DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap...

52
Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 0 DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – BMTI BANDUNG

Transcript of DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap...

Page 1: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 0

DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI

P4TK – BMTI BANDUNG

Page 2: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 1

JUDUL UNIT KOMPETENSI :

OVERHAUL GASOLINE ENGINE

Diskripsi Unit Kompetensi:

Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada

pekerjaan melepas, memasang, memeriksa dan memeriksa komponen

gasoline engine sesuai standar operasional prosedur.

Tujuan Umum Pembelajaran: Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diklat dapat:

1. Melepas dan memasang kembali komponen gasoline engine

dengan benar sesuai manual

2. Memeriksa dan mengukur komponen gasoline engine dengan

benar sesuai manual

Prasyarat Pembelajaran

Sebelum mempelajari modul ini dan untuk menunjang kesuksesan

pembelajaran, maka peserta hendaknya sudah menguasai materi

pembelajaran modul peralatan dan prinsip kerja motor bakar.

Petunjuk Pembelajaran

1. Membaca modul secara cermat

2. Mengikuti perintah yang terdapat pada modul

3. Memeriksakan setiap aktivitas pada widyaiswara

4. Pembelajaran teori dinyatakan kompeten apabila dapat

mengerjakan seluruh aktivitas dengan 100 % benar.

Page 3: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 2

Strategi Pembelajaran

Membuka kelas/ Presentasi pokok materi Pendalaman materi secara Pre - Tes secara klasikal individu pada komputer Aktivitas.2 Kegiatan Aktivitas.1 Kegiatan (100%benar) Belajar.2 (100%benar) Belajar.1 Setelah kegiatan belajar teori Kegiatan belajar praktik Assessment / dan aktivitasnya telah tuntas (mengikuti buku manual) post test

Page 4: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 3

PENDAHULUAN MOTOR BAKAR

DEFENISI Motor bakar adalah suatu pesawat yang memanfaatkan dan merubah

tenaga panas menjadi tenaga mekanis

Motor bakar dapat dikelompokkan menjadi :

1. Motor pembakaran luar (external combustion engine)

2. Motor pembakaran didalam (internal combustion engine) Motor pembakaran didalam dapat diklasifikasi kedalam banyak jenis diantaranya:

1. Motor Bensin

2. Motor Disel

3. Motor Gas Pada modul ini akan difokuskan pada petrol engine 4 langkah, dimana jenis ini cukup populer dalam kenderaan ringan / passanger car. Engine ini memiliki prinsip kerja sebagai berikut:

Engine 4 langkah adalah mesin yang membutuhkan 720 derajat engkol atau membutuhkan dua kali putaran poros engkol dan empat kali langkah torak untuk memperoleh satu kali usaha.

Engine 4 langkah

Page 5: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 4

PENGEMBANGAN MATERI BELAJAR

KEGIATAN BELAJAR. 1

Melepas Komponen Petrol Engine

Komponen engine yang akan dioverhoul, terlebih dahulu mengamati:

1. Type / jenis kenderaan yang akan dikerjakan

2. Kelengkapan yang terpasang pada engine.

3. Keperluan peralatan

4. Area kerja yang aman

5. Keperluan buku manual

Pengamatan dengan cermat sesungguhnya dapat membantu

kelancaran pekerjaan anda, dan sebaliknya kecerobohan dan

pengamataqn yang selintas akan merepotkan anda dalam pekerjaan.

Secara garis besar komponen engine dapat dikelompokkan menjadi:

1. Komponen Penunjang (assessories)

• Sistem pelumasan

• Sistem pendinginan

• Sistem bahan bakar

• Sistem sistem starter

• Sistem pengapian

• Sistem pengisian

• dll

2. Komponen Utama (main parts)

• Kepala silinder

• Blok silinder

• Piston assy

• Poros engkol

• Mekanisme penggerak katup dan katup

Pengelompokan diatas dapat memudahkan anda dalam; mempelajari, mengidentifikasi, dan memeriksa komponen-komponen

Page 6: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 5

engine. Kompetensi overhaul selalu didahului pekerjaan melepas komponen-komponen engine, maka dituntut suatu ketelitian bekerja untuk menghindari kesalahan fatal dan kerusakan komponen ataupun kerusakan peralatan yang digunakan. Melakukan pekerjaan secara sistimatis (tidak diacak) sangat disarankan dalam melepas komponen –komponen engine, selanjutnya komponen ditempatkan secara berkelompok pada meja / troly kerja.

Secara umum seorang pekerja kompetensi overhaul dan pengukuran engine melakukan pekerjaan dengan pendekatan dua cara / metoda yaitu:

1. Melepas komponen secara keseluruhan, kemudian membersihkan komponen-komponen dan dilanjutkan dengan pengukuran dan akhirnya merakit komponen-komponen

2. Melepas satu persatu komponen, atau ada beberapa komponen yang setelah dilepas, dibersihkan dan diperiksa/diukur dan langsung dipasang kembali pada unit engine.

Dari pernyataan diatas maka diharapkan anda dapat mengelola pekerjaan sehingga efisien, hal ini sangat penting mengingat seluruh kompetensi selalu dibatasi dengan waktu yang disediakan (flat rate). Sub kompetensi melepaskan komponen dalam overhaul, berorientasi bahwa komponen dilepaskan tanpa mengakibatkan kerusakan pada komponen itu sendiri dan komponen lainnya.

Melepaskan komponen engine

Page 7: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 6

Pada sub kompetensi melepaskan komponen dan setelah

komponen dilepas dengan benar sesuai SOP, maka indikator berikutnya

adalah membersihkan komponen dengan benar dan kriterianya adalah

komponen terbebas dari segala zat yang dapat menyebabkan pengukuran

tidak akurat.

Langkah Melepaskan Komponen. 1. Mengeluarkan oli dari dalam engine

Memeriksa kondisi oli apakah telah melampaui km / jam pemakaian

apabila telah melampaui batas pemakaian maka oli dikeluarkan dari dalam

engine dengan cara membuka baut pembuangan oli yang terdapat

dibagian bawah engine (karter)dan menampungnya dengan bak

penampung, setelah selesai langsung buang kepenampungan oli bekas

dan usahakan oli tidak berceceran, sebaiknya baut pembuang oli

dipasang kembali.

