DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin...

70
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : II Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Dengan : PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), PT Pelindo IV (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelni (Persero), dan PT Djakarta Llyod (Persero) Sifat Rapat : Terbuka Hari, Tanggal : Senin, 10 Februari 2020 Waktu : Pukul 10.52 s.d 14.33 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I Lt.1 Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Acara : 1. Perkenalan; 2. Pembahasan Isu-Isu Aktual di Masing-masing BUMN. Ketua Rapat : Faisol Riza, S.S Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si. Hadir Anggota : PIMPINAN 1. FAISOL RIZA, S.S (KETUA/F-PKB) 2. ARIA BIMA (WAKIL KETUA/F-PDIP) 3. GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP. (WAKIL KETUA.F-PG) 4. MOHAMAD HEKAL, MBA (WAKIL KETUA/F-GERINDRA) 5. MARTIN MANURUNG, S.E., M.A. (WAKIL KETUA/F-NASDEM) F-PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN 6. ADISATRYA SURYA SULISTO 7. GILANG DHIELAFARAREZ, S.H., LLM. 8. DARMADI DURIANTO 9. RIEKE DIAH PITALOKA, M. Hum 10. ST. ANANTA WAHANA, S.H., M.H. 11. SONNY T. DANAPARAMITA 12. I NYOMAN PARTA, S.H.

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI

Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : II

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat

Dengan : PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), PT Pelindo IV (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelni (Persero), dan PT Djakarta Llyod (Persero)

Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 10 Februari 2020

Waktu : Pukul 10.52 s.d 14.33 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I Lt.1 Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Acara : 1. Perkenalan; 2. Pembahasan Isu-Isu Aktual di Masing-masing BUMN.

Ketua Rapat : Faisol Riza, S.S

Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si.

Hadir Anggota : PIMPINAN 1. FAISOL RIZA, S.S (KETUA/F-PKB) 2. ARIA BIMA (WAKIL KETUA/F-PDIP) 3. GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP. (WAKIL KETUA.F-PG) 4. MOHAMAD HEKAL, MBA (WAKIL KETUA/F-GERINDRA) 5. MARTIN MANURUNG, S.E., M.A. (WAKIL KETUA/F-NASDEM)

F-PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN 6. ADISATRYA SURYA SULISTO 7. GILANG DHIELAFARAREZ, S.H., LLM. 8. DARMADI DURIANTO 9. RIEKE DIAH PITALOKA, M. Hum 10. ST. ANANTA WAHANA, S.H., M.H. 11. SONNY T. DANAPARAMITA 12. I NYOMAN PARTA, S.H.

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

2

2

13. Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A. 14. Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc. 15. SONDANG TIAR DEBORA TAMPUBOLON 16. dr. H. MUFTI A. N. ANAM

F-PARTAI GOLONGAN KARYA 17. Drs. MUKHTARUDIN 18. Ir. H.M. IDRIS LAENA, M.H. 19. LAMHOT SINAGA 20. H. SINGGIH JANURATMOKO, S.K.H., M.M. 21. DONI AKBAR, S.E. 22. TRIFENA M. TINAL, B.Sc. 23. BAMBANG PATIJAYA, S.E., M.M.

F-PARTAI GERINDRA 24. KHILMI 25. Dr. SUPRATMAN ANDI AGTAS, SH, MH 26. ANDRE ROSIADE 27. Ir. H. LA TINRO LA TUNRUNG 28. HENDRIK LEWERISSA, S.H., LL.M. 29. MUHAMMAD HUSEIN FADLULLOH, B.Bus., M.M., MBA.

F-PARTAI NASDEM 30. Drs. H. NYAT KADIR 31. H. SUBARDI, S.H., M.H. 32. ZURISTYO FIRMADATA, S.E., M.M 33. Hj. PERCHA LEANPURI, B. Bus., M.B.A.

F-PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 34. Ir. H. M. NASIM KHAN 35. TOMMY KURNIAWAN 36. MARWAN JA’FAR 37. Drs. H. MOHAMMAD TOHA, S.Sos., M.Si. 38. SITI MUKAROMAH, S.Ag., M. AP

F-PARTAI DEMOKRAT 39. DR. Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si. 40. H. ANTON SUKARTONO SURATTO, M.Si. 41. Hj. MELANI LEIMENA SUHARLI 42. PUTU SUPADMA RUDANA, MBA 43. EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.Sc.

F-PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 44. AMIN AK, M.M. 45. Drs. CHAIRUL ANWAR, Apt. 46. Hj. NEVI ZUAIRINA 47. RAFLI 48. MAHFUDZ ABDURRAHMAN, S. Sos.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

3

3

F-PARTAI AMANAT NASIONAL 49. EKO HENDRO PURNOMO, S. Sos. 50. H. NASRIL BAHAR, S.E. 51. PRIMUS YUSTISIO, S.E. 52. DAENG MUHAMMAD, S.E., M.Si.

F-PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 53. H. ACH. BAIDOWI, S.Sos., M.Si. 54. ELLY RACHMAT YASIN

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

4

4

JALANNYA RAPAT: KETUA RAPAT (FAISOL RIZA, S.S / F-PKB): Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VI DPR RI selamat berjumpa kembali setelah saya izin meninggalkan beberapa agenda rapat selama beberapa hari, Selamat datang juga kami ucapkan kepada Saudara Direksi PT Pelindo I Persero, Direksi PT Pelindo II Persero, Direksi PT Pelindo III Persero, Direksi PT Pelindo IV Persero, Direksi PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Direksi PT Pelni Persero, dan Direksi PT Djakarta LLYOD Persero beserta jajarannya, Selamat pagi semuanya,

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan rapat pada hari ini Rapat RDP, Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat.

Menurut laporan dari sekretariat Komisi VI DPR RI hari ini telah dihadiri dan

ditandatangani oleh 10 Anggota dengan 2 Anggota mengajukan izin dari 54 Anggota Komisi VI DPR RI yang terdiri dari 6 fraksi. Dengan demikian kuorum telah terpenuhi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 251 Ayat (1) Peraturan DPR tentang tata tertib. Oleh karena itu dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim izinkanlah saya membuka rapat pada hari ini...

INTERUPSI F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Interupsi Ketua, interupsi dulu Ketua sebelum dibuka. Dalam undangan yang kita terima bahwa hari ini kita Rapat Dengar Pendapat dengan

Wamen II dan jajaran dari BUMN khususnya di bidang-bidang terkait ini, kita minta kejelasan Kenapa Wamen II tidak hadir atau yang mewakili dari Kemeneg BUMN tidak hadir. Kalau sifatnya Rapat Dengar Pendapat berarti ada Kementerian yang hadir. kalau tidak ada dari Rapat Kementerian berarti kita hanya RDPU. Jadi tolong dikoreksi dulu ini acara ini apakah RDP apakah RDPU. Kalau dia RDPU dia tidak memerlukan kuorum dan tidak ada kesimpulan. Kalau di RDP memerlukan kuorum dan ada kesimpulan rapat. Jadi saya kira diperjelas dulu status rapat ini apakah sesuai undangan atau ada perubahan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Ya sebentar.

Pak Demer silakan menjelaskan. F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Iya, terima kasih Ketua.

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

5

5

Jadi rapat pada pagi ini semestinya memang datang Pak Menteri. Kebetulan Pak Menteri ini ada beberapa kesibukan yaitu termasuk itu ada urusan dengan Australia sama Pak Presiden karena sekarang ini di Kementerian BUMN itu tidak ada Deputi dan beliau ini penanggungjawab langsung ke Menteri sehingga akhirnya rapat hari ini adalah RDP.

Berbeda dengan terdahulu yaitu rapat di bawah kementerian ada Deputi kemudian

kalau kita rapat dengan Deputi maka kita sebut RDP tapi kalau tanpa Deputi maka kita sebut RDPU. Tapi sekarang ini organisasinya langsung kepada Wamen jadi kementerian sehingga ini kita sebut RDP sekarang Pak Ketua karena beliau langsung di bawah kementerian.

Baik. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik begitu penjelasannya. Jadi sekali lagi pada rapat hari ini kita akan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat

dan sekali lagi saya mengucapkan bismillahirrahmanirrahim izinkan saya membuka rapat hari ini dan saya nyatakan rapat terbuka untuk umum. Setuju?

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.52 WIB)

Terima kasih kepada para undangan dan kesediaan waktunya untuk menghadiri rapat

pada hari ini. Sesuai yang telah kami sampaikan agenda Rapat pada hari ini: 1. Perkenalan dari masing-masing Direksi dan jajaran; 2. Pembahasan isu aktual di masing-masing BUMN yang hari ini hadir; dan 3. Lain-lain

Bapak Ibu yang dan hadirin yang kami muliakan,

BUMN atau Badan Usaha Milik Negara merupakan bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola oleh negara. Peran dan Badan Usaha Milik Negara dibutuhkan Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap APBN dimana ketersediaannya sangat terbatas sedangkan kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana transportasi khususnya di sektor pelayanan jasa angkutan penyeberangan dan pengelolaan pelabuhan penyeberangan serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor transportasi dan pergudangan turut serta sebagai bagian dari program Pemerintah, baik untuk penyediaan infrastruktur maupun penyediaan pelayanan.

Untuk itu kami persilakan kepada Direksi BUMN Transportasi dan Pergudangan memperkenalkan diri dan menyampaikan paparannya.

Kami persilahkan dimulai dari Pelindo I sampai Pelindo IV dan seterusnya ke kiri.

Silakan Pak. DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

Bismillahirrahmanirrahim.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

6

6

KETUA RAPAT:

Sebentar, kita perlu membatasi waktu penjelasan masing-masing, 5 menit ya Pak ya.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Siap Pak.

KETUA RAPAT: Terima kasih.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenankan kami Pak Ketua dan seluruh yang terhormat Anggota DPR RI memberikan paparan singkat dan perkenalan PT Pelindo I Persero. Saya sendiri Dian Rachmawan sebagai Dirut Pelindo I kemudian didampingi oleh empat Direksi Anggota yang satu absen, Pak. Saya Perkenalkan Pak Syahputera Sembiring sebagai Direktur Operasi Komersial mohon berdiri Pak Syahputera. Kemudian Pak Ihsanuddin Usman Direktur Transformasi dan Bangnis, kemudian Pak Hosadi Putra Direktur Teknik, terus ada Direktur Keuangan Pak Mohamad Nur Sodiq.

Baik. Jadi Pelindo I mengelola 16 cabang pelabuhan, 8 kawasan pelabuhan, dan 5 anak

perusahaan Pak. Geografinya ada di 4 provinsi di Semenanjung Malaysia di Selat Malaka maksud kami ada di mulai di Banda Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Riau daratan. Kami seperti Pelindo yang lain mengelola portofolio bisnis peti kemas sebagai terminal operatest itu ada peti kemas, ada liquid bulk, ada dry bulk, ada terminal penumpang, kemudian juga terminal mobil. Kemudian marine services di jasa Marine kita punya STS transfer, ada jasa pandu dan jasa tunda. Kemudian di Logistik mostly kita ada warehousing, tracking, sama container depo, jadi ada 3 line bisnis.

Kemudian struktur kami punya 5 anak perusahaan, ada beberapa 5 anak perusahaan

dari 5 itu yang 100% on baik Pelindo I: 1. Ada yang beberapa anak perusahaan merupakan joint venture dengan karya-karya

jadi di Prima Indonesia Logistik disingkat PIL kami memiliki hampir 100%; kemudian 2. Di jasa layanan Rumah Sakit ada PHCM itu juga sama 100%; 3. Ada Prima Multi Terminal yang di pelabuhan terbaru kita di Kuala Tanjung itu kami

55% sementara PP ada 25% dan Waskita 20%. Kami sudah sepakat dengan minority shareholders untuk merestrukturisasi anak perusahaan ini menjadi milik sepenuhnya Pelindo 1 di tahun ini;

4. Prima Pengembangan Kawasan. Untuk Kawasan Industri itu ada di Pelindo 1 90 kemudian 10% dipegang oleh anak perusahaan kami;

5. Di PTP di pengembangan Belawan yang baru kami mempunyai 70% masing-masing 15% sisanya Wijaya Karya dan Hutama Karya, juga sama kami juga sepakat untuk melakukan restrukturisasi untuk kami kuasai 100%.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

7

7

Kemudian daftar Komisaris dan Direksi. Selain direksi yang tadi saya perkenalkan komisaris kami adalah Komisaris Utama Pak Refly Harun kemudian 4 Anggota Komisaris lainnya adalah Pak Heryadi, Pak Lukita Tuwo, Pak Bambang Setyo, kemudian Pak Winata.

Kami laporkan kinerja keuangan. Kinerja keuangan dari topline pendapatan sejak

tahun 2015 Rp2,34 Triliun, 2016 Rp2,4 Triliun, kemudian 2017 Rp2,75 Triliun, realisasi 2018 Rp3,11 Triliun, realisasi tahun kemarin audited kita agak mengkerut landai stagnan Rp3,06 Triliun. Kemudian laba bersih kami dari 2015 sampai 2019 Rp700 Miliar, Rp733 Miliar, Rp805 Miliar, Rp912 Miliar dan Rp370 Miliar untuk tahun yang lalu. Kemudian dari sisi aset kami juga berkembang mulai dari 2015 Rp5,4 Triliun untuk realisasi tahun kemarin berkembang pesat Rp16,5 Trilliun sesuai dengan jumlah liability dan ekuitas juga kita mengalami pengembangan.

Kemudian serapan investasi pada ada highlight di sini di 2016 sampai dengan 2018

ada serapan investasi yang sangat tajam karena ada pengembangan beberapa pelabuhan infrastruktur kami. Kemudian untuk tahun yang lalu kami hanya bisa menyerap Rp2,181 Triliun dengan prinsip kami mem-filter investasi yang hanya memberikan return yang langsung kepada revenue.

Kemudian kontribusi terhadap negara dari 2015 sampai tahun 2019 yang lalu

mengalami peningkatan. Untuk tahun terakhir 2019 mengalami peningkatan ada kebijakan dividen bailout persentasenya presentalnya meningkat dari 20% menjadi 35% sehingga kita mengkontribusi terhadap negara sekitar Rp319 Miliar. Kemudian rasio-rasio keuangan yang patut dicatat adalah date equity ratio kita sangat meningkat tajam. Kemudian EBITDA margin sama net income margin kita mengalami pengkerutan. Mudah-mudahan di RKAP 2020 kita sudah reborn untuk kembali ke posisi awal.

Kemudian kinerja traffic operasional. Next slide. Di kunjungan kapal memang terjadi

declining slidely di tahun 2019 ini mengingat kami akan memprogramkan pengerukan kolam dan pengerukan alur yang di Belawan maupun yang di Dumai sehingga kita harapkan nanti kunjungan kapal dari gross tonase ini menjadi lebih besar lagi. Kemudian dari peti kemas kita mengalami peningkatan utamanya adalah domestik peti kemas kita tumbuh di cabang-cabang yang middle ke bawah menjadi 1,332 juta TEUs. Kemudian dari tonase kita juga meningkat sedikit menjadi 44 juta tonase. Kemudian di penumpang arus penumpang kita meningkat terus, hanya ada satu anomali di tahun 2017 di mana biaya penerbangan sangat murah sehingga mungkin ada migrasi dari penumpang laut ke penumpang udara tapi sekarang sudah mulai normal kembali sesuai ekspektasi.

Kemudian program PKBL kami terus-menerus berkoordinasi sesuai arahan dengan

Kementerian BUMN mekanismenya dan kami deliver program kemitraan yang berkelanjutan sehingga di titik akhir tahun lalu kita sudah men-deliver Rp17,1 Miliar. Sementara program bina lingkungan Rp15,48 Miliar. Untuk tahun RKAP 2020 ini ada terjadi pengkerutan sejalan dengan persentase daripada net income.

Kemudian ada hal-hal yang sangat strategic yang bisa saya laporkan di next slide

berikutnya. Mohon waktu sebentar, kami ada satu program eksploitasi dan satu program eksplorasi. Eksploitasi kami tempatkan di pengembangan Belawan, Belawan itu kalau digambar kelihatan di fase 1 masih belum ada infrastruktur sementara fase 2 sudah ada infrastruktur. Jadi kami akan gabungkan fase 1 dan fase 2. Pengembangan ini menjadi 1 dermaga dengan panjang 700 m sehingga layak untuk dieksplorasi dengan global partner tentunya ini akan mendapatkan kekuatan otot baru revenue-revenue untuk ....... maupun yang

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

8

8

revenue ....... untuk tahunan. Kemudian di lengan eksplorasi kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan Kuala Tanjung yang kemarin sudah dilakukan investasi melalui anak perusahaan PMT Terminal multipurpose dengan melakukan Partnership. Ada 2 center excellence Partnership yang kami gandeng saat ini sudah tanda tangan Head of Agreement-nya. di Timur kita gandeng Zhejiang Seaport, kemudian di Barat kita gandeng Port of Rotterdam ini untuk menjadikan Kuala Tanjung menjadi World Class Ports dan Industry Cluster.

Kemudian ada hal yang baru baru beberapa minggu yang lalu Pertamina dan kami

sudah conclude akan membangun refinery project refinery kilang di Kuala Tanjung dengan quick win kita akan membangun Terminal BBM untuk konsumsi Pulau Sumatera di Kuala Tanjung.

Demikian mungkin yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf kalau ada kata yang

salah. Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Silakan selanjutnya.

DIRUT PELINDO II (ELVYN MASASSYA) :

Terima kasih. Yang terhormat Pimpinan Ketua dan Wakil Ketua, Yang saya hormati seluruh Anggota Dewan Komisi VI DPR RI, Selamat pagi, Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan nama saya Elvyn Masassya sebagai Dirut Pelindo II. Saya hadir bersama rekan-rekan Direksi disini dan tim senior management dari Pelindo II. Izinkan saya memaparkan secara singkat tentang Pelindo II, Profil, Kinerja dan lain sebagainya, kita mulai dengan profil. Silakan ditayangkan, silakan ditayangkan.

Pelindo II berdiri sebenarnya di tahun 1960 dan menjadi PT Persero di tahun 92 dan

saat ini statusnya adalah sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara. Dalam operasionalnya Pelindo II memiliki 12 cabang mulai dari Teluk Bayur, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Balam, Pontianak, Panjang, Cirebon, Banten, Tanjung Priok, serta Pontianak. Dan dalam operasionalnya Pelindo II memiliki 17 anak perusahaan serta 2 cucu perusahaan, itu adalah struktur dari organisasi PT Pelindo II.

Selanjutnya dalam menjalankan fungsi peran dan tugas Pelindo II telah memiliki visi

untuk di tahun 2024 menjadi fasilitator perdagangan kelas dunia melalui ekosistem

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

9

9

kepelabuhanan dengan misi maksimalkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Ada 5 tahapan untuk mencapai World-class port operator dan fasilitator tersebut di mana tahun 2020 adalah sebagai world-class port performance, 2021 strengthening, 2022 value chain expansion, 2023 value chain integration, dan 2024 world class trade facilitator. Mungkin izin Pak Ketua sebentar saya kita tunggu bahan paparannya biar bisa kelihatan di sini.

Baik, kita lanjutkan Pak. Adapun susunan pengurus dari Pelindo II, Komisaris

sebenarnya terdiri atas 8 orang namun saat ini hanya 7 orang karena mantan Komisaris Utama Pelindo II ditugaskan sebagai Ketua Dewas KPK, Pak Tumpak. Kemudian Direksinya ada 8 orang, saya, kemudian ada Wadirut dan Direktur bidang. Coba balik ke yang pertama tadi, ini benar Pak karena Pak. Oh yang di print, baik nanti kita perbaiki mohon maaf Pak.

Kita lanjutkan Pak. Baik, izin Pak Ketua kita lanjutkan. Kami lanjutkan. Adapun untuk

kinerja keuangan Pelindo II ini arah korporasinya next-next ya Adapun untuk kinerja perusahaan bisa terlihat di sana sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 pendapatan operasi revenue meningkat CAGR-nya 11,7% dari Rp7,7 Triliun menjadi Rp12Triliun, kemudian laba bersihnya juga meningkat CAGR-nya 21% dari Rp1,3 Triliun menjadi Rp2,9 Triliun. EBITDA dan EBITDA Margin juga meningkat dengan CAGR 12,5% dan juga kas operasi bersihnya tetap positif.

Di sisi yang lain kita bisa melihat total aset, next. Total asetnya meningkat 5,4% in

average. Kemudian hutang bersihnya juga semakin menurun, total hutang terhadap total modal juga semakin menurun, lalu kontribusi Pelindo II terhadap negara meningkat menjadi Rp2,2 Triliun di tahun 2019.

Adapun untuk kinerja operasional, next. Kinerja operasional, sebelum ini next next

next. Nah, kontribusinya kepada negeri adalah ini. Next. Lalu capaian korporasi kami untuk corporate governance-nya dari 83 naik menjadi 98,3 sedangkan skor KPKU-nya juga terus meningkat dari 532 menjadi 616. Next, next. Kami juga sudah memiliki direct call ke berbagai negara berbagai benua sejak tahun 2017 di mana sekarang untuk ekspor ke Amerika, ke Eropa, ke Australia tidak lagi melalui Singapura tapi langsung lewat Tanjung Priok ke negara-negara tersebut.

Next. Ini adalah kenaikan peringkat kami di tahun 2007 masih peringkat 27 di tahun

2016, saat ini sudah peringkat 22 di tahun 2018. Next. Ini kerjasama kami dengan berbagai Pelabuhan dunia. Next. Dan kami memiliki beberapa proyek strategis nasional yaitu Kalibaru yang saat ini progresnya 70%, kemudian next. Lalu ada Kijing yang saat ini progresnya sudah 45%, next dan next. Dan kami dalam proses membangun Kanal dari Tanjung Priok ke Cikarang untuk meningkatkan akses distribusi barang ke pabrik-pabrik yang ada di Cikarang.

Demikian yang dapat kami paparkan untuk ke kinerja dan profil dari Pelindo II. Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Dirut. Selanjutnya Pelindo III.

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

10

10

DIRUT PELINDO III:

Bismillahirrahmanirrahim. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang sangat kami hormati Bapak Pimpinan, dan Anggota Komisi VI DPR RI yang sangat kami muliakan,

Pertama-tama izinkan kami memperkenalkan Anggota Direksi yang hadir pada kesempatan hari ini yaitu Direktur Operasi kami Pak Putut Sri Muljanto mohon berdiri, kemudian Direktur Teknik Joko Noerhudha, kemudian Direktur Keuangan Irvandi Gustari, seterusnya adalah Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis saudara Toto Nugroho dan satu Direktur kami Direktur SDM Pak mohon izin Pak saat ini sedang menerima kunjungan the beauty bpkp di Surabaya untuk kerjasama peningkatan good corporate governance di wilayah kami. Bapak Pimpinan dan Anggota Bapak Ibu Anggota Dewan yang kami hormati,

Perkenankan kami menyampaikan bahwa wilayah usaha PT Pelindo III adalah di 8 provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Jogjakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Posisi strategis Pelindo III adalah berada di tengah wilayah Indonesia sehingga Pelabuhan Indonesia III adalah menjadi daerah penyangga untuk wilayah Barat dan Timur Indonesia. Dan perlu kami sampaikan bahwa kami memiliki 6 anak perusahaan, dan juga memiliki empat regional, serta 43 Pelabuhan termasuk kawasan dan pos yang berada di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III dan secara keseluruhan posisi PT Pelabuhan Indonesia III adalah 100% dimiliki oleh Pemerintah Indonesia jadi belum ada saham yang dilakukan IPO.

Yang kedua segmen bisnis kami adalah meliputi pelayanan kapal, pelayanan terminal.

Bisnis lainnya adalah merupakan cargo konsolidasi dan Cruise dan Marina, serta bisnis ketahanan energi yang kerjasama dengan BUMN yaitu PGN dan PLN, serta kami memiliki usaha bisnis electric shore connection yang kami manfaatkan untuk mengurangi biaya logistik terutama bagi kapal-kapal yang berlabuh di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III. Kami menyampaikan bahwa pada kinerja operasional PT Pelabuhan Indonesia III terus tumbuh Pak ini kami sampaikan dan juga baik dari sisi petikemas, barang dan lainnya. Demikian halnya dengan kondisi keuangan PT Pelabuhan Indonesia III secara rating internasional dari Moody's Baa3, kemudian juga Fitch rating BBB-, serta S&P Global memberikan rating BBB- dengan outlook stable. Dan pada tahun ini 2019 kami meraih laba bersih kurang lebih Rp2,1 Triliun serta hal ini adalah merupakan beberapa upaya efisiensi dan peningkatan beberapa segmen bisnis di lingkungan Pelabuhan Indonesia III. Sedangkan kontribusi kepada negara juga terus mengalami peningkatan dari tahun dua ribu 3 tahun terakhir untuk tahun 2019 meningkat hampir Rp700 Miliar kontribusi kami baik berupa dividen, PNBP, dan beberapa berbagai pajak di tahun 2019 ini kami memberikan kontribusi kurang lebih Rp2,7 Triliun. Bapak Ibu Anggota Dewan yang sangat kami hormati,

Pada kesempatan yang berbahagia ini ada beberapa hal yang kami sungguh membutuhkan dukungan dari Anggota Komisi VI DPR RI. Yang pertama adalah kami di tahun 2021 nantinya di tahun ini 2020 kami sedang menyusun untuk mengajukan PMN Pak Penyertaan Modal Negara ya ini yang akan kami gunakan untuk dua hal : yang pertama adalah

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

11

11

pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai Maritim Integrated Tourism Hub dimana ini sangat dibutuhkan agar nantinya kita memiliki hub tourism terbesar di Asia Tenggara supaya ini nanti memiliki attractiveness terhadap pariwisata. Kami laporkan bahwa PMN ini kami ajukan sesuai dengan Undang-Undang 17 tentang Pelayaran bahwa untuk kegiatan pengerukan alur dan kolam adalah merupakan kewajiban negara dan kami memerlukan kurang lebih Rp1,2 Triliun untuk pengembangan Benoa dan juga untuk Tanjung Santong, dimana Tanjung Santong ini berada di Provinsi NTB dimana kami memiliki dua pelabuhan di sana yaitu Badas dan Bima yang saat ini sudah untuk Bima ini kondisinya sudah sangat terdesak oleh pemukiman sehingga Pelindo III dalam ini hanya memiliki lahan kurang lebih 2000 meter termasuk Dermaga Pak, saking sudah habis warga sudah mendekat ke area tersebut. Dan kami bekerjasama dengan Bapak Gubernur telah mengirimkan kepada Menteri Perhubungan dan mendapatkan rencana induk Pelabuhan untuk di Tanjung Santong dimana diperkirakan pada tahun ini akan dapat dilakukan produksi peningkatan jagung Pak di sana dan beberapa produk pertanian yang nantinya dengan diharapkan dengan membangun Tanjung Santong ini dapat meningkatkan ekspor di sana. Sedangkan untuk Benoa dan Tanjung Santong ini, ini kenapa ini diajukan PMN karena memang untuk basic infrastructure, pengerukan yang sifatnya capital dredging yakni pengerukan yang perdana ini adalah merupakan kewajiban dari negara Pak.

