Di kursi terminal

8
Materi Pembelajaran Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat

Transcript of Di kursi terminal

Page 1: Di kursi terminal

Materi Pembelajaran• Mengungkapkan pendapat

tentang pembacaan puisi• Mengomentari pembacaan puisi

baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai

• Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat

Page 2: Di kursi terminal

Tujuan Pembelajaran• Siswa mampu mengomentari

pembacaan puisi tentang lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat

Page 3: Di kursi terminal

Di Kursi TerminalKarya Lufti Amir

Seorang anak kecilBermata sayu pucat hampir bolongBersandar terlongongPerut kosong penuh korengMenahan lapar teramat sangat

Di kursi terminalSeorang nyonyaDengan gincu merah di bibirnyaPerhiasan emas di seluruh jari tangannyaMenahan napas akan bau keringatOrang-orang yang berdesakan

Di sudut kursi terminalPengemis tuaBersandar kelelahanDi kursi terminalMenunggu seorang memberinyaRecehanMeski lelaki berseragam itu Memaki, menendang, mengusirnya pergi

Si anak berucap“Oh, betapa laparnya perutku”Si nyonya berkata‘Oh, betapa baunya tempat ini.”

Page 4: Di kursi terminal

Seorang anak kecil /Bermata sayu pucat hampir bolong/

Bersandar terlongong/

Perut kosong penuh koreng/

Menahan lapar teramat sangat//

Page 5: Di kursi terminal

Di kursi terminal/

Seorang nyonya/

Dengan gincu merah di bibirnya/

Perhiasan emas di seluruh jari/tangannya/

Menahan napas akan bau keringat/

Orang-orang yang berdesakan//

Page 6: Di kursi terminal

Di sudut kursi terminal/

Pengemis tua/

Bersandar kelelahan//

Page 7: Di kursi terminal

Di kursi terminalMenunggu seorang memberinya/

Recehan/

Meski lelaki berseragam itu/

Memaki, menendang, mengusirnya

Pergi//

Page 8: Di kursi terminal

Si anak berucap/

“Oh, betapa laparnya perutku”

Si nyonya berkata‘Oh, betapa baunya tempat ini.”