Diabetes Melitus
-
Upload
ayunnayffl -
Category
Documents
-
view
36 -
download
7
description
Transcript of Diabetes Melitus
-
2/14/2013
1
LATAR BELAKANGPrevalensi DM: (4.4%) Asia Tenggara
(161%) dunia (2030)
Indonesia (2000-2030): 8.4 juta-21.3 jutajiwa
Penatalaksanaan kurang tepat komplikasi
DM 2 = 50% segera butuh insulin, DM 1 mutlak perlu insulin
Proyeksi WHO tentang struktur umumPopulasi Diabetes Proyeksi WHO tentang struktur umumPopulasi Diabetes
Umur pasien diabetes paling banyak > 65 thUmur pasien diabetes paling banyak > 65 th
1995-20251995-2025
Negara majuNegara maju Negara berkembangNegara berkembang
Umur non produktifUmur non produktif Umur produktifUmur produktif
Umur pasien diabetes paling banyak 45-65 thUmur pasien diabetes paling banyak 45-65 th 3.5 %5.7 %
1.6 %
1.1%
19921992
2001
19821982
7.2%
2004
12,8 %
9.2%
2003
2005 1981
1998
12.5 %
2005
1.5 %
5.1%
PrevalensiDM Tipe 2
1995
19821982
1991
6.1 %
15.5 %
20052005
19810.8 %
Makassar
Manado
SurabayaPadang
Jakarta
Singaparna
Pekajangan
Bali
Tana Toraja
1.4 %
2005
12.4 %RuralUrban
TahunTahun 20032003 20302030
RuralRural UrbanUrban DM DM
5,548,8695,548,8698,248.6018,248.601
13,797,47013,797,470
8,076,6138,076,61312,006,18612,006,18620,082,79920,082,799
1,5%
4,2%Diabetes melitus yang baru didiagnosis(baru diketahui)
Diabetes melitus sudah terdiagnosis(diketahui) sebelumnya
Riset Kesehatan Dasar 2007, Kementerian Kesehatan RI
PrevalensiPrevalensi DM DM didi IndonesiaIndonesia
5,7%
Apakah Diabetes itu ?Apakah Diabetes itu ?
Faktorketurunan
Faktorketurunan
Insulin kurang jumlahnyaInsulin kurang baik kerjanyaInsulin kurang jumlahnyaInsulin kurang baik kerjanya
DIABETES = Gula (glukosa) darah meningkatDIABETES = Gula (glukosa) darah meningkat
Gaya hidup berisiko:Makan berlebihanKurang sportStres
Gaya hidup berisiko:Makan berlebihanKurang sportStres
Faktorlingkungan
Faktorlingkungan
-
2/14/2013
2
DEFINISI Kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
disebabkan oleh karena adanya peningkatankadar glukosa darah akibat penurunan sekresiinsulin yang progresif dilatar belakangi olehresistensi insulin (Soegondo, Soewondo & Subekti, 2009)
American Diabetes Association (2004): kelompok penyakit metabolik dengankarakteristik hiperglikemia sebagai akibat daridefek sekresi insulin, kerja insulin ataukeduanya
Angka kesakitan lebihtinggi
Lebih sering dirawat di RS Kematian usia muda Sebagian disertai
penyakit lain
Ciri-ciri Orang dengan Diabetes:
?