Kami laporkan pula bahwa saat ini Benoa sudah dapat menghadirkan kurang lebih 90

Kapal Cruise. Jadi dalam rata-rata setahun sudah bisa 90 kapal artinya per 4 hari sekali sudah ada Kapal Cruise disana Pak ini. Namun demikian sayangnya kapal-kapal di atas 300 meter, next slide. Ini Pak jadi kami membutuhkan kurang lebih Rp1,2 Triliun ini untuk dan tentu nanti akan kami sampaikan lebih detail pada saat kunjungan Bapak, Ibu yang kami hormati kami undang ke Benoa Pak untuk menyaksikan dari dekat. Kenapa kami mengajukan PMN ini yaitu untuk perluasan kolam dan juga pengerukan alur Pak. Jadi ada beberapa spot ini yang membutuhkan pelebaran alur dan juga pendalaman kolam dan ini sudah kerjasama dengan Bapak Gubernur Bali untuk melaksanakan pelebaran alurnya sehingga diharapkan Kapal-kapal Cruise dengan ukuran panjang lebih dari 300 meter dapat sandar di dermaga Pelabuhan Benoa. Kemudian pertanyaannya adalah kalau PMN Pelindo berapa investasinya? kami investasi hampir Rp4 Triliun. Jadi Rp1,2Triiun ini hanya murni khusus untuk pelebaran alur dan kolam di Benoa Pak.

Next. Sedangkan untuk Tanjung Santong ini kurang lebih kebutuhannya adalah Rp1,2T.

Bagian dari negara adalah untuk infrastruktur dasarnya ini kami memohon kiranya Rp400 Miliar dapat didukung dari PMN. Dan tentunya diharapkan dengan adanya Pelabuhan Tanjung Santong ini nanti merupakan pelabuhan curah kering terbesar di wilayah timur Pak untuk mendukung produk pertanian dalam rangka mendukung ekspor nasional.

Yang kedua berkaitan dengan beberapa strategis lainnya kami membutuhkan

dukungan dari Anggota Dewan yang kami hormati adalah saat ini kerjasama pemanfaatan atau KSP dengan Kementerian Perhubungan belum dapat ditandatangani oleh PT Pelindo III karena sesuai ketentuan baik Peraturan Menteri Keuangan maupun PP Nomor 72 Pak bahwa terhadap 8 pelabuhan yang merupakan kepemilikan negara ini seharusnya di kontribusi skema kontribusinya adalah kontribusi tetap dan profit sharing namun saat ini masih revenue sharing Pak sehingga ini akan membebani Pelabuhan Indonesia III dalam jangka panjang. Untuk itu kami mohon dukungan kepada Bapak Ibu Pimpinan maupun Anggota Dewan yang terhormat kiranya dapat memberikan dukungan untuk kepada PT Pelabuhan Indonesia III di dalam kerjasama dengan Kementerian Perhubungan dikembalikan sesuai aturan yaitu dengan skema kontribusi tetap dengan juga profit sharing.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

12

12

Yang ketiga adalah pengerukan alur dan kolam Pelabuhan komersial. Sesuai Undang-

undang untuk kegiatan pengerukan alur dan kolam untuk pelabuhan-pelabuhan komersial ini seharusnya merupakan tanggung jawab dari Pemerintah. Dan ini kami sampaikan bahwa dalam 5 tahun terakhir ini hampir tidak pernah dilakukan kegiatan pengerukan Pak dan ini cenderung kondisinya akan nantinya lama-lama sedimentasi di seluruh pelabuhan di wilayah Pelindo III akan berakibat kapal-kapal yang datang akan dapat lebih kecil Pak jarak drive-nya yang semakin pendek. Untuk itu kami mengusulkan adanya penyelesaian secara menyeluruh tentang kegiatan pengerukan ini dengan cara dahulu Pak pendapatan labuh itu merupakan bagian dari pendapatan Pelindo, saat ini kegiatan labuh ini pnbp-nya dipungut oleh Pemerintah sehingga sudah semestinya dan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku kegiatan untuk pengerukan dan kolam ini menjadi kewajiban Pemerintah.

Demikian Bapak Pimpinan laporan kami melengkapi presentasi yang sudah kami

sampaikan. Sedangkan untuk Komisaris Bapak Pimpinan kami sampaikan untuk Komisaris Utama Bapak Ahmad Bambang, Komisaris yang pertama adalah Pak Zainal Abidin, yang kedua Pak Heddy Lugito, yang ketiga adalah Dedi Syarif Usman dan Wahju Satrio Utomo.

Demikian atas perhatian Bapak Ibu Anggota Dewan yang kami hormati, kami ucapkan

terima kasih. KETUA RAPAT:

Baik. Silakan PT Pelindo IV.

PELINDO IV: Bismillahirrahmanirrahim. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua, Yang kami hormati Pimpinan Ketua dan Wakil Ketua Komisi VI, dan Seluruh Anggota Komisi VI yang kami hormati,

Izinkan kami menyampaikan paparan tentang Pelindo IV mengenai saham Pelindo IV. Pelindo IV memiliki saham yang sudah dibagi menjadi Saham Dwiwarna A milik Pemerintah dan modal yang hanya sekitar Rp3,1T kemudian kami pecah menjadi seri B kenapa seperti itu? Karena arahnya juga adalah persiapan kalau seandainya Holding Dwiwarna ini yang seri A akan kembali ke negara. Jadi kami yang Seri B adalah kepada induknya Pelindo.

Berikutnya mengenai perkenalan Direksi nanti ada slide yang kami jelaskan di

tengahnya Pak. Berikutnya tentang profil perusahaan Pelindo IV. Kami membawa 11 provinsi

separuhnya Indonesia lah 28 cabang dimana terdapat beberapa Pelabuhan besar namun juga banyak Pelabuhan kecil. Jadi seluruh Sulawesi, Kalimantan: Kalimantan Utara, Papua: Papua Barat, Maluku: Maluku Utara. Kontribusi di beberapa Pelabuhan kita di pendapatan pertumbuhan ekonomi di yang tertinggi adalah yang di Sulawesi Selatan, kemudian di

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

13

13

sebagian Maluku Maluku Utara, namun beberapa seperti di Kalimantan pertumbuhan ekonominya sangat rendah karena tentunya karena harga batubara kalau naik dulu baru kemudian akan berpindah.

Visi Perusahaan kami jelas bahwa akan menjadi pengelola pelabuhan yang

terintegrasi 2018. Kami merubah visi kami berdaya saing tinggi dan bertaraf Internasional, tagline-nya : great ports, great connectivity, great Indonesia.

Next. Milestones strategi korporasi kami atau roadmap kami ada dari 2020 dimana

merupakan RJPP kami. Kami adalah business transformation di 2020. Apa yang akan kami lakukan 2021-2022? Kami menjadi maximizing profitability growth dan rencana world class di tahun 2023. Kemudian kami punya beberapa 5 inisiatif yaitu business revenue management, operasional and service excellence, people, technology dan governance.

Next. Kinerja operasional dalam 5 tahun terakhir. EBITDA kami meningkat dari 2014-2020

rencananya 1,1 1,7 untuk 2020 EBITDA-nya. Kemudian tingkat kesehatan kami di AA, kriteria penilaian unggul kami sudah masuk darinya good performance ........ emerging leader dengan ........ nilai 593, GCG kami meningkat menjadi 90,88 di 2019, ....... corporate kami masih di atas 90-an.

Next. Traffic dan pengembangan. Traffic kapal kami CAGR-nya 15,3% dalam 5 tahun,

kemudian barang minus 2,5 tapi secara tahunan meningkat, kenapa seperti itu? Karena alih muat dari barang menjadi peti kemas. Peti kemasnya menjadi 6,88 CAGR-nya, kemudian penumpang 7,26 CAGR-nya. Untuk pengembangan dalam 2 tahun terakhir kami bisa menambah lapangan sekitar 43 hektare, kemudian Dermaga sekitar 1,5 kilo, dan alat bongkar muat sekitar 63 unit alat bongkar muat.

Next. Peringkat Cabang kami ada beberapa yang terbesar adalah TPK Makassar, kemudian

Balikpapan yang menghasilkan dari pelayanan kapal, kemudian yang dari Makassar adalah dari peti kemas. Secara rerata semua komponen atau persentasi yang paling kecil adalah pelabuhan-pelabuhan di Papua dan Papua Barat, namun secara total lebih tinggi daripada di Maluku.

Next. Inilah komposisi kalau peti kemas di kita secara region tentunya yang tertinggi adalah

Sulawesi 36,69%. Kalau peti kemasnya secara kegiatan peti kemasnya yang tertinggi 39,24 baru diikuti pelayanan kapal sekitar 30%.

Next. Ini adalah potensi-potensi yang kami ingin melakukan inovasi untuk merubah pola

operasi di lapangan karena selama ini ada 3 kegiatan yang ada di dalam pelabuhan yang cenderung membuat biaya logistik tinggi. Orang hanya tahu bahwa itu pelabuhan tapi tentunya Pelindo itu hanya berada di sekitar 50% saja struktur tarifnya, sisanya adalah tenaga kerja bongkar muat, kemudian ALFI/ILFA untuk forwarding-nya. Jadi komponen yang dikerjakan port to port itu sebenarnya dominan traffic atau dominan tarifnya tidak besar. Kemudian selama ini beberapa Pelabuhan kita kenapa dwelling time besar kadang-kadang diberi ........ lapangan

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

14

14

sehingga pengaturannya nggak bisa. Nah untuk itu dwelling time kedepannya kami akan berubah menjadi alat sistem progresif namun sistem progresif yang teratur kita namakan CCDC ....... Cargo Distribution Center untuk mengontrol sehingga barang-barang itu bisa terjamin dan kemudian pengaturannya tidak ada pungutan liar yang akan muncul di dalam Pelabuhan.

Next. Kami punya KSP seperti Pelindo III tadi. Kami punya 11 pelabuhan yang kerjasama

pemanfaatan dengan Perhubungan itu merupakan pelabuhan-pelabuhan perpanjangan Bapak-bapak dan Ibu yang terhormat, karena apa? Pelabuhan perpanjangan yang sifatnya adalah tambahan dermaga saja, yang secara perhitungannya dengan DJKN mestinya itu dihitung dari profit sharing tapi dihitung dari revenue sharing dan kami memohon dukungan supaya nantinya itu bisa di PMN kan dalam bentuk BPDBS. Jadi harapnya supaya karena itu hanya bagian perpanjangan dan kalaupun dilelangkan kami bisa menghubungkan bagian bisa mengoptimalkan pelabuhan itu karena hanya perpanjangan dermaga rata-rata di pelabuhan kita yang dibangun dengan APBN yang tadinya mau diserahkan lelang kepada pihak lain. Nah ini bisa kontraproduktif kalau seandainya 2 pemakai jasa atau dua operator bergerak di satu tempat, maka kita harus jadikan dia supaya dia tetap menyatu tapi sifatnya PMN dan ini sudah kami usulkan ke Menteri BUMN untuk jadikan PMN 11 Pelabuhan kita.

Next. Kemudian kami punya kerjasama, kerjasama selain juga dengan usaha kerjasama

dengan Pemerintah Kaltim dan kita tahu akan IKN disana. Jadi walaupun juga Kalimantan Utara tentunya bekerjasama kami ini kami buka juga untuk swasta dengan Samudera Indonesia sehingga nantinya pelabuhan selain ada juga BOP tapi kami pertama Pelindo IV itu pertama yang memberikan lelang kepada investor dalam hal itu yang mengoperasikan adalah Samudera Indonesia. Kemudian kami juga diberikan kepercayaan kepada dari pemerintah kota Bontang untuk mengoperasikan pelabuhannya karena dianggap kami bisa melakukan mengoptimalkan pendapatan untuk PAD daerah Pemerintah kota Bontang. Alhamdulillah syukur itu sudah berjalan maka mereka meminta untuk dioptimalkan lagi menjadi peti kemas karena nanti itu akan ada smelter yang dibangun di Bontang yang sementara disiapkan dan itu sangat membantu kilang-kilang minyak yang nanti di bangun kalau itu dibuat dalam alih kemasan berubah sebagian diangkat ya ........ tank yang tadinya diangkat yang yang cenderung lebih nggak efisien, kami akan membuat supaya lebih efisien.

Next. Kami punya kerjasama dengan beberapa ada 1400 pelabuhan di bawah UPP

Pelabuhan non komersial dibawah Perhubungan yang cenderung itu dioperasikan boleh dikatakan idle karena tidak mempunyai peralatan di atas dermaga. Kemudian disana ternyata beberapa UPP itu juga pelayaran untuk marine service-nya kurang sehingga dia bekerja sama dengan Pelindo dan Pelindo IV, hampir 30 pelabuhan minta dikerjakan Pelindo IV. Jadi baru dari sifatnya dari jasa pemanduan belum masuk ke jasa penundaan. Kami kedepannya minta dioptimalkan juga ke jasa penundaan sehingga cenderung pelabuhan-pelabuhan yang dibangun oleh Perhubungan bisa tidak idle tapi bisa dioptimalkan.

Next. Saya perkenalkan Direksi dan Komisaris. Next. Ini adalah struktur organisasi Kami

punya lima Direktur. Next. Kami punya anak perusahaan, anak perusahaan kami juga tidak banyak karena kami kontrol anak perusahaan kami duanya adalah 1 maintenance dan 1 logistik sahamnya 100%, 95% kita 5%-nya koperasi. Sedangkan ada satu kerjasama dengan

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

15

15

Pemerintah Kaltim membangun PT Kaltim Kariangau Terminal, sharing-nya 50%, kami sudah bisa tingkatkan menjadi 80-20 sekarang. Kenapa? Karena kami punya investasi sekitar 80% di situ baik dermaga maupun peralatan. Kemudian sebenarnya ada perusahaan afiliasi yang dibangun oleh Pelindo I, II, III, IV, PT TPI namun kemudian sekarang dalam proses Kementerian BUMN untuk di dibeli oleh Pelindo II. Nanti nantinya kita akan mengoptimalkan merubah ke posisi yang tadinya dipersiapkan apakah holding atau seterusnya yang lagi disiapkan oleh Kementerian BUMN. Pada prinsipnya Pelindo IV mengikuti prosedur yang dilakukan oleh Pemerintah.

Next. Ini lah susunan Dewan Komisaris saya perkenalkan bisa berdiri. Di samping kiri saya

Pak Riman Saudara Duyo Direktur Operasi, kemudian Bapak Prakosa Hadi Takariyanto Direktur Teknik, kemudian Bapak Muhamad Asyhari Direktur SDM, Bapak Yon Irawan Direktur Keuangan, dan Bapak Tony Hajar Andenoworih Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis, ini nama-namanya kayak nama-nama bule-bule juga. Kemudian kami punya Komisaris Pak Agus Purwoto Komisaris Utama, Pak Neil Iskandar, kemudian Pak Syamsu Alam ini dari independen daerah, kemudian Pak Suratto Siswodihardjo, Pak Wihana Kirana Jaya, dan Pak Heri Purnomo dari Kementerian BUMN.

Next. Kami punya QPI. QPI kami tadi posisi 2019 54,84 InsyaAllah kami berusaha untuk

meningkatkan di 2020 nanti. Next. Ini lah kondisi posisi SDM kami 1600 outsourcing kami Bu 2500 jadi outsourcing lebih banyak daripada organiknya. Kami outsourcing itu semua di operator-operator jadi 2.500 yang ada disini kami hanya tampilkan yang organik 1653. Rencana 2020 kami tambahkan 1082 tapi organiknya tetap 2500. Jadi seluruh 27 cabang sekarang sudah meningkat maka ....... kami buka menjadi cabang jadi 28 cabang.

Next. Ini aja jangkauan kami. Next. Dalam lima tahun kami dari segi pendapatan meningkat

menjadi 3,7 di tahun 2019 targetnya kami empat koma di tahun 2020. Kemudian beban biaya meningkat tapi beban non usaha Pak lebih cenderung karena kami ada punya obligasi Rp3T yang kami sudah keluarkan membangun Makassar New Port dengan beberapa pelabuhan. Kemudian kami EBITDA juga meningkat, laba bersih kami memang 500 bit tidak sebesar Pelindo yang lain namun kami stabil tetap mempertahankan peningkatan dari setiap tahun. Arus kas kami masih dalam posisi yang bisa terkendali posisi yang lima ratusan sekarang dengan 8,8%. Aset kami naik menjadi 10 rencana 2020 Rp14 Triliun.

Liability kami. Kami targetkan ini adalah bagaimana kami membuat sistem untuk

pendanaan yang salah satunya kami mohon dukungan untuk PMN juga. PMN yang rencana kami PMN diminta oleh Ibu Sri Mulyani karena kami pada saat PMN 2015 mendapat prestasi scoring diatas 70% karena kami bisa mengoptimalkan PMN dengan baik. Nah, Ibu Menteri meminta untuk Pelindo IV ajukan PMN tapi KPM 2021 Bapak, Ibu. Kami minta bisa dengan mohon kerendahan hati bisa diajukan kami minta jadi APBNP kalau memang ini bisa diajukan supaya bisa mengurangi uang pinjaman yang nanti kami keluarkan untuk 2021 sehingga nantinya bisa menjadi net income dengan cepat dan bisa meningkatkan struktur modal kami. KETUA RAPAT:

Salaman sama Pak Doso Pak.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

16

16

PELINDO IV: Iya ini karena Saudara Pak jadi, soulmate. Rasio keuangan. Soal rasio masih kita counter baik DER maupun Debt to Asset Ratio

....... equity ratio, kami juga masih bisa aman cuma cenderung menurun karena kenapa? Karena kami terlambat waktu PMN kemarin lebih banyak ke sipil Pak padahal yang bisa meningkatkan pendapatan banyak kalau peralatan sudah ada kalau sipil berarti dia so wilding Pak pendapatannya jangka panjang sehingga kalau ada datang alat dulu baru bisa dia bisa dipaket. Nah, paketan ini bisa langsung cepat men-generate income sehingga kami tahun ini minta PMN lebih banyak 60% dari peralatan untuk bisa ditingkatkan. Kemudian profit ratio kami EBITDA margin tentunya lebih baik. Nah, profit ratio kami masih dalam keadaan ....... karena beban di namanya beban non usaha yang pinjaman Rp3 Triliun yang harus kami mulai kena jatuh tempo 2023 dengan tenor 5 tahun dan yang 7 tahun 2025 dan tenor 10 tahun di 2008. Tapi kami tetap berusaha untuk bisa ........ income yang lebih cepat sehingga memang penjualan harus lebih tinggi daripada biaya beban hutang yang harus kami bayarkan.

Next. Tinggal kesehatan perusahaan tadi AA kami terapkan 2020 kami bisa AAA mudah-

mudahan bisa seperti Pelindo yang lain. Next. Isu strategis yang penting. Next. Kami punya tiga hal penting yang di isu strategis adalah stimulus impor perdagangan di Indonesia Timur karena selama ini ekspor yang kita lakukan dengan free on board bukan dengan CIF. Kami minta ke Kementerian Perdagangan mohon dukungan dari Bapak-bapak, Ibu terhormat untuk membuat suara regulasi bahwa ekspor seharusnya dengan CIF bukan dengan free on board justru impornya yang free on board sehingga nilai nilai tambah termasuk asuransi yang dihitung bisa membuat nilai ekspor bisa lebih besar. Kemudian kami juga minta supaya beberapa hal yang terkait digitalisasi di pelabuhan apa kami tingkatkan itu bisa meningkatkan efisiensi sekitar 40%.

Next. Ini adalah paradigma yang mungkin perlu disampaikan Bapak-Ibu terhormat terkait

dengan selama ini orang hanya berpikir pelabuhan itu hanya bongkar muat. Sebenarnya untuk menurunkan biaya logistik pelabuhan itu harus terintegrasi, terintegrasi daripada mulai pengirim barang sampai consign. Nah ini ini yang penting karena tadinya kita tradisional service kia harus berubah menjadi based on logistic integration karena ini yang selama ini membuat biaya tinggi logistik itu 60% adanya di darat bukan di laut, kira-kira seperti itu.

Next. Kemudian ini PSN. Kami Pelindo IV yang PSN-nya tahun lalu sudah 100% selesai

adalah Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, dan Pelabuhan Pantoloan yang bekas bencana gempa. Kemudian kami tahun ini Kementerian Perhubungan dan Perekonomian meminta kami 5 PSN. PSN yang 3 yang lama kemudian menambah Sorong. Sorong tadinya kami terima kasih kepada dukungan dari Komisi VI sebelumnya pada saat Ibu Rieke Pitaloka meminta supaya Sorong ditangani oleh Pelindo IV pada saat itu sekarang sudah PSN-nya sudah kembali ke Sorong. Terima kasih Pak Alvyn sudah diserahkan ke Pelindo IV kembali. Jadi kemudian rencana kami ini akan dikeluarkan oleh Kementerian Perekonomian dan ini juga bagian dari PMN yang kalian minta bantuan untuk bisa ada dukungannya.

Next.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

17

17

Ini adalah pengembangan Ibukota baru kami punya 9 Pelabuhan untuk mendukung ibukota baru sebagai transportasi logistik di wilayah sana termasuk di Tanah Kuning dan di daerah Bapak Sitorus, Kalimantan Utara. Di wilayahnya itu di situ kami punya Tarakan dan Nunukan tapi kami akan kembangkan Tanah Kuning juga disana, tentunya apa untuk bisa ekspor di bagian wilayah Kalimantan, di wilayah Tarakan bagian sana. Kemudian kami punya 7 pelabuhan yang ada di Kalimantan Timur. Kami sudah pernah presentasi di Kalimantan di depan Komisi VI, tentunya tidak kami mengulang tapi ini adalah salah satunya yang dikembangkan dalam Kuala Samboja nantinya.

Next. Kemudian ini adalah penting Pak, kami masuk ini sebagai Omnibus Law juga adalah

sebenarnya bagaimana memindahkan single provider TKBM yang sekarang ini cenderung dibilang monopoli oleh Pelindo. Padahal sebenarnya tidak karena TKBM itu dikerjakan PBM-PBM yang ada di pelabuhan. Sebenarnya jam 1 kami dampingi Komisi V dengan Pak Dirjen untuk menjelaskan disini tentang bagaimana aturan pada saat kami mendapatkan konsesi itu hanya posisinya 49% PBM yang ditangani oleh Pelindo meskipun sebenarnya secara aturan harus 100%. Yang PBM yang ada itu adanya sub bagian yang ada di dalam sub PBM yang harus ada dalam Pelabuhan sehingga di sini penting karena orang hanya tahu di Daerah Timur paling terasa biaya TKBM kalau sudah mekanisasi memegang sealing saja masih sekitar Rp4 Juta karena terstandarnya UMR dan berdasarkan grup bukan berdasarkan shift. 54 orang terstandarnya UMR Bapak, Ibu pembaginya jadi besar itu yang kami ingin supaya ini diperbaiki. Dengan catatan mereka juga tidak punya asuransi. Jadi kami juga memindahkan mereka ........ ditangani oleh Pelindo tapi mereka juga mendapatkan jaminan asuransi masa tua dengan lebih baik. Jadi sebenarnya itu tujuannya adalah untuk memperbaiki TKBM yang ada.

Next. Ini dwelling time kami lebih baik dari di Indonesia untuk sementara ini karena memang

kami controlling dari preclearance sampai post clearance.

Next. Ini adalah ekspor langsung, ekspor langsung ini penting.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Sedikit Pak informasi dwelling time-nya berapa?

