Di kursi terminal
-
Upload
annisa-khoerunnisya -
Category
Education
-
view
1.737 -
download
25
Transcript of Di kursi terminal
Materi Pembelajaran• Mengungkapkan pendapat
tentang pembacaan puisi• Mengomentari pembacaan puisi
baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai
• Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat
Tujuan Pembelajaran• Siswa mampu mengomentari
pembacaan puisi tentang lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat
Di Kursi TerminalKarya Lufti Amir
Seorang anak kecilBermata sayu pucat hampir bolongBersandar terlongongPerut kosong penuh korengMenahan lapar teramat sangat
Di kursi terminalSeorang nyonyaDengan gincu merah di bibirnyaPerhiasan emas di seluruh jari tangannyaMenahan napas akan bau keringatOrang-orang yang berdesakan
Di sudut kursi terminalPengemis tuaBersandar kelelahanDi kursi terminalMenunggu seorang memberinyaRecehanMeski lelaki berseragam itu Memaki, menendang, mengusirnya pergi
Si anak berucap“Oh, betapa laparnya perutku”Si nyonya berkata‘Oh, betapa baunya tempat ini.”
Seorang anak kecil /Bermata sayu pucat hampir bolong/
Bersandar terlongong/
Perut kosong penuh koreng/
Menahan lapar teramat sangat//
Di kursi terminal/
Seorang nyonya/
Dengan gincu merah di bibirnya/
Perhiasan emas di seluruh jari/tangannya/
Menahan napas akan bau keringat/
Orang-orang yang berdesakan//
Di sudut kursi terminal/
Pengemis tua/
Bersandar kelelahan//
Di kursi terminalMenunggu seorang memberinya/
Recehan/
Meski lelaki berseragam itu/
Memaki, menendang, mengusirnya
Pergi//
Si anak berucap/
“Oh, betapa laparnya perutku”
Si nyonya berkata‘Oh, betapa baunya tempat ini.”