Klasifikasi DM Tipe 1 / DMTI
Autoimun: sel islet autoantibodi, autoantibodi terhadap insulin, autoantibodi terhadap GAD65 dan autoantibodi terhadap tirosinphospatases IA-2 dan IA-2Idiopatik: insulinopenia dan tidak ada faktor autoimun
Tipe 2/ DMTIIFaktor genetik, gaya hidup, diet dan kurang olahraga
Tipe lainDefek genetik fungsi sel pankreas, defek genetik kerja insulin, penyakit pankreas eksokrin, endokrinopati, induksi obat atau bahankimia, infeksi, diabetes karena faktor imun dengan kasus langka, sindrom genetik yang lain berhubungan dengan diabetes
Gestational DMDiabetes yang muncul selama kehamilan, dengan tidakmengesampingkan intoleransi glukosa terjadi sebelum dan atausetelah kehamilan
InsulinInsulin
TenagaTenaga
Glukosa darahGlukosa darah Pintu masuk selPintu masuk sel
InsulinInsulin
InsulinInsulin InsulinInsulin
Glukosa dibakarGlukosa dibakar
Transporter glukosaTransporter glukosa
NORMALNORMAL
InsulinInsulin InsulinInsulinPintuterbuka
-
2/14/2013
3
InsulinInsulin
TenagaTenaga
Glukosa darahGlukosa darah Pintu masuk selPintu masuk sel
Tak ada yang dibakarTak ada yang dibakar
Transporter glukosaTransporter glukosa
DIABETESDIABETES
Pintutertutup
DiabeticRetinopathy
Leading causeof blindnessin adults1,2
DiabeticNephropathy
Leading cause of end-stagerenal disease3,4
CardiovascularDisease
Stroke
2- to 4-fold increase in cardiovascular mortality and stroke5
DiabeticNeuropathy
8/10 individuals with diabetes die from CV events6
Type 2 Diabetes is Associated with Serious Complications
Type 2 Diabetes is Associated with Serious Complications
1UK Prospective Diabetes Study Group. Diabetes Res 1990; 13:111. 2Fong DS, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl . 1):S99S102. 3The Hypertension in Diabetes Study Group. J Hypertens 1993; 11:309317. 4Mol i tch ME, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl . 1):S94S98. 5Kannel WB, et al. Am Heart J 1990; 120:672676.
6Gray RP & Yudkin JS. Cardiovascular disease in diabetes mellitus. In Textbook of Diabetes 2nd Edi tion, 1997. Blackwell Sciences. 7Kings Fund. Counting the cost. The rea l impact of non-insulin dependent diabetes. London: British Diabetic Association, 1996. 8Mayfield JA, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl . 1):S78S79.
Peripheral Arterial Disease
Microangiopathy Macroangiopathy
Gejala Klasik DM
3P dan BB turun Poliuria (banyak kencing) Polidipsi (banyak minum) Polifagia (banyak makan) Berat badan turun tanpa sebab jelas
Kriteria DiagnostikKriteria diagnostik Diabetes mellitus (American Diabetes Association [ADA], 2005) sebagai berikut:
Terdapat trias klasik Diabetes melitus (poliuri, polidipsi dan penurunan BB) dan kadar Gula Darah Acak (GDA) > 200 mg/dl.
ATAU Kadar Gula Darah Puasa (GDP) > 126 mg/dl.
ATAU Kadar Gula Darah 2 jam post pandrial (PP) atau Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO) 75 gr anhididrous yang dilarutkan dalam air (standar WHO) > 200 mg/dl.
Pemeriksaan HbA1c Glycosylated hemoglobin
(HbA1c) kontrol glikemik seorang pasien
HbA1c berikatan dengan glukosa secara enzimatik
Menunjukkan kadar glukosa dalam 3 bulan terakhir
Nilai HbA1c : 4-6% (Normal) Nilai 6-8% menunjukkan kontrol
glikemik sedang Nilai > 8%-10% menunjukkan
kontrol yang buruk
Kepatuhan
Komplikasi lanjut
Patofisiologi
1. DM tipe I: adanya proses autoimun yang menimbulkan kerusakan pada sel pankreas, sehingga pada DM tipe I ini mutlak memerlukan insulin eksogen (Gulve, 2008).