PELINDO IV:

2,15 tertinggi di Indonesia sementara di kita. Iya, kami bisa main 1 sampai 2,15, ya artinya masih dalam standar batasan 3. Intinya kenapa Pak kami lakukan itu terbaik karena kami melakukan pendekatan kepada preclearance. Jadi Bea Cukai itu kita buat pendekatan bahwa sebelum kapal datang itu penyelesaian administrasi selesai dulu baru bisa sandar. Kalau nggak maka terjadi di dwelling time kira-kira seperti itu, Pak. Jadi ini pendekatannya yang kita lakukan.

Next. Kemudian kami melakukan ekspor langsung sampai ke sekarang. Ini sudah join slot

dengan Hapag Lloyd posisi ke Amerika dan Eropa, tapi sementara dari Vietnam, Korea, Jepang, dan China tapi masih merupakan satu ini. Manfaatnya 3 Pak, ada 4 yang kita dapat disana dengan direct call. Bukan kami tidak dikotomi Barat dan Timur tapi ternyata kalau

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

18

18

selama ini barang double handling terjadi di Pelindo berikutnya kami bisa direct dari Makassar 24 hari ke China tinggal 9 hari kemudian itu, itu dari waktu, dari biaya per container USD 200 per box kalau ke Asia, kalau ke Eropa USD 500 per box.

Kemudian berikutnya lagi L/C yang paling penting. Seorang eksportir akan untung

karena L/C langsung bisa dicairkan pada saat langsung on board, pada saat ekspor langsung ........ Berikutnya lagi masa grade ekspor Pak. Grade kualitas bisa tetap dipertahankan grade A sampai detik ini. Kalau nggak yang terjadi kalau lewat 30 hari lewat Surabaya-Jakarta yang terjadi adalah penolakan terjadi oleh penerima ekspor karena kalau ikan didalam reefer container itu yang di atasnya sudah rusak maka otomatis yang diterima sudah jadi grade C sehingga harga rendah kasihan petani dan nelayan karena eksportir dapat harga murah maka ....... turunannya akan seperti itu. Jadi kami mengharapkan supaya direct ekspor direct call tetap dipertahankan dari beberapa pelabuhan dari Indonesia Timur tentunya hub-nya adalah Makassar.

Next. Kami punya ada tol Laut yang lewat di kami ini penting. Tol Laut ini kami ada sampai

tol 21 yang dari PNI lakukan kami punya ada 8 yang ini tapi sifatnya transhipment bukan sebagai tujuan dan untuk itu kami ingin bagaimana menurunkan harga di pasaran. Tentunya kami minta Pemerintah Daerah untuk melakukan tim pengendali inflasi daerah mengontrol harga barang sehingga bisa terkontrol dengan ada dukungan tol Laut. Dan yang paling penting adalah Omnibus Law karena tol laut yang dikeluarkan oleh Perhubungan ternyata ada aturan dari Perdagangan yang menyatakan juga jumlah komoditi mana-mana yang dikirim sehingga terjadi kontraproduktif dengan ....... yang tol Laut yang disiapkan di pengiriman oleh yang disiapkan oleh Perhubungan. Itu membuat jadinya barang sampai ke tempat juga jadi lama dan cenderungnya logistik tetap masih mahal. Nah ini yang masuk bagian dari Omnibus Law.

Next. Ini adalah PKBL kami. Kami punya rencana tahun kemarin 14, tahun ini 11, bina

lingkungannya 6 dan kemudian kemitraannya 5,7.

Next. Ini Omnibus Law yang kami usulkan kepada Bapak-bapak termasuk sudah kami kirim

ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN. Ada 11 Omnibus Law yang kami temukan salah satunya termasuk pengerukan tadi, termasuk juga aset di dalam pelabuhan. Yang paling penting bagi tenaga kerja tadi TKBM termasuk beberapa yang merupakan bagian yang perlu diluruskan supaya biaya kita tidak tinggi.

Next. Sustainability kita. Next. Ada beberapa hal yang penting ini PMN yang tadi saya

jelaskan. Kami minta PMN kami sudah di 2015 sampai duaribu ini sudah selesai. Kami harapkan bisa di APBNP menjadi 2020 jika mendapat persetujuan dari Bapak, Ibu yang terhormat dari Komisi VI. Ini usulan kami bisa membantu struktur modal dari Pelindo IV karena Pelindo IV perlu hilirisasi di sana perlu ada hilirisasi di industri bagian Timur, jangan barang mentah yang kita ekspor tapi harus barang jadi dan manufacture yang kita ekspor.

Next. Ini adalah ....... kami punya 5,4, kami akan pakai sekitar 1,9 dan sisanya kami ajukan

sebagai PMN maupun juga kami akan kerjasama dengan sistem ....... of transfer. Kami juga akan mengajak swasta untuk melakukan kerjasama sistem ....... of transfer di air mungkin

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

19

19

kerjasama 10 sampai 20 tahun ke depan sehingga nantinya kita tidak mengeluarkan biaya untuk bunga yang tinggi terhadap ini.

Next. Ini adalah beberapa profil Pelabuhan. Next. Dan ini adalah digitalisasi yang kami lakukan di semua terminal mulai dari terminal

penumpang, mulai di lapangan sampai di kapal. Next. Ini adalah bagaimana meningkatkan upgrade pelabuhan. Kalau pelabuhan tadi

saya bilang simplifikasi tarif, banyak varian tarif di pelabuhan bagaimana kita menjadikan supaya dia simplifikasi tapi dengan jatuh yang paketan. Kalau paketan jatuhnya diskon kepada pemakai barang jadinya diskon. Nah caranya adalah kita harus tingkatkan status pelabuhan kita menjadi TPK dari konvensional.

Next. Ini adalah bagaimana kontainerisasi dilakukan di pelabuhan. Kami menyampaikan ini

sebagai sistem ability kita bahwa beberapa pelabuhan yang mengirim barang dengan curah kalau dipindah ke ....... itu bisa lebih murah jauh bisa 30%. Kemudian juga kalau kita melakukan digitalisasi tidak ada lagi pungli dalam pelabuhan maka aman dalam pelabuhan.

Next. Ini adalah Pelabuhan Makassar New Port yang tadinya akan menjadi hilirisasi yang

warna kuning itu Bapak, Ibu sekalian. Kami usulkan ke Menteri Perindustrian, besok kami diundang untuk dicek menjadikan itu hilirisasi. Kalau itu pertama terjadi maka ada hilirisasi pertama dalam Pelabuhan dengan jarak dekat memotong rantai logistik yang di bagian darat yang sangat biaya tinggi.

Next. Ini adalah integrasi pelabuhan-pelabuhan lama yang kami tawarkan untuk menjadikan

pelabuhan-pelabuhan pariwisata supaya dia bukan dibangun baru tapi dioptimalkan menjadi pelabuhan pariwisata sehingga tidak ada mubazir kalau ada pembangunan Pelabuhan yang baru seperti Makassar New Port.

Next. Ini contoh ....... pelabuhan. Saya rasa cukup yang kami sampaikan lebih dari 5 menit

mohon maaf kepada Ketua dan Komisi dan seluruh Anggota Komisi VI. Lebih dan kurangnya kami mohon maaf. Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Ini perkenalan, penjelasan dan proposal.

Selanjutnya PT ASDP Indonesia Ferry. Terima kasih .

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

20

20

PT ASDP INDONESIA FERRY: Baik.

Terima kasih. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang terhormat Pimpinan Komisi VI, Ketua dan Wakil Ketua, serta Anggota Komisi VI yang kami hormati,

Izinkan kami memulai dengan profile mohon maaf kami izinkan memulai dengan mengenalkan Direksi. Yang pertama adalah Direktur Keuangan Pak Djunia Satriawan di belakang saya, kemudian Pak Yusuf Hadi Direktur Komersial dan Pelayanan, kemudian Direktur Perencanaan Ibu Christine Hutabarat, Direktur Teknik Pak Kusnadi, kemudian Direktur SDM dan Layanan Korporasi Pak Wahyu Wibowo.

Berikut adalah paparan mengenai profile ASDP. Berikutnya silakan. Kami saat ini berada di 35 pelabuhan dan mengelola 151 kapal, dikelola oleh 29

Cabang kami. Pada saat ini kami menjalani 245 rute di seluruh Indonesia.

Next. Dari segi market share kalau untuk ASDP sendiri untuk penyeberangan kami

mempunyai market share sebesar 16%, tapi sejak tahun lalu sejak kami bekerjasama dengan perusahaan swasta terbesar yang memiliki jumlah Ferry terbesar maka market share kami di industri penyeberangan adalah 30%.

Berikut. Dari segi pencapaian di tahun 2019 dapat kami sampaikan bahwa dari beberapa

highlight. Yang pertama kali corporate Kami adalah di atas 100% kemudian dari segi ranking kesehatan keuangan kami saat ini adalah menurut pefindo ranking AA. Kemudian dari segi GCG meningkat menjadi 93 diatas 93%. Highlight dari tahun 2019 barangkali yang secara signifikan mengubah cara beroperasi dan berbisnis ASDP adalah digitalisasi dan perubahan cara pembayaran dengan cashless karena cashless inilah yang selama ini menjadi isu cukup kritis di ASDP dimana kemungkinan fraud karena pembayaran yang secara heavily cash atau secara tunai sebagian besar itu membuat proses bisnis atau kebocoran masih terjadi. Jadi secara signifikan kami di 2019 melakukan beberapa terobosan yaitu dengan digitalisasi dan cashless secara pembayarannya.

Berikut. Next. Dari segi PKBL kami juga makin memfokuskan pada yang kami sebut dengan strategic

CSR atau PKBL yang strategis, dimana kami memfokuskan kegiatan PKBL di daerah-daerah dimana presence-nya ASDP dirasakan oleh masyarakat. Jadi salah satu yang kami lakukan adalah memberdayakan para keluarga dan baik istri maupun anak dari kalau di pelabuhan ada yang disebut namanya Petruk yaitu Pengurus Truk yang presence-nya sudah besar terutama di Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang kami rangkul dengan beberapa program PKBL dimana keterlibatan masyarakat untuk mempunyai ....... atau sumber ekonomi yang lain dapat dikembangkan.

Berikut.

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

21

21

Dari segi keuangan di 2019 secara umum dapat kami sampaikan bahwa laba kami unaudited naik sebesar 16% induk saja tetapi ada performa. Next, dimana tahun ini laba akan berkurang karena anak perusahaan kami yang pertama, kami satu mempunyai satu perusahaan anak perusahaan yang baru mulai tumbuh sehingga mengalami laba yang harus dikurangi dari induk. Dari segi sumber pendapatan kami yang terbesar adalah penyeberangannya yaitu bisnis ferry-nya, dari total antara bisnis penyeberangan itu sekitar 70% adalah dari komersial pendapatannya sementara yang subsidi adalah 30%.

Berikut. Ini adalah secara konsolidasi 2014 hingga 2019 dimana kami sampaikan catatan

bahwa laba berkurang dibandingkan tahun lalu akibat kerugian dari anak perusahaan yang baru yang kemudian harus dibukukan oleh induk sebagai kerugian.

Berikut. Kontribusi terhadap negara dapat disampaikan bahwa tahun lalu adalah 179,4 Billion,

kemudian tahun 2019 diperkirakan sekitar Rp158,6 Miliar.

Berikut. Sedikit saja gambaran bahwa nanti pada tahun kami mulai dengan revitalisasi

pelabuhan. Jadi selama ini perwajahan pelabuhan ASDP masih sangat tradisional sejak didirikan tahun 47 tahun lalu. Kami mulai dari 2018 ada perubahan yang signifikan jika Bapak, Ibu berkesempatan hadir di Merak dan Bakauheni juga di Labuan Bajo, maka di tahun ini juga di tahun 2020 kami akan mengubah perwajahan pelabuhan kami terutama di pelabuhan yang berhubungan dengan pariwisata seperti : Padangbai-Lembar, kemudian pada Poto Tano dan Kayangan di tahun 2020, serta Ketapang yang menghubungkan Bali dan Jawa.

Berikut. Nah kalau ditanya apa next-nya di 2020 kedepannya, yang paling utama adalah kami

akan scaling up atau melebarkan program digitalisasi dan cashless di pelabuhan-pelabuhan lain. Sebagai catatan Bapak, Ibu Merak dan Bakauheni adalah pelabuhan utama yang menyumbangkan kurang lebih 50% dari total revenue-nya ASDP dan sekitar 70% dari total profit-nya ASDP adalah dari Merak, Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk, maka tahun ini kita akan lebarkan digitalisasi dan cashless dengan harapan kebocoran karena pembayaran secara moda tunai dapat ditekan. Kemudian yang berikutnya adalah operating model yang baru di mana mulai 1 Maret dan kami mohon dukungan dari Bapak, Ibu Anggota juga 1 Maret nanti ASDP akan memperlakukan sesuatu yang belum sama sekali sebelumnya yaitu sistem reservasi online di Merak, Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk. Jadi harapannya Lebaran nanti antriannya tidak harus sampai berkilo-kilo yang selama ini puluhan tahun melakukan hal yang sama. Gambaran saja Bapak Ibu kalau Lebaran itu dalam 1 hari itu namanya motor itu bisa 25.000 dalam satu hari saja dan itu potensi chaos-nya cukup berisiko tinggi sehingga kami akan menggalakkan online sejak 1 Maret 2019 harapannya dan mohon dukungan lebaran nanti 100% semuanya harus online, tidak ada lagi go show dan itu adalah perubahan yang sangat signifikan. Itu adalah sebuah social engineering yang kami mohon dukungannya karena tidak semua orang akan nyaman dengan perubahan ini. Tapi kedepannya dengan itu juga manifest lebih dapat dipertanggungjawabkan karena semuanya dilakukan secara pre journey. Dan ini perubahan perilaku serius, belum tentu konsumen juga senang karena yang tadinya gampangin saja asal datang sekarang harus mengatur waktunya. Tapi kami merasa itu harus dilakukan karena nanti dengan apalagi kita proyeksikan tahun 2024 antara Aceh sampai Ketapang akan bablas tol-nya maka sudah menjadi sebuah keharusan harus kita tahu berapa

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

22

22

supply dan demand at any given time. Kalau sekarang go show kita tidak pernah tahu supply-nya ada tetapi demand-nya berapa tidak tahu. INTERUPSI ANGGOTA :

Ketua interupsi sedikit Ketua, interupsi sedikit ya. Ini menarik, karena kalau merubah dari go show ke elektronik apa namanya ticketing

itu kan kalau di pesawat itu memang kelas menengah ke atas ya, ini kan banyak sekali yang mungkin kelas menengah ke bawah menggunakan angkutan laut. Itu bagaimana untuk merespon terhadap orang-orang yang tidak tahu dan lain sebagainya. Jangan sampai mereka go show datang tidak dilayani kemudian mereka bingung dan inilah rakyat kecil kan disusahkan akhirnya. Ini nih harus ada wayout-nya juga gitu ya.

PT ASDP INDONESIA FERRY:

Berkenan kami tanggapi sekarang atau nanti Pak? KETUA RAPAT:

Nanti saja.

PT ASDP INDONESIA FERRY: Nanti saja. Baik. Terakhir yang kami sebut sebagai game changer atau perubahan besar di ASDP

adalah yang ketiga yaitu joint operations. Tadi kami kemukakan bahwa kalau market share-nya ASDP sendiri hanya 16% tetapi dengan adanya satu perusahaan swasta terbesar pemilik Ferry yang ber-KSU dengan ASDP maka market share menjadi 30%. Dan kami sekarang sedang ada beberapa antrian perusahaan lain dimana mereka akan menyerahkan kapalnya untuk kami kelola karena dan buat kami itu menarik karena tidak hanya secara bisnis tapi negara juga harusnya merasa lebih safe karena ini semacam urban transport Pak semacam Jakarta bis Jakarta Transjakarta dimana manajemennya, pelayanannya, keselamatannya bisa terstandarisasi.

Demikian paparan sementara dari kami dan kami mohon masukan dan arahan. Terima kasih.

Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Silakan dilanjutkan dengan D'Lloyd. DIRUT PT DJAKARTA DLLOYD (SUYOTO) :

Terima kasih.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

23

23

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua, Yang saya hormati Bapak Ketua dan Wakil Ketua serta Anggota Komisi VI,

Izinkan saya dari Djakarta Lloyd perkenalkan pertama saya Direktur Utama Suyoto dan saya didampingi satu Direktur Keuangan dan SDM Bapak Ofan Sofwan dan 2 Komisaris Bapak Lambonar Silitonga dan Yusuf Permana.

Izinkan kami memperkenalkan perusahaan sekaligus pemaparan. Seperti Bapak, Ibu

ketahui bahwa Djakarta Lloyd sebenarnya perusahaan yang sudah tua sudah berdiri tahun 1950 dan sudah mengalami pasang surut, pernah merepotkan Bapak ibu semua di Komisi VI juga di tahun-tahun sebelumnya. Namun Alhamdulillah di tahun ini next slide Djakarta Lloyd sudah bisa mandiri dan sekarang dari tahun ke tahun dari mulai tahun 2015, 16, 17 sampai dengan tahun 2019 kita ada peningkatan yang cukup signifikan walaupun kita masih ada beberapa beban masa lalu yang harus kita gendong sampai ke depannya.

Adapun kami sekarang berbisnis di batubara yang menjadi main core kami. Kami

mengangkut batubara yang di wilayah PLTU-nya PLN. Namun demikian sebenarnya kami hanya 40% muatan yang kami angkut dari PLN sendiri sedangkan yang 60% adalah dari swasta. Pieces yang lainnya kami mempunyai satu anak perusahaan yang bergerak di bidang bongkar muat yang men-support induk perusahaan dan juga ada kontrak dari beberapa perusahaan swasta seperti Harbour Tug yang di sewa oleh Kalimantan Prima Coal KPC selama 3 tahun plus 3 tahun dan juga kami mendapat kontrak baru dari Pertamina untuk penyediaan kapal tanker untuk long time charter selama 10 tahun yang dalam proses pembangunan.

Next. Ini sebagai gambaran pendapatan kami yang dari operasional batubara dimana di

tahun 2019 kemarin kita closing di sekitar 2,834 juta ton yang seperti saya terangkan tadi 60% dari swasta dan 40% dari PLN.

Next. Kemudian untuk performance keuangan dari tahun ke tahun alhamdulillah kita sudah

meningkat di closing tahun 2019 ini, net income kita sektar Rp64 Miliar. Semuanya kita meningkat dan termasuk liabilitas kita juga meningkat karena kita ada hutang yang kita persiapkan untuk pemilihan kapal di tahun 2019 dan juga ada pembangunan kapal di TPS dan di Batam dua kapal tanker yang akan operasi di akhir tahun atau mungkin awal tahun 2021.

Next. Kemudian ada beberapa isu strategis yang perlu saya sampaikan. Yang pertama

mungkin ada investasi di tahun ini yaitu 2 kapal tanker dan dua kapal curah yang akan kita operasikan untuk menunjang kegiatan usaha kita. Dimana perlu Bapak, Ibu ketahui juga bahwa Djakarta Lloyd masih ada utang masa lalu yaitu utang PKPU sekitar Rp450 Miliar yang sekarang kita ....... Jadi kita ada pembayaran untuk dibagi menjadi 13 tahun dan kita sudah melaksanakan pembayaran yang pertama di tahun 2019. Setiap tahun kita akan menyediakan sekitar Rp42 Miliar dan alhamdulillah sudah jalan di tahun ini sukses mudah-mudahan di tahun berikutnya pun seperti itu. Jadi Djakarta Lloyd di samping kita harus menanggung beban karyawan dan lain-lain kita juga harus mencicil hutang kita untuk me-buy

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

24

24

back saham kita yang Rp425 Miliar itu selama 13 tahun dan dibagi menjadi sekitar Rp42 Miliar per tahun.

Saya rasa itu yang perlu saya sampaikan. Nanti mungkin apabila ada pertanyaan

yang lain silakan dan kedepannya untuk Djakarta Lloyd, kita akan yang paling utama adalah meningkatkan kapasitas produksi untuk meningkatkan kapasitas pendapatan karena memang Djakarta Lloyd baru sekarang 2 tahun ini mengalami profit.

Kita juga mengembangkan bisnis model kita di samping kita bergerak di batubara juga

kita ada di Harbour Tug dan ada rencana kita kedepannya untuk masuk ke industri offshore. Oh ya perlu saya sampaikan juga bahwa Djakarta Lloyd juga ada penugasan tol laut ya yang dimulai tahun 2019, 2016 dan tidak tahun 2020 kita mendapat penugasan 5 kapal tol laut yang melayani koridor Sulawesi ditambah dengan 1 tambahan koridor Surabaya-Ambon.

Itu saja yang perlu saya sampaikan Bapak, Ibu Ketua dan Wakil Ketua serta Anggota

Dewan yang terhormat. Lebih kurangnya mohon maaf.

Billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi W abarakatuh.

Nah yang terakhir silahkan dari Pelni. DIRUT PT PELNI (INSAN PURWARISYA) : Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang,

Kami dari Pelni akan menyampaikan yang pertama bahwa Pelni saat ini dikelola

dengan komposisi Direksi sebanyak 6 orang, saya Insan Purwarisya Direktur Utama, kemudian Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pak Sodikin, Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pak Masrul Khalimi, Direktur Keuangan Pak Ony Suprihartono, Direktur SDM dan Umum Ibu Ganefi, kemudian Direktur Armada M Tukul Harsono. Bapak Pimpinan, Wakil Ketua dan Anggota Komisi VI yang saya hormati,

Komisaris saat ini juga 6 komposisinya ada Komisaris Utamanya adalah Bapak Ali Masykur Musa, kemudian Anggotanya Bapak Widodo Hario Mumpuni, Bapak Wahyu Adji, Bapak Danang Parikesit, Bapak Haryo Indratno dan Ibu Loto Srianita Ginting.

Kami memang sedang melakukan transformasi dan visi Pelni kami coba ubah menjadi

Perusahaan Pelayaran dan Logistik Maritim terkemuka di Asia Tenggara, dengan misi yang kami bawakan tetap menggunakan pelayaran sebagai Backbone Pelni. Dan dalam operasionalnya Pelni dibantu oleh 3 anak perusahaan :

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

25

25

1. Sarana Bandar Nasional, ini adalah anak perusahaan yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang; kemudian

2. PIDC, ini lebih ke mengarah kepada services kesiapan kapal; dan 3. Rumah Sakit Pelni yang bergerak dalam bidang kesehatan yang saat sebentar lagi

51%-nya akan diambil oleh IHC.

Lanjut. Dari bisnis yang saat ini kami jalankan core bisnis Pelni yang pertama adalah

berkaitan dengan kapal penumpang. Kapal penumpang ini hampir sepenuhnya dilaksanakan atas penugasan dari Pemerintah sehingga ini memang biaya yang muncul juga dibantu dari PSO-nya Pemerintah. Kemudian kapal perintis ini adalah kapal-kapal yang lebih kecil yang melayari daerah-daerah yang lebih ........ lagi dengan 3TP-nya ini juga dibantu dengan subsidi Pemerintah dan kapal barang yang menjalankan penugasan mengenai tol laut. Namun dari kapasitas yang ada di kapal kami juga mencoba untuk memanfaatkan dalam bisnis yang lain yang berkaitan dengan kontainer dan general cargo yang kita miliki. Kemudian pengangkutan kendaraan menggunakan kapal ada dua kapal Ro-ro yang juga kami miliki, kami juga memiliki container yard, ada juga tracking. Kemudian kami juga menjalankan bisnis dalam pengiriman barang yang ukuran kecil. Pelni juga masuk di dalam bidang MICE dalam hal ini lifestyle untuk men-support wisata-wisata yang ada di daerah. Kemudian kami juga punya warehousing dan ada pengelolaan aset.

Armada yang dimiliki oleh Pelni. Untuk kapal penumpang ada 26 kapal. Ini kebetulan

kapal milik melayari 83 pelabuhan dengan 26 trayek dan 1100 ruas. Untuk subsidi Kapal Perintis atau kapal perintis kami diberi oleh Kementerian Perhubungan 52 kapal untuk melayari 275 Pelabuhan dengan 45 trayek dan luasnya 3776 ruas. Yang berikutnya juga Rede. Kapal Rede ini juga adalah kapalnya Kementerian Perhubungan sebanyak 18 unit dan kami melayari di 18 pelabuhan, trayeknya karena Kapal Rede ini adalah kapal kecil pada prinsipnya hanya sebagai penghubung antara kapal yang besar dengan Pelabuhan sehingga luasnya pun tidak terlalu banyak.

Kemudian berkaitan dengan kapal barang. Pelni memiliki 8 kapal barang di mana 6 di

antaranya kami peroleh dari hasil PMN 2015 sebanyak Rp500 Miliar sudah kami belikan untuk 6 kapal dan 2 adalah kapal yang memang selama ini sudah ada di Pelni, itu. Saat ini kami melayari trayek tol laut sebanyak 8 trayek. Kemudian untuk kapal ternak kami juga mendapat satu penugasan dari Kementerian Perhubungan, 1 kapal ternak untuk melayari satu trayek. Dari keseluruhan 115 kapal ini hampir 100% Kapal Pelni melayani atau melaksanakan penugasan dari Pemerintah dan kami mencoba memanfaatkan beberapa space di atas kapal untuk bisa mendapat penghasilan bagi Pelni.