Untuk kondisi oli yang masih layak pakai / belum melampaui limit

pemakaian maka sebaiknya oli ditampung pada wadah penampung yang

bersih dan setelah dikeluarkan dari dalam engine maka simpanlah oli

ditempat yang yaqng aman, karena setelah selesai engine dirakit kembali

oli akan digunakan kembali.

2. Mengeluarkan air pendingin

Memperhatikan rangkaian pengaliran air pendingin, dan apabila perlu

lepaskanlah terlebih dahulu recorvoir, selanjutnya mermpersiapkan wadah

menampung air pendingin. Buanglah air pendingin dari dalam engine

dengan melepas tap yang terdapat dibagian bawah radiator.

Setelah air diyakini habis dan tidak lagi mengalir dari dalam engine

pasang kembali tap pembuangan air dan buanglah air pendingin bekas

ketempat pembuangan dan usahakan air tidak tumpah pada area kerja.

Page 8: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 7

3. Melepas Engine electrical wiring

Perhatikan pengkabelan yang terdapat dan terpasang pada engine,

apabila anda sulit untuk mengingat sebaiknya anda bisa membuat gambar

rangkaian sederhana khusus untuk pemasangan kabel yang sulit untuk

anda hapalkan penempatannya.

4. Melepas slang / pipa penyalur bahan bakar

Melonggarkan klem pengikat slang atau pipa penyalur bahan bakar

dan menempatkannya pada tempat yang aman

5. Melepas saringan bahan bakar

Lepaskanlah saringan bahan bakar dengan menggunakan kunci

yang tepat, dan setelah saringan dilepaskan pasanglah kembalai baut/mur

pengikat pada tempatnya untuk memudahkan pemasangan kembali dan

menghindari pertukaran baut / mur yang tidak sesuai.

6. Melepas Karburator

Apabila terdapat saringan udara maka sebaiknya lepaskan terlebih

dahulu saringan udara, selanjutnya lepaskanlah baut / mur pengikat

karburator ke intake manifol. Melepaskan baut / mur pengikat karburator

harus menggunakan kunci yang tepat dengan posisi membuka yang

benar, pada saat melepaskan baut / mur tersebut dilakukan secara

simultan untuk menghindari kerusakan permukaan dudukan karburator.

Setelah karburator dilepas tempatkanlah ditempat yang sesuai dan aman

dan memasangkan kembali baut/mur pengikat pada tempatnya.

7. Melepas exhaust manifold dan intake manifold Apabila knalpot belum dilepas maka terlebih dahulu melepaskan

knalpot,setelah itu lepaskanlah intake manifol dengan menggunakan kunci

yang tepat dan posisi membuka membuka yang benar, hal ini ditekankan

karena banyak terjadi kerusakan ulir baut/mur ataupun ulir yang terdapat

pada kepala silinder tempat manifol dipasang hanya karena kesalahan

menggunakan kunci dan posisi membuka yang salah.

Page 9: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 8

Setelah manifol dilepas perhatikan paking yang digunakan apakah

masih layak digunakan atau harus diganti dengan yang baru, apabila

sudah tidak layak lagi laporkan langsung pada pembimbing agar diketahui

bahwa paking tersebut harus diganti. Sebaiknya baut/mur pengikat

manifol dipasangkan kembali ke tempat semula agar pada pemasangan

kembali tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerusakan (hal ini

sangat sering terjadi terutama pada pekerja pemula dan kerja grup)

8. Melepas unit pengapian engine.

Ada beberapa kelengkapan - kelengkapan yang terpasang pada unit

pengapian engine, maka sebaiknya perhatikan dengan cermat apa saja

kelengkapan yang terpasang. Melepaskan kelengkapan-kelengkapan

tersebut diantaranya; kabel primer coil, kabel busi, slang vakum, coil,

distributor ataupun busi.

Terlebih dahulu melepaskan kabel primer coil, kabel busi (sebaiknya

bersama dengan tutup distributor) dan slang vacum (apabila

menggunakan membran ganda maka jangan lupa pemasangan slang

vacum yang tepat), selanjutnya melepaskan coil dan menempatkan

komponen ditempat yang aman.

Setelah kelengkapan pengapian seperti disebutkan diatas telah

dilepaskan maka dilanjutkan melepaskan distributor, dengan melepaskan

baut pengikat antara distributor dengan blok engine. Setelah distributor

terlepas maka periksalah kelengkapan yang terpasang pada distributor

untuk meyakinkan bahwa kelengkapan dalam kondisi lengkap (rotor,

platina, kondensor dan isolator)

9. Melepas unit motor starter Melepaskan motor starter dari blok engine hendaknya dilakukan

dengan tepat khususnya apaila menggunakan kontra mur, maka harus

menggunakan dua buah kunci dengan ukuran yang tepat. Setelah

baut/mur terlepas maka tariklah motor starter dan tempatkan ditempat

yang aman, serta memasangkan kembali baut/mur pada blok engine.

Page 10: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 9

10. Melepas alternator

Apabila belt penggerak kipas pendingin masih terpasang maka

terlebih dahulu lepaskan belt tersebut dengan cara melonggarkan

penyetel penegang belt. Selanjutnya lepaskanlah alternator dengan

melepaskan baut/mur pengikat, setelah alternator terlepas maka

tempatkan ditempat yang aman dan baut/mur pengikat dipasangkan

kembali pada tempat semula. (kondisi ini adalah dalam kondisi bahwa

kabel pengisian telah dilepaskan)

11. Melepas komponen pendinginan

Melepaskan slang radiator dengan cara melonggarkan klem,

selanjutnya melepas unit radiator dengan melepaskan baut/mur pengikat

dan setelah itu tempatkanlah radiator ditempat yang aman dan terhindar

dari benturan pada sirip-sirip pendingin karena akan mengakibatkan

radiator menjadi rusak.

Sebaiknya baut/mur ditempakan kembali pada tempat pemasangan

agar tidak tertukar dengan baut/mur yang lainnya dan bisa membuat anda

menjadi bingung pada saat memasang kembali. Setelah radiator

dilepaskan lanjutkan melepaskan kipas pendingin dengan menggunakan

kunci yang sesuai dan pada posisi yang benar, lakukanlah secara

simultan pada saat melepaskan baut/mur kipas pendingin untuk

menghindari kebalingan.

Melepaskan pompa air hendaknya secara teliti dan melepas

baut/mur secara simultan agar tidak terjadi kebalingan dan pada saat

dipasang kembali akan mengakibatkan kebocoran air pendingin.