2. DM tipe II: peningkatan kadar gula darah lebih disebabkan karena resistensi terhadap insulin atau adanya defek insulin (ADA, 2005)
-
2/14/2013
4
Komplikasi Hipoglikemi: glukosa darah dibawah 60
mg/dl, gejala: takikardi, palpitasi, diaphoresis, tremor, pallor, dan kecemasan
DKA: Faktor presipitasi: infeksi, trauma, operasi, atau infark miokardiak. Gejala pernafasan Kusmaul (hiperventilasi sebagai kompensasi dari asidosis), postural dizziness, depresi SSP, ketonuria, anoreksi, nausea, nyeri abdominal, haus, dan poliuri
Lanjutan. HHNK (hiperosmolar hiperglikemik nonketotik) Mikroangiopati:
retinopati, katarak, neuropati, nefropati Neuropati otonom:
GIT mual, muntah, penurunan pengsongan lambung dan gangguan absorbsi glukosa. Kardiovaskuler takikardi, hipotensi ortotastik, ambang nyeri menurun pada MCIGinjal penurunan sensasi kandung kemih retensi
Hal-hal yang Perlu DiperhatikanHal-hal yang Perlu Diperhatikan
Perlu dicatat : kadar glukosa darah tinggi kadangkadang tidak dirasakan
Jangan lupa bahwa bukan tingginya kadarglukosa darah yang bahaya,tetapi KOMPLIKASI-nya, karena :
Tidak Bisa Diperbaiki Lagi Menimbulkan Cacat Kematian
Perlu dicatat : kadar glukosa darah tinggi kadangkadang tidak dirasakan
Jangan lupa bahwa bukan tingginya kadarglukosa darah yang bahaya,tetapi KOMPLIKASI-nya, karena :
Tidak Bisa Diperbaiki Lagi Menimbulkan Cacat KematianPencegahansangat
penting
Pencegahansangatpenting
Lima Pilar DM
Manajemen Nutrisi
Latihan Aktivitas
Terapi OAD
Pemantauan
Edukasi
Cara:Menormalkankadarglukosa darah, lipid (kolesterol, trigliserid), tekanan darah dan BB
Cara:Menormalkankadarglukosa darah, lipid (kolesterol, trigliserid), tekanan darah dan BB
PengobatanPengobatan
Jangka pendek :Menghilangkan gejalaMempertahankan rasa sehat/nyaman
Jangka pendek :Menghilangkan gejalaMempertahankan rasa sehat/nyaman
Jangka panjang : Mencegah komplikasiMengurangi angka kesakitandan kematian
Jangka panjang : Mencegah komplikasiMengurangi angka kesakitandan kematian
TUJUAN TUJUAN
Cara Mencapai TujuanCara Mencapai Tujuan
Mengatur makanMengatur makan
Gerak badanGerak badan Obat-obatanObat-obatan
PenyuluhanPenyuluhan
-
2/14/2013
5
PenyuluhanPenyuluhan
DM: sepanjang hayat di kandung badan Perlu mengerti dan memahami apa itu
diabetes dan bagaimana mengendalikannya Penyuluhan berkelanjutan membimbing
orang dengan diabetes menjadi mandiri Ciptakan suasana nyaman hindari cara-2
instruksi !!
DM: sepanjang hayat di kandung badan Perlu mengerti dan memahami apa itu
diabetes dan bagaimana mengendalikannya Penyuluhan berkelanjutan membimbing
orang dengan diabetes menjadi mandiri Ciptakan suasana nyaman hindari cara-2
instruksi !!
Edukasi
-
2/14/2013
6
Mengatur Makanan(Dahulu)
Mengatur Makanan(Dahulu)
Mitos : Diet = penderitaan
Tidak boleh makan enak
Harus makan kentang
Tidak boleh menyentuh gula
Makan terpisah dari keluarga
Mitos : Diet = penderitaan
Tidak boleh makan enak
Harus makan kentang
Tidak boleh menyentuh gula
Makan terpisah dari keluarga
Mengatur Makanan(Sekarang)
Mengatur Makanan(Sekarang)
Tidak lagi suatu derita Anjuran makan seimbang =
makanan semua orang Tidak ada makanan yang
dilarang, hanya dibatasi sesuaikebutuhan kalori
Menu = menu keluarga Gula dalam bumbu tidak
dilarang
Tidak lagi suatu derita Anjuran makan seimbang =
makanan semua orang Tidak ada makanan yang
dilarang, hanya dibatasi sesuaikebutuhan kalori
Menu = menu keluarga Gula dalam bumbu tidak
dilarang
Penghitungan Kebutuhan Kalori Perhitungan berat badan Ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi
sebagai berikutBerat badan Ideal (BBI)= 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kgBagi pria dengan tinggi badan < 160 cm dan wanita < 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi:Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kgHasil:BB Normal : BB ideal 10 %
Kurus : < BBI - 10 %Gemuk : > BBI + 10 %
Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks Massa Tubuh.Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus: IMT = BB(kg)/TB(m2)Klasifikasi IMT:
BB Kurang 23,0Dengan risiko 23,0-24,9Obes I 25,0-29,9Obes II >30
Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain:
Jenis KelaminKebutuhan kalori wanita sebesar 25 kal/kg BB dan untuk pria sebesar 30 kal/kg BB.