Untuk menjalankan 113 kapal ini dengan bisnis Pelni kami dilengkapi dengan 5.654

penumpang dimana 4.200 di antaranya adalah pegawai Sorry 5.654 pegawai dimana 4.200 di antaranya adalah pekerja di atas laut. Terkait dengan tren penumpang di atas kapal, dari tahun ke tahun kelihatannya memang angkanya menurun tapi pada di tahun 2019 cukup meningkat tajam mungkin juga ini ada hubungannya dengan moda yang lain sehingga penumpang Pelni tahun 2019 sejumlah 4.000.818 orang. Untuk Kapal Perintis karena ini dimulai sejak tahun 2016 terlihat juga trennya makin lama makin meningkat terutama sekali untuk di daerah-daerah yang 3TP ini makin lama makin meningkat dari mulai 2016, 147.000 sekarang sudah 516.000.

Kemudian untuk kinerja muatan. Muatan kontainer dalam hal ini kontainer yang kita

kami angkut melalui kapal penumpang ataupun juga melalui kapal Tol Laut, kisarannya sekitar

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

26

26

angka 12000 secara total karena begitu kita melihat di 2016 kapal barang kita peroleh kapal yang baru kemudian itu juga mengangkut muatan Tol Laut ternyata ada penurunan di kontainer yang dibawa oleh kapal penumpang sehingga kami punya asumsi bahwa barang-barang yang selama ini dibawa oleh kapal-kapal penumpang kontainer yang dibawa oleh kapal penumpang itu beralih ke kontainer dibawa oleh Kapal barang. Kemudian juga untuk muatan ternak Sapi, ini juga cukup baik angkanya namun dari 2018 ke 2019 ada penurunan yang signifikan karena jumlah kapal yang ditugaskan ke Pelni 2018 kami mendapat penugasan dua kapal tapi 2019 kami hanya mendapat penugasan satu kapal.

Selanjutnya beberapa program transformasi sudah kami coba jalani lain dari portofolio

baru di mana kami bermain dengan Lifestyle memanfaatkan kapal-kapal yang sedang berlabuh untuk bisa dimanfaatkan untuk kegiatan study on board ataupun juga Rapat di atas kapal dan Kerja Praktek Murid-murid dari Sekolah-sekolah Pelayaran itu sudah mulai di kami galakan sejak 2 tahun lalu. Kemudian tahun lalu kami mulai menjalankan pengiriman barang dalam ukuran-ukuran kecil yang ternyata cukup tinggi animonya dan kami optimis bahwa ini akan bisa kami lakukan. Kemudian juga berkaitan dengan cargo ini kami coba untuk menjalankan bisnis berkaitan dengan cargo. Namun demikian kami juga butuh nanti support dari Bapak dan Ibu yang kami hormati Anggota Komisi VI bahwa kapal kargo yang kami peroleh dari PMN dimana perencanaannya yang juga di setujui oleh Komisi VI adalah untuk kapal tol laut. Namun dalam kenyataannya beberapa Kapal tidak mendapat trayek tol laut. Nah di dalam implementasinya kami memohon kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN untuk memanfaatkan kapal-kapal tersebut untuk bisa di komersilkan sebagai tambahan penghasilan atau revenue-nya Pelni. Pendapat dari kementerian itu tidak diperkenankan karena memang di awalnya ditujukan untuk tol laut. Sementara bila kapal-kapal itu tidak beroperasi setiap hari kami masih tetap harus mengeluarkan biaya untuk operasi kapalnya yang cukup besar rata-rata sekitar Rp80Juta perhari.

Kemudian juga transformasi yang kami buat berkaitan dengan infrastruktur dan

operation system IT sudah mulai kami lakukan untuk kargo baik untuk kargo maupun untuk penumpang. Dan kami sudah membuka penjualan tiket secara online ini sudah mulai kami lakukan baik itu melalui Aps di handphone atau pun juga melalui mitra kami di beberapa daerah toko dalam hal ini yang bisa juga membeli tiket secara langsung. Dan mulai 1 September 2019 Pelni memberlakukan ketentuan menjual tiket sejumlah seat, jadi kami tidak membuka lagi atau menjual tiket yang melebihi seat. Mohon dukungan Bapak Ibu karena begitu kami lakukan kebijakan seperti itu kami juga diprotes oleh beberapa daerah karena banyak penumpang yang kemudian tidak mendapat seat. Tapi dengan kondisi sejak September sampai dengan Desember kemarin kami sudah bisa menggambarkan peta kebutuhan sebetulnya untuk kapal penumpang di Indonesia seperti apa dan sudah kami sampaikan juga ke Kementerian Perhubungan dalam hal ini Hubla bahwa peta kebutuhan penumpang sekarang ini ternyata sudah bisa kita gambarkan lebih tinggi kebutuhan-kebutuhan untuk wilayah di Timur.

Nah dari Human Capital juga kami juga sudah melakukan perubahan, kami lakukan

juga perbaikan. Kami tingkatkan kompetensinya khususnya untuk para perwira kapal karena mereka yang bertanggung jawab menjaga juga keselamatan dan kelancaran dalam operasionalnya sehingga kalau dilihat trennya memang profit Pelni sejak 2015 itu mulai bangkit setelah mengalami masa yang cukup sulit 2015-2019. Kami sudah mulai bisa dapat margin memang kalau dilihat di sini 2018 angkanya turunnya jauh karena memang ini perbedaan definisi pada saat kami di audit oleh BPK yang menyebabkan laba kami turun dari tadinya unaudited-nya sekitar dua ratus tujuh puluhan juga menjadi hanya dua ratus tiga. Tapi kalau

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

27

27

dilihat dari operating revenue ini juga meningkat dari tahun ke tahun. Kami juga tetap optimis bahwa hal ini juga bisa kita lakukan terutama lihat dilihat juga dengan EBITDA yang 2018 ke 2019 naiknya juga cukup signifikan. Kemudian untuk aset dari 2015 sebesar Rp5,8Triliun menjadi Rp7,2Triliun.

Dan beberapa isu strategis yang saat ini sedang kami lakukan dan persiapkan adalah

pengadaan kapal barang karena pengadaan untuk kapal penumpang yang pertama harganya terlalu mahal sangat mahal sehingga kami mencoba melihat bahwa ada peluang-peluang yang mungkin bisa kita manfaatkan dengan kapal barang yang sifatnya komersial, kemudian juga adanya kapal-kapal yang bisa dipakai untuk wisata.

Selanjutnya itu yang juga perlu kami persiapkan adalah kepastian perencanaan

penugasan dari Pemerintah terhadap kapal-kapal yang ada sehingga dalam penyusunan RKAP bisa lebih tepat sesuai dengan yang kita harapkan.

Saya kira demikian Pak Ketua, Pimpinan, Wakil Ketua, dan Bapak Ibu Anggota yang

kami hormati paparan dari PT Pelni. Terima kasih.

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih kepada semua Direksi yang dari BUMN transportasi dan logistik yang sudah menyampaikan paparannya.

Selanjutnya kami memberi kesempatan kepada Anggota Komisi VI DPR RI untuk

tanggapan maupun masukan terhadap penjelasan yang telah disampaikan. Bukannya sudah dicatat ya? tolong dicatat satu per satu. Sebentar Pak, Pak Demer lagi mencatat, sabar, sabar. Jadi kita sepakati karena waktu kita nggak banyak. Pertanyaan silakan disampaikan nanti pada Direksi memberikan tanggapan kalau memang kita tidak punya waktu banyak highlight semuanya dan kita akan melanjutkan mungkin dengan pendalaman apakah di apa RDP berikutnya maupun di FGD gitu. Ya, sudah ada? Sudah selesai Pak Demer? Andre kok nggak ada Andre? kita mulai dari Pak Herman. F-PD (DR. Ir. HERMAN KHAERON, M.SI):

Sesuai kedatangan ya, Pak Andre terakhir, datangnya terakhir soalnya.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua, Selamat pagi Pimpinan dan seluruh Anggota yang terhormat, Para Direksi yang hari ini hadir di Komisi VI,

Saya tidak minta jawaban tapi minta jawaban tertulis tidak minta jawaban hari ini sehingga pertanyaan saya agak sedikit panjang sedikit nih ya, belum nulis soalnya ini.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

28

28

Pertama saya agak-agak confuse sedikit ya, ini kan bisnisnya di air semua ini bisnis di

laut semua, bisnis di air, basah semua sebetulnya tapi ada yang turun ada yang naik keuntungannya presentasinya berbeda-beda gitu. Semestinya kan satu grup tuh sama lah sudah pokoknya portofolionya seperti ini sama tinggal laporan masing-masing keuangan di perusahaannya pasti berbeda sehingga ini akan menunjukkan bahwa sesama Pelindo ini tidak saling tikam lah gitu ya. Apalagi kalau tadi saya mendengar akan pemaparan dari Pelindo IV sampai ke Omnibus Law luar biasa gitu ya. Padahal dari I, II, III nggak bicara tentang Omnibus Law, tapi kok di IV ngomong Omnibus Law berarti ini ada persaingan yang kurang sehat gitu ya dalam pemikirannya. Tetapi kita berpandangan positif lah kepada semuanya bahwa itulah potret dari Pelindo saat ini yang dalam pandangan saya semestinya coba dalam satu format dan kan tidak beda jauhlah bisnisnya, hanya berbeda jenis pangsanya saja dan lokasi yang berbeda sebetulnya, pangsanya juga mungkin bisa sama saja gitu dan cara bekerja pun bisa sama saja.

Artinya bahwa dari keempat Pelindo ini sebetulnya hal yang terpenting adalah

bagaimana pengembangan ini ke hal-hal yang lebih kegiatan-kegiatan lain yang diluar regulernya saat ini dilaksanakan. Saya setuju ya Pak Ketua, Pak Ketua, saya setuju bahwa otoritas pelabuhan ini harus diberikan penuh gitu, kalau Pelindo ini adalah suatu kawasan yang diberikan otoritas penuh oleh negara untuk mengelola pelabuhan berikan otoritas sepenuhnya. Janganlah dualisme bahkan mungkin tigalisme jangan-jangan di dalam pelabuhan itu. Bahkan kalau ada Angkatan Laut jadi empatlisme di situ, ada Kepolisian jadi limalisme. Nah berikanlah otoritas mereka sehingga kalau pun berhasil ya menjadi keberhasilan mereka dalam kawasan otoritasnya. Kalau pun kemudian tidak berhasil yang menjadi tanggung jawabnya bagaimana untuk bisa melahirkan solusi sehingga dalam pandangan saya hari ini hadir ya, semuanya harusnya punya keseragaman dan memiliki format yang sama dengan tujuan pengembangan yang berbeda tentu. Pelindo III akan presentasi terkait dengan Benoa, Benoa masih banyak juga menyisakan persoalan di Benoa. Bagaimana dengan persoalan adat di sana, bagaimana dengan izin dan lain sebagainya tentu masih banyak dan ini memang akan dibahas secara spesifik sehingga tidak perlu didalami pada hari ini.

Satu hal yang menjadi catatan saya karena kemarin saya ke Dapil terkait dengan

Pelindo II Pelabuhan Cirebon. Jadi mohon Pak Elvyn itu didukung penuh. Pelindo II punya punya strategi kedepan ingin menjadi buffer port-nya Tanjung Priok. Kalau selama ini bahwa penyebab kemacetan terbesar itu adalah mobil-mobil yang keluar masuk dari pelabuhan karena itu kan hampir-hampir seragam dan secara continue keluar dari pelabuhan mobil-mobil yang besar itu pula yang biasanya menjadi kemacetan di jalan raya.

Kemarin mereka presentasi bagus sekali bahwa untuk kontainer-kontainer yang akan

keluar masuk ke wilayah Timur tidak harus melewati Jakarta tetapi melewati laut saja. Nanti loading and loading-nya itu di antara Tanjung Priok dan Pelabuhan Cirebon. Nanti dari Cirebon tinggal diangkut ke wilayah manapun karena sudah terkoneksi dengan jalan tol di sana sehingga traffic di sekitar Jakarta itu akan lebih ringan dan hitung-hitungan ongkos ternyata juga tidak terlalu berbeda jauh lah bahkan mungkin bisa lebih efisien. Selain meningkatkan Pelabuhan Cirebon menjadi pertumbuhan baru di wilayah timur gitu karena disana akan ramai, kunjungan akan lebih besar. Pelabuhan juga memadai bisa diperluas, kolam bisa diperluas, dan aksesibilitas sudah bagus. Menurut saya mohon ini di perhatikan betul rasa-rasanya mungkin proposalnya juga sudah ke Pelindo mohon nanti mendapatkan perhatian khusus.

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

29

29

Ini sama dalam pandangan saya Pelni, Djakarta Lloyd, dan ASDP juga ini menjadi perusahaan sejenis gitu. Dan bahkan kalau lihat tupoksi tugas pokok fungsinya itu kan hampir sama saja gitu ya ASDP, Djakarta Lloyd, Pelni misinya tol laut, kemudian pengangkutan ada yang apa namanya ada yang perintis, ada yang sudah pengembangan, dan lain sebagainya. Tentu semestinya ini juga menjadi bisnis-bisnis sejenis dan bahkan Pelni lebih tertumpu kepada PSO. Ini yang tentu apakah pola pengembangan mereka ini di lapangannya juga bertarung, bersaing atau kah memang dalam satu nafas gitu.

Kalau melihat ketujuh BUMN yang hari ini hadir, saya bisa mengambil kesimpulan

bahkan bahwa memang mungkin ke depan pola penganggaran itu lebih efektif kalau diberikan kepada masing-masing BUMN gitu daripada kemudian masuk dulu ke kementerian dan lembaga. Kementerian, lembaga melakukan pengadaan dan kemudian diserahkan kepada BUMN. Tadi ada penyerahan kapal berapa 50 berapa kapal tadi ya? kan ada kapal yang dari Kementerian Perhubungan. Artinya bahwa kalau angkanya Rp100 Miliar, kalau Rp100 Miliar di kementerian itu kan pasti akan berkurang. Kalau masuknya ke BUMN dengan Rp100 Miliar, bisa menjadi Rp300 Miliar uangnya. Artinya dalam sebuah fiskal yang mungkin tertekan oleh pertumbuhan yang stuck gitu ya bisa saja strategi kedepan didalam mengefektifkan anggaran negara untuk dapat mendorong terhadap pertumbuhan pembangunan nasional. Rasa-rasanya pola penganggaran yang selama ini terhadap kementerian dan lembaga yang selama ini kemudian diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara lebih baik di split dimasukkan sebagai Penyertaan Modal Negara di masing-masing BUMN, termasuk PSO. Sebetulnya bisa saja PSO itu langsung kepada BUMN sejenis, itu kan tergantung peraturannya yang bisa kita buat.

Saya kira untuk sementara itu saja dan saya mohon nanti secara tertulis. Saya nggak

enak di pelototin terus sama Pak Andre gitu takut digerebeg juga nanti. Mohon maaf jika ada hal yang tidak berkenan. Kembali kepada Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Silakan Pak Mukhtar.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang, dan Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Pimpinan Komisi VI, Anggota Komisi VI, para mitra kerja kita baik dari seluruh BUMN yang hadir,

Rapat kita ini RDP ya Ketua ya, berarti ada kesimpulan dan kesimpulan itu perlu diketahui Bapak-bapak dan Ibu-ibu mitra bahwa itu mengikat dan wajib dilaksanakan itu Tata Tertib DPR. Saya nggak perlu bacain Tatibnya tapi paling tidak saya beritahu bahwa kesimpulan rapat kita mengikat dan wajib dilaksanakan oleh Pemerintah khususnya daripada mitra kerja kita.

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

30

30

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Jadi kesimpulan di sini nanti adalah kesimpulan untuk bahan rapat dalam Raker.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Oke deh, mengikat untuk di Raker ya.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Mengikat untuk dibicarakan di Raker.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN): Baik. Terima kasih. Yang pertama tentu saya ingin memberikan sekitar flash back sedikit bahwa bangsa

kita ini adalah bangsa maritim bahkan kita dulu dikenal nenek-nenek moyang kita adalah seorang pelaut gitu ya. Dan hari ini, hari ini peran dan fungsi itu beralih ke Bapak-bapak di depan ini, ada yang punya pelabuhan, ada yang punya kapal dan punya pelabuhan, dan lain-lain. Dan program pembangunan kemaritiman kita juga menjadi sebuah pembangunan yang menjadi strategis dan penting dalam pengembangan kita ke depan. Oleh karena itu maka kami pun Komisi VI akan memberikan pengawalan dan kontribusi serta mempunyai misi yang sama dalam rangka kita mengedepankan pembangunan di bidang kemaritiman ini.

Yang kedua secara umum dulu ini, kaitan dengan Pelindo I, II dan III, IV ya terkait

dengan waktu bongkar muat. Saya kira tadi ada yang 2,4, 2,5 Pelindo III berapa Pak? Berapa? 2,8, berarti ada yang 2,4, ada yang 2,5, ada 2,8, Pelindo I? Mirip-miripnya berapa Pak angkanya Pak? Bapak nggak hafal juga angka tentang anu, 2,05, 2,05, 2,4, 2,5, 2,8 Pemerintah Pak Presiden...

........: Sebentar dulu, jadi Pelindo I paling bagus? Katanya yang terbaik Pelindo IV, mana yang benar ini? F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

2,05 Pak ya bisa dipertanggungjawabkan datanya Pak ya? Jadi kenapa ini saya penekanan karena ini Pemerintah sangat concern dengan masalah waktu bongkar muat ini karena ini menyangkut kepada biaya terutama biaya dan biaya berakibat kepada harga, harga bisa memicu inflasi, jadi banyak kaitannya Pak. Oleh karena itu maka kita mengharapkan bahwa waktu bongkar muat Presiden minta 3 hari ya sama dengan Malaysia lah paling tidak kan gitu, tapi ini sudah di bawah 3 alhamdulillah dipertahankan, dipertahankan dan ditingkatkan agar bisa biayanya untuk para jasa yang terlibat dalam Pelindo Pelabuhan ini bisa lebih efisien.

Yang ketiga adalah terkait dengan masalah pelayanan publik khususnya kenyamanan

penumpang ini khusus bagi ASDP, Djakarta Lloyd, dan Pelni. Apalagi kayak Pelni juga ASDP

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

31

31

adalah sebagai penerima PSO ya? Jadi sebagai penerima subsidi, subsidi Pelni, tiket itu adalah subsidi oleh karena itu pelayanan publik harus ditingkatkan, digitalisasi dan efisiensi di semua sektor saya kira harus dilakukan. Oleh karena itu semuanya ini harus mendukung industri 4.0, jadi selalu ada planning-nya ke depan adalah mendukung industri 4.0 di sektor kelautan ini.

Yang keempat adalah terkait dengan masalah ke agak dalam sedikit tentang ASDP ini

karena mungkin karena Dirutnya satu-satunya perempuan ya jadi agar tertarik saya di sini dan terima kasih waktu Kunspek ke Labuan Bajo juga sudah terima. Kita terima dengan kehangatan maksudnya hangat sehangat tempatnya. Tapi itulah style-style-nya ASDP kita diterima di teras Hotel Inaya, hangat, panas maksudnya panas Pak hari ini Pak, tidak panas banget cuma agak hangat-hangatan gitu ya. Jadi terima kasih dan kita memberikan apresiasi terhadap perkembangan bisnis ini tetapi tentu ditingkatkan segi kualitas dan kualitatifnya, kualitasnya Bu ya ditingkatkan Bu karena bagaimana pun pelayanan itu diutamakan bagi masyarakat, baik manusia maupun barang.

Oleh karena itu maka terkait dengan itu kita minta khususnya ya ini khususnya Pelni

dan ASDP harus punya bisnis plan kedepan pengembangan bagaimana mendukung IKN. Ibu ini kan punya kapal dan punya pelabuhan. Kalau yang Pelindo punya pelabuhan saja, Pelni juga punya kapal saja nggak punya pelabuhan, Ibu lebih spesifik punya kapal, punya pelabuhan. Oleh karena itu maka untuk mendukung wilayah pengembangan ibukota negara kan nanti banyak arus barang masuk nih Bu, orang datang banyak, barang banyak datang perlu ada rencana pengembangan bagaimana untuk di daerah pengembangan IKN ini. Kan ini Pemerintah sudah bertekad 2024-2025 sudah pada berboyong-boyong pindah ke Kalimantan Timur khususnya di IKN Balikpapan, kemudian PPU, dan Kukar karena itu semuanya yang terkait agar punya pengembangan. Kalau Pelindo IV tadi sudah jelas sudah ada rencana untuk IKN, tinggal yang lain-lain ini belum nih khususnya Pelni, kemudian ASDP dan ......... ya kalau memang ada kaitan juga dengan disana.

Dan untuk PKBL, Ibu saya sangat senang sekali membacanya dengan senyum.

ASDP ada yang panjangnya sentuhan nyata untuk masyarakat ini senyum nyata untuk masyarakat senyum ASDP dan banyak senyum disini dan bagus lah buat senyum itu ibadah Bu, senyum itu sedekah dan sedekah itu adalah ibadahnya. Tetap saja peningkatan PKBL untuk masyarakat ini saya kira kita beri apresiasi dan terus ditingkatkan ke depan.

Yang keempat tentang Pelindo III, ini lebih khusus kepada Dapil saya ini karena

Pelindo III termasuk juga Kalimantan termasuk Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Saya Dapilnya Kalimantan Tengah, Pak. Tadi Bapak sudah ada mengembangkan tentang bencana PMN di Benoa dan pengerukan juga di Benoa dan lain-lain dan bahkan ada PMN untuk Benoa. Saya kira ini masalah PMN ini perlu kita dalami, perlu dalami lebih dalam agar betul-betul, begini maksud saya kita jangan sebentar-sebentar PMN, sebentar-sebentar PMN gitu ya. Jadi kita minta kreativitas dan produktivitas dari BUMN ini tidak hanya sudah lah PMN saja. Jadi saya kira jangan gampang untuk PMN ini apalagi kondisi memang keuangan kita juga masih tidak begitu baik ya sehingga betul-betul tidak hanya bekerja rutinitas dan ujung-ujungnya minta PMN. PMN tidak haram begitu ya tapi asal memang kondisi keuangan negara kita memungkinkan. Nah, kalau tidak memungkinkan bagaimana progresnya kan kita harus ada terobosan, harus ada kreatifitas dari para Direksi. Oleh karena itu masalah PMN Benoa perlu kita dalami lebih dalam lagi.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

32

32

Nah terus kaitan dengan masalah di daerah Bapak-bapak ini kan punya Pelabuhan bukan hanya di Jawa dan di Bali, NTT tetapi juga ada di Kalimantan, ada Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Khususnya Kalimantan Tengah seperti : Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Bumiharjo, Pelabuhan Bagendang, Pelabuhan Sampit, dan Pelabuhan Pulang Pisau ini juga perlu sentuhan Pak maksimalkan juga, jangan di anak tirikan ini Kalimantan ini. Saya agak cemburu, agak jealous juga gitu, Jawa, Bali, Sumatera, daerah Timur pesat sekali pembangunannya semuanya pada tapi urusan di Kalimantan pada spirit-nya nggak begitu tinggi gitu. Oleh karena itu saya agak padahal Kalimantan juga punya kontribusi besar terhadap pembangunan ini. Berapa batubara yang diangkut dari sana, berapa minyak yang juga dari sana, hutannya sudah dibabat juga, ini sebenarnya juga banyak kontribusi Kalimantan untuk Indonesia ini, untuk negara ini. Oleh karena itu saya minta juga agar juga punya perhatian kepada Kalimantan khususnya Dapil saya Kalimantan Tengah. Termasuk juga ASDP Bu ada keluhan juga disana khusus Pelabuhan Kumai kura penambahan penambahan armada dari Kendal ke Kumai. Ini kalau satu kapal saja beroperasi dan itu docking pemeliharaan sudah angkutan-angkutan barang sudah terkendala Bu sedangkan arus Kumai itu menyokong adalah Pangkalan Bun, Lamandau, Sukamara, Seruyan. Jadi oleh karena itu ini arus barang, sayur, ikan, ayam itu masih dari Jawa soalnya telur. Oleh karena itu kita berharap agar ada penambahan-penambahan armada dari Kendal ke Kumai Bu.

Kemudian yang lain-lain saya kira tidak ada masalah tinggal nanti untuk hal-hal terkait

PMN ini saya usulkan kita bentuk Panja sajalah supaya lebih dalam pendalaman tapi Pemerintah diawali dengan forum diskusi dulu supaya PMN ini tidak salah dan kita juga memberikan alternatif-alternatif dalam pedalaman tersebut.

Terima kasih.