12. Melepas tutup kepala silinder,unit rocker arms, dan push rod Melepaskan tutup kepala silinder juga harus hati-hati dan baut/mur

dilepaskan secara simultan, dan setelah tutup silinder terlepas dan

ditempatkan pada tempat yang aman, maka lanjutkan melepaskan unit

rocker arms, perhatikan keaslian baut pengikat mounting rocker arms, jika

terjadi kelainan maka laporkanlah kepada pembimbing untuk klarifikasi.

Page 11: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 10

Setelah melepaskan unit rocker arms, lanjutkan melepaskan push

rod dan jangan saling tertukar maka untuk menjamin tidak saling tertukar

sebaiknya diberikan nomor sesuai dengan urutan pemasangannya.

13. Melepaskan kepala silinder

Sebelum baut dilepaskan sebaiknya perhatikan keaslian baut dan

apabila ada kelainan sebaiknya laporkan pada pembimbing. Melepaskan

kepala silinder dengan cara melepaskan baut-baut pengikat, mengingat

baut pengikat ini dikencangkan dengan momen tertentu maka dalam

melepaskan baut-baut tersebut harus menggunakan kunci sok yang

sesuai dengan posisi yang benar.

Formasi untuk melepaskan baut-baut pengikat harus mengikuti

prosedur yang benar yaitu dari arah luar mengarak kearah dalam secara

melingkar (seperti lingkar obat nyamuk). Angkatlah kepala silider dan

tempatkan pada tempat yang aman. Biasakan dalam memposisikan

kepala silinder disimpan dengan posisi ruang bakar menghadap keatas

(terbalik).

Formasi melepaskan baut kepala silinder

Setelah kepala silinder dilepaskan selanjutnya tarik/lepaskan lifter

dari blok engine dan jangan saling tertukar, tandailah seperti disarankan

menandai push rod.

Page 12: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 11

14. Melepas Tutup Timing.

Sebelum melepaskan tutup timing, sebaiknya melepaskan fully

poros engkol, dan amatilah posisi dari baut/mur secara keseluruhan yang

mengikat tutup timing, apabila ada yang terikat pada karter sebaiknya

melepaskan karter terlebih dahulu sebelum melepaskan tutup timing.

Setelah melepaskan tutup timing maka akan terlihat rantai timing

ataupun gigi timing, maka dianjurkan yakinkan penepatan tanda timing

agar saat memasang tidak terjadi kesalahan. Setelah tanda timing diyakini

maka lanjutkan melepaskan pengencang rantai timing, dan dilanjutkan

melepaskan rantai bersama sproket timing. Selanjutnya lepaskanlah poros

bubungan dari dalam blok engine.

15. Melepas karter Apabila engine dalam stand putar maka putarkanlah stand hingga

karter menghadap keatas, lepaskanlah baut/mur pengikat karter dan

dilepaskan secara simultan, karena baut/mur pengikatnya jumlahnya

banyak sebaiknya pasangkan kembali baut/mur tersebut ketempatnya

agar tidak tercecer dan memudahkan pada saat memasang kembali.

16. Melepaskan pompa oli Lepaskanlah unit pompa oli secara utuh dari dalam ruang engkol,

dengan cara melepaskan baut pengikat terhadap ruang engkol, jangan

melepas bagian-bagian pompa oli dari dalam ruang engkol.

17. Melepaskan unit piston

Untuk melepaskan unit piston maka terlebih dahulu lepaskan tutup

batang torak dengan cara putarkan poros engkol hingga tutup batang

torak berada di titik mati bawah(TMB), selanjutnya lepaskanlah tutup

batang piston dengan menggunakan kunci yang sesuai (usahakan pakai

kunci sok)

Setelah tutup piston terlepas maka lepaskanlah batang piston

bersama dengan pistonnya dengan cara mendorong batang piston hingga

Page 13: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 12

lepas dengan memakai gagang palu, setelah piston terlepas pasangkan

kembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak

terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan cara yang sama,

jangan lupa apabila piston tidak ada tanda maka berilah tanda agar tidak

tertukar.

18. Melepas ply wheel

Melepaskan ply wheel dengan melepaskan baut-baut pengikatnya

dengan menggunakan kunci sok dengan posisi yang benar, apabila perlu

penahan agar poros engkol tidak ikut berputar maka ganjallah connecting

journal dengan batang palu, jangan menggunakan batang besi karena

akan merusak permukaan journal.

19. Melepas poros engkol

Untuk melepaskan poros engkol ialah dengan melepaskan baut

pengikat yang terdapat pada tutup bantalan duduk (main journal cup),

hati-hati jangan samapai tertukar tutup bantalan antara satu dengan

lainnya, apabila tutupnya belum ada tanda, sebaiknya berikanlah tanda

agar tidak tertukar.

Apabila diperlukan setelah poros engkol dilepaskan maka pasangkan

kembali tutup bantalan pada rumahnya,

Setelah seluruh komponen dilepaskan dan ditempatkan dengan baik

pada tempat yang aman, maka lanjutkanlah membersihkan komponen,

dengan menggunakan cairan pembersih, kemudian dilap dengan bersih

hingga terbebas dari kotoran yang membuat pengukuran tidak akurat.

Aktivitas1.

Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah

pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau

presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus

benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.

Page 14: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 13

1. Jelaskan empat langkah pokok yang harus dilakukan sebelum

melakukan pelepasan komponen-komponen engine.

a. ________________________________________________

b. ________________________________________________

c. ________________________________________________

d. ________________________________________________

2. Jelaskan tga komponen-koponen lingkup engine electrical.

a._________________________________________________

b. _________________________________________________

c. _________________________________________________

3. Jelaskan dua metoda pendekatan overhaul komponen /

pengukuran komponen engine.

a. ________________________________________________

________________________________________________

b. ________________________________________________

________________________________________________

4. Uraikan dengan jelas efek yang terjadi apabila komponen yang

satu tertukar pemasangan dengan komponen yang lain.

___________________________________________________

___________________________________________________

___________________________________________________

5..Jelaskan mengapa disarankan menggunakan kunci sok dlam

melepas baut/mur terutama baut/mur yang bermomen.

____________________________________________________

____________________________________________________

Page 15: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 14

6. Jelaskan dua alasan pokok mengapa baut/mur yang dilepaskan

disarankan untuk dipasangkan kembali ketempatnya semula.

a. _____________________________________________

b. _____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

7. Jelaskan alasan mengapa komponen disarankan dicuci dengan

cairan khusus pembersih ataupun air dan sabun.