UmurKebutuhan kalori untuk pasien usia di atas 40 tahun:Dikurangi 5% untuk dekade antara 40 dan 59 tahunDikurangi 10% untuk usia 60 s/d 69 tahun Dikurangi 20%, usia di atas 70 tahun.
Aktivitas Fisik atau PekerjaanPenambahan kebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensitas aktivitas fisik:10% dari kebutuhan basal diberikan pada keadaan istirahat20% pada pasien dengan aktivitas ringan30% dengan aktivitas sedang50% dengan aktivitas sangat berat.
Berat BadanBila kegemukan dikurangi sekitar 20-30% bergantung kepada tingkat kegemukan. Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan BB.Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan paling sedikit 1000 - 1200 kkal perhari untuk wanita dan 1200 - 1600 kkal perhari untuk pria.
Contoh KasusBerdasarkan kasus, kebutuhan kalori menurut rumus Brocca adalahIndeks Massa Tubuh (IMT).:Rumus BMI = BB (kg) : (TB (m))2
= 45: (1,55)2= 18,73
Klasifikasi BMI :Berat badan kurang : < 18,5Berat badan normal : 18,5 22,9Berat badan lebih : 23,0Jadi Ny. SA mempunyai berat badan normalPenghitungan kebutuhan kalori Ny. SA menurut Brocca sebagai berikut :Tinggi badan 155 CmBerat badan ideal (TB 100) kg = (155 100) kg = 55 kgKalori basal wanita 25 kal/kg = 55 kg x 25 kal/kg = 1375 kalKoreksi :Aktifitas ringan + 10 % = 10 % x 1375 kal = +137,5 kalInfeksi + 30 % = 30 % x 1375 kal = +412,5 kalJadi total kebutuhan kalori Ny. SA adalah 1925 kal
Nutrisi DMKarbohidrat: 45% - 65% dari kebutuhan energi harian, Kebutuhan serat:14 gram dari total serat per 1000 kkal yang dikonsumsi atau 38 gram/hari untuk pria dan 25 gram/hari untuk wanita (level A)
Protein: 15-20 % dari kebutuhan energi total, Diet tinggi protein (> 20 %) tidak dianjurkan dalam usaha menurunkan berat badan (level B)
Lemak: individu dengan LDL kolesterol 100 mg/dL [2.6 mmol/L] lebih efektif jika diberikan lemak tersaturasi < 7% dari energi masukan, diet kolesterol < 200 mg/hari dari energi masukan (level A)
Mikronutrien Mineral: rendah sodium, tinggi potassium, tinggi magnesium dan kalsium, Tidak ada evidence based yang menyebutkan manfaat suplemen termasuk antioksidan (level B)
Alkohol: 1 x minum untuk wanita dan 2 x minum untuk pria. Definisi 1 x minum sebagai 12-oz. beer, 5-oz. anggur, atau 1.5-oz. distilled spirits (level B)
-
2/14/2013
7
30 menit : 3 - 4 kali/minggu(tiap hari lebih baik)30 menit : 3 - 4 kali/minggu(tiap hari lebih baik)
Gerak BadanGerak Badan Anjuran Olahraga DM (CRIPE )
Kontinyu (continuous) Ritmis (rythmical) Interval Progresif Latihan ketahanan (endurance)
Latihan CRIPE minimal dilakukan selama 3 hari dalam seminggu, sedangkan 2 hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olahraga yang menjadi kesenangannya
Dosis Olah Raga
Intensitas latihanTakaran latihan sampai 72-87% DNM disebut zona sasaran atau zona latihan
Lama latihanPaling sedikit 25 menit, 40-90 menit asam lemak dibakar
Frekuensi latihan: 3x/ mg, 4x/ mg, 6x/ mg
DNM = 220 - usia (dalam tahun)
Obat-obatanObat-obatan
Bila gagal dengan pengaturan makan danolah-raga obat-obatan
Obat-obatan tidak untuk menggantikanpengaturan makanan dan olahraga
Ketiganya dilaksanakan bersama-sama
Perlu kontrol gula darah teratur
Bila gagal dengan pengaturan makan danolah-raga obat-obatan
Obat-obatan tidak untuk menggantikanpengaturan makanan dan olahraga
Ketiganya dilaksanakan bersama-sama
Perlu kontrol gula darah teratur
Terapi OAD
-
2/14/2013
8
Reaksi Alergi InsulinINSULIN LIPODYSTROPHY occurring at the site of insulin injections.