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Silakan berikutnya Pak Abdurrahman. F-PKS (H. MAHFUDZ ABDURRAHMAN, S.Sos.):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua, Yang saya hormati Pimpinan Komisi VI beserta teman-teman Anggota, kemudian Yang saya hormati Direksi para Direksi dari BUMN Air ya masuk Laut dan Sungai, ada ASDP, kemudian Pelni, Djakarta Lloyd, dan Pelindo yang mengelola pelabuhan,

Yang pertama hal yang perlu saya sampaikan bahwa Indonesia ini negara maritim atau negara bahari yang punya wilayah laut sedemikian luas disertai dengan jumlah pulau-pulau yang cukup banyak. Tentu saja BUMN yang bergerak di bidang ini punya fungsi dan peran yang amat penting ya untuk mendayagunakan segala potensi alam yang ada ini untuk memajukan negeri dan bangsa kita. Pelni dan Djakarta Lloyd merupakan BUMN yang sudah cukup tua, cukup lama dan pernah terkenal pada masanya, Pelni dengan rumah Sakitnya, kemudian Djakarta Lloyd dengan band-nya dulu kalau nggak salah ada D’Lloyd ya itu indikator dari sebuah apa keberhasilan efek dari keberhasilan. Tetapi kemudian seiring dengan

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

33

33

perjalanan mengalami penurunan baik Pelni maupun Djakarta Lloyd. Apalagi Djakarta Lloyd di tahun 2011 itu terancam pailit mengalami keterpurukan tapi alhamdulillah ya tentu perlu juga kita kasih apresiasi kepada Direksi yang telah berhasil lepas dari keterpurukan. Dan berdasarkan laporan keuangan mengalami satu kenaikan ya walaupun tidak terlalu besar tapi mengalami kenaikan. Kita berharap mudah-mudahan kedepan akan lebih baik lagi begitu juga seperti halnya Pelni. Dan tentu ya kita juga berharap support dari Pemerintah yang sudah diberikan kepada kedua BUMN ini harus kemudian dilaporkan secara transparan, didayagunakan atau dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Dalam konteks Pelni yang tadi juga sudah disampaikan portofolionya dan tentu kita

berharap juga Pelni melakukan terobosan-terobosan ya. Saya pernah ketemu dengan Dubes Spanyol beberapa tahun yang lalu dia kasih pesan yang cukup menarik bahwa dia bilang Indonesia ini negara yang punya banyak pulau-pulau kan gitu. Itu alangkah baiknya kalau kemudian diakomodir ada apa namanya kapal-kapal Pesiar yang kemudian mempertemukan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya ya termasuk katanya kami juga dari Spanyol itu punya harapan itu supaya bagaimana bisa menikmati pulau-pulau yang ada di Indonesia ini dengan Kapal Pesiar yang ada. Jadi bagaimana apa namanya aspek BUMN transportasi ini kemudian juga punya fokus untuk membidik wilayah pengembangan wisata kita yang sedemikian kaya punya keindahan alam ya ini juga potensi untuk mengembangkan perekonomian kita kedepannya.

ASDP juga, apresiasi buat ASDP yang apa sudah bisa memberi pelayanan kepada

publik yang lebih baik mudah-mudahan akan tetap berjaya ya kedepannya. Jadi saya pikir ya saya pikir bahwa kita negara maritim, negara yang berbasis bahari. Nah kalau BUMN-BUMN yang bergerak di bidang ini dikembangkan secara efisien, secara efektif terus kemudian penuh dengan inovasi dengan kreasi saya kira ke depan bisa memberikan sumbangsih yang signifikan untuk perekonomian di negeri dan bangsa kita ini.

Saya kira itu saja apa support kami. Sekali lagi saya kasih apresiasi pertama kepada

ASDP, kemudian Pelni, Djakarta Lloyd yang sudah bisa apa meningkatkan bukan hanya berdaya tahan ya tetapi juga sudah melakukan apa pergeseran ya pada perkembangan yang lebih baik diharapkan kedepan melakukan satu loncatan-loncatan yang luar biasa.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya Ibu Rieke yang Bu Rieke ini biasanya panjang dan dalam, jadi silakan. F-PDIP (RIEKE DIAH PITALOKA): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera semuanya, Om Swastiastu, Namo buddhaya,

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

34

34

Salam kebajikan, Rahayu, Yang kami hormati para Direksi beserta jajarannya dari Pelindo I, II, III, IV, ASDP, Djakarta Lloyd, dan kemudian Pelni, Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi VI,

Terima kasih untuk pemaparannya memberikan banyak enlightment pada siang hari ini. Ada beberapa hal yang spesifik yang ingin saya sampaikan. Pertama, mengenai Pelni tadi cukup menarik bahwa Rumah Sakit Pelni 51% itu ditarik oleh IHC itu apa Pak? holding Rumah Sakit BUMN. Mohon dukungannya pada Komisi VI tentu saja agar Rumah Sakit Pelni ini diarahkan pada Rumah Sakit Kapal, Rumah Sakit Kapal yang sangat dibutuhkan di Indonesia timur sehingga ditarik pada IHC itu tidak tidak semuanya karena tidak mungkin dengan holding-nya misalnya di Rumah Sakit Pertamina ada kekhususan terhadap Rumah Sakit Kapal yang kami kira itu adalah bidang dari Pelni sehingga Pelni bisa beranjak dari penumpang juga pada hal lainnya. Yang masih dengan Pelni ini tadi ada masalah yang lucu-lucu gimana begitu ya. Dia diberi PMN kapal kargo tapi tidak diberi trayek-trayek kapalnya. Jadi ini dikasih kapal tapi nggak dikasih trayeknya. Pokoknya mah ada kapal saja karena itu visi misi Presiden untuk tol laut begitu tapi trayek tidak diberikan. Nah kita juga mungkin harus memberikan dukungan karena ini sudah menggunakan uang negara. Apakah bisa dialih fungsikan misalnya entah menjadi Rumah Sakit Kapal, entah untuk mengangkut barang atau hewan ternak dan sebagainya.

Selanjutnya yang lainnya yang satu ASDP ini, kalau saya tidak salah adalah untuk

penyeberangan ya, kemudian Djakarta Lloyd untuk itulah curah dan sebagainya. Tapi kalau kita lihat secara keseluruhan ini adalah suatu konsep terkait logistik nasional begitu kita tidak bisa sepotong-sepotong antara yang mengurusi curah, yang mengurusi pelayarannya, yang mengurusi penyeberangan, mengurusi penumpang dan sebagainya, pengangkutannya sehingga Bapak, Ibu yang kami hormati, kebetulan kami di Baleg kemarin juga Pimpinan Komisi VI sudah datang diundang di Badan Legislasi. Kita sedang memperjuangkan satu undang-undang yang sangat penting yaitu Undang-Undang Sistem Perposan dan Logistik Nasional. Ini kiranya mohon dukungannya sehingga memang kita membutuhkan satu kesepakatan bagaimana ada sistem perposan dan logistik nasional. Kita belum mempunyai satu payung hukum terhadap sistem logistik nasional yang terintegrasi begitu tidak ada dan kita tidak ada khusus membahas tentang sistem kepelabuhanan nasional tidak ada, yang ada Undang-Undang Pelayaran. Tadinya kami berpikir akan mengajukan karena Indonesia ini negara hukum segala kebijakan itu berdiri di atas keputusan hukum, politik hukum yaitu undang-undang dan perundang-undangan. Kita ambil contoh misalnya di Jerman itu ada khusus Undang-Undang tentang Kepelabuhanan Nasional. Sebagai negara kepulauan kiranya kita membutuhkan undang-undang seperti itu dan kalau perlu kita bisa kunjungan ke sana begitu ya ke Jerman melihat bagaimana memang negara federal tetapi ada sistem meskipun federal dia diikat dalam satu sistem kepelabuhan nasional.

Nah apalagi Indonesia adalah NKRI. Tadi beberapa pembicara sebelumnya

mengatakan kita adalah negara maritim, kita adalah negara kepulauan, bagaimana kita mengikatnya kalau kita tidak mempunyai sistem kepelabuhan nasional yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional, begitu juga dengan sistem perposannya. Jadi antara logistik darat, laut, dan udara ini menjadi sesuatu yang memang mau tidak mau di zaman sekarang harus terintegrasi. Kita pernah berjaya Nusantara bukan Indonesia Nusantara dengan jalur rempah, jalur rempah itu ya jalur logistik, paling tidak dengan adanya cita-cita menjadi poros

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

35

35

maritim dunia tentu saja kita harus bisa menguasai logistik domestik saja itu dulu target kita dan itu hanya bisa terjadi kalau ada satu sistem hukum. Tadi dikatakan Omnibus Law, kenapa kita tidak mengajukan satu Omnibus Law yang baru terkait logistik dan kepelabuhan nasional dan sistem transportasi nasional begitu. Bapak, Ibu yang kami hormati,

Integrasi antara Pelindo I, II, III, dan IV itu menjadi penting juga dengan Pelni bukan

hanya Pelindonya tapi juga dengan 3 yang di sebelah kiri sehingga kita membutuhkan satu roadmap pembangunan. Jadi kita buat suatu sistem hukumnya karena kita negara hukum. Sungguh menyedihkan kita ternyata tidak punya satu Undang-Undang tentang Logistik Nasional dan Pelabuhan Nasional yang tadi kita sampaikan. Kalau tidak perlu jadi 2 undang-undang saya kira tentang kepelabuhanan ini jadikanlah satu bab khusus, satu bab khusus sehingga ada roadmap yang terintegrasi. Nah ini jalan politik hukumnya tapi politik anggaran dan politik pengawasan kita bisa berjalan simultan sehingga sama dengan tadi yang, yang pencemburu itu tadi cowok posesif cemburu tadi dia. Pak Mukhtarudin, saya mengusulkan adanya satu Panja, Panja Pembangunan Pelabuhan dan skema pembiayaannya, kalau tidak Panja tentang Logistik Nasional begitu sehingga bukan hanya Pelabuhan yang harus mendapat PMN misalnya harus PMN, tapi Pelni, Djakarta Lloyd, ASDP dan kemudian merekonstruksi ulang PMN yang sudah diberikan. Ini kan tidak bisa pecah-pecah, kalau pecah-pecah sudah pastilah banyak kejadian yang kemudian tidak menghasilkan output yang baik. Jika diizinkan mudah-mudahan mendapatkan dukungan ini ada Panja untuk pertama Pembangunan Pelabuhan dan Skema Pembiayaannya. Jadi pembangunannya antara Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV kita bukan hanya jangan hanya Panja PMN tapi pembangunan dan pembiayaan pelabuhan, mana yang harus dari PMN, mana yang harus dari Kementerian Perhubungan, mana yang harus dari Kementerian PUPR misalnya, jangan PMN semua. Kalau PMN nanti semuanya seolah-olah itu itu hanya urusan BUMN. Padahal infrastruktur seperti jalan tadi Pelabuhan ya itu bisa ke Kementerian Perhubungan lewat APBN tidak usah dari PMN. Kemudian bangunan-bangunan lainnya untuk misalnya Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri kita bisa minta dari Kementerian Perindustrian dan seterusnya sehingga angka PMN itu benar-benar tepat sasaran, tidak besar tetapi tepat sasaran kalaupun harus besar jelas alasannya. Jangan sampai kemudian kita memberikan PMN pada hal-hal yang tanpa visibility studies yang jelas akhirnya kemudian memutuskan adanya global bond - global bond kemudian bikin pusing Direksi yang baru sementara Direksi yang lamanya sudah pindah ke tempat lain begitu ya Pak Elvyn?

Nah terakhir-terakhir. Kalau boleh sih saya minta mohon dukungannya karena kita

nggak mungkin ngomong lagi setengah-setengah gitu. Nah Bapak, Ibu yang terakhir ini kasuistik sekali, saya mohon dukungannya Pak Elvyn sisa kita tadi dikatakan bahwa human capital itu menjadi penting. Dalam Panja yang nanti akan diadakan misalnya atau dalam pembahasan Undang-Undang Sistem Perposan dan Logistik Nasional, kiranya ada satu bab khusus tentang SDM Logistik Nasional sehingga mana yang core bisnis, mana yang bukan core bisnis masuk ke dalam undang-undang jangan Perment. Kalau Perment itu nanti setiap menteri ngemut sendiri-sendiri, bikin keputusan sendiri-sendiri begitu, nah ini harus ada dalam satu kerangka hukum yang sama.

Terkait sisa kasus Pak di Pelindo II, saya mohon dukungannya Pak Elvyn. Pak Elvyn

beberapa hari lalu saya telepon Pak Elvyn bilang asal sesuai dengan dasar hukumnya ada, saya bacakan sedikit Pak bahwa kronologis pemutusan PHK terhadap 400 pekerja outsourcing di PT JICT ya kemudian (PT Empco) dan kemudian permasalahan Ketenagakerjaan DJAI.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

36

36

Bapak nanti ini sudah saya tulis dasar hukumnya itu kalau dibacakan nanti terlalu panjang kasihan Ibu-ibu, Pak. Nah kira-kira ada 400 pekerja ini karena ganti vendor bukan berarti ganti pekerja. Kita ada contoh di Pelindo III, Pelindo IV, Pelindo I ganti vendor mereka tidak ganti pekerja karena itu aturan hukum pasalnya ada di sini. Kemudian yang DJAI untuk pekerjaan pelayanan jasa penundaan di Pelindo II itu ada sekitar 40 orang juga di PHK. Pak tolong Pak minta tolong betul karena saya punya beban moral ya betul mereka memperjuangkan banyak hal tetapi saya kira kita juga berjuang karena dasar hukumnya yang jelas mohon dibantu Pak, mohon dibantu. Sudah berapa tahun saya minta bantuan Bapak akhirnya saya harus minta bantuan di forum khusus ya. Mohon sangat dibantu ini nasib orang-orang yang bekerja bukan salah mereka ini ada sistem yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Yang terakhir, saya harus izin Pimpinan menyerahkan karena ini juga terkait dengan

Pelindo II perpanjangan kontrak JICT dengan Hutchison itu juga sama sebetulnya dengan kontrak awal antara Pelindo III dengan Pelabuhan peti kemas Surabaya. Seandainya tidak diperpanjang mengikuti kontrak yang berlaku di awal maka status JICT dan Koja akan bernasib sama dengan pelabuhan peti kemas Surabaya 100% 2019 sahamnya milik Indonesia. Memang terjadi di manajemen yang lama tapi saya kira juga bukan berarti manajemen sekarang tidak melakukan semacam evaluasi. Saya yakin Pak Elvyn melakukan evaluasi dengan teman-teman yang lain di manajemen yang baru. Kita tetap memperjuangkan 100% saham milik Indonesia hasil audit investigatif BPK saya bawa. Jadi tidak ada lagi alasan bahwa Pelindo II belum menerima hasil audit BPK yang menyeluruh yang di atas audit untuk tujuan tertentu. Sudah ada audit untuk tujuan tertentu yang terindikasi juga ada permainan, kami bisa sampaikan buktinya tapi tidak di forum ini. Izinkan Pimpinan karena ini menyangkut perpanjangan kontrak bernilai penyimpangan terindikasi Rp4,8 Triliun, pokoknya triliunan lah termasuk Terminal Kalibaru ini terdapat berbagai penyimpangan adanya potensi kerugian negara sebesar tiga ratus tiga puluh lima koma lima puluh sembilan, potensi kerugian keuangan Rp440,21 Miliar. Dan tadi yang disampaikan soal Kalibaru itu dikatakan risiko atau potensi gagal konstruksi untuk pembangunan Terminal petikemas Kalibaru Utara senilai Rp7Triliun. Hasil audit bukan menurut saya, Pak dan saya harus menyerahkan sehingga ini menjadi bekal Bapak untuk ini sudah saya sampaikan juga kepada Menteri BUMN yang baru sehingga tidak ada alasan untuk mengatakan tidak bisa harus perpanjangan kontrak dan sebagainya baca dulu ini baik-baik saya kira. Tidak ada ruginya kita memperjuangkan safe national asset nggak ada ruginya sama sekali karena itu memang harus kita perjuangkan.

Terima kasih. Mohon maaf kalau terlalu panjang dan jika ada kekurangan sekali lagi titip untuk para

pekerja Pak, kita sama-sama kemarin bilang Menteri BUMN ini persoalan akhlak, persoalan akhlak kita sebagai sama-sama orang yang memiliki jabatan bukan sekedar hubungan personal tapi bagaimana kita menjalankan tugas dan fungsi kita masing-masing.

Terima kasih. Terakhir saya izin menyerahkan.

Wallahul Muwafiq Illa Aqwamith Thariq. Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Biar diizinin sama sesama NU.

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

37

37

KETUA RAPAT:

Tadi saya lihat tumpukannya tebal jadi pasti ini mau menyerahkan. Pak Elvyn jangan pegang-pegang dahi jadi diterima dengan baik semuanya.

Baik. Terima kasih Bu Rieke. Selanjutnya Pak Doni.

F-PG (DONI AKBAR, S.E.):

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih Pimpinan dan Anggota Komisi VI.

Yang terhormat Direksi dari Pelindo I sampai IV, ASDP, Djakarta Lloyd dan Pelni,

Saya sedikit saja tadi menambahkan. Mungkin apa yang sudah disampaikan oleh Mbak Rieke terkait masalah, saya tidak tahu apakah ini sudah ada masuk ke dalam audit investigasi BPK. Tapi data dan informasi mengenai anak perusahaan Bapak PT Pelabuhan Indonesia Investama itu mereka ada menggunakan dana dari global bond senilai 300 miliar Pak dan itu rugi Pak. Coba saya dijelaskan kalau memang itu ada benar, apakah prosedur mereka melakukan investasi itu apa di pasar modal atau yang lainnya sudah betul atau belum, kalau sudah betul kenapa bisa rugi?

Terima kasih, Pimpinan. Cukup sekian.

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Doni. Selanjutnya Pak Deddy Sitorus.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.):

Terima kasih, Pimpinan. Sebenarnya saya berharap tadinya Pak Wakil Menteri ada di sini ya karena kalau

untuk pendalaman kan kita bisa sendiri-sendiri tapi ada beberapa hal sebenarnya yang harus Wakil Menteri yang jawab. Misalnya sejauh mana. KETUA RAPAT:

Nggak apa-apa Pak Deddy .........

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

38

38

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.):

Ya biar ini disampaikan ya. Sejauh mana misalnya pemikiran tentang apa namanya holdingisasi Pelindo sudah sejauh mana apakah masih on board atau sudah di skip misalnya kan kita harus tahu itu.

Lalu yang kedua biar berbicara bagaimana sinergi menciptakan ekosistem apa

namanya kelautan kita, gitu. Ini kan perlu tidak hanya para Direksi ini, itu harus disampaikan juga oleh Beliau arahannya seperti apa sehingga dalam roadmap BUMN nanti benar-benar sudah terintegrasi ke dalamnya gitu jadi jangan divergent lagi seperti selama ini.

Nah saya setuju dengan apa yang dikatakan Rieke tadi bahwa ini kan dari awal Pak

Jokowi apa namanya memerintah tahun 2014 jelas bahwa logistik adalah isu utama sehingga infrastruktur dipacu di sana-sini dan mantra menjadi poros maritim dunia itu kesannya kok jadi tinggal di awang-awang karena saya tidak tahu sudah berapa persen mimpi itu tercapai. Tapi yang saya tahu di sektor nelayan misalnya dari jumlah kapal yang di apa namanya diberikan pada nelayan bagaimana dan sebagainya. Nah ini perlu menjadi pemikiran kita saya kira karena saya heran dari 10 besar misalnya dari 10 besar pemain-pemain apa namanya shipping misalnya Djakarta Lloyd itu kayak kutu kecilnya gitu misalnya dibanding misalnya dengan Maersk yang Jerman eh apa Denmark yang negaranya cuma seupil misalnya gitu. Ini mimpi kita ini sudah sampai dimana ini urusan laut-lautan ini gitu loh. Belum lagi apa namanya kebijakan-kebijakan soal apa namanya tol laut dan sebagainya. Saya kira seolah-olah lolos dari perhatian dan ini Pemerintah harus diingatkan kembali saya kira melalui Wakil Menteri, Wamen kita gitu.

Salah satu yang pernah jadi pembicaraan yang kuat diantara kita itu awal-awal

pemerintahan Pak Jokowi adalah pintu masuk barang ke Indonesia itu harusnya cukup-cukup cuma dua Pak, ya. Ini nanti Mbak Rieke juga perlu kita pikirkan mungkin hanya Kuala Tanjung dan Bitung sehingga apa, memang tol lautnya hidup. Kalau seperti sekarang kapal dari China bisa masuk sampai ke Maluku Utara ya kapan kita mau berkembang tetap saja yang lalu-lalang cukup pasang bendera, selesai kapal kita nggak pernah nggak pernah bisa maju. Dan dalam konteks itulah misalnya Djakarta Lloyd ini apa namanya ibarat apa namanya hidup segan mati tak mau karena sampai sejauh ini yang sinergi BUMN-nya baru dengan PLN, bagaimana dengan pupuk holding? Bagaimana dengan Semen holding? Bagaimana dengan Pertamina-PGN dan seterusnya? Itu kan bisnis pelayaran, bisnis shipping, kenapa nggak di sinergikan misalnya. Ini kan jadi problem sehingga dia bisa diperkuat seperti seperti Maersk atau yang paling bawah lah dari 10 besar itu, nggak usah Maersk misalnya yang terlalu besar gitu ya. Seperti apa itu yang di Jepang yang nomor 10 itu. Saya kira ini perlu menjadi pertimbangan kita semua ketika bicara bisnis logistik dan bisnis maritim kita ini.

Nah Bapak-bapak dan Ibu saya mulai dulu dari Pelindo I ya. Pelindo I saya nggak

tahu Pak yang saya ingat 5 tahun yang lalu kami memperjuangkan yang namanya kita mohon maaf Pak Bapak nulis yang lain atau dengar? Oke saya kira lagi nulis surat ke rumah atau apa. Nah dulu seingat kita, kita pernah memperjuangkan supaya Batam itu benar-benar mampu menangkap apa namanya market share dari apa namanya Singapura karena kalau kita tidak salah itu ada 60 sampai 80.000.000 TEUs Sebanyak apa namanya dan saya nggak tahu sekarang berapa yang kita bisa rebut dari situ dan proyeksinya dalam 10, 15 tahun ke depan bagaimana? Apakah kita kalah terus sama Teluk Nipah misalnya atau sama Vietnam. Nanti ini gimana sih kan di lempar ke Batu Ampar tuh yang lebih kecil dan lebih jauh ini sudah seperti apa? termasuk bisnis di Selat Malakanya sendiri.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

39

39

Kita sudah pernah bicara sampai Menteri Perhubungan untuk soal apa namanya Kapal

Pandu, bisnis air dan sebagainya itu sudah seperti apa Pak di Pelindo gitu ya. Saya ingin tahu nih Pelindo I karena saya sejak Bapak jadi Dirut saya nggak pernah lagi nih komunikasi dengan teman-teman di Pelindo ya. Saya ingat terakhir saya Pak Pak Ginting ya Pak Sembiring ya. Saya ingat dulu buruh dari Medan sana jalan kaki nginap di Istana saya membantu beresin Pak ya urusan perburuhannya kemarin. Itu Kuala Tanjung gimana Pak kondisinya sekarang? Listriknya dari mana? Apakah memang bisa ekspansinya seperti itu? Apa sudah memadai apa namanya pasokan listrik dari PLN itu? Dan juga perlu dijelaskan. Saya ada sedikit ini sedikit saja di jelasin kenapa bisa singgah kapal menurun tapi bisnis kontainernya malah meningkat pesat apa yang menyebabkan seperti itu?

Nah kalau Pelindo III kalau Pelindo II tadi sudah banyak jangan ditambah beban lagi

Pak Elvyn ini, Pelindo III saja. Saya kira karena Pak Dirut terus terang saya dan teman-teman yang membantu Benoa itu bisa jalan Pak 15 tahun itu mangkrak dan kami cukup dua kali pertemuan selesai itu bisa jalan Benoa waktu itu ya, nah ini ada Mbak Rieke sudah disebut dan teman-teman. Jadi saya nggak tahu PMN karena dalam bisnis modal yang dulu disampaikan pada kami itu tidak ada PMN tadi mungkin benar usulan dengan yang tadi kita diskusikan dengan Mbak Rieke itu harusnya tadi kementerian teknis Pak ya biarlah di Kementerian Perhubungan atau PUPR lah di sana ke mana lah yang paling paling pas, jadi jangan di PMN kan karena itu kan harusnya tugas negara tidak menjadi PMN-nya Pelindo III ya.

Lalu nah terus terang saya juga ingin nggak tahu ini komisi kita karena saya lihat

semua presentasi ini tidak ada satu pun keseragaman ya mungkin apakah itu nanti staf ahli kita yang menyiapkan semacam TOR untuk presentasi sehingga sama semua kita ngerti ya jangan ada yang tipis berdasarkan pendapatan atau keuntungan gitu ya, ada yang tebal-tebal kan. Jadi harus standar sehingga kita ngerti karena kan kita di sini untuk saling mendukung sehingga kaya Pelindo IV nih paling sophisticated nih dalam bisnis maupun dalam dalam pemikiran tetapi sangat pelit dalam presentasi Pak di kecil-kecilin kita bukanya harus pakai kaca pembesar Pak bacanya. Jadi tolong ini semua nanti untuk kemudahan kita.

Nah saya sangat tertarik tadi dengan apa yang disampaikan Pelindo IV itu digitalisasi

ya di dalam bisnis kita itu adalah salah satu cara untuk mengubah kultur perusahaan Pak. Yang saya tahu Pelindo I sudah, Pelindo II sudah, Pelindo III sudah tapi sejauh mana itu memberikan daya dorong efisiensi di perusahaan? Saya nggak bisa memaksimumkan profit, mengubah kultur orang-orang di dalamnya. Tolong kita pada pertemuan nanti pendalaman disampaikan Pak dengan digitalisasi, disini kita efisiensinya begini gitu ya. Jadi semua kita bisa bisa apa namanya mendapatkan gambaran karena saya tidak tahu ada cara lain untuk mengubah perilaku ya perilaku maupun efisiensi disitu kecuali dengan digitalisasi kan. Nggak mungkin nambah mandor di mana-mana Pak ya, tentu dengan digitalisasi ini sehingga benar-benar efisien karena kita bertarung dengan negara seperti Singapura ya dan yang lain benchmark kita mana? Nah ini yang tadinya saya berharap ada Wamen juga di sini. Bisa tidak kita bikin benchmarking ya indikator bahwa jasa kepelabuhanan itu standarnya ini, mulai dari standar dwelling time, bisnis apa yang ada dan seterusnya dan seterusnya. Kalau bisa satu-satu apa namanya satu benchmarking gitu sehingga siapapun rekanan bisnis kita di luar tahu dia dengan Pelindo mana saja sama kok semuanya terstandarisasi gitu ya. Jadi ini perlu sekali buat kita.