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

8. Jelaskan mengapa setelah komponen dilepaskan harus dicuci

dengan bersih dan terbebas dai kotoran sebelum dilakukan

pemeriksaan/pengukuran.

Page 16: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 15

KEGIATAN BELAJAR. 2 Pemeriksaan / Pengukuran Komponen Petrol Engine

A. Kepala Silinder

Persyaratan :

Kepala silinder harus dalam keadaan bersih dan

kelengkapan katup yang terpasang sudah harus

dilepaskan (hati-hati katup tidak boleh saling tertukar)

Pemeriksaan:

1. Visual

Sebelum dilakukan pengukuran maka terlebih dahulu dilakukan

pemeriksaan secara visual, hal ini anda harus mengamati secara teliti

kemungkinan telah terjadi kerusakan pada kepala silinder. Biasanya

akan terlihat kerusakan terutama didaerah ruang bakar, dan batas

antara mantel air dengan ruang bakar (terlihat seperti ada tumbukan,

atau goresan)

2. Pengukuran.

Setelah diteliti secara visual maka dilanjutkan dengan memeriksa pakai

alat ukur.

a. Keretakan

Pemeriksaan keratakan selalu dilakukan dalam pekerjaan

perbaikan cylinder head. Secara penglihatan sudah dilakukan untuk

mengetahui keretakan, namun mungkin saja keretakan tidak terlihat oleh

mata, tetapi harus menggunakan alat-alat khusus memeriksa keretakan.

Ruang bakar adalah bagian yang sering ditemukan keretakan dan

keretakan diakibatkan oleh panas yang berlebihan (overheating). Pada

operasionalnya temperatur yang terjadi pada ruang bakar adalah sangat

tinggi sekali, dan jika kelebihan panas (overheating) dan air dingin maka

keretakan akan semakin jelas kelihatan.

Page 17: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 16

Ada empat metoda utama untuk mendeteksi keretakan yaitu : Sinar

Ultra Violet, Magnetic Powder, Spray Dye Penetrant dan Pressure Testing.

Terdapat dua cara yang paling umum digunakan yaitu :

• Magnetic Powder

• Dye Penetrant

Dye penetrant adalah yang paling popular digunakan karena cocok

untuk memeriksa cylinder head yang terbuat dari bahan aluminium

maupun besi tuang kelabu. Mendeteksi keretakan dengan dye penetrant

adalah sangat mudah dengan cara ruang bakar dan saluran terlebih

dahulu dibersihkan dengan semprotan cairan no.2 dan cairan ini akan

merambas masuk ke bagian-bagian yang retak. Setelah dibiarkan untuk

waktu yang dianjurkan, maka dilanjutkan dengan penetrant no. 3, untuk

membantu menghilangkan dye.

Pengembang no. 4 pada akhirnya disemprotkan dan jika ada

keretakan maka akan dikembangkan dengan dye dan terlihat garis-garis

warna merah yang dapat dilihat sebagai pertanda keretakan.

Metoda Dye Penetrant

Sistem pendeteksian keretakan dengan magnetik mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan system magnetic dapat digunakan berulang-ulang dibandingkan dye penetrant. Apabila dalam memeriksa keretakan dengan system magnetic, maka elektromagnetik ditempatkan pada sisi ruang bakar, aliran listrik bertegangan rendah digunakan untuk memagnitkan ruang bakar. Selanjutnya bubuk magnetic ditaburkan

Page 18: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 17

secukupnya ke ruang bakar. Serbuk ini akan berkumpul pada bagian yang retak sehingga dapat kelihatan.

Kerugian system ini adalah hanya dapat digunakan pada bahan ferro,

dan bubuk magnetic tidaklah terlalu handal untuk menentukan keretakan.

Keretakan dapat terlihat secara normal di sekitar dudukan katup buang,

diantara dudukan katup masuk dan katup buang dan sekitar lubang busi.

Metoda magnetic b. Kerataan

Peralatan yang diperlukan untuk memeriksa distorsi permukaan cylinder head meliputi : sekrap gasket, straight edge dan feeler gauge.

Untuk memeriksa distorsi pada cylinder head, adalah dengan menempatkan straight edge pada permukaan cylinder head secara menyilang seperti diperlihatkan Gambar berikut, selanjutnya ukurlah distorsi dengan menyisipkan feeler gauge diantara straight edge dengan permukaan cylinder head.

Mengukur Distorsi

Page 19: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 18

Posisi Pemeriksaan

Maksimum distorsi yang diijinkan dapat dilihat pada buku manual

bengkel, dan secara umum sebagai pedoman adalah sekitar 0,08 mm

untuk 150 mm atau 0,003” untuk 6”. Permukaan manifol juga apabila

memungkinkan sebaiknya diperiksa kerataannya.

B. Blok Silinder

Bahan yang umumnya digunakan dalam konstruksi blok silinder

adalah besi tuang kelabu agar dapat memperpanjang masa

penggunaannya. Beberapa tabung silinder dilapisi dengan bahan

chromium yang berfungsi untuk mengurangi keausan.

Beberapa pabrik menggunakan aluminium dalam pembuatan blok

engine tanpa tabung silinder, hal ini adalah untuk produksi khusus karena

membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi dan membutuhkan biaya yang

mahal.

Persyaratan : • Blok silinder harus dalam keadaan bersih

• Alat ukur telah dikalibrasi

Pemeriksaan:

1. Visual

Sebelum dilakukan pengukuran maka terlebih dahulu dilakukan

pemeriksaan secara visual, hal ini anda harus mengamati secara teliti

kemungkinan telah terjadi kerusakan pada permukaan blok ataupun

goresan yang abnormal pada dinding silider.

Page 20: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 19

2. Pengukuran.

Setelah diteliti secara visual maka dilanjutkan dengan memeriksa pakai

alat ukur.

a. Kerataan permukaan blok. Memeriksa kerataan permukaan blok silinder, dengan menggunakan

straight edge dan feeler gauge.