Lipoatrophy is loss of subcutaneous fat and appears as slight dimpling or more serious pitting of subcutaneous fat.
Lipohypertrophy, the development of fibrofatty masses at the injection site, is caused by the repeated use of an injection site. If insulin is injected into scarred areas, absorption may be delayed.
ROTATION OF INJECTION SITES
INSULIN RESISTANCE
Clinical insulin resistance has been defined as a daily insulin requirement of 200 units or more. In most diabetic patients taking insulin, immune antibodies develop and bind the insulin, thereby decreasing the insulin available for use.
MORNING HYPERGLYCEMIA
-
2/14/2013
9
Metode INSULIN PENS INSULIN PUMPS
Self-monitoring of blood glucose (SMBG) levels
This allows for detection and prevention of hypoglycemia and hyperglycemia and plays a crucial role in normalizing blood glucose levels, which in turn may reduce the risk of long-term diabetic complications
Pemantauan/ Monitoring
DM
Hiper-glikemia
Dislipide-mia
Hiper-tensi
Kompli-kasi
Lain-lain
GDP 80-100
HbA1 C 40 (L)> 50 (P)
TD
-
2/14/2013
10
Pengkajian Data Subjektif: Status kesehatan sekarang: manifestasi
hiperglikemi, berat badan, perubahan penglihatan, kesemutan kaki, penyembuhan luka, nyeri berkemih, riwayat keluarga, pemakaian insulin/OAD, riwayat pembedahan
Data Obyektif: TTV, TB/BB, DKA, hipoglikemi, tes
penglihatan, kaji sensori, nyeri, suhu, kaji gaya berjalan dan bentuk kaki, kaji status mental, inspeksi rongga mulut, inspeksi sitem integumen, palpasi nadi perifer, cek gula darah.
Profil Masalah Keperawatan Diabetes
4 PilarPenatalaksanaan DM
Fisiologis: Ketidakseimbangan nutrisi
Konsep Diri: Cemas
Fungsi Peran: Penampilanperan
Interdependen: KopingInefektif
3.72
1.60
9.57
17.02
3.19
3.19
1.06
10.64
1.06
7.98
6.38
5.32
2.13
2.13
2.13
6.38
1.06
1.60
4.79
2.13
0.53
2.66
2.66
1.06
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
Pola Napas
Gangguan pertukaran gas
Perfusi perifer
Ketidakseimbangan nutrisi
Konstipasi
Perubahan eliminasi urin
Gangguan mobilitas fisik
Intoleransi aktivitas
Gangguan pola tidur
Infeksi
Kerusakan integritas kulit
Resiko cidera
Kelebihan volume cairan
Kekurangan volume cairan
Ketidakseimbangan elektrolit
Nyeri
Gangguan memori
Resiko kadar gula darah tidak stabil
Cemas
Harga diri
Gambaran diri
Penampilan Peran
Koping tidak efektif
Ketidakberdayaan
%
Gangguan Keseimbangan Nutrisi
1. Monitor gula darah2. Monitor jumlah makanan
utama & pendamping3. Identifikasi pola makan dan
latar belakang budaya4. Berikan makan & snack
sesuai jadwal5. Berikan insulin atau OAD
sesuai jadwal
Resiko KerusakanIntegritas Kulit/ Jaringan
1. Ajarkan cara perawatan kaki yang tepat2. Gunakan bantalan khusus pada
siku, kaki 3. Tingkatkan asupan cairan minimal 2500
ml/hari4. Diskusikan pentingnya tidak merokok5. Jika terjadi iritasi segera hubungi ners/
dokter6. Lakukan injeksi insulin secara rotasi
Studi Kasus
-
2/14/2013
11
Resiko Infeksi
1. Kaji manifestasi infeksi2. Kumpulkan sampel spesimen3. Perhatikan prinsip septik & aseptik4. Tingkatkan asupan cairan & nutrisi5. Oral higiene teratur6. Wanita vaginitis:
berbau, putih/kuning, gatal
Resiko Injuri
1. Lingkungan: side rail, lampu, anjurkan memakai pelindung kaki
2. Ajarkan cara yang aman dalam melakukan aktivitas sehari-hari
3. Ajarkan cara potong kuku4. Ajarkan cara ambulasi yang benar5. Jelaskan komplikasi yg mungkin terjadi:
hipoglikemia, DKA
Lampiran 1 Nutrisi
-
2/14/2013
12
Tujuan dari MNT sebagai berikut1. Memperoleh dan mempertahankan kondisi
metabolik yang optimal: Kadar gula darah Profil lipid dan lipoprotein Tekanan darah
2. Mencegah dan mengatasi komplikasi kronik dari DM dengan memodifikasi asupan dan gaya hidup terkait nutrisi untuk mencegah dan mengatasi obesitas, dislipidemia, penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan nephrophaty
3. Mengoptimalkan kesehatan melalui pilihan makanan yang sehat dan latihan fisik
4. Menyediakan kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan individu
Manajemen Nutrisi KarbohidratADA (2008)
60 -70% dari total asupanPERKENI (2006)
Dianjurkan 45-65% total asupan energi. Pembatasan karbohidrat total
-
2/14/2013
13
Fatty acid (common name)Amount found in U.S.