Dan yang terakhir saya ingin sampaikan Pak. Saya terus terang kalau melihat

besarnya tanggung jawab Pelindo IV, saya kira komisi harus berpikir bagaimana kita bisa

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

40

40

membesarkan Pelindo IV ya karena ini kan daerah-daerah, daerah-daerah yang apa bisa dikatakan cukup jauh tertinggal. Padahal di daerah-daerah itu lah sebenarnya sumber daya alamnya yang lumayan Pak, jadi kan kita bingung ya. Seharusnya kan wilayah itu terutama Kalimantan Utara, Timur, terus ke Sulawesi, Maluku, Papua itu kan daerah-daerah kita yang paling kaya gitu tetapi tidak apa namanya industrinya paling lemah gitu ya, Pelabuhannya paling lemah.

Termasuk juga mungkin Ibu dari ASDP ya. Saya tidak ada point apa namanya ini tapi

bayangkan kesulitannya orang Indonesia di daerah seperti : Maluku dan Maluku Utara, bagaimana mereka bisa mobilitas, bagaimana mereka bisa apa namanya aman di laut ya untuk ekonomi dan sebagainya.

Nah, saya kira Pimpinan kalau untuk Pelni saya hanya berharap Pak benar-benar

menjadi apa namanya perusahaan yang fokus pada jasa penumpang ya. Yang lain-lain itu harusnya biarlah hanya untuk ini karena ada Lloyd dan ada swasta, ada sebagainya. Kita fokus bagaimana memfasilitasi rakyat kita yang nggak mampu naik pesawat ini Pak. Pedagang kelas menengah, bawah, rakyat miskin memang bisa karena ini negara maritim supaya mereka menjadi manusia yang layak ketika menggunakan fasilitas dari Pelni ya karena kan ada tugas PSO juga. Mudah-mudahan bisa lebih kreatif seperti di KAI misalnya sehingga bisa maju lebih lebih pesat.

Kalau yang ASDP Ibu saya cuma saya terima kasih saya banyak dibantu juga. Tapi

yang saya ingin sampaikan adalah mungkin perlu sekali-sekali Bu latihan seolah-olah, seolah-olah serius ya untuk keselamatan penumpang ya ketika orang apa naik pesawat mungkin seperti kayak roleplay atau apa seolah-olah kebakaran atau apa gitu ya untuk menghindari. Kalau ada apa-apa korbannya terlalu besar ya itu sudah ya. Tapi saya kemarin ketika di sana belum pernah saya dengar ada tiba-tiba gitu penumpang seolah-olah benar-benar kebakaran gitu sehingga nggak ngangkat barangnya untuk lari tangga gitu loh. Itu kan detik sudah menyangkut nyawa misalnya gitu kan. Nah itu saja yang saya harapkan karena lagi-lagi ini kan memfasilitasi terutama rakyat-rakyat kita gitu ya yang paling apa namanya perlu bantuan.

Saya kira itu saja,, Pimpinan. Terima kasih. Nanti kita perdalam lagi kalau ada kesempatan. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik. Pak Deddy, terima kasih. Selanjutnya Pak ke kiri ya, Pak Darmadi. Pak Andre sabar ya Pak Andre ya.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Terima kasih Pimpinan. Yang terhormat seluruh jajaran Direksi yang hadir,

Yang pertama Pelindo I klarifikasi nanti tolong dijelaskan bahwa disaat kondisi keuangan Pelindo I ini saya nggak tahu apakah tadi sudah dijelaskan atau belum bahwa

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

41

41

memang terjadi penurunan kinerja yang cukup besar di laba ya dari data ini 912 ke 370, betul ya Pak ya Pelindo I. Nah tentu ini menjadi perhatian serius kita juga maka kita minta nanti coba dijelaskan kepada kami kenapa ini terjadi.

Kemudian soal Pelindo II Pak Kijing Pak. Kita sudah berkali-kali kesana kebetulan

saya dari sana Pak Dapil saya Jakarta tapi saya orang Kalimantan Barat Pak dan saya cukup mengikuti sebetulnya memang yang masalah ini kan sebenarnya dari awal itu waktu zaman RJ Lino dulu kan selesainya mestinya 2018-2019 bisa selesai Pak. Tetapi sampai saat ini, ini juga menjadi pertanyaan masyarakat sana bahwa progresnya itu lamban sekali per Januari kalau saya lihat datanya 43%. Nah ini kapan selesainya? kendalanya apa Pak? Selain soal tanah mestinya soal tanah kan sudah beres kan pembebasan lahan, ini masalahnya apa? Terus saya dengar juga banyak mark up proyek disana ya. Nah ini mohon dicek kembali ya belum tentu benar tapi kita punya data-data yang memang menunjukkan ada tidak good governance ya. Nah ini mohon nanti dicek kembali ya di monitor kembali Pak Dirut begitu. Jadi yang penting ini progresnya kapan Bapak bisa make sure bahwa ini selesai gitu ya. Jangan sampai 2024 belum selesai pada saat Pak Presiden Jokowi sudah berakhir malah nggak selesai-selesai gitu. Nah ini yang kedua.

Yang ketiga adalah Pelindo IV, Pelindo III Sorry. Pelindo III ini agak aneh juga kinerja

keuangannya. Mungkin saya minta klarifikasi juga disaat arus kapal naik, arus barang naik, traffic petikemasnya naik, arus penumpangnya naik, malah di pendapatan usahanya turun Pak. Pak Doso mungkin nanti bisa menjelaskan pada kami kenapa ini terjadi gitu jadi agak dibanding yang lain agak aneh juga datanya gitu ya.

Kemudian Pelindo IV saya minta data-data anak perusahaan 6, cucunya 11, afiliasinya

4 Pak. Kinerja dan performance-nya kita minta mohon diserahkan pada Komisi. Jadi ada 6 anak, cucunya 11, dan aplikasi 4, sekaligus nanti Bapak menjawab saya soal Dewan Transformasi itu apa? Itu maksudnya Pelindo incorporated? Kenapa mau diadakan itu? Tujuannya apa? Gunanya apa? bagi saya belum jelas itu dan belum pernah dipaparkan di Komisi VI ya. Kita minta paparannya nanti ke kami.

ASDP, Bu ASDP keluar ya. Djakarta Lloyd, Pak ini kan kalau nggak salah pernah PMN

Rp317 Miliar kemana dimasukkan ke dalam neraca ini Pak? Mestinya waktu itu konversi, konversi utang menjadi ekuitas Rp317 Miliar. Waktu itu disetujui kan untuk konversi utang menjadi ekuitas kan? sudah masuk ya. Nanti dijelaskan kepada kami masuknya kemana Rp317 Miliar tersebut. Nah ini mohon di kasih ke kami. Ini keuntungannya apakah naik karena belas kasihan PLN saja atau bagaimana? Jadi nanti dijelaskan Pak.

Kemudian ASDP. Ini kenapa swasta itu mau joint operation dengan Bapak? Sehingga

market share Bapak naik dari 16% menjadi 30%. Mestinya kan kalau menguntungkan kan dia nggak mau dong, apa alasan dibaliknya ini joint operation dengan yang perusahaan mana ya Pak? Pak Bambang ya, oh bukan. Jadi apa, apa urgensinya dia mau joint operation dengan Bapak sehingga akhirnya malah swastanya kok bisa saja menyerahkan atau mengadakan joint operation pada dan seperti apa joint operation-nya. Jadi kita minta data.

Kemudian terakhir adalah Pelni. Saya minta penjelasan mengenai human capital-nya

saja Pak proses dari transformasi kulturalnya kultur. Kemudian organization capability-nya, terakhir menjadi human resources readiness-nya, jadi prosesnya seperti apa tahapannya seperti apa.

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

42

42

Yang terakhir pada semua bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor 05 sebetulnya PKBL itu wajib Pak wajib. Kalau di undang-undangnya dapat, di Peraturan Menteri wajib betul ya Pak? Dan diusahakan itu 2% Pak dan setelah saya hitung seperti ASDP itu hanya 0,3 yang lain dibawah satu. Nah, kita minta kepada Bapak-bapak yang ada disini tolonglah buat masyarakat ini Pak dinaikkan jadi dua, kan sesuai ke Menteri Peraturan Menteri 05 dan itu Wajib Pak, kenapa wajib? Bapak menentukan angka yang sangat jauh dari kewajiban Bapak. Nah ini mohon bantu agar itu bisa nanti jangan kemudian dikurang-kurangi Pak, apalagi kalau kita mengingat masyarakat masih banyak memerlukan, memerlukan dana-dana tersebut. Jadi itu harapan kami di Komisi VI ya kepada Bapak, Ibu sekalian Direksi yang ada di sini.

Jadi saya pikir itu. Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Pak Andre.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Ini penutup ya Pak Andre ya.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Tante Evita boleh penutup. Bismillahirrahmanirrahim. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan yang saya hormati, Teman-teman Komisi VI yang saya hormati, Bapak Dirut Pelindo I sampai IV dan Dirut Pelni, Dirut ASDP dan seluruh jajaran Direksinya,

Saya sudah mendengarkan keterangan Bapak dan Ibu ya bahwa semua punya komitmen yang jelas bahwa ingin berbenah, Pelindo I, II, III, IV, Pelni dan Djakarta Lloyd pun berbenah termasuk ASDP. Yang ingin saya tegaskan sebenarnya kalau mendengarkan keterangan Bapak-bapak dan juga teman-teman di Komisi VI, Pimpinan ini kita memang butuh Rapat Gabungan sebenarnya. Jadi kita butuh pertama itu Raker dengan Pak Menteri BUMN untuk meng-cluster itu disampaikan Bang Deddy Sitorus bahwa Kementerian BUMN itu harus punya kebijakan yang nyata, yang konkrit untuk mendukung sinergisitas antara Pelindo I sampai IV, Pelni dan ASDP sehingga bisnis BUMN ini benar-benar jelas arahnya. Memang betul kita butuh rapat dengan Pak Menteri nah kalau perlu nanti setelah jelas, punya roadmap yang jelas, kita bikin Rapat Gabungan Pimpinan dengan Komisi V melibatkan Menteri Perhubungan sehingga kita mohon maaf ngomong capek-capek disini regulatornya itu Kementerian Perhubungan di Komisi V.

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

43

43

Nah, saran saya setelah rapat ini kita bikin kesimpulan. Kita rapat dengan Menteri

BUMN, lalu setelah itu kita lanjutkan Rapat Kerja gabungan dengan Komisi V, undang Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN. Kita dorong sinergisitas sehingga setelah rapat itu mereka bisa melakukan Rapat Terbatas dengan Presiden sehingga arah kebijakan tol laut ya, logistik, angkutan, serta Pelabuhan ini bisa bunyinya sama karena jangan parsial-parsial lagi. Itu saran saya ke Pimpinan tolong di agendakan ya rapat dengan Menteri BUMN kita bahas ini, lalu kita bikin Rapat Gabungan di Komisi V dengan Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan sehingga Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN itu bisa kita ikat ya dengan kesepakatan sehingga mereka bisa lapor ke Presiden, itu satu.

Yang kedua, Saya ingin ke Pak Elvyn ya soal ini Pak JICT ini Pak. Ini kan supaya Teh

Rieke nggak mana Teh Rieke tadi, Teh Rieke nggak bawel terusan ini kan harus diselesaikan. Nah saya pernah baca Risalah Rapat Pak tanggal Kamis 7 April 2016 ya yang pesertanya itu salah satunya adalah oh Pak Elvyn belum menjadi Dirut berarti itu, Plt-nya masih Pak Dede Martin ya. Itu rapat antara ya Kamis 7 April 2016, Ruang Rapat Semarang lantai 18 Gedung Tower Kantor Pusat BPK ya. Kxesimpulannya apanya adalah ini perjanjian perpanjangan kerjasama antara Pelindo II dan PD JICT adalah sah dan mengikat secara hukum ya. Nah saya berharap Risalah Rapat Pelindo II ini ya ada poinnya ada 5, ada 5 Pak ini bisa dikonkretkan dan diselesaikan sehingga teman-teman semua pihak Serikat Pekerja JICT, Teh Rieke tuh yang sudah keluar, semuanya bisa selesai Pak. Nah Pak Elvyn punya waktu untuk menyelesaikan, kita selesaikan saja nggak usah ini digantung sehingga seperti apa namanya apa ya beban politik semacam apa beban yang akhirnya jadi pembicaraan terus gitu loh. Kan ini business to business ini harus selesaikan, apakah akan diteruskan atau tidak ya. Saya harapkan ini bisa segera Pak Elvyn bereskan supaya tidak menjadi permasalahan terus Pak, beban terus, JICT ribut terus, Pelindo juga akhirnya dibebankan terus, di koran dibahas terus gitu loh Pak ya dikit-dikit ada kasusnya dibahas dan dihubungkan terus.

Nah saya harapkan Pak Elvyn sebagai Dirut dan jajaran Direksi berani mengambil

keputusan ini libatkan saja kan sekarang sudah ada Deputi Hukum Kementerian BUMN yang baru Pak Irjen Carlo Brix Tewu ya kalau nggak salah, ya laporkan sama beliau, segera Rapat dengan BPK ya, undang seluruh para pihak KPK dan Bareskrim biar selesai Pak jadi Bapak tidak di gelayut masa lalu gitu loh Pak, harapan saya seperti itu. Jadi kita selesaikan satu-satu masalah yang ada sehingga Bapak dari Pelindo I sampai IV, ASDP, dan Pelni serta Djakarta Lloyd bisa kerja saja nggak usah mikirin yang lain, nggak usah mikirin masalah-masalah lain, kerja, kerja, kerja Pak karena saya tahu, saya lihat presentasi Bapak bahwa Bapak-bapak sudah berbenah, sudah serius dan saya tidak ingin nyinyir. Saya berharap kerja nyata ini minimal bisa direalisasikan dan bisa memperbaiki bangsa dan negara karena memang Bapak semua adalah orang-orang yang dibutuhkan untuk meningkatkan ekonomi bangsa. Kita butuh ekonomi bangsa naik Pak, sekarang 5% karena 5% bukannya kufur nikmat Pak tapi 5% tuh susah cari lapangan pekerjaan Pak ya. Nah untuk ekonomi naik butuh bantuan Bapak-bapak semua, jadi tolong selesaikan segera Pak kalau bisa ini tahun 2020 ya sebelum lebaran selesai lah kalau bisa di target Pak. Bapak undang sekarang langsung lapor ke Deputi Hukum, undang BPK lagi, undang Bareskrim, undang KPK duduk bareng insya Allah selesai Pak.

Jadi itu saja. Terima kasih. Selamat bertugas.

Wabillahi taufiq wal hidayah.

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

44

44

Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam.

Saya agak kaget juga Pak Andre kok jadi sangat bijak begitu. Silakan Bu Evita.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Ada yang ngancam laporin ke MKD.

F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc):

Terima kasih, Bapak Pimpinan. Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang hadir pada siang hari ini,

Saya melihat saya baru di Komisi VI Pak jadi bagi saya ini hal baru apa-apa yang dipresentasikan saya .

KETUA RAPAT: Sebentar Bu Evita. Bu Direktur kemana ya? oh sedang sholat.

Silakan Bu. F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc):

Saya mengenal lebih jauh mitra-mitra kita ya di Komisi VI. Yang saya lihat hadir pada hari ini nih perusahaan-perusahaan penting, kenapa? Karena ya memang negara kita negara maritim. Sebelumnya kita juga sudah bertemu dengan BUMN-BUMN yang lain tapi saya merasa apa ironis sekali ya Pak ya kenapa saya katakan ironis, mengacu kepada pertemuan-pertemuan sebelumnya juga di saat Menteri BUMN itu meneriakkan ya kan agar BUMN-BUMN ini kembali kepada core bisnisnya. Disaat yang sama BUMN-BUMN ini mengekspansi dan mengembangkan usaha-usahanya di luar core bisnisnya.

Jadi tadi ada beberapa teman yang mengatakan yang harusnya visinya sama visi

Menteri, visi Direksi daripada BUMN ini sama. Padahal tadi juga ada yang mengangkat potensi daripada wisata laut kita ini besar sekali iya kan. Saya itu miris saya pergi justru pergi ke luar negeri ya kan untuk berwisata laut, kenapa? karena accessibility ya kan, di pariwisata ini yang paling penting itu adalah aksesibilitas. Apa sih hebatnya Fiji? apa sih hebatnya Maldiv? jauh lebih bagus kita, tetapi dari satu pulau ke pulau lain mereka itu ada seaplane Pak, nggak semua orang itu berani ya kan menghadang ombak yang begitu besar di lautan. Kenapa Bapak nggak ekspansi ya kan menghubungkan satu pulau dengan pulau lain yang memang destinasi pariwisata kita itu dengan seaplane Pak. Ada yang menghubungi dengan seaplane saya ke Fiji menghubungi dengan apa namanya helikopter. Sekarang ada yang hubungkan Bali dengan Gili Trawangan helikopter tapi harganya tidak terjangkau Pak, kenapa? Karena sedikit sekali demand-nya banyak tetapi kalau availbilities-nya itu sangat kecil sekali. Nah saya berharap ke depan iya kan juga lewat cruising-nya, bayangkan kita mau naik cruise kita harus

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

45

45

ke Singapura dulu, isi dari Star cruise, isi dari Royal Caribbean itu orang Indonesia Pak, tapi kita harus terbang dulu ke Singapura, kita harus terbang dulu ke Hongkong itu untuk cruising itu Pak. Kenapa kita nggak bisa Bapak-bapak ini mengembangkan usahanya ke sana? Jadi itu yang sebenarnya saya harapkan Pak karena potensi kita ini luar biasa ya kan, luar biasa aduh nggak ada apa-apanya saya sudah keliling Pak.

Sekarang kita ke Raja Ampat saja, Labuan Bajo, Bapak bangun ASDP bangun Hotel

Inaya padahal yang bagus itu kan di pulau-pulaunya Pak ya. Nah, ke pulau-pulau itu kan transportasinya juga sangat sedikit. Bayangkan orang ke Raja Ampat itu mau diving naiknya itu kapal dari Singapura. Kapal Katamaran itu kapal dari Singapura, kapal dari Thailand kenapa nggak Bapak-bapak ekspansi ke sana karena demand-nya itu besar ya kan, harusnya lebih banyak ke sana konsentrasi-konsentrasi yang dilakukan oleh BUMN-BUMN terkait.

Kemudian juga dari presentasi yang ada saya tidak melihat concern Bapak-bapak

terhadap concern global yaitu kasus Corona virus yang saat ini menjadi konsen dunia. Tidak ada satu pun yang mempresentasikan apa sih sebenarnya yang sudah Bapak-bapak lakukan dan upaya-upaya kedepan ini seperti apa karena biar bagaimana ini diperlukan kerjasama bagaimana kita mengawal dan mengawasi pintu-pintu masuk ke pelabuhan kita. Jepang sudah lakukan karantina sekarang ini karena sudah terdapat adanya penumpangnya yang virus Corona, tapi saya tidak melihat adanya langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Bapak-bapak yang dari presentasi yang ada.

Ini untuk Pelni, Pak. Saya ke Ambon waktu itu, saya ke pulaunya Pak ya ke pantainya

ketemu dengan orang asing, mereka mengatakan begini saya nggak tahu ini benar atau tidak tapi katanya Pelni men-stop, mengganti kapal apa kamar-kamar suite yang ada di Pelni itu dengan apa namanya dermaga semuanya iya. Nah mereka katakan padahal mereka perlu karena di Indonesia Timur itu satu-satunya kapal yang bisa mereka pergunakan untuk menjangkau dari satu pulau ke pulau lain itu Pelni Pak, tetapi dia mereka katakan tidak confortable lagi karena kamar-kamar Bapak itu Bapak hapuskan, mereka bisa bayar iya kan tetapi services itu tidak dilakukan mungkin ini bisa menjadi konsederasi daripada Pelni.

Saya rasa demikian Bapak Pimpinan. Terima kasih

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Ketua, saya nambah sedikit Ketua, tadi ketinggalan.

KETUA RAPAT:

Baik, silakan-silakan Pak. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Kaitan Pelindo I ini, ini kasus soal kasus. Saya ingin minta klarifikasi dan penjelasan soal kasus yang pada Bulan Januari yang lalu ada penangkapan Kapal Sei Deli ya? Sei Deli III milik Pelindo I ditangkap di perairan Nipah ya karena diduga melakukan ngeplos minyak di tengah laut. Dan Menteri Keuangan sudah lapor juga kepada Menteri BUMN tapi staf Bapak membantah adanya penjualan Solar di tengah laut ke Singapura itu. Saya mohon pada forum

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

46

46

ini dijelaskan bagaimana duduk kasus ini hari ini dan bagaimana tindakan Direksi terhadap pelakunya? agar dijelaskan dalam forum ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik. Saya kira masing-masing nanti menjelaskan, memberikan tanggapan secara highlight. Tapi sebelum itu dari Pimpinan dari meja pimpinan ya. Silakan.

F-P. NASDEM (MARTIN MANURUNG, S.E., M.A.):

Terima kasih Ketua. Sedikit saja ada temuan soalnya di Dapil yang mau saya koordinasikan. Pertama ke

PT ASDP tadi waktu menyinggung antrian panjang itu kan fokus di Merak ya padahal sebenarnya ini juga banyak terjadi di tempat lain diantaranya itu di tempat saya ada penyeberangan Ajibata ke Samosir itu pada saat Natal dan Tahun baru itu bisa sampai 7, 8 ja. Jadi saya pikir itu perlu juga dilihat oleh ASDP untuk dibuat sekalian sistem elektroniknya. Yang tadi saya simak sebenarnya kan sudah ada App, kalau saya sih melihat App bukan hanya kelas menengah atas sekarang karena go-jek apa semua itu sudah App juga. Jadi kalau bisa itu diterapkan di sana sehingga tadi tidak menumpuk di pelabuhan kalau dia sudah tahu kira-kira berangkat jam berapa.

Nah kedua, pada saat uji coba operasi KM Pora-pora yang baru itu. KM pora-pora ini

menabrak apa karena tiba-tiba dasar Danau Toba itu dia naik. Nah rupanya di sana belum ada pemetaan kontur dasar Danau Toba, mungkin ini perlu di dibuat ya kayak peta laut seperti itu dan kalau bisa disarankan juga ini kita harus buat kemana gitu ke instansi apa supaya bisa juga kami juga bantu supaya jangan sampai terjadi kecelakaan seperti yang lalu di Danau Toba itu dan itu menyebabkan banyak korban jiwa. Nah juga kerjasama dengan UMKM saya pikir itu penting kemarin waktu kami Kunspek ke PT Timah. PT Timah itu punya satu galeri yang menjual semua produk UMKM kemitraan dari PT Timah. Saya pikir itu waktu saya lihat itu saya terbayang itu bukan hanya ASDP tapi mungkin juga BUMN yang lain yang dia punya lokasi di situ untuk bisa membuat hal serupa gitu, misalnya kalau di ASDP atau di Pelindo gitu ada kios-kios yang memang diperuntukkan untuk bisa menjual produk-produk lokal di sana. Jadi saya selalu bilang itu pesannya contoh ya kalau kawasan-kawasan wisata tuh saya kalau lihat kaosnya apa segala macam itu masih dari Bandung semua tuh pada sebenarnya bisa kita buat di situ sehingga bisa menghasilkan keuntungan bagi masyarakat lokal.

Nah ini terkait dengan BUMN Pelayaran yang lain. Saya melihat banyak kasus-kasus

terkait dengan pengelolaan sampah dan limbah. Jadi misalnya PT Pelni ada dua kasus yang saya lihat itu tahun 2017 dan 2018 kapalnya membuang sampah di laut, juga mungkin ada mungkin di BUMN lain karena terkait misalnya dengan oli dan lain sebagainya. Nah ini perlu mungkin diperhatikan terkait dengan pengelolaan sampah ini supaya bisa ada praktek bisnis yang lebih sustainable dari seluruh BUMN kita.

Saya pikir itu Ketua tambahan dari saya, singkat saja.

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

47

47

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Ya. Saya persilakan dari seperti tadi. F-PDIP (SONDANG TIAR DEBORA TAMPUBOLON):

Pimpinan, izin bolehkah satu lagi?

KETUA RAPAT: Oh ya silakan.

F-PDIP (SONDANG TIAR DEBORA TAMPUBOLON): Baik, terima kasih. Terakhir-terakhir, nggak lama, nggak lama. Ya Terima kasih Pimpinan dan rekan-rekan.

KETUA RAPAT: Sebentar, tadi kalau nggak salah Pak Mufti juga tercatat mau menanyakan, masih

atau? F-PDIP (dr. H. MUFTI A. N. ANAM):

Masih, masih.

KETUA RAPAT: Oh silakan 2 lagi.