Memeriksa kerataan permukaan blok silinder

limit kebengkokan blok silinder 0,2 mm (lihat buku Manual), apabila sudah

melampaui limit, blok silinder harus diratakan.

b. Memeriksa keausan, ketirusan dan keovalan silinder Untuk mengetahui tingkat keausan,ketirusan maupun keovalan

silinder dapat diketahui dengan cara melakukan pengukuran diameter

silinder dengan menggunakan alat ukur diameter dalam (cylynder bore

gauge), dengan formasi pengukuran minimum pada bagian atas dibawah

ridge, pada posisi tengah dan bawah setiap area pengukuran dilakukan

secara menyilang (segaris dengan poros engkol dan berpotongan dengan

garis poros engkol)

A

A

B

A1 C

Page 21: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 20

Dari formasi pengukuran seperti terlihat pada gambar diatas dapat

dihitung keovalan, ketirusan dan keausan silinder sebagai berikut:

• Keovalan adalah selisih diameter: A dengan A1

B dengan B1

C dengan C1

• Ketirusan adalah selisih diameter: A dengan B dengan C

A1 dengan B1 dengan C1

• Keausan adalah : diameter terbesar – diameter standar

Mengukur diameter lubang silinder

C. Piston dan Kelengkapannya

Piston di buat dengan beberapa fungsi diantaranya sebagai tempat

cincin piston untuk merapat pada dinding silinder dan fungsi lainnya

adalah untuk mengarahkan tenaga pembakaran ke batang piston dan

poros engkol.

Piston didesign untuk memiliki karakteristik berikut ini :

• Dapat menghantarkan panas dengan baik

• Kuat

• Tahan terhadap gesekan

• Ringan

Page 22: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 21

Persyaratan pengukuran:

• Cincin torak (Piston ring) dilepaskan pakai alat piston ring

expander, dan cincin torak tidak boleh saling tertukar

• Torak dilepaskan dari batang torak dengan melepaskan

pena torak, hal ini juga pena torak tidak boleh saling tertukar

• Komponen dalam keadaan bersih

• Alat ukur mikrometer luar yang akan dipakai dikalibrasi

Pemeriksaan:

1. Visual

Sebelum dilakukan pengukuran maka terlebih dahulu dilakukan

pemeriksaan secara visual, hal ini anda harus mengamati secara teliti

kemungkinan telah terjadi kerusakan pada torak, alur, cincin torak, dan

pena torak.

2. Pengukuran

a. Memeriksa celah oli antara pena torak dan busingnya, dan

secara umum limit celah oli dan busing 0,05 mm (lihat buku

Manual).

Memeriksa celah oli dan busingnya

b. Memeriksa celah ujung (end gap) dan celah samping (side

clearance) cincin torak.

Celah ujung untuk mesin Toyota 5 K 0,15 – 0,30 mm

Celah samping untuk mesin Toyota 5 K 0,04 – 0,05 mm

Lebih jelasnya lihat buku Manual Toyo 5 K

Page 23: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 22

Memeriksa celah ujung dan celah samping

c. Memeriksa celah antara torak dengan dinding silinder, yaitu

diameter silinder terbesar dikurangi diameter torak. Celah untuk

mesin Toyota 5 K 0,09 – 0,11 mm.

Pengukuran torak pada posisi 15,5 – 30,5 mm dari torak bagian

bawah.

Mengukur diameter torak

d. Memeriksa kebengkokan dan puntiran batang torak dengan

menggunakan connecting rod aligner.

Limit kebengkokan 0,05 mm per 100 mm

Limit keputiran 0,05 mm per 100 mm

Page 24: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 23

Memeriksa kebengkokan dan kepuntiran batang torak

e. Memeriksa end play batang torak

Batang torak dipasang pada poros engkol dan diukur celahnya

(end play) dengan menggunakan feeler gauge.

Mengukur celah ujung (end play) batang torak

Page 25: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 24

Aktivitas.2

Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah

pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau

presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus

benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.

1. Jelaskan dan gambarkan prosedur melepas dan mengencangkan baut

kepala silinder.

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. Tuliskan empat metoda memeriksa keretakan pada kepala silider a.

___________________________________________________________

b.

___________________________________________________________

c.

___________________________________________________________

d.

___________________________________________________________

3. Gambarkan secara sketsa posisi pengukuran diameter silinder, dan

tuliskan rumus untuk:

a. Keovalan silinder.

____________________________________________

____________________________________________

Page 26: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 25

b. Kertirusan silinder.

___________________________________________

___________________________________________

c. Keausan Silinder.

____________________________________________

____________________________________________

4. Jelaskan posisi pengukuran diameter bagian atas silinder.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

5. Jelaskan enam posisi minimum pengukuran diameter silinder.

a.

________________________________________________________

b.

________________________________________________________

c.

________________________________________________________

d.

________________________________________________________

e.

________________________________________________________

f.

________________________________________________________

6. Jelaskan langkah-langkah pemilihan alat ukur cylinder bore gauge

dan kalibrasinya untuk mengukur diameter silinder.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

Page 27: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 26

_______________________________________________________

_______________________________________________________

7. Apa yang dimaksud celag torak, dan bagaimana menentukannya.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

8. Tentukanlah, keovalan,ketirusan dan keausan silinder dengan hasil

pengukuran berikut:

No sil

A

A1

B

B1

C

C1

Keterangan

1 75,15 75,17 75,20 75,18 75,14 75,17 Std diameter = 75,12

2 75,16 75,18 75,18 75,21 75,15 75,18 Limit keausan = 0,15

3 75,15 75,19 75,21 75,17 75,15 75,18 Limit keovalan = 0,10

4 75,15 75,17 75,19 75,23 75,17 75,15 Limit keturusan = 0,10

Buatkan kesimpulan tindak lanjut dari hasil pengolahan hasil pengukuran tersebut. __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

9. Tuliskan minimum empat persyaratan piston.

a. ___________________________________________________

b. ___________________________________________________

c. ___________________________________________________

d. ___________________________________________________

10. Jelaskan posisi pengukuran diameter piston.

Page 28: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 27

11. Uraikan apa yang dimaksud dengan:

a. Celah samping piston ring

___________________________________________________

___________________________________________________

___________________________________________________

b. Celah ujung piston ring

___________________________________________________

___________________________________________________

___________________________________________________

12. Jelaskan dua pengukuran yang dilakukan pada batang piston

(connecting rod).

a.

_______________________________________________________

b.

_______________________________________________________

13. Jelakan apa yang dimaksud end ply connecting rod.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

14. Jelaskan cara menentukan celah oli pada pena torak.

______________________________________________________

______________________________________________________

______________________________________________________

______________________________________________________

D. Poros Engkol

Poros engkol adalah komponen yag besar dan kuat diantara

komponen yang bergerak yang terdapat pada engine pembakaran dalam.