diet (g/day) Food sourcesMen Women
Polyunsaturated fatty acids
Linoleic acids 14.7 10.4 Vegetable oil, nuts, seeds
-linolenic acid 1.6 1.1 Flaxseed oil (linseed oil), canolaoil, soybean oil, walnuts
Eicosapentaenoic acid (EPA)* 0.1 (based on EPAand DHA together)
Fish and fish oil, plankton
Docosahexaenoic acid (DHA)* Fish and fish oil, oceanic algae,Plankton
Monounsaturated fatty acids
Oleic acid 31.0 20.8 Olive oil, soybean oil, canola oil,safflower oil, peanut oil,almonds, cashews, pecans,avocado, peanuts, peanut butter
Elaidic acid 4.2 1.8 Solid margarines, shortenings,salad dressing, processed foodcontaining partiallyhydrogenated oil
Saturated fatty acidsLauric acid 0.9 0.7 Meats, poultry, butterfat in butter,
nonskim milk or yogurt,cheese, ice cream, egg yolks
Myristic acid 2.7 1.9 Dairy products, food made withcoconut oil
Palmitic acid 1.7 11.6 Dairy products, meat, processedgrain products
Stearic acid 8.1 5.4 Dairy products, meat, processedgrain products, chocolate
Dietary fatty acids and typical food sources (Franz, et al. 2002)
LAMPIRAN 2 AKTIVITAS
Aktifitas fisik menurut Surgeon (1996) adalah pergerakan tubuh yang dihasilkan dari kontraksi otot skeletal melalui pengeluaran energi dengan fase istirahat.
Latihan adalah bentuk dari aktifitas fisik yang direncanakan secara terstruktur dan tampilan gerakan fisik untuk meningkatkan satu atau beberapa kebugaran fisik
Latihan Aktivitas Hasil Riset (American Diabetes Assosiation)
1. sebagai dasar ilmu pengetahuan tentang peningkatan pemahaman dampak dari latihan fisik terhadap glucoregulation
2. dalam percobaan klinis secara global menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup (diet dan olah raga) dapat mengurangi insiden diabetes tipe 2 dengan gangguan glucose toleransi (IGT)
3. meta-analisis dari struktur latihan intervensi dalam diabetes tipe 2 menunjukkan adanya efektifitas latihan dalam mengurangi HbA1c(hubungan antara latihan dan perubahan intensitas HbA1c)
4. studi menunjukkan bahwa low aerobik dan kebugaran fisik dengan aktivitas rendah diprediksi dapat meningkatkan risiko secara keseluruhan termasuk penyakit cardiovascular (CVD) dan kematian penderita DM
5. data terbaru tentang keamanan latihan berisiko untuk terjadinya CVD(cerebro vaskuler disease)