F-PDIP (SONDANG TIAR DEBORA TAMPUBOLON): Sedikit saja ya perkenalkan mungkin saya agak terlambat. Nama saya Sondang

Tampubolon fraksi PDI Perjuangan dari Daerah pemilihan DKI Jakarta 1 Kotamadya Jakarta Timur.

Saya sedikit saja Pimpinan dan para Direksi yang terhormat. Saya memperhatikan

kinerja keuangan dari PT Pelindo I. Disini pendapatan laba bersih dan lain sebagainya yang saya kritisi coba lihat adalah laba bersih dari Pelindo I tahun 2015, 2016, 2017, 2018, itu luar biasa peningkatannya cukup baik hampir Rp1 Triliun sembilan ratus dua belas di tahun 2018, tetapi di tahun 2019 drop-nya jauh banget Pak menjadi Rp370Miliar dari sembilan ratus dua belas. Kalau kita lihat bahwa target yang diberikan oleh Kementerian BUMN kepada Direksi PT Pelindo I adalah laba bersihnya diharapkan adalah diatas satu miliar eh Rp1Triliun Sorry Rp1Triliun, tetapi ini realisasinya adalah di bawah Rp1 Triliun dan turun sayang sekali. Tapi kalau melihat kontribusi terhadap negaranya sih realisasinya naik cukup. Jadi mohon penjelasan terhadap hal ini.

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

48

48

Dan kemudian kepada PT Pelni. Menarik tadi yang disampaikan oleh Pak Dirut mengenai holdingisasi daripada Rumah Sakit Pelni. Bisa nanti mungkin dijelaskan lebih lanjut seperti apa sebenarnya sudah holdingisasi daripada Rumah Sakit-rumah sakit BUMN ini dan roadmap-nya seperti apa sih Pak biar kita bisa tahu dan kalau misalnya ini ini sudah tapi sudah berjalan atau belum, apakah masih tetap di bawah perusahaan PT Pelni atau sudah lepas dari PT Pelni sendiri?

Baik, itu saja yang saya bisa sampaikan. Terima kasih.

Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Baik, silakan Pak Mufti.

F-PDIP (dr. H. MUFTI A. N. ANAM):

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih Pimpinan. Saya Mufti Anam Fraksi PDI Perjuangan. Yang pertama dalam berbagai kesempatan Pak Jokowi selalu menyampaikan untuk

melibatkan pengusaha muda dan juga pengusaha daerah baik itu kecil dan menengah dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh kawan-kawan BUMN yang itu disampaikan berkali-kali. Tapi kami sendiri merasakan kebetulan kami juga Ketua HIPMI di Jawa Timur Pak, saat itu kami datang ke Pelindo III waktu dipimpin sebelumnya Pak Ari Askhara kita datang ke sana ke beberapa BUMN yang lain juga, kita bawa juga Anggota-anggota kita yang berkualifikasi di bidangnya tapi tidak ada satupun yang terealisasi sampai detik ini. Nah harapan kami ini jangan jadi omong doang, jangan hanya jadi PHP semata untuk kawan-kawan kita kalau iya iya ngasih-ngasih, nggak-nggak. Nah itu harapan kami terutama untuk Pelindo III yang sudah menjanjikan banyak hal untuk kawan-kawan pengusaha muda di Jawa Timur saat Pak Jokowi ke sana waktu itu begitu, nah itu kami tagih janjinya Pak ya mohon segera direalisasikan kalau memang dikasih ya dikasih, kalau nggak segera disampaikan nggak jangan iya iya yang nggak-nggak begitu saja.

Kemudian yang kedua mohon penjelasan terkait, kami apresiasi terhadap Pelni karena

kami lihat bahwa ada peningkatan apa namanya yang signifikan yaitu pendapatan sekitar Rp5,2Triliun pada tahun 2019. Nah yang kami tanyakan bahwa mohon penjelasan langkah-langkah yang dilakukan PT Pelni terhadap optimalisasi pendapatan dari sektor bagasi barang Pak pada kapal penumpang maupun kapal perintis karena berdasarkan temuan BPK pada periode ke-2 tahun 2018 itu ditemukan adanya penerimaan atas barang bawaan yang tidak sesuai dengan BPK. Nah kami mohon penjelasan terkait hal itu yang itu karena alasannya waktu itu karena ada kekurangan penerimaan karena adanya bagasi penumpang yang masuk ke terminal saat proses embarkasi yang tidak di timbang. Nah, itu sekarang apakah sudah dilakukan penimbangan apakah belum dan apa hasilnya hari ini gitu.

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

49

49

Kemudian yang terkait sejumlah rute perintis Pak yang sudah mendapatkan PSO senilai Rp3,6Triliun kalau tidak salah. Nah, apakah dana yang diberikan ini sudah ideal untuk didistribusikan melalui kapal tol logistik dan lain sebagainya. Nah itu dari kami. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Baik. Terima kasih semua Anggota dan Pimpinan sudah menyampaikan. Silakan mulai dari Pelindo sampai nanti terakhir Pelni.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

Terima kasih Pak Ketua. Jadi yang ada beberapa pertanyaan yang cukup spesifik kepada kami, kami coba

untuk menjawab.

Pertama adalah kasus penahanan kapal Sei Deli III Pak dari Pak Mukhtar. Memang ada terima kasih nih Pak pertanyaannya sekaligus kami bisa menjelaskan secara prinsip bahwa kasus ini dimulai dari kita mengembangkan perairan Nipah, Pak. Perairan Nipah itu ada bisnis namanya STS/Ship To Ship pengisian minyak di perairan dimana kami melihat kalau Perairan Malaysia lebih crowded congested saat ini. Kemudian kami mempunyai keinginan supaya perairan kami juga punya demand-supply dan bisnis bisa menghasilkan terutama PNBP yang lebih besar lagi bagi negara termasuk otomatis pendapatan untuk Pelindo. Dan secara yurisdiksi perairan Nipah ini di bawah cabang Batam. Namun Batam itu mempunyai kekhususan dalam perlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk barang, kami mengisi kapal itu untuk keperluan sendiri Pak jadi bukan kencing ilegal, bukan oplos tapi kami punya beberapa kapal tunda yang ada di tengah laut Nipah ada 3 biji kemudian 1 ada 4, 1 itu bang kering Minyak dari Batam yang which is prosedur PPN-nya sangat berbeda.

Kami mengisi kapal kita sendiri Pak yang untuk operasi itu ada capture-nya Pak. Kami

juga sudah laporkan ke Staf Khusus Kementerian BUMN, Pak Arya dari hari pertama Pak bahwa ada ada mis-informasi yang diberitakan kami sudah dihakimi oleh media massa soalnya maka kami, bagaimana Pak? Terima kasih Pak. Jadi kami ingin mendudukkan ini perkara sebelumnya. Jadi kami menahan diri Pak karena kapal kami ditahan. Kemudian Bea Cukai hanya memberikan fakta saja ke media sebenarnya, sebenarnya betul sekali apa yang dilakukan oleh Bea Cukai hanya memberikan fakta bahwa ada kapal BUMN yang ditahan tapi dia juga sama sekali tidak mengatakan lebih dari itu lebih dari fakta sehingga Bea Cukai hanya bilang lagi diperiksa dan kami menghormati proses pemeriksaan itu karena pemeriksaan itu adalah untuk bisnis yang baru apa novum yang baru. Jadi intinya ada kesalahan prosedur di kami administrasi tentang PPN dan ini yang kami akan bereskan untuk kedepan karena kami melihat perairan Nipah ini sangat sayang, sangat indah, luas, tapi tidak ada tidak ada supply-nya Pak karena demand tidak ter-create. Sementara kalau Bapak jalan-jalan ke pelepas perairannya crowded STS itu kapal itu mengapung dimana-mana Pak untuk jadi bisnis. Jadi kami akan meng-create something baru di yaitu yang terjadi Pak. Jadi kami sudah jelaskan berkomunikasi dengan baik dengan Bea Cukai. Kami tidak ada niatan melakukan kriminal

Page 50: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

50

50

apalagi isinya cuma 23.000 Liter yang kami gunakan untuk mengisi kapal tunda yang ada di tengah laut daripada mereka bolak-balik, Pak. Jadi kan cukup cukup apa ekonomis kalau tapi ada kesalahan perlakuan Batam itu sebagai PPN yang khusus kan Pak kalau dalam pemahaman kami, itu Pak yang Sei Deli III.

Kemudian lanjut ke pertanyaan Ibu Sondang dan Pak Darmadi mengenai kondisi

keuangan. Sangat betul Bu jadi revenue kita stagnan bahkan terkoreksi minus 1,7 di topline revenue. Kemudian di EBITDA ada biaya yang tidak terkontrol minus 35%. Jadi di atas topline kita mengkerut stagnan di bawah biaya operasi itu meningkat sehingga EBITDA terkoreksi. F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Pimpinan. Maksudnya tidak terkontrol apa ya?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Tidak terkontrol begini Pak. Jadi ada kita mengharapkan ekspektasi revenue yang

tinggi dengan biaya yang kadang-kadang fixed sehingga tidak apa di tetap biaya itu terjadi jadi ini menjadi program 2020 Pak nanti efisiensi yang berbasis mengenai revenue. Jadi kami nanti secara detail bisa kami sampaikan Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Nggak, itu bukan biaya tidak terkontrol dong Pak.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

Nggak maksudnya nggak bisa kita kontrol Pak, nggak bisa kita kontrol jadi.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Memang biaya yang tidak bisa dikontrol?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Ada biaya fixed Operation yang tidak bisa kita manage Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Wah bahaya dong kalau biaya yang nggak bisa dikontrol perusahaan?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Betul Pak. Jadi harusnya biaya itu inline ........ dengan revenue. Nanti kami jelaskan

Pak secara detail karena memang agak teknis Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Page 51: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

51

51

Saya agak bingung dengan biaya tidak terkontrol gitu loh, tim accounting dimana biaya tidak terkontrol ya?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

Jadi biaya-biaya yang menjadi fixed, ....... gaji pegawai dan lain-lain Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Terkontrol dong biaya pegawai.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

Iya yang saya maksud begini Pak. Yang saya maksud bahwa biaya ini tidak sejalan dengan revenue yang didapatkan gitu.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Bukan biaya tidak terkontrol. Bahaya nanti Bapak Pelindo I punya biaya yang tidak

terkontrol, bahaya, kacau loh Pak.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Iya Pak, iya Pak mohon maaf mohon, maaf terminologinya sehingga di tengah itu

terkoreksi minus 35%. Kemudian di bottom line Pelindo I itu bisa dikatakan agak terlambat melakukan investasi Pak. Jadi investasi besar-besaran dilakukan di dua tahun belakangan 2017, 2018.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Bapak nambah utang ya?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Iya nambah utang.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Kemana Pak nambahnya?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Rp8,4Triliun mostly ada di anak perusahaan kami di Kuala Tanjung Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Nggak, Bapak nambahnya sekitar Rp2Triliun ini ya.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

Page 52: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

52

52

Total utang kami sekitar Rp8,4Triliun Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Nggak, total utang Bapak sekitar Rp10Triliun 2019.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Sampai dengan akhir tahun ini.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): DER Bapak berapa saham DER Bapak?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : DER-nya sekitar ada Pak disitu di halaman 5 Pak. DER kami mengalami peningkatan

153,47% Pak, mulai tahun 2018 sudah terlihat.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Bukan mengalami peningkatan 153, menjadi 153.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Menjadi 153% ya betul.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Bapak bukan orang accounting ya? bukan orang keuangan, bukan orang.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Tapi kami pernah kursus accounting Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Kursus pernah, oh kalau nggak pernah kursus di sekolah saya saja kita punya

program sampai S3.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Sedikit, sedikit Pak Dirut. Maaf, izin Pimpinan. Setahu saya dari 2015 sudah mulai investasi Pak itu Pelindo I. Jadi kalau dibilang

terlambat yang mana ini yang terlambat ini? Karena fase 1, fase 2 itu 2015 sudah jalan kalau saya nggak salah di Belawan ya, fase duanya berikutnya, lalu Kuala Tanjung juga jalan nah ini mana yang terlambat?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

Page 53: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

53

53

Tapi ada crash Pak ada crash period Pak. Jadi dari loan kami ada crash period. Jadi

pada saat 2019 itu lah mulai ticking Pak, mulai berdetak mengenai interest kemudian mengenai depresiasi amortisasi mulai kita hitung, jadi di atas stagnan, di tengah mengkerut, di bawah di bottom line di net income kita tergerus banyak di interest dan amortisasi depresiasi Pak. Jadi itulah penjelasan kenapa kami mengalami financial distress di EBITDA dan net income.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Ini ada salah pengelolaan Pak, labanya turun banyak, revenue-nya turun dikit lah,

labanya luar biasa turun banyak ini salah pengelolaan nih.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Baik Pak, makanya di tahun 2020 kami ya coba reborn lagi karena saya masuk

sebagai CEO itu bulan Juni Pak, Juni tahun kemarin jadi masih 7 bulan saya.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Berarti Bapak dosanya seperempat ya.

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) : Siap Pak saya dari Telkom dulu Pak.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Tapi kan jauh banget Mas kalau menurut saya ya dari laba apa namanya laba bersih

sembilan ratus sebelas kalau saya nggak salah sembilan ratus dua belas menjadi hanya tiga ratusan Miliar. Nah saya nggak tahu ini karena harusnya kan Bapak itu masuk sudah tahu kondisi dong ketika ditawarin, assessment segala macam kan sudah tahu petanya ini dan harusnya sudah siap dengan obat-obat mujarabnya kira-kira apa. Kan nggak mungkin masuk ke wilayah tak bertuan ini anda nggak tahu karena setahu saya kan Bapak ini kan salah satu promising leader harusnya di BUMN ya dengan apa namanya rekam jejak yang ini tapi kok malah apa namanya jatuh begitu dan jauh banget gitu. Ini saya kira saya nggak tahu, ini bukan salah menyalahkan tapi what happen? kita harus dapat penjelasan soal itu Pak, karena kalau lihat kinerja semua kan semua bagus Pak ....... ini semua naik, tapi labanya wah.. F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Sebentar, sebentar lewat Pimpinan Pak, lewat Pimpinan Pak kita ada disini. Jadi ini jamnya juga sudah jam 2 ini jadi kita harus agak tertib sedikit nih. F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Ini menarik ini Pelindo I, mesti kita bedah ini.

Page 54: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

54

54

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Iya ya nanti Pak ya nanti kita bedah lagi kerena ini sudah jam 2 juga ini. Sebentar, mungkin kita akan coba nanti lebih agak tertib sedikit ke Bu Sondang dulu ya silakan Sondang.

F-PDIP (SONDANG TIAR DEBORA TAMPUBOLON):

Jadi saya melihat ini sangat kalau tadi Bapak sudah sempat menyebutkan biaya tidak

terkontrol dan lain sebagainya artinya dalam pengelolaan Pelindo I ini nggak standar Pak. Sorry to say bahwa semua BUMN kita harus mempunyai standar pengelolaan baik itu dari segi operasional, manajemen keuangan yang standar seperti visi dan misi dari pada Presiden yaitu menjadikan BUMN menjadi World Class Company. Artinya biaya operasional di luar negeri seperti apa untuk perusahaan-perusahaan sejenis harus seperti itu pula lah biaya yang dicapai oleh setiap BUMN yang ada di sini baik Pelindo I, II, III dan IV seperti itu.

Jadi ini nanti mohon dijelaskan lebih dalam lagi langkah-langkah jangan sampai nanti

Pak tahun 2020 jadinya minus Pak. Padahal targetnya sebenarnya 2019 kita tahu oleh Kementerian BUMN di atas Rp1Triliun dan itu sangat-sangat diharapkan begitu.

Mungkin itu saja mungkin Pimpinan. Terima kasih.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Pimpinan, sedikit Pimpinan. Auditornya siapa Pak?

DIRUT PELINDO I (DIAN RACHAMAWAN) :

KAP maksudnya Pak? Pak Eriyanto.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Bukan the big four? Bukan? oh bukan, nggak diharuskan the big four ya?

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Oke, cukup saya rasa ya. Kita ke kesimpulan. Oh baru satu, silakan. Nggak,

melanggar Undang-Undang Kesehatan sudah jam 2 masalahnya.

F-PDIP (ARIA BIMA): Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

Ketua mau ke Bali Pak Ketua, mau ke Bali dia.

Page 55: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

55

55

F-PDIP (ARIA BIMA):

Pimpinan yang saya hormati, dan Kawan-kawan yang saya hormati, serta Seluruh jajaran Direksi PT Pelindo maupun ASDP, Djakarta Lloyd,

Satu hal yang tambahan dari saya mengenai hal yang terkait dengan visi besar Pemerintahan Pak Joko Widodo - Kyai Ma'ruf di periode yang kedua ini. Memang sebagai BUMN yang mana sebagai operator tidak bisa lepas dari narasi besar. Sebenarnya target capaian mimpi besarnya apa sih ini kan hal yang lebih ke hard skill-nya visi, misi, narasi dalam rangka kerja pemerintah jangka panjang, jangka menengah, rencana kerja Kementerian yang di breakdown sampai roadmap dari hal-hal yang terkait dengan manajerial korporasi di masing-masing BUMN. Apa yang membedakan dengan Badan Usaha milik privat atau Badan Usaha Miliki Negara salah satu yang menjadi hal yang penting adalah bukan cost and profit saja tapi justru cost and benefit dalam konteks agent development yang ini adalah sesuatu hal yang lebih penting.

Persoalan SDM di BUMN saya kira yang lebih penting adalah aspek ideologisnya itu

yang akan meng-empowering menjadi hal yang menyangkut produktivitas kerja karyawan dari mental pegawai karyawan menjadi mental entrepreneur. Ini yang saya sampaikan ke Pak Erick bahwa development indicator dari para jajaran Direksi dan Komisaris itu penting karena narasi untuk mengkaitkan antara kinerja yang teknokratik yang teknis itu tidak bisa lepas hal yang terkait dengan masalah-masalah capaian-capaian target kerja Pemerintah. Saya ini juga buruh Pak 9 tahun. Saya jadi buruh di Perusahaan Nasional Corporation. Saya kerja di Kaohsiung Taiwan di Kwang Yang Motor Company ini 1 tahun 7 bulan jadi buruh disana. Saya bersatu dengan para buruh di Taiwan bagaimana spirit Kuomintang, spirit untuk mengalahkan industri Cina daratan dan Jepang masuk di pasar global itu benar-benar menjadi spirit dia untuk meng-empowering kerja-kerja yang lebih produktif dan bagaimana kejelasan peran daripada pemimpin-pemimpin korporasinya itu lebih visioner, instruksinya lebih menyangkut konten-konten semangat Kuomintang saya ikuti betul waktu itu saya tidak akan menyamakan. Sama juga dengan semangatnya Jepang dengan dengan semangat Meiji restorasinya, dengan semangat di Cina ada semangat Mounya, semangat Mr.Ho-nya di Vietnam. Itu semua adalah mengilhami dari aspek-aspek korporasi badan usaha tidak hanya milik negara milik private.

Saya nggak ngerti paham nggak Bapak-bapak ini soal nawacita Jokowi yang pertama

dan kedua. Nawacita sebagai fondasi yang pertama untuk menyangkut narasi indonesia sentris dengan interconnection bagaimana laut, udara, darat disatukan dalam satu kesatuan ekonomi yang menyangkut hal-hal aspek produktivitas dari kinerja perusahaan yang itu tidak bisa lepas dari hal narasi besar capaian Pemerintah sehingga nanti turunannya-turunannya masalah good corporate governance, soal kekaburan peranan dan kejelasan peranan masing-masing kerja karyawan. Apalagi kejelasan pemimpin-pemimpin korporasinya yang masih ecek-ecek bermain-main hal-hal yang sangat-sangat rendahan dalam artian belanja BUMN yang ditilep. BUMN-BUMN yang bermain-main dengan vendor itu adalah sesuatu hal yang sebenarnya persoalan mendasarnya nggak ideologis sesuatu yang tidak ngerti dalam capaian narasi besarnya ini yang perlu saya sampaikan.

Saya baca ini tulisan Teddy Herdiana dari Deputy Port Facility Security Officer ini

bagus dari Institusi transportasi dan logistik Trisakti. Ini perlu dibuka itu bagus sekali bagaimana dia tidak berpikir yang Miopik tapi dia berpikir yang Holistik dalam kaitan pendapat-pendapatnya. Itu cocok sekali saya lihat dengan apa yang ditargetkan dalam narasi besar

Page 56: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

56

56

pemerintahan. Dan saya berharap salah satu yang penting untuk kita ini bisa mendapatkan berbagai hal yang terkait dengan persoalan kelangsungan untuk menembus pasar dunia. Begitu juga untuk kita mendapatkan sumber mata uang luar untuk bisa masuk, bagaimana kita akan menjadi di subjek ekonomi dunia tidak hanya menjadi objek. Kemudian banyak hal yang bagaimana pintu Pelabuhan kita lebih pada cara berpikir untuk cepat mengeluarkan barang ini keluar bukan sekedar barang memasukkan. Ini penting sekali bagi Bapak, Ibu Saudara sekalian untuk paham betul bagaimana sebenarnya visi ideologis narasi-narasi besar yang itu harus ada penjungkirbalikan cara berpikir. Saya sudah bilang sama Pak Erick tolong itu hal-hal yang menyangkut masalah jajaran Direksi di performance-nya tidak hanya persoalan-persoalan profesionalitas dari aspek teknis tapi juga menyangkut hal yang sangat ideologis.

Dan saya berharap 5 tahun ini Komisi VI juga meninggalkan legacy terkait dengan

Pelindo maupun BUMN-BUMN Transportasi yang terkait dengan transportasi lainnya untuk bisa lebih mendorong Bapak, Ibu sekalian. Sebetulnya apa ya kalau bahasanya Pak Jokowi itu melompat, berpikir yang linier, berpikir yang hanya setengah-setengah, berpikir yang minimalis saya kira tidak dalam narasi sekarang. Bahasa melompat ini diterjemahkan hal yang lebih business plan dan manajemen korporasi yang modern dengan value spirit-spirit ideologis dalam narasi Pak Jokowi ini yang saya kira kita juga nunggu besok tanggal 7 Kementrian BUMN akan menyerahkan roadmap atau rencana kerja Kementerian pada kita. Dan itu semua menjadi kontrak kita untuk melakukan fungsi pengawasan, anggaran, dan legislasi termasuk tadi ada usulan-usulan yang menyangkut masalah RUU, masalah pos logistik dan lain-lainnya.

Ini Bapak, Ibu rapat kita pertama ini tentunya saya berkeinginan sebagai langkah awal

yang untuk lebih kita bisa melompat sebagai mitra. Tolong dong titipi kita yang melompat-melompat itu sehingga Bapak merasa kesulitan. Bapak mungkin punya idealisme tapi ego sektoral di perhubungan semacam ini, ego sektoral di Bea Cukai-Bea Cukai semacam ini, ego sektoral di Kementerian, ego sektoral lainnya di Perindustrian semacam ini atau scope industri yang lainnya. Nah kita justru pengen dapat masalah itu dari Bapak ke kita sebelum persoalan-persoalan korporasi yang Bapak Pimpin terutama dengan PSO dan subsidi ini selesai. Ini yang jangan malah justru kita dilaporin sama Perhubungan loh Perhubungan kenapa anggaran PSO tidak dikasihkan ke Pelni? ya Pelni beli kapal yang tidak bisa dipakai untuk PSO. Loh kenapa? Lah dulu PMN maupun PSO kita pakai untuk hal-hal.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

Makanya Pimpinan, izin Pimpinan. Saya minta untuk Rapat gabungan sudah ini.

F-PDIP (ARIA BIMA): Hal yang terkait dengan masalah-masalah semacam itu. Nah ini, ini yang menjadi kita

berharap Bapak, Ibu dan Saudara-saudara sekalian. Kita sebagai mitra saya juga nggak mau di VI ini kayak kita mengadili Bapak, Ibu nggak mau. Tapi kalau ini terjadi sinergi bagaimana hal yang Bapak kurang yang Bapak ya nggak bisa lagi bergerak karena situasi regulasi ........ Omnibus Law menjadi suatu yang penting untuk hal-hal yang menjadi sinergi. Ini yang kami harapkan kita pengen ninggalin legacy lah. Jangan sampai kita ini juga dicerca habis ya masalah Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III setiap datang ke sini. Saya ini belum lama jadi Komisi VI baru mau 20 tahun jadi ngerti satu persatu cuma kadang kalau jadi penguasa itu saya nggak bisa ngomong Pak ya nanti ndak teman-teman oh Pak Andre sudah jadi wali sih itu tuh kalau di luar itu mulutnya nggak berat dia nanganinnya.

Page 57: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

57

57

Ini saja yang bisa kami sampaikan. Kami harapkan kemitraan ini menjadi sesuatu

yang positif. Bapak, Ibu juga kasih feeding ke kita kalau ada sesuatu kita pun juga kasih feeding tentunya sebagai politisi fungsi pengawasan ini tidak bisa lepas dari kompetensi kita dalam dalam urusan-urusan publik yang kita nggak mau lose. Maksudnya gini loh, Pak Darmadi nggak mau lose gara-gara mbelani BUMN-BUMN pada posisi kita sebagai orang dalam pemerintah, terus secara politis dia lose dan partai lose nggak mungkin. Mendingan kita korbankan Bapak untuk fungsi legitimasi kita di publik gitu loh. Ini yang saya kira lebih baik ada komunikasi yang lebih lebih wise, lebih smart untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam urusan koneksitas interconnection laut, udara, darat yang sudah dicapai 5 tahun ini untuk kita bisa melompat 5 tahun sampai 2024. Hal-hal yang mengalami kendala-kendala mohon itu bisa disampaikan didalam pertemuan berikutnya.