Poros engkol harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan

Page 29: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 28

tekanan tenaga pembakaran dan sanggup menahan dalam berbagai

kondisi dan beban.

Hal-hal berikut ini adalah persyaratan yang harus dimiliki poros engkol.

• Kepadatan • Ringan • Mampu menahan temperatur yang berubah-ubah • Kemampuan yang baik menahan keausan. • Ketepatan desain • Kemampuan menahan kebengkokan dan beban

Pada produksi poros engkol maka fillet atau radius pada jurnalnya harus dibuat dengan tepat. Fillet terdapat pada bantalan duduk melingkar pada sisi pipi engkol. Pada sisi antara pipi-pipi engkol dengan jurnal poros engkol harus dibuat radius agar poros engkol dapat meredam tekanan yang tinggi dan defleksi, apabila radius tidak dibuat dengan tepat akan mengakibatkan kerusakan pada poros engkol.

Kebanyakan poros engkol yang digunakan pada engine otomotif dilengkapi dengan bobot pengimbang yang dipasang berlawanan dengan bantalan jalan, pada perputaran poros engkol terutama pada putaran tinggi akan menderita getaran yang serius dan pada hal ini bobot pengimbang akan meredam getaran tersebut. Bobot pengimbang secara umum dicor menjadi satu dengan engkol bantalan poros engkol.

Selama pembuatan poros engkol dipabrik produksi semua jurnal harus dikerjakan dengan baik dan ukurannyapun harus akurat. Jurnal-jurnal tersebut harus difinishing dengan kualitas tinggi (dihaluskan dengan ukuran batu penghalus yang tepat). Finishing harus dapat menjamin terpasangnya bantalan dengan tepat dan jurnal dapat meluncur dengan baik pada bantalan dengan menghindari atau meminimasi gesekan yang terjadi. Metal poros engkol diperkeras dengan proses “Nitrogen Hardening” untuk memberi penggunaan poros engkol dalam waktu yang lama. Desain engine modern menyediakan metal yang ditempatkan diantara jurnal-jurnal.

Page 30: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 29

Persyaratan pengukuran: • Poros engkol harus bersih terutama jurnal. • Poros engkol ditempatkan diatas dua buah V-blok untuk

menyanggah • Alat ukur yang akan dipakai dikalibrasi

Pemeriksaan: 1. Visual

a. Memeriksa poros engkol secara visual terhadap baret-baret, retak atau rusak.

b. Memeriksa secara cermat kondisi jurnal dan radius fillet c. Memeriksa secara cermat kondisi bantalan sisipan (insert

bearing) 2. Pengukuran

a. Memeriksa kebengkokan poros engkol (round out) dengan cara menyangga poros engkol diatas V-blok, dan diatas meja kerja yang stabil (diatas meja perata), pada bagian jurnal tengah dipasang Dial Test Indikator selanjutnya jarum diset hingga memungkinkan untuk bergerak kearah kiri maupun kanan. Setelah diset maka poros engkol diputar pelan-pelan sambil memperhatikan pergerakan jarum DTI dan mencatatnya. Angka kebengkokan adalah penjumlahan pergerakan jarum kearah kiri dan kanan dibagi dua. Limit kebengkokan (run out) yang diijinkan 0,05 mm (lihat manual)

Memeriksa kebengkokan poros engkol

Page 31: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 30

b. Memeriksa run out roda penerus, dengan menggunakan Dial

Test Indikator, limit run out, yang diijinkan 0,2 mm (lihat

manual).

Memeriksa run out roda penerus

c. Memeriksa end play poros engkol dengan menggunakan feeler

gauge atau Dial Test Indikator dengan cara mengarahkan poros

engkol pada salah satu sisi dalam keadaan terpasang pada

ruang engkol, setlah DTI kemudian kembalikan kesisi yang

berlawanan, end play poros engkol yang diijinkan 0,3 mm (lihat

manual).

d. Mengukur keovalan, ketirusan dan keausan main journal dan

crankpin journal poros engkol dengan cara:

• Keausan main journal / crankpin journal yaitu

diameter standar dikurangi diameter journal yang

paling kecil

• Ketirusan journal yaitu selisih diameter pada ukuran

yang sebaris memanjang pada gambar adalah

selisih ØA dengan ØB, atau selisih ØC dengan ØD

• Keovalan journal yaitu selisih diameter pada ukuran

yang sebaris melingkar pada gambar adalah selisih

ØA dengan ØC, atau selisih ØB dengan ØD

Page 32: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 31

Untuk menjadi patokan adalah angka yang paling besar dari hasil

pengukuran dibandingkan dengan standar (buku manual)

Mengukur diameter journal poros engkol

e. Apabila keausan, ketirusan dan keovalan sudah melewati limit

yang diijinkan yaitu secara umum 0,06 mm, (lihat manual) maka

poros engkol harus di under size. Adapun bantalan under size

yang tersedia US 25, US 50 US 75 dan US 100. US 25 artinya

pin journal atau main journal diameetrnya diperkecil sebesar

0,25 mm dst.

f. Memeriksa celah oli pada journal, dapat dilakukan dengan dua

pendekatan, pertama yaitu:

• besihkan journal dan tutup journal, tempelkan plastik

gauge pada permukaan journal, kencangkan baut-

tutup bantalan sesuai momen pengencangan

(spesifikasi), hati-hati jangan sampai terputar,

selanjutnya bukalah baut tutup bantalan dan lepas

tutup bantalan utamanya. Kemudian cocokkanlah

angka celah dengan skala yang terdapat pada

bungkus plastic gauge.

Page 33: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 32

• Pendekatan kedua adalah memasang tutup bantalan

tanpa poros engkol terpasang kemudian ukurlah

diameternya dan kurangkan pada diameter journal

yang bersangkutan, selisih dari diameter ini dikatakan

celah oli, walaupun hasilnya tidak seakurat plastic

gauge.

Memeriksa celah oli dengan menggunakan plastic gauge

E. Katup dan Mekanisme Penggeraknya 1. Katup

Katup-katup bekerja dalam kondisi yang ekstrem dan harus dibuat

dari material yang tahan terhadap kondisi-kondisi tersebut, akan tetapi

adanya panas dan tekanan yang sangat besar dapat menimbulkan

permasalahan. Harus dilaksanakan sejumlah pemeriksaan kesalahan dan

kegagalan pada katup-katup seperti misalnya kepala yang terbakar,

permukaan retak, batang katup rusak, permukaan atau dudukan katup

yang berubah bentuk atau ada bagian-bagiannya yang hilang.

