcript of diabetes melitus

MAKALAH DM (Diabetes Mellitus)

DI SUSUN OLEHMUTIARATUL ZAHRANI

POLITEKNIK KEMENKES MATARAMPROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BIMA2015

DIABETES MELLITUSA. PengertianDiabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

B. KlasifikasiKlasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)

Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)

Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

Diabetes mellitus gestasional (GDM)

C.EtiologiDiabetes tipe I:

a. Faktor genetikPenderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.b. Faktor-faktor imunologiAdanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.c.Faktor lingkunganVirus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.Diabetes Tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.Faktor-faktor resiko :a.Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)b.Obesitasc.Riwayat keluargaD.Patofisiologi/Pathways Patogenesis (Perjalanan Penyakit) Diabetes MellitusPerkembangan penyakit dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:a. Normal atau Sehat 1) Kadar gula darah normal2) Perlu waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi Diabetes Mellitus.b. Pre Diabetes 1) Mulai terjadi peningkatan kadar glukosda darah secara bertahap.2) Kadar glukosa darah tidak cukup tinggi untuk menimbulkan gejala tetapi cukup mampu menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi berbagai jaringan tubuh.3) Beresiko mengalami komplikasi4) Sering disertai faktor resiko lain seperti hipertensi,dislipidemia dan kegemukan atau obesitas. 5) Dapat dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi dan perkembangan menjadi diabetes.c. Diabetes Sering ditemukan komplikasi pada saat diagnosis d. Komplikasi 1) Terutama penyakit jantung koroner dan stroke2) Dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ misalnya mata, ginjal, dan syaraf3) Dapat berakibat fatal.E.Tanda dan GejalaKeluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :1.Katarak 2.Glaukoma3.Retinopati4.Gatal seluruh badan5.Pruritus Vulvae6.Infeksi bakteri kulit7.Infeksi jamur di kulit8.Dermatopati9.Neuropati perifer 10.Neuropati viseral 11.Amiotropi 12. Ulkus Neurotropik 13. Penyakit ginjal 14. Penyakit pembuluh darah perifer 15. Penyakit koroner 16. Penyakit pembuluh darah otak 17. HipertensiOsmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.F. komplikasi Banyaknya glukosa membuat tubuh menderita banyak penyakit. Penderita diabetes harus menjaga kestabilan kadar gula darah agar komplikasi diabetes tidak terjadi. Komplikasi penyakit diabetes melitus sangat mungkin menyerang organ-organ tubuh di bawah ini.MataKadar gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan kerusakan pada organ mata. Kadar gula darah yang kerap kali berubah-ubah dapat menyebabkan masalah keseimbangan cairan pada lensa mata. Lensa mata bisa saja menyerap terlalu banyak cairan yang dapat membuat mata membesar dan membuat penglihatan menjadi kabur. Saraf mata dan pembuluh darah yang mengirimkan darah ke retina juga dapat rusak akibat adanya diabetes. Selain glaukoma dan katarak, diabetes juga dapat menyebabkan kebutaan.

KulitKomplikasi diabetes biasanya menyerang kulit. Infeksi yang disebabkan oleh jamur dan bakteri adalah hal utama pada komplikasi diabetes yang menyerang kulit. Rasa gatal juga sering timbul akibat adanya penyakit gula dan hal-hal ini diakibatkan oleh adanya sirkulasi darah yang buruk. Komplikasi diabetes yang menyerang kulit atau yang biasa disebut diabetes dermopathy ditandai dengan adanya bercak merah kecoklatan pada kulit. Komplikasi diabetes ini biasanya terjadi pada mereka yang telah mengidap diabetes selama 10 hingga 20 tahun.

TulangTahukah Anda bahwa kepadatan tulang dapat dipengaruhi oleh adanya penyakit gula tipe 1? Tidak hanya kepadatan tulang, resiko terjadinya fraktur atau patah tulang juga sangat tinggi bagi penderita diabetes. Sedangkan diabetes tipe 2 sepertinya terhindar dari adanya osteoporosis. Untuk mencegah terjadinya pengurangan kepadatan tulang, penderita diabetes tipe 1 dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin D atau diet yang tinggi kalsium.

Tekanan darahDiabetes dapat mengakibatkan masalah pada jantung yang disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi. Resiko terhadap stroke menjadi dua kali lipat dalam lima tahun sejak seseorang divonis mengidap diabetes mellitus tipe 2. Diabetes menyebabkan terjadinya sirkulasi darah yang buruk sehingga mempengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung.

KakiPasti Anda sering mendengar bahwa seorang penderita diabetes harus diamputasi kakinya. Infeksi pada kaki sering kali membuat para penderita diabetes terpaksa merelakan kakinya. Infeksi pada kaki ini disebabkan oleh adanya sirkulasi darah yang buruk. Aliran darah ke kaki sering kali terganggu yang akhirnya menimbulkan penyakit pembuluh darah perifer pada kaki. Pembuluh darah ini menyempit karena adanya timbunan lemak. Namun, penderita diabetes tidak dapat merasakan sakit atau panas akibat penyempitan ini. Yang terjadi adalah infeksi telah berkembang tanpa disadari oleh penderita.

GinjalKetika insulin tidak diproduksi maka glukosa tidak akan diubah menjadi glikogen sebagai energi, hasilnya adalah glukosa akan terus beredar di pembuluh darah. Sebagai alat filter dalam tubuh, ginjal berfungsi untuk menyaring terlalu banyak darah. Gula dalam darah yang terlalu banyak tentu saja memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang terus menerus dapat membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat nanti.

Ada begitu banyak komplikasi diabetes yang mengerikan. Untuk itu selalu jaga kestabilan kadar gula dalam darah untuk meminimalisir terjadinya komplikasi.

G. Pemeriksaan Penunjang1.Glukosa darah sewaktu2Kadar glukosa darah puasa3.Tes toleransi glukosa

DAFTAR PUSTAKA

Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani, Jakarta:EGC, 1997.

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002