Terima kasih.

Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Terima kasih saya kira cukup pendalamannya. Sekarang mungkin dijawab highlight-highlight saja ini karena banyak apa Bapak, Ibu

sekalian karena kita sebentar lagi juga ada rapat transportasi darat jadi sudah menyusul nanti akan transportasi darat dan saya tahu Bapak jam 2 itu sudah tidak mengenakkan juga kalau rapat terus. Jadi saya minta untuk highlight saja dah nanti jawabannya tertulis ya. Kemudian nanti akan diterima sekretariat kalau kurang, kami rasa kurang nanti kami buat diskusi khusus atau kita panggil lagi ke Rapat RDP. Begitu ya.

Silakan yang menjawab cukup closing-closing statement saja lah Pak ya sehingga

nanti jawabannya bisa tertulis di kemudian hari karena kita ada rapat yang lain nanti sebentar lagi. Silakan. DIRUT PELINDO II (ELVYN MASASSYA) :

Terima kasih Pimpinan. Sekaligus mungkin klarifikasi tadi dari beberapa Bapak-bapak Anggota Dewan yang

terhormat mempertanyakan apakah Pelindo I, II, III, IV itu berkelahi? Kemudian bagaimana sinerginya dengan ASDP dan seterusnya.

Kami laporkan di forum terhormat ini Kementerian BUMN sudah membentuk cluster

angkutan laut dan transportasi dan Pelabuhan dimana kebetulan kami ditunjuk sebagai koordinatornya untuk bisa mensinkronisasikan sinergitas itu. Yang kedua untuk Pelindo I, II, III, IV sudah dibentuk untuk integrasi Pelabuhan atau nama lain dari holdingisasi dimana kebetulan kami juga ditunjuk sebagai koordinatornya dan ini sedang dalam proses. Tentu nanti perkembangan-perkembangannya kami laporkan kepada Bapak-bapak di Komisi VI. Saya kira itu untuk mengklarifikasi seluruh persoalan.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Akur ya Pak ya, nggak ada berantem?

Page 58: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

58

58

DIRUT PELINDO II (ELVYN MASASSYA) :

Saat ini akur masih.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): I, II, III, IV akur? incorporated nih.

DIRUT PELINDO II (ELVYN MASASSYA) : Sangat akur Pak Darmadi dan saat ini dilegalkan dalam bentuk program integrasi.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Yang dalam tempur sendiri sudah nggak ada ya Pak?

DIRUT PELINDO II (ELVYN MASASSYA) : Kalau ada boleh kami sampaikan Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Oh ya Pak Doso sudah beres Pak.

DIRUT PELINDO II (ELVYN MASASSYA) : Nanti kami jabatan tangan. Baik. Saya kira itu Pak. Terakhir buat Pak Darmadi saja Kijing itu Insyaallah beroperasi penuh 2021 Pak, 2021

beroperasi penuh dan tahun 2020 ini sudah parsial operation. Terakhir Pak Andre terima kasih masukannya Pak, saya kira konstruktif sekali untuk

kebaikan kita. Dan saya ingin closing Pak Pimpinan, apa-apa yang kami lakukan di sini I, II, III, IV sudah safe thing sebagaimana harapan Pak Aria tadi kami tidak lagi berpikir tentang corporate interest tapi nasional interest untuk NKRI.

Terima kasih Pak.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Luar biasa ya. Silakan highlight apa namanya closing-closing saja ya.

PELINDO III:

Terima kasih Bapak Pimpinan dan Bapak Ibu Anggota Dewan yang kami hormati. Ada beberapa hal yang mungkin untuk PMN, Benoa Pak. Ini terus terang kami mohon

waktu nanti Bapak, Ibu sekalian untuk hadir di Benoa untuk memenuhi undangan kami untuk melihat langsung dari dekat terhadap pembangunan di Pelabuhan Benoa. Dan tadi kami juga

Page 59: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

59

59

mengucapkan terima kasih kepada Pak Deddy Sitorus dan tentu juga Pak Demer ini yang juga men-support pembangunan Benoa di beberapa tahun sebelumnya. Dan terus terang kami sampaikan kenapa kami butuh PMN Bapak ini nanti akan kami lebih jelaskan di Benoa. Namun secara lebih singkat adalah bahwa saat ini di Indonesia belum memiliki pelabuhan wisata yang menjadi kalau di dalam cargo barang itu istilahnya hub. Untuk home pariwisata sudah disampaikan Bu Evita kita belum punya Bu dan ini kami akan mengembangkan di Pelabuhan Benoa dan investasinya tentu untuk.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Nanti saja Pak, nanti saja yang Hari Kamis nanti.

PELINDO III: Jadi nanti kami sampaikan di Kamis saja Pak Demer. Kemudian kedua terkait pernyataan pertanyaan Pak Darmadi Pak mengenai

pendapatannya dan sebagainya ini murni karena selisih kurs Pak. Jadi kurs anggaran dibandingkan kurs realisasinya lebih tinggi di kurs realisasinya Pak sehingga pendapatan turun. Namun di laba kita baik Pak karena adanya efisiensi dan sebagainya. Jadi.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Itu audited belum ya?

PELINDO III: Sudah, belum Pak itu Pak belum.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Ini yang the big four yang mana?

PELINDO III: Kami anu Pak dengan PwC Pak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO): Oh Pelindo II sama III ya, nggak ada masalah nih?

PELINDO III: Nggak ada Pak, nggak ada.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Tolong dipersingkat saja dulu. Kalau yang di Pelindo III terutama ini kan kita Kamis

ketemu lagi Pak agak panjang waktunya kita Kamis ketemu Pak.

Page 60: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

60

60

PELINDO III: Baik, terima kasih Pak. Closing statement-nya kami mengharapkan kehadiran Bapak, Ibu Pimpinan maupun

Anggota Dewan yang terhormat. Terima kasih.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Silakan.

PELINDO IV: Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih Pimpinan dan para Anggota Komisi yang terhormat. Kami hanya menanggapi pada intinya kami apresiasi beberapa hal yang penting salah

satunya ada apresiasi untuk pengembangan di Timur Pak. Pengembangan di Timur karena itu perlu industry, itu satu Pak.

Yang kedua tadi rapat ........ yang menyangkut dengan Omnibus Law bisa diangkat

sebagai Rapat Gabungan antara Komisi V dengan Komisi VI. Yang ketiga menyangkut Pak Darmadi yang terkait dengan anak usaha dan cucu

Pelindo IV secara efektif cuma yang bekerja cuma anak usaha cuma 3, sisanya itu sudah kami .... menjadi SBU Pak. Jadi tidak lagi sebagai cucu, malah kami ikut perintah moratorium. Kami akan laporkan sudah moratorium Pak jadi yang nggak efektif Pak.

Kemudian menyangkut Dewan Transformasi Pelindo Incorporated sudah disampaikan.

Kami memang sudah Pelindo I, II, III, IV tetap kompak sudah ada PMO yang dibentuk. PMO itu yang lagi membahas statusnya bukan lagi holding Pelindo incorporated tapi holding kepelabuhanan yang tadinya dulu holding maritim sekarang ya holding kepelabuhanan di samping yang Pak Elvyn sebagai koordinator.

Demikian Pak. Kami mohon dukungan untuk PMN juga tentunya karena PMN ini

penting juga bukan untuk membayar utang tapi untuk mengembangkan yang sebenarnya masih bisa kita kembangkan tanpa menambah penambahan pinjaman dari jalur pinjaman yang lain, funding yang lain.

Terima kasih Pak.

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Silakan.

PT ASDP INDONESIA FERRY:

Page 61: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

61

61

Baik. Pertama, mungkin Pak satu saja tanggapan untuk Pak Darmadi mengenai LKSU Pak.

Itu kami lakukan karena kita tidak harus menambah armada tapi menambah pelayanan. Kemudian kita melakukan kerjasama itu karena mereka yang ingin kerja sama dengan kami dan waktunya 15 bulan sebagai tahap pertama. Kemudian, gimana Pak?

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Pembagian keuntungannya?

PT ASDP INDONESIA FERRY: Kita mendapatkan 5% dari Delta jika ada perubahan pendapatan, 5% peningkatan. Kemudian iya yang terakhir Pak, mengenai untuk closing. Satu, kami mengenai

keselamatan standar keselamatan selalu ada drill yang sesuai dengan International Maritime Organization Standar. Kemudian yang kedua, digitalisasi termasuk reservasi online kami akan mulainya memang di Merak, Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk yaitu kurang lebih 50 sampai 60% total traffic yang berada di ASDP tetapi kemudian akan dilanjutkan dengan scaling up ke pelabuhan lain. Kemudian selain ada yang di online maka masyarakat masih mendapatkan di beberapa outlet offline yaitu misalnya di Indomaret dan PT Pos. Jadi digitalisasinya akan di scaling up ke tempat lain.

Terima kasih.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Iya. Silakan Djakarta Lloyd.

DIRUT PT DJAKARTA DLLOYD (SUYOTO) :

Baik Pak, terima kasih. Saya mungkin tanggapan buat Pak Darmadi yang tentang tadi untuk PMN yang non

cash mungkin Bapak yang ingat yang non cash yang tiga ratus tujuh puluh sembilan itu sudah kita catat di saham seri A Pak sebagai modal saham, itu saja Pak.

Terima kasih.

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Silakan Pelni.

DIRUT PT PELNI (INSAN PURWARISYA) :

Baik.

Page 62: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

62

62

Terima kasih Pak. Mohon izin Pak Pimpinan, saya memberikan tanggapan mungkin secara keseluruhan

saja Pak. Yang pertama kami akan tetap menjaga terima kasih Pak Wakil Ketua barusan, kami

akan menjaga konektivitas dan aksebilitas ke 3TP. Kemudian layanan kepada penumpang juga akan kami tingkatkan dengan membatasi tiket yang dijual sejumlah seat. Kemudian juga menertibkan barang-barang yang diangkut Pak. Jadi ada over bagasi sekarang kita kenakan tarif. Jadi di setiap pelabuhan sekarang ada timbangan, kalau melebihi 40 kilo kita pindahkan tempatnya di Palka tidak masuk lagi ke tempat mereka penumpang sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang. Kemudian juga berkaitan dengan sampah. Sejak tahun kemarin kami sudah keluarkan aturan tegas tidak lagi boleh membuang sampah dan kami melakukan pengelolaan untuk sampah-sampah plastik di salah satu tempatnya pengelolaan sampah plastik di daerah Batulicin Pak, itu sudah kita lakukan.

Kemudian yang kedua portofolio untuk pengembangan wisata, ini memang sedang

kami kaji. Saat ini kapal Pelni melayari wilayah yang ada wisatanya. Jadi memang melayari tempat itu tapi belum kami nyatakan bahwa kapal itu menjadi Kapal Cruise karena jumlah penumpang yang memang sudah ketika kami hitung cukup berat untuk saat ini. Tapi yang sudah berhasil salah satu rute adalah rute Semarang-Karimunjawa itu sudah berhasil tahun 2019 sudah membawa sekitar 17.000 penumpang wisatawan dari Semarang ke Karimunjawa dan kami akan kembangkan ke beberapa daerah.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Berapa lama itu Pak?

DIRUT PT PELNI (INSAN PURWARISYA) : Iya Pak?

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Berapa lama nyebrangnya itu?

DIRUT PT PELNI (INSAN PURWARISYA) : 6 jam Pak, 6 jam saja karena kapal besar iya. Kalau itu ombaknya besar. Jadi kalau

sekarang ya memang kalau yang sekarang dengan kapal besar kita tidak tergantung dengan cuaca tapi kalau kapal kecil memang di bulan-bulan ini mereka tidak berani untuk .......

Kemudian untuk kamar kelas memang tadi dari tingkatan pelayanan karena ketentuan

dari Kementerian Perhubungan bahwa kapal yang dibantu dengan VSO itu tidak lagi diperkenankan membuka kelas. Memang akhirnya kelas-kelas atau kamar-kamar itu kami gunakan untuk kelas ekonomi juga Bu. Jadi memang banyak masukan dari wisatawan asing umumnya yang memang sebetulnya mereka sanggup untuk membayar itu, ini sedang dalam kami hitung ulang kira-kira ini bisa nggak kita lakukan di tahun 2020. Namun kami mencoba untuk menjadi saat ini menjadi agen kapal-kapal wisata yang ada di Indonesia, yang kedua juga kami sedang menghitung apakah kita bisa bekerjasama.

Page 63: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

63

63

Jadi saya nggak mau PMN Pak. Kami pikir dengan cara lain apakah kami nanti kerjasama dengan operator dari luar atau kita melakukan pinjaman ke bank untuk pengadaan kapal.

Yang terakhir soal rumah sakit. Rumah sakit ini kami bukan terus terang bukan

menjadi holding-nya Bu karena yang menjadi holding itu adalah Pertamedika dalam hal ini Pertamina. Namun informasi yang juga kami terima adalah holding ini dalam rangka menstandarkan pelayanan di mana Rumah Sakit Pelni dianggap salah satu yang punya standar lebih baik gitu Bu. Jadi ini memang diharapkan Pelni akan menjadi bagian dari holding rumah sakit itu.

Saya kira demikian, Pak.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Cukup ya?

DIRUT PT PELNI (INSAN PURWARISYA) : Terima kasih Pak.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Iya Terima kasih. Kita langsung kesimpulannya ya. Saya bacakan kesimpulan ya:

1. Komisi VI DPR RI meminta PT Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan pengembangan jasa Pelabuhan antara lain yaitu: a. Meningkatkan sistem jaringan dan layanan transportasi yang berintegrasi

secara intermoda-multimoda yang terkoneksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Peningkatan kapasitas infrastruktur Pelabuhan; c. Memperhatikan aspek dwelling time agar dapat mempermudah proses ekspor

dibandingkan proses impor; d. Mengimplementasikan digitalisasi industri 4.0 dalam rangka mendukung

pelayanan bisnis yang terbaik dan derelokasi sistem ekspor impor yang terkait dengan kemudahan pelayanan jasa kepelabuhan.

Ada yang janggal nggak bahasanya ini?

F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc): Saya melihatnya untuk mengimplementasikan digitalisasi industri 4.0 itu tidak hanya kepada Pelindo I dan IV tapi kepada semua apa yang bergerak di bidang pelabuhan ini. Jadi itu harusnya masuk kepada poin berikutnya tidak digabung dengan poin 1.

Page 64: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

64

64

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Sebentar, coba kita cek di poin keduanya, di poin keduanya ini ada juga ini, coba poin keduanya itu.

2. Komisi IV DPR RI meminta PT ASDP Indonesia Ferry eh Komisi VI ini sering untuk

dapat menyediakan infrastruktur pelabuhan dan penyeberangan yang handal terintegrasi untuk mendukung konektivitas logistik dan pariwisata serta mengimplementasikan digital industri 4.0 dalam rangka mendukung pelayanan bisnis yang terbaik.

Iya kan hampir sama, ini kan karena mungkin tugasnya berbeda. Jadi kita ini 4.0 jelas

itu bahwa itu adalah .... yang itu ya, cloud computing, terus intelijen artifisial intelijen kan begitu ya? oke kan ASDP ya, kita pisah-pisah saja ini ya karena ini masing-masing mempunyai ini lebih mengkhusus jadinya nih. Yang jelas harus menerapkan itu karena kita sudah tahu bahwa itu sangat membuat efisien dan efektif kan begitu ya. Setuju ya, dua-duanya setuju ini ya? ketuk dulu.

(RAPAT : SETUJU)

Yang ke satu.

(RAPAT : SETUJU)

Yang kedua.

3. Komisi VI DPR RI meminta PT Pelayaran Nasional Indonesia untuk terus dapat menjaga aksesbilitas dan konektivitas layanan transportasi laut antara pulau terutama untuk daerah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan dalam rangka mendukung logistik dan pariwisata serta mengimplementasikan digitalisasi industri 4.0 untuk mendukung pelayanan bisnis yang terbaik.

Bu Evita setuju ini Bu Evita ya, ada pariwisatanya masalahnya. Ini yang punya

Royalindo Pak. F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

Yang Rapat Gabungan ada nggak tadi usulan saya Pak?

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Rapat Gabungan dengan siapa Pak?

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Ini kan kita sibuk.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Ini bukan Jiwasraya ya.

Page 65: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

65

65

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

Ini bawaannya Jiwasraya mulu. Jadi begini Pimpinan, tadi kan kita sudah mendengar

seluruh keluhan dari Bapak-bapak yang di depan ditambah Ibu-ibu dan Bapak-bapak di sini bahwa kuncinya itu apa, kuncinya Rapat Gabungan Komisi V, Komisi VI dengan Menteri BUMN dan Bapak-bapak sekalian bawa Menteri Perhubungan. Jadi kita ngoceh di sini nggak ada artinya kalau nggak ada Menteri Perhubungannya dan Menteri BUMN-nya.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Ya nanti kita akan bahas di dalam Rapat Internal.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Nggak, maksud saya di tulis saja rencanakan.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Nggak bisa Pak, ini keputusan Rapat Internal nanti Pak.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Oh begitu.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Berbeda ya, ini kita lagi RDP dengan mereka.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Nggak bisa kita tulis itu?

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Nggak bisa, nanti kita rapat ya.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Saya mengusulkan resmi ini ya.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Nanti di Rapat Internal Pak.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Tolong ditulis jadi risalah dong usulan ya.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Page 66: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

66

66

Oke ya ini digitalisasi industri 4.0 nya ya pariwisata.

4. Komisi VI DPR RI meminta PT Djakarta Lloyd.

Ini lagi kursus, ada pelatihan. F-PDIP (ARIA BIMA):

Oh iya maksudku jangan sampai dikira kita tidak menampilkan pertanyaannya Andre gitu loh. Persidangan harus paham pertanyaan ditampilkan dulu baru kesimpulan.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Ya terus tampilkan pelan-pelan dong pelan-pelan.

F-PDIP (ARIA BIMA): Ini sudah kita tulis.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Ada semua.

F-PDIP (ARIA BIMA): Nanti kita kasihkan ke mitra.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Nanti ada jawaban tertulis, cukup Ndre ya. Selanjutnya kita masuk ke poin 4 terus, terus dulu terus.

F-P. GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Karena percuma kita ada disini Pimpinan kalau nggak ada Rapat Gabungan, saya

memberikan solusi bukan main-mainan Pimpinan. F-PDIP (ARIA BIMA):

Ya nanti sama Menteri.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Nggak-nggak yang tadi itu terus dulu yang teman-teman yang pertanyaan teman-

teman. Nah Bu Evita, Pak Martin Manurung, sudah terus terus terus sudah sekarang keempat.

KETUA RAPAT:

Page 67: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

67

67

Terus, ada lagi Mas. Itu visi misi, Pak Aria Bima memang visioner. Oke kesimpulan

yang ketiga, apa tadi?

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.): Yang ketiga diketuk saja.

KETUA RAPAT: Ya yang ketiga ya sudah.

(RAPAT : SETUJU)

4. Komisi VI DPR RI meminta PT Djakarta Lloyd untuk meningkatkan kerjasama dan sinergi pengelolaan shipping line dan logistic service dalam rangka meningkatkan topline usaha melalui sinergitas BUMN dan swasta serta restrukturisasi modal dalam rangka menghilangkan akumulasi kerugian masa lalu dan mengimplementasikan digitalisasi industri 4.0 dalam rangka mendukung pelayanan bisnis yang terbaik kerugian di masa lalu kerugian sebelumnya.

Cukup, setuju?

(RAPAT : SETUJU)

5. Sehubungan dengan rencana pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang

Sistem Perposan dan Logistik Nasional, Komisi VI DPR RI meminta Kementerian BUMN untuk memberi masukan tentang sistem logistik nasional terkait peran BUMN.

Setuju?

(RAPAT : SETUJU)

6. Sehubungan dengan rencana pembangunan revitalisasi dan optimalisasi pelabuhan di

PT Pelindo I, PT Pelindo II, PT Pelindo III, PT Pelindo IV, Komisi VI DPR RI menginisiasi pembentukan Panja rencana pembangunan dan pembiayaan pelabuhan di Pelindo.

Setuju?

(RAPAT : SETUJU)

7. Sehubungan dengan hasil audit investigasi BPK terhadap PT Pelindo II dan

rekomendasi Pansus angket Pelindo II, Komisi VI DPR RI meminta Direksi PT Pelindo II untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI).

Setuju?

(RAPAT : SETUJU)

Page 68: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

68

68

8. Sehubungan dengan hasil audit kinerja BPK terhadap BUMN transportasi dan logistik,

Komisi VI DPR RI meminta kepada BUMN untuk menindaklanjuti dengan meningkatkan kinerja korporasi dalam rangka peningkatan good corporate governance. Selanjutnya Komisi VI DPR RI akan mencermati peningkatan kinerja tersebut.

Saya kira nggak perlu yang terakhir ini pasti sudah dicermati, jadi dihapus saja selanjutnya itu Mas. Kalau kita lupa ada Pak Darmadi pasti nggak akan lupa. F-PDIP (ARIA BIMA):

Sedikit Ketua.

Mengenai masalah ini mohon keseriusan dari jajaran Direksi itu yang kita dapatkan berkas satu bendel dari BPK. Memang belum kita sebutkan satu persatu pada rapat kali ini, nanti berbarengan dengan seluruh BUMN-BUMN yang terkait hasil audit secara lebih khusus.

Saya kira itu. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik. Saya tidak perlu baca kembali. Yang ke-8 setuju ya?

(RAPAT : SETUJU)

9. Komisi VI DPR RI meminta kepada Direktur Utama PT Pelindo I, Direktur Utama PT Pelindo II, Direktur Utama PT Pelindo III, Direktur Utama PT Pelindo IV, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Direktur Utama PT Djakarta Lloyd, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia, untuk memberikan jawaban secara tertulis atas pertanyaan Anggota Komisi VI yang belum dijawab secara lisan yang akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam Rapat Kerja dengan Menteri BUMN.

Setuju? F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc):

Izin Pak Ketua. Tolong Pak Ketua time frame-nya kapan kita terima? Kasih waktu dua hari, tiga hari?

Mestinya kan dalam dua hari juga sudah bisa. Seharusnya kan mereka menjawab hari ini iya kan, jadi karena jawaban dari menteri-menteri yang lain sampai sekarang kita nggak ada yang terima loh, jawaban tertulis jawaban tertulis tapi kita tidak kasih time frame gitu.

Terima kasih.

Page 69: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

69

69

KETUA RAPAT:

Oke baik, kita kasih waktu satu minggu ini Bu ya? kelamaan? Direktur Pelni senyum-senyum. Baik, dalam waktu 5 hari kerja kita menunggu jawaban sudah masuk dalam sudah kita terima sebagai jawaban tertulis. Terima kasih, jadi setuju ya yang terakhir lima hari kerja.

(RAPAT : SETUJU)

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.):

Pimpinan. Boleh agak-agak diperluas sedikit itu barangkali yang di nomor 7 tadi Pimpinan, coba.

KETUA RAPAT: Sudah diketok Pak Demer nanti kita bahas secara internal. Baik. Sebagaimana lazimnya sebelum rapat di tutup ya terlebih dahulu kami akan

mempersilahkan perwakilan. Saya kira perwakilan saja dari silakan yang mewakili untuk menyampaikan closing statement. DIRUT PELINDO II (ELVYN MASASSYA) : Bapak Pimpinan Komisi VI DPR RI yang terhormat,

Terima kasih atas forum ini, hal-hal yang disampaikan tadi akan menjadi catatan kami dan kami tindak lanjuti sesuai dengan kesimpulan dari Rapat.

Terima kasih.

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak. Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang paling penting jawaban tertulisnya jangan lupa kata Bu Evita. Terima kasih kami sampaikan kepada Direksi Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo

IV, ASDP, Pelni, dan Djakarta Lloyd. Atas nama Pimpinan Komisi VI DPR RI kami menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara Komisi, Anggota Komisi VI dan para undangan sekalian yang dengan sabar dan penuh perhatian mengikuti rapat acara pada hari ini. Ini belum selesai rapatnya belum diketuk Pak, belum diketuk Pak Andre, Pak Mufti, mohon duduk sebentar.

F-P. NASDEM (MARTIN MANURUNG, S.E., M.A.):

Tolong semua duduk, duduk, duduk biar diketuk dulu, belum.

Page 70: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......serta pelayanan angkutan kargo kontainer semakin meningkat. Untuk itu Pemerintah mengharapkan peran dan serta BUMN khususnya sektor

70

70

KETUA RAPAT:

Pak Anton tolong Komisaris juga hadir. Baik. Terima kasih kami sampaikan seluruhnya kepada para Direksi, para Anggota Komisi

VI, jadi yang sudah sabar dan penuh perhatian mengikuti acara kita semua hasil rapat dan kesimpulan rapat akan menjadi bahan kita dalam Rapat internal yang akan kami bahas segera untuk melanjutkan apa tindak lanjut dari pencermatan terhadap rapat kali ini.

Demikian. Rapat hari ini kami tutup.

Wallahul Muwafiq illa aqwamith Thariq. Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 14.33 WIB)

Jakarta, 10 Februari 2020 a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT,

TTD.

DEWI RESMINI, S.E., M.SI. NIP. 197104071992032001