Problem-problem tersebut diakibatkan oleh berbagai macam

penyebab, sehingga perbaikannya harus meliputi pengecekan dan

penyelesaian problem-problem tersebut, dan pada banyak kasus

dilakukan penggantian katup. Hilangkan semua jenis kotoran dari batang

katup, dan kepala pada roda poles.

Page 34: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 33

Mengukur margin katup

Lakukanlah pengukuran tebalnya margin katup dengan

menggunakan mistar geser (vernir caliper), kemudian bandingkanlah

dengan angka limit pada buku manual.

2. Pegas Katup Pegas-pegas katup harus diperiksa terhadap adanya nick, lubang,

korosi, dan lain-lain. Tidak boleh terdapat keausan sisi pegas secara

berlebihan dan harus memenuhi spesifikasi. Selanjutnya pengecekan

kondisi pegas katup meliputi :

• Spring squareness – Katup yang tidak square akan

mengakibatkan terjadinya tekanan pada sisi batang katup dan

mempercepat keausan pengarah katup dan batang.

• Ketinggian tegak/Free standing height – Letakkan semua

pegas katup sejajar pada sebuah permukaan yang datar.

Kemudian letakkan sisi lurus pada bagian atas pegas. Buang

atau tambah shim pegas apabila perbedaan melebihi 1/16”

(1,6 mm).

• Tes pegas/Spring testing – Ketegangan pegas dapat diperiksa

pada tester pegas.

• Membandingkan ketinggian tegak pegas katup. Pegas harus

memiliki perbedaan ketinggian yang lebih kecil dari 1,58 mm

satu sama lain dengan keadaan lurus tanpa ada kemiringan

atau penyimpangan-penyimpangan lain.

• Periksa pegas katup dengan tester pegas. Pegas harus bisa

ditekan hingga ketinggian tertentu dan diperiksa terhadap

tabel spesifikasi mengenai torsi. Pegas harus diganti jika tidak

Page 35: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 34

memenuhi batasan 13,55 Newton meter (10 ft lbs) dari beban

spesifik (lihat manual).

Gambar 2. Tester pegas katup Tester pegas katup

Mengukur panjang bebas pegas katup

Memeriksa kemiringan pegas katup

Page 36: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 35

Memeriksa tegangan pegas katup

3. Poros bubungan a. Memeriksa run out poros bubungan, apabila run out poros

bubungan sudah melewati limit yaitu 0,05 mm (lihat buku

manual), poros bubungan harus diganti.

Memeriksa run out cam shaft

b. Mengukur end play poros bubungan dengan feeler gauge,

apabila end playnya sudah melampaui limit, trust washer

harus diganti dengan yang baru.

Limit end play yang diijinkan 0,3 mm (lihat buku Manual)

Page 37: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 36

Mengukur end play cam shaft

c. Mengukur tinggi cam lobe poros bubungan, apabila tinggi

cam lobe kurang dari yang diijinkan, poros bubungan

harus diganti.

(lihat buku Manual.)

Mengukur tinggi cam lobe

d. Memeriksa/mengukur diameter journal dan diameter

dalam bantalan. Perbedaan antara diameter dalam

bantalan dan diameter journal, dinamakan celah minyak.

Page 38: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 37

Mengukur diameter journal dan diameter dalam bantalan

Mengukur diameter dalam bantalan dengan menggunakan

cylinder bore gauge dan mengukur diameter journal cam

shaft dengan micrometer luar. Celah minyak yang diijinkan

0,02 – 0,04. (lihat manual)

4. Rocker arms assy a. Sebelum melakukan pengukuran maka terlebih dahulu

melepaskan rocker arms secara berurutan dan tidak boleh

saling tertukar.

Urutan membongkar rocker arm dan shaft

Page 39: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 38

b. Memeriksa celah oli antara rocker arm dengan porosnya

Celah oli STD 0,02 – 0,05 mm (lihat manual

Limit 0,1 mm

Ganti rocker arm atau rocker arm shaft apabila celah oli

sudah melampaui limit.

Mengukur celah oli antara rocker arm dengan rocker arm shaft

Aktivitas.3

Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah

pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau

presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus

benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.

1. Jelaskan cara mengukur round out poros engkol.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

Page 40: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 39

_______________________________________________________

_______________________________________________________

2. Jelaskan bagaimana anda dapat menentukan:

a. Keusan journal

_____________________________________________

_____________________________________________

b. Ketirusan journal

___________________________________________

___________________________________________

c. Keovalan journal

___________________________________________

____________________________________________

3. Jelaskan cara mengukur end ply poros engkol.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

4. Jelaskan fungsi radius fillet pada journal poros engkol.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

5. Tuliska lima persyaratan poros engkol sesuai funsinya.

a. _____________________________________________________

b. _____________________________________________________

c. _____________________________________________________

d. _____________________________________________________

e. _____________________________________________________

6. Jelaskan apa yang dimaksud margi dan bagaimana mengukurnya.

_______________________________________________________

_______________________________________________________

7. Jelaskan tiga pengukuran yang dilakukan pada pegas katup.

a. ____________________________________________________

Page 41: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 40

____________________________________________________

b. ______________________________________________

_____________________________________________________

c. ____________________________________________________

____________________________________________________

d. ____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

8. Jelaskan empat pengukuran yang dilakukan pada poros bubungan.

a. ____________________________________________________

____________________________________________________

b. ____________________________________________________

____________________________________________________

c. ____________________________________________________

____________________________________________________

d. ____________________________________________________

____________________________________________________

9. Jelaskan mengapa rocker arms tidak boleh saling tertukar.

______________________________________________________

______________________________________________________

______________________________________________________

10. Jelaskan cara menentukan celah oli pada rocker arms.

______________________________________________________

______________________________________________________

Page 42: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 41

KEGIATAN BELAJAR. 3 Praktik Pemeriksaan / Pengukuran

Komponen Petrol Engine

Persiapan. 1. Peralatan yang akan digunakan

2. Objek latihan yang akan dikerjakan

3. Buku manual yang relevan

4. Area kerja yang aman

Instructions – Automobile Technology

Name Task

……………………………………………….. …………………….. Instructions

Task Engine Mechanical

Familiarization Time Task Duration

Total Time

Marking Summary

Section PossibleMark

1. Preparation

2. Cylinder Bore and Piston Measurement

3. Crankshaft and Bearing Measurement

Page 43: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 42

4. Assembling Piston and Connecting Rod

5. Assembling Cylinder Head, Front Case and Oil Pan

6 Assembling Timing Chain

Task Total

You are required to - Observe occupational health & safety standards - Only ask necessary questions - Not speak to the public while competing - Comply with Experts instructions - Ensure Competitor Number on all forms - Use appropriate tools and procedures - Complete all instructions on the next page

Remarks : Engine Toyota

Page 44: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 43

Name Task

………………………………………………………….