Alasan1. Olahraga membantu membakar
kalori menurunkan berat badan.2. Olahraga yang teratur bisa
meningkatkan jumlah reseptor pada dinding sel
3. Olahraga memperbaiki peredaran darah dan menjaga kondisi otot-otot jantung.
4. Olahraga meningkatkan kolesterol yang baik dan mengurangi kolesterol yang jahat.
5. Olahraga yang teratur dapat membantu meredakan kegelisahan, stress, dan ketegangan.
Assessment Exercise1. Umur lebih 35 tahun dan umur kurang dari 25 tahun
dengan DM tipe 2 diabetes lebih dari 10 tahun lamanya type 1 atau DM tipe 2 lebih dari 15 tahun lamanya
2. Adanya faktor risiko penyakit artery koroner3. Adanya ganggan microvascular dari penyakit
(proliferative retinopathy atau nephropathy, termasuk microalbuminuria)
4. Peripheral vascular penyakit5. Penyakit autonomic neurophaty. 6. Pada beberapa pasien yang memperlihatkan perubahan
nonspecific electrocardiogram (ECG); nonspecific ST dan perubahan gelombang T pada istirahat.
-
2/14/2013
14
Anjuran Olahraga DM (CRIPE )
Kontinyu (continuous) Ritmis (rythmical) Interval Progresif Latihan ketahanan (endurance)
Latihan CRIPE minimal dilakukan selama 3 hari dalam seminggu, sedangkan 2 hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olahraga yang menjadi kesenangannya
Continuous
Latihan yang diberikan harus berkesinambungan, dilakukan terus menerus tanpa berhenti. Contoh, bila dipilih jogging selama 30 menit, maka selama 30 menit pengidap melakukan jogging tanpa istirahat.
Rythmical
Latihan olahraga harus dipilih yang berirama, yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur. Contoh latihan ritmis adalah jalan kaki, jogging, berlari, berenang, bersepeda, mendayung. Main golf, tenis atau bulutangkis tidak memenuhi syarat karena banyak berhentinya.
Interval
Latihan olahraga yang dilakukan berganti-ganti antara gerak cepat dan lambat. Misalnya jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan, berenang cepat 2 kali panjang kolam diselingi 1 kali renang lambat dan sebagainya. Dengan kegiatan yang bergantian penderita DM dapat bernafas dengan lega tanpa menghentikan latihan sama sekali
Progresif
Latihan yang dilakukan harus berangsur-angsur dari latihan ringan sampai latihan yang lebih berat secara bertahap. Jadi beban latihan dinaikkan sedikit demi sedikit sesuai dengan pencapaian latihan sebelumnya
Latihan ketahanan (endurance)
Latihan daya tahan dapat memperbaiki sistem kardiovaskuler. Oleh karena itu sebelum ikut program latihan olahraga, sebaiknya dilakukan pemeriksaan kardiovaskuler terlabih dahulu. Agar tidak bosan dalam melakukan program latihan olahraga, pengidap disarankan untuk memilih sendiri olahraga yang disenangi, bersifat rekreatif dan dapat dilaksanakan dimanapun dia berada
-
2/14/2013
15
Klasifikasi Aktivitas
Aktifitas fisik primerLatihan ringan teratur setiap hari pada satu setengah jam sesudah makan
Aktivitas fisik sekunderObesitas. latihan ringan sesudah makan + latihan agak berat setiap hari, pagi dan sore untuk menurunkan berat badan
Senam kaki diabetes
LAMPIRAN 3 TERAPI
Terapi OAD
-
2/14/2013
16
Reaksi Alergi InsulinINSULIN LIPODYSTROPHY occurring at the site of insulin injections.
Lipoatrophy is loss of subcutaneous fat and appears as slight dimpling or more serious pitting of subcutaneous fat.
Lipohypertrophy, the development of fibrofatty masses at the injection site, is caused by the repeated use of an injection site. If insulin is injected into scarred areas, absorption may be delayed.
ROTATION OF INJECTION SITES
INSULIN RESISTANCE
Clinical insulin resistance has been defined as a daily insulin requirement of 200 units or more. In most diabetic patients taking insulin, immune antibodies develop and bind the insulin, thereby decreasing the insulin available for use.
MORNING HYPERGLYCEMIA
Metode INSULIN PENS INSULIN PUMPS
Self-monitoring of blood glucose (SMBG) levels
This allows for detection and prevention of hypoglycemia and hyperglycemia and plays a crucial role in normalizing blood glucose levels, which in turn may reduce the risk of long-term diabetic complications
Pemantauan/ Monitoring
video
-
2/14/2013
17
Edukasi