…………………

1. Perform diagnostic work according to the fault and fill in the report sheet

2. Prepare all necessity tools and equipment for measuring for measuring engine components.

3. Perform measurement work according to the report sheet and justify the result.

Page 45: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 44

Report Sheet – Automobile Technology

Name Task

…………………………………………………

……………………

Report Sheet

ENGINE MECHANICAL a) Piston

Description Specification Actual Serviceable UnserviceableNo. 1 Piston Outer Diameter

b) Cylinder bore

Description Specification Actual Serviceable UnserviceableNo. 1 Cylinder inner diameter

A1: B1: C1:

A2: B2: C2:

Roundness Cylinder No.1

Cylindricity Cylinder No.1 A1: B1:

c) Piston ring

Description Specification Actual Serviceable UnserviceablePiston 1 Side clearance (No. 1 compression ring)

Piston 1 Side clearance (No. 2 compression ring)

Page 46: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 45

Piston 1 End Gap (No. 1 compression ring)

Piston 1 End Gap (No. 2 compression ring)

d) Crank Pin

Description Specification Actual Serviceable Unserviceable

Connecting rod end play

No. 1 Crank pin journal Outer Diameter

A1: B1:

A2: B2:

No. 1 Main Bearing Inner Diameter.

A1: B1:

A2: B2:

Oil clearance (No. 1 cylinder)

Crankpin roundnes

Crankpin taper

Page 47: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 46

Automobile Technology

Name Task Marking Scale

……………………………………….. …………. Engine

Mechanical

Marking Summary

Section Possible Mark

Actual Mark

1. Preparation

2. Cylinder Bore & Piston Measurement

3. Crank pin Crankshaft and Bearing Measurement

4. Assembling Piston and Connecting Rod

5. Assembling Cylinder Head, Front Case and Oil Pan

6. Assembling Timing Chain

Task Total

Time Keeping

Familiarization Competition Breaks

Start Start Start

Stop Stop Stop

Experts Signatures

1 2

……………………………………….. ………………………………………

Page 48: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 47

Name Task Marking Scale

……………………………………….. …………. Engine

Mechanical 1. Preparation Yes No Actual Comments

1.1 Use workshop manual 1.2 Check all equipments 1.3 Check all instructions 1.4 Select the correct tools 1.5 Calibrate measuring tools 1.6 Use logical working procedure 1.7 Clean up the working area 1.8 Clean up tools and equipment Sub-Total

2. Cylinder Bore & Piston Measurement Yes No Actual Comments

5.1 Measure Outer Diameter Piston No. 1

5.2 Measure Inner Diameter Cylinder No. 1

5.3 Measure piston Oil Clearance Cylinder No. 1

5.4 Measure Roundness Cylinder No. 1 5.5 Measure Cylindericity Cylinder No. 1

5.6 Measure Piston ring side Clearance No. 1

Sub-Total

3. Crankpin & Bearing Measurement ( no.1 ) Yes No Actual Comments

6.1 Measure Crank Pin Outer Diameter No. 1

6.2 Measure Crank Pin Bearing Inner Diameter No.1

6.3 Measure Oil Clearance Crank Pin 6.4 Measure Crank pin roundness 6.5 Measure Crank pin taper 6.6 Measure Conecting rod & play Sub-Total

Page 49: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 48

Name Task Marking Scale

……………………………………..

…………..

Engine Mechanical

4. Assembling piston & connecting rod Yes No Actual Comments

7.1 Assemble piston ring in correct

setting

7.2 Assemble piston to cylinder blok

7.3 Assemble connecting rod & cap

7.4 Lubricate components before

assembling

Sub-Total

5. Assembling cylinder head Yes NO Actual Comments

8.1 Assemble cylinder head gasket 8.2 Lubricate cylinder head bolt

8.3 Assemble cylinder head bolts in correct order with torque specification

With torque

8.4 Assemble rocker cover Sub-Total

6. Assembling timing chain Yes No Actual Comments

9.1 Assemble cam shaft timing pulley 9.2 Assemble crank shaft timing pulley With Torque 9.3 Assemble crank shaft bolt & pulley With Torque 9.4 Assemble tensioner plate & spring 9.5 Assemble timing chain tensioner

9.6 Assemble timing chain in the correct position

9.7 Deflextion of timing chain 9.8 Assemble timing chain front cover Sub-Total

Page 50: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 49

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................. ii

Diskripsi Unit Kompetensi ………………………………………………….. Tujuan Umum Pembelajaran ……………………………………………… Prasyarat Pembelajaran ........................................................................ Petunjuk Pembelajaran .......................................................................... Strategi Pembelajaran ...........................................................................

11112

Pendahuluan ......................................................................................... 3

KEGIATAN BELAJAR 1 : Melepas Komponen Petrol Engine

Langkah Melepaskan Komponen ……………………………………. Aktivitas 1 …………………………………………………………........

612

KEGIATAN BELAJAR 2 : Pemeriksaan / Pengukuran Komponen Petrol Engine

A. Kepala Silinder ……………………………………………………… B. Blok Silinder ………………………………………………………… C. Piston dan Kelengkapan …………………………………………...

Aktivitas 2 …………………………………………………………… D. Poros Engkol ………………………………………………………... E. Katup dan Mekanisme Penggeraknya ……………………………

Aktivitas 3 ……………………………………………………………

15182024273238

KEGIATAN BELAJAR 3 : Praktik Pemeriksaan / Pengukuran Komponen Petrol Engine ............. 41

ii

Page 51: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 50

OVERHAUL DAN PEMERIKSAAN

KOMPONEN ENGINE

Oleh :

Drs. Abigain Pakpahan

DEPARTRMRN PENDIDIKAN NASIONAL

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI

BANDUNG

i

Page 52: DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – · PDF filekembali tutup piston terhadap batang piston, hati-hati insert bearing tidak terlepas. Lakukanlah melepas semua piston dengan

Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan 51

2009